Analisa Ibadan Kampus itu perlu dikembangkan dengan tujuan Mata Kuliah Liturgika. Ada pun tujuan belajar dan membahas topik-topik Liturgika itu adalah sebagai berikut:
Tujuan Umum:
Mempelajari makna,
fungsi, dan tujuan Liturgi, dasar-dasar teologis dan sejarah perkembangannya
dari zaman Alkitab hingga masa kini, unsur-unsur, jenis-jenis, dan
faktor-faktor penyusunan Liturgi;
Tujuan Khusus:
Tujuan Khusus:
Mahasiswa/i dapat
menjelaskan prinsip-prinsip Liturgi dan perkembangannya, dapat menyusun dan
mengembangkan Liturgi yang kontekstual serta terampil melaksanakannya dalam
pelayanan gerejawi.
Dan yang paling utama pengembangan analisa ibadah Kampus tersebut, menghubungkan setiap analisa dengan Thema Liturgika 2016, "Ibadah dan Menyenangkan Hati Tuhan" atau "Worship and Pleasing with God".
Selamat UTS, isilah ruang komen di bawah ini, dan dengan menuliskan: Nama, NIM, dan Topik Analisa Ibadah pada Hari, Tanggal, Bulan, dan Tahun. Untuk lebih jelas dan akuratnya analisa saudara, cantumkanlah nama-nama dari petugas topik ibadah yang saudara analisa.
Dan yang paling utama pengembangan analisa ibadah Kampus tersebut, menghubungkan setiap analisa dengan Thema Liturgika 2016, "Ibadah dan Menyenangkan Hati Tuhan" atau "Worship and Pleasing with God".
Selamat UTS, isilah ruang komen di bawah ini, dan dengan menuliskan: Nama, NIM, dan Topik Analisa Ibadah pada Hari, Tanggal, Bulan, dan Tahun. Untuk lebih jelas dan akuratnya analisa saudara, cantumkanlah nama-nama dari petugas topik ibadah yang saudara analisa.
Laporan - Analisa Ibadah Kampus di Chapel STT Abdi Sabda Senin dan Jumat Pukul 10.00 WIB (Januari-Mei 2016)
Votum Introitus Jumat, 29 Januari Mhs. Desi Saragih (download here)
Kotbah Jumat, 29 Januari Pdt. Marudut L. Gaol S.Th (Ka. Asrama) (download here)
Votum Introitus Senin, 01 Pebruari Mhs. Uten P. Marbun (download here)
Kotbah Senin, 01 Pebruari Pdt. Dr. Jontor Situmorang (download here)
Pengakuan Dosa Jumat, 05 Pebruari Liturgi Gereja Batak Karo Protestan - GBKP - Andre H. Peranginangin (download here)
Kotbah Jumat, 05 Pebruari Bahasa Batak Karo - Mhs. Kandidat S.Th - Ria Kristmetalia Kaban Teo. Stb. 2011 (download here)
Taur taur (Mazmur Simalungun) Jumat, 12 Pebruari Liturgi Gereja Kristen Protestan Simalungun - GKPS - Ismael dan Tolopan (download here)
Tonggo Syafaat Pakkon Tonggo Riap Jumat, 12 Pebruari Liturgi Gereja Kristen Protestan Simalungun - GKPS - Hotni Malau (download here)
Votum - Introitus Senin, 15 Pebruari Mhs.Naomi Tarigan (download here)
Pengakuan Dosa - Janji Pengampunan Dosa Senin, 15 Pebruari Mhs.Naomi Tarigan (download here)
Pengakuan Dosa - Pengampunan Dosa dan Nyanyian Respon Umat Jumat, dalam Liturgi Huria Kristen Indonesia (HKI)19 Pebruari Mhs. Efran M.I. Pasaribu (download here)
Kotbah dan Nyanyian Respon Umat Jumat, 19 Pebruari Mhs. Kandidat S.Th Gesti Hutasoit (download here)
Renungan Pagi - Almanak Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI), Senin 22 Pebruari 2016 Pdt. Edward Simon Sinaga, M.Th (download here)
Doa Syafaat Senin 22 Pebruari 2016, Meri Susunenta Ginting (download here)
Persembahan Nyanyian-Pujian, Jumat 26 Pebruari, Nyanyian Pertama, Mars Ikatan Mahasiswa Teologia (IMT) GKPI (download here)
Persembahan Nyanyian-Pujian, Jumat 26 Pebruari, Nyanyian Kedua, "Ende ni parmahan" atau "Lagunya Gembala" Ikatan Mahasiswa Teologia (IMT) GKPI (download here)
Ruang komen di bawah ini adalah khusus untuk Kelas IV A.
Terimakasih (Diate tupa, Sawagele, Mauliate, Bujur, Meliasate).
Blessings.
Salam
Edward Simon Sinaga, M.Th
NIDN: 2319097201
GKPI - STT ABDI SABDA - MEDAN
Votum Introitus Jumat, 29 Januari Mhs. Desi Saragih (download here)
Kotbah Jumat, 29 Januari Pdt. Marudut L. Gaol S.Th (Ka. Asrama) (download here)
Votum Introitus Senin, 01 Pebruari Mhs. Uten P. Marbun (download here)
Kotbah Senin, 01 Pebruari Pdt. Dr. Jontor Situmorang (download here)
Pengakuan Dosa Jumat, 05 Pebruari Liturgi Gereja Batak Karo Protestan - GBKP - Andre H. Peranginangin (download here)
Kotbah Jumat, 05 Pebruari Bahasa Batak Karo - Mhs. Kandidat S.Th - Ria Kristmetalia Kaban Teo. Stb. 2011 (download here)
Taur taur (Mazmur Simalungun) Jumat, 12 Pebruari Liturgi Gereja Kristen Protestan Simalungun - GKPS - Ismael dan Tolopan (download here)
Tonggo Syafaat Pakkon Tonggo Riap Jumat, 12 Pebruari Liturgi Gereja Kristen Protestan Simalungun - GKPS - Hotni Malau (download here)
Votum - Introitus Senin, 15 Pebruari Mhs.Naomi Tarigan (download here)
Pengakuan Dosa - Janji Pengampunan Dosa Senin, 15 Pebruari Mhs.Naomi Tarigan (download here)
Pengakuan Dosa - Pengampunan Dosa dan Nyanyian Respon Umat Jumat, dalam Liturgi Huria Kristen Indonesia (HKI)19 Pebruari Mhs. Efran M.I. Pasaribu (download here)
Kotbah dan Nyanyian Respon Umat Jumat, 19 Pebruari Mhs. Kandidat S.Th Gesti Hutasoit (download here)
Renungan Pagi - Almanak Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI), Senin 22 Pebruari 2016 Pdt. Edward Simon Sinaga, M.Th (download here)
Doa Syafaat Senin 22 Pebruari 2016, Meri Susunenta Ginting (download here)
Persembahan Nyanyian-Pujian, Jumat 26 Pebruari, Nyanyian Pertama, Mars Ikatan Mahasiswa Teologia (IMT) GKPI (download here)
Persembahan Nyanyian-Pujian, Jumat 26 Pebruari, Nyanyian Kedua, "Ende ni parmahan" atau "Lagunya Gembala" Ikatan Mahasiswa Teologia (IMT) GKPI (download here)
Ruang komen di bawah ini adalah khusus untuk Kelas IV A.
Terimakasih (Diate tupa, Sawagele, Mauliate, Bujur, Meliasate).
Blessings.
Salam
Edward Simon Sinaga, M.Th
NIDN: 2319097201
GKPI - STT ABDI SABDA - MEDAN
Nama : Efran M.I. Pasaribu
BalasHapusNIM : 12.01.922
Tingkat/Jur : IV-A/ Theologia
Laporan Analisa Ibadah Votum/Introitus
Jumat, 29 Januari 2016 Chapel STT Abdi Sabda Pukul 10.00 WIB
(Liturgis : Desy Ristiana Saragih)
Votum Introitus, Votum adalah meterai pertanda bahwa Allah hadir di dalam ibadah tersebut dengan ucapan: “Di dalam Nama Allah Bapa, dan Nama Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus, dan Nama Roh Kudus.” Inilah yang membedakan ibadah dengan pertemuan biasa, ibadah adalah persekutuan umat percaya yang menyambut kedatangan dan kehadiran Allah. Introitus adalah pernyataan atau ajakan yang dikutip dari nas Alkitab. Bacaan ini diambil berdasarkan Minggu Gerejawi tertentu. Nas Alkitab ini juga menandakan bahwa jemaat sedang berada dalam suasana perayaan Minggu Gerejawi tertentu. Nas Alkitab ini disambut jemaat dengan menyanyikan “Haleluya” yang artinya “Pujilah Tuhan!”
Umat didalam peribadahan akan selalu mempersiapkan hati didalam peribadahan, Allah telah hadir didalam peribadahan sehingga setiap umat akan merendahkan hati untuk memuji dan memuliakan namanya. Didalam setiap peribadahan, umat akan menyebut “pujilah Tuhan (Praise the lord), dan mengucapkan syukur (give thanks) sehingga didalam peribadahan ini umat akan lebih menyadari bahwa setiap kehidupan dan berkat yang telah diberikan Tuhan kepada manusia, manusia harus mengucap syukur. Votum dan introitus juga mempunyai makna agar umat mengalami penyadaran pengutusan sehingga dapat mendapatkan makna dari peribadahan tersebut. Keberlangsungan setiap ibadah dipengaruhi oleh awal peribadahan tersebut.
Memuji Tuhan dengan bernyanyi, bermazmur, dan bermegah dalam nama Tuhan yang kudus dan mengucapkan agar setiap maklhuk memuji Tuhan sehingga umat akan lebih menyadari dan setiap umat akan merenungkan perbuatan Tuhan yang terjadi pada kehidupannya.
Nama : Efran M.I. Pasaribu
BalasHapusNIM : 12.01.922
Tingkat/Jur : IV-A/ Theologia
Laporan Analisa Ibadah Votum/Introitus
Senin, 01 Pebruari 2016 Chapel STT Abdi Sabda Pukul 10.00 WIB
(Liturgis : Uten Perlinda Marbun)
Votum, Introitus, : sikap dalam kebahagiaan dan kegembiraan hati mengucapkan syukur dalam setiap kehidupannya lewat peribadahan yang baik dan nyaman. Dimana Yesus telah memberikan dirinya mati dikayu salib untuk menebus dosa manusia, dan bangkit untuk mengalakan maut, umat manusia telah diselamatkan dalam naungannya yang kudus sehingga Dia pantas dijadikan sebagai panutan dan sebagai teladan dalam kehidupan manusia.
Setiap umat harus menyerukan namanya dalam setiap kehidupannya, artinya umat harus meneladani Kristus. Perbuatan Kristus yang ajaib, mukjizat Yesus yang membuat umat takzub dengan segala perbuatannya yang memberikan manusia berkat yang berkelimpahan dan anugerah Tuhan. Setiap umat diberikan amanat untuk mewartakan segala perbuatan Yesus diantara bangsa-bangsa. Bangsa-bangsa diseluruh dunia harus mengetahui perbuatan Yesus sehingga kerajaan Allah dapat dikembangkan di dunia ini.
Bersyukur dengan berbagai luapan emosional baik dengan bernyanyi atau bermazmur dalam rangka memuji Tuhan, dan memberitakan perbuatannya yang ajaib sehingga umat manusia dalam kehidupannya dapat bermegah hanya oleh kasih karunia Kristus yang ada didalam hidup mereka.
Didalam dunia yang begitu beraneka ragam budaya, agama, umat kristen harus dapat mengembangkan kerajaan Allah di dunia ini sehingga setiap umat dapat mengetahui perbuatan Tuhan dan dapat memuji Tuhan dengan baik. Sehingga kasih Kristus semakin terasa dalam hidup manusia. Sehingga dalam setiap kehidupan manusia haruslah selalu bersyukur dan berserah kepada Tuhan karena Dia adalah sang pengasih dan penuh kemurahan hati.
Nama : Efran M.I. Pasaribu
BalasHapusNIM : 12.01.922
Tingkat/Jur : IV-A/ Theologia
Laporan Analisa Ibadah (Khotbah)
Jumat, 05 Pebruari 2016 Chapel STT Abdi Sabda Pukul 10.00 WIB
(Pengkhotbah : Ria C. Kaban)
Kotbah, II Korintus 3, 12-18 : “Roh yang memerdekakan”. Tuhan berkarya lewat Paulus yang dipilihnya untuk memberitakan injil agar setiap orang mengetahui kabar baik dan kabar keselamatan sehingga semua orang mengetahui kehadiran Kristus.
Paulus merupakan orang yang sangat antusias pada apa yang ia kerjakan. Ia yakin atas kepercayaannya sehingga ia memiliki keberanian besar. Dalam hal ini, dalam hal ini perumpamaan yang ia ungkapkan tentang Musa juga menunjukkan keberaniannya. Ia tidak takut untuk mengungkapkan hal buruk tentang Musa yang menyelubungi mukanya supaya orang Israel tidak melihat cahaya yang hilang itu (ayat 13). Padahal ada kemungkinan besar kalau Paulus bisa saja diprotes orang-orang banyak karena seolah-olah ia menjelekkan seorang nabi. Bisa dilihat bahwa Paulus dapat menjadi orang yang berani dalam pemberitaannya karena Ia sangat yakin atas imannya kepada Tuhan. Dalam hal ini juga ditegaskan bahwa orang yang mau datang kepada Tuhan tidak sama seperti Israel dulu yang tidak bisa melihat kepada kebesaran dan kasih Allah yang sesungguhnya (ayat 18), dan kita yang percaya kita diubah serupa dengan gambar Allah dalam kemuliaan yang makin besar.
Roh kudus (Tondi Parbadia, Kesah si Badia) membebaskan umat manusia dari godaan duniawi, nafsu, dan perbuatan-perbuatan yang tidak berkenan dengan Allah. Kehidupan Yesus tidak terlepas dari pembebasan yang dilakukannya dikalangan bangsa yang tertindas, dan dari perbudakan yang terjadi. Yesus selalu berpihak kepada orang miskin. Yesus melawan sistem perpolitikan bangsa Yahudi yang tidak berpihak kepada rakyat kecil.
Begitu juga dengan penderitaan manusia pada saat ini yang disebabkan oleh dosa manusia, Allah akan memerdekakan manusia dari dosa, dengan bantuan Roh Kudus. Manusia harus sadar bahwa penderitaan yang dialami mereka tidak seberat penderitaan Kristus. Jadi, kemerdekaan manusia dari godaan iblis adalah karya Tuhan yang harus disyukuri. Roh yang memerdekakan manusia ialah Roh Kudus. Roh Kudus yang membimbing umat manusia untuk selalu berpengharapan kepada Tuhan.
Nama : Efran M.I. Pasaribu
BalasHapusNIM : 12.01.922
Tingkat/Jur : IV-A/ Theologia
Laporan Analisa Ibadah Mazmur Simalungun (Taurtaur)
Jumat, 12 Pebruari 2016 Chapel STT Abdi Sabda Pukul 10.00 WIB
(Taurtaur : Ismail Sidabutar dan Tolopan Silalahi)
Ibadah Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS)
Melodi adalah sebuah alunan yang menyamankan hati. Di dalam kebaktian Gereja Kristen Protestan Simalungun terdapat sebuah alunan yang menyambut para pelayan Tuhan memasuki bait kudus, tempat peribadahan, dan mengundang setiap jemaat untuk mempersiapkan hati untuk ikut dalam peribadahan. Lantunan taurtaur tersebut yang dilantunkan oleh seorang laki-laki dan perempuan, sanggat menggema dan membuat jemaat lebih masuk kedalam jiwa sadarnya dalam memuji Tuhan.
Lantunan taurtaur tersebut memberi pemujaan kepada sang Juruslamat yang menyelamatkan umat manusia. Puji dan puja disembahkan kepada Tuhan yang penuh rahmat dan membuat jemaat untuk berdiri dan menyembah menyambut penyembahan kepada Yesus yang penuh rahmat, dan kasih.
Dalam lantunan yang terdengar indah dan merdu membuat jemaat terharu dan menyampaikan semua isi hatinya kepada Tuhan baik senang ataupun bersedih. Kesedihan yang disampaikan umat kepada Tuhan akan lebih dirasakan oleh manusia dan lebih dalam untuk meminta kepada Tuhan.
Umat berharap dengan lantunan tersebut Tuhan menerima setiap doa dari umat yang berdosa ini. Umat memuji dan menyembah, Tuhan merangkul setiap umat yang berserah kepada Dia. Tuhan memberikan kasihNya kepada umat, agar umat tidak menderita dan tetap percaya dengan kuasa Allah. Allah tidak melihat keberdosaan manusia, Allah tetap merangkul manusia.
Syair yang indah, membawa umat dalam jiwa yang bersalah untuk menyembah Tuhan, dan selalu bersyukur kepada Tuhan buat anugerah yang dirasakan. Lewat nyanyian dalam peribadahan itu umat menunjukkan rasa bersalahnya kepada Tuhan, dan mengucapkan syukur dengan kerendahan hati.
Nama : Efran M.I. Pasaribu
BalasHapusNIM : 12.01.922
Tingkat/Jur : IV-A/Theologia
Laporan Analisa Ibadah (Votum/Introitus)
Senin, 15 Pebruari 2016 Chapel STT Abdi Sabda Pukul 10.00 WIB
( Liturgis : Naomi Eliana Tarigan)
Votum-Introitus, Votum adalah meterai pertanda bahwa Allah hadir di dalam ibadah tersebut dengan ucapan: “Di dalam Nama Allah Bapa, dan Nama Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus, dan Nama Roh Kudus.” Inilah yang membedakan ibadah dengan pertemuan biasa, ibadah adalah persekutuan umat percaya yang menyambut kedatangan dan kehadiran Allah. Introitus adalah pernyataan atau ajakan yang dikutip dari nas Alkitab. Bacaan ini diambil berdasarkan Minggu Gerejawi tertentu. Nast Alkitab ini juga menandakan bahwa jemaat sedang berada dalam suasana perayaan Minggu Gerejawi tertentu. Nas Alkitab ini disambut jemaat dengan menyanyikan “Haleluya” yang artinya “Pujilah Tuhan!”
Bersorak-sorai adalah suatu kegirangan dalam peribadahan yang dirasakan oleh umat agar Roh Kudus masuk kedalam hati manusia. Bersorak-sorai menandakan rasa syukur kepada sang pencipta atas berkat dan rahmatnya yang melimpah. Bersorak-sorai adalah ungkapan rasa bahagia dalam memuji Tuhan untuk bersekutu pada Tuhan.
Dalam peribadahan, menyerahkan segenap jiwa kepada Tuhan adalah ibadah yang sejati (Rom 12:1) dalam rangka untuk menghadap tahta Tuhan yang megah.
Peribadahan yang sejati haruslah ditunjukkan melalui perbuatan yang didapatkannya dari pertumbuhan Iman yang selalu menyertai kehidupan manusia. Kasih dari Yesus yang menyertai kehidupan umat dan kasih setiaNya yang kekal membawa manusia dalam penyadaran siapa dirinya sebenarnya sehingga harus selalu mengucap syukur kapan saja.
Bersama Yesus tidak akan ada lagi kekurangan dan tidak akan lagi kesesatan bagi umat yang mau mengikutNya dan mau untuk memberitakan kabar keselamatan bagi mereka yang belum mengenal Firman Tuhan.
Nama : Efran M.I. Pasaribu
BalasHapusNIM : 12.01.922
Tingkat/Jur : IV-A/Theologia
Laporan Analisa Ibadah (Pengakuan Dosa - Pengampunan Dosa dan Nyanyian Respon Umat) Jumat, 19 Pebruari 2016 Chapel STT Abdi Sabda Pukul 10.00 WIB
(Liturgis : Efran M.I. Pasaribu)
Ibadah Liturgi Huria Kristen Indonesia (HKI)
Pengakuan Dosa - Pengampunan Dosa dan Nyanyian Respon Umat
Pengakuan dosa adalah umat mengakui dosanya kepada Tuhan, segala perbuatan yang dilakukan di dunia ini baik sengaja maupun tidak sengaja. Setiap umat harus menyadari kesalahannya dan mengakuinya kepada Tuhan. Liturgis dalam memimpin peribadahan mencoba untuk mengalunkan sebuah pengakuan dosa agar mengalir ke hati setiap umat sehingga umat dapat menyadari segala dosanya.
Kekuatan dosa dapat dilawan ketika umat mengakuinya di hadapan Tuhan, setiap dosa yang diperbuat harus diakui dengan penuh tulus hati sehingga dosa manusia dapat diampuni Tuhan.
Allah melalui cinta kasihnya selalu mengampuni dosa manusia, karena Allah melalui Yesus Kristus yang mati di kayu salib menghapus dosa manusia lewat darahnya yang kudus itu. Pengampunan dosa oleh Tuhan adalah sesuatu yang sangat berharga dan sangat mahal yang harus dijaga oleh umat pengikutnya karena oleh hanya Kristuslah manusia menerima pengampunan Tuhan.
Dalam lagu Buku Ende (B.E.) 172 : 2, lirik lagu yang mengatakan “Sesa dosangku Sude Debata”, yang mempunyai arti dengan kasih karunia Tuhan, umat meminta agar Tuhan menghapus dosa manusia yang banyak.
Begitu juga dengan nyanyian respon umat yang sangat menyentak jiwa seseorang dimana begitu banyak dosa manusia yang dilakukan sehingga manusia turut kedalal heningan mengingat segala dosa yang diperbuatnya. Nyanyian respon umat dalam rangka cinta kasih manusia kepada Tuhannya haruslah selalu dikenang dan dijaga dalam rangka membangun spritualitas kepada Tuhan. Nyanyian respon umat juga harus menyentuh hati setiap umat karena akan membangun penyadaran yang baik.
Cinta kasih Tuhan kepada umat, cinta kasih umat kepada Tuhan harus terjaga dengan baik sehingga mempunyai hubungan yang sangat erat dan memberikan kesadaran akan berkat dan tingkah laku kehidupan manusia.
Nama : Efran M.I. Pasaribu
BalasHapusNIM : 12.01.922
Tingkat/Jur : IV-A/Theologia
Laporan Analisa Ibadah
(Kotbah – Bacaan Pagi Almanak GKPI)
Senin, 22 Pebruari 2016 Chapel STT Abdi Sabda Pukul 10.00 WIB
(Pengkhotbah : Pdt. Edward Simon Sinaga, M.Th)
Keluaran 33,1-6, Tuhan menyuruh bangsa Israel meninggalkan Gunung Sinai. Pengkhotbah mencoba untuk kreatif dalam mengambil bahan renungan dari bacaan harian. Khotbah yang kreatif membuat para pendengar indah mendengar khotbah yang disampaikan dengan baik. Penyertaan Tuhan adalah permintaan Musa yang sangat besar sehingga Musa dapat disertai dalam setiap kehidupannya dalam memimpin umat Allah.
Allah berjanji bahwa Ia akan melindungi bangsa Israel dan akan memberikan negeri yang dijanjikan-Nya itu kepada mereka. Namun karena dosa mereka, Allah tidak lagi hadir secara khusus di antara mereka. Kemah Pertemuan dibentangkan di luar perkemahan, seperti bangsa-bangsa lain pada zaman itu menempatkan tempat beribadah mereka di luar kota. Mereka semua sedih mendengar ancaman ini. Apa gunanya memperoleh Tanah Perjanjian tetapi kehilangan kehadiran Tuhan? Justru kehadiran Tuhan di tengah-tengah merekalah yang membedakan Israel dari bangsa lain.
Allah yang akrab. Allah menjauhkan diri dari bangsa Israel, namun "setiap orang yang mencari Tuhan" boleh pergi ke Kemah Pertemuan. Allah berbicara langsung dengan Musa "berhadapan muka," bukan melalui mimpi atau penglihatan. Tuhan mendengarkan doa Musa, bahkan Ia memperlihatkan "cahaya susulan" kemuliaan-Nya kepada Musa. Kita juga boleh masuk ke hadirat Tuhan melalui Tuhan Yesus. "Marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh".
Dalam meninggalkan gunung Sinai bangsa Israel selalu disertai oleh Allah, selalu dibimbing dan bangsa Israel patuh dengan aturan yang Tuhan jadikan.
Jika kita refleksikan dalam kehidupan sekarang bahwa Kepatuhan adalah hal yang harus dilakukan. Patuh adalah bagian dari moral yang harus dimiliki setiap manusia, terkhusus kepatuhan kepada sang pencipta karena kepatuhan adalah Ibu dari kebaikan dan kebajikan.
Nama : Naomi Eliana Br Tarigan
BalasHapusNIM : 12.01.944
Tanggal : Jumat, 29 Jauari 2016
Liturgis : Desy Ristiana Saragih
Analisa : Votum Introitus
Votum dibuka di dalam nama Allah, Bapa dan Putra-Nya Yesus Kristus. Ketiga ini disebut Trinitas, dalam penyingkapannya tiga tapi kenyataannya satu oknum, Allah kita Esa. Dengan pembukaan ini liturgis memanggil kehadiran Allah dalam ibadah. Jemaat diundang untuk menyatakan dan mengakui kebesaran Allah dalam setiap aspek kehidupan nya, mengucap syukur dengan memuji Tuhan kita, karena kita percaya ada campur tangan Tuhan dalam segala sesuatu, jika kita berjalan tanpa campur tangan Tuhan setahun saja, keadaan kita akan lebih buruk dari yang sedang terjadi saat ini. Ungkapan syukur kita salah satu exspresinya yaitu dengan bernyanyi dan bermazmur bagi Tuhan, Mengungkapkan perasaan kita dengan melantunkan pujian-pujian bagi Tuhan. Kemualiaan Allah itu bukan hanya untuk manusia tetapi untuk semua mahluk di muka bumi ini. Karena Allah menciptakan Bumi ini untuk semua mahluk. Manusia sebagai ciptaan yang tertinggi dan Allah memandatkan bumi ini kepadanya untuk menjaga Bumi ini, merawat dan memliharanya. Sehingga dari bukti nyata perawatan manusia itu semua mahluk merasakan kemuliaan Tuhan itu.
Nama : Naomi Eliana Br Tarigan
BalasHapusNIM : 12.01.944
Tanggal : Senin 1 Februari 2016
Liturgis : Uten Perlinda Marbun
Analisa : Votum Introitus
Votum ini dimulai dengan, karya Allah Tritunggal, dimulai dari penciptaan, penebusan dan penyertaannya.
Puji Syukur untuk kebesaran Allah kita, menciptakan manusia, beserta seluruh isi bumi ini, dan ketika manusia itu jatuh kedalam dosa, Allah tetap memlihara manusia itu, hingga sampai anak-anak cucunya, sejak kejatuhan manusia kedalam dosa, manusia menjadi manusia pendosa, Perjanjian Lama menyaksikan perjalanan keturunan Adam dan Hawa. Manusia tak henti-hentinya melakukan dosa, dimulai dari Pembunuhan (Kej 4), Perempuan-perempuan sundal (Kej 6), menara babel “mengandalkan kekuatannya sendiri” (Kej 11). Dan masih banyak kejahatan manusia lainnya. Namun apa yang terjadi Allah selalu membalas kejahatan manusia dengan kasihnya, Dalam beberapa lembaran Alkitab menceritakan tentang dosa-dosa manusia, Allah tidak hanya berhenti untuk menyaksikan dosa itu. Allah dengan tulus dan iklas turun ke bumi menjadi manusi untuk menjadi korban penghapusan dosa itu ati di kayu salib, karena Allah tau tak seorang pun benar dihadapannya, sehingga hanya Allah yang layang menjadi penebus manusia. Tidak hanya sampai disitu melalui kebangkitannya Kristus membuktikan bahwa setelah kematian ada kehidupan, setelah kebangkitannya Dia tidak meninggalkan manusia itu sendiri, tetapi dia menjelma menjadi roh yang ada dalam diri setiap manusia. Roh itu yang menuntum manusia untuk berbuat seturut kehendak Allah. Maka dari ini tidak ada alasan bagi kita untuk tidak mengucapkan syukur Kepada-Nya. Keselamatan itu bukan hanya berhenti pada diri kita, tetapi hendaknya keselamatan itu diberitakan kepada saudara-saudara kita. Harapan Jurus selamat itu sangat kuat kepada kita seperti ayat sebuah lagu pujian Kidung Jemaat no 428 ayatnya yang kedua berisi “ Apa arti ladang-ladang, apa yang perlu dituai? Ladang itu seluruh dunia, manusialah tuaiannya. Lihatlah sekeliling mu pandanglah ke ladang-ladang yang menguning dan sudah matang, sudah matang untuk dituai”.Lagu ini mengingatkankita bahwa dunia ini harus menerima keselamatan Yesus Kristus dan itu adalah tugas kita untuk memberitakan keselamat itu.
Nama : Naomi Eliana Br Tarigan
BalasHapusNIM : 12.01.944
Tanggal : Jumat 5 Februari 2016
Liturgis : Andre Pranginangin
Analisa : Pengakuan Dosa dan Janji Pengampunan Dosa
Selama manusia hidup di dunia, manusia tidak akan pernah berhenti mendapatkan masalah, baik kaya maupun miskin. salah satu faktornya adalah “kekawatiran”, Kekawatiran ini mengakibatkan manusia terkadang tidak mempercayai Allah, manusia merasa bahwa Allah itu tidak mengerti apa yang dia butuhkan. Dia merasa dalam setiap pergumulan dan cobaannya tidak ada Allah di sampingnya. Sehingga sampai pada Akhirnya manusia itu pergi dan menjauh dari persekutuannya dengan Allah, mengambil jalan yang cepat berharap bahwa kekawatiran itu akan sirnah dari dalam hidupnya, dia jatuh kedalam perdukunan, pergaulan bebas, obat-obat terlarang, prostitusi dll. Tapi apa yang diaterima manusia itu merasa gembira namun hanya sesaat saja, sebaliknya dia menerima ganjarannya penyakit, penjara, kematian dll.
Tidak semua orang terpuruk semakin dalam, tapi dia mau bangkit dari keterpurukannya dia sadar dan kembali kepada Allah, dan menjadikan masa lalunya menjadi sebuah pelajaran dan motivasi bagi saudara-saudaranya. Dengan senang hati tangan Allah terbuka untuk manusia itu, Allah memberikan kelegaan, dan ketika manusia itu berserah kepada Allah segalah kekawatiran dunia menjadi sirna.
Nama : Naomi Eliana Br Tarigan
BalasHapusNIM : 12.01.944
Tanggal : Senin 12 Februari 2016
Penyanyi : Tolopan Riah Silalahi dan Ismail Sidabutar
Analisa : taur-taur
Saya melihat dari tau-taur ini, dalam Simalungun telah berhasil melakukan penyesuaian (kontekstualisasi) budaya dengan liturgi mereka. Melakukan pemanggilan melalui lagu pujian, lirik dan nada khas Simalungun. Mengekspresikan perasaan baik senang maupun sedih, melalui melodi ini sebelum memulai peribadahan jemaat diajak untuk menenangkan hatinya, meresapi peribadahan. Melalui melodi ini Allah di puji.
Orang Ibrani tidak berbakat seni rupa, tetapi ganti itu mereka mengembangkan berbagai macam nyanyian dan musik instrumental. Dan menurut ceritanya, Yubal adalah ‘bapa semua orang yang memainkan kecapi dan suling’ (Kej 4:21). Ada banyak kesempatan untuk mengadakan pesta musik (Hak 11:34;Yes 5:12) dan orang yang bekerja biasanya suka bernyanyi (mis.Yes 21:12; Yer 25:30) demikian pula para prajurit, bahkan setelah beberapa rekannya gugur dalam peperangan (TB 2Sam 1:19-27). Musik penting di Bait Allah. Mungkin beberapa mazmur digubah Raja Daud, demikian menurut tradisi sekitar tahun-tahun pembangunan Bait Allah. Dikatakan bahwa Daud adalah seorang ahli bermain kecapi (1Sam 16:16-18) dan seorang penari (2Sam 6:14-15*. Selama berabad-abad zaman kerajaan selalu ada keramaian bernyanyi dan sorak-sorai pada penobatan raja (Mazm 72. Petunjuk-petunjuk lain mengenai pelaksanaannya, seperti ‘untuk alat petikan’, dan kata ‘sela’ yang sering muncul, mungkin adalah tanda untuk berhenti sejenak, memberi kesempatan bagi suatu kelompok penyanyi lain mengambil alih. Beberapa Mazmur (mis. 13; 20) dimaksudkan untuk dinyanyikan secara berbalas-balasan. Alat musik petikan adalah kecapi dan harfa dengan sepuluh tali. Alat musik tiup adalah suling dan terompet dari tanduk.
Musik dan nyanyian sudah di kenal sejak zaman dahulu kala berkembang hingga sampai saat ini, zaman Daun juga musik, nyanyian melodi-melodi indah di kontekstualisasikan untuk memuji Tuhan, sama halnya dengan taur-taur Simalungun yang tujuannya untuk memuji dan memuliakan nama Tuhan.
Nama : Naomi Eliana Br Tarigan
BalasHapusNIM : 12.01.944
Tanggal : Senin 15 Februari 2016
Liturgis : Naomi Eliana Br Tarigan
Analisa : Pengakuan Dosa dan Janji Pengampunan Dosa
Pengampunan dosa adalah buah kesadaran diri ketika kita mampu bercermin kedalam tujuan Allah yang menciptakan manusia. Pengakuan dosa itulah menunjukkan kitadakmampuan kita dalam memakai kehidupan sesuai dengan kehendak Tuhan. Pengakuan dosa perlu dibacakan liturgis dengan sikap dan intonasi suara yang benar, sehingga jemaat di bawa ke dalam keseriusan/ketulusan untuk mengakukan dosa-dosa kita.
Pengampunan dosa adalah tanda kasi Tuhan yang mau menerima kita sebagai manusia berdosa. Melalui pengampunan dosa Allah mendamaikan manusia dengan diri-Nya. Pengaimpunan dosa adalah obat untuk jiwa manusia ( Spiritual, Psikologi, dan sosial). Berita pengampunan dosa ini yang mengantarkan jemaat untuk kelayakan untuk mendengar firman Tuhan begitupun berkomunikasi dengan sasama manusia. (J Dan setiap orang yang telah diampuni dipanggil untukmenunjukkan pertobatan dalam hidupnya dengan menjalankan kehidupan yang baru, membawa pemulihan dan kedamaian di dalam kehidupan setiap hari.
Sesuai dengan arti dan makna Pengakuan dosan dan pengampunan dosa, Dalam kitab Hosea, menceritakan kepada kita bagaiamana Allah menghukum bangsa Israel yang telah mengecewakan-Nya, Tema utama Kitab ini (di dalam lukisan perkawinan) adalah cinta kasih Allah terhadap bangsa-Nya yang dikecewakan oleh bangsaNya. Setelah bangsa Israel dipilih oleh Allah, maka bangsa itu hanya setia untuk waktu singkat. Kemudian bangsa itu berkhianat secara beruntun. Allah sendiri menuntut cinta kasih dan kesetiaan. Hukuman yang diberikannya bermaksud membimbing Israel memenuhi janjinya seperti pada waktu di padang gurun, yaitu hidup cinta kasih mempelai yang pertama. Tetapi Allah tetap mengampuni mereka pada pasal 14:5 Allah menyatakan “Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan, Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela, sebab murka-Ku telah surut dari pada mereka”. Selalu ada pengampunan dari Allah ketika manusia mau mengaku dan bertobat.
Nama : Naomi Eliana Br Tarigan
BalasHapusNIM : 12.01.944
Tanggal : Jumat, 19 Februari 2016
Liturgis : Gesti Hutasoit
Analisa : Kotbah (Pilipi 3:17-4:1)
Adanya orang-orang dengan cara hidup mereka yang mengikuti hawa nafsu dan merusak penyampaian Injil menyebabkan Paulus menasihati jemaat di Filipi untuk mengikuti teladannya serta teladan orang-orang lain yang hidup sebagai warga negara kerajaan surga. Paulus menasehati jemaat Filipi yang hidup dalam nafsu dunia, yang mengikuti kehidupan kesenangan-kesenangan dunia yang bersifat sementara, Paulus sangan serius untuk menyatakan maksudnya kepada jemaat Filipi, banyak orang pada saat itu merasa bahwa Kristus adalah musuhnya, banyak orang pada saat itu yang membeci Kristus, Banyak orang yang mengendalikan segala sesuatu dengan mengandalkan dirinya sendiri, hidupnya adalah miliknya, merasa tidak perlu adanya Tuhan. Paulus mengingatkan bahwa kita berasal dari Allah dan kita akan kembali kepada Allah itu artinya kita berasal dari surga sama seperti Allah, namun ketika kita meninggalkan Allah bagaimana mungkin kita kembali kepadanya?
Allah adalah Jurus selamat manusia, Dia menyucikan kita dengan penebusannya di kayu salib agar kita menjadi bersih dari dosa kita. Paulus mengingatkan jemaat agar jangan menyia-nyiakan pengorbanan Kristus,tapi harus berdiri teguh melawan keinginan duniawi hingga pada saat kedatangannya yang kedualinya. Di mana manusia benar-benar siap untuk ikut kedalam kerajaannya yang penuh dengan kedamaian.Pesan ini disampaikan bukan hanya kepada jemaat Filipi tetapi kepada kita juga di zaman Postmodren ini, manusia sudah semakin egois sama halnya dengan jemaat Filipi, maka dari itu hendaklah kita bercermin dari teks bacaan ini. Untuk mempersiapkan diri kita menanti kedatangan Kristus.
Nama : Naomi Eliana Br Tarigan
BalasHapusNIM : 12.01.944
Tanggal : Senin, 22 Februari 2016
Analisa : Doa Bapa Kami
Doa adalah napas orang Kristen, doa adalah komunikasi antara manusia dan Allah. Doa dalam PL mencakup permohonan, pengakuan, dan pengucapan syukur. Dalam PB diceritakan tentang Yesus yang sering berdoa kepada Bapa-Nya dan mengajarkan Doa Bapa Kami kepada murid-murid-Nya ( Mat 6:9-13; Luk 11:2-4). Doa dalam PB mencakup pujian ( Kis 2:47), pengucapan syukur (1Kor 14:16-17), dan permohonan (TB Fili 4:6). Doa tidak dipandang sebagai memaksa Allah untuk bertindak, tetapi sebagai memohon agar jadilah kehendak Allah dan datanglah Kerajaan-Nya.
Dalam doa Bapa Kami di buka dengan sebutan dengan pengakuan bahwa Tuhan itu yang Kudus. Datanglah kerajaan Mu, pengharapan akan kedatangan Yesus Kristus untuk manusia, sorga milik Tuhan dan dunia juga milik Tuhan, hanya saja dunia tempat manusia penuh dengan dosa dan godaan Iblis selalu di setiap saat, sehingga kita berdoa untuk kehendak Bapa yang terjadi untuk hidup kita, makan dan minu artinya dengan makanan manusia bisa hidup, sehingga manusia meminta agar manusia memiliki tenaga untuk memuliakan nama Tuhan, Miminta kepada Bapa agar Dia mengampuni kita sebagai manusia yang berdosa, karena hanya Dia yang mampu menyelamatkan kita. Allah yang memiliki kehendak kepada manusia sehingga kita memohon agar Tuhan menjauhkan dari pada segala kejahatan dunia ini, pada akhir doa ini menjelaskan bahwa Allah yang mempunyai kerajaan sorga dan dunia dan kemuliaannya sampai selama-lamanya dan tak akan berkesudahan.
Nama : Naomi Eliana Br Tarigan
BalasHapusNIM : 12.01.944
Tanggal : Jumat, 26 Februari 2016
Pengkotbah : David Parulian Saragih
Analisa :Kotbah (Yesaya 55:1-9)
Syarat mendapatkan hidup kekal ialah bertobat dan beriman, tanpa tambahan lain apa pun. Orang yang mau mengambil bagian dalam air hidup itu, pertama-tama dia harus merasa haus (bertobat), kemudian bersedia (beriman) untuk datang kepada sang Juruselamat (bdg. Yoh 7:37). Anggur melambangkan Injil yang menyukakan dan menyegarkan jiwa; susu menunjukkan sifatnya yang memberikan pertumbuhan ( 1Ptr 2:2). Teks ini juga Mengingatkan janji-janji cerah untuk masa depan manusia, orang-orang berdosa sekarang didesak untuk menanggapi undangan Injil karena Allah pengampun. Dan anugerah Allah melampaui akal manusia, Allah tak terbatas sedangkan manusia yang dikatakan jenius pun masih terbatas.
Melalui pertobatan kita banyak orang akan melihat terang Kristus, dan semakin banyak orang yang akan diselamatkan.
Laporan Analisa Ibadah Kampus (Khotbah)
BalasHapusJumat, 12 Februari 2016
Pengkhotbah : Cristi Purba
Jumat, 12 februari 2016
Bacaan : Roma 10 : 8b-13
Khotbah : Ulangan 26: 1-11
Tema : Mempersembahkan Persembahan
Menyampaikan persembahan yang baik kepada Tuhan adalah salah satu Tugas dan tangggung jawab kita manusia kepada Tuhan. Inilah yang menjadi kesaksian kita kepada Tuhan. Manusia tidak pernah puas sehingga manusia sudah menjadi jarang memberikan persembahan yang terbaik kepada Tuhan. Kita memberikan persembahan kepada Tuhan bukan karena kekayaan kita, bukan karena ada sama kita tapi kita memberikan persembahan yang baik kepada Tuhan karena kita percaya dalam hati kita dan mengaku dengan mengaku dengan mulut kita bahwa Yesuslah yang memberikan semuanya yang ada pada manusia (Rom 10:8b). Dalam kita memberikan persembahan yang baik kepada Tuhan tidak itu yang membuat kita tempur atau bangkrut karena kita percaya pesembahan yang kita berikan kepada Tuhan tidak membuat kita kecewa (Rom 10:13). Oleh sebab itu Tuhanlah kibuat yang menjadi fondasi kita didalam kita mencari apa yang kita inginkan. Sekali percaya tetaplah percaya. Jangan langsung gampang kecewa dan menyerah ketika datag tantangan kepada kita, kemungkinan dari tantangan yang kita alami ada peluang untuk kita sukses. Karena Tuhan yang memberikan kita segala sesuatunya maka kita patut meberiken persembahan yang baik kepada Tuhan. Jalankanlah tanggungjawab kita sebagai manusia.
Nama : Wenti Karolina Br Surbakti
BalasHapusNim : 12.01.976
Tingkat/Jur : IV-A/Theologia
1. Laporan analisa ibadah kampus 29 Januari 2016 STT Abdi Sabda Pukul 10.00
Liturgis: Desy Ristianan Saragih
votum: merupakan merupakan sebuah aktivitas dalam agama Kristen dalam peribadahan dan merupakan bagian dari unsur-unsur liturgi. votum juga bisa dikatakan sebagai proklamasi yang menandai kehadiran Tuhan dan masuk dalam peribadahan yang sedang berlangsung, dimana Tuhan yang hadir pada saat itu adalah yang melandasi perjalanan ibadah yang dilakukan. Dimana dalam peribadahan jemaat saling berjumpa yang kemudian bersama-sama untuk memuji dan memuliakan Tuhan. Jadi dalam rangka menyenangkan hati Tuhan jemaat mulai dari awal mengikuti unsur-unsur liturgi dalam ibadah, sehingga ibadah itu berkenan di hati Tuhan,memuji, menyembah dengan lagu pujian dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan yang telah hadir dalam ibadah. sehingga melalui ibadah yang dimulai dengan votum jemaat dapat merasakan kehadiran Allah, mendengar Allah bersabda, kita menjawab dan merespon Allah dan juga kita sebagai umat yang telah diselamatkan bersedia untuk diutus untuk saling mengasihi dan saling melayani kepada sesama manusia.
2. Laporan analisa ibadah kampus 01 Februari 2016 STT Abdi Sabda Pukul 10.00
BalasHapusLiturgis: Uten Perlindra Marbun
votum Introitus: dimana disini Allah menyatakan kemahakuasaannya, Allah akan membinasakan dosa, dan kemanusiaan di dalam kejahatanya. Jadi dari sini juga mengingatkan kita akan hubungan pribadi dengan Tuhan, merubah penampilan dari gelap ke terang yang bercahaya (memiliki otoritas ilahi). Dan ini selayaknya kita lakukan sebagai manusia yang sudah diselamatkan Tuhan di kayu salib. Jadi sebagai orang yang sudah ditebus kiranya juga memancarkan, memberi terang Kristus melalui perbuatan kepada setiap orang. kebesaran, kemahakuasaan-Nya Tuhan itu sebaiknya diberitakan kepada semua orang sehingga nama Tuhan tetap termulia di dunia dan juga semua orang dapat merasakan kehadiran Tuhan dalam hidupnya dan tetap mengandalkan Tuhan dalam kehidupannya, juga menunjukkan sikap kasih yang nyata kepada semua orang-orang disekitanya. ketika orang-orang merasakan kehadiran Tuhan mereka dapat mereka juga mempunyai keinginan yang kuat untuk bersaksi, melayani kepada sesamanya.
