Selasa, 08 Maret 2016

Teo IB 2015 - IBD - UTS

Ujian Tengah Semester Ilmu Budaya Dasar (UTS-IBD).
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas di ruang komen yang telah tersedia!
Ruang komen di bawah ini diperuntukkan hanya untuk kelas Teo IB 2015 - Tingkat I - Semester II.

Jawaban yang anda telah sediakan hanya boleh dikirimkan pada hari Senin tanggal 14 Maret 2016, dimulai dari pukul 08.00 - 09.40 WIB tepat waktu, dengan catatan, tidak boleh mendahului dan juga tidak boleh terlambat dari jam yang telah ditentukan di atas.

Ada pun pertanyaan yang anda harus jawab adalah tiga (3), sebagai berikut:

No 1.Kutipan Gunawan dari M.T. Zen tentang, "Ciri-ciri bangsa yang maju", urutan satu dan dua adalah: 1. Berpegang pada Prinsip-prinsip Etika yang Kuat. 2. Berdisiplin Tinggi.
Coba saudara jelaskan dan kaitkan dengan Latarbelakang Lahirnya Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD)! Agar lebih jelas bacalah Perbaikan Kelompok I di Blog. IBD 2016 Teo. 2015 IB - Pertemuan II.

No 2. Alam Pemikiran Manusia menurut P. Haryono (1996), membahas, disiplin Ilmu Medis - Kedokteran, di mana Ilmu Medis - Kedokteran juga dimaknai atau dipahami dengan Alam Pemikiran Manusia tersebut. Coba saudara jekaskan Disiplin Ilmu Medis - Kedokteran menurut "Alam Pemikiran Mitis, Alam Pemikiran Ontologis, dan Alam Pemikiran Fungsionalisme"! (Agar lebih jelas, bacalah Perbaikan Kelompok II di Blog. IBD 2016 Teo. 2015 IB - Pertemuan III)!

No 3. Dalam Blog. (Edward Simon Sinaga dan IBD 2016) sudah begitu banyak komen mahasiswa dan jawaban (Mago Dang Edward Sinaga), karena itu pilihlah tiga (3) komen beserta jawabannya (Mago Dang Edward Sinaga), dan berikan alasan saudara tertarik akan topik komen dan jawaban tersebut!


Jawablah pertanyaan-pertanyaan di atas secara berurutan dengan bahasa dan penulisan yang jelas (sistematis dan tidak berbelit-belit)!
Tuliskanlah,  Nama:
                    NIM :
dengan jelas (sesuai dengan nama anda di dalam Daftar Hadir Kelas)!

                   
Selamat menjawab.

Salam Budaya.
Horas, Mejuah juah, Juah juah, Yahowu.

Salam
Edward Simon Sinaga, M.Th
NIDN: 2319097201
GKPI - STT ABDI SABDA - MEDAN

183 komentar:

  1. Nama : Fandi Herianto
    Tingkat/jur : IB / Theologia
    NIM : 15.01.1261
    Syalom, Horas, Manjua-jua, Juah-juah, Yahowu.
    1. Semua negara (warga negara) pada dasarnya memiliki cita-cita agar negaranya mampu untuk bersaing dan mengalahkan negara lain (Negara Maju) begitulah cita-cita negara kita selama ini dan bahkan sudah dari dahulu. Hal ini dapat diwujudkan melalui apa yang dinamakan Berpegang pada prinsip-prinsip etika yang kuat (nilai-nilai budaya) dan Berdisiplin tinggi. Berpegang pada prinsip-prinsip etika yang kuat dapat kita artikan dalam hal memanusiakan manusia sebagai makhluk yang setara dengan kita karena manusia pada dasarnya sangat membutuhkan penghargaan orang lain. Semua orang memiliki budaya yang sangat berpengaruh pada kehidupan sehari-hari guna meningkatkan nilai dari seseorang karena ia telah mampu memanfaatkan budaya tersebut. Kemudian kita membahas berdisiplin tinggi. Semua yang kita lakukan seharusnya memiliki disiplin yang tinggi guna menambah daya gedor bagi hal yang kita tuju kedepan. Disiplin tersebut sangat tidak mungkin terjadi apabila orang itu tidak mau melakukan perubahan dalam dirinya agar dia menjadi manusia yang bernilai. Langkah yang sangat baik dilakukan adalah mulailah melatih diri untuk mendisiplinkan diri. Atas dasar ini lah para tokoh-tokoh negara ini membuat suatu mata kuliah yang mampu menunjang generasi bangsa ini untuk memiliki budaya yang baik yaitu Ilmu Budaya Dasar. Hal yang paling mendasar yang melatar belakangi hal ini ialah bangsa ini memerlukan para sarjana yang memiliki nilai. Bahan perenungan yang baik bagi kita ialah dengan adanya mata kuliah ini kita para mahasiswa ataupun generasi bangsa ini untuk berbudaya baik dari segi perkataan, perbuatan, dan pola pikir. Kemudian hal inilah yang dapat membuat bangsa Indonesia ini menjadi bangsa yang patut diperhitungkan oleh negara-negara lain.

    BalasHapus
    Balasan
    1. 2. Disiplin ilmu medis (kedokteran) pada saat ini tidak dapat dipungkiri bahwa hal yang berbau medis tidak dapat di jauhkan dari alam pemikiran mitis. Sehingga apa yang disebut dengan disiplin ilmu medis (kedokteran) dapat dipandang dari 3 sisi yaitu Alam pemikiran Mitis, Alam pemikiran Ontologis, Alam pemikiran Fungsionalis.

      Ilmu medis dalam alam pemikiran mitis dapat kita arti kan sebagai keadaan di mana manusia itu sendiri belum mengenal dan mungkin ada tetapi manusia itu tidak mengerti dengan obat-obatan medis yang berbau kimia, sehingga manusia pada pemahaman ini sangat minim manusia untuk yakin dengan ajaran agama yang dianutnya dan pada saat ini manusia kebanyakan masih menyimpang dari ajaran agama nya. Seperti contoh pada alam pemikiran ini manusia masih memikirkan bahwa banyak makna-makna medis di dalam daun-daun, jeruk purut dan bahkan di beberapa daerah banyak manusia yang mempercayai bahwa di pohon-pohon yang besar terdapat banyak roh-roh gaib yang dapat membuat seseorang sembuh. Bahkan di dalam suku Batak banyak masyarakat yang mempercayai bahwa kesembuhan dapat juga di dapatkan dari arwah-arwah, roh-roh orang yang sudah lama meninggal melalui perantara manusia (Sorangan ni Opung I dalam bahasa Indonesia sandaran opung) melalui inilah banyak suku batak yang mempercayai bahwa penyembuhan yang paling ampuh bukan dari Tuhan tetapi melalui roh-roh orang yang sudah meninggal. Pada alam pemikiran ini juga segala sesuatu dapat di jadikan obat melalui mantra-mantra yang telah di bacakan oleh orang sorangan ni opung tadi.

      Ilmu medis dalam alam pemikiran ontologis dapat kita katakan manusia lebih maju, hal ini karena semua yang di percaya melalui mitis yang sebelunya mulai di tinjau kembali kebenaran nya dan mengusahakan agar mendapatkan kebenaran yang selama ini di cari. Pada tahap ini juga manusia mulai meninggalkan pola pikir yang lama sehingga manusia mulai mempercayai dunia kedokteran. Alam pemikiran ini juaga sedang dalam pemilihan antara kekuatan dunia metafisik(roh-roh) dan Fisik serta semua kesembuhan ini masih di pikirkan dengan baik-baik.

      Ilmu medis dalam alam pemikiran Fungsionalis merupakan hasil dari pengembangan alam pemikiran mitis dan ontologis sehingga manusia yang sudah tahap ini pola pikirnya sangat dipengaruhi oleh apa yang namanya kebenaran bukan ketenaran yang terjadi di masyarakat. Tahap ini masih minim di miliki orang Batak, walaupun sebagian keturunan batak sudah sampai pada taap ini. Untuk sampai kepada tahap ini manusia harus meniggalkan semua pemikiran yang lama terlebih lagi tentang roh-roh halus yang mampu memberikan kesembuhan. Pada alam pemikiran ini ilmu medis juga sudah mengenal dan memakai obat-obat medis yang berbau kimia.

      Hapus
    2. 3.1. “NAMA:CHRISTIANSINAGA
      NIM :15.01.1227
      KELAS/PRODI:1B/TEOLOGI
      pada tanggal 22 pebruari yg lalau kita sudah membahas tentang nilI-nilai kemanusian dimana pada saat itu saya ingin bertanya tapi apa boleh buat para penyaji tidak menghunjuk saya,tetapi Melalui blog ini saya ingin bertanya tantang ETIKA DAN MORAL,dimana dijaman yang maju dan canggih sebagiam menusia tidak lagi beretiaka dan bermoral yang baik hal itu dapat kita lihat dengan banyaknya perilaku menyimpang di tengah-tengah masyarakat,sebagai contoh LGBT merupakan khasus yang hangat pada saat ini dimana para kaum ini menuntut hak dan kedilan agar pernikahan LGBT di sahkan negara dan agama padahal LGBT merupakan sikap yang melangar etika pegaulan dan etika seksual seperti yang dibuat para penyaji di sajianya dan tidak disukai Allah,seperti firman tuhan yg tertulis dalam 1 KORINTUS 6:9B-10 YANG isinaya janganlah sesat orang cabul,penyembah berhala, orang berjinah,orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pefitnah dan penipu tidak akan medapat bagian dar kerajaan Allah.
      Yang saya tanyakan
      1.bagaimana seharusnya respon dan kebijakan gereja pada kaum LGBT..?apakah gereja harus menshakan pernikahan tersebut..?
      2.bagaimana sikap kita dalam khasus LGBT ini apakah kita harus memandang mareka sebelah mata(mengucilkan meraka)
      sekian dan terimakasih
      SYALOM..”
      Balas
      Balasan

      Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 16.36
      “Terimakasih komennya, CHRISTIAN SINAGA, NIM :15.01.1227. Kaum Lesbian, Gay, Bisexual, dan Transgender (LGBT) adalah komunitas yang menyatakan perihal orientasi seksual mereka secara jujur. Mereka bergumul panjang dan sejarah keterbukaan mereka melalui proses panjang, dimulai dari kesadaran mereka pada diri sendiri akan orientasi atau ketertarikan seksual mereka, kemudian mereka terbuka kepada keluarga, ada yang menerima dan ada yang menolak bahkan menghakimi mereka, dan sejarah panjang LGBT di belahan dunia Barat dan Amerika juga mencatat kisah-kisah yang memilukan dan banyak tragedi kemanusiaan yang mereka alami sejak komunitas itu ada, termasuk banyak mereka yang dikucilkan dan bahkan mereka bunuh diri atau dibunuh. Tentunya dalam konteks kemanusiaan, hal kekejian yang menimpa LGBT adalah kejahatan, baik di hadapan manusia dan Tuhan. Orang-orang berlaku tidak adil, tidak baik, dan tidak benar kepada mereka.
      Dalam dunia saat ini Hak Asasi Manusia begitu diagungkan dan dimuliakan, dan mereka menjerit menyuarakan keadilan dan hukum untuk menjamin hidup mereka dan cinta yang mereka punya (cinta LGBT).

      Bagaimana sikap gereja, untuk kaum LGBT? Ini adalah pertanyaan menyangkut etika, di mana apa yang terbaik bagi mereka dan apakah gereja sudah mendengar suara mmeminta tolong dari kaum ini? Gereja-gereja di Barat, Amerika, Australia, dan Afrika terbelah dua dalam hal menyikapi kaum ini, di mana ada yang menolak dan ada yang menerima bahkan memberkati pernikahan mereka.

      Bagaiman dengan sikap kita? KIta dan latarbelakang gereja lokal kita akan sangat sulit menerima pernikahan mereka karena konteks gereja kita adalah budaya dan juga sangat menjunjung tinggi akan nilai dan makna serta tujuan pernikahan itu.

      Kita membutuhkan waktu dan proses panjang untuk menyikapi dan memutuskan tentang sikap gereja akan pernikahan sejenis itu.

      Salam IBD.”
      Alasan : Ini merupakan suatu pergumulan bagi saya karena hal ini sudah menjamur di masyarakat dan beberapa negara sudah mensahkan hal tersebut. Padahal kalau kita berpegang pada Alkitab pada dasarnya manusia di ciptakan untuk berpasang tetapi tidak dapt kita pungkiri hal ini sudah sejak dahulu hal ini sudah di catat oleh Alkitab di mana Sodom dan Gomora di hancurkan oleh Allah akibat perilaku menyimpang manusia pada masa itu. Itu merupakan suatu perenungan bagi kita semua terutama umat Kristen.sehingga kita tau apa yang sebenarnya di suratkan Tuhan tidak dapt di ubah oleh manusia.

      Hapus
    3. 2. “Nama :Johnson Parningotan Silalahi
      NIM :15.01.1297
      Tingk/ Tingkt:I-C/Theologi

      Syaloom pak... dalam kesempatan ini saya mau bertanya pak.. bapak pernah menyinggung tentang adat batak yaitu "Mangokkal Holi" apa sebenarnya yang melatar belakangi sehingga acara ini disahkan oleh gereja... apakah ini dipengaruhi mitos-mitos nenek moyang kita pada zaman dahulu pak? demikian pertanyaan saya pak, saya ucapkan terimakasih banyak.. Syaloom”
      Balas
      Balasan


      Mago Dang Edward Sinaga2 Maret 2016 07.17
      “Terimakasih komennya, Johnson Parningotan Silalahi
      NIM :15.01.1297.

      IBD, adalah membangun nilai-nilai kemanusiaan. Kita telah mempelajari dan membahas bagaimana alam pemikiran manusia, terdiri dari tiga (3), yaitu: - Mitis, - Ontologis, dan - Fungsionalisme.

      Jauh sebelum kekristenan, Islam, Hindu, dan Buddha menyentuh dan bersinggungan dengan Kebatakan (Batakologi), nilai-nilai kemanusiaan ala Batak sudah ada dan menata kehidupan, kekerabatan, karena di sana ada undang-undang atau norma, yang disebut patik, atau adat.

      Menggali tulang-belulang (mangongkal holi) adalah upaya untuk memepersatukan garis silsilah satu ompu bagi Batak Toba, dengan menjalankannya ada keyakinan masyarakat kalau roh-roh ompung mereka dihargai dan dikenangkan oleh keturunannya. Kekristenan pun datang dan menilainya sebagai suatu kesesatan, dan inilah awal kalau permulaan kekristenan upacara itu dilarang gereja karena menyangkut kekafiran, dan akhirnya gereja pun tak berdaya menghentikannya, karena orang Batak masih mempertahankannya walau pun mereka sudah Kristen, dan sudah maju dalam hal pendidikan, upacara tersebut masih awet dan dipertahankan.

      Kekristenan berkontesktualisasi, menyesuaikan dengan pesan-pesan alkitabiah, di mana itu juga dilakukan oleh orang-orang Israel untuk menghargai leluhur mereka. Inilah dasar pemahaman dan teologia, lambat-laun upacara ini direstui dan sudah ada liturginya, termasuk gereja-gereja Batak (HKBP, GKPI, HKI, GKPS, dll).

      Perenungan, IBD adalah sebuah makna untuk memahami budaya dan upacara-upacaranya, sehingga nilai dan maknanya dapat ditemukan, khususnya menyangkut Batakologi.”

      Salam IBD
      Alasan : Dari pertanyaan saudara jonhson saya dapat mengambil analisa adalah bahwa suku Batak lah sebenarnya yang sangat menghargai silsilah garis keturunan, orang-orang yang sudah meninggal baik opung-opung kita atau pun orang tua kita tetapi hal itu masih dianggap sebagai Mitis pada waktu yang lampau oleh gereja-gereja. Sehingga berangkat dari pemahaman ini kita juga dapat melihat sebenarnya suku Batak lah yang sangat berpegang dengan titah kelima. Melaui pertanyaan ini saya juga dapat mengambil pemahaman yang baik mengenai adat suatu suku yaitu bahwasanaya suatu kebudayaan dari suatu suku tidak semua mengandung mitis, akan tetapi kalau kita berpikir secara luas kita pasti banyak menemukan makna-makna positif yang ada di dalam nya.

      Hapus
    4. 3.” Nama : Hendriko Siagian
      NIM : 15.01.1268
      Kelas/Prodi : I-C/Theologi
      selamat sore pak..
      kembali saya mempunyai pikiran baru dan saya rasa perlu penjelasan dari bapak dosen kami, Pdt. Edward Simon Sinaga, M.Th

      Saat kita bertemu dalam pembahasan alam pemikiran manusia, disitu bapak banyak menjelaskan dan menyangkut pada alam pemikiran mitis.
      bapak juga sudah menjelaskan pada kami cara berjiarah ke kuburan (batak=tinambur) orang-orang yang sudah mendahukui kita. bapak juga sudah menjelaskan kebiasaan kita, khususnya orang batak berjiah ke kuburan dimana mempunyai kebiasaan untuk membawa benda-benda (makanan, minuman, bunga, rokok) ke kuburan dan bapak sudah menjelaskan pada kami hal tersebut sedemikian bagusnya bahwa hal tersebut tidaklah salah, namun kalau dilihat dari kaca mata agama Kristen, hal tersebut adalah salah..
      Namun yang membuka pemikiran saya kembali mengenai pembahasan ini adalah saat berjiarah ke kuburan, kebiasaan kita yaitu memanjatkan doa di kuburan itu (batak=tinambur)saat kita berjiarah. Namun yang saya lihat dari kebiasaan itu adalah bahwa saat orang berdoa dikuburan, dia tidak menujukan doanya pada Tuhan, namun dia seakan-akan berdoa pada orang yang sudah mati tersebut. Dia melakukan hal itu karena anggapan orang batak bahwa orang yang sudah meninggal juga masih mempunyai "sahala". Namun saya bingung pak apa arti sahala dalam bahasa Indonesia.
      jujur saja sebelum masuk ke STT ABDI SABDA, jika saya berjiarah ke tinambur keluarga yg sudah meninggal, khususnya tinambur ayah sendiri, saya juga melakukan hal tersebut, yaitu seakan-akan berdoa pada ayah saya yang sudah meninggal..
      Contohnya dalam doa saya tersebut, saya meminta berkat, penyertaan pada ayah saya yang sudah meninggal..

      jadi pak, dari hal tersebut, saya ingin meminta penjelasan dan pandangan dari bapak.
      1) bagaimana sebenarnya perspektif budaya dalam hal berdoa di kuburan (Batak=Tinambur)??
      2) kalau ditinjau dari sudut budaya dan kekristenan, apakah memang benar orang yang sudah meninggal masih mempunyai sahala??

      saya mengucapkan banyak terima kasih buat bapak dosen kami..
      syaloom!!!!”

      Hapus
    5. “Terimakasih komennya, Hendriko Siagian,NIM : 15.01.1268.

      Ziarah dan Batakologi, mengeskspresikan hubungan dan kenangan antara yang telah meniggal dengan keluarga yang masih hidup belum habis, sirna, atau putus. Saya berpikir, "Mengapa hubungan dan kenangan yang kuat dan indah (suka dan duka) itu harus diputus, dihapus, dan dibuang? Siapa yang berhak memutus, menghapus, dan membuangnya? Orang atau masyarakat Batak adalah pribadi yang tidak mudah melupakan itu, termasuk saya tidak mudah melupakan orang-orang yang saya kasihi (teristimewa keluarga, orangtua, saudara, kakak, adek, dan keponakan). Saya suka ziarah, saya mengenang, saya bawa bunga, saya cuci muka, dan terakhir saya berdoa kepada Tuhan, saya tidak meminta berkat kepada mereka yang telah meninggal, saya dalam bayangan ada dan rindu, membayangkan kalau mereka yang telah meninggal itu seolah-olah ada dengan saya saat ziarah, dan saya sadar betul hal itu hanyalah imajinasi belaka, karena saya terlalu rindu dan mangasihi mereka. Jujur semuanya hanyalah imajinasi yang saya sadari, sebagai pengobat dan makna saya datang berziarah (karena saya mencoba merefleksikan iman saya, jadi saya tidak hanyut dalam imajinasi, dan ujung-ujungnya hanya saya akhiri dengan doa, dan berserah, serta percaya, kalau mereka yang telah tidur tenang di pekuburan (hinambor) sudah Ada Dalam tangan Tuhan atau Sudah Dalam Pemeliharaan atau Penjagaan Tuhan.

      Cobalah tekun berdoa dan cobalah membaca Alkitab, bagaimana Yesus dalam masa-masa menuju Salib dan hingga masa-masa Kebangkitan hingga hari KenaikanNya, ada pesan-pesan kuat di sana menyangkut, bagaimana kita memandang kematian dan keberadaan saudara, keluarga kita yang telah tidur dalam alam kematian.

      Inilah sekilas, betul dari pengalaman dan imajinasi yang saya benar-benar sadari itu. saat saya ber-ziarah, akhirnya saya kembali hanya akhiri dalam doa dan permohonan kekuatan dan penghiburan kiranya melalui ziarah tersebut, kita sadar kalau mereka sudah tenang dalam isterahat panjangnya dan sudah ada dalam Tangan dan Pemeliharaan Tuhan, hingga Maranatha, dan Kebangkitan daging orang-orang percaya, di akhir masa nanti.
      Bisa kita perdalam dalam kalimat-kalimat Pemgakuan Iman rasuli, "Aku percaya kepada Roh Kudus, dst. Ada kalimat, "Kebangkitan daging dan kehidupan yang kekal".

      Semoga refleksi dari pengalaman saya bisa menolong dan menjawab pertanyaannya ya.”

      Salam IBD.”
      Alasan : Karena melalui pertanyaan ini sudah menjawab pertanyaan saya mengenai alam pemikiran mitis. Jawaban bapak dosen kami pun sudah menjadi jawaban yang terbaik guna merespon dari pertanyaan tentang di hapus atau tidaknya hal itu sendiri.

      Hapus
  2. Nama :Christian Handi Pranata Sinaga
    Nim :15.01.1227
    Kelas/prodi :1B/Teologi
    M.Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
    JAWABAN
    1.-Berpegang pada prinsip-prinsip etika yang kuat berarti dalam kehidupan ini kita harus memeganag sikap dan perilaku berdasarkan etika yang baik dan memegang prinsip yang kuat agar etika itu berjalan dengan baik dan kaitanya dengan lahirya mata kuliah Ilmu Budaya Dasar adalah seperti yang kita ketahui dijaman ini banyak mesyarakat yang tidak lagi memegang prinsip etika dalam kehidupan sehari-hari itu dapat kita lihat dengan berubahnya pola hudup dan pola tingkah laku manusia yang berbeda, dahulunya menusia masih memiliki etika yang sangat kuat dengan cara memegang teguh nilai-nilai yang berlaku dimasyarakat maupun hukum budaya, dengan prinsip etika mereka yang begitu kuat maka sikap dan pola hidupmereka sangat lah baik,sopan dan saling menghargai satu sama lain.kaitannya dengan lahirnya mata kuliah Ilmu Budaya Dasar ini adalah kita dapat memperbaiki sikap dan pola kehiupan kita saat dengan mengikiuti pola kehidupan dijaman dulu yang dimana mereka mesih memegan teguh prinsip etika dalam kehidupan yang dapat kita contoh dalam kehidupan sehari-hari
    -Disiplin ilmu dan kaitan nya dengan lahirnya mata kuliah Ilmu Budaya Dasar adalah banayak manusia atau mahasiswa mamiliki ilmu yang sangat luas atau pintar tetapi dari kepintarannya itu juga dia membuat hal-hal yang negatif atau sikap yang meresahkan masyarakat karna sikapnya yang kurang disiplin .seperti contoh seorang anak pintar dalam bidang fisika dan kimia karna kempintaran yang dimilikinya tadi dia menciptakan Bom dan bergabung dengan komunitas Terorisme,hal ini disebabkan kurangnya disiplin ilmu dalam dirinya sehingga dia berbuat sesuatu tanpa dia pikirkan dampak dari perbuatannya.seharusnya dengan kepintaran yang dia miliki dia dapat bergabung di bidang militer agar kepitarannya tidak sia-sia.Disinilah gunanya lahirnya Ilmu Buday Dasar sebagai penuntutun etika dan moral sebagai pembentukan atau pengembangan disiplin ilmu

    BalasHapus
    Balasan
    1. 2. -Disiplin ilmu kedokteran menurut alam pemikiran mistis yaitu masalah sehat dan sakit ditentukan oloh jagat raya. Sehingga segala kesembuhan,sehat,mati dan kesuburan diminta dari jagat raya yang bersifat metafisik atau adikodrati.dimana pada alam pemikiran ini manusia masih meyakini adanya pengaruh alam gaib atau mistis yang berpengaruh dalam hidupnya yang dapat memberikan kesembuhansehat mati dan kesuburan atau manusia masih mengelola apa yang ada di alam ini atau bersifat alami
      -Disiplin ilmu kedokteran menurut pemikiran antalogis yaitu mereka mencoba untuk memilah kekuatan metafisik dan pengaruhnya pada kesembuhan, kesehatan,kematia,.sebagai contoh mereka mencoba meneliti jeruk purut apakah benar mengandung jat yang dapat menyembuhkan manusia,penyemanagat dalam hidup.ternyata jeruk purut juga mengandung kasiaat dalam dunia kedokteran pemikiran antalogis.
      -disiplin ilmu kedokteran menurut fungsionalis yaitu mereka percaya bahwa hidup ini bukan saja berasal dari aspek fisik melainkan metafisik ,mereka juga percaya bahwa hidup ini tiadak hanya dipengaruhi yang tampak melainkan yang tidak tampak(gaib)

      Hapus
    2. 3 Komentar yang saya sukai atau yang menarik
      3.1 CHRISTIAN SINAGA BONOR29 Februari 2016 13.35
      NAMA :CHRISTIAN SINAGA
      NIM :15.01.1227
      KELAS/PRODI:1B/TEOLOGI
      pada tanggal 22 pebruari yg lalau kita sudah membahas tentang nilI-nilai kemanusian dimana pada saat itu saya ingin bertanya tapi apa boleh buat para penyaji tidak menghunjuk saya,tetapi Melalui blog ini saya ingin bertanya tantang ETIKA DAN MORAL,dimana dijaman yang maju dan canggih sebagiam menusia tidak lagi beretiaka dan bermoral yang baik hal itu dapat kita lihat dengan banyaknya perilaku menyimpang di tengah-tengah masyarakat,sebagai contoh LGBT merupakan khasus yang hangat pada saat ini dimana para kaum ini menuntut hak dan kedilan agar pernikahan LGBT di sahkan negara dan agama padahal LGBT merupakan sikap yang melangar etika pegaulan dan etika seksual seperti yang dibuat para penyaji di sajianya dan tidak disukai Allah,seperti firman tuhan yg tertulis dalam 1 KORINTUS 6:9B-10 YANG isinaya janganlah sesat orang cabul,penyembah berhala, orang berjinah,orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pefitnah dan penipu tidak akan medapat bagian dar kerajaan Allah.
      Yang saya tanyakan
      1.bagaimana seharusnya respon dan kebijakan gereja pada kaum LGBT..?apakah gereja harus menshakan pernikahan tersebut..?
      2.bagaimana sikap kita dalam khasus LGBT ini apakah kita harus memandang mareka sebelah mata(mengucilkan meraka)
      sekian dan terimakasih
      SYALOM..


      Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 16.36
      Terimakasih komennya, CHRISTIAN SINAGA, NIM :15.01.1227. Kaum Lesbian, Gay, Bisexual, dan Transgender (LGBT) adalah komunitas yang menyatakan perihal orientasi seksual mereka secara jujur. Mereka bergumul panjang dan sejarah keterbukaan mereka melalui proses panjang, dimulai dari kesadaran mereka pada diri sendiri akan orientasi atau ketertarikan seksual mereka, kemudian mereka terbuka kepada keluarga, ada yang menerima dan ada yang menolak bahkan menghakimi mereka, dan sejarah panjang LGBT di belahan dunia Barat dan Amerika juga mencatat kisah-kisah yang memilukan dan banyak tragedi kemanusiaan yang mereka alami sejak komunitas itu ada, termasuk banyak mereka yang dikucilkan dan bahkan mereka bunuh diri atau dibunuh. Tentunya dalam konteks kemanusiaan, hal kekejian yang menimpa LGBT adalah kejahatan, baik di hadapan manusia dan Tuhan. Orang-orang berlaku tidak adil, tidak baik, dan tidak benar kepada mereka.
      Dalam dunia saat ini Hak Asasi Manusia begitu diagungkan dan dimuliakan, dan mereka menjerit menyuarakan keadilan dan hukum untuk menjamin hidup mereka dan cintayang mereka punya (cinta LGBT).

      Bagaimana sikap gereja, untuk kaum LGBT? Ini adalah pertanyaan menyangkut etika, di mana apa yang terbaik bagi mereka dan apakah gereja sudah mendengar suara mmeminta tolong dari kaum ini? Gereja-gereja di Barat, Amerika, Australia, dan Afrika terbelah dua dalam hal menyikapi kaum ini, di mana ada yang menolak dan ada yang menerima bahkan memberkati pernikahan mereka.

      Bagaiman dengan sikap kita? KIta dan latarbelakang gereja lokal kita akan sangat sulit menerima pernikahan mereka karena konteks gereja kita adalah budaya dan juga sangat menjunjung tinggi akan nilai dan makna serta tujuan pernikahan itu. Kita membutuhkan waktu dan proses panjang untuk menyikapi dan memutuskan tentang sikap gereja akan pernikahan sejenis itu.

      Salam IBD.
      Alasan saya memilih komenter ini karena kita dapat mengetahuai bagaimana seharusnya sikap gereja dalam Kaum LGBT dimana saat ini inilah khasus yang hangat di media, dimana disi bapak dosen mengatakan bahwa inilah yang menyangkut etika dimana yang terbaik bagi mereka dan apakah gereja telah mendengar suara minta tolong kaum ini.?ternyata gereja dibarat,amerika ,australia,dan afrika terbelah dalam hal menyikapi kaum ini dimana ada yang menolak dan menerima bahkan memberkati pernikahan kaum ini

      Hapus
    3. 3. 2 Nama : Hendriko Siagian
      NIM : 15.01.1268
      Kelas/Prodi : I-C/Theologi

      Syalom.
      Terima kasih buat bapak dosen kami dan kepada para penyaji.
      Dari pembahasan kita mengenai "Alam Pemikiran Manusia" pada kelompok ini, saya sangat tertarik pada topik ini, khususnya mengenai alam pemikiran Mitis.
      dalam kehidupan bermasyarakat dan juga kehidupan dalam berjemaat yang saya lalui selama ini, saya banyak menjumpai kasus-kasus dan persoalan di kalangan masyarakat dan gereja menyangkut topik alam pemikiran mitis ini. Dimana saya menjumpai beberapa orang-orang tertentu yang latar belakangnya adalah seorang pelayan gereja (Penatua Gereja) yang mempunyai kemampuan supranatural dalam dirinya, atau bisa dikatakan dia seorang dukun. Dari hal tersebut saya melihat ada diantara mereka yang meninggalkan tugas pelayanannya dan mempengaruhi hidupnya dan ada juga yang tetap dalam tugas pelayanannya.
      jadi pertanyaan saya dari hal tersebut, yaitu:
      1) Apakah hal sedemikian rupa tidak bertentangan dengan iman dan ajaran Kristen/gereja dengan adanya beberapa penatua-penatua tertentu yang mempunyai kemampuan supranatural?
      2) dalam hal sedemikian rupa dimana adanya beberapa penatua yang mempunyai kemampuan supranatural, siapakan/apakah yang lebih diyakini oleh orang tersebut dengan adanya hal demikian? apakah dia masih meyakini Tuhannya atau lebih meyakini kemampuan yg dimilikinya yang notabennya adalah diturunkan oleh nenek-nenek moyangnya?
      3) dengan adanya hal demikian, tidak adakan pro kontra atau pertentangan yang terjadi dalam dirinya antara kemampuan supranatural tersebut dengan Tuhan yang diyakini dalam agamanya?

      Jadi saya mengucapkan terima kasih banyak sebelumnya.
      Syaloom!!!!
      Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 09.08
      Terimakasih komennya, Hendriko Siagian, NIM : 15.01.1268.
      Alam pemikiran mitis manusia adalah akar dalam setiap budaya, sebelum agama datang, manusia dan Yang Mahakuasa (ALLAH dalam Alkitab, atau dewa dan dewi bagi yang beragama tradisi, dan lain-lain)adalah dua alam yaitu manusia yang duniawi dan Yang Mahakuasa yang ilahi.
      Menghubungkan mitis dan seorang penatua atau pelayan di gereja saat ini, membutuhkan suatu penelitian langsung dan berbincang-bincang dengan oknum penatua tersebut, dengan catatan untuk melihat dan diskusi dengannya tanpa menggurui dan menghakimi. Sekali lagi atas nama IBD, kita harus ramah dan datang untuk melihat dan mengamati, dan memaknainya, sekali lagi butuh waktu dan penelitian yang panjang, ini cocok untuk skripsi, semoga pencariannya dan pemaknaannya sampai kepada pencerahan sehingga permasalahan seorang penatua dan kemampuan supranaturalnya dapat diterangi dalam terang Injil (perlu kita ingat Yesus juga dikenal sebagai penyembuh berbagai penyakit).
      Salam IBD.
      Alasan saya memilih komentar kita dapat menentukan sikap kita terhadap seorang penetua yang mempunyai kelebihan untuk menyembuhkan orang(dukun) karna kasus seperti ini juga ada di kampung saya,dan dengan balasan dari bapak dosen saya dapat mengetahui bagaimana sikap yang seharusnya kepada seorang penetua tadi yaitu kita harus ramah,dan datang untuk melihat dan mengamati dan memaknainya agar kita tidak mimiliki sikap ataupikiran buruk tentang talenta yang diberikan tuhan kepada dia.

      Hapus
    4. 3.3Eirene hutabarat26 Februari 2016 18.35
      Berbicara mengenai nilai kemanusiaan, berarti tentang manusia dan sesama manusia. Nilai kemanusiaan adalah kebaikan, kebenaran, dan keadilan. Ada suatu pertanyaan yang muncul dalam benak saya, bagaimana sebenarnya nilai kemanusiaan dibangun dalam diri individu? Karena dari pengalaman, saya pernah melihat seorang "pelayan Tuhan" tidak mampu menjalankan nilai kemanusiaan dengan baik kepada sesama "pelayan Tuhan" sehingga saya berpikir, "pelayan Tuhan" yang sudah belajar tentang siapa manusia itu sendiri saja belum tentu bisa menjunjung tinggi nilai kemanusiaan padahal jelas kita mengetahui bahwa manusia adalah imago dei, lalu bagaimana mungkin orang awam yang kurang memiliki wawasan lebih atau masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi untuk menempuh pendidikan tinggi dapat memahami kedudukan dari nilai kemanusiaan itu?
      Terimakasih


      Mago Dang Edward Sinaga26 Februari 2016 18.54
      Terimakasih Eirene Hutabarat, NIM: 15.01.1246. Nilai-nilai kemanusiaan yang lain adalah, etika, moral, dan etos. di dalamnya ada hukum dan tanggung-jawab. Kehadiran IBD mengingatkan kita kalau karakter seorang pelayan itu sangat kuat, dan itu tentunya didasarkan pada kerja keras dalam membangun diri melalui kepatuhan, ketaatan, disiplin, dan kerendahan hati. Perlu kita sadari, kalau ekonomi dan pendidikan tidak selamanya menentukan nilai-nilai kemanusiaan itu. Namun, atas nama IBD, sebenarnya Ilmu atau Mata Kuliah ini, menuntun setiap mahasiswa-mahasiswi agar menjunjung tinggi Tri Dharma Pergguruan tersebut. Kelak, setiap mahasiswa-mahasiswi akan mengabdi kepada masyarakat, dan itu artinya ikut serta dalam membangun kemanusiaan, agar damai, sejahtera, dan bahagia itu dimiliki semua orang.
      Salam Budaya.
      Alasan saya mamilih komentar ini yaitu dengan adanya komentar ini saya dapat mengetahui bagaimana cara membangun nilai kemanusian dialam diri sendiri, yaitu dengan cara meningkatkan karakter yang kuat dan didasarkan pada kerja keras dalam membangun diri melalui kepatuhan,ketaatan,kedisiplinan dan rendah hati

      Hapus
  3. Elia Endo Alfredo Munthe
    15.01.1247
    I-B / Teologia

    1. Menurut M.T Zen ciri-ciri Negara yang Maju adalah berpegang pada prinsip etika yang kuat dan berdisiplin yang tinggi, dan beberapa lainnya. Jadi jika kita kaitkan pada latarbelakang lahirnya mata kuliah IBD adalah, Ilmu Budaya Dasar dapat membangun suatu bangsa yang berkembang menjadi bangsa yang maju sebab ilmu ini lahir dan hadir menjadi suatu ilmu pengetahuan karena sejarah pembangunan dan perkembangan ilmu pengetahuan, jadi jika kita membangun suatu bangsa menjadi bangsa yang maju salah satu caranya adalah melalui mata kuliah IBD ini sebab dalam ilmu ini kita juga membahas sejarah. Jadi dalam membentuk suatu bangsa yang maju kita juga perlu melihat kembali sejarah kita dan mempelajarinya serta tetap mewujudkan tujuan utama bangsa kita ini yang terdapat dalam Pembukaan Undang-undang Dasar RI yakni melindungi bangsa Indonesia,memajukan kesejahteraan umum,mencerdaskan kehidupan bangsa dan melaksanakan ketertiban dunia. Ilmu Budaya Dasar juga adalah suatu ilmu yang sangat ”balance” karena ilmu ini bukan hanya dapat berdiri sendiri melainkan dapat didorong oleh ilmu lain dan dapat membuka pemikiran dengan ilmu lainnya untuk dapat mebuka wawasan lebih lagi dalam membangun bangsa, sehingga ilmu ini dapat membangun kepribadian dan membentuk pola pikir yang lebih maju untuk bangsa yang lebih maju kedepannya.

    2. Menurut ilmu kedokteran alam pemikiran Mitis adalah pemikiran yang tidak nyata, karena pemikiran iniah yang membuat manusia menjadi berhalusinasi yang sangat tinggi sehingga menciptakan berbagai pandangan-pandangan yang tidak realistis terhadap orang yang berada dalam pemikiran ini.
    Sedangkan alam pemikiran Ontologis adalah ilmu yang mempelajari realitas atau kenyataan konkret secara kritis. Pemikiran ini adalah pemikiran yang “real” atau nyata, dan dipengaruhi oleh pengelihatan. Jika manusia yang mempunyai pemikiran ini melihat suatu hal, maka disitu jugalah dia akan percaya.
    Yang ketiga adalah alam pemikiran Fungsionalis dipengaruhi oleh pemikiran biologis yaitu menganggap masyarakat sebagai organisme biologis yaitu terdiri dari organ-organ yang saling ketergantungan, hingga menjadi satu bagian utuh yang tidak terpisahkan fungsinya.
    Menurut ilmu kedokteran maka akan dibahas tentang gambaran secara biologis, tetapi jika dibahas secara budaya adalah, manusia yang punya pemikiran yang lebih kolot, malah lebih punya budaya yang baik dan sopan. Manusia yang mempunyai alam pemikiran mitis misalnya, mereka adalah orang yang pemikirannya percaya pada leluhur. Setiap mereka melewati tempat, mereka melakukan tata karma yang sopam, seperti menyapa, permisi, dan menunduk. Lalu alam pemikiran ontologis adalah manusia yang percaya pada hal-hal sederhana saja, bisa dikatakan bahwa tahap ini adalah tahap perkembangan pikiran yang masih sederhana. Yang terakhir adalah, alam pemikiran fungsionalis, inilah yang saat ini dianut oleh para masyarakat modern, yakni canggih dan ikut dalam perkembangan zaman yang semakin modern tetapi lupa akan tata karma yang dibangun para pendahulu kita.
    Hal inilah yang sepatutnya kita bangun melaui Ilmu Budaya Dasar ini. IBD sangat mendukung perkembangan zaman, kecanggihan teknologi, tetapi IBD sangat tidak sepaham dengan lunturnya sikap budaya pada masyarakat khusunya para generani muda saat ini. IBD ingin membangun suatu bangsa yang maju dan terarah dalam setiap hal, baik tegnologi, dan adat istiadat. Jika hal itu tercapai, maka terbentuklah suatu bangsa yang berkualitas.

    BalasHapus
  4. Sambungan komentar,
    Elia Endo Alfredo Munthe
    15. 01. 1247
    I-B / Teologia

    3. Saya sudah membaca blog IBD dari bapak Pdt. Edward Sinaga M.Th dan saya sangat tertarik pada isi bahasan tersebut. Dari banyaknya komentar, pertanyaan, dan jawaban yang ada dalam blog saya tertarik dengan beberapa pertanyaan dan jawaban, yakni diantaranya pertanyaan dari:
    - Januar Mamanda Sitepu
    Ia bertanya tentang bagaimana generasi muda saat ini yang ingin menemukan jati diri malahan salah dalam mengambil jawaban. Disini dosen kami, pak Edward menjawab bahwa seharusnya pemuda itu diarahkan dalam hal kreativitas dan gereja harus memberikan ruang bagi pemuda dan pemudinya untuk mempelajari budayanya atau pesan-pesan kemanusiaan yang ada dalam budayanya sendiri, sehingga mereka memahami nilai-nilai leluhurnya itu tidak salah dan tidak kalah dibandingkan dengan nilai-nilai dari barat itu. Generasi tua dan generasi muda perlu dijembatani oleh gereja, sehingga ada cara pandang yang sama atau positif akan nilai-nilai budaya pribumi atau lokal.
    Jiwa dan situasi orang muda masih tergolong mudah goyah dan dalam melakukan hal-hal yang baru dan belum tentu positif adalah menjadi tantangan yang menggoda bagi mereka. Di sanalah gereja datang dan mendampingi mereka agar jangan terjebak dengan hal-hal perbuatan daging atau hawa nafsu dan pesta pora, dan banyak hal negatif lainnya.
    Mengapa saya tertarik pada pertanyaan ini? Karena kita ketahui saat ini, inilah real atau fakta yang terjadi ditegah-tengah masyarakat saat ini. Tentu saja hal ini ditanyakan, bukan hanya sekedar bertanya melainkan ingin ikut turun tangan sebagai mahasiswa yang telah mempelajari IBD agar dapat ikut memecahkan persoalan masyarakat saat ini.

    BalasHapus
  5. Sambungan komentar,
    Elia Endo Alfredo Munthe
    15. 01. 1247
    I-B / Teologia
    selanjutnya adalah pertanyaan dari,
    - Boston Marulak Sinaga
    Dalam blog ini, saudara boston bertanya bagaimana cara membangun bangsa ini, sedangkan kita ketahui bahwa pemerintah acuh tak acuh terhadap pembangunan saat ini.
    Pertanyaan ini dijawab dengan bijak oleh dosen kami Pdt. Edward Sinaga M.Th yang menjawab bahwa Indonesia dan kemerosotan moral, etika, dan etos berhubungan denga kerusuhan-kerusah di sejumlah tanah air, adalah sebuah tantangan dan perenungan bagi kita semua, agar mengedepankan kebersamaan dalam perbedaan=perbedaan yang kita warisi dari nenek moyang kita. IBD, menghantarkan kita agar semakin mencintai negera ini dan semua unsur-unsur masyarakat dengan segala latarbelakang dan suku, agamanya. Ketika kita sudah hidup saling menghargai dan tetap mau belajar tentang memabngun kebersamaan itu, maka kita turut aktif membangun Indonesia yang lebih baik dan maju.
    Kemudian tentang hal pertanyaan yang kedua, pembangunan negeri ini adalah tugas kita semua (rakyat dan pemerintah); jika masih banyak wilayah dan desa-desa terpencil belum terjamah oleh pembangunan itu, maka di sana pemerintah dan semua unsur-unsurnya dari kota hingga ke pedesaan harus turun tangan dan memprioritaskan kebutuhan mendasar mereka seperti, pendidikan, kesehatan, dan standard kehidupan sehari-harinya.
    Pertanyaan ini menarik karena didasari oleh rasa peduli terhadap perkembangan pembangunan Bangsa Indonesia. Sudah selayaknya kita sebagai penerus bangsa peduli tentang pembangunan bangsa ini. Karena bangsa ini beberapa tahun kedepan ada di bawah kendali kita, para penerus bangsa. Jawaban yang sanagt balance pun dipaparkan oleh dosen kami karena benar, dalam hal inilah kita memerlukan IBD sebagai satu sarana penolong bagi kita untuk lebi paham bagaimana cara membangun Negara ini, yang pastinya berdasarkan sejarah dan didorong oleh perkembangan teknologi.

    BalasHapus
  6. Sambungan komentar,
    Elia Endo Alfredo Munthe
    15. 01. 1247
    I-B / Teologia
    Yang terakhir saya tertarik pada pertanyaan dari saudari,
    - Ribka Maida Sirait
    Pertanyaan yang ditanyakan saudara ribka adalah bagaimana cara kami sebagai mahasiswa yang dulunya diospek, apa yang akan kami lakukan kepada adik kami kelak? Pertanyaan ini dijawab oleh dosen kami yakni dengan kelak perjumpaan dengan adik- adik, haruslah dasarnya adalah lerindan akan adek baru, bandingkan kalau ibu kita akan melahirkan anak barunya, tentu semua keluarga akan menunggu dan senang menyambutnya, demikianlah kalian juga.
    Ada Bapak dan ibu asrama, yang selalu siap menuntun kalian agar saling mengasihi di asrama, linta gereja, suku, marga, dan asal-usul.
    Perjumpaan nanti kiranya kreatif dan sifatnya membuat para adikmu betah di asrama yang masih terbatas fasilitasnya ini, mudah2an keramahan (hospitality) dan kehalusan-kebaikan (refined) kalian stambuk 2015, membuat adek-adekmu bangga punya senior yang lain dari senior-senior pada umumnya.
    Pertanyaan inilah yang menjadi bahasan hangat saat kami awalnya baru masuk kuliah. Ada pengospekan disana-sini, bahkan dengan cara yang tidak wajar. Itulah yang terlintas di benak kami juga jika kelak punya adik junior. Benar yang bapak katakana bahwa, kami haruslah menyambut mereka dengan keramahan agar dalam generasi selanjutnya pun, tidak ada lagi ditemukan pengospekan dengan cara yang tidak wajar. Melainkan adanya keakraban yang tercipta jika kami dan adik kelas kami kelak bertemu. Karena dalam IBD sudah juga dijelaskan dan diajarkan untuk mengubah budaya yang buruk menjadi budaya yang baik, agar kelak budaya yang lestari tetap terjaga. Salam IBD!

    Kesimpulan : IBD adalah ilmu penolong yang baik ditengah krisisnya budaya saat ini. Mata kuliah ini mengajarkan kami para generasi muda untuk membangun bangsa dengan nilai-nilai kemanusiaan yang berdasarkan pada pemikiran fungsionalis yang tentu saja punya etika dan moral yang terarah. Saya mengambil salah satu ayat alkitab yaitu, Matius 17 : 12 yang berbunyi, “ Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi”.
    Dalam ayat ini kita seharusnya belajar untuk lebih menghargai semua tata pola perilaku di masyarakat yang kita lakukan. Jika kita ingin orang lain baik kepada kita, sopan kepada kita, serta beretika kepada kita, perbuatlah dahulu seperti itu kepada mereka dalam sosialisasi di masyarakat. Jika sudah kita laksanakan tatanan pola perilaku yang baik, maka kelak yang baik pula yang datang kepada kita. Inilah salah satu hal yang diinginkan IBD kepada kita mahasiwa yang mengontrak mata kuliah ini, agar kita lebih menjaga dan melestarikan budaya yang baik agar Negara kita menjadi Negara yang berkualitas dan bermartabat.
    Salam Budaya!
    Syalom, Tuhan Yesus Memberkati

    BalasHapus
  7. Nama : Johannes panjaitan
    Kelas/Tingk : I.B/Teologia
    Nim : 15.01.1278
    Jawaban :
    1. Bangsa maju menurut M.T.Zen yaitu berlandaskan pada Etika yang kuat dan berdisiplin tinggi, Ilmu budaya dasar sesuai dengan pengertian nya Ilmu yang mempelajari tentang budaya, budaya mengajarkan atau membina manusia untuk memiliki etika yang baik, Tujuan dari kehadiran ilmu budaya dasar untuk menciptakan manusia yang berkualitas baik, yang memilik kualifikasi :
    A.Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
    B.Berjiwa Pancasila
    C.Memiliki wawasan sejarah, cinta tanah air dan meningkatkan kesadaran berbangsa
    D.Memiliki wawasan dan pendekatan integral dalam menyikapi permasalahan hidup
    E.Memiliki wawasan budaya yang luas
    F.Memiliki etika yang baik
    Dengan mempelajari Ilmu budaya dasar manusia akan memiliki wawasan yang luas dalam hidup, sehingga menjadi manusia yang beretika,
    Menjadi bangsa yang maju adalah kecintaan semua orang, Ilmu budaya dasar dilahirkan karna masih banyak manusia yang belum memiliki etika yang baik, belum berdisiplin kuat, dan banyak pemuda yang tidak mengetahui budaya nya sendiri, sehingga untuk memujudkan bangsa yang maju, masyarakat nya dan pemuda nya harus memilki kriteria yang baik, sesuai dengan pendapat M.T.Zen dan untuk mewujudkan itu lahirlah Ilmu budaya dasar, yang menjadi pembimbing manusia.
    Salah satu contoh : Dikutip dari: koran kompas, Senin 22 Februari 2016
    Sampah Plastik Menumpuk
    Manusia yang telah mempelajari ilmu budaya dasar akan memahami hal-hal yang berbaur etika, manusia tidak lagi akan membuang sampah sembarangan dan akan belajar disiplin untuk menjaga kebersihan lingkungan dari sampah, salah satunya mengurangi sampah plastik, dan orang yang beretika tinggi sangat taat pada aturan, sehingga dengan mengurangi sampah, bangsa akan dapat maju, budaya besih adalah budaya hidup sehat.
    Contoh : Jeruk perut
    Masyarakatyang berfikiran mitis masih beranggapan bahwa jeruk purut dipandang sebagai hal gaib.

    BalasHapus
  8. Nama : Johannes panjaitan
    Kelas/Tingk : I.B/Teologia
    Nim : 15.01.1278
    Jawaban :
    2. Disiplin Ilmu medis Kedokteran menurut alam pemikiran manusia
    A. Disiplin ilmu medis/kedokteran menurut alam pemikiran mitis, dalam dunia mitis manusia masih masih dilanda gambaran-gambaran dan perasaan ajaib seolah-olah mereka diresapi roh-roh dan kekuatan dari luar, Dalam Mitis ada Magi. Masalah kesehatan ditentukan oleh pengaruh alam jagad raya sehingga segala kesembuh sehat, mati dimintakan dari alam jagad raya yang bersifat metafisik dan fisik. Manusia yang masih berfikiran mitis berfikir bahwa mereka dapat memperoleh kesehatan dari alam, dengan meminta kepada alam, karna mereka mempercayai adanya kekuatan-kekuatan dari luar diri mereka yang dapat memberikan kesehatan kepada mereka, memberikan kesembuhan pada mereka. Mereka masih percaya kepada mitos-mitos, mereka mempercayai segala penyakit didatangkan oleh alam, dan dapat disembuhkan oleh alam. Mereka belum mempercayai tenaga medis/kedokteran yang dapat menyembuhkan.

    B. Disiplin ilmu medis kedokteran menurut Alam pemikiran Ontologis, dalam pemikiran Ontologis manusia tidak lagi percaya akan hal-hal berbaur gaib, mereka mulai mencari tau apa penyebabnya dan memisahkan kekuatan dunia metafisik dan fisik serta pengaruhnya pada kesehatan. Manusia tidak lagi berfikiran mitis, mausia mulai mencari tau tentang dirinya maupun tentang lingkungan alam nya, pada tahap ontologis renungan-renungan teoritis mengenai alam yang tampak(Fisik) dan alam ang tidak tampak (Metafisik) mulai tampil ke muka. Alam pemikiran ontologis mencoba memilih antara kekuatan dunia metafisika dan fisik serta pengaruhnya pada kesehatan, kesembuhan, hidup mati, dalam dunia kesehatan mereka mulai mencaritau apa penyebab nya terjadinya penyakit.

    C. Disiplin ilmu medis kedokteran menurut alam pemikiran Fungsionalisme, dalam alam pemikiran ini kondisi individu dipercaya tidak saja karena aspek fisik belaka namun juga aspek metafisik serta unsur-unsur kebutuhan hidup manusia atau aspek lingkungan yang lain. Manusia mulai memperlihatkan daya-daya kekuatan sekitarnya atau menjadikan sesuatu yang dialami. Manusia berusaha mewujudkan bagaiman sesuatu mempunyai arti atau tidak berarti, Alam pemikiran fungsionalisme dimiliki manusia zaman modern, manusia modern tidak lagi terpesona oleh lingkungan (mitis) tidak lagi bersikap ontologis namun mulai mengadakan relasi-relasi baru, mulai memanfaatkan benda-benda alam untuk dunia kesehatan/medis.

    Contoh 1 : Dikutip dari koran kompas, 2 Maret 2016
    Mitos Gerhan Matahari
    Masyarakat diresahkan dengan adanya mitos gerhana matahari, manusia yang masih berfikiran mitis berfikir pada saat terjadinya gerhana dapat memberikan berkat bagi masyarakat, dan dalam dunia kesehatan manusia berfikiran bila melihat langsung gerhana matahari dapat menyebabkan kebutaan, dalam dunia medis/kedokteran memciptakan alat yang dapat membuat manusia dapat melihat langsung gerhana matahari, dan gerhana matahari dalam fikiran fungsionalisme adalah suatu kejadian alam atau sifat alam.

    Contoh 2 : Jeruk purut
    Manusia dalam alam pemikiran fungsionalisme dalam dunia kedokteran mengatakan bahwa jeruk purut adalah salah satu obat tradisional untuk menyehatkan dan dapat menyembuhkan penyakit.

    BalasHapus
  9. Nama : Johannes panjaitan
    Kelas/Tingk : I.B/Teologia
    Nim : 15.01.1278
    Jawaban :

    3. “ Berbicara mengenai nilai kemanusiaan, berarti tentang manusia dan sesama manusia. Nilai kemanusiaan adalah kebaikan, kebenaran, dan keadilan. Ada suatu pertanyaan yang muncul dalam benak saya, bagaimana sebenarnya nilai kemanusiaan dibangun dalam diri individu? Karena dari pengalaman, saya pernah melihat seorang "pelayan Tuhan" tidak mampu menjalankan nilai kemanusiaan dengan baik kepada sesama "pelayan Tuhan" sehingga saya berpikir, "pelayan Tuhan" yang sudah belajar tentang siapa manusia itu sendiri saja belum tentu bisa menjunjung tinggi nilai kemanusiaan padahal jelas kita mengetahui bahwa manusia adalah imago dei, lalu bagaimana mungkin orang awam yang kurang memiliki wawasan lebih atau masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi untuk menempuh pendidikan tinggi dapat memahami kedudukan dari nilai kemanusiaan itu?.”

    Terimakasih
    Eirene Hutabarat/15.01.1246
    Mago Dang Edward Sinaga26 Februari 2016 18.54
    “Terimakasih Eirene Hutabarat, NIM: 15.01.1246. Nilai-nilai kemanusiaan yang lain adalah, etika, moral, dan etos. di dalamnya ada hukum dan tanggung-jawab. Kehadiran IBD mengingatkan kita kalau karakter seorang pelayan itu sangat kuat, dan itu tentunya didasarkan pada kerja keras dalam membangun diri melalui kepatuhan, ketaatan, disiplin, dan kerendahan hati. Perlu kita sadari, kalau ekonomi dan pendidikan tidak selamanya menentukan nilai-nilai kemanusiaan itu. Namun, atas nama IBD, sebenarnya Ilmu atau Mata Kuliah ini, menuntun setiap mahasiswa-mahasiswi agar menjunjung tinggi Tri Dharma Pergguruan tersebut. Kelak, setiap mahasiswa-mahasiswi akan mengabdi kepada masyarakat, dan itu artinya ikut serta dalam membangun kemanusiaan,
    agar damai, sejahtera, dan bahagia itu dimiliki semua orang.
    Salam Budaya.”

