Kamis, 25 Februari 2016

Ujian Akhir Semester (UAS) Berjalan - IBD Teo. IB 2016

Ujian Akhir Semester (UAS) IBD Teo. IB 2016


Di bawah ini, adalah Tujuh (7) Materi Bahasan atau Sajian dari Tujuh (7) Kelompok setelah pelaksanaan UTS minggu yang lalu.

Yang harus anda lakukan untuk UAS-Berjalan ini adalah, wajib meringkas bahasan dan sajian kelompok setiap minggunya berserta analisa saudara atas setiap materi, dan demi kualitas dan akuratnya analisa saudara, maka jumlah satu (1) komen hanya lima belas (15) kalimat (tidak kurang dan tidak lebih dari 15 kalimat, setiap komen per-minggu-nya)!


Setiap minggunya mahasiswa harus memberikan satu komentar yaitu inti sari dari setiap bahasan yang sudah dibahas oleh kelompok. Karena itu mahasiswa dituntut untuk maksimal dan aktif dalam mengikuti pembahasan di kelas setiap minggunya, agar komen yang disampaikan tersebut benar-benar hasil bahasan dan pengembangan sesuai dengan analisa dari pemikiran dan kreativitas masing-masing mahasiswa.



Humanisme Y.B. Mangunwijaya:
Humanisme Religius dan Nasionalisme yang Terbuka 
(Forum Mangunwijaya IX, 2015) 
Kelompok I
Manusia Humanis Menurut Romo Mangun 
 (Forum Mangunwijaya IX, 2015)
Kelompok II
“Pasemon” dalam Sastera Karya Romo Mangun
(Forum Mangunwijaya IX, 2015) 
Kelompok III
Keberpihakan pada Kaum Miskin, Konteks yang Melatarbelakangi dan Gambaran Kaum Miskin dalam Balada Becak Karya Y.B. Mangunwijaya
(Forum Mangunwijaya IX, 2015)
Kelompok IV
Si Penggembala Cerita
(Forum Mangunwijaya IX, 2015)
Kelompok V
Dehumanisme Politik Agama di Indonesia 
 (Forum Mangunwijaya IX, 2015)
Kelompok VI
Agama dan Pluralisme 
(Pluralisme dan Reaktualisasi Pancasila, Agama Titik Lemah Bangsa Indonesia?, Hal Penodaan Agama-Beberapa Catatan, Kekerasan Atas Nama Agama) 
(F.M. Suseno, 2015) 
Kelompok VII


Demikianlah tuntunan dan arahan kepada semua mahasiswa, khususnya kelas Teologia, agar kiranya setia, rajin, dan kreatif dalam mengikuti bahasan materi demi materi yang sudah ditetapkan dalam Silabus IBD Teo, 2016 tersebut.

Ruang komen di bawah ini dikhususkan untuk kelas Teo.IB tingkat I 2015.

Isilah ruang komen di bawah iini, dengan penulisan yang benar dan sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), bahasa Indonesia yang benar.

Salam Budaya.
Horas, Mejuah juah, Juah juah.

Salam
Edward Simon Sinaga, M.Th
NIDN: 2319097201
GKPI - STT ABDI SABDA - MEDAN

256 komentar:

  1. Nama : Johannes.Panjaitan
    Nim : 15.01.1278
    KELOMPOK I. "Humanisme Religius dan Nasionalisme terbuka"
    Kesimpulan yang dapat saya berikan pada pembahasan ini yaitu pembahasan ini berbicara tentang Humanisme religious dan nasionalisme terbuka. Romo mangun adalah seorang pastor dan juga sastrawan yang dimana Sasaran utama Romo Mangun adalah seluruh para pemuda. Romo mangun menginginkan manusia yang humanisme yaitu memiliki rasa nasionalisme terbuka, yang bermoral, yang memiliki nilai-nilai kemanusian. Banyak manusia yang tidak lagi memiliki moral yang baik terkhususnya para pemuda dan mahasiswa. Rasa nasionalisme adalah pemuda yang cinta tanah air, peduli akan bangsa dan negaranya. Banyak orang yang tidak lagi memiliki rasa nasionalisme dalam dirinya yang tidak lagi mengenal kebudayaan nya, yang tidak lagi mencintai tanah airnya. Kalangan humanisme religius meyakini bahwa manusia memiliki sifat dasar yang telah dianugerahkan Tuhan untuk mengembangkan segala potensinya. Humanisme religius, bukan hanya sekedar sebuah aliran dalam Filsafat Agama, tetapi menyentuh berbagai bidang lain yang terkait erat dengan kepentingan kemanusiaan, seperti ekonomi, pendidikan, politik. Pandangan Romo Mangun terhadap pendidikan adalah pendidikan harus terbuka kearah masa depan, pendidikan harus mencerdaskan bangsa. Negara Indonesia masih memiliki pendidikan yang rendah Sehingga banyak orang yang tidak memiliki pengetahuan yang luas sala satu faktor pendidikan yang rendah adalah karna kemiskinan, dimana banyak anak yang belum mengecap pendidikan. Dengan pendikan manusia dapat mengembangkan potensi yang ada didalam dirinya. Pemahaman Romo Mangun sepaham dengan Rudolf Otto yang berpendapat bahwa manusia adalah makhluk religious (hommo religious), demikian setiap manusia serta-merta bersifat religious, bahwa ada sifat yag disebut “suci” yang berbeda dari sekedar “rasional” dan “baik” dalam arti moral. Humanisme religious yaitu dimana agama hadir untuk membentuk kepribadian manusia yang memiliki moral yang baik dan otomatis akan memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Romo mangun berpandangan bahwa semua manusia berhak mendapat pendidikan tanpa membeda-bedakan agama nya. Romo mangun hadir sebagai sosok yang ingin memberikan salah satu contoh karakter yang baik dan menginginkan mahasiswa yang nasionalisme, dan mencintai keadilan. Bangsa Indonesia harus membangun nasionalisme terbuka. Dalam hal politik, nasionalisme yang merekat dalam bangsa Indonesia adalah nasionalisme yang menjunjung tinggi kemanusiaan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. KELOMPOK II " Manusia Humanis menurut Romo Mangun"
      Kesimpulan yang dapat saya berikan pembahasan ini berbicara tentang manusia yang humanisme menurut pandangan Romo Mangun. Manusia humanisme adalah manusia yang memiliki rasa nasionalisme, manusia yang gigih yang tidak gampang menyerah, yang selalu gigih dalam mencari pengetahuan, mereka merasa semua yang ada dapat mereka ciptakan. Humanisme yaitu orang yang mendambakan dan memperjuangkan terwujudnya pergaulan yang lebih baik berdasarkan asas perikemanusiaan. Manusia humanis merasa mampu melakukan sesuatu tanpa Tuhan tetapi manusia humanis tidak sama dengan Atheis. Bagi orang lain manusia humanisme adalah Tuhan, yang dalam arti karena perbuatan baik yang mereka perbuat sehingga orang yang melihat atau yang menikmati beranggapan mereka seperti Tuhan. Nilai-nilai kemanusian sangat dituntut dalam diri manusia. Nilai itu harus bersifat Universal karena jika tidak bersifat universal maka nilai itu akan gugur, sebagai contoh dalam adat batak menikahi yang semarga itu dilarang. Banyak orang yang tidak bermoral karena banyak orang yang pintar tetapi jauh dari agama salah satu contoh adalah teroris yang salah menggunakan kepintaran nya karna tidak memiliki nilai kemanusian dalam dirinya. Teroris adalah orang yang sangat pintar yang salah menggunakan pengetahuan yang dimilikinya dalam merugikan orang lain. Dengan memiliki nilai-nilai kemanusian maka akan membuat manusia bermoral tinggi, orang yang memliki nilai kemanusian sudah pasti akan memiliki kepribadian yang baik. Manusia yang humanis haruslah memiliki nilai-nilai kemanusian yang tinggi agar tidak hanya memiliki daya pikir yang cerdas tetapi juga memiliki karakter yang baik. Nilai kemanusian manusia yang humanis adalah dapat menjadi berkat bagi orang lain. Manusia dalam konsep pendidikan akan memupuk tunas-tunas muda ke pengintegrasian diri dalam seluruh gugusan adat-istiadat dan kebudayaan orang tua dan nenek moyang secara tradisional, dan akan membentuk kepribadian yang baik. Teori dari Negara Indonesia adalah ilmu padi “ semakin berisi semakin merunduk”, orang yang berintelektual harus lah merendah, tidak menyalahgunakan ilmu yang dimiliki, berjuang keras dalam belajar dan tidak gampang menyerah. Teori yang dapat saya berikan “jadilah teroris bagi kebodohan dan kemalasan, teroris yang menghancurkan kebodohan”.

      Hapus
    2. UAS Berjalan III
      Romo Mangun adalah seorang pastor, arsitek dan juga sastrawan. Karena Romo adalah seorang pastor maka Umar Kayam berpendapat bahwa mestinya Romo menuliskan kembali cerita-cerita alkitab sehingga seperti khotbah yang menghubungkan kehidupan manusia dengan isi alkitab. Romo Mangun banyak menulis karya sastranya dalam bentuk roman. Roman berbeeda dengan mitologi karena roman lebih bebas dari pada mitologi. Banyak skripsi S-1 mahasiswa-mahasiswi yang mengulas karya Romo Mangun dan menghubungkan isi nya dengan kehidupan Romo. Salah satu karyanya berjudul “Burung-burung Manyar” yang terbit pertama kali tahun 1981. Romo adalah sosok yang Humanis karena semua karyanya bertujuan kepada Kemanusiaan. Nilai nilai kemanusiaan sangat ditekankan yaitu salah satunya tentang kebudayaan, tidak melupakan kebudayaan sendiri. Karya Romo Mangun belum menggunakan bahasa Indonesia yang benar, dan masih menggunakan kosakata Jawa sehingga pembaca sering kesulitan dalam mengartikan nya. Cara Romo menghadirkan pikiran dengan Pasemon sama dengan cara Tuhan Yesus yaitu dengan cerita perumpamaan. Pasemon ini adalah karya sastra Jawa tradisional yang tujuan nya untuk mengingatkan orang-orang dengan peristiwa sejarah. Dalam Novel Manyar menggambarkan tentang peristiwa sejarah pada saat penjajahan Belanda, Jepang dan Inggris. Romo tidaklah hanya berpatokan kepada kebudayaan Jawa tetapi Romo bersifat universal sehingga dia adalah sosok yang Humanis. Dalam novel manyar juga diceritakan mulai masuknya kebudayaan barat dalam hal makanan. Dengan adanya novel ini memperlihatkan bahwa sosok Romo Mangun adalah manusia yang Humanis, seperti Allah dalam Kristus adalah Allah yang Humanis dan Allah yang berinkarnasi.

      Hapus
    3. UAS Berjalan IV
      Novelet Balada Becak ini menceritakan sebuah riwayat melodi Yusuf, Lilian dan Riri, sebuah cinta segitiga.Yusuf mencintai wanita yang berbeda kelas dengan nya yaitu yang ekonomi nya berbeda dengan Yusuf. Pandangan belada becak tentang cinta adalah cinta itu tidak memandang status. Yusuf yang dipanggil dengan sebutan Yus adalah anak tukang becak bernama Kariosentono dan Yus lulusan SMA yang tidak bisa melanjut kuliah karena tidak ada biaya. Berhayal adalah cara Yusuf membaayangkan masadepannya. Kemiskinan tidak lah menjadi penghalang untuk meraih masa depan yang baik. Yang perlu adalah kerja keras dan semangat tanpa putus asa. Nilai-Nilai Kemanusian yang terkandung adalah menjadi pemuda yang dapat menjadi teladan yang baik bagi banyak orang. Tetap berjuang dan giat bekerja adalah hal yang dapat mengalahkan kemiskinan. Dalam karya Romo dalam Belada Becak Romo menggambarkan tentang kemiskinan. Pendidikan adalah hal yang sangat penting untuk meraih masa depan yang lebih baik. Banyak rakyat Indonesia yang putus sekolah, Putus harapan dalam menggapai cita-cita akibat kemiskinan. Banyak cara yang dilakukan orang untuk tetap dapat bertahan hidup ditengah kemiskinan. Di Indonesia masih banyak rakyat Miskin yang melakukan tindakan kriminal akibat kemiskinan. Romo menggambarkan perjuangan seorang pemuda yang miskin untuk tetap berusaha dan tidak putus asa, dan diharapkan pewmerintah dapat membuka mata untuk mencari solusi bagi anak-anak bangsa yang masih putus sekolah akibat kemiskinan.

      Hapus
    4. UAS BERJALAN V
      Bandung Mawardi memberikan julukan kepada Romo yaitu “ sipenggembala cerita”. Romo sangat membangun kepedulian terhadap manusia terutama kepada masyarakat miskin. Membangun nilai kemanusian dengan memperdulikan sesama kita adalah salah satu cara untuk membangun Negara kita untuk lebih maju lagi. Julukan sipenggembala cerita sangat cocok bagi Romo karena dia menggiring masayrakat kearah yang baik melalui semua karya nya. Seperti Tuhan Yesus adalah gembala yang baik yang mengantarkan dan menggiring domba-domba Nya kearah yang baik. Banyak karya Romo mendapatkan apresiasi dan penghargaan. Si Penggembala cerita banyak menggunakan lambang-lambang dalam karyanya untuk mengarahkan para pembacanya untuk menafsirkan maksud dari lambang tersebut untuk membuka hati nurani dan intelektual para pembaca. Banyak lambang flora-fauna yang dicantumkan untuk membuat para pembaca lebih berimajinasi dan bisa menghayati maksud dari lambang itu. Membuka hati nurani sangat diperlukan agar kita bisa menjadi penolong bagi banyak orang, masih banyak orang yang belum dapat memandang kesekitarnya tentang masyarakat yang perekonomian nya rendah. Lambang diartikan sebagai bukti sastra mendalam bahkan budaya itu unik. Dalam agama katolik lambang yang digunakan katolik diartikan sebagai cinta kasih, dan bagi umat Kristen lambang itu adalah sebuah media yang digunakan umat Kristen. Dalam karya –karya Romo banyak menggambarkan sifat para tokoh-tokoh yang berintelektual agar orang-orang yang berintelektual dapat mengarah kepada nilai-nilai kemanusian dan hati nurani. Dulu orang yang dikategorikan berintelektual adalah orang-orang yang ahli dalam matematika tapi para ahli pengetahuan dan psikologi telah sepakat bahwa orang yang dikategorikan berintelektual juga termasuk orang yang pandai bahasa, tataboga dan pemain bola. YBM juga sering menggambarkan seorang tokoh yang berpengetahuan tinggi agar kita juga memiliki intelektual yang tinggi seperti tokoh yang ada dalam karyanya tersebut. Diharapkan banyak para pelayan Tuhan untuk lebih membuka mata untuk meniru sosok Mangunwijaya untuk membangun kepedulian kepada sesama dan seperti Mother Theresa.

      Hapus
    5. UAS BERJALAN VI
      Negara Indonesia adalah Negara yang memiliki agama paling banyak di dunia, agama di Indonesia antaralain Hindu, Buddha, Islam, Kristen. Indonesia sangat mendukung kebebasan dalam beragama. UUD 1945, terutama setelah diamandemen secara tegas pula mencantumkan hak atas kebebasan beragama. Artinya kebebasan beragama di Indonesia telah menjadi hak konstitusional dari setiap warga Negara Indonesia. Jika ada agama pasti ada deskriminasi, terbukti di Indonesia pancasila belum diejawantahkan secara dewasa karena agama minoritas sering tidak diperhitungkan. Masih banyak orang yang belum menyadari untuk saling menghargai keberbedaan agama. Untuk saling menghargai agama lain yang berbeda dari kita. Banyak masyarakat Indonesia yang masih memandang status agama di dalam KTP untuk bergaul dan bahkan masih ada pembatas diantara manusia karena status agama. Jika Manusia mampu untuk menghargai agama lain deskriminasi itu tidak akan terjadi. Status agama didalam KTP itu perlu untuk memberikan tanda pengenal bagi kita. Saling menghargai, saling mendukung dan saling mengasihi antar umat beragama itulah yang diharapkan di Indonesia. Untuk mewujudkan itu adalah dengan memulai dari generasi kecil/anak-anak mengajarkan untuk menghargai orang yang berbeda agama darinya sehingga jika sudah besar dia telah terbiasa menghargai orang yang berbeda agama darinya, dan status agama dalam KTP hanyalah sebagai pengenal baginya. Hubungan politik tidak dapat dipisahkan dari agama karena politik berbuah dari hasil pemikiran agama agar tercipta hubungan yang harmonis. Politik agama, Islam mengajarkan damai, Kristen mengajarkan kasih, Buddha mengajarkan darma. Indonesia adalah Unity in diversity.

      Hapus
    6. UAS BERJALAN VII

      Indonesia unik karena keberagaman nya, salah satu nya adalah keberagaman agama. Kepercayaan setiap manusia tidak lah pernah sama, Tuhan bagi setiap orang memiliki pandangan yang berbeda-beda tetapi bukan untuk saling menyalahkan walaupun berbeda. Manusia harus dapat saling mengasihi didalam keberagaman. Perbedaan bukanlah sesuatu yang harus di perdebatkan, karena berbeda kita belajar bersatu. Bhineka Tunggal Ika “walaupun berbeda-beda kita tetap satu jua” Kedamaian ada ketika kita mau menerima perbedaan. Agama memiliki politik yaitu ajaran nya. Perdamaian dalam agama harus diwujudkan. Banyak orang yang menodai agama karena kurang nya rasa menghargai keberagaman agama. Penodaan Agama adalah tindakan lahiriah dengan maksud menjelekkan atau menghina atau mengotori atau memperlakukan tidak dengan hormat yang semestinya suatu agama, tokoh-tokoh agama, simbol-simbolnya, ajarannya, ritusnya, ibadatnya, dan lain-lain. Kekerasan agam juga sering terjadi karena pelbagai alasan, misalnya karena emosi atau balas dendam. Berbagai pandangan agama terhadap pluralisme yaitu Buddha mengatakan janganlah kita menghormati agama kita sendiri dengan mencela agama orang lain, Sebaiknya agama orang lain hendaknya dihormati atas dasar tertentu. Hindu mendukung universialisme Radikal, dan secara bombastik memproklamasikan bahwa “ Semua agama adalah sama”. Pandangan Islam yaitu Fatwa yang melarang Pluralisme. Kristen mengatakan Pluralisme dalam arti sebenarnya adalah sebagai keterbukaan dan kebaikan hati terhadap agama-agama lain dituntut dari umat Kristiani. Indonesia harus menciptakan kerukunan dan kedamaian dalam umat beragama, Diversity in unity.

      Hapus
  2. Nama:RAVAEL SIMANJUNTAK
    Nim :15.01.1307
    Kelompok I “HUMANISME RELIGIUS DAN NASIONALISME YANG TERBUKA”
    Dari pembahasan kelompok satu yang paling menarik menurut saya hanyalah kepada masalah kependidikan. Karena disaat kelas bersama 1.A.B.C.D yang diperdebatkan hanyalah masalah pendidikan. Yang mau saya katakan pendidikan memanglah sangat penting bagi kita, Karena pendidikan membuat kita mampu untuk berkarya. Di saat kelas bersama para mahasiswa mengangkat topik masalah ZG yang sekarang ini memanas. Saudari ADEL mengatakan; ZG harus kita maklumi dengan kesalahan yang dia lakukan. Karena dia memiliki pendidikan yang rendah. Menurut pendapat saya, kita tidak boleh mengatakan seperti itu. Hanya karna pendidikan rendah, ZG harus kita maklumi dengan kesalahan yang ia perbuat. Saya mengambil contoh; yaitu orang gilak/tidak normal, Yang tidak tau apa-apa yang dilakukannya. Jika dia berkeliaran di jalan dan meresahkan para warga, Maka orang gilak tersebut dapat hukuman. Yaitu dia di tangkap oleh pihak polisi dan di serahkan ke rumah sakit jiwa itulah hukumannya. Apa lagi ZG orang yang normal dan dia melakukan kesalahan dan di hukum itu memang pantas diterimannya. Karena dia sudah mengetahui mana yang baik dilakukan dan mana yang tidak baik untuk dilakukan. Saya setuju dengan jawaban dari saudari Fidewana dimana dia mengatakan; Bahwa Negara kita sudah memiliki peraturan itu artinya harus kita patuhi jika tidak kita patuhi maka mendapatkan hukuman. Jadi yang mau saya katakan; Sasaran utama Romomangun adalah ia menginginkan manusia yang rasionalisme, Yang bermoral dan yang memiliki nilai-nilai kemanusiaan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kelompok 2 “MANUSIA HUMANISME MENURUT ROMOMANGUN”
      Kesimpulan yang dapat saya sampaikan mengenai manusia humanis menurut Romomangun bahwa. Romomangun menginginkan manusia berpikiran logis, Kritis dan positif terhadap budaya-budaya. Mengapa begitu? Karna budaya kita berbeda dengan budaya luar. Budaya luar memiliki budaya yang lebih mengkedepankan kenegatifan. Bagi kita yang memandang. Contohnya saja, Disaat mereka berkenalan mereka saling cium-mencium. Itulah salah satu budaya luar yang sangat berbeda dengan budaya kita. Selain itu Romomangun juga membahas tentang pendidikan dalam pembahasan ini, Lagi-lagi pendidikan. Dimana pendidikan masa orde baru tidak menghasilkan “Manusia-manusia baru”. Sehingga permasalahan bangsa Indonesia, Orde baru sama dengan permasalahan angkatan 1928, Kata Mangun. Maka dari itu disini Romo sangat menginginkan umat manusia kearah pendewasaan diri. Teremanisipasi, Merdeka, Humanis, Dan sanggub bertanggung jawab. Saya sangat senang dapat mengetahui seorang tokoh yang dapat membantu saya dalam mempelajari manusia humanis. Seperti yang dikatakan oleh Bapak Dosen kita memilih buku Romo. Karena materi IBD dia seorang pastor, Dia pintar akhirnya menjadi seorang arsitek. Tapi dia juga sastrawan, Novelnya ada cinta, Tapi bermuara kepada nilai-nilai kemanusiaan.

      Hapus
    2. UAS Berjalan III “PASEMON DALAM SASTRA KARYA ROMO MANGUN”
      Yang dapat saya katakan, Romo Mangun tidak hanya seorang pastor. Dia juga berprofesi sebagai sastrawan. Disetiap karyanya mempunyai masalah dan latar belakang tertentu. Didalam karyanya dia memperlihatkan berani mengambil resiko, dan karya sastra itu tidak lepas dari bahasa. Pasemon merupakan sastra Jawa yang tujuannya untuk mengingatkan orang pada peristiwa sejarah. Dia juga seorang budayawan, sehingga dia mampu menciptakan novel-novel yang mampu menunjukan nilai-nilai kemanusiaan. Ada yang di tekankan Romo Mangun dalam sastranya, yaitu kemerdekaan dan kebebasan. Dalam sastra Romo Mangun mengatakan siapa yang ingin mencapai kebahagiaan, dia harus menderita terlebih dahulu. Semua karya Romo Mangun selalu berakhir pada sebuah perenungan, siapakah manusia. Dalam arti nilai kemanusiaan dia ingin dialogkan kepada para pembaca. Atas nama IBD bisa dikatakan, Romo adalah seorang humanisme, Karna semua sastranya adalah pada manusia. Salah satu teman bertanya dikelas, Kenapa tidak dimasukkan cerita dari kitab suci, Padahal diaseorang pastor. Yang mau saya katakan, Tidak ada yang ditulis orang ditulis oleh Romo. Justru yang ditulis Romo, Banyak ditulis orang kembali. Demi kebahagiaan manusia, Mari kita bangun kedamaian, Ketenangan, Kesejahteraan.

      Hapus
    3. UAS KELOMPOK IV
      Nama: RAVAEL SIMANJUNTAK
      Nim : 15.01.1307
      Dalam pembahasan ini, yang mau saya katakana ialah. ROMO mau kita pantang menyerah dalam menghadapi masalah apapun. Baik itu masalah keluarga, ekonomi, pekerjaan, cinta dan sebagainya. Selain itu, ROMO juga mau mengatakan kita harus selalu berpikiran positif. Jangan sampai kita berpikiran negative dan yang membuat kita, malah makin terpuruk. Cerita yusuf ini mengingatkan saya kepada diri saya sendiri, dimana yusuf yang diceritakan ROMO bagaikan diri saya yang diceritakan. Mengapa saya katakan begitu, itu tidak perlu dijawab, karna itu masalh pribadi. Dan sebagian teman-teman saya sudah banyak yang tau pastinya. Dan yang saya lihat dari cerita ini. ROMO mau mengatakan: Kita yang menginginkan keinginan kita terwujud, pasti selalu berawal dari harapan. Dimana kita diajak untuk menghayal. ROMO juga mengatakan agar kita selalu mengucap syukur dalam segala hal. Lakukan apa yang ingin kamu lakukan asalkan itu benar menurut mu. Saya sangat senang membaca cerita ini, karna mengenai pada diri saya. Terakhir di berkatilah orang yang mengandalkan tuhan, yang menaruh harapannya pada tuhan.

      Hapus
    4. Uas berjalan V

      Dalam pembahasan kita kali ini, ROMOMANGUN disebutkan sebagai si penggembala cerita dalam karya sastranya. ROMOMANGUN dijuluki si penggembala cerita itu karena ROMO adalah seorang sastrawan. Yang mampu menciptakan novel-novel yang dapat menjadikan manusia itu kembali kejalan kebenaran dari jalan ketidak benaran. Penggembala cerita, itulah julukan ROMO. Saya melihat disetiap karya ROMO, dia menceritakan suatu karya itu. Melalui apa yang ia lihat pada hari-harinya, terinspirasi dan termotivasi. Melalui penderitaan, etika, moral, agama, pendidikan dan lain sebagainya apa yang ia lihat. Dan saya melihat sepertinya di tiap karya ROMO dia mengalami apa yang ia ceritakan. Maka dari itu ROMO pantas di juluki sebagai penggembala cerita dan lebih dari pada itu. Di dunia ini banyak orang yang mengalami penderitaan. Tetapi selalu lari kepada kejahatan. ROMO tidak menginginkan hal itu terjadi, karna ROMO ibaratkan lebih dulu makan garam dari pada kita. Dia sudah duluan mengetahui alam pemikiran manusia. Disini ROMO mau mengatakan kepada kita, jadilah bijak dan teladan dalam segala hal. Dimana itu semua akan kamu ceritakan kepada seseorang pada waktunya, karna hidupmu adalah ceritamu.

      Hapus
    5. Uas Berjalan VI
      Dehumanisme politik Agama di Indonesia. Bisa saya simpulkan bahwa ini, mengatakan di Indonesia tidak ada lagi persatuan antar agama. Dan yang saling membenci antara agama ini dan agama yang lain. Slogan Negara kita adalah: Bhineka Tunggal Ika yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu. Dan ada kata pepatah mengatakan Bersatu Kita Teguh Bercerai Kita Runtuh. Dari dua contoh yang diatas, saya melihat tidak ada gunanya di Negara kita ini. Selain politik agama, dehumanisme ini juga menceritakan dimana rakyat kecil selalu di tekan oleh penguasa. Humanisme menuntut pembaharuan hidup dan juga mamperbaharui sikap kita terus-menerus. Sehingga menjadikan manusia yang menghargai kemanusiaan. ROMO MANGUN menceritakan konsep manusia yang humanisme dalam melakukan bentuk ekspliotasi. Dan juga keberadaan karena pihak dari penguasa menekan rakyat kecil. Saya melihat seorang ROMO itu bagaikan seorang yang di utus oleh Allah. Untuk memperbaiki segala kerusakan yang ada di Negara kita ini. Begitu juga kepada manusianya, saya yakin yang membaca karya ROMO dan menghayatinya. Maka itu adalah suatu awal yang baik dalam melakukan perubahan.

      Hapus
    6. Nama :Ravael Simanjuntak
      Ting/Jur :IB/Theologi
      NIM :15.01.1307
      UAS berjalan VII. "Agama dan Pluralisme"
      Agama dan Pluralisme itulah yang telah kita bahas sekarang ini. Berbicara tentang agama itu membawa kita kepada pluralisme yaitu keanekaragaman Agama. Pluralisme adalah sebuah kerangka dimana ada interaksi beberapa kelompok. Yang menunjukkan rasa saling menghormati dan toleransi antar sesama. Pluralisme dalam arti yang sebenarnya, adalah sebagai keterbukaan. Dan kebaikan hati terhadap agama-agama lain. Disini Romo mau mengatakan. Bahwa semua agama-agama sama karenanya kebenaran setiap agama adalah relatif. Pluralisme juga mengajarkan, bahwa semua pemeluk agama-agama akan masuk dan hidup berdampingan di surga. Romo juga mau mangatakan bertoleransi perlu dibangun kembali. Agar mereka atau kita membawa diri secara beradap. Supaya manusia juga membangun kemartabatan. Topik ini juga membawa kita kepada Humanisme. Semua agama adalah untuk kebahagiaan manusia. Dan fungsi agama adalah keabadian agama. Terakhir, bangunlah Budaya dan Kasih.

      Hapus
  3. Nama : Fandi Herianto
    NIM : 15.01.1261
    Kelas : I-B / Theologia
    Syalom
    Kelompok 1
    Dari pemahaman yang telah dipaparkan dari para penyaji saya mendapatkan pemahaman yang sangat luas, tetapi hal yang paling di tekankan ialah “Romo Mangun ingin memanusiakan manusia “ terlepas itu dari segi ekonominya, status sosial nya dan lain-lain. Romo mangun mengajak kita melakukan hal tersebut dengan langkah pertama ialah membangun rasa Humanisme dan menyadarkan kita tentang pahan dasar pendidikan. Romo menurut saya seorang tokoh yang dapat dijadikan sebagai sosok seorang yang pantas di jadikan pedoman dalam hal ini. Hal ini karena saya melihat seorang Romo mangun ini seseorang yang ingin membuat SDA Indonesia dapat menjadi unggul. Terlepas dari itu ia sangat memperhatikan manusia atau pun seseorang sebagai makhluk yang pantas mendapatkan ilmu yang benar dan baik. Ilmu ini dapat didapatkan dari banyak hal. Ilmu yang sangat berguna untuk mendorong seseorang menjadi manusia yang humanis religius adalah pengalam seseorang tersebut dan memandang nya dengan positif . Untuk itulah Romo mangun ingin meletakkan dasar-dasar yang membuat pendidikan di Indonesia menjadi pendidikan yang berkualitas guna membuat dan menjadikan rakyat Indonesia menjadi manusia yang humanis religius. Religius ini dapat saya artikan sebagai hal yang dituju tetapi hal yang positif. Hal ini di dukung oleh pemahaman saya tentang orang-orang yang sanggup dan mampu berjuang demi satu tujuan yang mulia walau pun ia telah berulang kali mendapatkan kegagalan. Disinilah manusia itu dapat dikatakan sudah menjadi manusia yang humanis religius tersebut. Jikalau tentang masalah nasionalisme, tidak mudah untuk menilai “apakah orang tersebut adalah manusia yang nasionalisme atau pun tidak?”. Hal ini saya percayai karena pada dasarnya dimasing-masing negara berbeda tingkat kemajuan pendidikannya berbeda-beda. Ada yang sudah dikatakan maju dan ada yang belum sama sekali mengenal apa yang namanya nasionalisme tersebut. Bernagkat dari sisnilah orang-orang dituntut ikut bekerja sama dalam membangun hal yang dinamakan nasionalisme tersebut. Untuk itulah kita belajar membangun rasa nasionalisme itu mulai dari masa kanak-kanak. Syalom

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Fandi Herianto
      NIM : 15.01.1261
      Tingkat/jurusan : I-B/ Theologia
      UAS Berjalan kelompok 2
      Syalom
      Pokok pembahasan kita kali ini ialah konsep manusia. Manusia di mata Romo Mangun menurut saya ialah manusia yang memiliki tujuan untuk mencari hal yang sejati. Menurut Romo mangun hal yang sejati itu meliputi Pendidikan, tetapi yang paling utama ialah kebahagiaan berdasarkan Kristen. Romo mangun juga membuat studi kebudayaan jawa dan barat guna mencari bagaimana sebenarnya konsep manusia yang benar. Dari segi kebudayaan jawa ia membuat refleksi dari wayang sedangkan dari kebudayaan barat ia mengambil kesimpulan bahwasanya orang dewasa yang merusak konsep manusia pada anak kecil. Romo mangun ingin mengambil sebuah bahan perenungan bagi kita bahwa konsep manusia ialah manusia yang mampu memanusiakan manusia. Hal ini di dukung oleh pendidikan yang menjadi penunjang utama hal tersebut. Dalam hal yang sangat detail pendidikan harus mengarah kepada tujuan yang mempunyai nilai-nilai kemanusiaan. Kalau tidak mengarah kesana saya rasa manusia itu tidak akan mampu mengerti bagaimana sebenarnya konsep manusia yang sebenarnya dari Romo mangun itu sendiri.

      Hapus
    2. Nama : Fandi Herianto
      NIM : 15.01.1261
      Tingkat / Jurusan : I-B Theologia
      UAS Berjalan Kelompok 3
      Sebelum kita membahas lebih jauh kita harus mengetahui apa sebenarnya pasemon itu. Dari pemaparan para penyaji pasemon ialah gaya perbandingan yang mengingatkan pada keadaan masa yang lalu. Romo mangun membangun nilai-nilai kemanusiaan itu berdasarkan pada pengalaman masa lalu seseorang itu sendiri. Namun, Romo mangun mengungkapkan semua nya itu menggunakan bahasa-bahasa istilah seperti burung-burung manyar dan lain-lain. Melalui ini para pembaca diajak untuk berpikir apa sebenarnya di balik makna itu dan mencoba menghubungkan hal itu kepada masa yang lalu. Romo juga membangun manusia itu berdasarkan tulisan-tulisan nya sehingga tulisan-tulisan nya banyak dikutip oleh para mahasiswa yang mengutip buku-buku beliau dalam penyusunan skripsi. Melalui konteks penulisan semua sastra nya beliau sangat menekan kan dan mengarah kepada kitab suci. Hal ini di perkuat dengan karya-karya nya yang mengarah pada cerita dan bahkan tokoh-tokoh kitab suci. Dalam sastra nya Romo menempatkan manusia itu sebagai makhluk yang bermartabat dan berharga. Jadi intinya pasemon di sini Romo ingin memaknai nya sebagai sesuatu yang dapat membangkitkan perenungan semua orang dalam hidupnya. Hal ini diharapkan beliau dapat menjadi daya gedor yang kuat dalam menangani masalah tentang nilai-nilai kemanusiaan itu sehingga terciptalah manusia yang humanis.

      Hapus
    3. Nama : Fandi Herianto Tambunan
      NIM :15.01.1261
      Kelas : I-B / Theologia
      UAS berjalan Kel. 4

      “Balada Becak”, Romo Mangun mengangkat kisah ini dalam karya tulisnya karena ia melihat bahwa ternyata banyak permasalahan kehidupan yang sangat memprihatinkan dan membutuhkan penyelesaian untuk memecahkan masalah tersebut. Dalam novel ini “kemiskinan” menjadi topik yang ditekankan oleh Romo. Romo Mangun Wijaya melihat “kemiskinan” sebagai sebuah fenomena sosial yang hampir bisa dikatakan tidak terjamah oleh yang dinamakan kesejahteraan dan kebahagiaan hidup. Mangun Wijaya mengangkat kisah ini untuk menegor kita bahwa masih banyak lagi kehidupan-kehidupan sesama kita yang sangat membutuhkan perhatian. Melalui novel ini, sedikit kita dapat mengetahui latar belakang kehidupan Romo Mangun Wijaya yang masih sangat bersahabat dengan dengan kehidupan para kaum miskin. Kita dapat melihat kehidupan sosial Mangun Wijaya yang sangat universal, tanpa melihat status dan latar belakang manusia di sekitarnya. Ia memperlihatkan keperduliannya akan para kaum miskin yang tidak tersentuh akan penyelesaian yang dapat membebaskan mereka dari keterpurukan kehidupan. Novel ini mendidik kita untuk membangun sebuah hubungan sosial yang baik, yang tidak memandang hal-hal yang dapat merusak terciptanya hubungan yang baik tersebut. Karena sesungguhnya kita adalah mahkluk sosial, mahkluk yang mau berbaur dan mahkluk yang tidak dapat hidup tanpa orang lain (Aristoteles=”ZOON POLITICON”). Tokoh dalam novel ini bernama Yusuf atau sering dipanggil Yus, dapat menjadi teladan bagi kita untuk menjalani kehidupan ini mesti banyak rintangan dan kesusahan yang dialami oleh yus, namun ia tetap memperlihatkan jati diri yang baik dan menjaga martabatnya, memperlihatkan bahwa di adalah salah satu manusia humanis yang dibahas oleh Romo Mangun Wijaya dalam karya-karya tulisnya. Perjuangan dan usahanya dalam menggapai impiannya sangat tergambar dalam novel ini, dia adalah tokoh yang pantang menyerah, dan nilai-nilai kemanusiaan tertanam dalam dirinya. Kisah hidup dan kisah percintaan Yusuf seakan-akan memberi tahu kita bahwa kaum miskin juga adalah bagian dari seluruh kehidupan ini. Kemiskinan menjadi sebuah tanggung jawab besar yang diembankan kepada kita semua supaya dapat terselesaikan dengan segera. Marilah kita menerapkan paham dari kehumanisan ini dalam diri kita, “memanusiakan manusia” agar seluruh roda kehidupan yang tidak berjalan pada relnya dapat terselesaikan dan diperbaharui. Sudah saatnya kemiskinan dapat berkata, “kesejahteraan dan kebahagiaan hidup” telah kami rasakan.
      Salam IBD

      Hapus
    4. Nama : Fandi Herianto
      NIM : 15.01.1261
      Tingkat/Jurusan : I-B/ Theologia
      Syalom.
      UAS Berjalan Kelompok 5
      Topik : Penggembala Cerita
      Dari Topik penggembala cerita ini yang ingin diajak untuk menjadi pengkhotbah. Romo di sini membangun khotbah nya melalui karya sastra nya yang bertujuan menyadarkan orang-orang untuk melihat apa arti manusia yang humanis itu sebenarnya. Kita dapat saja menjadi seperti Romo tersebut jikalau kita mampu membuat suatu perubahan dalam diri dan membuktikan kepada semua orang bahwa dirinya baik dan dapat menjadi teladan. Romo juga membangun seseorang tersebut untuk menjadi manusia yang mahir dalam melihat suatu objek dan mengartikan nya. Ini dapat kita lihat dalam penggunaan simbol-simbol yang di gunakan oleh nya dalam semua karya sastra nya. Tetapi satu hal yang perlu di ingat ialah hendaknya semua symbol tersebut dapat di pahami oleh semua orang dan kalangan juga pesan yang ingin disampaikan harus sampai kepada para pembaca nya. Hal yang sangat di perhitungkan ialah tujuan dari lambing atau pun karya tersebut. Tujuan yang Romo Ingin bangun ialah semuanya bermuara kepada manusia itu sendiri. Artinya segala upaya yang dilakukan guna mensejajarkan semua manusia itu agar setiap orang dapat melihat satu sama lain. Intelektual seseorang sangat diperlukan dalam pemahaman sastra ini. guna dari intelektual ini ialah agar para pembaca dapat mengartikan benar dengan apa yang ingin disampaikan dari si penulis kepada pembaca. Pintar di sini bukan berarti mahir matematika. Tetapi pintar ini dapat dilihat dari banyak sisi. Ada yang pintar di lukis, memasak dan juga masih banyak lagi.

      Hapus
    5. Nama : Fandi Herianto
      NIM : 15.01.1261
      Tingkat / jurusan : I-B Theologia
      UAS Berjalan VI
      “Dehumanisme Politik Agama di Indonesia”
      Romo mangun merupakan seseorang yang sangat menantang apa yang nama nya Dehumanisme politik agama tersebut. Menurut Bu Musdah Mulia, negara Indonesia merupakan negara yang sangat rawan dengan apa yang namanya dehumanisme politik agama tersebut. Hal ini karena keberagaman agama yang sangat banyak. Deskriminasi politik agama ini juga telah terbukti di beberapa daerah di mana agama sendiri di gunakan sebagai anak tangga guna mencapai puncak. Artinya banyak zaman sekarang mulai tidak lagi membuat agama itu sebagai identitas yang harus dipertanggung jawabkan di mana masyarakat Indonesia sudah mulai tidak menjalankan ajaran-ajaran yang di anut nya. Melalui inilah bu Mus mengajak semua orang untuk melihat tulisan Romo mangun guna menyadarkan semua orang dalam masalah ini. Romo menantang semua pihak untuk mampu melawan Dehumanisme politik agama ini. Ia mengajarkan semua orang untuk menjadi penyamarataan semua orang dari agama apa pun. Menurut kaca mata bu Mus pemerintah Indonesia harus sudah mampu membuat cara atau jalan keluar yang terbaik guna mengatasi dehumanisme politik agama di Indonesia. Sebagai contoh pengisian apa tidak kolom agama pada KTP. Jika di lihat dari segi manusia Humanis, hal ini sangat baik karena semua orang di berikan sebuah kebebasan tetapi kita harus memperhatikan apa dampak dari suatu kebijakan ini. Melalui ini lah pemerintah dapat dikatakan sudah memberikan penyamarataan semua kaum termasuk orang-orang yang tidak beragama selain yang 6 yang di resmikan oleh pemerintah. Akar dari semua ini ialah sikap yang ekslisif dari beberapa kalangan mayoritas. Jikalau di lihat dari segi HAM, manusia pada dasarnya memiliki semua kebebasan tersebut. Tetapi yang harus ditekankan ialah kebebasan yang terikat artinya kebebasan yang masih dalam ruang lingkupnya dan mengikuti aturan yang ada.

      Hapus
  4. Nama :Christian Handi Pranata Sinaga
    Nim :15.01.1227
    Kelas/prodi:1b/teologi
    Syalom
    HORAS Kelompok 1
    Dari kelompok 1 ini saya mendapatkan pemahaman yang sangat luas dan hal apa saja yang peling ditekankan "RomO Mangun".Romo mangun adalah seorang pastor dan juga sastrawan yang dimana Sasaran utama Romo Mangun adalah seluruh para pemuda. Romo mangun menginginkan manusia yang humanisme yaitu memiliki rasa nasionalisme terbuka, yang bermoral, yang memiliki nilai-nilai kemanusian.banyak sekarang manusia tidak menjujung tinggi rasa nasionalisme dan tidak bermoral terkusus dikalangan pemuda kerena masa kepemuda marupakan masa-masa yang mudah dipengaruhi oleh lingkungan,jika dia berada dilingkungan baik maka sikap nya akan baik dan sebaliknya jika dia berada di lingkungan yang kurang baik maka sikap nya akan sepertilingkungan sekitarnya.Rasa nasionalime ini lah yang perlu di tingkatkan dalam masyarakat khususnya pemuda agar terciptanaya rasa cinta tanah air dan saling menghargai di stiap kalangan masyarakat.Banyak orang yang tidak lagi memiliki rasa nasionalisme dalam dirinya yang tidak lagi mengenal akan kebudayaan nya sendri,tidak menjalankan norma-norma dimasyarakat dan tidak lagi mencintai tanah airnya. Kalangan humanisme religius meyakini bahwa manusia memiliki sifat dasar yang telah dianugerahkan Tuhan untuk mengembangkan segala potensi yang ada padanya. Humanisme religius, bukan hanya sekedar sebuah aliran dalam Filsafat Agama, tetapi menyentuh berbagai bidang lain yang terkait erat dengan kepentingan kemanusiaan, seperti ekonomi, pendidikan, politik Sedangkan religius yang dimaksud di sini sangat terkait dengan nilai keagamaan yang terkait dengan hubungan dengan Tuhan bahwa manusia sebagai makhluk ciptaan-Nya. Religius juga berakar pada ketuhanan yang selalu dikaitkan dengan amal atau perbuatan manusia untuk mencapai tujuan manusia itu sendiri.
    Nah mari kita lihat negara kita yang makin lama tidak lagi menjujung tinggi nilai kemanusiaan dan tidak berpegang pada norma yang berlaku dimasyarakat sebagai contoh seperti banyaknya para pejabat yang tidak memikirkan masyarakatnya mereka hanya memikirkan kesenagan pribadidari perbuatanya itu menimbulan dampak bahawa dia telah mengambil yang bukan haknya(korupsi) sehingga terjadi kemiskinan akibat dari kemiskinan banyak masyarakat yang tidak bermoral lagi dan tidak menjujung tinggi nilai kemanusian kerena kemiskinan tadi sehinga masyarakat menghalalkan segala pekerjaan untuk kelangsungan hidupnya.Terlepas dari masalah itu ia sangat memperhatikan manusia atau pun seseorang sebagai makhluk yang pantas mendapatkan ilmu yang benar dan baik. Ilmu ini dapat didapatkan dari banyak hal. Ilmu yang sangat berguna untuk mendorong seseorang menjadi manusia yang humanis religius adalah pengalam seseorang tersebut dan memandang nya dengan positif.Negara Indonesia masih memiliki pendidikan yang rendah Sehingga banyak orang yang tidak memiliki pengetahuan yang luas sala satu faktor pendidikan yang rendah adalah karna kemiskinan, dimana banyak anak yang belum mengecap pendidikan. Dengan pendikan manusia dapat mengembangkan potensi yang ada didalam dirinya. Pemahaman Romo Mangun sepaham dengan Rudolf Otto yang berpendapat bahwa manusia adalah makhluk religious (hommo religious), demikian setiap manusia serta-merta bersifat religious, bahwa ada sifat yang disebut “suci” yang berbeda dari sekedar “rasional” dan “baik” dalam arti moral.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama :Christian Handi Pranata Sinaga
      Nim :15.01.1227
      Kelas/prodi:1b/teologi
      Syalom
      KELOMPOK II " Manusia Humanis menurut Romo Mangun"
      Kesimpulan yang dapat saya berikan pembahasan ini berbicara tentang manusia yang humanisme menurut pandangan Romo Mangun. Manusia humanisme adalah manusia yang memiliki rasa nasionalisme yang kuat dalam diri, manusia yang gigih yang tidak gampang menyerah dalam segala persoalan, yang selalu gigih dalam mencari pengetahuan sosial, mereka merasa semua yang ada dapat mereka ciptakan. Mangunwijaya membangun Konsep Manusia Humanis, artinya Manusia yang mendambakan dan memperjuangkan terwujudnya pergaulan hidup yg lebih baik, berdasarkan asas perikemanusiaan; pengabdi kepentingan sesama umat manusia. Mangunwijaya membangun konsep manusia dengan tiga istilah, yaitu: Manusia Pasca-Indonesia, Pasca-Nasional, dan Pasca Einstein, dalam Konsep Pasca-Nasional mencita-citakan sosok manusia yang terbuka kepada nilai-nilai kemanusiaan universal. Mangun ingin membuka paradigma bangsa Indonesia akan pembentukan Manusia baru yang mempunyai rasa kemanusiaan, dan menghindarkan penindasan atas rakyat kecil. Paham kemanusiaan Romo Mangun boleh dikatakan tidak terlepas dari Paham religiositas karena ia membangun kemanusiaan yang Religius. Romo Mangun berusaha membuat konsep manusia menjadi manusia humanis dalam melawan belenggu feodalisme. Mangun mengajak generasi muda untuk menjadi sosok pahlawan yang membangun nilai-nilai kemanusiaan. Dalam konteks Mahasiswa, Mangun memanggil mahasiswa supaya pendidikan yang dimiliki berwujud pada pengabdian, terwujud seperti Paham Mangunwijaya. Akhirnya yang ditekankan Mangunwijaya adalah mewujudkan Nilai-nilai kemanusiaan supaya tercipta bangsa yang adil dan makmur. Saya menyimpulkan bahwa manusia Humanis itu terwujud dimulai dengan Pendidikan dan kesadaran dalam diri sendiri, Lingkungan sekitar dan Menuju kebangsaan yang baik.

      Hapus
    2. Nama :Christian Handi Pranata Sinaga
      Klas/prodi:1b/teologi
      Nim :15.01.1227
      KELOMPOK III."Pasemon"Dalam Karya Romo Mangun"
      Sebelum kita membahas lebih jauh kita harus mengetahui apa sebenarnya pasemon itu.Pasemon adalah sejenis karya sastra bahasa jawa tradisional yang merupakan perbandingan dengan alusio atau suatu sejahtra denganmitos yang pernah terjadi dan diketahui masyarakat.Romo mangun adalah seorang pastor yang menulis roman tetapi walaupun dia seorang pastor dia menulis roman seperti cerita-cerita yang ada pada kitab suci sehingga seperti kotbah dimana dia menyambungkan hidup yang masa lampau dengan masa sekarang.Pengalaman Relegion dalam kenyataan dia menulis sastra baru bersebrangan dengan mitologi.Jika mitologi menjaga komunitas tetap terkait dengan komunitasnya tetapi roman membebaskan ikatan-ikatan dari komunitas. Romo juga membangun manusia itu berdasarkan tulisan-tulisan nya sehingga tulisan-tulisan nya banyak dikutip oleh para mahasiswa yang mengutip buku-buku beliau dalam penyusunan skripsi.tulisan atau karya romo mangu juga mengandung makna tologis seperti karyanya yang berjudul Burung-burung rantau,dimana disana seorang tokoh yang bernama neti yang dengan semangat memperwujudkan usaha kebebasan.ini dapat kita sangkut paudkan dengan cerita dalam alkitab musa dimana musa juga semangat mebawa bangsa israel keluar dari tanah mesir dengan tujuan bebas dari perbudakan bangsa mesir .Dalam cerita burung-burung rantau ini juga memiliki kata-kata yang mengandung arti yang sangat bagus yaitu "siapa yang ingin menikmati fajar dia juga harus menikmati senja"dan saya mengambil arti kalimat ini yaitu siapa yang ingin senang atau bahagia dia harus mengalami penderitaan terlebih dahulu.

      Hapus
    3. Nama :Christian Handi Pranata Sinaga
      Kelas/prodi:1b/teologia
      Nim :15.01.1227
      Pembahasan KELOMPOK 4:
      "Keberpihakan Pada Kaum Miskin, Konteks Yang Melatarbelakangi Dan Gambaran Kaum Miskin Dalam Balada Becak Karya Y.B. mangunwijaya"
      Dalam pembahasan ini menceritakan kisah seorang Pemuda yang bernama Yusuf (Yus) lulusan SMA yang tidak bisa melanjutkan pendidkannya yaitu untuk kuliah karena dilatarbelakangi kemiskinan yang terjadi pada dirinya. namun Yus ini adalah pemuda yang bekerja keras, yang tidak suka bermalas-malasan dan tidak mudah putus asa. Dia berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya apalagi cerita mengenai ayahnya yang sakit dan dirawat dirumah sakit yang mengeluhkan kemelaratannya yang tidak bisa menyekolahkan anaknya lebih lanjut karena keadan ekonomi. Yusuf ini juga pemuda "Pemimpi" artinya ia suka menghayalkan bahwa ia adalah orang yang sukses bersama Putri Lilian wanita idamannya. namun secara diam-diam juga Riri anak Bu Dullah mencintai Yus. jadi cerita ini mengibaratkan "CINTA SEGITIGA". namun pada awalnya Ibu Dullah tidak merestui Hubungan Yus dan Rri, karena Yus hanyalah seorang tukang las dan jual gori yang keseharianya bersama Baladda Becak miliknya, namun pada akhirnya ia merestuinya.
      dan dari Karya Mangunwijaya ini membuat saya paham dan mengerti bahwasanya Ia mengindikasikan keberpihakannya pada kaum miskin/kaum marginal. dan karya ini sangat menarik apalagi gaya bahasa yang digunakan Mangunwijaya begitu lucu atau humoris, realistis, dan berimajinasi tinggi. karya ini juga mensceritakan sejarah yang nyata terjadi dimasa lampau. seperti yang kita ketahui juga bahwa Mangun ini selalu membuat karya berpihak kepada kaum bawahan, artinya Ia tidak pernah menceeritakan kehidupan sang tokoh dalam yang hidup dalam kemewahan namu dalam kesederhanaan.
      Terimakasih dan SALAM IBD...

      Hapus
    4. Nama :Christian Handi Pranata Sinaga
      Kelas/prodi :1b/theologia
      Nim :15.01.1227
      “SI PENGEMBALA CERITA”.
      Romo mangun adalah peminat cerpen, yang dalam kesustraannya dengan kata-kata menarik yang berdasar ke hati nurani. Romo mangun yang merupakan pengembala cerita tesebut meleburkan ide, dan imajinasi dengan jagat kata. Melalui bersastra romo mangun menerangkan bahwa dengan prosa, ia menghadirkan inspirasi kepada pembaca mengenai perkara-perkara dalam kehidupan keseharian kita. Dimana romo mangun mengajak kita untuk memberi ketulusan atau kesungguhan menjalani peristiwa kehidupan yang berkelimpahan. Karya romo mangun yang sedemikian religius yang melambangkan flora dan fauna supaya kita mengahargai ciptaan Tuhan. Romo mangun sangat intelektual bukan hanya dia arsitek (matematika,fisika,kimia), tetapi keintelektualannya menjadi sempurna ketika ia ahli dalam bahasa, sehingga sempurnalah intelektualnya. Karya romo mangun yang menekankan agar kita mencintai kebenaran, jujur, dan menghapus kemunafikan dalam diri manusia. Romo mangun ingin mewartakan nilai-nilai kemanusiaan (kebaikan,kebenaran,keadilan) dalam diri manusia yang membangun martabat manusia itu sendiri. Secara intelektual pengembala cerita, Romo mangun menginginkan ceritanya memberi pesan-pesan yang bekaitan dengan misi manusia, dimana ia ingin pembaca dapat mengalami serta mengartikan hidupnya dengan hati nurani. Melalui keberaniaan kita, pengetahuan itu tidak hanya timbul dari intelektualitas tetapi juga bersumber dari hati nurani kita. Romo mangun sendirilah pengembala cerita tersebut, dengan lambang digunakan menggambarkan kehidupan manusia sehingga mudah dipahami. Dimana ia banyak melambangkan hewan dan tumbuhan dalam sastranya seperti burung-burung manyar yang mengisahkan kehidupan percintaan yang terpendam sebab timbul rasa tidak pantas(malu) mengungkap rasa cintanya. Novel burung-burung manyar dengan lambangnya mengajak pembaca untuk merenung saat menikmati cerita yang bepesan tentang bagaimana identitas, bangsa, kemanusiaan, dan agama. Saya merasa pengembala cerita romo mangun ini patut diteladani agar dalam kehidupan terkhusus hamba Tuhan sangatlah penting, karena seorang hamba tidaklah sama dengan tuan. Ia harus selalu selalu merendahkan hatinya, sekalipun ia adalah yang berintelektual tinggi. Kita harus sejalankan intektual kita dengan hati nurani kita juga, Sehingga kebenaran itu dikalahkan dengan ketulusan. Seperti Yesus yang merupakan sosok pengembala juga membuat perupamaan-perumpaan dalam khotbahNya.
      DIATEI TUPA...
      HORAS..

