Kamis, 25 Februari 2016

Ujian Akhir Semester (UAS) Berjalan - IBD Teo. ID 2016

Ujian Akhir Semester (UAS) IBD Teo. ID 2016


Setiap minggunya mahasiswa harus memberikan satu komentar yaitu inti sari dari setiap bahasan yang sudah dibahas oleh kelompok. Karena itu mahasiswa dituntut untuk maksimal dan aktif dalam mengikuti pembahasan di kelas setiap minggunya, agar komen yang disampaikan tersebut benar-benar hasil bahasan dan pengembangan sesuai dengan analisa dari pemikiran dan kreativitas masing-masing mahasiswa.

Di bawah ini, adalah Tujuh (7) Materi Bahasan atau Sajian dari Tujuh (7) Kelompok setelah pelaksanaan UTS minggu yang lalu.

Yang harus anda lakukan untuk UAS-Berjalan ini adalah, wajib meringkas bahasan dan sajian kelompok setiap minggunya berserta analisa saudara atas setiap materi, dan demi kualitas dan akuratnya analisa saudara, maka jumlah satu (1) komen hanya lima belas (15) kalimat (tidak kurang dan tidak lebih dari 15 kalimat, setiap komen per-minggu-nya)!



Humanisme Y.B. Mangunwijaya:
Humanisme Religius dan Nasionalisme yang Terbuka 
(Forum Mangunwijaya IX, 2015) 
Kelompok I
Manusia Humanis Menurut Romo Mangun 
(Forum Mangunwijaya IX, 2015)
Kelompok II
“Pasemon” dalam Sastera Karya Romo Mangun
(Forum Mangunwijaya IX, 2015) 
Kelompok III
Keberpihakan pada Kaum Miskin, Konteks yang Melatarbelakangi dan Gambaran Kaum Miskin dalam Balada Becak 
Karya Y.B. Mangunwijaya
(Forum Mangunwijaya IX, 2015)
Kelompok IV
Si Penggembala Cerita
(Forum Mangunwijaya IX, 2015)
Kelompok V
Dehumanisme Politik Agama di Indonesia 
 (Forum Mangunwijaya IX, 2015)
Kelompok VI
Agama dan Pluralisme 
(Pluralisme dan Reaktualisasi Pancasila, Agama Titik Lemah Bangsa Indonesia?, Hal Penodaan Agama-Beberapa Catatan, Kekerasan Atas Nama Agama) 
(F.M. Suseno, 2015) 
Kelompok VII


Demikianlah tuntunan dan arahan kepada semua mahasiswa, khususnya kelas Teologia, agar kiranya setia, rajin, dan kreatif dalam mengikuti bahasan materi demi materi yang sudah ditetapkan dalam Silabus IBD Teo, 2016 tersebut.

Ruang komen di bawah ini dikhususkan untuk kelas Teo.ID tingkat I 2015.

Isilah ruang komen di bawah iini, dengan penulisan yang benar dan sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), bahasa Indonesia yang benar.

Salam Budaya.
Horas, Mejuah juah, Juah juah.

Salam
Edward Simon Sinaga, M.Th
NIDN: 2319097201
GKPI - STT ABDI SABDA - MEDAN

281 komentar:

  1. Nama: Yulia Marissa Simanjuntak
    Nim: 15.01.1345
    Ting/Jur: I-D/Teologi
    Syalom….
    Saya akan memberikan penjelasan saya tentang “Humanisme Religius dan Nasionalisme yang Terbuka, Faham Dasar Pendidikan Romo Mangunwijaya”.
    YB Mangunwjaya atau yang dikenal luas sebagai Romo Mangun adalah seorang penulis Religius, budayawan, pendidik, intelektual, arsitek, penulis novel, aktivis sosial, pemikir politik, dan lain-lain. Menceritakan Romo Mangun sudah menjadi universal tidak hanya di Katolik saja karena buku ini menggunakan kemanusiaan. Tentang Humanisme Religius dan Nasionalisme yang Terbuka, ini menurut pemahaman saya ialah bahwa adanya nilai-nilai humanis yang religius, bahwa manusia seutuhnya dengan memperhatikan aspek tanggungjawab hubungan dengan manusia dan hubungan dengan Tuhan sehingga memiliki kekuatan spirtual keagamaan, kesalehan individu yang diperlukan oleh diri, masyarakat bangsa dan negara dan juga Humanisme berlandaskan kasih seperti yang terdapat dalam 1 Kor. 13:13. Didalam humanisme ini diperlukan adanya pendidikan, karena dari pendidikanlah terbentuk humaisme. Karena dari pendidikan yang humanis menekankan bahwa bagaimana kita menjalin komunikasi antar sesama dengan baik. Dari pendidikanlah kita bisa menemukan, mengembangkan, dan mencoba mempraktekan kemampuan-kemampuan yang kita miliki. Karena dari pendidikan yang humanisme inilah kita sebagai penerus bangsa bisa mmemajukan bangsa. Pada dasarnya setiap manusia memiliki kebutuhan yang sama, yaitu ingin bangsa kita maju.
    Begitu juga dengan Nasionalisme terbuka yaitu membahas tentang akhlak dan moral. Didalam nasionalisme ini di tuntun untuk lebih beretika terhadap sesama dan pembahsan kali ini sangat ditekankan pada pemuda-pemudi masa kini. Yang mana anak muda sekarang tidak memiliki etika, moral dan juga nilai kemanusiaan. Karena pemudalah yang akan meneruskan generasi Indonesia. Maka di perlukan adanya kepedulian atau pun kesadaran akan sekitar. Jadi dari buku ini sangat dituntun dan mendidik untuk kita bagaimana kita harus memiliki nilai kemanusiaan, etika, akhlak, dan moral. Dalam humanisme, jika kita berdoa, pastilah kita percaya, jika kita pecaya pastilah kita memiliki kasih. Jadi jika kita sudah memiliki kasih pasti kita mudah melayani.
    Syalom….

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama: Yulia Marissa Simanjuntak
      Nim: 15.01.1345
      Ting/Jur: I-D/Teologi
      Syalom….
      Saya mau memberikan pemahan saya pada sajian kelompok 2 yang berjudul " manusia humanisme menurut Romo mangun".
      Dalam buku Romo Mangun tentang humanisme menerangkan adanya konsep-konsep yaitu: konsep tentang manusia jawa, konsep tentang manusia barat, konsep kontemporer, konsep manusia pasca-Indonesia atau pasca-nasional dan pasca-einstein. Dalam membicaraka tentang nilai-nilai kemanusiaan kita sudah tahu bahwa kata kunci untuk humanisme ialah pendidikan, tetapi terlebih dahulu dibacarakan ialah manusia karna setiap sistem pendidikan pendidikan ditentukan oleh filsafat tentang manusia dan citra manusianya yang dianut, sehingga tidak pernah netral atau dengan kata lain ideologis. Menurut Romo Mangun citra manusia, terutama dalam kebudayaan jawa dikatakan bahwa manusia citra wayang yang diartikan sebagai manusia hanya bayangan saja, tidak sejati, atau dikatakan bahwa hidup adalah singgah untuk minum. Dalam konsep manusia jawa juga menjelaskan kedudukan manusia dalam pendidikan tidaklah lebih dari mengiringi si anak dan memupuk tunas-tunas muda. Kalau konsep Barat menjelaskan bahwa tujuan hidup bukan hidup untuk akhirat, dalam konsep barat jua mendidik anak dengan berpola anak bukan dewasa. Dalam konsep barat juga bila ada pemerintah memberi suatu bayaran terhadap orang miskin, itu bukan karena belas kasihan melainkan memberi dorongan untuk maju. Dalam konsep kontemporer ialah menurut Mochtar Lubis menggambarkan bahwa manusia berdasarkan realitas sosial, dengan miliki ciri yaitu: munafik, tidak bertanggung jawab, tinggi hati, percaya yang takhayul, tidak konisisten, boros, cemburu dan dengki. Dibalik itu, ciri-ciri dalam manusia juga ada yang positif, yaitu: rasa artistik, peduli, mau berdamai, memiliki rasa kekeluargaan. Dalam konsep manusia pasca-Indonesia atau pasca-nasional dan pasca-einstein Romo Mangun memberikan penjelasan bahwa manusia ialah manusia yang humanis. Dalam pasca-nasionalisme atau pasca-indonesia menurut Romo Mangun mencita-citakan sosok manusia indonesia yang terbuka kepada nila-nilai kemanusiaan universal. Humanisme universal yang dimaksud adalah humanisme yang beretika, yang rasionalitas, yang mengembangkan hak asasi manusia, humanisme yang menginginkan kebebasan pribadi menyatu dengan tanggung jawab sosial, peduli dengan ajaran agama/religius dan lingkungan sekitar. Jadi Romo Mangun inigin mengubah negara dengan lebih baik melalui buku ini. Topik ini menyinggung humanisan sehingga mencapai manusia mandiri, tujuannya untuk membangun anak-anak untuk berfikir dalam belajara jangan menghafal melainkan memahami. Romo Mangun tidak senang melihat orang susah, pada hal beliau sudah memiliki gelar paus, tetapi dengan semua kemampuannya dia membangun dan juga mendorong untuk maju kepada yang lemah, humanisme yaitu adanya keuntungan terhadap seseorang, dan mau berjerih payah untuk membuat orang senang.
      syalom....

      Hapus
    2. Nama: Yulia Marissa Simanjuntak
      Nim: 15.01.1345
      Ting/Jur: I-D/Teologi
      Dalam pembahasan kita pada kelompok tiga yang berjudul “Pasemon” Dalam Sastra Karya Romo Mangun”, Romo Mangun memberi inspirasi kepada masyarakat. Sekilas dengan riwayat Romo Mangun, yang seorang Rohaniawan (Pastor), arsitek dan ia juga menciptakan sebuah novel. Karya tulis Romo Mangun adalah realita, yang bernafaskan tentang kehidupan Romo Mangun dan juga mengedukasikan kepada masyarakat. Adanya novel Romo Mangun ini mengandung humanisme dan Romo Mangun membuat novel dengan menghubungkan keadaan masa kini. Dalam sajian ini yang berjudul PASEMON yang artinya ungkapan dan gambaran yang menceritakan tetang sejarah. Dalam Ilmu Budaya Dasar ini menjelaskan adanya hal-hal yang religion, yang arsitek dan juga sejarah manusia, sehingga Romo Mangun sangatlah membangun pembelajaran Ilmu Budaya Dasar. Yang dimana Romo Mangun ini bertujuan untuk membangun dan mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan kepada manusia. Romo Mangun mencoba memakai sastra yang dituliskan (novel atau roman) dan semuanya berkahiran dengan sentuhan nilai-nilai kemanusiaan. Seperti dalam karyanya yang pertama yang berjudul “Burung-burung Mayar”. Dalam karya Romo Mangun Karya Romo Mangun belum menggunakan bahasa Indonesia yang benar, dan masih menggunakan kosakata Jawa sehingga pembaca sering kesulitan dalam mengartikan nya. Dalam karya sastra Romo Mangun, Romo tidak pernah menyinggung agama, karena Romo Mangun melihat manusia bukan agama. Motto dari Romo Mangun adalah “Bukankah hari Tuhan itu kegelapan dan bukan terang, kelam kabut dan tidak bercahaya” (Amos 5:20). Dalam motto Romo Mangun ini mengajak manusia yang beragam paradigma menuju humanisme. Jadi dalam karya Romo mangun ini sangatlah menuntun untuk kita terutama untuk anak muda pada zaman ini agar lebih lagi peduli dan juga lebih membangun nilai-nilai kemanusiaan.
      Syalom…..

      Hapus
    3. Nama : Yulia Marissa Simanjuntak
      NIM : 15.01.1345
      Ting/Jur : I-D/Teologi
      Syalom…
      Dalam pembahasan kita pada waktu hari senin kemarin, saya akan memberi penjelasan yang megnenai Keberpihakan Pada Kaum Miskin, Dengan Gambaran Kaum Miskin Dalam Balada Becak karya Y. B. Mangunwijaya. Didalam karya Romo Mangun meceritakan lelaki muda lulusan SMA bernama Yusuf (dipanggil Yus), ia tidak melanjutkan bisa melanjutkan kuliahnya akibat tiadanya biaya, untuk mengisi keseharian yang kosong, Yus bekerja sebagai Tukang becak, las, dan membawa gori. Dalam kesehariannya Yus ,ia menghayalkan seorang wanita yang bernama Lilian yang berkuliah di UGM (temannya masa SMA dulu) untuk menjadi kekasihnya, tetapi Yus langsung berpikir bahwa ia tidak akan bisa mendapatkan seorang wanita yang berpendidikan tinggi pada hal saya sendiri (Yus) hayalah seorang Tukang Becak. Dibalik kerisauan Yus ada seorang wanita yang menyukai dirinya, wanita ini adalah anak dari Ibu Dullah yang selalu selalu ikut Yus mengantar gori yaitu bernama Riri. Tetapi Yus tidak tertarik dengan wanita yang sangat menyukainya, ia tetap melamunkan sosok Lilian. Awalnya Ibu Riri tidak menyetujui bahwa anaknya suka dengan Tukang becak tetapi karena mengenang masa muda yang hampir ama dengan nasib anaknya, ibunya pu tidak melarang Riri untuk menyukai Yus. Biarpun Yus berprosesi sebagai tukang becak, las, dan pngntar gori, pemuda ini sangatlah berenegik, pintar, bijak dan pekerja keras. Cerita singkatnya dalam novel ini ialah Ibu Dullah sangatlah mengucapkan terimakasih terhadap Yus krena kebaikannya dan kebijakkanya, dengan memberi sebuar termos yang berisi eskrim. Dari cerita ini Romo Mangun mengangkat seorang yang marjinal atau miskin, kemiskinan tidaklah menjadi hambatan untuk meraih suatu mimpi yang mungkin itu tidak bisa tercapai, tetapi dalam mimpi itulah menjadi pacuan untuk menjadi maju. Dicerita ini juga memberitahukan bahwa untuk meraih itu semua perlulah adanya niat atau kerja keras. Memang untuk lebih maju pastilah diiringi adanya pendidikan, tetapi dalam hambatan meraih itu pastilah ada hambatan, ialah ekonomi. Dalam cerita ini juga memberitahukan bahwa dalam cinta tidaklah memandang status. Dan juga dimana adanya kekurangan tak memaksa berkurang dalam bermatabat. Artinya dalam kekurang ini bukan kita menjadi yang terbawah.
      Syalom……

      Hapus
    4. Nama: Yulia Marissa Simanjuntak
      Nim: 15.01.1345
      Ting/Jur: I-D/Teologi
      UAS Berjalan ke-V
      Syalom….
      Dalam pembahasan kita pada hari senin kemarin, saya akan memberi penjelasan pada sajian kelompok V yang mengenai Si Pengembala Cerita penulisnya ialah Bandung Mawardi. Berbicara tentang seorang tokoh Romo Mangun tidaklah asing bagi kita, kita tahu Romo mangun adalah tokoh yang luar biasa, beliau seorang pastor dan juga orang yang begitu pintar, ia seorang arsitek dan sastrawan, banyak sekali karya Y.B. Mangunwijaya dalam bentuk novel, cerpen dan esai, dan dalam karyanya terkandung humanisme yang tinggi. Jadi sangat jelaslah bahwa Y.B. Mangunwijaya sangatlah menjunjung tinggi dan memuliakan nilai kemanusiaan. Bangun Mawardi sangat menyadari konteks bahwa Romo Mangun adalah si Gembala, tujuannya ialah untuk Humanisme. Romo Mangun tak bermimpi menjadi seorang yang besar, tetapi karena kepeduliaannya atau aksi dalam mewujudkan humanisme dan dalam karyanya untuk lebih menghargai sesama. Dalam buku Romo Mangun, romo membuat suatu kutipan yaitu dari kitab Amos (5-20): “Bukankah hari Tuhan itu kegelapan dan bukan terang, kelam kabut dan tiada cahaya.” Dan juga kutian dari Ernest Renan yaitu “Keragu-raguan adalah sebentuk penghormatan kepada kebenaran” dalam kutipa ini Romo mangun mengantarkan kita kepada sebuah permenungan atau pun kita bisa merasakan rangsang religiositas. Disini penggembala cerita ingin mengajak pembaca untuk menjadi lebih lagi teliti dan menghayati, tetili yang dimaksud ialah dalam karya ini adanya lambang-lambang yang merujuk kepada flora dan fauna dalam menyampaikan isi, seperti “anak harimau mengamuk”, “merpati lepas”, “singa mengerti”, dsb. Dan juga Romo Mangun juga menghendaki diri sebagai “sastrawan hati nurani”, sastra tak sekedar cerita saja melainkan untuk mengajak lebih mengalami dan mengartikan hidup, berpijak ke hati nurani. Seperti dalam Burung-Burung Rantau yang menceritakan sebuah tokoh netti memberi dan menghadirkan diri didunia kaum miskin, berbagi ilmu dan penghidupan, netti adalah sarjana dan lahir tumbuh di keluarga berlimpah harta. Dalam karya ini ialah dibertahukan bahwa netti merasa bahwa dialah yang ditolong dengan kaum miskin apalagi dalam pelayanannya sang penolong hakikatnya ialah Tuhan bukan kita manusia yang penuh pamrih dan dalih yang didasari dengan kesombongan. Dalam julukan Bandung Mawardi ialah tokoh Romo Mangun bagaikan Yesus kecil yang suk memkai perumpamaan, mengajak dan mengajar kepada banyak orang seperti Yesus mengajar dengan perumpamaan. Melalui Si Pengmbala Cerita ini Bandung Mawardi mengarahkan atau menuntun kita agar lebih kreatif atau pun sensitif dan peduli akan hal-hal sekitar. Romo Mangun mengajak kita agar kita haruslah mencitakan nilai moral dan kemanusiaan yang tinggi. Dalam karya Romo Mangun ini memberikan inspirasi kepada kita yang terdaat pada kitab Yohanes 10:11b ” Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya”. Dan juga ada di Maz. 28:9 “Selamatkanlah kiranya umat-Mu dan berkatilah milik-Mu sendiri, gembalakanlah mereka dan dukunglah mereka untuk selama-lamanya”. Di ayat ini sangatla menuntut kita terutama sebagai pelayan Tuhan haruslah lebih beperan dalm membangun humanisme seperti Romo Mangun.
      syalom

      Hapus
    5. Nama: Yulia Marissa Simanjuntak
      Nim: 15.01.1345
      Ting/Jur: I-D/Teologi
      UAS Berjalan ke-VI
      Syalom….
      Dalam pembahasan kita pada hari senin kemarin, saya akan memberi penjelasan pada sajian kelompok VI yang mengenai Dehumanisme Politik Agama Di Indonesia oleh Musda Mulia. Romo Mangun menawarkan konsep manusia humanisme untuk melawan semua bentuk diskriminasi, eksloitasi, dan kekerasan. Hal ini disebabkan karena selalu menjadi korban oleh pihak yang lebih kuat tidak lain adalah rakyat kecil, khususnya yang miskin terlebih perempuan dan anak-anak, kaitannya dengan isu penghapusan kolom agama pada KTP adalah berkaitan dengan hak kebebasan beragama. Dalam pembahsan kali ini yang dibawakan oleh Ibu Musda Mulia mengangkat tentang pemalsuan agama di Indonesia, ketika agama itu sudah di bohongi atau dipaksa untuk menganut agama yang lain menurut Ibu Musda Mulia itu sudah dikategorikan Dehumanisme. Topik kali mengangkat isu yang sangat penting tentang kejujuran agama yang dianut seseorang dan ketika agama itu dipaksakan sebagai penganut dalam identitas (agama tradisinya tidak diakui) maka Ibu Musda Mulia menyebutnya sudah tidak berperikemanusiaan atau humanisme. Agar Indoesia tidak kacau karena adanya pengasingan ataupun deskriminasi dalam hal agama, maka pemerintah Jokowi membuat kebijakan baru, yakni boleh mengosongkan kolom agama di KTP bagi penganut di luar 6 agama. Dalam mengatasi kebijakan dehumanisme ialah: pemerintah bertanggung jawab terhadap perlindungan hak kebebasan beragama semua warga tanpa terkecuali sebagai bentuk pengakuan adanya persamaan hak bagi seluruh warga Indoesia, mendorong para pemuka agama agar membuka ruang dialog terhadap agama-agama yang berbeda. Semua penganut agama memiliki hak dan kewajiban asasi yang sama, tanpa adanya diskriminasi, sebab kita semua itu adalah satu bangsa, bangsa Indonesia seerti slogan bangsa Indonesia Bhineka Tunggal Ika. Sebelum tahun 1950 dasarnya masyarakat yang menganut agama tradisional, jadi dalam hal ini apa yang diteliti oleh Ibu Musda Mulia ini menjadi sebuah pekerjaan Ilmu Budaya, yang dimaksud agama tradisi ialah agama Parmalim. Pada zamannya jokowi dengan filosofinya bekerja dan bekerja, pancasila dan UUD benar-benar dipertanyakan supaya untuk ke semua bukan deskriminasi. Negara ini mengatur UUD-nya yang resmi menjadi agama yang mengakui kalau Tuhan itu ialah Esa, dalam parmalim yang diyakini juga Than yang Esa itu “Mula Jadi Nabolon” tapi sampai sekaang mereka berjuang supaya mereka dituntun menjadi agama yang sah, sejak Kristen datang Parmalim sudah ada. Di zamannya Gusdur memberi jawaban-jawaban yang membuka ruang bagi agama-agama maka Gusdur disebut Bapa-bapa bagi semua Agama. Kembali dengan judul Politik Agama, Agama itu tidaklah menimbulkan kekacauan karena setiap agama itu memiliikipolitik tersendiri, yaitu:
      • Agama Budha : Dharma
      • Agama Kristen: Kasih
      • Agama Parmalim : Pantun/kerendahan hati
      • Agama Islam : Damai
      Sebenarnya agama datang dengan politik yang murni (Indonesia pasti menyatu), jadi dalam Kristen harus konsisten dengan olitiknya ialah Kasih. Agama tujuannya untuk mensejahterahkan dunia, Yesus datang menjadi Yesus orang Yahudi dan bukan untuk membuka agama baru. Pesan untuk kita para-para pelayan Tuhan ialah ketika anda (termasuk saya) menjadi pendeta ialah sanggupkah kita mengajak seseorang untuk mengikuti atau pun menganut agama Kristen keinginan hati tetapi tetaplah kita menjabarkan isi hati Tuhan ke umatnya yang percaya kepadaNya.
      Syalom….

      Hapus
  2. Nama : Enhot Efraim Girsang
    Ting/Jur : I-D/ Theologia
    M. Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
    Dosen : Pdt. Edward Simon Sinaga, M. Th
    Syaloom IBD..........
    Dalam sajian pertama yang berjudul “Humanisme Religius dan Nasionalisme yang Terbuka, Faham Dasar Pendidikan Romo Mangunwijaya” merupakan judul yang sangat menarik ketika kita mendengarnya. Dimana dalam hal ini, dibicarakan tentang Humanisme dan Nasionalisme, merupakan topik yang perlu diketahui oleh setiap manusia di dunia ketiga ini, terkhusus terhadap kaum muda. Ketika kita berbicara mengenai Humanisme, kita langsung terpikir yang namanya kemanusiaan ataupun menyangkut dengan nilai-nilai kemanusiaaan. Sebenarnya tentang kemanusiaan telah masalah lama di tanah air ini, hanya penerapannya yang masih kurang. Sebenarnya nilai kemanusiaan telah terkandung di dalam dasar negara kita yaitu pada sila kedua pada Pancasila yang berbunyi kemanusiaan yang adil dan beradab. Dan dalam 1 Korintus 13: 1-13, di ayat ini telah terkandung betapa pentingnya kasih di dalam kehidupan, ini. Bagaimana jika dalam kehidupan ini tidak ada kasih? Tentu tidak akan terbayangkan bukan bagaimana perilaku manusia pada saat ini. Manusia sangat memerlukan kasih di dalam kehidupan ini, seperti yang tertulis dalam Matius 22: 37-39 yang berbunyi “Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Dalam ayat ini di jelaskan bahwa manusia tidak hanya mengasihi manusia saja, namun manusia juga harus mengasihi Allah. Dalam pandangan saya, kemanusiaan itu harus berlandaskan kasih, dan ketika manusia menerapkan kasih dalam hidupnya, maka nilai-nilai kemanusiaan yang benar akan selalu terwujud dalam kehidupannya. Dan ketika berbicara mengenai Nasionalisme, kita harus memahami juga apa itu Nasionalisme. Dimana nasionalisme itu adalah suatu sikap politik dari masyarakat suatu bangsa yang mempunyai kesamaan kebudayaan, dan wilayah serta kesamaan cita-cita dan tujuan, dengan demikian masyarakat suatu bangsa tersebut merasakan adanya kesetiaan yang mendalam terhadap bangsa itu sendiri. Nah, menarik ketika kehadiran Romo Mangun yang menyatakan bahwa Nasionalisme, harus di wujudkan melalui masyarakat Indonesia. Nasionalisme lebih ditekankan ke kaum muda. Dimana kaum muda sebagai generasi penerus bangsa, harus lebih ditekankan tentang ke- Nasionalimean. Memang di kalangan masyarakat, kita telah banyak melihat dan bahkan mendengar tentang organisasi-organisasi yang mendorong pemuda untuk mewujudkan jiwa ke- Nasionalismeannya, seperti IPK, AMPI, KNPI, Pemuda Pancasila, dan lain sebagainya. Dan semua organisasi tersebut mempunyai tujuan yang sama, yaitu mewujudkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Namun pada kenyataannya hingga saat ini, Indonesia masih sangat jauh dari seluruh nilai-nilai yang terkandung dalam setiap lambang mereka yang bertujuannya untuk menerapkan nilai kemanusiaan yang benar. Dan ketika jiwa humanisme yang saya paparkan diatas disatukan dengan jiwa nasionalisme, bukan tidak mungkin masyarakat Indonesia akan lebih sejahtera ketika seluruh masyarakat Indonesia menerapkan jiwa kemanusiaan yang benar yang diterapkannya dalam kehidupannya, dan di barengi dengan jiwa nasionalisme. Namun dasar agar seluruhnya itu tercipta, dibutuhkan jiwa kaum muda dalam menerapkan nilai-nilai kemanusiaan yang benar di dalam kehidupannya, dan hal yang paling perlu diperhatikan adalah, pemuda Indonesia harus memperjuangkan dan mempertahankan nilai-nilai kemanusiaan yang telah di tanam oleh Presiden pertama kita dulu, yaitu Ir. Soekarno. Yang tertuang dalam Pancasila, dan mengikuti rasa ke- Nasionalismean dari sosok seorang Bung Karno.
    Terima kasih........

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Enhot Efraim Girsang
      Ting/Jur : I-D/Theologia
      NIM : 15.01.1253
      M. Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
      Dosen : Pdt. Edward Simon Sinaga, M. Th
      Syaloom.......
      Mengenai pembahasan kelompok 2 yang berjudul “Manusia Humanis menurut Romo Mangun”, dan disini dibicarakan tentang konsep manusia menurut kebudayaan jawa, konsep manusia menurut kebudayaan barat, konsep manusia Indonesia Kontemporer dan konsep manusia menurut Y.B. Mangunwijaya yang memaparkan tentang manusia pasca Indonesia atau pasca Nasional dan pasca Einstein. Pemahaman saya dalam pembahasan ini, yaitu ketika pendidikan menjadi “kunci” ataupun “dasar” dari terwujudnya nilai-nilai kemnusiaan yang benar. Ketika saya melihat konsep manusia menurut kebudayaan barat yang Menurut Y.B. Mangunwijaya, citra manusia tradisional jawa pada pada hakikatnya adalah citra wayang belaka pada kelir jagad cilik (mikro-kosmos), jadi manusia hanya bayangan saja, tidak sejati. Dalam konsep manusia lama Jawa,kedudukan manusia dalam pendidikan tidaklah lebih dari menggiring si anak dan memupuk tunas-tunas muda ke pengintegrasian diri dalam seluruh adat-istiadat dan kebudayaan orang tua serta nenek moyang secara tradisional. Kegiatan itu disebut proses sosialisasi, sekaligus mereproduksi anggota-anggota masyarakat yang berpikir da berbudaya sama melestarikan serta memperkuat sistem yang sudah ada. Dan dalam konsep manusia menurut kebudayaan barat yang mengemukakan bahwa menurut Romo Mangun salah satu buah kolonialisme di indonesia yang positif ialah rontoknya pandangan tentang konsep manusia, pendidikan barat yang datang itu telah mengalami metamorfosa dari manusia kolektivistis feodal-hierarkis ke manusia Renaissance dan Fajarbudi, kebudayaan Barat menekankan bahwa tujuan hidup fana tidak lagi hanya selaku persiapan melulu ke dunia akhirat, akan tetapi di hargai sebagai tujuan intrinsik dan sejati pada dirinya, tanpa harus mengingkari nilai hidup akhirat. Dan mengenai konsep manusia Indonesia Kontempore yang mengemukakan bahwa Manusia adalah bagian dari alam semesta, tetapi berkat jiwa kerohaniannya ia melampauinya. Jiwa rohani itu membedakan manusia sebagai suatu totalitas dengan segala sesuatu lainnya dalam alam semesta ini, dengan demikian, dapat di katakan bahwa jiwa rohani itu merupakan kekhususan manusia dan menempatkannya sebagai pribadi. Dan dalam pandangan Romo Mangun mengenai konsep manusia pasca Indonesia atau pasca Nasional yaitu Romo Mangun menganggap bahwa pendidikan masa Orde Baru tidak menghasilkan “manusia-manusia baru”, sehingga permasalahan bangsa indonesia di bawah Orde Baru sama dengan permasalahan Angkatan 1928. Untuk itu, bagi Mangunwijaya,pendidikan harus ditempatka dalam kerangka revolusi ini,yaitu upaya mengantar murid, bangsa, bahkan umat manusia ke arah pendewasaan diri:teremansipasi, merdeka humanis dan sanggup bertanggung jawab sendiri. Dan pandangannya mengenai manusia pasca Einstein yaitu Albert Einstein (1879-1955) yang mengajarkan kepada generasi muda tentangmultidimensionalitas. menurut Romomangun,seluruh gambaran manusia tentang semesta raya menjadi begitu relatif, begitu tergantung pada pengendalian lokasi danwaktu,situasi dan asumsi, sehingga banyak perkara sudah tidak sederhana lagi.
      Melalui teori relativitas itu, Romomangun melontarkan konsep pasca-Einstein,yang mengajak segenap generasi muda untuk bersikapa menurut dinamika relativitas dengan, tidak main mutlak-mutlaka, karena segala sesuatu bersifat relatif. Genersi muda harus meluaskan horizonnya dengan berpikir kreatif, eksploratif,inklusif,dan pluralistik.

      Hapus
    2. Dalam pembahasan ini saya mengambil analisa tentang PT. Freeport yang dikelola oleh pihak luar, yang saya ambil dari situs Tribunnews.com pada tanggal 7 April 2016 pukul. 20.47 WIB. TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menegaskan PT Freeport Indonesia tidak bisa memperpanjang masa kontraknya pada tahun ini.
      Presiden menjelaskan PT Freeport Indonesia baru boleh perpanjang kontrak karyanya dua tahun sebelum masa kontrak yang ada berakhir.
      "Perpanjangan itu (dibahas) nanti dua tahun sebelum 2021," ujar Presiden di Kantor Ditjen Bea Cukai, Jakarta, Jumat (16/10/2015).
      Presiden juga menegaskan ada persyaratan yang harus dijalankan oleh PT Freeport Indonesia jika ingin kembali memperpanjang kontraknya.
      Persyaratan itu yakni hasil kerukan tambang harus diolah di Indonesia, tidak boleh langsung diekspor.
      "Jangan sampai diambil mentah-mentah. Harus ada smelternya," kata Presiden.
      Mengenai perpanjangan kontrak karya itu sendiri, Presiden mengatakan pemerintah dan PT Freeport Indonesia masih terus berkomunikasi, terutama terkait syarat-syarat yang ditentukan pemerintah.
      "Sekarang ini memang prosesnya pada proses-proses bicara, misalnya kami minta masa pembangunan Papua. Kedua, kami juga minta masalah yang berkaitan dengan lokal konten yang digunakan. Kemudian ketiga kami juga bicara investasi, keempat soal royalti dan kelima masalah industri," tutur Presiden.
      Dalam analisa saya, terbukti bahwa Negara Indonesia masih membutuhkan bantuan dari pihak lain, dalam soal mengolah Sumber Daya Alam. Pendidikan memang benar dikatakan sebagai penentu masa depan suatu bangsa. Untuk apa Indonesia memiliki banyak kekayaan alam, namun yang mengelola adalah pihak luar. Masalahnya, kenapa Indonesia tidak dapat mengelola kekayaan alamnya sendiri? Dalam hal ini, pemerintah sudah semestinya lebih memperhatikan kualitas pendidikan di Indonesia. Menurut Romo Mangun dibutuhkan usaha untuk memajukan sebuah bangsa, dengan lebih mengedepankan pendidikan sebagai dasarnya. Indonesia bukan tidak mempunyai manusia yang berpotensi, namun masalahnya sekarang adalah perhatian pemerintah yang masih kurang. Apalagi disebabkan oleh banyaknya bidang di Indonesia yang dipegang oleh orang yang tidak sesuai dengan bidangnya. Ketika seluruh bidang di Indonesia dipegang oleh orang yang benar dengan potensinya, bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi setara dengan negara-negara maju yang dapat mengelola kekayaan alamnya sendiri. Sehingga terwujudlah nilai-nilai kemanusiaan yang benar, dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia.

      Terima kasih.....
      Syaloom dan salam IBD Pak........

      Hapus
    3. Nama : Enhot Efraim Girsang
      Ting/Jur : I-D/Theologia
      NIM : 15.01.1253
      M. Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
      Dosen : Pdt. Edward Simon Sinaga, M. Th

      UAS berjalan III

      Topik pembahasan pada Senin 12 April 2016 lalu, yang berjudul“Pasemon” Dalam Sastra Karya Romo Mangun.Yusuf Bilyarta Mangunwijaya dikenal sebagai rohaniwan, budayawan, arsitek, penulis, aktivis dan pembela "rakyat kecil". Ia juga dikenal dengan panggilan populernya, Rama Mangun (atau dibaca "Romo Mangun" dalam bahasa Jawa). Karya Romo Mangun yang cukup terkenal yakni “sebuah roman” yang berjudul “Burung-Burung Manyar”. Novel ini mendapatkan penghargaan sastra se-Asia Tenggara, Ramon Magsaysay, pada 1996. Romo Mangun mencurahkan pandangannya tentang kemanusiaan dan kebangsaan melalui novel. Pasemon diartikan sebagai sebuah style perbandingan untuk menggambarkan suatu keadaan dalam karya satra yang membawa kepada peristiwa sejarah yang pernah terjadi dan diketahui oleh umum. Romo Mangun seakan membuka paradigma manusia menuju jalan ke dalam sebuah “tujuan hidup” yang mengarah kereligiusan. Sangat menarik ketika Romo Mangun hadir di dunia persastraan Indonesia, lewat karya-karyanya beliau menjelaskan tentang nilai-nilai kemanusiaan di dalam novelnya. Karya tulis Romo Mangun adalah realita dan merupakan nafas sejarah peradaban di Indonesia. Saya mengutip dari karya Romo Mangun yang cukup terkenal yakni “sebuah roman” yang berjudul “Burung-Burung Manyar” yaitu kedewasaan dimana ketika seseorang mampu hidup untuk orang lain, mengalahkan ego pribadinya. Hal yang menghindarkan Atik dengan Teto dari perbuatan zina adalah kelebatan anak-anak Atik dalam pikiran kedua orang itu. Semakin dewasa, manusia tidak bias selalu menuruti keinginannya. Banyakhal yang harus dipertimbangkan dengan arif. Jati dirilah yang akan menyelaraskannya. Satu hal yang saying untuk dilewatkan adalah kisah percintaan antara Teto dengan Atik, juga Jana dengan Atik, dan cinta kasih antara Teto dengan Jana. Selain itu, keunggulan roman ini adalah pada penceritaannya yang menggunakan sudut pandang yang tidak biasa, yaitu melalui tuturan seorang yang semula antinasionalis.

      Hapus
    4. Dengan demikian roman ini menegaskan bahwa segala sesuatu bergantung pada perspektif atau sudut pandang. Nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam novel Burung-burung Manyar adalah
      (a) nilai hedonisme, nilai kesenangan dan kenikmatan atas dasar penangkapan inderawi,
      (b) nilai vital kehidupan, yang mendukung kehidupan dan peradaban menyangkut pengalaman yang lebih mendalam,
      (c) nilai kerohanian, nilai esteti menyangkut rasa keindahan nilai epistemologis dan
      (d) nilai kesucian, tataran tingkat tertinggi pencapaian rasa dan keheningan batin manusia dalam kehidupan di dunia.
      Pengarang novel Burung-Burung Manyar yaitu Y.B Mangun wijaya berusaha mengajak pembaca dan penikmat untuk mengerti dan memahami bahwa dalam kehidupan ini, manusia tidak terlepas dari permasalahan-permasalahan, baik yang disengaja maupun tidak, ini terbukti yang dialami oleh Y.B. Mangunwijaya. Semasa masih muda dia memiliki pengalaman tersendiri ketika ikut perang gerilya. Sehingga pengalaman tersebut banyak mengilhami dan member dorongan atas terbitnya novel Burung-Burung Manyar. Tak salah lagi kalau isi dari novel tersebut seakan –akan terjadi di masyarakat. Jika dibaca dan dipahami secara mendalam, novel Burung-Burung Manyar ini dapat diketahui bahwa pengarang tidak sekedar ingin menyampaikan sebuah cerita demi cerita saja. Ada sesuatu yang dikemas dalam cerita itu, lewat kata-katanya yang teratur Y.B Mangunwijaya menggambarkan pergolakan perebutan kekuasaan antara Indonesia, Belanda, Jepang serta Inggris yang tak mau lepas untuk campur tangan. Disamping itu menggambarkan pula pergolakan cinta kasih yang abstrak antara tokoh Seta dewa dengan Larasati. Perjalanan cinta antara kedua tokoh ini sangat panjang. Namun tak pernah bersatu akibat dari lika-liku kehidupan. Pergolakan cinta kasih ini dalam novel digambarkan seiring dengan pergolakan kekuasaan di wilayah Indonesia. Romo Mangun hadir dengan karya novelnya yang menggambarkan kehidupan pada zaman dulu yang tidak terlepas dari permasalahan-permasalahan, namun disamping permasalahan-permasalahan itu, novel ini juga menggambarkan bagaimana manusia membangun cinta kasih dengan sesama, walau dalam masa-masa kekuasaan wilayah di Indonesia.

      Syaloom…..
      Terima kasih Pak............

      Hapus
    5. Nama : Enhot Efraim Girsang
      Ting/Jur : I-D/Theologia
      M. Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
      Dosen : Pdt. Edward Simon Sinaga, M. Th

      UAS berjalan IV
      Pada hari Senin lalu tanggal 18 April 2016, judul pembahasan kita adalah tentang “Keterpihakan Pada Kaum Miskin, konteks yang melatarbelakangi dan Gambaran Kaum Miskin dalam Balada Becak karya Y.B Mangunwijaya. Pertama kali, mengenai novel Balada Becak, latar kisahan yang dipaparkan langsung mengindikasikan keterpihakan sang pengarang terhadap tokoh dan perlakuannya yang dimainkannya. Mangunwijaya dengan gaya berbahasanya yang khas, langsung membuat kita pembaca tertarik dalam melanjutkan bacaan novel ini. Dalam novel ini yang menarik adalah bagaimana Mangunwijaya menggambarkan lamunan-lamunan Yus pada saat ia mengantarkan gori-gori bersama Bu Dullah dan Riri dengan becaknya, sementara ia berkelimpang membayang-bayangkan peristiwa-peristiwa asyik-masyuknya dengan Lilian gadis pujaannya. Dalam novel ini terpancar bagaimana kata kemiskinan menjadi masalah dalam cerita di novel ini. Namun terbukti dalam novel ini diceritakan bahwa kemiskinan bukanlah penghadang untuk meraih keinginan atau mimpi. Dalam kitab 2 Korintus 8:2 yang berbunyi: “Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan”. Dalam nats ini disebutkan kata sangat miskin dan kemurahan, begitu jugalah yang dialami tokoh utama Yus dalam novel Balada Becak ini. Ketika penderitaan dan kemiskinan seakan menutup seluruh peluang untuk merubah hidup atau menciptakan hal baru, seorang tokoh utama Yus tetap berusaha dalam menggapai keinginannya. Dalam memahami idealisme dan humanisme Y.B Mangunwijaya, karya-karya arsitekturnya bukan saja merupakan refleksi keahlian dan kedalaman ilmunya, tapi juga merupakan ekspresi naluri, dan komitmennya pada rakyat kecil. Kisah Balada Becak dan novel-novel lainnya juga menampakkan keterpihakan Romo Mangun pada orang miskin, tersisih, dan terpinggirkan. Kemanusiaaan dalam kegiatan sosial, pembelaan korban atau pemberdayaan orang-orang kecil, begitu besar pada diri Romo Mangun, sehingga aspek religiositasnya terkadang tenggelam didalamnya atau menyatu, dan identik dengan kemanusiaan itu sendiri. Bagi Romo Mangun, humanisme adalah cita-cita dasar berdirinya negara Indonesia. Dengan demikian, semua kebijakan pemerintah sudah sepatutnya berujung pada upaya pemenuhan dan perlindungan Hak Asasi Manusia bagi setiap warga negara, yang merdeka dan peran pemerintah dalam membawa kedamaian dan kesejahteraan hidup bagi bangsa Indonesia.

      Terima kasih Pak....
      Horas..............

      Hapus
    6. Nama : Enhot Efraim Girsang
      Ting/Jur : I-D/Theologia
      M. Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
      NIM : 15.01.1253
      Syaloom Pak.......
      Ujian berjalan V
      Pada hari senin tanggal 25 April 2016 judul pembahasan kita di kelas adalah tentang “Si Penggembala Cerita” yang di tulis oleh Bandung Mawardi, dan yang saya tangkap adalah bahwa seorang Romo Mangun adalah ibarat menjadi Yesus kecil pada perjalanannya yang diistilahkan dengan “Si Penggembala”. Sifat ataupun cara dari seorang Romo Mangun dalam menuangkan pemikirannya tentang nilai-nilai kemanusiaan, dapat di analogikan seperti Yesus dalam pelayanannya. Dimana Yesus Kristus dalam mengajar ataupun memberitakan kebenaran injil, yang hampir seluruh pengajarannya berupa perumpamaan dan sebagian kecil lagi pengajarannya langsung ke pemulihan atau pengobatan. Romo Mangun dalam menggembalakan tentang nilai-nilai kemanusiaan ia gembalakan dengan cara bercerita melalui karya sastra kepada orang banyak. Dalam karya novel pak YB.Mangunwijaya menceritakan tentang misi bersastra. Karya YB.Mangunwijaya yang selalu memiliki “keterlibatan” dengan perkara-perkara pokok di kehidupan, bapak Romo yang begitu peduli akan kehidupan terutama kehidupan masyarakat yang kurang mampu. Nah, selain dalam bersastra, karya romo mangun juga berhubungan dengan Lambang. Dari beberapa judul karangan romo yaitu tentang lambang, contohnya burung -burung rantau, dan masih banyak hal lain lagi yang berkaitan dengan lambang-lambang, seperti yang kita ketahui bahwa YBM adalah penabur lambang novel.Selain bersastra dan lambang, YBM juga berkarya dalam hal hati nurani, yang berarti tidak hanya bercerita saja tetapi berurusan dengan perasaa, hati nurani. YBM pun memberi eksentuasi bahwa cerita bermula dan berakhir demi hati nurani.
      Penggembala cerita menjalani hidup bersama kata, menaruh ide, dan imajinasi di jagat kata, maka dari itu YBM disebut sebagai manusia kata-kata. Kata-kata ibarat doa terabadikan, ada tanpa selesai. YBM memilih bergerak dan singgah di “lembah prosa”. YBM mengesahkan diri sebagai pembaca prosa. YBM mengakrabi tema religiositas berkaitan dengan peran sebagai pengarang novel. Cerita-cerita Romo Mangun selalu mengadung pesan-pesan moralitas ataupun perihal tentang nilai-nilai kemanusiaan . Dan yang ingin disampaikan Romo Mangun sangatlah mudah dipahami dikarenakan ceritanya menyangkut pada kehidupan sehari-hari. Cerita-ceritanya terkandung seperti renungan, humor, sebagai kritik, dan yang menarik, ketika sekalipun ceritanya mengandung humor, Romo Mangun selalu mencurahkan perasaannya lewat nasehat ataupun sebuah jiwa penggembala yaitu jiwa yang mengayomi, pemberi semangat, dan bisa juga disebut seorang jiwa pemimpin.
      Bukan Y.B Mangunwijaya namanya jika tidak bisa menulis cerita dengan pilihan-pilihan diksi yang memikat, metafora menggelitik penuh nuansa humor dan ending yang mengejutkan di setiap akhir cerita-ceritanya. Bukan hanya karya roman saja yang menjadikan Romo Mangun, begitu biasa ia disapa, sebagai pendongeng klasik di jagat sastra Indonesia modern, melainkan juga penulis esai yang tulisan-tulisannya menyimpan renungan yang bernas dan menukik dalam bahasa yang spontan. Bagi Romo Mangun, sastra bukan hanya sekedar wahana proses pengkisahan yang hanya dipenuhi cerita yang muluk dan menggurui saja. Lebih dari itu, sastra harus berisi nilai-nilai historis-politis yang memancarkan sinar keindahan berbahasa, keberpihakan pada wong cilik dan nilai-nilai kebenaran. Kecerdasan juga merupakan suatu hal yang selalu diperjuangkan Mangunwijaya.

      Hapus
    7. Tak cukup di ranah sastra dalam menuangkan segala gagasan dan kegelisahan, Romo Mangun juga menuangkan segala hal-ihwal peristiwa sejarah-politik masa lalu dan masa kekini-kinian tentang Indonesia lewat sejumlah esai yang sudah dibukukan, antara lain dalam Esei-esei Orang Republik, Gerundelan Orang-orang Republik, Puntung-puntung Roro Mendutatau Politik Hati Nurani. Yang menjadi menarik adalah ketika membaca roman atau esai-esai sejarah politik yang ditulis Romo Mangun ternyata sama-sama nikmat. Tulisan-tulisannya menguarkan spontanitas budaya Jawa yang lugas tanpa harus menjejali siapapun dengan teori-teori konseptual yang berbelit-belit.n
      Dalam Yohanes 10: 1-21 yang menceritakan tentang perikop Gembala yang baik, Dalam perumpamaan itu Yesus memberikan gambaran tentang Gembala Yang Baik. Gembala itu adalah seperti berikut:
      • Domba-domba mendengarkan suara-Nya.
      • Ia memanggil domba-damba-Nya masing-masing menurut namanya. Ia menuntun domba-domba itu ke padang rumput.
      • Ia adalah pintu bagi domba-damba-Nya.
      • Ia memelihara domba-damba-Nya.
      • Ia datang untuk memberi hidup yang kekal kepada domba-domba-Nya.
      • Ia adalah Gembala Yang Baik.
      • Ia memberikan nyawa-Nya bagi domba-damba-Nya.' Ia mengenal domba-damba-Nya.
      • Ia mempunyai kawanan domba yang lain.
      • Ia berkuasa menyerahkan nyawa-Nya dan mengambilnya kembali. Ia mati menggantikan domba-damba-Nya.
      • Ia hidup untuk dan di dalam domba-damba-Nya (Ibrani 13:20-21).
      • Ia akan datang untuk membawa domba-damba-Nya ke sorga (1 Petrus 5:4, 2 Tesalonika 4:14-17).
      • Domba-damba-Nya mendengar dan mengenal suara Gembala.
      • Mereka percaya kepada-Nya. Mereka mengikuti Dia.
      • Mereka tidak mengikuti orang lain.
      • Keselamatan mereka ada di dalam Gembala.
      Dan dapat disimpulkan bahwa Romo mangun sebagai “Sang gembala” umat yang doktrin keimanannya mewajibkan dirinya membaur dengan kehidupan rakyat kecil, pada kenyataannya memang Romo Mangun senantiasa terlibat dan akrab dengan ritus harian rakyat kecil yang termarjinalisasi, yang terpinggirkan. Romo Mangun selalu mengajarkan ataupun mengembalakan nilai-nilai kemanusiaan dengan cara menuangkannya dalam karya sastra. Terbukti dari karya-karya sastra Romo Mangun seperti novel yang memberikan gambaran-gambaran nyata nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari, ia paparkan dan ia tuangkan dalam karya sastranya. Sehingga layak Romo Mangun dapat disebut sebagai “Si Penggembala Cerita”.
      Terima kasih pak....
      Syaloom.....

      Hapus
    8. Nama : Enhot Efraim Girsang
      Ting/Jur : I-D/Theologia
      M. Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
      Dosen : Pdt. Edward Simon Sinaga, M.Th

      UAS Berjalan VI
      Pada hari Senin, tanggal 02 Mei 2016, judul topik pembahan kita adalah tentang “Dehumanisme Politik Agama di Indonesia”. Romo Mangun adalah seorang Humanis religius yang mencurahkan seluruh hidup dan karyanya demi terwujudnya yang namanya “Humanisme”. Bagi Romo Mangun, humanisme tidak akan pernah selesai untuk diperjuangkan. Humanisme bukan saja menuntut pembaharuan hidup melainkan juga pembaharuan sikap kita terus-menerus sehingga mau menjadi manusiawi dan menghargai kemanusiaan. Pada perikop ini dibicarakan tentang “Dehumanisme Politik Agama di Indonesia”, dan menyinggung tentang kontroversi kolom agama dalam KTP, pentingnya kebebasan beragama, pembatasan hak kebebasan hak beragama, dan menegakkan prinsip pluralisme agama. Dalam hal ini, saya langsung mengambil analisa dari situs resmi kantor berita CNN Indonesia, Senin 20 Oktober 2014 pukul. 07.25.WIB yang membahas tentang “Diskriminasi Agama yang Tak Kunjung Henti” yang diliput oleh Yohanie Linggasari dan Aries Riswandy reporter CNN Indonesia. Disini di informasikan bahwa terjadi pendiskriminasian terhadap agama, dimana seorang wanita bernama Widyaningsih yang merupakan satu dari puluhan jemaat Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin yang rutin menggelar kebaktian di depan Istana Negara setiap dua pekan sekali. Ia mencoba mengetuk hati Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menyelesaikan persoalan mereka. Hal ini terjadi dikarenakan selama 5 tahun terakhir jemaat GKI Yasmin terombang-ambing dalam ketidakpastian hukum atas penyegelan dan penutupan gedung gereja mereka oleh Pemerintah Kota Bogor. Menurut juru bicara GKI Yasmin, Bona Sigalingging menjelaskan penyegelan gedung GKI Yasmin bukan karena gereja itu tidak punya Izin Mendirikan Bangunan (IMB). GKI Yasmin menurut Bona telah mengantongi IMB sejak tahun 2006, yang diberikan oleh walikota Bogor saat itu, Diani Budiarto. Namun pada 2008, Diani kemudian membekukan dan mencabut IMB bangunan GKI Yasmin karena berbagai alasan yang kerap berubah dari waktu ke waktu. Bona mengungkapkan pada awalnya Pemkot Bogor Menyegel gereja karena menilai bahwa keberadaan GKI Yasmin yang berlokasi di Perumahan Taman Yasmin menimbulkan keresahan masyarakat. Pemkot Bogor juga menyatakan bahwa pengurus GKI Yasmin melakukan pemalsuan tanda tangan dalam surat persetujuan warga untuk mendapatkan IMB.

      Hapus
    9. Kasus serupa juga menimpa berbagai pemeluk agama minoritas lain, seperti jemaat HKBP Filadelfia di Bekasi, Jemaah Ahmadiah Indonesia (JAI) dan penganut kayakinan Sunda Wiwitan. Intoleransi agama juga menimpa pemeluk keyakinan Sunda Wiwitan, keyakinan yang dianut oleh masyarakat tradisional Sunda, yang sebagian besar berdomosili di Provinsi Banten dan Jawa Barat. Masyarakat Sunda Wiwitan dan keturunannya menerima perlakuan diskriminatif dari negara semenjak lahir, karena tidak bisa memiliki surat kelahiran atau akte. Hal serupa juga mereka alami dalam pembuatan KTP dan buku nikah. Pasalnya, keyakinan Sunda Wiwitan tidak termasuk ke dalam lima agama yang diakui negara. Penganut Sunda Wiwitan terpaksa harus memilih salah satu dari lima agama yang diakui, meskipun mereka tidak meyakininya. “Negara seolah-olah menjadi wakil Tuhan untuk mengakui suatu agama” ujar Dewi Kanti, penganut keyakinan Sunda Wiwitan. Dewi yang telah menikah selama 12 tahun, hingga kini belim memiliki surat nikah karena berpegang teguh pada keyakinannya dan menolak mengaku penganut agama lain. Anak-anak dengan keyakinan Sunda Wiwitan juga dipakasa memilih salah satu agama yang diakui, bahkan memakai jilbab pada saat bulan Ramadhan, agar mendapat nilai pada mata pelajaran agama. Politik agama yang bertujuan untuk membangun demokrasi atau mensejahterakan rakyat, pemetaan kasus seperti analisa saya diatas sangat diperlukan, sehingga masalah seperti ini dapat dibicarakan di dalam forum dengan cepat mengidentifikasi persoalan dan menemukan solusi terhadap masalah pendiskriminasian agama di Indonesia. Dan dalam hal tentang pengosongan kolom agama di KTP, harus disadari bahwa negara Indonesia berdasarkan Pancasila. Dalam sila Pertama Pancasila berbunyi “ Ketuhanan Yang Maha Esa”. Bila kita percaya bahwa Pancasila merupakan dasar negara dan identitas jati diri bangsa, kenapa harus malu mencantumkan agama pada kolom KTP. Dan juga pengosongan kolom agama akan menyulitkan pengangkatan para pejabat. Meski Indonesia bukan negara agama, namun sangat mengakui keberadaan agama. Oleh karenanya setiap pejabat, sebelum memangku jabatannya akan selalu diwajibkan mengambil sumpah. Selanjutnya pengosongan kolom agama di KTP juga akan membawa ketidakpastian hukum. Misalkan seseorang akan memberikan kesaksian, pembagian waris, melangsungkan perkawinan, atau bahkan ketika akan dilakukan pemakaman. Dan yang paling penting adalah rencana pengosongan kolom agama oleh Mendagri Tjahjo itu juga akan berseberangan dengan janji Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) saat kampanye dulu. Dimana saya waktu itu mengingat bahwa Jokowi-JK berjanji akan tetap mempertahankan kolom agama di KTP. Kita berharap pemerintah sekarang ini yang disebut dengan “Kabinet Kerja” kiranya dapat bekerja dalam menemukan solusi ataupun jalan tengah dalam menyelesaikan persoalan pengosongan kolom agama pada KTP, sehingga tidak ada lagi nantinya persoalan tentang pendiskriminasian agama dan hak-hak tiap warga negarapun dapat dinikmati oleh setiap individu.

      Terima kasih Pak........
      Syaloom......................

      Hapus
  3. Nama : Julia Sonya Simanungkalit
    NIM : 15.01.1282
    tINGKAT: 1D Teologi
    Syalom
    Berbicara tentang nilai-nilai kemanusiaan, yang pertama adalah Humanis Religius. Dimana Humanis Religius mempunyai dua sikap yaitu sikap optimis dan pesimis. Sikap optimis adalah sikap yg mempunyai harapan yang besar akan membangun nilai-nilai kemanusiaan. Tetapi sikap pesimis adalah tidak adanya lagi harapan akan pembaharuan proses kemanusiaan. Dimana dapat dikatakan Indonesian mempunyai sikap yang pesimis dalam kehiidupan, karena harapan Indonesia terhadap pembaharuan sangat kecil kemungkinan. Apalagi dalam pendidikan Indonesia masih belum bisa memberikan pendidikan bagi anak jalanan atau orang-orang yang membutuhkan pendidikan. Itulah sebabnya Romo Mamgun membahas tentang Humanis,dimana dia juga memberikan arahan, motivasi, semangat baru bangsa Indonesia dalam menampilkan pemikiran-pemikiran nasionalis yang mulai berani dalam politik memunculkan kesadaran Indonesia dan dalam kemampuan berpikir kritis dan berani berpandangan luas dan universal. Untuk itu sebagai generasi muda haruslah memiliki karakter yang membangun pola pikir cara nasionalis dan membangun itu semua berlandaskan kasih, seperti yang tertulis dalam Galatia 5:22-23. Maka hal itu harus terpancar dalam diri kita sebagai citra bangsa Indonesia. Saling memperdulikan satu sama lain, mencapai kedewasaan dan hidup mendisiplinkan diri serta bertanggungjawab. Itulah hal yang sebenarnya dan seharusnya ditanamkan serta diterapkan dalam perputaran kehidupan ini. Begitu juga dengan alasan Romo Mangun dalam bagian ini, kita harus mampu memupuk persaudaraan dan ikut serta bersatu dalam perbedaan. Ditekan kan dalam sajian tentang kemanusiaan korban ataupun pemberdayaan orang-orang kecil. sehingga aspek religiusnya menyatu identik dengan kemanusiaan itu sendiri dan memberikan uraian komprehensif tentang visi Romomangun humanisme religius memaparkan secara khusus atau memberikan rumusan tentang visinya itu. tetapi hal itu dengan mudah bisa kita tangkap dari penghayatan hidupnya.

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama :Avin Geovani Purba
      Nim :15.01.1219

      Shaloom PAk....

