Rabu, 03 Februari 2016

Edward Simon Sinaga dan Ilmu Budaya Dasar (IBD) 2016



Ilmu Budaya Dasar 
Pertemuan I
Pengantar
Ilmu Budaya Dasar (IBD)
Manusia Mahluk Budaya (Homo Humanus): sebagai Mahluk Budaya, di mana-mana manusia itu sama, ada unsur-unsur budaya yang sama di dalam manusia (lebih khas perwujudannya dipengaruhi Keadaan, Waktu, dan Tempat atau KWT). 
Nilai-nilai kemanusiaan: Kebaikan, Kebenaran, dan Keadilan (3K). 

Pertemuan II 
Manusia adalah tujuan-alasan untuk pencapaian pengetahuan dan kebudayaan.Melakukan yang terbaik bagi manusia (teologi Genesis atau Kejadian, seluruh mahluk - Markus) adalah melakukan yang terbaik bagi Tuhan (orang paling hina-miskin dan Yesus Kristus). 
IBD-Latar belakang-Mahasiswa dan masyarakat (umum dan akademik)
Konteks:
1. Sejarah Pembangunan Indonesia.
2. Perkembangan Ilmu Pengetahuan.

IBD sebagai Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) menghasilkan warga negara, sarjana berkualifikasi (tujuan, lingkup, ilmu pengetahuan, dan pendekatan).
Perguruan Tinggi dan Agen Perubahan Budaya
(Hendra Gunawan –Guru Besar FMIPA ITB, Opini, hal. 6, kol.2-6, KOMPAS, Selasa 01 Sept. 2015)
Peran Perguruan Tinggi (PT) dan survei mengindikasikan kualitas lulusan PT dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) yang dihasilkan masih rendah – pembangunan bangsa – menikmati kesejahteraan dan kehidupan bangsa yang cerdas adalah tujuan dari pendidikan yang berkualitas dan berdaya-guna.
Aristoteles (filsuf Yunani, 384-322 sM): PT, tempat pengembangan Iptek.
Cicero (politisi Romawi, 106-43 sM): PT merupakan tempat pembentukan manusia.
Indonesia: PT, pengabdian kepada masyarakat (Tri Dharma PT), pusat ilmu Pengetahuan  dan kebudayaan.
JANGAN MEMPERMAINKAN PERGURUAN TINGGI KARENA SEORANG SARJANA MENJADI PANUTAN DALAM MASYARAKAT"
Indeks Pembangunan Manusia Indonesia ( Laporan Program Pembangunan PBB) sebagai berikut:
Peringkat  9. Singapura, 30. Brunei, 62. Malaysia, 89. Thailand,
108. INDONESIA (dari 187 negara yang dipantau)
117. Philippina, 121. Vietnam, 136. Kamboja, 139. Laos.
150. Myanmar. 
Kutipan Gunawan dari M.T. Zen, tentang ciri-ciri bangsa yang maju adalah:
1. Berpegang pada prinsip-prinsip etika yang kuat.
2. Berdisiplin tinggi.
3. Bertanggung jawab.
4. Menghormati hukum.
5. Menghargai hak warga lain.
6. Senang bekerja.
7. Bekerja keras untuk menabung dan berinvestasi.
8. Berkemauan untuk bertindak hebat.
9. Menghargai waktu.
10. Memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan tehnologi (Iptek).   
  
Untuk lebih jelas bahasan topik "Latar Belakang Lahirnya Mata Kuliah IBD", maka bacalah dan berikan komen dibawah ini, Kelompok I
Latar Belakang Lahirnya Mata Kuliah IBD (P. Haryono, 1996)
Teologi 2015 Kelas B                         (download here) nilai (download here)
Teologi 2015 Kelas A                         (download here) nilai (download here)
Teologi 2015 Kelas D                         (download here) nilai (download here)
Teologi 2015 Kelas C                         (download here) nilai (download here)
IBD Pendidikan Agama Kristen 2015 (download here) nilai (download here)

Pertemuan III 
Alam Pemikiran Manusia terbagi dalam tiga (3) zaman: 
Alam Pemikiran Mitis.
Alam Pemikiran Ontologis. 
Alam Pemikiran Fungsionalisme.
Masing-masing alam pemikiran tersebut di atas dapat ditinjau, dipahami, dan dimaknai dalam enam (6) disiplin ilmu pengetahuan, sebagai berikut:
Religi (Alam Pemikiran Mitis, Ontologis, Fungsionalisme).
Arsitektur (Alam Pemikiran Mitis, Ontologis, Fungsionalisme).
Hukum (Alam Pemikiran Mitis, Ontologis, Fungsionalisme).
Ekonomi (Alam Pemikiran Mitis, Ontologis, Fungsionalisme).
Psikologi (Alam Pemikiran Mitis, Ontologis, Fungsionalisme).
Medis (Alam Pemikiran Mitis, Ontologis, Fungsionalisme).
Untuk lebih jelas tentang pembahasan, "Alam Pemikiran Manusia" tersebut, bacalah bahasan-bahasan kelompok dan berikan komen di bawah ini, Kelompok II 
Alam Pemikiran Manusia (P. Haryono, 1996) 
IBD Pendidikan Agama Kristen 2015 (download here) nilai (download here)
Teologi 2015 Kelas B                         (download here) nilai (download here)
Teologi 2015 Kelas A                         (download here) nilai (download here)
Teologi 2015 Kelas D                         (download here) nilai (download here)
Teologi 2015 Kelas C                         (download here) nilai (download here)

Pertemuan IV 
IBD adalah nilai-nilai kemanusiaan itu adalah sifatnya universal karena berlaku, bermanfaat, dan berharga bagi semua manusia.
Dalam IBD, tersingkaplah bahwa manusia bertalenta untuk beradaptasi. Dalam konteks masyarakat Batak Toba, ada falsafah, “Sidapot solup do na ro”, artinya setiap pendatang harus mengikuti aturan, norma, undang-undang setempat.
Dalam konteks falsafah Indonesia, “Di mana bumi dipijak, di sanalah langit dijunjung “.
Dalam IBD, ada sikap untuk membangun kedewasaan untuk menerima norma, peraturan, dan undang-undang demi kebaikan, kebenaran, dan keadilan manusia itu sendiri.
Dalam IBD, ada sikap membangun kehalusan budi (refined) dan juga keramahan (hospitality).
Kebatakan (Batakology) dan konteks masyarakatnya dalam “maradat” masih dianut, nilai-nilai kemanusiaan ala Batak.
Untuk lebih jelas akan topic bahasan, “Nilai-nilai Kemanusiaan”, bacalah dan berikan komen di bawah ini, Kelompok III 
Nilai-nilai Kemanusiaan (P. Haryono, 1996) 
IBD Pendidikan Agama Kristen 2015 (download here) nilai (download here)
Teologi 2015 Kelas B                         (download here) nilai (download here)
Teologi 2015 Kelas A                         (download here) nilai (download here)
Teologi 2015 Kelas D                         (download here) nilai (download here)
Teologi 2015 Kelas C                         (download here) nilai (download here)
Analisa Harian KOMPAS, 
"Negeri Tunabudaya" (download here) 
"IBD dan Arsitektur Batakologi" dan Hari Bebas Sampah Nasional (download here) 

Pertemuan V 
Nilai-nilai Kemanusiaan yang lain:
1. Kesempurnaan Hidup.
2. Kebahagiaan Hidup.
3. Puasa, Kesadaran Diri, Jati Diri.
4. Cinta Erotis, Peran Ganda Wanita, dan Keluarga.
5. Hak Asasi Manusia-HAM.
 

Kebahagiaan (nilai seutuhnya-integritas dan holistik, menyangkut fisik- sandang, pangan, perumahan (arsitektur), dan  psikis-kerohanian, spritiualitas, dan religi.
Nilai-nilai kemanusiaan itu menuntut keseimbangan (semua disiplin ilmu berperan, dan sangat diperkaya dengan alam pemikiran manusia yang kaya dengan mitis-ontologis-fungsionalis).
 

IBD: Teologia Kedamaian-Kesejahteraan, di mana dalam Teologia Praktika, ditegaskan bahwa kekristenan ada dan berkarya di dunia ini adalah untuk mendatangkan-menghadirkan shalom, damai dan sejahtera. 
Untuk lebih jelas akan topic bahasan, “Nilai-nilai Kemanusiaan yang lain” itu, bacalah dan berikan komen di bawah ini, Kelompok IV 
Nilai-nilai Kemanusiaan yang Lain (P. Haryono, 1996)
IBD Pendidikan Agama Kristen 2015 (download here) nilai (download here)
Teologi 2015 Kelas B                         (download here) nilai (download here)
Teologi 2015 Kelas A                         (download here) nilai (download here)
Teologi 2015 Kelas D                         (download here) nilai (download here)
Teologi 2015 Kelas C                         (download here) nilai (download here)
Analisa Harian KOMPAS,
"Pembangunan dan Ketimpangan" (download here)

Pertemuan VI 
Kelompok V
Pentingnya Strategi Kebudayaan Yang Berdasar Pada Nilai (M. Sutrisno, 1993)
IBD Pendidikan Agama Kristen 2015 (download here) nilai (download here)
Teologi 2015 Kelas B                         (download here) nilai (download here)
Teologi 2015 Kelas A                         (download here) nilai (download here)
Teologi 2015 Kelas D                         (download here) nilai (download here)
Teologi 2015 Kelas C                         (download here) nilai (download here)
Analisa Harian KOMPAS,
"Jakarta Kota Sungai Bagian 1" (download here)
"Jakarta Kota Sungai Bagian 2" (download here)
"Jakarta Kota Sungai Bagian 3" (download here)
"Jakarta Kota Sungai Bagian 4" (download here) 
"Jakarta Kota Sungai Bagian 5" (download here) 

Pertemuan VII
Ujian Tengah Semester (UTS) 

Pertemuan VIII 
Humanisme Y.B. Mangunwijaya: Humanisme Religius dan Nasionalisme yang Terbuka (Forum Mangunwijaya IX, 2015)
Kelas PAK Kelompok I     (download here) - Nilai (download here)
Kelas Teo. IB Kelompok I (download here) - Nilai (download here)
Kelas Teo. IA Kelompok I (download here) - Nilai (download here)
Kelas Teo. ID Kelompok I (download here) - Nilai (download here) 
Kelas Teo. IC Kelompok I (download here) - Nilai (download here) 
 
Pertemuan IX 
Manusia Humanis Menurut Romo Mangun (Forum Mangunwijaya IX, 2015
Kelas PAK Kelompok II     (download here) - Nilai (download here)
Kelas Teo. IB Kelompok II (download here) - Nilai (download here)
Kelas Teo. IA Kelompok II (download here) - Nilai (download here)
Kelas Teo. ID Kelompok II (download here) - Nilai (download here) 
Kelas Teo. IC Kelompok II (download here) - Nilai (download here)


Pertemuan
“Pasemon” dalam Sastera Karya Romo Mangun (Forum Mangunwijaya IX, 2015)
Kelas PAK Kelompok III     (download here) - Nilai (download here)
Kelas Teo. IB Kelompok III (download here) - Nilai (download here)
Kelas Teo. IA Kelompok III (download here) - Nilai (download here)
Kelas Teo. ID Kelompok III (download here) - Nilai (download here) 
Kelas Teo. IC Kelompok III (download here) - Nilai (download here)

Pertemuan XI 
Keberpihakan pada Kaum Miskin, Konteks yang Melatarbelakangi dan Gambaran Kaum Miskin dalam Balada Becak Karya Y.B. Mangunwijaya (Forum Mangunwijaya IX, 2015)
Kelas PAK Kelompok IV     (download here) - Nilai (download here)
Kelas Teo. IB Kelompok IV (download here) - Nilai (download here)
Kelas Teo. IA Kelompok IV (download here) - Nilai (download here)
Kelas Teo. ID Kelompok IV (download here) - Nilai (download here) 
Kelas Teo. IC Kelompok IV (download here) - Nilai (download here)


Pertemuan XII  
Si Penggembala Cerita (Forum Mangunwijaya IX, 2015)

Kelas PAK Kelompok V     (download here) - Nilai (download here)
Kelas Teo. IB Kelompok V (download here) - Nilai (download here)
Kelas Teo. IA Kelompok V (download here) - Nilai (download here)
Kelas Teo. ID Kelompok V (download here) - Nilai (download here) 
Kelas Teo. IC Kelompok V (download here) - Nilai (download here)

Pertemuan XIII  
Dehumanisme Politik Agama di Indonesia (Forum Mangunwijaya IX, 2015)

Kelas PAK Kelompok VI     (download here) - Nilai (download here)
Kelas Teo. IB Kelompok VI (download here) - Nilai (download here)
Kelas Teo. IA Kelompok VI (download here) - Nilai (download here)
Kelas Teo. ID Kelompok VI (download here) - Nilai (download here) 
Kelas Teo. IC Kelompok VI (download here) - Nilai (download here)

Pertemuan XIV 
Agama dan Pluralisme (Pluralisme dan Reaktualisasi Pancasila, Agama Titik Lemah Bangsa Indonesia?, Hal Penodaan Agama-Beberapa Catatan, Kekerasan Atas Nama Agama) (F.M. Suseno, 2015)
Kelas PAK Kelompok VII     (download here) - Nilai (download here)
Kelas Teo. IB Kelompok VII (download here) - Nilai (download here)
Kelas Teo. IA Kelompok VII (download here) - Nilai (download here)
Kelas Teo. ID Kelompok VII (download here) - Nilai (download here) 
Kelas Teo. IC Kelompok VII (download here) - Nilai (download here)

Pertemuan XV   
Ujian Akhir Semester (UAS)
 
Dokumentasi:
1. Silabus Mata Kuliah IBD Teologia Tk. I Genap 2016 (Stambuk 2015) (download here)
2. Silabus Mata Kuliah IBD Pendidikan Agama Kristen Tk. I  Genap 2016 (Stambuk 2015) (download  here)
3. Nama-nama Kelompok IBD Teologia 2015 IB (download here) -  IA (download here) - ID (download here) - IC (download here) - Pendidikan Agama Kristen 2015 (download here)


Salam
Edward Simon Sinaga, M.Th
NIDN: 2319097201
GKPI - STT ABDI SABDA - MEDAN

398 komentar:

  1. Saat Ilmu Budaya Dasar hadir dihadapan, tak ada bayangan apapun mengenai tujuan untuk ranah satu ini, malah yang tersirat adalah "apakah akan sama dengan ilmu budaya?" ternyata berbeda.

    Saya meyakini, Ilmu Budaya Dasar sebagai salah satu mata kuliah yang menunjang peradaban manusia lewat persepektif pikiran yang beragam serta dibarengi oleh nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal, bahkan terbuka bagi siapa saja yang mau peka terhadap peradabannya. Semoga mata kuliah ini menjadi sebuah batu loncatan bagi pelayanan yang sesaat lagi akan berlangsung..

    Salam kasih! -AB/15011218

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih komennya Arnold Brahmana, kiranya teologia dan pelayanan nantinya membangun keramahan atas nilai-nilai kemanusiaan, sehingga kasih Allah yang telah menjadi manusia itu tidak hanya hayalan dan menjadi legenda usang nantinya. Blessings

      Hapus
  2. Berbicara tentang budaya, Indonesia tidak lagi diragukan dengan keragaman akan budaya. Hampir tiap daerah memiliki nilai-nilai kebudayaan. Melihat konteks tahap-tahap akan perkembangan budaya Indonesia dari budaya primitf sampau sekarang yang disebut budaya modern menjadikan Indonesia bisa disebut negara pra dewasa. Bagaimana di pembahasan H. Bagir dalam Negeri Tuna Budaya, inti dari pembahasannya bagaimana konteks bangsa Indonesia yang lupa cara mewujudkan esensi dari budaya dalam kehidupan seperti budaya “maradat” dalam budaya batak.
    Dalam pembahasan Negeri Tuna Budaya masalah bangsa Indonesia yang terberat ialah hilangnya generasi-generasi penerus bangsa yang tidak salah menafsir arti budaya dalam kehidupan, serta generasi yang tidak malu meweujudkan budaya sebagai rumah persatuan akan nilai-nilai kemanusiaan, Budaya hendaknya bukan di rusak oleh modernisasi serta nilai kemanusiaan yang tergerus oleh keegoisan dan pemenuhan hawa nafsu yang dapat menjadikan budaya dalam konteks kebersamaan menjadi “tuna” atau “cacat”.
    Sampai akhirnya pelajaran IBD ini sebagai landasan untuk memperbaiki stigma akan budaya yang salah. Dan dengan harapan IBD menjadi model pemikiran maju bagi mahasiswa/mahasiswi untuk mewujudkan budaya Indonesia yang bermartabat namun bercitarasa modern.
    #Salam Budaya( Eikel Ginting/ NIM: 15.01.1245)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih komennya Eikel Ginting/ NIM: 15.01.1245, kiranya IBD menjadi pendamping bagi semua mahasiswa yang menggali ilmu teologia di STT Abdi Sabda; karena STT ini ada di beranda budaya Batak yang sangat kaya dengan nilai-nilai sebagai warisan daya juang, tindak, cipta, dan sarat makna dari leluhur masyarakat Batak (Toba, Karo, Simalungun, Pakpak, dan Angkola-Mandailing.

      Hapus
  3. TUAH GINTING
    Ilmu Budaya Dasar akan menuntun setiap manusia agar mampu berjalan dalam roda kehidupan yang sesuai dengan norma,aturan dan nilai-nilai yang ada di lingkungan masyarakat. Kita tahu bahwa budaya-budaya di Indonesia sangatlah beragam dan kaya akan niali-nilai/ tradisi-tradisi yang berbeda juga, sehingga setelah kita mempelajari IBD kita harus mampu menghargai nilai-nilai dari budaya itu, seandainya pun itu bukan budaya kita sendiri. Dengan demikian akan tercipta keharmonisan antar budaya-budaya khususnya di Indonesia. Dan apabila kita berada di budaya orang lain kita juga harus mampu menyesuaikan diri di lingkungan budaya tersebut.

    Terima kasih :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih atas komennya Tuah Ginting. IBD itu mengajarkan kepada setiap insan kalau nilai-nilai kemanusiaan itu universal. Manfaat, guna, dan maknanya adalah menyatakan dan meproklamasikan kalau manusia itu berharga dan semua manusia itu sama dan satu, karena itulah demi manusia keadilan, kebaikan, dan kebenaran terus dibangun, agar manusia sejahtera, bahagia, dan damai.
      Salam Budaya.

      Hapus
  4. Ilmu budaya dasar merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir, untuk memenuhi kebutuhan hidup, baik jasmani maupun rohani,dan merupakan bekal penting untuk pergaulan hidup manusia menuju kejalan yang lebih baik,menjalin adanya kebersaman dan perdamaian. Kita tahu, bahwa bumi ini tidak terlepas dari yang namanya budaya,suku, ras,bahasa,dan nilai-nilai, termasuk didalamnya indonesia, dimana indonesia sebagai negara yang kita cintai memiliki berjuta budaya yang unik-unik,namun seiring dengan berkembangnya jaman keunikan itu akan gampang punah, sebab kebayakan manusia yang tergolong didalam nya tidak lagi peduli, dan tidak ikut berperan aktif dalam mengembangkan budayanya,
    Namun melalui pelajaran IBD, manusia akan diberi kesadaran untuk berfikir maju,dan akan tetap melestarikan bahkan mengembangkan budayanya,dengan melandaskan moral,etika serta norma yang berlaku.
    Demikian hal nya juga kepada mahasiswa, dengan mempelajari IBD,mahasiswa mampu mempersiapkan diri debagai pemimpin bangsa,yang saling menghargai,dan menjadikan perbedaan menjadi penambah wawasan, membangun keadilan,serta kesejahtraan dalam masyarakat.

    Salam budaya(judika murni sitorus/NIM:15.01.1281)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih Judika Murni Sitorus, NIM:15.01.1281. IBD mencerahkan wawasan agar menerima Indonesia dalam kekayaannya yang begitu khas, dan tidak akan dimiliki oleh bangsa mana pun di dunia ini. Menerima Indonesia berarti ikut serta dalam membangun nilai-nilai kemanusiaan, yang universal itu, karena, benar-benar bermanfaat, berguna, dan berharga bagi setiap manusia. Kiranya, saat saudara dalam sedang mengisi ilmu dan menggali kekayaan budaya ini, nantinya akan menjadi pencerah dan pemotivasi bagi setiap pribadi dan umat.
      Salam Budaya.

      Hapus
  5. Berbicara mengenai nilai kemanusiaan, berarti tentang manusia dan sesama manusia. Nilai kemanusiaan adalah kebaikan, kebenaran, dan keadilan. Ada suatu pertanyaan yang muncul dalam benak saya, bagaimana sebenarnya nilai kemanusiaan dibangun dalam diri individu? Karena dari pengalaman, saya pernah melihat seorang "pelayan Tuhan" tidak mampu menjalankan nilai kemanusiaan dengan baik kepada sesama "pelayan Tuhan" sehingga saya berpikir, "pelayan Tuhan" yang sudah belajar tentang siapa manusia itu sendiri saja belum tentu bisa menjunjung tinggi nilai kemanusiaan padahal jelas kita mengetahui bahwa manusia adalah imago dei, lalu bagaimana mungkin orang awam yang kurang memiliki wawasan lebih atau masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi untuk menempuh pendidikan tinggi dapat memahami kedudukan dari nilai kemanusiaan itu?
    Terimakasih

    Eirene Hutabarat/15.01.1246

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih Eirene Hutabarat, NIM: 15.01.1246. Nilai-nilai kemanusiaan yang lain adalah, etika, moral, dan etos. di dalamnya ada hukum dan tanggung-jawab. Kehadiran IBD mengingatkan kita kalau karakter seorang pelayan itu sangat kuat, dan itu tentunya didasarkan pada kerja keras dalam membangun diri melalui kepatuhan, ketaatan, disiplin, dan kerendahan hati. Perlu kita sadari, kalau ekonomi dan pendidikan tidak selamanya menentukan nilai-nilai kemanusiaan itu. Namun, atas nama IBD, sebenarnya Ilmu atau Mata Kuliah ini, menuntun setiap mahasiswa-mahasiswi agar menjunjung tinggi Tri Dharma Pergguruan tersebut. Kelak, setiap mahasiswa-mahasiswi akan mengabdi kepada masyarakat, dan itu artinya ikut serta dalam membangun kemanusiaan, agar damai, sejahtera, dan bahagia itu dimiliki semua orang.
      Salam Budaya.

      Hapus
    2. Terimakasih pak atas jawaban yang membuka pemikiran saya ini. Saya berharap agar bapak selalu update dan memberi wawasan baru lagi bagi kami. Tuhan memberkati

      Hapus
    3. Terimakasih kembali Eirene Hutabarat, NIM: 15.01.1246

      Hapus
    4. Saya beranggapan bahwa apabila seorang pelayan tidak bisa memberi contoh dalm dirinya sendiri sementara seorang pelayan tersebut mengabarkan atau menjelaskan tentang nilai-nilai kemanusiaan, nilai kebaikan atau yang berkaitan dengan penjelasan firman Tuhan, menurut analisa saya, itu karna kurangnya KESADARAN bahwa dia adalah seorang pelayan. Dan mungkin saja hal itu terjadi karna faktor lingkungan. Nah, disitu lah perlu seorang pelayan itu untuk memilah milah mana yang pantas untuk seorang pelayan, sehingga jemaat tidak memandangnya sebelah mata.atau tidak menyepelekan ke teologi-an nya. Ataa nama IBD Nilai KESADARAN juga perlu dibangun untuk melihat diri kita dan nantinya dapat melihat diri orang lain berdasarkan pengalaman pribadi.

      Jepri E.L Tamba
      15.01.1275
      I-A
      # IBD_GO_FUTURE

      Hapus
  6. Terimakasih bayak pak, buat jawabannya,bapak telah menambah wawasan saya, telah memotivasi saya juga, untuk ikut berperan aktif dalam melestarikan budaya.

    Semoga TUHAN memberkati segala bentuk pelayanan bapak.



    BalasHapus
  7. Saat saya membaca dan saya sangat tertarik dengan dalil seorang filsuf yaitu Rene Descartes yang mengemukakan cogito ergo sum "saya berpikir maka saya ada" hal ini yang menjadi pemahaman dikala itu kalau kebenaran itu ada pada pemikiran manusia, apa saja yg dianggap tidak masuk akal maka dianggap itu tidak benar sehingga mengakibatkan banyak pengelompokan ilmu pengetahuan seperti ilmu sosial, filsafat, agama, biologi dll. Dengan adanya mata kuliah IBD, menyadarkan manusia dalam pemikirannya agar pemikirannya berdasarkan kenyataan yang objektif dan dapat dilacak kebenarannya serta pemikiran berdasarkan pemikiran yang manusiawi sehingga timbul rasa saling menghargai satu dengan yang lain. Pemikiran yang seperti ini pastilah menjadikan diri sendiri maupun sesama manusia menjadi manusiawi karena adanya rasa untuk menghargai diri sendiri dan sesama manusia.

    Sri Ervina Br Tarigan
    NIM 15.02.585

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih Sri Ervina Br Tarigan, NIM 15.02.585. Rene Descartes dan filosofinya, "Cogito ergo sum "Saya berpikir maka saya ada" mengajarkan kita, kalau sisi-sisi kemanusiaan kita itu sangat kaya, dan kiranya melalui IBD kekayaan yang dimiliki oleh manusia itu untuk membangun martabat dan nilai-nilai kemanusiaan untuk kebahagiaan dan kesejahteraannya.

      Salam Budaya.

      Hapus
  8. Syalom,Damai sejahtera bagi kita...
    Kalo kita berbicara dalam mata kuliah IBD saat ini merupakan jalan penuntun bagi seluruh warga indonesia..Ilmu Budaya Dasar menurut pemahaman saya sendiri suatu dasar atau gagasan manusia dalam menjaga dan melestarikan budaya serta mengelola,dimana secara hakiki budaya itu lahir karena adanya manusia atau tradisi secara turun temurun dari nenek moyang kita,nahh kalo gitu manusia ada karena terciptanya budaya maka disitu manusia dan budaya bersatu untuk membentuk suatu pertalian atau hubungan yang erat antara manusia.Di Indonesia khususnya sangat beranekaragam suku,budaya ,bangsa ,ras dan bahasa atau sering kita sebut sebagai masyarakat yang multikultural atau majemuk disitu terdapt banyak berbagai budaya..namun sekarang ini masyarakat kaum muda banyaak sekali saat ini anak muda sudah meninggalkan tradisi budaya itu,dapat kita lihat secara tepat dalam lingkungan sekitar kita semakin berkurangnya rasa solidaritas dan kerjasama antara manusia terlebih secra nyata dalam hal berbicara dan bertingkah laku,masyarakat sekarang sudah memesuki tahap modrenisasi sehingga masuknya berbagai budaya luar seperti budaya weternisasi budaya kebarat-baratan yang malahan sudah banyak dianut oleh masyarakat sekarang ini sudah mulai secara perlahan-perlahan mengikis nilai kebudayaan yang telah di anut dari dulu sampai sekarang seperti anak muda zaman sekarang sudah ada mengecat rambut menjadi pirang akibat dari ikut-ikutan dari budaya luar.Jadi dengan itu dapat kita hubungkan dengan nilai-nilai kemanusiaan sehingga nilai-nilai dan norma-norma kita sekarang ini perlu ditingkatkan malahan namun diindonesia sikap seperti ini luntur sbagai cntoh masyarakat luar, sikap bersalam-salaman di luar indonesia sangat berbeda jauh dengan indonesia,,jadi intinya bahwa dengan kita mempelajari Ilmu Budaya Dasar kita dapat memampukan diri kita untuk lebih menjunjung nilai-nilai harga martabat kita serta tidak meninggalkan sikap dan tradisi budaya kita sekarang ini seperti yang sudah kita bahas pada minggu sebelumya.