      Hapus
    5. ama : Christian Handi Pranata Sinaga
      Nim : 15.01.1227
      Sajian 6
      Syalom..,,
      Judul kita pada pembahasan kita kali ini adalah:
      Dehumanisme Politik Agama di Indonesia
      Berbicara mengenai Dehumanisme Politik Agama di Indonesia” itu bagaimana Indonesia dalam menangani kebijakan Dehumanisme di dalam pemerintah dalam bidang pembangunan agama ditandai dengan berbagai kebijkan dan dominasi yang melahirkan berbagai bentuk diskriminasi terhadap penganut agama-agama diluar 6 agama yang diakui pemerintah.
      dan perlukah kolom Agama dalam KTP?
      menurut saya kolom agama dalam KTP sangat perlu, karena di indonesia ada 6 agama yang di akui di indonesia. Jadi jika kolom agama di tiadakan, maka dari mana kita tau identitas agama seseorang..
      tetapi memang bagaimana dengan orang yang menganut agama di luar dari 6 agama yang diakui negara indonesia?
      saya setuju dengan kebijakan yang diberikan presiden kita yaitu Jokowi. Dimana pak jokowi membuat kebijakan baru mengenai kolom agama di KTP. Di kolom KTP itu jika ada orang yang menganut agama di luar dari 6 agama tersebut maka kolom agama itu bisa di kososngkan atau taidak diisikan..
      dan jika memang harus di isi pun, bisa di isi dengan sesuai dengan agama yang dianut sipemilik..
      Dan berbicara mengenai pentingnya kebebasan di negara, memang penting masalah ini dibahas, karena kita ketahui di indonesia itu dikenal dengan bhineka tunggal ika. Jadi selain beragam ragam suku (sara), indonesia juga beragam ragam agama.. Nah memang di indonesia seseorang itu bebas memilih agama masing” sesuai dengan kepercayaan Nya sendiri, tetapi yang kita ketahui di indonesia hanya diakui 6 agama. Itulah yang harus di tangani oleh pemerintah mengenai masalah ini..
      Salah satu bentuk upaya konkret untuk mengikis dehumanisme dalam bidang agama adalah menegakkan prinsip prularisme agama. Pluralisme hendaklah dimaknai bahwa setiap agama harus berani mengakui eksistensi dan hak agama lain dan selanjutnya bersedia aktif dalam usaha memahami perbedaan dan persamaan di berbagai agama menuju terciptanya suatu keharmonisan masyarakat terkusus di bidang Agama.
      bangsa indonesia memiliki 6 agama yang diakui negara ini dan ada beberapa agama lokal hanya ditemukan dalam laporan LSM pegiat pluralisme, seperti Indonesian Conference on religion for peace (ICRP), dan sejumlah dokumen organisasi HAM. Pentingnya kebebasa dalam beragama di indonesia adalah supaya bangsa indonesia dapat menjalin hubungan yang baik dengan sesama, bisa menghargai satu sama lain walaupun berbeda agama, saling membantu, dan yang terpenting menjalin hubungan persaudaraan sebagai satu bansa setanah air indonesia..
      jika hal tersebut terlaksana maka bisa di jamini bangsa indonesia akan akur dan tidak ada lagi hal jal yang tidak di inginkan…

      Hapus
    6. Nama :Christian Handi Pranata Sinaga
      Nim :15.01.1227
      Klas :1b/teologia
      kelompok VII
      Agama dan Pluralisme ( Pluralisme dan Reaktualisasi Pancasila, Agama Titik
      Lemah Bangsa Indonesia? Hal Penodaaan Agama-
      Beberapa Catatan, Kekerasan Atas Agama.
      Pluralisma agama sering menjadi masalah sensitif.Maka dari itu nilai-nilai pancasila yang kini mulai luntur karna masyarakat terkhusus yang di indonesia lebih mengutamakan mayoritas dari pada minoritas seperti di bidang agama sering terjadi pentrasifikasian di dalam negara idonesia.Reaktulasi pancasila ini adalah kesepakatan bersama antara budaya agar terjadi keseimbangan dalam hidup bersama yaitu berbangsa dan bernegara.Tidak ada agama yang salah namun yang sering salah adalah umat/jemaatnya yang menyalah artikan ajaran agama dan tidak menerima akan keadaan agama orang lain.Hal dalam kebebasan beragama menjadi hal yang tidak nyata lagi,kedilan menjadi hal yang sudah hampir hilang dari indonesia kerena pengutaman mayoritas dibandingkan dengan minoritas.Realitanya agama minoritas selalu mendapatkan diskriminasi dan dehumanisme dari agama yang mayoritas.Konflik yang mebawa nama agama masih banyak terjadi di negara kita ini sehingga khasus yang melibatkan nama agama.Contoh bulan Juny 2008 kelompok yang memehami dirinya FPI kebangsaan untuk memperoleh kebebasan dalam beragama dan berkeyakinan (AKK-BB)yang sedang memperingati hari lahirnya pancasila di Monas.kelompok ini termasuk kategori kekerasan karena di dalamnya terdapat kelompok agama tertentu.Maka dari itu yang perlu dibangun di dalam negara kita ini yaitu sikap pluralisme atau sifat mengahargai dan menerima perbedaan.Mari kita belajar dari PELANGI yang memiliki perbedaan Warna,tetapi dari perbedaan itu timbul suatu keindahan sehingga kita tertarik melihatnya.Jika kita juga mengikuti pelangi dalam kehidupan kita maka kehiduan kita jadi damai dan jadi contoh atau panutan dari negara lain.

      HORAS...
      DIATEI TUPA..

      Hapus
  5. Nama : Andri Rifai. Togatorop
    Nim : 15.01.1212
    saya Kelompok : 6
    Mata kuliah : Ujian Semester berjalan (UAS BERJALAN) ILmu Budaya Dasar (IBD)
    Horas kelompo I.

    Kesimpulan dari Humanisme, Religius dan Nasionalisme terbuka Faham dasar pendidikan Mangun Wijaya menekankan bahwa sikap optimis dan sikap pesimis untuk menyadari adanya keberagaman Budaya, tetapi keberagaman budaya bukanlah menjadi salah satu persoalan yang terbesar yang sangat sulit untuk diselesaikan, Maka untuk itulah digunakan kerja sama dan titik temu dibuat, untuk mencari kerja sama yang menjadi titik temu diperlukan manusia Humanis. Dilain pihak ada pesimisme mengimunisasikan tidak adanya lagi harapan akan pembaharuan totalitarianism yang hancur oleh perkembangan “masyarakat warga” pembaharu politik yang ada dimana-mana. pendidikan adalah untuk mengatakan “pemanusiaan manusia”. Humanism Romo Mangun mengatakan akar nasionalisme yang ia bedakan dari yang lain adalah generasi pembaharu karena dengan munculnya intelektual, pemikir-pemikir nasionalis yang meluncurkan “Sumpah Pemuda” di Belanda para mahasiswa mendirikan “perhimpunan Indonesia” di Indonesia sendiri karena muncul kelompok studi Indonesische studie club di Surabaya oleh Dr. Soetomo . Lahirnya Corak Intelektual untuk memampukan berpikir kritis dan berani berpandangan luas dan mampu berwacana dan berdiplomasi menghasilkan gagasan pembaru yg segar. Negara Belanda saja yang sekuler pluralis ikut menjaga warga dan menjamin semua orang. Berarti ini tidak menjadi masalah yang besar pada Negara yang sudah maju tetapi ini belum sama sekali bisa di terapkan pada Negara Timur Tengah yang baru saja megalami kebebasan. Humanis memang harus menentukan sikap terhadap agama tapi bukan berarti untuk menggantikannya. Pendidikan haruslah terbuka kearah masa depan yang mencerahkan dan mengembangkan agar menjadi pembaharu ditengah-tegah masyarakat. Pendidikan harus mencerdaskan kehidupan dengan memberi kebebasan pada semua orang Guru yang baik dan pendidikan yang baik adalah pengalaman, maka setiap para pengajar untuk kegenerasi kedepannya pun harus menceritakan serta menggabungkan pengalamannya pada anak didik nya karena para pelajar akan mengambil nya untuk menjadi pembaharu manusia yang memanusiakan manusia. Disamping itu diperlukan perbaikan system pendidikan, perbaikan system pendidikan yang monoton yang tidak membangun para pelajar harus di perbaiki. Agar yang nama nya pendidikan yang berbasis memanusiakan manusia dapat berlangsung sesuai dengan harapan. Tidak menutup kemungkinan apabila hal ini terjadi maka sukseslah pendidikan yang berkompeten dalam Humanisme Religius dan Nasionalism yang terbuka.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Andri Rifai. Togatorop
      Nim : 15.01.1212
      Kelompok : 6
      Mata kuliah : Ujian Semester berjalan (UAS BERJALAN) ILmu Budaya Dasar (IBD)
      Horas kelompok II
      Kesimpulan dari Manusia Humanis Menurut Romo Mangun, saya sungguh terksan degan pesan kata-kata terakhir dari sang ayah Romo Mangun, bahwa hidup ini tidak hanya untuk mencari nasi dan uang semuanya pada akhirnya semua akan menjadi sia-sia dalam waktu yang singkat tapi haruslah mencari yang sejati. Ketika Ia berpendidikan Sekolah Dasar saja ia telah diperbekali untuk menuju hari yang lebih indah di hari esok nya, ia diperbekali latihan kecerdasan tidak hanya itu pendidikan kemanusiaan yang kita ketahui yang ada banyak nya pun telah di berikan kepada nya pantas saja ia menjadi seorang terkemuka di Indonesia ini. Adapun konsep-konsep tentang kemanusiaan yang ia tawarkan menurut berbagai versi menjadi salah satu acuan kita untuk kita berpikir kedepan nya seperti Konsep manusia menurut kebudayaan Jawa jadi manusia hanya bayangan saja, tidak sejati. Dalam konsep manusia lama Jawa, kedudukan manusia dalam pendidikan tidaklah lebih dari menggiring si anak untuk mempertahankan anggota keluarga, tradisi menurut leluhurnya, budaya, system kepercayaan, dan status didalam keluarganya. Sehinggah menurut Romo Mangun pendidikan adalah alatnya untuk bersosialisasi dengan banyak orang. Sedangkan Konsep manusia menurut kebudayaan barat yang ia tawarkan menekankan menekankan bahwa tujuan hidup fana tidak lagi hanya selaku persiapan melulu ke dunia akhirat, akan tetapi dihargai sebagai tujuan intrinsik dan sejati pada dirinya, tanpa harus mengingkari nilai hidup akhirat. Di Barat muncul bapak-bapak filsafat yang diakui secara umum, bapak filsafat dan gerakan pendidikan modern adalah Socrates (470-399 SM) yang mengajar bahwa setiap manusia dari dalam dirinya sudah hamil dengan kebenaran. Guru, pembina, pendamping, kita semua sebenarnya hanyalah bidan, yang memang aktif menolong, akan tetapi kelahiran bayi (kebenaran) dilakukan oleh si manusia atau anak yang bersangkutan itu sendiri. Jean-Jacques Rousseau (1712-1778), sebelum Revolusi Perancis, mengingatkan pula bahwa dalam pendidikan hendaknya manusia, dalam hal ini anak didik, haruslah ditanggapi sebagai anak, bukan sebagai orang dewasa berbentuk mini, dan bahwa pendidikan harus mulai dari sutuasi fitri kebaikan alamiah manusiawi. Pendidikan semestinya menjawab daya-daya afektif dan peragai dasar kemanusiaan dalam diri seorang anak. Konsep manusia menurut kebudayaan kontemporer adapun Mochtar Lubis menggambarkan sosok manusia Indonesia berdasarkan realitas soaial yang dilihatnya di masyaraka antara lain Hipokritis atau munafik, Berpura-pura, Segan dan enggan bertanggung jawab atas perbuatannya, Memiliki jiwa feodal yang tinggi, Percaya takhayul, Berkarakter lemah, tidak mempunyai prinsip Kristen, Cenderung boros tidak suka bekerja keras, Empat cemburu dan pao orls dari yang dilihatnya. Konsep Manusia menurut Y. B. Mangunwijaya Romo Mangun menemukan bahwa yang selalu menjadi korban oleh pihak yang lebih kuat dalam masa kemerdekaan maupun pembangunan adalah rakyat kecil, khususnya yang miskin, terlebih perempuan dan anak-anak. Menurut Mangunwijaya, konsep manusia yang ingin dikembangkannya adalah manusia yang humanis, Mangunwijaya menawarkan sebuah konsep manusia humanis yang terbebas dari belenggu-belenggu feodalisme, baik feodalisme khas Jawa maupun warisan politik kolonial. Romo Mangun menamakan konsep manusia humanis itu dengan istilah manusia Pasca-Indonesia atau Pasca-Nasional dan Pasca-Einstein. Secara garis besar perkembagan interaksi antarmanusia di dalam kelompok dan di luar kelompok dapat dimulai dari bentuk komunal sangat sederhana dalam kerangka dusun yang tertutup, yang kemudian semakin terbuka dan fase-fase evolusi yang berakselerasi ke hubungan lokal atau religion. Menurut Romo Mangun, kebudayaan pascasuku tumbuh dari perubahan ekspansi budaya pemburu, nelayan, dan pengembara yang berevolusi ke budaya agraris yang menetap, dari kabupaten sampai kerajaan besar




      Hapus
    2. Nama : Andri Rifai. Togatorop
      Nim : 15.01.1212

      horas kelompok III

      Romo Mangun adalah seorang pastor yang juga menulis roman dan disamping itu ia seorang arsitek, rohaniawan, sastrawan. seharusnya Romo menuliskan kembali cerita-cerita dari kitab suci, sehingga seperti Khotbah, cerita Romo bisa menyambungkan hidup masa kini dengan pengalaman religiositas orang-orang, yang ditulis dalam perjanjian lama atau perjanjian baru. Tapi dalam kenyataan Romo menulis roman sebagai bentuk sastra baru yang posisinya bersebrangan dengan mitologi. tidak dilakukan karena ternyata tidak mungkin kisah dari alkitab tidak mungkin di angkat lalu diceritakan karena itu alkitab bukan karangan manusia tapi karangan Allah itu sendiri. Romo mangun menjelaskan Jika mitologi menjaga komunitas agar tetap terikat oleh semangat kebersamaan bahkan manusia dengan Tuhan, roman tidak demikian. Roman membebaskan diri dari ikatan-ikatan komunitas dan melakukan penjelajahan kemana-mana. sastra merupakan bagian dari kehidupan Romo mangun termasuk roman, Ketika sastra menempatkan manusia sebagai makhluk yang bermartabat dan berharga, saat itulah sastra telah menyentuh aspek terdalam dalam pengalaman manusia, yaitu religiositas. Salah satu isu dalam Mendut perempuan tidak hanya dicermati dengan perspektif feminisme, tapi juga ada rasa keilahian karena penghormatan kepada sesama. Romo dalam menghadirkan tokoh-tokoh dan menggambarkan fenomena kehidupan tidak seperti mereka yang menganut telogi moral. Dan sastra yang ia gambarkan pun mengandung banyak pengertian dan maksud sesuatu. Menurut Romo Mangun Sastra berbeda dengan teater, hadir secara personal ke dalam batin pembaca di saat tenang, sunyi, tranquil sehingga terjadi dialog antara pembaca dan novel. Cara Romo menghadirkan pikiran dengan pasemon sama dengan cara Tuhan Yesus yaitu dengan cerita perumpamaan. Orang sangat tersentuh ketika si hilang pulang dengan gemetar karena takut dipukuli bapaknya ternyata bapaknya memeluknya.Roman adalah sejenis karya sastra dalam bentuk prosa yang isinya melukiskan perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing.

      Hapus
    3. sajian kelompok 4.
      Kemiskinan tidaklah menjadi suatu patokan untuk cerita cinta seseorang. Cerita cinta ini menggambarkan sebuah perjuangan yang tidak ada mengenal lelah dan cerita ini menyadarkan siapakah dia yang harus mencintai seorang gadis yang kuliah di arsitektur UGM. berawal dari angan2, seorang anak muda yaitu yus (yusuf)yang selalu berangan2 memiliki cinta seorang anak yang kuliah di bagian arsitektur UGM yg ternyata teman nya... cinta yang tulus tidak memandang status, yang dia tahu, ketika ia merasakan perasaan cinta yang menggebu2 dia harus mengejar cinta itu, apapun yang terjadi. cinta merupakan sesuatu yang sangat berpengaruh besar dalam kehidupan seseorang. tapi seseorang tidak hanya hidup dengan cinta saja tapi juga perlu makanan. cinta juga bagian dari spiritual (kebahagiaan) tapi kebutuhan kerjaan juga merupakan kebutuhan spiritual dan kebutuhan duniawi untuk mencukupi makan kebutuhan hidupnya. dibalik pekerjaan seseorang itu begitu banyak tantangan dan hambatannya, ketika kita dituntut untuk berlaku jujur dan setia kita haruslah setia dan jujur sekalipun bertaruh nyawa, memang kelihatannya konyol tapi itulah harus dilakukan. terkadang perjumpaan yg tak disengajaipun memberi kesan seribu arti yg berarti. bermula seorang gadis yang ternyata teman sma nya yang tak sengaja menabrak seorang becak (yus) yg ternyata tman nya dan terjatuh dipelukannya, kejadian itu sangat lucu yg membuat mereka saling mencintai tapi dibalik itu ternyata yus (tukang las, becak, gori) riri diam2 menyembunyikan hasrat dirinya tapi lama kelamaan terungkap juga. cinta itu juga butuh perjuangan dan pembuktian ketika seseorang mengharapkan dia tapi dia mengharapkan seorang yang lain. disatu sisi si yus ini ingin menunjukkan cinta nya yg begitu besar kepada lilian, tapi disatu sisi lian juga harus melihat begitu ada orang yang betul2 menunggu cintanya (riri)... cinta membuat bahagiah tapi cinta membuat rumit ketika terjadi segitiga. tanpa kita sadari ketika kita asyik dan terlena dengan harapan kita sepintas ada kelihatan orang yang datang lalu pergi untuk selama-lamanya, memang kihidupan orang itu tidaklah terlalu penting bagi yus tapi membawakan sebuah pengaruh yg besar didalam hidupnya untuk memperjuangkan cintanya kisah sijauhari yang menutup sedih novel ini.

      Hapus
    4. kelompok 5.
      Romo Mangun mengunggkapkan bentuk pemikiran nya melalui karya sastra, lambang, dan di tuangkan lewat hati nurani, intelektual, esai. lewat inilah mungkin romo mangun menuangkan isi hati dan curahan pikirannya. saya sangat terkagum melihat romo mangun yang bisa melihat, merasakan, serta bertindak cepat dalam menghadapi mmasyrakat yg ada di sekitarnya. tidak semua orang dapat peka terhadap lingkungan sekitarnya tapi disini romo mangun mengajak kita untuk turun terjun kelapangan untuk menghadapi persoalan2 dilapangan. romo mangun yang sungguh2 memiliki kemampuan yang dapat mengatasi masalah dari sudut manapun yang saya takutkan apabila orang hanya melihat tapi tidak bertindak. sangat susah bagi seorang untuk memanusiakan sesamanya tapi bagi romo mangun ini adalah pekerjaan yang sangat mudah. saya tidak habis pikir ternyata di balik ide2 yang gila membuahkan hasil yg super luar biasa. romo mangun siap menanggung resiko yang ia perbuat untuk melakukan perubahan besar. saya tidak tau bagaimana jika romo mangun merekrut orang2 yang memikirkan sesama nya. kurasa ini akan membuahkan hasil yang lebih dan lebih.

      Hapus
    5. kelompok 6.
      politik agama di indonesia yang membuat terjadinya dehumanisme, karna ada seglintir para penguasa politik yang berwewenang yg melakukan pendaya gunaan sesuka hatinya tanpa memikirkan mereka yang kecil bagaimana. disadari atau tidak disadari kita ini terkukung oleh para penguasa politik yang menyalah gunakan kekuasaannya. agama merupakan identitas kepercayaan seseorang terhadap yang ia yakini persoalan pengisian kolom agama sangat dibutuhkan dalam KTP alasannya begitu jelas bukan persoalan kebebasan kami bagaimana yang tidak memiliki agama.? yang menjadi suatu pertanyaan di indonesia adalah ini negara hukum jadi taatlah kepada hukum yang sudah diberlakukan jadi bagi mereka yang tidak memiliki agama berhak untuk tidak mengisi / mengosongkan kolom agama. indonesia adalah negara pemasok agama terbesar menurut saya alasannya jelas mengenai kebebasan beragama dilindungi oleh badan hukum yang kuat, uud 1945 no 28E,29ayat2, uu no 12 tahun 2005, uu no 39 tahun 1999, jadi indonesia juga merupakan lintas singgah dunia, dan lintas perdagangan dunia. berbicara tentang penegakan prinsip pluralisme agama, setiap pemeluk agama harus berani mengakui keberadaan agama lain dan hak agama lain, dan bersedia aktif dalam usaha memahami perbedaan dan persamaan berbagai agama untuk menuju terciptanya suatu keharmonisan masyarakat untuk menghargai dan menghormati sesama manusia apapun agamanya. mengenai pembatasan hak kebebasan beragama itu hanya dibatasi oleh kewajiban dan tanggung jawab seseorang dan menjadi sebuah tanggung jawab semua orang. karena untuk mengakui keberadaan agama seseorang tersebut tidak begitu mudah untuk dilakukan oleh semua orang .

      Hapus
    6. Sajian kelompok 7
      kesimpulan
      Orang Kristiani mesti yakin bahwa Yesus, dan hanya Yesus adalah “ialah kehidupan dan kebenaran dan tidak ada jalan sampai ke Bapa kecuali melalui Yesus” (bdk. Yoh 14 : 6). Dan “tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Kis 4 : 12). Pluralisme dalam arti sebenarnya adalah sebagai keterbukaan dan kebaikan hati terhadap agama-agama lain dituntut dari umat Kristiani. Masing-masing yakin akan kebenaran agamanya sendiri, tetapi bersedia menerima umat dan agama lain dalam keberlainannya. Dan bukan urusan kita menilai orang atau umat atau agama lain. Larangan menghakimi dan mengkafirkan agama lain (Matius 5 : 20) juga berlaku dalam sikap terhadap agama lain. Tiap usaha harus dilakukan untuk memahami dan menghormati berbagai agama dalam kerangkanya masing-masing . Suatu paham islam yang mengajarkan bahwa semua agama adalah sama karenanya kebenaran setiap agama adalah relatif, oleh sebab itu, setiap pemeluk agama tidak boleh mengklaim bahwa hanya agamanya saja yang benar sedangkan agama yang lain salah. Pluralisme juga mengajarkan bahwa semua pemeluk agama akan masuk dan hidup dan berdampingan di Surga. Pandangan Hindu semua agama adalah sama. Kita harus mencontoh pandangan Buddha tentang toleransi beragama, Janganlah kita menghormat agama kita sendiri dengan mencela agama orang lain. Sebaiknya agama orang lain hendaknya dihormati atas dasar tertentu. Dengan berbuat begini kita membuat agama kita sendiri untuk berkembang disamping menguntungkan pula agama lain. Dengan berbuat sebaliknya kita akan merugikan agama kita sendiri disamping merugikan agama orang lain. Oleh karena itu, barang siapa menghormati agamanya sendiri dengan mencela agama lain semata-mata karena dorongan rasa bakti kepada agamanya dengan berpikir”bagaimana aku dapat memuliakan agamaku sendiri.
      dikatakanpun agama menjadi titik lemah indonesia karena tidak semua dari beberapa penganut agama yang berbeda dapat menerima keberagaman yang ada di sekitar nya makanya terdapat Dua perkembangan Berlawanan ada dua agama yang dari dulu ke dulu tidak pernah damai, Negara keberadaan agama terhadap keminoritasan, Hal Penodaan Agama : Beberapa Catatan baik itu penjelekan agama tersebut penafsiran agama terhadap yang diajarkannya, mengenai kebebasan agama yang masih di tentang kaum mayoritas, kekerasan terhadap agama minoritas, pemerataan yang tidak berlangsung lancar pada kaum minoritas, keraguan seorang pemimpin akan agama yang ia bela dan junjung tinggi, kekerasan mengatas namakan agama, kekerasan mengatas namakan komunitas suatu agama, komunitas terhadap motivasi agama yang mengandung kekerasan.

      Hapus
  6. Nama : Dede Genta Sari Br Tarigan
    NIM : 15.01.1237
    Ting/Jur : I-B/Teologia
    KELOMPOK 1 : “HUMANISME RELIGIUS DAN NASIONALISME TERBUKA” Dari pembahasan kelompok 1 saya menyimpulkan bahwa dalam Humanisme Religius, Ada dua sikap menghadapi humanisme yaitu : Sikap optimistis dicerminkan misalnya oleh sebuah simposium, yang diselengarakan oleh Fons Elders(Humanism Toward the Third Millenium,1993) sejak runtuhnya tembok Berlin 1998. Pendidikan selalu bertolak dari humanisme kiranya bukan hal yang asing. Driyarkara mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah untuk “pemanusiaan manusia”, melalui proses “humanisasi” dan “homanisasi” atau dengan ringkasan disebut sebagai humaniora. Religius di sini tidak harus diartikan sebagai pemeluk agama tertentu, melainkan adanya kecenderungan dan kesadaran akan yang ilahi, yang mengatasi kekecilan manusia atau rasa kemakhlukan atau rasa ketergantungan pada sesuatu yang lain. Dan didalam Nasionalisme Terbuka, Menurut Romo Mangun generasi 1928 merupakan arketipe generasi pembaharu, dengan munculnya intelektual, pemikir-pemikir nasionalis, yang menelorkan “Sumpah Pemuda”, di Belanda para mahasiswa Indonesia mendirikan “Perhimpunan Indonesia”, di Indonesia sendiri muncul dua kelompok studi, indonesische studie club di Surabaya yang didirikan oleh Dr. Soetomo. Algemene studie club di bandung dipimpin oleh soekarno dan sesudah munculnya partai-partai politik sejak 1912, mereka menggalang “Permufakatan Perkumpulan-perkumpulan politik kebangsaan Indonesia” (PPKI). Corak intelektual adalah kemampuan berpikir kritis dan berani, berpandangan luas dan universal, mampu berwacana dan berdiplomasi, menghasilkan gagasan-gagasan pembaruan yang segar. Ini sangat berbeda dari generasi intelektual yang lahir 20 tahun kemudian, yang mulai berani berpolitik dan memunculkan kesadaran nasional Indonesia. Kebanyakan “priayi baru”, intelektual golongan ini adalah lulusan dokter dan guru, yang dari sifat pekerjaannya memang lebih mandiri dan mempunyai kebebasan bergerak dan pergaulan dengan masyarakat luas, daripada para pegawai pemerintah (ambtenaar) atau pegawai perusahaan. Dalam Prospek Pendidikan : Manusia Pasca-Indonesia, Humanisme semacam itu, kata plesu, adalah humanisme abstrak, impersonal, yang tak mempunyai karakter-karakter khas dari berbagai komunitas. Pandangan ini mirip dengan kritik Romo mangun terhadap kesimpulan Francis Fukuyama, tentang demokrasi liberas dan ekonomi kapitalis, sebagai akhir dari sejarah manusia. Plesu setuju dengan arkon tentang negara “sekuler pluralis”, tetapi menambahkan bahwa humanism harus mempunyai sikap yang jelas terhadap agama. Ada dua kemungkinan, humanism bisa menolak agama yang dogmatis dan absolutis, dan humanism bisa menyesuaikan diri dengan agama. Kedua posisi ini layak didiskusikan, terkait juga dengan konsep mereka tentang agama, sebab jika mereka menolak agama, sulit semua pemeluk agama mempunyai konsep sendiri dan ingin merumuskan “agama” menurut perspektif penghayatannya sendiri. Akan tetapi, yang jelas mereka menolak jikalau humanism justru menjadi inti agama, atau menjadi “agama” itu sendiri.
    Salam Ilmu Budaya Dasar…

    BalasHapus
  7. Nama : Alwi Jauhari Lingga
    NIM : 15.01.1211
    Tingkat : I-B

    Dari sajian Kelompok I yang berjudul “Humanisme Religius dan Nasionalisme Terbuka, Faham Dasar Pendidikan Manguwijaya” saya mendapatkan pemahaman luas dan menurud saya hal yang paling ditekankan “ROMO MANGUN” dalam sajian kali ini adalah Humanisme Religius, Nasionalisme yang Terbuka, Prospek Pendidikan : Manusia Pasca-Indonesia. Dalam menghadapi rasa Humanisme ada dua sikap yang harus kita berikan, yaitu sikap optimis dan pesimis. Dalam Humanisme Religius ini, kata Riligius di sini tidak harus diartikan sebagai pemeluk agama tertentu, melainkan adanya kecenderungan dan kesadaran akan yang ilahi, yang mengatasi kekecilan manusia atau rasa kemakhlukan atau rasa ketergantungan pada sesuatu yang lain.
    Yang kedua adalah rasa Nasionalisme yang terbuka, Untuk memulai akar nasionalisme, pokok kedua yang bisa dielaborasi adalah keyakinan Romo Mangun pada keunggulan angkatan 1928, yang dia bedakan dari angkatan lain, tetapi terutama angkatan 1945. Menurut Romo Mangun generasi 1928 merupakan arketipe generasi pembaharu, dengan munculnya intelektual, pemikir-pemikir nasionalis, yang menelorkan “Sumpah Pemuda”, di Belanda para mahasiswa Indonesia mendirikan “Perhimpunan Indonesia”, di Indonesia sendiri muncul dua kelompok studi, indonesische studie club di Surabaya yang didirikan oleh Dr. Soetomo, Algemene studie club di bandung dipimpin oleh soekarno ; dan sesudah munculnya partai-partai politik sejak 1912, mereka menggalang “Permufakatan Perkumpulan-perkumpulan politik kebangsaan Indonesia” (PPKI). Menurut Romo Mangun angkatan 1928, merupakan angkatan yang lebih dekat orientasinya dengan semangat Pasca-Indonesia, yang melebar dan terbuka ini dibandingkan dengan angkatan 1945 atau 1965.
    Yang ketiga adalah Prospek Pendidikan : Manusia Pasca-Indonesia, Persoalan humanisme yang mencuat dalam system politik atau pengaturan negara ini pun menjadi topic perdebatan yang panas dari Bapa Bangsa pendiri negara kita di awal kemerdekaan, Dan pancasila adalah hasil finalnya, di mana “humanism” terumuskan dalam sila ke dua dan sikap terhadap “agama” dirumuskan dalam sila pertama. Inilah persoalan yang tak bisa dihindari dan menjadi kepedulian Romo Mangun juga dalam mengidealkan pendidikan. Romo mangun mengatakan bahwa pendidikan yang cukup komprehensif, yang secara ringkas boleh dirumuskan, bahwa pendidikan itu bersifat multidimensional, berdimensi banyak. Pendidikan juga haruslah bersifat terbuka kea rah masa depan, mencerahkan dan mengembangkan kebaruan, melawaan status quo atau reproduksi dan penerusan ide-ide lama. Pendidikan juga harus mencerdaskan kehidupan dengan member kebebasan pada para anak didik. Pendidikan juga perlu perbaikan sistem,yaitu hubungan guru-murid harus diperbaiki dalam situasi kekeluargaan dan hidup bersama (convivium), pola pendidikan harus member lebih banyak peluang untuk anak didik dalam mengungkapkan pengalaman mereka, membina kerja sama (dan bukan persaingan) dalam kelompok. Akhirnya, seluruh kepentingan unsur dan dimensi pendidikan yang mengarah kedepan ini dapat direngkuh dalam kerangka besar yang sesuai dengan pandangan tentang manusia Indonesia, yang sudah dijelaskan, yakni humanism religious dan nasionalime yang terbuka. Dalam dua kerangka besar inilah Indonesia bisa ikut menyumbangkan pemikiran dalam pergaulan dunia yang luas, sebagaimana dicita-citakan oleh Romo Mangunwijaya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sajian 2.
      Pada sajian II yang berjudul “Manusia Humanis Menurut Romo Mangun”, Konsep manusia menurut Y. B. Mangunwijaya adalah manusiaa Pasca-Indonesia atau Pasca-Nasional dan Pasca-Einstein . Menurut Mangunwijaya, konsep manusia yang ingin dikembangkannya adalh manusia yang humanis . Mangunwijaya menawarkan sebuah konsep manusia humanis yang terbebas dari belenggu-belenggu feodalisme, baik feodalisme khas Jawa maupun warisan politik kolonial . Seperti yang kita ketahui bahwa konsep manusia menurut kebudayaan jawa menurut mangun adalah kedudukan manusia dalam pendidikan tidaklah lebih dari menggiring si anak dan memupuk tunas-tunas muda ke pengintegrasian diri dalam seluruh gugusan adat-istiadat dan kebudayaan orangtua serta nenek moyang secara tradisional . Dan menurut kebudayaan barat tujuan hidup fana tidak lagi hanya selaku persiapan melulu ke dunia akhirat, akan tetapi dihargai sebagai tujuan intrinsik dan sejati pada dirinya, tanpa harus mengingkari nilai hidup akhirat . Dari kedua hal itulah Romo mangun mengembangkan konsep kemanusiaan dan menamakan konsep manusia humanis itu dengan istilah manusia Pasca-Indonesia atau Pasca-Nasional dan Pasca-Einstein . Dalam pasca-Indonesia atau pasca-Einstein dijelaskan secara garis besar bahwa perkembagan interaksi antarmanusia di dalam kelompok dan di luar kelompok dapat dimulai dari bentuk komunal sangat sederhana dalam kerangka dusun yang tertutup, yang kemudian semakin terbuka dan fase-fase evolusi yang berakselerasi ke hubungan lokal atau religion . Nasionalisme Indonesia di masa mendatang menurut pandangan Romo Mangun akan kembali seperti ke awal mula dicita-citakan oleh Generasi 1928 . Sedangkan dalam kebudayaan Pasca-Indonesia dalam konteks sekarang ini, lawannya adalah perlakuan-perlakuan yang dehumanis . Konsep Pasca-Nasional mencita-citakan sosok manusia indonesia yang terbuka kepada nilai-nilai kemanusiaan universal, meskipun tetap berpegangan kepada nilai-nilai ke-Indonesiaan .
      Dan dalam pasca-Einsten Romo berpendapat seluruh gambaran manusia tentang semesta raya menjadi begitu relatif, begitu tergantung pada pengandaian lokasi dan waktu, situasi dan asumsi, sehingga banyak perkara sudah tidak sederhana lagi 10. Istilah Pasca-Einstein yang juga disebut manusia Bermatra Gatra. Romo Mangun melontarkan konsep Pasca-Einstein, yang mengajak segenap generasi muda untuk bersikap menurut dinamika relativitas, dengan tidak main mutlak-mutlakan, karena segala sesuatu bersifat relatif. Menurut Romo Mangun konsep Pasca-Einstein itu ditandainya dengan para parakdikma. Antara konsep Pasca-Einstein dan berpikir lateral/nggiwara dapat dibedakan. Perbedaanya adalah berfikir lateral menekankan kbagaimana manusia menyelesaikan suatu masalah, sedangkan pada Pasca-Einstein atau bermatra-grata menekankan manusia menaggapi suatu masalah.

      Hapus
    2. Sajian III
      Kesimpulan yang dapat ambil dari sajian kita kali ini yang berjudul “Pasemon Dalam Sastra Karya Romo Mangun”.
      Sebelum kita membahasnya kita harus mengetahui apa sebenarnya arti dari pasemon. Pasemon ialah gaya perbandingan yang mengingatkan pada keadaan masa yang lalu. Meskipun romo mangun adalah seorang pastor tetapi dalam menulis karyanya dia tidak menulis cerita-cerita dari kitab suci, sehingga seperti Khotbah. Tapi dalam kenyataan Romo menulis roman sebagai bentuk sastra baru yang posisinya bersebrangan dengan mitologi. Karena bagi Romo roman adalah genre sastra yang lebih bebas ketimbang mitologi. Walaupun roman sudah lebih merdeka ketimbang mitologi tetapi novel lebih banyak menunjuk ke arah advanture dan Umar Kayam berpendapat bahwa karya Romo Mangun yang berjudul “burung-burung Manyar” lebih terasa seperti sebuah novel yaitu roman yang diperbaharui. Romo Mangun menulis sastra masa kini yang jagadnya tinarbuka dan kadang penuh dengan resiko. Arti “penuh resiko” adalah keberanian Romo dalam mengeksperiskan apa yang dipikirkannya. Contohnya novel Manyar, meskipun James Ridder mengatakan bahwa bahasa novel tersebut adalah a sloppy languange atau bahasa Indonesia ceroboh karena penuh dengan kosa kata Jawa hingga butuh penjelasan khusus untuk itu. Namun romo mencerca kebudayaan Jawa yang feodalistik mencerminkan bahwa novel Manyar ditulis dengan tanpa beban. Ada perasaan merdeka di sana. Romo Mangun merasakan betul kemerdekaan yang dicontohkan oleh novel ini. Oleh sebab itu Banyak skripsi S-1 mahasiswa-mahasiswi yang mengulas karya Romo Mangun dan menghubungkan isinya dengan kehidupan Romo. Karena Meskipun dalam menulis karyanya dia tidak menulis cerita-cerita dari kitab suci. Namun cara Romo menghadirkan pikiran dengan pasemon sama dengan cara Tuhan Yesus yaitu dengan cerita perumpamaan.

      Hapus
    3. Sajian IV
      Kesimpulan yang dapat saya ambil dari sajian yang berjudul “Keperhiakan Kaum Miskin, Konteks yang Melatarbelakangi dan Gambaran Kaum Miskin dalam Balada Becak Karya Y.B Mangunwijaya”.
      Dalam novelet Balada Becak ini romo ingin mengajak kita untuk meneladani lelaki muda lulusan SMA bernama Yusuf yang biasa dipanggil Yus. Dalam novel ini diceritakan bahwa seorang Yus yang rela bekerja di bengkel abangnya dan menarik becak. Dia melakukan hal tersebut karena gagal melanjutkan kuliah karena tiadanya biaya. Novel ini sangat menarik karena bersumber pada peristiwa realitas sosial masa kini. Dimana pada kehidupan kita sekarang ini kita kurang memperhatikan hal-hal yang ada di sekitar kita, seperti tukang becak salah satunya. Jadi dengan novel ini sedikitnya kita jadi paham bagaimana penderitaan orang-orang kurang mampu. Pada novel ini juga kita sebagai pembaca dapat membuktikan kepedulian romo mangun kepada kaum miskin atau kaum marjinal. Keberpihakan Mangunwijaya kepada mereka bukan asal berpihak, tetapi menunjukan kemungkinan penyebabnya serta bagaimana Mangunwijaya menyikapinya, sangat singkron dengan esai-esainya.Begitu novelet ini dibuka, latar kisahan yang dipaparkannya langsung mengindikasikan keberpihakan sang pengarang terhadap tokoh dan lakuan yang dimainkannya. Pada novel ini juga kita diajak untuk bermimpi karena menurut saya mimpi adalah awal dari kesuksesan. Tetapi mimpi kita tidak boleh hanya bermimpi saja tetapi kita juga harus mengusahakannya. Karena seperti peribahasa yang mengatakan “harapan tanpa usaha adalah sia-sia”.

      Hapus
    4. Sajian V
      Kesimpulan yang bisa saya ambil dari sajian yang berjudul "SiPenggembala Cerita".
      Dalam bahasan kali ini julukan si penggembala cerita bukanlah romo yang membuatnya, namun bandung mawardilah yang membuatnya. Dia membuat julukan tersebut bakan asal-asalan saja namun dia membuat julukan tersebut karena dia melihat Romo bukan hanya sebagai pengarang novel, tapijuga cerpen, esai dan bentuk prosa lainnya. Romo sangat membangun kepedulian terhadap manusia terutama kepada masyarakat miskin. Membangun nilai kemanusian dengan memperdulikan sesama kita adalah salah satu cara untuk membangun Negara kita untuk lebih maju lagi. Dalam membuat karyanya Romo juga dapat membuat para pembaca bisa merasakan rangsang religiositas.Romo juga pandai bersastra yang membuat pembaca tertarik untuk membaca karyanya. Romo juga sering membuat lambang seperti flora dan fauna, karena lambang dapat dijadikan sebagai bukti sastra menjadi dalam. pesan yang disampaikan oleh karya Romo ini juga sering berkaitan dengan misi manusia dan menyentuh hati nurani pembaca dan lebih peduli lagi terhadap kaum miskin.

      Hapus
    5. sajian 6
      kesimpulan yang bisa saya ambil dari sajian yang berjudul "Dehumanisme Politik Agama di Indonesia".
      Romo Mangun sangat gencar dengan menawarkan konsep manusia humanis untuk melawan semua bentuk diskriminasi, eksploitasi, dan kekerasan. Karena Dari pengalaman hidupnya, dia menemukan bahwa yang selalu menjadi korban oleh pihak yang lebih kuat, baik dalam masa kemerdekaan maupun masa pembangunan, tiada lain ialah rakyat kecil, khususnya yang miskin, terlebih perempuan dan anak-anak. Dia juga melihat bahwa Dehumanisme pemerintah dalam bidang pembangunan agama ditandai dengan berbagai kebijakan dan dominasi yang melahirkan berbagai bentuk diskriminasi terhadap penganut agama minoritas, khususnya penganut agama-agama diluar 6 agama yang “diakui” pemerintah. Menurut saya kebebasan beragama [erlu sekali di terapkan di Indonesia meskipun pada kenyataannya hal tersebut susah sekali di terapkan di Indonesia. Contohnya saja sistem pemilihan presiden, belum pernah sejarahnya presiden Indonesia dari agama lain di luar agama islam dan jika ada pemerintah yang dari luar agama tersebut seperti Ahok maka FPI akan mengecam orang tersebut. Untunglah pada Pemerintahan Jokowi ini sedikit banyaknya kebebasan beragama itu sudah mulai diberlakukan contohnya di KTP kolom Agama sudah bisa di tiadakan jika aga atau kepercayaan kita di luar ke 6 agama yang di akui di Indonesia agar HUmanisme itu dapat tercapai. Karena Bagi Romo Mangun, humanisme adalah cita-cita dasar berdirinya negarab Indonesia. Semua kebijakan pemerintah seyogianya berujung pada upaya pemenuhan dan perlindungan hak asasi manusia sebagai warga Negara yang merdeka, dan pada gilirannya membawa kepada kesejahteraan hidup sebagai bangsa Indonesia.

      Hapus
  8. Nama : Mei Wastina Samosir
    NIM : 15.01.1293
    Tingkat: 1-B

    Yang dapat saya simpulkan dari sajian Kelompok 1 tentang "Humanisme Religius dan Nasionalisme Terbuka" yaitu bawhwa Romo Mangun ingin agar manusia itu menjadi manusia yang Humanis disertai dengan rasa Nasionalisme yang terbuka. Disi ditekankan bahwa manusia yg Humanis berarti dia sudah memiliki rasa Nasionalisme yg terbua. Seperti yang kita ketahui bahwa Nasionalisme adalah rasa
    kepedulian terhadap sesama dan tidak mementingkan diri sendiri. Namun dapat kita lihat di zaman sekarang ini rasa Nasionalisme itu sudah tidak terlihat lagi, karna banyak manusia yg hanya mementingkan dirinya sendiri tanpa melihat orang-orang disekelilingnya. Humanisme adalah pandangan yang menyatakan bahwa manusia dapat memahami dunia secara keseluruhan dengan menggunakan pengalaman dan nilai-nilai kemanusiaan. Para Humanis berusaha menciptakan yang terbaik bagi kehidupan dan menciptakan makna dan tujuan bagi diri sendiri. Gerakan Humanisme mempunyai prinsip kecenderungan untuk "menggali potensi manusia dan alam secara mandiri" sejalan dengan nafas "kembali ke sumber yang menekankan aspek Humanisme Rasional" "Humanisme Evolusi" dan Humanisme Naturalis". Dalam Humanisme Religius dikatakan tentang kebebasan, yaitu kebebasan yg digunkan adalah kebebasan yg berkarakter manusiawi, sehingga dapat hidup berkembang dalam berbagai dimensi . Semangat menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan martabat kemanusiaan disertai dengan kesadaran atas Kuasa Tuhan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ysng saya simpulkan dari pembahasan kelompok 2 adalah yaitu tentang Manusia Humanis menurut Romo Mangun, disini ditekankan bahwa manisia yang humanis adalah manusia yang berpendidikan tinggi namun menurut saya pendidikan yang tingi harus disertai dengan sikap dan moral yang baik pula. Romo Mangun menganggap bahwa pendidikan masa orde baru tidak menghasilkan "manusia-manusia baru", sehingga permasalahan bangsa indonesia dibawah orde baru sama dengan angkatan tahun 1928. pendidikan harus ditempatkan dalam kerangka evolusi ini, yaitu upaya mengatur murid bangsa bahkan umat manusia ke arah pendewasaan diri merdeka, humanis dan sanggup bertanggung jawab sendiri. manusia dikatakan humanis ketika dia mampu bekerja keras, demi mencapa tujuan dalam hidup nya dengan tujuan inilah manusia akan bergiat dan bekerja keras sehingga apa yang di inginkan didalam hidupnya dapat dia capai. paham kemanusiaan menurut Romo Mangun boleh dikatan tak terlepas dari paham religiusitas. religius disini agama tidak harus diartikan sebagai pemeluk agama tertentu melainkan adanya kecenderungan dan kesadaran akan sang pencipta yang mengatasi kekecilan manusia atau ketergantungan pada yang lain adapun refleksi teologis yang menjadi perenungan 1kor 13:13 " demikianlah tinggal ketiga hal ini yaitu iman pengharapan dan kasih, dan yang paling besar diantara nya ialah kasih.dimana kita sesama manusia harus mengasihi tanpa melihat dari latar belakang seseorang atau pamrih dalam mengasihi.
      terimahkasih syalom

      Hapus
    2. Kelompok III : "Pasemon dalam karya sastra Romo Mangun"

      Romo Mangun aalah seorang pastor yang menulis Roman. selain seorang pastor, Romo mangun juga seorang arsitek, seorang humanis, seorang sastrawan , dan juga seorang budayawan. Romo Mangun memang seorang pastor , tetapi beliau tidak pernah mengaitkannya dengan Alkitab, justru ia menerbitkan setiap novelnya dengan cinta. Namun Romo Mangun bisa menyambungkan hidup masa kini dengan pengalaman Religiositas orang-orang. Adapun tujuan Romo Mangun menciptakan karyanya "Pasemon" yaitu untuk menerapkan yang namanya "Humanisme", karena meman Romo adalah seorang yang Humanis (yang berarah pada kemanusiaan). Adapun karya-karya Romo Mangun yang banyak menggunakan bahasa jawa, namun pean yang disampaikannya adalah universal. Semua karya Romo Mangun selalu berakhir kepada sebuah perenungan , Siapakah manusia itu? Dalam arti , nilai kemanusiaan ingin Romo dialogkan kepada pembaca. Dalam karyanya yang berjudul "Trilogi Roro Mendut" , ada pendapat dari James yang mengatakan bahwa Manyar dipandang menggunakan bahasa Indonesiayang ceroboh. James juga berpendapat bahwa karya Romo Mangun sebaiknya dituliskan berkaitan dengan Tuhan Yesus dan Alkitab, nmun yang ditekankan Romo Mangun dia menampakkan keberaniannya dalam menulis. Disini yg mau diampaikan oleh Romo Mangun adalah Allah dalam Hindu, Budha, Yahudi adalah Allah yang jauh (transenden) , tetapi Allah dalam Kristen adalah Allah yang Humanis (berinkarnasi). Tidak ada yg ditulis orang ditulis oleh Romo kembali , tetapi apa yang ditulis Romo ditulis lagi oleh Mahasiswa. Demi kebahagiaan , mari kita bangun kebaikan , kebenaran, dan keadilan.

      Hapus
  9. Nama : Vetty Pebris Saragih
    Kelas : I-B/Theologi
    Nim : 15.01.1338

    Syalom…..
    Sajian 1 “ Humanisme religious dan Nasionalisme terbuka”
    Berbicara mengenai Humanisme adalah kemanusiaan ataupun nilai-nilai kemanusiaan, menurut saya yang disebut dengan Humanisme religious adalah manusia yang mempunyai keagamaan atau boleh dikatakan dalam setiap nilai-nilai kemanusiaan terdapat makna agama atau keyakinan yang mendalam. Dan berbicara mengenai Nasionalisme terbuka adalah rasa cinta tanah air manusia kepada bangsa dan negaranya tetapi berlandaskan sikap yang Humanisme yang religious. Dikaitkan dengan seseorang yang merendahkan lambang negaranya sendiri, itu menurut saya bukan Humanisme religious dan nasionalisme yang terbuka. Kenapa saya berani mengatakan hal itu, karena menurut saya orang yang merendahkan lambang negaranya sendiri sama saja dengan melupakan SARA-nya sendiri baik itu orang yang memiliki pendidikan yang rendah sekalipun. SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan) adalah nenek moyang ataupun Ibu leluhur kita dimana SARA lah yang menjadi identitas kita, tanpa SARA kita tidak mempunyai arti dalam Humanisme maupun dalam Nasionalisme. Memang dimana mana jika pendidikan seseorang rendah, maka tidak bisa kita jamin seseorang bisa mengenal identitas negaranya. Tetapi setidaknya kita tidak terlalu berlebih-lebihan didalam berdialog baik itu secara manual maupun tidak apalagi dia adalah seorang yang dikenal banyak orang (public figure).
    Jadi, saran saya adalah jagalah setiap perkataan kita, seperti pepatah mengatakan "mulutmu adalah harimaumu" dan juga setiap perkataan adalah doa. berhati-hatilah dalam perkataan bukan hanya dengan tingkah laku kita saja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sajian 2 “Manusia Humanis menurut Romo Mangun”.
      Sebelumnya, saya mengucapkan terima kasih kepada bapak dosen pembimbing mata kuliah IBD, Pak Edward Sinaga, yang telah memberikan penjelasan dan membahas bersama tentang bagaimana manusia humanis menurut Romo Mangun. Dari beberapa tanggapan para penyanggah dikelas dan kesimpulan dari penyaji, disitu saya baru ketahui bahwa manusia humanis merasa dia itu Tuhan, tapi bukan atheis. Seperti yang dinyatakan oleh para penyaji kelompok 2 bahwa seseorang teroris itu dikatakan manusia humanis. Memang boleh dikatakan para teroris itu dikatakan manusia yang humanis karena seorang teroris bukanlah orang yang bodoh, dia mempunyai pendidikan yang tinggi sehingga dia terlatih untuk hal yang sangat mengerikan (pengeboman) atau persenjataan, dan dia tidak mudah menyerah dalam penyerangan atau rencana yang dibuatnya. Karena menurut Romo Mangun ciri-ciri manusia Humanis adalah tidak mudah menyerah, gigih dalam pekerjaan maupun pendidikan atau bisa dikatakan pendidikannya tinggi. Nah, yang menjadi konflik sekarang adalah dampaknya. Akibat yang dibuat oleh teroris meninggalkan tanda bahwa seorang teroris itu adalah BUKAN termasuk manusia humanis. Dimana kita dapat mengetahuinya bahwa dampaknya sangat besar, dan berakibat fatal bahkan sering memakan korban jiwa. tindakan seperti boleh dikatakan tidak jauh dari seorang pembunuh, pembangkang, dan bahkan juga pengkhianat. Menurut saya, seseorang yang tega berbuat demikian adalah orang yang tidak humanis religious, dimana seseorang itu tidak memiliki nilai kemanusiaan dan moral, dia hanya mementingkan dirinya sendiri atau bahkan mementingkan kepentingan tim sekerjanya yang berprofesi sama dengan dia. Mereka tidak memikirkan berapa banyak keluarga yang harus kehilangan keluarganya dan bahkan kehilangan orang yang sangat dikasihinya. Romo Mangun menekankan dan ingin membangun agar manusia melihat segala sesuatu itu secara positif. Jadi, apakah tindakan teroris itu bisa kita terima atau kita pandang secara positif?.
      Saya terinspirasi dengan pendapat saudara Eikel yang mengaitkan pernyataan Gusdur, yang menyatakan bahwa apapun, bagaimana pun yang kita lakukan, dari tingkah laku kita orang sudah tahu apa agama kita. Nah, disitu lah kita sadar bahwa orang orang yang mengkhianati negaranya sendiri, menurut saya itu adalah orang yang tidak punya agama.
      jadi, didalam agama lah yang terdapat dan menentukan seorang menjadi humanis.. terima kasih
      salam IBD

      Hapus
    2. Vetty Pebris Saragih
      Nim : 15.01.1338
      Sajian kelompok 3
      “Pasemone Karya Romo Mangun”
      Yang dapat saya simpulkan mengenai sajian kelompok 3 yaitu tentang “Pasemon Karya Romo Mangun” ialah seorang Romo Mangun disamping profesinya sebagai Pastor, dia adalah seorang sastrawan. Karya-karyanya yang bersifat Roman tetapi juga memiliki tema tentang kemerdekaan. Tetapi dalam karya-karyanya, beberapa ada yang menjadi konflik. Sehingga, ada pendapat James yang menyatakan “seharusnya karya Romo Mangun dikaitkan dengan kitab suci, alkitab, atau menceritakan kehidupan masyarakat masa kini dengan cerita cerita dalam alkitab”. Yang menjadi masalah karyanya adalah dia adalah seorang pastor, dan seharusnya memang karyanya dikaitkan dalam alkitab atau kitab suci. Tetapi dalam karya Romo Mangun , misalnya dalam karyanya yang berjudul “Tipologi Roro Mendut”, ada bahasa yang digunakan adalah bahasa ceroboh. Bahasa ceroboh tersebut diakibatkan oleh 2 hal yaitu karyanya yang memakai bahasa Jawa sehingga susah dipahami dan dimengerti oleh pembaca, dan yang kedua adalah karya Romo Mangun yang memakai bahsa yang tidak disaring. Dalam arti ialah bahasa yang kurang sedap untuk diungkapkan oleh seorang Pastor. Dalam karya Romo Mangun terdapat kalimat yang menyatakan “membuntingi Perawannya”, itu adalah kalimat atau kata-kata yang seharusnya tidak perlu untuk diungkapkan seorang pastor, ada baiknya jika kata-kata itu penting untuk diungkapkan dalam karyanya, maka seharusnya diungkapkan dengan perumpamaan atau dengan kiasan-kiasan tertentu, sehingga tidak menimbulkan sesuatu hal yang kurang enak dipahami atau dibaca oleh orang lain.
      Salam IBD

      Hapus
    3. Sajian kelompok IV
      Kemiskinan adalah suatu yang tidak asing lagi bagi pendengaran maupu dalam penglihatan kita. dimana-mana selalu ada kemiskinan dimana pun kita berada. terlebih lagi dikota-kota besar, sangat banyak sekali orang tua, anak-anak yang memperlihatkan bahwa mereka adalah kaum miskin, sebagai contoh pengemis dan pengamen di jalanan. Ada banyak pekerjaan lain yang bisa mereka kerjakan tidak hanya dengan cara meminta-minta. Kemiskinan tidak terlepas dari pendidikan. Dimana rendahnya pendidikan dapat menyebabkan seseorang itu menjadi miskin di masa depannya. tetapi ada juga orang yang rendah pendidikannya dia bisa menjadi orang yang sukses karena dia mau berusaha dan bekerja dan juga disertai dengan doa. seperti tokoh Yus dalam karya Romo Mangun, bahwa dia tidak bisa melanjutkan sekolahnya karena dia tidak mempunyai biaya sekolah. dari kisah tersebut dapat kita lihat bahwa pemerintah juga kurang dalam perhatian terhadap kaum miskin. yang miskin tetap miskin, yang kaya menjadi kaya. Yang menjadi inspirasi saya adalah berdoa, berusaha, bekerja keras, dan sukses.