    Alasan :
    Pertanyaan dan jawaban sangat membuka wawasan dan menambah wawasan karna konteks saat ini yang masih banyak manusia yang belum menerapkan nilai-nilai kemanusian, sekalipun dia menyandang sebuah jabatan, sekalipun itu pelayan digereja, Nilai-nilai kemanusian harus diterapkan dalam pribadi individu, etika, etos dan moral harus dijunjung tinggi, dimana pun kita berada harus menerapkan etika dan norma-norma yang baik, segala tingkahlaku manusia di kepalai oleh hukum. Semua itu dapat terlaksana dengan baik haruslah dengan kesadaran individu

    BalasHapus
  10. Nama :Feran Riki Barus
    NIM :15.01.1262
    Tingkat/Jurusan :I.B/Theologi
    jawaban:
    1. menurut pandangan saya mengenai kaitan antara latar belakang lahirnya IBD dengan kutipan Gunawan dari M.T. Zen tentang, "Ciri-ciri bangsa yang maju". Adalah didalam kutipan Gunawan dari M.T. Zen tentang, "Ciri-ciri bangsa yang maju" di dituliskan Berpegang pada Prinsip-prinsip Etika yang Kuat, berdisipin tinggi. Dan didalam latar belakang lahirnya IBD dijelaskan Tujuan Pemerintah mengadakan Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar, karena mahasiswa sekarang sudah banyak meninggalkan sikap ramah, tidak berbudaya dan tidak bermoral. Dari pernyataan ini bisa saya simpulkan bahwa kutipan gunawan dan latar belakang lahirnya IBD sangat berkaitan, karena kebanyakan mahasiswa sekarang sudah tidak berbudaya dan tidak bermoral lagi, oleh sebab itu IBD menawarkan mahasiswa untuk menjadi mahasiswa yang berbudaya dan bermoral. IBD menawarkan beberapa konsep yaitu:
    a. IBD yang diterjemahkan sebagai basic humanities, yaitu ilmu pengetahuan dasar yang membahas masalah-masalah kebudayaan dan kemanusiaaan melalui kajian teori-teori kebudayaan. Konsep ini dimaksudkan untuk memberi kerangka pikir global agar mahasiswa peka dan dapat memahami serta menganalisis masalah-masalah kebudayaan dan kemanusiaan secara global sehingga dapat memahami orientasi budayanya.
    b. IBD yang diterjemahkan sebagai the humanities, yaitu ilmu pengetahuan dasar yang membahas masalah-masalah kebudayaan dan kemanusiaan yang membahas masalah-masalah kebudayaan dan kemanusiaan melalui pengetahuan filsafat dan seni yang dapat dibagi-bagi lagi kedalam bidang keahlian seperti etika, moral, seni sastra, seni tari, seni rupa dan lain-lain.
    c. IBD yang diterjemahkan sebagai humanities, yaitu bidang-bidang studi yang berusaha menafsirkan makna, martabat dan eksistensi kehidupan manusia melalui pengetahuan sejarah, bahasa, agama, sastra, dan seni. Konsep ini bermaksud menunjukkan eksistensi kehidupan manusia dalam konteks dimensi kebangsaan dan kemanusiaan, bukan manusia pelamun yang memprivatisasikan segala kemampuannya.
    Inilah tawaran yang diberikan IBD kepada mahasiswa, mudah-mudahan dengan tawaran yang diberikan IBD ini kepada mahasiswa akan menjadi lebih sadar, akan pentingnya budaya, pentingnya menjadi oarang berdisiplin tinggi dan pentingnya menjadi orang yang bermoral, dengan ini Negara Indonesia kita akan bisa menjadi Negara yang maju, seperti yang dijelaskan oleh Gunawan dalam ciri-ciri bangsa yang maju.

    BalasHapus
  11. Kelas/Tingk : I.B/Teologia
    Nim : 15.01.1278
    Jawaban : lanjutan soal no 3
    Nama: Dian Lasmauhur Damanik

    NIM :15.01.1241

    Tingkat/jur:I-D/Theologi

    “Berbicara tentang Ilmu Budaya Dasar, dapat menambah wawasan saya yang meluas... dari pembahasan pertama dari kelompok 1, mengenai Latar Belakang IBD, Membuat saya mampu memahami apa sih sebenarnya IBD tersebut, dan apa tujuan IBD. dan saya dapat mengambil intinya, bahwasanya Ilmu Budaya Dasar itu sangat begitu penting dlam kehidupan manusia dimana manusia mampu mengenal siapa dirinya, mampu manusia untuk mennyesuaikan dirinya, menyadarkan kita tehadap nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat,,baik itu nilai kebaikan,kebenaran,keadilan dan nilai-nilai kemanusiaan yang lain, dan kita juga dituntun untuk mengembangkan kebudayaan kita dengan kreatif dengan menghargai budaya orang lain

    saya jadi teringat Pak..tentang analisa kami kelompok 1 tentang negara kita ini, yaitu Indonesia adalah Negara kepulauan. sperti yang kita ketahui banyak beragam budaya,etnis, ras, agama di Indonesia ini, tetapi belum begitu terlihat bersatu,belum mampu bekerja sama, dan sangat sulit untuk saling membangun, bahkan menganggap dirinya yang paling benar, dan selalu menyalahkan yang lain.. sebenarnya bagaimana sih tanggapan kita pak, mengenai hal ini????

    saya juga ada pertanyaan tadi Pak, kepada Kelompok 4 yang telah membahas "Nilai-nilai kemanusiaan yang lain", yang menjelaskan analisa mereka tentang Gafatar.
    orgnisasi ini katanya sebelum bekerja mereka berdoa sebentar, lalu mereka melakukan aksi2 sosial mereka kepada orang-orang, tapi organisasi ini bukanlah mengikuti agama, jadi kepada siapa mereka berdoa???
    dan nilai apa sih yang kita pakai dalam menanggapi organisasi ini???.”


    Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 08.18
    “Terimakasih atas komennya, Dian Lasmauhur Damanik, NIM :15.01.1241.

    Perlu sekali kita menyadari kalau kita sangat baik memulai spirit okumene dari kampus ini, karena Kristus senang melihat kebersamaan kita. Tentang Gerakan Fajar Nusantara (GAFATAR), mereka memabngun keber-Tuhan-an mereka denga dasr iman Yahudi, Kristen, dan Islam, dan mereka mencoba menggabungkan pesan-pesan universalnya dan sepertinya mereka i ngin menciptakan negara yang baru di Indonesia, sehingga Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kepolisian RI mempelajari ideologi dan tindakan-tindakan sodial komunitas GAFATAR sebagai ajaran sesat.
    Nilai yang kita pakai adalah menerima mereka kembali sebagai bagian dari kehidupan kita, karena mereka juga masih warga negara RI, dan tentunya ada yang melatarbelakangi mengapa mereka mendirikan gerakan itu. Kita masih terus mengikuti perkembangan mereka, dan nanti semuanya akan lebih jelas lagi, dan waktulah yang akan membuktikan, apa sebenarnya visi dan misi mereka atas gerakan itu.

    Salam Budaya
    Alasan : saya tertarik dengan pertanyaan ini, pertanyaan ini membuka fikiran saya tentang masih banyak orang yang yang belum mengerti SARA ( Suku,agama dan ras). Jawaban bapak yang membuka fikiran saya tentang GAFATAR yang selama ini orang masih memandang dengan sebelah mata dan tidak mencaritau apa penyebab timbul nya GAFATAR. Bahwa sebetulnya kita harus bisa saling menghargai dan tidak saling menyalahkan, begitujuga terhadap suku-suku yang berbeda dari kita. pengelompokan-pengelompokan yang dibentuk selagi masih bersifat kearah yang baik itu adalah hal yang baik, orang yang tidak mengenal atau buta akan SARA akan membuat manusia itu sendiri kurang menghargai suku yang berbeda dari dia, akan timbul dalam fikiran nya untuk mengasingkan dairi dari mereka, Tapi orang yang mengerti SARA akan menghargai agama atau suku orang lain, kelompok-kelompok itu baikdi bentuk seperti Tuhan Yesus membentuk kelompok pemuritan untuk menjelaskan firman Tuhan.

    BalasHapus
  12. Nama : Johannes panjaitan
    Kelas/Tingk : I.B/Teologia
    Nim : 15.01.1278
    Jawaban : lanjutan soal no 3

    Nama : Hendriko Siagian

    NIM : 15.01.1268

    Kelas/Prodi : I-C/Theologi

    dalam kehidupan bermasyarakat dan juga kehidupan dalam berjemaat yang saya lalui selama ini, saya banyak menjumpai kasus-kasus dan persoalan di kalangan masyarakat dan gereja menyangkut topik alam pemikiran mitis ini. Dimana saya menjumpai beberapa orang-orang tertentu yang latar belakangnya adalah seorang pelayan gereja (Penatua Gereja) yang mempunyai kemampuan supranatural dalam dirinya, atau bisa dikatakan dia seorang dukun. Dari hal tersebut saya melihat ada diantara mereka yang meninggalkan tugas pelayanannya dan mempengaruhi hidupnya dan ada juga yang tetap dalam tugas pelayanannya
    .
    jadi pertanyaan saya dari hal tersebut, yaitu:

    1) Apakah hal sedemikian rupa tidak bertentangan dengan iman dan ajaran Kristen/gereja dengan adanya beberapa penatua-penatua tertentu yang mempunyai kemampuan supranatural?
    2) dalam hal sedemikian rupa dimana adanya beberapa penatua yang mempunyai kemampuan supranatural, siapakan/apakah yang lebih diyakini oleh orang tersebut dengan adanya hal demikian? apakah dia masih meyakini Tuhannya atau lebih meyakini kemampuan yg dimilikinya yang notabennya adalah diturunkan oleh nenek-nenek moyangnya?
    3) dengan adanya hal demikian, tidak adakan pro kontra atau pertentangan yang terjadi dalam dirinya antara kemampuan supranatural tersebut dengan Tuhan yang diyakini dalam agamanya?

    Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 09.08
    “Terimakasih komennya, Hendriko Siagian, NIM : 15.01.1268.
    Alam pemikiran mitis manusia adalah akar dalam setiap budaya, sebelum agama datang, manusia dan Yang Mahakuasa (ALLAH dalam Alkitab, atau dewa dan dewi bagi yang beragama tradisi, dan lain-lain)adalah dua alam yaitu manusia yang duniawi dan Yang Mahakuasa yang ilahi.
    Menghubungkan mitis dan seorang penatua atau pelayan di gereja saat ini, membutuhkan suatu penelitian langsung dan berbincang-bincang dengan oknum penatua tersebut, dengan catatan untuk melihat dan diskusi dengannya tanpa menggurui dan menghakimi. Sekali lagi atas nama IBD, kita harus ramah dan datang untuk melihat dan mengamati, dan memaknainya, sekali lagi butuh waktu dan penelitian yang panjang, ini cocok untuk skripsi, semoga pencariannya dan pemaknaannya sampai kepada pencerahan sehingga permasalahan seorang penatua dan kemampuan supranaturalnya dapat diterangi dalam terang Injil (perlu kita ingat Yesus juga dikenal sebagai penyembuh berbagai penyakit).
    Salam IBD.”
    Alasan : saya sangat tertarik pada pembahasan ini, dunia mitis masih sangat banyak di dunia sekarang ini, masih sangat sulit membedakan apakah kekuatan supranatural seseorang itu benar-benar dari Tuhan atau tidak, karena konteks dunia saat ini bukan lah konteks dunia pada saat Zaman Yesus atau zaman perjanjian lama yang masih banyak orang memiliki kekuatan yang diturunkan/diberikan Tuhan sebagai karunia kepada seseorang. Melalui jawaban yang diberikan bapak, kita memang harus terlebih dahulu melakukan penelitaan dan tidak langsung menghakimi seseorang yang memiliki kekuatan supranatural.

    BalasHapus
  13. Nama : Inmawani br Saragih
    NIM : 15.01.1271

    1. Latar belakang lahirnya mata kuliah Ilmu Budaya Dasar dikaitkan dengan kutipan dari M. T. Zen tentang “Ciri-ciri bangsa yang maju” urutan satu dan dua adalah 1) Berpegang pada Prinsip-prinsip Etika yang Kuat. Tujuan dari sebuah bangsa salah satunya adalah untuk menjadi bangsa yang maju. Bangsa yang berpegang pada prinsip-prinsip etika yang kuat membuat bangsa tersebut menjadi bangsa yang maju dan semakin lebih baik. Karena bangsa yang maju adalah bangsa yang beretika dan memegang teguh etika yang mereka miliki. Etika dapat timbul dari sebuah kebudayaan yang beragam. Oleh karena itu, untuk menjadi satu bangsa yang maju maka bangsa tersebut harus beretika, untuk menjadi bangsa yang beretika, maka harus terlebih dahulu mengenal kebudayaan yang ada di dalam bangsa itu sendiri. Untuk itulah lahir mata kuliah Ilmu Budaya Dasar. Dikaitkan kembali dengan 2) Berdisiplin tinggi. Negara maju kebanyakan merupakan negara-negara yang memiliki disiplin yang tinggi. Mereka bekerja disaat harus bekerja dan beristirahat seperlunya. Contoh negara yang berdisiplin tinggi adalah Jepang. Dan kita dapat melihat bagaimana Jepang berkembang menjadi negara yang maju, baik dalam pengetahuan maupun teknologi. Kedisiplinan ini juga dikaitkan dengan etika dan kebudayaan. Kebudayaan Jepang merupakan kebudayaan yang memiliki disiplin yang tinggi. Dan meskipun Jepang merupakan bangsa yang modern dan maju, mereka tidak pernah melupakan kebudayaan mereka dan tidak ikut-ikutan dengan kebudayaan orang Barat.
    Jadi dari semua penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa, Ilmu Budaya Dasar lahir karena sebuah bangsa yang ingin maju harus memiliki prinsip etika yang kuat dan di dalam etika itu jugalah salah satunya ada disiplin yang tinggi.

    2. Disiplin Ilmu Medis/Kedokteran menurut :
    1) Alam Pemikiran Mitis : masalah sehat dan sakit ditentukan oleh pengaruh alam jagat raya. Sehingga segala kesembuhan, sehat, mati dan kesuburan dimintakan dari alam jagat raya yang bersifat metafisik atau Adikodrati. Sekalipun alam fisik mampu memberikan kesembuhan namun dipercaya bahwa alam fisik hanyalah sebagai mediator dari alam metafisik yang sedang bekerja. Jadi dalam alam pemikiran mitis, manusia percaya bahwa hal-hal yang berkaitan dengan medis dan kedokteran datang dari hal-hal diluar pemahaman manusia ataupun hal-hal yang tidak terlihat. Kepercayaan ini dapat kita perhatikan pada orang-orang yang pergi kepada dukun untuk memperoleh kesehatan ataupun kesembuhan.
    2) Alam Pemikiran Ontologis : kekuatan alam fisik dilihat dan diteliti secara tajam terutama pengaruh langsungnya terhadap kesehatan dan kesembuhan. Disini manusia mulai menggunakan kekuatan dunia fisik untuk memperoleh kesembuhan. Kekuatan dunia metafisik dan fisik mulai dipilah-pilah. Maka mulailah manusia membuat ramuan-ramuan untuk pengobatan.
    3) Alam Pemikiran Fungsionalisme : kondisi individu dipercaya tidak saja karena aspek fisik belaka namun juga aspek metafisik, serta unsur-unsur kebutuhan hidup manusia atau aspek lingkungan yang lain. Jadi medis dan kedokteran bukan lagi hanya berkaitan dengan kekuatan dunia fisik dan metafisik, namun dikaitkan juga dengan lingkungan sosial, psikologis, ekonomis, alam dan sebagainya.

    BalasHapus
  14. Inmawani Saragih/15.01.1271 sambungan
    3. Tiga komen dan jawaban yang menarik menurut saya :
    1) “Sri Ervina Br Tarigan
    NIM 15.02.585
    Saat saya membaca dan saya sangat tertarik dengan dalil seorang filsuf yaitu Rene Descartes yang mengemukakan cogito ergo sum "saya berpikir maka saya ada" hal ini yang menjadi pemahaman dikala itu kalau kebenaran itu ada pada pemikiran manusia, apa saja yg dianggap tidak masuk akal maka dianggap itu tidak benar sehingga mengakibatkan banyak pengelompokan ilmu pengetahuan seperti ilmu sosial, filsafat, agama, biologi dll. Dengan adanya mata kuliah IBD, menyadarkan manusia dalam pemikirannya agar pemikirannya berdasarkan kenyataan yang objektif dan dapat dilacak kebenarannya serta pemikiran berdasarkan pemikiran yang manusiawi sehingga timbul rasa saling menghargai satu dengan yang lain. Pemikiran yang seperti ini pastilah menjadikan diri sendiri maupun sesama manusia menjadi manusiawi karena adanya rasa untuk menghargai diri sendiri dan sesama manusia.”

    “Mago Dang Edward Sinaga
    Terimakasih Sri Ervina Br Tarigan, NIM 15.02.585. Rene Descartes dan filosofinya, "Cogito ergo sum "Saya berpikir maka saya ada" mengajarkan kita, kalau sisi-sisi kemanusiaan kita itu sangat kaya, dan kiranya melalui IBD kekayaan yang dimiliki oleh manusia itu untuk membangun martabat dan nilai-nilai kemanusiaan untuk kebahagiaan dan kesejahteraannya.
    Salam Budaya.”
    Alasan memilih komen ini : karena memberi pemahaman baru mengenai "Cogito ergo sum” "Saya berpikir maka saya ada". Hal ini menarik bagi saya karena hal ini yang menjadi pemahaman dimasa itu, dimana apa saja yg dianggap tidak masuk akal maka dianggap itu tidak benar sehingga mengakibatkan banyak pengelompokan ilmu pengetahuan.

    BalasHapus
  15. Inmawani Saragih/15.01.1271 sambungan
    2) “Monalisa Purba
    NIM 15.01.1295
    Ada banyak cara manusia untuk mengekspresikan keadaan ataupun perasaan yang ada dalam diri manusia, itulah salah satu hal yang menarik dari setiap pribadi manusia. Ilmu Budaya Dasar, ini adalah suatu ilmu atau suatu sarana untuk menuangkan segala sesuatu pemikiran yang ada dalam diri manusia itulah definisi sederhana IBD bagi saya. Berbicara IBD berarti manusia adalah makhluk yang mempunyai akal dan pikiran, dimana manusia bertindak menjalani kehidupan ini tidak lepas dari budaya kemanusiaan yang telah ada dalam diri manusia sejak lahir. Pemikiran ini mengigatkan saya akan suatu permasalahan yang terjadi dalam kampus STT ABDI SABDA MEDAN, dimana tradisi lama atau paradigma lama yang telah dianut sejak lama masih terus berjamur. Ada pemikiran begini dalam kampus kita ini “bahwasanya keadilan itu hanyalah milik orang-orang yang memiliki banyak koneksi atau banyak teman atau banyak sekutu”. Suatu permasalahan yang menurut saya seharusnya tidak terjadi di dalam suatu kampus yang berdasarkan alkitab. Namun, hal ini ternyata tidak dapat dihindari, inilah salah satu wajah dari kampus ini, saya ingin turut sumbangsih atas dasar pemikiran ini. Seharusnya seiring berjalannya waktu, kita yang menimba ilmu disini harus menegakkan keadilan secara merata, keadilan tidak seharusnya hanya milik orang-orang yang mempunyai kenalan banyak ataupun koneksi yang banyak, tetapi keadilan harus tetap kita berikan bagi siapapun, baik itu bagi sikuper (sikurang pergaulan, tidak punya banyak teman, suka menyendiri, termasuk dari keluarga yang kurang mampu) maupun bagi sigaul (orang yang mempunyai banyak teman, punya banyak koneksi, punya banayk uang). Atas nama IBD saya harus katakana bahwa “SEMUA ORANG MEMILIKI HAK YANG SAMA AKAN SUATU KEADILAN”. Salam semangat bagi kita yang senantiasa berusaha memerdekakan keadilan bagi semua orang, semoga bermanfaat untuk kita yang belum terpikir untuk memberikan mereka keadilan.”

    “Mago Dang Edward Sinaga
    Terimakasih komennya, Monalisa Purba, Nim : 15.01.1295. Saya mengapresiasi penemuan dan analisamu tentang karakter yang kurang baik di kampus kita. Kiranya persaudaraan itu kuat berakar dalam kekeluargaan di STT Abdi Sabda, karena ruang dan area persekutuan di kampus kita adalah bagaikan anak tangga pertama yang sangat baik kita lalui, kita melangkahkan kaki dengan semangat kasih tanpa pandang muka. Semua satu dan semuanya adalah saudara. Salam IBD.”
    Alasan memilih komen ini : karena saya setuju dengan analisa dari penulis tentang orang-orang di kampus kita yang menerima keadilan hanyalah orang-orang yang mempunyai banyak teman, koneksi dan uang.

    BalasHapus
  16. Inmawani Saragih/15.01.1271 sambungan
    3) “Adryan putra hutabarat
    NIM 15.01.1208
    Menurut pandangan saya tentang alam pemikiran manusia adalah bermula dari rasa ingin tahu. Hewan juga mempunyai “rasa ingin tahu” akan tetapi tidak berkembang atau disebut “idle curiousity” atau “instinct.” Segala aktivitasnya didorong oleh instink itu dengan tujuan untuk melestarikan hidupnya. Untuk itulah mereka mencari makan, melindungi diri dan berkembang biak.
    Manusia mempunyai rasa ingin tahu yang berkembang. Akumulasi dari segala yang mereka dapat dari usahanya mendapatkan jawaban dari keingintahuannya itu merupakan “pengetahuan”-nya. Pengetahuan manusia selalu berkembang. Ia selalu tidak puas dengan fakta tetapi ingin tahu juga tentang “apa,” “bagaimana” dan “mengapa” demikian.
    Berlandaskan pada pengetahuan tentang beberapa rahasia alam yang diperolehnya, manusia kemudian berusaha untuk menguasai dan memanfaatkan pengetahuannya untuk memperbaiki kualitas dan pemenuhan kebutuhan hidupnya.”

    “Mago Dang Edward Sinaga
    Terimakasih komennya, Adryan Putra Hutabarat, 15.01.1208.
    Saya sangat senang dan setuju dengan analisa dan kutipanmu, dan arah dari analisamu adalah tetap ke Nilai-ilai Kemanusiaan itu sendiri.
    Alam pemikiran dari zamnnya nenek moyang, zaman pra-sejarah dan sejarah, hingga zaman modern sekarang ini, semuanya pencapaian dan tindakan manusia dalam ranah IBD, adalah untuk meningkatkan kualitas hidup dan martabat manusia itu sendiri.
    Planet bumi yang satu ini, dihuni dan dibenahi oleh begitu banyak manusia dengan kekayaan pemikirannya yang khas itu.
    IBD, meningkatkan kualitas hidup manusia. Salam IBD.”
    Alasan memilih komen ini : Karena menambah pengetahuan saya. Bahasan tentang hewan yang juga mempunyai rasa ingin tahu membuat saya berfikir bahwa hewan juga memiliki budaya menurut mereka. Dan ternyata manusia memang makhluk yang spesial karena diberi akal yang lebih dari hewan.

    BalasHapus
  17. Nama : Debora Novita Ginting
    Nim: 15.01.1235
    1. Kutipan Gunawan dari M.T. Zen tentang, "Ciri-ciri bangsa yang maju", urutan satu dan dua adalah: 1. Berpegang pada Prinsip-prinsip Etika yang Kuat. 2. Berdisiplin Tinggi.
    Coba saudara jelaskan dan kaitkan dengan Latarbelakang Lahirnya Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD)! Agar lebih jelas bacalah Perbaikan Kelompok I di Blog. IBD 2016 Teo. 2015 IB - Pertemuan II.
    JAWAB :
    Menurut M.T.Zen ciri-ciri bangsa yang maju adalah
    a) Bangsa yang memiliki prinsip - prinsip etika yang kuat.
    Prinsip adalah suatu pegangan atau dasar pemikiran seseorang. Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral. Bagaimana kita dapat memiliki prinsip dan etika? Orang-orang indonesia memiliki suatu sifat atau budaya yang selalu berusaha dan tidak mudah menyerah, dan termasuk di dalam nya memiliki etika dan prinsip yang kuat.
    Namun saat ini, para pemuda yaitu mahasiswa telah melupakan budaya-budaya tersebut.
    Disinilah Ilmu Budaya Dasar melakukan tugasnya sebagai suatu pengajaran yang
    bertujuan untuk melatih,mengingatkan,mengajarkan dan melestarikan budaya itu kepada mahasiswa.
    Oleh karna adanya ilmu budaya dasar dan tujuan ini, pemerintah sebagai badan tertinggi di Indonesia menginginkan hasil dari ilmu budaya dasar tersebut yang adalah mahasiswa memiliki prinsip yang kuat dan memiliki etika dalam kehidupan masyarakat sebagai budaya.
    Jika tujuan ini sudah di dapat maka Indonesia akan menjadi suatu Negara yang maju dan memiliki sumber daya manusia yang bernilai budaya yang tinggi.

    b) Berdisiplin tinggi
    Disiplin adalah suatu sifat dan sikap yang taat terhadap setiap peraturan yang berlaku.
    Bangsa yang maju memiliki sikap kedisiplinan yang tinggi.
    Setiap Negara memiliki anggota masyarakat.bagaimana Negara bisa di sebut sebagai Negara yang disiplin adalah dilihat dari masyarakatnya. Masyarakat yang disiplin adalah masyarakat yang taat terhadap peraturan yang ada.
    Indonesia memiliki peribahasa disiplin adalah kunci keberhasilan.
    Walaupun demikian masih banyak orang yang lupa dan tidak melakukan budaya tersebut. Ilmu budaya dasar sebagai ilmu budaya sangat memperhatikan setiap apa yang menyangkut tentang moral, sikap, dan sifat seseorang. Oleh karena itu, pemerintah sebagai penyelenggara adanya ilmu budaya dasar di universitas menginginkan agar mahasiswa memiliki sifat disiplin yang kuat yang di dapatkan melalui pengajaran Ilmu budaya dasar tersebut.

    BalasHapus
  18. Debora Ginting/15.01.1235 sambungan

    2. Alam Pemikiran Manusia menurut P. Haryono (1996), membahas, disiplin Ilmu Medis - Kedokteran, di mana Ilmu Medis - Kedokteran juga dimaknai atau dipahami dengan Alam Pemikiran Manusia tersebut. Coba saudara jelaskan Disiplin Ilmu Medis - Kedokteran menurut "Alam Pemikiran Mitis, Alam Pemikiran Ontologis, dan Alam Pemikiran Fungsionalisme"! (Agar lebih jelas, bacalah Perbaikan Kelompok II di Blog. IBD 2016 Teo. 2015 IB - Pertemuan III)!
    JAWAB :
    1.Disiplin ilmu medis-kedokteran menurut alam pemikiran mitis.
    Alam pikiran mitis yaitu sikap manusia yang merasa bahwa adanya kekuatan-kekuatan dan hal-hal yang gaib berada di sekitarnya yang membuat mereka percaya kepada hal itu, ketika mereka sakit atau pun sehat mereka percaya bahwa hanya alam jugalah yang mampu memberikan kesembuhan kepada mereka oleh sebab itu mereka menjadi terikat pada kekuatan dan hal-hal gaib tersebut dan menjadi percaya bahwa setiap kehidupan,kematian,kesuburan dan peristiwa-peristiwa terjadi karena adanya kekuatan dan hal-hal gaib.Karena adanya keyakinan akan kekuatan dan hal-hal tersebut maka manusia menyerahkan dan melibatkan alam gaib tersebut dalam hal sakit dan sehat.
    2.Disiplin ilmu medis-kedokteran menurut alam pemikiran ontologis.
    Alam pikiran ontologis yaitu Ilmu tentang hakekat yang ada sebagai ada dan meliputi hakikat,sesuatu,keesaan,persekutuan,sebab dan akibat,substansi. sikap pemikiran manusia yang selalu ingin tahu dan menanyakan sesuatu, namun dalam alam pikiran ontologis ini,manusia sudah memiliki kebebasan dalam meneliti sesuatu yang terjadi melalui pikirannya sendiri.dalam kata lain, pada alam pikiran ontologis manusia sudah memakai pikiran dan logikanya untuk meneliti setiap apa yang terjadi.sehingga manusia memikirkan sebab dan akibat dari setiap hal yang di rasakan seperti sakit,sehat,malas dan rajin.
    3.Disiplin ilmu medis-kedokteran menurut alam pemikiran fungsional.
    Alam pikiran fungsional yaitu sikap pemikiran manusia yang ingin mempunyai hubungan dengan sesama manusia(relasi) seperti terhadap lingkungan dan kehidupan sosialnya.hal-hal yang menyangkut tentang kesehatan tidak lagi di serahkan pada hal-hal gaib atau pemikiran sendiri melainkan sudah adanya hasil dari relasi tersebut yaitu setiap hal yang terjadi di pikirkan bersama dan mengambil keputusan dari pemikiran tersebut.

    BalasHapus
  19. Debora Ginting/15.01.1235 sambungan
    3. Dalam Blog. (Edward Simon Sinaga dan IBD 2016) sudah begitu banyak komen mahasiswa dan jawaban (Mago Dang Edward Sinaga), karena itu pilihlah tiga (3) komen beserta jawabannya (Mago Dang Edward Sinaga), dan berikan alasan saudara tertarik akan topik komen dan jawaban tersebut!
    JAWAB : judika sitorus@yhoo.com26 Februari 2016 08.21
    Ilmu budaya dasar merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir, untuk memenuhi kebutuhan hidup, baik jasmani maupun rohani,dan merupakan bekal penting untuk pergaulan hidup manusia menuju kejalan yang lebih baik,menjalin adanya kebersaman dan perdamaian. Kita tahu, bahwa bumi ini tidak terlepas dari yang namanya budaya,suku, ras,bahasa,dan nilai-nilai, termasuk didalamnya indonesia, dimana indonesia sebagai negara yang kita cintai memiliki berjuta budaya yang unik-unik,namun seiring dengan berkembangnya jaman keunikan itu akan gampang punah, sebab kebayakan manusia yang tergolong didalam nya tidak lagi peduli, dan tidak ikut berperan aktif dalam mengembangkan budayanya,
    Namun melalui pelajaran IBD, manusia akan diberi kesadaran untuk berfikir maju,dan akan tetap melestarikan bahkan mengembangkan budayanya,dengan melandaskan moral,etika serta norma yang berlaku.
    Demikian hal nya juga kepada mahasiswa, dengan mempelajari IBD,mahasiswa mampu mempersiapkan diri debagai pemimpin bangsa,yang saling menghargai,dan menjadikan perbedaan menjadi penambah wawasan, membangun keadilan,serta kesejahtraan dalam masyarakat.

    Salam budaya(judika murni sitorus/NIM:15.01.1281)
    Mago Dang Edward Sinaga26 Februari 2016 18.46
    Terimakasih Judika Murni Sitorus, NIM:15.01.1281. IBD mencerahkan wawasan agar menerima Indonesia dalam kekayaannya yang begitu khas, dan tidak akan dimiliki oleh bangsa mana pun di dunia ini. Menerima Indonesia berarti ikut serta dalam membangun nilai-nilai kemanusiaan, yang universal itu, karena, benar-benar bermanfaat, berguna, dan berharga bagi setiap manusia. Kiranya, saat saudara dalam sedang mengisi ilmu dan menggali kekayaan budaya ini, nantinya akan menjadi pencerah dan pemotivasi bagi setiap pribadi dan umat.
    Salam Budaya.
    Alasan saya memilih komentar ini :dalam komentar ini di bahas tentang mengembangkan dan melestarikan budayanya, dimana pada zaman sekarang ini begitu banyak anak pemuda yang tak mau tau tentang budayanya sendiri, dan melupakan bahasa dari daerahnya sendiri begitu banyak anak yang tidak tau sama sekali bahasa sukunya, tariannya dan makanan khas dari sukunya sendiri, sungguh itu menyedihkan dimana, yang seharusnya anak muda ikut berperan atau mengambil bagian dalam mengembangkan budayanya sendiri,ini tidak mau tau dalam hal itu serta membiarkan budayanya itu begitu-begitu saja tanpa ada perubahan yang terjadi di dalam sukunya.Dengan adanya IBD mahasiswa dimampukan untuk merubah fikiran-fikiran seperti itu dan lebih memajukannya atau menonjolkan kelebihan dari budaya kita sendiri kepada orang lain.

    BalasHapus
  20. Debora Ginting/15.01.1235 sambungan
    Nama : Rovina silalahi
    NIM : 15.01.1318
    Kelas: 1-D/THEO

    SYALOM PAK,,

    setelah saya mengikuti dan membaca semua komentar-komentar bapak dan juga pertanyaan-pertanyaan teman-teman, saya merasa tertarik dan merasa lebih termotivasi dengan adanya blog ini. saya merasa bangga akan adanya ide bapak dalam membuat blog ini, sehingga adanya blog ini jadi mempermudah mahasiswa dalam membahas IBD lebih dalam lagi, sehingga wawasan kami mengenai IBD akan semakin bertambah. mungkin jika tidak adanya blog ini, wawasan kami mengenai IBD akan menipis. tapi syukurlah bapak sangat kreatif dalam mendidik kami mahasiswa, sehingga kami tidak hanya belajar IBD di setiap hari senin dan tempatnya di ruang kelas saja, tapi skarang kita sudah bisa membahas IBD setiap saat, kapan, dan dimana kita berada.

    trimakasih ya pak, buat ide dan kekreatifan bapak dalam mengajar kami,
    smoga kedepannya bapak semakin lebih kreatif lagi dalam mengajar kami mahasiswa, sehingga motivasi mahasiswa dalam belajar semakin meningkat
    :)

    Salam Budaya
    Mago Dang Edward Sinaga3 Maret 2016 02.40
    Terimakasih komen dan motivasinya, Rovina Silalahi,
    NIM : 15.01.1318.

    Saya juga sangat mengapresiasi kemauan dan semangat kalian adek-adek mahasiswa (calon hamba, pelayan, dan pemimpin gereja kita ke depan), tanpa kalian saya tidak akan ada ide, melihat kehadiran dan kebersamaan kalian khususnya stambuk 2015 (pemecah record, jumlah dan kelas terbanyak yang pernah diterima dalam sejarah lahirnya Abdi Sabda), saya mungkin tidak akan berupaya memiliki blogg. ini.

    Semoga diskusi kita dalam blogg. ini dapat mengisi dan mendampingi pencarian-pencarian kalian tentang nilai-nilai kemanusiaan yang terpendam dalam budaya dan tradisi kita.

    Salam IBD.
    Alasan saya memilih komentar ini : saya setuju dengan komentar teman – teman saya, bahwa IBD sangat membantu mahasiswa untuk berfikir secara objektif yang berdasarkan dengan kenyataan membangun dan memperluas pemikiran mahasiswa .setelah mempelajari IBD saya semakin banyak mengetahui tentang kebudayaan dan cara untuk menghargai agama,suku,dan budaya orang lain.

    BalasHapus
  21. Debora Ginting/15.01.1235 sambungan
    Nama:Lantina bareta bangun
    Nim:15.01.1287
    Kelas/jurusan: 1-B/Theologia
    Syalom pak selamat siang
    Tak lepas bicara tentang ilmu budaya dasar yang mau nayak tentang nilai nilai kemanusiaan etika adat dan budaya zaman sekarang tidak perduli dengan sekeliling nya karna terjadi yang nama nya pacaran dengan boto atau turang nya .apakah tindakan gereja melihat nilai kemanusiaan dan kebudayaan dan bagaimana bisa memperbaiki nilai kemanusiaan seperti itu pak.
    Syalom
    Mago Dang Edward Sinaga1 Maret 2016 01.40
    Terimakasih komennya, Lantina Bareta Bangun,Nim:15.01.1287. IBD dalam konteks Kebatakan (Batakologi) terdapat nilai-nilai kemanusiaan yang dikenal dengan "maradat" atau "radat". IBD mendukung setiap nilai-nilai ketika itu baik, benar, dan adil bagi penganutnya atau masyarakatnya.

    Jika ada sebagai masyarakat Batak, atau pemuda dan pemudi Batak yang bersaudara atau marito, marboto, atau erturang terlalu dekat atau berpacaran, itu dilarang dan disebut tidak maradat dalam Batakologi.

    Perlu mereka diingatkan sebagai anggota dan bagian dari keluarga atau kekerabatan Batak. Karena kalau mereka tidak perduli, itu artinya mereka tidak menjujung nilai-nilai kemanusiaan masyarakat (khususnya Batak).

    Salam IBD.
    Alasan saya mengapa memilih komentar ini : karena banyak sekali orang mementingkan kesenangannya sendiri,tanpa melihat apa yang akan terjadi seperti berpacaran dengan satu marga/turang sendiri, seperti kita tau disuku kita yaitu suku batak hal seperti itu tidak pernah dibenarkan,karna itu tidak menghargai budaya atau adat kita sendiri.ketika kita melakukan seperti itu, kita berpacran dengan turang kita,kita pasti dijauhi sama satu suku kita karna kita telah mencoreng nama budaya adat kita sendiri dan banyak orang mengatakan kita tidak mengenal dan mengerti adat kita sendiri.jika kita sendiri saja tidak menghargai budaya atau adat kita sendiri, bagaimana orang lain bisa kita menghargai kita dan adat budaya kita.

    BalasHapus
  22. Nama :Feran Riki Barus
    NIM :15.01.1262
    Tingkat/Jurusan :I.B/Theologi
    jawaban:
    2. A.Ilmu Medis Kedokteran menurut "Alam Pemikiran Mitis” adalah semua masalah sehat dan sakit ditentukan oleh pengaruh alam jagat raya. Sehingga segala kesembuhan, sehat, mati dan kesuburan dimintakan alam jagat raya yang bersifat metafisik atau adikodrati. Sekalipun alam fisik mampu memberikn kesembuhan namun dipercaya bahwa alam fisik hanyalah sebagai mediator dari alam metafisik yang sedang bekerja. Jadi kesembuhan, sakit, mati, dan kesuburan ditentukan dan dimintakan kepada adikoadrati( sebutan untuk kejadian yang tidak bisa dijelaskan dengan hukum alam, atau berada di atas dan di luar alam sebutan untuk kejadian yang tidak bisa dijelaskan dengan hukum alam, atau berada di atas dan di luar alam) seperti angin, api, air, tanah dan alam fisik(tumbuhan, hewan) yang menjadi perantara dari alam metafisik atau adikodrati memberikan kesembuhan kepada manusia. Yang dapat saya simpulkan dalam Alam Pemikiran Mitis adalah bahwa mereka mepercayai Alam Jagat Raya yang menentukan manusia sakit, mati, dan kesuburan yang bersifat metafisik atau adikodrati. Dan mereka beranggap bahwa Alam Fisik hanyalah sebagai perantara atau penghubung dari Alam Metafisik yang sedang bekerja.
    B.Ilmu medis kedokteran menurut “Alam Pemikiran Ontologis” adalah kekuatan alam fisik dilihat dan diteliti secara tajam terutama pengaruh langsungnya terhadap kesehatan dan kesembuhan. Alam pemikiran Ontologis mencoba memilih antara kekuatan metafisik dan fisik serta pengaruhnya pada kesehatan, kesembuhan, hidup dan mati. Maka penelitian jenis-jenis ramuan dari alam fisik (alam kecil, tumbuhan dan binatang) semakin beragam dan mendapat perhatian yang mendalam. Dari penelitian ini sebenarnya ingin dicari apa dan mengapa sebenarnya suatu keadaan yang sehat dan tidak sehat. Apa substansi penawaran-penawaran rasa sakit itu. Jadi Yang dapat saya simpulkan dalam medis Alam Pemikiran Ontologis adalah mereka belum tahu apa yang menyebapkan mereka sehat dan mengapa mereka tidak sehat. Dan mereka juga belum tahu dari mana asal-usul kesembuhan itu datang . Tetapi mereka mulai berpikir lebih majau dibandingkan dengan alam pemikiran mitis, karena Alam Pemikiran Ontologis mulai lebih teliti secara tajam mengenai kekuatan Alam Fisik dalam pengaruh kesembuhan, kesehatan yang ditawarkan oleh Alam Fisik. Dan Alam Pemikiran Ontologis juga masih bimbang, antara memilih Alam Fisik atau Alam Metafisik, karena mereka belum tahu kesehatan, kesembuhan, hidup, dan mati yang akan ditawarkan oleh kedua Alam pemikira tersebut. Maka mereka pun mengadakan penelitian jenis-jenis ramuan dari Alam Fisik(Alam kecil, tumbuhan, binatang) mereka pun mendapat perhatian yang mendalam. Dari penelitian tersebut sebenarnya mereka ingin mencari apa dan mengapa manusia itu sehat dan tidak sehat. Dan juga mencari apa zat atau obat untuk penawar rasa sakit itu.

    BalasHapus
  23. Nama :Feran Riki Barus
    NIM :15.01.1262
    Tingkat/Jurusan :I.B/Theologi
    jawaban tambahan No 2:

    C.Ilmu Medis kedokteran menurut “Alam Pemikiran Fungsionl” adalah demikian pula dalam medis, kondisi individu dipercaya tidak saja karena aspek fisik belaka namun juga aspek metafisik, serta unsur-unsur kebutuhan hidup manusia atau aspek lingkungan yang lain (lingkungan sosial, psikologis, ekonomis, alam dan sebagainya). Yang dapat saya simpulkan dalam Alam Pemikiran Fungsional adalah mereka beranggap bahwa kondisi Individu mereka percayai tidak saja karena asfek Fisik namun karena Aspek Metafisik, unsur-unsur kebutuhan hidup manusia, dan aspek lingkungan yang lain seperti, linkungan soial, psikologi, ekonomi, alam dan sebagainya. Contoh penyebap kondisi tidak enak dalam aspek lingkungan adalah Psikologis. Contohnya teman satu kamar saya, yaitu dimana ketika itu dia pernah mencintai seorang wanita yang menurut dia sangat cocok dengan dia, dan wanita juga beranggap sama dengan dia, akhirnya dia meberikan perhatian yang lebih kepada wanita, dan wanita pun merespon keperhatiaan dia. Akhirnya kebahagiaan selalau mendampingi kehidupan dia. Setelah beberapa bulan kemudian apa yang dia rasakan ketika baru kenal dengan wanita sudah berubah setelah beberapa bulan. Dia pun bertanya kepad wanita alasan kenapa kamu mulai berubah kepada saya??? Dan wanita menjawab: dari awal memang saya tidak pernah sukak sama kamu, kamunya saja yang terlalau berharapa kepada saya. Akhirnya dia merasa tersakiti dengan perkataan wanita tersebut. dia pun tidak bergairah untuk melakukan aktivitasnya, karena merasa tersakiti oleh Wanita tersebut.
    Dari cerita tersebut bisa saya simpulkan bahwa penyakit psikologi dalam hal perasaan sangat meresahkan dalam kehidupan kita sehari-hari, karena hanya hati yang sakit tetapi semua tubuh terasa sakit. Dan juga bisa kita simpulkan juga bahwa buakan karna fisik saja yang menetukan kondisi individu melainkan perasaan juga mempengaruhi kondisi tubuh seorang individu.

    BalasHapus
  24. Nama : Dede Genta Sari Br Tarigan
    Kelas : I-B/Teologia
    NIM : 15.01.1237
    Jawaban UTS Ilmu Budaya Dasar :
    1. Kaitan Berpegang pada prinsip-prinsip Etika yang kuat dan berdisiplin tinggi denga Latar belakang IBD adalah Ilmu Budaya Dasar memberi pemahaman atau pengertian bagi manusia khususnya manusia memahami eksistensi IBD di tengah pembangunan. Dan prinsip Etika dan Disiplin yang tinggi adalah ciri-ciri bangsa yang maju. Kaitan Lahirnya IBD dengan Etika yang kuat dan Disiplin ang tinggi menurut saya tanpa adanya pengenalan budaya kita tidak bisa melihat Etika dan Disiplin,karena budaya memberikan keteraturan. Dan seperti yang saya ketahui Budaya sangat erat dengan Peraturan. Maka dari itu lahirlah IBD untuk memberi pemahaman tentang Budaya keteraturan bagi kita semua.
    2. Disiplin Ilmu Medis-Kedokteran berdasarkan Alam Pemikiran Mitis,Alam Pemikiran Ontologis dan Alam Pemikiran Fungsionalisme. Ilmu Medis menurut Pemikiran Mitis dimana disini pemikiran manusia masih sangat primitif bisa dikatakan masih Kuno,dan dalam bidang Medis disini terlihat masih belum ada yang mengenal Obat-obatan,belum ada yang mengenal dokter. Bila mereka sakit mereka masih menggunakan tenaga atau jasa dukun dukun ataupun orang pintar dimana cara pengobatannya pun masih tradisonal masih menggunakan rempah-rempah dari alam yang dijadikannya sebagai Obat. Ilmu Medis menurut Pemikiran Ontologis dimana pada pemikiran ini pemikiran manusia sudah menuju ke arah modern namun masih ada juga yang berfikir primitif. Maksudnya disini adalah Pemikiran masih primitif,namun tindakannya tidak seluruhnya bersifat primitif. Begitu juga dengan Ilmu Medis nya mereka sudah mengenal ilmu kedokteran namun masih percaya dengan pengobatan tradisionalnya. Ilmu Medis menurut Pemikiran Fungsionalisme dimana pada pemikiran ini pemikiran manusia sudah sangat modern,maksudnya sudah meninggalkan budaya yang primitif atau budaya yang Mistis. Dalam Ilmu Medis sudah mengenal ilmu kedokteran, tidak lagi menggunakan pengobatan tradisional ataupun pengobatan dari dukun-dukun karena pemikiran Fungsionalisme sudah lebih maju.

    BalasHapus
  25. Nama : Ravael Simanjuntak
    Nim : 15. 01. 1307
    Tingkat / Jurusan : I-B/ Theologi
    Mata Kuliah :Ilmu Budya Dasar
    Dosen : Pdt. Edward S Sinaga MT.h


    1. Menurut pendapat saya cirri-ciri bangsa yang maju berpegang pada prinsip etika yang kuat… Itu memang benar, karena etika adalah sesuatu yang membuat manusia itu diketahui cirri-cirinya… seperti etikanya kurang disiplin. Jika kita beretika yang baik, disitulah kita akan dipandang orang sebagai orang yang disiplin. Kuntungannya buat kita apa? Disiniah kita menjadi orang yang dihormat dan disegani. Jika negara kita berpegang pada prinsip-prinsip etika yang kuat, saya rasa negara kita mampu melakukannya. Tetapi karena masyrakat kita belum mendalami apa itu Ilmu Budaya Dasar (IBD), maka sampai kapanpun negara kita tidakn akan maju.
    Padahal negara Indonesia adalah negara yang sangat luas, dimana ada banyak beragam budaya, suku,agama, ras, dan antar-golongan. Untuk itulah Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD) hadir untuk membantu masyarakat mengena budayanya, etika, moral.
    Berdisiplin Tinggi
    Jika kita terdidik dari kecil oleh orangtua kita, itu artinya sampai besarpun kita tetap terdidik dan akhirnya menimbulkan kedisiplinan… tetapi tidak semua orang seperti itu, karena kebanyakan orang kecilnya terdidik dan setelah besar dia tidak teridik lagi oleh karena apa? Itulah yang disebabkan pengaruh lingkungan. Contohnya para pemimpin negara kita, di saat para koruptor sudah jelas diketahui kesalahannya mereka tidak diapa-apain, karena sogok menyogok berlaku di negara kita, sedangkan rakyat jelata yang mencuri kayu bakar untuk memasak, mereka sudah sangat dipojokkan dan dibawa sampai ke pengadilan.
    DI sini berarti para pemimpin kita melupakan Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD), padahal tujuan mata kuliah IBD mengusahakan penajaman, kepekaan manusia terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru terutama untuk kepentingan profesi mereka. Kedua mata kuliah IBD memberikan kesempatan kepada manusia untuk memperluas pandangan mereka tentang kemanusiaan dan budaya serta dapat mengembangkan daya kritis mereka tehadap persoalan-persoalan. Ketiga mengusahakan manusia agar dapat memimpin bangsa dengan keahlian, dengan disiplin masing-masing idak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan.

    BalasHapus
  26. 3. Komenan yang paling menarik :
    • Arnold Brahmana
    15.01.1218
    1-D/Theologia

    Dari pembahasan hari ini (29/2) mengenai Nilai-nilai Kemanusiaan yang Lain, berarti berbicara mengenai suatu perubahan yang mungkin membantu dalam proses menuju kesempurnaan hidup, kebahagiaan hidup, dan lain sebagainya.
    Menurut pandangan saya, dalam hidup ini mengapa manusia hanya mengejar sebuah "kesempurnaan" atau "kebahagiaan"? Mengapa dalam proses tersebut, tidak sedikit pun kita memikirkan tentang "kemuliaan citra diri"?

    Apakah manusia hanya ingin kesempurnaan, kebahagiaan, kesetaraan, penghargaan diri, atau malah kekayaan? Apakah tidak lebih baik sebagai manusia yang beradab kita mengejar kemuliaan ketimbang hal-hal yang disebutkan tadi?
    Jawaban:
    Terimakasih ... Bujur senina Arnold Brahmana, NIM.
    15.01.1218.
    Nilai-nilai Kemanusiaan Yang Lain, bahasan kelompok IV hari ini, adalah disandarkan pada, "Manusia layak berbahagia". Kebahagiaan itu adalah musik yang terindah yang terus mengalun dalam jiwa dan rohani manusia, dan hanya Tuhan-lah yang menjadi sumber musik jiwa-yang membagun dan mengalirkan kebahagiaan itu. Citra manusia yang mulia, imago dei, adalah kisah hilangnya kebahagiaan awal atau pertama, karena manusia ingin sama dan serupa dengan Allah. Allah dan hanya Allah yang tahu dan yang ingin atau berkehendak, agar kita diciptakanNya seperti gambar dan rupa Allah. Kisah nilai kemanusiaan zamannya Adam dan Hawa, mengingatkan kalau pelanggaran mereka telah menghancurkan kesempatan untuk menikmati kesempurnaan dan kebahagiaan taman Eden, di mana mereka sebelumnya berada.
    Kemuliaan, dalam topik religi (alam pemikiran mitis, ontologis, dan funsionalisme) adalah sesuatu yang terus dijiwai, diimani oleh semua umat beragama, karena itulah yang hilang, dan hanya dapat dimiliki manusia hanya karena kehendak Yang Mahakuasa (dalam konteks Kristen, disebut anugerah atau sola gratia).

    Salam Budaya Salam Nilai-nilai Kemanusiaan, dan Salam dalam Allah yang telah menjadi manusia, dalam PutraNya, Yesus Kristus.

    Saya memilih komenan ini karena saya sangat tertarik akan mengapa mengapa manusia harus mencari kesempurnaan atau kebahagian karena seperti yang kita ketahui manusia tidak pernah puas akan apa yang dicapai atau apa yang dia inginkan.
    • Nama:Lantina bareta bangun
    Nim:15.01.1287
    Kelas/jurusan: 1-B/Theologia
    Syalom pak selamat siang
    Tak lepas bicara tentang ilmu budaya dasar yang mau nayak tentang nilai nilai kemanusiaan etika adat dan budaya zaman sekarang tidak perduli dengan sekeliling nya karna terjadi yang nama nya pacaran dengan boto atau turang nya .apakah tindakan gereja melihat nilai kemanusiaan dan kebudayaan dan bagaimana bisa memperbaiki nilai kemanusiaan seperti itu pak.
    Syalom
    Jawaban : Terimakasih komennya, Lantina Bareta Bangun,Nim:15.01.1287. IBD dalam konteks Kebatakan (Batakologi) terdapat nilai-nilai kemanusiaan yang dikenal dengan "maradat" atau "radat". IBD mendukung setiap nilai-nilai ketika itu baik, benar, dan adil bagi penganutnya atau masyarakatnya.

    Jika ada sebagai masyarakat Batak, atau pemuda dan pemudi Batak yang bersaudara atau marito, marboto, atau erturang terlalu dekat atau berpacaran, itu dilarang dan disebut tidak maradat dalam Batakologi.

    Perlu mereka diingatkan sebagai anggota dan bagian dari keluarga atau kekerabatan Batak. Karena kalau mereka tidak perduli, itu artinya mereka tidak menjujung nilai-nilai kemanusiaan masyarakat (khususnya Batak).

    Salam IBD.

    Saya juga memilih komenan ini karena saya sangat setuju dengan pendapt Saudara Lantina Bangun,karena sejauh yang saya lihat disekitar kita juga masih banyak yang tidak peduli tentang budaya yang tidak boleh berpacaran dengan ito/botou/turang nya. Seperti yang aya ketahui dalam adat Karo orang yang menikah dengan turang nya akan mendapat karma atau balasan yang akan dia dapat seperti kehidupan rumah tangganya tidak akan bahagia,akibat dari perbuatannya itu juga akan berdampak dengan anaknya nantinya.

    BalasHapus
  27. Nama :Feran Riki Barus
    NIM :15.01.1262
    Tingkat/Jurusan :I.B/Theologi
    jawaban No 3:

    3. A).Nama: Januwar Mamanda Sitepu, Nim:15.01.1274
    “Syalom,Damai sejahtera bagi kita...
    Kalo kita berbicara dalam mata kuliah IBD saat ini merupakan jalan penuntun bagi seluruh warga indonesia..Ilmu Budaya Dasar menurut pemahaman saya sendiri suatu dasar atau gagasan manusia dalam menjaga dan melestarikan budaya serta mengelola,dimana secara hakiki budaya itu lahir karena adanya manusia atau tradisi secara turun temurun dari nenek moyang kita,nahh kalo gitu manusia ada karena terciptanya budaya maka disitu manusia dan budaya bersatu untuk membentuk suatu pertalian atau hubungan yang erat antara manusia.Di Indonesia khususnya sangat beranekaragam suku,budaya ,bangsa ,ras dan bahasa atau sering kita sebut sebagai masyarakat yang multikultural atau majemuk disitu terdapt banyak berbagai budaya..namun sekarang ini masyarakat kaum muda banyaak sekali saat ini anak muda sudah meninggalkan tradisi budaya itu,dapat kita lihat secara tepat dalam lingkungan sekitar kita semakin berkurangnya rasa solidaritas dan kerjasama antara manusia terlebih secra nyata dalam hal berbicara dan bertingkah laku,masyarakat sekarang sudah memesuki tahap modrenisasi sehingga masuknya berbagai budaya luar seperti budaya weternisasi budaya kebarat-baratan yang malahan sudah banyak dianut oleh masyarakat sekarang ini sudah mulai secara perlahan-perlahan mengikis nilai kebudayaan yang telah di anut dari dulu sampai sekarang seperti anak muda zaman sekarang sudah ada mengecat rambut menjadi pirang akibat dari ikut-ikutan dari budaya luar.Jadi dengan itu dapat kita hubungkan dengan nilai-nilai kemanusiaan sehingga nilai-nilai dan norma-norma kita sekarang ini perlu ditingkatkan malahan namun diindonesia sikap seperti ini luntur sbagai cntoh masyarakat luar, sikap bersalam-salaman di luar indonesia sangat berbeda jauh dengan indonesia,,jadi intinya bahwa dengan kita mempelajari Ilmu Budaya Dasar kita dapat memampukan diri kita untuk lebih menjunjung nilai-nilai harga martabat kita serta tidak meninggalkan sikap dan tradisi budaya kita sekarang ini seperti yang sudah kita bahas pad minggu sebelumya. Salam damai pak”.
    Horass,Mejuah-juah,Yahowo,Njuah-juah
    God Bless You.

    Alasan saya kenapa saya memilih komen ini, karena permasalah yang dijelaskan diatas sangat nyata terjadi dalam kehidupan kita saat ini, yaitu yang di ungkapkan oleh saudara Janwar Mamanda Sitepu tentang seorang kaum muda yang sudah meninggalkan kebudayaan-Nya sendiri, kaum muda beralasan, karena kebudayaan Indonesia tidak gaul, tidak menarik dsb, oleh sebab itu kaum muda lebih memlih budaya kebarat-baratan. Ini merupakan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, karena kaum mudalah yang akan menjadi penerus-penerus Negara Indonesia. Oleh sebab itu kaum muda harus dibekali tentang kebudayaa daerahnya masing-masing supaya budaya kita tersebut tidak masih bisa di rasakan oleh cucu-cucu kita kelak nantinya.
    Dengan demikian IBD memperjelas bahwa IBD merupakan nilai-nilai alamiah yang tidak pernah ketinggalan zaman, atas nama IBD menjelaskan harus ada kreativitas sehingga dalam membaca dan memaknai budaya atau warisan nenek moyang kita tersebut, kita dapat mentarformasinya dalam konteks hidup sekarang ini tanpa kehilangan maknanya.

    BalasHapus
  28. • Nama : Fandi Herianto
    NIM: 15.01.1261
    Tingkat/ jurusan : IB Theologia
    Syalom
    “Saya terkhusus sangat berterimakasi kepada bapak dosen kami karena telah menyediakan blog ini sebagai wadah kami menamba wawasan tentang ilmu budaya dasar. pada kesempatan ini saya ingin menanyakan tentang alam pemikiran manusia. kita tau bahwa pada dasarnya pengobatan mitis dapat menyembuhkan penyakit tetapi kita tidak tau apa dampak yang ditimbulkannya pada kemudian hari. dari sini dapat kita simpulkan bahwasanya hal ini memberikan manfaat. jadi yang ingin saya pertanyakan, apakah harus ditinggalkan hal-hal yang seperti ini? padahal ini dapat memberikan manfaat yang boleh dikatakan sangat besar bagi manusia itu sendiri”.
    Jawaban : Terimaksih komennya, Fandi Herianto,NIM: 15.01.1261.
    IBD telah menyadarkan kita kalau mansuia dan alam pemikirannya sangat mewarnai sejarah di mana dari zaman purbakala, sekarang, dan zaman-zaman yang masih jauh ke depan, adalah kenyataan di manusia sangat berperan dalam semua cerita-cerita dan nilai-nilai di bawah langit ini, dan di atas tanah-bumi ini.

    Perihal alam pemikiran mitis, dan cara peneymbuhannya, adalah satu jalan bagi kita untuk menggali dengan objektif, di mana dalam tekhnik kesembuhan tradisional, secara medis, ada juga manfaatnya.

    Kekristenan dan agama-agama modern lainnya, punya pemandangan yang berubah dan berbeda-beda tentang keberadan dan manfaat pengobatan secara mitis tersebut.

    Agar lebih mewarnai dan menolong pertanyaanmu, tolong baca salah satu pertanyaan Hendrico Siagian di atas, dan juga bagaimana saya memandangnya.

    Berikan komenmu setelah kamu membacanya, terimakasih.

