Selasa, 08 Maret 2016

Teo ID 2015 - IBD - UTS

Ujian Tengah Semester Ilmu Budaya Dasar (UTS-IBD).
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas di ruang komen yang telah tersedia!
Ruang komen di bawah ini diperuntukkan hanya untuk kelas Teo ID 2015 - Tingkat I - Semester II.

Jawaban yang anda telah sediakan hanya boleh dikirimkan pada hari Senin tanggal 14 Maret 2016, dimulai dari pukul 14.00 - 15.40 WIB tepat waktu, dengan catatan, tidak boleh mendahului dan juga tidak boleh terlambat dari jam yang telah ditentukan di atas.

Ada pun pertanyaan yang anda harus jawab adalah tiga (3), sebagai berikut:

No 1. Kutipan Gunawan dari M.T. Zen tentang, "Ciri-ciri bangsa yang maju", urutan lima dan enam adalah: 5. Menghargai Hak Warga Lain. 6. Senang Bekerja.
Coba saudara jelaskan dan kaitkan dengan Latarbelakang Lahirnya Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD)! Agar lebih jelas bacalah Perbaikan Kelompok I di Blog. IBD 2016 Teo. 2015 ID - Pertemuan II.

No 2. Nilai-nilai  Kemanusiaan yang Lain menurut P. Haryono (1996), membahas, "Kesempurnaan Hidup, Kebahagiaan Hidup, Puasa - Kesadaran Diri - Jati Diri, Cinta Erotis - Peran Ganda Wanita  - Keluarga, dan Hak Asasi Manusia". Berikan penjelasan dan analisa anda! (Agar lebih jelas, bacalah Perbaikan Kelompok IV di Blog. IBD 2016 Teo. 2015 ID - Pertemuan V)!

No 3. Dalam Blog. (Edward Simon Sinaga dan IBD 2016) sudah begitu banyak komen mahasiswa dan jawaban (Mago Dang Edward Sinaga), karena itu pilihlah tiga (3) komen beserta jawabannya (Mago Dang Edward Sinaga), dan berikan alasan saudara tertarik akan topik komen dan jawaban tersebut!


Jawablah pertanyaan-pertanyaan di atas secara berurutan dengan bahasa dan penulisan yang jelas (sistematis dan tidak berbelit-belit)!
Tuliskanlah,  Nama:
                    NIM :
dengan jelas (sesuai dengan nama anda di dalam Daftar Hadir Kelas)!

                   
Selamat menjawab.

Salam Budaya.
Horas, Mejuah juah, Juah juah, Yahowu.

Salam
Edward Simon Sinaga, M.Th
NIDN: 2319097201
GKPI - STT ABDI SABDA - MEDAN   

202 komentar:

  1. Arnold Brahmana
    15.01.1218
    1-D/Theologia

    1. Mata kuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD) dipahami lahir sebagai, pertama, bentuk kenyataan bahwa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa, dan segala keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan (primodial) kesukuan dan kedaerahan. Kedua, pembangunan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusia pun terkena pengaruhnya. Akibat yang akan ditimbulkan ialah pembenturan nilai budaya yang menimbulkan konflik dalam kehidupan. Ketiga, kemajuan ilmu pengetahuan dalam teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia resah terhadap kemajuan yang telah diciptakan manusia itu sendiri. Hal ini merupakan akibat sifat ambivalen teknologi, yang disamping memiliki segi-segi positifnya, juga memiliki segi negatif akibat dampak negatif teknologi.

    Jika dikaitkan dalam konteks ciri-ciri bangsa yang maju menurut M.T. Zen, yaitu salah satunya adalah menghargai hak warga lain, maka dapat dipahami bahwa ketika ranah ilmu budaya dasar hadir, aspek kebudayaan menjadi sebuah tuntutan yang membangun karakter kita dalam menghargai kepelbagaian, apalagi dalam situasi bangsa ini, Indonesia, dimana terdapat beragam kebudayaan yang seharusnya menjadi pemersatu dan penumbuh rasa persaudaraan yang kuat dan kaya.

    Sedang dalam ciri yang lainnya yaitu, senang bekerja, maka dapat ditarik sebuah pemahaman, dengan adanya ilmu budaya dasar, secara tak langsung membangun identitas kita lewat penyerapan ilmu pengetahuan yang bertumbuh dan berkembang, serta membantu dalam menyikapi keadaan gencarnya pembangunan di Indonesia.

    Maka, dapat disimpulkan, bahwa menghargai hak warga lain dan senang bekerja merupakan sama-sama menunjukkan pemahaman mengenai eksistensi ilmu budaya dasar yang dibangun lewat konfigurasi pengetahuan yang utuh secara sistematis dan memunculkan suara moral kelompok masyarakat yang dianggap mampu “menggarami” kehidupan berbangsa dan bernegara.

    BalasHapus
  2. Arnold Brahmana
    15.01.1218
    1-D/Theologia

    2. Dalam topik Nilai-nilai Kemanusiaan yang Lain menurut P. Haryono (1996), membahas, “Kesempurnaan Hidup, Kebahagiaan Hidup, Puasa – Kesadaran Diri – Jati Diri, Cinta Erotis – Peran Ganda Wanita – Keluarga, dan Hak Asasi Manusia” saya dapat memahami bahwa (1) kesempurnaan hidup dimaksudkan sebagai sebuah kebutuhan manusia baik secara fisik maupun psikis yang dimaknai sebagai cara manusia manusia menghidupi kebutuhannya dan menikmati hidupnya secara baik dan benar, (2) kebahagiaan hidup dimaknai sebagai nilai hiburan dan nilai estetis yang menyangkut kebahagiaan secara rohani dan ragawi, (3) puasa – kesadaran diri – jati diri, dimaknai sebagai bentuk apresiasi terhadap hidup, cara hidup, dan menemukan tujuan hidup, dalam kaitan agama, maka dapat pula dimaknai sebuah pembentukan diri dari karakter lama menuju karakter yang baru (bukankah manusia bergerak ke arah yang lebih baik?), (4) cinta erotis – peran ganda wanita – keluarga, dapat dimaknai sebagai bentuk curahan dan bentuk emosi yang berlandaskan cinta dan kasih serta dalam penerapannya dianggap sebagai pengisi dan pelengkap dalam mengisi kekurangan dibalik kelebihan yang mampu memicu kedamaian dan keharmonisan, (5) hak asasi manusia, dipahami dengan tegas, bahwa manusia pada hakekatnya mempunya keseteraan dalam menjalani kehidupan, serta mampu bertanggungjawab atas pilihan hidup yang dijalani untuk menuju sebuah kebenaran, kebaikan, dan keadilan.

    Maka dari rangkuman pemahaman yang saya jabarkan, analisa saya ialah ketika membahas mengenai nilai-nilai kemanusiaan yang lain, berarti berbicara mengenai suatu perubahan yang mungkin membantu dalam proses menuju kesempurnaan hidup, kebahagiaan hidup, dan lain sebagainya. Menurut pandangan saya, dalam hidup ini mengapa manusia hanya mengejar sebuah “kesempurnaan” atau “kebahagiaan”? Mengapa dalam proses tersebut, tidak sedikit pun kita sebagai manusia memikirkan tentang “kemuliaan” citra diri?

    Dengan tegas, kembali kita bisa memahami dengan perlahan, bahwa kebahagiaan itu sendiri merupakan sebuah alunan indah dalam jiwa dan rohani manusia, dan hanya Tuhan-lah yang dapat mampu menjadi sumber kebahagiaan tersebut untuk membangun dan mengalirkan kebahagiaan itu.

    Setelah itu, marilah kita memaknai kemuliaan, dalam topik religi (alam pemikiran mitis, ontologis, dan fungsionalisme) sebagai sesuatu yang patut dimaknai secara baik dan benar dengan iman, dan berlaku bagi semua umat beragama. Mengapa? Karena itulah yang hilang dalam diri manusia saat ini. Kiranya kepekaan kita semakin tertanam untuk melihat dan mengerti kehendak yang Mahakuasa (dalam konteks Kristen, disebut anugerah atau sola gratia).

    BalasHapus
  3. Arnold Brahmana
    15.01.1218
    1-D/Theologia

    3. Berikut kutipan komentar menarik dari topik menarik yang saya ambil dari Blog (Edward Simon Sinaga dan IBD 2016, http://sinagamateri.blogspot.co.id/2016/02/ilmu-budaya-dasar-ibd.html), beserta alasan.

    (i) Judika Sitorus / 15.01.1285 / 1-D Theologi 2015 / 26 Februari 2016 / Latar Belakang Lahirnnya Mata Kuliah IBD

    Judika : “Melalui pelajaran IBD, manusia akan diberi kesadaran untuk berfikir maju, dan akan tetap melestarikan bahkan mengembangkan budayanya, dengan melandaskan moral, etika serta norma yang berlaku.”

    Jawaban Dosen : “IBD hadir sebagai wawasan yang mencerahkan, agar Indonesia dalam kekayaannya dapat berkembang dengan baik. Dengan hal itu, kita sebagai warga negara (sebagai mahasiwa) ikut serta dalam membangun nilai-nilai kemanusiaan yang universal, bermanfaat, berguna, dan berharga bagi setiap manusia.”

    Sekali lagi, ini merupakan sebuah pemahamam yang baik untuk terus dijaga, agar kita mampu menjadi generasi yang membangun nilai-nilai kemanusiaan yang universal tersebut, dan menanmkan pengaruh positif yang bermanfaat, berguna, dan berharga bagi setiap manusia. Dan dalam konteks mahasiswa Theologi, kita harusnya mampu menebarkan “virus” positif tersebut untuk membangun karakter secara pribadi maupun berbagi dengan sesama.

    (ii) Krismay Pasaribu / 15.01.1285 / 1-C Theologi 2015 / 02 Maret 2016 / Alam Pemikiran Manusia

    Krismay : “Bagaimana jika sebagian masyarakat yang sudah hidup dalam alam pemikiran ontologis terpengaruh oleh masyarakat yang hidup dalam alam pemikiran mitis, apakah masyarakat yang berbeda alam pemikiran nya bisa bersatu atau masih dapat saling bertegur sapa dan bagaimana jika masyarakat yang hidup dalam alam pemikiran ontologis ini terpengaruh oleh masyarakat yang hidup dalam alam pemikiran mitis?”

    Jawaban Dosen : “Dalam alam pemikiran manusia yang bersifat mitis, ontologis, dan fungsionalisme, masih diperlukan sebuah keseimbangan, karena hal itu berasal dari hasil kreativitas nenek moyang, manusia dari zaman sejarah, dan manusia modern (termasuk zaman atau generasi saat ini). Selain itu, sebagai Kristen, atas nama akademik, haruslah kita mau memahami sejarah sosiologi dan antropologi agar kita tidak terlalu gegabah dalam “menghakimi” nenek moyang kita dan sesama kita.”

    Cukup menarik bagi saya mengutip pertanyaan dan pernyataan dosen yang satu ini, dimana terdapat sebuah ajaka bagi kita untuk lebih paham lagi bagaimana menempatkan diri untuk menghadapi suatu keadaan ataupun individu. Terlepas apa, siapa, bagaimana latarbelakang keadaan atau individu tersebut, karena sekali lagi, menunjukkan sikap “kehati-hatian” untuk menilai seseorang (oknum) haruslah di dasari perspektif yang bersifat objektif, bukan secara subjektif.

    (iii) Tuah Ginting / 15.02.587 / PAK 2015 / 03 Maret 2016 / Nilai-Nilai Kemanusian

    Tuah : “Mengapa di adat batak, mertua laki-laki dan menantu perempuan atau mertua perempuan dan menantu laki-laki dilarang akrab atau bahkan dilarang bercakapan. Apakah yang menjadi penyebab hal itu terjadi?”

    Jawaban Dosen : “Mengatur jarak merupakan bagian dari menghindari adanya prasangka negatif, selain itu merupakan bagian penghormatan terhadap mertua laki-laki/perempuan. Kebiasaan ini masih tetap dipertahankan bagi sebagian besar masyarakat Batak, namun ada juga yang sudah membiasakan untuk menganggap menantu seperti anak laki-laki atau perempuannya sendiri.”

    Mengapa ini menarik bagi saya, karena secara sederhana kita diajak kembali untuk mengingat kedudukan kebudayaan kita, dimana tetap ada nilai-nilai positif ataupun negatif yang timbul, namun bukan berarti kita menjadi “fanatik” terhadap suatu kebiasaan dengan kebiasaan yang lain, melainkan kita harus tetap menunjukkan sikap apresiasi kita terhadap kebudayaan yang dianggap orang adalah kebiasaan mereka. Dengan memaklumi kebiasaan orang lain, kita juga akan semakin belajar untuk memampukan diri memahami dan mengerti orang lain.

    BalasHapus
  4. Nama : Dian Lasmauhur Damanik
    Nim : 15.01.1241
    Ting/Jur : I-D/Theologia
    Jawaban soal UTS:
    1. Kutipan Gunawan dari M.T. Zen tentang, "Ciri-ciri bangsa yang maju", urutan lima dan enam yaitu:
    5. Menghargai Hak Warga Lain.
    6. Senang Bekerja.
    Beserta kaitannya dengan Latarbelakang Lahirnya Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar(IBD).
     Ilmu Budaya Dasar (IBD), topiknya adalah “Manusia” (Human Beings). Jadi berbicara mengenai IBD, berarti manusia adalah sebagai makhluk budaya (Homo Humanis), artinya sama, satu, dan satu sfesies. Bebicara juga tentang “Manusia” ternyata sangat identik dengan budaya. Karena itu dimana-mana manusia itu sama, artinya sama-sama manusia yang berbudaya (memiliki kebiasaan/memiliki unsure budaya), misalnya seperti:
    • Berbahasa
    • Berbakat
    • Memiliki Kitab
    • Kesenian
    • Sistem Pengetahuan
    • Organisasi sosial
    • Sistem teknologi
    • Sistem mata pencaharian
    • Religi
    Jadi ke 9 unsur Budaya ini merupakan kebiasaan yang dilakukan setiap makhluk yang berbudaya.
    Didalam Berbudaya, manusia harus “Menghargai Hak Warga Lain” artinya, kita kembali kepada salah satu Tujuan Ilmu Budaya Dasar Yaitu, “menyadarkan manusia terhadap nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat, hormat menghormati”. Kita harus menghormati mereka yang mungkin berbeda keyakinan dengan kita, berbeda budaya dengan kita. Jadi Atas nama Ilmu Budaya Dasar, kita tidak bisa melihat Agama-agama lain dengan sikap negative, tetapi yang kita lihat adalah Nilai sosialnya dan nilai Kemanusiaanya. Jadi kita dituntun untuk menghargai hak mereka, menghormati mereka, dan kita harus berperi-kemanusiaan terhadap mereka. Kita tidak boleh menghina mereka ataupun melecehkan mereka. Karena kita sama dihadapan Tuhan. Kita kembali kepada pesan Ilmu Budaya Dasar, “Membangun nilai-nilai kemanusiaan, kebaikan, kebenaran, dan keadilan”. Jadi berdasarkan pesan IBD ini kita harus menghargai hak warga lain. Karena budaya tidak pernah menghalangi perbedaan, tetapi menyatukan perbedaan.
    Kata kunci: “Jangan menghina manusia/warga lain, karena jika kita menghina manusia/warga lain, itu sama saja kita menghina pencipta kita”.

    BalasHapus
  5. NAMA : TOMY J SIPAYUNG
    NIM : 15.01.1335

    JAWABAN SOAL 1-D

    1. Penjelasan dengan mengkaitkan kedua sudut pandang IBD dengan kutipan dari Sdra.GUNAWAN :
    - bahwa bagaimana INDONESIA bisa mengembangkan mutu atau kualitas dalam segala bidang agar menjadi bangsa yang maju baik didalam bidang pendidikan , politik , budaya , agama, dan perekonomian dibutuhkan semangat(SENANG) dalam bekerja dan saling menghargai satu dengan yang lain(menghargai HAK WARGA LAIN) .
    -Dan IBD juga merupakan suatu bidang ilmu yang memberikan sumbangsih bagi perkembangan Indonesia, dimana Ibd juga mengajarkan tentang menghargai HAK WARGA LAIN dan mengajarkan agar setiap manusia memiliki semangat dalam bekerja.
    Dan semua itu saling mengajak untuk BERKEMBANG DAN MEMAJUKAN mutu dari suatu bangsa Indonesia , dan dapat mengembangkan BUDAYA yang dimiliki oleh Negara INDONESIA.
    2. MANUSIA makhluk yang sangat lah makhluk yang sangat sempurna di ciptakan oleh TUHAN ALLAH manusia memiliki beberapa konsep nilai yaitu: Kesempurnaan hidup , Kebahagiaan hidup , puasa, jati diri dan HAM . di point nilai ini , dimana bahwasanya manusia , memiliki perasaan yang takut dengan masalah dan penuh dengan Persoalan, tetapi teringat dengan puasa , rakyat Indonesia memiliki ragam Agama , contoh muslim agama yang menjalani puasa , nah dimana agama tersebut jika menjalani puasa dalam bulan Yang ditentukan , ntah mengapa agama lain ada saja yg ikut Puasa seperti mereka di waktu yang sama , karena seperti saya pernah dengar , mengikuti puasa artinya akan menerima BERKAT yang baik dari TUHAN.
    Analisa Saya:
    manusia dengan dirinya sendiri dapat berupa eksistensi diri , harga diri, rasa percaya diri, dan lain-lain. yang lebih bersifat melibat ke dalam diri dan kejiwaan seorang individu. Bertolak dari pengertian tersebut, persoalan yang bersifat melibat ke dalam diri dan kejiwaan seorang individu dapat berupa: tanggung jawab, bersikap sabar, dan sadar akan perbuatan salah.

    BalasHapus
  6. JAWABAN NO.3) 1. Eikel Ginting24 Februari 2016 22.53
    Berbicara tentang budaya, Indonesia tidak lagi diragukan dengan keragaman akan budaya. Hampir tiap daerah memiliki nilai-nilai kebudayaan. Melihat konteks tahap-tahap akan perkembangan budaya Indonesia dari budaya primitf sampau sekarang yang disebut budaya modern menjadikan Indonesia bisa disebut negara pra dewasa. Bagaimana di pembahasan H. Bagir dalam Negeri Tuna Budaya, inti dari pembahasannya bagaimana konteks bangsa Indonesia yang lupa cara mewujudkan esensi dari budaya dalam kehidupan seperti budaya “maradat” dalam budaya batak.
    Dalam pembahasan Negeri Tuna Budaya masalah bangsa Indonesia yang terberat ialah hilangnya generasi-generasi penerus bangsa yang tidak salah menafsir arti budaya dalam kehidupan, serta generasi yang tidak malu meweujudkan budaya sebagai rumah persatuan akan nilai-nilai kemanusiaan, Budaya hendaknya bukan di rusak oleh modernisasi serta nilai kemanusiaan yang
    tergerus oleh keegoisan dan pemenuhan hawa nafsu yang dapat menjadikan budaya dalam konteks kebersamaan menjadi “tuna” atau “cacat”.
    Sampai akhirnya pelajaran IBD ini sebagai landasan untuk memperbaiki stigma akan budaya yang salah. Dan dengan harapan IBD menjadi model pemikiran maju bagi mahasiswa/mahasiswi untuk mewujudkan budaya Indonesia yang bermartabat namun bercitarasa modern.
    #Salam Budaya( Eikel Ginting/ NIM: 15.01.1245)
    Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 09.36
    Terimakasih komennya Eikel Ginting/ NIM: 15.01.1245, kiranya IBD menjadi pendamping bagi semua mahasiswa yang menggali ilmu teologia di STT Abdi Sabda; karena STT ini ada di beranda budaya Batak yang sangat kaya dengan nilai-nilai sebagai warisan daya juang, tindak, cipta, dan sarat makna dari leluhur masyarakat Batak (Toba, Karo, Simalungun, Pakpak, dan Angkola-Mandailing.
    TOMY J SIPAYUNG : saya memilih ini karena saya lihat Budaya di STT tidak terlalu buruk dibandingkan dengan diluar sana , semoga setelah belajar dan memahami IBD ini , mahasiswa STT abdi sabda jika diluar sana akan menunjukkan apa arti budaya yang baik , agar masyarakat diluar tetap mengikuti aturan sebagai mana manusia yang normal dan berpikiran jenius dan baik .

    BalasHapus
  7. 2. Eirene hutabarat26 Februari 2016 18.35
    Berbicara mengenai nilai kemanusiaan, berarti tentang manusia dan sesama manusia. Nilai kemanusiaan adalah kebaikan, kebenaran, dan keadilan. Ada suatu pertanyaan yang muncul dalam benak saya, bagaimana sebenarnya nilai kemanusiaan dibangun dalam diri individu? Karena dari pengalaman, saya pernah melihat seorang "pelayan Tuhan" tidak mampu menjalankan nilai kemanusiaan dengan baik kepada sesama "pelayan Tuhan" sehingga saya berpikir, "pelayan Tuhan" yang sudah belajar tentang siapa manusia itu sendiri saja belum tentu bisa menjunjung tinggi nilai kemanusiaan padahal jelas kita mengetahui bahwa manusia adalah imago dei, lalu bagaimana mungkin orang awam yang kurang memiliki wawasan lebih atau masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi untuk menempuh pendidikan tinggi dapat memahami kedudukan dari nilai kemanusiaan itu?
    Terimakasih

    Eirene Hutabarat/15.01.1246
    Mago Dang Edward Sinaga26 Februari 2016 18.54
    Terimakasih Eirene Hutabarat, NIM: 15.01.1246. Nilai-nilai kemanusiaan yang lain adalah, etika, moral, dan etos. di dalamnya ada hukum dan tanggung-jawab. Kehadiran IBD mengingatkan kita kalau karakter seorang pelayan itu sangat kuat, dan itu tentunya didasarkan pada kerja keras dalam membangun diri melalui kepatuhan, ketaatan, disiplin, dan kerendahan hati. Perlu kita sadari, kalau ekonomi dan pendidikan tidak selamanya menentukan nilai-nilai kemanusiaan itu. Namun, atas nama IBD, sebenarnya Ilmu atau Mata Kuliah ini, menuntun setiap mahasiswa-mahasiswi agar menjunjung tinggi Tri Dharma Pergguruan tersebut. Kelak, setiap mahasiswa-mahasiswi akan mengabdi kepada masyarakat, dan itu artinya ikut serta dalam membangun kemanusiaan, agar damai, sejahtera, dan bahagia itu dimiliki semua orang.
    Salam Budaya.
    TOMY J SIPAYUNG: saya juga memilih ini karena saya tetarik ingin memperluas jawaban untuk Irene ,
    Kalau saya ketahui , Irene menyebut kata kata pelayan Tuhan , memang benar saya juga pernah ketemu dengan pelayan pelayan Tuhan yang seperti itu , tetapi sebenarnya masalah pendidikan yang tidak mungkin di miliki orang jika tidak dapat belajar mengambil pendidikan seperti kita saat ini , Malah kembali lagi lagi dengan PELAYAN TUHAN tadi , bukan kita PEKAYAN TUHAN berarti hanya melayani TUHAN , kita melayani masyarakat diluar sana , ITU lah sebagian yang dimaksud melayani TUhan , jadi apa yang kita ketahui , bisa kita bagikan kepada orang lain , jangan pelit dan sombong untuk PENDIDIKAN , karena semakin banyak yg kamu ketahui , maka semakin banyak pula yg belum kamu ketahui . makasih .

    BalasHapus
  8. Nama : Roni Rezeki S Manihuruk
    Nim : 15-01-1314
    Ting/jur : 1-d (theologia)

    1. Tentang ciri-ciri negara maju no 5 dan 6 menghargai hak warga orang lain dan senang bekerja dari analisa kita dan apa hubungannya dengan latar belakang IBD

    Dalam lahirya IBD dapat di kaitkan dengan ciri-ciri negara maju poin 5 dan 6 menghargai hak orng lain dan senang bekerja dikaitkan dengan latar belakang IBD
    1) Dalam konteks sejarah pembangunan yang di katakan negara maju menghasilkan tingkat ekonomi yang tinggi dan negara itu mampu memproduksi dan mengindustrikasikan barang-barang secara massal melalui tenaga kerja yang profesional
    2) Dalam konteks perkembanga ilmu pengetahuan bahwa ilmu pengetahuan sudah berkembang seperti korea dan jepang karena kedua negara ini kaya akan iptek
    Pembangunan dan ilmu pengetahuan pada awalnya muncul dari akal pikiran manusia, manusia itu sendiri dan akan berakhir pada rasa, karsa dan cipta manusia. Dalam negara maju sikap saling menghargai sangat tinggi seperti korea dan jepang dimana mereka sangat menghargai waktu di dalam melakukjan tugas-tugas mereka. Mereka juga menganut paham modernisasi dan tradisionalisasi seperti di negara Jepang dan Korea. Berikutnya mereka mempunyai filsafat atau pemikiran-pemikiran yang dulu,adat istiadat yang mem,bangun jati diri dan harga diri. Yang membangun martabat di dalam negara maju itu mereka menganut kegitu “jika mereka gagal mereka akan mati”. Disinilah mereka sangat senang kerja keras untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Sikap kepedulian mereka juga terhadap sesama sangat kuat dimana mereka memberikan sikap saling menghormati dan peduli terhadap sesama, walau di tengah-tengah modernisasi atau kemajuan teknologi membuat waktu untuk bertemu berkurang tetapi tetap kepedulian mereka sangat tinggi. Kesadaran akan tanggung jawab yang harus mereka lakukan sangat berguna untuk memberikan kemajuan-kemajuan di dalam melaksanakan tugas.
    Faktor iklim juga mempengaruhi kerja keras mereka saat bekerja sangat ternilai dimana di dalam empat musim mereka melakukan aktifitas untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, tetapi pada musim salju mereka beristirahat atau menikmati hasil kerja keras mereka. Berbeda dengan indonesia hanya teori saja yang ada tetapi untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari sangat sulit, dimana kesadaran orang Indonesia belum benar-benar ada untuk saling menghargai terhadap sesama mereka belum bisa apalagi dengan waktu mereka lebih sering membuang waktu untuk hal-hal yang kurang beguna sehingga kemerosotan sikappun terjadi di dalam bekerja. Seperti bermalas malasan di dalam melakukan tugas.

    BalasHapus
  9. Nama :Dian Lasmauhur Damanik
    NIM :15.01.1241
    Tingkat/Jur :I-D/Theologi

    SAMBUNGAN JAWABAN NO. 1

     Begitu juga dengan Kutipan Gunawan dari M.T. Zen tentang, "Ciri-ciri bangsa yang maju", urutan enam yaitu:
    “Senang bekerja”, jika dikaitkan dengan Latar belakang Lahirnya Ilmu Budaya Dasar ialah: Manusia yang berbudaya, otomatis harus senang bekerja. Setiap orang tentu pernah bekerja, dan semua orang yang bekerja tentu memiliki rasa senang dan menikmati keadaan yang dilakukannya. “Budaya Bekerja” adalah sesuatu hal yang berdampak positif bagi kemanusiaan. Jika manusia yang berbudaya senang bekerja, maka “kemiskinan” itu menjauh dari hadapan kita.
    Setiap orang yang bekerja pastilah menggunakan pikiran sebelum memulai pekerjaan yang akan digelutinya. Jadi kita dituntun untuk “senang melakukan pekerjaan” kita, dalam bekerja harus memakai otak Kanan. Karena Otak kanan merupakan pemicu utama terbentuknya pekerjaan itu. Bila kita menggunakan otak kiri dalam bekerja, maka itu tidak akan menuai kesenangan, karena dalam otak kiri yang bekerja yaitu ilmu penalaran, matematika, membaca, logika, analisa dan lain-lain. Berbeda dengan otak kanan, bila kita menggunakan otak kanan pasti kita akan lebih kreatif, support, responsive, senang terhadap pekerjaan yang kita lakukan, dan dilakukan dengan sepenuh hati. Ini yang membuat rasa senang terhadap pekerjaan itu muncul. Jadi jika kita “senang bekerja” kita sudah menunjukkan bahwa kita adalah ciri bangsa yang maju dan yang memiliki budaya senang bekerja (kebiasaan senang bekerja. Oleh karena itu kita tunjukkanlah diri kita, sebagai malhluk berbudaya yang senang bekerja.

    BalasHapus
  10. Nama : Roni Rezeki Manihuruk
    Nim: 15.01.1314....sambungan

    2. Tentang nilai-nilai kemanusiaan yang lain
    Berbicara tentang nilai-nilai manusia kita dapat mengaitkannya dengan konsep kesempurnaan hidup. Dimana masing-masing manusia pada umumnya ingin mencapai kesempurnaan hidup atau kesejahteraan. Untuk mendapatkan hidup yang lebih baik. diman di sini manusia ingin kebutuhan jasmani dan rohaninya terpenuhi. Tapi untuk mendapatkan semua itu dibutuhkan keseimbangan rohani agar cara mendapatkan semua itu tidak menyimpang. Setelah hal itu manusia akan menemukan kebahagian hidup ini juga berbicara tentang duniawi dan suirgawi. Bagai8mana kita mencari kebutuhan duniawi tetapi tetap seimbang dengan kebutuhan rohani kita. Ketika kebahagiaan itu kita temukan maka kita harus mempunyai kesadaran diri dan jati diri terhadap hal tersebut. Dengan mempunyai kesadaran diri dan jati diri kita dapat melengkapi kesempurnaandan kebahagiaan hidup, contohnya ketika berpuasa maka kita diharapkan mampu menahan nafsu bukan sekedar menahan lapar, tapi amarah rasa benci yang ada dalam diri kita. Maka kita juga harus mengetahui cinta erotis dan peranan ganda wanita. Keabadian cinta kasih dapat terjadi bila saling mengisi dan melengkapi, seperti yang kita lihat zaman sekrang ini banyak wanita yang menjadi wanita karier, walaupun berkarier wanita tetap dapat melaksanakan tugasyua. Disini hanya bagaimana sebuah hubungan itu di lengkapi dengan rasa saling menghargai.
    Berbicara tentang menghargai kita mengkaitkan dengan HAM seperti kutipan harian kompas tentang kemiskinan, mengapa itu terjadi karena seperti kata ungkapan yang kaya makin kaya yang miskin makin miskin. Itu disebabkan karena HAM tidak dihargai tidak dipedulikan HAM akan tercapai jika kebahagiaan sudah utuh.
    IBD membangun nilai-nilai kemanusiaan itu merupakan teologi kedamaian dan kesejahteraan.

    BalasHapus
  11. 3. Dian lasmauhur damanik29 Februari 2016 06.34
    Tanggapan Saya:
    Berbicara tentang Ilmu Budaya Dasar, dapat menambah wawasan saya yang meluas... dari pembahasan pertama dari kelompok 1, mengenai Latar Belakang IBD, Membuat saya mampu memahami apa sih sebenarnya IBD tersebut, dan apa tujuan IBD. dan saya dapat mengambil intinya, bahwasanya Ilmu Budaya Dasar itu sangat begitu penting dlam kehidupan manusia dimana manusia mampu mengenal siapa dirinya, mampu manusia untuk mennyesuaikan dirinya, menyadarkan kita tehadap nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat,,baik itu nilai kebaikan,kebenaran,keadilan dan nilai-nilai kemanusiaan yang lain, dan kita juga dituntun untuk mengembangkan kebudayaan kita dengan kreatif dengan menghargai budaya orang lain.
    saya jadi teringat Pak..tentang analisa kami kelompok 1 tentang negara kita ini, yaitu Indonesia adalah Negara kepulauan. sperti yang kita ketahui banyak beragam budaya,etnis, ras, agama di Indonesia ini, tetapi belum begitu terlihat bersatu,belum mampu bekerja sama, dan sangat sulit untuk saling membangun, bahkan menganggap dirinya yang paling benar, dan selalu menyalahkan yang lain.. sebenarnya bagaimana sih tanggapan kita pak, mengenai hal ini????
    begitu juga yang dikampus kita ini banyak budaya yang berbeda-beda,, terkadang tanpa kita sadari, kita bergabung dalam satu suku...sehingga pandangan orang negatif thinking pada kita..
    padahal sebenarnya kebetulan,,tanpa disadari,,tapi agak kurang nyaman, karena pemikiran orang lain, ada penggolongan2 (stratifikasi sosial).
    saya juga teringat oleh ucapan Bapak TH. J. Nanulaitta tentang ucapan Paulus kepada Apolos di jemaat Korintus, "untuk apa kita membuat pengelompokan2, walaupun kamu menanam, saya menyiram, dia memupuk, tapi kita Tahu Tuhan yang menumbuhkan." seperti itulah sebenarnya kehidupan kita, walaupun kita berbagai budaya, suku, ras, adat, etnis, religi tapi kita semuanya adalah ciptaan Tuhan, satu, dan tidak ada perbedaan.
    saya juga ada pertanyaan tadi Pak, kepada Kelompok 4 yang telah membahas "Nilai-nilai kemanusiaan yang lain", yang menjelaskan analisa mereka tentang Gafatar.
    orgnisasi ini katanya sebelum bekerja mereka berdoa sebentar, lalu mereka melakukan aksi2 sosial mereka kepada orang-orang, tapi organisasi ini bukanlah mengikuti agama, jadi kepada siapa mereka berdoa???
    dan nilai apa sih yang kita pakai dalam menanggapi organisasi ini???
    sekian dan terimaksih Pak...
    SYALOOM.....
    Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 08.18
    Terimakasih atas komennya, Dian Lasmauhur Damanik, NIM :15.01.1241.
    Indonesia adalah nilai dan harga tentang menghargai manusia, Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA) adalah identitas bangsa kita, itulah anugerah yang terindah yang kita miliki sebagai bangsa yang Ber-Bhinneka Tunggal Ika. Demikian juga di Kampus STT Abdi Sabda, tujuh gereja pendiri dan pendukung adalah keaneragaman dan kekuatan institusi kampus STT Abdi Sabda, ada rencana Tuhan yang unik dan khas serta mulia dengan dibangunnya persaudaraan dalam Kristus di kampus kita, dimulai dari satu kamar, satu satmbuk, dan satu kampus. Perlu sekali kita menyadari kalau kita sangat baik memulai spirit okumene dari kampus ini, karena Kristus senang melihat kebersamaan kita. Tentang Gerakan Fajar Nusantara (GAFATAR), mereka memabngun keber-Tuhan-an mereka denga dasr iman Yahudi, Kristen, dan Islam, dan mereka mencoba menggabungkan pesan-pesan universalnya dan sepertinya mereka i ngin menciptakan negara yang baru di Indonesia, sehingga Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kepolisian RI mempelajari ideologi dan tindakan-tindakan sodial komunitas GAFATAR sebagai ajaran sesat.
    Nilai yang kita pakai adalah menerima mereka kembali sebagai bagian dari kehidupan kita, karena mereka juga masih warga negara RI, dan tentunya ada yang melatarbelakangi mengapa mereka mendirikan gerakan itu. Kita masih terus mengikuti perkembangan mereka, dan nanti semuanya akan lebih jelas lagi, dan waktulah yang akan membuktikan, apa sebenarnya visi dan misi mereka atas gerakan itu.
    Salam Budaya

    BalasHapus
  12. TOMY J SIPAYUNG: saya memilih ini , karena ini lah membuat saya lebih memandang untuk tetap mengembangkan IBD dalam lingkungan STT terutamanya , karena sudah beberapa periode , saya dengar juga dari senior begitu banyak yang ISme di STT ini , Ada Sukuisme, Margaisme, dLL.
    Harapan saya , semoga darii belajar ini kita dapat menghilangkan itu .. “ ANTI ISME “

    BalasHapus
  13. Nama :Dian Lasmauhur Damanik
    NIM :15.01.1241
    Tingkat/Jur :I-D/Theologi
    SOAL NO. 2
    2. Nilai-nilai Kemanusiaan yang Lain menurut P. Haryono (1996), membahas, "Kesempurnaan Hidup, Kebahagiaan Hidup, Puasa - Kesadaran Diri - Jati Diri, Cinta Erotis - Peran Ganda Wanita - Keluarga, dan Hak Asasi Manusia".
    Penjelasan dan Analisa:
    1. Kesempurnaan Hidup
    Berbicara mengenai kesempurnaan Hidup, manusia tidak ada yang sempurna dan tidak ada yang abadi. Dalam gagasan tentang mencari “Kesempurnaan Hidup” dan cara pencapaian “Kesempurnaan” banyak tantangan serta kesulitan. Tetapi untuk menutupi kurangnya kesempurnaan itu kita harus bisa menutupi kelemahan orang lain dengan kelebihan kita dengan ikhlas. Dalam memenuhi kesempurnaan ini ada 3 nilai yaitu:
    a. Nilai Ekonomis dan Nilai Kejasmanian
    Nilai ekonomis merupakan nilai material yang mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan yang mendatangkan keuntungan ekonomis dan material. Nilai Kejasmaniaan berhubungan dengan kesehatan fisik seseorang.
    b. Nilai Sosial dan Nilai Watak
    Nilai sosial merupakan nilai yang dijunjung untuk melakukan interaksi. Dan Nilai Watak merupakan nilai berkepribadian dalam bentuk baik maupun buruk.
    c. Nilai Intelektual
    Nilai intelektual merupakan nilai kecerdasan dalam berpikir.
    ANALISA: Nilai Ekonomis dan nilai Kejasmanian merupakan salah satu syarat untuk memenuhi kesempurnaan hidup tersebut, dimana jika manusia sudah memiliki banyak uang dan kesehatannya terjamin, manusia menganggap bahwa mereka sudah mencapai kesempurnaan itu. Begitu juga dengan Nilai Sosial, Nilai Watak, Nilai intelektual, jika manusia sudah mampu berinteraksi dengan baik, memiliki nilai watak (berkepribadian) dan memiliki kecerdasan, manusia juga menganggap bahwa mereka telah sukses dalam mencapai kesempurnaan hidup tersebut.
    Tetapi saya melihat, hidup itu tidak sempurna jika kita tidak memiliki iman kepada Tuhan kita. Kunci yang terutama menurut pemahaman saya adalah jika kita mempercayai dan meyakini Tuhan kita dan ajarannya maka segala kebutuhan kita baik ekonomi, kesehatan, sosial, watak, kecerdasan, dan kepribadian akan diberikan Tuhan kepada kita. Maksud dari ANALISA saya adalah kita kaitkan pada ayat Alkitab Matius 6:33 “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.”
    2. Kebahagiaan Hidup
    Dalam mencapai “Kebahagiaan Hidup” ada 2 nilai yang terkandung:
    1. Nilai Hiburan
    Nilai hiburan seperti kesenian,bakat dan talenta. Hal ini membuat manusia sudah merasakan kebahagiaan.
    2. Nilai Estetis
    Nilai Estetis adalah nilai keindahan, dimana jika manusia menemukan keindahan dalam hidupnya, ia sudah merasa bahagia.
    ANALISA:
    Berbicara mengenai kebahagiaan hidup sangat berkaitan juga dengan cara mencapai kesempurnaan hidup. Memang benar jika manusia memiliki bakat dan kesenian yang merupakan suatu talenta bagi hidupnya hal tersebut membuat ia terhibur dan merasa bahagia. begitu juga jika manusia menemukan keindahan dalam hidupnya merupakan suatu kebahagiaan baginya. Sebagai contohnya ada seorang pria yang memiliki talenta yang luar biasa, yaitu ia memiliki suara yang sangat bagus, dan memainkan music yang luar biasa. ia sudah terjun kedunia Internasional untuk mempertunjukkan talentanya tersebut. Sampai ia dikenal banyak orang. Tapi karena ia dikenal banyak orang ia menganggap semua orang rendah, ia begitu sombong, dan ia menganggap bahwa dirinya yang paling hebat. Seharusnya ia tidak bisa sombong tapi mensyukurinya dan mengajarkan apa kelebihannya kepada orang lain. Karena jika manusia sombong ia akan jatuh. Seperti peribahasa berkata “sepandai-pandainya Tupai melompat pasti jatuh juga” jadi dalam kehidupan manusia perlu menerapkan ayat Alkitab Amsal 16:18 “Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan”.

    BalasHapus
  14. Nama :Dian Lasmauhur Damanik
    NIM :15.01.1241
    Tingkat/Jur :I-D/Theologi


    3. Puasa-Kesadaran Diri-Jati Diri
    Puasa adalah salah satu ibadah yang menahan keinginan yang bersifat fisik, maupun jiwa.dimana manusia perlu melatih diri agar lebih sepenuhnya menguasai dirinya. Dalam Kesadaran diri, dan jati diri, manusia memiliki lapisan yang paling dalam yaiu:
    id yang meliputi segenap agresifitas manusia berupa tuntutan-tuntutan ketidakpuasan, amarah, dan hasrat seksual.
    Super ego (Lapisan luar) yaitu kepekaan manusia dalam menyerap norma-norma diluar dirinya (dari masyarakat).
    Ego (Lapisan tengah) yaitu berusaha menyelaraskan antar kondisi id dan super-ego.
    ANALISA:
    Saya melihat bahwa dalam kehidupan setiap orang tidak terlepas dengan keegoisan. Manusia selalu menanamkan sifat egois dalam dirinya. Sehingga kehidupan kita sangat sulit untuk maju. Sebagai contoh: saya mengambil dari pengalaman saya, bahwasanya saya pernah menemui seorang Hamba Tuhan yang dalam kesehariannya ia hanya memikirkan uang dan uang. Menurut saya hal tersebut sangat bertentangan dengan ajaran Tuhan kita. Ia hanya mementingkan dirinya (egoisme). Oleh karena itu jemaatnya tak begitu banyak menyukainya karena keperibadiannya tersebut. Dari hal ini kita mengetahui bahwa hal tersebut tidak berdampak baik bagi jemaatnya, karena jemaatnya berkata bahwa ia cinta akan uang.
    4. Cinta erotis, peran ganda wanita dan Keluarga
    MAKNA CINTA KASIH EROTIS
    Kasih sayang yang bersumber dai cinta erotis (birahi) merupakan sesuatu yang sifatnya khusus sehingga memperdayakan cinta yang sesunguhnya. Namun, bila orang yang melakukan hubungan erotis tanpa disadari rasa cinta, di dalamnya sama sekali tidak mungkin timbul rasa kasih sayang.

    BalasHapus
  15. Nama :Tino Sinaga
    NIM :15.01.1334

    1. Mengenai kutipan M.T. Zen
    V. Menghargai Hak Warga Negara Lain.

    Pengetahuan Budaya (The Humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian cabang ilmu (disiplin) seni dan filasafat. Disinilah kita dapat menjaga tentang hak warga lain. Jadi baik budaya luar maupun didalam memang harus menghargai atas apa terkandung dalam mencakup asas-asas budaya mereka. Jadi di dalam hak menghargai warga negara lain yaitu:
    1. Kewajiban menaati hukum negara lain
    2. Kewajiban membela negara lain
    3. kewajiban menghormati hak asasi orang lain.

    BalasHapus
  16. Nama :Dian Lasmauhur Damanik
    NIM :15.01.1241
    Tingkat/Jur :I-D/Theologi

    SAMBUNGAN JAWABAN NO.2:

    3. Puasa-Kesadaran Diri-Jati Diri
    Puasa adalah salah satu ibadah yang menahan keinginan yang bersifat fisik, maupun jiwa.dimana manusia perlu melatih diri agar lebih sepenuhnya menguasai dirinya. Dalam Kesadaran diri, dan jati diri, manusia memiliki lapisan yang paling dalam yaiu:
    id yang meliputi segenap agresifitas manusia berupa tuntutan-tuntutan ketidakpuasan, amarah, dan hasrat seksual.
    Super ego (Lapisan luar) yaitu kepekaan manusia dalam menyerap norma-norma diluar dirinya (dari masyarakat).
    Ego (Lapisan tengah) yaitu berusaha menyelaraskan antar kondisi id dan super-ego.
    ANALISA:
    Saya melihat bahwa dalam kehidupan setiap orang tidak terlepas dengan keegoisan. Manusia selalu menanamkan sifat egois dalam dirinya. Sehingga kehidupan kita sangat sulit untuk maju. Sebagai contoh: saya mengambil dari pengalaman saya, bahwasanya saya pernah menemui seorang Hamba Tuhan yang dalam kesehariannya ia hanya memikirkan uang dan uang. Menurut saya hal tersebut sangat bertentangan dengan ajaran Tuhan kita. Ia hanya mementingkan dirinya (egoisme). Oleh karena itu jemaatnya tak begitu banyak menyukainya karena keperibadiannya tersebut. Dari hal ini kita mengetahui bahwa hal tersebut tidak berdampak baik bagi jemaatnya, karena jemaatnya berkata bahwa ia cinta akan uang.
    4. Cinta erotis, peran ganda wanita dan Keluarga
    MAKNA CINTA KASIH EROTIS
    Kasih sayang yang bersumber dai cinta erotis (birahi) merupakan sesuatu yang sifatnya khusus sehingga memperdayakan cinta yang sesunguhnya. Namun, bila orang yang melakukan hubungan erotis tanpa disadari rasa cinta, di dalamnya sama sekali tidak mungkin timbul rasa kasih sayang.

    BalasHapus
  17. Nama:Ronal jovi Ginting
    Nim :15.01.1313

    1. Menghargai Hak warga lain merupakn suatu hal yang yang harus di tekankn untuk proses pembangunan the humanisasi dalam latar belakang lahirnya mata kuliah ilmu budaya dasar, dimana dengan menghargai hak orang lain maka proses pembangunan akan lancar, dan dengan senang bekerja juga membuat pembangunan yang terjadi akan lancar tanpa akan jatuh kedalam degradasi moral. Lahirnya mata kuliah ilmu budaya dasar mendorong dan menyokong masyarakat agar lebih gencar melakukan pembangunan dalam hal positif dengan di berengi menghargai hak warga lain dan senang bekerja. Dengan tampil dengan basic humanities IBD juga menekenkan tentang teori kebudayaan dalam konteks ini juga kita ditekan kan untuk menghargai budaya orang lain ( warga lain ) agar kerukuna dapat terjalin dan kita juga di tekankan untuk giat mengembangkan budaya kita dengan cara senang bekerja.permasalahan-permasalahan yang dibahas dalam IBD juga merupakan bagian dari menghargai hak warga lain dan senang bekerja.
    Nilai yang digunakan dalam pembangunan merupakan pembangunan yang mendasar pada Nilai hakiki dimana dinilai hakiki tersebut perlu diadakan nya dengan senang bkerja nilai-nilai tersebut tidak akan ada fungsinya jika nilai-nilai hanya teori, tapi nilai-nilai butuh peraktek tanpa kita lupa untuk menghargai hak orang lain maka nilai-nilai itu akan terterapkan dengan baik

    BalasHapus
  18. 2. - Kesempurnaan hidup merupakan tujuan semua manusia dimana setiap manusia inggin mendapat kesempurnaan hidup baik dari segi Nilai Ekonomis dan Nilai kejasmanian atau nilai sosial dan nilai watak ,selaian itu kesempurnaan hidup di dapat juga dari Kebahagia yang menggandung beberapa Nilai yaitu Nilai Hiburan,Nilai estetis.tapi semua itu harus berpegang kuat pada kesadaran diri dan jati diri karena manusia perlu menguasai diri karna penuh dengan ego setelah dapat menguasi diri disitu manusia akan menemukan jati dirinya siapakah sebenar nya dia tapi hal tersebut harus juga di ikuti denagan puasa dimana puasa bukan hanya fisik nya tetapi secara rohaniah dan batiniah. Puasa juga mampu membentuk jati diri seseorang untuk menjadi lebih baik. Dengan demikian manusia akan medapati kesempurnaan hidup di saat semua itu di lakukan .

    ¬- Cinta merupakan suatu perasaan yang di berengi denagan rasa emosi banyak cinta pada jaman sekarang secra kristen ada 4 Macam Cinta atau Kasih yaitu
    1.kasih agape
    2.kasih vilia
    3.kasih eros
    4.kassih setorge
    Tapi cinta pada jaman sekarang ada juga yang menyelewng seperti LJBT merupakan cinta sesama lawan jenis.pada umumnya cinta merupakan cinta yang di lengkapi oleh cinta lainya (lawan jenis) bukan dengan sesama jenis.meskipun pemerintah sudah banyak melakukan usaha salah satunya rehabilitasi secara psikologi tetapi masih bnyak kita temukan cinta seperti sesama jenis kita temukan di masyarakat .seharunya pemerintah lebih memperhatikn agar nilai-nilai yang terkandung di dalamnya tidak melenceng.

    - Peran ganda wanita dan keluarga membutikan bahwa ada persamaan derajat.yang seperti analisa Dosen yaitu “wanita bukan hanya lagi di dapur atau di sumur tetapi wanita tidak boleh kabur” itu membuktikan wanita memiliki peran ganda baik dalam keluarga atau pun dalam karir.dan juga peran keluarga dimana keluarga menjdi tumpuan atas cinta dan peran ganda wanita. Keluarga merupakan hal yang sangat sentral dari keluarga lah tumbuh nya cinta dan peran ganda wanita,keluarga memberi dampak yang sangat besar dimana tingkah dan perilaku seseorng biasanya menggambarkan atau mencerminkan kehidupan keluarganya.
    - Hak Asasi Manusia (HAM)

    Hak asasi manusia merupakan hak yang harus di dapatkan manusia sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku HAM merupakn suatu hal yang mendorong manusia agar derajat dan hak sama.tapi banyak masalh Ham yang belum bisa di pecahkan sampai saat ini.salah satunya kasus aktifis Ham yaitu Munir yang sampai sekarang belum bisa di pecahkan itu tandanya masih lemah nya penegakan Ham di negara ini,yang membuat banyak nya orang menderita.

    BalasHapus
  19. Nama :Dian Lasmauhur Damanik
    NIM :15.01.1241
    Tingkat/Jur :I-D/Theologi
    SAMBUNGAN JAWABAN NO.2:

    5. Peran Ganda Wanita
    Peranan perempuan dalam keluarga adalah tergantung dari fungsi perempuan dalam keluarga itu sendiri. Perempuan bisa berfungsi sebagai anak, Ibu, menantu, mertua, adik, kakak dan istri.
    ANALISA:
    1. Peranan Wanita dalam Keluarga
    Sebagai ibu, wanita dituntut pada tugas-tuga domestiknya yang tidak dapat dihindari, namun sebagai wanita, harus dapat melaksanakan tugas pelaksana emansipasi wanita. Sebagai wanita harus melaksanakan beberapa peran untuk dapat mengikuti perkembangan dan tuntutan kemajuan. Peranan wanita tersebut dikenal dengan Panca Dharma wanita, yaitu:
    a. Wanita sebagai istri
    Berperan tidak hanya sebagai ibu, akan tetapi harus tetap bersikap sebagai kekasih suami seperti sebelum kawin, sehingga dalam rumah tangga tetap terjalin ketentraman yang dilandasi kasih sejati.sebagai istri dituntut untuk setia kepada suamidan harus terampil sebagai pendamping suami agar dapat menjadi motivasi kegiatan suami.
    b. Wanita sebagai ibu rumah tangga
    Sebagai ibu rumah tangga yang bertanggung jawab berkewajiban secara terus menerus memperhatikan kesehatan rumah, lingkungan dan tata laksana rumah tangga, mengatur segala sesuatu dalam rumah tangga untuk meningkatkan mutu hidup. Keadaan rumah tangga harus mencerminkan suasana aman, tenteram dan damai bagi seluruh anggota keluarga.
    c. Wanita sebagai pendidik
    Ibu adalah pendidik utama dalam keluarga bagi putra-putrinya. Menanamkan rasa hormat, cinta kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa serta kepada orangtua, masyarakat dan bangsa yang kelak tumbuh menjadi warga negara yang tangguh.
    d. Wanita sebagai pembawa keturunan
    Sesuai fungsi fitrahnya, wanita adalah sebagai penerus keturunan yang diharapkan dapat melahirkan anak-anak yang sehat jasmani dan rokhaninya, cerdas pikirannya dan yang memiliki tanggung jawab, luhur budi dan terpuji perilakunya.
    e. Wanita sebagai anggota masyarakat
    Pada masa pembangunan ini, peranan wanita diusahakan untuk meningkatkan pengetahuan atau ketrampilan sesuai dengan kebutuhannya. Organisasi kemasyarakatan wanita perlu difungsikan sebagai wadah bersama dalam usaha mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan dalam membina dan membentuk pribadi serta watak seseorang dalam rangka pembangunan manusia indonesia seutuhnya.
    6. Hak Asasi Manusia (HAM)
    Pengertian HAM atau Hak Asasi Manusia (Human Rights)
    Pengertian HAM (Hak Asasi Manusia) - Definisi atau pengertian HAM atau Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri manusia sejak manusia lahir yang tidak dapat diganggu gugat dan bersifat tetap. kita sebagai warga negara yang baik tentunya haruslah saling menghormati satu sama lain dengan tidak membedakan ras, agama, golongan, jabaatan ataupun status sosial.
    secara universal ham adalah hak dasar yang dimiliki oleh seseorang sejak lahir sampai mati sebagai anugerah dari tuhan YME. semua orang memiliki hak untuk menjalankan kehidupan dan apa yang dikendakinya selama tidak melanggar norma dan tata nilai dalam masyarakat. Hak asasi ini sangat wajib untuk dihormati, dijunjung tinggi serta dilindungi oleh negara, hukum dan pemerintah. setiap orang sebagai harkat dan martabat manusia yang sama antara satu orang dengan lainnya yang benar-benar wajib untuk dilindungi dan tidak ada pembeda hak antara orang satu dengan yang lainnya.

    BalasHapus
  20. Nama :Dian Lasmauhur Damanik
    NIM :15.01.1241
    Tingkat/Jur :I-D/Theologi
    JAWABAN SOAL 3.
    1. Nama : Citra Theresia Tarigan
    Kelas : I-C
    Nim : 15.01.1230

    Syaloom pak...

    saya ingin bertanya pada sajian ke 4 dalam nilai-nilai kemanusiaan yang lain , bagaimana jika kita bawa kedalam adat budaya suku-suku yang sekarang ini semakin berkembang apakah masih ada kaitannya dengan nilai-nilai kemanusiaan yang lain ? adat budaya pada zaman sekarang ini sudah semakin modern bahkan sekarang ini adat budaya sepertinya sudah tidak mempunyai nilai-nilai dalam keberadatan. dan yang dilihat juga pada adat contoh nya dalam pernikahan sudah lebih menonjol kepada ke modernan. yang mau saya tanyakan pak, apakah IBD dapat berperan dalam hal ini ? dan jika ia, apa yang dapat IBD dalam konteks nilai-nilai kemanusiaan yang lain ini yang dapat dilakukan untuk hal adat budaya ?
    Terima Kasih dan Syalom Pak...
    Tuhan Yesus Memberkati.
    Mago Dang Edward Sinaga3 Maret 2016 23.34
    Terimakasih komennya, Citra Theresia Tarigan,Nim : 15.01.1230.
    IBD dan Nilai-nilai Kemanusiaan yang Lain, adalah sangat menolong kita untuk menyadari kalau manusia dari zaman purbakala, zaman modern, hingga zaman tehnologi (canggih) ini, adalah layak hidup bahagia, sempurna dan sejahtera.
    Coba baca koran Kompas tentang "Negeri Tuna Budaya" dan juga Kompas "Pembangunan dan Ketimpangan", dan saya undang kamu memberi komennya kembali di bawah ini.

    Salam IBD.
    ALASANNYA: saya sangat tertarik dengan pertanyaan Citra Theresia Tarigan. Karena jika kita lihat dalam kemajuan Zaman ini, manusia tidak mengenal lagi siapa dirinya. Artinya bagi orang yang menikah mereka sudah melakukan resepsi pernikahan tradisional diluar dari budaya. Mereka seenaknya saja mengadakannya, dengan berpakaian yang kurang sopan, bermesraan didepan umum, hal inikan sudah menunjukkan Hilangnya Kesadaran Budaya, seperti yang ada dalam Koran Kompas “Tuna Budaya” dimana mereka hanya memikirkan keindahan semata. Padahal dalam Agama Kristen tidak mengajarkan bahwa kita harus mencari keindahan semata. Tetapi keindahan berdasarkan Tuhan.

    BalasHapus
  21. Nama :Dian Lasmauhur Damanik
    NIM :15.01.1241
    Tingkat/Jur :I-D/Theologi
    SAMBUNGAN JAWABAN NO.3

    2. Nama : Hendriko Siagian
    NIM : 15.01.1268
    Kelas/Prodi : I-C/Theologi
    topik pembahasan "Nilai-Nilai Kemanusiaan yang Lain"..
    jadi dari topik pembahasan tersebut, ada dibahas mengenai Cinta, Peran Ganda Wanita, Dan Keluarga. Dan saya mempunyai pertanyaan
    Jadi semakin berkembangnya zaman dan tuntutan hidup manusia, mengakibatkan banyak wanita sekarang ini yang menjadi wanita karier/pekerja. Jadi terkadang hal tersebut mengakibatkan wanita melupakan dan meninggalkan kewajiban dan keharusannya sebagai seorang wanita bagi keluarga dan anak-anaknya.
    Dan dengan sudah banyaknya wanita/ibu rumah tangga karier, terkadang menimbulkan problem ataupun perpecahan dalam keluarga, khususnya diantara suami dan istri. Apalagi jika pendapatan si wanita/istri karier tersebut lebih besar dan menjanjikan dibandingkan dengan si suami. Jadi sering menimbulkan si istri meninggikan dirinya dan anggap remeh terhadap suaminya..
    jadi pertanyaan saya adalah:
    1)bagaimana sebenarnya tugas dan tanggung jawab seorang wanita/isteri karier dalam keluarganya tanpa menghalangi dan melarang dia dalam berkarier?
    2)jika terjadi hal seperti yang saya coba tanggapi di atas, bagaimana untuk menyelesaikan persoalan-persoalan seperti itu yang diakibatkan oleh masalah karier tersebut?

    Kemudian dari pembahasan kita pada pertemuan kita yang membahas "Nilai-Nilai Kemanusiaan yang Lain", dibahas juga mengenai Puasa dan Hak Asasi Manusia (HAM). Jadi yang saya ingin tanyakan adalah:
    Bahaimana hak asasi manusia non Muslim yang tidak melangsungkan ibadah puasa di bulan puasa? Karena kita melihat dari kehidupan ini, bahwa di bulan puasa, From Pembela Islam (FPI) marak-maraknya melakukan orasi dan tindakan-tindakan untuk menertibkan orang atau oknum-oknum yang dapat menggangu ibadah puasa mereka yang bahkan terkadang berujung pada kekerasan, amarah, dan emosional. Misalkan penertiban pedagang makanan yang tetap berjualan di bulan puasa. Menertibkan tempat-tempat maksihat.
    1) Bagaimana hak-hak para pedagang yang harus tetap berjualan untuk mencari nafkah?
    2)dan bagaimana sebenarnya puasa yang sesungguhnya?
    karena dijelaskan pada sajian kelompok 4 bahwa puasa harus menahan nafsu, amarah, emosi. Sementara FPI mempergunakan kekerasan dalam melakukan orasi dan tindakan-tindakannya...

    jadi saya mengucapkan banyak terima kasih..
    syaloom!!!!
    Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 09.29
    Terimakasih komennya, Hendriko Siagian, NIM : 15.01.1268.
    Wanita adalah wanita, Zaman berganti zaman, sosok wanita terus menghiasi sejarah kemanusiaan. sudah lama (khususnya sejak zamannya R.A. Kartini, putri mantan Bupati Jepara, Jawa Tengah itu, wanita tidak lagi hanya di dapur, dia-lah sosok perintis sejarah wanita dan kesetaraan di negeri ini).
    Wanita dan karir serta pendapatannya yang melampaui suami, adalah permasalahan dalam status sosial atau keluarga, khususnya dalam budaya Batak (Indonesia pada umumnya). Dalam IBD, topik wanita menjadi pokok dalam nilai-nilai kemanusiaan yang lain, karena mengingat sejarah lampau, seolah-olah wanita hanya sebagai fungsinya di dapur-sumur-tempat tidur.