      Berbicara tentang Humanisme Religius dan Nasionalisme yang terbuka faham dasar pendidikan..
      kita tahu bahwa sekarang ini humanisme dan nasionalisme sudah tidak lagi mendasar dalam diri kita, kita ketahui bahwasanya sekarang ini banyak sekali kekacauaan yang terjadi di bumi kita yang tercinta ini, maka dari itu Roman wijaya ingin mengatakan kepada kita bahwa kita sebagai generasi muda bangsa indonesia dan lebih khusus lagi bahwa kita ini adalah anak-anak theologia, maka kita harus menjalankan rassa nasionalisme dan kepeduliaan kita terhadap negara indonesia ini supaya tidak ada lagi atau berkurangnya perbuatan yang tidak bermoral di tengah - tengah masyarakat.
      sekarang ini kita lihat sebagai contohnya seperti koruptor yang tidak mempedulikan bangsanya, padahal uang yang dimakannya adalah uang rakyat. di sini kita lihat bahwa tidak ada lagi nilai - nilai yang terjadi dalam hidup kita.
      Di sini lah kita berperan sebagai generasi muda yang menjadi pergumulan kita pada saat ini adalah bagaimana kita berperan dalam menangani masalah - masalah yang ada dalam negara kita ini.
      kita harus bisa seperti yang di tekankan Romo mangun seorang humanis religius dan juga seorang pastor yang seluruh hidup dan karyanya untuk memperjuangkan terwujudnya humanisme.itulah harapan Romo kepada kita sebagai pemuda pemuda negara.
      Salam IBD

      Hapus
    2. Nama :Avin Geovani Purba
      Nim :15.01.1219

      Shalom Pak....

      pembahasan kelompok II yaitu tentang Manusia Humanis Menurut Romo Mangun.

      kita telah melihat pada sajian yang lalu bagaimana Romo Mangun Wijaya menekankan bagaimana seharusnya kita sebagai pemuda untuk mempunyai rasa nasionalisme untuk paham dasar terhadap pendidikan.
      begitu juga dengan pembahasan kita kali ini yaitu bagaimana Romo mangun wijaya menekankan kembali kepada kita apa itu pendidikan. Berbicara tentang pendidikan, pastilah terlebih dahulu berbicara tentang Manusia karna setiap sistem pendidikan ditentukan oleh filsafat tentang manusia dan citra manusianya yang dianut, sehingga tidak pernah netral atau dengan kata lain ideologis. tetapi pada saat ini kita telah melihat rontoknya rasa kemanusiaan yang ada pada diri kita, maka dari itu secara otomatis pendidikan juga lama kelamaan pasti akan merosot.
      jadi yang harus kita lakukan adalah kita harus berjuang untuk memperbaiki sifat kemanusiaan kita untuk membagun negara ke arah yang lebih baik atau berguna, indonesia sangat membutuhkan pemuda pemuda yang mempunyai sifat kemanusiaan yang baik atau sejahtra, memiliki rasa atau sifat kemanusiaan yang tinggi, agar apapun yang terjadi di indonesia ini atau masalah masalah yang ada kita dapat memperbaiki dengan adanya sifat kemanusiaan yang ada pada diri kita.

      contoh yang dapat saya ambil adalah:
      kita harus bisa meniru sifat kemanusiaan yustina wartati. yustina wartati adalah sosok seorang inspiratif pendidikan dan kemanusiaan.
      yustina bukanlah mempunyai latar belakang seorang guru, dia hanya lulusan SMA tetapi setelah dia melihat di sebuah desa kampung laut yang tidak memiliki sekolah sama sekali kemiskinan dan pendidikan yang tidak tersentuh sama sekali. karena Tati lulusan dari Sekolah Menengah Atas Sidareja. Sayang, cita-citanya kandas karena orangtuanya tidak mengizinkannya untuk ke sumatera. melihat kenyataan dan kesedihan yang ada di desa kampung laut bu tati memberanikan diri untuk mengajar anak anak TK. Tati melihat dengan hatinya yang terdalam bahwa anak-anak membutuhkan pendidikan agar anak-anak itu dapat mengecap masa depan yang lebih baik. Bukan hanya dirinya sendiri.
      itulah contoh seorang sosok perempuan yang pantang menyerah dengan keadaan walaupun pendidikan yustina wartati hanya sebatas SMA sederajad tetapi hatinya tersentuh untuk mengajar pendidikan pada sebuah kampung yang memang haus dengan pendidikan.
      jadi di sini kita juga harus bisa meniru sifat kemanusiaan yang tinggi dari sosok yustina ini
      apalagi kita sebagai pemuda pemuda yang bisa dikatakan berpendidikan, kita juga harus berani untuk menanamkan rasa humanisme sifat kemanusiaan yang tinggi terhadap negara terlebih terhadap pendidikan....

      salam IBD...

      Hapus
    3. Nama :Avin Geovani Purba
      Nim :15.01.1219
      Shalom pak...
      Pembahasan kali ini mengenai karya sastra romo mangun wijaya...
      Dalam sebuah buku/artikel yang berjudul Forum Mangunwijaya IX, tersurat sebuah judul “Pasemon”
      Pasemon sendiri diartikan sebagai sebuah style perbandingan untuk menggambarkan suatu keadaan dalam karya sastra yang membawa kepada peristiwa sejarah yang pernah terjadi dan diketahui umum.
      Karya Romo mangun mengingatkan kita bagaimana sebuah karakter dan stigma dibangun dengan baik, dengan pandangan yang dituangkannya dalam roman, sangatlah berbeda dengan mite, mitologi, dan legenda. Pandangan yang bersifat utuh tersebut membebaskan persepktif streotipikal.
      Jadi kita sebagai pemuda juga harus bisa melakukan seperti karya sastra Romo mangun yaitu membuka paradigma manusia menuju jalan ke dalam sebuah “tujuan hidup” yang mengarah kepada religiositas.
      Bagaimana kita sebagai pemuda pemuda generasi bangsa setanah air kita juga bisa melakukan atau menciptakan karya sastra baru untuk paradigma manusia menuju kebenaran..
      Dalam karya sastra ini juga bisa kita menghubungkan ke dalam pendidikan, jika kita bisa membuka paradigma manusia menuju jalan ke dalam sebuah “tujuan hidup” yang mengarah kepada religiositas, maka pendidikan yang ada di indonesia tercinta ini juga akan menuju ke jalan tujuan hidup....
      Tetapi yang kita lihat pada pemuda pemuda pada saat ini tidak lagi mempunyai sifat atau rasa kemanusiaan untuk membangun pendidikan, apalagi menciptakan sebuah karya sastra seperti yang di buat Romo mangun... jadi itulah tugas kita untuk mengarahkan kembali pemuda pemuda ke dalam sebuah tujuan hidup yang terarah untuk hidup yang benar.....

      Hapus
    4. Nama : Avin Geovani Purba
      Nim : 15.01.1219

      Sajian 4
      Berhubung pembahasan kita kali ini kebetulan sajian saya sendiri, jadi singkat saja pembahasan saya kali ini..
      berbicara tentang keberpihakan pada kaum miskin, dan gambaran pada BB (Balada Becak), mungkin hal ini tidak asing lagi kita dengar jika mengenai tentang kemiskinan,
      kehidupan miskin itu orang yang tidak terpenuhi keinginannya..
      jadi jika kita tarik gambaranya mengenai balada becak seorang pemuda yang bernama Yusuf panggilan yus, dimana seorang pemuda (yus) yang berjuang keras menarik becak untuk memenuhi kebutuhannya dan ingin meraih cita-citanya. Walaupun memang yang Ia cita citakan tidak terpenuhi, setidaknya keinginan dan perjuanganya sangat lah pantas di puji, karena yang kita lihat pada zaman sekarang khususnya di indonesia, sangat sulit untuk mencari pemuda yang mempunyai nilai juang yang sangat tinggi.
      jadi bagaimana dengan kita sebagai mahasiswa sekaligus sebagai pemuda pemuda generasi bangsa indonesia, apakah kita hanya berdiam diri saja menunggu nasib yang ada? Tentunya tidak, kita juga harus bisa meniru nilai juang seorang pemuda balada becak yang memang tidak kenal lelah dan pantang menyerah…

      jadi kembali lagi berbicara mengenai kemiskinan yang ada di indonesia, memang angka kemiskinan di indonesia cukup tinggi, itu semua faktor kurangnya pendidikan seseorang, kurangnya lapangan pekerjaan, kurangnya nilai ketrampilan atau kemampuan khusus seseorang..
      jadi kembali lagi ke kita sebagai pemuda generasi penerus, kita tetap harus mempunyai nilai juang yang sangat tinggi untuk menempuh sebuah pendidikan, agar dari pendidikan yang kita tempuh dapat membuahkan hasil yang baik bagi kita terkhususnya bagi Negara, supaya kurangnya angka kemiskinan yang ada di indonesia ini.. jika kita suatu saat bisa membuka lapangan pekerjaan, maka pengangguran di indonesia juga akan berkurang otomatis nilai kemiskinan juga akan berkurang. Jadi itulah yang menjadi perenungan bagi kita sebagai pemuda, untuk bisa menempuh pendidikan setinggi tingginya…

      #Salam IBD

      Hapus
    5. Nama:avin geovani purba
      Nim. :15.01.1219
      Syalom pak...
      Dari sajian 5 ini mengenai si pengembala cerita dapat saya bahas adalah..
      Berbicara mengenai YBM yang dikenal sebagai pengembala cerita.
      Dalam sebuah karya sastra yang membuat karya sastra itu menarik untuk dibaca adalah kata-kata yang terkandung di dalam sebuah karya sastra tersebut. YBM adalah seorang penggembala cerita. Kita mengenali dia sebagai pengarang cerpen, novel, esai. YBM juga berperan sebagai “peminat kesusastraan.
      YBM ini memang membuat karyanya dari novelnya dapat membangun pikiran pikiran orang yang membacanya, memang kita sangat perlu mempelajari dan membaca karya karya nya YBM..
      Dari karya sastranya banyak yang menganggap itu kuno.
      Maka terkadang orang" menganggap itu adalh kuno kurang menrik perhatian hati..
      Bukan tentang kuno nya yang kita lihat, tapi bagaimana kita mengutip hal hal yang dapat membangun kepada orang terkhusus pada diri sendiri..
      Kata kata yang terdapat dalam karya YBM adalah sangat enak untuk dibaca, selain enak di baca, karyaNya juga di kaitkan dengan keadaan manusia dengan pemikiran yang logis, memang dia pantas di sebut sebagai pengembala cerita bukan penulis cerita.
      Jika kita lihat keadaan manusia pada sekarang ini memang sangat kurang begitu baik, karena yang kita lihat saat inibanyak sekali kasus pembunuhan, pencurian, pencabulan dll. Jadi YBM berperan di sini dari karyanya, dia ingin bagaimana keadaan manusia bisa menjadi lebih baik lagi. Kita sebagai mahasiswa apakah kita sanggup mengubah apa yang telah terjadi padanegara kita ini?.
      Tentunya kita harus belajar dari karya karya YBM ini,agar kita sebagai mahasiswa dapat mengerti dN menjalankNya dalam kehidupan sehari hari terlebih menerapkanya...
      Perjuangan kita sebagai pemuda memang tidak gampang tapi itulah tugas kita demi mengubah keadaan manusia pada saat ini..

      #salam IBD.

      Hapus
    6. Nama : Avin Geovani Purba
      Nim : 15.01.1219
      Sajian 6
      Syalom..,,
      Judul kita pada pembahasan kita kali ini adalah:
      Dehumanisme Politik Agama di Indonesia
      Berbicara mengenai Dehumanisme Politik Agama di Indonesia” itu bagaimana Indonesia dalam membangun kebijakan Dehumanisme di dalam pemerintah dalam bidang pembangunan agama ditandai dengan berbagai kebijkan dan dominasi yang melahirkan berbagai bentuk diskriminasi terhadap penganut agama-agama diluar 6 agama yang diakui pemerintah.
      dan perlukah kolom Agama dalam KTP?
      menurut saya kolom agama dalam KTP sangat perlu, karena di indonesia ada 6 agama yang di akui di indonesia. Jadi jika kolom agama di tiadakan, maka dari mana kita tau identitas agama seseorang..
      tetapi memang bagaimana dengan orang yang menganut agama di luar dari 6 agama yang diakui negara indonesia?
      saya setuju dengan kebijakan yang diberikan presiden kita yaitu Jokowi. Dimana pak jokowi membuat kebijakan baru mengenai kolom agama di KTP. Di kolom KTP itu jika ada orang yang menganut agama di luar dari 6 agama tersebut maka kolom agama itu bisa di kososngkan..
      dan jika memang harus di isi pun, bisa di isi dengan sesuai dengan agama yang dianut..
      Dan berbicara mengenai pentingnya kebebasan di negara, memang penting masalah ini dibahas, karena kita ketahui di indonesia itu dikenal dengan bhineka tunggal ika. Jadi selain beragam ragam suku, indonesia juga beragam ragam agama.. Nah memang seseorang itu bebas memilih agama masing” sesuai dengan kepercayaan Nya sendiri, tetapi yang kita ketahui di indonesia hanya diakui 6 agama. Itulah yang harus di tangani oleh pemerintah mengenai masalah ini..
      Salah satu bentuk upaya konkret untuk mengikis dehumanisme dalam bidang agama adalah menegakkan prinsip prularisme agama. Pluralisme hendaklah dimaknai bahwa setiap agama harus berani mengakui eksistensi dan hak agama lain dan selanjutnya bersedia aktif dalam usaha memahami perbedaan dan persamaan berbagai agama menuju terciptanya suatu keharmonisan masyarakat.
      bangsa indonesia memiliki 6 agama yang diakui negara ini dan ada beberapa agama lokal hanya ditemukan dalam laporan LSM pegiat pluralisme, seperti Indonesian Conference on religion for peace (ICRP), dan sejumlah dokumen organisasi HAM. Pentingnya kebebasa beragama di indonesia adalah supaya bangsa indonesia dapat menjalin hubungan yang baik dengan sesama, bisa menghargai satu sama lain walaupun berbeda agama, saling membantu, dan yang terpenting menjalin hubungan persaudaraan sebagai satu bansa setanah air indonesia..
      jika hal tersebut terlaksana maka bisa di jamini bangsa indonesia akan akur dan tidak aa lagi hal jal yang tidak di inginkan…
      #salam IBD

      Hapus
  5. nama : boston marulak sinaga
    nim : 15.01.1225
    kelas/jurusan: 1-D/theologia


    syaloom,bapak dosen pdt.edward simon sinaga m.th saya akan menanggapi kelompok 2tentang humanisme pendidikan.kita tahu bahwa dijaman sekarang ini humanisme dan nasionalisme sudah semakin menipis dan tidak lagi mendasar dalam setiap diri umat manusia. yang kita ketahui bahwasannya dijaman sekarang ini masih banyak sekali yang terjadi di muka bumi, seperti:kekacauan,keributan,bahkan bentrok antar masyarakat setempat.itu sebabnya romo mangunwijaya ingin mengatakan kepada generasi sekarang maupun generasi yang akan datang supaya bangsa indonesia tidak lagi membuat kekacauan, keributan.sehingga orang kristen harus bisa menyelesaikan persoalan diatas dan orang kristen harus bersumber pada firman allah/ajaran-ajaran kristus.maka kita harus bisa menjalankan rasa adanya nasionalisme dan kepedulian kita terhadap masyarakat indonesia supaya tidak ada lagi rasa berkurangya hal-hal tentang perbuatan yang tidak bermoral ditengah-tengah masyarakat. dijaman sekarang ini kita lihat misalnya nepotisme(korupsi) yang tidak mau lagi mempedulikan lagi bangsa indonesia, padahal yang dimakannya adalah uang masyarakat indonesia sehingga terjadi kemiskinan, kelaparan(busung lapar).disini kita lihat bahwa tidak ada lagi rasa nilai-nilai kemanusiaan yang ada dalam diri setiap manusia.disinilah kita berperan sebagai generasi muda yang menjadi pergumulan setiap manusia dan bagaimana harus bisa berperan dalam menangani masalah-masalah yang ada dalam negara kita yaitu bangsa indonesia. kita harus bisa berperan seperti romo mangun yang gagah,berani tegas dalam situasi permasalahan sekarang ini.dan romo mangun adalah seorang tokoh humanis religius dan juga seorang pastor yang terkenal ditahun 1990-an sampai sekarang ini. dan seluruh hidup atau karyanya untuk memperjuangkan terwujudnya adanya hal-hal humanisme.itu sebabnya kita harus bisa meniru perilaku,sifat(watak yang ada dalam dirinya)sehingga ada pepatah mengatakan " hendaklah kamu menaati firman allah dan melakukannya didalam diri setiap manusia". tugas kita adalah memperjuangkan humanisme yang ada di indonesia.salam Ibd

    BalasHapus
  6. Nama : H. Primadona Manalu
    NIM : 15.01.1265
    Tingkat : 1D Teologi
    Salam Budaya
    Untuk kelompok 1 (Humanisme Religius dan Nasionalisme yang Terbuka)
    Pemikiran saya tentang topik ini adalah dengan lahirnya Humanisme ini, Setiap manusia pastinya tidak lari dari yang namanya landasan nilai. Humanisme diambil dan didapatkan dari ajaran-ajaran religius. Baik berupa norma dalam agama, perilaku atau sikap yang menyimpang dari ajaran sesat, dan ajaran –ajaran lainnya yang berproses kepada kehadiran nilai itu sendiri. Misalnya, seseorang yang menganut suatu agama. Ia haruslah berpandangan inklusivis terhadap sisi nilai agama pilihan atau kepercayaan orang lain. karena bagi saya tidak ada agama di dunia ini yang salah selagi manusia menempatkannya sebagai jawaban akhir dari sejarah atau cerita kehidupan manusia itu sendiri disaat ia hidup. Sebenarnya ada tiga dasar Humanisme yang mampu membentuk karakter religius sesorang menjadi lebih sempurna yaitu ada Kasih, ada Keadilan, dan ada Kemanusiaan. Namun menurut saya, dengan adanya keadilan sebenarnya ketiga prinsip itu sudah tercatat disana.Kenapa demikian, karena ketika suatu pemerintahan sudah berusaha dan memang sudah hidup dalam keadilan, maka rakyat yang berpenghuni dalam pemerintahan itu juga akan hidup sejahterah sekalipun hidup dalam kesederhanaan. Tetapi kita tinjau kembali seperti di Indonesia masih saja kita dengar keluhan masyarakat para buruh tentang perusahaan oleh karena gaji dipotong atau tiga bula tidak dibayar sehingga melakukan aksi demo yang berlebihan. para pemimpin yang ikut bekerja sama dengan pemerintah melakukan korupsi dengan denda yang tidak seberapa dibanding dengan orang awam yang hanya mencuri satu buah semangka. Sedangkan menurut saya korupsi sama halnya mencuri atau mengurangi nilai yang bukan bagiannya. Demikianlah sebenarnya, keadilan itu yang utama yang perlu dipertahankan dan dibudayakan sehingga lahirlah rasa saling peduli, rasa kemanusiaan yang tinggi, dan Saling mamahami serta menghargai yang lain. Setelah semuanya itu terpenuhi dan terbukti, maka akan lebih mudah jangkauan manusia untuk bisa hidup dalam kesatuan dan sanggup tersenyum dalam kepelbagaian dan kesederhanaan. Itulah Nasionalisme yang terbuka . Kerena keadilan, kesatuan dalam kepelbagaian baik religius maupun non-religius (diluar dari agama yang memiliki nilai-nilai kemanusiaan) menjadikan semuanya hidup dalam kedamaian dan kepedulian yang merata . Demikian penjelasan saya semoga bermanfaat. Trimakasih
    Salam IBD 

    BalasHapus
  7. Nama : Netti Purnama Sari Pasaribu
    Ting/Jur : I-D/Theologi
    NIM : 15.01.1297

    syalom pak...
    1. Pandangan dan pendapat saya pada sajian 1 mengenai “Humanisme Religius dan Nasionalisme yang Terbuka, Faham Dasar Pendidikan Romo Mangunwijaya” yaitu Humanisme sangatlah penting untuk kita pelajari. Berbicara tentang humanisme tidak terlepas dari masalah pendidikan. Pendidikan sangat berpangaruh dalam kehidupan suatu bangsa, suatu negara yang maju akan dilihat dari tingkat pendidikannya yang tinggi. Dimana kita tahu seperti negara-negara yang sudah maju yaitu amerika, australia dan lain-lain. Merupakan negara perindustrian dan tingkat pendidikan yang baik. Namun kalau kita lihat dari keadaan negara Indonesia sangat memprihatinkan tingkat pendidikannya, karena tingkat pendidikannya masih rendah. Hal itu bisa kita lihat dari keadaan masyarakat yang masih banyak tergolong miskin. Seperti berita koran yang pernah saya baca yaitu tentang keluarga yang sangat memprihatinkan dimana keadaan ekonomi yang kurang. Jangankan untuk menyekolahkan anaknya untuk memenuhi kebutuhan pokok pun sangat sulit. Keluarga ini memiliki anak yang tidak bisa bersekolah dikarenakan keadaan yang kurang baik, seperti untuk memenuhi kebutuhan belajar dan juga yang paling penting yaitu masalah arus listrik yang belum masuk dalam kampung itu. Hal ini menyebabkan sulitnya anak-anak untuk belajar pada malam hari. Dengan demikian minat anak untuk bersekolah kurang, dan bahkan sampai ada yang tidak mau bersekolah lagi. Hal ini sangat perlu unuk diperhatikan, terlebih oleh para pejabat-pejabat yang seharusnya memberi bantuan akan masalah ini. Disinilah humanisme itu harus dijalankan karena dengan melakukan humanisme masalah yang ada akan lebih mudah untuk diselesaikan. Demikianlah peran kita sebagai warga negara untuk berkorban bagi negara terlebih bagi sesama manusia. Maka masalah pendidikan juga bisa teratasi jika kita bergabung dan berpartisipasi untuk kemajuan negara. Perlunya kesadaran kita sebagai warga negara berpartisipasi dalam masalah yang ada di negara kita. Sebab dimulai dari kitalah, maka segala sesuatunya akan tercapai.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Netti Purnama Sari Pasaribu
      Ting/Jur : I-D/Theologi
      NIM : 15.01.1297

      Syalom Pak...
      2. Pada sajian kelompok 2 yang menjadi kata kunci pada pembahasan kali ini yaitu pendidikan. Saya akan memberi pandangan dan pendapat saya tentang pendidikan yang ada di Negara kita ini dan yang berhubungan dengan sajian kelompok 2. Secara umum kualitas perguruan tinggi di Indonesia masih rendah. setidaknya ada tiga masalah utama dihadapi perguruan tinggi Indonesia. Masalah pertama adalah kualitas tenaga pengajar. Jumlah doktor dan profesor perguruan tinggi masih minim. Direktur Eksekutif MDI itu mencatat, tiga kampus besar di Malang, yaitu jumlah guru besar di Universitas Brawijaya sebanyak 133 orang. Sementara itu, dosen S-1 sebanyak 235, pengajar S-2 sebanyak 1.189, dan dosen S-3 sebanyak 541, serta dosen spesialis 1 (Sp1) sebanyak 128. Di Universitas Negeri Malang ada 82 guru besar, sementara total dosennya mencapai 936. Sementara itu, Universitas Muhammadiyah Malang memiliki 102 doktor dan profesor dari jumlah dosen 1.969.
      Dari semua kampus di Malang itu tidak ada satu pun kampus yang memenuhi kuota 20 persen kuota guru besar, Catatan kedua, dunia kemahasiswaan untuk mendukung kebebasan berekspresi dan mimbar akademik. sejauh ini beberapa kampus masih membatasi ruang gerak untuk mahasiswanya menggelar kegiatan yang disinyalir masih kontroversi atau berada di luar ideologi kampus.
      Masalah ketiga, tuntutan akademik terlalu padat. Padatnya tuntutan itu menyebabkan mahasiswa kekurangan waktu meningkatkan kemampuan di luar kampus dan organisasi.
      Contohnya adanya tuntutan kampus untuk lulus cepat, yaitu 3,5 tahun. Hal itu, hanya akan berdampak pada akreditasi kampus dan indeks prestasi kumulatif (IPK) tinggi mahasiswa.
      Tapi tidak pada mahasiswanya. Hal itu tidak menjamin mahasiswa tersebut matang secara pengetahuan. Untuk itu, demi menunjang kualitas mahasiswa, pihak perguruan tinggi harus meningkatkan kualitas tenaga pengajar. Dan juga haruslah kampus tidak lagi membatasi mahasiswanya untuk berekpresi, kritis terhadap persoalan kampus, dan inovatif.
      Pendidikan itu sangat berpengaruh dalam kemajuan negara maka pendidikan harus lebih diperhatikan. Seperti yang tertera dalam sajian kelompok dua mengenai manusia menurut kontemporer yaitu bangsa Indonesia memiliki sisi positf seperti dalam hal kreativitas, seni, kerajinan. Sebenarnya bangsa Indonesia bisa meningkatkan pendidikan dengan kemampuan yang orang-orang Indonesia miliki terlebih dalam hal kreativitas, seni, dan kerajinan. Kemampuan yang dimiliki bangsa Indonesia itulah yang harus dikembangkan. Hal ini bisa dimulai dari sekolah yang membuat suatu mata pelajaran khusus untuk mengembangkan potensi yang dimiliki masing-masing siswa. Dengan adanya mata pelajaran tersebut maka siswa akan lebih mudah untuk berkarya sesuai dengan potensi yang dimiliki masing-masing siswa. Setelah siswa/siswi berkarya maka apa yang mereka hasilkan bisa dipakai dalam negara. Contohnya seperti sekolah berkarya yaitu SMK/STM dan SMA dan lain-lain. Dimana siswa/siswi dididik dan di tempa untuk menjadi orang yang siap untuk berkarya dalam kehidupannya dan berguna bagi bangsa dan negara. Banyak contoh yang sudah kita lihat hasil dari pendidikan itu seperti membuat robot, mesin dan lain sebagainya. Seperti hal inilah yang perlu untuk ditingkatkan lagi, supaya pendidikan bangsa Indonesia semakin meningkat, dan negara kita ini menjadi lebih maju lagi.
      syalom, salam IBD...

      Hapus
    2. Nama : Netti Purnama Sari Pasaribu
      Ting/Jur : I-D/Theologi
      NIM :15.01.1297

      Syalom pak...
      3. pandangan dan pendapat saya pada sajian kelompok 3 mengenai “pasemon” dalam sastra karya Romo Mangun Bakdi Soemanto yaitu: Kita sangat beruntung bisa mempelajari dari karya Romo Mangun ini. Dan yang seperti kita tahu Romo Mangun adalah seorang rohaniawan, arsitek, dan sastrawan. Terlebih lagi dimana Romo Mangun membuat karyanya dalam bentuk novel. Dalam bentuk ini maka semakin banyaklah yang menggemari karya dari Romo Mangun tersebut. Terlebih kalangan anak muda yang sangat suka membaca novel. Bukan hanya nilai-nilai kemanusiaan yang dapat dilihat yang paling penting dan menarik dari karya Romo Mangun ini. Akan tetapi dalam penyajian karya ini sangat menarik dimana karya Romo Mangun melestarikan sastra yaitu yang dimuat di dalam karyanya. Dengan demikian melalui karya Romo Mangun ini kita diajarkan untuk sadar akan nilai-nilai yang ada. Seperti yang kita tahu Romo Mangun mengajarkan kita supaya kita tidak ego dalam kehidupan ini. Sebab dengan sikap ego maka sesuatu dapat hancur. Maka dari itu Romo Mangun mengajarkan untuk saling peduli dan berbagi. Seperti halnya Romo Mangun yang rela berbagi atas pengetahuan yang ia punya. Oleh sebab itu kita harus menerapkan nilai-nilai itu untuk mencapai suatu kehidupan yang lebih baik. Dimana dengan terciptanya nilai-nilai itu maka kedamaian dan ketentraman juga akan terwujud. Pengetahuan kita juga akan bertambah akan adanya karya dari Romo Mangun tersebut. Demikianlah karya ini sangat penting dan perlu bagi kita terlebih bagi kita generasi muda, supaya dapat membentuk negara kita ini menjadi yang lebih baik.
      Terima kasih..
      Syalom Pak.

      Hapus
    3. Nama: Netti Purnama Sari Pasaribu
      Ting/Jur: I-D/ Theologi
      NIM: 15.01.1297
      Syalom Pak...
      4. Pendapat saya mengenai sajian kelompok 4 yaitu Karya Romo Mangun tentang balada becak ini sangatlah menarik dan penting untuk kita ketahui dan pelajari. Dimana melalui cerita ini banyak yang bisa kita ambil makna dan nilai-nilai yang terkandung di dalam nya. Salah satunya yaitu bermartabat. Sangat sulit untuk membentuk seseorang yang bermartabat. Apalagi di zaman sekarang ini anak muda jarang sadar akan martabat. Melalui balada becak ini menunjukkan seperti Yus yang putus sekolah namun tidak gengsi untuk narik becak karena tidak dapat melanjutkan sekolahnya. Sering kali anak-anak zaman sekarang yang tidak memiliki kesadaran akan hal demikian. Jika mereka tidak dapat melanjutkan sekolah maka mereka berontak dan menyia-nyiakan waktu mereka. Mereka tidak terima akan keadaan yang mereka terima bahkan ada yang sampai memaksakan orang tuanya supaya mereka bisa bersekolah. Dan ada juga yang tidak mau bertindak atau hanya menganggur saja. Dengan adanya karya Romo ini dapat menyadarkan kita bahwa kita tidak hanya untuk pasrah akan keadaan akan tetapi kita harus berjuang. Karena kalau kita berjuang pasti besar kemungkinan untuk kita dapat mengubah keadaan kita. Namun jika tidak ada tindakan maka bagaimana pun kita akan tetap pada keadaan kita yang sekarang. Anak-anak muda perlu untuk mengerti dan menerapkan hal ini. Karena dari anak mudalah yang paling dituntut untuk mengubah negara kita ini. Terlebih lagi dengan banyaknya masalah yang sekarang hadapi Negara kita seperti kemiskinan dan pendidikan rendah.
      Syalom,Terima Kasih Pak..
      Salam IBD...

      Hapus
    4. Nama : Netti Purnama Sari Pasaribu
      Ting/Jur : I-D/Theologi
      NIM :15.01.1297


      Syalom pak..
      Saya ingin memberi pendapat saya tentang sajian pada kelompok 5 yaitu mengenai si penggembala cerita. Dengan adanya karya- karya Romo Mangun seperti novel. Maka Romo Mangun disebut sebagai sipenggembala cerita. Karena cerita-cerita nya yang sangat bagus dan menarik. Banyak nilai-nilai yang terkandung di dalam nya. seperti unsur- unsur yang telah disajiakan oleh penyaji yaitu antara lain intelektual, sastra, dan hati nurani. Novel dengan mengandung puisi di dalamnya sangatlah baik. Kita akan melestarikan sastra yang kita miliki. Supaya sastra yang kita miliki tidak pudar dan punah karena puisi juga salah satu sastra yang dapat kita banggakan. Dan yang membuat karya Romo Mangun ini juga menarik yaitu penyajian karyanya di buat dengan lambang-lambang yang membuat pembaca semakin penasaran akan karya yang disajikan. Hal ini hampir sama dengan saat Yesus berkotbah dan mengajar dengan perumpamaan-perumpamaan yang di buat oleh Yesus. Pengajaran Romo Mangun ini baik untuk kita ketahui. Dan yang paling penting dari karya ini yaitu tentang hati nurani. Sastra menghampiri pembaca sebagai suluh untuk mengalami dan mengartikan hidup, berpijak ke hati nurani. Dan seperti yang kita ketahui bersama banyak orang-orang yang baru bergelut dalam bidang karya tulis-menulis membuat karya romo mangun menjadi pedoman dalam karya tulisanya. Alasanya karena dalam setiap novel romo mangun bukan berisi mengenai fiksi saja namun didalamnya terkandung banyak realita sosial yang dapat kita temui di zaman dewasa ini.
      Sekian pendapat saya dalam sajian kali ini.
      Terima kasih pak, syalom pak...

      Hapus
    5. Nama : Netti Purnama Sari Pasaribu
      Ting/ Jur: I-D/Teologi
      NIM : 15.01.1297
      6. Syalom Pak...
      Pendapat saya mengenai sajian kali ini yaitu membahas dehumanisme politik agama di Indonesia. Saya sebagai penyaji sangat menantang menurut saya sajian kali ini dimana kita harus tahu kondisi yang terjadi di dalam negara kita ini. Apalagi hal ini masalah yang serius. Dan ini harus segera diselesaikan. Dimana dehumanisme adalah sebuah hal yang bertentangan dengan peraturan-peraturan yang telah dibuat oleh negara kita sendiri. Jika dehumanisme dilakukan maka kita sama saja melanggar peraturan yang telah ada. Sikap dehumanisme harus kita hilangkan karena tidak pernah peraturan di negara kita membuat hal tersebut. Kebebasan dalam memeluk agama itu sangat jelas terlampir dalam peraturan negara kita. Dan tidak pernah ada peraturan yang menyatakan bahwa harus memeluk agama yang telah disahkan oleh pemerintah. Dengan demikian seseorang bebas dalam beragama dan semua warga negara harus mendapat hak yang sama. Tidak ada pengecualian dalam memberi hak setiap warga negara. Namun yang terjadi yaitu adanya perilaku diskriminasi terhadap warga yang beragama di luar dari agama yang diakui oleh negara. Seperti warga yang memiliki agama asli (Kejawen, Buhun, Parmalim dan lain-lain) indonesia, tidak sepenuhnya diberi bantuan oleh pemerintah. Akan tetapi bagi yang beragama import (Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu) mendapat perhatian dari pemerintah. Demikianlah perilaku diskriminasi yang dilakukan oleh pemerintah. Maka hal yang sangat baik dilakukan oleh pemerintah yaitu mengosongkan kolom agama pada KTP. Dengan demikian maka adanya penyetaraan antar warga negara. Tidak ada pengelompokan maka humanisme dapat dilakukan dengan baik. Dan terciptanya suatu kesejahteraan yang merupakan prinsip dari humanisme.
      Syalom, salam IBD Pak..

      Hapus
  8. Nama : Julia sonya simanungkalit
    Nim : 15.01.1282
    Tingkat : ID Teologi
    Syalom
    Kel 2 Manusia Humanis Menurut Romo Mangun
    Berbicara tentang pendidikan pastilah terlebih dahulu berbicara tentang manusia karna setiap system pendidikan ditentukan oleh filsafat tentang manusia dan citra manusianya yang dianut. dimana ada dua konsep tentang manusia menurut Romo Mangun. Yang pertama konsep budaya jawa dimana citra manusia tradisional jawa pada hakikatnya adalah citra wayang belaka pada kelir jagad cilik karena memang mereka menggambarkan kehidupan wayang. seperti itulah kehidupan mereka dan di dalam konsep budaya jawa ini anak-anak mereka lebih dibatasi untuk mengenal akan benda-benda di sekelilingnya seperti memegang pisau, memanjat pohon, sehingga anak tersebut tidak mau lagi memegang benda yang dilarang oleh orangtua nya. pendidikan sebagai sosialisasi tidak melihat anak memiliki nilai tersendiri. kepribadian unik dengan status martabat sebagai manusia yang harus dihormati anak hanyalah bernilai sekunder yang primer ialah kedudukan, kepentingan, dan penghidupan kolektivitas yang kedua adalah kebudayaan barat yaitu metamorfosa filsafat manusia dengan konsep serta citra manusia yang manusiawi berasal dari pandangan manusia sebagai citra Tuhan. dalam arti budaya barat tidak membatasi anak-anak nya dalam mengenal lingkungan nya. disitulah anak-anak akan bertumbuh mengeluarkan citra yang diberikan Tuhan dan berkembang dalam mengenali benda-benda sekeliling nya, sehingga si anak tersebut akan mengalami metamorfosa atau perubahan-perubahan dari dalam dirinya, melalui cara penerapan yang dibuat orangtuanya Pada konsep manusia tentang manusia pasca-Indonesia. menurut Romo Mangun atau pasca-Nasional atau pasca-Einstein dimana Romo Mangun menemukan bahwa yang salah jadi korban oleh pihak yang lebih kuat dalam masa kemerdekaan maupun pembangunan adalah rakyat kecil khususnya yang miskin dalam arti yang miskin tertekan dan semakin miskin yang kaya akan menindas orang miskin dan semakin kaya. menurut Mangunwijaya konsep manusia yang ingin dikembangkannya adalah manusia yang humanis namun pembentuk manusia yang humanis itu terbentur oleh budaya Feodalisme yang sudah mendarahdaging dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Untuk itu, ia menawarkan sebuah konsep manusia humanis yang terbebas dari belenggu Feodalisme. sedangkan pasca-Nasionalime dimengerti dalam konteks kesejarahannya kata pasca menurut Romo Mangun jauh lebih baik dan bermakna dari pada kata bahasa inggris post. contoh pasca sarjana bukan orang yang sesudah menjadi sarjana lalu menjadi bukan sarjana tetapi dia tetap sarjana dalam arti luas pandangannya lebih banyak dimensinya dalam visi dan lebih dewasa. dalam pasca-Einstein disini diajarkan untuk menjadi manusia yang berkembang,bertumbuh dalam pola piker dan terbuka akan nilai-nilai yang baru. apalagi di zaman sekarang makin canggih kita harus bisa teguh dalam pendirian dan menolak berbagai godaan. Trimakasih
    Syalom....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama :Julia sonya simanungkalit
      Nim : 15.01.1282
      Tingkat/jurusan: ID Teologi
      Syalom
      pembahasan kelompok 3
      Didalam karya Romo Mangun karya sastra nya sangat membangun. dimana dia bertujuan untuk memberikan kesederhanaan,kesejahteraan, motivasi dan mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan secara universal. dalam hal arsitek, rohaniawan dan sastra dia membangun dalam ruang lingkup ibd dimana dia adalah humanis dalam arti bukan membatasi tetapi dia terbuka dalam hal apapun. Didalam karya sastra nya yang dibuat salah satunya adalah “Burung-Burung Manyar”. Novel ini mendapatkan penghargaan sastra se-Asia Tenggara, Ramon Magsaysay, pada 1996 ”. yaitu gambaran yang dihadirkan tentang seorang bocah sebagai anak kolong, menimbulkan tafsir common sence, bahwa setidaknya Romo Mangun melihat nyata pengalaman seperti itu. . Bakdi Soemanto berpendapat bahwa dugaan common sense itu benar. tafsir itu hanyalah salah satu. Sebab seperti penggemar sastra juga memahami bahwa karya sastra adalah multilayers. Yang artinya bahwa karya Romo Mangun terkandung banyak arti. oleh karena itu ulasan ini tepat dipandang sebagai sebuah esai tentang karya-karya Romo Mangun. melalui penyampainnya dalam sebuah novel dia memberikan pesan-pesan yang mengandung nilai-nilai kemanusiaan. orang miskin menganggap Romo Mangun adalah dewa karena Romo Mangun sangat memberikan sesuatu harapan yang besar pada semua orang. Romo Mangun juga tidak tenang dalam melihat sesama manusia menderita dimana dia berusaha untuk menolong orang tersebut. Karena Romo Mangun senang ketika dia bisa melihat orang-orang sekelilingnya tersenyum atau bahagia. Ketika dia membangun humanisme melalui melalui karyanya dia memberikan pengaruh-pengaruh besar dalam membangun humanisme. Didalam karyanya banyak mahasiswa yang menyukai novelnya karna menarik, membangun, dan memberikan pesan-pesan yang memotivasi seseorang dalam menerapka nilai-nlai kemanusiaan.
      Syalom.
      Salam ibd

      Hapus
    2. Nama : julia sonya simanungkalit
      Nim : 15.01.1282
      Tingkat/jurusan: ID teologi

      Syalom
      Kesimpulan yang saya dapat dari kelompok 4 tentang keberpihakan pada kaum miskin konteks yang melatarbelakangi dan gambaran kaum miskin dalam balada becak karya Y.B.MANGUNWIJAYA. Dimana didalam pembahasan ini menceritakan tentang lelaki muda lulusan sma bernama yusuf (dipanggil yus) yang sehari-harinya disibukkan dengan melamun dan mengkhayal akibat gagalnya ia melanjutkan kuliahnya. Akibat tiada biaya akibat kemiskinan. Tetapi walaupun seperti itu dia tetap semangat dalam bekerja baik bekerja membantu kakaknya sebagai tukang las maupun menarik becak. Yus adalah tokoh utama dalam novel ini dimana dia sangat berperan memberi semangat pada anak muda untuk tidak mudah menyerah. Di dalam novel ini dia dekat dengan seorang wanita yaitu lilian mahasiswa jurusan arsitektur universitas gajah mada (UGM) lilian temannya masa sma nya dulu. Tetapi melihat keadaan nya yang tidak begitu mencukupi yus hanya bisa mengkhayal untuk bisa bersama lilian. Namun dibalik itu semua, yus juga dekat dengan riri gadis bu dullah yang selalu ikut mengantar gori. Dan riri ternyata diam-diam menaruh hati pada yus. memang yus sudah tau bahwa riri suka dengan dia, tetapi yus pura-pura tidak tau akan hal itu karna yus hanya ingin lilian di hatinya. Disini memang tejadi cinta segitiga sehingga membuat novel ini semakin menarik untuk dibaca. akan tetapi pada balada becak ditemukan niai yusuf adalah pemimipin, pembangun kehidupan dalam kemiskinan. dia membangun martabatnya Romo Mangun menciptakan romantika balada becak menyikapi bahwa cinta tidak memandang status. Itulah yus walau dia kekurangan, dia tidak pernah patah semangat dan selalu berjuang untuk mencapai cita-cita. Di dalam cerita ini ditekankan sebagai anak muda kita harus bisa seperti yus yang semangat untuk memperjuangkan cita-cita nya dan tetap optimis. Karena setiap usaha atau perjuangan yang kita lakukan Tuhan akan selalu menyertai kita.
      Syalom salam ibd

      Hapus
    3. Nama : Julia Sonya Simanungkalit
      NIM : 15.01.1282

      Syalom...
      kelompok 5 "Pengembala Cerita"

      Yang dapat saya simpulkan dari sajian kelompok 5 tentang si penggembala cerita adalah dimana tokoh Humanis atau tokoh tinggai yang menganut, menjungjung fungsi dan memuliakan kemanusiaan, salah satunya adalah Bandung Mawardi. Dia sangat menyadari konteks nilai-nilai kemanusiaan itu karena memang pada dasarnya Bandung Mawardi seorang pastor di dalam sastranya dapat menuntun orang dalam cerita dan tujuannya membangun rasa humanisme itu sendiri. Bandung Mawardi sangat mengispirasi seseorang dalam membaca ceritanya karena dalam ceritanya itu seseorang dapat mengambil makna uang terkandung dalam karyanya dan terdorong untuk melakukan pengembalaan. Untuk itu, kita sebagi generasi muda haruslah terdorong melakukan pengembalaan, memberikan semangat atau jiwa-jiwa yang membangun agar manusia yang ada di sekeliling kita merasakan kebaikan-kebaikan yang dapat menimmbulkan sifat Humanisma. Sebagai pengembala, Bandung Mawardi mengajak kita untuk saling menghargai, saling menghormati satu dengan yang lain. Dan memberikan pandangan bahwa hidup akan indah jika kita dapat menjalankan sesuatu yang baikuntuk melakukan perubahan. Memang Indonesia sangat membutuhkan perubahan di dalam membangun nilai-nilai kemanusiaan, karena belum semua rakyat Indonesia memiliki rasa humanisme. Untuk itulah Romo Mangun atau Bandung Mawardi datang memberikan pengembalaan yang akan memberi sedikit banyaknya perubahan untuk Indonesia yang lebih maju agar bangsa Indonesia dapat menghargai, menghormati, memberikan kebaikan yang akan membuahkan hal-hal yang mempersatukan atau mempertahankan rasa nasionalisme terhadap negara, membuka pemikiran-pemikiran yang masih tertutup akan pentingnya kesadaran dalam berpandangan luas dan universal akan memberikan kebenaran, keadilan, kesetiaan, sukacita, dan damai sejahterah.

      Hapus
    4. Nama :julia sonya simanungkalit
      Nim : 15.01.1282
      Tingkat/jurusan:ID Teologi
      Syalom...
      yang saya dapat simpulkan dalam kelompok 6 tentang politik agama di indonesia adalah dimana musda mulia menganggap politik agama di indonesia itu dehumanisme (tidak berkemanusiaan) karna banyak orang yang menganut agama tradisi namun tidak diakui negara. oleh sebab itu dengan terpaksa dia mengisi kolom di ktp bahwa dia agama kristen juga apalagi mereka tinggal di daerah balige membutuhkan ijazah dan ktp. maka mereka harus mengisi kolom tersebut karna pada saat itu juga lebih mendominasi hkbp. pancasila dan uud mengakui bahwa Tuhan itu esa dan parmalim juga mengakui itu didalam syarat agama harus punya kitab, asal usul agama alphabet dan semua itu agama parmalim punya. bahkan gusdur mengakui aliran kepercayaan parmalim dan gusdur juga disebut sebagai bapa semua agama ketika. masalah agama sudah dibohongi menurut musda mulia itu sudah dikategorikan dehumanisme. untuk itu kita harus jujur tentang agama yang dianut tahun 1945. disitu negara masih disebut bangsa tetapi tahun 1950 itu sudah disebut menjadi NKRI dan tahun ini juga negara indonesia diakui oleh negara internasional. ditekankan disini juga kiranya kemerdekaan kita makin matang dan harapannya pergumulan di indonesia dapat diselesaikan. seorang Eporus Gereja kompak dengan Muhammadiah tetapi tidak pernah menjalin hubungan dengan parmalim padahal memang motto hidup parmalim adalah kerendahan hati dan mereka juga memperkenalkan yesus pada agama yang mereka anut. dalam topik ini politik sangat mulia membangun demokrasi mensejahterahkan masyarakat tetapi dimata Musda Mulia indonesia adalah Dehumanisme. politik agama pada dasarnya tidak kacau dan semua agama masing masing mempunyai politiknya seperti parmalim politiknya kerendahan hati, hindu politiknya Dharma, kristen kasih ketika agama datang dengan politiknya sebenarnya memberi kesatuan pada dunia politik agama. orang kristen adalah berdasarkan kasih dan bukti untuk melayani mensejahterakan manusia seperti yesus datang bukan untuk membangun agama tetapi dia datang menjadi Yahudi yang lebih benar. politik agama di indonesia benar benar di bawah pancasiala dan UUD. semua agama datang memberi politiknya masing masing. agama itu dapat memberikan kesejahteraan kebenaran, keadilan, kebaikan pada penganut agamanya itu sendiri.

      Hapus
  9. Nama : H.Primadona Manalu
    NIM : 15.01.1265
    Tingkat : 1D Teologi
    Salam Budaya
    Untuk sajian kelompok 2 (Manusia Humanis, Romo Mangun)
    Pemahaman saya dalam topik ini adalah manusia mengalami penderitaan, namun manusia juga sebagai dasar pembangkit dan pembangun bagi jalan yang telah rusak, yang telah menyimpang, dan menjadi pemberi harapan kembali bagi sikap lain yang sudah melewati batas kemampuannya sendiri untuk melakukan tindakan-tindakan abnormal dan sebagainya, terutama bagi mereka yang hampir putus asa, dan yang bahkan sudah mengalaminya. Dalam karya Romo Mangun ini, saya melihat ada dua perbedaan kebudayaan yang diangkat dalam hal pendidikan antara kebudayaan Barat dengan kebudayaan Jawa. Bagi kebudayaan Jawa dikatakan konsep manusia ialah “ kedudukan manusia dalam pendidikan tidaklah lebih dari membawa atau mengiringi si anak dan memupuk tunas-tunas muda kepada pengintegrasian diri dalam seluruh gugusan adat-istiadat dan kebudayaan orangtua serta nenek moyang secara tradisional”. Bagi mereka hidup hanyalah singgah sebentar untuk minum. Saya beranggapan bahwa kehidupan ini sangat sederhana dan simple bagi mereka. Tidak perlu berpikir banyak dan menjelajahi dunia ini sampai begitu luasnya. Dalam mendidik anakpun tidak memerlukan hal-hal yang bertahap dan berproses pada tingkat yang lebih tinggi. Manusia cenderung hidup dalam belas kasih dari yang indah menabjubkan, artinya manusia hidup seakan-akan mengharapkan suatu keajaiban datang kepada mereka sebagai tanda bahwa masih ada yang perduli dan memperhatikan mereka dalam setiap keadaannya. Pendidikan bagi mereka tidaklah yang terutama. Mungkin membutuhi kebutuhan sehari-hari dan mampu manjalani hidup dalam kesederhanaan itu sudah menjadi hal pekerjaan dan tanggungjawab bagi mereka. Bagaimana dengan kebudayaan Barat. Orang Barat cenderung mengarah kepada metode atau cara-cara hidup yang profesionis dan harmonis. Pendapat Bapak filsafat dan gerakan pendidikan modern mengajarkan bahwa di dalam diri manusia sejak ia lahir sudah ada yang namanya kebenaran (truth), dimana Guru hanyalah sebagai pendamping saja dan manusia itu adalah sebagai bidan. Berarti menurut mereka, manusia tampil dengan berbagai-bagai kemampuan dalam setiap aspek dan ruang dalam kehidupan. Manusia yang mencakup keseluruhan adalah sebagai pemeran utama, aktif menolong dan menjamah orang-orang yang lemah tanpa melihat ikatan status apakah dia kaya atau miskin,apakah dia pintar atau bodoh, dan yang pastinya mereka bukannya tidak jahat, namun tetap dan harus membawa mereka pada posisi yang lebih nyaman. Dari kedua perbedaan ini, Romo mangun menghadirkan Faham Humanisme Religius bahwa walaupun dia sebagai pastor dan bersifat tidak konvensional, namun dalam panggilan imamatnya ia menginspirasikan pengetahuannya melalui hidup rakyat yang miskin. Dalam hal ini, tugas pendidikan Romo Mangun mengantar dan menolong anak untuk mengenal dan mengembangkan potensi-potensi dirinya agar menjadi manusia yang mandiri, dewasa, utuh, merdeka, humanis, dan menjadi sosok Pasca-Indonesia dan Pasca-Einstein, sekaligus peduli dan solider kepada sesame manusia. Demikian kesimpulan saya. Trimakasih
    Salam IBD...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : H. Primadona Manalu
      NIM : 15.01.1265
      Tingkat : 1D Teologi
      Salam Budaya
      Untuk Kelompok 3 ( “Pasemon” Karya Romo Mangun)
      Berdasarkan pembahasan pada hari yang lalu, saya dapat menyimpulkan bahwa Romo Mangun sebagai penggelar Humanis mampu menciptakan banyak karya , baik sastra maupun seni tulisan tanpa melibatkan kemerosotan nilai yang akan ditempuh oleh masyarakat atau pembacanya. Hanya saja Romo Mangun menyampaikan suaranya bukan melalui demonstrasi secara langsung, namun melalui karya-karyanya tersebut ia mengekspresikan diri untuk membangun dan menata cita-cita dan aspirasi masyarakat tentang kehidupan manusia saat ini yang penuh dengan pertikaian dan perselisihan. melalui inspirasi dari karya-karyanya, ia mengajak manusia untuk bisa mencapai tujuan yang sesungguhnya. Romo Mangun sebagai Rohaniawan, Arsitek, dan Sastrawan membangun nilai-nilai kemanusiaan dengan menyatukan semuanya menjadi suatu nilai kesempurnaan yang utuh dan universal. Bagi Romo Mangun, anak-anak adalah prioritasnya. Ia memulai sebuah pandangan, pemikiran, refleksi dan resolusi dari hal-hal sederhana yang terjadi dalam kehidupan masa muda manusia dan mengembangkannya menjadi suatu tujuan yang realistis untuk membangun dasar-dasar nilai yang akan menjadi cikal bakal bagi mereka. Ia sangat prihatin, peduli dan menjaga nilai-nilai kemanusiaan agar tetap lestari dan tetap dalam posisinya yang baik. Karya Romo Mangun memang benar-benar “Multilayers” yaitu banyak arti. Dimana dalam setiap karyanya adalah mengandung makna kemanusiaan yang berbeda-beda namun menuju satu tujuan yang sama yaitu kemerdekaan. Seperti Novel karya Romo Mangun berjudul “Burung-Burung Mayar” yang mengisahkan kehadiran seorang bocah yang hidup sebagai anak kolong. Dalam dunia manusia saat inipun masih ada kita temukan anak-anak yang tinggal dibawah kolong jembatan bahkan hidup bersama dengan orang tuanya. Disini Romo Mangun menekspresikan dirinya supaya khalayak melihat dan berpartisipasi untuk menolong dan menjamah hati mereka yang lesu,yang kurang mampu, yang kurang paham dengan kepelbagaian hidup ini, sehingga mereka juga dapat merasakan arti dari kemerdekaan tersebut. Demikian juga dengan karya-karya lainnya seperti ; Romo Rahadi, Trilogi Roro Mendut, Burung-Burung Rantau dan sebagainya adalah semua berpusat pada sisi nilai kemanusiaan. Kekelaman, keterombang-ambingang cita-cita dan hidup keluarga,masalah cinta, dan keraguan sama-sama menuju satu nilai yaitu adanya keberanian menolak, mengungkapkan dan memberontak untuk mempertahankan reputasi diri dan mendapatkan kebebasan atas keterikatan diri dari hal-hal negative. Demikian kesimpulan saya. Trimakasih
      Syalom dan Salam IBD 

      Hapus
    2. Nama : H. Primadona Manalu
      NIM : 15.01.1265
      Tingkat: 1D Teologi
      UNTUK kelompok 4 Tentang(Keberpihakan Terhadap Kaum Miskin, Balada Becak)

      SYALOM
      Pada Pembahasan di hari yang lalu, kita dapat memahami dan menyimpulkan bahwa ternyata orang-orang yang berada atau hidup di sekitar kita, yang dianggap pada profesi atau pekerjaan rendah (bukan berarti rendahan), memang benar-benar sangat membutuhkan pendidikan. Mereka yang tetap bertahan menyelimuti dan menjalani hidup dengan keadaan yang agaknya membuat mereka tersingkirkan dan tidak diminati oleh kalangan yang lebih tinggi, seakan-akan menjadikan mereka tangguh dalam menafkahi tanpa banyak bicara. khususnya bagi pemuda yang masih berminat melanjutkan sekolah, namun harus dibatasi karena keadaan ekonomi. Seperti yang sudah dijelaskan kemarin, bahwa Yusuf dengan panggilan Yus, seorang tukang becak yang tiap harinya bekerja mengayun atau membawa becak,rasanya bagi saya memiliki pengalaman pahit. Saya merasa jika saya berada dalam posisinya, yang sangat bercita-cita untuk bisa melanjutkan pendidikan, itu bayangannya seperti "seekor anjing naik pohon", yang tidak mungkin bisa dipanjat atau dinaiki. Demikianlah keinginan dan pergumulan dari Yus. Namun, walaupun demikian yus tidak pernah patah semangat. Dia tidak perduli lagi dengan pandangan orang terhadapnya. Dia pantas disebut sebagai seorang tokoh humanis, karena dia dalam setiap kesulitan dan pengalaman hidupnya yang berprofesi sebagai tukang becak, tidak mau melibatkan dirinya terhadap keadaan yang rumit. Dia tetap semangat dan tersenyum dalam kesederhanaannya itu. Di balik cita-citanya yang terdalam, dia juga mengisahkan tentang kehidupan percintaannya. Romo Mangun, adalah tokoh Humanis yang mengangkat topik ini. Alasannya, karena Romo Mangun melihat kehidupan manusia juga dipenuhi dengan perasaan saling cinta mencintai. baik kepada seseorang yang ia cintai, maupun kepada seorang di pihak lain yang mencintainya.Bagi saya, Romo Mangun adalah sosok yang berpengalaman, sehingga ia mengangkat cerita dari Yus ini. Dengan adanya tokoh seorang tukang becak yang diangkat dalam topik ini dan seorang yang Humanis; Romo Mangun, dapat saya simpulkan menjadi satu kesatuan sebagai contoh bagi masyarakat supaya mereka melihat, merasakan, dan menjamah serta memaknai nasib para kalangan yang masih hidup dalam kesederhanaannya (khusus kaum miskin). Demikianlah agar kita bisa hidup tetap dalam nilai-nilai kemanusiaan, marilah kita membangun dan meningkatkan harkat dan martabat mereka yang lemah supaya kita tetap sejahterah.

      Salam IBD

      Hapus
    3. NIM : 15.01.1265

      Salam Budaya

      Untuk Sajian Kelompok 5 tentang "Si Penggembala Cerita" (Bandung Mawardi)

      Setelah membaca karya ilmiah dari kelompok 5, bahkan hanya melihat judul topiknya saja, kita sudah bisa tahu bahwa tujuan dari Romo Mangun adalah bukan hanya sebagai seorang Pastor (Khatolik), yang dulu berbagi tentang pengajaran religiusnya, akan tetapi ia juga sosok seorang yang sangat kreatif, jujur, dan mengembangkan ide-idenya melalui coretan atau tulisan yang berasal dari pekerjaan tangannya sendiri. Saya rasa Bandung Mawardi mengangkat tokoh Romo Mangun sebagai seorang yang dibanggakan baik dari segi kemapanannya dalam berkarya dan sama-sama memberikan contoh yang baik dari setiap kisah yang ia angkat kepada setiap kalangan masyarakat yang membacanya. Saya menganalisa sebuah kutipan dari koran; Waspada, Jumat 29/04/16, yang menyatakan bahwa Siswa Banda Aceh diajak untuk mengenal kepribadiannya masing-masing, dengan cara membuat tulisan mengenai tujuan sekolah dan tujuan hidupnya. Mereka dituntun melalui 3 tipe mangatasi masalah, namun satu yang terbaik yaitu tipe climbers (berani menerima tantangan). Berdasarkan penjelasan tersebut, saya menyimpulkan bahwa Tujuan akhir dari pemuda-pemudi dalam masyarakat majemuk, terutama Indonesia ialah menemukan arti hidup yang sebenarnya, di mulai dari proses pendidikannya yang ia terima dan dapatkan kemudian ia berlari perlahan mendapatkan tujuan hidupnya. Masyarakat yang masih berada pada jalur pendidikan diberikan pelatihan serta ajaran yang mampu membawa mereka kepada hidup yang lebik baik. Artinya Romo Mangun dalam sebutan si penggembala cerita berarti menyalurkan pengalamannya yang nantinya agar di contoh dan direnungkan oleh kaum masyarakat (Indonesia). Karya Romo Mangun bukan saja tentang cerita politik, asmara, agama, keluarga, namun juga tentang sains. Itulah nilai dalam diri Romo Mangun yang berani dan mampu mengangkat setiap gambaran angannya melalui realita kehidupan menjadi sebuah karya nyata dalam diri setiap pribadi yang membaca dan meminatinya, khususnya bagi mereka yang ingin di bangun dan maju dalam pencapaian kebaikan, kebenaran, dan juga keadilan. Demikian yang dapat saya jelaskan, Timakasih.