    Salam Damai Pak..
    Nama : Januwar Mamanda Sitepu
    Nim : 15.01.1274

    Horass,Mejuah-juah,Yahowo,Njuah-juah
    God Bless You.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih buat komennya, Januwar Mamanda Sitepu - Nim : 15.01.1274
      IBD adalah nilai-nilai alamiah manusia yang tidak akan pernah ketinggalan zaman, di saat orang-orang muda sedang mencari jati dirinya dan lebih tertarik dengan gaya performa dan gaya hidup modern atau western, itu adalah pergumulan kita dan sekaligus tugas rumah kita, agar melalui IBD ada kreativitas sehingga dalam membaca dan memaknai budaya atau warisan nenek moyang kita tersebut, kita dapat mentrasformasinya dalam konteks hidup sekarang ini tanpa kehilangan maknanya. Trimakasih Salam Budaya

      Hapus
    2. Syalom ...
      Terima kasih pak atas tanggapan yang telah bapak berikan karena itu sudah dapat membuka pengetahuan saya.
      Jadi kenapa pada masa remaja atau orang muda sekarang ini banyak sekali hal-hal yang terjadi penyimpang dalam mencari jati dirinya,tapi malahan dia tidak lagi mencari identitasnya tapi malahan justru melakukan hal-hal yang tidak sewajarnya seperti tadi dalam Galatia 5:19-21,bagaimana tanggapan kita pak selaku kita calon hamba Tuhan??
      Dan apa cara kita untuk mengatasi pergumulan tersebut pak dalam konteks dunia budaya weternisasi di jaman sekarang ini ??

      Hapus
    3. Terimakasih komennya, Januwar Mamanda Sitepu - Nim : 15.01.1274.
      IBD dan dunia orang muda, seharusnya diarahkan dalam hal kreativitas dan gereja harus memberikan ruang bagi penuda dan pemudinya untuk mempelajari budayanya atau pesan-pesan kemanusiaan yang ada dalam budayanya sendiri, sehingga mereka memahami nilai-nilai leluhurnya itu tidak salah dan tidak kalah dibandingkan dengan nilai-nilai dari barat itu. Generasi tua dan generasi muda perlu dijembatani oleh gereja, sehingga ada cara pandang yang sama atau positif akan nilai-nilai budaya pribumi atau lokal.

      Jiwa dan situasi orang muda masih tergolong mudah goyah dan dalam melakukan hal-hal yang baru dan belum tentu positif adalah menjadi tantangan yang menggoda bagi mereka. Di sanalah gereja datang dan mendampingi mereka agar jangan terjebak dengan hal-hal perbuatan daging atau hawa nafsu dan pesta pora, dan banyak hal negatif lainnya.

      Salam IBD.

      Hapus
  9. Kebudayaan terdiri differences different Pola, bertingkah laku mantap, Pikiran, Perasaan Dan Reaksi Yang TIMAH Dan terutama diturunkan Oleh simbol-simbol Yang menyusun pencapaiannya Beroperasi tersendiri Dari Kelompok-Kelompok Manusia, termasuk didalamnya perwujudan benda-bnda materi, Pusat esensi Kebudayaan terdiri differences tradisi dan cita-cita atau paham, dan terutama keterikatan Terhadap nilai-nilai. Ilmu Budaya Dasar memiliki Perbedaan dengan Pengetahuan Budaya. Mungkin Beroperasi Penulisan tidak beda jauh, tetapi Beroperasi pengertian dapat berbeda. Ilmu Budaya Dasar adalah pengertian Sales manager tentang konsep yang dikembangkan untuk review mengkaji masalah-masalah Manusia dengan budaya. Sedangkan Pengetahuan budaya adalah Yang mengkaji masalah nilai-nilai Manusia sebagai Makhluk berbudaya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih komennya Tino Sinaga, NIM...???
      Ada beberapa kalimatmu kurang saya mengerti. IBD adalah menemukan kembali nilai-nilai kemanusiaan, dan melalui studi IBD, kita dapat membangun nilai dan martabat bagi kemanusiaan itu sendiri.
      Salam Budaya.

      Hapus
  10. Nama: james simson simanullang
    Nim : 15.01.1273
    Tingkat/Jurusan : I-D jurusan theologi

    kita mengetahui bahwa Etika manusia saat ini sudah hilang atau menipisnya nilai-nilai kemanusiaan. itu disebabkan karna kurangnya atau tidak ada kesadaran manusia akan nilai-nilai kemanusiaan. perkembangan zaman atau teknologi saat ini membuat etika dan moral manusia sudah mulai pudar dan tidak ada lagi rasa keseganan terhadap orang yang lebih tua.karana kurangnya perhatian atau kontrol dari orang tua.banyak kita temukan saat ini remaja yang hancur karna perkembangan teknologi yang salah gunakan.Etika dan moral harus dipegang pada prinsip seseorang. saya ingin bertanya kepada bapak seperti yang saya lihat digereja saya jemaat digereja saya pak sudah mulai hilang etika dan moral. krna mereka menganggap bahwa bergereja itu tidaklah penting dan tidak ada gunanya dan mereka mementingkan berkerja dari pada bergereja.Mereka katakan bahwa tidak ada uang yang dapat dihasilakan dari sana malah membuat kerugian.banyak jemaat digereja saya pak yang jarang beribadah dan sangat susah datang kegereja. itu pun hari-hari besar besar saja pak yang datang contohnya pada hari natal dan tahun baru saja baru datang kegereja. bagaimana pak peran gereja disana dalam menghadapi masalah tersebut?????

    syaloom...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih komennya, James Simson Simanullang, Nim : 15.01.1273.
      IBD membangun kembali nilai-nilai kemanusiaan, seperti yang kita telah bahas di kelas, nilai-nilai itu: Etika, etos, moral, dan juga nilai yang lainnya, seperti: kesempurnaan, kebahagiaan, puasa-jatidiri, cinta erotis-peran ganda wanita-keluarga, dan Hak Asasi Manusia. Perihal banyaknya jemaat yagn tidak tertarik lagi ke gereja, mungkin perlu kita selidiki apa penyebabnya, karena kemungkinan ada faktor-faktor yang melatarbelakangi sehingga kita menemukan alasan-alasan itu. Ada pelajaran yang perlu kita renungkan, agar sebagai pendeta atau pelayan, kita harus rendah hati dan selalu memotivasi umat dalam kehidupan sehari-hari. Umat dalam perjuangan hidup pasti banyak menghadapi masalah, di sanalah kita datang untuk menopang dan mendampingi mereka, dan kita datang hanyalah sebagai wakil atau utusan dari Tuhan. Pendeta atau pelayan jangan berkarakter seperti bos, tetapi harus meneladani Kristus yang rendah hati itu.
      Salam Budaya.

      Hapus
    2. syaloom pak..

      makasih atas jawaban bapak.
      saya mendengar langsung pak dari jemaatnya bahwa memang pelayanan pendeta kurang kepada gereja tersebut pak. karna diimbangi kesibukan dan banyaknya pagaran yang ditangani Pendeta tersebut. jdi pak, Pendeta tersebut mau hanya 1 kali dalam 1 tahun datang melayani. Padahal pak, jemaat tersebut sangat merindukan pelayanan dari Pendeta.karna kesibukan pendeta tadi pak jemaat pun malas untuk datang kegereja. Saya pak tidak mengerti dengan pola pikir pendeta tersebut pak? karna pak, pada waktu itu ada gereja yang saya datangi dan saya berbicara pak pada jemaat tersebut pak. sudah 2 kali gagal dalam gereja tersebut jika dijadikan pemekaran/resort pak. Karna pak, perkataan pendeta kepada jemaat jika gereja ini dimekarkan apakah kalian sanggup membayar semua tanggung jawab gereja kepada kantor pusat? tapi, pembayarannya harus sama seperti yang ditentukan kantor pusat.Biarpun gereja itu dijadikan resort dan membiayai semua keperluan pendeta tersebut? jdi pak disitu jemaat merasa takut pak karna diimbangi perekonomian didesa tersebut masih lemah.Akan perkataan pendeta tadi pak,jemaat tidak setuju dengan dimekarkannya gereja tdi pak. Padahal pendeta tersebut pak selalu menuntut uang kepada gereja tersebut pak? dan jemaat berpikir negatif kepada pendeta tadi karna kurangnya pelayanan pendeta tersebut dan dibilang percuma pelayan Tuhan jika kita rakus tentang yang ada diduniawi pak.
      lw menurut tanggapan bapak bagaimana dalam masalah tdi pak?


      selamat pagi pak...

      salam budaya
      syaloom

      Hapus
    3. Hal kebutuhan uang, kalau ditanya, semuanya orang membutuhkan uang untuk menukarkannya dengan kebuthan sehari-hari. Ada kenbutuhan yang paling mendasar, seperti makanan, pakaian, dan perumahan. Saat sekarang ini sudah tak terhitung kebutuhan dan manusia sudah sangat materialistik, di mana-mana manusia sudah memakai alat-alat canggih, apakah itu menopang pekerjaan atau mendukung pelayanan aktivitas sehari-hari.

      Tentang pendeta dan tuntutan kebutuhannya? Hal ini adalah hal yang sangat sensitif dan banyak jemaat tidak berterima kalau pendeta mengatur hingga hal keuangan dan mencampuri atau mengatur hingga hal penggajiannya.

      Pendeta di pedesaan dan di kota-kota besar sangat mencolok perbedaan ekonomi dan penampilannya semua karena keuangan yang membedakannya. Di desa terbatas pendapatan jemaat dan di kota banyak pejabat, pengusaha.

      semoga pendeta tersebut melayani bukan hanya karena uang, dan kiranya keberimanan jemaat tidak sirna dan kabur hanya karena pendeta dan caranya melayani.
      Orang miskin juga manusia dan sangat masih menghargai seorang pelayan atau pendeta.


      Salam IBD.

      Hapus
    4. terima kasih atas jawabannya pak,

      memang betul yang bapak katakan kalau kebutuhan manusia sudah tidak terhitung kebutuhannya. karna diimbangi dengan teknologi-teknologi yang cangih pada era zaman sekarang dan sangat menopang pekerjaan dan memudahkan kita dalam bekerja. jadi pak bila ingin jadi seorang Pendeta tidak boleh matrealistis dan mencampuri keuangan yang ada pada gereja tersebut. biarkan jemaat itu yang datang dan menanyakan tentang dan bagaimana cara mengolah keuangan yang ada pada gereja tersebut. Biar jemaat tidak berfikiran negatif tentang Pendeta. Dan jemaat menganggap jika seorang Pendeta adalah seorang pelayan Tuhan.

      salam IBD.

      Hapus
  11. syaloom....
    setelah menerima masukan-masukan dari Bapak Dosen kami dalam proses perkuliahan, ada ketertarikan dan kerinduan bagi saya pribadi untuk ikut memberikan sumbangsih mengenai materi IBD ini.
    Jika berbicara mengenai Ilmu Budaya Dasar, hal yang sangat ditekankan ialah mengenai aspek-aspek dalam berbudaya yang meliputi cinta kasih, pemeliharan, keindahan, keadilan, pandangan hidup, tanggung jawab dan harapan di dalam menjalani hidup.
    Ilmu Budaya Dasar juga adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pemahaman dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah dan kebudayaan.
    sangat diharapkan dengan mempelajari IBD ini mahasiswa maupun kalangan umum memiliki kesadaran akan pola-pola yang di anutnya serta bagaimana hubungan dari nilai-nilai tersebut dengan cara hidupnya sehari-hari. Dan dapat mempertahankan nilai-nilai yang sudah dapat diterima dengan penuh tanggung jawab dan menolak segala nilai-nilai yang tidak dapat dibenarkan.
    Sekian dari saya.
    Terimakasih...
    Horas...

    Nama : Jon Andre Samuel Damanik
    NIM : 15.01.1280
    Ting/Jur : I-C/Theologia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih komennya Jon Andre Samuel Damanik-NIM : 15.01.1280.
      IBD memiliki unsur-unsur seperti yang telah kamu utarakan, yaitu: cinta kasih, pemeliharan, keindahan, keadilan, pandangan hidup, tanggung jawab dan harapan. IBD adalah untuk manusia sehingga dalam kehidupannya sehari-hari semua aktivitas, kerinduan, dan harapannya untuk menyumbangkan damai dan sejahtera bagi sesamanya, tetangganya, dan semua orang.
      Salam Budaya.

      Hapus
  12. nama : Krismay Pasaribu
    ting/prodi :I-C/Theologi
    Syaloom Pak.......
    Berbicara tentang Ilmu Budaya Dasar
    Maka yang melakukan Ilmu Budaya Dasar itu adalah manusia karena manusia adalah makhluk berbudaya yang dimana jika tidak ada manusia maka budaya tidak akan lahir bahkan tidak akan berkembang di masyarakat. budaya itu adalah kreatifitas seseorang di mana budaya yang dilakukan atau di perbuat sangat berguna bagi masyarakat bahkan mempunyai nilai-nilai kemanusiaan. budaya atau kreatifitas itu ada yang baik atau bagus di contoh dan ada juga yang tidak bagus di contoh bahkan harus dibuang budaya atau di patahkan budaya yang tidak baguss itu.....
    contoh nya budaya atau kreatifitas yang harus dikembangkan dan harus di lakukan seperti dalam galatia 5:22-23 mengenai buah-buah roh termaksud juga talenta atau bakt dalam melukis, bernyanyi bahkan bermain musik....
    contoh nya budaya atau kreatifitas yang tidak harus dikembangkan atau dilakukan seperti dalam galatia 5:19-21 mengenai perbuatan daging termaksud juga korupsi,isis bahkan menganggap diri nya yang paling benar......
    melalui lahir nya mata kuliah ilmu budaya dasar ini menjadi timbul pertanyaan dari saya pak, bagaimana jika manusia tidak menumbuhkan bahkan melakukan budaya atau kreatifitas melalui buah-buah roh dan termaksud juga talenta yang ada di dalam dirinya, tetapi malah melakukan bahkan mengembangkan perbuatan daging dan termaksud juga korupsi, isis bahkan menganggap dirinya paling benar dan bahkan hal ini terjadi bagi masyarak yang beragama.....
    sehingga jadi timbul pertanyaan di hati saya pak, apakah masyarakat yang berbudaya itu masih mempunyai nilai-nilai agama di dalam dirinya dan bagaimanakah masa yang akan datang seperti yang di jelaskan dalam kitab wahyu 20:1-6 tentang kerajaan seribu tahun jika manusia masih berbudaya hidup dengan perbuatan daging bahkan ada yang ateis dan apa kah pro-kontra nya pak??????
    syaloom.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih komennya, Krismay Pasaribu, NIM...?
      IBD sangat sederhana untuk menjelaskan manusia, yaitu manusia adalah manusia yang membangun nilai-nilai yang luhur. Manusia selamanya ada dan layak hidup di dunia ini, dan juga di hadapan Tuhan, ketika manusia menganut hal-hal yang benar, baik, dan adil. Hal-hal di luar itu adalah kejahatan, termasuk ISIS, dan kejahatan-kejahatan yang lainnya, yang membuat manusia menderita, dan juga yang mengakibatkan mahluk-mahluk hidup lainnya menderita, seperti binatang-binatang, dan tumbuh-tumbuhan.
      Karena itulah Paulus mengingatkan jemaat Kristen di Galatia agar hidup manusiawi dan hidup dalam terang Roh Kudus agar menjadi umat yang membangun kebenaran, kebaikan, dan keadilan.
      Perihal kisah seribu tahun (Wahyu), semuanya akan nyata kelak, karena Yohanes yang menuliskan Wahyu itu sudah diberikan penglihatan oleh Tuhan, kalau dunia ini akan menghadapi penderitaan-penderitaan yang hebat, namun umat Tuhan akan selalu disertaiNYA dan akan diberikan pertolongan agar menang dalam setiap kesusahan dan penderitaan.
      Salam Budaya
      Salam Budaya

      Hapus
    2. makasih pak atas jawaban nya
      berarrti pak melalui yang bapak katakan itu kita di ajak untuk berubah menjadi lebih baik lagi dimana membuang sifat atau tingkah laku yang buruk lah ya pak??????

      Hapus
    3. Terimakasih komennya, Krismay Pasaribu, NIM...?
      Tepat sekali, IBD untuk merubah kita menjadi pribadi dan hamba Tuhan yang mengalami dan menghargai Nilai-nilai Kemanusiaan. Coba baca jawaban saya kepada komennya Monalisa yah.

      Banyak kebaikan, kebenaran, dan keadilan yang bisa kita bangun di Kampus STT Abdi Sabda ini.

      Salam IBD.

      Hapus
  13. Nama :Dian Lasmauhur Damanik
    NIM :15.01.1241
    Tingkat/jur:I-D/Theologi

    Tanggapan Saya:
    Berbicara tentang Ilmu Budaya Dasar, dapat menambah wawasan saya yang meluas... dari pembahasan pertama dari kelompok 1, mengenai Latar Belakang IBD, Membuat saya mampu memahami apa sih sebenarnya IBD tersebut, dan apa tujuan IBD. dan saya dapat mengambil intinya, bahwasanya Ilmu Budaya Dasar itu sangat begitu penting dlam kehidupan manusia dimana manusia mampu mengenal siapa dirinya, mampu manusia untuk mennyesuaikan dirinya, menyadarkan kita tehadap nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat,,baik itu nilai kebaikan,kebenaran,keadilan dan nilai-nilai kemanusiaan yang lain, dan kita juga dituntun untuk mengembangkan kebudayaan kita dengan kreatif dengan menghargai budaya orang lain.

    saya jadi teringat Pak..tentang analisa kami kelompok 1 tentang negara kita ini, yaitu Indonesia adalah Negara kepulauan. sperti yang kita ketahui banyak beragam budaya,etnis, ras, agama di Indonesia ini, tetapi belum begitu terlihat bersatu,belum mampu bekerja sama, dan sangat sulit untuk saling membangun, bahkan menganggap dirinya yang paling benar, dan selalu menyalahkan yang lain.. sebenarnya bagaimana sih tanggapan kita pak, mengenai hal ini????


    begitu juga yang dikampus kita ini banyak budaya yang berbeda-beda,, terkadang tanpa kita sadari, kita bergabung dalam satu suku...sehingga pandangan orang negatif thinking pada kita..
    padahal sebenarnya kebetulan,,tanpa disadari,,tapi agak kurang nyaman, karena pemikiran orang lain, ada penggolongan2 (stratifikasi sosial).

    saya juga teringat oleh ucapan Bapak TH. J. Nanulaitta tentang ucapan Paulus kepada Apolos di jemaat Korintus, "untuk apa kita membuat pengelompokan2, walaupun kamu menanam, saya menyiram, dia memupuk, tapi kita Tahu Tuhan yang menumbuhkan." seperti itulah sebenarnya kehidupan kita, walaupun kita berbagai budaya, suku, ras, adat, etnis, religi tapi kita semuanya adalah ciptaan Tuhan, satu, dan tidak ada perbedaan.


    saya juga ada pertanyaan tadi Pak, kepada Kelompok 4 yang telah membahas "Nilai-nilai kemanusiaan yang lain", yang menjelaskan analisa mereka tentang Gafatar.
    orgnisasi ini katanya sebelum bekerja mereka berdoa sebentar, lalu mereka melakukan aksi2 sosial mereka kepada orang-orang, tapi organisasi ini bukanlah mengikuti agama, jadi kepada siapa mereka berdoa???
    dan nilai apa sih yang kita pakai dalam menanggapi organisasi ini???
    sekian dan terimaksih Pak...
    SYALOOM.....

    Salam Ilmu Budaya Dasar :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih atas komennya, Dian Lasmauhur Damanik, NIM :15.01.1241.
      Indonesia adalah nilai dan harga tentang menghargai manusia, Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA) adalah identitas bangsa kita, itulah anugerah yang terindah yang kita miliki sebagai bangsa yang Ber-Bhinneka Tunggal Ika. Demikian juga di Kampus STT Abdi Sabda, tujuh gereja pendiri dan pendukung adalah keaneragaman dan kekuatan institusi kampus STT Abdi Sabda, ada rencana Tuhan yang unik dan khas serta mulia dengan dibangunnya persaudaraan dalam Kristus di kampus kita, dimulai dari satu kamar, satu satmbuk, dan satu kampus. Perlu sekali kita menyadari kalau kita sangat baik memulai spirit okumene dari kampus ini, karena Kristus senang melihat kebersamaan kita. Tentang Gerakan Fajar Nusantara (GAFATAR), mereka memabngun keber-Tuhan-an mereka denga dasr iman Yahudi, Kristen, dan Islam, dan mereka mencoba menggabungkan pesan-pesan universalnya dan sepertinya mereka i ngin menciptakan negara yang baru di Indonesia, sehingga Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kepolisian RI mempelajari ideologi dan tindakan-tindakan sodial komunitas GAFATAR sebagai ajaran sesat.
      Nilai yang kita pakai adalah menerima mereka kembali sebagai bagian dari kehidupan kita, karena mereka juga masih warga negara RI, dan tentunya ada yang melatarbelakangi mengapa mereka mendirikan gerakan itu. Kita masih terus mengikuti perkembangan mereka, dan nanti semuanya akan lebih jelas lagi, dan waktulah yang akan membuktikan, apa sebenarnya visi dan misi mereka atas gerakan itu.
      Salam Budaya

      Hapus
  14. Arnold Brahmana
    15.01.1218
    1-D/Theologia

    Dari pembahasan hari ini (29/2) mengenai Nilai-nilai Kemanusiaan yang Lain, berarti berbicara mengenai suatu perubahan yang mungkin membantu dalam proses menuju kesempurnaan hidup, kebahagiaan hidup, dan lain sebagainya.
    Menurut pandangan saya, dalam hidup ini mengapa manusia hanya mengejar sebuah "kesempurnaan" atau "kebahagiaan"? Mengapa dalam proses tersebut, tidak sedikit pun kita memikirkan tentang "kemuliaan citra diri"?

    Apakah manusia hanya ingin kesempurnaan, kebahagiaan, kesetaraan, penghargaan diri, atau malah kekayaan? Apakah tidak lebih baik sebagai manusia yang beradab kita mengejar kemuliaan ketimbang hal-hal yang disebutkan tadi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. adryan putra hutabarat
      1-A teologia
      15.01.1208

      salam ibd !
      saya ingin menanggapi koment saudara arnold brahmana, semua manusia memiliki suatu tujuan yg sempurna, supaya si individu itu menjadi bahagia dan mendapatkan suatu penghargaan dari individu yg lain,. tetapi memang hampir semua manusia ingin mendapatkan kesempurnaan dengan cara yg instan tanpa berusaha keras untuk mendapatkannya.. dan karena kebnyakan manusia ingin mendapatkan sesuatu dengan cara instan, si individu menjadi kurang beradab.. disini lah ibd berperan untuk memutuskan rantai sifat yg menginginkan kesempurnaan secara instan inu dengan cara menjelaskan segala nilai-nilai kemanusia yang universal dan membantu membangun peradapan manusia lewat perspektif pemikiran yang beragam..

      lebih kurang bisa di tanggapi
      terima kasih
      slam manis ibd

      Hapus
    2. Terimakasih ... Bujur senina Arnold Brahmana, NIM.
      15.01.1218.
      Nilai-nilai Kemanusiaan Yang Lain, bahasan kelompok IV hari ini, adalah disandarkan pada, "Manusia layak berbahagia". Kebahagiaan itu adalah musik yang terindah yang terus mengalun dalam jiwa dan rohani manusia, dan hanya Tuhan-lah yang menjadi sumber musik jiwa-yang membagun dan mengalirkan kebahagiaan itu. Citra manusia yang mulia, imago dei, adalah kisah hilangnya kebahagiaan awal atau pertama, karena manusia ingin sama dan serupa dengan Allah. Allah dan hanya Allah yang tahu dan yang ingin atau berkehendak, agar kita diciptakanNya seperti gambar dan rupa Allah. Kisah nilai kemanusiaan zamannya Adam dan Hawa, mengingatkan kalau pelanggaran mereka telah menghancurkan kesempatan untuk menikmati kesempurnaan dan kebahagiaan taman Eden, di mana mereka sebelumnya berada.
      Kemuliaan, dalam topik religi (alam pemikiran mitis, ontologis, dan funsionalisme) adalah sesuatu yang terus dijiwai, diimani oleh semua umat beragama, karena itulah yang hilang, dan hanya dapat dimiliki manusia hanya karena kehendak Yang Mahakuasa (dalam konteks Kristen, disebut anugerah atau sola gratia).

      Salam Budaya Salam Nilai-nilai Kemanusiaan, dan Salam dalam Allah yang telah menjadi manusia, dalam PutraNya, Yesus Kristus.

      Hapus
    3. Terimakasih komennya, Adryan Putra Hutabarat, 15.01.1208.
      Berbahagia dengan cara instan, bukanlah berbahagia yang sesungguhnya, karena nilai-nilai kemanusiaan telah dikorbankan demi sesuatu yang menghalalkan segala cara.
      Salam IBD dan salam peradaban.

      Hapus
    4. Terima kasih kepada bapak, saya jadi lebih tertarik untuk memperdalam ilmu saya ttg ibd..
      Salam ibd

      Hapus
  15. Berbicara mengenai Ilmu Budaya Dasar, hal itu tidak terlepas dari manusianya dan budayanya, karna manusia memang suatu makhluk yang berbudaya. Harapan kedepannya semoga mata kuliah ini selalu berlanjut atau berantai, demi terciptanya mahasiswa yang selalu peka terhadap budaya sekitarnya. Terkhusus mahasiswa STT ABDI SABDA ke depannya. Yang mencintai budaya atau tradisi-tradisi yang ada pada dirinya, dan menghargai dalam arti yang Inklusivisme budaya yang lain di sekitarnya.

    Syalom...

    Sulastri Putri
    NIM : 15.01.1330

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih komennya, Sulastri Putri, NIM : 15.01.1330.
      IBD adalah jati diri dalam menempatkan manusia menjadi pribadi yang berharga, sehingga manusia berbudaya atas nilai-nilai yang manusiawi (humanitas). Sesuatu yang baik jika kita komit dengan memulainya dari kampus kita, STT Abdi Sabda.
      Salam IBD.

      Hapus
  16. Nama : Hendriko Siagian
    NIM : 15.01.1268
    Kelas/Prodi : I-C/Theologi

    Syalom.
    Terima kasih buat bapak dosen kami dan kepada para penyaji.
    Dari pembahasan kita mengenai "Alam Pemikiran Manusia" pada kelompok ini, saya sangat tertarik pada topik ini, khususnya mengenai alam pemikiran Mitis.
    dalam kehidupan bermasyarakat dan juga kehidupan dalam berjemaat yang saya lalui selama ini, saya banyak menjumpai kasus-kasus dan persoalan di kalangan masyarakat dan gereja menyangkut topik alam pemikiran mitis ini. Dimana saya menjumpai beberapa orang-orang tertentu yang latar belakangnya adalah seorang pelayan gereja (Penatua Gereja) yang mempunyai kemampuan supranatural dalam dirinya, atau bisa dikatakan dia seorang dukun. Dari hal tersebut saya melihat ada diantara mereka yang meninggalkan tugas pelayanannya dan mempengaruhi hidupnya dan ada juga yang tetap dalam tugas pelayanannya.
    jadi pertanyaan saya dari hal tersebut, yaitu:
    1) Apakah hal sedemikian rupa tidak bertentangan dengan iman dan ajaran Kristen/gereja dengan adanya beberapa penatua-penatua tertentu yang mempunyai kemampuan supranatural?
    2) dalam hal sedemikian rupa dimana adanya beberapa penatua yang mempunyai kemampuan supranatural, siapakan/apakah yang lebih diyakini oleh orang tersebut dengan adanya hal demikian? apakah dia masih meyakini Tuhannya atau lebih meyakini kemampuan yg dimilikinya yang notabennya adalah diturunkan oleh nenek-nenek moyangnya?
    3) dengan adanya hal demikian, tidak adakan pro kontra atau pertentangan yang terjadi dalam dirinya antara kemampuan supranatural tersebut dengan Tuhan yang diyakini dalam agamanya?