      Hapus
    4. Nama : Vetty Pebris Saragih
      NIM : 15.01.1338
      Sajian 5
      Syalom….
      Romo Mangun adalah seorang pastor, arsitek, dan juga sastrawan. Karya-karyanya yang begitu diminati banyak orang seperti: novel, Roman, dan lain sebagainya semuanya itu membangun manusia semakin memiliki nilai kemanusiaan yang tinggi. Tujuan dari Romo Mangun menghadirkan “Si Penggembala Cerita” adalah agar kita jangan hanya mementingkan atau memikirkan diri sendiri namun kita haurs lebih bisa menghargai seluruh ciptaan Tuhan yang ada di dunia ini. Karya YBM ini juga sering membuat perenungan tentang kehidupan manusia terutama kehidupan manusia yang sengsara seperti “Burung-Burung Rantau” tujuannya adalah agar kita merenungkan bagaimana kehidupan kita dan kita harus bisa membuka hati nurani pada sesama. YBM juga sering menggambarkan seorang tokoh yang berpengetahuan tinggi agar kita juga memiliki intelektual yang tinggi seperti tokoh yang ada dalam karyanya tersebut. Dan yang terakhir YPM juga sering membuat pertanyaan-pertanyaan dalam karyanya tujuannya adalah agar pembaca juga harus membuka otak kita dan menganalisa karyanya agar kita lebih memahami dan mengingat karya dari YBM ini. “Si Penggembala cerita” ini adalah Y.B.Mangunwijaya. Dia membuat karyanya sangat menarik. Karyanya tidak hanya dikaitkan dengan sastra, tetapi dengan pikiran logikanya dia mengaitkan karyanya dengan kehidupan manusia atau pun pengalaman yang dialami manusia itu sendiri.

      Hapus
    5. Sajian 6 mengenai Dehumanisme politik agama di Indonesia.
      Pada awalnya Pluralisme di Indonesia sangatlah baik, tetapi karena adanya problema dan kasus – kasus yang terjadi di Indonesia membuat nama Indonesia semakin rendah dimata Negara lain. Begitu juga dengan agama yang kita anut dan dipercayai bahwa agama tidak boleh hilang ataupun di tutupi dalam sebuah identitas. Agama sangatlah penting ditunjukan melalui perbuatan, tingkah laku, sikap kita dalam mengerjakan pekerjaan dalam kehidupan. Tidak baik jikalau agama dalam sebuah identitas hilang hanya karena suatu masalah atau problema yang dapat menjadikan agama itu sendiri tidak berarti bagi masyarakat. kebijakan pemerintah dalam mengajukan kebijakan baru, boleh mengosongkan kolom agama dalam KTP bagi penganut diluar 6 agama. Dari kebijakan pemerintah tersebut dapat kita ketahui bahwa kurangnya peraturan yang tegas karena semua hak masyarakat sama atau sederajat, baik dalam agama maupun kepercayaan. Jika kolom agama dikosongkan, maka peraturan itu berlaku bagi semua masyarakat. Begitu juga sebaliknya, jika harus diisi, maka berilah kebebasan semua warga untuk mengisinya sesuai agama dan kepercayaan masing-masing. Jadi seharunya politik agama di Indonesia itu harus setara dalam perbedaan-perbedaan seperti agama, kepercayaan, warna kulit, bahasa, dan tradisi, tidak ada pengkotak-kotakan dalam politik agama.Ada 4 kebebasan Atau sering disebut Four Freedom yaitu; kebebasan berekspresi, kebebasan beragama, kebebasan untuk berkeinginan, kebebasan dari rasa takut. Kebebasan beragama juga dalam arti kebebasan untuk berpindah agama atau berpindah pilihan dari satu agama ke agama yang lain. setiap warga negara berhak untuk memilih agama dan kepercayaan apapun yang diyakininya dapat membawa kepada keselamatan dunia dan akhirat. karena itu berpindah agama hendaknya dipahami sebagai sebuah proses pencarian atau penemuan kesadaran baru dalam beragama.

      Hapus
  10. Nama : Ella Angelina Surbakti
    NIM : 15.01.1248
    Kelas : I-B

    Dalam pembahasan kita mengenai kelompok 1 yang berjudul "Humanisme Religius dan Nasionalisme yang Terbuka", yang dapat saya simpulkan bahwa tokoh yang sangat terpenting dalam pembahasan kali ini adalah Romo Mangun. Romo Mangun adalah seorang penulis Religius, budayawan, pendidik, intelektual, arsitek, penulis novel, aktivis sosial, pemikir politik, dan lain-lain. Romo Mangun juga mempunyai peran yang besar dalam bidang pendidikan, tetapi gagasannya barangkali masih kurang banyak dikembangkan dalam wacana publik. Romo Mangun meninggal menjelang milenium ketiga ini, beliau tidak sempat memasuki era itu, tetapi sudah mengantisipasinya dalam berbagai pemikiran. Kematian Romo Mangun seperti membawa pesan simbolis, bahwa pemikiran-pemikiran Romo Mangun memang berperan mengantar kita untuk memasuki era baru. Dan Romo Mangun membahas tentang Humanisme dan Nasionalisme Terbuka. Dimana kita ketahui bahwa dalam konteks humanisme religius merupakan cerminan dari Pancasila sila pertama yaitu kebebasan untuk memeluk agama yang menjadi kepercayaan kita. Humanisme yang merupakan inti dari kehidupan membuat faham ini menjadi sebuah kehidupan yang dihidupi oleh Romo Mangunwijaya. Faham humanisme dalam keberagaman yang menjadikan Indonesia berkembang di tengah perkembangan nasionalisme. Demikian halnya dengan Nasionalisme yang terbuka merupakan cerminan dari Pancasila sila ke kedua dimana sebagai manusia kita harus menjunjung sikap nasionalisme yang tinggi. Keyakinan Romo Mangun mengatakan bahwa setiap sistem pendidikan ditentukan oleh filsafat tentang manusia dan citra-manusianya yang dianut, sehingga tidak pernah netral, maka visi seseorang tentang mausia, sangat menentukan visi pendidikannya. Tetapi banyak sekarang yang tidak mempunya nilai nilai kemanusiaan atau tidak mempunyai Humanisme dan Nasioalisme terbuka. Dan cara mengatasi itu adalah dimulai dari diri kita sendiri. Artinya kita harus belajar atau menyadari apa yang baik dan apa yang buruk bagi kehidupan kita. Dan dari situ kita bisa mendapatkan nilai nilai kemanusiaan.

    BalasHapus
    Balasan

    1. Nama : Ella Angelina Surbakti
      NIM : 15.01.1248
      Kelas : I-B

      Pada pembahasan kelompok 2 yang membahas manusia Humanis menurut Romo Mangun. Berbicara tentang Romo Mangun berarti berbicara tentang humanisme, sebuah topik yang senantiasa actual, tidak lekang dan terus diperjuangkan. Dan dari pembahasan kelompok 2 dapat disimpulkan bahwa humanism itu adalah pandangan yang menyatakan bahwa manusia dapat memahami dunia serta keseluruhan realitas dengan menggunakan pengalaman dan nilai-nilai kemanusiaan bersama. Humanisme menuntut pembaharuan hidup, terlebih-lebih sikap terus menjadi manusiawi. Dan humanism bertujuan untuk menghidupkan rasa perikemanusiaan dan mencita-citakan pergaulan hidup yang lebih baik. Lewat karya-karya yang bersifat humanis, Romo Mangun meninggalkan warisan secara fisik yaitu dalam novel, bangunan arsitektur dan buku-buku referensi. Arsitektur dimata Romo Mangun bukanlah sekedar perwujudan rancang bangun melainkan juga bangunan kehidupan. Ditengah bangsa Indonesia saat ini, humanisme Romo Mangun menjadi relevan. Dia ibarat menawarkan tempat melihat pada saat kehidupan berbangsa dan bernegara belum menempatkan manusia sebagai fokus, ditengah praktik dehumanis yang hadir dalam keseharian kita. Konsep manusia yang dikembangkan Romo Mangun tidak terlepas dari perjalanan hidupnya yang unik, konsep manusia yang ingin dikembangkan adalah manusia yang humanis. Melalui konsep-konsep manusia kita dapat megerti bagaimana manusia itu menurut konsep kebudayaan Jawa, kebudayaan Barat, Indonesia kontemporer dan menurut Y.B.Mangunwijawa manusia humanis merasa mampu melakukan sesuatu tanpa Tuhan. Tapi manusia humanis tidak sama dengan Atheis. Dan dari pembahasan kita kali ini disimpulkan bahwa manusia dituntut untuk mampu berjuang dalam memperbaiki sifat kemanusiaan. Dan juga menuntut kita kearah yang lebih berguna. Indonesia sangat membutuhkan kemanusiaan yang lebih sejahtera dan memiliki sifat pri kemanusiaan. Dan dapat memperbaiki segala masalah-masalah yang ada di Indonesia sera meningkatkan kualitas hidup masyarakat kualitas hidup masyarakat miskin dibidang pendidikan dan kemanusiaan.

      Hapus
    2. Nama : Ella Angelina Surbakti
      NIM : 15.01.1248
      Kelas : I-B

      Syalom bagi kita semua.
      Dalam bahasan kelompok 3 kita berbicara tentang “Pasemon” Dalam SastraKarya Romo Mangun.
      Dimana Pasemon dalam sastra jawa tradisional merupakan istilah gaya perbandingan yang mirip dengan alusio. Pasemon berupa ucapan atau ungkapan untuk meenggambarkan suatu keadaan yang mengingatkan orang kepada peristiwa sejarah.Romo Mangun adalah seorang pastor yang juga menulis roman. Romo Mangun juga seorang rohaniawan, arsitek, sastrawan. Dia adalah seorang yang humanis/kemanusiaan. Bagi Romo roman adalah genre sastra yang lebih bebas ketimbang mitologi. Romo Mangun menekankan kemerdekaan, kebebasan dan kebudayaan. Banyak Mahasiwa memakai buku Romo Mangun untuk Skripsi. Umar Kayam berpendapat mestinya Romo menuliskan kembali cerita-cerita dari kitab suci, sehingga seperti Khotbah. Cerita Romo bisa menyambungkan hidup masa kini dengan pengalaman religiositas orang-orang, yang ditulis dalam perjanjian lama atau perjanjian baru. Tapi dalam kenyataan Romo menulis roman sebagai bentuk sastra baru yang posisinya bersebrangan dengan mitologi.
      Novel yang ditulis Romo Mangun mempertegas watak mendut. Mendut adalah novel-novel yang saling berkait dan ada ideologi yaitu kemerdekaan, dalam kemerdekaan tokoh menemukan makna manusia yang sekaligus ada kebanggan dan kecemasan didalamnya. Dipenghujung topik, nilai nilai kemanusiaan, menghantarkan kita ke dalam unsur kebudayaan.

      Hapus
    3. Nama : Ella Angelina Surbakti
      Nim : 15.01.1248
      Kelas: I-B
      Di pembahasan kelompok 4, kita membahas tentang bagaimana saat ini kemiskinan di dunia. Penyebab kemiskinan adalah kurangnya pendidikan dan kurangnya lowongan pekerjaan . Dan cara mengatasi kemiskinan itu yaitu memberi lowongan pekerjaan yang layak bagi orang yang tidak memiliki pekerjaan. Cinta tidak mengenal status. Ius adalah gambaran pemuda Indonesia yang tidak mudah putus asa. Sinopsis Novel Balada Becak, yang menceritakan leleki muda lulusan SMA bernama Yusuf (dipanggil Yus) yang sehari-harinya disibukkan dengan melamun dan menghayal, lantaran gagal melanjutkan kuliah karena tiadanya biaya. Akibat kemiskinan, itulah biang keroknya. Untuk sementara, Yus ditampung Rahmat (Kakaknya), membantu bekerja di bengkelnya sebagai tukang las. Selain bekerja di bengkel kakaknya, Yus sering diminta mengantarkan gori milik Bu Dullah dengan naik becak. Ius menyukai seorang gadis cantik yang kuliah di UGM dan gadis itu adalah teman SMA nya dulu. Karena Ius orang yang miskin dan tidak memiliki pendidikan dia agak minder dengan gadis itu. Tetapi karena dia memiliki semangat yang kuat , akhirnya Ius mendapatkan gadis itu. Dalam cerita Novel diatas membangun anak muda dalam konteks miskin menjadi tidak putus asa. Membangun bagaimana kepemudaan Indonesia. Membangun Indonesia di dalam budaya dan agama dengan keadilan,kebaikan dan kebenaran.

      Hapus
    4. Nama :Ella Angelina Surbakti
      NIM :15.01.1248
      Kelas:I-B

      Syalom bagi kita semua..
      Didalam pembahasan kita kelompok 5, kita membahas tentang Romo Mangun yang memiliki multitalenta sehingga Bandung Mawardi sampai menyebutnya "Si pengembala cerita", Bandung Mawardi lah yang membuat julukan si penggembala cerita.Tulisan Roman Mangun dan cerpennya selalu mengandung nilai humanisme. Isi dari novelnya bukan hanya bersifat sastra, tapi banyak sastra. Tapi Nanyak pikiran religius, humanisme dan penuh logika. Dengan keadaan manusia dan dengan pemikiran logis, makanya dia disebut “Si Penggembala Cerita” bukan sipenulis cerita.Karya Roman Mangun ini juga sering menggunakan lambang seperti menggunakan lambing flora atau fauna yang ada di bumi. Lambang adalah bukti sastra mendalam budaya itu unik. Tujuannya adalah agar kita jangan hanya mementingkan atau memikirkan diri sendiri namun kita haurs lebih bisa menghargai seluruh ciptaan Tuhan yang ada di dunia ini.
      YBM juga sering menggambarkan seorang tokoh yang berpengetahuan tinggi agar kita juga memiliki intelektual yang tinggi seperti tokoh yang ada dalam karyanya tersebut. Begitu lama orang yang disebut pintar adalah hanya karena pintar Matematika, Fisika atau Kimia. Ternyata para ahli psikolog telah sepakat yang pintar bahasa, tata bola bahkan pemain bola dapat disebut Intelektual. Dan yang terakhir YPM juga sering membuat pertanyaan-pertanyaan dalam karyanya tujuannya adalah agar pembaca juga harus membuka otak kita dan menganalisa karyanya agar kita lebih memahami dan mengingat karya dari YBM ini.Penggembala cerita tak Cuma melenakan pembaca di kubangan imajinasi. Suguhan uraian-uraian berlagak esai sengaja dihadirkan oleh YBM, esai itu rangsangan ide dan argumentasi untuk berpolemik. Kita bakal menemukan esai menjiwai novel-novel YBM, reprentasi dari kegandrungan memperkarakan pelbagai hal dalam kehidupan.
      Terima kasih. Syalom

      Hapus
    5. Nama : Ella Angelina Surbakti
      NIM : 15.01.1248
      Kelas:I-B
      Syalom bagi kita semua
      Dalam pembahasan kel VI kita membahas tentang Dehumanisme Politik agama di Indonesia. Semua politik agama adalah memulihkan manusia dan bukan politik dehumanisme. Dehumanisme adalah penindasan dan kesemena-menaan terhadap sesama. Dehumanisme pemerintah dalam bidang pembangunan agama ditandai dengan berbagai kebijakan dan dominasi yang melahirkan berbagai bentuk diskriminasi terhadap penganut agama minoritas, khususnya penganut agama-agama diluar 6 agama yang “diakui” pemerintah. Ke enam agama tersebut adalah Katolik, Islam, Protestan, Hindu, Buddha dan Konghu cu.
      Jika kita berbicara tentang agama pasti kita juga berbicara tentang moral dan tingkah laku.
      Agama sangatlah penting ditunjukan melalui perbuatan, tingkah laku, sikap kita dalam mengerjakan pekerjaan dalam kehidupan. Tidak baik jikalau agama dalam sebuah identitas hilang hanya karena suatu masalah atau problema yang dapat menjadikan agama itu sendiri tidak berarti bagi masyarakat. Dapat kita ambil contoh: identitas agama dalam sebuah KTP. Bahwa ada peraturan yang menegaskan tidak boleh ada identitas agama dalam sebuah KTP jika tidak ada bukti yang kuat bahwa dia benar – benar menganut agama itu sendiri. Tetapi jika ada orang asing yang bernegara di Indonesia maka seseorang tersebut boleh memilih salah satu agama yang diakui di Negara Indonesia .
      Bagi penganut agama diluar 6 agama tersebut harus memilih salah satu, dan itu berarti mereka harus berbohong dalam pengisian kolom tersebut. Terpaksa berbohong bukan hanya dalam KTP, melainkan juga dalam sejumlah dokumen vital lainnya yang mencantumkan kolom agama. Pemerintah Jokowi mengajukan kebijakan baru, yaitu boleh mengosongkan kolom agama di KTP bagi penganut diluar 6 agama. Pemerintah melakukan kebijakan tersebut karena banyak masyarakat yang mengisi kolom agama tetapi itu bukan agama yang dianutnya. Oleh karena itu pemerintah melakukan kebijakan baru dengan boleh mengosongkan kolom agama.
      Terima kasih. Syalom

      Hapus
  11. Nama :Ronika Nursagi Panjaitan
    NIM :15.01.1316
    Jurusan/Tingkat:I-B/Theologi

    Syalom pak
    Sebelumnya saya megucapkan terimakasih kepada bapak karena telah memberikan penjelasan mengenai bagaimana manusia humanis menurut Romo Mangun.
    Kelompok 1:Kesimpulan yang dapat saya berikan:"Pada pembahasan ini berbicara tentang Humanisme Religious dan Nasionalisme terbuka menurut seorang tokoh teladan kita yaitu Romo Mangun,dia adalah seorang tokoh teladan yaitu seorang pastor dan juga dikenal sebagai seorang sastrawan yang menulis banyak novel dan sebagai seorang arsitek yang mengabdikan hidupnya bagi kepentingan masyarakat.Humanisme religius bukan hanya sekedar sebuah aliran dalam filsafat Agama,tetapi menyangkut berbagai bidang lain yaitu erat kaitannya dengan kepentingan kemanusiaan, seperti ekonomi,politik dan pendidikan.Humanisme Religius ini juga merupakan suatu bentuk upaya penyelamatan nilai-nilai kemanusiaan.Maka jika dikaitkan dengan pendidikan Romo Mangun berkata "hati nurani akan dibentuk oleh pendidikan".Artinya pendidikan adalah salah satu upaya membangun kepedulian terhadap sesama.Dengan kata lain pendidikan yang baik akan mengarahkan seseorang menjadi peka dan sensitif.Maka dalam hal ini dapat dikatakan bahwa negara berhak mempunyai kepentingan besar dalam menentukan bagaimana masyarakat dididik dan dibentuk.Agar dapat menjadi bangsa besar dan percaya diri,sehingga bisa berdiri tegak berhadapan dengan negara lain,kita harus mampu mengejar ketertinggalan.Untuk mengejar ketertinggalan,sangat diperlukan peningkatan sumberdaya manusia. Dengan sumberdaya manusia yang unggul dalam sains dan teknologi,kita pun tak akan ragu terlibat aktif dalam melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,perdamaian abadi dan keadilan sosial,inilah hal yang merupakan tujuan nasional kita di Indonesia tercinta ini.Sementara keunggulan nasionalisme terbuka adalah dapat berpolitik dengan santun dan bersih,serta mengabdikan diri untuk kepentingan masyarakat.Intinya adalah meraih pendidikan akan menciptakan pemimpin yang bermoralitas,bertanggungjawab,peduli dan memiliki nilai-nilai kemanusiaan.Tapi disamping itu kita juga harus memupuk kerohanian kita yaitu iman yang semakin bertumbuh(mengimani TUHAN).Dengan ini ada keseimbangan dan kelak akan terciptalah pemimpin yang kita ingini yaitu yang membela hak-hak orang tertindas.Jangan kita mencontoh sikap para koruptor yang notabennya adalah orang berpendidikan tapi menindas orang-orang yang miskin,tang lemah,bahkan orang-orang yang mungkin terpinggirkan sekalipun.
    Terimakasih pak
    Syalom
    God Bless Us
    Salam IBD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pada pembahasan kelompok 2 hal ini membahas Manusia Humanis Menurut Romo Mangun yaitu manusia yang sadar bahwa hidup didunia ini tidak sejati.Dan beliau merupakan salah satu contoh tokoh yang membangun kepedulian terhadap sesama manusia,khususnya rakyat kecil.Salah satu contohnya bagi masyarakat miskin dan lemah,khususnya kaum petani Kedungombo yang kampungnya bakal terendam air waduk di akhir tahun 1980-an,namun sosok Romo Mangun merupakan pahlawan sekaligus inspirator buat mereka yang ingin bangkit dari keterpurukan.Romo berkata "dalam banyak perkara rakyat kecil(miskin) itu sendiri sebenarnya sungguhlah kaya".Menurut pemahaman saya mengapa Romo sampai berani berkata seperti itu karena sebenarnya kita bisa banyak belajar dari orang yang tergolong orang miskin,yaitu dalam hal kesabarannya,keuletannya(kegigihannya) untuk bisa berjuang memperbaiki nasibnya,bahkan mereka jauh lebih memiliki pengorbanan yang tinggi terhadap orang-orang yang senasib dengannya.Yang diperlukan sebagai manusia humanisme adalah keluar menuju jalan umum.Artinya kita harus melampaui latar belakang,bahasa,suku,agama dan bahkan budaya untuk menolong sesama manusia.Yang diperlukan pertama sekali dalam hai ini adalah kasih.Kita juga harus memiliki tiga prinsip yaitu:memperjuangkan apa yang benar,apa yang baik dan apa yang indah.Romo Mangun menunjukkan kepada semua orang bahwa konsep kemanusiaan yang ingin dibangun adalah memiliki ilmu,sehingga mampu untuk menjalankan pengabdian.Selanjutnya akan memiliki pencerahan dan itu akan tampak lewat nilai yang diterapkan didalam kehidupan sesamanya.Sehingga kita bisa memberikan hati kita untuk melayani ditengah-tengah masyarakat seperti apapun itu.Kebaikan yang engkau lakukan hari ini mungkin saja besok sudah dilupakan orang,maka dari itu tetaplah berbuat baik kepada semua orang.Bagaimanapun berikan yang terbaik dari dirimu.Engkau lihat akhirnya ini adalah urusan engkau dengan TUHAN mu,bagaimanapun ini bukan urusan antara engkau dan mereka.
      Terimakasih pak
      Syalom
      God Bless Us
      Salam IBD

      Hapus
    2. Nama :Ronika Nursagi Panjaitan
      NIM :15.01.1316
      Jurusan/Tingkat:I-B/Theologi

      Syalom buat kita semua,terimakasih buat bapak yang telah menyediakan materi dengan mengangkat tokoh panutan kita yaitu Romo Mangun.Dan tidak lupa juga saya mengucapkan terimakasih kepada para penyaji yang telah memaparkan materi ini.
      Materi hari ini 11/04/2016 adalah "PASEMON DALAM SASTRA KARYA ROMO MANGUN".Pasemon ialah istilah dari bahasa sastra Jawa tradisional yang merupakan istilah gaya perbandingan.Dimana Pasemon ini berupa ucapan atau ungkapan yaitu untuk menggambarkan suatu keadaan(dalam karya sastra atau pembicaraan umum) yang mengingatkan orang kepada peristiwa sejarah,dongeng,atau mitos yang pernah terjadi dan diketahui umum.Dalam hal ini Roma Mangun,kenyataannya tidak menuliskan kembali cerita-cerita dari Kitab Suci seperti yang terdapat dalam khotbah.Namun cerita Romo bisa menyambungkan hidup masa kini dengan pengalaman religiositas orang-orang baik yang ditulis didalam kitab Perjanjian Baru maupun Perjanjian Lama.Romo lebih memilih menulis roman menjadi sebuah bentuk karya sastra baru,yaitu yang posisinya berseberangan dengan mitologi.Jika mitologi menjaga komunitas agar tetap terikat oleh semangat kebersamaan manusia dengan Tuhan,tapi roman justru tidak demikian,ia membebaskan diri dari ikatan-ikatan komunitas dan melakukan penjelajahan kemana-mana.Kita dapat melihat begitu besarnya perjuangan Romo Mangun terhadap orang-orang yang miskin atau orang-orang yang tertindas.Ia tidak hanya melayani orang-orang yang miskin secara langsung ke lapangan tetapi ia juga menuliskan karya sastra yang menyangkut nilai-nilai kemanusiaan yang tujuannya untuk menciptakan kesejajaran terhadap semua orang tanpa terkecuali.Pesan-pesan kemanusiaan yang ingin disampaikannya yaitu keadilan,kebenaran dan kebaikan yang menyentuh religiositas.Atau dengan kata lain pesan dibalik novel ini yaitu bersifat universal,sehingga Romo Mangun ini akan berakhir dengan sebuah perenungan siapakah manusia sendiri.Panggilan Romo terinspirasi oleh rakyat yang miskin,dan bukan panggilan kegerejaan/keagamaan sebagaimana kebanyakan pastor.Perjuangan terhadap kemanusiaan direalisasikan lewat pengabdiannya pada sesama.Batakologi juga patut jadi bahan perenungan kita orang batak,yaitu kita harus mampu melampaui berbagai latar belakang,suku,agama,budaya,dan bahasa untuk menjadi hamba TUHAN.Mari kita membantu orang-orang miskin,kesepian dan yang tidak diinginkan sesuai dengan rahmat yang kita terima dan jangan pernah malu untuk melakukan suatu pekerjaan meskipun pekerjaan kita itu pekerjaan yang sederhana,lakukan segala sesuatunya atas dasar kasih.Setialah pada hal-hal yang kecil,karena kelak disanalah kekuatanmu berasal (Mother Teresa).
      Syalom dan salam IBD

      Hapus
    3. Nama : Ronika Nursagi Panjaitan
      NIM : 15.01.1316
      Tingkat/Jurusan : I.B/Teologi

      UAS Berjalan Kelompok IV
      Terimakasih kepada bapak Dosen kami yang masih tetap berjuang untuk menyediakan materi ini di kelas dengan harapan dapat membangun nilai-nilai kemanusiaan yang lebih baik khususnya dalam konteks Mahasiswa STT ABDI SABDA MEDAN dan terimakasih juga buat para penyaji yang berusaha untuk memaparkannya. Karya Romo Mangun tentang "Balada Becak" ini menggambarkan perjuangan seorang anak muda yang bernama Yusuf tapi dipanggil Yus yang mencoba hidup diantara keberpihakan hidup didunia ini. Romo Mangun hadir untuk mengangkat masalah kaum marjinal atau terpinggirkan yang bercita-cita melanjutkan pendidikannya kejenjang perkuliahan, namun terbentur dengan masalah biaya, sisi positif dari novel ini adalah "Berani Bermimpi". Seperti kata pepatah "Raihlah cita-citamu setinggi langit" sebab dengan begitu kita akan semakin termotivasi. Namun terkadang kita sebagai anak tidak boleh terlalu memaksakan keuangan orangtua kita. Nah inilah yang dihimbau bagi kita pemuda yaitu belajar dari tokoh Yus. Dimana sekalipun tidak dapat melanjutkan pendidikannya namun dia tidak sampai terjerumus kedalam hal-hal yang negatif, dia menyadari betul keberadaannya dengan giat bekerja sebagai tukang las dan tukang becak dengan tulus hati. Didalam novel juga menceritakan bagaimana Riri yang menyukai Yus diam-diam namun lagi-lagi status atau martabat seorang Yus di uji kembali karena orangtua Riri (Bu Dullah) tidak menyetujuinya, beruntung Bu Dullah menyadari betul bahwa dirinya juga pernah mengalami hal demikian jadi memang Bu Dullah tau jika cinta itu tidak mengenal status. Nilai-nilai kemanusiaan yang ingin dibangun dari novel ini adalah kita harus menghargai dan bahkan meringankan beban hidup yang berada dibawah garis kemiskinan. Kita harus menumbuhkan rasa perhatian kita terhadap sesama tanpa memandang darimana dan bagaimana latar belakangnya. Sebab seperti kata bijak mengatakan " Rasa kemanusiaan kita akan berakhir ketika rasa kepedulian itu kita abaikan. Kepedulian akan membuka jalan menuju kerjasama dan hasilnya adalah akan saling menguatkan. Implikasinya adalah saat kita peduli kita akan merasakan perasaan mereka, saat kita pedui kita akan merasakan perasaan mereka, saat kita merasakan perasaan mereka kita akan menganggap mereka seperti diri sendiri, sehingga kita akan dimampukan mendahulukan kepentingan orang-orang yang lebih membutuhkan kita. Seperti perkataan Yesus yang mengajarkan dan merupakan suatu kewajiban kita yaitu dalam Matius 25:45 "Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. Dan kata penyelamat bagi kaum miskin yaitu seperti Firman TUHAN mengatakan dalam Mazmur 109:31 "Sebab Ia berdiri disebelah kanan orang miskin untuk menyelamatkannya dari orang-orang yang menghukumnya. Sehingga pada akhirnya akan berdampak pada sebuah perenungan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang berdasarkan pada nilai kebenaran, kebaikan dan keadilan.

      Hapus
    4. lanjutan dari pembahasan yang telah dipaparkan diatas.
      Atas nama pokok pembahasan dan pembelajaran ini kami (Ronika Nursagi Panjaitan dan Septaria Ginting kelas I.B dan Nova Rianty Kembaren kelas I.C) kami bertiga telah melakukan wawancara dengan beberapa bapak tukang becak didepan STT ABDI SABDA MEDAN yaitu:
      1. Nama bapak tukang becak Gayus Sinurat memiliki 4 orang anak istrinya br.Nababan , lama narik becak mulai tahun 1999 sampai sekarang, sempat bekerja diperusahaan namun dipecat, tamatan SMK Katolik Gunung Mulia, pendapatan/hari 50 ribu, alamatnya di purwodadi gg kenangan
      2. Jan Fasen Keulana Saragih memiliki 3 orang anak istrinya br.Sinaga, pernah bekerja di Seribu Dolok namun dipecat dan pindah ke Medan, belakangan ini penghasilan tidak menentu, paling keras 50 ribu dalam sehari
      3. Op.Markus Siagian, pendapatan terkadang sampai 50 ribu tetapi terkadang juga hanya lepas makan sehari
      4. Wak Ujang, pendapatan 40 ribu dalam sehari, sama halnya dengan tukang becak yang lain terkadang hanya mendapat uang cukup makan saja.
      Pada saat melakukan wawancara banyak halangan yang kami hadapi, terkadang ada sewa yang harus segera diantar dan waktu kami juga terbatas. Mungkin itu yang dapat saya jelaskan. Terimakasih
      Salam IBD

      Hapus
    5. Nama : Ronika Nursagi Panjaitan
      NIM : 15.01.1316
      Tingkat/Jurusan : I.B/Teologi

      UAS Berjalan Kelompok V
      Romo Mangun adalah seorang tokoh yang dapat dikatakan multitalenta sehingga Bandung Mawardi sampai menyebutnya "Si pengembala cerita. Dimana melalui ceritanya yang dia sampaikan adalah dia ingin sekali menggembalakan nilai-nilai kemanusiaan. Karya Romo Mangun sangat kaya dengan cerita-cerita yang mengandung pesan-pesan moralitas. Yang ingin disampaikan Romo Mangun sangatlah mudah dipahami dalam kehidupan sehari-hari. Cerita-cerita terkandung seperti renungan, humor, sebagai kritik dan lain-lain. Dalam pemikiran Romo adalah bahwa bersastra merupakan suatu kewajaran, kelumrahan dan kelaziman tanpa harus bernalar hierarkis atau bersikap diskriminatif, karena sastra baginya adalah diangkat dari cerita keseharian. Sastra Romo ini dibangun untuk menghindarkan adanya pengasingan terhadap kaum-kaum miskin atau orang-orang yang terpinggirkan. Sehingga kita dituntut untuk cinta akan kebenaran, setia kepada kejujuran dan mencari yang sejati. Dengan kata lain dalam karya Yusuf Bilyarta Mangunwijaya(Romo Mangun)ini tidak hanya kata-katanya yang menarik tapi ada banyak hal yang sangat menarik untuk dipelajari dan diketahui, seperti kutipan dari berbagai buku, menggunakan bahasa sastra yang baik, memasukkan lambang-lambang yang menarik, menulis berdasarkan hati nurani, memiliki intelektual yang tinggi dan menggunakan esai dalam karyanya. Jika kita membaca karya dari YBM kita tidak hanya sekedar membaca karya sastra yang secara umum fungsinya hanyalah untuk hiburan semata, namun dalam karya YBM ini kita juga diajarkan untuk memiliki pemikiran religius. Karya YBM ini juga sering menggunakan lambang seperti menggunakan lambang flora atau fauna yang ada dibumi. Tujuannya adalah agar kita jangan hanya mementingkan atau memikirkan diri sendiri namun kita harus lebih bisa menghargai seluruh ciptaan TUHAN yang ada didunia ini. Karya YBM ini juga sering membuat perenungan tentang kehidupan manusia terutama kehidupan manusia yang sengsara agar kita merenungkan bagaimana kehidupan kita dan kita harus bisa membuka hati nurani pada sesama. Seperti yang dikatakan oleh Mother Teresa: "Mereka yang tidak diinginkan dan tidak dicintai, mereka yang berjalan didalam dunia tanpa ada satu pun yang memperhatikan. Pernahkah kita mengenal mereka?,pernahkah kita mencoba untuk menemukan mereka?, inilah bahan perenungan bagi kita agar kita senantiasa dapat memuliakan manusia dan membuatnya bermartabat lewat kepedulian yang kita bangun.
      Terimakasih :)
      Syalom
      TUHAN YESUS Memberkati kita semua.

      Hapus
    6. Nama : Ronika Nursagi Panjaitan
      NIM : 15.01.1316
      Tingkat/Jurusan : I.B/Teologi

      UAS Berjalan Kelompok VI
      Pada pembahasan kelompok 6 ini topiknya yaitu "Dehumanisme Politik Agama di Indonesia" karya Musdah Mulia. Dehumanisme adalah pengurangan arti kemanusiaan, maksudnya yaitu hilangnya rasa kemanusiaan dalam diri seseorang. Dehumanisme terjadi akibat adanya perubahan sikap manusia sebagai akibat penyimpangan tujuan pengembangan kebudayaan. Manusia yang berbudaya adalah manusia yang mengembangkan akal fikirannya untuk mencapai kesempurnaan hidup, maka akan menjadi pola kehidupan yang dapat mempengaruhi cara berfikir dan gerak sosial. Dengan pengetahuan kebudayaan manusia mampu menciptakan kebaikan, kebenaran, keadilan dan tanggung jawab untuk kebahagiaan dan kesempurnaan hidup. Sehingga pengamatan yang dilakukan sang penulis dapat kita jadikan perenungan bahwa "sesungguhnya politik agama itu adalah indah". Contohnya Islam mengajarkan kedamaian dan keharmonisan. Kristen mengajarkan kasih dan Buddha yaitu Darma, sementara itu Parmalim kerendah hatian. Nah, persoalan nya sekarang dalam konteks Indonesia perlukah kolom agama dalam KTP?. Maka jawabannya terkait dengan persoalan ini adalah sebagai bangsa kita bangga dengan slogan Bhineka Tunggal Ika. Artinya, kita sadar bahwa keberagaman atau pluralitas adalah fakta sosiologis. Keberagaman terlihat nyata dalam etnisitas, agama, kepercayaan, warna kulit, bahasa dan tradisi, semua itu menjadi modal sosial yang amat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Maka sebenarnya pemerintah sebagai pelaksana jalannya roda pemerintahan harus mampu secara konsisten menjabarkan spirit humanisme seperti dinyatakan dalam Pancasila dan konstitusi untuk kemudian dijabarkan melalui berbagai peraturan yang lebih operasional dibawahnya. Kemudian Pemerintah juga harus bertanggungjawab terhadap perlindungan hak kebebasan beragama semua warga tanpa kecuali sebagai bentuk pengakuan adanya persamaan hak bagi seluruh warga Indonesia dan yang terpenting yaitu mendorong para pemuka agama mulai dari tingkat pusat sampai tingkat desa agar membuka ruang dialog seluas-luasnya dengan melibatkan semua unsur agama di masyarakat dalam merespon berbagai fenomena kehidupan agama. Pada akhirnya kita akan mengambil sebuah perenungan bahwa "sebenarnya tidak ada yang salah dengan perbedaan yang salah itu adalah keegoisan kita dalam memandang perbedaan.
      Terimakasih
      Salam IBD :)

      Hapus
    7. Nama :Ronika Nursagi Panjaitan
      NIM :15.01.1316
      Tingkat/Jurusan:I-B/Teologi
      UAS Berjalan Kelompok VII

      Pluralisme adalah suatu sikap menerima keberagamaan. Sehingga dapat dikatakan oleh orang-orang di dunia memiliki integritasnya masing-masing, dan tiap usaha harus dilakukan untuk memahami dan menghormati berbagai agama dalam kerangkanya masing-masing. Maka dalam kebenaran memang ada eksklusivisme: tidak mungkin menganggap segala ajaran benar. Namun kita juga harus bersifat inklusivisme, yang berpandangan meskipun menurut kita agama kita yang benar tetapi keselamatan juga mungkin terdapat pada agama lain. Maka aktualisasi nilai-nilai pancasila tak lain berarti aktualisasi kesediaan seluruh komponen masyarakat untuk menerima kenyataan bahwa Indonesia itu sebuah pluralitas, artinya saling menerima dalam kekhasan masing-masing. Itu juga berarti kesediaan bahwa tidak ada bagian kelompok merasa berhak untuk memaksakan apa yang diyakininya sendiri kepada seluruh masyarakat. Nah, untuk menghindari perpecahan biasanya suatu agama tidak dikatakan. Menyimpang tapi hanya berbeda ajaran dengan kita. Jika dikaitkan dengan Gafatar ajaran mereka dianggap menyimpang karena berbagai kesaksian mantan pengikutnya yang mengatakan bahwa: pada awalnya visi, misi, dan tujuan Ormas ini baik jika kita baca, namun pada akhirnya sampai pada sebuah penyesatan yang menjelek-jelekkan agama lain. Bahkan yang paling parah ialah pencampuran padukan ajaran agama Islam, Nasrani, dan Yahudi dengan menafsirkan ayat Al-Qur'an yang tidak sesuai dengan kaidah tafsir yang baku. Padahal untuk membangun pluralisme itu adalah kita harus saling tolong-menolong antara yang satu dengan yang lain, sehingga tidak penting apapun agama atau suku kita. Kalau kita bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak pernah tanya apa agama kita. Tak jarang kita pula berselisih akibat perbedaan keyakinan hingga mengakar pada urusan-urusan lain yang sebenarnya tidak ada sangkut pautnya. Pesan terpentingnya adalah: jadilah orang yang selalu baik terhadap siapapun karena ketika kita melakukan kebaikan, hal yang diingat orang dari kita adalah sikap kebaikan kita, bukan apa agama kita. Pada dasarnya pun semua agama mengajarkan kebaikan, tinggal bagaimana kita sebagai pemeluknya menyatakan dalam tindakan sehari-hari.
      Terimakasih
      Syalom
      Salam IBD :)

      Hapus
  12. Nama : Hendi Saputra Purba
    Kelas: 1b / theologi
    NIM. : 15.01.1267
    tujuan: kelompok 1

    Saya akan mengutarakan pandangan saya yang menjadi inti sari dari topik bahasan Humanisme Religius dan Nasionalisme yang terbuka, faham dasar pendidikan Romo mangun wijaya. Romo mangun wijaya adalah seseorang sosok yang memiliki banyak keahlian dan gigih. Ia juga seorang pastor, ia juga seorang budayawan, penulis novel, dan lainnya. Ia selalu memperhatikan kehidupan masyarakat yang tergolong dibawah garis kemiskinan dan ia sangat menekankan nilai nilai kemanusiaan yang memberikan pencerahan kepada kita.
    Pembahasan ini jatuh nilai nilai kemanusiaan, dimana mangun ingin masuk kedalam nilai nilai kemanusiaan tersebut. Topik ini mau membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang sesuai dengan sila sila kemanusiaan. Mangun mengatakan, kita harus merenungkan kepedulian dalam masyarakat, membangun rasa peduli untuk mencapai dasar kemanusiaan dalam suatu kelompok.
    Romo tertarik dengan keberagaman agama, ia menjadikan agama menjadi teman sepergaulan, untuk membangun nilai nilai kemanusiaan untuk orang yang hidup dibawah garis kemiskinan. menurut saya paham yang dipakai romo mangun adalah religius dan sosial.yang selalu ingin bergaul dengan masyarakat kebawah. ia juga memakai faham religius yang artinya cenderung dan sadar akan ilahi yang mengatasi rasa ketergantungan pada yang lain. dilain hal apabila kita ingin berbicara mengenai Humanisme, berarti kita berbicara mengenai kasih, etika, dan moral. membahas tentang kasih artinya selalu ingin bersama orang lain dan menerapkan kasih kepada sesama. uang selanjutnya berbicara tentang etika dan moral, yang dapat bersosialisasi pada orang lain, intinya jika ingin dihargai, hargapilah mereka. Demikianlah yang dapat saya jelaskan yang sesuai pandangan saya, tentang nilai nilai kemanusiaan, Saya ucapkan Terima kasih.

    BalasHapus
  13. Nama : Hendi Saputra Purba
    kelas : 1 b/ Theologi
    NIM. : 15.01.1267
    tujuan: kelompok 2

    Manusia Humanis menurut Romo mangun menerapkan 3 konsep manusia. 3 konsep manusia itu adalah manusia menurut kebudayaan jawa, kebudayaan barat, dan kebudayaan kontemporer. Konsep yang ingin yang dikembangkan adalah manusia yang Humanis. manusia haruslah sesuai dengan asas kemanusiaan yang memiliki rasa saling atau menonjolkan rasa keadilan. dalam kebudayaan jawa menyatakan bahwa kehidupan ini sudah direncanakan dam merupakan budaya dari dulu yang tinggal melaksanakannya. dalam adat batak juga menampakkan Humanisme yang tidak dapat mementingkan dirinya sendiri. dengan keindahan yang dimiliki indonesia yang kontemporer yaitu bahwa manusia tidak boleh memandang satu sisi saja tapi melihat keberagamannya. Romo mangun mengajarkan, bahwa tidak ada budaya yang tertinggal ketika menerima budaya baru. dengan konsep yang baru, membantu kita memperbaharui dan mengembangkan budaya lama. dengan adanya IPTEK budaya kita dapat diperhadapkan keseluruh bangsa. dengan melihat penjelasan ini, Romo mangun memiliki kecerdasan dalam ilmu teknologi yang membuat bangsa indonesia tidak tertinggal. hendaknya dala kemajuan Teknologi tidak menggantikan peranan manusia yang berakal budi dan tida k mengendorkan nilai nilai kemanusiaan mereka. Demikianlah pandangan saya terhadap sajian ini, kurang lebihnya saya ucapkan Terima kasih kepada pdt. Edward Simon Sinaga,Mth, Syalom....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Hendi Saputra Purba
      NIM. : 15.01.1267
      Kelas: 1 b/ Theologi
      Tujuan: kelompok 3

      Dalam bahasan pasemon dalam sastra karya romo mangun. dijelaskan bahwa pasemon adalah istilah dari sastra jawa tradisional yang artinya gaya perbandingan. pasemon berupa ucapan atau ungkapan untuk menggambarkan suatu keadaan yang mengingatkan seseorang kepada sejarah. dalam bahasa indonesia pasemon merupakan suatu cara ekspresi berupa sindiran halus dalam bentuk kiasan yang menjauhkan suatu sikap. karya romo mangun seperti burung burung mayar, burung burung renta, dapat dijalankan pikiran romo mangun. dalam penjelasan ini kita diingatkan tentang nilai nilai kemanusiaan. yaitu bonuam, vorum, saktum, jika kita membaca karya romo mangun akan kita dapatkan dan temukan kekuatan iman, Romo mangun sebagai pastor. ia seorang kristiani yang saleh, dan melalui pasemon kita dapat belajar sikap yang baik ditengah tengah masyarakat. Demikianlah yang dapat saya jelaskan tentang Pasemon karya Romo mangun, salah dan kurangnya mohon dimaafkan...
      Syaloom...
      Salm IBD.....

      Hapus
    2. Nama : Hendi Saputra Purba
      NIM. :15.01.1267
      kelas:1b/ theologia
      tujuan:kelompok 4

      keperhiakan kaum miskin, konteks yang melatarbelakangi dan gambaran kaum miskin dalam balada becak karya Y.B.Mangun wijaya.

      menurut saya dalam bahasan ini menceritakan tentang kaum miskin dalam balada becak karya Mangun wijaya. masyarakat miskin dapat teratasi apabila pemerintah memberikan pekerjaan kepada masyarakat. dam masyarakat harus mau bekerja. tujuan pemerintah memberikan biaya langsung tunai baik, tetapi cara yang benar untuk menanggulangi kemiskinan. dengan pemerintah mengeluarkan kartu wajib belajar dapat membantu masyarakat sekolah tinggi tinggi untuk tidak melarat. dan adanya pengangguran karna tidak ada kemauaan mereka untuk bekerja. contohnya pengemis ada pengemis yang cacat ada yang tidak. pengemis tidak cacat seharusnya mencari pekerjaan tapi tidak dengan cara itu, kita pun jangan mau memberikannya agar dia tidak enak enakkan makan dengan cara yang tidall baik. memang kerja itu capek tapi itu kan untuk kehidupan yang lebih baik. Demikian lah yang dapat saya simpulkan tentang kemiskina dan cara menanggulanginya, sekian dan terima kasih..
      Syaloooom...

      Hapus
    3. Nama : Hendi Saputra Purba
      NIM : 15.01.1267
      tingkat: 1B/ Theologia
      tujuan: Kelompok


      dengan judul Peng Gembala cerita, dari Romo mangun.
      memang sudah sepantasnya seorang romo mangun dikatakan sebagai si penggembala cerita. hal ini dapat dilihat dari banyaknya karya sastra yang ditulis oleh romo mangun dan prestasi prestasi cemerlang yang telah diraih romo mangun. Romo mangun terkenal dengan nivel novelnya terkusus burung burung mayar. menurut saya, disini romo mangun seolah olah ingin menggoda dan membawa pembaca disetiap polemik. untuk mengenall bahwa romo mangun adalah sipenggembala cerita. yang sudah banyak mengungkapkan isi hati dan pikirannya, didalam setiap tulisannya banyak tulisannya sangat menarik sipembaca. untuk dipelajari dan diketahui, yang ditulis dengan hati dan pemgetahuan yang tinggi serta penjelasan yang dapat dibilang bersifat Theologis yang menyangkut tentang kehidupan manusia. dan ia menulis novel novelnya berdasarkan rasa humanis yang tinggi dalam dirinya. Demimianlah yang dapat saya perbuat, lebih kirangnya saya ucapkan Terima kasih...
      Syaloom...

      Hapus
    4. Nama : Hendi Saputra Purba
      NIM. : 15.01.1268
      kelas: 1 b/ Theologia
      tujuan: kelompok 6

      dengan topik Dehumanisme politik agama di indonesia, oleh Musdah Mulia.
      menurut saya hilangnya rasa kemanusiaan dalam diri seseorang yang ingin beralih dari agama. agama di indonesia terdiri dari Hindu, Budaha, Kristen, Khatolik, islam, dan konghuchu. atau bebas menganut agama dan bebas mengambil agama. disini diajarkan bahwa romo mangun mengajarkan hal keberagaman dan bertujuan untuk memperbaharui diri masing masing, khususnya dalam kepercayaan, karna hal itulah yang menyebabkan mereka begitu.tapi kita boleh mengambil hal positifnya, hendaklah kebebasan itu jadi yang lebih baik lagi, bukan kebebasan menjadi perusak ataupun menurunkan rasa kemanusiaan dalam diri seseorang tersebut. beda halnya dengan gafatar yang memakai nama nusantara Yesus tidak pernah membangun agama tapi Yesus membangun nilai nilai yang lebih murni. Demikianlah yang dapat saya jelaskan tentang Dehumanisme Politik agama di Indonesia, lebih kurangnya saya ucapkan Terima kasih...

      Hapus
    5. Nama : Hendi Saputra Purba
      NIM. : 15.01.1267
      kelas: 1 b/ theologia
      tujuan: kelompok 7

      Dengan judul Agama dan Pluralisme, menurut saya tentang pembahasan ini ada kenyataan yang mengherankan sebetulnya dalam 15 tahun terakhir uni tentang hubungan kristiani. islam menjadi lebih akrab, tokoh nasional dan lokal berhubungan baik dan saling menjaga dan saling percaya antara satu sama lain.

      terbukti dalam konflik agama yang tarjadi di indonesia timur berusaha mencari perdamaian. dan begitu juga dengan hubungan antar pimpinan Gereja Katolik Indonesia, KWI, dan PGI, Persatuaan gereja gereja protestan dengan Nahdatul ulama dan muhamadiah sangat baik.

      tapi diakar rumput ada kebalikan toleransi terus bertumbuh, Pluralisme terus digerogoti. komunikasi yang baik selama bertahun tahun dapat dikatakan mubajir dalam sejenak.

      hal ini terjadi karena ada pengaruh dari beberapa pihak yang tidak menyukai akan hadirnya suatu kompeten itu dan munculnya organisasi garis keras.

      yang seharusnya memainkan, peran penting adalah Negara yang membina masyarakat untuk saling menera. ppinan nasional seharusnya mempunyai keberaniaan untuk menyerukan kepada bansa Indonesia agar bersedia menjamin Kesejahteraan, Keamanan, dan Kebebasan.

      mereka yang berbeda agama. hal ini akan menjadi tumpukan hasutan jahat.
      contoh nyata bahwa keberagaman beragama di indonesia tidak baik adalah, kebakaran Gereja HKI Aceh Singkil karna kefanatikan mereka, gedung saja dibakar apalagi jemaatnya mungkin saja mereka semua akan dibinasakan oleh kaum muslim tersebut. Demikianlah pembahasan yang dapat saya perbuat, lebih kurangnya saya ucapkan Terima Kasih.
      Syalommmm.....