      Salam IBD :)

      Hapus
  10. Nama :Judika Sitorus
    Nim :15.01.1821
    Tingkat :ID

    Berbicara mengenai Humanisme Religius. muncul pertayaan dalam benak saya manakah yang lebih penting pendidikan atau kerelegiusan seseorangkah yang dapat membangun humanisme yang baik.membangun humanis tentu memang harus di baringi dengan mempunyai pendidikan yang luas, sebab mungkin tanpa adanya pendidikan manusia tidak dianggap berharga di dalam masyarakat. namun jika kita perhatikan banyak sekali manusia yang sudah mempunyai pendidikan justru menjadi penghancur bagi masyaraka, sebab banyak manusia yang sudah berpendidikan tidak mempunyai moral. kita dapat memandang, manusia indonesia. dimana banyak sekali yang menderita akan tindasan dari orang yang sudah mempunyai pendidikan. mereka tidak menghargai orang yang lemah, mereka menganggap bahwa merekalah yang menjadi penguasa. banyak manusia yang berpendidikan bisa kita pandang sebagai orang yang tidak mengenal Tuhan dikarnakan keegoisan mereka. lalu manakah yang lebih penting kerelegiusankah atau pendidikan?. manusia yang yang relegius namun tidak mempunyai pendidikan sering dianggap rendah, padahal disituhlah kita kenal kasih untuk membangun humanis. menurut Romo Mangun, Manusia yang ingin di kembangkannya adalah manusia yang humanis. namun pembentukan manusia yang humanis itu terbentur oleh perbedaan yang dimiliki kehidupan masyarakat indonesia. jadi menurut saya humanisme dapat terjalin bukan hanya karna mempunyai pendidikan yang tinggi. namun kesadaran yang berdasarkan kasih untuk saling tolong menolong, itu lah yang dapat membantu adanya humanisme yang baik. namun manusia indonesia haruslah tetap mencari pendidikan dan selalu di baringi dengan takut akan sang pencipta.

    salam IBD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama :Judika Sitorus
      Nim :15.01.1821
      Tingkat :ID

      Menurut pemahaman saya tentang konsep yang ditawarkan oleh Romo Mangun. Romo mangun membuat dua konsep tentang manusia menurut tradisi budayanya masing-masing. dimana dalam tradisi jawa tidak lepas dari mendidik generasi muda untuk mampu membangun dan mempertahankan adat istiadat mereka. demikian juga tradisi barat, mendidik generasi muda untuk mengembangkan budaya mereka.kedua budaya ini sama-sama memupuk generasi penerus untuk kemajuan budaya nya masing-masing. namun cara yang di tawarkannya berbeda-beda. seperti yang bapak sudah jelaskan dalam kelas, bahwa budaya jawa mendidik anaknya dengan cara membatasi si anak dalam mengenal alam. sementara budaya barat mendidik anaknya dengan cara memberi kebebasan bagi si anak untuk bisa mengenal alam lebih luas. dengan demikian mempunyai banyak perbedaan. manusia indonesia sangat banyak mempunyai sifat hipokritis atau munafik yang dapat membawa bencana bagi bangsa indonesia. menurut Romo Mangun konsep manusia yang ingin dikembangkannya adalah manusia yang humanis. namun, pembentukan manusia yang humanis itu terbentur oleh budaya feodalisme yang sudah mendarah daging dalam kehidupan masyarakat indonesia. manusia indonesia harus merubah sifat-sifat yang dapat menindas sesama, Romo Mangun menawarkan supaya ada kerja sama yang baik antar manusia, untuk membentuk manusia yang humanis. dia menegaskan supaya orang yang mempunyai pendidikan yang tinggi supaya menolong dan membantu manusia yang tidak mampu dalam melanjutkan pendidikan. tidak ada penindasan antara yang mampu terhadap yang kurang mampu, namun harus saling membantu dalam kekurangan yang di tangung oleh sesama kita.jangan menindas orang yang miskin, supaya masyarakat indonesia dapat berkembang dengan baik dan sejahtra.

      Hapus
    2. Nama :Judika sitorus
      Nim :15.01.1821
      Ting/jur :ID/Teologia

      Uas berjalan III
      Topik bahasan yang berjudul "Pasemon" dalam sastra karya Romo Mangun. Romo Mangun lahir didunia prasastra indonesia dalam bentuk sebuah novel. yang menjelaskan karya-karyanya tentang nilai-nilai kemanusiaan. karya tulis Romo Mangun sangatlah realita, dan merupakan sejarah peradapan di indonesia. Romo Mangun dikenal sebagai rohaniwan, budayawan, arsitek, penulis,sastrawan, namun dia pembela masyarakat kecil, sehingga dia selalu disebut dengan sebutan Rama Mangun. Roman yang berjudul"Burung-burung Manyar" dari Romo mangun mengajak mengajak pembaca untuk membaca dan memahami bahwa manusia tidak terlepas dari berbagai masalah. Romo Mangun sangat peduli terhadap masyarakat kecil, sehingga melalui segala hal yang telah di perbuat oleh Romo Mangun. mengajar kan manusia untuk membangun cinta kasih. Romo Mangun melihat manusia bukan dari agama yang dianutnya. namun bagaimana ia memiliki kasih bagi semua masyarakat di sekelilingnya. Romo mangun disebut nabi oleh masyarakat jawa, karna kepeduliannya, dan keramahannya pada semua masyarakat. bagaimana ia mengasihi orang miskin. meskipun dia seorang uskup/pastor tapi dia tetap melayani semua masyarakat tanpa memandang agama yang dianutnya. sehingga dari perbuatannya itu dapat kita contoh untuk membangun nilai-nilai humanis. dengan cara memandang kedepan, dan menyadari bahwa setiap manusia harus mengalami yang namanya masalah.

      Hapus
    3. Nama :Judika Sitorus
      Nim :15.01.1821
      Ting/Jur :ID/Teologia

      Uas berjalan IV
      Topik pembahasan mengenai Belada Becak karya Y.B Mangunwijaya yang membahas "Keterpihakan pada kaum miskin". dimana kisah ini sangat menarik untuk di baca. apalagi untuk kaum remaja atau mahasiswa. kisah yang dipaparkan langsung menjelaskan tentang perlakuan pemainnya. Mangun Wijaya menggambarkan lamunan-lamunan yus.yus adalah seorang tokoh yang tetap berusaha dalam menggapai impiannya. ia mempuyai kebijakan dalam pikirannya, bahwa penderitaan dan kemiskinan tidaklah menutup jalannya untuk tetap maju. dalam cerita ini karya Romo Mangun ini, tokoh yus digambarkan sebagai tokoh yang mempunyai semangat yang tinggi, dan tidak mempunyai rasa malu. meskipun dia hanya seorang tukang becak. sehingga dalam kesederhanaannya banyak yang kagum akan kepribadiannya, dalam novel ini di ceritakan bahwa ada dua perempuan yang mempunyai perasaan padanya. cerita ini membuat para pembacanya untuk belajar dalam menerima kesederhanaan dan tidak perlu merasa malu akan apa yang ada dalam dirinya. dan juga mengajak para pemuda untuk mencintai seseorang bukan karna harta atau yang lain sebagainya, namun harus memandang dari kepribadiannya. cerita ini sangat bermakna dikalangan masyarakat luas.

      Hapus
    4. nama : judika sitorus
      nim : 15.01.1821
      ting/jur : 1D/ theologia
      Uas berjalan 5
      Pokok bahasan Pengembala Cerita, Romo Mangunwijaya. Pengembala cerita hidup besama kata, menaruk ide, dan imajinasi di jagat kata. Romo Mangun berperan sebagai “peminat kesusastraan” artinya pengembala tekun dan tukang Komentar. Sebagai pengembala cerita tentunya mengalami ketakjuban-ketakjuban di kesusastraan. Cerita tentang politik, asmara, korupsi, sains, agama, seks, sejarah, keluarga, merupakan novel wejawantah ketulusan Romo Mangun. Novel-novel Romo Mangun merupakan jagat lambang, seperti contoh: Burung-burung rantau, Burung-burung manyar, dan masih banyak lagi. Semua novel-novel tersebut tentu mempunyai makna atau arti yang sangat luas. Sehingga para pembaca akan merasa terpikat didalamnya. Pengembala cerita dapat menggoda pembaca di episode-episode polimik. Polimik dari pengembala cerita itu, tentu digenapi dengan cinta akan kebenaran, setia kepada kejujuran, maharsi yang tanpa gentar mencari yang sejati. Seruan ini diarahkan bagi kaum sarjana, tokoh di dunia dan bahkan lakon Indonesia. Pengembala cerita atau Romo mangun dikenal sebagai Rohaniawan, budayawan, arsitek penulis, aktivitis, dan pengembala rakyat kecil. Beliau dalah sastrawan yang sejati untuk membangun kualitas bangsa. Beliau berusaha untuk menciptakan manusia yang humanis, berperilaku yang baik, jujur, adil dan lain sebagainya. Romo mangun menyadarkan bahwa manusia yang penuh pamrih, dan mencolong oleh kesombongan, bukanlah dapat menolong diri sendiri, melainkan Tuhan lah yang dapat menolong umat manusia.

      Hapus
  11. Nama : Dian Lasmauhur Damanik
    NIM :15.01.1241
    Ting/Jur: I-D/Theologi

    KELOMPOK 1 "Humanisme Religius dan Nasionalisme Yang Terbuka, Paham dasar Pendidikan Mangunwijaya"

    pendapat saya: Apakah itu yang dimaksud dengan paham humanisme? yang dimaksud humanisme, secara sederhana , adalah suatu sikap yang konsisten dalam membela kelangsungan dan keberadaan hidup manusia agar manusia tidak tenggelam dalam kehancuran atau kebinasaan. Memberi makan orang yang kelaparan merupakan suatu sikap yang humanis. Mengobati orang yang terkena penyakit merupakan perbuatan humanis, Memberi dan membangunkan tempat tinggal bagi mereka yang tidak memiliki tempat merupakan sikap yang humanis.
    Humanisme dalam melakoni tindakan dan sikapnya tidak memandang dan membedakan manusia sebagai suatu makhluk yang terkotak-kotakkan. Humanisme tidak memandang bangsa, agama, daerah, suku, warna kulit dan sejenisnya. Ia memperlakukan dan berusaha membantu siapa pun itu manusianya. Tidak memandang ia baik atau jahat, kawan atau musuh dan manusia yang humanisme membangun nilai-nilai kemanusiaan.
    berbicara mengenai pendidikan, di dalam pluralisme agama, kehumanisan dinegara ini sangat minim, begitu juga dengan pendidikan. pendidikanlah salah satu masalah terbesar dalam negara ini, pendidikan sangat merosot, tidak mau sekolah, tidak cukup ekonomi untuk melanjutkan pendidikan sehingga banyak anak-anak Indonesia pengangguran, melakukan kejahatan, seperti: mencuri, berjudi, membunuh, memperkosa.
    hingga moral orang yang tidak berpendidikan banyak yang rusak. oleh karena itu saya setuju dengan tindakan Romo Mangunwijaya yang mewujudkan humanisasi yang terbuka dan terlebih terbuka untuk pendidikan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dian Lasmauhur Damanik
      15.01.1241
      I-D/Theologia
      KELOMPOK 2, "Manusia Humanis Menurut Romo Mangun"

      Tanggapan saya:
      Saya menyimpulkan bahwa manusia yang Humanis menurut Romo Mangunwijaya adalah Manusia yang membangun 3 nilai-nilai kemanusiaan, yaitu kebenaran, keadilan , dan kebaikan.
      konsep manusia yang dikembangkan Romo Mangun , ia menemukan bahwa yang selalu korban dalam masa kemerdekaan dan pembangunan adalah rakyat kecil, khususnya yang miskin. artinya bahwa rakyat miskin itu selalu terbelakang. tidak mampu menlanjutkan pendidikan, selalu ada stratifikasi sosial.
      namun saya sangat setuju dengan tindakan Romo Mangun, dibalik kearsitekannya ternyata ia mendirikan gedung-gedung sekolah.
      Romo Mangun juga ingin mengembangkan manusia yang humanis, tapi pembentukan manusia yang humanis ini terbentur oleh budaya Feodalisme yang sudah mendarah daging dalam kehidupan masyarakat.
      contohnya: seperti pendidikan, kita tahu bahwa berbicara mengenai pendidikan seperti mengupas bawang, semakin dikupas semakin perih mata. seperti itu juga pendidikan, semakin dibahas semakin miris melihat. seakan-akan pendidikan itu seperti barang dagangan, siapa yang memiliki banyak uang ia akan mendapat pendidikan, justru bagaimana sebaliknya orang miskin???
      mereka akan tetap menjadi manusia yang terbelakang, dan semakin merosot moralitasnya.
      namun menurut saya walaupun terjadi hal demikian Romo Mangun tidak putus asa untuk melanjutkan tindakannya, ia berusaha meningkatkan partisipasi/kualitas masyarakat untuk membantu kelompok miskin dan perempuan apalagi dibidang pendidikan, kemudian meningkatkan prasarana sosial ekonomi masyarakat pedesaan, memperluas kesempatan berusaha.

      Hapus
    2. Dian Lasmauhur Damanik
      15.01.1241
      I-D/Theologia
      UNTUK SAJIAN 3 "Pasemon Dalam Karya Romo Mangun"

      Yang dapat saya tangkap dari sajian 3 ini mengenai "Pasemon" karya Romo Mangun, Pasemon Dalam sastra Jawa tradisional, merupakan istilah gaya perbandingan yang mirip dengan alusio. Pasemon berupa ucapan atau ungkapan untuk menggambarkan suatu keadaan (dalam karya sastra atau pembicaraan umum) yang mengingatkan orang kepada peristiwa sejarah, dongeng atau mitos yang pernah terjadi dan diketahui umum. Dimana dibalik ia seorang arsitek, seorang yang humanis, seorang budayawan, seorang pendidik, dan seorang pastor. ternyata ia juga seorang sastrawan yang memiliki banyak karya-karya seperti Burung-burung Manyar, Siti Nurbaya, Balada Becak,burung-burung Rantau, Roro mendut, dan banyak lagi. menurut saya kita perlu meneladani kemanusiaan Romo Mangunwijaya ini, Romo Mangun ini adalah orang yang berpendidikan, wawasan yang luas, berdaya juang, dan terampil serta berkreativitas. jadi kita sebagai generasi penerus haruslah memiliki kreativitas, wawasan yang luas, berpendidikan, terampil agar kita bisa terpakai di pelayanan kita kelak. apalagi seperti yang kita ketahui Romo Mangun ini juga berpihak pada kaum miskin dan perempuan, ia mendirikan gedung-gedung sekolah,dan menghadirkan pendidikan alternatif bagi mereka yang belum dapat bersekolah. jadi romo Mangun ini jelas-jelas manusia yang humanis, dan menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupannya.
      Dalam Karya Romo Mangun ini kita juga belajar mengetahui sejarah novel-novelnya, seperti Siti Nurbaya diman ia dipaksa menikah dengan Seseorang yang tak dicintainya.
      dan menurut saya Karya Romo Mangun ini sangat menarik dan dapat menambah pengetahuan kita.

      TERIMAKASIH
      SALAM IBD

      Hapus
    3. Dian Lasmauhur Damanik
      15.01.1241
      I-D/Theologi

      Pembahasan KELOMPOK 4:
      "Keberpihakan Pada Kaum Miskin, Konteks Yang Melatarbelakangi Dan Gambaran Kaum Miskin Dalam Balada Becak Karya Y.B. mangunwijaya"
      Dalam pembahasan ini menceritakan kisah seorang Pemuda yang bernama Yusuf (Yus) lulusan SMA yang tidak bisa melanjutkan pendidkannya yaitu untuk kuliah karena dilatarbelakangi kemiskinan yang terjadi pada dirinya. namun Yus ini adalah pemuda yang bekerja keras, yang tidak suka bermalas-malasan. Dia berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya apalagi cerita mengenai ayahnya yang sakit dan dirawat dirumah sakit yang mengeluhkan kemelaratannya yang tidak bisa menyekolahkan anaknya lebih lanjut. Yusuf ini juga pemuda "Pemimpi" artinya ia suka menghayalkan bahwa ia adalah orang yang sukses bersama Putri Lilian wanita idamannya. namun secara diam-diam juga Riri anak Bu Dullah mencintai Yus. jadi cerita ini mengibaratkan "CINTA SEGITIGA". namun pada awalnya Ibu Dullah tidak merestui Hubungan Yus dan Rri, karena Yus hanyalah seorang tukang las dan jual gori yang keseharianya bersama Baladda Becak miliknya, namun pada akhirnya ia merestuinya.
      dan dari Karya Mangunwijaya ini membuat saya paham dan mengerti bahwasanya Ia mengindikasikan keberpihakannya pada kaum miskin/kaum marginal. dan karya ini sangat menarik apalagi gaya bahasa yang digunakan Mangunwijaya begitu lucu atau humoris, realistis, dan berimajinasi tinggi. karya ini juga mensceritakan sejarah yang nyata terjadi dimasa lampau. seperti yang kita ketahui juga bahwa Mangun ini selalu membuat karya berpihak kepada kaum bawahan, artinya Ia tidak pernah menceeritakan kehidupan ang tokoh dalam kemewahan namu dalam kesederhanaan.
      Terimakasih dan SALAM IBD...

      Hapus
    4. Dian Lasmauhur Damanik
      15.01.1241
      I-D/Theologi

      Analisa saya mengenai "Keberpihakan Pada Kaum Miskin, Konteks Yang Melatarbelakangi Dan Gambaran Kaum Miskin Dalam Balada Becak Karya Y.B. mangunwijaya"
      ialah kemiskinan, kita tahu kemiskinan inilah yang selalu melatar belakangi orang tidak bisa berpendidikan. jadi menurut saya dalam mengatasi kemiskinan ini adalah kita harus bisa menuntut ilmu agar kita bisa lepas dari kemiskinan, dan untuk negara kita 1.menciptakan lapangan kerja yang mampu menyerap banyak tenaga kerja sehingga mengurangi pengangguran. Karena pengangguran adalah salah satu sumber penyebab kemiskinan terbesar di indonesia.
      2.Menghapuskan korupsi. Sebab korupsi adalah salah satu penyebab layanan masyarakat tidak berjalan sebagaimana mestinya. Hal inilah yang kemudian menjadikan masyarakat tidak bisa menikmati hak mereka sebagai warga negara sebagaimana mestinya.
      agar kita terhindar dan terlepas.
      Terimakasih dan salam IBD

      Hapus
    5. Dian Lasmauhur Damanik
      15.01.1241
      I-D/Theologi

      Pertemuan kita 25 April 2016 dengan judul "Si Pengembala Cerita" kita mengetahui bahwasanya Romo Mangunwijaya dikatakan orang-orang juga sebagai Sipengembala cerita, karena ide-idenya yang meluas banyak diterbitkan sebagai sebuah cerita yang dikenang, dan imajinasinya yang begitu kuat dalam membuat karangan-karangan. sehingga karyanya diminati, seperti karya2nya yang begitu banyak.
      Ada sebuah karya Romo Mangun yang membuat saya juga sangat tertarik dengan karya YBM yaitu karyanya yang pertama kali yaitu Rumah Bambu. dimana menceritakan seorang Parji yang memiliki isteri yaitu Pinuk, ia bisa bebas dari mertuanya, maksudnya tidak dikekang, diatur, oleh mertuanya lagi. meskipun ia membuat rumah dari bambu yang berlantaikan ubin, bahkan makanan mereka pun adalah ubi rebus beserta anak dan bayinya, Sekaranglah kesempatan untuk menunjukkan kepada Pinuk, bahwa Parji pun mampu menyediakan suatu sarang yang biar sederhana, akan tetapi bagus dan terhormat, bersih dan ya... serba nikmat ia menarik nafas panjang sambil merasakan bau wangi dari bambu dan kayu rumah yang masih basah dan sedap. Ya, Parji harus bersyukur memperoleh tetangga-tetangga yang berbudi baik. Bahkan ada seorang pemuda penganggur yang selama dua hari menolongnya menempelkan kertas-kertas bekas karung semen pada dinding dengan kanji singkong yang dicampuri prusi sedikit agar jangan dimakan semut dan kecoak. Demikianlah ruang-ruang menjadi lebih hangat di malam hari dan lebih licinlah bilik bambu dipandang mata. Warna kertas semen cokelat muda cukup terhormat dan bila diberi beberapa gambar kalender, pasti segalanya sedikit mirip rumah priyayi. Ya, Pinuk pasti akan ikut bangga juga.
      dari sini juga menunjukkan bahwa dalam karya YBM,tidak menunjukkan kehidupan seseorang itu dalam kemewahan, kekayaan. namun untuk membuat seseorang itu bisa mandiri dan tidak beketergantungan pada orang tua ataupun orang lain. ia sangat tertarik dengan membuat sebuah cerita yang menunjukkan kepribadian seseorang itu dalam bentuk kesederhanaan, walaupun rumah yang dimiliki dalam tokoh sangat sederhana atau ingin lebih namun rasa keberterimaan sang tokoh dan kebersyukurannya kepada apa yang telah diterimanya. Apalah makna sebuah rumah bagi manusia? Sebagai seorang arsitek, Romo Mangun tentu sangat memahami filosofi di baliknya. rumah dipandang sebagai bentuk kemandirian, tanggung jawab, kebanggan serta suatu zona yang nyaman untuk dihidupi. Sebuah rumah sehat tentu prasyarat baik untuk keberlangsungan hidup. Namun "rumah" sesungguhnya adalah penghargaan dan keberterimaan.
      Romo Mangun wawasannya sangat luas. ia bercerita tentang seluk beluk dunia sains mikrobiologi dan antropologi, pada cerita ini, ia mengulas tentang keadaan alam dan pulau-pulau di seputaran Ternate, Halmahera atau yang kita kenal sekarang pada Provinsi Maluku Utara. Meski di dalamnya ada kekhawatiran, bahwa penderitaan tengah mengintai, namum pasti ada solusi selagi kita mau berusaha.
      Dalam Karya YBM inilah kita diajari hidup dalam kesederhanaan dan menuntun kita utuk hidup mandiri.

      Terimakasih Dan SALAM IBD

      Hapus
    6. Dian Lasmauhur Damanik
      15.01.1241
      I-D/Theologi
      PERTEMUAN 02 Mei 2016, "Dehumanisme Politik Agama Di Indonesia”
      DEHUMANISASI merupakan suatu proses yang menjadikan manusia tidak sesuai dengan kodratnya sebagai manusia,melainkan hanya bisa menirukan atau melaksanakan sesuatu yang di ukur dengan apa yang di milikinya dalam bentuk tertentu.
      Analisa saya mengenai DEHUMANISASI POLITIK AGAMA yaitu:
      Dari Rintihan Sunyi Masyarakat desa adat Cirendeu
      Dalam rangka membuat foto story ketahanan pangan untuk National Oktober 2008,seseorng yang mengunjungi Desa Adat Cirendeu,Jawa Barat. Desa inilah salah satu yang sering dijadikan contoh oleh pemerintah untuk keberhasilan ketahanan pangannya. Sering kali datang rombongan-rombongan dari daerah lain yang dikoordinasikan oleh pemuda setempat mengunjungi desa ini untuk melihat dan belajar bagaimana desa ini bisa mempunyai ketahahan pangan yang kuat. Berawal dari krisis pangan yang terjadi di desa itu pada sekitar awal tahun 1900-an dimana tanaman padi mereka terkena hama dan gagal panen. Para tetua desa mendapat petunjuk dari langit bahwa kelak Indonesia di masa depan akan menghadapi krisis beras maka dianjurkan agar penduduk desa Cirendeu yang sampai saat ini memeluk kepercayaan Sunda Wiwitan untuk mengubah kebiasan memakan padi menjadi memakan singkong. Dan berlanjutlah budidaya menanam singkong sebagai makanan pokok sampai sekarang.
      Ketika beberapa waktu lalu Negara kita terkena krisis beras warga Cirendeu tak merasakannya, mereka tak perlu antri untuk bisa mendapat beras. Maklum sehari-hari mereka mengkonsumsi singkong,(nasi dari singkong gaplek, sagu, dan lain-lain. Di satu sisi akibat kepercayaan yang mereka anut mereka bisa bertahan dalam krisis pangan dan dijadikan contoh yang baik untuk ketahanan pangan. Di sisi yang lain akibat kepercayaan yang diyakini mereka termajinalisasi . Mereka jadi masyarakat terpinggirkan di tengah keyakinan mayoritas penduduk negeri ini.
      Akibat terpinggirkan ini mereka susah (atau dipersusah) mendapat pengakuan identitas mereka dari pemerintah. Untuk bikin KTP saja mereka tidak bisa, karena KTP mensyaratkan harus tercantum agama yang dianut, sementara keyakinan mereka tidak bisa terakomodasi di KTP. Akibat tidak memiliki KTP maka masalah menjalar ke hal lain misalnya akte pernikahan. Tak akan bisa memilik akte nikah jika tidak memiliki KTP. Dan jika tak punya akte nikah maka anak-anak mereka pastinya tak akan memiliki akte kelahiran. Dan jika tak memiliki akte kelahiran bagaimana bias membuat KTP? Semua menjadi lingkaran setan dan memaksa mereka untuk meninggalkan kepercayaan mereka. Akhirnya mereka mengakali dengan cara pura-pura pindah agama dan menikah di KUA.. Dengan cara ini kelengkapan administrasi kependudukan mereka akan dengan mudah dibantu.

      Hapus
    7. Dian Lasmauhur Damanik
      15.01.1241
      I-D/Theologi
      sambungan analisa:
      Tapi dalam hati mereka yang melakukan hal tersebut mereka sangat menyesali karena menjadi orang yang munafik. Jadi bagaimana kita harus memelihara kemunafikan tersebut?? Itulah yang timbul dalam hati mereka, padahal mereka membayar pajak pada pemerintah. Sampai kapan mereka bisa bertahan dengan hal tersebut, bisa saja pemerintah lalu melarang hukum adat dan memaksakan hukum positif kepada mereka, maka habislah mereka. Sebenarnya mereka boleh mendapatkan KTP dengan syarat kepercayaan mereka ditampung dalam sebuah organisasi, tapi mereka menolaknya.
      Di negara yang katanya kebebasan beragama dan berkeyakinan dilindungi oleh negara malah kepercayaan minoritas yang asli dari Indonesia bukan impor dari Timur Tengah dihalang-halangi bahkan dberusaha dimatikan. Di negara yang katanya setiap orang bebas menentukan kepercayaan dan keyakinannya malah untuk dapat KTP saja mereka susah! Padahal sudah jelas kearifan ajaran yang mereka anut berhasil menyelamatkan mereka dari krisis pangan sekarang dan mungkin juga yang nanti terjadi. Bahkan mereka sering dijadikan contoh untuk wilayah-wilayah lain di Indonesia bagaimana mengatasi krisis pangan. Aneh di satu sisi mereka dimintai pajak dan dijadikan contoh teladan, tapi di sisi lain hak-hak mereka sebagai warga negara diinjak-injak. Hak-hak sipil mereka diambil secara halus namun memaksa. Bukankah setiap warga negara mempunyai kedudukan yang sama apapun kepercayaan dan keyakinan yang mereka anut. Inilah yang menjadi permasalahan di Indonesia. Padahal semua manusia memiliki hak dalam kebebasan beragama.
      Terimakasih dan salam IBD

      Hapus
  12. Nama: Epi dosniroha Sihombing
    Nim: 15.01.1255
    Ting/Jur: I-D/Teologi
    Syalom….
    Pemahaman saya pada sajian kelompok 1 yang berjudul “Humanisme Religius dan Nasionalisme yang Terbuka, Faham Dasar Pendidikan Romo Mangunwijaya" saya melihat bahwa Romo Mangun mempunyai peran yang besar dalam bidang pendidikan, dimana pendidikan yang humanisme religius adalah pendidikan yang menekankan kemerdekaan individu untuk membangun kehidupan social yaitu menempatkan individu sebagai sumber nilai yang tinggi tetapi tidak meninggalkan nilai-nilai keagamaan, atau dengan kata lain membentuk kepribadian manusia dalam melaksanakan hubungan antar manusia maupun dengan Tuhan. Oleh karna itu manusia mendapat pengajaran untuk mengembangkan potensi yang seutuhnya dengan memprihatikan tanggung jawab hubungan manusia dengan Tuhan sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan kesadaran individu yang diperlukan masyarakat bangsa dan Negara. Topic ini sangat menarik , dimana Romo membuat paham dasar pendidikan nasionalisme terbuka dengan “Menghargai Manusia dan Kemanusiaan,Dia mengajak orang-yang tak mampu bersekolah untuk mendidik para anak-anak muda, penerus bangsa dibentuk dalam berbagai macam karakter, dan pola pikir ada didalamnya, sehingga melahirkan orang-orang yang memiliki nilai-nilai humanisme seperti yang dicita-citakan.Pendidikan yang tidak menghasilkan manusia-manusia humanis haruslah ditempatkan di dalam kerangka evolusi, dengan tujuan untuk menciptakan murid, bangsa, bahkan sampai umat manusia kepada pendewasaan diri, teremansipasi, merdeka, humanis, dan sanggup bertanggung jawab terhadap diri sendiri. Bahkan pencarian jati diri menurut Romo Mangun dalam Humanismenya tidak boleh berhenti. Pencarian jati diri dan pendewasaan diri haruslah bergerak yang berujung kepada kesadaran diri sendiri. Dengan hal ini kita diharapkan menjadi sadar, bahwa pengetahuan akan pendidikan memperlihatkan kepada kita bahwa pada era saat ini penuh tantangan dan harapan, melakukan kerjasama dan program pendidikan terbuka untuk menciptakan kemanusiaan yang beradab, untuk prospek ke depan yang lebih terbuka menjadi manusia-manusia baru dan mengidealkan humanisme pendidikan dengan berpikir kritis, berani, berpandangan luas dan universal serta menghasilkan gagasan-gagasan pembaharuan yang segar.Jika para generasi muda melaksanakan hal ini maka saya rasa Indonesia semakin berkembang.
    Trimakasih…

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Epi Sihombing
      Nim : 15.01,1255
      Tingkat/Jurusan : I-D/Theologi
      Pembahasan kita dalam sajian “Manusia Humanis” ini dengan kata kunci “Pendidikan”. Pendidikan adalah sebuah budaya manusia modern, meskipun manusia jaman dahulu sudah mengenal namanya pendidikan. Tetapi pendidikan manusia masa kini jauh lebih canggih daripada manusia. Tapi meskipun demikian, belum tentu pendidikan masa kini lebih dapat memanusiakan manusia Menurut saya belum tentu. Karena pendidikan masa kini tidak menjamin seseorang yang memperolehnya menjadi manusia yang benar-benar manusia. Karna banyak orang yang mengecap pendidikan tapi krisisnya moral yang dimilikinya. kenyataan yang dapat kita temui di masyarakat orang yang berpendidikan tinggi belum tentu menjadi manusia beradab, dari sajian yang telah kita bahas dimana Romo Mangun mengarahkan bahwa pendidikan itu haruslah mengantarkan manusia menjadi sosok yang terbuka kepada nilai-nilai kemanusiaan universal, meskipun tetap berpegang kepada nilai-nilai keIndonesiaan. Generasi muda harus meluaskan pemikirannya dengan berpikir kreatif, inklusif, dan pluralistik. Berkaca bahwa hidup ini adalah terus berjuang, jika satu jalan / cara yang dilakukan gagal, maka masih terbuka jalan / cara lain yang bisa dilalui atau dilakukan. Yang berarti, bahwa hidup itu selalu dengan penuh kemungkinan selama pikiran kita tidak terbelenggu hanya kepada satu konsep saja. Padahal pendidikan sejatinya adalah untuk memerdekakan dan membebaskan, “memanusiakan manusia. Tetapi dalam kenyataannya, pendidikan selalu bertolak belakang dengan humanisme, dan ini bukanlah sesuatu hal yang baru di Indonesia dengan konsep yang terus berjalan seperti ini, Berbicara pendidikan di negeri ini memang tidak akan pernah ada habisnya. Ada banyak hal yang masih membutuhkan pembenahan di dalamnya. mengenai konsep pendidikan dan aplikasi praksis dalam menciptakan pendidikan yang tepat dengan kondisi dan kultur bangsa. Dengan problem ini, maka berakibat pada ketidakmampuan pendidikan di Negeri ini dalam mencetak generasi-generasi bangsa yang cerdas, baik cerdas dalam segi intelektualitas, kepribadian maupun cerdas dalam segi sosialnya. Impian anak bangsa ingin manjadi manusia cerdas hanya tinggal impian belaka. Semua sirna karena terombang-ambingkan oleh ketidakjelasan sistem pendidikan yang terlalu mengambang dari masa ke masa, dan dari pemerintahan yang satu ke pemerintahan yang selanjutnya. Romo mengajak kita untuk bertanggung jawab terhadap diri sendiri Bahkan pencarian jati diri karna dalam Humanismenya, tidak boleh berhenti Pencarian jati diri dan pendewasaan diri haruslah bergerak dan berujung kepada kesadaran diri.
      Trimakasih salam IBD

      Hapus
    2. Nama : Epi Sihombing
      Nim : 15.01,1255
      Tingkat/Jurusan : I-D/Theologi
      Syalom bagi kita semua,,,,
      Intisari Yang bisa saya dapat dari sajian kelompok 3 yaitu yang berjudul “Pasemon dalam sastra karya Romo Mangun”. Pasemon artinya ucapan atau ungkapan yang menggambarkan suatu keadaan yang mengingatkan seseorang kepada peristiwa sejarah, dongeng atau mitos. Kita tau Romo Mangun adalah seorang pastor tetapi dia juga seorang penulis Roman, dimana Romo sering kali menyambungkan roman yang ditulisnya dengan kehidupan masa kini. ada banyak gelar yang biasa disandangkan pada sosok yang kita kenal yaitu Romo mangun, Ia adalah seorang arsitek, seorang yang humanis, dia juga seorang budayawan dan seorang sastrawan. Dimana ia menulis 4 sastra yaitu: Burung-burung Mayar, Trilogi Mendut, Romo Rahadi, Burung-burung rantau. Dari keempat sastra karya Romo Mangun ini tampak ada idiologi yang sama yakni kemerdekaan, didalam kemerdekaan itu tokoh-tokoh menemukan makna kemanusissn yang sekaligus ada kebesaran kebanggaan ketika sastra menempatkan manusia sebagai makhluk yan bermartabat, saat itulah sastra telah menyentuh aspek terdalam dalam pengalaman manusia. Disini juga Romo menyajikan gambaran berbagai sifat manusia, dia mengajak supaya teologi moral manusia tidak black white (hitam putih) tetapi harus memiliki moral/kepribadian yang utuh.Romo mangun adalah sosok penulis yang karyanya sampai saat ini masih dikenal oleh kalangan masyarakat banyak umumnya masyarakat Indonesia. Ia mencerminkan kisah para tokoh atau cerita-cerita pada zaman dahulu, sehingga para generasi penerus seperti kita akan karya-karya anak bangsa terutama karya Romo Mangun.
      Sekian,,,,trimakasih salam IBD,,,,

      Hapus
    3. Nama : Epi Sihombing
      Nim : 15.01,1255
      Ting/Jur : I-D/Theologi
      Syalom bagi kita semua,,,,
      Dalam sajian yang ke IV yaitu "Keberpihakan Pada Kaum Miskin, Konteks Yang Melatarbelakangi Dan Gambaran Kaum Miskin Dalam Balada Becak karya Y. B." Mangunwijaya”. kesimpulan ataupun pelajaran yang dapat saya ambil yaitu: Berbicara tentang kemiskinan tidak asing lagi kita dengar dan hal ini sudah menjadi ciri ciri dari bangsa kita yaitu bangsa Indonesia. Kemiskinan adalah keadaan di mana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Saya melihat bahwa kemiskinan itu sudah sangat sulit keluar dari ranah masyarakat, dimana pertumbuhan penduduk yang begitu besar ,pendidikan rendah mengakibatkan pengangguran, dan kurangnya perhatian dari pemerintah. Pengangguran merupakan dampak kemiskinan dimana pendidikan dan keterampilan sangat sulit diraih masyarakat maka masyarakat sulit berkembang, putusnya sekolah sudah merupakan dampak kemiskian yang menjadi penghambat untuk menambah keterampilan dan menjangkau cita-cita. Akan tetapi Romo Mangun menciptakan novelnya B-B ini, dimana seorang pemuda yang bernama Yus yang tidak melanjutkan studinya karna ketidakmampuan ekonomi. Akan tetapi pemuda tersebut tidak menjadi pengangguran ataupun menjadi seorang pengemis dia tetap semangat bekerja walaupun dengan kesederhanaan yaitu membawa becak sambil menjual gori. Orang bijak mengatakan “dalam menjalani kenyataan hidup kita harus memiliki yang namanya kesempatan, kemampuan, dan kemauan ketika ada kemauan maka disitu ada jalan. Salomo mengatakan di ” Amsal 10:4“Tangan orang yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya”. artinya disana ketika kita memiliki semangat untuk bekerja pasti ada jalan bagi kita. kesederhanaan Romo Mangun membuat novel ini menggugah hati manusia, bukan harus melakukan pekerjaan yang besar membuat seseorang itu berharga. Tetapi ketika ada kemauan maka disitu pasti ada jalan. akan tetapi dibalik kisah ekonomi dari Yus dia juga mempunyai kisah cintanya yang unik dimana dia mencitai dan mengagumi putri Lylyan yang melanjutkan studi di UGM,namun dibalik itu juga Yus dicintai oleh Riri. Ibarat kisah cinta "SEGITIGA" dibalik kesederhanaan Romo menciptakan novel ini, novel ini juga menggambarkan keromantisan yang humoris.

      Terima kasih,,,,salam IBD

      Hapus
    4. Nama: Epi D Sihombing
      Nim: 15.01.1255
      Ting/Jur: I-D/Theologia
      Syalom…….
      Yang dapat saya simpulkan mengenai sajian yang ke 5 yang berjudul “Si pengembala Cerita” adalah tokoh yang menganut humanisme dan menjunjung nilai kemanusiaan julukan itu bukan datang dari Romo tapi orang yang telah merasakan karya-karya Romo lah yang menjuluki seperti itu, Tujuan Romo menulis karyanya orang dituntun untuk menghargai nilai-nilai kemanusiaan. Dalam julukan B Mawardi Mangun itu bagaikan Tuhan Yesus yang kecil dimana Yesus dalam berkhotbah sering memakai perumpamaan (parabole) dalam bahasa yunani, bercerita,seperti itulah Romo dengan semua karya-karyanya, tujuan Romo yaitu mempengaruhi orang lain mengajak pembaca dalam menangkap gaya moralitasnya dan gaya humanitasnya. Y.B.Mangun adalah manusia kata, kita mengenalinya sebagai pengarang cerpen, novel, esai, dia juga peminat kesusastraan artinya pembaca tekun dan tukang komentar. Romo Mangun adalah seorang tokoh yang mememiliki multitalenta dalam pembahasan kelompok 5 beliau dikenal denga julukan seorang penggembala cerita yang ditulis oleh Bandung Mawardi. Dimana melalui ceritanya yang dia sampaikan adalah dia ingin sekali mengembalakan nilai-nilai kemanusiaan. Romo Mangun sangat begitu produktif atau kaya dengan cerita-cerita yang mengadung pesan-pesan moralitas. Yang ingin disampaikan Romo Mangun sangatlah mudah dipahami, karena menyangkut pengalaman hidup sehari-hari. Cerita-ceritanya terkandung seperti renungan, humor, sebagai kritik, namun selalu keluar jiwa kepastorannya (jiwa berkhotbah). Sipengembala cerita sangat cocok bagi guru PAK dan Pendeta untuk dikembangkan, karena bisa menuntun hidup. Kesan yang penting adalah Pendeta harus berbakat untuk sebagai pengembala cerita dimana dalam berkhotbah dibutuhkan juga suatu humor supaya jemaat yang mendengar tidak bosan membekali para pendengar supaya meningkatkan moralitas. Mengajarkan Alkitab tentu banyak sekali kisah-kisahnya dengan cara bercerita, ilustrasi(gambaran)
      Mangun tidak pernah bermimpi menjadi seorang yang terkenal tapi dengan aksi kepeduliannya/aksi kemanusiaannya membuat dia besar/terkenal dihati banyak orang

      Salam Ibd...

      Hapus
    5. Nama:EpidosnirohaSihombing
      Nim:15.01.1255
      Ting/Jur:I-D/Teologi

      “Sajian Kelompok 6” intisari yang dapat saya simpulkan dari sajian ini yaitu yang berjudul “Dehumanisme Politik Agama di Indonesia ” adalah :
      Pengertian Dehumanisasi adalah proses dimana memperlakukan manusia secara tidak manusiawai. dalam prakteknya, Agama sering digunakan sebagai alasan terjadinya Dehumanisasi. Dehumanisasi bertolak dari ajaran ataupun ideologi dari "Humanisme".
      Humanisme mempunyai tujuan dasar yaitu "Memanusiakan Manusia itu sendiri". Prinsip dasar bagi orang yang menganutnya adalah "Hilangkanlah segala sesuatu yang membuat sekat karena perbedaan apapun”. Humanisme tidak pandang dari mana asal seseorang, kaya atau miskin, warna kulit, budaya, suku maupun agamanaya. Dewasa ini, banyak orang mulai meninggalkan agama banyak orang menjadi "Atheis", banyak orang mulai menjalani hidup "Sekular". ini dikarenakan agama saat ini hilang pamornya yang diakibatkan oleh agama itu sendiri. agama satu dan yang lainnya mulai menyalahkan dan menganggap agamanya adalah yang paling benar.
      Dari situ akan terjadi proses "Dehumanisasi" yang bertolak belakang dari "Humanisme". agama saat ini mulai mengalami disintegrasi kultur. Agama yang katanya lebih mementingkan Sisi kemanusiaan, nyatanya menjadi suatu doktrin yang menjadi proses Dehumanisasi.
      Manusia lebih mementingkan Agama atau membela agama masing-masing dari pada mementingkan sisi kemanusiaan manusia. Seseorang yang fanatik terhadap agama, bisa menimbulkan suatu faham yang salah faham. dimana mereka menggunakan agama sebagai alasan untuk melakukan aksi anarkis (Dehumanisasi).Memanusiakan manusia selalu menjadi obrolan bagi para pelajar maupun masyarakat, sebab hubungan manusia dengan manusia harus berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam kemanusiaan itu sendiri, bahkan agamapun memberikan kontribusi tentang kemanusiaan dalam pergaulan maupun dalam bentuk kepribadian diri dalam menyikapi berbagai permasalahan yang ada. SAYA MELIHAT kalau di lihat dari pemikiran humanisme yang cenderung mengedepankan sistem sosial, sedangkan agama cenderung sisi religius yang mengedepankan hubungan manusia dengan Tuhan, walau di situ tidak menegasikan tentang hubungan manusia dengan manusia.Di dalam humanisme ketika terjadi interaksi manusia dengan manusia, apabila saling menguntungkan itu termasuk salah satu nilai-nilai humanisme, sedangkan agama walaupun saling menguntungkan hubungan manusia dengan manusia, jika tak sesuai dengan hukum Tuhan tentu itu tidak dapat dikatakan nilai-nilai agama, tetapi lebih tepatnya penyimpangan agama.
      Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa hanya 6 agama di akui di Indonesia?? Padahal manusia bebas memeluk agama di Indonesia ini menurut saya jawaban Terbaik adalah: Karena pemerintah menggunakan definisi agama yang sangat mekanis warisan Belanda yang nggak pernah diutak-atik hingga kini... 1. Harus ada tuhannya, 2. Harus ada nabi/rasulnya, 3. Harus ada kitab sucinya, 4. Harus ada ritualnya... dan penganutnya banyak Sementara dalam kepercayaan/agama asli Indonesia misanya parmalim belum banyak pemeluknya. Umumnya ada...
      Karena agama asli Indonesia (Kejawen, Parmalim, dll) tidak memenuhi empat syarat tadi, maka digolongkan bukan sebagai agama... Padahal enam agama yang diakui secara resmi adalah agama import semua... Mengapa agama import diagung-agungkan, sedangkan agama asli malah dibabat habis?... Padahal kebenaran dari keenam agama import tersebut juga belum pernah dibuktikan oleh pemercayanya... Sebenarnya definisi agama harus diubah menjadi apa saja yang diyakini oleh manusia tanpa perlu memenuhi empat syarat di atas... Dan bila perlu malahan sekalian saja di KTP atau KK tidak perlu mencantumkan agama... Sehingga agama akan kembali ke ranah pribadi dan pemerintah cukup berperan sebagai penegak kebebasan untuk menjalankan agama atau bahkan untuk tidak beragama bagi rakyatnya.
      Terimakasih,,,,salam ibd.

      Hapus
  13. Nama : Dina Laura Sirait
    Nim : 15.01.1242
    Ting/jur : I-D/Theologia
    Pembahasan kelompok 2
    Pada pembahasan ini Romo lebih menekankan tentang humanisme yang lebih dikaitkan dengan pendidikan dimana tingkat pendidikan seseorang itu tidak menjamin seseorang itu menjunjung tinggi humanism itu. Namun ketika seseorang itu berkualitas dalam pendidikan dan mempunyai moral yang tinggi maka bias dijamin seseorang itu mampu menalankan humanism itu dengan baik dan benar dan perduli kepada lingkungannya. Oleh sebab itu kita dituntut untuk menjadi seseorang yang mengemban pendidikan dengan berkualitas dan apa yang kita pelajari di pendidikan yang kita emban itu tidak hanya menjadi sebuah teori semata melainkan kita praktekkan di dalam kehidupan kita sehari-hari agar tidak terasa seperti sesuatu yang sia-sia. Karna sesuatu yang hanya sekedar teori tanpa adanya praktek maka tidak ada arti nya. Kasus para pejabat di negeri ini yang sangat banyak menjadi pelaku kejahatan seperti korupsi dan kasus penyuapan adalah contoh bahwa pendidikan yang tinggi dengan kualitas rendah dan rasa keegoisan serta tamak akan membawa seseorang kepada kehancuran, dan hal ini menjadi salah satu alas an mengapa Negara kita semakin merosot nilai kehumanismean nya. Seharusnya nilai-nilai dan perilaku yang negative dapat kita ubah menjadi sesuatu yang positive sehingga dapat membawa Negara kita ini kepada perkembangan yang mewujudkan sebuah Negara yang sejahtera antara satu dengan yang lainnya serta saling tolong menolong atau memiliki nilai humanism yang tinggi diantara satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini Romo berharap kita dapat merubah pola pikir kita, pandangan kita dengan apa yang terjadi dan membuka mata serta mau berpartisipasi dalam mengatasi masalah-masalah humanisasi yang ada disekitar kita. Terima kasih….Syalom

    BalasHapus
  14. Nama : Januwar Mamanda Sitepu
    Nim : 15.01.1274
    Ting/Jur : I.D /Theologia

    Shalom..
    Damai Sejahtera Bagi Kita Semua...
    Salam Humanisme
    Dalam sajian 1 yang bertopik kan " Humanisme Religius dan Nasionalisme yang Terbuka, Faham Dasar Pendidikan Mangunwijaya" , maka pemahaman yang saya tangkap dari sajian ini, sebagaimana seorang tokoh pengagas yang membuka pola pikir manusia untuk lebih maju dia adalah Romo yang memiliki rasa cinta pada tanah air Romo juga seorang budayawan yang sangat mendukung akan kemajuan suatu bangsa terutama pada masalah pendidikan nah..jadi kita berbicara tentang Humanisme terbuka itu tidak akan terlepas dari manusia karena itu berhubungan dengan sifat,karakter seseorang namun dibalik itu semua humanisme ini juga bertitik pusat pada nilai-nilai kemanusiaan (seperti nilai kebenaran,keadilan dan nilai kebaikan)bagaimana cara seseorang untuk bersikap Inklusivisme terhadap sesorang,bagaimana seseorang menghargai sesama manusia seperti dalam Matius 22:37-40. Jadi dengan manusia memiliki nilai-nilai,namun manusia harus didukung dengan pendidikan agar sesorang tidak dengan mudah menjatuhkan harkat martabat seseorang .Jadi setelah kita memepelajari Ilmu Budaya Dasar dalam topik ini kita dituntun dan mendidik untuk kita bagaimana kita harus memiliki nilai kemanusiaan, etika, akhlak, dan moral yang baik,yang dapat memberikan rasa nyaman terhadap sesorang.Mulailah dari diri kita sendiri melakukan kebaikan atau menghargai seseorang,jangan pernah harapkan orang lain menghargai kita jika kita sendiri tidak mengharagai sesama kita manusia.

    SALAM ILMU BUDAYA ##.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Januwar Mamanda Sitepu
      Nim : 15.01.1274
      Tig/Jurusan: I.D/ Theologi

      Shalom..
      Salam Humanis bagi kita semua...
      Menurut pemahaman saya setelah membaca sajian kelompok 2 yang berjudul “Manusia Humanis Menurut Romo Mangun" adalah suatu topik yang dapat membagun dan menjadi inspirasi bagi masyarakat yang secara paham mengerti kemana arah makna yang dimaksudkan,namun satu hal yang bagi saya sangat menarik dari topik ini ialah Romo Mangun mengabdikan seluruh hidupnya bagi kepentingan masyarakat Indonesia, khususnya dalam bidang pedidikan anak-anak Miskin memang patutlah kita mejadikan Romo sebagai motivator dalam kehidupan,di lain pihak Romo Mangunwijaya sangat menekankan bahwa dalam manusia yang bisa membagun 3 nilai-nilai kemanusiaan, yaitu kebenaran, keadilan , dan kebaikan,tapi kata kunci yang saya bisa utarakan mengenai PENDIDIKAN sebagaimana kita lihat nyata di Indonesia masalah pendidikan mungkin di masa sekarang sudah mengalami banyak tantangan seperti dikampung saya seorang pejabat atau kepala bupati yang memimpin rakyat dengan menggunakan izajah palsu agar dapat duduk di kursi pemerintahan sementara tingkat pendidikan yang ia tempuh hanyalah sebatas tamat SD. Bisa kita lihat bahwa banyak sekarang orang-orang yang sarjana dan memeliki gelar pendidikan yang tinggi tapi malahan banyak yang menganggur ini diakibatkan oleh tidak adanya kualifikasi atau keahlian yang mantap,terkadang sekarang orang yang benar-benar memiliki kemampuan yang murni malah disingkirkan sedangkan orang yang benar-benar tidak independent dalam pekerjaan malah di kedepankan.Sebagai contoh dalam pelamaran ujian CPNS banyak sekarang ujian pelamaran dengan permainan uang atau sistem menyogok asalkan bisa Lulus masuk pegawai Negeri seperti seperti inilah sekarang kondisi Indonesia yang tercinta,jadi bagaimana dengan kita wahaii kawannku marilah kita menjadi pemberastas masalah ini,agar kedepanya negara indonesia menjadi lebih maju .Jadi disini konsep manusia yang dikembangkan Romo Mangun , ia menemukan bahwa yang selalu korban dalam masa kemerdekaan dan pembangunan adalah rakyat kecil, khususnya yang miskin, artinya bahwa rakyat miskin itu selalu terbelakang, tidak mampu melanjutkan pendidikan, selalu ada stratifikasi sosial.Seperti Pepatah Mother Theresa 11/04/2014(Ibadah Capel ) berkata “Berikan lah yang terbaik dan apa yang engkau miliki dan mungkin itu tidak akan pernah cukup.Tetaplah berikan yang terbaik .Jangan pedulikan orang lain atas perbuatan yang engkau lakukan Percayalah bahwa mata Tuhan tertuju pada orang-orang yang jujur dan Dia melihat ketulusan hatimu ". Jadi tetaplah menjadi terang bagi orang lain dan tetaplah setia dalam membantu orang lain.

      ILMU BUDAYA DASAR ##.

      Hapus
    2. Nama : Januwar Mamanda Sitepu
      Nim : 15.01.1274
      Tig/Jurusan: I.D/ Theologi

      Shalom bagi kita semua..
      Salam Passemo..
      Dalam sajian kelompok 3 yang berjudul “Pasemon dalam sastra karya Romo Mangun” merupakan salah astu topik pembahasan yang cukup banyak mengisnsiprasi ,sebagaimana dia seorang karya sastrawan ,budayawan dan arsitek bahkan dia seorang pastor yang memiliki pemikiran yang cukup luas dalam memberikan semangat,dia juga seorang penulis novel atau roman dia adalah Romo Mangunwijaya.Bahkan dalam keseharianya dulu ia sering menulis roman atau novel salah satu karya sastranya ialah “ Burung-burung mayar” yang menggambarkan kisah seorang anak bocah yang hidup dibawah kolong jembatan ,disamping itu Romo Mangun mendirikan sebuah perpustakaan pendidikan bagi anak-anak yang tidak sanggup mencapai pendidikan,tujuanya mendidrikan tempat taman baca bagi anak-anak ialah untuk mengupayak anak memiliki pengetahuan yang luas agar orang lain tidak mengaggap remeh bagi orang rendahan.Namun Romo Mangun disini menekankan nilai kemanusiaan ( nilai kebenaran,nilai keadilan,nilai kebaikan) bahkan dalam karya-karya sastranya sendiri bisa kita lihat bahwa trelihat jelas dia menempatkan mausia sebgai makhluk yang bermartabat dan berharga.Namun bukan itu saja dalam karya-karya Romo Mangun ini sangatlah banyak disukai dan diminati oleh beberapa kalangan terkhusus dalam kalangan pelajar,guru bahkan masyarakat sebagaimana novelnya dapat memberikan motivasi dan semangat bagi yang meminatinya bahkan bahasa yang digunakan sangat mudah dipahami.Memang secara umum dapat dikatakan bahwa Romo seorang yang humoris yang dapat menyatukan nilai-nilai kemanusiaan.Karya-karya sastra Romo dapat disebut sebagai realita dan nafas sejarah dalam peradaban Indonesia,yang mampu menjadikan masyarakat dikalngan bawah dimana dia mengatakan bahwa mengedukasi anak-anak memang sebuah impian dan komunitas orang miskin namun bagi Romo sebagai sebuah penginjilan,sebagaimana dia memiliki motto yang menjadi dasar kehidupanya dari Amos 5:20 berbunyi “Bukankah hari Tuhan itu kegelapan dan bukan terang, kelam kabut dan tidak bercahaya” ,oleh karena itu dalam melakukan kebaikan Romo siap menanggung resiko yang dilakukanya. menurut saya Karya Romo Mangun ini sangat menarik dan dapat menambah pengetahuan kita.

      # SALAM PASSEMO #.













      Hapus
    3. Nama : Januwar Mamanda Sitepu
      Nim : 15.01.1274
      Tig/Jurusan: I.D/ Theologi

      Dalam pembahasan kita pada sajian kelompokok 4 yang berjudul "Keberpihakan Pada Kaum Miskin, Konteks Yang Melatarbelakangi Dan Gambaran Kaum Miskin Dalam Balada Becak Karya Y.B. mangunwijaya"ini sebuah karya Romo yang taak henti-hentinya dia mengerluakan ide-ide pokok pikiranya melalui sebuah novel Balada Becak yang mengisahkan tentang kehidupan yang nyata di dalam kehidupan sehari-hari,sebagaimana dalam Balada Becak ini memiliki kata kunci yakni tentang masalah Kemiskinan sebagaimaana hal serupa yang dialami oleh seorang pemuda yang hanya sebatas tamat SMA karena faktor ekonomi tidak memungkin untuk melanjutkan pendidikan apalagi keadaan orangtuanya sedang sakit.Namun keadaan yang membuat dia harus bersemangat tapi Yus sebagai pemuda yang tegar tidak pernah menyerah bahkan berputus asa untuk hidup,dibalik itu Yus selalu memiliki pengharapan dan semangat,maka dari itu ia rela bekerja sebagai tukang becak dan mengantarkan gori-gori sebagai pekerjaan yang sehari-haria ia lakukan. Sama seperti masa sekarang banyak masyarakat yang pengangguran tidak memiliki pekerjaaan sehingga selalu berputus asa,tapi jadilah seperti pemuda yang selalu tegar seperti cerita dalam Balada Becak.Disamping itu satu hal keunikan atau keistimewaan dari Balada Becak yakni dimana dikatakan seorang pemuda`( Yusuf) memiliki kisah asmara yang sangat dramastis dimasa lampu karena sewaktu SMA yusuf memiliki rasa dengan si Lilian kawan sekolahnya dulu sehingga dalam perjumpaan yang tak diduga Yusuf masih memiliki rasa suka dengan Lilian,namun sayang dibalik itu semua Riri yang dikenal anak dari Bu Dullah ternyata memiliki hal yang sama dimana ia memiliki rasa suka dengan Yusuf namun Yus seolah-olah tidak mengetahui hal itu,tapi setelah Ibu Riri mengetahui bahwa dia suka sama Yusuf dan yang berprofesi juga sebagai membatu abangnya Rahmat mengelas bengkel mengetahui hal itu ibu riri marah dan tidak setuju,tapi setelah beberapa selang waktu maka kisah percintaann ini pun berakhir Yusuf dan Riri pun akhirnya bersatu dan orangtua Riri menyutujui hubungan mereka.Jadi pesan yang dapat kita makanai dalam cerita ini banyak sekarang kemiskinan yang selalu menghantui kita untuk menjadi lemah atau putus asa tapi jadikan itu semangat penyemagat yang sama seperti Yusuf dan satu jangan memandang orang dari sisi luarnya atau pekerjaan yang dilakukan tapi lihatlah ketulusan sseseorang karena “Kebahagiaan tidak dapat dibeli denga uang bahkan materi”.Oleh karena tetaplah memiliki semangat yang hidup,maka itulah kisah asmara dari novel ini dan yang menjadi daya tarik yakni humoris seakaan-akan novel ini hidup jik akita maknai.
      SALAM ILMU BUDAYA DASAR #.