    Salam IBD
    Saya memilih komenan ini karena saya juga banyak melihat hal yang di katakan oleh Fandi dan dan disekitar lingkungan kampung saya juga banyak yang seperti itu. Dan saya juga masih bingung apakah itu salah ? Namun dari jawaban bapak dosen pertanyaan itu sudah terjawab.

    BalasHapus
  29. Ravael Simanjuntak/15.01.1307 sambungan
    2. Disiplin ilmu kedokteran menurut alam pemikiran mitis, menurut saya yang perlu kita ketahui, alam pemikiran mits yaitu sikap manusia yang merasakan dirinya terkepung oleh kekuatan-kekuatan gaib sekitarnya, yaitu kekuasaan dewa-dewa alam raya atau kekuasaan kesuburan. Kaitannya dengan medis kedokteran bahwa pandangan pemikiran mitis orang sakit dapat disembuhkan oleh hal-hal yang gaib dan mereka yang sakit bisa dikatakan hal-hal yang gaib yang melakukannnya. sedangkan medis kedokteran yang sakit dapat disembuhkan dengan obat dan yang sakit dikarenakan oleh virus atau penyakit.
    Alam Pemikiran Ontologis, yaitu sikap manusia yang tidak lagi dalam kepungan kekuasaan mitis, melainkan secara bebas ingin meneliti segala hal ihwal, dan tahap ini manusia mulai menngambil jarak terjadap segala sesuatu yang dirasakan mengepung manusia. Kaitannya dengan medis kedokteran ontologis juga sering di identikkan dengan metafisika yang juga disebut dengan Proto-filsafat atau filsafat Ketuhanan. Pembahasannya meliputi hakikat sesuatu, keesaan, persekutuan, sebab dan akibat, substansi dan insiden, yang tetap dan yang berubah, eksistensi dan esensi, keniscayaan dan kerelatifan.
    ALam Pemikiran fungsional
    Yaitu bagaimana manusia ingin memperlihatkan daya-daya kekuatan sekitarnya atau menjadikannya semua itu sesuatu yang dialami. Pandangan medis kedokteran ialah ingin memeperlihatkan daya-daya kekuatan sekitarnya atau mewujudkan semuanya itu sesuatu yang dialami, kenapa saya mengatakan begitu? Contoh: seorang dokter yang hendak mengoperasi pasiennya yang sedang sakit, kita katakana saja penyakit kanker otak, sang dokter pasti akan sangat bangga saat pasiennya sembuh dengan kemampuan oleh sang dokter tersebut, begitu juga dengan rumah sakitnya menadikan semuanya itu sesuatu yang dialami.

    BalasHapus
  30. Ravael Simanjuntak/15.01.1307 sambungan
    3. Komentar dan jawaban Pertama
    Komentar Mahasiswa:
    James simson Simanullang29 Februari 2016 02.45
    Nama: james simson simanullang

    Nim : 15.01.1273

    Tingkat/Jurusan : I-D jurusan theology


    kita mengetahui bahwa Etika manusia saat ini sudah hilang atau menipisnya nilai-nilai kemanusiaan. itu disebabkan karna kurangnya atau tidak ada kesadaran manusia akan nilai-nilai kemanusiaan. perkembangan zaman atau teknologi saat ini membuat etika dan moral manusia sudah mulai pudar dan tidak ada lagi rasa keseganan terhadap orang yang lebih tua.karana kurangnya perhatian atau kontrol dari orang tua.banyak kita temukan saat ini remaja yang hancur karna perkembangan teknologi yang salah gunakan.Etika dan moral harus dipegang pada prinsip seseorang. saya ingin bertanya kepada bapak seperti yang saya lihat digereja saya jemaat digereja saya pak sudah mulai hilang etika dan moral. krna mereka menganggap bahwa bergereja itu tidaklah penting dan tidak ada gunanya dan mereka mementingkan berkerja dari pada bergereja.Mereka katakan bahwa tidak ada uang yang dapat dihasilakan dari sana malah membuat kerugian.banyak jemaat digereja saya pak yang jarang beribadah dan sangat susah datang kegereja. itu pun hari-hari besar besar saja pak yang datang contohnya pada hari natal dan tahun baru saja baru datang kegereja. bagaimana pak peran gereja disana dalam menghadapi masalah tersebut?????

    syaloom...
    Jawaban Dosen
    Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 06.01
    Terimakasih komennya, James Simson Simanullang, Nim : 15.01.1273.
    IBD membangun kembali nilai-nilai kemanusiaan, seperti yang kita telah bahas di kelas, nilai-nilai itu: Etika, etos, moral, dan juga nilai yang lainnya, seperti: kesempurnaan, kebahagiaan, puasa-jatidiri, cinta erotis-peran ganda wanita-keluarga, dan Hak Asasi Manusia. Perihal banyaknya jemaat yagn tidak tertarik lagi ke gereja, mungkin perlu kita selidiki apa penyebabnya, karena kemungkinan ada faktor-faktor yang melatarbelakangi sehingga kita menemukan alasan-alasan itu. Ada pelajaran yang perlu kita renungkan, agar sebagai pendeta atau pelayan, kita harus rendah hati dan selalu memotivasi umat dalam kehidupan sehari-hari. Umat dalam perjuangan hidup pasti banyak menghadapi masalah, di sanalah kita datang untuk menopang dan mendampingi mereka, dan kita datang hanyalah sebagai wakil atau utusan dari Tuhan. Pendeta atau pelayan jangan berkarakter seperti bos, tetapi harus meneladani Kristus yang rendah hati itu.
    Salam Budaya.
    Alasan :ALasan saya memilih James Simson Manullang tidaklah lari dari topik pembahasan kita Ilmu Budaya Dasar yang di sana dipelajarai tentang etika. Setelah saya mempelajari IBD ini, saya telah mengetahui banyak tentang
    manusia, mulai dari etikanya dan moralnya. Memang benar sekarang manusia sudah lari dari jalur-jalur kebenaran, saya memilih komentar james karena topiknya mengenai hal-hal yang sedang panas pada saat ini.

    BalasHapus
  31. Ravael Simanjuntak/15.01.1307 sambungan
    Komentar dan jawaban kedua
    Komentar Mahasiswa
    Krismay Pasaribu29 Februari 2016 04.05
    nama : Krismay Pasaribu

    ting/prodi :I-C/Theologi

    Syaloom Pak.......

    Berbicara tentang Ilmu Budaya Dasar

    Maka yang melakukan Ilmu Budaya Dasar itu adalah manusia karena manusia adalah makhluk berbudaya yang dimana jika tidak ada manusia maka budaya tidak akan lahir bahkan tidak akan berkembang di masyarakat. budaya itu adalah kreatifitas seseorang di mana budaya yang dilakukan atau di perbuat sangat berguna bagi masyarakat bahkan mempunyai nilai-nilai kemanusiaan. budaya atau kreatifitas itu ada yang baik atau bagus di contoh dan ada juga yang tidak bagus di contoh bahkan harus dibuang budaya atau di patahkan budaya yang tidak baguss itu.....

    contoh nya budaya atau kreatifitas yang harus dikembangkan dan harus di lakukan seperti dalam galatia 5:22-23 mengenai buah-buah roh termaksud juga talenta atau bakt dalam melukis, bernyanyi bahkan bermain musik....

    contoh nya budaya atau kreatifitas yang tidak harus dikembangkan atau dilakukan seperti dalam galatia 5:19-21 mengenai perbuatan daging termaksud juga korupsi,isis bahkan menganggap diri nya yang paling benar......

    melalui lahir nya mata kuliah ilmu budaya dasar ini menjadi timbul pertanyaan dari saya pak, bagaimana jika manusia tidak menumbuhkan bahkan melakukan budaya atau kreatifitas melalui buah-buah roh dan termaksud juga talenta yang ada di dalam dirinya, tetapi malah melakukan bahkan mengembangkan perbuatan daging dan termaksud juga korupsi, isis bahkan menganggap dirinya paling benar dan bahkan hal ini terjadi bagi masyarak yang beragama.....

    sehingga jadi timbul pertanyaan di hati saya pak, apakah masyarakat yang berbudaya itu masih mempunyai nilai-nilai agama di dalam dirinya dan bagaimanakah masa yang akan datang seperti yang di jelaskan dalam kitab wahyu 20:1-6 tentang kerajaan seribu tahun jika manusia masih berbudaya hidup dengan perbuatan daging bahkan ada yang ateis dan apa kah pro-kontra nya pak??????

    syaloom.....
    Jawaban Dosen
    Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 06.14
    Terimakasih komennya, Krismay Pasaribu, NIM...?

    IBD sangat sederhana untuk menjelaskan manusia, yaitu manusia adalah manusia yang membangun nilai-nilai yang luhur. Manusia selamanya ada dan layak hidup di dunia ini, dan juga di hadapan Tuhan, ketika manusia menganut hal-hal yang benar, baik, dan adil. Hal-hal di luar itu adalah kejahatan, termasuk ISIS, dan kejahatan-kejahatan yang lainnya, yang membuat manusia menderita, dan juga yang mengakibatkan mahluk-mahluk hidup lainnya menderita, seperti binatang-binatang, dan tumbuh-tumbuhan.

    Karena itulah Paulus mengingatkan jemaat Kristen di Galatia agar hidup manusiawi dan hidup dalam terang Roh Kudus agar menjadi umat yang membangun kebenaran, kebaikan, dan keadilan,

    Perihal kisah seribu tahun (Wahyu), semuanya akan nyata kelak, karena Yohanes yang menuliskan Wahyu itu sudah diberikan penglihatan oleh Tuhan, kalau dunia ini akan menghadapi penderitaan-penderitaan yang hebat, namun umat Tuhan akan selalu disertaiNYA dan akan diberikan pertolongan agar menang dalam setiap kesusahan dan penderitaan.

    Salam Budaya
    Karena menurutt saya pertanyaan saudari Krismay mengajak kita untuk berpikir keras dan karena Krismay banyak mengambil ayat-ayat dalam alkitab melalui komentarnya.

    BalasHapus
  32. Ravael Simanjuntak/15.01.1307 sambungan
    Komentar dan Jawaban ketiga
    Komentar Mahasiswa
    Sulastry Putry Lumban Gaol29 Februari 2016 08.20
    Berbicara mengenai Ilmu Budaya Dasar, hal itu tidak terlepas dari manusianya dan budayanya, karna manusia memang suatu makhluk yang berbudaya. Harapan kedepannya semoga mata kuliah ini selalu berlanjut atau berantai, demi terciptanya mahasiswa yang selalu peka terhadap budaya sekitarnya. Terkhusus mahasiswa STT ABDI SABDA ke depannya. Yang mencintai budaya atau tradisi-tradisi yang ada pada dirinya, dan menghargai dalam arti yang Inklusivisme budaya yang lain di sekitarnya.

    Syalom...

    Sulastri Putri
    NIM : 15.01.1330
    Jawaban Dosen
    Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 08.58
    Terimakasih komennya, Sulastri Putri, NIM : 15.01.1330.
    IBD adalah jati diri dalam menempatkan manusia menjadi pribadi yang berharga, sehingga manusia berbudaya atas nilai-nilai yang manusiawi (humanitas). Sesuatu yang baik jika kita komit dengan memulainya dari kampus kita, STT Abdi Sabda.
    Salam IBD.
    Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 08.58
    Terimakasih komennya, Sulastri Putri, NIM : 15.01.1330.

    IBD adalah jati diri dalam menempatkan manusia menjadi pribadi yang berharga, sehingga manusia berbudaya atas nilai-nilai yang manusiawi (humanitas). Sesuatu yang baik jika kita komit dengan memulainya dari kampus kita, STT Abdi Sabda.
    Salam IBD.
    Karena komentar Sulastry mengajak atau membujuk para pembaca untuk menciptakan selalu peka terhadap budaya sekitarnya. Khususnya Mahasiswa STT Abdi Sabda dan yang akhirnya kehidupan Mahasiswa STT Abdi Sabda aman, damai, tentram, dan sejahtera,

    BalasHapus
  33. Nama: Mei Wastina Samosir
    NIM: 15.01.1293

    1. Berpegang prinsip-prinsip etika yang kuat (nilai-nilai budaya) , maksudnya adalah ketika budaya sudah ada pada kita , maka kita juga di tuntut memahami , mengetahui , melaksanakan nilai-nilai budaya. Budaya tidak hanya tentang sebatas pemahaman saja, namun budaya juga memiliki etika (nilai-nilai). Sebagai manusia yg berbudaya sudah sepantasnya kita memiliki etika berbudaya. Saya bisa mengambil contoh seperti di Adat Batak Toba ada namanya Dalihan Natolu (Elek marboru, Manat mardongan tubu, Somba marhulala-hula). Dalihan Natolu itu adalah persekutuan dan kebersamaan yang saling menopang satu sama lain dengan peran masing-masing antara Hula, Boru, Dongan Tubu. Dalihan Natolu adalah sebuah differensiasi (berbeda peran tapi setara), bukan staratifikasi (ada yang lebih tinggi dan ada yang lebih rendah), karena Dalihan Natolu (tiga batu tungku) itu sendiri tidak mungkin berfungsi dengan baik jika salah satu batu tungkunya lebih tinggi dari yang lain. Contoh lainnya , budaya lewat di depan orang tua, orang menunduk dan menjulurkan tangan. Kenapa? Ya karena etika atau hukum tentang orang tua: orang tua harus dihormati, itu sebabnya tidak boleh sesuka hati apabila lewat dari depan orang tua, karena jika begitu, itu namanya tidak berpegang pada etika atau norma. Jika kita sudah berpegang pada prinsip-prinsip etika , maka kita sebagai manusia yg berbudaya sudah memiliki disiplin yg tinggi. Di Indonesia kaya akan budaya ( Budaya Batak Karo , Toba , Simalungun, Pakpak, Nias, Angkola, Toraja, dll), namun di antara banyaknya budaya , masih banyak kita yg kurang menghargai antara budaya yg satu dengan yg lainnya. Kita justru cendrung mengganggap bahwa hanya budaya kita saja yg baik , dan menganggap bahwa budaya lain itu tidak baik.Yang dimaksudkan disiplin disini adalah mempunya tata krama . Jika kita sudah memngahrgai antar umat berbudaya , maka disitulah kita sudah memiliki prinsip-prinsip etika yg kuat dandisini kita sudah memiliki disiplin yg tinggi.
    Kaitan prinsip-prinsip etika yg kuat dan berdisiplin tinggi dengan latar belakang lahirnya ilmu budaya dasar yaitu; Dari situ kita diajarkan untuk saling menghargai antara yg satu dengan yg lain. Dan dari situ juga di ajarkan untuk memahami apa yg menjadi masalah di dalam kebudayaan. Sebagai generasi muda hendaklah kita melestarikan apa yg sudah menjadi budaya kita. Kita tidak perlu malu dengan budaya yg sudah kita miliki saat ini. Karena saat ini saya melihat budaya sudah semakin terkikis, dalam arti para generasi muda tidak mau tahu lagi dengan apa yg sudah menjadi budayanya.

    BalasHapus
  34. Nama : Mei Wastina Samosir
    Nim: 15.01.1293 .. Sambungan

    2. Disiplin ilmu kedokteran menurut alam pemikiran Mitis, Ontologis, dan Fungsionalisme
    • Menurut alam pemikiran Mitis
    Disini masalah sehat dan sakit ditentukan oleh pengaruh jagat raya. Sehingga segala kesembuhan , sehat, mati dan kesuburan dimintakan dari alam jagat raya yang bersifat metafisik atau adikodrati. Sekalipun alam fisik mampu memberi kesembuhan, namun dipercaya bahwa alam fisik hanyalah sebagai mediator dari alam metafisik yg sedang bekerja. Disini saya melihat bahwa kekuasaan tersebut menunjukkan kearah kekuasaan-kekuasaan yg ada di atas dan bukan dari manusia. Contoh dari alam pemikiran Mitis seperti : mempercayai arwah-arwah yg sudah meninggal , percaya pada pohon-pohon besar , dll yg menurut mereka dapat memberikan apa yg diminta oleh mereka , kesehatan, kesembuhan , hidup, mati, dan lain sebagainya.
    Dalam pemikiran Mitis ini saya dapat menganalisa bahwa segala bencana seperti letusan gunung api, banjir atau bencana alam lainnya merupakan akibat kemarahan dari sang pencipta. Sehingga, tak jarang ditemukan pelbagai bentuk kegiatan ritual untuk melakukan pendamaian dengan sang pencipta. Maka diadakan upacara pemberian sesajian atau ritual lainnya untuk meredam kemurkaan sang pencipta.
    • Menurut alam pemikiran Ontologis
    Di sini manusia sudah tidak terikat lagi dengan alam pemikiran Mitis. Manusia tidak tunduk lagi kepada kekuatan-kekuatan alam melainkan lebih meneliti apa yg terjadi dengan alam .Kekuatan alam fisik dilihat dan diteliti secara tajam terutama pengaruh langsungnya terhadap kesehatan dan kesembuhan. Alam pemikiran Ontologis mencoba memelihara antara kekuatan dunia metafisik dan fisik serta pengaruhnya pada kesehatan, kesembuhan, hidup, dan mati. Maka penelitian jenis ramuan dari alam fisik (alam kecil, tumbuhan, dan binatang) semakin beragam dan mendalam. Namun dalam tahap perkembangan selanjutnya, masyarakat mulai menyadari dan mengerti bahwa bencana merupakan konsekuensi logis bila manusia tidak memelihara dan bertanggung jawab terhadap alam. Karena itu dengan bantuan pikirannya, manusia berpikir logis tentang dirinya dan alam. Dengan demikian bencana alam dilihat sebagai sebuah fenomena atau kejadian alam dan bukan bentuk kemarahan dari sang pencipta
    • Alam pemikiran Fungsionalisme
    Disini dijelaskan bahwa kondisi individu dipercayai tidak saja karena aspek fisik belaka, namun juga aspek metafisik serta unsur-unsur kebutuhan hidup manusia ataupun aspek lingkungan (lingkungan sosial, psikologis, ekonomis, alam dan sebagainya). Kalau saya melihat dalam pemikiran Ontologis ini manusia sudah memiliki pemikiran yg modern. Apa yg dianggapnya kebaikan (kesehatan, kesembuhan, mati, hidup, dan lain sebagainya) atau keburukan (bencana alam, sakit penyakit, dan lain sebagainya) itu semua berasal dari sang Pencipta , TuhanYang Maha Esa.

    BalasHapus
  35. Nama : Mei Wastina Samosir
    NIM : 15.01.1293.. sambungan

    3. 1. Pertanyaan James Simson Simanullang ; NIM: 15.01.1273 ;Tingkat/Jurusan: I-D/Teologia
    Kita mengetahui bahwa Etika manusia saat ini sudah hilang atau menipisnya nilai-nilai kemanusiaan. itu disebabkan karna kurangnya atau tidak ada kesadaran manusia akan nilai-nilai kemanusiaan. perkembangan zaman atau teknologi saat ini membuat etika dan moral manusia sudah mulai pudar dan tidak ada lagi rasa keseganan terhadap orang yang lebih tua.karana kurangnya perhatian atau kontrol dari orang tua.banyak kita temukan saat ini remaja yang hancur karna perkembangan teknologi yang salah gunakan.Etika dan moral harus dipegang pada prinsip seseorang. saya ingin bertanya kepada bapak seperti yang saya lihat digereja saya jemaat digereja saya pak sudah mulai hilang etika dan moral. krna mereka menganggap bahwa bergereja itu tidaklah penting dan tidak ada gunanya dan mereka mementingkan berkerja dari pada bergereja.Mereka katakan bahwa tidak ada uang yang dapat dihasilakan dari sana malah membuat kerugian.banyak jemaat digereja saya pak yang jarang beribadah dan sangat susah datang kegereja. itu pun hari-hari besar besar saja pak yang datang contohnya pada hari natal dan tahun baru saja baru datang kegereja. bagaimana pak peran gereja disana dalam menghadapi masalah tersebut?????
    syaloom...
    Jawaban dari Bapak Dosen Mago Dang Edward Sinaga
    Terimakasih komennya, James Simson Simanullang, Nim : 15.01.1273.
    IBD membangun kembali nilai-nilai kemanusiaan, seperti yang kita telah bahas di kelas, nilai-nilai itu: Etika, etos, moral, dan juga nilai yang lainnya, seperti: kesempurnaan, kebahagiaan, puasa-jatidiri, cinta erotis-peran ganda wanita-keluarga, dan Hak Asasi Manusia. Perihal banyaknya jemaat yagn tidak tertarik lagi ke gereja, mungkin perlu kita selidiki apa penyebabnya, karena kemungkinan ada faktor-faktor yang melatarbelakangi sehingga kita menemukan alasan-alasan itu. Ada pelajaran yang perlu kita renungkan, agar sebagai pendeta atau pelayan, kita harus rendah hati dan selalu memotivasi umat dalam kehidupan sehari-hari. Umat dalam perjuangan hidup pasti banyak menghadapi masalah, di sanalah kita datang untuk menopang dan mendampingi mereka, dan kita datang hanyalah sebagai wakil atau utusan dari Tuhan. Pendeta atau pelayan jangan berkarakter seperti bos, tetapi harus meneladani Kristus yang rendah hati itu.
    Salam Budaya.
    Alasan saya Menyukai Pertanyaan dan Jawaban ini adalah:
    Karna memang menurut saya Etika , Etos, dan Moral di zaman sekarang ini sudah berkurang. Terkhususnya didalam jemaat pun ketiga hal itu sudah mulai berkurang. Sesama jemaat saja ada yg tiak saling akur atau bermusuhan. Namun apa guna mereka setiap minggunya datang begibadah ke gereja jika belum bisa berdama antarai yg satu dengan yg lainnya. Saya juga melihat bahwa banyak jemaat jika hari minggu misalnya kaum bapak ada di warung, kaum ibu menggosip di depan rumah , dan para pemuda ada yg pergi jalan-jalan , main game online di warnet. Apakah disitu jemaat masih ber-Etika, Etos, dan ber-Moral ?
    Namun dari jawaban bapak saya bisa menganalisa bahwa semuanya itu pasti ada penyebabnya masing-masing. Untuk itu sebagai Pelayan atau Pendeta hendaklah bisa menjadi konselor bagi jemaat. Jangan menganggap bahwa menjadi pendeta akan menjadi bos, namun hendaklah kita sebagai calon-calon hamba Tuhan meneladani Kristus yg rendah hati. Seperti firman Tuhan yg tertulis : “Sebab anak Manusia datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani , dan memberikan nyawanya menjadi tebusan bagi banyak orang (Markus 10:45).

    BalasHapus
  36. Nama: Mei Wastina Samosir
    NIM: 15.01.1293...sambungan

    2. Pertanyaan dari Hendriko Siagian ; Nim: NIM : 15.01.1268
    Kelas/Prodi : I-C/Theologi
    1) Apakah hal sedemikian rupa tidak bertentangan dengan iman dan ajaran Kristen/gereja dengan adanya beberapa penatua-penatua tertentu yang mempunyai kemampuan supranatural?
    2) dalam hal sedemikian rupa dimana adanya beberapa penatua yang mempunyai kemampuan supranatural, siapakan/apakah yang lebih diyakini oleh orang tersebut dengan adanya hal demikian? apakah dia masih meyakini Tuhannya atau lebih meyakini kemampuan yg dimilikinya yang notabennya adalah diturunkan oleh nenek-nenek moyangnya?
    3) dengan adanya hal demikian, tidak adakan pro kontra atau pertentangan yang terjadi dalam dirinya antara kemampuan supranatural tersebut dengan Tuhan yang diyakini dalam agamanya?



    Jawaban dari Bapak Dosen Mago Dang Edward Sinaga
    Alam pemikiran mitis manusia adalah akar dalam setiap budaya, sebelum agama datang, manusia dan Yang Mahakuasa (ALLAH dalam Alkitab, atau dewa dan dewi bagi yang beragama tradisi, dan lain-lain)adalah dua alam yaitu manusia yang duniawi dan Yang Mahakuasa yang ilahi.
    Menghubungkan mitis dan seorang penatua atau pelayan di gereja saat ini, membutuhkan suatu penelitian langsung dan berbincang-bincang dengan oknum penatua tersebut, dengan catatan untuk melihat dan diskusi dengannya tanpa menggurui dan menghakimi. Sekali lagi atas nama IBD, kita harus ramah dan datang untuk melihat dan mengamati, dan memaknainya, sekali lagi butuh waktu dan penelitian yang panjang, ini cocok untuk skripsi, semoga pencariannya dan pemaknaannya sampai kepada pencerahan sehingga permasalahan seorang penatua dan kemampuan supranaturalnya dapat diterangi dalam terang Injil (perlu kita ingat Yesus juga dikenal sebagai penyembuh berbagai penyakit).
    Aalasan saya menyukai pertanyaan dan jawaban tersebut adalah karena memang di zaman modern ini pun alam pemikiran mitis itu masih ada. Apa yg menjadi alasan orang-orang masih mempercayai mitis itu pasti bermacam-macam. Namun dari jawaban bapak dosen sudah cukup memberikan penjelasn. Ketika ada jemaat yg masih mempercayai seperti itu , hendaklah seorang hamba Tuhan atau pendeta melakukan komunikasi langsung dengan yang bersangkutan . Pendeta dengan Jemaat harus memiliki komunikasi yg baik. Pendeta juga harus bisa memberikan pandangan-pandangan mengenai itu dengan berlandaskan Firman Tuhan.

    BalasHapus
  37. Nama :Feran Riki Barus
    NIM :15.01.1262
    Tingkat/Jurusan :I.B/Theologi
    sambungan jawaban No 3:

    B.Eirene Hutabarat/15.01.1246
    “Berbicara mengenai nilai kemanusiaan, berarti tentang manusia dan sesama manusia. Nilai kemanusiaan adalah kebaikan, kebenaran, dan keadilan. Ada suatu pertanyaan yang muncul dalam benak saya, bagaimana sebenarnya nilai kemanusiaan dibangun dalam diri individu? Karena dari pengalaman, saya pernah melihat seorang "pelayan Tuhan" tidak mampu menjalankan nilai kemanusiaan dengan baik kepada sesama "pelayan Tuhan" sehingga saya berpikir, "pelayan Tuhan" yang sudah belajar tentang siapa manusia itu sendiri saja belum tentu bisa menjunjung tinggi nilai kemanusiaan padahal jelas kita mengetahui bahwa manusia adalah imago dei, lalu bagaimana mungkin orang awam yang kurang memiliki wawasan lebih atau masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi untuk menempuh pendidikan tinggi dapat memahami kedudukan dari nilai kemanusiaan itu”?
    Terimakasih

    Alasan saya memilih komen ini karena saya sukak dengan komen bapak Edward Sinaga tentang yang dipertanyakan oleh saudara Eirene Hutabart yaitu tentang seorang “pelayan Tuhan” tidak mampu menjelaskan nilai kemanusiaan dengan baik kepada sesama “pelayan Tuhan” sehingga saudara Eirena mengambil kesimpulan, seorang Pelayan Tuhan saja belum bisa menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, lalu bagimana mungkin orang awam yang kurang memiliki wawasan lebih memahami kedudukan dari nilai kemanusiaan. Dan bapak dosen menjelaskan bahwa Nilai-nilai kemanusiaan yang lain adalah, etika, moral, dan etos. Kita harus sadari, kalau ekonomi dan pendidikan tidak selamanya menentukan nilai-nilai kemanusiaan itu, permasalahanya munkin sama halnya dengan pejabat Negara kita saat ini, yaitu masih sering adu fisik bahkan bentrok dengan sesama anggota DPR ketika dalam rapat Paripurna berlangsung. Dari sini kita bisa ambil kesimpulan bahwa bukan karna faktor ekonomi, pendidikan yang menentukan nilai-nilai kemanusiaan.


    BalasHapus
  38. Nama :Feran Riki Barus
    NIM :15.01.1262
    Tingkat/Jurusan :I.B/Theologi
    sambungan jawaban No 3:

    C.Ribka Sirait,15.01.1310.
    “Syalom,
    trimakasih kepada Bapak yang terus memotivasi kami para mahasiswa/i ABDI SABDA, terkhususnya kami stambuk 2015 ini.
    saya mau bertanya kepada Bapak, yang dimana soal dalam memperlakukan junior kami disaat kami nantinya akan menjadi senior. yang pastinya harus sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan yang ada. namun Bagaimana caranya menghadapi adik-adik kami yang mungkin memiliki sifat yang agak sulit menerima didikkan/teguran /arahan dari kami kakak/abang seniornya, apakah kami harus tetap bersabar walaupun misalnya kami dianggap angin lalu, apa cara yang tepat untuk mengatasinya?
    jika kami memperlakukan mereka dengan sebagaimana mestinya, lalu jika mereka melakukan kesalahan dan biasanya mereka di cap kurang diospek, lalu bagaimana cara kami bersikap kepada adik-adik kami tersebut”?
    trimaksih.
    SALAM IBD,GBU.

    Alasan saya mengambil komen ini, karena saya tertarik dengan paertanyaan saudara Ribka, dimana saudara Ribka memnanyakan bagaimana caranya menghadapi adik-adik kami yang mungkin memiliki sifat yang agak sulit menerima didikkan/teguran /arahan dari kami kakak/abang seniornya, apakah kami harus tetap bersabar walaupun misalnya kami dianggap angin lalu, apa cara yang tepat untuk mengatasinya. Menuru saya harus tidak henti-henti untuk menasehattinya, karena itu sudahlah tanggung jawab kita sebagai abang/kakak seniornya yang selalau memotivasinya untuk selalau tetap semangat dalam mengahadapi perkuliahan dan juga dalam kehidupan di luar perkuliahan. Walaupun dia tetap belum juga bisa menerima nasehat kita, kaita harus kembalai kepada diri kita sendiri, apakah kita sudah melakukan apa yang kita nasehatkan kepada adek-adek kita apa belum. Mungkin adek kita berangap abag/kakak saya saja bandel sok nasehati pulak dia sama saya. Jadi menurut saya omongan sama tingkah laku kita harus seimbang agar oarang lain atau adek kita mau menerima nasehat atau saran kita.
    Dan bapak dosen kita juga sudah menjelaskan di atas bahwa ramah dan kehalusan-kebaikan yang kita berikan kepada adek-adek kita nantinya, supaya adek-adek kita bangga punya senior yang ramah dan baik seperti kita.

    BalasHapus
  39. Nama : Christiani
    NIM : 15.01.1228
    Ting/Jur : I-B/Theologi
    1. Kutipan Gunawan dari M.T. Zen tentang, "Ciri-ciri bangsa yang maju", urutan satu dan dua adalah: 1. Berpegang pada Prinsip-prinsip Etika yang Kuat. 2. BerdisiplinTinggi.
    beserta kaitannya dengan Latarbelakang Lahirnya Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD)
    Prinsip-prinsip etika yang kuat ( adat-istiadat) dan Berprinsip tinggi.
    1. Prinsip-prinsip etika yang kuat (adat istiadat)
    Dalam pemahaman Ilmu Budaya Dasar, Dalam kehidupan bermasyarakat Manusia di harapkan atau di tuntut agar memiliki nilai Moral dan Etika yang baik. Moral dimiliki dalam diri manusia yang pada dasarnya baik dan juga terpuji. disaat seseorang telah memiliki moral yang baik maka penilai orang lain terhadap dirinya akan menilainya memiliki pribadi yang baik juga. Didalam setiap Agama di dunia mengajarkan bagaimana cara untuk menjadi pribadi yang baik karena moral yang terdapat pada dirinya menentukan bagaimana kepribadian seseorang tersebut. Ketika seseorang tidak memiliki moral yang baik maka hidupnya pun tidak akan baik, kepribadiannya rapuh dan sulit menjalin hubungan sosial dengan orang-orang disekitarnya. Maka itu pentingnya seseorang berusaha memiliki moral yang baik adalah suatu keharusan. Jika kita kaitkan pada latar belakang Lahirnya Ilmu Budaya Dasar etika moral perlu dikembangkan dalam etika berbudaya. Karena salah satu dari tujuan Ilmu Budaya Dasar adalah untuk menambahkan kemampuan kita untuk menanggapi masalah nilai-nilai budaya. Dan pada prinsip-prinsip etika yang kuat berdisiplin tinggi dapat kita kaitkan dengan Lahirnya latar belakang Ilmu Budaya Dasar (IBD) yaitu Adat-istiadat. Yang dimana Adat-Istiadat itu adalah suatu kebiasaan dari suatu kelompok masyarakat. Misalnya pada Adat-Istiadat dalam suku Batak Toba yang dimana tidak boleh atau dilarang keras berpacaran, atau menikah dengan yang satu marga. Dan apabila ada seseorang yang melanggar hal tersebut mereka akan dikenakan sangsi, dan sangsi tersebut seperti tidak diperbolehkan dipasu-pasu atau diberkati digereja dan dalam lingkungan masyarakat juga mereka dikucilkan atau mereka juga akan diusir dari kampong tempat tinggal mereka. Maka dari itu inilah suatu Adat-Istiadat dari suku Batak Toba dalam yang dimana seseorang melanggar Adat-Istiadat tersebut. Jadi etika yang kuat sangat berhubungan erat dengan adat istiadat yang terjadi didalam kehidupan kita. Dimana dalam adat istiadat diperlukan etika yang kuat untuk membangun kebudayaan.

    BalasHapus
  40. Nama :Christiani
    NIM :15.01.1228
    Ting/jur : I-B/Theologi
    2. Alam Pemikiran Manusia menurut P. Haryono (1996), membahas, disiplin Ilmu Medis - Kedokteran, di mana Ilmu Medis - Kedokteran juga dimaknai atau dipahami dengan Alam Pemikiran Manusia tersebut. Coba saudara jekaskan Disiplin Ilmu Medis - Kedokteran menurut "Alam Pemikiran Mitis, Alam Pemikiran Ontologis, dan Alam Pemikiran Fungsionalisme"
    Alam Pemikiran Manusia terbagi atas tiga (3) yaitu:
    1. Alam Pemikiran Mitis
    Alam pemikiran mitis yaitu manusia merasakan bahwa dirinya terkepug oleh kekuatan-kekuatan disekitarnya, yaitu kekuasaan alam Dewa-dewa disekitarnya. Alam pemikiran mistis yaitu orang yang percaya pada ilmu-ilmu gaib. Dan mempercayai hal-hal yang mistik, dan hal ini juga terbagi atas Mitos, Magi.
     Mitos situ sendiri adalah cerita tentang kejadian atau peristiwa alam dan kehidupan manusia yang mampu memberikan pedoman dan arahan kepada sekelompok orang.
    Mitos juga memiliki fungsi yang terbagi atas 3 yaitu:
    a. Menyadarkan manusia bahwa sebenarnya ada kekuatan-kekuatan gaib didunia ini.
    b. Mitos memberikan jaminan pada masyarakat pada saat itu juga.
    c. Memberikan pengetahuan tentang terjadinya alam beserta isinya juga tentang kelahiran manusia dan para Dewa-dewi.
     Magi
    Dalam kehidupan manusia yang primitif magi memainkan peranan besar perbuatan magi dan mantra-mantra bagi yang bersangkutan sering begitu erat hubungannya dengan alam gaib.
    • Contoh : dari Alam Pemikiran Mitis tersebut dan kaitannya dalam disiplin ilmu medis kedokteran yaitu, suatu masyarakat yang dimana apabila ada suatu anggota keluarga yang sudah tua dan juga mengalami penyakit tua dan akan menuju kematian dan keluarga yang lain menganggap bahwa itu adalah sebab dari suatu kekuatan mistis dan sehingga mereka berfikiran itu ada kaitannya dengan kakek-kakek leluhurnya.
    2. Alam Pemikiran Ontologis
    • Dalam pemikiran Ontologis sikap manusia tidak lagi hidup dalam kepunyaan kekuasaan mitis melainkan secara bebas ingin meneliti segala ikhwal yang terjadi. Alam Pemikiran Ontologis ini adalah orang yang sudah mengetahui Tuhan, tapi dia tidak mau menerapkan ajaran Tuhan dalam hidupnya dan masih mempercayai alam gaib.
    • Contoh : Dari Alam Pemikiran Ontologis dan kaitannya dengan disiplin ilmu medis adalah suatu keluarga yang dimana ia mengalami penyakit yang akurat orang tersebut pergi berobat kemedis ( kedokter) dan dia sudah mengetahui bahwa ia terkena penyakit maag yang akurat. Tetapi seiring berjalannya waktu orang tersebut merasa kalau penyakitnya tersebut tidak langsung sembuh padahal ia rajin minum obat. Tapi yang namanya manusia dia kurang sabar untuk menunggu sampai sakitnya tersebut benar-benar pulih. Dan akibatnya orang tersebut pergi berobat kepada dukun dia berfikir bahwa penyakit tersebut adalah suatu hukuman dimasa lalu yang dimana pada masa lalu ia sering berhubungan dengan hal-hal gaib, dan ia berfikir itu adalah suatu akibat dari perbutannya dimasa lalu.

    3. Alam Pemikiran Fungsionalis
    Kata fungsi selalu menunjukan suatu pengaruh dari hal yang satu terhadap yang lain “ Fungsional” tidak berdiri sendiri tetapi jusru memproleh arti dalam suatu hubungan tertentu. Maka dalam pemikiran fungsionalisme menyangkut hubungan, peraturan, dan relasi.
    • Contoh dari Alam Pemikiran Fungsionalis dan kaitannya dengan ilmu medis adalah, suatu keluarga mengalami penyakit yang sangat parah misalnya terkena penyakit kanker dan orang tersebut pergi berobat kedokter dan ia percaya bahwa penyakitnya tersebut bisa sembuh dengan bantuan dokter atau medis dan ia tidak lagi pergi atau tudak menyimpang sehingga ia berobat ketempat lain (dukun) tetapi ia percaya bahwa hanya dokter dan kuasa Tuhan dan minum obat, dan menjaga kesehatan maka penyakitnya tersebut dapat sembuh

    BalasHapus
  41. 3. Tiga komentar dan jawaban yang diminati beserta alasannya.
    Saya menyukai komentar dan tanggapan teman saya yaitu:
    1. Nama :Dian Lasmauhur Damanik
    NIM :15.01.1241
    Tingkat/jur:I-D/Theologi

    Tanggapan Saya:
    Berbicara tentang Ilmu Budaya Dasar, dapat menambah wawasan saya yang meluas... dari pembahasan pertama dari kelompok 1, mengenai Latar Belakang IBD, Membuat saya mampu memahami apa sih sebenarnya IBD tersebut, dan apa tujuan IBD. dan saya dapat mengambil intinya, bahwasanya Ilmu Budaya Dasar itu sangat begitu penting dlam kehidupan manusia dimana manusia mampu mengenal siapa dirinya, mampu manusia untuk mennyesuaikan dirinya, menyadarkan kita tehadap nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat,,baik itu nilai kebaikan,kebenaran,keadilan dan nilai-nilai kemanusiaan yang lain, dan kita juga dituntun untuk mengembangkan kebudayaan kita dengan kreatif dengan menghargai budaya orang lain.
    saya jadi teringat Pak..tentang analisa kami kelompok 1 tentang negara kita ini, yaitu Indonesia adalah Negara kepulauan. sperti yang kita ketahui banyak beragam budaya,etnis, ras, agama di Indonesia ini, tetapi belum begitu terlihat bersatu,belum mampu bekerja sama, dan sangat sulit untuk saling membangun, bahkan menganggap dirinya yang paling benar, dan selalu menyalahkan yang lain.. sebenarnya bagaimana sih tanggapan kita pak, mengenai hal ini????
    begitu juga yang dikampus kita ini banyak budaya yang berbeda-beda,, terkadang tanpa kita sadari, kita bergabung dalam satu suku...sehingga pandangan orang negatif thinking pada kita. padahal sebenarnya kebetulan,,tanpa disadari,,tapi agak kurang nyaman, karena pemikiran orang lain, ada penggolongan2 (stratifikasi sosial).
    saya juga teringat oleh ucapan Bapak TH. J. Nanulaitta tentang ucapan Paulus kepada Apolos di jemaat Korintus, "untuk apa kita membuat pengelompokan2, walaupun kamu menanam, saya menyiram, dia memupuk, tapi kita Tahu Tuhan yang menumbuhkan." seperti itulah sebenarnya kehidupan kita, walaupun kita berbagai budaya, suku, ras, adat, etnis, religi tapi kita semuanya adalah ciptaan Tuhan, satu, dan tidak ada perbedaan.
    saya juga ada pertanyaan tadi Pak, kepada Kelompok 4 yang telah membahas "Nilai-nilai kemanusiaan yang lain", yang menjelaskan analisa mereka tentang Gafatar.
    orgnisasi ini katanya sebelum bekerja mereka berdoa sebentar, lalu mereka melakukan aksi2 sosial mereka kepada orang-orang, tapi organisasi ini bukanlah mengikuti agama, jadi kepada siapa mereka berdoa???
    dan nilai apa sih yang kita pakai dalam menanggapi organisasi ini???
    sekian dan terimaksih Pak...
    SYALOOM.....

    BalasHapus
  42. Nama :Lantina Bareta Bangun
    (3)Orang menyukai komentar dalam pemabahasan ilmu budaya dasar
    NAMA:CHRISTIANSINAGA
    NIM :15.01.1227
    KELAS/PRODI:1B/TEOLOGI
    pada tanggal 22 pebruari yg lalau kita sudah membahas tentang nilI-nilai kemanusian dimana pada saat itu saya ingin bertanya tapi apa boleh buat para penyaji tidak menghunjuk saya,tetapi Melalui blog ini saya ingin bertanya tantang ETIKA DAN MORAL,dimana dijaman yang maju dan canggih sebagiam menusia tidak lagi beretiaka dan bermoral yang baik hal itu dapat kita lihat dengan banyaknya perilaku menyimpang di tengah-tengah masyarakat,sebagai contoh LGBT merupakan khasus yang hangat pada saat ini dimana para kaum ini menuntut hak dan kedilan agar pernikahan LGBT di sahkan negara dan agama padahal LGBT merupakan sikap yang melangar etika pegaulan dan etika seksual seperti yang dibuat para penyaji di sajianya dan tidak disukai Allah,seperti firman tuhan yg tertulis dalam 1 KORINTUS 6:9B-10 YANG isinaya janganlah sesat orang cabul,penyembah berhala, orang berjinah,orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pefitnah dan penipu tidak akan medapat bagian dar kerajaan Allah.
    Yang saya tanyakan
    1.bagaimana seharusnya respon dan kebijakan gereja pada kaum LGBT..?apakah gereja harus menshakan pernikahan tersebut..?
    2.bagaimana sikap kita dalam khasus LGBT ini apakah kita harus memandang mareka sebelah mata(mengucilkan meraka)
    sekian dan terimakasih
    SYALOM..”
    Balas
    Balasan

    Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 16.36
    “Terimakasih komennya, CHRISTIAN SINAGA, NIM :15.01.1227. Kaum Lesbian, Gay, Bisexual, dan Transgender (LGBT) adalah komunitas yang menyatakan perihal orientasi seksual mereka secara jujur. Merek bergumul panjang dan sejarah keterbukaan mereka melalui proses panjang, dimulai dari kesadaran mereka pada diri sendiri akan orientasi atau ketertarikan seksual mereka, kemudian mereka terbuka kepada keluarga, ada yang menerima dan ada yang menolak bahkan menghakimi mereka, dan sejarah panjang LGBT di belahan dunia Barat dan Amerika juga mencatat kisah-kisah yang memilukan dan banyak tragedi kemanusiaan yang mereka alami sejak komunitas itu ada, termasuk banyak mereka yang dikucilkan dan bahkan mereka bunuh diri atau dibunuh. Tentunya dalam konteks kemanusiaan, hal kekejian yang menimpa LGBT adalah kejahatan, baik di hadapan manusia dan Tuhan. Orang-orang berlaku tidak adil, tidak baik, dan tidak benar kepada mereka.
    Dalam dunia saat ini Hak Asasi Manusia begitu diagungkan dan dimuliakan, dan mereka menjerit menyuarakan keadilan dan hukum untuk menjamin hidup mereka dan cinta yang mereka punya (cinta LGBT).

    Bagaimana sikap gereja, untuk kaum LGBT? Ini adalah pertanyaan menyangkut etika, di mana apa yang terbaik bagi mereka dan apakah gereja sudah mendengar suara mmeminta tolong dari kaum ini? Gereja-gereja di Barat, Amerika, Australia, dan Afrika terbelah dua dalam hal menyikapi kaum ini, di mana ada yang menolak dan ada yang menerima bahkan memberkati pernikahan mereka.

    Bagaiman dengan sikap kita? KIta dan latarbelakang gereja lokal kita akan sangat sulit menerima pernikahan mereka karena konteks gereja kita adalah budaya dan juga sangat menjunjung tinggi akan nilai dan makna serta tujuan pernikahan itu.

    Kita membutuhkan waktu dan proses panjang untuk menyikapi dan memutuskan tentang sikap gereja akan pernikahan.
    Alasan saya komentari tentang ini masih banyak pergumulan di indonesia atau di luar negeri yang sudah LGBT bahkan gereja ada juga menyetujui tentang LGBT sudah semakin berkembang.sikap etika,etos sudah tidak ada lagi tindakan semakin maju IPTK zaman sekarang .bahkan sebagian pdt ada menyetui tentang pernikahan LGBT di luar negeri atau d negara kita sendiri demi Uang ada juga diaken,pertua,sintua, berat tuhan membuat pemberkataan pernikahan LGBT.


    Salam IBD shalom

    BalasHapus
  43. nama : Christiani
    nim : 15.01.1228
    ting/jur : I-B/Theologi
    3. Tiga komentar dan jawaban yang diminati beserta alasannya.
    Saya menyukai komentar dan tanggapan teman saya yaitu:
    1. Nama :Dian Lasmauhur Damanik
    NIM :15.01.1241
    Tingkat/jur:I-D/Theologi

    Tanggapan Saya:
    Berbicara tentang Ilmu Budaya Dasar, dapat menambah wawasan saya yang meluas... dari pembahasan pertama dari kelompok 1, mengenai Latar Belakang IBD, Membuat saya mampu memahami apa sih sebenarnya IBD tersebut, dan apa tujuan IBD. dan saya dapat mengambil intinya, bahwasanya Ilmu Budaya Dasar itu sangat begitu penting dlam kehidupan manusia dimana manusia mampu mengenal siapa dirinya, mampu manusia untuk mennyesuaikan dirinya, menyadarkan kita tehadap nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat,,baik itu nilai kebaikan,kebenaran,keadilan dan nilai-nilai kemanusiaan yang lain, dan kita juga dituntun untuk mengembangkan kebudayaan kita dengan kreatif dengan menghargai budaya orang lain.
    saya jadi teringat Pak..tentang analisa kami kelompok 1 tentang negara kita ini, yaitu Indonesia adalah Negara kepulauan. sperti yang kita ketahui banyak beragam budaya,etnis, ras, agama di Indonesia ini, tetapi belum begitu terlihat bersatu,belum mampu bekerja sama, dan sangat sulit untuk saling membangun, bahkan menganggap dirinya yang paling benar, dan selalu menyalahkan yang lain.. sebenarnya bagaimana sih tanggapan kita pak, mengenai hal ini????
    begitu juga yang dikampus kita ini banyak budaya yang berbeda-beda,, terkadang tanpa kita sadari, kita bergabung dalam satu suku...sehingga pandangan orang negatif thinking pada kita. padahal sebenarnya kebetulan,,tanpa disadari,,tapi agak kurang nyaman, karena pemikiran orang lain, ada penggolongan2 (stratifikasi sosial).
    saya juga teringat oleh ucapan Bapak TH. J. Nanulaitta tentang ucapan Paulus kepada Apolos di jemaat Korintus, "untuk apa kita membuat pengelompokan2, walaupun kamu menanam, saya menyiram, dia memupuk, tapi kita Tahu Tuhan yang menumbuhkan." seperti itulah sebenarnya kehidupan kita, walaupun kita berbagai budaya, suku, ras, adat, etnis, religi tapi kita semuanya adalah ciptaan Tuhan, satu, dan tidak ada perbedaan.
    saya juga ada pertanyaan tadi Pak, kepada Kelompok 4 yang telah membahas "Nilai-nilai kemanusiaan yang lain", yang menjelaskan analisa mereka tentang Gafatar.
    orgnisasi ini katanya sebelum bekerja mereka berdoa sebentar, lalu mereka melakukan aksi2 sosial mereka kepada orang-orang, tapi organisasi ini bukanlah mengikuti agama, jadi kepada siapa mereka berdoa???
    dan nilai apa sih yang kita pakai dalam menanggapi organisasi ini???
    sekian dan terimaksih Pak...

    BalasHapus
  44. Syalom
    Horas, Yahobu, Menjuah-juah,Jua-jua!!

    Nama : Ronika Nursagi Panjaitan
    Tingkat/jurusan : 1-B / Theologi
    Nim : 15.01.1316

    1. Etika adalah nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau sekelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Dalam kehidupan manusia diharapkan atau dituntut untuk memiliki etika yang baik. Etika dimiliki dalam diri manusia pada dasarnya adalah baik dan juga terpuji. Maka saat sesorang itu telah memiliki etika yang baik maka orang akan menilainya memiliki pribadi yang baik juga. Tetapi sebaliknya ketika seseorang tidak memiliki etika yang baik maka hidupnya pun tidak akan baik, kepribadiannya pasti sulit untuk menjalin hubungan sosial dengan baik bersama orang-orang disekitarnya. Kita perlu berpegang pada prinsip-prinsip etika yang kuat untuk dapat menjadi tolak ukur kita dalam bersikap. Yang dituntut dari sikap kita adalah :
    A. Janganlah hendaknya kita merugikan siapapun dan kita sebisa mungkin mencegah akibat-akibat buruk dari tindakan kita bagi siapa saja.
    B. Kemampuan manusia untuk bersikap baik tidak hanya berlaku pada benda-benda materil yang dibutuhkan orang tetapi lebih dari itu kemampuan kita untuk menentukan bagaimana kebaikan itu harus dibagi secara adil. Adil berarti kita mampu memberikan kepada siapa saja yang menjadi haknya.
    C. Hormat terhadap terhadap diri sendiri yaitu memperlakukan diri sebagai suatu yang bernilai pada dirinya sendiri.
    Disiplin itu bersifat konsisten dan merupakan kebiasaan yang ditanamkan dalam diri kita dan membawa nilai etika yang baik pula di lingkungan. Manfaat dari disiplin yang tinggi adalah :
    A. Menumbuhkan kepekaan
    B. Menambahkan kepedulian
    C. Mengajarkan Keteraturan
    D. Menumbuhkan Ketenangan
    E. Menumbuhkan Percaya diri
    F. Menumbuhkan Kemandirian
    G. Menumbuhkan keakraban
    H. Membantu perkembangan otak
    I. Menumbuhkan Kepatuhan
    Kaitannya dengan lahirnya mata kuliah IBD adalah :
    Bahwa pada saat ini kita diperhadapkan dengan kenyataan bahwa kita terdiri dari berbagai suku dengan berbagai macam keberagaman budaya. Oleh karena itu kita dituntut untuk berpegang pada etika yang kuat dan disiplin yang tinggi agar kita mampu untuk menanggapi apabila terjadi perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya dan kita juga bisa menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan lahirnya Mata Kuliah IBD ini juga kita sebagai Mahasiswa dan penerus generasi dituntut untuk mengenal lebih dalam dirinya sendiri maupun orang lain yang digunakan sebagai bekal penting dalam pergaulan hidup. Kita juga harus bisa tanggap terhadap hasil budaya sehingga lebih peka terhadap masalah yang datang. Dan kita bisa untuk melestarikan budaya yang diwariskan oleh nenek moyang kita yang sangat luhur nilainya.

    BalasHapus
  45. Nama: Mei Wastina Samosir
    NIM: 15.01.1293....sambungan jawaban soal nomor 3

    3. Pertanyaan dari Boris Adiputra Manurung ; Kelas/Jurusan : I-C/ Theologia
    Nim : 15.01. 1224; : Pandangan dari bapak bagaimana untuk membangkitkan kembali kebudayaan indonesia yang sangat mahal dan unik ini, supaya tidak hilang...?
    Jawaban dari Bapak Dosen Mago Dang Edwarsd Sinaga
    Kawula muda adalah kategorial yang sangat dinamis, sangat meroket untuk sesuatu yang baru, ingat bagaimana Kemerdekaan diraih dari bangsa penjajah, Belanda dan Jepang, di sana tercatat dengan tinta emas, kalau pemuda sangat berperan aktif.
    Perihal pemuda masa kini (termasuk saya di dalamnya ya... karena menurut kategorial gereja HKBP, di bawah 45 tahun itu masih tergolong pemuda walaupun sudah kawin, jadi saya masih pemuda rupanya yahh), memang banyak yang tergila-gila dengan gaya hidup atau life style, tergila-gila dengan mobil mewah dan alat-alat techno lainnya, semuanya kembali ke dalam didikan budaya dan agama dari satu-satu keluarga.
    Betul seperti yang kamu kutip, bahwa IBD adalah "pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan dalam mengkaji masalah masalah manusia dan kebudayaan".
    Sesungguhnya masalah-masalah manusia sekarang sungguh komplit, karena itu pemuda dalam gereja harus diberikan ruang ekspresi dan kreativitas, dan di sanalah mereka akan banyak mengalami dan bertanya nilai-nilai budaya dan juga kristiani kita.
    Alasan saya menyukai pertanyaan dan jawaban tersebut:
    Negara Indonesia adalah negagara yg kaya akan keberagaman budaya. Namun ebagai warga yg berbudaya hendaklah kita menjaga budaya , agar budaya tetap lestari. Sebagai warga negara Indonesia, kita wajib melestarikan budaya-budaya negara kita sendiri agar tidak luntur atau hilang. Contohnya seperti tarian, makanan khas, baju daerah, dan sebagainya. Upaya melestarikan budaya antara lain:
    • Paling tidak kita mengetahui tentang budaya jaman dahulu didaerah kita sendiri.
    • Kemudian mendalami kebudayaan itu.Setelah itu kita wajib memperkenalkan kepada orang lain atau yang belum tahu tentang kebudayaan tersebut syukur-syukur sampai ke negara lain.
    • Membiasakan hal-hal atau kegiatan yang dapat melestarikan budaya seperti memakai batik atau bahkan belajar membuat batik,karena pelestarian bisa terjadi karena kita telah terbiasa dengan kebudayaan tersebut.

    Dari berbagai macam upaya melestarikan budaya yg sudah saya coba papaparkan, maka perlu juga dilakukan pengolahan budaya. Kegiatan melaksanakan pengelolaan kebudayaan meliputi :
    1. Perlindungan; merawat, memelihara asset budaya agar tidak punah dan rusak disebabkan oleh manusia dan alam.
    2. Pengembangan; melaksanakan penelitian, kajian laporan, pendalaman teori kebudayaan dan mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung dalam penelitian.
    3. Pemanfaatan; melaksanakan kegiatan pengemasan produk, bimbingan dan penyuluhan, festival dan penyebaran informasi.
    4. Pendokumentasian; melaksanakan kegiatan pembuatan laporan berupa narasi yang dilengkapi dengan foto dan audio visual. Pengelolaan kekayaan budaya sebetulnya merupakan cara kita bagaimana budaya itu bisa kita pahami, kita lindungi dan lestarikan agar dapat memperkokoh ketahanan budaya bangsa. Hal ini terkait dengan citra, harkat, dan martabat bangsa. Ketika pengelolaan kekayaan budaya dikelola dengan baik, maka akan muncul suatu keterjaminan, kelestarian dan Kekokohan akan budaya bangsa kita.

    Jadi analisa saya tentang pertanyaan dan jawaban ini , yaitu:
    Para remaja sebagai penerus bangsa di tuntut untuk mampu mngembangkan kebudayaan agar tidak mudah terpengaruh oleh adanya globalisasi ini , banyak cara yang bisa dilakukan contohnya dengan cara mengikuti program pertukaran pelajar dengan bangsa lain , dari situ kita bisa memperkenalkan budaya asli Indonesia agar tidak mudah di klaim oleh negara lain.

    Sekian jawaban UTS dari saya
    HORASSSS...
    Salam IBD !!!!

    BalasHapus
  46. nama : Christiani
    nim : 15.01.1228
    tingkat/jur : I-B/Theologi
    Dan jawaban Bapak: Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 08.18
    Terimakasih atas komennya, Dian Lasmauhur Damanik, NIM :15.01.1241.
    Indonesia adalah nilai dan harga tentang menghargai manusia, Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA) adalah identitas bangsa kita, itulah anugerah yang terindah yang kita miliki sebagai bangsa yang Ber-Bhinneka Tunggal Ika. Demikian juga di Kampus STT Abdi Sabda, tujuh gereja pendiri dan pendukung adalah keaneragaman dan kekuatan institusi kampus STT Abdi Sabda, ada rencana Tuhan yang unik dan khas serta mulia dengan dibangunnya persaudaraan dalam Kristus di kampus kita, dimulai dari satu kamar, satu satmbuk, dan satu kampus. Perlu sekali kita menyadari kalau kita sangat baik memulai spirit okumene dari kampus ini, karena Kristus senang melihat kebersamaan kita. Tentang Gerakan Fajar Nusantara (GAFATAR), mereka memabngun keber-Tuhan-an mereka denga dasr iman Yahudi, Kristen, dan Islam, dan mereka mencoba menggabungkan pesan-pesan universalnya dan sepertinya mereka i ngin menciptakan negara yang baru di Indonesia, sehingga Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kepolisian RI mempelajari ideologi dan tindakan-tindakan sodial komunitas GAFATAR sebagai ajaran sesat.
    Nilai yang kita pakai adalah menerima mereka kembali sebagai bagian dari kehidupan kita, karena mereka juga masih warga negara RI, dan tentunya ada yang melatarbelakangi mengapa mereka mendirikan gerakan itu. Kita masih terus mengikuti perkembangan mereka, dan nanti semuanya akan lebih jelas lagi, dan waktulah yang akan membuktikan, apa sebenarnya visi dan misi mereka atas gerakan itu.
    Salam Budaya
    Alasannya: saya tertarik pada tanggapan Dian Lasmauhur Damanik karena, menurut saya benar bahwa dalam Suku, Adat, Ras, dan Antar-Golongan (SARA) harus saling menghargai, menghormati, bekerja sama, dan saling membangun.
    Begitu juga dengan jawaban Bapak mengenai GAFATAR, sebenarnya saya masih bertanya-tanya apa sih visi dan misi GAFATAR ini ada? Oleh karena itu saya ingin mengkaji lagi tentang GAFATAR ini.