      Hapus
  14. Nama: kresi perbinta tarigan
    Kelas: I-B
    Nim : 15.01.1284
    KELOMPOK 1 HUMANISME RELIGIUS DAN NASIONALISME TERBUKA FAHAM DASAR PENDIDIKAN MANGUWIJAYA
    dalam pembahasaan ini saya sangat terkesaan dengan kata-kata romo mangunwijaya yaitu "memanusiakan manusia". dari sini dapat saya analisa bahwa dengan rasa nasionalisme (cinta tanah air)dan humanisme religius kita dapat mengubah sifat seseorang dari yang buruk menjadi lebih baik lagi. di sajian ini juga romo menekankan mengenai pengubahan pola pikir manusia, sama seperti romo sendiri walaupun dia seorang katolik namun dia tidak menolak mengenai agama orang lain. dan di sajian ini romo juga mengtakan pendidikan itu sangat penting, karena seemakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin tinggi juga rasa nasionalisme yang ia miliki. manusia dapat dikatakan sebagai seorang manusia jika dia sudah mencapai kesuksesan dan kesadaran akan pentingnya rasa cinta terhadap sesama dan tanah air. jika seseorang belum mencapai tinggkat tersebut seseorang takkan pernah dikatakan sebagai seorang manusia oleh orang lain. di kesempatan kali ini romo mangun juga menekankan bahwa agama juga berperan penting dalam mewujudkan kesuksesan seorang manusia. karena segala hal yang ada dalam diri kita itu adalah anugrah dan pemberian dari Allah. jika seseorang memiliki ilmu tinggi itu hanya pemberian dari Tuhan dan jika seseorang memiliki kekayaan yang melimpah itu hanya anugrah dari Tuhan.jadi kita tidak boleh lupa akan terhadap TUHAN, oleh sebab itu kita harus membangun kerohanian juga. jadi dapat saya simpulkan bahwa agama sangat berperan penting dalam pencapaian pengubahan pola pikir manusia dan meningkatkan rasa nasionalisme dalam diri setiap manusia. dan agama juga sangat membantu proses memanusiakan manusia. demikian yang dapat saya simpulkan mengenai topik kali ini, atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih banyak.
    salam IBD
    Tuhan memberkati kita semua

    BalasHapus
    Balasan
    1. kelompok 2 MANUSIA HUMANIS MENURUT ROMO MANGUN
      Dalam sajian kelompok dua ini romo mangun memperjelas seperti apa sih sebetulnya manusia yang humanis ada beberapa pandangan romo mangun mengenai manusia yang humanis antara lain sebagai berikut. Manusia Humanis adalah manusia yang selalu gigih dan mempunyai motivasi yang tinggi. Dengan kata lain manusia humanis adalah manusia yang tidak pernah berpikiran untuk menyerah. Manusia humanis bertujuan untuk mengubah sesuatu.banyak orang berfikir bahwa mereka adalah Tuhan. Karena mereka selalu gigih untuk mencari pengetahuan sehingga mereka merasa semua yang ada dapat mereka ciptakan. banyak orang merasa Mereka mampu melakukan sesuatu tanpa Tuhan. Tapi manusia Humanis tidak sama dengan Atheis. Dan dalam pembahasaan kali ini romo mangun juga menjelaskan beberapa konsep manusia menurut beberapa kebudayaan. dan menurut saya semua konsep yang telah dipaparkan oleh romo mangun sangatlah baik namun akan menjadi lebih baik jika kita melaksakan sesuatu yang sesuai dengan diri kita, dan kebudayaan yang ada di daerah kita. Tidak mungkin kita menggunakan konsep manusia menurut barat jika kita berada di indonesia karena kita akan dikatakan tak menghargai adat dan budaya.jadi ketika kita melakukan sesuatu kita harus tahu tetentang adat dan tempat dimana kita berada. jadi disini juga diperlukan pendidikan karna tanpa pendidikan seseorang tidak akan memiliki wawasan yang luas, oleh sebab itu orang-orang humanis biasanya adalah orang yang berpendidikan tinggi. hanya ini yang dapat saya simpulkan mengenai sajian kedua ini atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.
      salam IBD

      Hapus
    2. nama:kresi perbinta tarigan
      nim:15.01.1284
      uas berjalan kelompok III PASEMON DALAM SASTRA KARYA ROMO MANGUN
      dari sajian ini dapat saya simpulkan bahwa semua karya romo mangun selalu berakhir pada sebuah perenungan siapa manusia. dan jika kita membaca setiap hasil karya novel romo mangun tidak pernah dikaitkan dengan cerita alkitab. dan karya romo mangun condong menggunakan bahasa jawa. dalam setiap novel romo manggun terdapat pesan-pesan yang universal. romo mangun adalah seorang sastrawan yang menulis sesuatu tanpa menulis kembali cerita orang lain atau kutipan dari buku orang lain. karya romo mangun sekarang sudah banyak dibaca orang dan bahkan sudah dijadikan orang sebagai judul karya sekripsi mahasiswa. jadi walaupun ini novel tapi isinya dapat meningkatkan rasa humanisme kita. alasan romo mangun membuat karyanya dalam bentuk novel ialah karena orang muda lebih suka membaca novel. jadi semua kalangan dapat membacanya. hanya ini yang dapat saya simpulkan dari sajian kali ini terimakasih.
      Tuhan Yesus memberkati

      Hapus
    3. Nama : kresi perbinta br tarigan
      Nim : 15.01.1284
      Uas berjalam kelompok 4
      Syalom teman-teman
      Dalam novel balada becak karya romo mangun ini terungkap berbagai masalah yang dialami sehari-hari oleh golongan masyarakat bawah yang berada di pinggiran atau dipinggirkan, seperti tukang becak, pedagang barang bekas, pelacur, sopir colt, pencari batu-batu di kali, petani gurem tak bersawah, dan anak jalanan yang gembel. Dan dalam novel balada becak ini digambarkan bagaimana sebetulnya rasa simpatik dari romo mangun terhadap kaum marjinal. Dan menurut suber yang saya baca Novelet Balada Becak dapat dikategorisasikan sebagai novelet yang bersumber pada peristiwa realitas sosial masa kini. Seperti halnya prosa liris Pengakuan Pariyem karya almarhum Linus Suryadi yang menafsirkan tokoh Pariyem yang terjebak dalam belantara kepriayian Ngayogyakarta; lewat novelet Balada Becak Mangunwijaya menafsirkan realitas sosial masa kini dengan tokoh tukang becak berusia muda di tengah belantara urban kota Yogyakarta di masa orde baru yang militeristis dan mendewakan teknologi. Dalam karyanya yang satu ini romo menceritakan kehidupan seorang anak muda bernama yus yang tak bisa melanjutkan sekolah karna biaya yang tidak ada, namun walaupun demikian yus tetap semangan menjalani hidup, tidak terjerumus kedalam lembah kegelapan. Dan yang menjadi renungan tersendiri buat kita kaum muda yang masih tidak terkendala oleh biaya apakah kita bisa yus , yus baru dalam kampus kita tercinta ini. Terimakasih atas perhatianya
      Salam IBD
      Tuhan Yesus memberkati

      Hapus
    4. Nama : kresi perbinta br tarigan
      Nim : 15.01.1284
      Uas berjalan kelompok 5 “si penggembala cerita”
      Nama sebutan si penggembala cerita kepada Romo Mangun di berikan oleh Bandung Mawardi, salah seorang pencinta karya-karya romo mangun. Nama si penggembala munggkin di adopsi dari kata si penggembala jemaat. Karena seperti yang kita ketahui romo mangun adalah seorang pastor (penggembala jemaat). Dan saya juga sependapat dengan Bandung Mawardi, alasanya karena saya melihat banyak nya karya romo, dan prestasi-prestasi yang telah diraih oleh romo. Jika kita berbicara tentang karya romo mangun berati tak lepas dari yang namanya lambang-lambang. Hampir setiap karya romo mangun mengunakan yang namanya lambang. Dalam karya romo mangun juga kita diajak untuk peduli akan kehidupan sekitar kita (humanisme). Dalam karya romo mangun banyak terkandung makna yang menggugah hati nurani kita. Dan dalam karya romo mangun banyak sekali hal-hal yang dapat menambah pengetahuan (intelektual) kita. Jadi oleh sebab itulah banyak orang yang terinspirasi untuk menulis setelah membaca karya romo mangun. Dan juga bisa dikatakan bahwa romo mangun sudah menjadi guru (pengajar) bagi orang-orang yang baru bergelut dibidang karya tulis-menulis. Dan seperti kita juga sebagai mahasiswa kita wajib bersyukur karena mata kuliah IBD telah memperkenalkan kita pada seorang tokoh yang hebat seperti romo mangun. Kalau pak edward berkata bahwa ia adalah yesus kecil di indonesia. kalau saya berkata dia adalah guru sejati.
      Salam IBD
      Tuhan Yesus memberkati

      Hapus
    5. nama :kresi perbinta tarigan
      nim:15.01.1284
      uas berjalan kelompok 6 dehumanisme politik di indonesia. dari judul paper ini kita bisa tau arinya bahwa ketidak berprikemanusian politik beragama di indonesia. dan oleh itu ibuk musdah mulia mencoba mengajak kita untuk mengubah pola politikberagama di indonesia dari yang bersifat dehumanisme menjadi humanisme. dan jika kita lihat semboyan negara kita yaitu bhinneka tunggal ika berbeda-beda namun tetap satu. dan dampak dari dehumanisme politik beragama tersebut banyak agama yang tidak di akui selain yang 6 agama yg diakui itu, tidak mendapat pembinaan dari pemerintah seperti, tidak memperoleh dana bantuan,fasilitas dan berbagai perlindungan.dan seharusnya di indonesia ditegakkan prinsip pluralisme. agam kolom agama di ktp tidak di permasalahkan lagi, dan agama-agama yang diakui negara mencoba membantu agama yang belum diakui untuk berdiri tegak. dan menurut saya pentngnya kehumanismean dalam politik beragama di indonesia karena indonesia ini adalah negaraa kepulauan. jadi sangat dibutuhkan disana orang-orang yang mengutamakan humanisme. karena jika agama saja memiliki politi dehumanisme bagaiman dengan pemerintahaan otomatis mereka lebih parah lagi. jadi oleh karena itu kita harus menegakkan yang namanya humanisme dalam politik gereja dan meninggalkansifat dehumanisme. hanya ini yang dapat saya jelaskan atas perhatiannya saya menggucapkan trimakasih salam ibd
      tuhan yesus memberkati

      Hapus
    6. nama : kresi perbinta br tarigan
      nim: 15.01.1284
      uas berjalan kelompok 7 agama dan pluralisme
      tak terasa ternyata ini adalah uas berjalan terakhir yang akan saya ketik. agama adalah sarana bagi seseorang untuk mencapai kebahagian, keselamatan. dan pluralisme adalah kepelbagaian. negara indonesia analah negara yang bisa disebut sebagai negara yang pluralisme. karena indonesia adalah negara kepulauan dan agama yang dianut juga ada bermacam-macam. jadi bagaimana kita harus berusaha membuat agama tetap pada posisi nya untuk membantu orang mencapai kebahagian dan keselamatan. dima sering dikatakan agama sebagai titik lemah bangsa indonesia. dan hal itu dapat kita lihat secara jelas dinegara yang kita cintai ini saja. oleh sebab itu ada baiknya kita membangun sifat inklusivisme dalam setiap agama. bukan sifat eksklusivisme oleh karena itu kita perlu mengaktualisasikan bhinneka tunggal ika di indonesia. dengan demikian agama dan negara akan menjadi parner yang paling kuat.

      Hapus
  15. Nama : Ramoti Rai Reja Hutabarat
    Nim : 15.01.1304
    Tingkat / jurusan : I-B/ Teologi
    Tujuan : Kelompok 1

    Syalom bagi kita semua.
    Pada hari sabtu yang lalu, kita telas membahas tentang nasionalisme dimana kita telah banyak mendengar penjelasan-penjelasan kawan-kawan kita. Menurut saya Nasionalisme itu orang yang maju walaupun banyak goncangan dia selalu tetap dalam pendiriannya . Dan kita telah banyak mengetahui negara-negara yang Nasionalismenya Tinggi salah satu contohnya ialah negara Singapura. saya salut melihat negara singapura walaupun negara itu kecil, tetapi rasa nasionalisme negara tersebut sangatlah tinggi. Ini sangatlah perlu dicontoh. dan jika kita kembali kenegara kita ini negara Indonesia, menurut saya nilai-nilai nasionalisme kurang diterapkan karna masih banyak yang tidak peduli akan sesamanya dimana kebersamaan tersebut sudah mulai luntur tidak lagi seperti dahulu yang kita ketehui para pejuang negara kita, demi mempertahan kan negara kita tercinta ini mereka rela mempertaruhkan nyawa mereka. Dan kita kembali ke zaman sekarang seperti halnya dengan para pejabat tinggi negeri yang ada di negeri kita ini, mereka berani menghabisi uang negara demi kepentingan sendiri. sementara disisi lain, masih banyak kawan kita yang masih terlantar dipinggiran jalan untuk mengamen bahkan mereka tinggal di bawah kolong jembatan demi untuk kenyamanan hidup mereka. Sementara para pemerintah tersebut heppi-heppi didalam rumah tanpa mementingkan kawan kita yang gelandangan tersebut. Dan menurut saya nilai Nasionalisme dinegeri kita ini lemah. Begitu juga dengan keadilan di Indonesia ini, masih banyak keadilan di Indonesia ini seperti kata-kata yang mengatakan, tajam kebawah tumpul keatas yang benar bisa dibenarkan, yang benar bisa disalahkan, dan yang lemah semakin tertindas. Dari sini dapat kita nilai bahwasan nya keadilan hanyalah berhak didapati oleh yang berkuasa/ yang mempunyai kedudukan/kekayaan. Dan saran saya sebagai warga negara, marilah kita membuka pikiran kita tentang masalah-masalah yang ada dinegeri kita ini, supaya generasi sekarang bisa membawa perubahan kemasa yang akan datang dan bisa menjadi seperti para nenek moyang kita dan negara singapura tersebut. Supaya rasa nasionalisme kita terbangun lagi.
    Terima kasih

    Salam IBD

    BalasHapus
  16. Nama : Ramoti Rai Reja Hutabarat
    Nim : 15.01.1304
    Tingkat / jurusan : I-B/ Teologi
    Tujuan : kelompok 2
    Syalom bagi kita semua.
    Berbicara mengenai Humanisme, humanisme ini sangat lah penting bagi manusia demi membekali diri kemasa depan yang lebih baik. Begitu juga dengan pembahasan kita pada sajian pertama yaitu mengenai nasionalisme. Jika kita menggabungkan kedua tersebut, maka negara kita ini akan maju. tapi pada saat ini nilai nasionalisme para remaja sekarang sudah hilang dimana mereka tidak lagi mengenal budaya nya tersebut baik itu budaya dalam berbicara,budaya dalam etika, dan budaya dalam sehari-hari lainnya. Seolah-olah budaya itu tidak ada artinya. Dan begitu juga pendidikan dinegeri kita ini, negeri Indonesia. berbicara mengenai pendidikan, pendidikan dinegeri kita ini lemah. dan jika kita kembali ke zaman Habibie dimana beliau memiliki AQ yang tinggi sehingga beliau mampu menciptakan suatu pesawat di Indonesia. Tetapi hal tersebut kurang dimanfaatkan negara dimana banyak yang iri hati kepada beliau tersebut bahkan sampai keluar kata-kata yang kurang enak didengar. Dari sini dapat kita lihat bahwasannya negara kurang peduli dengan orang-orang yang bisa diandalkan. Seharusnya kita sebagai warga negara Indonesia kita harus mendukung dengan perkembangan negara kita ini . Supaya negara kita ini maju begitu juga dengan nasionalisme, jika kita melihat rasa nasionalisme, saya salut melihat saudara Ahok dimana rasa nasionalisme beliau tersebut sangatlah tinggi demi mempertahankan negara kita ini kedepan lebih baik. Dan jika kita dapat meniru seperti Ahok membela yang benar, pasti negara kita ini lama kelamaan akan menjadi negara nasionalisme.

    Salam IBD


    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Ramoti Rai Reja Hutabarat
      Nim : 15.01.1304
      Tingkat/ jurusan : I-B/ Teologia
      Tujuan : Kelompok 3

      Syalom Bagi Kita Semua..
      Jika kita berbicara tentang Romo Mangun, maka pikiran kita terbuka untuk menjadi seperti beliau. Dari penjelasan para penyaji tentang Pasemon, pasemon ialah gaya perbandingan yang mengingatkan pada keadaan masa lalu. Romo Mangun membangun nilai-nilai kemanusiaan itu berdasarkan dalam hal pengalaman masa lalu seseorang . Cara Romomengembangkan pikiran dengan Pasemon,sama dengan cara Tuhan yesus dengan perumpamaan. Romo tidak hanya monoton terhadap kebudayaan tetapi Romo juga bersifat terbuka terhadap yang lain. Romo mangun juga adalah seorang pastor, arsitek, dan juga sastrawan. Karena Romo juga Pastor, maka Umar Kayam berpendapat bahwasannya Romo seharusnya menghubungkan kembali kecerita-cerita alkitab sehingga menjadi seperti kotbah. Dia juga berprofesi sebagai seorang sastrawan, dimana Romo juga menulis ceritanya yang berjudul Burung-Burung rantau, dll. Tokoh yang paling terkenal dari judul bukunya tersebut ialah Netti. mengapa Netti? Alasannya ialah karna dia menempatkan martabat dan berharga.bahasa yang dipakai Romo didalam membuat ceritanya ialah bahasa Jawa. Walaupun dalam bahasa Jawa, tetapi mahasiswa juga banyak yang mengangkat karyanya menjadi sebuah Judul Skripsi mahasiswa tersebut karna semuanya berakhir pada sebuah perenungan. Dalam hal ini, Romo Mangun membuat motivasi kepada kita supaya kita dapat menjadi sesosok manusia yang humanis. Dan didalam kehidupan orang Barat, mengapa orang barat jarang didepan layar TV ? karna menonton TV hanya membuka perasaan mereka dan logika mereka. Sedangkan dalam hal membaca, membaca dapat mengembangkan intelektual mereka. Jadi kita sebagai warga negara Indonesia marilah kita tiru kebiasaan-kebiasaan yang baik, supaya integritas kita tinggi.

      Hapus
    2. Nama : Ramoti Rai Reja Hutabarat
      Nim : 15.01.1304
      Tingkat/ jurusan : I-B/ Teologi
      Tujuan : Kelompok 4
      Syalom bagi kita semua
      Pada pembahasan kali ini, dengan judul Balada Becak yang membahas tentang masalah kemiskinan, dimana negara kita negara Indonesia ini, tidak terlepas dengan angka kemiskinan yang semakin melambung tinggi. Padahal seperti kita ketahui, negara kita ini negara yang kaya akan alam, budaya, dan dijuluki sebagai paru-paru dunia . Yang melatar belakangi kemiskinan ini adalah kurangnya kita dalam memanfaatkan alam sekitar kita dengan baik. Yang melatar belakangi Romo mangun peduli terhadap kaum miskin adalah karna kepedulian dan perhatian yang diberikan pada para kaum miskin sangatlah minim. Dimana pemerintah kurang memberikan solusi terhadap kaum miskin dan juga kemiskinan itu, sangat sulit untuk dipecahkan masalahnya oleh sebab faktor SDM yang kurang baik. Dan yang melatar belakangi Romo mangun mengangkat kisah tokoh Yusuf, karna Romo Mangun melihat Yusuf adalah orang yang terus berusaha dan berjuang untuk menggapai impiannya walaupun ia berlatar belakang seorang miskin. Dari novel yang diangkat Romo Mangun ini kita diajak untuk peduli untuk orang kaum marjinal/miskin. Dan dengan cerita tentang Romo Mangun ini, semoga hati dan pikiran kita terbuka untuk peduli terhadap mereka yang marjinal/miskin. Karna bagaimanapun juga, mereka juga adalah manusia/ sesama ciptaan Tuhan.

      Salam IBD

      Hapus
    3. Nama : Ramoti Rai Reja Hutabarat
      Nim : 15.01.1304
      Tingkat : I-B / Teologi
      Tujuan : kelompok 5
      Dalam pembahasan kali ini,”. Romo Mangun dikatakan sebagai si penggembala cerita karena hasil karya-karyanya yang mempunyai makna tersirat dan penting untuk dilakukan oleh setiap orang. Karena karya-karyanya mengajak kita para pembaca lebih melihat dan menelusuri dengan dalam apa-apa yang terjadi di kalangan masyarakat.. Ketertarikan saya mengenai cerita ini adalah mengenai lambang-lambang yang disuguhkan kepada pembaca melalui novel-novelnya. kita ketahui bahwa karya-karyanya kadang mengandung bahasa tinggi padahal dibalik kebingungan para pembaca tersebut ada makna sirat yang lebih menyentuh hati para pembaca. Tetapi satu hal yang perlu kita ketahui bersama bahwasannya beliau disini mengajak pembaca untuk lebih memahaminya. Si Pengembala Cerita juga adalah seorang yang memakai Hati Nurani dalam setiap karyanya, ini sejalan dengan pensastraan Romo Mangun, seorang Sastrawan juga harus berurusan dengan Hati Nurani agar setiap karya itu mampu menghadirkan pengaplikasian hidup secara lebih realita. Intelektual diartikan sebagai suatu kemampuan dalam hal berpikir, namun intelektual juga diartikan sebagai logika berpikir dari suatu teori. Seorang Romo Mangun adalah seorang yang berintelektual, keberintelektualan Romo terlihat dari karyanya dalam memberi julukan latarbelakang para tokoh yang ada dalam karyanya. Esai sebagai untaiana renungan, humor, kritik, celotehan, dan khotbah. Esai sengaja dihadirkan Romo Mangun sebagai bentuk perhatiannya agar pembaca tidak hanya berimajinasi tetapi mampu membuat pembaca berasumsi ataupun berpengetahuan secara luas serta termotivasi untuk keluar dari pemikiran yang sudah usang. Seorang Romo Mangun mengajak kita untuk lebih berpikir imajinatif akan setiap karya yang ia tuturkan. Tidak bisa dipungkiri bahwa Romo adalah seorang sosok sastrawan yang . Karena setiap karyanya mengarah langsung kepada kenyataan yang terjadi di kalangan masyarakat. Dengan demikian kita sebagai bagian dar ipada masyarakat yang sudah mengetahui jejak Romo mangun, baiklah kita menanamkan sikap humanis dalam diri kita masing-masing. Sikap yang menerima keadaan orang lain yang ada di sekitar kita sekalipun keadaannya yang kurang mampu dalam segala hal. Dan kita juga dituntun untuk tidak hanya menjadi penggembala cerita melainkan menjadi seorang sosok yang dapat menggembalakan masyarakat terkhusus kita calon-calon hamba Tuhan.
      terimakasih,.
      salam IBD.

      Hapus
    4. Nama : Ramoti Rai Reja Hutabarat
      Nim : 15.01.1304
      Tingkat : I-B/ Teologi
      Tujuan : kelompok 6
      Judul kita kali ini Dehumanisme politik agama di Indonesia
      Yang dibahas dalam kelompok ini adalah konflik. yang melibatkan kelompok agama/konflik yang mengatasnamakan agama. Dimana, banyak kasus yang mengatasnamakan agama. Seperti kita ketahui agama yang diakui di Indonesia ini ada 6 yaitu, Islam, Kristen, khatolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Dilain ke-6 Agama ini banyak agama yang masih ada yang belum diakui di Indonesia yaitu agama Parmalim, Saksi Jahoba, dll. dari sini dapat kita lihat bahwasannya adanya Dehumanis terhadap agama di negara ini, sehingga mengakibatkan hilangnya nilai-nilai kemanusiaan. Didalam agama pasti ada politik dimana tujuan politik tersebut adalah sebagai landasan supaya beroleh kesejahteraan dalam kehidupan kita beragama tersebut. agama juga harus memiliki sikap plural. Dimana dengan sikap plural tersebut kita dapat menjalin hubungan yang baik dengan agama yang lainnya. Tetapi dalam pembahasan ini tentang dehumanisme politik agama di Indonesia mengakibatkan manusia menjadi kehilangan nilai-nilai kemanusiaan. Yang mengakibatkan bagi agama Parmalim, saksi Jahoba menjadi menipu dengan memakai agama kristen didalam pembuatan identitas diri nya/KTP. Dari sini dapat kita nilai bahwasannya pemerintah kurang tegas dalam mengatasi masalah ini. jadi menurut saya sikap-sikap yang harus dibangun dalam kehidupan beragama adalah plural. Jadilah seperti simbol Kita Bhineka Tunggal Ika berbeda-beda tetapi satu juga. dimana dengan kesatuan kita beragama, kita dapat menjalin hubungan yang akrap walaupun beda agama.

      Hapus
  17. Nama : Septa Rina Simanjorang
    NIM :15.01.1325
    Tingkat/Jurusan:I-C/ Teologia
    Syalom..
    Pada kesempatan ini saya ingin menanggapi kelompok I yaitu mengenai Humanisme Religius dan Nasionalisme yang Terbuka. menurut saya humanisme disini mengenai pemanusiaan manusia, karena Romo Mangun mengangkat tema dalam bukunya mengenai humanisme. Romo Mangun mengangkat tema ini karena dia perihatin dengan masyarakat miskin yang diperlakukan dengan tidak memiliki kemanusiaan. Romo Mangun mengajarkan kita untuk lebih peduli dengan orang lain. sama halnya dengan Nasionalisme yaitu mencintai tanah air, yang diharapka adalah mencintai tanah air secara terbuka. dimana kita lihat saat ini masyarakat khususnya kita lihat tidak mencintai tanah air sebagai contoh yang kita lihat banyaknya permasalahan-permasalan yang marak terjadi saat ini yaitu banyaknya pelanggaran nilai-nilai kemanusiaan. Sementara itu banyak juga kita lihat pada maraknya persoalan-persoalan yang terjadi Pemerintah sangat kurang berperan pada saat ini. Namun jika kita lihat dalam kelas bersama yang sudah lewat yang membahas kata kunci mengenai "Peduli akan Keyakinan". Bisa kita terapkan hal itu dalam kehidupan kita sehari-hari, Supaya kita generasi penerus bangsa Indonesia tercinta kita ini bisa membawa Keyakinan yang menjadi pengubah hidup seseorang. Seperti Romo mangun yang perihatin terhadap masyrakat yang miskin. Dan menurut saya juga nilai-nilai kemanusiaan harus berperan penting terlebih dahulu dan mengaitkannya dengan kayakinan kita. Setelah itu menjadi ada dalam diri kita maka semua bisa menjadi arat dalam kehidupan yang kita miliki dalam hidup ini dan warga negara Indonesia menjadi nyata dalam perubahannya dan kita akan menjadi manusia yang Nasionalisme. Dan akan membawa orang-orang yang belum mengenal bagaimana itu nilai yang harus ditanam dalam diri kita dan akan menjun-jung nilai kemanusiaan yang baik. Dan akan memenuhi apa yang telah direncanakan Romo Mangun dalam membangun Perubahan Untuk bangsa Indonesia yang baik. Namun dalam hal itu kita harus mengingat bahwa keyakinan dan kepedulian kita harus kita kuatkan.





    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama :Septarina simanjorang
      Nim :15.01.1325
      Tingkat/Jurusan :1B.Teologia

      Syalom...
      Bahasan kelompok II Tentang Humanisme Menurut Romo Mangun.Menurutnya Humanisme adalah Pemanusiaan Manusia, diamana kita tahu bahwa Romo Mangun terinspirasi dari kisah orang-orang miskin yang diperlakukan secara tidak manusiawi. makstnya Romo mangun disini adalah belum tentu manusia yang tidak memiliki agama aTau yang tidak percaya kepeda Tuhan (Ateis) belum tentu tidak memiliki nilai-nilai kemanusiaan dan belum tentu orang yang percaya kepada Tuhan memiliki nilai kemanusiaan. Contoh yang bisa kita lihat pada saat ini seperti Kasus Pdt yang melakukan tindakan yang tidak baik atau melanggar nilai-nilai Kemanusiaan. Dalam hal ini kita bisa lihat bukan Faktor Agama yang membuat seseorang itu dijamin memiliki nilai-nilai kemanusiaan begitupun sebaliknya. jadi dalam hal ini konsep-konsep yang diberikan Romo mangun itu harus diperlakukan dengan baik. Karena dalam hal ini kita harus mengerti bagaimana peran kehidupan agama dalam diri kita. Seperti yang bisa kita lihat sebelumnya dalam kelas bersama yang membuat kata kunci "Peduli akan Keyakinan". sangat berperan akan Agama yang kita anut karena jika kita tidak peduli akan keyakinan kita maka banyak hal-hal yang buruk yang akan terjadi pada diri kita atau didalam lingkungan kita. Jangan sampai Agama yang kita punyai menjadi hancur gara-gara kita tidak peduli akan hal-hal yang kecil dan menyepelekan sesuatu di dalam diri kita. Namun bisa kita simpulkan dalam bahasan kelompok II ini yang ingin membangun nilai-nilai kemanusiaan yang baik dan manusia yang humanisme yang tinggi akan kepeduliaan dalam diri manusia sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang tidak baik dalam diri manusia. Dan ingin memanusiakan manusia, terutama bangsa Indonesia kita yang tercinta ini menjadi manusia yang Humanis. Karna hal yang harus kita junjung adalah kita sebagai bangsa yang berlandaskan Ideologi Pancasila harus memiliki nilai lebih dibandingkan dengan bangsa yang lain, salah satunya dalam hal kemanusiaan. Sebagaimana yang dicita-citakan oleh Romo Mangun yaitu Pemanusiaaan manusia sehingga dengan demikian kita mampu bersaing dengan bangsa yang lain. Terimakasih semoga hal-hal yang telah kita lihat bisa kita terapkan dan bisa kita lakukan dalam diri kita masing-masing.
      Syalom

      Hapus
    2. Nama :Septarina Simanjorang
      Nim :15.01.1325
      Ting/Jur :1B.Teologia
      Sajian :III
      “ PASEMON DALAM SASTRA ROMO MANGUN”
      Romo Mangun ialah seorang yang Humanisme. Selain itu Romo Mangun juga seorang Rohaniawan, Arsitek, Sastrawan, inilah bukti bahwa dia seorang yang Humanisme dalam Ilmu Budaya Dasar dan Nilai-nilai kemanusiaanya yang sangat ada dalam dirinya. Dengan karya-karyanya yang sangat membangun seseorang menjadi lebih baik, jika melihat karya-karya Romo yang dikatakan seorang yang Humanis. Yang ingin membangun orang yang ingin bekerja keras dan menjung-jung keinginannya yang kuat. Dalam pembahasan ini kita bisa lebih mengetahui bagaimana Romo ingin menjelaskan kehidupan-kehidupan yang ada sekarang ini, dan secara tidak langsung Romo mengungkapkan. Bahwa dalam kehidupan ini diperlukan sebuah usaha dan kerja keras untuk membangun nilai-nilai dalam kemanusiaan dan nilai dalam berbudaya. Tidak terlepas dari itu, Romo ingin bangsa Indonesia bangkit dari karya Romo mangun yang menceriakan kehidupan yang nyata. Melalui karyanya ia juga ingin Indonesia belajar untuk mengenang Sejarah dalam kehidupannya masing-masing. Jika kita membahas sebuah karya dari Romo Mangun, ini tidak terlepas dari bahasa Pasemon dalam karya sastra Romo mangun yang dapat menuliskan “Hidup Mas Kini Dan masa Lalu. Yang bisa menempatkan manusia yang bermartabat dan dan Bersastra dalam kehidupan yang Humanisme. Pasemon yang disampaikan Romo juga tidak terlepas dengan karya Tradisonal yang ada di Indonesia yang ingin bersifat membangun dan selalu menunjukkan kearah yang harus diikat dalam perjalanan kehidupan ini. Jadi dalam hal ini manusia sekarang ini harus ditekankan sebuah Kemerdekaan dan kebebasan kebudayaan Tradisional yang sudah dimasuki oleh budaya Luar. Karena bisa dalam hal ini Indonesia lupa apa tujuannya dalam membangun kehidupan yang damai. Kesimpulan yang saya ambil jika kita sabagai manusia, kita harus sadar siapa sebenarnya peran manusia dalam diri kita. Supaya kita tau memperalat kemampuan kita dengan kesungguhan dan kita harus waspada dengan ilmu-ilmu yang dimiliki orang luar, Tapi kita harus bertekad dengan kehandak kita, dalam berbudaya dan menanamkan nilai-nilai kemanusiaan supaya apa yang telah ditujukan romo Mangun, bisa kita lakukan dan tanamkan dalam diri kita, dan dengan tetap berpegang dalam kekayaan Budaya dalam diri kita atau menghargai budaya di sekitar kita. Terima kasih, Salam IBD

      Hapus
    3. Nama : Septarina Simanjorang
      Nim : 15.01.1325
      Ting/Jur :1b. Teologia
      Pembahasan IV
      “KEPERHIAKAN KAUM MISKIN, KONTEKS YANG MELATARBELAKANGI DAN GAMBARAN KAUM MISKIN DALAM BALADA BECAK KARYA Y.B MANGUNWIJAYA”
      Saya sungguh mengucap syukur, karena masih bisa membahas mata kuliah IBD yang membahas tentang kemiskinan, terutama dalam kalangan Balada Becak. Balada becak merupakan sebuah novel karya Mangunwijaya yang dibuat karena keberpihakan Mangunwijaya pada kaum miskin. Romo membahas ini supaya kita atau bangsa indonesia sadar akan kalangan-kalangan yang perlu diperhatian dalam lingkungan kita dan tidak mementingkan kepentingan kita sendiri. Dalam balada becak ini mangunwijaya membawa seorang tokoh yang bernama Yusuf atau biyasa dipanggil yus, seorang anak muda hanya tamat Sma, yang tidak bisa melanjutkan Perguruan tinggi. Tapi yus tidak pernah menyerah dia terus berusaha dengan bekerja sebagai tukang bengkel atau salah satunya tukang las di tempat abangya yang bernama Rahmat , bukan itu saja yus juga bekerja mengantarkan gori milik Bu Dullah dengan menggunakan Becaknya. Dalam hal ini, bukan hanya yusuf yang putus sekolah gara-gara Ekonomi, tapi bisa kita lihat di sekitar kita masih banyak orang-orang yang putus sekolah gara-gara Ekonomi.Banyak juga mahasiswa berusaha mengambil uang kuliahnya dengan bekerja sambil bantu-bantu orang tuanya. Konteks inilah Mangunwijaya berusaha membangkitkan semangat pemuda-pemuda bangsa indonesia melalui novel-novel yang telah diterbitkanya. Dan ingin mengubah bangsa Indonesia atau membawa bangsa Indonesia keluar dari kemiskinan, dan Mangunwijaya sangat peduli terhadap orang-orang miskin yang berada di Indonesia. Melalui novelnya ini kita sebagai pemuda yang masih diberi kesempatan untuk melanjutkan sekolah kita ke jenjang yang lebih tinggi. Kita harus mempergunakanya dengan baik-baik dan jangan pernah menianiakan kesempatan yang telah ada, karena masih banyak orang yang belum seperti kita. Jadi kita harus tetap bersyukur atas apa yang telah kita miliki, karena lebih baik kita selalu memperhatikan orang lain daripada mementingkan diri sendiri.Namun hal ini semualah yang harus kita tanamkan dan membuatnya lebih dari diri kita masing-masing. Jangan sampai sejarah-sejarah yang kita pelajari, hilang begitu saja dan menjadikan sejarah dahulu menjadi padam dalam hehidupan kita.Buatlah sesuatu lebih baik atas nama Ibd, supaya hidup dalam kemiskinan menjadi suatu yang berharga untuk dipelajari dalam hidup kita masing-masing, IBD atau karya Mangun Wijaya harus disebarkan untuk semua orang di dunia ini.Salam IBD

      Hapus
    4. Uas berjalan 5.
      Bandung Mawardi memberikan julukan kepada Romo "Sipengembala Cerita". sungguh ini sangat mendukung dan banyak mengandung cerita yang bersastra yang bisa membuat semua orang tertarik untuk membaca dan menerapkanya dalam hidupnya masing-masing. Sastra juga tidak sekedar cerita, melainkan berusaha dengan hatinurani. Dari cerita ini YSM menekankan bahwa hanya Tuhan penolong dalam hidup ini.dengan hal ini membuat suatu cerita dan menekankannya dengan Tuhan maha pencipta.karena apapun yang ada di bumi ini maupun manusia-manusianya yang berkarya tapi itu semua Tuhan yang menganugrahkan kepada manusia itu sendiri. jadi disini Ysm berusaha untuk kita ketahui , bahwa Ysm menggunakan kata dari Hatta yang berkata. "Berdiam dari melihat kesalahan dan kelemahan masyarakat atau diam berarti menghiyanati semua dasar kemanusiaan". ini artinya Ysm ingin kita peduli dengan sekeliling kita yang sangat membutuhkan bantuan dari kita yang berkemampuan yang cukup. jadi dalam hal ini juga Ysm ingin dalam novelnya menyinggung tentang nilai-nilai kemanusiaan yang bersangkutan dengan nilai-nilai kemanusiaan dalam hidup kita pada saat ini dan dapat membangun Humanismean Romo. Bukan itu saj tapi YSM juga membuat suatu lambang-lambang. yang dapat membuat budaya pun menjadi unik melalui lambang-lambang, jadi ini semua Romo mangun menunjukkan kepeduliannya terhadap kaum-kaum miskin dan lingkungan di bumi ini. sehingga terjadinya manusia menjadi manusia yang bermartabat. Syalom Salam IBD.

      Hapus
    5. Uas Berjalan VI
      Judul..
      “Dehumanisme Politik Agama Di Indonesia”
      Penulis: Musdah Mulia
      Di sini musdah mulia ingin mengatakan bahwasanya kebebasan beragama itu milik semua orang. Tapi dengan penyampaian ini Musda Mulia sudah melihat orang menjadi “Dehumanisme”. Contohnya kita lihat pada sejarah 70 tahun Indonesia merdeka, namun menurut ibu Musdah Mulia menganggap Indonesia menjajah bangsanya sendiri. Tebukti di Indonesia bahwasanya Politik Agama tidak diperlakukan lagi dengan semestinya. Ini lah artinya hilangnya rasa Kemanusiaan terhadap diri seseorang. Jadi melalui “Politik Agama” musda ingin mengingatkan seseorang itu dengan Tujuan agama itu sesungguhnya, melalui elemen-elemen kebebasan beragama, dan menegaskan Prinsip Agama. Supaya orang-orang tidak salah membawa agamanya ke arah yang mana, karena jika seseorang salah mengartikan peran politik agama dalam dirinya, maka politik agama itu bisa hilang dan menjadi Dehumanisme. Dengan hal terseut agama sangat penting ditujukan dengan perbuatan dalam perilaku seseorang itu. Dalam hal inilah saya ingin menyampaikan kita harus menghargai apa yang ada di dalam diri kita saat ini. Karena di dalam diri kita, pasti kita sudah membangun sebuah politik yang menentukan arah kita, dan sekarangLah saatya arah dan tujuan bagaimana. Supaya tidak sia-sia politik-politik yang telah dibangun dalam sebuah agama. Dan kita sebagai generasi penerus harus menghentikan Dehumanisme politik Agama di Indonesia. Supaya dengan kita, semua bangsa Indonesia tidak salah dalam mengartikan tujuan politik agama untuk memuliakan manusia. Bukan penindasan dan kesemena-menaan terhadap sesama sehingga dapat membangun Politik Agama dengan tujuan yang sesungguhnya. Inilah tujuan dari penulis, supaya Indonesia membangun sifat Humanisme dan tidak memakai Dehumanisme, melalui kerendahan hati kita masing-masing dan tetap menjadi bagian dalam membangun bangsa kita tercinta “Indonesia”. Syalom Salam IBD

      Hapus
    6. Uas berjalan VII
      “AGAMA DAN PLURALISME”
      F.M. Suseno
      IBD sangat kaya akan berbagai keberbagaian di dunia ini, tidak hanya itu IBD juga membawa kita untuk bisa menuju ke suatu yang lebih baik (Humanisme). Dengan keberbagaianya, Ibd membawa sebuah pernyataan tentang Agama Dan Pluralisme untuk bisa dipandang dalam kehidupan kita. Contohnya pandangan dalam kristiani bahwasanya orang kristen mesti yakin bahwa Yesus, dan hanya Yesusu adalah jalan kehidupan dan kebenaran dan tidak ada jalan lain sampai kepada Bapa kecuali melalui Yesus (Yoh 14:6). Ini dapat jadi pernyataan dalam hidup kita bahwa apa yang telah kita lihat dan kita rasakan bisa kita renungkan supaya dari renungan yang telah kita bahas dari Ibd semua tidak sia-sia seperti dalam politik agama. Supaya dengan belajar ini kita bisa mengartikan apa sebenarnya tujuan Agama dalam kehidupan kita. Yang ingin membawa perdamaian dan membuat suatu perubahan yang nyata jika kita membawa agama dalam hidup kita. Namun dalam hal ini pluralisme yang membawa kita untuk membuka keberbagaian, harus kita buka dan terima, supaya Pluralisme dan Eksklusifisme membawa kita ke dalam politik Agama dan akan semua agama untuk membawa kebahagian manusia. Jika kita bawa dalam perubahan Indonesia tercinta kita ini, kita sebagai generasi penerus harus tetap maju dalam kerendahan hati dan tetap membawa keberagamaan yang ada di Indonesia ini. Supaya apa yang telah diterapkan dalam lambang indonesia yang menyatakan “Bhineka Tunggal Ika” berbeda-beda tetapi tetap bersatu. Dan Kebangsaan membangun Bhineka Tunggal Ika dan Bertujuan untuk manusia yang Humanis. Demokrasi politik Agama membangun kesejahteraan dalam beragama dan bertujuan juga untuk manusia Humanisme untuk menuju kebahagiaan manusia dan membuat agama menjadi berfungsi. Dan kita juga harus Perhatikan Radikalisme di indonesia temuan baru yang sudah berbasis di universitas-universitas ternama di nusantara mereka adalah kelompok agama dan mahasiswa. Melihat Budaya lebih tua dari Agama. Karena 4000 tahun sudah manusia membangun nilai-nilai kemanusiaan hukum juga membangun keadilan dan kebenaran. Ini harus kita sadari dan kita harus membawanya untuk perubahan dalam hidup kita beradaptasi. Dan sadarilah “Duniamu dalam peraturan untuk membangun suatu Agama supaya IBD tetap berkobar di Indonesia. Salam IBD

      Hapus
  18. Nama : Ratna Octavia Damanik
    NIM : 15.01.1306
    Tingkat /Jurusan : I-B / theologia
    Pemahaman saya dalam pembahasan kelompok VII mengenai Topik kita Humanisme religious dan Nasionalisme yang terbuka, Faham Dasar Pendidikan Mangunwijaya adalah..:
    Seperti yang kita ketahui dalam teori Humanisme lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia.pendekatan ini melihat kejadian yaitu bagaimana dirinya untuk melakukan hal – hal yang positif. Kemampuan positif ini yang disebut sebagai potensi manusia dan para pendidik yang beraliran Humanisme biasanya memfokuskan pengajarannya pada pembangunan kemampuan yang positif tersebut erat kaitannya dengan pengembangan emosipositif yang terdapat dalam domain efektif. Emosi merupakan karakteristik yang sangat kuat yang Nampak dari para pendidik beraliran humanisme. Dalam teori pembelajaran humanistik ini, belajar merupakan proses yang dimulai dan ditunjukan untuk kepentingan memanusiaakan manusia. Dimana memanusiaakan manusia disini berarti mempunyai tujuan untuk mencapai aktualisasi diri, pemahaman diri, serta realisasi diri orang yang belajar secara optimal. Dan setelah kita membahas mengenai Humanisme Religious dan Nasionalisme yang Terbuka, Faham dasar Pendidikan Mangunwijaya adalah Romo Mangun banyak mengkritik program pemerintahan yang bersifat penyeragaman, Brainwashing, formal, dan birokratis dan kurang memberi ruang bagi kreativitas anak didik dan menekankan kretivitas, eksplorasi, penyadaran dan pengaturan diri. Humanisme Religius, Nasionalisme yang terbuka dan pendidikan , sebenarnya itu adalah hal personal sebagai hak kita sebagai manusia. Seluruh kepentingan unsur dan dimensi pendidikan yang mengarah kedepan ini dapat direngkuh dalam kerangka besar yang sesuai dengan pandangan tentang manusia Indonesia. Keprihatinan Romo Mangun adalah bagaimana agama bekerjasama dalam berbagai bidang, meningkatka rasa Keinklusivismean dengan semangat kemanusiaan yang sama, merasakan keprihatinan yang sama sebagai manusia yang kecil, di sini juga kita mengetahui bahwa Humanisme harus mempunyai sikap yang jelas terhadap agama. Menurut Romo Mangun ada du sikap menghadapi Humanisme yaitu, Sikap Optimis dan Sikap Psimistis. Sikap Optimis dicerminkan oleh sebuah simposium yang akan menghasilkan gagasan kedepan tentang humanisme baru dan harapan akan munculnya Humanisme yang lebih terbuka. Dan Sikap Pesimis digambarkan Francis Fukuyama dalam The End Of History And The Last Man (1992), yang menyatakan bahwa tidak ada lagi harapan akan kebaruan dalam prospek kemanusiaan, meskipun diktator – diktator sudah tumbang satu demi satu. Pendidikan selalu bertolak belakang dengan Humanisme dan bukan karena hal asing, Diryakara menyatakan bahwa Tujuan pendidikan adalah untuk “Pemanusiaan manusia”, melalui proses “Humanisasi”, dan “Hominasi” atau dengan singkat disebut sebagai pendidikan Humaniora. Nilai nasionalisme yang berlandaskan budaya religious dapat dilakukan dengan cara melakukan tindakan preventif terhadap budaya – budaya asing yang masuk di Indonesia, meminimalisir kegiatan yang berhubungan dengan dunia maya dan tidak ada unsur pendidikan, oleh karena itu kita sebagai bangsa Indonesia membutuhkan komitmen untuk lebih percaya diri dalam meningkatkan atau menerapkan Nilai – nilai Nasionalisme yang bernafaskan budaya Humanis Religious.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Ratna Octavia Damanik
      NIM : 15.01.1306
      Tingkat /Jurusan : I-B / theologia

      Pemahaman saya dalam pembahasan kelompok VIII mengenai Topik kita tentang Manusia yang Humanis menurut Romo Mangun.
      Humanisme adalah istilah umum berbagai jalan pikiran yang berbeda yang memfokuskan dirinya kejalan keluar umum dalam masalah – masalah atau isu – isu yang berhubungan dengan manusia. Humanisme telah menjadi sejenis doktrin yang beretika yang cakupannya diperluas hingga mencapai seluruh etnisitas manusia, berlawanan dengan sistem - system beretikatradisional yang berlaku bagi kelompok – kelompok etnis tertentu. Berbicara tentang pendidikan, pastilah terlebih dahulu berbicara tentang manusia karena setiap sistem pendidikan – pendidikan ditentukan oleh filsafat tentang manusia dan citra kemanusiaan yang dianut, sehingga tidak pernah netral atau dengan kata lain Ideologis. Dalam pembahasan konsep manusia lama jawa, kedudukan manusia dalam pendidikan tidaklah lebih dari mengiringi si anak dan memupuk tunas – tunas muda ke pengintegrasian diri dalam seluruh adat – istiadat dan kebudayaaan secara tradisional. Menurut Romo Mangun salah satu buah kolonialisme di Indonesia yang positif adalah rontoknya pandangan tentang kosep manusia yang telah mengalami metamorfosa dari manusia kolektivistis feodal-hierarkis ke manusia renaissance dan Fajarbudi, kebudayaan barat menekankan bahwa tujuan hidup fana tidak lagi hanya selaku persiapan melalui ke dunia akhirat, akan tetapi dihargai sebagai tujuan intrinsik dan sejati pada dirinya , tanpa harus mengingkari nilai hidup akhirat. Menurut Romo Mangun meskipun ada beberapa tesis fundamental tentang si anak dari rousseau yang kurang realistis, terlalu romantis, tetapi dasarnya bahwa mempunyai inti yang benar, sehingga tumbuhlah pemahaman tentang hakikat kehidupan dan penghayatan anak yang lebih manusiawi. Dari konsep manusia Romo Mangun ini juga tidak dapat dilepaskan dari perjalanan hidupnya yang unik. Dia menemukan yang selalu korban oleh pihak yang lebih kuat dalam masa kemerdekaan maupun pembangunan adalah rakyat kecil, khususnya yang miskin, terlebih perempuan dan anak – anak. Konsep manusia yang ingin dikembangkannya adalah manusia yang humanis namun pembentukan manusia yang humanis itu terbentur oleh budaya feodalisme yang sudah mendarah daging dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Bagi Romo Mangun Hidup adalah perjalanan evolusi raya dari geosfer atau pembentukan bumi, ke biosfer pembentukan organisme termasuk manusia, dan ke noosfer atau pembentukan lapisan kesadaran yang terus berlangsung hingga kini. Romo mangun sangatlah tidak suka melihat orang – orang yang susah walaupun ia hidup senang. Dia mau membangun orang – orang yang lemah. Manusia menurut Romo Mangun, bahwa manusia Indonesia harus mengarah kearah yang lebih baik dan memiliki pendidikan yang dapat membantu pertumbuhan Indonesia kea rah yang lebih baik. Oleh karena itu kita sebagai manusia harus juga memiliki tanggung jawab dalam memupuk generasi – generasi muda untuk masa depan yang lebih cerah. Manusia juga harus sanggup menghilangkan segala cirri – ciri negatif yang selalu menyelimuti setiap pemikiran umat

      Hapus
    2. Nama : Ratna Octavia Damanik
      NIM : 15.01.1306
      Tingkat/Jurusan : I-B/Theologia
      UAS Berjalan Kelompok 3.
      Pemahaman saya dalam pembahasan Kelelompok 3 mengenai: “Pasemon” Dalam Sastra Karya Romo Mangun adalah…:
      “Pasemon” merupakan sebagai sebuah style perbandingan untuk menggambrkan suatu keadaan dalam karya satra yang membawa kepada peristiwa sejarah yang pernah terjadi dan diketagui imum, seperti dalam pembahasan kita saat ini yaitu “Pasemon” Dalam Karya Sastra Karya Romo Mangun. Romo Mangun merupakan seorang pastor dan seorang Budidayawan, dia juga terkenal sebagai Arsitek, Penulis, Aktivis, dan pembela ”rakyat kecil”, ia juja dikenal dengan panggilan populernya, Rama Mangun (“Romo Mangun” dalam bahasa Jawa). Karya Romo Mangun adalah sebuah buku yang berbahasa Jawa, yang ditekankan Romo mangun yaitu, sebuah kebudayaan tradisional sehingga Romo Mangun menuliskan itu dalam karyanya, dia menuliskan karyanya itu seperti dalam khotbah. Romo menulis sebuah bentuk karya sastra baru, yang posisinya berseberangan dengan mitologi, jika mitologi menjaga komunitas agar tetap terikat oleh semangat kebersamaan, bahkan Manusia dengan Tuhan, tetapi roman tidak demikian, ia lebih membebaskan diri dari ikatan – ikatan komunitas dan lebih melakukan penjelajan – penjelajahan kemana – mana. Karya yang pertama dibuat oleh Romo Mangun adalah; “Burung – Burung Mayar” yaitu gambaran yang dihadirkan tentang tentang seorang bocah sebagai anak kolong. Romo menulis sastra masa kini yang jagatnya tinarbuka dan kadang penuh dengan Resiko, “penuh resiko” artinya keberanian Romo dalam mengekspresikan yang dipikirkannya. Dalam novel yang ditulis oleh Romo Mangun ini, tampak lebih jelas ideology yaitu: kemerdekaan, dan didalam kemerdekaan itu tokoh – tokoh menemukan makna kemanusiaan yang sekaligus ada kebesaran, kebanggaan, kecemasan, bahkan terombang-ambingan. Dia menggambarkan hidup itu seperti sebagai Hitam Putih. Romo Mangun dalam sastranya menempatkan manusia itu sebagai makhluk yang bermartabat dan berharga. Dalam sastra Romo Mangun telah menyentuh aspek terdalam pada pengalaman manusia, yaitu Religiositas, Empati, dan Penghormatan. Sungguh karya Romo Mangun mengingatkan kita bagaimana sebuah karakter dan stikma dibangun dengan baik. Pandangan yang dituangkan dalam Roman sangatlah berbeda dengan Mitologi dan Legenda.Romo Mangun menggambarkan berbagai macam fenomena kehidupan secara nyata, tidak seperti mereka yang menganut teologi moral, tidak black and white. Apa yang dapat kita simpulkan dari karya room Mangun ini adalah membuka Paradigma manusia menuju jalan kedalam sebuah “tujuan hidup” yang mengarah kepada Religiositas. Demikian yang dapat saya paparkan mengenai “Pasemon” Dalam Sastra Karya Romo Mangun.
      Terimakasih : Syalooom.   
      Syaloom.,.,. 