      Hapus
    4. Nama : Januwar Mamanda Sitepu
      Nim : 15.01.1274
      Tig/Jurusan: I.D/ Theologi
      Topik : " Si Pengembala Cerita "

      Dalam pertemuan kita dari kelompok 5 yang mengutarakan tentang topik " Si Pengembala Cerita ",maka dari yang saya pahami bahwa memang dulu Romo mangun sampai sekarang seorang pastor dan berwawasan tinggi serta penulis roman atau novel yang dulu dia melayani dan mengembalakan jemaat karena itu Romo mangunwijaya tertarik untuk menuliskan sebuah novel yang langsung dari hasil pengalamanya slama mengembalakan jemaat sebagai pastor yang tidak pernah ketinggalan dari menceritakan dari segi kehidupan manusia namun Romo selalu mengatakan bahwa manusia itu selalu Humanis bahkan memiliki nilai kemanusiaan yang tidak akan pernah hilang dari benak Romo,sehingga dia tertarik untuk menciptakan sebuah novel yang memberikan motivasi dimana Romo menyatakan penggembala cerita menjalani hidup bersama kata dan ide yang tidak pernah terlepas dari hasil pemikiran maka dapat dikatan bahwa Romo seorang penabur novel,maka tertarikalah seorang tokoh yang bernama Bandung Marwadi yang mengangkat kembali atau mengulas lagi tentang isi dari cerita si pengembala cerita.Maka intinya Romo menegaskan bahwa manusia yang berbakat kesadaran serta berpotensi emosional yang mampu memilih dan mengambil keputusan yang berdaulat . Oleh karena itu dari karya cipta Romo maka banyak sekali sudah menginsipirasi masyarakat indonesia,untuk berpikir lebih maju.Namun tujuan dari karya nya yakni tidak lain untu menuntun dan mengarahkan serta membuka pemikiran manusia ketika membaca novel ini,dan Romo tidak pernah ingin menjadi orang kaya,namun karena kepeduliaanya maka dia menjadi terhebat dan berharga bagi masyarakat.

      Salam IBD ##.

      Hapus
    5. Nama : Januwar Mamanda Sitepu
      Nim : 15.01.1274
      Tig/Jurusan: I.D/ Theologi
      Topik : " Dehumanisme politik agama di indonesia "

      Syalom.bagi kita semua

      Dalam sajian pertemuan kita yang ke 6 berjudul " Dehumanisme politik di Indonesia",kata dehumanisme menurut saya adalah tidak berperikemanusiaan atau kehilangan harkat dan martabat,sebagaimana kita melihat dengan mata kita saat ini,banyak sekarang masyarakat yang menjadi masalah dalam agamaa,kenapa?karena mereka masih ada yang belum memiliki agama sehingga dalam mengurus KTP ini sering menjadi maslah yang timbul.Di pertemuan kita semalam kata kunci dalam pertemuan ini Kebebasan Bergama,disinggung bahwa manusia bebas memilih dan menentukan agama atau arah kepercayaanya tanpa dipaksakan oleh orang lain,namun walaupun manusia diberikan kebebasan tapi masih saja yang belum seratus persen memiliki agama atau masih menganut agama pemalim.Pemerintah sudah cukup maksimal dalam penangan ini dimana dulu KTP masih belum sperti sekarang namun pemerintah membuat kebijakan dengan KTP elektrik seluruh dunia.AKARTA—
      Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo baru-baru ini menyatakan bahwa kolom agama di kartu tanda penduduk (KTP) dapat dikosongkan untuk penganut keyakinan atau kepercayaan di luar enam agama yang diakui pemerintah.

      Wakil Ketua Setara Institute, Bonar Tigor Naipospos kepada VOA hari Senin (10/11) menilai hal tersebut sebagai bentuk diskriminasi administrasi. Selain itu, langkah tersebut kata Bonar memperlihatkan tidak adanya pengakuan yang setara terhadap agama dan kepercayaan yang ada di luar enam agama resmi.

      Sesuai dengan prinsip hak asasi manusia tambah Bonar, lembaganya sangat tidak menyetujui adanya kolom agama di KTP.

      Menurut Bonar, semua negara harus setara, tidak boleh ada diskriminasi agama tertentu. Negara, kata Bonar, sebaiknya mengambil jarak dari agama dan kepercayaan termasuk masalah administrasi kependudukan.

      Lebih lanjut dia menjelaskan dalam sejarahnya, pada tahun kepemimpinan Soekarno-Hatta Indonesia pernah tidak mencantumkan kolom agama dalam KTP. Pencantuman kolom agama dilakukan pada masa orde baru. Menurutnya pencantuman dilakukan untuk menekan paham komunisme dan juga sebagai bentuk kontrol.

      "Ke-identitasan sosial kita kan ke-Indonesiaan, selama kita menjadi Indonesia berarti hak-hak kita sebagai warga negara diperlakukan sama. Kedua, kalau ada kolom agama itu berarti ada semacam pembedaan-pembedaan. Dalam pelayanan publik kan juga tidak menjadi penting apa yang disebut dengan identitas keagamaan. Apakah karena agama kamu X, (maka) kamu mendapatkan pelayanan kesehatan, pendidikan yang lebih dari agama lain, kan tidak kan?." papar Bonar.

      Bonar Tigor menambahkan belum ada terobosan yang ditunjukan oleh pemerintahan Jokowi-JK terkait dengan masalah ini. Untuk itu dia mendesak pemerintah Jokowi untuk segera merevisi Undang-undang Administrasi kependudukan agar masalah tersebut bisa diselesaikan.

      "Dihapuskan sama sekali tetapi kemudian dicantumkan ke dalam data kependudukan jadi dokumen kependudukan lain yang ada di kelurahan dan kecamatan atau kalau mau mencantumkan semua agama dan kepercayaan di Indonesia berdasarkan pilihan warga negara," tambah Bonar.

      bersambung

      Hapus
    6. Sementara, Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah, menegaskan kebijakan pengosongan kolom agama bagi penganut kepercayaan tersebut lebih cocok diterapkan di negara Barat. Menurut Fahri, kolom agama di negara Timur sangat penting, yakni sebagai identitas warga negara.

      Masyarakat Barat, kata Fahri, tumbuh dengan kultur individualisme, sementara di negara Timur tumbuh dengan kultur komunal. Agama seseorang menentukan cara warga negaranya berkehidupan, misalnya cara menikah, cara bergaul, hingga cara ketika seseorang meninggal dunia.

      "Pancasila menetapkan Pancasila di sila pertama karena pentingnya, makanya tidak mungkin itu dihilangkan dari identitas pribadi," ujar Fahri Hamzah.

      Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo mengungkapkan kebijakan pengosongan kolom agama tersebut diberlakukan bagi warga negara Indonesia yang menganut kepercayaan di luar agama yang diakui pemerintah.

      Selama ini, warga penganut agama kepercayaan dan agama di luar enam agama yang ada dipaksa menuliskan satu dari enam agama resmi di KTP. Akibat pemaksaan tersebut kata Tjahyo banyak warga yang memiliki untuk tidak memiliki KTP dan itu menghambat kegiatan pencatatan kependudukan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri.
      Jadi menurut saya pemerintah harus menggunakan kebijakan yang maksimal dalam penangulnagna ini entah dengan data ulang,karena agama itu mencerminkan identitas seseorang apakah dia memiliki agama atau tiidak,karena ini menjadi cikal bakal seseorang.Dalam pengurusan perkawinan pun agama di KTP sangat dibutuhkn,karena memang itu mutlak dianut oleh sesorang,meang di indonesia perkembangan agama sudah semakin banyak dengan bertambahnya konghucu.Ibu Musda menekankan bahwa setiap manusia wajib memiliki agama,sehingga dalam pengurusan KTP tidak terjadi masalah,namun sekarang setelah datang dehumanisme agam dan potik menjadi bertolak belakang karena tidak ada kesinambungan,maka Ibu Musda mengatakan Romo adalah cita-cita humanisme yang selalu menegakkakan keadilan ,kebenaran,kebaikan(nilai-nilai kemanusiaan) karena negara kita berslogan Bhineka Tunggal Ika yang menjadi dasar negara.Jadi dengan mempeelajari materi kita kita dapat paham bahwa tujuan materi ini untuk menunutun dan mengarahkan kita mengenai arti sebuah pentingnya beragama dalam hidup ini.

      Salam Ilmu Budaya Dasar.

      Hapus
  15. Nama : James Simson Simanullang
    Nim : 15. 01. 1273
    Kelas : I-D
    Mangunwijaya atau yang dikenal luas sebagai Romo Mangun adalah seorang penulis Religius, budayawan, pendidik, intelektual, arsitek, penulis novel, aktivis sosial, pemikir politik, dan lain-lain.Dalam sajian pertama ini yang berjudul “Humanisme Religius dan Nasional yang terbuka, paham dasar pendidikan Romo Mangunwijaya. Menurut pemahaman saya dimana Romo Mangunwijaya mengajarkan kita untuk berpikir langsung dengan nilai-nilai kemanusiaan. Kita mengetahui nilai kemanusiaan yang terkandung pada dasar negara yang ada pada sila kedua. Nilai-nilai kemanusiaan pada saat ini sudah mulai berkurang dan hilang, Karena perkembangan teknologi dan IPTEK. Faham kemanusiaan Romo Mangun tidak terlepaskan dari faham religiusitas. Romo Mangunwijaya juga mengajarkan kita untuk saling peduli dan saling tolong menolong terhadap orang yang membutuhkan dan rakyat miskin. Karena sistem pemerintahan kita saat ini sangat menekan rakyat miskin saya mengambil istilah (tumpul diatas tajam dibawah, orang kaya menjadi lebih kaya dan orang miskin menjadi lebih miskin atau menderita). Dan Romo Magunwijaya juga membahas tentang pendidikan yang ada diindonesia. Kita mengetahui bahwa pendidikan diindonesia sangat susah dan sangat mahal untuk didapat. Romo mangun wijaya mengajarkan kita untuk membantu dan mengajari setiap anak-anak dan membagi Ilmu pengetahuan kita terhadap orang yang membutuhkannya. Sekian hasil pemahaman dari saya kiranya kita bisa mengikuti apa yang telah diajarkan Romo Mangunwijaya, tentang perlunya atau pentingnya nilai-nilai kemanusia itu..
    Syaloom….
    Salam IBD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : James simson simanullang
      Nim : 15.01.1273
      Kelas : I-D/Theologi
      Pemahaman saya tentang kelompok 2 yang berjudul manusia Humanisme menurut Romo mangun. Menurut Romo magunwijaya tentang humanisme menerapkan konsep yaitu tentang konsep manusia jawa, konsep tentang manusia barat, konsep kontemporer, konsep manusia pasca-indonesia atau pasca-nasional dan pasca einsten. Jika kita mengetahui tentang nilai-nilai kemanusiaan yang dibahas adalah humanisme, jadi humanisme ialah pendidikan. Dalam konsep manusia jawa juga menjelaskan kedudukan manusia dalam pendidikan tidaklah lebih dari memupuk tunas-tunas muda. konsep Barat menjelaskan bahwa tujuan hidup bukan hidup untuk akhirat, dalam konsep barat juga mendidik anak dengan berpola anak bukan dewasa. Dalam konsep barat juga bila ada pemerintah memberi suatu bayaran terhadap orang miskin, itu bukan karena belas kasihan melainkan memberi dorongan untuk maju. Pendidikan sangat berpengaruh dalam kemajuan negara maka pendidikan harus lebih diperhatikan. Seperti yang tertera dalam sajian kelompok dua mengenai manusia menurut kontemporer yaitu bangsa Indonesia memiliki sisi positif seperti dalam hal tentang kreativitas, seni dan kerajinan. Kita sebagai bangsa Indonesia bisa meningkatkan atau mengembangkan dengan kemampuan yang kita punya. Humanisme dalam melakoni tindakan dan sikapnya tidak memandang dan membedakan manusia sebagai suatu makhluk yang terkotak-kotakkan. Humanisme tidak memandang bangsa, agama, daerah, suku, warna kulit dan sejenisnya. Romo mangun membantu kita dan tidak memandang siapapun itu. Tidak memandang baik dan jahat , kawan atau musuh dan manusia yang humanism membangun nilai-nilai kemanusiaan. Jadi Romo mangun wijaya telah menjelaskan betapa pentingnya pendidikan itu. Kiranya kita sebagai pelayan Tuhan harus bisa meniru dan menerapka seperti apa yang telah diterangkan oleh Romo mangunwija.
      Syaloom
      Salam Ibd

      Hapus
    2. Nama : James simson simanullang
      Nim : 15.01.1273
      Kelas/ Jurusan : I-D/ Theologi
      Dari pembahasan kelompok III mengenai Romo Mangun, seperti yang telah diajakan kepada kita mengenai nilai-nilai kemanusiaan dan karya-karya Romo Mangun saya mengambil kesimpulan Bahwa hasil karya Romo Mangun sangat berpengaruh terhadap kita. dari yang kita ketahui bahwa atau kita bahas dari sajian sebelumnya bahwa Romo Mangun adalah seorang penulis/sastrawan, budayawan, dan arsitektur dan bahkan dia adalah seorang pastor yang memiliki pemikiran yang cukup luas untuk memberi inspirasi kepada kita. dan dia penulis novel, dia mengambarkan tentang kehidupan anak-anak yang kurang mampu dan membutuhkan pendidikan. Disini kita sebagai anak-anak atau calon hamba Tuhan harus tetap kepada pendiriannya tidak terombang-ambing (Hitam Putih). Dan karya novel Romo Mangun menempatkan atau mengajarkan kita sebagai mahluk yang bermartabat. Karya romo mangun ini menjelaskan kisah para tokoh-tokoh pada waktu itu untuk tidak mengikutinya. Dan ternyata karya romo mangun ini kurang dikembangkan dan lakukan. Untuk itu kitalah yang sangat berperan penting untuk mengajarkan nilai-nilai yang telah dipaparkan oleh romo magun kepada kita. sekian hasil dari pembahasan saya kiranya kita dapat melaksanakannya.
      syaloom
      Salam IBD

      Hapus
    3. Nama : James simson simanullang
      Nim : 15.01.1273
      Kelas : I-D/Theologi

      Pembahasan Kelompok 4 yaitu mengenai "Keberpihakan Pada Kaum Miskin, Konteks Yang Melatarbelakangi Dan Gambaran Kaum Miskin Dalam Balada Becak karya Y. B. Mangunwijaya"
      kita mengetahui bahwa Mangun ini adalah suatu sosok manusia yang humanis, berpendidikan, bertalenta atau berbakat, dan berjiwa moral.
      Apalagi dalam banyak karya-karyanya yaitu menyangkut kehidupan tokoh yang menarik, dan banyak nilai-nilai yang dapat diambil didalamnya.
      Mangun ini selalu berpihak pada kaum miskin, pada orang-orang terbelakang/orang yang kurang mampu, kepada pihak perempuan. justru ia membuat karyanya mengenai Yus yang kehidupannya selalu diatas becak miliknya sambil menjual gori bersama bu Dullah dan Riri.
      untuk permasalahan kemiskinan, kehidupan Yus dilatarbelakangi kemiskinan oleh sebab itu ia tidak melanjutkan sekolahnya.
      Tokoh Yus itu juga mengajarkan kita untuk menjadi manusia yang mau bekerja keras, demi menghidupi hidupnya.
      Terimaksih

      Hapus
    4. Nama : James simson simanullang
      Nim : 15.01.1273
      Kelas : I-D/Theologi

      pembahasan 5, yaitu "Sipengembala cerita"
      saya memahami bahwa Romo Mangun dijuluki sebagi sipenggembala cerita karena karya-karya yang begitu banyak. dan memiliki makna yang terdalam bagi siapa pembacanya.
      Tokoh-tokoh intelektual dalam novel-novel YBM bergumul dengan seribu pamrih. puja ide, godaan uang, ambisi profesi, amalan kemanusiaan, idealitas ilmu, dan moral selalu muncul untuk di perdebatkan, tak selesai di untaian kata peristiwa. Suguhan-suguhan cerita berpolemik ala YBM memang mengesankan ada jejak sejarah keintelektualan dan kultural di indonesia. Keberlanjutan memori di masa silam lekas ditafsiran secara kontekstual oleh YBM berlatar Indonesia di masa pembangunan modernisasi.
      Pengembala cerita seolah ingin menggoda pembaca di episode-episode polemik. Suguhan-suguhan polemik dari pengembala cerita itu degenapi dengan seruan; ”Cinta akan kebenaran,setia kepada kejujuran,maharsi yang tanpa gentar mencari yang sejati” seruan ini tampak diarahkan bagi kaum sarjana, tokoh di dunia, dan lakon indonesia. Penampilan tokoh-tokoh dengan kearifan dan semaian kebijaksanaan juga muncul dalan novel Durga Umayi(1991). Tokoh-tokoh dalam Dura Umayi mengesankan ada pertautan dari ingatan mitologis ke persesuain kondisi manusia indonesia di zaman tak keruan.
      jika kita juga membaca karya-karya romo mangun kita bisa mengembankan imajinasi kita, kita akhirnya memiliki wawasan luas.
      apalagi kita akan seorang menjadi hamba Tuhan kita harus bisa sebagai pengembala umat Tuhan.. seperti halnya Romo mangun.
      jadi kita dituntun untuk belajar dari perbuatan romo mangun, yang bersifat humanisme.

      terimakasih

      Hapus
  16. Nama :Tino Sinaga
    Nim :15.01.1334
    Ting/Jur :I-D/Theologia

    Syalom Pak...
    Memang pendapat Romo Mangunwijaya sungguh bijaksana dalam menghadapi arti kehidupan. Beliau banyak menceritakan tentang Humanisme menurur sajian 1.
    Bahwasannya humanisme sesorang itu adalah abstrak,Penelitian ini secara teoritis untuk mengetahui apa itu identitas nasional dan identitas daerah sebagai pemersatu bangsa.Pembahasan ini mengantarkan kepada kita beberapa ide dasar mengenai apa itu hakekat Identitas nasional dan identitas daerah, identitas individu, identitas kolektif, kapan munculnya identitas nasional, unsur pembentuk Identitas nasional, konsep nasionalisme Indonesia, jatidiri bangsa, integritas nasional dan kebudayaan daerah merupakan alat pemersatu bangsa. Akhir pembahasan ini kita dapat menjelaskan apa itu Identitas nasional, identitas individu, identitas kolektif, kapan munculnya identitas nasional, unsur pembentuk Identitas nasional, konsep nasionalisme Indonesia, jatidiri bangsa, integritas nasional dan kebudayaan daerah merupakan alat pemersatu bangsa. Kepribadian bangsa atau jatidiri bangsa adalah jatidiri suatu bangsa yang membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang lain. Identitas nasional terbentuk karena adanya rasa sebagai bangsa Indonesia yang memiliki pengalaman bersama, sejarah yang sama dan setiap negara pasti butuh identitas. Baik itu identitas nasional maupun identitas daerah. Paling tidak, dalam satu dua hal, berbeda satu dengan lainnya. Entah itu dari kebijakan politik, ekonomi, hukum, seni, terutama pada unsur yang lebih komprehensif, yakni kebudayaan. Selama ini, katakanlah sejak Sumpah Pemuda, lalu dipertajam oleh polemik Kebudayaan, Indonesia pun sudah menganggap memiliki identitas diri.

    Dilihat dari segi bahasa bahwa identitas itu berasal dari bahasa Inggris yaitu ‘’identity’’ yang dapat di artikan sebagai ciri-ciri, tanda-tanda atau jati diri. Ciri-ciri itu adalah suatu yang menandai suatu benda atau orang. Ada ciri-ciri fisik dan ada ciri-ciri non fisik. Orang cina mempunyai ciri fisik tersendiri, misalnya matanya sipit, kulitnya putih. Orang Irian atau Papua juga mempunyai ciri fisik tersendiri misalnya kulitnya hitam dan rambutnya keriting. Ciri yang bersifat non fisik misalnya, gaya seseorang ketika berbicara, ketika bermain, ketika belajar dan sebagainya.

    Identity sering diindonesiakan menjadi identitas atau jati diri. Jadi, identity atau identitas atau jati diri, dapat memiliki dua arti yaitu:

    1. Identitas atau jatidiri yang menunjuk pada ciri-ciri yang melekat pada diri seseorang atau sebuah benda.
    2. Identitas atau jatidiri dapat berupa surat keterangan yang dapat menjelaskan pribadi seseorang dan riwayat hidup seseorang.
    Disamping itu, identitas atau jatidiri dapat juga digunakan untuk mengambarkan pengertian diri sendiri yang menyangkut siapa dia (baik laki-laki maupun perempuan). Ada dua sumber utama dari identitas atau jatidiri seorang, aturan-aturan sosial yang menjelaskan definisi dari tingkah laku tertentu dan sejarah hidup seseorang. Dua orang, yaitu orang yang satu dengan orang yang lainnya berdasarkan konsepsi mereka dari identitas mereka masing-masing pada dua sumber tadi (Arnold Dashefsky, 5).

    Identitas Nasional bangsa adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bagsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Berdasarkan pengertian yang dimiliki ini maka setiap bangsa didunia ini akan memiliki identitas sendiri – sendiri sesuai dengan keunikan sifat, ciri-ciri serta karakter dari bangsa tersebut. Berdasarkan hakikat pengertian Identitas Nasional bangsa sebagaimana dijelaskan diatas maka Identitas Nasional suatu bangsa tidak dapat dipisahkan dengan jati diri suatu bangsa atau lebih populer disebut kepribadian suatu bangsa atau dapat diartika sebagai sekolompok besar manusia yang mempunyai persamaan nasib dalam proses sejarahnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sambungan sajian 1

      Sehingga mempunyai persamaan watak dan karakter yang kuat untuk bersatu dan hidup bersama serta mendiami suatu wilayah tertentu sebagai suatu ketentuan Nasional. Jadi Identitas Nasional dan identitas daerah sebagai pemersatu bangsa adalah sebuah kesatuan yang terikat dengan wilayah/daerah dan selalu memiliki wilayah/ daerah ( tanah melimpah darah mereka sendiri ), kesamaan sejarah, budaya, sistem hukum atau perundang undangan, hak dan kewajiban serta pembagian kerja berdasarakan profesi. Contoh Identitas Nasional Bangsa meliputi segenap yang dimilki bangsa Indonesia yang membedakannya dengan bangsa lain seperti kondisi geografis, sumber kekayaan alam Indonesia, demografi atau kependudukan Indonesia, ideologi, agama, politik negara, ekonomi, dan pertahanan keamanan.

      Identitas Nasional pada hakikatnya juga merupakan manifestasi nilai nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan. Suatu bangsa dengan ciri-cirinya khas. Dengan ciri ciri khas tersebut, suatu bangsa berbeda dengan ciri-ciri khas tersebut, suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam hiudup dan kehidupannya. Diletakkannya dalam konteks Indonesia maka Identitas Nasional itu merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang sudah tumbuh dan bekembang sebelum masuknya agama-agama besar dibumi nusantara ini dlaam berbagai aspek kehidupan dari ratusan suku yang kemudian dihimpun dalam satu kesatuan Indonesia menjadi kebudayaan Nasional dengan acuan Pancasila dan roh Bhineka Tunggal sebagai dasar dan arah pengembangan dalam kehidupan berbangsa dan benegara.

      Hapus
    2. Istilah identitas nasional dapat disamakan dengan identitas kebangsaan. Nasionalisme berasal dari bahasa Inggris “national” yang dapat diartikan sebagai “warga negara” atau “kebangsaan”. Kita sering mendengar istilah “national debt” (hutang nasional), “national emergency” (keadaan darurat nasional), “national moment”(monument nasional atau tuguh nasional), dan “national anthem” (lagu kebangsaan). Ini semua dalam rangka menjelaskan tentang Negara itu sendiri dan warga negara dalam satu negara.

      Identitas nasional berasal dari kata “national identity” yang dapat diartikan sebagai ” kepribadian nasional” atau “jatidiri nasional”. Kepribadian nasional atau jatidiri nasional adalah jatidiri yang dimiliki oleh suatu bangsa.

      Identitas nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang lain. Berdasarkan pengertian yang demikian ini maka setiap bangsa di dunia ini akan memiliki identitas sendiri-sendiri sesuai dengan keunikan, sifat, ciri-ciri, serta karakter dari bangsa tersebut. Demikian pula hal ini juga sangat ditentukan oleh proses bagaimana bangsa tersebut terbentuk secara hiatoris. Berdasarkan hakikat pengertian identitas nasional sebagaimna dijelaskan di atas maka identitas nasional suatu bangsa tidak dapat dipisah-pisahkan dengan jati diri suatu bangsa atau lebih populer disebut sebagai kepribadian suatu bangsa.

      Begitu juga identitas daerah adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu daerah secara filosofis membedahkan daerah tersebut dengan daerah yang lain. Berdasarkan pengertian yang demikian ini maka setiap daerah di Indonesia ini akan memiliki identitas sendiri-sendiri sesuai dengan keunikan, sifat, ciri-ciri, serta karakter dari daerah tersebut.

      Pengertian kepribadian suatu identitas sebenarnya pertama kali muncul dari pakar psikologi. Manusia sebagai individu sulit dipahami jika terlepas dari manusia lainnya. Oleh karena itu manusia dalam melakukan interaksi dengan individu lainnya senantiasa memiliki suatu sifat kebiasaan, tingkah laku, serta karakter yang khas yang membedakan manusia tersebut dengan manusia yang lainnya. Namun demikian pada umumnya pengertian atau istilah kepribadian sebagai suatu identitas adalah keseluruhan atau totalitas dari faktor-faktor biologis, psikologis dan sosiologis yang mendasari tingkah laku individu. Tingkah laku tersebut terdiri atas kebiasaan, sikap, sifat-sifat, serta karakter yang berbeda pada seseorang sehingga seseorang tersebut berbeda dengan orang yang lainnya.

      Hapus
    3. Sajian kelompok 2

      Menurut Romo Mangun, manusia adalah makhluk yang berakal budi, animal rationale. Dalam arti, manusia mampu berpikir, menentukan pilihan, dan mengambil tindakan berdasarkan pilihannya atau lebih mudahnya makhluk merdeka. Dengan pengertian ini maka manusia mempunyai tanggung jawab atas apa yang dipilih dan diperbuatnya. Keterangan ini bisa ditemui banyak dalam belantara pemikiran Romo Mangun meski tidak secara eksplisit. Diantaranya sebagaimana yang dituturkan secara tersirat sebagai berikut:
      “Namun yang lebih penting ialah kebenaran yang tidak abstrak, akan tetapi yang sudah menjelma, merealisasi diri dalam sikap serta tindakan manusia yang benar, yang tidak bohong, tidak menipu, tidak palsu, melainkan yang betul, yang genuine, yang asli atau dengan istilah lain: yang fitri. Dalam aspek itulah benar(verum) lalu mengejawantahkan diridalam yang baik (bonum) dan dalam pengetrapan khususnya: yang indah (pulcbrum) bila diteruskan ke dalam aspek pertanggungjawaban manusia yang berdaulat dan berkehendak merdeka, maka kebenaran berbunga menjadi yang bermoral, yang etis, yang susila".
      Kemudian Romo Mangun juga menyatakan bahwa secara kodrat pada diri manusia sudah tertanam bakat-bakat atau potensi-potensi yang diberikan oleh Tuhan padanya. Diantara potensi-potensi tersebut ialah potensi ingin selalu tahu, ingin bertanya, ingin mengeksplorasi, ingin maju, ingin mekar dan ingin mencapai kepenuhan diri. Pandapat ini ia sandarkan pada pemikiran filusuf klasik Yunani, Socrates dan juga tokoh psikologi perkembangan anak kenegaraan Swiss, Jean Piaget.

      Hapus
    4. Sambungan Sajian ke-2

      Selain itu Romo mangun juga menyatakan bahwa pada dasarnya manusia ialah makhluk bahasa. Dalam arti manusia ialah makhluk yang mempunyai potensi berkomunikasi yang berguna atau digunakan sebagai alat untuk mengembangkan potensi-potensi awal yang dipunyainya. Bahasa yang dimaksud Romo Mangun di sini ialah bukan bahasa yang berarti sempit, yakni bahasa hanya symbol verbal komunikasi lisan, namun lebih dari itu, yaitu juga menyangkut komunikasi lain yang bermacam-macam bentuk, semisal bahasa tubuh, bahasa gerak, bahasa isyarat dan bahkan interaksi sosial. Atau, jika meminjam pernyataan Paul Suparno, manusia pada dasarnya, dengan bahasa yang berarti luas pastinya, ialah makhluk sosial. Makhluk yang tidak bisa hidup dan berkembang menuju kesempurnaan tanpa bantuan atau bersama orang lain.
      Selain manusia adalah makhluk yang bebas, mempunyai bakat atau potensi bawaan, dan makhluk bedimensi sosial, menurut Romo Mangun manusia juga makhluk yang bernilai dan ber-Tuhan.

      Hapus
    5. Sajian ke-3

      Disini saya memberi kesimpulan kepada kita tentang "Pasemon" dalam sastera karya Romo Mangunwijaya mengatakan adalah:
      Bakdi, demikian panggilannya, memfokuskan pada karya sastra Romo Mangun dengan “melacak” empat novel yaitu ‘Burung-Burung Manyar’, ‘Romo Rahardi’, ‘Trilogi Roro Mendut’ dan ‘Burung-burung Rantau’. Empat novel yang terbit dekade 1980-an itu sebagian dari karya Romo Mangun yang mencapai lebih dari 20.
      Bakdi melihat, Romo Mangun menulis sastra masa kini yang jagatnya “tinarbuka” (terbuka), dan kadang penuh risiko. Novel ‘Burung-burung Manyar’ (1981) dan novel ‘Romo Rahardi’ (1981), demikian Bakdi mengatakan, menampilkan gambaran kehidupan yang meminjam kata-kata Bung Karno, deskripsi tentang vivere pericoloso, ialah hidup yang nyerempet-nyerempet bahaya alias banyak risiko.
      “Yang dimaksud dengan penuh risiko adalah keberanian Romo dalam mengekspresikan yang dipikirkannya,” ujar Bakdi Sumanto.

      Trimakasih
      Salam IBD Indonesia

      Hapus
    6. Sambungan sajian ke-3

      Membaca novel Romo Mangun yang lain, Bakdi menemukan keberanian di satu pihak dan keraguan pada pihak lain, sedikit atau banyak terus-menerus muncul sebagai isu pokok atau sub-isu dari novel-novel Romo yang lain.

      “Pada Trilogi Roro Mendut keberanian dan keraguan itu terasa pula sangat jelas. Roro Mendut memang tegar menolak Tumenggung Wiroguna, akan tetapi bukan dalam arti tanpa kegemeteran. Hal yang sama juga tampak pada novel berjudul Genduk Duku,” kata Bakdi Sumanto.
      Bakdi melihat, ketiga novel ‘Burung-burung Manyar’, ‘Romo Rahardi’ dan ‘Mendut’ adalah novel saling terkait. Namun ia belum melihat secara detil bagaimana keterkaitan novel-novel itu. Tetapi yang nampak jelas, demikian kata Bakdi, ada ideologi yang sama, yakni kemerdekaan. Di dalam kemerdekaan itu, tokoh-tokoh menemukan makna kemanusiaan yang sekaligus ada kebesaran, kebanggaan dan kecemasan bahkan keterombang-ambingan.
      Pada novel “Burung-burung Rantau’, Bakdi menemukan seorang tokoh yang gandrung akan kemerdekaan. Dalam novel ini, Marineti , si penggandrung kebebasan itu, digambarkan sebagai tokoh yang mewakili bangsa manusia yang membebaskan diri dari komunitas yang percaya pada tahyul dan terkurung.Dari penjelajahan empat novel karya Romo Mangun, Bakdi Sumanto menyebutkan, bahwa sastra berbeda dengan teater, hadir secara personal ke dalam batin pembaca yang di saat tenang, sunyi, tranquil, sehingga terjadi dialog antara pembaca dan novel pada satu pihak, pada pihak lain seperti Bima Suci, bacaan untuk mengantar pembaca berdialog dengan batin sendiri.
      “Cara Romo menghadirkan pikiran dengan pasemon, dengan simbol-simbol dengan cara yang allegorical.

      Hapus
    7. Sajian 5

      Menceritakan tentang Si pengembala cerita, dimana Romo Mangun ingin membuat imajinasi seseorang, dengan itu manusia humanis membuat suatu waacana yang mudah di mengerti pembaca. Bandung Mawardi menyebutkan Romo Mangun sebagai pengembala dikarenakan Romo sangat dikatakan orang yg sangat pembawa berita yang membangun nilai-nilai Kemanusiaan. Bandung Mawardi menuliskan karya-karya sastera nya di kerenakan Romo mempunyai orang yng berhumanis.

      Hapus
  17. Nama : Sri Handayani Silalahi
    Kelas/Jurusan : 1-D/Theologi
    Nim : 15.01.1329
    Syalom buat kita semua…
    Dalam sajian 1 yang berjudul tentang “Humanisme Religius dan Nasionalisme yang Terbuka”.
    Pada pembahasan ini memperkenalkan tentang seorang tokoh yang sangat di banggakan yaitu Romo Mangun yang merupakan seorang penulis Religius, budayawan, pendidik, intelektual, arsitek, penulis novel, aktivis sosial, pemikir politik, dan lain-lain. Romo Mangun juga mempunyai peran yang besar dalam bidang pendidikan. Tetapi gagasannya barangkali masih kurang banyak dikembangkan dalam wacana publik. Karya Romo Mangun di atas sangatlah bermanfaat untuk dikembangkan dalam masalah pendidikan yang ada pada jaman sekarang ini. Bahwa pemikiran-pemikiran Romo Mangun memang berperan untuk mengantarkan kita untuk memasuki jaman era baru yang mengarah kepada hal yang positif . Humanisme Religius dan Nasionalisme yang terbuka dengan Faham dasar pendidikan Mangunwijaya. disini dipahami bahwa pendidikan humanisme religius dari Mangunwijaya adalah proses pengajaran untuk mengembangkan pontensi dan bakat yang ada pada diri setiap manusia. Dan memperhatikan aspek tanggungjawab hubungan dengan manusia dan hubungan dengan Tuhan sehingga memiliki kekuatan spirtual keagamaan, masyarakat bangsa dan negara. Dari cara yang Romo Mangun pikirkan dia juga ingin mengurangi kemiskinan yang ada di Indonesia. Dengan berbagai cara dia membuka wawasan berpikir untuk setiap manusia. Dengan menerangkan tentang humanism, Humanisme yang ditekankan pada pembahasan ini yang paling utama adalah buat kaum mida/mudi (penerus bangsa) supaya Negara ini bisa berkemang lagi. Untuk itu kita sebagai penerus bangsa Indonesia marilah untuk berfikir kearah yang lebih positif lagi dan meningkatkan kasih untuk semua manusia beserta dengan peduli akan sesama.
    Cukup Sekian, saya mengucapkan trimakasih.
    Tuhan Yesus Memberkati.


    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama :Sri Handayani Silalahi
      Kelas/jurusan : 1-D/Theologi
      Nim :15.01.1329
      Salam buat kita semua….
      Dari pembahasan sajian yang ke 2 tentang Manusia Humanis Menurut Romo Mangun,saya memberikan penjelasan bahwa Humanisme sangat penting untuk dikembangkan dimana jika warga Negara sadar akan humanisme maka Negara itu akan lebih maju. Dan humanisme itu dapat di mulai dari anak-anak. Seperti pendapat dari Wahyu Hartomo, Deputi V Bidang Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayagunaan Perempuan dan Perlindungan Anak, mengatakan, pendidik humanis harus mengajar dengan tiga macam pendekatan, yaitu pendekatan dialogis, reflektif, dan ekspresif."Pendekatan dialogis dilakukan dengan membangun dialog dengan para murid, sifatnya komunikasi dua arah. Pendekatan reflektif dengan membangun komunikasi dengan dirinya sendiri, introspeksi, dan contohnya evaluasi diri , sedangkan pendekatan ekspresif dilakukan dengan proses belajar-mengajar yang sekreatif mungkin. Pendidik yang berbhinneka mendidik dengan konsep multikultural. Menurutnya, konsep multikultural harus diangkat kembali mengingat saat ini wawasan kebhinnekaan di tengah masyarakat dirasakan sudah mulai pudar. "Indonesia itu terdiri dari banyak suku, agama, dan bahasa, tetapi karena pengaruh-pengaruh dari luar, paham kebhinnekaan itu mulai luntur. Untuk itulah, para pendidik perlu menanamkan kembali nilai-nilai multikultural dan kebersamaan kepada para siswanya. Dengan adanya pelatihan guru yang kreatif, para pendidik bisa menjadi media untuk menyosialisasikan makna agama, radikalisme, dan terorisme yang sebenarnya dengan basis humanisme dan kebhinnekaan. "Guru harus menjadi agent of change dan murid harus diberi pengertian tentang kebhinnekaan Indonesia. Nantinya, diharapkan dengan wawasan humanisme dan kebhinnekaan ini anak-anak tidak akan terjerumus kepada radikalisme berbasis agama. Pelatihan menyosialisasikan pendidikan berbasis humanisme dan Bhinneka Tunggal Ika ini bertujuan agar para guru dapat mengajarkan kebhinnekaan kepada murid-murid mereka sehingga para murid terhindar dari segala bentuk radikalisme dan terorisme yang mengatasnamakan agama. Kita sebagai calon calon pelayan sekaligus sebagai pendidik marilah kita sebagai panutan atau contoh buat anak-anak yang ada di sekitar kita atau dimanapun dan berbagi pemahaman akan Humanisme tanpa membeda-bedakan apapun karna kita adalah satu seperti arti Bhineka Tunggal Ika “biarpun berbeda-beda namun tetap satu”.
      Trimakasih…
      Salam buat IBD..

      Hapus
    2. Nama : Sri Handayani Silalahi
      Ting/Jur: I-D/Theologi
      NIM: 15.01.1329

      Syalom pak...
      Saya ingin memberi tanggapan pada sajian kelompok 3 mengenai pasemon dalam karya sastra karya Romo Mangun. Mengenang Romo Mangun dia merupakan seorang Rohaniawan, sastrawan, budayawan, dan penulis. Karya Romo Mangun ini sangat menarik karena disajiakan dalam bentuk novel. Dimana lebih banyak kalangan pemuda sangat suka membaca novel, jadi pasti pemuda akan banyak yang menggemari karya dari Romo Mangun ini. Jika dipahami secara sederhana hebatnya Romo Mangun dalam karya sastranya, ia selalu menempatkan manusia itu sebagai makhluk yang bermartabat dan berharga. Dan disitulah ia menyentuh aspek-aspek kehidupan yang terdapat pada kondisi dan pengalaman Mangun yang dirasakan manusia pada saat ini. Cara yang dibuat Romo Mangun mengantarkan kita kepada sebuah pasemon dengan cerita –cerita yang dikerjakan Yesus tentang berbagai perumpamaan. Dan ia mencoba mempengaruhi cara berpikir manusia yang mengingatkan kita kepada perumpamaan yang di ajarkan Yesus. Demikianlah Romo Mangun mengajarkan kita lebih baik lagi. Dengan keadaan lingkungan kita yang saat ini sudah banyak yang melupakan nilai-nilai kemanusiaan. Romo Mangun peduli akan masyarakat kecil. Dia juga tidak memandang masyarakat itu dari segi ras, suku, agama. Meskipun dia seorang pastor namun dia tetap melayani dan mengasihi masyarakat biasa. Seakan-akan dia membuka jalan kebersamaan demi mengajarkan tujuan hidup yang sesungguhnya walaupun banyak tantangan dan penderitaan yang dialami manusia.
      Terima kasih, syalom..
      Salam IBD Pak..

      Hapus
    3. Nama : Sri Handayani Silalahi
      Kelas/Jurusan : 1-D/Theologi
      Nim : 15.01.1329
      Syalom pak…
      Dalam sajian 4 yang berjudul tentang Keberpihakan Pada Kaum Miskin, Konteks Yang Melatarbelakangi Dan Gambaran Kaum Miskin Dalam Balada Becak karya Y. B. Mangunwijaya. Saya mau mengutarakan tentang apa yang saya ketahui akan pembahasan kita kali ini. Tentang kemiskinan yang ada pada kehidupan sekarang ini seperti yang kita ketahui bahwa Romo sangat peduli akan kemiskinan. khususnya di Negara kita Indonesia ini. Kemiskinan yang dimaksud adalah kondisi dimana seseorang atau kelompok orang tidak terpenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupannya,terutama dalam hal tidak memiliki tempat tinggal, kurangnya biaya sekolah, untuk makan sehari-hari pun susah dan lain sebagainya . akan tetapi Romo mangun sangat turut prihatin akan hal ini. Beliau tetap melakukan berbagai cara untuk membuka pemikiran manusia terkhusus buat penerus muda/I, sehingga dia membuat novel tentang Balada Becak dimana dalam cerita ini ada seorang tokoh yang bernama Yusuf (dipanggil Yus) yang begitu banyak menghadapi kesulitan tentang perkuliahannya namun dia tetap berusaha untuk mencari uang dengan menarik becak demi kebutuhannya. Selain itu juga supaya cerita ini menarik untuk dibaca kaum muda Romo juga mengutarakan tentang percintaan Yus yaitu cinta segitiga karna beliau tau cerita yang bagaimana disukai oleh pemuda . Dan saya menyimpulkan bahwa kemiskinan di Indonesia ini sudah semakn meningkat. Jadi kita sebagai generasi penerus biarlah kita berjuang menempuh pendidikan kita. Agar kemiskinan di Indonesia bisa berkurang. Dan kita bisa menurunkan kepada generasi dibawah kita untuk tetap juga berjuang. Sehingga negara kita negara Indonesia ini semakin berkembang dan semakin maju. Sekian dari sayaTrimakasih
      Salam Ibd pak…

      Hapus
    4. Nama : Sri Handayani Silalahi
      Kelas/Jurusan : 1-D/Theologi
      Nim : 15.01.1329
      Syalom pak

      Dalam sajian yang ke 5 pembahasan kita yang hari senin kemarin saya akan mengutarakan tentang pembahasan kita mengenai Si penggembala cerita, kita tau bahwa YBM sangat terkenal akan karya-karyanya yang begitu menarik beliau juga berperan sebagai peminat kesusastraan yang artinya pembaca tekun, dan tukang komentar. Buku sastra (1982) membuktikan penggembala cerita mengalami ketakjuban-ketakjuban di kesustraan Sehingga banyak orang yang meminatinya . YBM membahasakan bahwa susastra mesti historis dan filsafat. Sastra tak sekedar cerita melainkan sastra berurusan dengan hati nurani, sastra membuat pembaca untuk mengalami hidup yang fositif dan mengartikan hidup. Yang berpijak ke hati nurani pandangan pesan sastra berhati nurani bisa di lihat dalam cerita “Burung-burung Rantau”. Tokoh yang bernama Netti yang menghadirkan diri didunia kaum miskin, berbagi ilmu dan penghidupan. Netti adalah seorang sarjana yang lahir di keluarga yang berlimpah harta. YBM pun memberi eksentuasi bahwa cerita bermula dan berakhir demi hati nurani, Netti merasa bahwa justru dia sendirilah yang ditolong oleh kaum kecil. Penggembala cerita solah-olah ingin menggoda pembaca untuk membaca terus isi novelnya, penggembala cerita itu digenapi dengan “cinta akan kebenaran dan setia akan kejuuran” seruan ini tampak diarahkan bagi kaum sarjana, tokoh dunia, dan lakon Indonesia..
      Sekian dari saya, syalom pak..

      Hapus
    5. Nama : Sri Handayani Silalahi
      Nim : 15.01.1329
      Ting/jur : 1-D/Theologi
      Syalom pak..
      Mengenai pembehasan kelompok 6 tentang Dehumanisme politik agama di Indonesia saya akan mengutarakan apa yang saya ketahui pada pembahasan ini.
      Pada saat ini dehumanisme dilakukan di Indonesia akibat dari adanya pengelompokan antar penganut beragama. Dimana di Negara ini ada agama yang diakui da nada yang tidak diakui. Akan tetapi sebagai bangsa Indonesia bangga dengan slogan “Bhineka Tunggal Ika” yang berarti walaupun berbeda-beda namun tetap satu. Fakta kebhinekaan agama di Indonesia melatarbelakangi adanya prinsip kebebasan beragama dalam konstitusi. Kebebasan beragama diartikan dengan keyakinan, kebebasan mencangkup delapan komponen (1) kebebasan internal, hal ini mencakup kebebasan untuk menganut atau menetapkan agama atau kepercayaan atas pilihannya sendiri, (2) kebebasan eksternal, yaitu setiap orang memiliki kebebasan secara publik atau pribadi di dalam peribadahannya, (3) prinsip tidak ada paksaan mengurangi kebebasannya untuk kepercayaan yang menjadi pilihannya, (4) Negara berkewajiban untuk menghormati atau menjamin kebebasan kepercayaan tanpa membeda-bedakan suku, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, da nasal-usul, (5)mengekui adanya hak orangtua untuk menjamin bahwa pendidikan agama dan moral bagi anak-anaknya sesuai dengan keyakinannya, (6)adanya jaminan bagi komunitas keagamaan untuk kebebasan berserikat, (7) pembatasan kebebasan untuk keyakinan seseorang hanya dapat dilakukan oleh undang-undang, (8) Negara tidak boleh mengurangi kebebasan beragama dalam keadaan apapun. Dengan demikian apa yang sudah ditetapkan mestilah harus dilakukan dan dijalankan. Supaya dehumanisme tersebut dapat tercipta dengan baik. Dan kesejahteraan itu dapat terwujud.
      Trima kasih pak
      Salam ibd

      Hapus
  18. Sulastri Putri
    15.01.1330
    1-D/Theologi
    Kel. I
    Syalom,
    Seorang Humanis yang Religius (Romo Mangun) dan juga seorang Pastor ini mempunyai suatu tekad untuk memperjuangkan Humanisme dalam kehidupan ini. Hal ini mengajak kita untuk menjunjung tinggi Nilai-nilai Kemanusiaan (keadilan, kebenaran, dan kebaikan) yang berlandaskan Humanisme yang Religius dan Nasionalisme yang Terbuka, karna memang itu merupakan suatu hal sangat penting dalam kehidupan ini, untuk dapat kita dipraktekkan. Dalam masalah ini, kita kembali pada diri kita masing-masing yang mana kita sebagai satu bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia ini untuk sama-sama berjuang dalam mewujudkan suatu kebenaran dalam kehidupan ini. Hal ini diawali dengan cara menghargai nilai-nilai kemanusiaan dan budaya nasionalisme. Kemudian kita juga harus mau membuka ruang sempit kita dengan cara mau dipengaruhi oleh Pendidikan (paham pendidikan) yang menguntungkan. Karna berawal dari pendidikanlah kita bisa menemukan, mengembangkan, dan mencoba mempraktekan kehumanismean yang kita miliki itu. Karena dari pendidikan yang humanisme inilah kita sebagai penerus (terutama kita sebagai calon pendeta) dalam bangsa ini untuk memajukan Negara tercinta ini. Dalam pendidikan ada pengalaman, dan hal itu sangat berpengaruh besar dalam kemajuan suatu bangsa. Tidak masalah pengalaman seperti apa itu, yang penting sebagai seorang yang berpendidikan kita harus cakap dalam memilih hal maupun contoh untuk yang dapat memajukan manusia dan bangsa kita. Dalam pengalaman dan pendidikan ini kita harus dapat berbagi dengan yang lain demi mewujudkan Humanisme yang Religius. Kita dapat melihat seorang Romo Mangun berbagi dengan sesama melalui pengetahuan yang dimilikinya dalam hal pembangunan. Sebagai penerusnya kita juga harus mampu berbagi pengetahuan dan pengalaman kita. Supaya kemajuan dan kebenaran itu dapat terwujud dan dapat diteruskan oleh generasi berikutnya. Hal ini mengajak kita untuk selalu setia pada nilai-nilai kemanusiaan yang religius. Tentu memerlukan suatu usaha yang baik dan benar. Karna kualitas pendidikan tergantung pada kualitas humanisme yang religius dan nasionalisme yang paham pendidikan.
    Syalom,
    Salam IBD…

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sulastri Putri
      15.01.1330
      1-D/ Theologia
      Kel. II
      Syalom,
      Pada pembahasan kita mengenai manusia humanis menurut Romo Mangun, dapat diambil sebuah kata kunci yaitu Pendidikan. Dalam hal ini yang lebih dominan adalah manusia dan sifat kemanusiaannya. Karna kemanusiaanlah suatu alasan dalam segala hal yang ada di dunia ini, dan manusia juga mempunyai kesan dan pesan yang beragam bentuknya. Manusia adalah makhluk yang rasional. Dia menggunakan pemikirannya dalam pendidikan untuk mendapatkan hal-hal yang baru disetiap pengalaman yang ada dalam hidupnya. Di sini Romo Mangun mengajak kita dan seluruh manusia, sekalipun orang-orang miskin bahkan yang tidak mendapat pendidikan agar menjadi manusia yang humanis dengan cara saling berbagi (seperti Romo Mangun yang senang berbagi, karna dia tidak senang melihat penderitaan orang lain, walaupun seharusnya dia senang). Sebagai contoh yaitu kerja sama Indonesia dengan Amerika Serikat dalam Pendidikan telah berhasil terjalin dengan baik, melalui beberapa sekolah-sekolah yang ada di Idonesia dan Amerika serikat, juga universitas antara Amerika dengan Indonesia. Dalam kerja sama yang baik ini, secara tidak langsung antara kedua negara ini saling berpengaruh dalam sistem pendidikan masing-masing negara tersebut. Dengan hal ini bagi siswa dan mahasiswa sangat berkesan dalam pengalamannya pada pendidikan yang ditempuhnya, dan mereka dapat membedakan hal-hal yang kurang pada negaranya, maka dapat dipenuhi oleh pendidikan dan pengalamannya. Dalam kerja sama ini, yang berperan di dalamnya yaitu pemerintah. Karna pemerintah sangat berpengaruh dalam mewujudkan kemajuan suatu negara terutama pendidikan di Indonesia. Di sini pendidikan merupakan energi yang sangat positif , terlihat dari beberapa pengertian akan kebenaran dalam hidup yaitu saling membantu, saling berbagi, bukan hal yang negatif melainkan hal yang positif ( membangun rasa solidaritas kemanusiaan). Saya sedikit mengutip pendapat saudari Dian Lasmauhur Damanik, dalam kelas mengenai beasiswa. Hadirnya program bantuan (beasiswa), menurut saya sangat berguna dan sangat baik pengaruhnya dalam pendidikan , di mana orang –orang yang ingin sekali menimba ilmu untuk menambah pendidikannya namun kurang mampu dalam hal biaya, nah, pemerintah dengan program beasiswa yang telah terwujud itu dapat membantu para pelajar dapat mengikuti pendidikan dengan baik, seperti halnya orang-orang yang dianggap mampu. Jadi, dalam topik ini seorang Romo Mangun yang baik hati mempunyai keinginan untuk mewujudkan kehumanismean manusia melalui pendidikan, yang dipengaruhi oleh pengalaman, dan akan diwujudkan dalam aksi yang benar dan membangun, tanpa memihak.
      Sekian dan terima kasih,
      Salam IBD,

      Hapus
    2. SulastriPutri
      15.01.1330
      1-D/ Teologi

      Syalom,
      Sebagai seorang rohaniawan, budayawan, arsitek, penulis, aktivis dan pembela "rakyat kecil", Romo Mangun lebih mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan lewat karya-karya sastranya yang berupa roman dibandingkan mitologi (kajian mengenai mitos). Dalam roman ini terdapat hal yang menempatkan manusia sebagai makhluk yang bermartabat dan berharga. Pada novel- novelnya terdapat suatu ideologi yang merupakan kemerdekaan di mana di dalam kemerdekaan itu tokoh-tokoh menemukan makna kemanusiaan yang sekaligus ada kebesaran, kebanggaan, bahkan kecemasan, dan keterombang-ambingan. Membaca novel-novel Romo Mangun sembari mengenang sosok beliau, di mana pada skripsi S-1 mengulas karya Romo Mangun, lebih-lebih yang berjudul “Romo Rahadi” (1981), mahasiswa pun dengan serta-merta menghubungkan isi maupun isi novel dengan kehidupan pribadi beliau. Mahasiswa bisa menggunakan teori ekspresi, yang akrab dalam jagat pikir semangat zaman romantisme.
      Hal inilah sedikit ulasan mengenai karya Romo Mangun oleh Bakdi Soemanto yang bisa kita kenang dan akan manjadi suatu hal yang mendorong kita meneladani hasil karyanya dan mambantu beliau untuk meningkatkan kehumanismean dalam kehidupan sehari-hari. Romo Mangun (Y. B. Mangunwijaya), dalam karyanya menyebutkakan bahwa arsitektur merupakan sarana untuk memanusiakan manusia, memerdekakan manusia, menyadari keadaan diri, harga diri, identitas diri sehingga kita bisa berkomunikasi dengan bangsa lain dengan setara. Romo Mangun mengajak manusia untuk membuka paradigma yang menuju jalan ke dalam sebuah “tujuan hidup” yang mengarah pada religiositas, seperti dalam Matius 5:1-12 mengenai ucapan bahagia, merupakan sebuah cara Yesus bagaimana membangun cara bepikir kita mengenai sebuah keselamatan oleh Allah. Ini menunjukkan hal yang sangat luar biasa, dalam gambaran yang dipaparkan oleh Bakdi Soemanto, seorang dosen di UGM (Universitas Gajah Mada) Fakultas Ilmu Budaya ini. Sastra itu merupakan suatu media bagi Romo Mangun yang berdemonstrasi dalam karyanya mengenai nilai-nilai kemanusiaan. Kehumanisan itu merupakan hal yang universal, inilah yang dibangun sang arsitek Romo Mangun dalam mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan. Hal tersebut dapat terlihat dari novelnya yang selalu mengangkat nilai-nilai kemanusiaan dan mencoba memaknai sastranya (novel dan roman) yang menginginkan kehumanismean dalam setiap manusia.
      Karya tulis seorang Romo Mangun itu adalah realita dan merupakan nafas sejarah peradaban manusia. Dalam ruang Ilmu Budaya Dasar ini mengangkat hal-hal yang religious, arsitek, dan sastra (sejarah manusia), hal inilah yang menjadi unsure-unsur dalam membangun Ilmu Budaya tersebut. Seorang yang humanis dan religious ini tidak pernah berpikir akan suatu kegagalan dalam mencapai suatu kebenaran dan kebebasan bagi manusia, dalam keinginannya untuk mengembangkan manusia yang humanis ini dia selalu berusaha untuk meyakinkan manusia bahwa humanisme yang berlandas religious itu sangat penting, dan layak untuk ditingkatkan.
      Sekian dan terima kasih,
      Syalom IBD,

      Hapus

    3. Sulastri Putri
      15.01.1330
      1-D/ Teologi
      Kelompok IV
      Syalom,
      Keberpihakan Pada Kaum Miskin, Konteks Yang Melatarbelakangi dan Gambaran Kaum Miskin dalam Balada Becak karya Y. B. Mangunwijaya ini memang menurut saya suatu karya yang manarik karena cerita yang di dalamnya hidup (benar nyata, seakan kita berada di dalam cerita tersebut). Dalam novelet; Seorang Yusuf yang tidak mampu lagi melanjutkan kuliahnya karna hambatan biaya, mengagum-agumkan seorang perempuan yang bernama Lilian yang kuliah di UGM, namun dirinya juga tanpa diduga diinginkan seorang anak dari ibu Dullah penjual gori-gori itu bernama Riri. Sebagai simbol yang verbal, objeknya adalah realitas (nyata adanya). Kerealitasan itu dapat berwujud realitas sosial masa kini ataupun realitas yang berupa peristiwa sejarah pada masa lalu.
      Karya ini merupakan sarana pengarang untuk menyampaikan perasaan, pikiran, dan tanggapannya tentang suatu peristiwa sejarah yang dapat dipakai pengarang untuk mendukung atau menolak hal yang ada pada suatu peristiwa sejarah tersebut. Dalam novel Balada Becak ini, Romo Mangun lebih mengarah kepada kehidupan yang marjinal dengan bahasanya yang khas. ” Rakyat kecil, pilihan awal dan akhir”, inilah suatu motto lain dari Y.B. Mangunwijaya karna kesungguhan yang dari hati, tenaga, pemikiran dan perhatian hingga organ tubuhnya pun ingin diserahkan demi mereka kelompok marjinal, "Betapa pembelaannya kepada wong cilik benar-benar tulus”. Pendapat dari Mangunwijaya ini memang kontroversial (menimbulkan perdebatan) bagi orang yang ingin mengenal dirinya.
      Pembelaan seorang Romo Mangun terhadap rakyat kecil yang terengah-engah/ mengap-mengap bertahan dalam hidup, mengaliri nadi tulisan-tulisan Romo Mangun dengan makna yang mendalam. Kalau dicermati, tulisan-tulisan Romo Mangun ini tidak mengawang-awang. la menuliskan apa yang dirasakan rakyat sehingga tulisan itu seperti bernyawa karena Romo Mangun ikut terlibat dalam pergulatan hidup mereka dalam arti dijatuhkan atau diserahkan sepenuhnya, hal itu terlihat dari kerelaan dan rasa pedulinya terhadap orang miskin. Walaupun banyak tantangan dan hambatan yang dihadapinya namun gagasan dan rancangan yang ingin dikembangkan itu menurut saya dapat terpenuhi walaupun memang masih jauh dari perkiraannya. ”tidak senang melihat orang susah”, menurut saya hal ini merupakan cerminan dari hidup, pergumulan, perjuangan, dan pemihakannya pada orang kecil, serta pembelaan hak-hak kemanusiaan orang yang telah diperlihatkan beliau sendiri sepanjang hayatnya. Mangunwijaya adalah imam yang mempersembahkan kepada Tuhan hasil kreativitasnya, ini dalam artian tugas untuk "memuliakan Tuhan dan memerdekakan manusia”, karna "Imam" tidak hanya merupakan kuasa suci yang diterima karena tahbisan, lalu secara esensial dilekatkan pada Imamat AgungYesus Kristus, melainkan juga "sekulir" yang secara fungsional melibatkan diri bagi pemerdekaan manusia sejati.
      Y.B. Mangunwijaya dalam karyanya ingin mengajak umat manusia menghargai hidup; baik diri sendiri maupun orang lain tanpa memilih-milih, seperti isi novel yang terlibat cinta segi tiga itu menyampaikan bahwa cinta tidak memandang status, begitu juga cinta Romo Mangun pada kelompok marjinal.
      Sekian dan terima kasih,
      Salam IBD, 

      Hapus
    4. Sulastri Putri
      15.01.1330
      1-D/ Teologi
      Kel. V
      Syalom,
      Yusuf Bilyart Mangunwijaya; selain akrab dipanggil sebagai Romo Mangun, menurut Bandung Mawardi beliau juga pantas disebut sebagai Si Penggembala Cerita. Romo Mangun yang menjalani hidup dalam karyanya bersama kata-kata, menaruh ide, dan imajinasi di jagat kata. Y.B. Mangunwijaya (YBM) seorang arsitek juga adalah manusia-kata, yang dikenal sebagai pengarang cerpen, novel, esai dan berperan sebagai “peminat kesusastraan” artinya “pembaca tekun” dan “tukang komentar”. Buku Sastra dan Religiositas (1982) membuktikan penggembala cerita mengalami ketakjuban-ketakjuban di kesustraannya. YBM memilih bergerak dan singgah di “lembah prosa” dan mengesahkan diri sebagai pembaca prosa. Novel-novelnya ampuh memberikan dan merangsang uraian-uraian mengenai religiolitas, rangsangan religiositas bisa dirasakan melalui pilihan kutipan-kutipan di pelbagai buku garapan YBM. Cerita tentang politik, asmara, korupsi, sains, agama, seks, sejarah, keluarga, dalam novel-novel YBM adalah ejawantah “ketulusan” Novel-novel YBM adalah jagat lambang. Contohnya salah satu kutipan di novel “Burung-burung Rantau” tahun 1992, sebagai pengandaian: Dunia lambang tak harus menggikuti logika dan etika tersendiri bahkan boleh juga disebut surpalogika yang melayang bagaikan awan-awan di atas gunung dan lembah, namun yang mengandung uap air mati-hidup bagai segala yang di bawahnya. Novel “Burung-burung Manyar” tahun 1981, merupakan salah satu novel yang berkelimpahan lambang. YBM membahasakan bahwa sastra haruslah historis dan filsafat. YBM juga menghendaki diri sebagai “sastrawan hati nurani”, “Sastra tak sekedar cerita”, Sastra berurusan dengan hati nurani, Sastra menghampiri pembaca sebagai suluh untuk mengalami dan mengartikan hidup, berpijak ke hati nurani. Dalam karyanya terlihat hal yang mengesankan ada jejak sejarah keintelektualan dan kultural di Indonesia terkhususnya. Keberlanjutan memori di masa silam lekas ditafsiran secara kontekstual oleh YBM berlatar Indonesia di masa pembangunan modernisasi. Penggembala cerita bukan hanya menghanyutkan pembaca di kubang imajinasi, tapi uraian-uraian berlagak esai sengaja dihadirkan oleh YPM, supaya pembaca lebih termotivasi dan mendapatkan suatu wawasan yang luas. Dalam novel Pengembala cerita Romo Mangun menginginkan pembaca tidak hanya sekedar berimajinasi dalam hal yang tidak nyata namun karyanya juga mengantar kita ke perdebatan-perdebatan panjang, menggairahkan, dan bergerak ke terang.
      Sekian dan terima kasih,
      Salam IBD,

      Hapus
  19. Nama : Rovina Helpriani Silalahi
    NIM : 15.01.1318
    Tingkat/ Jur. : 1-D/ Teologia
    Syalom ibd…

    Pemahaman saya dalam pembahasan kelompok I Mengenai topik kita Humanisme Religius dan Nasionalisme yang Terbuka, Faham Dasar Pendidikan Mangunwijaya.
    Romo Mangun banyak mengkritik program pemerintahan yang bersifat penyeragaman, brainwashing, formal, dan birokratis dan kurang memberi ruang bagi kretivitas anak didik dan menekankan kreativitas, eksplorasi, penyadaran dan pengaturan diri.Humanisme religius, nasionalisme yang terbuka dan pendidikan, sebenarnya itu adalah hal personal sebagai hak kita sebagai manusia.Seluruh kepentingan unsur dan dimensi pendidikan yang mengarah kedepan ini dapat direngkuh dalam kerangka besar yang sesuai dengan pandangan tentang manusia Indonesia.
    Ada dua sikap menghadapi humanisme yaitu, sikap optimistis dan sikap psimistis. Sikap optimistis dicerminkan oleh sebuah simposium yang akan menghasilkan gagasan kedepan tentang humanisme baru dan harapan akan munculnya humanisme yang lebih terbuka. Dan sikap pesimis digambarkan Francis Fukuyama dalam The End of History and the last man(1992), yang menyatakan bahwa tidak ada lagi harapan akan kebaruan dalam prospek kemanusiaan, meskipun diktator-diktator sudah tumbang satu demi satu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk itu perlu perbaikan sistem pendidikan, seperti hubungan guru-murid harus di perbaiki dalam situasi kekeluargaan dan hidup bersama (convivium), pola pendidikan harus memberi lebih banyak peluang untuk anak didik dalam mengungkapkan pengalaman mereka, membina kerjasama (dan bukan persaingan) dalam kelompok. Kita harus tahu bahwa, Humanisme itu tidak hanya sebuah teori tapi juga membutuhkan sebuah praktek.
      Pendidikan selalu bertolak belakang dengan humanisme dan bukan karena hal asing, Diryakara menyatakan bahwa tujuan pendidikan adalah untuk “pemanusiaan manusia”, melalui peroses “humanisasi” dan “hominasi” atau dengan singkat disebut sebagai pendidikan humaniora.Humanisme Romo Mangun bukanlah ideologi universal yang abstrak, melainkan mempunyai akar juga pada keindonesiaan dan nasionalisme yang konkret, tanpa harus jatuh pada chauvinisme.Jika mau maju, lakukan, jika merasa "nyaman" pertahankan, dan jika merasa kurang puas, lakukan apa yang anda rasa bisa diluar ekspetasi.Dan ada yang mengatakan bahwa Pendidikan haruslah bersifat terbuka kearah masa depan, mencerahkan dan mengembangkan kebaruan dan Membangun nilai-nilai kemanusiaan.Pendidikan adalah hal yang penting untuk keluar dari lingkaran kemiskinan.Sebab itu, manusia harus memiliki prinsip, nilai, dan rasa kemanusiaan yang melekat pada dirinya. Karena manusia memiliki akal budi yang bisa memunculkan rasa atau prikemanusiaan. Prikemanusiaan inilah yang mendorong prilaku baik sebagai manusia.