    BalasHapus
  22. 3.
    - saya tertarik komentar dari Ronika Nursagi4 Maret 2016 23.54 /Tingkat/Jurusan : 1-B/Theologiyang menyatakan bahwa “Globalisasi merupakan suatu proses masuknya negara ke dalam pergaulan dunia dan membuat suatu negara semakin kecil atau sempit di karenakan kemudahan dalam berinteraksi antarnegara. Ditengah situasi dan kondisi globlalisasi yang semakin berkembang, sementara di sisi lain nilai-nilai kemanusiaan boleh di katakan mulai menurun. Nah, bagaimana cara mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan itu? apakah dengan mengubah cara penyampaian sehingga kesannya tidak memaksa? atau ada cara lain yang lebih efektif? contohnya : anak-anak sekarang hidup dalam pengaruh era globalisasi, dengan kemudahan akses internet dan arus informasi melalui media sosial. dalam keadaan seperti ini orang tua atau guru tidak bisa menghalangi anak untuk mengakses informasi lewat internet. tidak mungkin mengekang si anak, karena bagaimanapun secara diam-diam anak tadi akan berusaha mengakses informasi tersebut. lalu bagaimana kaitannya terhadap kebudayaan dan si anak itu sendiri?”
    Respon dari Dosen menyatakan “IBD, dan globalisasi.IBD adalah nilai-nilai kemanusiaan dari zaman ke zaman, dari generasi ke generasi. dan tentunya era zaman globalisasi juga bagian dari IBD, atau nilai-nilai kemanusiaan.
    Globalisasi adalah media dan zaman di mana segala isu-isu kemanusiaan sangat cepat bisa menyentuh dan mencapai semua manusia yang bersinggungan dengan IT.
    Anak-anak sekarang sangat dimanjakan dengan IT, tentu dalam koteks IT dan globalisasi tersebut, si anak seharusnya dibekali dengan nilai-nilai yang kokoh dan spiritualitas yang perlu pendmapingan, sehingga mereka akan jauh berprestasi dan kreatif lagi, demi kebutuhan dan kesejahteraan mansuia. Anak-anak sekarang, jika dibekali dengan nilai-nilai positif dan manusiawi, maka mereka akan membawa dunia ke zaman yang leih baik, benar, dan adil, karena semua fasilitas ini, jika dipelajari dan anak-nak mendapat pendampingan dengan nilai-nilai positif, maka tak mustahil, dunia dan kemanusiaan akan lebih baik nantinya.
    Anak-anak, dan globalisasi, didasarkan kepada kemanusiaan yang benar, kemanusiaan yang tidak diskriminatif,
    dan menghargai nilai-nilai yang dianut masyarakat dunia.”
    “saya suka komentar ini karena menyangkut IPTEK dan era golabalisasi dalam sudut pandang IBD yang berdasar kan nilai-nilai yang ada pada masyarakatsehingga kita tahu harus bagai mana sikap kita menghadapi era globalisasi dan kemajuan iptek dan apa yang harus kita ubah”

    BalasHapus
  23. lanjutan jawaban 3

    - Saya juga menyukai komentar dari :Johnson Parningotan Silalah Tingk/ Tingkt:I-C/Theologi
    yang menyatakan atau menanyakan tentang “Syaloom pak... dalam kesempatan ini saya mau bertanya pak.. bapak pernah menyinggung tentang adat batak yaitu "Mangokkal Holi" apa sebenarnya yang melatar belakangi sehingga acara ini disahkan oleh gereja... apakah ini dipengaruhi mitos-mitos nenek moyang kita pada zaman dahulu pak? demikian pertanyaan saya pak, saya ucapkan terimakasih banyak.. Syaloom”
    Respon dari Dosen “IBD, adalah membangun nilai-nilai kemanusiaan. Kita telah mempelajari dan membahas bagaimana alam pemikiran manusia, terdiri dari tiga (3), yaitu: - Mitis,Ontologis,dan,Fungsionalisme.Jauh sebelum kekristenan, Islam, Hindu, dan Buddha menyentuh dan bersinggungan dengan Kebatakan (Batakologi), nilai-nilai kemanusiaan ala Batak sudah ada dan menata kehidupan, kekerabatan, karena di sana adaundang-undang atau norma,yang,disebutpatik,atau”adat.Menggali tulang-belulang (mangongkal holi) adalah upaya untuk memepersatukan garis silsilah satu ompu bagi Batak Toba, dengan menjalankannya ada keyakinan masyarakat kalau roh-roh ompung mereka dihargai dan dikenangkan oleh keturunannya. Kekristenan pun datang dan menilainya sebagai suatu kesesatan, dan inilah awal kalau permulaan kekristenan upacara itu dilarang gereja karena menyangkut kekafiran, dan akhirnya gereja pun tak berdaya menghentikannya, karena orang Batak masih mempertahankannya walau pun mereka sudah Kristen, dan sudah maju dalam hal pendidikan, upacara tersebut masih awet dan dipertahankan.
    Kekristenan berkontesktualisasi, menyesuaikan dengan pesan-pesan alkitabiah, di mana itu juga dilakukan oleh orang-orang Israel untuk menghargai leluhur mereka. Inilah dasar pemahaman dan teologia, lambat-laun upacara ini direstui dan sudah ada liturginya, termasuk gereja-gereja Batak (HKBP, GKPI, HKI, GKPS, dll).
    Perenungan, IBD adalah sebuah makna untuk memahami budaya dan upacara-upacaranya, sehingga nilai dan maknanya dapat ditemukan, khususnya menyangkut Batakologi.
    “Saya menyukainya karena karena membahas tentang kebiasaan yang menurut sebagian orang itu tabu bagi greja tapi itu lajim bagi greja suku khusunya Greja Batak denagan demikian kita tidak akan bisa menyalahkan siapa-siapa karna itu dilakukan bukan untuk penyembahan tapi pengghargaan terhadap jasa mereka di masa lalu.”

    - komentar selanjutnya yang saya sukai adalah dariErik Sanjaya Hutauruk
    Ting/Prodi:I/PAKyang menyatakan bahwa Trimamakasih sebulumnya atas pemahaman yang di berikan kelompok I yaitu latar belakang timbulnya Ilmu Budaya Dasar dari penjelasan yang di terapkan oleh kelompok ini saya masih bingung dalam sejarah pembangunan Indonesia dikatakan bahwa pembangunan itu adalah suatu proses untuk menjadi yang lebih baik. bagaimana dengan pembangunan di Indonesi apakah pembangunan di negeri kita ini baik tolong di jelaskan pak. menurut bapa penerapan apa yang akan kita lakukan supaya bangsa ini lebih baik. karena bangsa Indonesia masih banyak penduduk yang kurang mampu, baik dalam sandang, pangan, dan kebutuhan yang harus di tempuh yaitu, dunia pendidikan. Bagaimana tanggapan IBD tentang ini...
    Respon dari Dosen
    Indonesia adalah pekerjaan rumah pemerintah dan negara kita untuk membangunnya hingga menjadi masyarakat yang sejahtera.
    Tujuan Pembangunan di Indonesia adalah mensejahterakan seluruh rakyatnya, dan itu memang didukung oleh standad pendidikan, kesehatan, dan fasilitas hidup yang mereka miliki
    “saya suka komentar ini karena komentar ini membahas tentang kesetimpangan pada Indonesia tentang pembangunan dimana kita juga dapat berkaca apa yang harus kita lakukan dimasa depan untuk membenahi Negara yang penuh ketimpangan ini”

    BalasHapus
  24. Nama : Januwar Mamanda Sitepu
    Nim : 15.01.1274
    Tingkat/Jur : I-D/Theologi

    Syalomm,damai Sejahtera bagi kita dan buat Bapak..

    JAWABAN SOAL UTS.
    1.Jawaban Nomor 1:
    Menurut pendapat saya mengenai kutipan dari M.T.Zen tentang Ciri-ciri bangsa yang maju ialah dimana dalam suatu lingkungan ,masyarakat memiliki kebanggan terhadap bangsanya sendiri,memiliki etos/kemampuan dalam bekerja, sehingga bangsa Indonesia bekerja keras dalam mendapatkan peluang untuk mencapai kesejahteraan, disamping itu bangsa yang maju harus memiliki keseimbangan dalam menganut nilai-nilai universal dengan pemeliharaan nilai-nilai sebagai jati diri atau identitas dari kebangsaan, memiliki program pendidikan sebagai sistem peningkatan kualitas sumber daya manusia,serta memiliki sistem kepemimpinan nasional yang kuat sehingga bisa menjamin berjalannya roda perekonomian dalam membawa masyarakat yang makmur. Pemahaman saya manusia itu terlahir sebagai makhluk sosial yang berinteraksi dengan orang-orang sekitarnya karena pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup sendiri dan bantuan orang lain. Dapat kita lihat kehidupan nyata kita tidak bisa melakukan dan memenuhi kebutuhan kita sendiri tanpa bantuan orang lain misalnya ketika kita butuh servis motor atau membangun rumah kita memerlukan bantuan orang lain, kita haruslah menjaga sikap dan prilaku kita dalam berinteraksi dengan orang lain dan yang paling penting adalah sikap menghargai hak orang lain.Jika kita berbicara tentang mengapa kita harus menghargai hak orang lain ? Yapss..karena kita manusia yang saling membutuhkan, saling mengisi, dan saling menguatkan.Mungkin sebagian kita selalu menuntut orang lain untuk menghargai hak kita, namun kita juga terkadang kita tidak menghargai hak orang lain.Bagaimana orang lain bisa menghargai kita kalau kita sendiri tidak menghargai hak orang lain.Setiap saya lihat sesorang menginginkan keberadaannya dihargai dan haknya dihormati. Rasa harga diri sebagai manusia akan terusik jika hak-haknya diabaikan oleh orang lain, karena harga diri merupakan identitas manusia yang telah dibawa dari sejak lahir jadi kita tentu tidak mau dipaksa oleh orang lain, dan orang lain pun tidak suka jika kita paksa. Banyak kita lihat contoh dalam kehidupan sehari-hari yang tanpa kita sadari kita telah tidak menghargai hak-hak orang lain. Dalam lingkungan kita ,banyak sekali orang perokok yang sedang merokok diangkutan kota yang penumpangnya berdesak-desakan, namun dengan tanpa rasa bersalah sedikit pun dia mengepulkan asap yang membuat orang disekitarnya merasa pengap dan resah sehingga pernafasan pun terganggu. Walaupun telah ada peraturan yang melarang merokok di angkutan umum, tetapi perokok tetap saja merokok dan merampas hak orang lain untuk mendapatkan kenyamanan dalam angkutan umum, peraturan tersebut tidak diindahkan dan hanya terkadang sebagai formalitas saja. Seharusnya para perokok memikirkan dampak buruk bagi kesehatan perokok pasif ,setidaknya para perokok menghargai hak orang-orang yang tidak merokok karena sampai saat ini perokok pasiflah yang harus menghargai para perokok aktif, tanpa ada timbal balik sikap menghargai dari para perokok. Sebagai mayarakat yang memiliki nilai-nilai marilah kita menumbuhkan rasa saling menghargai bagi hak orang lain (sebagaimana diatur dalam UUD Pasal 28:1-2 tentang Kebebasan seseorang untuk menghargai hak orang lain).Untuk menjadi bangsa yang maju harus mulai dari sejak sekarang menanamkan sikap saling menghargai hak orang lain,sehingga tidak menyebabkan seseorang lebih mengedepankan kepentingan pribadi serta berkembangnya sikap individualism.Namun kita harus sadari dengan sikap kita menghargai hak orang lain maka manfaatnya akan kembali pada masing-masing individu seperti pepatah mengatakan “Barang siapa menabur benih, dia yang memetik buahnya” yang secara garis besar barang siapa melakukan kebaikan maka dia akan memperoleh kebaikan itu suatu saat nanti.
    Bersambung...

    BalasHapus
  25. Nama :Dian Lasmauhur Damanik
    NIM :15.01.1241
    Tingkat/Jur :I-D/Theologi

    sambungan jawaban bapak Edward Sinaga pada Hendriko Siagian.
    IBD, mengingatakan kita, kalau wanita layak berkarir, dan layak berkarya, namun wanita juga harus diberi kesempatan untuk membangun tanggung-jawabnya di dalam rumah tangga. Memang, dibutuhkan undang-undang khusus untuk melindungi wanita dalam berkarir dan undang-undang itu perihal jam kerja wanita karir jangan disamakan dengan jam kerja seorang pria, agar wanita juga meluangkan waktu untuk menata rumahtangganya. Jam kerjanya dikurangi dan penggajiannya tetap penuh tanpa pemotongan. Sepertinya ini mustahil, tapi mungkin suatu saat menjadi sebuah kenyataan.

    Tentang FPI dan masyarakat non-muslim dalam menjalankan wirausahanya saat masa-masa Puasa, sebenarnya negara dan undang-undang kita menjamin warganya untuk terus bekerja dan wirausaha. FPI bukan polisi dan bukan pemerintah, mereka hanyalah warga negara biasa dan tak berhak untuk men=sweeping para warga yang menjalankan usahanya walaupun saat-saat bulan puasa sedang berlangsung. Negara atau pemerintah adalah badan yang membina warganya, agar saat bulan suci puasa berlangsung, jangan sampai mengganggu peribadahan warga tersebut.

    Memang sejarah FPI yang kita ikuti selama ini terkesan sangat anarkis dalam bertindak apalagi tindakan itu justru dalam masa-masa puasa, lupa dan jatuh ke dalam sikap atau tindakan kekerasan, yang telah melangga nilai-nilai kemanusiaan.

    Salam IBD
    ALASANNYA: saya tertarik dengan komentar dan pertanyaan saudara Hendriko mengenai wanita yag berkarier. Menurut saya wanita yang memiliki bakat dan talenta harus perlu dikembangkan. Karena wanita itu perlu dihargai kemampuannya, dan jika wanita tidak ada maka hidup ini terasa hampa. Jadi wanita tidak selamanya sebagai ibu dapur, sebagai tukang masak, tapi bisa juga sebagai wanita berkarier... namun bukan berarti meninggalkan rasa tanggung jawab terhadap keluarga. Jadi wanita berkarier itu harus bijak dalam bertindak baik untuk perkerjaan terutama bijak dalam keluarga.

    BalasHapus
  26. Nama :Dian Lasmauhur Damanik
    NIM :15.01.1241
    Tingkat/Jur :I-D/Theologi
    SAMBUNGAN JAWABAN NO. 3
    3. Krismay Pasaribu29 Februari 2016 04.05
    nama : Krismay Pasaribu
    ting/prodi :I-C/Theologi
    Syaloom Pak.......
    Berbicara tentang Ilmu Budaya Dasar
    Maka yang melakukan Ilmu Budaya Dasar itu adalah manusia karena manusia adalah makhluk berbudaya yang dimana jika tidak ada manusia maka budaya tidak akan lahir bahkan tidak akan berkembang di masyarakat. budaya itu adalah kreatifitas seseorang di mana budaya yang dilakukan atau di perbuat sangat berguna bagi masyarakat bahkan mempunyai nilai-nilai kemanusiaan. budaya atau kreatifitas itu ada yang baik atau bagus di contoh dan ada juga yang tidak bagus di contoh bahkan harus dibuang budaya atau di patahkan budaya yang tidak baguss itu.....
    contoh nya budaya atau kreatifitas yang harus dikembangkan dan harus di lakukan seperti dalam galatia 5:22-23 mengenai buah-buah roh termaksud juga talenta atau bakt dalam melukis, bernyanyi bahkan bermain musik....
    contoh nya budaya atau kreatifitas yang tidak harus dikembangkan atau dilakukan seperti dalam galatia 5:19-21 mengenai perbuatan daging termaksud juga korupsi,isis bahkan menganggap diri nya yang paling benar......
    melalui lahir nya mata kuliah ilmu budaya dasar ini menjadi timbul pertanyaan dari saya pak, bagaimana jika manusia tidak menumbuhkan bahkan melakukan budaya atau kreatifitas melalui buah-buah roh dan termaksud juga talenta yang ada di dalam dirinya, tetapi malah melakukan bahkan mengembangkan perbuatan daging dan termaksud juga korupsi, isis bahkan menganggap dirinya paling benar dan bahkan hal ini terjadi bagi masyarak yang beragama.....
    sehingga jadi timbul pertanyaan di hati saya pak, apakah masyarakat yang berbudaya itu masih mempunyai nilai-nilai agama di dalam dirinya dan bagaimanakah masa yang akan datang seperti yang di jelaskan dalam kitab wahyu 20:1-6 tentang kerajaan seribu tahun jika manusia masih berbudaya hidup dengan perbuatan daging bahkan ada yang ateis dan apa kah pro-kontra nya pak??????
    syaloom.....
    Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 06.14
    Terimakasih komennya, Krismay Pasaribu, NIM...?
    IBD sangat sederhana untuk menjelaskan manusia, yaitu manusia adalah manusia yang membangun nilai-nilai yang luhur. Manusia selamanya ada dan layak hidup di dunia ini, dan juga di hadapan Tuhan, ketika manusia menganut hal-hal yang benar, baik, dan adil. Hal-hal di luar itu adalah kejahatan, termasuk ISIS, dan kejahatan-kejahatan yang lainnya, yang membuat manusia menderita, dan juga yang mengakibatkan mahluk-mahluk hidup lainnya menderita, seperti binatang-binatang, dan tumbuh-tumbuhan.
    Karena itulah Paulus mengingatkan jemaat Kristen di Galatia agar hidup manusiawi dan hidup dalam terang Roh Kudus agar menjadi umat yang membangun kebenaran, kebaikan, dan keadilan.
    Perihal kisah seribu tahun (Wahyu), semuanya akan nyata kelak, karena Yohanes yang menuliskan Wahyu itu sudah diberikan penglihatan oleh Tuhan, kalau dunia ini akan menghadapi penderitaan-penderitaan yang hebat, namun umat Tuhan akan selalu disertaiNYA dan akan diberikan pertolongan agar menang dalam setiap kesusahan dan penderitaan.
    Salam Budaya
    Salam Budaya
    ALASANNYA: saya sangat tertarik dengan pertanyaan Krismay Pasaribu, tentang kehidupan seribu tahun yang hidup dengan perbuatan daging, dan ada yang ateis. Saya setuju dengan jawaban Bapak Edward Sinaga, bahwa manusia agar hidup manusiawi hidup dalam terang Roh Kudus agar menjadi umat yang membangun kebenaran, kebaikan, dan keadilan. Jika manusia sudah membangun ketiga nilai ini dalam kehidupannya Tuhan pasti membalaskan kebaikan tersebut.

    BalasHapus
  27. Nama : Januwar Mamanda Sitepu
    Nim : 15.01.1274
    Tig/Jurusan : I-D/ Theologi
    Sambungan Jawaban Nomor 1...

    Disamping itu dalam ciri-ciri bangsa maju masyarakat juga dituntut untuk rajin bekerja karena banyak kita lihat di Indonesia begitu maraknyaatau rawanya kasus-kasus yang terjadi seperti kasus pembunuhan,pencurian serta kasus pemerkosaan yang diakibatkan oleh pengangguran di tengah-tengah masyarakat karena masyarakat tidak memiliki keterampilan serta keahlian dalam segala bidang,manusia tidak ingin melakukan kejahatan seperti pencurian tetapi karena faktor ekonomi yang tidak mendukung sehingga tanpa terkendali manusia berkeingian mendapatkan sesuatu,tetapi manusia seperti saya lihat pasti tentu pernah bekerja,dimana dia mendapatkan rasa senang dan menikmati keadaan yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Sama halnya dengan sekarang ini saat bekerja, kita pasti mengalami rasa senang yang muncul akibat dari kebiasaan yang dilakukan kita lakukan setiap hari. Memang setiap pekerjaan akan membuat kita merasa jenuh,putus semangat atas hasil yang kita dapatkan tidak sesuai denagn harapan kita, terkadang kita merasa kurang enak, atau bahkan merasa bahwa pekerjaan itu kurang cocok untuk kita. Namun dalam hal ini pekerjaan yang kita lakukan setiap hari merupakan suatu pekerjaan yang "nantinya" akan menjadi pekerjaan yang terbaik untuk kita yang dapat kita maknai bahwa waktu itu sangatlah berharga bagi kita dan denagn kita bekerja keras maka kita pun dapat meraskan hasil jerih payah kita sendiri.Misalnya Bangsa Indonesia mencapai puncak kermerdekaan oleh karena adanya sikap patriotisme dan pengorbanan yang Soekarno lakukan,karena tidak akan pernah mungkin terjadi kesuksesan tanpa ada pengorbanan yang dilakukan.Oleh karena itu saya dapat menghubungkan dalam Lahirnya Latar Belakang Ilmu Budaya Dasar sebagaimana telah saya pahami bahwa Ilmu Budaya Dasar hadir untuk manusia yang dapat memberiakan pengetahuan dasar mengenai konsep atau konsteks gejala atau fenomena yang sering mengkaji terjadi permasalahan kebudayaan di tengah-tengah masyarakat akan tetapi segala system dan tatanan nilai sikap mental,pola piker dan tingkah lakudalam berbagai aspek kehidupan yang terkadang tidak memuaskan secara keseluruhan,akan tetapi munculnya Latar Belakang IBD ini dipengaruhi oleh 2 konteks yaitu sejarah pembangunan di Indonesia serta proses perkembangan Ilmu Pengetahuan di masyarakat,namun kehadiran IBD ini membuat manusia tahu bahwa betapa pentingnya nilai-nilai yang menjadi acuan dalam untuk membentuk suatu pribadi yang mampu menghargai hak dan martabat orang lain dan meningkatan rasa simpati dan empati bagi sesama manusia serta IBD ini menawaarkan masyarakat mampu untuk dapat menghargai budaya yang ada di sekitarnya dan ikut mengembangkan budaya bangsa serta melestarikan budaya nenek moyang leluhur kita yang luhur nilainya.Kita tidak boleh semudahnya meninggalkan sikap tradisi yang kita pengang selama ini.Sebagaimana IBD muncul karena adanya unsur-unsur nilai Keadilan,Kebenaran dan Keindahan yang menjadi aspek pendorong dalam Kebudayaan dalam meghargai budaya lain dan bersikap Inklusivisme bagi semua kebudayaan dan masyarakat.

    Salam Budaya...



    BalasHapus
  28. nama : roni rezeki manihuruk
    nim : 15.01.1314

    CHRISTIAN SINAGA BONOR29 Februari 2016 13.35
    NAMA :CHRISTIAN SINAGA
    NIM :15.01.1227
    KELAS/PRODI:1B/TEOLOGI
    1.bagaimana seharusnya respon dan kebijakan gereja pada kaum LGBT..?apakah gereja harus menshakan pernikahan tersebut..?
    2.bagaimana sikap kita dalam khasus LGBT ini apakah kita harus memandang mareka sebelah mata(mengucilkan meraka)
    sekian dan terimakasih
    SYALOM..

    1.
    Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 16.36
    Terimakasih komennya, CHRISTIAN SINAGA, NIM :15.01.1227. Kaum Lesbian, Gay, Bisexual, dan Transgender (LGBT) adalah komunitas yang menyatakan perihal orientasi seksual mereka secara jujur. Mereka bergumul panjang dan sejarah keterbukaan mereka melalui proses panjang, dimulai dari kesadaran mereka pada diri sendiri akan orientasi atau ketertarikan seksual mereka, kemudian mereka terbuka kepada keluarga, ada yang menerima dan ada yang menolak bahkan menghakimi mereka, dan sejarah panjang LGBT di belahan dunia Barat dan Amerika juga mencatat kisah-kisah yang memilukan dan banyak tragedi kemanusiaan yang mereka alami sejak komunitas itu ada, termasuk banyak mereka yang dikucilkan dan bahkan mereka bunuh diri atau dibunuh. Tentunya dalam konteks kemanusiaan, hal kekejian yang menimpa LGBT adalah kejahatan, baik di hadapan manusia dan Tuhan. Orang-orang berlaku tidak adil, tidak baik, dan tidak benar kepada mereka.
    Dalam dunia saat ini Hak Asasi Manusia begitu diagungkan dan dimuliakan, dan mereka menjerit menyuarakan keadilan dan hukum untuk menjamin hidup mereka dan cinta yang mereka punya (cinta LGBT).

    Bagaimana sikap gereja, untuk kaum LGBT? Ini adalah pertanyaan menyangkut etika, di mana apa yang terbaik bagi mereka dan apakah gereja sudah mendengar suara mmeminta tolong dari kaum ini? Gereja-gereja di Barat, Amerika, Australia, dan Afrika terbelah dua dalam hal menyikapi kaum ini, di mana ada yang menolak dan ada yang menerima bahkan memberkati pernikahan mereka.

    Bagaiman dengan sikap kita? KIta dan latarbelakang gereja lokal kita akan sangat sulit menerima pernikahan mereka karena konteks gereja kita adalah budaya dan juga sangat menjunjung tinggi akan nilai dan makna serta tujuan pernikahan itu.

    Kita membutuhkan waktu dan proses panjang untuk menyikapi dan memutuskan tentang sikap gereja akan pernikahan sejenis itu.

    Salam IBD.

    BalasHapus
  29. sambungan............

    menurut saya ada tiga konteks yang perlu kita ketahui mengenai LBGT yaitu agama, negara dan budaya. Dari ketiga konteks di atas, saya berfikir disitulah kita harusnya bisa melihat konteks LGBT ini sebagai porsinya. Kita tidak bisa serta-merta mencampurkan ke semua konteks secara bersamaan, karena kita pun harus bijaksana bahwa tidak semua hal harus ditabrakkan antara konteks sosial dengan konteks negara atau agama. Bagi mereka yang memilih menilai LGBT itu hanya dari konteks agama ya silakan, tapi juga jangan memaksakan mereka yang toleran melihat ini dari konteks sosial. Begitu pun saya rasa kita harus bijaksana merespon pejabat negara yang tidak setuju dengan LGBT karena memang UU di negara kita berbeda dengan UU di negara lain yang sudah memasukan status LGBT ini ke dalam UU negaranya. Mari kita coba pahami posisi LGBT ini yang menurut saya berada pada konteks sosial, hubungan masyarakat saja. Tidak perlu dipaksa masuk ke wilayah konteks agama maupun negara. Karena saya pikir hal itu akan menyulut kegelisahan mayoritas masyarakat. Begitu pun di pihak kaum LGBT saya pikir tidak perlu juga melakukan kampanye atau gerakan sosial untuk memaksakan diri agar bisa diterima di konteks agama dan negara. Faktanya, secara konteks sosial masyarakat Indonesia mayoritas baik-baik saja koq dengan kaum LGBT ini bukan. Maka dengan membagi cara pandang kita ke dalam tiga konteks tadi, rasanya kita bisa lebih toleran melihat kasus LGBT ini dalam tiga kacamata besar. Saat akan mendiskusikan LGBT dalam sebuah forum atau obrolan, sebaiknya memutuskan dari konteks mana kita akan membahasnya. Jika tidak maka obrolan tadi akan kusut dan bertabrakan ke sana-sini, persis seperti yang terjadi hari ini baik di media massa maupun di media sosial.

    BalasHapus
  30. Nama : Januwar Mamanda Sitepu
    Nim : 15.01.1274
    Ting/Jur : I-D/Theologi

    2. JAWABAN UTS SOAL Nomor 2
    Menurut pandangan saya,manusia secara pribadi tidak akan pernah terlepas dari yang namanya kesempurnaan hidup dan kebahagiaan hidup karena itu sudah menjadi bagian dari cikal bakal ciri nilai kemausiaan yang selalu di alami oleh masyarakat seperti dalam Galatia 5:22-23. Tetapi nilai-nilai kemanusiaan suatu nilai yang dapat memanusiakan manusia atau bisa dikatakan juga kembali kepada fitrah manusia,akan tetapi manusia dalam proses penyempurnaan diri itu membutuhkan yang namanya pengetahuan. Pengetahuan yang dimilikinya itulah yang akan menentukan apakah proses penyempurnaan diri yang dia lakukan itu memang sudah benar-benar sempurna ataukah belum dalam kehidupan masyarakat.Karena pada umunya manusia selalu mencari akan apa yang belum dia capai oleh sebab itu dalam mencapai kesempurnaan dan kebahagiaan sangat membutuhkan banyak tantangan dan hambatan yang datang agar kita dapat memaknai arti dari mencari jati diri atau identitas diri.Namun dalam mewujudkan meraih nilai kesempurnaan dan kebahagiaan hidup harus memiliki beberapa nilai-nilai seperti nilai jasmani,nilai rohani serta nilai tingkat kemampuan berpikir (spiritual) akan tetapi dalam mencari kebahagiaan hidup terkadang manusia mencari kebebasan dengan tersendiri seperti hiburan atau berhura-hura tanpa mengetahui seluk-beluk dampak yang terjadi pada masa datang.Karena banyak saya lihat bahwa kaum remaja sekarang mencari kebebasan dan kesempurnaan hidup dengan cara yang negative dengan mengikuti arus gaya dan pergaulan yang terjadi .Nilai kemanusiaan itu mengajari kita sebagai makhluk yang berbudaya, bermoral dan beragama, dalam kehidupan kenegaraan, kita harus senantiasa dilandasi moral kemanusiaan, misalnya dalam kehidupan pemerintah Negara, politik, ekonomi, hukum, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan, serta dalam kehidupan bersama dalam Negara harus dijiwai oleh moral kemanusiaan untuk saling menghargai meskipun sering terjadi terhadap perbedaan.
    Selain itu dalam kehidupan masyarakat,kesadaran manusia yang dibangun dalam ibadah puasa adalah untuk menemukan jati diri kehidupan. Jati diri adalah sebuah kesadaran yang menjadi tolak ukur untuk memberikan pandangan kepada seseorang baik atau buruknya suatu sikap,oleh karena itu kalo kita berbicara mengenai cinta memang pada umumnya manusia melibatkan unsur ketertarikan yang mendalam pada diri sesorang sebagaimana cinta memiliki banyak beragam,keabdian cinta akan terjadi bila antara satu dengan yang lain dapat saling mengisi dan melengkapi namun bukan itu saja,banyak dalam kehidupan seperti saya lihat dulu tugas wanita ialah dirumah saja untuk membersihkan rumah dan mengurus anak seperti memasak,mencuci, dan melayani kebutuhan biologis suami, peran seorang istri ditengah keluarga begitu penting karena menjadi tongkat penguat bagi keluarga.

    Bersambung...

    BalasHapus
  31. Nama :Tino Sinaga
    NIM :15.01.1334

    Kesempurnaan manusia begitu terlihat bagaimana ia mampu menata hidupnya. Artinya manusia tahu apa yang harus dilakukannya karena perangkat dalam yang ia miliki yakni akal. Namun Tuhan tidak hanya menciptakan itu saja, perasaan dan kehendak pada jiwa manusia juga menambahkan kesempurnaan manusia sebagi manusia yang beradab dan berakal.
    Dengan akal (ratio) manusia dapat menciptakan imu pengetahuan dan teknologi yang semakin hari semakin mampu berevolusi. Tidak diam dalam satu jenis. Ini menunjukkan manusia dengan akalnya mampu berkembang secara kontinue dan ada selalu ada prose berpikir manusia. Lalu dalam kehidupan juga manusia mengenal nilai baik dan buruk, sehingga mampu mempertimbangkan, menilai, berkehendak menciptakan kebenaran, keindahan, kebaikan, dan sebaliknya. Tidak hanya sebatas akal, manusia dilengkapi juga dengan perasaan yang mampu menciptakan seni atau nilai estetika dalam kehidupan manusia. Daya rasa (Perasaan) ini memili dua macam, yakni perasaan rohani dan perasaan inderawi. Perasaan inderwi adalah ransangan jasmani melalui pancaindra, tingkatnya rendah dan terdapat pada diri manusia dan binatan, kemudian perasaan rohani adalah perasaan yang suci lahir hanya dalam diri manusia. ini merupakan sudah bagian dari kebahagiaan hidup. Karena kalau sudah ada kesempurnaan hidup berarti kebahagiaan hidup sudah melekat dalam diri manusia.

    BalasHapus
  32. Nama : Januwar Mamanda Sitepu
    Nim : 15.01.1274
    Tingkat/Jurus : I-D/Theologi

    Sambungan Jawaban Nomor 2 ...
    Seperti analisa saya Dikota Bandung seorang Ibu Lilis betul-betul memahami bahwa hidup adalah perjuangan. Saat suaminya di-PHK dari PT Dirgantara Indonesia (DI), hati ibu Lilis tentu sangat sedih akan penderitaan terus dialaminya. Saat ini suamianya sedang sakit dan Ibu lilis ini terpaksa menjadi tukang ojek untuk menghidupi kebutuhan keluarganya.Serikat Pekerja Forum Komunikasi Karyawan PT DI (SPFKK PT DI) di Gedung Sate, Jl. Diponegoro, Bandung, Rabu (5\/7\/2006). Dalam aksi unjuk rasa melepas rombongan peserta longmarch menuju Istana Kepresidenan di Jakarta itu, Lilis juga turut berorasi. dia memompa semangat istri-istri mantan pekerja PT "Saya mengojek sekarang. Ibu-ibu harus tetap semangat. Jangan lemah! " teriak ibu Lilis. Bagaimana perjuangan Ibu Lilis untuk bertahan hidup? "Suami saya telah berhenti bekerja di PT DI tiga tahun yang lalu. Suami saya hanya menerima pesangon sebesar Rp 50 Juta. Saat ini uang pesangon tersebut telah habis. Uang pesangon tersebut kami gunakan untuk keperluan biaya hidup sehari-hari, biaya sekolah anak-anak, dan membeli sebuah motor. Suami saya saat ini tampak lemah. Malah baru menderita sakit jantung selama 2 bulan terakhir. Dia sudah tidak bisa bekerja lagi dan tidak kuat. Terpaksa saya selama 3 tahun terakhir ini harus bekerja menghidupi kebutuhan keluarga. Dua tahun pertama saya bekerja sebagai seorang sekuriti di RS Santo Yusuf di Cicadas Bandung. Kemudian satu tahun ini bekerja sebagai tukang ojek di Padasuka, Cicaheum, Bandung. Banyak dukanya. Tapi kami tetap harus bersabar dan berjuang. Sesudah salat subuh sekitar pukul 5 pagi saya menyalakan motor bebek Honda Kharisma saya ke tempat pemangkalan ojek. Pulang ke rumah sekitar pukul 17.00 sore hari. Kebanyakan penarik ojeg adalah laki-laki. Awal pertama kali saya mengojek banyak yang mencibir dan mengejek saya. Sadis! Dari teman-teman, tetangga termasuk dari kalangan pengojek. Malah saya sempat berkelahi sebanyak 2 kali karena mereka sudah keterlaluan mengejeknya. Jadi kita hidup di dunia ini hanyalah sementara kita harus bisa menghargai hak orang lain walaupun pekerjaan yang orang lain lakukan memang melebihi batas kemampuan,saya secara pribadi sangat tersanjung dengan topic peran wanita yang ganda seperti ibu lilis yang rela menghidupi kebutuhan anaknya akibat suaminya menjadi pengangguran tetapi sikap kerja keras dan keuletanya membuat dia tetap semangat,pantang putus asa,dan dia tidak mempedulikan kata-kata orang walau dia seorang ibu rumah tangga yang menjadi tukang ojek yang hanya sepantasnya bekerja di rumah saja.Terkadang kita sangat sepele dengan apa yang orang lain kerjakan terlebih saat wanita menjadi tukang ojek,kita tanpa sadar mengucapkan kalimat yang membuat hati oranglain sakit kita harus bisa menghargai hak asasi manusia tanpa memaksakan kehendak orang lain demi kepentingan diri kita sendiri.Namun kita harus tahu bahwa di zaman sekarang tidak ada lagi perbedaan hak antara wanita dengan laki-laki (seperti dicetuskan oleh R.A.Kartini) tetapi kebanyakan sekarang perempuan yang sudah menjadi mendapatkan hak kebebasanya seperti presiden kita Megawati Soekarno Putri yang dimana salah satu presiden wanita yang pernah menjabat sebagai pemimpin Negara.


    Salam Ilmu Budaya Dasar.
    Mejuah-juah,Horas,Yahowu..

    BalasHapus
  33. Nama :judika sitorus
    nim :15.01.1281
    tgkt/jur :1D/teolog
    jawaban

    1a.Menghargai hak Warga lain
    menghargai hak warga lain merupakan suatu kewajiban setiap manusia, banyak sekali pengertian tentang kewajiban, namun menurut pandangan saya sendiri kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab, antara hak dan kewajiban bagaikan dua sisi mata uang yang tidak mungkin bisa dipisahkan, anehnya.? orang lebih banyak menuntut dari pada melakukan kewajiban. maka dikenallah istilah Hak Asasi Manusia (HAM), yang kerapkali diteriakkan,diperjuangkan,dan dibela mati-matian.sementara kewajiban manusia nyaris terabaikan,
    namun dengan lahirnya mata kuliah IBD, akan semakin banyak manusia/generasi penerus sekalipun yang semakin sadar akan kewajiban saling menghargai. menurut saya mata kuliah IBD sangatlah di pandang berharga di kalangan masyarakat, sebab dengan lahirnya mata kuliah IBD ini masyarakat indonesia semakin sejahtra, sebab mata kuliah IBD adalah suatu usaha pendidikan yang memusatkan perhatian pada pengembangan pemikiran dan perasaan mahasiswa berkenaan dengan gejala-gejala budaya serta hakikat dan harkat manusia.

    BalasHapus
  34. Nama :Roni rezeki manihuruk
    Nim :15.01.1314

    2. nama :boston marulak sinaga
    nim :15.01.1225
    kelas/jurusan :1D/Theologia

    syaloom, selamat pagi bapak dosen Pdt.Edward simon sinaga. yang ingin mau saya tanyakan mengenai munculnya latar belakang lahirnya IBD dan sajian ke 3 mengenai nilai-nilai kemanusiaan. saya pernah melihat diberita mengenai nilai budaya dan nilai kemanusiaan.seperti di poso,sulawesi selatan dan sekitarnya sering terjadi peperangan antar masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain saling berperang bahkan ada sampai mati, jadi nilai budaya dan nilai kemanusiaan harus ditanamkan pada setiap diri manusia. maka ada pepatah mengatakan:" hendaklah kamu saling mengasihi satu sama lain. ...............................................? terima kasih banyak bapak Edward simon sinaga

    Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 18.04
    Terimakasih komennya, Boston Marulak Sinaga,NIM:15.01.1225.
    IBD adalah Nilai-nilai Kemanusiaan. Sejarah panjang manusia dan membangun persaudaraannya adalah menyimpan banyak kisah-kisah memilukan, karena sejak manusia jatuh ke dalam dosa (konteks dan versi Alkitab, persaudaraan adalah hal yang pertama hilang, ingat kisan Kain yang membunuh adiknya, Habel,).
    Kisah persaudaraan di negeri Indonesia, juga mencatat bahwa suku-suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA)sering bentrok di negeri ini.

    Untuk itulah, IBD dan teologia kita bangun, kiranya kita menjadi instrument atau alat Tuhan membangun persaudaraan di negeri tercinta, "Indonesia Tanah Air Beta, Pusaka Abadi Nan Jaya" ini.

    Salam IBD.
    Menurut analisa saya dari pembahasan sebelumnya maka dengan ini saya menarik suatu pemikiran mengenai konflik sosial yang terjadi di poso adalah berawal dari konflik individu yang dalam masyarakat yang secara dinamis tidak dapat dipisahkan dan bertalian satu sama lain. Pendapat mengenai akar dari masalah yang bertumpu pada subsistem budaya dalam hal ini menyangkut soal suku dan agama. Blum lagi kurang adanya keadilan dimana ada sebagian masyarakat yang merasa di diskriminasi, ada juga masalah politik dimana penguasaan struktur pemerintahan oleh satu pihak dalam arti tidak ada keseimbangan jabatan dalam pemerintahan. Serta masalah tentang karena adanya kesenjangan sosial dan kesenjangan pendapatan antara panduduk asli poso dan kaum pendatang seperti bugis, jawa, gorontalo, dan kaili.
    Konflik sosial yang terjadi di poso ini sangat berdampak pada masyarakat khususnya masyarakat poso itu sendiri, Mulai dari segi Budaya, Hukum, Politik, Ekonomi, selain kehilangan nyawa dan harta benda, secara psikologis juga bendampak besar bagi mereka yang mengalami kerusuhan itu.
    Cara yang mesti kita lakukan adalah melakukan kerja sama mulai dari kalangan pengusaha hingga tingkat mahasiswa harus ikut berperan menangani konflik yang terjadi di Poso dengan melakukan tindakan nyata agar masyarakat setempat tidak hanya terfokus pada masalah politik. “Jangan hanya bergantung pada aparat keamanan. Tetapi pengusaha, ekonom, budayawan, anggota masyarakat, mahasiswa harus bersatu membangun secara paralel.


    BalasHapus
  35. Nama :Roni rezeki manihuruk
    Nim :15.01.1314


    3 Maret 2016 15.48
    Nama : Citra Theresia Tarigan
    Kelas : I-C
    Citra Theresia
    Nim : 15.01.1230

    Syaloom pak...

    saya ingin bertanya pada sajian ke 4 dalam nilai-nilai kemanusiaan yang lain , bagaimana jika kita bawa kedalam adat budaya suku-suku yang sekarang ini semakin berkembang apakah masih ada kaitannya dengan nilai-nilai kemanusiaan yang lain ? adat budaya pada zaman sekarang ini sudah semakin modern bahkan sekarang ini adat budaya sepertinya sudah tidak mempunyai nilai-nilai dalam keberadatan. dan yang dilihat juga pada adat contoh nya dalam pernikahan sudah lebih menonjol kepada ke modernan. yang mau saya tanyakan pak, apakah IBD dapat berperan dalam hal ini ? dan jika ia, apa yang dapat IBD dalam konteks nilai-nilai kemanusiaan yang lain ini yang dapat dilakukan untuk hal adat budaya ?
    Terima Kasih dan Syalom Pak...
    Tuhan Yesus Memberkati
    Mago Dang Edward Sinaga3 Maret 2016 23.34
    erimakasih komennya, Citra Theresia Tarigan,Nim : 15.01.1230.

    IBD dan Nilai-nilai Kemanusiaan yang Lain, adalah sangat menolong kita untuk menyadari kalau manusia dari zaman purbakala, zaman modern, hingga zaman tehnologi (canggih) ini, adalah layak hidup bahagia, sempurna dan sejahtera.

    Coba baca koran Kompas tentang "Negeri Tuna Budaya" dan juga Kompas "Pembangunan dan Ketimpangan", dan saya undang kamu memberi komennya kembali di bawah ini.

    Salam IBD.
    Menurut analisa saya bahwa zaman sekarang nilai-nilai kebudayaan makin hari makin merosot, karena disebabkan kurangnya kesadaran kita akan budaya kita sendiri. Seperti contohnya pernikahan di zaman sekarang ini saya ambil dari suku Simalungun kalau, pada awalnya suku simalungun sangat menghargai adat istiadat yang ada, baik di kota maupun di pedesaan. Tapi kalau saya lihat konteks zaman sekarang dimana budaya yang ada makin hari dapat tergeser dengan kebudayaan modern, terutama di kota-kota besar. Terjadi contohnya ketika seseorang itu menikah biasanya para tamu membawa “ulos” tapi seperti yang saya lihat sekarang zaman sudah berubah dimana sekarang serba praktis. Cukup dengan memberi menitip amplot. Zaman sekarang sudah di penuhi dengan ke egoisan. SIAPA LO SIAPA GUE.
    SALAM IBD.

    BalasHapus
  36. Nama :Tino Sinaga
    NIM : 15.01.1334

    2. Manusia sebagai satu kepribadian yang mengandung 3 unsur yaitu :
    a. Id. Yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak nampak. Id merupakan libido murni, atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait masalah sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran. Id tidak berhubungan dengan lingkungan luar diri,tetapi terkait dengan struktur lain kepribadian yang pada gilirannya menjadi mediator antara insting Id dengan dunia luar.
    b. Ego. Merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran social yang dapat dimengerti oleh orang lain.
    c. Superego. Merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun.
    Dibandingkan dengan Id dan ego, yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Jadi superego menunjukkan pola aturan yang dalam derajat tertentu menghasilkan control diri melalui sistem imbalan dan hukuman yang terinternalisasi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dari uraian diatas dapat mengkaji aspek tindakan manusia dengan analisa hubungan antara tindakan dan unsur-unsur manusia. Seringkali misalnya orang senang terhadap penyimpangan terhadap nilai-nilai masyarakat dapat diidentifikasi bahwa orang tersebut lebih dikendalikan oleh Id dibandingkan super-egonya. Atau seringkali aa kelainan yang terjadi pada manusia, misalnya orang yang berparas buruk dan bertubuh pendek berani tampil ke muka umum, dpat diterangkan dengan
      mengacu pada unsur nafs (kesadaran diri ) yang dimilikinya. Kesemuanya tersebut dapat digunakan sebagai alat analisa bagi tingkah laku manusia.
      Hakekat Manusia :
      1. Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh
      2. Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan denan mahluk lainnya
      3. mahluk biokultural yaitu mahluk hayati yang budayawi
      4. Mahluk Ciptaan Tuhan yang terkait dengan lingkungan, mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya Pengertian Kebudayaan Kebudayaan selalu dimiliki oleh setiap masyarakat, hanya saja ada suatu masyarakat yang lebih baik perkembangan kebudayaannya dari pada masyarakat lainnya untuk memenuhi segala kebutuhan masyarakatnya. Pengertian kebudayaan banyak sekali dikemukakan oleh para ahli.

      Hapus
    2. N0.1:10/N0.2:10/N0.3:05
      Kamu benar-benar tidak memahami soal-soal yang sudah ditentukan di atas. Apa yang ditanya dan apa yang kamu jawab adalah sama sekali tidak ada kaitannya. Banyak belajar dan konsentrasi!

      Hapus
  37. Nama:Erwin.P.G.Tambunan
    Tingkat:1D Theology
    Nim:15.01.1256
    Jawaban soal no 1,Kutipan M.T.Zen dari poin no 5 dan no 6 dan kaitan nya dengan lahirnya IBD
    Mata kuliah IBD lahir untuk memberitahu kita tentang budaya dan menjelaskan kita bahwa indonesia terdiri dari bermacam-macam suku dan budaya.
    IBD mengingatkan kita tentang banyaknya budaya kita yang di klaim oleh negara luar,itu dikarenakan karna tidak adanya kesadaran kita untuk menjaga dan melestarikan budaya kita
    Karna kita lebih memikirkan keegoisan kita masing-masing yang di pengaruhi oleh IPTEK dan kemajuan zaman.
    Jika di kaitkan dengan kutipan no 6 MENGHARGAI HAK ORANG LAIN
    maka kita dapat menyadari dan memahami kurang nya rasa kesadaran kita dalam menghargai hak orang lain dan budaya
    Gunawan mengajak kita agar lebih menghargai agar budaya kita dapat lestari
    Poin no 6 SENANG BEKERJA
    Dengan adanya IBD secara tidak langsung menegur kebiasaan budaya kita yang malas bekerja dan belajar
    Dari senang bekerja kita dapat mengubah pandangan negara lain terhadap negara kita dan tidak sembarangan mengklaim budaya kita

    BalasHapus
  38. Nama : Januwar Mamanda Sitepu
    Nim : 15.01.1274
    Tingkat/ Jurus : I-D/Theologi

    3. JAWABAN SOAL Nomor 3 :
    3 Orang komentar dan jawaban pilihan yang saya sukai dan yang saya anggap menarik ialah antara lain dari:

    1.Eirene hutabarat 26 Februari 2016 18.35
    Berbicara mengenai nilai kemanusiaan, berarti tentang manusia dan sesama manusia. Nilai kemanusiaan adalah kebaikan, kebenaran, dan keadilan. Ada suatu pertanyaan yang muncul dalam benak saya, bagaimana sebenarnya nilai kemanusiaan dibangun dalam diri individu? Karena dari pengalaman, saya pernah melihat seorang "pelayan Tuhan" tidak mampu menjalankan nilai kemanusiaan dengan baik kepada sesama "pelayan Tuhan" sehingga saya berpikir, "pelayan Tuhan" yang sudah belajar tentang siapa manusia itu sendiri saja belum tentu bisa menjunjung tinggi nilai kemanusiaan padahal jelas kita mengetahui bahwa manusia adalah imago dei, lalu bagaimana mungkin orang awam yang kurang memiliki wawasan lebih atau masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi untuk menempuh pendidikan tinggi dapat memahami kedudukan dari nilai kemanusiaan itu?
    Terimakasih

    Eirene Hutabarat/15.01.1246
    Balasan
    Mago Dang Edward Sinaga 26 Februari 2016 18.54
    Terimakasih Eirene Hutabarat, NIM: 15.01.1246. Nilai-nilai kemanusiaan yang lain adalah, etika, moral, dan etos. di dalamnya ada hukum dan tanggung-jawab. Kehadiran IBD mengingatkan kita kalau karakter seorang pelayan itu sangat kuat, dan itu tentunya didasarkan pada kerja keras dalam membangun diri melalui kepatuhan, ketaatan, disiplin, dan kerendahan hati. Perlu kita sadari, kalau ekonomi dan pendidikan tidak selamanya menentukan nilai-nilai kemanusiaan itu. Namun, atas nama IBD, sebenarnya Ilmu atau Mata Kuliah ini, menuntun setiap mahasiswa-mahasiswi agar menjunjung tinggi Tri Dharma Pergguruan tersebut. Kelak, setiap mahasiswa-mahasiswi akan mengabdi kepada masyarakat, dan itu artinya ikut serta dalam membangun kemanusiaan, agar damai, sejahtera, dan bahagia itu dimiliki semua orang.
    Salam Budaya.
     Alasan Saya Tertarik :
    Karena dalam pembicaraan tersebut dikatakan bahwa ekonomi dan pendidikan tidak selamanya menentukan nilai-nilai kemanusiaan tetapi itu berasal dari kesadaran kita dan disitu juga kita kiajari untuk bagaimana seorang calon hamba Tuhan untuk dapat membagun karakter,sikap yang teladan dengan ada nilai ,kebenaran dan keadilan dalam diri manusia.
    Bersambung....

    BalasHapus
  39. 1b. senang bekerja,
    Kerja dalam pengertian luas adalah semua bentuk usaha yang dilakukan manusia, baik dalam hal materi maupun non-materi, intelektual atau fisik maupun hal-hal yang berkaitan dengan masalah keduniawian atau keakhiratan. bekerja adalah aktivitas dinamis yang mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan tertentu. sehingga senang dalam bekerja memang selalu ada dalam kehidupan setiap manusia, jika ingin mendapatkan kebahagiaan yang sesungguhnya.namun etos kerja manusia harus di baringi dengan sikap jujur dan disiplin, dengan lahirnya penyajian Ilmu Budaya Dasar merupakan usaha yang diharapkan untuk mendidik seorang pakar dalam salah satu bidang keahlian (disiplin) yang termasuk, ilmu budaya dasar juga semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya, di dalam memimpin bangsa kearah yang lebih baik lagi.

    BalasHapus
  40. 2. Nilai-nilai kemanusiaan yang lain.menurut P.Haryono (1996)
    setiap manusia pasti mempunyai hasrat untuk mendapatkan kebahagiaan, sebagai rasa perwujutan akan kesempurnaan hidup, menjujung tinggi diri sendiri adalah hal yang sering dilakukan manusia, demi memperoleh suatu kebahagiaan,manusia selalu mencari titik kesempurnaan yang dapat memuaskan dirinya, keindahan selalu di kejar umat manusia, sebab keindahan identik dengan kebenaran, kedua-duanya itu mempunyai nilai yang sama yaitu abadi,manusia juga tidak terlepas dari yang namanya cinta, cinta juga merupakan jalan menuju kebahagiaan sehingga tidak jarang kita temukan apalagi dalam kalangan perempuan yang selalu menjaga kelembutan dalam pergulan, agar dalam pergaulan terjaga kehalusan dan kelembutannya maka harus berdasarkan prinsip, cinta kasih, kejujuran, keadilan, dan kesatuan sikap. hingga terciptalah kedamaian, kebahagiaan,dan ketenangan.peran ganda wanita, wanita juga memang tidak hanya didapur, ditempat tidur dan lain sebagainya, namun wanita juga harus ikut berperan seturut dengan talenta yang dia miliki. tapi semakin wanita ikut serta dalam tanggung jawab keluarga, maka akan semakin banyak laki-laki yang bermanja-manja. bahkan bisa di katakan dunia ini terbalik, penanggung jawab keluarga saat ini sudah banyak dari kaum wanita.
    jadi perlu ada kesadaran bahwa wanita itu haruslah di jaga, dan disayangi,
    hak asasi manusia merupakan prinsip moral atau norma-norma, setiap manusia memiliki hak tersendiridan ini berlaku dimana-mana dan pada setiap kali dalam arti yang universal.

    3.tiga komentar yang saya pilih dari blog bapak yaitu:
    1.eikel ginting, saya suka dengan komen dia karna dia menjelaskan kayanya budaya indonesi, yang harus perlu dijaga ataupun di lestarika, dan ia menjelaskan bahwa lahirnya pelajaran IBD menjadi sebagai landasan untuk memperbaiki stigma akan budaya yang salah
    2. Tuah Ginting.dengan penjelasannya bahwa Ilmu Budaya Dasar akan menuntun setiap umat manusia agar mampu berjalan dalam roda kehidupan yang sesuai dengan norma, aturan dan nilai-nilai yang ada di lingkungan masyarakat.
    membuat saya tertarik, karna memang benar bahwa IBD akan menjadi suatu pedoman dalam menjalani hidup.
    3.rovina silalahi, yang mengatakan bahwa bapak sungguh hebat dalam membuat blog ini, saya sangat setuju dengan hal itu, meskipun terkadang saya sedikit kesal dengan bapak karna sudah membuat tugas yang begitu rumit menurut saya. ada analisa koran lha, catatan lah, blog dan lain sebagainya, di samping tugas dari dosen lain lagi yang harus kami selesaikan, bapak datang menambahkan tugas lagi,,
    aduh memang saya benar" kesal. tapi aku juga terkagum dengan kebijakan bapak, andaikan semua dosen seperti bapak, mungkin generasi penerus akan lebih bijak lagi.

    terimakasih pak,
    sejauh itu lah yang saya ketahui,,
    shalom...
    salam IBD

    BalasHapus
  41. Jawaban no 2
    Analisa saya,nilai kejasmanian dan kerohanian merupakan syarat kesempurnaan hidup,terkadang jika manusia sudah mencapai pada kesuksesan dia menggangap semua tujuan nya sudah tercapai
    Hal ini membuat manusia lupa akan dirinya dan tidak menghargai orang lain
    Jadi kesempurnaan hidup dan kebahagian itu sejalan
    Hidup kita akan bahagia dan sempurna bila kita dapat bersosialisasi dengan baik dengan orang disekitar kita dan kepada tuhan

    BalasHapus
  42. Nama : Willy Yones Siregar
    NIM : 15.01.1341


    1. Berbicara mengenai kaitan latar belakang lahirnya
    mata kuliah Ilmu Budaya Dasar dengan kutipan Gunawan dari M.T Zeen mengenai ciri-ciri bangsa yang maju pada point 5 yaitu menghargai hak warga lain dan point 6 yaitu senang bekerja, adalah bagaimana sebenarnya konteks perkembangan pembangunan Indonesia dan perkembangan pengetahuan. Kita tahu bahwa pembangunan adalah proses perubahan pada masyarakat yang direncanakan menuju suatu keadaan yang lebih baik sesuai dengan tujuan pembangunan nasional, dengan berlandaskan nilai-nilai tertentu. Nah, dalam hal ini proses dari pembangunan peran warga Negara atau masyarakat yang memiliki pola pikir yang mendorong berkembangnya pembangunan dan warga masyarakat yang benar-benar memiliki rasa ingin maju, yang senang untuk bekerja demi perkembangan pembangunan bangsanya, tentu akan sangat berpengaruh terhadap suatu negara. Maksudnya senang bekerja adalah, bagaimana seorang selalu melaksanakan tugas nya dengan baik. Tentu ini juga akan membangun keadaan yang lebih baik juga, dengan berkembangnya pembangunan maka dengan sendirinya kesejahteraan dan pengetahuan suatu Negara atau bangsa juga akan berkembang dengan baik. Namun kita juga perlu mengetahui bahwa setiap warga memiliki haknya masing-masing. Setiap warga Negara juga berhak untuk membangun Negara nya baik dalam segi pembangunan maupun pengetahuan. Perlu di ingat bahwa perkembangan-perkembangan itu tidak hanya dilakukan oleh orang-orang tertentu namun masyarakat pada umunya juga dapat memberikan tenaga ataupun sumber pengetahuan untuk kepentingan perkembangan negaranya.

    BalasHapus
  43. 2. konsep dasar yang harus kita tahu bahwa manusia memang bukan makhluk yang sempurna karena berbagai keterbatasan yang dimilikinya. Namun, itu bukan berarti manusia tidak dapat meraih kesempurnaan hidup. Kesempurnaan hidup itu bagaikan penciptaan alam yang serba berpasangan. Bila manusia tidak berkaca pada penciptaan alam, maka manusia tidak akan pernah meraih kesempurnaan dalam hidupnya. Akan tetapi kita juga harus mengetahui bahwa untuk mencapai kesempurnaan hidup tidaklah hal yang mudah untuk didapatkan. Tapi meskipun seperti itu, jika ada kesempatan, kemampuan dan kemauaan,dengan semua itu kesempurnaan hidup akan tercapai. Didalam kesempurnaan hidup tentu terdapat kebahagiaan, yang mana kebahagiaan itu adalah pilihan, Orang boleh mempunyai obsesi yang lebih tinggi untuk selalu berikhtiar karena kebahagiaan di dunia tidak selalu abadi. Kecuali bila orang terus berupaya menerapkan konsep kebahagiaan itu dari hari ke hari sehingga dalam jangka panjang tetap bahagia. Itulah kebahagian secara kompleks. Dalam topik nilai-nilai kemanusiaan yang lain juga kita diajarkan untuk berpuasa, menghilangkan segala perilaku buruk dalam diri kita. Dan dengan itu kita dapat mengetahui jati diri kita, membentuk jati diri seseorang menuju suatu kepribadian yang baik bagi perjalanan hidup manusia. Karna kita tahu bahwa Jati diri setiap orang adalah kenyataan yang tetap sepanjang masa hidupnya. Terlepas dari hal itu seseorang juga harus mampu membarenginya dengan cinta kasih, baik dari orang disekelilingnya ataupun keluarga. Tentu hal inilah yang sangat mempengaruhi kehidupannya didalam mencari jati diri yang sesungguhnya. Beranjak dari cinta kasih, bahwa manusia juga mempunyai Hak, hak kebebasan untuk melakukan apapun yang dia inginkan, namun sampai saat ini masih ada orang-orang yang tidak tahu bagaimana menggunakan hak nya dengan baik. Padahal kita tahu bahwa hak manusia akan berarti apabila dijalankan dengan baik. Jadi, inilah hal yang ditekankan oleh P. Haryono didalam bukunya sangat perlu untuk kita ketahui di dalam memahami bagaimana sebenarnya nilai-nilai kemanusiaan yang lain.