      Hapus
    3. Nama : Ratna Octavia Damanik
      NIM : 15.01.1306
      Tingkat/Jurusan : I-B/Theologi
      Uas Berjalan Kelompok 4.
      Pemahaman saya dalam pembahasan kelompok 4 mengenai topik kita yaitu :
      Keberpihakan Pada Kaum Miskin, Konteks Yang Melatarbelakangi Dan Gambaran Kaum Miskin Dalam Belada Becak Karya Y.B Mangunwijaya.
      Seperti yang kita ketahui, Kemiskinan merupakan keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung , pendidikan dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian Orang memahami istilah ini secara subyektif dan komperatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluative, dan yang lainnya lagimmemahaminya dari sudut Ilmiah yang telah mapan. Seperti yang telah kita bahas dalam Novelet belada becak (BB) menceritakan lelaki muda lulusan SMA bernama Yusuf (dipanggil yus) yang kebiasaan sehari-harinya melamun dan mengkhayal karena tidak mampu melanjutkan kuliah karena tidak ada biaya. Itu semua disebabkan karena Kemiskinan. Yus sering disuruh oleh kakaknya yang bernama (Rahmat), membantu bekerja sebagai tukang Las di bengkelnya. Yus sering diminta menghantarkan Gori milik Ibu Dullah dengan naik Becak. Yus dalam Novelet ini menyukai teman SMAnya yang bernama Lilian, yaitu Mahasiswi Jurusan Arsitektur Universitas Gajah Mada (UGM). Yus sebagai tukang las dan Lilian sering membuat hatinya menciut, sehingga Yus sering menghayal sebagai pelampiasan atas keinginan yang tak tersampaian, karena dia berfikiran dia hanya sebagai tukang Becak dan sebagai tukang Las. Disamping itu semua, seperti yang kita tahu, salah satu permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah /Negara indonesiaini adalah Kemiskinan, dewasa ini pemerintah belum mampu menghadapi atau menyelesaikan permasalahan tersebut, padahal setiap mereka yang memimpin Negara Indonesia selalu membawa kemiskinan sebagai misi utama mereka disamping misi-misiyang lain. Permasalahan kemiskinan merupakn permasalahan yang kompleks dan bersifatmultidimensional,Oleh karena itu,upaya pengentasan kemiskinan harus dilakukan secara komprehensif, mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat dan dilaksanakan secara terpadu. Kemiskinan terjadi karena kemampuan masyarakat pelaku ekonomi tidak sama, sehingga terdapat masyarakat yang tidak dapat ikut serta dalam proses pembangunan/ menikmati hasil-hasil pembangunan. Banyak hal yang menjadi faktor penyebab kemiskinan diantaranya: SDA, SDM, Pendidikan, Lapangan pekerjaan, Dll. Secara teoritis kmiskinan dikatakan sebagai sebuah fenomena dimana taraf hidup masyarakat di dalam sebuah Negara masih masih sangat memprihatinkan (rendah), dimana masyarakat tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup yang selayaknya.
      Terimakasih.,
      Salam IBD.,.,






      Hapus
    4. Nama : Ratna Octavia Damanik
      NIM : 15.01.1306
      Tingkat / Jurusan : I-B / Theologi
      Pemahaman saya dalam pembahasan kelompok 5 mengenai: “Si Penggembala Cerita” Dalam sastra karya romo Mangunwijaya.
      Penggembala cerita ini menjalani hidupnya bersama dengan kata – kata, dan menaruh ide, serta Imajinasi yang sangat kuat. Y.B.Mangunwijaya (YBM) adalah manusia yang penuh dengan kata – kata,Selebrasi hidupnya sangat gemilang dengan cerita – cerita. Y.B.Mangunwijaya adalah SI Penggembala Cerita, kita mengenal dia sebagai pengarang Cerpen, Novel dan Esai, dia juga berperan sebagai “Peminat Kesusastraan”.Buku sastra dan Religiositas membuktikan bahwasanya penggembala cerita mengalami ketakjuban – ketakjuban di kesusastraan, dia juga mengasahkan dirinya sebagai pembaca prosa. Y.B.Mangunwijaya ini memang tidak sekedar mengasuh kata – kata, namun penghadiran cerita selalu memiliki keterlibatan dengan perkara – perkara kehidupan. Contoh novelnya adalah Cerita tentang Politik, Agama, Seks, Asmara, Korupsi, Sejarah, Keluarga, dalam novel ini memang sangat menekankan dengan yang namanya KETULUSAN. Novel – novel Y.B.Mangunwijaya adalah identik yang namanya penabur lambang di Novel, karena kita (pembaca) akan menemukan untaian renungan melalui pilihan – pilihan lambangyang merujuk pada Flora dan Fauna. Dengan adanya lambang – lambang tersebut si pembaca bisa termenung saat membaca menikmati cerita tersebut, dan disini pembaca diajak untuk mengalami penggambaran Imajinasi, membaca dan merenung kembali pengetahuan tentang Fauna tersebut. Pengetahuan Y.B.Mangunwijaya tentang Flora dan Fauna muncul karena berlatar kehidupan di Papua, Y.B.Mangunwijaya sangat mirip dengan ahki waris sastra jawa kuno, yang mengisahkan hidup yang penuh dengan lambang – lambang yang merujuk ke Flora dan Fauna. Y.B.Mangunwijaya juga membahaskan bahwa susastra mesti historis dan filsafat dan juga menghendaki diri sebagai satrawan, karena satra tidak sekedar cerita sastra juga berurusan dengan hati nurani. Y.B.Mangunwijaya ingin memberi aksestuansi bahwa cerita bermula dan berakhir demi hati nurani. Y.B.Mangunwijaya hadir disini untuk mempersembahkan novel untuk adik – adik Sosiawati dan juga Sosiawan serta peneguh yayasan dinamika yang penuh dedikasi mengabdi anak – anak miskin dan iman, harapan, dan cinta sayang segar muda. Y.B.Mangunwijaya tidak sekedar “Penggembala Cerita” bahkan Esai pun tersajikan. Disini “Penggembala Cerita”menjalankan misi mengantar pesan – pesan dan mengundang pembaca ke amalan – amalan hidup berhati nurani. Y.B.Mangunwijaya hadir disini untuk menjelaskan kembali bahwasanya Novel ataupun Prosa sangat membangun wawasan kita apalagi kita sebagai mahasiswa theologi itu akan sangat membantu kita untuk mengubah pola pikir kita supaya lebih baik lagi,
      Terimakasih.,.,
      Salam IBD.,.,.;’

      Hapus
    5. Nama : Ratna Octavia Damanik
      NIM : 15.01.1306
      Tingkat/ Jurusan : I-B/Theologi
      Uas Berjalan Kelompok 6
      Pemahaman saya dari kelompok 6 mengenai “Dehumasnisme Politik Agama Di Indonesia” dalam sastra karya Romo Mangunwijaya
      Romo Mangun sangat gencar menawarkan konsep manusia yang Humanis untuk melawaan semua bentuk Diskriminasi, Eksploitasi dan Kekerasan, dimana yang kita tahu bahwa Diskriminasi adalah perbedaan dan Eksploitasi adalah Pendayagunaan. Dehumanisme pemerintah dalam bidang kehidupan agama ditandai dengan berbagai kebijakan dan dominasi yang melahirkan berbagai bentuk diskriminasi terhadap penganut Agama Minoritas. Di dalam masyarakat kita banyak menjumpai bahwa tidak sedikit mengaku tidak beragama. Permasalahannya, pemerintah tak sungguh-sungguh mengatur kehidupan umat beragama dengan prisip Humanisme yang menjamin kebebasan beragama bagi semua warga sesuai landasan pancasila dan Konstitusi. Disini dikatakan bahwa, Perlukah kolom Agama dalam KTP? Sebagai bangsa Indonesia kita harus bangga dengan Slogan Bhineka Tunggal Ika yang berarti: Biarpun Berbeda – beda tetapi tetap satu, yang artinya bahwa apapun agama yang kita anut sekarang ini, kita tidak boleh membanding-bandingkannya dengan Agama yang lain, Artinya kita sadar bahwa keberagaman atau pluralitas adalah fakta Sosiologis. Seperti yang kita ketahui sekarang ini pemerintah tidak sungguh-sungguh lagi mengatur kehidupan umat beragama dengan prinsip humanisme yang menjamin kebebasan beragama bagi semua warga sesuai dengan landasan pancasila dan konstitusi. Dari situlah muncul kebijakan Dehumanisme berupa pencantum kolom agama dalam KTP. Sejak saat itu, Pemerintah mengajukan kebijakan baru bahwa boleh mengosongkan kolom agama di KTP dari penganut di luar 6 agama yang diakui, Oleh Karena itu kolom agama boleh dikosongkan dalam KTP. Agama di Indonesia melatarbelakangi adanya prinsip kebebasan beragama dalam konstitusi. Kebebasan beragama di Indonesia telah menjadi Konstitusional dari setiap warga di Indonesia. Hak kebebasan beragama itu dibatasi oleh kewajibandan tanggung jawab seseorang untuk menghargai dan menghormati sesame manusia apapun agama yang dianutnya. Tujuan utama pembatasan hak kebebasan beragama itu adalah untuk menyangkal ancaman terhadap keselamatan atas kehidupan integritas kesehatan warga negara atau kepemilikan mereka. Didalam beragama, manusia wajib mendapatkan Haknya sesuai dengan Hak Asasi Manusia, yang dimana hak asasi manusia itu adalah perkara yang masih controversial, baik pada taraf Nasional maupun Internasional. Hak-hak manusia bisa saja beragam, tapi martabat atau nilai-nailai seorang manusia sebagai manusia, lepas dari kahas, kultur, jabatan atau agama apapun tentunya sama dan satu. Dari sikap negara Yang intoleransi terhadap agama yang belum diakui adanya kurang pemahaman kepada mereka, oleh karena itu, keberagaman harus di bina untuk mencegah terjadinya Dehumanisme Agama Poilitik Agama di Idonesia.
      Terimakasih, mungkin hanya ini yang dapat saya jelaskan tentang : Dehumanisme Politik Agama Di Indonesia”.
      Salam IBD.,.,., ,.,.,,HORASSSS,.,.












      Hapus
    6. Nama : Ratna Octavia Damanik
      NIM : 15.01.1306
      Tingkat/Jurusan : I-B/Theologi
      Uas Berjalan Kelompok 7
      Pemahaman yang dapat saya jelaskan dari kelompok 7 mengenai “ Agama Dan Pluralisme (Pluralisme dan Reaktualisasi Pancasila, Agama Titik Lemah Bangsa Indonesia? Hal Penodaan Agama-Beberapa Catatan, Kekerasan Atas Nama Agama).
      Seperti yang kita ketahui Pluralisme Agama adalah sebuah konsep yang mempunyai makna yang luas, berkaitan dengan penerimaan terhadap Agama-agama yang berbeda, dan dipergunakan dengan cara berlain-lainan pula, sebagai pandangan dunia yang menyatakan bahwa agama seseorang bukanlah sumber satu-satunya yang eksklusif bagi kebenaran, dan dengan demikian didalam agama-agama lain pun dapat ditemukan , setidak-tidaknya, suatu kebenaran dan nilai-nilai yang benar. Pluralisme dalam arti sebenarnya adalah sebagai keterbukaan dan kebaikan hati terhadap agama-agama lain yang dituntut dari umat kristiani, Pluralisme itu tidak tidak mengandaikan pengakuan pada kebenaran agama lain, masing-masing yakin akan kebenaran agamanya sendiri tetapi bersedia menerima umat dan agama lain dalam keberlainannya. Didalam kebenaran ada yang namanya eksklusivisme(yang mengangap agamanya yang paling benar), tetapi disisi lain tidak mungkin menganggap segala ajaran benar, meskipun kebenaran penuh hanya ada dalam yesus kristus. Pluralisme juga mengajarkan bahwa semua pemeluk agama akan masuk dan hidup dan berdampingan di surga. Dalam pembahasan kita kali ini ada beberapa pandangan mengenai Pluralisme Dan Reaktualisasi Pancasila yaitu yang pertama: pandangan kristani, dimana pada pandangan ini bahwa orang kristiani meski yakin bahwa kehidupan dan kebenaran tidak ada jalan sampai kebapa kecuali melalui yesus. Yang kedua yaitu : Pandangan Islam, Dimana pada pandangan inididefinisikan sebagai suatu paham yang mengajarkan bahwa semua agama adalah sama karena kebenaran setiap agama adalah relative, agama tidak boleh mengklaim bahwa hanya agamanya saja yang paling benar. Yang ketiga yaitu: Pandangan Hindu, dimana pada pandangan menyatakan bahwa Semua agama adalah sama. Yang keempat yaitu: Pandangan Buddha, dimana pada pandangan ini menyatakan bahwa Janganlah kita menghormat agama kita sendiri dengan mencela agama orang lain, sebaiknya agama orang lain hendaknya dihormati atas dasar tertentu. Yang terakhir adalah Reaktualisasi Pancasila dimana pada nilai-nilai dasar pancasila yang perlu diaktualisasikan adalah kesediaan untuk saling menerima dalam kekhasan masing-masing, jadi kesediaan untuk menghormati dan mendukung bangsa dalam menata kehidupan bangsa ini secara inklusif. Salah satu nilai yang paling penting atau paling tertinggi pluralisme adalah Toleransi. Dari rasa toleransi lahirlah rasa saling menghargai orang lain, dan dari situlah akgirnya dapat menciptakan kerukunan hidup beragama. Pluralisme membutuhkan kemampuan untuk menerima perbedaan – perbedaan dalam hal beragama. Nilai-nilai pancasila berarti kesediaan masyarakat untuk saling menerima bahwa Indonesia itu adalah sebuah pluralitas. Kita sebagai bangsa Indonesia harus bisa menciptakan kerukunan hidup beragama, agar dalam hal beragama terjalin kerjasama yang baik antar agama lain. Maka aktualisasi nilai-nilai pancasila tak lain berarti aktualisasi kesediaan seluruh komponen masyarakat untuk menerima kenyataan bahwa Indonesia itu adalah sebuah Pluralisme yang teridiri dari banyak agama;
      Demikianlah yang dapat saya jelaskan mengenai pembahasan kita kelompok 7 yang berjudul: Agama Dan Pluralisme (pluralisme dan Reaktualisasi Pancasila, agama Titil lemah Bangsa Indonesia? Hal penodaan Agama, beberapa catatan , kekerasan atas nama Agama.
      Terimakasih .,.,
      Shalom..,
      Salam IBD 

      Hapus
  19. Nama : sutra sitompul
    Nim : 15.01.1332
    Saya dari kelompok 3, syalom kelompok 1
    Pembahasan Kelompok I yang berjudul “Humanisme Religius dan Nasionalisme terbuka"
    Kesimpulan yang dapat saya berikan pada pembahasan ini yaitu pembahasan ini berbicara mengenai Humanisme religious dan nasionalisme terbuka. Romo mangun adalah seorang pastor dan juga sastrawan yang sengaja membuat novel ini supaya pemuda lebih tertarik membaca dan sebenarnya novel ini khusus di tulis untuk para pemuda . Romo mangun menginginkan manusia yang humanisme yaitu memiliki rasa nasionalisme terbuka, yang bermoral, yang memiliki nilai-nilai kemanusian. Romo mangun ingin menanamkan rasa nasionalisme terbuka, yang bermoral, yang memiliki nilai-nilai kemanusian bagi para penerus bangsa dan juga mengajak para pembaca supaya terlepas kesulitan dari segi ekonominya, status sosial nya dan membangun rasa Humanisme dan menyadarkan kita tentang pahan dasar pendidikan. Untuk itulah Romo mangun ingin meletakkan dasar-dasar yang membuat pendidikan di Indonesia menjadi pendidikan yang berkualitas guna membuat dan menjadikan rakyat Indonesia menjadi manusia yang humanis religius. Pendidikan dapat juga di istilahkan sebagai“pemanusiaan manusia”. Pendidikan haruslah terbuka kearah masa depan yang mencerahkan dan mengembangkan agar menjadi pembaharu ditengah-tegah masyarakat. Pendidikan harus mencerdaskan kehidupan dengan memberi kebebasan pada semua orang. pendidikan yang baik adalah pengalaman, maka setiap pengalaman dari setiap perjalanan hidup kita Guru yang terbaik menuju pembaharuan positif.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : sutra sitompul
      Nim : 15.01.1332
      Ting/jur : 1B/THEOLOGI
      Salom kelompok II, Saya dari kelompok 3.
      Yang saya simak dari Sajian kelompok 2 yangberjudul “Manusia Humanis menurut Romo Mangun”.. Berbicara tentang Romo Mangun berarti berbicara tentang humanisme, dan humanisme yang di artikan sebagai manusia yang merasa dia itu Tuhan, tapi bukan atheis dan dia merasa bisa hidup sendiri, berbuat sesuatu sendiri tanpa membutuhkan orang lain . Konsep manusia yang dikembangkan Romo Mangun tidak terlepas dari perjalanan hidupnya yang unik, konsep manusia yang ingin dikembangkan adalah manusia yang humanis. Melalui konsep-konsep manusia kita dapat megerti bagaimana manusia itu menurut konsep kebudayaan Jawa, kebudayaan Barat, Indonesia kontemporer. Manusia humanis itu bersifat konstruktif, berpendidikan, selalu berfikir positif, pantang menyerah, dan bersifat nasionalisme.

      Hapus
    2. Nama : sutra sitompul
      Ting/jur : 1B/Theologia
      Nim : 15.01.1332
      KESIMPULAN MENURUT PEMAHAMAN SAYA UNTUK UAS BERJALAN KELOMPOK 3,TENTANG “PASEMON”1[1] DALAM SASTRA KARYA ROMO MANGUN 2[2]
      Sastra karangan Romo mangun banyak di gunakan mahasiswa dan mahasiswi sebagai skripsi S1. Sastra adalah karya tulis manusia yang memiliki keberagaman bentuk diantaranya adalah roman ,lagenda,Novel dan Mitologi. Romo mangun adalah seorang Rohaniawan, arsitek, dan sastrawan. Dia membuat karya – karya yang berbentuk satra roman yang berjudul Roro mendut, Burung - burung rantau dan lain sebagainya.Melalui seni ROMO, menulis novel dan semua berahir dengan sentuhan nilai dan sangat berpengaruh bagi remaja. Dalam pembuatan karya - karyanya romo mangun memiliki keberanian, artinya keberanian itu adalah ketegarannya dalam mengekspresikan pengalamannya yang mungkin sering disembunyikan banyak orang jika mengalaminya. Karya ROMO memberi arti bagi banyak hal tentang situasi yang terjadi di indonesian seperti rakyat miskin yang rindu akan bangku pendidikan , dengan itu ia membangun perpustakaan, mengembangkan daerah kolicode Dari setiap karya - karya nya kita di ajarkan jadi manusia yang memiliki Nilai kemanusiaan tinggi. Secara universal Romo dikatakan humanisme sebab dari setiap karangannya mengajarkan manusia yang humanisme yang memiliki nilai.manusia humanisme mampu mengorbankan dan memberikan apa yang di miliki demi mewujudka nilai – nilai kemanusiaan.



      Hapus
    3. Nama : Sutra sitompul
      ting/jur : 1B/Theologia
      Nim :15.01.1332
      UAS berjalan kelompok IV, kesimpulan yang saya dapat dari sajian kelompok ini yang berjudul “ Keperhiakan Kaum Miskin, Konteks yang Melatarbelakangi dan Gambaran Kaum Miskin dalam Balada Becak Karya Y.B Mangunwijaya[1] adalah menceritakan lelaki muda lulusan SMA bernama Yusuf (dipanggil Yus) yang sehari-harinya disibukkan dengan melamun dan menghayal, lantaran gagal melanjutkan kuliah karena tiadanya biaya dan dia harus berjuang sebab ibunya juga telah meninggal. khayalannya terbang bersama Lilian, mahasiswa jurusan Arsitektur Universitas Gadjah Mada, teman Yus di SMA dulu. Ia suka pada gadis itu. Tapi, keadaan yang membuat hatinya menciut. Yus tukang las, dan pengantar gori –gori menggunakan becak dia bukanlah mahasiswa, sedang Lilian mahasiswa jurusan Arsitektur UGM. Akibatnya, menghayal adalah pelampiasan logis bagi keinginan yang tak kesampaiaan. Padahal Sementara itu, Riri, anak gadis Bu Dullah si pedagang gori, selalu ikut Yus mengantar gori dengan membonceng di selebor belakang. Meski malu-malu, diam-diam ternyata Riri menaruh hati pada Yus. Dan Yus pun bekerja dengan abangnya yang bernama Rahmat sebagai tukang las, disela-sela waktu kosongnya Yus bekerja sebagai pengantar gori-gori Bu Dullah dengan menggunakan becak. Dan dari novelet ini juga kita juga bisa lihat, yaitu dimana ada seorang pemuda yang bekerja sebagai pengamen, dan dia merupakan seorang mahasiswa akademis musik, ini bisa jadi pembelajaran bagi kita mahasiswa, yaitu kita jangan pernah malu dengan apaupun profesi orang tua kita dan jangan pernah malu dengan latar belakang kita. Setiap usaha positif yang kita lakukan akan berdampak positif juga. didalam kondisi YUS dia tetap berusaha untuk berusaha bertahan hidup. menurut saya indonesa memang banyak orang yang miskin tetapi dengan usaha kita bisa terlepas dari kemiskinan itu, walaupun sebenarnya sangat sulit tetapi dengan sebuah istilah” Banyak jalan menuju roma” Karya Y.B Mangunwijaya ini dapat membuka pikiran kita bahwa cinta tidak memandang status dan sebagai mahasiswa jangan gampang menyerah, tetap berusaha dan jangan pernah takut untuk bermimpi. Cerita ini hampir sama dengan Cerita laskar pelangi, tentang usaha anak untuk meraih mimpi-mimpinya walaupun mereka banyak melalui rintangan yang berat.

      Hapus
    4. Nama : Sutra sitompul
      Ting/Jur : 1B/Theologi
      Nim : 15.01.1332
      UAS berjalan dari pembahasan kelompok V
      Menurut saya Si Penggembala Cerita adalah seorang yang mempunyai kemampuan untuk mengarahkan domba- dombanya atau pengikutnya untuk lebih baik. Itulah yang dapat kita lihat dari YBM ini yang mampu membuat orang lebih baik terutama untuk kaum remaja. Karya- karya dari YBM ini di lambangkan sebagai flora dan fauna dan Tambahan yang telah di berikan di kelas oleh bapak dosen adalah Romo mangun itu benar- benar Yesus kecil dari yokyakarta( Pengikut kristus) sebab seorang Guru atau gembala identik dengan bercerita dan cara Tuhan Yesus mengajar adalah dengan bercerita.
      YBM adalah penabur lambang di novel. Dan dapat kita lihat dari banyaknya karya sastra yang telah ditulis oleh romo mangun, dan prestasi-prestasi cemerlang yang telah diraih oleh romo. Romo Mangun dikenal melalui novelnya yang berjudul Burung-Burung Manyar. Mendapatkan penghargaan sastra se-Asia Tenggara Ramon Magsaysay pada tahun 1996. Ia banyak melahirkan kumpulan novel seperti di antaranya: Ikan-Ikan Hiu, Ido, Homa, Roro Mendut, Durga/Umayi, Burung-Burung Manyar dan esai-esainya tersebar di berbagai surat kabar di Indonesia. Buku Sastra dan Religiositas yang ditulisnya mendapat penghargaan buku non-fiksi terbaik tahun 1982. Hampir semua novel karya romo mangun pembaca diajak untuk menjadi tukang tafsir lambang. Novel-novel YBM adalah jagat lambang.
      Pembaca bisa menemukan untaian renungan melalui pilihan-pilihan lambang merujuk ke flora dan fauna. YBM memiliki kompetensi tentang ilmu-ilmu muktahir, tapi selalu mengembalikan cerita ke rumah alam : flora dan fauna. Cerita berlambang, pembaca mengembara ke jagat permaknaan.. Novel Burung-burung Manyar (1981) berkelimpahan lambang. Pembaca bisa termenung saat menikmati cerita dibagian satu dan dua. YBM mirip kawi, mengurai hidup dan mempersembahkan cerita berlebat lambang. Pemberian judul di babak-babak cerita tampak mengesankan, pikat lambang bertaburan imajinasi. YBM dibagian dua mencantumkan ungkapan-ungkapan merujuk ke jagat fauna : “anak harimau mengamuk”, “merpati lepas”, “singa mengerti”, “banteng-banteng muncul”, “elang-elang menyerang”, macan tutul meraung”, “ayam-ayam disamabar”, “cenderawasih terpanah”, “burung kul mendamba”. Urusan flora-fauna juga mengingatkan kita dengan novel Romo Rahadi (1981). YBM mirip ahli waris sastra kuno, mengisahkan hidup dengan lambang-lambang, merujuk ke flora dan fauna. Zoetmulder dalam buku Kalangwan(1983) memberi uraian tentang pikat flora-fauna. YBM meneruskan siasat penceritaan di masa silam untuk “berpetuah” tentag identitas, bangsa, kemanusiaan, multikulutalisme, agama bereferensi pengetahuan flora-fauna. Lambang adalah bukti sastra yang memiliki perasaan mendalam yang dapat dilihat dari budaya yang membuat budaya itu menjadi unik dan berbeda karena itu lah lambang dari karya YBM adalah suatu keunikan dan berbeda dari karya sastra lain. Selain dari karya dari YBM ini yang memiliki lambang dan dapat juga kita lihat juga lambang yang khas di batak toba yang telah dikatakan bapak Dosen kita yaitu ulos. Dunia lambang tak harus mengikuti logika dan etika tersendiri, Dan menurut saya Lambang yang lain Salah satunya adalah ukiran cicak atau disebut juga dengan ‘gorga boraspati’ yang merupakan simbol kebijaksanaan dan kekayaan. Leluhur masyarakat Suku Batak terhadap pola hidup cicak yang bisa beradaptasi dengan lingkungannya. Cicak bisa hidup di lantai, di dinding, di lorong, di atap dan di mana saja. Dalam cengkeraman kucing pun, cicak bisa meloloskan diri dengan melepas umpan ekor pengelabu. Maksudnya disana adalah orang bata harus mampu hidup dan berkarya di daerah yang belum pernah di tinggalinyadan ketika adapun masalah bisa diselesaikan.

      Hapus

    5. Nama : Sutra Sitompul
      TING/JUR :1B/Thelogia
      Nim : 15.01.1332
      Pembahasan kita kali ini adala mengenai Dehumanisme Politik Agama di Indonesia[1]
      Pluralisme hendaklah dimaknai bahwa setiap pemeluk agama harus berani mengakui eksistensi dan hak agama lain dan selanjutnya bersedia aktif dalam usaha memahami perbedaan dan persamaan berbagai agama menuju terciptanya suatu keharmonisan masyarakat.Tetapi orang sering menjelek- jelekkan Agama orang lain dan membuat Agama yang di anutnya yang paling benar. Keberadaan agama adalah sebuah keniscayaan yang tidak dapat dihindari apalagi diingkari. Dalam aturan yang lebih operasional, melalui bentuk kebijakan yang mencerminkan dehumanisme politik agama, muncul kebijakan dehumanisme berupa pencantuman kolom agama dalam KTP. Dan menurut saya pencantuman kolom agama itu sangat penting karena supaya tidak terjadi perkawinan beda agama dan akan membuat keluarga itu tidak memiliki agama dan juga jika kolom agama dihilangkan akan membuat Indonesia Merajalela Tak Beragama. Dikatakan bahwa Setiap manusia memiliki hak kebebasan dalam beragama, hak memilih agama yang diyakini dan dipercayai menurut agama yang diakui oleh Negara yaitu keenam agama. Tetapi kebebasan itu tidak didapatkan setiap manusia, tempat peribadahan, karena kepelbagaian agama tidak menjalankan tujuan agama Negara atau dengan kata lain tidak menghargai agama orang lain. Dan disinilah muncul pemikiran Jokowi berencana untuk menghapus kolom agama di KTP untuk seluruh masyarakat Indonesia. Alasan Jokowi, bahwa dengan penghapusan kolom agama itu merupakan bagian untuk kesejahteraan rakyat dalam tujuan "Kebebasan Beragama". Dan menurut Jokowi juga bahwa "Kolom agama dalam KTP lebih banyak memberikan kerugian diskriminasi bagi warga, kolom agama di KTP dapat disalah gunakan ketika konflik terjadi di suatu daerah".

      Hapus
    6. Nama : Sutra sitompul
      Nim : 15.01.1332
      Yang dapat saya simpulkan dari sajian yang berjudul Agama dan Pluralisme ( Pluralisme dan Reaktualisasi Pancasila, Agama Titik Lemah Bangsa Indonesia? Hal Penodaaan Agama-Beberapa Catatan, Kekerasan AtasNama Agama) adalah Pluralisme adalah sebuah kerangka dimana ada interaksi beberapa kelompok- kelompok yang menunjukkan rasa saling menghormati dan toleransi antar sesama.Pandangan Agama mengenai Agama ada beberapa yaitu Pandangan Kristiani Pluralisme dalam arti sebenarnya adalah sebagai keterbukaan dan kebaikan hati terhadap agama-agama lain dituntut dari umat Kristiani. Disini ktistiani membuat ajaran kristen itu nnyata melalui tindakan dan au menerima setiap orang yang datang pada sebuah agama. Dan bukan urusan kita menilai orang atau umat/agama lain. Pandangan Islam: “Suatu paham yang mengajarkan bahwa semua agama adalah sama karenanya kebenaran setiap agama adalah relatif, oleh sebab itu, setiap pemeluk agama tidak boleh mengklaim bahwa hanya agamanya saja yang benar sedangkan agama yang lain salah. Disini di ajarkan bahwa orang yang pengetahuannya tentang agama miinim akan sulit menghargai agama orang lain dan begitu juga sebaliknya. Pandangan Hindu” Setiap kali orang Hindu mendukung universialisme Radikal, dan secara bombastik. Pandangan Buddha” “Janganlah kita menghormat agama kita sendiri dengan mencela agama orang lain. Sebaiknya agama orang lain hendaknya dihormati atas dasar tertentu. Penodaan Agama adalah tindakan lahiriah dengan maksudmenjelekkan/menghina/mengotori/memperlakukan tidak dengan hormat yang semestinya suatu agama, tokoh-tokoh agama, simbol-simbolnya, ajarannya, ritusnya,ibadatnya, dan lain-lain. Penodaan agama ini bisa berupa kekerasan seperti contoh “VIVAnews - Program Studi Agama dan Lintas Budaya (CRCS) Universitas Gadjah Mada mengungkapkan kasus penodaan agama dan rumah ibadah di Indonesia menunjukkan tren yang meningkat dari tahun ke tahun. Pengaruh wacana ancaman sesat juga meningkat. Kekerasan atas nama Agama bisa terjadi karena pelbagai alasan. Misalnya, karena emosi, misalnya mau membalas dendam. Oleh karena itu cara beradap penyelesaian setiap konflik yang tidak dapat diselesaikan secara damai adalah melalui hukum. Jika agama masih mengajarkan kesejahteraan ajarannya akan abadi, sekalipun 50 tahun sampai 1000 tahun yang akan datang.





















      Hapus
  20. Nama : Feran Riki Barus
    NIM :15.01.1262
    Kelas :I.B
    Kelompok I: “Humanisme Religius dan Nasionalisme terbuka”
    Kesimpulan yang dapat saya sampaikan dalam peretemuan kali ini ialah mengenai seorang Romo Mangun menerbitkan sekaligus 10 buku, baik karya Romo Mangun sendiri, maupun kumpulan karangan dari beberapa sahabatnya. Buku-buku itu meliputi topik iman/kegerejaan, persoalan sosial-politik-hukum, persoalan budaya pascamodern, persoalan pendidikan, susastra, biografis dan kemanusiaan. Dalam pertmuan kali ini Romo Mangun menekankan kepada kita tentang persoalan pendidikan . Dimana romo mangun memandang pendidikan di Negara Indonesia masih kurang efektif dalam metode belajarnya. Oleh sebab itu romo mangun mengkritik pemerintah mengenai hal pendidikan di Indonesi. Hal ini lah yang mednorong romo magun membuat faham dasar pendidikan. Faham dasar itu merupakan: Humanisme Religius dan Nasionalisme yang Terbuka. Walaupun Romo Mangunwijaya tidak memberikan uraian secara rinci tentang visi humanisme religiusnya dan tidak memaparkan secara khusus atau memberikan rumusan tentang visinya itu, tetapi hal itu dengan mudah bisa saya tangkap dari penghayatan hidupnya dan dari karangan-karangannya. Seperti: Pendidikan haruslah bersifat terbuka, Pendidikan harus menderdaskan kehidupan dengan memberi kebebasan pada para anak didik dan Perlu perbaikan pendidikan, hubungan guru-murid harus diperbaiki dalam situasi kekeluargaan dan hidup bersama. Saya yakin metode yang ditawarkan oleh Romo mangun ini bisa kita pakai dalam metode belajar kita saat ini, supaya apa yang diharapkan oleh Romo Mangun bisa tercapai, yaitu menjadi orang yang berpendidikan yang tinggi dan sangat butuh pendidikan terkhususnya di Idonesia. Seperti yang kita ketahuai bahwa anak-anak muda sekarang menganggap pendidikan kurang penting, karena ada seorang wanita tamatan SMP bisa menjadi Mentri kelautan dan perikanan. Dari contoh ini lah oarang-orang muda sekarang memandang kalau pendidikan itu kurang penting. Tapi menurut pemandangan saya peribadi pendidikan itu sangat penting, karena Selain dapat membantu menciptakan generasi bangsa yang baik dan cerdas, pendidikan juga dapat bermanfaat bagi seseorang yang sedang ingin memperdalam suatu disiplin ilmu tertentu. biasanya manfaat ini akan sanga terasa bagi mereka yang mengabdikan dirinya menjadi suatu disiplin ilmu, dan bertekad mengembangkan ilmu pengetahuan tersebut. Bukan hanya itu saja manfatat pendidikan, tetapi masih banyak lagi manfaat-manfaat pendidikan yang sangat membantu kita.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Feran Riki Barus
      NIM : 15.01.1262
      Kelas : I.B
      Kelompok II : “Manusia Humanis Menurut Romo Mangun”

      Kesimpulan yang dapat saya sampaikan dalam topik pembahasan dalam sajian mengenai Konsep manusia menurut kebudayaan kontemporer, yaitu:
      Dimana Mochtar Lubis menggambarkan sosok manusia Indonesia berdasarkan realitas soaial yang dilihatnya di dalam kehidupan masyarakat.
      Menurut Mochtar Lubis, ciri-ciri manusia Indonesia adalah:
      1. Hipokritis atau munafik. Berpura-pura, lain dimuka,lain di belakang, merupakan suatu ciri utama manusia Indonesia sudah sejak lama, sejak mereka dipaksa oleh kekuatan-kekuatan dari luar untuk menyembunyikan apa yang sebenarnya atau sebenarnya dirasakan atau difikirkannya ataupun yang dikehendakinya ataupun sebenarnya yang dikehendakinya, karena takut mendapatnya ganjaran membawa bencana bagi dirinya. 2. Percaya takhayul.3. Berkarakter lemah, tidak mempunyai prinsip. 4. Cenderung boros tidak suka bekerja keras. Inilah cirri-ciri manusia menurut pandangan Moctar Lubis. Dengan demikn Romo Mangun ingin mengubah semua Ciri-ciri manusia yang sudah dipaparkan tersebut. Dengan demikian Mangunwijaya menawarkan sebuah konsep manusia humanis yang terbebas dari belenggu-belenggu feodalisme, baik feodalisme khas Jawa maupun warisan politik kolonial. Romo Mangun menamakan konsep manusia humanis itu dengan istilah manusia Pasca-Indonesia atau Pasca-Nasional dan Pasca-Einstein. Supaya manusia indonesia tidak menjadi manusia yang bersifat munafik, tidak percaya takhayul, berkarakter kuat atau mempunyai pendirian yang teguh dan selalu bekerja keras. Dengan demikain semua yang di buat oleh mochtar Lubis memang benra-benar terjadi pada manusia, khususnya manusia zaman sekarang. Jadi kita khususnya kaun muda harus meninggal hal-hal yang dipaparkan oleh Moctar Lubis diatas. Suapaya warga Negara indonesia menjadi orang yang humanis, seperti yang diharapkan oleh Romo Mangun.

      Hapus
    2. Nama : Feran Riki Barus
      NIM : 15.01.1262
      Kelompok III : “Pasemon” Dalam Sastra Karya Romo Mangun

      Dalam pembahasan kali ini bisa kita lihat bahwa Romo Mangun adalah seorang Pastor yang juga menulis Roman. Menurut Romo Mangun genre sastra lebih bebas ketimbang mitologi. Dan dalam pembahasan kali ini juga bisa kita lihat bahwa Umar Kayam berpendapat mestinya romo menuliska kembali cerita-cerita dari kitab suci seperti khotbah, dengan demikian cerita Romo bisa menyambungkan hidup masa kini dengan pengalaman Religius orang-orang yang ditulis dalam Perjanjian Lama atau Perjanjian Baru. Tetapi dalam kenyataan Romo menuliskan sebuah Roman sebagai bentuk sastra baru yang posisinya berseberangan dengan mitologi. Walaupun Roman sudah lebih merdeka ketimbang mitologi teapi novel lebih banyak menujuk ke arah advanture. Bagi Umar Kayam membaca novel Romo mirip dengan cerita para romo yang terombang-ambing, tetapi keberanian Romo mangun adalah ketegaranya dalm mengapresiasikan pengalamanya. Dalam pembahasan kali ini juga bisa kita lihat bahwa Romo Mangun meperlihatkan mottonya yang dikutip dalm buku “Bukankahhari Tuhan itu Kegelapan dan bukan Terang, kelam kabut dan tiada cahaya”. Dari motto ini mengingatkan Umar Kayam kepada sepucuk surat Albert camus kepada seorang permpuan. Dari motto ini itu lah merupakan inti dari Novel Romo.

      Hapus
    3. Nama : Feran Riki Barus
      NIM : 15.01.1262
      Kelompok IV : "Keperhiakan Kaum Miskin, Konteks yang Melatarbelakangi dan Gambaran Kaum Miskin dalam Balada Becak Karya Y.B Mangunwijaya"

      Menurut saya keperhiakan kaum miskin dalam Balada Becak karya Romo Mangun ini sangat lah membantu kita mahasisiwa, karena dalam Novel Balada Becak ini menceritakan seorang pemuda tamatan SMA Yang tidak bisa melnjutkan pendidikanya karena kurangnya biaya, walaupun demikian di tetap semangat dalam melanjutkan kehidupanya, salah satu tindakanya dia tetap bekerja sebagai tukang las dan kerja sampinganya sebagai penarik becak. Dan ini menjadi pembelajaran bagi kita mahasiswa yang masih mempunyai kesempatan melanjutkan perkuliah, oleh sebab itu kita sebagai mahasiswa harus semagat dalam menjalankan perkuliahan kita setiap harinya. Dan dalam konteks kemiskinan ini juga jadi pembelajaran bagi pemerintah Indonesia, karena masih banyak kaum muda yang mempunyai niat untuk melanjutkan pendidikanya tidak bisa melanjutkan pendidikanya kareana tidak ada biaya. Jadi pemerintah harus melihat situasi kehidupan kaum miskin yang ada di indonesia ini, agar bangsa indonesia menjadi bangsa yang mengutamakan pendidikan.

      Hapus
    4. Nama : Feran Riki Barus
      NIM : 15.01.1262
      Kelompok V :“Pengembala Cerita”

      Bandung Mawardi mengatakan bahwa Romo Mangun adalah seorang “Pengembala Cerita”, karena, Romo banyak membuat sebuah karya satra yang kata-katanya menceritakan sebuah kehidupan Masyarakat indonesia khususnya orang-orang pingiran. Yang membuat saya terkhususnya ingin terus membaca Novelnya. Bisa kita lihat bahwa Romo Mangun mempedulikan terhadap orang miskin. Dimana seorang Yusuf Bilyarta menerbitkan sebuah buku “Romo Mangun di mata para sahabat”, sebuah buku yang diterbitkan setelah Romo Mangun meninggal, yang berisi kesaksian hampir lima puluh orang, mulai dari presiden B.J. Habibie, para menteri, jendral, uskup, ilmuan , politis, rohaniawan, wartawan, dan lain-lain. Presiden Habibie juga menyebutnya sebagai kawan sejati, pejuang yang memberi perhatian khusus kepada umat manusia pada umumnya, khususnya bangsanya, lebih kahusus lagi orang-oarang yang menderita, yang membutuhkan perhatian. K.H. Abdul Muhaimin mengatakan Romo Mangun selalu bersuara keras dalam membela kaum miskin. Mautia Hatta melihatnya Mangun sebagai pelanduk yang mencoba memanggil permasalahan masa kini dengan melihat ke masa lalu, dan selalu memperjuangkan rakyat kecil. Dan Uskup Banjarmasin mengatakan di tengah-tengah masyarakat yang umumnya beriroitasi pada harta, prestasi, kursi, gengsi, dan popularits, hidup Romo Mangun yang berioritas pada mutu hidup menjadi sangat bermakna. Orientasinya Nampak antara lain pada kepedulianya terhadap orang-orang kecil yang hidupnya dalam keadaan tidak manusiawi. Th. Sumartana mengakui dengan jujur bahwa Romo Mangun memang konsisten berada dalam posisi selalu membela mereka yang kecil. Dari sebuah cerita para sahabat Romo Mangun ini bisa saya simpulkan bahwa Romo Mangun layak dikatakan sebagai “Pengembala Cerita”.

      Hapus
    5. Nama : Feran Riki Barus
      NIM : 15.01.1262
      Kelompok VI :“Dehumanisme politik agama di Indonesia”

      Tidak baik jikalau agama dalam sebuah identitas hilang hanya karena suatu masalah atau problema yang dapat menjadikan agama itu sendiri tidak berarti bagi masyarakat. kebijakan pemerintah dalam mengajukan kebijakan baru, boleh mengosongkan kolom agama dalam KTP bagi penganut diluar ke-6 agama. Dari kebijakan pemerintah tersebut dapat kita ketahui bahwa kurangnya peraturan yang tegas karena semua hak masyarakat sama atau sederajat, baik dalam agama maupun kepercayaan. Jika kolom agama dikosongkan, maka peraturan itu berlaku bagi semua masyarakat. Begitu juga sebaliknya, jika harus diisi, maka berilah kebebasan semua warga untuk mengisinya sesuai agama dan kepercayaan masing-masing. Jadi seharunya politik agama di Indonesia itu harus setara dalam perbedaan-perbedaan seperti agama, kepercayaan, warna kulit, bahasa, dan tradisi, tidak ada pengkotak-kotakan dalam politik agama, karena dasar negara indonesia adalah "Bineka Tunggal Ika" artinya walaupun bebrbeda tetapi tetap sama. Ada 4 kebebasan Atau sering disebut Four Freedom yaitu; kebebasan berekspresi, kebebasan beragama, kebebasan untuk berkeinginan, kebebasan dari rasa takut. Kebebasan beragama juga dalam arti kebebasan untuk berpindah agama atau berpindah pilihan dari satu agama ke agama yang lain. setiap warga negara berhak untuk memilih agama dan kepercayaan apapun yang diyakininya dapat membawa kepada keselamatan dunia dan akhirat. karena itu berpindah agama hendaknya dipahami sebagai sebuah proses pencarian atau penemuan kesadaran baru dalam beragama untuk saling menghargai agama lain yang berbeda dari kita. Banyak masyarakat Indonesia yang masih memandang status agama di dalam KTP untuk bergaul dan bahkan masih ada pembatas diantara manusia karena status agama. Jika Manusia mampu untuk menghargai agama lain deskriminasi itu tidak akan terjadi. Status agama didalam KTP itu perlu untuk memberikan tanda pengenal bagi kita. Saling menghargai, saling mendukung dan saling mengasihi antar umat beragama itulah yang diharapkan di Indonesia. Untuk mewujudkan itu adalah dengan memulai dari generasi anak-anak mengajarkan untuk menghargai orang yang berbeda agama darinya sehingga jika sudah besar dia telah terbiasa menghargai orang yang berbeda agama darinya, dan status agama dalam KTP hanyalah sebagai pengenal baginya.

      Hapus
    6. Nama : Feran Riki Barus
      NIM : 15.01.1262
      Kelompok VII :“Agama dan Pluralisme”

      Agama dan Pluralisme merupakan dua hal yang sangat berkaitan dalam membangun nilai-nilai kemanusiaan. Agama adalah dimensi permanen dalam menentuan perspektif manusia dalam segala hal. Inti pemberitaan dari semua agama adalah pembawa keselamatan, kesejahteraan, dan pengatur masyarakat terkhusus umatnya dalam tatanan masyarakat. Sedangkan pluralisme merupakan keberagaman ataupun lebih dari satu persamaan. Sehingga agama dan pluralisme merupakan senjata dalam melatih nilai-nilai kemanusiaan yang termuat dalam agama dan dipraktekkan dalam keberagaman agama ataupun pandangan beragama.
      Agama dalam fungsinya adalah untuk membawa kesejahteeraan dan juga menjadikan peran agama dalam pluralisme sangat besar. Pluralisme yang berarti keberagaman mengharuskan agama berperan sebagai pembawa, damai, kesejahteraan serta kebahagiaan. Ketika agama tidak menjalankan fungsinya tersebut maka agama akan kehilangan inti nilai agama. Agama dan negara menjadi jembatan bagi perwujudan fungsi keberagamaan. Negara yang menjadi alat dalam memerintah ataupun membangun suatu masyarakat dapat dijadikan agama untuk bekerjasama dalam menyelesaikan masalah-masalah sosial, sehingga Teologi Sosial menekankan bahwa permasalahan sosial dan kemanusiaan dapat diatasi melalui fungsi dan nilai agama itu sendiri yang membawa kedamaian, kesejahteran, dan juga keadilan. Sehingga agama dan negara bukan sesuatu yang berseberangan namun saling membangun dan melengkapi dalam menyelesaikan permasalahan kemanusiaan yang terjadi di Negara Indonesia. Hal kebebasan beragama merupakan kunci bagi terwujudnya nilai-nilai kemanusiaan, dimana setiap kita menghargai kebebasan beribadah dan mengamalkan ajaran agama lain, kita sudah mewujudkan nilai toleransi. Juga toleransilah yang menjadi kunci melawan kekerasan dan diskriminasi terhadap agama kecil atau minoritas. Dengan nilai toleransi kita mampu membangau Negara Indonesia menjadi Negara yang di cita-citakan oleh setiap orang, yaitu Negara yang Damai,Adil dan Makmur.

      Hapus
  21. Nama : CHRISTIANI
    Ting/Jur : IB/ Theologi
    NIM : 15.01.1228
    Syalom
    Pada sajian dari kelompok 1 (satu) dapat saya simpulkan mengenai Nilai-nilai Kemanusiaan yakni Humanisme Religius dan Nasionalisme yang terbuka. Sebagai manusia yang Humanis harus dapat menghadirkan suatu kebenaran dimulai dari diri sendiri, keluarga, dan lingkungan masyarakat. Dalam segi keagamaan atau Religi, manusia yang Humanis sangatlah menekankan pada Etika dan Budi luhur sehingga perkembangan bangkitnya Globalisme dan perkembangan Teknologi tidak menjatuhkan akan agama lain. Pemahaman Romo Mangun sepaham dengan Rodolf Otto yang berpendapat bahwa manusia adalah makluk religious demikian setiap manusia bahwa ada sikap yang disebut “suci” yang berbeda dari sekedar “ rasional” dan “baik” dalam arti moral. Maka dari hal ini Romo Mangun sangatlah menginginkan kita sebagai manusia yang Humanis yang dapat menghargai pendapat serta agama orang lain.
    Salam IBD.....

    BalasHapus
    Balasan

    1. Nama : CHRISTIANI
      Ting/Jur : IB/Theologi
      NIM : 15.01.1228
      Syalom
      Pada sajian dari kelompok 2 ( dua ) yang dapat saya pahami didalam pembahasan mengenai “ Manusia Humanis menurut Romo Mangun “ yang menjelaskan tentang konsep-konsep manusia, baik menurut menurut Kebudayaan Jawa, Kebudayaan Barat, dan manusia Indonesia yang Konterporer. Konsep manusia yang dikembangkan oleh Romo Mangun tidak dapat terlepas dari perjalanan hidupnya yang sangatlah unik. Berbicara tentang pendidikan, pastilah terlebih dahulu kita berbicara mengenai manusia. Humanisme dalam dunia pendidikan sangat diperlukan agar dapat membantu mahasiswa/mahasiswi untuk membangun sikap Simpati dan Empati atas penderitaan orang. Pendidikan Humanis bertujuan untuk mengembangkan potensi dasar yang dimiliki manusia secara maksimal yang dibutuhkan Bangsa. Pada dasarnya semua manusia itu adalah satu, dan yang membuat itu semua menjadi berbeda adalah tempat, waktu, dan pengalaman. Semoga dengan belajar IBD kita harus berfikir positif, gigih, yang memiliki karakter, dan rasa cinta terhadap tanah air.
      Salam IBD....

      Hapus
    2. Nama :CHRISTIANI
      NIM :15.01.1228
      Ting/JUR :IB/Theologi
      Syalom, bagi kita semua....
      pada sajian kelompok 3 (tiga)yang membahas tentang "pasemon" Dalam karya Romo Mangun, yang dimana pasemon itu sendiri adalah karya tradisional untuk mengingatkan orang-orang tentang Kebudayaan Jawa. Dalam karya sastra Romo Mangun, Romo Mangun tidak hanya seorang Pastor dan Arsitek, tetapi Ia juga adalah sastrawan. Dan karya sastra tidak terlepas dari bahasa, dimana bahasa adalah hal yang sangat penting. Karya dari Romo Mangun menceritakan tentang kebudayaan, dan menggunakan bahasa Jawa. Romo Mangun menekankan kemerdekaan atau kebebasan. Semua karya Romo Mangun selalu berakhir pada perenungan siapakah manusia dalam arti nilai kemanusiaan yang ia ingin dialogkan pada para pembaca. Atas nama IBD religiolitas disinggung, arsitektur, manusia,dan sastra disinggung, dan akhirnya bisa kita katakan Romo Mangun adalah seorang yang Humanis. Dan harapannya kepada kita kaum muda khususnya kita yang telah belajar Theologi dan juga telah belajar IBD kita semakin menjadi manusia yang Humanis dan kita dapat memberikan contoh yang terbaik bagi orang-orang disekitar kita tanpa membedakan agama dan ras sehingga apa yang telah kita pelajari tidak sia-sia dan kita harus menanamkan dalam diri kita tentang kebaikan dan rendah hati seperti yang dimiliki seorang Romo Mangun. Agar kita dan juga lingkungan kita menjadi lebih baik, karena dimana Bumi dipijak disitu langit dijunjung.
      Syalom, terimakasih, dan salam IBD

      Hapus
    3. Nama :CHRISTIANI
      NIM :15.01.1228
      Ting/Jur :IB/Theologi
      syalom bagi kita semua....
      Pada sajian dari kelompok 4(empat) ini membahas tentang " Keprihatinan kaum miskin, konteks yang melatarbelakangi dan gambaran kaum miskin dalam belada becak karya Romo Mangun". Topik ini sangat menarik karena dari novel belada becak ini menceritakan sebuah riwayat melodi Yusuf dan Rir. Dan dalam novel ini mencoba menggapai konteks seperti apa yang melatarbelakangi obsi dan obsesinya, serta ingin mendskripsikan bagaimana Mangun Wijaya menggambarkan keberpihakannya terhadap kaum miskin yang ada dalam novel tersebut.Belada becak merupakan sebuah karya Mangun Wijaya yang dibuat karena keberpihakan Mangun Wijaya pada kaum miskin, oloeh sebab itu Mangun Wijaya membuat sebuah novel belada becak yang menceritakan seorang anak yang tidak bisa melanjutkan sekolahnya kejenjang yang lebih tinggi karena kurangnya biaya. dan dari sini dapat disimpulkan bahwa Mangun Wijaya sangat peduli terhadap orang-orang miskin yang berada di Indonesia dan ia pun mendeskripsikannya lewat sebuah novel. Dan kita sebagai pemuda harus meniru sikap Yus yang walaupun kekurangan namun ia tidak terjerumus pada narkoba atau pun kejahatan yang lainnya. Belada becak ini juga mengangkat bahwa Cinta itu tidak mengenal status. karakter Yus adalah membangun sebuah Motto anak muda dalam konteks kemiskinan tapi ia tidak memilih putus asa.
      Syalom, terimakasih, dan salam IBD.

      Hapus
    4. Nama :CHRISTIANI
      NIM :15.01.1228
      Ting/Jur :IB/ Theologi
      Syalom bagi kita semua...
      Pada sajian dari kelompok 5(lima) yang membahas tentang " Si Penggembala Cerita " Romo Mangun menceritakan ia membuat manusia tertarik, mengerti dan memahami novelnya melalui sejarah dan juga karya sastra. ia juga mengajarkan menanam nilai-nilai kemanusiaan agar menjadi manusia yang Humanis. Romo Mangun adalah seorang sastrawan yang sangat unik.Ia juga menggunakan lambang dan yang dimana dalam agama Katolik lambang itu juga diartikan sebagi Cinta Kasih. Dalam agama Kristen lambang juga digunakan sebagai media. Dan karya dari Romo Mangun ini juga sering membuat perenungan tentang kehidupan manusia. Terutama manusia yang sengsara agar kita dapat merenungkan bagaimana kehidupan kita dan agar kita juga bisa membuka hati nurani kita. Lambang juga adalah sebagai bukti sastra menjadi dalang bahkan budaya itu unik dan dibatak ada "ULOS". Dan ada juga budaya mengatakan kalau orang yang disebut pintar adalah hanya karena seseorang tersebut jago matematika, fisika, kimia. Dan ternyata para ahli pengetahuan dan psikologis telah sepakat yang jago bahasa, yang jago tataboga, bahkan yang jago pemain bola telah dikatakan jago intelek. Dan dari Romo melalui karya-karyanya kita diajar tentang bagaimana kita bisa harus saling menghargai dan menghormati siapa saja ada disekitar kita. Kita juga sebagai calon hamba Tuhan kita harus bisa meneladani sikap Romo dimana kita dituntun untuk merendahkan hati kita, tidak mudah tersinggung. Yang paling penting adalah kita harus menumbuhkan rasa saling mengasihi, terhadap sesama kita tanpa membedakan agama, suku, dan budaya. Kita dituntut hidup saling tolong menolong, peduli terhadap lingkungan terutama bagi masyarakat yang kurang mampu dan yang sedang dalam musibah atau kesulitan. Sehingga kita dapat hidup rukun dan aman. Dan kita juga bisa mengatakan bahwa Romo Mangun benar-benar Yesus kecil dari Yogyakarta.
      Syalom, terimakasih, dan salam IBD.

      Hapus
    5. Nama :CHRISTIANI
      Ting/Jur :IB/Theologi
      NIM :15.01.1228
      Syalom bagi kita semua....
      Pada sajian kelompok 6(enam) yang membahas tentang "Dehumanisme Politik Agama di Indonesia" adalah suatu kenyataan yang digambarkan nyata oleh pemerintah indonessia dengan enam agama yang boleh dan yang sah dicantumkan di KTP ( kartu tanda penduduk). Dan setiap agama memiliki politiknya masing-masing. Seperti yang telah dijelaskan oleh Bapak Dosen kita bahwa agama Islam mempunyai politik damai. Sedangkan dalam agama Kristen politiknya adalah kasih. Dan palim politiknya pantun yang berarti kita harus tetap konsisten yaitu saling mengasihi sesama manusia. Kita ketahui di indonesia kita bersatu atas nama Bhineka Tunggal Ika. Agar semua umat beragama saling menghargai. Sehingga kebebasan memeluk agama di indonesia dapat terwujud. Sangat jelas bahwa Romo Mangun adalah seorang sosok yang sangat peduli terhadap sesama agama dan ia juga menginspirasi kaum muda agar peduli akan keberagaman itu sendiri. Jadi pada pembahasan kali ini Dehumanisme politi agama di indonesia ditekankan agar tidak ada yang namanya membedakan agama. Dan kita tidak menghina atau menjauhi agama lain. Dan kita juga harus bisa menyadari bahwa agama bukanlah panggung untuk tempat kita berpolitik. Tetapi agama itu adalah suatu kepercayaan yang bebas dianut oleh siapa saja yang menurutnya itu baik. Dan semoga dengan ini kita bisa saling peduli, saling menghormati antara umat beragama.
      Terimakasih, Syalommm

      Hapus
    6. Nama :CHRISTIANI
      Ting/Jur :IB/Theologi
      NIM :15.01.1228
      Syalom bagi kita semua....
      Pada sajian kelompok 7(tujuh) ini membahas tentang "Agama dan Pluralisme", berbicara mengenai topik kali ini kita juga berbicara mengenai keberagaman agama yang ada di negara kita ini. Yang dimana kita ketahui bahwa Indonesia memiliki 6 agama. Dan setiap agama memiliki ajaran dan cara pandang yang berbeda. Tentang bagaimana kita dapat menerapkan nilai-nilai tersebut dalam diri kita masing-masing. Dan seperti yang kita ketahui juga bahwa tidak semuanya agama itu dapat bersatu. Ternyata perbedaan yang ada ini tidak jarang menimbulkan konflik. Misalnya seperti menjelek-jelekkan agama lain, tidak mau berbaur atau berteman dengan agama lain, bahkan tidak jarang juga kita menganggap kalau agama kitalah yang paling benar. Pandangan atau sikap yang seperti ini tentulah tidak baik. Tetapi kita harus menumbuhkan rasa saling menghargai dan menghormati antara umat beragama. Dan pemerintah juga berperan penting dalam hal ini. Karena ditengah keberagaman ini ada perbedaan antara mayoritas dan minoritas. Sehingga tidak jarang juga ada orang atau satu masyarakat tidak bebas untuk melakukan suatu peribadahan. Disinilah peran pemerintah diperlukan tegas dan bertanggung jawab tanpa memilih-milih atau berpihak pada satu agama saja. Sehingga dengan hal ini tidak ada yang merasa dirugikan maupun diuntungkan agar semua bebas memilih dan menganut agama masing-masing. Di Indonesia yang kita cintai ini sangat diperlukan sikap pluralisme atau menghargai, menghormati, dan sekaligus menerima setiap perbedaan yang ada. Sehingga dengan ini terciptalah indonesia yang harmonis. Seperti Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tapi satu juga.
      Terimakasih, Syalom

      Hapus
  22. Nama : Nispa arijon Nduru
    NIM. : 15.01.1898

    MANUSIA HUMANIS MENURUT ROMO MANGUN
    pemahaman saya akan manusia humanis Romo Mangun adalah bahwa manusia humanis manusia yang tidak mudah menyerah,merasa dirinya Tuhan,Tidak membutuhkan orang lain,dan merasa dapat menciptakan segalanya,dan berpendidikan, jadi manusia humanis inilah yang perlu diubah seperti seperti Romo mangun paparkan 'pemanusiaan manusia' dengan adanya teori tersebut manusia humanis diubah cara berfikirnya agar lebih terarah dan lurus seperti tidak memerlukan orang lain,menganggap dirinya Tuhan.dengan itu manusia humanis akan lebih baik jika sudah memiliki cara berfikir yang baik, tetapi kita sebagai anak didik kita perlu meniru semangat juang mereka yang membara.Romo Mangun menunjukkan kepada semua orang bahwa konsep kemanusiaan yang ingin dibangun adalah memiliki ilmu,sehingga mampu untuk menjalankan pengabdian.Selanjutnya akan memiliki pencerahan dan itu akan tampak lewat nilai yang diterapkan didalam kehidupan sesamanya.

