Selasa, 08 Maret 2016

Teo IC 2015 - IBD - UTS

Ujian Tengah Semester Ilmu Budaya Dasar (UTS-IBD).
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas di ruang komen yang telah tersedia!
Ruang komen di bawah ini diperuntukkan hanya untuk kelas Teo IC 2015 - Tingkat I - Semester II.

Jawaban yang anda telah sediakan hanya boleh dikirimkan pada hari Senin tanggal 14 Maret 2016, dimulai dari pukul 16.00 - 17.40 WIB tepat waktu, dengan catatan, tidak boleh mendahului dan juga tidak boleh terlambat dari jam yang telah ditentukan di atas.

Ada pun pertanyaan yang anda harus jawab adalah tiga (3), sebagai berikut:

No 1. Kutipan Gunawan dari M.T. Zen tentang, "Ciri-ciri bangsa yang maju", urutan tujuh, delapan, sembilan, dan sepuluh, adalah sebagai berikut: 7. Bekerja Keras untuk Menabung dan Berinvestasi. 8. Berkemauan untuk Bertindak Hebat. 9. Menghargai Waktu. 10. Memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Tehnologi (IPTEK). Coba saudara jelaskan dan kaitkan dengan Latarbelakang Lahirnya Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD)! Agar lebih jelas bacalah Perbaikan Kelompok I di Blog. IBD 2016 Teo. 2015 IC - Pertemuan II.

No 2. Topik terakhir bahasan Silabus sebelum UTS ini adalah, "Pentingnya Strategi Kebudayaan Yang Berdasar Pada Nilai" (M. Sutrisno, 1993). Berikan penjelasan dan analisa anda! (Agar lebih jelas, bacalah Perbaikan Kelompok V di Blog. IBD 2016 Teo. 2015 IC - Pertemuan VI)!

No 3. Dalam Blog. (Edward Simon Sinaga dan IBD 2016) sudah begitu banyak komen mahasiswa dan jawaban (Mago Dang Edward Sinaga), karena itu pilihlah tiga (3) komen beserta jawabannya (Mago Dang Edward Sinaga), dan berikan alasan saudara tertarik akan topik komen dan jawaban tersebut!


Jawablah pertanyaan-pertanyaan di atas secara berurutan dengan bahasa dan penulisan yang jelas (sistematis dan tidak berbelit-belit)!
Tuliskanlah,  Nama:
                    NIM :
dengan jelas (sesuai dengan nama anda di dalam Daftar Hadir Kelas)!

                   
Selamat menjawab.

Salam Budaya.
Horas, Mejuah juah, Juah juah, Yahowu.

Salam
Edward Simon Sinaga, M.Th
NIDN: 2319097201
GKPI - STT ABDI SABDA - MEDAN

202 komentar:

  1. NAMA : ANGELICA PRECILYA
    NIM : 15.01.1214
    Kelas : I-C/ Theologi

    I. Kaitan Latar belakang IBD dengan keempat ciri-ciri Negara maju
    1. Bekerja keras untuk menabung dan berinvestasi
    2. Berkemauan untuk bertindak hebat
    3. Menghargai waktu
    4. Memanfaatkan IPTEK
    Mata kuliah Ilmu Budaya Dasar lahir atau terbentuk pada tahun 1980, sehingga mata kuliah ini tergolong mata kuliah yang masih muda usianya. Dalam kemudaannya IBD diharapkan tetap bereksistensi dalam dunia pendidikan. Keeksistensian IBD mampu membekali mahasiswa dalam berpikir maupun bergaul dengan masyarakat umum dan masyarakat akademik. Lahirnya mata kuliah IBD akan memberikan pengertian bagi mahasiswa untuk memahami eksistensi IBD ditengah-tengah gencarnya pembangunan, perubahan-perubahan yang terjadi akibat pembangunan itu sendiri serta penyerapan ilmu pengetahuan.
    Kesuksesan pembelajaran IBD terjadi apabila tujuan IBD dapat tercapai yaitu, mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, memberi kesempatan kepada para mahasiswa untuk memperluas pandangan mengenai masalah kemanusiaan dan budaya, mengusahakan mahasiswa sebagai calon pemimpin yang disiplin, dan menjembatani para akademisi kita agar mampu berdialog satu dengan yang lain.
    Jikalau keempat tujuan ini dapat terealisasi, maka negara kita dapat menuju negara yang maju. Dalam Kutipan Gunawan dikatakan ada sepuluh ciri-ciri negara maju, dalam hal ini akan dibahas empat ciri negara maju. Pertama adalah bekerja keras untuk menabung dan berinvestasi. Manusia diciptakan memiliki akal dan pikiran, seperti dalil Rene Descartes menyatakan dalilnya yang terkenal cogito ergo sum , “saya berpikir karena itu saya ada”. Maksud dari pernyataan ini ialah manusia dituntut untuk memikirkan pencapaian faktor-faktor produksi agar mempercepat pertumbuhan ekonomi negara kita, sebab tolak ukur keberhasilan pembangunan negara maju yaitu meningkatnya pendapatan per kapita masyarakatnya. Dengan begitu masyarakat diharapkan mampu menabung serta berinvestasi untuk jangka panjang.
    Ciri yang kedua yaitu berkemampuan untuk bertindak hebat, berarti harus mampu bertindak lebih progresif sebab apabila pembangunan negara maju berhasil, maka akan ditemukan dampak-dampak pembangunan itu sendiri, contohnya perbedaan sudut pandang, baik dari sosial, budaya, politik, agama, nilai-nilai modernisasi dan lain sebagainya. Dampak ini bila tidak segera diatasi maka akan menimbulkan dehumanisasi. Oleh karena itu untuk menyangkal itu semua, publik harus berkemampuan lebih hebat (lebih ekstra), ditengah-tengah kebhinekaan masyarakat indonesia.
    Ciri yang ketiga yaitu menghargai waktu, ditinjau dari konteks sejarah pembangunan yang mengalami proses dalam waktu singkat maupun waktu panjang, tergantung pada situasi dan kondisi masyarakatnya. Oleh karena itu kita diharapkan menghargai waktu sebab untuk mewujudkan hal ini diperlukan berbagai proses.
    Ciri yang keempat, memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Pemanfaatan IPTEK sangat berdampak pada pembangunan bangsa karena di indonesia, kesejahteraan dan dan keehidupan bangsa yang cerdas belum mengalami pemerataan. Aristoteles mengatakan bahwa perguruan tinggi adalah tempat pengembangan IPTEK yang mampu menjadi tempat pembentukan dan pengembangan mencapai kesejahteraan. Sebab kita ketahui masih ada tamatan-tamatan perguruan tinggi tidak dapat menjadi contoh dalam kehidupan bermasyarakat. Acap kali mahasiswa tidak dapat mempertanggungjawabkan apa yang telah dipelajari. Sehingga dalam hal ini IBD berperan untuk mengarahkan mahasiswa untuk dapat memanfaatkan potensi yang ada dalam dirinya, agar cita-cita negara kita untuk menjadi negara yang maju dapat tercapai.

    BalasHapus
  2. Nama :Syela T.S Br Bangun
    Nim :15.01.1333
    Ting/Jur :I-C/Teologi

    1. Disini IBD mengajak kita untuk bekerja keras , serta menabung dan berinvestasi. Maksudnya adalah bagaimana kita menghadapi sebuah tantangan jika ingin mewujudkan sesuatu. Misalnya kita melamar dalam suatu pekerjaan , kita harus benar-benar mempersiapkan diri sematang-matangnya, dan kita juga harus memikirkan pekerjaan cadangan kita jika nantinya tidak diterima di tempat kita melamar pekerjaan tersebut. Itulah disini juga diajak untuk menabung dan berinvestasi , dari tabungan itu kita bisa membangun usaha sehingga kita tidak menganggur , dari usaha yang kita jalankan kita juga harus tetap bekerja keras dan gigih agar usaha kita semakin ke depan semakin berkembang usaha yang kita jalani. Dari hasil usaha kita bisa membeli barang/tanah untuk kita investasikan di masa depan, dan harus kita ketahui juga sesuatu yang kita beli itu akan sangat berguna bagi kehidupan kita di masa depan. Contohnya kalau kita membeli tanah dan kita investasikan maka harga tanah beberapa kedepan akan naik dari harga yang sebelumnya kita beli. IBD mengajak kita untuk memikirkan segala sesuatunya secara luas dan berkembang.

    Berkemauan dan bertindak hebat. Untuk mencapai segala sesuatu tersebut memanglah harus ada kemauan dan tindakan. Tidak cukup hanya sekedar rencana saja, rencana tersebut haruslah dikerjakan, agar setiap usaha bisa berjalan sesuai yang diharapkan dan usaha tersebut berkembang lebih baik lagi.

    Menghargai waktu. Disiplin dalam setiap pekerjaan sangatlah penting, karena setiap pekerjaan akan tertata dengan tepat bila kita selalu disiplin. Mengulur waktu sama saja dengan mengulur pekerjaan dan akan menimbulkan suatu masalah. Jika kita mengulur waktu untuk melakukan pekerjaan kita maka pekerjaan akan selalu menumpuk dan akhirnya tidak bisa diselesaikan. Terlambat adalah salah satu kebiasaan bangsa Indonesia yang negatif, kebudayaan ini sampai sekarang masih sering dilakukan sehingga banyak sekali pekerjaan yang lalai begitu saja dan tidak tuntas.

    Memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Tehnologi (IPTEK). Dalam setiap melakukan pekerjaan maupun usaha kita juga tetap harus memiliki ilmu pengetahuan yang tinggi, mengetahui pekerjaan zaman untuk mempermudah dalam setiap pekerjaan dan usaha tersebut. Manusia yang berpendidikan tentu sangat diperlukan untuk memajukan bangsa ini , generasi-generasi yang berpendidikan juga akan mengahsilkan bangsa yang berkualitas dalam segala hal. Tehnologi pada masa ini sangan membantu dalam melakukan setiap pekerjaan dan usaha, tetapi kita juga harus bijak dalam memakai setiap tehnologi tersebut, jangan sampai semakin maju tehnologi tetapi pendidikan semakin menyorot. IBD juga mengajak kita untuk menyeimbangkan hal tersebut, sehingga setiap pekerjaan yang sudah kita kerjakan dengan kerja keras, disiplin yang tinggi, pendidikan yang pantas dan tehnologi yang mempermudah maka setiap pekerjaan dan usaha yang kita jalani tentunya akan berkembang dan menguntungkan bagi kita dan orang lain. Kebudayaan negatif yang ada di diri bangsa ini haruslah diperbaiki kembali untuk mencapai suatu hal yang luar biasa.

    BalasHapus
  3. Nama: Angelica Precilya
    NIM : 15.01.1214
    II. Penjelasan dan analisa mengenai pentingnya strategi kebudayaan berdasarkan nilai.
    Berbicara mengenai strategi kebudayaan yaitu berbicara mengenai cara agar kebudayaan di Indonesia tidak terkikis (mengalami dehumanisasi). Indonesia adalah negara yang kaya akan kebudayaan, oleh karena itu miris rasanya apabila kebudayaan Indonesia menjadi pupus seiring perkembangan zaman.
    Manusia adalah makhluk yang berakal budi yang berpikir untuk mencapai tujuan pokok kebudayaan yaitu menjadi tempat nyaman bagi berkembangnya manusia dengan akal dan kebebasannya. Dalam hal ini manusia yang awalnya homo sapiens lewat akalnya menuju manusia sebagai homo faber artinya manusia dapat menghasilkan sendiri alat kerjanya.
    Di tengah-tengah perkembangan zaman, banyak ditemukan hambatan dan tantangan dalam pelaksanaan kebudayaan ini. Hambatan terjadi dari dalam diri sendiri, artinya masyarakat kerap kali melupakan kebudayaannya karena adanya kebudayaan modern yang terkesan lebih efektif . sedangkan jika tantangan berasal dari kebudayaan barat yang meracuni kebudayaan tradisional hingga kebudayaan tradisional tidak lagi sebagai kebudayaan sejati. Pengkrisisan budaya yang terjadi diakibatkan karena hambatan dan tantangan tidak dapat teratasi. Mengingat hal ini, maka ditempuh suatu strategi kebudayaan berdasar nilai sebagai patron dalam menjalankan kebudayaan itu sendiri.
    Secara historis , setiap bangsa selalu membangun kebudayaannya sebagai cita-cita kemanusiaan dengan dibekali nilai-nilai pokok sebagai dasarnya. Tetapi zaman ini yang terjadi justru hidup dalam masyarakat yang nilai-nilai spiritualnya ditantang, dinomorduakan, dilawan, malah ditolak. Sehingga muncul kecendrungan tidak lagi dihidupi oleh rancang budaya yang sejati.
    Manusia sebagai sang gembala “beingnya” ialah manusia sebagai pribadi yang mengejawantahkan satu prinsip esensial dari kebenaran, yang disebut nilai hakiki yang merupakan tujuan, isi nilai yang mau dicapai, dikejar oleh semua kegiatan budaya.
    Strategi kebudayaan yang berdasar pada nilai adalah tuntunan, terbukti budaya itu adalah edukasi, hidup manusia akan berkualitas sehingga akhirnya terbangunlah martabat.

    Analisa
    Dari video Liputan6.com, dikabarkan bahwa akibat keprihatinan warga Sleman Yogyakarta mendirikan Sekolah Tata Krama Budaya Jawa. Di sekolah ini diajarkan cara bersikap dan bertingkah laku didepan orang yang lebih tua. Diajarkan cara menghidangkan makanan dan diajari cara melewati orang yang lebih tua.hal ini dilakukan untukmenumbuhkan budi pekerti anak-anak dan memperkenalkan budayanya sendiri sedini mungkin. Dengan demikian tak alasan bagi anak-anak di Yogyakarta untuk melupakan kebudayaannya sebab telah diajarkan sejak kecil.
    Kemudian terjadi pengkrisisan budaya di daerah perkotaan mengenai pengenalan sastra batak. Di daerah pedesaan masih di ajarkan sehingga ajaran ini tidak dilupakan, tetapi di daerah perkotaan tidak lagi diajarkan hal itu. Tetapi sekarang sastra batak telah di kembangkan kembali, sebab sastra batak sudah di jadikan mata kuliah di dalam perguruan tinggi. Hal ini menunjukkan kepeduliaan Departemen Pendidikan mengenai kebudayaan yang telah dilupakan ini. Oleh karena itu kita harus menjaga dan melestarikan kebudaaan yang masih kita miliki sekarang ini, bahkan kita harus mengembangkannya. Agar tidak salah, kalau bangsa Indonesia dikatakan sebagai bangsa yang kaya akan kebudayaan.

    BalasHapus
  4. Nama :Syela T.S Br.Bangun
    Nim :15.01.1333

    2. Dalam sajian ini, kita diajak untuk memiliki strategi dalam berbudaya, bagaimana kita sebagai manusia yang memiliki akal dan yang membuat adanya kebudayaan tersebut. Karena dalam sajian ini dijelaskan bahwa manusia itu sendiri lah yang membentuk kebudayaan tersebut. Maka dari itu harusslah kita menjaga kebudayaan yang sudah kita bentuk tersebut, bagaimana kita mengembangkan budaya kita agar lebih baik lagi sehingga bisa menjadi contoh bagi negara lain. Tapi zaman sekarang , karena berkembangnya zaman dan adanya kebudayaan modern, bangsa Indonesia lebih banyak mengikuti kebudayaan modern tersebut dan rusaklah kepribadiannya sebagai bangsa Indonesia. Tetapi disini kembali kepada diri kita masing-masing, bagaimana kita menjaga kebudayaan tersebut dan menerima budaya modern dari sisi positifnya, perlunya kesadaran pada diri kita masing-masing untuk mengembalikan kebudayaan kita yang sesungguhnya. IBD mengajarkan kita bagaimana strategi dalam berbudaya, bagaimana kita menjaga dan menghargai kebudayaan yang ada di Indonesia. Dan terkadang kesadaran tersebut masih terkalahkan dengan rasa egoisme yang ada pada diri kita masing-masing, masih selalu mementingkan diri kita masing-masing , tidak lagi memikirkan sesama demi mencapai sebuah kemenangan yang membuat dirinya agar dilihat hebat. Itulah kekrisisan nilai-nilai kemanusiaan pada zaman modern ini, seolah-olah manusia sudah bisa hidup seorang diri tanpa memerlukan orang lain lagi di sekitarnya.

    BalasHapus
  5. Nama : Desi Natalia Br. Sinulingga
    NIM : 15.01.1238
    Kelas : I-C Theologia
    Dosen : Pdt. Edward Simon Sinaga M.Th
    M. Kuliah : Ilmu Budaya Dasar

    1. Kutipan Gunawan dari M.T.Zen tentang , “ciri-ciri bangsa yang maju”.
    Sebelum sampai kedalam pembahasan, terlebih dahulu kita mengingat bahwa IBD itu ialah salah satu ilmu yang berperan sangat penting dalam kehidupan sosial masyarakat, karena tidak hanya mahasiswa yang perlu mempelajari IBD, tetapi setiap orang untuk dapat bersosialisasi dan berinteraksi. Dan IBD memiliki makna yang lebih berarti dan mampu membekali mahasiswa dalam berfikir maupun bergaul dengan masyarakat umum dan masyarakat akademik sesuai dengan tujuan mata kuliah IBD.Dari dulu hingga sekarang Indonesia masih dikenal sebagai negara berkembang. Ada beberapa Alasan sehingga Indonesia disebut negara berkembang salah satunya kualitas hidup yg rendah, tingkat produktifitas rendah (SDM lemah) kurangnya rasa keingin tahuan masyarakat Indonesia akan sesuatu. Itu semua dapat kita simpulkan sebagai penghambat bagi Indonesia untuk menjadi negara maju. Dari penjelasan ini kita dapat melihat bahwasannya IBD hadir sebagai penuntun bagi masyarakat dalam menyikapi permasalahan kehidupan, baik sosial, ekonomi, politik maupun kebudayaan. Dengan adanya IBD kita juga diharuskan memiliki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan bermasyarakat serta berperan dalam meningkatkan kualitas hidup.

    BalasHapus
  6. 2. Analisa saya tentang “ Pentingnya Strategi Kebudayaan Berdasarkan Nilai” yaitu
    Kebudayaan adalah satu keseluruhan yang kompleks yang terkandung didalamnya pengetahuan kepercayaan,kesenian,moral,hukum,adat-istiadat dan kemampuan-kemampuan yang lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota dari suatu masyarakat. Untuk itu nilai-nilai budaya merupakan suatu bagian yang sangat penting untuk dilestarika. Banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dari melestarikan nilai-nilai budaya salah satunya yaitu budaya sebagai perekat bangsa.
    Dalam melestarikan nilai-nilai budaya banyak sekali langkah-langkah yang diambil masyarakat agar budaya itu tidak punah. Salah satunya dengan cara pemberdayaan masyarakat dan pengenalan terhadap peningalan sejarah (peningalan dari opung/nenek moyang) dan budaya melalui dibangunnya suatu museum budaya agar semua peningalan budaya dapat tersimpan dengan baik supaya kita dapat memperoleh informasi berkenaan dengan sejarah panjang leluhur dan akan terjadi tranfortasi nilai dari generasi terdahulu ke generasi sekarang. Kita ketahui bersama bahwa di zaman sekarang ini kebudayaan mulai terkikis. Dapat kita lihat dari anak-anak muda zaman sekarang yang tidak mengerti akan kebudayaan dan memang tidak peduli lagi dengan yang bersangkutan dengan budaya di dalama. Maka dari hal itu kita mencoba memahani apa itu budaya dan melestarikannya kembali kebudayaan kita. Memahami kebudayaan secara luas, tentu tidak sebatas kegiatan kesenian ,peninggalan sejarah, upacara tradisional, atau hukum adat semata. Kebudayaan pada dasarnya suatu sistem pengetahuan dan gagasan yang dimiliki suatu kelompok masyarakat sebagai pedoman mereka bersikap dan berperilaku.
    Selama ini banyak asumsi bahwa kebudayaan itu boleh meluncur sendiri, tidak terencana seperti bola salju yang menggelinding begitu saja. Tidak mungkin kebudayaan dapat berkembang sendiri jika tidak kita kembangkan di dalam kehidupan kita. Bagaimana bisa budaya dapat terlestari jikalu tidak ada lagi yang peduli terhadap kebudayaannya sendiri. Berbudaya sangat penting bagi kita karena jika tidak ada lagi nilai-nilai kebudayaan maka tidak ada lagi sikap rasa saling menghargai, mengasihi, satu dengan yang lainnya.

    BalasHapus
  7. 3. Pertanyaan yang menarik
    a. Dari pertanyaan Arnold Brahmana
    “Dari pembahasan mengenai Nilai-nilai Kemanusiaan yang Lain, berarti berbicara mengenai suatu perubahan yang mungkin membantu dalam proses menuju kesempurnaan hidup, kebahagiaan hidup, dan lain sebagainya.
    Menurut pandangan saya, dalam hidup ini mengapa manusia hanya mengejar sebuah "kesempurnaan" atau "kebahagiaan"? Mengapa dalam proses tersebut, tidak sedikit pun kita memikirkan tentang "kemuliaan citra diri"?
    Apakah manusia hanya ingin kesempurnaan, kebahagiaan, kesetaraan, penghargaan diri, atau malah kekayaan? Apakah tidak lebih baik sebagai manusia yang beradab kita mengejar kemuliaan ketimbang hal-hal yang disebutkan tadi?”
    Jawaban Dosen:
    “Nilai-nilai Kemanusiaan Yang Lain, bahasan kelompok IV hari ini, adalah disandarkan pada, "Manusia layak berbahagia". Kebahagiaan itu adalah musik yang terindah yang terus mengalun dalam jiwa dan rohani manusia, dan hanya Tuhan-lah yang menjadi sumber musik jiwa-yang membagun dan mengalirkan kebahagiaan itu. Citra manusia yang mulia, imago dei, adalah kisah hilangnya kebahagiaan awal atau pertama, karena manusia ingin sama dan serupa dengan Allah. Allah dan hanya Allah yang tahu dan yang ingin atau berkehendak, agar kita diciptakanNya seperti gambar dan rupa Allah. Kisah nilai kemanusiaan zamannya Adam dan Hawa, mengingatkan kalau pelanggaran mereka telah menghancurkan kesempatan untuk menikmati kesempurnaan dan kebahagiaan taman Eden, di mana mereka sebelumnya berada.
    Kemuliaan, dalam topik religi (alam pemikiran mitis, ontologis, dan funsionalisme) adalah sesuatu yang terus dijiwai, diimani oleh semua umat beragama, karena itulah yang hilang, dan hanya dapat dimiliki manusia hanya karena kehendak Yang Mahakuasa (dalam konteks Kristen, disebut anugerah atau sola gratia)”.
    Alasan saya menyukai pertanyaan dari saudara Arnold Brahman adalah karena dalam pertanyaan saudara di katakan bahwa mengapa manusia hanya mengejar kesempurnaan atau kebahagiaan saja mengapa manusia tidak pernah memikirkan tentang kemuliaan citra diri. Hal tersebut sangat nyata di dalam kehidupan manusia, yang dimana kita ketahui bahwa manusia tidak pernah merasa puas atas apa yang telah ia miliki. Manusia selalu saja ingin mengejar kesempurnaan atau kebahagiaan yang di anggap manusia adalah hal yang sangat penting didalam kehidupannya. Maka dari sini kita ketahui bersama bahwa mencari kesempurnaan/kebahagiaan bukanlah hal yang paling utama di dalam kehidupan ini.