    BalasHapus


  44. 3. Pilihan pertama : Christian Sinaga / 15.01.1227 / mengenai kaum “LGBT”.
    Alasan : Mengenai hal ini, kita tentu tau bahwa sekarang ini kaum LGBT sudah bersifat universal. Bahkan sudah ada gereja yang khusus untuk kaum LGBT. Tentu hal ini sudah seharusnya menjadi pembahasan serius oleh gereja dan bahkan dunia. Maka dari itulah saya tertarik memilih komen dari saudara Christian Sinaga sebagai pilihan pertama. Terimakasih.
    Pilihan Kedua : Arnold Brahmana/ 15.01.1218 / mengenai pentingnya Strategi kebudayan.
    Alasan : Karena melalui pertanyaan itu kita di ingatkan bagaimana keadaan Indonesia yang kebudayaan kita dapat terkikis. Kita tahu bahwa pentingnya strategi kebudayaan merupakan rancangan kedepan untuk mencapai suatu tujuan tertentu, maka dari itu kita perlu memahami apa sebenarnya penyebab segala kebudayaan kita Indonesia dapat terkikis, dan bagaimana sebenarnya proses penerapan kebudayaan kita Indonesia dari sejak dini. Terimakasih.
    Pilihan Ketiga : Eikel Ginting / 15.01.1245 / Pembahasan mengenai Negeri Tuna Budaya.
    Alasan : Mengingat bagaimana nasib akan negeri budaya kita Indonesia, yang seiring dengan berjalannya waktu , Indonesia juga bisa saja kehilangan akan generasi-generasi penerusnya yang salah menafsirkan apa sebenarnya kebudayaan itu. Tentu ini bisa menjadi tantangan tebesar yang harus dialami Indonesia. Apakah nilai-nilai kemanusiaan akan hilang atau malah semakin berkembang di tengah kehidupan masyarakat terkhusus Indonesia. Tentu akan muncul dibenak kita apa tindakan yang harus dilakukan. Dengan semua itu,maka Indonesia harus tetap siaga, menghadapi kenyataan yang akan terjadi perihal generasi kebudayaannya . Terimakasih.

    BalasHapus
  45. Nama : Susanto Marpaung
    Nim : 15.01.1331

    jawaban
    1.Menurut analisa saya Latar belakang IBD bila di kaitkan dengan menghargai hak warga lain atau hak orang lain dan senang bekerja ialah dimana konteks indonesia yang kurang menghargai hak orang lain dan indonesia yang tergolong orang yang belum rajin bekerja atau belum menghargai waktu, belum senang bekerja, saya mendapat pemikiran bahwasanya IBD menuntut kita untuk menghargai orang lain dan senang bekerja,misainya dalam melakukan sebuah pekerjaan itu atau pembangunan membutuhkan jiwa yang senang bekerja dan di samping itu kita harus pandai dalam memahami situasi dalam pekerjaan tersebut atau pun pembangunan itu, Apakah menimbulkan masalah terhadap lingkungan ataupun hak orang lain. Sebagai contoh mari kita lihat warga jepang yang melakukan pembangunan dalam negara mereka yang dimana begitu singkat dimana negeri jepang yang porak-poranda setelah Perang Dunia II dapat membangun negerinya kembali menjadi kuat dalam waktu yang sangat singkat. Hal ini disebabkan kondisi masyarakat Jepang jauh sebelum masa PD II telah memiliki pola pikir yang dibutuhkan sebagai suatu pembangunan, seperti ilmu pengetahuan yang telah maju, sikap disiplin, dan loyalitasnya pada lembaga yang menunjang suksesnya suatu pembangunan dan disebabkan situasi masyarakat jepang yang homogen, dengan wilayah yang relative tidak luas, sedikit banyak akan menunjang kemudahan untuk merencanakan suatu pembangunan. Orang jepang sangat menghormati hukum dan ini lah yang membuat hak-hak sebagai warga atau orang yang tinggal di jepang merasa nyaman disamping itu jepang juga terkenal dengan kedisplinan negaranya, jadi berbicara tentang kedisplinan orang jepang sangat menghargai itu.Displin tentang waktu,peraturan,kewajiban dan hak menghargai orang lain menurut saya jepang sudah dengan benar melakukanya, kini Negara Jepang sudah di perhitungkan di dunia baik dari segi pembangunan,militer dan terutama Teknologi.Mari kita berkaca pada bumi pertiwi kita, dimana hak menghargai orang belum sepenuhnya di laksanakan, apalagi berbicara tentang senang bekerja menurut saya masih perlu kita tingkatkan,terbukti bahwa indonesia belum sepenuhnya melakukan itu dengan makin bertambahnya angka kemiskinan di indonesia. Jadi ilmu budaya dasar (IBD) mengajak kita supaya menghargai hak orang lain dan senang akan bekerja dan dapat membantu pembentukan dan pengembangan kepribadian kita.Marilah kita sebagai calon sarjana di masa depan jangan lagi kita jatuh terhadap pemikiran yang sama,perubahanlah yang harus kita buat dalam hal perubahan kearah lebih baik terutama pada Negara kita ini........

    BalasHapus
  46. Nama : Januwar Mamanda Sitepu
    Nim : 15.01.1274
    Tingkat/Jur : I-D/Theologi

    Sambungan Jawaban dari nomor 3:
    2. Dian lasmauhur damanik 29 Februari 2016 06.34
    Berbicara tentang Ilmu Budaya Dasar, dapat menambah wawasan saya yang meluas... saya jadi teringat Pak..tentang analisa kami kelompok 1 tentang negara kita ini, yaitu Indonesia adalah Negara kepulauan. sperti yang kita ketahui banyak beragam budaya,etnis, ras, agama di Indonesia ini, tetapi belum begitu terlihat bersatu,belum mampu bekerja sama, dan sangat sulit untuk saling membangun, bahkan menganggap dirinya yang paling benar, dan selalu menyalahkan yang lain.. sebenarnya bagaimana sih tanggapan kita pak, mengenai hal ini????
    padahal sebenarnya kebetulan,,tanpa disadari,,tapi agak kurang nyaman, karena pemikiran orang lain, ada penggolongan2 (stratifikasi sosial).saya juga teringat oleh ucapan Bapak TH. J. Nanulaitta tentang ucapan Paulus kepada Apolos di jemaat Korintus, "untuk apa kita membuat pengelompokan2, walaupun kamu menanam, saya menyiram, dia memupuk, tapi kita Tahu Tuhan yang menumbuhkan." seperti itulah sebenarnya kehidupan kita, walaupun kita berbagai budaya, suku, ras, adat, etnis, religi tapi kita semuanya adalah ciptaan Tuhan, satu, dan tidak ada perbedaan.
    saya juga ada pertanyaan tadi Pak, kepada Kelompok 4 yang telah membahas "Nilai-nilai kemanusiaan yang lain", yang menjelaskan analisa mereka tentang Gafatar.
    orgnisasi ini katanya sebelum bekerja mereka berdoa sebentar, lalu mereka melakukan aksi2 sosial mereka kepada orang-orang, tapi organisasi ini bukanlah mengikuti agama, jadi kepada siapa mereka berdoa??? dan nilai apa sih yang kita pakai dalam menanggapi organisasi ini???
    Balasan

    Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 08.18
    Terimakasih atas komennya, Dian Lasmauhur Damanik, NIM :15.01.1241.
    Indonesia adalah nilai dan harga tentang menghargai manusia, Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA) adalah identitas bangsa kita, itulah anugerah yang terindah yang kita miliki sebagai bangsa yang Ber-Bhinneka Tunggal Ika. Demikian juga di Kampus STT Abdi Sabda, tujuh gereja pendiri dan pendukung adalah keaneragaman dan kekuatan institusi kampus STT Abdi Sabda, ada rencana Tuhan yang unik dan khas serta mulia dengan dibangunnya persaudaraan dalam Kristus di kampus kita, dimulai dari satu kamar, satu satmbuk, dan satu kampus. Perlu sekali kita menyadari kalau kita sangat baik memulai spirit okumene dari kampus ini, karena Kristus senang melihat kebersamaan kita. Tentang Gerakan Fajar Nusantara (GAFATAR), mereka memabngun keber-Tuhan-an mereka denga dasr iman Yahudi, Kristen, dan Islam, dan mereka mencoba menggabungkan pesan-pesan universalnya dan sepertinya mereka i ngin menciptakan negara yang baru di Indonesia, sehingga Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kepolisian RI mempelajari ideologi dan tindakan-tindakan sodial komunitas GAFATAR sebagai ajaran sesat.
    Nilai yang kita pakai adalah menerima mereka kembali sebagai bagian dari kehidupan kita, karena mereka juga masih warga negara RI, dan tentunya ada yang melatarbelakangi mengapa mereka mendirikan gerakan itu. Kita masih terus mengikuti perkembangan mereka, dan nanti semuanya akan lebih jelas lagi, dan waktulah yang akan membuktikan, apa sebenarnya visi dan misi mereka atas gerakan itu.
    Salam Budaya

    Bersambungg beserta tanggapan saya ....

    BalasHapus
  47. Erwin.P.G.Tambunan
    Kelasn 1D Theology
    15.01.1256
    Jawaban no 3
    1:CHRISTIAN SINAGA
    NIM :15.01.1227
    KELAS/PRODI:1B/TEOLOGI
    pada tanggal 22 pebruari yg lalau kita sudah membahas tentang nilI-nilai kemanusian dimana pada saat itu saya ingin bertanya tapi apa boleh buat para penyaji tidak menghunjuk saya,tetapi Melalui blog ini saya ingin bertanya tantang ETIKA DAN MORAL,dimana dijaman yang maju dan canggih sebagiam menusia tidak lagi beretiaka dan bermoral yang baik hal itu dapat kita lihat dengan banyaknya perilaku menyimpang di tengah-tengah masyarakat,sebagai contoh LGBT merupakan khasus yang hangat pada saat ini dimana para kaum ini menuntut hak dan kedilan agar pernikahan LGBT di sahkan negara dan agama padahal LGBT merupakan sikap yang melangar etika pegaulan dan etika seksual seperti yang dibuat para penyaji di sajianya dan tidak disukai Allah,seperti firman tuhan yg tertulis dalam 1 KORINTUS 6:9B-10 YANG isinaya janganlah sesat orang cabul,penyembah berhala, orang berjinah,orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pefitnah dan penipu tidak akan medapat bagian dar kerajaan Allah.
    Yang saya tanyakan
    1.bagaimana seharusnya respon dan kebijakan gereja pada kaum LGBT..?apakah gereja harus menshakan pernikahan tersebut..?
    2.bagaimana sikap kita dalam khasus LGBT ini apakah kita harus memandang mareka sebelah mata(mengucilkan meraka)
    sekian dan terimakasih
    SYALOM..

    Balas
    Balasan

    Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 16.36
    Terimakasih komennya, CHRISTIAN SINAGA, NIM :15.01.1227. Kaum Lesbian, Gay, Bisexual, dan Transgender (LGBT) adalah komunitas yang menyatakan perihal orientasi seksual mereka secara jujur. Mereka bergumul panjang dan sejarah keterbukaan mereka melalui proses panjang, dimulai dari kesadaran mereka pada diri sendiri akan orientasi atau ketertarikan seksual mereka, kemudian mereka terbuka kepada keluarga, ada yang menerima dan ada yang menolak bahkan menghakimi mereka, dan sejarah panjang LGBT di belahan dunia Barat dan Amerika juga mencatat kisah-kisah yang memilukan dan banyak tragedi kemanusiaan yang mereka alami sejak komunitas itu ada, termasuk banyak mereka yang dikucilkan dan bahkan mereka bunuh diri atau dibunuh. Tentunya dalam konteks kemanusiaan, hal kekejian yang menimpa LGBT adalah kejahatan, baik di hadapan manusia dan Tuhan. Orang-orang berlaku tidak adil, tidak baik, dan tidak benar kepada mereka.
    Dalam dunia saat ini Hak Asasi Manusia begitu diagungkan dan dimuliakan, dan mereka menjerit menyuarakan keadilan dan hukum untuk menjamin hidup mereka dan cinta yang mereka punya (cinta LGBT).

    Bagaimana sikap gereja, untuk kaum LGBT? Ini adalah pertanyaan menyangkut etika, di mana apa yang terbaik bagi mereka dan apakah gereja sudah mendengar suara mmeminta tolong dari kaum ini? Gereja-gereja di Barat, Amerika, Australia, dan Afrika terbelah dua dalam hal menyikapi kaum ini, di mana ada yang menolak dan ada yang menerima bahkan memberkati pernikahan mereka.

    Bagaiman dengan sikap kita? KIta dan latarbelakang gereja lokal kita akan sangat sulit menerima pernikahan mereka karena konteks gereja kita adalah budaya dan juga sangat menjunjung tinggi akan nilai dan makna serta tujuan pernikahan itu.

    Kita membutuhkan waktu dan proses panjang untuk menyikapi dan memutuskan tentang sikap gereja akan pernikahan sejenis itu.
    Alasan saya menyukai komentar ini karna kita dapat mengetahui hal yang harus di lakukan dalam menangani kasus tersebut,bukan malah kita menjauhi nya

    BalasHapus
  48. Nama : Sri Handayani Silalahi
    Nim : 15.01.1329
    Tingkt/Jur : 1-D/Theologi
    1. Kutipan Gunawan dari M.T zen tentang ciri-ciri bangsa yang maju
    Menghargai Hak Warga lain.
    Indonesia memiliki berbagai macam perbedaan dalam hal Suku,Agama, Ras, dan Antar golongan (SARA),oleh karena itu sering warga indonesia menganggap SARA yang diantutnya itu lebih baik daripada yang dianut orang lain (Eksklusivisme), tetapi kehidupan ini pastilah saling membutuhkan. Dengan demikian lahirnya IBD sangat berpengaruh dalam hal menghargai hak warga lain dimana IBD itu memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah dan kebudayaan.
    Senang bekerja.
    Senang bekerja itu merupakan hal yang mendasar untuk mengembangkan potensi yang ada dalam masyarakat untuk memajukan negara, senang bekerja juga dapat dikategorikan untuk saling bekerja sama untuk melakukan suatu pekerjaan. Melalui IBD konteks sejarah pembangunan Indonesia adalah proses perubahan pada masyarakat yang direncanakan menuju suatu keadaan yang lebih baik. Menuju keadaan yang lebih baik memiliki pengertian yang relatif yaitu kriteria kesejahteraan atau kemajuan negara. Untuk mencapai suatu tujuan pembangunan negara yang telah direncanakan maka kerjasama antar sesama masyarakat sangat dibutuhkan.

    BalasHapus
  49. Nama : Januwar Mamanda Sitepu
    Nim : 15.01.1274
    Tingkat/Jur : I-D/Theologi

    Sambungan Jawaban dari Nomor 3 anatara lain:
    Alasan saya tertarik tentang koment 2 atas nama Dian Lasmauhur Damanik:
    karena kita diajari untuk dapat saling membuka dan menghargai kebudayaan orang lain ( bersifat Inklusivisme),apalagi di bangsa Indonesia ini memiliki banyak keanekaragaman budaya,jadi dengan memahami pernyataan ini saya kita harus meningkatkan sikap toleransi dalm menghargai dan menghormati orang yang ada disekitar kita,oleh karena itu selaku kita ciptaan tuhan yang maha istimewa seharusnya kita mampu untuk melakukan kebaikan bagi semua orang bukan hanya bagi agama kita sendiri tetapi bagi semua agama yang ada tanpa ada pandang bulu.Begitu juga denagn GAFATAR kita harus lebih menyakinkan dan mendekatkan diri pada Tuhan agar jangan sempat iman kepeercayaan kita goyah akibat dari pengaruh ajaran sesat agama lain.

    3 Tuah Ginting 3 Maret 2016 00.59
    Dalam IBD kita telah mengetahui berbagai hal tentang nilai- nilai kemanusiaan ataupun nilai kebudayaan. Namun saya masih bingung dengan kebudayaan yang ada di Batak, baik batak Karo maupun batak Toba. Hal yang saya bingungkan yaitu mengapa di adat batak, mertua laki-laki dan menantu perempuan atau mertua perempuan dan menantu laki-laki dilarang akrab atau bahakan dilarang cakapan. Apakah yang menjadi penyebab hal itu terjadi?,apakah ada kaitanya dengan alam pemikiran mitis,ontologis, ataupun fungsionalisme. Dan saya juga melihat bahwa banyak orang sekarang ini sudah tidak lagi menghiraukan hal itu, apakah hal disebabkan oleh pengaruh-pengaruh budaya luar atau mereka hanya menganggap adat istiadat(budaya) itu hanya berlaku bagi nenek moyang kita?Untuk itu, saya ingin mengundang kita semua (khususnya Pak Edward) untuk menjawab kebingungan saya saat ini.
    Balasan

    Mago Dang Edward Sinaga3 Maret 2016 02.50
    Terimakasih komennya,Tuah Ginting, NIM:15.02.587.Saya pernah membaca dari pemandangan Batak Toba, bahwa pihak (mertua dan mantunya, beda jenis kelamin) mengatur jarak dan menjaga sikap, karena untuk menghindari adanya kemungkinan muncul prasangka-prasangka negatif karena dia menantu bukan anaknya kandung dan dan dia mertua bukan orangtuanya kandung, maka perlu dijaga jarak, untuk menghormati kalau mertua dan mantu itu adalah kedudukan sopan dan etika yang harus selalu dipertahankan. Ada memang di antara orang Batak, sudah menganggap kalau mantu itu seperti anak laki-lakinya atau anak perempuannya sendiri, namun masih banyak yang mempertahankan, agar ada rasa hormat dan mengingat kalau pun dianggap orangtua sendiri atau anak sendiri, tetepi itu bukanlah sama dengan anak yang lahir dari darah dagingnya sendiri.

    Alasan Saya Suka :
    Oke..menurut pandangan saya bahwa memang di daerah batak sikap saling menghormati masih sangat tinggi itu sangat terlihat dari adat dan tradisi yang dipakai,sebagaimana saya tertarik diamana disini mengajarkan kita untuk tetap melestaiakn budaya kita walaupun begitu banyak ocehan dari luar misalnya dalam bertutur kata itu memang diakui masih bersifat tradisional diamana dalam kebudayaan saya sikap bertutur kata atau rebu antara manantu dengan mertuanya masih dihargai jika itu dilarang maka aka nada saksi yang dikenakan ( purpur sage) .Jadi kita haruslah menjaga adat tradisi kita karena dengan ada kebudayaan maka kita istimewa.


    SELESAI...
    TUHAN YESUS MEMBERKATI KITA SEMUA..

    #SALAM Ilmu Budaya Dasar.#

    BalasHapus
  50. 2. Kesempurnaan hidup itu sulit untuk dicapai, orang yang merasa tidak sempurna adlah orang yang pengharapannya tidak terpenuhi. Oleh karena itu manusia diperhadapkan dengan begitu banyak tantangan dan hambatan. Dalam pencapaian kesempurnaan hidup ini tidaklah bisa didapatkan karena tidak ada manusia yang sempurna. Namun kebahagiaan hidup itulah yang bisa diperoleh manusia melalui hiburan, adanya rasa tabah, IQ yang mencukupi, nilai sosial baik dari cara berfikir bertingkah laku, dan nilai ekonomi tercukupi. Akan tetapi semua yang terjadi tidak seperti yang diharapkan maka terjadilah berbagai penyimpangan yang dilakukan oleh manusia. Karena sudah banyaknya penyimpangan yang terjadi ini memperlihatkan bahwa nilai-nilai kemanusiaan sudah berkurang. Maka perlulah kita kembali untuk menerapkan nilai-nilai kemanusiaan dengan cara puasa yaitu dapat membatasi keinginan-keinginan manusia yang tidak baik itu. Dan Firman Tuhan juga mengajarkan untuk berpuasa seperti tertulis dalam Yesaya 58: 6 “Bukan! Berpuasa yang Ku kehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang-orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk.” Setiap manusia memiliki HAM yang tidak dapat dibantah oleh siapapun. Maka dari itu seseorang tidak bisa diremehkan atau direndahkan karena tiap manusia memiliki hak. Sama halnya dengan hak mencitai seseorang yitu cinta erotis, seseorang berhak untuk mencintai. Dan dalam mencintai perlu juga untuk mematuhi peraturan hak, jangan melakukan perlakuan yang semena-mena dengan orang yang dicintai. Seperti contoh seorang wanita banyak mendapat perlakuan yang tidak sewajarnya maka dalam hal ini perlu untuk lebih diperhatikan lagi karena wanita itu juga memiliki hak asasi manusia. Wanita itu selalu melakukan sesuatu dengan perasaan, pengertian dan penuh dengan perjuangan. Atau seperti yang dikatakan dalam Galatia 5: 22-23.Seorang wanita yang sudah janda dia tidak pernah putus asa dia tetap memperjuangkan kehidupannya dan kehidupan anaknya dengan mencari nafkah walaupun dengan pekerjaan yang berat. Ini menujukkan bahwa wanita itu tak selamanya bisa direndahkan dalam hal mencari nafkah pada zaman sekarang ini kebanyakan wanita bisa memegang pekerjaan pria inilah yang disebut dengan peran ganda wanita.

    BalasHapus
  51. 2Lantina Bareta Bangun1 Maret 2016 00.16
    Nama:Lantina bareta bangun
    Nim:15.01.1287
    Kelas/jurusan: 1-B/Theologia
    Syalom pak selamat siang
    Tak lepas bicara tentang ilmu budaya dasar yang mau nayak tentang nilai nilai kemanusiaan etika adat dan budaya zaman sekarang tidak perduli dengan sekeliling nya karna terjadi yang nama nya pacaran dengan boto atau turang nya .apakah tindakan gereja melihat nilai kemanusiaan dan kebudayaan dan bagaimana bisa memperbaiki nilai kemanusiaan seperti itu pak.
    Syalom

    Balas
    Balasan

    Mago Dang Edward Sinaga1 Maret 2016 01.40
    Terimakasih komennya, Lantina Bareta Bangun,Nim:15.01.1287. IBD dalam konteks Kebatakan (Batakologi) terdapat nilai-nilai kemanusiaan yang dikenal dengan "maradat" atau "radat". IBD mendukung setiap nilai-nilai ketika itu baik, benar, dan adil bagi penganutnya atau masyarakatnya.

    Jika ada sebagai masyarakat Batak, atau pemuda dan pemudi Batak yang bersaudara atau marito, marboto, atau erturang terlalu dekat atau berpacaran, itu dilarang dan disebut tidak maradat dalam Batakologi.

    Perlu mereka diingatkan sebagai anggota dan bagian dari keluarga atau kekerabatan Batak. Karena kalau mereka tidak perduli, itu artinya mereka tidak menjujung nilai-nilai kemanusiaan masyarakat (khususnya Batak).
    Alasan saya menyukai komentar ini karna banyak yang telah melanggar aturan tersebut itu dikarenakan karna kurang nya rasa ingin tahu kita tentang budaya kita masing-masing
    Jadi kita berharap agar tidak terjadi lagi kejadian seperti ini
    Ibd adalah wadah kita untuk memperbaiki apa yang sudah salah menjadi benar

    BalasHapus
  52. 3. => Saya tertarik pada pertanyaan Jonson Silalahi kelas-C yang menanyakan mengapa menggali tulang-tulang (mangokkal holi) disahkan oleh gereja, apakah ini dipengaruhi mitos-mitos nenek moyang kita pada zaman dahulu? Kita tahu bahwa membongkar tulang itu hal yang sia-sia dan hanya menghabiskan dana yang banyak. Saya penasaran akan hal ini mengapa membongkar tulang ini masih dilakukan sampai sekarang dan disahkan oleh gereja.
    Namu saya tertarik akan jawaban bapak Edward yang mengatakan meggali tulang adalah upaya untuk mempersatukan garis silsilah dengan menjalankan ada keyakinan masyarakat kalau roh-roh nenek moyang dihargai dan dikenang oleh keturunannya. Kekristenan pun datang dan menilainya sebagai suatu kesesatan inilah awal kalau permulaan kekristenan upacara itu dilarang gereja karena menyangkut kekafiran, dan akhirnya gereja pu tak berdaya menghentikannya karena orang batak masih mempertahankannya walau pun mereka sudah kristen dan sudah maju dalam hal pendidikan. Dengan jawaban bapak saya mendapat wawasan tentang hal tersebut yang telah lama yang saya pertanyakan.
     Saya tertarik dengan masukan yang diberikan oleh saudari Epi Sihombing kelas 1-D yang menyatakan bahwa mata kuliah IBD adalah salah satu mata kuliah yang membicarakan tentang nilai-nilai kebudayaan dan berbagai masalah yang dihadap manusia dalam hidupnya sehari-hari. Diharapkan mata kuliah ini dapat menjadi bahasa pemersatu bagi para akademis, agar para akademis berkomunikasi dengan lancar. Saya tertarik karena saya setuju akan hal itu dimana ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa teologi yang akan melayani di tengah-tengah masyarakat dan bisa mengerti akan lingkungan masyarakat.
    Dan say juga tertarik pada komentar bapak Edward Sinaga yang menyatakan IBD adalah nilai-nilai kebenaran, keadilan dan keindahan untuk khalangan akademis sebuah beban moral dan misi untuk membangun kehidupan manusia yang lebih bernilai. Nilai-nilai kemanusiaan itu sifatnya universal. Saya tertarik akan komentar ini ternyata IBD juga bisa mengajarkan nilai-nilai kepada masyarakat yang bermanfaat bagi semua manusia yang bersifat universal(umum).
     Saya tertarik pada pertanyaan saudara Arnold Brahmana kelas 1-D mengenai suatu perubahan yang membantu dalam proses menuju kesempurnaan hidup dan kebahagiaan. Yang ditanyakan dengan apakah manusia hanya ingin kesempurnaan, kebahagiaan, sesetaraan, penghargaan diri atau malah kekayaan. Saya tertarik dengan hal ini karena di zaman sekarang ini kbanyakan manusia itu hanya mementingkan dirinya sendiri tanpa memikirkan orang lain, berbagai cara dilakukan untuk mencapai sebuah kebahagiaan atau kepuasan dirinya baik secara kejahatan.
    Dan saya juga tertarik pada jawaban bapak yang menyatakan manusia layak berbahagia namun kebahagiaan itu yang terindah dalam jiwa dan rohani manusia, dan hanya Tuhanlah yang menjadi sumber yang membangun dan mengalirkan kebahagiaan. Adalah yang maha tau dan yang berkehendak atas manusia. Saya tertarik karena menyatakan bahwa tidak dapat dicapai oleh manusia namun kebahagian itu hanyalah bisa didapatkan dari Allah yang maha kuasa.
    Salam IBD. Syalom
    God Bless Us

    BalasHapus
  53. Nama: Netti Pasaribu
    Kelas: I-D/Theologi
    Nim: 15.01.1297

    Syalom pak dan syalom bagi teman-teman...
    saya merasa beruntung bisa lebih mempelajari IBD dimana kita bisa lebih mendalami nilai-nilai kemanusiaan. seperti yang telah kita pelajari dalam sajian 3 nilai-nilai kemanusiaan itu meliputi etika,moral dan etos.
    dengan adanya nilai-nilai ini maka hubungan kita dengan lingkungan akan baik dan sejahtra. terlebih lagi dimana etika mengajarkan kita untuk mengerti mengapa, atau dasar apa kita harus hidup menurut norma-norma tertentu. Dan di sini kita diajak untuk lebih berfikir atas apa yang akan kita lakukan sebelum bertindak,terlebih di zaman sekarang ini yang semakin berkembang. Banyaknya hal-hal yang mempengaruhi kita di lingkungan zaman sekarang, kesadaran kita akan moral itu sangat dibutuhkan.
    God Bless Us :)

    Balas
    Balasan

    Mago Dang Edward Sinaga3 Maret 2016 23.20
    Terimakasih komennya, Netti Pasaribu,Nim: 15.01.1297.

    IBD, adalah nilai-nilai untuk kemnusiaan yang lebih baik, terutama dalam latarbelakang kependetaan kita, karena sia-sialah sarjana teologia kalau kita tidak perduli hal-hal yang berkaitan dengan etika, moral, dan etos, karena semuanya nilai-nilai kemanusiaan itu akan menyuarakan kebenaran, kebaikan,dan keadilan.
    Alasan saya menyukai komentar ini adalah
    Kita seharunya tahu sarjana theologi bukan hanya sekedar title
    Tapi kita mempunyai tanggung jawab menjaga nama sarjana theologi
    Apa gunanya sarjana theologi tapi kita tidak dapat mempunyai kesadaran akan etika,etos dan moral
    Melalui IBD kita harus menunjukan sifat sarjana theologia yang seharus nya

    BalasHapus
  54. Nama : Susanto marpaung
    Nim : 15.01.1331
    jawaban
    2.KESEMPURNAAN HIDUP
    kesempurnaan hidup tidak lepas dari kebahagian hidup, Kesempurnaan mungkin bisa membantu dalam mencari kesempurnaan yang nyata. Ada beberapa nilai kemanusian yang lain untuk memenuhi kesempurnaan yaitu :
    1.Nilai Ekonomis dan Nilai Kejasmanian
    Nilai ekonomis tidak semata-mata berupa harga benda yang secara potensial dapat dibeli, melainkan juga termasuk nilai material terhadap sesuatu.
    2.Nilai Sosial dan Nilai Watak
    Nilai yang merupakan hasil interaksi berbagai bentuk perserikatan manusia adalah nilai sosial.Nilai sosial dijunjung oleh orang banyak karena berdasarkan consensus masyarakat nilai itu menyangkut kesejahteraan bersama.
    3.Nilai intelektual
    Nilai intelektual adalah nilai kecerdasan seseorang dan nilai keilmiahan suatu ilmu pengetahuan.Nilai kecerdasan biasanya diketahui dengan tes IQ (Inteligence Quotients).

    KEBAHAGIAAN HIDUP
    Kebahagiaan hidup menurut pemahaman saya ialah dimana kita telah sampai pada tujuan hidup kita dan merasakan hasil dari kerja keras kita selama kita mampu mengikuti proses hidup.kebahagian di dunia itu tidak abadi atau tidak berjangka panjang.Ada beberapa nilai
    Untuk mencapai kebahagiaan hidup antara lain :
    1.Nilai Hiburan
    Nilai hiburan terdapat pada benda, karya seni, alam, dan lain-lain.Nilai hiburan ini dapat dirasakan oleh manusia dalam bentuk kesenangan dan kepuasan.
    2.Nilai Estetis
    Nilai estetis adalah nilai keindahan.Estetis berasal dari estetika.Estetika adalah cabang filsafat yang membicarakan keindahan dan seni serta tanggapan manusia terhadapnya (KBBI, 1997).Nilai estetis adalah nilai keindahan yang ada pada suatu benda, baik benda seni maupun benda alam.
    PUASA,KESADARAN DIRI,JATI DIRI.
    Puasa menurut saya ialah mengandung banyak hikmah dan faedah, puasa ditujukan untuk melatih jiwa, untuk mengendalikan nafsu dan mendidik jiwa untuk memegang amanah. Puasa juga melatih kesabaran dan ketabahan bahkan puasa juga berfaedah untuk kesehatan.Dan kedaraan diri menurut analisa saya Kesadaran diri merupakan proses mengenali motivasi, pilihan dan kepribadian kita lalu menyadari pengaruh faktor-faktor tersebut atas penilaian, keputusan dan interaksi kita dengan orang lain. Ada yang mengatakan jati diri adalah kamu sesungguhnya, ada juga yang yang bilang bahwa seseorang akan menemukan jati diri itu seiring semakin dewasanya kita. Mungkin ucapan seperti ini ada benarnya juga, karena Jati diri sendiri merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sifat seseorang yang muncul dengan sendirinya sejak saat dari kecil, kemudian sifat bawaan dari kecil itu kadang juga terpengaruh dengan berbagai faktor seperti faktor lingkungan tempat dia dibesarkan. Jati Diri adalah identitas seseorang yang jelas sehingga siapa pun tahu tentang orang tersebut.

    BalasHapus
  55. Nama : Susanto Marpaung
    Nim : 15.01.1331

    sambungan jawaban no 2
    CINTA EROTIS,PERAN GANDA WANITA,KELUARGA, DAN HAK ASASI MANUSIA.
    Cinta erotis ialah Cinta erotis adalah kehausan akan penyatuan sempurna akan penyatuan dengan yang lainnya. Keinginan untuk bersatu dan berteman dengan lawan jenis, untuk menghilangkan sepi atau untuk menenangkan suatu naluri seksual,dan peran ganda wanitan sebagai seorang pekerja (pemimpin) dan tanggung jawab sebagai seorang istri dan ibu. Wanita yang memiliki peran ganda mempunyai dua tujuan yang sama nilainya untuk dicapai, yaitu keberhasilan dalam memelihara keluarga dan profesionalitas dalam bekerja. Keberhasilan dalam memelihara keluarga muncul sebagai tuntutan dalam peran wanita sebagai istri dan ibu,sedangkan keluraga adalah permata yang sangat berharga bagi hidup kita, dalam keluarga kasih sayang, cinta, kebersamaan dapat kita peroleh di dalam keluarga. Tidak bisa di bayangkan jika kita hidup tanpa keluarga, mungkin kita sudah terlantar dalam kehidupan diluar sana dan merasa kesepian.Dan Hak asasi manusia adalah sejumlah hak yang sudah mengakar serta melekat dalam diri setiap manusia dunia dan hak-hak tersebut tidak boleh dihilangkan, karena menghilangkan hak asasi manusia orang lain sama saja sudah menghilangkan derajat kemanusiaan.

    BalasHapus
  56. Nama : Susanto Marpaung
    Nim : 15.01.1331
    jawaban 3
    3 pilihan pertama : pertanyaan saudara Hardi Elcana gurning yang bertanya tentang apakah di negara kita indonesia ini seperti nilai-nilai spritual tidak diperlukan lagi?
    Alasan : nilai-nilai spiritual sangat di perlukan karena berkaitan dengan kebudayaan. Nilai spiritual merupakan kerangka spritual yang mampu menyatukan warga-warganya,yang menciri-khas kumpulan anggota-anggotanya sebagai khas, unik, dan lain daripada yang lain.jadi nilai spiritual tidak bisa kita lupakan di karenakan sangat erat dengan kebudayaan, kita sekarang yang memilih apakah kita merubah kebudayaan itu atuapun meninggalkannya.
    Pilihan kedua : pertanyaan saudara Falmer Taringan yang bertanya bagaimana cara yang paling ampuh agar kebudayaan yang semakin hilang dapat berkembang kembali???
    Alasan ; cara kita dalam mengembangkan kebudayaan yang hampir hilang ialah kita harus tau penuh tentang kebudayaan itu,mari kita gali kembali kebudayaan itu,dan sifat kebudayaan itu ialah menyeluruh atau di masyarakatkan. Jadi mari jaga bersama-sama tetap melestarikan ataupun menjaga kebudayaan itu supaya tidak hilang maupun di ambil oleh orang lain ataupun negara lain.
    Pilihan ketiga : Negista Israysa saragih yang bertanya Apa gunanya peran keluarga dan lingkungan? Dan apa tindakkan nyata kita sebagai orang yang mengerti Pendidikkan dan Mengerti apa itu etika, nilai dan moral?
    Alasan : Guna peran keluarga ialah pengawasan orang tua yang tidak boleh lengah dari kasus seperti ini ,orang tua lah yang menjadi factor utama dalam keluarga, karena dari keluargalah pendidikan pertama kali datang pada anaknya.Dan peran lingkungan ialah lingkungan ialah dalam arti orang-orang yang di sekitar kita selain dari orang tua peran orang lain sangatlah perlu untuk kita bisa mengintropeksi diri,kita harus terima apa pendapat mereka. Dan orang yang berpendidikan harus memberi solusi apa itu Etika,Moral dan Nilai-nilai kehidupan, kini tergantung pada pribadi seseorang apakah ia menaati moral,nilai dan Etika itu....
    HORASSSS, DEBATA MANGARAMOTI HITA.....

    BalasHapus
  57. nama :julia sonya simanungkalit
    Nim :15.01.1314
    ting :1-d(teologi)

    1. Tentang ciri-ciri negara maju no 5 dan 6 menghargai hak warga orang lain dan senang bekerja dari analisa kita dan apa hubungannya dengan latar belakang IBD

    Dalam lahirya IBD dapat di kaitkan dengan ciri-ciri negara maju poin 5 dan 6 menghargai hak orng lain dan senang bekerja dikaitkan dengan latar belakang IBD.Dalam konteks sejarah pembangunan yang di katakan negara maju menghasilkan tingkat ekonomi yang tinggi dan negara itu mampu memproduksi dan mengindustrikasikan barang-barang secara massal melalui tenaga kerja yang profesional. Dalam konteks perkembanga ilmu pengetahuan bahwa ilmu pengetahuan sudah berkembang seperti korea dan jepang karena kedua negara ini kaya akan iptek Pembangunan dan ilmu pengetahuan pada awalnya muncul dari akal pikiran manusia, manusia itu sendiri dan akan berakhir pada rasa, karsa dan cipta manusia. Dalam negara maju sikap saling menghargai sangat tinggi seperti korea dan jepang dimana mereka sangat menghargai waktu di dalam melakukjan tugas-tugas mereka. Mereka juga menganut paham modernisasi dan tradisionalisasi seperti di negara Jepang dan Korea. Berikutnya mereka mempunyai filsafat atau pemikiran-pemikiran yang dulu,adat istiadat yang mem,bangun jati diri dan harga diri. Yang membangun martabat di dalam negara maju itu mereka menganut kegitu “jika mereka gagal mereka akan mati”. Disinilah mereka sangat senang kerja keras untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Sikap kepedulian mereka juga terhadap sesama sangat kuat dimana mereka memberikan sikap saling menghormati dan peduli terhadap sesama, walau di tengah-tengah modernisasi atau kemajuan teknologi membuat waktu untuk bertemu berkurang tetapi tetap kepedulian mereka sangat tinggi. Kesadaran akan tanggung jawab yang harus mereka lakukan sangat berguna untuk memberikan kemajuan-kemajuan di dalam melaksanakan tugas.
    Faktor iklim juga mempengaruhi kerja keras mereka saat bekerja sangat ternilai dimana di dalam empat musim mereka melakukan aktifitas untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, tetapi pada musim salju mereka beristirahat atau menikmati hasil kerja keras mereka. Berbeda dengan indonesia hanya teori saja yang ada tetapi untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari sangat sulit, dimana kesadaran orang Indonesia belum benar-benar ada untuk saling menghargai terhadap sesama mereka belum bisa apalagi dengan waktu mereka lebih sering membuang waktu untuk hal-hal yang kurang beguna sehingga kemerosotan sikappun terjadi di dalam bekerja. Seperti bermalas malasan di dalam melakukan tugas.


    BalasHapus
  58. Nama :Julia sonya
    Nim :15.01.1314
    ting :1-d (theologi)

    berbicara tentang nilai-nilai kemanusiaan selain ke tiga nilai etos, etika, dan moral manusia juga memiliki nilai-nilai yang lain dalam hidup.
    2. Tentang nilai-nilai kemanusiaan yang lain
    Berbicara tentang nilai-nilai manusia kita dapat mengaitkannya dengan konsep kesempurnaan hidup. Dimana masing-masing manusia pada umumnya ingin mencapai kesempurnaan hidup atau kesejahteraan. Untuk mendapatkan hidup yang lebih baik. diman di sini manusia ingin kebutuhan jasmani dan rohaninya terpenuhi. Tapi untuk mendapatkan semua itu dibutuhkan keseimbangan rohani agar cara mendapatkan semua itu tidak menyimpang. Setelah hal itu manusia akan menemukan kebahagian hidup ini juga berbicara tentang duniawi dan suirgawi. Bagai8mana kita mencari kebutuhan duniawi tetapi tetap seimbang dengan kebutuhan rohani kita. Ketika kebahagiaan itu kita temukan maka kita harus mempunyai kesadaran diri dan jati diri terhadap hal tersebut. Dengan mempunyai kesadaran diri dan jati diri kita dapat melengkapi kesempurnaandan kebahagiaan hidup, contohnya ketika berpuasa maka kita diharapkan mampu menahan nafsu bukan sekedar menahan lapar, tapi amarah rasa benci yang ada dalam diri kita. Maka kita juga harus mengetahui cinta erotis dan peranan ganda wanita. Keabadian cinta kasih dapat terjadi bila saling mengisi dan melengkapi, seperti yang kita lihat zaman sekrang ini banyak wanita yang menjadi wanita karier, walaupun berkarier wanita tetap dapat melaksanakan tugasyua. Disini hanya bagaimana sebuah hubungan itu di lengkapi dengan rasa saling menghargai.
    Berbicara tentang menghargai kita mengkaitkan dengan HAM seperti kutipan harian kompas tentang kemiskinan, mengapa itu terjadi karena seperti kata ungkapan yang kaya makin kaya yang miskin makin miskin. Itu disebabkan karena HAM tidak dihargai tidak dipedulikan HAM akan tercapai jika kebahagiaan sudah utuh.
    IBD membangun nilai-nilai kemanusiaan itu merupakan teologi kedamaian dan kesejahteraan.

    BalasHapus
  59. Nama:Christian Darma Saragih
    Nim :15.01.1231
    kelas: 1D(Theologia)
    Jawaban no 1
    Menghargai hak warga lain,bangsa Indonesia sangat terkenal dengan keberagaman suku budaya,dan agama.Dengan keberagaman(kebhinekaan)maka pentinglah untuk dapat menghargai hak warga di luar agama dan budaya kita agar tercipta suasana yang nyaman dan damai dalam bermasyarakat.Maka untuk mencegah terjadinya ketidaknyamanan ini maka harus di antisipasi dengan memberikan sebuah ilmu yang sangat mendasar tentang budaya dan etika,moral,tanggung jawab kepada calon pemimpin bangsa terkhusus di kalangan mahasiswa yang direalisasikan dengan lahirnya mata kuliah ilmu budaya dasar.
    Senang bekerja,kesejahteraan dan maju atau tidaknya sebuah Negara dapat dilihat/diteliti cara kerja masyarakat di Negara itu.kesejahteraan akan digapai bila orangnya senang bekerja,jika masyarakat sejahtera pasti Negara itu pun maju dan infrastuktur pembangunan akan terrealisasi dengan baik.masyarakat yang sejahtera dan sibuk dengan pekerjaan tidak akan menyempatkan dirinya untuk terlibat dalam konflik yang berbau masyarakat.ilmu budaya dasar hadir untuk membekali mahasiswa untuk membangun Negara ini melalui nilai nilai yang ditawarkannya.masyarakat yang tak pernah main main dengan pekerjaannya adalah masyarakat jepang,pernyataan ini terbukti dengan kemajuan Negara itu.

    BalasHapus
  60. Nama : Netti Purnama Sari Pasaribu
    NIM : 15.01.1297
    Ting/Jur : I- D/ Theologi
    1. Kutipan Gunawan dari M.T zen tentang ciri-ciri bangsa yang maju
    Menghargai hak warga lain kaitannya dengan latarbelakang lahirnya mata kuliah ilmu budaya dasar yaitu kita tahu bahwa kita memiliki berbagai macam budaya yang harus kita pahami. Dengan berbagai macam budaya maka kita harus saling menghargai satu sama lain. Demikian ilmu budaya dasar mengajarkan kita untuk saling menghargai hak orang lain dengan demikian kita dapat hidup sejahtera dengan lingkungan kita yang penuh dengan perbedaan. Sebab kalau kita tidak saling menghargai maka kita akan saling menghancurkan karena perbedaan-perbedaan itu. Sebab menurut pengertian kita bahwa ajaran yang benar itu adalah ajaran yang kita anut, ajaran orang lain adalah ajaran yang salah. Demikianlah yang akan menyebabkan perpecahan. Maka ilmu budaya dasar hadir untuk menyatukan kita semua yang saling beragam ini. Dan menjadikan orang berperikemanusiaan atau menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan universal.
    Demikian juga hubungannya senang bekerja dengan latarbelakang lahirnya ilmu budaya dasar yaitu jika kita sudah menghargai hak orang lain pastinya dalam pekerjaan kita pun kita akan senang untuk bekerja. Hal itu dikarenakan adanya hubungan baik antar atasan dan bawahan dan antar teman sekerja. Dan jika kita sudah senang untuk bekerja maka hasil pekerjaan kita pun akan baik. Adanya hubungan yang baik antar rekan-rekan pekerja maka pembangunan suatu negara juga akan lancar dimana kita melakukan pekerjaan itu dengan saling kerja sama. Bekerja sama adalah suatu hal yang merupakan salah satu tahap dimana kita bisa membangun negara kita yang lebih maju. Dan hubungan yang baik akan menunjukkan budaya kita yang baik. Dan bila budaya kita baik maka kita tidak perlu pesimis akan terjadi suatu semacam kekacauan, kerancuan berpikir, bertindak terlebih dalam bekerja. Maka dari itu kesejahteraan dalam bekerja akan terpancar. Demikianlah ilmu budaya dasar berguna dalam kehidupan kita sebab ilmu budaya dasar menuntun kita ke arah yang baik dalam berinteraksi dengan lingkungan kita.

    BalasHapus
  61. Nama:Christian Darma Saragih
    Nim :15.01.1231
    Kelas:1D(Thelogia)
    Jawaban no 2
    Kesempurnaan hidup dapat dicapai manusia ketika manusia itu memenuhi nilai kemanusiaan:
    1 Nilai ekonomis dan nilai kejasmanian
    2 Nilai sosial dan nilai watak
    3 Nilai intekektual/pengetahuan
    Kebahagiaan hidup akan terpenuhi dengan :
    1 Nilai hiburan(berupa seni)
    2 Nilai estetis(keindahan)
    Puasa adalah jalan yang harus ditempuh seseorang untuk mendapatkan jati diri seseorang.Cinta erotis ialah perasasaan simpati yang mendalam yang melibatkan emosi antara laki laki dengan perempuan.
    Peran ganda wanita ialah,wanita mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan laki laki untuk berkarya sesuai dengan bakat yang dia miliki.
    Keluarga adalah wadah terjadinya pendidikan pertama dalam kehidupan.
    Hak azasi manusia(HAM)hak yang mendasar dan harus diberikan kepada setiap manusia.


    Kesempurnaan hidup tidak terlepas dari kebahagiaan hidup yang dicapai dengan memenuhinilai nilai kemanusiaan meliputi nilai ekonomi ,jasmani,watak dan pengetahuan yang kemudian dilengkapi dengan nilai hiburan dan estetis.Manusia ,merupakan mahkluk yang selalu ingin bebas.Manusia akan selalu mencari jati dirinya,sebagai pribadi yang mempunyai ahklak yang terpuji.
    Wanita adalah sumber nilai nilai kehidupan,jika wanita tidak akan ada kedamaian didalam keluarga,hak wanita perlu diperjuangkan melalui penegakan HAM yang tegas.sehingga wanita tidak lagi hanya berguna didapur,sumur dan tempat tidur melain membiarkan wanita terlibat dalam segala bidang kehidupan.

    BalasHapus
  62. 2. Setiap manusia menginginkan kesempurnaan hidup. Itu merupakan salah satu tujuan dari manusia untuk hidup. Kesempurnaan hidup dapat terpenuhi kalau manusia sudah merasa bahagia. Namun karena demi untuk mendapatkan kebahagiaan itu maka manusia mencari segala cara untuk mencapai kebahagiaan itu. Karena itu manusia sekarang banyak yang sudah salah jalan dalam menjalani hidup ini. Manusia banyak lebih condong dalam hal negative. Namun hal itu memang di lakukan untuk mencapai kebahagiaan sendiri. Manusia selalu egois dalam segala hal, tidak pernah mau memikirkan sesamanya bahkan lingkungannya. Manusia seakan sudah gelap akan etika dan moral. Manusia tidak lagi memikirkan peraturan-peraturan yang ada semua itu hanya untuk mencapai kebahagiaan mereka sendiri. Seperti contoh sederhana yang sering dilakukan manusia adalah membuang sampah sembarangan, menebang pohon sembarangan dan lain-lain. Seperti yang kita tahu menebang pohon secara sembarangan itu sangat merusak alam. Dampaknya yaitu tidak ada lagi yang dapat menyerap air, saat hujan datang air tidak lagi bisa diserap karena pohon-pohon sudah ditebangi. Sungai dan tempat penampungan air tidak lagi bisa menampung air hujan yang datang. Dan di tambah lagi semua sungai-sungai tersumbat karena manusia membuang sampah sembarangan. Dan akibatnya kepada manusia juga yaitu terjadinya banjir. Seperti dalam kompas pada hari Rabu, 13 Februari 2016/ 00:33 WIB “Banjir Melanda Sejumlah Wilayah di Tanah Air” banyak jalan yang terputus karena banjir melanda dan menghambat aktivitas warga.

    BalasHapus
  63. sambungan nomor 2
    Dan contoh lain lagi sifat manusia yang bersifat egois yaitu, merampas hak milik orang lain. Hal itu yang paling nyata kita lihat dalam kehidupan para pejabat yang memimpin bangsa Indonesia ini. Seperti korupsi yang sering dan bahkan selalu dilakukan oleh para pejabat. Dalam koran kompas pada hari Rabu, 6 Agustus 2014 “Empat Wakil Rakyat Jadi Tersangka Korupsi Bansos” Mereka merampas yang bukan hak mereka. Mereka memakan uang rakyat. Mereka bisa hidup senang-senang dengan segala kemewahan mereka, namun mereka tidak memikirkan bahwasannya banyak rakyat yang menderita karena kekurangan kebutuhan hidup. Kodisi mereka sangat memprihatinkan, bahkan yang seharusnya mereka sudah dapat menikmati hidup dengan kecukupan namun itu tidak mereka terima, bukan hanya kebutuhan pokok yang tidak mereka terima namun juga kebutuhan pendidikan. Banyak tempat-tempat seperti kampung-kampung yang masih rendah pendidikannya bahkan tidak mampu untuk bersekolah. Itu semua dikarenakan ekonomi mereka yang minim. Banyak lagi keluhan-keluhan yang dirasakan rakyat kecil karena keegoisan dari para pejabat.
    Hal ini perlunya manusia menyadari akan kesalahan-kesalahan mereka masing-masing. Dan perlulah manusia untuk puasa dimana puasa dapat membatasi keinginan-keinginan manusia yang tidak baik itu. Dan Firman Tuhan juga mengajarkan untuk berpuasa seperti tertulis dalam Yesaya 58: 6 “Bukan! Berpuasa yang Ku kehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang-orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk.” Melalui puasa manusia dapat mengontrol diri mereka masing-masing dari segala hawa nafsu daging dan dunia ini seperti tertulis dalam Galatia 5: 19-21 “perbuatan daging telah nyata yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percederaan, roh pemecah,kedengkian, kemabukan, pesta pora, dan sebgainya. Terhadap semuanya itu ku peringatkan kamu seperti yang telah kubuat dahulu bahwa barang siapa yang melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian di dalam kerajaan Allah” . Maka manusia sadar akan diri mereka masing-masing. Dengan demikian manusia dapat menemukan jati diri mereka masing-masing. Dan lebih mengasihi sesamanya. Terlebih lagi mencintai lawan jenisnya yang kita kenal dengan cinta eros, cinta eros itu baik karena untuk memuaskan rasa cinta kita pada lawan jenis. Semua itu sejalan dengan peran ganda dari sorang wanita. Sebagian besar pekerjaan dari pria dapat dikerjakan oleh wanita. Telah banyak kita lihat dalam lingkungan kita sendiri seorang ibu yang mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya. Maka dari itu wanita tidak boleh diremehkan atau direndahkan karena wanita itu tidak lemah. Wanita itu bahkan bisa dikatakan hampir setara dengan pria. Perlakuan-perlakuan yang tidak sepantasnya dilakukan pada seorang wanita, jangan dilakukan oleh pria. Karena wanita juga punya Hak Asasi Manusia. Bukan hanya wanita saja tapi semua manusia memiliki hak asasi masing-masing. Maka dari itu jangan saling meremehkan, supaya terciptanya kedamaian dan kesejahteraan dalam dunia ini.

    BalasHapus

  64. 3. Komentar dan jawaban yang menarik bagi saya.
     saya tertarik pada komentar dari saudari eirene hutabarat kelas 1-A membangun nilai kemanusiaan secara indivu. Dan dia juga menjelaskan tentang seorang pelayan Tuhan yang tidak mampu menjalankan nilai kemanusiaan dengan baik. Saya tertarik karena memang di zaman sekarang ini banyak pelayan Tuhan tidak lagi menjalankan nilai kemanusiaan. Padahal seorang pelayan sudah di bekali dengan pengetahuan yang lebih dari masyrakat lain yang belum mendapat pengetahuan tentang nilai-nilai kemanusiaan. Kita tahu sangat sulit suatu anggota melakukan yang baik kalau pemimpinnya tidak lebih dulu menunjukkan sikap yang baik. Seperti menerapkan nilai-nilai kemanusiaan.
    Dan saya tertarik dengan jawaban bapak yang membuka wawasan saya yaitu yang menerangkan bahwa kita harus membangun diri melalui kepatuhan, ketaatan, disiplin dan kerendahan hati terlebih kita seorang mahasiwa harus menjunjung tiggi tri darma perguruan. Dengan begitu kita lebih mengetahui apa tanggung jawab kita sebagai mahasiswa. Kalau bukan dari kita maka dari siapa lagi yang akan mengubahkan Negara kita ini. Yaitu kita sebagai generasi muda yang diharapkan oleh negara.
     Yang kedua saya tertarik pada komentar dari saudara Januwar Sitepu kelas 1-D mengatakan anak muda zaman sekarang banyak yang menyimpang. Hal ini memang yang menjadi masalah besar yang sedang dihadapi oleh negara kita. Dimana kita tahu bahwa generasi muda telah banyak menyimpang dari semua norma, aturan dan peraturan. Dan bahkan hal yang seharusnya tidak dilakukan seorang yang muda namun dilakukan mereka. Sangat memprihatinkan melihat hal ini, dimana kita tahu bahwa generasi mudalah yang akan memimpin negara ini di masa yang akan datang. kemajuan atau merosotnya negara ini generasi mudalah yang akan menentukannya.

    Dan jawaban bapak sangat menarik, selain membangun diri melalui kepatuhan, ketaatan, disiplin, dan kerendahan hati gereja juga berperan dalam mendampingi anak-anak muda dalam mengenali budayanya masing-masing supaya anak-anak muda dapat terbentuk pribadinya dengan baik. Sebab perkembangan zaman ini sering dan bahkan banyak menjerumuskan generasi muda. Maka dari itu generasi muda sebagai penerus bangsa ini jadi perlu untuk diperhatikan dan dididk dengan baik.

    BalasHapus
  65. sambungan nomor 3

     Yang ketiga saya tertarik pada komentar dari saudara James Simson Simanullang kelas 1-D menilai menipisnya nilai-nilai kemanusiaan terutama pada jemaat. Saya juga sependapat dengan saudara james dimana memang menipisnya kesadaran jemaat dalam hal nilai-nilai kemanusiaan. Seperti halnya jika jemaat memerlukan gereja baru jemaat mau datang ke gereja contohnya jika jemaat mau mengadakan pesta pernikahan, mangadati, jika anaknya mau naik sidi atau jika anaknya mau dibabtis. Namun setelah acara itu selesai maka jemaat itu tidak mau datang lagi bergereja. Melihat hal ini sangatlah memprihatinkan, dimana dalam hal bergereja saja kita sudah tidak baik apa lagi dalam hal di lingkungan kita. Dengan berbagai kebudayaan dan cara pandang yang berbeda. Kesadaran itu akan lebih sulit diterapkan.

    Saya tertarik pada jawaban bapak yang mengatakan bahwa segala sesuatu pasti ada penyebabnya, dan harus menyelidiki penyebab itu apa baru bisa di atasi dari suatu masalah yang terjadi. Dengan hal yang saya katakan tadi tentang keadaan jemaat itu yaitu memang suatu pemimpin gereja bisa salah satu penyebab masalah jemaat itu. Seperti pemimpin gereja yang saya ketahui yaitu pemimpin gereja nya yang terlalu sibuk dengan jabatannya, dan mengabaikan kondisi jemaatnya. Bahkan karena perebutan suatu jabatan dalam gereja maka jemaat juga menilai tidak ada kualitas dari gereja itu. Maka mereka memutuskan untuk jarang bergereja karena tidak ada artinya mereka gereja karena pemimpinnya saja sibuk dengan jabatan-jabatan mereka. Seperti yang bapak katakan sebaiknya sebagai seorang hamba Tuhan maka haruslah rendah hati dalam segala hal dan selalu memotivasi umat dalm kehidupan sehari-hari. Dan sebagai pelayan Tuhan kita haruslah bisa datang kepada jemaat untuk menopang sekaligus mendampingi jemaat dalam menghadapi masalah mereka. Bukan memikirkan tentang jabatan. Sebab kita di utus untuk melayani bukan untuk dilayani.

    BalasHapus
  66. Nama:Christian Darma Saragih
    Nim :15.01.1231
    Kelas:1D (Teologia)
    Jawaban no 3
    Krismay Pasaribub 29 Februari 2016 04.05
    Syaloom Pak.......
    Berbicara tentang Ilmu Budaya Dasar
    Maka yang melakukan Ilmu Budaya Dasar itu adalah manusia karena manusia adalah makhluk berbudaya yang dimana jika tidak ada manusia maka budaya tidak akan lahir bahkan tidak akan berkembang di masyarakat. budaya itu adalah kreatifitas seseorang di mana budaya yang dilakukan atau di perbuat sangat berguna bagi masyarakat bahkan mempunyai nilai-nilai kemanusiaan. budaya atau kreatifitas itu ada yang baik atau bagus di contoh dan ada juga yang tidak bagus di contoh bahkan harus dibuang budaya atau di patahkan budaya yang tidak baguss itu.....
    contoh nya budaya atau kreatifitas yang harus dikembangkan dan harus di lakukan seperti dalam galatia 5:22-23 mengenai buah-buah roh termaksud juga talenta atau bakt dalam melukis, bernyanyi bahkan bermain musik....
    contoh nya budaya atau kreatifitas yang tidak harus dikembangkan atau dilakukan seperti dalam galatia 5:19-21 mengenai perbuatan daging termaksud juga korupsi,isis bahkan menganggap diri nya yang paling benar......
    melalui lahir nya mata kuliah ilmu budaya dasar ini menjadi timbul pertanyaan dari saya pak, bagaimana jika manusia tidak menumbuhkan bahkan melakukan budaya atau kreatifitas melalui buah-buah roh dan termaksud juga talenta yang ada di dalam dirinya, tetapi malah melakukan bahkan mengembangkan perbuatan daging dan termaksud juga korupsi, isis bahkan menganggap dirinya paling benar dan bahkan hal ini terjadi bagi masyarak yang beragama.....
    sehingga jadi timbul pertanyaan di hati saya pak, apakah masyarakat yang berbudaya itu masih mempunyai nilai-nilai agama di dalam dirinya dan bagaimanakah masa yang akan datang seperti yang di jelaskan dalam kitab wahyu 20:1-6 tentang kerajaan seribu tahun jika manusia masih berbudaya hidup dengan perbuatan daging bahkan ada yang ateis dan apa kah pro-kontra nya pak??????
    syaloom

    Jawaban Dosen
    Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 06.14
    Terimakasih komennya, Krismay Pasaribu, NIM...?
    IBD sangat sederhana untuk menjelaskan manusia, yaitu manusia adalah manusia yang membangun nilai-nilai yang luhur. Manusia selamanya ada dan layak hidup di dunia ini, dan juga di hadapan Tuhan, ketika manusia menganut hal-hal yang benar, baik, dan adil. Hal-hal di luar itu adalah kejahatan, termasuk ISIS, dan kejahatan-kejahatan yang lainnya, yang membuat manusia menderita, dan juga yang mengakibatkan mahluk-mahluk hidup lainnya menderita, seperti binatang-binatang, dan tumbuh-tumbuhan.
    Karena itulah Paulus mengingatkan jemaat Kristen di Galatia agar hidup manusiawi dan hidup dalam terang Roh Kudus agar menjadi umat yang membangun kebenaran, kebaikan, dan keadilan.
    Perihal kisah seribu tahun (Wahyu), semuanya akan nyata kelak, karena Yohanes yang menuliskan Wahyu itu sudah diberikan penglihatan oleh Tuhan, kalau dunia ini akan menghadapi penderitaan-penderitaan yang hebat, namun umat Tuhan akan selalu disertaiNYA dan akan diberikan pertolongan agar menang dalam setiap kesusahan dan penderitaan.
    Salam Budaya
    Salam Budaya

    Saya memilih komen saudara chrismay pasaribu ini karena komen ini mengkritisi nilai kemanusian dengan mengaitkan ke thelogia sang rasul paulus.soal kejahatan yang dikaitkan bpk untuk memperjelas jawaban ini menurut saya sangat hangat bila dibawa kedalam diskusi,karena saya sangat penasaran dasar gerakan isis melakukan kejahatan yang membawa nama agama.