    BalasHapus
  23. Nama : debora Ginting
    Nim : 15.01.1235.
    Kelompok 1 :
    “RELIGIUS DAN HUMANISME “
    Y.B. Mangunwijaya adalah seorang yang menjunjung tinggi nilai dari ke Religiusan dan Humanisme. Seperti yang kita tahu bahwa saat ini,baik pelajar bahkan mahasiswa sekalipun tidak mengenal yang namanya kedewasaan yang membawa seseorang kepada sifat yang religious. Dan ada 2 sifat untuk menghadapi sebuah Humanisme. Yang pertama(1) yaitu sikap Optimisme yang membawa seseorang kepada suatu kepercayan akan kebenaran , dan yang kedua(2) ialah psimisme yang menunjukkan tidak adanya pembaharuan atau tidak adanya sikap percaya diri untuk dapat berubah/merubah sesusatu yang buruk kearah lebih baik lagi. Sikap psimisme juga akan menghambat perkembangan yang terjadi pada masyarakat terumata masyarakat miskin. Oleh sebab itu Romo Mangun Wijaya ingin mengubah suatu visi pendidikan yang menurut beliau pendidikan tidak dapat menempah sifat kereligiusan seseorang tanpa bimbingan. Tapi bukan hanya kereligiusan yang perlu ditempah dalam dunia pendidikan. Karena menurut beliau, pendidikan yang sesungguhnya ialah pendidikan yang dapat membawa seorang pelajar/mahasiswa mencapai masa depan yang cerah. Lepas dari kereligiusan seorang Romo Mangun, ia juga dikenal dengan sosok yang percaya diri,semena’mena dengan keputusan yang berkaitan dengan raky. hal itulah yang membuat Romo Mangun sangat dikenal hingga saat ini.terutama pada kalangan masyarakat misikin/sederhana. Bicara tentang Romo Mangun, Romo juga sangat menjunjung tinggi rasa Nasionalisme. Menurut Romo Mangun Nasionalme yang kuata akan mendirikan atau melahirkan pemuda dan masyarakat yang suskes dan maju. Bukan hanya dikenal sebagai seorang religious namun juga dikenal dengaan sift Nasionalisme yang kuat. Corak intelektual adalah kemampuan berpikir keritis dan berani, berpandang luas dan universal, mampu berwacana dan berdiplomasi, menghasilkan gagasan-gagasan pembaruan yang segar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Debora Novita Ginting
      NIM: 15.01.1235
      Kelas : I-B
      Dalam sajian kami kelompok 2 dibahas tentang kehidupan manusia humanis menurut Romo Mangun. Manusia Humanis adalah manusia yang selalu gigih dan mempunyai motivasi yang tinggi. Dengan kata lain manusia humanis adalah manusia yang tidak pernah berpikiran untuk menyerah. Manusia humanis bertujuan untuk mengubah sesuatu. Manusia humanis berpikiran bahwa mereka adalah Tuhan. Karena mereka selalu gigih untuk mencari pengetahuan sehingga mereka merasa semua yang ada dapat mereka ciptakan. Mereka merasa mampu melakukan sesuatu tanpa Tuhan. Tapi manusia Humanis tidak sama dengan Atheis.
      Pendidikan menurut Romo Mangun, adalah mengantar dan menolong anak untuk mengenal dan mengembangkan potensi-potensi dirinya agar menjadi manusia yang mandiri, dewasa, utuh, merdeka, bijaksana, humanis, dan mampu menjadi sosok Pasca-Indonesia dan Pasca-Einstein, sekaligus peduli dan solider dengan sesama manusia. Romo Mangun adalah sebenarnya kami para penyaji belum mengerti sepenuhnya terhadap manusia humanis menurut Romo Mangun karena didalamnya paling menyangkut tentang konsep-konsep tentang manusia. Jadi kami para penyaji menganalisa sedikit tentang manusia yang humanis. Manusia yang humanis adalah manusia yang melakukan perbuatan yang tidak melanggar aturan ataupun norma yang berlaku dapat menjaga hubungan dengan sesama manusia. Dalam KBBI humanis artinya manusia yang dapat bergaul dengan baik antar sesamanya yang berasaskan kemanusiaan dan tidak mementingkan kepentingannya sendiri. Sehingga manusia seperti inilah yang dapat berkembang dengan baik, manusia seperti ini yang dibutuhkan menurut Romo Mangun. Melalui konsep-konsep manusia kita dapat mengerti bagaimana manusia itu menurut konsep kebudayaan jawa, kebudayaan barat, indonesia kontemporer dan menurut Y.B. mangunwijaya.

      Hapus
    2. Kelompok 3
      Menurut saya, Romo Mangun adalah sosok yang sangat luar biasa yang memiliki karya yang mengandung banyak arti. dimana disamping dia sebagai seorang pastor dia juga sangat memberi perhatian kepada masyarakat kecil. Romo Mangun menuliskan kembali cerita-cerita dari kitab suci, sehingga seperti dalam khotbah cerita Romo bisa menyambungkan antara kehidupan masa kini dengan kehidupan orang-orang baik yang ditulis di dalam kitab prjanjian lama dan kitab perjanjian baru. Karya-karya Romo Mangun yang dibentuk menjadi sebuah novel sangatlah dipandang berharga oleh masyarakat luas. Sebab dia dipandang mengandung nilai-nilai Humanis. Dari semua karya tersebut ia bercerita tentang tujuannya yang ingin merubah sifat manusia menjadi sifat manusia yang lebih baik dan lebih peduli akan masyarakat kecil. Terbukti dari karyanya yang pertama yang berjudul “Burung-burung Mayar” yang menghadirkan gambaran tentang seorang bocah sebagai anak kolong yang menimbulkan tafsiran kebenaran bahwa setidaknya Romo Mangun melihat nyata pengalaman tersebut. Dan dengan novelnya tersebut dia mengajak kita untuk merenungkan siapa sebenarnya manusia itu. Kita bisa belajar dari sifat Romo Mangun Yang memiliki sifat Humanis yang dapat membangun kesejahteraan masyarakat. Masyarakat juga bisa mengambil suatu gambaran tentang apresiasi , terhadap seseorang atau suatu hal yang baru yang dapat menghasilkan karya baru yang akan berkembang dan bermakna buat kehidupan orang lain. Dari keberanian Romo Mangun tersebut, kita sebagai calon hamba Tuhan dituntut harus berani untuk bercerita, bersaksi, dan memberitakan firman Tuhan kepada masyarakat diseluruh dunia. Romo Mangun juga sering membandingkan kehidupan sekarang dengan kehidupan masa lampau. Kalau orang-orang lebih mementingkan kekompakan atau kebersamaan komunitasnya kebih dari apapun, tidak demikian dengan Romo Mangun ia membebaskan dirinya dari keterikatan-keterikatan komunitas dan lebih memilih perjalananya kemana-mana untuk membantu dan melayani masyarakat kecil. Romo Mangun bukan hanya seorang pastor,arsitek kebudayaan dia juga seorang sastrawan. Karya Romo Mangun selalu berakhir pada sebuah perenungan.

      Hapus
    3. Nama : Debora novita ginting
      NIM : 15.01.1235
      kelompok 4
      Dalam kelompok ini kita membahas tentang sosok seorang, pemuda yang bernama yusuf seorang pekerja keras lulusan SMA yang harus putus sekolah karna tidak mempunyai biaya untuk melanjutkan studynya. Disela waktu kosongnya ia mengisi waktunya bekerja di bengkel sebagai tukang las. Walaupun dia putus sekolah tetapi dia bisa menguasai dirinya untuk tidak bergaul kepada hal-hal yang buruk. Dalam pembahasan kali ini saya banyak mendapatkan pelajaran tentang bagaimana harus bersyukur dalam segala hal. Begitu banyak orang yang ingin bersekolah tetapi, mereka tidak bisa bersekolah karena tidak mempunyai biaya. Sedangkan kita sebagai orang yang mempunyai orang tua yang sanggup menyekolahkan kita tetapi, kita menyia-nyiakan kesempatan itu dan kebanyakan bermain-main dari pada belajar. Kemiskinan itu bukanlah suatu alasan untuk menghalangi kita untuk bermimpi menjadi orang besar. Karena banyak sekarang orang yang sekolah tinggi-tinggi tetapi tidak mempunyai pekerjaan, sedangkan orang hanya tamat SMA bisa mendapatkan pekerjaan yang bisa dikatakan lumayan. Disinilah sebenarnya kerja keras oleh pemerintah sangat dibutuhkan bagi masyarakat kecil untuk mengatasi kemiskinan. Supaya Indonesia bisa menjadi negara yang dicontoh banyak negara, karena kepeduliannya untuk membangun rakyat kecil, memberikan pendidikan dan memberikan kehidupan yang layak buat mereka. Dalam karya Romo Mangun ini, kita sebagai pemuda/i indonesia dituntut harus berani bermimpi untuk menjadi seseorang yang berhasil dan mengaharum kan nama bangsa dan membantu orang miskin. Usaha dari tukang becak yang mengayuh roda menjadi gambaran kehidupan manusia yang membutuhkan usaha dalam menempuh perjalanan untuk mencari sesuap nasi untuk bisa menghidupi keluargannya. Dari sini kita bisa belajar dari seorang Yus yang pekerja keras, yang tetap melanjutkan hidupnya walaupun dia tidak sempat menginjakkan kaki ke bangku perkuliahan. Ia tetap melakukan hal-hal yang positif dalam menjalani kehidupannya. Bahasan kita kali ini juga menunjukkan bahwa Romo Mangun bukan hanya mementingkan pendidikan, namun juga sebuah sikap yang penuh dengan kebaikan.

      Hapus
    4. UAS KELOMPOK 5

      Disajian kita kali ini dikatakan bahwa Romo Mangun adalah seorang penabur lambang dalam beberapa novelnya. Bandung Mawardi adalah penulis dari novel pengembala cerita , yang menurutnya sosok Romo Mangun dikatakan sebagai pengembala. Hal ini karena romo mangun tidak hanya sebagai pengembala (pastor) dalam agama khatolik, tetapi juga romo mangun juga tekah banyak menghasilkan karya sastra yang menghargai nilai kemanusiaan. Dalam pertemuan kita kali ini novel yang diangkatnya yaitu burung-burung manyar yang mengandung banyak lambang sehingga tidak dapat dimengerti secara logika, karena isinya semua mewartakan nilai-nilai kemanusiaan. Dan kita juga ketahui bahwa Romo mangun sering mengunakan perumpamaan-perumpamaan dalam sastranya. Contohnya seperti burung-burung manyar,burung-burung rantau , balada becak dan sebagainya. Menurut saya ini adalah ciri dari Romo mangun tersebut dan itu yang membedakan dia dengan pesastra yang lain. Dengan menggunakan perumpamaan maka orang akan lebih mengerti tentang satra tersebut dan mereka pasti merasa menarik untuk membaca satra tersebut. Dan kita juga ketahui bahwa Yesus Kristus juga sering berkotbah menggunakan perumpamaan. Kita bisa lihat dari situ bahwa kita juga bisa menyebut Romo mangun itu sebagai Yesus kecil. Dan yang menarik dari novel tersebut (burung-burung manyar) bahwa novel tersebut pernah mendapat penghargaan terbaik se asia tenggara. Dan pada sajian tersebut kita ketahui Teto adalah seorang anak yang sangat mencintai seorang perempuan yang bernama larasati.

      Hapus
    5. Nama : Debora novita ginting
      Nim : 15.01.1235
      UAS Berjalan 6
      Dalam pembahasan kali ini kita membahas tentang, Dehumanisme politik agama di indonesia. Pemerintah sebagai pelaksana jalannya roda pemerintahan harus mampu secara konsisten menjabarkan spirit Humanisme seperti dinyatakan dalam pancasila dan konstitusi untuk kemudian di jabarkan melalui berbagai peraturan. Pemerintah juga bertanggung jawab terhadap perlindungan hak kebebasan beragama semua warga tanpa kecuali sebagai bentuk pengakuan adanya persamaan hak bagi seluruh warga indonesia. Hak ini mencakup kebebasan untuk menganut atau menetapkan agama dan kepercayaan atas pilihannya sendiri termasuk untuk berpindah agama atau berpindah kepercayaan. Negara berkewajiban untuk menghormati kebebasan beragama atau kepercayaan semua individu di dalam wilayah kekuasaan tanpa membeda-bedakan suku,warna kulit,jenis kelamin, bahasa,keyakinan,politik ataupun pendapat. Pluralisme hendaklah dimaknai bahwa setiap agama harus berani mengakui eksistensi, hak agama lain dan selanjutnya bersedia aktif dalam perbedaan yang ada. Dehumanisme politik agama diindonesia menekankan bahwa kita sebagai mahasiswa harus memiliki sifat saling peduli antar sesama kita walaupun berbeda agama. Kita juga diajarkan untuk menghargai,menghormati agama yang ada disekitar kita seperti slogan kita “Bhineka Tunggal Ika” berbeda tapi tetap satu juga. Seharusnya agama adalah jembatan untuk membangun perdamaian. Menurut saya semua orang itu bebas memiih agamanya sendiri, karena semua agama itu mengajarkan hal-hal yang baik dan mengajak kita untuk lebih dekat dan menghargai sang pencipta. Nah.. inilah yang diinginkan Romo Mangunwijaya, yaitu supaya kita memiliki rasa, sikap maupun jiwa Pluralisme dalam beragama. Selain agama kita sendiri, kita juga harus menerima kebenaran dari agama-agama orang lain (pluralisme). Tidak ada agama yang salah, selama agama masih mengajarkan yang “baik”, agama tersebut masih dikatakan benar. Disini kita sebagai mahasiswa Theologia diharapkan bisa menjadi terang buat orang lain dan bisa mengajarkan hal kebaikan tentang agama. Serta mengajarkan mereka bagaimana agama itu sebenarnya dan bagaimana cara berperilaku sebagai manusia yang beragama.

      Hapus
    6. Nama : Debora novita ginting
      NIM : 15.01.1235
      Kelompok VII
      Pada sajian kali ini kita membahas tentang agama dan pluralisme. Dalam pelajaran kita kali ini, menceritakan tentang kebebasan seseorang dalam memilih agama tanpa ada unsur paksaan. Pluralisme adalah sebagai keterbukaan dan kebaikan hati terhadap agama-agama lain dituntut dari umat kristiani. Setiap agama mempunyai pandangan yang berbeda tentang pluralisme. Semua orang menganggap bahwa agama nya itu adalah agama yang paling baik dan benar . Akibat dari pemikiran ini, banyak orang yang salah paham dan akhirnya menjelekkan agama satu sama lain. Inilah yang sering terjadi di lingkungan masyarakat sekarang ini. Menurut saya semua agama itu sama hanya saja cara beribadah dan cara penyembahannya saja yang berbeda, tetapi mengapa dalam hal sekarang ini masalah itu menjadi suatu masalah yang sangat besar. Bukankah perbedaan itu indah, seperti slogan kita “Bhineka Tungga Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu juga” dengan perbedaan agama inilah kita menjadi orang yang mengerti bagaimana cara menghargai orang dan agama yang di anutnya. Disini seharusnya negara lebuh bijak dalam membina masyarakat untu saling menerima satu sama lain dan menghargai orang lain. Namun itu bukan hanya tugas negara atau pemerintah, tetapi juga menjadi tugas kita sebagai pemuda-pemudi bangsa indonesia untuk membangun indonesia yang rukun dan yang saling menghargai satu sama lain. Jika ada teman kita yang belum bisa menerima dan menghargai agama orang lain, disini tugas kita untuk mengajari dia bagaimana indahnya perbedaan itu. Menurut saya dimulailah dengan diri kita sendiri yang bisa menghargai agama orang lain, karena ketika kita menjadi terang buat orang lain itu adalah suatu hal yang membanggakan karena kita bisa menjadi seseorang yang membawanya mengerti akan hal menghargai dan menghormati agama. Jadi pada intinya kita sebagai orang yang beragama dan mengerti agama, kita harus menjadi contoh buat orang itu dan kita tidak boleh hanya berbicara tetapi kita jugak harus menjalankannya. Jadilah orang yang bisa menghargai pluralisme (keberagaman) serta menjalin hubungan yang baik terhadap seseorang yang diluar agama kita sendiri.

      Hapus
  24. Elia Endo Alfredo Munthe
    15.01.1247
    I-B/ Teologi
    Kelompok 1 “Humanisme Religius dan Nasionalisme yang Terbuka, Paham Dasar Pendidikan Mangunwijaya”
    Istilah humanisme religius dapat dikategorikan dalam dua konsep yaitu konsep pendidikan humanis dan pendidikan religius. Kedua hal yang berbeda berikut dapat dikategorikan dalam golongan yang berbeda tetapi memiliki fungsi yang saling membangun karena fungsinya dapat mengurangi kelemahannya.Humanisme religius adalah pandangan pembentukan manusia yang menjunjung nilai norma dalam masyarakat tetpi juga berlandaskan ajaran agama. Sedangkan nasionalisme adalah rasa cinta terhadap tanah air Indonesia.
    Menurut saya Mangun Wijaya membuat kedua hal ini ia sampaikan untuk membangun manusia yang menjunjung tinggi kodrat sesama manusia. Pendidikan humanis menekankan aspek kemerdekaan individu diintegrasikan dengan pendidikan religius agar dapat membangun kehidupan individu. Hal ini diintegrasikan dengan pendidikan religius agar dapat membangun kehidupan individu dan sosial yang memiliki kemerdekaan tetapi tidak meninggalkan sekuler dari nilai-nilai keagamaan yang diyakini. Manusia itu bebas memiliki potensi diri untuk menjalankan kehidupannya dan berhasil. Dimana setiap individu mampu untuk mengontrol nasib mereka sendiri melalui aplikasi kecerdasan dan pembelajarannya. Tetapi yang terjadi di Indonesia adalah Indonesia masih menghadapi problematika. Humanisme religius tak berlaku di Indonesia. Banyak kejadian yang terjadi yang merusak pandangan dan ideologi kita. Masalah-masalah tersebut diantaranya, kualitas lulusan pendidikan yang rendah,banyaknya pelanggaran moral dan etika bahkan dalam dunia pendidikan, bahkan adanya terjadi pembodohan pendidikan.
    Lewat IBD inilah kita telah membahas pandangan seorang pastor mengenai Humanisme Religius, dimana yang diinginkan kita menjadi manusia yang lebih memiliki etika dan moral selaku manusia yang berpendidikan. Karena itu penting kita terapkan niali-nilai kemanusiaan tersebut mulai dari saat ini, agar kelak Sumber Daya Manusia yang dihasilkan di Indonesia khususnya lebih berkualitas.
    Syalom, Terimakasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Elia Endo Alfredo Munthe
      15.01.1247
      I-B/ Teologi
      Kelompok 2 “Manusia Humanis Menurut Romo Mangun”
      Manusia yang humanis adalah manusia yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Manusia sebagai makhluk yang berfikir akan berusaha keras untuk mengaktualisasikan dirinya dengan realisasi dari potensi diri manusia seutuhnya, ketika mereka telah meraih kepuasan dari kebutuhan yang mendasarinya. Romo Mangun membagi topik ini melalui beberapa konsep yakni, Konsep Manusia menurut Kebudayaan Jawa, Konsep Manusia menurut Kebudayaan Barat, Konsep Manusia Indonesia Kontemporer, Konsep Manusia Pasca-Indonesia atau Pasca-Nasonal dan Pasca-Einstein. Konsep-konsep itu mendukung bagaimana seharusnya manusia yang humanis itu membentuk pribadinya masing-masing berlandaskan azas-azas kemanusiaan. Manusia biasanya berfikir secara sadar namun belum bisa mengendalikan hasrat biologisnya untuk meraih potensi maksimal mereka. Dalam hal ini lah manusia gagal dalam mengendalikan dirinya terlebih karena ingin mementingkan hal yang bersifat duniawi. Sehingga manusia tersebut menjadi manusia yang kurang mempunyai rasa kemanusiaan. Seringkali kita jumpai di lingkungan kita, tindakan-tindakan manusia yang diluar batas. Mereka mempunyai alasan untuk melakukan kejahatan, dan selalu berupaya membela diri. Lupa terhadap pentingnya rasa kebersamaan dalam rasa, agar sama-sama merasakan apa dan bagaimana itu sebenarnya humanisme. Romo Mangun lewat topik ini mengajak kita para mahasiswa Ilmu Budaya Dasar untuk lebih memporsir tenaga kita agar kita bukan hanya berpendapat dan memberi saran. Disini kita dituntut juga sebagai manusia yang sadar dan peduli untuk melakukan tindakan nyata dalam penerapan nilai-nilai kemanusiaan yang ada di masyarakat. Diharapkan juga kita menjadi salah satu jalan yang membuat Indonesia berubah. Berubah menjadi manusia yang Humanis tapi tetap bisa juga di andalkan dalam pengetahuan serta berbudaya luhur yang baik.
      Salam Budaya!

      Hapus
    2. Elia Endo Alfredo Munthe
      15.01.1247
      I-B/ Teologi
      Kelompok 3 “Pasemon dalam karya Romo Mangun”
      Pasemon adalah suatu karya sastra yang menggambarkan atau melukiskan tentang sejarah. Kita dapat mempelajari sejarah melalui pasemon. Romo Mangun terus menerus berkarya hingga usaha nya dapat kita acungi jempol. . Ia adalah sosok yang peduli terhadap nilai-nilai yang sudah luntur dalam masyarakat. Hanya saja banyak yang belum paham apa dan bagaimana sebenarnya tujuan Romo Mangun dalam berkarya ini. Perlu kita benahi pribadi kita masing-masing. Seharusnya kita telurusi bagaimana keadaan kita saat ini, yang sudah krisis dalam humanisme. Kita dalami saja, pada saat ini hamper tiap daerah mengalami kasus-kasus non kemanusiaan. Yang lebih parahnya lagi, hukum terkadang tidak bisa memihak pada orang yang benar, melainkan pada uang yang berjalan. Di sisi lain, pendidikan bukan menjadi pembangun pribadi tapi kadang hanya pengejar materi semata. Kita sebagai mahasiswa Budaya, seharusnya kita bisa jadikan ini pedoman untuk menuntut nilai itu terangkat kembali. Kita contoh saja Romo ini dalam membangun, lewat karyanya. Jika ia berkarya lewat karyanya, marilah kita berkarya lewat tindakan kita. Di mulai dari penerapan lewat diri kita, sekitar kita, dan mencoba kepada lingkungan yang lebih besar lagi. Maka jika sudah kita lakukan, maka nilai-nilai itu akan memndorong kita menjadi manusia yang lebih berahklak dan berpengetahuan tinggi.
      Salam Budaya!

      Hapus
    3. Elia Endo Alfredo Munthe
      15.01.1247
      I-B/ Teologi
      Kelompok 4 “Keberpihakkan pada Kaum Miskin, Konteks yang melatarbelakangi dan Gambaran Kaum Miskin dalam Belada Becak Karya Y.B Mangunwijaya”

      Kaum miskin adalah kaum yang kurang mampu dalam segi ekonomi. Dalam bahasan kali ini kita membahas tentang bagaimana nilai humanisme yag terdapat dalam rakyat yang mempunyai sosial rendah. Miskin bisa disebabkan karena faktor keadaan dan juga kemalasan. Sering kita jumpai malah rakyat kuarang mampu membuat kekurangan itu sebagai alat mendapat uang tanpa ada usaha dan kerja keras. Romo Mangunwijaya dalam karyanya kali ini ia kembali mengangkat tentang nilai humanisme di tengah masyarakat kurang mampu. Kita dapat melihat bagaimana seorang pengayuh becak yang bernama Yus yang mengajarkan nilai humanistik lewat pekerjaannya bahkan lewat cerita asmaranya. Sebagai seorang pemuda yang pemimpi, Yus adalah sosok yang mengajarkan nilai positif kepada kita kaum muda juga. Kita lihat saja kegigihannya tetap mengayuh sepeda walau ia sedang dilanda asmara, ia tidak tipe orang yang menjaga image tapi ia tetap menunjukkan martabatnya.
      Maksud Romo Mangun adalah agar kita sebagai jiwa muda pengubah bangsa, sudah selayaknya kita menjadi pemuda yang punya rancangan untuk masa depan kita baik secara pribadi dan merancang masa depan bangsa kita juga. Karena kitalah yang kelak akan menjadi tunas yang sudah tumbuh dan menjadi pemimpin-pemimpin negara ini kemudian. Tentu saja kita mengidam-idamkan Negara yang sangat menjunjung nilai humanisme yang baik agar kelak Negara kita menjadi Negara yang maju. Seperti yang sudah dilakukan para pendahulu kita, yakni pemuda-pemuda yang mempelopori kemerdekaan bangsa kita.
      Kita patutnya belajar dari bagiaman kerja keras, usaha, keringat, bahkan darah yang mereka tumpahkan untuk mencapai sebuah “Kemerdekaan”. Dan setelah kita merdeka, apakah kita hanya bisa menikmati tanpa melakukan usaha penghormatan? Menjaga nilai kemanusiaan sudah termasuk menghargai para pejuang bangsa kita terdahulu, hendaknya kita sadar dan ikut juga turun tangan dalam menjaga nilai kemanusiaan seperti yang terdapat dalam Pancasila yakni Ideologi bangsa Indonesia.
      salam budaya!!!

      Hapus
    4. Elia Endo Alfredo Munthe
      15.01.1247
      I-B/ Teologi
      Kelompok 5 “Si Penggembala Cerita”
      Romo Mangun mempunyai sebuah karya sastra yang berjudul “Burung-burung Manyar”. Pada bahasan kali ini, novel inilah yang diangkat menjadi topik bahasan kita. Pemilihan kajian terhadap novel Burung-Burung Manyar ini dilakukan karena novel tersebut mengangkat fenomena agresivitas tokoh utamanya di masa yang penuh agresi, yakni revolusi bangsa Indonesia. Pesan yang disampaikan pengarang yaitu ingin memperlihatkan kepada masyarakat pada saat itu bahwa pengabdian terhadap Bangsa sendiri lebih baik dan lebih terhormat dari pada mengabdi kepada Bangsa lain (Belanda).
      Hal ini di contoh oleh tokoh yang bernama Satadewa atau yang dikenal dengan sebutan Teto yang dalam hidupnya mengabdikan diri kepada Belanda, akhirnya ia harus menanggung malu terhadap Bangsanya. Tapi dibalik kesalahan Teto tersebut, ia bukanlah sepenuhnya orang yang bersalah. Melainkan teto juga adalah orang yang bersifat pahlawan, selain itu dia juga adalah orang yang cerdas, sebagai buktinya telah kita ketahui ia adalah doctor lulusan Universitas Harvard. Ada rasa kebanggan tersendiri melihat teto dengan masa lalunya. Dimana ia adalah serang yang mandiri, yang hidup tanpa orang tua dan berjuan sendiri. Ia tidak menggagalkan dirinya lewat hal itu. Melainkan ia membuktikan ia juga adalah anak Indonesia yang ingin mencapai tujuan akhirnya yaitu kesuksesan.
      Kesimpulan yng dapat kita ambil dari cerita diatas yaitu, kita mahasiswa budaya jadilah bijak dalam menentukan jalan kita. Suatu jalan yang salah janganlah merusak tahapan kesuksesan yang lain. Melainkan kita jadikan suatu tangga untuk mencapai kesuksesan yang lebih lagi. Agar hasil yang kita dapatkan sebagai amnesia yang humanis juga adalah, kita sukses dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang selalu dapat kita ambil pelajarannya dalam kehidupan kita sehari-hari.

      Hapus
  25. Nama:Lantina Bareta Bangun
    Nim : 15.01.1287
    Tingkat/jurusan: I-B/ TeTeologi
    Kelompok 1

    "Humanisme Y.B MAngunwijaya Tentang Humanisme Religius Dan nasionalisme Yang Terbuka"

    Menurut kesimpulan saya yang dapatkan tentang Humanisme Religius dan Nasionalisme yang terbuka.membuat saya tertarik dalam pembahasan kelompok pertama.Tentang Lintas agama Se Indonesia dengan memiliki nilai-nilai kemanusiaan.Sikap optimistis dan sikap pesimistis dalam nasionalisme yang terbuka bukan hanya sekedar universal yang abstrak dan konkret.dalam pendidikan Romo mangun Bersifat yang begitu gigih.Romo mangun membangun kita untuk mempraktekan keadilan,dan kebenaran.Dijunjung tinggi paling utamakan harus bisa kita menghargai kebudayaan satu sama lain.Sosok beliau Romo mangun mengajarkan kita untuk bersifat ide ide yang baru.Nasionalisme yang kuat melahirkan tentang ideologi atau sumpah pemuda.bahkan dalam penjajahan soekarno sangatlah terbuka sikap nasionalisme dan humanisme nya.bahkan zaman sekarang sangatlah berkurang tentang pendidikan.bahkan kita sebagi anak bangsa tidak ingat tentang kesila-silaan,proklamasi,bahkan lagu lagu kebangsaan sangat lupa di nyanyikan karna bersifat kegengsian itu sendiri. Jadi Kita penerus Bangsa terutama anak muda mari kita bangun sikap humanisme yang baik.Dan Belajar dari tokoh Rom Mangun yang begitu GIgih dalam karakter pendidikan,kebenaran dan kebaikan.Mari kita jujung tinggi tanah air indonesia yang Baik

    Salam IBD!

    BalasHapus
  26. Nama : Septaria br Ginting
    Kelas : I-B/Theologia
    NIM : 15.01.1324

    Penyaji kelompok I Humanisme Religius dan Nasionalisme Terbuka
    Saya sangat tertarik dengan pembahasan penyaji kelompok I. Romo Mangun adalah seorang pastor dan juga seorang sastrawan yang mempunyai banyak karya. Termasuk sebuah novel dan buku-buku karangannya, kebanyakan karya yang dia tulis ditujukan kepada anak muda sekarang. Orang-orang sekarang ini kuranag memiliki rasa humanisme religius dan nasionalisme terbuka. Banyak yang kurang tahu akan nilai-nilai budaya dan moral, apalagi anak muda sekarang ini kurang memiliki rasa peduli atas keadaan sekitarnya dan tanah airnya. Romo Mangun ingin menaikan rasa humanisme religius pada setiap diri seseorang, dengan rasa religius yang hidup di dalam setiap seseorang bisa menyadari akan nilai-nilai moral yang sangat berharga. Dan masih ada juga orang-orang yang tidak tahu berharganya pendidikan itu. Seperti kita semua tingkat I-A sampai I-D yang membahas topik ini di ruang makan, ada yang mengaitkan artis Z.G. bersalah karena menghina lambang pancasila.
    Menurut saya, artis Z.G. itu kurang akan pengetahuan. Dia tidak berniat untuk menghina lambang negara dan dia hanya ingin menghibur masyarakat. Tapi karena kurangnya pengetahuan dan pendidikannya yang rendah, dia tidak tahu apa hukuman jika menghina lambang negara. Kalau rasa religius ada dalam diri setiap seseorang, pasti masyarakat akan damai, dan jika kita menyadari bagaimana berharganya pendidikan itu, pasti masyarakat itu akan maju dan sesuai dengan harapan Romo Mangun. Di dalam penjelasan dalam karangan Romo Mangun, dia ingin mengarahkan mulai dari anak muda dan sampai masyarakat untuk lebih paham akan membangun membangun masyarakat untuk maju dan terbuka ke arah yang lebih baik.
    Sekian dan terimakasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Septaria br Ginting
      Kelas : I-B
      NIM : 15.01.1324
      Penyaji kelompok II Manusia Humanis Menurut Romo Mangun
      Menurut Romo Mangun, manusia humanis adalah manusia yang mempunyai kegigihan, rasa semangat dalam dirinya, dan berpendidikan. Menurut pandangan saya, Romo Mangun adalah salah satu dari orang yang humanis. Dapat dilihat dari karangan-karangan yang dia terbitkan, dia juga orang yang gigih dan semangatnya. Dapat dilihat dari pencapaian yang sudah dia raih di dalam pendidikannya. Di pandangan orang lain itu, manusia humanis itu adalah tuhan karena kegigihan dan semangatnya.
      Dalam pemaparan penyaji kelompok II, ada yang mengatakan apakah teroris itu manusia humanis? Saya berpendapat bahwa teroris itu adalah manusia humanis, karena teroris itu adalah sosok yang gigih, dan berpendidikan. Tapi, tujuannya yang salah, para teroris mempunyai tujuan menghancurkan dunia, bukan membangun dunia.
      Ada juda yang bertanya, apakah orang disibiliti itu adalah manusia humanis? Menurut saya, orang disibiliti itu juga termasuk orang yang humanis. Karena kegigihannya dalam hidup ini, rasa semangatnya yang tinggi. Meskipun daya tangkap pemikirannya berbeda dengan orang biasanya. Orang-orang tertetulah yang hanya bisa mengajarkan pendidikan kepadanya dengan cara tertentu pula. Kebanyakan orang disibiliti memiliki kemampuan khusus, dengan kemampuan itu, dia akan terpicu untuk selalu gigih, semangat dan mengenal apa itu pendidikan.
      Kalau manusia humanis itu selalu gigih, semangat dalam hal baik dan membangun, menggunakan pendidikan yang dia miliki dengan benar dan memiliki tujuan yang benar. Pasti terbangunlah keadaan yang baik bagi sekitar lingkungan hidup. Seperti Romo Mangun yang menggunakan pendidikannya dalam membangun masyarakat yang lebih baik lagi dan kegigihannya dalam hal baik.
      sekian dan terimakasih.
      salam IBD.

      Hapus
    2. Nama : Septaria br Ginting
      Kelas : I-B/Theologia
      NIM : 15.01.1324
      Penyaji kelompok 3 “Pasemon dalam sastra karya Romo Mangun”
      Romo Mangun adalah seorang pastor yang juga menulis roman. Dia juga seorang pastoral, arsitek, rohaniawan, dan sastrawan. Bagi Romo, roman adalah genre sastra yang lebih bebas dari pada mitologi. Dari pendapat seseorang yaitu Umar Kayam berpendapat mestinya Romo menuliskan kembali cerita-cerita dari kitab suci, sehingga seperti Khotbah, cerita Romo bisa menyambungkan hidup masa kini dengan pengalaman religiositas orang-orang, yang ditulis dalam perjanjian lama atau perjanjian baru. Romo lebih mengarah ke roman dalam karya-karya novelnya ketimbang mitologi dan dalam karyanya ia menjauhkan dari ikatan-ikatan komunitas dan melakukan sebuah penjelajahan dalam karyanya. Romo juga mengatakan banyak karya novel sekarang mengaitkan ke dalam cerita-cerita jawa. Romo Mangun menulis sastra masa kini yang jagadnya tinarbuka dan kadang penuh dengan resiko. Arti “penuh resiko” adalah keberanian Romo dalam mengeksperiskan apa yang dipikirkannya.
      Di dalam karya Roma Mangun, pasemon dijelaskan seperti cerita jawa. Romo mengaitkan akan nilai-nilai kebenaran, keadilan, dan kebenaran. Juga untuk mengingatkan akan kebudayaan yang masih dialirkan ke pada masyarakat, dalam dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam sebuah karya. Di dalam karyanya juga mengingatkan akan pentingnya nilai-nilai kebudayaan itu dalam diri tiap-tiap orang. Di dalam topik yang telah dibahas, Roma selalu mengaitkan akan kebudayaan, seperti kebudayaan jawa, tentang bahasa indonesia. Di karya yang menyangkut cerita jawa tersebut, Romo menjelaskan juga nilai-nilai kemanusiaan, yang harus diterapkan dalam masyarakat untuk mencapai kehidupan yang lebih baik lagi. Karya-karya Romo sangat bermanfaat untuk pencapaian kemanusiaan yang lebih baik lagi, apalagi bagi generasi-generasi muda yang akan melakukan suatu perubahan.
      Salam IBD.

      Hapus
    3. Nama : Septaria Br Ginting
      Kelas : I-B/Theologia
      NIM : 15.01.1324

      UAS BERJALAN IV “ BALADA BECAK”
      Di dalam karangan Romo Mangun ini menjelaskan tentang apa itu Balada Becak. Yang dapat saya simpulkan ialah hidup seorang yang bernama Yusuf yang dimana ia adalah seorang tukang becak yang bercita-cita ingin melanjutkan studi namun terbentur dikarenakan masalah Biaya yang di hadapinya. Seorang Yusuf yang bertemu dengan Riri yang mengalami kisah percintaan yang kadang tidak logis namun nyata dimana status yang tidak setara namun dapat bersatu.
      Melaui kisah dalam karya Romo mengajak kita agar kita bisa menjadi seperti Yus yang miliki perjuangan sekalipun berada diposisi yang seperti itu. Kita diajak agar kita menanamkan nilai kemanusiaan dan sikap saling menghargai. Romo Mangun juga mengajarkan apa arti kehidupan itu.kita harus mensyukuri apa yang sudah ada pada kita dan berusaha untuk tetap berjuang dalam hidup ini. Kita tidak meski melihat orang lain dari statusnya di mata masyarakat, tetapi kita melihat orang itu dari hati dan nurani kita sendiri. Di dalam kisah Yusuf, sangat menginspirasi banyak orang. Kita juga diajarkan untuk saling menghargai dan menyayangi sesama kita. Misalnya, di dalam karya Romo, bisa disimak kalau kekurangan, kemiskinan, bukan pemutus dalam ikatan persaudaraan, kasih, dan sesama kemanusiaan.

      Hapus
    4. sambungan,,.
      Atas nama pokok pembahasan dan pembelajaran ini kami (Septaria Ginting I-B, Nova Kembaren I-C dan Ronika Nursagi Panjaitan kelas I-B) kami bertiga telah melakukan wawancara dengan beberapa bapak tukang becak didepan STT ABDI SABDA yaitu :
      1.Gayus Sinurat memiliki 4 orang anak, istrinya br. Nababan, lama menarik becak mulai dari tahun 1999 sampai sekarang, sempat bekerja diperusahaan namun dipecat, tamatan terakhir SMK Katholik Gunung Muli, pendapatan/hari 50 ribu, beralamat di Jalan Purwodadi gg. Kenangan.
      2.Jan fasen Kaulana Saragih memiliki 3 orang anak, istrinya br. Sinaga, pernah bekerja di Seribu Dolok namun dipecat dan pindah ke Medan, belakangan ini penghasilan tidak menentu, paling keras 50 ribu dalam sehari.
      3.Op. Markus Siagian, pendapatan terkadang sampai 50 ribu tetapi terkadang juga hanya lepas makan sehari.
      4. Wak Ujang pendapatan 40 ribu dalam sehari, sama halnya dengan tukang becak lainnya terkadang hanya mendapat uang cukup untuk makan saja.
      Dalam melakukan wawancara ini kami mendapat halangan dikarenakan harus ada sewa yang hendak di antarkan ketempat tujuan disamping itu dikarenakan waktu kami juga terbatas.
      Salam IBD.
      Terima Kasih

      Hapus
    5. Nama : Septaria Br Ginting
      Tingkat: I-B/Theologia
      NIM : 15.01.1324
      Penyaji kelompok 5 Si Pengembala Cerita
      Novel Si Pengembala Cerita ini adalah salah satu karya Bandung Mawardi. Dia membuat novel ini karena kagum dengan Romo Mangun yang adalah si pengembala cerita. Karena di dalam karya-karya Romo Mangun mengandung banyak nilai-nilai kemanusiaan dan nilai religius yang tinggi. BM juga kagum karena dalam karya Romo itu tidak hanya mengandung satu unsur, tapi karya Romo itu bebas. Di dalam karya BM pembaca berhadapan dengan kutipan sebelum menikmati lembaran-lembaran cerita, BM seolah berpesan bahwa kutipan-kutipan itu adalah pengantar ke perenungan.
      Karya-karya Romo mengajarkan setiap orang tanpa batasan untuk mengerti nilai-nilai moral dan karyanya sangat banyak mempengaruhi setiap orang. Orang yang membaca karya Romo mendapatkan nilai yang bermakna dan berharga. Di dalam karya novel Romo tidak hanya menyangkut berberapa orang, tapi menyangkut semua cerita keseluruhan tentang manusia. Romo merupakan salah satu orang yang patut diajungi jempot karena ketelatenannya dalam berkarya dan dalam prestasinya dalam nilai-nilai yang terkandung dalam novelya. Di dalam pembahasan di kelas I B, dosen pembimbing mata kuliah IBD, yaitu pak Edward mengatakan Romo Mangun itu bagaikan Yesus Kecil. Bagi saya Romo Mangun bagaikan seorang bapak. Saya berpendapat seperti itu karena menurut saya, Romo Mangun itu mengajarkan arti nilai dan kehidupan. Setelah saya mengenal Romo Mangun dari pelajaran IBD dan dari novelnya, saya jadi berubah pikiran, dulu saya berpikir orang-orang hannya tutup mata dengan keadaan manusia sekarang. Tapi pikiran itu hilang karena setelah mengenal Romo dan saya jadi terinspirasi pada Romo. Saya bisa lebih berani untuk melakukan perubahan dalam hidup saya dan dalam lingkungan saya.
      terimakasih,,.
      salam IBD.

      Hapus

    6. Nama : Septaria Br Ginting
      Tingkat/jur. : I-B/Theologia
      NIM : 15.01.1324
      Penyaji kelompok 6 “Dehumanisme Politik Agama Di indonesia”
      Dikatakan dehumanisme adalah hilangnya rasa kemanusiaan dalam diri seseorang. Sehingga yang perlu ditekankan dalam topik ini adalah pengahancuran politik agama di Indonesia. Berbicara mengenai agama di Indonesia, kita memiliki berbagai macam agama. Yaitu 6 agama yang diakui di Indonesia: Kristen, Katolik, Islam, Hindu, Buddha, Kong-Hu Cu. Dan bahkan Cuma itu saja, masih banyak agama di Indonesia ini yang tidak diakui, contohnya Parmalin. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan perbedaan, justru perbedaan itu dapat memperkaya kebudayaan kita. Untuk itulah sosok Romo Mangun untuk menginspirasi kita agar peduli terhadap sesama tanpa melihat agamanya. Sehingga yang menjadi perenungan bagi kita, kita dapat menciptakan kebaikan, kebenaran, dan keadilan demi kebahagiaan bersama.
      Di dalam KTP, tidak diharuskan untuk mengosongkan kolom agama. Bila demikian orang harus mengambil salah satu agama yang sudah diakui, tapi tidak sesuai dengan agama yang di percayanya. Agama adalah suatu kebebasan dalam mempercayai atau memeluk suatu kepercayaan dapat dapat di terima tiap-tiap orang. Jokowi mengeluarkan suatu kebijakan baru yaitu bagi orang yang ingin membuat KTP yang agamanya tidak ada dalam 6 agama yang diakui di indonesia, boleh mengosongkan kolom agama di KTPnya. Tapi tidak adil bagi orang-orang yang kolom agama di KTPnya dikosongkan karena hal agama yang dipercayanya tidak diakui. Alangkah lebih baiknya bila agama yang di isi di kolom KTP nya itu adalah agama yang dia percaya dan dia jalankan. Karena bila orang memeluk agama yang dia percaya, dia akan menjalankannya dengan baik, bukan yang bisa di sebut Agama hanya di KTP, tapi tidak di jalankan.
      Terrimakasih.
      Salam IBD.

      Hapus
  27. Nama:Lantina Bangun
    Nim:15.01.1287
    Tingkat/jurusan: I-B/theologia
    "Manusia Humanisme Menurut Romo Mangun"
    Saylom pak!!
    Menurut penjelasan dan kesimpulan saya ketahui membahas Riwayat hidup yusuf Bilyarta. seorang organisasi pastor dan uskup yang menekan tentang kegiataan untuk rakyat kecil didesa dengan dirinya sendiri.konsep kebudayaan jawa memiliki kepribadian untuk status dan martabat hanya bernilai sekunder yang primer.yang menekan Bertujuan intrinsik..menurut Mochtar Lubis ada 7ciri-ciri manusia indonesia tentang kebudayaan kontemporer :
    -Hipokritis atau munafik,berpura-pura dimuka ,lain belakang.
    Segan dan enggan bertanggung jawab atas perbuataan
    Memiliki sifat feodal yang tinggi.
    Percaya takhayul,
    Berkarakter lemah,tidak mempunyai prinsip kristen.
    Cenderung boros tidak suka ,bekerja keras dalam masyakarat.
    Menurut mangunwijaya konsep manusia yang ingun berkembang adalah humanis.Menurut romon mangun melontarkan konsep pasca tinstein yang mengajak segenap generasi muda untuk bersikap dinamika relativitas dengan tidak main mutlak-mutlakan.konsep pasca instein berpikir lateral/nggiwara dapat membedakan.iman kristen jabatan iman,bukan hanya ditolak kesadaraan manusia umum.manusia humanis berpikir bahwa mereka adalah tuhan dan merasa semangat membangun kegigihan dari sosok homo mangun
    Sekian dan terimakasih

    BalasHapus
  28. nama: Elshita Ika Verbinna Br Bangun
    NIM: 15.01.1249
    Tingkat/jurusan: 1B/theologia
    Kelompok :1
    Syalom pak
    Sebelumnya saya megucapkan terimakasih kepada bapak karena telah memberikan penjelasan mengenai bagaimana manusia humanis menurut Romo Mangun. Dan dengan pembahasan ini saya sangat senang karna menambah wawasan saya.
    Romo mangun wijaya adalah seseorang sosok yang memiliki banyak keahlian dan gigih. Ia juga seorang pastor, ia juga seorang budayawan, penulis novel, dan lainnya . Topik ini mau membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang sesuai dengan sila sila kemanusiaan. Mangun mengatakan, kita harus merenungkan kepedulian dalam masyarakat, membangun rasa peduli untuk mencapai dasar kemanusiaan dalam suatu kelompok. Menurut saya Nasionalisme itu orang yang maju walaupun banyak goncangan dia selalu tetap dalam pendiriannya. Dari sini dapat kita nilai bahwasan nya keadilan hanyalah berhak didapati oleh yang berkuasa/ yang mempunyai kedudukan/kekayaan.
    Menurut saya atas nama ilmu budaya dasar mengangkat ini agar manusia itu berada dalam nilai-nilai kebudayaan yaitu kebaikan, keadilan, dan kebenaran. Topik ini begitu sangat menginginkan agar manusia itu menjadi manusia yang sesungguhnya terkhusus kita sebagai generasi penerus gereja.
    Terimakasih 
    Mejuah juah , horas, juah juah 

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama: Elshita Ika Verbinna Br Bangun
      NIM: 15.01.1249
      Tingkat/jurusan: 1B/theologia
      Kelompok : II

      Pemahaman saya dalam pembahasan kelompok KELOMPOK II " Manusia Humanis menurut Romo Mangun" pembahasan ini berbicara tentang manusia yang humanisme menurut pandangan Romo Mangun. Humanisme yaitu orang yang menginginkan dan memperjuangkan terwujudnya pergaulan yang lebih baik berdasarkan asas perikemanusiaan. Manusia humanis merasa bahwa ia mampu melakukan sesuatu tanpa Tuhan tetapi manusia humanis tidak sama dengan Atheis. Bagi orang lain manusia humanisme adalah Tuhan, yang dalam arti karena perbuatan baik yang mereka perbuat sehingga orang yang melihat atau yang menikmati beranggapan mereka seperti Tuhan karena telah berbuat baik. Romo mangun juga membuat studi kebudayaan jawa dan barat guna mencari bagaimana sebenarnya konsep manusia yang benar. Manusia humanisme adalah manusia yang memiliki rasa nasionalisme yang kuat dalam diri, manusia yang gigih ,tidak gampang menyerah, yang selalu gigih dalam mencari pengetahuan sosial, mereka merasa semua yang ada dapat mereka ciptakan. Paham kemanusiaan Romo Mangun boleh dikatakan tidak terlepas dari Paham religiositas karena ia membangun kemanusiaan yang Religius. Adapun konsep-konsep tentang kemanusiaan yang ia tawarkan menurut berbagai versi menjadi salah satu acuan kita untuk kita berpikir kedepan nya seperti Konsep manusia menurut kebudayaan Jawa jadi manusia hanya bayangan saja, tidak sejati. humanism bertujuan untuk menghidupkan rasa perikemanusiaan dan mencita-citakan pergaulan hidup yang lebih baik.
      Dan dari pembahasan inilah terlihat bahwa manusia dituntun untuk berjuang dan mampu memperbaiki sifat kemanusiaan didalam kehidupannya sehari hari 
      Terimakasih..

      Hapus
    2. Nama : Elshita Ika Verbinna Bangun
      Nim : 15.01.1249
      Kelas: I-B
      Syalom bagi kita semua.
      Dlam sajian kelompok 4 kali ini kita membahas mengenai keperhiakan kaum miskin, dalam konteks yang melatarbelakangi dan gambaran kaum miskin dalam balada becak karya Mangunwijaya. Topik ini sangat menarik, karena dari novelet Balada Becak ini menceritakan leleki muda lulusan SMA bernama Yusuf (dipanggil Yus) yang sehari-harinya disibukkan dengan melamun dan menghayal, lantaran gagal melanjutkan kuliah karena tiadanya biaya. Untuk sementara, Yus ditampung Rahmat (Kakaknya), membantu bekerja di bengkelnya sebagai tukang las. Selain bekerja di bengkel kakaknya, Yus sering diminta mengantarkan gori milik Bu Dullah dengan naik becak. Yus, yang boleh disebut sebagai tokoh utama novelet ini, di sela-sela mengelas, khayalannya terbang bersama Lilian, mahasiswa jurusan Arsitektur Universitas Gadjah Mada, teman Yus di SMA dulu. Ia suka pada gadis itu. Tapi, keadaan yang membuat hatinya menciut. Yus tukang las, bukan mahasiswa, sedang Lilian mahasiswa jurusan Arsitektur UGM. Tetapi karena semangat Ius, akhirnya Ius dan Lilian dapat bersatu. Dan dalam novelet ini mencoba menggapai konteks seperti apa yang melatarbelakangi obsi dan obsensinya, serta ingin mendeskripsikan bagaimana Mangunwijaya menggambarkan keberpihakanya terhadap kaum miskin yang ada dalam novelet tersebut. Setiap orang berhak untuk mencintai siapa saja baik itu kaya ataupun miskin. Novel ini mengajarkan kita untuk tidak mudah putus asa dan tetap berusaha di tengah-tengah ketidakmampuan kita seperti halnya yusuf. Walaupun yusuf hidup di dalam kemiskinan tapi ia mau berusaha ia tidak melakukan hal-hal yang melanggar padahal usianya masih muda. Itulah yang harus kita contoh dan kita terapkan juga dalam kehidupan kita. Tidak menjadi manusia yang egois tetapi mau menjadi berkat bagi orang lain.
      Terima kasih

      Hapus
    3. Nama: Elshita Ika Verbinna Br Bangun 
      NIM: 15.01.1249
      Tingkat/jurusan: 1B/theologia

      Syalom.
      Di dalam karya Roma Mangun, pasemon dijelaskan seperti cerita jawa. Romo mengaitkan akan nilai-nilai kebenaran, keadilan, dan kebenaran. Juga untuk mengingatkan akan kebudayaan yang masih dialirkan ke pada masyarakat. dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam sebuah karya.
       Romo Mangun adalah sosok yang sangat luar biasa yang memiliki karya yang mengandung banyak arti.  semua humanisme itu terlihat. melalui IBD yang menghadirkan pembahasan dari karya-karya romo mangun yang menjadikan dan membangkitkan kesadarn bagi kita yang sudah tahu maupun menjadi tahu bagaiman seharusnya humanisme itu berjalan. jadi dengan belajar humanisme kita mengarahkan diri jadi lebih baik. . Terbukti dari karyanya yang pertama yang berjudul “Burung-burung Mayar” yang menghadirkan gambaran tentang seorang bocah sebagai anak kolong yang menimbulkan tafsiran kebenaran bahwa setidaknya Romo Mangun melihat nyata pengalaman tersebut. Dan dengan novelnya tersebut dia mengajak kita untuk merenungkan siapa sebenarnya manusia itu. Kita bisa belajar dari sifat Romo Mangun Yang memiliki sifat Humanis yang dapat membangun kesejahteraan masyarakat. . kebebasan yang dimaksud adalah kebebasan yang berkarakter manusiawi sehingga dapat hidup dan berkembang dalam berbagai dimensi.