3. Laporan analisa ibadah kampus 05 Februari 2016 STT Abdi Sabda Pukul 10.00
BalasHapusPengkotbah: Ria Br. Kaban (Ibadah GBKP)
Kotbah dari II Korintus 3:12-18 “Kemuliaan Ibas Dibata, Mbincarkenlah ” : kotbah ini berisikan bagaimana orang-orang Kristen memberitakan, menunjukkan terang Kristus dalam diri-Nya yang kemudian itu memancarkan terang Kristus kepada semua orang. jadi melalui terang Kristus orang-orang dapat merasakan kuasa Tuhan yang luar biasa dalam hidupnya. sangat penting dalam kehidupan manusia menunjukkan kuasa berkat Allah itu dalam hidupnya, terpancar hal yang positif dari perbuatan tingkah lakunya bagi sekitarnya. sehingga setiap orangpun yang tidak mengenal Kristus terang kristus dapat terpancar baginya. ketika seseorang tidak menunjukkan terang kristus dalam hidupnya baik dilingkungan sekitar, atau dimanapun dia berada bisa jadi dia dianggap orang menjadi batu sandungan bahkan kuasa kasih Kristus tidak terpancar. jadi baik dalam susah maupun senang sebagai orang yang sudah diselamatkan oleh Yesus Kristus tetap berjuang untuk memperlihatkan terang Kristus sebab itulah menjadi tujuan orang Kristen, sehingga berkat Tuhan juga mengalir, tercurah bagi umatnya. dan yang terpenting andalkan Tuhan selalu pada saat mengalami kesulitan dalam memancarkan terang Tuhan. seperti dalam bahan Kotbah bahwa jemaat Korinti yang dibuat oleh rasul Paulus, dimana Paulus dijelek-jelekkan oleh Yerusalem di di hadapan jemaat Korinti pada waktu Paulus di penjara. inilah kesulitan yang dihadapi jemaat Korinti tetapi bukan ini yang menjadi penghalang bagi mereka untuk memancarkan kemuliaan Tuhan. tetapi mereka tetap memuliakan Tuhan. dan mereka percaya bahwa ini proses pembentukan Roh Kudus yang menuntun mereka.
4. Laporan analisa ibadah kampus 12 Februari 2016 STT Abdi Sabda Pukul 10.00
BalasHapusTaur-taur: oleh Tolopan Riah Silalahi dan Ismael Sidabutar (Ibadah GKPS)
salah satu kekayaan kesenian tradisional masyarakat Simalungun ialah taur-taur yang merupakan musik vokal. taur-taur ini berasal dari kata taur yang artinya memanggil. kemudian diulang menjadi taur-taur yang berarti memanggil yang dilakukan secara berulang-ulang atau juga bisa memanggil saling (bersahut-sahutan). namun ada juga kata taur ini dalam masyarakat Simalungun sebagai untuk menyampaikan suatu pesan, berita, pesan dan juga tujuan. dan biasanya hal yang diungkapkan melalui taur-taur ini adalah berupa perasaan sedih, sayang, rindu, cinta, identitas, latar belakang kehidupan, tujuan, maksud, keinginan, dan lain sebagainya. jadi dari hal ini dapat ditarik bahwa pentingnya berkontekstualisasi dengan kebudayaan sangat penting. Contohnya dalam penggunaan liturgi dalam budaya Simalungun. terutama pemakaian taur-taur ini dalam ibadah, alunan taur-taur ini bisa digunakan dalam pembukaan ibadah dimana arti dari taur-taur ini adalah memanggil, artinya dalam memulai ibadah meminta untuk kehadiran Tuhan dalam pribadahan, dengan cara memanggil Tuhan dengan berulang kali, selain itu juga dengan taur-taur setiap jemaat yang khususnya berbudaya Simalungun lebih merasakan kehadiran Tuhan, dan dapat merespon Tuhan dalam peribadahan yang berlangsung.
5. Laporan analisa ibadah kampus 15 Februari 2016 STT Abdi Sabda Pukul 10.00
BalasHapusLiturgis: Naomi Eliana Br. Tarigan (Votum)
Dalam hal ini terkhusus dalam votumnya mengajak semua umat bersekutu di dalam Tuhan, dan juga penuh dengan sorak-sorai datang kepada Tuhan. memohon kehadiran Tuhan dalam peribadahan. dan dalam peribadahan yang dimulai di dalam nama Allah Bapa, Anak-Nya Yesus kristus dan di dalam persekutuan Roh Kudus. ini menunjukkan betapa pentingnya kehadiran Allah dalam sebuah peribadahan. karena Ia adalah juga Allah yang berkuasa yang layak dipuji disembah dengan nyanyian syukur, dan mengucap syukur terhadap apa yang \
diberikan kepada umat manusia yaitu diberi-Nya nafas kehidupan. Dialah yang layak disembah dan dipuji. Dengan kehadirannya dalam persekutuan dalam jemaat, jemaat dapat merasakan kehadiran Tuhan senantiasa dalam kehidupannya sebagai pelindung, penolong umat manusia. sehingga ketika dirasakan ketika Tuhan hadir dalam kehidupannya manusia tetap mengandalkan Tuhan senantiasa, dan dalam sikap hidup juga manusia lebih dibaharui untuk menjadi lebih baik juga. seluruh hidupnya digunakan untuk memuliakan Tuhan baik itu melalui tingkah laku atau juga memancarkan kasih Kristus kepada setiap orang.
6. Laporan analisa ibadah kampus 19 Februari 2016 STT Abdi Sabda Pukul 10.00
BalasHapusLiturgis: Efran Pasaribu (Pengakuan dosa- pengampunan dosa dan nyanyian respon umat)
setiap manusia adalah orang yang berdosa, dimana dalam ibadah manusia akan mengalami suatu anugerah yaitu pengampunan dosa, ketika ia mengaku dosa. pengampunan dosa diikuti dengan petunjuk hidup yang baru, dimana respon setiap umat manusia disini melalui nyanyian pujian kepada Tuhan, melalui pengampunan dosa juga manusia menunjukkan sikap hidup yang sesuai dengan firman Tuhan. pengakuan dosa adalah manusia merendahkan diri di hadirat Tuhan dan memohon pengampunan dosa kepada Tuhan. Melalui pengampunan dosa umat manusia bisa terlepas dari belenggu dosa yang mengikatnya untuk kemudian tidak melakukan dosa kesalahan yang sama lagi. Dosa manusia sudah diampuni ketika Yesus disalibkan, dosa-dosa umat manusia telah ditebus dengan mengorbankan diri-Nya. itulah kasih Tuhan yang besar bagi umat manusia yang telah rela mengorbankan Anak-Nya hanya untuk menyelamatkan manusia. pengorbanan yang dilakukan ini bukanlah sangat kecil ini sangat besar. Oleh karena itu setiap manusia sepatutnya mengaku dosa setiap saat kepada Tuhan, sehingga dengan pengampunan yang diberikan setaip manusia bernyanyi pengakuan dosa dan mengucap syukur atas pengampunan yang diberikan seperti dalam arti lagu karena kasih Tuhan, Ia menghapus dosa pelanggaran manusia.
7. Laporan analisa ibadah kampus 22 Februari 2016 STT Abdi Sabda Pukul 10.00
BalasHapusKotbah: Pengkotbah Pdt. Edward Simon Sinaga, M. Th
bahan kotbah dari Keluaran 33:1-6, dengan tema “Tuhan Menyuruh Bangsa Israel Meninggalkan Gunung Sinai”. Disini menunjukkan dasar Tuhan dalam memerintah agar perjalanan dilanjutkan oleh janji-Nya sendiri kepada leluhur bangsa Israel. Jadi Tuhan berdiri diatas karakter-Nya sebagai Tuhan yang Setia dan tidak pernah ingkar janji. Tapi yang terjadi pada bangsa Israel mereka tidak sabar, mereka sangat keras kepala. orang-orang Israel adalah orang-orang yang tegar tengkuk dan dengan segera memang Allah amarah-Nya bangkit dan dengan segera ia juga membinasakan mereka, karena itu Tuhan hanya mengutus malaikat-Nyasaja untuk berjalan di depan bangsa Israel dan ini menunjukka bahwa Tuhan juga sabar dalam menghadapi mereka. Bangsa Israel memang menunjukka tindakan penyesalannya. jadi jelas bahwa Allah disini masih menunjukkan kasih-Nya kepada bangsa Israel. walaupun bangsa Israel tegar tengkuk dan berulang kali lari dari dari jalan Tuhan, Allah memang membinasakan mereka tapi walaupun seperti itu Allah yang setia, sabar, penyayang, masih menunjukkan kasih-Nya manusia, yang dapat dilihat dengan malaikat suruhan Allah yang tetap menuntun mereka didepan dalam perjalanan keluar dari Mesir.
8. Laporan analisa ibadah kampus 26 Februari 2016 STT Abdi Sabda Pukul 10.00
BalasHapusPengkotbah: Jon David
Bahan kotbah dari Yesaya 55:1-9, dengan tema “Kecaplah dan Nikmatilah”. Manusia cenderung membuat prioritas terbaik dengan mendahulukan kebutuhan-kebutuhan tubuh dan jiwa daripada mengutamakan kebutuhan roh atau sering berjerihpayah hanya untuk perkara –perkara jasmaniah dan jiwani saja yang mengakibatkan lapar secara rohani, dan dampaknya ialah kehilangan sukacita. Intinya jika Tuhan dilupakan. Dalam nats tersebut Tuhan memerintahkan supaya memberi telinga untuk mendengar Tuhan dan melakukan kehendak-Nya. seperti dalam ayat 3 dikatakan bahwa manusia selayaknya menyendengkan telinganya, artinya mendekatkan diri pada Tuhan. dan selalun mencari Tuhan dalam kehidupan seperti dalam ayat 6 dikatakan bahwa mencari dan berseru kepada Allah selama Ia dekat, dalam upaya juga untuk memuliakan Tuhan. Dan perlu diketahui bahwa memang Allah pencipta tidak memiliki keterbatasan tetapi manusia ciptaan Allah memiliki keterbatasan. Jadi bersangkutan dengan tema tersebut bahwa ketika manusia memiliki kesusahan datanglah kepada Tuhan, seperti dalam ayat tersebut yang merupakan sekalipun orang Israel dalam pembuangan Allah tetap memelihara dan tetap memberi mereka makan. Tetaplah berharap pada Tuhan setiap waktu dan dengan tidak menunda-nunda dan yang penting bahwa kebutuhan rohani yaitu firman Tuhan juga dipenuhi.
Nama : Anggianita Br Sembiring
BalasHapusNIM : 12.01.903
Tingkat/Jur : IV-A/ Theologia
Laporan Analisa Ibadah (Khotbah)
Pengkhotbah Pdt. Dr. Jontor Situmorang
Senin, 01 Februari 2016 Chapel STT Abdi Sabda Pukul 10.00 WIB
Kel. 34:29-35, Melanjutkan Karya-Nya itulah kalimat yang harus kita tekankan. Dalam kehidupan kita, terkadang ada yang bergejolak dalam hati saat menyadari bahwa kemuliaan Allah sungguh bisa terjadi atas diri kita. terucaplah kata-kata “Terima kasih Tuhan, Kau sungguh baik pada ku”. Itulah ekspresi yang terjadi secara spontan, namun kobaran perasaan ini sering tidak berlanjut, bahkan dapat dengan segera kabur dan sirna begitu mudah dan cepat, ketika pikiran menggagu oleh perkara lain, seperti karena tugas-tugas atau masalah yang belum terselesaikan. Padahal jika kita menginginkan kemulian yang sejati, yang harus kita lakukan bukan hanya sekedar pujian namun juga harus belajar dari Yesus, karena tidak ada jalan lain selain belajar dari Yesus, sehingga ketika kita sudah belajar dari Yesus itu sendiri maka kita akan mampu untuk Melanjutkan Karya-Nya.
Nama : Anggianita Br Sembiring
BalasHapusNIM : 12.01.903
Tingkat/Jur : IV-A/ Theologia
Laporan Analisa Ibadah (Kata Penaruh)
Liturgis Andre Hartland Perangin-angin
Jumat, 05 Februari 2016 Chapel STT Abdi Sabda Pukul 10.00 WIB
Kata Penaruh ialah sebuah kata penghantar, yang biasanya dibacakan oleh seorang pelayan pra ibadah, sebagai panggilan beribadah. Dibata si ndilo kita ku bas kebaktian enda, dalam kata penaruh ini dikatakan bahwa Tuhan sendirilah yang memanggil kita untuk memasuki dalam memulai peribadahan agar memperkuat kepercayaan kita pada-Nya, yang sanggup menolong kita dalam setiap pergumulan dalam kehidupan kita. Akan banyak pergumulan yang akan dilalui dalam kehidupan ini dan Ia yang memanggil kita untuk beribadah kepada-Nya akan diberi kekuatan dalam setiap menjalani kehidpan ini. Bersama-Nya tidak akan ada lagi kekurangan dan tidak akan lagi kesesatan bagi umat yang mau mengikut pada-Nya dan mau beribadah kepada-Nya dan mendengarkan Firman Tuhan.
Nama : Anggianita Br Sembiring
BalasHapusNIM : 12.01.903
Tingkat/Jur : IV-A/ Theologia
Laporan Analisa Taur-taur (Tolopan Ria Silalahi dan Ismail Sidabutar)
Jumat, 12 Februari 2016 Chapel STT Abdi Sabda Pukul 10.00 WIB
Taur-taur yang dilakukan dalam ibadah yang dibawakan oleh Suku Simalungun (PMTS) dalam panggilan beribadah, berjalan sangatlah kontekstual berdasarkan nyanyian Simalungun, yang dimana taur-taur yang dinyanyikan membuat suasana panggilan ibadah sangat hening dengan suara lembut dari kedua penyanyi membuat suasana awal peribadahan sangat hening dan bulu kuduk merinding dengan ayunan suara nan lembut sebagai nyanyian penyembahan kepada sang Kuasa dengan tambahan tarian yang sangat berkhaskan Simalungun, yang melambangkan penyembahan kepada Tuhan seperti yang tergambar dalam tarian yang digerakkan oleh para penarisebagai penyambutan kepada Pelayan Tuhan dalam memulai pelayanan nya.
Nama : Anggianita Br Sembiring
BalasHapusNIM : 12.01.903
Tingkat/Jur : IV-A/ Theologia
Laporan Analisa Khotbah (Pdt. Dr. Erik J. Barus)
Senin, 15 Februari 2016 Chapel STT Abdi Sabda Pukul 10.00 WIB
Kita sering sekali ketakutan dalam menjalani kehidupan. Kita juga sering kali mendapatkan diri kita berada di antara janji Allah dan pengalaman pribadi sendiri, janji Allah sudah jelas, tetapi keadaan-keadaan tidak membawa pribadi kita kepada penggenapan janji itu. Kegagalan dalam situasi ini bukan dipihak Allah, melainkan dipihak manusia. Statman pengkhotbah “Jangan Putus asa” karena Allah sendiri yang akan melakukan apa yang terbatas di dalam pemikiran manusia namun bisa dilakukan Tuhan. Dalam Kejadian Kejadian 15:1-12 yang dapat kita aplikasikan di dalam hidup kita sebagai suatu peneguhan bagi kita terkhusus sebagai pelayan, seperti yang dapat kita ikuti dari kisah Abraham yang mempunyai hubungan yang benar dengan Allah yaitu dengan penuh kesetiaan dan ketaatan hatinya terarah pada Tuhan dalam kepercayaan tanpa kebimbangan. Tuhan memberkati.
Nama : Anggianita Br Sembiring
BalasHapusNIM : 12.01.903
Tingkat/Jur : IV-A/ Theologia
Laporan Analisa nyanyian memulai dan menutupKhotbah (Gesti Hutasoit)
Jumat, 19 Februari 2016 Chapel STT Abdi Sabda Pukul 10.00 WIB
Dalam nyanyian pembuka Khotbah setelah pembacaan nats: Filipi 3:17-4:1, bernyanyi: Ende Andorang Hatorangan ni Turpuk sebagai nyanyian penghantar khotbah dengan melayangkan pujian Firman Mu yang akan kami dengar adalah kehidupan sebagai bekal penerangan dalam kehidupan. Dalam khotbah juga dikatakan bahwa kita harus berpegang teguh pada firman Tuhan sehingga menjadi teladan bukan hanya sebagai pendengar namun juga sebagai pelaku dari Firman Tuhan. Dan firman itu disambut kembali dengan mengangkat pujian kembali yang dinamakan Ende Dung Hatorangan ni Turpuk sebagai nayanyian penutup khotbah sebagai pujian agar Firman itu diberkati dan tumbuh dalam kehidupan.
Nyanyian pembuka dan penutup yang dilakukan dalam ibadah HKI sangatlah baik karena sebelum dan sesudah khotbah pujian yang diangkatkan adalah tanda sebagai penyerahan diri kepada Tuhan.
Nama : Anggianita Br Sembiring
BalasHapusNIM : 12.01.903
Tingkat/Jur : IV-A/ Theologia
Laporan Analisa Doa Bapa Kami (Pengkhotbah david Saragih)
Jumat, 26 Februari 2016 Chapel STT Abdi Sabda Pukul 10.00 WIB
Dalam Doa Penutup Ibadah GKPI dalam Doa Bapa kami terkhusunya dimulai Bapa Kami Yang di Surga sampai lepaskan lah kami dari pada yang jahat diucapkan oleh pengkhotbah seorang diri, dan dilanjutkan oleh jemaat dari kata Krena Engkaulah yang empunya Kerajaan surga dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lama-Nya, Amin diucapkan oleh semua jemaat. Hal ini sangat menjadi perhatian saya ketika mengikuti ibadah GKPI yang dimana saya ketahui bahwa dalam ibadah biasanya Doa Bapa kami diucapkan secara bersamaan oleh semua jemaat, sehingga muncul pertanyaan apa makna dari liturgi GKPI terkhusunya pada pengucapan Doa Bapa kami?????
Nama : Anggianita Br Sembiring
BalasHapusNIM : 12.01.903
Tingkat/Jur : IV-A/ Theologia
Laporan Analisa Doa Syafaat (Merry Ginting)
Senin, 22 Februari 2016 Chapel STT Abdi Sabda Pukul 10.00 WIB
Dalam doa Syafaat, pendoa syafaat saat memanjatkan doa-doanya sangatlah indah dalam merangkai kata-kata, dari situ saya merasakan bahwa ketika bahas atau kata-kata yang diucapkan begitu indah dan mengena dihati, maka doa syafaat itu lebih bermakna dan tidak membosankan. Pendoa syafaat juga menjalankan tugasnya sebagai pendoa syafaat, yang dimana ia mendoakan secara keseluruhan yang ada di STT Abdi Sabda terkhusunya dari Dosen hingga pegawai yang boleh memberikan kebersihan kepada seluruh penghuni STT Abdi Sabda.
Nama : Efran M.I. Pasaribu
BalasHapusNIM : 12.01.922
Tingkat/Jur : IV-A/Theologia
Laporan Analisa Ibadah (Song Leader)
Senin, 29 Februari 2016 di Chapel STT Abdi Sabda Medan Pukul 10.00
(Song Leader : Sri Naomi, Sardion Saragi, Noni Zeine Sinaga)
Song leader adalah pemimpin lagu. Pemimpin lagu haruslah mengetahui apa yang akan dinyanyikan. Song leader harus memiliki kemampuan dalam bernyanyi, dan ber-not. Song leader harus memimpin jemaat didalam bernyanyi.
Bernyanyi adalah suatu komunikasi yang sangat membuka hati untuk menciptakan keterharuan akan suasana kehidupan yang berliku-liku. Jemaat akan diundang bernyanyi dan song leader memiliki peran yang sangat banyak. Ketidak tahuan jemaat akan sebuah lagu harus dapat ditutupi oleh song leader.
Dalam sebuah peribadahan Song Leader harus mampu memimpin dan harus mengetahui lagunya. Song leader juga harus mampu menyesuaikan suara dengan peribadahan yang sedang berlangsung. Misalnya jika didalam pengakuan dosa ada sebuah lagu responsoria song leader harus mampu menyesuaikannya dengan cara menyanyikan lagu itu dengan setengah suara, agar lagu itu semakin diserapi didalam hati jemaat.
Peribadahan berjalan dengan baik dikarenakan lagunya dapat diresapi oleh jemaat, dan dapat menjadi salah satu penumbuh iman jemaat.
Nama : Reka Christiany Br Purba
BalasHapusNIM : 12.01.954
Tingkat/ Jurusan : IV-A/ Theologia
Analisa Ibadah : Votum/ Introitus
Liturgis : Desi Ristiana Saragih
Jumat, 29 Januari 2016 Chapel STT Abdi Sabda pukul 10.00 WIB
Didalam Votum kita harus mengakui akan Allah Tritunggal yaitu dengan Allah Bapa,Anak dan Roh Kudus. Yang dimana Allaha yang menciptakan langit dan bumi dan pencipta segala mahluk di dunia ini. Dan kita harus memuji dan menyembah Allah kita atas apa yang diberikannya kepada kita ciptaan-Nya. Karena Dia telah memberikan kebaikan-Nya untuk kita dan patutnya kita harus memberikan ucapan syukur kita kepada Allah dengan tulus dan segenap hati. Dari ucapan syukur kita yang kita lakukan bahwa kita menunjukkan Allah yang berkuasa atas kita dan kita harus senantiasa mengucap syukur kepada-Nya. Dan kemuliaan Tuhan kekal sampai selama-lamanya dan biarlah kita memuji Tuhan dengan segenap hati kita.
Nama : Andre Hartland Perangin-angin
BalasHapusNim : 12. 01. 902
Tingkat/Jurusan: IV-A/Teologia
Laporan Analisa Ibadah (Votum Introitus)
Liturgis Desy Ristiana Saragih
Jumat, 29 Januari 2016 Chapel STT ABDI SABDA Pukul 10.00 WIB
Mengundang Allah Bapa dan Putra-Nya Yesus Kristus serta Roh Kudus dengan penuh penyerahan adalah hal yang terpenting dalam mengawali suatu hal apapun, baik itu di saat melakukan suatu pekerjaan sehari-hari, memutuskan suatu tindakan, dan sebagainya. Begitu juga dalam mengawali suatu peribadahan, mengundang Roh Kudus dengan penuh kerendahan hati akan menghasilkan buah yang sangat “nikmat”. Sukacita yang melimpah akan mengalir di dalam hidup kita. Menaikkan ucapan syukur atas kebaikan Tuhan, bernyanyi penuh dengan kegirangan , merupakan suatu langkah yang luar biasa untuk mengundang Roh Kudus. Allah yang Esa, adalah Allah yang layak di sembah dan dipuji, karena Dia-lah pencipta langit dan bumi dan pencipta segala mahkluk.
Nama : Andre Hartland Perangin-angin
BalasHapusNim : 12. 01. 902
Tingkat/Jurusan: IV-A/Teologia
Laporan Analisa Ibadah (Votum Introitus)
Liturgis Uten Marbun
Senin, 01 Februari 2016 Chapel STT ABDI SABDA Pukul 10.00 WIB
Sebagai orang Kristen yang telah percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, harus mensyukuri segala tindakan dan perbuatan kasih yang telah dilakukan oleh-Nya. Mati di kayu salib, turun ke dalam kerajaan maut dan bukti kemahakuasaan-Nya adalah Ia bangkit daripada orang mati artinya mengalahkan segala “kesengsaraan hidup” dan naik ke sorga. Semua hal itu dilakukan-Nya oleh karena penuh kasih dan untuk menyelamatkan manusia dari belenggu dosa keinginan daging/duniawi agar mau kembali kepada Tuhan Yesus Kristus. Ketika kita percaya kepada Tuhan, maka dalam segala aspek kehidupan kita pun harus menunjukkan sifat Allah baik itu di dalam cara berbicara, tingkah laku, maupun berpikir. Agar setiap orang yang melihat kita dapat melihat citra Allah di dalam kehidupan kita.
Nama : Andre Hartland Perangin-angin
BalasHapusNim : 12. 01. 902
Tingkat/Jurusan: IV-A/Teologia
Laporan Analisa Ibadah (Khotbah)
Pengkhotbah: Ria Kaban
Jumat, 05 Februari 2016 Chapel STT ABDI SABDA Pukul 10.00 WIB
Bacaan: Keluaren 34:29-35 (Tunggal)
Khotbah: 2 Korinti 3:12-18 (Tunggal)
Tema: PEMBINCARKEN KEMULIAAN DIBATA
Matius 5:16 Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." Ayat ini ingin menyampaikan kepada kita bahwa tunjukkan kemuliaan Tuhan dalam perbuatan kita. Agar dengan hal itu nama Tuhan semakin dipermuliakan. Setiap orang mendapatkan berkat dan menjadi berkat dalam setiap kehidupan. Menabur/menyampaikan firman Tuhan setiap waktu harus terlihat. Di dalam wajah kita harus terpancar terang Kristus sehingga menjadi kedamaian bagi orang yang melihat. Kedamaian itu benar-benar dari dalam hati yang digerakkan oleh Roh Kudus. Tidak ada kepalsuan pancaran terang Kristus itu, tapi tulus dan penuh ketenangan dan sukacita.
Nama : Andre Hartland Perangin-angin
BalasHapusNim : 12. 01. 902
Tingkat/Jurusan: IV-A/Teologia
Laporan Analisa Ibadah (Tarian Penyambutan)
Penari : Victor Silalahi, Ivo Malau, Winda Perangin-Angin
Jumat, 12 Februari 2016 Chapel STT ABDI SABDA Pukul 10.00 WIB
Tarian yang dilakukan oleh suku Simalungun pada saat pembukaan ibadah atau untuk menyambut barisan prosesi mungkin suatu tradisi atau kebudayaan yang ada di dalam suku Simalungun itu sendiri. Penyambutan yang dilakukan sangatlah berbau budaya. Tarian itu menurut saya adalah sebuah penghormatan kepada yang hendak bertugas dalam peribadahan tersebut. Awalnya saya berpikir bahwa tarian yang dilakukan yang berbau budaya tersebut merupakan suatu hal yang salah, karena gaya tarian seperti yang dilakukan oleh penari, seperti melakukan penyembahan kepada berhala. Namun setelah saya analisa kembali, menurut pemahaman saya, hal itu merupakan suatu cara yang dilakukan oleh suku Simalungun di dalam menghargai dan menghormati orang lain. Penghormatan yang dilakukan kepada petugas ibadah tersebut hanyalah sebuah gambaran, namun penghormatan yang sesungguhnya ialah hanya kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah mau hadir untuk menceritakan firman Tuhan kepada yang hadir/mengikuti ibadah, melalui petugas ibadah yang menjadi alat bagi Tuhan untuk menyampaikan Firman-Nya.
Nama : Andre Hartland Perangin-angin
BalasHapusNim : 12. 01. 902
Tingkat/Jurusan: IV-A/Teologia
Laporan Analisa Ibadah (Khotbah)
Pengkhotbah : Pdt. Dr. Erick Barus
Senin, 15 Februari 2016 Chapel STT ABDI SABDA Pukul 10.00 WIB
Kejadian 15:1-12
Ada tiga hal yang menjadi refleksi teologis dari kejadian 15:1-12 yaitu:
1. Jangan takut
Tuhan ada menyertai kehidupan setiap manusia yang mau menyerahkan hidupnya kepada Tuhan
2. Pengharapan
Tuhan tidak akan pernah mengecewakan hamba-Nya dan akan mewujudkan apa yang diinginkan oleh hamba-Nya yang sesuai dengan kehendak Bapa di Sorga
3. Percaya
Tidak ragu-ragu dan penuh dengan keyakinan adalah suatu hal yang dapat diperhitungkan Tuhan sebagai suatu kebenaran.
Nama : Andre Hartland Perangin-angin
BalasHapusNim : 12. 01. 902
Tingkat/Jurusan: IV-A/Teologia
Laporan Analisa Ibadah (Khotbah)
Pengkhotbah : Gesti Hutasoit
Jumat, 19 Februari 2016 Chapel STT ABDI SABDA Pukul 10.00 WIB
Menjadi teladan adalah suatu hal yang baik di dalam kehidupan. Teladan yang dimaksud adalah yang berasal dari kemuliaan Tuhan, menjadi contoh kepada orang lain agar orang lain percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Paulus memberikan contoh yang baik di dalam kehidupannya, menjadi teladan di dalam setiap aspek kehidupannya. Ketika seorang ayah mengatakan jangan meroko kepada anaknya, sedangkan di saat menyampaikan pengajaran itu kepada anaknya, ayahnya sedang merokok. Hal ini belum dapat dikatakan sebagi seorang teladan. Seorang teladan yang baik itu, memberikan sebuah contoh sikap yang baik dan mengajarkannya kepada orang lain. Menjadi teladan itu haruslah menjadi pelaku terlebih dahulu, agar apa yang kita sampaikan tidak hanya omong kosong bagi orang. Tapi haruslah kita melakukannya terlebih dahulu di dalam kehidupan kita. Iman tanpa perbuatan pada hakekatnya mati. Iman dan perbuatan itu harus sejalan di dalam kehidupan ini.
Nama : Anggianita Br Sembiring
BalasHapusNIM : 12.01.903
Tingkat/Jur : IV-A/ Theologia
Laporan Analisa Khotbah ibadah Nias (Pdt. Halawa)
Jumat, 4 Februari 2016 Chapel STT Abdi Sabda Pukul 10.00 WIB
Mat. 15:21-28 : Dalam kehidupan sering terjadi kekecewaan, bersungut-ungut, bahkan bisa jadi hingga meninggalkan Tuhan, ketika merasakan doa tak terjawab atau keinginan tidak terpenuhi. Dalam kisah wanita kanaan ini Yesus tidak menjawab seruan dari wanita itu karena wanita itu adalah wanita kanaan dan Yesus berkata pada ayat 24 bahwa Yesus diutus untk domba-domba umat israel yang hilang. Dalam ayat 26 Yesus mengatakan bahwa perempuan itu seolah-seolah bagaikan anjing, namun walau demikian wanita itu tetep setia dan merendahkan dirinya demi kesembuhan anaknya, wanita itu juga mengakui bahwa dia anjing dan ia rela hanya mendapatkan remah-remah inilah yang menjadi tanda kerendahan hati dari wanita itu bahwa dia benar-benar mau meminta kepada Tuhan. Kerendahan hati dari wanita itulah yang membuat Yesus menjawabnya, sehingga dalam ayat 28 Yesus berkata: “hai ibu, besar iman mu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki”.
Dari kisah wanita kanaan ini dapat ditarik refleksi bagi kehidupan bahwa , proses kehidupan yang akan kita lalui dengan berbagai masalah jika kita jalani dengan iman yang teguh kepada Tuhan dengan kerendahan hati, maka Tuhan akan pasti menjawab setiap doa-doa yang boleh kita sampaikan kepada-Nya. “IMAN YANG TEGUH AKAN MENJAWAB SETIAP DOAKU” AMIN!!!
Nama : Rosalina Simanullang
BalasHapusNim : 12.01.960
Ting/ Jur : IVA/Theologia
Pengkotbah : Pdt. M. LumbanGaol, S.Th
Liturgis : Desy Ristiana Saragih
Song Leader : Pirta Sinaga, Ramoti Hutabarat, Yulia Simanjuntak
Analisa Ibadah
Ibadah Jumat, 29 Januari 2016 Chapel STT-AS MEDAN, pukul 10:00 WIB
Analisa Votum/Introitus
Umat dalam unsur ibadah memuja (cult) Yang Maha Kudus itu, menghargai – menghormati (worship) kekuatan dan kebaikan Tuhan. Umat (liturgy) adalah kesenangan Tuhan karena umat membangun pelayanan (office) dalam bernyanyi, bermazmur, dan menaikkan pujian kepadaNya. Votum yang dimulai dengan pernyataan “ Di dalam nama Allah Bapa dan Putra-Nya Yesus Kristus serta persekutuan Roh Kudus, pencipta langit dan bumi dan pencipta segala mahkluk. Amin. Pujilah Tuhan yang bersemayam ditempat Kudus-Nya, pujilah Tuhan dengan kekuatan-Nya yang benar”. Hal ini menunjukkan betapa kita harus menyadari bahwa kita mempunyai Allah yang Kudus, Allah yang sakral. Maka untuk itu kita harus memuja, menghormati Allah yang Kudus itu. Karena Allah adalah pemilik dari segalanya yang ada. Dialah yang patut disembah dan dipuji dengan karya yang sungguh luar biasa, menciptakan dan memelihara kita. Sehinga sebagai ciptaanNya, kita harus menyadari siapa kita sebenarnya. Karena kita dibawah otoritas Allah. Sehingga apa yang kita miliki sebagai bakat yang telah diberikan Allah kepada kita, pakailah untuk memuji nama Allah yang masyur untuk menyenangkan hatiNya.
Nama : Rosalina Simanullang
BalasHapusNim : 12.01.960
Ting/ Jur : IVA/Theologia
Pengkotbah : Pdt. Dr. Jontor Situmorang
Liturgis : Uten Perlinda Marbun
Song Leader : Julia Simanungkalit, Johan Tarigan, Debora Ginting
P. Syafaat : Irna Besthania Damanik
Analisa Ibadah
Ibadah Jumat, 01 Pebruari 2016 Chapel STT-AS MEDAN, pukul 10:00 WIB
Pengakuan Dosa dan Pengampunan Dosa
Sejak kejatuhan manusia kedalam dosa. Maka manusia hidup dalam belenggu dosa. Dosa yang menyebakan hubungan Vertikal dan Horizontal telah rusak. Hal ini berarti hubungan manusia dengan sang pencipta telah rusak dan juga kepada sesama. Tetapi Allah juga berniat untuk merobohkan tembok itu dengan mengutus Yesus ditengah-tengah dunia ini.
Sebagai manusia yang telah jatuh kedalam dosa, maka manusia cenderung untuk jatuh kedalam kenikmatan dunia yang mendukakan hati Tuhan. Maka Allah melalui Roh Kudus, memateraikan kita manusia supaya kita diajari, dibimbing, dan dikuatkan. Namun pencobaan yang datang membuat manusia selalu menyakiti hati Tuhan. Manusia tidak kuat, tidak tahan engan berbagai cobaan yang datang di dalam hidupnya. Dosa dan penderitaan menjadi keprihatinan yang tiada tara.
Namun Allah adalah Pengampun. Hanya karena pengasihan dan keperdulian Allah yang menyembuhkan dan menyelamatkan manusia. Allah menginginkan pertobatan dari manusia. Pertobatan bukan hanya kata dan kalimat, namun kehausan dan kelaparan jiwa yang terdalam akan terang dan firman Tuhan. Jika Tuhan tidak berbelas kasihan, tidak peduli, tidak pengampun. Maka manusia itu hidup dengan tidak ada damai, tidak ada kasih dan tidak akan ada suka cita. Tetapi Begitu dekatnya Tuhan kepada pribadi yang sadar dan sesegera berlari pulang ke rumah pengampunan, rumah kasih, dan rumah karunia Tuhan. Tangan Tuhan tetap terbuka dan pintu kemurahan rumah Tuhan terbuka bagi setiap pribadi yang tidak memberontak dan durhaka lagi. Dunia tidak akan bisa memberikan sebaik apa yang Allah berikan kepada kita. Kembalilah kepada Allah, tunduklah dan renungkan dosa kita, dan berjanjilah untuk tidak berbuat dosa lagi.
Nama : Rosalina Simanullang
BalasHapusNim : 12.01.960
Ting/ Jur : IVA/Theologia
Pengkotbah : Ria C. Kaban
Liturgis : Andre Parangin-angin
P. Syafaat : Tribina Ginting
Analisa Ibadah
Ibadah Senin, 05 Pebruari 2016 Chapel STT-AS MEDAN, pukul 10:00 WIB
Analisa Kotbah
II Korintus 3: 12-18 “Memancarkan kemuliaan Allah ”
Tuhan mengutus murid-muridNya untuk memberitakan injil keseluruh bumi, dan Tuhan juga berjanji untuk menyertai mereka sampai akhir zaman. Dan janji ini juga dinyatakan oleh Tuhan kepada Rasul Paulus dalam melakukan pelayanannya di jemaat Korintus tersebut.
Rasul Paulus dalam melakukan pelayanannya menghadapi banyak rintangan, tantangan dan bahkan dia dikatakan sebagi rasul palsu. Namun Allah melaui Roh KudusNya bekerja untuk menguatkan Paulus dalam pelayanannya sehingga semua orang yang mendengar percaya kepada perkataanNya. Suara atau Roh Kristus hadir dan terdengar sebagai tuntunan dan kekuatan Tuhan berkarya atas rasul Paulus.
Demkian juga dengan kita sebagai orang yang akan dipakai Tuhan sebagai pelayanNya. Jangan kita takut, jangan kita gentar. Kita percaya bahwa kita adalah orang-orang yang dipakai Tuhan untuk melayani umat-umat Tuhan. Kalau kita percaya kepada Tuhan, maka setialah dalam proses pembentukan. Allah akan memberikan kemuliaanNya kepada kita sehingga kita harus memancarkan kasih Tuhan dalam hidup kita. Jangan Takut, Allah yang mengutus kita, maka Allah sendiri yang mengurus kita.
Nama : Rosalina Simanullang
BalasHapusNim : 12.01.960
Ting/ Jur : IVA/Theologia
Pengkotbah : Cristy Elisabet Sargih
Liturgis : Hotni Malau
Song Leader : Maria Saragih, Idovandro Purba
P. Syafaat : Hotni Malau
Taur-taur : Tolopan Silalahi dan Ismael Sidabutar
Analisa Ibadah
Ibadah Jumat, 12 Pebruari 2016 Chapel STT-AS MEDAN, pukul 10:00 WIB
Analisa Kotbah
Ulangan 26:1-11. Ilustrasi digunakan dalam sebuah kotbah untuk menarik perhatian dari pendengar dan juga untuk memudahkan jemaat dalam memahami kotbah yang akan disampaikan.
Kotbah yang menyadarkan umat Kristen yang cenderung memberikan persembahan yang paling kecil untuk Tuhan. Manusia cenderung mempunyai pemikiran takut rugi. Kita sering lupa bahwa semua yang ada adalah milik Tuhan. Sebuah persembahan sebagai tanda ucapan syukur untuk penyertaaan, pemeliharaan dan untuk pertolongan Tuhan. Didalam PL, sebuah persembahan yang merupakan hasil buah sulung mereka akan dipersembahakan kepada Allah yang berarti memberikan hasil yang paling baik, bagus sebagai tanda syukurnya. Musa memperingatkan bangsa Israel untuk mempunyai komitmen atau setia untuk memerikan buah sulung untuk Tuhan (Amsal 3: 9-10), karena buah sulung adalah milik Tuhan. Dalam Roma 12:1 menyatakan supaya kita mempersembahkan tubuh kita sebaai perembahan yang hidup, yang kudus dan berkenan kepada Allah; itulah ibadah sejati. Luther juga mengatakan bahwa perbuatan baik adalah penghayatan iman.
Berikanlah suatu persembahan yang benar-benar menunjukkan rasa syukur kita kepada Tuhan. Sebab apa yang kita miliki pada saat ini adalah pemberian daripada Tuhan. Dan saya dapat katakan bahwa kita memberikan persembahan kepada Tuhan sama halnya kita menabung uang di dalam atm. Sehingga kebaikan-kebaikan yang kita lakukan akhirnya diperhitungkan oleh Tuhan dan akhirnya kita juga akan menuai hasilnya. Karena semakin banyak memberi, semakin banyak rezeki.
Nama : Rosalina Simanullang
BalasHapusNim : 12.01.960
Ting/ Jur : IVA/Theologia
Pengkotbah : Pdt.Dr. E. Barus
Liturgis : Naomi Eliana Tarigan
Song Leader : Vetty Saragih, Willi Siregar, Erica Siregar
Analisa Ibadah
Ibadah Senin, 15 Pebruari 2016 Chapel STT-AS MEDAN, pukul 10:00 WIB
Analisa Kotbah
Kejadian 15:1-12. Rancangan Allah untuk keselamatan.
Allah setia kepada janjiNya kepada Abraham. Dimana Abraham punya pengalaman hidup secara vertikal terhadap Allah. Tuhan menunjukkan kesetiaaNya kepada Allah sehingga Abraham diberkati. Bagi Allah tidak ada yang tidak mungkin. Saat dunia ini pun mengatakan tidak mungkin.
Allah sendiri akan mengukur kesetiaan kita. Ketaatan kita kepada Tuhan saat banyak problema kehidupan yang terjadi. Tetapi janganlah surut keimanan kita. Sebab Tuhan tahu pergumulan Abraham, Tuhan juga tahu pergumulan kita. Melalui pergumulan itu, karya Tuhan akan dinyatakan kepada Abraham dan juga kepada kita, ketika kita setia kepada Tuhan. Kesetiaan kita harus dibuktikan dari tindakan praktis. Tidak hanya berdoa tetapi punya aksi.
Nama : Rosalina Simanullang
BalasHapusNim : 12.01.960
Ting/ Jur : IVA/Theologia
Pengkotbah : Gesti Hutasoit
Liturgis : Efran. M.I. Pasaribu
Song Leader : Agus Sihombing, Masnida Bondar, Andrian Simbolon
P. Syafaat : Lunggu Siagian
P. Pujian : PMT-HKI
Analisa Ibadah
Ibadah Jumat, 19 Pebruari 2016 Chapel STT-AS MEDAN, pukul 10:00 WIB
Analisa Kotbah
Filipi 3: 17-4:1 “Marsihohot Mahita Dibagasan Jesus Kristus ”
Berdirilah teguh didalam Yesus Kristus. Surat rasul Paulus datang untuk mengingatkan jemaat yang ada di Filipi supaya mereka menjadi jemaat yang berbeda, jemaat yang mmapu menjadi contoh dan berkat. Karena banyak jemaat yang mencari harta dunia yang sementara (perut) tetapi mereka lupa mencari sesuatu harta yang kekal yaitu Yesus Kristus. Jot-jot do jolmai holan mangalehon mangan pardagingonna alai lupa do jolmai lao mangalehon mangan daging partondionna.
Yesus yang menjadi dasar, menjadi teladan yang utama bagi kita. Kita adalah Image of Christ sehingga apa yang kita lakukan adalah dapat memancarkan bagaimana Kristus itu. Rasul Paulus mampu menasehati jemaat karena dia sudah melakukannya terlebih dahulu dan rasul Paulus mampu melakukan apa yang ia katakan. Tidak hanya mengucapkan teapi ia juga melakukannya. Sebagai manusia kita cenderung bosan mendengar nasehat. Tetapi kita harus menyadari bahwa iman tanpa praktek pada hakikatnya adalah mati. Teori tanpa praktek adalah nonsen. Untuk itu kita dinasehatkan untuk memiliki iman yang berbuah sehingga orang-orang disekitar kita bisa mengikuti jejak kita untuk melihat karya Tuhan yang sungguh dasyat itu. Jangan bosan mendengar nasihat akan Firman Tuhan dan pergilah untuk menghasilkan buah.
Nama : Septy Mega Silvia Purba
BalasHapusNim : 12.01.963
Kelas/Jur : A/Theologia
Liturgi Huria Kristen Indonesia (HKI)19 Pebruari
Barisan Prosesi : Rona Purba dan Venye Sinurat
Barisan prosesi adalah penyambutan yang dilakukan untuk menyambut pembawa Firman yang dibawakan oleh Hamba Tuhan. Dalam penyambutan barisan prosesi ada yang menggunakan nyanyian saja dan ada juga yang disambut dengan tarian. Dalam hal inilah saya melihat dalam ibadah yang dibawakan oleh suku Batak Toba yaitu HKI yang menggunakan tarian dalam menyambut barisan prosesi. Dalam hal ini saya melihat bagaimana HKI yang dengan rasa hormat dan senang menyambut Firman Tuhan. HKI yang akan merespon Firman menunjukkan rasa hormat dan kegembiraan melalui tarian yang sangat indah dan semangat. Awalnya tari-tarian ini digunakan menyambut orang-orang yang terhormat di Suku Batak Toba yang kelihatan misalnya Bupati, Lurah, Kepala Desa, dll. Tetapi akhirnya dijadikan tarian menyambut Firman Tuhan yang dibawakan oleh hamba Tuhan.
Saya melihat bagaimana HKI mengkontekstualisasikan budaya ke dalam liturgi mereka dengan sangat baik agar semua yang mengikuti ibadah semakin menghayatinya.
Tetimakasih.
Nama : Septy Mega Silvia Purba
BalasHapusNim : 12.01.963
Kelas/Jur : A/Theologia
Ibadah Kampus, 04 Maret 2016 dengan Ibadah Suku Nias
Persembahan Pujian Suku Nias
Pujian adalah ungkapan hati kepada Tuhan dengan ekspresi yang sangat bersyukur atas kasih karunia yang telah diberikan Tuhan. Pujian juga salah satu cara untuk segala hal yang dirasakan maupun itu suka, duka, permohonan kepada Tuhan. Hal inilah yang diungkapkan suku Nias kepada Tuhan melalui pujian mereka yang menyatakan bahwa bukan karena kekuatan manusia dapat menjalani hidup tetapi karena Tuhan yang selalu ada disamping mereka. inilah ungkapan suku Nias di dalam menyanyikan pujian kepada Tuhan. Dimana selalu berharap kepada Tuhan untuk setiap perjalanan hidup.
Dalam hal ini saya melihat bagaimana keseriusan mereka untuk menyenangkan hati Tuhan.
Walaupun jumlah merekasedikit tetapi tidak menjadi penghalang bagi mereka untuk memuji Tuhan. Mereka berusaha memberikan yang terbaik untuk Tuhan. Sungguh semangat yang luar biasa dan selalu menebarkan senyuman kepada jemaat.
Suku Nias benar bernyanyi untuk menyenangkan hati Tuhan.
Terimakasih.