    BalasHapus
  67. Nama : H. Primadona Manalu
    NIM : 15.01.1265
    Tingkat/Jur : 1D/Teologi
    Syalom,Salam Budaya
    Pdt. Edward S.Sinaga, M.Th
    Berikut jawaban saya dari Soal UTS IBD 2016 :
    1. Kaitan kutipan M.T.Zen “Ciri-Ciri Negara Maju”(menghargai hak warga lain dan senang bekerja) dengan Latarbelakang lahirnya mata kuiliah IBD :
    Ilmu Budaya Dasar adalah Konsep manusia dalam pencapaian menuju suatu pola pikir yang baru yang positif,membangun ,menerima,menghargai,dan berdialog dengan berbagai-bagai kebudayaan.Ketika kita mengetahui dan memaknai definisi ini,sungguh sangat luas pengaruhnya dalam perkembangan zaman dewasa ini.Untuk menjadi orang yang tolerant,kita harus mampu menjaga dan mendisiplinkan diri, berbicara dan memahami setiap pendapat dan pandangan orang lain.Kita tetap bisa menerima perlakuan orang lain,kepribadian orang lain,selagi hal itu masih tetap sejajar,berkesinambungan,dan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip atau nilai-nilai kemanusiaan yang sudah diterapkan dalam pemahaman kita tentang mata kuliah IBD.Berbicara hak warga lain,tentunya itu tidak lari dari apa yang kita pikirkan.Manusia ingin sekolah,bekerja,belajar,membantu,menikmati keindahan alam,bercanda-gurau,menangis,tertawa,mencintai dan mengasihi ; itu semua bisa dirangkum dalam satu pengertian bahwa “Manusia memiliki Hak untuk hidup”,jadi dari ucapan itu saja kita sudah bisa bersikap menghargai terhadap hak warga lain. Tidak ada yang bisa melarang dan menutupi jalan mereka,ketika mereka tau batas dari melakukan dan mengendalikan hak yang mereka miliki.Menurut saya,hak yang dimaksud ialah hak dengan kebebasan yang tidak mutlak(terbatas).Jadi kita hanya bisa menghargai hak warga lain,ketika perlakuan hak tidak sampai kepada jalur hukum.Begitu juga dengan hal senang bekerja.senang bekerja bararti bersifat orientatif,ketika manusia suka bekerja dalam bidang apapun ( halal),berarti dia sudah nemiliki karakter membangun dan menerapkan prinsip nilai di dalam dirinya.

    BalasHapus
  68. Nama : Julia sonya simanungkalit
    nim : 15.01.1282

    Berbicara tentang budaya, Indonesia tidak lagi diragukan dengan keragaman akan budaya. Hampir tiap daerah memiliki nilai-nilai kebudayaan. Melihat konteks tahap-tahap akan perkembangan budaya Indonesia dari budaya primitf sampau sekarang yang disebut budaya modern menjadikan Indonesia bisa disebut negara pra dewasa. Bagaimana di pembahasan H. Bagir dalam Negeri Tuna Budaya, inti dari pembahasannya bagaimana konteks bangsa Indonesia yang lupa cara mewujudkan esensi dari budaya dalam kehidupan seperti budaya “maradat” dalambudayabatak.
    Dalam pembahasan Negeri Tuna Budaya masalah bangsa Indonesia yang terberat ialah hilangnya generasi-generasi penerus bangsa yang tidak salah menafsir arti budaya dalam kehidupan, serta generasi yang tidak malu meweujudkan budaya sebagai rumah persatuan akan nilai-nilai kemanusiaan, Budaya hendaknya bukan di rusak oleh modernisasi serta nilai kemanusiaan yang tergerus oleh keegoisan dan pemenuhan hawa nafsu yang dapat menjadikan budaya dalam konteks kebersamaan menjadi “tuna” atau “cacat”.
    Sampai akhirnya pelajaran IBD ini sebagai landasan untuk memperbaiki stigma akan budaya yang salah. Dan dengan harapan IBD menjadi model pemikiran maju bagi mahasiswa/mahasiswi untuk mewujudkan budaya Indonesia yang bermartabat namun bercitarasa modern.
    #Salam Budaya( Eikel Ginting/ NIM: 15.01.1245)
    Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 09.36
    Terimakasih komennya Eikel Ginting/ NIM: 15.01.1245, kiranya IBD menjadi pendamping bagi semua mahasiswa yang menggali ilmu teologia di STT Abdi Sabda; karena STT ini ada di beranda budaya Batak yang sangat kaya dengan nilai-nilai sebagai warisan daya juang, tindak, cipta, dan sarat makna dari leluhur masyarakat Batak (Toba, Karo, Simalungun, Pakpak, dan Angkola-Mandailing.

    Menurut analisa saya Eikel sudah menjelaskan bagimana budaya dalam Indonesia bisa menjadi model pemikiran yang berpikir kedepan untuk mewujudkan budaya dalam martabat Indonesia. Karena budaya tidak akan bisa hilang dari kehidupan kita sehari-hari. Dengan kita mengetahui nilai-nilai atau dasar-dasar berbudaya kita bisa melihat konteks dalam tahap-tahap pertumbuhan,perkembangan dan mengalami perubahan samapai pada sekarang. IBD telah terpancar dan terlihat dalam tulisan ini, bagaimana negeri tunabudaya dalam masalah bansa Indonesia yang terberat yaitu hilangnya generasi-generasi penerus bangsa. Dalam hal ini budaya harus berperan aktif bukan untuk dirusak tetapi menjadikan konteks kebersamaan. Menrut saya ini sangat bagus di perbincangkan dalam konteks saat ini.

    BalasHapus
  69. Nama:Christian Darma Saragih
    Nim :15.01.1231
    Kelas:1D(Theologia)
    Sambugan jawaban no 3
    Eirene hutabarat26 Februari 2016 18.35
    Berbicara mengenai nilai kemanusiaan, berarti tentang manusia dan sesama manusia. Nilai kemanusiaan adalah kebaikan, kebenaran, dan keadilan. Ada suatu pertanyaan yang muncul dalam benak saya, bagaimana sebenarnya nilai kemanusiaan dibangun dalam diri individu? Karena dari pengalaman, saya pernah melihat seorang "pelayan Tuhan" tidak mampu menjalankan nilai kemanusiaan dengan baik kepada sesama "pelayan Tuhan" sehingga saya berpikir, "pelayan Tuhan" yang sudah belajar tentang siapa manusia itu sendiri saja belum tentu bisa menjunjung tinggi nilai kemanusiaan padahal jelas kita mengetahui bahwa manusia adalah imago dei, lalu bagaimana mungkin orang awam yang kurang memiliki wawasan lebih atau masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi untuk menempuh pendidikan tinggi dapat memahami kedudukan dari nilai kemanusiaan itu?
    Terimakasih

    Jawaban Dosen
    Mago Dang Edward Sinaga26 Februari 2016 18.54
    Terimakasih Eirene Hutabarat, NIM: 15.01.1246. Nilai-nilai kemanusiaan yang lain adalah, etika, moral, dan etos. di dalamnya ada hukum dan tanggung-jawab. Kehadiran IBD mengingatkan kita kalau karakter seorang pelayan itu sangat kuat, dan itu tentunya didasarkan pada kerja keras dalam membangun diri melalui kepatuhan, ketaatan, disiplin, dan kerendahan hati. Perlu kita sadari, kalau ekonomi dan pendidikan tidak selamanya menentukan nilai-nilai kemanusiaan itu. Namun, atas nama IBD, sebenarnya Ilmu atau Mata Kuliah ini, menuntun setiap mahasiswa-mahasiswi agar menjunjung tinggi Tri Dharma Pergguruan tersebut. Kelak, setiap mahasiswa-mahasiswi akan mengabdi kepada masyarakat, dan itu artinya ikut serta dalam membangun kemanusiaan, agar damai, sejahtera, dan bahagia itu dimiliki semua orang.
    Salam Budaya

    Saya memilih bahasan saudari Eirene Hutabarat karena saudara menanyakan apa yang menjadi pergumulan dalam diri saya.dan jawaban dari bpk menjawab sebagian dari pergumulan saya.Trimakasih untuk jawaban bpk.

    Arnold Brahmana22 Februari 2016 07.33
    Saat Ilmu Budaya Dasar hadir dihadapan, tak ada bayangan apapun mengenai tujuan untuk ranah satu ini, malah yang tersirat adalah "apakah akan sama dengan ilmu budaya?" ternyata berbeda.

    Saya meyakini, Ilmu Budaya Dasar sebagai salah satu mata kuliah yang menunjang peradaban manusia lewat persepektif pikiran yang beragam serta dibarengi oleh nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal, bahkan terbuka bagi siapa saja yang mau peka terhadap peradabannya. Semoga mata kuliah ini menjadi sebuah batu loncatan bagi pelayanan yang sesaat lagi akan berlangsung..

    Salam kasih! -AB/15011218
    Jawaban Dosen
    1. Mago Dang Edward Sinaga22 Februari 2016 16.49
    Terimakasih komennya Arnold Brahmana, kiranya teologia dan pelayanan nantinya membangun keramahan atas nilai-nilai kemanusiaan, sehingga kasih Allah yang telah menjadi manusia itu tidak hanya hayalan dan menjadi legenda usang nantinya. Blessings

    Saya tertarik kepada komen saudara Arnold Brahmana Karena analisa dari saudara ini dibentuk secara sistematis sehingga mudah dicerna.

    BalasHapus
  70. Nama : Julia sonya simanungkalit
    Nim : 15.01.1282

    Nama : Hendriko Siagian
    NIM : 15.0N1.1268
    Kelas/Prodi : I-C/Theolo
    1) Bagaimana hak-hak para pedagang yang harus tetap berjualan untuk mencari nafkah?
    2)dan bagaimana sebenarnya puasa yang sesungguhnya?
    karena dijelaskan pada sajian kelompok 4 bahwa puasa harus menahan nafsu, amarah, emosi. Sementara FPI mempergunakan kekerasan dalam melakukan orasi dan tindakan-tindakannya...

    jadi saya mengucapkan banyak terima kasih..
    syaloom!!!!

    Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 09.29
    Terimakasih komennya, Hendriko Siagian, NIM : 15.01.1268.
    Wanita adalah wanita, Zaman berganti zaman, sosok wanita terus menghiasi sejarah kemanusiaan. sudah lama (khususnya sejak zamannya R.A. Kartini, putri mantan Bupati Jepara, Jawa Tengah itu, wanita tidak lagi hanya di dapur, dia-lah sosok perintis sejarah wanita dan kesetaraan di negeri ini).
    Wanita dan karir serta pendapatannya yang melampaui suami, adalah permasalahan dalam status sosial atau keluarga, khususnya dalam budaya Batak (Indonesia pada umumnya). Dalam IBD, topik wanita menjadi pokok dalam nilai-nilai kemanusiaan yang lain, karena mengingat sejarah lampau, seolah-olah wanita hanya seharga fungsinya di dapur-sumur-tempat tidur.
    IBD, mengingatakan kita, kalau wanita layak berkarir, dan layak berkarya, namun wanita juga harus diberi kesempatan untuk membangun tanggung-jawabnya di dalam rumah tangga. Memang, dibutuhkan undang-undang khusus untuk melindungi wanita dalam berkarir dan undang-undang itu perihal jam kerja wanita karir jangan disamakan dengan jam kerja seorang pria, agar wanita juga meluangkan waktu untuk menata rumahtangganya. Jam kerjanya dikurangi dan penggajiannya tetap penuh tanpa pemotongan. Sepertinya ini mustahil, tapi mungkin suatu saat menjadi sebuah kenyataan.

    Tentang FPI dan masyarakat non-muslim dalam menjalankan wirausahanya saat masa-masa Puasa, sebenarnya negara dan undang-undang kita menjamin warganya untuk terus bekerja dan wirausaha. FPI bukan polisi dan bukan pemerintah, mereka hanyalah warga negara biasa dan tak berhak untuk men=sweeping para warga yang menjalankan usahanya walaupun saat-saat bulan puasa sedang berlangsung. Negara atau pemerintah adalah badan yang membina warganya, agar saat bulan suci puasa berlangsung, jangan sampai mengganggu peribadahan warga tersebut.

    Memang sejarah FPI yang kita ikuti selama ini terkesan sangat anarkis dalam bertindak apalagi tindakan itu justru dalam masa-masa puasa, lupa dan jatuh ke dalam sikap atau tindakan kekerasan, yang telah melangga nilai-nilai kemanusiaan.

    Salam IBD
    1.
    Hendriko Siagian29 Februari 2016 09.49
    terima kasih banyak bapak dosen kami Pdt. Edward Simon Sinaga, M.Th..
    sungguh pelajaran yang sangat luar biasa buat kami para mahasiswa bapak di STT ABDI SABDA MEDAN..
    Tuhan memberkati bapak :)
    • Saya menyukai koment henriko karena saya tertarik dengan sosok seorang wanita dimana wanita adalah sosok yang terus menghargai kehidupan keluarganya, dimana wanitalah yang sangat berperan di dalam melakukan tugas-tugas dan tanggungjwap di rumah. Seperti yang kita lihat bahwa wanita zaman sekarang ini sudah mempunyai peranan ganda, dimana wanita tidak seperti zaman dulu hanya dirumah. Tetapi juga wanita sekarang sudah banyak berkarir, meskipun wanita berkarir wanita masih dapat mengisi kelembutan, kesetiaan rasa keibuan, keelokan dan kepribadian yang diisi dan dilengkapi seorang laki-laki. Dimana laki-laki menerima wanita apa adanya dengan segala kekurangan istirinya. Sebagai konsekuensi wanita karier.


    BalasHapus
  71. nama : Julia sonya simanungkalit
    nim : 15.01.1282


    Nama : Ronika Nursagi Panjaitan
    Nim : 15.01.1316
    Tingkat/Jurusan : 1-B/Theologi

    syalom pak
    Globalisasi merupakan suatu proses masuknya negara ke dalam pergaulan dunia dan membuat suatu negara semakin kecil atau sempit di karenakan kemudahan dalam berinteraksi antarnegara. Ditengah situasi dan kondisi globlalisasi yang semakin berkembang, sementara di sisi lain nilai-nilai kemanusiaan boleh di katakan mulai menurun. Nah, bagaimana cara mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan itu? apakah dengan mengubah cara penyampaian sehingga kesannya tidak memaksa? atau ada cara lain yang lebih efektif? contohnya : anak-anak sekarang hidup dalam pengaruh era globalisasi, dengan kemudahan akses internet dan arus informasi melalui media sosial. dalam keadaan seperti ini orang tua atau guru tidak bisa menghalangi anak untuk mengakses informasi lewat internet. tidak mungkin mengekang si anak, karena bagaimanapun secara diam-diam anak tadi akan berusaha mengakses informasi tersebut. lalu bagaimana kaitannya terhadap kebudayaan dan si anak itu sendiri?
    Mago Dang Edward Sinaga6 Maret 2016 07.14
    Terimakasih komennya, Ronika Nursagi Panjaitan
    Nim : 15.01.1316.

    IBD, dan globalisasi.

    IBD adalah nilai-nilai kemanusiaan dari zaman ke zaman, dari generasi ke generasi. dan tentunya era zaman globalisasi juga bagian dari IBD, atau nilai-nilai kemanusiaan.

    Globalisasi adalah media dan zaman di mana segala isu-isu kemanusiaan sangat cepat bisa menyentuh dan mencapai semua manusia yang bersinggungan dengan IT.

    Anak-anak sekarang sangat dimanjakan dengan IT, tentu dalam koteks IT dan globalisasi tersebut, si anak seharusnya dibekali dengan nilai0nilai yang kokoh dan spiritualitas yang perlu pendmapingan, sehingga mereka akan jauh berprestasi dan kreatif lagi, demi kebutuhan dan kesejahteraan mansuia. Anak-anak sekarang, jika dibekali dengan nilai-nilai positif dan manusiawi, maka mereka akan membawa dunia ke zaman yang leih baik, benar, dan adil, karena semua fasilitas ini, jika dipelajari dan anak-nak mendapat pendampingan dengan nilai-nilai positif, maka tak mustahil, dunia dan kemanusiaan akan lebih baik nantinya.

    Anak-anak, dan globalisasi, didasarkan kepada kemanusiaan yang benar, kemanusiaan yang tidak diskriminatif, dan menghargai nilai-nilai yang dianut masyarakat dunia.

    Salam IBD

    Berbicara mengenai Ilmu Budaya Dasar, hal itu tidak terlepas dari manusianya dan budayanya, karna manusia memang suatu makhluk yang berbudaya. Harapan kedepannya semoga mata kuliah ini selalu berlanjut atau berantai, demi terciptanya mahasiswa yang selalu peka terhadap budaya sekitarnya. Terkhusus mahasiswa STT ABDI SABDA ke depannya. Yang mencintai budaya atau tradisi-tradisi yang ada pada dirinya, dan menghargai dalam arti yang Inklusivisme budaya yang lain di sekitarnya.

    Syalom..

    1.
    Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 08.58
    Terimakasih komennya, Sulastri Putri, NIM : 15.01.1330.
    IBD adalah jati diri dalam menempatkan manusia menjadi pribadi yang berharga, sehingga manusia berbudaya atas nilai-nilai yang manusiawi (humanitas). Sesuatu yang baik jika kita komit dengan memulainya dari kampus kita, STT Abdi Sabda.
    Salam IBD.
    Saya tertarik dengan apa yang di katakan Ronika dimana IBD adalah nilai-nilai kemanusiaan dari zaman ke zaman dari generasi ke generasi denga berkembangnya zaman ilmu teknologi yang semakin maju. Dalam pembahasan ini anak-anak tidak bisa dilepas dari ilmu teknologi yang semakin canggih karena melalui ilmu teknologi mereka dapat mengenali informasi yang ada dan mendapat penetahuan. Tetapi di dalam mengenali teknologi anak-anak juga butuh pengawasan atau pendampingan orangtua agar si anak dapat di bekali nilai-nilai positif yang akan memberikan dia kedalam dunia yang lebih baik, benar dan adil. Untuk itu orangtua sangat di butuhkan perannya dalam mendidik anak-anak agar anak tersebut tidak terjerumus ke dalam kemajuan teknologi yang semakin canggih.

    BalasHapus
  72. Nama : Negista Israysa Saragih
    NIM : 15.01.1296
    Ting/Jur : I- D/ Theologi
    1. Kutipan Gunawan dari M.T zen tentang ciri-ciri bangsa yang maju
    a. Menghargai Hak warga lain
    Hak adalah segala sesuatu yang harus di dapatkan oleh setiap orang yang telah ada sejak lahir bahkan sebelum lahir. Ada berbagai macam hak yang dimiliki oleh warga namun yang paling berhubungan adalah hak sosial dan budaya, negara Indonesia memiliki masyarakat yang memiliki tatanan bersosial dan berbudaya dalam masyarakat yang luar biasa. Masyarakat Indonesia yang memiliki nilai yang tinggi dalam bersosial dan memiliki bermacam-macam budaya yang banyak sehingga diperlukan beberapa unsur yang mendukung hal tersebut untuk mempertahankan nilai sosial dan budaya negara ini. Salah satu unsur yang mendukung dalam mempertahankannya adalah pengetahuan tentang hak asasi sosial dan budaya, dan kejadian yang telah terjadi di dalam hak sosial dan budaya yang ada di Indonesia. Hak ini memberikan kebebasan kepada seseorang untuk menentuka, memilih, dan mendapatkan pendidikan, mendapatkan pengajaran, hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat. Dan kaitan nya dalam ilmu budaya dasar adalah ilmu budaya dasar memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah dan kebudayaan. Dan tujuan lainnya agar kita Memiliki Wawasan Budaya yang Luas tentang kehidupan bermasyarakat dan secara bersama-sama mampu berperan serta meningkatkan kualitasnya, maupun tentang linkungan alamiah, serta secara bersama-sama berperan didalam kelestariannya.
    b. Senang Bekerja
    Manusia sebagai makhluk sosial senantiasa membutuhkan orang lain. Meskipun hidup berkecukupan, kecerdasan yang cukup dan kekuatan fisik yang cukup, ia akan selalu membutuhkan lingkungan dimana dia bisa berbagi, saling memberi support dan bergotong royong. Dan kaitannya dalam ibd adalah dimana Ibd itu membentuk suatu kerjasama dalam pembangunan suatu negara . dengan adanya kerjasama kita akan merasa senang dalam melakukan pekerjaan itu hasilnya pun akan baik seperti misalnya pembangunan negara untuk lebih maju lagi.

    BalasHapus
  73. 2. Nilai-nilai Kemanusiaan yang Lain menurut P. Haryono (1996)
    1. Kesempurnaan Hidup, Manusia memang bukan makhluk yang sempurna karena berbagai keterbatasan yang dimilikinya. Namun, bukan berarti manusia tidak dapat meraih kesempurnaan hidup. Kesempurnaan hidup bagaikan penciptaan alam yang serba berpasangan. Bila manusia tidak berkaca pada penciptaan alam, maka manusia tidak akan pernah meraih kesempurnaan dalam hidupnya. Ada 2 konsep kesempurnaan hidup yaitu Konsep Kesempurnaan yang salah yaitu, ketika orang mengalami kesulitan ia menyalahkan diri sendiri atau orang lain maupun menyalahkan keadaan dan lain-lain dan bila usahanya tidak membawa hasil maka ia mencari jalan yang aneh misalnya ke dukun. Dan konsep kesempurnaan yang benar yaitu, usaha yang benar untuk memecahkan kesulitan dengan cara mencari apa penyebab kesulitannya.
    2. Kebahagiaan Hidup, kebahagiaan adalah sebuah perasaan yang positif dan menggairahkan, yang setiap manusia bisa rasakan dari hatinya yang terdalam.
    3. Puasa - Kesadaran Diri - Jati Diri, yakni Puasa adalah tindakan sukarela dengan berpantang dari makanan, minuman, atau keduanya, perbuatan buruk dan dari segala hal yang membatalkan puasa untuk periode waktu tertentu , Puasa dengan demikian mampu membentuk jati diri seseorang menuju suatu kepribadian yang baik bagi perjalanan hidup manusia pada umumnya.
    4. Cinta Erotis - Peran Ganda Wanita - Keluarga, dan Hak Asasi Manusia, yakni Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang.dan Eros adalah kasih antara pria dan wanita di mana kasih tersebut tidak direncanakan ataupun diinginkan, namun sepertinya tertanam di dalam diri manusia itu. Peran Gamda Wanita yaitu, peran wanita di era globalisasi ini telah berkembang menjadi peran ganda. Peran ganda tersebut meliputi peran sebagai ibu rumah tangga dan wanita karir. Peran ganda wanita juga menuai berbagai pandangan dari masyarakat. Pandangan masyarakat mengenai peran ganda wanita ada yang pro (setuju) dan kontra (tidak setuju). Pandangan yang pro menyatakan bahwa seorang wanita yang berperan ganda sebagai ibu rumah tangga dan wanita karir (dosen) amat membantu perekonomian keluarga. Pandangan dari masyarakat yang kontra (tidak setuju) berpandangan bahwa seorang wanita yang berperan ganda sebagai ibu rumah tangga dan wanita karier dapat menelantarkan keluarga akibat kesibukan kerjanya. Dan Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri manusia sejak manusia lahir yang tidak dapat diganggu gugat dan bersifat tetap. kita sebagai warga negara yang baik tentunya haruslah saling menghormati satu sama lain dengan tidak membedakan ras, agama, golongan, jabaatan ataupun status sosial

    BalasHapus
  74. 3. Tiga komentar Yang menarik
    1. Saya tertarik pada pertanyaan Saudara Christian sinaga yaitu dia menanyakan tentang LGBT yaitu bagaimana seharusnya respon dan kebijakan gereja pada kaum LGBT dan bagaimana sikap kita dalam kasus LGBT ini apakah kita harus memandang mareka sebelah mata atau mengucilkan meraka.
    dan jawaban yang bapak berikan atas pertanyaan ini adalah Bagaimana sikap gereja, untuk kaum LGBT? Ini adalah pertanyaan menyangkut etika, di mana apa yang terbaik bagi mereka dan apakah gereja sudah mendengar suara mmeminta tolong dari kaum ini? Gereja-gereja di Barat, Amerika, Australia, dan Afrika terbelah dua dalam hal menyikapi kaum ini, di mana ada yang menolak dan ada yang menerima bahkan memberkati pernikahan mereka.
    Bagaiman dengan sikap kita? KIta dan latarbelakang gereja lokal kita akan sangat sulit menerima pernikahan mereka karena konteks gereja kita adalah budaya dan juga sangat menjunjung tinggi akan nilai dan makna serta tujuan pernikahan itu. Kita membutuhkan waktu dan proses panjang untuk menyikapi dan memutuskan tentang sikap gereja akan pernikahan sejenis itu.
    Saya tertarik dengan pertanyaan ini karena pertanyaan ini merupakan berita terhangat di Indonesia saat ini dan LGBT merupakan berita yang paling banyak mendapatkan kontroversi dari masyarakat maupun pemerintah dimana Sekarang LGBT sudah menjadi tren di dunia, dan yang paling cepat menerima “serangan” ini adalah anak-anak muda dan jawaban bapak edward dari pertanyaan saudara Christian membuka wawasan saya bagaimana respon gereja dan bagaimana sikap kita dalam menghadapi masalah LGBT di tengah masyarakat.
    2. Pertanyaan selanjutnya adalah pertanyaan dari saudara Arnold Brahmana yang menanyakan Apakah manusia hanya ingin kesempurnaan, kebahagiaan, kesetaraan, penghargaan diri, atau malah kekayaan? Apakah tidak lebih baik sebagai manusia yang beradab kita mengejar kemuliaan ketimbang hal-hal yang disebutkan tadi?
    Dan jawaban yang bapak berikan atas pertanyaan ini adalah Kebahagiaan itu adalah musik yang terindah yang terus mengalun dalam jiwa dan rohani manusia, dan hanya Tuhan-lah yang menjadi sumber musik jiwa-yang membagun dan mengalirkan kebahagiaan itu. Citra manusia yang mulia, imago dei, adalah kisah hilangnya kebahagiaan awal atau pertama, karena manusia ingin sama dan serupa dengan Allah. Allah dan hanya Allah yang tahu dan yang ingin atau berkehendak, agar kita diciptakanNya seperti gambar dan rupa Allah. Kisah nilai kemanusiaan zamannya Adam dan Hawa, mengingatkan kalau pelanggaran mereka telah menghancurkan kesempatan untuk menikmati kesempurnaan dan kebahagiaan taman Eden, di mana mereka sebelumnya berada.
    Kemuliaan, dalam topik religi (alam pemikiran mitis, ontologis, dan funsionalisme) adalah sesuatu yang terus dijiwai, diimani oleh semua umat beragama, karena itulah yang hilang, dan hanya dapat dimiliki manusia hanya karena kehendak Yang Mahakuasa (dalam konteks Kristen, disebut anugerah atau sola gratia). Alasan saya memilih ini adalah karena saya ingin mengerti arti manusia yang sebenarnya dan apa tujuannhya.

    BalasHapus
  75. sambungan pertanyaan soal no 3 ..
    3. Pertanyaan yang menarik lainnya adalah pertanyaan dari saudari Eirene yaiutu Berbicara mengenai nilai kemanusiaan, berarti tentang manusia dan sesama manusia. Nilai kemanusiaan adalah kebaikan, kebenaran, dan keadilan. Ada suatu pertanyaan yang muncul dalam benak saya, bagaimana sebenarnya nilai kemanusiaan dibangun dalam diri individu? Karena dari pengalaman, saya pernah melihat seorang "pelayan Tuhan" tidak mampu menjalankan nilai kemanusiaan dengan baik kepada sesama "pelayan Tuhan" sehingga saya berpikir, "pelayan Tuhan" yang sudah belajar tentang siapa manusia itu sendiri saja belum tentu bisa menjunjung tinggi nilai kemanusiaan padahal jelas kita mengetahui bahwa manusia adalah imago dei, lalu bagaimana mungkin orang awam yang kurang memiliki wawasan lebih atau masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi untuk menempuh pendidikan tinggi dapat memahami kedudukan dari nilai kemanusiaan itu?
    Dan jawaban yang bapak berikan terhadap pertanyaan ini adalah Nilai-nilai kemanusiaan yang lain adalah, etika, moral, dan etos. di dalamnya ada hukum dan tanggung-jawab. Kehadiran IBD mengingatkan kita kalau karakter seorang pelayan itu sangat kuat, dan itu tentunya didasarkan pada kerja keras dalam membangun diri melalui kepatuhan, ketaatan, disiplin, dan kerendahan hati. Perlu kita sadari, kalau ekonomi dan pendidikan tidak selamanya menentukan nilai-nilai kemanusiaan itu. Namun, atas nama IBD, sebenarnya Ilmu atau Mata Kuliah ini, menuntun setiap mahasiswa-mahasiswi agar menjunjung tinggi Tri Dharma Pergguruan tersebut. Kelak, setiap mahasiswa-mahasiswi akan mengabdi kepada masyarakat, dan itu artinya ikut serta dalam membangun kemanusiaan, agar damai, sejahtera, dan bahagia itu dimiliki semua orang.
    Alasannya karena saya merasa tertarik dengan permasalahan yang ada di pertanyaan ini, yang mana dikatakan ada pelayan Tuhan yang tidak menjalankan nilai kemanusiaan yang baik padahal kita mengetahui sendiri bahwa pelayan Tuhan adalah seorang hamba bukan seseorang yang mengganggap atau merasa dirinya sebagai “boss” atau “majikan”. Dan pertanyaan ini saya dapatkan adalah nilai-nilai kemanusiaan harus ada dalam pribadi kita sendiri.
    Terimakasih... Salam IBD...

    BalasHapus
  76. Nama : H.Primadona Manalu
    NIM : 15.01.1265
    2.Penjelasan dan analisa dari kelompok V “Nilai-Nilai Kemanusiaan Yang Lain”
    Setiap berbicara tentang mata kuliah IBD, yang dominan dibahas ialah mengenai nilai-nilai kemanusiaan ini.Nilai berarti abstrak namun konkret.Kemanusiaan adalah segala sesuatu yang membahas dan membahasakan manusia.Katanya,ciri khas manusia ialah berpikir .Menurut pendapat saya,sesuai dengan apa yang dapat saya pahami mengenai mata kuliah ini,sebaiknya kata” ciri khas manusia ialah berpikir” diganti dengan kalimat “ciri khas manusia ialah berbudaya” karena manusia hidup dan mulai mengenal,menghargai serta memahami segala sesuatunya oleh karena hadirnya budaya ditengah-tengah kehidupan manusia.Namun memang,juga tidak dapat disangkal bahwa ketika manusia disebut makhluk berpikir,disana sebenarnya sudah terkandung yang namanya nilai.dan nilai itu sangat penting untuk membangun pemikiran-pemikiran alam sadar dan bawah sadar manusia.Jadi yang dapat saya jelaskan mengenai hal ini ialah manusia itu dasarnya berpikir.Di dalam pemikiran manusia terkandung nilai.Disisni yang dimaksud nilai-nilai kemanusiaan yang lain ialah kesempurnaan hidup,kebahagiaan hidup,puasa ,kesadaran diri,jati diri,cinta,erotis,peran ganda wanita,keluarga dan hak asasi manusia.Jika dibandingkan nilai ini dengan nilai-nilai kemanusiaan yang suadh dipelajari di pertemuan V,ternyata bukan hanya niai etika,etos,dan moral saja yang perlu kita pedomani.Masih banyak niai-nilai kemanusiaan lain yang sanggup menyempurnakaan kebutuhan setiap aspek-aspek kehidupan manusia.Dalam mencapai kesempurnaan dan kebahagiaan hidup,dibutuhkan nilai kemanusiaan untuk memahami tantangan dan kesulitan-kesulitan yang terjadi.Demikian juga dengan hal puasa,kesadaran diri,jati diri,masalah cinta dan HAM.Dan kemungkinan besar nilai yang menjadi tolak ukur disini adalah adanya pengedalian diri dan rasa tanggung jawab.Tidak membebani orang lain dan membangun kedamaian dan kesejahteraan bersama.Seperti yang Bapak singgung kemarin tentang istilah Paul Knitter “Satu Bumi Banyak Agama” (toleransi Inkllusivisme) disarankan dalam hal ini menjadi “Satu Bumi Banyak Manusia” . Dengan istilah ini,manusia ditantang untuk bisa saling menghormati,menghargai,hidup damai dan saling membangun.Bahkan,tidak hanya toleran antara manusia dengan manusia.menjaga pemberian dan ciptaan lainpun merupakan hal yang menyangkut dengan nilai.Jadi, dapat dikatakan bahwa nilai itu baik.Jika tidak baik berarti ,bukan nilai yang salah melainkan pemilik nilai yang menjadikannya rusak,dan kemudian tidak lagi disebut nilai,melainkan pelanggaran yang tidak sewajarnya.

    BalasHapus
  77. Nama : Wahyu Bayu Tarigan
    Nim : 15.01.1340
    Kel/jur : 1-D/theologia
    1. Mata kuliah ilmu budaya dasar adalah mempelajari secara terperinci mengenai budaya yang berlaku di masyarakat. Perkembangan zaman sudah menggeser sebagia nilai-nilai dan moral masyarakat. Karena tergesernya nilai-nilai dan moral itu, menyebabkam masyarakat kurang menghargai hak warga lain dan tidak berpikir rasional terhadap budaya warga lain. Banyak kritikan yang menyinggung budaya warga lain. Terutama kritikan terhadap pendididkan indonesia yang di apresiasikan oleh Belanda dan sebagian pemikiran masyarakat indonesia masih bersifat tradisional. Menghargainhak orang lain berarti menghargai setiap apa yang berlaku di tengah-tengah warga lain. Setiap warga memiliki kebudayaan yang berbeda-beda, bukan berarti perbedaan itu tidak bagus dan jangan kita memaksa mereka harus sama dengan budaya kita, sehinga kita kritik budaya mereka dengan cara yang berkelebihan. Mengkritik artinya tidak mampu berpikir secara rasional. Dari persoalan itulah munculnya mata kuliah ilmu budaya dasar. Untuk memperjelaskan kepada masyarakat luas perlunya mempelajari Ilmu Budaya Dasar. Dengan lahirnya mata kuliah IBD, kita ditantang untuk memujudkanya menjadi nyata, yang dibutuhkan disitu adalah uapaya atau usaha, dan membiasakan diri untuk senag bekerja. IBD membiasakan kita hidup dalam menghargai hak orang lain, ber’etikan, ber’moral, memiliki nilai-nilai budaya berusaha dan membudayakan senang bekerja.

    Nama : Wahyu Bayu Tarigan
    Nim : 15.01.1340
    Kel/jur : 1-D/theologia

    No.2 Manusia adalah mahlik sosial yang terlahir secara harifiah atau Illahi.kerap kali manusia kurang puas terhadap apa yang di milikinya, itu artinya manusia selalu mencari kesempurnaan hidup yang belum ia dapatkan. Dengan berbagai hal cara manusia itu mencari kesempurnaan hidupkesempurnaan hidup merupakan PELENGKAP hidup yang memberikan kebahagiaan, dengan itu manusia measakan kepuasan terhadap apa yang ia cari. Dari pencarian kesempurnaan hidup banyak inspirasi dan motifasi yang bermunculan sehinga banyak pengetahuan yang muncul juga. Itu secara positif. Kalo secara negatifnya adalah menimbulkan penggeseran nilai-nilai dan moral dan memiliki sifat egois atau individualisme. Kesempurnaan itu tidak akan lengkap apabila tidak ada kekurangan. Karena dari kekurangan manusia bisa mencari dan berusaha, dengan usaha itu manusia akan mendapatkan kebahagiaan. Kebahagiaan hidup tidak akan bertaha lama kalau manusia itu tidak memenuhi syarat atau upaya dari kebahagiaan itu. Kesengsaraan dan kebahagiaan saling melengkapi atau berdampingan. Maksudnya adalah membentuk sebuah proses misalnya : proses, memcari jati diri, persoalan, proses dari kesadaran diri, cinta eros, peran ganda wanita, keluarga dan HAM. Itu semua melalui penderitaan menuju kesempurnaan atau kebahagiaan.

    Bersambung...

    BalasHapus
  78. Nama : Wahyu Bayu Tarigan
    Nim : 15.01.1340
    Kel/jur : 1-D/theologia
    3. Berikut kutipan komentar menarik dari topik menarik yang saya ambil dari Blog (Edward Simon Sinaga dan IBD 2016, http://sinagamateri.blogspot.co.id/2016/02/ilmu-budaya-dasar-ibd.html), beserta alasan.
    * Eirene Hutabarat / 15.01.1246/ 1-A theologia. Mengenai nilai-nilai kemanusiaan yang tidak mampu di jungjung oleh pelayan Tuhan…
    Jawaban Dosen : Nilai-nilai kemanusiaan lain adalah etika, moral, dan etos. Didalamnya ada hukum, dan tanggung jawab, IBD mengingatkan kita kalau karakter seorang pelayan itu sangat kuat….
    Saya tertarik. karena seorang pelayan Tuhan menjadi panutan dan contoh di tengah masyarakat luas. Tanggung jawab pelayan Tuhan sangatlah besar. Nilai-nilai kemanusiaan lain sangat berguna untuk membekali kita dan melaksanakan Firman Tuhan agar nama Tuhan diMuliakan.
    * Januar Mamanda Sitepu/ 15.01.1274/ 1-D theologia. Kenapa pada masa remaja dan orang muda sekarang ini banyak sekali hal-hal yang terjadi penyimpangan dalam mencari jati dirinya…
    Jawaban Dosen : IBD dan dunia orang muda seharusnya diarahkan dalam hal kreatifan dan gereja seharusnya memberikan ruang bagi pemuda dan pemudinya untuk mempelajari budayanya atau pesan-pesan kemanusiaan yang ada dalam kebudayaanya sendiri…
    Saya tertarik karena ruang anak muda sangat di batasi oleh beberapa pengurus gereja. Pemuda sangat jeli terhadap perkembangan zaman terutama adalah Tehnologi yang menjiwai perkembangan anak muda. Gereja harus bisa memberi ruang untuk mengembangkan kreatifitas anak muda.
    * Cristian Sinaga/ 15.01.1227/ 1-B theologia. Bagaimana seharusnya sikap sintua itu apakah dia harus meninggalkan talenta yang dimilikinya sebagai medis tradisional(dukun) untuk jabatan sintua di gereja, atau sebaliknya dia haris meninggalkan sintuanya itu untuk talentanya sebagai medis tradisional(dukun)?
    Jawaban Dosen : IBD mata kuliah yang berperan memberikan analisa akademis tentang seorang pelayan gereja(sintua),…alam pemikiran mitis adalah akar setiap budaya, sebelum agama datang…..membutuhkan suatu penelitian langsung dan berbincang-bincang dengan oknum penatua tersebut…
    Seorang pelayan(penatua) harus bisa memahami arti firman Tuhan itu. Firman Tuhan berkata “ jangan kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaruan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
    Selesai..

    BalasHapus
  79. Nama : Epi Dosniroha Sihombing
    Nim : 15-01-1255
    Ting/Jur : I/Theologia
    1 Salah satu Ciri-ciri Bangsa yang maju adalah Menghargai Hak Warga lain.Dimana kita tau bahwa cara menghargai hak Warga lain adalah dengan cara menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai manusia yang memiliki kelebihan dan keterbatasan pada hal-hal tertentu.
    Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai manusia yang me-miliki persamaan kedudukan, harkat, martabat, dan derajat, serta hak dan kewajiban asasi. Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai manusia yang memiliki latar belakang sosial budaya yang berbeda-beda dalam ras, suku bangsa, agama, bahasa, adat-istiadat, profesi, golongan politik, dan sebagainya. Suatu bangsa bisa maju karna memiliki rasa mau menghargai perbedaan baik suku,budaya, agama dan lain-lain. Jadi saya dapat mengkaitkan ke latar belakang lahirnya IBD (Ilmu budaya Dasar) dimana IBD adalah salah satu mata kuliah yang membahas tentang nilai-nilai, kebudayaan, dan berbagai macam masalah yang dihadapi manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Namun, Latar belakang lahirnya mata kuliah IBD adalah selain melihat konteks budaya Indonesia, juga sesuai dengan program pendidikan di Perguruan Tinggi, dalam rangka menyempurnakan pembentukan sarjana. Latar belakang IBD dalam konteks budaya, Negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan permasalahan dimana Kenyataan bahwa bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dengan segala keanekaraman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tak lepas dari ikatan-ikatan, kesukuan
    dan kedaerahan.Dari sinilah kita harus memiliki sikap menghargai perbedaan itu Dan yang kedua ciri-ciri Bangsa Maju adalah Senang bekerja, Orang yang senang bekerja itu pasti akan mengalami perubahan dalam berpikirnya sehingga menghasilkan suatu karya yang baik. Budaya Senang Bekerja itu mampu menghasilkan apa yang kita inginkan dan ketika mengalami rasa senang yang muncul akhibat kebiasaan yang dilakukan setiap hari. Suatu Negara bisa maju karna mereka senang bekerja dan menikmati apa yang mereka kerjakan walaupun berbagai masalah kehidupan yang dihadapi. Suatu Negara bisa maju karna mereka menikmati pekerjaanya dan tidak mengeluh sebelum bertanding.
    Analisa Saya melihat bahwa orang yang senang bekerja dan yang tekun akan pekerjaanya maka menghasilkan sesuatu hasil yang baik, dan andaikan kita semua bangsa Indonesia melakukan sesuatu pekerjaan dengan hati yang senang pasti tidak ada orang yang miskin. Negara Maju memiliki minat dan kebiasaan menyelidiki apa-apa yang terjadi disekitarnya dan diluar lingkungannya.


    BalasHapus
  80. Nama : Epi Dosniroha Sihombing
    Nim : 15-01-1255
    Ting/Jur : I/Theologia
    2. Kesempurnaan Hidup
    MANUSIA memang bukan makhluk yang sempurna karena berbagai keterbatasan yang dimilikinya. Namun, bukan berarti manusia tidak dapat meraih kesempurnaan hidup. Kesempurnaan hidup bagaikan penciptaan alam yang serba berpasangan. Bila manusia tidak berkaca pada penciptaan alam, maka manusia tidak akan pernah meraih kesempurnaan dalam hidupnya.
    ANALISA SAYA Kesempurnaan hidup bisa kita katakana si kaya mampu membantu si miskin. Sempurnanya seorang para ahli ilmu yang mampu mencerdaskan si bodoh. Kesempurnaan seorang pemimpin yang mampu mengayomi rakyatnya. Bahkan, kesempurnaan seorang ahli ibadah pendeta yang mampu membawa kaum penjahat untuk dekat kepada Allah. Dengan demikian, kesempurnaan tatkala mampu berbagi dengan pasangan kehidupan yang diciptakan-Nya. Hanya dengan saling melengkapi, kehidupan akan terasa sempurna dan menjajikan kesejahteraan. Apalagi berbagai kesempatan berbuat baik tak pernah dapat berulang, maka bijaklah tatkala ada kesempatan bisa saling menyebarkan kebaikan, bukan menyebarkan kebencian dan kesengsaraan. Saya pernah baca buku penuntun hidup dimana seorang murid kkr pernah bertanya pada gurunya tentang makna kesempurnaan dalam hidup. Sang guru berkata, berjalanlah lurus di taman bunga, lalu pentiklah bunga yang paling indah menurutmu dan jangan pernah kembali ke belakang. Lalu, anak kkr ini mengikuti nasehat gurunya. Ia berjalan dan sampai di ujung taman, namun ia tak memetik sekuntum bungapun. Gurunya bertanya, kenapa kamu tidak mendapatkan bunga sekuntum?anak kkr itu pun menjawab, sebenarnya tadi aku sudah menemukannya, tapi aku tidak memetiknya karena aku pikir mungkin yang di depan pasti ada yang lebih indah. Namun, ketika aku sudah sampai di ujung taman, aku baru sadar bahwa yang aku lihat tadi adalah bunga yang terindah, namun aku tak bisa kembali ke belakang lagi. Sang guru berkata, itulah hidup, semakin kita mencari kesempurnaan, semakin kita tidak akan pernah mendapatkannya. Sebab, sebenarnya kesempurnaan yang hakiki tidak akan pernah ada. Kesempurnaan hanya ada dalam hati yang ikhlas untuk menerima kekurangan.
    Terkadang kita tidak mampu memberi, maka janganlah mengambil hak orang lain. Bila mengasihi sesama terlalu sulit dilakukan, maka jangalah membenci sesamanya. Bila hidup tak mampu menghibur dan menggembirakan orang lain, maka janganlah membuatnya sedih. Bila tak mampu meringankan beban orang lain, maka janganlah mempersulit atau memberatkannya. Bila tak sanggup memuji saudaramu, maka janganlah menghinan dan menghujatnya karena mungkin kamu lebih hina. Bila tak mampu menghargai orang lain, maka jangan pula mencelanya. Sesungguhnya, janganlah mencari kesempurnaan, akan tetapi berupayalah menyempurnakan apa yang telah ada pada diri.

    BalasHapus
  81. Nama : Litna Br Ginting
    Tingkat : I D/ Theologia
    NIM : 15.01.1284
    Syalom pak..
    1.Dalam hal mencapai suatu perubahan , perubahan yang sebelumnya kurang baik diperbaharui menjadi lebih baik lagi. Khususnya dalam menghargai Hak warga lain dan senang bekerja. Banyak diantara kita yang kurang mampu menghargai Hak warga Lain, sehingga ini menjadi penghambat dalam suatu pembangunan itu sendiri. Adanya sikap menghargai, menghormati, dan mengganggap penting hak orang lain yang harus ada dalam diri setiap orang. Agar hubungan dengan warga lain terjalin dengan baik dan jika hubungan berjalan dengan baik ini akan memudahkan proses dalam suatu pembangunan. Begitu juga dengan senang bekerja, perlunya kesadaran masyarakat untuk mencintai pekerjaannya. Jika kita melakukan pekerjaan itu dengan penuh cinta pasti akan menghasilkan yang baik untuk perubahan yang positif.

    BalasHapus
  82. Nama : Epi Dosniroha Sihombing
    Nim : 15-01-1255
    Ting/Jur : I/Theologia
    Kebahagiaan hidup
    Kebahagiaan ialah suatu keadaan perasaan aman damai serta gembira. Dapat kita katakana, kebahagiaan melebihi dengan perasaan kegembiraan. Biasanya, kegembiraan berkait dengan sesuatu kejadian atau pencapaian yang khusus, sedangkan kebahagiaan berkait dengan keadaan yang lebih waw,,,,,gitu seperti kesenangan hidup atau kehidupan berumah tangga. Bagaimanapun, kedua-dua perasaan ini adalah sangat bersangkutan. Kebahagiaan seseorang tidak dapat diukur atau digambarkan, Orang yang kelihatan bahagia belum tentu dia berbahagia, dan orang yang kelihatan tidak bahagia belum tentu tidak bahagia. Cuma orang itu sendiri yang tahu dia bahagia atau tidak.
    Analisa saya…Sesuai dengan apa yang saya lihat sebagian orang Ada yang berasa bahagia kalau dia mendapat makanan, pakaian dan kediaman yang paling sederhana, jauh daripada penyakit, kelaparan, dan jauh dari gosip. Sebaliknya, ada orang berasa tidak bahagia meskipun hidupnya dalam keadaan yang aman, mewah,sehat, dan hidup berkecukupan . Ada orang berasa tidak bahagia sekalipun, walaupun dia mempunyai kuasa, status, dan kekayaan.
    Akan tetapi marilah kita mensyukuri apa yang kita miliki. Seperti pepatah yang mengatakan bukan bahagia yang menjadikan kita bersyukur tetapi dengan bersyukur akan menjadikan hidup kita berbahagia
    Puasa, Kesadaran diri, jati diri
    Setiap agama dapat dipastikan memiliki konteks ibadah. Dalam Kristen Pada umumnya, Ajaran Puasa Umat Kristen Intinya adalah pertobatan, melawan keiginan duniawi melawan keegoisan, keiginan daging yang di maksud arti daging dalam arti kristen daging adalah manusia , dan juga mengajarkan berpuasa agar sebisa mungkin tidak memberitahukan atau di ketahui kepada sesamanya yang sedang berpuasa atau sesamanya yang sedang tidak berpuasa termasuk merahasiakan hari apa dia akan mulai berpuasa, menyamarkan tubuhnya agar tidak terlihat sedang berpuasa dari orang lain bahkan sesama keyakinan sendiri, itu sebabnya Puasa Kristen pada Umumnya banyak yang tidak diketahui keberadaannya. Dengan demikian puasa dapat membentuk jati diri seseorang menuju suatu kepribadian yang baik.

    BalasHapus
  83. Nama : Epi Dosniroha Sihombing
    Nim : 15-01-1255
    Ting/Jur : I/Theologia

    Cinta erotis,peran ganda wanita dan keluarga
    Cinta adalah perasaan simpati yang mendalam yang melibatkan emosi,antara laki-laki dengan wanita cinta kasih persaudaraan dan cinta kasih keibuan. Cinta kasih erotis apabila ia benar-benar cinta kasih, mempunyai satu pendirian yaitu bahwa seseorang sunguh-sunguh mencintai dan mengasihi dengan jiwanya yang sedalam-dalamnya dan menerima pribadi orang lain(wanita ataupun pria). Pada fenomena cinta zaman ini,dimana cinta terhadap jaman modern. dengan gejala peran ganda wanita. peran wanita di era globalisasi ini telah berkembang menjadi peran ganda. Peran ganda tersebut meliputi peran sebagai ibu rumah tangga dan wanita karir. Analisa : Saya melihat bahwa, peran ganda wanita memiliki dampak positif yaitu Ada beberapa nilai tambah bagi para ibu yang berperan sebagai pencari nafkah sejalan dengan pekerjaan yang ditekuninya, maka cukup banyak bukti yang menerangkan bahwa anak- anak yang ibunya bekerja tidak lebih menderita atau lebih bahagia dibandingkan mereka yang ibunya di rumah.Lalu,anak- anak yang ibunya bekerja cenderung punya cita- cita pendidikan yang lebih tinggi tetapi ada juga dampak negative nya yaitu: derajad si istri lebih tinggi daripada derajad si suami karna perbedaan karier tersebut telah banyak kita dengar sebutan (DKI) Dibawah Ketiak Istri. kemudian tenaga si istri terkuras sampai-sampai tidak memikirkan kesehatan jasmaninya.
    Hak Asasi Manusia
    Hak asasi Manusia merupakan prinsip-prinsip moral atau norma-norma dan merupakan hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia yang didapatkan sejak lahir dimana HAM sudah melekat dalam diri manusia dan tak ada satupun orang yang berhak mengganggu gugat karena HAM bagian dari anugrah Tuhan, itulah keyakinan yang dimiliki oleh manusia yang sadar bahwa kita semua makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki derajat yang sama dengan manusia yang lainnya sehingga mesti berhak bebas dan memiliki martabat serta hak-hak secara sama. Analisa saya: Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 mengenai hak asasi manusia , Undang-undang nomor 26 tahun 2000 mengenai pengadilan HAM, serta masih banyak UU yang lain yang belum melaksanakan menyangkut penegakan hak asasi manusia. Menjadi titik berat adalah hal-hal yang tertulis dalam UU nomor 39 tahun 1999 mengenai hak asasi manusia adalah sebagai berikut;
    Kita kadang bertanya-tanya apakah pemerintah sudah memberikan ham?? ,,,memang pemerintah sudah melakukanya melalui pembangunan yang merupakan bagian dasar dalam pelaksanaan HAM di Indonesia. Dalam arti, misalnya, pemenuhan kesehatan, pendidikan, kesejahteraan, penghasilan, dan hak gizi masyarakat. "Demi tercapainya pelaksanaan HAM dan pembangunan, kesejahteraan masyarakat wajib terus ditingkatkan dengan keadilan. Maka kita merasa nyaman terhadap Negara kita.

    BalasHapus
  84. Nama : Litna Br Ginting
    Tingkat : I D/ Theologia
    NIM : 15.01.1284

    2.Penjelasan dan analisa saya tentang Nilai-nilai Kemanusiaan yang lain menurut P. Haryono (1996), yang membahas, “Kesempurnaan Hidup, Kebahagian Hidup, Puasa-Kesadaran Diri-Jati Diri, cinta Erotis-Peran Ganda Wanita-Keluarga, dan Hak Asasi Manusia”.
    Kesempurnaan Hidup.
    Pada hakikatnya kesempurnaan hidup tidak dapat dimiliki secara utuh oleh setiap manusia. Nilai-nilai kemanusian yang mengandung bagaimana nilai-nilai kemanusiaan yang bertolak ukur pada etika, moralitas, dan juga keagamaan. Dalam mencapai kesempurnaan hidup, menurut saya perlu adanya usaha, perjuangan, dan kerja keras untuk mendapatkan kesempurnaan hidup itu sendiri. Dan dalam budaya kesempurnaan hidup itu bisa disimpulkan dalam rumpun bermasyarakat, artinya kita sempurna ketika memberikan sesuatu nilai yang berharga bagi yang lain dan juga menerima nilai yang berharga dari yang lain. Dan tentu kita diatur dan menikmati norma-norma aturan yang berlaku pada masyarakat itu sebagai proses menuju kesempurnaan hidup.
    Kebahagian Hidup
    Menurut analisa saya seorang yang berhasil dalam kesempurnaan hidup akan menjadi bagian dari kebahagian hidup. Kebahagian hidup itu bersifat subjektivisme ataupun relative. Kebahagian hidup tidak terlepas dari kolaborasi nilai, moral, etika, dan estetika. Kebahagian hidup itu boleh kita mulai dalam pengolahan 3 unsur yang dimiliki diri manusia yaitu cipta, rasa, dan karsa.
    Puasa-Kesadaran Diri-Jati Diri
    Ini adalah perbuatan yang secara kata dia itu berbeda, namun ini adalah kata kerja dalam nilai-nilai kemanusian yang tidak terpisahkan. Saya menganalisa ini boleh dimulai dari kesadaran diri. Artinya kita disadarkan untuk mengetahui kehendak yang baik bagi diri kita menurut nilai-nilai kemanusian. Dengan sadar juga kita akan memberikan respon terhadap situasi dan kondisi juga konteks di dalam kehidupan kita. Dan respon memberikan jawaban akan apa yang kita butuhkan. Sehingga boleh dikatakan, misalnya dalam keagamaan untuk menjauhkan kita dari makanan, minuman, nafsu, perkataan, perbuatan, tindakan, pemikiran yang tidak baik. Dan pada akhirnya kita simpulkan kita menjalani puasa tidak hanya sebatas tidak melakukan. Melainkan dari puasa tersebut dapat mencari, memaknai, mengerti, memahami makna rohani yang sedang kita jalani. Sehingga akhirnya kita boleh dituntun untuk menemukan jati diri kita.
    Cinta Erotis-Peran Ganda Wanita-Keluarga
    emosi yang mengandung unsur cinta yang melibaatkan ketertarikan terhadap lawan jenis dalam hal ini budaya dan tradisi membentuk wanita sebagai seorang yang menunggu. Dalam arti hal ini tidak menjadi pelaku utama. Namun wanita adalah bagian yang paling terpenting dari nilai-nilai kemanusian. Menurut daya wanita adalah seperti warna pelangi yang memberikan banyak warna dan juga keindahan yang berbeda dari setiap orang yang melihat dan memangangnya. Dan wanita adalah seperti seberkas harapan bagi keluarga.
    HAM
    Dalam proses kehidupan tidak terlepas dari keegoisan yang lebih cenderung tidak menghargai dan mengorbankan kaum minoritas. HAM tidak boleh hanya sebatas UU atau Peraturan. Tetapi harus terealisasi dalam kehidupan supaya terlihat jelas keindahan nilai-nilai kemanusiaan yang tersimpul dalam hak bebass manusia yang tentunya hak bebas yang berporos dan bertolak ukur pada nilai dan norma kehidupan.

