SETIAP ORANG BISA
Arti Sebuah Trofi - Piagam - Tata Acara
Bermula dari senangnya dan seringnya berkumpul Minggu pagi gereja dolok di desa itu (baca: Laumil Gereja - Tigalingga - Dairi - Sumatera Utara - INDONESIA - ASIA TENGGARA BUMI ini), di mana suasana riang, bernyanyi, bermain, dan belajar berpadu mengasah-mengasuh pribadi dan karakter anak-anak di sana menjadi anak-anak yang bermimpi. Impian menjadi anak yang mau maju dan berguna (sebagaimana orang tua berdoa dan membimbing anak-anak mereka).Ya, anak-anak di sana memiliki cita-cita yang kuat.
Ya, bernyanyi, dan berbahagia.
Bagaimana bernyanyi bisa memotivasi, dan bagaimana bernyanyi bisa membawa seseorang ke pada cita-cita, bahkan bagaimana bernyanyi bisa membawa jiwa, harapan, dan jalan menuju bahagia, iman, dan surga (hingga bernyanyi menyatukan jiwa dan roh dengan orang-orang terkasih yang sudah berakhir waktu dan kehidupannya di dunia ini)?
Dari desa, waktu dan cita-cita, bahkan panggilan guna-fungsi hidup, juang, dan iman, maka ruang-ruang lain di atas bumi ini menjadi ruang membangun semangat dan harapan dalam nada dan kalimat.
Rasa suka menjadi kata hobi, dari hobi menjadi karakter, dan dari karakter menjadi jiwa, jiwa bernyanyi atau bernyanyi jiwa. Talenta menjadi warna dalam meraih ujung-ujung semester yang harus diakhiri. Kesempatan, acara demi acara, dari panggung lomba ke pangggung lomba menjadi saksi atas pengasahan kualitas dan penjiwaan, "Bagaimana Bernyanyi?".
Tidak "sekian banyak" trofi yang telah diraih, namun ada trofi yang sudah dimenangkan, kota Pematang Siantar dan Medan - SUMATERA UTARA - INDONESIA, ASIA TENGGARA DUNIA ini, adalah ruang terjauh pengalaman dan pencapaian kedua trofi itu.
Dalam Tata Acara dan menjadi tamu pengisi konser musik kampus, Makumira University - Usa River - Tanzania - EAST AFRICA of THE WORLD, adalah kesempatan terjauh yang pernah dialami, disyukuri, dan diamini sebagai persembahan bagi DIA Sang Khalik-Penebus-Penuntun jalan kehidupan ini.
Maha kaya talenta-prestasi manusia,
Trofi, Piagam, dan Tata Acara bukan hanya dapat diterima dari panggung bernyanyi saja, tapi banyak lagi panggung, ruang, dan lapangan talenta-prestasi yang terbuka dan tersedia bagi setiap orang yang mau menggali-melihat-membagikan talenta dalam dirinya, yang nantinya membangun makna penghormatan atau penghargaan dalam setiap pribadi yang pantang menyerah. Pribadi yang menjaga mental pejuang atau mental juara dalam fondasi kejujuran dan kerendahan hatinya.
Maha kaya talenta-prestasi manusia,
Trofi, Piagam, dan Tata Acara bukan hanya dapat diterima dari panggung bernyanyi saja, tapi banyak lagi panggung, ruang, dan lapangan talenta-prestasi yang terbuka dan tersedia bagi setiap orang yang mau menggali-melihat-membagikan talenta dalam dirinya, yang nantinya membangun makna penghormatan atau penghargaan dalam setiap pribadi yang pantang menyerah. Pribadi yang menjaga mental pejuang atau mental juara dalam fondasi kejujuran dan kerendahan hatinya.
.
Kini,
"Trofi, Piagam, dan Tata Acara itu sedang menuju usang karena waktu!", namun kenangan dan nilai-maknanya masih hidup dan membawa motivasi, karena itulah pengalaman panjang yang sudah dimulai sejak tahun 1990-an yang laluhingga tahun 2000-an itu dibagikan.