Nama : Yosevina Ananda Gurusinga
BalasHapusNim : 12.01.979
Tingkat : IV-A
Laporan analisa ibadah Jumat 19 Februari 2016
Pengkhotbah : Gesti Hutasoit
Liturgis : Efran Pasaribu
Dalam khotbah Pilipi 3:17, dijelaskan agar umat mengikuti teladan Paulus. Kehidupan Paulus sepenuhnya dipimpin oleh Roh Kudus sehingga ia benar-benar mengerti bahwa keberadaan hidupnya untuk Tuhan. Paulus tidak pernah memikirkan dirinya sendiri. Yang dipikirkan hanyalah bagaimana ia bisa memuliakan nama Kristus yang telah mati bagi dirinya, baik melalui kehidupan maupun kematiannya. Khususnya kita calon-calon pendeta, bagaimana nantinya kita akan menjadi teladan di jemaat kita. Karena sebagai pemberita firman Tuhan, kita lah sebagai contoh. Jadi hendaklah kita mengikuti teladan paulus yang tidak mementingkan dirinya sendiri.
Nama : Yosevina Ananda Gurusinga
BalasHapusNim : 12.01.979
Tingkat : IV-A
Laporan analisa ibadah (Votum, introitus) Jumat 15 Februari 2016
Liturgis : Naomi Eliana Tarigan
Di dalam votum ini, ibadah dimulai di dalam nama Allah Bapa, Anak-Nya Yesus Kristus dan di dalam roh kudus. Dan disini kita diajak untuk bersorak-sorai, tidak hanya kita bahkan seluruh bumi, dan kita mengucap syukur dan memujiNya dengan nyanyian/ lagu pujian. Karena Yesus telah menyelamatkan kita semua, dan karena dialah juga kita dapat menjalani kehidupan ini.
Nama : Yosevina Ananda Gurusinga
BalasHapusNim : 12.01.979
Tingkat : IV-A
Laporan analisa ibadah, Jumat, 29 Januari 2016
Bagian Votum ini, mengingatkan kita sebagai Manusia ciptaan/ karya Allah, harus terlebih dahulu mengingat bahwa Allah yang menciptakan kita (didalam diri kita Allah berkarya) sehingga jangan pernah melupakan segala karyaNya didalam hidup kita. Untuk itu votum ini mengingatkan kita sebagai persekutuan Roh Kudus kita harus memuji NamaNya karena Dia lah sumber kehidupan. Karena seruan Pujian itu berarti tanda syukur yang kita panjatkan sehingga kita bermegah didalam Dia untuk selama-lamnya. Karena sering didalam kehidupan kita, kita hanya menuangkan apa yang menjadi beban dalam hidup kita, sampai terkadang kita sudah lupakan apa sesungguhnya kewajiban kita sebagai ciptaan Allah. Tidak dilarang mencurahkan beban kepada
Tuhan, tetapi terlebih dahulu kita harus mengucap syukur dalam memuji Dia. Sekali lagi karena Allah sebagai sumber kehidupan.
Nama : Yosevina Ananda Gurusinga
BalasHapusNim : 12.01.979
Tingkat : IV-A
Laporan analisa ibadah, Jumat, 26 February 2016
Pendoa Syafaat: Cintia Nainggolan
Didalam doa yang dibawakan cintia Nainggolan, anggapan saya Cintia tahu apa sebenarnya yang terjadi didalam study kampus kita ini ditiap tingkat, baik itu tingkat 1,2,3,4,5 dan tingkat atas. Bukan sekedar dia tahu keadaan, tetapi dia merasa rindu akan doa dan bantuan kepada Tuhan. Bukan senantiasa untuk dirinya saja, tetapi untuk tingkat 1, 2 yang tinggal diasrama yang dianggap sebagai adiknya dikampus. Juga untuk tingkat 3, 4,5 bahkan stambuk atas, di setiap tingkatan didalam doa Cintia saya beranggapan bahwa dia ingin melihat kelancaran untuk kakak-abang seniornya karena dia juga akan merasakan hal yang dialami seniornya. Dengan satu-persatu dia mendoakannya, seperti hikmat agar Tuhan berikan kepada kakak-abang seniornya didalam mengerjakan, seminar dan skripsi. Begitu juga untuk kegiatan waktu dekat yang akan dilakukan oleh tingkatnya dan tingkat IV didalam persiapan (mempersiapkan diri untuk CP1 dan CP2).
Nama : Yosevina Ananda Gurusinga
BalasHapusNim : 12.01.979
Tingkat : IV-A
Ibadah Harian Kampus, tanggal 22 Februari 2016
Liturgis : Riosa br Sembiring
Lagu pujian pada ibadah harian ini mengajak kita merenung. Terkhusus didalam Kidung Jemaat. Makna dari lagu pijian didalam ibadah ini menunjukkan bahwa keberadaan didalam peribadahan itu. Sebagimana layaknya memang kita beribadah dalam lagu ini ditunjukkan bahwa kesucian itu penting didalam menghadap Tuhan. Karena Tuhan adalah Kudus. Dan keteduhan didalam menghadap dia juga dibutuhkan didalam peribadahan. Dan ketika ibadah sudah diserahkan kepada Tuhan, Firman pun bisa kita terima dengan keteduhan hati. Sehingga Firman menjadi Motivasi didalam kehidupan, dan tidak membuat kita gampang menyerah di setiap kehidupan sesuai dengan lagu ini juga. Dan disetiap waktu kita akan mengaku bahwa Yesus adalah kawan sejati yang selalu menjadi motivator kita.
Nama : Yosevina Ananda Gurusinga
BalasHapusNim : 12.01.979
Tingkat : IV-A
Laporan analisa ibadah Jumat, 04 Maret 2016
Lagu Pujian dan suasana peribadahan
Didalam peribadahan ini saya beranggapan bahwa walaupun mereka tidak banyak suku Nias didalam STT Abdi Sabda mereka tetap kompak. Bahkan melihat keseragaman mereka, saya merasa kagum. Kecerahan diluar dirinya terlihat dari wajahnya, kalau mereka itu semangat didalam melakukan ibadah ini. terkhusus nampak dari Lagu pujian mereka, ‘Bukan dengan kekuatan ku’. Ini menandakan bahwa kuasa Allah lah yang berkuasa didalam ibadah ini, bukan karena hikmat mereka semata.
Nama Ade Trisna Hutabarat
BalasHapusNIM 12.01.900
Kelas/Jurusan A/ Theologi
Ibadah Kampus, Jumat 26 Februari 2016
Pengkotbah David Saragih
Liturgis Ade Trisna Hutabarat
Pendoa syafaat Cintya Nainggolan
Song Leader Irene Hutabarat, Parinduan Tambunan, Adel Simare-mare
Persembahan Pujian IMT GKPI
Analisa (koor Ende Sian Parmahan)
Lagu pujian yang di kumandangkan begitu bagus. Terlihat dari keharmonisan suara mereka dan juga cara pembawaan pada saat bernyanyi. Bernyanyi juga harus memerlukan penghayatan, sehingga dalam menyanyikannya pun itu terlihat dari ekspresi wajah kita. Isi lagu yang menceritakan seorang gemabala yang bernyanyi memuji keagungan Tuhan. Yang mengatakan bahwa Allah itu sendiri sebagai gembala yang baik bagi kita. Dan kita adalah kawanan domba-Nya. Bersama Yesus kita tidak akan mengalami kekurangan maka dari lagu ini membawa kita untuk terus memuji Tuhan, sebab Tuhan itu adalah gembala yang baik bagi kita.
Nama : Tiar Mauli Sinambela
BalasHapusNim : I12.01.971
Ting/Jur : IV-A/Theologia
laporan analisa ibadah Jumat, 29 Januari 2016
Liturgis : Desy Ristiana Saragih
Pengkhotbah : Pdt. M. Lumbangaol, S.Th
Minggu : Septuagesima ( Warna Liturgi Hijau )
Epistel : 2 Korintus 3:12-4:2
Evangelium : 1 Korintus 13:1-13
a. Arti Votum-Introitus-Doa Pembukaan:
Votum adalah meterai pertanda bahwa Allah hadir di dalam ibadah tersebut dengan ucapan: “Di dalam Nama Allah Bapa, dan Nama Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus, dan Nama Roh Kudus.” Inilah yang membedakan ibadah dengan pertemuan biasa, ibadah adalah persekutuan umat percaya yang menyambut kedatangan dan kehadiran Allah.
Introitus adalah pernyataan atau ajakan yang dikutip dari nas Alkitab. Bacaan ini diambil berdasarkan Minggu Gerejawi tertentu. Nas Alkitab ini juga menandakan bahwa jemaat sedang berada dalam suasana perayaan Minggu Gerejawi tertentu. Nas Alkitab ini disambut jemaat dengan menyanyikan “Haleluya” yang artinya “Pujilah Tuhan!”
Sambutan Jemaat disusul dengan doa pembukaan yang menekankan unsur kebersamaan. Doa ini disampaikan bersama, memohon agar Tuhan Allah mengatur dan memimpin ibadah tersebut.
b.Laporan Analisa Votum-Introitus-Doa Pembukaan:
Analisa saya tentang votum-introitus pada ibadah kampus Jumat, 29 Januari adalah memang votumnya tidak disesuaikan dengan nama minggu. Votum tersebut sudah hampir sering itu-itu saja yang cantumkan dalam ibadah. Jadi, memang terlihat sekali votum-introitus yang dibacakan dalam ibadah kampus jarang sekali disesuaikan berdasarkan minggu gerejawi tertentu. Sebagai Sei. Acara dalam Tim Kerohanian Kampus dan saya sendiri jugalah yang membuat tata ibadah tersebut, kurang paham dalam menentukan dan membuat votum-introitus, sehingga memang sering sekali votum-introitus tidak sesuai berdasarkan minggu gerejawi. Dengan belajar liturgika ini, saya menjadi paham bagaimana menyusun liturgikan tata ibadah dengan baik dan menyesuaikannya sesuai tema minggu gerejawi tertentu. Ternyata tidak sembarang dalam menentukan votum-introitus, sebab melalui votum-introitus menandakan Allah benar-benar hadir dalam ibadah dan jemaat juga dapat merasakan kehadiran Allah dalam hidupnya serta dapat memaknai tema minggu gerejawi didalam kehidupannya.
Nama Ade Trisna Hutabarat
BalasHapusNIM 12.01.900
Kelas/Jurusan A/ Theologi
Ibadah Kampus, Jumat 04 Maret 2016 (Suku Nias)
Pengkotbah Waspada Halawa
Liturgis Sean Waruwu
Pendoa Syafaat Filemon Zendrato
Pemusik Efran Pasaribu
Song Leader Kristiany Hia, Alvi Zega, Septianus Harefa
Persembahan Pujian Suku Nias
Analisa (Kotbah Matius 15:21-28)
Pada ayat bacaan di ceritakan bagaimana seorang perempuan Kanaan yang termasuk golongan orang kafir saja menyadari dia butuh Tuhan untuk menghadapi permasalahan hidupnya makanya ia datang minta pertolongan kepada Tuhan Yesus (Mat 15:22).
Tetapi ketika menghadap Tuhan ia malah mendapat respon yang tidak mengenakan bukan hanya dari murid-murid Tuhan Matius (15:23) bahkan dari Tuhan Yesus sendiri (Mat 15:24), namun luarbiasanya perempuan Kanaan tetap merespon dengan baik sehingga pada akhirnya ia beroleh kasih dan pertolongan dari Tuhan. Perlu belajar dari peremuan Kanaan ini yang mau merendahkan dirinya kepada Yesus demi anaknya yang sedang kerasukan setan.
Sering kita merasa ketika doa kita tidak di jawab Tuha, maka kita lebih memilih untuk berpaling dari Tuhan. Sehingga mau melakukan hal-hal yang bias merugikan diri sendiri dan juga merugikan orang di sekeliling kita. Ketika doa belum di kabulkan bukan berarti harus menjauhkan diri dari Tuhan. Mungkin perlu lagi bergumul dengan Tuhan dan merendahkan diri kepadfa Tuhan sama halnya apa yang telah di lakukan oleh perempuan Kanaan tersebut. Dikatakan Yesus sama seperti anjing yang memakan remah-remah. Namun hal tersebut tidak membuat perempuan kana menjadi menjauhi Yesus, perkataan Yesus itu tidak membuat iamnnya menjadi lemah, iamannya percaya bahwa Yesus sanggup untuk menyembuhkan anaknya tersebut. Dan karena ketekunannya itu maka ia memperoleh jawaban dan anaknyapun di pulihkan
Nama : Tiar Mauli Sinambela
BalasHapusNim : 12.01.971
Ting/Jur : IV-A/Theologia
Laporan Analisa Ibadah Kampus Senin, 01 Februari 2016
Liturgis : Uten Parlinda Marbun
Pengkhotbah : Pdt. Dr. Jontor Situmorang
Minggu : Sexagesima ( Warna Liturgi “Hijau”)
Epistel : 2 Korintus 3:12-4:2
Evangelium : Keluaran 34:29-35
a. Arti/Makna Epistel ( Nats Pengantar Renungan )
Setelah umat mengakui dosanya, maka Allah datang menyapa umatNya melalui Firman yang dibacakan sebagai petunjuk hidup baru. Ini adalah kata-kata Allah menyapa umatNya melalui surat kiriman (Epistel), yang isinya untuk mendorong umat berbuat baik dan bersaksi. Setelah pembacaan Alkitab, Liturgis membacakan “Berbahagialah mereka yang mendengarkan dan memelihara Firman Allah. Amen.” Perkataan ini bermaksud agar umat mengingat bahwa Firman Allah adalah untuk diindahkan, bukan untuk didiamkan saja.
b. Analisa Epistel/ Nats Pengantar Renungan:
Saya melihat bahwa Nats pengantar renungan dalam ibadah kampus senin, 01 februari 2016 sama dengan nats pengantar renungan pada ibadah kampus, jumat 29 februari 2016. Inilah memang yangs sering terjadi bahwa nats pengantar mau diulang-ulang dalam ibadah. Sehingga memang nats pengantar renungan tidak sesuai lagi dengan nats renungan/khotbah. Kesalahan ini mungkin terjadi karena kurangnya informasi antar sei. Acara Tim Kerohanian Kampus dengan Pengkhotbah. Oleh karena itu, terkadang tidak ada hubungan antar nats pengantar renungan dengan nats renungan yang dikhotbahkan. Oleh karena itu, sebaiknya Epistel juga harus disesuikan dengan Nats Epistel harian, bukan Nats Epistel Minggunya, agar tidak berulang-ulang lagi Epistel itu dibacakan. Untuk itu, diperhatikan saja Nats Epistel dan Nats Renungan harian, kalau di GKPI dapat dilihat pada Almanak GKPI yaitu agar sesuai dengan Minggu Gerejawi juga, dan makna Nats Epistel itu juga sampai untuk menghantarkan jemaat untuk mendengarkan renungan/Firman Tuhan.
Dalam membaca Nats Pengantar Renungan apabila dilakukan secara Responsoria, sebaiknya Liturgis dan Jemaat jangan terburu-buru, tetapi lambat, tegas/kuat dan jelas, supaya tidak ada yang berkejar-kejaran dalam membacakannya sehingga tidak membuat keributan dan jemaat dapat menghayati makna pesan yang mau disampaikan teks/nats tersebut dalam kehidupan jemaat.
Laporan Analisa Ibadah Kampus Jumat, 05 Februari 2016
BalasHapus( Ibadah Suku Karo )
Liturgis : Andre Hadlan Parangin-angin
Pengkhotbah : Ria Kaban
Minggu : Sexagesima ( Warna Liturgi “Hijau”)
Epistel : Keluaran 34:29-35
Evangelium : 2 Korintus 3:12-18
a. Arti/Makna Khotbah
Kotbah adalah puncak dari acara kebaktian Minggu. Semua bagian dari ibadah minggu tidak boleh lepas dari nas kotbah yang akan disampaikan. Kotbah bukanlah pidato atau ceramah, melainkan Allah yang berbicara melalui pengkotbah, sebagai bekal hidup, pegangan dan penuntun hidup Jemaat.
b. Analisa Khotbah : 2 Korintus 3:12-18
“ Cerminkan/ Pancarkan Kemuliaan Tuhan ( Pembincarken Kemulian Dibata )”
Firman Tuhan yang menjadi perenungan kita hari ini dalam 2 Korintus 3:12-18, dalam nats ini Rasul Paulus bersaksi tentang diri dan pelayanannya sebagai pelayan perjanjian baru. Dalam hal ini Paulus mengambil pelajaran dari Keluaran 34:30,34-35, Musa menyelubungi mukanya demi umatnya; mereka takut menghampiri dia karena wajahya masih memancarkan kemuliaan ilahi dari perjumpaannya dengan Allah di gunung Sinai. Dengan keberaniannya Paulus tidak seperti Musa, yang tidak dapat berkomunikasi dengan bangsa Israel dengan ketulusan yang serupa. Tapi Paulus dan rekan-rekan sepelayanan bertindak dengan penuh keberanian. Keberanian berarti kemampuan berbicara tentang keterbukaan, kejujuran, ketulusan yang mutlak. Musa menutupi wajahnya serta memudarnya cahaya dari wajah Musa, Paulus melihat suatu makna dari peristiwa itu bahwa Musa menghalangi umat Israel melihat seluruh kebenarannya- bahwa perjanjian yang lama itu harus berahir dengan kedatangan Kristus(Rom.10:4,Gal.3:24)”Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya”. Selubung yang menutupi wajah Musa merupakan gambaran tertutupnya pemahaman dan tumpulnya pikiran orang Yahudi hingga kini untuk menerima penyataan yang baru, yaitu hanya di dalam Kristuslah penutup mata yang menyebabkan kebodohan tentang maksud Allah dalam memberikan torah itu diambil dari padanya. Rasul Paulus kini mengadaptasi penyataan pada peristiwa pertobatannya. Apabila hati seseorang berbalik kepada Tuhan, selubung itu di ambil daripadanya. Tuhan adalah tidak lain daripada Roh itu sendiri yang mengangkat selubung ketidak pahaman. Seperti halnya Roh yang menyebabkan pelupuk kebodohan jatuh dari mata Rasul Paulus(Kis.9:17-18). Ketika Roh melaksanakan kuasaNya yang berdaulat, di situ ada kemerdekaan dari hukum yang menghukum dan mematikan. Roh yang menghasilkan kemerdekaan dari dosa dan maut(gal.2:4, Rom.6:18,22,23). Kemerdekaan yang diberikan oleh Roh itulah yang menetapkan dia menjadi Rasul dan dengan keberanian untuk mengatakan kebenaran dengan terus terang. Kuasa Roh lah yang memberikan Paulus keberanian untuk melaksanakan pelayanannya. Kemuliaan dari perjanjian yang baru itu tidak disingkapkan dalam kekuatan manusia, tetapi di dalam kuat kuasa Roh. Dahulu wajah Musa lah yang menampakkan kemuliaan Allah. Hanya dia yang dapat bercakap-cakap dengan Allah dengan wajah yang tersingkap (Kel.34:34). Kini semua orang percaya di dalam Kristus mempunyai pemandangan yang jelas tentang kemuliaan Tuhan. Orang percaya adalah orang yang dibentuk mendekati gambar anak Allah(Rom.8:29). Proses perubahan ini sekarang dan di masa mendatang adalah dari kuasa Tuhan yaitu di dalam Roh. Oleh sebab itu dari keterbatasan dan ketidak sempurnaan setiap orang percaya, tetap menjadi saksi Tuhan untuk mencerminkan-memancarkan kemuliaan Tuhan.
Khotbah : 2 Korintus 3:12-18 (Ibadah Suku Karo )
BalasHapusOleh "Ria Kaban"
Menurut Saya Refleksi dari nats khotbah 2 Kor.3:12-18 :
Dari pengalaman hidup Paulus dalam memberitakan Injil seperti halnya yang di utarakan tersebut diatas,ada beberapa sikap yang patut kita teladani yang menjadi kekuatan iman kepada Yesus Kristus dan memancarkan kemuliaan Allah yaitu: Berani Menghadapi tantangan dan penderitaan dengan mempertaruhkan iman pengharapan kepada Tuhan. Dengan kerendahan hati ia mengakui bahwa kemampuannya dalam melayani adalah oleh karna kuasa Allah yang bekarya di dalam Roh. Selubung yang menutupi yaitu sifat-sifat manusia lama ditanggalkan dan hidup baru di pimpin oleh Roh Kudus(Gal.5:22-26). Tetap setia dan menjadi saksi Kristus untuk memancarkan kemuliaan Tuhan dari sikap hidup, pelayanan, pekerjaan nya. Tentu halini adalah bagian hidup kita sebagai orang percaya. Yesus berkata,” Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apasaja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal inilah Bapaku dimuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-muridKu. Amin.
Nama : Tiar Mauli Sinambela
BalasHapusNim : 12.01.971
Ting/Jur: IV-A/Theologia
Laporan Analisa Ibadah Kampus Jumat, 12 Februari 2016
( Ibadah Suku Simalungun “GKPS” )
Liturgis : Hotni Malau
Pengkhotbah : Kristi Saragih
Minggu : Passion-1 Estomihi ( Warna Liturgi “Hijau”)
Analisa Tentang Taur-Taur :
Lagu taur-taur yang dibawakan oleh dua orang dari PMTS/ yaitu Tolopan Ria Silalahi dan Ismail Sidabutar cukup harmonis dan indah. Taur- taur ini dinyanyikan saat menyambut barisan prosesi, sehingga memang betul-betul membuat merinding. Jemaat cukup dapat menikmati dan merasakan kehadiran Allah didalam peribadahan. Irama dan lirik lagu taur-taur ini juga sangat sendu, rasanya membuat bulu ini merinding. Meskipun masih ada juga kekurangan, yaitu masih kurang lembut cara pembawaan dan menyanyikan lagu taur-taur ini. Selain itu, penyanyi kurang menunjukkan ekspresinya saat menyanyikan lagu taur-taur itu sesuai maknanya. Kedua penyanyi kebanyakan tunduk kebawa saat menyanyikannya.Tetapi meskipun begitu, kedua penyanyi sudah mengkumandangkan Mazmur taur-taur dengan baik, penghantar lagu taur-taur ini mampu membawakan suasana peribadahan untuk focus dan datang bersujud kepada Tuhan Sang Pencipta itu, jemaat semua terlihat diam mterbawa suasana, seakan-akan Yesus akan datang dan hadir ditengah-tengah peribadahan kampus. Jadi dalam suku simalungun, mazmur taur-taur ini sangat baik dan dipertahankan dalam peribadahan untuk membawa suasana jemaat datang kehadirat Tuhan untuk memuji dan menyembah Tuhan.
Analisa Doa Bapa Kami :
1.Ucapan syukur dan hormat pada Allah
Bapa kami yang disurga, sebutan ini mengacu pada Allah sebagai Bapa tempat mengadu, meminta, dan tumpuan segala pengharapan. Dengan memanggil Allah sebagai Bapa di surga, kita diangkat menjadi anak-anakNya yang terkasih.
Dikuduskanlah nama-Mu, Allah Bapa harus menjadi pusat hidup kita yang paling utama dengan memuliakan namaNya yang kudus. Seluruh hidup kita harus benar-benar menyatakan penyerahan diri yang mutlak kepada Allah.
Datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga, ungkapan kerajaan Allah adalah pokok penting dalam pemberitaan tuhan Yesus. Datanglah kerajaan-Mu artinya kita memohon agar kemuliaan dan kehendak Allah nyata terjadi dalam dunia.
2.Permohonan akan keperluan jasmani
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya, permohonan ini menunjukkan bahwa Allah memperhatikan dan memelihara tubuh jasmani kita. Permohonan ini juga menunjukkan bahwa makanan yang kita terima berasal dan bersumber dari Allah.
3.Permohonan akan keperluan rohani
Dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah pada kami, Allah yang penuh kasih telah mengampuni dosa-dosa kita, oleh karena itu kita harus bersedia mengampuni kesalahan orang lain.
Dan janganlah membawa kami kedalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat, setiap pencobaan yang kita alami tidak akan melebihi kekuatan kita, jika kita bergantung dan berharap pada-Nya. Karena Tuhan selalu beserta lita dan kita memperoleh pertahanan yang paling kuat untuk melawan pencobaan karena-Nya.
4.Pengharapan akan kemuliaan Allah
Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan, dan Kuasa, dan Kemuliaan sampai selama-lamanya. Pengakuan akan kemuliaan Allah akan menghibur dan menjamin hidup kita, karena segala kuasa dibumi dan disurga sudah berada dalam kuasa Tuhan.
5.Amin
Amin, sebagai penutup doa yang berarti ya atau demikanlah terjadi, ini adalah pengungkapan kemauan yang kokoh untuk melaksanakan kehendak Allah dan memohon kekuatan Allah untuk melakukan segala sesuatu yang ditugaskanNya dan harapkan dari Kita.
Nama : Tiar Mauli Sinambela
BalasHapusNim : 12.01.971
Ting/Jur : IV-A/Theologia
Laporan Analisa Ibadah
Senin, 15 Pebruari 2016 Chapel STT Abdi Sabda Pukul 10.00 WIB
Pengakuan Dosa dan Janji Pengampunan Dosa
Dalam hal Jemaat mendengar dan menerima serta untuk mengamalkan Firman Tuhan yang baru diaminkan, maka Jemaat merasa disadarkan akan keberdosaanya. Jika kita menyadari secara benar bahwa kemanusiaan kita adalah serakah, munafik dan suka menipu, tetapi apabila hal ini menyatakan itu kepada hadirin saat Ibadah, sudah barang tentu hadirin langsung akan merasa tersinggung dan marah-marah, kurang merasa senang dengan tuduhan itu. Karena itu maka gereja memberi kesempatan kepada setiap warga berdoa dalam hati dengan maksud agar pada kesempatan itulah Pribadi lepas Pribadi dengan Jujur mengaku dan berdoa memohon pengampunan Dosa yang dilakukannya. Liturgis tentu saja tidak mengetahui dosa setiap jemaat, karena itu jemaatlah yang harus mengakuinya kepada Tuhan seperti ada tertulis dalam Mazmur 32:5 “Dosaku kuberitahukan kepadaMu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata:”Aku akan mengaku kepada Tuhan pelanggaran-pelanggaranku,” dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku”.
DOA PENGAMPUNAN DOSA
Anggota Jemaat menyadari dan mengenal siapa dia sebenarnya di hadapan Tuhan, sebagai orang berdosa. Maka dengan adanya hal seperti itu, selayaknyalah meminta pengampunan dosa dari Tuhan. Pengertian berdosa sudah begitu lumrah dan kata dosa dipakai secara enteng sekali. Kalimat “ Tuhan ampunilah dosa kami”, kita ucapkan dengan sangat ringan dan datar, dan dosa dipersempit artinya menjadi kesalahan atau pelanggaran.
Hadirin atau Jemaat tidak akan marah dan tidak ada merasa keberatan jika pemimpin Liturgis berkata kita adalah orang berdosa dalam PENGAKUAN sesungguhnya. Dosa bukanlah berbentuk pelanggaran atau kesalahan, mari kita baca pengakuan Petrus dalam Lukas 5 :1-11. apa yang mengakibatkan Petrus sehingga ia berseru dalam ayat 8 itu: “Tuhan pergilah daripadaku karena aku ini orang berdosa! Jelas hal itu ia katakan bukan ketika ia membuat kesalahan atau pelanggaran, melainkan ketika ia merasa takjub(ay.9) atas kebaikan dan keagungan Tuhan. Petrus menyadari kualitas dirinya begitu berbeda dari Tuhan, sehingga ia merasa tidak layak berada di hadapan Tuhan.
Bagi orang yang sudah menerima FirmanNya akan menyadari bahwa dia sudah terjerat dan ketahuan di hadapan Tuhan akan keberadaannya, maka dengan sendirinya akan memohon dengan kesungguhan hati seraya rendah hati untuk diampuni oleh Tuhan.
Pada Gereja purba dan hingga sampai saat ini adalah sama, sepikul seperasaan dan sehati berseru : Kyrie Eleison, Christy Eleison. Kyrie Eleison yang berasal dari bahasa Yunani dipergunakan dari sejak Gereja mula-mula (Jemaat Rasul-rasul) hingga saat ini. Kasihanilah kami ya Tuhan, atau Tuhan’ Kasihanilah kami.
Melalui ungkapan itu bahwa sebenarnya hubungan manusia itu sudah terputus, tidak tersambung lagi sebagaimana layaknya seperti lampu yang mati karena sakelarnya belum tersambung, maka perlu ada pertolongan untuk menyambung kembali sehingga boleh menyala. Dan hanya Dia yang dapat melakukan dan mengerjakan pekerjaan itu (yang mengetahui). Karena itu sebelum meneruskan ibadah, kita berdoa mengakui ketidaklayakan kita dan memohon agar hubungan vertikal serta horizontal yang rusak itu dipulihkan kembali. Tuhan menanggapi pengakuan dan permohonan tadi karena hanya Dia lah yang benar dan dapat mengampuni/menghapuskan dosa : maka Tuhan menjawabnya serta memberikan anugerah yang rumusannya berupa “janji” dibarengi penghiburan bukan memberikan pengampunan tetapi memberitakan pengampunan, bukan dalam bentuk harapan, melainkan dalam bentuk kenyataan yang sudah terlaksana oleh Allah atau dalam Kristus. Dan oleh pemberitaan pengampunan itu, maka Jemaat dipenuhi oleh sukacita, lalu terdengarlah pujian atau keagungan bagi Tuhan yang diucapkan oleh Liturgis : “Segala kemuliaan di tempat yang maha tinggi” dan hadirin dengan spontanitas mengaminkannya (sikap Jemaat dalam hal tersebut adalah berdiri.
Nama :Irna Bestania damanik
BalasHapusNIM :12. 01. 931
Ting/ Jur : IV-A/ Teologia
Ibadah kampus 29 Februari 2016
pengkhotbah : Pdt. Abraham Lincoln Hutasoit, M. Th
Liturgis : Tolopan Riah Silalahi
Pendoa Syafaat : Bethesda Hasibuan
Song Leader : Sri Naomi Tarigan, Sardion Saragih, Noni Zeine Sinaga.
analisa : Doa Syafaat
menurut saya doa adalah suatu hubungan pribadi seseorang dengan Allah, dan dengan doa ini jugalah sesorang itu dapat berkomunikasi ataupun berhubungan dengan Tuhan. pada ibadah ini yang menjadi petugas ialah tim dari Paduan Revelatio STT Abdi Sabda Medan. pada ibadah ini pendoa syafaat memulai doanya dengan ucapan syukur kepada Tuhan, dan menurut saya ini sangat baik karena doa yang menyenangkan hati Tuhan adalah doa ucapan syukur kita kepada-Nya, dan setelah ini dilanjutkan dengan mendoakan orang tua, menurut ini juga sangat baik karena kita tidak lupa mendoakan orang tua kita yang pada saat ini tidak bersama-sama dengan kita. dan setelah itu pendoa syafaat juga mendoakan kampus, staf pegawai, mahasiswa/i (skripsi,seminar, sajain)dan dalam doa ini juga pendoa syafaat mendoakan negara Indonesia dan menurut saya ini juga sangat baik karena doa syafaat ialah bukan saja mendoakan tentang pribadi kita tetapi juga mendoakan yang ada di sekitar kita.
demikianlah analisa yang dapat saya sampaikan. Terimakasih.
Nama : Irna Bestania Damanik
BalasHapusNIM : 12.01. 931
Ting/ Jur : IV-A/ Teologia
ibadah senin, 01 Februari 2016
Pengkhotbah : Pdt. Dr. Jontor Situmorang
Liturgis : Uten Perlinda Marbun
yang mau saya analisa pada ibadah ini ialah Votum
Votum adalah sebuah pernyataan dalam liturgi Gereja Protestan, yang dibacakan oleh Pendeta, biasanya setelah perarakan Majelis (Introit). Votum merupakan suatu pernyataan atau proklamasi bahwa Tuhan Sang Pencipta adalah yang melandasi peribadahan tersebut. Votum bukanlah "Doa Pembukaan", karena doa pembukaan, yang umumnya dibacakan setelah Votum, bertujuan memohon kehadiran Tuhan dalam peribadahan. Votum merupakan kontribusi Yohanes Calvin bagi Gereja Protestan. dan dalam ibadah ini votum yang digunakan pada ibadah ini ialah votum yang menurut saya sudah baik.
Yang sering ditanyakan; bagaimana sikap jemaat ketika votum dinyatakan? Sama seperti kebiasaan kita yang dari dulu, maka ketika votum diucapkan, jemaat dengan sikap berdiri (kecuali untuk yang tidak bisa berdiri; menunjukkan kesiapan untuk mendengar pernyataan Allah itu dan mengakuinya; dengan mengucapkan “amin”. Ini bukan doa, karena itu bukan dengan memejamkan mata tetapi menunduk dan meresapi makna kata-kata yang diucapkan pengkhotbah dan menjawabnya dengan penuh keyakinan.
Susunannya tentu tidak boleh dibolak balik, sekali pun dimungkinkan adanya variasi yang membuat ibadah itu “hidup”. “Votum dan Salam” itu berada dalam bagian “Jemaat Berhimpun”
dalam ibadah ini juga liturgis dengan sangat jelas membacakan votum yang dipakai sehingga semua yang mengikuti ibadah itu dapat mendengar dengan baik. demikian lah yang dapat saya analisa. Terimakasih
Laporan Analisa Ibadah
BalasHapusJumat, 19 Pebruari 2016 Chapel STT Abdi Sabda Pukul 10.00 WIB
Ibadah Liturgi Huria Kristen Indonesia (HKI)
Ende Andorang Hatorang ni Turpuk “ Hangoluan do hatam, sai suan tu rohangki”
lagu ini sangat bagus pada saat dinyanyikan, karena lagu ini dinyanyikan setelah berdoa dan sebelum nats firman dijelaskan. Dengan lagu ini, ingin menyampaikan bahwa firman Tuhan adalah kehidupan jemaat yang harus didengarkan. Firman Tuhan yang akan didengar adalah jalan penerang yang akan menerangi kehidupan jemaat. Pada saat menyanyikan ini, saya pribadi merasa teduh dan hati saya damai sekali. Lagu ini artinya bahwa Firman Tuhan sudah siap dan jemaat sudah siap mendengarkan karena Firman Tuhan jalan terang dalam kehidupan jemaat.
Ende Dung Hatorangan Turpuk “ Pasupasu hataMi, sai suan tu rohangki”
Dimana melalui lagi ini ingin menyampaikan dan mengingatkan jemaat bahwa Tuhan yang akan memberkati Firman itu dan menanamkannya didalam hati jemaatNya, supaya berbuah. Selain ini lagu ini juga menyampaikan bahwa berbahagialah orang-orang yang mendengar dan menjalankan Firman Tuhan didalam kehidupannya.
Kedua lagu sambutan lagu ini, sangat bagus sekali, bahkan dapat membuat jemaat meneteskan air mata, terkhusus saya pribadi. Melalui kedua lagu ini, jemaat diingatkan untuk selalu memegang Firman Tuhan, mendengar dan menjadi pelaku-pelaku Firman Tuhan sebab Firman Tuhanlah dasar kehidupan orang beriman yang memberikan kedamaian bagi jemaat.
Nama : Irna Bestania Damanik
BalasHapusNIM : 12.01.931
Ting/ Jur: IV-A/ Teologia
ibadah Jum'at 05 Februari 2016 dengan ibadah suku bahasa Karo.
Pengkhtbah : Ria Kaban
Liturgi : Andre Hartland Perangin-angin
analisa Khotbah II korintus 3:12- 18
Karena kami mempunyai pengharapan yang demikian, maka kami bertindak dengan penuh keberanian, tidak seperti Musa, yang menyelubungi mukanya, supaya mata orang-orang Israel jangan melihat hilangnya cahaya yang sementara itu. Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya. Bahkan sampai pada hari ini, setiap kali mereka membaca kitab Musa, ada selubung yang menutupi hati mereka. Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari padanya. Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan . Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.
analisa kotbah II Korintus 3, 12-18 : “Roh yang memerdekakan”. Tuhan berkarya lewat Paulus yang dipilihnya untuk memberitakan injil agar setiap orang mengetahui kabar baik dan kabar keselamatan sehingga semua orang mengetahui kehadiran Kristus.
Laporan Analisa Ibadah
BalasHapus(Kotbah – Bacaan Pagi Almanak GKPI)
Senin, 22 Pebruari 2016 Chapel STT Abdi Sabda Pukul 10.00 WIB
Liturgis : Riosa Sembiring
Pengkhotbah : Pdt. Edward Simon Sinaga, M.Th
Analisa Khotbah “Keluaran 33:1-6”
Thema: Akrab dengan Tuhan
Tidak seorang pun yang dapat melihat Allah dan tetap hidup. Hanya orang yang suci hatinya yang dapat melihat Allah (Mat. 5:8).
Padahal semua manusia telah berbuat dosa (Rm. 3:23). Maka jika ada orang yang berkata bahwa ia telah melihat Tuhan secara langsung semasa hidupnya, itu akan menjadi perbincangan yang tiada habisnya. Bagaimana seseorang bisa melihat Allah?
Setelah peristiwa anak lembu emas, Musa membentangkan sebuah kemah di luar perkemahan orang Israel agar setiap orang yang mencari Tuhan dapat datang ke kemah itu (7). Ini merupakan anugerah bagi bangsa Israel (5), mengingat mereka adalah bangsa yang telah berdosa terhadap Tuhan. Dosa menghalangi keakraban mereka dengan Tuhan. Namun anugerah-Nya tetap nyata bagi mereka melalui kemah pertemuan. Di kemah pertemuan itu, Tuhan berbicara dan menyatakan janji penyertaan kepada Musa dengan berhadapan muka seperti seorang berbicara kepada temannya (11). Hal ini menunjukkan keakraban antara Tuhan dengan Musa, bukan semata-mata teofani (penampakan atau penyataan). Keberanian Musa meminta untuk melihat kemuliaan Tuhan dan kesediaan Tuhan mengizinkan Musa untuk melihat belakang-Nya, menunjukkan eratnya keakraban antara Musa dengan
Tuhan.
Bisa akrab dengan Allah tentu merupakan anugerah Allah. Anugerah yang direspons dengan penyembahan dan ketaatan pada kehendak-Nya. Maka umat Tuhan yangbergaul akrab dengan-Nya akan dapat melihat Dia. Tentu tidak harus selalu melihat dengan mata jasmani, melainkan merasakan dan menikmati hadirat Tuhan.
Bagi kita umat Kristen, Kristuslah pengantara kita yang mempersatukan kita dengan Allah. Melihat Kristus berarti melihat Allah karena di dalam Dialah seluruh kepenuhan Allah berada (Kol. 1:19). Di dalam Kristus, kita dapat bergaul akrab dengan Allah, melalui persekutuan pribadi dengan Allah tiap-tiap hari. Namun tentu keakraban itu harus direspons dengan hidup suci dan taat pada firman-Nya.
BalasHapusLaporan Analisa Ibadah
Liturgis : Ade Trisna Hutabarat
Pengkhotbah : David Saragi
Persembahan Nyanyian-Pujian, Jumat 26 Pebruari, nyanyian pertama, Mars Ikatan
Mahasiswa Teologia (IMT) GKPI
Lagu Mars IMT GKPI, sangat harmonis dinyanyikan dan indah didengar, karena keharmonisan dan kesatuan suara, tidak ada satupun suara yang menonjol sehingga komitmen lagu ini dapat dinikmati oleh jemaat dan anggota IMT GKPI.
Mars IMT-GKPI yang dikumandangkan dalam nyanyian persembahan pertama, dimana dasar dari komitmen IMT-GKPI, adalah Alkitab dan Salib Kristus. Panggilan untuk melayani di kampus, gereja dan masyarakat. Ada anjuran dan motivasi agar semuanya tekun dan belajar, untuk maju dan kiranya semangat dan komitmen untuk datang dan belajar di kampus STT Abdi Sabda itu tetap lestari. IMT GKPI Abdi Sabda dipanggil untuk tekun dan setia, maju terus dan melayani Tuhan. IMT GKPI harus berkomitmen untuk setia demi panggilan Tuhan, rasa persaudaraan antara anggota akan terus dijalin, seperti komitmen GKPI “SABAS NAMAR GKPI”
Nyanyian persembahan kedua, dalam bahasa budaya, Batak Toba, tentang “Lagunya atau “Ende ni Parmahan”. Atau dalam bahasa Indonesia “ Nyanyian Gembala”
Pada lagu kedua ini juga, menurut saya IMT GKPI sangat maksimal menyanyikannya, keharmonisan suara itu tetap kuat dan tidak berubah, sehingga makna dan pesan lagu itu dapat dinikmati oleh jemaat, meskipun ada jemaat yang berbeda suku tidak paham dengan bahasanya, tetapi jemaat tetap memuji dan mengatakan bahwa lagu itu enak dan indah bahkan sampai membuat mereka menggoyangkan badan karena ketukan lagu itu cukup cepat dan tegas.
Parinduan Tambunan sebagai Dirigen ( Kondak ) juga sangat bagus membawakan lagunya, sehingga anggota IMT GKPI tidak ragu-ragu saat menarik dan menyanyikan lagu-lagu tersebut.
Laporan Analisa Ibadah, Jumat 26 Pebruari 2016
BalasHapusLiturgis : Ade Hutabarat
Pengkhotbah : David Saragih
Arti dan Makna Hukum Tuhan atau Petunjuk Hidup Baru di GKPI
Setelah kita mengaku segala dosa dan kejahatan kita dan memohon pengampunan kepada Allah maka Dia-pun memberi pengampunan dan keselamatan umatNya. Keselamatan itu tidak otomatis akan kita miliki selamanya, bisa saja hilang oleh pelanggaran-pelanggaran kita kemudian. Karena itu Keselamatan itu harus dijaga dan dipelihara serta “dikerjakan” selagi kita masih hidup di dunia (baca: Filipi 2:12). Tuhan itu Mahabaik dan Mahakasih. Dia tidak membiarkan umatNya berjalan sendiri dalam menjaga, memelihara dan mengerjakan keselamatan itu. Dengan penuh kasih dan kesetiaan Dia memberi HUKUM TUHAN atau pun FIRMANNYA sebagai PETUNJUK HIDUP BARU kepada kita. Sesuai Agenda GKPI, Petunjuk Hidup Baru ini, diambil dari kesepuluh Hukum Tuhan dan penjelasannya sampai pada kesimpulannya atau dari Firman Tuhan sebagai pengganti Hukum TUHAN.
Petunjuk
Adalah sesuatu yang mengarahkan setiap orang untuk berjalan dan melakukan segala sesuatu di dalam kehidupan sehingga dia tidak terjatuh atau tersesat. Dalam satu percakapan Thomas dengan Tuhan Yesus, Thomas bertanya; “Tuhan, kami tidak tahu kemana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?” Yesus menjawab; “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”.( Yoh. 14: 5-6). Barang siapa mengaku dan menerima bahwa hanya Yesus-lah jalan, kebenaran dan hidup, menjadikan Yesus sebagai “batu penjuru” yang mengarahkan hidupnya;“Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepadaNya tidak akan dipermalukan” (1 Ptrs 2: 6).
Dengan demikian, “petunjuk” hidup baru yaitu Firman /Hukum Tuhan adalah “batu penjuru” sebagai “KOMPAS” yang mengarahkan jalan kehidupan kita. Benarlah bahwa “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku”(Mazmur 119:105) yang membuat kita tidak lagi hanyut dalam kehidupan yang terikat oleh kehendak dunia (kronos), melainkan melangkah pasti dengan petunjuk FirmanNya melalui persekutuan denganNya dalam kehidupan “kairos” yaitu hidup yang BENAR dan KUDUS meski masih hidup di dunia yang bengkok hati (baca: Yos 1: 7 – 8).
Jumat, 26 Februari 2016
BalasHapusAnlisa Makna Petunjuk Hidup Baru bagi GKPI
Hidup Baru
Adalah kehidupan yang telah “diperbaharui” oleh TUHAN, dengan mengampuni dosa kita. Melalui kematian dan kebangkitan AnakNya Tuhan Yesus Kristus, kita telah diubahkan dari MANUSIA LAMA yang penuh kegelapan menjadi MANUSIA BARU yang hidup dalam terang Allah.”Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (2 Korintus 5 : 17).
Kehidupan lama kita, adalah kehidupan yang penuh noda kejahatan, kemaksiatan, kesombongan, keserakahan, kedengkian, dendam, perzinahan, percabulan, dursila, pertengkaran, perseteruan, ketegaran tengkuk dan lain-lain, yang membelenggu kita dalam kegelapannya (baca: Kolose 3:5-8). Tetapi karena begitu besar kasih Allah kepada kita, maka Dia mengaruniakan AnakNya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (baca Yoh 3:16). Hanya karena kasih karunia Allah, maka hidup kita menjadi baru (ekleisia).
Dalam kehidupan kita sebagai jemaat TUHAN; “persekutuan orang-orang kudus”, kekudusan itu belum sempurna. Karena itu selama kita hidup di dunia sesungguhnya berada dalam “proses : terus-menerus diperbahurui” agar sifat-sifat MANUSIA LAMA semakin terbuang berganti dengan sifat-sifat MANUSIA BARU (baca: Kolose 3: 5-10).