      Hapus

    2. Nama : Rovina Helpriani Silalahi
      NIM : 15.01.1318
      Tingkat/ Jur. : 1-D/ Teologia

      Yang saya pahami dalam pembahasan kelompok II mengenai “Manusia Humanis Menurut Romo Mangun” yang menjelaskan tentang konsep-konsep manusia, baik menurut kebudayaan Jawa, kebudayaan Barat, dan manusia Indonesia kontenporer.
      Kita ketahui bahwa ada juga hal yang disampaikan oleh Zaman Pasca-Nasional atau Pasca-Indonesia yang dilontarkan Romo Mangun terjadi jika seluruh totalitas aktivitas seta galaksi pengentalan seluruh ikhtisar manusia untuk menjawab tantangan hidupnya, mengelolahnya dan memberi makna kepadanya di pahami sebagai upaya menciptakan kebudayaan yang humanis.
      Konsep manusia yang dikembangkan Romo Mangun tidak dapat dilepaskan dari perjalanan hidupnya yang unik.Menurut Mangunwijaya, konsep manusia yang ingin di kembangkannya adalah manusia yang humanis, namun pembentukan manusia yang humanis itu terbentur oleh budaya feodalisme yang sudah mendarah daging dalam kehidupan masyarakat indonesia.Berbicara tentang pendidikan, pastilah terlebih dahulu berbicara tentang Manusia karna setiap sistem pendidikan pendidikan ditentukan oleh filsafat tentang manusia dan citra manusianya yang dianut, sehingga tidak pernah netral atau dengan kata lain ideologis.Jika kita melihat orang-orang diluar sana yang tidak mempunyai pendidikan sama sekali, bagaimana mereka mengetahui tentang apa itu humanisme.
      Humanisme dalam pendidikan itu perlu agar membangun para peserta didik mampu membangun empati dan simpati atas penderitaan orang lain.Romo Mangun menemukan bahwa yang selalu korban oleh pihak yang lebih kuat dalam masa kemerdekaan maupun pembangunan adalah rakyat kecil, khususnya yang miskin, terlebih perempuan dan anak-anak.Romo Mangun sangatlah tidak suka jika melihat orang-orang yang susah walaupun ia hidup senang.Dia mau membangun orang-orang yang lemah. Bagaimana seorang anak dipersiapkan untuk menjalani kehidupanya di masa depan? seperti kita ketahui setiap pendidikan harus berorientasi dimasa depan. Padahal masa depan adalah sesuatu yang sulit untuk dipastikan.
      Pendidikan humanisme bertujuan untuk mengembangkan potensi dasar manusia secara maksimal yang dibutuhkan oleh bangsa.Humanisme pendidikan tidak akan menghambat perkembangan manusia justru mengajarkan manusia menghargai pribadi maupun orang lain karena nilai-nilai humanisme berada pada pemuliaan seorang manusia.Pada dasarnya kita semua adalah satu. Manusia itu adalah satu, bahasa itu adalah satu dan budaya itu juga satu. Hanya saja yang membuat semuanya itu berbeda ialah tempat, pengalaman, dan waktu. Jadi orang-orang yang tidak mendapatkan pendidikan sama sekali, mereka dapat mengetahui apa itu humanisme jika kita mau berbagi pengalaman dengan mereka.


      Hapus
    3. Nama : Rovina Helpriani Silalahi
      NIM : 15.01.1318
      Tingkat/ Jur. : 1-D/ Teologia
      Pemahaman saya pada pembahasan kelompok III ini yaitu tentang “Pasemon” Sastra Karya Romo MangunBakdi Soemanto”, yang menceritakan tentang karya-karya bapak Romo. Jika kita ketahui, bahwa Pasemon adalah sebuah ungkapan sastrawan yang menggambarkan ataupun yang mengingatkan kita tentang sejarah. Bapak Romo dikenal sebagai penulis yang berbakat. Selain penulis yang berbakat, bapak Romo juga dikenal sebagai rohaniwan, budayawan, arsitek, aktivis dan pembela "rakyat kecil".Sudah begitu banyak karya-karya cipta bapak Romo yang terkenal. Dan salah satu Karya Romo Mangun yang cukup terkenal yakni “sebuah roman” yang berjudul “Burung-Burung Manyar”.Novel ini mendapatkan penghargaan sastra se-Asia Tenggara, Ramon Magsaysay, pada 1996.Dari karya bapak Romo yang berjudul “Burung-burung Manyar” merupakan gambaran yang dihadirkan tentang seorang bocah sebagai anak kolong, menimbulkan tafsir common sence, bahwa setidaknya Romo Mangun melihat nyata pengalaman seperti itu. Romo menulis roman menjadi sebuah bentuk karya sastra baru, yaitu yang posisinya berseberangan dengan mitologi. Jika mitologi menjaga komunitas agar tetap terikat oleh semangat kebersamaan, bahkan manusia dengan Tuhan, tapi roman yang diciptakan oleh Romo tidak demikian, ia membebaskan diri dari ikatan-ikatan komunitas dan melakukan penjelajahan kemana-mana.Bapak Romo Mangun menciptakan karya-karyanya berdasarkan petualangannya, pengalamannya. Banyak sekali yang kita dapatkan jika kita memahami lebih dalam lagi setiap karya-karya dari bapak Romo Mangun yang menjelaskan tentang kemanusiaan.Dalam karyanya yang mengajarkan kita untuk menjadikan manusia menjadi makhluk yang bermoral, bermartabat dan berharga. Dan karya Romo Mangun mengingatkan kita cara untuk membangun sebuah karakter yang baik dan stigma yang baik. Jadi sudah sangat jelas bahwa karya Bapak Romo Mangun seakan membuka paradigma manusia menuju jalan ke dalam sebuah “tujuan hidup” yang mengarah kepada religiositas.
      salam IBD, :-)

      Hapus
    4. Nama : Rovina Helpriani Silalahi
      NIM : 15.01.1318
      Tingkat/ Jur. : 1-D/ Teologia

      Pemahaman saya pada pembahasan kelompok IV yaitu tentang Keberpihakan Pada Kaum Miskin, Dalam Balada Becak karya Y. B. Mangunwijaya, yang menceritakan adanya kisah seorang pemuda yang rajin, dan tetap semangat dan tidak mau putus asa dalam apa yang di alaminya.

      Meskipun dia memiliki cita-cita dan harapan untuk sekolah, tapi karena adanya hambatan ekonomi, sehingga dia tidak bisa melanjutkan sekolahnya.

      Tapi dia tidak mau bermalas-malasan. Dia berusaha mencari kesibukannya sendiri. Dia tak malu walaupun dia bekerja sebagai seorang tukang becak.

      Sikap pemuda tersebut dapat menjadi inspirasi kita, terutama bagi kita kaum muda-mudi yang akan menjadi penerus bangsa ini.

      Walaupun keadaan ekonomi kita untuk melanjutkan study kita terhambat, sebaiknya mencari kebijakan untuk mencari pekerjaan.

      Bapak Romo Mangun sangat kreatif dalam membuat cerita tersebut. Dia membuka wawasan kita, terutama kaum muda mudi.
      Dalam cerita tersebut banyak sekali pelajaran-pelajaran yang kita ambil manfaatnya.
      Selain mengajarkan kita menjadi pemuda yang disiplin dan kreatif, kita juga diajak untuk tidak pantang menyerah dalam menjalani kehidupan ini.
      Meski begitu banyak rintangan yang kita hadapi, kita bisa belajar dari pengalaman pemuda yang tetap kuat dalam menjalaninya.
      Kita juga di ajar untuk tidak malu akan ekonomi yang kita miliki.
      Jadi bagi kita terutama mahasiswa stambuk 2015 yang sudah belajar ibd, mengajak kita untuk menjadi mahasiswa yang tetap untuk bersyukur dalam apapun yang kita miliki.
      Baiklah kita bersatu untuk menanggulangi kemiskinan yang ada di negara kita ini. Dengan cara mau bekerja walaupun pekerjaan yang kecil asalkan pekerjaan yang halal.
      Salam ibd

      Hapus
    5. Nama : Rovina Helpriani Silalahi
      NIM : 15.01.1318
      Tingkat/ Jur. : 1-D/ Teologia
      Syalom,
      Pada pembahasan kelompok V yang membahas tentang Si Pengembala Cerita menjelaskan bahwa Y.B. Mangunwijaya adalah penggembala cerita.Penggembala cerita yang penuh dengan ide, dan imajinasi.Dari setiap karya-karya yang diciptakan Romo Mangun sangat berkaitan dengan : sastra, lambang, hati nurani, intelektual dan essai. Dengan tujuan untuk mengingatkan kita sebagai makhluk yang bermoral. Agar kita sebagai makhluk yang bermoral dapat meningkatkan nilai-nilai kemanusiaan kita. Itulah tujuannya dalam menulis berbagai cerita mengenai kehidupan.Sebagai seorang rohaniawan ataupu sebagai pengembala cerita, Romo Mangun adalah sekaligus sosok sastrawan yang fasih membingkai dan melebur langsung dengan keseharian rakyat kecil yang mengharukan. Romo Mangun lalu menterjemahkan apa saja yang menjadi pengamatannya itu ke dalam bentuk tulisan.Dan tulisan tersebut berupa esai dan cerita pendek yang kemudian ia siarkan lewat koran-koran. Dan memang cerpen-cerpen Romo Mangun selalu bernada getir.Di separuh perjalanan hidupnya, Y.B Mangunwijaya memutuskan menjadi seorang Pastor Katolik.Sebagai ‘sang gembala’ umat yang doktrin keimanannya mewajibkan dirinya membaur dengan kehidupan rakyat kecil, pada kenyataannya memang Romo Mangun senantiasa terlibat dan akrab dengan ritus harian rakyat kecil yang termarjinalisasi.Cerita-cerita Romo Mangun selalu mengadung pesan-pesan moralitas ataupun perihal tentang nilai-nilai kemanusiaan. Dan yang ingin disampaikan Romo Mangun sangatlah mudah dipahami dikarenakan ceritanya menyangkut pada kehidupan sehari-hari. Cerita-ceritanya terkandung seperti renungan, humor, sebagai kritik, dan yang menarik, ketika sekalipun ceritanya mengandung humor, Romo Mangun selalu mencurahkan perasaannya lewat nasehat ataupun sebuah jiwa penggembala yaitu jiwa yang mengayomi, pemberi semangat, dan bisa juga disebut seorang jiwa pemimpin.

      Salam IBD ROMO MANGUN WIJAYA,, 

      Hapus
    6. Nama : Rovina Helpriani Silalahi
      NIM : 15.01.1318
      Tingkat/ Jur. : 1-D/ Teologia

      Syalom...

      Pada pembahasan kelompok VI mengenai “dehumanisme politik agama di indonesia” menjelaskan bagaimana indonesia dalam membangun kebijakan dehumanisme.Salah satu bentuk upaya konkret untuk mengikis dehumanisme dalam bidang agama adalah menegakkan prinsip prularisme agama.Hal paling mendasar,kebijakan pemerintah mengakui hanya 6 agama.Sudah sangat umum dikenal adanya empat jenis kebebasan (four freedom), yaitu kebebasan ekspresi, kebebasan beragama, kebebasan untuk berkeinginan, dan kebebasan dari rasa takut.Tujuan utama pembatasan itu adalah untuk menangkal ancaman terhadap keselamatan atas kehidupan, integritas, kesehatan warga negara atau kepemilikan mereka.Pembatasan dapat dilakukan pemerintah, bahkan untuk binatang tertentu yang dilindungi undang-undang agar tidak disembelih guna perlengkapan ritual aliran agama tertentu.Karena banyaknya perbedaan agama di indonesia perlu menegakkan atau menanamkan sikap pluralisme agama yang akan berusaha untuk menghargai agama lain dan menuju terciptanya suatu keharmonisan masyarakat.Jika kita ketahui, kehadiran agama pada dasarnya selalu di sertai dengan dua muka. Pada satu sisi secara fungsional agama mempunyai watak sebagai perekat sosial agama mempunyai watak sebagai perekat sosial, memupuk solidaritas sosial, toleran dan memelihara kestabilan sosial.Di sisi lain agama juga mempunyai kecenderungan memecah belah, disintegrasi dan intoleransi. Yang menjadi permasalahan pada pembahasan ini salah satunya ialah mengenai KTP. Pentingkah kolom agama yang ada di KTP itu untuk di isi?Menurut saya jangan lah di kosongkoan kolom agama. Alasan saya yaitu, karena agama merupakan bagian dari diri manusia dan identitas manusia. Mengapa kita malu jikalau orang lain mengetahui agama kita. Dan jika kita ketahui sebenarnya kolom agama itu mencegah yang namanya anti agama.Karena negara kita berdasarkan ketuhanan yang maha esa dan negara menjamin warganya untuk memeluk dan beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan kita. 

      Salam IBD 

      Hapus
  20. Syalom sebangsa dan se tanah air....
    Syalom buat bapakdosen kami tercinta....
    Saya akan memberikan penjelasan yang dapat saya pahami tentang ‘’humanisme relegius dan nasionalisme yang terbuka, faham dasarpendidikan Romo Mangunwijaya’’
    Merupakan suatu pembahasan yang perlu kita ketahui oleh setiap manusia. dimana ‘’romo mangunwijaya’’ adalah seorang paspor dan se orang sastrawan, yang mempunyai tujuan dan sasaran yakni kepada seluruh pemuda. Dimana Romo mangun wijaya mengingin kan setiap orang, manusia yang humanisme yakni memiliki rasa nasionalisme yang terbuka. yang memiliki akal dan moral dan berpri kemanusiaan.
    jadi yang harus kita lakukan terkhususnya sebagai mahasiswa teologi adalah bagaimana cara kita untuk bisa menekankan apa yang telah di ditekankan oleh Romo Mangunwijaya tentang bagaimana jiwa pemuda harus mempunyai rasa nasionalisme yang tinggi terhadap berbangsa dan negara khususnya bangsa indonesia tercinta dan terkasih ini.
    tetapi kita lihat pada saat ini ternyata banyak jiwa jiwa pemuda yang tidak mempunyai rasa nasionalisme dan tanggung jawabnya terhadap negara.
    contohnya yang kita lihat di era globalisasi ini atau di indonesia ini adalah banyak pemuda atau generasi penerus bangsa yang telah terjerumus ke dalam pergaulan bebas contohnya: pemuda yang memakai narkoba,mabuk mabukan,berzinah.itu lah tugas kita sebagai mahasiswa untuk mengarahkan pemuda pemuda sebagai generasi negara ini untuk bisa bertanggung jawab dalam memegang suatu permasalahan yang sekecil apapun itu.
    dan supaya pemuda juga bisa mempunyai rasa nasionalisme dan faham dasar yang mempunyai tujuan dan sasaran yakni kepada negara kita tercinta..

    Salam IBD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Enos liharmen Girsang
      Nim :15.01.1245
      Ting/Jur: I-D/teologi
      syalom bagi kita semua sebangsa dan setanah air....
      yang dapat saya pahami di dalam sajian kelomok II tentang “manusia yang humanis menurut romo mangun” yakni yang menyangkut tentang manusia pasca-indonesia, pasca-nasional dan pasca-einsteein.
      Dan konsep-konsep kebudayaan di berbagai kebudayaan. Seperti kebudayaan jawa, barat,dan kebudayaan kontemporer.
      Orang yang humanis adalah orang yang medndambakan dan memperjuangkan terwujutnya pergaulan hidup yang lebih baik. Berdasarkan asas-asas peri kemanusiaan. Sementara itu penganutnya di sebut humanisme.
      Di dalam buku menurut romo Mangun humanis dilihat dari kebudayaan manusianya. Contoh nya ia membuat kebudayaan jawa. Dalam kebudayaan jawa, romo melihat humanisme itu dilakukan melalui kebudayaan jawa yang berdasarkan teradisi-tradisi nenek moyang mereka, yang di ajarkan kepada anak-anak generasi muda jawa.
      Sementara itu dalam kebudayaan barat, romo melihat humanis itu dari kebudayaan barat juga. Kebudayaan barat menekankan pendidikan itu melalui si anak itu sendiri. Sementara orang tua atau guru hanya mengarahkan dan menganggap seorang anak itu sudah dewasa. Contohnya seperti pendapat Jean-Jacgus. Romo menganggap ini kurang praktis. Sebab orang dewasa juga dapat mempengaruhi anak.
      Dalam konsep manusia kontemporer menurut tokoh Muktar Lubis ia melihat konsep manusia di Indonesia melalui perilaku atau tindakan. Seperti orang Indonesia dianggap munafik atau takut mengatakan sesungguhnya, segan atau enggan bertanggung jawab atas perbuatanya. Disamping itu sisi positif nya adalah memiliki rasa aristristik dan berhati lembut. Manusia di Indonesia yang ideal adalah yang berdasarkan panca sila .
      Di pasca-nasional atau pasca-Indonesia mengalami perubahan secara evolusi. Yang di mana dari kebudayaan berburu,dan nelayan berubah menjadi menetab atau agraris. Di pasca ini pasca-Nasional atau pasca-Indonesia mengalami perubahan revolusi kearah nilai-niilai kemanusiaan yang universal. Ini di lihat dari semangat nasionalisme tahun1928 yaitu cinta tanah air (Indonesia).
      Pasca Enstein, ia mengeluarkan teori realivitas. Teori ini menjelaskan berpikir tentang ruang dan waktu anak-anak lainya, ia mampu mengembangkan kepandaian lebi berkembang.
      Romo menekankan pendidikan tidak terlepas dari religiositas. Religius disini tidak harus di artikan sebagai pemeluk agama tertentu, melainkan adanya kesasdaran illahi.
      Sallam IBD.......

      Hapus
    2. Nama : Enos liharmen girsang
      Kelas/jur : I-D (teologi)
      Nim :15.01.1254
      Sajian kel 3
      “Pasemon dalam karya Romo mangun”
      Yang dapat saya simpulkan mengenai sajian Kel 3 yakni mengenai “pasemon dalam karya Romo mangun” saya menanggapi bagai mana seorang Romo mangun bukan hanya seorang Pastor dan Arsitek tetepi Romo mangun berperan juga menjadi seorang Sastrawan yang di senangi. Dalam sajian kali ini dimana membahas tetntang “Pasemon” yakni Pasemon adalah gaya perbandingan yang mengingatkan ada keadaan masa yang lalu.
      Pasemon berupa ungkapan atau ucapan untuk mengabarkan suatu keadaan untuk mengingatkan seseorang kepada masa lalu, atau peristiwa sejarah atau mitos. ada 4 karya Romo mangun seperti; Burung burung Manyar,Romo Rahadi, Trilogi Roro Mandut, Burung burung Rantau. “ pasemon ” merupakan suatu ekspresi berupa sindiran halus dalam bentuk khiasan yang menunjukkan suatu sikap pada saat tempat yang tertentu. Aarti dari sindiran halus ini adalah untuk memperbaiki kpribadian diri sendiri.
      Pasemon adalah istilah dari sastra tradisional, yang merupakan suatu istilah perbandingan,,yang mirip dengan alusio.serang jawa yang sudah merasa dirnya di beri pasemon, biasanya aknan segera bertindak untuk memperbaiki diri. Jika dia merasa tidak bersalah, dia akan mundur-surut atau dianggap dirinya sudah tidak di perkenan. Namun sering di anggap juga ada seorang yang tetap menguguk guta waton (ngeyeltak bergeming) meki sudah di beri Pasemon.
      Romo mangun mengajarkan kita akan pentingnya makna kesederhanaan dan pentingnya pengekangan diri untuk tidak hanyut dalam setiap predikat yang disandang dan prestasi yang diraih, apalagi kedudukan”, Romo Mangun itu membuat orang bukan mewah, tetapi membuat orang miskin mempunyai martabat dan juga fasilitas yang layak. Dalam konteks Teologia, disebut Allah yang transenden, tetapi semua agama menjelaskan ini, Kristen secara khusus Allah disebut Allah yang berinkarnansi, Romo Mangun tidak pernah menampakkan sikap ketokohannya dalam performance. Sikap glamour artinya Allah yang mau menjadi manusia karena kasihnya kepada manusia.

      Hapus
    3. Nama : Enos Liharmen Girsang
      Syalom sebangsa dan setanah air
      Berbicara tentang kemiskinan dalam Balada becak seorang pemuda yang bernama Yusuf yang panggilanya yus...
      yusuf ini seorang pemuda yang tamatan SMA yang ingin melanjutkan pendidikan tetapi tidak mampu karena kurangnya materi ekonomi.. tetapi yus tidak menyerah dengan keadaan yang Ia alami, Dia menarik becak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan sekaligus untuk mencari uang untuk melanjukan pendidikanuya demi mencapai cita citanya.
      tetapi yang terjadi yus tidak mampu meraih yang Ia inginkan, memang yus tidak mampu meraih cita”nya, tetapi yang perlu kita lihat dari seorang pemuda iini adlah:
      bagaimana Dia memiliki nilai juang yang sangat tinggi, Ia tidak gampang menyerah dengan keadaan yang menimpa dia. Jadi bagaimana dengan kita pemuda khususnya mahasiswa,, mengapa kebanyakan kita pada saat ini masih bermalas malasan dalam belajar. Sedangkan yus yang ingin melanjutkan pendidikanya Dia tidak bisa karena masalah materi..
      sedangkan kita yang saat ini masih bisa merasakan pendidikan perguruan tinggi masih saja tidak serius menjalaninya, itu juga sebagai perenungan bagi kita..
      Dan berbicara mengenai kemiskinan angka kemiskinan pada negara indonesia ini kebanyakan karena kurangnya pendidikan pada seseorang, kurangnya kemampuan dan ketrampilan seseorang..
      jadi bagaimana dengan kita apakah pendidikan yang kita jalani pada saat ini sudah cukup?
      tentu saja tidak jika menurut tuntutaan pada zaman sekarang..
      jadi yang harus kita lakukan untuk mengurangi angka kemiskinan adalah kita harus meraih pendidikan setinggi tingginya agar angka kemiskinan berkurang dii indonesia ini karena pendidikan di negara bisa lebih maju....
      #Salam IBD

      Hapus
    4. Dalam pembahasan kita kali ini, ROMO disebutkan oleh Bandung Mawardi sebagai si penggembala cerita dalam karya sastranya.julukan itu diberikan karena Romo sangat membangun kepedulian terhadap manusia terutama kepada masyarakat miskin. ROMO juga dijuluki si penggembala cerita itu karena ROMO adalah seorang sastrawan. Yang mampu menciptakan novel-novel yang dapat menjadikan manusia itu kembali kejalan kebenaran dari jalan ketidak benaran. Romo juga membangun kepedulian terhadap orang miskin. dalam menulis karyanya romo sering membuat lambang-lambang seperti flora atau fauna karena karena lambang dapat dijadikan sebagai bukti sastra menjadi dalam.

      Hapus
  21. pembahasan saya dalam sajian kelompok 1 :
    saya memahami bahwa Romo Mangunwijaya adalah seorang Pastor yang Eksklaustrasi, dalam bahasan dengan topik “Humanisme Religius dan Nasionalisme yang terbuka dengan Faham dasar pendidikan Mangunwijaya”. disini dipahami bahwa pendidikan humanisme religius dari Mangunwijaya adalah proses pengajaran untuk mengembangkan pontensi yang berorientasi pada manusia seutuhnya dengan memperhatikan aspek tanggungjawab hubungan dengan manusia dan hubungan dengan Tuhan sehingga memiliki kekuatan spirtual keagamaan, kesalehan individu yang diperlukan oleh diri, masyarakat bangsa dan negara. Faham Dasar Pendidikan Mangunwijaya, agar tidak terjadinya sesuatu hal yang dapat merugikan Negara kita ini.
    Meraih pendidikan memang akan menciptakan pemimpin yang bermoralitas, bertanggung jawab, peduli dan memiliki nilai-nilai kemanusiaan tetapi di samping meraih pendidikan kita juga harus memupuk kerohanian kita yaitu iman kita semakin bertumbuh mengimani apa yang kita lakukan dalam dunia ini serta apa yang harus di lakukan sesuai kehendak Tuhan agar adanya keseimbangan dan terciptalah kelak pemimpin yang kita inginkan , Dengan sumber daya manusia yang unggul dalam sains dan teknologi, kita pun tak akan ragu terlibat aktif “dalam melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”- yang juga merupakan Tujuan Nasional kita. Memang sekarang ini sudah banyak juga gereja yang memakai budaya sendiri dalam peribadahan tanpa juga menghilangkan ketuhanannya. Dan Romo juga ingin membangun bangsa Indonesia melalui budaya dan nasionalisme yang terbuka .
    Analisa saya dengan kelompok 1 ini bahwa dimana kita untuk lebih membajarkan pendidikan dan memiliki jiwa humanis dan nasionalisme , karena dimana yang kita lihat negara kita berantakan dalam pendidikan dan humanisme yang tidak teratur , dan dikuasai oleh perkembangan teknologi teknologi beserta jaman yang kurang akurat , yang dimana membuat manusia kehilangan kesadaran dengan budaya apa yang ia harus terapkan dalam kehidupannya . makasih syalom :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. NAMA : TOMY J. SIPAYUNG
      NIM : 15.01.1335
      KELAS : I-D Thelogi
      pembahasan saya mengenai sajian kelompok 2 :
      Manusia Humanis Menurut Romo Mangun
      Konsep-konsep tentang manusia menurut kebudayaan Jawa pada umumnya hanyalah penyadaraan posisi maksudnya kehidupan manusia sudah di niscahayakan oleh para dewa (wus dhasar pinasthi karsaning dewa) atau ada pandangan bahwa hidup adalah hanya singgah sebentar untuk minum. Dalam konsep jawa dalam manusia didalam pendidikan tidak lebih dari mengiring si anak dan memupuk tunas-tunas muda untuk memiliki kepribadian yang unik dengan status memiliki martabat. Konsep kebudayaan barat menyataan tujuan hidup fana tidak lagi hanya selaku persiapan melulu dunia akhirat tetapi dihargai sebagai tujuan instrinsik dan sejati pada dirinya, tanpa mengingkari nilai hidup akhirat , Lalu konsep kemanusiaan barat yang berpendapat bahwa manusia hidup tidak memikirkan akhirat saja namun memikirkan perkembangan dan kehidupan untuk ke depan, dan juga manusia sudah lahir dengan berdasarkan kebaikan dan lingkungan serta kehidupan lah yang membina perkembangan kita , dan kontemporer dimana kebanyakan bersifat negative yang dilihat dari kelakuan masyarakat Indonesia kebanyakan terlebih pada zaman sekarang ini sehingga sikap-sikap yang harusnya dilakukan danjuga yang telah terkandung dalam dirinya itu tidak terlihat malahan menjadi benar-benar tidak terlihat.
      Sekali lagi, pendidikan menjadi hal yang sangat penting dalam pewujudan kemajuan bangsa dan masyarakatnya jikalau manusia belum mengenali yang dinamakan pendidikan, maka kita akan terus menerus terkurung dan terperangkap dalam alam pemikiran mitis dan kita tidak akan pernah melalui tahap-tahap pemikiran lain (Ontologis dan Fungsionalisme) yang akan menghantarkan manusia menuju keesaannya.Pendidikan kiranya menjadi salah satu jalur strategis untuk melalukan kontrol yang dapat membangun rasa kesetiaan, kepatuhan, dan mengarahkan pemikiran manusia kearah yang lebih baik lagi yang juga akan menghantarkan manusia pada titik humanisme. yang dimaksud disini adalah manusia yang berpatokan pada pancasila, yaitu manusia Indonesia yang mengayati dan membuat dasar dan hudupnya, dasar tingkah laku dan budi pekertinya berdasarkan kepada kelima sila Pancasila, yaitu Ketuhanan, Kemanusiaan, Keadilan, Kerakyatan, dan persatuan Indonesia, Supaya negara kita ini maju begitu juga dengan nasionalisme, jika kita melihat rasa nasionalisme, saya salut melihat saudara Ahok dimana rasa nasionalisme beliau tersebut sangatlah tinggi demi mempertahankan negara kita ini kedepan lebih baik. Dan jika kita dapat meniru seperti Ahok membela yang benar, pasti negara kita ini lama kelamaan akan menjadi negara nasionalisme dan humanisme demi kemajuan negara kita ini kedepannya.
      Analisa saya mengenai sajian ke-2 yaitu : dimana Rakyat Indonesia harus mengembangkan pemikiran nya dalam pendidikan , MOral , beserta khumanismeannya , yang dimana saling memperhatikan satu sama lain mengenai perkembangan negara Indonesia menuju kemajuan yang baik , dan tidak menjunjung pembrantasan yang menindas hak orang miskin , melainkan menjunjung kebersamaan untuk membangun negara Indonesia untuk lebih maju , dan tidak memandang satu sama lain , dan saing topang menopang maupun berbagi . memulai dari menyatukan kenegaraan yang terpecah oleh karena moral yang tidak baik dalam koruptor , dan membiarkan orang miskin tetap menderita , semua ini harus diperubahi dengan kehumanisan yang dimana berpikir jernih seperti apa yang dilakukan ROMO MANGUN WIJAYA yang berbagi ilmu dan pengetahuan kepada siapa saja yang ingin berkembang untuk menjunjung negara INDONESIA . terimakasih . SALAM IBD

      Hapus
    2. nama: Tomy J sipayung
      Nim : 15.01.1335
      sajian kel.3
      “ -Pasemon- dalam Sastra Karya Romo Mangun”
      Di dalam sastra karya Romo Mangun terdapat “ Pasemon “ yang diambil dalam bahasa sastra jawa tradisional yang merupakan ungkapan untuk menggambarkan suatu keadaan yang mengingatkan orang kepada peristiwa sejarah dongeng, atau mitos yang pernah terjadi dan diketahui . Romo Mangun adalah seorang arsitek, budayawan, rohaniawan, praktisi, dan juga pendidik. Romo Mangunwijaya yang memiliki kemampuan dalam menulis sastra-sastra berupa karangan novel. Pada masa itu novel merupakan karangan yang mewakili lapisan masyarakat. novel dapat dibaca oleh orang dewasa terlebih kalangan remaja Karya sastra Romo Mangun seperti Burung-burung Manyar, Romo Rahadi, Burung-Burung Rantau, dan Trilogi Roro Mendut, dapat dijelajah pikiran Romo Mangun bahwa karya sastra Romo Mangun ini menghadirkan pemikiran Romo Mangun melalui Pasemon. Romo mangun tidak menuliskan cerita dari kitab suci seperti yg ada didalam khotbah, Romo bahkan bersebrangan dengan mitologi yg artinya berkaitan dengan keterikatan dengan semangat kebersamaan dan bahkan keterikatan manusia dengan Tuhan. tetapi Romo mangun tidak demikian dia bahkan ingin membebaskan diri dari ikatan ikatan komunitas dan penjelajahan kemana mana. artinya disana sudah ada Kemerdekaan atau kebebasan yg lebih dari mitologi, Apabila kita membaca hasil Karya sastra Romo Mangun berarti kita menemukan nafas-nafas kemanusiaan yang berpesan melalui nilai-nilai kemanusiaan. nilai nilai kemanusiaan yang dimaksud yaitu Kebaikan, Kebenaran, Keadilan. Jadi kesimpulan saya , dimana Romo mangun disini menjelaskan dan mengajarkan bahwa manusia haruslah saling bergotong royong atau berfikir kritik dan memnunjukkan atau menopang keadilan yang benar dimata hokum maupun agama , supaya tidak adanya lagi negosiasi yang timbul di sekitar kalangan rakyat Indonesia …. terima kasih, Syalomm...

      Hapus
    3. NAMA : TOMY J. SIPAYUNG
      NIM : 15.01.1335
      Pembahasan dari kel.4
      "Keberpihakan Pada Kaum Miskin, Konteks Yang Melatarbelakangi Dan Gambaran Kaum Miskin Dalam Balada Becak Karya Y.B. mangunwijaya"
      Yang dapat saya simpulkan dalam judul sajian ini , dimana kita dapat melihat kemiskinan yang menjadi masalah atau khas permasalahan yang terjadinya di Negara kita Indonesia.
      Seperti Romo mangun yang bersifat atau bertindak untuk membangun Negara Indonesia , dan membangkitkan kembali semangat rakyat desa ataupun yang banyak kita dengar rakyat pelosok yang kurang mampuh yang seharusnya pantas untuk maju , yang dimana Romo melihat kurangnya Negara Indonesia dari pendidikan , kepedulian, mau pun perekonomian yang sangat anjlok , Romo berprinsip membuat cerita sejalan seperti Novel yang tentunya kita ketahui , agar dimana manusia sadar bahwa manusia hidup bukan untuk jabatan dan kepemimpinan saja , melainkan haruus memiliki kepedulian kepada semua manusia dan memiliki kehumanisan dalam merakyat atau berakyat . contohyang saya dapat juga dimana saat ini kita dapat melihat sosok seseorang pemimpin seperti Pak AHOK yang dimana dapat bertanggung jawab untuk memperbaiki rakyatnya dengan memberikan aplikasi yang baik untuk tempat tinggal yang layak bagi orang yang kurang mampu atau miskin , dimana disini kepemimpinan AHOK ingin menunjukkan kebenaran yang sepantasnya yang harus di perbuat atau dilakukan setiap golongan manusia agar menunjukkan humanisme nya kepada orang yang ada disekitarnya.
      Jadi kesimpulan saya , pendidikan dan lapangan kerja di Negara lokal kita ini , harus nya di tingkatkan dengan baik atau lebih banyak dan berkualitas lagi , bukannya kita tidak bisa lebih hebat dari Negara Negara lain yang lebih berkembang dan maju dari kita , tapi kita bisa juga lebih hebat dari mereka , melainkan seperti saran ROMO MANGUN , kepedulian , dan kemauan adalah hal yang utama dalam awal terbentuknya kemajuan yang akan kita capai .,,..,
      terima kasih SALAM IBD

      Hapus
  22. Nama : Roni rezeki s manihuruk
    Nim : 15.01.1314
    Ting/jur : 1-D (Teologi)
    Dari pembahasan yang di paparkan oleh kelompok 1 (satu) mengenai Humanisme Religius dan Nasionalisme yang terbuka Faham dasar pendidikan Mangunwijaya saya mengambil kesimpulan dari bahasan tersebut. Ketika kita berbicara mengenai humanisme tentu yang kita pikirkan adalah tentang kemanusiaan, kemanusiaan dan rasa nasionalisme yang di miliki manusia zaman sekarang ini rasa kemanusiian dalam diri setiap oarang dapat dikatakan sangat minim. Tidak ada lagi rasa peduli satu sama lain, di sana sini terjadi bentrokan satu sama lain, karena memang rasa peduli itu hampir hilang. Dalam masalah ini, kita harus kembali mengoreksi diri kita sendiri, pada diri kita masing-masing yang mana kita sebagai satu bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia ini untuk sama-sama berjuang dalam mewujudkan suatu kebenaran dan keadilan yang ada di tengah- tengah hidup kita. Hal ini diawali dengan cara menghargai nilai-nilai kemanusiaan dan budaya nasionalisme, yaitu sikap terbuka terhadap yang lain. Mangunwijaya juga menekankan disini yaitu bagaimana kita memiliki rasa cinta tanah air, terutama para generasi muda di era globalisasi ini yang makin hari nasionalismenya makin hancur, karena generasi muda yang diharapkan mampu mengubah sistem yang ada selama ini. Di sini mangunwijaya juga menyangkutkan dengan pendidikan dan religius ,seseorang yang memiliki pendidikan memang akan dianggap lebih mampu memimpin dari yang tidak memiliki pendidikan tapi hal ini tidak menjadi patokan semata. Di sini Romo memgharapkan dengan pendidikan mampu menciptakan pemimpin yang bermoralitas, bertanggung jawab, peduli dan memiliki nilai-nilai kemanusiaan tetapi di samping meraih pendidikan kita juga harus memupuk kerohanian kita yaitu iman kita semakin bertumbuh mengimani apa yang kita lakukan dalam dunia ini serta apa yang harus di lakukan sesuai kehendak Tuhan agar adanya keseimbangan dan terciptalah kelak pemimpin yang kita inginkan. Dengan memiliki semua dasar ini kita generasi muda diharapkan mampu menjadi manusia yang humanisme religius dan terbuka terhadap pendidikan. Syalom dan terimakasih.





    BalasHapus
  23. Nama : Roni Rezeki S Manihuruk
    Nim : 15.01.1314
    Ting : 1-D (Teologi)
    Kesimpulan yang dapat saya ambil dari sajian kelompok dua yang membahas tentang Manusia Humanis Menurut Romo Mangun.
    Yaitu konsep manusia menurut kebudayaan jawa dan menurut kebudayaan barat, dimana menurut konsep manusia menurut kebudayaan Jawa jika berbicara tentang pendidikan, pastilah terlebih dahulu berbicara tentang manusia karena setiap sistem pendidikan ditentukan oleh filsafat tentang manusia dan citra manusianya yang dianut, sehingga tidak pernah netral atau dengan kata lain ideologis. Menurut Y.B. Mangunwijaya, citra manusia tradisional Jawa pada hakikatnya adalah citra wayang belaka pada konsep mikro-kosmos, jadi manusia hanya bayangan saja, tidak sejati. Hal itu sejajar dengan filsafat Ide dari Plato digerakkan oleh Ki Dalang (Tuhan Yang Maha Esa) di alam penentu sejati jagad gedhe (makro-kosmos). Segala peristiwa kehidupan manusia sudah diniscayakan oleh kehendak para dewa. Dimana menurut kebudayaan Jawa pendidikan hanyalah sosialitas semata yaitu yang mengepentingkan kedudukan kepentingan dan penghidupan kolektifitas. Tapi, menurut kebudayaan barat adalah himpunan sastra, sains, politik, serta prinsip-prinsip artistic dan filosofi yang membedakannya dari peradaban lain. Ada 3 ciri dominan kebudayan Barat yaitu (1) penghargaan terhadap martabat manusia. Hal ini bisa dilihat pada nilai-nilai seperti demokrasi, institusisosial, dan kesejahteraan ekonomi; (2) kebebasan. Di Barat anak-anak berbicara terbuka di depan orang dewasa, orang-orang berpakaian menurut selera masing-masing, mengemukakan pendapat secara bebas, dan tidak membedakan status sosial dan sebagainya; dan (3) penciptaan dan pemanfaatan teknologi seperti pesawat jet, satelit, televisi, telepon, listrik, computer dan sebagainya. Pendidikan adalah hal yang sangat menentukan tingkat kolektifitas seseorang.Seperti yang kita tau pendidikan adalah salah satu yang menentukan kemana arah suatu bangsa. Jika berbicara mengenai pendidikan tak ada habisnya. Disini pendidikan suatu bangsa akan berpengaruh kepada ke humanismean suatu bangsa seperti yang dikemukakan oleh Romo. Manusia akan mempunyai rasa kemanusiaan jika memiliki pendidikan yang baik, istilahnya dengan pendidikan akan memanusiaakan manusia. Disini pendidikan diharapkan mampu menjadi sesuatu yang dapat memberi keadilan, penghargaan terhadap oarang lain, kebebasan(HAM) dan menciptakan manusia yang penuh ide-ide, dan kreativitas. Dengan pendidikan diharapkan mampu mengubah bansa ini kearah yang menuju kesejahteraan, matsudya pertanggungjawapkan pendidikan yang anda peroleh. Tapi dengan ini bukan berarti pendidikan yang rendah menjadi alsan untuk tidak memiliki rasa kemanusiaan, untuk berbuat, berperilaku yang melanggar dasar negara. Tapi semuanya ditentukan oleh diri sendiri bagaimana kita memahami humanisme itu. SEMUA TEGANTUNG PRIBADI ANDA, Sekian dan terimakasih.


    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Roni rezeki s manihuruk
      Nim : 15.01.1314
      Ting/jur : 1-D ( Teologi)
      Pada pembahasan kali ini saya mengambil beberapa kesimpulan dari bahasan yaitu tentang “pasemon” Dalam karya sastra Romo Mangun.
      Ketika kita berbicara tentang “pasemon” yaitu gambaran, disini Romo mencoba mengajarkan manusia tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan cara memberikan suatu gambaran berbentuk sastra atau kiasan agar lebih menarik. Romo mangun adalah seorang pastor yang juga menulis roman. Romo adalah penulis yang penuh resiko karena keberaniannya dalam mengekspresikan apa yang dipikirkannya. Dimana ketika kita berbicara humanisme secara universal bahasan ini menggugah karena ini berbentuk sastra. Romo mangun mencoba memakai seni atau sastra yang dituliskan dan semuanya berakhir dengan sentuhan nilai-nilai kemanusiaan. Karya tulis romo makna kebagsaan. Berbicara tentang agama dan posisi di negeri ini masalah politik dan potensi , jika politik membangun tak memandang atau membeda-bedakan maka tak akan terjadi hal buruk. Romo mangun menekankan dalam bahasannya kali ini yaitu mengambil nilai-nilai yang baik dari karyanya. Semua karya mangun selalu menekankan siapakah manusia itu??? Supaya kita tau alasan bahwa manusia itu alasan untuk kita hidup tidak sebagai penonton tapi pelaksana, jika hanya penonton maka hati dan perasaan saja yang terbuka tapi ketika mengalami dan menulisnya logika kita akan terbuka. Arttinya bahwa ketika kita men galami sendiri seperti penderitaan orang lain maka kita akan tau apa hidup ini sebenarnya. Sastra hanya sebagai jalan untuk mengerti akan kehidupan ini. Disini Romo menekankan agar dikatakan realita atau fakta karena memang merupakan sejarah peradapan di Indonesia. Bagi Romo dia dapat membantu orang miskin adalah panggilan.Romo juga mengkaitkan dengan ideologi yaitu kemerdekaan dalam kemerdekaan ini manusia menemukan kita hidup all for one one for all (satu untuk semua semua untuk satu). Atau Bhineka Tunggal Ika biarpun bebeda-beda tetap satu.
      Sekianyang dapat saya simpulkan dan terimakasih. Syalom salam IBD

      Hapus
    2. Nama : Roni rezeki s manihuruk
      Nim : 15.01.1314
      Ting/jur : 1-D (Teologi)

      Pada pembahasan kali ini yang topiknya Pada mengenai Keberpihakan Pada Kaum Miskin, Konteks Yang Melatarbelakangi Dan Gambaran Kaum Miskin Dalam Balada Becak karya Y. B. Mangunwijaya, kami memahami bahwa Romo Mangun, sebagai seorang yang sastrawan mengembangkan kehumanismean melalui karya sastranya, khususnya Balada Becak. Pada pembahasan ini mangun mencoba memberikan sebuah gambaran bagaimana par a kaum miskin., dia membuat berbentuk novel agar pembaca lebih memahami. Romo Mangun lebih mengarah kepada kehidupan yang marjinal. Gambaran manusia marjinal dalam Belada Becak ini kisahnya yang dipaparkan langsung mengindikasikan keberpihakan sang pengarang terhadap tokoh yang ada didalamnya. ini megisahkan seorang tokoh yus yang sangat tangguh dalam kekurangan ekonominya. Pada bahasan ini Romo menekankan bagaimana kemiskinan itu. Jika kita berbicara tentang kemiskinan tak ada habis-habisnya terutama di neegara kita ini. , artinya kemiskinan itu bukan hanya kemiskinan karena kurangnya materi ataupun ekonomi itu saja. Melainkan banyak juga kemiskinan yaitu seperti kemiskinan moral, kemiskinan dalam nilai-nilai agama, kemiskinan pancasila, kemiskinan pendidikan, dan kemiskinan nilai-nilai kemanusiaan (kebenaran, keadilan, dan keindahan). Keeninilah . Dalam kemiskinan ekonomi inilah masalah yang paling besar yang sering terjadi dalam kehidupan manusia, dimana manusia tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehingga ia mengalami kesulitan bahkan menderita, karena kemiskinan ekonomi ini manusia tidak sanggup untuk melanjutkan pendidikan. arena dengan pendidika salah satu alsan manusia untuk meenuju kearah yang lebih. Dan ketika berbicara soal kemiskinan, sepertinya tidak bisa terlepas dari pendidikan bahkan sering diklaim bahwa kemiskinan menjadi sebab rendahnya pendidikan, tapi pada sebagiannya juga mengklaim bahwa rendahnya pendidikan menyebabkan rendahnya ekonomi alias kemiskinan. Jadi sangat di butuhan peerhatian pemerintah terhadap hal ini, karena ttingkat pendidikan menentukan kwalitas suatu bangsa. Tapi tidak hanya pemerintah yang berperan dalam hal ini tapi masyarakat diharapkan merespon dengan baik,supaya ttidak terjadi seperti pengganguran, pengmis dan para anak jalanan. Dalam karyanya ini Romo mangun mengatakan bahwa kemiskinan itu adalah pelayanan baginya, yang artinya adalah rakyat kecil adalah awal dan akhir pilihan mangunwijaya. Pada bahasan ini mangun juga menegaskan bahwa kemiskinan bukan berarti kita tidak bermartabat. Jadilah miskin yang punya harga diri( martabat). sekian dan terimaksih.
      Syaloomm
      Salam IBD

      Hapus
    3. Roni rezeki s manihuruk
      15.01.1314 /teologi
      Kelompok 5/ “sipengembala cerita”
      Pada pembahasan kali ini tentang si “pengembala cerita” disini y.b mangunwijaya diibaratkan sebagai “Yesus kecil” karena diistilahkan sebagai si pengembala. Y.B ( Mangunwijaya) di kenal sebagai rohaniawan,budayawan, arsitek,penulis,aktivis, dan pembela rakyat kecil. Pengembala cerita menjalani hidup bersama kata, menaruh ide dan imajinasinya di setiap cerita yng dibuatnya. YBM adalah manusia yang penuh kata-kata, kita mengenalnya senagai pengarang novel,esai,cerpen. YBM berperan sebagai peminat kesusteraan artinya dia orang yang tekun bembaca dan suka berkomentar. Novel-novel YBM adalah jagat lambang, dia sering melambangkan dengan lamabang flora dan fauna. YBM membahasakan bahawa seorang sastrawan mesti seorang yang historis dan filsafat. YBM juga mengkehendaki diri sebagai “sastrawan hati nurani”. Sastra tak sekedar cerita, tapi harus berkaitan dengan hati nurani. Sastra menghampiri penbaca sebagai suluh untuk mengalami dan mengartikan hidup, berpijak ke hati nurani. Dengan sastra YBM mengajak pembaca untuk lebih mudah memahami kehidupan ini, seperti Tuhan Yesus yang selalu membuat perumpamaan untuk mengajar. Pengembala cerita mengantar kita keperdepatan-perdebatan panjang ,mengairahkan,dan bergerak ketenang. Pengembala cerita menjalani hidup bersama kata, menaruh ide, dan imajinasi di agat kata, maka dari itu YBM di sebut sebagai manusia kata-kata. Kata-kata ibarat doa yang terabadikan, ada tanpa selesai. YBM memilih bergerak dan singgah di “lembah prosa”. YBM mengesahkan diri sebagai pembaca prosa. YBM mengakrabi tema religiositas berkaitan denga peran sebagai pengarang novel.
      Yang terpenting Y.B (Mangunwijaya) bahwa cerita bermula dan berakhir demi hati nurani. Romo Mangun tak pernah bermimpi jadi besar tapi kepeduliaan dan aksinyalah yang membuatnya besar. Sekian dan terimakasiah
      Syaloom...

      Hapus
  24. willy yones siregar
    15.01.1341
    Theologia

    Dalam pembahasan kelompok pertama yaitu mengenai humanisme religius dan nasionalisme terbuka,dapat kita pahami bahwa Romo mangun ingin membentuk manusia indonesia menjadi individu-individu hebat, melalui pandangan Romo mangun dalam topik ini, kita bisa memperhatikan bahwa didalam humanisme religius dan nasionalisme terbuka adalah tanggung jawab kita tentang hubungan dengan sesama manusia dan hubungan dengan Tuhan sehingga memiliki kekuatan spiritual, baik dalam masyarakat, bangsa dan negara.Romo Mangun miris melihat keadaaan indonesia yang sangat kurang dalam hal ini, melalui itu dia ingin mengurangi kemiskinan yang ada di Indonesia bagaimana dia menjadikan indonesia berkembang. yaitu melalui pendidikan. pada pembahasan ini Romo bertujuan untuk membuat sadar akan humanisme religius dan nasionalisme terbuka khususnya para generasi penerus bangsa, kaum muda/mudi. bagaimana negara ini bisa berkemang lagi. Untuk itu kita sebagai penerus bangsa, mari kita bangun pribadi layaknya humanisme religius dan mempunyai rasa nasionlaisme terbuka, baik dalam keluarga, masyarakat dan negara.

    BalasHapus
  25. Nama :Ayu Ega Siahaan
    Ting/jur: 1-D/Teologi
    NIM : 15-01-1220

    Menurut saya kelompok satu menekankan tentang humanisme yang adalah sifat dari dari diri manusia yang bersifat kemanusiaan. sifat ini dapat kita lihat dari tingkat pendidikan dimana ketika orang memiliki pendidikan yang tinggi pasti lah dia tahu tentang sifat bermoral yang baik tetapi belum tentu dia bisa melaksanakan nya dengan baik, Bagaimana dengan orang yang tidak memiliki pendidikan? Disini lah kita diajak untuk mempelajari hidup bermoral yang baik apalagi kita memiliki tingkat pendidikdan yang baik. Terkadang kita tidak peduli kepada sesama kita , kita hanya memikirkan diri kita sendiri, apa lagi zaman sekarang perkembangan TEKNOLOGI yang sangat melesat sangat mempengaruhi rasa kepedulian sesama. Seperti contoh , ketika ada teman kita yang duduk bersama kita, di situ kita sedang main BBM pastilah kita tidak memperdulikan nya kita asik dengan handphone yang kita pegang. Disini Humanisme mengajarkan kita untuk bermoral yang baik, memiliki tingkat kepedulian yang tinggi terhadap sesama dan juga terhadap lingkungan, dan melakuan sesuatu untuk perubahan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya dari kelompok 2 diharapkan agar manusia itu memiliki sifat yang berdasarkan Humanisme dan juga di lihat dari kehidupan Romo Mangun,dalam hal ini manusia di artikan dari beberapa pengertian yaitu:
      1. Menurut kebudayaan jawa yang mengatakan kehidupan manusia itu seperti wayang yang hanya bayangan saja, dan sudah diatur terlebih dahulu.
      2. Menurut ilmu budaya barat yang mengatakan bahwa kehidupan ini bukan hanya untuk dunia kiamat saja tetapi juga untuk kehidupan kita saat ini sehingga di perlukan perencanaan untuk kehidupan kita saat ini sehingga diperlukan perencanaan untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
      Menurut pandangan kontemporer yang menunjukkan kehidupan manusia dalam dunia sekitarnya. Pada manusia kontemporer, manusia indonesia di cirikan dengan ciri-ciri positif dan negatif. Ciri-ciri positifnya Yaitu,
      • Memiliki nilai artistik yang tinggi, bergotong royong, suka menolong dan memiliki rasa kekeluargaan yang kuat.
      Ciri-ciri negatifnya yaitu
      • Mudah cemburu, boros, dan tidak bertanggung jawab atas tugs yang di embannya.

      Hapus
    2. Nama


      UAS KELOMPOK 3

      Pembahasan mengenai judul “Pasemon” Dalam Sastra Karya Romo Mangun “Bakdi Soemanto”. Romo Mangun adalah seorang pastor.
      Karangan Romo mangun banyak di gunakan oleh mahasiswa dan mahasiswi sebagai skripsi S1 lebih-lebih yang berjudul “Romo Rahadi” (1981), mahasiswa pun dengan serta-merta menghubungkan isi maupun isi novel dengan kehidupan pribadi beliau.dia mampu menciptakan novel-novel yang mampu menunjukan nilai-nilai kemanusiaan, sehingga Mahasiswa bisa mengerti tentang nilai kemanusiaan dan juga bisa menjadi manusia yang humanis. Manusia humanis mengubah segala sesuatu menjadi hal yang memiliki nilai yang bertujuan baik dalam diri setiap masyarakat. dia juga memiliki banyak karya sastra dalam bentuk pasemon, dimana Pasemon merupakan sastra Jawa yang tujuannya untuk mengingatkan orang pada peristiwa sejarah,karena sejarah bisa menbuat kita menjadi belajar dari masa lalu. pada zaman sekarang banyak anak muda yang tidak mau belajar dari kesalahan . contoh, ketika seorang anak mendapat nilai yang hancur dalam ujian karena tidak belajar, mungkin pada saat itu dia menyesal tetapi di saat ujian akan datang lagi dia malas untuk belajar sehingga kembali kepada nilai yang pertama, tetapi pada ini semua anak muda akan belajar dari pengalaman ketika membaca novel dari romo mangun Pasemon sastra Jawa yang tujuannya untuk mengingatkan orang pada peristiwa sejarah.