    Jadi saya mengucapkan terima kasih banyak sebelumnya.
    Syaloom!!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih komennya, Hendriko Siagian, NIM : 15.01.1268.
      Alam pemikiran mitis manusia adalah akar dalam setiap budaya, sebelum agama datang, manusia dan Yang Mahakuasa (ALLAH dalam Alkitab, atau dewa dan dewi bagi yang beragama tradisi, dan lain-lain)adalah dua alam yaitu manusia yang duniawi dan Yang Mahakuasa yang ilahi.
      Menghubungkan mitis dan seorang penatua atau pelayan di gereja saat ini, membutuhkan suatu penelitian langsung dan berbincang-bincang dengan oknum penatua tersebut, dengan catatan untuk melihat dan diskusi dengannya tanpa menggurui dan menghakimi. Sekali lagi atas nama IBD, kita harus ramah dan datang untuk melihat dan mengamati, dan memaknainya, sekali lagi butuh waktu dan penelitian yang panjang, ini cocok untuk skripsi, semoga pencariannya dan pemaknaannya sampai kepada pencerahan sehingga permasalahan seorang penatua dan kemampuan supranaturalnya dapat diterangi dalam terang Injil (perlu kita ingat Yesus juga dikenal sebagai penyembuh berbagai penyakit).
      Salam IBD.

      Hapus
    2. Terima kasih banyak atas penjelasannya pak..
      sungguh pengajaran dan ilmu yang sangat luar biasa kami dapatkan daripada bapak Pdt. Edward Simon Sinaga, M.Th
      kami sangat memerlukan tuntunan daripada bapak..
      jadi saya menangkap harus adanya pendekatan dan penelitihan akan peristiwa dan oknum tersebut..

      Hapus
    3. selamat sore pak..
      kembali saya mempunyai pikiran baru dan saya rasa perlu penjelasan dari bapak dosen kami, Pdt. Edward Simon Sinaga, M.Th

      Saat kita bertemu dalam pembahasan alam pemikiran manusia, disitu bapak banyak menjelaskan dan menyangkut pada alam pemikiran mitis.
      bapak juga sudah menjelaskan pada kami cara berjiarah ke kuburan (batak=tinambur) orang-orang yang sudah mendahukui kita. bapak juga sudah menjelaskan kebiasaan kita, khususnya orang batak berjiah ke kuburan dimana mempunyai kebiasaan untuk membawa benda-benda (makanan, minuman, bunga, rokok) ke kuburan dan bapak sudah menjelaskan pada kami hal tersebut sedemikian bagusnya bahwa hal tersebut tidaklah salah, namun kalau dilihat dari kaca mata agama Kristen, hal tersebut adalah salah..
      Namun yang membuka pemikiran saya kembali mengenai pembahasan ini adalah saat berjiarah ke kuburan, kebiasaan kita yaitu memanjatkan doa di kuburan itu (batak=tinambur)saat kita berjiarah. Namun yang saya lihat dari kebiasaan itu adalah bahwa saat orang berdoa dikuburan, dia tidak menujukan doanya pada Tuhan, namun dia seakan-akan berdoa pada orang yang sudah mati tersebut. Dia melakukan hal itu karena anggapan orang batak bahwa orang yang sudah meninggal juga masih mempunyai "sahala". Namun saya bingung pak apa arti sahala dalam bahasa Indonesia.
      jujur saja sebelum masuk ke STT ABDI SABDA, jika saya berjiarah ke tinambur keluarga yg sudah meninggal, khususnya tinambur ayah sendiri, saya juga melakukan hal tersebut, yaitu seakan-akan berdoa pada ayah saya yang sudah meninggal..
      Contohnya dalam doa saya tersebut, saya meminta berkat, penyertaan pada ayah saya yang sudah meninggal..

      jadi pak, dari hal tersebut, saya ingin meminta penjelasan dan pandangan dari bapak.
      1) bagaimana sebenarnya perspektif budaya dalam hal berdoa di kuburan (Batak=Tinambur)??
      2) kalau ditinjau dari sudut budaya dan kekristenan, apakah memang benar orang yang sudah meninggal masih mempunyai sahala??

      saya mengucapkan banyak terima kasih buat bapak dosen kami..
      syaloom!!!!

      Hapus
    4. Terimakasih komennya, Hendriko Siagian,NIM : 15.01.1268.

      Ziarah dan Batakologi, mengeskspresikan hubungan dan kenangan antara yang telah meniggal dengan keluarga yang masih hidup belum habis, sirna, atau putus. Saya berpikir, "Mengapa hubungan dan kenangan yang kuat dan indah (suka dan duka) itu harus diputus, dihapus, dan dibuang? Siapa yang berhak memutus, menghapus, dan membuangnya? Orang atau masyarakat Batak adalah pribadi yang tidak mudah melupakan itu, termasuk saya tidak mudah melupakan orang-orang yang saya kasihi (teristimewa keluarga, orangtua, saudara, kakak, adek, dan keponakan). Saya suka ziarah, saya mengenang, saya bawa bunga, saya cuci muka, dan terakhir saya berdoa kepada Tuhan, saya tidak meminta berkat kepada mereka yang telah meninggal, saya dalam bayangan ada dan rindu, membayangkan kalau mereka yang telah meninggal itu seolah-olah ada dengan saya saat ziarah, dan saya sadar betul hal itu hanyalah imajinasi belaka, karena saya terlalu rindu dan mangasihi mereka. Jujur semuanya hanyalah imajinasi yang saya sadari, sebagai pengobat dan makna saya datang berziarah (karena saya mencoba merefleksikan iman saya, jadi saya tidak hanyut dalam imajinasi, dan ujung-ujungnya hanya saya akhiri dengan doa, dan berserah, serta percaya, kalau mereka yang telah tidur tenang di pekuburan (hinambor) sudah Ada Dalam tangan Tuhan atau Sudah Dalam Pemeliharaan atau Penjagaan Tuhan.

      Cobalah tekun berdoa dan cobalah membaca Alkitab, bagaimana Yesus dalam masa-masa menuju Salib dan hingga masa-masa Kebangkitan hingga hari KenaikanNya, ada pesan-pesan kuat di sana menyangkut, bagaimana kita memandang kematian dan keberadaan saudara, keluarga kita yang telah tidur dalam alam kematian.

      Inilah sekilas, betul dari pengalaman dan imajinasi yang saya benar-benar sadari itu. saat saya ber-ziarah, akhirnya saya kembali hanya akhiri dalam doa dan permohonan kekuatan dan penghiburan kiranya melalui ziarah tersebut, kita sadar kalau mereka sudah tenang dalam isterahat panjangnya dan sudah ada dalam Tangan dan Pemeliharaan Tuhan, hingga Maranatha, dan Kebangkitan daging orang-orang percaya, di akhir masa nanti.
      Bisa kita perdalam dalam kalimat-kalimat Pemgakuan Iman rasuli, "Aku percaya kepada Roh Kudus, dst. Ada kalimat, "Kebangkitan daging dan kehidupan yang kekal".

      Semoga refleksi dari pengalaman saya bisa menolong dan menjawab pertanyaannya ya.

      Salam IBD.

      Hapus
    5. sangat luar biasa penjelasan dan refleksi yang bapak beriakan. itu sangat membantu dan menambah wawasan kami dalah pembahasan alam pemikiran mitis, khususnya dalam kebatakan. Terima kasih banyak untuk bapak dosen kami, Pdt. E.S. Sinaga, M.Th

      salam hangat batakologi...

      Hapus
  17. Nama : Hendriko Siagian
    NIM : 15.01.1268
    Kelas/Prodi : I-C/Theologi

    Selamat malam bagi kita semua..
    Tadi siang kita sudah membahas dengan topik pembahasan "Nilai-Nilai Kemanusiaan yang Lain"..
    jadi dari topik pembahasan tersebut, ada dibahas mengenai Cinta, Peran Ganda Wanita, Dan Keluarga. Dan saya mempunyai pertanyaan yang tidak dapat saya tanyakan tadi di kelas I-C Theologi.
    Jadi semakin berkembangnya zaman dan tuntutan hidup manusia, mengakibatkan banyak wanita sekarang ini yang menjadi wanita karier/pekerja. Jadi terkadang hal tersebut mengakibatkan wanita melupakan dan meninggalkan kewajiban dan keharusannya sebagai seorang wanita bagi keluarga dan anak-anaknya.
    Dan dengan sudah banyaknya wanita/ibu rumah tangga karier, terkadang menimbulkan problem ataupun perpecahan dalam keluarga, khususnya diantara suami dan istri. Apalagi jika pendapatan si wanita/istri karier tersebut lebih besar dan menjanjikan dibandingkan dengan si suami. Jadi sering menimbulkan si istri meninggikan dirinya dan anggap remeh terhadap suaminya..
    jadi pertanyaan saya adalah:
    1)bagaimana sebenarnya tugas dan tanggung jawab seorang wanita/isteri karier dalam keluarganya tanpa menghalangi dan melarang dia dalam berkarier?
    2)jika terjadi hal seperti yang saya coba tanggapi di atas, bagaimana untuk menyelesaikan persoalan-persoalan seperti itu yang diakibatkan oleh masalah karier tersebut?

    Kemudian dari pembahasan kita pada pertemuan kita yang membahas "Nilai-Nilai Kemanusiaan yang Lain", dibahas juga mengenai Puasa dan Hak Asasi Manusia (HAM). Jadi yang saya ingin tanyakan adalah:
    Bahaimana hak asasi manusia non Muslim yang tidak melangsungkan ibadah puasa di bulan puasa? Karena kita melihat dari kehidupan ini, bahwa di bulan puasa, From Pembela Islam (FPI) marak-maraknya melakukan orasi dan tindakan-tindakan untuk menertibkan orang atau oknum-oknum yang dapat menggangu ibadah puasa mereka yang bahkan terkadang berujung pada kekerasan, amarah, dan emosional. Misalkan penertiban pedagang makanan yang tetap berjualan di bulan puasa. Menertibkan tempat-tempat maksihat.
    1) Bagaimana hak-hak para pedagang yang harus tetap berjualan untuk mencari nafkah?
    2)dan bagaimana sebenarnya puasa yang sesungguhnya?
    karena dijelaskan pada sajian kelompok 4 bahwa puasa harus menahan nafsu, amarah, emosi. Sementara FPI mempergunakan kekerasan dalam melakukan orasi dan tindakan-tindakannya...

    jadi saya mengucapkan banyak terima kasih..
    syaloom!!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih komennya, Hendriko Siagian, NIM : 15.01.1268.
      Wanita adalah wanita, Zaman berganti zaman, sosok wanita terus menghiasi sejarah kemanusiaan. sudah lama (khususnya sejak zamannya R.A. Kartini, putri mantan Bupati Jepara, Jawa Tengah itu, wanita tidak lagi hanya di dapur, dia-lah sosok perintis sejarah wanita dan kesetaraan di negeri ini).
      Wanita dan karir serta pendapatannya yang melampaui suami, adalah permasalahan dalam status sosial atau keluarga, khususnya dalam budaya Batak (Indonesia pada umumnya). Dalam IBD, topik wanita menjadi pokok dalam nilai-nilai kemanusiaan yang lain, karena mengingat sejarah lampau, seolah-olah wanita hanya seharga fungsinya di dapur-sumur-tempat tidur.
      IBD, mengingatakan kita, kalau wanita layak berkarir, dan layak berkarya, namun wanita juga harus diberi kesempatan untuk membangun tanggung-jawabnya di dalam rumah tangga. Memang, dibutuhkan undang-undang khusus untuk melindungi wanita dalam berkarir dan undang-undang itu perihal jam kerja wanita karir jangan disamakan dengan jam kerja seorang pria, agar wanita juga meluangkan waktu untuk menata rumahtangganya. Jam kerjanya dikurangi dan penggajiannya tetap penuh tanpa pemotongan. Sepertinya ini mustahil, tapi mungkin suatu saat menjadi sebuah kenyataan.

      Tentang FPI dan masyarakat non-muslim dalam menjalankan wirausahanya saat masa-masa Puasa, sebenarnya negara dan undang-undang kita menjamin warganya untuk terus bekerja dan wirausaha. FPI bukan polisi dan bukan pemerintah, mereka hanyalah warga negara biasa dan tak berhak untuk men=sweeping para warga yang menjalankan usahanya walaupun saat-saat bulan puasa sedang berlangsung. Negara atau pemerintah adalah badan yang membina warganya, agar saat bulan suci puasa berlangsung, jangan sampai mengganggu peribadahan warga tersebut.

      Memang sejarah FPI yang kita ikuti selama ini terkesan sangat anarkis dalam bertindak apalagi tindakan itu justru dalam masa-masa puasa, lupa dan jatuh ke dalam sikap atau tindakan kekerasan, yang telah melangga nilai-nilai kemanusiaan.

      Salam IBD

      Hapus
    2. terima kasih banyak bapak dosen kami Pdt. Edward Simon Sinaga, M.Th..
      sungguh pelajaran yang sangat luar biasa buat kami para mahasiswa bapak di STT ABDI SABDA MEDAN..
      Tuhan memberkati bapak :)

      Hapus
  18. NAMA :CHRISTIAN SINAGA
    NIM :15.01.1227
    KELAS/PRODI:1B/TEOLOGI
    pada tanggal 22 pebruari yg lalau kita sudah membahas tentang nilI-nilai kemanusian dimana pada saat itu saya ingin bertanya tapi apa boleh buat para penyaji tidak menghunjuk saya,tetapi Melalui blog ini saya ingin bertanya tantang ETIKA DAN MORAL,dimana dijaman yang maju dan canggih sebagiam menusia tidak lagi beretiaka dan bermoral yang baik hal itu dapat kita lihat dengan banyaknya perilaku menyimpang di tengah-tengah masyarakat,sebagai contoh LGBT merupakan khasus yang hangat pada saat ini dimana para kaum ini menuntut hak dan kedilan agar pernikahan LGBT di sahkan negara dan agama padahal LGBT merupakan sikap yang melangar etika pegaulan dan etika seksual seperti yang dibuat para penyaji di sajianya dan tidak disukai Allah,seperti firman tuhan yg tertulis dalam 1 KORINTUS 6:9B-10 YANG isinaya janganlah sesat orang cabul,penyembah berhala, orang berjinah,orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pefitnah dan penipu tidak akan medapat bagian dar kerajaan Allah.
    Yang saya tanyakan
    1.bagaimana seharusnya respon dan kebijakan gereja pada kaum LGBT..?apakah gereja harus menshakan pernikahan tersebut..?
    2.bagaimana sikap kita dalam khasus LGBT ini apakah kita harus memandang mareka sebelah mata(mengucilkan meraka)
    sekian dan terimakasih
    SYALOM..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih komennya, CHRISTIAN SINAGA, NIM :15.01.1227. Kaum Lesbian, Gay, Bisexual, dan Transgender (LGBT) adalah komunitas yang menyatakan perihal orientasi seksual mereka secara jujur. Mereka bergumul panjang dan sejarah keterbukaan mereka melalui proses panjang, dimulai dari kesadaran mereka pada diri sendiri akan orientasi atau ketertarikan seksual mereka, kemudian mereka terbuka kepada keluarga, ada yang menerima dan ada yang menolak bahkan menghakimi mereka, dan sejarah panjang LGBT di belahan dunia Barat dan Amerika juga mencatat kisah-kisah yang memilukan dan banyak tragedi kemanusiaan yang mereka alami sejak komunitas itu ada, termasuk banyak mereka yang dikucilkan dan bahkan mereka bunuh diri atau dibunuh. Tentunya dalam konteks kemanusiaan, hal kekejian yang menimpa LGBT adalah kejahatan, baik di hadapan manusia dan Tuhan. Orang-orang berlaku tidak adil, tidak baik, dan tidak benar kepada mereka.
      Dalam dunia saat ini Hak Asasi Manusia begitu diagungkan dan dimuliakan, dan mereka menjerit menyuarakan keadilan dan hukum untuk menjamin hidup mereka dan cinta yang mereka punya (cinta LGBT).

      Bagaimana sikap gereja, untuk kaum LGBT? Ini adalah pertanyaan menyangkut etika, di mana apa yang terbaik bagi mereka dan apakah gereja sudah mendengar suara mmeminta tolong dari kaum ini? Gereja-gereja di Barat, Amerika, Australia, dan Afrika terbelah dua dalam hal menyikapi kaum ini, di mana ada yang menolak dan ada yang menerima bahkan memberkati pernikahan mereka.

      Bagaiman dengan sikap kita? KIta dan latarbelakang gereja lokal kita akan sangat sulit menerima pernikahan mereka karena konteks gereja kita adalah budaya dan juga sangat menjunjung tinggi akan nilai dan makna serta tujuan pernikahan itu.

      Kita membutuhkan waktu dan proses panjang untuk menyikapi dan memutuskan tentang sikap gereja akan pernikahan sejenis itu.

      Salam IBD.

      Hapus
    2. terimakasih kepada dosen kami pak Edward sinaga atas penjelasan nya.gbu

      Hapus
  19. nama :boston marulak sinaga
    nim :15.01.1225
    kelas/jurusan :1D/Theologia

    syaloom, selamat pagi bapak dosen Pdt.Edward simon sinaga. yang ingin mau saya tanyakan mengenai munculnya latar belakang lahirnya IBD dan sajian ke 3 mengenai nilai-nilai kemanusiaan. saya pernah melihat diberita mengenai nilai budaya dan nilai kemanusiaan.seperti di poso,sulawesi selatan dan sekitarnya sering terjadi peperangan antar masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain saling berperang bahkan ada sampai mati, jadi nilai budaya dan nilai kemanusiaan harus ditanamkan pada setiap diri manusia. maka ada pepatah mengatakan:" hendaklah kamu saling mengasihi satu sama lain. ...............................................? terima kasih banyak bapak Edward simon sinaga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih komennya, Boston Marulak Sinaga,NIM:15.01.1225.
      IBD adalah Nilai-nilai Kemanusiaan. Sejarah panjang manusia dan membangun persaudaraannya adalah menyimpan banyak kisah-kisah memilukan, karena sejak manusia jatuh ke dalam dosa (konteks dan versi Alkitab, persaudaraan adalah hal yang pertama hilang, ingat kisan Kain yang membunuh adiknya, Habel,).
      Kisah persaudaraan di negeri Indonesia, juga mencatat bahwa suku-suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA)sering bentrok di negeri ini.

      Untuk itulah, IBD dan teologia kita bangun, kiranya kita menjadi instrument atau alat Tuhan membangun persaudaraan di negeri tercinta, "Indonesia Tanah Air Beta, Pusaka Abadi Nan Jaya" ini.

      Salam IBD.

      Hapus
    2. nama :boston marulak sinaga
      nim :15.01.1225
      kelas/jurusan:1-D/Theologia

      syaloom, selamat sore bapak dosen pdt.Edward simon sinaga. saya minta maaf atas kekeliruan saya pak. karena saya pak membuat bapak bingung.sekali lagi saya minta maaf ya pak yang mau saya tanyakan kepada bapak dosen. mengenai sajian ke-2 tentang alam pemikiran manusia. ini menyangkut alam pemikiran mitis. dijaman sekarang ini banyak pendeta hanya memikirkan keuntungan yang banyak tetapi tidak memikirkan jemaat yang dipimpinya.seperti dikota-kota besar yaitu: jakarta, bandung, medan danlain-lain tetapi jangan marah bapak. kemudian seorang pendeta pergi ke dukun atau dalam bahasa batak datu untuk memberi rejeki yang lebih besar. dan 10 tahun kemudian seorang pendeta berkhotbah diatas altar dan memberitakan firman tuhan kepada jemaat.bunyinya: " janganlah kamu pergi ke dukun supaya kamu tidak tersesat. padahal bapak pendeta pergi kedukun ayau datu.dan kemudian bapak pendeta mendapatkan rejeki yang berlimpah tetapi dia tidak memikirkan jemaat yang dipimpinya. bagaimana tanggapan bapak mengenai hal ini dan ini sering terjadi pada jaman sekarang ini dan berikan solusiya bapak dosen. terima kasih bapak dosen dan semoga panjang umur bapak


      Hapus
    3. Terimakasih komennya, Boston Marulak Sinaga,NIM.15.01.1225.

      Kalau berbicara tentang alam pemikiran mitis, itu adalah identik dengan cara hidup dan berperilaku para nenek moyang kita terdahulu, sebelum agama saat ini datang dan dianut.

      Topik seseorang (kamu sebut, seorang pendeta) yang meyakini akan rezekinya dari dan karena pergi ke datu atau dukun, saya sulit menanggapinya, karena saya tidak ada dalam situasi itu, dan dalam IBD kita tidak perlu membahas orang lain dan belum tentu itu benar apalagi kita (atau saya) tidak menyaksikannya.

      Bagaimana datu dan dukun bekerja, coba baca pertanyaan Hendrico ya, dan salah satu pertanyaannya berkaitan dengan datu atau dukun.

      Mudah-mudahan jawaban saya bisa menolong kamu.

      Salam IBD.

      Hapus
    4. nama :boston sinaga
      nim :15.01.1225
      kelas/jurusan:1-D/Theologia

      syaloom, selamat siang bapak dosen pdt.edward simon sinaga mengenai nilai-nilai kemanusiaan tentang etika/moral.kita tahu dijaman sekarang ini bangsa indonesia sudah menipis moral atau akhlak yang baik. seperti contohnya ditahun 2010-2012 bangsa indonesia mengalami kekrisisan moral atau akhlak yang baik. misalnya:kemiskinan, kekerasan,pengangguran semakin banyak.dan tawuran di poso,sulawesi selatan sampai sekarang. bagaimana tanggapan bapak kalimat diatas ini. apakah kita hanya berdiam diri atau sebalikya apakah kita harus turun tangan untuk mengatasi masalah seperti itu. terima kasih bapak dosen ..............................? god bless you

      Hapus
    5. nama :boston marulak sinaga
      nim :15.01.1225
      kelas/jurusan :1-D/Theologia

      syaloom, selamat siang bapak dosen pdt.edward simon sinaga yang mau saya tanyakan kepada bapak mengenai latar belakang lahirnya mata kuliah IBD tentang konteks sejarah pembangunan indonesia. pembangunan: perubahan masyarakat menuju keadaan yang lebih baik namun pola pikir yang dibutuhkan sebagai suatu pembangunan seperti " ilmu pengetahuan yang telah maju.kita tahu pada waktu pada jaman soeharto sampai pada jaman susilo bambang yudoyono pembangunan indonesia masih belum terselesaikan dan masih ada hambatan atau rintangan. misalnya:pembangunan olahraga di palembang dan di daerah lain. apakah ada nilai-nilai kemanusiaan di dalam diri setiap seseorang. dan kalau kita berbicara tentang pembangunan adalah bergantung kepada kemampuan intelektual, ilmu pengetahuan, teknologi dan sikap mental yang dimiliki oleh suatu masyarakat. ketika kita melihat pembangunan indonesia masih ada kekurangan yang begitu besar. karna pemimpinanya tidak mementingkan masyarakat dia lebih mementingkan diriya sendiri.oleh sebab itu pemerintah indonesia tidak peduli dengan keadaan pembangunan. dan pola pikir masyarakatya masih rendah. bagaimana tanggapan bapak dan menurut para penyaji. terima kasih

      Hapus
    6. Terimakasih komennya, Boston Marulak Sinaga, NIM.15.01.1225.

      Indonesia dan kemerosotan moral, etika, dan etos berhubungan denga kerusuhan-kerusah di sejumlah tanah air, adalah sebuah tantangan dan perenungan bagi kita semua, agar mengedepankan kebersamaan dalam perbedaan=perbedaan yang kita warisi dari nenek moyang kita.

      IBD, menghantarkan kita agar semakin mencintai negera ini dan semua unsur-unsur masyarakat dengan segala latarbelakang dan suku, agamanya.

      Ketika kita sudah hidup saling menghargai dan tetap mau belajar tentang memabngun kebersamaan itu, maka kita turut aktif membangun Indonesia yang lebih baik dan maju.


      Kemudian tentang hal pertanyaan yang kedua, pembangunan negeri ini adalah tugas kita semua (rakyat dan pemerintah); jika masih banyak wilayah dan desa-desa terpencil belum terjamah oleh pembangunan itu, maka di sana pemerintah dan semua unsur-unsurnya dari kota hingga ke pedesaan harus turun tangan dan memprioritaskan kebutuhan mendasar mereka seperti, pendidikan, kesehatan, dan standard kehidupan sehari-harinya (agar lebih jelas, silahkan baca dan berikan komenmu tentang analisa harian KOMPAS topik "Pembangunan" dan "Ketimpangan" yang sudah dicopy per kelas itu, dan tuliskanlah analisamu di bawah ini, terimakasih

      Salam IBD

      Hapus
    7. nama :boston marulak sinaga
      nim :15.01.1225
      kelas/jurusan :1-D/Theologia

      syaloom,selamat malam bapak dosen pdt.edward simon sinaga terima kasih atas komenya. semoga indonesia lebih maju lagi dan berjaya. saya mau bertanya bapak mengenai nilai-nilai kemanusiaan. kita tahu bahwa nilai-nilai kemanusiaan harus ditanamkan pada setiap diri manusia.seperti saya pernah melihat di berita. seorang nenek-nenek dituduh mencuri karna memgambil sebatang pohon besar untuk mencukupi nafkah cucunya dan dia ditangkap polisi. dan di penjarakan atau divonis selama 5 tahun tetapi para pejabat tidak mementingkan hukumanya. apalagi para pejabat jaman sekarang tidak mempunyai hati nurani. menurut bapak apakah ada nilai-nilai kemanusiaan pada diri setiap diri pemerintah. terima kasih bapak

      Hapus
  20. Nama:Lantina bareta bangun
    Nim:15.01.1287
    Kelas/jurusan: 1-B/Theologia
    Syalom pak selamat siang
    Tak lepas bicara tentang ilmu budaya dasar yang mau nayak tentang nilai nilai kemanusiaan etika adat dan budaya zaman sekarang tidak perduli dengan sekeliling nya karna terjadi yang nama nya pacaran dengan boto atau turang nya .apakah tindakan gereja melihat nilai kemanusiaan dan kebudayaan dan bagaimana bisa memperbaiki nilai kemanusiaan seperti itu pak.
    Syalom

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih komennya, Lantina Bareta Bangun,Nim:15.01.1287. IBD dalam konteks Kebatakan (Batakologi) terdapat nilai-nilai kemanusiaan yang dikenal dengan "maradat" atau "radat". IBD mendukung setiap nilai-nilai ketika itu baik, benar, dan adil bagi penganutnya atau masyarakatnya.

      Jika ada sebagai masyarakat Batak, atau pemuda dan pemudi Batak yang bersaudara atau marito, marboto, atau erturang terlalu dekat atau berpacaran, itu dilarang dan disebut tidak maradat dalam Batakologi.

      Perlu mereka diingatkan sebagai anggota dan bagian dari keluarga atau kekerabatan Batak. Karena kalau mereka tidak perduli, itu artinya mereka tidak menjujung nilai-nilai kemanusiaan masyarakat (khususnya Batak).

      Salam IBD.