Setiap ibadah Minggu, kita menerima HUKUM TUHAN atau FIRMAN TUHAN sebagai PETUNJUK HIDUP BARU, berarti dengan sadar kita MAU membuang sifat-sifat MANUSIA LAMA dan dengan penuh sadar pula MENGENAKAN sifat-sifat MANUSIA BARU. Jika kita benar-benar hidup sesuai petunjuk hidup baru yang diberikan Tuhan, maka dari Minggu ke Minggu, kehidupan kita harus lebih BENAR dan KUDUS. Artinya, harus ada perubahan; semakin beriman dan kudus!! Inilah buktinya kita sedang mengalami “PROSES: TERUS-MENERUS DIPERBAHARUI”.
Proses diperbaharui ini hanya dan harus berlangsung dengan PERTOLONGAN ALLAH ROH KUDUS yang memberi KEKUATAN untuk menjalaninya. Kerena itu dalam setiap pembacaaan Petunjuk Hidup Baru, kita selalu diajak oleh liturgis untuk memohon kekuatan kepada Tuhan: “Ya Allah, Bapa kami, berilah kami KEKUATAN untuk melakukan yang sesuai dengan Hukum-hukumMu / FirmanMu, amin”.
Laporan Analisa Ibadah , Senin 29 Pebruari 2016
BalasHapusLiturgis : Tolopan Ria Silalahi
Pengkhotbah : Pdt. Abraham Linchon, M.Th
Petugas : Paduan Suara Revelatio
Analisa ibadah harian
Mulai hari senin, 22 februari 2016 bentuk liturgika ibadah kampus yang biasanya sudah diubah menjadi ibadah harian kampus. Ibadah ini disebut ibadah kreativitas atau ibadah harian, bukan lagi ibadah seperti ibadah minggu, yang lama dan membosankan. Puji Tuhan melalui Bapak Dosen Liturgika, perubahan ini dapat dijalankan dengan perubahan yang terjadi adalah tidak lagi dilakukan persembahan, tidak mempurgunakan kertas tata ibadah, tetapi semua jemaat dihimbau untuk membawa ALkitab dan Kidung Jemaat, dll. Oleh karena itu, ibadah kampus dengan bentuk liturgika ibadah harian ini, peribadahan jadi lebih menarik dan tidak membosankan lagi. Tapi, tetap dengan bimbingan-bimbingan dari bapak dosen liturgika, perubahan-perubahan akan dilakukan demi kebaikan peribadahan kampus sehingga peribadahan dikampus dapat “menyenangkan hati Tuhan”
Analisa Khotbah : Yosua 5:9-12
“Orang Israel tidak beroleh manna lagi tetapi dalam tahun itu mereka makan yang dihasilkan tanah Kanaan”
Akhirnya umat Israel sampai di dataran Yeriko setelah menyeberangi sungai Yordan. Ini artinya mereka telah menginjakkan kaki ke tanah yang dijanjikan oleh Tuhan kepada mereka, yakni Tanah Kanaan. Walaupun sesungguhnya untuk sampai mendudukinya nantinya masih penuh dengan perjuangan menghadapi bangsa-bangsa yang ada disekitar tanah itu.
Ketika dipadang gurun Tuhan memberikan mereka manna, tetapi manna pun berhenti sejak mereka dapat memetik hasil tanah yang telah mereka pijak. Setelah mereka menginjakkan kaki di dataran Yeriko, Tuhan menyuruh mereka untuk mengambil dua belas batu dari sungai Yordan dan menempatkannya dimana mereka bermalam di dataran Yeriko. Dinamakanlah tempat itu Gilgal, sebab Tuhan telah menggulingkan kehidupan mereka yang lama dan telah memasuki kehidupan yang baru.
Dirayakanlah Paskah, menjadi puji-pujian kepada Tuhan dan untuk mengingatkan bahwa Tuhan telah memberikan keselamatan bagi mereka. Keselamatan yang dapat mereka rasakanbukan karena kekuatan dan kemampuan mereka, tetapi karna kasih karunia Allah.
Melalui nas ini, kita diingatkan bagaimana pembaharuan hidup yang dilakukan oleh Allah terhadap umatNya. Tidak hanya sampai kepada umat Israel saja, tetapi keselamatan Tuhan itu telah sampai kepada segala bangsa. Sebab Tuhan bekerja setiap saat untuk memperbaharui kehidupan manusia untuk jauh lebih baik lagi.
Maka, patutlah kita mengimani bahwa Tuhan selalu bekerja dalam kehidupan kita, untuk menyatakan kasih karuniaNya dalam hidup kita. Kita tidak memiliki Allah yang hanya melihat dari kejauhan, tetapi Tuhan aktif dan berkarya untuk melakukan pembaharuan atas kehidupan kita.
Firman ini menjadi refleksi bagi kita bahwa tidak ada sesuatu mustahil bagi Tuhan. Bukan seperti umat Israel yang akhirnya banyak yang mati di padang gurun karena kuatir dank arena sungut-sungutnya. Bagaimana pun yang terjadi dalam kehidupan kita, baiklah kita menyikapi dengan iman, melihatnya dengan optimis dan selalu berfikir positif bahwa Tuhan pasti menolong dan menyatakan karya besarNya dalam kehidupan kita.
Ada banyak cara yang dapat dilakukan oleh Tuhan menyelamatkan dan memberkati. Dapat kita bayangkan bagaimana Tuhan memberikan makanan datang dari atas, dan setelah mereka sampai di tanah Kanaan Tuhan kembali memberikan mereka makanan yang keluar dari dalam tanah. Dalam arti banyak cara, jalan, petunjuk yang akan Tuhan berikan untuk memelihara kehidupan umat yang percaya.
Dengan demikian, jika Tuhan aktif untuk memperbaharui kehidupan kita, maka kita pun harus mau diperbaharui oleh Tuhan. Maka baiklah kita sebagai orang Kristen menjadi orang yang monoton: “dahulu – sekarang – besok sama saja”. Tetapi baiklah kita menjadi orang Kristen yang berfikiran maju, bahwa besok harus lebih baik dari sekarang dari berbagai macam segi.
Analisa Ibadah Kampus, Jumat 04 Maret 2016
BalasHapus( Ibadah Suku Nias )
Liturgis : Sean Waruhu
Pengkhotbah : Pdt. P. Halawa, S.Th
Analisa Khotbah : Matius 15:21-28 “UJIAN IMAN”
Dalam pembacaan ini dicatat bahwa Yesus sedang menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon setelah Ia bersoal jawab dengan beberapa orang Farisi dan ahli Taurat. Dicatat dalam Markus7:24-30 bahwa Yesus tidak mau diketahui oleh orang lain. Namun sekalipun demikian ternyata kedatangan Yesus tidak bisa dirahasiakan karena ke mana pun Yesus pergi, Dia akan selalu menjadi fokus perhatian banyak orang. Kedatangan-Nya itu diketahui oleh seorang perempuan Kanaan yang mempunyai seorang anak yang sedang kerasukan setan.
Kisah ini sangat menarik mengingat perempuan ini adalah seorang Kanaan (golongan kafir) yang bagi orang Yahudi tidak layak untuk bergaul dengan orang-orang Yahudi. Namun iman yang diperoleh dari keberanian dan ketabahan perempuan ini dalam menghadapi tantangan, mendapat pujian dari Yesus dan apa yang diinginkannya akhirnya didapatkannya.
Ujian iman harus kita lalui untuk mendapatkan suatu hasil yang memuaskan.
Dari kisah ini kita dapat melihat ada beberapa ujian iman yang dilalui oleh perempuan Kanaan yang sering kali kita mengalaminya juga.
1. Ketika Tuhan seolah-olah terdiam (ay. 23)
Tidak ada yang lebih menyakitkan dari pada tidak dipedulikan oleh seseorang yang sangat kita harapkan mampu menolong kita. Ketika kita sudah berharap sepenuhnya kepada orang tersebut namun orang orang itu sama sekali tidak memberi perhatian, hal itu akan sangat mengecewakan. Hal yang sama dialami oleh perempuan Kanaan ini. Dia datang kepada Yesus dengan harapan yang besar bahwa Yesus akan menolongnya. Namun apa yang diperoleh tidak sesuai dengan harapannya. Yesus tidak menjawabnya sama sekali. Suatu keadaan yang sangat menyakitkan. Tapi sikap perempuan ini sangat mengagumkan, dia tidak undur sedikitpun. Satu sikap yang patut diteladani oleh semua orang.
Ketika Tuhan seolah-olah tidak berbicara apa-apa, seolah-olah tidak mendengar sama sekali seruan kita dalam kesesakan kita, seolah-olah Tuhan tidak mau menolong kita, jangan menyerah, teruslah berseru kepada-Nya. Dalam keterdiaman-Nya, Tuhan sedang memproses ketekunan dan pengharapan kita. Tuhan sedang mengajar kita untuk terus memandang dan berharap kepada-Nya. Melalui proses diam, kualitas iman kita sedang diperbaiki. Apakah dalam keadaan yang sepertinya Tuhan tidak menolong, kita masih tetap berharap dengan iman atau kita menjadi undur dari Tuhan?
Lanjutan Analisa Khotbah : Matius 15:21-28 " Suku Nias"
BalasHapus2. Ketika Tuhan seolah-olah menolak kita (ayat 24, 25)
Ketika Tuhan tidak memberi jawaban / respon dan murid-murid berusaha mengusirnya, perempuan ini tetap berharap penuh kepada Yesus dan dia tidak berbalik pulang dengan kekecewaan. Dia terus berada di tempat itu. Akan tetapi ujian iman selanjutnya harus dilalui oleh perempuan ini. Kali ini Yesus membuka suara namun bukan suatu pernyataan yang diharapkan oleh perempuan ini, karena kalimat yang diucapkan Yesus bernada penolakan. Yesus mengatakan bahwa Dia diutus tidak untuk orang-orang di luar Israel. Suatu penantian dan pengharapan yang lagi-lagi menyakitkan. Seolah-olah Yesus menolak memberikan pertolongan. Kembali perempuan ini memperlihatkan sikap yang sangat mengagumkan. Dia tidak putus asa, sebaliknya dia malah semakin mendekat dan menyembah Yesus. Dia lebih merendahkan dirinya dengan pengharapan yang besar.
Terkadang kita merasa ditolak Tuhan dan sepertinya Tuhan memalingkan wajah dan tidak memberi pertolongan sama sekali ketika kita sedang dalam tekanan. Namun dalam keadaan seolah-olah Tuhan menolak kita dan semua jalan keluar dari masalah kita sepertinya ditutup, jangan pernah menyerah! Karena dalam keadaan seperti ini, Tuhan sedang menguji kesabaran kita dan kesabaran itu akan membuahkan hasil yang sangat indah. Amsal menuliskan, “Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, ....” (Amsal 16:32).
3. Ketika Tuhan seolah-olah merendahkan dan mempermalukan (ayat 26,27)
Ujian iman ketiga yang dilalui oleh perempuan Kanaan ini adalah direndahkan dan dipermalukan. Matius mencatat bahwa ketika perempuan ini semakin mendekati Yesus dan menyembah, Yesus menjawab bahwa tidak patut memberikan makanan anak-anak kepada anjing.
Dicap sebagai anjing tentu bukan hal yang menyenangkan sebaliknya itu akan sangat menyakitkan. Akan tetapi perempuan ini tetap bertahan dan tidak menyerah, dia membenarkan apa yang dikatakan Yesus, dan semakin merendahkan dirinya di hadapan Yesus. Suatu sikap yang sangat menakjubkan dan mengagumkan sehingga Yesus pun memberi pujian. Dan imannya yang besar itulah yang menyembuhkan anaknya seketika itu juga. Iman yang diperoleh melalui berbagai ujian yang cukup berat.
Seringkali sebagai anak-anak Tuhan kita mengalami situasi di mana kita merasa sangat dipermalukan dan sangat direndahkan. Jangan berputus asa dan kehilangan harapan. Yesus tidak sedang mempermalukan kita, sebaliknya Dia sedang menguji ketabahan, kesetiaan dan kerendahan hati kita. Ujian kerendahan hati adalah ujian yang paling berat. Tetapi jika kita berhasil melaluinya, kita akan memperoleh hasil yang luar biasa, seperti perempuan Kanaan itu.
Mungkin kita pernah mengalami hal seperti ini, didiamkan, ditolak dan direndahkan, tapi jangan pernah putus asa tetaplah setia dan berharap kepada-Nya karena Tuhan tidak akan membiarkan kita tertekan masalah terus menerus. Tuhan akan memberikan apa yang kita minta jika kita setia kepada-Nya dan kesunyian merupakan sinyal bahwa Ia sedang membawa kita kepada pengenalan yang lebih dalam dan mengagumkan akan Dia. Sabar dan pujilah Dia karena Ia sedang menuntun kita kepada rencananya yang besar. Jawaban akan kita terima pada waktu yang tepat karena Tuhan tidak mengenal kata “terlambat.”
Bagi orang2 yang setia kepada-Nya selalu tersedia rancangan2 yang sangat mengagumkan meskipun didahului oleh kesunyian, penolakan dan direndahkan. Tuhan diam bukan karena marah atau tidak peduli atau melupakan kita, tetapi Ia sedang membawa kita kepada satu jawaban yang tidak pernah kita pikirkan sebelumnya.
Tetaplah setia dan berharap kepada-Nya dan kita akan terheran-heran melihat apa yang Tuhan lakukan.
Nama : Septy Mega Silvia Purba
BalasHapusNim : 12.01.963
Kelas/Jur : A/Theologia
Votum-Introitus Jumat, 29 Januari 2016 Mhs. Desy Saragih
Votum-Introitus dimulai di dalam ke-Tritunggalan Allah yang Mahatinggi dan Mahakuasa. untuk itulah kita layak untuk memuji dan tetap memulikan nama Tuhan. dan sambutan jemaat juga mengatakan bahwa Tuhan itu harus dipuji dan jangan pernah lupa akan segala pemberian-Nya. jemaat menyambut Allah yang Mahatinggi dengan penuh gembira dan hanya untuk memuliakna nama Tuhan.
Nama : Septy Mega Silvia Purba
BalasHapusNim : 12.01.963
Kelas/Jur : A/Theologia
Ibadah kampus Jumat, 05 Pebruari Liturgi Gereja Batak Karo Protestan - GBKP
Liturgis : Andre Hartland Perangin-angin
Votum-Salam
Di dalam votum ini saya melihat bahwa liturgis menyampaikan bagaimana kebijaksanaan Allah Tri-Tunggal yang punya kuasa di dalam setiap kehidupan manusia. untuk itulah kiranya kita patut untuk memuliakan Tuhan dan menyanyikan lagu pujian syukur bagi Tuhan. Allah itu adalah temapat kita berteduh dalam arti Dialah tempat yang damai tiada yang mampu melampaui kekuatan-Nya.
Terimakasih
Nama : Desna Sonia Sembiring
BalasHapusNim : 12.01.914
Tingkat/Jurusan : IV-A/Teologi
Analisa Ibadah : Khotbah Ulangan 26:1-11
Pengkhotbah : Christy Saragih
Hari/Tanggal : Senin, 12 Februari 2016 (Suku Simalungun)
Analisa saya : Khotbah yang di bawakan oleh saudari Christy Saragih ini berisikan tentang pemberian persembahan. Dimana pengkhotbah mengatakan bahwa memberi persembahan itu adalah memberi yang terbaik karena persembahan menandakan cinta kepada Tuhan, jadilah cinta dalam hati dan aksi. Persembahan juga bisa melalui pelayanan kasih bukan hanya materi.
Melalui khotbah saudari Christy Saragih saya setuju bahwa memberikan persembahan kepada Tuhan itu haruslah yang terbaik karena Tuhan itu adalah Tuhan kita yang menciptakan kita, mengasihi kita, memelihara kita, sudah sepatutnya kita mengucap syukur melalui pemberian persembahan kita. Memang kebanyakan memberi persembahan kepada Tuhan melalui materi. Materi yang kita berikan kepada Tuhan sebagaimana pun besarnya sebenarnya belum apa-apa dibandingkan berkat Tuhan yang kita berikan. Tapi Tuhan tidak mempermasalahkan itu karena Tuhan tidak melihat seberapa besar materi itu tapi Tuhan melihat hati manusia seperti kisah Kain dan Habil dimana persembahan yang Allah terima adalah persembahan si Habil karena mempersembahkan dengan setulus hatinya. Bukti persembahan kita kepada Allah bukan saja melalui materi, tapi bisa saja melalui pelayanan yang kita lakukan seperti memberikan waktu luang kita kepada teman kita di kala ingin cerita kita memberikan solusi, melalui bakat, talenta yang ada dalam diri kita, kita pakai untuk melayani Tuhan. Melihat konteks saat ini memberikan persembahan merupakan hal yang sulit dilakukan, untuk persembahan ucapan terimakasih saja jarang diberikan apalagi memberikan persembahan persepuluhan, sangat berat untuk dilakukan. ini disebabkan bisa karena faktor kebutuhan yang sangat banyak dan terus meningkat sehingga membuat sulit untuk memberikan persembahan. Maleakhi 3:10 berkata “Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendeharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku firman Tuhan semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan” Allah berkata Ujilah aku melalui persembahan tapi manusia untuk memberikan persembahan masih berat melakukannya jadi wajar berkat Tuhan itu tidak tersalurkan sepenuhnya seperti tertulis dalam 2 Korintus 9:6 mengatakan “Camkanlah ini: orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga”. Orang yang memberikan persembahan adalah orang yang telah merasakan bagaimana berkat Allah mengalir dalam hidupnya.
Nama : Septy Mega Silvia Purba
BalasHapusNim : 12.01.963
Kelas/Jur : A/Theologia
Ibadah Kampus Jumat, 12 Februari 2016-03-05
Liturgi Suku Simalungun – Pengakuan dan pengampunan Dosa
Pengakuan dosa dalam ibadah adalah salah satu cara untuk mengungkapkan dan menyatakan pelanggaran-pelanggaran yang telah kita perbuat di hadapan Tuhan. Dan ada janji pengampunan dosa dari Tuhan Allah kita.
Saya melihat dari suku simalungun yang mengakukan dosanya juga boleh dengan menggunakan nyanyian kepada Tuhan, bagaimana perasaannya yang benar-benar berdosa di hadapan Tuhan. Manusia menyesali bagaimana dosa yang telah ia lakukan dan ia memohon agar doa permohonannya didengar oleh Tuhan. Manusia merasa bahwa semua hari-hari yang dilakukan menjadi sia-sia ketika dia melakukan dosa tersebut. Tapi ada satu kepercayaan yang dimiliki yaitu bahwa dengan mengikut Tuhan maka akan ada sukacita, dan akan jadi seperti itu. Dan penutupnya adalah janji akan pengampunan dosa, menurut saya ini adalah peneguhan kepada orang-orang yang sudah mengakukan segala perbuatannya yang sudah melanggar perintah Allah dan akan ada janji keselamatan bagi orang-orang yang sudah mengakuinya. Inilah yang menunjukkan kemuliaan nama Allah yang Mahatinggi.
Terimakasih
Nama : Septy Mega Silvia Purba
BalasHapusNim : 12.01.963
Kelas/Jur : A/Theologia
Ibadah kampus Senin, 29 Februari 2016
Pendoa Syafaat : Bethesda Hasibuan
Doa adalah suatu alat kita untuk membangun komunikasi yang baik dengan Tuhan, dimana kita berkomunikasi dengan Tuhan kita menyampaikan rasa syukur kita, permohonan-permohonan kita, dan penagmpunan dosa kita. Di dalam berdoa juga diharapkan kita tidak memiliki perasaan yang egois, dalam arti hanya mendoakan aku aku dan aku saja, keluargaku, prestasiku, kehidupanku hanya ku dan ku saja. Jadi dalam hal ini saya melihat bahwa di dalam doa syafaat yang dibakan oleh Bethesda Hasibuan sudah melakukan komunikasi dengan Tuhan dengan mengucap syukur buat setiap kehidupan yang boleh kita rasakan hingga saat ini. Kemudian pendoa syafaat mendoakan orangtua kita yang sedang beraktivitas yang jauh dari pada kita saat ini. Hal ini sangat baik ketika di dalam aktivitas yang kita lakukan kita tetap mendokan orangtua yang telah menjadi wakil Allah bagi kita di dunia ini. Lalu pendoa syafaat mendoakan
• kampus STT-AS,
• Staf pegawai
• Penyusunan skripsi kakak dan abang
• Seminar kakak dan abang
• Sajian
• Negara Republik Indonesia
Jadi menurut saya ini juga sangat baik karena doa syafaat ialah bukan saja mendoakan tentang pribadi kita tetapi juga mendoakan yang ada di sekitar kita. Pendoa syafaat sudah mulai mendokan orag-orang yang beradadi sekitarnya sehingga menurut saya doa yang dipanjatkan sudah memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan Allah kita.
Terimakasih
Nama : Rosalina Simanullang
BalasHapusNim : 12.01.960
Ting/ Jur : IVA/Theologia
Pengkotbah : Pdt.Dr. E. Barus
Liturgis : Naomi Eliana Tarigan
Song Leader : Vetty Saragih, Willi Siregar, Erica Siregar
Analisa Ibadah
Ibadah Senin, 15 Pebruari 2016 Chapel STT-AS MEDAN, pukul 10:00 WIB
Analisa Kotbah
Kejadian 15:1-12. Rancangan Allah untuk keselamatan.
Allah setia kepada janjiNya kepada Abraham. Dimana Abraham punya pengalaman hidup secara vertikal terhadap Allah. Tuhan menunjukkan kesetiaaNya kepada Allah sehingga Abraham diberkati. Bagi Allah tidak ada yang tidak mungkin. Saat dunia ini pun mengatakan tidak mungkin.
Allah sendiri akan mengukur kesetiaan kita. Ketaatan kita kepada Tuhan saat banyak problema kehidupan yang terjadi. Tetapi janganlah surut keimanan kita. Sebab Tuhan tahu pergumulan Abraham, Tuhan juga tahu pergumulan kita. Melalui pergumulan itu, karya Tuhan akan dinyatakan kepada Abraham dan juga kepada kita, ketika kita setia kepada Tuhan. Kesetiaan kita harus dibuktikan dari tindakan praktis. Tidak hanya berdoa tetapi punya aksi.
Nama : Rosalina Simanullang
BalasHapusNim : 12.01.960
Ting/ Jur : IVA/Theologia
Pengkotbah : Pdt. Edward Simon Sinaga, M.Th
Liturgis : Riosa Sembiring
Song Leader : Irma Damanik, Lunggu Siagian, Anggi Sembiring
Doa Pembuka : Junita Raja Guk-guk
P. Syafaat : Mery Susunenta Ginting
Analisa Ibadah
Ibadah Senin, 22 Pebruari 2016 Chapel STT-AS MEDAN, pukul 10:00 WIB
Analisa Doa Syafaat
Doa adalah napas hidup bagi orang percaya. Doa sungguh memiliki kuasa yang besar.
Kita melihat dalam Kejadian 18: 16, Doa syafaat Abraham untuk Sodom dan Gomora sehingga Allah memeperhitungkan permintaan Abraham dalam doa nya. Murka Allah surut karena doa syafaat dari Abraham. Hal yang luar biasa dilakukan oleh Abraham.
Demikian juga doa syafaat Mery, dia mendoakan keluarga besar STT-AS MEDAN. Semoga melalui doa syafaat yang dipanjatkan, Tuhan mendengar doa permohonan adan Ia mengabulkan doa kita sehingga keluarga besar STT-AS MEDAN terberkati dan dipakai menjadi hamba Tuhan yang siap melayani dengan segenap hati sehingga pelayanan yang dilakukan adalah untuk menyenangkan hati Tuhan.
Nama : Rosalina Simanullang
BalasHapusNim : 12.01.960
Ting/ Jur : IVA/Theologia
Pengkotbah : David Parulian Saragih
Liturgis : Ade Trisna Hutabarat
Song Leader : Iren Hutabarat, Parinduan Tambunan, Adel Simare-mare
P. Syafaat : Cyntia Nainggolan
Analisa Ibadah
Ibadah Jumat, 29 Pebruari 2016 Chapel STT-AS MEDAN, pukul 10:00 WIB
Analisa Kotbah
Yesaya 55: 1-9 “Kecaplah dan Nikmatilah Hidangan Tuhan”. Nabi Yesaya yang menjadi salah satu nabi besar. Dimana nabi Yesaya dipakai Allah bukan hanya untuk menyampaikan nubuatan tetapi juga kecaman, hukuman bagi bangsa-bangsa. Dan pada masa pembuangan ini, nabi Yesaya menyuarakan akan ada pembebasan bagi mereka. Dimana Yesaya melihat jauh kedepan, bahwa Allah akan menyediakan kebutuhan dari mereka. Sehingga nabi Yesaya mengatakan supaya mereka mendekatkan diri kepada perkataan Allah supaya janji Allah itu jelas dipahami. Karena Allah dalam kekudusanNya menjaga Israel, Allah itu tidak terbatas oleh ruang dan tempat. Untuk itu bangsa Israel harus bertobat karena rancangan Allah jelas berbeda dengan manusia yang mempunyai keterbatasan.
Hal ini menjadi seruan juga bagi kita untuk mau mengambil bagian dalam air hidup itu, kita harus merasa haus sehingga kita mendekatkan diri pada perkataan Tuhan sehingga kita mengalami pertobatan. Sehingga injil yang kita terima menyukakan dan menyegarkan jiwa kita. Dan biarlah sebagai ciptaan kita menyerahkan segalannya kepada Allah sang pencipta karena segala yang terjadi dalam hidup kita semua dibawah kendali Allah yang tidak terbatas itu.
Nama : Rosalina Simanullang
BalasHapusNim : 12.01.960
Ting/ Jur : IVA/Theologia
Pengkotbah : Pdt. Abraham L. Hutasoit, M.Th
Liturgis : Tolopan Silalahi
Song Leader : Sri Naomi, Sardion Saragi, Noni Zeine Sinaga
Analisa Ibadah
Ibadah Senin, 02 Maret 2016 Chapel STT-AS MEDAN, pukul 10:00 WIB
Analisa Kotbah
Yosua 5: 9-12.
Penyunatan yang diharuskan kepada bangsa Israel. Dimana hal ini terjadi karena ketika bangsa Israel dalam perjalanan selama 40 tahun di padang gurun . Memang orang Israel yang keluar dari tanah mesir sudah disunat. Namun orang yang lahir di padang gurun dalam perjalanan sejak keluar dari Mesir, belum bersunat. Semua laki-laki dan prajurit telah mati yang tidak mendengarkan firman Tuhan. Tuhan bersumpah, bahwa Tuhan tidak mengizinkan mereka melihat negeri yang dijanjikan Tuhan yaitu negeri berlimpah madu dan susu. Dan anak-anak itulah yang akan menjadi gantinya. Sehingga mereka disunat supaya mereka bisa masuk ketanah kanaan. Sunat yang sebagai tanda perjanjian Allah denagn manusia dimana Allah sebagai pemilik umat dan sunat menjadi ciri khas kebangsaan Yahudi. Dimana dalam Kejadian 17 janji kepada Abraham, dimana seluruh bangsa Israel ikut mengambil bagian dalam hal janji berkat.
Gilgal menjadi Suatu tempat yang bersejarah dimana menjadi sebuah tempat pemabahruan yang luar biasa, merubah pola hidup beragama dan pola hidup kemasyarakatan.Yang dahulu nomaden menjadi menetap dan pemeliharaan Allah tidak hanya sebatas takaran gizi. Dan pada saat ini kita juga harus sunat, namun bukan secara kulit khatan (fisik ), namun kita harus meninggalkan sifat-sifat lama kita yang selama ini memilukan hati dari Tuhan sehingga pemabaharuanpun terjadi dalam hidup kita. Hidup kita terberkati dan kita juga akan menjadi berkat bagi orang lain.
Nama : Rosalina Simanullang
BalasHapusNim : 12.01.960
Ting/ Jur : IVA/Theologia
Pengkotbah : Pdt. Halawa
Liturgis : Sean Waruwu
Song Leader : Ferianus Harefa, Elvita Zega, Kristiani Hia
P. Syafaat : Filemon Zendrato
Analisa Kotbah
Ibadah jumat, 04 Maret 2016 Chapel STT-AS MEDAN, pukul 10:00 WIB
Matius 15: 21-28, iman dari seorang perempuan Kanaan yang percaya yang begitu menggugah hati kita dan menjadi tamparan yang kuat bagi umat Kristen pada saat ini yang notabenennya adalah orang yang mengenal Tuhan. Seorang perempuan Kanaan yang pada dasarnya adalah orang yang tidak percaya kepada Tuhan Yesus. Bahkan perempuan kanaan dianggap sebagai kafir. Namun kita melihat bahwa dia Percaya kepada Tuhan. Meskipun pada awalnya Yesus seolah-olah tidak mendengarkannya, Yesus seolah-olah diam, Yesus seakan-akan merendahkan perempuan Kanaan itu. Namun kita melihat, perempuan tersebut tetap berjuang dan merendahkan dirinya dan tetap dalam iman yang teguh. Meskipun jawaban Tuhan seolah-olah mengecewakan dia. Namun kita melihat sesuatu yang sangat luar biasa. Imannya yang besar menjadikan harapan dan keinginanya bisa terjadi.
Kekecewaan akan ada dalam diri manusia ketika apa yang ia harapkan, apa yang ia doakan, apa yang ia mohonkan tidak tercapai dan tidak dijawab. Sehingga kita sering pergi meninggalkan Tuhan. Kita harus belajar dari perempuan Kanaan tersebut yang memiliki iman yang besar.
Tanggal : Senin, 29 Maret 2016
BalasHapusLiturgis : Tolopan Silalahi
Analisa : Pembacaan Mazmur Mazmur 138
Mazmur ini menceritakan nyanyian syukur yang diucapkan dengan Sepenuh Hati,Mazmur ini diawali Dengan nyanyian syukur, tetapi kemudian menjadi nyanyian kepercayaan. Memulai dengan penuh syukur mengakui berkat-berkat Allah. Puji-pujian karena Kekuatan dari Tuhan. Mazmur ini menceritakan ungkapan hati yang dalam karena mandapat jawaban atas doa-doanya. Allah memberikan kekuatan kepadanya. Terlihat kesetiaannya kepada Tuhan, dengan perasaanya yang sangat dalam Pemazmur menyatakan bahwa tidak ada allah lain selain daria pada Allah yang di sembahnya. Dijelaskan juga bahwa para penguasa-penguasa bumi ini akan menyembah Allah, walaupun pada saat itu mereka memnyembah allah yang salah tapi ketika tiba saatnya para penguasa akan menyembah Allah. Penulis tidak gentar dengan penguas bumi tapi dia tegak untuk berdiri bersama Bapa. Akan kah kita seperti itu, Allah yang mana yang akan kita pilih, Mazmur ini disampaikan kepada kita, akan kah kita teguh untuk berdoa dan mengucap syukur padanya dalam setiap saat.Semga dengan sepenuh hati kita akan sama seperti Pemazmur, yang bernyanyi untuk memuji dan memuliakan nama Tuhan.
Tanggal : Jumat, 4 Maret 2016
BalasHapusPengkotbah : Dari Suku Nias
Analisa : Kotbah dari Mat 15:21-28
Teks ini sangat menyentuh bagi para pendengarnya. Jelas dinyatakan Yesus bahwa Dia hanya datang untuk orang Yahudi, namun apa yang kita lihat pada kenyataannya Yesus yang maha pengasih menerima permintaan seorang perempuan dari luar Yahudi. Jika kita melihat dalam kehidupan kita saat ini terkadang kita merasa bahwa Allah tidak pernah mendengarkan permohonan kita, saya teringat sebuah lagu kidung jemaat nomor 26 yang berbunyi:
Mampirlah, dengar doa ku Yesus penebus
Orang lain Kau hampiri, jangan jalan t’rus
Yesus, Tuhan, dengar doa ku
orang lain Kau hampiri, jangan jalan t’rus
Ungkapan yang sangat dalam permohonan manusia agar Tuhan mendengarkan doanya, pujian ini memberikan kekuatan baru serta harapan dalam setiap menyanyikan-Nya. Melalui teks kotbah tadi kita melihat bahwa Allah pasti akan menjawab jika waktunya sudah tiba untuk kita. Dengan Iman dan keparcayaan Tuhan akan melihat ketulusan kita dan memenuhi setiap kebutuhan kita.
Nama : Desi Permata Sari br. Ginting
BalasHapusNim : 12.01.915
Tingkat/Tingkat : IV-A/ Theologia .
Laporan Analisa Ibadah (Kotbah)
Senin, 1 Febuari 2016 Chapel STT Abdi Sabda Pukul 10.00 WIB
(Pengkotbah: Pdt Dr. Jontor Situmorang)
Keluaran: 34:29-35, “Mencerminkan Kemuliaan Allah”.
Ayat 30 menyaksikan bahwa saat tubuh Kristus mengalami transfigurasi, datanglah Musa dan Elia. Kedatangan Musa dan Elia bukan sekedar percakapan tanpa arti. Sebaliknya kedatangan Musa dan Elia tersebut hendak membicarakan sesuatu yang begitu penting dan hakiki bagi karya keselamatan Allah. Ayat 31 menyaksikan isi atau misi dari kedatangan Musa dan Elia dalam peristiwa transfigurasi Kristus adalah: ”Keduanya menampakkan diri dalam kemuliaan dan berbicara tentang tujuan kepergianNya yang akan digenapiNya di Yerusalem”.
Tujuan utama kedatangan Yesus ke dunia adalah untuk menggenapkan karya penyelamatan Allah. Dan karya itu dijalani-Nya melalui jalan penderitaan – yaitu melalui salib. Jalan yang sulit dan penuh penderitaan itu sesungguhnya adalah jalan yang memancarkan kemuliaan kasih Allah.
Nama : Desi Permata Sari br. Ginting
BalasHapusNim : 12.01.915
Tingkat/Tingkat : IV-A/ Theologia .
Laporan Analisa Ibadah (Khotbah)
Pengkhotbah: Ria Kaban
Jumat, 05 Februari 2016 Chapel STT ABDI SABDA Pukul 10.00 WIB
Bacaan: Keluaran 34:29-35
Khotbah: 2 Korintus 3:12-18
Tema: PEMBINCARKEN KEMULIAAN DIBATA
Firman Tuhan yang menjadi perenungan kita hari ini dalam 2 Korintus 3:12-18, dalam nats ini Rasul Paulus bersaksi tentang diri dan pelayanannya sebagai pelayan perjanjian baru. Dalam hal ini Paulus mengambil pelajaran dari Keluaran 34:30,34-35, Musa menyelubungi mukanya demi umatnya; mereka takut menghampiri dia karena wajahya masih memancarkan kemuliaan ilahi dari perjumpaannya dengan Allah di gunung Sinai. Dengan keberaniannya Paulus tidak seperti Musa, yang tidak dapat berkomunikasi dengan bangsa Israel dengan ketulusan yang serupa. Tapi Paulus dan rekan-rekan sepelayanan bertindak dengan penuh keberanian. Keberanian berarti kemampuan berbicara tentang keterbukaan, kejujuran, ketulusan yang mutlak. Dari pengalaman hidup Paulus dalam memberitakan Injil seperti halnya yang di utarakan tersebut diatas,ada beberapa sikap yang patut kita teladani yang menjadi kekuatan iman kepada Yesus Kristus dan memancarkan kemuliaan Allah yaitu: Berani Menghadapi tantangan dan penderitaan dengan mempertaruhkan iman pengharapan kepada Tuhan.
Nama : Desi Permata Sari br. Ginting
BalasHapusNim : 12.01.915
Tingkat/Tingkat : IV-A/ Theologia
Laporan Analisa Ibadah (Khotbah)
Pengkhotbah : Pdt. Dr. Erick Barus
Senin, 15 Februari 2016 Chapel STT ABDI SABDA Pukul 10.00 WIB
Kejadian 15:1-12
Kata-kata ‘jangan takut’ dalam ayat 1 jelas menunjukkan bahwa Abram takut. Takut terhadap apa?
1) Takut terhadap Kedorlaomer dan kawan-kawannya (bdk. Kej 14).
Ini menunjukkan bahwa pada saat seseorang bisa menjadi berani, itu disebabkan karena pekerjaan / kasih karunia Tuhan dalam dirinya, bukan karena dia sendiri yang memang berani. Karena itu kita perlu berdoa untuk selalu bisa berani demi Tuhan / kebenaran (bdk. Kis 4:23-31 Ef 6:18-20).Karena itu hati-hatilah pada saat saudara berani dan menang / sukses. Jangan menjadi sombong dan menganggap bahwa keberanian itu datang dari diri saudara sendiri.
2) Takut tidak mempunyai anak.
Tuhan pertama kali menjanjikan anak dalam Kej 12, pada saat Abram berusia 75 tahun. Dalam Kej 16:16 Abram sudah berusia 86 tahun, jadi mungkin dalam Kej 15 ini ia berusia sekitar 85 tahun, atau sekitar 10 tahun setelah janji Tuhan itu diberikan untuk pertama kalinya.Jadi artinya adalah: Tuhan bukan hanya merupakan perisai, tetapi sekaligus upah bagi Abram. Karena itulah maka ia tidak boleh takut / ragu-ragu.
Nama : Desi Permata Sari br. Ginting
BalasHapusNim : 12.01.915
Tingkat/Tingkat : IV-A/ Theologia
Laporan Analisa Ibadah (Khotbah)
Pengkhotbah : Gesti Hutasoit
Jumat, 19 Februari 2016 Chapel STT ABDI SABDA Pukul 10.00 WIB
(Pilipi 3:17-4:1)
Dalam Nas khotbah kita Filipi 3 : 17 – 21 paulus menekankan agar jemaat filipi dapat hidup bersatu dan berperilaku seperti kristus didalam segala hal. Karena Paulus melihat banyak orang percaya hidup sebagai seteru salib kristus karena mereka hanya mencari keuntungan yang menyenangkan dirinya sendiri. Tindakan tersebut berlawanan dengan kristus yang rela menderita bagi orang lain. Mereka hanya terfokus untuk mengejar pada apa yang tampak yang dapat membanggakan diri sendiri dan duniawi. Paulus sendiri telah menjadi teladan didalam perjuangannya untuk mendapatkan hadiah yaitu panggilan sorgaw. Paulus berusaha untuk mengejarnya dengan cara melupakan apa yang telah dibelakangnya dan mengarahkan diri kepada apa yang dihadapannya.
Nama : Dear Mando Purba
BalasHapusNim : 12.01.913
Tingkat/Jur : IVA/Teologi
Liturgis : Desi R. Saragih
Jumat, 29 Januari 2016 Chapel STT Abdi Sabda Pukul 10.00 WIB
Pujian adalah menyatakan sesuatu yang positif tentang seseorang, dengan tulus dan sejujurnya. Poin penting adalah sejujurnya, artinya pujian yang diberikan kepada Allah adalah tulus dari dalam hati, bukan hanya di fikiran atau sebatas ucapan bibir saja. Pujian itu sangat penting untuk menunjukkan betapa kita benar-benar menyukai apa yang telah diperbuat oleh Allah dalam segala aspek kehidupan manusia. Pujian terhadap tuhan adalah tindakan untuk mengagungkan, membesarkan dan memuliakan Tuhan. Pujian merupakan tindakan kemauan. Pujian tidak bergantung pada suasana hati, melainkan berdasarkan pada kebesaran Tuhan (Mazmur 103). Beberapa cirri utama dari pujian adalah bernyanyi, bermain musiak, menari, yang diarahkan kepada Tuhan artinya secara horizontal. Satu hal yang tidak kalah pentingnya adalah dampak sukacita memuji Tuhan juga harus bisa dirasakan oleh orang lain, artinya juga bisa berguna untuk sesama dan ciptaan lainnya.
Nama : Dear Mando Purba
BalasHapusNim : 12.01.913
Tingkat/Jur : IVA/Teologi
Laporan analisa ibadah (kotbah) Pdt. Marudut L. Gaol S.Th
Kotbah, I Korintus 13:1-13 “Menebar Kasih”
Allah adalah sumber kasih. Karena Allah itu adalah kasih. Kasih adalah sebuah karunia yang diberikan kepada setiap manusia. Allah sebagai sumber kasih telah memberikan nyawa-Nya untuk manusia karena kasih-Nya yang sungguh besar. Mungkin masih ada yang mau mati demi orang benar, namun manusia tidak ada yang mau mati demi orang pendosa dan ‘penjahat’, hanya Allah melalui Yesus yang mau mati demi orang yang berdosa.
Allah mencontohkan kepada mahasiswa untuk mau menebar kasih. Kasih yang ditunjukkan haruslah bersumber dari Allah, artinya tidak mengharapkan imbalan. Apapun kemampuan yang dimiliki oleh setiap mahasiswa, dosen, pegawai dan siapapun itu, apabila tidak memiliki kasih tentu saja kemampuan itu tidak dapat dinikmati oleh orang banyak. Untuk itu, karena setiap orang memilki karunia yang berbeda, harus mampu bekerja sama. Apabila kasih telah melekat maka rasa keadilan, persaudaraan, kesetiakawanan, kerajinan akan selalu menyertai.
Nama : Dear Mando Purba
BalasHapusNim : 12.01.913
Tingkat/Jur : IVA/Teologi
Laporan analisa aibadah Pengakuan Dosa (Andre Peranginangin)
Jumat, 05 Pebruari 2016 Chapel STT Abdi Sabda Pukul 10.00 WIB
Manusia pada dasarnya tidak dapat untuk tidak melakukan dosa. Setiap umat manusia pasti dan pernah melakukan dosa dan pelanggaran. Tidak satupun tokoh dalam Alkitab (selain Yesus) yang tidak pernah melakukan kesalahan dan pelanggaran. Apa yang menghalangi kita untuk bertemu dengan Bapa adalah dosa. Kemarahan, dendam, benci, tidak sungguh-sungguh melakukan kebenaran, iri dan dengki yang selalu kita lakukan. Seharusnya umat manusia harus dihukum mati. Tetapi karena Allah Bapa adalah adil, benar, baik, dan kudus. sebab itu umat manusia datang dengan gentar dan takut kehadapan tahta-Nya untuk mau mengakui dosa-dosa. Karena kemurahan-Nya, ia mau menghapus segala dosa pemberontakan. Untuk itu haruslah setiap umat bersorak memuji dan bermazmur bagi Allah, menyanyikan lagu baru untuk Tuhan. Dan reaksi atas pengampunan yang diberi Allah adalah mau dan berani melepaskan pengampunan serta kasih sayang terhadap sesame manusia dan lingkungan sekitar.
Nama : Reka Christiany Br Purba
BalasHapusNIM : 12.01.954
Tingkat/ Jurusan : IV-A/ Theologia
Analisa Ibadah : Doa Syafaat
Pendoa Syafaat : Merry Ginting
Jumat, 26 Februari 2016 Chapel STT Abdi Sabda pukul 10.00 WIB
Doa adalah suatu tindakan kita kepada Tuhan secara pribadi. Pada waktu kita berdoa maka ada keistimewaan. Yang dimana Allah menjadi Bapa kita, kita sabagai anak, kita datang kepada Bapa. Ini adalah keistimewaan yang kita dapatkan karena kita secara langsung berbicara dengan Bapa kita. Jika kita tidak suka berdoa maka kita menyia-nyiakan anugerah Allah. Jangan mempermainkan doa karena doa adalah pribadi kita dengan Allah. Melalui doa kita dapat mengubah diri.
Nama : Reka Christiany Br Purba
BalasHapusNIM : 12.01.954
Tingkat/ Jurusan : IV-A/ Theologia
Analisa Ibadah : Song Leader
Song Leader : Paduan Suara Revelatio
Senin, 29 Februari 2016 Chapel STT Abdi Sabda pukul 10.00 WIB
Song Leader adalah yang membawakan suatu nyanyian dalam suatu ibadah. Song Leader adalah orang-orang yang menjadi tuntunan dalam menyanyikan pujian kepada Tuhan. Jadi song leader harus dapat menguasai lagu pujian dan setiap lirik dan not dari lagu tersebut. Begitu pun dengan jemaat yang mengikuti song leader itu sebabnya song leader harus lebih hafal dari jemaat karena song leaderlah yang membawa jemaat ke dalam nyanyian. Agar nyanyian pujian tersebut dapat dimaknai dan direnungkan dalam hati jemaat.melalui lagu juga yang dinyanyikan oleh song leader dapat menjadi renungan bagi yang mendengarnya.
Nama : Reka Christiany Br Purba
BalasHapusNIM : 12.01.954
Tingkat/ Jurusan : IV-A/ Theologia
Analisa Ibadah : Khotbah
Pengkhotbah : Pdt. Waspada Halawa
Jumat,04 Maret 2016 Chapel STT Abdi Sabda pukul 10.00 WIB, tata ibadah suku Nias
Didalam Mat. 15:21-28, perikop besar nya yaitu Perempuan Kanaan yang percaya. yang dimana pada waktu kebaktian walaupun bahasa pengkhotbah campur campur tetapi pengkotbah berusaha untuk menterjemahkannya ke dalam bahasa indonesia. Sehingga saya lebig mengerti apa isi dari khobah tersebut. Dalam khotbah dijelaskan bahwa sering kali apa yang kita minta kepada Tuhan tidak dijawab oleh-Nya. Menurut agama Yahudi. Mereka diselamatkan oleh Abraham selain daripada itu tidak dapat menyelamatkan mereka. Dalam Kitab Matius jelas maka permintaan perempuan Kanaan yang awalnya tidak dihiraukan Tuhan, tetapi dengan kuatnya iman perempuan Kanaan itu makan Tuhan mengabulkan apa yang mintanya kepada Tuhan maka seketika itu sembuhlah anaknya yang kerasukan setan. Kepercayaan perempuan Kanaan itu kepada Tuhan Yesus maka anaknya dapat sembuh karena dia yakin Tuhan lah yang dapat menyembuhkan anaknya.