    BalasHapus
  47. 2. Disiplin Ilmu medis Kedokteran menurut alam pemikiran manusia
    A. Disiplin ilmu medis/kedokteran menurut alam pemikiran mitis
    Dalam dunia mitis manusia masih masih dilanda gambaran-gambaran dan perasaan ajaib seolah-olah mereka diresapi roh-roh dan kekuatan dari luar. Dalam dunia Mitis ini Masalah kesehatan ditentukan oleh pengaruh alam jagad raya sehingga segala kesembuh sehat, mati dimintakan dari alam jagad raya yang bersifat metafisik dan fisik. Manusia yang masih memiliki pemikiran mitis berfikir bahwa mereka dapat memperoleh kesehatan, kesuburan, kematian, keselamatan didapat dari alam, yaitu dengan meminta kepada alam. Mereka mempercayai adanya kekuatan-kekuatan dari luar diri mereka yang dapat memberikan kesehatan kepada mereka, memberikan kesembuhan pada mereka. Mereka masih percaya kepada mitos-mitos, mereka mempercayai segala penyakit didatangkan oleh alam, dan dapat disembuhkan oleh alam. Mereka belum mempercayai tenaga medis / kedokteran ang dapat menyembuhkan.
    Kesimpulan :
    Masalah sehat dan sakit ditentukan oleh pengaruh alam jagat raya. Sehingga segala kesembuhan, sehat, mati, dan kesuburandimintakan dari alam jagat raya yang bersifat metafisik (tanah, api, angin,dan air) atau Adikodrati (Supranatural) yang sering dikaitkan dengan paranormal dan okultisme. Sekalipun alam fisik mampu memberikan kesembuhan namun dipercaya bahwa alam fisik ( tumbuhan dan binatang) hanyalah sebagai mediator dari alam metafisik yang sedang bekerja.
    Contoh : Jeruk perut
    Masyarakat mitis masih beranggapan bahwa jeruk purut dipandang sebagai hal gaib dan serimg disalahgunakan sebagai bahan sesajen. Yang dipersembahkan kepada pohon- pohon dimana pemikiran nenek moyang kita dulu beranggapan bahwa di batu ada Roh, di laut ada Roh, dan dipohon ada Roh.

    B. Disiplin ilmu medis kedokteran menurut Alam pemikiran Ontologis
    Dalam pemikiran Ontologis manusia tidak lagi percaya akan hal-hal berbaur gaib, mereka mulai mencari tau apa penyebabnya dan memisahkan kekuatan dunia metafisik dan fisik serta pengaruhnya pada kesehatan. Manusia tidak lagi berfikiran mitis, mausia mulai mencari tentang dirinya maupun tentang lingkungan alam nya, pada tahap ontologis renungan-renungan teoritis mengenai alam yang tampak (Fisik) dan alam yang tidak tampak (Metafisik) mulai tampil ke muka. Alam pemikiran ontologis mencoba memilih antara kekuatan dunia metafisika dan fisik serta pengaruhnya pada kesehatan, kesembuhan, hidup mati, dalam dunia kesehatan mereka mulai mencari tahu apa penyebab nya terjadinya penyakit.
    Kesimpulan :
    Kekuatan alam fisik dilihat dan diteliti secara tajam terutama pengaruh langsungnya terhadap kesehatan dan kesembuhan. Alam pemikiran Ontologis mencoba memilah antara kekuatan dunia dan fisik serta pengaruhnya pada kesehatan, kesembuhan, hidup, dan mati. Maka penelitian jenis ramuan dari alam fisik ( alam kecil : tumbuhan dan binatang). Tahap pemikiran ini hanya samapai pada rasa ingin tahuannya saja. Mereka masihh meragukan bahwa contohnya : kesembuhan itu didapat antara dari alam dam fisik.

    BalasHapus
  48. C. Disiplin ilmu medis kedokteran menurut alam pemikiran Fungsionalisme,
    Dalam alam pemikiran ini kondisi individu dipercaya tidak saja karna aspek fisik belaka namun juga aspek metafisik serta unsur-unsur kebutuhan hidup manusia atau aspek lingkungan yang lain. Manusia mulai memperlihatkan daya-daya kekuatan sekitarnya atau menjadikan sesuatu yang dialami. Manusia berusaha mewujudkan bagaiman sesuatu mempunyai arti atau tidak berarti, Alam pemikiran fungsionalisme dimiliki manusia zaman modern, manusia modern tidak lagi terpesona oleh lingkungan (mitis) tidak lagi bersikap ontologis namun mulai mengadakan relasi-relasi baru, mulai memanfaatkan benda-benda alam untuk dunia kesehatan / medis.
    Kesimpulan :
    Dalam pemikiran tahap ini selain medis, kondisi individu juga dipercaya sebagai pemicu tidak saja karena aspek fisik belaka namun juga karena aspek metafisik dan unsur kebutuhan yang lain ( lingkungan sosial, psikologis, ekonomi)
    Contoh : Jeruk purut
    Jika dalam pemikiran Mitis orang-orang mempercayainya sebagai hal-hal gaib maka manusia dalam alam pemikiran fungsionalisme dalam dunia kedokteran mengatakan bahwa jeruk purut adalah obat untuk :
    • Untuk menyembuhkan Influenza.
    • Mengatasi kulit bersisik.
    • Mengatasi kelelahan.
    Contoh lain dari pemikiran manusia : Gerhana Matahari

    Menurut Hinduisme
    Dalam mitologi Hindu, pelayan iblis, Rahu dan Ketu, dipercaya sebagai penyebab gerhana karena mereka menelan matahari. Mereka mampu menyedot cahaya yang memberikan kehidupan bagi manusia.
    Beberapa kalangan beragam Hindu di Asia menyambut gerhana matahari dengan memukul kaleng dan kentongan atau membuat api unggun. Mereka berupaya untuk membuat Rahu takut dan tidak memakan mereka.
    Bencana
    Bangsa di masa Yunani kuno percaya jika gerhana matahari merupakan tanda adanya bencana dan kerusakan. Ini merupakan awal dari kemarahan Tuhan.

    Racun
    Di beberapa bagian pedalaman India, mereka masih percaya jika gerhana matahari bisa meracuni tanaman dan makanan yang mereka miliki.
    Penyaliban
    Kisah Yesus menyebutkan jika penyaliban dirinya dilakukan saat langit gelap. Di sini mereka percaya jika keajaiban sekaligus tanda-tanda kegelapan akan terjadi. Ahli sejarah yakin jika langit gelap ini terjadi pada gerhana saat tahun 29 sebelum masehi atau 33 sebelum masehi.
    Mitos Korea
    Cerita rakyat Korea percaya jika gerhana matahari terjadi karena matahari dicuri oleh anjing siluman

    BalasHapus
  49. 3. Memilih 3 komen dan jawaban yang membuat saya tertarik beserta alasannya
    Hendriko Siagian 29 Februari 2016 08.30

    Nama :Hendriko Siagian
    NIM : 15.01.1268
    Kelas/Prodi : I-C/Theologi

    “ Dimana saya menjumpai beberapa orang-orang tertentu yang latar belakangnya adalah seorang pelayan gereja (Penatua Gereja) yang mempunyai kemampuan supranatural dalam dirinya, atau bisa dikatakan dia seorang dukun. Dari hal tersebut saya melihat ada diantara mereka yang meninggalkan tugas pelayanannya dan mempengaruhi hidupnya dan ada juga yang tetap dalam tugas pelayanannya”.
    Yang ditanyakan yaitu:
    “1) Apakah hal sedemikian rupa tidak bertentangan dengan iman dan ajaran Kristen/gereja dengan adanya beberapa penatua-penatua tertentu yang mempunyai kemampuan supranatural?
    2) Dalam hal sedemikian rupa dimana adanya beberapa penatua yang mempunyai kemampuan supranatural, siapakan/apakah yang lebih diyakini oleh orang tersebut dengan adanya hal demikian? apakah dia masih meyakini Tuhannya atau lebih meyakini kemampuan yg dimilikinya yang notabennya adalah diturunkan oleh nenek-nenek moyangnya?
    3) Dengan adanya hal demikian, tidak adakan pro kontra atau pertentangan yang terjadi dalam dirinya antara kemampuan supranatural tersebut dengan Tuhan yang diyakini dalam agamanya?”.
    Jawaban dari Bapak :
    Mago Dang Edward Sinaga 29 Februari 2016 09.08
    “Alam pemikiran mitis manusia adalah akar dalam setiap budaya, sebelum agama datang, manusia dan Yang Mahakuasa (ALLAH dalam Alkitab, atau dewa dan dewi bagi yang beragama tradisi, dan lain-lain) adalah dua alam yaitu manusia yang duniawi dan Yang Mahakuasa yang ilahi.
    Menghubungkan mitis dan seorang penatua atau pelayan di gereja saat ini, membutuhkan suatu penelitian langsung dan berbincang-bincang dengan oknum penatua tersebut, dengan catatan untuk melihat dan diskusi dengannya tanpa menggurui dan menghakimi. Sekali lagi atas nama IBD, kita harus ramah dan datang untuk melihat dan mengamati, dan memaknainya, sekali lagi butuh waktu dan penelitian yang panjang, ini cocok untuk skripsi, semoga pencariannya dan pemaknaannya sampai kepada pencerahan sehingga permasalahan seorang penatua dan kemampuan supranaturalnya dapat diterangi dalam terang Injil (perlu kita ingat Yesus juga dikenal sebagai penyembuh berbagai penyakit)”.
    Salam IBD.
    Alasan saya tertarik dengan komen yang diberikan oleh Saudara Hendriko dan penjelasan dari Bapak adalah :
    Saudara Hendriko mengaitkan dengan keadaan yang terjadi saat ini bahwa mungkin ada beberapa Penatua Gereja yang masih memiliki kekuatan Suprnatural atau bisa dikatakan dia seorang dukun. Dari hal tersebut bisa saja ada diantara mereka yang meninggalkan tugas pelayanannya dan mempengaruhi hidupnya dan ada juga yang tetap dalam tugas pelayanannya.
    Dari jawaban yang Bapak berikan mengajarkan bahwa sekalipun mereka memiliki kekuatan itu tetap saja kita tidak berhak untuk menggurui atau menghakiminya dan bapak juga menjelaskan kepada kami dalam Konteks Kristen bahwa Yesus juga dikenal sebagai penyembuh berbagai penyakit.

    BalasHapus
  50. Kesimpulan yang dapat saya ambil adalah :
    Bahwa yang ingin dikatakan disini adalah Ilmu Hitam maupun ilmu Putih, semua itu dari Iblis. Kenapa saya berani mengatakannya bahwa dari kesaksian beberapa orang yang saya temui yaitu untuk menguasai ilmu supranatural ini orang itu diminta untuk membayarkan sesuatu hal. Contohnya bisa saja tumbal. Orang Kristen yang percaya Yesus dengan sungguh-sungguh , Alkitab berkata, roh yang ada dalam diri kita lebih besar daripada roh yang ada di dalam dunia ( 1 Yohanes 4 : 4b ). Memang penguasa dunia ini, untuk sementara waktu atas seijin Allah, adalah Iblis. Tapi Yesus dalam injil Yohanes berkatan bahwa “Sesungguhnya Aku datang dan menghukum penguasa dunia ini”. ( Yohanes 16: 11 ). Yang ditegaskan Yesus adalah bahwa Ia telah mengalahkan penguasa dunia ini. Artinya orang percaya bukan lagi berjuang merebut kemenangan, tapi berperang mempertahankan kemenangan. Karena pada dasarnya Yesus sudah bangkit, dan dengan kebangkitannya itu maka kita sudah menang.
    CHRISTIAN SINAGA BONOR 29 Februari 2016 13.35
    NAMA :CHRISTIAN SINAGA
    NIM :15.01.1227
    KELAS/PRODI:1B/TEOLOGI
    Yang ditanyakan :
    “1. Bagaimana seharusnya respon dan kebijakan gereja pada kaum LGBT? apakah gereja harus mensahkan pernikahan tersebut?
    2. Bagaimana sikap kita dalam khasus LGBT ini apakah kita harus memandang mareka sebelah mata (mengucilkan meraka)
    sekian dan terimakasih”

    Jawaban dari Bapak :
    Mago Dang Edward Sinaga 29 Februari 2016 16.36
    “Tentunya dalam konteks kemanusiaan, hal kekejian yang menimpa LGBT adalah kejahatan, baik di hadapan manusia dan Tuhan. Orang-orang berlaku tidak adil, tidak baik, dan tidak benar kepada mereka.
    Dalam dunia saat ini Hak Asasi Manusia begitu diagungkan dan dimuliakan, dan mereka menjerit menyuarakan keadilan dan hukum untuk menjamin hidup mereka dan cinta yang mereka punya (cinta LGBT).
    Bagaimana sikap gereja, untuk kaum LGBT? Ini adalah pertanyaan menyangkut etika, di mana apa yang terbaik bagi mereka dan apakah gereja sudah mendengar suara mmeminta tolong dari kaum ini? Gereja-gereja di Barat, Amerika, Australia, dan Afrika terbelah dua dalam hal menyikapi kaum ini, di mana ada yang menolak dan ada yang menerima bahkan memberkati pernikahan mereka.
    Bagaiman dengan sikap kita? Kita dan latar belakang gereja lokal kita akan sangat sulit menerima pernikahan mereka karena konteks gereja kita adalah budaya dan juga sangat menjunjung tinggi akan nilai dan makna serta tujuan pernikahan itu.
    Kita membutuhkan waktu dan proses panjang untuk menyikapi dan memutuskan tentang sikap gereja akan pernikahan sejenis itu”.

    BalasHapus
  51. Alasan saya menyukai komen dari saudara Christian dan jawaban dari Bapak adalah :
    Karena saudara Christian mengangkat kerjadian akhir-akhir ini yang marak diberitakan diseluruh dunia yaitu kasus LGBT dan saya kira Bapak memberikan pencerahan yang luar biasa bahwa orang-orang yang seperti ini tidak perlu dikucilkan dari pergaulan dan hal kekejian yang menimpa LGBT adalah kejahatan, baik di hadapan manusia dan Tuhan. Dalam dunia saat ini Hak Asasi Manusia begitu diagungkan dan dimuliakan, dan mereka menjerit menyuarakan keadilan dan hukum untuk menjamin hidup mereka dan cinta yang mereka punya (cinta LGBT). Disini juga kita sebagai hamba Tuhan dituntut untuk berlaku dengan sungguh-sungguh bagaimana mengambil sikap apabila terjadi hal-hal yang demikian dalam Gereja.
    Kesimpulan yang dapat saya berikan adalah :
    Di Amerika Serikat ada sebuah Gereja dengan nama yang cukup megah yaitu: Metropolitan Church. Didirikan oleh Seorang Pendeta yang bernama Troy Perry. Biasanya dia melayani dengan baik tapi lama kelamaan bahwa dia adalah seorang Homoseks akhirnya diapun dipecat dari tempat pelayanannya. Ia menjadi kecewa dengan hal itu dan ia pun mengumpulkan orang-orang yang berlatar belakang sama dengannya dalam sebuah Gereja itu. Dan mereka membuat poster besar dengan tulisan sebagai berikut : “ Yesus Kristus telah mati untuk menebus dosa-dosamu, tetapi ia tidak mau mengusik masalah seksualmu! . Hal semacam ini saya pikir adalah sebuah pelanggaran Firman Tuhan yang terang-terangan dan nyata !
    Refleksi Teologis :
    Dalam 1 Korintus 6 : 9 -10 berbunyi “Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah?.Jangan sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah.
    Disinilah Gereja dan Kekristenan harus membuat keputusan yang tegas. Jikalau Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa homoseksualitas adalah dosa, maka gerejapun juga tidak boleh memberika ijin bagi lembaga pernikahan sesama jenis. Ini bukan tentang hak asasi manusia tetapi tentang otoritas tertinnggi yang dipercayai oleh Gereja, Yaitu Alkitab sendiri.

    BalasHapus
  52. monalisa purba 1 Maret 2016 06.08
    Nama : Monalisa Purba
    Nim : 15.01.1295
    Tingkat/jurusan : 1-C/teologi

    “Berbicara IBD berarti manusia adalah makhluk yang mempunyai akal dan pikiran, dimana manusia bertindak menjalani kehidupan ini tidak lepas dari budaya kemanusiaan yang telah ada dalam diri manusia sejak lahir. Pemikiran ini mengigatkan saya akan suatu permasalahan yang terjadi dalam kampus STT ABDI SABDA MEDAN, dimana tradisi lama atau paradigma lama yang telah dianut sejak lama masih terus berjamur. Ada pemikiran begini dalam kampus kita ini “bahwasanya keadilan itu hanyalah milik orang-orang yang memiliki banyak koneksi atau banyak teman atau banyak sekutu”. Suatu permasalahan yang menurut saya seharusnya tidak terjadi di dalam suatu kampus yang berdasarkan Alkitab. Namun, hal ini ternyata tidak dapat dihindari, inilah salah satu wajah dari kampus ini, saya ingin turut sumbangsih atas dasar pemikiran ini. Seharusnya seiring berjalannya waktu, kita yang menimba ilmu disini harus menegakkan keadilan secara merata, keadilan tidak seharusnya hanya milik orang-orang yang mempunyai kenalan banyak ataupun koneksi yang banyak, tetapi keadilan harus tetap kita berikan bagi siapapun, baik itu bagi sikuper (sikurang pergaulan, tidak punya banyak teman, suka menyendiri, termasuk dari keluarga yang kurang mampu) maupun bagi sigaul (orang yang mempunyai banyak teman, punya banyak koneksi, punya banyak uang)”.
    Mago Dang Edward Sinaga 1 Maret 2016 18.13
    “Kiranya persaudaraan itu kuat berakar dalam kekeluargaan di STT Abdi Sabda, karena ruang dan area persekutuan di kampus kita adalah bagaikan anak tangga pertama yang sangat baik kita lalui, kita melangkahkan kaki dengan semangat kasih tanpa pandang muka. Semua satu dan semuanya adalah saudara”.
    Alasan saya tertarik pada komen dari Saudari Monalisa Purba dan jawab Bapak adalah :
    Karena menurut saya memang hal ini adalah salah satu Fakta yang benar-benar terjadi di Kampus kita ini bahwa keadilan hanya didapat bagi orang-orang yang memiliki kenalan banyak dan lewat pelajaran ini kita diingatkan secara keras Bahwa sesungguhnya Keadilan itu harus merata dan harus menjadi milik semua orang selama perbuatannnya itu benar dan baik. Benar yang dikatakan oleh Bapak bahwa “ Kita melangkahkan kaki dengan semangat kasih Tanpa Pandang muka. Kita semua adalah saudara. Senior maupun Junior berhak untuk mendapat dan memperoleh Keadilan yang sama!!!!
    Refleksi Teologis :
    Refleksi Teologisnya adalah “ Ibrani 1 : 9A yaitu Engkau mencintai keadilan dan membenci Kefasikan dan Ibrani 13 : 1 “ Peliharalah kasih persaudaraan! Dan Roma 12 : 10 “ Hendaklah kamu salimg mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.
    Salam IBD
    Tuhan Yesus Memberkati 

    BalasHapus
  53. nama :Christiani
    NIM :15.01.1228
    Tingkat/jur :I-B/Theologi
    2.Johnson parningotan 766hi2 Maret 2016 05.30
    Nama :Johnson Parningotan Silalahi
    NIM :15.01.1297
    Tingk/ Tingkt:I-C/Theologi

    Syaloom pak... dalam kesempatan ini saya mau bertanya pak.. bapak pernah menyinggung tentang adat batak yaitu "Mangokkal Holi" apa sebenarnya yang melatar belakangi sehingga acara ini disahkan oleh gereja... apakah ini dipengaruhi mitos-mitos nenek moyang kita pada zaman dahulu pak? demikian pertanyaan saya pak, saya ucapkan terimakasih banyak.. Syaloom
    Mago Dang Edward Sinaga2 Maret 2016 07.17
    Terimakasih komennya, Johnson Parningotan Silalahi
    NIM :15.01.1297.

    IBD, adalah membangun nilai-nilai kemanusiaan. Kita telah mempelajari dan membahas bagaimana alam pemikiran manusia, terdiri dari tiga (3), yaitu: - Mitis, - Ontologis, dan - Fungsionalisme.
    Jauh sebelum kekristenan, Islam, Hindu, dan Buddha menyentuh dan bersinggungan dengan Kebatakan (Batakologi), nilai-nilai kemanusiaan ala Batak sudah ada dan menata kehidupan, kekerabatan, karena di sana ada undang-undang atau norma, yang disebut patik, atau adat.
    Menggali tulang-belulang (mangongkal holi) adalah upaya untuk memepersatukan garis silsilah satu ompu bagi Batak Toba, dengan menjalankannya ada keyakinan masyarakat kalau roh-roh ompung mereka dihargai dan dikenangkan oleh keturunannya. Kekristenan pun datang dan menilainya sebagai suatu kesesatan, dan inilah awal kalau permulaan kekristenan upacara itu dilarang gereja karena menyangkut kekafiran, dan akhirnya gereja pun tak berdaya menghentikannya, karena orang Batak masih mempertahankannya walau pun mereka sudah Kristen, dan sudah maju dalam hal pendidikan, upacara tersebut masih awet dan dipertahankan.
    Kekristenan berkontesktualisasi, menyesuaikan dengan pesan-pesan alkitabiah, di mana itu juga dilakukan oleh orang-orang Israel untuk menghargai leluhur mereka. Inilah dasar pemahaman dan teologia, lambat-laun upacara ini direstui dan sudah ada liturginya, termasuk gereja-gereja Batak (HKBP, GKPI, HKI, GKPS,dll).
    Perenungan, IBD adalah sebuah makna untuk memahami budaya dan upacara-upacaranya, sehingga nilai dan maknanya dapat ditemukan, khususnya menyangkut Batakologi.
    Alasannya: berbicara tentang kebudayaan Batak... masih identik dengan hal sesat seperti ini. Jadi saya tertarik dengan komentar dan jawaban ini, karena dalam hati saya, saya tidak setuju apabila oraang Batak masih mentradisikan ini dalam budayanya. Seharunya ini ditiadakan, apalahi yang namanya mangokkal holi.

    BalasHapus
  54. Nama : sutra sitompul
    Ting/jur :1B/theologi
    Nim :15.01.1332
    Jawaban
    1 . Hubungan Negara maju dari poin 1 dan 2, dengan latar belakang mata kuliah IBD adalah pertama kita pelajari Tentang lahirya IBD ini. Negara Indonesia adalah negara yang sangat luas dimana ada banyak beragam budaya, suku, agama, ras dan antar golongan. Masyarakat harus peduli dan tidak terlepas dari budayanya, untuk itulah mata kuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD) hadir untuk membantu masyarakat mengenal budayanya dan untuk mengetahui sejarah lahirnya Ilmu Budaya Dasar. Sebenarnya mata kuliah IBD ini memang masih muda di kalangan pembahasan di perguruan tinggi, dan guna mata kuliah ini mengajarkan supaya orng tua dan asal usul kita. tetapi supaya tercipta Negara yamg maju berpatok pada IBD, IBD dapat dimaksud adalah sebagai mata kuliah dasar umum menghasilkan/membangun warga negara sarjana berkualitas.
    Ada dari konteks Sejarah Pembangunan Indonesia
    Pembangunan adalah proses perubahan pada masyarakat yang dengan berpatok pada nilai-nilai tertentu. Yang pasti Negara maju adalah tidak terlepas dari Nilai-nilai direncanakan menuju suatu serikat yang mampu menerapkan sebuah aturan yang di sediakan pemerintah terhadap keadaan yang lebih baik sesuai dengan tujuan Pembangunan nasional budaya mereka,contohnya negara maju adalah Amerika masyarakatnya. Jika kita melihat di indonesia Etika itu sangat kurang itulah sebabnya Pemerintah mengadakan Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar, karena mahasiswa sekarang sudah banyak meninggalkan sikap ramah, tidak berbudaya dan tidak bermoral,dan lebih memilih pendidikan yang lain yang tidak menyangkut dari IBD, sehingga berbagai Universitas/institusi di Indonesia membuat Mata Kulih Ilmu Budaya Dasar sebagai Mata Kuliah Umum. Tetapi mata kuliah ini kurang tertera dilakukan oleh anak bangsa, Tetapi bagi luar Negeri pelajaran etika moral dan Etos sangat penting sebagai pembangun diri untuk melakukan suatu perubahan. Prinsip Etika yang baik itu adalah tidak melupakan budayanya karena budaya mengajar dan membentuk pola pikir kita dan walaupun banyak perubahan karena perkembangan zaman tetapi kita tidak boleh meninggalkan budaya itu.


    BalasHapus
  55. Nama :Christiani
    NIM :15.01.1228
    Ting/Jur :I-B/Theologi

    3. fandi Herianto4 Maret 2016 21.45
    Nama : Fandi Herianto
    NIM: 15.01.1261
    Tingkat/ jurusan : IB Theologia
    Syalom
    Saya terkhusus sangat berterimakasi kepada bapak dosen kami karena telah menyediakan blog ini sebagai wadah kami menamba wawasan tentang ilmu budaya dasar. pada kesempatan ini saya ingin menanyakan tentang alam pemikiran manusia. kita tau bahwa pada dasarnya pengobatan mitis dapat menyembuhkan penyakit tetapi kita tidak tau apa dampak yang ditimbulkannya pada kemudian hari. dari sini dapat kita simpulkan bahwasanya hal ini memberikan manfaat. jadi yang ingin saya pertanyakan, apakah harus ditinggalkan hal-hal yang seperti ini? padahal ini dapat memberikan manfaat yang boleh dikatakan sangat besar bagi manusia itu sendiri.
    Mago Dang Edward Sinaga5 Maret 2016 00.51
    Terimaksih komennya, Fandi Herianto,NIM: 15.01.1261.
    IBD telah menyadarkan kita kalau mansuia dan alam pemikirannya sangat mewarnai sejarah di mana dari zaman purbakala, sekarang, dan zaman-zaman yang masih jauh ke depan, adalah kenyataan di manusia sangat berperan dalam semua cerita-cerita dan nilai-nilai di bawah langit ini, dan di atas tanah-bumi ini.
    Perihal alam pemikiran mitis, dan cara peneymbuhannya, adalah satu jalan bagi kita untuk menggali dengan objektif, di mana dalam tekhnik kesembuhan tradisional, secara medis, ada juga manfaatnya.
    Kekristenan dan agama-agama modern lainnya, punya pemandangan yang berubah dan berbeda-beda tentang keberadan dan manfaat pengobatan secara mitis tersebut.
    Agar lebih mewarnai dan menolong pertanyaanmu, tolong baca salah satu pertanyaan Hendrico Siagian di atas, dan juga bagaimana saya memandangnya.
    Berikan komenmu setelah kamu membacanya, terimakasih.
    Salam IBD.
    Alasannya: saya tertarik dengan komentar dan jawaban ini karena, menurut saya tidak salah berobat secara medis, selagi sipengobat tidak berbaur dengan ilmu-ilmu gaib, tetapi berbaur dengan tumbuhan-tumbuhan alam. Karena kita tahu tanaman-tanaman juga bisa menyembuhkan penyakit jika dibuat menjadi ramuan.


    terimakasih Pak. salam IBD.

    BalasHapus
  56. Nama : sutra sitompul
    Ting/jur :1B/theologi
    Nim :15.01.1332


    C0NTOH BUDAYA YANG BARETIKA KUAT: BUDAYA BATAK TOBA YANG MENGANUT BUDAYA PARMALIM Kebudayaan batak toba yaitu seluruh nilai nilai kehidupan, suku batak di waktu waktu mendatang merupakan penerusan dari nilai kehidupan lampau dan menjadi faktor penentu sebagai identitas.
    Bila kita katakan hubungan dari Berdisiplin tinggi dengan Ilmu Budaya Dasar adalah kita di bangun dari budaya di sekeling kita. Kita terfokus pada suatu pembelajaran denga usaha kita tetapi walaupun menghasilkan Negara sarjana tetap berpatok pada Takwa kepada tuhan yang maha esa, berjiwa pancasila. Memiliki wawasan sejarah bangsa yang luas, memiliki wawasan budaya. Orang berdisiplin tinggi itu orang yang mempunyai pengetahuan tinggi seperti kemampuan akademis dan kemampuan personal. Dan dapat kita katakan juga berdisiplin tinggi itu mampu membatasi IPTEK yang smakin zaman semakin medern.
    2. a. Alam pemikiran mitis dalam kedokteran
    Masalah sehat dan sakit ditentukan oleh pengaruh alam jagad raya.Sehingga segala kesembuhan, sehat, mati, dan kesuburan dimintakan dari alam jagad raya yang bersifat metafisik atau adikodrati. Orang orang seperti ini sangat menghormati kejadian Alam dan apapun yang mereka butuhkan berada di alam sebab alam mampu memberi mereka hidup dengan anggapan mereka itu dan cara pemikiran mereka yang tidak sempit bahwa alam itu memiliki keajaiban. Contoh dalam kehidupan mitis di batak pada zaman dahulu dangan pengobatan melalui: Disiplin ilmu kedokteran pada zaman dahulu tidak ada karena zaman dahulu jika dia memiliki ilmu yang tinggi dia sudah bisa mengobati secara langsung tetapi berbeda dengan ilmu kedokteran harus memiliki izin untuk mengobati masyarakat dan dalan pengobatan zaman dulu tidak ada kata TIM medis seperti sekarang tetapi pengobatan yang dilakukan seseorang datu dan seoarang asisten. Contoh bagi orang batak adalah datu ( dukun ) dia meminta petujuk pada NENEK MOYANG( OPU MULA JADI NABOLON) bagi orang seperti ini tidak mempercayai surga.
    Dalam proses pengobatan pengobatan mereka selalu melakukan ritual ,untuk pemanggilan arwah nenek moyang supaya orang yang berobat dapat sehat. ketika datu mengobati orang terluka contohnya pada waktu melukan opersi pada badan pasien tanpa menggunakan obat bius, dan obatnya hanya dari ramuan yang sudah di persembahkan pada nenek leluhur mereka supaya di berkati.
    Untuk penyembuhan maksimal ,pasien harus membawa sesajen kepada opung mereka sesuai anjuran datu contohnya :Ayam merah dan hitam tanpa bercak warna lain sedikit pun di bulunya,di tambah dengan dengan mandi jeruk purut. Pada datu ada namanya kitab yaitu kitab PENGOBATAN. Kitab ini menerangkan bagaimana manusia agar selalu sehat, bagi orang sakit menjadi sembuh, bagaimana dekat dengan Tuhan, bagaimana melakukan ritual, bagaiman cara datu sangat menghormati dan mengabadikan kris leluhur untuk mendapat keabadian dan kadekatan bagi TUHAN mereka.

    BalasHapus
  57. Nama : sutra sitompul
    Ting/jur :1B/theologi
    Nim :15.01.1332

    b. Pemikiran ontologis
    Medis/Kedokteran: Alam pemikiran ontologis mencoba memilah antara kekuatan dunia metafisik dan fisik serta pengaruhnya pada kesehatan, kesembuhan, hidup dan mati.
    Orang seperti ini terfokus pada dirinya sendiri, karena dia tidak terikat pada dunia mistis dan mulai mencari kekuatan lain seperti kepada Keagamaan (kristen) tpi pada segala sesuatu yang mengitarinya.disini manusia mencari tentang dirinyea maupun tentang lingkungannya. orang ini tidak hidup lagi dengan dunia mitis tentang Religi, medis, spikologi, arsitektur, hukum, ekonomi dan lain sebagainya.
    Substansialisme Kata substansi artinya sesuatu yang dapat berdiri sendiri, yang mempunyai landasan sendiri dan tidak perlu berdasar pada sesuatu diluarnya.orang seperti ini berfikir bahwa dia bisa hidup sendiri tanpa membutuhkan orang lain.
    Contoh: seorang bapak yang hanya bekerja sebagai petani , dia tidak pernah berdoa, gereja karena dia tidak percaya Tuhan dan tidak mau tahu Tuhan itu seperti apa, tetapi dia jga tidak peduli dengan dunia mistik, dia selalu beranggapan apa yang di dapat atau hasilkan adalah jerih payahnya sendiri tanpa ada bantuan dari agama pun belum terikat. Orang seperti ini berfikir dingin terhadap siapapun. Dia beranggapan bahwa kebahagiaannya hanya ketika dia mampu myenangkan jasmani.
    c. Fungsionalisme
    Medis/Kedokteran :Kondisi individu dipercaya tidak saja karena aspek fisik belaka namun juga aspek metafisik, serta unsur-unsur kebutuhan hidup manusia atau aspek lingkungan yang lain.orang yang pernah mengikuti tentang dunia mitis dan ontologis akan di asingkan tetapi di lakukan pembebasan dari sebuah pengasingan itu jika dia sudah sadar akan kelakuannya.Disini manusia sudah mulai berfikir tenang bagaimana norma dan nilai di tengah masyarakat tanpa terikat dan bahkan cendrerung tidak percaya lagi pada hal-hal kekuatan gaib ataupun kekuatan alam dan sudah mulai membuka diri terhadap kepercayaan adanya sang Tuha pencipta Alam semesta mulai mengakui bah kekuatan Tuhan dasyat akan Dunia ini, dan Tuhan juga sebagai penguasa akas segala di bumi dan isinya.disi pemikiran fungsionalisme ini banyak perubahan dari cara pola pikir mitis dan ontologis.

    BalasHapus
  58. Nama: Alwi Jauhari Lingga
    Kelas: I-B
    NIM: 15.01.1211

    1. Ya seperti yang kita lihat pada sajian I mengenai latar belakang lahirnya mata kuliah Ilmu Budaya Dasar, bahwa Tujuan Pemerintah mengadakan Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar, karena mahasiswa sekarang sudah banyak meninggalkan sikap ramah, tidak berbudaya dan tidak bermoral, dan lebih memilih pendidikan yang lain yang tidak menyangkut dari IBD, sehingga berbagai Universitas/institusi di Indonesia membuat Mata Kulih Ilmu Budaya Dasar sebagai Mata Kuliah Umum. Jadi melaui kita mempelajari IBD ini kita diajar untuk mengenal budaya kita dan menghargai budaya kita sehingga kita lebih tau budaya kita dan seperti yang kita ketahui bahwa budaya kita mengajarkan etika-etika dalam beradat dan kita juga bisa menggunakan prinsip etika itu dalam kehidupan kita sehari-hari dan jika kita sudah mengikuti etika-etika adat itu secara tidak langsung kita sudah diajak untuk patuh terhadap aturan adat kita dan otomatis kita akan dibangun untuk berdisplin yang tinggi.
    Kita juga dapat melihat pendapat dari: “Seorang filsuf pada zaman dahulu memiliki keahlian dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, dalam perkembangannya sekitar abad ke-16 sampai dengan pertengahan abad ke-20 terjadi pemisahan displin ilmu secara ketat. Peristiwa ini dimulai ketika Rene Descartes(1596-1650) mengemukakan dalilnya yang terkenal ”cogito ergo sum” saat itulah dimulainya abad rasionalisme yakni paham yang mengatakan bahwa sumber segala kebenaran adalah fikiran manusia. Pikiran menjadi tolak ukur kebenaran apa saja yang diangap tidak masuk akal dianggapnya tidak benar”. Dari pemikiran tokoh tersebut kita dapat mengetahui bahwa jika kita sudah mengetahui sesuatu itu tidak baik janganlah dilakukan, itu adalah salah satu cara untuk membentuk displin dan etika yang kuat.
    Kita juga dapat mengkaitkannya dengan tujuan mata kuliah ibd pada poin C. yaitu “Mengusahakan agar mahasiswa dapat memimpin bangsa dengan keahliaan dengan disiplin masing-masing tidak jatuh kedalam sifat sifat kedaerahan lain”. Dari poin tersebut kita dibentuk bukan hanya untuk jadi pemimpin berdisplin tapi juga harus memiliki sifat menghargai orang lain. Hal tersebut adalah salah satu pembentukan etika yang baik.
    Dan yang terakhir kita dapat meninjau dari ibd sebagai ilmu pengetahuan yaitu:
    1. Tersusun secara sistematis
    2. Mempunyai metode
    3. Diperoleh melalui pengalaman
    4. Mempunyai objek/sasaran dengan titik pusat perhatian tertentu
    5. Dilaksanakan dengan akal pikiran dan dapat dilacak kebenaran nya
    6. Bersifat Universal
    Dari poin 1 sampai 4 kita dapat mengikutinya sebagai dasar untuk pembentukan displin dan poin 5 dan 6 kita dapat mengikutunya sebagai dasar pembentukan etika.

    BalasHapus
    Balasan
    1. 2.Menurut saya penanganan medis dalam alam pemikiran mitis sangat tidak efektif karena menurut Alam Pemikiran Mitis mengatakan bahwa :” Masalah sehat dan sakit ditentukan oleh pengaruh alam jagad raya. Sehingga segala kesembuhan, sehat, mati, dan kesuburan dimintakan dari alam jagad raya yang bersifat metafisik atau adikodrati”. Sehingga kesehatan kita tidak bisa kita atasi karena jika kita sakit kita hanya pasrah kepada dewa tanpa berusaha mencari obat yang tepat untuk menyembuhkan penyakitnya. Itu adalah hal yang sia-sia menurut saya, tapi memang tidak bisa di pungkiri karena memang itu terjadi karena ilmu pengetahuannya masih tredisional dan masih sangat dipengaruhi oleh hal-hal mitis atau gaib. Sedangkan dalam alam pemikiran ontologis, sikap manusia tidak lagi hidup dalam kepungan kekuasaan mistis melainkan secara bebas ingin meneliti segala hal yang terjadi di dalam kehidupannya, disini manusia mulai mencari identifikasi tentang dirinya sendiri, maupun tentang lingkungan alamnya yang terjadi. Dalam alam pemikiran ontologis manusia mulai mengambil jarak dengan pikiran dingin terhadap segala sesuatu yang terjadi di alam sekitarnya, namun dia masih depengaruhi dengan keraguan terhadap adanya hal-hal mitos dengan pemahaman pemikirannya. Karena tidak mungkin itu terjadi menurut akal pemikirannya. Di satu sisi dia percaya akan mitos-mitos yg sudah pernah terjadi tapi di satu sisi dia tidak meyakini hal tersebut karena melalui cerita-cerita dari orang tanpa adanya bukti yg akurat untuk mendukung cerita mitos tersebut sehingga mereka akan mencari tau dari mana hal tersebut terjadi. Alam pemikiran ontologis mencoba memilah antara kekuatan dunia metafisik dan fisik serta pengaruhnya pada kesehatan, kesembuhan, hidup dan mati. Sehingga pada Alam Pemikiran Ontologis khususnya dalam displin ILmu medis, mereka masih bingung/bimbang dan ragu mengenai penyakit yang terjadi pada seseorang apakah orang tersebut terkena penyakit akibat kekuatan mitis atau ada juga hal yang dapat menjelaskan penyakitnya yang dapat diterima akal sehat. Dan Alam Pemikiran Fungsionalisme berpendapat: “Kondisi individu dipercaya tidak saja karena aspek fisik belaka namun juga aspek metafisik, serta unsur-unsur kebutuhan hidup manusia atau aspek lingkungan yang lain”. Mereka tidak percaya lagi yang namanya kekuatan mitis mereka selalu mencari tahu penyakit itu terjadi karena apa, sehingga mereka mencari tahu jawabannya dengan sangat kongkret dan mencari tahu jawabannya dengan jawaban yang dapat diterima oleh akal sehat manusia, dan mereka menemukan obat yang tepat untuk meyembuhkannya tanpa ada campur tangan dari kekuatan mitis. Dalam kehidupan sehari-hari mereka ini disebut sebagai Dokter, Perawat, Bidan dan lain-lain.

      Hapus
    2. 3. a. "Hendriko Siagian29 Februari 2016 08.30 NIM : 15.01.1268 Kelas/Prodi : I-C/Theologi Syalom. Terima kasih buat bapak dosen kami dan kepada para penyaji. Dari pembahasan kita mengenai "Alam Pemikiran Manusia" pada kelompok ini, saya sangat tertarik pada topik ini, khususnya mengenai alam pemikiran Mitis. dalam kehidupan bermasyarakat dan juga kehidupan dalam berjemaat yang saya lalui selama ini, saya banyak menjumpai kasus-kasus dan persoalan di kalangan masyarakat dan gereja menyangkut topik alam pemikiran mitis ini. Dimana saya menjumpai beberapa orang-orang tertentu yang latar belakangnya adalah seorang pelayan gereja (Penatua Gereja) yang mempunyai kemampuan supranatural dalam dirinya, atau bisa dikatakan dia seorang dukun. Dari hal tersebut saya melihat ada diantara mereka yang meninggalkan tugas pelayanannya dan mempengaruhi hidupnya dan ada juga yang tetap dalam tugas pelayanannya. jadi pertanyaan saya dari hal tersebut, yaitu: 1) Apakah hal sedemikian rupa tidak bertentangan dengan iman dan ajaran Kristen/gereja dengan adanya beberapa penatua-penatua tertentu yang mempunyai kemampuan supranatural? 2) dalam hal sedemikian rupa dimana adanya beberapa penatua yang mempunyai kemampuan supranatural, siapakan/apakah yang lebih diyakini oleh orang tersebut dengan adanya hal demikian? apakah dia masih meyakini Tuhannya atau lebih meyakini kemampuan yg dimilikinya yang notabennya adalah diturunkan oleh nenek-nenek moyangnya? 3) dengan adanya hal demikian, tidak adakan pro kontra atau pertentangan yang terjadi dalam dirinya antara kemampuan supranatural tersebut dengan Tuhan yang diyakini dalam agamanya? Jadi saya mengucapkan terima kasih banyak sebelumnya. Syaloom!!!! Jawaban yang diberikan: Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 09.08 Terimakasih komennya, Hendriko Siagian, NIM : 15.01.1268. Alam pemikiran mitis manusia adalah akar dalam setiap budaya, sebelum agama datang, manusia dan Yang Mahakuasa (ALLAH dalam Alkitab, atau dewa dan dewi bagi yang beragama tradisi, dan lain-lain)adalah dua alam yaitu manusia yang duniawi dan Yang Mahakuasa yang ilahi.Dan seterusnya...."
      Alasannya saya memilih koment ini: Saya memilih komen ini, karena jujur pak saya juga masih bergumul tentang yang namanya okultisme ini. Saya juga sering berpikir sama seperti saudara hendriko siagian mengenai para hamba Tuhan yang belum melepaskan keterikatannya dengan okultisme, namun dia juga tekun mengikuti ibadah dan bahkan dia juga menjadi seorang hamba Tuhan. Bahkan di kasus gereja kami GKPS saya pernah mendengar bahwa seorang pendeta GKPS masih mempunyai keterikantan dengan okultisme, sehingga saya masih bergumul apakah seorang hamba Tuhan itu mengabarkan injil Tuhan itu berdasarkan imannya terhadap Tuhan ataukah dia mengabarkan injil itu hanya sebagai alasan agar okultisme yang ada di dalam dirinya tidak diketahui dan bahkan agar dia tidak dijauhi oleh masyarakat banyak, namun melalui penjelasan bapak “Alam pemikiran mitis manusia adalah akar dalam setiap budaya, sebelum agama datang, manusia dan Yang Mahakuasa (ALLAH dalam Alkitab, atau dewa dan dewi bagi yang beragama tradisi, dan lain-lain)adalah dua alam yaitu manusia yang duniawi dan Yang Mahakuasa yang ilahi. Menghubungkan mitis dan seorang penatua atau pelayan di gereja saat ini, membutuhkan suatu penelitian langsung dan berbincang-bincang dengan oknum penatua tersebut, dengan catatan untuk melihat dan diskusi dengannya tanpa menggurui dan menghakimi” dan “Cobalah tekun berdoa dan cobalah membaca Alkitab ” saya lebih mengerti sedikit namun masih tetap bergumul dan seperti yang bapak bilang agar kita lebih paham dan tidak bergumul kita bisa membuatnya dalam Skripsi kita nantinya.

      Hapus
    3. b. Iffrendi RedWhite5 Maret 2016 01.18 Nama : Johannes.panjaitan Nim : 15.01.1278 kelas : I.B /Teologia shalom pak .. saya mau bertanya disajian tentang Nilai-nilai kemanusian yang lain.disitu ada dikaitkan tentang hak asasi manusia..jadi saya mau bertanya tentak hak asasi di indonesia,saya masih melihat bahwa hak asasi masih kurang ditegakkan, dan terlebih bagaimana cara menciptakan cinta diantara manusia sementara sekat-sekat/pembatas-pembatas diantara manusia,karna masih banyak yang memandang manusia itu berdasarkan perbedaan-perbedaan seperti golongan, didalam agama juga masih ada sekat-sekat atau pembatas-pembatas itu pak. Terimakasih. Jawaban yang diberikan: CHRISTIAN SINAGA BONOR5 Maret 2016 17.49 Nama :Chriastian sinaga NIM :15.01.1227 Kelas/prodi:1b/teologi saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari saudara johanes panjaitan,bagaimana kita mencitai seseorang dengan perbedaan yang kita miliki,kita harus terlebih dahulu mengetahui apa motivasi kita untuk mencintai dia,kalau kita memiliki motivasi yang baik untuk mencintai dia dan kita memiliki rasa cinta yang besar ,iklas padanya. perbedaan itu tidak menjadi penghalang diantara hubungan itu,buatlah perbedaan itu menjadi warna dalam hubungan itu.perbedaan itu tidak selamanya sebagai pengahambat hubungan jika dalam hubungan itu kita tidak membanding-bandingkan yg satu dengan yang lain(agama,ras,budaya) Mago Dang Edward Sinaga6 Maret 2016 07.22 Terimakasih komennya, Johannes Panjaitan, 15.01.1278, IBD, membangun kemanusiaan dengan tinggnya penghargaan akan hak-hak asasi manusia itu sendiri. Sekat=sekat, pembatas-pembatas, penggolongan-penggolongan, klasifikasi-klasifikasi, adalah tantangan dan kenyataan yang masih kuat dibangun oleh kelompok-kelompok manusia itu sendiri, dan inilah kenyataan dnia kita. IBD dan kemanusiaan menghantarkan dan memaksa manusia untuk tidak melukai dan menciptakan penderitaan kepada manusia lainnya. PBB adalah rumah bagi bangsa-bangsa yang berbeda-beda untuk bersatu dan saling menolong, saling mendukung, dan saling membangun, juga gereja, seharusnya harus tampil di depan sebagai motivator dan pionir untuk kesatuan manusia, dan banyak ajaran Kristus untuk menuntun kita sebagai pengikutnya, agar membuka diri dari sekat-sekat, pembatas-pembatas yang selama ini memisahkan dan membeda-bedakan manusia itu. Salam IBD Mago Dang Edward Sinaga6 Maret 2016 14.53 Terimakasih komennya, Chriastian sinaga NIM :15.01.1227. Salam IBD Alasannya saya memilih koment ini : Saya memilih komen ini juga sama seperti alasan saya pada pertanyaan hendriko siagian yaitu karena saya masih bergumul dengan hal ini dan bahkan saya membuat pertanyaan namun karena pertanyaan saya itu saya unggah pada hari senin yang lalu yaitu pada saat komen massal yang dilakukan oleh stambuk 2015 sehingga bapak dosen dan penyaji belum menjawabnya. Pertanyaan saya yaitu: “Adakah TIMBANGAN atau UKURAN dari keadilan itu?Karena seperti yang kita lihat di Indonesia kita tercinta ini sering terjadi yang namanya pilih kasih soal keadilan ini terutama dalam bidang hukum”. Tapi melalui pertanyaan Johannes panjaitan ini pertanyaan saya sedikit banyak nya sudah terjawab yaitu seperti yang bapak bilang bahwa inilah kenyataan dunia kita Bapak juga mengatakan “IBD dan kemanusiaan menghantarkan dan memaksa manusia untuk tidak melukai dan menciptakan penderitaan kepada manusia lainnya. PBB adalah rumah bagi bangsa-bangsa yang berbeda-beda untuk bersatu dan saling menolong, saling mendukung, dan saling membangun, juga gereja, seharusnya harus tampil di depan sebagai motivator dan pionir untuk kesatuan manusia, dan banyak ajaran Kristus untuk menuntun kita sebagai pengikutnya, agar membuka diri dari sekat-sekat, pembatas-pembatas yang selama ini memisahkan dan membeda-bedakan manusia itu”. Sehingga pertanyaan saya sedikit terjawab dan untuk lebih mengetahuinya seperti yang bapak bilang mungkin nantinya ini bisa dibawakan dalam skripsi.

      Hapus
    4. c. Inmawani Saragih6 Maret 2016 22.38 Nama : Inmawani br Saragih NIM : 15.01.1271 Tingkat/Jurusan : 1-B/Theologi Syalom pak. Berbicara tentang Ilmu Budaya Dasar tentu berkaitan dengan suatu masyarakat yang berbeda adat dan kebudayaannya. Berbicara tentang adat dan kebudayaan, salah satu masalah yang menarik adalah bahasan tentang pernikahan. Karena pernikahan apalagi orang batak, pasti sangat kental dengan adat-adat pernikahannya. Yang ingin saya tanyakan sekarang adalah, bagaimana cara kita atau IBD menanggapi sebuah "pernikahan semarga"? Dimana kita ketahui, orang batak sangat melarang keras pernikahan semarga namun di lain hal, orang nias tidak mempermasalahkan pernikahan semarga (selagi tidak ada hubungan kekerabatan yang kental atau hubungan keluarga). Contoh pernikahan semarga yang bisa saya kemukakan adalah pernikahan kakek dan nenek saya yang sama-sama bermarga Zalukhu dan itu sama sekali tidak menjadi masalah. Jadi harus bagaimana kita menanggapi hal tersebut? Apalagi ketika kita membahas IBD kita membahas juga Nilai-Nilai Kemanusiaan yang bersifat universal itu. Dengan perbedaan-perbedaan yang ada, bagaimana keuniversalan itu dapat dikaitkan dengan pernikahan semarga? Terimakasih Pak. Tuhan Yesus memberkati. Salam IBD. Horas, mejuah-juah, Njuah-juah, Yahowu, Syalom. Jawaban yang diberikan: Vetty Pebris Saragih7 Maret 2016 02.10 dan sterusnya".
      Alasannya saya memilih koment ini: Meskipun pertanyaan saudara inma tidak di komen bapak dosen dan hanya di komen oleh para penyaji, saya memilih pertanyaan ini karena saya juga masih bergumul, karena tidak bisa menikah semarga ada dampak positif dan negatifnya menurud saya. Sisi positifnya adalah untuk mencegah yang namanya penyakit keturuna seperti yang kita ketahui dari pelajaran Biologi yang mengatakan jika ada penyakit keturunan yang kita derita maka penyakit itu akan menurun selama 7 keturunan jadi jika kita menikahi yang masih ada ikatan darah dengan kita maka resiko penyakit itu akan menurun pada anak kita nantinya. Sisi negatifnya menurut saya adalah karena seperti yang kta ketahui bahwa keturunan marga orang batak suda puluhan generasi dan marga itu juga lahir awalnya adalah sebuah nama orang, jadi menurut saya hal tersebut sangat berdampak buruk saat pemilihan jodoh kita nantinya. Contohnya budi sinaga bertemu dengan susi perangin-angin mereka berdua sama-sama tidak tahu adat, karena mereka tidak mengetahui bahwa dalam budaya batak sinaga dengan perangin-angin tidak bisa berjodoh/menikah. Akhirnya mereka menjalin kasih dan akhirnya mereka berencana ingin melanjutkannya ke jenjang pernikahan namun saat mereka ingin memperkenalkan pasangannya kepada orangtua masing-masing orang tuanya menolak dan mengatakan bahwa mereka itu adalah saudara dalam adat batak. Jadi otomatis jalinan kasih mereka dan perjodohan mereka berdua sudah hancur. Tapi melalui jawaban dari penyaji yang mengatakan bahwa itulah kekayaan dari adat batak, pergumulan saya sedikit terjawab dan jika ingin jawaban yang lebih tepatnya lagi kembali ke pernyataan bapak dosen yang mengatakan bahwa kita bisa membawa ini pada skripsi kita nantinya. Terimakasih Salam Budaya. Horas, Mejuah juah, Juah juah, Yahowu.

      Hapus
  59. Nama :Lantina Bangun
    Tingkat:I-B/Theologia
    Nim:15.01.1287
    Ilmu budaya dasar merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir, untuk memenuhi kebutuhan hidup, baik jasmani maupun rohani,dan merupakan bekal penting untuk pergaulan hidup manusia menuju kejalan yang lebih baik,menjalin adanya kebersaman dan perdamaian. Kita tahu, bahwa bumi ini tidak terlepas dari yang namanya budaya,suku, ras,bahasa,dan nilai-nilai, termasuk didalamnya indonesia, dimana indonesia sebagai negara yang kita cintai memiliki berjuta budaya yang unik-unik,namun seiring dengan berkembangnya jaman keunikan itu akan gampang punah, sebab kebayakan manusia yang tergolong didalam nya tidak lagi peduli, dan tidak ikut berperan aktif dalam mengembangkan budayanya,
    Namun melalui pelajaran IBD, manusia akan diberi kesadaran untuk berfikir maju,dan akan tetap melestarikan bahkan mengembangkan budayanya,dengan melandaskan moral,etika serta norma yang berlaku.
    Demikian hal nya juga kepada mahasiswa, dengan mempelajari IBD,mahasiswa mampu mempersiapkan diri debagai pemimpin bangsa,yang saling menghargai,dan menjadikan perbedaan menjadi penambah wawasan, membangun keadilan,serta kesejahtraan dalam masyarakat.

    Salam budaya(judika murni sitorus/NIM:15.01.1281)
    Balasan

    Mago Dang Edward Sinaga26 Februari 2016 18.46
    Terimakasih Judika Murni Sitorus, NIM:15.01.1281. IBD mencerahkan wawasan agar menerima Indonesia dalam kekayaannya yang begitu khas, dan tidak akan dimiliki oleh bangsa mana pun di dunia ini. Menerima Indonesia berarti ikut serta dalam membangun nilai-nilai kemanusiaan, yang universal itu, karena, benar-benar bermanfaat, berguna, dan berharga bagi setiap manusia. Kiranya, saat saudara dalam sedang mengisi ilmu dan menggali kekayaan budaya ini, nantinya akan menjadi pencerah dan pemotivasi bagi setiap pribadi dan umat.
    Salam Budaya.
    Saya Menyukai komentar judika sitorus:Bicara tentang suku,adat,bahasa. indonesia sangatlah kaya
    Tetapi masih saja banyak yang belum melepaskan hal hal yang mistis,gaib,dll .
    Dalam alkitab mengatakan Janganlah seperti Dunia yang ada didalamnya .



    SYalom
    Salam IBD

    BalasHapus
  60. Nama : sutra sitompul
    Ting/jur :1B/theologi
    Nim :15.01.1332

    3 a. sulastri
    Nim :15.01.1332
    Berbicara mengenai Ilmu Budaya Dasar, hal itu tidak terlepas dari manusianya dan budayanya, karna manusia memang suatu makhluk yang berbudaya. Harapan kedepannya semoga mata kuliah ini selalu berlanjut atau berantai, demi terciptanya mahasiswa yang selalu peka terhadap budaya sekitarnya. Terkhusus mahasiswa STT ABDI SABDA ke depannya. Yang mencintai budaya atau tradisi-tradisi yang ada pada dirinya, dan menghargai dalam arti yang Inklusivisme budaya yang lain di sekitarnya.

    Syalom...

    Mago Dang Edward Sinaga
    Terimakasih komennya, Sulastri Putri, NIM : 15.01.1330.
    IBD adalah jati diri dalam menempatkan manusia menjadi pribadi yang berharga, sehingga manusia berbudaya atas nilai-nilai yang manusiawi (humanitas). Sesuatu yang baik jika kita komit dengan memulainya dari kampus kita, STT Abdi Sabda.
    Salam IBD.