      Hapus
  21. Ada banyak cara manusia untuk mengekspresikan keadaan ataupun perasaan yang ada dalam diri manusia, itulah salah satu hal yang menarik dari setiap pribadi manusia. Ilmu Budaya Dasar, ini adalah suatu ilmu atau suatu sarana untuk menuangkan segala sesuatu pemikiran yang ada dalam diri manusia itulah definisi sederhana IBD bagi saya. Berbicara IBD berarti manusia adalah makhluk yang mempunyai akal dan pikiran, dimana manusia bertindak menjalani kehidupan ini tidak lepas dari budaya kemanusiaan yang telah ada dalam diri manusia sejak lahir. Pemikiran ini mengigatkan saya akan suatu permasalahan yang terjadi dalam kampus STT ABDI SABDA MEDAN, dimana tradisi lama atau paradigma lama yang telah dianut sejak lama masih terus berjamur. Ada pemikiran begini dalam kampus kita ini “bahwasanya keadilan itu hanyalah milik orang-orang yang memiliki banyak koneksi atau banyak teman atau banyak sekutu”. Suatu permasalahan yang menurut saya seharusnya tidak terjadi di dalam suatu kampus yang berdasarkan alkitab. Namun, hal ini ternyata tidak dapat dihindari, inilah salah satu wajah dari kampus ini, saya ingin turut sumbangsih atas dasar pemikiran ini. Seharusnya seiring berjalannya waktu, kita yang menimba ilmu disini harus menegakkan keadilan secara merata, keadilan tidak seharusnya hanya milik orang-orang yang mempunyai kenalan banyak ataupun koneksi yang banyak, tetapi keadilan harus tetap kita berikan bagi siapapun, baik itu bagi sikuper (sikurang pergaulan, tidak punya banyak teman, suka menyendiri, termasuk dari keluarga yang kurang mampu) maupun bagi sigaul (orang yang mempunyai banyak teman, punya banyak koneksi, punya banayk uang). Atas nama IBD saya harus katakana bahwa “SEMUA ORANG MEMILIKI HAK YANG SAMA AKAN SUATU KEADILAN”. Salam semangat bagi kita yang senantiasa berusaha memerdekakan keadilan bagi semua orang, semoga bermanfaat untuk kita yang belum terpikir untuk memberikan mereka keadilan.
    Nama : Monalisa Purba
    Nim : 15.01.1295
    Tingkat/jurusan : 1-C/teologi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih komennya, Monalisa Purba,Nim : 15.01.1295.
      Saya mengapresiasi penemuan dan analisamu tentang karakter yang kurang baik di kampus kita. Kiranya persaudaraan itu kuat berakar dalam kekeluargaan di STT Abdi Sabda, karena ruang dan area persekutuan di kampus kita adalah bagaikan anak tangga pertama yang sangat baik kita lalui, kita melangkahkan kaki dengan semangat kasih tanpa pandang muka. Semua satu dan semuanya adalah saudara.

      Salam IBD.

      Hapus
  22. Nama : Boris Adi Puttra Manurung
    Kelas/Jurusan : I-C/ Theologia
    Nim : 15.01. 1224
    Syalom buat Pdt. Edward Simon Sinaga M.Th
    Berbicara tentang Budaya haruslah terlebih dahulu kita memahami apa tujuan Budaya itu. Pengetahuan Budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Dan dalam mengkaji hal ini, maka dapat digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, artinya mempunyai kekhasan dan makna lalu kemudian diberi arti.
    Pengetahuan budaya atau the humanities dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang keahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik,dan lain-lain. Sedangkan ilmu budaya dasar atau Basic Humanities adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain, Ilmu Budaya Dasar menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan dalam mengkaji masalah masalah manusia dan kebudayaan.
    Tetapi mengerti budaya belum tentu melakukannya. Pada zaman sekarang ini banyak sekali masalah-masalah kebudayaan yang timbul, khususnya di Indonesia. Dengan semakin berkembangnya zaman, maka kebudayaan asli bangsa Indonesia pun sedikit demi sedikit mulai tergeser oleh kebudayaan asing. Kebudayaan asing cepat sekali merambat masuk ke dalam kebudayaan Indonesia, dan tragisnya kebudayaan barat itu pun dapat dengan cepat di terima oleh masyarakat Indonesia, khususnya para remaja yang ada di Indonesia. Contohnya saja kebudayaan barat yang sekarang sudah merasuki kebudayaan Indonesia ialah PERGAULAN BEBAS, yang nantinya akan merusak moral para remaja di Indonesia.
    Masyarakat Indonesia yang dulunya terkenal sebagai masyarakat yang kaya akan budaya, kini berubah menjadi masyarakat yang berbudaya kebarat-baratan. Ada beberapa contoh budaya barat yang sangat mendominasi, terutama di kalangan kaula muda, yaitu cara berpakaian yang tidak menunjukan adat ketimuran dan meninggalkan pakaian adat dari negeri sendiri. Para remaja di negara kita terus mengikuti "trend dan perrkembangan zaman" yang menjadi masaah pada saat ini. Contoh lainnya pergaulan bebas, yang kini melanda kaula muda di negara kita seperti pergi ke diskotik, minum-minuman keras, narkoba, rambut di cat, wanita yang berpakaian seperti laki-laki, serta laki-laki yang berdandan seperti wanita (telinga yang di tindik, memakai anting, kalung dan gelang) dan sebagainya.
    Budaya kita semakin lama semakin tersingkir, yang seharusnya kita jaga dan lestarikan. Semakin di nasehatkan untuk menghargai budaya tetapi tidak lagi mampu pemuda sekarang untuk melestarikannya, malah melawan orang tua jika memberi nasehat kepada anaknya supaya tidak terlalu mengikuti perkembangan yang datang dari barat. Banyak pemuda yang sekarang ini maah mengambil sisi negatif dari perkeembangan zaman. Inilah yang akhirnya membuat budaya indonesia yang dahulu sangata kaya menjadi hiang. Saya ingin meminta pandangan dari bapak bagaimana untuk membangkitkan kembali kebudayaan indonesia yang sangat mahal dan unik ini, supaya tidak hilang...?
    Sebelumnya saya mengucapkan terimakasih...... syalommm

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih komennya, Boris Adi Puttra Manurung,Nim : 15.01. 1224.
      Kawula muda adalah kategorial yang sangat dinamis, sangat meroket untuk sesuatu yang baru, ingat bagaimana Kemerdekaan diraih dari bangsa penjajah, Belanda dan Jepang, di sana tercatat dengan tinta emas, kalau pemuda sangat berperan aktif.

      Perihal pemuda masa kini (termasuk saya di dalamnya ya... karena menurut kategorial gereja HKBP, di bawah 45 tahun itu masih tergolong pemuda walaupun sudah kawin, jadi saya masih pemuda rupanya yahh), memang banyak yang tergila-gila dengan gaya hidup atau life style, tergila-gila dengan mobil mewah dan alat-alat techno lainnya, semuanya kembali ke dalam didikan budaya dan agama dari satu-satu keluarga.

      Betul seperti yang kamu kutip, bahwa IBD adalah "pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan dalam mengkaji masalah masalah manusia dan kebudayaan".
      Sesungguhnya masalah-masalah manusia sekarang sungguh komplit, karena itu pemuda dalam gereja harus diberikan ruang ekspresi dan kreativitas, dan di sanalah mereka akan banyak mengalami dan bertanya nilai-nilai budaya dan juga kristiani kita.

      Salam IBD.

      Hapus
    2. Terimakasih atas tanggapan nya pak.
      setelah mendapat tanggapan bapak, saya menjadi mengerti bahwa masalah budaya harus dikembangkan juga melalui gereja, di mana pemuda gereja menjadi pembawa perkembangan budaya, artinya gereja membawa kepada keutuhan budaya melalui umatnya...semoga budaya Indonesia tidak merosot, tetapi semakin di kembangkan....

      Salam IBD

      Hapus
  23. Nama :christian sinaga
    klas/prodi :1b/teologi
    Nim :15 .01.1227
    SYALOM..
    SELAMAT PAGI BAGI DOSEN KAMI BAPAK EDWARD SINAGA
    pada tanggal 15 pebruari yang lalu kita sudah membahas tentang alam pemikiran manusia.yang saya tanyakan yaitu tentang mistis(mitis),yang dimana kalau mitis in masih percaya akan peristiwa yang gaib dan memujidewa atau roh-roh.seperti dikampung ku disana ada seorang sintua tetapi diajuga bisa menyembuhkan orang kalau bahasa seheri harinya dia disebut dukun atau medis tradisional.
    yang saya tanyakan bagaimana seharusnya sikap situa itu apakah dia harus meningalkan talenta yg dimilkinya sebagai medis tradisional (dukun) untuk jabatanya sebagai sintua digereja,atau sebaliknya dia harus meninggal kan sintuanya itu untuk talentanya sebagai medis tradisional(dukun)..?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih komennya, Christian Sinaga,Nim :15 .01.1227.

      IBD, adalah mata kuliah yang berperan untuk memberikan analisa akademis tentang seorang pelayan gereja (sintua) yang memiliki kehususan dalam hal medis tradisional, karena pertanya dan kenyataan yang pernah kamu lihat itu (hampir sama dengan pengalamannya Hendrico, maka saya akan meng-copy jawaban saya kepada Hendrico ya...),
      seperti ini. "Terimakasih komennya, Hendriko Siagian, NIM : 15.01.1268.
      Alam pemikiran mitis manusia adalah akar dalam setiap budaya, sebelum agama datang, manusia dan Yang Mahakuasa (ALLAH dalam Alkitab, atau dewa dan dewi bagi yang beragama tradisi, dan lain-lain)adalah dua alam yaitu manusia yang duniawi dan Yang Mahakuasa yang ilahi.
      Menghubungkan mitis dan seorang penatua atau pelayan di gereja saat ini, membutuhkan suatu penelitian langsung dan berbincang-bincang dengan oknum penatua tersebut, dengan catatan untuk melihat dan diskusi dengannya tanpa menggurui dan menghakimi. Sekali lagi atas nama IBD, kita harus ramah dan datang untuk melihat dan mengamati, dan memaknainya, sekali lagi butuh waktu dan penelitian yang panjang, ini cocok untuk skripsi, semoga pencariannya dan pemaknaannya sampai kepada pencerahan sehingga permasalahan seorang penatua dan kemampuan supranaturalnya dapat diterangi dalam terang Injil (perlu kita ingat Yesus juga dikenal sebagai penyembuh berbagai penyakit).
      Salam IBD".

      Semoga dapat memberikan pencerahan ya,

      Salam IBD.

      Hapus
  24. syalom pak.
    terimakasih atas kesmpatannya
    saya lisdayani purba
    15.01.1288
    1-C
    Saya kurang mengerti pada sajian kelomok 3 yang membahas pemikiran alam manusia, yang saya tanyakan fungsi mitos. apa yang menjadi dasar kepercayaan mitos ..
    terimakasih
    saya kembalikan kepada bapak
    syalom.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih komennya, Lisdayani Purba,NIM. 15.01.1288.

      Sajian atau bahasan, "Alam Pemikiran Manusia, secara khusus, alam pemikiran mitis (dua lagi, adalah alam pemikiran ontologis dan fungsionalisme).

      Mitis diwarnai dengan mitos-mitos dan legenda-legenda, apakah semua itu pernah terjadi, itu tidak ada yang tahu, tetapi dalam dunia pengetahuan mitos-mitos dicatat dan dimaknai. Karena sebelum ada buku untuk mencatat dan computer untuk merekam semua kejadian masa lampau, nenek moyang kita memakai tradisi dari mulut ke mulut atau oral tradition.

      Tentu, dalam IBD juga alam pemikiran mitis itu tetap dihargai dan dimaknai, dengan menyandingkannya dengan alam pemikiran ontologis dan alam pemikiran funsionalisme.

      IBD mengatakan, mitis dan ciri khas kemitosannya tetap bermakna, sebagai bagian dari sejarah dan latarbelakang pemikiran akan sesuatu peristiwa.

      Jika jawaban ini belum memuaskan, saya mengundang kelompok III untuk memberikan responnya, ya.

      Salam IBD

      Hapus
  25. Nama : Krismay Pasaribu
    NIM : 15.01.1285
    Ting/Jur : I-C/Theologia
    SYALOOM Pdt. Edward Simon Sinaga, M.Th
    Manusia di ciptakan dengan adanya pola dan pemikiran bahkan di dalam kehidupan ini hubungan dengan sesama manusia jauh lebih utama dari pada hubungan manusia dengan alam raya dan juga melalui pemikiran yang terbatas manusia dapat berkarya dan karya itu pun sangat bermanfaat bagi manusia dan alam sekitarnya sehingga pada saat meninggal pun ada sejarah dari karya itu....
    Alam Pemikiran Manusia meliputi 3 tahap perkembangan kebudayaan manusia yaitu :
    1.tahap alam pemikiran mitis di mana manusia terkepung oleh lingkungan sekitarnya,pemikiran nya masih pada zaman pra-sejarah dan masih mengindahkan hal mitos dan magi (melalui tinjauan dan beberapadisiplin ilmu)
    2.tahap alam pemikiran ontologis di mana manusia sudah menjaga jarak dengan lingkungannya serta sudah mulai bertanya-tanya apakah ada Tuhan itu dan siapakah Tuhan itu (cikal bakal) di mana manusia mulai berpikir mencari sebab-akibat serta alasan melalui perubahan di balik semua kehidupan ini serta bagaimana cara mengatasi nya, di sinilah manusia sudah mulai memanfaatkan dan mengembangkan akal budi nya (melalui tinjauan dan beberapa disiplin ilmu)
    3. Tahap alam pemikiran fungsionalis di mana manusia melakukan relasi dengan lingkungannya, sudah melakukan penelitian, sudah tersadar bahwa Tuhan hadir di tengah - tengah kehidupan (melalui tinjauan dan beberapa disiplin ilmu)......
    Suatu pola pikir yang lebih maju dari mitos adalah penggabungan antara pengamatan, pengalaman dan akal sehat, logika atau rasional. Oleh karena itu berkembanglah faham “rasionalisme,” yaitu pertanyaan akan dijawab dengan logika atau hal-hal yang masuk akal. Lebih lanjut dikenal dengan “metode deduksi” yaitu penarikan suatu kesimpulan didasarkan pada sesuatu yang bersifat umum menuju kepada yang khusus
    membahas alam pemikiran manusia ini menjadi timbul pertanyaan saya pak......
    bagaimana jika sebagian masyarakat yang sudah hidup dalam alam pemikiran ontologis terpengaruh oleh masyarakat yang hidup dalam alam pemikiran mitis, maka apakah masyarakat yang berbeda alam pemikiran nya bisa bersatu atau masih dapat saling bertegur sapa dan bagaimana jika masyarak yang hidup dalam alam pemikiran ontologis ini terpengaruh oleh masyarakat yang hidup dalam alam pemikiran mitis??
    bahkan juga ada yang hidup dalam alam pemikiran ontologis tetapi pola pikir tidak sehingga menjadi batu sandungan, dan hal itu masih terjadi sampai pada saat ini, maka apakah masyarakt ini dapat bertahan hidup dengan pola pikir seperti itu dan apa yang di hadapi kedepannya serta bagaimana cara menghadapi pola pikir masyarakat yang seperti ini agar tidak terpengaruh tetapi malah kita yang mampu mempengaruhi dia ke arah yang lebih baik tanpa menyinggung dan melukai perasaan masyarakat ini????
    salam ilmu budaya dasar :)


    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih komennya, Krismay Pasaribu, NIM : 15.01.1285.

      Dalam pertemuan terakhir, ketika kita membahas "Nilai-nilai Kemanusiaan yang Lain" itu, saya mennjelaskan dan mengkaitkan semua alam-pemikiran-manusia (mitis, ontologis, dan fungsionalisme), membutuhkan sebuah keseimbangan. Dalam dunia IBD, ketiga warna alam pemikiran itu masih perlu kita seimbangkan, karena ketiga-tiganya adalah hasil kreativitas manusia dari zaman nenek moyang, manusia dari zaman sejarah, dan manusia modern (termasuk zaman atau generasi kita sekarang).

      Sebagai orang Kristen, dan atas nama akademik, kita wajib membaca sejarah sosiologi dan antropologi, sehingga kita tidak mudah dan cepat menghakimi nenek moyang kita dan sesama kita.

      Salam IBD.

      Hapus
    2. terima kasih Pak atas tanggapannya......
      semoga dengan membaca sejarah sosiologi dan antropologi maka akan dapat mengaplikasikan dan semakin diperbaharui untuk tidak cepat menghakimi.....

      Hapus
  26. Adryan putra hutabarat
    1-A teologi
    15.01.1208
    Menurut pandangan saya tentang alam pemikiran manusia adalah bermula dari rasa ingin tahu. Hewan juga mempunyai “rasa ingin tahu” akan tetapi tidak berkembang atau disebut “idle curiousity” atau “instinct.” Segala aktivitasnya didorong oleh instink itu dengan tujuan untuk melestarikan hidupnya. Untuk itulah mereka mencari makan, melindungi diri dan berkembang biak.
    Manusia mempunyai rasa ingin tahu yang berkembang. Akumulasi dari segala yang mereka dapat dari usahanya mendapatkan jawaban dari keingintahuannya itu merupakan “pengetahuan”-nya. Pengetahuan manusia selalu berkembang. Ia selalu tidak puas dengan fakta tetapi ingin tahu juga tentang “apa,” “bagaimana” dan “mengapa” demikian.
    Berlandaskan pada pengetahuan tentang beberapa rahasia alam yang diperolehnya, manusia kemudian berusaha untuk menguasai dan memanfaatkan pengetahuannya untuk memperbaiki kualitas dan pemenuhan kebutuhan hidupnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih komennya, Adryan Putra Hutabarat, 15.01.1208.

      Saya sangat senang dan setuju dengan analisa dan kutipanmu, dan arah dari analisamu adalah tetap ke Nilai-ilai Kemanusiaan itu sendiri.

      Alam pemikiran dari zamnnya nenek moyang, zaman pra-sejarah dan sejarah, hingga zaman modern sekarang ini, semuanya pencapaian dan tindakan manusia dalam ranah IBD, adalah untuk meningkatkan kualitas hidup dan martabat manusia itu sendiri.

      Planet bumi yang satu ini, dihuni dan dibenahi oleh begitu banyak manusia dengan kekayaan pemikirannya yang khas itu.

      IBD, meningkatkan kualitas hidup manusia.

      Salam IBD.

      Hapus
  27. Nama :Johnson Parningotan Silalahi
    NIM :15.01.1297
    Tingk/ Tingkt:I-C/Theologi

    Syaloom pak... dalam kesempatan ini saya mau bertanya pak.. bapak pernah menyinggung tentang adat batak yaitu "Mangokkal Holi" apa sebenarnya yang melatar belakangi sehingga acara ini disahkan oleh gereja... apakah ini dipengaruhi mitos-mitos nenek moyang kita pada zaman dahulu pak? demikian pertanyaan saya pak, saya ucapkan terimakasih banyak.. Syaloom

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih komennya, Johnson Parningotan Silalahi
      NIM :15.01.1297.

      IBD, adalah membangun nilai-nilai kemanusiaan. Kita telah mempelajari dan membahas bagaimana alam pemikiran manusia, terdiri dari tiga (3), yaitu: - Mitis, - Ontologis, dan - Fungsionalisme.

      Jauh sebelum kekristenan, Islam, Hindu, dan Buddha menyentuh dan bersinggungan dengan Kebatakan (Batakologi), nilai-nilai kemanusiaan ala Batak sudah ada dan menata kehidupan, kekerabatan, karena di sana ada undang-undang atau norma, yang disebut patik, atau adat.

      Menggali tulang-belulang (mangongkal holi) adalah upaya untuk memepersatukan garis silsilah satu ompu bagi Batak Toba, dengan menjalankannya ada keyakinan masyarakat kalau roh-roh ompung mereka dihargai dan dikenangkan oleh keturunannya. Kekristenan pun datang dan menilainya sebagai suatu kesesatan, dan inilah awal kalau permulaan kekristenan upacara itu dilarang gereja karena menyangkut kekafiran, dan akhirnya gereja pun tak berdaya menghentikannya, karena orang Batak masih mempertahankannya walau pun mereka sudah Kristen, dan sudah maju dalam hal pendidikan, upacara tersebut masih awet dan dipertahankan.

      Kekristenan berkontesktualisasi, menyesuaikan dengan pesan-pesan alkitabiah, di mana itu juga dilakukan oleh orang-orang Israel untuk menghargai leluhur mereka. Inilah dasar pemahaman dan teologia, lambat-laun upacara ini direstui dan sudah ada liturginya, termasuk gereja-gereja Batak (HKBP, GKPI, HKI, GKPS, dll).

      Perenungan, IBD adalah sebuah makna untuk memahami budaya dan upacara-upacaranya, sehingga nilai dan maknanya dapat ditemukan, khususnya menyangkut Batakologi.

      Salam IBD

      Hapus
    2. Terimakasih pak telah mumbuka wawasan saya dan semoga ini juga dapat bermanfaat bagi kita semua... syaloom dan salam IBD

      Hapus
  28. Nama :Emia pepayosa perangin-angin
    Kelas:1C/Teologia
    Nim :15.01.1251
    syalom pak...dalam kesempatan ini saya akan bertanya mengenai pertemuan pertama yaitu latarbelakang lahirnya mata kuliah ibd. berhubung dalam kebudayaan pembangunan di dalam sekelompok masyarakat yang memiliki nilai-nilai baik dalam nilai politik, agama sangat bergantung terhadap kemampuan intelegtual, ilmu pengetahuan, serta teknologi dan sikap mental yang di miliki oleh setiap orang didalam masyarakat. namun pada saat ini dalam pencapaiannya menemukan banyak hambatan ataupun tantangan seperti pada negara kita indonesia,yang mana kita mengetahui banyak dalam pencapaian pembangunan dengan peristiwa politik dalam negeri dengan perebutan kekuasaan, masalah ceparasi, ideologi,nilai pembangunan ,teori pembangunan,
    dalam budaya yang melakukan pembangunan unsur humanisme pada masyarakat atau negara dengan hambatan tersebut baik dalam politik maupun agama bagaimanakah ibd menyikapi serta menyeimbangi kedepannya hal ini agar didalam ilmu budaya dapat melakukan pembangunan dengan hambatan seperti nilai maupun agama tersebut serta sikap indisplinernya???? dan unsur apa yang dapat membangun humanisme dalam masyarakat?
    terimakasih banyak untuk kesempatannya pak.
    syalom

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih komennya, Emia Pepayosa Perangin-angin,Nim :15.01.1251.
      IBD, adalah membangun kualitas manusia dalam segala aspek, dan dalam konteks Indonesia, kita (pemerintah dan rakyatnya) masih berupaya agar pencapaian kualitas hidup itu benar-benar tidak menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan yang berbasis pada budaya.

      Silahkan baca analisa saya dalam pertemuan IV, "Negeri Tunabudaya" sudah ada saya upload yah, mudah-mudahan kamu gabungkan juga dengan analisa kamu dari KOMPAS, tentang "Negeri Tunabudaya" tersebut. Hal yang kamu tanyakan disinggung juga di sana. Semoga mendapat jawaban dari analisa KOMPAS tersebut.

      Salam Budaya.

      Hapus
  29. Nama : Rovina silalahi
    NIM : 15.01.1318
    Kelas: 1-D/THEO

    SYALOM PAK,,

    setelah saya mengikuti dan membaca semua komentar-komentar bapak dan juga pertanyaan-pertanyaan teman-teman, saya merasa tertarik dan merasa lebih termotivasi dengan adanya blog ini. saya merasa bangga akan adanya ide bapak dalam membuat blog ini, sehingga adanya blog ini jadi mempermudah mahasiswa dalam membahas IBD lebih dalam lagi, sehingga wawasan kami mengenai IBD akan semakin bertambah. mungkin jika tidak adanya blog ini, wawasan kami mengenai IBD akan menipis. tapi syukurlah bapak sangat kreatif dalam mendidik kami mahasiswa, sehingga kami tidak hanya belajar IBD di setiap hari senin dan tempatnya di ruang kelas saja, tapi skarang kita sudah bisa membahas IBD setiap saat, kapan, dan dimana kita berada.

    trimakasih ya pak, buat ide dan kekreatifan bapak dalam mengajar kami,
    smoga kedepannya bapak semakin lebih kreatif lagi dalam mengajar kami mahasiswa, sehingga motivasi mahasiswa dalam belajar semakin meningkat
    :)

    Salam Budaya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih komen dan motivasinya, Rovina Silalahi,
      NIM : 15.01.1318.

      Saya juga sangat mengapresiasi kemauan dan semangat kalian adek-adek mahasiswa (calon hamba, pelayan, dan pemimpin gereja kita ke depan), tanpa kalian saya tidak akan ada ide, melihat kehadiran dan kebersamaan kalian khususnya stambuk 2015 (pemecah record, jumlah dan kelas terbanyak yang pernah diterima dalam sejarah lahirnya Abdi Sabda), saya mungkin tidak akan berupaya memiliki blogg. ini.

      Semoga diskusi kita dalam blogg. ini dapat mengisi dan mendampingi pencarian-pencarian kalian tentang nilai-nilai kemanusiaan yang terpendam dalam budaya dan tradisi kita.

      Salam IBD.

      Hapus
    2. Terima kasih ya pak. keep spirit and God Bless US..

      Hapus
  30. Nama:Tuah Ginting
    NIM:15.02.587

    Syaloom Pak

    Dalam IBD kita telah mengetahui berbagai hal tentang nilai- nilai kemanusiaan ataupun nilai kebudayaan. Namun saya masih bingung dengan kebudayaan yang ada di Batak, baik batak Karo maupun batak Toba. Hal yang saya bingungkan yaitu mengapa di adat batak, mertua laki-laki dan menantu perempuan atau mertua perempuan dan menantu laki-laki dilarang akrab atau bahakan dilarang cakapan. Apakah yang menjadi penyebab hal itu terjadi?,apakah ada kaitanya dengan alam pemikiran mitis,ontologis, ataupun fungsionalisme. Dan saya juga melihat bahwa banyak orang sekarang ini sudah tidak lagi menghiraukan hal itu, apakah hal disebabkan oleh pengaruh-pengaruh budaya luar atau mereka hanya menganggap adat istiadat(budaya) itu hanya berlaku bagi nenek moyang kita?

    Untuk itu, saya ingin mengundang kita semua (khususnya Pak Edward) untuk menjawab kebingungan saya saat ini.

    Terima Kasih
    Salam IBD
    GBU

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih komennya,Tuah Ginting, NIM:15.02.587.

      Saya pernah membaca dari pemandangan Batak Toba, bahwa pihak (mertua dan mantunya, beda jenis kelamin) mengatur jarak dan menjaga sikap, karena untuk menghindari adanya kemungkinan muncul prasangka-prasangka negatif karena dia menantu bukan anaknya kandung dan dan dia mertua bukan orangtuanya kandung, maka perlu dijaga jarak, untuk menghormati kalau mertua dan mantu itu adalah kedudukan sopan dan etika yang harus selalu dipertahankan. Ada memang di antara orang Batak, sudah menganggap kalau mantu itu seperti anak laki-lakinya atau anak perempuannya sendiri, namun masih banyak yang mempertahankan, agar ada rasa hormat dan mengingat kalau pun dianggap orangtua sendiri atau anak sendiri, tetepi itu bukanlah sama dengan anak yang lahir dari darah dagingnya sendiri.

      Semoga memberi pencerahan ya, salam IBD.

      Hapus
  31. untuk kelompok II : Alam Pemikiran Manusia
    seperti yang ketahui alam pemikiran mitis adalah yang bersifat yang belum bisa dipastikan kebenarannya, sehingga bisa juga dikatakan bersifat mitos, sedangkan ontolgis adalah pemikiran yang dapat dipastikan kebenarannya. akan tetapi mengapa kebanyakan warga indonesia lebih cenderung menonjol dalam pemikiran mitis dan bahkan masih ada yang mendewa-dewakan benda-benda,hewan-hewan, dan tumbuhan tertentu. memang alam pemikiran mitis juga memberikan ke untungan, yang berdampak menjaga ke asrian alam yang ada di sekitarnya itu sendiri. akan tetapi sebagai umat yang beragama terkhusus agama kristen, apakah kita masih pantas percaya dengan hal-hal yang berkaitan mitis? dan mengapa kita tidak cenderung memakai alam pemikiran ontologis seperti layaknya orang-orang yang berada di Negara-Negara maju? dan langkah apa yang anda lakukan untuk mengubah kepercayaan terhadap benda-benda berhala kepada Tuhan yang sesungguhnya, tanpa harus meninggalkan kebudayaan tersebut, terkhusus ''Suku Batak''?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih komennya, Chandra syahputra Pasaribu, NIM..?

      Saya akan menunggu bagaimana Kelompok II Kelas PAK 2015 memberikan respon atau tanggapan mereka.