Nama : Dear Mando Purba
BalasHapusNim : 12.01.913
Tingkat/Jur : IVA/Teologi
Laporan analisa ibadah 15 Februari 2016
Pembacaan nats pengantar kotbah (responsoria) Filipi 3:17-4:1 (Naomi Tarigan)
Mengikuti teladan Yesus bukanlah sebuah perkara yang mudah. Ada salib yang harus dipikul oleh setiap orang yang mau mengikuti-Nya. Responsoria yang diarahkan oleh liturgis mengajak umat untuk lebih memperhatikan teks pendukung kotbah ini. Salib yang sungguh memang harus ditanggung sangat berat, namun teladan yesus yang setia sampai akhir memberikan contoh bagi umat Allah. Tema kasih sayang (Valentine) sangat cocok juga apabila dikaitkan dengan nats pengantar kotbah ini dimana dasar untuk melakukan segala pengorbanan Yesus adalah kasih. Yesus menjadi teladan dengan menunjukkan kasih yang nyata, yaitu mati demi umat manusia dan menderita bagi mereka. Lalu bagaimana pada hari kasih sayang, dimana setiap orang mengatakan mengasihi, tetapi dampak nyatanya bagi orang lain apakah ada? Apakah mengatakan mengasihi, telah merawat lingkungan? Jika belum, maka makna kasih itu masih hanya sebatas ucapan dan “janji manis”.
Nama : Dear Mando Purba
BalasHapusNim : 12.01.913
Tingkat/Jur : IVA/Teologi
Taur-Taur : Ismail dan Tolopan Silalahi
Ibadah Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS)
Jumat, 12 Pebruari 2016 Chapel STT Abdi Sabda Pukul 10.00 WIB
Taur-taur merupakan sebuah lirik dan lagu Simalungun sebagai sarana komunikasi yang biasanya berisi pantun-pantun nasihat bagi para pendengarnya. Memasukkan taur-taur di dalam peribadahan sangatlah baik dan harus terus ditingkatkan lagi. Taur-taur biasanya dipakai di dalam pembukaan ibadah sebagai panggilan kepada umat untuk mempersiapkan dirinya menyambut pelayan tuhan dan juga menyambut kehadiran Tuhan di dalam peribadahan melalui nyanyian dan alat musik yang selalu diiringi seruling. Pesan-pesan yang disampaikan melalui lagu tradisional ini sangat lembut dan mudah untuk dicerna. Kelembutan syair dan nyaringnya suara penyanyi (pandoding) membuat jemaat merasakan seakan-akan Allah langsung bersabda kepada mereka. Memasukkan nilai-nilai kebudayaan kedalam peribadahan adalah tindakan yang baik, agar jemaat merasa seperti “di rumah sendiri”.
Nama : Desna Sonia Sembiring
BalasHapusNim : 12.01.914
Tingkat/Jurusan : IV-A/Teologi
Analisa Ibadah : Khotbah 2 Koritus 3:12-18
Thema : Pembincarkenlah Kemuliaan Dibata
Pengkhotbah : Ria Kristmetalia Kaban
Hari/Tanggal : Jumat, 05 Februari 2016 (Suku Karo)
Analisa saya : Khotbah yang di bawakan oleh Saudari Ria Kaban dengan tema “Pembincarkenlah Kemuliaan Dibata” atau Memancarkan Kemuliaan Allah. Khotbah ini menceritakan tetang Paulus yang telah memancarkan Kemuliaan Allah di dalam hidupnya, khususnya kepada jemaat yang ada di Korinti. Sebelum Paulus menjadi hamba Allah hidupnya penuh dengan kebencian, dimana ia sangat benci dengan orang Kristen dan ingin menangkap dan membunuh orang yang percaya Kristus. Tetapi sebelum ia menangkap dan membunuh orang Kristen ada suatu peristiwa yang terjadi kepadanya hingga ia rebah sampai ke tanah dan dari peristiwa itu kini hidupnya berubah 100% menjadi pelayan Allah. Dari khotbah ini saya berfikir bahwa Allah bisa memakai siapa saja untuk menjadi alatnya, tanpa memandang status jahat atau baik, miskin atau kaya, cantik atau jelek. Dan saya juga berfikir bahwa manusia berada di bawah kekuasaan Allah, sebagaimana kerasnya hati kita, penuh dengan kebencian tetapi jika Allah berkenan mengubahnya menjadi lebih baik, hidup kita akan berubah seperti Paulus. Pelayanan yang dilakukan Paulus kepada Tuhan sungguh luar biasa, ketika ia mendapat rintangan, pergumulan di dalam kehidupannya dia tidak menyerah, dia tetap mengandalkan Tuhan, bukan mengandalkan dirinya sendiri. Demikianlah juga kita, Tuhan juga berkarya dalam hidup kita dan memakai kita menjadi alatnya. Ketika kita dipakai Tuhan menjadi alatnya melalui talenta-talenta yang ada pada kita baiklah kita pergunakan dengan melayani Tuhan. Menjadi pelayan Tuhan tidak gampang karena memiliki banyak rintangan tetapi bukan itu yang membuat pelayanan kita kepada Tuhan menjadi gagal. 2 Timotius 4:5 mengatakan “tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberitaan Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu”!
Nama : Septy Mega Silvia Purba
BalasHapusNim : 12.01.963
Kelas/Jur : A/Theologia
Ibadah Kampus : Senin, 22 Pebruari 2016
Pengkhotbah : Pdt. Edward Simon Sinaga, M.Th
Nats Khotbah : Keluaran 33:1-6
Menurut analisa saya dari renungan yang dibawakan oleh bapak Edward adalah menegaskan agar mahasiswa bersabar, dimana di dalam kesabaran tersebut memiliki karakter yang patuh kepada Allah. Jangan seperti bangsa Israel yang tidak sabar dan mendesak Harun dan mengatakan bahwa mereka akan membuat patung dan akan menyembah dan memberikan kurban persembahan. Inilah yang terjadi pada masa sekarang ini dimana mahasiswa terkadang tidak mampu mengikuti proses, tidak mampu menjalani perjalanan hidup yang mungkin ada duka maupun suka. Manusia sekarang hanya ingin yang praktis, simple tapi hasilnya menyenangkan hati sesaat. Manusia sekarang tidak perlu lagi mengikuti proses, bagi mereka proses itu tidak penting yang penting hanyalah hasil. Jadi menurut saya adalah proses akan menentukan hasil yang baik. Jadi ketika proses tidak baik maka hasil tidak akan akan baik. Tetapi ketika proses itu dijalani dengan baik maka hasil pun baik. Inilah yang menjadi perenungan yang disampaikan oleh bapak, dimana agar mahasiswa tetap patuh kepada jalan yang telah ditetapkan oleh Allah. Janganlah kiranya kita seperti bangsa Israel yang menajdi bangsa yang pembangkang, keras kepala dan tidak bisa menerima nasihat maupun masukan. Tetapi jadilah anak-anak yang patuh dan taat karena semua akan indah pada waktunya (Pkh 3:11).
Terimakasih.
Nama : Dear Mando Purba
BalasHapusNim : 12.01.913
Tingkat/Jur : IVA/Teologi
Laporan analisa ibadah Senin, 22 Pebruari 2016 Chapel STT Abdi Sabda Pukul 10.00 WIB
Pengkotbah Pdt. E. Sinaga, M.Th
Bangsa Israel yang dipimpin oleh oeh Allah melalui Musa adalah bangsa yang tegar tengkuk, hal ini ditunjukkan melalui betapa bangsa Israel tidak juga mau menyerahkan hidup mereka kepada Tuhan, dimana mereka selalu bersungut-sungut. Mereka tidak juga merasa puas akan kepemimpinan Musa. Mereka meragukan kuasa Allah dan janji Allah.
Seorang pemimpin seperti Musa pasti memilki tantangan yang sangat berat. Sebenarnya ia membutuhkan dukungan dan dorongan dari masyarakat. Hal yang sama juga berlaku bagi konteks saat ini, dimana ada banyak sekali orang yang kurang puas akan kepemimpinan pejabat daerah maupun pusat. Tentu hal ini adalah pandangan biasa, karena pemimpin juga memiliki keterbatasan. Namun yang menjadi masalah adalah bagaimana yang di pimpin ini mau membantu seorang pemimpin demi tercapainya tujuan bersama. Ada begitu banyak orang yang hanya mengkritik dan menyalahkan tanpa mau berbuat sesuatu yang berguna, alasan yang dipakai adalah alasan yang ‘klasik’ yaitu tugasnya adalah mengkritik. Tentu saja mengkritik itu boleh dan memang harus dilakukan, namun tentu tidak hanya sampai disitu saja, perlu untuk membaantu dengan aksi yang nyata demi tercapainya tujuan bersama.
Jangan sampai rakyat (termasuk mahasiswa STT Abdi Sabda) juga sama seperti umat Israel yang mengarahkan pimpinannya untuk kejalan yang salah seperti saat bangsa Israel menuntut dibuatkan patung lembu emas. Namun biarlah segala kekurangan pemimpin bisa ditutupi oleh kemampuan yang dimiliki oleh masyarakat termasuk mahasiswa.
Nama : Dear Mando Purba
BalasHapusNim : 12.01.913
Tingkat/Jur : IVA/Teologi
Laporan analisa ibadah Senin, 22 Pebruari 2016 Chapel STT Abdi Sabda Pukul 10.00 WIB
Doa Syafaat oleh Mery Ginting
Doa adalah nafas hidup setiap orang yang percaya. Artinya jika orang mengaku adalah sebagai orang percaya, ia tidak akan pernah dapat lepas dari doa. Doa adalah sarana komunikasi dua arah antara manusia dengan Allah. Setiap pribadi dapat menyampaikan keluh kesah, pergumulan, permohonan kepada Tuhan melalui doa pribadi. Namun disaat doa pribadi maupun doa bersama ini juga menjadi tempat dan kesempatan untuk mau mendoakan orang lain yang ada disekitar kita, bahkan yang tidak berada dekat dengan kita. Hal ini jugalah yang di lakukan oleh Mery Ginting dalam menyampaikan doa syafaat dalam ibadah kampus, dimana ia mendoakan mahasiswa baru, bapak asrama, pegawai, dosen, bahkan pekerja kebersihan kampus. Kesatuan dalam saling mendoakan sangatlah penting untuk menjaga kesatuan dan kinerja seluruh civitas Abdi Sabda. Melalui doa juga kita dapat melihat bahwa adanya kepedulian kepada sesama, melalui mendoakan orang lain juga kita dapat belajar untuk tidak mementingkan diri sendiri serta lebih memaknai arti kebersamaan di dalam persekutuan dengan Tuhan.
Nama : Dear Mando Purba
BalasHapusNim : 12.01.913
Tingkat/Jur : IVA/Teologi
Laporan analisa Ibadah Jumat 26 Pebruari 2016
Mars Ikatan Mahasiswa Teologia (IMT) GKPI
Sungguh sangat menyenangkan saat mendengarkan merdunya harmonisasi yang ditampilkan oleh IMT GKPI saat membawakan koor Mars IMT, ini menunjukkan bahwa ada kesungguhan untuk menampilkan yang terbaik untuk Tuhan melalui persempahan koor. Selain karena suara yang bagus, ada hal penting yang disampaikan melalui mars IMT ini, yaitu mereka datang untuk menjadi berkat dan membawa persatuan ditengah-tengah banyaknya keragaman yang ada. Teringat dengan bunga, dimana alangkah indahya apabila bunga tersebut berwarna-warni, begitupula dengan keragaman yang dimilki STT Abdi Sabda akan sangat indah dan menyenangkan, tentunya apabila tidak ada tembok-tembok pemisah antar suku dan organisasi. Pesan yang disampaikan melalui koor ini adalah membawa persatuan, ya persatuan yang sangat dibutuhkan oleh mahasiswa, persatuan yang memang sangat perlu untuk di kembangkan, persatuan yang perlu di tanamkan di dalam hati dan sanubari setiap pribadi mahasisiwa.
Nama : Dear Mando Purba
BalasHapusNim : 12.01.913
Tingkat/Jur : IVA/Teologi
Laporan analisa Ibadah Senin 29 Februari 2016
Persembahan Pujian P.S. Revelatio
Lagu pujian yang di lantunkan oleh P.S. Revelatio sungguh sangat popular dikalangan jemaat Tuhan. Lagu ini juga merupakan lagu favorite banyak jemaat, mahasiswa, maupun pendeta. Hal itu dikarenakan liriknya yang sederhana dan lagunya yang enak di dengar mampu menyampaikan pesan penulis lagu dengan baik. Di dalam bahasa Simalungun lagu yang dinyanyikan oleh P.S. Revelatio berjudul ai halongangan do hape yang menunjukkan betapa besarnya kuasa dan kasih Tuhan kepada semua makhluk. Yesus yang telah mati untuk menebus dosa manusia, kemudian bangkit kembali membuat kita menjadi yakin akan kuasa dan kekuatan-Nya. Keyakinan akan kuasa Tuhan membuat umat semakin berserah kepada Tuhan dan mau berpengharapan kepada Tuhan. Semua hal itu, ditambah lagi dengan harmonisasi lagu serta dibawakan dalam bahasa daerah (Batak Toba) membuat seluruh isi dan tujuan pengarang lagu bisa sampai dengan baik kepada pendengar.
Nama : Dear Mando Purba
BalasHapusNim : 12.01.913
Tingkat/Jur : IVA/Teologi
Laporan analisa Ibadah tanggal 4 maret 2016 tentang Pakaian pelayan dari suku Nias
Liturgis : Sean Waruwu
Pengkotbah : Pdt. Waspada Halawa
Persembahan Pujian : suku Nias
Pakaian tradisional adalah pusaka yang dimiliki oleh suatu suku tertentu yang menjadi cirri khas karena biasanya tidak dimiliki oleh daerah dan suku lain dengan bentu, serta cirri-ciri yang sama. Pakaian juga melambangkan kebanggaan serta identitas sebuah suku. Hal yang sangat perlu diapresiasi ketika para pelayan ibadah baik liturgis, song leader, kolektan serta persembahan pujian memakai pakaian adat dari Nias. Selain memperindah, juga membawa identitas suku Nias. Selain itu, apresiasi sangat tinggi ketika para pelayan dari suku Nias berada di bawah utusan gereja yang berbeda-beda. Seperti Septianus Harefa yang merupakan utusan HKI, Filemon dari Methodis, serta Deni Hulu dari utusan GBKP semakin memperindah persaudaraan. Di dalam ibadah, memang perlu untuk mengkontekstualkan pakaian adat agar benar-benar ibadah tersebut semakin dapat di seraap oleh jemaat.
Nama : Dear Mando Purba
BalasHapusNim : 12.01.913
Tingkat/Jur : IVA/Teologi
Laporan Analisa Ibadah (Khotbah)
Pengkhotbah : David Saragih
Jum’at, 26 Februari 2016 Chapel STT ABDI SABDA Pukul 10.00 WIB
(Yesaya 55: 1-9)
Memberikan persembahan kepada Allah adalah sesuatu yang di tuliskan di dalam Alkitab. Motivasi yang benar adalah dasar untuk melakukan persembahan. Siapakah sumber segala sesuatu yang dimiliki oleh manusia? Tentu Tuhan. Oleh karena itu mengembalikannya kepada Tuhan bukanlah sebuah kerugian. Sebenarnya, siapakh manusia sehingga memberi kepada Tuhan, Tuhan itu tidak kekurangan suatu apapun, Ialah yang mempunyai langit, bumi, dan segala isinya. Namun persembahan itu perlu karena itu adalah hak Allah. persembahan yang diberikan kepada Allah haruslah merupakan yang terbaik dan dipilih. Sebagai korban yang agung, Yesus mati di kayu Salib demi semua umat manusia yang berdosa. Lalu tanggungjawab sebagai umat yang telah ditebus adalah memberikan persembahan. Persembahan bukan hanya semata-mata dalam bentuk materi. Tetapi Alkitab jelas mempersakikan bahwa persembahan yang paling baik adalah mempersembahkan tubuh untuk Allah sebagai persembahan yang hidup. Mempersembahkan hidup kepada Allah berarti mau melayani Allah. Melayani Allah juga harus dengan mau melayani sesama.
Nama : Rocky Meliala
BalasHapusNIM : 12.01.957
Tingkat/Jur : IV-A/ Theologia
Laporan Analisa Ibadah (Kotbah)
Senin, 1 Febuari 2016 Chapel STT Abdi Sabda Pukul 10.00 WIB
(Pengkotbah: Pdt Dr. Jontor Situmorang)
Keluaran: 34:29-35, “Mencerminkan Kemuliaan Allah”. Apa itu kemuliaan Allah….
Kemuliaan Allah itu adalah Orang suka menggambarkan kemuliaan itu seperti cahaya, terang, tepuk tangan yang gegap gempita. Kemuliaan berasal dari Bahasa Ibrani yaitu kabot.Kabot artinya kualitas. Jadi Kemuliaan Tuhan adalah Tuhan yang berkualitas.
Selain kualitas, kemuliaan juga memiliki arti lain. Arti lain dari Kemuliaan Tuhan dijelaskan dalam Amsal 25 : 2 “Kemuliaan Allah ialah merahasiakan sesuatu, tetapi kemuliaan raja-raja ialah menyelidiki sesuatu.” Jadi, arti lain dari Kemuliaan adalah merahasiakan sesuatu.
Nama : Rocky Meliala
BalasHapusNIM : 12.01.957
Tingkat/Jur : IV-A/ Theologia
Laporan Analisa Ibadah (Kotbah)
Jumat ,5 Febuari 2016 Chapel STT Abdi Sabda Pukul 10.00 WIB
(Pengkotbah: Ria Kaban)
II Korintus 3, 12-18 : “Roh yang memerdekakan” yaitu kita dapat artikan sebagai contoh Namun hari ini kita diingatkan bahwa hidup kita tidak harus berakhir di penjara atau pasung. Dimana ada Roh Allah di sana ada kemerdekaan. Artinya: ketaatan kepada Roh Allah itulah yang sesungguhnya membebaskan atau memerdekakan kita dari berbagai penjara atau borgol atau pasungan itu, termasuk dosa, kejahatan dan maut. Dengan mentaati Roh Allah kita tidak perlu lagi bertuan kepada kebiasaan buruk, dendam, nafsu, dosa atau maut. Roh Allah memampukan kita mengendalikan diri kita sendiri, membebaskan kita melakukan berbagai hal yang benar dan baik. Ya memerdekakan kita untuk mengasihi, mengampuni dan melayani sebagaimana diamanatkan Tuhan.
Nama : Rocky Meliala
BalasHapusNIM : 12.01.957
Tingkat/Jur : IV-A/ Theologia
Laporan Analisa Ibadah (taur-taur)
Jumat ,12 Febuari 2016 Chapel STT Abdi Sabda Pukul 10.00 WIB
(taur-taur: Ismail dan Tolopan)
“Ibadah yang hening yang diawali dengan syair-syair Simalungun yang sendu dan nikmat untuk di dengar dan semua itu hanya untuk Tuhan.”namun pada saat menyanyikan taur taur ini suasana ibadah agak sedikit ribut sehingga pada saat mendengar kan syair simalungun ini agak sedikit kurang jelas. namun taur taur ini perlu di beri apresiasi karena membuat warna ibadah menjadi lebih indah.
BalasHapusNama : Rocky Meliala
NIM : 12.01.957
Tingkat/Jur : IV-A/ Theologia
Laporan Analisa Ibadah (Khotbah)
Senin,15 Febuari 2016 Chapel STT Abdi Sabda Pukul 10.00 WIB
(Pengkotbah: Pdt.Dr. E.barus)
Kejadian 15:1-12, “Jangan Putus asa karena Tuhan akan melakukan apa yang terbatas di dalam pemikiran manusia”. di sini kita di ajak untuk tidak perlu kuatir kana apapun yang ada di dunia termsuk akan apa yang terjadi . ternyata dalam khotbah hari ini tuhan allah inin menyampikan kepada kita apa yang tidak dapat di pikirkan manusi dapat di lakukan Allah. ehingga manusia tidak perlu kuatir akan apapun di hidupnya selama ia berserah kepada Tuhan.
Nama : Rocky Meliala
BalasHapusNIM : 12.01.957
Tingkat/Jur : IV-A/ Theologia
Laporan Analisa Ibadah (Kotbah)
Jumat, 19 Febuari 2016 Chapel STT Abdi Sabda Pukul 10.00 WIB
(Pengkotbah: Gesti Hutasoit)
Filipi 3:17-4:1, sungguh besar kasih Allah kepada Manusia...
walaupun.
Allah mengasihi kita bukan dengan menyediakan apa yang kita inginkan, tetapi apa yang paling kita perlukan, yaitu penebusan.Kita mungkin menjawab, “jika Allah mengasihi saya, seharusnya Allah memberi kesehatan, kekayaan, kesuksesan, dan sebagainya.” Jika itu adalah harapan kita, kita akan kecewa karena Yohanes 3:16 justru mengatakan bahwa Allah menyatakan kasih-Nya yang teramat besar dengan menganugerahkan anak-Nya yang tunggal; Tuhan Yesus. Mengapa demikian? Karena yang paling kita butuh bukanlah kesuksesan ataupun kekayaan. Tidak ada alasan apa pun, termasuk kebaikan kita, yang sanggup melepaskan kita dari masalah utama kita, yaitu hukuman kekal akibat dosa.
Nama : Rocky Meliala
BalasHapusNIM : 12.01.957
Tingkat/Jur : IV-A/ Theologia
Laporan Analisa Ibadah (Doa Pembuka dan Khotbah)
Senin, 22 Febuari 2016 Chapel STT Abdi Sabda Pukul 10.00 WIB
(Doa pembuka: Junita Rajaguk-guk, Pengkotbah: Pdt. E. Sinaga, M.Th)
Doa pembuka itu ialah doa untuk memulai suatu ibadah dan topik yang di doakan adalah kelancaran peribadahan agar baik liturgis maupun pengkhotbah dapat dengan baik menyampaikan pemberitaan firman tuhan tanpa ada ganguan .
Keluaran 33,1-6, "Ketaatan dan Pelanggaran" adalah karakter yang dimiliki oleh bangsa israel. dalam renungan ini kita di tuntuntut taat akan firman allah dan tidak mengindahkan pelanggaran . karena ketaatan akan firman allah adalah tuntutan agar kita bisa memasuki keraajaan-Nya.
Nama : Rocky Meliala
BalasHapusNim : 12.01.957
Tingkat/Jur : IV-A/Theologi
Minggu Epipanias
Laporan Analisa Ibadah Kampus Votum-Introitus
Jumat, 29 Januari 20016 di Chapel STT Abdi Sabda Pukul 10.00 Wib.
Liturgis : Desi Ristiana Saragih
Memuji Tuhan dengan segala kekuatan-Nya yang besar. Dan hanya Dialah yang patut untuk kita puji dan sembah karena Tuhanlah yang menerang jalan kita. Tuhan adalah terang bagi umat-Nya oleh sebab itu Pujilah Tuhan dengan segenap hati da jiwa. Melalui seruan puji-pujian dan ucapan syukur kita kepada Tuhan menunjukkan bahwa kita adalah anak-Nya yang percaya dengan segenap hati kita bahwa Tuhan adalah yang menerangi setiap langkah dan pergumulan kita. Dan dengan Masmurnya Dia berkata dan menjawab semua pergumulan umat-Nya. Kuasa-Nya tidak akan pernah berhenti bekerja pada umat-Nya.
Nama : Andre Hartland Perangin-angin
BalasHapusNim : 12. 01. 902
Tingkat/Jurusan: IV-A/Teologia
Laporan Analisa Ibadah (Doa Syafaat)
Mery Susunenta Ginting
Senin, 22 Februari 2016 Chapel STT ABDI SABDA Pukul 10.00 WIB
Doa adalah sebuah tempat kita berkomunikasi dengan Tuhan. Komunikasi yang baik merupakan dambaan setiap orang dengan siapa pun itu. Dalam doa yang kita sampaikan kepada Tuhan mencakup tentang rasa syukur yang kita rasakan atas berkat yang Tuhan telah berikan, memohon ampun atas segala dosa yang telah kita perbuat, dan mengungkapkan segala hal yang ingin kita ungkapkapkan kepada Tuhan Yesus. Doa yang disampaikan pada ibadah 22 Februari 2016 oleh Mery Susunenta yang di awali dengan ucapan syukur yang telah diberikan oleh Tuhan. Dalam doa tersebut juga disampaikan bagaimana sedikit tentang situasi keadaan yang ada di STT Abdi Sabda Medan dalam arti aktivitas seluruh keluarga STT Abdi Sabda dari tingkat Dosen, Mahasiswa, dan Pegawai ikut serta dalam penyerahan kepada Tuhan. Pendoa syafaat menyadari bahwa seluruh pribadi yang ada di dalam keluarga STT Abdi Sabda memiliki kekurangan dalam menjalankan setiap kegiatan yang ada di dalam kampus, baik dalam menata kampus, proses belajar mengajar dan lain sebagainya membutuhkn penyertaan akan Tuhan. Karena hanya dengan berkat kasih Tuhan-lah segala sesuatu akan berjalan dengan baik. Manusia juga terkadang lemah dan menyerah di dalam suatu hal yang ia lakukan, karena dalam proses pelaksanaan dari hal-hal pembentukan diri, banyak tantangan dan godaan yang sehingga membuat manusia jatuh ke dalam dosa. Maka dari itu manusia membutuhkan penguatan dari Tuhan, karena hanya Tuhan yang mampu memberikan penguatan yang baik di dalam kehidupan manusia.
Nama : Andre Hartland Perangin-angin
BalasHapusNim : 12. 01. 902
Tingkat/Jurusan: IV-A/Teologia
Laporan Analisa Ibadah (Doa Pengakuan Dosa dan Janji Pengampunan Dosa)
Liturgis : Ade Trisna Hutabarat
Jumat, 26 Februari 2016 Chapel STT ABDI SABDA Pukul 10.00 WIB
Setiap kesalahan yang dilakukan oleh setiap manusia membutuhkan pembenaran dan pengampunan. Perbuatan yang salah dan dosa selalu menghampiri setiap kehidupan manusia, di saat manusia lemah dan menjauh dari Tuhan. Manusia di dalam kehidupannya telah berlumur oleh dosa, manusia harus mendapatkan pertolongan agar setiap manusia memperoleh keselamatan yang datang daripada Tuhan. Hal yang harus dilakukan oleh manusia adalah mengakui segala kesalahan dan perbuatan dosa yang telah ia lakukan di hadapan Tuhan, karena jelas memang tidak ada yang tersembunyi di hadapan Tuhan. Di dalam Matius 11:28, Tuhan mengajak manusia untuk datang kepada Tuhan dan menyerahkan segala beban kehidupan kepada Tuhan, Tuhan memberikan janji pengharapan kepada manusia bahwa Tuhan akan memberikan kelegaan. Tidak ada lagi seorang pun yang benar di hadapan Tuhan, semuanya telah cacat/berdosa, hanya anugerah Tuhan yang telah rela mati di kayu salib yang mampu menebus segala dosa manusia itu.
Nama : Andre Hartland Perangin-angin
BalasHapusNim : 12. 01. 902
Tingkat/Jurusan: IV-A/Teologia
Laporan Analisa Ibadah (Khotbah)
Pengkhotbah : Pdt. A.L.Hutasoit M. Th
Yosua 5:9-12
Senin, 29 Februari 2016 Chapel STT ABDI SABDA Pukul 10.00 WIB
Di saat manusia masih mendapatkan kesempatan hidup di dunia ini, itu merupakan kesempatann yang diberikan oleh Tuhan untuk manusia untuk melakukan sebuah aktifitas yang menyenangkan hati Tuhan. Namun pada nyatanya, setiap kesempatan yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia tidak berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh Tuhan. Manusia hanya melakukan apa yang baik di dalam dirinya. Manusia seperti berjalan di waktu yang sama seperti waktu (hari) sebelumnya tanpa ada sebuah perubahan baik itu sikap, cara berpikir dan lain sebagainya. Manusia itu bisa dikatakan hanya berjalan ditempat, tanpa ada hal yang baru yang ia lakukan di dalam kehidupannya untuk memuliakan Tuhan. Manusia juga terkadang tidak sadar bahwa hidup ini tidak hanya untuk memenuhi materi (kebutuhan fisik) saja. Namun manusia juga harus memenuhi kebutuhan rohani. Tuhan memberikan berkat kepada setiap manusia pribadi lepas pribadi agar berkat yang diterima oleh setiap manusia dari Tuhan menjadi berkat juga bagi orang lain. Pemberian berkat dari Tuhan kepada manusia merupakan suatu bukti nyata pemeliharaan Allah terhadap manusia dan bukti nyata bahwa Allah mengasihi manusia, agar setiap manusia sadar bahwa Allah peduli bagi setiap manusia dalam setiap aspek kehidupan manusia. Sebagai ucapan syukur dari berkat yang diberikan oleh Tuhan manusia harus setiap waktu menjadi hidup baru sesuai dengan kehendak Tuhan. Tuhan tahu jelas apa yang dibutuhkan semua umatnya. Manusia harus hidup dalam kebenaran Tuhan, karena kebenaran Tuhan menuntun manusia menjadi manusia yang baik dan benar. Respons manusia terhadap berkat Tuhan merupakan sebuah perwujudan yang dilakukan oleh manusia untuk menyenangkan hati Tuhan.
Nama : Andre Hartland Perangin-angin
BalasHapusNim : 12. 01. 902
Tingkat/Jurusan: IV-A/Teologia
Laporan Analisa Ibadah (Khotbah)
Pengkhotbah : Pdt. Halawa
Matius 15: 21-28
Jumat, 04 Maret 2016 Chapel STT ABDI SABDA Pukul 10.00 WIB
Pembacaan nats khotbah yang dilakukan oleh Pdt. Halawa sangatlah menarik. Cara pembacaan yang dilakukan seperti nats bacaan firman Tuhan tersebut bagaikan nyata jelas disampaikan oleh Tuhan. Persoalan dan permasalahan di dalam kehidupan setiap manusia memiliki banyak jenis dan tidak dapat digolongkan menjadi satu. Setiap manusia menganggap bahwa masalahnya lebih besar daripada masalah orang lain dan orang lain tidak pernah merasakan seperti apa yang ia rasakan. Tak sering pula manusia menyalahkan Tuhan ketika ada permasalahan di dalam hidupnya. Permasalahan adalah sebuah proses pembentukan diri setiap orang. Kita telah menyampaikan segala persoalan dan keinginan kita di dalam doa. Namun terkadang manusia di abad 21 ini, mengingikan sesuatu yang instan. Manusia menginginkan bahwa apa yang diminta dalam doa harus secepatnya terwujud dalam kehidupannya. Jawaban dari doa adalah YA, TUNGGU (SABAR), TIDAK. Tuhan adalah Maha tahu tentang apa yang kita perlukan dan butuhkan dalam kehidupan, jadi segala sesuatu itu membutuhkan sebuah proses. Tuhan memberikan setiap upah kepada setiap anak-Nya yang sabar dan tahan uji.
Nama : Maria Rosalina Saragih
BalasHapusNIM : 12.01.940
Tingkat/ Jurusan : IV-A/ Teologi
Tanggal Ibadah : Jumat, 29 Februari 2016
Pengkhotbah : Pdt. M. Lumbangaol, S.Th
Liturgis : Desi Ristiana Saragih
Analisa Votum : Votum introitus membawa jemaat untuk memulai ibadah di dalam Trinitas, memuji dan menyembah ketiganya. Seluruh jiwa patut memuji Tuhan, bersyukur dan bernyanyi sehingga nama Tuhan semakin termulia lewat ibadah ini dan melalui sembah syukur ibadah ini dapat menerapkan peribadahan yang menyenangkan hati Tuhan. Jemaaat diajak untuk mengaku dosanya serta merenungkannya dengan diiringi musik “di Muka Tuhan Yesus”. Lagu-lagu yang dinyanyikan membawa jemaat untuk berkomitmen saat sebelum kebangkitan Yesus untuk tetap berpegang teguh kepada Yesus (Septuagesima). “Ajaib Benar Anugerah” menyatakan kehebatan Tuhan dalam setiap karyanya dalam setiap hidup manusia yang mampu mengubah segala beban.
Nama : Maria Rosalina Saragih
BalasHapusNIM : 12.01.940
Tingkat/ Jurusan : IV-A/ Teologi
Tanggal ibadah : Senin, 01 Februari 2016
Pengkhotbah : Pdt. Dr. Jontor Situmorang
Liturgis : Uten Perlinda Marbun
Pendoa Syafat : Irna Bestania Damanik
Analisa Votum : Votum Introitus dimulai dalam ketiga karya Trinitas, mengajak jemaat untuk bersaksi mengenai perbuatan-perbuatan Tuhan yang ajaib kepada semua orang, memuji dengan bernyanyi dengan penuh sukacita. Namun untuk mengenai Sexagesima kalimat “biarlah bersuka hati, karena Yesus telah bangkin” kurang melengkapi perenungan mengenai berserah, berpengharapan dengan semua yang diberikan Tuhan atau semua yang telah terjadi karena kebangkitan dan kemenangan akan segera datang di dalam Yesus Kristus.
Pengakuan dosa membawa jemaat untuk tetap merenungkan dosanya dan nats pengantar khotbah menuntun jemaat untuk tetap mendengarkan dan melakukan Firman Allah di setiap kehidupan.
Nama : Maria Rosalina Saragih
BalasHapusNIM : 12.01.940
Tingkat/ Jurusan : IV-A/ Teologi
Tanggal Ibadah : Jum’at 05 Februari 2016 (Ibadah Suku Karo)
Pengkhotbah : Ria Kristmetalia Kaban
Liturgis : Andre Hartland Perangin-angin
Perembahan Pujian : Mitra Kekelengan (MK) Stt Abdi Sabda Medan
Analisa Ibadah : Tatanan ruangan, tataibadah, musik, dan bahasa membawa jemaat dalam nuansa Karo. Firman Tuhan mengenai Paulus yang mau memenuhi panggilannya, ia berbahagia karena sebelum ditangkap tentara ia terlebih dahulu sudah ditangkap Yesus, menyerahkan seluruh kehidupan kepada Tuhan, membawa jemaat sebanyak-banyaknya kepada Tuhan (cari jiwa bersama Yesus). Dari Firman hari ini menyadarkan kita arti panggilan dan juga arti pergi, Paulus mengajarkan kita untuk memenuhi panggilannya seratus persen, ia bertanggungjawab atas panggilannya, mengajarkan kasih terhadap semua orang dalam setiap misinya (Yoh.15:7). Paulus tidak takut akan semua kesusahan yang dihadapinya karena dia tahu bahwa Allah senantiasa bersama-sama dengan orang-orang yang percaya, teklah kam ibas Dibata.
Nama : Maria Rosalina Saragih
BalasHapusNIM : 12.01.940
Tingkat/ Jurusan : IV-A/ Teologi
Tanggal Ibadah : Jum’at, 12 Februari 2016 (Ibadah Suku Simalungun)
Pengkhotbah : Cristi Elisabet Saragih (Ul. 26:1-11)
Liturgis : Hotni Malau
Song Leader : Jan Tropi Sipayung
Maria Rosalina Saragih
Idop Purba
Pemusik : Arjuna Saragih
Taur-taur : Tolopan Riah Silalahi
Ismail Sidabutar
Persembahan Pujian : Persekutuan Mahasiswa Teologi Simalungun (PMTS) Stt Abdi Sabda Medan
Analisa Ibadah : Tata ibadah, musik, bahasa, dan konteks membawa jemaat dalam nuansa Simalungun. Ibadah dimulai dengan Taur-taur yang dilantunkan untuk menyembah Allah sebagai Raja yang Maha Tinggi, memohon dengan menyembah melalui tari-tarian menyadarkan bahwa juga Tuhan hadir untuk orang Simalungun, taur-taur dan tarian membawa keheningan ibadah untuk merenungkan kuasa Tuhan dalam hidup jemaat sehingga setiap alunannya dapat menyentuh hati setiap jemaat. Dalam Firman disampaikan bahwa tidak ada yang mustahil bersama Tuhan, bersama-Nya kita tidak akan kekurangan dan ketakutan karna Tuhanlah batu karang yang teguh (sesuai dengan minggu Estomihi) tempat perlindungan sepanjang masa, untuk itu janganlah memperhitungkan sesutunya untuk diberikan kepada Tuhan. Menggunakan segala apa yang kita miliki itu untuk kemuliaan Tuhan bukan kesenangan hidup kita, karena tujuan hidup adalah untuk menyenangkan hati Tuhan. Dalam persembahan lagu pujian, jemaat juga semakin menyembah Tuhan dalam hidupnya, karena Tuhanlah yang menyembuhkan semua luka, melepaskan kita dari tangis, dan kesusahan sehingga jiwa kita kembali bersorak-sorak, berserah kepadanya karena hanya Tuhanlah gembala yang baik.
BalasHapusNama : Maria Rosalina Saragih
NIM : 12.01.940
Tingkat/ Jurusan : IV-A/ Teologi
Tanggal Ibadah : Jum’at 19 Februari 2016 (Ibadah Suku Toba, Pmt-Hki)
Pengkhotbah : Gesti Hutasoit (Fil.3:17-4:1)
Liturgis : Efran M. I. Pasaribu
Pemusik : Adolf Siregar
Analisa Ibadah :
Dalam Firman mengajarkan jemaat bahwa marsihohot ma (berpengharapanlah) teguh di dalam Tuhan, karena Ia adalah teladan tertinggi. Nasehat memang selalu kita dengar di mana-mana, namun jangan pernah bosan mendengar nasehat karena itu adalah suatu kebahagiaan untuk kita bisa menjadi teladan yang baik, semakin banyak mendengar poda semakin giat dan berlomba-lombalah melakukan yang terbaik untuk Tuhan.
Untuk ibadah kali ini suara musik dan sound sistemnya terlalu keras dan kasar sehingga jemaat sedikit risih pada telinganya, mungkin karena nuansa Batak Toba yang begitu semangat dan jiwa bataknya yang menggebu-gebu sehingga terdengar lebih keras dan kasar dari ibadah lainnya. Mungkin itu bisa diterima atau juga ada yang kurang menerima hal ini tergantung jiwanya.
Nama : Maria Rosalina Saragih
BalasHapusNIM : 12.01.940
Tingkat/ Jurusan : IV-A/ Teologi
Tanggal Ibadah : Senin, 22 Februari 2016
Pengkhotbah : Pdt. Edward Simon Sinaga, M.Th (Kel.33:1-6)
Liturgis : Riosa Sembiring
Song Leader : Irma Damanik
Lunggu Siagian
Anggi Sembiring
Pendoa Syafaat : Meri Susunenta Ginting
Pemusik : Doni Sinulingga
Analisa Ibadah :
Ibadah yang singkat membuat jemaat semakin rindu untuk beribadah kembali, membawa jemaat untuk berefleksi untuk semakin bersekutu dan berpengharapan kepada Yesus Kristus. Kadar yang sama dengan saat teduh pribadi membuat jemaat merasa begitu nyaman dengan susunan ibadah dan alunan piano yang dimainkan. Mempelajari lagu-lagu Kidung Jemaat dan lagu-lagunya sesuai dengan tema renungannya.
Dari Firman yang didapat: kita ada di ruangan hidup yang menuntut kita untuk taat kepada semua perintah Tuhan, persekutuan di dalam Tuhan. Dalam doa syafaat yang dipanjatkan mengarah untuk pertumbuhan rohani setiap calon hamba-hamba Tuhan yang sedang dalam proses pembelajaran, memohon hikmat untuk hamba Tuhan yang sedang melayani di Stt Abdi Sabda. Bahkan Tuhan juga memberi berkat terhadap semua yang ada di dalamnya termasuk petugas kebersihan, keamanan dan pedagang semua saling melengkapi sehingga semuanya berkesinambungan untuk semakin menyenangkan hati Tuhan dalam setiap pelayanan, pelajaran, dan pekerjaan yang dilakukan di kampus ini.
Nama : Maria Rosalina Saragih
BalasHapusNIM : 12.01.940
Tingkat/ Jurusan : IV-A/ Teologi
Tanggal Ibadah :Jum’at, 26 Februari 2016 (Ibadah Bahasa Indonesia/ GKPI)
Pengkhotbah : David Saragih (Yes.55:1-9)
Liturgis : Ade Trisna Hutabarat
Persembahan Pujian : Imt-GKPI
Analisa Ibadah
Saya merasa tidak sesuai tata ibadah no.8 “Petunjuk Hidup Baru: Yeh.34:16” dengan hukum taurat ke-9, karena di Yeh.34:16 berbicara mengenai Tuhan akan membawa umat-Nya kembali kepada-Nya sedangkan titah ke-9 berbicara mengenai untuk tidak saling mengata-ngatai mengenai ketidak benaran.
Beberapa yang dapat diambil melalui Firman hari ini adalah
1. Hikmat dan janji Tuhan itu seperti hidangan makanan yang paling lezat selalu kita butuhkan setiap hari.
2. Membuka telinga agar hikmat dan janji Tuhan dapat kita miliki
3. Melalui ini semua akan banyak bangsa yang mengenal Tuhan, melalui kehidupan kita sehari-hari.
4. Mencari Tuhan itu butuh perjuangan dan dalam perjuangan itu kita semakin berseru kepada-Nya, dan saat kita berseru kita berpu tahu juga bahwa Allah itu tidak terbatas oleh ruang dan waktu.
5. Perjuangan mencari Tuhan itu memang sulit karena di situ kita harus meninggalkan kehidupan yang lama (pertobatan). Perjuangan juga membuka pintu akan hadirat dan berkat Tuhan
6. Kita adalah ciptaan Tuhan yang memiliki keterbatasan, tetapi Allah sang pencipta, tidak ada yang mustahil bagi Dia, untuk itu tetaplah membangun hubungan pribadi dengan Tuhan dengan baik.
Nama : Maria Rosalina Saragih
BalasHapusNIM : 12.01.940
Tingkat/ Jurusan : IV-A/ Teologi
Tanggal Ibadah : Senin, 29 Februari 2016
Pengkhotbah : Pdt. Abraham L. Hutasoit, M.Th
Liturgis : Tolopan Riah Silalahi
Perembahan Pujian : Paduan Suara Revelatio Stt Abdi Sabda Medan
Analisa Persembahan Pujian :
Melihat minggu Okuli pada minggu ini bahwa kita harus kembali lagi memfokuskan diri kepada semua pekerjaan Tuhan dalam hidup kita. Kita tidak akan pernah puas jika hanya melihat apa yang ada di dunia ini, namun ketika mengalihkan mata dan berfokus kepada kasih Allah, kita menyadari betapa besar kasih yang telah diberikan-Nya kepada manusia. Lagu persembahan pujian mengajarkan kita bahwa yang kita ketahui sebagai orang percaya adalah Tuhan selalu menjaga manusia dengan kuasa kasih-Nya. Lagu menjadi ungkapan orang-orang percaya bahwa kuasa Tuhan itu jauh lebih besar dari apapun di bumi ini, sehingga tidak ada gunanya manusia mengeluh, tetaplah bersyukur karena itu akan membuat mata dan hati kita tertuju dan focus kepada Tuhan.
Nama : Maria Rosalina Saragih
BalasHapusNIM : 12.01.940
Tingkat/ Jurusan : IV-A/ Teologi
Tanggal Ibadah : Senin, 04 Maret 2016 (Ibadah Suku Nias)
Pengkhotbah : Pdt. W. Halawa, S.Th (Mat.15:21-28)
Liturgis : Sean Waruwu
Analisa Ibadah :
Tata ibadah, bahasa, dan dekorasi sesuai suku Nias. Walaupun suku nias adalah jumlah suku yang sedikit, mereka tetap berkumpul dari kelompok yang biasa mereka ikuti (seperti Mk, Imt-Gkpi) datang bersatu menunjukkan jati diri melalui pelayanan yang mereka bawakan. Dalam keadaan yang sederhana dan apa adanya mereka melayani dengan lagu persembahan “Bukan Dengan Kekuatanku”, di luar Tuhan kita tidak dapat berbuat apa-apa, karena semua yang kita miliki itu adalah milik Tuhan.
Dalam Firman yang disampaikan bahwa terkadang banyak pergumulan yang semakin menjauhkan kita dari Tuhan, bahkan ada berkat yang kita miliki itu menjadi sesuatu yang menjauhkan kita dari Tuhan. Namun, ada seorang perempuan Kanaan yang memiliki pergumulan bahkan semakin merendah dia datang memohon kepada Tuhan untuk meminta pertolongan. Semua ini milik Tuhan, bahkan waktu juga milik-Nya, jadi setiap pencobaan yang kita hadapi kerendahan hati dihadapan Tuhan akan menemukan jawabannya. Satu hal lagi yang dapat dipelajari bahwa doa seorang ibu untuk anaknya itu sangat luar biasa, untuk itu jangan pernah menyia-nyiakan ajaran ibu, iman seorang ibu kepada Tuhannya juga mempengaruhi kehidupan anaknya. Untuk itu berbahagialah kita yang masih bisa melihat ibu kita berdoa setiap hari walaupun dia selalu cerewet, karena di dalam doanya pasti menyebut nama anaknya.