    BalasHapus
  8. b. Saya tertarik dengan pertanyaan Hendriko Siagian
    Dari pembahasan kita mengenai "Alam Pemikiran Manusia" pada kelompok ini, saya sangat tertarik pada topik ini, khususnya mengenai alam pemikiran Mitis.
    Dalam kehidupan bermasyarakat dan juga kehidupan dalam berjemaat yang saya lalui selama ini, saya banyak menjumpai kasus-kasus dan persoalan di kalangan masyarakat dan gereja menyangkut topik alam pemikiran mitis ini. Dimana saya menjumpai beberapa orang-orang tertentu yang latar belakangnya adalah seorang pelayan gereja (Penatua Gereja) yang mempunyai kemampuan supranatural dalam dirinya, atau bisa dikatakan dia seorang dukun. Dari hal tersebut saya melihat ada diantara mereka yang meninggalkan tugas pelayanannya dan mempengaruhi hidupnya dan ada juga yang tetap dalam tugas pelayanannya.
    Jadi pertanyaan saya dari hal tersebut, yaitu:
    1) Apakah hal sedemikian rupa tidak bertentangan dengan iman dan ajaran Kristen/gereja dengan adanya beberapa penatua-penatua tertentu yang mempunyai kemampuan supranatural?
    2) dalam hal sedemikian rupa dimana adanya beberapa penatua yang mempunyai kemampuan supranatural, siapakan/apakah yang lebih diyakini oleh orang tersebut dengan adanya hal demikian? apakah dia masih meyakini Tuhannya atau lebih meyakini kemampuan yg dimilikinya yang notabennya adalah diturunkan oleh nenek-nenek moyangnya?
    3) dengan adanya hal demikian, tidak adakan pro kontra atau pertentangan yang terjadi dalam dirinya antara kemampuan supranatural tersebut dengan Tuhan yang diyakini dalam agamanya?
    jawaban Dosen :
    Alam pemikiran mitis manusia adalah akar dalam setiap budaya, sebelum agama datang, manusia dan Yang Mahakuasa (ALLAH dalam Alkitab, atau dewa dan dewi bagi yang beragama tradisi, dan lain-lain)adalah dua alam yaitu manusia yang duniawi dan Yang Mahakuasa yang ilahi.
    Menghubungkan mitis dan seorang penatua atau pelayan di gereja saat ini, membutuhkan suatu penelitian langsung dan berbincang-bincang dengan oknum penatua tersebut, dengan catatan untuk melihat dan diskusi dengannya tanpa menggurui dan menghakimi. Sekali lagi atas nama IBD, kita harus ramah dan datang untuk melihat dan mengamati, dan memaknainya, sekali lagi dari satuh waktu dan penelitian yang panjang, ini cocok untuk skripsi, semoga pencariannya dan pemaknaannya sampai kepada pencerahan sehingga permasalahan seorang penatua dan kemampuan supranaturalnya dapat diterangi dalam terang Injil (perlu kita ingat Yesus juga dikenal sebagai penyembuh berbagai penyakit).
    Alasan saya menyukai pertanyaan dari saudara Henriko siagian yaitu karena pada pertanyaan diatas dikaitkan seorang pelayan gereja (penatua gereja) yang memiliki kepercayaan terhadap dunia lain sedangkan dia adalah seorang pelayan Tuhan. Dari hal ini kita dapat lebih memperhatikan, mengamati dan memaknainya bagaimana sebenarnya yang akan terjadi kedepannya. Apakah pelayan Tuhan itu tetap mempercayai alam pemikiran mistis tersebut atau menetapkan kepercayaan hanya kepada Tuhan saja. Hal ini menjadi cerminan bagi kita agar kita tidak memiliki hal yang sama seperti pelayan ini. Apalagi kita adalah calon-calon hamba Tuhan, maka dari munculnya pertanyaan ini kita dapat mencerminkan dan membandingkan ke dalam diri kita. Hal ini sangat perlu untuk lebih di perhatikan lagi bagaiman perkembangannya. Karena pada peristiwa seperti ini sangat bertolak dalam kepercayaan kita. Yang dimana seorang pelayan gereja yang tugasnya melayani orang-orang yang datang untuk menyembah Tuhan memiliki kepercayaan menyimpang dari ajaran-ajaran kristen.

    BalasHapus
  9. 3.
    a) “Berbicara mengenai nilai kemanusiaan, berarti tentang manusia dan sesama manusia. Nilai kemanusiaan adalah kebaikan, kebenaran, dan keadilan. Ada suatu pertanyaan yang muncul dalam benak saya, bagaimana sebenarnya nilai kemanusiaan dibangun dalam diri individu? Karena dari pengalaman, saya pernah melihat seorang "pelayan Tuhan" tidak mampu menjalankan nilai kemanusiaan dengan baik kepada sesama "pelayan Tuhan" sehingga saya berpikir, "pelayan Tuhan" yang sudah belajar tentang siapa manusia itu sendiri saja belum tentu bisa menjunjung tinggi nilai kemanusiaan padahal jelas kita mengetahui bahwa manusia adalah imago dei, lalu bagaimana mungkin orang awam yang kurang memiliki wawasan lebih atau masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi untuk menempuh pendidikan tinggi dapat memahami kedudukan dari nilai kemanusiaan itu?
    Terimakasih”

    Eirene Hutabarat/15.01.1246”

    “Mago Dang Edward Sinaga26 Februari 2016 18.54

    “Terimakasih Eirene Hutabarat, NIM: 15.01.1246. Nilai-nilai kemanusiaan yang lain adalah, etika, moral, dan etos. di dalamnya ada hukum dan tanggung-jawab. Kehadiran IBD mengingatkan kita kalau karakter seorang pelayan itu sangat kuat, dan itu tentunya didasarkan pada kerja keras dalam membangun diri melalui kepatuhan, ketaatan, disiplin, dan kerendahan hati. Perlu kita sadari, kalau ekonomi dan pendidikan tidak selamanya menentukan nilai-nilai kemanusiaan itu. Namun, atas nama IBD, sebenarnya Ilmu atau Mata Kuliah ini, menuntun setiap mahasiswa-mahasiswi agar menjunjung tinggi Tri Dharma Pergguruan tersebut. Kelak, setiap mahasiswa-mahasiswi akan mengabdi kepada masyarakat, dan itu artinya ikut serta dalam membangun kemanusiaan, agar damai, sejahtera, dan bahagia itu dimiliki semua orang.
    Salam Budaya.”


    Nama : Syela T.S Br.Bangun
    NIM :15.01.1333
    Ting/Jur :I-C/Teologi

    Syalom pak…
    Saya mengambil komentar dari teman sayan Eiren Hutabarat karena menarik bagi saya, dan saya juga tertarik dengan jawaban dari Bapak dosen. Dimana pelayan Tuhan memang dituntut untuk menjalankan nilai kemanusiaan yang sesungguhnya. Dan seperti yang dikatakan Bapak dosen tadi, semoga dari IBD ini setiap pelayan Tuhan yang sedang menjalani proses , semoga bisa menjalankan kewajibannya dan bagaimana seharusnya kepribadian sesuai dengan statusnya sebagai pelayan Tuhan yang benar-benar melayani, bukan hanya mencari nama saja.
    Terimakasih, salam IBD

    BalasHapus
  10. c. Saya tertarik dengan pertanyaan Hendriko Siagian
    Saat kita bertemu dalam pembahasan alam pemikiran manusia, disitu bapak banyak menjelaskan dan menyangkut pada alam pemikiran mitis.
    Bapak juga sudah menjelaskan pada kami cara berjiarah ke kuburan (batak=tinambur) orang-orang yang sudah mendahului kita. bapak juga sudah menjelaskan kebiasaan kita, khususnya orang batak berjiah ke kuburan dimana mempunyai kebiasaan untuk membawa benda-benda (makanan, minuman, bunga, rokok) ke kuburan dan bapak sudah menjelaskan pada kami hal tersebut sedemikian bagusnya bahwa hal tersebut tidaklah salah, namun kalau dilihat dari kaca mata agama Kristen, hal tersebut adalah salah. Namun yang membuka pemikiran saya kembali mengenai pembahasan ini adalah saat berjiarah ke kuburan, kebiasaan kita yaitu memanjatkan doa di kuburan itu (batak=tinambur)saat kita berjiarah. Namun yang saya lihat dari kebiasaan itu adalah bahwa saat orang berdoa dikuburan, dia tidak menujukan doanya pada Tuhan, namun dia seakan-akan berdoa pada orang yang sudah mati tersebut. Dia melakukan hal itu karena anggapan orang batak bahwa orang yang sudah meninggal juga masih mempunyai "sahala". Namun saya bingung pak apa arti sahala dalam bahasa Indonesia. Jujur saja sebelum masuk ke STT ABDI SABDA, jika saya berjiarah ke tinambur keluarga yg sudah meninggal, khususnya tinambur ayah sendiri, saya juga melakukan hal tersebut, yaitu seakan-akan berdoa pada ayah saya yang sudah meninggal.
    Contohnya dalam doa saya tersebut, saya meminta berkat, penyertaan pada ayah saya yang sudah meninggal.
    Jadi pak, dari hal tersebut, saya ingin meminta penjelasan dan pandangan dari bapak.
    1) bagaimana sebenarnya perspektif budaya dalam hal berdoa di kuburan (Batak=Tinambur)??
    2) kalau ditinjau dari sudut budaya dan kekristenan, apakah memang benar orang yang sudah meninggal masih mempunyai sahala??
    Jawaban: :
    Ziarah dan Batakologi, mengeskspresikan hubungan dan kenangan antara yang telah meniggal dengan keluarga yang masih hidup belum habis, sirna, atau putus. Saya berpikir, "Mengapa hubungan dan kenangan yang kuat dan indah (suka dan duka) itu harus diputus, dihapus, dan dibuang? Siapa yang berhak memutus, menghapus, dan membuangnya? Orang atau masyarakat Batak adalah pribadi yang tidak mudah melupakan itu, termasuk saya tidak mudah melupakan orang-orang yang saya kasihi (teristimewa keluarga, orangtua, saudara, kakak, adek, dan keponakan). Saya suka ziarah, saya mengenang, saya bawa bunga, saya cuci muka, dan terakhir saya berdoa kepada Tuhan, saya tidak meminta berkat kepada mereka yang telah meninggal, saya dalam bayangan ada dan rindu, membayangkan kalau mereka yang telah meninggal itu seolah-olah ada dengan saya saat ziarah, dan saya sadar betul hal itu hanyalah imajinasi belaka, karena saya terlalu rindu dan mangasihi mereka. Jujur semuanya hanyalah imajinasi yang saya sadari, sebagai pengobat dan makna saya datang berziarah (karena saya mencoba merefleksikan iman saya, jadi saya tidak hanyut dalam imajinasi, dan ujung-ujungnya hanya saya akhiri dengan doa, dan berserah, serta percaya, kalau mereka yang telah tidur tenang di pekuburan (hinambor) sudah Ada Dalam tangan Tuhan atau Sudah Dalam Pemeliharaan atau Penjagaan Tuhan. Cobalah tekun berdoa dan cobalah membaca Alkitab, bagaimana Yesus dalam masa-masa menuju Salib dan hingga masa-masa Kebangkitan hingga hari KenaikanNya, ada pesan-pesan kuat di sana menyangkut, bagaimana kita memandang kematian dan keberadaan saudara, keluarga kita yang telah tidur dalam alam kematian.

    BalasHapus
  11. Inilah sekilas, betul dari pengalaman dan imajinasi yang saya benar-benar sadari itu. saat saya ber-ziarah, akhirnya saya kembali hanya akhiri dalam doa dan permohonan kekuatan dan penghiburan kiranya melalui ziarah tersebut, kita sadar kalau mereka sudah tenang dalam isterahat panjangnya dan sudah ada dalam Tangan dan Pemeliharaan Tuhan, hingga Maranatha, dan Kebangkitan daging orang-orang percaya, di akhir masa nanti.
    Bisa kita perdalam dalam kalimat-kalimat Pemgakuan Iman rasuli, "Aku percaya kepada Roh Kudus, dst. Ada kalimat, "Kebangkitan daging dan kehidupan yang kekal".
    Alasan saya menyukai pertanyaan dari saudara Henriko dan jawaban dari bapak dosen yaitu karena diri saya pribadi juga masi menerapkan hal tersebut dalam berziarah ke tempat saudara, nenek, kakek. Sewaktu saja berziarah saya membawa bunga dan air. Di pekuburan itu saya juga berdoa kepada mereka agar mereka tetap memberkati kami yang di tinggalkan. Dalam hal ini saya sadar bahwa seolah-olah mempercayai bahwa dia memiliki kuasa. Yang ada dalam pikiran saya selama ini memang mereka yang telah mendahului kita memang memiliki kuasa. Dengan adanya pertanyaan dari saudara Henriko siagian kita diajak berpikir kedalam hal yang lebih mendalam tentang cara kita berziarah dan mempercayai orang yang sudah mendahului kita memang memiliki kuasa atas kehidupan kita. Maka dalam hal ini kita dapat merenungkan bahwa apakah selama ini yang kita lakukan didalam hal berziarah salah atau menyimpang dari kepercayaan kita.

    BalasHapus
  12. Nama :Syela T.S Br Bangun
    Nim :15.01.1333

    b) “Nama :HendrikoSiagian
    NIM : 15.01.1268
    Kelas/Prodi : I-C/Theologi

    “Selamat malam bagi kita semua..
    Tadi siang kita sudah membahas dengan topic pembahasan "Nilai-Nilai Kemanusiaan yang Lain"..
    jadi dari topic pembahasan tersebut, ada dibahas mengenai Cinta, Peran Ganda Wanita, Dan Keluarga. Dan saya mempunyai pertanyaan yang tidak dapat saya tanyakan tadi di kelas I-C Theologi.Jadi semakin berkembangnya zaman dan tuntutan hidup manusia,yang menjadi wanitakarier/pekerja.Jadi terkadang hal tersebut mengakibatkan wanita melupakan dan meninggalkan kewajiban dan keharusannya sebagai seorang wanita bagi keluarga dan anak-anaknya.
    Dan dengan sudah banyaknya wanita/ibu rumahtangga karier, terkadang menimbulkan problem atau pun perpecahan dalam keluarga, khususnya diantara suami dan istri.Apalag ijika pendapatan si wanita/istri karier tersebut lebih besar dan menjanjikan dibandingkan dengan si suami.Jadi sering menimbulkan si istri meninggikan dirinya dan anggap remeh terhadap suaminya..
    jadi pertanyaan saya adalah:
    1)bagaimana sebenarnya tugas dan tanggung jawab seorang wanita/isteri karier dalam keluarganya tanpa menghalangi dan melarang dia dalam berkarier?
    2)jika terjadi hal seperti yang saya coba tanggapi di atas, bagaimana untuk menyelesaikan persoalan-persoalan seperti itu yang diakibatkan oleh masalah karier tersebut?

    Kemudian dari pembahasan kita pada pertemuan kita yang membahas "Nilai-Nilai Kemanusiaan yang Lain", dibahas juga mengenai Puasa dan Hak Asasi Manusia (HAM).Jadi yang saya ingin tanyakan adalah:
    Bahaimana hak asasi manusia non Muslim yang tidak melangsungkan ibadah puasa di bulan puasa? Karena kita melihat dari kehidupan ini, bahwa di bulan puasa, From Pembela Islam (FPI) marak-maraknya melakukan orasi dan tindakan-tindakan untuk menertibkan orang atau oknum-oknum yang dapat menggangu ibadah puasa mereka yang bahkan terkadang berujung pada kekerasan, amarah, dan emosional.Misalkan penertiban pedagang makanan yang tetap berjualan di bulan puasa.Menertibkan tempat-tempat maksihat.
    1) Bagaimana hak-hak para pedagang yang harus tetap berjualan untuk mencari nafkah?
    2)dan bagaimana sebenarnya puasa yang sesungguhnya?
    karena dijelaskan pada sajian kelompok 4 bahwa puasa harus menahan nafsu, amarah, emosi. Sementara FPI mempergunakan kekerasan dalam melakukan orasi dan tindakan-tindakannya...

    jadi saya mengucapkan banyak terimakasih..”
    syaloom!!!!”


    Tentang FPI dan masyarakat non-muslim dalam menjalankan wirausahanya saat masa-masa Puasa, sebenarnya negara dan undang-undang kita menjamin warganya untuk terus bekerja da nwirausaha. FPI bukan polisi dan bukan pemerintah, mereka hanyalah warga negara biasa dan tak berhak untuk men=sweeping para warga yang menjalankan usahanya walaupun saat-saat bulan puasa sedang berlangsung. Negara atau pemerintah adalah badan yang membinawarganya, agar saat bulan suci puasa berlangsung, jangan sampai mengganggu peribadahan warga tersebut.

    Memang sejarah FPI yang kita ikuti selama ini terkesan sangat anarkis dalam bertindak apalagi tindakan itu justru dalam masa-masa puasa, lupa dan jatuh kedalam sikap atau tindakan kekerasan, yang telah melanggar nilai-nilai kemanusiaan.”

    Salam IBD”

    BalasHapus
  13. Nama : Aprida Situmeang
    Tingkat : I-C/ Theologi
    Nim : 15.01.1217
    M.Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
    Dosen : Pdt.Edward Simon Sinaga, M.Th

    PERTANYAAN
    1. Kutipan Gunawan dari M.T.Zen tentang “Ciri-ciri bangsa yang Maju” urutan ke tujuh, delapan, sembilang, dan sepuluh adalah sebagai berikut. 7: bekerja keras untuk menabung dan berinvestasi 8. Berkemampuan untuk bertindak hebat.9 mengharagai waktu 10. Mendapatkan ilmu pengetahuan dan tehnologi ( IPTEK). Coba saudara
    Jelaskan kaitan dengan latar belakang lahirnya mata kuliah ilmu budaya dasar (IBD)
    2. Topik terakhir bahasan silabus sebelum UTS ini adalah “pentingnya strategi kebudayaan berdasarkan pada nilai-nilai (M.Sutrisno, 1993) berikan penjelasan dengan analisa anda.
    3. Dalam blog sudah begitu komen mahasiswa dan jawaban karena itu pilihlah tiga(3) komentar beserta jawabannya dan berikan alasan saudara terkarik akan topik komen dan jawaban tersebut.
    JAWABAN
    1. 7. Bekerja keras untuk menabung dan berinvestasi
    Analisa yang bisa saya ambil yaitu kita harus mampu menyisihkan sebahagian dari uang kita untuk ditabung dengan tujuan agar kelak nantinya kita bisa menyisihkan sebahagian untuk generasi penerus kita.
    Kaitannya dengan mata kuliah ilmu budaya dasar ini adalah agar manusia sekarang ini dapat memberikan sedikit uang atau barang lainnya untuk pembangunan negara ini.
    8. berkemauan untuk bertindak hebat
    Analisa yang saya ambil serta kaitannya dengan IBD adalah dengan adanya kemauan yang dari diri manusia dapat membantu mengembangkan budaya sekarang ini
    9 . Menghargai waktu
    Menghargai waktu merupakan salah satu pekerjaan yang sering tidak bisa dilakukan oleh manusia.Manusia keseringan mengulur –ulur waktu tanpa peduli betapa pentingnya dan bermanfaatnya waktu yang telah terbuang tersebut.
    10 .Mendapatkan ilmu pengetahuan ( IPTEK).
    Dengan IPTEK ini , manusia semakin mudah untuk mengakses dan mencari tahu mengenai budaya ini . Dengan adanya iptek ini , manusia yang kurang memahami akan budaya , akan mencari tahu di iptek seperti di internet ini.

    BalasHapus
  14. b) “Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 09.29

    “Terimakasih komennya, Hendriko Siagian, NIM : 15.01.1268.
    Wanita adalah wanita, Zaman berganti zaman, sosok wanita terus menghiasi sejarah kemanusiaan.sudah lama (khususnya sejak zamannya R.A. Kartini, putrid mantan Bupati Jepara, Jawa Tengah itu, wanita tidak lagi hanya di dapur, dia-lah sosok perintis sejarah wanita dan kesetaraan di negeri ini).
    Wanita dan karir serta pendapatannya yang melampaui suami, adalah permasalahan dalam status sosial atau keluarga, khususnya dalam budaya Batak (Indonesia pada umumnya).Dalam IBD, topic wanita menjadi pokok dalam nilai-nilai kemanusiaan yang lain, karena mengingat sejarah lampau, seolah-olah wanitahanya seharga fungsinya di dapur-sumur-tempat tidur.
    IBD, mengingatakan kita, kalau wanita layak berkarir, dan layak berkarya, namun wanita juga harus diberi kesempatan untuk membangun tanggung-jawabnya di dalam rumah tangga.Memang, dibutuhkan undang-undang khusus untuk melindungi wanita dalam berkarir dan undang-undang itu perihal jam kerja wanita karir jangan disamakan dengan jam kerja seorang pria, agar wanita juga meluangkan waktu untuk menata rumah tangganya. Jam kerjanya dikurangi dan penggajiannya tetap penuh tanpa pemotongan. Sepertinya ini mustahil, tapi mungkin suatu saat menjadi sebuah kenyataan.

    Tentang FPI dan masyarakat non-muslim dalam menjalankan wirausahanya saat masa-masa Puasa, sebenarnya negara dan undang-undang kita menjamin warganya untuk terus bekerja da nwirausaha. FPI bukan polisi dan bukan pemerintah, mereka hanyalah warga negara biasa dan tak berhak untuk men=sweeping para warga yang menjalankan usahanya walaupun saat-saat bulan puasa sedang berlangsung. Negara atau pemerintah adalah badan yang membinawarganya, agar saat bulan suci puasa berlangsung, jangan sampai mengganggu peribadahan warga tersebut.

    Memang sejarah FPI yang kita ikuti selama ini terkesan sangat anarkis dalam bertindak apalagi tindakan itu justru dalam masa-masa puasa, lupa dan jatuh kedalam sikap atau tindakan kekerasan, yang telah melanggar nilai-nilai kemanusiaan.”

    Salam IBD”

    Alasan komentar “b”

    Nama : Syela T.S Br Bangun
    Nim :15.01.1333
    Ting/Jur :I-c/Teologi

    Syalom pak…
    Alasan saya memilih komentar ini , karena saya merasa tertarik mengenai pembahasan teman saya Hendriko mengenai wanita karier,puasa sesungguhnya dan HAM. Bagaimana yang saya ketahui bahwa wanita zaman sekarang memang tidak cukup hanya sebagai ibu rumah tangga saja, seeperti saya sendiri sangat menginginkan ketika saya besar saya harus memiliki penghasilan dan menjadi wanita yang berkualitas. Karena seperti dikatakan Ibu saya sendiri, ketika seorang wanita berkarier dan berkualitas, dia juga dimasa depannya akan mendapat pasangan yang berkualitas. Bukan berarti wanita karier tidak mengenal dapur, merawat rumah tangganya, itu adalah salah satu kewajiban wanita, sebagai Ibu dan sebagai wanita yang berprestasi dalam keluarganya.
    Dan yang kedua mengenai puasa dan HAM, dulu saya pernah tinggal di tempat mayorias islam. Dimana ketika bulan puasa memang hampir seluruh rumah makan ditutup, tetapi orang-orang yang berjualan di pasar tetap berjualan, karena bekerja juga termasuk suatu tantangan bagi mereka saat berpuasa. Benar yang dikatakan bapak dosen mengenai FPI bukan polisi dan bukan pemerintah yang sesuka hati untuk mengambil hak setiap manusia mencukupi kebutuhannya. Disini lah kita umat beragama diajak untuk saling menghargai.
    Terimakasih, salam IBD

    BalasHapus
  15. 2. Analisa yang dapat saya ambil yaitu mengenai “ pentingnya Strategi Kebudayaan Berdasarkan Nilai”
    Menurut saya strategi berasal dari stratus yang berarti pasukan , dan kata agein berarti memimpin , sehingga strategi kebudayaan mengandung pengertian bagaimana cara atau usaha merencanakan dapat di wujudkan .
    Unsur – unsusr tersebut antara lain
    a) Teknologi , orientasi ekonomi , keterampilan berorganisasi dan ilmu pengetahuan .
    b) Akulturasi
    c) Irogenesivitas
    d) Sistem pendidikan
    e) Kebijaksanaan bahasa nasional
    f) Sosialisasi pancasila.
    Dalam kehidupan manusia penting strategi kebudayaan karena tanpa adanya kebudayaan maka masyarakat tidak akan berkembang sebagai manusia yang berakal dan memiliki kebebasan. Maka dengan adanya kebudayaan manusia yang menciptakan “Lingkungan Hidup” yang lebih baik.