      Salam IBD.

      Hapus
  32. Nama: Beritanta Surbakti
    Tingkat: I-A/Theologi
    Nim: 15.01.1222

    salom.
    sebelumnya saya sangat senang dengan pembelajaran seperti ini pak. Karena dengan sistem yang bapak berikan kepada kami, terkhusus bagi kami mahasiswa/i STT Abdi Sabda dapat mempergunakan teknologi yang kami miliki saat ini dengan sebaik-baiknya.
    "ILMU BUDAYA DASAR", yang terlintas di pikiran saya adalah "Kebiasaan" yang menyangkut kehidupan manusia sehari-hari. Manusia yang merupakan mahkluk ciptaan yang tertinggi(memiliki akal pikiran,perasaan)pasti akan berpikir panjang dan berkembang. sehingga jika dihubungkan dengan kehidupan berasrama sangat indah jika sebagai mahasiswa/i Teologi kita agak berbeda dengan mahasiswa/i lainnya, mulai dari cara berpakaian,berbicara, dan bertatakrama. Nah, dengan mempelajari Ilmu Budaya Dasar, marilah kita membangun nilai kebaikan,kebenaran,dan keadilan. Sehingga kita patut menjadi teladan bagi orang-orang di sekitar kita. seperti tertulis dalam amsal 3:3 berkata " jaganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu." Terima kasih..
    SALAM BUDAYA

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih komennya, Beritanta Surbakti,Nim: 15.01.1222.

      IBD dab asrama tabernakel adalah paduan dua nilai (latar belakang nilai-nilai dari rumah masing-masing atau didikan dan nasihat orangtua, dipertemukan dan didewasakan dengan peraturan-peraturan asrama, yang mana tujuannya adalah untuk mempersiapkan mahasiswa menjadi hamba yang layak dan ramah serta berbudhi halus, saat berhadapan dan melayani umatNya atau gerejaNya suatu saat nanti.

      Salam IBD.

      Hapus
  33. Nama:Erik Sanjaya Hutauruk
    NIM:15.02.572
    Ting/Prodi:I/PAK
    Trimamakasih sebulumnya atas pemahaman yang di berikan kelompok I yaitu latar belakang timbulnya Ilmu Budaya Dasar dari penjelasan yang di terapkan oleh kelompok ini saya masih bingung dalam sejarah pembangunan Indonesia dikatakan bahwa pembangunan itu adalah suatu proses untuk menjadi yang lebih baik. bagaimana dengan pembangunan di Indonesi apakah pembangunan di negeri kita ini baik tolong di jelaskan pak. menurut bapa penerapan apa yang akan kita lakukan supaya bangsa ini lebih baik. karena bangsa Indonesia masih banyak penduduk yang kurang mampu, baik dalam sandang, pangan, dan kebutuhan yang harus di tempuh yaitu, dunia pendidikan. Bagaimana tanggapan IBD tentang ini...

    Salam IBD
    GBU..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih komennya, Erik Sanjaya Hutauruk, NIM:15.02.572.

      Indonesia adalah pekerjaan rumah pemerintah dan negara kita untuk membangunnya hingga menjadi masyarakat yang sejahtera.

      Tujuan Pembangunan di Indonesia adalah mensejahterakan seluruh rakyatnya, dan itu memang didukung oleh standad pendidikan, kesehatan, dan fasilitas hidup yang mereka miliki.

      Topik dari harian KOMPAS, tentang Pembangunan dan Ketimpangan bisa menjawab pertanyaanmu ya, coba baca materi koran tentang dua (2) topik tersebut.

      Salam IBD.

      Hapus
  34. Nama : Epi Sihombing
    Nim : 15-01-1255
    Ting/Jur : 1-D/Theologi

    Syalom Slamat sore Pak,,,,,,,,


    Mata kuliah IBD adalah salah satu mata kuliah yang membicarakan tentang nilai-nilai tentang kebudayaan, tentang berbagai masalah yang dihadapi manusia dalam hidupnya sehari-hari, diharapkan mata kuliah ini dapat menjadi bahasa pemersatu bagi para akademis dari berbagai lapangan ilmiah, dengan memiliki suatu bekal yang sama, agar para akademis lancar berkomunikasi.Kelancaran berkomunikasi akan memperlancar proses pembangunan dalam berbagai bidang.
    Dengan mendapat mata kuliah IBD mahasiswa nantinya memiliki latar belakang pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan Indonesia pada umumnya akan menimbulkan minat mendalaminya lebih lanjut agar dengan demikian mahasiswa dihadapkan turut mendukung dengan mengembangkan kebudayaannya sendiri dengan kreatif. Salah satu sifat dari IBD adalah sesuai dengan namanya, mata kuliah ini memberikan dasar-dasar yang cukup kuat kepada kita untuk mencari hubungan antara segala segi kebudayaan dalam hubungan usaha yang terus mencari kebenaran, keindahan , kebebasan, serta hubungan antara alam semesta dengan TuhanNya.

    Salam IBD....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih komennya, Epi Sihombing,Nim : 15-01-1255.

      IBD adalah nilai-nilai kebenaran, keadilan, dan keindahan, dan untuk kalangan akademisi adalah sebuah beban moral dan misi untuk membangun kehidupan manusia yang lebih bernilai, dan arif dengan nilai-nilai manusia lokal, dan atas nama kemanusiaan itu, nilai-nilai kemanusiaan itu sifatnya universal.

      Salam IBD.

      Hapus
  35. Nama : Beritanta Surbakti
    Ting/jur : I-A/Teologi
    Nim : 15.01.1222

    Untuk kelompok IV
    Judul Sajian : Nilai-Nilai Kemanusian Lain
    saya mau bertanya dari sajian teman-teman kelompok IV, pada bagian 2.3. Puasa dan Jati Diri
    Dalam setiap aspek kehidupan, setiap manusia harus belajar menerima keadaan sebagaimana adanya. kemudian saya mencoba menghubungkannya pada
    2.4. Peran Ganda Wanita dan Keluarga
    dalam Cinta Kasih, mengatakan bahwa wanita yang seharusnya memberikan kecantikan, kelembutan, dan kasih sayang kepada pasangannya, namun wanita karier memberikan tanggung jawab ekonomi kepada dirinya dengan memberikan keterampilan, keahlian, dan tanggung jawab ekonomi sehingga cinta kasih yang saling mengisi dan melengkapi tidak lagi menjadi kebutuhan. Nah, pertanyaan saya bagaimanakah nantinya jika budaya peran ganda wanita dalam rumah tangga, berlangsung semarak dan meningkat, apakah dapat diterima sebagaimana adanya?
    Dan bagaimana pandangan teman-teman semua, mengenai istilah dalam sebuah lagu yang berjudul "SUSIS" (Suami takut Istri)? Terima Kasih.
    salom.. Tuhan Yesus Memberkati kita semua...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih komennya, Beritanta Surbakti,Nim : 15.01.1222.

      Semoga teman-temanmu memberikan pemikirannya ya, kita sama-sama menunggu.

      Salam IBD

      Hapus
    2. Nama :christian sinaga
      Nim :15.01.1227
      kelas/prodi :1b/teologia
      walaupu saudari bukan satu kelas saya waktu dalam sejian nilai-nilai kemanusian lain,tapi ini judul sjian saya di kelas 1b dan saya akan mencoba menjawabnya.
      budaya wanita berperan ganda dalam rumah tangga menurut saya itu sangatlah baik dimanan kita tahu dijaman yang makin canggih dan moderen ini kebutuhan manusia itu tidaklah ada ujung nya dengan kata lain manusia tidak pernah merasa puas dengan yg dia miliki.dengan adanya peran ganda wanita dalam rumah tangga itu sangat membantu sisuami dalam membutuhi kehidupan keluarga,tapi perlu kita juga bahwa meski pun siperempuan tadi memilki peran ganda dalam kelurga janganlah dia lupa untuk memberikan perhatian dan kasih sayang dalam keluarganya,dan yg paling penting adalah adanya sikap saling percaya antara suami dan istri sehingga semua rencana dalam pekerjaan mereka berjalan dengan lancar tanpa saling curiga dan cemburu,irihati.
      pandangan saya tentang suami takut istri itusih sah-sah aja,dimana sisuami takut pada istri itu perlu juga supaya sisuami bisa lebih mengahargai istrinya apalagi sisuami tidak memiliki pekerjaan bisa dikatakan penghasilan siistri lebih banyak dibandingkan suami.tetapi perlu juga diketahui meskipun suami takut pada istri janganlah juga suka-suka siistri ngomong dan mengatur suami karna bagaimanapun suaminya laki-laki itu tetap sabagai kepala keluarga.

      Hapus
    3. Eirene hutabarat/Theologia/I-A/15.01.1246
      Saya bukan dari kelompok 4 tapi saya ingin menanggapi pertanyaan saudari. Kalau menurut saya wanita tetap memiliki kodratnya sebagai wanita. Wanita sebagai istri tentu harus melakukan kewajibannya sebagai istri dan jika wanita yang berstatus sudah sebagai istri (menikah) namun juga berkarir, tentu kita harus memberi apresiasi yang tinggi karena wanita menunjukkan wanita mampu hidup mandiri tanpa membebani suami seperti untuk biaya make up atau kebutuhan belanja pribadi wanita. Jadi, suami merasa terbantu juga karena istri dianggap membantu walaupun itu bukan tanggungjawab istri. Lalu bagaimana kasusnya jika wanita karir semakin banyak? Menurut saya ini bukan suatu masalah jika wanita menyadari akan kewajibannya karena kita tahu sendiri bahwa perekonomian sangat mendorong berlangsungnya kehidupan jadi ini bukan suatu masalah. Masalah lagu susis, kita beranggapan bahwa lagu terkadang menggambarkan situasi kehidupan sekarang. Namun tidak seharusnya suami takut istri atau istri takut suami suami dan istri harus saling MENGASIHI.

      Hapus
    4. terima kasih kepada saudara/saudariku yang telah memberikan jawaban sekaligus pendapatnya. saya sangat gembira saat saudara/saudariku mau memberikan pendapat. sehingga juga menambah pemahaman saya mengenai Peran ganda Wanita dan istilah "Susis". semoga teman-teman kita yang lain juga memberikan pendapatnya dan saya menunggu pendapat teman-teman semua. terima kasih juga buat bapak dosen kami, yang sangat kreatif membuka wawasan kami para mahasiswa/i. Tuhan Yesus Memberkati.
      selamat hari minggu buat kita semua.

      Hapus
  36. Berbicara tentang alam pemikiran manusia, berarti berkenaan dengan pandangan-pandangan dan cara berpikir manusia yang berbagai-bagai (unik), saya beranggapan dalam sajian ini akan menyajikan hal yang demikian, saya teringat dengan perkataan “Richard Wurmbrand” yang mengatakan begini “Pikiran manusia cenderung gila, dan anda mencapai realitas hanya ketika anda melewati apa yang melampaui akal”, pernyataan ini sungguh berhubungan dengan alam pemikiran manusia, dimana manusia harus berpikir bahwa ia bisa menjadi pemenang maka ia akan menjadi pemenang, namun terkadang saya sedikit kebingungan mengenai terjadi masalah dari hasil tindakan manusia pada saat-saat tertentu, yang menjadi pertanyaan saya mengenai alam pemikiran manusia adalah : Bagaimana pandangan bapak terhadap suatu pemikiran seseorang yang menurutnya ia tidak melakukan kesalahan, tetapi menurut orang lain ia telah melakukan kesalahan? Hal ini menurut saya telah menjadi batu sandungan untuk orang lain, mengapa saya katakana seperti itu, karena survey menyatakan hanya ia sendirilah yang berpikir bahwasanya apa yang ia lakukan tersebut tidak salah. Mohon bapak member masukan bagaimana cara kita menghadapi hal ini dalam masyarakat luas, apalagi dalam jemaat kita nantinya.
    Terimaksih pak, Tuhan Memberkati 
    Nama : Monalisa Purba
    Nim : 15.01.1295
    Tingkat/jurusan: I-C/teologi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih komennya,Monalisa Purba,Nim : 15.01.1295.

      Manusia membutuhkan proses agar manusia dengan sesamanya bisa satu pemahaman akan sebuah kebenaran, kebaikan, dan keadilan. Memang demikianlah manusia karena masing-masing mempunyai daya dan kemampuan untuk mengerti sesuatu secara tepat. Mungkin bisa dibaca disiplin ilmu hukum dalam dua alam pemikiran ontologis dan alam pemikiran fungsionalisme.

      Ketika membacanya, coba bagi dalam komen berikutnya (balas di bawah ini), agar bisa kita diskusikan lebih jauh ya.

      Salam IBD

      Hapus
    2. disiplin ilmu hukum ontologis, yaitu pemikiran yang melahirrkan sikap untuk melihat hakikat suatu kesalahan dan sanksi yang dialami oleh seseorang.
      dissiplin ilmu hukum fungsionalisme, yaitu hukum terbentuk tidak lagi sekedar, karena hukum itu harus ada melainkan bagaimana manfaatnya bagi hidup manusia. Alam pemikiran fungsionalisme hukum dan aturan dipertautkan dan dipertanyakan kembali maknanya bagi aktivitas kehidupan manusia. Ini dia pak pengertiannya, saya hampir mengerti hubungan pertanyaan saya dengan disiplin ilmu hukum ontologis, namun hubungan pertanyaan saya dengan disiplin ilmu hukum fungsionalisme belum dapat saya pahami pak.
      Terimakasih pak :)

      Hapus
    3. Terimakasih komennya, Monalisa Purba,15.01.1295.

      IBD dan alam pemikiran manusia, saya kutip dari penjelasanmu di atas, sebagai berikut: "Dissiplin ilmu hukum fungsionalisme, yaitu hukum terbentuk tidak lagi sekedar, karena hukum itu harus ada melainkan bagaimana manfaatnya bagi hidup manusia. Alam pemikiran fungsionalisme hukum dan aturan dipertautkan dan dipertanyakan kembali maknanya bagi aktivitas kehidupan manusia".

      Betul sekali, kalau alam pemikiran manusia fungsionalisme itu sudah benar-benar karena pertimbangan, penelitian, dan alasan-alasan terbentuknya atau lahirnya satu hukum. Ada situasi dan kondisi, atau konteks, sehingga ada manfaat dan tujuan.

      Misalnya dulu, semua pejabat suka memebri sumbangan, dan uang itu ternyata uang negara untuk membangun rakyat, akhirnya setelah kesadaran akan hukum, dan disiplin, maka negara kita sadar kalau yang dihukum bukan lagi karena mencuri atau memakan uang orang lain atau uang rakyat, akhirnya yang paling hangat dibicarakan sekarang adalah Rancangan UU KPK. Ini bisa kita kategorikan hukum fungsionalisme".

      Semoga bermanfaat ya,
      Salam IBD

      Hapus
  37. Nama : Krismay Pasaribu
    Ting/Jur : Theologi
    NIM : 15.01.1285
    Syaloom bagi kita semua.....
    Nilai-nilai kemanusiaan itu berada di dalam diri manusia. Etika, etos dan moral melekat di dalam diri manusia yang harus di tanggung jawab kan kebenaran nya karena setiap manusia harus bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan. Nilai-nilai kemanusiaan dapat membangun manusia yang tadi nya tidak memiliki etika, etos maupun moral kini menjadi mengalami perubahan yang lahir dari dalam diri nya seperti yang bisa kita lihat dari tokoh alkitab yaitu AYUB yang walau pun harta nya habis, 7 anak nya tersambar petir, 4 sahabat nya meninggalkan nya, bahkan Istri nya pun mengatakan ke pada nya supaya ia mengutuki Tuhan tetapi dia tetap setia ke pada Tuhan bahkan Dia memperoleh kemenangan dan berkat dari penderitan nya itu (Ayub 42:10-16). Apa yang bisa di kutip dari hal ini, yaitu di mana manusia yang mempunyai nilai-nilai kemanusiaan adalah manusia yang setia ke pada Tuhan, bahkan ketika kita menjungjung nilai-nilai kemanusiaan dan mempertanggung jawabkan nya maka kita memuliakan nama Tuhan dan menunjukan bahwa Allah itu nyata. Jika di hubungkan dengan alam pemikiran manusia yaitu manusia yang tidak lagi dalam tahap alam pemikiran mitis (magi dan mitos) tetapi berada di tahap alam pemikiran fungsionalisme maka terlihat lah keyakinan ke pada Tuhan dengan tidak memisah kan kebudayaan manusia yang masih membawa kebiasaan adat sampai sekarang (bukan berarti manusia sekarang meninggikan atau memuja zama pra sejarah maupun nenek moyang kita tetapi mengenang dan menghargai bahkan memberikan dampak positif dari hal itu).
    Jadi kisah yang kita alami dari zaman Nenek moyang, pra sejarah dan sejarah membawa dan membuat kita semakin berhikmat dan semakin menjungjung dan mempertanggung jawabkan nilai-nilai kemanusiaan melalui rintangan kehidupan.....
    GBU

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih komennya, Krismay Pasaribu,NIM : 15.01.1285.

      IBD, dalam bahasanmu mencoba mengangkat bagaimana alam pemikiran Ayub (dalam enam disipli ilmu yang telah kita bahas dalam minggu-minggu lalu); tentu selain Ayub, alam pemikiran teman-temannya dan isterinya juga sangat menyingkapkan bagaiman eman (6) disiplin ilmu yang mewarnai tiga (3) alam pemikiran mitis, ontologis, dan fungsionalisme itu akan sangat menarik untuk dibahas.

      Mari kita menunggu respons teman-temanmu ya.

      Salam IBD

      Hapus
    2. Namun, pada dasarnya, manusia tidaklah hanya menjurus kepada satu (1) bagian dari alam pemikiran saja, tetapi manusia tetap memiliki, memakai konsep mitis, ontologis, dan fungsionalis secara bersamaan, walaupun dewasa ini hal-hal tersebut banyak dipengaruhi dari apa yang terlihat, didengar, dan dirasakan.

      Hapus
    3. Setuju dengan pemikiran kamu my brother Arnold, itu jugalah yang terpikir oleh saya. Bahwanya ketiga konsep mitis, ontologis, dan fungsionaisme sudah menjadi suatu budaya nyata terkhusus dalam masyarakat kita diindonesia.

      Hapus
  38. Nama : Citra Theresia Tarigan
    Kelas : I-C
    Nim : 15.01.1230

    Syaloom pak...

    saya ingin bertanya pada sajian ke 4 dalam nilai-nilai kemanusiaan yang lain , bagaimana jika kita bawa kedalam adat budaya suku-suku yang sekarang ini semakin berkembang apakah masih ada kaitannya dengan nilai-nilai kemanusiaan yang lain ? adat budaya pada zaman sekarang ini sudah semakin modern bahkan sekarang ini adat budaya sepertinya sudah tidak mempunyai nilai-nilai dalam keberadatan. dan yang dilihat juga pada adat contoh nya dalam pernikahan sudah lebih menonjol kepada ke modernan. yang mau saya tanyakan pak, apakah IBD dapat berperan dalam hal ini ? dan jika ia, apa yang dapat IBD dalam konteks nilai-nilai kemanusiaan yang lain ini yang dapat dilakukan untuk hal adat budaya ?
    Terima Kasih dan Syalom Pak...
    Tuhan Yesus Memberkati

    BalasHapus
    Balasan
    1. erimakasih komennya, Citra Theresia Tarigan,Nim : 15.01.1230.

      IBD dan Nilai-nilai Kemanusiaan yang Lain, adalah sangat menolong kita untuk menyadari kalau manusia dari zaman purbakala, zaman modern, hingga zaman tehnologi (canggih) ini, adalah layak hidup bahagia, sempurna dan sejahtera.

      Coba baca koran Kompas tentang "Negeri Tuna Budaya" dan juga Kompas "Pembangunan dan Ketimpangan", dan saya undang kamu memberi komennya kembali di bawah ini.

      Salam IBD.

      Hapus
  39. RIBKA MAIDA
    15.01.1310
    1C/ THEOLOGIA
    KELOMPOK 4 IBD
    {NILAI-NILAI KEMANUSIAAN YANG LAIN}

    SYALOM,saya ingin pembelajaran kelompok 4 yang berjudul "NILAI-NILAI KEMANUSIAAN YANG LAIN", dapat memacuh dan membuka paradigma kita yang telah membahas sajian ini dalam pertemuan kelompok 4.
    dimana Nilai-nilai Kemanusiaan mengarahkan kita serta mengiatkan kita pada pengertian apa itu arti sebuah nilai,norma dan bagaimana cara kita mengaplikasikannya dalam hidup kita sebagai khususnya anak Theologia. Seperti dijelaskan bahwa nilai adalah suatu peraturan yang tertulis dan sanksinya jelas dan sedangkan norma itu sendiri adalah suatu peraturan yang tidak tertulis/lisan yang diciptakan oleh masyarakat itu sendiri namun meskipun tidak tertulis, tetap berlaku didalam masyarakat. inilah dasar yang dimana membentuk masyarakat dalam keteraturan. dalam mengenai nilai dan norma adalah nilai tidak bisa dipisahkan dari norma-norma yang ada. Seperti yang dikatakan pepatah "dimana bumi di pijak di situ langit dijunjung", yang dimaksud adalah dimana pun kita berdiri, haruslah mematuhi peraturan. jika peraturan hidup sudah kita penuhi maka "Kebahagiaan hidup" akan terpenuhi. yang dimana aturan juga membina mental,moral, dan juga paradigma kita yang membatu kia dalam mengendalikan permasalahan-permasalahan sosial maupun pribadi kita sendiri. melalui aturan yakni nilai dan norma kita juga mampu membangun dan mengajarkan kita dalam mengendalikan diri, yang dimana sering sekali pengendalian diri agak sulit di lakukan kebanyakkan orang, dan jika membahas pengendalian diri contoh yang membuat kita lebih gampang untuk mengerti salah satunya adalah "Puasa", yang dimana juga puasa membuat kita untuk belajar menuruti aturan yang ada, mengkoreksi diri, membangun pengendalian diri kita dan paling utama dalam anak Teologi adalah Membangun Iman kita. dalam mengenai membangun "Iman", yakni berpuasalah bukan hanya untuk kita sendiri namun belajarlah berpuasa untuk menjalin hubungan kita bersama Tuhan, dalam arti baiknya kita berpuasa jangan hanya untuk menerima berkat saja, sekedar diet{makan,minum}, namun baiknya kita berpuasa mampu membawah perubahan diri dalam Keteguhan iman. misalnya belajar Mengampuni,saat teduh pribadi,menghindari kemauan daging[Galatia 5:19-21] dan sebagaiman lainnya. dan biarlah melalui puasa yang benar ini, biarlah membuat kita lebih memahami arti Nila-nilai Kemanusiaan yang lainnya. ayat refleksi Teologi yang sampai pada pembahasan ini 1 KORINTUS 13:1-2 berkata“Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang bergemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahsia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.” Didalam ayat ini mengingatkan, mengajarkan kita arti sebuah kasih, karena melalui adanya kasih dalam diri kita akan membuat kita lebih nyaman dalam menghayati nilai-nilai kemanusia tersebut,serta bernubuat ”kasih” dalam hidup kita membuat kita menjadi pelaku dari firman terseut sehinggah menuntun kita terhadap nilai yang benar pada diri manusia itu sendiri.serta hak asasi manusia lebih nyata kita rasakan saat kita membagikan kasih melalui tingkah laku kita terhadap sesama. Demikianlah juga tertulis dalam 1Korintus 13:13 “Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman,pengharapan dan kasih, dan yang paling besar diantaranya adalah kasih”. Melalui ayat ini biarlah tergerak hati kita dan pikiran kita, untuk lebih mengandalkan kasih didalam hidup kita.
    baiklah ini yang dapat saya tambahkan melalui kelompok 4 yang dimana membahas suatu NILAI KEMANUSIAAN LAINNYA, jika ada salah kata maupun penulisan saya siap meneria masukkan dari teman-teman seperjuangan dan terkhusus dari Dosen yang kami kasihi BAPAK Pdt.EDWARD SIMON SINAGA, M.TH . TUHAN YESUS MEMBERKATI.

    BalasHapus
  40. erimakasih komennya, RIBKA MAIDA 15.01.1310.

    IBD dan Nilai-nilai Kemanusiaan, juga Nilai-nilai Kemanusiaan yang Lain, adalah sebuah fakta, bahwa di luar gereja ada banyak kebaikan, kebenaran, dan keadilan.

    Perenungan,Yesus Kristus datang dan membawa nilai-nilai yang baru untuk semua manusia, bukan hanya untuk orang Yahudi, di mana para ahli-taurat, Parisi-nya banyak yang munafik, dan pemfitnah, sebagaiman yang diperlakukan kepada Yesus Kristus, saat itu.

    sekarang kepada kita, khususnya anak-anak STT Abdi Sabda, harus meneladani dan membangun nilai-nilai yang benar, baik, dan adil; dan untuk itulah saya targetkan,melalui IBD, ada beberapa pint pada pertemuan V yang lalu, agar anak-anak Asrama berperilaku yang benar, khususnya Stambuk 2015, saya sangat berharap banyak, melalui kalian semua, nilai-nilai kemanusiaan di kampus ini akan jelas dan komit, jangan adala lagi pelecehan, pencurian, perkelahian, dan perbuatan-perbuatan daging yang tak bernilai positif tersebut, di mana jemaat sangat tidak mengharapkan itu ada dalam karakter gembalanya, atau pendetanya.
    semoga kalian lebih memperlakukan junior-juniormu Agustun nanti jauh lebih manusiawi, ku mohon dan ku harap.

    Salam IBD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Syalom,
      trimakasih kepada Bapak yang terus memotivasi kami para mahasiswa/i ABDI SABDA, terkhususnya kami stambuk 2015 ini.
      saya mau bertanya kepada Bapak, yang dimana soal dalam memperlakukan junior kami disaat kami nantinya akan menjadi senior. yang pastinya harus sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan yang ada. namun Bagaimana caranya menghadapi adik-adik kami yang mungkin memiliki sifat yang agak sulit menerima didikkan/teguran /arahan dari kami kakak/abang seniornya, apakah kami harus tetap bersabar walaupun misalnya kami dianggap angin lalu, apa cara yang tepat untuk mengatasinya?
      jika kami memperlakukan mereka dengan sebagaimana mestinya, lalu jika mereka melakukan kesalahan dan biasanya mereka di cap kurang diospek, lalu bagaimana cara kami bersikap kepada adik-adik kami tersebut? trimaksih.


      SALAM IBD,GBU.

      Hapus
    2. Terimakasih komennya, RIBKA MAIDA 15.01.1310.

      Perjumpaan denga adek-adekmu Agustus nanti, haruslah dasarnya adalah lerindan akan adek baru, bandingkan kalau ibu kita akan melahirkan anak barunya, tentu semua keluarga akan menunggu dan senang menyambutnya, demikianlah kalain juga.

      Ada Bapak dan ibu asrama, yang selalu siap menuntun kalian agar saling mengasihi di asrama, linta gereja, suku, marga, dan asal-usul.

      Perjumpaan nanti kiranya kreatif dan sifatnya membuat para adekmu betah di asrama yang masih terbatas fasilitasnya ini, mudah2an keramahan (hospitality) dan kehalusan-kebaikan (refined) kalian stambuk 2015, membuat adek-adekmu bangga punya senior yang lain dari senior-senior pada umumnya.

      Aku berharap atas nama IBD,

      Salam IBD

      Hapus
    3. trimakasih ya Pak,Sudah membuat saya lebih dewasa dalam mengambil sikap.


      Maju Terus untuk IBD, Salam Kasih IBD.


      Hapus
  41. Terimakasih buat bapak, yang telah membuat blog ini, melalui blog ini saya bisa setiap hari belajar IBD, bapak sungguh kreatif dalam membuat kebijakan ini,,
    Semoga bapak lebih semangat lagi dalam membimbing kami mahasiswa yg mempunyai banyak kekurangan.

    Salam kasih:-) judika murni sitorus/Nim:15.01.1281

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih komennya, Judika Murni Sitorus/Nim:15.01.1281.