Nama:maston silitonga
BalasHapusNim:11.01.818
Ting/jur:IV-A/theologia
Laporan analisa ibadah (song leader) senin 29pebruari 2016 di STT ABDI SABDA pukul 10.00wib (song leader: sri naomi, sardion saragi, noni zeine sinaga)
Disini saya melihat bahwa song leader kurangnya persiapan dalam melaksanakan tugasnya, sehingga dalam bernyanyi mereka tidak mempunyai kekompakan. Jadi kedepannya hendaklah lebih mempersiapkan diri didalam melakukan tugas sebagai song leader.
Nama : Tolopan Riah Silalahi
BalasHapusNim : 12. 10. 972
Ting/Jur : IV-A/Theologi
Ibadah Kampus Jumat, 12 Februari 2016
Bahan Kotbah : Ulangan 26:1-11
Liturgis : Hotni Malau
Pengkotbah : Christy Elisabet Saragih
Song Lider : Jantropy Sipayung, Maria Rosalina Saragih, Idovanro Purba
Personil Taur-Taur : Ismail Sidabutar dan Tolopan Riah Silalahi
Yang saya Analisa ialah Taur-Taur
Salah satu kekayaan musik tradisional masyarakat Simalungun ialah musik vokal, hampir semua kegiatan mempunyai nyanyian baik permainan, acara kematian (tangis-tangis), acara pernikahan dan juga acara martondur (muda-mudi yang berpacaran). Taur-Taur adalah berasal dari kata “Taur” yang artinya memanggil, kemudian diulang menjadi Taur-Taur berarti memanggil berulang-ulang atau bersahut-sahutan. Taur-Taur dahulu digunakan muda-mudi untuk menyampaikan cinta dan rasa sayangnya pada pasangannya. Tujuan Taur-Taur menyampaikan pesan, maksud, Tujuan dan berita yang dilakukan secara berulang ulang oleh seseorang atau dua orang secara bersahut-sahutan. Adapun yang biasa diungkapkan melalui Taur-Taur ialah berupa perasaan sedih, cinta, sayang, rindu, identitas dan latar belakang. Dengan kata lain banyak hal yang dapat dikomunikasikan melalui Taur-Taur terutama yang berhubungan dengan kehidupan muda-mudi. Dan pada saat ini Taur-Taur juga digunakan didalam gereja yaitu digunakan untuk memuji dan memuliakan Allah dan sering digunakan untuk barisan prosesi. Taur-Taur digunakan Suku Simalungun didalam Pembukaan ibadah Kampus, tujuan Taur-Taur mengundang agar Allah hadir dalam ibadah tersebut. Melalui kekayaan budaya juga nama Allah termuliakan.
Nama : Tolopan Riah Silalahi
BalasHapusNim : 12. 10. 972
Ting/Jur : IV-A/Theologi
Ibadah Kampus Senin, 15 Februari 2016
Bahan Kotbah : Kej 15:1-12
Liturgis : Naomi Eliana Tarigan
Pengkotbah : Pdt. Dr. Erick Barus
Yang Saya Analisa Ialah Bahan Kotbah
Abram dipilih Allah untuk Janji Keturunannya bukan karena Abram orang yang sudah memiliki iman yang teguh terhadap Allah, namun ia dipilih karena Abram mau dan menaati apa yang dikehendaki Tuhan untuknya. Abram menunjukkan kesetiaannya kepada Tuhan lewat Hubungan Pribadinya dengan Tuhan, dan bahkan ia rela mempersembahkan anaknya Isak untuk disembelih, namun Allah melihat hati Abram dan menggantikan Isak untuk disembelih dengan Domma jantan. Tentang janji keturunan kepada Abram dimana Abram telah berumur 120 tahun dan Sara ber usia 90 tahun secara biologis tak mungkin lagi berproduksi, namun karena karena Janji Allah dan Iman percaya Abram maka Abram dengan Usia yang cukup tua telah memiliki anak dan melahirkan bangsa dari keturunannya. Janji Tuhan tidak pernah gagal, Allah selalu memberikan apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan. Iman dipupuk dengan doa dan hubungan pribadi dengan Tuhan, Iman dan Kesetiaan terhadap Tuhan tetap dijaga, jangan kendor oleh karena Sitiasi dan Kondisi atau Konteks.
Nama : Tolopan Riah Silalahi
BalasHapusNim : 12. 10. 972
Ting/Jur : IV-A/Theologi
Ibadah Kampus Senin, 29 Februari 2016
Bahan Kotbah : Yosua 5:9-12
Liturgis : Tolopan Riah Silalahi
Pengkotbah : Pdt. Abraham L. Hutasoit M,Th
Yang Saya Analisa Ialah Bahan Kotbah
Saya imani melalui kotbah ini ialah bahwa Keselamatan Tuhanitu telah sampai kepada segala bangsa. Sebab Tuhan bekerja setiap saat untuk memperbaharui kehidupan manusia untuk jauh lebih baik lagi. Bukan seperti umat Israel yang akhirnya banyak mati di padang gurun karena kuatir dan sungut-sungutnya. Melihatlah apa yang terjadi dengan optimis dan berpikir positif bahwa Tuhan pasti menolong dan menyatakan karya besarNya dalam setiap kehidupan umat yang percaya. Tuhan yang akltif memperbaharui kehidupan, terlebih dahulu hati juga harus mau diperbaharui oleh Tuhan. Dalam nats Kotbah ini menyatakan Karya keselamatan Allah melalui KerahimanNya yang memulihkan umta Israel dari dosa dan kesalahan nenek moyang mereka,. Karena itu Allah menganugerahkan kebebasan seutuhnya, sehingga mereka menjadi bangsa yang merdeka. Status menjadi bangsa yang merdeka kelak memungkinkan mereka kelak membangun sistem kerajaan. Allah yang berkenaan dengan kerahiman-Nya mengahpus cela Mesir seluruhnya dalam kehidupan umat Israel. Pengahapusan cela yang mengingatkan hidup baru penuh dengan kebebasan.
Nama : Tolopan Riah Silalahi
BalasHapusNim : 12. 10. 972
Ting/Jur : IV-A/Theologi
Ibadah Kampus Jumat, 19 Februari 2016 (Ibadah PMT-HKI)
Bahan Kotbah : Filipi 3:17-4:1
Liturgis : Efran M.I Pasaribu
Pengkotbah : Gesti Hakiki Hutasoit
Penari : Rona Purba dan Veny Sinurat
Yang Saya Analisa Ialah Bahan Tor -Tor
Tor-tor biasanya ini dilakukan di acara Pesta adat, tor-tor adalah salah satu lambang kekayaan suku batak Toba. Tor-tor ini dilakukan dalam acara pesta adat, contoh acara pernikahan, acara dukacita, dan dll. Biasanya untuk menyambut hula-hula pada adat batak ialah dengan Tor-tor, mereka menyembah atau manombah hula-hula artinya menunjukkan rasa hormat terhadap hula-hula karena hula-hula dianggap dapat memberi berkat. Sama halnya saya melihat ketika Ibadah kampus bahwa saat ini tor-tor itu bukan hanya untuk hula-hula saja tetapi juga untuk Tuhan. Dimana petugas Liturgis dan pengkotbah telah disambut dengan hormat artinya Tuhan itu disambut di suku batak toba itu dengan kekayaan Suku mereka melalui tor-tor tersebut dengan penuh rasa hormat dan penuh sombah. Allah yang Maha Kuasa memberikan banyak kekayaan didalam setiap suku, dan mari setiap apa yang ada untuk kita, kita gunakan untuk memuji dan memuji dan memuliakan Tuhan. Dan sekarang hanya Allah yang dapat memberi sumber berkat dan Pasu-pasu tersebut sedangkan hula-hula itu hanya alat yang dipakai Tuhan dalam hal adat agar mereka saling hormat menghormati dan saling menolong satu sama lain.
Nama : Tolopan Riah Silalahi
BalasHapusNim : 12. 10. 972
Ting/Jur : IV-A/Theologi
Ibadah Kampus senin, 22 Februari 2016
Bacaan Mazmur : Mazmur 76:1-13
Liturgis : Riosa Sembiring
Pengkotbah : Pdt. Edward Simon Sinaga M, Th
Yang Saya Analisa Ialah Bahan Bacaan Mazmur
Mazmur ini adalah nyanyian Asaf digunakan untuk memuji-muji Tuhan menyatakan KemahaKuasaan Allah, yang tampil sebagai hakim yang adil atas segala bangsa. Dalam Mazmur ini menuntut perhatian manusia seutuhnya. Mazmur ini memuntut sebuah respon yang total. Memberikan informasi kepada intelek kita, membangkitkan emosi kita, memimpin kehendak kita dan merangsang imajinasi kita ketika hendak membaca Kitab Mazmur dengan Iman, kepada kita bukan saja diberikan informasi, tetapi juga dirubah. Dalam hal ini manusia belajar, bagaimana manusia hidup berkenaaan kepada Allah. Allah adalah hakim yang adil, penghakiman Allah tidak bisa dipisahkan dari Kasih, penghakiman Allah adalah jalan terakhir yang Tuhan ambil untuk kita berubah dan melakukan Kehendak Allah. KemahakuasaanNya dilihat dari karya penyelamatanNya terhadap dunia, kemenagan umat pilihanNya bahkan tiap pribadi. Dunia menguji Kemahakuasaan Allah dengan pengetahuan dan akal, keangkuhan dunia akan pengetahuan tidak disadari adalah pemberian Allah.
Nama : Tolopan Riah Silalahi
BalasHapusNim : 12. 10. 972
Ting/Jur : IV-A/Theologi
Ibadah Kampus Jumat, 26 Februari 2016
Liturgis : Ade Trisna Hutabarat
Pengkotbah : David Saragih
Persembahan Pujian : Koor IMT GKPI
Yang Saya Analisa Ialah Koor IMT GKPI
Koor Persekutuan GKPI dinyanyikan dengan sangat merdu dan indah dengan paduan suara yang indah dan lirik yang penuh makna. Dibalik Pujian itu ada makna yang dapat dipetik bahwa pentingnya persatuan dan kerukunan dalam memuji Tuhan, datang kepada Tuhan dengan suara yang berbeda beda dan dipersatukan seperti lagu pujian Itu menjadi indah, berbeda jadi Indah, jadi persatuan dibina untuk menjalin kerukunan yang indah, suara itu juga tak akan indah jika hanya Sopran saja tetapi harus juga sempurnakan oleh jenis suara yang lain sehingga indah kedengarannnya sehingga enak didengar.begitu juga hal nya dengan persatuan dan kerukunan, yang semua orang pasti menginginkan kerukunan dan persatuan siapa pun orangnya.
Nama : Tolopan Riah Silalahi
BalasHapusNim : 12. 10. 972
Ting/Jur : IV-A/Theologi
Ibadah Kampus Jumat, 04 Maret 2016
Bahan Kotbah : Matius 15:21-28
Liturgis : Sean Waruwu
Pengkotbah : Pdt. Waspada Halawa S,Th
Yang Saya Analisa Ialah Bahan Kotbah
Kisah ini sangat menarik mengingat perempuan ini adalah seorang Kanaan (golongan kafir) yang bagi orang Yahudi tidak layak untuk bergaul dengan orang-orang Yahudi. Namun iman yang diperoleh dari keberanian dan ketabahan perempuan ini dalam menghadapi tantangan, mendapat pujian dari Yesus dan apa yang diinginkannya akhirnya didapatinya. Ujian iman harus kita lalui untuk mendapatkan suatu hasil yang memuaskan. Setiap manusia tentu pernah mengalami tertolak, direndahkan namun tetap setia kepada Tuhan. Tuhan akan memberi jika kita meminta dan Tuhan akan membuka jika kita mengetok. Jawaban akan kita terima pada waktu yang tepat karena Tuhan tidak mengenal kata terlambat, bagi orang-orang yang setia padaNya. Tuhan diam bukan berarti karena Dia marah atau tidak peduli atau melupakan umatNya, tetapi ia sedang membawa kita kepada suatau jawaban yang tidak pernah kita pikirkan sebelumnya. Tetap setia dan berharap kepada-Nya kita akan takjub melihat apa yang Tuhan akan lakukan untuk kita.
Nama:maston silitonga
BalasHapusNim:11.01.818
Ting/jur:IV-A/theologia
Laporan analisa khotbah 1pebruari 2016 Chepel STT ABDI SABDA pukul 10.00wib pengkhotbah Pdt Dr jontor situmorang. Keluaran 34:29-35.
Pertemuan musa dengan Allah membuat musa tampak bercahaya, kemuliaan Allah dinampakkan melalui cahaya tersebut cahaya yang ada pada musa membuat orang yang melihat Nya menjadi takut, demikianlah Allah yang penuh cahaya kemuliaan membuat orang berdosa tidak sanggup melihatnya. 34:29 Ketika Musa turun dari gunung Sinai a --kedua loh hukum Allah ada di tangan b Musa ketika ia turun dari gunung itu--tidaklah ia tahu, bahwa kulit mukanya bercahaya c oleh karena ia telah berbicara dengan TUHAN. 34:30 Ketika Harun dan segala orang Israel melihat Musa, tampak kulit mukanya bercahaya, maka takutlah mereka mendekati dia. 34:31 Tetapi Musa memanggil mereka, maka Harun dan segala pemimpin d jemaah itu berbalik kepadanya dan Musa berbicara kepada mereka. 34:32 Sesudah itu mendekatlah segala orang Israel, lalu disampaikannyalah kepada mereka segala perintah e yang diucapkan TUHAN kepadanya di atas gunung Sinai. 34:33 Setelah Musa selesai berbicara dengan mereka, diselubunginyalah f mukanya. 34:34 Tetapi apabila Musa masuk menghadap TUHAN untuk berbicara dengan Dia, ditanggalkannyalah selubung itu sampai ia keluar; dan apabila ia keluar dikatakannyalah kepada orang Israel apa yang diperintahkan kepadanya. 34:35 Apabila orang Israel melihat muka Musa, bahwa kulit muka Musa bercahaya, g maka Musa menyelubungi mukanya kembali sampai ia masuk menghadap untuk berbicara dengan TUHAN.
Nama:maston silitonga
BalasHapusNim:11.01.818
Ting/jur:IV-A/Teologi
Laporan analisa ibadah (khotbah) jumat 5 pebruari 2016. Chepel STT ABDI SABDA pukul 10.00wib (pengkhotbah:Ria kanan)
Pada ibadah suku karo ini pengkhotbah menggunakan bahasa karo, sehingga sebagian mahasiswa/i yang bukan suku karo menjadi tidak mengerti apa yang di sampaikan pengkhotbah pada saat beribadah, jadi sebaiknya di waktu yang akan datang sebaiknya pengkhotbah dalam suku bunga karo dicampur dengan bahasa indonesia, sehingga mahasiswa/i yang tidak mengerti bahasa karo dapat mengerti makna khotbah tersebut.
Saya melihat Seperti halnya Roh yang menyebabkan pelupuk kebodohan jatuh dari mata Rasul Paulus(Kis.9:17-18). Ketika Roh melaksanakan kuasaNya yang berdaulat, di situ ada kemerdekaan dari hukum yang menghukum dan mematikan. Roh yang menghasilkan kemerdekaan dari dosa dan maut(gal.2:4, Rom.6:18,22,23). Kemerdekaan yang diberikan oleh Roh itulah yang menetapkan dia menjadi Rasul dan dengan keberanian untuk mengatakan kebenaran dengan terus terang. Kuasa Roh lah yang memberikan Paulus keberanian untuk melaksanakan pelayanannya. Kemuliaan dari perjanjian yang baru itu tidak disingkapkan dalam kekuatan manusia, tetapi di dalam kuat kuasa Roh. Dahulu wajah Musa lah yang menampakkan kemuliaan Allah. Hanya dia yang dapat bercakap-cakap dengan Allah dengan wajah yang tersingkap(Kel.34:34). Kini semua orang percaya di dalam Kristus mempunyai pemandangan yang jelas tentang kemuliaan Tuhan. Orang percaya adalah orang yang dibentuk mendekati gambar anak Allah(Rom.8:29). Proses perubahan ini sekarang dan di masa mendatang adalah dari kuasa Tuhan yaitu di dalam Roh. Oleh sebab itu dari keterbatasan dan ketidak sempurnaan setiap orang percaya, tetap menjadi saksi Tuhan untuk mencerminkan-memancarkan kemuliaan Tuhan.
Nama:maston silitonga
BalasHapusNim:11.01.818
Ting/jur: IV-A/Teologi
Laporan analisa ibadah khotbah jumat 12 pebruari 2016 Chepel STT ABDI pukul 10.00wib.
Pada saat ibadah 12 pebruari 2016 dilakukan dengan bahasa simalungun, sehingga pengkhotbah menyampaikan khotbahnya dengan bahasa simalungun,jadi di sini para mahasiswa/i yang tidak mengerti bahasa simalungun juga kebingungan untuk mengartikan khotbah yang di sampaikan saudari kristi saragih. Jadi saran saya kedepannya khotbah yang disampaikan dalam bahasa suku tolong dicampur dengan bahasa indonesia. Walaupun keadaan yang terjadi saat ini, dimana masyarakat cenderung untuk hidup dalam inividualisme, hedonism, materelisme dan konsumerisme, pengikut Yesus yang sudah ditebus dan diselamatkan oleh kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, maka selanjutnya kita harus hidup dalam rasa syukur yang mendalam kepada Yesus Kristus. Kita harus dan senang hati memberikan apa yang terbaik yang ada pada kita untuk di persembahkan kepada Tuhan. Bukan sebagai sogokan tapi sebagai ungkapan syukur dan ungkapan iman percaya kita kepada Allah.
Ada satu kisah tentang seorang yang selalu protes, “member, member, member dan member selalu memberi. Saya lelah selalu member…” lalu Tuhan menjawab baiklah kita membuat persetujuan : “kamu…berhentilah member tepat pada saat aku berhenti memberi padaMu!”
Apa yang bisa mengubah dan memampukan kita untuk memberikan yang terbaik bagi Tuhan adalah hanya karya Roh Kudus dan pengakuan dari hati, mulut dan perbuatan kita berlandaskan pada iman akan keselamatan dari Yesus Kristus. Selamat member persembahan yang terbaik bagi Tuhan.
Nama : Jefri Hamonangan Damanik
BalasHapusNIM : 12.01.932
Tingkat/Jur : IV-A/ Theologia
Laporan Analisa Ibadah (song Leader)
Jumat, 29 Januari 2016 Chapel STT Abdi Sabda Pukul 10.00 WIB
(Song leader: Pirta Sinaga, Ramoti hutabarat, Yulia Simanjuntak)
Song Leader itu adalah yang memimpin lagu di dalam bernyanyi, dan juga memberikan warna sukacita dari depan. Wajah song leader tidak sesuai dengan ibadah dan lagu-lagu yang dinyanyikan karena wajahnya lesu dan tidak semangat dalam bernyanyi. Ini perlu diperhatikan karena secara psikologi “suasana hati seseorang terlihat dari ekspresi wajahnya”. Teologi yang perlu dibangun adalah teologi Besysukur. Ini juga lah yang dibangun oleh rasul Paulus “Mengucap syukurlah di dalam segala hal”. Yang ingin dikatakan disana adalah mari kita memaknai apa arti bersyukur di dalam kehidupan kita. Mengapa kita perlu bersyukur, karena kita sudah di tebus oleh Yesus Kristus dari dosa. Marilah kita aplikasikan apa yang sudah kita ketahui agar memang makna “kerajaan Allah” kekinian itu dapt kita rasakan dan dapat kita imani.
Untuk itu apa pun kegiatan di dalam pelayanan kita marilah kita serahkan semuannya kepa Tuhan, karena kita melayani bukan karena untuk manusia dan dilihat hebat tetapi pelayanan yang kita lakukan itu adalah hanya untuk kemuliaan Tuhan.
BalasHapusNama : Jefri Hamonangan Damanik
NIM : 12.01.932
Tingkat/Jur : IV-A/ Theologia
Laporan Analisa Ibadah (Kotbah)
Senin, 1 Febuari 2016 Chapel STT Abdi Sabda Pukul 10.00 WIB
(Pengkotbah: Pdt Dr. Jontor Situmorang)
Keluaran: 34:29-35, “Mencerminkan Kemuliaan Allah”. Apa itu kemuliaan Allah?
Kemuliaan Allah itu adalah suatu sifat kekinian yang menggambarkan sifat keakanan. Kemuliaan Allah ini juga adalah pengekspresian Iman seseorang kepada Tuhan yang telah memberi kehidupan dan janji akan kekekalan.
Berikut ini ada sebuah kisah seorang seniman yang dapat kita refeleksikan di dalam kehidupan kita.
Li Tang, seniman asal Tiongkok dari abad ke-12, sering melukis pemandangan alam yang diramaikan dengan gambar orang, burung, dan kerbau. Karena keahliannya dalam membuat lukisan halus di atas bahan sutra, Li Tang dipandang sebagai pakar seni Tiongkok untuk lukisan pemandangan alam. Selama berabad-abad, para seniman dari mancanegara telah melukiskan apa yang mereka saksikan melalui galeri seni dari karya ciptaan Allah: “Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya” (Mzm. 19:2). Alkitab memberi tahu kita bahwa kreativitas yang kita miliki sebagai manusia itu disebabkan karena kita diciptakan menurut gambar Allah, Sang Perancang Agung (Kej. 1:27).
Allah memilih para seniman yang bekerja dengan bahan kayu, emas, perak, tembaga, dan batu permata untuk menciptakan segala perabotan, perkakas, mezbah, dan pakaian yang akan digunakan oleh bangsa Israel kuno dalam ibadah kepada-Nya di dalam Kemah Pertemuan (Kel. 31:1-11). Karya seni yang melukiskan realitas rohani itu berperan sebagai petunjuk dan pedoman bagi para imam dan umat dalam ibadah mereka kepada Tuhan yang telah memanggil mereka menjadi umat pilihan-Nya.
Melalui berbagai rupa karya seni, kita mencerminkan keindahan alam ciptaan Allah dan memuliakan Dia, Sang Pencipta dan Penebus dunia yang menakjubkan ini. pada saat ini kita berada di dalam pembentukan, pembenahan diri. Oleh karena itu agar karakter yang di miliki Kristus dapat kita miliki juga agar nama Allah semakin dipermuliakan. Kalau saja seorang seniman menyampaikan apa isi hatinya melalui karyanya, bagaimana dengan kita selaku mahasiswa teologi, apakah yang akan kita lakukan agar kita dapat menyenangkan hati Tuhan dan dapat menjadi berkat di tengah-tengah kehidupan kita. Mari kita renungkan bersama di dalam proses pembentukan kita menuju seorang pelayan Tuhan. Semoga di dalam kehidupan kita, kita dapat mencerminkan kemuliaan Allah di dalam Kehidupan kita.
Nama:maston silitonga
BalasHapusNim:11.01.818
Ting/jur:IV-A/teologi
Laporan analisa khotbah senin 15 pebruari 2016 Chepel STT ABDI SABDA pukul 10.00wib. (Pengkhotbah Pdt Dr E.Barus)
Allah menepati janjinya apa yang pernah dikatakaNnya tidak akan pernah ingkar, seperti janji kepada abraham yakni janji keturunan, usia yang tua tidak menjadi penghalang bagi abraham dan isterinya untuk memiliki keturunan inilah kemahabesaran Allah bahwa ia dapat melakukan segala hal bahkan di luar jangkauan pemikiran manusia.
Jika kita diperhadapkan kenyataan hidup, mungkin akan muncul dibenak kita pertanyaan-pertanyaan akan kasih setia Allah dalam hidup kita, dan ini adalah ujian yang harus mampu kita menangkan untuk dapat menerima kasih setia Allah. Kita harus percaya bahwa Iman melebihi logika manusia, di Ibrani 11: 1 dikatakan bahwa Iman adalah dasar dari harapan da bukti dari yang tidak kita lihat. Yang harus kita ingat jangan seperti bangsa Israel yang mencobai Allah di Masa yang mempertanyakan “adakah Tuhan ditengah-tengah kita atau tidak?”. Bagaimana jawaban iman kita ditengah berbagai ujian kehidupan?
Janji Tuhan itu pasti! Allah tidak akan ingkar janji. Bahwa jawaban dari kasih setia Allah itu tidak bisa langsung kita dapat seperti membalikkan telapak tangan, namun Allah akan senantiasa mengingatkan kepada kita janji setianya setiap waktu dan iman kita semakin dimurnikan dalam menerima janji itu. Seperti halnya janji Allah kepada Abraham untuk menjadi bangsa yang besar mempunyai proses yang panjang mulai dari lahirnya Ishak hingga ke 12 anak-anak Yakub sampai kepada Musa dan sampai kepada Tuhan Yesus sebagai penggenapan janji Allah itu. Kita harus mampu mempercayai kasih setia Allah ditengah-tengah kehidupan kita, bahwa Allah senantiasa bekerja memperhatikan dan membimbing kita kepada kasih setiaNya itu.
Nama : Efran M.I. Pasaribu
BalasHapusNIM : 12.01.922
Tingkat/Jur : IV-A/Theologia
Analisa Ibadah DPA
Senin 7 Maret 2016 di Ruangan kelas IV-A
Ibadah Pertemuan DPA adalah sebuah program akademik STT Abdi Sabda Medan yang dilaksanakan minimal dua kali dalam satu semester. Pertemuan DPA ini diibaratkan untuk memberikan motivasi kepada mahasiswa dan mahasiswi oleh Dosen Pembimbing Akademiknya. DPA mempunyai tugas untuk memotivasi mahasiswa-mahasiswi bimbingannya untuk tetap semangat dan gigih dalam menjalankan perkuliahan. Nasihat-nasihat dan dorongan diberikan oleh DPA sehingga para mahasiswa dan mahasiswi dapat semangat dalam melaksanakannya.
Terkhusus dalam Tingkat IV-A jurusan Theologia, kami belum ada melaksanakan pertemuan DPA yang sejadwalnya dilaksanakan pada hari senin yang lalu. Ini dikarenakan kesibukan atau halangan yang terjadi kepada DPA tingkat tersebut, sehingga tidak dapat hadir pada saat itu.
Mahasiswa-mahasiswi sangat mengharapkan terlaksananya pertemuan itu karena mahasiswa-mahasiswi ingin mengutarakan hal-hal yang menjadi pergumulan yang dihadapi dalam perkuliahan baik dalam mata kuliah, nilai, KRS, dan lain-lain. DPA harus mampu memotivasi bimbingannya sehingga dapat lebih gigih lagi untuk menjalankan kuliah ini.
Kami mengharapkan pertemuan DPA ini dilaksanakan sebelum Ujian Tengah Semester, dan kami meminta kepada perangkat kelas untuk menginformasikan kepada Bapak DPA sehingga kegiatan itu dapat terlaksana. Ketika kegiatan itu telah terlaksana maka mahasiswa-mahasiswi dapat motivasi dan dorongan yang berharga, sehingga kita dapat menyenangkan hati Tuhan.
Nama:maston silitonga
BalasHapusNim:11.01.818
Ting/jur:IV-A/Teologia
Laporan analisa khotbah, senin 22pebruari 2016 Chepel STT ABDI SABDA pukul 10.00wib. (Pengkhotbah: Pdt E.Sinaga,M.Th) keluaran 33:1-9.
Keluarnya bangsa pilihan dari tanah mesir merupakan bagian dari pemenuhan janji Allah yang membawa mereka ke tanah perjanjian yaitu tanah kanaan, permohonan akan penyertaan Tuhan oleh musa sebagai tanda bahwa manusia itu lemah dan membutuhkan penyertaan, pertolongan dan pimpinan Allah.
Setelah peristiwa anak lembu emas, Musa membentangkan sebuah kemah di
luar perkemahan orang Israel agar setiap orang yang mencari Tuhan
dapat datang ke kemah itu (7). Ini merupakan anugerah bagi bangsa
Israel (5), mengingat mereka adalah bangsa yang telah berdosa
terhadap Tuhan. Bisa akrab dengan Allah tentu merupakan anugerah Allah. Anugerah yang
direspons dengan penyembahan dan ketaatan pada kehendak-Nya. Maka
umat Tuhan yang bergaul akrab dengan-Nya akan dapat melihat Dia.
Tentu tidak harus selalu melihat dengan mata jasmani, melainkan
merasakan dan menikmati hadirat Tuhan.
Bagi kita umat Kristen, Kristuslah pengantara kita yang mempersatukan
kita dengan Allah. Melihat Kristus berarti melihat Allah karena di
dalam Dialah seluruh kepenuhan Allah berada (Kol. 1:19). Di dalam
Kristus, kita dapat bergaul akrab dengan Allah, melalui
persekutuan pribadi dengan Allah tiap-tiap hari. Namun tentu
keakraban itu harus direspons dengan hidup suci dan taat pada
firman-Nya.
Nama : Efran M.I. Pasaribu
BalasHapusNIM : 12.01.922
Tingkat/Jur : IV-A/ Theologia
Laporan Analisa Ibadah Khotbah
Jumat, 4 Maret 2016 Chapel STT Abdi Sabda Pukul 10.00 WIB
(Pengkhotbah : Pdt. Waspada Halawa, S.Th)
Matius 15: 21-28
Ibadah Suku Nias
Perikop didalam nats firman Tuhan ini adalah Perempuan Kanaan yang Percaya. Disini perempuan meminta pertolongan kepada Yesus karena anaknya perempuan sedang mengalami kerasukan, tetapi Yesus tidak menjawabnya. Kemudian perempuan itu terus mendatangi Yesus dan mengikutinya, sehingga di akhir percakapan mereka dengan perempuan itu Yesus berkata “besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kau kehendaki” seketika itu juga anaknya sembuh.
Apa yang perlu kita lihat dari Firman Tuhan ini, Iman adalah Kunci dari kehidupan kita. Ketika kita mempunyai iman yang besar kita akan mendapatkan apa yang kita inginkan. Iman akan membawa kita kepada keselmatan, sehingga keselamatan kita dapat ditentukan oleh besarnya iman kita.
Banyak pada saat ini manusia hanya mengandalkan kekuatan pikirannya dan mengandalkan manusia tetapi tidak mengandalkan Tuhan. Yeremia 17 : 7 mengatakan bahwa “Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN. Manusia dituntut untuk menaruh harapannya kepada Tuhan, mempunyai iman yang besar kepada Tuhan. Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat ( Ibrani 11: 1), jadi Iman kita ditentukan bagaimana perbuatan kita. Karena iman tanpa perbuatan pada hakikatnya adalah mati.
Dengan iman kita akan menjadi selamat dan menjadi orang yang disayangi Tuhan. Jadi marilah bertumbuh didalam iman kepada Yesus Kristus, maka kehidupan kita dan keselamatan kita telah terjamin oleh dirinya.
Nama : Desi Permata Sari br. Ginting
BalasHapusNim : 12.01.915
Tingkat/Tingkat : IV-A/ Theologia . Analisa Ibadah : Votum/ Introitus
Liturgis : Desi Ristiana Saragih
Jumat, 29 Januari 2016 Chapel STT Abdi Sabda pukul 10.00 WIB
Votum adalah meterai pertanda bahwa Allah hadir di dalam ibadah tersebut dengan ucapan “ Di dalam nama Allah Bapa, dan Nama Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus, dan Nama Roh Kudus”. Ini lah yang membedakan ibadah dengan pertemuan biasa, ibadah adalah persekutuan umat percaya yang menyambut kedatangan dari kehadiran Allah. Introitus adalah pernyataan atau ajakan yang dikutip dari nas Alkitab. Nas Alkitab ini disambut jemaat dengan menyanyikan “Haleluya” yang artinya “pujilah Tuhan”. Votum bukanlah "Doa Pembukaan", karena doa pembukaan, yang umumnya dibacakan setelah Votum, bertujuan memohon kehadiran Tuhan dalam peribadahan. Votum yang disampaikan pemimpin liturgis dalam ibadah adalah proklamasi “tanda” kehadiran Allah dalam ibadah sehingga ibadah itu berlangsung di dalam nama Tuhan. Maka dalam ibadah itu Allah hadir bersama-sama jemaat dan sekaligus menjadikan orang-orang yang datang dalam ibadah itu menjadi persekutuan orang-orang percaya.
Nama : Desi Permata Sari br. Ginting
BalasHapusNim : 12.01.915
Tingkat/Tingkat : IV-A/ Theologia
Laporan Analisa Doa Syafaat
Pendoa Syafaat Merry Ginting
Senin, 22 Februari 2016 Chapel STT ABDI SABDA Pukul 10.00 WIB
Doa adalah nafas orang Kristen. Doa adalah tempat dimana kita dapat berkomunikasi dengan Tuhan, di dalam doa kita bisa bersyukur, bahkan curhat dengan Tuhan. Di saat kita berdoa, Tuhan tahu bahwa kita sedang berusaha(Mat 7:7,8). Dan saat itulah, Tuhan mengerti bahwa kita sebagai anaknya sedang mengandalkan Dia. Memalui doa syafaat yang di bawakan merry yang mendoakan seluruh dosen, pegawai, mahasiswa, anak asrama bahkan yang ikut serta dalam membersihkan lingkungan sekitar kampus. Sebagai tanda kepedulian terhadap orang lain, bukan hanya yang memiliki jabatan tertinggi yang di doakan tetapi lingkungan sekitar pun ikut di bawa ke dalam doa syafaat. Doa syafaat yang penuh ketulusan dan di dukung oleh keheningan sehingga menyentuh hati membuat suasana ibadah senin 22 Februari 2016 serasa damai dan tenang. Seperti ada tertulis Filipi 4: 6,7 “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.” Jadi buat kita mahasiswa/i , jangan berhenti berpengahrapan padaNya, Karena Tuhan Yesus akan memeluk mimpi-mimpi kita semua. BERDOA, JANGAN KHAWATIR, BERSYUKUR, God bless.
Nama : Desi Permata Sari br. Ginting
BalasHapusNim : 12.01.915
Tingkat/Tingkat : IV-A/ Theologia .
Hari/ Tanggal : Jum'at 12 Februari 2016 (bahasa Simalungun)
Analisa : Khotbah (Ulangan 26:1-11)
Pengkhotbah :Cristy Saragih
Ulangan 26:1-11
“Maka haruslah engkau membawa hasil pertama dari bumi yang telah kaukumpulkan dari tanahmu yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu”
Dalam nas ini dinyatakan suatu ketentuan yang harus dilakukan oleh umat Israel ketika mereka telah memasuki tanah Kanaan, yaitu mempersembahkan hasil pertama dari tanah yang telah diberikan Tuhan kepada mereka. Umat di tuntut untuk menyatakan pengakuan imannya tentang perbuatan Tuhan atas hidup mereka bahwa semuanya yang mereka nikmati adalah kasih karunia Tuhan.
Umat Israel diingatkan bagaimana dulunya kehidupan mereka yang hidup mengembara sampai diperbudak di tanah Mesir. Tetapi seruan umat yang meminta tolong di dengarkan oleh Tuhan, dan Tuhan melakukan perkara yang dahsyat membebaskan mereka dari penderitaan di Mesir bahkan membawa mereka ke tanah yang penuh dengan susu dan madu.
Sebagai orang Kristen dapat memaknai nas ini pengakuan iman kita bahwa Tuhan adalah penolong dan sumber kehidupan kita. Sebagai umat Israel diingatkan untuk tidak pernah melupakan perjalanan kehidupan mereka yang telah ditolong oleh Tuhan ketika membawa persembahan buah sulung mereka. Demikianlah halnya dengan kita saat ini, untuk selalu mengingat selalu bahwa apapun yang boleh kita terima adalah berasal dari Tuhan.
Bentuk syukur atas perbuatan Tuhan atas kehidupan kita adalah dengan persembahan syukur kepada Tuhan. Memberikannya dengan penuh sukacita karena segala sesuatu yang baik yang telah diberikan Tuhan atas kehidupan kita. Maka persembahan bukanlah paksaan, tetapi persembahan adalah bentuk sukacita kita atas perbuatan Tuhan dalam diri kita. Paulus menuliskan dalam 2 Korintus 9:7 “Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita”. Pemberian atas persembahan bukanlah paksaan atau untuk mengikuti peraturan, tetapi persembahan itu adalah ungkapan syukur sebagai bentuk pengakuan iman bahwa Tuhan memelihara kehidupan kita.
Nama: Maston silitonga
BalasHapusNim:11.01.818
Ting/jur:IV-A/Theologia
Laporan analisa ibadah(khotbah) kampus jumat 4maret2016 versi suku nias di Chepel STT ABDI SABDA, Bahan khotbah: Matius 15:21-28. Pengkhotbah Pdt waspada halawa.
Dalam kalangan orang yahudi orang kanaan adalah orang yang tidak memiliki kepercayaan yang sama dengan mereka, sehingga sikap-sikap Nya pun bertentangan dengan orang kanaan,hal yang berbeda terjadi ketika yesus berjumpa dengan perempuan kanaan yang percaya dalam hal ini dapat kita lihat bahwa iman kepada yesus kristus juga ada pada perempuan kanaan, dengan demikian yesus tidak melihat kalangan seseorang, apakah dia orang yahudi atau orang kanaan, yesus tidak membedakannya, yang terpenting adalah iman kepadaNya.
Dalam pembacaan ini dicatat bahwa Yesus sedang menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon setelah Ia bersoal jawab dengan beberapa orang Farisi dan ahli Taurat. Dicatat dalam Markus7:24-30 bahwa Yesus tidak mau diketahui oleh orang lain. Di satu sisi, orang Farisi, seorang pemimpin agama namun beriman palsu, sedang di sisi lain ada seorang perempuan kafir dari Kanaan, kaum marginal yang direndahkan tetapi beriman sejati dan ia mendapat pujian dari Tuhan Yesus. Injil Matius mencatat kisahnya yang menarik, tentang semangat imannya yang pantang menyerah. Seorang wanita Kanaan memiliki anak perempuan yang kerasukan setan. Wanita ini tak memiliki harapan lagi bagi anaknya. Sampai ia mendengar Yesus berada di daerahnya.
Namun sekalipun demikian ternyata kedatangan Yesus tidak bisa dirahasiakan karena ke mana pun Yesus pergi, Dia akan selalu menjadi fokus perhatian banyak orang. Kedatangan-Nya itu diketahui oleh seorang perempuan Kanaan yang mempunyai seorang anak yang sedang kerasukan setan.Kisah ini sangat menarik mengingat perempuan ini adalah seorang Kanaan (golongan kafir) yang bagi orang Yahudi tidak layak untuk bergaul dengan orang-orang Yahudi. Namun iman yang diperoleh dari keberanian dan ketabahan perempuan ini dalam menghadapi tantangan, mendapat pujian dari Yesus dan apa yang diinginkannya akhirnya didapatkannya.Ujian iman harus kita lalui untuk mendapatkan suatu hasil yang memuaskan.
Wanita ini mendatangi Yesus dengan membawa masalahnya karena ia percaya Dia dapat menolongnya. Ia berseru kepada-Nya walaupun tampaknya segala hal dan semua orang menentangnya. Ras, latar belakang agama, gender, para murid, setan, dan sepertinya Yesus pun demikian (ay. 22-27). Ia menghadapi banyak rintangan, tetapi ia tidak menyerah. Ia gigih merangsek maju menerjang gelapnya lorong kesulitan, keinginan yang mustahil, dan penolakan. Hasilnya? Yesus menghargai iman wanita itu dan menyembuhkan anak perempuannya (ayat 28). Perempuan ini datang kepada Tuhan Yesus dan menyembah; semakin dihina ia justru semakin merendah di hadapan Tuhan. Dia kembali memohon belas pengasihan Tuhan. Penghinaan itu belumlah cukup, kembali Tuhan mengeluarkan suatu kalimat yang bagi dunia sangatlah menyakitkan: “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.“
Nama:maston silitonga
BalasHapusNim:11.01.818
Ting/jur: IV-A/teologi
Laporan analisa khotbah jumat 19 pebruari 2016 Chepel STT ABDI SABDA pukul 10.00wib (pengkhotbah:Gesti br hutasoit)
Pada ibadah kampus model HKI pengkhotbah condong menggunakan bahasa batak toba sehingga sebagian mahasiswa/i yang tidak mengerti bahasa batak toba menjadi kebingungan memaknai apa yang telah disampaikan pengkhotbah, sehingga perlu kedepannya dalam ibadah model HKI pengkhotbah juga mencampurkan khotbahnya kedalam bahasa indonesia.
Dalam hal isi khotbah kita bisa melihat yang ingin disampaian dari nats tersebut, ada dua hal penting yang hendak diungkapkan oleh Paulus. Yang pertama Penekanan akan identitas pengikutnya sebagai warga istimewa… bukan sekedar warga biasa tapi Warga Surga. Lalu yang kedua, penekanan untuk hidup tidak mengikut keinginan daging. Yang menjadi sorotan paulus adalah realita kehidupan yang ada di hadapannya dimana begitu banyaknya orang yang menganggap bahwa keinginan daging adalah tuhan dalam kehidupannya. Mengejar, memuaskan diri dengan upaya mencapai keinginan dengan mengabaikan prinsip-prinsip kebenaran tidak masalah bagi mereka. Hidup cemar di mata Tuhan, juga bukan hal yang patut diperdulikan. Rasa malu dikalahkan oleh keserakahan dan kehidupan yang benar di hadapan Tuhan…. jauhhhh. Mungkin bila kita gambarkan dalam bayangan kita, seperti apa bentuk kehidupan mereka…..jangan-jangan seperti kebanyakan jemaat kita saat ini. Dimana, kehidupan saleh dan taat bukanlah prioritas dalam dirinya, bergereja, bersekutu adalah bagian kehidupan yang akan dilakukan apabila tidak menghalangi pengejaran akan nilai2 duniawi.. Yang utama adalah harta, tahta dan kuasa. Kepuasan diri tidak ditentukan oleh kedekatan hidup kepada Tuhan. Inilah yang disoroti oleh Paulus.
Paulus merasa sangat sedih melihat situasi yang ada tersebut dan dia sangat merindukan agar pengikutnya tetap hidup pada ajaran yang pernah diajarkannya pada mereka. Ia menekankan bahwa tujuan hidup yang sempurna bukanlah dunia tapi Surga. Memang manusia belum akan ke sana sebelum kedatangan Yesus. Untuk itulah ia berupaya untuk “menyadarkan” para pengikutnya agar tidak mengikut pola hidup yang jauh dari keinginan Tuhan dan menjadikan keinginan daging menjadi target hidup.
Pesan-pesan inilah yang diberikan Paulus kepada jemaat di Filipi supaya tidak tawar hati melihat pemenjaraan dirinya. Paulus senantiasa mendorong segenap jemaat untuk tetap teguh di dalam Tuhan meskipun mereka mengalami situasi yang sulit (4:1). Kita juga harus tetap teguh di dalam iman walaupun situasi yang kita hadapi tidak menentu. Kita harus selalu ingat bahwa penderitaan yang kita alami sekarang ini adalah suatu proses menuju pemuliaan di surga kelak.
Nama:maston silitonga
BalasHapusNim:11.01.818
Ting/jur:IV-A/Theologia
Laporan analisa ibadah votum/introitus jumat 29 januari 2016 chepel STT ABDI SABDA pukul 10.00win
Liturgis:Desy ristiana saragih
Ibadah merupakan suatu aktifitas agama yang dikemas sedemikian rupa sehingga tampak kesakralannya. Kesakralan itu dikemas melalui suatu tata liturgi, sehingga umat yang beribadah masuk dalam situasi yang khusuk, beralih dari dunianya, dari aktifitas kesehariannya, dan merasakan ‘kehadiran Tuhan’ (God Presence) di dalam ibadah itu.
Didalam tata ibadah kita dapat melihat ada salah satu unsur yaitu Votum . Votum bukanlah doa, melainkan suatu keterangan khidmat. Votum dapat diumpamakan seperti cap pada sepucuk surat. Maksud votum di dalam ibadah adalah mengkonstantir hadirnya Tuhan Allah di tengah-tengah umat-Nya. Sehingga pertemuan jemaat melalui votum dimateraikan mejadi ibadah dan kebaktian gereja yang sifatnya dibedakan dengan pertemuan-pertemuan yang lain. Melalui votum orang-orang berkumpul dari segala tempat di dalam kebaktian berubah menjadi jemaat Yesus Kristus. Mereka duduk bukan lagi menjadi tuan A atau Tuan B, melainkan sebagai hamba-hamba Kristus. Biasanya Liturgos mengucapkan kalimat Votum dengan mengutip Mzm 124:8, “pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan yang menjadikan langit dan bumi”. Lewat votum, jemaat mengaku bahwa mereka dapat beribadah hanya karena Tuhan memanggil dan menolong: menghimpun mereka menjadi satu votum adalah suatu pernyataan atau proklamasi bahwa Tuhan sang pencipta adalah yang melandasi peribadahan, votum sebagai simbol bahwa Allah tritunggal hadir dalam ibadah,sehingga dalam peribadahan seharusnya seluruh umat haruslah dalam kondisi yang tenang dan tentram. Votum itu berarti pengesahan/dukungan suara. Jadi ketika votum itu dinyatakan, itulah pernyataan dari Allah yang menunjukkan bahwa Allah-lah yang menjadi sumber dari segala pertolongan umat.
Yang memateraikan/menahbiskan setiap ibadah ialah jika ibadah itu dimulai di dalam nama atau demi nama Allah Tritunggal : “Demi nama Allah Bapa, dan Nama AnakNya Tuhan Yesus Kristus, dan Nama Roh Kudus, khalik langit dan bumi, Amin!” Ini adalah suatu pernyataan atau ungkapan iman Kristen yang mendasari ibadah atau sebagai pernyataan akan dasar ibadah. Karena itu, hal ini harus dinyatakan seluruh peserta ibadah dengan penuh khidmad, sekalipun yang menyampaikan adalah Liturgos atau pemimpin ibadah. Pada saat ini liturgos adalah “alat atau mulut” yang dipakai Allah menyapah umatNya dengan “menaruh perkataan-perkataanNya” di mulut sang liturgos tsb. (bnd. Yeremia 1:9).