    BalasHapus
  16. 3.komen yang saya ambil pak yang per :
    1. saya tertarik dengan pertanyaan Hendriko Siagian
    Terima kasih buat bapak dosen kami dan kepada para penyaji.
    Dari pembahasan kita mengenai "Alam Pemikiran Manusia" pada kelompok ini, saya sangat tertarik pada topik ini, khususnya mengenai alam pemikiran Mitis.
    Dalam kehidupan bermasyarakat dan juga kehidupan dalam berjemaat yang saya lalui selama ini, saya banyak menjumpai kasus-kasus dan persoalan di kalangan masyarakat dan gereja menyangkut topik alam pemikiran mitis ini. Dimana saya menjumpai beberapa orang-orang tertentu yang latar belakangnya adalah seorang pelayan gereja (Penatua Gereja) yang mempunyai kemampuan supranatural dalam dirinya, atau bisa dikatakan dia seorang dukun. Dari hal tersebut saya melihat ada diantara mereka yang meninggalkan tugas pelayanannya dan mempengaruhi hidupnya dan ada juga yang tetap dalam tugas pelayanannya.
    jadi pertanyaan saya dari hal tersebut, yaitu:
    1) Apakah hal sedemikian rupa tidak bertentangan dengan iman dan ajaran Kristen/gereja dengan adanya beberapa penatua-penatua tertentu yang mempunyai kemampuan supranatural?
    2) dalam hal sedemikian rupa dimana adanya beberapa penatua yang mempunyai kemampuan supranatural, siapakan/apakah yang lebih diyakini oleh orang tersebut dengan adanya hal demikian? apakah dia masih meyakini Tuhannya atau lebih meyakini kemampuan yg dimilikinya yang notabennya adalah diturunkan oleh nenek-nenek moyangnya?
    3) dengan adanya hal demikian, tidak adakan pro kontra atau pertentangan yang terjadi dalam dirinya antara kemampuan supranatural tersebut dengan Tuhan yang diyakini dalam agamanya?
    Jawaban dari bapak :
    Alam pemikiran mitis manusia adalah akar dalam setiap budaya, sebelum agama datang, manusia dan Yang Mahakuasa (ALLAH dalam Alkitab, atau dewa dan dewi bagi yang beragama tradisi, dan lain-lain)adalah dua alam yaitu manusia yang duniawi dan Yang Mahakuasa yang ilahi.
    Menghubungkan mitis dan seorang penatua atau pelayan di gereja saat ini, membutuhkan suatu penelitian langsung dan berbincang-bincang dengan oknum penatua tersebut, dengan catatan untuk melihat dan diskusi dengannya tanpa menggurui dan menghakimi. Sekali lagi atas nama IBD, kita harus ramah dan datang untuk melihat dan mengamati, dan memaknainya, sekali lagi butuh waktu dan penelitian yang panjang, ini cocok untuk skripsi, semoga pencariannya dan pemaknaannya sampai kepada pencerahan sehingga permasalahan seorang penatua dan kemampuan supranaturalnya dapat diterangi dalam terang Injil (perlu kita ingat Yesus juga dikenal sebagai penyembuh berbagai penyakit).
     Alasan Saya mengambil Pertanyaan hendriko dan komentarnya tentang mengenai “Alam pemikiran Manusia” karena pada masa sekarang manusia sudah terlalu peduli akan dunia lain dan memampukan dirinya akan lebih peduli kepada kepercayaan alam dibandingkan percaya dengan tuhan sendiri sehingga dia mampu mempercayai ilmu-ilmu atau roh-roh dan daya-daya dari luar, mengenai penatua yang mempunyai supranatural atau disebut dukun sementara dia penatua didalam gerjakan akan tetapi karena adanya alam pemikiran manusia yang tidak taat akan dirinya sendiri masuk dalam dunia kegelapan. Maka kita harus mampu untuk memperkuat iman dalam diri kita masing-masing sehingga kejadian apapun yang terjadi kita tidak akan pernah melakukan yang tidak-tidak terhadap diri kita sendiri dan kita harus mampu untuk mau berbicara kepada penatua dengan ramah tamah, meminta penjelasan terhadap penatua tesebut. Mari kita jauhkan hal-hal yang tidak ingin kita lakukan dan percaya akan kehidupan sendiri dan menguatkan iman kita masing-masing.

    BalasHapus
  17. 2.pembahasan "Nilai-Nilai Kemanusiaan yang Lain". dari pertanyaan Hendriko Siagian.
    Jadi dari topik pembahasan tersebut, ada dibahas mengenai Cinta, Peran Ganda Wanita, Dan Keluarga. Dan saya mempunyai pertanyaan yang tidak dapat saya tanyakan tadi di kelas I-C Theologi.
    Jadi semakin berkembangnya zaman dan tuntutan hidup manusia, mengakibatkan banyak wanita sekarang ini yang menjadi wanita karier/pekerja. Jadi terkadang hal tersebut mengakibatkan wanita melupakan dan meninggalkan kewajiban dan keharusannya sebagai seorang wanita bagi keluarga dan anak-anaknya.
    Dan dengan sudah banyaknya wanita/ibu rumah tangga karier, terkadang menimbulkan problem ataupun perpecahan dalam keluarga, khususnya diantara suami dan istri. Apalagi jika pendapatan si wanita/istri karier tersebut lebih besar dan menjanjikan dibandingkan dengan si suami. Jadi sering menimbulkan si istri meninggikan dirinya dan anggap remeh terhadap suaminya. Jadi pertanyaan saya adalah:
    1)bagaimana sebenarnya tugas dan tanggung jawab seorang wanita/isteri karier dalam keluarganya tanpa menghalangi dan melarang dia dalam berkarier?
    2)jika terjadi hal seperti yang saya coba tanggapi di atas, bagaimana untuk menyelesaikan persoalan-persoalan seperti itu yang diakibatkan oleh masalah karier tersebut. Kemudian dari pembahasan kita pada pertemuan kita yang membahas "Nilai-Nilai Kemanusiaan yang Lain", dibahas juga mengenai Puasa dan Hak Asasi Manusia (HAM). Jadi yang saya ingin tanyakan adalah:
    Bahaimana hak asasi manusia non Muslim yang tidak melangsungkan ibadah puasa di bulan puasa? Karena kita melihat dari kehidupan ini, bahwa di bulan puasa, From Pembela Islam (FPI) marak-maraknya melakukan orasi dan tindakan-tindakan untuk menertibkan orang atau oknum-oknum yang dapat menggangu ibadah puasa mereka yang bahkan terkadang berujung pada kekerasan, amarah, dan emosional. Misalkan penertiban pedagang makanan yang tetap berjualan di bulan puasa. Menertibkan tempat-tempat maksihat.
    1) Bagaimana hak-hak para pedagang yang harus tetap berjualan untuk mencari nafkah?
    2)dan bagaimana sebenarnya puasa yang sesungguhnya? karena dijelaskan pada sajian kelompok 4 bahwa puasa harus menahan nafsu, amarah, emosi. Sementara FPI mempergunakan kekerasan dalam melakukan orasi dan tindakan-tindakannya.
    Jawaban dari bapak :
    Wanita adalah wanita, Zaman berganti zaman, sosok wanita terus menghiasi sejarah kemanusiaan. sudah lama (khususnya sejak zamannya R.A. Kartini, putri mantan Bupati Jepara, Jawa Tengah itu, wanita tidak lagi hanya di dapur, dia-lah sosok perintis sejarah wanita dan kesetaraan di negeri ini). Wanita dan karir serta pendapatannya yang melampaui suami, adalah permasalahan dalam status sosial atau keluarga, khususnya dalam budaya Batak (Indonesia pada umumnya). Dalam IBD, topik wanita menjadi pokok dalam nilai-nilai kemanusiaan yang lain, karena mengingat sejarah lampau, seolah-olah wanita hanya seharga fungsinya di dapur-sumur-tempat tidur.
    IBD, mengingatakan kita, kalau wanita layak berkarir, dan layak berkarya, namun wanita juga harus diberi kesempatan untuk membangun tanggung-jawabnya di dalam rumah tangga. Memang, dibutuhkan undang-undang khusus untuk melindungi wanita dalam berkarir dan undang-undang itu perihal jam kerja wanita karir jangan disamakan dengan jam kerja seorang pria, agar wanita juga meluangkan waktu untuk menata rumahtangganya. Jam kerjanya dikurangi dan penggajiannya tetap penuh tanpa pemotongan. Sepertinya ini mustahil, tapi mungkin suatu saat menjadi sebuah kenyataan.

    BalasHapus
  18. Tentang FPI dan masyarakat non-muslim dalam menjalankan wirausahanya saat masa-masa Puasa, sebenarnya negara dan undang-undang kita menjamin warganya untuk terus bekerja dan wirausaha. FPI bukan polisi dan bukan pemerintah, mereka hanyalah warga negara biasa dan tak berhak untuk men=sweeping para warga yang menjalankan usahanya walaupun saat-saat bulan puasa sedang berlangsung. Negara atau pemerintah adalah badan yang membina warganya, agar saat bulan suci puasa berlangsung, jangan sampai mengganggu peribadahan warga tersebut.
    Memang sejarah FPI yang kita ikuti selama ini terkesan sangat anarkis dalam bertindak apalagi tindakan itu justru dalam masa-masa puasa, lupa dan jatuh ke dalam sikap atau tindakan kekerasan, yang telah melangga nilai-nilai kemanusiaan. Salam IBD
     Analisa yang dapat saya ambil yaitu
    Saya mengambil komentar dari saudara Hendriko dimana” mengenai tentang nilai-nilai kemanusiaan yang lain” kita tahu tanpa adanya nilai-nilai kemanusiaan yang lain maka kehidupan sehari-harinya kurang baik dan tidak mempunyai kesempurnaan hidup,cinta dan juga kasih, dengan adanya peran ganda wanita karir pada saat ini yang melampaui apa yang ingin dikerjakannya itu adalah masa depan yang dia ingin mengemangkan karirnya dan tidak mengkedepankan suami adalah permasalahan dalam status atau keluarga. Wanita menjadi pokok dalam nilai-nilai kemanusiaan yang lain, karena mengingat sejarah lampau,seolah-olah wanita hanya seharga fungsinya di dapur-sumur-kasur , Akan tetapi jangan pernah menganggap perempuan itu rendah justru wanita ingin membangun kelurga mereka untuk membiayai anak-anak mereka.
    Namun wanita juga harus diberi kesempatan untuk mengembangkan , membangun tanggung-jawab didalam rumah tangga. Sehingga rasa keibuan itu sangat ada pada hati perempuan, karena wanita itu sangat tidak mau akan terus tidak berkarir selagi masa mudanya, agar wanita mampu untuk meluangkan kesempatan untuk mengembangkan karir yang ada dalam dirinya. Maka dengan pertanyaan hendriko kita mampu menggembangkan potensi dalam diri kita dan tidak lupa akan kelurga yang akan kita tinggal tanpa kelurga/ suami kita dan anak-anak hidup kita juga akan terasa hampa saat meninggalkan keluarga kita. Salam IBD .

    BalasHapus
  19. 3. Saya tertarik dengan pertanyaan Boris Manurung
    Berbicara tentang Budaya haruslah terlebih dahulu kita memahami apa tujuan Budaya itu. Pengetahuan Budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Dan dalam mengkaji hal ini, maka dapat digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, artinya mempunyai kekhasan dan makna lalu kemudian diberi arti. Pengetahuan budaya atau the humanities dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang keahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik,dan lain-lain. Sedangkan ilmu budaya dasar atau Basic Humanities adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain, Ilmu Budaya Dasar menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan dalam mengkaji masalah masalah manusia dan kebudayaan.
    Tetapi mengerti budaya belum tentu melakukannya. Pada zaman sekarang ini banyak sekali masalah-masalah kebudayaan yang timbul, khususnya di Indonesia. Dengan semakin berkembangnya zaman, maka kebudayaan asli bangsa Indonesia pun sedikit demi sedikit mulai tergeser oleh kebudayaan asing. Kebudayaan asing cepat sekali merambat masuk ke dalam kebudayaan Indonesia, dan tragisnya kebudayaan barat itu pun dapat dengan cepat di terima oleh masyarakat Indonesia, khususnya para remaja yang ada di Indonesia. Contohnya saja kebudayaan barat yang sekarang sudah merasuki kebudayaan Indonesia ialah PERGAULAN BEBAS, yang nantinya akan merusak moral para remaja di Indonesia.
    Masyarakat Indonesia yang dulunya terkenal sebagai masyarakat yang kaya akan budaya, kini berubah menjadi masyarakat yang berbudaya kebarat-baratan. Ada beberapa contoh budaya barat yang sangat mendominasi, terutama di kalangan kaula muda, yaitu cara berpakaian yang tidak menunjukan adat ketimuran dan meninggalkan pakaian adat dari negeri sendiri. Para remaja di negara kita terus mengikuti "trend dan perrkembangan zaman" yang menjadi masaah pada saat ini. Contoh lainnya pergaulan bebas, yang kini melanda kaula muda di negara kita seperti pergi ke diskotik, minum-minuman keras, narkoba, rambut di cat, wanita yang berpakaian seperti laki-laki, serta laki-laki yang berdandan seperti wanita (telinga yang di tindik, memakai anting, kalung dan gelang) dan sebagainya.
    Budaya kita semakin lama semakin tersingkir, yang seharusnya kita jaga dan lestarikan. Semakin di nasehatkan untuk menghargai budaya tetapi tidak lagi mampu pemuda sekarang untuk melestarikannya, malah melawan orang tua jika memberi nasehat kepada anaknya supaya tidak terlalu mengikuti perkembangan yang datang dari barat. Banyak pemuda yang sekarang ini maah mengambil sisi negatif dari perkeembangan zaman. Inilah yang akhirnya membuat budaya indonesia yang dahulu sangata kaya menjadi hiang. Saya ingin meminta pandangan dari bapak bagaimana untuk membangkitkan kembali kebudayaan indonesia yang sangat mahal dan unik ini, supaya tidak hilang ?

    BalasHapus
  20. Komentar dari bapak:
    Kawula muda adalah kategorial yang sangat dinamis, sangat meroket untuk sesuatu yang baru, ingat bagaimana Kemerdekaan diraih dari bangsa penjajah, Belanda dan Jepang, di sana tercatat dengan tinta emas, kalau pemuda sangat berperan aktif.
    Perihal pemuda masa kini (termasuk saya di dalamnya ya... karena menurut kategorial gereja HKBP, di bawah 45 tahun itu masih tergolong pemuda walaupun sudah kawin, jadi saya masih pemuda rupanya yahh), memang banyak yang tergila-gila dengan gaya hidup atau life style, tergila-gila dengan mobil mewah dan alat-alat techno lainnya, semuanya kembali ke dalam didikan budaya dan agama dari satu-satu keluarga.
    Betul seperti yang kamu kutip, bahwa IBD adalah "pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan dalam mengkaji masalah masalah manusia dan kebudayaan". Sesungguhnya masalah-masalah manusia sekarang sungguh komplit, karena itu pemuda dalam gereja harus diberikan ruang ekspresi dan kreativitas, dan di sanalah mereka akan banyak mengalami dan bertanya nilai-nilai budaya dan juga kristiani kita.
    Analisa yang dapat saya ambil yaitu:
    Dari komentar saudara Boris saya mengambil kesimpulan atau analisa bahwa pergaulan bebas itu diakibatkan karena kurang adanya kedisiplinan. Jika seseorang itu berdisiplin maka, tidak akan terjadi pergaulan bebas. Dimana menurut saya salah satu contoh dari pergaulan bebas ini melakukan hal-hal yang kurang baik seperti memakai narkoba dan zat adiktif lainnya, balap liar,kumpul kebo , dan begal.hal ini akan mengganggu keadaan , kenyamanan dari warga sekeliling atau sekitar orang yang berkelakuan buruk tersebut , bahkan anak kecil yang melihat hal demikian akan mengikutinya dan melakukannya seperti yang dilakukan oleh orang dewasa di sekitarnya. Hal ini akan mempengaruhi psikologi dan perkembangan anak saat ini semakin menurun.
    salam IBD.

    BalasHapus
  21. Nama :Syela T.S Br Bangun
    Nim :15.01.1333

    c) “Nama :Johannes.panjaitan
    Nim : 15.01.1278
    kelas : I.B /Teologia
    shalom pak ..
    saya mau bertanya disajian tentang Nilai-nilai kemanusian yang lain.disitu ada dikaitkan tentang hak asasi manusia..jadi saya mau bertanya tentak hak asasi di indonesia, saya masih melihat bahwa hak asasi masih kurang ditegakkan, dan terlebih bagaimana cara menciptakan cinta diantara manusia sementara sekat-sekat/pembatas-pembatas diantara manusia,karna masih banyak yang memandang manusia itu berdasarkan perbedaan-perbedaan seperti golongan, didalam agama juga masih ada sekat-sekat atau pembatas-pembatas itu pak.
    Terimakasih”

    “Nama :Chriastian sinaga
    NIM :15.01.1227
    Kelas/prodi:1b/teologi

    saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari saudara johanes panjaitan,bagaimana kita mencitai seseorang dengan perbedaan yang kita miliki,kita harus terlebih dahulu mengetahui apa motivasi kita untuk mencintai dia,kalau kita memiliki motivasi yang baik untuk mencintai dia dan kita memiliki rasa cinta yang besar ,iklas padanya. Perbedaan itu tidak menjadi penghalang diantara hubungan itu,buat lah perbedaan itu menjadi warna dalam hubungan itu.perbedaan itu tidak selamanya sebagai pengahambat hubungan jika dalam hubungan itu kita tidak membanding-bandingkan yg satu dengan yang lain (agama,ras,budaya)”


    “Mago Dang Edward Sinaga6 Maret 2016 07.22
    Terimakasih komennya, Johannes Panjaitan, 15.01.1278,

    IBD, membangun kemanusiaan dengan tinggnya penghargaan akan hak-hak asasi manusia itu sendiri.

    Sekat=sekat, pembatas-pembatas, penggolongan-penggolongan, klasifikasi-klasifikasi, adalah tantangan dan kenyataan yang masih kuat dibangun oleh kelompok-kelompok manusia itu sendiri, dan inilah kenyataan dnia kita.

    IBD dan kemanusiaan menghantarkan dan memaksa manusia untuk tidak melukai dan menciptakan penderitaan kepada manusia lainnya. PBB adalah rumah bagi bangsa-bangsa yang berbeda-beda untuk bersatu dan saling menolong, saling mendukung, dan saling membangun,

    juga gereja, seharusnya harus tampil di depan sebagai motivator dan pionir untuk kesatuan manusia, dan banyak ajaran Kristus untuk menuntun kita sebagai pengikutnya, agar membuka diri dari sekat-sekat, pembatas-pembatas yang selama ini memisahkan dan membeda-bedakan manusia itu.

    Salam IBD”

    “Mago Dang Edward Sinaga6 Maret 2016 14.53
    Terimakasih komennya, Chriastian sinaga
    NIM :15.01.1227.

    Salam IBD”

    Nama :Syela T.S Br.Bangun
    Nim :15.01.1333
    Ting/Jur :I-C/Teologi

    Syalom pak…
    Saya merasa tertarik dengan komentar bapak dari pertanyaan teman saya Johanes panjaitan, bahwa dalam perbedaan lah kita diajak untuk saling peduli. Bagi saya sendiri , perbedaan itu adalah suatu tantangan, bagaimana saya bisa berbaur dengan yang lainnya sehingga saya bisa mengenal budaya lain dan menghargainya. Adanya sekat-sekat dan pembatas-pembatas yang dibuat manusia itu tidak akan membuat manusia itu sendiri menjadi berkembang, malah semakin tidak berkembang.
    Terimakasih, salam IBD

    BalasHapus
  22. Nama : Chyntya Yolanda Saragih
    NIM : 15.01.1229
    Kelas : I-C Theologia
    M. Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
    Dosen : Pdt. Edward Simon Sinaga, M.Th

    1. Kutipan Gunawan dari M.T. Zen tentang, "Ciri-ciri bangsa yang maju", urutannya adalah sebagai berikut:
    a. Bekerja Keras untuk Menabung dan Berinvestasi kaitannya dengan Latarbelakang Lahirnya Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD)
    Kaitannya : lmu Budaya Dasar bertujuan untuk mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri. Kehidupan manusia saat ini hanya mementingkan uang saja. Untuk apa manusia menabung ataupun berinvestasi jika yang ditabung itu adalah hasil dari korupsi maupun hasil curian. Manusia tidak ingin dilingkupi oleh rasa bersalah seumur hidupnya. Pada saat seperti inilah kebudayaan hadir sebagai hakikat kemanusiaan yang mampu mengingatkan kita untuk tetap berpegang pada kemanusiaan.
    b. Berkemauan untuk Bertindak Hebat kaitannya dengan Latarbelakang Lahirnya Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD)
    Kaitannya : Adanya kemauan untuk bertindak hebat ditentukan oleh kualitas manusianya. Ada orang yang berkemampuan tetapi tidak berkemauan sehingga apa yang diinginkannya tidak tercapai dan berhasil. Tetapi jika manusia telah menjadi orang hebat tidaklah terlepas dari kebudayaan manusia yaitu mempunyai rasa kebersamaan dan belas kasihan antar sesama manusia dengan saling tolong menolong dan adanya kerjasama. Tidak merendahkan orang lain dan menghargai orang lain yang lebih rendah derajatnya adalah hal yang terpenting.
    c. Menghargai Waktu kaitannya dengan Latarbelakang Lahirnya Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD)
    Kaitannya : Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) di dalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya. Seseorang kurang menghargai waktu disebabkan karena kurangnya Disiplin dan tidak adanya Sinkronisasi terhadap waktu.
    d. Memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Tehnologi (IPTEK) kaitannya dengan Latarbelakang Lahirnya Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD)
    Kaitannya : Pengetahuan Budaya mengkaji masalah dan nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya. Sedangkan Ilmu Budaya Dasar bukan ilmu tentang budaya melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya. Dan demikian IBD dituju untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk di dalam pengetahuan budaya (The Humanities). Namun kemajuan IPTEK menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya sehingga menyebabkan manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakannya.

    BalasHapus
  23. 2. Topik terakhir bahasan Silabus sebelum UTS ini adalah, "Pentingnya Strategi Kebudayaan Yang Berdasar Pada Nilai" (M. Sutrisno, 1993). Berikan penjelasan dan analisa anda!
    Analisa saya tentang "Pentingnya Strategi Kebudayaan Yang Berdasar Pada Nilai"
    Ada beberapa tokoh berpendapat mengenai strategi Kebudayaan. Menurut Van Peursen dalam bukunya strategi kebudayaan menjelaskan bahwa dewasa ini terdapat pergeseran-pergeseran arti kebudayaan, oleh sebab itu Van Peursen membagi tiga tahap yaitu tahap mitis, onologis, dan fungsional. Dari ketiga tahapan, tahap fungsional merupakan tahap yang mendasari dalam menjalankan proses tersebut, sebab fungsional diperlukan adanya strategi-strategi agar kebudayaan yang sedang dijalankan ke depannya dapat berjalan dengan matang. Dan strategi inilah yang menurut Van perlu diperhatikan untuk mencermati ketegangan pengaruh antara manusia dan kekuasaan-kekuasaan ke depannya. Sedangkan menurut Koentjaraningrat (2003) dalam memahami kebudayaan, menyarankan bahwa kebudaayaan dibeda-bedakan sesuai dengan empat wujud yaitu mulai dari tampilan luar yang paling mudah dilihat ke pusat atau inti yang paling dalam berturut-turut adalah artefact atau benda-benda fisik, sistem tingkah laku dan tindakan berpola, sistem gagasan, dan sistem gagasan yang ideologis. Kedua pemahaman tentang kebudayaan dan strategi kebudayaan tersebut memiliki perbedaan yang mana dalam konsep kebudayaan itu sendiri dipandang sebagai sesuatu yang dinamis oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan akan sesuatu. Sebagai sebuah penegasan. Van Perseun (1988) dalam konsep strategi kebudayaannya menyarankan bahwa cara mendekati kebudayaan tidak lagi terpaku pada definisi-definisi teoritis yang sudah begitu banyak, melainkan apa yang dapat diperbuat dengan kebudayaan. Selain itu, Van juga mengakui bahwa kebudayaan juga termasuk tradisi yang dapat diterjemahkan sebagai pewarisan atau penerusan norma-norma, adat-istiadat, atau kaidah-kaidah dari masa lalu. Namun, tradisi itu bukanlah sesuatu yang dapat dirubah. Tradisi justru diperpaduakan dengan ragam perbuatan manusia dengan cara menerima, menolak maupun mengubahnya. Itulah sebabnya kebudayaan dijadikannya sebagai perubahan dan keniscayaan. Kebudayaan memang hasil karya manusia, ia mengembangkan kemampuan, bakat sampai menghasilkan buah. Dengan kebudayaan manusia menciptakan lingkungan hidup yang lebih baik, yang mau dijadikannya semacam kerajaannya. Dan lewat kebudayaanlah manusia mau mengatur dan menguasai alam ini.
    Mekanisme utama yang paling kuat menumbuhkan dan memperkuat budaya adalah :
    a. Apa yang mendapat perhatian dari pemimpin untuk diukur dan dikontrol.
    b. Reaksi pimpinan terhadap peristiwa dan krisis yang penting.
    c. Model peran, pengajaran dan bimbingan yang dilaksanakan dengan disengaja oleh pemimpinan.
    d. Kriteria untuk mengalokasikan imbalan dan status.
    e. Kriteria untuk perekrutan, seleksi, promosi dan komitmen (Schein, 1985).
    Idealnya, program perubahan budaya dimulai dengan analisis dari budaya yang telah ada. Budaya yang diinginkan kemudian ditetapkan, membawa pengenalan suatu “kesenjangan sosial”.