    BalasHapus
  85. Nama : Epi Dosniroha Sihombing
    Nim : 15-01-1255
    Ting/Jur : I/Theologia

    3 Pilihan Pertama : Dian lasmauhur damanik / 15.01.1241.
    Dimana dian mengatakan bahwa Ilmu Budaya Dasar itu sangat begitu penting dalam kehidupan manusia. Saya tertarik dengan komen ini karna ketika kita mendalami Ilmu Budaya Dasar manusia mampu mengenal siapa dirinya, manusiamampu untuk mennyesuaikan dirinya, IBD menyadarkan kita tehadap nilai-nilai yang hidup dan mampu untuk mennyesuaikan dirinya, menyadarkan kita tehadap nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat, baik itu nilai kebaikan,kebenaran,keadilan dan nilai-nilai kemanusiaan yang lain, dan kita juga dituntun untuk mengembangkan kebudayaan kita dengan kreatif dengan menghargai budaya orang lain. Dan jawaban Pak Edward, sangat menyentuh hati saya dimana bapak itu mengaitkan ke dalam Kampus STT Abdi Sabda kita yang tercinta ini, dimana STT ini membentuk tujuh gereja pendiri dan pendukung adalah keaneragaman dan kekuatan institusi kampus STT Abdi Sabda, disinilah ada rencana Tuhan yang unik dan khas serta mulia dengan dibangunnya persaudaraan dalam Kristus di kampus kita, dimulai dari satu kamar, satu stambuk, dan satu kampus
    Pilihan Kedua : Tuah Ginting / 15.02.587 / PAK 2015
    Dalam komentar saudara Tuah, mengtakan bahwa Mengapa di adat batak, mertua laki-laki dan menantu perempuan atau mertua perempuan dan menantu laki-laki dilarang akrab atau bahkan dilarang bercakapan. Apakah yang menjadi penyebab hal itu terjadi?”
    Jawaban Pak Edward : “Mengatur jarak merupakan bagian dari menghindari adanya prasangka negatif, selain itu merupakan bagian penghormatan terhadap mertua laki-laki/perempuan. Kebiasaan ini masih tetap dipertahankan bagi sebagian besar masyarakat Batak, namun ada juga yang sudah membiasakan untuk menganggap menantu seperti anak laki-laki atau perempuannya sendiri.”Saya tertarik dengan pertanyaan ini karna, itu memang adat istiadat jaman dahulu biasanya itu dikatakan “tokka” memang kebiasaan ini masih banyak yang mempertahankan meskipun pada sebagian orang sudah menganggap biasa hal itu, sehingga sekarang tidak semua lagi orang batak melaksanakan adat istiadat dulu.
    Pilihan Ketiga : Dryan putra hutabarat Nim: 15.01.1208
    Dalam komentar Dryan tentang alam pemikiran manusia adalah bermula dari rasa ingin tahu. Hewan juga mempunyai “rasa ingin tahu” akan tetapi tidak berkembang atau disebut “idle curiousity” atau “instinct.” Segala aktivitasnya didorong oleh instink itu dengan tujuan untuk melestarikan hidupnya. Untuk itulah mereka mencari makan, melindungi diri dan berkembang biak. Manusia mempunyai rasa ingin tahu yang berkembang. Akumulasi dari segala yang mereka dapat dari usahanya mendapatkan jawaban dari keingintahuannya itu merupakan “pengetahuan”-nya. Pengetahuan manusia selalu berkembang. Ia selalu tidak puas dengan fakta tetapi ingin tahu juga tentang “apa,” “bagaimana”dan“mengapa”demikian. Berlandaskan pada pengetahuan tentang beberapa rahasia alam yang diperolehnya, manusia kemudian berusaha untuk menguasai dan memanfaatkan pengetahuannya untuk memperbaiki kualitas dan pemenuhan kebutuhan hidupnya. Saya tertarik dengan analisa Adryan ini. Benar manusia memang memiliki rasa ingin tau dan berkembang, akan tetapi beda dengan hewan dimana hewan tidak memiliki akal fikiran.inilah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya, dimana manusia adalah makhluk yang paling mulia yang diciptakan Tuhan.

    BalasHapus
  86. Nama : Rio Kriston Laoli
    Nim : 15.01.1312
    Ting/Jur : 1/ 1D

    1. Jadi sebagaimana kita pelajari mengenai Latar Belakang Lahirnya IBD kita mengetahui bahwa mata kuliah IBD selalu mengajarkan kita untuk saling menghargai antara budaya yang satu dengan yang lain. Dan topik bahasan di mata kuliah ini adalah manusia (Human Beings), dan jika kita kaitkan dengan soal yang pertama yaitu:
    Menghargai Hak Warga Lain, maka dari konteks bahasan kita mengenai manusia (Human Beings), kita disana dituntut untuk saling menghargai antar sesama. Saat lahirnya mata kuliah IBD dan juga disaat tujuan dari mata kuliah ini sudah dapat dijalankan di dalam masyarakat maka pasti akan tercipta sebuah bangsa Indonesia yang memiliki akhlak yang baik.
    Senang Bekerja, masih dapat dikaitkan dengan ciri pertama tadi bahwa jika masyarakat sudah memiliki akhlak yang baik berarti masyarakat akan giat untuk bekerja dan pada saat seseorang memiliki akhlak yang baik sudah pasti dalam bekerja tidak akan terjadi penyelewengan. Seperti yang kita lihat pada Negara kita negara Indonesia banyak pemerintah Indonesia yang korup, dari situ kita tahu bahwa banyak dari warga Indonesia yang bejabatan tinggi tidak memiliki akhlak yang baik, dan itu disebabkan karena awal kita disekolahkan pun hanya untuk mengejar jabatan yang tinggi tetapi tidak untuk mendapatkan akhlak yang baik.


    2. Kesempurnaan Hidup, menurut pendapat saya bahwa kesempurnaan hidup itu sangat sulit untuk dicapai karena kita ketahui bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Tetapi waktu kita mempelajari Nilai-nilai kemanusiaan yang lain bahwa kita di ajak untuk mencari kesempurnaan dan itu dilakukan karena kita merasa bahwa kita belum sempurna. Kesempurnaan hidup itu menurut saya akan tercapai ketika kita menghilangkan rasa ingin untuk mendapat hal-hal yang tidak terlalu penting bagi kita, yang artinya kita harus selalu bersyukur dengan apa yang kita miliki.
    Kebahagian Hidup, sama seperti dengan mencari kesempurnaan hidup bahwa dimana kita ketahui ketika kita sudah dapat bersyukur dalam segala hal, dan disitulah kita akan mendapatkan kebahagiaan hidup.
    Puasa-kesadaran diri-jati diri, Puasa bukan hanya sekedar tidak makan atau minum, melainkan disana kita diajarkan untuk menahan diri dalam hal apapun dan dari situ kita mendapatkan kesadaran diri dan setelah kita sadar akan diri kita maka kita pun akan membentuk jati diri kita masing-masing.
    Cinta Erotis- Peran Ganda Wanita- Keluarga, menurut pemahaman saya bahwa manusi pada umumnya harus saling melengkapi sebagaimana manusia saling membutuhkan dan saling melengkapi tetapi jika kita berbicara mengenai peran ganda wanita sangatlah menjadi acuan bagi kita dimana di Indonesia banyak kita lihat bahwa dulu peran seorang istri hanya diharuskan di rumah untuk mengurus rumah tangga, jadi peran ganda seorang istri sangat lah minim oleh sebab itu maka kita sebagai masyarakat harus saling menghargai, seperti pengamatan saya banyak orang orang yang beranggapan bahwa seorang petugas kebersihan umum merupakan sebuah pekerjaan paling rendah, sehingga banyak saya lihat bahwa orang orang menghina melalui perkataan dan perbuatan sehingga harga dan martabat seseorang sering tidak kita hargai, tetapi sesungguhnya kita sebagai sesama manusia haruslah saling menghargai HAM seseorang.







    BalasHapus
  87. Nama : Litna Br Ginting
    Tingkat : I D/ Theologia
    NIM : 15.01.1284

    kutipan komentar menarik dari topik menarik yang saya ambil dari Blog (Edward Simon Sinaga dan IBD 2016, http://sinagamateri.blogspot.co.id/2016/02/ilmu-budaya-dasar-ibd.html), dan alasannya saya mengambil komentar tersebut
    Christian Sinaga1 Maret 2016 15.49
    Nama :christian sinaga
    klas/prodi :1b/teologi
    Nim :15 .01.1227
    1.
    SYALOM..
    SELAMAT PAGI BAGI DOSEN KAMI BAPAK EDWARD SINAGA
    pada tanggal 15 pebruari yang lalu kita sudah membahas tentang alam pemikiran manusia.yang saya tanyakan yaitu tentang mistis(mitis),yang dimana kalau mitis in masih percaya akan peristiwa yang gaib dan memujidewa atau roh-roh.seperti dikampung ku disana ada seorang sintua tetapi diajuga bisa menyembuhkan orang kalau bahasa seheri harinya dia disebut dukun atau medis tradisional.
    yang saya tanyakan “bagaimana seharusnya sikap situa itu apakah dia harus meningalkan talenta yg dimilkinya sebagai medis tradisional (dukun) untuk jabatanya sebagai sintua digereja,atau sebaliknya dia harus meninggal kan sintuanya itu untuk talentanya sebagai medis tradisional(dukun).”

    Mago Dang Edward Sinaga1 Maret 2016 18.38
    Terimakasih komennya, Christian Sinaga,Nim :15 .01.1227.
    IBD, adalah mata kuliah yang berperan untuk memberikan analisa akademis tentang seorang pelayan gereja (sintua) yang memiliki kehususan dalam hal medis tradisional, karena pertanya dan kenyataan yang pernah kamu lihat itu (hampir sama dengan pengalamannya Hendrico, maka saya akan meng-copy jawaban saya kepada Hendrico ya...),
    seperti ini. "Terimakasih komennya, Hendriko Siagian, NIM : 15.01.1268.
    Alam pemikiran mitis manusia adalah akar dalam setiap budaya, sebelum agama datang, manusia dan Yang Mahakuasa (ALLAH dalam Alkitab, atau dewa dan dewi bagi yang beragama tradisi, dan lain-lain)adalah dua alam yaitu manusia yang duniawi dan Yang Mahakuasa yang ilahi.
    “Menghubungkan mitis dan seorang penatua atau pelayan di gereja saat ini, membutuhkan suatu penelitian langsung dan berbincang-bincang dengan oknum penatua tersebut, dengan catatan untuk melihat dan diskusi dengannya tanpa menggurui dan menghakimi.” Sekali lagi atas nama IBD, kita harus ramah dan datang untuk melihat dan mengamati, dan memaknainya, sekali lagi butuh waktu dan penelitian yang panjang, ini cocok untuk skripsi, semoga pencariannya dan pemaknaannya sampai kepada pencerahan sehingga permasalahan seorang penatua dan kemampuan supranaturalnya dapat diterangi dalam terang Injil (perlu kita ingat Yesus juga dikenal sebagai penyembuh berbagai penyakit).
    Salam IBD".Semoga dapat memberikan pencerahan ya,


    ­Alasan saya mengapa tertarik dengan komenan ini adalah suatu kenyataan yg sulit dimengerti tapi ini banyak terjadi. Bagaimana bisa sintua berkhotbah tentang kebenaran tetapi dia hidup dalam kegelapan? Saya setuju dengan jawaban bpk dosen kita bahwa kita diajak terjun langsung ke suatu perkara itu berdiskusi,mengamatinya, dan memaknainya. Menurut pendapat saya sintua harus memilih antara kekuatan gaibnya atau tetap menjadi sintua. Karena ini akan bisa berdampak buruk bagi pengajarannya tentang keImannya. Karena mana mungkin dia berkhotbah tentang keImanannya tetapi dia sendiri tidak mau melepas kekuatan gelap pada dirinya. Jika ini terus dilanjutkan maka pandangan orang mengenai keimanan semakin sempit. “Untuk apa keimanan itu didengar dan dipelihara, sedangkan penatua yang seharusnya menjadi contoh justru memelihara kekuatan gaib itu.

    BalasHapus
  88. Nomor 3

    1 Arnold Brahmana22 Februari 2016 07.33
    Saat Ilmu Budaya Dasar hadir dihadapan, tak ada bayangan apapun mengenai tujuan untuk ranah satu ini, malah yang tersirat adalah "apakah akan sama dengan ilmu budaya?" ternyata berbeda.

    Saya meyakini, Ilmu Budaya Dasar sebagai salah satu mata kuliah yang menunjang peradaban manusia lewat persepektif pikiran yang beragam serta dibarengi oleh nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal, bahkan terbuka bagi siapa saja yang mau peka terhadap peradabannya. Semoga mata kuliah ini menjadi sebuah batu loncatan bagi pelayanan yang sesaat lagi akan berlangsung..

    Salam kasih! -AB/15011218
    Balas
    Balasan

    Mago Dang Edward Sinaga22 Februari 2016 16.49
    Terimakasih komennya Arnold Brahmana, kiranya teologia dan pelayanan nantinya membangun keramahan atas nilai-nilai kemanusiaan, sehingga kasih Allah yang telah menjadi manusia itu tidak hanya hayalan dan menjadi legenda usang nantinya. Blessings
    Alasan :
    Karena menurut saya IBD ini mempelajari tentang masalah-masalah yang sering terjadi ditengah-tengah masyarakat.Oleh sebab itu saya tertarik dimana dapat membagun keramahan serta nilai-nilai kebudayaan dalam kehidupan kita

    2. Sulastry Putry Lumban Gaol29 Februari 2016 08.20
    Berbicara mengenai Ilmu Budaya Dasar, hal itu tidak terlepas dari manusianya dan budayanya, karna manusia memang suatu makhluk yang berbudaya. Harapan kedepannya semoga mata kuliah ini selalu berlanjut atau berantai, demi terciptanya mahasiswa yang selalu peka terhadap budaya sekitarnya. Terkhusus mahasiswa STT ABDI SABDA ke depannya. Yang mencintai budaya atau tradisi-tradisi yang ada pada dirinya, dan menghargai dalam arti yang Inklusivisme budaya yang lain di sekitarnya.

    Syalom...

    Sulastri Putri
    NIM : 15.01.1330
    Balas
    Balasan

    Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 08.58
    Terimakasih komennya, Sulastri Putri, NIM : 15.01.1330.
    IBD adalah jati diri dalam menempatkan manusia menjadi pribadi yang berharga, sehingga manusia berbudaya atas nilai-nilai yang manusiawi (humanitas). Sesuatu yang baik jika kita komit dengan memulainya dari kampus kita, STT Abdi Sabda.
    Salam IBD.
    Alasan :
    Seperti yang saya ketahui bahwa dengan mempelajari IBD ini kita sebagai manusia yang berpikir dapat menanamkan sikap menghargai dengan sesame seperti lingkungan kita yang begitu banyak baeranekaragam budaya yang dapat mempersatukan dan dan mempererat hubungan tali persaudaraan kita.

    3. Lantina Bareta Bangun1 Maret 2016 00.16
    Nama:Lantina bareta bangun
    Nim:15.01.1287
    Kelas/jurusan: 1-B/Theologia
    Syalom pak selamat siang
    Tak lepas bicara tentang ilmu budaya dasar yang mau nayak tentang nilai nilai kemanusiaan etika adat dan budaya zaman sekarang tidak perduli dengan sekeliling nya karna terjadi yang nama nya pacaran dengan boto atau turang nya .apakah tindakan gereja melihat nilai kemanusiaan dan kebudayaan dan bagaimana bisa memperbaiki nilai kemanusiaan seperti itu pak.

    Balasan

    Mago Dang Edward Sinaga1 Maret 2016 01.40
    Terimakasih komennya, Lantina Bareta Bangun,Nim:15.01.1287. IBD dalam konteks Kebatakan (Batakologi) terdapat nilai-nilai kemanusiaan yang dikenal dengan "maradat" atau "radat". IBD mendukung setiap nilai-nilai ketika itu baik, benar, dan adil bagi penganutnya atau masyarakatnya.

    Jika ada sebagai masyarakat Batak, atau pemuda dan pemudi Batak yang bersaudara atau marito, marboto, atau erturang terlalu dekat atau berpacaran, itu dilarang dan disebut tidak maradat dalam Batakologi.

    Perlu mereka diingatkan sebagai anggota dan bagian dari keluarga atau kekerabatan Batak. Karena kalau mereka tidak perduli, itu artinya mereka tidak menjujung nilai-nilai kemanusiaan masyarakat (khususnya Batak).

    Salam IBD.
    Alasan:
    Menurut saya ini merupakan sebuah topic yang sangat menarik bagi saya karena kita diajari untuk menghargai kebudayaan kita,apalagi kawin denga sedarah itu sangat dilarang oleh budaya manapun karena itu sudah melarang nilai-nilai tradisi yang berlaku.

    BalasHapus
  89. Nama : Avin Geovani Purba
    Nim : 15.01.1219
    Kelas : 1-D/teologi
    No 1. Kutipan Gunawan dari M.T. Zen tentang, "Ciri-ciri bangsa yang maju", urutan lima dan enam adalah: 5. Menghargai Hak Warga Lain. 6. Senang Bekerja.
    Coba saudara jelaskan dan kaitkan dengan Latarbelakang Lahirnya Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD)! Agar lebih jelas bacalah Perbaikan Kelompok I di Blog. IBD 2016 Teo. 2015 ID - Pertemuan II.
    Jawaban saya:
    1.Ilmu budaya dasar (IBD) merupakan salah satu mata kuliah umum (MKU). Istilah IBD sepadan dengan basic humanities dalam bahasa inggris.
    Mata kuliah IBD memberikan pengertian bagi mahasiswa untuk memahami eksistensi IBD ditengah-tengah gencarnya pembangunan, perubahan-perubahan yang terjadi akibat pembangunan itu sendiri, serta penyerapan ilmu pengetahuan.
    Jadi hubunganya menghargai hak warga lain,senang bekerja dengan latarbelakang lahirnya IBD adalah:
    kita tahu bahwa mata kuliah IBD itu sangat lah penting untuk dipelajari karena mata kuliah ini sangat berperan penting kepada mahasiswa supaya mahasiswa tahu persoalan-persoalan di tengah-tengah masyarakat.
    jadi kaitanya adalah ketika kita mempelajari mata kuliah ilmu budaya dasar(IBD), kita sudah mengerti berbudaya di tengah-tengah kehidupan masyarakat, memang jika kita mulai mengerti tentang budaya, otomatis kita pasti bisa menghargai hak-hak warga lain. Di Indonesia kita ketahui beragam-ragam budaya suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) jadi ketika kita bisa menghargai budaya di sekeliling kita kita sudah mengerti apa itu IBD dengan menghargai HAk Warga lain.
    Dalam berbudaya juga kita diajarkan untuk bekerja keras. Maka dari itu ilmu budaya dasar juga berkaitan dengan cirri-ciri bangsa yang maju yaitu senang bekerja. Dalam ilmu budaya dasar juga diajarkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan, seperti konteks sejarah pembangunan, dan konteks perkembangan ilmu pengetahuan. Maka kita senang bekerja itu dapat memenuhi konteks seperti konteks pembangunan karena jika kita senang bekerja maka kontek pembangunana itu dapat dipenuhi dengan giatnya bekerja.
    Jadi kesimpulanya orang yang menghargai Hak Warga lain dan senang bekerja Dia pasti sudah paham betul apa sebenarnya Ilmu Budaya Dasar itu (IBD) karena dalam IBD mengajarkan kita betul-betul budaya itu adalah sebagian dari hidup kita apalagi contohnya orang Batak, orang batak itu lebih sakit hati dikatakan tidak punya Adat daripada tidak punya otak, itulah sebabnya berbudaya itu sangat lah penting di dalam kehidupan kita sehari-hari, di situlah peran penting IBD dalam mengajarkan kita memegang budaya kita dengan baik.

    BalasHapus
    Balasan

    1. No 2. Nilai-nilai Kemanusiaan yang Lain menurut P. Haryono (1996), membahas, "Kesempurnaan Hidup, Kebahagiaan Hidup, Puasa - Kesadaran Diri - Jati Diri, Cinta Erotis - Peran Ganda Wanita - Keluarga, dan Hak Asasi Manusia". Berikan penjelasan dan analisa anda! (Agar lebih jelas, bacalah Perbaikan Kelompok IV di Blog. IBD 2016 Teo. 2015 ID - Pertemuan V)!
      Jawaban saya:
      2. kesempurnaan hidup itu menurut analisa saya adalah mungkin kesempurnaan diri itu tidak mungkin bisa tercapai karena manusia lahir ke dunia ini itu tidak ada yang sempurna, tetapi kesempurnaan hidup menurut saya orang yang berusaha atau bekerja keras untuk kehidupanya di masa depan bukan berarti kesempurnaan hidup itu harus hidup sempurna.
      Kita ketahui manusia itu tidak pernah mengalami yang namanya puas dalam satu hal, manusia selalu merasa tidak puas dengan apa yang di miliki maka dari itu kesempurnaan tidak akan bisa tercapai oleh seorang manusia.
      saya mau mengangkat contoh cerita tentang mencari kesempurnaan

      Pada suatu hari Kahlil Gibran berdialog dengan gurunya.
      Gibran : "Wahai guru, bagaimana caranya agar kita mendapatkan sesuatu yang paling sempurna dalam hidup?"
      Sang guru merenung sejenak lalu menjawab : "Berjalanlah lurus di taman bunga, lalu petiklah bunga yang paling indah... dan jangan pernah kembali kebelakang!"
      Setelah berjalan dan sampai di ujung taman, Gibran kembali dengan tangan hampa. Lalu sang guru bertanya : "Mengapa kamu tidak mendapatkan bunga satu pun?"
      Gibran : "Sebenarnya tadi aku sudah menemukannya, tapi tidak ku petik karena aku pikir mungkin yang didepan pasti ada yang lebih indah, namun ketika aku sudah sampai di ujung, aku baru sadar bahwa yang aku lihat tadi adalah yang terindah, dan aku pun tak bisa kembali kebelakang lagi"
      Sambil tersenyum sang guru berkata : "Ya... itulah hidup, semakin kita mencari kesempurnaan, semakin pula kita tak akan pernah mendapatkannya, karena sejatinya kesempurnaan yang hakiki tidak akan pernah ada, yang ada hanyalah keikhlasan hati kita untuk menerima kekurangan yang ada ..."
      Maka ...
      Jangan mencari kesempurnaan, tapi sempurnakanlah apa yang telah ada pada diri kita.


      Analisa kebahagiaan hidup:
      kebahagiaan hidup itu memang yang diinginkan setiap orang tapi terkadang kebahagiaan hidup itu belum tercapai di dalam kehidupan atau di dalam suatu keluarga. Kebahagiaan hidup bisa dicapai jika kita bisa untuk mensyukuri apa yang ada pada diri kita bukan malah sebaliknya.
      Jika berbicara mengenai Ilmu Budaya Dasar, hal yang sangat ditekankan ialah mengenai aspek-aspek dalam berbudaya yang meliputi cinta kasih, pemeliharan, keindahan, keadilan, pandangan hidup, tanggung jawab, "Kesempurnaan Hidup, Kebahagiaan Hidup, Puasa - Kesadaran Diri - Jati Diri, Cinta Erotis - Peran Ganda Wanita - Keluarga, dan Hak Asasi Manusia". Berikan dan harapan di dalam menjalani hidup.
      Ilmu Budaya Dasar juga adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pemahaman dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah dan kebudayaan.
      sangat diharapkan dengan mempelajari IBD ini mahasiswa maupun kalangan umum memiliki kesadaran akan pola-pola yang di anutnya serta bagaimana hubungan dari nilai-nilai tersebut dengan cara hidupnya sehari-hari. Dan dapat mempertahankan nilai-nilai yang sudah dapat diterima dengan penuh tanggung jawab dan menolak segala nilai-nilai yang tidak dapat dibenarkan.

      Hapus
    2. No 3. Dalam Blog. (Edward Simon Sinaga dan IBD 2016) sudah begitu banyak komen mahasiswa dan jawaban (Mago Dang Edward Sinaga), karena itu pilihlah tiga (3) komen beserta jawabannya (Mago Dang Edward Sinaga), dan berikan alasan saudara tertarik akan topik komen dan jawaban tersebut!
      3.Arnold Brahmana22 Februari 2016 07.33
      Saat Ilmu Budaya Dasar hadir dihadapan, tak ada bayangan apapun mengenai tujuan untuk ranah satu ini, malah yang tersirat adalah "apakah akan sama dengan ilmu budaya?" ternyata berbeda.

      Saya meyakini, Ilmu Budaya Dasar sebagai salah satu mata kuliah yang menunjang peradaban manusia lewat persepektif pikiran yang beragam serta dibarengi oleh nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal, bahkan terbuka bagi siapa saja yang mau peka terhadap peradabannya. Semoga mata kuliah ini menjadi sebuah batu loncatan bagi pelayanan yang sesaat lagi akan berlangsung..

      Salam kasih! -AB/15011218
      Mago Dang Edward Sinaga22 Februari 2016 16.49
      Terimakasih komennya Arnold Brahmana, kiranya teologia dan pelayanan nantinya membangun keramahan atas nilai-nilai kemanusiaan, sehingga kasih Allah yang telah menjadi manusia itu tidak hanya hayalan dan menjadi legenda usang nantinya. Blessings
      Alasan saya memilih koment ini adalah karena di sana membahas tentang Ilmu budaya dasar hadir dihadapan. Dan IBD juga Menunjang peradaban manusia lewat perspektif pikiran nilai-nilai kemanusiaan. Jadi membahas tentang IBD sebagai batu loncatan bagi pelayanan yang sesaat lagi akan berlangsung, ini sangat perlu di bicarakan karena ujung-ujungnya pasti kita juga mengalami yang namanya pelayanan maka dari itu di sini IBD berperan sebagai bagaimana kita bisa tahu tentang keramahan dalam hidup dan berguna bagi pelayanana natinya.

      Hapus
    3. • Hendriko Siagian2 Maret 2016 03.41
      selamat sore pak..
      kembali saya mempunyai pikiran baru dan saya rasa perlu penjelasan dari bapak dosen kami, Pdt. Edward Simon Sinaga, M.Th

      Saat kita bertemu dalam pembahasan alam pemikiran manusia, disitu bapak banyak menjelaskan dan menyangkut pada alam pemikiran mitis.
      bapak juga sudah menjelaskan pada kami cara berjiarah ke kuburan (batak=tinambur) orang-orang yang sudah mendahukui kita. bapak juga sudah menjelaskan kebiasaan kita, khususnya orang batak berjiah ke kuburan dimana mempunyai kebiasaan untuk membawa benda-benda (makanan, minuman, bunga, rokok) ke kuburan dan bapak sudah menjelaskan pada kami hal tersebut sedemikian bagusnya bahwa hal tersebut tidaklah salah, namun kalau dilihat dari kaca mata agama Kristen, hal tersebut adalah salah..
      Namun yang membuka pemikiran saya kembali mengenai pembahasan ini adalah saat berjiarah ke kuburan, kebiasaan kita yaitu memanjatkan doa di kuburan itu (batak=tinambur)saat kita berjiarah. Namun yang saya lihat dari kebiasaan itu adalah bahwa saat orang berdoa dikuburan, dia tidak menujukan doanya pada Tuhan, namun dia seakan-akan berdoa pada orang yang sudah mati tersebut. Dia melakukan hal itu karena anggapan orang batak bahwa orang yang sudah meninggal juga masih mempunyai "sahala". Namun saya bingung pak apa arti sahala dalam bahasa Indonesia.
      jujur saja sebelum masuk ke STT ABDI SABDA, jika saya berjiarah ke tinambur keluarga yg sudah meninggal, khususnya tinambur ayah sendiri, saya juga melakukan hal tersebut, yaitu seakan-akan berdoa pada ayah saya yang sudah meninggal..
      Contohnya dalam doa saya tersebut, saya meminta berkat, penyertaan pada ayah saya yang sudah meninggal..

      jadi pak, dari hal tersebut, saya ingin meminta penjelasan dan pandangan dari bapak.
      1) bagaimana sebenarnya perspektif budaya dalam hal berdoa di kuburan (Batak=Tinambur)??
      2) kalau ditinjau dari sudut budaya dan kekristenan, apakah memang benar orang yang sudah meninggal masih mempunyai sahala??

      saya mengucapkan banyak terima kasih buat bapak dosen kami..
      syaloom!!!!

      Hapus
    4. Mago Dang Edward Sinaga2 Maret 2016 09.09
      Terimakasih komennya, Hendriko Siagian,NIM : 15.01.1268.

      Ziarah dan Batakologi, mengeskspresikan hubungan dan kenangan antara yang telah meniggal dengan keluarga yang masih hidup belum habis, sirna, atau putus. Saya berpikir, "Mengapa hubungan dan kenangan yang kuat dan indah (suka dan duka) itu harus diputus, dihapus, dan dibuang? Siapa yang berhak memutus, menghapus, dan membuangnya? Orang atau masyarakat Batak adalah pribadi yang tidak mudah melupakan itu, termasuk saya tidak mudah melupakan orang-orang yang saya kasihi (teristimewa keluarga, orangtua, saudara, kakak, adek, dan keponakan). Saya suka ziarah, saya mengenang, saya bawa bunga, saya cuci muka, dan terakhir saya berdoa kepada Tuhan, saya tidak meminta berkat kepada mereka yang telah meninggal, saya dalam bayangan ada dan rindu, membayangkan kalau mereka yang telah meninggal itu seolah-olah ada dengan saya saat ziarah, dan saya sadar betul hal itu hanyalah imajinasi belaka, karena saya terlalu rindu dan mangasihi mereka. Jujur semuanya hanyalah imajinasi yang saya sadari, sebagai pengobat dan makna saya datang berziarah (karena saya mencoba merefleksikan iman saya, jadi saya tidak hanyut dalam imajinasi, dan ujung-ujungnya hanya saya akhiri dengan doa, dan berserah, serta percaya, kalau mereka yang telah tidur tenang di pekuburan (hinambor) sudah Ada Dalam tangan Tuhan atau Sudah Dalam Pemeliharaan atau Penjagaan Tuhan.

      Cobalah tekun berdoa dan cobalah membaca Alkitab, bagaimana Yesus dalam masa-masa menuju Salib dan hingga masa-masa Kebangkitan hingga hari KenaikanNya, ada pesan-pesan kuat di sana menyangkut, bagaimana kita memandang kematian dan keberadaan saudara, keluarga kita yang telah tidur dalam alam kematian.

      Inilah sekilas, betul dari pengalaman dan imajinasi yang saya benar-benar sadari itu. saat saya ber-ziarah, akhirnya saya kembali hanya akhiri dalam doa dan permohonan kekuatan dan penghiburan kiranya melalui ziarah tersebut, kita sadar kalau mereka sudah tenang dalam isterahat panjangnya dan sudah ada dalam Tangan dan Pemeliharaan Tuhan, hingga Maranatha, dan Kebangkitan daging orang-orang percaya, di akhir masa nanti.
      Bisa kita perdalam dalam kalimat-kalimat Pemgakuan Iman rasuli, "Aku percaya kepada Roh Kudus, dst. Ada kalimat, "Kebangkitan daging dan kehidupan yang kekal".

      Semoga refleksi dari pengalaman saya bisa menolong dan menjawab pertanyaannya ya.

      Salam IBD.
      Alasan saya memilih coment ini adalah sebelum bapak menjelaskan di kelas bahwa apa sebenarnya makna ziarah itu jujur saya bahkan tidak tahu mengapa kita harus berziarah.
      di kampung yang saya lihat orang-orang berziarah itu selalu di identik dengan Doa, tetapi di dalam Doa tersebut bukan berdoa kepada Tuhan melainkan meminta kepada roh yang sudah meninggal contohnya seperti meminta kesehatan kepada orang mati tersebut. Dan saya juga pernah melakukan ritual seperti itu ketika saya berziarah tetapi setelah bapak mengatakan bahwa Ziarah dan Batakologi, mengeskspresikan hubungan dan kenangan antara yang telah meniggal,
      Berarti dapat saya simpulkan bahwa ziarah memang perlu di lakukan karena seperti yang bapak katakan mengeskspresikan hubungan dan kenangan antara yang telah meniggal itu memang sulit untuk dilupakan orang batak tetapi sekarang saya telah tahu konteks ketika kita berziarah itu bukan meminta kepada orang yang sudah meninggal dan sekarang juga ketika saya berziarah saya tidak membawa makanan-makanan lagi seperti yang pernah saya lakukan dulu.
      belajar IBD memang membuat pemikiran saya semakin lebih luas tentang kehidupan ditengah-tengah masyarakat.

      Hapus
    5. Dian lasmauhur damanik29 Februari 2016 06.34
      Nama :Dian Lasmauhur Damanik
      NIM :15.01.1241
      Tingkat/jur:I-D/Theologi

      Tanggapan Saya:
      Berbicara tentang Ilmu Budaya Dasar, dapat menambah wawasan saya yang meluas... dari pembahasan pertama dari kelompok 1, mengenai Latar Belakang IBD, Membuat saya mampu memahami apa sih sebenarnya IBD tersebut, dan apa tujuan IBD. dan saya dapat mengambil intinya, bahwasanya Ilmu Budaya Dasar itu sangat begitu penting dlam kehidupan manusia dimana manusia mampu mengenal siapa dirinya, mampu manusia untuk mennyesuaikan dirinya, menyadarkan kita tehadap nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat,,baik itu nilai kebaikan,kebenaran,keadilan dan nilai-nilai kemanusiaan yang lain, dan kita juga dituntun untuk mengembangkan kebudayaan kita dengan kreatif dengan menghargai budaya orang lain.

      saya jadi teringat Pak..tentang analisa kami kelompok 1 tentang negara kita ini, yaitu Indonesia adalah Negara kepulauan. sperti yang kita ketahui banyak beragam budaya,etnis, ras, agama di Indonesia ini, tetapi belum begitu terlihat bersatu,belum mampu bekerja sama, dan sangat sulit untuk saling membangun, bahkan menganggap dirinya yang paling benar, dan selalu menyalahkan yang lain.. sebenarnya bagaimana sih tanggapan kita pak, mengenai hal ini????


      begitu juga yang dikampus kita ini banyak budaya yang berbeda-beda,, terkadang tanpa kita sadari, kita bergabung dalam satu suku...sehingga pandangan orang negatif thinking pada kita..
      padahal sebenarnya kebetulan,,tanpa disadari,,tapi agak kurang nyaman, karena pemikiran orang lain, ada penggolongan2 (stratifikasi sosial).

      saya juga teringat oleh ucapan Bapak TH. J. Nanulaitta tentang ucapan Paulus kepada Apolos di jemaat Korintus, "untuk apa kita membuat pengelompokan2, walaupun kamu menanam, saya menyiram, dia memupuk, tapi kita Tahu Tuhan yang menumbuhkan." seperti itulah sebenarnya kehidupan kita, walaupun kita berbagai budaya, suku, ras, adat, etnis, religi tapi kita semuanya adalah ciptaan Tuhan, satu, dan tidak ada perbedaan.
      saya juga ada pertanyaan tadi Pak, kepada Kelompok 4 yang telah membahas "Nilai-nilai kemanusiaan yang lain", yang menjelaskan analisa mereka tentang Gafatar.
      orgnisasi ini katanya sebelum bekerja mereka berdoa sebentar, lalu mereka melakukan aksi2 sosial mereka kepada orang-orang, tapi organisasi ini bukanlah mengikuti agama, jadi kepada siapa mereka berdoa???
      dan nilai apa sih yang kita pakai dalam menanggapi organisasi ini???
      sekian dan terimaksih Pak...
      SYALOOM.....

      Salam Ilmu Budaya Dasar :)

      Hapus
    6. Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 08.18
      Terimakasih atas komennya, Dian Lasmauhur Damanik, NIM :15.01.1241.
      Indonesia adalah nilai dan harga tentang menghargai manusia, Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA) adalah identitas bangsa kita, itulah anugerah yang terindah yang kita miliki sebagai bangsa yang Ber-Bhinneka Tunggal Ika. Demikian juga di Kampus STT Abdi Sabda, tujuh gereja pendiri dan pendukung adalah keaneragaman dan kekuatan institusi kampus STT Abdi Sabda, ada rencana Tuhan yang unik dan khas serta mulia dengan dibangunnya persaudaraan dalam Kristus di kampus kita, dimulai dari satu kamar, satu satmbuk, dan satu kampus. Perlu sekali kita menyadari kalau kita sangat baik memulai spirit okumene dari kampus ini, karena Kristus senang melihat kebersamaan kita. Tentang Gerakan Fajar Nusantara (GAFATAR), mereka memabngun keber-Tuhan-an mereka denga dasr iman Yahudi, Kristen, dan Islam, dan mereka mencoba menggabungkan pesan-pesan universalnya dan sepertinya mereka i ngin menciptakan negara yang baru di Indonesia, sehingga Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kepolisian RI mempelajari ideologi dan tindakan-tindakan sodial komunitas GAFATAR sebagai ajaran sesat.
      Nilai yang kita pakai adalah menerima mereka kembali sebagai bagian dari kehidupan kita, karena mereka juga masih warga negara RI, dan tentunya ada yang melatarbelakangi mengapa mereka mendirikan gerakan itu. Kita masih terus mengikuti perkembangan mereka, dan nanti semuanya akan lebih jelas lagi, dan waktulah yang akan membuktikan, apa sebenarnya visi dan misi mereka atas gerakan itu.
      Salam Budaya

      Alasan saya memilih komen ini adalah karena dia membahas tentang kesatuan Negara lingkungan sekitar, terutama dia membahas tentang bagaimana menjalin bagaimana menjalin hubungan yang baik. Walaupun ada perbedaan salah satu contoh perbedaan yang terjadi di kampus ini yaitu berbagai suku, walaupun banyak suku, melalui IBD kita belajar bagaimana menghargai suku-suku yang ada di sekitar kita.
      Dan di dalam komenya juga berbicara tentang Gafatar yaitu organisasi yang memiliki ketua yang dimana anggota di dalamnya menuhankan ketua dari organisasi tersebut.
      saya juga pernah bertanya di blog tentang hal ini, tetapi bapak sudah menjawab pertanyaan itu, sekarang saya sudah tidak bingung lagi bagaimana menanggapi masalah organisasi tersebut.

      Hapus
  90. Nama : Litna Br Ginting
    Tingkat : I D/ Theologia
    NIM : 15.01.1284
    2.
    Ronika Nursagi 4 Maret 2016 23.54
    Nama : Ronika Nursagi Panjaitan
    Nim : 15.01.1316
    Tingkat/Jurusan : 1-B/Theologi

    syalom pak
    Globalisasi merupakan suatu proses masuknya negara ke dalam pergaulan dunia dan membuat suatu negara semakin kecil atau sempit di karenakan kemudahan dalam berinteraksi antarnegara. Ditengah situasi dan kondisi globlalisasi yang semakin berkembang, sementara di sisi lain nilai-nilai kemanusiaan boleh di katakan mulai menurun. Nah, bagaimana cara mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan itu? apakah dengan mengubah cara penyampaian sehingga kesannya tidak memaksa? atau ada cara lain yang lebih efektif? contohnya : anak-anak sekarang hidup dalam pengaruh era globalisasi, dengan kemudahan akses internet dan arus informasi melalui media sosial. dalam keadaan seperti ini orang tua atau guru tidak bisa menghalangi anak untuk mengakses informasi lewat internet. tidak mungkin mengekang si anak, karena bagaimanapun secara diam-diam anak tadi akan berusaha mengakses informasi tersebut. “Lalu bagaimana kaitannya terhadap kebudayaan dan si anak itu sendiri?”



    Mago Dang Edward Sinaga6 Maret 2016 07.14
    Terimakasih komennya, Ronika Nursagi Panjaitan
    Nim : 15.01.1316.

    IBD, dan globalisasi.

    IBD adalah nilai-nilai kemanusiaan dari zaman ke zaman, dari generasi ke generasi. dan tentunya era zaman globalisasi juga bagian dari IBD, atau nilai-nilai kemanusiaan.

    Globalisasi adalah media dan zaman di mana segala isu-isu kemanusiaan sangat cepat bisa menyentuh dan mencapai semua manusia yang bersinggungan dengan IT.

    Anak-anak sekarang sangat dimanjakan dengan IT, tentu dalam koteks IT dan globalisasi tersebut, “si anak seharusnya dibekali dengan nilai nilai yang kokoh dan spiritualitas yang perlu pendmapingan, sehingga mereka akan jauh berprestasi dan kreatif lagi, demi kebutuhan dan kesejahteraan mansuia”. Anak-anak sekarang, jika dibekali dengan nilai-nilai positif dan manusiawi, maka mereka akan membawa dunia ke zaman yang leih baik, benar, dan adil, karena semua fasilitas ini, jika dipelajari dan anak-nak mendapat pendampingan dengan nilai-nilai positif, maka tak mustahil, dunia dan kemanusiaan akan lebih baik nantinya.

    Anak-anak, dan globalisasi, didasarkan kepada kemanusiaan yang benar, kemanusiaan yang tidak diskriminatif, dan menghargai nilai-nilai yang dianut masyarakat dunia.

    Alasaan saya mengapa tertarik dengan komen ini adalah disini sangat ditekankan bagaimana terpengaruhnya anak-anak sekarang dengan kemajuan globalisasi. Dan ini Justru membuat rasa anak-anak ini untuk mendalami kebudayaannya itu sendiri sudah berkurang karena pengaruh globalisasi tersebut. Saya suka bapak dosen memberikan masukan agar sianak itu diberi pembekalan spritualitas yang kokoh agar sianak tadi mampu lebih kreatif lagi dalam memanfaatkan globalisasi ini. Pengetahuan orangtua tentang kebudayaan juga sangat penting disini. Jadi, seimbangnya pengajaran orangtua tentang kebudayaan dan pengetahuan globalisasi yang merak dikehidupan anak-anak sekarang. Agar mereka bisa memanfaakan kemajuan IT untuk perkembangan pengetahuannya tentang kebudayaannya.

    BalasHapus
  91. Nama : Litna Br Ginting
    Tingkat : I D/ Theologia
    NIM : 15.01.1284

    3.
    Hendriko Siagian4 Maret 2016 22.15
    Hendriko Siagian
    15.01.1268
    I-C THEOLOGI

    Selamat siang..
    Tadi malam (04/03/2016), dilaksanakan ibadah pelepasan bagi seluruh mahasiswa STT ABDI SABDA MEDAN, dan bagi mahasiswa tingkat 1 diwajibkan mengikutinya. Ada juga orang-orang yang berlatar belakang dari jemaat dan dari kampus lain yang mengikuti ibadah pelepasan tersebut.
    Sebelum melakukan ibadah pelepasan, bapak Pdt. Kaleb Manurung, M.Th (Dosen STT ABDI SABDA) menyampaikan kebenaran Firman Tuhan melalui Khotbah dari 1 Yoh.1:5-10. Sangat indah firman Tuhan yang boleh disampaikan oleh Hamba-Nya. Dimana banyak menjelaskan kuasa si jahat/iblis. Satu kalimat yang saya kutip dari khotbah tersebut, "satu iyotapun/setitikpun kita mendapatkan pertolongan dari kuasa gelap, maka tidak ada kebenaran pada kita".
    saya berpikir bahwa hal tersebut sangatlah bertolak belakang dengan apa yang kita sudah ketahui mengenai dan pelajari melalui mata kuliah IBD. Melalui ibadah itu, dianjurkan agar segala kuasa kegelapan yang mengikat hidup kita dilepaskan dan ditinggalkan dikarenakan akan menimbulakn hal-hal yang dapat menghambat kita untuk dekat kepada Tuhan (Mahasiswa Theologi, akan menghambat dalam masa proses perkuliahan dan pembentukan menjadi calon hamba Tuhan).
    “Saat orang sakit, saat orang kehilangan harta benda, hal itu dapat mendorong untuk Pergi berobat ataupun meminta bantuan kepada dukun. Dalam kacamata kekristenan, hal ini adalah salah.” Namun dari apa yang telah kita pelajari, saat medis tidak dapat menjawab dan membantu permasalahan, saat Alkitab tidak mampu menjawab pergumulan manusia (Pembahasan "Nilai-Nilai Kemanusiaa"), hal yang tidak salah untuk melakukan hal tersebut. Saat seseorang mempunyai kemampuan supranatural yang notabennya dari garis keluarga (nenek moyang), Pemahaman IBD=mengapa hubungan itu harus diputus? Siapa yang dapat memutus hubungan itu?? Saya pikir sangat bertolak belakang.
    jadi bagaimana sebenarnya kita harus mengambil sikap terhadap perbedaan dan hal yang bertolak belakang tersebut?
    Apa yang harus kita pilih, dan kita yakini? di posisi mana kita harus bersikap benar?Benar dihadapan budaya atau benar dihadapan kekristenan?

    terima kasih

    Mago Dang Edward Sinaga5 Maret 2016 01.17
    Terimakasih komennya, Hendriko Siagian,15.01.1268.

    Kekristenan adalah nilai dan Kebatakan adalah nilai, dan atas nama kebenaran, kebaikan, dan keadilan, mengapa mereka harus bertentangan, siapa yang menentang siapa?

    Jika Yesus ada dan lahir di Batak, seperti apakah Kebatakan itu sekarang? Stetalah kekristenan berkembang di Batak, seperti apakah Kebatakan kita?

    Silahkan direnungkan, masih panjang jalan-jalan membangun teologia, iman itu adalah kebaikan, kebenaran dan keadilan, di mana nenek moyang kita juga telah menganutnya, makanya hadir nilai dan masyarakat Batak "maradat".

    Silahkan baca ulang jawaban saya sebelumnya, dan mungkin akan lebih baik memahaminya.


    ­ Alasan saya mengapa tertarik dengan komenan ini adalah mudahnya orang Kristen percaya akan gaib. Saat Alkitab tidak bisa menjawab segala pergumulan hidupnya, dia pergi mencari kuasa gelap untuk mengatasi masalahnya. Secara logika, jika orang itu mempunyai iman bagaimana pun cobaan yang menerpa dalam hidupnya dia tidak akan mau ikut masuk ke dalam kuasa gelap.

    Syalom buat kita smua,,,Tuhan Yesus Memberkati

    BalasHapus
  92. Nama : Enhot Efraim Girsang
    NIM : 15.01.1253

    1. Kutipan Gunawan dari M.T. Zen tentang, "Ciri-ciri bangsa yang maju", urutan lima dan enam adalah:
    5. Menghargai Hak Warga Lain
    Sikap menghargai merupakan sikap yang sangat dibutuhkan dalam konteks berteman dan dalam pergaulan, sehingga hubungan berteman atau dalam pergaulan dapat berjalan dengan harmonis, serta hubungan tersebut tetap terjaga itu dikarenakan masing-masing merasa hak-haknya dihormati. Manusia terlahir sebagai mahluk sosial yang mengakibatkan mau tidak mau sesama manusia harus berinteraksi dengan orang-orang sekitarnya karena pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup sendiri dan pastinya harus memerlukan bantuan orang lain. Dan dalam kenyataan hidup, kita tidak bisa melakukan atau memenuhi kebutuhan kita sendiri tanpa orang lain. Seperti dalam hal kehidupan sehari-hari, seorang petani yang memanen padinya pastinya harus membutuhkan orang lain, ataupun dalam hal seseorang membangun rumah, ia harus memerlukan bantuan orang lain, sehingga dalam memenuhi kebutuhan kita, kita harus menjaga sikap dan perilaku kita saat berinteraksi dengan orang lain dan yang paling penting itu adalah sikap kita menghargai hak orang lain
    Berbicara mengenai tentang mengapa kita harus menghormati orang lain maka ada beberapa landasan kuat kenapa kita harus menghormati hak orang lain yaitu karena kita saling membutuhkan, saling menguntungkan, saling mengisi, dan saling menguatkan. Dan mungkin, disebagian orang selalu menuntut karena orang lain tidak menghargai haknya. Ketika kita berpikir kembali, mengapa seseorang tidak diharagai haknya, hal itu dikarenakan mereka juga tidak mengharagai hak orang lain. Bagaimana orang lain bisa menghargai kita kalau kita sendiri tidak mengharagai orang lain. Banyak contoh kasus dalam kehidupan sehari-hari yang tanpa kita sadari kita telah tidak diharagai hak-hak orang lain. Seperti seorang perokok yang sedang merokok di dalam angkot yang penumpangnya berdesak-desakan, dengan tanpa rasa bersalah ia mengepulkan asap yang membuat orang disekitarnya pengap dan resah. Walaupun telah ada peraturan yang melarang merokok di angkutan umum, namun perokok tetap saja merokok dan merampas hak orang lain untuk mendapatkan kenyamanan dalam angkot, peraturan tersebut tidak diindahkan dan hanya simbol atau sebagai formalitas saja. Dari contoh perokok diatas menunjukkan bahwa moral bangsa masih sangat rendah, untuk menjadi negara yang maju dan lebih baik prinsip dasar kehidupan menghargai hak orang lain harus ditanamkan sejak dini, sehingga tidak menyebabkan seseorang lebih mengedepankan kepentingan pribadi dan mulailah berkembang sikap individualisme.

    BalasHapus
  93. lanjutan jawaban nomor 1
    Namun jika kita sadari, dengan menghargai hak orang lain maka manfaatnya akan kembali pada masing-masing individu, seperti pepatah yang mengatakan “Siapa yang menabur benih yang baik, maka ia akan menuai buah yang baik juga”, sama dengan realita kehidupan, ketika kita melakukan kebaikan terhadap orang lain, maka kita akan memperoleh kebaikan itu suatu saat nanti. Dalam Ilmu Budaya Dasar, kita telah mngetahui bahwa manusia adalah tujuan atau alasan untuk melakukan yang terbaik bagi manusia dan Tuhan. Ketika manusia melakukan kebaikan terhadap seseorang, maka kebaikan tersebut bisa saja diterima baik, bahkan bisa juga tidak diterima dengan baik. Dalam Ilmu Budaya Dasar kembali manusia yang menjadi prioritas utama, karena manusia pada dasarnya ingin mewujudkan cita-cita atau impiannya. Dalam hak merhargai hak orang lain, manusia juga dituntut agar lebih menerapkan nilai-nilai kemanusiaan yang telah manusia miliki. Dan ketika manusia-manusia di indonesia menerapkan nilai-nilai kemanusiaannya, terlebih dalam menghargai hak orang lain. Saya rasa negara Indonesia dapat menempati posisi yang paling baik di dunia, terlebih di dalam kawasan Asia Tenggara. Kuncinya adalah ketika manusia Indonesia lebih menghargai hak orang lain dan membarenginya dengan nilai-nilai kemanusiaan yang baik. Maka negara Indonesia pasti bisa menjadi negara yang sama kedudukannya dengan negara maju dengan menunjukkan pola tingkah laku hidup yang berlandaskan pada “Nilai”.

    BalasHapus
  94. Lanjutan nomor 1
    6. Senang Bekerja
    Bekerja, siapa saja orangnya pasti pernah bekerja. Jenis pekerjaan manusia sangat banyak, menurut kehlian dan bidang masing-masing. Semua orang yang bekerja tentu memiliki rasa senang dan menikmati keadaan yang sekarang dilakukan. Seperti dalam realita hidup, saat kita bekerja kita pasti mengalami rasa senang yang muncul akibat kebiasaan yang dilakukan setiap hari. Memang dalam setiap pekerjaan bisa saja membuat kita merasa jenuh, terkadang kurang enak, atau bahkan bisa saja berpikir bahwa pekerjaan itu kurang cocok pada dirinya. Namun dalam hal ini pekerjaan yang dilakukan setiap hari merupakan suatu pekerjaan yang nantinya akan menjadi pekerjaan yang terbaik bagi kita.
    Orang yang senang bekerja itu pasti akan mengalami perubahan dalam pola berpikirnya, tindakan yang dilakukan, dan perasaan yang saat ini dirasakan, dalam bekerja kita mampu menghasilkan apa yang kita inginkan, misalnya keinginan untuk membeli Handphone baru tentu pekerjaan merupakan awal dari semua yang kita harapkan. Dan harapan itu akan terus ada hingga dilakukan dan akhirnya nanti akan menjadi kenyataan, jika pekerjaan tersebut dilakukan secara bersungguh-sungguh. Kita memilih sebuah pekerjaan dikarenakan kita berminat dalam posisi pekerjaan tersebut, pekerjaan yang kita lakukan merupakan pekerjaan yang bertumpu kepada kesenangan. Tentu kesenanganlah yang menjadi landasan dalam menjalankan pekerjaan. Orang yang menjalankan pekerjaannya dengan baik, tentu ia akan mengalami yang namanya kesuksesan. Walaupun dalam notabennya itu terwujud sekarang atau nanti. Pekerjaan juga merupakan sebuah cara untuk menghasilkan uang, yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dalam menjalankan pekerjaan, tentu kesuksesan yang diinginkan akan tergantung darimana dia melakukan pekerjaan tersebut. Kita pasti selalu bertanya, apa yang diinginkan dalam pekerjaan, apa sebenarnya bekerja itu? Bekerja bertujuan untuk menyenangkan keinginan-keinginan kita yang mungkin akan terjadi di pemikiran kita. ide dan pemikiran baru dimungkinkan akan mempengaruhi pemikiran kita saat kita belum memiliki keinginan yang lebih besar. Misalnya seperti seorang petani yang menginginkan sebuah sepeda motor untuk mempermudah pekerjaannya. Nah, ketika keinginannya tersebut belum kenyataan maka petani tersebut akan terus mencari dan mengolah pemikiran dan ide-ide baru di pikirannya. Maka dengan keyakinan bahwa pekerjaannya itu akan menghasilkan uang, maka sepeda motor yang diinginkan petani itu dapat terwujud.

    BalasHapus
  95. Lanjutan nomor 1
    Kebanyakan orang yang mencari pekerjaan itu, dikarenakan mereka menginginkan sensasi, seperti keinginan untuk di puji, pamer, merasa dirinya sudah lebih baik, dan lain sebagainya. Namun kebanyakan orang yang bekerja itu bukan hanya sensasi saja yang didapatkan, namun perhatian dan lawan jenis juga mempengaruhi. Sebab mereka yang menginginkan untuk bekerja dan mendapat sensasi, juga memberikan banyak pengaruh terhadap gaya hidup dan cara seseorang bergaul. Misalkan seseorang bekerja di suatu pabrik terkemuka, kemudian ia akan memamerkan pekerjaaannya kepada lawan jenis, sehingga tertarik untuk mendapatkan anda. Pada hakekatnya, manusia ingin bekerja dikarenakan oleh uang. Sebab uang merupakan puncak dari pekerjaan yang dilakukan, pekerjaan itu semuanya berporos pada keuangan., sehingga apapun pekerjaan itu tentu yang diharapkan adalah uang. Oleh karena itu manusia bekerja pasti demi uang. Dalam hal bekerja manusia juga harus mematuhi kaidah-kaidah hidup, karena pekerjaan yang menghasilkan uang itu, bukan hanya pekerjaan yang baik, namun pekerjaan dalam perbuatan burukpun ada yang menghasilkan uang, seperti perampokan, penyuapan, dan lain sebagainya. Dalam Ilmu Budaya Dasar manusia itu merupakan seorang pribadi yang dapat mewujudkan cita-cita dan impiannya. Ketika manusia diperhadapkan dengan hal bekerja, manusia akan berusaha untuk meraih sebuah pekerjaan atau setelah mendapat pekerjaan, manusia akan lebih memikirkan apa yang harus dihasilkan dari sebuah pekerjaan. Selama manusia masih berlandaskan pada nilai, maka manusia akan lebih maju lagi untuk memikirkan apa keinginan selanjutnya atau kebutuhan selanjutnya setelah memiliki pekerjaan. Seseorang itu akan memikirkan masa depannya baik dalam perjalanan karirnya dan yang paling penting yaitu tentang pasangan hidup.

    BalasHapus
  96. Nama : Enhot Efraim Girsang
    NIM : 15.01.1253

    2. Nilai-nilai Kemanusiaan yang Lain menurut P. Haryono (1996), membahas,:
    a. Kesempurnaan Hidup
    b. Kebahagiaan Hidup
    c. Puasa - Kesadaran Diri - Jati Diri
    d. Cinta Erotis - Peran Ganda Wanita - Keluarga
    e. Hak Asasi Manusia
    Berikan penjelasan dan analisa anda! (Agar lebih jelas, bacalah Perbaikan Kelompok IV di Blog. IBD 2016 Teo. 2015 ID - Pertemuan V)!
    Jawaban:
    a. Kesempurnaan Hidup
    Manusia merupakan mahluk yang tidak sempurna, karena berbagai keterbatasan yang dimilikinya. Namun, bukan berarti manusia tidak dapat meraih kesempurnaan hidup. Kesempurnaan hidup bagaikan penciptaan alam yang serba berpasangan. Bila manusia tidak melihat pada penciptaan alam, maka manusia tidak akan pernah meraih kesempurnaan dalam hidupnya.
    Manusia akan lebih baik ketika kebutuhan fisik (makan, pakaian, dan rumah), dan kebutuhan psikis atau rohani, dan yang paling penting adalah hal keseimbangan. Allah menciptakan segala sesuatu di dunia ini berpasang-pasangan ada siang ada malam, ada bumi ada langit, ada matahari ada bulan, ada insan laki-laki ada insan perempuan. Berbicara soal kehidupan, setiap orang selalu menginginkan kesempurnaan dalam hidupnya. Dan di dalam kesempurnaan tersebut harus terkandung yang namanya keseimbangan. Manusia juga selalu terdorong untuk terus meningkatkan kualitas diri dalam kehidupannya. Menurut pemikiran kemanusiaan (humanisme) menyatakan bahwa “the cultivation of man, his self cultivation and self-unfolding into full humanity”’ yang berarti bahwa pengembangan manusia, yakni pengembangan dirinya sendiri dan pengembangan diri ke arah kemanusiaan yang penuh. Akan tetapi yang perlu diperhatikan adalah sikap ekstrim atau berlebihan yang ditimbulkan dari pergulatan pemikiran manusia, karena setiap sesuatu yang berlebihan juga selalu memiliki titik kelemahan, begitu juga dengan sikap yang terlalu meremehkan. Untuk itu diperlukan adanya sikap seimbang atau pertengahan dalam setiap perbuatan di kehidupan kita sehari-hari.
    Contoh : Kesempurnaan hidup itu ibarat memasak Ikan Arsik pada orang Batak., Ketika kebutuhan dan keinginan dalam hidup ini tidak terpenuhi ataupu dikatakan tidak seimbang, maka kesempurnaan hidup tidak dapat tercapai. Demikian juga dalam memasak Ikan Arsik, ketika rempah-rempah yang disediakan untuk Ikan Arsik ini tidak lengkap ataupun dikatakan tidak seimbang, maka rasa ataupun tekstur dari Ikan Arsik ini tidak akan mencapai hasil yang maksimal.

    BalasHapus
  97. Lanjutan nomor 2
    b. Kebahagiaan Hidup
    Berbicara mengenai kebahagiaan, kebahagiaan merupakan arti dan tujuan hidup. Kebahagiaan mengandung makna yang sifatnya subjektif. Setiap individu memiliki tolak ukur yang berbeda-beda dalam memaknai kebahagiaan. Setiap orang pastinya, memiliki latar belakang dan harapan yang berbeda dalam mendatangkan kebahagiaan untuknya. Faktor-faktor kebahagiaan itu bisa karena harta, pernikahan dan keluarga, kehidupan sosial, usia, kesehatan, pendidikan, hingga agama atau tingkat religius seseorang. Saat duduk di SMA dulu, saya pernah membaca buku mengenai kebahagiaan hidup dalam pandangan filsuf Yunani, Aristoteles. Beliau memandang bahwa kebahagiaan hidup merupakan tujuan yang ingin dicapai dan dicari seluruh orang. Untuk mencapai kebahagiaan, manusia harus berbuat baik dalam hidupnya dengan moralitas dan menata hidupnya. Dalam agama Islam, kebahagiaan merupakan suatu wujud dari kebaikan. Kebahagiaan dalam konsep agama terkait dengan hubungan manusia dan sang pencipta. Sedangkan kebahagiaan pada agama Kristen kita dapat lihat apa yang Tuhan Yesus katakan mengenai kebahagiaan. Tentang Khotbah di Bukit, Tuhan Yesus menyebutkan ciri atau ukuran kebahagiaan, yaitu: “orang yang miskin di hadapan Allah” (Matius 5:3), “orang yang berdukacita” (ayat 4), “orang yang lemah lembut” (ayat 5), “orang yang lapar dan haus akan kebenaran” (ayat 6), “orang yang murah hatinya”(ayat 7), ”orang yang suci hatinya”(ayat 8), dan “orang yang membawa damai”(ayat 9). Dalam Kisah Para Rasul 20:25, Tuhan Yesus juga berkata : “Adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima”. Intinya, kebahagiaan bukan terletak pada apa yang kita punyai, melainkan pada apa yang mampu kita beri. Yang berbahagia adalah orang yang mampu memberi diri kepada orang lain dengan mengasihi dan membawa damai. Kebahagiaan pada akhirnya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Kebahagiaan hanya bisa diupayakan sepanjang hidup manusia. “Kebahagiaan hidup hanya istilah belaka. Teruslah hidup tanpa memikirkan kebahagiaan. Itulah kebahagiaan tak bisa diungkapkan dengan kata-kata”, kata Aristoteles.

    c. Puasa, kesadaran diri, dan jati diri
    Setiap agama memiliki ibadah, begitu juga dengan ajaran yang dimilikinya seperti puasa, tidak sekedar pantang terhadap sesuatu yang bersifat fisik, namun juga menyangkut jiwa, batin, maupun semangat. Puasa dengan demikian mampu membentuk jati diri seseorang menuju suatu kepribadian yang baik bagi perjalanan hidup manusia pada umumnya. Jati diri setiap orang adalah kenyataan yang tetap sepanjang masa hidupnya. Padahal jika seseorang dewasa merenungkan riwayatnya pasti terkejut menyadari betapa besarnya perubahan-perubahan yang telah terjadi. Kesadaran merupakan hal yang paling penting dalam hidup manusia, karena tanpa kesadaran manusia tidak bisa mengetahui dan mengingat hal terpenting yang terjadi dalam hidupnya. Bagaimana kita bisa menjalani hidup yang teratur tanpa adanya sebuah kesadaran, semua pasti memerlukan adanya kesadaran. Terutama mengenai kesadaran diri, banyak diantara manusia tidak bisa melihat akan kesadaran diri. Ketika adanya kesadaran diri, kita akan benar-benar memahami apa yang ada dalam diri kita, seberapa jauh hal yang baik dan buruk dalam diri kita, ketika kita sudah bisa mengevaluasi dengan kesadaran diri yang kita miliki ketika kita sedikit saja berbuat hal yang memang kurang baik pasti kita akan termenung dan segera memperbaikinya. Dan ketika kita melihat diri kita sudah melakukan hal yang baik, pasti kita akan mencoba melakukan hal yang lebih dan lebih baik lagi. Seperti dalam sebuah kata bijak “orang sukses tidak pernah puas dengan apa yang diperoleh atau yang dilakukannya”. Ketika seseorang mempunyai jiwa yang seperti itu meskipun ia sudah melakukan hal yang baik pasti tidak cukup dan melakukan hal yang baik lagi. Dan pada intinya, dengan adanya kesadaran diri , kita bisa mengetahui yang ada dalam diri kita, baik potensi atau pun kekurangan, sehingga kita pun lebih bisa menerima keadaan diri kita.