    Alasan saya memilih pendapat dengan sulastriSaya sangat setuju dengan pendapat dengan saudara kami sulastri sebab dengan belajar Ilmu Budaya Dasar kita semakin tau beragamnya budaya di indonesia yang harus di lestarikan dan di hargai dan membuat kita sadar bahwa indonesia kaya akan budaya

    b. Nama:Lantina bareta bangun
    Nim:15.01.1287
    Kelas/jurusan: 1-B/Theologia
    Syalom pak selamat siang
    Tak lepas bicara tentang ilmu budaya dasar yang mau nayak tentang nilai nilai kemanusiaan etika adat dan budaya zaman sekarang tidak perduli dengan sekeliling nya karna terjadi yang nama nya pacaran dengan boto atau turang nya .apakah tindakan gereja melihat nilai kemanusiaan dan kebudayaan dan bagaimana bisa memperbaiki nilai kemanusiaan seperti itu pak.
    syalom...
    Mago Dang Edward Sinaga1 Maret 2016 01.40
    Terimakasih komennya, Lantina Bareta Bangun,Nim:15.01.1287. IBD dalam konteks Kebatakan (Batakologi) terdapat nilai-nilai kemanusiaan yang dikenal dengan "maradat" atau "radat". IBD mendukung setiap nilai-nilai ketika itu baik, benar, dan adil bagi penganutnya atau masyarakatnya.

    Jika ada sebagai masyarakat Batak, atau pemuda dan pemudi Batak yang bersaudara atau marito, marboto, atau erturang terlalu dekat atau berpacaran, itu dilarang dan disebut tidak maradat dalam Batakologi.
    Perlu mereka diingatkan sebagai anggota dan bagian dari keluarga atau kekerabatan Batak. Karena kalau mereka tidak perduli, itu artinya mereka tidak menjujung nilai-nilai kemanusiaan masyarakat (khususnya Batak).

    Salam IBD.
    Saya setuju dengan tanggapan bapak,bahwa anak remaja bisa di katakan tidak maradat, dan jika sampai menikah itu akan tidak di anggap di adat batak
    trimakasih

    c. Arnold Brahmana22 Februari 2016 07.33
    Saat Ilmu Budaya Dasar hadir dihadapan, tak ada bayangan apapun mengenai tujuan untuk ranah satu ini, malah yang tersirat adalah "apakah akan sama dengan ilmu budaya?" ternyata berbeda.
    Saya meyakini, Ilmu Budaya Dasar sebagai salah satu mata kuliah yang menunjang peradaban manusia lewat persepektif pikiran yang beragam serta dibarengi oleh nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal, bahkan terbuka bagi siapa saja yang mau peka terhadap peradabannya. Semoga mata kuliah ini menjadi sebuah batu loncatan bagi pelayanan yang sesaat lagi akan berlangsung..

    Salam kasih! -AB/15011218

    Mago Dang Edward Sinaga22 Februari 2016 16.49
    Terimakasih komennya Arnold Brahmana, kiranya teologia dan pelayanan nantinya membangun keramahan atas nilai-nilai kemanusiaan, sehingga kasih Allah yang telah menjadi manusia itu tidak hanya hayalan dan menjadi legenda usang nantinya.

    Saya setuju dengan tanggapan teman kami bahwa belajar IBD bisa diajarkan kepada siapapu supaya menjunjung nilai budayanya. Dan nilai budaya kita itu bisa di bawa dalam pelayanan


    BalasHapus
  61. Nama:Lantina Bangun
    Tingkat:I-B/Theologia
    Nim:15.01.1287
    Pernyataan Nomor ke 2

    2. “Nama :Johnson Parningotan Silalahi
    NIM :15.01.1297
    Tingk/ Tingkt:I-C/Theologi

    Syaloom pak... dalam kesempatan ini saya mau bertanya pak.. bapak pernah menyinggung tentang adat batak yaitu "Mangokkal Holi" apa sebenarnya yang melatar belakangi sehingga acara ini disahkan oleh gereja... apakah ini dipengaruhi mitos-mitos nenek moyang kita pada zaman dahulu pak? demikian pertanyaan saya pak, saya ucapkan terimakasih banyak.. Syaloom”
    Balas
    Balasan


    Mago Dang Edward Sinaga2 Maret 2016 07.17
    “Terimakasih komennya, Johnson Parningotan Silalahi
    NIM :15.01.1297.

    IBD, adalah membangun nilai-nilai kemanusiaan. Kita telah mempelajari dan membahas bagaimana alam pemikiran manusia, terdiri dari tiga (3), yaitu: - Mitis, - Ontologis, dan - Fungsionalisme.

    Jauh sebelum kekristenan, Islam, Hindu, dan Buddha menyentuh dan bersinggungan dengan Kebatakan (Batakologi), nilai-nilai kemanusiaan ala Batak sudah ada dan menata kehidupan, kekerabatan, karena di sana ada undang-undang atau norma, yang disebut patik, atau adat.

    Menggali tulang-belulang (mangongkal holi) adalah upaya untuk memepersatukan garis silsilah satu ompu bagi Batak Toba, dengan menjalankannya ada keyakinan masyarakat kalau roh-roh ompung mereka dihargai dan dikenangkan oleh keturunannya. Kekristenan pun datang dan menilainya sebagai suatu kesesatan, dan inilah awal kalau permulaan kekristenan upacara itu dilarang gereja karena menyangkut kekafiran, dan akhirnya gereja pun tak berdaya menghentikannya, karena orang Batak masih mempertahankannya walau pun mereka sudah Kristen, dan sudah maju dalam hal pendidikan, upacara tersebut masih awet dan dipertahankan.

    Kekristenan berkontesktualisasi, menyesuaikan dengan pesan-pesan alkitabiah, di mana itu juga dilakukan oleh orang-orang Israel untuk menghargai leluhur mereka. Inilah dasar pemahaman dan teologia, lambat-laun upacara ini direstui dan sudah ada liturginya, termasuk gereja-gereja Batak (HKBP, GKPI, HKI, GKPS, GBKP,BNKP,GKPA)

    Perenungan, IBD adalah sebuah makna untuk memahami budaya dan upacara-upacaranya, sehingga nilai dan maknanya dapat ditemukan, khususnya menyangkut Batakologi
    Menurut saya menyukai komentar jonsonjonson banyak gereja melarangi tentang aliran sesat yang terjadi pada saat ini seperti gereja yang tidak boleh memakai baju adat ,tetapi banyak juga pengikut tuhan berkaitan dengan komentar hendriko siagian tentang sintua pdt atau pertua,detarer mempunyai hal gaib.tetapi gereja lain masih menghargai nilai kebudayaan atau sekitar yang masih benar pengikut tuhan

    Syalom Horas mejuah juah,

    BalasHapus
    Balasan
    1. N0.1:0/N0.2:0/N0.3:24
      Kamu tidak membaca soal yang tertera di atas dengan baik-baik, sehingga soal nomor 1 dan 2 tidak kamu jawab! Biasakan bekerja dengan teliti dan cermat!

      Hapus
  62. Nama : Andri Rifai Togatorop
    Nim : 15.01.1212
    Matakuliah : Ujian Tengah Semester Ilmu Budaya Dasar
    1. Coba jelaskan dan kaitkan LatarBelakang lahirnya Ilmu Budaya Dasar (IBD) berpegang pada prinsip-prinsip Etika yang kuat dan berdisiplin tinggi.
    Jawab:

    Mata kuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD) termasuk mata kuliah yang masih muda usianya. Mata kuliah ini juga baru dibicarakan dalam suatu konsorsium ilmu-ilmu Sosial dan Budaya Direktorat Pendidikan Tinggi Depdikbud pada tahun 1980. Namun sebelumnya sudah ada rapat-rapat para rektor Universitas/institusi yang membahas betapa pentingnya Mata kuliah Ilmu Budaya Dasar. Namun kehadiran mata kuliah IBD kurang begitu dikenal dan memikat sehingga para mahasiswa merasa kurang puas akan hadirnya IBD, yang kebanyakan materinya sering tidak baku dan kurang jelas kadang kadang memberikan kesan yang kurang bermakna. Tujuan Pemerintah mengadakan Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar, karena mahasiswa sekarang sudah banyak meninggalkan sikap ramah, tidak berbudaya dan tidak bermoral, dan lebih memilih pendidikan yang lain yang tidak menyangkut dari IBD, sehingga berbagai Universitas/institusi di Indonesia membuat Mata Kulih Ilmu Budaya Dasar sebagai Mata Kuliah Umum.
    Kaitannya dengan prinsip-prinsip etika. Ketika seseorang mepelajari IBD berarti membukakan dirinya terhadap masukan-masukan dari luar untuk menunjang pertumbuhan karakter kepribadiannya. Orang yang memiliki prinsip-prinsip etika yg kuat berarti orang yang telah memiliki dasar yg kuat mengenai ILMU BUDAYA DASAR dan orang yang berdisiplin tinggi juga memiliki pemahaman yang baik dan dasar yang baik kepada Ilmu Budaya Dasar. Orang yang berdisiplin tinggi berarti orang yang taat dan memiliki pemahaman yang baik mengenai kebudayaan yg beraneka ragam , dan taat akan proses dan taat akan budaya-budaya nya yang ada disekitarnya serta menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan terhadap Budaya.

    2. Membahas, disiplin Ilmu Medis - Kedokteran, di mana Ilmu Medis - Kedokteran juga dimaknai atau dipahami dengan Alam Pemikiran Manusia tersebut. Coba saudara jekaskan Disiplin Ilmu Medis - Kedokteran menurut "Alam Pemikiran Mitis, Alam Pemikiran Ontologis, dan Alam Pemikiran Fungsionalisme
    Jawab:
    Dalam alam pemikiran ontologis, sikap manusia tidak lagi hidup dalam
    kepungan kekuasaan mistis melainkan secara bebas ingin meneliti segala hal yang mengitarinya, disini manusia mulai mencari identifikasi tentang dirinya sendiri, maupun tentang lingkungan alamnya ikhwal yang terjadi. Dalam alam pemikiran ontologis manusia mulai mengambil jarak dengan pikiran dingin terhadap segala sesuatu yang
    Disiplin Ilmu medis dalam kedokteran menyatakan keraguan adanya hal-hal mitos dengan pemahaman pemikirannya. Karena tidak mungkin itu terjadi menurut akal pemikirannya. Di satu sisi dia percaya akan mitos-mitos yg sudah pernah terjadi tapi di satu sisi dia tidak meyakini hal tersebut karena melalui cerita-cerita dari orang keorang tanpa adanya bukti yg akurat untuk mendukung cerita mitos tersebut sehinggah terdapat keraguan dan Alam Pemikiran Ontologis manusia menurut Medis/Kedokteran
    Alam pemikiran ontologis mencoba memilah antara kekuatan dunia metafisik dan fisik serta pengaruhnya pada kesehatan, kesembuhan, hidup dan mati.

    Fungsionalisme selalu menunjukkan suatu pengaruh dari hal yang satu terhadap yang lain. Apa yang dinamakan “fungsional” tidak berdiri sendiri, tetapi justru memperoleh arti dan makna dalam suatu hubungan tertentu. Dengan demikian alam pemikiran fungsionalisme menyangkut hubungan, pertautan dan relasi. Dalam Alam pemikiran fungsionalisme secara medis menunjukan sebab akibat sesuatu yang terjadi cth nya : ketika saya sakit bukan berarti saya di guna-guna oleh dukun tetapi saya harus melihat kembali kebelakang sebenar nya hal apa yg telah membuat menjadi saya sakit.

    syalom, horas...
    salam sada Roha

    BalasHapus
    Balasan
    1. 1. Pilihlah 3 komen beserta jawaban nya dan berikan alasan saudara tertarik akan topic komen beserta jawabannya.

      1. Berbicara mengenai nilai kemanusiaan, berarti tentang manusia dan sesama manusia. Nilai kemanusiaan adalah kebaikan, kebenaran, dan keadilan. Ada suatu pertanyaan yang muncul dalam benak saya, bagaimana sebenarnya nilai kemanusiaan dibangun dalam diri individu? Karena dari pengalaman, saya pernah melihat seorang "pelayan Tuhan" tidak mampu menjalankan nilai kemanusiaan dengan baik kepada sesama "pelayan Tuhan" sehingga saya berpikir, "pelayan Tuhan" yang sudah belajar tentang siapa manusia itu sendiri saja belum tentu bisa menjunjung tinggi nilai kemanusiaan padahal jelas kita mengetahui bahwa manusia adalah imago dei, lalu bagaimana mungkin orang awam yang kurang memiliki wawasan lebih atau masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi untuk menempuh pendidikan tinggi dapat memahami kedudukan dari nilai kemanusiaan itu?
      Terimakasih

      Eirene Hutabarat/15.01.1246
      jawab:
      Terimakasih Eirene Hutabarat, NIM: 15.01.1246. Nilai-nilai kemanusiaan yang lain adalah, etika, moral, dan etos. di dalamnya ada hukum dan tanggung-jawab. Kehadiran IBD mengingatkan kita kalau karakter seorang pelayan itu sangat kuat, dan itu tentunya didasarkan pada kerja keras dalam membangun diri melalui kepatuhan, ketaatan, disiplin, dan kerendahan hati. Perlu kita sadari, kalau ekonomi dan pendidikan tidak selamanya menentukan nilai-nilai kemanusiaan itu. Namun, atas nama IBD, sebenarnya Ilmu atau Mata Kuliah ini, menuntun setiap mahasiswa-mahasiswi agar menjunjung tinggi Tri Dharma Pergguruan tersebut. Kelak, setiap mahasiswa-mahasiswi akan mengabdi kepada masyarakat, dan itu artinya ikut serta dalam membangun kemanusiaan, agar damai, sejahtera, dan bahagia itu dimiliki semua orang.
      Salam Budaya…
      Alasan saya untuk memilih komentar serta jawaban bapak dosen:
      Karena disini membahas tentang kemanusiaan karena nilai-nilai kemanusiaan itu harus dijunjung tinggi, Ketika seseorang yg sudah berstatus sebagai hamba(pelayan Tuhan) berarti harus taat dalam menjunjung nilai-nilai kemanusiaan. Seseorang yang memiliki karakter kepribadian yang baik pasti akan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan itu. Sebab sebelum menunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan kita harus melihat kembali kebali Ke diri kita sendiri sudahkah kita memiliki dan memahami dasar-dasar nilai-nilai kemanusiaan.

      Hapus
    2. 2. Nama : Hendriko Siagian
      NIM : 15.01.1268
      Kelas/Prodi : I-C/Theologi

      Syalom.
      Terima kasih buat bapak dosen kami dan kepada para penyaji.
      Dari pembahasan kita mengenai "Alam Pemikiran Manusia" pada kelompok ini, saya sangat tertarik pada topik ini, khususnya mengenai alam pemikiran Mitis.
      dalam kehidupan bermasyarakat dan juga kehidupan dalam berjemaat yang saya lalui selama ini, saya banyak menjumpai kasus-kasus dan persoalan di kalangan masyarakat dan gereja menyangkut topik alam pemikiran mitis ini. Dimana saya menjumpai beberapa orang-orang tertentu yang latar belakangnya adalah seorang pelayan gereja (Penatua Gereja) yang mempunyai kemampuan supranatural dalam dirinya, atau bisa dikatakan dia seorang dukun. Dari hal tersebut saya melihat ada diantara mereka yang meninggalkan tugas pelayanannya dan mempengaruhi hidupnya dan ada juga yang tetap dalam tugas pelayanannya.
      jadi pertanyaan saya dari hal tersebut, yaitu:
      1) Apakah hal sedemikian rupa tidak bertentangan dengan iman dan ajaran Kristen/gereja dengan adanya beberapa penatua-penatua tertentu yang mempunyai kemampuan supranatural?
      2) dalam hal sedemikian rupa dimana adanya beberapa penatua yang mempunyai kemampuan supranatural, siapakan/apakah yang lebih diyakini oleh orang tersebut dengan adanya hal demikian? apakah dia masih meyakini Tuhannya atau lebih meyakini kemampuan yg dimilikinya yang notabennya adalah diturunkan oleh nenek-nenek moyangnya?
      3) dengan adanya hal demikian, tidak adakah pro-kontra atau pertentangan yang terjadi dalam dirinya antara kemampuan supranatural tersebut dengan Tuhan yang diyakini dalam agamanya?

      Jadi saya mengucapkan terima kasih banyak sebelumnya.
      Syaloom!!!!

      Jawaban:
      Terimakasih komennya, Hendriko Siagian, NIM : 15.01.1268.
      Alam pemikiran mitis manusia adalah akar dalam setiap budaya, sebelum agama datang, manusia dan Yang Mahakuasa (ALLAH dalam Alkitab, atau dewa dan dewi bagi yang beragama tradisi, dan lain-lain)adalah dua alam yaitu manusia yang duniawi dan Yang Mahakuasa yang ilahi.
      Menghubungkan mitis dan seorang penatua atau pelayan di gereja saat ini, membutuhkan suatu penelitian langsung dan berbincang-bincang dengan oknum penatua tersebut, dengan catatan untuk melihat dan diskusi dengannya tanpa menggurui dan menghakimi. Sekali lagi atas nama IBD, kita harus ramah dan datang untuk melihat dan mengamati, dan memaknainya, sekali lagi butuh waktu dan penelitian yang panjang, ini cocok untuk skripsi, semoga pencariannya dan pemaknaannya sampai kepada pencerahan sehingga permasalahan seorang penatua dan kemampuan supranaturalnya dapat diterangi dalam terang Injil (perlu kita ingat Yesus juga dikenal sebagai penyembuh berbagai penyakit).
      Salam IBD.

      Hapus
    3. Alasan saya untuk memilih komentar serta jawaban bapak dosen:
      Saya begitu tertarik dengan pertanyaan Hendriko siagian dan dengan jawaban bapak dosen karena sekalipun seorang penatu yang melayani Tuhan dan juga melayani si Iblis itu adalah salah dan sangat bertentangan dengan ajaran Kristen, mengenai kemampuan yang supranatural yang dimiliki seorang seseorang itu harus dipertanyakan dari mana kekuatan supranatural itu datangnya, karena setahu saya yang namanya supranatural tidaklah bisa didapati dengan begitu mudahnya Tuhan saja tidak mengkehendaki untuk memberikan kepada seseorang itu kekuatan supranatural karena apa yang baik menurut manusia belum tentu baik menurut Tuhan, lalu untuk memiliki kekuatan supranatural itu untuk supaya apa tujuannya. Sekalipun penatua tersebut turut dalam mengambil pelayanan Tuhan tetapi dia juga mengambil pelayanan si iblis Tuhan tidak mengkehendaki yang namanya mendua. Tuhan itu Allah yang pencemburu jadi Ia tidak memperkenankan yang namanya mendua. Pro-kontra pasti ada, dalam ajaran Kristen pasti menentang kejahatan sedangkan ajaran sesat mendukung yg namanya kejahatan ini saja sudah menggambarkan pertentangan. Tuhan tidak memberikan yang namanya kekuatan supranatural kalaupun ada dimiliki seseorang itu harus dipertanyakan dari mana kekuatan supranatural itu datangnya, apakah dari Tuhan ataukah itu didapati dari sumber yang lain.

      Hapus
    4. 3. Nama : Boris Adi Puttra Manurung
      Kelas/Jurusan : I-C/ Theologia
      Nim : 15.01. 1224
      Syalom buat Pdt. Edward Simon Sinaga M.Th
      Berbicara tentang Budaya haruslah terlebih dahulu kita memahami apa tujuan Budaya itu. Pengetahuan Budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Dan dalam mengkaji hal ini, maka dapat digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, artinya mempunyai kekhasan dan makna lalu kemudian diberi arti.
      Pengetahuan budaya atau the humanities dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang keahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik,dan lain-lain. Sedangkan ilmu budaya dasar atau Basic Humanities adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain, Ilmu Budaya Dasar menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan dalam mengkaji masalah masalah manusia dan kebudayaan.
      Tetapi mengerti budaya belum tentu melakukannya. Pada zaman sekarang ini banyak sekali masalah-masalah kebudayaan yang timbul, khususnya di Indonesia. Dengan semakin berkembangnya zaman, maka kebudayaan asli bangsa Indonesia pun sedikit demi sedikit mulai tergeser oleh kebudayaan asing. Kebudayaan asing cepat sekali merambat masuk ke dalam kebudayaan Indonesia, dan tragisnya kebudayaan barat itu pun dapat dengan cepat di terima oleh masyarakat Indonesia, khususnya para remaja yang ada di Indonesia. Contohnya saja kebudayaan barat yang sekarang sudah merasuki kebudayaan Indonesia ialah PERGAULAN BEBAS, yang nantinya akan merusak moral para remaja di Indonesia.
      Masyarakat Indonesia yang dulunya terkenal sebagai masyarakat yang kaya akan budaya, kini berubah menjadi masyarakat yang berbudaya kebarat-baratan. Ada beberapa contoh budaya barat yang sangat mendominasi, terutama di kalangan kaula muda, yaitu cara berpakaian yang tidak menunjukan adat ketimuran dan meninggalkan pakaian adat dari negeri sendiri. Para remaja di negara kita terus mengikuti "trend dan perrkembangan zaman" yang menjadi masaah pada saat ini. Contoh lainnya pergaulan bebas, yang kini melanda kaula muda di negara kita seperti pergi ke diskotik, minum-minuman keras, narkoba, rambut di cat, wanita yang berpakaian seperti laki-laki, serta laki-laki yang berdandan seperti wanita (telinga yang di tindik, memakai anting, kalung dan gelang) dan sebagainya.
      Budaya kita semakin lama semakin tersingkir, yang seharusnya kita jaga dan lestarikan. Semakin di nasehatkan untuk menghargai budaya tetapi tidak lagi mampu pemuda sekarang untuk melestarikannya, malah melawan orang tua jika memberi nasehat kepada anaknya supaya tidak terlalu mengikuti perkembangan yang datang dari barat. Banyak pemuda yang sekarang ini malah mengambil sisi negatif dari perkembangan zaman. Inilah yang akhirnya membuat budaya indonesia yang dahulu sangata kaya menjadi hilang. Saya ingin meminta pandangan dari bapak bagaimana untuk membangkitkan kembali kebudayaan indonesia yang sangat mahal dan unik ini, supaya tidak hilang...?
      Sebelumnya saya mengucapkan terimakasih...... syalommm

      Hapus
    5. Jawab:
      Terimakasih komennya, Boris Adi Puttra Manurung,Nim : 15.01. 1224.
      Kawula muda adalah kategorial yang sangat dinamis, sangat meroket untuk sesuatu yang baru, ingat bagaimana Kemerdekaan diraih dari bangsa penjajah, Belanda dan Jepang, di sana tercatat dengan tinta emas, kalau pemuda sangat berperan aktif.
      Perihal pemuda masa kini (termasuk saya di dalamnya ya... karena menurut kategorial gereja HKBP, di bawah 45 tahun itu masih tergolong pemuda walaupun sudah kawin, jadi saya masih pemuda rupanya yahh), memang banyak yang tergila-gila dengan gaya hidup atau life style, tergila-gila dengan mobil mewah dan alat-alat techno lainnya, semuanya kembali ke dalam didikan budaya dan agama dari satu-satu keluarga.
      Betul seperti yang kamu kutip, bahwa IBD adalah "pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan dalam mengkaji masalah masalah manusiadankebudayaan". Sesungguhnya masalah-masalah manusia sekarang sungguh komplit, karena itu pemuda dalam gereja harus diberikan ruang ekspresi dan kreativitas, dan di sanalah mereka akan banyak mengalami dan bertanya nilai-nilai budaya dan juga kristianikita.
      Salam IBD.

      Alasan saya untuk memilih komentar serta jawaban bapak dosen:
      Yang namanya untuk membangkitkankembali semangat kebudayaan tersebut dibutuhkan kesadaran bukan keterpaksaan. Dan yang paling terpenting itu adalah jiwa yang terbebani oleh kebudayaan. Semakin kita member diri untuk melihat kebudayaan-kebudayaan yg ada disekitar kita berarti kita mencoba untuk mengikuti kebudayaan tersebut bukan mempertentangkan kebudayaan tersebut. Sekalipun terdapat kebudayaan yang menyimpang kita jangan ikut tercampur dalam kebudayaan yg salah itu, kita harus lebih-lebih menyeleksi kebudayaan tersebut. Kebudayaan juga dapat diperbaharui oleh seiringnya waktu tapi siapakah yang mau terlibat dalam kebudayaan tersebut.?
      kita tahu Indonesia adalah negeri budaya karena terdapat bermacam-macam kebudayaan yang ada dilingkungan kita.


      horass,,,
      SALAM IBD, Salam Dos Ni Roha

      Hapus
  63. Nama : Ratna Octavia Damanik
    Tingkat /Jurusan : 1 – B/ Theologi
    Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
    NIM : 15.01.1306
    Dosen : Pdt. Edward Simon Sinaga, M.Th.

    Syalom Pak...
    Untuk menjawab pertanyaan – pertanyaan UTS yang bapak berikan kepada kami, saya akan menjawabnya ataupun menjelaskannya dibawah ini.,,.,
    1. Kutipan Gunawan dari M.T. Zen
    tentang “ciri – ciri bangsa yang maju” urutan satu dan dua adalah:
    a. Berpegang pada prinsip – prinsip Etika yang kuat
    b. Berdisiplin tinggi.

    Jawaban/ penjelasan :

    Prinsip – prinsip dasar moral untuk membangun pribadi yang kuat dan keutamaan moral untuk mengukur tindakan manusia secara moral atau secara Etika tolak ukurnya adalah prinsip – prisip moral/etika dasar.
    Seperti yang kita ketahui bagaimana nilai – nilai kemanusiaan yang sering muncul didalam kehidupan kita. Nilai – nilai kemanusiaan sangat berperan penting dalam membentuk suatu etika dan moral yang kita lakukan dikehidupan kita sehari – hari.
    Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan yang paling tinggi derajatnya. Jadi nilai – nilai kemanusiaan adalah suatu pandangan yang menjunjung tinggi keberadaan makhluk yang disebut manusia dengan ciri khas tersendiri, yang perlakuan dan kelakuannya berbeda dengan makhluk yang lain. Bila orang tidak mengenal nilai-nilai kemanusiaan, orang itu tidak menunjukkan perbuatan sebagai manusia dan tidak bisa lagi membedakan antara perbuatan yang bersifat manusia dan perbuatan yang bersifat binatang. Jadi nilai – nilai kemanusiaan dimaksudkan untuk menunjuk hal tentang keberadaan manusia yang sebenarnya, yang memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan dengan makhluk lain. Secara histori etika merupakan usaha ilmu filsafat untuk melahirkankembali norma-norma kemasyarakatan dari keambrukan tatanan moral dilingkungan etika adalah sebuah ilmu bukan ajaran. Jadi etika dan ajaran moral tidak berada ditingkat yang sama. Etika tidak mengajarkan kepada kita untuk menghargai sistem alasan secara keseluruhan.
    Etika tidak hanya menyangkut masalah yang bersifat pribadi, yang meliputi “menjadi orang baik”, melainkan juga merupakan sikap keseluruhan segenap masyarakat, maka orientasi pandangan ini disebut dengan istilah “etos”, sedangkan penghayatan akan nilai-nilai manusiawi sebagai suatu standart perbuatan yang baik dan tidak baik disebut sebagai “moral”. Etika akan memberikan kesatuan tatanan normatif dan memberikan orientasi terhadap kesatuan pandangan moralitas.
    Dengan adanya prinsip-prisip etika ini, kita sebagai masyarakat kita memperoleh disiplin tinggi, dan masyarakatpun tau bagaimana seharusnya prinsip-prinsip etika yang kuat yang harus kita lakukan di dunia ini. Berkaitan tentang Lahirnya Ilmu Budaya Dasar akan memberikan pengertian untuk kita sebagai mahasiswa untuk memahami Eksistensi ILMU BUDAYA DASAR dan perubahan-perubahan yang terjadi tanpa ada nilai-nilai yang memadai orang menjadi mudah tergiur dengan nilai-nilai yang rendah.
    Seperti yang kita ketahui pada jaman sekarang ini nilai-nilai kemanusiaan yaitu ETIKA,ETOS dan MORAL sudah kurang diperhatikan lagi artinya: nilai-nilai tersebut dipandang tidak penting dalam masyarakat. Karena terlalu minimnya perhatian manusia terhadap nilai-nilai tersebut sehingga banyak masyarakat melanggar nilai-nilai tersebut. Oleh sebab itu kita sebagai mahasiswa THEOLOGI yang telah mempelajari ILMU BUDAYA DASAR daan nilai-nilai kemanusiaan ini kita bisa mengerti pentingnya nilai-nilai kemanusiaan itu. Dan kita juga dapat membantu menyadarkan orang lain untuk lebih memperhatukan nilai-nilai kemanusiaan sehingga dapat mengurangi pelanggaran – pelanggaran dan menjadikan manusia lebih beretika.
    Dengan kata lain moralitas memberikan kebebasan kepada manusia mengenai aturan atau petunjuk konkret tentang bagaimana ia harus bertindak sebagai manusia yang baik serta bagaimana menghindari perilaku yang seharusnya tidak dilakukan.

    BalasHapus
  64. Nama : Ratna Octavia Damanik
    Tingkat /Jurusan : 1 – B/ Theologi
    Nim : 15.01.1306
    jawaban no.2
    2. Alam pemikiran manusia menurut P. Haryono (1996).
    Membahas, Disiplin Ilmu Medis – Kedokteran,
    dimana Ilmu Medis – Kedokteran juga dimaknai atau dipahami dengan Alam Pemikiran Manusia tersebut..,.
    coba anda jelaskan ~Disiplin Ilmu Medis – Kedokteran menurut “Alam pemikiran Mitis, Alam Pemikiran Ontologis, dan Alam Pemikiran Funsionalisme..,.,..?????/

    Jawaban/ penjelasan :

    Manusia dalah satu-satunya makhluk yang memiliki kemampuan untuk berfikir (Homo Thinking), makhluk yang mampu membangun atau mengembangkan potensi rasa dan Karsa (EmOsional Quition): dan makhluk yang mampu membangun kualitas kedekatan pada Tuhan (Spiritual Quation).
    Jadi manusia adalah makhluk “multi dimensional”. Dengan segala kemampuan yang dimiliki manusia mampu mengembangkan ilmu pengetahuan, dan ilmu pengetahuan itulah yang menjadi senjata Pamungkas bagi manusia dalam menguasai atau memberdayakan alam seisinya. Kemampuan Multidimensi tersebut menyebabkan manusia mampu mengembangkan beragam ilmu pengetahuan atau kebudayaan yang kompleks.
    Pada alam pemikiran Mitis, manusia merasakan dirinya terkepung oleh kekuatan – kekuatanGaib disekitarnya, yaitu kekuasaan dewa – dewa Alam raya. Dalam dunia Mitis manusia belum merupakan seorang individu / subjek yang bulat. Mereka dilanda oleh gambaran – gambarandan perasaan – perasaan gaib, seolah – oleh mereka diserapi oleh roh – roh dan daya – daya dari luar. Manusia mencari asal mula dan Eksistensinya dari peristiwa kehidupannya. Penghormatan terhadp para leluhur, lambang-lambang pohon kehidupan, air atau tirta, menunjukan rasa hormat, penuh getaran ketakutan terhadap dasr eksistensinya sendiri sehingga menumbuhkan rasa takut terhadap “itu”.
    Oleh sebab itu Ilmu Medis atau Kedokteran menurut Alam Pemikiran Mitis yaitu dapat kita katakan sebagai masalah sehat dan sakit ditentukan oleh pengaruh alam jagad raya. Sehingga segala kesembuhan, sehat, mati, dan kesuburan dimintakan dari alam Jagad Raya yang bersifat metafisik / adikodrati.
    Seperti ada seorang ahli yang bernama Hippocrates dari Cos adalah seorang Dokter yunani kuno zaman Paricles (athena kalsik), dan dianggap salah satu tokoh paling terkemuka dalam sejarah Kedokteran. Ia disebut sebagai bapak kedokteran Barat sebagai pengakua atas kontribusi abadi untuk bidang medis sebagai pendiri dari Sekolah Kedokteran Hippocrates. Sekolah intelektual ini merevolusi ilmu kedokteran di Yunani kuno, menetapkan sebagai disiplin yang berbeda dari bidang lain yang secara tradisional dikaitkan dengan (terutana Sihir dan Filsafat – Filsafat), sehingga membentuk kedokteran sebagai sebuah profesi saja. Inti sikap hidup mitis adalah bahwa kehidupan ini ajaib, berkuasa dan penuh daya kekuatan – kekuatan. Bersamaan dengan kesadaran – kesadaran tersebut timbullah cerita – cerita mitos serta perbuatan yang menjamin kehidupan manusia dan keterkaitan dengan sukunya. Bahkan kepemimpinan dan kerukunan dalam suku itu baru mungkin atas dasar mitos – mitos.
    Dari contoh seorang dokter dari Yunani kuno tadi bisa kita ambil kesimpulan bahwa semuanya tidak terlepas dari sikap kritis dan rasa ingin tahu , sikap kritis itulah yang menjadikan bangsa Yunani yang mampu menjadi ahli pikir yang terkenal sepanjang masa yang hasil pemikirannya memberikan dampak pada kehidupan kita sampai masa kini.
    Dalam Alam Pemikiran Ontologis, sikap manusia tidak lagi hidup dalam kepungan kekuasaan mitis melainkan sudah secara bebas ingin meneliti segala hal yang terjadi. Dalam hal pemikiran Ontologis yaitu sebagai Ilmu Pengetahuan yang berfungsi membantu manusia dalam memecahkan masalah praktis sehari-hari. Ilmu berkembang dengan sangat pesat dan jumlah cabangnya sehingga memungkinkan analisis yang menspesialisasikan diri pada satu bidang dan ilmu menyebabkan objek Ontologi dari disiplin keilmuan. Menjadi kian terbatas.

    BalasHapus
  65. Nama : Ratna Octavia Damanik
    Tingkat /Jurusan : 1 – B/ Theologi
    Nim : 15.01.1306
    SAMBUNGAN JAWABAN NO.2:
    Oleh sebab itu, disiplin Ilmu Medis - Kedokteran menurut alam pemikiran secara Ontologis yaitu alam pemikiran Ontologis mencoba memilah antara “kekuatan” dunia metafisik dan fisik serta pengaruhnya pada kesehatan, kesembuhan hidup dan mati. Alam pemikiran Ontologis juga pada tahap ini merupakan renungan – renungan teoritis mengenai alam yang tampak (Fisika) dan alam yang tidak tampak (Metafisika) mulai tampil kemuka. Dalam hal ini juga Ontologi berfungsi membantu memberi masukan Informasi untuk mengatasi permasalahan yang tidak mampu dipecahkan oleh ilmu – ilmu khusus. Dengan demikian berkembanglah ilmu – ilmu yyang dapat diketahui dari tiap masa.
    Dalam Alam Pemikiran Fungsionalisme manusia memperoleh arti dan makna dalam suatu hubungan tertentu. Secara kualitatif fungsi dilihat dari segi kegunaan dan manfaat seseorang , kelompok, organisasi atau Asosiasi tertentu. Sekalipun demikian “~Fungdional~” diperuntukkan bagi kebudayaan modern, karena sifat kebudayaan ini secara istimewa menonjolkan diri.
    Oleh sebab itu Disiplin Ilmu Medis – Kedokteran yaitu kondisi individu dipercaya tidak saja karena aspek fisik belaka namun juga aspek Metafisik, serta unsur – unsur kebutuhan hidup manusia / aspek lingkungan yang lain. Teori fungsionalisme yang menekankan kepada keteraturan bahwa masyarakat merupakan suatu sistem sosial yang terdiri atas bagian- bagian atau elemen – elemen yang saling berkaitan dan saling menyatu dalam keseimbangan.
    Perubahan yang terjadi pada suatu bagian akan membawa perubahan pula terhadap bagian yang lain. Dengan kata lain, masyarakat senantiasa berada dalam keadaan berubah secara berangsur – angsur dengan tetap memelihara keseimbangan. Dengan demikian teori Fungsionalisme akan menjadi garis tengah untuk menjadikan sebuah perbedaan menjadi alat untuk bersatu.

    BalasHapus
  66. Nama : Ratna Octavia Damanik
    Tingkat /Jurusan : 1 – B/ Theologi
    Nim : 15.01.1306

    SOAL NO. 3
    3. Dalam blog. (Edward Simon Sinaga dan IBD 2016) sudah begitu banyak komen mahasiswa dan jawaban (Mago Dang Edward Sinaga , karena itu pilihlah tiga (3) komen beserta jawabannya (Mago Dang Edward Sinaga) dan berikan alasan saudara tertarik akan topik Komen jawaban tersebut,.,,

    Yang pertama ,,,.,.
    Setelah saya membaca semua komentar-komentar bapak dan juga pertanyaan – pertanyaan teman – teman saya sangat tertarik dalam pernyataan Saudara ROVINA SILALAHI dari kelas 1 –D yang menyatakan bahwa Dia merasa bangga akan adanya Ide bapak dalam membuat blog ini , sehingga adanya blog ini jadi mempermudah mahasiswa dalam membahas IBD lebih dalam lagi, sehingga wawasan kami mengenai IBD akan semakin bertambah.
    Dengan jawaban bapak yang menyatakan bahwa:
    Bapak sangat mengapresiasi kemauan semangat belajar kami (calon hamba, pelayan, dan pemimpin gereja kedepannya), tanpa kalian saya tidak akan ada Ide , melihat kehadiran dan kebersamaan kalian khususnya stambuk 2015 (pemecah record, jumlah dan kelas terbanyak yang pernah diterima dalam sejarah lahirnya Abdi Sabda) saya mungkin tidak akan berupaya memiliki blog ini.
    Mengapa saya tertarik dengan pernyataan diatas?
    Ilmu Budaya Dasar adalah pengertahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep – konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah – masalah manusia dan Kebudayaan.
    Oleh sebab itu pentingnya kita mempelajari ILMU BUDAYA DASAR ini adalah:
    A. Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga kita sebagai mahasiswa lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungaan yang baru
    B. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan tentang masalah kemanusiaan dn budaya serta mengembangkan daya kritis terhadap persoalan – persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
    C. Mengusahakan agar mahasiswa , sebagai calon pemimpin bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin masing – masing tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat.

    BalasHapus
  67. Nama : Ratna Octavia Damanik
    Tingkat /Jurusan : 1 – B/ Theologi
    Nim : 15.01.1306

    SAMBUNGAN JAWABAN NO. 3
    Yang kedua.,.,.,.
    Saya sangat tertarik dengan pernyataan dan pertanyaan saudara Christian Sinaga dari kelas 1 – B yang menyatakan bahwa: pada tanggal 15 pebruari yang lalu kita sudah membahas tentang Alam Pemikiran Manusia. Yang dimana dia menanyakan tentang Mistis (mitis), yang dimana kalau mitis ini masih percaya akan peristiwa yang gaib dan memuji dewa atau roh-roh. Seperti dikampungku disana ada seorang sintua tetapi dia juga bisa menyembuhkan orang kalu bahasa sehari-harinya dia disebut dukun atau medis tradisional. Yang saya tanyakan bagaimana seharusnya sikap sintua ituapakah dia harus meninggalkan talenta yang dimilikinya sebagai medis tradisional (dukun) untuk jabatannya sebagai sintua digereja, atau sebaliknya dia harus meninggalkan sintuanya itu untuk talentanya sebagai medis tradisional (dukun).,,..,??
    Dimana jawaban Bapak menyatakan bahwa Alam Pemikiran Mitis manusia adalah akar dari setiap Budaya, sebelum agama datang , manusia dan yang mahakuasa (ALLAH dalam alkitab, atau dewa dan dewi bagi yang beragama tradisi,) adalah dua alam yaitu manusia yang duniawi dan yang Mahakuasa yang ilahi. Menghubungkan Mitis dan seorang penatua atau pelayan di gereja saat ini, membutuhkan suatupenelitian langsung dan berbincang – bincang dengan oknum penatua tersebut dengan catatan untuk melihat dan diskusi dengannya tanpa menggurui dan menghakimi. Sekali lagi atas nama IBD , kita harus ramah dan datang untuk melihat dan mengamati, dan memaknainya. Sehingga permasalahan seorang penatua dan kemampuan supranaturalnya dapat diterangidalam terang injil (perlu ingat yesus juga dikenal sebagai penyembuh berbagai penyakit),

    BalasHapus
  68. Nama : Ratna Octavia Damanik
    Tingkat /Jurusan : 1 – B/ Theologi
    Nim : 15.01.1306
    SAMBUNGAN JAWABAN NO.3
    Oleh karena itu dapat saya tambahkan
    “penatua” adalah dewan kepemimpinan diantara orang – orang israel sejak zaman kitab – kitab Musa (pentateukh). Kita tahu bahwa mereka membuat keputusan – keputusan politik (2 Samuel 5:3; 2 samuel 17:4, 15), dan mewakili rakyat dalam kaitannya dengan hal – hal rohani (keluaran 7, 17:5-6, 24:1,9; Bilangan 11:16, 24-15. Dimana dapat saya simpulkan bahwa: secara ringkas, Alkitab mengajarkan kepemimpinan terdiri dari pluralitas penatua bersama dengan sekelompok diaken yang melayani dalam “pengembalaan”. Allah memanggil beberapa orang menjadi “gembala/pengajar” karena itu , gereja bisa saja memiliki banyak penatua, Namun tidak semua penatua itu dipanggil untuk melayani dalam peranan pengembalaan. Namun, sebagian bagian dari penatua, gembala atau “penatua pengajar” tidak memiliki otoritas lebih tinggi dalam pengambilan keputusan dibandingkan dengan penatua – penatua lainnya.

    Yang ketiga.,.,
    Saya tertarik dengan pertanyaan yang diberikan oleh saudara Erik Sanjaya Hutauruk dari prodi PAK.
    Yang mana Ia menyatakan Latar Belakang Timbulnya ILMU BUDAYA DASAR dari kelompok 1 yang mana dia masih bingung dalam Sejarah Pembangunan di Indonesia dikatakan bahwa pembangunan itu adalah suatu proses untuk menjadi yang lebih baik. Bagaimana dengan pembangunan di Indonesia apakah pembangunan di negeri kita ini baik tolong bapak jelaskan, menurut bapak penerapan apa yang akan kita lakukan supaya bangsa ini lebih baik, karena bangsa indonesia masih banyak penduduk yang kurang mampu, baik dalam sandang, pangan dan kebutuhan yang harus ditempuh yaitu DUNIA PENDIDIKAN. Bagaimana tanggapan IBD tentang ini??
    Dimana jawaban Bapak menyatakan bahwa Indonesia adalah pekerjaan rumah pemerintah dan negara kita untuk membangunnya hingga menjadi masyarakat yang sejahtera. Tujuan pembangunan di indonesi adalah mensejahterakan seluruh rakyatnya, dan itu memang didukung oleh standad pendidikan, kesehatan dan fasilitas hidup yang mereka miliki.
    Mengapa saya tertarik dalam hal ini?
    Karena menurut saya;
    Indonesia telah merdeka sejak tanggal 17 agustus 1945 dan dari saat itulah bangsa indonesia memulai pembangunan yang sebenarnya. Tujuan dari pembangunan yaitu: mensejahterakan rakyat atau supaya menjadi lebih baik dari yang sebelumnya. Untuk mengatasi kegagalan pembangunan yang dialami oleh bangsa indonesia diperlukan Evalusi terhadap kebijakan – kebijakan yang telah ditetapkan, dengan tujuan kedepannya agar lebih baik dan membawa manfaat bagi masyarakat luas. Kemudian memajukan pendidikan nasional sendiri mungkin agar muncul generasi – generasi muda yang berkualitas baik secara moral dan pola pikir yang maju.

    Inilah hasil dan tanggapan saya mengenai Soal yang Bapak Berikan kepada kami.
    Semoga dalam jawaban dan analisa saya yang saya paparkan disini, bisa bapak terima dengan baik.
    Atas Nama IBD Saya menggucapkan Syalom dan Terimakasih.,.:)
    HORAS, Majuah- juah, yahowu, Diatei Tupa.

    BalasHapus
  69. Nama. : Hendi Saputra Purba
    NIM. : 15.01.1267
    jurusan: Theologi/ 1b

    jawaban
    1. sebagai mana yang kita ketahiu, pada dasarnya mahasiswa adalah subjek pelaku penggerak etika. bagaimana etika dapat terlaksana apabila mahasiswa sudah disiplin berarti budaya dapat dijadikan sebagai dasar dari etika. apa penyebab pemerintah mengeluarkan mata kuliah ilmu budaya dasar, karna mahasiswa sekarang sudah mulai meninggalkan budayanya sendiri. budaya dapat dikatakan juga sebagai budaya disiplin, contohnya, tidak terlambat keselolah, etika dalam berbudaya, contohnya, tidak mengucapkan kata kata kotor.

    2.Mitis= dalam ilmu medis kedokteran, contohnya: apabila ada seorang anak sakit, bila dibawa ke dukun pasti jawabanya karna di santet, di rasuki roh jahat padahal jika di bawa ke dokter jawaban penyakitnya adalah tipus.

    Ontologis= keluarga si anak masih bingung anakmua sakit karna disantet atau karna tipus.

    Fungsionalis= Keluarga anak tersebut sudah percaya bahwa dia tekena penyakit tipus bukan karna lain lain.

    3.Arnold Sembiring" dalam hidup ini mengapa manusia hanya mengejar kesempurnaan atau kebahagiaan" alasan saya mengambilpernyataan teman lami ini karna ada benarnya juga, karna manusia gak puas bila hanya satu saja, apabila ada yang baru pasti langsung dianmbil, tapi tidak semua manusia seperti itu, hidup sempurna apabila sudah bahagia.

    Ella Surbakti" Apa keuntungan bagi manusia ketika sudah menyadari bagaimana kekuatan dunia gaib" alasan saya mengambil komentar dari teman kami ini, karna memang banyak keuntungan yang bersifat negatif bagi manusia dari dunia ajaib yang belum tentu kebenarannya.

    Erwin Panjaitan" bagaimana seseorang yang belajar etika, tapi kelakuannya seperti orang yang tidak beretika" alasan saya mengambil pernyataan dari teman kami ini karna, saya sangat setuju dari pernyataan tersebut karna banyak sarjana sekarang yang sudah belajar etika tapi tidak beretika, semakin banyak atau tau akan etika semakin dia jauh dari etika hidup yang baik.

    Terima kasih atas waktunya...
    Syalom.....


    BalasHapus
  70. Nama : Ramoti Rai Reja Hutabarat
    NIM : 15.01.1304
    kelas/prodi :1B/Teologi
    1.- Berpegang pada prinsip etika yang kuat artinya adalah melakukan hal-hal yang baik dan tidak goyah jika tantangan datang silih berganti . berpegang pada prinsip etika yang kuat ini juga , harus dilatar belakangi dengan kemauan yang keras supaya godaan yang akan datang tidak berpengaruh terhadap nya. Memang jika kita ingin melakukan sebuah hal yang baik dalam masyarakat, kita tidak akan dianggap rendah oleh masyarakat malahan kita mendapat pujian dari masyarakat . Namun pada saat ini terkhusus para remaja sekarang telah banyak yang tak mempunyai prinsip etika yang kuat akibat kurang nya perhatian terhadap kebudayaan sendiri. Itu terjadi akibat kemajuan zaman sekarang yang semakin canggih membuat remaja tidak kenal lagi dengan budayanya sendiri.Terkhusus remaja yang tinggal dikota . Kebudayaan remaja dikota sudah mulai pudar sehingga mereka tidak lagi taat kepada orang tuanya dan moralitas nya pun tidak lagi baik.Apalagi banyaknya geng-geng yang beredar diperkotaan terkhusus geng motor . Mereka tidak lagi mempunyai peri kemanusiaan apalagi mereka beraksi mereka tidak segan-segan menghantam korban tersebut hingga meninggal dunia. Dalam hal ini, kita perlu memperbaiki moralitas kita dengan cara memperkuat keagamaan dengan sepenuh hati dan rajin beribadah dan berkomunikasi yang baik terhadap masyarakat.

    - Berdisiplin tinggi artinya adalah suatu hal yang dilakukan dengan teratur , dan menghargai waktu dalam bekerja. Disiplin ini disebabkan karena sejak kecil sudah terlatih menghargai waktu. Hal ini sangatlah penting kita lakukan karna disiplin itu dapat melahirkan moralitas yang baik dan patut untuk dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang disiplin banyak dipakai didalam segala bidang pekerjaan terkhusus dalam bidang kita sekarang ini yaitu sekolah teologia. disiplin di sekolah teologia sangat lah penting karna ini berguna bagi pelayanan kitan nantinya. Karna jika kita disiplin mulai dari sekarang, pasti kita akan terbiasa hingga besar nantinya dalam hal menghargai waktu karna seperti kata-kata bijak mengatakan bahwa, ” WAKTU ITU ADALAH UANG’’.
    Dapat saya kaitkan bahwa lahirnya Ilmu Budaya Dasar membentuk manusia menjadi manusia yang berkarakter yang patut dicontoh dan takut Pada Tuhan dan bertindak sesuai dengan ajaran-NYA yang mengajarkan bahwa kita juga harus menghargai agama lain dan berjiwa pancasila. didalam memecahkan masalah dan adil dalam segala persoalan-persoalan .dan IBD ini membentuk manusia menjadi manusiawi yang memiliki akal dan pikiran yang baik dan berbudi baik. Dimana pada saat ini telah banyak yang telah kehilangan budi dan pikiran sehatnya. Disinilah IBD menunjukkan jalan kepada mahasiswa supaya mahasiswa tersebut terbentuk menjadi pribadi yang manusiawi. oleh karena itu, mahasiswa pun dibentuk menjadi pribadi yang dapat diandalkan dalam berbagai kegiatan yang positif sehingga dapat menjadi panutan bagi orang lain dan masyarakat. Diatas semua itu juga, kita harus tetap menyerahkan hidup dan segala pergumulan kita kepada Tuhan supaya Tuhan selalu memberi jalan yang indah pada waktunya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. 2. Disiplin ilmu medis kedokteran menurut alam pemikiran mitis adalah
      Dalam disiplin ilmu medis ini, mereka masih percaya bahwasannya kesembuhan, kesehatan, mati, dan kesuburan berasal dari alam jagad raya dimana, pada zaman itu manusia masih mempercayai bahwasannya roh dari nenek moyang mereka masih ada.
      Alam pemikiran ontologis adalah
      Dalam pemikiran ini, manusia tidak lagi hidup dalam kepungan-kepungan kekuasaan mitis bahwasannya mereka sudah mulai meneliti segala ikwal yang terjadi di alam jagat raya ini. Dan disini juga manusia sudah mulai mencari tentang identifikasi dirinya maupun tentang alamnya. Dimana pada zaman kehidupan mitis mereka merasakan kepungan-kepungan gaib . Pada alam pemikiran ontologis ini juga manusia sudah mulai sadar bahwasannya harga diri mereka pada zaman mitis tidak ada dan dalam pemikiran antologis ini mereka sudah mulai mencari rasa harga dirinya dan dengan ini juga mereka pun sudah mulai mengajukan pertanyaan mengenai makna penderitaan, alam jagad raya, dan bahasa .
      Alam pemikiran fungsionalisme adalah
      Dalam alam pemikiran ini, manusia sudah terlepas dari segala kekuatan-kekuatan gaib/pengasingan terhadap dunia gaib. Dimana mereka sudah melupakan bahwa kesehatan, kesejahteraan dll. Itu semua tidak berasal dari para leluhur yang telah meninggal, melainkan dari Tuhan sang pencipta manusia.

      Hapus
  71. NAMA : AFRI YOHANES SINAGA
    NIM : 15.01.1210
    Kelas/Prodi: IB/teologia
    M.kuliah : Ilmu Budaya Dasar
    No 1.Kutipan Gunawan dari M.T. Zen tentang, "Ciri-ciri bangsa yang maju", urutan satu dan dua adalah: 1. Berpegang pada Prinsip-prinsip Etika yang Kuat. 2. BerdisiplinTinggi.
    Coba saudara jelaskan dan kaitkan dengan Latarbelakang Lahirnya Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD)! Agar lebih jelas bacalah Perbaikan Kelompok I di Blog. IBD 2016 Teo. 2015 IB - Pertemuan II.
    Jawab: -.kaitanya dengan prinsip-prinsip etika yang kuat adalah sekarang sangat banyak manusia tidak mengetahui etika contoh : dulu manusia masih memegang nilai nilai kemanusiaan, bermasyarakat dan berkebudayaan dengan prinsip etika mereka yang begitu kuat maka sikap dan pola hidup mereka sangatlah baik,sopan dan saling menghargai satu sama lain. Kaitannya dengan Ilmu Budaya Dasar adalah mengubah sikap dan tingkah laku kita dengan memakai kehidupan yang dulu dengan memegang teguh prinsip-prinsip etika.
    -. Disiplin ilmu dan kaitan nya dengan lahirnya mata kuliah Ilmu Budaya Dasar adalah banayak manusia atau mahasiswa memiliki ilmu yang sangat luas atau pintar tetapi dari kepintarannya itu juga dia membuat hal-hal yang negatif atau sikap yang meresahkan masyarakat karna sikapnya yang kurang disiplin .seperti contoh seorang anak pintar dalam bidang fisika dan kimia karna kepintaran yang dimilikinya tadi dia menciptakan Bom dan bergabung dengan komunitas Terorisme,hal ini disebabkan kurangnya disiplin ilmu dalam dirinya sehingga dia berbuat sesuatu tanpa dia pikirkan dampak dari perbuatannya.seharusnya dengan kepintaran yang dia miliki dia dapat bergabung di bidang militer agar kepitarannya tidak sia-sia.Disinilah gunanya lahirnya Ilmu Budaya Dasar sebagai penuntutun etika dan moral sebagai pembentukan atau pengembangan disiplin ilmu.
    No 2. Alam Pemikiran Manusia menurut P. Haryono (1996), membahas, disiplin Ilmu Medis - Kedokteran, di mana Ilmu Medis - Kedokteran juga dimaknai atau dipahami dengan Alam Pemikiran Manusia tersebut. Coba saudara jekaskan Disiplin Ilmu Medis - Kedokteran menurut "Alam Pemikiran Mitis, Alam Pemikiran Ontologis, dan Alam Pemikiran Fungsionalisme"! (Agar lebih jelas, bacalah Perbaikan Kelompok II di Blog. IBD 2016 Teo. 2015 IB - Pertemuan III)!
    a. Alam pemikiran mitis
    Masalah sehat dan sakit ditentukan oleh pengaruh alam jagad raya. Sehingga segala kesembuhan, sehat, mati, dan kesuburan dimintakan dari alam jagad raya yang bersifat metafisik.
    b. Alam pemikiran ontologis
    Alam pemikiran ontologis mencoba memilah antara kekuatan dunia metafisik dan fisik serta pengaruhnya pada kesehatan, kesembuhan, hidup dan mati.
    c. Alam pemikiran fungsiologis
    Kondisi individu dipercaya tidak saja karena aspek fisik belaka namun juga aspek metafisik, serta unsur-unsur kebutuhan hidup manusia atau aspek lingkungan yang lain.
    Dari pemaparan diatas dapat kita katakana bahwa alam pemikiran manusia itu semakin berkembang dalam ilmu medis / kedokteran.

    BalasHapus
  72. .
    3. komen dan jawaban yang membuat saya tertarik adalah . Ronika Nursagi4 Maret 2016 23.54

    komen 1
    Nama : Ronika Nursagi Panjaitan
    Nim : 15.01.1316
    Tingkat/Jurusan : 1-B/Theologi

    syalom pak
    Globalisasi merupakan suatu proses masuknya negara ke dalam pergaulan dunia dan membuat suatu negara semakin kecil atau sempit di karenakan kemudahan dalam berinteraksi antarnegara. Ditengah situasi dan kondisi globlalisasi yang semakin berkembang, sementara di sisi lain nilai-nilai kemanusiaan boleh di katakan mulai menurun. Nah, bagaimana cara mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan itu? apakah dengan mengubah cara penyampaian sehingga kesannya tidak memaksa? atau ada c ara lain yang lebih efektif? contohnya : anak-anak sekarang hidup dalam pengaruh era globalisasi, dengan kemudahan akses internet dan arus informasi melalui media sosial. dalam keadaan seperti ini orang tua atau guru tidak bisa menghalangi anak untuk mengakses informasi lewat internet. tidak mungkin mengekang si anak, karena bagaimanapun secara diam-diam anak tadi akan berusaha mengakses informasi tersebut. lalu bagaimana kaitannya terhadap kebudayaan dan si anak itu sendiri?
    Balas
    Balasan

    Mago Dang Edward Sinaga6 Maret 2016 07.14
    Terimakasih komennya, Ronika Nursagi Panjaitan
    Nim : 15.01.1316.

    IBD, dan globalisasi.

    IBD adalah nilai-nilai kemanusiaan dari zaman ke zaman, dari generasi ke generasi. dan tentunya era zaman globalisasi juga bagian dari IBD, atau nilai-nilai kemanusiaan.

    Globalisasi adalah media dan zaman di mana segala isu-isu kemanusiaan sangat cepat bisa menyentuh dan mencapai semua manusia yang bersinggungan dengan IT.

    Anak-anak sekarang sangat dimanjakan dengan IT, tentu dalam koteks IT dan globalisasi tersebut, si anak seharusnya dibekali dengan nilai0nilai yang kokoh dan spiritualitas yang perlu pendmapingan, sehingga mereka akan jauh berprestasi dan kreatif lagi, demi kebutuhan dan kesejahteraan mansuia. Anak-anak sekarang, jika dibekali dengan nilai-nilai positif dan manusiawi, maka mereka akan membawa dunia ke zaman yang leih baik, benar, dan adil, karena semua fasilitas ini, jika dipelajari dan anak-nak mendapat pendampingan dengan nilai-nilai positif, maka tak mustahil, dunia dan kemanusiaan akan lebih baik nantinya.

    Anak-anak, dan globalisasi, didasarkan kepada kemanusiaan yang benar, kemanusiaan yang tidak diskriminatif, dan menghargai nilai-nilai yang dianut masyarakat dunia.