      Aku memimpikan kalian adek-adekku Stambuk 2015, menjadi jauh lebih baik dari semua senior-senior pendahulu itu, karena tambah tahun tambah jugalah kualitas dan semangat mahasiswa kita, agar masyarakat merasakan dan mengalami apa jerih payah dan perjuangan perkulihan kita.

      Aku bermimpi, semua kelas IBD menuju nilai A.

      Harapan dan salam IBD.

      Hapus
  42. Nama: Netti Pasaribu
    Kelas: I-D/Theologi
    Nim: 15.01.1297

    Syalom pak dan syalom bagi teman-teman...
    saya merasa beruntung bisa lebih mempelajari IBD dimana kita bisa lebih mendalami nilai-nilai kemanusiaan. seperti yang telah kita pelajari dalam sajian 3 nilai-nilai kemanusiaan itu meliputi etika,moral dan etos.
    dengan adanya nilai-nilai ini maka hubungan kita dengan lingkungan akan baik dan sejahtra. terlebih lagi dimana etika mengajarkan kita untuk mengerti mengapa, atau dasar apa kita harus hidup menurut norma-norma tertentu. Dan di sini kita diajak untuk lebih berfikir atas apa yang akan kita lakukan sebelum bertindak,terlebih di zaman sekarang ini yang semakin berkembang. Banyaknya hal-hal yang mempengaruhi kita di lingkungan zaman sekarang, kesadaran kita akan moral itu sangat dibutuhkan.
    God Bless Us :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih komennya, Netti Pasaribu,Nim: 15.01.1297.

      IBD, adalah nilai-nilai untuk kemnusiaan yang lebih baik, terutama dalam latarbelakang kependetaan kita, karena sia-sialah sarjana teologia kalau kita tidak perduli hal-hal yang berkaitan dengan etika, moral, dan etos, karena semuanya nilai-nilai kemanusiaan itu akan menyuarakan kebenaran, kebaikan,dan keadilan.

      Salam IBD

      Hapus
  43. Nama :Ricky Yacob.N.S.Ginting
    Jur/Tingkat:PAK/1
    Nim :15.02.581.
    Shalom,selamat siang pak.
    saya berterimakasih kepada bapak dikarnakan bapak telah memberikan ilmu kepada kmi yaitu Ilmu Budaya Dasar. saya pribadi jdi telah mengenal apa itu IBD dan telah tau. Oh iya pak . Dari semua pembahasaan kita di lokal, Saya lebih tertarik di topik pembahasaan Tentang "Nilai-Nilai kemanusiaan." Disitu kmi kelompok 3lah mengpersentasikan nya pak. saat bapak memberikan Judul ini kepada kelompok kmi, Jujur saya pribadi bingung apa itu yg di mksd nilai-nilai kemanusiaan. setelah kmi mengerjakan nya saya sudah mengenal apa itu nilai-nilai kemanusiaan. Disitu kmi membuat pengertiaan nya,Etika,Etos dan Moral. Dan saat itu saudari Dina memberi pertanyaan tentang Moral yaitu Bagaimana Cara Melakukan atau menggunakan moral dengan baik di kampus atau di luar kampus dan lain-lain. saya pribadi lah menjawab nya saat itu pak. Jawabannya ialah kita melakukan moral dengan baik seperti di Alkitab Roma 12:9 . Bisa sama-Sama kita membuka alkitab kita. Disitu Roma 12:9 berkata "Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik." Jikalau kita Melakukan kasih ke masyarakat atau teman-teman kita di kampus maupun diluar kampus kita sudah melakukan moral dengan baik.
    Contoh : kita menemukan sebuah Dompet di pinggir jalan, Dan kita mendapat kan isi dompet ada idetitas pemilik dompet tersebut . jikalau kita memiliki kasih kita pasti mengembalikan ke pemilik dompet tersebut atau kepada yang berwajib seperti polisi dan lain-lain. Disitu lah kita melakukan moral kita dengan baik. Jadi pak, saya pribadi berterima kasih karna Bapak sudah mengasih ilmu kepada kmi. sehingga kmi dpt mengetahui nya. sekali lagi terima kasih kepada Dosen kmi Bp.Pdt.Edward Simon Sinaga,M.Th . Salam Saya RG(Ricky Ginting). God Bless You

    BalasHapus
    Balasan
    1. TErimakasih responnya, Ricky Yacob.N.S.Ginting, 15.02.581.

      IBD, adalah membangun nilai-nilai yang mempengaruhi hidup dan nilai manusia yang lebih baik, benar, dan adil.
      Ketika manusia dan nilai-nilai itu menjadi milik bersama, maka manusia akan membawa kebahagiaan dan kesempurnaan kepada sesamanya. Sempurna dalam arti, manusia berdampingan dan hidup harmonis.

      IBD, adalah nilai-nilai yang harus kita sebarkan, baik sesama teman, di kampus, di luar kampus, atau di tengah-tengah masyarakat.

      Salam IBD

      Hapus
  44. Arnold Brahmana
    15.01.1218
    1-D/Theologia

    Malam ini (04/03), sudah dilakukan Ibadah Pelepasan untuk mahasiswa/i Asrama Tabernakel STT Abdi Sabda, saya melihat bahwa nilai-nilai kemanusiaan dalam praktiknya nyata didepan mata, dimana dapat kita lihat secara gamblang bagaimana keluh kesah manusia dalam keadaannya secara rohani dan jasmani yang dibarengi dengan pengalaman konsep alam pemikiran manusia yang ternyatakan di situasi tadi.

    Ketika melihat perspektif dari Ilmu Budaya Dasar, saya meyakini bahwa manusia adalah mahluk yang membangun nilai kehidupan lewat pengalaman yang mampu mempengaruhi keadaan, kemudian dapat dipahami sebagai nilai atau citra diri menuju sesuatu yang baik, benar, dan adil.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih komennya, Arnold Brahmana
      15.01.1218.

      Salam IBD.

      Hapus
  45. Nama : Fandi Herianto
    NIM: 15.01.1261
    Tingkat/ jurusan : IB Theologia
    Syalom
    Saya terkhusus sangat berterimakasi kepada bapak dosen kami karena telah menyediakan blog ini sebagai wadah kami menamba wawasan tentang ilmu budaya dasar. pada kesempatan ini saya ingin menanyakan tentang alam pemikiran manusia. kita tau bahwa pada dasarnya pengobatan mitis dapat menyembuhkan penyakit tetapi kita tidak tau apa dampak yang ditimbulkannya pada kemudian hari. dari sini dapat kita simpulkan bahwasanya hal ini memberikan manfaat. jadi yang ingin saya pertanyakan, apakah harus ditinggalkan hal-hal yang seperti ini? padahal ini dapat memberikan manfaat yang boleh dikatakan sangat besar bagi manusia itu sendiri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimaksih komennya, Fandi Herianto,NIM: 15.01.1261.

      IBD telah menyadarkan kita kalau mansuia dan alam pemikirannya sangat mewarnai sejarah di mana dari zaman purbakala, sekarang, dan zaman-zaman yang masih jauh ke depan, adalah kenyataan di manusia sangat berperan dalam semua cerita-cerita dan nilai-nilai di bawah langit ini, dan di atas tanah-bumi ini.

      Perihal alam pemikiran mitis, dan cara peneymbuhannya, adalah satu jalan bagi kita untuk menggali dengan objektif, di mana dalam tekhnik kesembuhan tradisional, secara medis, ada juga manfaatnya.

      Kekristenan dan agama-agama modern lainnya, punya pemandangan yang berubah dan berbeda-beda tentang keberadan dan manfaat pengobatan secara mitis tersebut.

      Agar lebih mewarnai dan menolong pertanyaanmu, tolong baca salah satu pertanyaan Hendrico Siagian di atas, dan juga bagaimana saya memandangnya.

      Berikan komenmu setelah kamu membacanya, terimakasih.

      Salam IBD

      Hapus
  46. Hendriko Siagian
    15.01.1268
    I-C THEOLOGI

    Selamat siang..
    Tadi malam (04/03/2016), dilaksanakan ibadah pelepasan bagi seluruh mahasiswa STT ABDI SABDA MEDAN, dan bagi mahasiswa tingkat 1 diwajibkan mengikutinya. Ada juga orang-orang yang berlatar belakang dari jemaat dan dari kampus lain yang mengikuti ibadah pelepasan tersebut.
    Sebelum melakukan ibadah pelepasan, bapak Pdt. Kaleb Manurung, M.Th (Dosen STT ABDI SABDA) menyampaikan kebenaran Firman Tuhan melalui Khotbah dari 1 Yoh.1:5-10. Sangat indah firman Tuhan yang boleh disampaikan oleh Hamba-Nya. Dimana banyak menjelaskan kuasa si jahat/iblis. Satu kalimat yang saya kutip dari khotbah tersebut, "satu iyotapun/setitikpun kita mendapatkan pertolongan dari kuasa gelap, maka tidak ada kebenaran pada kita".
    saya berpikir bahwa hal tersebut sangatlah bertolak belakang dengan apa yang kita sudah ketahui mengenai dan pelajari melalui mata kuliah IBD. Melalui ibadah itu, dianjurkan agar segala kuasa kegelapan yang mengikat hidup kita dilepaskan dan ditinggalkan dikarenakan akan menimbulakn hal-hal yang dapat menghambat kita untuk dekat kepada Tuhan (Mahasiswa Theologi, akan menghambat dalam masa proses perkuliahan dan pembentukan menjadi calon hamba Tuhan).
    Saat orang sakit, saat orang kehilangan harta benda, hal itu dapat mendorong untuk Pergi berobat ataupun meminta bantuan kepada dukun. Dalam kacamata kekristenan, hal ini adalah salah. Namun dari apa yang telah kita pelajari, saat medis tidak dapat menjawab dan membantu permasalahan, saat Alkitab tidak mampu menjawab pergumulan manusia (Pembahasan "Nilai-Nilai Kemanusiaa"), hal yang tidak salah untuk melakukan hal tersebut. Saat seseorang mempunyai kemampuan supranatural yang notabennya dari garis keluarga (nenek moyang), Pemahaman IBD=mengapa hubungan itu harus diputus? Siapa yang dapat memutus hubungan itu?? Saya pikir sangat bertolak belakang.
    jadi bagaimana sebenarnya kita harus mengambil sikap terhadap perbedaan dan hal yang bertolak belakang tersebut?
    Apa yang harus kita pilih, dan kita yakini? di posisi mana kita harus bersikap benar? Benar dihadapan budaya atau benar dihadapan kekristenan?

    terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih komennya, Hendriko Siagian,15.01.1268.

      Kekristenan adalah nilai dan Kebatakan adalah nilai, dan atas nama kebenaran, kebaikan, dan keadilan, mengapa mereka harus bertentangan, siapa yang menentang siapa?

      Jika Yesus ada dan lahir di Batak, seperti apakah Kebatakan itu sekarang? Stetalah kekristenan berkembang di Batak, seperti apakah Kebatakan kita?

      Silahkan direnungkan, masih panjang jalan-jalan membangun teologia, iman itu adalah kebaikan, kebenaran dan keadilan, di mana nenek moyang kita juga telah menganutnya, makanya hadir nilai dan masyarakat Batak "maradat".

      Silahkan baca ulang jawaban saya sebelumnya, dan mungkin akan lebih baik memahaminya.

      Salam IBD

      Hapus
    2. kembali saya mengucapkan terima kasih pak, karna bapak sudah membuka wawasan kami..

      may God bless us!!!!

      Hapus
  47. Nama : Dina Erika Saragih
    NIM : 15.02.569
    Tingkat : I/PAK

    syalom pak
    saya mau bertanya dalam ilmu budaya dasar ini kita mempelajari tentang nilai-nilai kemanusiaan yang lain. seperti, dalam cinta erotis, peran ganda wanita dan keluarga. pada sajian kelempok 4 di tuliskan perasaan simpati melibatkan emosi yang mendalam. yang menjadi pertanyaan saya pak, ialah bagaimana perasaan simpati dalam cinta erotis, peran ganda wanita dan keluarga? lalu mengapa perasaan simpati melibatkan emosi yang mendalam?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih komennya, Dina Erika Saragih, NIM : 15.02.569.

      IBD, perasaan simpatik itu adalah reaksi positif dari dalam hati seseorang, ke setiap orang yang nyata dan menjadi interaksi yang membangun nilai kemanusiaan di atas dasar kejujuran dan penghargaan.

      Wanita dan kecantikannya adalah hal anugerah dan itu adalah keindahan, wanita dan peran gandanya adalah sebuah keistimewaan karena wanita juga mempunyai hak dan kesempatan untuk meningkatkan kemampuannya dan karirnya.

      Dalam keluarga, sangat istimewa, karena wanita sangat berpotensi banyak dalam membangun nilai-nilai di setiap keluarga, wanita sangat banyak membentuk karakter dalam keluarga, di sanalah perlu kita memandang wanita dengan simpatik karena tanpa wanita, sepertinya nilai-nilai kemanusiaan itu hanya hayalan dan wanita harus dihargai, jangan lagi ada kekerasan dan pelecehan kepada wanita, karena nilai-nilai kemanusiaan itu bisa dikatakan sudah ada, salah satunya bukti adalah ketika wanita sudah nyaman dan dihargai, dan diberikan hak yang sama dengan laki-laki khususnya dalam kemampuan dan kesempatan berkarya atau berkarir.

      Salam IBD

      Hapus
  48. Nama : Dina Erika Saragih
    NIM : 15.02.569
    Tingkat : I/PAK

    syalom pak
    saya mau bertanya dalam ilmu budaya dasar ini kita mempelajari tentang nilai-nilai kemanusiaan yang lain. seperti, dalam cinta erotis, peran ganda wanita dan keluarga. pada sajian kelempok 4 di tuliskan perasaan simpati melibatkan emosi yang mendalam. yang menjadi pertanyaan saya pak, ialah bagaimana perasaan simpati dalam cinta erotis, peran ganda wanita dan keluarga? lalu mengapa perasaan simpati melibatkan emosi yang mendalam?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih komennya, Dina Erika Saragih, 15.02.569.

      BD, perasaan simpatik itu adalah reaksi positif dari dalam hati seseorang, ke setiap orang yang nyata dan menjadi interaksi yang membangun nilai kemanusiaan di atas dasar kejujuran dan penghargaan.

      Wanita dan kecantikannya adalah hal anugerah dan itu adalah keindahan, wanita dan peran gandanya adalah sebuah keistimewaan karena wanita juga mempunyai hak dan kesempatan untuk meningkatkan kemampuannya dan karirnya.

      Dalam keluarga, sangat istimewa, karena wanita sangat berpotensi banyak dalam membangun nilai-nilai di setiap keluarga, wanita sangat banyak membentuk karakter dalam keluarga, di sanalah perlu kita memandang wanita dengan simpatik karena tanpa wanita, sepertinya nilai-nilai kemanusiaan itu hanya hayalan dan wanita harus dihargai, jangan lagi ada kekerasan dan pelecehan kepada wanita, karena nilai-nilai kemanusiaan itu bisa dikatakan sudah ada, salah satunya bukti adalah ketika wanita sudah nyaman dan dihargai, dan diberikan hak yang sama dengan laki-laki khususnya dalam kemampuan dan kesempatan berkarya atau berkarir.

      Salam IBD

      Hapus
  49. Nama :silviana solin
    NIM :15.02.583
    Ting/jur:I/PAK

    Syalom pak,
    sebelumnya saya berterimakasih kpd Bpk telah memperkenalkan mata kuliah ini kpd mahasiswa STT AS. saya menjadi paham dan mengerti lebih dalam lagi tentang ilmu budaya dalam bermasyarakat dalam sajian2 sebelumnya yang sudah Bpk jelaskan.
    saya mau bertanya dari sajian kelompok 3,, di situ ada terdapat tahap-tahap perkembangan kesadaran Moral yang terbagi menjadi 3 bagian (tingkat pra-adat,tingkat adat, tingkat pasca adat) setiap tingkat ada terdapat 2 tahap, apakah teori dari Lawrence kohlberg tentang hukuman yang ditetapkan masih berlaku pada saat ini ?? dan apakah tujuan dari teori tersebut ?? dan apakah hubungannya teori tersebut dengan IBD ??
    itu saja pak, thankyou and syalom

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih komennya, Silviana Solin,15.02.583.

      IBD, dan tahap-tahap perkembangan moral, dibahas dalam warna, sebelum adat, saat adat, dan sesudah adat; karena adat adalah panduan seluruh aras kehidupan, di mana manusia atau kelompok masyarakat telah mengalami sehingga dari pengalaman itu, tahap kesadaran manusia merumuskan bagaimana sebuah adat itu sebelum dikenal, saat dikenal dan ditata, dan difungsikan, juga dianalisa, hingga sesudah adat itu ada dalam dunia modern dan serbag tehnologi sekarang.

      IBD dan teori Lauwrence Kohlberg, tentu sangat baik jika kamu mengutip apa pendapatnya di komen ini ya, sehingga dari pertanyaan kamu bisa setiap orang memberi tanggapannya, Silahkan ketik apa pandangan L. Kohlberg tersebut di komen ini, sehingga akurat pembahasan kita.

      Salam IBD.

      Hapus
  50. setelah mempelajari IBD saya lebih banyak mengetahui budaya-budaya daerah suku Toba, Simalungun, dan Karo. ini lebih membuka wawasan saya mempelajari kebudayan yang lainnya, dan saya lebih menghargai kebudayaan tersebut. IBD juga membuat pengetahuan saya lebih menghargai nilai-nilai kemanusiaan yang membuat semua orang menjadi lebih baik lagi, moral manusia juga lebih baik karena sudah menghargaai setiap manusia, saya lebih di dewasakan lagi untuk menyikapi UU yang di berlakukan negara inu kepada masyarakatnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih komennya, Dina Erika, NIM...? Kelas...???

      IBD, adalah membangun kualitas manusia dalam seluruh aspek-aspek kehidupannya dan interaksina dengan manusia bahkan dengan seluruh mahluk ciptaan lainnya.

      Salam IBD

      Hapus
  51. Nama : Ezra Lumbantobing
    NIM : 15.02.573
    Ting/Jur : I/PAK

    Saya Ingin bertanya kepada kelompok 5 dengan judul "Manusia Dan Kebudayaan" Mengapa dikatakan manusia tidak menaruh pada akalnya tetapi manusia menaruh pada aksi atau tindakannya ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih komennya, Ezra Lumbantobing, 15.02.573.

      IBD dan manusia adalah menyangkut apa-apakah yang telah dilakukan (tindakan dan aksi) manusia itu di dalam kehidupannya sebagai mahluk sosial, yang membangun etika, moral, dan tanggungjawab.

      IBD, menyangkut manusia dan alam pemikirannya, sehingga semua yang dipikirkan (pemahaman dan pertanyaan)manusia itu selalau mengejawantah dalam hidup. Akhirnya banyak hasil pemikiran dan pemecahan-pemecahan karena manusia bertanya dan menjawab apa yang sedang dipikirkannya, dirasakannya, dan dihadapinya atau dialaminya.

      Salam IBD

      Hapus
  52. Nama : Natalia
    NIM : 15.02.578
    Ting/Jur : I/PAK

    pada kesempatan ini saya ingin menanggapi sajian kelompok 4. pembahasan dalam kelompok ini adalah mengenai nilai-nilai kemanusiaan.
    analisa saya adalah nilai-nilai kemanusiaan itu menyangkut tentang etika. etika mengajarkan kita bagaimana seharusnya kita hidup di dunia ini, bagaimana kita bertindak, tentunya sesuai dan tidak bertantangan dengan firman Tuhan. namun pada prakteknya banyak sekali manusia bertindak tidak bertanggung jawab dalam kehidupanya. dan pelajaran ini perlu diterapkan karena pada kenyataanya banyak manusia yang tidak bermoral lagi. banyak yang mengaku Kristen tapi tidak beretika menurut etika kristen.

    Namun dalam kesempatan ini saya mau beratanya kepada bapak dosen. bagaimana menurut bapak jika dalam kebudayan ada nilai-nilai yang tidak sesuai dengan etika kristen dilakukan oleh orang kristen, seperti contoh meletakkan rokok di atas kuburan....

    terima kasih ... Syalom.. Soli Deo Glorya

    BalasHapus
    Balasan
    1. sikap gereja terhadapa adat dan kebudayaan harus menguduskan budaya itu. transformasi budaya.
      jadi budaya yang tidak baik harus diperbaharui atau harus diterangi oleh Injil...

      Hapus
    2. Terimakasih komennya, Natalia, 15.02.578.

      IBD, adalah nilai-nilai kemanusiaan, dan di mana pun manusia itu hidup, menjalani aktivitas, dan menghadapi banyak peristiwa kehidupannya, di sanal kita secara khusus dapat melihat sambil memahami bagaimana setiap kelompok masyarakat (adat dan tradisinya) mempunyai kekhususan dan keunikan.

      Kekkristenan dan Kebatakan adalah masing-masing mempunyai nilai kemanusiaan, dan seharusnya nilai-nilai itu tidak perlu dipertentangkan, siapa yang menentang siapa, siapa yang menyalahkan siapa, Kekristenan atau Kebatakan?

      Coba periksa pertanyaan-pertanyaan dan jawaban-jawaban saya atas nama Hendrico Siagian, karena ada beberapa pertanyaannya tentang Kebatakan ya, dan coba tuliskan komentarmu di bawah ini, setelah membacanya.

      Salam IBD

      Hapus
    3. Terimakasih komennya, Jhoni Purba.

      Salam IBD

      Hapus
  53. Nama : Ronika Nursagi Panjaitan
    Nim : 15.01.1316
    Tingkat/Jurusan : 1-B/Theologi

    syalom pak
    Globalisasi merupakan suatu proses masuknya negara ke dalam pergaulan dunia dan membuat suatu negara semakin kecil atau sempit di karenakan kemudahan dalam berinteraksi antarnegara. Ditengah situasi dan kondisi globlalisasi yang semakin berkembang, sementara di sisi lain nilai-nilai kemanusiaan boleh di katakan mulai menurun. Nah, bagaimana cara mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan itu? apakah dengan mengubah cara penyampaian sehingga kesannya tidak memaksa? atau ada cara lain yang lebih efektif? contohnya : anak-anak sekarang hidup dalam pengaruh era globalisasi, dengan kemudahan akses internet dan arus informasi melalui media sosial. dalam keadaan seperti ini orang tua atau guru tidak bisa menghalangi anak untuk mengakses informasi lewat internet. tidak mungkin mengekang si anak, karena bagaimanapun secara diam-diam anak tadi akan berusaha mengakses informasi tersebut. lalu bagaimana kaitannya terhadap kebudayaan dan si anak itu sendiri?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih komennya, Ronika Nursagi Panjaitan
      Nim : 15.01.1316.

      IBD, dan globalisasi.

      IBD adalah nilai-nilai kemanusiaan dari zaman ke zaman, dari generasi ke generasi. dan tentunya era zaman globalisasi juga bagian dari IBD, atau nilai-nilai kemanusiaan.

      Globalisasi adalah media dan zaman di mana segala isu-isu kemanusiaan sangat cepat bisa menyentuh dan mencapai semua manusia yang bersinggungan dengan IT.

      Anak-anak sekarang sangat dimanjakan dengan IT, tentu dalam koteks IT dan globalisasi tersebut, si anak seharusnya dibekali dengan nilai0nilai yang kokoh dan spiritualitas yang perlu pendmapingan, sehingga mereka akan jauh berprestasi dan kreatif lagi, demi kebutuhan dan kesejahteraan mansuia. Anak-anak sekarang, jika dibekali dengan nilai-nilai positif dan manusiawi, maka mereka akan membawa dunia ke zaman yang leih baik, benar, dan adil, karena semua fasilitas ini, jika dipelajari dan anak-nak mendapat pendampingan dengan nilai-nilai positif, maka tak mustahil, dunia dan kemanusiaan akan lebih baik nantinya.

      Anak-anak, dan globalisasi, didasarkan kepada kemanusiaan yang benar, kemanusiaan yang tidak diskriminatif, dan menghargai nilai-nilai yang dianut masyarakat dunia.

      Salam IBD

      Hapus
  54. Nama : Johannes.panjaitan
    Nim : 15.01.1278
    kelas : I.B /Teologia
    shalom pak ..
    saya mau bertanya disajian tentang Nilai-nilai kemanusian yang lain.disitu ada dikaitkan tentang hak asasi manusia..jadi saya mau bertanya tentak hak asasi di indonesia,saya masih melihat bahwa hak asasi masih kurang ditegakkan, dan terlebih bagaimana cara menciptakan cinta diantara manusia sementara sekat-sekat/pembatas-pembatas diantara manusia,karna masih banyak yang memandang manusia itu berdasarkan perbedaan-perbedaan seperti golongan, didalam agama juga masih ada sekat-sekat atau pembatas-pembatas itu pak.
    Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama :Chriastian sinaga
      NIM :15.01.1227
      Kelas/prodi:1b/teologi
      saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari saudara johanes panjaitan,bagaimana kita mencitai seseorang dengan perbedaan yang kita miliki,kita harus terlebih dahulu mengetahui apa motivasi kita untuk mencintai dia,kalau kita memiliki motivasi yang baik untuk mencintai dia dan kita memiliki rasa cinta yang besar ,iklas padanya. perbedaan itu tidak menjadi penghalang diantara hubungan itu,buatlah perbedaan itu menjadi warna dalam hubungan itu.perbedaan itu tidak selamanya sebagai pengahambat hubungan jika dalam hubungan itu kita tidak membanding-bandingkan yg satu dengan yang lain(agama,ras,budaya)

      Hapus
    2. Terimakasih komennya, Johannes Panjaitan, 15.01.1278,

      IBD, membangun kemanusiaan dengan tinggnya penghargaan akan hak-hak asasi manusia itu sendiri.

      Sekat=sekat, pembatas-pembatas, penggolongan-penggolongan, klasifikasi-klasifikasi, adalah tantangan dan kenyataan yang masih kuat dibangun oleh kelompok-kelompok manusia itu sendiri, dan inilah kenyataan dnia kita.

      IBD dan kemanusiaan menghantarkan dan memaksa manusia untuk tidak melukai dan menciptakan penderitaan kepada manusia lainnya. PBB adalah rumah bagi bangsa-bangsa yang berbeda-beda untuk bersatu dan saling menolong, saling mendukung, dan saling membangun,

      juga gereja, seharusnya harus tampil di depan sebagai motivator dan pionir untuk kesatuan manusia, dan banyak ajaran Kristus untuk menuntun kita sebagai pengikutnya, agar membuka diri dari sekat-sekat, pembatas-pembatas yang selama ini memisahkan dan membeda-bedakan manusia itu.

      Salam IBD

      Hapus
    3. Terimakasih komennya, Chriastian sinaga
      NIM :15.01.1227.

      Salam IBD

      Hapus
  55. Eirene hutabarat
    Theologia/I-A
    15.01.1246

    Membahas mengenai nilai-nilai kemanusiaan yang lain khususnya peran ganda wanita. Mungkin dalam pelayanan nanti akan kita temukan suatu permasalahan mengenai wanita yang bekerja untuk menghidupi keluarganya sementara suami merasa acuh tak acuh akan tanggungjawab menghidupi keluarga. Bagaimana tanggapan bapak untuk menanggapi kasus seperti ini?