    BalasHapus
  98. Nama : Yulia Marissa Simanjuntak
    NIM : 15.01.1345
    Ting/Jur: I-D
    Syalom pak.......
    Jawaban saya pak
    1. Ada 10 ciri-ciri bangsa yang maju menurut kutipan Gunawan dari M.T.Zen dan diantaranya ialah Menghargai Hak Orang Lain dan juga Senang Bekerja.
    Untuk membangun negara yang maju manusia haruslah memanfaatkan talenta yang ada agar mencapai kreatifitas dalam berbudaya. Melalui kreatifitaslah kita menghasilkan nilai, sehingga melalui tersebut kita dapat menunjukkan budaya kita kepada negara lain
    Memang setiap dalam pekerjaan pastilah kita memilih pekerjaan yang sesuai dengan talenta kita, tetapi sebagian besar manusia tidak menggunakan talenta yang dimilikinya. Pada hal Tuhan memberikan setiap orang talenta yang berbeda-beda .Tuhan tidak akan memberikan sesuatu yang tidak bisa kita kerjakan, kalau kita tidak mempergunakan talenta yang diberikan Tuhan , Tuhan akan mencabut atau pun mengambil apa yang sudah diberikan Tuhan kepada umatnya. Seperti ada tertulis di Matius 25:30 “Dan campaklah hamba yang tidak berguna itu...”. Dalam mempelajari IBD ini kita dituntut untuk lebih bijak akan pengetahuan serta mempelajari tentang kebudayaan. Menurut Kutipan Gunawan yaitu tentang Senang Bekerja. Senang Bekerja dimaksud ialah apapun yang kita dapatkan dalam pekerjaan seperti petani, berdagang, dll haruslah kita mensyukuri. Disini kita dituntut untuk lebih rajin dan memanfaatkan talenta yang Tuhan berikan. Dengan kita mempoteh pekerjaan kita pun mendapat pendapatan. Jika kita mendapatkan pendapatan yang lebih negara kita bisa dikatakan maju.
    Banyak manusia sekarang tidaklah menghargai hak orang lain. Karena sebagian besar masyarakat hanya menggunakan keegoisan dalam hal berpikir atau pun berpendapat. Seperti kita tahu dalam pembelajaran Latar Belakang Lahirnya Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar. Disini di jelaskan bahwa adanya didikan untuk manusia dalam berbudaya. Manusia adalah tujuan dan alasan untuk pencapaian pengetahuan dan kebudayaan. Menghargai hak seeorang itu sudah termasuk dalam hal berbudaya. Manusia hanya menggunakan kepuasan fisik, pada hal berbudaya untuk menghargai seseorang haruslah mengandung inklusivisme bukan eksklusivisme seperti adanya pengotak-ngotakan dalam bermasyarakat, keserakahan,ingin menang sendiri dan juga tidak adanya kerja sama atau pun bersosialisasi. Disini sangatlah jelas tidak adanya nilai-nilai moral dalam pemikiran manusia. Maka dari itu dalam mempelajari Ilmu budaya dasar manusia akan memiliki pengetahuan atau pun wawasan bagaimana cara kita menghargai hak orang lain, sehingga manusia bisa disebut sebagai manusia yang berbudaya. kalau kita tidak berbudaya, negara ini tidak akan pernah maju. Adanya Ilmu budaya dasar karena masih banyak manusia tidak memiliki etika dalam hidup dan juga berdisiplin. Kalau didalam bermasyarakat tidak adanya saling menghargai maka akan ada keributan atau kericuhan serta kekerasan dalam hidup sehingga negara tidak akan pernah maju. Jadi marilah kita saling mengharagai hak orang lain karna itulah dasar kita untuk mamajukan negara indonesia.

    BalasHapus
  99. 2. Penjelasan dan Analisa saya mengenai Nilai-nilai Kemanusiaan yang Lain membahas tentang “Kesempurnaan Hidup, Kebahagiaan Hidup, Puasa-Kesadaran diri-Jati Diri, Cinta Erotis-Peran Ganda Wanita-Keluarga, dan HAM”.
    Nilai-nilai Kemanusianan yang Lain membahasa teentang:
    Kesempurnaan Hidup: Bagaimana mengusahakan dan mengupayakan untuk mencapai “Kesempurnaan”. Banyak orang mencari kesempurnaan dengan melalui kendala dan konflik dalam kehidupan, karena itu orang merasa tidak sempurna dan menjalani kenyataan hidup dengan memiliki kesempatan, kemampuan, dan kemauan. Ada nilai kemanusiaan antara lain: Nilai ekonomis dan kejasmanian, nilai sosial dan watak, dan nilai intelektual.
    Kebahagian Hidup: mengandaikan adanya rasa tabah, yakni menghadapi kehidupan dengan kesabaran. Kebahagian Hidup mengandung nilai hiburan (adanya karya seni, alam dll dengan menikmatinya dengan kepuasan atau pun kesenangan) dan nilai estetis (nilai keindahan yang membicarakan tentang keindahan suatu benda seperti seni dan bemda yang hasilnya dari alam)
    Puasa, Kesadaran diri, dan Jati Diri: makna puasa tidak sekedar pantang terhadap sesuatu yang bersifat fisik, namun juga menyangkut jiwa, batin, mau pun semangat. Jati Diri seseorang ialah dimana kita menunjukkan kepribadian kita sehingga sangat di perlukan mempelajari Nilai-nilai Kemanusiaan karena manusia perlu menguasai dirinya sendiri dan juga bisa membentuk dengan lebih baik lagi.
    Cinta Erotis, Peran Ganda Wanita, dan Keluarga: cinta itu adalah rasa simpati yang mendalam dan biasanya diiringi emosi. Emosi yang dimksud adalh adanya kedekatan kesesama terutama kelawan jenis dan biasanya saling mengisi dan melengkapi. Peran Ganda Wanita yang dimaksud ialah adanya perpaduan antara urusan keluarga dengan karir. Di Peran Ganda Wanita inilah yang banyak sebuah hubungan retak atau pun tidak pernah harmonis. Semua ini terjadi dikarenakan tidak adanya saling menghargai, percaya dan kerja sama.
    HAM: Banyak segolongan manusia mengadakan perlawanan terhadap penguasa atau golongan lain untuk memperjuangkan apa yang dianggap haknya. Sering perjuangan ini menuntut pengorbanan jiwa dan raga. HAM menjadi berarti bila dijalankan dan di terapkan dengan baik. Memang ini menjadi tantangan yang membutuhkan kemauan, kerelaan, dan hati yang suci, tidak hanya untuk lingkup nasional melainkan juga internasional.
    Anallisa saya dalam Nilai-nilai Kemanusiaan yang Lain tentang Pelecehan Seksual. Banyak kejadian tentang pelecehan seksual yang menjadi korban ialah kebanyakan anak di bawah umur. Seperti kita tahu pada fenomena yang terjadi di JIS (Jakarta Intercultural School) pelecehan seksual terhadap 3 anak murid. Di kejadian ini sangatlah tampak jelas tidak adanya etika dan moral. Tindakan kita untuk anak-anak adalah mendidik dan mengajari dia akan sesuatu bukan untuk disakiti atau pun yang membuat kejiwaan seorang anak terganggu. Jadi keluarga sangatlah berperan aktif dalam memberi nasihat terhadap si anak dan juga untuk sekolah lebih diperketatkan lagi akan keamaaan.

    BalasHapus
  100. Nama: Dohar Bilinton
    Nim: 15.10.1243
    Ting/Jurusan: I-D/ Teologia

    1. Latar belakang lahirnya mata kuliah ini yang pertama, karena gencarnya pembangunan pada saat ini, namun pembangunan itu membuat suatu dampak yang negative, yaitu menimbulkan degradasi moral serta proses-proses the Humanisasi, dimana manusia ditantang nilai spritualntya dengan nilai-nilai yang lain pada modern yang telah berkembang pada saat ini seperti nilai materialistis dan nilai kepemilikan, sehingga manusia tidak lagi menjadi manusia homo humanus melainkan menjadi Homo Brutalis, yang mementingkan dirinya sendiri (egois) dan sehingga tidak lagi memikirkan orang lain didalam kehidupannya sehingga IBD menanamkan kepada setiap insan untuk memiiki nilai-nilai kemanusiaan secara universal. Yang kedua mengenai kebinekaan masyarakat Indonesia, juga menjadi masalah seperti masalah tentang SARA (suku, agama, ras dan antar golongan) dimana manusia lebih kepada penggolongan dibandingkan hidup secara bersama dengan memegang prisip menghargai setiap kekurangan dan kelebihan orang lain, dengan tujuan supaya dapat beradaptasi dengan baik dalam lingkungan, dan yang ketiga, dimana pada saat ini kemajuan pengetahuan di bidang IPTEK, membuat suatu perubahan dalam kehidupan manusia yang harus bersaing dalam setiap bidang kehidupan sehingga manusia dituntut untuk membangun kualitas diri baik secara nilai intelektual maupun secara nilai spiritual. Dan dimana manusia berubah dalam cara berpikir dari secara mitis kemudian kepada ontologis dan hingga kepada fungsionalis. dari ketiga point diatas merupakan suatu latar belakang hadirnya IBD untuk menanamkan nilai-nilai hakiki, humanis dan intelektual pada suatu bangsa, untuk membuat suatu bangsa yang maju. Kutipan Gunawan dari M.T. Zen tentang, "Ciri-ciri bangsa yang maju", ada dua hal yang akan disinggung dalam latar belakang lahirnya IBD yaitu: Menghargai Hak Warga Lain dan Senang Bekerja. Tujuan Dari lahirnya mata kuliah ini untuk menyadarkan mahasiswa terhadap nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat, hormat-menghormati terkusus pada menghargai hak warga lain ditengah-tengah kepelbagaian yang ada, Kita tahu bahwa budaya-budaya di Indonesia sangatlah beragam dan kaya akan niali-nilai/ tradisi-tradisi yang berbeda juga, sehingga setelah kita mempelajari IBD kita harus mampu menghargai nilai-nilai dari budaya itu, seandainya pun itu bukan budaya kita sendiri. Dengan demikian akan tercipta keharmonisan antar budaya-budaya khususnya di Indonesia. Dan apabila kita berada di budaya orang lain kita juga harus mampu menyesuaikan diri di lingkungan budaya tersebut. bagaimana kita harus mampu beradaptasi dalam setiap lingkungan dimana kita hidup, seperti halnya ada pepatah mengatakan Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung. Jadi dimanpun dan kapanpun kita harus menghargai hak orang lain sehingga tidak dalam keegoisan namun lebih mementingkan hak orang lain, sehingga yang ditanamkan adalah kebaikan, kebenaran dan keadilan. Kemudian apabila di kaitkan dengan konteks senang bekerja dimana manusia harus hidup dalam prinsip dalam mencapai kesempurnaan hidup sehingga manusia harus membangun kualitas hidup terkusus pada pengetahuan di bidang IPTEK, sehingga kita dituntut untuk bersaing, dengan cara “senang bekerja” yang artinya bersaing dalam kemajuan hidup tanpa meninggalkan nilai-nilai kemanusiaan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Dohar Bilinton P
      NIM : 15.01.1243
      2. Dalam topik nilai-nilai kemanusiaan yang lain menurut P. Haryono (1996) membahas kesempurnaan hidup, kebahagiaan hidup, Puasa - Kesadaran Diri - Jati Diri, Cinta Erotis - Peran Ganda Wanita - Keluarga, dan Hak Asasi Manusia". Kesempurnaan hidup artinya manusia akan lebih baik ketika kebutuhan fisik dan kebutuhan psikis atau rohani dijaga keseimbangannya, dalam hal kesemurnaan tidak dapat diwujudkan dalam kenyataan, karena orang hidup tidak mungkin tidak akan pernah mengalami kesulitan lagi atau tidak mungkin senang selamanya atau tak mungkin susah selamanya. Kebahagiaan hidup dimaknai sebagai nilai hiburan dan nilai estetis yang menyangkut kebahagiaaan secara duniawi dan akhirat (konteks islam). Puasa, kesadaran diri, dan jati diri dimaknai sebagai bentuk bagaimana kita menuasai diri dalam membentuk jati diri, puasa bukan hanya sekedar pisik namun roh dan jiwa, sehingga saya melihat tidak perlu orang mengetahui ketika kita melaksanakan puasa (matius 6:7) kesadaran diri menetukan kehidupan yang membangun karakter yang terbaik dalam kehidupan (Galatia 5:22-25), seperti halnya menentukan tujuan hidup dengan membangun nilai-nilai spiritual ataumendekatkan diri kepada Tuhan. Cinta erotis, peran ganda wanita dan keluarga, yang artinya bentuk curahan perasaan yang berdasarkan dengan cinta dan kasih untuk melahirkan kedamaian dan keharmonisan dalam kebersamaan. Dan kemudian wanita haruslah dihargai kedudukannya, dalam Batak Toba perempuan sangatlah dihargai kedudukannya sehingga ada julukan Boru Ni Raja di kalangan orang Batak, dimana jangan lagi berpikir bahwa wanita itu di dapur, di sumur, di tempat tidur maupun di sumur. Karna wanita merupakan rumah bagi nilai-nilai kemanusiaan karna wanita menuntun dan mengajar. Wanita berhak untuk mengembangkan apapun yang ada dalam dirinya hingga mencapai suatu kesuksesan (wanita karier) namun tanpa meninggalkan,kewajibannya sebagai pusat nilai-nilai kemanusiaan terkusus di dalam keluarganya, dalam membentuk krakter anak-anaknya. Hak asasi manusia dipahami secara radikal, karena setiap manusia memiliki kedudukan yang sama menjalani kehidupan dalam hukum (pasal 27 ayat 1). Sehingga haruslah saling menghargai orang lain ketika ingin hidup bahagia di bidang fisik karena apa yang kita tabur itu yag akan dituai. “Jangan memaksa orang lain untuk menghargai kita ketika kita pun tak mampu menghargai hak orang lain”. jadi nilai-nilai kemanusiaan yang lain ini sebagai usaha manusia untuk mencapai sua kesempurnaan hidup, walaupun kesempurnaa hidup itu tidak dapat terealisasi karena sifat manusia yang tidak pernah puas, namun dengan nilai-nilai kemanusiaan yang lain membuat manusia untuk terus berusaha untuk mencapai kesempurnaan itu, namun tanpa disadari perubahan secara pisik maupun psikis smakin baik, dan kebahagiaan pun sudah dirasakan.



      Hapus
    2. Nama : Dohar Bilinton P
      NIM : 15.01.1243
      3.1. Arnold Brahmana
      15.01.1218
      1-D/Theologia

      Dari pembahasan hari ini (29/2) mengenai Nilai-nilai Kemanusiaan yang Lain, berarti berbicara mengenai suatu perubahan yang mungkin membantu dalam proses menuju kesempurnaan hidup, kebahagiaan hidup, dan lain sebagainya.
      Menurut pandangan saya, dalam hidup ini mengapa manusia hanya mengejar sebuah "kesempurnaan" atau "kebahagiaan"? Mengapa dalam proses tersebut, tidak sedikit pun kita memikirkan tentang "kemuliaan citra diri"?
      Apakah manusia hanya ingin kesempurnaan, kebahagiaan, kesetaraan, penghargaan diri, atau malah kekayaan? Apakah tidak lebih baik sebagai manusia yang beradab kita mengejar kemuliaan ketimbang hal-hal yang disebutkan tadi?

      Jawaban: Pdt. Edward simon sinaga,M.Th
      “Nilai-nilai Kemanusiaan Yang Lain, bahasan kelompok IV hari ini, adalah disandarkan pada, "Manusia layak berbahagia". Kebahagiaan itu adalah musik yang terindah yang terus mengalun dalam jiwa dan rohani manusia, dan hanya Tuhan-lah yang menjadi sumber musik jiwa-yang membagun dan mengalirkan kebahagiaan itu. Citra manusia yang mulia, imago dei, adalah kisah hilangnya kebahagiaan awal atau pertama, karena manusia ingin sama dan serupa dengan Allah. Allah dan hanya Allah yang tahu dan yang ingin atau berkehendak, agar kita diciptakanNya seperti gambar dan rupa Allah. Kisah nilai kemanusiaan zamannya Adam dan Hawa, mengingatkan kalau pelanggaran mereka telah menghancurkan kesempatan untuk menikmati kesempurnaan dan kebahagiaan taman Eden, di mana mereka sebelumnya berada.
      Kemuliaan, dalam topik religi (alam pemikiran mitis, ontologis, dan funsionalisme) adalah sesuatu yang terus dijiwai, diimani oleh semua umat beragama, karena itulah yang hilang, dan hanya dapat dimiliki manusia hanya karena kehendak Yang Mahakuasa (dalam konteks Kristen, disebut anugerah atau sola gratia).

      Alasan: Manusia layak berbahagia karena kebahafiaan berifat universal dan kodrati, sehingga kebahagiaan itu berhak dirasakan oleh siapapun, namun realita untuk kesempurnaan memang tidak ada seorang pun yang dapat mencapai hal ini, karena kesempurnaan hanya dimiliki oleh Tuhan saja, namun tanpa disadari ketika manusia terus berusaha mencapai kesempurnaan tersebut dia sudah merasakan kebahagiaan. Manusia pada dasarnya bersifat tamak dan rakus manusia selalu ingin mencapai segala sesuatu yang belum dimiliki atau yang digapai, manusia selalu ingin lagi dan lagi terhadap apa yang ada dalam hasrat dan keinginannya, sehingga dalam hal inilah yang membuat manusia semakin sulit untuk menggapai kesempurnaan hidup, karena dasar dari kesempurnaan adalah adanya keseimbangan antara rohani dan jasmani.

      Hapus
  101. Rovina Helpriani Silalahi/15.01.1318/1-D
    Jawaban Soal UTS 1-D
    1. Menjelaskan dan mengaitkan dengan Latar Belakang Lahirnya Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD)!
    Kutipan Gunawan dari M.T. Zen tentang, "Ciri-ciri bangsa yang maju",
     Menghargai Hak Warga Lain
    Pada dasarnya setiap orang ingin dihargai oleh orang lain. Jika anda ingin dihargai oleh orang lain, anda harus menghargai orang lain. Pada kenyatannya tidak semua orang mudah menghargai orang lain. Manusia terlahir sebagai makhluk sosial yang mengakibatkan mau tidak mau mereka harus bersinggungan dan berinteraksi dengan orang-orang sekitarnya karena pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup sendiri dan memerlukan bantuan orang lain. Dalam kehidupan nyata kita tidak bisa melakukan dan memenuhi kebutuhan kita sendiri tanpa bantuan orang lain, contohnya ketika kita butuh servis motor ataupun membangun rumah kita memerlukan bantuan orang lain, sehingga untuk memenuhi kebutuhan kita tersebut kita harus menjaga sikap dan prilaku kita saat berinteraksi dengan orang lain dan yang paling penting adalah sikap menghargai hak orang lain.
    Jika kita berbicara tentang mengapa kita harus menghormati orang lain maka ada beberapa alasan kuat kenapa kita harus menghormati hak orang lain yaitu karena kita Saling Membutuhkan, Saling Menguntungkan, Saling Mengisi, dan Saling Menguatkan. Mungkin sebagian orang selalu menuntut karena orang lain tidak menghargai haknya, namun jika kita lihat flashbacknya mengapa seseorang tidak dihargai haknya, hal itu karena mereka juga tidak menghargai hak orang lain. Bagaimana orang lain bisa menghargai kita kalau kita sendiri tidak menghargai hak orang lain.
    Setiap orang menginginkan keberadaannya diakui dan hak- haknya dihormati. karena harga diri merupakan identitas manusia yang pada dasarnya memang butuh pengakuan dari pihak lain, Sikap saling menghargai sangat dibutuhkan dalam berteman atau dalam pergaulan sehingga hubungan tersebut dapat berjalan secara harmonis, karenamasing-masing merasa hak-haknya dihormati. Kita tentu tidak mau dipaksa olehorang lain, dan orang lain pun tidak suka jika kita paksa.Jika semua orang mengembangkan sifat- sifat menghargai hak orang maka, sikap solidaritas akan terjalin kuat dan negara ini akan semakin maju. Karena jika kita masih tidak bisa menghargai hak orang lain maka perselisihan dan hidup harmonis tidak bisa dicapai dan hanya menjadi angan-angan belaka.

    BalasHapus
  102. Nama : Dohar Bilinton P
    NIM : 15.01.1243
    3.2 Nama :Johnson Parningotan Silalahi
    NIM :15.01.1297
    Tingk/ Tingkt:I-C/Theologi

    Syaloom pak... dalam kesempatan ini saya mau bertanya pak.. bapak pernah menyinggung tentang adat batak yaitu "Mangokkal Holi" apa sebenarnya yang melatar belakangi sehingga acara ini disahkan oleh gereja... apakah ini dipengaruhi mitos-mitos nenek moyang kita pada zaman dahulu pak? demikian pertanyaan saya pak, saya ucapkan terimakasih banyak.. Syaloom
    Jawaban: Pdt. Edward Simon Sinaga,M.Th
    IBD, adalah membangun nilai-nilai kemanusiaan. Kita telah mempelajari dan membahas bagaimana alam pemikiran manusia, terdiri dari tiga (3), yaitu: - Mitis, - Ontologis, dan - Fungsionalisme.

    Jauh sebelum kekristenan, Islam, Hindu, dan Buddha menyentuh dan bersinggungan dengan Kebatakan (Batakologi), nilai-nilai kemanusiaan ala Batak sudah ada dan menata kehidupan, kekerabatan, karena di sana ada undang-undang atau norma, yang disebut patik, atau adat.

    Menggali tulang-belulang (mangongkal holi) adalah upaya untuk memepersatukan garis silsilah satu ompu bagi Batak Toba, dengan menjalankannya ada keyakinan masyarakat kalau roh-roh ompung mereka dihargai dan dikenangkan oleh keturunannya. Kekristenan pun datang dan menilainya sebagai suatu kesesatan, dan inilah awal kalau permulaan kekristenan upacara itu dilarang gereja karena menyangkut kekafiran, dan akhirnya gereja pun tak berdaya menghentikannya, karena orang Batak masih mempertahankannya walau pun mereka sudah Kristen, dan sudah maju dalam hal pendidikan, upacara tersebut masih awet dan dipertahankan.

    Kekristenan berkontesktualisasi, menyesuaikan dengan pesan-pesan alkitabiah, di mana itu juga dilakukan oleh orang-orang Israel untuk menghargai leluhur mereka. Inilah dasar pemahaman dan teologia, lambat-laun upacara ini direstui dan sudah ada liturginya, termasuk gereja-gereja Batak (HKBP, GKPI, HKI, GKPS, dll).
    Perenungan, IBD adalah sebuah makna untuk memahami budaya dan upacara-upacaranya, sehingga nilai dan maknanya dapat ditemukan, khususnya menyangkut Batakologi.
    Alasan: saya melihat bahwa Kristen mampu menyesuaikan kepada kebiasaan oleh orang batak, yang melakukan (mangokal holi). Kristen melakukan kontekstualisasi terhadap kebiaasaan orang Batak yang masih dalam pemikiran mitis, yang awalnya kristen tidak menyetujui hal ini dan menganggap sesat namun sekarang, kebiasaan itu jadi diterima oleh Kristen karena orang batak sangat mempertahankan budaya ini dan pada akhirnya Kristen menerima budaya ini dan membuat liturgi untuk melakukan kebiasaan mangokal holi. Agama menyesuaikan diri dengan berkontekstualisasi dengan dasar-dasar Alkitabiah. Untuk mengapresiasi niat dari tujuan orang batak dalam mengenang orang yang sudah meninggal dalam pemikiran yang mitis, dan berubah hingga pada perubahan berpikir fungsionalis. dimana Kristen dapat mendampingi paham batak yang dulunya sesat hingga paham batak yang sudah benar.

    BalasHapus
  103. Banyak contoh kasus dalam kehidupan sehari-hari yang tanpa kita sadari kita telah tidak menghargai hak-hak orang lain. Seperti seorang perokok yang sedang merokok diangkutan kota yang penumpangnya berdesak-desakan, dengan tanpa rasa bersalah sedikitpun dia mengepulkan asap yang membuat orang disekitarnya merasa pengap dan resah. Walaupun telah ada peraturan yang melarang merokok di angkutan umum, namunperokok tetap saja merokok dan merampas hak orang lain untuk mendapatkan kenyamanan dalam angkutan umum, peraturan tersebut tidak diindahkan dan hanya formalitas saja.
    Dari contoh tersebut menunjukkan bahwa moral bangsa masih sangat rendah, untuk menjadi negara yang maju dan lebih baik prinsip dasar kehidupan menghargai hak orang lain harus ditanamkan sejak dini, sehingga tidak menyebabkan seseorang lebih mengedepankan kepentingan pribadi dan mulailah berkembang sikap individualisme seperti saat ini.
    Dan dari latar belakang Lahirnya IBD mengajarkan kepada kita untuk memahami eksistensi IBD di tengah-tengah gencarnya pembangunan serta perubahan-perubahan yang terjadi. Dalam IBD manusia merupakan alasan untuk pencapaian pengetahuan dan kebudayaan.Sebagai seorang makhluk marilah kita saling menghargai hak-hak masing-masing. Selain contoh diatas masih banyak contoh lain yang menunjukkan sikap apatis kita terhadap hak orang lain yang biasa kita lakukan tanpa kita sadari.Tujuan lahirnya IBD mengajak kita untuk bisa menghargai hak warga lain. Kita diajarkan untuk memberikan pola pikir global agar kita peka dan dapat memahami serta menganalisis masalah-masalah kebudayaan terutama masalah kesopanan yaitu dalam hal menghargai hak warga orang lain.

    BalasHapus
  104.  Senang bekerja
    Lahirnya IBD mengajak kita untuk membuka wawasan kita mengenai kehidupan ini. Dalam hidup ini, seseorang tidak akan bisa bertahan hidup jika dia tidak senang bekerja. Bagaimana dia membutuhi kebutuhan hidupnya jika dia malas bekerja? Jika ditanyakan kepada kita satu persatu, apa sih tujuan hidup kita ? pertanyaan tersebut sangatlah sederhana, tapi memiliki jawaban yang sangat beragam-ragam. Ada kiasan orang bijak yang mengatakan “Makan untuk Hidup dan Hidup untuk Bekerja”. Jika kita menjadikan kalimat tersebut menjadi komitmen kita dalam hidup, mungkin orang-orang yang malas bekerja terutama bagi kaum muda akan tersadar akan kalimat tersebut.
    Latar belakang lahirnya IBD mengajarkan kepada kita untuk membuat manusia terutama bagi kaum muda, agar menjadi orang yang memiliki daya pikir yang luas dan menumbuhkan potensi-potensi yang ada dalam diri kita masing-masing. Rajin bekerja sebaiknya dimulai sejak kecil. Di rumah kita mendapat pelatihan dari orang tua.
    Banyak pekerjaan yang dapat dilakukan. Seperti lagu “Bangun Tidur”` Lagu tersebut memberi pelajaran kita harus rajin bekerja sejak kecil. Dengan bekerja keras, kita belajar bersikap mandiri. Sikap mandiri berarti tidak bergantung kepada orang lain. Dengan bekerja keras, cita-cita kita akan tercapai. Cita-cita tidak akan tercapai bila kita malas. Tapi jika kita perhatikan di dalam kehidupan ini, orang bekerja tujuan utamanya pastilah untuk memperoleh uang. Orang-orang berusaha mendapatkan pendidikan guna untuk memperoleh pekerjaan, mendapat uang serta memperoleh gelar dan kehormatan. Memang itulah formalitas manusia di zaman sekarang ini.
    Seperti di dalam pertanyaan di blog IBD stmbk. 2015, seorang mahasiswa mengatakan bahwa di kampungnya ada seorang pendeta yang bisa hanya menununtut uang kepada jemaat-jemaatnya. Hal tersebut begitu memprihatinkan, sebuah gelar, sebuah pekerjaan di nilai hanya untuk memperoleh uang. Jika sikap dan perilaku tersebut tetap di pertahankan, bagaimana kita bisa berkembang? Bekerja keras tidak selalu berarti mencari uang. Banyak kegiatan yang dapat kita sebut bekerja keras.
    Dari kasus tersebut IBD berperan untuk mengajarkan kepada kita menjadi orang yang profesional. Dan seperti yang sudah di jelaskan bapak dosen bahwa semuanya orang membutuhkan uang untuk menukarkannya dengan kebuthan sehari-hari. Ada kenbutuhan yang paling mendasar, seperti makanan, pakaian, dan perumahan. Saat sekarang ini sudah tak terhitung kebutuhan dan manusia sudah sangat materialistik. Jadi atas nama IBD, kita sebagai manusia yang berbudi sebaiknya bekerja dengan tidak meminta imbalan (bekerja tanpa pamrih).

    BalasHapus
  105. 1. Nilai-nilai Kemanusiaan yang Lain menurut P. Haryono (1996), membahas, "Kesempurnaan Hidup, Kebahagiaan Hidup, Puasa - Kesadaran Diri - Jati Diri, Cinta Erotis - Peran Ganda Wanita - Keluarga, dan Hak Asasi Manusia".

    Kata “sempurna” kadangkala diartikan dengan makna yang sinonim dengan kata “terpenuhi”, dan kadangkala dengan pengertian selain itu, namun bagaimanapun, lawan kata keduanya adalah “kurang”, sebagaimana halnya lawan kata “terpenuhi” adalah “kurang”.
    Kebahagiaan itu merupaka suatu perasaan adanya rasa tabah, yakni berani menghadapi kenyataan apapun wujudnya. Kebahagiaan juga dapat kita artikan saat kita memperoleh suatu yang kita inginkan dapat kita capai dan kita bebas dari kekhawatiran yang berlebihan.
    Puasa dalam hal ini manusia harus melatih diri dalam memperoleh sesuatu. Inilah yang disebut sebagai kiat cukup dalam ketidak cukupan dan sempurna dalam ketidak sempurnaan. Makna puasa tidak sekedar pantang terhadap sesuatu yang bersifat fisik, tapi juga menyangkut jiwa, kepribadian dan batin.
    Kesadaran diri, dalam hidup ini perlu adanya kesadaran diri. Sadar akan siapakah kita, bagaimana kehidupan kita, apakah perilaku kita sebagai manusia yang berbudaya sudah dapat menjadi panutan? Jika kita sudah sadar akan siapa diri kita yang sebenarnya maka kita tau untuk membenahi diri kita.Ketika kita berlatih menjadi lebih sadar akan diri sendiri dan bagaimana kita dilihat oleh orang lain, kita belajar lebih banyak corak dari watak kita ke tingkat yang rinci. Karenanya kita berada di posisi yang lebih baik untuk mengatasi kekurangan kepribadian kita dan mengerti dimana kekuatan kita berada.
    Jati Dirijati diri itu sendiri merupakan suatu manifestasi ideologi hidup seseorang, sehingga bagaiaman cara menemukan jati diri sendiri itu juga merupakan hak mutlak bagi seorang individu untuk menentukan jati dirinya sendiri.Ketika seseorang yang telah dapat memahami akan kemampuan dan kekuatan pada dirinya yang didasari dengan iman dan taqwa pada Tuhan, maka saat itulah seseorang sudah dapat dikatakan menemukan jati dirinya sendiri.
    Cinta Erotis, cinta adalah perasaan simpati yang mendalam yang melibatkan emosi yang mendalam dan terjadi diantara laki-laki dan wanita. Cinta kasih dapat terjadi jika saling mengasihi dan melengkapi.
    Peran Ganda Wanita dan Keluarga, kedua hal ini sangat berhubungan erat. Suatu keluarga tidak akan harmonis jika tidak ada sosok seorang wanita yang berperan dalam keluarga tersebut. Karena kehadiran seorang wanita itu sangat dibutuhkan. Karena wanita itu memberikan keterampilan, dan tanggung jawab.
    Hak Asasi Manusiaadalah hak yang dimiliki oleh manusia yang telah diperoleh bersamaan dengan kelahiran dan kehadirannya di dalam kehidupan bermasyarakat.
    Mata kuliah IBD telah membuka wawasan kita mengenai nilai-nilai kemanusiaan yang lain. Dari penjelasan-penjelasan tersebut kita dapat memperbaiki keadaan yang salah di tengah-tengah masyarakat dan terutama yang ada didalam diri kita sendiri. Sehingga terjaminlah nilai-nilai kemanusiaan di dalam diri kita.

    BalasHapus

  106. 1. Saya sangat tertarik dengan penjelasan dari :
    1) Nama : Adryan Putra Hutabarat
    Nim : 15-01-1208
    Ting/Jur : 1-A/Theologi
    Yang menjelaskan tentang “Alam Pemikiran Manusia”. Yang bermula dari rasa ingin tahu. Memang benar bahwa tidak hanya manusia saja yang memiliki rasa ingin tahu, tetapi hewan juga memiliki rasa ingin tahu. Sehingga karena timbulnya rasa keingin tahuan (5W+1H) suatu makhluk hidup itu, baik itu manusia maupun hewan, maka terjadilah perkembangan berlandaskan pada pengetahuan tentang beberapa rahasia alam yang diperolehnya.
    Saya juga tertarik dengan penjelasan
    2) Nama : Epi Sihombing
    Nim : 15-01-1255
    Ting/Jur : 1-D/Theologi
    Yang menjelaskan tentang “Nilai-nilai Kebudayaan”tentang berbagai masalah yang dihadapi manusia dalam hidupnya sehari-hari. Kita tahu bahwa kehidupan manusia selalu dilingkupi dengan adanya masalah-masalah. Bahwa memang di setiap kehidupan manusia itu selalu ada masalah dan tantangan.
    Tapi IBD berperan dalam kehidupan kita jika kita mau megaplikasikannya di dalam kehidupan kita. Karena IBD memiliki nilai-nilai kebenaran, keadilan, dan keindahan.
    Saya juga tertarik akan penjelasan dari saudari
    3) Nama : Judika Murni Sitorus
    Nim : 15-01-1281
    Ting/Jur : 1-D/Theologi
    Yang menjelaskan tentang “Ilmu Budaya Dasar Merupakan Jalan Atau Arah Didalam Bertindak Dan Berfikir”. Memang benar apa yang dikatakan oleh judika, bahwa memang IBD solusi yang terbaik dalam hidup kita, karena IBD menuntun kita dalam menjalin adanya kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat. Dan benar bahwa bumi ini tidak terlepas dari yang namanya budaya,suku, ras,bahasa,dan nilai-nilai, termasuk didalamnya. Jadi tanpa adanya IBD, SARA tidak akan terjalin sesuai dengan apa yang kita harapakan.Jadi IBD sangat berperan penting dalam kehidupan bermasyarakat.



    SALAM IBD :)

    BalasHapus
  107. Nama : Dohar Bilinton P
    NIM : 15.01.1243
    3.3 Nama : Hendriko Siagian
    NIM : 15.01.1268
    Kelas/Prodi : I-C/Theologi

    Saat kita bertemu dalam pembahasan alam pemikiran manusia, disitu bapak banyak menjelaskan dan menyangkut pada alam pemikiran mitis.
    bapak juga sudah menjelaskan pada kami cara berjiarah ke kuburan (batak=tinambur) orang-orang yang sudah mendahukui kita. bapak juga sudah menjelaskan kebiasaan kita, khususnya orang batak berjiah ke kuburan dimana mempunyai kebiasaan untuk membawa benda-benda (makanan, minuman, bunga, rokok) ke kuburan dan bapak sudah menjelaskan pada kami hal tersebut sedemikian bagusnya bahwa hal tersebut tidaklah salah, namun kalau dilihat dari kaca mata agama Kristen, hal tersebut adalah salah..
    Namun yang membuka pemikiran saya kembali mengenai pembahasan ini adalah saat berjiarah ke kuburan, kebiasaan kita yaitu memanjatkan doa di kuburan itu (batak=tinambur)saat kita berjiarah. Namun yang saya lihat dari kebiasaan itu adalah bahwa saat orang berdoa dikuburan, dia tidak menujukan doanya pada Tuhan, namun dia seakan-akan berdoa pada orang yang sudah mati tersebut. Dia melakukan hal itu karena anggapan orang batak bahwa orang yang sudah meninggal juga masih mempunyai "sahala". Namun saya bingung pak apa arti sahala dalam bahasa Indonesia.
    jujur saja sebelum masuk ke STT ABDI SABDA, jika saya berjiarah ke tinambur keluarga yg sudah meninggal, khususnya tinambur ayah sendiri, saya juga melakukan hal tersebut, yaitu seakan-akan berdoa pada ayah saya yang sudah meninggal..
    Contohnya dalam doa saya tersebut, saya meminta berkat, penyertaan pada ayah saya yang sudah meninggal..

    jadi pak, dari hal tersebut, saya ingin meminta penjelasan dan pandangan dari bapak.
    1) bagaimana sebenarnya perspektif budaya dalam hal berdoa di kuburan (Batak=Tinambur)??
    2) kalau ditinjau dari sudut budaya dan kekristenan, apakah memang benar orang yang sudah meninggal masih mempunyai sahala??
    Jawaban: Pdt.Edward Simon Sinaga, M.Th
    Ziarah dan Batakologi, mengeskspresikan hubungan dan kenangan antara yang telah meniggal dengan keluarga yang masih hidup belum habis, sirna, atau putus. Saya berpikir, "Mengapa hubungan dan kenangan yang kuat dan indah (suka dan duka) itu harus diputus, dihapus, dan dibuang? Siapa yang berhak memutus, menghapus, dan membuangnya? Orang atau masyarakat Batak adalah pribadi yang tidak mudah melupakan itu, termasuk saya tidak mudah melupakan orang-orang yang saya kasihi (teristimewa keluarga, orangtua, saudara, kakak, adek, dan keponakan). Saya suka ziarah, saya mengenang, saya bawa bunga, saya cuci muka, dan terakhir saya berdoa kepada Tuhan, saya tidak meminta berkat kepada mereka yang telah meninggal, saya dalam bayangan ada dan rindu, membayangkan kalau mereka yang telah meninggal itu seolah-olah ada dengan saya saat ziarah, dan saya sadar betul hal itu hanyalah imajinasi belaka, karena saya terlalu rindu dan mangasihi mereka. Jujur semuanya hanyalah imajinasi yang saya sadari, sebagai pengobat dan makna saya datang berziarah (karena saya mencoba merefleksikan iman saya, jadi saya tidak hanyut dalam imajinasi, dan ujung-ujungnya hanya saya akhiri dengan doa, dan berserah, serta percaya, kalau mereka yang telah tidur tenang di pekuburan (hinambor) sudah Ada Dalam tangan Tuhan atau Sudah Dalam Pemeliharaan atau Penjagaan Tuhan.

    Inilah sekilas, betul dari pengalaman dan imajinasi yang saya benar-benar sadari itu. saat saya ber-ziarah, akhirnya saya kembali hanya akhiri dalam doa dan permohonan kekuatan dan penghiburan kiranya melalui ziarah tersebut, kita sadar kalau mereka sudah tenang dalam isterahat panjangnya dan sudah ada dalam Tangan dan Pemeliharaan Tuhan, hingga Maranatha, dan Kebangkitan daging orang-orang percaya, di akhir masa nanti.
    Bisa kita perdalam dalam kalimat-kalimat Pemgakuan Iman rasuli, "Aku percaya kepada Roh Kudus, dst. Ada kalimat, "Kebangkitan daging dan kehidupan yang kekal".

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Dohar Bilinton P
      NIM : 15.01.1243
      Lanjutan dari komentar Hendriko Siagian
      Alasannya memilih: saya rasa pembahasan pada komentar ini sangat menarik dan penjelasan dari jawaban bapak dosen sangat luar biasa, karena banyak orang yang salah tanggap dalam esensi berjiarah yang sebenarnya, saya juga tiap tahun berjiarah kepemakaman ayah saya, namun ketika saya berjiarah opung maupun keluarga saya yang lainnya yang masih hidup, juga pernah beranggapan seperti saudara henriko, dengan cara melakukan komunikasi dengan orang yang meninggal tersebut, dengan adanya komentar ini saya tidak langsung menghakimi anggapan dari opung saya itu, karena dengan itulah cara dia mengekspresikan perasaannya dalam mengenang yang sudah meninggal tersebut (tanpa disadari), orang yang berziarah bertujuan untuk mengekspresikan perasaan kerinduannya kepada yang sudah meninggal banyak cara yang dilakukan orang untuk berziarah, contoh: membawa rokok,makanan, bunga,cuci muka, namun dari hal itu harus di tegaskan bahwa hal itu hanyalah ekspresi luapan rasa rindunya dan toh sama saja semua yang kita lakukan dan kita bawa itu semata-mata hanya untuk orang yang meninggal tersebut dengan maksud untuk mengenang dan menghargai.

      Hapus

  108. 1. Menjelaskan dan menganalisa nilai-nilai Kemanusiaan yang Lain menurut P. Haryono (1996), membahas, "Kesempurnaan Hidup, Kebahagian. Nilai an Hidup, Puasa - Kesadaran Diri - Jati Diri, Cinta Erotis - Peran Ganda Wanita - Keluarga, dan Hak Asasi Manusia".

    Manusia dapat merasakan kesempurnaan hidup, berarti manusia yang berpengalaman dan sadar akan hidupnya baik itu susah dan senang. Bukan saja waktu senang, namun juga susah, haruslah terdapat di dalamnya karna itulah yang melengkapi kesempurnaan tersebut dalalm hidup ini.
    Manusia yang bahagia adalah manusia yang mau menerima keadaan yang sedang dialaminya, di dalamnya terdapat rasa tabah, yakni berani menghadapi kenyataan apapun bentuknya.
    Puasa adalah suatu penderitaan sebagai batu penguji atas ketabahan dan kemampuan untuk menahan diri baik secara jasmani dan rohani, ibadah ini bukan sekedar formalitas atau rutinitas dalam kehidupan ini.
    Kesadaran diri yaitu suatu tindakan yang menyangkut sikap tau diri, dengan cara mengukur kemampuan diri dan mengukur diri dengan orang lain.
    Seseorang akan menemukan jati diri yang sesungguhnya yaitu dengan cara yang tidak jauh berbeda dengan kesadaran diri yang harus dilatih dengan mengenal diri, membandingkan dengan orang lain, dan mengadakan test pada diri sendiri.
    Cinta erotis melibatkan perasaan simpati yang mendalam yang didalamnya ada emosi yang mendalam yang terjadi antara laki-laki dan wanita.
    Peran ganda wanita terlihat dari kewajiban dan tanggung jawabnya sebagai istri, ibu, dan jika wanita mempunyai jabatan (wanita karier) ia harus pandai membagi waktu dan perhatiaannya pada rumah tangga dan karier, selain menjadi wanita yang memberi keelokan, kelembutan, dan rasa kasih sayang.
    Keluarga adalah suatu wadah dalam perkawinan antara laki-laki dan wanita, yang mempunyai tanggung jawab yang lebih besar untuk membangun kehidupan rumah tangga, dan saling berbagi kisah kehidupan kepada teman hidupnya masing-masing.
    Hak Asasi Manusia adalah hak yang dimilikioleh manusia yang telah diperolaeh dan dibawanya bersamaan dengan kelalhiran atau kehadirannya di dalam kehidupan masyarakat.
    Dalam beberapa hal yang terdapat pada nilai-nilai kemanusiaan yang lain memang saling berhubungan dan saling melengkapi dalam kehidupan manusia. Kebutuhan-kebutuhan inilah yang akan menjadi suatu bagian daripada makhluk hidup itu sendiri yang dimulai dari diri sendiri dan mengarah pada orang lain. Manusia sifatnya rakus (artinya positif), karna jika manusia sudah mendapatkan yang satu maka ia kan mencari yang lain untuk kesempurnaan hidup yang diinginkannya.
    Manusia dengan dirinya sendiri dapat berupa eksistensi diri , harga diri, dan rasa percaya diri, yang lebih bersifat melibatkan ke dalam diri dan kejiwaan individu itu, dapat berupa: tanggung jawab, bersikap sabar, dan sadar akan perbuatan salah.
    Kesempurnaan hidup mencakup beberapa persoalan yang dimulai dari diri sendiri (termasuk puasa), keluarga (termasuk peran ganda wanita) dan orang lain(cinta erotis) yang sama-sama ingin bahagia dengan kehidupannya yang dilandasi dengan nilai-nilai kemanusiaan yang juga membutuhkan perlindungan akan hadirnya Hak Azasi Manusia.

    BalasHapus
  109. 3. Eirene hutabarat26 Februari 2016 18.35
    Berbicara mengenai nilai kemanusiaan, berarti tentang manusia dan sesama manusia. Nilai kemanusiaan adalah kebaikan, kebenaran, dan keadilan. Ada suatu pertanyaan yang muncul dalam benak saya, bagaimana sebenarnya nilai kemanusiaan dibangun dalam diri individu? Karena dari pengalaman, saya pernah melihat seorang "pelayan Tuhan" tidak mampu menjalankan nilai kemanusiaan dengan baik kepada sesama "pelayan Tuhan" sehingga saya berpikir, "pelayan Tuhan" yang sudah belajar tentang siapa manusia itu sendiri saja belum tentu bisa menjunjung tinggi nilai kemanusiaan padahal jelas kita mengetahui bahwa manusia adalah imago dei, lalu bagaimana mungkin orang awam yang kurang memiliki wawasan lebih atau masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi untuk menempuh pendidikan tinggi dapat memahami kedudukan dari nilai kemanusiaan itu?
    Terimakasih
    Balas
    Balasan
    1.
    Mago Dang Edward Sinaga26 Februari 2016 18.54
    Terimakasih Eirene Hutabarat, NIM: 15.01.1246. Nilai-nilai kemanusiaan yang lain adalah, etika, moral, dan etos. di dalamnya ada hukum dan tanggung-jawab. Kehadiran IBD mengingatkan kita kalau karakter seorang pelayan itu sangat kuat, dan itu tentunya didasarkan pada kerja keras dalam membangun diri melalui kepatuhan, ketaatan, disiplin, dan kerendahan hati. Perlu kita sadari, kalau ekonomi dan pendidikan tidak selamanya menentukan nilai-nilai kemanusiaan itu. Namun, atas nama IBD, sebenarnya Ilmu atau Mata Kuliah ini, menuntun setiap mahasiswa-mahasiswi agar menjunjung tinggi Tri Dharma Pergguruan tersebut. Kelak, setiap mahasiswa-mahasiswi akan mengabdi kepada masyarakat, dan itu artinya ikut serta dalam membangun kemanusiaan, agar damai, sejahtera, dan bahagia itu dimiliki semua orang.
    Salam Budaya.
    Alasan saya memilih ini karena pertanyaan yang di berikan oleh saudari eirene sangatlah penting terutama dalam pelayanan dan saudara ierene benar bahwa banyak pelayan Tuhan tidak menerapkan nilai-nilai kemanusiaan terhadap kesesama pelayan Tuhan, tetapi saya sudah mengerti bahwa dengan jawaban bapak, bahwa ekonomi dan pendidikan tidak selamanya menentukan nilai-nilai kemanusiaan itu. Jadi saya sebagai mahasiswi mendapat wawasan yang baru.

    BalasHapus
  110. Nama : Boston marulak Sinaga
    NIM : 15.01.1225
    Ting/Jur : 1-D/Theologia
    Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
    Dosen : pdt.Edward Simon sinaga M.TH

    Pertanyaan 1 : ciri-ciri bangsa yang maju . yang 5: menghargai hak warga lain dan Nomor 6: senang bekerja. Jelaskan latar belakang lahirnya mata kuliah ilmu budaya dasar.
    Jawaban: ciri-ciri bangsa yang maju. Tentang menghargai hak warga lain. Kalau kita berbicara menghargai hak warga lain seperti contohnya kita harus menghargai orang lain baru dia menghargai kita. Ilmu budaya dasar mengajarkan bahwa kita harus saling menghargai hak warga lain. Ilmu budaya dasar mengajarkan adanya ciri-ciri bangsa yang maju. Seperti amerika serikat dulunya dia dijajah oleh bangsa lain setelah kemudian negerinya menjadi kuat dalam waktu yang singkat. Hal ini disebabkan kondisi masyarakat amerika serikat pada masa di jajah telah memiliki pola pikir yang dibutuhkan sebagai suatu pembangunan. Kriteria Negara maju itu memiliki filsafat dan ilmu pengetahuan yang tinggi.ciri-ciri bangsa yang maju.1.ilmu pengetahuan yang telah maju, 2.sikap disiplin yang tinggi, 3.loyalitasnya pada lembaga yang menunjang suksesnya suatu pembangunan dan di sebabkan situasi masyarakat amerika yang homogen, dengan wilayah yang relative tidak luas, sedikit banyak akan menunjang kemudahan untuk merencanakan suatu pembangunan. Negara amerika di sebut dengan paham rasionalisme yakni paham yang mengatakan bahwa sumber dari segala kebenaran adalah pikiran manusia( rasio=pikiran=akal).didalam UUD1945 dikatakan bahwa menghargai hak warga lain itu sangat dijunjung tinggi karna terkandung adanya nilai-nilai kemanusiaan, nilai moral, dan nilai etika.didalam alkitab mengatakan kasihilah sesamamu manusia dengan segenap hatimu,dengan segenap akalmu,dengan segenap jiwamu. Alkitab berkata supaya manusia saling menghargai dengan sesama manusia padahal hanya di bibir saja, tetapi janganlah hanya di bibir biarlah kita masukkan atau di hayati di dalam hati. Ilmu budaya dasar juga mengajarkan sangat penting dan sangat kita butuhkan dan memberi kita manfaat bagi kita semua. Dan ilmu budaya dasar mengarahkan kita untuk mengenal adanya kebudayaan dan manusia. Di dalam ilmu budaya dasar kita juga mempelajari beberapa ciri-ciri ilmu pengetahuan yang dimulai dengan tersusunnya sistematis, mempunyai metode,di peroleh melalui pengalaman mempunyai objek, di laksanakan dengan akal pikiran dan bersifat universal. Seperti contoh katakan orang batak itu sangat di junjung tinggi tentang menghargai hak warga lain.kalau orang batak lewat mau kemana inang,amang itu berarti orang batak tidak terlepas dari adat-adat istiadat.kalau kita bandingkan dengan suku lain itu tidak kita temukan di suku manapun hanya terdapat di suku batak.di suku batak nilai budaya dasar sangat tinggi. Mulai sekarang menghargai hak orang lain itu harus diterapkan dan di kembangkan di dalam diri setiap manusia.ilmu budaya dasar memampukan kita untuk memperluas pandangan serta wawasan kita dalam bidang budaya.

    BalasHapus
  111. Nama : Boston Marulak Sinaga
    NIM : 15.01.1225
    Pertanyaan ke 2 tentang nilai-nilai kemanusiaan yang lain.nilai-nilai kemanusiaanyang lain adalah:meliputi berbagai aspek kehidupan manusia yang membutuhkan penilaian. Dengan begitu , ruang lingkup nilai itu sangat luas. Aspek kehidupan manusia yang membutuhkan penilaianya diantaranya keseniaan, keagamaan,interaksi sosial, ilmu pengetahuan,dan lain-lan’.alat penilai adalah kegunaan suatu benda(nilai ekonomis). Kalau kita berbicara tentang kesempurnaan hidup. Artinya orang-orang yang mengusahakan dan mengupayakan untuk mencari apa itu kesempurnaan.kesempurnaan untuk menghadapi banyak tantangan dan rintangan kehidupan yang di hadapinya. Kalau kita sudah melewatinya semua pasti kita akan memiliki adanya kesempurnaan hidup. Semua manusia pasti adanya tantangan dan rintangan, jika kita bisa melewati semuanya pasti kita akan memiliki kesempurnaan hidup. Tuhan mengajarkan supaya manusia tidak boleh putus asa , itu sebabnya tuhan merencanakan sesuatu yang indah dan alkitab pun berkata ‘ akulah kebangkitan dan hidup, barang siapa percaya kepadaku ia akan hidup walaupun ia sudah mati. Manusia harus percaya kepada tuhan.jika manusia mengalami pencobaan ataupun rintangan pasti tidak akan memiliki adanya kesempurnaan hidup.oleh sebab itu kesempurnaan hidup akan datangnya sendiriya.
    Kesadaran diri, jati diri ,cinta erotis, peran ganda wanita , keluarga, dan hak asasi manusia. Artinya: setiap agama dapat di pastikan ada suatu ibadah . padahal jika seseorang dewasa merenungkan riwayatnya pasti terkejut menyadari betapa besarnya perubahan- perubahan yang telah terjadi. Ada suatu contoh seorang wanita yang ingin berpuasa untuk menahan diri dari godaan setan. Supaya seorang wanita akan menambah keimanan dia. Dan adanya seorang wanita yang tidak berjilbab dan tidak berpuasa. Wanita ini hanya memikirkan tentang hal-hal keduniawian. Wanita ini tidak mempunyai kesabaran, ketabahan, manusia sering memikirkan hal-hal keduniawiaan dan tidak memikirkan akhirat.jika manusia memikirkan tentang hal-hal keduniawiaan dan alkitab berkata cari dulu kerajaan allah baru kamu cari kerajaan dunia. Ada seorang yang kaya hanya memikirkan tentang dunia . dia tidak tenang hidupnya hanya memikirkan hartanya. Artinya harta itu tidak dibawa mati tetapi iman kitalah yang harus kita tingkatkan dan teguhkan dalam diri kita semua. Mengenai hak asasi manusia adalah hak yang dimiliki oleh setiap manusia yang telah diperoleh dan dibawanya bersamaan dengan kelahiran atau kehadirannyadi dalam kehidupan masyarakat. Seperti contohnya: mengenai isis yang ada di timur tengah. Hak asasi manusia pasti tidak ada karna kita tahu seperti di suriah isis mengadakan perlawanan kemapada aparat dan warga. Sehingga masyarakat suriah tewas dan luka-luka. Apakah ada hak-hak asasi manusia.tidak, isis tidak mempunyai adanya nilai-nilai kemanusiaan yang ada dalam diri manusia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Boston Marulak Sinaga
      3. Tiga komen dan jawaban yang menarik menurut saya :
      1) “Sri Ervina Br Tarigan
      NIM 15.02.585
      Saat saya membaca dan saya sangat tertarik dengan dalil seorang filsuf yaitu Rene Descartes yang mengemukakan cogito ergo sum "saya berpikir maka saya ada" hal ini yang menjadi pemahaman dikala itu kalau kebenaran itu ada pada pemikiran manusia, apa saja yg dianggap tidak masuk akal maka dianggap itu tidak benar sehingga mengakibatkan banyak pengelompokan ilmu pengetahuan seperti ilmu sosial, filsafat, agama, biologi dll. Dengan adanya mata kuliah IBD, menyadarkan manusia dalam pemikirannya agar pemikirannya berdasarkan kenyataan yang objektif dan dapat dilacak kebenarannya serta pemikiran berdasarkan pemikiran yang manusiawi sehingga timbul rasa saling menghargai satu dengan yang lain. Pemikiran yang seperti ini pastilah menjadikan diri sendiri maupun sesama manusia menjadi manusiawi karena adanya rasa untuk menghargai diri sendiri dan sesama manusia.”

      “Mago Dang Edward Sinaga
      Terimakasih Sri Ervina Br Tarigan, NIM 15.02.585. Rene Descartes dan filosofinya, "Cogito ergo sum "Saya berpikir maka saya ada" mengajarkan kita, kalau sisi-sisi kemanusiaan kita itu sangat kaya, dan kiranya melalui IBD kekayaan yang dimiliki oleh manusia itu untuk membangun martabat dan nilai-nilai kemanusiaan untuk kebahagiaan dan kesejahteraannya.
      Salam Budaya.”
      Alasan memilih komen ini : karena memberi pemahaman baru mengenai "Cogito ergo sum” "Saya berpikir maka saya ada". Hal ini menarik bagi saya karena hal ini yang menjadi pemahaman dimasa itu, dimana apa saja yg dianggap tidak masuk akal maka dianggap itu tidak benar sehingga mengakibatkan banyak pengelompokan ilmu pengetahuan.