"Trofi, Piagam, dan Tata Acara itu sedang menuju usang karena waktu!", namun kenangan dan nilai-maknanya masih hidup dan membawa motivasi, karena itulah pengalaman panjang yang sudah dimulai sejak tahun 1990-an yang laluhingga tahun 2000-an itu dibagikan.
Semoga berguna, semoga menjadi motivasi, dan semoga menjadi inspirasi bagi siapa pun yang membaca dan memaknainya.
Kata bijak kutipan, "We are men, we are kings, we must have our tributes" (Rabindra N. Tagore).
Karena itu,
"Saat seseorang termotivasi-terinspirasi, dia jauh melebihi Trofi, Piagam, dan Tata Acara yang sudah tinggal menjadi kenangan itu, dia adalah seseorang yang membagi penghormatan atau penghargaan bagi sesamanya!"
Kata bijak kutipan, "We are men, we are kings, we must have our tributes" (Rabindra N. Tagore).
Karena itu,
"Saat seseorang termotivasi-terinspirasi, dia jauh melebihi Trofi, Piagam, dan Tata Acara yang sudah tinggal menjadi kenangan itu, dia adalah seseorang yang membagi penghormatan atau penghargaan bagi sesamanya!"
Selamat berprestasi dengan kekayaan-kekayaan talentanya!
Dokumentasi:
1. Pematang Siantar (1993)
2. Medan (1994)
3. Medan (1995)
4. Pematang Siantar (1996)
5. Medan (1996)
6. Medan (1996)
Salam
Edward Simon Sinaga, M.Th
NIDN: 2319097201
GKPI - STT ABDI SABDA - MEDAN
Medan memang sudah dikenal jika berbicara tentang nyanyian atau bernyanyi. hal ini dapat dilihat banyaknya artis-artis yang banyak menguasai blantika musik tanah air.
BalasHapusNamun tidak halnya dengan Kabupaten karo yang menurut saya masi tertinggal dengan Batak Toba. Hal ini terlihat bagaimana perkembangan musik tanah Karo sangat minim. menurut analisa saya bahwa sebenarnya Masyarakat Karo juga memiliki talenta yang luar biasa. namun faktanya kita lihat sedikit sekali penyanyi karo atau lagu-lagu karo yang dapat menerobos hingga level nasional. saya bingun dimana yang salah. ataukah kemampuan yan kurang atau sistem yang tidak baik sehingga tidak berkembang. penyanyi muda sangat Karo sangat minim kita temukan yang berkarya dalam dunia musik Indonesia. semoga kedepan Tanah Karo lebih berkembang dalam nyanyian dan berprestasi untuk membanggakan Tanah Karo, sumatra utara dan Indonesia. terima Kasih
Terimakasih komennya, Jhoni Purba.
BalasHapusIndonesia memiliki sepertinya tiga (3) gudang calon-calon penyanyi berbakat, yaitu:
- Ambon (Idonesia Timur)
- Bandung (Indonesia Jawa Barat)
- Medan (Indonesia Sumatra)
Penyanyi dari Medan sudah tergolong di dalamnya Batak (Toba, Karo, Simalungun).
Banyak nama-nama besar khususnya dari Karo, seperti Jaga Depari, Tio Fanta Pinem, Ramona Purba, dan mungkin untuk generasi sekarang saya sendiri ketinggalan informasi.
Betul, banyak potensi di Karo, mungkin ajang-ajang lombanya yang perlu diagendakan (menjadi tahunan, seperti sudah diagendakan di Lau Baleng).
Harapan kita, kiranya generasi muda sekarang mampu mengasag talentanya dan berjuang agar sampai ke level nasional.
Yang saya tahu, mantan vocalis Band Samson itu adalah putra Karo.
semoga pengamatan Jhoni Purba, membangun motivasi bagi KKR di gereja dan khususnya saat CP II yang segera akan kalian jalani yah.
Jadilah motivator bagi talenta mereka.
