Selasa, 02 Februari 2016

Edward Simon Sinaga dan GBKP 2015 - Seminar (Publikasi Media)

Undangan Ceramah 2015 

Dalam Laporan Umum Moderamen GBKP sampaikan tentang Pilkada, Penanganan Pengungsi Sinabung, Perkembangan HIV-AIDS dan Narkoba (dikutip dari http://gbkp.or.id/berita-114/semua-download.html).

Kamis, 22 Oktober 2015
Memasuki hari kedua Sidang Kerja Majelis Sinode (SMKS) GBKP, Kamis (22/10) Moderaman GBKP dalam laporan umum yang disampaikan Sekretaris Umum Pdt Rehpelita Ginting menyampaikan beberapa hal perkembangan yang berkaitan dengan Pilkada 2015, penanganan pengungsi Sinabung termasuk perkembangan HIV-AIDS dan Narkoba.
Moderamen GBKP mengingatkan bahwa menyongsong Pilkada serentak 9 Desember 2015 mendatang ada issu politik transaksional dengan cara money politik.  Ini merupakan tantangan gereja yang hidup di dunia ini dan gereja sebagai lembaga pembaharuan nilai-nilai kehidupan yang berorientasi kepada kehendak Tuhan yang tetap konsisten dalam menjalankan misinya. Peran gereja sebagai lembaga penguatan iman, penguatan nilai-nilai sosial, pendorong dan perbaikan serta penguatan ekonomi jemaat, menjalankan peran “Ombudsman“. Untuk itu perlu dilakukan program yang berkelanjutan  dan mengevaluasi  dampak dan keutuhan pelayanan GBKP.
Secarakhusus penanganan pasca erupsi gunung Sinabung, GBKP selama ini tidak saja sekedar pendistribusian logistik, tetapi juga melakukan advokasi masayarakat yang berhubungan dengan hak-hak mereka dalam bidang kesehatan, perumahan, pendidikan termasuk kebijakan-kebijakan pemerintah.  
Dalam laporan umum Moderamen juga tertera secara rinci kondisi masyarakat sekitar gunung Sinabung yang terkena dampak yang masih berada di 9 posko pengungsian yakni Serbaguna GBKP Simpang VI, GBKP Ndokum Siroga, Tonkoh, Korpri, Gudang jeruk Surbakti, GPDI Ndokum Siroga, Gudang Konco, Gedung KNPI Kabanjahe dan KWK GBKP Berastagi.  
Ada sebagian masyarakat yang sudah berada di Siosar termasuk tahap pertama relokasi warga Desa Bekerah, Simacem dan Sukameriah ke Siosar, namun sampai saat ini sarana dan fasilitas belum memadai. Pengungsi Sinabung sampai saat ini  masih merasakan  pergumulan yang cukup berat dan terpuruk dalam berbagai bidang seperti ekonomi, kesehatan, pendidikan dan sosial.
Untuk itu GBKP melalui Komisi Penanggulangan Bencana (KPB) terus  melakukan berbagai upaya  termasuk dalam bidang pendidikan memberikan program beasiswa bagi anak-anak mahasiswa termasuk membina  48 orang anak yang tinggal di asrama KWK Berastagi.
Moderamen GBKP secara aktif terus melakukan kerjasama serta memberikan masukan-masukan kepada BNPB, BPBD, Pemerintah Kabupaten maupun Pusat terutama dalam kebijakan-kebijakan terhadap masyarakat pengungsi Sinabung. 
Sehubungen dengan pelayanan program kerja komisi HIV AIDS secara terus menerus melakukan sosialisasi tentang ancaman HIV AIDS dan pencegahanyna.  Kemudian tentang advokasi, Komisis HIV AIDS berperan secara strategis  dengan pemerintah dan DPRD Kab. Karo, untuk memberikan berbagai rekomendasi baik untuk melakukan pelatihen TOT Konselor, pendampingan ODHA dan OHIDA, pendampingan pecandu NARKOBA, pembentukan Komunitas Anti Narkoba  kerjasama dengan BNN  di Desa Ajijahe dan membangun “Rumah Singgah” ODHA di Medan.
Sementara itu Pdt. Edward Simon Sinaga, M.Th yang juga pendeta GKPI dan Dosen STT Abdi Sabda Medan menyampaikan ceramah tentang meningkatkan Komitmen Warga GBKP yang misioner untuk berpartisipasi dalam pelayanan. Dikatakan bahwa jemaat yang tetap misioner dalam keberagaman Indonesia (Bhinneka Tunggal Ika) adalah yang tetap melayani dalam menerima, menghormati, dan menyadari yang Lain.