      Hapus
    2. Nama : Boston Marulak Sinaga
      Nama:James Simson Simanullang
      Nim : 15.01.1273
      Tingkat/Jurusan : I-D jurusan theologi

      “Kita mengetahui bahwa Etika manusia saat ini sudah hilang atau menipisnya nilai-nilai kemanusiaan. itu disebabkan karna kurangnya atau tidak ada kesadaran manusia akan nilai-nilai kemanusiaan. perkembangan zaman atau teknologi saat ini membuat etika dan moral manusia sudah mulai pudar dan tidak ada lagi rasa keseganan terhadap orang yang lebih tua.karana kurangnya perhatian atau kontrol dari orang tua.banyak kita temukan saat ini remaja yang hancur karna perkembangan teknologi yang salah gunakan.Etika dan moral harus dipegang pada prinsip seseorang. saya ingin bertanya kepada bapak seperti yang saya lihat digereja saya jemaat digereja saya pak sudah mulai hilang etika dan moral. krna mereka menganggap bahwa bergereja itu tidaklah penting dan tidak ada gunanya dan mereka mementingkan berkerja dari pada bergereja.Mereka katakan bahwa tidak ada uang yang dapat dihasilakan dari sana malah membuat kerugian.banyak jemaat digereja saya pak yang jarang beribadah dan sangat susah datang kegereja. itu pun hari-hari besar besar saja pak yang datang contohnya pada hari natal dan tahun baru saja baru datang kegereja. bagaimana pak peran gereja disana dalam menghadapi masalah tersebut?????
      syaloom...”
      Jawaban Dosen
      Mago Dang Edward Sinaga, 29 Februari 2016 06.01
      Terimakasih komennya, James Simson Simanullang, Nim : 15.01.1273.
      IBD membangun kembali nilai-nilai kemanusiaan, seperti yang kita telah bahas di kelas, nilai-nilai itu: Etika, etos, moral, dan juga nilai yang lainnya, seperti: kesempurnaan, kebahagiaan, puasa-jatidiri, cinta erotis-peran ganda wanita-keluarga, dan Hak Asasi Manusia. Perihal banyaknya jemaat yagn tidak tertarik lagi ke gereja, mungkin perlu kita selidiki apa penyebabnya, karena kemungkinan ada faktor-faktor yang melatarbelakangi sehingga kita menemukan alasan-alasan itu. Ada pelajaran yang perlu kita renungkan, agar sebagai pendeta atau pelayan, kita harus rendah hati dan selalu memotivasi umat dalam kehidupan sehari-hari. Umat dalam perjuangan hidup pasti banyak menghadapi masalah, di sanalah kita datang untuk menopang dan mendampingi mereka, dan kita datang hanyalah sebagai wakil atau utusan dari Tuhan. Pendeta atau pelayan jangan berkarakter seperti bos, tetapi harus meneladani Kristus yang rendah hati itu.
      Salam Budaya.
      Alasan saya memilih komentar dan jawaban ini menarik karena pergumulan jemaat sekarang ialah masih berpikiran mitis mengenai alasan dan efek bergereja. Masih banyak masyarakat termasuk yang sudah mengaku Kristen masih berpikiran bahwa gereja hanya menghabiskan waktu dan tidak ada mendapat hal materalialistis bahkan ada orang yang tidak merasa diselamatkan iman Kristianinya.
      Ini merupakan tantangan bagi generasi muda yang sudah memahami budaya dasar sebagai cara ataupun strategi untuk merubah pemikiran yang mitis ataupun tradisional menjadi alam pemikiran fungsionalis, karena ketika pemikiran berkembang dan menganggap gereja bukan dari segi mitisnya, namun memandang bahwa bergereja adalah suatu keharusan untuk menjawab panggilan kristiani sebagai tubuh Kristus yang bersatu dan berkumpul dalam gereja
      Ketika alam pemikiran fungsionalis tertanam dalam diri manusia akan terwujudnya relativisme dalam etika, moral, dan etos kerja sehingga budaya bukan sebagai lawan dari agama namun budaya disiplin dan mneghargai akan menjadikan agama dan budaya sejalan

      Hapus
    3. Nama : Boston Marulak Sinaga
      Nama : Citra Theresia Tarigan
      Kelas : I-C
      Nim : 15.01.1230

      Syaloom pak...

      “saya ingin bertanya pada sajian ke 4 dalam nilai-nilai kemanusiaan yang lain , bagaimana jika kita bawa kedalam adat budaya suku-suku yang sekarang ini semakin berkembang apakah masih ada kaitannya dengan nilai-nilai kemanusiaan yang lain ? adat budaya pada zaman sekarang ini sudah semakin modern bahkan sekarang ini adat budaya sepertinya sudah tidak mempunyai nilai-nilai dalam keberadatan. dan yang dilihat juga pada adat contoh nya dalam pernikahan sudah lebih menonjol kepada ke modernan. yang mau saya tanyakan pak, apakah IBD dapat berperan dalam hal ini ? dan jika ia, apa yang dapat IBD dalam konteks nilai-nilai kemanusiaan yang lain ini yang dapat dilakukan untuk hal adat budaya ?
      Terima Kasih dan Syalom Pak...
      Tuhan Yesus Memberkati”

      Mago dng sinaga
      “terimakasih komennya, Citra Theresia Tarigan,Nim : 15.01.1230.
      IBD dan Nilai-nilai Kemanusiaan yang Lain, adalah sangat menolong kita untuk menyadari kalau manusia dari zaman purbakala, zaman modern, hingga zaman tehnologi (canggih) ini, adalah layak hidup bahagia, sempurna dan sejahtera.
      Coba baca koran Kompas tentang "Negeri Tuna Budaya" dan juga Kompas "Pembangunan dan Ketimpangan", dan saya undang kamu memberi komennya kembali di bawah ini.”
      Salam IBD
      mengapa saya memilih pertanyaan, dari citra karena budaya zaman sekarang ini sudah pudar diakibatkan karena kita sendiri tidak mengenal kebudayaan kita sendiri sehingga kebudayaan zaman sekarang pudar. Misalnya pada kebudayaan simalungun dimana budaya simalungun itu, setiap ada yang meninngap pasti keluarga, membuat rokok di kuburan orang meninggal, serta memberi makanan terhadap yang meninngal, itu semua tergantung kepada kita bagimana kita menganggapi kebudayaan yang seperti itu.

      Hapus
  112. (sambungan)
    James simson Simanullang29 Februari 2016 02.45
    kita mengetahui bahwa Etika manusia saat ini sudah hilang atau menipisnya nilai-nilai kemanusiaan. itu disebabkan karna kurangnya atau tidak ada kesadaran manusia akan nilai-nilai kemanusiaan. perkembangan zaman atau teknologi saat ini membuat etika dan moral manusia sudah mulai pudar dan tidak ada lagi rasa keseganan terhadap orang yang lebih tua.karana kurangnya perhatian atau kontrol dari orang tua.banyak kita temukan saat ini remaja yang hancur karna perkembangan teknologi yang salah gunakan.Etika dan moral harus dipegang pada prinsip seseorang. saya ingin bertanya kepada bapak seperti yang saya lihat digereja saya jemaat digereja saya pak sudah mulai hilang etika dan moral. krna mereka menganggap bahwa bergereja itu tidaklah penting dan tidak ada gunanya dan mereka mementingkan berkerja dari pada bergereja.Mereka katakan bahwa tidak ada uang yang dapat dihasilakan dari sana malah membuat kerugian.banyak jemaat digereja saya pak yang jarang beribadah dan sangat susah datang kegereja. itu pun hari-hari besar besar saja pak yang datang contohnya pada hari natal dan tahun baru saja baru datang kegereja. bagaimana pak peran gereja disana dalam menghadapi masalah tersebut?
    Balas
    Balasan
    Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 06.01
    Terimakasih komennya, James Simson Simanullang, Nim : 15.01.1273.
    IBD membangun kembali nilai-nilai kemanusiaan, seperti yang kita telah bahas di kelas, nilai-nilai itu: Etika, etos, moral, dan juga nilai yang lainnya, seperti: kesempurnaan, kebahagiaan, puasa-jatidiri, cinta erotis-peran ganda wanita-keluarga, dan Hak Asasi Manusia. Perihal banyaknya jemaat yagn tidak tertarik lagi ke gereja, mungkin perlu kita selidiki apa penyebabnya, karena kemungkinan ada faktor-faktor yang melatarbelakangi sehingga kita menemukan alasan-alasan itu. Ada pelajaran yang perlu kita renungkan, agar sebagai pendeta atau pelayan, kita harus rendah hati dan selalu memotivasi umat dalam kehidupan sehari-hari. Umat dalam perjuangan hidup pasti banyak menghadapi masalah, di sanalah kita datang untuk menopang dan mendampingi mereka, dan kita datang hanyalah sebagai wakil atau utusan dari Tuhan. Pendeta atau pelayan jangan berkarakter seperti bos, tetapi harus meneladani Kristus yang rendah hati itu.
    Alasan saya memilih ini karena pertanyaan yang di berikan oleh saudara James ialah tentang etika. Memang benar sebagian banyak orang sudah tidak menggunakan etika dalam menentukan sikap,memang dikarenakan adanya kemajuan IPTEK. IPTEK bisa menjadi hitam dalam kehidupan kita karena kita terbuai akan kemajuan teknologi.

    BalasHapus
  113. (sambungan)
    Lantina Bareta Bangun1 Maret 2016 00.16
    Tak lepas bicara tentang ilmu budaya dasar yang mau nayak tentang nilai nilai kemanusiaan etika adat dan budaya zaman sekarang tidak perduli dengan sekeliling nya karna terjadi yang nama nya pacaran dengan boto atau turang nya .apakah tindakan gereja melihat nilai kemanusiaan dan kebudayaan dan bagaimana bisa memperbaiki nilai kemanusiaan seperti itu pak.
    Balas
    Balasan
    Mago Dang Edward Sinaga1 Maret 2016 01.40
    Terimakasih komennya, Lantina Bareta Bangun,Nim:15.01.1287. IBD dalam konteks Kebatakan (Batakologi) terdapat nilai-nilai kemanusiaan yang dikenal dengan "maradat" atau "radat". IBD mendukung setiap nilai-nilai ketika itu baik, benar, dan adil bagi penganutnya atau masyarakatnya. Jika ada sebagai masyarakat Batak, atau pemuda dan pemudi Batak yang bersaudara atau marito, marboto, atau erturang terlalu dekat atau berpacaran, itu dilarang dan disebut tidak maradat dalam Batakologi. Perlu mereka diingatkan sebagai anggota dan bagian dari keluarga atau kekerabatan Batak. Karena kalau mereka tidak perduli, itu artinya mereka tidak menjujung nilai-nilai kemanusiaan masyarakat (khususnya Batak).
    Alasan saya memilih ini karena pertanyaan yang di berikan oleh saudari lantina etika adat(batakologi). Banyak anak sekarang yang melanggar aturan budayanya seperti yang kita tau seseorang menjalin kasih dengan itonya(abangnya sendiri), jadi kita yang sudah lebih mendalami bagaimana tutur budaya yang kita anut agar tidak lebih menjauh dalam melakukan sesuatu.

    BalasHapus
  114. Nama : Dina Laura Sirait
    Kelas : I-D/ Theologia
    NIM : 15. 01. 1242

    1. Hubungan lahirnya mata kuliah Ilmu Budaya Dasar dengan kutipan Gunawan dari M.T. Zen tentang, "Ciri-ciri bangsa yang maju", pada urutan yang kelima dan ke-enam yaitu ‘’Menghargai Hak Warga Lain dan Senang Bekerja’’ ialah karena setiap manusia merupakan budaya, dan juga menghargai hak semua orang merupakan suatu kewajiban semua masyarakat. Setiap orang memiliki hak dan kewajiban, dan salah satu kewajiban kita sebagai masyarakat ialah menghargai setiap hak orang lain. Ketika kita mampu untuk menghargai hak orang lain maka disitulah akan timbul yang namanya kesejahteraan di tengah-tengah masyarakat sehingga masalah-masalah yang ada tau yang terjadi ditengah masyarakat itu akan mudah untuk diselesaikan karena kita sebagai satu bangsa bersatu untuk menyelesaikan masalah yang ada sehingga terwujudlah kesejahteraan dan kedamaian anatara satu dengan yang lainnya. Begitu juga halnya dengaan sikap ‘’senang bekerja’’, ketika masyarakat itu memiliki tekad dan hasrat yang kuat untuk bekerja maka apapun pekerjaannya, walau pun gajinya masih rendah namun suatu saat nanti pasti masyarakat itu akan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik lagi karena ketekunan nya dalam bekerja. Banyak orang yang memiliki pekerjaan dengan jabatan yang tinggi, gaji yang banyak, namun tidak memiliki keseriusan dan kurang memprioritaskan pekerjaan yang dijalani nya, dan hal inilah yang bisa membuat seseorang itu tidak betah pada pekerjaan nya bahkan sering sekali menjadi lalai dalam pekerjaannya karena dia bekerja tidak dari hati atau paksaan semata. Jadi, andaikan semua orang-orang yang ada di Negara ini memiliki keinginan yang kuat dalam bekerjamaka otomatis Indonesia dapat tergolong kedalam Negara maju yang mana masyarakat dapat hidup damai dan juga sejahtera. Sehingga terwujudlah tujuan Ilmu Budaya Dasar yaitu menyelesaikan masalah dalam hal kemiskinan. Senang bekerja juga merupakan suatu kegiatan yang mana kita memilih mengerjakan sesuatu dengan sebaik-baiknya, menekuni apa yang sudah direncanakan Tuhan dalam kehidupan kita sehingga terwujudlah hal yang baik dimana kita sudah melakukan yang terbaik untuk sesama kita dan itu juga berarti sama seperti kita melakukannya untuk Tuhan.

    BalasHapus
  115. Nama : Dina Laura Sirait
    Kelas : I-D/ Theologia
    NIM : 15. 01. 1242
    2. Menurut analisa saya tentang Kesempurnaan Hidup, Kebahagiaan Hidup, Puasa-Kesadaran Diri- Jati Diri, Cinta Erotis- Peran Ganda Wanita- Keluarga dan Hak Asasi Manusia yang mana dibahas dalam pokok bahasan Nilai-Nilai Kemanusiaan yang Lain yaitu dalam memenuhi beberapa nilai kemanusiaan yang lain untuk memenuhi kesempurnaan yaitu nilai ekonomis yang mendorong seseorang dalam melakukan kegiatan yang bersifat ekonomis seperti yang kita tahu juga bahwa manusia tak pernah lepas dari yang namanya ekonomi. Nilai kejasmanian yaitu perilaku dalam lingkup kesehatan jasmani, dimana kesehatan itu sangat mahal harga nya dan oleh sebab itu kita harus menjaga dan menghargai tubuh kita untuk menghindari yang namanya penyakit.Nilai sosial yaitu suatu hasil dari kemasyarakatan yang dijalankan. Kita tahu bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain dalam setiap lingkup kehidupannya, oleh karena itu kita harus bisa bersosia3isasi dengan alam lingkungan sekitar kita. Nilai Watak yaitu suatu kepribadian seseorang, mengenai baik buruk nya tingkah laku seseorang ditengah-tengah masyarakat.Lingkungan cenderung dapat mempengaruhi watak atau kepribadian seseorang. Oleh sebab itu kita juga harus bijak dalam menentukan bagaimana sikap kita menghadapi situasi dan kondisi lingkungan kita, jangan sampai kita jatuh kedalam kesalahan yang fatal akibat tidak dapat memfilter apa yang ada di sekitar kita. Nilai intelektual yaitu kecerdasan dan cara berpikir. Tidak ada manusia yang bodoh di dunia ini, hanya saja kemalasan membuat keadaan berpikir seseorang selalu dalam zona aman dan tetap seperti itu saja tanpa mau mengembangkan pola piker kea rah yang lebih luas lagi dan maju tanpa meninggalkan kebudayaan yang dimiliki.Kita harusnya bijak dalam menyikapi perubahan zaman yang semakin modern, dimana teknologi berkembang dengan pesat nya.Berkembangnya IPTEK itu merupakan sesuatu yang patut kita syukuri dan harus kita manfaatkan di zaman yang semakin modern. Hanya saja, jangan pernah menggunakan sesuatu yang berkembang itu dengan ceroboh, tanpa tujuan, yang dapat membawamu semakin terbuai akan perkembangan zaman sehingga menjadi bagian korban perkembangan zaman akibat tidak bisa nya menguasai teknologi yang berkembang itu.

    BalasHapus
  116. Nama : Dina Laura Sirait
    Kelas : I-D/ Theologia
    NIM : 15. 01. 1242
    2. lanjutan
    Hati-hati lah terhadap zaman yang semakin jahat ini, jangan sampai kita lupa akan kebudayaan kita karena mulai mengutamakan perkembangan zaman itu sendiri dengan keegoisan dan ketamakan, sehingga lupa siapa diri anda sebenarnya. Kebahagiaan hidup mencakup kebahagiaan ragawi dan duniawi. Namun seharusnya kita dapat mengartikan dalam mencapai kebahagiaan hidup itu haruslah dalam konteks yang positif, tidak berhura-hura berlebihan, tidak menyakiti diri sendiri dengan mabuk-mabukan secara berlebihan, dan lain sebagainya.Dalam konteks ini kita diharapkan mampu mewujudkan suatu kebahagiaan hidup dengan cara-cara yang masih dalam konteks positif misalnya dengan membantu oranglain ditengah-tengah keterbatasan kita pasti bisa mengapresiasi diri kita bahwa kita berguna bagi kehidupan oranglain. Begitu juga dengan konteks berpuasa, kesadaran diri, jati diri, dimana adanya hasrat agar kita bisa mengontrol diri kita, baik itu sifat keegoisan, keemosian, dan juga keinginan hati yang sering memaksakan kehendak kita kepada orang lain. Kita ditantangan untuk mengendalikan semua keinginan kemanusiaan kita dan kita dapat berpedoman dari Galatia 5:22-23 dimana disana dijelaskan mengenai ‘’buah-buah roh’’ yang harusnya bisa kita miliki dalam diri kita. Cinta erotis yaitu dimana cinta seperti hubungan anatara pria dan wanita, yang melibatkan emosi, dan keinginan agar cinta nya dibalas.Peran ganda wanita selalu dihubungkan dengan ‘’emansipasi wanita’’ dimana ketika seorang wanita telah menjadi yang namanya orangtua tunggal (single parent) dan harus berusaha untuk menghadirkan sosok seorang ayah bagi anak-anaknya dan disinilah peran ganda wanita harus ada.Dimana seorang ibu merangkup juga sosok seorang ayah untuk anak-anaknya, yang bekerja keras seperti halnya kepala keluarga dalam memenuhi kebutuhan keluarga nya. Keluarga merupakan sebuah hubungan yang begitu intim dan dekat dengan kita dimana kita dari lahir hingga mau mau kembali kepada yang Maha Kuasa, keluarga adalah sebuah komunitas kecil yang begitu hangat, dimana ada tawa, canda, bahkan keseriusan serta masalah-masalah yang terkadang dating secara bertubi-tubi. Berbahagialah kita jika hingga saat ini kita masih bisa merasakan yang namanya keutuhan keluarga, kasih sayang yang begitu hangat dan menyentuh.Kita harus saling menyayangi anatara anak dan orangtua, anatara ayah dan ibu, dan antara kita dengan saudara-saudari kita.Masalah yang ada ditengah-tengah keluarga sebenarnya menguji keharmonisan dan kekompakan kita dalam berumahtangga, dan seharusnya melalu masalah-masalah itu kita semakin saling mendukung dan saling mendoakan untuk orangtua kita agar dapat menyelesaikan masalah yang ada. Hak asasi manusia harusnya memang kita lakukan dalam menghargai orang lain, jangan menganggap orang lain rendah daripada kita karena kita semua sama di mata Tuhan. Kita tidak boleh menganggap rendah orang lain dan melihat seseorang dari keadaan ekonomi nya, justru kita harusnya mengayomi orang-orang yang lebih membutuhkan perhatian dari khalayak ramai,kita harusnya menghargai hak-hak orang lain agar terjalin hubungan yang baik antara satu dengan yang lain, tercipta kerukunan dan hidup saling menghargai satu dengan yang lain.

    BalasHapus
  117. NAMA : ENOS LIHARMEN GIRSANG
    KELAS : I-D Theologi
    NIM : 15.01.1254

    1. Ilmu budaya dasar adalah merupakan salah satu mataa kuliah umum (mku).
    Latar blakang lahirnya mata kuliah ilmu budaya dasar(IBD), secara umum lahirnya Ilmu budaya dasar untuk membuat manusia menjadi berprikemanusiaan dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan secara Universal.
    dan merupakan sebuah komponen mata kuliah dasar umum yang mempunyai tujuan mengembangkan ke pribadian dan wawasan pemikiran dan penalaran yang berkenan dengan lingkungan budaya dapat di pertajam dan di kembangkan.
    Dan dapat kita definisikan bawasanya kebudayaan adalah kopleks yang mencakup pengetahuan,kepercayaan,kesenian,moral,hukum,adat istiadat dan lain sebagainya.

    Jika di kaitkan dengan kutipan gunawan yaitu menghargai hak warga lain, senang bekerja,
    IBD sangat berkaitan dengan kedua poin tersebut, karena IBD mengajarkan kita bagaimana hidup di dalam masyarakat dan IBD juga mengajarkan kita tentang berbudaya di tengah-tengah kehidupan masyarakat contohnya di STT ABDI SABDA Medan begitu banyak suku-suku yang ada di kampus ini, namun IBD mengajarkan kita untuk tetap menghargai budaya orang lain nah di situlah kaitanya dengan menghargai Hak milik orang lain karena budaya juga adalah sebagian milik seseorang.
    IBD juga sangat penting dipelajari karena di dalam budaya itu kita di ajarkan untuk bekerja keras jika kita ingin menggapai sesuatu yang kita inginkan nah di situ juga kaitanya IBD dengan senang bekerja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. No 2. Nilai-nilai Kemanusiaan yang Lain menurut P. Haryono (1996), membahas, "Kesempurnaan Hidup, Kebahagiaan Hidup, Puasa - Kesadaran Diri - Jati Diri, Cinta Erotis - Peran Ganda Wanita - Keluarga, dan Hak Asasi Manusia". Berikan penjelasan dan analisa anda! (Agar lebih jelas, bacalah Perbaikan Kelompok IV di Blog. IBD 2016 Teo. 2015 ID - Pertemuan V)!
      Jawaban saya:
      Dari nilai-nilai Kemanusiaan yang lain yang membahas Kesempurnaan Hidup, Kebahagiaan Hidup, Puasa - Kesadaran Diri - Jati Diri, Cinta Erotis - Peran Ganda Wanita - Keluarga, dan Hak Asasi Manusia.
      Dapat saya analisa bahwa mempelajari Nilai – nilai kemanusiaan yang lain ini dapat menambah wawasan kita mengenai apa itu kesempurnaan hidup. Kesempurnaan hidup itu menurut saya adalah berbicara mengenai sempurna, sempurna itu tidak akan bisa dicapai seseorang karena sempurna itu hanya dimiliki oleh Tuhan maka dari itu kesempurnaan tidak akan bisa di capai. Tetapi kesempurnaan Hidup,kebahagiaan Hidup itu dapat dipahami bahwa bagaimana kita bisa mencapai masa depan dengan bekerja keras dari sekarang di situlah menurut saya kesempurnaan hidup di pandang dari 1 sisi.
      puasa kesadaran diri- jati diri, cinta Erotis – pesan ganda wanita- keluarga,dan hak asasi manusia.
      Dalam IBD semua ini dapat kita mengerti dengan terlebih dahulu memahami ilmu budaya dasar. Jadi IBD sangat lah penting bagi kehidupan masyarakat, maka dari itu MKU ini haruslah kita pahami dan dapat kita terapkan di kehidupan kita sehari – hari dengan begitu Nilai – nilai kemanusiaan dapat kita mengerti dan kita pahami di dalam kehidupan kita.

      Hapus
    2. 3. Arnold Brahmana22 Februari 2016 07.33
      Saat Ilmu Budaya Dasar hadir dihadapan, tak ada bayangan apapun mengenai tujuan untuk ranah satu ini, malah yang tersirat adalah "apakah akan sama dengan ilmu budaya?" ternyata berbeda.

      Saya meyakini, Ilmu Budaya Dasar sebagai salah satu mata kuliah yang menunjang peradaban manusia lewat persepektif pikiran yang beragam serta dibarengi oleh nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal, bahkan terbuka bagi siapa saja yang mau peka terhadap peradabannya. Semoga mata kuliah ini menjadi sebuah batu loncatan bagi pelayanan yang sesaat lagi akan berlangsung..

      Salam kasih! -AB/15011218
      Mago Dang Edward Sinaga22 Februari 2016 16.49
      Terimakasih komennya Arnold Brahmana, kiranya teologia dan pelayanan nantinya membangun keramahan atas nilai-nilai kemanusiaan, sehingga kasih Allah yang telah menjadi manusia itu tidak hanya hayalan dan menjadi legenda usang nantinya. Blessings
      Alasan saya memilih komen ini adalah:
      masalah yang di angkat dalam komen ini menurut saya sangat penting untuk pelayanan di kemudian hari dengan mengkaitkan Ilmu budaya dasar sebagai batu loncatan untuk pelayanan di masa depan.
      kita tahu bahwa IBD dapat memberi kita ilmu pasti tentang bagaimana budaya di kehidupan kita dalam menghubungkanya dengan IBD dalam kehidupan masyarakat yang ada di sekitar kita khususnya jemaat yang ada di pelayanan nantinya.

      Hapus
    3. • Hendriko Siagian2 Maret 2016 03.41
      selamat sore pak..
      kembali saya mempunyai pikiran baru dan saya rasa perlu penjelasan dari bapak dosen kami, Pdt. Edward Simon Sinaga, M.Th

      Saat kita bertemu dalam pembahasan alam pemikiran manusia, disitu bapak banyak menjelaskan dan menyangkut pada alam pemikiran mitis.
      bapak juga sudah menjelaskan pada kami cara berjiarah ke kuburan (batak=tinambur) orang-orang yang sudah mendahukui kita. bapak juga sudah menjelaskan kebiasaan kita, khususnya orang batak berjiah ke kuburan dimana mempunyai kebiasaan untuk membawa benda-benda (makanan, minuman, bunga, rokok) ke kuburan dan bapak sudah menjelaskan pada kami hal tersebut sedemikian bagusnya bahwa hal tersebut tidaklah salah, namun kalau dilihat dari kaca mata agama Kristen, hal tersebut adalah salah..
      Namun yang membuka pemikiran saya kembali mengenai pembahasan ini adalah saat berjiarah ke kuburan, kebiasaan kita yaitu memanjatkan doa di kuburan itu (batak=tinambur)saat kita berjiarah. Namun yang saya lihat dari kebiasaan itu adalah bahwa saat orang berdoa dikuburan, dia tidak menujukan doanya pada Tuhan, namun dia seakan-akan berdoa pada orang yang sudah mati tersebut. Dia melakukan hal itu karena anggapan orang batak bahwa orang yang sudah meninggal juga masih mempunyai "sahala". Namun saya bingung pak apa arti sahala dalam bahasa Indonesia.
      jujur saja sebelum masuk ke STT ABDI SABDA, jika saya berjiarah ke tinambur keluarga yg sudah meninggal, khususnya tinambur ayah sendiri, saya juga melakukan hal tersebut, yaitu seakan-akan berdoa pada ayah saya yang sudah meninggal..
      Contohnya dalam doa saya tersebut, saya meminta berkat, penyertaan pada ayah saya yang sudah meninggal..

      jadi pak, dari hal tersebut, saya ingin meminta penjelasan dan pandangan dari bapak.
      1) bagaimana sebenarnya perspektif budaya dalam hal berdoa di kuburan (Batak=Tinambur)??
      2) kalau ditinjau dari sudut budaya dan kekristenan, apakah memang benar orang yang sudah meninggal masih mempunyai sahala??

      saya mengucapkan banyak terima kasih buat bapak dosen kami..
      syaloom!!!!

      Hapus
    4. Mago Dang Edward Sinaga2 Maret 2016 09.09
      Terimakasih komennya, Hendriko Siagian,NIM : 15.01.1268.

      Ziarah dan Batakologi, mengeskspresikan hubungan dan kenangan antara yang telah meniggal dengan keluarga yang masih hidup belum habis, sirna, atau putus. Saya berpikir, "Mengapa hubungan dan kenangan yang kuat dan indah (suka dan duka) itu harus diputus, dihapus, dan dibuang? Siapa yang berhak memutus, menghapus, dan membuangnya? Orang atau masyarakat Batak adalah pribadi yang tidak mudah melupakan itu, termasuk saya tidak mudah melupakan orang-orang yang saya kasihi (teristimewa keluarga, orangtua, saudara, kakak, adek, dan keponakan). Saya suka ziarah, saya mengenang, saya bawa bunga, saya cuci muka, dan terakhir saya berdoa kepada Tuhan, saya tidak meminta berkat kepada mereka yang telah meninggal, saya dalam bayangan ada dan rindu, membayangkan kalau mereka yang telah meninggal itu seolah-olah ada dengan saya saat ziarah, dan saya sadar betul hal itu hanyalah imajinasi belaka, karena saya terlalu rindu dan mangasihi mereka. Jujur semuanya hanyalah imajinasi yang saya sadari, sebagai pengobat dan makna saya datang berziarah (karena saya mencoba merefleksikan iman saya, jadi saya tidak hanyut dalam imajinasi, dan ujung-ujungnya hanya saya akhiri dengan doa, dan berserah, serta percaya, kalau mereka yang telah tidur tenang di pekuburan (hinambor) sudah Ada Dalam tangan Tuhan atau Sudah Dalam Pemeliharaan atau Penjagaan Tuhan.

      Cobalah tekun berdoa dan cobalah membaca Alkitab, bagaimana Yesus dalam masa-masa menuju Salib dan hingga masa-masa Kebangkitan hingga hari KenaikanNya, ada pesan-pesan kuat di sana menyangkut, bagaimana kita memandang kematian dan keberadaan saudara, keluarga kita yang telah tidur dalam alam kematian.

      Inilah sekilas, betul dari pengalaman dan imajinasi yang saya benar-benar sadari itu. saat saya ber-ziarah, akhirnya saya kembali hanya akhiri dalam doa dan permohonan kekuatan dan penghiburan kiranya melalui ziarah tersebut, kita sadar kalau mereka sudah tenang dalam isterahat panjangnya dan sudah ada dalam Tangan dan Pemeliharaan Tuhan, hingga Maranatha, dan Kebangkitan daging orang-orang percaya, di akhir masa nanti.
      Bisa kita perdalam dalam kalimat-kalimat Pemgakuan Iman rasuli, "Aku percaya kepada Roh Kudus, dst. Ada kalimat, "Kebangkitan daging dan kehidupan yang kekal".

      Semoga refleksi dari pengalaman saya bisa menolong dan menjawab pertanyaannya ya.

      Salam IBD.
      Alasan saya memilih komen ini adalah:
      Yang saya liat di kampung saya di dalam ber jiarah adalah orang –orang yang ber jiarah itu sering kali melakukan kebiasaan berdoa di tempat jiarah itu. Tetapi,sering kali mereka tidak berdoa kepada tuhan.
      Melainkan,malah meminta kepada roh yang sudah mati.seperti,meminta ke sehatan,meminta rejeki,dan sukses dalam studiy,dll.
      Tetapi,setelah bapak menerangkan bagai mana sesungguhnya arti dalam ber jiarah itu
      Pada saat itu juga lah baru saya dapat mengerti akan hal terseebut.
      Memang, orang batak tidak akan mungkin meninggalkan ritual di dalam hal ber jiarah.
      Nah,disitu berperan untuk mengarahkan bagaimana seharusnya berjiarah menurut agama Kristen.

      Hapus
    5. Dian lasmauhur damanik29 Februari 2016 06.34
      Nama :Dian Lasmauhur Damanik
      NIM :15.01.1241
      Tingkat/jur:I-D/Theologi

      Tanggapan Saya:
      Berbicara tentang Ilmu Budaya Dasar, dapat menambah wawasan saya yang meluas... dari pembahasan pertama dari kelompok 1, mengenai Latar Belakang IBD, Membuat saya mapo0mpu memahami apa sih sebenarnya IBD tersebut, dan apa tujuan IBD. dan saya dapat mengambil intinya, bahwasanya Ilmu Budaya Dasar itu sangat begitu penting dlam kehidupan manusia dimana manusia mampu mengenal siapa dirinya, mampu manusia untuk mennyesuaikan dirinya, menyadarkan kita tehadap nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat,,baik itu nilai kebaikan,kebenaran,keadilan dan nilai-nilai kemanusiaan yang lain, dan kita juga dituntun untuk mengembangkan kebudayaan kita dengan kreatif dengan menghargai budaya orang lain.

      saya jadi teringat Pak..tentang analisa kami kelompok 1 tentang negara kita ini, yaitu Indonesia adalah Negara kepulauan. sperti yang kita ketahui banyak beragam budaya,etnis, ras, agama di Indonesia ini, tetapi belum begitu terlihat bersatu,belum mampu bekerja sama, dan sangat sulit untuk saling membangun, bahkan menganggap dirinya yang paling benar, dan selalu menyalahkan yang lain.. sebenarnya bagaimana sih tanggapan kita pak, mengenai hal ini????


      begitu juga yang dikampus kita ini banyak budaya yang berbeda-beda,, terkadang tanpa kita sadari, kita bergabung dalam satu suku...sehingga pandangan orang negatif thinking pada kita..
      padahal sebenarnya kebetulan,,tanpa disadari,,tapi agak kurang nyaman, karena pemikiran orang lain, ada penggolongan2 (stratifikasi sosial).

      saya juga teringat oleh ucapan Bapak TH. J. Nanulaitta tentang ucapan Paulus kepada Apolos di jemaat Korintus, "untuk apa kita membuat pengelompokan2, walaupun kamu menanam, saya menyiram, dia memupuk, tapi kita Tahu Tuhan yang menumbuhkan." seperti itulah sebenarnya kehidupan kita, walaupun kita berbagai budaya, suku, ras, adat, etnis, religi tapi kita semuanya adalah ciptaan Tuhan, satu, dan tidak ada perbedaan.
      saya juga ada pertanyaan tadi Pak, kepada Kelompok 4 yang telah membahas "Nilai-nilai kemanusiaan yang lain", yang menjelaskan analisa mereka tentang Gafatar.
      orgnisasi ini katanya sebelum bekerja mereka berdoa sebentar, lalu mereka melakukan aksi2 sosial mereka kepada orang-orang, tapi organisasi ini bukanlah mengikuti agama, jadi kepada siapa mereka berdoa???
      dan nilai apa sih yang kita pakai dalam menanggapi organisasi ini???
      sekian dan terimaksih Pak...
      SYALOOM.....

      Salam Ilmu Budaya Dasar :)

      Hapus
    6. Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 08.18
      Terimakasih atas komennya, Dian Lasmauhur Damanik, NIM :15.01.1241.
      Indonesia adalah nilai dan harga tentang menghargai manusia, Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA) adalah identitas bangsa kita, itulah anugerah yang terindah yang kita miliki sebagai bangsa yang Ber-Bhinneka Tunggal Ika. Demikian juga di Kampus STT Abdi Sabda, tujuh gereja pendiri dan pendukung adalah keaneragaman dan kekuatan institusi kampus STT Abdi Sabda, ada rencana Tuhan yang unik dan khas serta mulia dengan dibangunnya persaudaraan dalam Kristus di kampus kita, dimulai dari satu kamar, satu satmbuk, dan satu kampus. Perlu sekali kita menyadari kalau kita sangat baik memulai spirit okumene dari kampus ini, karena Kristus senang melihat kebersamaan kita. Tentang Gerakan Fajar Nusantara (GAFATAR), mereka memabngun keber-Tuhan-an mereka denga dasr iman Yahudi, Kristen, dan Islam, dan mereka mencoba menggabungkan pesan-pesan universalnya dan sepertinya mereka i ngin menciptakan negara yang baru di Indonesia, sehingga Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kepolisian RI mempelajari ideologi dan tindakan-tindakan sodial komunitas GAFATAR sebagai ajaran sesat.
      Nilai yang kita pakai adalah menerima mereka kembali sebagai bagian dari kehidupan kita, karena mereka juga masih warga negara RI, dan tentunya ada yang melatarbelakangi mengapa mereka mendirikan gerakan itu. Kita masih terus mengikuti perkembangan mereka, dan nanti semuanya akan lebih jelas lagi, dan waktulah yang akan membuktikan, apa sebenarnya visi dan misi mereka atas gerakan itu.
      Salam Budaya

      Alasan saya memilih komen ini adalah :
      menurut saya hal yang diangkat dalam masalah ini sangat lah menarik di bicarakan, karena dia membahas tentang beragam-ragam suku.
      contohnya di STT Abdi Sabda Medan kita ketahui bahwa di stt ini begitu banyak SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), jadi kita dapat memahami dan menyimpulkan masalah ini, bahwa setelah kita belajar IBD kita pasti lebih memahami bagaimana seharusnya hidup di tengah – tengah orang yang berbeda – beda yaitu sering disebut Binekha tunggal ika (berbeda – beda tapi tetap satu).
      namun di situlah kita berperan untuk bagaimana kita dapat menghargai budaya orang lain yang ada di sekitar kita barulah kita tidak sia- sia mempelajari IBD.

      Salam IBD

      Hapus
  118. Nama : Dina Laura Sirait
    Kelas : I-D/ Theologia
    NIM : 15. 01. 1242
    3. A. Berbicara mengenai nilai kemanusiaan, berarti tentang manusia dan sesama manusia. Nilai kemanusiaan adalah kebaikan, kebenaran, dan keadilan.Ada suatu pertanyaan yang muncul dalam benak saya, bagaimana sebenarnya nilai kemanusiaan dibangun dalam diri individu? Karena dari pengalaman, saya pernah melihat seorang "pelayan Tuhan" tidak mampu menjalankan nilai kemanusiaan dengan baik kepada sesama "pelayan Tuhan" sehingga saya berpikir, "pelayan Tuhan" yang sudah belajar tentang siapa manusia itu sendiri saja belum tentu bisa menjunjung tinggi nilai kemanusiaan padahal jelas kita mengetahui bahwa manusia adalah imago dei, lalu bagaimana mungkin orang awam yang kurang memiliki wawasan lebih atau masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi untuk menempuh pendidikan tinggi dapat memahami kedudukan dari nilai kemanusiaan itu?
    ( Diambil dari comen Eirene Hutabarat )
    Tanggapan Dosen :
    Terimakasih Eirene Hutabarat, NIM: 15.01.1246. Nilai-nilai kemanusiaan yang lain adalah, etika, moral, dan etos. di dalamnya ada hukum dan tanggung-jawab. Kehadiran IBD mengingatkan kita kalau karakter seorang pelayan itu sangat kuat, dan itu tentunya didasarkan pada kerja keras dalam membangun diri melalui kepatuhan, ketaatan, disiplin, dan kerendahan hati.Perlu kita sadari, kalau ekonomi dan pendidikan tidak selamanya menentukan nilai-nilai kemanusiaan itu. Namun, atas nama IBD, sebenarnya Ilmu atau Mata Kuliah ini, menuntun setiap mahasiswa-mahasiswi agar menjunjung tinggi Tri Dharma Pergguruan tersebut. Kelak, setiap mahasiswa-mahasiswi akan mengabdi kepada masyarakat, dan itu artinya ikut serta dalam membangun kemanusiaan, agar damai, sejahtera, dan bahagia itu dimiliki semua orang.
    Salam Budaya.
    - Alasan saya tertarik dengan koment bapak dosen ialah Karena di dalam koment tersebut bapak dosen bahwa karakter seorang pelayan itu sangat kuat dan untuk mencapai pada karakter itu dibutuhkan juga pelatihan diri agar kita melatih sikap kita sebagai hamba Tuhan.

    BalasHapus
  119. Nama : Dina Laura Sirait
    Kelas : I-D/ Theologia
    NIM : 15. 01. 1242
    3. B. kita mengetahui bahwa Etika manusia saat ini sudah hilang atau menipisnya nilai-nilai kemanusiaan.itu disebabkan karna kurangnya atau tidak ada kesadaran manusia akan nilai-nilai kemanusiaan. perkembangan zaman atau teknologi saat ini membuat etika dan moral manusia sudah mulai pudar dan tidak ada lagi rasa keseganan terhadap orang yang lebih tua.karana kurangnya perhatian atau kontrol dari orang tua.banyak kita temukan saat ini remaja yang hancur karna perkembangan teknologi yang salah gunakan.Etika dan moral harus dipegang pada prinsip seseorang. saya ingin bertanya kepada bapak seperti yang saya lihat digereja saya jemaat digereja saya pak sudah mulai hilang etika dan moral. krna mereka menganggap bahwa bergereja itu tidaklah penting dan tidak ada gunanya dan mereka mementingkan berkerja dari pada bergereja.Mereka katakan bahwa tidak ada uang yang dapat dihasilakan dari sana malah membuat kerugian.banyak jemaat digereja saya pak yang jarang beribadah dan sangat susah datang kegereja. itu pun hari-hari besar besar saja pak yang datang contohnya pada hari natal dan tahun baru saja baru datang kegereja. bagaimana pak peran gereja disana dalam menghadapi masalah tersebut?????
    ( Diambil dari coment James Simanulang)
    Tanggapan Dosen :
    Terimakasih komennya, James Simson Simanullang, Nim : 15.01.1273.
    IBD membangun kembali nilai-nilai kemanusiaan, seperti yang kita telah bahas di kelas, nilai-nilai itu: Etika, etos, moral, dan juga nilai yang lainnya, seperti: kesempurnaan, kebahagiaan, puasa-jatidiri, cinta erotis-peran ganda wanita-keluarga, dan Hak Asasi Manusia. Perihal banyaknya jemaat yagn tidak tertarik lagi ke gereja, mungkin perlu kita selidiki apa penyebabnya, karena kemungkinan ada faktor-faktor yang melatarbelakangi sehingga kita menemukan alasan-alasan itu. Ada pelajaran yang perlu kita renungkan, agar sebagai pendeta atau pelayan, kita harus rendah hati dan selalu memotivasi umat dalam kehidupan sehari-hari.Umat dalam perjuangan hidup pasti banyak menghadapi masalah, di sanalah kita datang untuk menopang dan mendampingi mereka, dan kita datang hanyalah sebagai wakil atau utusan dari Tuhan.Pendeta atau pelayan jangan berkarakter seperti bos, tetapi harus meneladani Kristus yang rendah hati itu.
    Salam Budaya.
    - Saya tertarik dengan coment ini karena hal ini merupakan masalah yang sangat sering terjadi di dalam jemaat, dimana jemaat semakin kurang untuk dating beribadah pada hari minggu dan lebih mengutamakan melakukan hal-hal yang duniawi . Dan disinilah peran hamba Tuhan dalam mencari jiwa-jiwa yang tersesat.

    BalasHapus
  120. Nama : Dina Laura Sirait
    Kelas : I-D/ Theologia
    NIM : 15. 01. 1242
    C. Pada tanggal 22 pebruari yg lalau kita sudah membahas tentang nilI-nilai kemanusian dimana pada saat itu saya ingin bertanya tapi apa boleh buat para penyaji tidak menghunjuk saya,tetapi Melalui blog ini saya ingin bertanya tantang ETIKA DAN MORAL,dimana dijaman yang maju dan canggih sebagiam menusia tidak lagi beretiaka dan bermoral yang baik hal itu dapat kita lihat dengan banyaknya perilaku menyimpang di tengah-tengah masyarakat,sebagai contoh LGBT merupakan khasus yang hangat pada saat ini dimana para kaum ini menuntut hak dan kedilan agar pernikahan LGBT di sahkan negara dan agama padahal LGBT merupakan sikap yang melangar etika pegaulan dan etika seksual seperti yang dibuat para penyaji di sajianya dan tidak disukai Allah,seperti firman tuhan yg tertulis dalam 1 KORINTUS 6:9B-10 YANG isinaya janganlah sesat orang cabul,penyembah berhala, orang berjinah,orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pefitnah dan penipu tidak akan medapat bagian dar kerajaan Allah.
    Yang saya tanyakan
    1.bagaimana seharusnya respon dan kebijakan gereja pada kaum LGBT..?apakah gereja harus menshakan pernikahan tersebut..?
    2.bagaimana sikap kita dalam khasus LGBT ini apakah kita harus memandang mareka sebelah mata(mengucilkan meraka)
    sekian dan terimakasih
    SYALOM.. ( Pertanyaan dari Christian Sinaga)
    Tanggapan Dosen :
    Terimakasih komennya, CHRISTIAN SINAGA, NIM :15.01.1227. Kaum Lesbian, Gay, Bisexual, dan Transgender (LGBT) adalah komunitas yang menyatakan perihal orientasi seksual mereka secara jujur. Mereka bergumul panjang dan sejarah keterbukaan mereka melalui proses panjang, dimulai dari kesadaran mereka pada diri sendiri akan orientasi atau ketertarikan seksual mereka, kemudian mereka terbuka kepada keluarga, ada yang menerima dan ada yang menolak bahkan menghakimi mereka, dan sejarah panjang LGBT di belahan dunia Barat dan Amerika juga mencatat kisah-kisah yang memilukan dan banyak tragedi kemanusiaan yang mereka alami sejak komunitas itu ada, termasuk banyak mereka yang dikucilkan dan bahkan mereka bunuh diri atau dibunuh. Tentunya dalam konteks kemanusiaan, hal kekejian yang menimpa LGBT adalah kejahatan, baik di hadapan manusia dan Tuhan.Orang-orang berlaku tidak adil, tidak baik, dan tidak benar kepada mereka.
    Dalam dunia saat ini Hak Asasi Manusia begitu diagungkan dan dimuliakan, dan mereka menjerit menyuarakan keadilan dan hukum untuk menjamin hidup mereka dan cinta yang mereka punya (cinta LGBT).
    Bagaimana sikap gereja, untuk kaum LGBT? Ini adalah pertanyaan menyangkut etika, di mana apa yang terbaik bagi mereka dan apakah gereja sudah mendengar suara mmeminta tolong dari kaum ini? Gereja-gereja di Barat, Amerika, Australia, dan Afrika terbelah dua dalam hal menyikapi kaum ini, di mana ada yang menolak dan ada yang menerima bahkan memberkati pernikahan mereka.
    Bagaiman dengan sikap kita? KIta dan latarbelakang gereja lokal kita akan sangat sulit menerima pernikahan mereka karena konteks gereja kita adalah budaya dan juga sangat menjunjung tinggi akan nilai dan makna serta tujuan pernikahan itu.
    Kita membutuhkan waktu dan proses panjang untuk menyikapi dan memutuskan tentang sikap gereja akan pernikahan sejenis itu.
    Salam IBD.
    - Saya tertarik dengan coment ini karena sekarang sudah banyak kasus seperti ini dan masalah penyelesaiannya juga harus kita teliti untuk menyelesaikan masalah seperti ini.

    BalasHapus
  121. Nama : Ayu Ega Siahaan
    Kelas : 1-D
    NIM : 15-01-1220

    1. Hubungan lahirnya mata kuliah Ilmu Budaya Dasar dengan kutipan Gunawan dari M.T sent tentang “Ciri-Ciri Negara yang Maju” urutan ke lima dan ke enam dimana menghargai hak warga lain dan senang bekerja , ketika kita mulai bisa menghargai seseorang dalam suatu pekerjaan maka di situ kita sudah bisa menjalin pertemanan dan bisa menerima hak yang di dapat dari orang tersebut .jika kita tidak menghargai bisa terjadi perselisihan satu sama lain dan menimbulkan permusuhan. menghargai hak warga lain bisa membuat masyarakat sejahtera di karenakan saling menghargai bisa membuat semua menjadi damai , begitu juga dengan Senang bekerja, setiap pekerjaan yang dilakukan dengan hati yang iklas pasti memiliki kedamaian dalam dirinya , senang bekerja bisa membuat kita mendapat materi yang lebih banyak . hubungan nya dengan mata kulia ilmu budaya dasar adalah mata kuliah ini mengajarkan semua tentang kebudayaan termasuk juga dalam dua hal ini ilmu budaya dasar mengajarkan membentuk kepribadian yang baik, berperikemanusiaan sedangkan merhargai hak warga lain dan senang bekerja adalah bagian dari pengertian ilmu budaya dasar.
    2. Menurut analisa saya banyak nilai-nilai manusia yang bisa membuat kita menjadi baik atau membuat kita terjerumus kepada hal hal yang merugikan diri kita sendiri, kita bisa mengatakan bahwa hidup kita itu sempurna ketika kita bisa mensyukuri semua yang terjadi di hidup kita. Ketika kita bisa mensyukuri semua yang terjadi dalam hidup kita maka bisa di katakan ada kebahagiaan hidup di dalam diri kita. puasa adalah keinginan menahan hawa nafsu demi suatu tujuan tertentu bisa juga bertujuan untuk mendapatkan kesempurnaan hidup. Kesadaran diri adalah ketika kita melakukan kesalahan kita merasa menyasal dan berusaha untuk merubahnya. Jati diri adalah sifat yang di bawakan seseorang dari kecil, cinta eros adalah cinta sesama manusia, yang menginginkan kasih sayang dari orang yang di kasihinya. Peran ganda wanita, contoh jika ada istri yang sudah menjadi single parent yang harus membiayayai keluarga dan anak-anaknya. Keluarga,keluarga adalah suatu organisasi yang di pimpin ole kepala rumah tangga yaitu ayah atau bapak , dan yang menjadi bendahara adalah ibu/mama dan yang menjadi anggotanya adalah anak-anaknya.
    HAM(Hak Asasi Manusia) ini di ciptakan pemerintah untuk melindungi anak anak yang di siksa oleh orang tua, tapi anak anak sekarang sudah menjadi manja dan makin bodoh karena guru tidak bisa lagi menghukum anak sekolah ketika ia salah sebab ketika guru menghukum anak didiknya dia akan di laporkan kepolisi.

    BalasHapus
  122. Nama : Ayu Ega Siahaan
    Kelas : 1-D
    NIM : 15-01-1220
    3. Saya tertarik dengan pertanyaan Irene Hutabarat, Christian Sinaga, Johson Silalahi dan jawaban pak edward di blog materi edward.
    a. Berbicara mengenai nilai kemanusiaan, berarti tentang manusia dan sesama manusia. Nilai kemanusiaan adalah kebaikan, kebenaran, dan keadilan. Ada suatu pertanyaan yang muncul dalam benak saya, bagaimana sebenarnya nilai kemanusiaan dibangun dalam diri individu? Karena dari pengalaman, saya pernah melihat seorang "pelayan Tuhan" tidak mampu menjalankan nilai kemanusiaan dengan baik kepada sesama "pelayan Tuhan" sehingga saya berpikir, "pelayan Tuhan" yang sudah belajar tentang siapa manusia itu sendiri saja belum tentu bisa menjunjung tinggi nilai kemanusiaan padahal jelas kita mengetahui bahwa manusia adalah imago dei, lalu bagaimana mungkin orang awam yang kurang memiliki wawasan lebih atau masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi untuk menempuh pendidikan tinggi dapat memahami kedudukan dari nilai kemanusiaan itu?
    Terimakasih
    Tanggapan Dosen
    Nilai-nilai kemanusiaan yang lain adalah, etika, moral, dan etos. di dalamnya ada hukum dan tanggung-jawab. Kehadiran IBD mengingatkan kita kalau karakter seorang pelayan itu sangat kuat, dan itu tentunya didasarkan pada kerja keras dalam membangun diri melalui kepatuhan, ketaatan, disiplin, dan kerendahan hati. Perlu kita sadari, kalau ekonomi dan pendidikan tidak selamanya menentukan nilai-nilai kemanusiaan itu. Namun, atas nama IBD, sebenarnya Ilmu atau Mata Kuliah ini, menuntun setiap mahasiswa-mahasiswi agar menjunjung tinggi Tri Dharma Pergguruan tersebut. Kelak, setiap mahasiswa-mahasiswi akan mengabdi kepada masyarakat, dan itu artinya ikut serta dalam membangun kemanusiaan, agar damai, sejahtera, dan bahagia itu dimiliki semua orang.
    Disini saya tertarik dengan” PelayanT uhan tidak mampu menjalankan nilai kemanusiaan degan baik kepada sesama pelayan tuhan”, saya sunggu heran ketika membaca kutipan di atas seharussnya sesama pelayan harus saling mengerti dan saling mengasihi mengapa jadi mereka yang berselisi paham, tetapi di tanggapan dosen di jelaskan bahwa kehadiran IBD bisa memperubahi sikap yang lebih baik lagi

    BalasHapus
  123. Nama : Ayu Ega Siahaan
    Kelas : 1-D
    NIM : 15-01-1220
    b. pada tanggal 15 pebruari yang lalu kita sudah membahas tentang alam pemikiran manusia.yang saya tanyakan yaitu tentang mistis(mitis),yang dimana kalau mitis in masih percaya akan peristiwa yang gaib dan memujidewa atau roh-roh.seperti dikampung ku disana ada seorang sintua tetapi diajuga bisa menyembuhkan orang kalau bahasa seheri harinya dia disebut dukun atau medis tradisional.
    yang saya tanyakan bagaimana seharusnya sikap situa itu apakah dia harus meningalkan talenta yg dimilkinya sebagai medis tradisional (dukun) untuk jabatanya sebagai sintua digereja,atau sebaliknya dia harus meninggal kan sintuanya itu untuk talentanya sebagai medis tradisional(dukun)

    Tanggapan Dosen


    IBD, adalah mata kuliah yang berperan untuk memberikan analisa akademis tentang seorang pelayan gereja (sintua) yang memiliki kehususan dalam hal medis tradisional,
    Alam pemikiran mitis manusia adalah akar dalam setiap budaya, sebelum agama datang, manusia dan Yang Mahakuasa (ALLAH dalam Alkitab, atau dewa dan dewi bagi yang beragama tradisi, dan lain-lain)adalah dua alam yaitu manusia yang duniawi dan Yang Mahakuasa yang ilahi.
    Menghubungkan mitis dan seorang penatua atau pelayan di gereja saat ini, membutuhkan suatu penelitian langsung dan berbincang-bincang dengan oknum penatua tersebut, dengan catatan untuk melihat dan diskusi dengannya tanpa menggurui dan menghakimi. Sekali lagi atas nama IBD, kita harus ramah dan datang untuk melihat dan mengamati, dan memaknainya, sekali lagi butuh waktu dan penelitian yang panjang, ini cocok untuk skripsi, semoga pencariannya dan pemaknaannya sampai kepada pencerahan sehingga permasalahan seorang penatua dan kemampuan supranaturalnya dapat diterangi dalam terang Injil (perlu kita ingat Yesus juga dikenal sebagai penyembuh berbagai penyakit).

    Saya tertarik dengan komen ini karena masalah ini sangat menarik untuk diperbincangkan pada zaman sekarang.

    BalasHapus
  124. Nama : James Simson Simanullang
    NIM :15.01.1273
    Kelas : I-D
    Jawaban saya:
    1. Ilmu budaya dasar adalah ilmu atau mata kuliah yang mengajarkan manusia muda untuk menemukan merubah perilaku menjadi orang yang berperikemanusiaan atau menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan secara universal. Ilmu budaya dasar memberikan mahasiswa untuk memahami eksistensi ditengah-tengah gencarnya pembangunan, penyerapan ilmu pengetahuan tentang teknologi yang berkembang saat ini.
    Akibat dari gencarnya pembangunan dalam segala aspek, maka muncul dampak negative dari pembangunan itu juga. Dalam hal ini pembangunan di nilai hanya sebatas pembangunan fisik atau kulit luar saja. Akan tetapi mengesampingkan nilai-nilai moral dalam msyarakat. Hal itu dapat dilihat dari maraknya pembangunan dalam berbagai aspek yang tanpa disadari sebagai jalan masuknya kebudayaan atau kebiasaan dari luar yang menjadikan budaya kearifan lokal menjadi dianggap kolot. disamping itu akibat dari pembangunan humanisasi juga berkembang seiring dengan berkembangnya pembangunan. Hal ini dapat dilihat dari pergesaran budaya ndonesia system gotong-royong menjadi bersifat individualis, yang memiliki modal menjadi penguasa dan masyarakat lapisan bawah tetap berada di posisi bawah.

    Sehubungan dengan apa yang dibahas oleh P. Haryono (1996), nilai-nilai kemanusiaan yang lain adalah kesempurnaan hidup, kebahagiaan hidup, puasa, kesadaran diri, jati diri, cinta erotis, peran ganda wanita, keluarga dan hak asasi manusia. Menurut analisa yang saya dapatkan adalah bahwa setiap manusia memiliki aspek-aspek seperti yang telah disebutkan diatas. Namun dalam kenyataan yang dihadapi, manusia tidak serta-merta selalu dapat menyeimbangkan semua itu dalam kehidupannya. Akibatnya adalah terjadi ketimpangan satu dengan yang lainnya, juga manusia itu tidak dapat menghargai dirinya sendiri dan orang lain. Setiap orang harus mampu menyetarakan dalam setiap hidupnya. Apa yang telah dikatakan di atas adalah merujuk pada iman dan moral. Sebab manusia itu akan bernilai baik jika nilai yang ada dalam dirinya baik, dan sebaliknya manusia itu akan dianggap buruk jika nilai yang ada dalam dirinya juga buruk.

    BalasHapus
    Balasan
    1. 2. Pilihan komen
      nama : Krismay Pasaribu
      ting/prodi :I-C/Theologi
      Syaloom Pak.......
      Berbicara tentang Ilmu Budaya Dasar
      Maka yang melakukan Ilmu Budaya Dasar itu adalah manusia karena manusia adalah makhluk berbudaya yang dimana jika tidak ada manusia maka budaya tidak akan lahir bahkan tidak akan berkembang di masyarakat. budaya itu adalah kreatifitas seseorang di mana budaya yang dilakukan atau di perbuat sangat berguna bagi masyarakat bahkan mempunyai nilai-nilai kemanusiaan. budaya atau kreatifitas itu ada yang baik atau bagus di contoh dan ada juga yang tidak bagus di contoh bahkan harus dibuang budaya atau di patahkan budaya yang tidak bagus itu.....
      contoh nya budaya atau kreatifitas yang harus dikembangkan dan harus di lakukan seperti dalam galatia 5:22-23 mengenai buah-buah roh termaksud juga talenta atau bakat dalam melukis, bernyanyi bahkan bermain musik....
      contoh nya budaya atau kreatifitas yang tidak harus dikembangkan atau dilakukan seperti dalam galatia 5:19-21 mengenai perbuatan daging termaksud juga korupsi,isis bahkan menganggap diri nya yang paling benar......
      melalui lahir nya mata kuliah ilmu budaya dasar ini menjadi timbul pertanyaan dari saya pak, bagaimana jika manusia tidak menumbuhkan bahkan melakukan budaya atau kreatifitas melalui buah-buah roh dan termaksud juga talenta yang ada di dalam dirinya, tetapi malah melakukan bahkan mengembangkan perbuatan daging dan termaksud juga korupsi, isis bahkan menganggap dirinya paling benar dan bahkan hal ini terjadi bagi masyarak yang beragama.....
      sehingga jadi timbul pertanyaan di hati saya pak, apakah masyarakat yang berbudaya itu masih mempunyai nilai-nilai agama di dalam dirinya dan bagaimanakah masa yang akan datang seperti yang di jelaskan dalam kitab wahyu 20:1-6 tentang kerajaan seribu tahun jika manusia masih berbudaya hidup dengan perbuatan daging bahkan ada yang ateis dan apakah pro-kontra nya pak??????