    Salam IBD

    Alasan
    Saya memilih komen dari pertranyaan dari Ronika Nursari Panjaitan
    Dimana pertanyaan nya bagaimana cara mengajarkan kemanusiaan itu .seperti kita ketahui banyaknya kasus-kasus pada anak-anak yang terjerumus dalam dunia yang negatif menjadikan manusia menjadi tidak mempunyai peri kemanusiaan.
    Saya juga setuju dengan pendapat bapak dimana cara mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan itu yaitu dengan membekali dengan nilai-nilai yang kokoh .
    Alasan saya memilih komen ini adalah: seperti kita ketahui pada zaman sekarang ini, sudah jarang ditemukan anak yang baik bahkan mereka sudah terpengaruh dengan hal-hal yang modern yang bersifat negatif sehingga mereka sudah mulai kehilangan moralitasnya masing-masing. Dan saya juga tertarik dengan jawaban bapak yaitu dibekali dengan nilai-nilai yang kokoh. Supaya si anak tersebut kembali menjadi manusia yang manusiawi.

    BalasHapus
    Balasan

    1. Komen 2
      Sri Ervina27 Februari 2016 05.20
      Saat saya membaca dan saya sangat tertarik dengan dalil seorang filsuf yaitu Rene Descartes yang mengemukakan cogito ergo sum "saya berpikir maka saya ada" hal ini yang menjadi pemahaman dikala itu kalau kebenaran itu ada pada pemikiran manusia, apa saja yg dianggap tidak masuk akal maka dianggap itu tidak benar sehingga mengakibatkan banyak pengelompokan ilmu pengetahuan seperti ilmu sosial, filsafat, agama, biologi dll. Dengan adanya mata kuliah IBD, menyadarkan manusia dalam pemikirannya agar pemikirannya berdasarkan kenyataan yang objektif dan dapat dilacak kebenarannya serta pemikiran berdasarkan pemikiran yang manusiawi sehingga timbul rasa saling menghargai satu dengan yang lain. Pemikiran yang seperti ini pastilah menjadikan diri sendiri maupun sesama manusia menjadi manusiawi karena adanya rasa untuk menghargai diri sendiri dan sesama manusia.

      Sri Ervina Br Tarigan
      NIM 15.02.585
      Balas
      Balasan

      Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 09.38
      Terimakasih Sri Ervina Br Tarigan, NIM 15.02.585. Rene Descartes dan filosofinya, "Cogito ergo sum "Saya berpikir maka saya ada" mengajarkan kita, kalau sisi-sisi kemanusiaan kita itu sangat kaya, dan kiranya melalui IBD kekayaan yang dimiliki oleh manusia itu untuk membangun martabat dan nilai-nilai kemanusiaan untuk kebahagiaan dan kesejahteraannya.


      Alasan: Saya tertarik dengan komen Bapak
      Mengenai tentang adat. Kita ketahui bahwa adat kita adat batak sangat lah terkenal hingga ke luar negeri dan oleh karena itu pikiran saya terbuka terhadap kebudayaan batak . kita haruslah melestarikan budaya kita ini dimana budaya kita ini tidak lagi dirawat. Misalya Danau Toba yang sangat terkenal dengan nomor satu di ASIA TENGGARA kita seharus nya sadar bahwasannya Danau kita danau toba sangat lah banyak pengunjungnya dari luar negeri contoh orang Bule. Kita seharusnya malu dengan keadaan danau kita yang telah kotor dengan sampah-sampah yang dibuang sembarangan kedanau tersebut. Oleh karena itu, marilah kita selalu menjaga dan melestarikan danau tersebut supaya kita tidak malu jika negara luar datang ke danau kita untuk berkunjung.

      Hapus
    2. Komen 3
      CHRISTIAN SINAGA BONOR29 Februari 2016 13.35
      NAMA :CHRISTIAN SINAGA
      NIM :15.01.1227
      KELAS/PRODI:1B/TEOLOGI
      pada tanggal 22 pebruari yg lalau kita sudah membahas tentang nilI-nilai kemanusian dimana pada saat itu saya ingin bertanya tapi apa boleh buat para penyaji tidak menghunjuk saya,tetapi Melalui blog ini saya ingin bertanya tantang ETIKA DAN MORAL,dimana dijaman yang maju dan canggih sebagiam menusia tidak lagi beretiaka dan bermoral yang baik hal itu dapat kita lihat dengan banyaknya perilaku menyimpang di tengah-tengah masyarakat,sebagai contoh LGBT merupakan khasus yang hangat pada saat ini dimana para kaum ini menuntut hak dan kedilan agar pernikahan LGBT di sahkan negara dan agama padahal LGBT merupakan sikap yang melangar etika pegaulan dan etika seksual seperti yang dibuat para penyaji di sajianya dan tidak disukai Allah,seperti firman tuhan yg tertulis dalam 1 KORINTUS 6:9B-10 YANG isinaya janganlah sesat orang cabul,penyembah berhala, orang berjinah,orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pefitnah dan penipu tidak akan medapat bagian dar kerajaan Allah.
      Yang saya tanyakan
      1.bagaimana seharusnya respon dan kebijakan gereja pada kaum LGBT..?apakah gereja harus menshakan pernikahan tersebut..?
      2.bagaimana sikap kita dalam khasus LGBT ini apakah kita harus memandang mareka sebelah mata(mengucilkan meraka)
      sekian dan terimakasih
      SYALOM..
      Balas
      Balasan
      1.
      Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 16.36
      Terimakasih komennya, CHRISTIAN SINAGA, NIM :15.01.1227. Kaum Lesbian, Gay, Bisexual, dan Transgender (LGBT) adalah komunitas yang menyatakan perihal orientasi seksual mereka secara jujur. Mereka bergumul panjang dan sejarah keterbukaan mereka melalui proses panjang, dimulai dari kesadaran mereka pada diri sendiri akan orientasi atau ketertarikan seksual mereka, kemudian mereka terbuka kepada keluarga, ada yang menerima dan ada yang menolak bahkan menghakimi mereka, dan sejarah panjang LGBT di belahan dunia Barat dan Amerika juga mencatat kisah-kisah yang memilukan dan banyak tragedi kemanusiaan yang mereka alami sejak komunitas itu ada, termasuk banyak mereka yang dikucilkan dan bahkan mereka bunuh diri atau dibunuh. Tentunya dalam konteks kemanusiaan, hal kekejian yang menimpa LGBT adalah kejahatan, baik di hadapan manusia dan Tuhan. Orang-orang berlaku tidak adil, tidak baik, dan tidak benar kepada mereka.
      Dalam dunia saat ini Hak Asasi Manusia begitu diagungkan dan dimuliakan, dan mereka menjerit menyuarakan keadilan dan hukum untuk menjamin hidup mereka dan cinta yang mereka punya (cinta LGBT).

      Bagaimana sikap gereja, untuk kaum LGBT? Ini adalah pertanyaan menyangkut etika, di mana apa yang terbaik bagi mereka dan apakah gereja sudah mendengar suara mmeminta tolong dari kaum ini? Gereja-gereja di Barat, Amerika, Australia, dan Afrika terbelah dua dalam hal menyikapi kaum ini, di mana ada yang menolak dan ada yang menerima bahkan memberkati pernikahan mereka.

      Bagaiman dengan sikap kita? KIta dan latarbelakang gereja lokal kita akan sangat sulit menerima pernikahan mereka karena konteks gereja kita adalah budaya dan juga sangat menjunjung tinggi akan nilai dan makna serta tujuan pernikahan itu.

      Kita membutuhkan waktu dan proses panjang untuk menyikapi dan memutuskan tentang sikap gereja akan pernikahan sejenis itu.

      Salam IBD.
      Alasan :
      saya memilih komentar ini adalah dengan adanya komentar dari christian dan bapak dosen saya dapat mengetahui banyak informasi tentang kaum LGBT dimana sebagian gereja di gareja barat, amaerika,australia sudah ada yang mensahkan bahkan memberkati pernikahan kaum LGBT ini
      saya dapat mengaitkan LGBT dengan gereja setan yang pada saat ini beredar di Indonesia, terkhusus di Simalingkar Medan Sumatera Utara. Seharusnya seperti ini kita harus sama-sama memberantasnya, sebelum melebar luas keseluruh pelosok –pelosok kampung yang ada di Indonesia ini. Ter khusus para remaja mudah tergiur dengan hal-hal yang demikian .ini harus menjadi perhatian keras bagi remaja sekarang, bukan hanya remaja bahkan orang dewas
      pun mau ikut dengan hal-hal demikian.

      Hapus
  73. Nama : Nispa Arijon Nduru
    Nim : 15.01.1298
    kelas : I-B
    Jurusan : Teologia
    1. Berpegang pada Prinsip-prinsip Etika yang Kuat. 2. Berdisiplin Tinggi.
    Coba saudara jelaskan dan kaitkan dengan Latarbelakang Lahirnya Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD).

    Jawaban : Dengan lahirnya IBD adalah untuk mengubah prilaku atau kebudayaan manusia yang sudah jauh meninggalkan akan kebenaran berbudaya sehingga pada manusia IBD sangat berperan penting untuk mengubah prilaku dan budaya manusia, seperti baru dibicarakan oleh Direktorat pendidikan tinggi Depdikbud pada tahun 1980 yang mengluarkan mata kuliah IBD dikarenakan sikap mahasiswa yang sudah Tidak ramah,tidak berbudaya,dan tidak bermoral. Disinilah fungsi mata kuliah IBD sangat penting yaitu untuk memanusiakan manusia yang berarti mengubah seseorang manusia dari sederhana menjadi komplek atau dari prilaku yang kurang baik menjadi baik, sehingga setiap mahasiswa mengerti akan pentingnya berpegangan pada prinsip etika yang kuat karena menurut Aristoteles “manusia adalah manusia yang berakal dan berbudi” sehingga dapat kita simpulkan manusia pada saat ini sudah tidak beretika yang baik lagi seperti yang diajarkan kebudayaan kepada manusia,sehingga IBD lah yang akan merubah hal itu kembali, IBD kembali menerapkan peraturan peraturan beretika yang baik dan mengajar luaskan ke seluruh kalangan masayarakat,mahasiswa dan lainnya bertujuan untuk merubah Indonesia ini ke sikap atau prilaku yang lebih baik dan dapat menjadi contoh untuk Negara Negara lain di bumi ini.
    Dan jika kita berbicara tentang Etika kita tidak terlepas dari pikiran tentang kedisiplinan, Kenapa IBD sangat menekankan kedisiplinan di kalangan masyarakat dan mahasiswa?
    Pertama kita harus mengerti apa arti dari kedisiplinan tersebut, disiplin adalah sikap yang wajib ada dalam diri semua individu, karena disiplin adalah dasar prilaku seseorang yang sangat berpengaruh besar terhadap segala hal, baik urusan pribadi maupun kepentingan bersama. Untuk mempunyai tingkat kedisiplinan yang tinggi dalam mengerjakan sesuatu,dibutuhkan latihan dengan kesadaran dari dalam diri akan pentingnya sikap disiplin sehingga menjadi suatu landasan bukan hanya pada saat bekerja, tetapi juga dalam prilaku sehari hari, dan dapat kita simpulkan bahwa IBD tidak hanya berperan untuk memperbaiki yang rusak menjadi lebih bagus tetapi IBD juga mengajarkan Bagaimana dasar seseorang itu atau dasar prilaku sesorang itu baik karena dasar itu sangat berpengaruh besar terhadap segala hal, jadi IBD sangat besar pengaruhnya terhadap prilaku manusia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. No 2. Alam Pemikiran Manusia menurut P. Haryono (1996), membahas, disiplin Ilmu Medis - Kedokteran, di mana Ilmu Medis - Kedokteran juga dimaknai atau dipahami dengan Alam Pemikiran Manusia tersebut. Coba saudara jekaskan Disiplin Ilmu Medis - Kedokteran menurut "Alam Pemikiran Mitis, Alam Pemikiran Ontologis, dan Alam Pemikiran Fungsionalisme"!

      1. Ilmu medis menurut alam pemikiran mitis:
      Pada alam pemikiran, manusia merasakan dirinya terkepung oleh kekuatan-kekuatan gaib di sekitarnya, yaitu kekuasaan dewa-dewa alam raya, sebagaimana yang diceritakan dalam mitos-mitos suku bangsa primitif. Sehingga pada pemikiran manusia jika ada seseorang yang mengalamai sakit penyakit mereka melakukan penyembuhan dengan cara meminta bantuan atau obat pada roh roh nenek moyang, salah satu contoh ketika seseorang sakit dan dipercayai akibat roh roh jahat, mereka akan melakukan ritual yang mengunakan sesajen seperti ayam merah, jeruk purut dan sirih dan mereka mempercayai bahwa dengan hal itu mereka memperoleh kesembuhan dari roh nenek moyang.

      2. Ilmu medis menurut alam pemikiran antologis :
      Dalam alam pemikiran ontologis, sikap manusia tidak lagi hidup dalam kepungan kekuasaan mistis melainkan secara bebas ingin meneliti segala hal ikhwal yang terjadi. Dalam alam pemikiran ontologis manusia mulai mengambil jarak dengan pikiran dingin terhadap segala sesuatu yang mengitarinya, disini manusia mulai mencari identifikasi tentang dirinya sendiri maupun tentang lingkungan alamnya.
      Pada alam pemikiran ini manusia sudah mampu berpikir untuk meneliti kebenaran akan ilmu mitis tersebut sehingga pada tahap ini manusia memang masih menggunakan pegobatan dengan alam raya tetapi mereka sudah mulai meneliti kebenaran akan obat obatan tersebut.

      3. Ilmu medis menurut alam pemikiran Fungsionalisme:
      Pada tahap ini pemikiran manusia sudah mulai maju dikarenakan manusia tidak hanya mempercayai akan pengobatan oleh alam raya lagi melainkan mereka telah mempercayai penyembuhan yang dilakukan oleh pihak medis atau kedokteran dan juga mulai menggunakan obat obatanyang diberikan dokter yang berbau obat bahan kimia yang memang betul dapat menyembuhkan manusia, dan pada tahap ini manusia sudah meninggalkan akan pengobatan dunia gaib.

      Hapus
    2. No 3. Dalam Blog. (Edward Simon Sinaga dan IBD 2016) sudah begitu banyak komen mahasiswa dan jawaban (Mago Dang Edward Sinaga), karena itu pilihlah tiga (3) komen beserta jawabannya (Mago Dang Edward Sinaga), dan berikan alasan saudara tertarik akan topik komen dan jawaban tersebut!

      1. Nama :christian sinaga
      klas/prodi :1b/teologi
      Nim :15 .01.1227
      SYALOM..
      SELAMAT PAGI BAGI DOSEN KAMI BAPAK EDWARD SINAGA
      pada tanggal 15 pebruari yang lalu kita sudah membahas tentang alam pemikiran manusia.yang saya tanyakan yaitu tentang mistis(mitis),yang dimana kalau mitis ini masih percaya akan peristiwa yang gaib dan memuji dewa atau roh-roh.seperti dikampung saya disana ada seorang sintua tetapi dia juga bisa menyembuhkan orang kalau bahasa sehari harinya dia disebut dukun atau medis tradisional.
      yang saya tanyakan bagaimana seharusnya sikap situa itu apakah dia harus meningalkan talenta yg dimilkinya sebagai medis tradisional (dukun) untuk jabatanya sebagai sintua digereja,atau sebaliknya dia harus meninggal kan sintuanya itu untuk talentanya sebagai medis tradisional(dukun)..

      Mago Dang Edward Sinaga1 Maret 2016 18.38
      Terimakasih komennya, Christian Sinaga,Nim :15 .01.1227.

      IBD, adalah mata kuliah yang berperan untuk memberikan analisa akademis tentang seorang pelayan gereja (sintua) yang memiliki kehususan dalam hal medis tradisional, karena pertanya dan kenyataan yang pernah kamu lihat itu (hampir sama dengan pengalamannya Hendrico, maka saya akan meng-copy jawaban saya kepada Hendrico ya...),
      seperti ini. "Terimakasih komennya, Hendriko Siagian, NIM : 15.01.1268.
      Alam pemikiran mitis manusia adalah akar dalam setiap budaya, sebelum agama datang, manusia dan Yang Mahakuasa (ALLAH dalam Alkitab, atau dewa dan dewi bagi yang beragama tradisi, dan lain-lain)adalah dua alam yaitu manusia yang duniawi dan Yang Mahakuasa yang ilahi.
      Menghubungkan mitis dan seorang penatua atau pelayan di gereja saat ini, membutuhkan suatu penelitian langsung dan berbincang-bincang dengan oknum penatua tersebut, dengan catatan untuk melihat dan diskusi dengannya tanpa menggurui dan menghakimi. Sekali lagi atas nama IBD, kita harus ramah dan datang untuk melihat dan mengamati, dan memaknainya, sekali lagi butuh waktu dan penelitian yang panjang, ini cocok untuk skripsi, semoga pencariannya dan pemaknaannya sampai kepada pencerahan sehingga permasalahan seorang penatua dan kemampuan supranaturalnya dapat diterangi dalam terang Injil (perlu kita ingat Yesus juga dikenal sebagai penyembuh berbagai penyakit).
      Salam IBD".

      Semoga dapat memberikan pencerahan ya,

      Salam IBD.
      Alasan saya mengutip pertanyaan ini adalah karena kita adalah calon pelayan Tuhan harusnya kita membekali diri dengan belajar hal apa yang memang dibutuhkan oleh jemaat,jadi dari pertanyaan ini saya sudah dapat mengerti dan saya sudah dapat mengambil jalan terbaik dimana jika seseorang jemaat saya mengalami hal seperti ini, dan tidak bisa kita pungkiri hal ini juga masih dapat kita temukan nantinya di dunia pelayanan.

      Hapus
    3. 2. Nama : Fandi Herianto
      NIM: 15.01.1261
      Tingkat/ jurusan : IB Theologia
      Syalom
      Saya terkhusus sangat berterimakasi kepada bapak dosen kami karena telah menyediakan blog ini sebagai wadah kami menamba wawasan tentang ilmu budaya dasar. pada kesempatan ini saya ingin menanyakan tentang alam pemikiran manusia. kita tau bahwa pada dasarnya pengobatan mitis dapat menyembuhkan penyakit tetapi kita tidak tau apa dampak yang ditimbulkannya pada kemudian hari. dari sini dapat kita simpulkan bahwasanya hal ini memberikan manfaat. jadi yang ingin saya pertanyakan, apakah harus ditinggalkan hal-hal yang seperti ini? padahal ini dapat memberikan manfaat yang boleh dikatakan sangat besar bagi manusia itu sendiri.
      Balas
      Balasan

      Mago Dang Edward Sinaga5 Maret 2016 00.51
      Terimaksih komennya, Fandi Herianto,NIM: 15.01.1261.

      IBD telah menyadarkan kita kalau mansuia dan alam pemikirannya sangat mewarnai sejarah di mana dari zaman purbakala, sekarang, dan zaman-zaman yang masih jauh ke depan, adalah kenyataan di manusia sangat berperan dalam semua cerita-cerita dan nilai-nilai di bawah langit ini, dan di atas tanah-bumi ini.

      Perihal alam pemikiran mitis, dan cara peneymbuhannya, adalah satu jalan bagi kita untuk menggali dengan objektif, di mana dalam tekhnik kesembuhan tradisional, secara medis, ada juga manfaatnya.

      Kekristenan dan agama-agama modern lainnya, punya pemandangan yang berubah dan berbeda-beda tentang keberadan dan manfaat pengobatan secara mitis tersebut.

      Agar lebih mewarnai dan menolong pertanyaanmu, tolong baca salah satu pertanyaan Hendrico Siagian di atas, dan juga bagaimana saya memandangnya.

      Berikan komenmu setelah kamu membacanya, terimakasih.

      Salam IBD
      Alasan saya mengutip pertanyaan tersebut yaitu dengan kutipan pertanyaan oleh Fandi tersebut saya dapat menilai dengan apa yang telah saya perbuat selama ini, saya sering berobat ke dukun pada saat saya sakit saya memang mengalami kesembuhan tetapi saya tidak tau apakah yang saya lakukan tersebut benar atau salah, jadi dengan pertanyyan tersebut saya sudah mendapat pencerahan.

      Hapus
    4. 3.
      3.1 CHRISTIAN SINAGA BONOR29 Februari 2016 13.35
      NAMA :CHRISTIAN SINAGA
      NIM :15.01.1227
      KELAS/PRODI:1B/TEOLOGI
      pada tanggal 22 pebruari yg lalau kita sudah membahas tentang nilI-nilai kemanusian dimana pada saat itu saya ingin bertanya tapi apa boleh buat para penyaji tidak menghunjuk saya,tetapi Melalui blog ini saya ingin bertanya tantang ETIKA DAN MORAL,dimana dijaman yang maju dan canggih sebagiam menusia tidak lagi beretiaka dan bermoral yang baik hal itu dapat kita lihat dengan banyaknya perilaku menyimpang di tengah-tengah masyarakat,sebagai contoh LGBT merupakan khasus yang hangat pada saat ini dimana para kaum ini menuntut hak dan kedilan agar pernikahan LGBT di sahkan negara dan agama padahal LGBT merupakan sikap yang melangar etika pegaulan dan etika seksual seperti yang dibuat para penyaji di sajianya dan tidak disukai Allah,seperti firman tuhan yg tertulis dalam 1 KORINTUS 6:9B-10 YANG isinaya janganlah sesat orang cabul,penyembah berhala, orang berjinah,orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pefitnah dan penipu tidak akan medapat bagian dar kerajaan Allah.
      Yang saya tanyakan
      1.bagaimana seharusnya respon dan kebijakan gereja pada kaum LGBT..?apakah gereja harus menshakan pernikahan tersebut..?
      2.bagaimana sikap kita dalam khasus LGBT ini apakah kita harus memandang mareka sebelah mata(mengucilkan meraka)
      sekian dan terimakasih
      SYALOM..


      Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 16.36
      Terimakasih komennya, CHRISTIAN SINAGA, NIM :15.01.1227. Kaum Lesbian, Gay, Bisexual, dan Transgender (LGBT) adalah komunitas yang menyatakan perihal orientasi seksual mereka secara jujur. Mereka bergumul panjang dan sejarah keterbukaan mereka melalui proses panjang, dimulai dari kesadaran mereka pada diri sendiri akan orientasi atau ketertarikan seksual mereka, kemudian mereka terbuka kepada keluarga, ada yang menerima dan ada yang menolak bahkan menghakimi mereka, dan sejarah panjang LGBT di belahan dunia Barat dan Amerika juga mencatat kisah-kisah yang memilukan dan banyak tragedi kemanusiaan yang mereka alami sejak komunitas itu ada, termasuk banyak mereka yang dikucilkan dan bahkan mereka bunuh diri atau dibunuh. Tentunya dalam konteks kemanusiaan, hal kekejian yang menimpa LGBT adalah kejahatan, baik di hadapan manusia dan Tuhan. Orang-orang berlaku tidak adil, tidak baik, dan tidak benar kepada mereka.
      Dalam dunia saat ini Hak Asasi Manusia begitu diagungkan dan dimuliakan, dan mereka menjerit menyuarakan keadilan dan hukum untuk menjamin hidup mereka dan cintayang mereka punya (cinta LGBT).

      Bagaimana sikap gereja, untuk kaum LGBT? Ini adalah pertanyaan menyangkut etika, di mana apa yang terbaik bagi mereka dan apakah gereja sudah mendengar suara mmeminta tolong dari kaum ini? Gereja-gereja di Barat, Amerika, Australia, dan Afrika terbelah dua dalam hal menyikapi kaum ini, di mana ada yang menolak dan ada yang menerima bahkan memberkati pernikahan mereka.

      Bagaiman dengan sikap kita? KIta dan latarbelakang gereja lokal kita akan sangat sulit menerima pernikahan mereka karena konteks gereja kita adalah budaya dan juga sangat menjunjung tinggi akan nilai dan makna serta tujuan pernikahan itu. Kita membutuhkan waktu dan proses panjang untuk menyikapi dan memutuskan tentang sikap gereja akan pernikahan sejenis itu.

      Salam IBD.
      Alasan saya memilih komenter ini karena kita dapat mengetahuai bagaimana seharusnya sikap gereja dalam Kaum LGBT dimana saat ini inilah khasus yang hangat di media, dimana disi bapak dosen mengatakan bahwa inilah yang menyangkut etika dimana yang terbaik bagi mereka dan apakah gereja telah mendengar suara minta tolong kaum ini.?ternyata gereja dibarat,amerika ,australia,dan afrika terbelah dalam hal menyikapi kaum ini dimana ada yang menolak dan menerima bahkan memberkati pernikahan kaum ini

      Hapus
  74. Nama: Septarina Simanjorang
    NIM: 15.01.1325
    1.1. a. Berpegang pada prinsip-prinsip Etika yang kuat.
    b. Berdisiplin Tinggi, Kaitkan dengan Latar belakang Lahirnya mata Kuliah IBD.

    Bila kita membahas bagaimana Berpegang pada prinsip-prinsip etika yang kuat, dalam lahirnya IBD akan dibicarakan dalam suatu konsorsium ilmu-ilmu Sosial dan Budaya, Namun sebelumnya sudah ada rapat-rapat para rektor universitas/institusi yang membahas betapa pentingnya mata kuliah IBD, dalam hal ini pegangan yang pertama harus pada prinsip-prinsip Etika yang kuat, seperti dalam Konteks Sejarah Pembangunan Indonesia yang harus berpegang pada nilai-nilai dalam masyarakat karena pembangunan ini bersifat kompleks dan relatif , Kriteria dan nilai-nilai yang harus digunakan untuk menilai keberhasilannya juga karena bisa berubah-ubah dari waktu ke waktu. Dan nilai-nilai yang digunakan guna berjalannya prinsip-prinsip Etika yang kuat dalam lahirnya IBD harus mengerti permasalahanya terlebih dahulu seperti SARA (suku, agama, ras dan antar golongan) masalah ini sudah sering terjadi karena adanya masalah sosial, politik, ekonomi, budaya, bahkan ideologi dan perbedaan paham operasionalisasi nilai.
    Konteks Perkembangan Ilmu Pengetahuan juga harus mengerti suatu kebenaran pikiran manusia dengan pikiran menjadi tolak ukur kebenaran apa saja yang dianggap tidak masuk akal supaya tidak benar paham dalam sejarah pembangunan iIndonesia.
    Dalam hal ini Perguruan tinggi harus berpegang pada prinsip-prinsip Etika yang kuat dalam perkembangan ilmu pengetahuan IBD sebagai mata kuliah Dasar Umum (mkdu) menghasilkan warga negara, sarjana berkualifikasi (tujuan, lingkup, ilmu pengetahuan, dan pendekatan). Dan
    Berdisiplin Tinggi, dalam berbagai prinsip-prinsip yang telah dibuat dan ditegaskan dalam latar blakang IBD harus juga berdisiplin tinggi karena dalam membangun suatu karya harus dimulai dengan disiplin karena ini merupakan tempat pembentukan manusia yang maju, jadi harus berpegan tenguh dengan Berdisiplin yang Tinggi supaya “Ciri-ciri bangsa yang maju” bisa terwujud dengan adanya Latar belakang Lahirnya IBD di perguruan tinggi, yang akan bisa membangun Agen Perubahan Budaya di Universitas-universitas dengan berlandaskan Tujuan Mata Kuliah IBD:
    Sesuai dengan hasil pertemuan ahli-ahli ilmu budaya dasar tahun 1980 di bawah koordinator Konsorsium Ilmu-ilmu sosial dan Budaya Direktorat Pendidikan Depdikbud, mata kuliah ilmu Budaya Dasar diharapkan dapat:
    a. Mengusahakan penajaman kepekaan manusia terhadap lingkungan budaya sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru terutama untuk kepentingan propesi mereka.
    b. Memberi kesempatan kepada para mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang kemanusiaan dan budaya serta dapat mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan.
    c. Mengusahakan agar mahasiswa dapat memimpin bangsa dengan keahlian dengan disiplin masing-masing tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan lain. Dan
    Mata kuliah IBD pada hakikatnya ingin memberikan pengetahuan dasar dan umum agar mahasiswa memiliki kerangka analisa dan kerangka pikir yang tepat dalam mengkaji masalah-masalah kebudayaan dan kemanusian yang baik.

    BalasHapus
  75. Nama :Sarah Dearni Sinaga
    NIM: 15.01.1323

    1. Lahirnya mata kuliah Ilmu Budaya Dasar untuk memberikan pengertian bagi mahasiswa ditengah – tengah gencarnya perubahan budaya yang terjadi sera penyerapan Ilmu pengetahuan dan prinsip – prinsip etika yang terkait juga dengan moral,etika dan hak-hak manusia. Seperti yang sudah dibahas mengenai nilai-nilai manusisa merupakan salah satu prinsip dasar dari etika. Etika yang artinya usaha ilmu filsafat untuk melahirkan kembali norma-norma kemasyarakatan dari keambrukan tatanan moral dilingkungan etika adalah sebuah ilmu bukan ajaran. Orientasi pandangan ini disebut dengan istilah Etos,namun penghayatan akan nilai-nilai manusiawi sebagai suatu standarperbuatan yang baik dan tidakdisebut dengan Moral. Yang memberikan orientasi terhadap kesatuan pandangan moralitas. Namun sekarang hal itu sudah dihiraukan oleh kebanyakan masyarakat yang tidak memandang nilai-nilai kemanusiaan tersebut. Untuk itu lahirnya IBD menjadi suatu hal yang sangat dibutuhkan untuk membangkitkan kembali prinsip-prinip etika yang sangat dibutuhkan pada zaman ini. IBD hadir untuk membantu proses dari perkembangan nilai-nilai kemanusiaan yang terdiri dari Etika,Etos dan Moral serta kedisiplinan kemasyarakatan.
    2. Disiplin ilmu medis-kedokteran menurut:
    a. Alam pemikiran mistis .
    Sikap hidup mistis adalah bahwa kehidupan ini ada , ajaib, berkuasa, dan penuh daya kekuatan. Dengan kesadaran tersebut dalam disiplin ilmu medis-kedokteran ini adalah sebuah bantuan yang dimana secaara bersamaan dengan kesadaran timbullah cerita-cerita mitos serta kehidupan yang berkaitan dengan sukunya,juga kepemimpinan dan kerukunan dalam suku itu terjadi atas dasar mitos-mitos.
    b. Alam Pemikiran Ontologis.
    Manusia mulai ingin mengembalikan dan mencari harga dirinya. Yang menjadi renungan tidak ada lagi mitos-mitos seperti yang ada pada pemikiiran mistis tapi mereka memakai mitos lebih ke apa yang susah untuk diungkapkan dengan cara lain. Ilmu disiplin-kedoteran memilah kekuatan dunia metafisik dan fisik serta pengaruhnya pada kesehatan,kesembuhan maupun hidup dan mati.

    c. Alam Pemikiran Fungsionalisme.
    Menyangkut hubunga pertautan dan relasi. Alam pemikiran ini diperuntukkan bagi kebudayaan modern karena sifat kebudayaan ini yang secara istimewa menonjolkan diri, dalam fungsional Tuhan batu mempunyai makna yang lebih berrti Karena Tuhan hadir ditengah umat manusia sebagai suatu cahaya. Yang dipakai oleh medis-kedokteran. Kondisi dari individu dipercaya Karen aaspek fisik maupun metafisik juga berpengaruh dari kebutuhan hidup manusia atau aspek lingkungan yang lain.

    Salam IBD...
    Horas...

    BalasHapus
    Balasan
    1. lanjutan :

      3. Tiga(3) komentar yang saya tertarik:
      a. Saya tertarik pada komentar dari Christian Sinaga yang membahas tentang Etika dan Moral yang mengambil contoh mengenai LGBT yang sedang sering dibahas dan saya juga pernah ditanyakan hal yang sama oleh seorang senior bagaiman menurut kamu mengenai LGBT apakah kamu setuju mengenai itu? Awalnya saya bingung menjawab hal tersebut dan saya mengenai hal tersebut dan saya mengatakan tidak setuju, ketika itu saya mengingat pernah membaca ilustrasi singkat mengenai LGBT yang alasasn mereka menyukai sesame jenis karena mereka pernah mengalami sesuatu yang sampai mereka tidak mau lagi berhubunga dengan lawan jenis mereka. Jadi untuk itu ketdaksetujuan yang saya jawab bukan berarti kita menjauhi mereka,tidak peduli dengan mereka. Tapi kita harus mengasihi mereka jug seperti manusia normal bhkan ayat Alkitab juga ada yang mengatakan kasihilah sesamamu bahkan musuhmu seperti kamu mengasihi dirimu sendiri dan jangan menjauhi mereka ketika mereka membutuhkan kita, jawab saya. Dan pada jawaban Bapak dikolom komentar,saya pikir saya menjawab hal yang sama dengan jawaban Bapak saya bias lebih mengerti dengan LGBT.
      b. Mengenai komentar Tuah Ginting tentang pentingnya budaya yang dimana Indonesia sangatlah kaya dengan nilai-nilai budaya dan tradisi yang berbeda. Yang pada hal diatas bapak menjawab dari paham IBD ITU mengajarkan kepada setiap insan kalua nilai-nilai kemanusiaan itu universal. Manfaat guna dan maknanya adalah menyatakan dan memproklamirkan kalua manusia itu berharga dan semua itu satu dan sama, karena itu;lah demi manusia keadilan, kebaikan, dan kebenaran terus dibangun agar manusia sejahtera, bahagia dan damai.
      c. Komentar dari Sri Ervina
      Dalil seorang fisuf yaitu Rene Descartes yang mengemukakan cogito ergo sum ‘’ saya berpikir maka saya ada’’ hal ini yang menjadi pemahaman dikala itu kalau kebenaran itu ada pada pemikiran manusia, apa saja yang dianggap tidak masuk akal maka dianggap itu tidak benar sehingga mengakibatkan banyak pengelompokkan ilmu pengetahuan seperti ilmu social,filsafat,agama,biologi dan ilmu lainnya. Yang diaman hal ini merupakan hal yang paling saya tidak mengerti yang berhubungan mengenai pemikiran mistis dan IBD dalam hal ini mengajarkan kita, kalua sisi-sisi kemanusiaan itu sangat kaya dan kiranya melalui IBD kekayaan yang dimiliki oleh manusia itu untu membangun martabat dan nilai-nilai kemanusiaan untuk kebahagiaan dan kesejahteraan.

      Hapus
  76. Nama: Septarina Simanjorang
    NIM: 15.01.1325
    LANJUTAN jAWABAN
    Untuk lebih erat hubungannya dengan manusia yang maju dalam memegang prinsip-prinsip etika yang kuat, disiplin yang tinggi dalam IBD. Mahasiswa atau masyarakat disekitarnya harus mengerti dasar IBD sebagai Ilmu Pengetahuan, sebagai berikut:
    1. Tersusun secara
    Ikatan antara materi yang satu dengan materi yang lain yang memiliki hubungan tertentu sehingga secara keseluruhan pengetahuan itu merupakan satu kesatuan.
    2. Mempunyai metode
    Metode merupakan cara bertindak menurut aturan tertentu agar dapat dilihat secara rasional dan terarah sehingga dapat dicapai derajat keilmiahan maksimal.
    3. Diperoleh melalui pengalaman
    Melalui pengalam pengetahuan dapat disusun menjadi suatu konsep sehingga tidak diragukan eksistensi dan kebenaranya.
    4. Mempunyai objek/sasaran dengan titik pusat perhatian tertentu
    IBD memiliki objek atau sasaran pada manusia dengan pusat perhatian pada pengkajian masalah-masalah kebudayaan dan kebenaran.
    5. Dilaksanakan dengan akal pikiran dan dapat dilacak kebenaranya
    Kebenaran adalah kesesuain antara pengetahuan dan kenyataan penelusuran masalah bukan didasarkan pada rasa senang atau tidak senang setuju atau tidak setuju.
    6. Bersifat universa
    IBD dapat berlaku dimana dan kapan saja karena dikaji melalui akal pikiran dan memiliki keberatan pengetahuan, IBD dapat berlaku dimana dan kapan saja. Inilah bagian-bagian terwujudnya IBD dengan baik (prinsip-prinsip etika yang kuat dan terwujudnya Berdisiplin tinggi), supaya orang yang belum tau, apa tujuan dari budaya Seperti :
    “Masyarakat saat ini sangat buta dengan budaya sendiri terlebih
    lagi para mahasiswa dan pemuda, tingkahlaku para pemuda saat ini tidak lagi
    mencerminkan manusia yang berbudaya,mereka sudah banyak yang melenceng dari
    norma-norma yang ada, salah satu contoh kasus tentang pemuda pancasila dan IPK
    yang sudah tidak lagi pada aturan, mereka sudah banyak melakukan pelanggaran dan
    meresahkan masyarakat. Penyebab bentrok Ormas IPK dan PP di medan karena
    saling ejekan yang menyebabkan perang. Pada awalnya 2 kelompok Ormas papan
    atas di Medan Sumatera Utara yakni ikatan Pemuda Karya(IPK) dan Pemuda
    Pancasila (PP) terlibat bentrokan berdarah (sabtu, 30 januari 2016). Menurut berita
    terbaru dan dirilis dari Metro TV, korban tewas berjumlah 3 orang. Berdasarkan
    peristiwa bentroknya IPK dan PP menunjukkan bahwa kedua Ormas ini belum bisa
    menunjukkan pemuda-pemuda yang berbudaya, bermoral, dan berakhlak mulia”.
    Ilmu Budaya Dasar sering diterjemahkan sebagai ilmu humanis atau humanities
    yang berasal dari kata latin yaitu humanus yang artinya manusiawi yaitu dengan
    belajar IBD diharapkan seseorang menjadi lebih manusiawi,lebih berbudaya dan lebih
    halus karna memiliki akal budi dan tetap berjalan melalui Prinsip-prinsip Etika yang kuat dan berdisiplin tinggi, IBD juga dikatakan sebagai ilmu pengetahuan dalam penuntun perjalanan kehidupan seseorang. “Jadikan IBD Awal Perubahan Dalam Diri Kita”

    BalasHapus
  77. Nama: Septarina Simanjorang
    NIM: 15.01.1325
    Lanjutan Jawaban
    2. Alam pemikiran manusia menurut P. Haryono (1996), membahas, disiplin ilmu medis – kedokteran, di mana ilmu medis-kedokteran juga dimaknai atau dipahami dengan Alam pemikiran manusia tersebut. Coba jelaskan disiplin ilmu medis-kedokteran menurut “alam pemikiran mitis, alam pemikiran ontologis, dan alam pemikiran Fungsionalisme” ?
    Saya terlebih dahulu menjelaskan Pemikiran Mitis dimana pemikiran ini dipahami dimana manusia merasakan dirinya terkepung oleh kekuatan-kekuatan gaib sekitarnya, yaitu kekuasaan dewa-dewa, alam raya, sebagaimana yang diceritakan dalam mitos-mitos suku bangsa primitive. Dalam dunia mitis manusia belum merupakan seorang individu atau subjek yang bulat dimana mereka dilanda oleh gambaran-gambaran dan perasaan-perasaan ajaib, seolah-olah mereka diresapi oleh roh-roh dan daya-daya dari luar. Jadi dalam penjelasan di atas saya menyimpulkan bahwa pemikiran mitis adalah manusia yang belum bisa keluar dari kegelapan dan selalu menganggap bahwa sesuatu yang terjadi di sekitarnya itu di sebabkan oleh roh-roh yang menempati tempat itu (Tahayul). Contohnya seperti, kecelakaan disuatu tempat yang mereka yakini bahwa tempat itu dikerumuni oleh keramat.
    Jadi disiplin ilmu medis – kedokteran adalah dimana manusia mempercayai masalah sehat dan sakit yang ditentukan oleh pengaruh alam jagad raya. Sehingga segala kesembuhan, sehat, mati, dan kesuburan dimintakan dari alam jagad raya yang bersifat metafisik atau adikodrati. Manusia juga mencari asal mulanya dengan cara penghormatanya terlebih dahulu dengan para leluhur. Dan contoh yang bisa dilihat di daerah karo yang mempercayai suatu Jeruk purut salah satu cara untuk menyegarkan tubuh, atau melindungi diri dari kuasa gelap (salah satu tim Medis yang mereka rasakan pada zaman dahulu). Bisa juga seperti orang yang mayoritasnya bertani yang menanam Padi, bahwa padi itulah yang memberi pengobatan atau salah satu penolong bagi mereka karena bisa memberikan kepuasan seperti di makan, dan semua ini menjadi berkembang dan sangat berkaitan dengan “budaya” .

    BalasHapus
  78. Nama: Septarina Simanjorang
    NIM: 15.01.1325
    Lanjutan Jawaban
    Dalam Pemikiran Ontologis, sikap manusia tidak lagi hidup dalam kepungan kekuasaan mistis melainkan secara bebas ingin meneliti segala hal ikhwal yang terjadi. Dalam alam pemikiran ontologis manusia mulai mengambil jarak dengan pikiran dingin terhadap segala sesuatu yang mengitarinya, yang mencari tau tentang Lingkungan Alamnya. Kesimpulan yang bisa saya ambil bahwa pemikiran ontologis itu manusia ingin harga dirinya di hargai dan sudah bebas ingin tau bagaimana lingkungan yang ada di sekitarnya yang menerutnya itu baik atau buruk.
    Jadi disiplin ilmu medis – kedokteran adalah Alam pemikiran ontologis mencoba memilah antara kekuatan dunia metafisik dan fisik serta pengaruhnya pada kesehatan, kesembuhan hidup dan mati, disini manusia bisa menempatkan bagaimana harus kekuatan yang disekelilinya itu baik digunakan atau tidak. Bisa diartikan bahwa seperti sekarang ini kita tau bahwa dalam hal menyembuhkan sudah kebanyakan orang pergi ke Dokter daripada ke dukun itu tandanya manusia sudah mengerti peran kebudayaan dan nilai-nilai yang ada di ilmu medis kedokteraan ontologis dan lebih memilih logika-logika dalam pikiranya.

    Dalam Pemikiran Fungsionalisme, sikap manusia sudah mengetahui bahwa Tuhan sudah berperan penting dalam hidupnya. Jadi disiplin ilmu medis – kedokteran adalah kondisi individu dipercaya tidak saja karena aspek fisik belaka namun juga aspek metafisik, serta unsur-unsur kebutuhan hidup manusia atau aspek lingkungan yang lain dan juga “Tuhan” mempunyai makna yang lebih berarti karena Tuhan hadir di tengah-tengah manusia sebagai suatu cahaya dalam pengobatan dosa-dosa yang telah dibuat manusia. Dan melalui kasih dan kerendahan hati Tuhan, manusia menjadi sadar bahwa apa yang ada pada dirinya itu hanya dari Tuhan. Dan penguatanya melalui manusia saling menghargai dengan budaya dan nilai-nilai yang berbeda-beda tetapi tetap satu di dalam Kasih Bapa Yang di Surga. IBD menjadi suatu jalan perubahan di dalam hidup manusia.

    BalasHapus
  79. Nama: Septarina Simanjorang
    NIM: 15.01.1325
    Lanjutan Jawaban
    Komentar dan jawaban dosen
    1.TUAH GINTING

    “Ilmu Budaya Dasar akan menuntun setiap manusia agar mampu berjalan dalam roda kehidupan yang sesuai dengan norma,aturan dan nilai-nilai yang ada di lingkungan masyarakat. Kita tahu bahwa budaya-budaya di Indonesia sangatlah beragam dan kaya akan niali-nilai/ tradisi-tradisi yang berbeda juga, sehingga setelah kita mempelajari IBD kita harus mampu menghargai nilai-nilai dari budaya itu, seandainya pun itu bukan budaya kita sendiri. Dengan demikian akan tercipta keharmonisan antar budaya-budaya khususnya di Indonesia. Dan apabila kita berada di budaya orang lain kita juga harus mampu menyesuaikan diri di lingkungan budaya tersebut.

    Terima kasih :-)”
    Jawaban dari Mago Dang Edward Sinaga : “Terimakasih atas komennya Tuah Ginting. IBD itu mengajarkan kepada setiap insan kalau nilai-nilai kemanusiaan itu universal. Manfaat, guna, dan maknanya adalah menyatakan dan meproklamasikan kalau manusia itu berharga dan semua manusia itu sama dan satu, karena itulah demi manusia keadilan, kebaikan, dan kebenaran terus dibangun, agar manusia sejahtera, bahagia, dan damai. Salam Budaya.”
    Alasan : saya menyukai komentar ini karena saya bisa mengetahui bagaimana sebenarnya masyarakat menghargai budaya yang ada disekitar kehidupanya masing-masing dan bahwasanya Budaya-budaya terkhusus di Indonesia itu memang berbeda-beda, tetapi setelah Bapak memberikan komentar tentang berbagai perbedaan di Indonesia yang menyatakan perbedaan itu tetap satu dan saling menghargai satu sama lain, dan saling menopang dalam berbagai perbedaan. Supaya bisa terwujudnya IBD yang bersifat membangun dalam manusia dan manusia semakin sadar bahwa perbedaan yang membuat sesuatu kehidupan yang Universal. Seperti semboyan dari Musketir “Satu untuk Semua, Semua Untuk Satu”.see u again IBD

    BalasHapus
  80. Nama: Septarina Simanjorang
    NIM: 15.01.1325
    Lanjutan Jawaban
    Komentar dan jawaban dosen
    2.Sulastry Putri Lumban Gaol
    “Berbicara mengenai Ilmu Budaya Dasar, hal itu tidak terlepas dari manusianya dan budayanya, karna manusia memang suatu makhluk yang berbudaya. Harapan kedepannya semoga mata kuliah ini selalu berlanjut atau berantai, demi terciptanya mahasiswa yang selalu peka terhadap budaya sekitarnya. Terkhusus mahasiswa STT ABDI SABDA ke depannya. Yang mencintai budaya atau tradisi-tradisi yang ada pada dirinya, dan menghargai dalam arti yang Inklusivisme budaya yang lain di sekitarnya.”
    Jawaban dari Mago Dang Edward Sinaga: “IBD adalah jati diri dalam menempatkan manusia menjadi pribadi yang berharga, sehingga manusia berbudaya atas nilai-nilai yang manusiawi (humanitas). Sesuatu yang baik jika kita komit dengan memulainya dari kampus kita, STT Abdi Sabda. Salam IBD.”
    Alasan : saya memilih komen ini karena nilai-nilai dalam manusia itu sangat dipentingkan karena dimana ada nilai maka disitu juga terbentuknya segala perubahan yang membuat diri seseorang itu menjadi lebih baik, Terutama Saya bisa tau bahwa IBD salah satu cara untuk saya, supaya bisa mengetahui jati diri sebenarnya dalam menempatkan saya menjadi Pribadi yang berharga dan bermanpaat bagi orang-orang di sekitar saya. Dan saya juga bisa memberikan suatu inspirasi untuk orang-orang yang belum mengenal bagaimana Kerendahan dan Kasih Bapa yang disurga, yang selalu menunggu perubahan dari diri kita masing-masing. Sehingga kesadaran tersebut bisa membuat Nilai-nilai dalam dirinya menjadi terlihat dan bisa berbudaya atas nilai-nilai yang telah dibentuknya dalam dirinya. Terkhusus di Stt Abdi sabda yang butuh pengalaman yang banyak tentang nilai, karena disitu juga membentuk salah satu kepribadian yang berharga di Stt Adsi Sabda, dan bisa memberi Komitmen untuk orang-orang yang disekitarnya. Tapi setelah saya melihat semua yang saya Komen, saya hanya ingin berpesan supaya, “di saat seseorang itu hanya mementingkan nilai dan moral yang baik dalam dirinya, itu bisa membuat seseorang itu menjadi, jauh dengan apa yang ingin kita perbuat teraebut”.

    BalasHapus
  81. Nama: Septarina Simanjorang
    NIM: 15.01.1325
    Lanjutan Jawaban
    3.Netti Pasaribu
    “Syalom pak dan syalom bagi teman-teman... saya merasa beruntung bisa lebih mempelajari IBD dimana kita bisa lebih mendalami nilai-nilai kemanusiaan. seperti yang telah kita pelajari dalam sajian 3 nilai-nilai kemanusiaan itu meliputi etika, moral dan etos. dengan adanya nilai-nilai ini maka hubungan kita dengan lingkungan akan baik dan sejahtra. terlebih lagi dimana etika mengajarkan kita untuk mengerti mengapa, atau dasar apa kita harus hidup menurut norma-norma tertentu. Dan di sini kita diajak untuk lebih berfikir atas apa yang akan kita lakukan sebelum bertindak,terlebih di zaman sekarang ini yang semakin berkembang. Banyaknya hal-hal yang mempengaruhi kita di lingkungan zaman sekarang, kesadaran kita akan moral itu sangat dibutuhkan. God Bless Us :)”
    Jawaban dari Mago Dang Edward Sinaga, berkata : “Terimakasih komennya, Netti Pasaribu,Nim: 15.01.1297. IBD, adalah nilai-nilai untuk kemnusiaan yang lebih baik, terutama dalam latarbelakang kependetaan kita, karena sia-sialah sarjana teologia kalau kita tidak perduli hal-hal yang berkaitan dengan etika, moral, dan etos, karena semuanya nilai-nilai kemanusiaan itu akan menyuarakan kebenaran, kebaikan,dan keadilan.
    Salam IBD”
    Alasan : saya menyukai komen ini karena memang pada dasarnya saya sangat suka tentang bagaimana Nilai-nilai pada manusia karena di dalam nilai-nilai ini sangat berhubungan erat dengan kita karena bisa meyakinkan dalam diri kita yang berhubungan dengan pesatnya perkembangan zaman dalam kehidupan ini, dan apalagi bapak mengatakan bahwasanya sarjana Theologi harus perduli dengan hal-hal yang berkaitan dengan etika, moral, dan etos, yang bisa membangun kesadaran saya untuk lebih baik dalam pelayanan dan menegakkan suatu keadilan, kebenaran, kebaikan untuk jemaat-jemaat yang ingin selalu mengadakan perubahan di dalam kehidupannya untuk membentuk suatu SARA (suku, agama, dan ras) yang baik. Salam IBD... Yang Sangat menginspirasi.

    BalasHapus
  82. NAMA : AFRI YOHANES SINAGA
    NIM : 15.01.1210
    Kelas/Prodi: IB/teologia
    M.kuliah : Ilmu Budaya Dasar
    3.1. “NAMA:CHRISTIANSINAGA
    NIM :15.01.1227
    KELAS/PRODI:1B/TEOLOGI
    pada tanggal 22 pebruari yg lalau kita sudah membahas tentang nilI-nilai kemanusian dimana pada saat itu saya ingin bertanya tapi apa boleh buat para penyaji tidak menghunjuk saya,tetapi Melalui blog ini saya ingin bertanya tantang ETIKA DAN MORAL,dimana dijaman yang maju dan canggih sebagiam menusia tidak lagi beretiaka dan bermoral yang baik hal itu dapat kita lihat dengan banyaknya perilaku menyimpang di tengah-tengah masyarakat,sebagai contoh LGBT merupakan khasus yang hangat pada saat ini dimana para kaum ini menuntut hak dan kedilan agar pernikahan LGBT di sahkan negara dan agama padahal LGBT merupakan sikap yang melangar etika pegaulan dan etika seksual seperti yang dibuat para penyaji di sajianya dan tidak disukai Allah,seperti firman tuhan yg tertulis dalam 1 KORINTUS 6:9B-10 YANG isinaya janganlah sesat orang cabul,penyembah berhala, orang berjinah,orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pefitnah dan penipu tidak akan medapat bagian dar kerajaan Allah.
    Yang saya tanyakan
    1.bagaimana seharusnya respon dan kebijakan gereja pada kaum LGBT..?apakah gereja harus menshakan pernikahan tersebut..?
    2.bagaimana sikap kita dalam khasus LGBT ini apakah kita harus memandang mareka sebelah mata(mengucilkan meraka)
    sekian dan terima kasih
    SYALOM..”
    Balas
    Balasan

    Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 16.36
    “Terimakasih komennya, CHRISTIAN SINAGA, NIM :15.01.1227. Kaum Lesbian, Gay, Bisexual, dan Transgender (LGBT) adalah komunitas yang menyatakan perihal orientasi seksual mereka secara jujur. Mereka bergumul panjang dan sejarah keterbukaan mereka melalui proses panjang, dimulai dari kesadaran mereka pada diri sendiri akan orientasi atau ketertarikan seksual mereka, kemudian mereka terbuka kepada keluarga, ada yang menerima dan ada yang menolak bahkan menghakimi mereka, dan sejarah panjang LGBT di belahan dunia Barat dan Amerika juga mencatat kisah-kisah yang memilukan dan banyak tragedi kemanusiaan yang mereka alami sejak komunitas itu ada, termasuk banyak mereka yang dikucilkan dan bahkan mereka bunuh diri atau dibunuh. Tentunya dalam konteks kemanusiaan, hal kekejian yang menimpa LGBT adalah kejahatan, baik di hadapan manusia dan Tuhan. Orang-orang berlaku tidak adil, tidak baik, dan tidak benar kepada mereka.
    Dalam dunia saat ini Hak Asasi Manusia begitu diagungkan dan dimuliakan, dan mereka menjerit menyuarakan keadilan dan hukum untuk menjamin hidup mereka dan cinta yang mereka punya (cinta LGBT).

    Bagaimana sikap gereja, untuk kaum LGBT? Ini adalah pertanyaan menyangkut etika, di mana apa yang terbaik bagi mereka dan apakah gereja sudah mendengar suara mmeminta tolong dari kaum ini? Gereja-gereja di Barat, Amerika, Australia, dan Afrika terbelah dua dalam hal menyikapi kaum ini, di mana ada yang menolak dan ada yang menerima bahkan memberkati pernikahan mereka.

    Bagaiman dengan sikap kita? KIta dan latarbelakang gereja lokal kita akan sangat sulit menerima pernikahan mereka karena konteks gereja kita adalah budaya dan juga sangat menjunjung tinggi akan nilai dan makna serta tujuan pernikahan itu.

    Kita membutuhkan waktu dan proses panjang untuk menyikapi dan memutuskan tentang sikap gereja akan pernikahan sejenis itu.
    Alasan saya megapa memilih komentar saudara Christian Handi Pranata Sinaga
    Karena sekarang saya melihat di zaman ini banyak orang yang tidak lagi mau jadi diri sendiri,gereja seperti yang di Amerika,Australia,dan Afrika seharusnya jangan mau memberkati karna apa ? sekarang manusia harus lihat dirinya siapa , harus memiliki potensi hidup dan jangan merasa tidak puas dengan yang diciptakan Tuhan

    BalasHapus
  83. Nama:Ella Angelina Surbakti
    Nim: 15.01.1248
    Jawaban nomor 1.
    Berpegang pada prinsip-prinsip Etika yang kuat dan berdisiplin yang tinggi. Menurut analisa saya, ciri ciri bangsa yang maju diatas hubungannya dengan latar belakang IBD adalah berhubungan dengan fungsi IBD. Yaitu:
    1. Mengenal perilaku lebih dalam dirinya sendiri maupun orang lain yang sebelumnya lebih dikenal luarnya saja.
    Dengan memahami karakter seseorang lebih dalam akan membuat seseorang menjadi tahu sifat yang ada di dalamnya itu, dan bukan luarnya saja. Karena memahami karakter seseorang itu jangan hanya dari luar saja, akan tetapi dari dalam juga. Sehingga dalam bergaulpun akan luwes.
    2. Sebagai bekal penting untuk pergaulan hidup.
    Manusia merupakan makhluk individu, yang berarti manusia tidak bisa hidup sendiri dan selalu membutuhkan bantuan orang lain.
    3. Perlu bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami jiwa dan perasaan manusia serta mau tahu perilaku manusia.
    Dalam bergaul haruslah menjaga sikap dan sifat kita agar terjalinnya hubungan yang harmonis.
    4. Tanggap terhadap hasil budaya manusia secara lebih mendalam sehingga lebih peka terhadap masalah-masalah pemikiran perasaan serta perilaku manusia dan ketentuan yang diciptakannya.
    5. Mampu menghargai budaya yang ada di sekitarnya dan ikut mengembangkan budaya bangsa serta melestarikan budaya nenek moyang leluhur kita yang luhur nilainya.
    Indonesia, sebagai bangsa yang akan kaya budaya kita sebagai masyarakatnya patut bangga akan budaya yang kita miliki. Kita dapat memperkenalkan budaya kita pada masyarakat luar, sehingga mereka mengetahui akan budaya kita, dan hubungan kita dengan masyarakat luar semkain erat.
    6. Sebagai calon pemimpin bangsa serta ahli dalam disiplin ilmu tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan kekotaan sebagai disiplin ilmu yang kaku.
    Sebagai pempimpin bangsa, harusnya tercipta sifat jujur, disiplin, dan bertanggung jawab. Dia harus bertanggung jawab atas janji-janjinya sebagai pemimpin. Dan selalu melihat keadaan rakyatnya, baik kalangan atas maupun bawah.