    BalasHapus
  24. 3. Komen dan Jawaban yang menarik.
    a. Pertanyaan dari Hendriko Siagian Mengenai "Alam Pemikiran Manusia".
    Dimana ia menjumpai beberapa orang-orang tertentu yang latar belakangnya adalah seorang pelayan gereja (Penatua Gereja) yang mempunyai kemampuan supranatural dalam dirinya, atau bisa dikatakan dia seorang dukun. Dari hal tersebut dapat dilihat ada diantara mereka yang meninggalkan tugas pelayanannya dan mempengaruhi hidupnya dan ada juga yang tetap dalam tugas pelayanannya.
    Pertanyaannya dari hal tersebut, yaitu:
    1. Apakah hal sedemikian rupa tidak bertentangan dengan iman dan ajaran Kristen/gereja dengan adanya beberapa penatua-penatua tertentu yang mempunyai kemampuan supranatural?
    2. dalam hal sedemikian rupa dimana adanya beberapa penatua yang mempunyai kemampuan supranatural, siapakan/apakah yang lebih diyakini oleh orang tersebut dengan adanya hal demikian?, apakah dia masih meyakini Tuhannya atau lebih meyakini kemampuan yg dimilikinya yang notabennya adalah diturunkan oleh nenek-nenek moyangnya?
    3. dengan adanya hal demikian, tidak adakan pro kontra atau pertentangan yang terjadi dalam dirinya antara kemampuan supranatural tersebut dengan Tuhan yang diyakini dalam agamanya?
    Jawaban Dosen :
    Alam pemikiran mitis manusia adalah akar dalam setiap budaya, sebelum agama datang, manusia dan Yang Mahakuasa (ALLAH dalam Alkitab, atau dewa dan dewi bagi yang beragama tradisi, dan lain-lain)adalah dua alam yaitu manusia yang duniawi dan Yang Mahakuasa yang ilahi.
    Menghubungkan mitis dan seorang penatua atau pelayan di gereja saat ini, membutuhkan suatu penelitian langsung dan berbincang-bincang dengan oknum penatua tersebut, dengan catatan untuk melihat dan diskusi dengannya tanpa menggurui dan menghakimi. Sekali lagi atas nama IBD, kita harus ramah dan datang untuk melihat dan mengamati, dan memaknainya, sekali lagi butuh waktu dan penelitian yang panjang, ini cocok untuk skripsi, semoga pencariannya dan pemaknaannya sampai kepada pencerahan sehingga permasalahan seorang penatua dan kemampuan supranaturalnya dapat diterangi dalam terang Injil (perlu kita ingat Yesus juga dikenal sebagai penyembuh berbagai penyakit).
    Analisa Saya : Dari pembahasan ini dapat dilihat bahwa memiliki kekuatan supranatural masih banyak dimiliki oleh manusia pada saat ini dan terkhusus untuk penatua gereja yang menjadi panutan bagi jemaat. Melalui hal ini perlu di perhatikan dilihat dan diamati, dan dimaknai. Hal ini haruslah menjadi cermin bagi kita sebagai hamba Tuhan. orang yang memiliki kekutan supranatural tidaklah harus dihindari tetapi mari kita pahami dan kita arahkan agar penatua tersebut mau berubah. Sebagai pelayan Tuhan haruslah mampu menerima resiko dari pelayanan. sebagai pelayan Tuhan jika kita masih percaya pada hal mistis untuk apa kita menjadi contoh dalam gereja sedangkan diri kita sendiri tidak dapat kita ubah. Hal ini sangat perlu untuk lebih di perhatikan lagi bagaiman perkembangannya. Karena pada peristiwa seperti ini sangat bertolak dalam kepercayaan kita. Yang dimana seorang pelayan gereja yang tugasnya melayani orang-orang yang datang untuk menyembah Tuhan memiliki kepercayaan menyimpang dari ajaran-ajaran kristen.

    BalasHapus
  25. b. Pertanyaan dari Hendriko Siagian. Pembahasan “Alam Pemikiran Manusia”.
    Bapak juga sudah menjelaskan pada kami cara berjiarah ke kuburan (batak=tinambur) orang-orang yang sudah mendahukui kita. Juga sudah menjelaskan kebiasaan kita, khususnya orang batak berjiah ke kuburan dimana mempunyai kebiasaan untuk membawa benda-benda (makanan, minuman, bunga, rokok) ke kuburan dan bapak sudah menjelaskan pada kami hal tersebut sedemikian bagusnya bahwa hal tersebut tidaklah salah, namun kalau dilihat dari kaca mata agama Kristen, hal tersebut adalah salah.
    Namun mengenai pembahasan ini adalah saat berjiarah ke kuburan, kebiasaan kita yaitu memanjatkan doa di kuburan itu (batak=tinambur)saat kita berjiarah. Namun yang di lihat dari kebiasaan itu adalah bahwa saat orang berdoa dikuburan, dia tidak menujukan doanya pada Tuhan, namun dia seakan-akan berdoa pada orang yang sudah mati tersebut. Dia melakukan hal itu karena anggapan orang batak bahwa orang yang sudah meninggal juga masih mempunyai "sahala". Namun yang di bingungkan apa arti sahala dalam bahasa Indonesia.
    Jujur saja sebelum masuk ke STT ABDI SABDA, jika berjiarah ke tinambur keluarga yg sudah meninggal, khususnya tinambur ayah sendiri, juga melakukan hal tersebut, yaitu seakan-akan berdoa pada ayah saya yang sudah meninggal.
    Contohnya dalam doa tersebut, meminta berkat, penyertaan pada ayah yang sudah meninggal.
    Jadi pak, dari hal tersebut, yang ingin meminta penjelasan dan pandangan dari bapak.
    1) bagaimana sebenarnya perspektif budaya dalam hal berdoa di kuburan (Batak=Tinambur)??
    2) kalau ditinjau dari sudut budaya dan kekristenan, apakah memang benar orang yang sudah meninggal masih mempunyai sahala??
    Jawaban Dosen :
    Ziarah dan Batakologi, mengeskspresikan hubungan dan kenangan antara yang telah meniggal dengan keluarga yang masih hidup belum habis, sirna, atau putus. Saya berpikir, "Mengapa hubungan dan kenangan yang kuat dan indah (suka dan duka) itu harus diputus, dihapus, dan dibuang? Siapa yang berhak memutus, menghapus, dan membuangnya? Orang atau masyarakat Batak adalah pribadi yang tidak mudah melupakan itu, termasuk saya tidak mudah melupakan orang-orang yang saya kasihi (teristimewa keluarga, orangtua, saudara, kakak, adek, dan keponakan). Saya suka ziarah, saya mengenang, saya bawa bunga, saya cuci muka, dan terakhir saya berdoa kepada Tuhan, saya tidak meminta berkat kepada mereka yang telah meninggal, saya dalam bayangan ada dan rindu, membayangkan kalau mereka yang telah meninggal itu seolah-olah ada dengan saya saat ziarah, dan saya sadar betul hal itu hanyalah imajinasi belaka, karena saya terlalu rindu dan mangasihi mereka. Jujur semuanya hanyalah imajinasi yang saya sadari, sebagai pengobat dan makna saya datang berziarah (karena saya mencoba merefleksikan iman saya, jadi saya tidak hanyut dalam imajinasi, dan ujung-ujungnya hanya saya akhiri dengan doa, dan berserah, serta percaya, kalau mereka yang telah tidur tenang di pekuburan (hinambor) sudah Ada Dalam tangan Tuhan atau Sudah Dalam Pemeliharaan atau Penjagaan Tuhan. Cobalah tekun berdoa dan cobalah membaca Alkitab, bagaimana Yesus dalam masa-masa menuju Salib dan hingga masa-masa Kebangkitan hingga hari KenaikanNya, ada pesan-pesan kuat di sana menyangkut, bagaimana kita memandang kematian dan keberadaan saudara, keluarga kita yang telah tidur dalam alam kematian.
    Inilah sekilas, betul dari pengalaman dan imajinasi yang saya benar-benar sadari itu. saat saya ber-ziarah, akhirnya saya kembali hanya akhiri dalam doa dan permohonan kekuatan dan penghiburan kiranya melalui ziarah tersebut, kita sadar kalau mereka sudah tenang dalam isterahat panjangnya dan sudah ada dalam Tangan dan Pemeliharaan Tuhan, hingga Maranatha, dan Kebangkitan daging orang-orang percaya, di akhir masa nanti. Bisa kita perdalam dalam kalimat-kalimat Pemgakuan Iman rasuli, "Aku percaya kepada Roh Kudus, dst. Ada kalimat, "Kebangkitan daging dan kehidupan yang kekal".

    BalasHapus
  26. Analisa saya : Hal berziarah tidaklah salah karena itu merupakan bagian dari kebudayaan kita. Dengan berziarah bukan berarti kita meninggikan orang yang telah meninggal dan berdoa di kuburan juga bukanlah hal yang salah. Berziarah dan berdoa dikuburan menjadi salah jika kita memaknainya dengan salah dan merefleksikannya menjadi hal yang salah. Berziarah kepada orang yang telah meninggal menurut saya menunjukkan bahwa kita mengenang mereka yang terlebih dahulu meninggal dan berdoa dikuburan bukan untuk meminta kepada yang telah meninggal melainkan berdoa kepada Tuhan bahwa orang-orang yang kita kasihi telah dijemputnya dan ia menempatkannya di sebelah kanannya. Saya juga melakukan hal yang sama untuk mengenang keluarga saya yang telah meninggal dan terkhusus untuk mengenang bapak saya yang meninggal, saya berziarah karena rasa rindu saya dan karna saya mengenang ia. Hal ini tidak menjadi salah jika kita tidak salah merefleksikannya.
    c. Pertanyaan Hendriko Siagian. Pembahasan "Nilai-Nilai Kemanusiaan yang Lain".
    Jadi dari topik pembahasan tersebut, ada dibahas mengenai Cinta, Peran Ganda Wanita, Dan Keluarga. Dan saya mempunyai pertanyaan yang tidak dapat saya tanyakan tadi di kelas I-C Theologi.
    Jadi semakin berkembangnya zaman dan tuntutan hidup manusia, mengakibatkan banyak wanita sekarang ini yang menjadi wanita karier/pekerja. Jadi terkadang hal tersebut mengakibatkan wanita melupakan dan meninggalkan kewajiban dan keharusannya sebagai seorang wanita bagi keluarga dan anak-anaknya. Dan dengan sudah banyaknya wanita/ibu rumah tangga karier, terkadang menimbulkan problem ataupun perpecahan dalam keluarga, khususnya diantara suami dan istri. Apalagi jika pendapatan si wanita/istri karier tersebut lebih besar dan menjanjikan dibandingkan dengan si suami. Jadi sering menimbulkan si istri meninggikan dirinya dan anggap remeh terhadap suaminya.
    Jadi pertanyaan saya adalah:
    1. bagaimana sebenarnya tugas dan tanggung jawab seorang wanita/isteri karier dalam keluarganya tanpa menghalangi dan melarang dia dalam berkarier?
    2. jika terjadi hal seperti yang saya coba tanggapi di atas, bagaimana untuk menyelesaikan persoalan-persoalan seperti itu yang diakibatkan oleh masalah karier tersebut?
    Kemudian dari pembahasan kita pada pertemuan kita yang membahas "Nilai-Nilai Kemanusiaan yang Lain", dibahas juga mengenai Puasa dan Hak Asasi Manusia (HAM). Jadi yang saya ingin tanyakan adalah:
    Bagaimana hak asasi manusia non Muslim yang tidak melangsungkan ibadah puasa di bulan puasa? Karena kita melihat dari kehidupan ini, bahwa di bulan puasa, From Pembela Islam (FPI) marak-maraknya melakukan orasi dan tindakan-tindakan untuk menertibkan orang atau oknum-oknum yang dapat menggangu ibadah puasa mereka yang bahkan terkadang berujung pada kekerasan, amarah, dan emosional. Misalkan penertiban pedagang makanan yang tetap berjualan di bulan puasa. Menertibkan tempat-tempat maksihat.
    1). Bagaimana hak-hak para pedagang yang harus tetap berjualan untuk mencari nafkah?
    2). dan bagaimana sebenarnya puasa yang sesungguhnya?
    karena dijelaskan pada sajian kelompok 4 bahwa puasa harus menahan nafsu, amarah, emosi. Sementara FPI mempergunakan kekerasan dalam melakukan orasi dan tindakan-tindakannya.

    BalasHapus
  27. Jawaban Dosen :
    Wanita adalah wanita, Zaman berganti zaman, sosok wanita terus menghiasi sejarah kemanusiaan. sudah lama (khususnya sejak zamannya R.A. Kartini, putri mantan Bupati Jepara, Jawa Tengah itu, wanita tidak lagi hanya di dapur, dia-lah sosok perintis sejarah wanita dan kesetaraan di negeri ini). Wanita dan karir serta pendapatannya yang melampaui suami, adalah permasalahan dalam status sosial atau keluarga, khususnya dalam budaya Batak (Indonesia pada umumnya). Dalam IBD, topik wanita menjadi pokok dalam nilai-nilai kemanusiaan yang lain, karena mengingat sejarah lampau, seolah-olah wanita hanya seharga fungsinya di dapur-sumur-tempat tidur.
    IBD, mengingatkan kita, kalau wanita layak berkarir, dan layak berkarya, namun wanita juga harus diberi kesempatan untuk membangun tanggung-jawabnya di dalam rumah tangga. Memang, dibutuhkan undang-undang khusus untuk melindungi wanita dalam berkarir dan undang-undang itu perihal jam kerja wanita karir jangan disamakan dengan jam kerja seorang pria, agar wanita juga meluangkan waktu untuk menata rumahtangganya. Jam kerjanya dikurangi dan penggajiannya tetap penuh tanpa pemotongan. Sepertinya ini mustahil, tapi mungkin suatu saat menjadi sebuah kenyataan. Tentang FPI dan masyarakat non-muslim dalam menjalankan wirausahanya saat masa-masa Puasa, sebenarnya negara dan undang-undang kita menjamin warganya untuk terus bekerja dan wirausaha. FPI bukan polisi dan bukan pemerintah, mereka hanyalah warga negara biasa dan tak berhak untuk men=sweeping para warga yang menjalankan usahanya walaupun saat-saat bulan puasa sedang berlangsung. Negara atau pemerintah adalah badan yang membina warganya, agar saat bulan suci puasa berlangsung, jangan sampai mengganggu peribadahan warga tersebut. Memang sejarah FPI yang kita ikuti selama ini terkesan sangat anarkis dalam bertindak apalagi tindakan itu justru dalam masa-masa puasa, lupa dan jatuh ke dalam sikap atau tindakan kekerasan, yang telah melanggar nilai-nilai kemanusiaan.
    Analisa saya : Setiap wanita itu haruslah diberi kesempatan untuk berkarier/bekerja. Wanita berkarier tidak selamanya melupakan dan meninggalkan kewajibannya sebagai ibu rumah tangga, apalagi telah memiliki anak wanita bekerja tetapi selalu fikirannya kepada anaknya. Wanita bekerja bukan untuk mendahului suaminya ataupun untuk merendahkan derajat suaminya, melainkan wanita bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Wanita tidak hanya seharga fungsinya di dapur-sumur-tempat tidur. Pendapatan si wanita/istri karier lebih besar dan menjanjikan dibandingkan dengan si suami merupakan masalah yang sering terjadi di dalam rumah tangga. Wanita bekerja bukan untuk merendahkan suami , dan terkadang pertengkaran di rumah tangga terjadi disebabkan kesalah pahaman karena beberapa suami merasa dirinya dianggap rendah oleh istri. Jika istri dan suami dapat saling mengerti, saling memahami dan saling bermusyawarah maka kesalahpahaman dan pertengkaran tidak akan terjadi. Dan wanita juga jangan sampai meninggalkan tanggungjawabnya sebagai seorang istri.
    Salam IBD.

    BalasHapus
  28. Nama: ANGELICA PRECILYA
    NIM:15.01.1214
    Arnold Brahmana
    15.01.1218
    1-D/Theologia

    “Dari pembahasan hari ini (29/2) mengenai Nilai-nilai Kemanusiaan yang Lain, berarti berbicara mengenai suatu perubahan yang mungkin membantu dalam proses menuju kesempurnaan hidup, kebahagiaan hidup, dan lain sebagainya.
    Menurut pandangan saya, dalam hidup ini mengapa manusia hanya mengejar sebuah "kesempurnaan" atau "kebahagiaan"? Mengapa dalam proses tersebut, tidak sedikit pun kita memikirkan tentang "kemuliaan citra diri"?

    Apakah manusia hanya ingin kesempurnaan, kebahagiaan, kesetaraan, penghargaan diri, atau malah kekayaan? Apakah tidak lebih baik sebagai manusia yang beradab kita mengejar kemuliaan ketimbang hal-hal yang disebutkan tadi?”
    Balasan
    “Terimakasih ... Bujur senina Arnold Brahmana, NIM.
    15.01.1218.
    Nilai-nilai Kemanusiaan Yang Lain, bahasan kelompok IV hari ini, adalah disandarkan pada, "Manusia layak berbahagia". Kebahagiaan itu adalah musik yang terindah yang terus mengalun dalam jiwa dan rohani manusia, dan hanya Tuhan-lah yang menjadi sumber musik jiwa-yang membagun dan mengalirkan kebahagiaan itu. Citra manusia yang mulia, imago dei, adalah kisah hilangnya kebahagiaan awal atau pertama, karena manusia ingin sama dan serupa dengan Allah. Allah dan hanya Allah yang tahu dan yang ingin atau berkehendak, agar kita diciptakanNya seperti gambar dan rupa Allah. Kisah nilai kemanusiaan zamannya Adam dan Hawa, mengingatkan kalau pelanggaran mereka telah menghancurkan kesempatan untuk menikmati kesempurnaan dan kebahagiaan taman Eden, di mana mereka sebelumnya berada.
    Kemuliaan, dalam topik religi (alam pemikiran mitis, ontologis, dan funsionalisme) adalah sesuatu yang terus dijiwai, diimani oleh semua umat beragama, karena itulah yang hilang, dan hanya dapat dimiliki manusia hanya karena kehendak Yang Mahakuasa (dalam konteks Kristen, disebut anugerah atau sola gratia).

    Salam Budaya Salam Nilai-nilai Kemanusiaan, dan Salam dalam Allah yang telah menjadi manusia, dalam PutraNya, Yesus Kristus”.

    Alasan
    Syalom pak..
    Saya memilih komentar ini karena itulah yang terjadi di era sekarang ini. Manusia selalu menuntut kebahagiaan dan kesempurnaan, alangkah egoisnya kita apabila hanya kedua hal itu yang di cari didunia ini, karena belum tentu kebahagiaan yang kita dapat akan menjadi berkat juga untuk orang lain, bisa saja menjadi batu sandungan ataupun kesengsaraan orang lain. Lain halnya dengan kesempurnaan, yang jelas-jelas sudah tidak mungkin kita peroleh sebab kita telah terikat dengan dosa turunan yang menghambat kita untuk memperoleh kesempurnaan itu sendiri. Tapi itulah manusia dengan keterbatasannya, masih ada sifat duniawi yang menguasai diri ini.

    BalasHapus
  29. Nama: ANGELICA PRECILYA
    NIM: 15.01.1214
    Nama: james simson simanullang
    Nim : 15.01.1273
    Tingkat/Jurusan : I-D jurusan theologi

    “kita mengetahui bahwa Etika manusia saat ini sudah hilang atau menipisnya nilai-nilai kemanusiaan. itu disebabkan karna kurangnya atau tidak ada kesadaran manusia akan nilai-nilai kemanusiaan. perkembangan zaman atau teknologi saat ini membuat etika dan moral manusia sudah mulai pudar dan tidak ada lagi rasa keseganan terhadap orang yang lebih tua.karana kurangnya perhatian atau kontrol dari orang tua.banyak kita temukan saat ini remaja yang hancur karna perkembangan teknologi yang salah gunakan.Etika dan moral harus dipegang pada prinsip seseorang. saya ingin bertanya kepada bapak seperti yang saya lihat digereja saya jemaat digereja saya pak sudah mulai hilang etika dan moral. krna mereka menganggap bahwa bergereja itu tidaklah penting dan tidak ada gunanya dan mereka mementingkan berkerja dari pada bergereja.Mereka katakan bahwa tidak ada uang yang dapat dihasilakan dari sana malah membuat kerugian.banyak jemaat digereja saya pak yang jarang beribadah dan sangat susah datang kegereja. itu pun hari-hari besar besar saja pak yang datang contohnya pada hari natal dan tahun baru saja baru datang kegereja. bagaimana pak peran gereja disana dalam menghadapi masalah tersebut?????”.

    syaloom...
    Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 06.01
    “Terimakasih komennya, James Simson Simanullang, Nim : 15.01.1273.
    IBD membangun kembali nilai-nilai kemanusiaan, seperti yang kita telah bahas di kelas, nilai-nilai itu: Etika, etos, moral, dan juga nilai yang lainnya, seperti: kesempurnaan, kebahagiaan, puasa-jatidiri, cinta erotis-peran ganda wanita-keluarga, dan Hak Asasi Manusia. Perihal banyaknya jemaat yagn tidak tertarik lagi ke gereja, mungkin perlu kita selidiki apa penyebabnya, karena kemungkinan ada faktor-faktor yang melatarbelakangi sehingga kita menemukan alasan-alasan itu. Ada pelajaran yang perlu kita renungkan, agar sebagai pendeta atau pelayan, kita harus rendah hati dan selalu memotivasi umat dalam kehidupan sehari-hari. Umat dalam perjuangan hidup pasti banyak menghadapi masalah, di sanalah kita datang untuk menopang dan mendampingi mereka, dan kita datang hanyalah sebagai wakil atau utusan dari Tuhan. Pendeta atau pelayan jangan berkarakter seperti bos, tetapi harus meneladani Kristus yang rendah hati itu”.
    Salam Budaya.

    Alasan
    Syalom Pak..
    Terkait dengan pertanyaan saudara james, saya merasa tertantang akan hal tersebut, karena seperti jawaban bapak, kitalah sebagai calon-calon pelayan Tuhan yang harus menyikapi hal tersebut apabila ada jemaat kita yang sudah lari atau berbelok dari jalan Tuhan. Disini pelayan sangat berperan aktif karena pendeta diibaratkan sebagai pilot yang membawa gereja Tuhan ke dalam terang Kristus. Gereja disini diibaratkan sebagai pesawat. Kita dapat berefleksi melalui komentar ini, sebab penting bagi kita sebagai calon-calon pelayan Tuhan yang mungkin akan menghadapi medan pelayanan seperti hal tersebut.

    BalasHapus
  30. Nama : Lisdayani purba
    nim : 15.01.1288
    jur : (teologia)

    Nama :lisda yani purba
    Nim :15.01.1288
    Ting/jur : IC/Theologi
    1. Kutipan Gunawan dari M.T Zen tentang “ciri-ciri bangsa yang maju” urutan 7,8,9 & 10 coba saudara jelaskan dan kaitkan dengan latar belakang lahirnya mata kuliah Ilmu Budaya Dasar.
    Jawab : Hubungan cirri-ciri negara maju dengan latar belakang ilmu budaya dasar adalah 7. bekerja keras untuk menabung dan berinvestasi, 8. berkemauan untuk bertindak hebat, 9. menghargai waktu,10, dan memanfaatkan IPTEK. seperti yang kita ketahui bahwa negara maju sangat berbeda dengan negara berkembang. Negara maju sangatlah menghargai cirri-ciri tersebut sedangkan negara berkembang masih kurang dan inilah yang menyebabkan negara berkembang sangat lambat untuk bisa menjadi negara maju. Di negara maju seperti Cina dan singapura bisa kita lihat, kedua negara ini sangat menghargai waktu dan negara yang kaya akan IPTEK. Jika di bandingkan dengan negara berkembang misalnya di Indonesia, di negara ini hanya teori saja, sehingga manusia dan pola pikirnya nya pun begitu saja, yang sangat sulit menerapkan ciri-ciri negara maju di indonesia, karena kesadaran akan menghargai waktu sangat sulit di trapkan dalam kehidupan sehari-hari, dan masayarakat indonesia pun dalam memanfaatkan IPTEK kebanyakan ke hal-hal yang negative, tercatat Indonesia adalah pengguna situs internet yang paling banyak. Jika di kaitkan dengan latar belakang IBD, mata kuliah ini sangatlah meberikan kepada kita para Mahasiswa akan pentingnya pengetahuan akan eksistensi di tengah-tengah akan gencarnya pemakain IPTEK yang keterlaluan.
    Dari latar belakang ini dapat kita lihat lahr 2 konteks :
    1.Konteks Sejarah Pembangunan Indonesia.
    Pembangunan adalah proses perubahan pada masyarakat yang di rencanakan menuju suatu keadaan yang lebih baik sesuai dengan tujuan pembangunan nasional dan berlandaskan pada nilai-nilai tertentu. Kriteria tentang negara maju di katakana bila negara itu memiliki filsafat dan ilmu pengetahuan yang tinggi seperti Yunani dan Cina. Negara ini di katakana maju ketika negara ini mampu meng industrialisasikan, ketika teknologi di gunakan untuk mmprouksi barang dan jasa secara missal dengan melibatkan buruh dan tenaga kerja lainnya. Negara akan maju ketika negara tersebut menguasai faktor-faktor produksi untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Negara Indonesia mengalami berbagai hambatan yang membuat Indonesia sangat lambat untuk maju. Dampak pembanguanan terjadi karena terdapat perbedaan sudut pandang, baik itu nilai sosial, budaya, politik, agama, nilai-nilai modernisasi, nilai tradisional, nilai universal serta nilai-nilai kebudayaan yang lain yang mrupakan bawaan alam seperti kemiskinan, egois, penyiksaan,manipulasi dsb, masyarakat Indonesia memiliki cakrawala pemikiran dan pandanagan yang luas memelihara dan membentuk nilai yang benar.