Karena itu Votum bahwa: “Pertolongan kita berasal dari Tuhan, pencipta langit dan bumi” (atau dengan pernyataan yang lain). Pernyataan ini adalah pernyataan pengkhotbah yang mewakili Allah di hadapan umat. Dalam pernyataan ini maka jemaat menjawabnya dengan: “Amin… amin… amin.” (percaya).
Nama:maston silitonga
BalasHapusNim:11.01.818
Ting/jur:IV-A/theologia
Laporan tentang pertemuan DPA tanggal 7maret2016.
Dosen Pdt dr.J.Parangin-angin.
Dalam pertemuan DPA yang telah di programkan oleh kampus STT ABDI SABDA medan, yang diselenggarakan tepat hari senin tanggal 7maret2016, bahwa saya menjupai bapak dosen ke ruang kerja bapak tersebut, disana saya dan bapak dosen membahas apa permasalahan saya di kampus, karna bapak dosen Pdt dr. J.Parangin-angin bertanya kepada saya mengapa saya tidak bisah menyusun skripsi semester ini. Saya hanya menjelaskan bahwa saya semester kemarin tidak bisah mengikuti perkuliahan seperti biasanya, berhubungan saya dalam keadaan sakit (kurang sehat). Itulah sebabnya saya tidak bisah skripsi semester ini, itulah menjadi jawaban saya kepada dosen DPA saya. Dan bapak dosen memberikan pengarahan kepada saya agar menjaga kondisi kesehatan saya, agar semester depan saya dapat menyusun skripsi. Masih banyak lag memang yang kami bahas di ruang bapak dosen DPA saya. Tetapi itu tidak saya jelaskan secara detail di blok ini.
PERBAIKAN ANALISA
BalasHapusNama : Nelta Valentina Br Tarigan
Nim : 12.01.954
Tingkat/Jur : IV-A/Theologi
Minggu Epipanias
Laporan Analisa Ibadah Kampus Votum-Introitus
Jumat, 29 Januari 20016 di Chapel STT Abdi Sabda Pukul 10.00 Wib.
Liturgis : Desi Ristiana Saragih
Memuji Tuhan dengan segala kekuatan-Nya yang besar. Dan hanya Dialah yang patut untuk kita puji dan sembah karena Tuhanlah yang menerang jalan kita. Tuhan adalah terang bagi umat-Nya oleh sebab itu Pujilah Tuhan dengan segenap hati da jiwa. Melalui seruan puji-pujian dan ucapan syukur kita kepada Tuhan menunjukkan bahwa kita adalah anak-Nya yang percaya dengan segenap hati kita, bahwa Tuhan adalah yang menerangi setiap langkah dan setiap pergumulan kita . Dan dengan Masmur-Nya Dia berkata dan menjawab semua pergumulan umat-Nya. Kuasa-Nya tidak akan pernah berhenti bekerja kita pada umat-Nya. Tetaplah mengucap syukur dengan segala yang kita miliki dan tetaplah puji nama-Nya dengan hati yang gembira. Dan bermegahlah atas kuasa-Nya yang diberikan-Nya kepada setiap umat-Nya.
PERBAIKAN ANALISA
BalasHapusNama : Nelta Valentina Br Tarigan
Nim : 12.01.945
Tingkat/Jur : IV-A/Teologia
Laporan Analisa kebaktian Kampus (Votum/introitus)
Senin, 01 Februari 2016
Liturgis : Uten Linda Marbun
Memuji dan memuliakan nama Tuhan dengan menaikkan puji-pujian dan Mazmur. Dengan persekutuan Roh Kudus kita dipersatukan untuk menyerukan nama-Nya, kita telah menerima keselamatan dari Tuhan oleh sebab itu kita memiliki tugas untuk memperkenalkan perbuatan-Nya yang ajaib diantara bangsa-bangsa. Hingga beritakanlah perbuatan-Nya yang yang luar biasa bagi manusia. Dan Bermegahlah kita didalam nama-Nya dan patutlah kita bersukacita sebab Tuhan Allah kita baik. Melalui kebaikkan-Nya kita diselamatkan dan melalui kebaikkan-Nya kasih setia-Nya selalu memelihara kita didalam kehidupan kita. Melalui kebesaran-Nya kita memberitakan firman-Nya kepada bangsa-bangsa yang lain.
PERBAIKAN ANALISA
BalasHapusNama : Nelta Valentina Br Tarigan
Nim : 12.01.945
Tingkat/Jur : IV-A/Teologia
Laporan Analisa kebaktian Kampus (Khotbah)
Senin, 05 Februari 2016
Ibadah suku karo
Pengkhotbah : Ria Cris Metalia Br Kaban
Bacaan : Keluaran 34:29-35
Khotbah : 2 korintus 3:12-18
Thema : Memancarkan kemuliaan Tuhan
Memancarkan kemuliaan Tuhan artinya adalah memberitakan, menyebarkan, menyampaikan firman Tuhan. Kemuliaan Tuhan yang Dia miliki diberikan-Nya kepada anak-Nya untuk diberitakan kepada umat-Nya yang belum mampu untuk mengenal kemuliaan Tuhan, bahkan kepada anak-Nya yang belum sadar bahwa kemuliaan yang dimiliki Tuhan telah diberikan Tuhan kepadnya. Namun yang menjadi pertanyaan bagi kita sekarang ini adalah apakah kita sudah merasakan kemuliaan Tuhan yang telah diberikan-Nya kepada kita? Jikalau sudah apakah kita sudah sanggup untuk menunjukkan kemuliaan Tuhan yang ada pada kita? ya secara pribadi saya sudah merasakan dan saya sangggup untuk memperlihatkannya kepada orang lain. Selain daripada menunjukkan kemuliaan Tuhan itu supaya kemuliaan Tuhan tidak hanya berhenti pada kita saja untuk itu kita harus memberitakan dan menyebar luaskan kemuliaan Tuhan kepada kawanan kita yang lain artinya bahwa berikanlah kemuliaan Tuhan yang kita miliki itu kepada teman, kita harus berbagi kepada teman yang lain supaya teman kita yang lain pun mengalami kemuliaan Tuhan. Dalam hal ini kita juga dituntun untuk menjadi berkat untuk orang lain dan kita juga dituntut untuk tetap berkomitmen didalam memancarkan kemuliaan Tuhan.
PERBAIKAN ANALISA
BalasHapusNama : Nelta Valentina Br Tarigan
Nim : 12.01.945
Tingkat/Jur : IV-A/Teologia
Laporan Analisa kebaktian Kampus (Pengakuan Dosa)
Liturgis: Tolopan Ria Silalahi
Senin, 15 februari 2016
Mengaku dosa kepada Tuhan dengan segenap hati, dan penuh dengan bersyukur. Dan didalam mengaku dosa maka terhadap Tuhan sajalah kita berbuat dosa dan oleh sebab itu kepadanya pulalah kita mengaku dosa. Karena kita telah melakukan pelanggaran terhadap-Nya dan patutlah kita mohn pengampunan kepada-Nya. Dan kepada-Nya sajalah kita mengaku dan menceritakan semua pelanggaran yang telah kita perbuat. Kiranya Tuhan tidak menghukum kita dengan kesalahan kita tetapi kiranya Tuhan mengampuni kita dengan kasih-Nya yang diberikan kepada kita. Karena hanya kepada-Nyalah kemuliaan yang paling tinggi. Dan hanya Dialah yang dapat mengampuni kita dari semua kesalahan yang kita lakukan. bentuk respons umat tentang siapa Tuhan yang memberi kepadanya pengampunan dosa dan firmanNya. Pengakuan Iman ini adalah pernyataan kepercayaan umat yang ada di dalam dunia, di dalam pergumulan dengan realitas dunianya. Umat manusia yang sadar bahwa dalam pergumulan itu, Tuhan tidak meninggalkan dia. Pengakuan iman juga mengandung janji eskhatologis yaitu kasih setia Tuhan yang tetap nyata di dalam hidup umat.
PERBAIKAN ANALISA
BalasHapusNama : Nelta Valentina Br Tarigan
Nim : 12.01.945
Tingkat/Jur : IV-A/Teologia
Laporan Analisa kebaktian Kampus (Khotbah)
Jumat, 19 februari 2016
Ibadah Suku Batak Toba
Pengkhotbah: Gesti Hutasoit
Bacaan : Kejadian 15:1-12+17-18
Khotbah : Filipi 3:17-4:1
Tema : Memiliki Teladan
Dalam nats ini kita di minta agar dapat berbeda dengan yang lain. Berbeda dalam artian bahwa kita tetap mampu untuk menjaga kekudusan kita. seorang tokoh berkata bahwa kejahatan tidak akan pernah hlang dari dunia ini, kajahatan itu hilang jakalau dunia ini sudah runtuh artinya bahwa kejahatan itu akan hilang bersamaan dengan runtuhnya dunia. Oleh sebab itu mintalah kepada Tuhan dengan doa walaupun banyak kejahatan di dunia ini tapi ajarilah dan yakinkan hati kami supaya jangan ikut dalam kejahatan tersebut. Supaya kita tidak terjerumus dalam kejahatan tersebut tentu kita harus memiliki teladan untuk kita ikuti, dan teladan yang harus kita ikuti itu adalah teladan yang baik, kalau tidak ada seorang teladan yang baik yang mau diikuti maka yang kita ikuti otomatis yang kita ikuti adalah teladan yang ada dilingkungan kita yang sifatnya jahat. Begitu jugalah halnya dengan kepribadian anak-anak ditengah keluarga sebagai geerasi penerus ia harus memmiliki telada yang baik supaya supaya tidak terjerumus kedalam kejahatan yang ada didunia ini. Jika orang tua ditengah-tengah keluargapun tidak menjadi teladan yang baik bagi anak-anak pun mengikuti perbuatan orang tuanya. Buatlah kedamaian dotegah-tenngah keluarga supaya keluarga itu menjadi ikuten untuk keluarga yang lainnya.
PERBAIKAN ANALISA
BalasHapusNama : Nelta Valentina Br Tarigan
Nim : 12.01.945
Tingkat/Jur : IV-A/Teologia
Laporan Analisa kebaktian Kampus (Bentuk Liturgi)
Liturgis: Riosa Br Sembiring
Pengkhotbah: Edwad Simon Sinaga
Senin, 22 februari 2016
Bentuk liturgi yang digunakan dalam ibadah kampus pada saat ini adalah liturgi yangk kreatif dan bentuk liturgi yang baru pertama digunakan selama dalam ibadah kampus STT Abdi Sabda. Dimana yang biasanya liturgisnya penuh dalam mengambil bagian tetapi pada saat ini liturgisnya tidak begitu banyak bertugas. Litugi ini dengan melihat kondisi maka liturgi ini baik digunakan, karena tidak memakan waktu yang banyak dan jam perkuliahan yang lain tidak tergangu. Ibadah itu akan berjalan dengan baik dan ibadah itu akan dapat dinikmati oleh jemaat ketika liturginya itu tidak monoton. Liturginya yang dibuat dalam peribadahan itu harus memiliki pariasi hingga jemaat tidak bosan atau mengantuk didalam mendengarkan firman Tuhan. Dan liturgi pada kali ini sudah mulai membuat jemaat untuk menikmati peribadahan.
Nama : Desi Permata Sari br. Ginting
BalasHapusNim : 12.01.915
Tingkat/Tingkat : IV-A/ Theologia
Laporan Analisa
Liturgis : Sean Waruwu
Jumat, 04 Maret 2016 Chapel STT ABDI SABDA Pukul 10.00 WIB
Ibadah suku yang di bawakan oleh suku nias pada saat itu sangat bagus dan menarik perhatian saya, ketika liturgis membawakan ibadah dengan model ibadah suku dan membawakannya dengan bahasa nias saya sungguh terkagum-kagum dan merasa luar biasa dengan bahasa yang di bawakan oleh suku nias. Begitu pula dengan sean yang mampu menguasai ibadah Chapel pada saat itu, dengan suara yang lantang dan membuat suasana ibadah pada saat baik sekali. Dengan ketelitian setiap kata-kata yang terucap oleh liturgis tak membuat orang lain merasa bosan karena memang ibadah yang di bawakan oleh suku nias sangat membuat saya dan yang mengikuti ibadah merasa damai sejahtera dan sukacita yang luar biasa. Liturgis yang baik adalah ketika ia mampu berbicara dengan jelas dan suara yang di ucapakan terdengar hingga ke semua ruangan. Begitu juga dilihat dari hiasan yang dihiasi oleh suku nias begitu cantik, sehingga ibadah suku pada saat itu terlihat lebih sempurna dan menyenangkan hati Tuhan. Liturgis yang membawakan ibadah pada saat itu juga membawakan ibadahnya dengan sangat santai dan tenang sehingga bisa diikuti oleh mahasiswa/I STT Abdi Sabda Medan dengan baik dan tentunya untuk menyenangkan hati Tuhan.
PERBAIKAN ANALISA
BalasHapusNama : Nelta Valentina Br Tarigan
Nim : 12.01.945
Tingkat/Jur : IV-A/Teologia
Laporan Analisa kebaktian Kampus (Khotbah)
Senin, 26 februari 2016
Model Ibadah GKPI
Pengkhotbah: David Saragih
Bacaan : 1 Kor 10:1-13
Khotbah : Yesaya 55:1-9
Tema : Datanglah pada Tuhan
Dalam nats khotbah pada saat ini Tuhan menyuruh kita untuk datang kepadanya. Tuhan mengundang kita kedalam perjamuan makan-Nya dengaan tidak membayar apapun. Ternyata didalam Alkitab juga ada yang mengatakan bahwa Tuhanlah yang akan menraktir kita untuk dapat makan bersama-Nya. Karna Tuhan tahu bahwa manusia belum mampu datang kepada Tuhan dengan hati yang baik. Maka dengan cara seperti inilah Tuhan mendekatkan diri kepada kita manusia supaya manusia bisa datang kepada Tuhan. Jikalau Tuhan berusaha mendekatkan diri kepada anak-Nya lalu bagaimana respon kita selaku kita umat-Nya. Mari kita tunjukkan kepada teman yang lain agar ambil bagian dalam perjamuan Tuhan. Supaya secara bersama-sama kita dapat berkumpul dengan Tuhan menikmati makanan yang disediakan Tuhan, marilah kita lakukan yang terbaik bagi Tuhan.
Nama : Desi Permata Sari br. Ginting
BalasHapusNim : 12.01.915
Tingkat/Tingkat : IV-A/ Theologia
Analisa Ibadah DPA
Senin 7 Maret 2016 di Ruangan kelas IV-A
Kami dari kelas IV –A tidak melakukan pertemuan DPA karena DPA tidak bisa datang karena ada urusan atau pun kesibukan. Pertemuan dengan DPA seharusnya menjadi kesempatan mahasiswa/I untuk menceritakan keluh kesahnya , berdiskusi dan mengikuti ibadah bersama secara singkat, tetapi berhubung bapak DPA tidak datang maka kami tidak bisa melakukannya. Dan ada pertanyaan yang ingin saya pertanyakan kepada DPA kelas IV-A tentang mata kuliah. Yang mau saya tanyakan kepada DPA saya adalah kapan dan apakah bisa saya mengambil kres progam dengan mata kuliah Teologi Agama-Agama dan Seminar Ilmu Agama?. Dan saya juga ingin mempertanyakan bagaimana cara untuk saya bisa mengikuti kres program tersebut. Karena banyak yang mau saya tanyakan kepada DPA saya , saya kawatir dan merasa bingung dengan ini. Tetapi karena DPA tidak bisa datang, maka saya harus menahan pertanyaan saya dan saya akan bertanya ataupun berkonsultasi kepada DPA saya ketika nanti ada pertemuan DPA selanjutnya.
PERBAIKAN ANALISA
BalasHapusNama : Nelta Valentina Br Tarigan
Nim : 12.01.945
Tingkat/Jur : IV-A/Teologia
Laporan Analisa kebaktian Kampus (Khotbah)
Pengkhotbah: Pdt. Abraham Hutasoit
Senin, 29 februari 2016
Bangsa Israel menjadikan Gilgal menjadi basis operasi. Digilgal mereka diharuskan kembali bersunat, yang lahir dalam perjalanan menjadi geberasi penerus harus disunat dan mereka belum mendapat kesempatan untuk disunat maka di gilgal akan dilakukan sunat kepada generasi penerus. Bagi bangsa Israel sunat adalah perjanjian Allah dengan mereka. gilgal merupakan sejarah terjadinya perubahan hidup kemasyarakatan sunat untuk mengesahkan mereka sebagai umat Allah. Digilgal adalah tempat suatu pembaharuan. Sunat menjadi tanda ketaatan mereka kepada janji antara Allah dengan mereka sehingga mereka disebut bangsa yang menaati janji Allah. Namun dalam perjanian baru dikatakan bahwa sunat yang dilakukan didalam perjanjian lama itu memang berlaku tetapi bukan sunat lahiriah melainkan sunat Rohani. Dimana yang dimaksud dengan sunat Rohani adalah menyunat hati artinya bahwa hidup baru atau segala sifat-sifat yang lama yang tidak baik harus ditinggalkan dan memasuki hidup baru dengan menyunat hati.
PERBAIKAN ANALISA
BalasHapusNama : Nelta Valentina Br Tarigan
Nim : 12.01.945
Tingkat/Jur : IV-A/Teologia
Laporan Analisa kebaktian Kampus (Khotbah)
Senin, 04 februari 2016
Ibadah suku Nias
Pengkhotbah: Pdt. Waspada Halawa
Bacaan : Roma 2:1-11
Khotbah : Matius 15:21-28
Tema : Doa
Doa merupakan sarana kita untuk berkomunikasi dan bertemu dengan Tuhan Kita. namun terkadang doa yang kita panjatkan kepada-Nya tidak serta-merta mendapat dijawab oleh Tuhan. Ketika doa kita itu tidak dijawab oleh Tuhan tentu kita merasa kecewa dan sedih. Namun kita terkadang tidak sadar bahwa ketika doa kita tidak mendapat jawaban dari Tuhan, dari situlah Tuhan menguji kita, Dia menguji kesabaran kita, menguji kesetiaan kita sampai mana kita mampu setia kepada-Nya ketika kita digerumuni oleh banyak pergumulan. Dari pergumulan yang kita miliki itulah Tuhan menguji kesabaran kita. Namun yakin dan percayalah pasti ada waktunya Tuhan menjawab doa kita. Tuhan akan menjawab dosa kita pada waktu yang akan tepat. Tuhan tahu dimana kita membutuhkan pertolongan-Nya.
PERBAIKAN ANALISA
BalasHapusNama : Nelta Valentina Br Tarigan
Nim : 12.01.945
Tingkat/Jur : IV-A/Teologia
Laporan Analisa kebaktian kampus (Pertemuan Dosen Pembimbing Akademik)
DPA kelas IV-A : Pdt. Jon Renis Saragih, M.Th
Senin, 7 Maret 2016
Kelas IV-A tidak melakukan pertemuan dosen pembimbing. Karena DPA kelas IV-A pada saat itu tidak bisa hadir bersama kami hingga kami tidak bisa duduk bersama dengan DPA kami. Mungkin pada saat itu DPA kami ada urusan penting yang tidak bisa ditinggalkan sampai kami kelas IV-A tidak bisa berbincang-bincang atau sering bersama dosen pembimbing kami tentang perkuliahan kami. Akan tetapi pada pertemuan DPA kami pada sebelum-sebelumnya berjalan dengan lancar. Dan didalam pertemuan DPA kami sebelumnya disitulah kami menceritakan apa yang menjadi keluh kesah kami anak-anaknya kelas IV-A. Mudah-mudahan didalam pertemuan DPA kedepannya kami kelas IV-A dapat melakukan peretemuan DPA dengan beliau, supaya kami dapat sering dengan bapak itu tentang persiapan CP 2 kami kelak. Mudah-mudahan kedepannya bapak itu tidak ada lagi kendala.
Nama : Afdi Joniamansyah Purba
BalasHapusNIM : 11. 01. 766
Tingkat/Jur : IV-A/ Theologia
Analisa Ibadah Mazmur Simalungun/taur-taur
Jumat, 12 Pebruari 2016
Nyanyian adalah bunyi yang diatur melalui suara dan kemudian menjadi pola yang dapat menyenangkan telinga kita atau mengkomunikasikan perasaan atau suasana hati. Musik mempunyai ritme, melodi, dan harmoni yang memberikan kedalaman dan memungkinkan penggunaan beberapa instrumen atau bunyi-bunyian. Kata “taur” sendiri dipakai dalam suku Simalungun yakni untuk menyampaikan pesan, maksud, tujuan kepada seseorang yang jaraknya tidak mungkin dilakukan pembicaraan seperti biasanya, maka dilakukan martaur. Menyanyikan taur-taur disebut martaur-taur. Hal ini dilakukan dengan berbalasbalasan. (dua orang). Aadapun hal yang biasanya diungkapkan melalui taur-taur adalah berupa perasaan sedih, sayang, rindu, cinta bahkan bisa juga dengan maksud lain. Ada beberapa jenis taur-taur, hal ini tergantung dari mana ia berasal. Seperti taur-taur Simbandar, Taur-taur Ranto Alim/ taur-taur Sitalak Galunggung/ taur-taur Sitarak Lingga Talun, taur-taur Balog ganjang. Namun, ketika taur-taur digunakan dalam ibadah Kristen menurut saya hal tersebut sah-sah saja. Beranjak dari tujuan martaur-taur adalah mengungkapkan perasaan. Jika hal yang disampaikan melalui taur-taur adalah mengungkapkan perasaan cinta kepada Allah maka hal tersebut dapat ditoleransi oleh gereja. Dalam tradisi gereja juga mazmur dibacakan dengan cara taur-taur atau dinyanyikan.menurut saya, budaya dan liturgi melalui proses pengkontekstualisasian maka gereja harus terbuka terhadap budaya/kultur yang berlaku di sebuah tempat.
Nama : Afdi Joniamansyah Purba
BalasHapusNIM : 11. 01. 766
Tingkat/Jur : IV-A/ Theologia
Analisa Votum
Senin, 15 Pebruari 2016
Votum dapat diumpamakan seperti cap pada sepucuk surat. Maksud votum di dalam ibadah adalah mengkonstantir hadirnya Tuhan Allah di tengah-tengah umat-Nya. Sehingga pertemuan jemaat melalui votum dimateraikan mejadi ibadah dan kebaktian gereja yang sifatnya dibedakan dengan pertemuan-pertemuan yang lain. Melalui votum orang-orang berkumpul dari segala tempat di dalam kebaktian berubah menjadi jemaat Yesus Kristus. Mereka duduk bukan lagi menjadi tuan A atau Tuan B, melainkan sebagai hamba-hamba Kristus. Biasanya Liturgis mengucapkan kalimat Votum dengan mengutip Mzm 124:8, “pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan yang menjadikan langit dan bumi”. Lewat votum, jemaat mengaku bahwa mereka dapat beribadah hanya karena Tuhan memanggil dan menolong: menghimpun mereka menjadi satu. Disini juga dituntut keseriusan oleh liturgis dalam pengucapan yang tegas dalam pembacaannya. Dalam hal ini saya melihat bahwa Naomi Eliana Tarigan telah mencapainya dalam votum. Begitu juga dengan introitus Dalam tradisi gereja, Introitus merupakan nyanyian pendek yang dinyanyikan oleh jemaat. Dalam perkembangannya introitus kemudian berubah menjadi pembacaan nats Alkitab sebagai pengantar atau pembimbing ibadah. Nats biasanya diambil dari beberapa ayat Alkitab yang disesuaikan dengan tema Khotbah.
Nama : Reka Christiany Br Purba
BalasHapusNIM : 12.01.954
Tingkat/ Jurusan : IV-A/ Theologia
Analisa Ibadah : Votum/ Introitus
Liturgis : Uten Parlinda Marbun
Senin, 01 Februari 2016 Chapel STT Abdi Sabda pukul 10.00 WIB
Didalam kebaktian pada tanggal ini, kebaktian dimulai didalam nama Allah Bapa sebagai pencipta langit dan bumi, anak-Nya Yesus yang telah memberikan diri-Nya untuk menebus dosa manusia dan persekutuan Roh Kudus yang menyertai kita selamanya dalam melakukan setiap hal dan kegiatan kita di dunia ini. Manusia harus memperkenalkan dan memberitakan perbuatan Allah yang maha kuasa kepada orang-orang yang ada disekitar kita. Manusia harus meneladani Tuhan. Sebagai umat yang beriman kita harus dapat menyerukan nama Tuhan dengan penuh sukacita. Setiap manusia harus dapat selalu bersyukur atas apa yang dia dapatkan dalam hidupnya. Allah telah memberikan anak-Nya yang tunggal untuk manusia yang berdosa. Dan kita harus menyenangkan hati Tuhan dengan hati kita. Jadi kita sebagai manusia harus selalu menyembah, mengucap syukur kepada Tuhan kita atas apa yang diberikannya.
Nama : Afdi Joniamansyah Purba
BalasHapusNIM : 11. 01. 766
Tingkat/Jur : IV-A/ Theologia
analisa Liturgis pada ibadah kampus 19 Februari 2016 oleh Efran Pasaribu (Pengakuan dosa- pengampunan dosa dan nyanyian respon umat)
saya melihat dalam hal ini bahwa jemaat dibawa menghadap hadirat Tuhan dalam doa. Karena jemaat hadir sebagai umat yang berdosa dihadapan Allah yang suci, diadakanlah ritual pengakuan dosa. Yang perlu diperhatikan dalam bagian ini, liturgis sebagai pemimpin jemaat harus memberi kesempatan kepada umat untuk setiap mereka pribadi lepas pribadi mengakui setiap dosa yang mereka lakukan namun dalam ibadah kampus STT ABDI SABDA hal ini kurang diperhatikan untuk dilaksanankan. Barulah setelah itu liturgis memimpin doa pengakuan dosa dan ungkapan syukur karena kepastian pengampunan yang Tuhan berikan atas setiap dosa mereka. Setelah doa dipanjatkan, Berita Anugerah disampaikan. Liturgis menyatakan janji pengampunan Tuhan yang objektif atau yang tertera di dalam Alkitab, bukan subjektif. Ketika menerima pengampunan dosa, jemaat diperdamaikan kembali dengan Allah dan sesamanya. Setelah itu akan dibacakan Petunjuk Hidup baru. Mengapa? Karena orang yang sudah diampuni dosanya harus diberi nasehat agar tidak jatuh lagi kedalam dosa yang sama. Petunjuk hidup baru merupakan sebuah nasehat positif, yang direspons dengan nyanyian kesanggupan. Oleh karenanya dianjurkan kidung yang akan dinyanyikan bernuansa penyataan tekad bahwa jemaat bersedia mematuhi petunjuk itu.
Nama : Dear Mando Purba
BalasHapusNim : 12.01.913
Tingkat/Jur : IVA/Teologi
DPA : Pdt.J.R.Saragih, M.Th
Laporan analisa ibadah pertemuan Dosen Pembimbing Akademik (DPA)
Pada tanggal 7 Maret 2016 seharusnya adalah waktu untuk pertemuan dengan Dosen Pembimbing Akademik (DPA) dengan seluruh mahasiswa mahsiswi kelas IVA. Hanya saja pada kesempatan tersebut Pdt. J.R.Saragih M.Th tidak dapat menghadirinya. Memang pada hari jumat tanggal 4 Maret 2016, beliau juga tidak dapat masuk dalam perkuliahan, informasi yang saya dapat dikarenakan anak beliau sedang sakit, namun ini hanyalah kabar yang belum bisa dipastikan kebenaranya. Jika memang informasi ini benar, mungkin saja itulah sebabnya beliau tidak dapat hadir pada pertemuan dengan mahasiswa. Akan tetapi sekali lagi bahwa informasi ini belum bisa dipastian kebenarannya, karena pengurus kelas tidak memberitahukan alasan kenapa pertemuan tersebut ditunda. Hal ini memang sangat disayangkan karena memang biasanya pertemuan dengan DPA bisa dilaksanakan tepat pada waktunya. Hal ini menurut saya dikarenakan memang karena ada kegiatan yang memang tidak dapat ditunda oleh beliau. Pertemuan dengan DPA sangat membantu mahasiswa dalam membicarakan permasalahan perkuliahan, administrasi, keuangan, bahkan yang tidak menyangkut masalah akademik. Biasanya di dalam pertemuan DPA beliau membawa nats renungan terlebih dahulu lalu kemudian dilanjutkan dengan diskusi. Semoga pertemuan dengan dosen pembimbing ini dapat dilaksanakan secepatnya, karena sangat berguna bagi mahasiswa begitupula untuk menjalin hubungan yang lebih baik antara mahasiswa dan juga dosen pembimbing akademik.
BalasHapusNama : Reka Christiany Br Purba
NIM : 12.01.954
Tingkat/ Jurusan : IV-A/ Theologia
Analisa Ibadah : Pertemuan DPA
Senin, 07 Maret 2016 Chapel STT Abdi Sabda pukul 10.00 WIB
Akademik STT Abdi Sabda sudah membuat program yang dimana pada hari senin ibadah singkat dan pertemuan DPA. Pada hari senin, kelas IV-A tidak melakukan pertemuan DPA. Karena banyaknya kemungkinan halangan dan kesibukan dari DPA kelas IV-A sehingga tidak ada pertemuan. Dalam hal pertemuan DPA biasanya, kami megadakan percakapan antara dosen pembimbing dan kelas IV-A. Dalam pertemuan DPA, banyak keluh kesah mahasiswa yang ingin didengar dan dituntaskan oleh DPA. DPA tujuannya untuk mendengar dan memberi solusi agar masalah dapat dipecahkan. DPA membimbing mahasiswa untuk menyelesaikan masalah dalam hal nilai, KRS dan sebagainya.
Nama : Afdi Joniamansyah Purba
BalasHapusNIM : 11. 01. 766
Tingkat/Jur : IV-A/ Theologia
Analisa Doa Syafaat oleh Merry Ginting pada tanggal 22 Februari 2016.
Diterimanya doa oleh Allah bukan dari indahnya kata-kata, intonasi. Tetapi dari kesungguhan hati. Doa syafaat adalah doa untuk meninggikan, menaikkan. Syafaat/syefaat adalah doa untuk meningikan. Artinya dalam doa syafaat merupakan ungkapan khusus dalam doa khusus. Dalam doa yang dibawakan oleh Merry Ginting memang indah di dengar dan cukup terpenuhi dalam kaitan STT Abdi sabda (semua pihak umum didoakan), namun pasti ada pergumulan pribadi yang belum dipanjatkan oleh pendosa (pendoa syafaat). Seperti yang dikatakan di atas, diterimanya doa bukan dari indahnya kata-kata. Tapi ketika roh kudus bekerja dan di doakan dengan tulus. Doa merupakan sarana komunikasi antara manusia dengan Allah. Dalam doa syafaat dilaksanakan yang namanya melayangkan permohonan orang lain kepada Allah. Pendoa syafaat bukanlah orang sembarangan jika kita melihat dalam perjanjian lama, sebab dalam Daniel. Daniel adalah pendoa syafaat yang rendah hati. Sekalipun bukan dia yang bersalah, tapi ia mengindentifikasikan dirinya sebagai umat yang berdosa. Ia mengaku dosa, berdoa dan berpuasa sambil memohon kemurahan Tuhan agar DIA memulihkan umat-NYA. Baca ya dalam "Daniel 9 : 1-19).
Nama : Afdi Joniamansyah Purba
BalasHapusNIM : 11. 01. 766
Tingkat/Jur : IV-A/ Theologia
Analisa khotbah pada senin, 29 februari 2016 oleh Pdt. A. l. Hutasoit, M. Th
Bahan Khotbah : Yosua 5:9-12.
bagi setiap orang yang mau mengakui kesalahan dan menyesal, bertobat, berbalik kepada Allah, statusnya sebagai anak dikembalikan oleh Allah. Begitu juga dengan bahan khotbah yang disampaikan Pdt A. l. Hutasoit, dimana pada akhirnya umat Israel sampai di dataran Yeriko setelah menyeberangi sungai Yordan. Ini artinya mereka telah menginjakkan kaki ke tanah yang dijanjikan oleh Tuhan kepada mereka, yakni Tanah Kanaan. Walaupun sesungguhnya untuk sampai mendudukinya nantinya masih penuh dengan perjuangan menghadapi bangsa-bangsa yang ada disekitar tanah itu. Ketika dipadang gurun Tuhan memberikan mereka manna, tetapi manna pun berhenti sejak mereka dapat memetik hasil tanah yang telah mereka pijak. Setelah mereka menginjakkan kaki di dataran Yeriko, Tuhan menyuruh mereka untuk mengambil dua belas batu dari sungai Yordan dan menempatkannya dimana mereka bermalam di dataran Yeriko. Dinamakanlah tempat itu Gilgal, sebab Tuhan telah menggulingkan kehidupan mereka yang lama dan telah memasuki kehidupan yang baru. Dalam konteks ini memang identik dengan peperangan dengan bangsa-bangsa lain. Namun, ketika bangsa Israel selalu meyakini bahwa Allah akan selalu menyertai mereka maka mereka akan selamat. Namun, ketika bangsa itu uterus bersungut-sungut maka keadilan Allah itu akan ditunjukkan pada bangsa pilihanNya.
Nama : Afdi Joniamansyah Purba
BalasHapusNIM : 11. 01. 766
Tingkat/Jur : IV-A/ Theologia
Analisa khotbah pada Jumat, 04 Maret 2016 oleh Pdt. Waspada Halawa.
Bahan Khotbah: Matius 15:21-28 “Perempuan kanaan yang Percaya”
Tidak ada yang lebih menyakitkan dari pada tidak dipedulikan oleh seseorang yang sangat kita harapkan mampu menolong kita. Ketika kita sudah berharap sepenuhnya kepada orang tersebut namun orang orang itu sama sekali tidak memberi perhatian, hal itu akan sangat mengecewakan. Hal yang sama dialami oleh perempuan Kanaan ini. Dia datang kepada Yesus dengan harapan yang besar bahwa Yesus akan menolongnya. Namun apa yang diperoleh tidak sesuai dengan harapannya. Yesus tidak menjawabnya sama sekali. Suatu keadaan yang sangat menyakitkan. Tapi sikap perempuan ini sangat mengagumkan, dia tidak mundur sedikitpun. Sikap ini merupakan Satu sikap yang patut diteladani oleh semua orang seperti yang disampaikan oleh pengkhotbah dalam perefleksiannya.
PERBAIKAN
BalasHapusNama : Tolopan Riah Silalahi
Nim : 12. 10. 972
Ting/Jur : IV-A/Theologi
Ibadah Kampus Jumat, 29 Januari 2016
Bahan Kotbah : 1 Kor 13:1-13
Liturgis : Desy Ristiana Saragih
Pengkotbah : Pdt. Lumbanggaol S,Th (Ka. Asrama)
Yang Saya Analisa ialah Kotbah
Kotbah 1 Kor 13:1-13
Dijantung Kasih ada kekuatan untuk bertahan. Kasih “tahan menderita dan tahan menanggung segala sesuatu” Kasih tidak berkesudahan, Kasih tetap bertahan. Dalam Leksikal perlu dilakukan pada kata “he agape”, dimana pemakaian “he agape” oleh Paulus dilihat sebagai Kasih yang mengarah relasi antar manusia. Hal ini diperkuat oleh konteks yang memperlihatkan bahwa Paulus sedang berusaha membenahi kesalahpahaman jemaat Korintus mengenai karunia-karunia lahiriah. Namun Paulus memahami bahwa Kasih adalah natur dari Allah sendiri. Didalam Kotbah ini jelas bahwa hakekat orang Kristen itu sebenarnya ialah Kasih. Dan kasih yang dijelaskan dalam Kor 13 ini ialah Kasih Agave, relasi manusi dengan Tuhan. 1 Kor 13 adalah salah satu pasal yang paling dikenal dalam Alkitab, sekaligus pasal yang paling rumit dilakukan. Gambaran orang Kristen, gambaran kasih disini lebih merupakan gagasan ketimbang pengalaman, atau lebih bersifat teoritik ketimbang praktis. Daya tarik ayat ini membuat banyak orang Kristen terpana bagaikan memandang gunung yang menjulang tinggi dalam kemegahannya, sehingga membuat kita tertarik untuk mengukur ketinggiannya, namun menyadari betapa kita terikat di bumi dan tidak memiliki peralatan untuk mendakinya. Kita mengenal Kasih, tetapi juga mengenal diri kita dan betapa jauhnya aktualitas kasih kita. Kasih itu sendiri “tidak pernah gagal”, bahkan kitalah yang gagal, dimana seringkali kita gagal menerapkannya. Kasih Tuhan kepada umatnya, ialah kasih yang kekal. Paulus mengatakan, “sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika tidak mempunyai Kasih disana dikatakan bahwa sama dengan gong yang bergemerincing. Dan Kasih ini diterapkan untuk manusia, sehingga Kasih juga adalah suatu kemampuan, Kasih itu indah, Kasih itu tidak mengharapkan imbalan. Dan Kasih adalah dasar sikap hidup umat Kristen, sehingga Kasih adalah yang pertama-tama dan terutama untuk dimiliki orang Kristen sebelum segala karunia-karunia lahiriah,inilah yang disebut dengan keutamaan Kasih.
Nama : Reka Christiany Br Purba
BalasHapusNIM : 12.01.954
Tingkat/ Jurusan : IV-A/ Theologia
Analisa Ibadah : Khotbah
Pengkhotbah : Ria Crismetalia Kaban
Jumat, 05 Februari 2016 Chapel STT Abdi Sabda pukul 10.00 WIB, tata ibadah suku Karo
Didalam khotbah berbahasa Karo ini yang diambil dari 2 Kor. 3:12-18 dikatakan bahwa dalam firman Tuhan harusnya kita mencerminkan sifat Allah. Dan kita harus dapat membawa kemuliaan Allah kemana saja kita berada. Dalam ayat 18 sangat jelas bahwa kita semua harus mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak terselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh maka kita diubah menjadi serupa dan segambar-Nya dalam kemuliaan yang semakin besar. Kemerdekaan yang diberikan oleh Roh itulah yang menetapkan dia menjadi Rasul dan dengan keberanian untuk mengatakan kebenaran dengan terus terang. Kuasa Roh lah yang memberikan Paulus keberanian untuk melaksanakan pelayanannya. Kemuliaan dari perjanjian yang baru itu tidak disingkapkan dalam kekuatan manusia, tetapi di dalam kuat kuasa Roh. sikap yang patut kita teladani yang menjadi kekuatan iman kepada Yesus Kristus dan memancarkan kemuliaan Allah yaitu: Berani Menghadapi tantangan dan penderitaan dengan mempertaruhkan iman pengharapan kepada Tuhan. Dengan kerendahan hati ia mengakui bahwa kemampuannya dalam melayani adalah oleh karna kuasa Allah yang berkarya di dalam Roh. Jadi kita sebagai mahluk ciptaan-Nya haruslah kita dapat memancarkan kemuliaan Tuhan karena kita itu serupa dan segambar dengan-Nya.
Nama : Fimanta Br Munthe
BalasHapusNim : 12.01.927
Ting/Jur : IV-A/Theologia
Hari, Tanggal : Jumat, 29 Januari 2016 di Chapel STT Abdi Sabda
Liturgis : Desi Ristiana Saragih
Analisa : Votum Introitus,
Perbaikan Analisa
Dalam memasuki Votum Sesudah nyanyian pembuka, pelayan ibadah memulai pertemuan itu dalam nama Allah Bapa, dan AnakNya Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus. Ini adalah suatu peresmian bahwa pertemuan itu bukanlah pertemuan biasa (bukan rapat, arisan,) tetapi suatu pertemuan antara Allah dan jemaatNya. Lebih lanjut ini adalah suatu maklumat bahwa Tuhan Allah Sang Pencipta tengah hadir di tengah-tengah jemaatNya. Itulah sebabnya jemaat diundang berdiri menghormati hadiratNya. Dengan tahbisan itu juga mau dikatakan bahwa tempat dimana jemaat duduk telah dikuduskan (baca: dikhususkan) karena Tuhan Allah sedang menyatakan kemuliaanNya di sana. Ini sesuai dengan janji Kristus dimana dua atau tiga orang berkumpul dalam namaNya, maka Dia ada di tengah-tengah mereka. Bersyukur adalah salah satu bentuk terima kasih kita atas apa yang kita terima. Saat kita bersyukur tentu saja tidak hanya diucapkan dengan lisan saja, harus dengan perbuatan. Memuji Tuhan dan memuliakan nama-Nya dengan meminta Pertolongan Roh Kudus, bisa membawa kita dalam hadirnya Allah dan merasakan tugas dan tanggung jawab bagi umat manusia. sehingga perbuata-Nya yang ajaib nyata dalam kehidupan kita. Dengan ini votum lebih bermakna.
PERBAIKAN
BalasHapusNama : Tolopan Riah Silalahi
Nim : 12. 10. 972
Ting/Jur : IV-A/Theologi
Ibadah Kampus Senin, 01 Februari 2016
Bahan Kotbah : Keluaran 34:29-35
Liturgis : Uten Perlinda
Pengkotbah : Pdt. Dr. Jontor Situmorang
Yang Saya Analisa ialah Kotbah
Manusia tidak bisa berjumpa dengan Tuhan disebabkan bahwa Allah itu Kudus, sehingga manusia untuk melihatnya saja tidak mampu. Musa biasanya menyelubungi mukanya sehingga orang-orang Israel tidak dapat melihat hilangnya cahaya yang sementara itu. Hal ini juga mungkin merupakan sebuah keinginan Musa agar cahaya itu tidak cepat-cepat hilang, walaupun memang kemudian cahaya itu akan berangsur-angsur hilang. Dalam tafsiran Paulus peristiwa dalam Perjanjian Lama tersebut. Kemuliaan yang memancar sementara yang memancar dari wajah Musa setelah perjumpaanya dengan Allah, adalah lambang dari memudarnya kemuliaan Perjanjian Lama. Kemahakudusan bisa membinasakan kejahatan. Perjumpaan Allah dengan Musa membuat cahaya kemuliaan wajah orang yang didekat Allah itu ikut bercahaya. Orang Israel melihat cahaya wajah Musa disebabkan mereka menyadari bahwa Tuhan telah hadir dalam diri Musa,padahal mereka telah berdosa dan tidak setia kepada Tuhan. Mereka sadar apabila orang-orang berdosa melihat kehadirat Tuhan yang kudus dan yang mulia, maka mereka akan mati. Mengingat akan hal ini pula, Musa menyelubungi wajahnya yang bercahaya ketika berhadapan dengan Tuhan. Dan bagaimana supaya kemuliaan Allah juga terpancar melalui kita Allah yang membuang seluruh selubung dan yang melayakkan kita, sehingga Allah sendirilah yang datang kepada kita. Cahaya kehadirat Allah akan tampak di wajah para abdi Allah yang memiliki hubungan dekat dengan Tuhan. Orang-orang yang sedang menyembunyikan dosa biasanya tidak sanggup untuk memandang wajah abdi Tuhan yang memancarkan kekudusan dan kemuliaan Tuhan. Oleh sebab itu Hubungan Pribadi dengan Tuhan (HPDT) tetap dijaga. HPDT akan mengubah sikap, penampilan kita secara otomatis. Dan tidak menjadi batu sandungan tetapi memabangun Jiwa yang Volunteris (Kerelaan). Agar kemuliaan Allah terpancar bagi kita dan sesama kita.
Nama : Irna Bestania Damanik
BalasHapusNIM : 12.01.931
Ting/ Jur : IV-A/ Teologia
Hari/ Tanggal: Jum'at 12 Februari 2016 (bahasa Simalungun)
analisa: Khotbah (Ulangan 26:1-11)yang dibawakan oleh Cristy Saragih
yang saya lihat dalam khotbah ini iala, dimana pada awal khotbah diawali dengan sebuah Ilustrasi oleh pengkhotbah. dan adapun tema yang diambil oleh pengkhotbah ialah berkat Tuhan. dalam khotbah ini juga dikatakan bahwa kita sebagai umat manusia sering kali menghitung berkat yang diberi Tuhan kepada kita umat manusia, namun yang sering kita lakukan ialah kita memberi yang terkecil kepada Tuhan karena takut rugi, padahal semua yang kita miliki di dunia ini adalah milik Tuhan. oleh karena itu sudah seharusnya lah kita sebagai umat manusia memberikan persembahan yang pertama kepada Tuhan dalam bahasa Simalungun dikatakan Limbuah ni Horja. dan adapun yang menjadi alasan mengapa kita memberi persembahan ialah sebagai ungkapan ucapan Syukur kepada Tuhan. Tanpa kita mengandalkan kekuatan Tuhan dalam pekerjaan ataupun dalam kehidupan kita maka kita tidak akan mampu untuk berjalan sendiri.