    BalasHapus
  84. Nama : Angelia Friska Siahaan
    NIM : 15011213
    Jur/Sem : Sem2 Tkt 1, Theologia


    1.
    a. Berpegang pada prinsip-prinsip etika yang kuat maksudnya adalah etika sebagai landasan yang mendorong setiap kita untuk menyaring hal-hal mana yang baik yang perlu atau seharusnya dilakukan, dan hal mana yang tidak seharusnya atau tidak perlu untuk dibahas dalam suatu permasalahan. Etika hadir untuk menjaga sikap seseorang dalam mengahargai ilmu, menjawab suatu permasalahan, dan memecahkan masalah lebih beralasan yang tepat. Etika hadir untuk menjaga suatu perasaan, missal dalam IBD yang membahas tentang bagaimana menerima pendapat-penadapat yang ada dalam konteks bagaimana membuat nilai budaya lebih maju lagi, etika hadir untuk menerima setiap pendapat, memahami setiap jiwa, sehingga karna etika segala alasan-alasan dari individu dapat membangun kualitas tentang kebudayaan lebih luas lagi dari menerima setiap wawasan atau id-ide atau pemikiran-pemikiran dari setiap individu, dari setiap pendapat-pendapat yang ada. Etika menuntun kita untuk menerima segala yang harusnya dapat diterima
    b. Berdisiplin Tinggi : Disiplin yang tinggi bisa berarti ‘peka’ dalam melihat segala sesuatu yang ada di depannya. Ia tahu hal apa yang perlu ditambahkan dalam sesuatu yang masih kurang, dan mengurangi sesuatu yang berlebihan. Dalam hal ini juga berarti bertanggung jawab dalam segala sesuatu hal dari yang kita lakukan. Disiplin yang tinggi adalah tuntutan agar segala sesuatunya yg ada pada kita baik, tidak berantakan. Hal ini memang susah untuk dicapai karena setiap manusia pasti ada keterbatasan hingga nilai kesempurnaan menjadi berkurang, namun menyadari manusia menuntut kesempurnaan akan sgala hal yang ada didepan matanya, untuk itulah disiplin harus dijunjung tinggi sebagai tuntutan dalam menuju kesempurnaan.

    2. Ilmu medis kedokteran adalah ilmu atau seni yang mempelajari suatu penyakit dan cara penyembuhannya. Ilmu ini meliputi pengetahuan tentang system tubuh manusia, dan penyakit serta pengobatannya, dan penerapan dari pengetahuan tersebut.

    BalasHapus
  85. Nama:Ella Angelina Surbakti
    Nim:15.01.1248
    . Dapat menciptakan sifat kebudayaan yang universal dan dinamis.
    Sifat kebudayaan yang universal diantaranya ilmu pengetahuan, nilai, pandangan hidup, persepsi, kepercayaan, etos. Ilmu pengetahuan merupakan disini manusia berpikir betapa pentingnya pengetahuan bagi mereka. Sehingga mereka belajar dari lingkungan sekitar, yaitu melalui proses sosialisasi yaitu proses belajar. Yang tadinya tidak bisa menjadi bisa, bodoh menjadi pintar. Kemudian, nilai merupakan sesuatu yang dianggap penting, beharga, berguna. Dari sistem pengetahuan di atas, jadilah sebuah nilai, dimana pengetahuan sangatlah penting bagi manusia agar ia dapat melangsungkan hidupnya. Kemudian, pandangan hidup merupakan nilai-nilai yang dianut seorang manusia yang diyakini kebenarannya, dan menimbulkan tekad pada seseorang untuk mewujudkannya. Dari nilai diatas, lahirlah pandangan hidup. Kemudian, dari pandangan hidup diatas lahirlah persepsi, setiap manusia pasti memiliki persepsi yang berbeda. Persepsi disini merupakan tanggan seseorang atas yang telah ia amati. Kemudian, dari persepsi munculah kepercayaan. Kepercayaan merupakan sesuatu yang menjadi pedoman hidup manusia. Manusia percaya akan hal-hal gaib yang ada di sekitarnya. Namun, kepercayan disini berarti bahwa manusia percaya akan ia dapat melangsukan hidupnya dan menjadi individu yang behasil. Kemudian, dari 5 isi utama budaya itu mngehasilkan etos, etos merupakan sikap, kepribadian, dan watak seseorang.
    8. Dapat mengenal lebih dalam tentang budaya yang terdapat di Negara yang kita cintai dengan melihat dari kesenian, bermacam-macam suku, adat istiadat, bahasa, budaya daerah dan budaya nasional.
    Semakin berkembangnya zaman, era globalisasi semakin berkembang, terutama di Negara kita Indonesia. Dengan berkembangnya era globalisasi, masuknya budaya asing d Indonesia membuat masyarakat melupakan kebudayaannya sendiri. Mereka terpanah akan budaya asing yang modern, yang membuat mereka akan menirunya, seperti model pakaian mini, teknologi, makanan, dan sebagainya. Seharusnya, dengan berkembangnya globalisasi, kita sebagai masyarakat Indonesia harus mempertahankan budaya kita. Dengan cara, kita dapat mengenalkan budaya kita ke dunia luar. Memperkenalkan akan budaya kita yang bermacam-macam dan unik, seperti mengenalkan budaya batik, makanan-makanan khas Indonesia, tarian-tarian, dan sebagainya. Dengan itu, budaya kita akan dikenal banyak orang baik di dalam negeri mapupun di luar.
    9. Mampu menciptakan hubungan yang harmonis antar manusia dan kelompok.
    Manusia merupakan mkhluk sosial dimana mereka tidak dapat hidup sendiri dan pasti akan membutuhkan bantuan orang lain. Didalam hidup bermasyarakat/berkelompok harus adanya saling mengenal memahami satu sama lain, bekerjasama, bergeotong royong, sehingga menciptakan hubungan yang harmonis.

    BalasHapus
  86. Nama:Ella Angelina Surbakti
    Nim:15.01.1248
    IJawaban nomor 2.
    Hubungan dunia medis dengan alam pemikiran manusia adalah.
    Filsafat ilmu mempelajari banyak teori-teori di kehidupan. Filsafat yang menjadi akar dari segala ilmu dibuktikan oleh bagaimana suatu pemikiran bisa melahirkan banyak ilmu lain seperti ilmu kedokteran. Atas dasar lingkungan yang bersifat mistis dan magis, para ilmuan fokus dalam mempelajari dua ilmu, kedokteran dan geometri.Para ilmuan menggabungkan unsur keahlian metalurgi, ilmu kedoteran umum, alkimia, agama, mistik dan perbaikan sosial, dan pada akhirnya berhasil melahirkan banyak ahli kimia.
    Kedudukan pasien yang semula hanya sebagai pihak yang bergantung pada dokter dalam menentukan cara penyembuhan (terapi) kini berubah menjadi sederajat dengan dokter. Dengan demikian dokter tidak boleh lagi mengabaikan pertimbangan dan pendapat pihak pasien dalam memilih cara pengobatan termasuk pendapat pasien untuk menentukan pengobatan dengan operasi atau tidak.
    Kenyataan menunjukan bahwa kemajuan teknologi memang mampu meningkatkan mutu dan jangkauan diagnosis (penentuan jenis penyakit) dan terapi (penyembuhan) sampai batasan yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Namun demikian tidak selalu mampu menyelesaikan problema medis seseorang penderita, bahkan kadang-kadang muncul problem baru dimana untuk melakukan diagnosa dokter sangat bergantung pada alat bantu diagnosis. Patut disadari bahwa ilmu dokter bukanlah ilmu pasti, menentukan diagnosis merupakan seni tersendri karena memerlukan imajinasi setelah mendengar keluhan-keluhan pasien dan melakukan pengamatan yang seksama terhadapnya. Hipocrates mengatakan bahwa ilmu kedokteran merupakan perpaduan antara pengetahuan dan seni (science and art) yang harus diramu sedemikian sehingga menghasilkan suatu diagnosa yang mendekati kebenaran.

    BalasHapus
  87. Nama : Angelia Friska Siahaan
    NIM : 15011213
    Jur/Sem : Sem2 Tkt 1, Theologia

    3. Komentar yang menarik
    1. Chandra syahputra pasaribu Question…
    Alam pemikiran manusia seperti yang kita ketahui alam pemikiran mitis adalah yang bersifat yang belum bisa dipastikan kebenarannya, sehingga bisa juga dikatakan bersifat mitos, sedngkan ontologism adalh pemikiran yang dapat dipastikan kebenarannya. Akan tetapi mengapa kebanykan warga Indonesia lebih cenderung menonjol dalam pemikiran mitis dan bahkan masih ada yang mendewa-dewakan benda-benda, hewan-hewan, dan tumbuhan tertentu. Memang alam pemikiran mitis juga memberikan ke keuntungan, yng berdampak menjaga keasrian alam yang ada disekitarnya itu sendiri. Akan tetapi sebagai umat Kristen, apakah kita masih pantas percaya dengan hal-hal yang berkaitan mitis? Dan mengapa kita tidak cenderung memakai alam pemikiran ontologism seperti layaknya orang-orang yang berada di Negara-negara maju? Dan langkah apa yang anda lakukan untuk mengubah kepercayaan terhadap benda-benda berhala kepada TUhan yang sesungguhnya, tanpa harus meninggalkan kebudayaan tersebut, terkhusus “Suku Btak”?

    Respons saya : saya tertarik untuk merespon bahasan dan pertanyaan dari saudara Chandra Syahputra Pasaribu, dimana ini mengingatkan kita perlunya suatu “DASAR” (yang teguh) untuk menambah nilai-ilai budaya, bisa dikatakan nilai-nilai yang tadinya tidak jelas bersumber dari mana karna budaya adat batak dari awal sangat erat kaitannya dengan mistis, dan kini kita hadir untuk menambah nilai yang lebih positif yang bersumber dari nilai spiritual atau “agama”, yng dapat dikatakan sebagai akar yang memandu seluruh gerak hidup manusia dan masyarakat.
    Kalau memang saudara membuka konteks menurut “sebagai umat Kristen”, sebelumnya kita tahu bahwa Kristen sendiri artinya adalah Pengikut Kristus, dimana seharusnya tidak ada kegelapan seperti itu seharusnya. Lebih dapat kita katakana, benarkah kita seorang Kristen yang masih mengikuti hal-hal seprrti itu, atau layakkah kita disebut Kristen? Atau pertanyaan lain, jika kita sudah tau Kristen itu adalah terang, mengapa kita masih saja menyimpan hal-hal yang gelap seperti itu? Menjawab hal ini lebih baik seharusnya merenungkan bagaimana kita selayaknya agama Kristen bertindak dalam hal ini.
    Untuk menjawab pertanyaan saudara ‘langkah apa yang seharusnya dilakukan’, saya jawab dng, menurut saya adalah Ubah Fokus kita pada TUhan yang sesungguhnya.. mari tetap membudayakan budaya yang sedari awal telah dihadirkan nenek moyang kita pada zaman dahulu, hanya saja dng membawa nilai yang lebih berbeda atau lebih berkualitas dengan mematikan pikiran-pikiran mistik yang mengadakan unsure-unsur negative dalam budaya tersebut. Ingat, pikiranmu, suggest, fokusmu mempengaruhi nilai dr imanmu dam membawa dampak yang besar dalam hal yang seperti tak terlihat.

    BalasHapus
  88. Nama : Angelia Friska Siahaan
    NIM : 15011213
    Jur/Sem : Sem2 Tkt 1, Theologia

    2. Johnson Parningotan Silalahi Question…..
    Adat batak “Mangokkal Holi”…..
    Apa sebenarnya yang melatarbelakangi sehingga acara ini disahkan oleh gereja…. Apakah ini dipengaruhi oleh mitos-mitos nenek moyang kita pada zaman dahulu?
    Respons : saya tertarik atas pertanyaan ini.. saudara Johnson seakan-akan mengangkat gereja, apa sebenarnya peran gereja dalam hal ini, mengapa gereja bisa campur tangan dalam hal ini, dan apa latar belakang sehingga gereja dapat terlibat dalam hal ini atau dengan kata lain “mngapa ini bisa sampai terjadi?”
    Menurut saya, berbicara gereja berarti berbicara tentang orang-orang yang ada didalamnya, yang adalah penggerak-penggerak dalam sebuah gereja-gereja. Seringkali kita menyalahkan gereja dalam suatu kegerakan yng ada didalamnya, pdahal kita lupa bahwa gereja tidak akan berhasil menjalankan misinya sebagai bait suci TUhan, jika kita sebagai pelayan-pelayan yang ada didalamnya tidak sepenuhnya menjalanii misi gereja. Panggilan gereja sana dengan panggilan pelayan-pelayan atau orang-orang yang ada didalamnya. Untuk itu kita seharusnya tak dapat menaikkan derajat atau menurunkan derajat dari tiap” gereja.
    Bisa saja hal itu disahkan oleh gereja karena orang yang didalamnya sesungguhnya lupa apa panggilannya dalam tugas gereja. Orang tersebut mungkin memang masih dipengaruhi oleh mitos-mitos nenek moyang pada zaman dahulu, namun tidak ada kaitannya dengan gereja.
    Saya rasa hal ini sekalian mengingatkan kita, bahwa sesekali jangan menyalahkan gereja atau membawa “label” gereja,, missal “gereja apa”,”aliran apa”, “atau ajarannya apa”,, karena satu hal yang kita tahu bahwa Kristen adalah Pengikut Kristus. Kalaupun semua kegerakan mengatasnamakan “Kristen”, tentu Fokus dari tiap-tiap kegerakan adalah “Yesus” atau “Kristus itu sendiri”, semua adalam satu didalam Kristus, lain dari itu berasal dari yang jahat. Mari bangun-membangun, mengurangi apa yang lebih atau menambahi yang kurang, atau tepatnya saling melengkapi dari cara kita yang mungkin saja berbeda-beda sebagai penggerak yang akan menggerakkan masyrakat lebih dekat pada Kristus..
    Demikianlah saya rasa IBD juga dapat menghadirkan nilai-nilai spiritual untuk menjawab hal-hal yg masih mengandung unsure-unsur negative dalam kebudayaan yang telah lama ada sampai saat ini
    Terima Kasih

    BalasHapus
  89. Nama : Angelia Friska Siahaan
    NIM : 15011213
    Jur/Sem : Sem2 Tkt 1, Theologia

    3. Boston Marulak Sinaga Question…..
    Saya pernah melihat berita mengenai nilai budaya dan nilai kemanusiaan..seperti di poso, Sulawesi selatan dan sekitarnya… sering Terjadi peperangan antar masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain saling berperang bahkan ada sampai mati, jadi nilai budaya dan nilai kemanusiaan harus ditanamkan pada setiap diri manusia maka ada pepatah MENGATAKAN “” Hendaklah Kamu Saling Mengasihi Satu sama Lain………????????
    Respons : saya tertarik dengan bahasan saudara Boston
    Dari bahasan diatas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa sungguh memang benar bahwa hukum yang utama dan terutama adalah KASIH.. dimana kasih dapat menjadi landasan orang-orang untuk sama-sama membangun hal yang sama, focus dalam hal yang sama, apalagi setiap tujuan hidup tiap-tiap orang sebenarnya adalh sama “dimana semua hanya ingin memperoleh kesejahteraan hidup” didunia ini. Demikianlah Kasih juga dapat menjadi cover, alasan seseorang untuk menerima segala sesuatu dari orang lain, mengerti alasan orang lain dalam mempertahankan sesuatu menurut keyakinannya, dan mengerti bagiman pribadi orang lain menanggapi sesuatu yang ada didepannya. Karena setiap orang sebenarnya hanya ingin suaranya didengar dan pemikirannya diterima. Mereka ataupun kita adalah sama. Ilmu yang tinggi yang kita dapat juga seakan-akan menjadi andalan kita untuk mematahkan pemikiran orang lain dan hanya mengandalkan pemikiran kita sendiri, meski t erkadang hal itu memang benar. namun Hukum Kasih dapat menjad satu-satunya jawaban pada kita untuk menjawab segala peperangan yang masih saja terjadi, dimana setiap orang hanya ingin mendapat suara dan perhatian yang sama
    Terkadang, apa yang kita perbuat ke orang lain haruslah kita arahkan pada diri sendiri dahulu. Dari hal ini, ada harapan IBD mampu membawa nilai-nilai yang sesederhana ini namun juga dapat menjadi landasan bahwa seharusnya kita satu pemikiran, satu pemahaman, satu perasaan “yang sama” dalam melestarikan budaya yang telah ada dengan satu tujuan yaitu menambah kualitas budaya lebih tinggi lagi untuk dilestarikan.

    BalasHapus
  90. Nama: Ella Angelina Surbakti
    Nim:15.01.1248
    Jawaban nomor 3.
    Saya memilih koment dari Januar Mamanda Sitepu.
    "Syalom ...
    Terima kasih pak atas tanggapan yang telah bapak berikan karena itu sudah dapat membuka pengetahuan saya.
    Jadi kenapa pada masa remaja atau orang muda sekarang ini banyak sekali hal-hal yang terjadi penyimpang dalam mencari jati dirinya,tapi malahan dia tidak lagi mencari identitasnya tapi malahan justru melakukan hal-hal yang tidak sewajarnya seperti tadi dalam Galatia 5:19-21,bagaimana tanggapan kita pak selaku kita calon hamba Tuhan??
    Dan apa cara kita untuk mengatasi pergumulan tersebut pak dalam konteks dunia budaya weternisasi di jaman sekarang ini ??


    Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 09.48
    Terimakasih komennya, Januwar Mamanda Sitepu - Nim : 15.01.1274.
    IBD dan dunia orang muda, seharusnya diarahkan dalam hal kreativitas dan gereja harus memberikan ruang bagi penuda dan pemudinya untuk mempelajari budayanya atau pesan-pesan kemanusiaan yang ada dalam budayanya sendiri, sehingga mereka memahami nilai-nilai leluhurnya itu tidak salah dan tidak kalah dibandingkan dengan nilai-nilai dari barat itu. Generasi tua dan generasi muda perlu dijembatani oleh gereja, sehingga ada cara pandang yang sama atau positif akan nilai-nilai budaya pribumi atau lokal.

    Jiwa dan situasi orang muda masih tergolong mudah goyah dan dalam melakukan hal-hal yang baru dan belum tentu positif adalah menjadi tantangan yang menggoda bagi mereka. Di sanalah gereja datang dan mendampingi mereka agar jangan terjebak dengan hal-hal perbuatan daging atau hawa nafsu dan pesta pora, dan banyak hal negatif lainnya.

    Salam IBD."

    BalasHapus
  91. Nama : Vetty Pebris Saragih
    NIM : 15.01.1338
    Kelas : I-B/Theologi
    Jawaban saya;
    I. Kutipan Gunawan dari M.T.Zen tentang “ciri-ciri bangsa yang maju”, yaitu;
    1. Berpegang pada prinsip-prinsip Etika yang kuat
    Menurut saya latar belakang lahirnya mata kuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD) yaitu diawali dengan berbagai problema atau kasus-kasus yang merendahkan Negara Indonesia sehingga dapat membuat bangsa Indonesia semakin krisis kebudayaan dan semakin lama akan hilang apabila tidak ditindaklanjuti. Maka pemerintah menindak lanjuti akan hal itu dengan merancang adanya mata kuliah IBD di berbagai institut atau Perguruan Tinggi, salah satunya dikampus kita sendiri, STT ABDI SABDA MEDAN lainnya dengan tujuan mengusahakan penajaman kepekaan Mahasiswa terhadap lingkungan budaya sehingga mahasiswa lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru terutama untuk kepentingan profesi mereka, memperluas pandangan mahasiswa tentang kemanusiaan dan budaya serta dapat mengembangkan daya kritis terhadap persoalan-persoalan yang dihadapkan kepada mahasiswa, dan mahasiswa disarankan dapat memimpin bangsa dengan keahlian dengan displin masing-masing. Dan menurut saya tujuan utama lahirnya mata kuliah IBD menjadikan bangsa sebagai bangsa yang maju dan lebih menghargai budayanya. Didalam mewujudkan tujuan itu ada strategi yang mendorong dari dalam diri manusia yaitu berpegang pada prinsip-prinsip Etika yang kuat. Tidak ada etika yang baik dalam dirinya, maka tujuan IBD tidak terwujud.
    2. Berdisplin tinggi
    Negara membutuhkan orang-orang yang berdisplin tinggi untuk mewujudkan tujuan IBD dan mewujudkan cita-cita bangsa yang ingin maju dan berkembang. Orang yang dikatakan berdisplin tinggi adalah orang yang bertanggungjawab akan tugasnya, tepat waktu (on time), dan tidak pernah menyepelekan hal sedikit. IBD lahir untuk menjadikan mahasiswa menjadi orang yang berdisplin tinggi agar Indonesia tidak mengalami krisis kebudayaan apalagi kebudayaan yang sampai hilang.

    BalasHapus
  92. Nama:Ella Angelina Surbakti
    Nim: 15.01.1248
    Saya memilih komentar ini karena ini menyinggung dengan apa yang kita alami sekarang. Saya setuju dengan apa yang dikatakan januar,banyak anak muda zaman sekarang yang melakukan hal hal menyimpang/melakukan yang tidak baik. Dan jika sifat itu selalu dipelihara maka hidup anak muda zaman sekarang pasti akan hancur. Terlebih kami para calon hamba Tuhan, kami juga masih banyak melakukan hal hal yang menyimpang terkhususnya di hadapan. Dan saya juga setuju dengan tanggapan bapak yang mengaitkan semua permasalahan inI dengan kebudayaan. Dimana seorang anak muda pasti terbangun kreativitasnya dari kebudayaan. Contohnya mengikuti seni tari atau seni musik.
    Yang kedua saya memilih komentar dari saudara Arnold Brahmana
    "Dari pembahasan hari ini (29/2) mengenai Nilai-nilai Kemanusiaan yang Lain, berarti berbicara mengenai suatu perubahan yang mungkin membantu dalam proses menuju kesempurnaan hidup, kebahagiaan hidup, dan lain sebagainya.
    Menurut pandangan saya, dalam hidup ini mengapa manusia hanya mengejar sebuah "kesempurnaan" atau "kebahagiaan"? Mengapa dalam proses tersebut, tidak sedikit pun kita memikirkan tentang "kemuliaan citra diri"?

    Apakah manusia hanya ingin kesempurnaan, kebahagiaan, kesetaraan, penghargaan diri, atau malah kekayaan? Apakah tidak lebih baik sebagai manusia yang beradab kita mengejar kemuliaan ketimbang hal-hal yang disebutkan tadi?

    Nilai-nilai Kemanusiaan Yang Lain, bahasan kelompok IV hari ini, adalah disandarkan pada, "Manusia layak berbahagia". Kebahagiaan itu adalah musik yang terindah yang terus mengalun dalam jiwa dan rohani manusia, dan hanya Tuhan-lah yang menjadi sumber musik jiwa-yang membagun dan mengalirkan kebahagiaan itu. Citra manusia yang mulia, imago dei, adalah kisah hilangnya kebahagiaan awal atau pertama, karena manusia ingin sama dan serupa dengan Allah. Allah dan hanya Allah yang tahu dan yang ingin atau berkehendak, agar kita diciptakanNya seperti gambar dan rupa Allah. Kisah nilai kemanusiaan zamannya Adam dan Hawa, mengingatkan kalau pelanggaran mereka telah menghancurkan kesempatan untuk menikmati kesempurnaan dan kebahagiaan taman Eden, di mana mereka sebelumnya berada.
    Kemuliaan, dalam topik religi (alam pemikiran mitis, ontologis, dan funsionalisme) adalah sesuatu yang terus dijiwai, diimani oleh semua umat beragama, karena itulah yang hilang, dan hanya dapat dimiliki manusia hanya karena kehendak Yang Mahakuasa (dalam konteks Kristen, disebut anugerah atau sola gratia)."

    Saya memilih komentar inI karena karena pada saat inI banyak orang hanya mementingkan kebahagiaan diri dan kesempurnaan diri. Banyak orang yang bersifat egois, dan tidak memikirkan orang lain. Sehingga banyak orang yang tidak dapat mengendalikan diri dari keegoisan.
    Dan saya tertarik pada komentar bapak yang mengatakan Kebahagiaan itu adalah musik yang terindah yang terus mengalun dalam jiwa dan rohani manusia, dan hanya Tuhan-lah yang menjadi sumber musik jiwa-yang membagun dan mengalirkan kebahagiaan itu.. jadi, kita kesimpulan nya kita harus menggunakan kebahagiaan itu dengan sebaik mungkin agar kebahagiaan itu tidak membuat orang lain menderita.

    BalasHapus
  93. lanjutan jawaban...
    II. 1. Displin Ilmu Medis – Kedokteran menurut Alam Pemikiran Manusia secara Mitis
    Di alam pemikiran manusia secara mitis, manusia masih mempercayai akan kekuatan-kekuatan gaib yang bisa kita katakan itu dewa-dewa ataupun alam raya. Di alam pemikiran ini manusia sangat mempercayai apabila terjadi peristiwa fenomena alam, manusia memandang dengan terjadinya peristiwa ini mempunyai hubungan erat dengan kekuasaan alam jagat raya sehingga manusia membentuk upacara-upacara misalnya kesuburan, kelahiran, kematian, keselamatan, pembuatan patung dengan meminta bantuan kepada alam jagat raya yang dipercayai mereka dapat memberikan yang mereka inginkan.
    Dalam Ilmu Medis-Kedokteran yang secara mitis, masalah sehat dan sakit ditentukan oleh jagat raya. Sehingga manusia pada saat itu meyakini bahwa alam jagat raya bisa memberikan kesembuhan kepada mereka
    2. Displin Ilmu Medis-Kedokteran menurut Alam Pemikiran Manusia secara Ontologis
    Di alam pemikiran manusia yang Ontologis, manusia mulai tidak bergantung pada keyakinan mereka pada kekuatan-kekuatan gaib ataupun dewa-dewa. Manusia mulai memikirkan dan mengambil jarak dengan pikiran dingin untuk hal yang ada di sekelilingnya. Dalam pemikiran manusia secara ontologis, manusia masih terpengaruh akan mitos-mitos dan berpikir secara logika.
    Dalam Ilmu Medis –Kedokteran yang secara ontologis, manusia mencoba memilih atau memilah antara kekuatan dunia metafisik dan fisik serta pengaruhnya pada kesehatan, kesembuhan, hidup dan mati. Dan di alam pemikiran ini manusia sudah mulai meninggalkan pemikiran yang mitis tentang sumber kesehatan yang mereka percayai.

    BalasHapus
  94. lanjutan jawaban....
    3. Disiplin Ilmu Medis-Kedokteran menurut Alam Pemikiran Manusia secara Fungsionalisme
    Di alam pemikiran manusia yang Fungsionalisme, manusia mulai memaknai dan memahami Tuhan dengan makna yang lebih berarti karena manusia sudah mulai merasakan kehadiran Tuhan ditengah-tengah umat manusia sebagai penerang jalan hidup manusia. Dalam garis besarnya didalam pemikiran ini manusia memercayai adanya Tuhan.
    Dalam Ilmu Medis-Kedokteran yang secara Fungsionalisme, manusia sudah berpikir secara kritis mengenai kondisi individu tidak saja karena fisik belaka namun juga aspek metafisik, tetapi ada unsur-unsur kebutuhan hidup manusia atau mungkin aspek lingkungan yang lain. Tidak lain dan tidak bukan manusia percaya bahwa segala sesuatu adalah bersumber dari Tuhan terutama kesehatan, keselamatan, kesuburan, dan lain sebagainya.
    Sebagai contoh; “dikampung kami masih berlaku peranan jeruk purut sebagai obat yang memberikan kesehatan kepada orang yang menggunakannnya. Jeruk purut ini digunakan dengan cara dimandikan dengan arti agar tetap sehat dan jauh dari kesialan dunia. Jeruk purut ini juga digunakan dengan mencampurkannya dengan sedikit air bersih, lalu kemudian dipercikkan kedinding-dinding rumah hingga beberapa kali, yang dalam arti agar roh-roh jahat ataupun kesialan tidak sampai masuk kedalam rumah yang akan membuat penghuni rumah terkena penyakit yang misteri”. Tetapi ada juga orang yang mengambil tindakan seperti itu hanya sebagai kebutuhan kebudayaan dan hanya mempercayai segala sesuatu ada dalam Tuhan. Inilah yang dapat saya kaitkan dengan pemikiran manusia yang secara bertahap-tahap berubah cara pemikirannya.

    BalasHapus
  95. Nama:Ella Angelina Surbakti
    Nim:15.01.1248

    Yang Ketiga adalah komentar dari Hendriko Siagian
    "Syalom.
    Terima kasih buat bapak dosen kami dan kepada para penyaji.
    Dari pembahasan kita mengenai "Alam Pemikiran Manusia" pada kelompok ini, saya sangat tertarik pada topik ini, khususnya mengenai alam pemikiran Mitis.
    dalam kehidupan bermasyarakat dan juga kehidupan dalam berjemaat yang saya lalui selama ini, saya banyak menjumpai kasus-kasus dan persoalan di kalangan masyarakat dan gereja menyangkut topik alam pemikiran mitis ini. Dimana saya menjumpai beberapa orang-orang tertentu yang latar belakangnya adalah seorang pelayan gereja (Penatua Gereja) yang mempunyai kemampuan supranatural dalam dirinya, atau bisa dikatakan dia seorang dukun. Dari hal tersebut saya melihat ada diantara mereka yang meninggalkan tugas pelayanannya dan mempengaruhi hidupnya dan ada juga yang tetap dalam tugas pelayanannya.
    jadi pertanyaan saya dari hal tersebut, yaitu:
    1) Apakah hal sedemikian rupa tidak bertentangan dengan iman dan ajaran Kristen/gereja dengan adanya beberapa penatua-penatua tertentu yang mempunyai kemampuan supranatural?
    2) dalam hal sedemikian rupa dimana adanya beberapa penatua yang mempunyai kemampuan supranatural, siapakan/apakah yang lebih diyakini oleh orang tersebut dengan adanya hal demikian? apakah dia masih meyakini Tuhannya atau lebih meyakini kemampuan yg dimilikinya yang notabennya adalah diturunkan oleh nenek-nenek moyangnya?
    3) dengan adanya hal demikian, tidak adakan pro kontra atau pertentangan yang terjadi dalam dirinya antara kemampuan supranatural tersebut dengan Tuhan yang diyakini dalam agamanya?

    Jadi saya mengucapkan terima kasih banyak sebelumnya.
    Syaloom!!!!


    Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 09.08
    Terimakasih komennya, Hendriko Siagian, NIM : 15.01.1268.
    Alam pemikiran mitis manusia adalah akar dalam setiap budaya, sebelum agama datang, manusia dan Yang Mahakuasa (ALLAH dalam Alkitab, atau dewa dan dewi bagi yang beragama tradisi, dan lain-lain)adalah dua alam yaitu manusia yang duniawi dan Yang Mahakuasa yang ilahi.
    Menghubungkan mitis dan seorang penatua atau pelayan di gereja saat ini, membutuhkan suatu penelitian langsung dan berbincang-bincang dengan oknum penatua tersebut, dengan catatan untuk melihat dan diskusi dengannya tanpa menggurui dan menghakimi. Sekali lagi atas nama IBD, kita harus ramah dan datang untuk melihat dan mengamati, dan memaknainya, sekali lagi butuh waktu dan penelitian yang panjang, ini cocok untuk skripsi, semoga pencariannya dan pemaknaannya sampai kepada pencerahan sehingga permasalahan seorang penatua dan kemampuan supranaturalnya dapat diterangi dalam terang Injil (perlu kita ingat Yesus juga dikenal sebagai penyembuh berbagai penyakit).
    Salam IBD."

    Saya sangat tertarik dengan komentar ini karena ini membahas tentang pelayanan yang dikaitkan dengan mitis. Dimana seorang penatua gereja mempunyai hal hal semacam itu. Dan saya tertarik dengan jawaban bapak yang mengatakan "kita harus ramah,mengamati,dan memakainya" dan jawaban yang paling membuat saya tertarik adalah "Yesus juga dikenal sebagai penyembuh berbagai penyakit"'

    BalasHapus
  96. lanjutan jawaban...
    III. Pilihan komen blog.
    1. Citra Theresia3 Maret 2016 15.48
    “Nama :Citra Theresia Tarigan
    Kelas :I-C/Theologi
    Nim :15.01.1230
    Syaloom pak...
    Saya ingin bertanya pada sajian ke 4 dalam nilai-nilai kemanusiaan yang lain , bagaimana jika kita bawa kedalam adat budaya suku-suku yang sekarang ini semakin berkembang apakah masih ada kaitannya dengan nilai-nilai kemanusiaan yang lain ? adat budaya pada zaman sekarang ini sudah semakin modern bahkan sekarang ini adat budaya sepertinya sudah tidak mempunyai nilai-nilai dalam keberadatan. dan yang dilihat juga pada adat contoh nya dalam pernikahan sudah lebih menonjol kepada ke modernan. yang mau saya tanyakan pak, apakah IBD dapat berperan dalam hal ini ? dan jika ia, apa yang dapat IBD dalam konteks nilai-nilai kemanusiaan yang lain ini yang dapat dilakukan untuk hal adat budaya ?
    Terima Kasih dan Syalom Pak...
    Tuhan Yesus Memberkati”

    Balasan
    Mago Dang Edward Sinaga3 Maret 2016 23.34


    Terimakasih komennya,
    Citra Theresia Tarigan,
    Nim : 15.01.1230.
    IBD dan Nilai-nilai Kemanusiaan yang Lain, adalah sangat menolong kita untuk menyadari kalau manusia dari zaman purbakala, zaman modern, hingga zaman tehnologi (canggih) ini, adalah layak hidup bahagia, sempurna dan sejahtera. Coba baca koran Kompas tentang "Negeri Tuna Budaya" dan juga Kompas "Pembangunan dan Ketimpangan", dan saya undang kamu memberi komennya kembali di bawah ini.
    Salam IBD”.

    Alasan:
    Saya memilih pertanyaan dan jawaban dari saudara Citra Tarigan, karena didalam adat kebudayaan seperti adat pernikahan sangat khas dalam keberadatan. Tetapi dalam zaman sekarang ini pernikahan dipakai dengan adat modern. Manusia kadang tidak menyadari bahwa adat kebudayaan yang dianut atau dipakai dalam acarapernikahan, semestinya ialah adat kebudayaan yang zaman purbakala. Tetapi

    BalasHapus
  97. Nama:Ella Angelina Surbakti
    Nim:15.01.1248

    Yang Ketiga adalah komentar dari Hendriko Siagian
    "Syalom.
    Terima kasih buat bapak dosen kami dan kepada para penyaji.
    Dari pembahasan kita mengenai "Alam Pemikiran Manusia" pada kelompok ini, saya sangat tertarik pada topik ini, khususnya mengenai alam pemikiran Mitis.
    dalam kehidupan bermasyarakat dan juga kehidupan dalam berjemaat yang saya lalui selama ini, saya banyak menjumpai kasus-kasus dan persoalan di kalangan masyarakat dan gereja menyangkut topik alam pemikiran mitis ini. Dimana saya menjumpai beberapa orang-orang tertentu yang latar belakangnya adalah seorang pelayan gereja (Penatua Gereja) yang mempunyai kemampuan supranatural dalam dirinya, atau bisa dikatakan dia seorang dukun. Dari hal tersebut saya melihat ada diantara mereka yang meninggalkan tugas pelayanannya dan mempengaruhi hidupnya dan ada juga yang tetap dalam tugas pelayanannya.
    jadi pertanyaan saya dari hal tersebut, yaitu:
    1) Apakah hal sedemikian rupa tidak bertentangan dengan iman dan ajaran Kristen/gereja dengan adanya beberapa penatua-penatua tertentu yang mempunyai kemampuan supranatural?
    2) dalam hal sedemikian rupa dimana adanya beberapa penatua yang mempunyai kemampuan supranatural, siapakan/apakah yang lebih diyakini oleh orang tersebut dengan adanya hal demikian? apakah dia masih meyakini Tuhannya atau lebih meyakini kemampuan yg dimilikinya yang notabennya adalah diturunkan oleh nenek-nenek moyangnya?
    3) dengan adanya hal demikian, tidak adakan pro kontra atau pertentangan yang terjadi dalam dirinya antara kemampuan supranatural tersebut dengan Tuhan yang diyakini dalam agamanya?

    Jadi saya mengucapkan terima kasih banyak sebelumnya.
    Syaloom!!!!


    Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 09.08
    Terimakasih komennya, Hendriko Siagian, NIM : 15.01.1268.
    Alam pemikiran mitis manusia adalah akar dalam setiap budaya, sebelum agama datang, manusia dan Yang Mahakuasa (ALLAH dalam Alkitab, atau dewa dan dewi bagi yang beragama tradisi, dan lain-lain)adalah dua alam yaitu manusia yang duniawi dan Yang Mahakuasa yang ilahi.
    Menghubungkan mitis dan seorang penatua atau pelayan di gereja saat ini, membutuhkan suatu penelitian langsung dan berbincang-bincang dengan oknum penatua tersebut, dengan catatan untuk melihat dan diskusi dengannya tanpa menggurui dan menghakimi. Sekali lagi atas nama IBD, kita harus ramah dan datang untuk melihat dan mengamati, dan memaknainya, sekali lagi butuh waktu dan penelitian yang panjang, ini cocok untuk skripsi, semoga pencariannya dan pemaknaannya sampai kepada pencerahan sehingga permasalahan seorang penatua dan kemampuan supranaturalnya dapat diterangi dalam terang Injil (perlu kita ingat Yesus juga dikenal sebagai penyembuh berbagai penyakit).
    Salam IBD."

    Saya sangat tertarik dengan komentar ini karena ini membahas tentang pelayanan yang dikaitkan dengan mitis. Dimana seorang penatua gereja mempunyai hal hal semacam itu. Dan saya tertarik dengan jawaban bapak yang mengatakan "kita harus ramah,mengamati,dan memakainya" dan jawaban yang paling membuat saya tertarik adalah "Yesus juga dikenal sebagai penyembuh berbagai penyakit"'

    BalasHapus
  98. dengan perubahan zaman, manusia juga memperubahi adat menjadi yang lebih modern.

    2. Epi Lumbantoruan3 Maret 2016 03.27
    Nama :EpiSihombing
    Nim :15-01-1255
    Ting/Jur :1-D/Theologi
    Syalom Slamat sore Pak,,,,,,,,
    Mata kuliah IBD adalah salah satu mata kuliah yang membicarakan tentang nilai-nilai tentang kebudayaan, tentang berbagai masalah yang dihadapi manusia dalam hidupnya sehari-hari, diharapkan mata kuliah ini dapat menjadi bahasa pemersatu bagi para akademis dari berbagai lapangan ilmiah, dengan memiliki suatu bekal yang sama, agar para akademis lancar berkomunikasi.Kelancaran berkomunikasi akan memperlancar proses pembangunan dalam berbagai bidang. Dengan mendapat mata kuliah IBD mahasiswa nantinya memiliki latar belakang pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan Indonesia pada umumnya akan menimbulkan minat mendalaminya lebih lanjut agar dengan demikian mahasiswa dihadapkan turut mendukung dengan mengembangkan kebudayaannya sendiri dengan kreatif. Salah satu sifat dari IBD adalah sesuai dengan namanya, mata kuliah ini memberikan dasar-dasar yang cukup kuat kepada kita untuk mencari hubungan antara segala segi kebudayaan dalam hubungan usaha yang terus mencari kebenaran, keindahan , kebebasan, serta hubungan antara alam semesta dengan TuhanNya.
    Salam IBD....
    Balasan
    Mago Dang Edward Sinaga3 Maret 2016 04.18

    Terimakasih komennya,
    Epi Sihombing,
    Nim :15-01-1255.

    IBD adalah nilai-nilai kebenaran, keadilan, dan keindahan, dan untuk kalangan akademisi adalah sebuah beban moral dan misi untuk membangun kehidupan manusia yang lebih bernilai, dan arif dengan nilai-nilai manusia lokal, dan atas nama kemanusiaan itu, nilai-nilai kemanusiaan itu sifatnyauniversal.
    Salam IBD.”
    Alasan:
    Komentar saya kenapa saya memillh ini karna saya juga setuju dengan saudari epi sihombing yang berpendapat bahwa sanya lahirnya IBD karna dapat merubah pola pikir setiap manusia karna denagan mempelajari IBD manusia itu sendiri akan nilai nilai ynga ia miliki, kita tahu bahwa sanya nilai kemanusian itu terdiri dari kebenaran, keadilan, serta keindahan dan kita harus tahu apa itu budaya secara logika yang bisa saya tangkap tentang budaya adalah budaya lahir karena kebiasaan kita melakukan sesuatu baik buruknya itu, sebenarnya budaya sangat sempit karna merupakan kebiasaan yang kita biasakan makanya lahir budaya maka mulai mengenali kembali budaya kita IBD akan membantu kita untuk
    3. Saya memilih komen dari saudari Inma Saragih yang dengan pertanyaannya mengenai “pernikahan semarga” yang ada dalam kebudayaan Nias.
    Menurut saya “pernikahan semarga” adalah keteraturan dimana perbedaan daerah, berbeda jugalah aturan atau kebudayaannya. Mungkin di Nias tidak dilarang dengan adanya “pernikahan semarga” karena memang itu lah budaya di daerah itu. Sementara di Simalungun, istilah “pernikahan semarga” dilarang keras, bahkan dengan konsekuensinya akan diungsikan dari daerah itu sendiri dan juga dikeluarkan dari tata jemaat gereja.
    salam IBD...
    Terima kasih pak...

    BalasHapus
  99. 3B. sulastri
    Nim :15.01.1332
    Berbicara mengenai Ilmu Budaya Dasar, hal itu tidak terlepas dari manusianya dan budayanya, karna manusia memang suatu makhluk yang berbudaya. Harapan kedepannya semoga mata kuliah ini selalu berlanjut atau berantai, demi terciptanya mahasiswa yang selalu peka terhadap budaya sekitarnya. Terkhusus mahasiswa STT ABDI SABDA ke depannya. Yang mencintai budaya atau tradisi-tradisi yang ada pada dirinya, dan menghargai dalam arti yang Inklusivisme budaya yang lain di sekitarnya.

    Syalom...

    Mago Dang Edward Sinaga
    Terimakasih komennya, Sulastri Putri, NIM : 15.01.1330.
    IBD adalah jati diri dalam menempatkan manusia menjadi pribadi yang berharga, sehingga manusia berbudaya atas nilai-nilai yang manusiawi (humanitas). Sesuatu yang baik jika kita komit dengan memulainya dari kampus kita, STT Abdi Sabda.
    Salam IBD.
    Alasan saya mengapa mengambil komentar dari saudari sulastri putry marbun karena di kampus STT ABDI SABDA ini kita harus menjaga sikap kita selayaknya seorang hamba Tuhan yang dipilih dan diutus
    3C. Nama :Hendriko Siagian
    NIM : 15.01.1268
    Kelas/Prodi : I-C/Theologi

    “ Dimana saya menjumpai beberapa orang-orang tertentu yang latar belakangnya adalah seorang pelayan gereja (Penatua Gereja) yang mempunyai kemampuan supranatural dalam dirinya, atau bisa dikatakan dia seorang dukun. Dari hal tersebut saya melihat ada diantara mereka yang meninggalkan tugas pelayanannya dan mempengaruhi hidupnya dan ada juga yang tetap dalam tugas pelayanannya”.
    Yang ditanyakan yaitu:
    “1) Apakah hal sedemikian rupa tidak bertentangan dengan iman dan ajaran Kristen/gereja dengan adanya beberapa penatua-penatua tertentu yang mempunyai kemampuan supranatural?
    2) Dalam hal sedemikian rupa dimana adanya beberapa penatua yang mempunyai kemampuan supranatural, siapakan/apakah yang lebih diyakini oleh orang tersebut dengan adanya hal demikian? apakah dia masih meyakini Tuhannya atau lebih meyakini kemampuan yg dimilikinya yang notabennya adalah diturunkan oleh nenek-nenek moyangnya?
    3) Dengan adanya hal demikian, tidak adakan pro kontra atau pertentangan yang terjadi dalam dirinya antara kemampuan supranatural tersebut dengan Tuhan yang diyakini dalam agamanya?”.
    Jawaban dari Bapak :
    Mago Dang Edward Sinaga 29 Februari 2016 09.08
    “Alam pemikiran mitis manusia adalah akar dalam setiap budaya, sebelum agama datang, manusia dan Yang Mahakuasa (ALLAH dalam Alkitab, atau dewa dan dewi bagi yang beragama tradisi, dan lain-lain) adalah dua alam yaitu manusia yang duniawi dan Yang Mahakuasa yang ilahi.
    Menghubungkan mitis dan seorang penatua atau pelayan di gereja saat ini, membutuhkan suatu penelitian langsung dan berbincang-bincang dengan oknum penatua tersebut, dengan catatan untuk melihat dan diskusi dengannya tanpa menggurui dan menghakimi. Sekali lagi atas nama IBD, kita harus ramah dan datang untuk melihat dan mengamati, dan memaknainya, sekali lagi butuh waktu dan penelitian yang panjang, ini cocok untuk skripsi, semoga pencariannya dan pemaknaannya sampai kepada pencerahan sehingga permasalahan seorang penatua dan kemampuan supranaturalnya dapat diterangi dalam terang Injil (perlu kita ingat Yesus juga dikenal sebagai penyembuh berbagai penyakit)”.
    Salam IBD.
    Alasan saya mengambil komentar saudara hendriko kita harus ramah dan datang untuk melihat dan mengamati, dan memaknainya, sekali lagi butuh waktu dan penelitian yang panjang,

    BalasHapus
  100. (1)Hubungan latar belakang IBD dengan berpegang pada prinsip-prinsip etika yang kuat(nilai-nilai budaya dan berdisiplin tinggi adalah
    Dimana latar belakang IBD bertujuan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya sehingga mereka lebih mudah mnyesuaikan diri deengan lingkungan mereka. Memberi kesempatan kepad mereka memperluas pandangan mereka tentang kemanusiaan dan mengembangkan daya kritis mereka didalam persoalan. Seingga mahasiswa dapa memimpin bangsa dengan keahlian dengan disiplin masing-masing tidak jatuh kdalam kedaerahan.
    Dari tujuan tersebut saya mengkaitkan dengan prinsip tika yang kuat. Dimana benar-benar Nampak bahwasanya IBD lahir dengan latar belakang ingin menciptakan pembangunan dan lebih dalamnya saya menarik kata makna latar belakang IBD itu ingin meemanusiakan manusia.
    Sehingga kedua hal tersbut membentuk visi yaitu dalam menuju pembangunan.
    Berdisiplin tinggi salah satu ciri bangsa yang maju. Sengga kaitannya dengan latar belakang IBD
    Yaitu dimana berdisiplin tinggi ini merupakan butir-butir untuk terciptanya tujuan IBD.
    Kedua ciri tersebut akan membentuk satu bersama IBD. Dan kedua cirri tersebut dalah isi dari IBD sehinnga Nampak bahwa IBD itu dalam tujuanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. (2) Disiplin ilmu medis-kedokteran menurut” Alam Pemikiran Mitis, Alam Pemikiran Otologis,dan Alam Pemikiran Funsionalisme”
      Telebih dahulu saya ingin menjelaskan ke tiga pemikiran tersebut:
      Alam pemikiran mitis yaitu dimana pada pemikiran ini masih dialam kegelapan ataupun primitive. Pada pemikiran ini manusia dipenuhi roh-roh gaib, penyembahan kepada dewa-dewa dan diliputi alam gaib dimana mereka meyakini keselamatan dari situ sendiri. Dan disiplin ilmu kedokteran pada pemikiran ini adalah ditentukan oleh pengaruh alam jagad raya. Sehingga segala kesembuhan, sehat , mati, dan kesuburan dimintakan aria lam jagad raya yang brsifat metafisik atau adikodrati. Disini jelas dinyatakan bhwasanya masalah kesehatan mereka yakini dari pemikiran mereka yang percaya akan gaib, roh-roh, dan dewa-dewa.
      Alam pemikiran ontologism yaitu dalam pemikiran sudah mulai brgesernya pmikiran yang mitis tadi. Dimana dalam pemikiran ini manusia sudah membandingan dan peneilitian-penelitian terhadap yang Mereka yakini. Mereka juga berlahan-lahan mengenal diri mereka serta lingkungn mereka.
      Dalam pemikiran ini disiplin ilmu medis menyatakan bahwa mereka memilah antara kekuatan dunia metafisik dan fisik serta pengaruhnya pada kesehatan, kesembuhan hidup dan mati.
      Disini jelas bahwa mereka bukan menelan langsung seperti pemikiran mitis tadi. Melainkan mereka meneliti bahkan mempertimbangkan apa yang menjadi benar-benar nyata bagi mereka.
      Alam pemikiran fungsionalisme yaitu dimana dalam pemikiran ini benar-benar keluar dari dunia mitis dan ontologis. Dalam pemikiran ini manusia sudah mengenal bahwasannya TUHAN adalah maha pencipta dan keselamtan hanyalah darinya.
      Dalam pemikiran inidisiplin ilmu medis kedokteran menyatakan dimana kondisi individu dipercaya tidak saja karena aspek fisik belaka namun juga aspek metafisik, srta unsure-unsur kebutuhan hidup manusia atau aspek lingkungan yang lain. Dalam pemikiran ini manusia mutlak tidak ada lagi keraguan bahwasanya keselamatan itu benar dari Tuhan.

      Hapus
    2. (3) Komen dan jawaban yang saya suka:
      Berbicara mengenai nilai kemanusiaan, berarti tentang manusia dan sesama manusia. Nilai kemanusiaan adalah kebaikan, kebenaran, dan keadilan. Ada suatu pertanyaan yang muncul dalam benak saya, bagaimana sebenarnya nilai kemanusiaan dibangun dalam diri individu? Karena dari pengalaman, saya pernah melihat seorang "pelayan Tuhan" tidak mampu menjalankan nilai kemanusiaan dengan baik kepada sesama "pelayan Tuhan" sehingga saya berpikir, "pelayan Tuhan" yang sudah belajar tentang siapa manusia itu sendiri saja belum tentu bisa menjunjung tinggi nilai kemanusiaan padahal jelas kita mengetahui bahwa manusia adalah imago dei, lalu bagaimana mungkin orang awam yang kurang memiliki wawasan lebih atau masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi untuk menempuh pendidikan tinggi dapat memahami kedudukan dari nilai kemanusiaan itu?
      Terimakasih

      Eirene Hutabarat/15.01.1246
      Jawab: Terimakasih Eirene Hutabarat, NIM: 15.01.1246. Nilai-nilai kemanusiaan yang lain adalah, etika, moral, dan etos. di dalamnya ada hukum dan tanggung-jawab. Kehadiran IBD mengingatkan kita kalau karakter seorang pelayan itu sangat kuat, dan itu tentunya didasarkan pada kerja keras dalam membangun diri melalui kepatuhan, ketaatan, disiplin, dan kerendahan hati. Perlu kita sadari, kalau ekonomi dan pendidikan tidak selamanya menentukan nilai-nilai kemanusiaan itu. Namun, atas nama IBD, sebenarnya Ilmu atau Mata Kuliah ini, menuntun setiap mahasiswa-mahasiswi agar menjunjung tinggi Tri Dharma Pergguruan tersebut. Kelak, setiap mahasiswa-mahasiswi akan mengabdi kepada masyarakat, dan itu artinya ikut serta dalam membangun kemanusiaan, agar damai, sejahtera, dan bahagia itu dimiliki semua orang.
      Salam Budaya.

      Alasan saya: Dari komen dan jawaban diatas menekankan bagaimana nilai-nilai kemanusiaan itu dimiliki sepenuhnya oleh manusia.Dari pertanyaan Irene juga nyata bahwa nilai kemanusiaan itu teerwujud. Tetapi untuk mewujudkan nilai kemanusuaan itu dubutuhkan nilai keemanusiaan yang lain dimana agar melalui nilai kmanusiaan yang lain ini manusia mewujudkan nilai kemanusian itu dalam dirinya. Sehingga dalam terwujudnya nilai itu manusia akan mendapatkan kedamaian itu. Dari komen dan jawaban diatas saya juga dituntut agar nilai kemanusiaan itu Nampak dalam diri saya . trimakasih

      2. Sri Ervina Br Tarigan
      NIM 15.02.585
      Saat saya membaca dan saya sangat tertarik dengan dalil seorang filsuf yaitu Rene Descartes yang mengemukakan cogito ergo sum "saya berpikir maka saya ada" hal ini yang menjadi pemahaman dikala itu kalau kebenaran itu ada pada pemikiran manusia, apa saja yg dianggap tidak masuk akal maka dianggap itu tidak benar sehingga mengakibatkan banyak pengelompokan ilmu pengetahuan seperti ilmu sosial, filsafat, agama, biologi dll. Dengan adanya mata kuliah IBD, menyadarkan manusia dalam pemikirannya agar pemikirannya berdasarkan kenyataan yang objektif dan dapat dilacak kebenarannya serta pemikiran berdasarkan pemikiran yang manusiawi sehingga timbul rasa saling menghargai satu dengan yang lain. Pemikiran yang seperti ini pastilah menjadikan diri sendiri maupun sesama manusia menjadi manusiawi karena adanya rasa untuk menghargai diri sendiri dan sesama manusia.
      jawab: Terimakasih Sri Ervina Br Tarigan, NIM 15.02.585. Rene Descartes dan filosofinya, "Cogito ergo sum "Saya berpikir maka saya ada" mengajarkan kita, kalau sisi-sisi kemanusiaan kita itu sangat kaya, dan kiranya melalui IBD kekayaan yang dimiliki oleh manusia itu untuk membangun martabat dan nilai-nilai kemanusiaan untuk kebahagiaan dan kesejahteraannya.

      Alasan saya: Dari komen dan jawaban diatas mengajak kesejahtraan itu dimiliki manusia dengan didasari oleh ilmu budaya dasar. Dimana IBD begitu mengajak kita agar nilai-nilai kemanusiaan terwujud dalam diri manusia . Dan meelalui filosofi diatas nampak jelas bagaiman a nilai-nilai itu akan dimiliki manusia.

      Hapus
    3. 3. Nama :Dian Lasmauhur Damanik
      NIM :15.01.1241
      Tingkat/jur:I-D/Theologi

      Tanggapan Saya:
      Berbicara tentang Ilmu Budaya Dasar, dapat menambah wawasan saya yang meluas... dari pembahasan pertama dari kelompok 1, mengenai Latar Belakang IBD, Membuat saya mampu memahami apa sih sebenarnya IBD tersebut, dan apa tujuan IBD. dan saya dapat mengambil intinya, bahwasanya Ilmu Budaya Dasar itu sangat begitu penting dlam kehidupan manusia dimana manusia mampu mengenal siapa dirinya, mampu manusia untuk mennyesuaikan dirinya, menyadarkan kita tehadap nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat,,baik itu nilai kebaikan,kebenaran,keadilan dan nilai-nilai kemanusiaan yang lain, dan kita juga dituntun untuk mengembangkan kebudayaan kita dengan kreatif dengan menghargai budaya orang lain.

      saya jadi teringat Pak..tentang analisa kami kelompok 1 tentang negara kita ini, yaitu Indonesia adalah Negara kepulauan. sperti yang kita ketahui banyak beragam budaya,etnis, ras, agama di Indonesia ini, tetapi belum begitu terlihat bersatu,belum mampu bekerja sama, dan sangat sulit untuk saling membangun, bahkan menganggap dirinya yang paling benar, dan selalu menyalahkan yang lain.. sebenarnya bagaimana sih tanggapan kita pak, mengenai hal ini????

      begitu juga yang dikampus kita ini banyak budaya yang berbeda-beda,, terkadang tanpa kita sadari, kita bergabung dalam satu suku...sehingga pandangan orang negatif thinking pada kita..
      padahal sebenarnya kebetulan,,tanpa disadari,,tapi agak kurang nyaman, karena pemikiran orang lain, ada penggolongan2 (stratifikasi sosial).

      saya juga teringat oleh ucapan Bapak TH. J. Nanulaitta tentang ucapan Paulus kepada Apolos di jemaat Korintus, "untuk apa kita membuat pengelompokan2, walaupun kamu menanam, saya menyiram, dia memupuk, tapi kita Tahu Tuhan yang menumbuhkan." seperti itulah sebenarnya kehidupan kita, walaupun kita berbagai budaya, suku, ras, adat, etnis, religi tapi kita semuanya adalah ciptaan Tuhan, satu, dan tidak ada perbedaan.


      saya juga ada pertanyaan tadi Pak, kepada Kelompok 4 yang telah membahas "Nilai-nilai kemanusiaan yang lain", yang menjelaskan analisa mereka tentang Gafatar.
      orgnisasi ini katanya sebelum bekerja mereka berdoa sebentar, lalu mereka melakukan aksi2 sosial mereka kepada orang-orang, tapi organisasi ini bukanlah mengikuti agama, jadi kepada siapa mereka berdoa???
      dan nilai apa sih yang kita pakai dalam menanggapi organisasi ini???
      sekian dan terimaksih Pak...
      SYALOOM.....

      Salam Ilmu Budaya Dasar :)
      Jawab: Terimakasih atas komennya, Dian Lasmauhur Damanik, NIM :15.01.1241.
      Indonesia adalah nilai dan harga tentang menghargai manusia, Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA) adalah identitas bangsa kita, itulah anugerah yang terindah yang kita miliki sebagai bangsa yang Ber-Bhinneka Tunggal Ika. Demikian juga di Kampus STT Abdi Sabda, tujuh gereja pendiri dan pendukung adalah keaneragaman dan kekuatan institusi kampus STT Abdi Sabda, ada rencana Tuhan yang unik dan khas serta mulia dengan dibangunnya persaudaraan dalam Kristus di kampus kita, dimulai dari satu kamar, satu satmbuk, dan satu kampus. Perlu sekali kita menyadari kalau kita sangat baik memulai spirit okumene dari kampus ini, karena Kristus senang melihat kebersamaan kita. Tentang Gerakan Fajar Nusantara (GAFATAR), mereka memabngun keber-Tuhan-an mereka denga dasr iman Yahudi, Kristen, dan Islam, dan mereka mencoba menggabungkan pesan-pesan universalnya dan sepertinya mereka i ngin menciptakan negara yang baru di Indonesia, sehingga Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kepolisian RI mempelajari ideologi dan tindakan-tindakan sodial komunitas GAFATAR sebagai ajaran sesat.