      Hapus
    3. Nama:Ayu Ega Siahaan
      NIM:15-01-1220

      Dengan Judul : "Keberpihakan Pada Kaum Miskin, Konteks Yang Melatarbelakangi Dan Gambaran Kaum Miskin Dalam Balada Becak karya Y. B. Mangunwijaya."
      Sajian kelompok 4
      semua manusia tidak menginginkan menjadi miskin/hidup berkesusahan , tetapi kemiskinan slalu ada di setiap negara terlebih di nagara indonesia, mayoritas warga indonesia bisa di bilang tidak mampu dalam menghidupi kebutuhan hidupnya. tetapi menurut pandangan saya banyak anak yang tidak mampu malah keinginan belajarnya lebih tinggi dari pada anak yang bisa dibalang orang kaya.begitu la yang d gambarkan oleh romo mangun dalam novelnya yang satu ini.seorang anak yang cuman bisa mengemban pendidikan sampai SMA dan tidak bisa melanjutkan kuliah nya karena kemiskinan sehingga dia harus putus kuliah bekerja sebagai tukang becak.disini kita diajarkan untuk berusaha menggapai cita-cita kita ketika kita mampu untuk melanjutkan sekolah, kita jangan kita sia-siakan apa yang kita miliki sebab tidak semua orang bisa menikmati kehidupan kita yang serba berkecukupan, dan juga ketika kita tidak mampu untuk melanjutkan sekolah kita, kita jangan berputus asa kita harus berusaha untuk mencapai cita-cita kita semampu kita bisa. seperti yusuf yang kehidupannya yang kurang mampu dia berani untuk tidak berputus asa slalu berusaha untuk mendapatkan yang di inginkannya walau harus putus di tengah jalan, tetapi dia semangat menjalani hidupnya.

      Hapus
    4. Nama :ayu ega siahaan
      Nim: 15.01.1220
      Romo seorang yang senang menbaca dan mengutip apa yang di bacanya dalam karya-karyanya. YBM(Yusuf Bilyarta mangunwijaya) dikenal sebagai rohaniawan, budayawan, arsitek, peilis, aktivis dan pembela wong cilik bahasa jawa untuk rakyat kecil . ia dikenal dari novelnya yang berjudul “Burung-burung Mayar”. yaitu seseorang mampu hidup untuk orang lain, mengalahkan ego pribadinya. Romo Mangun mencurahkan pandangannya tentang kemanusiaan dan kebangsaan melalui novel. Romo juga mengajarkan kita bahwa sesungguhnya kita juga dapat memberikan contoh yang baik yang dapat diteladani melalui jalan ataupun kisah kehidupan kita. Cerita-cerita Romo Mangun selalu mengadung pesan-pesan moralitas ataupun perihal tentang nilai-nilai kemanusiaan. Kita dapat menulis apa saja yang kita alami, kita rasakan, dan pngalaman-pengalaman unik lainnya yang terjadi dalam kehidupan kita. Sehingga suatu saat nanti tulisan kita tersebut dapat dibuat menjadi sebuah kumpulan karya-karya mengenai pengalaman yang tak akan pernah terlupakan dan patut diteladani.

      Hapus
    5. Nama :ayu ega siahaan
      Nim: 15.01.1220
      pada sajian kelompok 6 yang berjudul "Dehumanisme Politik Agama di indonesia" menurut pendapat saya, seorang Musda Mulia berpendapat bahwa agama di Indonesia sudah tidak memiliki nilai kemanusiaan atau menjadi dehumanisme.dimana banyak agama yang tidak sah sangat di kucilkan . banyak yang berpendapat bahwa agama yang tidak sah itu sangat jauh kepercayaannya kepada tuhan yang di sembah oleh agama yang sudah di sahkan oleh negara, padahal sudah jelas bahwa dalam UU tertera tentang adanya hak yang dimiliki oleh setiap orang dimana setiap orang berhak menganut dan memilih ajaran dan agama yang ada baik itu agama yang sah maupun agama yang tidak sah di dalam suatu Negara itu.kenapa kebijakan pemerintah mengakui hanya 6 agama yang bertentangan dengan semangat humanisme, juga tidak sejalan dengan spirit pancasila dan konstitusi. Dehumanisme politik agama tersebut menyebabkan hanya 6 agama yang sah tersebutlah yang dibantu ketika mengalami bencana . berarti negara sudah melanggar peraturan UU yang telah dibuatnya. seperti agama parmalim mereka harus berbahong memilih salah satu agama yang disahkan oleh negara untuk membuat KTP . di satu sisih mereka sangat tidak setuju atas peraturan yang di buat negara tetapi di sisih lain mereka harus memilih nya supaya mereka bisa membuat KTP dan mematuhi peraturan dari negara.padahal peratura undang-undang dan pancasila sudah menerima setiap agama yang ada di indonesia termaksut agama Parmalim atau agama yang tidak sah . karena semua agama mampunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh kedamaian agama itu mengajarkan hal-hal yang baik seperti agama parmalim yang mengajarkan tentang kerendahan hati dan menjunjung tinggi nilai kesenian karena mereka cukup terkenal dengan pantun nya. jadi jangan pernah mengucilkan satu agama pun baik yang sah dalam Negara maupun tidak sah karena semua agama mempunyai tujuan yang sama yaitu memberi ajaran yang baik bagi manusia.

      Hapus
  26. Willy Yones Siregar
    15.01.1341
    Theologia


    Pada pembahasaan kelompok 2 mengenai Manusia Humanis Menurut Romo Mangun, saya dapat pahami bahwa Manusia Humanis adalah manusia yang selalu gigih dan mempunyai motivasi yang tinggi. Dengan kata lain manusia humanis adalah manusia yang tidak pernah berpikiran untuk menyerah. Manusia humanis bertujuan untuk mengubah segala sesuatu menjadi hal yang memiliki nilai tertentu. Romo mangun juga menuliskan tentang konsep manusia dari berbagai pandangan kebudayaan. melalui konsep-konsep tersebut dapat dilihat bahwa terjadi perubahan-perubahan dalam diri manusia waktu, dan kondisi manusia itu sendiri,sehingga hal ini menjadikan suatu kekhasan dalam diri manusia. Romo mangun dalam topik ini bertujuan unutk memanusiakan manusia yang artinya ia mau tidak ada kesenjangan antar sesama Manusia, Romo ingin masalah kemanusiaan yang tidak baik dihilangkan. Sehingga Romo selain menulis karyanya dengan harapan dapat membuka pola pikir manusia kearah yang lebih baik, membangun manusia indonesia yang berkualitas dan dapat mengembangkan bangsa indonesia ini menjadi bangsa yang maju. Akan tetapi kita tetap harus berpegang pada "tiang" pendidikan, tanpa itu semua harapan yang ada tidak akan pernah tercapai.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kelompok 3:
      "Pasemon" Dalam Karya Romo Mangun
      Bakdi Soemanto.


      Romo Mangun yang adalah seorang rohaniawan, arsitek, dan juga sastrawan, yang mencoba untuk membangun nilai-nilai kemanusiaan ditengah kehidupan manusia. Dalam topik ini Romo mangun melihat atau menyaksikan bagaimana kondisi masyarakat indonesia yang masih tertinggal.Romo melihat masih banyak sekali orang-orang yang belum mendapatkan hak mereka dengan nilai-nilai kemanusiaan. seiring dengan itu Romo menecoba untuk membuat suatu karyanya yang penuh dengan kesastraannya. Melalui karyanya kita bisa melihat bagaimana Romo mengangkat nilai-nilai kemanusiaan, dimana dalam karya tulis sastra Romo mangun adalah berupa realita, dan merupakan nafas sejarah peradaban manusia indonesia. kalau kita pahami secara mendalam, Romo mangun mengingatkan kita bagaimana sebuah karakter dan stigma yang harus dibangun dengan sangat baik seperti yang pandangan yang dituangkannya dalam salah satu karya nya yaitu roman. Juga dapat kita lihat Romo Mangun juga dengan gamblang menggambarkan berbagai macam fenomena kehidupan manusia secara nyata, tidak seperti mereka yang menganut teologi moral. jadi, melihat semua itu Romo mangun melalui karyanya seakan membuka paradigma menuju jalan ke dalam sebuah "Tujuan Hidup" yang mengarah kepada religiositas. maka manusia indonesia harus bisa memahami dan mencoba melakukannya selangkah demi selangkah untuk tujuan hidup yang lebih baik.

      Hapus
    2. kelompok 4
      "Keberpihakan Pada Kaum Miskin, Konteks Yang Melatarbelakangi Dan Gambaran Kaum Miskin Dalam Balada Becak karya Y. B. Mangunwijaya."


      Dalam pembahasan ini kita melihat keberpihakan Romo Mangun terhadap kaum miskin yang sangat begitu luar biasanya. Romo mangun mencoba untuk membuat suatu karya yang menggambarkan bagaimana dia begitu memperhatikan kaum miskin yang berjuang keras dalam hidupnya. dalam hal ini Romo Mangun sebenarnya ingin memperlihatkan kepada setiap orang khususnya generasi-generasi muda saat ini bahwa "kehidupan bukanlah untuk menikmati saja tapi juga dinikmati,yaitu oleh kemiskinan." sebagaimana dialami oleh seorang Yusuf(yus) dalam karya Romo Mangun "Balada Becak", dimana dia yang putus kuliah karena tidak ada biaya,kemiskinan adalah biangnya. namun dengan keadaan ekonomi yang sangat terbatas, dia tidak berhenti sampai disitu, yusuf mencoba untuk selalu mensibukkan dirinya dengan hal yang lain.
      kalau dipahami sebenarnya ini adalah suatu tamparan keras bagi kita yang diberikan Romo dengan karyanya Balada Becak, untuk tidak berputus asa sekalipun ditengah kesulitan yang seakan membuat kita ingin menyerah dengan keadaaan.

      Hapus
    3. kelompok 5
      " Si Pengembala Cerita."


      Y.B. Mangunwijaya (1929-1999) adalah penggembala cerita. Penggembala cerita yang penuh dengan ide, dan imajinasi. Dan kita mengenalinya sebagai pengarang cerpen, novel, esai. YBM juga berperan sebagai “peminat kesasastraan” . Buku Sastra dan Religiositas (1982) membuktikan penggembala cerita mengalami ketakjuban-ketakjuban di kesustraan.
      Dari setiap karya-karya yang diciptakan YBM ada beberapa hal yang sangat berkaitan dengan : sastra, lambang, hati nurani, intelektual dan essai. Penggembala cerita ingin susastra adalah urusan kontemplasi (kontemplasi: pengajuan peristiwa dan tokoh mengenai pelbagai tema bermulaan dan berujung dengan pengikatan).

      kita bisa melihat bahwa seorang Romo Mangun adalah ibarat Yesus kecil yang dalam perjalanannya sebagai “Si Penggembala”. Sifat ataupun cara dari seorang Romo Mangun dalam menuangkan pemikirannya tentang nilai-nilai kemanusiaan, dapat di analogikan seperti Yesus dalam pelayanannya. Dimana Yesus dalam mengajar ataupun memberitakan kebenaran injil, yang hampir seluruh pengajarannya berupa perumpamaan dan sebagian kecil lagi pengajarannya langsung ke pemulihan atau pengobatan. Sama seperti Romo Mangun dalam menggembalakan tentang nilai-nilai kemanusiaan, ia membuat karya-karyanya dengan kemampuan kesastraannya. Melalui karyanya Romo sebenarnya ingin menyampaikan bahwa ia ingin bangsa indonesia menjadi indonesia baru yang ingin membangun setip insan baik dari sastra ataupun tindakan yang lain.

      Hapus
    4. Kelompok 6
      “Dehumanisasi Politik Agama Indonesia.”
      Dalam sajian ini, dehumanisasi dipandang dari segi politik agama di indonesia yang melahirkan berbagai bentuk diskriminasi terhadap penganut agama diluar 6 agama yang diakui oleh pemerintah. Perlu kita ketahui hal paling mendasar, bahwa kebijakan pemerintah mengakui hanya 6 agama bertentangan dengan semangat humanisme, juga tidak sejalan dengan spirit Pancasila dan Konstitusi. Dehumanisme politik agama menyebabkan para penganut selain 6 agama tersebut tidak mendapatkan pembinaan dari pemerintah, seperti tidak memperoleh dana bantuan, fasilitas , dan berbagai perlindungan yang diberikan pemerintah padahal mereka adalah sesama anak bangsa. jadi kita bisa melihat bentuk perbedaan yang merugikan inilah yang disebut dengan prilaku diskriminatif. Sebenarnya DEHUMANISASI, bila dipahami dengan baik bahwa hal tersebut merupakan suatu proses yang menjadikan manusia tidak sesuai dengan kodratnya sebagai manusia,melainkan hanya bisa menirukan atau melaksanakan sesuatu yang di ukur dengan apa yang di milikinya dalam bentuk tertentu. Dengan berbagai kebijakan dehumanisme tersebut menjadi hambatan struktural yang kasat mata dalam pemenuhan hak kebebasan beragama di Indonesia. Hambatan tersebut dapat diatasi melalui langkah-langkah konkret yang sudah para penyaji paparkan bahwa : pemerintah sebagai pelaksana jalannya roda pemerintahan harus mampu secara konsisten menjabarkan spirit humanisme seperti dinyatakan dalam Pancasila dan Konstitusi untuk kemudian dijabarkan melalui berbagai peraturan yang lebih operasional di bawahnya. Untuk itu, perlu reformasi sebagai aturan dan kebijakan yang terkait kehidupan umat beragama. Selanjutnya pemerintah bertanggung jawab terhadap perlindungan hak kebebasan beragama semua warga tanpa kecuali sebagai bentuk pengakuan adanya persamaan hak bagi seluruh warga Indonesia. Kemudian mendorong para pemuka agama mulai dari tingkat pusat sampai tingkat desa agar membuka ruang dialog seluas-luasnya dengan melibatka semua unsur agama di masyarakat dalam merespons berbagai fenomena kehidupan agama. Dengan ungkapan lain, solusi yang tepat adalah mendorong pemerintah menerapkan humanisme politik dalam bidang agama sehingga terkikis semua bentuk diskriminasi, eksploitasi dan kekerasan terhadap penganut agama di luar 6 agama tersebut. Hanya dengan cara itu, pemerintah dapat memenuhi hak-hak sipil dan politik semua penganut agama dan kepercayaan di negeri ini, termasuk juga mereka yang mengaku tidak beragam. Maka dengan hal itu menyadarkan bahwa pentingnya kebebasan beragama. Fakta kebinekaan agama di Indonesia melatarbelakangi adanya prinsip kebebasan beragama dalam konstitusi. Maka tindakan yang harus dilakukan juga harus sesuai dengan kebinekaan indonesia. Namun kita juga harus mengetahui bahwa hak kebebasan beragama juga dibatasi oleh kewajiban dan tanggung jawab seseorang untuk menghargai dan menghormati sesama manusia, apa pun agamanya. Pembatasan atau peraturan itu hanya boleh dilakukan dengan undang-undang, serta alasan yang digunakan adalah semata untuk perlindungan terhadap semua warga negara tanpa kecuali, termasuk mereka yang mengaku tidak beragama. Maka dengan demikian, tujuan utama pembatasan itu adalah untuk menangkal ancaman terhadap keselamatan atas kehidupan, integritas, kesehatan warga negara atau kepemilikan mereka. Melalui pengalaman tersebut, tindakan maupun langkah konkret yang benar-benar harus dilakukan untuk mengurangi ataupun menghilangkan dehumanisasi itu adalah menerapkan prinsip pluralisme agama, mengapa demikian ?? Karena Indonesia, sudah terlanjur menjadi bangsa yang heterogen dan pluralis serta undang-undang Negara yang menjamin dan mengakui eksistensi agama- agama lain, dan Pluralisme hendaklah dimaknai bahwa setiap agama harus berani mengakui eksistensi dan hak agama lain dan selanjutnya selalu bersedia aktif dalam usaha memahami perbedaan dan persamaan berbagai agama menuju terciptanya suatu keharmonisan masyarakat yang humanis.
      Salam Ibd….

      Hapus
  27. Nama : Wahyu Bayu Tarigan
    Nim : 15.01.1340
    ting/jur: 1-D/theologia


    Syalom

    Saya akan menjelaskan Humanisme dan Nasionalisme yang terbuka, yang dibahas oleh kelompok 1(satu). Humanisme dan Nasionalisme merupakan penghubung atau penyatu yang bertujuan untuk memerdekakan (bebas dari kemiskinan, bebas dari kericuhan/kejahatan, bebas dari korupsi, bebas dari krisis/rendah pengetahuan, dan lain-lain). Kedua hal itu menyatu menjadi satu komponen yang akan memunculkan rasa cinta tanah air, peduli terhadap sesama manusia/mengasihi, melindungi alam, mensyukuri setiap apa yang dimiliki, dan lain-lain. PERAN PENDIDIKAN dan NEGARA sangat penting untuk mengembangkan dan menumbuhkan kedua hal itu. Pendididkan akan mengajarkan dan membimbing untuk memberikan pemahaman yang jelas, meningkatkan SPRITUALITAS, dan meningkatkan kecerdasan tentang Humanisme dan Nasionalisme yang terbuka dan pengetahuan yang luas. Negara wajib membantu dan memberikan fasilitas pendidikan untuk kemajuan pendidikan bangsa. Suatu bangsa dikatakan maju apabila di setiap bidang atau dinamika yang ada di dalam bangsa itu(politik, organisasi, budaya, perdagangan/bisnis, dan lain-lain), yaitu meningkatkan Humanisme dan Nasionalisme yang Terbuka di dalam pendidikan dan di terapkan juga di tengah keluarga. Humanisme dan Nasionalisme yang terbuka akan menimbulkan kemandirina seseorang atau kedisiplinan seseorang. kita harus memiliki sifat Nasionalisme yang terbuka tetapi kita harus mampu menyaring setiap apa yang di serap, artinya mampu memahami yang baik dan yang buruk dan menerapkan yang baik di tengah kehidupan. Bangsa indonesi memiliki keberagaman etnik, suku, budaya, kekayaan alam dan ke'ekonomian yang harus di pelihara dan dijaga terhadap orang yang tidak bertanggung jawab. Disitulah kita membutuhkan sifat humanise dan nasionalisme dan di dalam kedua hal itu ada terdapa pemikiran kritis yang membantu kita untuk memikirkan lebih jelas dan lebih hati-hati. Itulah yang dapat saya simpulkan dari materi 1(satu), beserta analisa saya tentang humanisme dan nasionalisme yang terbuka.

    salam sejahtera..
    Tuhan memberkati.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Wahyu Bayu Tarigan
      Nim : 15.01.1340
      ting/jur : 1-D/theologia
      Ditujukan: kelompok II

      Syalom.

      Pada kali ini saya akan menjelaskan manusia Humanis menurut Romo Mangun yang di bahas oleh kelompok 2(dua).
      Romo adalah seorang tokoh yang universal tentang manusia humanis, dan ia memiliki kasih ,yang besar. Manusia humanis merupakan manusia memiliki nilai kemanusiaan, mengasihi, saling perduli, dan terbuka. Di zaman sekarang ini banyak kejahatan yang muncul dan bahkan tidak memiliki sifat humanis, kemiskinan semakin meningkat, korupsi semakin merajalela, bahkan hidup seseorang itu dianggab tidak ada artinya, contohnya ISIS yang memberantas setiap nyawa yang bertantangan dengannya, pembunuhan anak kelas 1 SD di Pematang Siantar, pembunuhan ibu kandung, dan lain-lain. Itu menunjukkan seseorang tidak memiliki sifat humanis. Hidup ini sangat berharga, yang membuat hidup ini tidak berharga adalah perilaku buruk atau pemikiran yang buruk tanpa memikirkan akibat dampaknya terhadap dirinya dan orang lain. Kemunculan Romo Mangun merupakan kemunculan suara kenabian, di Yogyakarta Romo Mangun sudah dianggab sebagai nabi bagi kaum miskin. Setiap kemampuan dan talenta yang ia punya, dibagikannya kepada masyarakat miskin, ia membangun rumah bagi kaum miskin, dan membangun tempat belajar. Romo juga menembus dunia pendidikan. Didalam duni pendididkan terdapat benih-benih yang perlu dirawat dengan baik. Pendidikan sangat penting untuk mengembangkan dan menumbuhkan benih humanis, karena pendidikan memelihara, menjaga, menawarkan pengetahuan yang luas dan tak terbatas. Di indonesia masih banyak masyarakat luas yang belum mendapat pendidikan bahkan pemerintah tidak perduli terhadap pendidikan di setiap pelosok bangsa yang kaya dan indah ini, contohnya di kalimantan yang berbatasan dengan Malaysia dan di wilayah pelosok Papua. Dimanakah tanggung jawab pemerintah terhadap hal itu. Disaat itulah Romo Mangun menerobos ambang batas untuk meluntukan kejahatan yang ada dan menawarkan manusia humanis. Peran humanis sangat penting di tengah kehidupan ini. Meskipun di indonesia memiliki konsep-konsep manusia dan tentang konsep-konsep pendidikan yang berbeda, tetapi Romo Mangun tidak mempersalahkan hal itu bahkan ia tidak memandang agama dan besifat universal. Dan yang di tekankan Romo Mangun adalah manusia itu harus memiliki dasar tentang nilai-nilai kemanusiaan dan humanis. Marilah kita belajar dan mengikuti teladan Romo Mangun untuk membangkitkan nilai-nilai kemanusiaan atau humanisme dan menunjukkan kita sebagai seorang theologi yang bersifat universal.

      Salam Sejahtera dan salam IBD
      Tuhan memberkati.

      Hapus
    2. Nama : Wahyu Bayu Tarigan
      Nim : 15.01.1340
      Ting/jur : 1-D/Theologia
      Judul : " Pasemon" Dalam Sastra Karya Romo Mangun Bakdi Soemanto
      Sajian kelompok 3

      Syalom.

      Romo Mangun memiliki banyak karya yang memiliki kandungan makna yang sangat dalam, semua karyanya berhubungan dengan Nilai-nilai kemanusiaa atau Humanis dan Nasionalisme. Romo sangat kreatif menyampaikan cerita alkitab perjanjian lama dan perjanjian baru ke dalam khotbahnya yang dihubungkan pada perkembangan zaman kini. Romo juga memakai beberapa tokoh umum untuk menyampaikan pesanya kepada masyaraka luas. Karya yang di miliki Romo adalah suatu media yang sangat efektif untuk menyampaikan pesan dan hikmat yang dapat mempermudah diri Romo mengembangkan hasil Buah pemikiranya. Keberanian Romo Mangun adalah ketegarannya dalam mengekspresikan pengalaman ini yang biasanya disembunyikan. Motto dari Romo Mangun adalah “Bukankah hari Tuhan itu kegelapan dan bukan terang, kelam kabut dan tidak bercahaya” (Amos 5:20). Motto dan keberanian Romo adalah gambararan dari ketulusan hatinya dan keimananya. Dalam novel Romo Rahadi gambaran manusianya ada pada keterombang-ambingan itu tetapi yang di tekankan Romo adalah sebuah keberanian untuk membela kebenaran dan keadilan demi kesejahteraaan manusia dan perkembangan iman. Karya sastra sangat mendukung untuk menyampaikan sebuah pesan demi kebersamaan dan keharmonisan. Romo tidak menggunakan kepastorannya demi kepentingan dirinya sendiri dan tidak mau mencari kenikmatan duniawi. Kebimbangan dan keraguan pasti dialami setiap manusia tetapi apabila hal itu tidak di lewati rasa takut akan tetap menimpa. Romo juga menekankan sebuah kepercayaan diri dan kepedulian terhadap semangat perjuangan seseorang. Jangan terlalu percaya terhadap mitos yang menyebabkan kehancuran. Karya Romo merupakan sebuah acuan atau pedoman kehidupan. Marilah kita meneladani kisah Romo.

      Salam sejahtera dan salam IBD,
      Tuhan memberkati.

      Hapus
    3. Nama : Wahyu Bayu Tarigan
      Nim : 15.01.1340
      Ting/jur : 1-D/Theologia
      Judul : "Keberpihakan Pada Kaum Miskin, Konteks Yang Melatarbelakangi Dan Gambaran Kaum Miskin Dalam Balada Becak karya Y. B. Mangunwijaya."
      Sajian kelompok 4

      Syalom.

      Banyak yang melatarbelakangi terjadinya kemiskinan di tengah kehidupan yang dialami, misalnya; akibat bangkrut, akibat ekonomi , dan lain-lain. Yang terjadinya latarbelakang itulah yang perlu diatasi supaya tidak terjadi pengulangan sehingga beberapa kemiskinan dapat diatasi. Peran pemerintah sangat besar pengaruhnya mengatasi kemiskinan ini, setiap sekte-sekte pemerintah itu harus mengambil bagian dalam mengatasi kemiskinan. Kemiskinan dapat diatasi apabila peran kedua pihak yaitu antara orang yang menolong(sukarelawan) dan orang yang ditolong( kaum miskin) mau berperan aktif dalam pelaksanaanya. Kedua pihak ini merupakan dasar untuk mengatasi sebuah permasalah dalam kemiskinan. Kemunculan Romo Mangun merupakan kemunculan suara nabi. Romo sangat berpihak kepada kaum miskina dan semua yang dimilikinya di abdikanya kepada kaum miskin dan berusaha menciptakan keharmonisan dalam hidup. Keberpihakan kepeda kaum miskin merupakan membela dan membebaskan mereka dari kemiskinan, itulah yang dilakukan oleh Romo Mangun kepada kaum miskin. Dalam keberpihakan itu harus memiliki dasar Kasih dan Ketulusan tanpa meminta balasan. Romo membuat sebuah cerita tentang gambaran kaum miskin dalam Balada Becak, di cerita itu mengisahkan tentang perjuangan, harga diri, tanpa pambrih, tentang cinta, semangat, moralitas dan gambaran kemiskinan yang membatasi dirinya. Dalam cerita itu kita diajak untuk menghargai dan mensyukuri apa yang kita miliki. Kita harus Peka terhadap apa yang terjadi disekeliling hidup yang sedang kita jalani dan carilah sebuah motifasi yang akan memberikan inspirasi bagi diri kita. Apa yang kita perbuat hari ini pasti akan mempengaruhi hari kedepanya. Dalam Balada Becak itu juga mengajarkan kita supaya tidak bermalas-malasan dan tidak boros yang akan membentuk sebuah karakter yang baik untuk memepengaruhi masa yang akan datang. Jadi, marilah kita menciptakan rasa Humanisme dan berpikir positif dan menjadikan sekelilig kita menjadi acuan dan motofasi untuk sikap yang baik, yang akan mencerahkan masa depan kita semua.

      Salam sejahtera dan salam IBD,
      Tuhan memberkati.

      Hapus
    4. Nama : Wahyu Bayu Tarigan
      Nim : 15.01.1340
      Ting/jur : 1-D/Theologia
      Judul : Si Pengembala Cerita
      kelompok : 1 (satu)

      Syalom

      Si Pengembala Cerita menggunakan unsur-unsur sastra untuk mengembangkan buah dari pemikirannya. Dalam si pengembala cerita banyak makna yang kita dapat tentang dunia ini serta isinya. Kita diajarkan berkarya dengan menggunakan sastra dan Romo merupakan salah satu contoh yang dapat kita tiru. Pengetahuan intelektual sangat di butuhkan dan kemapanan intelektual merupakan unsur yang sangat berpengaruh. Lambang-lambang seperti "Burung-burung Rantau" merupakan pelengkap dan penjelas dari penyampaian pesan. Penyampaian pesan harus memiliki makna tentang hati yang menggugah pembaca untuk terlibat dalam isi cerita. Kita juga diajarkan untuk membuat sebuah cerita yang berkaitan tentang hikmat alkitab. Hikmat Alkitab, memberikan warna yang sempurna pada karya sastra atau membuat sebuah karya lain. Karya yang kita buat betul-betul mengisikan tentang pesan yang membangun setiap orang yang melihatnya. Setiap manusia memiliki talenta atau bakat yang berbeda-beda dan yang harus kita kembangkan. karena Anugrah yang di berikan oleh Tuhan memiliki makna tersendiri. Dia yang memberi, pasti Dia juga yang menunjukkan jalan kepada setiap orang yang mau mengembangkan Anugrah itu. Romo mengembangkan Anugrah yang di berikan Tuhan kepdanya dan ia juga membagikanya kepada setiap orang. Bakat merupakan alat yang dapat mempengaruhi setiap manusia. Dalam karya yang kita buat akan memberikan inspirasi bagi setiap orang dan membangun sebuah wadah untuk mengembangkan sebuah nilai. menghargai karya orang lain adalah menghargai pemberian Tuhan. Mari kita mengembangkan bakat yang ada pada diri kita.Trimakasih.

      Salam sejahtera, dan Salam IBD
      Tuhan memberkati.

      Hapus
    5. Nama : Wahyu Bayu Tarigan
      Nim : 15.01.1340
      Ting/jur : 1-D/Theologia
      Judul : Dehumanisme Politik Agama di Indonesia
      kelompok : VI (enam)

      Syalom.
      Dehumanisme Politik Agama merupakan permasalahan yang sangat serius dan agama merasa tidak adil terhapak dehumanisme yang di lakukan kepada penganut agama. Kebebasan agama perlu diperhatikan oleh pemerintah, pemimpin agama dan penganut agama dengan bijak sana . agama memiliki peran penting dan memiliki kedudukan di bangsa indonedia ini. Tumbuhnya Bhineka Tunggal Ika adalah akar keharmonisan dalam perbedaan dan persatuan. Agama yang di akui dan tidak diakui selalu mengalami penindasan terhada penganut agama. Hanya 6 agama yang di akui di indonedia dan luar dari ke-6 agama itu tidak diakui oleh pemerintah dan tidak memiliki kedudukan didalam lembaga pemerintahan dan tidak mendapatkan bantuan khusus oleh pemerintah bukan barti mereka harus di tindas. Yang menjadi permasalahanya adalah masyarakat dan pemerintah tidak menjalankan aturan dari lembaga kenegaraan atau UUD dan Pancasila. Penganut agama yang tidak diakui sangat sulit berkembang, bertumbuh dan mengalami penindasan terhadap orang yang tidak menjalankan fungsi agama dengan baik. Penghapusa kolom agama di KTP bukanlah permasalahan yang gampang untuk mengambil keputusan itu. Dalam Pancasila saja dijelaskan soal ketuhanan yang Maha Esa," kata Kepala Satuan Pelaksana Kependudukan dan Catatan Sipil Kelurahan Kramat Jati Syarief, Rabu (15/3). Jadi, seharusnya pada KTP juga tetap dicantumkan keterangan agama. Agama merupakan identitas setiap umat manusia. Bangsa indonedia adalah bangsa yang beragama , yang menjadi permasalahannya adalah agama yang tidak diakui dan bagi orang yang tidak beragama itu merupakan peroalan terhadap politik agama. Agama wajib diberikan kebebasan dan hak untuk menjalankan kewajiban agama yang tidak menyimpang dari fungsi agama. Romo Mangun menegaskan tentang humanis dan nasionalisme terhadap segala perbedaan. Pemertintah wajib memberikan kebebasan dan pembinaan agama dengan baik. Diadakanpun Lembaga agama supaya untuk mengatasi permasalahan agama supaya tidak terjasi perpecahan atau pertengkaran, dan penganut agama harus menjalankan misi /fingsi agama. Agama tidak pernah mengajarkan bertindak kekerasan dan hidup dalam kegelapan melaikan memberikan kehidupan yang benar berdasarkan ketuhannanya. Tanpa agama hidup pasti kacau.

      Salam Sejahtera dan salam IBD
      Tuhan memberkati.

      Hapus
  28. Nama : Dohar Bilinton
    NIM : 15.01.1243
    Ting/Jur: I-D/ Theologia
    syalom Pak..
    Dari sajian kelompok 1 yang berjudul “Humanisme Religius dan Nasionalisme yang Terbuka, Faham Dasar Pendidikan Romo Mangun” dengan sajian ini beliau membawa saya untuk menekankan bahwa tujuan dari pada pendidikan adalah untuk “pemanusiaan manusia” melalui proses “humanisasi” sehingga yang utama bukanlah soal dialog agama, atau pembicaraan tentang perbedaan ajaran agama-agama yang satu dengan yang lain, melainkan bagaimana kita bekerja sama dalam berbagai macam bidang, dengan semangat kemanusiaan yang sama, merasakan keprihatinan yang sama sebagai manusia kecil. Seperti halnya pada generasi 1908 yang merupakan awal munculnya pemikiran tentang bangsa, dengan lahirnya Boedi Oetomo, ini menunjukan bahwa dulunya bangsa Indonesia sudah memiliki jiwa “Humanisme religious dan nasionalisme” dengan tujuan yang sama kemudian mereka juga memiliki semangat yang sama, keperihatinan yang sama dan mereka menyatakan kesatuan nusa, bangsa, dan bahasa, padahal ada perbedaan yang cukup signifikan diantara mereka, baik agama, budaya, etnis, maupun social namun mereka bersatu untuk gagasan yang sama yaitu “ideologi pembebasan” supaya bangsa Indosesia bebas dari penindasan dan penjajahan. Sehingga pemahaman kita dibuka oleh romo mangun bahwa agama lain bukan menjadi saingan, apalagi musuh, melainkan teman kerja, kolega di dalam membangun kemanusiaan, khususnya dalam melayani rakyat yang miskin. Kemudian melalui sajian ini kita harus mampu mengkritik pendidikan yang mengarah pada persaingan dan mengangkat pendidikan yang membangun kerja sama supaya bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Dan beliau mengajak kita untuk menjadi masyarakat yang berkarakter kemanusiaan dalam kegiatan sosial, pembelaan korban, atau pun pemberdayaan orang-orang kecil ataupun orang-orang miskin. Apabila saya melihat pemimpin bangsa ini harus menanamkan karakter yang ada pada beliau, yang memihak kepada orang yang tertindas atupun orang yang miskin tanpa melihat apa latar belakang mereka miliki. Dan saya ingin menyinggung sedikit mengenai pendidikan di Indonesia bahwa pendidikan untuk membangun karakter yang memiliki sifat Humanis yang tinggi harus dibentuk ketika masih anak-anak sehingga ketika dewasa sianak tinggal mengasah otak dalam hal segi pengetahuan, sehingga lahirlah manusia yang “berkarakter”. Dengan cara menambah jam untuk mata pelajaran yang membangun nilai-niali pada si anak seperti pendidikan kewarganegaraan, pendidikan agama, dan lain-lain. dan saya rasa ketika pemimpin-pemimpin bangsa ini sudah memiliki karakter seprti beliau saya rasa tidak ada lagi kasus korupsi dinegri ini namun yang menjadi kasus mereka bagaimana untuk terus memajukan bangsa ini. Singakat cerita dari sajian ini bahwa untuk berbuat baik tidak ada yang dapat mengahalanginya, dan ketika berbuat baik tidak melihat latar belakang seseorang, dan ketika berbuat baik bukan melihat hubungan kita dengan manusia, tetapi hubungan kita dengan Tuhan. Mungkin ini saja yang bisa saya sampaikan pada sajian kali ini termakasih ya pak…
    salam IBD Pak... dan salam Humanis….
    Tuhan Memberkati...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Dohar Bilinton
      NIM : 15.01.1243
      Ting/ Jur : I/ Theologia

      Pada kali ini saya akan memberikan sedikit penjelasan saya mengenai sajian kelompok 2 dengan judul “Manusia Humanis Menurut Romo Mangun”, romo mangun dengan judul ini ingin mengajak kita untuk menjadi manusia yang Humanis, dan dalam kehidupan beliau menunjukan sangat jelas bahwa dia bukan hanya sebatas teori namun dia juga sudah terlebih dahulu melakukannya. Dimana Romo Mangun mengabdikan seluruh hidupnya bagi kepentingan masyarakat Indonesia, khususnya dalam bidang pedidikan pada anak-anak Miskin. Yang ingin beliau sampaikan bahwa jangan sekali-kali kita memandang rendah setiap manusia dengan alasan status yang berbeda, tapi kita diajak untuk saling menghormati, menghargai dan bahkan saling menolong dalam mewujudkan ikatan kekeluargaan. Dan saya melihat bahwa beliau menggunakan segala pengetahuannya dan kemampuannya untuk mengangkat derajat ataupun maratabat orang-orang yang miskin, yang lemah, maupun yang tertindas. Dan dari sini beliau mengajak kita bahwa hidup ini bukan untuk melayani diri sendiri tetapi hidup ini untuk melayani Tuhan dengan melakukan kebaikan kepada orang lain. Di Indonesia ini tidak jarang lagi kita dengar mengenai hal sogok menyogok untuk masuk kedunia pekerjaan. Seperti halnya tamatan-tamatan sarjana yang sudah menempuh jenjang pendidikan tinggi berlomba-lomba dengan cara apapun seperti halnya melakukan penyuapan untuk dapat menjadi PNS karena hanya berpusat pada diri sendiri "keegoisan". Dan ketika sudah menjabat bukan melayani masyrakat melainkan memperkaya diri sendiri, sehingga banyak kasus korupsi yang terjadi. Padahal kita tahu bahwa tujuan dari pendidikan adalah untuk membuat manusia ke arah pendewasaan diri, peduli, bijaksana teremansipasi, menjadi manusia yang humanis dan sanggup bertanggung jawab. Dan dari sajian ini, romo mangun dengan ini mengajak kita agar menjadi sosok manusia indonesia yang terbuka kepada nila-nilai kemanusiaan universal. dimana saya melihat bahwa seseoran bernilai tidak ditentukan oleh barang-barang berharga yang kita pakai, namun seseorang bernilai ketika kita berguna bagi orang lain, memiliki spritual tinggi dan humanis.
      mungkin ini saja yang bisa saya sampaikan
      makasih pak....
      Salam IBD....

      Hapus
    2. Nama : Dohar Bilinton
      NIM : 15.01.1243
      Ting/Jur: I-D/ Teologia
      komentar kelompok 3....
      Dalam pembahasan Kali ini saya akan memberikan pendapat saya untuk kelompok 3 dengan judul “Pasemon” Dalam Sastra Karya Romo Mangun “Bakdi Soemanto”. Romo Mangun adalah seorang pastor. Namun dia juga memiliki banyak kemampuan selain dibidang kerohaniawan. Karena dia juga memiliki banyak karya sastra dalam bentuk pasemon, dimana Pasemon merupakan sastra Jawa yang tujuannya untuk mengingatkan orang pada peristiwa sejarah. Dia juga seorang budayawan, sehingga dia mampu menciptakan novel-novel yang mampu menunjukan nilai-nilai kemanusiaan. Dan setiap karyanya membebaskan diri dari ikatan-ikatan komunitas dan mengingatkan kita bagaimana sebuah karakter dan stigma dibangun dengan baik, dengan pandangan yang dituangkannya dalam roman, Pasemon sendiri diartikan sebagai sebuah cara perbandingan untuk menggambarkan suatu keadaan dalam karya sastra yang membawa kepada peristiwa sejarah yang pernah terjadi dan diketahui umum. Romo Mangun menulis sastra masa kini yang jagadnya tinarbuka dan kadang penuh dengan resiko. Arti “penuh resiko” adalah keberanian Romo dalam mengeksperiskan apa yang dipikirkannya. Jakob Sumarjo berkomentar bahwa Burung-Burung Manyar adalah novel yang objektif dalam melihat revolusi indonesia, karna karya juga sebagai media untuk berdemokrasi untuk menempatkan manusia itu sebagai makhluk yang bermartabat, berharga dan bernilai sehingga dia pernah juga menyinggung tentang politik dalam karyanya. Jadi intinya pasemon di sini Romo ingin memaknainya sebagai sesuatu yang dapat membangkitkan perenungan semua orang dalam hidupnya karena ketika kita membaca sertiap karyanya membuat kita menjadi manusia yang lebih baik yang mengubah pola pikir kita untuk membangun manusia agar memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang universal, yang tidak melihat kulit ataupun agamanya namun menjunjung bineka tunggal ika, dan dari sini kita dapat melihat bahwa usaha Romo mangun untuk membuat manusia menjadi manusia yang humanis akan tetap ada walaupun dia sudah meninggal karna beliau menuliskan segala harapannya, idenya, ataupun pikirannya dalam bentuk karya tulis yang dia miliki. Mungkin ini yang bisa saya sampaikan dalam sajian ini saya ucapkan terimakasih.
      Syalom….
      Salam IBD…..

      Hapus
    3. Nama : Dohar Bilinton
      NIM : 15.01.1243
      Ting/Jur : I-D/Theologia

      UAS Berjalan kelompok 4 (Empat)
      Pertemuan tanggal 18 April 2016
      Syalom Pak….
      Mengenai kelompok empat yang membahas tentang nilai-nilai kemanusiaan yang terdapat pada karya tulis Romo Mangun yang berjudul tentang “Balada Becak”. Dari karya tulis ini terlihat ada seorang tokoh utama yang bernama yusuf dengan panggilan Yus, yang mana Yus adalah seorang anak muda yang kurang mampu ,sehingga Yus tidak dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi seperti teman-teman Yus rasakan. Namun walaupun demikian Yus tidak pantang menyerah, dan dia bekerja untuk mengubah kehidupannya yang lebih baik. Seperti berjualan gori, menjadi tukang las dan juga bekerja sebagai tukang becak di kawasan universitas dimana teman-temannya kuliah. Dari karya tulis romo mangun ini menyadarkan kita bahwa hidup ini adalah perjuangan. Kerja keras sangat nyata ditunjukan tokoh tersebut , dalam mewujudkan segala mimpi-mimpinya dan tokoh Yus pun tidak malu untuk bekerja di kawasan universitas yang mana tempat teman-teman Yus kuliah, hal itu ddilakukannya demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Dan saya melihat bahwa karya tulis ini menyadarkan semua kalangan dan terkusus pemuda Indonesia sebagai generasi bangsa ini supaya menjadi pemuda-pemuda yang bekerja keras dan berjuang keras agar memiliki masa depan yang cerah, terkusus kepada orang yang hidup miskin . Sebagai salah satu orang terkaya di dunia, Simmons yang ternyata pernah hidup sangat miskin. Di masa sulitnya itu, Simmons hidup tanpa listrik dan air bersih.
      Namun pria yang satu ini pantang menyerah, meski sempat hidup dalam kegelapan dia akhirnya berhasil memperoleh beasiswa di University of Texas. Dari kampus tersebut, Simmons berhasil meraih gelar sarjana dan master di bidang ekonomi.
      Simmons memperoleh keuntungan besarnya saat dia membeli sejumlah toko obat yang kemudian dijual seharga US$ 50 juta. Setelah itu dia lalu menjadi pakar jual beli perusahaan. Dan Jumlah kekayaan: US$ 40 miliar atau Rp 486,5 triliun. Keadaan simmons menunjukan ada kesamaan cerita dengan karya tulis Romo mangun yang mana ingin mengatakan bahwa kemiskinan bukan menjadi penghalang untuk kita menjadi orang yang sukses atupun menjadi manusia yang lebih maju, selagi kita berjuang dan bekerja keras maka kita akan mendapatkan apa yang kita impi-impikan dalam hidup ini. Yang menjadi refleksi teologis dalam judul ini adalah Lukas 11:10 “Karena setiap orang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.”
      mungkin ini saja yang bisa saya sampaikan pada kelompok ini saya ucapkan terimakasih
      syalom Pak
      salam IBD.....

      Hapus
    4. Nama : Dohar Bilinton
      Ting/Jur: I-D/Teologia
      Nim: 15.01.1243
      Uas Berjalan Kelompok 5 dengan judul “ Sipengembala Cerita”
      Dalam sajian kali ini menjelaskan bahwa adanya julukan kepada Romo Mangun oleh seorang yang bernama Bandung Mawardi dengan sebutan “Si Pengembala Cerita”. Dalam topik kali ini menjelaskan bahwa karya-karya Romo Mangun sangatlah berpengaruh di bidang sastra. Karena gaya bahasa maupun cara dia menarik pembaca sangatlah khas dalam setiap karya-karyanya dimana ada berupa lambang-lambang dalam ceritanya dan setiap karyanya memiliki suatu nilai-nilai dalam membangun martabat kemanusiaan. Dan dari setiap karyanya juga memiliki nilai –nilai spiritual karena Romo Mangun sendiri adalah seorang Pastor. Jadi dalam sajian kali ini menjelaskan bahwa bagaimana seorang “Bandung Mawardi” memberi julukan kepada Romo Mangun sebagai “Si Pengemba Cerita”, B.M melihat sosok seorang YBM yang seorang Pastor yang mengorbankan seluruh kehidupan dan kemampuannya untuk mengangkat nilai-niali kemanusiaan, seorang Pastor yang tidak memandang agama namun memandang kemanusiaan, “pengembala” menurut B.M di sini dilihat dari kehidupannya yang merupakan sesorang yang memengaruhi, menuntun, mengajar, menasehati dan juga sebagai seseorang yang juga patut diteladani dalam setiap kehidupan beliau, dan kata “Cerita” sendiri dilihat dari bagaimana cara Romo mangun dalam mengajak, memengaruhi dan menasehati setiap manusia dengan cara menulis setiap karya – karya tulis yang berbentuk cerita yang menjadi daya tarik dalam setiap karya tulisnya, walaupun dia seorang Pastor dia lebih banyak menulis dibandingkan berkotbah unuk memengaruhi dan mengubah setiap pemikiran manusia untuk menjadi manusia yang lebih bernilai, bermartabat, dan menjadi manusia yang humanis. Pengembalaan dari Romo mangun sendiri bersifat Universal, walaupun dia sebagai seorang Pastor, dia tidak hanya menggembalakan orang Kristen namun, beliau menggembalakan semua orang melalui karya tulisnya yang berbentuk dalam novel-novelnya. Inimenunjukan suatu hal yang bijak yang terlihat dari sosok Romo Mangun karena dia menuangkan setiap harapan dan pengembalaannya dalam bentuk tuliisan bukan dalam bentuk lisan, sehingga walaupun beliau sudah tidak ada lagi, namun karya-karyanya tetap ada dan tetap dikenang, walaupun beliau sudah tiada lagi, namun harapan-harapannya untuk membentuk manusia yang Humanis tetap ada dan tetap di pakai oleh tokoh-tokoh Humanis yang lainnya, yang sejalan dan sepikir dengannya untuk mengangkat martabatmanusia. Dari sajian ini tepat lah dia dipanggil dengan julukan “Si Pengembala Cerita”.
      mungkin ini saja yang bisa saya ambil dari sajian ini....
      saya ucapkan terima kasih..
      salam IBD
      syalom Pak
      GBU

      Hapus
  29. nama :boston marulak sinaga
    nim :15.01.1225
    kelas/jurusan :1-D/theologia
    m.kuliah :IBD
    dosen :pdt.EDWArd simon sinaga M.TH

    syaloom,selamat sore bapak dosen pdt Edward simon sinaga.saya akan menanggapi/atau menambahi kelompok 1 tentang humanisme dan nasionalisme yang terbuka. saya yang membahas dari kelompok 1. saya cuma menambahi dari kelompok 1 .humanisme dan nasionalisme merupakan dasar suatu penghubung atau dasar suatu penyatu bagi kehidupan kita. yang bertujuan untuk membebaskan atau memerdekakan bangsa indonesia dari bahaya korupsi(nepotisme),bahaya dari narkoba,bahaya dari segala kejahatan. maka ada pepatah mengatakan" akar dari segala kejahatan yaitu uang.itu sebabnya kita jangan terpengaruh gara-gara uang kita harus bisa mengontrol diri dari hawa nafsu uang.dan berlandaskan dengan firman tuhan/ajaran-ajaran tuhan yesus.itu sebabnya kita harus bisa bebaskan bangsa indonesia dari(kemiskinan,kejahatan,pembunuhan,ancaman terorisme dan lain-lain).kedua hal itu menjadi pemicu terjadinya keributan yang ada dalam masyarakat bangsa indonesia.itu sebabnya kita harus bisa menyatu padukan menjadi satu komponen yang indah dan kita harus bisa mencintai bangsa indonesia dengan setulus hati,dan rela berkorban/ atau bahkan mati martir untuk bangsa indonesia.peran pendidikan dan negara itu sangat penting dalam mengembangkan dan rasa menumbuhkan kedua hal tersebut.pendidikan akan dapat mengajarkan kita untuk membimbing untuk lebih dekat dalam pemahaman yang lebih jelas dan efisien.pendidikan akan mengajarkan kita dalam membimbing untuk lebih pemahaman yang akurat dan relivisien, dan meningkatkan ajaran-ajaran spritualitas dan meningkatkan kecerdasan tentang adanya humanisme dan nasionalisme yang terbuka dan pengetahuan yang lebih tajam,mantap dan luas.negara ikut serta wajib untuk membantu dan memberikan fasilitas yang lebih luas untuk kemajuan pendidikan bangsa indonesia. apabila suatu bangsa boleh dikatakan maju didalam setiap bidang tertentu atau disebut dengan dinamika kelas sosial yang ada dalam suatu bangsa baik itu di bidang politik,ekonomi,organisasi,budaya perdagangan/argo bisnis agama dan lain-lain. yaitu kita harus meningkatkan humanisme dan nasionalisme yang terbuka didalam suatu pendidikan dan juga kita harus bisa di terapkan didalam suatu keluarga.humanisme dan nasonalisme yang terbuka akan dapat bisa menimbulkan kemandirian kita atau seseorang harus bisa juga kita terapkan disiplin yang tinggi.supaya bangsa indonesia harus lebih giat dan semangat yang tinggi didalam setiap bidang apapun dan kita juga harus bisa diterapkan didalam hati semangat humanisme dan nasionalisme yang tinggi.sifat humanisme dan nasionalisme yang terbuka harus bisa kita mampu untuk menyaring setiap apa yang diserap didalam hati.artinya kita harus mampu dalam memahami yang baik dan yang jahat. dan memahami yang baik itu harus kita terapkan ditengah-tengah dunia atau kehidupan sedangkan yang jahat harus kita buang jauh-jauh. bangsa indonesia memiliki banyak keunikan misalnya:etnik, suku,ras, agama, budaya, dan sumber kekayaan alam yang sangat indah dikatakan tetapi orangnya tidak memanfaatkan sumber alam indonesia. dan ekonomi indonesia yang bagus. kita harus bisa bertanggung jawab didalam situasi tertentu dan memiliki rasa pemikiran kritis yang membantu kita untuk memikirkan masa depan yang lebih jelas. itu sebabnya generasi sekarang maupun generasi yang mendatang harus bisa mengubah bangsa indonesia yang lebih baik,berjaya, pantang mundur,maju terus. itu sebabnya kita harus berpodoman pada alkitab. alkitab adalah dasar suatu iman kristen. tanpa alkitab kita tidak ada gunanya.alkitab adalah lambang orang kristen. terima kasih bapak dosen.tuhan yesus memberkati kita semua. salam ibd.

    BalasHapus
  30. nama boston marulak sinaga
    nim 15.01.1225
    kelas/jurusan 1-D/theologia

    syaloom, selamat sore bapak dosen saya akan menambahi kelompok 1 tentang humanisme dan nasionalisme. kita tahu di jaman sekarang ini humanisme dan nasionalisme semakin menipis karna didalamnya tidak ada rasa keadilan dan bangsa indonesia tidak bersimbolkan "bhineka tunggal ika".ditahun 1990-an sampai sekarang bangsa indonesia mulai hancur/pudar jati dirinya yang asli. oleh sebab itu generasi sekarang maupun generasi yang akan datang harus bisa memperbaiki bangsa indonesia yang tercinta. seperti yang kita lihat di gedung mpr,dpr, ma,dan mk.para pejabat hanya duduk di kursi hangat dan tidak mementingkan rakyat indonesia. mulai sekarang biarlah yang berlalu dan hiduplah menjadi yang baru. jadi jangan kita tiru pejabat /pemerintah yang duduk hanya diam tapi tidak berbuat sesuatu untuk melakukan perubahan yang lebih baik dan mantap.oke teman-teman sekalian.

    BalasHapus
    Balasan
    1. nama :boston marulak sinaga
      nim :15.01.1225
      kelas/jurusan :1-D/theologia

      syaloom,selamat malam bapak dosen pdt.edward simon sinaga.saya mengomentari kelompok 3 tentang "PASEMON DALAM KARYA ROMO MANGUN.kita tahu dalam bahasa jawa pasemon artinya gambaran suatu kehidupan yang akan masa datang.contohnya ada bapak-bapak tukang becak selama 10 tahun dia selalu menarik becaknya setiap hari tetapi suatu kemudian bapak tukang becak ini dapat berkat dari pemerintah.dan kemudian bapak tukang becak ini akhirnya menjadi kaya raya tetapi dia tidak sombong. karna dia takut pada ajaran firman tuhan.maka ada pepatah mengatakan "hendaklah kamu yang miskin maupun yang kaya rendahkanlah dirimu dihadapan tuhan supaya tuhan akan meninggikan kamu .itu berarti kita sebagai makhluk kesayangan tuhan harus mempunyai hati nurani yang baik dan beraklak atau bemoral yang baik semoga dapat kita terapkan didalam hati kita masing-masing. terima kasih bapak edward simon sinaga. salam IBD

      Hapus
    2. nama :boston marulak sinaga
      nim :15.01.1225
      kekas/jurusan :1-D/theologia

      syaloom,selamat siang bapak dosen pdt edward simon sinaga.saya akan mengomentari kelompok 4 tentang karya "ROMO MANGUN MENGENAI KETERLIBATAN KAUM MISKIN TENTANG BALADA BECAK. kita tidak terlepas dari adanya kemiskinan. mengenai kemiskinan suatu yang tidak terlepas dari ikatan duniawi. kita tahu bahwa kemiskinan yang ada di indonesia sangat tinggi. indonesia adalah nomor 4 dari seluruh dunia.kita harus meniru sifatnya yusuf(yus).yusuf adalah orang yang sabar,baik,dan tidak menuntut kepada orang tu. banyak dizaman sekarang ini hanya menuntut kepada orang tuanya karna mau masuk kesekolah yang lebih tinggi.tetapi tidak mau bekerja keras hanya mau meminta.apalagi dikalangan pemuda sekarang tidak mau bekerja keras hanya duduk,santai dan lain-lain.makanya ada pepatah mengatakan"hai kamu yang pemalas hendaklah kamu belajar dari cara semut." artinya kita harus belajar dari cara semut.semut adalah yang penuh kerja keras,pantang menyerah,dan maju terus. bangsa indonesia harus terlepas dari ikatan kemiskinan,pengangguran,dan lain-lain. kita harus memiliki pandangan hidup yang penuh semangat. dan pepatah mengatakan lagi"hendaklah kamu yang miskin dan kaya dan rendahkanlah dirimu dihadapan tuhan supaya tuhan akan meninggikan".mulai sekarang kita harus terlepas dari adanya kemiskian,pengangguran dan lain-lain.hiduplah menjadi baru dan tinggalkanlah masa lampau.dan pepatah mengatakan dalam bahasa latin"oraet labora"artinya"berdoa dan bekerja".itulah kata-kata bijak supaya kita harus semangat makanya ada yang bilang "kalau bukan kita siapa lagi dan kalau bukan sekarang kapan lagi."terima kasih tuhan memberkati kita semua salam IBD

      Hapus
    3. nama :boston marulak sinaga
      nim :15.o1.1225
      kelas/jurusan :1-D/theologia

      syaloom,selamat pagi dosen pdt edward simon sinaga.dari kelompok 5"PENGGEMBALA CERITA" oleh "BANDUNG MAWARDI" y.b.m. adalah tokoh humanisme/tokoh yang menganut atau menjunjung tinggi dan memuliakan kemanusiaan.julukan humanisme bukan datang dari romo tapi yang memanggil dia adalah tokoh-tokoh yang membahas karya-karya dari romo mangun. B MAWARDI dari topik gembala cerita melihat tokoh dari romo mangun wijaya dilihat dari gembala "seorang pastor dahulunya"dan dia juga melakukan cerita dalam membangun humanisme. romo mangun tidak pernah bermimpi menjadi orang besar. tetapi perbuatanya yang besar terhadap manusia. dan dia melihat bahwa romo mangun itu "seperti yesus kecil" yang memakai cerita dalam. mengarahkan kita supaya melihat romo itu menjadi seorang bapak/guru yang suka bercerita,tidak menangkang suatu khotbah apabila tidak tidak ada cerita.hal positif dari sini adalah bagaimana kita mampu bercerita baik tentang diri kita maupun orang lain yang memiliki nilai moral dalam setiap cerita. "romo mangun tidak mengangkat gaya ngenteren tetapi nilai humanitasnya.dan"kehadiran guru sebagai penuntun kehidupan manusia sangat di butuhkan".ybm adalah penggembala cerita. penggembala cerita menjalani hidup bersama kata,menaruh ide, dan imajinasi di jagat kata. ybm adalah manusia kata, kita mengenalinya sebagai pengarang cerita,novel,dan esai.ybm juga berperan sebagai"peminat kesustraan"artinya"pembaca tekun"dan"tukang komentar".buku sastra dan reliogitas(1982)membuktikan penggembala cerita mengalami ketakjuban-ketakjuban di kesustraan.ybm memilih bergerak dan singgah di"lembah prosa"dan mengesahkan diri sebagai pembaca prosa.novel-novel dari para pengarang ampuh memberikan dan merangsang uraian-uraian mengenai reliogitas. maka ada tertulis di dalam kitab amos(5-20)"bukankah hari tuhan itu kegelapan dan bukan terang, kelam kabut dan tiada cahaya".itu sebabnya kita harus meniru sifat dan watak romo mangun yang mementingkan kepentingan orang lain demi terwujudnya manusia harmonis. itu yang bisa saya luangkan waktu saya untuk mengomentari uas ibd berjalan sekian dan terima kasih semoga tuhan yesus memberkati kita semua syaloom dan selamat pagi salam ibd (horas, menjuah-juah,juah -juah, yahobu.dan bahasa yunani"krie eleison).