PERBAIKAN
BalasHapusNama : Tolopan Riah Silalahi
Nim : 12. 10. 972
Ting/Jur : IV-A/Theologi
Ibadah Kampus Jumat, 05 Februari 2016
Bahan Kotbah : 2 Kor 3:12-18
Liturgis : Andre Hatland Perangin-angin
Pengkotbah : Ria Crismetalia Kaban
Yang Saya Analisa ialah introitus
Doa Introitus adalah pembuka untuk memasuki Ibadah memberi makna”berhadapan dengan Tuhan”. Dan doa introitus dilakukan secara bersahut-sahutan dengan Liturgis. Dengan selesainya doa introitus semua jemaat yang hadir benar-benar memasuki dan berjumpa dengan Allah. Dan pembacaan doa yang dilakukan oleh Liturgis sangat tegas dan jelas didengar. Semua jemaat ikut serta dalam pembacaan doa introitus, jemaat benar-benar membaca dan mengikuti dengan hormat kepada Allah, menundukkan tubuh serta jiwa merasakan hadirat Allah. Sering juga introitus adalah prosesi atau pergerakan masuk, bukan pembacaan nats. Umat Israel melakukan pergerakan menuju tanah perjanjian. Dalam liturgi, prosesi dalam ibadah biasanya dilakukan dari pintu utama menuju altar dan mimbar. Bagus, apabila umat ikut dalam introitus itersebut, sekalipun tidak praktis. Dalam tradisi gereja,introitus merupakan nyanyian pendek yang dinyanyikan oleh jemaat. Dalam perkembangannya introitus kemudian diubah dengan pembacaan nats Alkitab sebagai pengantar atau pembimbing ibadah. Nats biasanya diambil dari beberapa ayat Alkitab yang disesuaikan dengan tema Khotbah. Introitus adalah jalan masuk bagi jemaat untuk memasuki ibadah melalui konstruksi ibadah yang dinyatakan melalui votum. Karena introitus adalah jalan masuk ke dalam satu persekutuan kudus dengan Tuhan Yesus, maka yang membuka jalan hanyalah Dia, yang kepadaNya kita hendak bersekutu. Itulah sebabnya, introitus selalu diambil atau didasari pada firman Tuhan. Karena sesungguhnya , Tuhan Yesus sendiri-lah yang membuka jalan masuk bagi jemaatNya dalam setiap ibadah. Sebagai rasa sukacita jemaat atas kemurahan Tuhan yang telah menerimanya masuk ke dalam persekutuan, maka setelah pembacaan introitus, jemaat menyambut dengan nyanyian yang menumbuhkan sikap memuji Tuhan dari segenap hati, yang tidak akan pernah berkesudahan.
Nama : Reka Christiany Br Purba
BalasHapusNIM : 12.01.954
Tingkat/ Jurusan : IV-A/ Theologia
Analisa Ibadah : Khotbah
Pengkhotbah : Christi Saragih
Jumat, 12 Februari 2016 Chapel STT Abdi Sabda pukul 10.00 WIB, tata ibadah suku Simalungun
Pada kebaktian dengan berbahasa Simalungun walaupun saya tidak mengetahui bahasanya tetapi saya mencoba untuk mengerti apa yang dikatakan pengkhotbah. Di dalam Ul. 26:1-11 bahwa dengan perikop besar yaitu mempersembahkan hasil pertama. Yang dimana kita sebagai ciptaan Tuhan harus mengucapkan syukur kita kepada Tuhan dan dapat mempersembahkan hasil pertama kita kepada Tuhan. Karena Tuhan telah memberikan apa yang kita minta selama kita hidup jadi kita mengucap syukur kepada-Nya dengan memberikan hasil pertama. Berilah apa yang diberikan Tuhan karena semua yang kita miliki di dunia ini adalah milik Tuhan. Mereka harus mengakui hal ini di hadapan umum dan menanggapinya dengan memberikan persembahan, ucapan syukur, sukacita, kebajikan terhadap sesama, dan ketaatan kepada perintah-perintah Allah. Selaku orang percaya kepada Kristus, kita juga memperoleh hidup dan keselamatan oleh kemurahan Allah melalui Kristus. Kita telah ditebus dan dibeli oleh kematian-Nya dan menjadi milik-Nya. Selanjutnya kita harus hidup dengan rasa syukur sebagai persembahan yang hidup kepada Tuhan, tidak serupa dengan dunia ini namun senantiasa diubah oleh Roh Kudus sehingga dapat melaksanakan kehendak-Nya. Dan kita harus memberikan dengan hati yang tulus, iklas dan tidak dengan bersusah hati dan berat hati. Jadi jika kita mempersembahkan sedikit yang ada pada kita harus lah dengan iklas dan tidak ada paksaan.
Nama : Irna Bestania Damanik
BalasHapusNIM : 12.01.931
Ting/ Jur : IV-A/ Teologia
ibadah hari Jum'at, 04 Maret 2016 dengan suku Nias
Pengkotbah Waspada Halawa
Liturgis Sean Waruwu
Pendoa Syafaat Filemon Zendrato
Pemusik Efran Pasaribu
Song Leader Kristiany Hia, Alvi Zega, Septianus Harefa
Persembahan Pujian Suku Nias
yang ingin saya analisa adalah persembahan pujian dari suku nias.
lagu pujian yang dipersembahkan suku nias pada saat ibadah tadi sebenarnya sudah saya tau namun yang saya ketahui dalam versi bahasa indonesia dan saya belum pernah mendengar lagu ini dalam bahasa nias sebelumnya. jadi menurut saya lagu persembahan ini memberikan sebuah pengetahuan yang baru. dan dalam hal ini suku nias sangatlah kompak walaupun mereka sedikit tetapi mereka tetap menunjukkan kekompakan mereka. Jika dalam bahasa Indonesia lagu ini berjudul “Bukan dengan Kekuatan ku”, jika kita perhatikan lirik yang terdapat dalam lagu ini adalah sebuah lagu yang memotivasi kita. Dan menurut saya lagu ini juga mengingatkan kita agar selalu bersyukur kepada Tuhan, dan juga mengingatkan kita bahwa di dalam hidup ini kita tidak mampu berjalan sendiri tanpa bantuan dari Tuhan. Dalam ibadah ini juga saya melihat kesatuan dari suku Nias yang ada di STT Abdi Sabda karena, walaupun mereka sedikit tetapi mereka mampu menunjukkan kesatuan mereka.
PERBAIKAN
BalasHapusNama : Tolopan Riah Silalahi
Nim : 12. 10. 972
Ting/Jur : IV-A/Theologi
Ibadah Kampus Jumat, 12 Februari 2016
Liturgis : Hotni Malau
Pengkotbah : Christy Elisabet Saragih
Personil Taur-Taur : Ismail Sidabutar dan Tolopan Riah Silalahi
Yang saya Analisa ialah Taur-Taur
Salah satu kekayaan musik tradisional masyarakat Simalungun ialah musik vokal, hampir semua kegiatan mempunyai nyanyian baik permainan, acara kematian (tangis-tangis), acara pernikahan dan juga acara martondur (muda-mudi yang berpacaran). Taur-Taur adalah berasal dari kata “Taur” yang artinya memanggil, kemudian diulang menjadi Taur-Taur berarti memanggil berulang-ulang atau bersahut-sahutan. Taur-Taur dahulu digunakan muda-mudi untuk menyampaikan cinta dan rasa sayangnya pada pasangannya. Tujuan Taur-Taur menyampaikan pesan, maksud, Tujuan dan berita yang dilakukan secara berulang ulang oleh seseorang atau dua orang secara bersahut-sahutan. Adapun yang biasa diungkapkan melalui Taur-Taur ialah berupa perasaan sedih, cinta, sayang, rindu, identitas dan latar belakang. Dengan kata lain banyak hal yang dapat dikomunikasikan melalui Taur-Taur terutama yang berhubungan dengan kehidupan muda-mudi. Dan pada saat ini Taur-Taur juga digunakan didalam gereja yaitu digunakan untuk memuji dan memuliakan Allah dan sering digunakan untuk barisan prosesi. Taur-Taur digunakan Suku Simalungun didalam Pembukaan ibadah Kampus, bukan itu saja tetapi juga sering dipakai dalam acara natal, tujuan Taur-Taur mengundang agar Allah hadir dalam ibadah tersebut. Allah hadir dan jemaat dapat merasakan kehadiran Tuhan, Taur-Taur biasanya diiringi oleh alat musik yaitu sulim atau alat musik tradisional. Dan awal lagu itu mencerminkan sikap sopan dan tunduk menghayati bahwa Allah telah hadir ketika lagu bait pertama dan kedua, tetapi ketika reff lagu tersebut girang, itu artinya bahwa semua bergirang dan senang atas kedatangan Allah, atas kehadirannya. Melalui kekayaan budaya juga nama Allah termuliakan. Lagu Taur-taur merupakan suatu keindahan dilakukan dalam ibadah, adanya penyatuan budaya dengan injil, sehingga taur-taur ini telah diterangi oleh injil itu sendiri dan tidak hanya untuk muda-mudi saja tetapi untuk memuliakan Allah dan untuk menyenangkan hati Tuhan, artinya kekayaan yang ada dalam budaya tersebut digunakan dan dipakaikan untuk keperluan rohani bukan untuk duniawi.
Nama : Irna Bestania Damanik
BalasHapusNIM : 12.01.931
Ting/ Jur : IV-A/ Teologia
ibadah hari Jum'at, 04 Maret 2016 dengan suku Nias
Pengkotbah Waspada Halawa
Liturgis Sean Waruwu
Pendoa Syafaat Filemon Zendrato
Pemusik Efran Pasaribu
Song Leader Kristiany Hia, Alvi Zega, Septianus Harefa
Persembahan Pujian Suku Nias
yang ingin saya analisa adalah persembahan pujian dari suku nias.
lagu pujian yang dipersembahkan suku nias pada saat ibadah tadi sebenarnya sudah saya tau namun yang saya ketahui dalam versi bahasa indonesia dan saya belum pernah mendengar lagu ini dalam bahasa nias sebelumnya. jadi menurut saya lagu persembahan ini memberikan sebuah pengetahuan yang baru. dan dalam hal ini suku nias sangatlah kompak walaupun mereka sedikit tetapi mereka tetap menunjukkan kekompakan mereka. Jika dalam bahasa Indonesia lagu ini berjudul “Bukan dengan Kekuatan ku”, jika kita perhatikan lirik yang terdapat dalam lagu ini adalah sebuah lagu yang memotivasi kita. Dan menurut saya lagu ini juga mengingatkan kita agar selalu bersyukur kepada Tuhan, dan juga mengingatkan kita bahwa di dalam hidup ini kita tidak mampu berjalan sendiri tanpa bantuan dari Tuhan. Dalam ibadah ini juga saya melihat kesatuan dari suku Nias yang ada di STT Abdi Sabda karena, walaupun mereka sedikit tetapi mereka mampu menunjukkan kesatuan mereka.
Nama : Irna Bestania Damanik
BalasHapusNIM : 12.01. 931
Ting/ Jur : IV-A/ Teologia
hari/ tanggal : Jum'at, 29 Januari 2016
analisa Votum Introitus
Liturgis : Desy Ristiana Saragih
dalam ibadah ini yang menjadi analisa saya adalah mengenai Votum Introitus
Votum
Votum adalah sebuah pernyataan dalam liturgi Gereja Protestan, yang dibacakan oleh Pendeta, biasanya setelah perarakan Majelis (Introit). Votum merupakan suatu pernyataan atau proklamasi bahwa Tuhan Sang Pencipta adalah yang melandasi peribadahan tersebut. Votum bukanlah "Doa Pembukaan", karena doa pembukaan, yang umumnya dibacakan setelah votum.
dan ini jugalah yang dilakukan pada saat peribadahan ini, diamana liturgis memulai Di dalam Nama Allah Bapa dan dilanjutkan dengan respon dari jemaat. dan seperti pengertian dari votum diatas bahwa memang ini lah arti yang sesungguhnya adanya respon dari jemaat, dengan kata lain dapat juga dikatakan bahwasanya jemaat juga ikut berperan aktif dalam peribadahan. Artinya disini yang berperan bukan hanya liturgis saja tetapi seluruh umat yang mengikuti ibadah pun ikut ambil bagian dalam peribadahan ini.
Nama : Reka Christiany Br Purba
BalasHapusNIM : 12.01.954
Tingkat/ Jurusan : IV-A/ Theologia
Analisa Ibadah : Khotbah
Pengkhotbah : Pdt. Dr. Erik Barus
Senin, 15 Februari 2016 Chapel STT Abdi Sabda pukul 10.00 WIB
Pada saat kebaktian yang dibawakan pengkhotbah melalui nats Kej. 15:1-12, bahwa Abram meminta keturunan kepada Tuhan karena dia tau akan meninggal juga akhirnya. Tetapi Tuhan mengatakan bahwa ini tidak menjadi ahli warismu tetapi menjadi anak kandungmu. Tuhan membawa Abram keluar dan Tuhan berkata cobalah hitung bintang di langit, jika engkau dapat menghitungnya, demikianlah keturunanmu kelak maka percaya lah Abram kepada Tuhan. Dan Tuhan berkata ambillah bagi-Ku seekor lembu betina berumur 3 tahun, seekor kambing betina berumur 3 tahun, seekor domba betina 3 tahun, seekor burung tekukur dan burung merpati. Semuanya dibelah menjadi dua tetapi burung-burung tidak dibelah menjadi dua. Maka tertidurlah Abram, gelap lag lagit yang sangat mengerikan. Artinya apa disini bahwa kita harus senantiasa mengandalkan Tuhan, meminta apapun yang kita inginkan kepada Tuhan. Walaupun Tuhan memberikannya langsung. Tetapi kita percayalah bahwa Tuhan memberikan yang terbaik kepada kita. Bersabar dan berdoa itu lah yang dapat kita lakukan. Karena Tuhan tidak langsung memberikannya karena Tuhan juga harus mempertimbangkannnya haruskah itu sekarang atau tidak.
Nama : Irna Bestania Damanik
BalasHapusNIM : 12.01. 931
Ting/ Jur : IV-A/ Teologia
hari/ tanggal : Jum'at, 19 Februari 2016
Liturgis : Efran M.I. Pasaribu
Pendoa syafaat: Lunggu Siagiaan
analisa doa syafaat
dalam ibadah ini yang dipakai adalah liturgi ibadah menurut gereja HKI dan sesuai dengan agenda HKI. dan pada saat ibadah ini semua petugas menggunakan bahasa batak toba termasuk juga doa syafaat. pada saat berdoa syafaat menurut saya sudah bagus dimana pada saat berdoa tidak lupa pendoa syafaat mendoakan orang tua, kampus, dan juga negara indonesia. tetapi menurut saya bahasa yang dipakai kurang dimengerti oleh umat, karena yang dipakai adalah bahasa batak toba, dan belum semua mahasiswa/i yang ada di STT Abdi Sabda mengerti akan bahasa ini. Menurut saya dalam ibadah model bahasa Batak Toba ini terutama dalam berdoa syafaat, masih banyaknya mahasiswa/i mengalami kesulitan dalam mengartikan doa yang dibawa oleh pendoa syafaat.
demikianlah analisa yang dapat saya sampaikan. terimakasih...
PERBAIKAN
BalasHapusNama : Tolopan Riah Silalahi
Nim : 12. 10. 972
Ting/Jur : IV-A/Theologi
Ibadah Kampus Senin, 15 Februari 2016
Bahan Kotbah : Kej 15:1-12
Liturgis : Naomi Eliana Tarigan
Pengkotbah : Pdt. Dr. Erick Barus
Yang Saya Analisa Ialah Bahan Kotbah
Abram dipilih Allah untuk Janji Keturunannya bukan karena Abram orang yang sudah memiliki iman yang teguh terhadap Allah, namun ia dipilih karena Abram mau dan menaati apa yang dikehendaki Tuhan untuknya. Abram menunjukkan kesetiaannya kepada Tuhan lewat Hubungan Pribadinya dengan Tuhan, dan bahkan ia rela mempersembahkan anaknya Isak untuk disembelih, namun Allah melihat hati Abram dan menggantikan Isak untuk disembelih dengan Domma jantan. Tentang janji keturunan kepada Abram dimana Abram telah berumur 120 tahun dan Sara ber usia 90 tahun secara biologis tak mungkin lagi berproduksi, namun karena karena Janji Allah dan Iman percaya Abram maka Abram dengan Usia yang cukup tua telah memiliki anak dan melahirkan bangsa dari keturunannya. Janji Tuhan tidak pernah gagal, Allah selalu memberikan apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan. Iman dipupuk dengan doa dan hubungan pribadi dengan Tuhan, Iman dan Kesetiaan terhadap Tuhan tetap dijaga, jangan kendor oleh karena Sitiasi dan Kondisi atau Konteks. Adalah benar dan tepat jika sosok Abraham menjadi contoh dan panutan orang-orang percaya kepada Allah. Jika kita melihat bagaimana Abraham senantiasa percaya aknan janji Tuhan yang telah disampaikan kepadanya, walaupu terkadang dia akan bertanya dalam hatinya akan janji Tuhan itu untuk menjadi bangsa yang besar. Janji Tuhan itu pasti, Allah tidak akan ingkar janji. Bahwa jawaban dari kasih setia Allah itu tidak bisa langsung kita dapat seperti membalikkan telapak tangan, namun Allah akan senantiasa mengingatkan kepada kita janji setianya setiap waktu dan iman kita semakin dimurnikan dalam menerima janji itu. Iman akan teruji ketika kita menghadapkan iman kepercayaan kita dengan logika pikiran manusia. Kita harus percaya bahwa iman melebihi logika manusia, jangan kita seperti bangsa Israel yang mencobai Allah.
Ting/ Jur : IV-A/ Teologia
BalasHapushari/ tanggal : Jum'at, 26 Februari 2016
Liturgis : Ade Trisna Hutabarat
Pengkhotbah : David Saragih
Pendoa Syafaat : Cynthia Nainggolan
Analisa persembahan Pujian
persembahan pujian adalah suatu lagu pujian yang dinyanyikan dalam ibadah. demikian juga halnya pada saat peribadahan suku yang dibawakan dengan model liturgi GKPI yang mana pada saat ibadah IMT GKPI mempersembahkan dua buah lagu pujian yang berbentu koor. lagu pertama yang dinyanyikan adalah lagu Mars IMT GKPI STT Abdi Sabda Medan, dan meurut pandangan saya ini sangat menarik yang mana mahasiswa/i STT Abdi Sabda sudah mampu membuat lagu mars nya sendiri. dan pada saat mereka bernyanyi yang saya lihat adalah adanya suatu kesatuan suara yang dipadukan menjadi nada yang sangat indah di dengar. Dalam ibadah ini IMT GKPI bukan menyanyikan dua lagu, adapun lagu yang satunya lagi adalah lagu dalam bahasa Batak Toba. Tidak berbeda dengan lagu yang pertama, dalam menyanyikan lagu kedua ini pun mereka menyanyikannya dengan sangat maksimal, ini terlihat dari kekuatan dari suara mereka dan juga bagaimana pembagian suara yang mereka padukan menjadi satu. Jadi menurut saya mereka sangat bagus dalam menyanyikan lagu yang dibawakan. demikianlah pandangan yang dapat saya berikan. Terima Kasih.
Nama : Irna Bestania Damanik
BalasHapusNIM : 12.01. 931
Ting/ Jur : IV-A/ Teologia
hari/ tanggal : Senin, 15 Februari 2016
Liturgis : Naomi Tarigan
Pengkhotbah : Pdt. Erik Barus
Analisa : song leader
Dalam sebuah ibadah peran song leader tidak kalah pentingnya sama dengan petugas ibadah yang lainnya. Dimana adapun yang menjadi tugas dari song leader dalam sebuah peribadahan ialah untuk membantu para jemaat dalam menyanyikan lagu-lagu yang akan dinyanyikan dalam sebuah ibadah. Dan ini biasanya suara song leader agak sedikit lebih kuat dari jemaat yang mengikuti ibadah dan juga diharapkan song leader lebih menguasai lagu-lagu yang akan dinyanyikan dalam ibadah itu. Maka tak jarang jika seseorang akan berperan sebagai song leader haruslah latihan terlbih dahulu agar memang sesuai dengan pemain musik juga. Dalam hal ini song leader jugalah yang membawa jemaat untuk bernyanyi. Dan dalam ibadah ini saya merasa song leader sudah dapat membawa kanjemaat bernyanyi dan ini juga termasuk menyenangkan hati Tuhan. Terlihat dari ada lagu yang jarang dinyanyikan pada ibadah sebelumnya, tetapi song leader dapat mengingatkan jemaat akan nada dari lagu tersebut sehingga semua lagu-lagu yang ada pada ibadah ini dapat dinyanyikan dengan baik oleh semua yang mengikuti ibadah pada hari itu.
Nama : Irna Bestania Damanik
BalasHapusNIM : 12.01. 931
Ting/ Jur : IV-A/ Teologia
hari/ tanggal : Senin, 22 Februari 2016
Liturgis : Riosa Sembiring
Pengkhotbah : Pdt. Edward S. Sinaga, M. Th
Analisa : Suasana Peribadahan
Pada ibadah ini yang saya analisa ialah bagaimana suasana ibadah. Mengapa ini yang saya analisa? Karena pada ibadah yang dilakukan pada hari ini berbeda dengan ibadah yang dilakuakan sebelumnya. Perbedaanya ialah jika pada saat ibadah sebelumnya yang dilakuakan di kampus STT Abdi Sabda, setiap kali ibadah pasti menggunakan tata ibadah yang dibagikan kepada umat namun dalam ibadah ini tidak ada lagi terdapat tata ibadah. Dan bukan hanya itu saja termasuk juga dalam hal ini adalah pengumpulan persembahan, yang mana pada ibadah sebelumnya setiap kali ibadah yang dilakukan pasti diakhiri dengan pengumpulan persembahan sedangkan pada ibadah kali ini terlihat tidak ada lagi apa yang dikatakan dengan pengumpulan persembahan. Adapun suasana yang saya lihat dalam peribadahan pada hari ini ialah ibadah yang memberikan suatu suasana yang baru, karena model ibadah yang seperti ini selama saya duduk di kampus ini belum pernah dilakuakan sama sekali. Jadi menurut saya ibadah ini adalah suatu ibadah yang kreatif yang mampu memberikan suatu suasana yang baru bagi para umat yang mengikuti ibadah. Dan jemaat juga tidak merasa bosan akan ibadah yang monoton saja.
Nama : Irna Bestania Damanik
BalasHapusNIM : 12.01. 931
Ting/ Jur : IV-A/ Teologia
hari/ tanggal : Senin, 07 Maret 2016
ibadah pertemuan dengan DPA
Pada hari ini adalah jadwal dimana semua mahasiswa/i yang ada STT Abdi Sabda mengadakan peribadahan dengan DPA masing-masing. Peribadahan dengan DPA ini menurut kalender akademik dilakuakan dua atau tiga kali setiap semester. Dan ini dilaksanakan serentak kepada semua mahasiswa/i yang ada di STT Abdi Sabda, baik prodi Teologi maupun prodi PAK. Peribadahan dengan DPA ini tidak jauh berbeda dengan ibadah yang dilakukan pada ibadah umum. Perbedaannya ialah dalam ibadah yang dilakukan dengan DPA ini mahasiswa dapat berdiskusi dengan Dosen Pembimbing Akademik masing-masing mengenai bagaimana masalah akademik, mahasiswa dan dosen pembimbing dalam peribadahan dengan DPA ini bebas bertukar pikiran tentang apa saja yang dapat membangun mahasiswa tersebut. Pada hari ini kami kelas IV-A, tidak mengadakan pertemuan dengan DPA karena pada hari ini dosen yang bersangkutan mempunyai suatu pekerjaan yang mungkin tidak dapat di tinggalkan.
Nama : Reka Christiany Br Purba
BalasHapusNIM : 12.01.954
Tingkat/ Jurusan : IV-A/ Theologia
Analisa Ibadah : Khotbah
Pengkhotbah : Gesti Hutasoit
Jumat, 19 Februari 2016 Chapel STT Abdi Sabda pukul 10.00 WIB, tata ibadah suku Toba (HKI)
Pada kebaktian ini dengan tema “Tetap Didalam Tuhan (berdiri teguh)” yang diambil dari nats Fil. 3:17-4:1 yang dimana bahwa disini kita ditekankan harus berdiri teguh didalam Tuhan dan selalu mengandalkan Tuhan setiap saat dalam kehidupan kita. Walaupun banyak rintangan dan cobaan kita harus kuat dan selalu tetap dan berdiri teguh tidak goyah. Kita semua memiliki keterbatasan dalam satu hal tetapi percayalah jika kita mengandalkan Tuhan dalam kehidupan kita, kita dapat mencapai ataupun meraih apa yang kita inginkan. Ada cara yang dapat kita lakukan jika kita berdiri dengan teguh yaitu terus belajar Firman Tuhan dengan tekun, banyak berdoa dan mengambil keputusan/bertekad untuk terus ikut Tuhan dengan sungguh-sungguh. Karena Tuhan memberikan apa yang kita butuhkan jika kita berdiri teguh didalam Tuhan.
PERBAIKAN
BalasHapusNama : Tolopan Riah Silalahi
Nim : 12. 10. 972
Ting/Jur : IV-A/Theologi
Ibadah Kampus Senin, 15 Februari 2016
Bahan Kotbah : Kej 15:1-12
Liturgis : Naomi Eliana Tarigan
Pengkotbah : Pdt. Dr. Erick Barus
Yang Saya Analisa Ialah Bahan Kotbah
Abram dipilih Allah untuk Janji Keturunannya bukan karena Abram orang yang sudah memiliki iman yang teguh terhadap Allah, namun ia dipilih karena Abram mau dan menaati apa yang dikehendaki Tuhan untuknya. Abram menunjukkan kesetiaannya kepada Tuhan lewat Hubungan Pribadinya dengan Tuhan, dan bahkan ia rela mempersembahkan anaknya Isak untuk disembelih, namun Allah melihat hati Abram dan menggantikan Isak untuk disembelih dengan Domma jantan. Tentang janji keturunan kepada Abram dimana Abram telah berumur 120 tahun dan Sara ber usia 90 tahun secara biologis tak mungkin lagi berproduksi, namun karena karena Janji Allah dan Iman percaya Abram maka Abram dengan Usia yang cukup tua telah memiliki anak dan melahirkan bangsa dari keturunannya. Janji Tuhan tidak pernah gagal, Allah selalu memberikan apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan. Iman dipupuk dengan doa dan hubungan pribadi dengan Tuhan, Iman dan Kesetiaan terhadap Tuhan tetap dijaga, jangan kendor oleh karena Sitiasi dan Kondisi atau Konteks. Adalah benar dan tepat jika sosok Abraham menjadi contoh dan panutan orang-orang percaya kepada Allah. Jika kita melihat bagaimana Abraham senantiasa percaya aknan janji Tuhan yang telah disampaikan kepadanya, walaupu terkadang dia akan bertanya dalam hatinya akan janji Tuhan itu untuk menjadi bangsa yang besar. Janji Tuhan itu pasti, Allah tidak akan ingkar janji. Bahwa jawaban dari kasih setia Allah itu tidak bisa langsung kita dapat seperti membalikkan telapak tangan, namun Allah akan senantiasa mengingatkan kepada kita janji setianya setiap waktu dan iman kita semakin dimurnikan dalam menerima janji itu. Iman akan teruji ketika kita menghadapkan iman kepercayaan kita dengan logika pikiran manusia. Kita harus percaya bahwa iman melebihi logika manusia, jangan kita seperti bangsa Israel yang mencobai Allah.
PERBAIKAN
BalasHapusNama : Tolopan Riah Silalahi
Nim : 12. 10. 972
Ting/Jur : IV-A/Theologi
Ibadah Kampus Jumat, 19 Februari 2016 (Ibadah PMT-HKI)
Bahan Kotbah : Filipi 3:17-4:1
Liturgis : Efran M.I Pasaribu
Pengkotbah : Gesti Hakiki Hutasoit
Penari : Rona Purba dan Veny Sinurat
Yang Saya Analisa Ialah Bahan Tor -Tor
Biasanya tor-tor merupakan jenis tarian yang dapat dijumpai di daerah Tapanuli utara, Humabng Hasudutan, Toba Samosir dan Samosir. Gerakan tarian ini seirama dengan iringan musik yang dimainkan mengunakan alat-alat musik tradisional sepertigondang, suling, terompet batak. Tor-tor biasanya ini dilakukan di acara Pesta adat, tor-tor adalah salah satu lambang kekayaan suku batak Toba. menurut sejarah, tari tor-tor digunakan dalam acara ritual yang berhubungan dengan Roh. Roh tersebut dipanggil dan masuk kepatung-patung batu yang merupakan simbol leluhur. Tor-tor ini dilakukan dalam acara pesta adat, contoh acara pernikahan, acara dukacita, dan dll. Biasanya untuk menyambut hula-hula pada adat batak ialah dengan Tor-tor, mereka menyembah atau manombah hula-hula artinya menunjukkan rasa hormat terhadap hula-hula karena hula-hula dianggap dapat memberi berkat. Sama halnya saya melihat ketika Ibadah kampus bahwa saat ini tor-tor itu bukan hanya untuk hula-hula saja tetapi juga untuk Tuhan. Dimana petugas Liturgis dan pengkotbah telah disambut dengan hormat artinya Tuhan itu disambut di suku batak toba itu dengan kekayaan Suku mereka melalui tor-tor tersebut dengan penuh rasa hormat dan penuh sombah. Allah yang Maha Kuasa memberikan banyak kekayaan didalam setiap suku, dan mari setiap apa yang ada untuk kita, kita gunakan untuk memuji dan memuji dan memuliakan Tuhan. Dan sekarang hanya Allah yang dapat memberi sumber berkat dan Pasu-pasu tersebut sedangkan hula-hula itu hanya alat yang dipakai Tuhan dalam hal adat agar mereka saling hormat menghormati dan saling menolong satu sama lain. Sekarang dalam gereja masa kini tarian ini digunakan dalam gereja untuk acara hiburan dan untuk menyambut prosesi serta mengisi acara dalam ibadah natal, ibadah paskah dan lain-lain.
PERBAIKAN
BalasHapusNama : Tolopan Riah Silalahi
Nim : 12. 10. 972
Ting/Jur : IV-A/Theologi
Ibadah Kampus senin, 22 Februari 2016
Bacaan Mazmur : Mazmur 76:1-13
Liturgis : Riosa Sembiring
Pengkotbah : Pdt. Edward Simon Sinaga M, Th
Yang Saya Analisa Ialah Bahan Bacaan Mazmur
Mazmur ini adalah nyanyian Asaf digunakan untuk memuji-muji Tuhan menyatakan KemahaKuasaan Allah, yang tampil sebagai hakim yang adil atas segala bangsa. Dalam Mazmur ini menuntut perhatian manusia seutuhnya. Mazmur ini memuntut sebuah respon yang total. Memberikan informasi kepada intelek kita, membangkitkan emosi kita, memimpin kehendak kita dan merangsang imajinasi kita ketika hendak membaca Kitab Mazmur dengan Iman, kepada kita bukan saja diberikan informasi, tetapi juga dirubah. Dalam hal ini manusia belajar, bagaimana manusia hidup berkenaaan kepada Allah. Allah adalah hakim yang adil, penghakiman Allah tidak bisa dipisahkan dari Kasih, penghakiman Allah adalah jalan terakhir yang Tuhan ambil untuk kita berubah dan melakukan Kehendak Allah. KemahakuasaanNya dilihat dari karya penyelamatanNya terhadap dunia, kemenagan umat pilihanNya bahkan tiap pribadi. Dunia menguji Kemahakuasaan Allah dengan pengetahuan dan akal, keangkuhan dunia akan pengetahuan tidak disadari adalah pemberian Allah. Mazmur ini sama seperti Mazmur 46 melayangkan pandang ke akhir zaman. Mazmur ini memuliakan Tuhan yang telah menghakimi musuh umatNya, yaitu dengan mengalahkan mereka dalam perang Maz 76:2-6. Mungkin sesekali Mazmur ini diciptakan setelah raja Sanherib dikalahkan di depan tembok Yerusalem band 2 Raj 19, hanya pengahakiman dalam sejarah itu menjadi lambang penghakiman terakhir dengan penghakiman ini Allah menyelamatkan umatNya dan memaksakan semua bangsa bersujud di hadapan Allah Israel Maz 76:9-12, Allah Israel yang sungguh-sungguh dasyat. Kendati suatu peristiwa sejarah mungkin mengilhami syair aslinya, Mazmur yang ada dihadapan kita sekarang kelihatanya telah disesuaikan untuk ibadah Bait suci. Jadi penyelamatan Allah itu tidak hanya untuk bangsa Israel dan bukan hanya untuk orang Kristen tetapi penyelamatan Allah itu telah menyeluruh dan bahkan mendunia.
Pada tanggal 7 maret 2016, STT Abdi Sabda secara serentak melakukan pertemuan dengan DPA (Dosen Pembimbing Akademik). Dalam pertemuan dengan DPA tersebut tingkat V-A melakukan ibadah saja, yang melayani pada waktu itu adalah:
BalasHapusLiturgis: Febrina Tarigan
Pengkhotbah: Pdt. Pardomuan Munthe, M.Th
Pendoa Syafaat: Reny Sahaparsa Damanik.
Ibadah tersebut diadakan di ruangan PWTJ yang dihadiri oleh 7 orang mahasiswa dan 1 orang dosen pembimbing akademik, yaitu Pdt. Pardomuan Munthe, M.Th. dalam ibadah tersebut, nats yang diambil adalah dari kitab Yohanes 1:29-34.
Analisa Doa syafaat:
Yang membawakan doa syafaat adalah Reny Damanik. dalam doa yang dibawakan oleh saudari Reny menyinggung beberapa objek, yaitu kesehatan, perkuliahan, orang tua, dosen, staf/pegawai STT Abdi Sabda, kemudian pengampunan akan dosa, dan yang terakhir supaya Allah senantiasa memberi berkat pada umatnya. Dalam doa tersebut menurut saya akan lebih baik jika pertama-tama pendoa syafaat mendahulukan akan pengampunan dosa. sebab menurut hemat saya kurang pantas kita datang kepada Tuhan melalui doa jika kita tidak terlebih dahulu meminta pengampunan dosa pada Dia yang berkuasa atas kita. Akan tetapi jika kita telah terlebih dahulu meminta pengampunan dan meminta agar dibersihkan dari dosa, maka hal ini menurut saya akan lebih baik.
Nama : Afdi Joniamansyah Purba
BalasHapusNIM : 11. 01. 766
Tingkat/Jur : IV-A/ Theologia
Laporan analisa doa syafaat pada Jumat, 26 February 2016 oleh cintia nainggolan
Jika kita melihat dalam Perjanjian lama, tentang doa syafaat yaitu dalam kitab Daniel dikatakan, Dan 9:3 Ayat: "Lalu aku mengarahkan mukaku kepada Tuhan Allah untuk berdoa dan BERMOHON, SAMBIL BERPUASA dan MENGENAKAN KAIN KABUNG serta abu." Jadi, Doa syafaat dapat didefinisikan sebagai doa kudus, penuh keyakinan, dan tekun yang dengannya seseorang memohon dengan sangat kepada Allah demi seorang atau beberapa orang lain yang benar-benar membutuhkan campur tangan Allah.
Doa Daniel dalam Dan 9:1-19 merupakan doa syafaat, karena dia sungguh-sungguh mendoakan pemulihan Yerusalem dan seluruh bangsa itu. Alkitab mencatat doa syafaat Kristus dan Roh Kudus, dan banyak doa orang saleh di bawah perjanjian lama dan baru. Hal ini memang tampak dari sosok pendoa syafaat pada waktu itu dalam ibadah kampus pada tanggal 26 February 2016. Saya melihat mendoakan/meninggikan orang lain dan memohon supaya Allah tetap menjaga/melindungi umatnya dengan penuh keyakinan. Mendoakan orang lain dalam doa syafaat harus dengan kesungguhan agar mendapat campur tangan Allah dalam kehidupan kita pribadi lepas pribadi.
Jadi Sederhana saja, doa syafaat itu berarti berdoa atas nama orang lain. Peran pengantara dalam doa amat umum dinyatakan di Perjanjian Lama, dalam kasus-kasus Abraham, Musa, Daud, Samuel, Hizkia, Elia, Yeremia, Yehezkiel dan Daniel.
PERBAIKAN
BalasHapusNama : Tolopan Riah Silalahi
Nim : 12. 10. 972
Ting/Jur : IV-A/Theologi
Ibadah Kampus Jumat, 26 Februari 2016
Liturgis : Ade Trisna Hutabarat
Pengkotbah : David Saragih
Persembahan Pujian : Koor IMT GKPI
Yang Saya Analisa Ialah Koor IMT GKPI
Koor Persekutuan GKPI dinyanyikan dengan sangat merdu dan indah dengan paduan suara yang indah dan lirik yang penuh makna. Dibalik Pujian itu ada makna yang dapat dipetik bahwa pentingnya persatuan dan kerukunan dalam memuji Tuhan, datang kepada Tuhan dengan suara yang berbeda beda dan dipersatukan seperti lagu pujian Itu menjadi indah, berbeda jadi Indah, jadi persatuan dibina untuk menjalin kerukunan yang indah, suara itu juga tak akan indah jika hanya Sopran saja tetapi harus juga sempurnakan oleh jenis suara yang lain sehingga indah kedengarannnya sehingga enak didengar.begitu juga hal nya dengan persatuan dan kerukunan, yang semua orang pasti menginginkan kerukunan dan persatuan siapa pun orangnya. Dikatakan bahwa Tuhan adalah gembala yang baik, yang membimbing domba-dombanya, Bagi orang Kristen gambaran Allah sebagai gembala bukan hanya berhubungan dengan Daud, tetapi terutama denganYesus yang digambarkan sebagai gembala yang baik di dalam injil Yohanes 10. Gereja ortodoks biasa menggunakan Mazmur dalam doa persiapan untuk perjamuan Kudus. Allah menginginkan gembala-gembalanya bersatu dan rukun. Dan hendaknya umat Allah itu saling bertolong-tolong seperti dalam Gal 6:2, dan kenakanlah kasih dalam setiap menjalin hubungan dengan Allah. Ibarat seperti sapu lidi jika lidi itu hanya terdiri dari satu saja maka ia tidak dapat digunakan untuk menyapu tetapi harus didukung dengan lidi yang lainya harus diikat sama-sama, agar bisa digunakan dan layak pakai.
perbaikan
BalasHapusNama : Tolopan Riah Silalahi
Nim : 12. 10. 972
Ting/Jur : IV-A/Theologi
Ibadah Kampus Senin, 29 Februari 2016
Bahan Kotbah : Yosua 5:9-12
Liturgis : Tolopan Riah Silalahi
Pengkotbah : Pdt. Abraham L. Hutasoit M,Th
Yang Saya Analisa Ialah Bahan Kotbah
Saya imani melalui kotbah ini ialah bahwa Keselamatan Tuhan itu telah sampai kepada segala bangsa. Sebab Tuhan bekerja setiap saat untuk memperbaharui kehidupan manusia untuk jauh lebih baik lagi. Bukan seperti umat Israel yang akhirnya banyak mati di padang gurun karena kuatir dan sungut-sungutnya. Melihatlah apa yang terjadi dengan optimis dan berpikir positif bahwa Tuhan pasti menolong dan menyatakan karya besarNya dalam setiap kehidupan umat yang percaya. Tuhan yang akltif memperbaharui kehidupan, terlebih dahulu hati juga harus mau diperbaharui oleh Tuhan. Dalam nats Kotbah ini menyatakan Karya keselamatan Allah melalui KerahimanNya yang memulihkan umta Israel dari dosa dan kesalahan nenek moyang mereka,. Karena itu Allah menganugerahkan kebebasan seutuhnya, sehingga mereka menjadi bangsa yang merdeka. Status menjadi bangsa yang merdeka kelak memungkinkan mereka kelak membangun sistem kerajaan. Allah yang berkenaan dengan kerahiman-Nya mengahpus cela Mesir seluruhnya dalam kehidupan umat Israel. Pengahapusan cela yang mengingatkan hidup baru penuh dengan kebebasan. Disini ada tindakan penyelamatan Allah, ada pula tindakan penyunatan oleh umat Allah.
perbaikan
BalasHapusNama : Tolopan Riah Silalahi
Nim : 12. 10. 972
Ting/Jur : IV-A/Theologi
Ibadah Kampus Jumat, 04 Maret 2016
Bahan Kotbah : Matius 15:21-28
Liturgis : Sean Waruwu
Pengkotbah : Pdt. Waspada Halawa S,Th
Yang Saya Analisa Ialah Bahan Kotbah
Kisah ini sangat menarik mengingat perempuan ini adalah seorang Kanaan (golongan kafir) yang bagi orang Yahudi tidak layak untuk bergaul dengan orang-orang Yahudi. Namun iman yang diperoleh dari keberanian dan ketabahan perempuan ini dalam menghadapi tantangan, mendapat pujian dari Yesus dan apa yang diinginkannya akhirnya didapatinya. Ujian iman harus kita lalui untuk mendapatkan suatu hasil yang memuaskan. Setiap manusia tentu pernah mengalami tertolak, direndahkan namun tetap setia kepada Tuhan. Tuhan akan memberi jika kita meminta dan Tuhan akan membuka jika kita mengetok. Jawaban akan kita terima pada waktu yang tepat karena Tuhan tidak mengenal kata terlambat, bagi orang-orang yang setia padaNya. Tuhan diam bukan berarti karena Dia marah atau tidak peduli atau melupakan umatNya, tetapi ia sedang membawa kita kepada suatau jawaban yang tidak pernah kita pikirkan sebelumnya. Tetap setia dan berharap kepada-Nya kita akan takjub melihat apa yang Tuhan akan lakukan untuk kita.
Nama : Afdi Joniamansyah Purba
BalasHapusNIM : 11. 01. 766
Tingkat/Jur : IV-A/ Theologia
Analisa khotbah pada tanggal 15 Pebruari 2016 oleh Pdt.Dr. E. Barus
Kejadian 15:1-12. Dalam konteks yang terjadi dalam pasal ini dilihat bagaimana iman dapat menyelamatkan seseorang/manusia, dimana janji Allah adalah kekal. Adakah diantara kita yang takut/ tidak meyakini janji Allah pada umantNya? Saya rasa tidak. Namun apakah Abraham sependapat dengan kita jika kita hidup dalam zaman para bapa-bapa leluhur, Namun dalam nats ini sepertinya Tuhan mengetahui apa yang ada dalam hati dari Abram, sehingga Allah mencoba mengingatkan kembali akan janji Tuhan kepada Abram bahwa Allah tidak akan pernah lupa akan janjiNya kepada Abram. Dalam hal kepercayaan selalu bertentangan dengan logika, sebab jika berfikir secara logika maka tidak akan pernah kita mempercayai karya penyelamatan Allah pada kita/manusia. Perlu kita tanamkan dalam diri kita bahwa Allah adalah Allah yang setia akan janjinya, yaitu menjadikan keturunan Abraham akan seperti bintang di langit (keluaran 32:13).
Nama : Fimanta Br Munthe
BalasHapusNim : 12.01.927
Ting/Jur : IV-A/Theologia
Hari, Tanggal : Senin, 01 Feberuari 2016 di Chapel STT Abdi Sabda
Liturgis : uten perlinda Marbun
Analisa : Votum-Introitus
Perbaikan Analisa
Votum merupakan suatu pernyataan atau proklamasi bahwa Tuhan Sang Pencipta adalah yang melandasi peribadahan tersebut. Votum bukanlah "Doa Pembukaan", karena doa pembukaan, yang umumnya dibacakan setelah Votum, bertujuan memohon kehadiran Tuhan dalam peribadahan. Pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan yang menjadikan langit dan bumi. Pertolongan kita adalah dalam nama Bapa Putera dan Roh Kudus. Tuhan telah menyatakan diri-Nya kepada orang yang dikasihi-Nya. Seharusnya kita sebagai umat yang dikasi-Nya. Seperti tertulis di dalam (Efesus 5:2) “Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah." Semua ini dengan tuntunan Roh-Kudus. Di sini, kita dipanggil untuk mengikuti Tuhan. Memperkenalkan perbuatan-Nya, selalu bersukacita dengan Kebangkita-Nya, bersyukur kita masih diberi napas kehidupan dengan Memuji dan memuliakan Nama-Nya. Mata adalah pelita tubuh. Teranglah seluruh tubuh, jika persekutuan dalam beribadah, bernyanyi, bermazmur, dilaksanakan umat manusia, terutama kita sebagai Hamba Tuhan. Maka Tuhanlah yang mengaruniakan kuasa kepada barang siapa yang melakukan pekerjaan-Nya.
Nama : Reka Christiany Br Purba
BalasHapusNIM : 12.01.954
Tingkat/ Jurusan : IV-A/ Theologia
Analisa Ibadah : Khotbah
Pengkhotbah : Pdt. Edward Simon Sinaga, M. Th
Senin, 22 Februari 2016 Chapel STT Abdi Sabda pukul 10.00 WIB
Dalam khotbah yang dibawakan bawasannya pengkhotbah membawa kepada perenungan dan ketenangan dalam berkhotbah. Disini kita dibawa dalam hal perenungan agar manusia dapat merenungkan isi khotbah yang telah disampaikan. Bahwa Tuhan menyuruh Musa untuk meninggalkan gunung Sinai, yang dimana Tuhan meyakinkan Musa. Yang dimana Musa selalu taat apa yang dikatakan oleh Tuhan. Begitu juga dengan kita yang harus selalu taat kepada Tuhan. Untuk bisa menjadi orang taat maka kita harus penyerahan diri total dan kesetiaan. Karena setiap apa yang difirmankan Tuhan adalah kebaikan bukan kejahatan.