    BalasHapus
  31. Nama: ANGELICA PRECILYA
    NIM: 15.01.1214
    Hendriko Siagian2 Maret 2016 03.41
    Dari tradisi keluarga saya, ketika kami pergi ke kuburan kami membawa bunga, makanan,rokok dan berdoa kepada orang yang sudah meninggal agar diberkati dalam kehidupan ini. yang ingin saya tanyakan,
    1) bagaimana sebenarnya perspektif budaya dalam hal berdoa di kuburan (Batak=Tinambur)?? 2) kalau ditinjau dari sudut budaya dan kekristenan, apakah memang benar orang yang sudah meninggal masih mempunyai sahala??
    saya mengucapkan banyak terima kasih buat bapak dosen kami”..
    Mago Dang Edward Sinaga2 Maret 2016 09.09
    “Terimakasih komennya, Hendriko Siagian,NIM : 15.01.1268.
    Ziarah dan Batakologi, mengeskspresikan hubungan dan kenangan antara yang telah meniggal dengan keluarga yang masih hidup belum habis, sirna, atau putus. Saya berpikir, "Mengapa hubungan dan kenangan yang kuat dan indah (suka dan duka) itu harus diputus, dihapus, dan dibuang? Siapa yang berhak memutus, menghapus, dan membuangnya? Orang atau masyarakat Batak adalah pribadi yang tidak mudah melupakan itu, termasuk saya tidak mudah melupakan orang-orang yang saya kasihi (teristimewa keluarga, orangtua, saudara, kakak, adek, dan keponakan). Saya suka ziarah, saya mengenang, saya bawa bunga, saya cuci muka, dan terakhir saya berdoa kepada Tuhan, saya tidak meminta berkat kepada mereka yang telah meninggal, saya dalam bayangan ada dan rindu, membayangkan kalau mereka yang telah meninggal itu seolah-olah ada dengan saya saat ziarah, dan saya sadar betul hal itu hanyalah imajinasi belaka, karena saya terlalu rindu dan mangasihi mereka. Jujur semuanya hanyalah imajinasi yang saya sadari, sebagai pengobat dan makna saya datang berziarah (karena saya mencoba merefleksikan iman saya, jadi saya tidak hanyut dalam imajinasi, dan ujung-ujungnya hanya saya akhiri dengan doa, dan berserah, serta percaya, kalau mereka yang telah tidur tenang di pekuburan (hinambor) sudah Ada Dalam tangan Tuhan atau Sudah Dalam Pemeliharaan atau Penjagaan Tuhan. Cobalah tekun berdoa dan cobalah membaca Alkitab, bagaimana Yesus dalam masa-masa menuju Salib dan hingga masa-masa Kebangkitan hingga hari KenaikanNya, ada pesan-pesan kuat di sana menyangkut, bagaimana kita memandang kematian dan keberadaan saudara, keluarga kita yang telah tidur dalam alam kematian.Inilah sekilas, betul dari pengalaman dan imajinasi yang saya benar-benar sadari itu. saat saya ber-ziarah, akhirnya saya kembali hanya akhiri dalam doa dan permohonan kekuatan dan penghiburan kiranya melalui ziarah tersebut, kita sadar kalau mereka sudah tenang dalam isterahat panjangnya dan sudah ada dalam Tangan dan Pemeliharaan Tuhan, hingga Maranatha, dan Kebangkitan daging orang-orang percaya, di akhir masa nanti. Bisa kita perdalam dalam kalimat-kalimat Pemgakuan Iman rasuli, "Aku percaya kepada Roh Kudus, dst. Ada kalimat, "Kebangkitan daging dan kehidupan yang kekal".

    Alasan
    Syalom Pak...
    Menyangkut pertanyaan dari saudara Hendriko Siagian, tertarik mengenai statement ini,ternyata masih ada juga pemikiran seperti itu di dalam hal berziarah. Seperti yang bapak jelaskan, ziarah dilakukan untuk mengenang orang yang telah meninggalkan kita. Kita dapat meyakini bahwa orang yang telah meninggal sudah berada dalam pemeliharaan Tuhan. Jadi walaupun kita berdoa di makam orang yang telah meninggal, kita tetap berdoa kepada Tuhan, bukan meminta pertolongan kepada orang yang telah meninggal. Persepsi seperti inilah yang sering disalah artikan. Oleh karena itu, kita yang sudah mengerti cara pandang ini, harus menerapkan cara pandang yang sesuai dengan iman Kristen.
    BRAVO IBD !!!
    GOD BLESS US

    BalasHapus
  32. Nama : Lisdayani purba
    nim : 15.01.1288
    jur : (teologia)

    2. Topik terakhir bahasan silabus sebelum UTS ini adalah “ Pentingnya Strategis Kebudayaan yang berdasar pada Nilai “ ( M.Sutrisno 1993). Berikan penjelasan dan analisa anda.
    Jawab: Menurut analisa saya pada sajian kelompok 5 yang topiknya “ pentingya Strategi kebudayaan berdasarkan Nilai “. Pertama kita harus paham siapa manusia itu sebenarnya dan bagaimana dia memikirkan kebudayaan nya itu. Manusia itu adalah: Makhluk yang berakal budi, makhluk yang berpikir dan makhluk yang berbudaya.mahluk yang berpikir disini dalam arti, manusia itu diajak untuk memikirkan budaya nya dan cara mengembangkan kebudayaan nya. Dalam pemaparan sajian tersebut ada disebutkan beberapa tokoh yang memberikan konsepsi nya mengenai kebudayaan, contohnya Aristoteles, dalam konsepsinya beliau mengatakan bahwa manusia harus menjadi mahluk yang beraksi, dan dari yang hanya sekedar homo sapiens kini menuju homo faber. Budaya adalah tempat persemain seluruh aspek kehidupan manusia, baik itu dalam hal ekonomi sampai kepada Agama. Manusia bisa menciptakan kebudayaan yang baru melalui bakat yang bisa menghasilkan buah, contoh nya pada saat ini yang sudah dapat kita ketahui yaitu “ budaya selfie yang sampai pada saat ini sudah merajai kehidupan manusia itu sendiri. Kita ingat manusia itu mampu mnciptakan lingkungan yang baik dan budaya yang ramah dan bisa di jadikannya semacam “kerajaannya”. Dan lewat kebudayaanlah manusia mau mengatur dan menguasai alam ini.
    Pentingnya Strategi Kebudayaan yang berdasar pada Nilai pijakannya adalah nilai sehingga kebudayaannya adalah forma spiritual yang membutuhkan strategi karena munculnya kebudayaan modern disebabkan karena tidak adanya penguasaan diri maka dari itu munculah krisis kebudayaan yang dampaknya kepada krisis nilai. Karena itu kebuadayaan yang berdasarkan pada nilai adalah tuntutan karena terbukti edukasi atau pembelajaran yang makin berkualitas kehidupannya dan pada akhirnya terbangunlah Martabat. Dan seiring berkembangnya zaman yang mengikis kebudayaan kita, kita di tuntut untuk tidak mengikuti kebudayaan yang sedang menguasai negeri ini agar tidak terjadi negeri Tuna Budaya. Kita sebagai generasi baru kita di tuntut untuk menjaga kebudayaan yang ada dalam negeri ini. karena kalau bukan kita siapa lagi yang sayang kepada negeri ini. secara teologisnya dalam surat Paulus di katakana “ karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati, sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa dan satu tujuan. Dalam ayat ini manusia di tuntut untuk meneladani kehidupan Kristus. Dan dalam 1 Timotius juga di katakana “ jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engakau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu, nah kita sebagai kaula muda harus bisa jadi teelaan dalam menjaga kebudayaan kita. Mungkin ada banyak kaula muda yang tidak perduli terhadap kebudayaan yang ada pada nya, tetapi saya yakin dan percaya di balik banyaknya kaula muda yang tidak perduli saya yakin bahwa masih ada kaula muda yang perduli trhadap kebudayaannya, mungkin kita muncul pertanyaan mengapa ada banyak kaula muda yang tidak perduli, yah mungkin mereka kurang pendidikan formal atau bahkan pendidikan dalam keluarga.

    BalasHapus
  33. lisdayani purba14 Maret 2016 03.46

    Nama : Lisdayani purba
    nim : 15.01.1288
    jur : (teologia)


    3. Dalam blog ( E. sinaga dan IBD 2016) pilih komen 3 beserta jawaban anda dan analisa kembali.
    1. Nama : Citra Theresia Tarigan
    Kelas : I-C
    Nim : 15.01.1230

    Syaloom pak...

    “saya ingin bertanya pada sajian ke 4 dalam nilai-nilai kemanusiaan yang lain , bagaimana jika kita bawa kedalam adat budaya suku-suku yang sekarang ini semakin berkembang apakah masih ada kaitannya dengan nilai-nilai kemanusiaan yang lain ? adat budaya pada zaman sekarang ini sudah semakin modern bahkan sekarang ini adat budaya sepertinya sudah tidak mempunyai nilai-nilai dalam keberadatan. dan yang dilihat juga pada adat contoh nya dalam pernikahan sudah lebih menonjol kepada ke modernan. yang mau saya tanyakan pak, apakah IBD dapat berperan dalam hal ini ? dan jika ia, apa yang dapat IBD dalam konteks nilai-nilai kemanusiaan yang lain ini yang dapat dilakukan untuk hal adat budaya ?
    Terima Kasih dan Syalom Pak...
    Tuhan Yesus Memberkati”

    Mago dng sinaga
    “terimakasih komennya, Citra Theresia Tarigan,Nim : 15.01.1230.
    IBD dan Nilai-nilai Kemanusiaan yang Lain, adalah sangat menolong kita untuk menyadari kalau manusia dari zaman purbakala, zaman modern, hingga zaman tehnologi (canggih) ini, adalah layak hidup bahagia, sempurna dan sejahtera.
    Coba baca koran Kompas tentang "Negeri Tuna Budaya" dan juga Kompas "Pembangunan dan Ketimpangan", dan saya undang kamu memberi komennya kembali di bawah ini.”
    Salam IBD
    mengapa saya memilih pertanyaan, dari citra karena budaya zaman sekarang ini sudah pudar diakibatkan karena kita sendiri tidak mengenal kebudayaan kita sendiri sehingga kebudayaan zaman sekarang pudar. Misalnya pada kebudayaan simalungun dimana budaya simalungun itu, setiap ada yang meninngap pasti keluarga, membuat rokok di kuburan orang meninggal, serta memberi makanan terhadap yang meninngal, itu semua tergantung kepada kita bagimana kita menganggapi kebudayaan yang seperti itu.

    2. Hendriko siagian
    “Apa yang harus kita pilih, dan kita yakini? di posisi mana kita harus bersikap benar? Benar dihadapan budaya atau benar dihadapan kekristenan”?
    Mago dng sinaga
    •” Kekristenan adalah nilai dan Kebatakan adalah nilai, dan atas nama kebenaran, kebaikan, dan keadilan, mengapa mereka harus bertentangan, siapa yang menentang siapa?
    Jika Yesus ada dan lahir di Batak, seperti apakah Kebatakan itu sekarang? Stetalah kekristenan berkembang di Batak, seperti apakah Kebatakan kita?

    ungkan, masih panjang jalan-jalan membangun teologia, iman itu adalah kebaikan, kebenaran dan keadilan, di mana nenek moyang kita juga telah menganutnya, makanya hadir nilai dan masyarakat Batak "maradat".
    Silahkan baca ulang jawaban saya sebelumnya, dan mungkin akan lebih baik memahaminya. Salam IBD”
    Mengapa saya memilih petanyaan ini, Karena pertnyaan dari hendriko
    Karena saya tertarik dengan pertanyaan hendriko, karena pertanyaan hendriko itu cukup menarik untuk dibahas karena kita harus benar dihadapan, budaya dan dibenarkan dihadapan kekristenan sebab kebudayaan itu harus benar dihadapan kedua belah pihak, karena tidak ada budaya yang salah tetapi itu semua tergantung kita.

    BalasHapus
  34. Nama : Lisdayani purba
    nim : 15.01.1288
    jur : (teologia)


    3. Nama : Johannes.panjaitan
    Nim : 15.01.1278
    kelas : I.B /Teologia
    “shalom pak ..
    saya mau bertanya disajian tentang Nilai-nilai kemanusian yang lain.disitu ada dikaitkan tentang hak asasi manusia..jadi saya mau bertanya tentak hak asasi di indonesia,saya masih melihat bahwa hak asasi masih kurang ditegakkan, dan terlebih bagaimana cara menciptakan cinta diantara manusia sementara sekat-sekat/pembatas-pembatas diantara manusia,karna masih banyak yang memandang manusia itu berdasarkan perbedaan-perbedaan seperti golongan, didalam agama juga masih ada sekat-sekat atau pembatas-pembatas itu pak.
    Terimakasih”
    Mago dang sinaga
    “Terimakasih komennya, Johannes Panjaitan, 15.01.1278,

    IBD, membangun kemanusiaan dengan tinggnya penghargaan akan hak- hak asasi manusia itu sendiri.

    Sekat=sekat, pembatas-pembatas, penggolongan-penggolongan, klasifikasi-klasifikasi, adalah tantangan dan kenyataan yang masih kuat dibangun oleh kelompok-kelompok manusia itu sendiri, dan inilah kenyataan dnia kita.

    IBD dan kemanusiaan menghantarkan dan memaksa manusia untuk tidak melukai dan menciptakan penderitaan kepada manusia lainnya. PBB adalah rumah bagi bangsa-bangsa yang berbeda-beda untuk bersatu dan saling menolong, saling mendukung, dan saling membangun,

    juga gereja, seharusnya harus tampil di depan sebagai motivator dan pionir untuk kesatuan manusia, dan banyak ajaran Kristus untuk menuntun kita sebagai pengikutnya, agar membuka diri dari sekat-sekat, pembatas-pembatas yang selama ini memisahkan dan membeda-bedakan manusia itu.”

    Salam IBd
    Analisa saya tentang pertanyaan johannes panjaitan, karena menarik menurut saya karena pembahasan tentang ham, kita sudah tau bahwa ham itu bersifat asasi dan universal, pengkotak- kotakan itu terjadi karena adanya golongan- golongan di dalam masyarakat tersebut , inillah pentingnya limu budaya dasar, membuat motivasi terhadap kita semua masyarakat, terutama bagi mahasiswa yang sudah jelas-jelas mempelajari, semoga dengan adanya IBD ini lambat laun kebudayaan kita ini tidak semakin memburuk, tetapi diatas semuanya jika tidak ada kesadaran manusia itu semua sia-sia.
    Demikianlah analisa yang dapat saya buat,semoga bapak dosen dapat memberikan nilai terbaik buat saya, terimakasih kepada bapak dosen yang telah mengajarkan kami untuk menganalisa, terus- menerus agar kami semakin mengerti karena suatu saat nanti analisa itu sangat penting buat calon hamba Tuhan.
    TERIMAKSIH SYALOM. SALAM IBD

    BalasHapus
  35. nama :anjas tacia linka br ginting
    kelas :1-c/theologi
    nim :15.01.1216

    1. Kutipan Gunawan dari M.T Zen tentang “ciri-ciri bangsa yang maju” urutan 7,8,9 & 10 coba saudara jelaskan dan kaitkan dengan latar belakang lahirnya mata kuliah Ilmu Budaya Dasar.
    Jawab: Hubungan cirri-ciri negara maju dengan latar belakang lahirnya IBD adalah bahwasanay negara maju dikatakan apabila negara tersebut masyarakatnya dapat menguasai faktor-faktor produksi dan Kriteria negara maju adalah mereka memiliki filsafat dan ilmu pengetahuan yang tinggi dan tidak lupa negara mampu menguasai IPTEK sehingga dapat dikatakan negara itu maju. Dalam poin 7,8.9 & 10 jelas sudah di katakana bahwasanya ciri-ciri tersebut sudah diterapkan, berbeda dengan negara berkembang, cirri negara tersebut hanya teori saja namaun tidak pelaksanaan yang betul-betul, sehingga negara berkembang sangat sulit untuk menjadi negara maju, contohnya INDONESIA. Saya ambil contoh negara yang sudah menerapkan cirri-ciri ini adalah Yunani dan Mesir, kita ketahui orang-orang Yunani adalah orang’orang yahudi, dan orang Yahudi sampai saat ini adalah orang yang paling jenius akan ilmu pengetahuan.
    Dalam poin 10 “memanfaatkan IPTEK” masyarakat Indonesia tercatat bahwasanya negara ini adalah pengguna situs yang paling melonjak. Negara ini pun menggunakan situs kebanyakan kepada hal-hal yang negative, tapi di balik itu banyak juga masyarakat yang menggunakan kepada hal-hal yang positif juga.
    Dalam kaitannya latar belakang IBD terdapat 2 konteks yang patut kita tahu yaitu:
    • Konteks negara pembangunan Indonesia.
    Di jelaskan dalam hal ini bahwasanya dapat di katakana negara maju apabila negara tersebut mampu mem produksi barang-barang secara massal dengan tenaga kerja yang professional. Masyarakat Indonesia memiliki cakrawala pemikiran yang luas dan memelihara nilai nilai kehidupan manusia yang benar.
    • Konteks perkembangan ilmu pengetahuan.
    Dalam konteks ini ilmu pengetahuan sangat berkembang pesat karena pembangunan nya pun sudah baik, akan tetapi ilmu pengetahuan tinggi disitu muncul kecongkakan. Nah disinilah muncul masalah pembangunan dalam negara tersebut yang hanya melihat dari satu dimensi saja tanpa melihat dimensi yang lainnya. Pada awalnya pembangunan di negara ini sudah dikatakan cukup baik karena pendapatan perkapita nya yang tinggi, akan tetapi kita melihat pembangunan pemerataan yang samapi saat ini masih jadi permasalahan. Maju pun negara trsebut akan tetapi nilai-nilai kemanusiaan nya merosot disitulah di perlukan pengetahuan dalam arti disini pendidikan dalam keluarga sangat di perlukan, agar sejalan dengan kedua konteks ini.



    BalasHapus
  36. NAMA: DEWI APRIANNA BR PINEM
    NIM : 15.01.1240

    1. Mata kuliah Ilmu Budaya Dasar ini lahir dengan tujuan untuk menumbuhkan jati diri manusia, karena kita lihat saat ini bahwa tamatan perguruan tinggi diharapkan bisa menjadi contoh bagi masyarakat namun kenyataannya tidak demikian. Maka pada tahun 1980 lahirlah mata kuliah Ilmu Budaya Dasar memang mata kuliah ini tergolong mata kuliah yang masih muda dan diharapkan tetap mampu untuk menjaga keeksistensiannya dalam dunia pendidikan dan juga ditengah-tengah gencarnya pembangunan. Tujuan pembelajaran IBD ada empat yaitu mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa, memberi kesempatan kepada para maasiswa untuk memperluas pandangan, mengusahakan para maasiswa menjadi pemimpin bangsa, menjembatani para akademis untuk mampu berdialog satu sama lain. Dengan terwujudnya tujuan ini maka mata kuliah IBD mampu menjaga keeksistensiaanya dalam ilmu pendidikan terlebih lagi ditengah-tengah gencarnya pembangunan.
    Manusia adalah makluk yang paling sempurna yang diciptakan Tuhan karena memiliki akal dan pikiran. Dengan adanya akal dan pikiran manusia mampu untuk bekerja keras untuk menuju bangsa yang maju. Dapat kita lihat bahwa ciri-ciri bangsa maju menurut Gunawan ada 10 dan 4 diantaranya akan saya jabarkan disini beserta kaitannya dengan Latar Belakang Lahirnya Ilmu Budaya Dasar.
    1. Bekerja keras untuk menabung dan berinvestasi
    Kita ketahui bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki akal dan fikiran dengan begitu manusia dapat memakai akal dan fikiran mereka untuk mewujudkan bangsa yang maju dengan cara bekerja keras untuk menabung dan berinvestasi menuju bangsa yang maju. Dengan kita bekerja keras diharapkan mampu mewujudnyatakan ciri-ciri bangsa yang maju. Dibarengi dengan ilmu pengetahuan yang memiliki landasan pancasila yang dapat kita lihat dalam mata kuliah IBD.
    2. Berkemauan untuk bertindak hebat
    Disini dapat kita lihat bahwa mahasiswa harus mampu bersikap agresif untuk mewujudkan bangsa yang maju. Dengan dibarengi ilmu pengetahuan yang telah diperoleh di perguruan tinggi sehingga apa yang diperoleh dapat diterapkan dalam kehidupan masyarakat sehingga mahasiswa tamatan perguruan tinggi dapat menjadi contoh bagi masyarakat luas.
    3. Menghargai waktu
    Waktu yang dibutukan menuju bangsa yang maju bukanlah waktu yang singkat melainkan waktu dalam jangka panjang jadi dibutuhkan proses menuju bangsa maju. Jadi selagi masih ada waktu pergunakanlah waktu tersebut untuk tetap melakukan proses menuju bangsa yang maju.
    4. Memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
    Dapat kita lihat bahwa seorang filsuf Yunani yang bernama Aristoteles mengatakan bahwa perguruan tinggi adalah tempat untuk mengembangkan IPTEK. Melalui perguruan tinggi diharapkan mampu membuat para mahasiswa menguasai dan mengembangkan IPTEK. Sebagai contoh saat ini kita lihat dalam perguruan tinggi semua serba teknologi sistem belajar mengajar antara dosen dan mahasiswa pun menggunakan teknologi. Jadi betapa memalukan jika tamatan perguruan tinggi tidak dapat menguasai IPTEK bagaimana mungkin kita dapat menjadi contoh dan panutan bagi masyarakat. Bagaimana juga kita mampu bersaing dengan bangsa yang lain untuk menuju bangsa yang maju jika dalam hal IPTEK pun kita tidak mampu untuk bersaing.

    BalasHapus
  37. NAMA: DEWI APRIANNA BR PINEM
    NIM :15.01.1240
    2.Pentingnya strategi kebudayaan yang berdasar pada nilai
    Menurut analisa saya manusia hanyalah homo sapiens namun melalui akalnya manusia mampu menjadi homo faber yang artinya makhluk yang mempunyai derajat kemampuan esensial. Dalam konteks kebudayaan sekalipun manusia tetap menjadi prioritas utama. Mejadi pertanyaan bagi saya bahwa mengapa kebudayaan sering menjadi perbincangan saat ini. Kita lihat dalam sajian mengenai Pentingnya strategi kebudayaan yang berdasar pada nilai. Dapat kita lihat terjadi pengkrisisan budaya dan pengkrisisan nilai, oleh sebab itu dalam sajian ini kita dituntut menjadi manusia yang mau berfikir bagaimana caranya untuk mengembalikan keeksistensian budaya. Ilmu Budaya Dasar juga bertujuan mengajak mahasiswa mengambil peran penting dalam mengembalikan budaya yang hampir hilang ataupun yang sudah hilang. Di dalam kehidupan bermasyarakat kita melihat bahwa kebudayaan yang harusnya kita lestarikan hampir punah dan bahkan sebagian sudah ada yang hilang. Saya mengambil beberapa contoh yaitu:
    1. budaya gotong royong
    Saya masih ingat saat saya kecil dikampung saya selalu mengadakan kebersihan kampung sekali sebulan yang dilakukan oleh anak kampung tersebut, namun saat sekarang hal ini tidak terjadi lagi karena semua mementingkan dirinya sendiri.
    2. Tolong menolong dalam pesta panen
    Dalam budaya Karo ini dinamai “ aron” dimana jika pihak “kalimbubu” sedang melaksanakan pesta panen maka pihak “ anak beru” lah yang bertanggungjawab dalam pesta panen tersebut. Hal ini tidak berlaku lagi karena sekarang udah sistem upahan.
    3. Budaya “Ertutur”
    Hal ini sudah sangat luntur saat sekarang ini dimana kita lihat jika seseorang melakukan bertutur maka diluar dari marga langsung dianggap impal(marpariban). Hal ini sungguh disayangkan karena melalui budayalah terpancar jati diri bangsa.