    BalasHapus
  56. Nama : Rory Juliani Girsang
    Tingkat/Jurusan : I-C / Teologi
    NIM : 15.01.1317
    Syalom pak,
    Menurut analisa saya, Ilmu Budaya Dasar adalah sebuah mata kuliah yang bisa kita pelajari melalui fenomena kehidupan yang terjadi di lingkungan sosial kita. Dalam Mata Kuliah ini manusia sebagai subjek utama dan budaya adalah sarananya.
    Jika kita belajar dari sejarah, khususnya Bangsa Indonesia,awalnya kita mempunyai budaya yang baik karena Pancasila yang kita jadikan sebagai pedoman utama bagi Bangsa Indonesia. Dalam tujuannya IBD mencapai pengembangan kepribadian untuk mahasiswa yang ikut dalam mata kuliah ini. Hanya saja tantangan yang terberat pada saat ini adalah banyak diantara kitabelum paham tentang budaya yang baik. Malahan justru membuat dan meneruskan budaya yang buruk.
    Contoh diantaranya adalah budaya koruptor. Di Indonesia berita tentang koruptor seperti makanan sehari-hari bagi kita, bahkan koruptor sangat dilindungi. Bagaimana Indonesia bisa mempunyai budaya yang baik jika perlakuan dalam budaya yang buruk selalu saja dilindungi? Bahkan musisi terkenal yani Iwan Fals pun sudah menyindir lewat lagunya yang berjudul “Tikus-tikus Kantor”. Dalam lagu ini dituliskan seperti ini,
    Kisah usang tikus-tikus berdasi
    Yang suka ingkar janji lalu sembunyi
    Kucing datang cepat ganti muka
    Segera menjelma bagi tak bercela
    Dalam penggalan lagu ini, dikisahkan bagaimana kisah si pelaku koruptor yang selalu saja memasang topeng tidak bersalah untuk menutupi budaya yang tidak baik itu. Lagu ini adalah perwakilan suara rakyat, yang sebenarnya ingin menegur para koruptor. Tetapi lagu ini sama sekali tidak digubris.
    Inilah pentingnya kita belajar tentang IBD untuk lebih memahami apa dan bagaimana sebenarnya budaya baik yang kita lakukan dengan pemikiran yang maju yang berlandaskan nilai-nilai kemanusiaan.
    Saya tertarik pada sebuah lagu yang berjudul “Heal The World ” dari King of Pop “Michael Jackson”. Reff dari lagu ini yakni,
    Heal the world, Make it better place
    For you and for me and the entire human race
    There are people dying,
    If you care enough for the living
    Make a better place, for you and for me
    IBD sependapat dengan lagu ini, bahwa kita sebagai manusia yang berbudaya, seharusnya kita pulihkan dunia ini menjadi dunia yang lebih baik karena dunia ini bukan hanya untuk individualisme, melainkan untuk semua manusia. Jika peduli pada kehidupan dan menginginkannya untuk lebih maju, marilah kita ubah budaya yang buruk menjadi budaya yang lebih baik lagi demi tercapainya kesejahteraan.
    Because a hero is any person relly intent on making this (world) a better place for all people.
    Save our world, save our culture
    Salam IBD! Tuhan Memberkati

    BalasHapus
  57. Nama : Sola Gratia br Bangun
    NIM : 15. 01.1327
    Tingkat/Jurusan : I-C / Teologi
    Syalom pak,
    Saya berpendapat bahwa, dalam pembelajaran Ilmu Budaya Dasar, kita sebagai manusia adalah sebagai subjek. Dalam sajian pertama, yang berjudul “Latar Belakang Lahirnya Ilmu Budaya Dasar” menurut saya adalah dimana Ilmu Budaya Dasar adalah pengertian bagi manusia khususnya mahasiwa untuk memahami sebuah eksistensi. Contohnya Ilmu Budaya Dasar pada saat gencarnya pembangunan. Dimana terjadi akibat pembangunan itu sendiri serta penyerapan tentang ilmu pengetahuan.
    Dalam sajian kedua yang berjudul “Alam Pemikiran Manusia” diamana manusia memiliki berbagai macam pemikiran yaitu :
    -Alam pemikiran Mistis (prasejarah)
    -Alam pemikiran Ontologis (cikal bakal)
    -Alam pemikiran Fungsionaris (modern)
    Jadi disini dapat kita lihat bahwa manusia itu memiliki pemikiran yang berbeda-beda.
    Syalom, Tuhan Memberkati

    BalasHapus
  58. Nama : Elia Endo Alfredo Munthe
    NIM : 15.01.1247
    Tingkat / Jurusan : I-B / Teologi
    Syalom dan selamat malam pak,
    Tanggapan saya mengenai Ilmu Budaya ini adalah ilmu yang sangat penting karena dapat membuka wawasan para mahasiswa/i tentang budaya khususnya budaya di Indonesia.
    Terkait dengan pembahasan kita di kelas mengenai Nilai-nilai Kemanusiaan yang Lain pada sajian keempat, disajian itu salah satu sub judulnya mengenai Kesempurnaan. Kita tahu sendiri bahwa manusia adalah ciptaan yang sempurna dan yang paling istimewa. Saya ingin bertanya kepada bapak dosen kami, jika ada seseorang yang bermartabat, punya kekayaan, pintar, dan bertangung jawab, tetapi ia tidak memiliki koneksi sosial yang baik dengan lingkungannya. Apakah ia bisa dikatakan sempurna? Jika tidak, apa langkah yang harus ia lakukan mencapai kesempurnaan itu? Dan adakah kemungkinan dia untuk mencapai kebahagiaan itu?
    Pertanyaan saya yang selanjutnya masih dalam topik yang sama, menurut bapak apa dan bagaimana cara yang paling tepat untuk menemukan jati diri seseorang yang tinggal dan hidup dalam keadaan keluarga yang kurang harmonis atau broken home?
    Kiranya bapak mau membantu saya untuk lebih memahami topik bahasan kita ini. Terima kasih, Tuhan Yesus memberkati.

    BalasHapus
  59. Nama: Yohanes Simatupang
    NIM : 15.02.590
    Ting/Jur: I/PAK
    Syalom pak, Dari pembelajaran Ilmu Budaya Dasar, saya mau bertanya apakah pada jaman sekarang masih berlaku alam pemikiran mitis? seperti; ramalan. Dimana bapak pernah menerangkan bahwasannya ramalan itu adalah termasuk mitis. Pernah saya membaca Alkitab tetapi saya sudah lupa dikitab mana tertulis dikatakan disitu; "Janganlah menganggap sesuatu hal yang terjadi itu adalah suatu kebetulan". Nah disini aku masih bingung pak, karena sering saya mengalami kejadian-kejadian yang seperti itu bahwasannya hati ku atau perasaan ku akan menagatakan akan ada sesuatu yang bakalan terjadi kedepannya, dan tak lama kemudian langsung terjadi. Lalu setiap saya mengalami seperti itu saya selalu berdoa kepada Tuhan apakah itu pemberian dari Tuhan atau dari iblis. Jadi apakah itu suatu mitis?

    BalasHapus
  60. Nama. : Rajiman Brema Nober Girsang
    NIM : 15.02.581
    Ting/Jur : 1 PAK


    Syaloom dan Selamat Malam ya buat Bapak Dosen kami Bapak Pdt. Edward Simson Sinaga, M.Th. Terkhusus buat Teman- teman aku Stambuk 2015 baik Jurusan Teologia maupun jurusan PAK, biarlah jurusan kita beda tapi keyakinan kita pada Tuhan itu tidak lah berbeda.

    Jadi dimana pada malam hari ini saya ingin bertanya kepada Kelompok Lima (5), yang dimana pada hari kamis tanggal 03 Maret 2016 yang lalu kita dari kelas anak PAK telah mempelajari dan memahami tentang apa itu '' Manusia dan Budaya ''.

    Baiklah pada bagian; E. Akibat -akibat Krisis Nilai, disitu anda dari kelompok 5 telah menjelaskan akibat -akibat krisis nilai tersebut yang dimana di dalamnya ada dua bidang, yang dimana bidang yang pertama itu adalah '' goresan krisis nilai di bidang pendidikan, dan yang kedua itu kemasyarakatan atau hidup sosial.''

    Jadi pertanyaan saya adalah apakah Murid setelah melakukan kedua bidang ini murid tersebut dapat melakukan seperti yang ada dalam bidang tersebut? Jika murid tersebut mengalami perubahan setelah melakukan kedua bidang tersebut tolong anda jelaskan, dan jika murid tidak mengalami perubahan sama sekali tolong anda jelaskan juga!!!
    Dan pada bidang yang pertama itu sekolah sebagaj lingkungan yang bertanggung jawab terhadap pendidikan kini, dan mengapa juga lingkungan tak lagi menjadi memonopoli pembinaan kepribadian murid? Tolong anda jelaskan?

    BalasHapus
  61. Nama':
    Bareta Bangun
    Nim:15.01.1287
    Tingkat:I -B /theologia



    Syalom pak bicara tentang kaitan ilmu budaya tentang Alam pemikiran manusia tentang fungsi alam pemikiran fungsionalisme dalam pendekatan ontologia tuhan sebua apa sebuah ada tertinggi yang saya mau tanyakan pak apa salah kita berdoa dikuburan atau mencuci muka di kuburan apa salah orang kristen bisa seperti itu bahkan ada juga yang bilang tidak.jadi permasalahan di antara agama dan budaya.
    Apa itu salah satu berhala atau tidak pak
    Syalom pak
    Tuhan yesus memberkati kita :)

    BalasHapus
  62. Nama':
    Bareta Bangun
    Nim:15.01.1287
    Tingkat:I -B /theologia



    Syalom pak bicara tentang kaitan ilmu budaya tentang Alam pemikiran manusia tentang fungsi alam pemikiran fungsionalisme dalam pendekatan ontologia tuhan sebua apa sebuah ada tertinggi yang saya mau tanyakan pak apa salah kita berdoa dikuburan atau mencuci muka di kuburan apa salah orang kristen bisa seperti itu bahkan ada juga yang bilang tidak.jadi permasalahan di antara agama dan budaya.
    Apa itu salah satu berhala atau tidak pak
    Syalom pak
    Tuhan yesus memberkati kita :)

    BalasHapus
  63. Nama : Boris Adi Puttra Manurung
    Nim : 15.01.1224
    Tingkat : I-C/Theologi

    Negeri Tunabudaya
    Analisa Tulisan Haidar Bagir, Harian Kompas, Sabtu 09 januari 2016, Topik Opini, Hal 6, kolom 2-5...
    H. Bagir adalah, pengajar Filsafat dan Mistisisme Islam, di Paramadina, Jakarta...

    Budaya adalah sumber keutuhan dan Integritas kehidupan manusia, dan budaya menjadi sumber kesejahteraan dan kebahagiaan hidup bagi siapa yang melakukannya dengan berlandas kan agama.. Mari kita kembangkan budaya Indonesia. janganlah budaya menjadi hilang di telan teknologi, tetapi jadikanlah teknologi untuk mematangkan budaya. kembangkan budaya secara organis, artinya berakar pada lokalitas dan mengembang secara alami berdasar iramanya sendiri sesuai dengan temperamen khasnya, dan menyerap pengaruh yang sejalan dengan kesemuanya itu. budaya menyimpan aspek yang positif, di mana jika disebut budaya harus ada di dalamnya kebenaran, kebaikan, keindahan, punya logika dan pembenaran. jika kita pelajari beragam budaya umat manusia, maka kita akan temukan unsur moralitas, kebaikan, kebenaran dan ke indahan, Budaya berakar dari agama (spiritualitas) artinya adanya kesadaran batin yang menjadi pemandu manusia dan masyarakat, yang harus kita satukan di dalam pandangan dunia yaitu dengan cara pandang tentang Tuhan, Manusia dan Alam. Saat ini keindahan budaya di tantang oleh yang serba Materialistik , padahal seharusnya yang di harapkan adalah manusia seutuh nya.. Kematerialistikan membuat Negeri Indonesia menjadi Tunabudaya..tetapi kita masih dapat mengembangkan budaya kita yaitu jika kita punya kesadaran (ikut serta berperan), maka sangatlah besar kemungkinan bahwa budaya tidak akan hilang.. jika budaya diletakkan sebagai tempat persamaian seluruh aspek kehidupan manusia, baik politik, ekonomi, sosial, dan agama. mari kita buat agama menjadi yang ramah budaya... Agama bisa melengkapi budaya. namun yang harus ditekankan dalam hal ini adalah, dalam mempertahankan budaya, haruslah seluruh masyarakat ikut serta dalam mempertahankannya serta mengembangkannya.. sebagaimana masyarakat adalah rumah budaya itu sendiri....

    Salam IBD

    BalasHapus
  64. Nama : Timothy P. Saragi
    NIM : 15.02.587
    Jurusan : PAK 2015

    Dalam keberagaman suku-suku di Indonesia meman IBD sangatlah cocok dalam menghadang perselisian diantara manusia/ suku. Dengan memepelajari IBD pada umumnya pasti manusia akan berpikir bahwa secara umum mereka/ manusia adalah sama.
    "Dalam IBD, ada sikap untuk membangun kedewasaan untuk menerima norma." Bagaimana pandangan IBD dalam membentuk kedewasaan untuk menerima norma? Supaya lewat IBD ini kiranya dapat membengun Kepribadian mahasiswa yang baik?
    Terlebih karena mahasiswa adalah generasi penerus bangsa.

    BalasHapus
  65. Nama:suci jiwana
    nim:15.02.586
    Tkt/Jur:I/PAK

    syalom pak,
    sebelumnya saya mohon maaf atas keterlambatan coment saya, saya ingin bertanya pada sajian ke-5 dalam manusia dan kebudayaan ,saya ingin bertanya pada kebudayan sebagi formal spritual disini dikatakan bahwa kebudayaan merupakan struktur dasariah manusia, pertanyaan saya dasariah sepertia apa dalam kebudayaan tersebut dan yang kedua disini dikatakan kerangka spritual yang mampu menyatukan warga-warganya yang menciri khas. ciri khas yang seperti apa itu.
    terimakasih :)

    BalasHapus
  66. syaloom pak
    saya : fidewana sari saragih
    nim : 15.01.1263
    tingkat / 1- c
    saya mau bertanya mengenai HAM
    bagaimana pandangan IBD mengenai TKI/TKW yg ada di luar negri yg bekerja untuk mendapatkan upah yg besar sementara mereka kadang diperlakukan tidak sesuai dengan HAM yg mereka punya. apakah karena gaji/ upah tersebut HAM mereka tersebut bisa diperlakukan sesuka hati asal impian mereka tercapai oleh gaji yg sangat besar itu ?
    yg kedua saya mw bertanyya mengenai nilai nilai kemanusiaan
    menurut saya nilai nilai kemanusiaan itu merupakan kegiatan sehari hari yg sering kita lakukan .tp mengapa nilai kemanusiian tersebut sulit dilakukan oleh beberapa orang >???????
    sekian dan terimakasih

    BalasHapus
  67. Nama : Ronika Nursagi Panjaitan
    NIM : 15.01.1316
    Tingkat/Jurusan : I-B/Theologi

    Syalom Pak.
    Pak, saya ingin mengetahui serta bertanya mengenai perkembangan keberagamaan yang ada di Indonesia saat ini, keberagamaan bangsa Indonesia dapat dibentuk oleh banyaknya jumlah suku bangsa yang tinggal di wilayah Indonesia dan tersebar diberbagai pulau serta daerah. Setiap suku bangsa memiliki ciri dan karakteristik sendiri pada aspek sosial dan budaya, seperti yang kita ketahui ciri khas dan karakteristik tersebut memiliki peran terhadap suatu bidang tertentu, salah satunya terhadap perkembangan agama dalam masyarakat. Yang ingin saya tanyakan Pak, bagaimana peranan kebudayaan terhadap perkembangan agama dalam masyarakat serta bagaimana peranan agama menyikapi kemajemukan budaya yang ada saat ini.
    Terimakasih Pak.

    Salam IBD

    BalasHapus
  68. Adryan Putra Hutabarat
    15.01.1208
    1-A teologiam
    syallom bagi kita semua.,
    tadi saya browsing tentang berita agama kristen terbaru di https://­www.facebook.com/ic.community/?fref=nf
    disana mereka memposting tentang Jemaat HKI yang ada disingkil diperintah oleh pemda setempat untuk membongkar tenda ibadah mereka pada saat beribadah.. dengan alasan karena tidak memiliki izin.. dan menurut saya mereka sudah berusaha untuk membuat surat izin beribadah, tetapi dibagian masyarakat di golaongan agama lain tidak mengizinkan, atau bahkan pihak pemerintah sengaja mempersulit pengurusan surat izin mereka karena adanya sogokan dri oknum tertentu.. disini saya mengambil inti bahwa Nilai - nilai kemanusian disana sangat kurang dan tidak ada sifat inklusifisme yg bisa menerima agama" lain yg datang di masyarakat itu..
    ada yg bisa memberikan tanggapan kepada berita ini, terkhususnya kepada bapak dosen kami Pdt.edward.s.sinaga,­Mth
    salam ibd syallom

    BalasHapus
  69. Adryan Putra Hutabarat
    15.01.1208
    1-A teologia
    syalom bagi kita semua.,
    tadi saya browsing tentang berita agama kristen terbaru di https://­www.facebook.com/ic.community/?fref=nf
    disana mereka memposting tentang Jemaat HKI yang ada disingkil diperintah oleh pemda setempat untuk membongkar tenda ibadah mereka pada saat beribadah.. dengan alasan karena tidak memiliki surat izin.. dan menurut saya mereka sudah berusaha untuk membuat surat izin beribadah, tetapi dibagian masyarakat yg agama mayoritas setempat tidak mengizinkan, atau bahkan pihak pemerintah sengaja mempersulit pengurusan surat izin mereka karena adanya sogokan dri oknum tertentu atau pemda sudah bekerja sama dengan masyarakat.. disini saya mengambil inti bahwa Nilai - nilai kemanusian disana sangat kurang dan sifat inklusifisme yg bisa menerima agama" lain yg datang di masyarakat itu sangat kurang.. jadi saya ingin bertanya, bagaimana cara atau strategi kita khususnya penyaji kelompok 4 dan 5 bisa memutuskan tali rantai budaya masyarakat disana yg tergolong agama mayoritas yg bersifat eksklusifisme? sedangkan kita tahu budaya itu muncul dari kebiasaan seseorang dan budaya itu akan tetap ada sepanjang individu/ kelompok itu masih hidup dan bahkan diturunkan ke anak cucu mereka. tetapi ada kata-kata orang bijak yg sering saya dengar " KEBIASAAN ITU BELUM TENTU SEMUANYA BAIK, TETAPI YANG BAIK LAH HARUS DIBIASAKAN"
    ada yg bisa memberikan tanggapan kepada berita ini, terkhususnya kepada bapak dosen kami Pdt.edward.s.sinaga,­Mth
    terima kasih
    salam ibd syalom

    BalasHapus
    Balasan
    1. Perlu digaris bawahin mereka beribadah di tenda dan duduk hanya ditikar bukan di gedung ataupun disebuah rumah..

      Hapus
    2. Nama : Kevin Kassner
      NIM : 14.01.1153
      KLS/JUR : IA/Theologia
      Nilai? Bicara nilai tak terlepas dari namanya strategi. Pencapaian nilai yang baik haruslah tergantung pada strategi yang dibuat. Saya mengartikan stategi adalah sebagai cara jitu seseorang dalam mencapai keinginannya(nilai). Pertanyaan saya, Apa yang perlu seseorang lakukan dalam menyusun strategi yang baik untuk mendapatkan nilai kemanusian yang diinginkan agar tidak tercapainya krisis nilai kemanusiaan? Yang kedua apakah setiap stategi yang dibuat akan selalu menghasilkan nilai kemanusiaan yang baik?T Terimakasih. Shalom.

      Hapus
    3. christ fany
      15.01.1226
      IA/ Theologi
      saya ingin menanggapi berita yang saudara berikan,, tapi sebelumnya saya minta maaf karena saya bukan dari anggota kelompok 4 mapun 5..
      menurut saya,, dari berita ini kita bisa melihat bagaimana besarnya pengaruh kebudayaan yang mayoritas terhadap kebudayaan yang minoritas..
      dan darisini juga bisa kita lihat berapa besar pengaruh yang diberikan masyarakat mayoritas terhadap pemerintah.. namun untuk bisa meningkatkan nilai-nilai kemanusiaan itu bukan didasarkan pada kehidupan mayoritas ataupun minoritas masyarakat.. nilai-nilai kemanusiaan itu dapat timbul dari perasaan turut merasakan penderitaan yang dialami oleh orang lain (Pelajaran Agama dan Masyarakat). karena saat kita merasa ikut menderita,, maka disitu kita akan merasa bertanggungjawab atas penderitaan yang dialami oleh orang lain. dan menurut saya rasa tanggungjawab itu akan menghilangkan sifat egoisme,, dan inklusifisme dalam diri seseorang..
      itulah pendapat yang dapat saya berikan..

      Hapus
    4. RIBKA MAIDA SIRAIT
      15.01.1310
      1C
      KELOMPOK 4.

      Syalom bagi saudara kami Adryan Hutabarat.
      disini saya ingin menanggapi dalam hal bagaimana cara kita mengahapi sikap ekslusivisme yang masih melekat pada seorang/ kelompok sara tertentu, yang dimana mereka yang digolongkan mayoritas dibandingkan kepada kita yang minioritas.
      tanggapan saya ialah, nilai itu dapat dibangun pertama melalui dari diri kita sendiri, yang dimana sama seperti cara kita awalnya mengenal apa itu nilai, yakni pertama kali mengenalkannya pada kita ialah Keluarga{orang tua} lalu Lingkuangan kita. dan disini terbangunlah Nilai apa yang dapat kita ambil, apa itu nilai positif{nlai yang membangun} atau nilai negative{nilai yang tidak membangun/tidak baik}, yang membentuk kita sedemikian sampai pada pola pikir{alam pikiran manusia}, pola berprilaku, pola bersosial serta berbudaya, dll.
      Jadi nilai itu dapat bermanfaat bagi kita dan orang yang disekitar kita ketika kita dapat menyerap nilai positive yang kita salurkan melalui alam pikiran, prilaku dan kehidupan kta berbudaya serta bersosial. Cara yang tepat menurut saya adalah dimulai dari diri kita sendiri yang bergerak dalam perubahan, yang dibuktikan melalui pola pikiran alam manusia dan bagaimana kita berprilaku serta berbudaya dalam kehidupan sosial kita. maka semua sedikit demi sedikit akan adanya perubahan tapi tidak terlepas dengan kata Doa yang menyertai itu semua. UNTUK CARA MEMUTUSKAN RANTAI BUDAYA MASYARAKAT yang EKSKLUVISME, Caranya
      1.kita Membuka hati untuk menerima mereka dalam lingkungan kita terlebih dahulu.

      2. Kita Mengajak/memberikan Perhatian KhusuS kita pada mereka yang belum mampu menerima kita, yakni melalui kata PEDULI DAN TINDAKKAN NYATA, dan mencoba menjalin hubungan tali kasih yang baik.

      3. Memberikan CONTOH yang baik, artinya kita dahulu yang bergerak dalam PERUBAHAN itu, khususnYA Berubah melalui hal pemikiran EKSLUSIVISME dan Prilaku EKSKLUVISME menjadi perubahan nyata yakni menjadi seorang yang INKLUVISME BAIK POLA PIKIRAN DAN PRILAKU SERTA PRURALISME.

      4. Kita Memberikan mereka Edukasi, bagaimana caranya hidup didalam TERBUKA, yang artinya mampu menerima kaum atau kelompok lain didalam lingkungan kita.

      5. MENDOAKANNYA DIDALAM TUHAN KITA YESUS KRISTUS, Agar PEMULIHAN ternjadi.


      kepada saudara kami adryan hutabarat, saat ini munkin hanya ini yang bisa saya jelaskan . jika ada kata yang kurang pantas atau kurang memuaskan, saya siap menerima arahan dan komentarnya. Trimakasih DEBATA BLESS Us.

      SALAM KASIH IBD.

      Hapus
  70. syalom pak,,,
    saya Christ Fany, ingin bertanya mengenai nilai-nilai kemanusiaan lain,, pada paper kelas IA dinyatakan bahwa Kebahagiaan itu merupakan berani menghadapi kenyataan apapun wujudnya.Sedangkan“celaka” yang berarti rasa tidak mau menerima keadaan yang sedang dialami baik lahir maupun
    batin. maka saya akan mengambil satu contoh, yaitu jika seorang anak yang kehidupan keluarganya benar2 berantakan (ayahnya dipenjara karena korupsi,, kakak/adiknya terkena masalah sosial seperti narkoba dan pergaulan bebas,, dan ibunya sakit memikirkan masalah dalam keluarga mereka),, dan hal ini membuat dia merasa bahwa hidupnya tidak pernah bahagia,, maka menurut bapak,, pada pernyataan yang terdapat pada paper,, salahkah anak itu merasakan ketidakbahagiaan itu dan sebenarnya kebahagiaan seperti apa yang dimaksudkan dalam paper. dan jika memang anak itu merasa bahagia,, maka kebahagiaan yang seperti apa yang dirasakan oleh anak itu pada konteks contoh yang diberikan..
    terimakasih,, syalom..
    Christ Fany Ester Pasaribu
    15.01.1226
    Theologi
    IA

    BalasHapus
  71. Syalom,
    Sebagai sajian saya sendiri (Lahirnya Mata Kuliah IBD), mengganggap bahwa sebenarnya sebagai mahasiswa yang mempunyai akal dan budaya, perlu memahami dan mempelajari IBD sendiri. Apa alasannya ? Alasannya adalah, karena IBD (ilmu budaya dasar) mengolah dan juga mengajak mahasiswa untuk lebih berpikir kritis mengenai kehidupan makhluk berbudaya. Nah, disamping atau sesudah masuk kedalam IBD, saya mengaitkan pula bahwa perlu nya mahasiswa untuk memahami "Nilai Kemanusiaan". Dari nilai kemanusiaan ini akan lahir rasa saling menghormati dan keseimbangan sebagai makhluk yang berbudaya. Sebagai mahasiswa teologia, IBD menghantarkan kita untuk hidup berdampingan dengan budaya. Seperti para misonaris-misionaris barat (spt : Nommensen) yang harus mengenal budaya dan hidup berbudaya dengan masyarakat Toba (khususnya) untuk dapat melancarakan agama Kristen ke Tanah Batak.
    Disini lah kita, harus lebih memahami maksud IBD kepada mahasiswa dan memahami Nilai-Nilai Kemanusiaan itu perlu di junjung tinggi untuk membentuk ikatan yang luar biasa antar makhluk berbudaya.
    Sekian lah tanggapan saya, terima kasih.
    Syalom

    BalasHapus
  72. Arnold Brahmana
    15.01.1218
    1-D/Theologi

    Dalam pembahasan hari ini (07/03) mengenai Pentingnya Strategi Kebudayaan yang Mendasar Pada Nilai, saya menangkap dewasa ini kebudayaan "baik" mulai terkikis dengan kebudayaan "modern" yang paradigma masyarakat "kurang baik".

    Ketika bicara dalam konteks di Indonesia, mengapa hal itu terjadi? Yang saya maksud, mengapa kebudayaan Indonesia yang kaya, beragam, mendidik, kenapa hal tersebut dapat terkikis? Apakah strategi (nilai) kurang mendapat respon positif? Atau malah kurang "promosi"?

    BalasHapus
    Balasan
    1. RIBKA MAIDA
      15.01.1310
      1C
      Syalom, saya ingin memberi masukkan pada teman atau saudara ARNOLD BRAHMANA, kebudayaan baik modren maupun yang tradisional bukan lah menjadi salah satu dasar terkikisnya Nilai-nilai baik tersebut. namun itu terjadi dikarenakan pola pemahaman setiap manusia yang berbeda. sehinggah sering sekali adanya kekeliruan yang kerap terjadi baik di kehidupan kita berbudaya dan bersosial.semua itu disebabkan kurangnya pemahaman bernilai yang baik, sehingga membangun pola pikir yang tidak baik juga . artinya Jelas Nilai itu kurang di terapkan di dalam diri kita dan lingkungan kita, itu sebabnya berdampak pada BUDAYA kita yang mulai terkikis nilai-nilai Keistimewaannya. itulah sebabnya melalui pembelajaran MATA KULIAH IBD ini mengajak dan menyadarkan kita apa itu arti Nilai yang BENAR agar menjadi Berkat dalam Kehidupan kita terlebih sebagaimana Dalam Pelayanan kita. jika ada yang kurang bisa di komentar, trimakasih bang ARNOLD :D
      DEBATA BLESS US

      Hapus
    2. Terimakasih saudara Ribka / 15.01.1310 disini yang maksudkan, mengapa pemahaman yang seperti itu terjadi? Apakah sejak kecil penerapan yang diberikan ada kekeliruan?