      Hapus
    2. Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 06.14
      Terimakasih komennya, Krismay Pasaribu, NIM...?
      IBD sangat sederhana untuk menjelaskan manusia, yaitu manusia adalah manusia yang membangun nilai-nilai yang luhur. Manusia selamanya ada dan layak hidup di dunia ini, dan juga di hadapan Tuhan, ketika manusia menganut hal-hal yang benar, baik, dan adil. Hal-hal di luar itu adalah kejahatan, termasuk ISIS, dan kejahatan-kejahatan yang lainnya, yang membuat manusia menderita, dan juga yang mengakibatkan mahluk-mahluk hidup lainnya menderita, seperti binatang-binatang, dan tumbuh-tumbuhan.
      Karena itulah Paulus mengingatkan jemaat Kristen di Galatia agar hidup manusiawi dan hidup dalam terang Roh Kudus agar menjadi umat yang membangun kebenaran, kebaikan, dan keadilan.
      Perihal kisah seribu tahun (Wahyu), semuanya akan nyata kelak, karena Yohanes yang menuliskan Wahyu itu sudah diberikan penglihatan oleh Tuhan, kalau dunia ini akan menghadapi penderitaan-penderitaan yang hebat, namun umat Tuhan akan selalu disertaiNYA dan akan diberikan pertolongan agar menang dalam setiap kesusahan dan penderitaan.
      Alasan saya mengambil komentar ini karena nilai-nilai kemanusiaan sangatlah penting untuk diterapkan kepada masyarakat karena kita harus selalu berakhalak yang baik kepada setiap semua orang yang lebih tua dari kita. Dan kita tidak boleh terpengaruh atas kebudayaan-kebudayaan asing dan perkembangan teknologi.
      2. setelah menerima masukan-masukan dari Bapak Dosen kami dalam proses perkuliahan, ada ketertarikan dan kerinduan bagi saya pribadi untuk ikut memberikan sumbangsih mengenai materi IBD ini.
      Jika berbicara mengenai Ilmu Budaya Dasar, hal yang sangat ditekankan ialah mengenai aspek-aspek dalam berbudaya yang meliputi cinta kasih, pemeliharan, keindahan, keadilan, pandangan hidup, tanggung jawab dan harapan di dalam menjalani hidup.
      Ilmu Budaya Dasar juga adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pemahaman dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah dan kebudayaan.
      sangat diharapkan dengan mempelajari IBD ini mahasiswa maupun kalangan umum memiliki kesadaran akan pola-pola yang di anutnya serta bagaimana hubungan dari nilai-nilai tersebut dengan cara hidupnya sehari-hari. Dan dapat mempertahankan nilai-nilai yang sudah dapat diterima dengan penuh tanggung jawab dan menolak segala nilai-nilai yang tidak dapat dibenarkan.
      Sekian dari saya. Nama : Hendriko Siagian
      NIM : 15.01.1268
      Kelas/Prodi : I-C/Theologi

      Hapus
    3. Terima kasih buat bapak dosen kami dan kepada para penyaji.
      Dari pembahasan kita mengenai "Alam Pemikiran Manusia" pada kelompok ini, saya sangat tertarik pada topik ini, khususnya mengenai alam pemikiran Mitis.
      dalam kehidupan bermasyarakat dan juga kehidupan dalam berjemaat yang saya lalui selama ini, saya banyak menjumpai kasus-kasus dan persoalan di kalangan masyarakat dan gereja menyangkut topik alam pemikiran mitis ini. Dimana saya menjumpai beberapa orang-orang tertentu yang latar belakangnya adalah seorang pelayan gereja (Penatua Gereja) yang mempunyai kemampuan supranatural dalam dirinya, atau bisa dikatakan dia seorang dukun. Dari hal tersebut saya melihat ada diantara mereka yang meninggalkan tugas pelayanannya dan mempengaruhi hidupnya dan ada juga yang tetap dalam tugas pelayanannya.
      jadi pertanyaan saya dari hal tersebut, yaitu:
      1) Apakah hal sedemikian rupa tidak bertentangan dengan iman dan ajaran Kristen/gereja dengan adanya beberapa penatua-penatua tertentu yang mempunyai kemampuan supranatural?
      2) dalam hal sedemikian rupa dimana adanya beberapa penatua yang mempunyai kemampuan supranatural, siapakan/apakah yang lebih diyakini oleh orang tersebut dengan adanya hal demikian? apakah dia masih meyakini Tuhannya atau lebih meyakini kemampuan yg dimilikinya yang notabennya adalah diturunkan oleh nenek-nenek moyangnya?
      3) dengan adanya hal demikian, tidak adakan pro kontra atau pertentangan yang terjadi dalam dirinya antara kemampuan supranatural tersebut dengan Tuhan yang diyakini dalam agamanya?

      Jadi saya mengucapkan terima kasih banyak sebelumnya.
      Syaloom!!!!
      Balas
      Balasan
      1.
      Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 09.08
      Terimakasih komennya, Hendriko Siagian, NIM : 15.01.1268.
      Alam pemikiran mitis manusia adalah akar dalam setiap budaya, sebelum agama datang, manusia dan Yang Mahakuasa (ALLAH dalam Alkitab, atau dewa dan dewi bagi yang beragama tradisi, dan lain-lain)adalah dua alam yaitu manusia yang duniawi dan Yang Mahakuasa yang ilahi.
      Menghubungkan mitis dan seorang penatua atau pelayan di gereja saat ini, membutuhkan suatu penelitian langsung dan berbincang-bincang dengan oknum penatua tersebut, dengan catatan untuk melihat dan diskusi dengannya tanpa menggurui dan menghakimi. Sekali lagi atas nama IBD, kita harus ramah dan datang untuk melihat dan mengamati, dan memaknainya, sekali lagi butuh waktu dan penelitian yang panjang, ini cocok untuk skripsi, semoga pencariannya dan pemaknaannya sampai kepada pencerahan sehingga permasalahan seorang penatua dan kemampuan supranaturalnya dapat diterangi dalam terang Injil (perlu kita ingat Yesus juga dikenal sebagai penyembuh berbagai penyakit).
      Salam IBD.

      Hapus
  125. Nama : Ayu Ega Siahaan
    Kelas : 1-D
    NIM : 15-01-1220
    c. Syaloom pak... dalam kesempatan ini saya mau bertanya pak.. bapak pernah menyinggung tentang adat batak yaitu "Mangokkal Holi" apa sebenarnya yang melatar belakangi sehingga acara ini disahkan oleh gereja... apakah ini dipengaruhi mitos-mitos nenek moyang kita pada zaman dahulu pak? demikian pertanyaan saya pak, saya ucapkan terimakasih banyak.. Syaloom
    Tanggapan Dosen :

    IBD, adalah membangun nilai-nilai kemanusiaan. Kita telah mempelajari dan membahas bagaimana alam pemikiran manusia, terdiri dari tiga (3), yaitu: - Mitis, - Ontologis, dan - Fungsionalisme.

    Jauh sebelum kekristenan, Islam, Hindu, dan Buddha menyentuh dan bersinggungan dengan Kebatakan (Batakologi), nilai-nilai kemanusiaan ala Batak sudah ada dan menata kehidupan, kekerabatan, karena di sana ada undang-undang atau norma, yang disebut patik, atau adat.

    Menggali tulang-belulang (mangongkal holi) adalah upaya untuk memepersatukan garis silsilah satu ompu bagi Batak Toba, dengan menjalankannya ada keyakinan masyarakat kalau roh-roh ompung mereka dihargai dan dikenangkan oleh keturunannya. Kekristenan pun datang dan menilainya sebagai suatu kesesatan, dan inilah awal kalau permulaan kekristenan upacara itu dilarang gereja karena menyangkut kekafiran, dan akhirnya gereja pun tak berdaya menghentikannya, karena orang Batak masih mempertahankannya walau pun mereka sudah Kristen, dan sudah maju dalam hal pendidikan, upacara tersebut masih awet dan dipertahankan.

    Kekristenan berkontesktualisasi, menyesuaikan dengan pesan-pesan alkitabiah, di mana itu juga dilakukan oleh orang-orang Israel untuk menghargai leluhur mereka. Inilah dasar pemahaman dan teologia, lambat-laun upacara ini direstui dan sudah ada liturginya, termasuk gereja-gereja Batak (HKBP, GKPI, HKI, GKPS, dll).

    Perenungan, IBD adalah sebuah makna untuk memahami budaya dan upacara-upacaranya, sehingga nilai dan maknanya dapat ditemukan, khususnya menyangkut Batakologi.

    Salam IBD
    Saya sangat tertarik dalam koment ini karena berbicara tentang seputar kebudayaan yang hingga kini masih juga dilakukan oleh orang-orang yang maradat meskipun sudah mengenal Tuhan dalam kehidupannya.

    BalasHapus
  126. Nama: Evelin Salsalina
    NIM : 15.01.1257
    (1) Untuk menjaid bangsa yang maju, ada beberapa cirri-ciri yang perlu dipenuhi, beberapa diantaranya ialah : menghargai hak warga lain dan senang bekerja.
    Menurut Gunawan menghargai hak warga lain adalah ciri2 yang ada pada bangsa yang maju, karena setiap negara yang mampu menerapkan sikap saling menghargi antar warga adalah Negara yang pantas dikatakan maju. Salah satu cara Bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang maju adalah dengan mengadakan Pendidikan Kewarganegaraan yang tujuannya adalah untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta prilaku yang cinta tanah air dan bersendikan kebudayaan bangsa, wawasan nusantara, serta ketahanan nasiaonal dalam diri para mahasiswa calon sarjana/ilmuan warga negara Republik Indonesia yang sedang mengkaji dan akan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni. Berkaitan dengan pengembangan nilai, sikap, dan kepribadian diperlukan pembekalan kepada peserta didik di indonesia yang dilakukan melalui Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Budaya Dasar, dan Ilmu Alamiah dasar (sebagai aplikasi nilai dalam kehidupan).
    Selanjutnya cirri yang menadakan maju atau tidaknya suatu Negara adalah dari usaha/perjuangannya (bekerja keras). Negara dapat dikatakan maju jika orang-orang di dalam Negara tersebut sudah menjadi orang yang berfikir maju. Orang yang berfikir maju sudahlah pasti orang yang mau bekerja keras. Orang yang mau bekerja keras akan terus berusaha dan berjuang demi tercapainya apa yang diinginkannya. Maka dari itu setiap Negara yang memiliki manusia yang menghargai orang lain dan senang bekerja sudah dapat dikatakan Negara maju.

    BalasHapus
  127. (3) postingan paling disukai
    -Arnold Brahmana22 Februari 2016 07.33
    Saat Ilmu Budaya Dasar hadir dihadapan, tak ada bayangan apapun mengenai tujuan untuk ranah satu ini, malah yang tersirat adalah "apakah akan sama dengan ilmu budaya?" ternyata berbeda.

    Saya meyakini, Ilmu Budaya Dasar sebagai salah satu mata kuliah yang menunjang peradaban manusia lewat persepektif pikiran yang beragam serta dibarengi oleh nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal, bahkan terbuka bagi siapa saja yang mau peka terhadap peradabannya. Semoga mata kuliah ini menjadi sebuah batu loncatan bagi pelayanan yang sesaat lagi akan berlangsung..

    Salam kasih! -AB/15011218
    Mago Dang Edward Sinaga22 Februari 2016 16.49
    Terimakasih komennya Arnold Brahmana, kiranya teologia dan pelayanan nantinya membangun keramahan atas nilai-nilai kemanusiaan, sehingga kasih Allah yang telah menjadi manusia itu tidak hanya hayalan dan menjadi legenda usang nantinya. Blessings
    -Berbicara mengenai Ilmu Budaya Dasar, hal itu tidak terlepas dari manusianya dan budayanya, karna manusia memang suatu makhluk yang berbudaya. Harapan kedepannya semoga mata kuliah ini selalu berlanjut atau berantai, demi terciptanya mahasiswa yang selalu peka terhadap budaya sekitarnya. Terkhusus mahasiswa STT ABDI SABDA ke depannya. Yang mencintai budaya atau tradisi-tradisi yang ada pada dirinya, dan menghargai dalam arti yang Inklusivisme budaya yang lain di sekitarnya.

    Syalom...

    Sulastri Putri
    NIM : 15.01.1330
    Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 08.58
    Terimakasih komennya, Sulastri Putri, NIM : 15.01.1330.
    IBD adalah jati diri dalam menempatkan manusia menjadi pribadi yang berharga, sehingga manusia berbudaya atas nilai-nilai yang manusiawi (humanitas). Sesuatu yang baik jika kita komit dengan memulainya dari kampus kita, STT Abdi Sabda.
    Salam IBD.
    -Nama: Beritanta Surbakti
    Tingkat: I-A/Theologi
    Nim: 15.01.1222

    salom.
    sebelumnya saya sangat senang dengan pembelajaran seperti ini pak. Karena dengan sistem yang bapak berikan kepada kami, terkhusus bagi kami mahasiswa/i STT Abdi Sabda dapat mempergunakan teknologi yang kami miliki saat ini dengan sebaik-baiknya.
    "ILMU BUDAYA DASAR", yang terlintas di pikiran saya adalah "Kebiasaan" yang menyangkut kehidupan manusia sehari-hari. Manusia yang merupakan mahkluk ciptaan yang tertinggi(memiliki akal pikiran,perasaan)pasti akan berpikir panjang dan berkembang. sehingga jika dihubungkan dengan kehidupan berasrama sangat indah jika sebagai mahasiswa/i Teologi kita agak berbeda dengan mahasiswa/i lainnya, mulai dari cara berpakaian,berbicara, dan bertatakrama. Nah, dengan mempelajari Ilmu Budaya Dasar, marilah kita membangun nilai kebaikan,kebenaran,dan keadilan. Sehingga kita patut menjadi teladan bagi orang-orang di sekitar kita. seperti tertulis dalam amsal 3:3 berkata " jaganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu." Terima kasih..
    SALAM BUDAYA
    Mago Dang Edward Sinaga3 Maret 2016 02.57
    Terimakasih komennya, Beritanta Surbakti,Nim: 15.01.1222.

    IBD dab asrama tabernakel adalah paduan dua nilai (latar belakang nilai-nilai dari rumah masing-masing atau didikan dan nasihat orangtua, dipertemukan dan didewasakan dengan peraturan-peraturan asrama, yang mana tujuannya adalah untuk mempersiapkan mahasiswa menjadi hamba yang layak dan ramah serta berbudhi halus, saat berhadapan dan melayani umatNya atau gerejaNya suatu saat nanti.

    Salam IBD.

    BalasHapus
  128. nama: evelin salsalina
    nim: 15.01.1257
    (2)Kesempurnaan Hidup, Kebahagiaan Hidup, Puasa - Kesadaran Diri - Jati Diri, Cinta Erotis - Peran Ganda Wanita - Keluarga, dan Hak Asasi Manusia termasuk kedalam Nilai-nilai kemanusiaan yang lain, yang mendukung Nilai-nilai Kemanusiaan yang sudah ada.
    Nilai merupakan salah satu dasar yang dipakai oleh manusia untuk melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan. Walaupun nilai menjadi dasar langkah seseorang, sering kali orang kurang memahami apa sebenarnya yang dimaksud nilai.
    Dalam mencapai kesempurnaan hidup manusia ada beberapa nilai yang terkandung di dalamnya yaitu nilai jasmani dan ekomoni, nilai social dan nilai watak dan nilai intelektual. Lain halnya untuk memenuhi kebahagiaan hidup ada hal-hal yang terkandung di dalamnya yaitu nilai hiburan dan nilai estetis.
    Kepribadian mengatakan bahwa jiwa manusia berlapis-lapis.Lapisan yang paling dalam disebut id yang meliputi segenap agresitifitas manusia berupa tuntutan-tuntutan, ketidak puasan, amarah, hasrat seksual, dan lain-lain.Lapisan luar disebut super-ego meliputi segenap kepekaan manusia dalam menyerap norma-norma yang di luar dirinya (dari masyarakat). Lapisan ditengah disebut ego yang berusaha menyelaraskan anatara kondisi id dan super-ego manusia.
    Cinta adalah perasaan simpati yang mendalam yang biasanya melibatkan emosi. Emosi yang mendalam dan terjadi antara laki-laki dan wanita (eros) antara manusia yang satu dengan yang lain (cinta persaudaraan/ philia), cinta seorang ibu (storge) , cinta antara manusia dan sang pencipta (agape).
    Hak asasi merupakan suatu nilai-nilai yang lain yang pengaruhnya juga sangat besar terhadap kemanusiaan, maka dari itu pemerintah membuat HAM(hak yang kita terima sejak lahir) untuk menghargai dan menilai setiap hidup manusia. Hak Asasi Manusia belum cukup bila hanya dirumuskan.Hak Asasi Manusia menjadi berarti bila dijalankan dan diterapkan dengan baik.

    BalasHapus
  129. (sambungan)
    3. Memberikan alasan tertarik akan topik komen dan jawaban yang ada dalam Blog. (Edward Simon Sinaga dan IBD 2016)

    1. Dian lasmauhur damanik29 Februari 2016 06.34
    Tanggapan Saya:
    Berbicara tentang Ilmu Budaya Dasar, dapat menambah wawasan saya yang meluas... dari pembahasan pertama dari kelompok 1, mengenai Latar Belakang IBD, Membuat saya mampu memahami apa sih sebenarnya IBD tersebut, dan apa tujuan IBD. Dan saya dapat mengambil intinya, bahwasanya Ilmu Budaya Dasar itu sangat begitu penting dalam kehidupan manusia dimana manusia mampu mengenal siapa dirinya, mampu manusia untuk mennyesuaikan dirinya, menyadarkan kita tehadap nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat,,baik itu nilai kebaikan,kebenaran,keadilan dan nilai-nilai kemanusiaan yang lain, dan kita juga dituntun untuk mengembangkan kebudayaan kita dengan kreatif dengan menghargai budaya orang lain.
    Saya jadi teringat Pak… tentang analisa kami kelompok 1 tentang negara kita ini, yaitu Indonesia adalah Negara kepulauan. Seperti yang kita ketahui banyak beragam budaya,etnis, ras, agama di Indonesia ini, tetapi belum begitu terlihat bersatu,belum mampu bekerja sama, dan sangat sulit untuk saling membangun, bahkan menganggap dirinya yang paling benar, dan selalu menyalahkan yang lain.. Sebenarnya bagaimana sih tanggapan kita pak, mengenai hal ini????
    Begitu juga yang dikampus kita ini banyak budaya yang berbeda-beda,, terkadang tanpa kita sadari, kita bergabung dalam satu suku... sehingga pandangan orang negatif thinking pada kita..
    padahal sebenarnya kebetulan,,tanpa disadari,,tapi agak kurang nyaman, karena pemikiran orang lain, ada penggolongan2 (stratifikasi sosial).
    Saya juga teringat oleh ucapan Bapak TH. J. Nanulaitta tentang ucapan Paulus kepada Apolos di jemaat Korintus, "untuk apa kita membuat pengelompokan2, walaupun kamu menanam, saya menyiram, dia memupuk, tapi kita Tahu Tuhan yang menumbuhkan." seperti itulah sebenarnya kehidupan kita, walaupun kita berbagai budaya, suku, ras, adat, etnis, religi tapi kita semuanya adalah ciptaan Tuhan, satu, dan tidak ada perbedaan.
    Saya juga ada pertanyaan tadi Pak, kepada Kelompok 4 yang telah membahas "Nilai-nilai kemanusiaan yang lain", yang menjelaskan analisa mereka tentang GAFATAR..
    Orgnisasi ini katanya sebelum bekerja mereka berdoa sebentar, lalu mereka melakukan aksi2 sosial kepada orang-orang, tapi organisasi ini bukanlah mengikuti agama, jadi kepada siapa mereka berdoa???
    Dan nilai apa sih yang kita pakai dalam menanggapi organisasi ini???
    Sekian dan terimaksih Pak...
    SYALOOM.....

    BalasHapus
  130. sambungan:
    Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 08.18
    Terimakasih atas komennya, Dian Lasmauhur Damanik, NIM :15.01.1241.
    Indonesia adalah nilai dan harga tentang menghargai manusia, Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA) adalah identitas bangsa kita, itulah anugerah yang terindah yang kita miliki sebagai bangsa yang Ber-Bhinneka Tunggal Ika. Demikian juga di Kampus STT Abdi Sabda, tujuh gereja pendiri dan pendukung adalah keaneragaman dan kekuatan institusi kampus STT Abdi Sabda, ada rencana Tuhan yang unik dan khas serta mulia dengan dibangunnya persaudaraan dalam Kristus di kampus kita, dimulai dari satu kamar, satu satmbuk, dan satu kampus. Perlu sekali kita menyadari kalau kita sangat baik memulai spirit okumene dari kampus ini, karena Kristus senang melihat kebersamaan kita. Tentang Gerakan Fajar Nusantara (GAFATAR), mereka memabangun keber-Tuhan-an mereka dengan dasar iman Yahudi, Kristen, dan Islam, dan mereka mencoba menggabungkan pesan-pesan universalnya dan sepertinya mereka ingin menciptakan negara yang baru di Indonesia, sehingga Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kepolisian RI mempelajari ideologi dan tindakan-tindakan sosial komunitas GAFATAR sebagai ajaran sesat.
    Nilai yang kita pakai adalah menerima mereka kembali sebagai bagian dari kehidupan kita, karena mereka juga masih warga negara RI, dan tentunya ada yang melatarbelakangi mengapa mereka mendirikan gerakan itu. Kita masih terus mengikuti perkembangan mereka, dan nanti semuanya akan lebih jelas lagi, dan waktulah yang akan membuktikan, apa sebenarnya visi dan misi mereka atas gerakan itu.
    Salam Budaya

    Alasan:
    Saya tertarik dengan pembahasan ini karna berbicara mengenai perbedaan yang di anggap salah beberapa orang termasuk saya sendiri, mengenai sukuisme yang terjadi di kampus tercinta ini. Namun jika itu tidak merugikan orang lain, menurut saya itu bukan menjadi suatu masalah yang serius. Apalagi yang di katakan saudari Dian tadi, itu hanya unsur kebetulan saja. Yang salah itu adalah orang yang tidak mau bergabung, menghargai, dan membantu suku lainnya.
    Begitu juga dengan organisasi GAFATAR yang menjadi aliran sesat yang dimulai dari aksi sosial, dan akhirnya mempengaruhi banyak orang. Menurut saya hal ini perlu ditindak lanjuti untuk meluruskan kebenaran yang nyata.

    BalasHapus
  131. Sambung…
    3. Tiga pilihan komen serta jawaban dari blog IBD 2016 serta alasan pilihan :
    • Tuah Ginting25 Februari 2016 19.55
    TUAH GINTING
    Ilmu Budaya Dasar akan menuntun setiap manusia agar mampu berjalan dalam roda kehidupan yang sesuai dengan norma,aturan dan nilai-nilai yang ada di lingkungan masyarakat. Kita tahu bahwa budaya-budaya di Indonesia sangatlah beragam dan kaya akan niali-nilai/ tradisi-tradisi yang berbeda juga, sehingga setelah kita mempelajari IBD kita harus mampu menghargai nilai-nilai dari budaya itu, seandainya pun itu bukan budaya kita sendiri. Dengan demikian akan tercipta keharmonisan antar budaya-budaya khususnya di Indonesia. Dan apabila kita berada di budaya orang lain kita juga harus mampu menyesuaikan diri di lingkungan budaya tersebut.

    Terima kasih :-)
    Balasan

    Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 09.35
    Terimakasih atas komennya Tuah Ginting. IBD itu mengajarkan kepada setiap insan kalau nilai-nilai kemanusiaan itu universal. Manfaat, guna, dan maknanya adalah menyatakan dan meproklamasikan kalau manusia itu berharga dan semua manusia itu sama dan satu, karena itulah demi manusia keadilan, kebaikan, dan kebenaran terus dibangun, agar manusia sejahtera, bahagia, dan damai.

    Alasan saya memilih komen ini :

    Sebagaimana yang telah dituliskan di dalam komen bahwa di dalam keberagaman budaya tercantum nilai-nilai.Beda budaya namun sama nilainya , yaitu sama-sama menuju nilai-nilai kemanusiaan yang universal (Keadilan,kebaikan dan kebenaran).Menberi kepada orang yang kurang mampu,berbagi kepada mereka yang tidak pernah merasakan kenikmatan,Simpati dan empati,sebenarnya sudah menanamkan rasa adil ,karena manusia lain juga sama dengan kita,hanya saja profesi dan latar belakangnya yang berbeda.Jadi bagi saya,rasa memberi dan berbagi bisa dijadikan sebagai cara berbudaya yang baik karna hal itu merupakan nilai,dan berguna bagi orang lain

    BalasHapus
  132. (sanbungan no 3)
    2.. Eikel Ginting24 Februari 2016 22.53
    Berbicara tentang budaya, Indonesia tidak lagi diragukan dengan keragaman akan budaya. Hampir tiap daerah memiliki nilai-nilai kebudayaan. Melihat konteks tahap-tahap akan perkembangan budaya Indonesia dari budaya primitf sampau sekarang yang disebut budaya modern menjadikan Indonesia bisa disebut negara pra dewasa. Bagaimana di pembahasan H. Bagir dalam Negeri Tuna Budaya, inti dari pembahasannya bagaimana konteks bangsa Indonesia yang lupa cara mewujudkan esensi dari budaya dalam kehidupan seperti budaya “maradat” dalam budaya batak.
    Dalam pembahasan Negeri Tuna Budaya masalah bangsa Indonesia yang terberat ialah hilangnya generasi-generasi penerus bangsa yang tidak salah menafsir arti budaya dalam kehidupan, serta generasi yang tidak malu meweujudkan budaya sebagai rumah persatuan akan nilai-nilai kemanusiaan, Budaya hendaknya bukan di rusak oleh modernisasi serta nilai kemanusiaan yang
    tergerus oleh keegoisan dan pemenuhan hawa nafsu yang dapat menjadikan budaya dalam konteks kebersamaan menjadi “tuna” atau “cacat”.
    Sampai akhirnya pelajaran IBD ini sebagai landasan untuk memperbaiki stigma akan budaya yang salah. Dan dengan harapan IBD menjadi model pemikiran maju bagi mahasiswa/mahasiswi untuk mewujudkan budaya Indonesia yang bermartabat namun bercitarasa modern.
    #Salam Budaya( Eikel Ginting/ NIM: 15.01.1245)
    Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 09.36
    Terimakasih komennya Eikel Ginting/ NIM: 15.01.1245, kiranya IBD menjadi pendamping bagi semua mahasiswa yang menggali ilmu teologia di STT Abdi Sabda; karena STT ini ada di beranda budaya Batak yang sangat kaya dengan nilai-nilai sebagai warisan daya juang, tindak, cipta, dan sarat makna dari leluhur masyarakat Batak (Toba, Karo, Simalungun, Pakpak, dan Angkola-Mandailing)
    Alasan : saya tertarik juga dengan topik ini karna dalam hal ini sebagai manusia yang berbudaya dan sebagai penerus kita harus mengenal budaya, melestarikannya, dan mencintainya. Bukan hanya budaya yang ada di daerah kita, namun juga budaya nasional bangsa ini.

    BalasHapus
  133. Lanjutan nomor 2
    d. Cinta Erotis - Peran Ganda Wanita - Keluarga
    Cinta adalah perasaan simpati yang mendalam yang biasanya melibatkan emosi. Emosi yang mendalam dan terjadi antara laki-laki dan wanita (eros) antara manusia yang satu dengan yang lain (cinta persaudaraan), cinta diri sendiri, cinta seorang ibu, cinta antara manusia dan sang pencipta (agape). Kembali kepada fenomena cinta pada zaman sekarang, hal yang menarik untuk disoroti adalah masalah cinta terhadap lawan jenis dalam masa modern, dengan gejala peran ganda wanita.Cinta antara manusia yang berlawanan jenis biasanya saling mengisi dan melengkapi.Apa yang tidak ada pada lawan jenis akan di lengkapi oleh lawan jenis yang lain. Perubahan-perubahan dimasa yang akan datang yang memiliki banyak pengaruh adalah karir yang mendatangkan kedudukan, kekayaan dan kuasa (derajad, keramat, dan semat). Manusia sering mencampur adukan konsep ini (nafkah) dengan perkawinan.Kadang-kadang orang menitikberatkan perkawinan, kadang-kadang nafkahlah yang di pentingkan.
    Contoh:
    Tribunnews.com Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional harus bisa mengubah paradigma dari yang selama ini cenderung bersikap priyayi menjadi melayani. "Selama ini pandangan masyarakat terhadap BPN terlalu priyayi. Padahal, kementerian ini harus maksimal melayani masyarakat dalam urusan pengadaan tanah," kata Ketua Umum Ikatan Istri Karyawan dan Karyawati Kementeri ATR/BPN, Hanifah Ferry, dalam Seminar Sehari Parenting dengan topik Cerdas Emosi dan Bersikap Dewasa untuk Menghadapi Multiperan Wanita, di Jakarta, Selasa (31/3/2015). Hanifah yang merupakan istri Menteri ATR/BPN Ferry Mursyidan Baldan ini melanjutkan bahwa mengubah paradigma itu akan berhasil jika peran perempuan di Kementerian ATR dimaksimalkan. "Harus ada peran perempuan untuk mengubahnya," ujarnya. Menurutnya, lewat peran perempuan, laki-laki bisa mengerti bagaimana cara melayani. Hanifah mencontohkan bagaimana istri telaten mengayomi anak ketika suaminya bekerja. Istri harus bisa mendukung kinerja suami yang cukup beras."Karena, persoalan tata ruang dan tanah itu bukan pekerjaan gampang. Kementerian ini harus mendahulukan hak rakyat dalam hal tanah. Kalau tidak ada peran istri, persoalan seperti ini akan susah," katanya.Sementara itu, Menteri ATR/BPN Ferry Mursyidan Baldan mengatakan kementeriannya tengah membangun keseimbangan antara kantor dan rumah tangga. Bahkan Ferry mempunyai kebijakan terhadap kaum perempuan yang bekerja di Kementerian ATR. Seperti, pegawai perempuan yang sedang hamil lima bulan ke atas tidak boleh terlalu lelah dan diberikan keringanan untuk tiba lebih lambat dan mempercepat pulang."Begitu juga yang sedang menyusui," kata Ferry. Langkah yang bakal diambil kedepan, Ferry akan menempatkan pegawai perempuannya untuk tinggal tak jauh dengan keluarga. "Mereka tak boleh terlalu jauh dari anak-anaknya," katanya.
    Dalam hal ini dibicarakan bahwa seorang perempuan itu kerjanya bukan hanya sebagai orang rumahan, namun peran ganda wanita perlu dimaksimalkan, seperti analisa diatas. Dimana Ketua Umum Ikatan Istri Karyawan dan Karyawati Kementeri ATR/BPN, Hanifah Ferry mengatakan bahwa perempuan yang bekerja di ATR, seperti pegawai perempuan yang sedang hamil, tidak boleh terlalu lelah dan diberikan keringanan untuk tiba lebih lambat dan dipercepat pulang, sehingga selain perempuan dapat sebagai pegawai pekerjaan. Dia juga dapat menjadi seorang pengasuh pada anak-anaknya dan istri juga dapat sebagai pendukung kinerja suami.

    BalasHapus
  134. sambung...
    2 . Sulastry Putry Lumban Gaol29 Februari 2016 08.20
    Berbicara mengenai Ilmu Budaya Dasar, hal itu tidak terlepas dari manusianya dan budayanya, karna manusia memang suatu makhluk yang berbudaya. Harapan kedepannya semoga mata kuliah ini selalu berlanjut atau berantai, demi terciptanya mahasiswa yang selalu peka terhadap budaya sekitarnya. Terkhusus mahasiswa STT ABDI SABDA ke depannya. Yang mencintai budaya atau tradisi-tradisi yang ada pada dirinya, dan menghargai dalam arti yang Inklusivisme budaya yang lain di sekitarnya.

    Syalom...

    Sulastri Putri
    NIM : 15.01.1330
    Balasan

    Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 08.58
    Terimakasih komennya, Sulastri Putri, NIM : 15.01.1330.
    IBD adalah jati diri dalam menempatkan manusia menjadi pribadi yang berharga, sehingga manusia berbudaya atas nilai-nilai yang manusiawi (humanitas). Sesuatu yang baik jika kita komit dengan memulainya dari kampus kita, STT Abdi Sabda.
    Salam IBD.
    Alasan saya memilih komen ini :
    Seperti yang sudah saya jelaskan dalam pilihan komen saya yang pertama. Kita dituntun mencipatakan niali dari budaya yang kita terapkan di lingkungan kita.Terutama diwilayah atau tempat kita saat ini,di STT ABDI SABDA ini.di asrama tabernakel ini pun kita bisa membangun nilai budaya,karena kita berada disini yang pastinya memiliki budaya yang berbeda disbanding kita di kampong dulu.Dalam bagian ini,budaya berupa menghargai dan bersikap disiplin di dalam kamar itu sangat penting,agar terjalin kedamaian tanpa rasa sinis dan mengalami pertengkaran.

    BalasHapus
  135. sambungan no. 3
    2. Eirene hutabarat26 Februari 2016 18.35
    Berbicara mengenai nilai kemanusiaan, berarti tentang manusia dan sesama manusia. Nilai kemanusiaan adalah kebaikan, kebenaran, dan keadilan. Ada suatu pertanyaan yang muncul dalam benak saya, bagaimana sebenarnya nilai kemanusiaan dibangun dalam diri individu? Karena dari pengalaman, saya pernah melihat seorang "pelayan Tuhan" tidak mampu menjalankan nilai kemanusiaan dengan baik kepada sesama "pelayan Tuhan" sehingga saya berpikir, "pelayan Tuhan" yang sudah belajar tentang siapa manusia itu sendiri saja belum tentu bisa menjunjung tinggi nilai kemanusiaan padahal jelas kita mengetahui bahwa manusia adalah imago dei, lalu bagaimana mungkin orang awam yang kurang memiliki wawasan lebih atau masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi untuk menempuh pendidikan tinggi dapat memahami kedudukan dari nilai kemanusiaan itu?
    Terimakasih

    Eirene Hutabarat/15.01.1246
    Mago Dang Edward Sinaga26 Februari 2016 18.54
    Terimakasih Eirene Hutabarat, NIM: 15.01.1246. Nilai-nilai kemanusiaan yang lain adalah, etika, moral, dan etos. di dalamnya ada hukum dan tanggung-jawab. Kehadiran IBD mengingatkan kita kalau karakter seorang pelayan itu sangat kuat, dan itu tentunya didasarkan pada kerja keras dalam membangun diri melalui kepatuhan, ketaatan, disiplin, dan kerendahan hati. Perlu kita sadari, kalau ekonomi dan pendidikan tidak selamanya menentukan nilai-nilai kemanusiaan itu. Namun, atas nama IBD, sebenarnya Ilmu atau Mata Kuliah ini, menuntun setiap mahasiswa-mahasiswi agar menjunjung tinggi Tri Dharma Pergguruan tersebut. Kelak, setiap mahasiswa-mahasiswi akan mengabdi kepada masyarakat, dan itu artinya ikut serta dalam membangun kemanusiaan, agar damai, sejahtera, dan bahagia itu dimiliki semua orang.
    Salam Budaya.
    Alasan : saya tertarik dengan topik yang satu ini, dimana kita sebagai Pelayan Tuhan, tidaklah sewajarnya pelit dan sombong atas ilmu yang kita miliki, penerapan akan nilai-nilai kemanusiaan yang di dalamnya termasuk kebaikan, kebenaran, dan keadilan tidak lepas dari nilai-nilai yang hakiki. Bagian ini perlu di kembangkan bukan malah dibiarkan berlalu saja. Ibaratnya setelah mempelajari IBD maka berlalulah itu tanpa penerapan dan sebagai contoh untuk kehidupan sekitar.
    Intinya semua yang terjadi dalam kehidupan ini berasal dari manusia dan juga solusi bersumber dari manusia itu juga.
    Salam IBD...

    BalasHapus
    Balasan
    1. NO.1:?/NO.2:28/NO.3:28
      Ada nama-mu dalam salah satu jawaban tetapi pemilik blog-nya unknown, bukan nama-mu. Itu di-delete karena nama dan blog harus sejalan! Biasakan teliti!

      Hapus
    2. Nama : Sulastri Putri
      Nim : 15.01.1330
      Kelas : 1-D/ Theologia
      Terima Kasih, kepada bapak dosen atas kesediaannya menerima jawaban saya lagi, mungkin jika tidak, maka saya jauh tertinggal dari teman-teman saya, dan sekaligus saya minta maaf atas ketidaktelitian saya mengenai hal ini, bukan berarti saya anggap remeh blog ini, sekali lagi maaf ya pak…

      1. Menjelaskan Kutipan Gunawan dari M.T. Zen tentang, "Ciri-ciri bangsa yang maju", urutan lima dan enam adalah: 5. Menghargai Hak Warga Lain. 6, Senang Bekerja dan mengaitkannya dengan Latarbelakang Lahirnya Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD)!
       Menghargai Hak Warga Lain
      Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan tentu saja ingin dihargai. Bukan karna Prestasinya dan jabatan saja, namun juga butuh dihargai dengan baik layaknya sesama manusia. Menghargai berarti menerima secara inklusif, bukan berarti harus mengikutinya. Jika dilihat dari konteks sejarah pembangunan, misalnya : Negara Jepang yang porak-poranda setelah perang dunia II yang dapat membangun negerinya kembali menjadi kuat dalam waktu yang sangat singkat. Hal ini dikarenakan pola pikir mereka yang sudah maju, sikap disiplin, dan loyalitas untuk menunjang pembangunan negeri itu, tanpa adanya sikap yang saling menghargai atau Toleranasi antara sesama hal ini sulit tercipta dalam pembangunan suatu Negara.
      Begitu juga dengan hak hidup dalam masyarakat yang ada di sekitar kita, jika dilihat dari beberapa program yang diluncurkan oleh pemerintah salah satunya mengenai bantuan warga miskin, terutama pada generasi penerus yang membutuhkan pendidikan yang layak. Seperti yang tertuang dalam Undang-undang Dasar pasal 28C yang berbunyi “Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia”. Dan sebagai warga Negara, manusia butuh perlindungan dengan adanya Hak Azasi manusia yang dapat memperjelas arah jalan hidupnya sebagai warga Negara yang diakui. Menghargai hak warga lain sangat dibutuhkan untuk menciptakan hidup manusia yang lebih damai dan sejahtera tanpa membedakan SARA (suku, agama, ras dan antar golongan).
      Manusia terlahir sebagai makhluk sosial yang mengakibatkan mau tidak mau mereka harus bersinggungan dan berinteraksi dengan orang-orang sekitarnya karena pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup sendiri dan memerlukan bantuan orang lain. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan kita tersebut kita harus menjaga sikap dan prilaku kita saat berinteraksi dengan orang lain dan yang paling penting adalah sikap menghargai hak orang lain.

      Hapus
    3. Sambungan jawaban no. 1
       Senang Bekerja
      Orang yang senang bekerja adalah orang yang peka terhadap nilai, kritis terhadap masalah kemanusiaan dan budaya, berminat, dan juga kreatif.
      Dalam hal ini tujuan akan hadirnya Ilmu Budaya Dasar dalam mata kuliah ini tidak lain adalah untuk melahirkakan manusia yang Taqwa kepada Tuhan, berjiwa besar, dan memiliki wawasan budaya yang luas. Mengajarkan kepada kita untuk membuat manusia terutama bagi kaum muda, agar menjadi orang yang memiliki daya pikir yang luas dan menumbuhkan potensi-potensi yang ada dalam diri kita masing-masing.
      Banyak pekerjaan yang dapat dilakukan, dengan bekerja keras, kita belajar bersikap mandiri. Sikap mandiri berarti tidak bergantung kepada orang lain. Cita-cita tidak akan tercapai bila kita malas, bukan hanya mencari uang yang turutama. Orang-orang berusaha mendapatkan pendidikan guna untuk memperoleh pekerjaan, mendapat uang serta memperoleh gelar dan kehormatan. Memang itulah formalitas manusia di zaman sekarang ini. Gelar menunjukkan berapa jauh perjuangan kita, bukan untuk disalah gunakan, contoh untuk mendapatkan uang dengan tidak halal. Gelar digunakan untuk mengangkat martabat, bukan untuk menurunkan martabat karna korupsi, kolusi dan nepotisme.
      . Jika sikap dan perilaku tersebut tetap di pertahankan, bagaimana kita bisa berkembang? Bekerja keras tidak selalu berarti mencari uang. Banyak kegiatan yang dapat kita sebut bekerja keras.
      Dari kasus tersebut IBD berperan untuk mengajarkan kepada kita menjadi orang yang profesional. Untuk membenahi kenbutuhan yang paling mendasar, seperti sandang, pangan, dan papan. Bukan menjadikan kita materialistik.
      Sekian dan terima kasih,
      Syalom IBD,

      Hapus
  136. Lanjutan nomor 2
    e. Hak Asasi Manusia
    Hak Asasi Manusia merupakan hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia yang didapatkan sejak lahir, dimana secara kodrati HAM sudah melekat dalam diri manusia dan tak ada satupun orang yang berhak mengganggu gugat karena HAM bagian dari anugrah Tuhan., itulah keyakinan yang dimiliki oleh manusia yang sadar bahwa kita semua mahluk ciptaan Tuhan yang memiliki derajat yang sama dengan manusia yang lainnya, sehingga mesti berhak bebas dan memiliki martabat serta hak-hak secara sama. Hak Asasi Manusia (HAM) muncul dari keyakinan manusia itu sendiri, bahwasanya semua manusia selaku mahluk ciptaan Tuhan adalah sama serta sederajat. Manusia dilahirkan lepas dan memilki martabat juga hak-hak yang sama. Dengan dasar itulah manusia mesti diperlakukan secara sama dan setimpal dan beradab. HAM bersifat universal, artinya berlaku bagi semua manusia tanpa membeda-bedakan atas ras, suku, dan bangsa (etnis).

    BalasHapus
  137. Nama : Enhot Efraim Girsang
    NIM : 15.01.1253

    3. Dalam Blog. (Edward Simon Sinaga dan IBD 2016) sudah begitu banyak komen mahasiswa dan jawaban (Mago Dang Edward Sinaga), karena itu pilihlah tiga (3) komen beserta jawabannya (Mago Dang Edward Sinaga), dan berikan alasan saudara tertarik akan topik komen dan jawaban tersebut!
    Saya memilih topik komen yang dibawah ini:

    Eirene Hutabarat 26 Februari 2016 18.35
    Berbicara mengenai nilai kemanusiaan, berarti tentang manusia dan sesama manusia. Nilai kemanusiaan adalah kebaikan, kebenaran, dan keadilan. Ada suatu pertanyaan yang muncul dalam benak saya, bagaimana sebenarnya nilai kemanusiaan dibangun dalam diri individu? Karena dari pengalaman, saya pernah melihat seorang "pelayan Tuhan" tidak mampu menjalankan nilai kemanusiaan dengan baik kepada sesama "pelayan Tuhan" sehingga saya berpikir, "pelayan Tuhan" yang sudah belajar tentang siapa manusia itu sendiri saja belum tentu bisa menjunjung tinggi nilai kemanusiaan padahal jelas kita mengetahui bahwa manusia adalah imago dei, lalu bagaimana mungkin orang awam yang kurang memiliki wawasan lebih atau masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi untuk menempuh pendidikan tinggi dapat memahami kedudukan dari nilai kemanusiaan itu?
    Jawaban Dosen:
    Mago Dang Edward Sinaga26 Februari 2016 18.54
    Terimakasih Eirene Hutabarat, NIM: 15.01.1246. Nilai-nilai kemanusiaan yang lain adalah, etika, moral, dan etos. di dalamnya ada hukum dan tanggung-jawab. Kehadiran IBD mengingatkan kita kalau karakter seorang pelayan itu sangat kuat, dan itu tentunya didasarkan pada kerja keras dalam membangun diri melalui kepatuhan, ketaatan, disiplin, dan kerendahan hati. Perlu kita sadari, kalau ekonomi dan pendidikan tidak selamanya menentukan nilai-nilai kemanusiaan itu. Namun, atas nama IBD, sebenarnya Ilmu atau Mata Kuliah ini, menuntun setiap mahasiswa-mahasiswi agar menjunjung tinggi Tri Dharma Pergguruan tersebut. Kelak, setiap mahasiswa-mahasiswi akan mengabdi kepada masyarakat, dan itu artinya ikut serta dalam membangun kemanusiaan, agar damai, sejahtera, dan bahagia itu dimiliki semua orang.
    Alasan saya: Saya menganggap topik ini menarik karena, saya juga pernah melihat perilaku seorang pelayan Tuhan itu tidak seperti halnya seorang pelayan Tuhan. Bahkan hal yang paling memprihatinkan, yaitu ketika terdengar kabar, seorang pelayan Tuhan ini melakukan perbuatan yang sangat memalukan selaku ia sebagai pelayan Tuhan. Ia melakukan pencurian Tomat, di sebuah Kebun Tomat orang kaya dikampungku. Perilaku yang sangat memalukan, ketika seorang pelayan Tuhan yang tugasnya sebenarnya ialah memberikan contoh terbaik bagi jemaatnya, namun jadi ia sendiri yang melakukan perbuatan yang sering dinasehatkannya di Gereja kepada Jemaat.



    BalasHapus
  138. Akhirnya, Blog. UTS ini resmi saya tutup tepat pada hari Senin, 14 Maret 2016, pukul 22.55 wib.

    Terimakasih atas usaha, perjuangan, dan semangat saudara-saudara dalam menjawab soal-soal UTS tersebut di atas, karena dengan menjawab soal-soal tersebut, saudara-saudara telah memahami IBD dan bagaimana Nilai-nilai Kemanusiaan yang dikembangkan dan diteologiakan, sehingga panggilan dan teologia saudara-saudara nantinya benar-benar membangun kasih, perdamaian, kebenaran, kebaikan, dan keadilan.

    BalasHapus
  139. Lanjutan nomor 3
    Tuah Ginting 3 Maret 2016 00.59
    Nama:Tuah Ginting

    NIM:15.02.587


    Dalam IBD kita telah mengetahui berbagai hal tentang nilai- nilai kemanusiaan ataupun nilai kebudayaan. Namun saya masih bingung dengan kebudayaan yang ada di Batak, baik batak Karo maupun batak Toba. Hal yang saya bingungkan yaitu mengapa di adat batak, mertua laki-laki dan menantu perempuan atau mertua perempuan dan menantu laki-laki dilarang akrab atau bahakan dilarang cakapan. Apakah yang menjadi penyebab hal itu terjadi? apakah ada kaitanya dengan alam pemikiran mitis,ontologis, ataupun fungsionalisme. Dan saya juga melihat bahwa banyak orang sekarang ini sudah tidak lagi menghiraukan hal itu, apakah hal disebabkan oleh pengaruh-pengaruh budaya luar atau mereka hanya menganggap adat istiadat(budaya) itu hanya berlaku bagi nenek moyang kita?

    Untuk itu, saya ingin mengundang kita semua (khususnya Pak Edward) untuk menjawab kebingungan saya saat ini.
    Mago Dang Edward Sinaga 3 Maret 2016 02.50
    Terimakasih komennya,Tuah Ginting, NIM:15.02.587.

    Saya pernah membaca dari pemandangan Batak Toba, bahwa pihak (mertua dan mantunya, beda jenis kelamin) mengatur jarak dan menjaga sikap, karena untuk menghindari adanya kemungkinan muncul prasangka-prasangka negatif karena dia menantu bukan anaknya kandung dan dan dia mertua bukan orangtuanya kandung, maka perlu dijaga jarak, untuk menghormati kalau mertua dan mantu itu adalah kedudukan sopan dan etika yang harus selalu dipertahankan. Ada memang di antara orang Batak, sudah menganggap kalau mantu itu seperti anak laki-lakinya atau anak perempuannya sendiri, namun masih banyak yang mempertahankan, agar ada rasa hormat dan mengingat kalau pun dianggap orangtua sendiri atau anak sendiri, tetapi itu bukanlah sama dengan anak yang lahir dari darah dagingnya sendiri.
    Alasan Saya: Saya tertarik dengan topik ini, dikarenakan pada keluarga saya juga, saya pernah lihat hal seperti itu, tapi konteksnya pada suku Batak Simalungun, di dalam kekeluargaan dari Oppung .Boru Tulang yang \menikah dengan Anak Bibinya sendiri (Paribannya), ketika dalam menjalani kehidupan sehari-hari, Boru Tulang dilarang untuk akrab dengan mertuanya, sempat hal tersebut menjadi tradisi turun-temurun di keluarga kami, bahkan di kalangan orang Simalungun. Namun di zaman sekarang hal itu mulai tak terlihat lagi, bahkan tradisi ataupun aturann-aturan lain dalam peradatanpun sudah mulai luntur di dalam suku kami.

    BalasHapus
  140. nama :Hardi Elcana Gurning
    NIM :15.01.1266
    kelas/jurusan :ID/theologi

    1. Kutipan Gunawan dari M.T. Zen tentang, "Ciri-ciri bangsa yang maju", urutan satu dan dua adalah: 1. Berpegang pada Prinsip-prinsip Etika yang Kuat. 2. BerdisiplinTinggi.
    Coba saudara jelaskan dan kaitkan dengan Latarbelakang Lahirnya Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD)! Agar lebih jelas bacalah Perbaikan Kelompok I di Blog. IBD 2016 Teo. 2015 IB - Pertemuan II.
    Jawab:
    1. Latar belakang lahirnya IBD.
    IBD lahir untuk mempererat hubungan manusia dengan budaya. Dan memampukan manusia untuk lebih muda bergaul dimasyarakat umum maupun masyarakat akademik.
    2. Berpegangan pada prinsip-prinsip etika yang kuat.

    Menurut pendapat saya tentang latar belakang lahirnya IBD dengan kutipan Gunawan Berpegang pada prinsip prinsip yang kuat, Berdisiplin Tinggi sagat berkaitan. Karena tujuan latar belakang lahir nya IBD yaitu karena kurangnya keingin tauan para mahasisiwa tentang budaya dan juga mahasiswa sekarang tidak mempunyai etika yang kuat dan begitu juga mempunyai disiplin yang tinggi. Oleh sebab itu lahir lah IBD untuk membuat mahasiswa menjadi Berpengang pada prinsip prinsip etika yang kuat dan berdisiplin yang tinggi

    BalasHapus
  141. nama : hardi elcana gurning
    NIM : 15.01.1266
    kel/jur : ID/theologi


    NAMA :CHRISTIAN SINAGA
    NIM :15.01.1227
    KELAS/PRODI:1B/TEOLOGI
    pada tanggal 22 pebruari yg lalau kita sudah membahas tentang nilI-nilai kemanusian dimana pada saat itu saya ingin bertanya tapi apa boleh buat para penyaji tidak menghunjuk saya,tetapi Melalui blog ini saya ingin bertanya tantang ETIKA DAN MORAL,dimana dijaman yang maju dan canggih sebagiam menusia tidak lagi beretiaka dan bermoral yang baik hal itu dapat kita lihat dengan banyaknya perilaku menyimpang di tengah-tengah masyarakat,sebagai contoh LGBT merupakan khasus yang hangat pada saat ini dimana para kaum ini menuntut hak dan kedilan agar pernikahan LGBT di sahkan negara dan agama padahal LGBT merupakan sikap yang melangar etika pegaulan dan etika seksual seperti yang dibuat para penyaji di sajianya dan tidak disukai Allah,seperti firman tuhan yg tertulis dalam 1 KORINTUS 6:9B-10 YANG isinaya janganlah sesat orang cabul,penyembah berhala, orang berjinah,orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pefitnah dan penipu tidak akan medapat bagian dar kerajaan Allah.
    Yang saya tanyakan
    1.bagaimana seharusnya respon dan kebijakan gereja pada kaum LGBT..?apakah gereja harus menshakan pernikahan tersebut..?
    2.bagaimana sikap kita dalam khasus LGBT ini apakah kita harus memandang mareka sebelah mata(mengucilkan meraka)
    sekian dan terimakasih
    SYALOM..
    Terimakasih komennya, CHRISTIAN SINAGA, NIM :15.01.1227. Kaum Lesbian, Gay, Bisexual, dan Transgender (LGBT) adalah komunitas yang menyatakan perihal orientasi seksual mereka secara jujur. Mereka bergumul panjang dan sejarah keterbukaan mereka melalui proses panjang, dimulai dari kesadaran mereka pada diri sendiri akan orientasi atau ketertarikan seksual mereka, kemudian mereka terbuka kepada keluarga, ada yang menerima dan ada yang menolak bahkan menghakimi mereka, dan sejarah panjang LGBT di belahan dunia Barat dan Amerika juga mencatat kisah-kisah yang memilukan dan banyak tragedi kemanusiaan yang mereka alami sejak komunitas itu ada, termasuk banyak mereka yang dikucilkan dan bahkan mereka bunuh diri atau dibunuh. Tentunya dalam konteks kemanusiaan, hal kekejian yang menimpa LGBT adalah kejahatan, baik di hadapan manusia dan Tuhan. Orang-orang berlaku tidak adil, tidak baik, dan tidak benar kepada mereka.
    Dalam dunia saat ini Hak Asasi Manusia begitu diagungkan dan dimuliakan, dan mereka menjerit menyuarakan keadilan dan hukum untuk menjamin hidup mereka dan cinta yang mereka punya (cinta LGBT).

    Bagaimana sikap gereja, untuk kaum LGBT? Ini adalah pertanyaan menyangkut etika, di mana apa yang terbaik bagi mereka dan apakah gereja sudah mendengar suara mmeminta tolong dari kaum ini? Gereja-gereja di Barat, Amerika, Australia, dan Afrika terbelah dua dalam hal menyikapi kaum ini, di mana ada yang menolak dan ada yang menerima bahkan memberkati pernikahan mereka.

    Bagaiman dengan sikap kita? KIta dan latarbelakang gereja lokal kita akan sangat sulit menerima pernikahan mereka karena konteks gereja kita adalah budaya dan juga sangat menjunjung tinggi akan nilai dan makna serta tujuan pernikahan itu.

    Kita membutuhkan waktu dan proses panjang untuk menyikapi dan memutuskan tentang sikap gereja akan pernikahan sejenis itu.

    Salam IBD.

    BalasHapus
  142. nama : hardi elcana gurning
    NIM : 15.01.1266
    kel/jur : ID/theologi


    Nama :christian sinaga
    klas/prodi :1b/teologi
    Nim :15 .01.1227
    SYALOM..
    SELAMAT PAGI BAGI DOSEN KAMI BAPAK EDWARD SINAGA
    pada tanggal 15 pebruari yang lalu kita sudah membahas tentang alam pemikiran manusia.yang saya tanyakan yaitu tentang mistis(mitis),yang dimana kalau mitis ini masih percaya akan peristiwa yang gaib dan memujidewa atau roh-roh.seperti dikampung ku disana ada seorang sintua tetapi diajuga bisa menyembuhkan orang kalau bahasa sehari- harinya dia disebut dukun atau medis tradisional.
    yang saya tanyakan bagaimana seharusnya sikap situa itu apakah dia harus meningalkan talenta yg dimilkinya sebagai medis tradisional (dukun) untuk jabatanya sebagai sintua digereja,atau sebaliknya dia harus meninggal kan sintuanya itu untuk talentanya sebagai medis tradisional(dukun)..?
    Terimakasih komennya, Christian Sinaga,Nim :15 .01.1227.

    IBD, adalah mata kuliah yang berperan untuk memberikan analisa akademis tentang seorang pelayan gereja (sintua) yang memiliki kehususan dalam hal medis tradisional, karena pertanya dan kenyataan yang pernah kamu lihat itu (hampir sama dengan pengalamannya Hendrico, maka saya akan meng-copy jawaban saya kepada Hendrico ya...),
    seperti ini. "Terimakasih komennya, Hendriko Siagian, NIM : 15.01.1268.
    Alam pemikiran mitis manusia adalah akar dalam setiap budaya, sebelum agama datang, manusia dan Yang Mahakuasa (ALLAH dalam Alkitab, atau dewa dan dewi bagi yang beragama tradisi, dan lain-lain)adalah dua alam yaitu manusia yang duniawi dan Yang Mahakuasa yang ilahi.
    Menghubungkan mitis dan seorang penatua atau pelayan di gereja saat ini, membutuhkan suatu penelitian langsung dan berbincang-bincang dengan oknum penatua tersebut, dengan catatan untuk melihat dan diskusi dengannya tanpa menggurui dan menghakimi. Sekali lagi atas nama IBD, kita harus ramah dan datang untuk melihat dan mengamati, dan memaknainya, sekali lagi butuh waktu dan penelitian yang panjang, ini cocok untuk skripsi, semoga pencariannya dan pemaknaannya sampai kepada pencerahan sehingga permasalahan seorang penatua dan kemampuan supranaturalnya dapat diterangi dalam terang Injil (perlu kita ingat Yesus juga dikenal sebagai penyembuh berbagai penyakit).
    Salam IBD".

    Semoga dapat memberikan pencerahan ya,

    Salam IBD.
    Sayajuga setuju dengan komentar dari saudara Christian Sinaga yang membahas tentang seorang penatua yang bisa menyembuhkan seseorang atau dalam bahasa sehari-hari diesbut dukun. Dalam hal ini berarti seorang penatua yang belum menerapkan apa sebenarnya fungsi dari pekerjaannya tersebut. Dia seharusnya tidak menjadi penatua jika dia masih mempunyai ilmu-ilmu gaib, dan dia juga seharusnya tidak menjadi seorang dukun jika dia ingin menjadi seorang penatua dalam gereja.

    BalasHapus
  143. nama : Hardi Elcana Gurning
    NIM : 15.01.1266
    keljur : ID/theologi



    3. Arnold Brahmana
    15.01.1218
    1-D/Theologia

    Dari pembahasan hari ini (29/2) mengenai Nilai-nilai Kemanusiaan yang Lain, berarti berbicara mengenai suatu perubahan yang mungkin membantu dalam proses menuju kesempurnaan hidup, kebahagiaan hidup, dan lain sebagainya.
    Menurut pandangan saya, dalam hidup ini mengapa manusia hanya mengejar sebuah "kesempurnaan" atau "kebahagiaan"? Mengapa dalam proses tersebut, tidak sedikit pun kita memikirkan tentang "kemuliaan citra diri"?

    Apakah manusia hanya ingin kesempurnaan, kebahagiaan, kesetaraan, penghargaan diri, atau malah kekayaan? Apakah tidak lebih baik sebagai manusia yang beradab kita mengejar kemuliaan ketimbang hal-hal yang disebutkan tadi?
    Terimakasih ... Bujur senina Arnold Brahmana, NIM.
    15.01.1218.
    Nilai-nilai Kemanusiaan Yang Lain, bahasan kelompok IV hari ini, adalah disandarkan pada, "Manusia layak berbahagia". Kebahagiaan itu adalah musik yang terindah yang terus mengalun dalam jiwa dan rohani manusia, dan hanya Tuhan-lah yang menjadi sumber musik jiwa-yang membagun dan mengalirkan kebahagiaan itu. Citra manusia yang mulia, imago dei, adalah kisah hilangnya kebahagiaan awal atau pertama, karena manusia ingin sama dan serupa dengan Allah. Allah dan hanya Allah yang tahu dan yang ingin atau berkehendak, agar kita diciptakanNya seperti gambar dan rupa Allah. Kisah nilai kemanusiaan zamannya Adam dan Hawa, mengingatkan kalau pelanggaran mereka telah menghancurkan kesempatan untuk menikmati kesempurnaan dan kebahagiaan taman Eden, di mana mereka sebelumnya berada.
    Kemuliaan, dalam topik religi (alam pemikiran mitis, ontologis, dan funsionalisme) adalah sesuatu yang terus dijiwai, diimani oleh semua umat beragama, karena itulah yang hilang, dan hanya dapat dimiliki manusia hanya karena kehendak Yang Mahakuasa (dalam konteks Kristen, disebut anugerah atau sola gratia).

    Salam Budaya Salam Nilai-nilai Kemanusiaan, dan Salam dalam Allah yang telah menjadi manusia, dalam PutraNya, Yesus Kristus.
    Saya tertarik dengan komentar saudara Arnold Brahmana, karena jika kita melihat dalam kehidupan kita sekarang ini manusia hanya ingin mengejar yang namanya kesempurnaan dan kebahagiaan tanpa memperhatikan kemuliaan citra diri.

    BalasHapus