    BalasHapus
  38. nama :anjas tacia linka br ginting
    nim :15.01.1216
    jurusan :1-c/theologi

    2. Topik terakhir bahasan silabus sebelum UTS ini adalah “ Pentingnya Strategis Kebudayaan yang berdasar pada Nilai “ ( M.Sutrisno 1993). Berikan penjelasan dan analisa anda
    Jawaban: menurut analisa saya tentang “pentingnya strategis kebudayaan yang berdasar pada nilai”. Disini kita harus terlebih dahulu mengetahui apa artinya manusia dan kebudayaan. Manusia adalah makhluk yang berakal budi, makhluk yang berpikir dan makhluk yang berbudaya. Budaya adalah manusia itu sendiri karena di dalam kebudayaan manusialah satu-satunya si asal, si pencipta dan sipembuat budaya. Manusia harus bisa terus mengembangkan budaya nya walaupun banyak tantangan dari luar dengan masuknya berbagai budaya modern dari barat. Bukannya malah manusia itu menggeser budaya nya untuk meniru budaya barat, manusia bisa saja meniru budaya yang datang dari luar tetapi jangan pernah tinggalkan budaya kita sendiri. Seperti kalau ada acara keluarga sebaiknya kita tetap memakai sarung agar tetap terlihat sopan walau sudah mengikuti prkmbangan jaman.
    Disinilah perlu kita pelajari pentingnya strategi kebudayaan berdasarkan nilai, kita harus tetap menerapkan nilai-nilai kebudayaan di dalam diri kita masing-masing. Walaupun kita masih muda dan belum paham betul tentang adat-istiadat kita bisa belajar dari orang yang lebih mengetahuinya bukannya malah menjatuhkan budaya kita dengan cara meniru budaya yang datangnya dari luar sana.
    Disinilah kita diajak untuk memikirkan serta mengembangkan budaya kita sampai berbuah dan menghasilkan hasil yang baik melaluitalenta-talenta yang kita miliki. Kita juga harus mampu menciptakan lingkungan di sekitar kita menjadi lingkungan yang berbudaya dan baik sehingga kita bisa aman tinggal di lingkungan kita walaupun banyak sekali tantangannya, karena sebenarnya menciptakan segala sesuatu itu indah kembali ke diri kita sendiri. Kalau kita sungguh-sungguh mau menjadikan nya indah maka kita akan selalu berusaha bukan merusak apa lagi memusnahkannya. Jadi tetaplah kita jaga kebudayaan kita yang dari dulu diturunkan oleh nenek moyang kita dan membentngi diri dari tantangan dari luar jangan sampai tantangan dari luar itu masuk kedalam kehidupan kita terlebih hal negative.
    Seeperti yang dikatakan oleh Aristoteles yaitu manusia yang sekedar homo sapiens menuju ke homo faber, artinya makhluk yang punya derajat kemampuan esensial untuk menghasilkan sendiri alat kerja, dialah konstruktor hasil dan alat kerja. .

    BalasHapus
  39. NAMA:DEWI APRIANNA BR PINEM
    NIM :15.01.1240
    “James simson Simanullang29 Februari 2016 02.45”
    Nama: james simson simanullang
    Nim : 15.01.1273
    Tingkat/Jurusan : I-D jurusan theologi

    kita mengetahui bahwa Etika manusia saat ini sudah hilang atau menipisnya nilai-nilai kemanusiaan. itu disebabkan karna kurangnya atau tidak ada kesadaran manusia akan nilai-nilai kemanusiaan. perkembangan zaman atau teknologi saat ini membuat etika dan moral manusia sudah mulai pudar dan tidak ada lagi rasa keseganan terhadap orang yang lebih tua.karana kurangnya perhatian atau kontrol dari orang tua.banyak kita temukan saat ini remaja yang hancur karna perkembangan teknologi yang salah gunakan.Etika dan moral harus dipegang pada prinsip seseorang. saya ingin bertanya kepada bapak seperti yang saya lihat digereja saya jemaat digereja saya pak sudah mulai hilang etika dan moral. krna mereka menganggap bahwa bergereja itu tidaklah penting dan tidak ada gunanya dan mereka mementingkan berkerja dari pada bergereja.Mereka katakan bahwa tidak ada uang yang dapat dihasilakan dari sana malah membuat kerugian.banyak jemaat digereja saya pak yang jarang beribadah dan sangat susah datang kegereja. itu pun hari-hari besar besar saja pak yang datang contohnya pada hari natal dan tahun baru saja baru datang kegereja. bagaimana pak peran gereja disana dalam menghadapi masalah tersebut?????

    syaloom…
    1.
    “Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 06.01”
    Terimakasih komennya, James Simson Simanullang, Nim : 15.01.1273.
    IBD membangun kembali nilai-nilai kemanusiaan, seperti yang kita telah bahas di kelas, nilai-nilai itu: Etika, etos, moral, dan juga nilai yang lainnya, seperti: kesempurnaan, kebahagiaan, puasa-jatidiri, cinta erotis-peran ganda wanita-keluarga, dan Hak Asasi Manusia. Perihal banyaknya jemaat yagn tidak tertarik lagi ke gereja, mungkin perlu kita selidiki apa penyebabnya, karena kemungkinan ada faktor-faktor yang melatarbelakangi sehingga kita menemukan alasan-alasan itu. Ada pelajaran yang perlu kita renungkan, agar sebagai pendeta atau pelayan, kita harus rendah hati dan selalu memotivasi umat dalam kehidupan sehari-hari. Umat dalam perjuangan hidup pasti banyak menghadapi masalah, di sanalah kita datang untuk menopang dan mendampingi mereka, dan kita datang hanyalah sebagai wakil atau utusan dari Tuhan. Pendeta atau pelayan jangan berkarakter seperti bos, tetapi harus meneladani Kristus yang rendah hati itu.
    Salam Budaya.
    Saya tertarik dengan pertanyaan saudara dari James Simson Simanullang karena apa yang dikatakan saudara benar adanya, memang dalam kenyataanya anak remaja atau pemuda saat ini lebih mementingkan duniawi karena mereka berfikir bahwa melalui gereja mereka merasa tidak dapat keuntungan malahan sebaliknya merasa rugi baik dalam hal materi maupun waktu. Disini kita sebagai calon-calon pelayan Tuhan harus mampu memberikan pengajaran kepada mereka bahwa duniawi tidak aka membawa kepada kebahagiaan dan kesempurnaan. Yesus berkata “ Cari dahulu kerajaan Allah dan kebenaran-Nya maka semua ditambahkan padamu”.
    Terima kasih

    BalasHapus
  40. nama :anjas tacia linka br ginting
    nim :15.01.1216
    jurusan:1-c/theologi

    3. Dalam blog ( E. sinaga dan IBD 2016) pilih komen 3 beserta jawaban anda dan analisa kembali.
    Pertanyaan saudara Eirene Hutabart:Berbicara mengenai nilai kemanusiaan, berarti tentang manusia dan sesama manusia. Nilai kemanusiaan adalah kebaikan, kebenaran, dan keadilan. Ada suatu pertanyaan yang muncul dalam benak saya, bagaimana sebenarnya nilai kemanusiaan dibangun dalam diri individu? Karena dari pengalaman, saya pernah melihat seorang "pelayan Tuhan" tidak mampu menjalankan nilai kemanusiaan dengan baik kepada sesama "pelayan Tuhan" sehingga saya berpikir, "pelayan Tuhan" yang sudah belajar tentang siapa manusia itu sendiri saja belum tentu bisa menjunjung tinggi nilai kemanusiaan padahal jelas kita mengetahui bahwa manusia adalah imago dei, lalu bagaimana mungkin orang awam yang kurang memiliki wawasan lebih atau masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi untuk menempuh pendidikan tinggi dapat memahami kedudukan dari nilai kemanusiaan itu?
    Jawaban Dosen:. Nilai-nilai kemanusiaan yang lain adalah, etika, moral, dan etos. di dalamnya ada hukum dan tanggung-jawab. Kehadiran IBD mengingatkan kita kalau karakter seorang pelayan itu sangat kuat, dan itu tentunya didasarkan pada kerja keras dalam membangun diri melalui kepatuhan, ketaatan, disiplin, dan kerendahan hati. Perlu kita sadari, kalau ekonomi dan pendidikan tidak selamanya menentukan nilai-nilai kemanusiaan itu. Namun, atas nama IBD, sebenarnya Ilmu atau Mata Kuliah ini, menuntun setiap mahasiswa-mahasiswi agar menjunjung tinggi Tri Dharma Pergguruan tersebut. Kelak, setiap mahasiswa-mahasiswi akan mengabdi kepada masyarakat, dan itu artinya ikut serta dalam membangun kemanusiaan, agar damai, sejahtera, dan bahagia itu dimiliki semua orang..
    Analisa saya: Saya tertarik dengan prtanyaan saudara eirene hutabarat yaitu mengenai seorang pelayanan Tuhan yang belum bisa menjalankan nilai kemanusiaan dengan baik kepada masyarakat bahkan terhadap sesamanya sebagai seorang pelayan.Saya juga pernah melihat hal itu, seharusnya kita sebagai makhluk yang memiliki rasa kemanusiaan mampu mnjalankan nilai kemanusiaan terlebih kita sebagai seorang pelayanan Tuhan. Kita seharusnya mampu meningkatkan karakter manusia itu sangat kuat dan perlu kerja keras untuk menumbuhkan kpatuhan, ketaatan disiplin, dan krendahan hati. Diharapkan setelah kita memplajari IBD ini kita mampu mengabdi kepada masyarakat dan bisa membangun kemanusiaan agar kita bisa hidup damai sejahtera seperti yang dikatakan oleh bapak dosen kita.

    BalasHapus
  41. nama :anjas tacia linka br ginting
    nim :15.01.1216
    jurusan:1-c/theologi

    Pertanyaan sudra Henriko siagian: “Saat kita bertemu dalam pembahasan alam pemikiran manusia, disitu bapak banyak menjelaskan dan menyangkut pada alam pemikiran mitis.
    bapak juga sudah menjelaskan pada kami cara berjiarah ke kuburan (batak=tinambur) orang-orang yang sudah mendahukui kita. bapak juga sudah menjelaskan kebiasaan kita, khususnya orang batak berjiah ke kuburan dimana mempunyai kebiasaan untuk membawa benda-benda (makanan, minuman, bunga, rokok) ke kuburan dan bapak sudah menjelaskan pada kami hal tersebut sedemikian bagusnya bahwa hal tersebut tidaklah salah, namun kalau dilihat dari kaca mata agama Kristen, hal tersebut adalah salah. Namun yang membuka pemikiran saya kembali mengenai pembahasan ini adalah saat berjiarah ke kuburan, kebiasaan kita yaitu memanjatkan doa di kuburan itu (batak=tinambur)saat kita berjiarah. Namun yang saya lihat dari kebiasaan itu adalah bahwa saat orang berdoa dikuburan, dia tidak menujukan doanya pada Tuhan, namun dia seakan-akan berdoa pada orang yang sudah mati tersebut. Dia melakukan hal itu karena anggapan orang batak bahwa orang yang sudah meninggal juga masih mempunyai "sahala".
    1) bagaimana sebenarnya perspektif budaya dalam hal berdoa di kuburan (Batak=Tinambur)??
    2) kalau ditinjau dari sudut budaya dan kekristenan, apakah memang benar orang yang sudah meninggal masih mempunyai sahala??” Jawaban Dosen:” Ziarah dan Batakologi, mengeskspresikan hubungan dan kenangan antara yang telah meniggal dengan keluarga yang masih hidup belum habis, sirna, atau putus. Saya berpikir, "Mengapa hubungan dan kenangan yang kuat dan indah (suka dan duka) itu harus diputus, dihapus, dan dibuang? Siapa yang berhak memutus, menghapus, dan membuangnya? Orang atau masyarakat Batak adalah pribadi yang tidak mudah melupakan itu, termasuk saya tidak mudah melupakan orang-orang yang saya kasihi (teristimewa keluarga, orangtua, saudara, kakak, adek, dan keponakan). Saya suka ziarah, saya mengenang, saya bawa bunga, saya cuci muka, dan terakhir saya berdoa kepada Tuhan, saya tidak meminta berkat kepada mereka yang telah meninggal, saya dalam bayangan ada dan rindu, membayangkan kalau mereka yang telah meninggal itu seolah-olah ada dengan saya saat ziarah, dan saya sadar betul hal itu hanyalah imajinasi belaka, karena saya terlalu rindu dan mangasihi mereka. Jujur semuanya hanyalah imajinasi yang saya sadari, sebagai pengobat dan makna saya datang berziarah (karena saya mencoba merefleksikan iman saya, jadi saya tidak hanyut dalam imajinasi, dan ujung-ujungnya hanya saya akhiri dengan doa, dan berserah, serta percaya, kalau mereka yang telah tidur tenang di pekuburan (hinambor) sudah Ada Dalam tangan Tuhan atau Sudah Dalam Pemeliharaan atau Penjagaan Tuhan. Cobalah tekun berdoa dan cobalah membaca Alkitab, bagaimana Yesus dalam masa-masa menuju Salib dan hingga masa-masa Kebangkitan hingga hari KenaikanNya, ada pesan-pesan kuat di sana menyangkut, bagaimana kita memandang kematian dan keberadaan saudara, keluarga kita yang telah tidur dalam alam kematian. Bisa kita perdalam dalam kalimat-kalimat Pemgakuan Iman rasuli, "Aku percaya kepada Roh Kudus, dst. Ada kalimat, "Kebangkitan daging dan kehidupan yang kekal". Analisa saya: Seperti yang kiita lihat pada saat ini kalau masih banyak kita yang beranggapan orang yang sudah meninggal itu masih bisa memberi berkat kepada kita, kita juga sering membawa makanan ke kuburan bahkan memberikan sepuntung rokok atau sirih kepada orang yang mninggal dan beranggapan kalau orang yang sudah meninggal itu yang menghisap rokok itu. Seharusnya kita berpikir seperti yang dikatakan bapak dosen kita kalau kita tiak boleh hanyut dalam imajinasi kita teetapi kita harus yakin dan percaya bahwa mereka yang sudah meninggal itu sudah tidur tenang dan sudah ada dalam tangan tuhan serta sudah dalam pemeliharaan tuhan.



    BalasHapus
  42. nama :anjas tacia linka br ginting
    nim :15.01.1216
    jurusan:1-c/theologi

    Pertanyaan Hendriko:kita sudah membahas dengan topik pembahasan "Nilai-Nilai Kemanusiaan yang Lain", jadi dari topik pembahasan tersebut, ada dibahas mengenai Cinta, Peran Ganda Wanita, Dan Keluarga. Jadi semakin berkembangnya zaman dan tuntutan hidup manusia, mengakibatkan banyak wanita sekarang ini yang menjadi wanita karier/pekerja. Jadi terkadang hal tersebut mengakibatkan wanita melupakan dan meninggalkan kewajiban dan keharusannya sebagai seorang wanita bagi keluarga dan anak-anaknya.
    Dan dengan sudah banyaknya wanita/ibu rumah tangga karier, terkadang menimbulkan problem ataupun perpecahan dalam keluarga, khususnya diantara suami dan istri. Apalagi jika pendapatan si wanita/istri karier tersebut lebih besar dan menjanjikan dibandingkan dengan si suami. Jadi sering menimbulkan si istri meninggikan dirinya dan anggap remeh terhadap suaminya..
    jadi pertanyaan saya adalah:
    1)bagaimana sebenarnya tugas dan tanggung jawab seorang wanita/isteri karier dalam keluarganya tanpa menghalangi dan melarang dia dalam berkarier?
    2)jika terjadi hal seperti yang saya coba tanggapi di atas, bagaimana untuk menyelesaikan persoalan-persoalan seperti itu yang diakibatkan oleh masalah karier tersebut?.Jawaban dosen:Wanita adalah wanita, Zaman berganti zaman, sosok wanita terus menghiasi sejarah kemanusiaan. sudah lama (khususnya sejak zamannya R.A. Kartini, putri mantan Bupati Jepara, Jawa Tengah itu, wanita tidak lagi hanya di dapur, dia-lah sosok perintis sejarah wanita dan kesetaraan di negeri ini).
    Wanita dan karir serta pendapatannya yang melampaui suami, adalah permasalahan dalam status sosial atau keluarga, khususnya dalam budaya Batak (Indonesia pada umumnya). Dalam IBD, topik wanita menjadi pokok dalam nilai-nilai kemanusiaan yang lain, karena mengingat sejarah lampau, seolah-olah wanita hanya seharga fungsinya di dapur-sumur-tempat tidur.
    IBD, mengingatakan kita, kalau wanita layak berkarir, dan layak berkarya, namun wanita juga harus diberi kesempatan untuk membangun tanggung-jawabnya di dalam rumah tangga. Memang, dibutuhkan undang-undang khusus untuk melindungi wanita dalam berkarir dan undang-undang itu perihal jam kerja wanita karir jangan disamakan dengan jam kerja seorang pria, agar wanita juga meluangkan waktu untuk menata rumahtangganya. Jam kerjanya dikurangi dan penggajiannya tetap penuh tanpa pemotongan. Sepertinya ini mustahil, tapi mungkin suatu saat menjadi sebuah kenyataan. Analisa saya: Seperti yang kita lihat sekarang ini bahwa wanita sebaiknya mengurus pekerjaan di rumah, biarkan saja laki-laki yang mencari nafkah. Tetapi wanita juga tidak mau di rumah saja dan ingin menjadi wanita karier yang sukses, tetapi jangan sempat meninggalkan keluarganya karena karier. Kita bisa melihat sosok R.A. Kartini, putri mantan Bupati Jepara, Jawa Tengah itu, wanita tidak lagi hanya di dapur, dia-lah sosok perintis sejarah wanita dan kesetaraan di negeri ini. Kita harus bisa seperti R.A. Kartini, bisa saja kita menjadi wanita karier yang sukses bahkan bisa lebih sukses dari suami tetapi kalau sudah sukses nanti jangn pernah sombong terlebih-lebih jangan sampai meninggalkan keluarga anak dan suami, tetaplah setia keepada keluarga. Di luar sana kita bisa saja sukses tetapi di dalam keluarga wanita juga memiliki tanggung jawab yang sangat besar yaitu mengurus rumah tangga dan tetaplah menghargai suami walaupun kedudukan pekerjaan nya lebih rendah.

    BalasHapus
  43. NAMA: DEWI APRIANNA BR PINEM
    NIM : 15.01.1250
    Hendriko Siagian 2 Maret 2016 03.41
    selamat sore pak..
    kembali saya mempunyai pikiran baru dan saya rasa perlu penjelasan dari bapak dosen kami, Pdt. Edward Simon Sinaga, M.Th

    Saat kita bertemu dalam pembahasan alam pemikiran manusia, disitu bapak banyak menjelaskan dan menyangkut pada alam pemikiran mitis.
    bapak juga sudah menjelaskan pada kami cara berjiarah ke kuburan (batak=tinambur) orang-orang yang sudah mendahukui kita. bapak juga sudah menjelaskan kebiasaan kita, khususnya orang batak berjiah ke kuburan dimana mempunyai kebiasaan untuk membawa benda-benda (makanan, minuman, bunga, rokok) ke kuburan dan bapak sudah menjelaskan pada kami hal tersebut sedemikian bagusnya bahwa hal tersebut tidaklah salah, namun kalau dilihat dari kaca mata agama Kristen, hal tersebut adalah salah..
    Namun yang membuka pemikiran saya kembali mengenai pembahasan ini adalah saat berjiarah ke kuburan, kebiasaan kita yaitu memanjatkan doa di kuburan itu (batak=tinambur)saat kita berjiarah. Namun yang saya lihat dari kebiasaan itu adalah bahwa saat orang berdoa dikuburan, dia tidak menujukan doanya pada Tuhan, namun dia seakan-akan berdoa pada orang yang sudah mati tersebut. Dia melakukan hal itu karena anggapan orang batak bahwa orang yang sudah meninggal juga masih mempunyai "sahala". Namun saya bingung pak apa arti sahala dalam bahasa Indonesia.
    jujur saja sebelum masuk ke STT ABDI SABDA, jika saya berjiarah ke tinambur keluarga yg sudah meninggal, khususnya tinambur ayah sendiri, saya juga melakukan hal tersebut, yaitu seakan-akan berdoa pada ayah saya yang sudah meninggal..
    Contohnya dalam doa saya tersebut, saya meminta berkat, penyertaan pada ayah saya yang sudah meninggal..

    jadi pak, dari hal tersebut, saya ingin meminta penjelasan dan pandangan dari bapak.
    1) bagaimana sebenarnya perspektif budaya dalam hal berdoa di kuburan (Batak=Tinambur)??
    2) kalau ditinjau dari sudut budaya dan kekristenan, apakah memang benar orang yang sudah meninggal masih mempunyai sahala??

    saya mengucapkan banyak terima kasih buat bapak dosen kami..
    syaloom!!!!

    BalasHapus
  44. NAMA: DEWI APRIANNA BR PINEM
    NIM :15.01.1240
    Mago Dang Edward Sinaga2 Maret 2016 09.09
    Terimakasih komennya, Hendriko Siagian,NIM : 15.01.1268.

    Ziarah dan Batakologi, mengeskspresikan hubungan dan kenangan antara yang telah meniggal dengan keluarga yang masih hidup belum habis, sirna, atau putus. Saya berpikir, "Mengapa hubungan dan kenangan yang kuat dan indah (suka dan duka) itu harus diputus, dihapus, dan dibuang? Siapa yang berhak memutus, menghapus, dan membuangnya? Orang atau masyarakat Batak adalah pribadi yang tidak mudah melupakan itu, termasuk saya tidak mudah melupakan orang-orang yang saya kasihi (teristimewa keluarga, orangtua, saudara, kakak, adek, dan keponakan). Saya suka ziarah, saya mengenang, saya bawa bunga, saya cuci muka, dan terakhir saya berdoa kepada Tuhan, saya tidak meminta berkat kepada mereka yang telah meninggal, saya dalam bayangan ada dan rindu, membayangkan kalau mereka yang telah meninggal itu seolah-olah ada dengan saya saat ziarah, dan saya sadar betul hal itu hanyalah imajinasi belaka, karena saya terlalu rindu dan mangasihi mereka. Jujur semuanya hanyalah imajinasi yang saya sadari, sebagai pengobat dan makna saya datang berziarah (karena saya mencoba merefleksikan iman saya, jadi saya tidak hanyut dalam imajinasi, dan ujung-ujungnya hanya saya akhiri dengan doa, dan berserah, serta percaya, kalau mereka yang telah tidur tenang di pekuburan (hinambor) sudah Ada Dalam tangan Tuhan atau Sudah Dalam Pemeliharaan atau Penjagaan Tuhan.

    Cobalah tekun berdoa dan cobalah membaca Alkitab, bagaimana Yesus dalam masa-masa menuju Salib dan hingga masa-masa Kebangkitan hingga hari KenaikanNya, ada pesan-pesan kuat di sana menyangkut, bagaimana kita memandang kematian dan keberadaan saudara, keluarga kita yang telah tidur dalam alam kematian.

    Inilah sekilas, betul dari pengalaman dan imajinasi yang saya benar-benar sadari itu. saat saya ber-ziarah, akhirnya saya kembali hanya akhiri dalam doa dan permohonan kekuatan dan penghiburan kiranya melalui ziarah tersebut, kita sadar kalau mereka sudah tenang dalam isterahat panjangnya dan sudah ada dalam Tangan dan Pemeliharaan Tuhan, hingga Maranatha, dan Kebangkitan daging orang-orang percaya, di akhir masa nanti.
    Bisa kita perdalam dalam kalimat-kalimat Pemgakuan Iman rasuli, "Aku percaya kepada Roh Kudus, dst. Ada kalimat, "Kebangkitan daging dan kehidupan yang kekal".

    Semoga refleksi dari pengalaman saya bisa menolong dan menjawab pertanyaannya ya.

    Salam IBD.
    Saya tertarik dengan pertanyaan saudara Hendriko Siagian karena dari pertanyaan saudara dalam kehidupan saya pun masih terjadi hal tersebut sebelum saya masuk ke STT ABDI SABDA MEDAN dimana saya dan keluarga memiliki kebiasaan membawa bunga dan makanan ke kuburan adik saya. Dengan melakukan hal tersebut kami merasakan rasa rindu kami dapat terobati. Bukan hanya dikuburan saja tapi juga dirumah jika ada acara-acara besar maka kami sekeluarga meletakkan makanan ditempat-tempat tertentu (di atas lemari). Inilah yang disebut imajinasi belaka dimana kami menganggap bahwa dengan melakukan hal tersebut mereka yang sudah meninggal benar-benar ada bersama kami. Melalui pembelajaran IBD saya sadar bahwa pandangan saya selama ini salah dan melalui IBD ini juga saya dapat memperbaharui cara pandang orang tua saya bahwa meminta berkat itu kepada Tuhan Yang Maha Esa bukan kepada orang-orang yang sudah meninggal.
    Terima kasih.

    BalasHapus
  45. NAMA: DEWI APRIANNA BR PINEM
    NIM : 15.01.1240
    Lantina Bareta Bangun1 Maret 2016 00.16
    Nama:Lantina bareta bangun
    Nim:15.01.1287
    Kelas/jurusan: 1-B/Theologia
    Syalom pak selamat siang
    Tak lepas bicara tentang ilmu budaya dasar yang mau nayak tentang nilai nilai kemanusiaan etika adat dan budaya zaman sekarang tidak perduli dengan sekeliling nya karna terjadi yang nama nya pacaran dengan boto atau turang nya .apakah tindakan gereja melihat nilai kemanusiaan dan kebudayaan dan bagaimana bisa memperbaiki nilai kemanusiaan seperti itu pak.
    Syalom
    Mago Dang Edward Sinaga1 Maret 2016 01.40
    Terimakasih komennya, Lantina Bareta Bangun,Nim:15.01.1287. IBD dalam konteks Kebatakan (Batakologi) terdapat nilai-nilai kemanusiaan yang dikenal dengan "maradat" atau "radat". IBD mendukung setiap nilai-nilai ketika itu baik, benar, dan adil bagi penganutnya atau masyarakatnya.

