Selasa, 15 Maret 2016

Kelas Bersama Liturgika Teologia (A dan B) Pengganti dari Kamis, 31 Maret"16

Kelas Bersama Liturgika untuk Jurusan Teologia diadakan pada hari Sabtu, 02 April 2016 di Ruang Makan Asrama STT Abdi Sabda, pukul 10.40 - 12.20 WIB, supaya masing-masing KOMTI secara bersama menulis sebuah Surat Izin Pemakaian Ruangan dalam Perkuliahan Bersama tersebut. Surat Izin tersebut akan ditandatangani bersama oleh dua (2) KOMTI, dan diketahui (ditandatangani oleh Dosen Pengampu).


Ada pun alasan diadakannya Kelas Bersama ini, karena Dosen Pengampu IBD ditugaskan oleh STT Abdi Sabda mengikuti "Program HIV/Aids Psychosocial Training for Lecturers in Indonesia" yang dilaksanakan pada tanggal 28-31 Maret 2016 di STT Jakarta.

Mohon kemaklumannya dari saudara-saudara, supaya pelaksanaan Kelas Bersama tersebut dapat diterima.


Terimakasih.

Salam
Edward Simon Sinaga, M.Th
NIDN: 2319097201
GKPI - STT ABDI SABDA - MEDAN

3 komentar:

  1. Kelas Bersama Liturgika Teologia (A dan B) Pengganti dari Kamis, 31 Maret"16

    Pembahasan Kelompok II:
    " Pengakuan Dosa, Pemberian Anugerah dan Hukum "

    PENGAKUAN DOSA DAN JANJI TUHAN
    Dalam hal Jemaat mendengar dan menerima serta untuk mengamalkan Firman Tuhan yang baru diaminkan, maka Jemaat merasa disadarkan akan keberdosaanya. Jika kita menyadari secara benar bahwa kemanusiaan kita adalah serakah, munafik dan suka menipu, tetapi apabila hal ini menyatakan itu kepada hadirin saat Ibadah, sudah barang tentu hadirin langsung akan merasa tersinggung dan marah-marah, kurang merasa senang dengan tuduhan itu. Karena itu liturgis memberi kesempatan kepada setiap warga berdoa dalam hati dengan maksud agar pada kesempatan itulah Pribadi lepas Pribadi dengan Jujur mengaku dan berdoa memohon pengampunan Dosa yang dilakukannya.

    Pengertian Hukum Tuhan atau Petunjuk Hidup Baru
    Setelah kita mengaku segala dosa dan kejahatan kita dan memohon pengampunan kepada Allah maka Dia-pun memberi pengampunan dan keselamatan umatNya. Keselamatan itu tidak otomatis akan kita miliki selamanya, bisa saja hilang oleh pelanggaran-pelanggaran kita kemudian. Karena itu Keselamatan itu harus dijaga dan dipelihara serta “dikerjakan” selagi kita masih hidup di dunia (baca: Filipi 2:12). Tuhan itu Mahabaik dan Mahakasih. Dia tidak membiarkan umatNya berjalan sendiri dalam menjaga, memelihara dan mengerjakan keselamatan itu. Dengan penuh kasih dan kesetiaan Dia memberi HUKUM TUHAN atau pun FIRMANNYA sebagai PETUNJUK HIDUP BARU kepada kita. Sesuai Agenda GKPI, Petunjuk Hidup Baru ini, diambil dari kesepuluh Hukum Tuhan dan penjelasannya sampai pada kesimpulannya atau dari Firman Tuhan sebagai pengganti Hukum TUHAN.
    Petunjuk
    Adalah sesuatu yang mengarahkan setiap orang untuk berjalan dan melakukan segala sesuatu di dalam kehidupan sehingga dia tidak terjatuh atau tersesat.
    Dengan demikian, “petunjuk” hidup baru yaitu Firman /Hukum Tuhan adalah “batu penjuru” sebagai “KOMPAS” yang mengarahkan jalan kehidupan kita. Benarlah bahwa “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku”(Mazmur 119:105) yang membuat kita tidak lagi hanyut dalam kehidupan yang terikat oleh kehendak dunia (kronos), melainkan melangkah pasti dengan petunjuk FirmanNya melalui persekutuan denganNya dalam kehidupan “kairos” yaitu hidup yang BENAR dan KUDUS meski masih hidup di dunia yang bengkok hati (baca: Yos 1: 7 – 8).

    Hidup Baru
    Adalah kehidupan yang telah “diperbaharui” oleh TUHAN, dengan mengampuni dosa kita. Melalui kematian dan kebangkitan AnakNya Tuhan Yesus Kristus, kita telah diubahkan dari MANUSIA LAMA yang penuh kegelapan menjadi MANUSIA BARU yang hidup dalam terang Allah.”Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (2 Korintus 5 : 17).
    Setiap ibadah Minggu, kita menerima HUKUM TUHAN atau FIRMAN TUHAN sebagai PETUNJUK HIDUP BARU, berarti dengan sadar kita MAU membuang sifat-sifat MANUSIA LAMA dan dengan penuh sadar pula MENGENAKAN sifat-sifat MANUSIA BARU. Jika kita benar-benar hidup sesuai petunjuk hidup baru yang diberikan Tuhan, maka dari Minggu ke Minggu, kehidupan kita harus lebih BENAR dan KUDUS. Artinya, harus ada perubahan; semakin beriman dan kudus!! Inilah buktinya kita sedang mengalami “PROSES: TERUS-MENERUS DIPERBAHARUI”.

    Proses diperbaharui ini hanya dan harus berlangsung dengan PERTOLONGAN ALLAH ROH KUDUS yang memberi KEKUATAN untuk menjalaninya. Kerena itu dalam setiap pembacaaan Petunjuk Hidup Baru, kita selalu diajak oleh liturgis untuk memohon kekuatan kepada Tuhan: “Ya Allah, Bapa kami, berilah kami KEKUATAN untuk melakukan yang sesuai dengan Hukum-hukumMu / FirmanMu, amin”.

    BalasHapus
  2. Kepada semua mahasiswa-i saya beritahukan, hari ini Sabtu, 09 April 2016, pikul 15.00 wib sore, ruang komen topik bahasan ini resmi saya tutup.

    Terimakasih bagi saudara-i yang sudah memberikan komen-nya, dan tetaplah memberikan komen di sajian-sajian berikutnya, hingga sampai sajian ke-7 nantinya, salam IBD.

    BalasHapus
  3. Nama:Uten Perlinda Marbun
    NIM:12-01-974
    Tingkat/jurusan:IVB/Teologi
    Kelompok II kelas bersama tanggal 02 April 2016
    Materi:Pengakuan Dosa, Pemberian Anugerah, dan Hukum.

    Berdasarkan pembahasan kita dijelaskan bersama diminati yang lewat, bahwasanya anugerah itu bukan meniadakan Hukum akan tetapi membangun jemaat pada suatu sikap yang 'taat' namun pada kenyataan terlalu banyak orang mempersalahkan gunakan arti dari anugerah tersebut, ada banyak diantara jemaat mengatakan bahwa menjadi orang Kristen itu sangat gampang, dimana ketika berbuat dosa maka akan ada pengampunan oleh karena anugerah Allah, sehingga mereka yang kurang mengerti berbuat dosa sesuka hati, karena ada pengampunan dosa setiap saat, apakah memang benar demikian? Jika pemahaman tersebut terus menerus berkelanjutan apakah bumi ini tidak akan penuh dengan kejahatan?

    BalasHapus