Sikap kita sebagai pengikut Kristus adalah inklusif, mampu menerima dan menghormati keyakinan orang lain. Sikap ini adalah sebuah keramahan dan kekuatan kita sehingga Kristus yang unik itu dan kekristenan dapat dikenal dan dimaknai oleh orang lain.
“Pekerjaan dan kerinduan akan pelayanan jemaat GBKP dalam misinya di tahun 2016  adalah peranan dan partisipasi kita bersama, sehingga tahun 2016 yang akan datang adalah tahun untuk meningkatkan partisipasi semua umat untuk terus hidup sebagai Garam dan terang Dunia”, katanya. (Humas Moderamen/Era P Gurusinga)


Dokumentasi:
Materi asli Ceramah (here to download)


Salam
Edward Simon Sinaga, M.Th
NIDN: 2319097201
GKPI - STT ABDI SABDA - MEDAN

7 komentar:

  1. saya sanagat prihatin dengan keadaan Tanah Karo sekarang, karena semakin hari seakan tatanan kehidupan masyarakat karo sudah menjauhi adat istiadat. maraknya penyakit sosial di Tanah karo seperti rumkit, dan Narkoba mengancam generasi Tanah karo dari kehancuran. padahal jika ditinjau dari adat istidat Karo. budaya "mehangke" atau pantang sangat kental.. jika saya memiliki satu kesempatan kelak saya akan bangun suatu teologi Turang. hal ini dapat membantu dalam membantum memperbaiki Tanah Karo Simalem.
    GBKP mestinya tidak memalingkan wajah dengan PERMATA sebagai rudang-rudang gereja yang rentan dengan Narkoba dan pergaulan bebas.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih komennya Jhoni Purba.

      Fenomena tanggalkan budaya dan nilai-nilai kemanusiaan itu sepertinya seperti arus yang deras menghanyutkan identitas kita saat ini.

      Budaya "pantang, tahu, atau mehangke" sudah tanggal dan yang hadir adalah kelunturan karakter (warisan budaya dan nilai-nilai dari keluhuran hidup dan nasihat leluhur.

      Kontesktualisasi adalah indentitas yang disandingkan dengan pesan-pesan Injil, dan harmani serta pernyesuaian akan nilai-nilai itu adalah teologia, hingga kerinduanmy, "Teologia Turang{" suatu saat akan hadir di tengah-tengah keraifan hidup dan menjadi nilai-nilai mahal dalam kekaburan nilai-nilai yang mengancam gaya hidup anak muda (yang sudah terperangkap dalam nilai-nilai yang tidak arif dan jauh dari harapan para leluhur dulu).

      Salam Budaya

      Hapus
  2. Maaf sebelumnya pak, GBKP yang misioner merupakan suatu "panggilan" bagi warga GBKP yang ingin melihat GBKP sebagai tonggak penyebaran injil dalam masyarakat tanah karo, namun yang menjadi pergumulan di tengah modernitas merupakan keengganan warga GBKP untuk mengenalkan dan melawan sifat-sifat odernitas dengan bermisi dan berlandaskan injil. Pemahaman warga GBKP hanya ingin menerima injil namun belum tau secara persis untuk memperluas kerajaan Allah melalu acara2 seperti di jambur. Mengenai komentar senior abang Jhoni memang "teologi Turang" daat dimaanfaatkan sebagi sarana untuk menjangkau warga Karo yang belum mengenal firman Allah dan dapat menjadi garam dan terang dunia.
    #Salam BUdaya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mejuah juah Eikel Ginting, selamat datang di Blogg. ini.

      Batak (Karo) dan nilai-nilai luhur nrnk-moyang menjadi ladang yang subur untuk mewartakan Injil, karena begitu banyak nilai-nilai kearifan di sana. Bayangkan, rumah budaya yang sungguh besar itu...?
      Gotong royong dan sosial, begitu kuat di sana, semoga para calon teolog muda (kalian) terpanggil menggali semua yang masih terpendam dalam budaya Karo.

      Salam Mejuah juah

      Hapus
  3. terima kasih banyak saya ucapkan kepada bapak telah memberikan motivasi bagi saya untuk mencoba menggali teologi Turang untu masyarakat karo.. kita membangun teologi tidak lain untuk menemukan kembali nilai-nilai budaya yang sudah mulai dilupakan.. semoga usaha yang kita bangun menyenangkan hati Tuhan saja ..

    salam Budaya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih Jhoni Purba, semangat dalam berkarya,
      kamu akan menjadi yang pertama melakukannya.

      Salam mejuah juah

      Hapus
  4. Syalom Pak, saya mangantar Ompusunggu
    Ketika gunung sinabung mengeluarkan suaranya, banyak orang yang menderita khususnya saudara/i atau turang dan senina kita di Tanah Karo, hal itu pun menggoncang hati gereja atas keadaan setiap jemaat. Dengan itu ketika politik juga dijalankan bagi pengungsi seperti dikatakan diatas "money politik", menurut saya melalui itu bahwa uang yang menimbun politik dalam arti lain. Ini juga menyuarakan gereja supaya tidak lelahnya mendampingi turang senina ditanah Karo dengan sadar tugas gereja dilaksanakan dengan konsisten. IBD juga dengan ini bersuara melalaui blog ini bagaimana kita dapat menyuarakan atas keresahan saudara kita. Tuhan lah yang memberkati Turang Senina di TANAH Karo.

    BalasHapus