    Jika ada sebagai masyarakat Batak, atau pemuda dan pemudi Batak yang bersaudara atau marito, marboto, atau erturang terlalu dekat atau berpacaran, itu dilarang dan disebut tidak maradat dalam Batakologi.

    Perlu mereka diingatkan sebagai anggota dan bagian dari keluarga atau kekerabatan Batak. Karena kalau mereka tidak perduli, itu artinya mereka tidak menjujung nilai-nilai kemanusiaan masyarakat (khususnya Batak).

    Salam IB
    Saya tertarik dengan pertanyaan saudari Lantina Baretta Bangun dimana terkikisnya budaya lokal memang sudah tidak asing lagi di telinga kita apalagi mengenai adat yaitu menjalin hubungan berpacaran dengan boto ataupun turang. Sangat disesalkan memang jika hal ini terjadi dalam kehidupan kita. Tidak usah jauh-jauh dikampung saya pun terjadi hal ini dimana seorang laki-laki yang harusnya marito melakukan hubungan berpacaran sampai ke jenjang pernikahan. Maka ini akan di asingkan dari masyarakat luas hal inilah yang dinamakan Maradat. Jika hal ini terus berkelanjutan maka budaya tidak hanya terkikis bahkan hilang dan jika demikian apa yang membedakan kita dengan bangsa yang lain karena bangsa Indonesia dikenal melalui keanekaragaman budaya.
    Terima kasih

    BalasHapus
  46. Nama : Hendriko Siagian
    NIM : 15.01.1268

    Theologi I-C (2016)
    No 1. Kutipan Gunawan dari M.T.Zen tentang “ciri-ciri bangsa yang maju”, urutan (7) Bekerja keras untuk menabung dan berinventasi, (8) Berkemauan untuk bertindak hebat, (9) Menghargai waktu, (10) Memamfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Latar belakang lahirnya IBD untuk membekali dan memberikan pemahaman bagi setiap mahasiswa/i dalam bidang kebudayaan maupun sosial selain dari bidang kemampuan yang digelutinya dalam dunia universitas. Jadi perlu adanya setiap mahasiswa/i untuk mampu menguasai kebudayaan dan sosial. Kalau kita meninjau tujuan mata kuliah IBD, yaitu untuk menjembatani ilmu kebudayaan maupun sosial dengan ilmu yang digeluti mahasiswa/i dalam kemampuan dan universitasnya masing-masing atau menjembataninya dengan ilmu-ilmu pengetahuan yang lain. Jadi walaupun seseorang menggeluti ilmu Mate-Matika dalam dunia universitasnya, namun dia tidak dapat lepas dari kebudayaan dan juga harus mengetahui dan memahami bagaimana kebudayaan dan sosial itu sendiri. Karena setiap manusia adalah makluk yang berpikir, dan salah satu yang dipikirkannya adalah kebudayaannya.
    Kutipan dari Gunawan,yaitu dari nomor 7-10 adalah pokok-pokok yang sangat menarik. Pembangunan bangsa hanya boleh tercapai apabila warganya mau memberikan hati, pikiran, dan tenaganya untuk kemajuan bangsanya sendiri. Sikap-sikap seperi inilah yang mampu untuk mendorong untuk percepatan pembangunan bangsa. Sikap rajin menabung dan berinventasi akan semakin mendorong percepatan pembangunan bangsa dan pembangunan pengetahua warganya. Dengan sudah tersedianya modal atau dana, maka pembangunan itu akan cepat terwujud. Berkemauan kuat, pantang menyerah, gigih dalam bekerja, sikapm seperti ini akan semakin mendorong kemajuan bangsa dan pengetahuan warganya. Kebudayaan akan manusia yang mau bersikap seperti ini akan mendorong kemajuan kebudayaan. Disiplin dalam waktu dan mau mempergunakan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dengan baik dan tidak menyalah fungsikannya. Pada dasarnya IPTEK itu adalah baik, namun apabila disalah gunakan, maka IPTEK dapat menjadi bencana besar dan musuh manusia. Ilmu Budaya Dasar adalah ilmu yang memberikan pengertian dan wawasan bagi mahasiswa untuk memahami eksistensi di tengah-tengah gencarnya pembangunan, serta penyerapan ilmu pengetahun. Mahasiswa adalah masa depan dari Indonesia. Jika mahasiswa tidak dibekali oleh sikap-sikap seperti ini, maka pembangunan bangsa dan pengetahuan maupun kebudayaan sepertinya akan menjadi angan-angan saja. IBD bertujuan untuk mendorong percepatan pembangunan bangsa dan kebudayaan.
    IBD akan membantu mahasiswa untuk mengembangkan pengetahuannya yang digeluti dalam dunia kampusnya sendiri maupun dalam ilmu kebudayaan.

    BalasHapus
  47. Nama : Hendriko Siagian
    NIM : 15.01.1268
    No. 2 Kebudayaan bertujuan untuk menjadi tempat nyaman dan tepat bagi manusia untuk menyalurkan pemikiran dan ilmu pengetahuan yang dimilikinya ke dalam kebudayaannya. Dengan demikian, kebudayaan akan menjadi semakin penuh dengan warna akan ilmu dan pengetahuan. Kebudayaan adalah memang hasil karya dari manusia itu sendiri dan manusia itu juga yang menjadi subjek dari kebudayaan itu. Budaya masih terus menantikan ide-ide baru dan ilmu-ilmu baru yang boleh dihasilkan oleh setiap manusia. Kebudayaan adalah cita-cita manusia yaitu untuk terus mengembangkan kebudayaan itu. Kebudayaan adalah bersifat objektif dan nilai-nilai adalah bersifat subjektif. Kebudayaan modern dan kebudayaan tradisional adalah 2 hal yang sudah berbeda. Dimana kebudayaan modern sudah beranjak dari nilai-nilai keaslian identitas dari budaya itu. Kebudayaan modern sudah banyak dipengaruhi oleh budaya lain yang mengikis budaya yang sesungguhnya. Krisis kebudayaan boleh terjadi karena manusia tidak lagi mempertahankan nilai-nilai asli dari kebudayaan tersebut. Ini boleh terjadi karena manusia tersebut sudah mulai meninggalkan kebudayaannya, dan mulai beranjak dari kebudayaannya. Dalam hal-hal seperti inilah sangat diperlukannya strategi yang tepat yang boleh digunakan untuk mengatasi ksus-kasus seperti ini yang akan menghambat perkembangan dan kelestarian kebudayaan. Karena nilai-nilai kebudayaan yang sudah rusak harus dikembalikan semua, agar kebudayaan itu tetap lestari. Strategi kebudayaan merupakan cara yang boleh kita gunakan untuk mengatasi setiap problem-problem kebudayaan. Dewasa ini sering terjadi hal-hal yang mengakibatkan kebudayaan dilupakan oleh manusia, padahal dikatakan tadi bahwa manusia itu sendirilah yang menciptakan budaya. Mengapa hal ini boleh terjadi? Karena sebagian manusia sudah tidak memangdang lagi kebudayaan itu sebagai karya dari mereka. Sekali lagi, kebudayaan dan nilai-nilainya harus tetap dijaga kelestariannya, supaya kehidupan manusia diwarnai oleh karyanya sendiri.

    BalasHapus
  48. Nama : Hendrko Siagian
    NIM : 15.01.1268
    No.3 3 komentar dan jawaban dalam blog SinagaMateri:
    1) Nama : Boris Adi Puttra Manurung
    NIM : 15.01.1224
    Dimana pada komentar ini, saudara Boris banyak menjelaskan fungi, tujuan, maupun pengertian kebudayaan. Dan juga saudara Boris disini menjelelaskan kebudayaan yang tidak lagi sebagai budaya yang sesungguhnya pada masa sekarang ini. Dijelaskan juga contoh kebudayaan-kebudayaan yang sudah rusak dan juga banyaknya generasi muda yang sudah rusak.
    Analisa : Alasan saya memilih dan mengangkat komentar saudara Boris dalam UTS saya adalah karena menurut saya penjelasan yang disajikan pada komentar beliau sangat menarik dan semakin menambah wawasan para mahasiswa. Melalui penjelasannya, saya menilai bahwa beliau sudah mengerti dan memahami kebudayaan tersebut. Saya juga sependapat dengan penjelasan saudara Boris dimana memang sudah terjadi pengikisan dan krisis kebudayaan dalam kalangan remaja umumnya di Indonesia. Memang kebudayaan Indonesia sudah banyak dipengaruhi oleh kebudayaan-kebudayaan dari luar, yang mengakibatkan kelestarian budaya itu sendiri tidak terjaga lagi. Memang sangat penting bagi kita generasi muda Indonesia untuk mengetahui bagaimana cara untuk menyelamatkan kebudayaan yang sudah rusak, atau untuk mencegah semakin rusaknya kebudayaan Indonesia. Pada komentar ini, bapak dosen juga memberikan penjelasan dan jawaban atas pertanyaan dari saudara Boris. Penjelasan yang sangat luar biasa bagi saya yang mampu membuka wawasan pemikiran para mahasiswanya.
    2) Nama : Johnson Parningotan Silalahi
    NIM : 15.01.1297
    Dimana pada komentar ini, topik pertanyaan saudara Johnson Silalahi adalah mengapa Gereja mau mengakui dan menerima adat Batak (Mangokkal Holi)???
    Analisa : Alasan saya memilih dan mengangkat komentar ini dalam UTS saya adalah karena menurut saya sangat penting bagi kita untuk mengetahui mengapa Gereja akhirnya mengakui dan mensyahkan kebudayaan/adat istiadat dalam kebatakan. Padahal pada dasarnya saat dimulainya penginjilan di Indonesia, semua adat Batak salah dan bertentangan bila dilihat dari kaca mata kekristenan. Hal itu boleh terjadi karena saat masyarakat belum mengenal kekristenan, masyarakat Indonesia masih dipengaruhi oleh kuasa alam semesta dan mempercayai agama-agama tradisional. Namun, mengapa hal itu boleh terjadi dimana lambat laun kekristenan (Gereja) mau menerima akan budaya dan adat orang Batak? Itu yang harus kita ketahui dan kita tanyakan dalam diri kita masing-masing. Dan pertanyaan tersebut sudah terjawab melalui penjelasan dan jawaban dari bapak dosen kami. Karena saya mengingat perkataan dari bapak dosen kami, “kekristenan adalah nilai, dan kebatakan juga adalah nilai”, jadi kedua-duanya adalah nilai-nilai yang menyangkut kehidupan manusia yang harus terus di jaga dan dilestarikan. Karena jauh sebelum nilai-nilai kekristenan mengisi kehidupan manusia, nilai-nilai kebatakan sudah terlebih dahulu mewarnai dan menata kehidupan orang Batak. Saya rasa kebatakan adalah hal yang harus terus di lestarikan dan di jaga oleh manusia karena mengapa nilai-nilai itu harus dihilangkan, dan siapa yang dapat menghilangkan nilai-nilai tersebut? Orang Batak adalah orang yang sangat menjunjung dan selalu menghayati nilai-nilai yang ada, karena terbukti orang Batak masih memelihara dan mempertahankan nilai-nilai kebatakaannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Hendriko Siagian
      NIM : 15.01.1268
      3) Nama : Lisdayani Purba
      NIM : 15.01.1288
      Dimana pada komentar ini, topik pertanyaan saudari Lisdayani Purba adalah apa fungsi dan dasar dari kepercayaan mitos???
      Analisa : Alasan saya untuk memilih dan mengangkat komentar ini dalam UTS saya adalah karena menurut saya pertanyaan ini adalah sederhana, namun sangat penting bagi kita untuk membahas dan mengetahui jawaban dari pertanyaan ini. Apa yang melatarbelakangi alam pemikiran mitos ini dan mengapa manusia harus meyakini dan mempercayainya? Dan jawaban ini sudah terjawab melalui penjelasan dari bapak dosen kami yang saya rasa sangat luar biasa penjelasan dari beliau. Pada konteks zaman dahulu, manusia belum mengenal yang dinamakan dengan kemajuan atau segala hal yang dapat kita rasakan pada saat ini. Mereka masih dipengaruhi oleh alam jagad raya ini serta kuasa-kuasa yang ada di dalamnya. Manusia belum memikirkan mengapa segala hal dapat terjadi dan belum memikirkan apa asal usul dari setiap hal dan peristiwa tersebut. Pada alam pemikiran mitis, menjelaskan bahwa manusia masih dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan ataupun zat-zat yang ada di dalam jagad raya. Sebelum manusia mengenal agama, manusia masih meyakini dan mempercayai setiap unsur-unsur alam jagad raya.

      Hapus
  49. Nama : Ipo Sunarsya Malau
    Nim : 15.01.1272
    Ting/Jur : I-C/Theologi
    syalom pak..
    Berbicara tentang lahirnya IBD berarti berbicara tentang budaya, yang dimana pada saat ini budaya atau IBD dituntut untuk berperan aktif dalam penyelenggaraan negara maju. seagai warga negara Indonesia juga harus bisa berperan di dalam memajukan negara kita ini dan disini kita ditutut untuk sebagai pekerja keras untuk menabung dan berinvestasi, berkemauan untuk bertindak hebat, menghargai waktu, memanfaatkan ilmu pengetahuan dan tehnologi (IPTEK) dan apa kaitannya dengan latar belakang lahirnya mata kuliah Ilmu Budaya Dasar. Latar belakang lahirnya IBD adalah dimana mata kuliah IBD ini adalah mata kuliah yang masih muda dan dimana IBD ini baru dibicarakan oleh teolog-teolog dalam suara konsorsiun ilmu-ilmu sosial dan budaya direktorat pada tahun 1980.
    Secara sistematis dapat dilihat dari 2 konteks, yaitu (1). Konteks sejarah pembangunan indonesia (2). Konteks perkembangan ilmu pengetahuan. Dari kedua konteks ini kita dapat lihat begitu erat kaitannya dengan IBD, contohnya adalah negara kita negara Indonesia, yang dimana Indonesia adalah negara yang berkembang, oleh sebab itulah IBD berperan aktif dalam mewujudkan Indonesia menjadi negara yang maju. Pada tahap konteks sejarah pembangunan Indonesia, masyarakat dan para pemimpin di Indonesia ini agar berperan aktif dalam mewujudkan suatu negara yang dari awalnya adalah negara berkembang menjadi negara yang maju. Maka dalam hal ini masyarakat Indonesia dituntut untuk bekrja keras dalam melaksanakan pekerjaan dan pekerjaan tersebut adalah pekerjaan yang halal, dan dari hasil pekerjaannya tadi membuahkan hasil yang dimana mayarakat juga harus bisa menabung untuk masa depan untuk jangka waktu yang panjang agar terciptanya negara yang maju, tetapi bangsa yang maju adalah manusia atau masyarakat yang mau bekerja istilahnya inilah yang menjadi ciri-ciri negara yang mau maju, tetapi jika tidak ada kemauan untuk bertindak hebat maka semakin lama semakin merosotlah negara tersebut, makanya disini dituntut agar agar masyarakat Indonesia serta para pemimpin Indonesia bersama-sama agar berkemauan untuk bertindak hebat. Dalam mewujudkan negara maju agar setiap masyarakat Indonesia untuk bisa memanfaatkan waktu, istilahnya tidak boros dalam waktu, tidak korupsi dalam waktu, tidak menyia-nyiakan waktu tersebut dalam melaksanakan segala hal. Di samping itu dalam mewujudkan itu semua masyarakat harus di dampingi oleh ilmu pengetahuan, yang dimana dalam warga negara harus bisa menggunakan ilmu pengetahuan dan tehnologi (IPTEK), jika tidak maka akan terkendala dalam mencapai negara yang maju. Jadi disini IBD ikut serta dalam mewujudkan sebuah negara yang maju.

    syalom pak

    BalasHapus
  50. No 1 . Disini kita ketahui bahwa latar belakang lahirnya IBD itu adalah untuk dapat bersosialisasi dan berinteraksi dengan yang lain . Agar kita dapat juga menghargai berbagai budaya yang ada di Negara kita Indonesia ini. Jadi disini kaitanya dengan
    a) Jadi kaitanya dengan (kerja keras untuk menabung dan berinvestasi ) adalah bahwasanya disini kita diajak untuk kerja keras untuk menabung dan berinvestasi agar IBD itu tetap terjaga kelestarianya, mengapa saya bilang demikian , budaya itu adalah kebiasaan, jadi jika menyimpan uang kita dan menghargai nya maka disini kita sudah melakukan IBD yang baik. Dan kita juga bisa melestarikan budaya itu kepada anak dan cucu kita nanti, maka bukan tidak mungkin Negara kita akan menjadi salah satu Negara yang maju.
    b) Kaitanya dengan (berkemampuan untuk bertindak hebat) adalah bahwasanya disini kita diajak untuk berkemampuan dan bertindak hebat , kaitanya dengan latar belakang lahirnya IBD adalah bahwasanya kita itu harus mempunyai kemampun untuk bertindak hebat agar kita dapat bersosialisasi dan berinteraksi dengan yang lain, dengan tidak memandang agama,suku dan ras, dengan hal ini kita dapat menghargai budaya yang ada di Negara kita dan budaya yang ada di daerah kita, dan dengan kita berkemampuan untuk bertindak hebat , maka saya rasa IBD untuk berkemampuan dan bertindak hebat itu akan terjaga sampai ke anak cucu kita nanti.
    c) Kaitanya dengan ( menghargai waktu ) adalah disini kita diajak agar kita bisa menghargai waktu itu, karena dengan sedetik pun , bisa terjadi hal yang tidak kita duga. Jadi disini juga jika kita Harus bisa berinteraksi dan bersosialisasi dengan tepat waktu, dari situ kita bisa tercermin bahwa kita itu disiplin, dan menghargai waktu itu meruupakan budaya yang harus kita jaga dan lestarikan .
    d) Kaitanya dengan ( memanfaatkan IPTEK ) adalah karena dengan kita menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) (dalam hal yang positif) , kita mudah bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang lain, mengapa demikian, karena dengan kita menguasai IPTEK, kita mudah berhubungan dengan orang lain, kita mudah mengetahui apa yang tererjadi dengan dunia ini , kaitanya dengan IBD adalah, bahwasanya disini kita diajak agar melestarikan budaya IPTEK ini, agar kita dan anak,cucu kita nanti bisa mengetahui apa yang terjadi di Negara ini dan juga di dunia.
    Jadi kesimpulanya adalah jika kita bisa menguasai yang ada diatas tersebut dan melestarikanya maka bukan tidak mungkin, Negara kita Indonesia ini akan menjadi Negara yang terkaya di dunia, dalam arti bahwa Negara kita ini disegani di seluruh dunia ini.
    No.2
    Analisa saya mengenai pentingnya srategi kebudayaan berdasarkan nilai adalah bahwasanya manusia itu memiliki tiga komponen yaitu ( cipta,karsa dan rasa). Berbicara mengenai strategi kebudayaan berarti membahas mengenai cipta dan rasa. Manusia dituntut untuk dapat memikirkan perkembangan kebudayaanya dan diharapkan untuk dapat berkaya selama masih diberikan Tuhan kesempatan. Artinya bahwa kita harus menjaga lingkungan hidup kita ini, agar lingkungan hidup kita ini bersih dan terjaga dari datangnya bencana bencana alam. Dan juga bisa berguna bagi anak dan cucu kita nanti. Dengan adanya kebudayaan maka saya rasa manusia itu akan lebih sadar dalam menciptakan lingkungan hidup yang lebih baik. Tujuan kebudayaan itu adalah agar menjadi tempat nyaman bagi berkembangnya manusia dengan akal dan kebebasanya. Karena kita ketahui bahwa pada saat ini banyak sekali manusia tidak menjaga kebudayaanya, sehingga kebudayaan kita tidak terjaga dengan baik. Maka dari itu kita sebagai mahasiswa teologi dan anak-anak IBD kita harus menjaga kebudayaan kita dari ketidak pedulian banyak orang akan budaya.”Disini bahwasanya pada saat ini akan dibangun di parapat kasino atau tempat perjudian terbesar ke-3 di dunia, jadi disini sudah banyak sekali orang-orang tidak menghargai budaya itu lagi, yang ingin saya katakan disini adalah kita harus menjaga kebudayaan kita sekarang ini, dan kita jangan mudah terpengaruh akan hal- hal yang duniawi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. No.1:28/No.2:20/No.3:?
      Sangat lelah saya mencari di mana jawaban nomor 3, tidak saya temukan.

      Hapus
    2. Nama : Rexy agriva ginting
      Nim : 15-01-1308

      No.3
      3. A).Nama: Januwar Mamanda Sitepu, Nim:15.01.1274
      “Syalom,Damai sejahtera bagi kita...
      Kalo kita berbicara dalam mata kuliah IBD saat ini merupakan jalan penuntun bagi seluruh warga indonesia..Ilmu Budaya Dasar menurut pemahaman saya sendiri suatu dasar atau gagasan manusia dalam menjaga dan melestarikan budaya serta mengelola,dimana secara hakiki budaya itu lahir karena adanya manusia atau tradisi secara turun temurun dari nenek moyang kita,nahh kalo gitu manusia ada karena terciptanya budaya maka disitu manusia dan budaya bersatu untuk membentuk suatu pertalian atau hubungan yang erat antara manusia.Di Indonesia khususnya sangat beranekaragam suku,budaya ,bangsa ,ras dan bahasa atau sering kita sebut sebagai masyarakat yang multikultural atau majemuk disitu terdapt banyak berbagai budaya..namun sekarang ini masyarakat kaum muda banyaak sekali saat ini anak muda sudah meninggalkan tradisi budaya itu,dapat kita lihat secara tepat dalam lingkungan sekitar kita semakin berkurangnya rasa solidaritas dan kerjasama antara manusia terlebih secra nyata dalam hal berbicara dan bertingkah laku,masyarakat sekarang sudah memesuki tahap modrenisasi sehingga masuknya berbagai budaya luar seperti budaya weternisasi budaya kebarat-baratan yang malahan sudah banyak dianut oleh masyarakat sekarang ini sudah mulai secara perlahan-perlahan mengikis nilai kebudayaan yang telah di anut dari dulu sampai sekarang seperti anak muda zaman sekarang sudah ada mengecat rambut menjadi pirang akibat dari ikut-ikutan dari budaya luar.Jadi dengan itu dapat kita hubungkan dengan nilai-nilai kemanusiaan sehingga nilai-nilai dan norma-norma kita sekarang ini perlu ditingkatkan malahan namun diindonesia sikap seperti ini luntur sbagai cntoh masyarakat luar, sikap bersalam-salaman di luar indonesia sangat berbeda jauh dengan indonesia,,jadi intinya bahwa dengan kita mempelajari Ilmu Budaya Dasar kita dapat memampukan diri kita untuk lebih menjunjung nilai-nilai harga martabat kita serta tidak meninggalkan sikap dan tradisi budaya kita sekarang ini seperti yang sudah kita bahas pad minggu sebelumya. Salam damai pak”.
      Horass,Mejuah-juah,Yahowo,Njuah-juah
      God Bless You.

      Alasan saya kenapa saya memilih komen ini, karena permasalah yang dijelaskan diatas sangat nyata terjadi dalam kehidupan kita saat ini, yaitu yang di ungkapkan oleh saudara Janwar Mamanda Sitepu tentang seorang kaum muda yang sudah meninggalkan kebudayaan-Nya sendiri, kaum muda beralasan, karena kebudayaan Indonesia tidak gaul, tidak menarik dsb, oleh sebab itu kaum muda lebih memlih budaya kebarat-baratan. Ini merupakan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, karena kaum mudalah yang akan menjadi penerus-penerus Negara Indonesia. Oleh sebab itu kaum muda harus dibekali tentang kebudayaa daerahnya masing-masing supaya budaya kita tersebut tidak masih bisa di rasakan oleh cucu-cucu kita kelak nantinya.
      Dengan demikian IBD memperjelas bahwa IBD merupakan nilai-nilai alamiah yang tidak pernah ketinggalan zaman, atas nama IBD menjelaskan harus ada kreativitas sehingga dalam membaca dan memaknai budaya atau warisan nenek moyang kita tersebut, kita dapat mentarformasinya dalam konteks hidup sekarang ini tanpa kehilangan maknanya.