      Hapus
    4. nama boston marulak sinaga
      nim :15.01.1225
      kelas/jurusan :1-D/theologia

      syaloom,selamat malam bapak dosen pdt edward simon sinaga saya akan mengomentari kelompok:6 tentang"DEHUMANISME POLITIK AGAMA INDONESIA""OLEH MUSDA MULIA".dimana dehumanisme politik agama indonesia yaitu adanya perbedaan dan perlindungan terhadap agama yang ada dindonesia seperti "islam,kristen,yahudi,hindu,buddha,parmalim.dan setiap agama pasti berbeda-beda ajaran pokoknya tetapi satu tujuan yaitu sama-sama menyembah allah dan supaya mendapatkan kerajaan sorga. seperti yang kita ketahui yang ada dindonesia sering terjadi keributan yang ada di sulawesi sekitarnya,aceh dan lain-lain. karna tidak berpedoman pada nilai-nilai kemanusiaan yang ada, nilai moral,dan nilai kebudayaan yang ada didalam diri setiap manusia.itu sebabnya agama mengajarkan saling menghormati sesama manusia dan saling menghargai pendapat orang lain. seperti yang kita ketahui ditahun 2010-sampai tahun 2012 itu disebabkan gara-gara krisis ekonomi yang melanda seluruh penduduk indonesia karna apalagi orang batak tidak mau menerima pendapat kawannya.orang batak dijuluki sebagai keras kepala(sijogal bahut).dan suku-suku yang lain.apalagi dijaman seokarno sampai joko widodo hanya orang islam yang memimpin bangsa indonesia.ya tidak maju-majulah bangsa indonesia hanya tetap miskin kusarankan aturannya diganti pemimpin yang akan datang seperti orang batak,dayak aceh dan lain-lain. seperti yang kita ketahui dijaman perjanjian lama.misalnya samuel melantik saul untuk memimpin bangsa israel dan kemudian samuel melantik daud untuk memimpin bangsa israel.karna kita tahu saul pada waktu itu tidak bagus memimpin atau tdak becus mengurus bangsa israel dia hanya mabuk-mabukan dan tidak peduli kepada rakyatnya makanya samuel mencopot dari kepemimpinnya sehingga saul marah dan menjumpai samuel untuk melantik kembali sebagai pemimpi bangsa israel tetapi samuel menolak.dan samuel berkata kepada saul"kau sudah cukup untuk memimpin bangsa israel".itu sebabnya kita sebagai bangsa yang berdaulat dan yang berdemokrasi.kita harus menghargai pendapat orang lain dan saling menghormati sesama manusia.sehingga datanglah agama untuk mendamaikan manusia supaya manusia tidak lagi membenci orang lain dan jangan membunuh kepada manusia.seperti yang kita ketahui agama juga mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan. miasalnya"islam=damai,kristen=kasih,hindu=darma,buddha=kerendahan hati,parmalim=pantun(artinya sosok kristus yang menantikan kedantangan yang kedua kali)dan agama yahudi=hukum taurat.pada waktu tuhan yesus datang kedunia. tuhan yesus tidak memandang agama yang tetapi tuhan yesus beragama yahudi. dia mengajarkan firman tuhan ke seluruh dunia supaya manusia mendapatkan keselamatan yang dari padanya.tetapi manusia tidak mendengarkan firman yang disampaikan bahkan manusia menolak ajarannya karna dia sebagai guru penyesat pada waktu sejamanya.dan manusia membunuh tuhan yesus dan menyalibkannya di kayu salib.tetapi tuhan yesus berkata kepada manusia"ya bapa ampunilah dosa-dosa manusia sebab dia tidak tahu apa yang dia perbuat"itu menandakan supaya manusia harus bisa saling mengampuni kesalahan orang lain dan mendapatkan kerajaan sorga yang disediakan untuk kita bagi yang percaya kepada tuhan yesus kristus.maka ada pepatah mengkatakan "barang siapa percaya kepadaku hendaklah kamu beroleh hidup yang kekal"itu yang bisa saya sampaikan terima kasih salam IBD semoga tuhan yesus memberkati kita semua.syaloom elohim

      Hapus
  31. Nama : Negista Israysa Saragih
    Nim : 15.01.1296
    ting/ju : 1-D/theologia
    Syalom..
    Pemahaman saya pada sajian kelompok 1 yang berjudul “Humanisme Religius dan Nasionalisme yang Terbuka, Faham Dasar Pendidikan Romo Mangunwijaya" yaitu Humanisme dimana humanisme sangat perlu kita pelajari karena humanisme menyangkut nilai nilai kemanusiaan. Pendidikan selalu bertolak dari humanisme dan Pendidikan humanisme bermakna menekankan pentingnya pelestarian eksistensi manusia dalam arti membantu manusia lebih manusiawi, lebih berbudaya, sebagai manusia yang utuh berkembang. Di negara kita, pendidikan diharapkan bersifat humanis-religius di mana pengembangan kehidupan (ilmu pengetahuan) tidak terlepas dari nilai-nilai keagamaan dan kebudayaan. Masyarakat di negara ini menghargai nilai-nilai keagamaan dan kebudayaan sebagai sumber membangun kehidupan yang harmonis di antara bermacam-macam etnik, kelompok, sosial, agama, dan daerah. Pendidikan merupakan media pengembangan strategi kultural yang lebih menekankan pada perubahan cara berfikir dan perilaku individu dan Pendidikan diyakini sebagai kunci pembangunan dan pengembangan sumber daya manusia . Namun, pendidikan kita mengalami kemunduran dengan terkikisnya nilai-nilai kemanusiaan yang dikandungnya. Sebagai contoh Tawuran antar pelajar terutama di kota –kota besar, aborsi, penyalahgunaan pornografi, pelanggaran etika dan norma-norma sosial lainnya yang kini mewabah di kalangan terpelajar menunjukkan bahwa selama ini telah terjadi kemunduran pendidikan pada hampir setiap jenjang pendidikan. Dari pembahasan ini bahwa Romo Mangun mencoba untuk memperbaiki apa yang salah dari apa yang terjadi pada zaman sekarang ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Negista Israysa Saragih
      Nim : 15.01.1296
      ting/jur: 1-D/theologia
      Syalom...
      Pemahaman saya pada sajian kelompok 2 yang berjudul “Manusia Humanis Menurut Romo Mangun” yaitu tentang humanisme di dalam pendidikan. Pendidikan adalah hak setiap warga negara, dimana pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan penggembangan kemampuan yang dimiliki. Dan tujuan dari pendidikan adalah upaya untuk meraih kesuksesan hidup didunia dan akhirat. Dalam dunia pendidikan banyak dikenal beberapa teori pendidikan. Salah satunya yaitu teori humanistik yang fokus pembahasanya menitik beratkan kepada perilaku seseorang manusia. humanisme dalam bidang pendidikan ditandai dengan berbagai kebijaksanaan, dominasi, dan praktik pendidikan yang dilakukan pemerintah maupun kalangan swasta yang menghasilkan manusia-manusia yang dehumanistik. Padahal pendidikan sejatinya adalah untuk memerdekakan dan membebaskan, “memanusiakan manusia” melalui proses “humanisasi” dan “hominisasi” yang secara singkat kita sebut dengan “humaniora”. Tetapi dalam kenyataannya, pendidikan selalu bertolak belakang dengan humanisme, dan ini bukanlah sesuatu hal yang baru. Konsep Pasca-Indonesia dan Pasca- Einstein merupakan konsep dasar humanisme Mangunwijaya yang dilandasi keprihatinannya. Kita masih suka berpikir dehumanis dalam bentuk pemikiran yang sempit, terkotak-kotak, bercita rasa dangkal, munafik, tidak fair, tidak jujur, serakah, manipulatif, tidak cerdas, dan tidak dewasa. Dalam bidang pendidikan, situasi tersebut mengakibatkan generasi muda, khususnya peserta didik, tidak mendapat kesempatan untuk berkembang menjadi semakin cerdas dan manusiawi. Romo mangun menolak sistem pendidikan yang membuat anak menjadi seragam karena pendidikan yang menyeragamkan akan mengakibatkan dehumanisme pada diri anak. tugas pendidikn menurut Romo Mangun, adalah mengantar dan menolong anak untuk mengenal dan mengembangkan potensi-potensi dirinya agar menjadi manusia yang mandiri, dewasa, utuh, merdeka, bijaksana, humanis, dan menjadi sosok Pasca-Indonesia dan Pasca-Einstein, sekaligus peduli dan solider dengan sesama manusia dan pendidikan haruslah bersifat terbuka ke arah masa depan, mencerahkan dan mengembangkan kebaruan, melawan quo atau reproduksi dan penerusan ide-ide lama, yang oleh Romo Mangun disebut sebagai sekadar “Soaialisasi” sebagaimana dianut kaum feodal dan Orde Baru.

      Hapus
    2. NAMA : Negista Israysa Saragih
      NIM : 15.01.1269
      TINGKAT/JURUSAN : ID/ THEOLOGI

      Syalom pak...
      Saya ingin memberi tanggapan pada sajian kelompok 3 mengenai pasemon “Pasemon” Dalam Sastra Karya Romo Mangun Bakdi Soemanto. Mengenang Romo Mangun yang semasa hidup dikenal sebagai budayawan, arsitek, aktivis, rohaniawan, penulis, serta aktivis pembela wong cilik. Romo Mangun, julukan populernya, dikenal melalui novelnya yang berjudul Burung-Burung Manyar. Romo mangun adalah seseorang yang mencoba membangun sisi-sisi kemanusiaan dalam setiap novel-novel karangannya . Karangan Romo mangun banyak di gunakan oleh mahasiswa dan mahasiswi sebagai skripsi S1 lebih-lebih yang berjudul “Romo Rahadi” (1981), mahasiswa pun dengan serta-merta menghubungkan isi maupun isi novel dengan kehidupan pribadi beliau. Mahasiswa bisa menggunakan teori ekspresi, yang akrab dalam jagat pikir semangat zaman romantisme. Hal Itu karena sejumlah pemikiran Romo Mangun yang mampu menjadi motivasi untuk semua kalangan. Pemikiran beliau tentang kebenaran dan keindahan yang tidak bisa dipisahkan, tentang nasionalisme yang luas tak berbatas, serta sikapnya yang rendah hati, membuat Romo Mangun akrab dikenal sebagai sosok yang mengutamakan nilai-nilai humanisasi.

      Hapus
    3. Nama : Negista Israysa Saragih
      NIM : 15.01.1296
      Tingkat/ Jur. : 1-D/ Teologia

      Pemahaman saya pada pembahasan kelompok IV yaitu tentang “Keberpihakan Pada Kaum Miskin, Dalam Balada Becak karya Y. B. Mangunwijaya”, yang bertopik tentang Kemiskinan. Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah besar di negara ini,dan itulah yang menjadi permasalahan atau topik dalam buku karangan romo mangun “Balada Becak” dimana dalam karangan ini mangun wijaya menyindir secara halus masalah sosial yaitu kemiskinan, dan dalam novel balada becak ini digambarkan bagaimana sebetulnya rasa simpatik dari romo mangun terhadap kaum marjinal . Balada Becak dapat dikategorisasikan sebagai novelet yang bersumber pada peristiwa realitas sosial masa kini, Didalam karangan ini romo mangun ingin menunjukkan bagaimana gambaran keberpihakan Mangunwijaya terhadap kaum miskin. Romo Mangun mengatasi kemiskinan dengan cara yang manusiawi dan kreatif. Sebagai seorang yang humanis, dasar pemikirannya adalah bahwa menghapus kemiskinan dengan cepat bukanlah sebagai satu-satunya cara mengatasi kemiskinan, karena baginya kemiskinan itu adalah realitas.

      Hapus
    4. nama: Negista Israysa saragih
      Nim:15.01.1296
      tkt/jur:I/Teologia
      kelompok 5
      " Si Pengembala Cerita."

      Pada pertemuan kali ini kita akan membahas tentang Si Pengembala Cerita. Pengembala cerita disini adalah Yusuf Bilyarta Mangunwijaya. Ada banyak gelar yang bisa disandangkan pada sosok yang biasa dikenal sebagai Romo Mangun ini. Ia adalah seorang arsitek, seorang humanis, seorang sastrawan, juga budayawan. Penggembala cerita menjalani hidup bersama kata, menaruh ide dan imajinasi di jagat kata. Kita mengenali sebagai pengarang cerpen, novel dan esai. YBM juga berperan sebagai “pembaca tekun“ dan “tukang komentar”. Dalam cerita “si pengembala cerita” terkandung sebuah pelajaran humanisme dari mangun wijaya , dimana kita diajarkan untuk lebih peduli kepada masyarakat marjinal. Dalam “sipenggembala cerita” kita tau bahwa romo mangun banyak memasukkan lambang atau simbol dalam setiap karangan nya. Romo Mangun bercerita itu di ibaratkan seperti menggembala, karena melalui bercerita Romo Mangun menggajak kita menuju ke nilai-nilai kemanusiaan, nilai-nilai kemanusiaan yang terkandung didalamnya adalah bagaimana kita diajarkan nili-nilai kemanusiaan atau humanisme.

      Hapus
    5. Nama : Negista Israysa Saragih
      Ting/Jur : 1-D/Theologi
      NIM : 15.01.1296
      Kelompok 6
      Dehumanisme politik agama di Indonesia
      Pada sajian ini dibahas tentang agama yang dapat menimbulkan diskriminatif pada setiap manusia mengenai hal agama. Sikap eksklusivisme yang belum dapat di tegakkan, sehingga ada pembeda antara agama. Daripada itu kebijakan baru dalam pemerintahan Jokowi mengenai dibolehkannya pengkosongan pada kolom KTP pada penganut agama diluar 6 agama resmi di Indonesia. Tetapi pada kinerja nyatanya hal itu hanya cara kerja yang kasat mata. Pada kenyataannya mereka tak mendapat hak mereka, tetapi memperoleh diskriminasi dari umat beragama yang lain.padahal jelas dikatakan dalam UUD 1945 tentang kebebasan beragama. Tetapi hal itu tidak menjadi dasar dalam penegakan sistem beragama. Tetapi hal ini seharusnya masih dalam perenungan kita bersama. Karena pada dasarnya agama itu baik.

      Hapus
  32. NAMA : EVELIN SALSALINA
    NIM : 15.01.1257
    TINGKAT/JURUSAN : ID/ THEOLOGI

    UAS (Kelompok 1 Humanisme Religius dan Nasionalisme yang Terbuka, Faham Dasar Pendidikan Mangunwijaya)
    Romo Mangun adalah seorang penulis Religius, budayawan, pendidik, intelektual, arsitek, penulis novel, aktivis sosial, pemikir politik, dan lain-lain. Romo Mangun juga mempunyai peran yang besar dalam bidang pendidikan. Humanisme menuntut pembaruan hidup dan terlebih sikap yang terus-menerus mau menjadi manusiawi dan menghargai kemanusiaan dengan harapan-harapan akan munculnya humanisme yang lebih terbuka, toleran. Driyarkarya mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah untuk “pemanusiaan manusia” melalui proses “humanisasi” dan “homanisasi”, atau dengan ringkas disebut sebagai pendidikan humaniora. Demikianpun keyakinan Romo Mangun, setiap sistem pendidikan ditentukan oleh filsafat tentang manusia dan citra manusianya yang dianut, sehingga tidak pernah netral”. Maka, visi seseorang tentang manusia, sangat menentukan isi pendidikannya dan berpengaruh dalam uraiannya; apakah ia penganut faham pesimistis ataukah optimistis tentang masa depan manusia, apakah ia religius atau sekuler, dan sebagainya. Walaupun begitu dimasa sekarang ini banyak orang yang mulai menyalah gunakan pendidikan. Mungkin memang orang yang tidak berpendidikan tidak mengetahui nilai-nilai kemanusiaan atau humanisme. Tetapi seharusnya orang yang memiliki pendidikan tinggilah yang mengambil sikap dalam hal ini. Tapi pada jaman sekarang ini justru pendidikan tinggi dijadikan kekuatan untuk menjatuhkan orang-orang yang kurang berpendidikan atau bisa dikatakan tolak ukur humanisme seseorang bukan lagi di tentukan oleh pendidikan walaupun tingkat pendidikan itu sangat berpengaruh. Hal ini terlihat jelas di Indonesia. Jadi saran saya sebaiknya, jika kita sadar kita adalah orang-orang yang berpendidikan mulailah membangun sikap toleransi terhadap hal apapun selama itu masih berdasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan. Dan jangan jadikan alasan pendidikan rendah untuk melupakan atau bahkan meninggalkan humanisme. Karna pengetahuan tentang humanisme tidak hanya bisa kita dapatkan dalam dunia pendidikan, melainkan dari pengalaman hidup atau bahkan dengan hati nurani. Syalom...

    BalasHapus
    Balasan
    1. NAMA : EVELIN SALSALINA
      NIM : 15.01.1257
      TINGKAT/JURUSAN : ID/ THEOLOGI

      UAS (Kelompok 2 Manusia Humanis Menurut Romo Mangun)
      Pada dasarnya konsep-konsep kemanusiaan (menurut kebudayaan jawa, kebudayaan barat, Indonesia kontemporer) pada dasarnya adalah sama atau universal. Dalam pembahasan kali ini yang saya tangkap adalah, intinya Romo Mangun menginginkan bangsa Indonesia harus mengarah ke arah yang lebih baik atau berarah kepada suatu kemajuan. Namun dalam mencapai arah yang lebih baik itu tidak mudah, dan bukan waktu yang sebentar (butuh proses). Kali ini kembali dijelaskan bahwa pendidikan seseorang mempengaruhi nilai-nilai kemanusiaan yang ada pada dirinya. Tetapi, bagaimana dengan orang yang tidak berpendidikan? Dibutuhkannnya peran langsung dari orang-orang yang berpendidikan tinggi dan perduli terhadap humanisme. Mengapa? Karena seperti yang kita ketahui manusia Indonesia sangat krisis nilai-nilai kemanusiaan dalam dirinya, atau bisa dikatakan pada masa ini orang-orang Indonesia hanya mempergunakan pendidikan untuk kepentingan dirinya sendiri. Namun disini Romo Mangun menekankan untuk berbagi dan berbagi. Berbagi bukan hanya dalam hal uang atau materi yang diamaksudkan disini melainkan berbagi hal atau ilmu pengetahuan atau bahkan berbagi pengalaman. Disini yang mau saya tekankan adalah, belajarlah dan mulailah untuk “berbagi”, berbagi itu indah kawan-kawan. Salah satu cerita yang mau saya bagikan adalah. Saya pernah membaca sebuah postingan dari salah satu teman saya di salah satu media sosial. Disana beliau mem-posting foto seorang bapak-bapak buta yang sedang menjual keripik di pinggir jalan. Menurut postingan yang saya baca dan komentar-komentar dari teman-teman media sosial bahwa bapak tersebut telah banyak berjasa bagi orang-orang. Salah satu contohnya teman saya ini, dulu ketika teman saya masih sekolah di bangku SMP bapak ini pernah menjadi guru private piano teman saya ini, dan dia juga penah menjadi guru bimbingan teman saya yang lainnya yang berkomentar dalam postingan itu. Disana diberitahu oleh beberapa orag bahwa bapak ini tidak pernah mematokkan biaya atau bayarannya bisa juga dikatakan “seikhlasnya” (salut saya :’). Ternyata dulunya bapak ini adalah seorang pegawai swasta yang sekarang sudah pensiun dan karena sesuatu hal beliau kehilangan pengelihatannya. Dan sedikit informasi bahwa setiap orang yang pernah di ajar beliau sekarang sudah menjadi orang yang sukses, ada yang menjadi PNS, dokter, arsitek, wirausahawan dan sebagainya. Disini rasa kagum saya timbul karena walaupun sekarang ini bapak tersebut menderita, tapi banyak orang sukses diluar sana berkat dari kemurahan bapak ini berbagi setiap ilmu yang dia miliki. Ayo teman-teman bangun semangatmu dan mulailah berbagi dari hal-hal yang kecil.. i believe, we can do it! Come on guys.. 

      Hapus
    2. Nama: Evelin Salsalina
      NIM: 15.01.1257
      Tingkat/Prodi: ID/Theologi

      UAS (Kelompok 3 “Pasemon” Dalam Sastra Karya Romo Mangun Bakdi Soemanto)
      Bagi seorang Romo Mangunwijaya agama bukanlah tolak ukur, beliau bukanlah seorang yang ekslusivisme dan ia tidak pernah menilai seseorang dari status sosialnya. Saya mengutip dari perkataan Mother Terresa “Mereka yang tidak diinginkan dan tidak dicintai ...mereka yang berjalan di dalam dunia tanpa ada satu pun yang memperhatikan.
      Pernahkah kita pergi untuk menemui mereka? Pernahkah kita mengenal mereka? Pernahkah kita mencoba untuk menemukan mereka?”. Karena bagi Romo Mangunwijaya “komunitas orang kecil/rendah adalah sebuah panggilan.
      Mengasihi harus menjadi perbuatan yang sedemikian biasa bagi kita sebagaimana hidup dan bernafas, hari demi hari sampai ajal menjelang (Mother Teresa). Romo Mangun mengajarkan kita semua untuk berbuat baik pada siapapun, sebagai salah satu cara menekankan humanisme itu sendiri. Pada pembahasan kali ini dijelaskan bahwa pada masa atau jaman sekarang ini, agama dan status sosiallah yang menjadi tolak ukur dalam kehidaupan berbangsa dan bernegara kita sekarang ini. Seperti ada pepatah “yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin”. Penyebabnya adalah kurangnya kepedulian kita terhadap sesama dalam mewujudkan nilai-nilai kemanusiaan didalam kehidupan kita sekarang ini. Agama juga tidak kalah pengaruhnya, contohnya dalam kehidupan kita sekarang ini bahwa untuk melamar pekerjaan saja agama sudah menjadi suatu pertimbangan, bahkan sampai ada yang rela mengganti agamanya demi mendapatkan pekerjaan. Disini bisa kita lihat bahwa humanisme itu sendiri sudah sangat langka, masa hanya karna agama sebuah perusahaan atau instansi menolak seseorang untuk menjadi karyawanya. Padahal pelamar tersebut sangat membutuhkan pekerjaan, dimana sekarang ini sangat susah untuk mencari pekerjaan. Kurangnya rasa humanisme dalam pribadi pemimpin perusahaan itulah yang dapat mempengaruhi kemiskinan di Indonesia, dengan banyaknya pengangguran dan sebenarnya belum tentu agama menentukan keahlian atau bahkan kualitas pekerjaan seseorang (memprihatinkan ya :’). Romo Mangun seorang pastor, tapi ia tidak sama sekali membeda-bedakan agama yang dianut sesorang. Dan saya setuju terhadap pernyataan Romo Mangun tersebut karena agama adalah iman dan kepercayaan sesorang, dimana orang tersebut yakin dan percaya dari kepercayaan yang dianutnya atau agamanya itulah ia memperoleh keselamatan. Karena pada dasarnya semua agama itu baik dan semua agama menjamini keselamatan. Penekanan Romo Mangun terhadap humanisme melalui tulisan-tulisannya merupakan suatu karya yang amat luar biasa kepada kita, bagi bangsa Indonesia dan terkhusus untuk kita mahasiswa/i teologi. Pentingnya menerapkan humanisme dalam kehidupan sehari-hari menuntun kita menjadi pribadi yang lebih baik, atau bahkan setelah mengetahui tentang humanisme kita mulai tergerak untuk menjadi pelopor humanisme melanjutkan tugas Mother Terresa dan Romo Mangunwijaya. GBU..Syalom...

      Hapus
    3. Nama : evelin salslaina
      Nim : 15.01.1257
      Ting/jur : id/theologia

      Uas (kelompok 4”keberpihakan pada kaum miskin, konteks yang melatarbelakangi dan gambaran kaum miskin dalam balada becak karya y. B. Mangunwijaya”)
      Bebicara masalah kemiskinan, dan berbicara masalah becak. Saya teringat ketika saya bersama dengan seorang teman saya pergi ke suatu tempat perbelanjaan. Setelah kami selesai berbelanja, kami memiliki tujuan belanja selanjutnya. Ketika itu kami tidak medapat angkot dan pada akhirnya kami naik becak. Dan sebelum naik ke becak kami melakukan tawar menawar, setelah cocok harganya maka saya dan temansaya menaiki becak tersebut. Di tengah perjalanan bapak tersebut berhenti dan memutar arah, kami pun bingung dan bapak itu berkata "sebentar ya dik, daripada diambil orang" kami pun heran apa yg dimaksudkan bapak ini. Setelah itu bapak tersebut menaruh banyak kardus-kardus yang dipungutnya di pinggir jalan di atas becak. Dan kamipun heran tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun, setelah itu bapak itu berkata "lumayan dek untuk nambah uang sekolah anak, banyak anak bapak masih pada sekolah, kalau bukan begini gimana lagi. Oh ya dek tadi adek ada beli minuman botol kan? Botolnya nanti sama bapak ya.." dengan muka polos saya menjawab iya pak, sambil mengeluarkan botol kosong yang saya simpan didalam tas. Sepanjang jalan bapak tukang becak ini terus mengeluh kepada kami dan kami hanya bisa terdiam. Sepanjang jalan saya mengingat ayah saya, karna bukan perjuangan yang mudah yang harus dikukan oleh orangtua saya untuk membesarkan saya dan menyekolahkan saya di stt abdi sabda. Pengalaman saya ini turut mengingatkan saya untuk tetap bersyukur senantiasa, karna rezeki itu Tuhanlah yang mengatur. Mungkin kita selalu merasa orang yang paling kekurangan, tetapi sebenarnya jika kita lihat ke dunia luar, masih jauh lebih banyak orang yang lebih kekurangan daripada kita. Ada kata-kata bijak yang saya ambil dari ibadah asrama pada selasa,19 april 2016 dengan model ibadah suku karo, pengkhotbahnya bang Jhoni Purba (tingkat 4) ia berkata “ketika kita melihat orang dari atas gunung, orang-orang yang dibawah gunung memang sangat kecil. Tanpa kita sadari bahwa orang-orang yang dibawah gunungpun melihat kita rendah”. Disini dikatakan bahwa tidak ada guna meninggikan diri, karna orang-orang akan melihat kita rendah. Maka dari itu kemiskinan tidak menentukan tinggi atau rendahnya orang itu, tetapi tingkah lakunyalah yang menentukan. GBU...

      Hapus
    4. Nama : evelin salslaina
      Nim : 15.01.1257
      Ting/jur : id/theologia

      Uas (kelompok 5”Si penggembala Cerita oleh Bandung Mawardi”)
      Penggembala Cerita adalah julukan yang paling pas menurut Badung Mawardi untuk Mangunwijaya. Sosok pastor yang membangun nilai-nilai kemanusiaan melalui karya-karya tulisnya. Jika dilihat dari sisi agamis memang sangatlah pantas bagi Romo Mangun digelari “gembala” karna profesinya sebagai pastor. Tapi sayangnya penulis “Si penggembala cerita” ini adalah seorang muslim. Romo Mangun adalah sosok yang di butuhkan oleh bangsa Indonesia, karena perbuatannya yang mampu membangun humanisme bangsa ini. Romo Mangun membangun nilai-nilai kemanusiaan melalui novel, cerpen, essay dan karya-karyanya yang lain. Cara yang digunakan Romo Mangun juga berbeda, dia lebih mengembangkan simbol-simbol berupa flora dan fauna. Penekanan yang dibuat Romo dalam menghargai rakyat miskin menggunakan hati nurani, dan menggunakan pandangan-pandangan tokoh-tokoh yang memiliki intelektual tinggi dalam membangun rakyat Indonesia. Penggembala cerita merupakan julukan yang pas karna wujudnyata yang beliau lakukan. Perilaku yang perlu di contoh dari seorang Romo Mangun adalah tindak nyatanya bukan hanya cita-cita semata. Tindakan Romo Mangun dalam membangun humanisme yaitu dengan cara berbagi, berbagi melalui karya tulisnya. Bukan hanya menulis dan menulis beliau juga terjun langsung dalam mewujudkan Indonesia yang humanis. Penggembala adalah seseorang yang mampu membimbing ke arah yang lebih baik. Kemampuannya dalam membimbing rakyat Indonesia ke arah yang lebih baik sangat dihargai oleh manusia Indonesia yang rindu akan perubahan. GBU..

      Hapus
  33. Nama:Christian Darma Saragih
    Nim :15 01 1231
    Kelas :1D Theologi
    pembahasan sajian 1
    Berbicara tentang Humanisme Religius dan Nasionalis yang terbuka paham dasar Penddidikan Mangunwijaya,yang dapat saya pahami adalah bagaimana seorang Mangunwijaya yang berprofesi sebagai pastor membangun kemanusiaan keluar dari lingkup profesinya . Seorang Mangunwijaya menunjukkan rasa nasionalisnya dengan mencoba mengubah dan menyentuh masyarakat-masyarakat yang terbilang hidup tidak layak,dimana dia menyalurkan rasa nasionalismenya secara turun kelapangan dan memanfaatkan keahlian yang dimilikinya sebagai seorang arsitektur,dan mencoba mengajak manusia untuk peduli dengan kemanusiaan degan menulis novel,yang dimana semua novel yang ditulisnya meninggalkan pesas-pesan kemanusiaan yang sangat tinggi yang diharapkan mampu menyentuh para pembacanya.Rasa nasionalis yang dipertunjukkan oleh Mangunwijaya sangatlah mendasar namun tidak semua orang yang memilik pendidikan tinggi dapat melakukannya di karenakan sangat manusiawi,terkadang orang yang berada pada posisi memiliki pendidikan yang tinggi mampu menunjukkan rasa nasionalisnya ,padahal dia sudah paham akan nasionalis secara luas.Malah kebanyakan orang yang berpendidikan yang tinggilah yang menjadi penghambat pembangunan bangsa ini,para pejabat yang korup terbilang ialah manusia yang tidak mempunyai rasa nasionalis sedikitpun,dimana ia tega kembali menjajah negerinya sendiri.Menurut saya pendidikan tanpa didasari dengan iman dan nilai kemanusiaan sama saja artinya dengan teroris dimana ilmu yang dimilikinya dipakainya untuk kepentigan dirinya semata dengan tidak memikirkan dampak yang dia lakukan terhadap orang lain bahkan bangsanya karena ia tidak takut akan Tuhan dan tidak memiliki nilai kemanusiaan.
    syalomm njuah njuah!!!!!

    BalasHapus
    Balasan















    1. Nama :Christian Darma Saragih
      Nim :15 01 1231
      Kelas:1D Theologi
      Pembahasan sajian 2
      Berbicara tentang Romo Mangun berarti berbicara tentang humanisme, sebuah topik yang senantiasa actual, tidak lekang dan terus diperjuangkan. Dan dari pembahasan kelompok 2 dapat disimpulkan bahwa humanism itu adalah pandangan yang menyatakan bahwa manusia dapat memahami dunia serta keseluruhan realitas dengan menggunakan pengalaman dan nilai-nilai kemanusiaan bersama. Humanisme menuntut pembaharuan hidup, terlebih-lebih sikap terus menjadi manusiawi. Dan humanism bertujuan untuk menghidupkan rasa perikemanusiaan dan mencita-citakan pergaulan hidup yang lebih baik. Lewat karya-karya yang bersifat humanis, Romo Mangun meninggalkan warisan secara fisik yaitu dalam novel, bangunan arsitektur dan buku-buku referensi. Arsitektur dimata Romo Mangun bukanlah sekedar perwujudan rancang bangun melainkan juga bangunan kehidupan. Ditengah bangsa Indonesia saat ini, humanisme Romo Mangun menjadi relevan. Dia ibarat menawarkan tempat melihat pada saat kehidupan berbangsa dan bernegara belum menempatkan manusia sebagai fokus, ditengah praktik dehumanis yang hadir dalam keseharian kita. Konsep manusia yang dikembangkan Romo Mangun tidak terlepas dari perjalanan hidupnya yang unik, konsep manusia yang ingin dikembangkan adalah manusia yang humanis.Indonesia pasti akan sangat rindu dengan sosok seperti Romo AYO SIAPA LAGI KALAU BUKAN KITA.............NJUAH NJUAH!!!!!!!

      Hapus
    2. Nama:chrstian saragih
      Nim :15 02 1231
      Kelas :1D
      Pembahasan kelompok 3
      Romo Mangun adalah seorang pastor yang juga menulis roman dan disamping itu ia seorang arsitek, rohaniawan, sastrawan. Romo mangun adalah sosok yang sangat peduli akan kesulitan yang dihadapi rakyat yang hidup jauh dari kelayakan. Romo mangunmenulis roman bermaksud untuk menekankan nilai- nilai kemanusiaan kepada pembacanya. Tapi dalam kenyataan Romo menulis roman sebagai bentuk sastra baru yang posisinya bersebrangan dengan mitologi. Tidak dilakukan karena ternyata tidak mungkin kisah dari Alkitab tidak mungkin di angkat lalu diceritakan karena Alkitab itu ialah tulisan orang-orang kudus yang diilhami dan diurapi oleh roh kudus. Romo Mangun menjelaskan jika mitologi menjaga komunitas agar tetap terikat oleh semangat kebersamaan bahkan manusia dengan Tuhan, roman tidak demikian. Roman membebaskan diri dari ikatan-ikatan komunitas dan melakukan penjelajahan kemana-mana. sastra merupakan bagian dari kehidupan Romo mangun termasuk roman, Ketika sastra menempatkan manusia sebagai makhluk yang bermartabat dan berharga, saat itulah sastra telah menyentuh aspek terdalam dalam pengalaman manusia, yaitu religiositas. Salah satu isu dalam Mendut perempuan tidak hanya dicermati dengan perspektif feminisme, tapi juga ada rasa keilahian karena penghormatan kepada sesama. Romo dalam menghadirkan tokoh-tokoh dan menggambarkan fenomena kehidupan tidak seperti mereka yang menganut telogi moral. Dan sastra yang ia gambarkan pun mengandung banyak pengertian dan maksud dan tujuan tertentu.Membangun nilai humanisme seperti yang diterapkan Romo Mangun merupakan tugas utama kita sebagai mahasiswa teologi khususnya.Dengan ini saya mengajak kita semua membangun rasa humanis yang berlandaskan rasa takut akan Tuhan.Karena takut akan Tuhan adalah awal dari pengatahuan.
      ......Salam kesetiakawanan dan kebersamaan......

      Hapus
    3. Nama:Christian Darma Saragih
      Kelas :1D
      Nim :15 01 1231
      Pembahasan sajian 4
      “Keprihatinan kepada kaum Miskin, Konteks yang melatar-belakangi dan gambaran kaum miskin dalam Balada Becak”, Sosok Romo mangun menjelaskan kehumanisan menyangkut kehidupan, termasuk orang “miskin”. Bagaimana Yusuf (Yus) merupakan seorang yang kurang mampu dalam materi namun iamempunyai semangat hidup yang luar biasa. Yus tidak menyia-nyiakan kemampuan yang ia miliki, tapi ia gunakan agar kehidupannya juga layak menerima pengahargaan seperti orang lain. Romo mangun mencoba mengingatkan kita keprihatinan orang “miskin” yang perlu diperhatiakan. Dimana setiap orang memiliki latarbelakang yang berbeda yang membuat manusia tersebut menjadi terbatas dalam berfikir dan bertindak. Kemiskinan salah satu faktor penyebabnya. Romo mangun yang menekankan bahwa setiap manusia mempunyai hak dan derajat yang sama dihadapan Tuhan.Dimana manusia akan mampu membalikkan keadaan hidupnya menjadi lebih baik ketika manusia itu berusa yang keras dan tidak lupa akan Tuhannya. Kebudayaan yang sangat erat dengan kebersamaan, bukan menjadikan kita egois dalam mencapai kebahagiaan. Namun budaya yang menjadikan Humanis salah satunya bagaimana kita menghargai setiap kehidupan di lingkungan sekitar kita. Romo seorang yang rohaniawan,sasrtrawan yang terkenal tentu tidak mengalami masalah dibidang materi lagi .Tetapi disamping itu juga ia tidak kurang dari segi nilai humanis dan nasionalisme.Bukan hanya dari segi materi yang begitu pedulianya terhadap orang-orang kecil yang hidupnya dalam keadaan tidak manusiawi. Kebahagiaan merupakan tujuan setiap manusia dan itu berhak dimiliki setiap manusia. seseorang berhak untuk memiliki martabat walaupun ada kekurangan. Romo mangun mengingatkan kita pemuda untuk tidak lelah dalam bermimpi. Berjerih payah dengan semangat juang yang kuat, artinya kita dituntut untuk keluar dari kemiskinan dengan cara yang gigih, tapi tidak menyimpang atau ia bersikap jujur. Keberpihakan terhadap orang miskin menjadikan mutu hidup bermakna, dimana kita memperhatikan dan mengahargai kehidupan mereka. Hidup ini indah jika kita melihat dan mampu merasakan keterbatasan dalam diri orang lain dalam mencapai kebahagiaan.Dunia ini merupakan panggung untuk mempraktekkan atau memperlihatkan jiwa humanisme kita.
      ..........Syalom kesetiakawanan dan kebersamaan........

      Hapus
    4. Pembahasan sajian ke-5
      Dengan karya satra yang begitu banyak menyentuh nilai kemanusiaan,seorang mangun wijaya memang layak di gelari sebagai sipenggembala cerita.B.mahardi menginginkan sosok seorang romo mangun wijaya dapat diteladani oleh anak bangsa ini.Demi kemajuan bangsa dan tanah air yang mampu keluar dari keterpurukan nilai kemanusiaan .Seorang M.Bahardi mengidolakan serang Romo Mangun sebagai seorang rohaniawan yang keluar dari lingkup profesinya.Sebagai orang yang pernah membaca sebagian dari banyak novel Romo Mangun dapat dikatakan bahwa romo mangun banyak melibatkan lambang demi ke serasian cerita dalam karyanya.Lambang yang bercorak flora dan fauna yang membuat cerita yang dibangun romo mangun memberikan sindiran yang secara halus bagi orang-orang yang menindas nilai kemanusiaan
      ......salam kesetikawanan dan kebersamaan....

      Hapus
    5. Pembahasan sajian 6 mengenai"Dehumanisme Politik Agama di Indonesia"
      Dalam bahasan kita selama ini mengenai humanisme, dimana humanisme bukan saja menuntut pembaharuan hidup melainkan juga sikap yang mau menjadi manusiawi dan menghargai humanisme. Justru tidak perlu heran jika Romo Mangun sangat gencar menawarkan konsep manusiawi humanis. Romo Mangun menawarkan konsep manusia humanis melawan semua bentuk diskriminasi, eksploitasi, dan kekerasan. Dengan ini dituntut supaya golongan yang kuat atau mayoritas menghargau atau memandang golongan yang minoritas. Kita akan bahas yang merupakan isu kontroversi yaitu penghapusan kolom agama di KTP, penghaspusan kolom agama ini erat kaitannya dengan hak kebebasan beragama. Dalam hal ini pemerintah terbelenggu pada kebijakan dehumanisme, dehumanisme pemerintah dalam bidang pembangunan agama ditandai dengan berbagai bentuk diskriminasi terhadap penganut agama minoritas, diluar enam agama yang diakui pemerintah. Hal ini terlihat pada pencantuman kolom agama dalam KTP yang merupakan identitas diri penduduk, namun dalam kolom agama hanya boleh dicantumkan yang enam agama (Hindu, Buddha, Islam, Kristen, Katolik, Kong Hu Chu) diluar agama ini terpaksa berdusta demi memenuhi aturan resmi agama. Slogan Bhineka Tunggal Ika yang menyadarkan kita bahwa keberagaman atau pluralistis adalah fakta sosiologis. Persoalan agama adalah keniscahayaan yang tidak dapat dihindari apalagi diingkari. Tetapi dalam hal ini ada empat bentuk kebijakan yang mencerminkan dehumanisme politik agama yaitu, pencegahan penyalahgunaan atau penodaan agama, surat edaran Mendagri menegaskan lima agama diakui, Tap MPR tentang GBHN dan tentang administrasi kependudukan. Tetapi walaupun demikian ada langkah konkret dalam mengatasi kebijakan dehumanisme yaitu pemerintah mampu menjabarkan prinsip spirit humanisme, bertanggung jawab terhadap hak kebebasan memeluk agama dan mendorong pemuka agama agar mampu berdialog dalam semua unsur agama. Kebhinekaan agama Indonesia melatarbelakangi prinsip kebebasan agama dalam konstitusi dengan empat jenis kebebasan yaitu berekspresi, baragama, berkeinginan, dan rasa takut. Hak kebebasan beragama secara eksternal dibatasi oleh kewajiban dan tanggungjawab dan menghormati sesama manusia juga agamanya. Tujuan utama pemberantasan adalah untuk menyangkal ancaman terhadap keselamatan atas kehidupan integritas,kesehatan warga negara atau kepemilikan mereka. Dengan hal ini juga ditegakkan prinsip pluralis agama yang dimaknai bahwa setiap pemeluk agama harus berani mengakui eksistensi dan hak agama lain dan aktif dalam usaha memahami perbedaan dan persamaan berbagai agama menuju terciptanya suatu keharmonisan masyarakat.
      ....salam kesetiakawanan dan kebersamaan....

      Hapus
  34. Erwin.P.G.Tambunan
    15.01.1256
    1D Theologi
    pemahaman yang saya dapat dari
    sajian 1
    Berbicara tentang Humanisme Religius dan Nasionalis yang terbuka paham dasar Penddidikan Mangunwijaya,yang dapat saya pahami adalah bagaimana seorang Mangunwijaya yang berprofesi sebagai pastor membangun kemanusiaan keluar dari lingkup profesinya . Seorang Mangunwijaya menunjukkan rasa nasionalisnya dengan mencoba mengubah dan menyentuh masyarakat-masyarakat yang terbilang hidup tidak layak,dimana dia menyalurkan rasa nasionalismenya secara turun kelapangan dan memanfaatkan keahlian yang dimilikinya sebagai seorang arsitektur,dan mencoba mengajak manusia untuk peduli dengan kemanusiaan degan menulis novel,yang dimana semua novel yang ditulisnya meninggalkan pesas-pesan kemanusiaan yang sangat tinggi yang diharapkan mampu menyentuh para pembacanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Erwin P.G.Tambunan
      15.01.1256
      1D THeology
      Pemahaman saya tentang sajian kelompok 2 yaitu kelompok saya sendiri
      " Manusia Humanis menurut Romo Mangun"
      Kesimpulan yang dapat saya berikan pembahasan ini berbicara tentang manusia yang humanisme menurut pandangan Romo Mangun. Manusia humanisme adalah manusia yang memiliki rasa nasionalisme, manusia yang gigih yang tidak gampang menyerah, yang selalu gigih dalam mencari pengetahuan, mereka merasa semua yang ada dapat mereka ciptakan. Humanisme yaitu orang yang mendambakan dan memperjuangkan terwujudnya pergaulan yang lebih baik berdasarkan asas perikemanusiaan. Manusia humanis merasa mampu melakukan sesuatu tanpa Tuhan tetapi manusia humanis tidak sama dengan Atheis. Bagi orang lain manusia humanisme adalah Tuhan, yang dalam arti karena perbuatan baik yang mereka perbuat sehingga orang yang melihat atau yang menikmati beranggapan mereka seperti Tuhan. Nilai-nilai kemanusian sangat dituntut dalam diri manusia. Nilai itu harus bersifat Universal karena jika tidak bersifat universal maka nilai itu akan gugur, sebagai contoh dalam adat batak menikahi yang semarga itu dilarang.

      Hapus
    2. Nama :Erwin.P.G.Tambunan
      Kelas :1D
      Nim :15.01.1256

      SI PENGEMBALA CERITA
      Seorang Mangunwijaya menunjukkan rasa nasionalisnya dengan mencoba mengubah dan menyentuh masyarakat-masyarakat yang terbilang hidup tidak layak,dimana dia menyalurkan rasa nasionalismenya secara turun kelapangan dan memanfaatkan keahlian yang dimilikinya sebagai seorang arsitektur,dan mencoba mengajak manusia untuk peduli dengan kemanusiaan degan menulis novel,yang dimana semua novel yang ditulisnya meninggalkan pesas-pesan kemanusiaan yang sangat tinggi yang diharapkan mampu menyentuh para pembacanya.Rasa nasionalis yang dipertunjukkan oleh Mangunwijaya sangatlah mendasar namun tidak semua orang yang memilik pendidikan tinggi dapat melakukannya di karenakan sangat manusiawi,terkadang orang yang berada pada posisi memiliki pendidikan yang tinggi mampu menunjukkan rasa nasionalisnya ,padahal dia sudah paham akan nasionalis secara luas.Malah kebanyakan orang yang berpendidikan yang tinggilah yang menjadi penghambat pembangunan bangsa ini,para pejabat yang korup terbilang ialah manusia yang tidak mempunyai rasa nasionalis sedikitpun,dimana ia tega kembali menjajah negerinya sendiri.Menurut saya pendidikan tanpa didasari dengan iman dan nilai kemanusiaan sama saja artinya dengan teroris dimana ilmu yang dimilikinya dipakainya untuk kepentigan dirinya semata dengan tidak memikirkan dampak yang dia lakukan terhadap orang lain bahkan bangsanya karena ia tidak takut akan Tuhan dan tidak memiliki nilai kemanusiaan
      ROMO MANGUN membagi ilmunya melalui novel-novel yang di karangnya,bnyak mengunakan lambang-lambang flora dan fauna
      ini lah yang dapat saya pahami dari sajian 5

      Hapus
  35. Ronal Jovi Ginting
    1-D/Theologia
    15.01.1313

    Syalom
    Dalam pembahasan judul pertama humanisme yang Humanisme Religius dan Nasionalisme Terbuka, Faham Dasa Pendidikan Manguwijaya . Dalam pembahasn kelompok 1 mangunwijaya ingin membuktikn atau membuat dimna ada manusia di situ harus ada humanisme dimna penkanan nya sangat keras.yang bertujun untuk membangun bangsa,tanpa membeda-bedakan suku,agama dan budaya. Meski dia merupakn pastor atau latar belakang nya adalah seorang katolik tapi dia tidak pernah membeda-bedakan untuk membangun negri ini menjadi negri yang lebih baik. Romo ingin membangun pemikiran akan penting nya humanisme untuk membangun negri . Karna pada umumnya negara-negra maju merupakan negara yang kental akan humanisme . Sangat di tekankn di luar negri akan humanisme dalam aspek-aspek kehidupan sehingga terciptalah SDM yang sangat berkuliats yang sangat humanis sehingga terciptalah kesatuan untuk saling membangun. Di sini kita dapat perbandingan antara perkembangan humanisme yang terdapat di luar negri di dalam negri. Tujuan utama Romo menulis buku ini dia ingin memupuk dan menumbuhkan rasa humanisme yang ada pada manusia lewat pendidikan,religius,dan Nasionalisme yang tinggi. Keterbukaan merupakn kunci utama dalam menumbuhkan rasa humanisme . Romo mangun ingin menembus ke peluralisan yang ada di indonesia untuk menuju kemajuan. Dengen ideologi yang di tanamkn tidak mungkin tidak semua yang di mimpikan bangsa ini dapat tercipta karna humnisme . Meski sakit berdiri di atas duri tapi lebih sakit jika humanisme tidak ada . Karna itu akan mambuat keterpurukan dan dampak nya sangat negatif untuk masyarakat luas .sekian hal yang dapat saya pahami dari kelompok 1 .
    syalom dan terimakasih.

    Salam IBD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ronal Jovi Ginting
      1-D/Theologia
      15.01.1313
      SYALOM.......
      Dari sajian kelompok 2 yang berjudul Manusia Haumanis Menurut Romo Mangun . ia membuat perbandinagn anatara humanisme dalam negri dan luar negri ia inggin memberigambaran agar bangsa indonesia dapat menegerti . dengan meneliti perbedaan budaya,tempat romo mangun ingin membangun paham bahwa semua tujuan budaya itu sama . Yaitu mendorong nilai-nilai kemanusiaan tersebut .tapi romo mangun ingin juga mengatakan manusia yang berbudaya dan bermoral ialah manusia yang humanis yang memegang teguh nilai-nilai kemanusiaan. Dan Romo mangun juga memaparkan beberapa konsep manusia menurut pandanganya, yang bertujuan untuk mengarahkan bangsa indonesia menjadi lebih baik . dalam hal, pendidikan Romo mangun membantu dan mendorong masyarakat kusus nya anak-anak untuk mengenali potensi mereka tanpa harus memeksakan diri menjadi orang lain. Romo mangun tidak mengatas namakan agama dalam hal tersebut tetepi ia mengatas namakan nilai-nilai kemanusiaan yang humanis. Romo mangun keluar dari zona amanya sebagai aktifis yang sanagat menjunjung nilai-nilai kemanusiaa . penghayataan paham religius Romo sangat lah kuat karna dia berlatar belakang pastor teteapi dia tetap saja tidak mengatas namakan agama. Romo juga melihat pendidikan yang ada pada masa ordebaru itu tidak membangun bangsa. oleh karna itu Romo ingin membangun suatu sistem pendidikan yang bergairah yang dapat membangun kesadaran humanisme terhadap masyarakat . Tapi menurutnya kebudyaan juga merupakan hal yang sangat mempengaruhi humanisme, karana jika kebudayaan semakin berkurang maka rasa humanisme otomatis akan terlupakan. Sebenar nya yang harus di ubah adalah pola pikir manusia dan itu lah yang sedang di lakukan oleh Romo mangun untuk memperbaiki carur marut negri ini yang kehumanisan nya sangat kurang. Demikain lah yang dapat saya dapat dari sajian kelompok 2 sekian dan terimakasih Tuhan Yesus memberkati syalom....

      Salam IBD

      Hapus
    2. Nama. : Ronal Jovi Ginting
      NIM. : 15.01.1313
      Tingkat/Kelas : 1/D

      Syalom.
      Dari judul sajian kelompok 3 yaitu “Pasemon” Dalam Sastra Karya Romo Mangun
      Bakdi Soemanto dalam pembahasan tersebut Romo mangun ingin mengambarkan situasi-situasi yang terdapat di sekitarnya atau negara Indonesia ini dengan kariyanya dengan makna tersirat dan tersurat. Romo mangun memulai kiprah nya dari nol. Dia memulai dari membangun perpustakaan di tempat yang kumuh, dari situ bisa terlihat betapa gigih nya Romo mangun, ia ingin semua orang dapat merasakan pendidikan baik dari kalangan apa pun itu. Dia membangun kemewahan tetapi malah dia ingin berbaur dalam kesederhanaan yang dilihatnya. Romo mangun sangat simpatik melihat orang menderita ia ingin menolong atau mengangkat orang-orang yang menderita tersebut melalui jalan Humanisme yang terbuka. Romo ingin mengembangkan manusia dengan nilai-nilai kemanusiaan itu sendiri. Romo mangun juga sangat universal dalam mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan terutama dari karya sastra yang di tulisnya. Selain dari itu Romo mangun juga menekan kan moral dalam karya-karya nya tersebut kritikan-kritikan baik itu politik maupun sosial . Romo mangun sangat gigih untuk mempertahankan nilai-nilai kemanusiaan yang dia junjung tinggi untuk membangun Negri ini. Tujuan utama yang saya pahami dari Romo mangun ia lah mendewasakan negri ini. Ia ingin membuat segala halnya berjalan baik dan berimbang karna hal tersebut akan membuat tidak ada yang menderita. Demikian yang saya pahami dari kelompok 3 syalom Tuhan Yesus memberkati.

      Salam IBD

      Hapus
    3. Nama. : Ronal Jovi Ginting
      NIM. : 15.01.1313
      Tingkat/Kelas : 1/D

      Syalom......
      Dalam sajian kita kelompok 4 yang menceritakn keberkepihakan kepada kaum miskin yang di tuangkan dalam sebuah novel karya Y.B mangunwijaya yang berjudul BALADE BECAK yang mengisahkan seorang anak muda yang bernama Yus yang harus putus sekolah karna keterbatasan biyaya yang di milikinya sehingga tidak bisa melanjut kn kejenjang yang lebih tinggi sehingga dia mamutuskn untuk menjadi tukang becak. Di karya Romo mangun ini sangat menarik karya Romo mangun mencampaur adukan masalah romantika sehingga sangat menarik di balik pesan yang sebenarnya. Menurut saya karya Romo mangun ini merupakan sebuah refleksi dalam konteks kemiskinan. Dimna dari gambaran yus yang sedang menghayal kita dapat menyimpulkn bahwa kaum tidak mampu pun mempunyai keingginan yang ingin dicapainya meski dalam keterbatasanya meski dalam keminderanya ia tetap memiliki penghrapan itu merupakan modal bagi yus. Meski pun di samping itu ada wanita yang menyukai dia. Yus tidak pernah patah semangat untuk berjuang dalam hidup meski banyak keterbatasan yang membatasinya. Suatu pelajaran berharga yang kita dapatkan dari Novel ini adalah apa pun yang terjadi bagai mana pun keadaanya jagan pernah menyerah dan jgn pernah berhenti berpengarap karna itu merupakan jalan keluar saat kita terjatuh. Pelajaran ini akan membawa kita dalam sebuah situasi kita harus mengghargai. seperti cita-cita romo mangun kita harus saling menghargai tanpa membeda-bedakan ras,suku,budaya dan lain-lain

      Sekian penjelasan saya terimakasih.
      Salam IBD

      Hapus
    4. Ronal Jovi Ginting
      1-D/Theologi
      15.01.1313

      Dari pembahasan kelompok 5 yang dapat saya pahami dari judul “SI PENGEMBALA CERITA”. yang merupakan tidak lain tidak bukan adalah julukan untuk sosok Romo managun. yang merupakan sang penggembala cerita melalu karya-karya yang di ciptakanya. Di dalam novel ini YBM menggunakan ilustrasi dari flora dan fauna. dimna dari lambing-lambang tersebut memliki makna. Pesan moral tertuang dalam novel tersebut walau tidak dengan bahasa yanag langsaung. dimana si pengembala cerita bertujuaan membimbing,mengajar dan memperlihatkan apa itu nilai-nilai kemanusiaan. Di mana Romo mangun ingin selalu menekankan agar manusia bisa menciptakan hal-hal baru yang positif. Dengan menggunakan hati nurani, bukan tidak mungkin nilai-nilai kemanusiaan tersebut akan tetap lestari meski banyaknya sekarang orang yang tidak peduli pada nilai-nilai kemanusiaan. Dan juga Romo mangun ingin kita merenung dan berfikir akan tindakan atau pengembalaan yang terjadi pada saat ini. Romo mangun inggin membangun dari segi karya dia inggin menyadarkan dari karya yang dibuatnya dengan membentuk pola pikir pembaca nya. Agar pembacnya dapan meceritakan tentang nilai-nilai kemanusiaan.

      Sekian yang saya pahami dari kelompok 5 TERIMAKASIH
      SYALOM…..
      Salam IBD….

      Hapus
  36. Arnold Brahmana
    15.012.1218
    1-D/Teologi
    Sekolah Tinggi Teologi Abdi Sabda

    Topik : Humanisme Religius dan Nasionalisme yang Terbuka

    Dalam pembahasan Sabtu (02/04) pada kelas bersama, saya menemukan banyak pendapat dan ide-ide dari pandangan para penyaji mengenai hal Humanisme Religius dan Nasionalisme yang Terbuka. Sederhana saja, bicara mengenai humanisme religius, nasionalisme yang terbuka, sebenarnya itu adalah menyangkut hal personal yakni hak kita sebagai manusia. Jika mau maju, lakukan, jika merasa "nyaman" pertahankan, dan jika merasa kurang puas, lakukan apa yang anda rasa bisa diluar ekspetasi.

    Tetapi dalam realitas, kita tidak pungkiri bahwa terjadi banyak problema yang muncul ketika kita ingin “bergerak”, misal, kesulitan dalam ekonomi yang menimbulkan kesenjangan sosial yang kemudian menjurus kepada “ketidakberdayaan” dalam mempertahankan hidup. Di sisi lain, politik ataupun bisnis juga bidang andalan dalam merekayasa situasi tersebut agar terlihat menekan “masyarakat bawah”.

    Isu hangat saat ini yang ingin saya angkat misalnya, mengenai pembajakan kapal Brahma 12 yang dalam perjalanannya menuju Filipina dibajak oleh sekelompok yang diketahui bernama kelompok Abu Sayyaf. Dimana ada desakan pembajak untuk menagih tebusan kepada perusahaan (namun pemerintah secara tak langsung terlibat dalam hal penyelamatan ini).

    Sejenak, mari kita berpikir, apakah hal ini menjadi sebuah karya humanis religis yang dibangun? Dimanakah pula letak nasionalisme yang terbuka untuk dapat kita nyatakan?

    Kita tahu, kelompok tersebut merupakan suatu basis yang bisa kita katakan menganut suatu agama, dan mereka memerdekakan agama tersebut untuk melakukan tindakan keji. Mengapa bisa terjadi hal seperti ini?

    Sekali lagi, saya ingin menyampaikan, bahwa sebenarnya AGAMA TIDAK BERSALAH dalam situasi ini. Jadi siapa? OKNUMNYA. Ketika bicara oknum, maka kita harus tahu pula siapa mereka, apa latar-belakang, tujuan, bahkan titik sasaran mereka dalam menciptakan kegaduhan ini.

    Dilain pihak, bukan hanya keluarga, pemerintah, dan perusahaan yang menderita, tapi kita sebagai WARNA NEGARA INDONESIA, apakah kita bersikap hanya sebagai penonton saja? Yang hanya berkomentar di depan layar televisi tanpa melakukan aksi apapun? Sejenak mari kita merenung pula, sembari menyampaikan apa yang harusnya kita persiapkan jika hal ini terjadi kepada diri kita.

    Dan jika dihubungkan kepada sebuah perspektif Romo Mangun, sebenarnya beliau sedang membangun citra diri mandiri dan kreatif yang bisa kita adopsi kepada hal-hal kecil dalam aspek kehidupan kita. Dengan peka terhadap lingkungan sosial, tanpa merasa “lebih berpengalaman”, kiranya kita mampu memberi aksi nyata ketimbang banyak bicara tapi sedikit berbuat.