Salam Talenta
Nama : Jhoni Purba
BalasHapussaya juga setuju dengan bapak ... mungkin sistem atau keseriusan yang perlu di tingkatkan.. keseriusan gereja juga mestinya nampak. karena gereja berpotensi sekali menghasilkan penyanyi yang handal seperti Judika, Mike, Agnes, regina dan banyak lagi .. mereka semua mulai dari gereja ....
Namun orang karo juga sudah melaksanakan itu yaitu IKARSI (idola karo simalem), namun terlihat bahwa keseriusan panitia sangat kurang ..hal ini terlihat kehadiran saya sebagi pendukung salah satu anggota itu..
terimakasih masukannya ya pak.....
Terimakasih melala komennya, Jhoni Purba.
HapusPerenungan kita, ketika semakin bertambah orang-orang yang jujur, setia, dan komit untuk menata dan menghargai nilai-nilai manusia dalam sosialnya, budayanya, maka kita akan menyaksikan akan muncul pemuda-pemudi yang mengukir prestasi, di mana akhir-akhir ini sangat jarang kita lihat.
Semoga, talenta anak-anak dan remaja atau pemuda kita tidak terkubur hanya karena keuntungan dan keegoisan para pengurus atas nama budaya dan masyarakat kita.
Salam semangat saling memotivasi.
setuju sekali pak ... :)
Hapusterima kasih ya pak ...
terimakasi untuk semuanya, tetapi jika ditanya masalah musik koro, saya sepertinya sedikit mendukung musik karo. yang saya lihat memang musik karo memang belum dikenal di tanah air tetapi kita bisa bangga jika ditanya perkembangan musik karo didaerah Medan mugkin saya rasa cukup dikenal, apalagi musik karo selalu identik dengan masalah percintaan, ini yang membuat musik karo sedikit lebih dikenal dan disuka orang daripada musik melayu yang notabenenya juga salah satu musik yang hidup di Sumatera, bukan menyudutkan suku melayu sendiri tetapi ini suatu perbandingan yang harus kita ketahui agar kita tau bahwa musik karo juga berpengaruh di Sumatera ini mungkin juga di tanah air kita.
BalasHapusanalisa dengan pernyataan anda, benar bahwa orang suku Karo identik dengan romastiknya... hal ini dapat dilihat hampir di semua lagu karo tercantum "mama Charo, mama TIgan, Mama BIring, Gt jga dengan Nd nangin." hal ini menunjukkan ciri khas keromantisan yang jarang sekali ditemukan di lagu-lagu suku lainnya ...
Hapusnamun ini juga yang menjadi kelemahan karna susah dinyanyikan oleh orang yang bukan suku Karo ..
Mau bilang mama/nande apa coba ?
hehe
Dikapung halaman tempat saya tinggal, seringsekali orang-orang yang berlainan suku, sangat suka karena keromantisan lagu karo dan terkadang mereka juga sepertinya ingin mempunyai marga, dan sampai-sampai ada yang sudah benar-benar membuat marganya salah satu dari merga karo, dan sepertinya mereka sangat bangga dan cinta akan hal itu, dan itu juga yang membuat mereka sepertinya cinta akan budaya karo dan ingin mepelajarinya.
Hapusnahh.. bagaimana dengan kita sendiri apakah kita juga cinta akan hal ini ?
Terimakasih komennya, Edy Kerisman Tarigan dan Jhoni Purba.
HapusMusik tadisi dalam era pop Karo, sangat memberi warna dan kekayaan musikalitas Batak, dan benar syair-syair cinta dan kekuatan romantikanya sangat khas.
Itulah kekayaan yang sangat potensial, di mana gereja harus berkontestualisasi untuk membangun kekuatan cinta di tengah-tengah kehidupan umatnya, khususnya kawula muda.
Jika cinta dan ketulusan itu kuat dan berpengaruh, akan lebih baik masa depan masyarakat kita dan negeri ini.
Salam budaya dan kontekstualisasi.
Bernyanyi adalah proses pengungkapan emosi, jiwa dan ekspresi. Bernyanyi juga memiliki manfaat yang sangat baik bagi kesehatan psikis dan psikologis sesesorang. Dengan bernyanyi, maka perasaan seseorang akan menjadi terekspresikan, menjadi lebih lega, dan lebih semangat lagi.