      Hapus
  73. Nama :Hardi elcana gurning
    NIM :15.01.1266
    Jurusan:theologia

    Syalom pak...
    Saya hardi gurning ingin bertanya dari kelompok V (7/3) yang berjudul "Pentingnya Strategi Kebudayaan yang Mendasar pada Nilai". Dalam sajian tersebut ada dikatakan
    Bahwa Kebudayaan yang sejati mestilah mengabdi manusia,mengembangkannya menjadi semakin manusiawi sebagai pribadi dengan mencapai kepenuhan dirinya terutama dalam sisi rohani, Namun pada zaman ini merupakan zaman tantangan karena kita hidup dalam masyarakat yang nilai-nilai spritualnya ditantang. Yang ingin saya tanyakan adalah apakah di negara kita indonesia ini seperti nilai-nilai spritual tidak diperlukan lagi? Apakah hanya materi saja yang di perlukan? dan apakah yang menyebabkan hal tersebut terjadi di negara kita??

    Trimakasih...
    Salam IBD

    BalasHapus
  74. Syalom pak, dan syalom bagi kita semua
    saya ingin menanggapi dan bertanya dari sajian yang berjudul Nilai-Nilai Kemanusiaan dari kelompok 3, sebenarnya ini sudah saya tanyakkan pada minggu kelompok ini maju.
    Brbicara tentang nilai-nilai kemanusiaan, setiap manusia mempunyai nilai dan etika, hanya saja bagaimana ia menjaga nilai dalam dirinya. dan dengan memahami nilai-nilai kemanusiaan melalui pemahaman etika, maka etika memberi kita norma-norma atau aturan akan gambaran hidup bahwasanya dalam hidup harus punya etika, etika mengajarkan kita pada moral, itu artinya kita adalah manusia yg bermoral dan beretika ataupun yang memiliki peraturan dalam hidup.dalam sajian kelompok 4 ini ada dikatakan Peran Etika dalam Agama yaitu 1.ikut memecahkan masalah-masalah agama dengan menggunakan metode etika, dan yang ke 2. etika ikut memecahkan masalah-masalah kemanusiaan yang tidak terbahas dalam wahyu/kitab suci. misl, KB, byi tabung, operasi ganti kelamin, pencangkokan alat tubuh manusia, dll. Dan yang saya ingin tanyakan kan dikatan pada no 2 etika ikut memecahkan masalah-masalah kemanusiaan, apakah ada bukti nyata nya atau contoh bawha memang benar etika dapat membantu memecahkan masalah kemanusiaan?? dan dari contoh nya yang operasi ganti kelamin, dan pencngkokan alat tubuh manusia, termasuk etika apakah ini? apakah ini diijinkan atau diperbolehkan ?apakah contoh tersebut tidak salah? berarti etika ikut mendukung hal ini,? padahal kita tau bahwa etika adalah norma atau aturan-aturan,tetapi dalam peran etika dalam agama disisni etika ikut memecahkan masalah manusia yang seperti contoh tersebut, apa itu berarti etika memperbolehkan ikut campur dalam masalah manusia yang ingin mengganti kelaminnya?karna dikatakan etika memecahkan masalah manusia seperti itu, dan etika bersangkutpaut dengan agama, apakah agama juga mengijinkan memecahkan masalah seperti itu? berarti jikalau ada manusia yang ingin operasi ganti kelamin dan pencangkokan alat tubuh manusia dalam peran etika dalam agama ini dapat membantu mereka yang melakukan seperti itu sehingga etika dan agama diabaikan fungsinya?
    maaf buat bapak dan teman-teman jikalau kalimat nya rancau, saya harap bapak mau pun teman-teman menanggapi dan memberi jawaban yang standart atas pertanyaan saya. terimakasih.
    Syalom. Salam IBD
    Riahta Saragih
    15.01.1309
    Theo 1C

    BalasHapus
  75. Nama;susanto marpaung
    Nim:15.01.1331
    Jurusan: theologia/1D
    dari kelompok 5"pentingnya strategi kebudayaan yang mendasar pada nilai

    Yang ingin saya tanya ialah
    Dari 2.8, mengenai dua gugusan nila-nilai....apakah dua gagasan ini, coba penyaji jelaskan.....? apakah perbedaan gugusan pada kebudayaan Modern dan krisis kebudayaan ?
    Dan saya kurang paham mengenai kesimpulan ,tercamtum di sajian, namun semua menjadi terkunci pada usaha yang ingin memenuhi kebutuhan masing-masing sehari-hari dalam kepentingan sendiri-sendiri yang bersumber dari egoisme, saya butuh penjelasan pak....?

    Salam IBD
    Debata mangaramoti hita....

    BalasHapus
  76. Nama : johannes.panjaitan
    Nim : 15.01.1278
    shalom pak.
    saya mau bertanya tentang sajian yang berjudul "Penting nya strategi kebudayaan yang berdasar pada niai " saya mau bertanya terkhusunya kepada penyaji yang menyajikan sajian tersebut. bagaimana strategi kebudayaan dalam mengatasi krisis nilai pada zaman medern saat ini ??
    trimakasih,Salam IBD

    BalasHapus
  77. Nama :Vetty Pebris Saragih
    Nim : 15.01.1338
    kelas : IB/theologi

    syalom pak.....

    Berbicara mengenai Alam pemikiran manusia, terdapat 3 pemikiran yaitu; Mitis, ontologis, dan fungsionalisme. Ketiga pemikiran ini, merupakan alat pembantu menjadikan manusia sadar mengenai kebudayaannya. seperti kita lihat pada negara kita sendiri, kebudayaan sudah semakin krisis. seperti contoh maraknya kasus-kasus yang melambangkan negara ini adalah negara brutal.
    Nah, berbicara mengenai kebudayaan pasti ada hubungannya mengenai agama. yang ingin saya tanyakan adalah apa yang menjadi dasar kebudayaan itu berdiri dan bagaimana kebudayaan itu boleh diterima oleh agama (alkitab) seutuhnya?
    Tuhan Yesus memberkati...

    BalasHapus
  78. Nama : Septarina simanjorang
    Nim : 15.01.1325
    kelas: 1-B/theologia

    shalom pak.
    saya mau bertanya dari kelompok empat tentang pentingnya strategi kebudayaan yang berdasarkan pada nilai. bagaimana jika suatu kebudayaan dan nilai dalam manusia tersebut menjadi bertentangan, padahal dalam perbedaan kebudayaan bisa menimbulkan kasih sayang yang berharga, tapi dibalik itu nilai dalam manusia tersebut menjadi hilang, karna timbul dalam manusia sekitarnya pikiran yang negatif. jadi bagaimana peran strategi kebudayaan dan nilai dalam kehidupan yang harus dibuat manusia tersebut?
    Terima kasih

    salam IBD.
    Horas,Manjuah-juah,juah-juah,yahowu.

    BalasHapus
  79. Strategi kebudayaan yang berdasar pada Nilai
    Adalah topim bahasan pada hari senin 07/03/3016
    Penyanji dari kelompok V kelas I-A sudah banyak menjelaskan tentang bagaimana itu berbudaya yang berdasar pada nilai dan ada strateginya.
    Saya menaggapi bahawa jika berbicara tentang strategi pasti ada sebuah cara ataupun metode yang harus dilakukan.
    Yang menjadi pertanyaan saya.
    Berbicara tentang budaya, sangat erat kaitan nya dengan perkembangan zaman. Yang dimana perkembangan zaman itu sudah mempengaruhi kebudayaan. Bahkan kebudayaan semakin kurang lestari karena manusia sangat menyukai /tertarik pada perkembangan zaman seperti fashion dan style. Kebudayaan berpakaian sopan pun sudah hilang. Kebudayaan saling menyapa pun sudah hilang akibat berkembangnya teknologi.
    Seperti contoh.
    Ada duduk beberapa orang dalam satu meja, tetapi semua asyik menggubakan android masing-masing. Artinya, budaya bersama itu sudah hilang.
    Perkembangan zaman mempengaruhi kebudayaan
    Jadi bagaimana tanggapan yang khususnya terlebih dahulu saya mohon ditanggapi oleh para penyaji dari kelompok V kelas I-A mengenai cara berstrategi dalam mengatasi perkembangan zaman yang sangat mempengaruhi kebudayaan sehingga kebudayaan itu betul-betul mempunyai nilai yang baik.
    Dan bagaimana mempertahankan nilai kebudayaan ditengah era modern ini.

    JEPRI EMERAON LEONARDO TAMBA
    15.01.1275
    I-A
    IBD_GO_FUTURE

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama :Tino sinaga
      NIM :15.01.1334

      Walaupun saya tidak kelas d IA, saya akan coba menjawabnya yaitu;
      Itu kembali kepada kita manusia, manusia merusak kebudayaan. Kalau emang kita ada etika, moral seperti sajian ke 3 tentang "Nilai-nilai Kemanusiaan".
      Apa yang kita kembangkan dalam budaya seperti zaman modern dengan memikirkan pokok demi pokok untuk membangun kebudayaan.

      Trimaksih
      Salam IBD

      Hapus
  80. Nama :Tino Sinaga
    Kel/Jur:I/Theologia
    NIM :15.01.1334

    Dalam membicarakan tentang strategi kebudayaan yang mendasar pada nilai. Dimana saya mengambil sebuah analisa pak tentang strategi kebudayaan adalah "Tidak ada manusia tanpa hadirnya kebudayaan, karena sifat manusia tidak terlepas dari kebudayaan. Tanpa kebudayaan manusia tidak akan menjadi cerdas, tanpa kebudayaan manusia akan menjadi sampah mental semata.

    Salam IBD PAK...
    Horas, mejuah-juah,,,
    GBU..

    BalasHapus
  81. Syalom pak
    Nama :keresi perbinta br tarigan
    Nim :15.01.1284
    Kelas :I-b
    Saya ingin bertanya tentang nilai-nilai kemanusiaan, berbicara tentang nilai kemanusiaan berarti berbicara juga tentang diri sendiri dan dunia, yang didalamnya ada etika etos dan moral.yang ingin saya tanyakan Bagaimana cara yang dapat kita lakukan untuk membangun kedewasaan diri supaya kita dapat bermoral, beretika, sesuai dengan lingkungan kita...?
    Karna ada pepatah mengatakan dimana langit dijunjung di situ tanah di pijak.
    Salam IBD
    Tuhan Yesus memberkati kita

    BalasHapus
  82. Nama :Susanto Marpaung
    Nim :15.01.1331
    jurusan:Theologia/1D
    sebelumnya saya minta maaf pak, akun ini sama dengan akun santis marpaung,santis marpaung itu akun yang sudah lama, jadi saya buat akun yang baru ini pak, supaya bapak tidak bingung dan para teman tidak bingung pula.....

    Yang ingin saya tanyakan ialah mengenai kelompok 3 "Nilai-Nilai Kemanusiaan" saya tertarik pada penjelasan penyaji mengenai pak Ahok yang sering memarahi ataupun memecat langsung karyawanya,penyaji mengakatan bahwa pak Ahok mengambil keputusan yang tepat karena todak mau mengambil resiko,jangan karena satu orang semua jadi salah dan hancur, padahal ini sudah melanggar nilai nilai kemanusiaan(Etika,Moral dan Etos).

    Pertanyaan saya ialah apakah sifat seperti ini yang di katakan mengalami perkembangan kedewasaan emosional,kedewasaan intelektual dan kedewasaan moral...? dan apa bila TIDAK, Terus bagaimana cara kita mengetahui bahwa seseorang itu mengalami perkembangan kedewasaan emosional,perkembangan kedewasaan intelektual,dan perkembangan kedewasaan moral........?

    salam IBD
    DEBATA MANGARAMOTI HITA...

    BalasHapus
  83. Nama:Falmer Tarigan
    Nim :15.01.1260
    Ting:1A Teologi
    Shalom pak.........
    Saya ingin memberi pendapat dari kelompok 5 yaitu tentang berbudaya.
    Sya menganggap bahwa kebudayaan itu semakin lama semakin menghilang karena budaya yang semakin modern atau bisa dikatakan pengaruh budaya luar (barat).
    Dan dari sini saya ingin bertanya kepada bapak bagaimana cara yang paling ampuh agar kebudayaan yang semakin hilang dapat berkembang kembali???

    Sebelumnya saya mengucapkan terimakasih dan shalom kepada bapak .
    MEJUAH JUAH....

    BalasHapus
  84. Willy Yones Siregar
    15.01.1341
    Theologia

    Melalui kacamata saya, bahwa penyajian Ilmu Budaya Dasar (IBD) tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pe¬ngetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji msalah-masalah manusia dan kebudayaan. Menurut saya, Ilmu Budaya Dasar ini digambarkan sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian kita dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikal terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitar¬, maupun yang menyangkut diri sendiri. Bagaimanapun juga, kita adalah “orang-orang muda” yang sedang mempelajari cara memberikan tanggapan dan penilaian terhadap apa saja yang terjadi atas diri sendiri,alam dan masyarakat sekitar. Dan tentunya untuk menemukan cara terbaik yang sesuai dengan diri sendiri tanpa harus mengorbankan masyarakat dan alam sekitar, secara tidak langsung Ilmu Budaya Dasar akan membantu untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Namun kita juga perlu mengetahui bahwa pembangunan juga merupakan bahagian dari kebudayaan yang mana pembangunan itu memberikan perubahan yang besar dalam diri manusia, masyarakat dan lingkungan hidup kita. Serentak dengan lajunya perkembangan dunia, terjadi pula dinamika masyarakat, terjadi perubahan sikap terhadap nilai-nilai budaya yang sudah ada. Maka, dengan itu terjadilah pergeseran sistem nilai budaya yang membawa perubahan pula dalam hubungan interaksi manusia di dalam masyarakatnya. Dan melalui analisa saya, maka dapat disimpulkan bahwa matakuliah Ilmu Budaya Dasar ini sebenarnya adalah untuk mengembangkan kepribadian dan wawasan pemikiran, khususnya berkenaan dengan kebudayaan, agar daya tangkap, persepsi dan penalaran mengenai lingkungan budaya dapat menjadi lebih baik.

    BalasHapus
  85. Nama :Vetty Pebris saragih
    kelas : IB

    Syalom...
    menurut saya adat pernikahan adalah ciri khas yang melambangkan bagaimana sebenarnya kebudayaan atau adat istiadat dimasing-masing daerah. Baik itu dalam pakaian adat, berjalannya adat dalam suatu acara, rumah adat, dan masih banyak lagi yang membedakan ciri kebudayaan menurut daerah.
    Berbicara mengenai pernikahan semarga,terkhusus untuk pertanyaaan saudari Inma wani Saragih, seninaku, mengenai pernikahan kakek dan nenek saudara yang sama sama bermarga Zalukhu atau melakukan pernikahan semarga. Setiap daerah mempunyai peraturan masing-masing, begitu juga dengan kebudayaan. Di Nias kebudayaan pernikahan semarga tidak dilarang tetapi mungkin ada peraturan kebudayaan untuk pernikahan semarga hanya dilarang dalam beberapa marga saja. Contohnya, di Karo, yang bisa melakukan pernikahan semarga yaitu marga "sembiring" dan beru "sembiring" kecuali "sembiring kembaren". Di Simalungun pernikahan semarga sangat dilarang keras didalam kebudayaan maupun didalam agama. Disimalungun ada konsekuensi jika melakukan pernikahan semarga yaitu diasingkan dari kampung bahkan dikeluarkan dari jemaat (huria) (dipapulik sian paradatan).
    jadi menurut saya setiap daerah berbeda pula peraturan atau kebudayaannya.
    Terimakasih...
    syalom....

    BalasHapus
  86. Nama : Debora Ginting
    Tingkat :I-B
    Nim :15.01.1235

    Syalom pak...
    saya mau bertanya tentang,Bagaimana tanggapan pemerintah terhadap nilai-nilai kemanusiaan karena sejauh ini saya melihat bahwa nilai-nilai kemanusiaan kurang berperan di Masyarakat dimana, kejahatan semakin merajalela.
    sebagai contoh, pelecehan seksual yang dilakukan oleh artis kepada anak muda,dan seperti yang kita ketahui adalah artis itu taat kepada agamanya.. ??????
    tolong ya pak, dijelaskan
    Salam IBD, GBU :)

    BalasHapus
  87. Nama : Ravael simanjuntak
    nim : 15.01.1307

    Damai sejahtra,
    syalom buat bapak...
    saya ingin mengulangi kembali pembahasan tadi pagi tentang "PENTINGNYA STRATEGI KEBUDAYAAN YANG BERDASAR PADA NILAI" tadi pagi,pada tanggal 07 Maret 2016 saya ingin mengulangi kembali, masalah sukuisme yang ditanyakan oleh saudara Alwi kepada para penyaji.karna tadi dikelas sebagian teman mendukung adanya sukuisme tetapi dalam hal positif, sebagian lagi kurang mendukung, jadi disini saya ingin meminta pendapan bapak tentang Kesukuismean ini ??
    dan bagaimana misalnya negara kita telah diterapkan kesukuismean, apa yang akan terjadi.? dan bagaimana cara menanggulangi nya???
    Terimakasih, salam super....

    BalasHapus
  88. NAMA : MANGANTAR OMPUSUNGGU
    NIM :15.01.1290
    Syalom
    Latar Belakang Lahirnya IBD
    Ilmu budaya dasar jika kita artikan secara kata per
    kata maka memiliki arti yang sangat dalam . Dimana ilmu adalah hal yang sangat penting dan berdaya guna bagi setiap orang.
    Ketika seorang memiliki ilmu dalam arti positif maka banyak orang menjadi segan kepada kita . Dalam diri setiap individu tertanam suatu budaya , mau tidak mau harus dikeluarkan secara real. Dengan konsekuensi memiliki dasar ilmu yang dapat dipergunakan dalam menjalankan budaya tersebut.
    Jadi ketika ilmu budaya dasar ini dijadikan bumbu dasar oleh mahasiswa dalam kehidupannya maka setiap mahasiswa pastilah dapat mencapai yang namanya keutuhan dirinya sebagai makhluk budaya dalam memampukan diri untuk mempertahankan budaya dan mengikuti alurnya perkembangan budaya. Syalom

    BalasHapus
    Balasan
    1. 15.01.1334
      Saya mencoba menambahi saudara Mangantar Ompusunggu tentang "Latar Belakang lahirnya IBD yaitu:
      Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa yang bersifat unik, kemudian diberi arti. Peristiwa-peristiwa itu pada umumnya terdapat dalam tulisan-tulisan., Metode ini tidak ada sangkut pautnya dengan metode ilmiah, hanya mungkin ada pengaruh dari metode ilmiah.
      Pengetahuan budaya ( The Humanities ) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup kcahlian (disiplin) scni dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang kcahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik, dll. Sedang Ilmu Budaya Dasat ( Basic Humanities ) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain Ilmu Budaya dasar menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran dan kepekaan dalam mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
      Ilmu budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa Inggris disebut dengan Basic Humanities. Pengetahuan budaya dalam bahasa inggris disebut dengan istilah the humanities. pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk betbudaya ( homo humanus ), sedangkan Ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.

      Salam IBD.
      GBU :-)

      Hapus
  89. Nama : Aprida Situmeang
    Nim : 15.01.1217
    Jurusan : Theologia / 1 C


    syalom pak,
    Dari kelompok 2 mengenai "Nilai-Nilai Kemanusiaan"
    saya tertarik dengan sajian kelompok 3 dimana setiap manusia harus memiliki niai- nilai kemanusia yang sifatnya universal ( berlaku, bermanfaat, dan berharga bagi semua orang).
    maka yang saya ingin tanyakan pak yaitu bagaimna rasa kemanuasiaan atau diri seseorang itu bertumbuh?

    BalasHapus
  90. Nama : Septaria br Ginting
    Nim :15.01.1324
    kelas : I-B/Theologia

    Shalom Pak,,,,.
    di dalam penyaji ke 3,
    Ketika seseorang diberi kebebasan, terkadang kebebasan yang diberikan itu disalah gunakan, bahkan karna kebebasan yang ada seseorang itu menjadi tidak tahu batasan.
    Saya ingin bertanyak kepada Bapak,,,

    bagaimana cara memberi kebebasan kepada seseorang, kebebasan yang masih ter-arahkan???

    Trimakasih Pak..
    Salam IBD...

    BalasHapus
  91. nama :roni rezeki s manihuruk
    nim :15-01-1314
    tingkat :1d/ teologia


    syalom pak
    Ini berbicara tentang nilai-nilai kemanusiaan yang lain
    Tentana kesempurnaaan hidup dimana semua orang berusaha dan mengupayakan agar mendapat kesempurnaan hidup. Dimana dalam mencari kesempurnaan hidup kita pasti banyak tantangan dan konflik yang kita hadapi. Yang menjadi pertanyaan saya bagaimana sebenarnya orang yang sudah mendapatkan kesempurnaan hidup itu? Apakah di hidup ini kita dapat mencapai kesempurnaan hidup?
    Saya juga ingin bertanya dari sajian kelompok 5 yang berbicara tentang pentingnya strategi kebudayaan yang mendsar pada nilai
    seperti yang kita tahu makin hari manusia akan krisis nilai kebudayaan akibat jaman yang makin modern, yang mau saya tanyakan pak, bagaimana caraa kita untuk mengarahkan masyarakat bahwa akan pentingnya nilai kebudayaan itu di tengah masyarakat seperi yang kita tahu bahwa budaya itu semakin hari makin merosot,apalagi kedepanya yang zaman lebih modern?
    Terimakasih, Tuhan yesus memberkati


    IBD_LOVE_YOU
    HORAS



    BalasHapus
  92. Ella Angelina Surbakti
    15.01.1248
    I-B/Teologi
    Syalom pak
    Saya ingin bertanya khususnya untuk kelompok 2 tentang 'Alam pemikiran manusia'.Disini dijelaskan bahwa fungsi pertama mitos adalah menyadarkan manusia bahwa sebenarnya ada kekuatan ajaib di dunia ini. Dan yang ingin saya tanyakan adalah misalkan manusia sudah menyadari bagaimana kekuatan ajaib didunia, apa keuntungan bagi manusia?
    Terima kasih
    Salam IBD

    BalasHapus
  93. Nama :Litna Br Ginting
    NIM :15.01.1284
    Kelas/Jurusan: I-D Teologia

    Syalom Pak...
    Berbicara tentang kebudayaan. Yang kita tau bahwa di Indonesia memiliki banyak budaya.
    Tapi nyatanya budaya di Indonesia semakin hilang karena kemajuan zaman.
    Masuknya budaya asing dan tidak sedikit kaum muda yg seharusnya melestarikan kebudayaannya justru terikut kebudaya asing.
    Dan bagaimana kita melestarikan atau mempertahankan kebudayaan kita sendiri..
    Jika banyak anak muda yang terikut kebudayaan asing dan tidak peduli atau tidak mau tau tentang budayanya sendiri.

    Sekian dari saya..
    Terima kasih...
    Skali lagi Syalom...
    :)

    BalasHapus
  94. Nama : Dina Laura Sirait
    Nim : 15.01.1242
    Kelas/Jurusan : 1-D/Theologia

    Syalom pak...setelah mempelajari topik IBD hari ini (Senin,o7 maret 2016) tentang ''Pentingnya Strategi Kebudayaan yang Mendasar pada Nilai'',saya ingn bertanya pak dimana ketika saya bercerita dengan teman satu meja saya ketika saya SMA,yang mana di dalam kebudayaan gereja mereka,mereka dilarang berhubungan dengan yang namanya ''ulos'' dan bahkan ketika ada keluarga mereka yang akan menikah,mereka hanya diharapkan melakukan pemberkatan di gereja dan tidak perlu mengikuti yang namanya pesta mangadati.Menurut IBD yang saya pelajari selama ini bahwa hal itu sangatlah bertentangan karena agama lahir dari kebudayaan dan juga dalam diri manusia terdapat kebudayaan,jadi mengapa kebudayaan yang dari dulunya sudah ada harus dihilangkan atau dilarang di tengah-tengah jemaat padahal hal itu bukanlah sesuatu yang buruk di tengah jemaat,meskipun dahulu kebudayaan itu bersifat mistis namun kini kebudayaan itu bukan lagi sesuatu hal yang bersifat mistis dan menduakan Tuhan, namun mengapa hal itu dilarang ditengah-tengah jemaat pak ??? Padahal ditengah jemaat yang masih tetap melakukan pesta adat bahkan merayakan ulangtahun gereja dengan membuat acara manortor tidak mempengaruhi iman seseorang terhadap Tuhannya ataupun terhadap Kepercayaan nya. Apakah larangan itu menjamin seseorang dapat hidup dengan damai dan tentram tanpa adat atau kebudayaan yang sudah lama di adopsi nya dalam kehidupannya selama ini ???
    Terimakasih pak,Selamat sore
    Syalom,Jesus Bless Us

    BalasHapus
  95. Nama : Daniel Hutabarat
    Nim : 15.01.1232
    kelas: I-A/Theologia

    Shallom dan Selamat sore Pak, saya dari kelompok 3 ingin menanyakan kepada kelompok 4 atas judul Nilai-nilai kemanusiaan yang lain. mereka mengatakan bahwasanya nilai-nilai kemanusiaan yang lain itu meliputi kasih sayang, kemesraan, keserasian, penderitaan, siksaan dll. saya menggarisbawahi tentang penderitaan dan siksaan, saya mengangkat dari sebuah kejadian yang baru-baru ini tentang pembunuhan seorang Polisi yang membunuh anak kandungnya 2 orang yang masik Balita yaitu yg bernama Polisi Petrus. saya menggarisbawahi seorang oknum polisi berani membunuh anak kandungnya padahal dia seorang yg memiliki jabatan tinggi dinegara ini tetapi memang ketika di selidiki atau di periksa dia mengatakan dia membunuh secara tidak sadar atau diluar pemikirannya, analisa saya mengatakan bahwasanya disana tidak ada lagi yg namanya kasih sayang atau kemesraan tetapi yg ada hanyalah penderitaan dan kematian. sebelumnya memang ini sudah saya tanyakan kepada penyaji dikelas tetapi belum pas jawaban yg diberikan oleh penyaji tentang argumen/kejadian ini. oleh sebab itu, saya hanya ingin menanyakan kepada Bapak Dosen kami dan teman- teman kami tentang kejadian ini , bagaimana pandangan atau analisa Bapak dan teman-teman kami tentang kejadian ini terutama yg menyangkut dengan Nilai-nilai kemanusiaan yg lain ?


    Dan saya juga ingin menanyakan kepada kelompok 5 yg tidak memilih saya untuk bertanya terimakasih banyaklah kepada penyaji kelompok 5. Yang menjadi pertanyaan saya ialah cukup mendasar sekali yaitu kita mengetahui strategi itu bisa dikatakan Suatu Cara untuk bisa memenangkan suatu pertandingan jika dalam konteks pertandingan, jadi sebenarnya Apa yg menjadi strategi Budaya dalam mengatasi nilai-nilai yg berbau Negatif ? dan disajian juga ada ditulis dianalisa penyaji mengatakan bahwasanya "Budaya Ku Diri Ku, Cinta Ku, Alam pikir Ku, Ciri Ku" apa sebenarnya dasar bahwasanya penyaji mengatakan argumen ini ? jadi bagaimana ketika seseorang yg sudah meninggalkan Budayanya dan mengikuti Budaya luar apakah didalam dirinya masih ada Prinsip "Budaya Ku Diri Ku, Cinta Ku, Alam Pikir Ku, Ciri Ku ? mungkin itu saja yg menjadi pertanyaan saya dan saya mengundang teman-teman dan Bapak Dosen kami dalam mengomentari/menjawab pertanyaan yg saya lontarkan.
    terimakasih , Shallom buat kita semua Tuhan Memberkati ^_^

    BalasHapus