      Hapus
    4. Nilai yang kita pakai adalah menerima mereka kembali sebagai bagian dari kehidupan kita, karena mereka juga masih warga negara RI, dan tentunya ada yang melatarbelakangi mengapa mereka mendirikan gerakan itu. Kita masih terus mengikuti perkembangan mereka, dan nanti semuanya akan lebih jelas lagi, dan waktulah yang akan membuktikan, apa sebenarnya visi dan misi mereka atas gerakan itu. Salam Budaya
      Alasan saya: Dari komen dan jawaban diatas mengajak bagaimana manusia itu tidak ada perb andingn dari SARA khususnya di stt AS. Dan dari GAFATAR kita iajak dimana supaya toleransi terjadi didalam negara kita. Dari komen dan jawaban diatas begitu banyak makna yang dapat saya ambil khususnya di SARA tadi saya sangat terlibat didalamnya dimana saya begabung di berbagai suku di stt AS.Dan mengajak saya agar bersosial dengan gereja lain, sehingga tujuan lhirnya IBD dapat terwujud. trimakasih


      Salam IBD horas,,...

      Hapus
  101. Nama : Septaria Br Ginting
    Tingkat : I B/Theologia
    NIM : 15.01.1324

    No 1. Kutipan Gunawan dari M.T. Zen tentang, "Ciri-ciri bangsa yang maju", urutan satu dan dua adalah: 1. Berpegang pada Prinsip-prinsip Etika yang Kuat. 2. BerdisiplinTinggi.
    Coba saudara jelaskan dan kaitkan dengan Latarbelakang Lahirnya Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD)! Agar lebih jelas bacalah Perbaikan Kelompok I di Blog. IBD 2016 Teo. 2015 IB - Pertemuan II.
    1. Berpegang pada prinsip-prinsip Etika yang Kuat.
    Etika yang kuat muncul dari usaha yang sungguh pula. Etika adalah ilmu bukan ajaran. Etika mengajarkan bagaimana kita harus hidup. Studi etika mengajarkan kepada kita untuk menghargai sistem ajaransecara langsung.
    Kalau saya kaitkan dengan IBD, etika ada dari setiap diri seseorang dan terkadang etika itu tumbuh dari situasi atau keadaan lungkungan sekitarnya. Misalnya, seseorang yang lahir dari keluarga yang berbudaya baik, maka budi luhur suatu budaya itu akan tumbuh dalam dirinya.
    Contohnya Keluarga Keraton.
    Dari nenek moyang mereka sudah diajarkan dan ditumbuhkan budaya luhur yang kuat. Mulai dari lahir, mereka sudah dibekali apa itu budaya dan bagaimana itu budaya mendarang daging dalam diri keluarga keraton. Mereka sudah mendapat bekal budaya yang luhur dan budaya itu selalu diterapkan dalam keseharian mereka. Budaya yang mereka jalankan masih kuat dan selalu terlaksana di setiap laku langkah mereka.
    2. Berdisiplin Tinggi
    Disiplin sangat diperlukan dalam hidup keseharian.
    Kalau saya kaitkan dalam IBD, disiplin itu sangat diperlukan dalam manusia yang berbudaya. Jika manusia itu berbudaya, maka akan ketahuan dari disiplinnya yang tinggi.
    Contohnya Keluarga Jendral.
    Dari keseharian kehidupan keluarga ini, disiplin itu sangat dijunjung. Disiplin tinggi itu sudah menjadi budaya bagi mereka, karena kehormatan keluarga itu dilihat dari sikap Disiplin tinggi. Mereka membudayakan disiplin itu dalam sikap mereka baik luar maupun luar. Berdisiplin tinggi itu sudah menjadi ciri khas dari budaya keseharian mereka, bahkan sudah menjadi budaya dasar bagi kehidupan keluarga tersebut.

    BalasHapus
  102. Nama : Septaria Br Ginting
    Tingkat : I B/Theologia
    NIM : 15.01.1324

    No 1. Kutipan Gunawan dari M.T. Zen tentang, "Ciri-ciri bangsa yang maju", urutan satu dan dua adalah: 1. Berpegang pada Prinsip-prinsip Etika yang Kuat. 2. BerdisiplinTinggi.
    Coba saudara jelaskan dan kaitkan dengan Latarbelakang Lahirnya Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD)! Agar lebih jelas bacalah Perbaikan Kelompok I di Blog. IBD 2016 Teo. 2015 IB - Pertemuan II.
    1. Berpegang pada prinsip-prinsip Etika yang Kuat.
    Etika yang kuat muncul dari usaha yang sungguh pula. Etika adalah ilmu bukan ajaran. Etika mengajarkan bagaimana kita harus hidup. Studi etika mengajarkan kepada kita untuk menghargai sistem ajaransecara langsung.
    Kalau saya kaitkan dengan IBD, etika ada dari setiap diri seseorang dan terkadang etika itu tumbuh dari situasi atau keadaan lungkungan sekitarnya. Misalnya, seseorang yang lahir dari keluarga yang berbudaya baik, maka budi luhur suatu budaya itu akan tumbuh dalam dirinya.
    Contohnya Keluarga Keraton.
    Dari nenek moyang mereka sudah diajarkan dan ditumbuhkan budaya luhur yang kuat. Mulai dari lahir, mereka sudah dibekali apa itu budaya dan bagaimana itu budaya mendarang daging dalam diri keluarga keraton. Mereka sudah mendapat bekal budaya yang luhur dan budaya itu selalu diterapkan dalam keseharian mereka. Budaya yang mereka jalankan masih kuat dan selalu terlaksana di setiap laku langkah mereka.
    2. Berdisiplin Tinggi
    Disiplin sangat diperlukan dalam hidup keseharian.
    Kalau saya kaitkan dalam IBD, disiplin itu sangat diperlukan dalam manusia yang berbudaya. Jika manusia itu berbudaya, maka akan ketahuan dari disiplinnya yang tinggi.
    Contohnya Keluarga Jendral.
    Dari keseharian kehidupan keluarga ini, disiplin itu sangat dijunjung. Disiplin tinggi itu sudah menjadi budaya bagi mereka, karena kehormatan keluarga itu dilihat dari sikap Disiplin tinggi. Mereka membudayakan disiplin itu dalam sikap mereka baik luar maupun luar. Berdisiplin tinggi itu sudah menjadi ciri khas dari budaya keseharian mereka, bahkan sudah menjadi budaya dasar bagi kehidupan keluarga tersebut.

    BalasHapus
  103. Disiplin ilmu medis kedokteran :
    Disiplin ilmu medis/kedokteran menurut alam pemikiran mitis
    Dalam dunia mitis manusia masih masih dilanda gambaran-gambaran dan perasaan ajaib seolah-olah mereka diresapi roh-roh dan kekuatan dari luar. Dalam dunia Mitis ini Masalah kesehatan ditentukan oleh pengaruh alam jagad raya sehingga segala kesembuh sehat, mati dimintakan dari alam jagad raya yang bersifat metafisik dan fisik. Manusia yang masih memiliki pemikiran mitis berfikir bahwa mereka dapat memperoleh kesehatan, kesuburan, kematian, keselamatan didapat dari alam. Mereka mempercayai adanya kekuatan-kekuatan dari luar diri mereka yang dapat memberikan kesehatan kepada mereka, memberikan kesembuhan pada mereka. Mereka masih percaya kepada mitos-mitos, mereka mempercayai segala penyakit didatangkan oleh alam, dan dapat disembuhkan oleh alam. Mereka belum mempercayai tenaga medis / kedokteran yang dapat menyembuhkan.
    Disiplin ilmu medis kedokteran menurut Alam pemikiran Ontologis
    Manusia tidak lagi berfikiran mitis, manusia mulai mencari tentang dirinya maupun tentang lingkungan alam nya, pada tahap ontologis renungan-renungan teoritis mengenai alam yang tampak (Fisik) dan alam yang tidak tampak (Metafisik) mulai tampil ke muka. Pemikiran Ontologis yaitu manusia tidak lagi percaya akan hal gaib, mereka mulai mencari tau apa penyebabnya dan memisahkan kekuatan dunia metafisik dan fisik serta pengaruhnya pada kesehatan.. Alam pemikiran ontologis mencoba memilih antara kekuatan dunia metafisika dan fisik serta pengaruhnya pada kesehatan, kesembuhan, hidup mati, dalam dunia kesehatan mereka mulai mencari tahu apa penyebab nya terjadinya penyakit.
    Disiplin ilmu medis kedokteran menurut alam pemikiran Fungsionalisme
    Manusia dalam alam pemikiran ini dipercaya tidak dipengaruhi aspek fisik belaka namun juga aspek metafisik serta unsur-unsur kebutuhan hidup manusia atau aspek lingkungan yang lain. Manusia mulai memperlihatkan kekuatan sekitarnya atau menjadikan sesuatu yang dialami. Manusia berusaha mewujudkan bagaiman sesuatu mempunyai arti atau tidak berarti, Alam pemikiran fungsionalisme dimiliki manusia zaman modern, manusia modern tidak lagi terpesona oleh lingkungan (mitis) dan tidak lagi bersikap (ontologis) serta mulai memanfaatkan benda-benda alam untuk dunia kesehatan / medis.

    BalasHapus
  104. Contoh alam pemikiran manusia yang lain adalah :
    Gerhana matahari dipercaya bisa membuat gempa dan gunung meletus. Meski ilmuwan mengatakan tidak ada bukti ilmiah tentang hal itu namun sebagian masyarakat dunia percaya jika gerhana matahari dapat berarti kesusahan, termasuk Eropa.
    Gerhana matahari akan berlangsung pada 20 Maret hari ini. Lapan memastikan Indonesia tidak akan kebagian fenomena ini. Namun dipastikan hampir 90 persen bagian Eropa akan terselimuti gerhana matahari.
    Sepanjang sejarah, gerhana matahari telah dikaitkan dengan berbagai mitos dan takhayul. Dilansir melalui Business Insider, Jumat 20 Maret 2015, beberapa mitos yang masih dipercaya hingga saat ini di antaranya,

    Jatuhnya Kekuasaan Raja
    Gerhana pada 1133 setelah masehi dikenal sebagai Gerhana Raja Henry di Inggris Raya. Raja Henry I meninggal sesaat setelah gerhana matahari total muncul dan fenomena itu dipercaya sebagai tanda buruk bagi monarki. Bangsa Babilonia langsung menempatkan pengganti raja saat gerhana masih terjadi untuk melindungi penguasa.
    Orang Hamil Jangan Keluar Rumah
    Dalam takhayul modern dipercaya jika gerhana matahari bisa menyebabkan bahaya pada wanita hamil dan anak yang belum lahir. Beberapa ibu hamil dan anak kecil diharuskan untuk tetap berasa di rumah selama gerhana berlangsung.
    Pemenggalan.
    Pada masa kuno di China, sangat penting bagi mereka untuk memprediksi kapan terjadinya gerhana bulan karena gerhana bisa berarti kehancuran penguasa. Pada 2134 sebelum masehi, astrolog China gagal memprediksi terjadinya gerhana matahari. Mereka pun dipenggal.

    Nabi Muhammad
    Gerhana matahari yang terjadi pada 29 Januari 632 setelah masehi dipercaya menjadi tanda akan kematian Nabi Muhammad. Menurut sejarah Islam, publik berspekulasi jika gerhana matahari merupakan pertanda adanya kematian namun Nabi Muhammad membantah hal itu. Justru Nabi mengatakan jika kematian adalah awal dari sebuah kelahiran.

    BalasHapus
  105. Ronika Nursagi 4 Maret 2016 23.54
    “Globalisasi merupakan suatu proses masuknya negara ke dalam pergaulan dunia dan membuat suatu negara semakin kecil atau sempit di karenakan kemudahan dalam berinteraksi antarnegara. Ditengah situasi dan kondisi globlalisasi yang semakin berkembang, sementara di sisi lain nilai-nilai kemanusiaan boleh di katakan mulai menurun. Nah, bagaimana cara mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan itu? apakah dengan mengubah cara penyampaian sehingga kesannya tidak memaksa? atau ada cara lain yang lebih efektif? contohnya : anak-anak sekarang hidup dalam pengaruh era globalisasi, dengan kemudahan akses internet dan arus informasi melalui media sosial. dalam keadaan seperti ini orang tua atau guru tidak bisa menghalangi anak untuk mengakses informasi lewat internet. tidak mungkin mengekang si anak, karena bagaimanapun secara diam-diam anak tadi akan berusaha mengakses informasi tersebut. lalu bagaimana kaitannya terhadap kebudayaan dan si anak itu sendiri?”

    Mago Dang Edward Sinaga 6 Maret 2016 07.14
    “IBD, dan globalisasi.

    IBD adalah nilai-nilai kemanusiaan dari zaman ke zaman, dari generasi ke generasi. dan tentunya era zaman globalisasi juga bagian dari IBD, atau nilai-nilai kemanusiaan.

    Globalisasi adalah media dan zaman di mana segala isu-isu kemanusiaan sangat cepat bisa menyentuh dan mencapai semua manusia yang bersinggungan dengan IT.

    Anak-anak sekarang sangat dimanjakan dengan IT, tentu dalam koteks IT dan globalisasi tersebut, si anak seharusnya dibekali dengan nilai0nilai yang kokoh dan spiritualitas yang perlu pendmapingan, sehingga mereka akan jauh berprestasi dan kreatif lagi, demi kebutuhan dan kesejahteraan mansuia. Anak-anak sekarang, jika dibekali dengan nilai-nilai positif dan manusiawi, maka mereka akan membawa dunia ke zaman yang leih baik, benar, dan adil, karena semua fasilitas ini, jika dipelajari dan anak-nak mendapat pendampingan dengan nilai-nilai positif, maka tak mustahil, dunia dan kemanusiaan akan lebih baik nantinya.

    Anak-anak, dan globalisasi, didasarkan kepada kemanusiaan yang benar, kemanusiaan yang tidak diskriminatif, dan menghargai nilai-nilai yang dianut masyarakat dunia.”
    Alasan saya tertarik dengan komentar dari saudari Ronika dan jawaban yang diberikan oleh Bapak karena :
    Mengingat dan menimbang kita telah masuk dalam dunia Globalisasi dan tidak akan pernah bisa lepas dari dampaknya. Maka pembahasan ini sangat cocok dengan situasi dari yang dialami oleh anak-anak sekarang bahwa ada banyak anak yang dengan mudah dapat mengakses internet dengan bebas,bahkan sekalipun anak itu dilarang oleh orangtuanya maka dia mungkin akan diam-diam mengakses internet itu. Dengan itu, saya setuju dengan pendapat bapak bahwa anak itu tidak perlu dilarang-larang tapi seharusnya dibekali dengan nilai-nilai yang baik sehingga ia tidak terjerumus masuk kearah pergaulan yang salah atau dengan kata lain dampak negatif dari internet dan Globalisasi itu sendiri.
    Kata bijak
    Larangan itu terkadang membuat seseorang malah makin ingin bertindak dan membantahnya. Larangan memang bagus, tapi alangkah lebih baiknya jika pembekalan itulah yang harus di berikan sejak dini bagi tiap-tiap orang. Karena dari pembekalan yang baik itu bisa menjadikan sikap seseorang itu lebih dari kata biasa.

    BalasHapus
  106. Christian Sinaga1 Maret 2016 15.49
    Nama :christian sinaga
    klas/prodi :1b/teologi
    Nim :15 .01.1227
    SYALOM..
    SELAMAT PAGI BAGI DOSEN KAMI BAPAK EDWARD SINAGA
    “pada tanggal 15 pebruari yang lalu kita sudah membahas tentang alam pemikiran manusia.yang saya tanyakan yaitu tentang mistis(mitis),yang dimana kalau mitis in masih percaya akan peristiwa yang gaib dan memujidewa atau roh-roh.seperti dikampung ku disana ada seorang sintua tetapi diajuga bisa menyembuhkan orang kalau bahasa seheri harinya dia disebut dukun atau medis tradisional.
    yang saya tanyakan bagaimana seharusnya sikap situa itu apakah dia harus meningalkan talenta yg dimilkinya sebagai medis tradisional (dukun) untuk jabatanya sebagai sintua digereja,atau sebaliknya dia harus meninggal kan sintuanya itu untuk talentanya sebagai medis tradisional(dukun)..”

    Mago Dang Edward Sinaga1 Maret 2016 18.38
    Terimakasih komennya, Christian Sinaga,Nim :15 .01.1227.

    “IBD, adalah mata kuliah yang berperan untuk memberikan analisa akademis tentang seorang pelayan gereja (sintua) yang memiliki kehususan dalam hal medis tradisional, karena pertanya dan kenyataan yang pernah kamu lihat itu (hampir sama dengan pengalamannya Hendrico, maka saya akan meng-copy jawaban saya kepada Hendrico ya...),
    seperti ini. "Terimakasih komennya, Hendriko Siagian, NIM : 15.01.1268.
    Alam pemikiran mitis manusia adalah akar dalam setiap budaya, sebelum agama datang, manusia dan Yang Mahakuasa (ALLAH dalam Alkitab, atau dewa dan dewi bagi yang beragama tradisi, dan lain-lain)adalah dua alam yaitu manusia yang duniawi dan Yang Mahakuasa yang ilahi.
    Menghubungkan mitis dan seorang penatua atau pelayan di gereja saat ini, membutuhkan suatu penelitian langsung dan berbincang-bincang dengan oknum penatua tersebut, dengan catatan untuk melihat dan diskusi dengannya tanpa menggurui dan menghakimi. Sekali lagi atas nama IBD, kita harus ramah dan datang untuk melihat dan mengamati, dan memaknainya, sekali lagi butuh waktu dan penelitian yang panjang, ini cocok untuk skripsi, semoga pencariannya dan pemaknaannya sampai kepada pencerahan sehingga permasalahan seorang penatua dan kemampuan supranaturalnya dapat diterangi dalam terang Injil (perlu kita ingat Yesus juga dikenal sebagai penyembuh berbagai penyakit).
    Salam IBD".Semoga dapat memberikan pencerahan ya,”


    Alasan saya menyukai pertanyaan dari Cristian sinaga dan jawaban Bapak
    Karena di dalam IBD ini saya semakin tahu ilmu budaya. Dari dulu saya bingung dengan hal-hal mistis itu. Saya merasa saya harus jauh dan tidak mau tahu dengan hal-hal seperti itu. Tapi sekarang saya sadar bahwa itulah tugas bagi para pelayan Tuhan dalam mengatasi masalah-masalah seperti itu. Saya langsung teringat dengan kata-kata keluar dari gelap menuju terang-Nya yang ajaib. Saya merasa saya juga ikut dalam tugas menyadarkan orang-orang yang masih terjerumus dalam hal-hal mistis itu.

    BalasHapus
  107. monalisa purba3 Maret 2016 21.37
    “Disiplin ilmu hukum ontologis, yaitu pemikiran yang melahirrkan sikap untuk melihat hakikat suatu kesalahan dan sanksi yang dialami oleh seseorang.
    dissiplin ilmu hukum fungsionalisme, yaitu hukum terbentuk tidak lagi sekedar, karena hukum itu harus ada melainkan bagaimana manfaatnya bagi hidup manusia. Alam pemikiran fungsionalisme hukum dan aturan dipertautkan dan dipertanyakan kembali maknanya bagi aktivitas kehidupan manusia. Ini dia pak pengertiannya, saya hampir mengerti hubungan pertanyaan saya dengan disiplin ilmu hukum ontologis, namun hubungan pertanyaan saya dengan disiplin ilmu hukum fungsionalisme belum dapat saya pahami pak.”
    Terimakasih pak :)

    Mago Dang Edward Sinaga3 Maret 2016 23.31
    Terimakasih komennya, Monalisa Purba,15.01.1295.

    “IBD dan alam pemikiran manusia, saya kutip dari penjelasanmu di atas, sebagai berikut: "Dissiplin ilmu hukum fungsionalisme, yaitu hukum terbentuk tidak lagi sekedar, karena hukum itu harus ada melainkan bagaimana manfaatnya bagi hidup manusia. Alam pemikiran fungsionalisme hukum dan aturan dipertautkan dan dipertanyakan kembali maknanya bagi aktivitas kehidupan manusia".

    Betul sekali, kalau alam pemikiran manusia fungsionalisme itu sudah benar-benar karena pertimbangan, penelitian, dan alasan-alasan terbentuknya atau lahirnya satu hukum. Ada situasi dan kondisi, atau konteks, sehingga ada manfaat dan tujuan.

    Misalnya dulu, semua pejabat suka memebri sumbangan, dan uang itu ternyata uang negara untuk membangun rakyat, akhirnya setelah kesadaran akan hukum, dan disiplin, maka negara kita sadar kalau yang dihukum bukan lagi karena mencuri atau memakan uang orang lain atau uang rakyat, akhirnya yang paling hangat dibicarakan sekarang adalah Rancangan UU KPK. Ini bisa kita kategorikan hukum fungsionalisme”
    Alasan saya tartarik dari masukan Monalisa dan tambahan dari Bapak adalah hukum itu sebenarnya ada karena untuk mempertimbangkan kebenaran dari suatu kejadian. Hanya sekarang bukan hukum yang salah mempertimbangkan, tetapi orang yang berurusan dengan hukum itulah yang terkadang salah mempertimbangkan.

    BalasHapus
  108. Akhirnya, Blog. UTS ini resmi saya tutup tepat pada hari Senin, 14 Maret 2016, pukul 17.50 wib.

    Terimakasih atas usaha, perjuangan, dan semangat saudara-saudara dalam menjawab soal-soal UTS tersebut di atas, karena dengan menjawab soal-soal tersebut, saudara-saudara telah memahami IBD dan bagaimana Nilai-nilai Kemanusiaan yang dikembangkan dan diteologiakan, sehingga panggilan dan teologia saudara-saudara nantinya benar-benar membangun kasih, perdamaian, kebenaran, kebaikan, dan keadilan.

    Salam IBD

    BalasHapus
  109. Nama : Debora Pehulisa br Tarigan
    Nim : 15.01.1236
    Jawaban :
    1. Kutipan Gunawan dari M.T.Zen tentang,”Ciri-ciri bangsa yang maju”, yaitu :
    Pertama, Berpegang pada prinsip-prinsip Etika yang kuat
    Kedua, Berdisiplin Tinggi
    Menurut kutipan Gunawan dari M.T.Zen ciri-ciri bangsa yang maju urutan yang petama adalah berpegang pada prinsip-prinsip Etika yang kuat maksudnya adalah suatu bangsa akan maju jika masyarakatnya beretika artinya masyarakat memiliki pemikiran atau ilmu yang baik maka mereka akan dapat saling menghargai satu dengan yang lain. Maka mereka akan saling mendukung dan saling menopang satu dengan yang lain sehingga dapat menghasilkan suatu pemikiran yang dapat memajukan bangsa tersebut. Untuk menciptakan masyarakat yang memiliki etika yang baik maka dilahirkan lah mata kuliah Ilmu Budaya Dasar. Ilmu Budaya Dasar merupakan dasar bagi manusia untuk bersosial dan berbudaya. Dalam mata kuliah Ilmu Budaya Dasar yang di bahas adalah tentang kehidupan sehari-hari dimana dalam kehidupan kita harus ada yang namanya saling menghargai. Suatu bangsa akan nyaman dan tentram jika manusia di dalamnya dapat saling menghargai. Jika masyarakatnya mampu untuk saling menghargai maka tidak akan ada keributan, tidak akan ada aksi kejahatan. Tujuan mata kuliah IBD yaitu agar mahasiswa mengetahui tentang budayanya dan dapat menghargai budaya orang lain. IBD juga mengajari berdisiplin tinggi. Seseorang yang beretika pasti akan memiliki sifat yang berdisiplin tinggi. Jika semua masyarakatnya beretika dan berdisiplin tinggi maka bangsa tersebut akan lebih mudah untuk maju. Pada intinya adanya IBD adalah untuk menjadikan manusia menjadi lebih baik lagi dalam kehidupannya. Lahirnya mata kuliah IBD disebabkan karena adanya kejanggalan-kejanggalan yang terjadi di masyarakat baik itu dalam kebudayaan maupun dalam kemanusiaan.
    2. Disiplin ilmu medis berdasarkan alam pemikiran manusia
    a. Ilmu medis-kedokteran menurut alam pemikiran mitis adalah dalam kehidupan sehat dan sakit itu dipengaruhi oleh alam jagad raya. Maksutnya masyarakat yang masih berada dalam alam pemikiran mitis merasa kesehatan dan sakit itu disebabkan oleh alam sehingga mereka percaya yang dapat menyembuhkan mereka hanyalah alam juga yang bersifat metafisik (bersifat natural) atau adikodrati (sebutan untuk kejadian yang tidak bisa dijelaskan dengan hukum alam) sering dikaitkan dengan paranormal dan okutisme dalam agama seperti Katolik menganggap mukjizat merupakan adikodrati.
    b. Ilmu medis-kedokteran menurut alam pemikiran ontologis adalah manusia pada masa ini mencoba memilah antara kekuatan dunia metafisik dan fisik serta pengarunya pada kesehatan, kesembuhan, serta hidup dan mati. Artinya manusia mencari tahu apa penyebab penyakit yang diderita seseorang apakah bersifat metafisik (natural) atau bersifat fisik dan yang dapat menyembuhkanya tergantung dari sumber penyakitnya baik itu bersifat metafisik atau fisik.
    c. Ilmu medis-kedokteran menurut alam pemikiran fungsional adalah pada masa ini manusia mempercayai kondisi individu tidak hanya karena aspek fisik namun juga metafisik dan juga unsur kebutuhan hidup manusia dan aspek lingkungan. Artinya pada alam pemikiran fugsional ini manusia tidak lagi merasa bahwa penyakit tidak lagi berasal dari alam gaib melainkan sudah berfikir menurut ilmu kesehatan , berkaitan juga dengan sosial, ekonomi dan budaya.

    BalasHapus
  110. Debora Tarigan/15.01.1236 sambungan
    3. 3 komentar yang menarik menurut saya yaitu :
    1. ”Eirene hutabarat26 Februari 2016 18.35
    Berbicara mengenai nilai kemanusiaan, berarti tentang manusia dan sesama manusia. Nilai kemanusiaan adalah kebaikan, kebenaran, dan keadilan. Ada suatu pertanyaan yang muncul dalam benak saya, bagaimana sebenarnya nilai kemanusiaan dibangun dalam diri individu? Karena dari pengalaman, saya pernah melihat seorang "pelayan Tuhan" tidak mampu menjalankan nilai kemanusiaan dengan baik kepada sesama "pelayan Tuhan" sehingga saya berpikir, "pelayan Tuhan" yang sudah belajar tentang siapa manusia itu sendiri saja belum tentu bisa menjunjung tinggi nilai kemanusiaan padahal jelas kita mengetahui bahwa manusia adalah imago dei, lalu bagaimana mungkin orang awam yang kurang memiliki wawasan lebih atau masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi untuk menempuh pendidikan tinggi dapat memahami kedudukan dari nilai kemanusiaan itu?
    Terimakasih
    Eirene Hutabarat/15.01.1246 “
    Balasan
    “Mago Dang Edward Sinaga26 Februari 2016 18.54
    Terimakasih Eirene Hutabarat, NIM: 15.01.1246. Nilai-nilai kemanusiaan yang lain adalah, etika, moral, dan etos. di dalamnya ada hukum dan tanggung-jawab. Kehadiran IBD mengingatkan kita kalau karakter seorang pelayan itu sangat kuat, dan itu tentunya didasarkan pada kerja keras dalam membangun diri melalui kepatuhan, ketaatan, disiplin, dan kerendahan hati. Perlu kita sadari, kalau ekonomi dan pendidikan tidak selamanya menentukan nilai-nilai kemanusiaan itu. Namun, atas nama IBD, sebenarnya Ilmu atau Mata Kuliah ini, menuntun setiap mahasiswa-mahasiswi agar menjunjung tinggi Tri Dharma Pergguruan tersebut. Kelak, setiap mahasiswa-mahasiswi akan mengabdi kepada masyarakat, dan itu artinya ikut serta dalam membangun kemanusiaan, agar damai, sejahtera, dan bahagia itu dimiliki semua orang.
    Salam Budaya.”
    Alasan saya mengambil komenan ini saya merasa tertarik karena pada saat ini ada beberapa pelayan Tuhan yang tidak menjalankan nilai kemanusiaan dengan baik. Gelar yang di dapatkannya sebagai pelayan hanya menjadi suatu simbol bagi dirinya agar dihormati banyak orang. Jadi, nilai kemanusiaan bagi dirinya tidaklah penting. Dan dengan jawaban dari bapak Edward Sinaga saya bisa mengerti bahwa karakter seorang pelayan dapat terbentuk dengan kerja keras dari diri pelayan itu tersebut yang dibangun melalui kepatuhan, ketaatan, disiplin, dan kerendahan hati.

    BalasHapus
  111. Debora Tarigan/15.01.1236 sambungan
    2. “James simson Simanullang29 Februari 2016 02.45
    Nama: james simson simanullang
    Nim : 15.01.1273
    Tingkat/Jurusan : I-D jurusan theologi

    kita mengetahui bahwa Etika manusia saat ini sudah hilang atau menipisnya nilai-nilai kemanusiaan. itu disebabkan karna kurangnya atau tidak ada kesadaran manusia akan nilai-nilai kemanusiaan. perkembangan zaman atau teknologi saat ini membuat etika dan moral manusia sudah mulai pudar dan tidak ada lagi rasa keseganan terhadap orang yang lebih tua.karana kurangnya perhatian atau kontrol dari orang tua.banyak kita temukan saat ini remaja yang hancur karna perkembangan teknologi yang salah gunakan.Etika dan moral harus dipegang pada prinsip seseorang. saya ingin bertanya kepada bapak seperti yang saya lihat digereja saya jemaat digereja saya pak sudah mulai hilang etika dan moral. krna mereka menganggap bahwa bergereja itu tidaklah penting dan tidak ada gunanya dan mereka mementingkan berkerja dari pada bergereja.Mereka katakan bahwa tidak ada uang yang dapat dihasilakan dari sana malah membuat kerugian.banyak jemaat digereja saya pak yang jarang beribadah dan sangat susah datang kegereja. itu pun hari-hari besar besar saja pak yang datang contohnya pada hari natal dan tahun baru saja baru datang kegereja. bagaimana pak peran gereja disana dalam menghadapi masalah tersebut?????

    syaloom”
    Balasan
    “Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 06.01
    Terimakasih komennya, James Simson Simanullang, Nim : 15.01.1273.
    IBD membangun kembali nilai-nilai kemanusiaan, seperti yang kita telah bahas di kelas, nilai-nilai itu: Etika, etos, moral, dan juga nilai yang lainnya, seperti: kesempurnaan, kebahagiaan, puasa-jatidiri, cinta erotis-peran ganda wanita-keluarga, dan Hak Asasi Manusia. Perihal banyaknya jemaat yagn tidak tertarik lagi ke gereja, mungkin perlu kita selidiki apa penyebabnya, karena kemungkinan ada faktor-faktor yang melatarbelakangi sehingga kita menemukan alasan-alasan itu. Ada pelajaran yang perlu kita renungkan, agar sebagai pendeta atau pelayan, kita harus rendah hati dan selalu memotivasi umat dalam kehidupan sehari-hari. Umat dalam perjuangan hidup pasti banyak menghadapi masalah, di sanalah kita datang untuk menopang dan mendampingi mereka, dan kita datang hanyalah sebagai wakil atau utusan dari Tuhan. Pendeta atau pelayan jangan berkarakter seperti bos, tetapi harus meneladani Kristus yang rendah hati itu.
    Salam Budaya.”
    Alasan saya mengambil komenan ini karena saya juga akan menjadi pelayan di gereja Tuhan. Dan jika saya menghadapi masalah seperti di atas dimana jemaat kurang aktif ke gereja dan hanya datang jika ada kegiatan atau hal tertentu saja seperti natal saya dapat mengatasinya dan mengetahui apa yang harus saya lakukan. Pertama kita harus mengetahui apa penyebab jemaat tidak mau ke gereja selanjutnya kita harus melakukan pendekatan kepadanya artinya dia harus merasa nyaman dengan kita. Kita harus membuat seseorang itu setelah mengenal kita menjadi lebih semangat dan termotivasi jangan menjadikan seseorang itu menjadi lebih terpuruk, dan tidak bersemangat bahkan sampai seseorang itu menjadi putus asa karna kita. Kita harus datang menjadi berkat bagi orang lain bukan menjadi penghalang baginya. Kita harus menyadari posisi kita sebagai wakil atau utusan Allah. Tapi bukan berarti pula dengan status kita sebagai wakil Allah kita menjadi semena-mena terhadap jemaat Tuhan.

    BalasHapus
  112. Debora Tarigan/15.01.1236 sambungan
    3. “ Ribka Sirait3 Maret 2016 21.18
    Syalom,
    trimakasih kepada Bapak yang terus memotivasi kami para mahasiswa/i ABDI SABDA, terkhususnya kami stambuk 2015 ini.
    saya mau bertanya kepada Bapak, yang dimana soal dalam memperlakukan junior kami disaat kami nantinya akan menjadi senior. yang pastinya harus sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan yang ada. namun Bagaimana caranya menghadapi adik-adik kami yang mungkin memiliki sifat yang agak sulit menerima didikkan/teguran /arahan dari kami kakak/abang seniornya, apakah kami harus tetap bersabar walaupun misalnya kami dianggap angin lalu, apa cara yang tepat untuk mengatasinya?
    jika kami memperlakukan mereka dengan sebagaimana mestinya, lalu jika mereka melakukan kesalahan dan biasanya mereka di cap kurang diospek, lalu bagaimana cara kami bersikap kepada adik-adik kami tersebut? trimaksih.
    SALAM IBD,GBU.”
    balasan
    “Mago Dang Edward Sinaga3 Maret 2016 23.08
    Terimakasih komennya, RIBKA MAIDA 15.01.1310.
    Perjumpaan denga adek-adekmu Agustus nanti, haruslah dasarnya adalah lerindan akan adek baru, bandingkan kalau ibu kita akan melahirkan anak barunya, tentu semua keluarga akan menunggu dan senang menyambutnya, demikianlah kalain juga.
    Ada Bapak dan ibu asrama, yang selalu siap menuntun kalian agar saling mengasihi di asrama, linta gereja, suku, marga, dan asal-usul.
    Perjumpaan nanti kiranya kreatif dan sifatnya membuat para adekmu betah di asrama yang masih terbatas fasilitasnya ini, mudah2an keramahan (hospitality) dan kehalusan-kebaikan (refined) kalian stambuk 2015, membuat adek-adekmu bangga punya senior yang lain dari senior-senior pada umumnya.
    Aku berharap atas nama IBD,
    Salam IBD”
    Alasan saya memilih komentar ini karena saya merasa tertarik. Karena saya juga ingin agar adik junior saya nanti nyaman dengan kami kakak dan abang seniornya. Dan mereka menganggap kami seperti kakak atau abang kandungnya yang dilahirkan dari satu ibu. Alangkah lebih baiknya jika senior dan junior membangun suatu hubungan yang baik. Dengan hubungan yang baik tersebut maka junior dan senior dapat saling membantu dan saling mengasihi setiap saat dimana pun kita berada. Tidak akan ada terjadi kebencian baik itu dari junior ke seniornya maupun dari senior ke juniornya jika semuanya saling berpegang tangan dan saling mengasihi.

    BalasHapus
  113. Nama : Elshita ika verbinna bangun
    Nim: 15.01.1249

    Syalom.
    awaban: 
    1. menurut pandangan saya mengenai hubungan antara latar belakang lahirnya IBD dengan kutipan Gunawan dari M.T. Zen tentang, "Ciri-ciri bangsa yang maju". Adalah didalam kutipan Gunawan dari M.T. Zen tentang, "Ciri-ciri bangsa yang maju" di dituliskan Berpegang pada Prinsip-prinsip Etika yang Kuat, berdisipin tinggi. Dan didalam latar belakang lahirnya IBD dijelaskan Tujuan Pemerintah mengadakan Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar, dikarena mahasiswa sekarang banyak bersikap tidak ramah, tidak berbudaya dan tidak bermoral. Dari pernyataan ini bisa saya simpulkan bahwa kutipan gunawan dan latar belakang lahirnya IBD bisa kita simpulkan, karena kebanyakan mahasiswa sekarang sudah tidak berbudaya dan tidak bermoral lagi, oleh sebab itu IBD lahir untuk mahasiswa untuk menjadi mahasiswa yang berbudaya dan bermoral. IBD menawarkan beberapa konsep yaitu:
    a. IBD yang diterjemahkan sebagai basic humanities Konsep ini dimaksudkan untuk memberi kerangka pikir global agar mahasiswa peka dan dapat memahami serta menganalisis masalah kebudayaan dan kemanusiaan secara global sehingga dapat memahami orientasi budayanya.
    b. IBD yang diterjemahkan sebagai the humanities, yaitu ilmu pengetahuan dasar yang membahas masalah-masalah kebudayaan dan kemanusiaan yang membahas masalah-masalah kebudayaan dan kemanusiaan melalui pengetahuan filsafat dan seni yang dapat dibagi-bagi lagi kedalam bidang keahlian seperti etika, moral, seni sastra, seni tari, seni
    C. IBD yang diterjemahkan sebagai humanities yaitu Konsep ini bermaksud menunjukkan eksistensi kehidupan manusia dalam konteks dimensi kebangsaan dan kemanusiaan. 
    Inilah konsep ibd yqng ditawarkan agar terciptanya bansa indonesia yg beretika , karena ketika brretika sudah pasti berdisiplin tinggi.

    BalasHapus
  114. 2.alam kehidupan medis baik sehat ataupun sakit dipengaruhi oleh jagad raya.  masyarakat yang masih berada dalam alam pemikiran mitis merasa kesehatan dan sakit itu disebabkan oleh alam sehingga mereka percaya yang dapat menyembuhkan mereka hanyalah alam juga yang bersifat metafisik atau adikodrati. sering juga dikaitkan dengan paranormal dan okultisme dalam agama seperti Katolik menganggap mukjizat merupakan adikodrati.
    Menyangkut hubungan pertautan dan relasi. Alam pemikiran ini diperuntukkan bagi kebudayaan modern karena sifat kebudayaan ini yang secara istimewa menonjolkan diri, dalam fungsional Tuhan batu mempunyai makna yang lebih berrti Karena Tuhan hadir ditengah umat manusia sebagai suatu cahaya.
    Kenyataan menunjukan bahwa kemajuan teknologi memang mampu meningkatkan mutu dan jangkauan diagnosis (penentuan jenis penyakit) dan terapi (penyembuhan) sampai batasan yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Namun demikian tidak selalu mampu menyelesaikan problema medis seseorang penderita, bahkan kadang-kadang muncul problem baru dimana untuk melakukan diagnosa dokter sangat bergantung pada alat bantu diagnosis.

    BalasHapus
  115. 3. Nama :EpiSihombing
    Nim :15-01-1255
    Ting/Jur :1-D/Theologi
    Syalom Slamat sore Pak,,,,,,,,
    Mata kuliah IBD adalah salah satu mata kuliah yang membicarakan tentang nilai-nilai tentang kebudayaan, tentang berbagai masalah yang dihadapi manusia dalam hidupnya sehari-hari, diharapkan mata kuliah ini dapat menjadi bahasa pemersatu bagi para akademis dari berbagai lapangan ilmiah, dengan memiliki suatu bekal yang sama, agar para akademis lancar berkomunikasi.Kelancaran berkomunikasi akan memperlancar proses pembangunan dalam berbagai bidang. Dengan mendapat mata kuliah IBD mahasiswa nantinya memiliki latar belakang pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan Indonesia pada umumnya akan menimbulkan minat mendalaminya lebih lanjut agar dengan demikian mahasiswa dihadapkan turut mendukung dengan mengembangkan kebudayaannya sendiri dengan kreatif. Salah satu sifat dari IBD adalah sesuai dengan namanya, mata kuliah ini memberikan dasar-dasar yang cukup kuat kepada kita untuk mencari hubungan antara segala segi kebudayaan dalam hubungan usaha yang terus mencari kebenaran, keindahan , kebebasan, serta hubungan antara alam semesta dengan TuhanNya.
    Salam IBD....
    Balasan
    Mago Dang Edward Sinaga3 Maret 2016 04.18

    Terimakasih komennya, 
    Epi Sihombing,
    Nim :15-01-1255.

    IBD adalah nilai-nilai kebenaran, keadilan, dan keindahan, dan untuk kalangan akademisi adalah sebuah beban moral dan misi untuk membangun kehidupan manusia yang lebih bernilai, dan arif dengan nilai-nilai manusia lokal, dan atas nama kemanusiaan itu, nilai-nilai kemanusiaan itu sifatnyauniversal. 
    Salam IBD.”
    Alasan:
    Saya memilih komentar saudara epinsihombing karna saya sangat setuju dengan dia karna IBD sangat mengubah pola pikir kita untuk lebih mengerti budaya , beretika lagi dalam kehidupan.
    Kita bisa lebih banyak berkomunikasi lagi dengan baik dengan budaya suku dan ras yg ada di indonesia.

    BalasHapus
  116. .Netti Pasaribu
    “Syalom pak dan syalom bagi teman-teman... saya merasa beruntung bisa lebih mempelajari IBD dimana kita bisa lebih mendalami nilai-nilai kemanusiaan. seperti yang telah kita pelajari dalam sajian 3 nilai-nilai kemanusiaan itu meliputi etika, moral dan etos. dengan adanya nilai-nilai ini maka hubungan kita dengan lingkungan akan baik dan sejahtra. terlebih lagi dimana etika mengajarkan kita untuk mengerti mengapa, atau dasar apa kita harus hidup menurut norma-norma tertentu. Dan di sini kita diajak untuk lebih berfikir atas apa yang akan kita lakukan sebelum bertindak,terlebih di zaman sekarang ini yang semakin berkembang. Banyaknya hal-hal yang mempengaruhi kita di lingkungan zaman sekarang, kesadaran kita akan moral itu sangat dibutuhkan. God Bless Us :)”
    Jawaban dari Mago Dang Edward Sinaga, berkata : “Terimakasih komennya, Netti Pasaribu,Nim: 15.01.1297. IBD, adalah nilai-nilai untuk kemnusiaan yang lebih baik, terutama dalam latarbelakang kependetaan kita, karena sia-sialah sarjana teologia kalau kita tidak perduli hal-hal yang berkaitan dengan etika, moral, dan etos, karena semuanya nilai-nilai kemanusiaan itu akan menyuarakan kebenaran, kebaikan,dan keadilan.
    Salam IBD”
    Alasan : saya menyukai komen ini karena memang pada dasarnya Nilai-nilai pada manusia karena di dalam nilai-nilai ini sangat berhubungan erat dengan kita karena bisa meyakinkan dalam diri kita. dan apalagi bapak mengatakan bahwasanya sarjana Theologi harus perduli dengan hal-hal yang berkaitan dengan etika, moral, dan etos, yang bisa membangun kesadaran saya untuk lebih baik dalam pelayanan dan menegakkan suatu keadilan, kebenaran dalam melayani nantinya. Terimakasih

    BalasHapus
  117. .Monalisa Purba
    NIM 15.01.1295
    Ada banyak cara manusia untuk mengekspresikan keadaan ataupun perasaan yang ada dalam diri manusia, itulah salah satu hal yang menarik dari setiap pribadi manusia. Ilmu Budaya Dasar, ini adalah suatu ilmu atau suatu sarana untuk menuangkan segala sesuatu pemikiran yang ada dalam diri manusia itulah definisi sederhana IBD bagi saya. Berbicara IBD berarti manusia adalah makhluk yang mempunyai akal dan pikiran, dimana manusia bertindak menjalani kehidupan ini tidak lepas dari budaya kemanusiaan yang telah ada dalam diri manusia sejak lahir. Pemikiran ini mengigatkan saya akan suatu permasalahan yang terjadi dalam kampus STT ABDI SABDA MEDAN, dimana tradisi lama atau paradigma lama yang telah dianut sejak lama masih terus berjamur. Ada pemikiran begini dalam kampus kita ini “bahwasanya keadilan itu hanyalah milik orang-orang yang memiliki banyak koneksi atau banyak teman atau banyak sekutu”. Suatu permasalahan yang menurut saya seharusnya tidak terjadi di dalam suatu kampus yang berdasarkan alkitab. Namun, hal ini ternyata tidak dapat dihindari, inilah salah satu wajah dari kampus ini, saya ingin turut sumbangsih atas dasar pemikiran ini. Seharusnya seiring berjalannya waktu, kita yang menimba ilmu disini harus menegakkan keadilan secara merata, keadilan tidak seharusnya hanya milik orang-orang yang mempunyai kenalan banyak ataupun koneksi yang banyak, tetapi keadilan harus tetap kita berikan bagi siapapun, baik itu bagi sikuper (sikurang pergaulan, tidak punya banyak teman, suka menyendiri, termasuk dari keluarga yang kurang mampu) maupun bagi sigaul (orang yang mempunyai banyak teman, punya banyak koneksi, punya banayk uang). Atas nama IBD saya harus katakana bahwa “SEMUA ORANG MEMILIKI HAK YANG SAMA AKAN SUATU KEADILAN”. Salam semangat bagi kita yang senantiasa berusaha memerdekakan keadilan bagi semua orang, semoga bermanfaat untuk kita yang belum terpikir untuk memberikan mereka keadilan.”

    “Mago Dang Edward Sinaga
    Terimakasih komennya, Monalisa Purba, Nim : 15.01.1295. Saya mengapresiasi penemuan dan analisamu tentang karakter yang kurang baik di kampus kita. Kiranya persaudaraan itu kuat berakar dalam kekeluargaan di STT Abdi Sabda, karena ruang dan area persekutuan di kampus kita adalah bagaikan anak tangga pertama yang sangat baik kita lalui, kita melangkahkan kaki dengan semangat kasih tanpa pandang muka. Semua satu dan semuanya adalah saudara. Salam IBD.”
    Alasan memilih komen ini : karena saya setuju dengan analisa dari penulis tentang orang-orang di kampus kita yang menerima keadilan hanyalah orang-orang yang mempunyai banyak teman, koneksi dan uang. Karna di kampus saya melihat jelas akan hal itu.

    BalasHapus
  118. NAMA : KRESI PERBINTA BR TARIGAN
    Tinggkat/ jurusan : I-B/Theologia
    NIM : 15.01.1284
    1. Berbicara mengenai negara maju, setiap warga negara pasti mengginginkan negara yang mereka diammi menjadi negara yang maju itulah cita-cita suatu bangsa. Dan untuk mencapai cita-cita tersebut (negara maju) bukan lah hal yang mudah. Suatu negara harus melakukan banyak perjuangan, penggorbanan, dan diantaranya adalah Berpegang pada prinsip-prinsip etika yang kuat (nilai-nilai budaya) dan Berdisiplin tinggi. berpegang pada prinsip-prinsip etika yang kuat dapat kita artikan dalam hal memanusiakan manusia sebagai makhluk yang setara dengan kita karena manusia pada dasarnya sangat membutuhkan penghargaan orang lain. Dan juga mengghargai budaya (adat istiadat) yang ada pada bangsa kita. Dan jika kita sudah berpegang pada prinsip-prinsip etika otomatiis hidup kita akan teratur dan jika negara sudah berpegang pada etika yang kuat maka negara tersebut akan menjadi negara yang paling ramah, negara yang di hargai oleh negara lain. Dan jika kita sudah melakukan prinsip-prinsip etika yang ada kita harus melakukannya dengan berdisiplin tinggi karena setiap hal yang dilakukan dengan tidak disiplin (setengah-setengah) hasilnya tidak akan memuaskan. Jadi jika kita ingin negara kita maju kita harus berdisipilin dalam hal apa saja. Misalnya dalam hal waktu, menepati janji. Dan jika kita berbicara masa lalu , jika pahlawan indonesia dulu tida berdisiplin munggkin negara idonesia ini tidak akan pernah merdekan. Oleh sebab itu kita sebagai generasi penerus harus berdisiplin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. 2. Dalam mata kuliah IBD kita telah mempelajari alam pemikiran manusia. Alam pemikiran manusia dibagi menjadi 3 yaitu alam pemikiran mistis, alam pemikiran ontologi dan alam pemikiran fungsiologi.dan saya akan menjelaskan pandangan ketiga alam pemikiran tersebut terhadap disiplin imlu medis/kedokteran sebagai berikut
      Disiplin ilmu medis/kedokteran menurut alam pemikiran mitis
      Di dalam alam pemikiran mitis manusia masih dilanda bayangan-bayangan dan perasaan gaib seolah-olah mereka diresapi roh-roh gaib dan kekuatan dari luar. Dalam alam pemikiran Mitis ini Masalah kesehatan di oleh pengaruh alam jagad raya sehingga segala kesembuh sehat, mati dimintakan dari alam jagad raya yang bersifat metafisik dan fisik. Manusia yang masih memiliki pemikiran mitis berfikir bahwa mereka dapat memperoleh kesehatan, kesuburan, kematian, keselamatan didapat dari alam(dewa), yaitu dengan meminta kepada alam(alam). Mereka mempercayai adanya kekuatan-kekuatan dari luar diri mereka yang dapat memberikan kesehatan kepada mereka, memberikan kesembuhan pada mereka. Mereka masih percaya kepada mitos-mitos, mereka mempercayai segala penyakit didatangkan oleh alam, dan dapat disembuhkan oleh alam.
      Contoh : Jeruk perut
      Masyarakat mitis masih beranggapan bahwa jeruk purut dipandang sebagai hal gaib dan serimg disalahgunakan sebagai bahan sesajen. Yang dipersembahkan kepada pohon- pohon dimana pemikiran nenek moyang kita dulu beranggapan bahwa di batu ada Roh, di laut ada Roh, dan dipohon ada Roh.

      B. Disiplin ilmu medis kedokteran menurut Alam pemikiran Ontologis
      Dalam pemikiran Ontologis manusia tidak lagi percaya akan hal-hal berbaur gaib, mereka mulai mencari tau apa penyebabnya. Manusia tidak lagi berfikiran mitis, mausia mulai mencari tentang dirinya maupun tentang lingkungan alam nya, pada tahap ontologis renungan-renungan teoritis mengenai alam yang tampak (Fisik) dan alam yang tidak tampak (Metafisik) mulai tampil ke muka. Alam pemikiran ontologis mencoba memilih antara kekuatan dunia metafisika dan fisik serta pengaruhnya pada kesehatan, kesembuhan, hidup mati, dalam dunia kesehatan mereka mulai mencari tahu apa penyebab nya terjadinya penyakit.

      Hapus
    2. C. Disiplin ilmu medis kedokteran menurut alam pemikiran Fungsionalisme,
      Dalam alam pemikiran ini kondisi individu dipercaya tidak saja karna aspek fisik belaka namun juga aspek metafisik serta unsur-unsur kebutuhan hidup manusia atau aspek lingkungan yang lain. Manusia mulai memperlihatkan daya-daya kekuatan sekitarnya atau menjadikan sesuatu yang dialami. Manusia berusaha mewujudkan bagaiman sesuatu mempunyai arti atau tidak berarti, Alam pemikiran fungsionalisme dimiliki manusia zaman modern, manusia modern tidak lagi terpesona oleh lingkungan (mitis) tidak lagi bersikap ontologis namun mulai mengadakan relasi-relasi baru, mulai memanfaatkan benda-benda alam untuk dunia kesehatan / medis.
      Contoh : Jeruk purut
      Jika dalam pemikiran Mitis orang-orang mempercayainya sebagai hal-hal gaib maka manusia dalam alam pemikiran fungsionalisme dalam dunia kedokteran mengatakan bahwa jeruk purut adalah obat untuk :
      • Untuk menyembuhkan Influenza.
      • Mengatasi kulit bersisik.
      • Mengatasi kelelahan.

      Hapus
    3. 3. Tiga komentar yang saya sukai adalah sebagai berikut,
      “• Arnold Brahmana22 Februari 2016 07.33
      Saat Ilmu Budaya Dasar hadir dihadapan, tak ada bayangan apapun mengenai tujuan untuk ranah satu ini, malah yang tersirat adalah "apakah akan sama dengan ilmu budaya?" ternyata berbeda.

      Saya meyakini, Ilmu Budaya Dasar sebagai salah satu mata kuliah yang menunjang peradaban manusia lewat persepektif pikiran yang beragam serta dibarengi oleh nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal, bahkan terbuka bagi siapa saja yang mau peka terhadap peradabannya. Semoga mata kuliah ini menjadi sebuah batu loncatan bagi pelayanan yang sesaat lagi akan berlangsung..

      Salam kasih! -AB/15011218
      Balasan
      Mago Dang Edward Sinaga22 Februari 2016 16.49
      Terimakasih komennya Arnold Brahmana, kiranya teologia dan pelayanan nantinya membangun keramahan atas nilai-nilai kemanusiaan, sehingga kasih Allah yang telah menjadi manusia itu tidak hanya hayalan dan menjadi legenda usang nantinya. Blessings”
      Alasan saya memilih komentar arnold berahmana adalah karena dalam komentar tersebut bg arnold menyatakan harapan dia terhadap IBD dan jawaban pak dosen yang meyakinkan saya bahwa dengan saya serius dalam belajar teologia saya juga bisa membangun nilai-nilai kemanusiaan.

      Hapus

    4. “Eikel Ginting24 Februari 2016 22.53
      Berbicara tentang budaya, Indonesia tidak lagi diragukan dengan keragaman akan budaya. Hampir tiap daerah memiliki nilai-nilai kebudayaan. Melihat konteks tahap-tahap akan perkembangan budaya Indonesia dari budaya primitf sampau sekarang yang disebut budaya modern menjadikan Indonesia bisa disebut negara pra dewasa. Bagaimana di pembahasan H. Bagir dalam Negeri Tuna Budaya, inti dari pembahasannya bagaimana konteks bangsa Indonesia yang lupa cara mewujudkan esensi dari budaya dalam kehidupan seperti budaya “maradat” dalam budaya batak.
      Dalam pembahasan Negeri Tuna Budaya masalah bangsa Indonesia yang terberat ialah hilangnya generasi-generasi penerus bangsa yang tidak salah menafsir arti budaya dalam kehidupan, serta generasi yang tidak malu meweujudkan budaya sebagai rumah persatuan akan nilai-nilai kemanusiaan, Budaya hendaknya bukan di rusak oleh modernisasi serta nilai kemanusiaan yang tergerus oleh keegoisan dan pemenuhan hawa nafsu yang dapat menjadikan budaya dalam konteks kebersamaan menjadi “tuna” atau “cacat”.
      Sampai akhirnya pelajaran IBD ini sebagai landasan untuk memperbaiki stigma akan budaya yang salah. Dan dengan harapan IBD menjadi model pemikiran maju bagi mahasiswa/mahasiswi untuk mewujudkan budaya Indonesia yang bermartabat namun bercitarasa modern.
      #Salam Budaya( Eikel Ginting/ NIM: 15.01.1245)
      Balasan
      Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 09.36
      Terimakasih komennya Eikel Ginting/ NIM: 15.01.1245, kiranya IBD menjadi pendamping bagi semua mahasiswa yang menggali ilmu teologia di STT Abdi Sabda; karena STT ini ada di beranda budaya Batak yang sangat kaya dengan nilai-nilai sebagai warisan daya juang, tindak, cipta, dan sarat makna dari leluhur masyarakat Batak (Toba, Karo, Simalungun, Pakpak, dan Angkola-Mandailing.”
      Alasan saya menyukai komen bg eikel karena dalam komentar bg eikel dia bertanya mengenai hal yang kita alami saat i ni karena pada saat ini generasi muda sudah tidak maradat lagi dan saya suka akan balasan pak dosen karena jawaban bpk dosen dia ingin mendampingi para mahasiswa STT Abdi Sabda untuk menghargai budaya.

      Tuah Ginting25 Februari 2016 19.55
      TUAH GINTING
      Ilmu Budaya Dasar akan menuntun setiap manusia agar mampu berjalan dalam roda kehidupan yang sesuai dengan norma,aturan dan nilai-nilai yang ada di lingkungan masyarakat. Kita tahu bahwa budaya-budaya di Indonesia sangatlah beragam dan kaya akan niali-nilai/ tradisi-tradisi yang berbeda juga, sehingga setelah kita mempelajari IBD kita harus mampu menghargai nilai-nilai dari budaya itu, seandainya pun itu bukan budaya kita sendiri. Dengan demikian akan tercipta keharmonisan antar budaya-budaya khususnya di Indonesia. Dan apabila kita berada di budaya orang lain kita juga harus mampu menyesuaikan diri di lingkungan budaya tersebut.

      Terima kasih :-)
      Balasan
      Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 09.35
      Terimakasih atas komennya Tuah Ginting. IBD itu mengajarkan kepada setiap insan kalau nilai-nilai kemanusiaan itu universal. Manfaat, guna, dan maknanya adalah menyatakan dan meproklamasikan kalau manusia itu berharga dan semua manusia itu sama dan satu, karena itulah demi manusia keadilan, kebaikan, dan kebenaran terus dibangun, agar manusia sejahtera, bahagia, dan damai.
      Salam Budaya.
      Alasan saya suka komen tuah karena dengan membaca komenya saya juga tambah menyukai IBD karena di komen tuah mengatakan bahwa IBD BISA MEMBANTU KITA UNTUK MENGERTI NILAI-NILAI budaya negara indonesia.

      Hapus