    Terakhir, secara tegas saya menyatakan bahwa, mari buka paradigma bepikir kita menuju arah yang lebih baik, bukan hanya mempertahankan, tapi bisa merubah dengan ide-ide baru yang logis, mampu diterima, dan berintegritas.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Topik : Manusia Humanis Menurut Romo Mangun

      Bicara mengenai Humanisme oleh Romo Mangun, sederhana saja kita bisa menangkap bahwa tujuan beliau adalah bergerak ke arah yang lebih baik. Lewat paham, kreasi, dan karya yang di tularkan oleh Romo Mangun, kita harusnya mampu menyerap hal ini. Kemudian, bidang apa yang bisa kita bangun untuk berdampak ke bidang-bidang yang lainnya? Edukasi. Ya, edukasi akan membawa kita kepada sebuah kelompok sosial yang mengajari kita mengenai sebab dan akibat yang bisa kita implikasikan ke banyak bidang kehidupan ditengah-tengah kita saat ini.

      Romo Mangun, setidaknya membangun karakter yang bisa kita terapkan, dimana dalam bidang pendidikan dapat terlihat sebuah kemajuan yang di isi oleh berbagai kebijaksanaan, dominasi, dan praktik pendidikan yang dilakukan pemerintah maupun kalangan swasta yang menghasilkan manusia-manusia yang humanistik, baik di pihak guru maupun nara-didik. Dalam hal ini, guru bukan hanya bertindak sebagai pawang, komandan, instruktur, dan birokrat yang melaksanakan instruksi yang dikeluarkan oleh birokrasi pemerintah atau yayasan/lembaga pendidikan. Kegiatan yang terjadi di ruang kelas bukan hanya menjadi sebatas kegiatan belahar, melainkan kegiatan untuk mempertahankan ideologi mayoritas, baik ekonomi, politikm dan agama.

      Sesungguhnya, pendidikan sejatinya adalah untuk “memerdekakan, membebaskan, bahkan memanusiakan” manusia melalui proses humanisasi, hominisasi atau yang sering kita dengan dengan sebutan “humaniora”. Tapi faktanya, pendidikan selalu bertolak belakang dengan humanisme, dan ini bukanlah sesuatu yang baru. Di Indonesia sendiri konsep ini tetap bertahan, akhirnya belenggu-belenggu seperti ini kian mengikat nara-didik yang hanya dipersiapkan sebatas kader-kader politik mini dan sumber daya manusia yang hanya digerakkan untuk kepentingan-kepentingan politis pemerintah dan kaum usahawan melalui doktrinisasi.

      Dengan hal ini (oleh ide Romo Mangun) kita diharapkan menjadi sadar, bahwa pengetahuan akan pendidikan memperlihatkan kepada kita bahwa pada era saat ini penuh tantangan dan harapan, dinamis dan multisentra terhadap peluang kerjasama untuk menciptakan kemanusiaan yang beradab, visioner dan profetis, untuk prospek ke depan yang lebih terbuka menjadi manusia-manusia baru (memperspektifkan dan mengidealkan humanisme pendidikan) dengan berpikir kritis, berani, berpandangan luas dan universal, mampu berwacana dan berdiplomasi, menghasilkan gagasan-gagasan pembaharuan yang segar.

      Hapus
    2. Topik : “Pasemon” dalam Sastera Karya Romo Mangun

      Pembahasan mengenai topik ini sebenarnya tidak perlu saya jabarkan secara panjang dan lebar, karena topik ini sendiri merupakan bahan paper saya yang sudah di paparkan saat berlangsung kegiatan perkuliaha kemarin.

      Namun, langsung kepada intinya, topik ini mengajak kita (oleh perspektif Bakdi Soemanto) memfokuskan pada karya sastra Romo Mangun dengan “melacak” empat novel yaitu ‘Burung-Burung Manyar’, ‘Romo Rahardi’, ‘Trilogi Roro Mendut’ dan ‘Burung-burung Rantau’, empat novel yang terbit dekade 1980-an itu sebagian dari karya Romo Mangun, dimana karya sastra ini merupakan sebuah karya yang "nyerempet risiko", atau karena isinya disebut-sebut sangat berani dalam berkspresi.

      Dimana, jika kita melihat kepada ketiga novel ‘Burung-burung Manyar’, ‘Romo Rahardi’ dan ‘Mendut’ adalah novel saling berkaitan. Hal tersebut tampak jelas pada sebuah pemahaman ideologi yang sama, yakni kemerdekaan. Di dalam kemerdekaan itu, tokoh-tokoh menemukan makna kemanusiaan yang sekaligus ada kebesaran, kebanggaan dan kecemasan bahkan keterombang-ambingan. Namun, pada novel “Burung-burung Rantau’, kita akan menemukan seorang tokoh yang gandrung akan kemerdekaan. Dalam novel ini, Marineti, si penggandrung kebebasan itu, digambarkan sebagai tokoh yang mewakili bangsa manusia yang membebaskan diri dari komunitas yang percaya pada tahyul dan terkurung.

      Dan pandangan saya, bahwa cara Romo menghadirkan pikiran dengan pasemon serta dengan simbol-simbol dengan cara yang allegorical, seperti apa yang dikerjakan Yesus lewat perumpamaannya.

      Hapus
    3. Topik : "Keberpihakan pada Kaum Miskin, Konteks yang Melatarbelakangi dan Gambaran Kaum Miskin dalam Balada Becak"

      Pembahasan mengenai topik ini sebenarnya banyak menunjukkan sisi yang diluar dugaan dalam memahaminya, apalagi dengan sentuhan roman, Balada Becak terlihat sebagai ungkapan "emosi" jiwa seorang Romo Mangun. Dimana dalam keterbatasan dan kekurangan seorang "Yus" dalam konteks Balada Becak menuntun kita kepada sebuah pemantapan integritas yang baik yaitu mempertahankan martabat dan lebih berusaha kepada berpikir realistis tanpa memikirkan hal-hal yang bersifat "memuaskan diri" untuk sesuatu yang harusnya bisa di usahakan.

      Disisi lain, sebagai anak muda, kita dapat meneladani seorang Yus dimana dalam musa mudanya ia lebih condong kepada sesuatu yang bersifat "berjuang" ketimbang berpandangan materialistis dan "pemusnahan" martabat.

      Dan kiranya, anak muda Indonesia dapat dibangkitkan oleh semangat kreatif dan berinovasi demi sebuah pergerakan ke arah yang lebih baik dan menuju kepada transformasi diri yang berinstegritas, jujur, setia, dan berprinsip dalam berkehidupan, berbangsa, dan cinta tanah air.

      Hapus
    4. Topik : Si Pengembala Cerita

      Dalam pemaparan topik ini, sejujurnya banyak kebingunan yang saya alami. Yang jadi pertanyaan, ialah, mengapa seorang B. Mawardi menganalogikan Romo Mangun sebagai Pengembala Cerita?

      Tetapi jika di resapi, makna yang dituangkan dalam "gelar" tersebut cukup memberi arti. Salah satu yang dapat saya tangkap ialah, bahwa sikap Romo Mangun merupakan sebuah teladan yang dapat membangun, selain itu terdapat sebuah perspektif inovatif yang ia tawarkan lewat karya-karya sastra ia yang rancang sedemikian rupa.

      Hal ini kemudian dapat berdampak kepada kita sebagai orang muda, mengapa? Jika saja "tamparan" ini mengena ke "pipi" jiwa muda dan menyadari bahwa sudah lama kita "tertidur" sebagai jiwa-jiwa yang harusnya membangun transformatif.

      Seyogianya, kita pun mampu menerapkan hal tersebut dari disiplin diri. Dan, disamping itu, perlunya sikap militan yang besar dalam diri kita pasti dapat mengubah keadaan buruk menjadi bergerak maju.

      Seperti slogan TNI AU, yang lebih menekankan 3 prinsip teguh, "Discipline, Clean, Ontime" merupakan sebuah jati diri orang muda yang harus kian diterapkan dalam segala bidang.

      Hapus
    5. Topik : Dehumanisme Politik Agama di Indonesia

      Isu kontroversi penghapusan kolom agama di KTP yang merebak akhir-akhir ini menggugah sosok Romo Mangun. Seorang humanis religius yang mencurahkan seluruh hidup dan karyanya demi terwujudnya humanisme.

      Romo Mangun sangat gencar menawarkan konsep manusia humanis untuk melawan semua bentuk diskriminasi, eksploitasi dan kekerasan. Dari pengalaman hidupnya, dia menemukan bahwa yang selalu menjadi korban oleh pihak yang lebih kuat, baik dalam masa kemerdekaan maupun masa pembangunan, tiada lain adalah rakyat kecil, khususnya yang miskin, terlebih perempuan dan anak-anak.

      Alih-alih mengikuti konsep humanisme yang gencar ditawarkan Romo Mangun, pemerintah malah terbelenggu pada kebijakan dehumanisme. Dehumanisme pemerintah dalam bidang pembangunan agama ditandai dengan berbagai kebijakan dan dominasi yang melahirkan berbagai bentuk diskriminasi terhadap penganut agama minoritas, khususnya penganut agama-agama di luar 6 agama yang “diakui” pemerintah.

      Sebagai bangsa kita bangga dengan slogan Bhinneka Tunggal Ika. Artinya, kita sadar bahwa keberagaman atau pluralitas adalah fakta sosiologis. Keberagaman terlihat nyata dalam etnisitas, agama, kepercayaan, warna kulit, bahasa dan tradisi, semua itu menjadi modal sosial yang amat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

      Bicara tentang agama, hakikatnya adalah bicara tentang interpretasi agama, dan faktanya tidak ada interpretasi tunggal dalam agama dan kepercayaan mana pun. Sepanjang interpretasi agama tidak membawa kepada pemutlakan agama dan kepercayaan tertentu, kekerasan, dan pemaksaan terhadap kelompok yang berbeda, lalu apa yang salah? Keberagaman agama adalah sebuah keniscayaan yang tidak dapat dihindari, apalagi diingkari.

      Persoalannya, pemerintah tak sungguh-sungguh mengatur kehidupan umat beragama dengan prinsip humanisme yang menjamin kebebasan beragama bagi semua warga sesuai landasan Pancasila dan Konstitusi, serta semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

      Salah satu bentuk upaya konkret untuk mengikis dehumanisme dalam bidang agama adalah menegakkan prinsip pluralisme agama. Menurut pakar pluralisme, Thomas Banchoff, direktur Berkley Center for Religion, Peace, and World Affairs, definisi pluralisme agama sangat variatif. Dalam teologi, kata ini mengandung makna harmoni, konvergensi, dan kompatibilitas lintas tradisi agama. Pluralisme agama adalah lawan dari eksklusivisme agama. Pluralisme hendaklah dimaknai bahwa setiap pemeluk agama harus berani mengakui eksistensi dan hak agama lain dan selanjutnya bersedia aktif dalam usaha memahami perbedaan dan persamaan berbagai agama menuju terciptanya suatu keharmonisan masyarakat.

      Dengan ungkapan lain, filsafat pluralisme mengakui semua agama dengan para pemeluknya mempunyai hak yang sama untuk eksis dan berkembang. Pluralisme agama bukanlah meniadakan eksistensi suatu agama dan memandang semua agama sama.

      Setiap agama memiliki dasar teologisnya sendiri untuk mengklaim kebenaran dirinya. Akan tetapi, dalam waktu yang sama, semua agama juga mempunyai dasar teologis untuk menyatakan bahwa hanya Tuhan yang merupakan kebenaran absolut. Tugas manusia hanyalah menyampaikan kebenaran dan membuat interpretasi atas kebenaran yang diyakininya itu.

      Hapus
  37. Nama :Rio Kriston Laoli
    Nim : 15.01.1.12

    Kelompok 1: MANUSIA HUMANIS DAN NASIONALISME YANG TERBUKA FAHAM DASAR PENDIDIKAN MENURUT ROMO MANGUN.
    Disini saya akan menjelaskan pemahaman saya mengenai sajian klompok 1. Seperti kita ketahui bahwa seorang romo mangun melihat bahwa pendidikan di Negara Indonesia masih sangat jauh dari harapan. Seperti kita lihat didalam kehidupan masyarakat sekarang mereka memandang pendidikan itu tidak terlalu penting dan menurut mereka pendidikan itu bisa dibeli, contohnya Bupati Karo (Karo Jambi) yang hanya tamatan SD tetapi dia bisa menjadi Bupati dia membeli ijazah sejak dari smp sampai gelar Dr. Hal itu dapat diperolehnya karna kekayaannya. Jadi dari hal itu banyak orang muda yang beranggapan bahwa orang yang tidak sekolah pun bisa menjadi pemimpin daerah. Tetapi menurut pandangan saya pendidikan itu sangat penting, karena jika seseorang memimpin sebuah daerah tetapi memiliki pendidikan yang rendah maka daerah yang dia pimpin akan semakin merosot. Karena didalam pendidikan seseorang tidak hanya memperoleh pengetahuan dalam hal akademik saja tapi lebih dari pada itu pendidikan juga menjadikan seseorang berwawasan yang luas. Dan disini Romo Mangun ingin memberikan faham mengenai pentingnya rasa nasionalisme diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat karena jika kita telah dapat menjalankannya dalam metode pendidikan di Indonesia maka generasi muda di Negara kita akan menjadi cerminan Negara. Oleh karena itu kita sebagai generasi muda harus bisa menciptakan rasa nasionalisme di dalam kehidupan dan dalam pendidikan kita agar generasi muda dapat membawa Negara Indonesia kea rah yang lebih baik.
    Salam IBD…

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Rio Kriston laoli
      Nim : 15-01-1312

      Dalam pertemuan yang ke 2, saya ingin memberikan tanggapan/masukan mengenai konsep-konsep manusia menurut romo mangun yaitu bahwa manusia itu harus mengarah ke lebih yang baik dan memiliki pendidikan yang dapat membantu pertumbuhan indonesia ke arah yang lebih baik. Disini kita sebagai pemuda-pemuda Indonesia dan generasi muda kita memiliki tanggung jawab yang besar agar kita sebagai generasi muda bisa membantu negara kita ini ke arah yang lebih baik. Dan kita sebagai generasi muda harus menghilangkan pikiran yang negatif dan menumbuhkan pikiran-pikiran yang positif. Dan kita sebagai manusia harus memiliki nilai-nilai kemanusian yang tinggi, maksudnya, kita tidak boleh menindas orang-orang yang miskin, tetapi kita harus menolong orang-orang yang kurang mampu. Jadi kita disini dituntut untuk mampu memperbaiki sifat manusia yang sekarang ini, agar tujuan dan maksud dari romo mangun tercapai.

      Salam IBD...

      Hapus
    2. Nama :Rio KRISTON Laoli
      Nim :15.01.1312

      Dalam pembahasan kelompok tiga (3) kita membahas mengenai "Pasemon" Dalam Karya Sastra Romo Mangun. Dari karya sastra tersebut banyak sekali pelajaran mengenai nilai nilai kemanusiaan yang di suguhkan oleh Romo Mangun kepada pembacanya. Dan dari karya karyanya tersebut kita mengetahui bahwa seorang Romo Mangun menceritakan isi dari karyanya tersebut dimulai dari pengalaman hidupnya sendiri. Dia juga rela mengikutsertakan dirinya menjadi seorang yang rendah, padahal kita ketahui sendiri bahwa seorang Romo Mangun itu adalah seorang Pastor dan dia mau mengenyampingkan itu demi orang orang yang belum beruntung dalam mendapat pendidikan. Dia sangat menekankan sekali nilai nilai kemanusiaan untuk diterapkan di Indonesia tercinta agar ada perubahan besar di Negara ini dalam hal pendidikan. Dan tujuan Romo Mangun tersebut sangat baik bagi kita, sekarang tinggal kitalah yang mau menjalankan atau tidak. Salam IBD Tuhan Yesus memberkati..

      Hapus
    3. Nama : Rio Kriston Laoli
      Nim : 15.01.1312

      Syalom ...
      Di sini saya akan menjelaskan mengenai pemahaman saya tentang pembahasan kita hari senin kemarin yang membahas Keberpihakan Pada Kaum Miskin, Dengan Gambaran Kaum Miskin Dalam Balada Becak karya Y. B. Mangunwijaya. Didalam karya Romo Mangun meceritakan lelaki muda lulusan SMA bernama Yusuf (dipanggil Yus), yang kesehariannya adalah bekerja sebagai tukang becak dan membantu abgnya di sebuah bengkel las. Ia tidak dapat melanjutkan kuliahnya karena tidak adanya biaya. Tetapi karya ini tidak hanya monoton dengan permasalahan ekonomi yang di hadapi Yus tetapi ada juga menceritakan bagaimana seorang Yus dengan nilai nilai kemanusiaan yang tinggi yang dia miliki. Disini juga menceritakan Yus memiliki cinta segitiga, dimana dia mencintai seorang gadis yang kuliah di UGM teman SMAnya dulu. Dan di lain pihak ada juga gadis yang Itakan bahwa ada yang mencintai Yus secara diam-diam yaitu anak dari langganan Yus mengantar rogi tetapi tidak di setujui oleh orang tua si perempuan dan itulah yang membuat cerita semakin menarik. Dan dari cerita ini dijelaskan sangat bahwa seorang Yus meskipun hanya tamatan SMA tetapi nilai-nilai kemanusiaan tidak hilang darinya. Dia selalu rajin dalam bekerja dan rajin juga membantu sesamanya. Jadi dari karya tersebut dapat saya simpulkan bahwa nilai-nilai kemanusiaan seseorang itu tidak ditentukan dari tingginya pendidikan, karena kita lihat saja dari karya Romo Mangun tersebut bahwa Yus yang hanya tamatan SMA dan berprofesi sebagai tukang becak tetapi dia tidak segan segan untuk membantu orang lain. Oleh karena itu dari bahasan ini ada tantangan bagi kita kaum muda yang sedang menempuh pendidikan bahwa seorang yang hanya tamatan SMA saja mempunyai nilai nilai kemanusiaan yang tinggi. Bagaimana dengan kita yang sedang menempuh pendidikan yang lebih tinggi dari tamatan SMA ini?????

      Hapus
    4. Nama : Rio Kriston Laoli
      Nim : 15.01.1312

      Syalom..
      Di sini saya akan menerangkan mengenai pemahaman saya tentang pertemuan kemarin yang membahas Si Pengembala Cerita karya Bandung Mawardi dimana ia melihat bahwa seorang Romo Mangun adalah pengembala, dan kita ketahui juga asal usul romo mangun sendiri bahwa dia adalah sosok yang berpendidikan tinggi, seorang pastor. Roma Mangun tidak pernah bermimpi menjadi orang yang besar tetapi di kehidupan nyata dia menjadi orang yang besar (sukses).
      Dalam pembahasan kali ini kita membahas tentang pengembala cerita yang mengajarkan agar kita bisa menjadi penengah di dalam kepemimpinan. Misalnya contoh seperti kita kelak yang menjadi pemimpin di tengah-tengah jemaat. Kita harus bisa menjadi pemimpin yang bijaksana. Dalam pengembala cerita ini juga dapat kita lihat walaupun kita seorang pemimpin namum kita tidak hanya bisa untuk memimpin namun kita juga bisa dipimpin oleh orang lain.
      Trimakasih
      Salam IBD..

      Hapus
  38. nama :boston marulak sinaga
    nim :15.01.1225
    kelas/jurusan :1-D/theologia


    syaloom, selamat sore bapak dosen pdt,Edward simon sinaga M,TH.saya akan mengomentari kelompok 3 tentang "PASEMON DALAM KARYA ROMO MANGUN".kita tahu dalam bahasa jawa pasemon artinya:ungkapan gambaran sesuatu yang mengungkapkan seseorang pada peristiwa sejarah dengan mitos yang pernah terjadi diketahui umum.kita tahu romo mangun adalah sebagai seorang pastor yang memuat atau yang menulis seperti roman .tetapi dia sebagai pastor dia menuliskan roman seperti: cerita-cerita yang ada pada film-film sehingga dia juga mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan tersebut. dan romo mangun yang bersifat universal.arti universal adalah ruang terbuka untuk semua orang baik itu orang cina,jepang.amerika serikat,korea selatan,maupun dunia eropa.dan juga romo mangun mempunyai pengalaman religius dalam kematangan, keindahan,dan keharmonisan.dan dia juga menulis sastra baru bersebrangan dengan mitologi .jika mitologi menjaga komunitas tetap terkuat tapi roman membebaskan diri dari ikatan-ikatan dunia dan memuat sastra masa kini yaitu dinamika terbuka yang dimaksud adalah dengan cara ini keberanian romo mangun dalam mengepresasikan dirinya sebagai manusia yang mempunyai moral,atau akhlak yang baik. romo mangun digambarkan sebagai seorang sangat pemberani,gagah,dan kuat untuk mengatasi masalah yang ada dibumi ini dan dia lebih mementingkan cinta kepada orang lain daripada mementingkan kehendaknya dirinya sendiri. ketika sastra romo mangun menempatkan manusia sebagai makhluk yang martabat dan berharga dimata tuhan. saat itulah sastra romo mangun telah menyentuh aspek terdalam pengalaman manusia yang religiosme. cara romo mangun pikiran manusia dengan pesan supaya manusia mempunyai simbol dengan cerita menarik seperti yang diajarkan tuhan yesus kepada semua manusia. misalnya tentang akulah kebangkitan dan hidup barang siapa percaya kepadaku ia akan bangkit walaupun ia sudah mati.itu suatu menarik bagi kita atau menyangkut dengan hidup kita semua manusia. berarti romo mangun meniru sifat tuhan yesus kristus yang penuh dengan lemah-lembut,kasih ,penyayang,kesabaran,.sehingga romo mangun adalah penuh dengan kasih,kesabaran,penyayang,lemah-lembut.tuhan yesus berpesan kepada kita semua agar manusia saling menghormati,saling menghargai kepada orang lain.itu yang bisa sampaikan kita semua bahwa supaya manusia baik itu romo mangun harus bisa meniru seperti yesus kristus yang penuh lemah- lembut, penyayang, maha pengasih dan lain-lain. jadilah kita seperti garam dan terang dunia supaya bangsa indonesia harus lebih baik yang akan datang .bangsa indonesia harus berpijar dan kokoh,kuat,seperti gajah yang akan melewati musuh-musuhnya begitu pula bangsa indonesia harus bisa melewati semua rintangan yang ada di muka bumi ini. terima kasih. god bles us. salam IBD

    BalasHapus
  39. Nama :Hardi Celana Gurning
    Kel/jur :1 D/teologi
    NIM :15.01.1266

    Pembahasan kelompok 1 "HUMANISME RELIGIUS DAN NASIONALISME YANG TERBUKA"
    Syalom bagi kita semua,
    Dari pembahasan kelompok pertama yang bisa saya simpulkan adalah, Romo mangun adalah seorang pastor dan juga sastrawan. Romo mangun sangat menginginkan masyarakat khususnya kaum muda yang humanis, memiliki rasa cinta tanah air dan peduli akan bangsa dan negaranya. Selain tentang kemanusiaan, Romo mangun juga membahas tentang pendidikan, dimana pendidikan yang ada di negara kita masih minim, dan oleh karena pendidikan yang minim itulah banyak pengangguran di negara kita. Oleh karena itu romo mangun mengajak kita untuk saling membantu teman teman dan masyarakat lainnya.
    Analisa yang bisa saya buat dari nilai-kemanusiaan adalah tentang kelompok-kelompok atau organisasi-organisasi seperti AMPI, PP, IPK. Dimana organisasi ini sering merusak fasilitas-fasilitas yang ada di jalan raya, kita tahu bahwa ormas ini dibentuk untuk membantu masyarakat, tetapi mereka kadang tidak menjalankan tugasnya, mereka kadang tidak memiliki nilai-nilai kemanusiaan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Hardi elcana gurning
      Kel/jur : 1 D/ teologi
      NIM : 15.01.1266

      Pembahasan kelompok 2
      Dalam membicarakan tentang nilai-nilai kemanusiaan kita sudah tahu bahwa kata kunci untuk humanisme ialah pendidikan, tetapi terlebih dahulu dibacarakan ialah manusia karna setiap sistem pendidikan pendidikan ditentukan oleh filsafat tentang manusia dan citra manusianya yang dianut, sehingga tidak pernah netral atau dengan kata lain ideologis. Menurut romo mangun salah satu buah kolonialisme di indonesia yang positif ialah rontoknya pandangan tentang konsep manusia.Kita ketahui bahwa ada juga hal yang disampaikan oleh Zaman Pasca-Nasional atau Pasca-Indonesia yang dilontarkan Romo Mangun terjadi jika seluruh totalitas aktivitas seta galaksi pengentalan seluruh ikhtisar manusia untuk menjawab tantangan hidupnya, mengelolahnya dan memberi makna kepadanya di pahami sebagai upaya menciptakan kebudayaan yang humanis.

      Hapus
    2. Nama : Hardi elcana gurning
      Kel/jur : 1D/theologi
      NIM : 15.01.1266

      Pembahasan kelompok III "pasemon dalam sastra karya Romo Mangun Bakdi Soemanto"

      Kita sudah mengetahui bahwa romo mangun bukan saja seorang pastor, tetapi dia juga adalah seorang yang handal dalam bidang arsitektur. Menurut yang saya baca Pasemon yang artinya ialah perbandingan untuk menggambarkan suatu keadaan dalam karya sastra yang membawa kepada peristiwa sejarah yang pernah terjadi. Dimana dalam karya Romo Mangun mengajak agar membangun moral dan karakter dalam mewujudkan nilai kemanusiaan dan keadilan.
      karyanya Romo mangun ingin mengajak kita agar memiliki pandangan bebas dalam menuangkan ide agar mewujudkan nilai kemanusiaan. Romo mangun juga mengajak kita khusus nya mahasiswa/i untuk membangun nilai-nilai kemanusiaan. Dalam novel yang ditulis oleh romo mangun yang menceritakan tentang anak kolong. Dari novel ini sangat terlihat bahwa romo mangun sangat mengedepankan tentang masyarakat yang kurang mampu. Karya Romo mangun menjurus kepada sebuah pandangan tentang manusia yang tidak hitam putih dan mencoba membebaskan pembacanya dari wawasan yang streotipikal. Cara yang diterapkan oleh romo mangun mengantarkan kita kepada sebuah "pasemon" yang berwujud simbol-simbol dengan cerita yang alegoris seperti yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus dengan cerita perumpamaan. Dengan membaca karya romo mangun ini, kita menjadi tahu bagaimana manusia yang memiliki nilai-nilai kemanusiaan.
      Terima kasih.
      Salam IBD
      Horas dan salam sejahtera...

      Hapus
    3. Nama : Hardi Elcana Gurning
      kel/jur : I D / theologi
      NIM : 15.01.1266

      syalom bagi kita semua,
      pembahasan kelompok IV "Keberpihakan Pada Kaum Miskin, Konteks Yang Melatarbelakangi Dan Gambaran Kaum Miskin Dalam Balada Becak karya Y. B. Mangunwijaya"

      kita mengetahuui bahwa Romo Mangun, sebagai seorang yang sastrawan mengembangkan kehumanismean melalui karya sastranya, khususnya Balada Becak. Karya sastra sebagai simbol verbal, objeknya adalah realitas. Realitas itu dapat berwujud realitas sosial masa kini ataupun realitas yang berupa peristiwa sejarah. Karya ini merupakan sarana pengarang untuk menyampaikan perasaan, pikiran, dan tanggapannya tentang suatu peristiwa sejarah dan dapat dipakai pengarang untuk mendukung atau menolak suatu peristiwa sejarah.
      Dalam pembahasan kali ini menceritakan kisah seorang Pemuda yang bernama Yusuf (Yus) lulusan SMA yang tidak bisa melanjutkan pendidikannya untuk kuliah karena dilatarbelakangi kemiskinan yang terjadi pada dirinya.
      Sangat jelas sekali bahwa masyarakat Indonesia yang kita tahu khususnya untuk kalangan menengah ke bawah masih jauh dari kondisi sejahtera, bahkan dalam mencukupi untuk makan sehari-hari saja sudah susah, apalagi ditambah dengan penyakit yang melanda. Namun novel Balada Becak menggambarkan potret pemuda yang tidak membatasi impian masa mudanya rela dimakan oleh peradaban yang berkembang, namun tokoh Yus justru tekun dan setia dalam pekerjaan. Sehingga mengambarkan bahwa sebenarnya martabat manusia tidak dinilai dari status sosial, namun dari segi nilai humanis yang dibangun dari perbuatan dan tingkah laku dalam lingkungan sosial. Melalui pembahasan/ cerita ini Kita dapat mengetahui bahwa kemiskinan bukanlah penghambat untuk meraih mimpi untuk mentransformasi kehidupan kita untuk lebih baik. Kita patut meneladani karya Romomangun yang dimana cerita ini begitu mengandung banyak nilai-nilai kemanusiaan. Jadi kita sebagai generasi penerus biarlah kita berjuang menempuh pendidikan kita. Agar kemiskinan di Indonesia bisa berkurang. Dan kita bisa menurunkan kepada generasi dibawah kita untuk tetap juga berjuang. Sehingga negara kita negara Indonesia ini semakin berkembang dan semakin maju serta terhindar dari kemiskinan yang selama ini melanda kita.
      terimakasih
      salam sejahtera bagi kita semua.
      salam IBD

      Hapus
    4. Nama : Hardi Elcana Gurning
      NIM : 15.01.1266
      kelas : 1-D/yheologi

      dalam pembahasan kali ini yang berjudul "Pengembala Cerita" yang dapat saya pahami adalah:
      Berbicara tentang seorang tokoh Romo Mangun tidaklah asing bagi kita, kita tahu Romo mangun adalah tokoh yang luar biasa, beliau seorang pastor dan juga orang yang begitu pintar, ia seorang arsitek dan sastrawan, banyak sekali karya Y.B. Mangunwijaya dalam bentuk novel, cerpen dan esai, dan dalam karyanya terkandung humanisme yang tinggi. Jadi sangat jelaslah bahwa Y.B. Mangunwijaya sangatlah menjunjung tinggi dan memuliakan nilai kemanusiaan. Dalam sastranya beliau menunjukkan ajaran-ajaran, ide-ide, pandangan-pandangan maupun suatu nilai-nilai yang baru yang dituangkan dalam kutipan, bersastra, lambang, hati nurani, intelektual dan juga esai. Penghadiran cerita selalu memiliki “keterlibatan” dengan perkara-perkara pokok di kehidupan, ada di orbit sastra kontekstual dan mengakar ke realitas. Penggembala cerita ingin susastra adalah urusan kontemplasi (kontemplasi: pengajuan peristiwa dan tokoh mengenai pelbagai tema bermulaan dan berujung dengan pengikatan). Penggembala cerita bukan hanya melenakan pembaca di kubang imajinasi, tapi uraian-uraian berlagak esai sengaja dihadirkan oleh YPM. YPM bukan hanya pengembala cerita. Ratusan esai sudah disajikannya, menghampiri pembaca sebagai untaian renungan, humor, kritik celotehan, khotbah. Sebab, walaupun kita adalah manusia dan berbakat kesadaran serta berpotensi emosional maupun mampu memilih dan mengambil keputusan yang berdaulat, kita tidak boleh lupa, kita tertambat dengan berjuta-juta benang halus sutera tak tampak dengan alam raya dan dunia flora dan fauna. Juga dengan tanah-air dan rakyat.

      Hapus

  40. NAMA : Susanto Marpaung
    NIM : 15.01.1331
    Kelas : 1-D / Theologia
    MANUSIA HUMANIS MENURUT ROMO MANGUN
    Konsep Manusia Menurut Kebudayaan jawa
    Berbicara tentang pendidikan, pastilah terlebih dahulu berbicara tentang Manusia karna setiap sistem pendidikan pendidikan ditentukan oleh filsafat tentang manusia dan ctra manusianya yang dianut, sehingga tidak pernah netral atau dengan kata lain ideologis.
    Berbicara tentang pendidikan indonesia menurut saya ialah sedang menngalami pengembangan dimana indonesia sudah mampu mengembangkan pendidikan di pelosok-pelosok indonesia. Contoh kecil di kampung saya, sudah hampir semua anak-anak mendapatkan pendidikan yang layak dan bagus, melalui guru-guru yang di tempat di sekolah-sekolah bukan lagi guru-guru yang hanya biasa saja,tetapi guru-guru yang berkemampuan tinggi dan lulusan universitas negeri, pada hal sebelumnya guru SD dan SMP masih terdapat guru yang hanya tamat lulusan SMA(honor-honor) atau guru yang tidak menetap, ini mengakibatkan kecerdasan anak-anak dalam pendidikan di kampung saya tidak bertambah atau terus tertinggal, pada hal kecerdasan seorang anak-anak(siswa) menurut saya di pengaruhi oleh pengajaran yang di dapat di sekolah atau dari guru yang memiliki kemampuan yang tinggi sehingga dapat mampu meningkatkan kecerdasan seorang siswa. Namun sekarang melalui program pemerintah setempat yang menempatkan guru-guru(PNS) dari kota ke sekolah-sekolah di kampung saya menjadikan siswa SD,SMP dan SMA sudah mampu bersaing antar kabupaten di kawasan tapanuli utara, bukti nyata lainya ialah sudah banyak siswa yang diterima di universitas-universitas negeri di indonesia keluaran dari kampung saya. Maka dari itu saya sangat setuju dengan fisi Romo Mangun yang menyatakan bahwa Pendidikan haruslah bersifat terbuka kea rah masa depan, mencerahkan dan mengembangkan kebaruan, melawan status quo atau reproduksi dan penerrusan ide-ide lama, yang oleh Romo Mangun disebut sebagai sekadar “sosialisasi”, sebagai mana dianut kaum feudal dan orde baru. Di sini pendidikan mampu mencerahkan kehidupan masyarakat kearah masa depan, itulah sebabnya kenapa saya mengakatan bahwa pendidikan di indonesia sedang mangalami perkembangan...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Susanto Marpaung
      Nim :15.01.1331
      Kelas : 1-D/theologia
      Humanisme Religius dan Nasionalisme yang Terbuka, Faham Dasar Pendidikan Mangunwijaya
      Topik pembahasan ini sangat menarik untuk di bahas dimana pendidikan diulas penuh, contoh pendidikan di indonesia yang dimana zaman penjajahan jepang dan belanda terdapat perbedaan pendidikan.jepang tidak membuat sekolah pendidikan sedangkan belanda membuat sekolah pendidikan dimana belanda mengajari bangsa indonesia tentang dunia pendidikan,tinggal bangsa indonesia yang tidak mampu atau kurang mengembangkan pendidikan belanda itu dimana masa sekarang. Jika indonesia mengembangkan pendidikan belanda itu mungkin bangsa indonesia sudah berada di indonesia yang pendidikanya sudah maju,tapi masyarakat indonesia yang masih terpengaruh oleh rasa ketidaktahuan, saya pernah membaca slongan berbunyi “ rasa malas ialah dimana kita nyaman dengan rasa ketidak tahhuan kita”. Maka dari itu Romo Mangun mengajak kita untuk membangun pendidikan atau meninggalkan rasa malas terhadap pendidikan itu melalui hal-hal kecil, Romo Mangun mengajak pemuda-pemuda membangun pendidikan di indonesia yang sudah makin merosot, jadi saya sangat mendukung atau setuju dengan Romo Mangun....


      Hapus
    2. Nama : Susanto Marpaung
      Nim : 15.01.1331
      Kelas : 1-D/Theologia
      Pasemon” Dalam Sastra Karya Romo Mangun
      Bakdi Soemanto
      Pemahaman saya menurut bahasan topik kita kali ialah Pasemon dalam pembahasan ini dapat di katakan adalah gaya menulis dalam karya sastra, Romo Mangun dalam hal menulis karya-karya satra dalam bentuk pasemon, terbukti dengan karyanya lewat sebuah roman” yang berjudul “Burung-Burung Manyar”. Novel ini mendapatkan penghargaan sastra se-Asia Tenggara, Ramon Magsaysay, pada 1996. Karya Romo Mangun dikenal dengan karya yang penuh arti dan genra yang di pakai terkandung lebih bebas tidak terikat dengan mitologi dimana karya mitologi ialah menjaga komunitas agar tetap terikat oleh semangat kebersamaan, bahkan manusia dengan Tuhan, atau mengandung arti kemanusiaan yang membuat tokoh-tokoh didalamnya atau pembaca merasakan kemerdekaan yang didalam kemerdwkaan itu terdapat makna kemanusiaan yakni; kebesaran, kebanggaan, kecemasan, bahkan keterombang-ambingan. Romo dalam menghadirkan tokoh-tokoh dan juga menyajikan gambaran berbagai macam fenomena kehidupan tidak seperti mereka yang menganut teologi moral, tidak black and white tetapi utuh, ada putih dan ada hitamnya. Dalam sastra Romo Mangun nilai kemanusiaan sangat tinggi manusia dalam hal ini diartikan manusia mempunyai kedudukan yang tinggi.
      Ini yang mungkin dapat saya pahami mengenai pembahasan kali.....
      Syalommm.....
      Salam sebangsa setanah air

      Hapus
    3. Nama : Susanto Marpaung
      Kelas : 1-D/Theologia
      Nim : 15.01.1331
      Keberpihakan Pada Kaum Miskin, Konteks Yang Melatarbelakangi Dan Gambaran Kaum Miskin Dalam Balada Becak karya Y. B. Mangunwijaya
      Syalaomm
      Di pembahasan kali ini saya tertarik pada kaum miskin, Bebicara tentang kemiskinan, pasti tidak lekang dari bangsa indonesia dimana negara kita yang namanya kemiskinan terus bertambah.kemiskinan di sebabkan oleh beberapa faktor antara lain, faktor pendidikan, faktor pertambahan penduduk yang tidak stabil, peran pemerintah yang kurang perhatian pada rakyat kecil, dan yang paling mempengaruhi ialah dimana manusia atau individu masih di mengikuti pola hidup bermalas-malasan. Pendidikanpun mempunyai peran dalam kemiskinan. Jika pendidikan bagus mutu suatu bangsa itupun akan nampak melalui karya-karya yang di buat oleh anak-anak bangsa tersebut, bisa di katakan pendidikan di indonesia sudah berkembang,dimana sudah banyak anak bangsa yang tamat dari perguruan tinggi negeri, tetapi lowongan kerja untuk para yang tamat perguruan tinggi tidak tersedia atau tidak lowongan yang ada tidak memadai dengan kwalitas seseorang wisudawan, ini mengakibatkan angka penggangguran semakin meningkat dan secara tidak langsung angka kemiskinan pun makin bertambah. Dan menurut saya secara tidak langsung ini mengakibatkan menurunya niat seseorang untuk mencari pekerjaan atau menciptakan lowongan pekerjaan atau dalam kata lain menjadi bermalas-malasan.Di sini Romo Mangun bercerita seorang anak muda yang mengikuti gigih dalam mencapai kesuksesan. Dimana anak muda tersebut mampu mengalahkan sifat kemalas-malasanya. Mari kita belajar dari tukang becak yang di ceritakan oleh Romo Mangun dalan pembahasan ini. Dimana kesederhanaan tidak menghambat jalan untuk sukses,mari kita buat kesederhanaan tersebut jadi motivasi untuk maju, dan jiwa bermalas-malasan mari kita tinggal mulai sekarang
      Syalomm....
      Salam sebangsa setanah air

      Hapus
    4. Nama : Susanto Marpaung
      Nim : 15.01.1331
      Kelas : 1-D/Theologia
      kelompok 5 " si pengembala cerita"
      Pembahasan yang dapat saya pahami dalam sajian kami ini ialah yang berjudul Si Pengembala Cerita ialah dimana karya Romo Mangun dalam cerita ini menanamkan sikap Humanisme terhadap segala hal, Manusia,Tumbuhan dan Hewan. Ini terlihat dari pemberian lambang-lambang penggunaan dalam cerita-cerita Romo Mangun. Dalam karya Romo Mangun flora dan fauna menjadi lambang nilai-nilai kemanusiaan menurut saya. Mengapa disini dapat saya pahami bahwa tumbuhan dan hewanpun dapat jadi teladan buat manusia untuk berbuat humanisme, contoh kecil ialah hewan (serangga) dimana semut mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan dalam hal bergotong royong atau kerja sama yang baik, dimana semut kita kenal dengan kekompakan mereka dalam mencari makanan dan mempunyai sifat keberanian yang tinggi dimana mereka mempertahankan sarang ketika pemangsa datang atau mengganggu keamanan mereka, dari sini dapat kita petik nilai-nilai kemanusiaan dalam hal bekerja sama dan keberanian, dan pada Tumbuhan ialah saya menganbil contoh ialah tumbuhan putri malu, dimana apabila kita sentuh daudnya akan menutup ,tetapi ia memiliki kelebihan yaitu duri yang tajam untuk melindungi dirinya, nilai kemnusiaan yang dapat kita petik dari contoh ini ialah berani menghadapi apapun, mengapa saya mengakatan hal tersebut kita harus mampu memanfaatkan kelemahan kita menjadi kelebihan kita dalam menjalani cobaan hidup atau mampu keluar dari permasalahan yang kita alami tanpa menimbulkan masalah terhadap orang lain, jadi karya romo mangun menurut saya banyak mengajarkan kita tentang hal Humanisme...
      Syalom
      Sebangsa setanah air.....

      Hapus
    5. Nama : Susanto Marpaung
      Nim : 15.01.1331.
      Kelas : 1-D/theologia
      Dehumanisme Politik Agama di Indonesia, kelompok VI.
      Pembahasan kali sangat menarik menurut saya, dimana berbicara tentang Dehumanisme politik agama di indonesia , dimana terdapat perbedaan perlindungan agama terhadap agama diluar 6 agama yang diakui di indonesia pada hal indonesia ialah negara yang bebas memeluk agama masing-masing dan berhak mendapat perlindungan hukum, menurut saya ini sangat bertolak belakang dengan prinsip pancasila dan UUD, seperti kita ketahui semua warga negara berhak dilindungi haknya dan kewajibanya, apalagi berbicara tentang agama, kita memaksa orang untuk menjadikan agama yamg dianutnya menjadi agama yang diakui di indonesia, sebab setiap orang berhak memeluk agamanya sendiri, contohnya pemberian status agama pada kolom agama pada KTP dengan agama yang tidak dia anut sebenarnya.Disini ruang agama untuk agama yang tidak di akui indonesia sangat sempit atau mereka tidak bebas untuk menyatakan haknya, untuk hal seperti ini menurut saya tidak layak diterapkan di indonesia, karena akan menyebabkan diskriminasi antar umat beragama dan akan memicu negara yang tidak harmonis dan adil. Menurut saya pemerintah harus melakukan revisi terhadap pancasila dan UUD yang sekarang agar semua masyarakat apalagi untuk keberadaan agama di indonesia supaya mendapat perlindungan yang sama terhadap hukum yang ada di indonesia.sedikit membahas tentang pemberian kolom agama pada KTP, menurut saya KTP tidak perlu membuat kolom agama, sebab akan menjadikan agama yang tidak diakui di indonesia akan merasa terkucil dan kebebasan untuk mereka tidak ada. Jadi kesimpulan yang saya dapat untuk sajian kali ini ialah dehumanisme politik agama tidak layak diberlakukan di indonesia sebab akan mengacu pada perbedaan hak antar agama.

      syalommm
      salam sebangsa setanah air.....

      Hapus
  41. Terimakasih atas resposnya dalam UAS Berjalan ini, saya akhirnya resmi menutup ruang komen UAS IBD ini Selasa Malam, 12 April 2016, pukul 21.07. wib. Salam IBD

    BalasHapus
  42. Nama : Dina Laura Sirait
    Nim : 15.01.1242
    Tingkat/Jurusan : I-D/Theologia
    Pembahasan kelompok 3
    Pada pembahasan ini Romo menggunakan sastra sebagai media pembangunan nilai-nilai kemanusiaan. Dengan karya-karya Romo tersebut ia berharap agar banyak orang yang sadar akan pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan itu. Melalui seni, Romo Mangun menulis novel dengan sentuhan nilai-nilai kemanusiaan, dan karya tulisnya itu merupakan sebuah realita yang terjadi ditengah-tengah negeri ini. Dalam romannya, ia menempatkan manusia sebagai sesuatu yang memiliki martabat yang tinggi. Oleh sebab itu Romo selalu menekankan agar kita menjunjung tinggi nilai kemanusiaan itu. Romo merupakan sosok yang begitu humanis, rela mengorbankan hartanya demi kebahagiaan orang lain. Dia tidak mau merasakan harta yang ada hanya untuk dirinya sendiri melainkan dia mau membagi-bagikan itu pada mereka yang membutuhkan agar semua dapat merasakan kebahagiaan itu. Romo juga seorang yang sangat optimis. Dimana ia tidak ingin orang-orang miskin hanya diam di dalam keterpurukan yang ada, melainkan Romo memberikan semangat dan dorongan kepada mereka untuk bangkit dari keterpurukan dan mencoba mengembangkan talenta yang mereka miliki, serta mengajak orang-orang untuk berpikir dan bersikap kreatif atau menciptakan sesuatu yang kreatif yang bisa menghasilkan uang untuk membantu prekonomian mereka. Melalui sifat dan sikap Romo yang tidak membeda-bedakan siapa yang ditolongnya, kini orang-orang tidak lagi melihat latar belakang Romo, apa agamanya atau sebagainya tetapi kini orang-orang lebih fokus pada apa yang dilakukan Romo. Melalui karyanya, Romo membuat orang-orang tertarik melalui seni namun dibalik keindahan seni yang ada sebenarnya ia mencoba membuka pemikiran atau pola pikir kita mengenai nilai-nilai kemanusiaan yang harusnya dijalankan atau dijunjung tinggi oleh semua orang. Terima kasih.....syaloom

    BalasHapus
  43. Litna Br Ginting
    I/D Teologi
    15.01.1284
    Kelompok III

    Syalom,
    Dalam bahasan kali ini tentang "PASEMON" Dalam Sastra Karya Romo Mangun Bakdi Soemanto. Dalam karya sastra Romo Mangun ini tentang Nilai-nilai Kemanusiaan. Dimana kita tahu bahwa dia adalah Rohaniwan,Sejarahwan,Arsitektur, dan Sastrawan.Dalam Karyanya Romo Mangun dia sangat berusaha menyadarkan orang Indonesia untuk menjadi seorang yang Humanis. Jika kita lihat dari hasil karyanya Di kali Code ini adalah salah satu bentuk nyata dari ke Humanis dalam dirinya. Dia memberi contoh nyata agar orang-orang juga bisa menyalurkan bakat-bakatnya untuk nilai-nilai kemanusiaan tersebut. Jika kita mengerti betul tentang karya-karya Romo Mangun.kita jangan hanya sekedar membaca karya-karya Romo Mangun. Dan seharusnya kita juga mempunyai kesadaran untuk mempraktekkan nilai-nilai kemanusaian itu sendiri.
    Sekian dari saya.Terima Kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Litna Br Ginting
      I/D Teologi
      15.01.1284
      Keberpihakan Pada Kaum Miskin, Konteks Yang Melatarbelakangi Dan Gambaran Kaum Miskin Dalam Balada Becak karya Y. B. Mangunwijaya

      Syalom pak,
      Disini saya tertarik pada topik ini yang berbicara tentang kemiskinan.Jka berbicara mengenai kemiskinan tentu tidak lepas dari kurangnya ekonomi.Karena kurangnya ekonomi maka banyak diantara muda-muda tidak bisa melanjutkan persekolahannya. Dan kita tau bahwa pendidikan adalah salah satu solosi untuk mengatasi jumlah kemiskinan. Dan banyak orang yang berkecukupan justru mengganggap pendidikan tidak penting, dan ini membuat dia semakin bodoh dalam mengelola uangnya dan dia pun menjadi miskin. Kesadaran kita untuk keluar dari kemiskinan sangat dibutuhkan. Bahwa Orang tidak sekolah pun bisa menjadi orang sukses. Tapi banyak orang muda yang sudah menjadi sarjana,tidak mempunyai daya Juang Tinggi untuk menjadi sukses.Terbiasa dengan hidup manja,mudah menyerah,dan Menginginkan apapun dengan instan.ini Adalah yang banyak dialami diantara kaum muda.Dsn inilah menghambat kita keluar dari kemiskinan. Yang mampu membuat kita keluar dari kemiskinan adalah kaum-kaum muda seperti kita.
      Dan romo Mangun menyinggung mengenai Seorang Yusuf yang tidak bisa meneruskan sekolahnya karena faktor biaya. Jika berbicara tentang tukang becak. Mereka juga mempunyai hak yang sama dengan kita.Sekian dari saya kurang lebihnya saya mintak maaf.
      Syalom

      Hapus
    2. Litna Br Ginting
      I/D Teologi
      15.01.1284

      Syalom,
      Romo Mangun adalah seorang pastor dan dengan itu dia dikatakan sebagai seorang gembala. namun, kelebihan dari seorang Romo Mangun dia bukan saja mengembalakan jemaat seperti pastor pada umumnya. Dia bahkan berani keluar dari kekatolikannya.Dan lebih memilih mengembalai atau peduli dengan manusia secara universal. oleh sebab itulah, maka dia disebut sebagai sipenggembala cerita.dia berani keluar dari latar belakangnya tanpa memperdulikan siapa, bagaimana, suku apa,dan agama apa seseorang yang akan ditolongnya.

      Hapus
    3. Litna Br Ginting
      I/D Teologi
      15.01.1284

      Syalom,
      DEHUMANISME POLITIK AGAMA DI INDONESIA
      SAJIAN KELOMPOK 6

      Berbicara tentang Pentingnya kebebasan beragama, ini adalah suatu problem.Bahwa ada ketidakbebasan seseorang dalam menganut agamanya sendiri. Jika kita singgung yang terjadi di Indonesia adalah agama mayoritas dan minoritas.Dimana agama Mayoritas lebih diutamakan dari agama Minoritas.Jika kita singgung mengenai kasus pembakaran Gereja di Aceh Singkil, ini adalah bentuk nyata dari ketidakbebasan masyarakat menganut agamanya sendiri. Upaya pemerintah dalam memberi kebebasan dalam beragama.Tentu tidak mudah diterima orang seluruh masyarakat.Pasti ada oknum-oknum yang menghambat atas kebebasan beragama. Mungkin karena dia termasuk agama mayoritas, dan dia merasa bahwa dia yang berkuasa.Banyak bentuk nyata bahwa masyarakat Indonesia lebih mengutamakan seagamanya. Contohnya:memberikan bantuan kepada korban terkena bencana pada yang seagamanya.

      Sekian dari saya,kurang lebihnya saya minta maaf
      Syalom

      Hapus
  44. Syalom, dalam Pembahasan Matri Romo Mangun dalam mengenai BB ialah mengajarkan kita untuk kembali mengingat semangat juang agar menjadi pejuang. berperang dalam melawan keterbatasan hidup. artinya sabar dan tetap menjaga martabat dengan cara hidup Humanisme dengan semua orang baik yang didalam lingkungan maupun diluar lingkungan kita.
    Romo Mangun mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang mampu mengenal lingkungan yang membutuhkan kita, misalnya kepada kaum lemah.

    BalasHapus
  45. Nama : Dina Laura Sirait
    Tingkat/Jurusan : I-D/Theologi
    Nim : 15.01.1242
    Pada pembahasan kelompok 5 yaitu tentang ‘’si penggembala cerita’’ dimana Romo yang merupakan seorang yang sangat senang bercerita dan melalui cerita-cerita yang ditulis oleh Romo, ia ingin mendapat kan perhatian banyak orang dan mengajak orang mengerti dan memahami bahwa di dalam setiap karya sastra yang Romo hasilkan selalu mengaitkan tentang nilai-nilai kemanusiaan dimana dari hal ini dapat kita pahami bahwa Romo mrupakan seorang yang memang benar-benar menjunjung tinggi yang namanya “Nilai Kemanusiaan” yang harus nya dijinjung tinggi juga oleh siapa saja. Dari cerita si penggembala cerita, Romo bukan hanya sebagai penggembala bagi orang-orang Kristen katolik saja melainkan menggembalakan semua orang tanpa melihat dan membatasi sesuatu dari perbedaan yang ada. Romo merupakan tokoh yang sangat terkenal dengan kehumanismean nya, dan menjadi sosok yang terkenal dan juga yang patut diteladani nya. Nah hal ini membuktikan bahwa seseorang dapat menjadi teladan atau pun terkenal bukan karena seseorang tersebut berasal dari kalangan atas melainkan dampak yang diberikan nya di tengah-tengah masyarakat banyak atau khalayak ramai. Romo juga mengajarkan kita bahwa sesungguhnya kita juga dapat memberikan contoh yang baik yang dapat diteladani melalui jalan ataupun kisah kehidupan kita. Kita dapat menulis apa saja yang kita alami, kita rasakan, dan pngalaman-pengalaman unik lainnya yang terjadi dalam kehidupan kita. Sehingga suatu saat nanti tulisan kita tersebut dapat dibuat menjadi sebuah kumpulan karya-karya mengenai pengalaman yang tak akan pernah terlupakan dan patut diteladani. Mari memulai menciptakan sebuah karya dari kehidupan kita sendiri, mari bercerita pada lembaran-lembaran kertas kosong yang rindu untuk di isi dengan cerita-cerita dan pengalaman-pengalaman kita, dan mari melestarikan dan menjaga setiap goresan dan tulisan yang kita buat. Karna kemungkinan besar itu akan memberi sesuatu dampak terhadap oranglain yang tidak pernah kita fikirkan sebelumnya. Terimakasih Syalom....salam IBD

    BalasHapus
  46. Nama : Dina Laura Sirait
    Nim : 15.01.1242
    Tambahan pembahasan kelompok IV
    Dimana melalui karya Romo ini tentang Balada Becak (BB) kita diberi wawasan bahwa kita tisdak boleh menganggap rendah orang miskin, mengucilkan orang yang susah. Karena sesungguhnya kemiskinan yang terjadi di negeri kita ini merupakan dampak penjajahan yang terjadi dalamm tempo yang begitu lama dan menindas rakyat dan menyebabkan banyak rakyat yang bodoh dan tidak berkualitas karna pada saat penjajahan itu pendidikan sangatlah dibatasi dan hanya dipaksa untuk bekerja secara paksa oleh para penjajah. Dari cerita BB dimana seorang pria miskin yang bernama Yusuf atau yang sering disebut dengan Yus, tak pernah berhenti untuk berangan-angan di sela-sela waktu nya beristirahat ataupun sambil menunggu langganan nya yaitu Bu Dullah. Seorang yus juga mengajarkan pada kita tentang semangat nya dalam bekerja dimana ia tidak pernah bermalas-malasan walaupun dia hanya bekerja sebagai tukang becak. Dalam cerita ini juga Romo menyisipkan tentang sentuhan rommantika dan tentang percintaan yang mengajarkan kepada kita bahwa cinta tidak memandang harta. Dimana seorang gadis yang sudah lama menyukai Yus dan bertahan walaupun awalnya Yus suka kepada wanita lain. Dimana Riri (anak Bu Dullah) itu suka melihat semangat Yus yang setiap harinya dalam mencari sesuap nasi tanpa kenal lelah dan walau dibakar panasnya terik matahari. Romo juga membuka prospek pendidikan yang membuka wawasan kita tentang bagaimana beretika dan bermoral. Dan juga kekurangan seseorang (dalam hal materi) tak pernah mengurangi martabat seseorang. Oleh sebab itu kita tidak boleh menjadikan suatu kemiskinan sebagai alasan kita untuk mengucilkan dan menganggap rendah orang lain.
    Terima kasih...Syalom
    salam IBD

    BalasHapus
  47. Nama : Dina Laura Sirait
    Nim : 15.01.1242
    Pembahasan kelompok VI yaitu tentang “Dehumanisme Politik Agama di Indonesia” , dimana seorang Musda Mulia melihat bahwa agama di Indonesia sudah tidak memiliki nilai kemanusiaan atau menjadi dehumanisme. Di Negara Indonesia ini kita tahu bahwa banyak agama-agama yang ada meskipun hanya ada 6 agama yang dianggap sah. Kita sering sekali mendiskriminasikan atau mengucilkan agama-agama yang tidak sah melalui sikap dan tindakan kita padahal sudah jelas bahwa dalam UU tertera tentang adanya hak yang dimiliki oleh setiap orang dimana setiap orang berhak menganut dan memilih ajaran dan agama yang ada baik itu agama yang sah maupun agama yang tidak sah di dalam suatu Negara itu. Bahkan penganut agama yang tidak sah cenderung dipaksa untuk menjadi penganut agama yang sah tersebut walaupun sebenarnya dia tidak mau namun karena peraturan yang ada membuat mereka seolah-olah dikucilkan dengan agama yang mereka anut dan harus memilih satu diantara agama yang ada yang dianggap sah oleh Negara misalnya dalam pembuatan KTP. Hal ini membuat mereka (penganut agama yang dianggap tidak sah seperti parmalim) menjadi seorang pembohong, dimana mereka membuat status yang padahal itu bukanlah status mereka yang sebenarnya, da nada unsur pemaksaan di dalamnya yang membuat mereka menjadi kurang sejahtera. Padahal tujuan politik agama yang ada di Indonesia ialah yang sesuai atau berada di bawah UU dan Pancasila untuk mewujudkan tercapainya kesejahteraan di tengah-tengah masyarakat. Bahkan suku yang sama nammun menganut agama yang berbeda saja yang mana antara agama yang dianut ada yang sah dan ada yang tidak sah saja sudah saling tidak harmonis lagi dimana seolah-olah terdapat jurang pemisah karna agama yang berbeda tersebut seperti suku batak yang ada di Sumatera Utara yang mana ada yang beragama Kristen (sah) dan Parmalim (tidak sah) sudah tidak saling berdampingan atau saling memisahkan diri terkhusus yang menganut agama yang sah menganggap penganut parmalim lebih rendah, terkucilkan, terpinggirkan oleh para penganut agama yang sah. Padahal sesungguhnya semua agama itu mengajarkan hal-hal yang baik seperti agama parmalim yang mengajarkan tentang kerendahan hati dan menjunjung tinggi nilai kesenian karena mereka cukup terkenal dengan pantun nya. Sehingga apa yang tertera di dalam UU tidaklah terlaksana dengan baik dari kasus yang ada tersebut. Dan disini Musda Mulia ingin membangun dan memperbaharui pemikiran kita tentang nilai-nilai kemanusiaan dan menghargai setiap kebebasan dan pilihan orang lain.
    Salam IBD...Horas

    BalasHapus