      Hapus
    4. Nama: Elshita Ika Verbinna Br Bangun 
      NIM: 15.01.1249
      Tingkat/jurusan: 1B/theologia

      Syalom.
      Sajian kelompok 5 sipenggembala cerita.
      Bandung Mawardi yang menyebutkan romo sebagai si penggembala cerita. di dalam karya-karya Romo Mangun mengandung banyak nilai-nilai kemanusiaan dan nilai religius yang tinggi.  Dan karya dari Romo Mangun ini juga sering membuat perenungan tentang kehidupan manusia. Karya-karya Romo mengajarkan setiap orang tanpa batasan untuk mengerti nilai-nilai moral dan karyanya sangat banyak mempengaruhi setiap orang. Orang yang membaca karya Romo mendapatkan nilai yang bermakna dan berharga.  Dan kita juga ketahui bahwa Romo mangun sering mengunakan perumpamaan-perumpamaan dalam sastranya. Romo Mangun yang merupakan penggembala cerita meleburkan berbagai hal baik dalam karya-karyanya. Penggembala cerita adalah orang yang menuntun atau mengarahkan seseorang, sama seperti penggembala domaba yang menggembalakan domba-dombanya. Penggembala cerita tak Cuma melenakan pembaca di kubangan imajinasi. Disini “Penggembala Cerita”menjalankan misi mengantar pesan – pesan dan mengundang pembaca ke amalan – amalan hidup berhati nurani. Dengan menggunakan perumpamaan maka orang akan lebih mengerti tentang satra tersebut dan mereka pasti merasa menarik untuk membaca satra tersebut. hidup Romo Mangun yang berioritas pada mutu hidup menjadi sangat bermakna. Orientasinya Nampak antara lain pada kepedulianya terhadap orang-orang kecil yang hidupnya dalam keadaan tidak manusiawi.

      Hapus
    5. Nama: Elshita Ika Verbinna Br Bangun 
      NIM: 15.01.1249
      Tingkat/jurusan: 1B/theologia

      Syalom.
      Sajian kelompok 6 "Dehumanisme Politik Agama Di Indonesia" .  Romo membuat novelnya yang membahas nilai-nilai kemanusiaan. Dan ingin kita mengingat kodrat kita sebagai manusia bagaimana seharusnya kita bersikap. Agama seharusnya tidak dijadikan sebagai politik dalam mementingkan kebutuhan sendiri apalagi di dalam sebuah identitas. Agama sangatlah penting ditunjukan melalui perbuatan, tingkah laku, sikap kita dalam mengerjakan pekerjaan dalam kehidupan. arti kebebasan beragama atau kepercayaan semua individu di dalam wilayah kekuasaan tanpa membeda-bedakan suku,warna kulit,jenis kelamin, bahasa,keyakinan,politik ataupun pendapat. Dalam hal ini pemerintah harus bijak dalam menanggapi hak bebas beragama. kebebasan beragama mengarah kepada pembatasan untuk mewujudkan, mengejewantahkan atau memanifestasikan agama atau keyakinan seseorang yang termasuk dalam lokus kebebasan bertindak.  Pluralisme hendaklah dimaknai bahwa setiap agama harus berani mengakui eksistensi. Dan hak agama lain dan selanjutnya bersedia aktif dalam usaha memahami perbedaan dan persamaan di berbagai agama menuju terciptanya suatu keharmonisan masyarakat terkusus di bidang Agama. Tidak ada agama yang salah, selama agama masih mengajarkan yang “baik”, agama tersebut masih dikatakan benar. semua agama itu mengajarkan hal-hal yang baik dan mengajak kita untuk lebih dekat dan menghargai sang pencipta. Nah.. inilah yang diinginkan Romo Mangunwijaya, yaitu supaya kita memiliki rasa, sikap maupun jiwa Pluralisme dalam beragama. Selain agama kita sendiri, kita juga harus menerima kebenaran dari agama-agama orang lain (pluralisme).

      Hapus
  29. Nama:SARAH DEARNI SINAGA
    Kelas: I-B/Theologia
    NIM:15.01.1323
    kesimpulan yang saya mengenai topik pembahasan mengenai “Humanisme Religius dan Nasionalisme yang Terbuka, Paham Dasar Pendidikan Mangunwijaya”.Romo sangat membangun nilai Humanisme dalam dirinya dan dia juga mengajak orang-orang melalui karangan-karangannya sepoerti dalam bentuk novel untuk menerapkan humanisme dalam kehidupan sehari-hari kita.Dalam topik ini romo juga mempengaruhi untuk membangun indonesia yang mempunyai banyak agama supaya nilai-nilai kemanusiaan juga terjalin ketika seseorang bertemu dengan oranglain yang berbeda agama bisa terjalin kemanusiaannya dan jiwa bersosialisasi.untuk itu bagaimana kita juga harus membangun rasa nasionalisme,rasa peduli terhadap negara kita indonesia.setidaknya kita tidak mencela negara kita,tidak mempermainkan apa yang telah diciptakan negara sebagai simbol.bagaimanpun juga didalam simbol-simbol tersebut memiliki arti yang penting bagi negara itu sendiri. jadi, dalam membangun rasa nasionalisme haruslah kita mengembangkan atau menjadikan yang lebih baik yang ada dalam negara ini. bukan untuk merusak maupun menambah masalah negara yang menjadikan citra negara ini menjadi tidak baik. namun masalah juga penting didalam sebuah kehidupan.tapi,jadikanlah masalah yang kita hadapi menjadikan pelajaran yang sangat berharga setelah mengalami masalah itu. romo juga membangun bagaimaa mengubah kebiasaan buruk melalui novel-novelnya ia mengajak langsung arti dari nasionalisme,humanisme dan religius khususnya dimulai dari kita sendiri.nilai-nilai kemanusiaan yang perlu dijalin yaitu dengan dasar kasih.kasih yang mendasari akan menjadikan kita lebih peduli dengan sesama kita. dengan kasih semua bisa damai dan tidak ada yang bersungut-sungut dengan sesamanya. romo ingin kita menjadi seorang yang humanis yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan manusia yang masih berbudaya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. nama:SARAH DEARNI SINAGA
      KELAS:I-B/theologia
      NIM: 15.01.1323
      Kesimpulan saya mengenai kelompok II HUMANISME MENURUT ROMO MANGUN”. Romo mangun membahas megenai kebudayaan jawa,kebudayaan barat, indonesia yang kontemporer.budaya barat yang pada saat ini sesuka hati dalam memasukan budaya mereka ke indonesia.hal ini nyata karena zaman ini bayak anak muda yang melupakan budaya mereka tapi malah mengikuti budaya luar. kebudayaan jawa yang beranggapan tujuan pendidikan adalah untuk pemanusiaan manusia.indonesia kontemporer yang berkonsep manusia pancasila dasar. 5 sila yang merupakan dasar dari tingkah laku manusia .manusia memiliki dua momen dalam dirinya jiwa dan badan yang merupakan hal yang khusus dan pribadi.seperti ungkapan einsten"setiap hal melaju dengan kecepatan yang berbeda tergantung situasi yang berbeda. hidup ini penuh dengan kemungkinan. menurut romo juga perbedaan agam yang merupakan ssalah satu penyebab masalah bukanlah persoalan. kerja sama dadlam berbagai bidang dengan semngat kemanusiaan yang sama. sebagai manusia kecil yang merasakan keprihatinan yang sama. memampukan dan tidak melihat perbedaan agama yang kita punya ini. romo melihat khusus untuk melayani kemanusiaan umum. jika nilai-nilai kemanusiaan itu terjalin

      Hapus
    2. Nama: SARAH DEARNI SINAGA
      Kelas:I-B/Theologi
      NIM:15.01.1323
      UAS Berjalan III
      Shalom...
      Romo adalah seorang pastoral . romo juga memiliki pekerjaan lagi selain pastoral yaitu: yang pertama beliau adalah seorang rohaniawan, kedua beliau adalah seorang arsitek dan ketiga beliau adalah seorang sastrawan. dan ketiga ini menjadikan beliau banyak dikatakan seorang humanisme. karena romo tidak juga melupakan ketiga-tiganya. itu terlihat dari novel-novel yang ditulisnya. isi dari novelnya yang mengajak orang yang membaca novelnya menjadi orang yang memiliki nilai-nilai kemanusiaan.hadirnya romo mangun dalam karya novelnya membahas apa yang harus ditingkatkan didalam kehidupan kita. agar akhirnya manusia sadar makna dari humanisme itu dan melakukannya. humanisme disetiap pembaca novel dan ingin juga semua humanisme itu terlihat. melalui IBD yang menghadirkan pembahasan dari karya-karya romo mangun yang menjadikan dan membangkitkan kesadarn bagi kita yang sudah tahu maupun menjadi tahu bagaiman seharusnya humanisme itu berjalan. jadi dengan belajar humanisme kita mengarahkan diri jadi lebih baik. dan kita bisa menempatkan kapan dan bagaimana menggunakan humanisme itu. jadi menurut saya humanisme itu adalah kebebasan. kebebasan yang dimaksud adalah kebebasan yang berkarakter manusiawi sehingga dapat hidup dan berkembang dalam berbagai dimensi. memang hal-hal ini bukan hal mudah tapi ini tidak sulit karena hidup ini penuh dengan kemungkinan. terimakasih
      shalom, Tuhan Berkati

      Hapus
    3. Nama :SARAH DEARNI SINAGA
      Tingkat: I-B
      Nim:15.01.1323
      UAS Berjalan IV
      Keberpihakan Pada Kaum Miskin, Konteks Yang Melatarbelakangi Dan Gambaran Kaum Miskin Dalam Belada Becak Karya Y.B Mangunwijaya.
      Mendengar kata becak kita pasti berpikir atau membayangkan tiga roda. Becak merupakan kalangan yang paling rendah pada saat ini. Dimana juga sekarang,becak jarang digunakan dengan banyaknya trnsportasi lain. Makin berkembang dengan adanya transportasi online seperti ojek online dan taxi online. Yang dimana transportasi ini dengan harga terjangkau mengalahkan becak. Becak yang hadir lebih dulu menjadi hampir punah. Menjadikan pemilik becak atau tukang becak menjadi kurang pemasukannya. Padahal mereka yang mencari nafkah untuk keluarga mereka menjadi terbatas. Karena saya melihat tukang becak raata-rata adalah kaum orang tua yang sudah berumur. Bakan ada juga yang kakek-kakek dan dia adalah seorang tukang becak. kebutuhan keluarga mereka pun menjadi susah. Anak-anak mereka yang ada sampai yang berhenti sekolah. Karena penghasilan untuk sekolah tidak cukup. Tapi dengan cerita ini saya melihat masih banyak yang harus dicapai. Dengan cerita Yus yang dimana dia susah tapi dia tetap berjuang dan bahkan itu menjadi dia tambah semangat dan berusaha. Cerita ini menyadarkan kita untuk tetap berusaha demi kemajuan dan masa depan kita walau banyak tantangan dan halangan yang kita hadapi dalam kehidupan ini walau kita susah dalam perekonomian. Terima Kasih
      Shalom, Tuhan Berkati

      Hapus
    4. Nama : sarah dearni sinaga
      Kelas : I-B/Theologia
      Nim : 15.01.1323
      UAS Berjalan V
      Si Penggembala Cerita"
      Bandung Mawardi yang menyebutkan romo sebagai si penggembala cerita. yang dimana novelnya adalah menghasilkan cerita yang menarik. bahasa dalam novelnya merupakan bahasa yang bisa dimengerti dan mudah dipahami. romo merupakan penulis novel yang membahas mengenai nilai-nilai kemanusiaan.novel yang dituliskan romo merupakan novel yang dituliskan melalui bahasa hati. isi novel romo merupakan tuangan dari isi hati yang beliau dan kita rasakan. romo juga menuliskan novel dengan sesuatu yang berbeda lagi untuk lebih mudah lagi untuk dipahami dan hal yang unik. lambang adalah keunikan yang dimaksud. inilah salah satu keunikan dari romo yang dimana lambang ini diciptakannya dalam karyanya untuk menarik dan supaya pembaca lebih ingat lagi isi dari pesan-pesan didalam novelnya. untuk mengingatkan juga bahwa nilai-nilai kemanusiaan jangan sampai hilang dari diri kita supaya ktia mengingat kodat kita sebagai manusia yang memiliki nilai-nilai tinggi yang telah diberikan Tuhan kepada kita sebagai makhluk yang diberi kuasa kepada kita dibumi ini. supaya kita mengingat sesam, lingkungan dan sekitar kita. terimakasih
      shalom, Tuhan Berkati

      Hapus
    5. Nama : Sarah Dearni Sinaga
      Kelas : I-b/Theologia
      Nim: 15.01.1323
      UAS Berjalan VI
      "Dehumanisme Politik Agama Di Indonesia"
      Setelah sejauh ini kita mempelajari IBD dengan topik dari yang merupakan karya-karya dari Romo. kita telah mengetahui bahwa Romo adalah seorang yang humanis dan telah terbukti dari sikapnya sehari-hari. karena itu Romo membuat novelnya yang membahas nilai-nilai kemanusiaan ingin kita mengingat kodrat kita sebagai manusia bagaimana seharusnya kita bersikap. sikap-sikap yang benar-benar menjunjung nilai-nilai kemanusiaan dalam hidup sehari-hari. kadang kita lupa akan nilai-niali itu dan kadang kita lebih sering menyatakan sikap dehumanisme. Dehumanisme politik agama yang dimana di indonesia titik temu budaya sangat konsisten dengan agama yang diluar dari enam (6) agama diindonesia tidak diakui. dan ketika membuat kartu Tanda penduduk (KTP) di indonesia pada kolom Agama sangat diperhatikan yang merupakan peraturan dari pemerintahan di indonesia. jadi bagi yang agamanya diluar enam (6) agama harus memilih salah satu dari enam (6) agama tersebut untuk menjadi agamanya di KTP yang merupakan agama palsunya. padahal diluar enam (6) agama tersebut sudah memenuhi syarat yang sama. Dehumanisme yang terjadi melalui politik agama yang menyalahguanakan hak wewenangnya. yang menjadi salah satu terjadinya politik agama ini adalah minoritas dari agama tersebut. di tahun 17 agustus 1945 Indonesia masih sebagai bangsa indonesia, dan kemudian di tahun 1950 indonesia diakui menjadi NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia),negara baru bagi bagi dunia. politik agama yang indah dan kerendahan hati sangat diperlukan. semua politik agama memuliakan manusia dan bukan dehumanisme/penindasan dan kesemena-menaan terhadap sesama. politik agama yang memuliakan kemanusiaan. terimakasih
      shalom, Tuhan Berkati

      Hapus
    6. Nama:sarah dearni sinaga
      tingkat : I-B
      NIM : 15.01.1323
      UAS BERJALAN VII
      "AGAMA DAN PLURALISME"
      SHALOM
      Dalam materi kali ini dari penulis F.M.SUSENO.
      DI Indonesia begitu banyak agama yang ada terkait dengan semboyan indonesia Bhineka Tunggal Ika yang artinya berbeda-beda tapi tetap satu juga. pandangan kristiani terhadap keberagaman agama di indonesia pluralisme dituntut dari umat kristiani. oleh sebab itu pluralisme dalam arti sebenarnya sebagai keterbukaan dan kebaikan hati terhadap agama-agama lain. dan umat kristiani,pluralisme itu mengandaikan ppengakuan pada kebenaran agama lain.dari keberagaman agama di indonesia adalah kristen dan islam banyak memiliki persamaan. namun dua perkembangan berlawanan ada kenyataan sebetulnya dalam 15 tahun terakhir hubungan kristiani dengan islam menjadi jauh lebih baik. karena perbedaan dari pandangan ajaran agama mereka yang berbeda membuat dari masing-masing agama membela agama masing-masing. jadi membuat pertentangan bagi agama-agama ini. dan kebanyakan mengsndalkan dan membela mayoritas dari agama yang ada dalam negara tersebut. seharusnya negara membina masyarakat supaya saling menerima. inilah yang menjadi titik lemah dalam hal penodaan agama dan bisa mengakibatkan kekerasan atas nama agama. jadi untuk itu pluralisme membawa kita kedalam politik agama dan oleh sebab tu semua agama-agama untuk kebahagiaan manusia. jadi dari berbagai agama sebagai kita umat kristiani haruslah kita memandang bhineka tunggal ika sebagai kebangsaan indonesia yang bertujuan untuk manusia yang humanisme yang menjadikan semua agama untuk kebahagiaan (BLESSING) manusia/fungsi agama ada dan ketiaadaan agama. untuk itu yang mebangun kita kedalam moral yang lebih baik dan menolak moral-moral yang ingin menghancurkn kita.
      sebagai akhir dalam mata kuliah ini marilah kita menjalankan dan melakukan yang telah kita ketahui tentang nilai-nilai kemanusiaan dan menghargai agama diluar agama kita. terimakasih
      shalom, Tuhan Berkati

      Hapus
  30. Nama :YOSEFH.P.SIAHAAN
    NIM :15-01-1343
    Syaloom....
    Dalam sajian pertama yang berjudul “Humanisme Religius dan Nasionalisme yang Terbuka, Faham Dasar Pendidikan Romo Mangunwijaya” Merupakan sajian yang menarik bagi saya. Dikarenakan dalam sajian ini kita dapat membahas Humanisme dan Nasionalisme, Humanisme yang berarti menyangkut nilai-nilai kemanusiaan. Di Indonesia sendiri nilai-nilai kemanusiaan sudah diterapkan dalam Dasar Negara (PANCASILA) yang ada pada sila kedua “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” dan dalam kitab Injil Matius 5:9 “Berbahagialah orang yang membawa damai...”. Disini kita dianjurkan untuk membawa keadilan dan saling mengasih satu sama lain agar Indonesia ini selalu rukun dan tentram. Kita juga dapat mencontoh seorang Romo Mangunwijaya yang peduli akan lingkungannya, sering memberi motivasi kepada orang-orang dan membawa damai atau sukacita bagi sekitarnya. Dia ialah seorang Pastor yang lebih dikenal luas sebagai seorang penulis Religius, budayawan, pendidik, intelektual, arsitek, penulis novel, aktivis sosial, pemikir politik, dan lain-lain. Dan dalam Humanis diperlukan suatu pendidikan, karena pendidikan menekankan bagaimana kita menjalin komunikasi antar sesama dengan baik. Lewat Pendidikan jugalah kita bisa mempraktekkan yang kita miliki atau ketahui tentang humanisme dan kita dapat mengembangkan jiwa sosial kita. Begitu juga dengan Nasionalisme yang berarti suatu sikap politik dari masyarakat suatu bangsa yang mempunyai kesamaan kebudayaan, akhlak dan moral masyarakat. Nasionalisme menekankan masyarakat memiliki jiwa ke-nasionalisme-an terutama kepada pemuda-pemudi masa kini. Karena pemuda-pemudilah sebagai penerus generasi bangsa ini dan yang akan membawa nama baik Negara Indonesia. Buku Mangunwijaya lebih menekankan kita berpandangan secara luas dan universal. Mangunwijaya juga menuntut kita untuk berakhlak baik, bermoral baik, dan beretika baik. Agar nilai-nilai kemanusiaan di Indonesia ini tidak musnah atau tetap ada di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Maka dari itu marilah kita menjaga Nilai-nilai kemanusiaan tersebut, terutama kita sebagai pemuda-pemudi calon Hamba Tuhan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. NAMA :Yosefh panatap siahaan
      NIM :15.01.1343

      pembahasan saya mengenai sajian kelompok 2 :
      Manusia Humanis Menurut Romo Mangun
      Konsep-konsep tentang manusia menurut kebudayaan Jawa pada umumnya hanyalah penyadaraan posisi maksudnya kehidupan manusia sudah di niscahayakan oleh para dewa (wus dhasar pinasthi karsaning dewa) atau ada pandangan bahwa hidup adalah hanya singgah sebentar untuk minum. Dalam konsep jawa dalam manusia didalam pendidikan tidak lebih dari mengiring si anak dan memupuk tunas-tunas muda untuk memiliki kepribadian yang unik dengan status memiliki martabat. Konsep kebudayaan barat menyataan tujuan hidup fana tidak lagi hanya selaku persiapan melulu dunia akhirat tetapi dihargai sebagai tujuan instrinsik dan sejati pada dirinya, tanpa mengingkari nilai hidup akhirat , Lalu konsep kemanusiaan barat yang berpendapat bahwa manusia hidup tidak memikirkan akhirat saja namun memikirkan perkembangan dan kehidupan untuk ke depan, dan juga manusia sudah lahir dengan berdasarkan kebaikan dan lingkungan serta kehidupan lah yang membina perkembangan kita , dan kontemporer dimana kebanyakan bersifat negative yang dilihat dari kelakuan masyarakat Indonesia kebanyakan terlebih pada zaman sekarang ini sehingga sikap-sikap yang harusnya dilakukan danjuga yang telah terkandung dalam dirinya itu tidak terlihat malahan menjadi benar-benar tidak terlihat.
      Sekali lagi, pendidikan menjadi hal yang sangat penting dalam pewujudan kemajuan bangsa dan masyarakatnya jikalau manusia belum mengenali yang dinamakan pendidikan, maka kita akan terus menerus terkurung dan terperangkap dalam alam pemikiran mitis dan kita tidak akan pernah melalui tahap-tahap pemikiran lain (Ontologis dan Fungsionalisme) yang akan menghantarkan manusia menuju keesaannya.Pendidikan kiranya menjadi salah satu jalur strategis untuk melalukan kontrol yang dapat membangun rasa kesetiaan, kepatuhan, dan mengarahkan pemikiran manusia kearah yang lebih baik lagi yang juga akan menghantarkan manusia pada titik humanisme. yang dimaksud disini adalah manusia yang berpatokan pada pancasila, yaitu manusia Indonesia yang mengayati dan membuat dasar dan hudupnya, dasar tingkah laku dan budi pekertinya berdasarkan kepada kelima sila Pancasila, yaitu Ketuhanan, Kemanusiaan, Keadilan, Kerakyatan, dan persatuan Indonesia, Supaya negara kita ini maju begitu juga dengan nasionalisme, jika kita melihat rasa nasionalisme, saya salut melihat saudara Ahok dimana rasa nasionalisme beliau tersebut sangatlah tinggi demi mempertahankan negara kita ini kedepan lebih baik. Dan jika kita dapat meniru seperti Ahok membela yang benar, pasti negara kita ini lama kelamaan akan menjadi negara nasionalisme dan humanisme demi kemajuan negara kita ini kedepannya.

      Hapus
    2. Nama : yosef panatap siahaan
      Nim :15.01.1343
      Pandangan dan pendapat saya pada sajian kelompok 3 mengenai “pasemon” dalam sastra karya Romo Mangun Bakdi Soemanto yaitu: Kita sangat beruntung bisa mempelajari dari karya Romo Mangun ini. Dan yang seperti kita tahu Romo Mangun adalah seorang rohaniawan, arsitek, dan sastrawan. Terlebih lagi dimana Romo Mangun membuat karyanya dalam bentuk novel. Dalam bentuk ini maka semakin banyaklah yang menggemari karya dari Romo Mangun tersebut. Terlebih kalangan anak muda yang sangat suka membaca novel. Bukan hanya nilai-nilai kemanusiaan yang dapat dilihat yang paling penting dan menarik dari karya Romo Mangun ini. Akan tetapi dalam penyajian karya ini sangat menarik dimana karya Romo Mangun melestarikan sastra yaitu yang dimuat di dalam karyanya. Dengan demikian melalui karya Romo Mangun ini kita diajarkan untuk sadar akan nilai-nilai yang ada. Seperti yang kita tahu Romo Mangun mengajarkan kita supaya kita tidak ego dalam kehidupan ini. Sebab dengan sikap ego maka sesuatu dapat hancur. Maka dari itu Romo Mangun mengajarkan untuk saling peduli dan berbagi. Seperti halnya Romo Mangun yang rela berbagi atas pengetahuan yang ia punya. Oleh sebab itu kita harus menerapkan nilai-nilai itu untuk mencapai suatu kehidupan yang lebih baik. Dimana dengan terciptanya nilai-nilai itu maka kedamaian dan ketentraman juga akan terwujud. Pengetahuan kita juga akan bertambah akan adanya karya dari Romo Mangun tersebut. Demikianlah karya ini sangat penting dan perlu bagi kita terlebih bagi kita generasi muda, supaya dapat membentuk negara kita ini menjadi yang lebih baik.
      Terima kasih..

      Hapus
    3. UAS berjalan IV
      Pada hari Senin lalu tanggal 18 April 2016, judul pembahasan kita adalah tentang “Keterpihakan Pada Kaum Miskin, konteks yang melatarbelakangi dan Gambaran Kaum Miskin dalam Balada Becak karya Y.B Mangunwijaya. Pertama kali, mengenai novel Balada Becak, latar kisahan yang dipaparkan langsung mengindikasikan keterpihakan sang pengarang terhadap tokoh dan perlakuannya yang dimainkannya. Mangunwijaya dengan gaya berbahasanya yang khas, langsung membuat kita pembaca tertarik dalam melanjutkan bacaan novel ini. Dalam novel ini yang menarik adalah bagaimana Mangunwijaya menggambarkan lamunan-lamunan Yus pada saat ia mengantarkan gori-gori bersama Bu Dullah dan Riri dengan becaknya, sementara ia berkelimpang membayang-bayangkan peristiwa-peristiwa asyik-masyuknya dengan Lilian gadis pujaannya. Dalam novel ini terpancar bagaimana kata kemiskinan menjadi masalah dalam cerita di novel ini. Namun terbukti dalam novel ini diceritakan bahwa kemiskinan bukanlah penghadang untuk meraih keinginan atau mimpi. Dalam kitab 2 Korintus 8:2 yang berbunyi: “Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan”. Dalam nats ini disebutkan kata sangat miskin dan kemurahan, begitu jugalah yang dialami tokoh utama Yus dalam novel Balada Becak ini. Ketika penderitaan dan kemiskinan seakan menutup seluruh peluang untuk merubah hidup atau menciptakan hal baru, seorang tokoh utama Yus tetap berusaha dalam menggapai keinginannya. Dalam memahami idealisme dan humanisme Y.B Mangunwijaya, karya-karya arsitekturnya bukan saja merupakan refleksi keahlian dan kedalaman ilmunya, tapi juga merupakan ekspresi naluri, dan komitmennya pada rakyat kecil. Kisah Balada Becak dan novel-novel lainnya juga menampakkan keterpihakan Romo Mangun pada orang miskin, tersisih, dan terpinggirkan. Kemanusiaaan dalam kegiatan sosial, pembelaan korban atau pemberdayaan orang-orang kecil, begitu besar pada diri Romo Mangun, sehingga aspek religiositasnya terkadang tenggelam didalamnya atau menyatu, dan identik dengan kemanusiaan itu sendiri. Bagi Romo Mangun, humanisme adalah cita-cita dasar berdirinya negara Indonesia. Dengan demikian, semua kebijakan pemerintah sudah sepatutnya berujung pada upaya pemenuhan dan perlindungan Hak Asasi Manusia bagi setiap warga negara, yang merdeka dan peran pemerintah dalam membawa kedamaian dan kesejahteraan hidup bagi bangsa Indonesia.

      Hapus
    4. sajian kelompok V
      Syalom ^_^.
      berbicara mengenai "si pengembala cerita" berarti kita berbicara tentang suatu karya dan sastra dari Bandung Mawardi, yang tokoh di dalam nya adalah Romo Mangun sendiri.
      pengembala , saya teringat kepada nats Alkitab "Mazmur 23:1-6", seorang gembala yang baik, nah disini penulis yaitu Bandung Mawardi Sendiri menuliskan karya nya dengan simbol-simbol atau dengan lambang-lambang, sehingga para pembaca perlu menafsirkan lambang-lambang tersebut, seperti contoh
      "flora dan fauna dst nya.
      Romo Mangun dalam hal ini mengikuti cara Yesus didalam memberikan pengajaran yaitu seperti dengan memakai banyak perumpamaan. Kreativitas Romo Mangun jelas terlihat dari setiap bahasa, pemilihan kata bahkan pemaknaan karya yang ditulisnya.
      Oleh karena itu ia dikenal sebagai selebrita kemanusiaan, padahal sebelumnya ia tidak pernah bermimpi menjadi orang besar. Melainkan ia menjadi sangat besar dalam pandangan orang-orang yang menemukan prinsip humanisme dalam diri Romo Mangun.
      dan kita boleh mengikuti Sebagai gembala yang baik, Yesus mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
      1Yesus mengenal domba-dombaNya (Yoh.10:14).
      2.Yesus Memelihara Kita.
      Ratapan 3:22-23 dikatakan, “Tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya rahmatNya; selalu baru setiap pagi…” Setiap kita bangun pagi, berkat Allah sudah berlaku dan tersedia bagi kita.
      3.Memberikan Teladan (Yoh.10:4).
      4.Yesus adalah seorang gembala yang bersikap terbuka terhadap kepelbagaian (Yoh.10:16).
      salam Ibd.
      Horas...^_^

      Hapus
    5. Judul kita pada pembahasan kita kali ini adalah:
      Dehumanisme Politik Agama di Indonesia
      Berbicara mengenai Dehumanisme Politik Agama di Indonesia” itu bagaimana Indonesia dalam membangun kebijakan Dehumanisme di dalam pemerintah dalam bidang pembangunan agama ditandai dengan berbagai kebijkan dan dominasi yang melahirkan berbagai bentuk diskriminasi terhadap penganut agama-agama diluar 6 agama yang diakui pemerintah.
      dan perlukah kolom Agama dalam KTP?
      menurut saya kolom agama dalam KTP sangat perlu, karena di indonesia ada 6 agama yang di akui di indonesia. Jadi jika kolom agama di tiadakan, maka dari mana kita tau identitas agama seseorang..
      tetapi memang bagaimana dengan orang yang menganut agama di luar dari 6 agama yang diakui negara indonesia?
      saya setuju dengan kebijakan yang diberikan presiden kita yaitu Jokowi. Dimana pak jokowi membuat kebijakan baru mengenai kolom agama di KTP. Di kolom KTP itu jika ada orang yang menganut agama di luar dari 6 agama tersebut maka kolom agama itu bisa di kososngkan..
      dan jika memang harus di isi pun, bisa di isi dengan sesuai dengan agama yang dianut..
      Dan berbicara mengenai pentingnya kebebasan di negara, memang penting masalah ini dibahas, karena kita ketahui di indonesia itu dikenal dengan bhineka tunggal ika. Jadi selain beragam ragam suku, indonesia juga beragam ragam agama.. Nah memang seseorang itu bebas memilih agama masing” sesuai dengan kepercayaan Nya sendiri, tetapi yang kita ketahui di indonesia hanya diakui 6 agama. Itulah yang harus di tangani oleh pemerintah mengenai masalah ini..
      Salah satu bentuk upaya konkret untuk mengikis dehumanisme dalam bidang agama adalah menegakkan prinsip prularisme agama. Pluralisme hendaklah dimaknai bahwa setiap agama harus berani mengakui eksistensi dan hak agama lain dan selanjutnya bersedia aktif dalam usaha memahami perbedaan dan persamaan berbagai agama menuju terciptanya suatu keharmonisan masyarakat.
      bangsa indonesia memiliki 6 agama yang diakui negara ini dan ada beberapa agama lokal hanya ditemukan dalam laporan LSM pegiat pluralisme, seperti Indonesian Conference on religion for peace (ICRP), dan sejumlah dokumen organisasi HAM. Pentingnya kebebasa beragama di indonesia adalah supaya bangsa indonesia dapat menjalin hubungan yang baik dengan sesama, bisa menghargai satu sama lain walaupun berbeda agama, saling membantu, dan yang terpenting menjalin hubungan persaudaraan sebagai satu bansa setanah air indonesia..
      jika hal tersebut terlaksana maka bisa di jamini bangsa indonesia akan akur dan tidak aa lagi hal jal yang tidak di inginkan…
      #salam IBD

      Hapus
  31. SAJIAN I
    Kelompok I yang berjudul “Humanisme Religius dan Nasionalisme Terbuka, Faham Dasar Pendidikan Manguwijaya” saya mendapatkan pemahaman luas dan menurud saya hal yang paling ditekankan “ROMO MANGUN” dalam sajian kali ini adalah Humanisme Religius, Nasionalisme yang Terbuka, Prospek Pendidikan : Manusia Pasca-Indonesia. Dalam menghadapi rasa Humanisme ada dua sikap yang harus kita berikan, yaitu sikap optimis dan pesimis. Dalam Humanisme Religius ini, kata Riligius di sini tidak harus diartikan sebagai pemeluk agama tertentu, melainkan adanya kecenderungan dan kesadaran akan yang ilahi, yang mengatasi kekecilan manusia atau rasa kemakhlukan atau rasa ketergantungan pada sesuatu yang lain.
    Yang kedua adalah rasa Nasionalisme yang terbuka, Untuk memulai akar nasionalisme, pokok kedua yang bisa dielaborasi adalah keyakinan Romo Mangun pada keunggulan angkatan 1928, yang dia bedakan dari angkatan lain, tetapi terutama angkatan 1945. Romo Mangun mengajarkan kita untuk lebih peduli dengan orang lain. sama halnya dengan Nasionalisme yaitu mencintai tanah air, yang diharapka adalah mencintai tanah air secara terbuka. dimana kita lihat saat ini masyarakat khususnya kita lihat tidak mencintai tanah air sebagai contoh yang kita lihat banyaknya permasalahan-permasalan yang marak terjadi saat ini yaitu banyaknya pelanggaran nilai-nilai kemanusiaan.

    BalasHapus
  32. SAJIAN II
    “Manusia Humanis Menurut Romo Mangun”, Konsep manusia menurut Y. B. Mangunwijaya adalah manusiaa Pasca-Indonesia atau Pasca-Nasional dan Pasca-Einstein . Menurut Mangunwijaya, konsep manusia yang ingin dikembangkannya adalh manusia yang humanis . Mangunwijaya menawarkan sebuah konsep manusia humanis yang terbebas dari belenggu-belenggu feodalisme, baik feodalisme khas Jawa maupun warisan politik kolonial . Seperti yang kita ketahui bahwa konsep manusia menurut kebudayaan jawa menurut mangun adalah kedudukan manusia dalam pendidikan tidaklah lebih dari menggiring si anak dan memupuk tunas-tunas muda ke pengintegrasian diri dalam seluruh gugusan adat-istiadat dan kebudayaan orangtua serta nenek moyang secara tradisional . Dari segi kebudayaan jawa ia membuat refleksi dari wayang sedangkan dari kebudayaan barat ia mengambil kesimpulan bahwasanya orang dewasa yang merusak konsep manusia pada anak kecil. Romo mangun ingin mengambil sebuah bahan perenungan bagi kita bahwa konsep manusia ialah manusia yang mampu memanusiakan manusia. Hal ini di dukung oleh pendidikan yang menjadi penunjang utama hal tersebut. Dalam hal yang sangat detail pendidikan harus mengarah kepada tujuan yang mempunyai nilai-nilai kemanusiaan.
    SALAM IBD PEACE

    BalasHapus
    Balasan
    1. SAJIAN III
      karya-karya Romo Mangunwijaya merupakan langkah awal untuk mewujudkan humanisasi dan nilai-nilai dalam kehidupan ini. Romo Mangunwijaya adalah seorang pastor yang humanis, terlihat dari bidang-bidang yang digelutinya, ia tidak hanya seorang pastor tetapi juga seorang arsitek dan sastrawan. Ia berani keluar jadi zona nyamannya menjadi seorang pastor. karya-karya Romo Mangun seperti Manyar, Romo Rahadi, Trilogi Roro Mendut, Burung-burung Rantau yang dimana ke-4 novel ini menceritakan tentang bagaimana keberanian setiap tokoh dalam mengekspresikan dan mengapresiasikan pengalamannya dan itu artinya cerita tersebut pernah dialami seseorang dalam kehidupannya. Romo Mangun bukan hanya sebagai seorang Rohaniawan, Arsitek, tetapijuga sebagai Sastrawan yang terbukti dari karya-karyanya yang berupa novel yang dikarang olehnya dan melalui karyanya tersebut dapat mengingatkan kita tentang nilai-nilai kemanusiaan dan membaca karya Romo Mangun dapat membantu kita menemukan nafas-nafas kehidupan npesan kemanusiaan.
      SALAM IBD PEACE

      Hapus
    2. Sajian IV
      Berhubung pembahasan kita kali ini kebetulan sajian saya sendiri, jadi singkat saja pembahasan saya kali ini..
      berbicara tentang keberpihakan pada kaum miskin, dan gambaran pada BB (Balada Becak), mungkin hal ini tidak asing lagi kita dengar jika mengenai tentang kemiskinan,
      kehidupan miskin itu orang yang tidak terpenuhi keinginannya..
      jadi jika kita tarik gambaranya mengenai balada becak seorang pemuda yang bernama Yusuf panggilan yus, dimana seorang pemuda (yus) yang berjuang keras menarik becak untuk memenuhi kebutuhannya dan ingin meraih cita-citanya. Walaupun memang yang Ia cita citakan tidak terpenuhi, setidaknya keinginan dan perjuanganya sangat lah pantas di puji, karena yang kita lihat pada zaman sekarang khususnya di indonesia, sangat sulit untuk mencari pemuda yang mempunyai nilai juang yang sangat tinggi.
      jadi bagaimana dengan kita sebagai mahasiswa sekaligus sebagai pemuda pemuda generasi bangsa indonesia, apakah kita hanya berdiam diri saja menunggu nasib yang ada? Tentunya tidak, kita juga harus bisa meniru nilai juang seorang pemuda balada becak yang memang tidak kenal lelah dan pantang menyerah…

      jadi kembali lagi berbicara mengenai kemiskinan yang ada di indonesia, memang angka kemiskinan di indonesia cukup tinggi, itu semua faktor kurangnya pendidikan seseorang, kurangnya lapangan pekerjaan, kurangnya nilai ketrampilan atau kemampuan khusus seseorang..
      jadi kembali lagi ke kita sebagai pemuda generasi penerus, kita tetap harus mempunyai nilai juang yang sangat tinggi untuk menempuh sebuah pendidikan, agar dari pendidikan yang kita tempuh dapat membuahkan hasil yang baik bagi kita terkhususnya bagi Negara, supaya kurangnya angka kemiskinan yang ada di indonesia ini.. jika kita suatu saat bisa membuka lapangan pekerjaan, maka pengangguran di indonesia juga akan berkurang otomatis nilai kemiskinan juga akan berkurang. Jadi itulah yang menjadi perenungan bagi kita sebagai pemuda, untuk bisa menempuh pendidikan setinggi tingginya…

      Hapus
    3. Sajian V
      kita mengetahui bahwasanya Romo Mangunwijaya dikatakan orang-orang juga sebagai Sipengembala cerita, karena ide-idenya yang meluas banyak diterbitkan sebagai sebuah cerita yang dikenang, dan imajinasinya yang begitu kuat dalam membuat karangan-karangan. sehingga karyanya diminati, seperti karya2nya yang begitu banyak.
      Ada sebuah karya Romo Mangun yang membuat saya juga sangat tertarik dengan karya YBM yaitu karyanya yang pertama kali yaitu Rumah Bambu. dimana menceritakan seorang Parji yang memiliki isteri yaitu Pinuk, ia bisa bebas dari mertuanya, maksudnya tidak dikekang, diatur, oleh mertuanya lagi. meskipun ia membuat rumah dari bambu yang berlantaikan ubin, bahkan makanan mereka pun adalah ubi rebus beserta anak dan bayinya, Sekaranglah kesempatan untuk menunjukkan kepada Pinuk, bahwa Parji pun mampu menyediakan suatu sarang yang biar sederhana, akan tetapi bagus dan terhormat, bersih dan ya... serba nikmat ia menarik nafas panjang sambil merasakan bau wangi dari bambu dan kayu rumah yang masih basah dan sedap. Ya, Parji harus bersyukur memperoleh tetangga-tetangga yang berbudi baik. Bahkan ada seorang pemuda penganggur yang selama dua hari menolongnya menempelkan kertas-kertas bekas karung semen pada dinding dengan kanji singkong yang dicampuri prusi sedikit agar jangan dimakan semut dan kecoak. Demikianlah ruang-ruang menjadi lebih hangat di malam hari dan lebih licinlah bilik bambu dipandang mata. Warna kertas semen cokelat muda cukup terhormat dan bila diberi beberapa gambar kalender, pasti segalanya sedikit mirip rumah priyayi. Ya, Pinuk pasti akan ikut bangga juga.
      dari sini juga menunjukkan bahwa dalam karya YBM,tidak menunjukkan kehidupan seseorang itu dalam kemewahan, kekayaan. namun untuk membuat seseorang itu bisa mandiri dan tidak beketergantungan pada orang tua ataupun orang lain. ia sangat tertarik dengan membuat sebuah cerita yang menunjukkan kepribadian seseorang itu dalam bentuk kesederhanaan, walaupun rumah yang dimiliki dalam tokoh sangat sederhana atau ingin lebih namun rasa keberterimaan sang tokoh dan kebersyukurannya kepada apa yang telah diterimanya. Apalah makna sebuah rumah bagi manusia? Sebagai seorang arsitek, Romo Mangun tentu sangat memahami filosofi di baliknya. rumah dipandang sebagai bentuk kemandirian, tanggung jawab, kebanggan serta suatu zona yang nyaman untuk dihidupi. Sebuah rumah sehat tentu prasyarat baik untuk keberlangsungan hidup. Namun "rumah" sesungguhnya adalah penghargaan dan keberterimaan.
      Romo Mangun wawasannya sangat luas. ia bercerita tentang seluk beluk dunia sains mikrobiologi dan antropologi, pada cerita ini, ia mengulas tentang keadaan alam dan pulau-pulau di seputaran Ternate, Halmahera atau yang kita kenal sekarang pada Provinsi Maluku Utara. Meski di dalamnya ada kekhawatiran, bahwa penderitaan tengah mengintai, namum pasti ada solusi selagi kita mau berusaha.
      Dalam Karya YBM inilah kita diajari hidup dalam kesederhanaan dan menuntun kita utuk hidup mandiri.

      Hapus
  33. Nama : Inmawani br Saragih
    NIM : 15.01.1271

    UAS berjalan 1 “Humanisme Religius dan Nasionalisme yang Terbuka”

    Romo Mangun adalah seorang Pastor yang pintar. Bukan hanya seorag pastor, tetapi juga arsitek, budayawan dan sastrawan. Dia banyak sekali melahirkan roman-roman yang berisi tentang nilai-nilai kemanusiaan. Banyak orang yang membahas tentang Romo Mangun. Bukan saja orang Katolik, tetapi juga semua orang (universal) yang membahas dia karena Romo Mangun yang membahas tentang nilai-nilai kemanusiaan. Manusia humanis biasanya memiliki tingkat pendidikan yang tinggi. Karena seperti yang kita ketahui, tujuan dari pendidikan adalah memanusiakan manusia. Dan agar manusia lebih mempedulikan nilai-nilai kemanusiaan, Romo Mangun banyak menuliskan karya-karyanya. Karena seperti yang kita lihat pada zaman sekarang ini, banyak manusia yang tidak mempedulikan nilai-nilai kemanusiaan. Dalam nilai-nilai kemanusiaan yang dibahas salah satunya adalah moral. Moral adalah nilai penting yang harus diajarkan karena membentuk manusia menjadi manusia yang lebih baik. Itulah gunanya kita membahas tentang Romo Mangun. Karena dapat membentuk kita menjadi manusia yang benar-benar memiliki nilai kemanusiaan. Sehingga ketika kita kelak menjadi seorang hamba Tuhan, kita bisa mencontoh Romo Mangun. Seorang hamba Tuhan yang penuh kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Inmawani br Saragih
      NIM : 15.01.1271

      UAS berjalan 2 “Manusia Humanis Menurut Romo Mangun”

      Pada bahasan kali ini kita membahas tentang Manusia Humanis menurut Romo Mangun. Ada berbagai jenis konsep-konsep manusia yang ada di dunia ini. Ada konsep manusia barat, ada konsep rasa nasionalisme dan berbagai konsep lainnya. Konsep-konsep ini sangat dipengaruhi oleh situasi dan konteks. Konsep yang bertahan adalah konsep yang bersifat universal. Manusia humanis adalah manusia yang tidak pernah menyerah. Mereka akan terus berjuang agar tujuan mereka dapat tercapai. Seperti yang dijelaskan oleh bapak dosen kita, perbuatan manusia humanis membuat orang yang melihat perbuatan itu menganggap mereka adalah Tuhan. Manusia humanis berpikir secara logika dan merupakan orang yang gigih. Manusia sejati mencari yang sejati, dan menurut mereka yang sejati adalah pendidikan. Hebatnya lagi, manusia humanis menurut Romo Mangun adalah manusia yang memandang segala sesuatu dengan pikiran yang positif. R. A .Kartini juga adalah sosok yang humanis karena dialah wanita pertama yang menyatakan bahwa wanita tidak seharusnya hanya di dapur. Pendidikan sangat berperan penting dalam memanusiakan manusia. Untuk itulah kita harus bisa memperoleh pendidikan yang tinggi. Agar kita dapat berguna bagi banyak orang seperti manusia humanis.

      Hapus
    2. Nama : Inmawani br Saragih
      NIM : 15.01.1271

      UAS berjalan 3 "Pasemon dalam Sastra Karya Romo Mangun"

      Seperti yang kita ketahui, Romo Mangun juga adalah seorang sastrawan. Dia menulis roman-roman yang mengandung banyak nilai-nilai kemanusiaan. Bahasan kita kali ini adalah "Pasemon" dalam Sastra Karya Romo Mangun. Untuk lebih jelasnya, "Pasemon" adalah ucapan atau ungkapan untuk menggambarkan suatu keadaan yang mengingatkan orang kepada peristiwa sejarah. Salah satu judul romannya adalah "Burung-burung Manyar". Roman ini berkisah tentang peristiwa sejarah pada saat penjajahan Belanda, Jepang dan Inggris. Romo Mangun lebih memilih roman ketimbang mitologi karena roman lebih bebas dari mitologi. Dalam romannya, Romo Mangun dikatakan menggunakan bahasa Indonesia yang belum baik sehingga banyak yang kurang mengerti. Romo Mangun sangat mengangkat kebudayaan Jawa dalam penulisan romannya. Yang mau dicapai dari bahasan kita kali ini adalah bagaimana kita dengan ke-batakan kita. Dikaitkan dengan Romo Mangun yang romannya berisikan kebudayaan Jawa. Semua karya Romo Mangun selalu berakhir kepada sebuah perenungan, "siapakah manusia?". Banyak hal yang dapat kita peroleh dengan membaca. Karena membaca menggugah logika dan hati yang membuat kita ingin melakukan tindakan. Karya-karya Romo Mangun sangat membantu kita untuk mengerti apa nilai-nilai kemanusiaan yang sebenarnya.

      Hapus
    3. Nama : Inmawani br Saragih
      NIM : 15.01.1271

      UAS Berjalan 4

      Bahasan kita kali ini adalah mengenai novel Romo Mangun yang berjudul Balada Becak. Melalui novel ini Romo Mangun mengangkat kisah kehidupan kaum marginal yang tetap berjuang menjalani kehidupan. Ada seorang pemuda bernama Yusuf, ia biasa dipanggil Yus. Yus tidak bisa melanjut sekolah ke Perguruan Tinggi karena tidak memiliki biaya, sehingga ia pun bekerja di bengkel bersama abangnya. Di sela-sela waktu senggangnya, ia mengantar gori-gori bu Dullah. Yus jatuh cinta pada seorang gadis bernama Lilian, seorang mahasiswi yang kuliah di Universitas ternama (UGM) dengan jurusan arsitektur. Sering kali Yus berkhayal tentang gadis idamannya itu. Tanpa dia sadari, ternyata anak bu Dullah juga menyukainya. Ada sebuah kisah cinta segitiga di dalamnya. Dari kisah cinta itu menunjukkan bahwa kisah cinta tidak memandang status atau memandang siapa diri kita.
      Romo Mangun sangat peduli dengan orang-orang miskin, mungkin itulah sebabnya ia mengangkat kisah ini. Dari cerita ini bisa mengajarkan kepada kita kaum pemuda-pemudi untuk hidup harus penuh dengan perjuangan. Jangan mudah menyerah dengan keadaan, kita harus tetap melakukan sesuatu yang positif. Tanpa pendidikan kita juga bisa berhasil, bukan pendidikan sebagai patokan, tetapi kesungguhan hati. Kita juga diajak untuk untuk peduli pada kaum miskin seperti para penarik becak.

      Hapus
    4. Nama : Inmawani br Saragih
      NIM: 15.01.1271

      UAS berjalan 5
      Bahasan kita kali ini diangkat oleh Bandung Mawardi, yang memberikan julukan kepada Romo Mangun sebagai “si penggembala cerita”. Alasan Bandung Mawardi memberi julukan si penggembala cerita adalah karena Romo Mangun memberi atau menulis banyak sekali novel dan juga cerpen-cerpen. Romo mangun banyak mendapat penghargaan karena karya-karya tulisnya tersebut. Novel dan cerpen yang dituliskan oleh Romo Mangun selalu mengandung nilai humanisme. Isi dari novelnya bukan saja bersifat sastra, tetapi banyak juga pikiran-pikiran religius dan penuh logika. Kebanyakan karya-karya Romo Mangun membangun kepedulian kita terhadap para kaum marginal khususnya yang ada di Indonesia. Bandung Mawardi adalah satu dari sekian banyak orang yang telah membaca karya-karya dari Romo Mangun dan menyadari bahwa Romo Mangun memanglah seorang humanis. Seperti kesimpulan yang dipaparkan oleh dosen kita, Romo Mangun adalah bagaikan Yesus kecil dari Yogyakarta. Bagi orang-orang miskin Yogyakarta, Romo Mangun bagaikan nabi dan malaikat. Romo Mangun yang merupakan penggembala cerita meleburkan berbagai hal baik dalam karya-karyanya. Penggembala cerita adalah orang yang menuntun atau mengarahkan seseorang, sama seperti penggembala domaba yang menggembalakan domba-dombanya. Dalam novelnya, Romo Mangun memberi lambang-lambang seperti flora dan fauna. Hal ini dilakukannya agar orang-orang lebih perduli dan lebih menghargai lagi ciptaan Tuhan. Salah satu yang bisa diambil dari karya Romo Mangun adalah, mengajarkan kita untuk peduli pada sekitar kita. Jadilah kelak kita pendeta yang peduli pada orang-orang miskin, orang-orang sakit, dan orang-orang yang pintar tapi tidak bisa sekolah, suatu saat jadilah pendeta yang mau memberi “helm” pada tukang becak.

      Hapus
    5. Nama : Inmawani br Saragih
      NIM : 15.01.1271

      UAS Berjalan 6 “Dehumanisme Politik Agama di Indonesia”
      Bahasan kita kali ini adalah mengenai Dehumanisme politik agama di Indonesia, di mana bicara tentang agama, hakikatnya adalah bicara tentang interpretasi agama. Sebelum membahas tentang dehumanisme kita harus lebih dahulu tahu apa itu dehumanisme. Dehumanisme adalah hilangnya rasa kemanusiaan. Tidak heran jika Romo Mangun sangat gencar dengan menawarkan konsep manusia humanis untuk melawan semua bentuk diskriminasi, eksploitasi, dan kekerasan. Dehumanisme pemerintah dalam bidang pembangunan agama ditandai dengan berbagai kebijakan dan dominasi yang melahirkan berbagai bentuk diskriminasi terhadap penganut agama minoritas, khususnya penganut agama-agama di luar 6 agama yang diakui pemerintah.
      Pemerintah Jokowi mengajukan kebijakan baru, yaitu boleh mengosongkan kolom agama di KTP bagi penganut di luar 6 agama. Jelasnya menurut Musdah Mulia itu bukan solusi bijak karena belum sesuai dengan prinsip humanisme universal yang mengakui kesederajatan semua manusia apa pun agam kepercayaan yang mereka anut. Hak kebebasan beragama yang masuk dalam ranah forum eksternal tentulah tidak bersifat mutlak, bukan hak tanpa batas. Hak itu dibatasi oleh kewajiban dan tanggungjawab seseorang untuk menghargai dan menghormati sesama manusia, apapun agamanya. Pembatasan kebebasan agama mengarah kepada pembatasan untuk mewujudkan, mengejawentahkan, atau memanifestasikan agama atau keyakinan seseorang yang termasuk dalam focus kebebasan bertindak.
      Terbukti di Indonesia, pancasila belum diejawentahkan secara dewasa karena agama minoritas sering tidak diperhitungkan. Politik agama yang sesungguhnya adalah Islam yaitu kedamaian, Kristen yaitu keperdulian dan bahkan parmalim yaitu kerendahan hati. Semua politik agama adalah untuk memuliakan manusia dan bukan politik dehumanisme atau penindasan dan kesemena-menaan terhadap sesama. Sebagai masyarakat dengan keberbagaian di dalamnya, kita harus saling menghargai dan menghormati. Tidak peduli mereka atau kita beragama apa.

      Hapus
    6. Nama : Inmawani br Saragih
      NIM : 15.01.1271

      UAS Berjalan 7 “Agama dan Pluralisme ( Pluralisme dan Reaktualisasi Pancasila, Agama Titik Lemah Bangsa Indonesia? Hal Penodaaan Agama-Beberapa Catatan, Kekerasan Atas Nama Agama)”

      Topik kita kali ini adalah membahas tentang agama dan pluralisme khusunya yang terdapat dalam negara Indonesia kita tercinta ini. Setiap agama mempunyai pandangan yang berbeda tentang pluralisme, begitu juga dengan ke enam agama yang diakui di Indonesia yaitu agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha dan Konghucu. Agama Kristen memandang pluralisme itu tidak mengandaikan pengakuan pada kebenaran agama lain, masing-masing yakin akan kebenaran agamanya sendiri, tetapi bersedia menerima umat dan agama lain dalam keberlainannya dan bukan urusan kita menilai orang atau umat atau agama lain. Agama Islam memandang pluralisme merupakan suatu paham yang mengajarkan bahwa semua agama adalah sama karenanya kebenaran setiap agama adalah relatif. Agama Hindu memandang semua agama adalah sama dan agama Buddha berseru agar janganlah kita menghormati agama kita sendiri dengan mencela agama orang lain.
      Namun masyarakat terkadang tidak mampu untuk menerima kenyataan bahwa Indonesia itu sebuah Pluralitas karena Indonesia terdiri dari berbagai agama, bahkan suku dan budaya. Pluralisme membutuhkan kemampuan untuk menerima perbedaan, tanpa terus bersitegang dan mau menyamaratakan semuanya. Dan disini pmerintah negaralah yang seharusnya membina masyarakat supaya saling menerima, namun pada kenyataannya alat negara tidak mempunyai keberanian dalam menegakkan keadilan dan kebenaran dalam permasalahan yang terjadi antara agama. Tidak ada tindakan yang benar-benar nyata bisa kita lihat, gedung gereja HKI contohnya, gereja itu tetaplah dibakar oleh masyarakat sekitar. Ini tentu kita bisa sebut dengan penodaan agama, di mana penodaan agama berarti tindakan lahiriah dengan maksud menjelekkan/menghina/mengotori/memperlakukan tidak dengan hormat yang semestinya suatu agama, tokoh-tokoh agama, simbol-simbolnya, ajarannya, ritusnya, ibadatnya, dan lain-lain.
      Faktanya setiap orang bebas memeluk agama yang dipercayainya. Di sinilah kita diajarkan untuk menerima agama orang lain tanpa harus menganut agama tersebut. Bayangkan saja ketika Indonesia kita yang penuh dengan keberagaman ini bersatu padu dalam membangun negara Indonesia agar Indonesia yang kita cintai ini dapat maju seperti negara-negara maju lainnya. Keberagaman itu harus diikat dalam rasa saling menghargai dan menghormati agar terciptalah harmonisasi yang indah di tanah tumpah darah ini. Dan semua dapat kita mulai dari STT Abdi Sabda, melihat keberagaman yang juga ada di dalamnya, mari kita saling menerima dan menghargai dan tetap mempertahankan identitas kita tentunya.