BalasHapusDi tanah Karo banyak terdapat penyanyi-penyanyi Karo yang berbakat. Nyanyian Karo juga memiliki banyak ragam, baik itu lagu tentang cinta, cita-cita, persahabatan, orangtua, dan lain-lain. Yang menarik dari nyanyian Karo adalah bahwa orang Karo bernyanyi sambil menari. Tari tradisional Karo ini memiliki tiga unsur pembentuk utama, yaitu gerakan naik turun, gerakan goyang badan dan gerakan kelentikan jari. Jadi, bagi orang Karo, Nyanyian dan tarian adalah perpaduan yang tidak dapat dipisahkan. Di mana ada nyanyian, di situ ada tarian.
Bujur, Tuhan si masu-masu kita.
Terimakasih komennya, Winda Sitepu.
HapusSeni musik (suara) dan seni tari sangat komplit dalam Batak Karo, karena makna seni dan keutuhan seni itu tepat sekali terkandung di sana.
Nilai indahnya suara dan indahnya gerak atau bahasa tubuh di sana adalah paduan yang serasi dan membawa kaya makna.
Khususnya dalam dunia anak muda, satu-satunya Batak yang masih mewarisi indahnya sastra dan musikalitas itu, sepertinya hanya dalam budaya Batak Karo ("guro guri aron, perkolong kolong", misalnya).
Kiranya musik tradisi ini tidak luntur dan kiranya gereja terpanggil untuk mengkontestualisasikannya.
Salam budaya dan kontesktualisasi.
maaf pak sepertinya saya tertarik dengan perkataan bapak yang saya kutib dari komen bpak di atas "Kiranya musik tradisi ini tidak luntur dan kiranya gereja terpanggil untuk mengkontestualisasikannya" dan timbul pertanyaan bagi saya.Awalnya alat musik organ serta musik yang beraliran hymne yang dibawa para zending ke indonesia. Dan inilah yang menjadi landasan musik gereja di indonesia. Namun saat ini banyak gereja suku berlomba untuk mengkontekstualisasikan budaya “khususnya musik tradisi di gereja GBKP”. Namun pada prakteknya karna SDM yang tidak mencukupi dan perkembangan musik Gospel (musik ibadah karismatik) yang sangat pesat saat ini. Sehinga banyak ibadah pemuda bahkan ibadah umum di hari minggu memakai aliran musik ini dalam ibadah mereka. Bukan hanya pemuda saja yang menyukai musik gospel. Namun orang tua juga. Bagimanakah pendapat bapak, manakah musik yang kita pakai dan pertahankan musik Hymne para zending, musik tradisi atau musik gospel. Ketika dierhadapkan dengan perkembangan pemikiran jemaat yang kritis saat ini dan banyak jemaat yang mencari kenyamanan di dalam gereja (khususnnya di musik gereja )??
HapusDengan bernyanyi dapat mengungkapkan rasa syukur kita atas berkat-berkat Tuhan. Melalui pujian yang kita nyanyikan itu kita dapat merasakan aliran kasih Tuhan dalam kehidupan kita. Pujilah Tuhan hai jiwaku! Pujilah namaNya yang kudus, hai segenap batinku. Demikian raja daud mengungkapkan rasa syukurnya, ia membuat pujian madah syukur melalui mazmur yang indah dan menyanyikannya. Kesusksesan menjadi dambaan bagi setiap orang, karena dengan meraih kesussesan maka hidup mereka akan menjadi lebih nyaman dibanding yang keadaan mereka sebelumnya. Tapi tidak banyak yang mengetahui bahwa kesuksesan merupakan hasil kerja keras dan ketekunan dalam jangka waktu tertentu. Tidak akan ada kesuksesan tanpa usaha. Dan untuk meraih kesuksesan tentunya kita akan melewati kegagalan demi kegagalan di dalamnya. dan bagaimana dengan rencana selanjutnya Pak untuk proses Recording dan punya Album Rohani?? mungkin saya bisa membantu sedikit dalam proses aransemen musik.. hehehe
BalasHapus