      Hapus
  34. Terimakasih atas resposnya dalam UAS Berjalan ini, saya akhirnya resmi menutup ruang komen UAS IBD ini Selasa Malam, 12 April 2016, pukul 21.07. wib. Salam IBD

    BalasHapus
  35. Nama : Debora pehulisa br tarigan
    Ting/Jur : I-B/Teologi
    NIM : 15.01.1236
    KELOMPOK 1 : HUMANISME RELIGIUS DAN NASIONALISME YANG TERBUKA
    Pada pembahasan kita kali ini kita mempelajari tentang humanisme religius dan nasionalisme terbuka. Dimana kita membahas tentang karya Romo mangun yang lebih ditujukan kepada pemuda pemudi. Romo mangun menginginkan agar manusia menjadi manusia yang humanis. Dimana manusia humanis adalah manusia yang tidak pantang menyerah. Manusia humanis adalah manusia yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Pada zaman sekarang ini banyak masyarakat yang tidak memperdulikan lagi nilai-nilai kemanusiaan. Maka dari pada itu Romo mangun menciptakan karya-karyanya untuk menyadarkan manusia agar lebih memperdulikan nilai-nilai kemanusiaan. Menurut Romo mangun melalui pendidikan nilai-nilai kemanusiaan dapat diterapkan. Dalam nilai-nilai kemanusiaan ada yang disebut dengan moral. Pada zaman sekarang inbi morallah yang paling penting untuk diajarkan. Terutama terhadap pemuda-pemudi atau generasi muda. Jika semua generasi muda sudah bermoral maka suatu negara juga akan semakin maju.manusia humanis adalah seseorang yang gigih untuk mencapai suatu tujuan . manusia humanis berpikir terbuka mau itu terhadap politik, ekonomi, budaya, dan lain sebagainya. Maka dari pada itu Romo mangun ingin agar semua manusia baik itu pemuda-pemudi atau orang tua bisa menjadi manusia humanis, dan untuk mencapai manusia yang humanis harus berdasarkan pendidikan terlebih dahulu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. KELOMPOK 2 : MANUSIA HUMANIS MENURUT ROMO MANGUN
      Pada pembahasan kali ini kita berbicara tentang manusia humanis menurut Romo Mangun. Romo mangun adalah salah satu orang yang humanis. Manusia humanis yang dimaksutkan disini adalah manausia yang gigih, tidak pantang menyerah untuk suatu tujuan yang akan di capainya. Seperti Romo mangun dia adalah seorang pastor dia juga arsitek dan juga sastrawan. Manusia humanis adalah seseorang yang berpendidikan tinggi dan mempunyai wawasan yang luas. Manusia humanis dipandang oleh orang lain seolah-olah mereka itu adalah Tuhan. Manusia humanis menggambarkan seperti sosok Tuhan yesus. Yang mau merendahkan dirinya untuk orang lain. Manusia humanis berpikiran bahwa sebagai manusia harus menjadi berkat bagi orang lain. Pandangan saya seorang yang humanis bukan hanya dilihat dari pendidikannya saja yang tinggi tapi juga dari sikap moralnya.seperti bunda teresia dia mau merendahkan dirinya untuk orang-orang miskin. Seperti penjelasan dosen mengatakan bahwa perbuatan dari orang humanis membuat orang lain menganggap mereka adalah Tuhan. Menjadi manusia humanis harus memandang segala sesuatu dengan pikiran positif. Manusia humanis berpikir secara logika. Manusia humanis mencari sesuatu yang sejati seperti pendidikan.

      Hapus
    2. uas berjalan 3
      Nama : Debora pehulisa br tarigan
      Nim : 15.01.1236
      Pasemon karya Romo mangun
      Pada materi kita kali ini kita membahas tentang pasemon karya romo mangun. Romo mangun adalah seorang pastor tapi di samping itu dia juga adalah seorang arsitek dan sastrawan. Dapat dikatakan Romo Mangun adalah orang yang humanis seperti pembahasan kita sebelumnya yaitu tentang manusia humanis. Karya-karya Romo Mangun selalu mengarah kepada nilai-nilai kemanusiaan. Dalam menulis karya-karyanya Romo mangun selalu membuat karyanya memiliki makna yang tersirat. Terlebih-lebih dalam menulis karyanya ia menggunakan kosakata jawa yang membuat orang yang membacanya sulit untuk mengerti atau dengan kata lain belum memakai bahasa indonesia yang benar. Namun hal itu bukan menjadi halangan untuk orang-orang untuk membacanya. Tetapi Romo Mangun tidak hanya berpatokan kepada keudayaan jawa dia bersifat universal. Pada saat sekarang ini banyak mahasiswa yang menjadikan karya Romo mangun menjadi judul skripsi S1nya. Umar kayam berpendapat seharusnya Romo Mangun menghadirkan karya-karyanya seperti alkitab karena dia adalah seorang pastor. Namun Romo mangun menghadirkan karyanya berbentuk novel oleh karena itu para mahasiswa tertarik untuk membacanya. Romo Mangun menghadirkan karyanya yang berbentuk pasemon ini sama dengan Tuhan yesus yaitu berbentuk perumpamaan. Pasemon adalah karya sastra jawa tradisional yang bertujuan untuk mengingatkan orang-orang kepada peristiwa sejarah. Seperti karyanya burung-burung manyar yang bercerita sejarah pada saat penjajahan. Tujuan Romo mangun menuliskan karya-karyanya yaitu untuk menggambarkan bagaimana kita harus tetap mengingat sejarah dan tetap memegang teguh nilai-nilai kemanusiaan yang ada.

      Hapus
    3. Nama : Debora Pehulisa br tarigan
      Nim :15.01.1236
      Uas berjalan IV
      Pada pembelajaran kali ini kita membahas tentang karya Romo mangun yang bercerita tentang Balada Becak. Dalam karya tulis tersebut atau yang disebut dengan novel menceritakan tentang kehidupan seorang tukang becak. Tokoh tersebut bernama yusuf, yusuf adalah sorang tukang becak dimana ekonomi keluarganya dikatakan kurang mampu atau ia adalah seorang yang miskin harta. Namun dalam kondisi ekonominya yang rendah ia diam-diam mencintai seorang gadis yang kaya yang berpendidikan. Gadis tersebut kuliah di sebuah universitas yang cukup terkenal Sedangkan yusuf tidak mampu untuk berkuliah karna keadaan ekonominya, karena hal itu yusuf tidak dapat bersama dengan gadis yang dia cintai. Tetapi, ternyata dibalik itu ada seorang gadis yang sering bersama dengannya yaitu riri mencintai yusuf dan akhirnya yusuf pun bersama dengan riri. Dari novel balada becak ini kita dapat memandang bahwa cinta tidak memandang status. Setiap orang berhak untuk mencintai siapa saja baik itu kaya ataupun miskin. Novel ini mengajarkan kita untuk tidak mudah putus asa dan tetap berusaha di tengah-tengah ketidakmampuan kita seperti halnya yusuf. Walaupun yusuf hidup di dalam kemiskinan tapi ia mau berusaha ia tidak melakukan hal-hal yang melanggar padahal usianya masih muda. Itulah yang harus kita contoh dan kita terapkan juga dalam kehidupan kita. Tidak menjadi manusia yang egois tetapi mau menjadi berkat bagi orang lain. Tetapi dalam kenyataannya pada saat ini masih banyak manusia yang berekonomi rendah melakukan kejahatan kriminal untuk memenuhi kebutuhannya seperti meencuri, merampok bahkan membunuh. Dalam pemikirannya ia tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya yang penting kebutuhannya terpenuhi. Dalam novel ini kita di ajak untuk merubah pemikiran kita yang seperti itu kita harus mau berusaha sekecil apapn usaha kita jika kita akukan dengan gigih maka usaha itu akan menghasilkan sesuatu yang besar.

      Hapus
    4. Nama : Debora Pehulisa br tarigan
      Nim : 15.01.1236
      UAS KE-5
      Pada pelajaran ke 5 kita membahas tentang “ Si Pengembala Cerita “. Seperti yang sudah kita tahu Romo Mangun adalah seorang sastrawan. Seorang yang bernama Bandung Mawardi menjuluki Romo Mangun sebagai “Si Pengembala Cerita”. Jika dikatakan sebagai pengembala artinya ialah seorang yang mengarahkan, seperti contohnya penggembala domba ia akan mengarahkan domba-dombanya ke arah jalaan yang benar. Romo mangun dalam menciptakan karyanya selalu mengiring pembaca untuk berbuat baik terutama untuk nilai-nilai kemanusiaan. Romo sangat membangun kepedulian terhadap sesama. Romo mangun memberi lambang flora dan fauna agar pembaca lebih menghargai lagi ciptaan Tuhan. Romo Mangun menciptakan karya-karyanya sesuai dengan apa yang dia lihat, dengan kata lain apa yang dia lihat di dunia nyata yaitu kemiskinan, penderitaan, kekurang peduliaan terhadap lingkungan sekitar dan sesama. Itulah yang menginspirasi dirinya untuk menciptakan suatu karya yang sangat penuh dengan makna. Dalam setiap rangkaian kata yang ia tuangkan dalam karyanya memiliki makna yang dalam yaitu membangun manusia yang Humanis dan peduli akan lingkungan dan sesamanya. Karyanya mengajarkan kita untuk belajar tentang kejujuran dan ketulusan hati tidak munafik dan berpikir jahat. Jika kita berpikir, jikalau semua manusia di negara kita ini memiliki kepedulian yang tinggi terhadap sesamanya maka negara Indonesia ini akan menjadi negara maju. Tidak akan ada kemiskinan dan penderitaan yang sangat menyiksa. Tetapi pada zaman sekarang ini bukan kepedulian lagi yang menjadi tujuan utama tetapi kesenangan diri sendiri. Banyak orang yang mengejar-ngejar kekayaan tanpa peduli sekelilingnya hanya kesenangannya yang di pedulikan karena itu di negara kita ini yang besar dna kaya semakin kaya yang kecil dan miskin semakin kecil dan akhirnya akan terus direndahkan oleh orang-orang yang kaya tersebut, Itulah mungkin yang ingin di arahkan Romo mangun agar manusia tidak egois melainkan selalu menjunjung tinggi kepedulian terhadap sesama .

      Hapus
    5. Nama : Debora Pehulisa br tarigan
      Nim : 15.01.1236
      Ting/jur : 1-B/Teologi
      UAS berjalan VI “ Dehumanisme Politik Agama di Indonesia”
      Pada zaman sekarang ini di Indonesia banyak sekali agama yang ada, tetapi hanya 6 agamalah yang diakui oleh negara. Antara lain dari agama itu adalah: kristen, katolik, islam, hindu, budha , dan konghuchu. Setiap agama pada kenyataannya adalah sama, maksudnya ialah setiap agama memiliki kepercayaannya sendiri yang menuju pada keselamatan. Topik kita kali ini membahas tentang dehumanisme, ati dari dehumanisme itu sendiri adalah penghilangan matabat atau harkat. Maksudnya di sini adalah seperti yang sudah kita ketahui hanya 6 agama yang diakui oleh negara diluar dari ke 6 agama yang diakui tersebut agama yang lain tidaklah diakui. Karena hal ini banyak terjadi diskrimansi di indonesia yang disebabkan oleh adanya rasa dehumanisme terhadap agama-agama lain. Akibat lain dari dehumanisme itu adalah terjadinya eksploitasi, artinya tejadi pemerasan dan terjadinya mencari keuntungan sendiri dalam berpolitik agama. karena dehumanisme politik agama di indonesia sudah banyak terjadi maka tokoh Romo Mangun menghadirkan karya-karyanya yang selalu mengarah kepada nilai-nilai kemanusiaan. Tujuannya adalah agar kita sebagai manusia memiliki rasa pluralitas artinya tidak membeda-bedakan agama. kita tidak seharusnya bersifat eksklusivisme terhadap agama, maksudnya memisahkan diri atau tidak menerima kebenaran dari agama lain di luar dari agamanya sendiri. Kita seharusnya bersifat inklusivisme terhadap agama karena pada dasarnya kita semua adalah sama. Hanya saja cara dan pemikiran kita menuju kebenaran atau keselamatan itulah yang berbeda. Itulah yang harus kita tekankan dalam kehidupan kita. Jika kita menerapkan itu dalam kehidupan kita maka kehidupan di indonesia ini akan damai. Maka dari itu lakukanlah yang benar dan jangan membeda-bedakan agama kita dengan agama yang lain.

      Hapus
    6. Nama : Debora Tarigan br Tarigan
      Nim : 15.01.1236
      Uas bejalan VII
      Pada pembahasan kita kali ini kita membahas tentang Agama dan Pluralisme ( pluralisme dan Reaktualisasi Pancasila, Agama titik lemah bangsa Indonesia? Hal penodaan Agama beberapa catatan, kekerasan atas nama agama ). Kita tahu bahwa negara kita Indonesia mempunyai banyak sekali agama. Tetapi dari keberaneka ragaman agama yang ada di Indonesia ini hanya 6 agamalah yang diakui yaitu : Kristen Protestan, Katolik, Islam, Hindu, Budha, Konghuchu. Dalam beragama kita harus mempunyai rasa toleransi dimana arti toleransi itu sendiri adalah istilah agama yang membangun sikap tenggang rasa membiarkan orang lain menghayati agamanya peduli dan respect terhadap keyakinan yang berbeda tanpa berupaya mencampur adukkan nilai-nilai agama. Namun pada saat ini sering terjadi perselisihan antara agama. Hal ini karena penganut agama masih berpikiran eksklusivisme. Ekslusivisme adalah dimana seseorang itu hanya menganggap di agamanya saja yang ada keselamatan tidak menerima agama yang lain. Karena hal itulah terjadi penodaan agama dan kekerasan atas nama agama. Sebenarnya bukan agama yang salah tetapi pemikiran dari penganutnya . seseorang yang menganggap agamanya yang paling benar tidak menerima agama lain dan menjelek-jelekan agama yang lain di luar agamanya . seperti itulah sekarang ini banyak terjadi sehingga terjadi hubungan yang tidak baik antar agama. Agama kristen menerima tentang pluralisme. Islam tidak menerima tentang pluralisme karena pluralisme mengajarkan bahwa semua agama itu pada dasarnya adalah sama. Hindu dan budha juga menerima pluralisme dalam agama budha juga di ajarkan sikap toleransi jika seseorang menjelekkan agama orang lain karna ingin mengagungkan agamanya maka itu lah yang akan membuat agamanya menjadi rugi. Jadi marilah kita menanamkan rasa pluralisme dan inklusivisme dalam diri kita sendiri agar tercipta rasa keharmonisan antar kita umat beragama, mari kita mulai dari diri kita sendiri dan mencoba menerapkan rasa pluralisme pada orang-orang di sekeliling kita.

      Hapus
  36. Nama:Lantina Bangun
    Nim:15.01.1287
    Tujuan:Kel 3 UAS Berjalan
    " Pasemon Dari Homo Mangun''.
    Syalom pak terimakasih buat bapak udah menjelaskan sebagian tentang pasemon dari homo mangun bukan hanya saja pastor tetapi sastrawan.Homo mangun Kisah sastra mempunyai kisah cintq.Burung mayar dan burung rakuau mempunyai arti tersendiri.Masalah karya triologi dalam bahasa indonesia ceroboh (tak pantas).kaitan dalam alkitab perjanjian lama dan baru.karya bahasa sangat penting untuk kita.Homo mangun Hidup masa kini dan romaritas novel bahkan banyak arti,dan memiliki aspek religiuslitas.bahasa pasemon artinya tradisonal atau khas tersendiri,bahkan Romo Rohadi mendut adalah novel saling berkaitan tentang ideologi kemerdekaan.gambaran kemanusiaan ada pada terombang ambingnya.Bahkan banyak kalangan anak muda atau tingkat terakhir mengambil metode judul skripsi tentang homo mangun.tentang karya kebudayaan memiliki bahasa jawa.bahkan banyak tak mengerti dengan bahasa khas begitu kental .Romo mangun menceritakan tentanh novel kepribadian jugak.Semua karya romo mangun berakhir tentang siapa manusia,nilai kemanusiaan di dialogkan dan alur cerita nya.Banyak anak pemuda lebih banyak membaca buku tentang sebuah kisah cinta maka rata yank suka membaca buku itu.tapi kadang kurang anak muda menyikapi tentang novel pasemon lebih banyak anak muda luangkan waktu untuk menonton dari pada membaca novel . tapi lebih dari situ banyak yang gemar tentang karya homo mangun tentang pasemon dari Homo mangun.
    Sekian dan terimakasih

    BalasHapus
  37. Nama : Dede Genta Sari Br Tarigan
    Nim : 15.01.1237
    Ting/Jur : I-B/Theologia
    Ringkasan yang saya dapat dari sajian kelompok III yang berjudul ““Pasemon”Dalam Sastra Karya Romo Mangun” Walaupun Roland Barthes telah memvonis melalui esainya Death of the Author, tetapi Umar Kayam kadang-kadang susah melupakan senyuman Romo Mangun ketika membaca bagian awal dari Burung-Burung Manyar. Gambaran yang dihadirkan tentang seorang bocah sebagai anak kolong menimbulkan tafsir common sense bahwa setidaknya Romo Mangun melihat pengalaman seperti itu. Umar Kayam berpendapat mestinya Romo menuliskan kembali cerita-cerita dari kitab suci, sehingga seperti Khotbah, cerita Romo bisa menyambungkan hidup masa kini dengan pengalaman religiositas orang-orang, yang ditulis dalam perjanjian lama atau perjanjian baru. Tapi dalam kenyataan Romo menulis roman sebagai bentuk sastra baru yang posisinya bersebrangan dengan mitologi. Walaupun buku Burung-Burung Manyar ditulis sebagai sebuah roman, Umar Kayam berpendapat bahwa karya ini lebih terasa seperti sebuah novel yaitu roman yang diperbaharui. Tetapi keberanian Romo Mangun adalah ketegarannya dalam mengekspresikan pengalaman ini yang biasanya disembunyikan orang baru tahu setelah Romo keluar atau diberitakan mempunyai anak. Motto ini mengingatkan Umar Kayam kepada sepucuk surat Albert Camus kepada seorang perempuan mungkin pacarnya. “it’s not simply a happiness that i wish for today, rather a despair in grandeur”. Pada Trilogi Roro Mendut keberanian dan keraguan itu terasa pula sangat jelas. Roro Mendut memang tegar menolak Tumenggung Wiroguna, akan tetapi bukan dalam arti tanpa kegemataran. Novel yang ditulis Romo Mangun mempertegas watak Mendut dan sekaligus “mendekonstruksi” gambaran yang ada didalam serat dengan mengungkap kandungan nya dari dalam. Dan dalam kemerdekaan itu, tokoh-tokoh menemukan makna kemanusiaan yang sekaligus ada kebesaran, kebanggan dan kecemasan, bahkan keterombang-ambingan. Dalam novel Romo Rahadi gambaran kemanusian ada pada terombang ambing itu. Dalam novel Burung-burung Rantau ini, pandangan tradisional ini diwakili oleh Jendral Wiranto yang berhadapan dengan Neti, putrinya sendiri, yang setuju dengan erosi budaya sendiri itu. Pandangan Jendral Wiranto yang deterministik diakibatkan karena Jendral Wiranto seorang militer yang selalu dipindah tugskan kemana-mana sampai akhirnya pensiun. Dengan kata lain Wiranto tidak sempat menjadi dirinya sendiri. Ketika sastra menempatkan manusia sebagai makhluk yang bermartabat dan berharga, saat itulah sastra telah menyentuh aspek terdalam dalam pengalaman manusia, yaitu religiositas. Cara Romo menghadirkan pikiran dengan pasemon sama dengan cara Tuhan Yesus yaitu dengan cerita perumpamaan.
    Salam IBD..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Dede Genta Sari Br Tarigan
      Nim : 15.01.1237
      Ting/Jur : I-B/Theologia
      Sajian IV : Keperhiakan Kaum Miskin, Konteks yang Melatarbelakangi dan Gambaran Kaum Miskin dalam Balada Becak Karya Y.B Mangunwijaya. Dimana dalam sajian ini kita membahas tentang Balada Becak,dimana tokoh yang diangkat oleh Romo Mangunadalah Yusuf atau sering dipanggil dengansbutan Yus. Yus adalah seorang anak muda yang tidak dapat melanjutkan study nya ke jenjang yang lebih tinggi diarenakan masalah biaya dalam keluarga nya,karena itu untuk sementara dia bekerja sebagai tukang las bersama dengan kakak nya. Dalam cerita ini Yus dikaitkan dengan dua wanita yaitu Lilian dia adalah mahasiswa Arsitektur Universitas Gadjah Mada(UGM),hal ini membuat Yus sering melamunkan Lilian,amun disisi yang lain Riri anak Bu Dullah sering ikut dengan Yus megantar gori,namun hal ini membuat Riri diam-diam memendam rasa terhadap Yus. Untuk membuktikan keperhikaan Romo Mangun terhadap orang miskin, perlu pula dibaca pula Romo Mangun di mata para sahabat, sebuah buku yang diterbitkan setelah Romo Mangun meninggal, yang berisi kesaksian hampir lima puluh orang, mulai dari presiden B.J. Habibie, para menteri, jendral, uskup, ilmuan , politis, rohaniawan, wartawan, dan lain-lain. Presiden Habibie menyebutnya sebagai kawan sejati, pejuang yang memberi perhatian khusus kepada umat manusia pada umumnya, khususnya bangsanya, lebih kahusus lagi orang-oarang yang menderita, yang membutuhkan perhatian. K.H. Abdul Muhaimin mengatakan Romo Mangun selalu bersuara keras dalam membela kaum miskin. Keberpihakan Mangunwijaya kepada mereka bukan asal berpihak, tetapi menunjukan kemungkinan penyebabnya serta bagaimana Mangunwijaya menyikapinya, sangat singkron dengan esai-esainya. Dengan gaya berbahasanya yang khas, langsung memihak ketika menuturkan secara implisit kota mana yang memiliki universitas favorit. Yusuf yang dipanggil Yus ini anak tukang becak bernama Kariosentono. Ibunya sudah tiada, hanya lulusan SMA, mau lanjut tak ada biaya. Akhirnya lontang lantung, untuk menyisi waktu agar tak terperokos kepada lamuna demi lamunan, rahmat memberinya pekerjaan sebagai tukang las. Akan tetapi, hari-harinya ternyata tetap saja dipenuhi khyalannya disela-sela pekerjaan mengelas, membakar, menyambung besi. Dan akhirnya, yang paling mengasyikkan adalah penggambaran episode Bu Dullah –Riri-Yus-Lilian dan pak polisi lalu lintas. Riri diam-diam menyenangi Yus. Riri suka Yus, sedangkan di bak becak menggunung gori yang tongkrongi Bu Dullah di atasnya. Walau sangat dekat tubuh Riri dan Yus, tetapi khayalan Yus justru nglambrang, mengejar ke mana sepeda kumbang Lilian meluncur. Itulah misteri cinta. Dari novel Romo Mangun kita dapat blajar bagaimana kitaharus memaknai hidup dan selalu Bersyukur,apapun yang kita alami dalam hidu ini kita harus teta semangat. Dan kita juga hrus mencontoh Yus,sebagai anak yang tegar dalam menjalani Hidunya walauun begitu berat.
      Salam IBD….Syalom…

      Hapus
    2. Nama : Dede Genta Sari Br Tarigan
      NIM : 15.01.1237
      Ting/Jur : I-B/Theologia
      Kesimpulan yang dapat saya ambil dari sajian kelompok V tentang “SI PENGGEMBALA CERITA”adalah dimana kita iajarkan bagaimana cara kita besastra. Bersastra adalah pewahyuan dalam hidup manusia,bersastra bisa adalah hal yang biasa,kita dapat mengartikan “biasa” itu sebagai kewajaran,kelumrahankelaziman dan sastra selalu ada dalam kehidupan kita sehar-hari. Dalam cerita ini kita juga diajak sebagi penafsir lambang,YBM selalu menggunakan lambang dalam karya-karya novelnya. Lambang dalam novel karya YBM sering sekali yang digunakan adalah flora dan fauna,melalui lambang-lambang tersebut kita diajak untuk tidak hanya mementingkan diri kita endiri saja tana memikirkan ciptaan Tuhan yang lainnya.YBM miri sepertiahl waris sastra kuno,yang mengisahkan diri nya seperti flora dan fauna. YBM juga mengajak kita untuk menggunakan Hati Nurani kita,karena Sastra tak sekedar cerita. Sastra berurusan dengan hati nurani. Sastra menghampiripembaca sebagai suluh untuk mengalami dan mengartikan hidup, berpijak ke hati nurani. Seorang Romo mangun selalu mengangkat tokoh yang berintelektual tinggi sebai tokh dalam novelnya. Tokoh-tokoh intelektual dalam novel-novel YBM bergumul dengan seribu pamrih. Karya YBM ini juga sering membuat perenungan tentang kehidupan manusia terutama kehidupan manusia yang sengsara seperti “Burung-Burung Rantau” tujuannya adalah agar kita merenungkan bagaimana kehidupan kita dan kita harus bisa membuka hati nurani pada sesama. Penggembala cerita tak Cuma melenakan pembaca di kubangan imajinasi. Suguhan uraian-uraian berlagak esai sengaja dihadirkan oleh YBM. Esai itu rangsangan ide dan argumentasi untuk berpolemik. Dalam karya YBM tidak hanya kata-katanya yang menarik tapi ada banyak hal yang sangat menarik untuk dipelajari dan diketahui, seperti kutipan dari berbagai buku, menggunakan bahasa sastra yang baik, memasukkan lambing-lambang yang menarik, menulis berdasarkan hati nurani, memiliki intelektual yang tinggi, dan menggunakan esai dalam karyanya. Dan yang terakhir YPM juga sering membuat pertanyaan-pertanyaan dalam karyanya tujuannya adalah agar pembaca juga harus membuka otak kita dan menganalisa karyanya agar kita lebih memahami dan mengingat karya dari YBM ini.
      Salam IBD...

      Hapus
    3. Nama : Dede Genta Sari Br Tarigan
      Nim : 15.01.1237
      Ting/Jur : I-B/Theologia
      Kelompok 6 : Dehumanisme Politik Agama di Indonesia
      Agama, hakikatnya adalah bicara tentang interpretasi agama, dan faktanya tidak ada interpretasi tunggal dalam agama dan kepercayaan mana pun. Keberadaan agama adalah sebuah keniscayaan yang tidak dapat dihindari apalagi diingkari. alam aturan yang lebih operasional, melalui bentuk kebijakan yang mencerminkan dehumanisme politik agama, muncul kebijakan dehumanisme berupa pencantuman kolom agama dalam KTP. Fakta kebinekaan agama di Indonesia melatarbelakangi adanya prinsip kebebasan beagama dalam konstitusi. Sudah sangat umum dikenal adanya 4 (empat) jenis kebebasan (free freedom), yaitu: kebebasan ekspresi, kebebasan beragama, kebebasan untuk berkeinginan, dan kebebasan dari rasa takut. Hak kebebasan beragama yang masuk dalam ranah forum eksternal tentulah tidak bersifat mutlak, bukan hak tanpa batas. Hak itu dibatasi oleh kewajiban dan tanggungjawab seseorang untuk menghargai dan menghormati sesame manusia, apapun agamanya. Pembatasan kebebasan beragama mengarah kepada pembatasan untuk mewujudkan, mengejewantahkan atau memanifestasikan agama atau keyakinan seseorang yang termasuk dalam lokus kebebasan bertindak. Pluralisme agama adalah lawan dari eksklusivisme agama. Pluralisme hendaklah dimaknai bahwa setiap pemeluk agamapemeluk agama harus berani mengakui eksistensi dan hak agama lain dan selanjutnya bersedia aktif dalam usaha memahami perbedaan dan persamaan berbgai agama menuju terciptanya suatu keharmonisan masyarakat. Agama sangatlah penting ditunjukan melalui perbuatan, tingkah laku, sikap kita dalam mengerjakan pekerjaan dalam kehidupan. Tidak baik jikalau agama dalam sebuah identitas hilang hanya karena suatu masalah atau problema yang dapat menjadikan agama itu sendiri tidak berarti bagi masyarakat. Setiap manusia memiliki hak kebebasan dalam beragama, hak memilih agama yang diyakini dan dipercayai menurut agama yang diakui oleh Negara yaitu keenam agama. Tetapi kebebasan itu tidak didapatkan setiap manusia, tempat peribadatan, karena kepelbagaian agama tidak menjalankan tujuan agama Negara atau dengan kata lain tidak menghargai agama orang lain. Agama seharusnya tidak dijadikan sebagai politik dalam mementingkan kebutuhan sendiri apalagi di dalam sebuah identitas.
      Syalom…

      Hapus
    4. Nama : Dede Genta Sari Tarigan
      Nim : 15.01.1237
      Tingkat/Jurusan : I-B/Theologia
      Kelomok 7 : Agama dan Pluralisme, Kesimulan yang dapat saya ambil dalam sajian kali ini adalah, Pluralisme adalah sebuah kerangka dimana ada interaksi beberapa kelompok-kelompok yang menunjukkan rasa saling menghormati dan toleransi antar sesama. Pluralisme juga menunjukkan hak-hak individu dalam memutuskan kebenaran universalnya masing masing. Pluralisme dalam arti sebenarnya adalah sebagai keterbukaan dan kebaikan hati terhadap agama-agama lain dituntut dari umat Kristiani. Pluralisme itu tidak mengandaikan pengakuan pada kebenaran agama lain. Pluralisme menggambarkan semata-mata fakta yang ada di antara umat manusia mengenai keberagaman tradisi dan praktik Agama sehingga dapat dikatakan bahwa tidak ada satu jalan yang benar untuk menjadi beragama, agama yang dimiliki oleh orang-orang di dunia memilki integritasnya masing-masing, dan tiap usaha harus dilakukan untuk memahami dan menghormati berbagai agama dalam kerangkanya masing-masing. Maka dalam kebenaran memang ada eksklusivisme: Tidak mungkin menganggap segala ajaran benar. Suatu paham yang mengajarkan bahwa semua agama adalah sama karenanya kebenaran setiap agama adalah relatif, oleh sebab itu, setiap pemeluk agama tidak boleh mengklaim bahwa hanya agamanya saja yang benar sedangkan agama yang lain salah. Setiap kali orang Hindu mendukung universialisme Radikal, dan secara bombastik memproklamasikan bahwa “ Semua agama adalah sama”. Janganlah kita menghormat agama kita sendiri dengan mencela agama orang lain. Sebaiknya agama orang lain hendaknya dihormati atas dasar tertentu. Dengan berbuat begini kita membuat agama kita sendiri untuk berkembang disamping menguntungkan pula agama lain. Maka aktualisasi nilai-nilai pancasila tak lain berarti aktualisasi kesediaan seluruh komponen masyarakat untuk menerima kenyataan bahwa Indonesia itu sebuah Pluralitas, artinya saling menerima dalam kekhasan masing-masing. Itu juga berarti kesediaan bahwa tidak ada bagian kelompok merasa berhak untuk memaksakan apa yang diyakininya sendiri kepada seluruh masyarakat. Masalah rumah ibadat cenderung meracuni hubungan antar umat beragama, meningkatkan ketegangan, dan selalu bisa meledak dalam kekerasan. Para tokoh nasional dan juga tokoh lokal berkomunikasi baik satu sama lain dan bahkan terbangun hubungan saling percaya. Bukti kesejatian perbaikan hubungan itu adalah waktu konflik agama di Indonesia Timur.
      Syalom..

      Hapus
  38. UAS BERJALAN III
    “Pasemon” Dalam Sastra Karya Romo Mangun
    Dari materi ini saya dapat menyimpulkan bahwa Seorang Romo Mangun sangat peduli akan kebudayaan dan orang kecil.seperti yang kita ketahui bahwa Romo mangun adalah seorang pastor dan sastrawan.dia suka membuat pasemon sebagai salah satu dari karya karyanya,
    Pasemon ialah istilah dari bahasa sastra Jawa tradisional yang merupakan istilah gaya perbandingan.Dimana Pasemon ini berupa ucapan atau ungkapan yaitu untuk menggambarkan suatu keadaan(dalam karya sastra atau pembicaraan umum) yang mengingatkan orang kepada peristiwa sejarah,dongeng,atau mitos yang pernah terjadi dan diketahui umumRomo lebih memilih menulis roman menjadi sebuah bentuk karya sastra baru,yaitu yang posisinya berseberangan dengan mitologi.Jika mitologi menjaga komunitas agar tetap terikat oleh semangat kebersamaan manusia dengan Tuhan,tapi roman justru tidak demikian,ia membebaskan diri dari ikatan-ikatan komunitas dan melakukan penjelajahan kemana-mana.Kita dapat melihat begitu besarnya perjuangan Romo Mangun terhadap orang-orang yang miskin atau orang-orang yang tertindas.Ia tidak hanya melayani orang-orang yang miskin secara langsung ke lapangan tetapi ia juga menuliskan karya sastra yang menyangkut nilai-nilai kemanusiaan yang tujuannya untuk menciptakan kesejajaran terhadap semua orang tanpa terkecuali. melalui IBD yang menghadirkan pembahasan dari karya-karya romo mangun yang menjadikan dan membangkitkan kesadarn bagi kita yang sudah tahu maupun menjadi tahu bagaiman seharusnya humanisme itu berjalan. jadi dengan belajar humanisme kita mengarahkan diri jadi lebih baik.
    Salam IBD..
    Syalom

    BalasHapus
  39. Nama : Nispa arijon Nduru
    NIM. : 15.01.1298
    UAS BERJALAN IV
    Keberpihakkan pada Kaum Miskin, Konteks yang melatarbelakangi dan Gambaran Kaum Miskin dalam Belada Becak Karya Y.B Mangunwijaya”
    Kemiskinan adalah kekurang mampuan manusia akan segala hal, yang identik dengan kekurangan ekonomi,
    Dalam hal ini manusia humanis yang tidak membatasindirinya untuk bermimpi walaupun keterbatasan ekonomi,Kita dapat melihat bagaimana seorang pengayuh becak yang bernama Yus yang mengajarkan nilai humanistik lewat pekerjaannya bahkan lewat cerita asmaranya.ia suka menghayalkan bahwa ia adalah orang yang sukses bersama Putri Lilian wanita idamannya. namun secara diam-diam juga Riri anak Bu Dullah mencintai Yus. jadi cerita ini mengibaratkan "CINTA SEGITIGA". namun pada awalnya Ibu Dullah tidak merestui Hubungan Yus dan Rri, karena Yus hanyalah seorang tukang las dan jual gori yang keseharianya bersama Baladda Becak miliknya, namun pada akhirnya ia merestuinya. Jadi dari cerita yusuf jni kita dapat belajar bagaimana cara membangun kepercayaan diri dengan kerja kerasnya, kita sebagai pelajar dapat mencontoh tokoh ini dalam hal ketekunannya, tidak ada alasan kita hntuk tidak berjuang walau dengan alasan apapun, dan jangan ragu akan mimpi kita jika kita selalu berusaha kita semua akan menggapainya.
    Salam IBD

    BalasHapus
  40. Nama :Lantina Bareta Bangun
    Nim:15.01.1287
    UAS berjalan IV " keberpihakkan pada kaum miskin,konteks yang melatarbelakangi dan Gambaran Kaum Miskin dalam belada Becak Karya Y.B Mangunwijaya"


    Romo Mangun membuat keperhatian kaum miskin yang melatarbelakangin dari gambaran kaum miskin terutama belada becak.Disini bisa kita lihat bawah seorang romo mangun menceritakan lelaki muda lulusan SMA bernama yusuf(yus).yus seorang lelaki yang tidak mudah menyerah tinggi.karna tidak mempunyai biaya tetapi dia tetap berusaha,sehingga dia menemuai abangnya yang bernama anto untuk meminta pekerjaan.pada saat itu juga yang diberikan pekerjaan di bengkel dan sebagai tukang becak.bukan itu saja yus juga bekerja sebagai pengantar gori-gori yang disuruh oleh bu dollah orang tua dari riri.setelah jerih payah yang dilakukan oleh yus.yus mencintai seorang mahasiswa di UGM yang bernama liliam,yang membuat yus menjadi patah semangat karena dia hanya seorang belada becak.tapi melihat tekat yus,dia tetap berusaha untuk menjadi seorang yang humanis (yang selalu berusaha).disini Romo mangun sangat memperhatikan orang-orang yang penuh semangat dan ini semua romo mulai dengan sejarah.sejarah yang telah dilaluinya,yang ingin membangkitkan anak anak indonesianmenjadi humanis,melalui novel.novel romo ingin memperkenalkan kehidupan.kehidupanya yang harus diperhatikan indonesia,karna jika kita lihat perjuangan seorang becak yang ada sekarang ini,patut diacukan jempol.karna selain usaha yang kuat hatinya juga penuh dengan keperdulian dengan lingkungan.inilah tujuan Romo mangun untuk kita,terutama pemuda indonesia,untuk bisa melihat orang orang yang humanis,yang berjerih payah,dikehidupan ini


    #Terimakasih ,Semoga IBD membawa perubahan dalam hidup kita.
    Syalom

    BalasHapus
  41. UAS BERJALAN V
    Pada pembahasan kali ini tentang si “pengembala cerita” disini y.b mangunwijaya diibaratkan sebagai “Yesus kecil” karena diistilahkan sebagai si pengembala. Y.B ( Mangunwijaya) di kenal sebagai rohaniawan,budayawan, arsitek,penulis,aktivis, dan pembela rakyat kecil. Pengembala cerita menjalani hidup bersama kata, menaruh ide dan imajinasinya di setiap cerita yng dibuatnya. YBM adalah manusia yang penuh kata-kata, kita mengenalnya senagai pengarang novel,esai,cerpen. YBM berperan sebagai peminat kesusteraan artinya dia orang yang tekun bembaca dan suka berkomentar. Novel-novel YBM adalah jagat lambang, dia sering melambangkan dengan lamabang flora dan fauna. YBM membahasakan bahawa seorang sastrawan mesti seorang yang historis dan filsafat. YBM juga mengkehendaki diri sebagai “sastrawan hati nurani”. Sastra tak sekedar cerita, tapi harus berkaitan dengan hati nurani. Sastra menghampiri penbaca sebagai suluh untuk mengalami dan mengartikan hidup, berpijak ke hati nurani. Dengan sastra YBM mengajak pembaca untuk lebih mudah memahami kehidupan ini, seperti Tuhan Yesus yang selalu membuat perumpamaan untuk mengajar. Pengembala cerita mengantar kita keperdepatan-perdebatan panjang ,mengairahkan,dan bergerak ketenang. Pengembala cerita menjalani hidup bersama kata, menaruh ide, dan imajinasi di agat kata, maka dari itu YBM di sebut sebagai manusia kata-kata. Kata-kata ibarat doa yang terabadikan, ada tanpa selesai. YBM memilih bergerak dan singgah di “lembah prosa”. YBM mengesahkan diri sebagai pembaca prosa. YBM mengakrabi tema religiositas berkaitan denga peran sebagai pengarang novel.
    Yang terpenting Y.B (Mangunwijaya) bahwa cerita bermula dan berakhir demi hati nurani. Romo Mangun tak pernah bermimpi jadi besar tapi kepeduliaan dan aksinyalah yang membuatnya besar. Sekian dan terimakasiah

    BalasHapus
  42. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama:Lantina Bangun
      Nim:15.01.1287
      UAS berjalan ''Si penggembala Cerita''

      Syalom pak

      Sastra atau bersastra itu pewahyuan hidup manusia.
      Si penggembala cerita mengajak pembaca tukang tafsir lambang.Novel YBM adalah jagat lambang mengajukan kutipan dinovel.burung-burung rantau(1922)burung manyar(1981).penggembala cerita tetap menginginkan cerita mengantarkan pesan-pesan berkaitan dengan misi.YBM juga menghendaki diri sebagai sastrawan hati murni.sastra menghampir pembaca sebagai suluh untuk mengalami dan mengantikan hidup berpijak kehati murni.sastra menghampir pembaca sebagai suluh untuk mengalami dan mengantikan hidup berpijak kehati murni.tokoh-tokoh intelektual adalah novel yang bergumul dengan seribu pamrih.puja ide,godaan uang ,ambisi,profesi,amal kemanusiaan identitas,ilmu dan moral selalu muncul perbedatan.

      Salam IBD

      Hapus
    2. Nama:Lantina Bangun
      Nim:15.01.1287
      UAS berjalan 6
      "Dehumanisme politik agama di indonesia"
      Penulis: Mushad mulia

      Dehumanisme yaitu hilangnya rasa kemanusiaan dalam diri seseorang.berbagai bentuk dehumanisme dan dominasi yang melahirkan berbagai bentuk diskriminasi terhadap penganut agama-agama minoritas khusus penganut agama agama diluar 6 agama.Menurut penulis musdah mulia dipolitik oleh agama contoh kasus gafatar nusantara!
      Dan tidak percaya dengan agama lain,yang diakui pemerintah .
      sejnis berhala,tidak mengenal adanya tuhan.
      Musdah mulia perenung tentang isu agama dan KTP.
      terbukti di indonesia pancasila belum diwujudkan dengan cara dewasa.karna agama dan miyoritas sering tidak dihitungkan.
      Islam politik(damai)
      Kristen politik(kasih)
      Hindu politik (kama)
      Buddha politik(Dharma)
      Melalui ini semakin kita bisa menekankan atau membuat politik agama menjadi lebih baik didepan orang banyak.dan membangun politik agama menjadi lebih baik.




      Salam IBD


      Hapus
  43. Nama : Angelia Friska Siahaan
    NIM : 15.01.1213
    Kelas: I-B Teologia

    Shalom bagi kita semua. Terlebih dahulu saya memohon maaf karena keterlambatan saya untuk menanggapi setiap pembahasan kita dikelas.


    Sajian I: Humanisme, Religius dan Nasionalisme yang terbuka. Ini kali pertamanya suatu tema tentang humanisme diangkat kembali(lagi) oleh sosok seorang Pastor, Arsitek yang rela meninggalkan kemewahannya demi menciptakan manusia yang memiliki rasa menghargai yang sangat tinggi. Sikap yang humanis tidak pernah ditentukan oleh agama apapun. Karena pada dasarnya semua agama mengajarkan untuk saling bertoleransi, dan menghargai sesama manusia. Namun, yang tidak disadari adalah ketika semua orang sibuk untuk dirinya sendiri tanpa melihat sekitar, mereka melupakan adanya sebenarnya tuntutan agama terhadap sikap yang humanis. Jika seorang manusia tidak memiliki sikap yang humanis, sama saja dia tidak belajar melalui agamanya, dan bagaimana bisa seseorang bisa mencintai negaranya dan orang -orang yang sudah berjuang untuk negara ini namun seseorang itu pada dasarnya tidak memiliki rasa humanis. Hal ini yang terkadang menciptakan perang. Baik perang negara, ataupun terkadang berlabel kan agama. Karena mereka pada dasarnya tidak mau menerapkan sikap yang humanis. Sosok Romo Mangun benar-benar menekankan terciptanya sikap ini, agar terciptanya perdamaian, toleransi dan bahkan hidup saling bergandengan tangan.

    SALAM IBD bagi kita

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Angelia Friska Siahaan
      NIM : 15.01.1213
      Kelas: I-B Teologia

      Sajian II: Manusia Humanis Menurut Romo Mangun
      Romo Mangun merupakan sosok yang sebenarnya wajib kita contoh dan bahkan kita tiru dalam kehidupan kita. Sikap nya selalu mencoba melihat segala sesuatu melalui semua sudut pandang sehingga tidak terjadi kesalahpahaman membuat banyak orang terkesan dan bahkan menganggap, apa yang dilakukan Romo Mangun adalah seperti Tuhan. Yang mana kita tahu Tuhan selalu mengerti kita dalam segala aspek kehidupan kita, tanpa melihat sedikit pun masa lalu kita, ketika kita punya hati disana maka Tuhan akan melihat kita sebagai anakNya.
      Pendidikan yang tinggi, hidup yang mewah tidak membuat Romo Mangun semakin sombong dalam ketamakan, malah Tomo sendiri merelakan lepaskan kehidupannya yang mewah, menjadi merakyat. Merasakan apa yang dirasakan orang-orang miskin. Mencoba selalu memberi pengertian terhadap setiap orang. Selalu mengambil hal positif dari segala sesuatu yang terjadi. Ini menjadi kerinduan bagi Romo Mangun terhadap semua masyarakat.

      Salam IBD

      Hapus
    2. Nama : Angelia Friska Siahaan
      NIM : 15.01.1213
      Kelas: I-B Teologia

      Sajian III: Pasemon dalam karya Romo Mangun

      Selain menjadi pastor dan arsitektur ternyata sosok Romo Mamgun ini sangat "multitalented" yang mana Romo Mangun juga bergulut dibidang sastra. Karya-karyanya yang sangat fenomenal karena menyangkut segala nilai'nilai kemabusiaan dan aspek kehidupan. Salah satunya ialah karya Pasemon yang ia terapkan dalam novelnya. Yang mana dapat kita ketahui Pasemon merupakan faya perbandingan. Ataupun ucapan maupun ungkapan perbandingan yang menggambarkan suatu keadaan yang mengingatkan terhadap sejarah, maupun dongen atau mitos yang sudah diketahui secara umum.
      Melalui karya-karya yang seperti ini Romo Mangun mencoba metode baru untuk mengungkapkan rasa keprihatinannya terhadap kondisi masyarakat di Indonesia dan mengungkapkan ide ide cemerlangnya melalui sastra. Walaupun ada sebenarnya beberapa niat tersendiri untuk melestarikan sastra yang ada di Indonesia agar dapat kembalo tumbuh dan tidak terlupakan oleh generasi bangsa selanjutnya. Hal ini juga dibutuhkan keberanian yang sangat tinggi. Agar tidak terjadi suatu kesalahpahaman, baik dalam penggunaan kata-kata.

      Salam IBD...

      Hapus
    3. Nama : Angelia Friska Siahaan
      NIM : 15.01.1213
      Kelas : I-B Teologia

      Sajian IV Balada becak
      Novel balada becak ini ternyata memberikan banyak manfaat dan pelajaran bagi para pembacanya. Karena banyak sebenarnya masalah-masalah yang selama ini dianggap sepele, diungkit kembali pada novel ini. Satu hal yang paling sering dilupakan oleh setiap masyarakat adalah kebebasan setiap orang berpendapat. Karena pada zaman sekarang, terkadang kita hanya memberikan orang kesempatan berbicara jika oramg tersebut memiliki jabatan ataupun pendidikan yang tinggi. Sosok Yus pada novel ini merupakan gamparan bagi kita semua yang menganggap bahwa orang yang miskin ataupun tidak berpendidikan tinggi tidak layak berbicara. Pendidikan maupun jabatan sebenarnya sama sekali tidak menjamin kita memiliki harga diri yang tinggi. Terkadang pun orang yang berpendidikan tinggi sering memiliki nilai moral yang rendah karena sudah lebih awal merendahkan harkat martabat seseorang karena berdasarkan pendidikan. Bagi orang-orang yang tidak berpendidikan tinggi maupun rendah dalam perekonomian, sesungguhnya yang bisa dan mampu mengangkat martabat mereka adalah diri mereka sendiri. Mungkin dengan cara mereka mampu melihat sekitarnya. Saling perduli aatu dengan yang lain atau dengan kata lain bergotong royong. Mempunyai nilai keadilan dan tanggung jawab yang sangat besar dan meluas. Karena pendidikan bukan sebagai penentu siapa kita sebenarnya. Rasa humanis dan toleransi lah yang mampu menunjukkan siapa kita sebenarnya. Langit tidak perlu menjelaskan bahwa dirinya tinggi. People know you’re good if you are good.

      Salam IBD...

      Hapus
    4. Nama : Angelia Friska Siahaan
      NIM : 15.01.1213
      Kelas : I-B Teologia

      Sajian V Si Pengembala Cerita
      Romo Mangun merupakan sosok yang seharusnya dapat kita tiru dalam kehidupan kita sehari-hari. Tidak ada habi-habisnya cara yang dilakukan Romo Mangun untuk berkarya, berceramah, menyebarkan kebaikan. Sebagai pastor mungkin ia telah menyanpaikan pendapat serta keinginannya tentang manusia yang humanis dengan cara berkhotbah. Sebagai arsitektur, Romo menggunakan bangunan-bangunan. Sebagai sastrawan, Romo Mangun menyampaikan keinginannya melalui karya-karyanya baik novel, prosa dan lain-lain. Ia memulai dari beberapa karya romans, ataupun novel-novel kritik yang benar-benar mengangkat persoalan-persoalan yang sering dialami setiap orang dan tidak lupa juga untuk memasukkan nilai-nilai kemanusiaan. Jadi benar-benar ada yang didapat dari karya-karyanya, dan tidak asal-asalan dalam menempatkan pesan dalam setiap karyanya. Seperti kita digembalakan oleh karya-karyanya, digiring dati satu masalah ke masalah lain untuk mendapat suatu pelajaran baru dan juga mengingatkan kita kembali kepada masalah yang seharusnya terselasaikan dan tidak diabaikan.

      SALAM IBD...

      Hapus
    5. Nama : Angelia Friska Siahaan
      NIM : 15.01.1213
      Kelas : I-B Teologia

      Sajian VI Dehumanisme Politik Agama Di Indonesia
      Agama merupakan salah satu identitas yang sangat penting bagi setiap penganutnya. Apalagi ketika agama itu diakui oleh negara dan tercantumkan pada kolom KTP. Namun, hal yang sangat disayangkan, yang terjadi adalah ketidakadilan pemerintah terhadap agama-agama suku/lokal. Para penganut agama suku/lokal terpakasa membohongi dirinya sendiri dalam pengisian kolom agama pada KTP. Dikarenakan tidak adanya agama mereka yang tercantum pada pilihan agama yang harus dipilih pada kolom agama di KTP. Yang lebih parah lagi ketika ada kebijakan yang menyatakan bahwa kolom agama “tidak masalah di kosongkan” berarti dengan kata lain agama-agama suku/lokal (yang belum diakui negara) sama saja tidak memilki agama? Jelas-jelas mereka sangat meyakini kepercayaannya. Mereka merasa didiskriminasi karena agama-agama suku mereka tidak diakui dan pasti akan menimbulkan pertanyaan, mengapa agama lain dapat diakui? Satu hal yang mengejutkan lagi ketika sidah 5 agama yang dari dahulu diakui nehara ternyata dengan mudahnya agama dari suku luar Indonesia diakui sebagai agama negara. Seperti adanya politik uang didalamnya. Hal ini sangat menyedihkan dikarenakan mereka agama suku Indonesia sudah lama mengantri didaftar tunggu mampu dilangkahi oleh agama suku di luar Indonesia. Timbullah rasa dehumanisme kepada mereka menurut Musdah Mulia, karena mereka tidak diberlakukan sebagai agama agama suku/lokal. Pemerintah harus lebih bijak menyikapi ini semua. Agar tidak ada lagi diskriminasi dan dehumanisme terhadap agama suku/lokal.

      SALAM IBD...

      Hapus
  44. UAS BERJALAN VI
    Pada sajian kali ini kita akan membahas tentang Dehumanisme Politik Agama di Indonesia, dimana penulis nya ini adalah "Musdah Mulia, beliau adalah ketua dari "Indonesian Conference on Religion for Peace (ICRP). Menurut Musdah Mulia masih banyak Agama-agama yang tidak diakui, sementara ruang pengakuan sudah tertutup sehingga terciptalah Dehumanisme, dan Dehumanisme ini sangat berkaitan dengan politik Agama di Indonesia.
    Di indonesia ada 6 agama yang di akui yaitu, Islam, Kristen, Khatolik, Hindu, Buddha dan Konghucu. dan inilah yang tercantum di kolom KTP.
    tetapi di balik itu masih banyak agama-agama yang tidak diakui di negara ini yang di sebut juga dengan agama tradisi, contohnya Parmalim dst nya, dan inilah yang menjadi bahan perbincangan di sajian kali ini. kebijakan dehumanisme itu sangat kasat mata terlihat pada pencantuman kolom agama dalam KTP, aturan tersebut sangat diskriminatif karena agama yang boleh diisi adalah agama yang sudah diakui di negara kita ini. Dehumanisme politik agama tersebut menyebabkan para penganut selain 6 agama tersebut tidak mendapatkan pembinaan dari pemerintah seperti penganut 6 agama dimaksud, mereka juga tidak memperoleh dana bantuan, fasilitas dan berbagai perlindungan yang di berikan pemerintah, padahal mereka adalah sesam anak bangsa dan inilah yang disebut diskriminatif. Agama yang tidak Resmi itu di berlakukan dengan tidak adil, pada hal dalam UUD, Pancasila, dan Kontitusi terlihat adanya kebebasan beragama, dan dari kebebasan beragama ini perlu adanya pembatasan hak bebas beragama, dan hak ini dibatasi oleh kewajiban dan tanggung jawab seseorang untuk menghargai dan menghormati sesama, sanggup menerima agama orang lain berarti kita menghargainya, dan kita menghargainya bukan berarti kita menganut agama tersebut.

    BalasHapus