      Hapus
    3. B. “Adryan putra hutabarat”
      NIM 15.01.1208
      Menurut pandangan saya tentang alam pemikiran manusia adalah bermula dari rasa ingin tahu. Hewan juga mempunyai “rasa ingin tahu” akan tetapi tidak berkembang atau disebut “idle curiousity” atau “instinct.” Segala aktivitasnya didorong oleh instink itu dengan tujuan untuk melestarikan hidupnya. Untuk itulah mereka mencari makan, melindungi diri dan berkembang biak.
      Manusia mempunyai rasa ingin tahu yang berkembang. Akumulasi dari segala yang mereka dapat dari usahanya mendapatkan jawaban dari keingintahuannya itu merupakan “pengetahuan”-nya. Pengetahuan manusia selalu berkembang. Ia selalu tidak puas dengan fakta tetapi ingin tahu juga tentang “apa,” “bagaimana” dan “mengapa” demikian.
      Berlandaskan pada pengetahuan tentang beberapa rahasia alam yang diperolehnya, manusia kemudian berusaha untuk menguasai dan memanfaatkan pengetahuannya untuk memperbaiki kualitas dan pemenuhan kebutuhan hidupnya.”

      Alasan memilih komen ini : Karena menambah pengetahuan saya. Bahasan tentang hewan yang juga mempunyai rasa ingin tahu membuat saya berfikir bahwa hewan juga memiliki budaya menurut mereka. Dan ternyata manusia memang makhluk yang spesial karena diberi akal yang lebih dari hewan.

      C. Judika sitorus@yhoo.com26 Februari 2016 08.21
      Ilmu budaya dasar merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir, untuk memenuhi kebutuhan hidup, baik jasmani maupun rohani,dan merupakan bekal penting untuk pergaulan hidup manusia menuju kejalan yang lebih baik,menjalin adanya kebersaman dan perdamaian. Kita tahu, bahwa bumi ini tidak terlepas dari yang namanya budaya,suku, ras,bahasa,dan nilai-nilai, termasuk didalamnya indonesia, dimana indonesia sebagai negara yang kita cintai memiliki berjuta budaya yang unik-unik,namun seiring dengan berkembangnya jaman keunikan itu akan gampang punah, sebab kebayakan manusia yang tergolong didalam nya tidak lagi peduli, dan tidak ikut berperan aktif dalam mengembangkan budayanya,
      Namun melalui pelajaran IBD, manusia akan diberi kesadaran untuk berfikir maju,dan akan tetap melestarikan bahkan mengembangkan budayanya,dengan melandaskan moral,etika serta norma yang berlaku.
      Demikian hal nya juga kepada mahasiswa, dengan mempelajari IBD,mahasiswa mampu mempersiapkan diri debagai pemimpin bangsa,yang saling menghargai,dan menjadikan perbedaan menjadi penambah wawasan, membangun keadilan,serta kesejahtraan dalam masyarakat.
      Alasan saya memilih komentar ini :dalam komentar ini di bahas tentang mengembangkan dan melestarikan budayanya, dimana pada zaman sekarang ini begitu banyak anak pemuda yang tak mau tau tentang budayanya sendiri, dan melupakan bahasa dari daerahnya sendiri begitu banyak anak yang tidak tau sama sekali bahasa sukunya, tariannya dan makanan khas dari sukunya sendiri, sungguh itu menyedihkan dimana, yang seharusnya anak muda ikut berperan atau mengambil bagian dalam mengembangkan budayanya sendiri,ini tidak mau tau dalam hal itu serta membiarkan budayanya itu begitu-begitu saja tanpa ada perubahan yang terjadi di dalam sukunya.Dengan adanya IBD mahasiswa dimampukan untuk merubah fikiran-fikiran seperti itu dan lebih memajukannya atau menonjolkan kelebihan dari budaya kita sendiri kepada orang lain.

      Hapus
    4. Saya minta maaf kepada bapak dosen, karena telah membuat bapak menjadi repot.
      mejuah-juah,horas
      GBU pak

      Hapus
  51. Nama : Joel Fernando Pasaribu
    NIM ; 14.01.1146
    Jurusan : Teologia
    Jawaban.
    1. Mingkin maksud kutipan Gunawan M.T.Zen tentang ciri-ciri bangsa yang maju adalah mengarah pada kecintaan kepada kebudayaan,seni, kehidupan sosial, dan nilai kemanusian.
    a. Bekerja dengan keras untuk menabung dan berinvestasi.
    Dimaksudkan untuk menggali ilmu kebudayaan sendiri melalui ilmu budaya dasar dan menyimpan ilmu tersebut untuk masa depan atau untuk di kembangkan dalam masyarakat. Hal ini di sama dengan kehidupan orang-orang perkerja, bekerja paruh atau penuh hari untuk menghasilkan pendapatan yang digunakan untuk biaya sehari-hari dan untuk ditabung. Ilmu atau uang yang di tabung itu sangatlah berguna bagi kehidupan masa depan dan keuntungannya dapat kita rasakan langsung atau menunggu waktu yang tepat.
    b. Berkemauan untuk Bertindak Hebat.
    Bukan maksudnya “sok hebat” atau “anggar jago”, tetapi berpikir kristis tentang masalah-masalah kebudayaan yang kian lama kian menciut akibat pengaruh globalisasi (terlebih Indonesia). Munculnya mata kuliah atau ilmu kebudayaan dasar ini dapat membantu manusia atau kita sendiri dalam menghadapi masalah-masalah tersebut. Kita harus terjun langsung dalam menghadapinya. Maksud Gunawan ini adalah untuk menunjukkan mahasiswa-mahasiswi dapat aktif atau pun dapat mempertanggung jawabkan ilmunya kepada masyarakat kelak.
    c. Menghargai Waktu.
    Gunawan M.T.Zen, sepertinya memberi maksud untuk tetap pada konsisten pada waktu. Karena dengan menghargai dan konsisten pada waktu, manusia akan lebih disiplin terhadap menggali ilmu. Membahas kebudayaan membutuhkan proses, karena berbicara budaya, tentu kita akan berpikir kepada warna-warni kebudayaan Indonesia. Banyaknya budaya yang harus dipahami membuat IBD lahir sebagai ilmu yang harus di pelajari oleh mahasiswa-mahasiswi Indonesia (terlebih mahasiswa-mahasiswi Teologia). Mahasiswa harus lebih menghargai waktu untuk lebih konsisten terhadap waktu belajar.
    d. Memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Tekologi (IPTEK).
    Nah, IPTEK dalam lahir dan perkembangan IBD sangat lah penting, Bagian ini akan membantu IBD dalam mengembangkan ilmu-ilmu kebudayaan. IPTEK dapat menjadi alat sebagai sarana untuk mahasiswa meniliti dan membahas ilmu-ilmu kebudayaan secara luas. Hubungan IBD dengan IPTEK rasanya tidak akan luntur bila mahasiswa-mahasiswi akan mempelajarinya dan memakainya dengan bauk dan sungguh-sungguh.

    (bersambung.....)

    BalasHapus
  52. Nama : Citra Theresia Tarigan
    Nim : 15.10.1230
    Tingkat/jur : I-C/Theology
    Jawaban soal UTS :
    1. Kutipan Gunawan dari MT.Zen, tentang “ciri-ciri bangsa yang maju”, urutan dari tujuh sampai sepuluh, yaitu :
    Kaitan “cirri-ciri bangsa yang maju” urutan 7-10 ini dengan Latar Belakang Lahirnya Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar. Ilmu Budaya Dasar, topiknya adalah menyangkut tentang “Manusia” (Human Being). Berbicara mengenai IBD, berarti manusia adalah makhluk berbudaya (Homo Humanis), artinya sama, satu spesies. Manusia identik dengan budaya. Manusia yang berbudaya (memiliki kebiasaan/unsure budaya). Unsure budaya yang melekat dalam diri manusia ialah :
    1. Religi
    2. Berbakat
    3. Mata pencaharian
    4. Berseni/ memiliki kesenian
    5. Pengetahuan
    6. Memiliki Kitab Suci
    7. Organisasi social
    8. Berbahasa

    BalasHapus
  53. (...sambungan)
    2. Menurut analisa saya, bahwasanya pentingnya membuat strategi dalam menjaga pelestarian kebudayaan ini. Tujuannya, agar kita dapat merasakan kembali kebudayaan yang murni dan natural. Tetapi menurut saya juga, kita untuk melakukan strategi tersebut, kita harus melihat masalah-masalah apa saja yang terjadi dalam kehidupan budaya. Kita harus menyelidiki bagaimana sebenarnya kebudayaan tersebut. Strategi ini sangat lah penting, selain untuk menjaga kelestarian budaya dari leluhur sendiri, kita dapat akan menyikapi dengan baik perubahan-perubahan apa yang terjadi akibat pengaruh perkembangan zaman. Intinya kita dapat belajar menjadi manusia yang bisa menghargai budaya dan menjunjung tinggi budaya sebagai dasar hidup manusia.

    3. a. Komentar dari Eikel Ginting (24 Februari 2016 22.53) mengenai “Nilai-Nilai Kebudayaan Indonesia” dan di jawab dengan baik oleh dosen IBD, Pdt. Edward S.Sinaga,M.Th (Mago Dang Edward Sinaga). Saya tertarik dengan jawaban dosen yang menyatakan bahwa kampus STT.Abdi Sabda merupakan ladang berkumpulnya berbagai budaya yang kaya akan dengan nilai-nilai yang luhur dari budaya itu sendiri.
    b. Komentar dari Henriko Siagian (29 Februari 2016 08.30) mengenai “Alam Pemikiran Manusia”. Dari pembahasan panjang dalam komentar tersebut saya menyukai dan tertarik pada pernyataan dosen bahwa “tidak ada yang dapat mencabut memori dan ingatan seseorang yang masih hidup kepada seseorang yang telah meninggal”. Karena kita menyimpan kenangan yang baik kepada orang tersebut (almarhum). Dan penjelasan dosen ini menjelaskan kepada kita bahwa tidak perlu ada cara-cara berziarah yang berlebihan dan memakai cara-cara kuno.
    c. Komentar dari Boris Manurung mengenai “Pengetahuan Budaya” yang mungkin mengarah kepada kehidupan kepemudaan saat ini terlebih kepemudaan gereja. Saya tertarik pada kalimat dosen “Sesungguhnya masalah-masalah manusia sekarang sungguh komplit, karena itu pemuda dalam gereja harus diberikan ruang ekspresi dan kreativitas, dan di sanalah mereka akan banyak mengalami dan bertanya nilai-nilai budaya dan juga kristiani kita”. Tentunya memang penting bahwa, pemuda yang berkualitas adalah pemuda yang memiliki pengetahuan akan budaya dan memiliki sosialisasi yang baik didalam gereja. Karena saya sendiri adalah seorang yang aktif dalam gereja saya.

    BalasHapus
  54. Nama : Citra Theresia Tarigan
    Nim : 15.10.1230
    Tingkat/jur : I-C/Theology
    SAMBUNGAN JAWABAN NO 1.
    Inilah kebiasaan yang sering dilakukan setiap manusia. Didalam berbudaya yang masuk dalam unsure budaya yaitu system mata pencaharian dapat dikaitkan dengan cirri-ciri bangsa yang maju yang dikemukakan oleh MT.Zen bahwa didalam berbudaya ini manusia harus “Bekerja Keras Untuk Menabung dan Berinvestasi”, artinya manusia harus kembali pada tujuan unsure budaya yang dimana manusia harus memiliki mata pencaharian dengan cara bekerja keras dan menabung/ berinvestasi demi tercapainya kebudayaan manusia. Atas nama Ilmu Budaya Dasar, kita harus tetap mengembangkan budaya kita untuk bekerja keras dan terus menabung dan berinvestasi untuk menghindari adanya kemiskinan dan mulai dari kita untuk selalu mengembangkan “budaya”, karena kita sudah mempelajari IBD.
    Didalam urutan kedelapan yaitu “Berkemauan untuk bertindak Hebat”, ciri-ciri ini ada kaitannya dengan unsure budaya dalam kesenian, bahwa manusia itu harus menunjukkan kesenian yang tinggi agar bertindak sehebat mungkin dan ada juga kaitannya dengan organisasi social bahwa mengembangkan budaya, bertindak untuk mau menjadi orang yang hebat agar tercapainya Negara yang maju.
    Ciri-ciri Negara yang maju urutan 9, sangat dituntut untuk menunjukkan untuk menjadi Negara yang maju dan budaya yang tinggi. Waktu adalah uang, jadi manusia dituntut untuk mengembangkan kebiasaan menghargai waktu.
    Pada urutan ke 10, dalam berbudaya kita juga bias lebih bijaksana dalam menggunakan IPTEK. Kita yang berbudaya bias memanfaat kan IPTEK sebagai mana mestinya IPTEK itu digunakan.

    BalasHapus
  55. Nama : Citra Theresia Tarigan
    Nim : 15.10.1230
    Tingkat/jur : I-C/Theology

    2. Didalam sajian kelompok 5 dengan judul, “Pentingnya Strategi Kebudayaan Berdasarkan Nilai”. Manusia yang sebagai makhluk yang mempunyai derajat yang lebih tinggi dalam kemampuan esensial, dialah konstruktor hasil dan alat kerja untuk mengembangkan strategi kebudayaan. Karna dalam kebudayaan, manusia lah satu-satunya asal atau pencipta budaya tersebut. Kebudayaan merupakan struktur dsariah manusia, jaringan tenun batinnya, kerangka spiritualnya yang mampu menyatukan warga-warganya yang mencari khas kumpulan anggota unik lain dari pada yang lain. Kebudayaan juga sudah menjadi semakin modern yang dipengaruhi oleh budaya-budaya barat (Eropa). Dengan kemajuan berbudaya yang tadi nya kebudayaan yang zaman dulu kini menjadi kebudayaan yang modern, terjadi lah pengkrisisan dalam kebudayaan. Kebudayaan Kristen dengan nilai-nilai instrumental modernisme semakin jelas tampak pada abad 20 ini. Pengkrisisan budaya ditandai dengan berakhirnya kepercayaan manusia kepada nilai-nilai dimana mereka dulu pernah dididik oleh generasi tua. Kebudayaan modern jika tidak dikuasai dengan baik, akan banyak akibat yang terjadi. Salah satunya ialah pengkrisisan nilai didalam pendidikan dan hidup bersosial dalam masyarakat.
    Dari pembahasana ini menganalisa bahwa nilai pada karakter manusia sudah berkurang karena kebudayaan modern yang tidak dikuasai dengan baik. Contohnya saja banyak anak sekolah yang ikut tawuran. Mereka tidak lagi menerapkan kebudayaan yang diajarkan dalam pendidikan disekolah. Mereka merasa kebudayaan yang mereka tanam dengan tawuran akan baik bagi mereka.
    Dan bisa juga rasakan sekarang ini, banyak suku-suku yang sudak tidak menerapkan dengan kental kebudayaan dalam sukunya masing-masing. Contohnya didalam karo, dulu anak memanggil paman ataupun kakeknya dengan sangat sopan. Dalam orang karo, sebutan untuk paman istri bibi yaitu kila, dan sebutan untuk kakek itu bulang. Anak zaman dulu memanggil kila dengan sopan dan tidak disingkat, tetap kila, begitu juga untuk memanggil bulang. Tetapi sekarang, anak muda zaman sekarang memanggil kila dengan sebutan “kil”, dan bulang diubah menjadi ‘bul”. Dari sikap ini sudah terlihat minimnya nilai kebudayaan yang diterapkan untuk sekarang ini.

    BalasHapus
  56. Nama : Citra Theresia Tarigan
    Nim : 15.10.1230
    Tingkat/jur : I-C/Theology

    3. Komentar yang disukai :
    • Epi Lumbantoruan3 Maret 2016 03.27
    Nama : Epi Sihombing
    Nim : 15-01-1255
    Ting/Jur : 1-D/Theologi

    Syalom Slamat sore Pak,,,,,,,,


    “Mata kuliah IBD adalah salah satu mata kuliah yang membicarakan tentang nilai-nilai tentang kebudayaan, tentang berbagai masalah yang dihadapi manusia dalam hidupnya sehari-hari, diharapkan mata kuliah ini dapat menjadi bahasa pemersatu bagi para akademis dari berbagai lapangan ilmiah, dengan memiliki suatu bekal yang sama, agar para akademis lancar berkomunikasi.Kelancaran berkomunikasi akan memperlancar proses pembangunan dalam berbagai bidang.
    Dengan mendapat mata kuliah IBD mahasiswa nantinya memiliki latar belakang pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan Indonesia pada umumnya akan menimbulkan minat mendalaminya lebih lanjut agar dengan demikian mahasiswa dihadapkan turut mendukung dengan mengembangkan kebudayaannya sendiri dengan kreatif. Salah satu sifat dari IBD adalah sesuai dengan namanya, mata kuliah ini memberikan dasar-dasar yang cukup kuat kepada kita untuk mencari hubungan antara segala segi kebudayaan dalam hubungan usaha yang terus mencari kebenaran, keindahan , kebebasan, serta hubungan antara alam semesta dengan TuhanNya.”

    Salam IBD....
    Balas
    Balasan
    1.
    Mago Dang Edward Sinaga3 Maret 2016 04.18
    Terimakasih komennya, Epi Sihombing,Nim : 15-01-1255.

    ”IBD adalah nilai-nilai kebenaran, keadilan, dan keindahan, dan untuk kalangan akademisi adalah sebuah beban moral dan misi untuk membangun kehidupan manusia yang lebih bernilai, dan arif dengan nilai-nilai manusia lokal, dan atas nama kemanusiaan itu, nilai-nilai kemanusiaan itu sifatnya universal.”

    Salam IBD.
    Kenapa saya menyukai komen dari Epi Lumbantoruan, karena betul yang dikatakan Epi, bahwa dengan kita mempelajari Ilmu Budaya Dasar, kita akan semakin mendapat pengetahuan yang luas. Dan dengan mempelajari IBD, manusia akan sadar betapa penting nya menggunakan budaya kita dengan baik. Karena bnyak sekarang ini sudah jauh melepaskan budaya lama.

    BalasHapus
  57. Nama : Citra Theresia Tarigan
    Nim : 15.10.1230
    Tingkat/jur : I-C/Theology

    Arnold Brahmana4 Maret 2016 09.13
    Arnold Brahmana
    15.01.1218
    1-D/Theologia

    “Malam ini (04/03), sudah dilakukan Ibadah Pelepasan untuk mahasiswa/i Asrama Tabernakel STT Abdi Sabda, saya melihat bahwa nilai-nilai kemanusiaan dalam praktiknya nyata didepan mata, dimana dapat kita lihat secara gamblang bagaimana keluh kesah manusia dalam keadaannya secara rohani dan jasmani yang dibarengi dengan pengalaman konsep alam pemikiran manusia yang ternyatakan di situasi tadi.

    Ketika melihat perspektif dari Ilmu Budaya Dasar, saya meyakini bahwa manusia adalah mahluk yang membangun nilai kehidupan lewat pengalaman yang mampu mempengaruhi keadaan, kemudian dapat dipahami sebagai nilai atau citra diri menuju sesuatu yang baik, benar, dan adil.”
    Balas
    Balasan
    1.
    Mago Dang Edward Sinaga5 Maret 2016 00.41
    “Terimakasih komennya, Arnold Brahmana”
    15.01.1218.

    Salam IBD.
    Balas
    Alasan saya kenapa suka dengan komentar dari Arnold Brahman, karena saya juga merasakan apa yang dirasakan oleh Arnold pada saat saya mengikuti ibadah pelepasan di STT ABDI SABDA kemarin. Saya dulu kurang yakin dengan hal-hal yang namanya mistis, dan adanya pengalaman pahit yang disimpan oleh setiap orang dalam dirinya, karena saya tidak pernah menemukan orang seperti halnya dilakukan kemarin. Jadi saya sadar bahwa itu memang ada.

    BalasHapus
  58. Nama : Citra Theresia Tarigan
    Nim : 15.10.1230
    Tingkat/jur : I-C/Theology

    Rovina Silalahi2 Maret 2016 19.37
    Nama : Rovina silalahi
    NIM : 15.01.1318
    Kelas: 1-D/THEO

    SYALOM PAK,,

    “setelah saya mengikuti dan membaca semua komentar-komentar bapak dan juga pertanyaan-pertanyaan teman-teman, saya merasa tertarik dan merasa lebih termotivasi dengan adanya blog ini. saya merasa bangga akan adanya ide bapak dalam membuat blog ini, sehingga adanya blog ini jadi mempermudah mahasiswa dalam membahas IBD lebih dalam lagi, sehingga wawasan kami mengenai IBD akan semakin bertambah. mungkin jika tidak adanya blog ini, wawasan kami mengenai IBD akan menipis. tapi syukurlah bapak sangat kreatif dalam mendidik kami mahasiswa, sehingga kami tidak hanya belajar IBD di setiap hari senin dan tempatnya di ruang kelas saja, tapi skarang kita sudah bisa membahas IBD setiap saat, kapan, dan dimana kita berada.

    trimakasih ya pak, buat ide dan kekreatifan bapak dalam mengajar kami,
    smoga kedepannya bapak semakin lebih kreatif lagi dalam mengajar kami mahasiswa, sehingga motivasi mahasiswa dalam belajar semakin meningkat”
    :)

    Salam Budaya
    Balas
    Balasan
    1.
    Mago Dang Edward Sinaga3 Maret 2016 02.40
    “Terimakasih komen dan motivasinya, Rovina Silalahi,
    NIM : 15.01.1318.

    Saya juga sangat mengapresiasi kemauan dan semangat kalian adek-adek mahasiswa (calon hamba, pelayan, dan pemimpin gereja kita ke depan), tanpa kalian saya tidak akan ada ide, melihat kehadiran dan kebersamaan kalian khususnya stambuk 2015 (pemecah record, jumlah dan kelas terbanyak yang pernah diterima dalam sejarah lahirnya Abdi Sabda), saya mungkin tidak akan berupaya memiliki blogg. ini.

    Semoga diskusi kita dalam blogg. ini dapat mengisi dan mendampingi pencarian-pencarian kalian tentang nilai-nilai kemanusiaan yang terpendam dalam budaya dan tradisi kita.”

    Salam IBD.
    Saya setuju dengan komentar dari Rovina, karena dengan blog yang di buat pak Edward, mahasiswa semakin menggunakan IPTEK dengan baik dan membuat mahasiswa tidak membuang-buang waktu dengan hal yang tidak berguna didalam dunia maya ini. Dengan ada blog ini, mahasiswa semakin percaya diri untuk menuangkan apresiasinya dan membuka pikiran mahasiswa dalam menuangkan semua pendapatnya tentang IBD.
    Syaloom. Terima kasih.

    BalasHapus
  59. Soal UTS Ilmu Budaya Dasar dan Jawabannya
    Nama : Monalisa Purba
    Nim : 15.01.1295
    No 01. Kutipan Gunawan dari M.T.Zen tentang, “ciri-ciri bangsa yang maju”, urutan tujuh, delapan. Sembilan, dan sepuluh, adalah sebagai berikut: 07. Bekerja Keras untuk Menabung dan Berinvestasi. 08. Berkemauan untuk Bertindak Hebat. 09. Menghargai Waktu. 10. Memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Coba saudara jelaskan dan kaitkan dengan latarbelakang Lahirnya Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD)!
    Jawaban :
    07. Bekerja keras untuk Menabung dan Berinvestasi, yaitu kegiatan manusia yang dilakukan sebagai usaha atau perlakuan untuk mencari penghasilan secara materi dan berpikir untuk menyisihkan sebagian penghasilan untuk keperluan masa depan. Kaitannya dengan latarbelakang lahirnya mata kuliah IBD, secara sistematis latar belakang lahirnya IBD dapat dilihat dalam dua konteks : pertama, dalam konteks sejarah pembangunan Indonesia dan kedua, dalam konteks perkembangan ilmu pengetahuan. Dalam konteks sejarah pembangunan Indonesia, bekerja keras untuk menabung dan berinvestasi terlihat ketika pemerintahan dalam perencanaan pembangunan harus menimbun dahulu sedikit demi sedikit uang pemasukan seperti menabung dalam celengan, namun bedanya pemerintah tidak menabung dengan tabungan, tetapi dengan bentuk bursa saham dan investasi.
    08. Berkemauaan untuk bertindak Hebat (great), yaitu suatu pemikiran manusia untuk mengalahkan rasa takut akan segala hambatan dan tantangan yang akan datang ketika ingin mencapai suatu tujuan. Kaitannya dengan latarbelakang lahirnya IBD, IBD yang diterjemahkan sebagai humanities, yaitu bidang-bidang studi yang berusaha menafsirkan makna, martabat dan eksistensi kehidupan manusia melalui pengetahuan sejarah, bahasa, agama, sastra, dan seni. Konsep ini bermaksud menunjukkan eksistensi kehidupan manusia dalam konteks dimensi kebangsaan dan kemanusiaan, bukan manusia pelamun yang memprivatisasikan segala kemampuannya. Inilah yang membuat kaitan, manusia humanities dituntut berkemauan untuk bertindak Hebat.
    09. Menghargai Waktu, yaitu pengertian dari tidak membuang-buang waktu, ada pengertian TIMES IS MONEY dalam kalangan pembisnis, ada sisi positif dan negative dari pengertian ini, sisi positifnya ialah membuat manusia tidak suka membuang-buang waktu, sisi negatifnya ialah orang-orang pembisnis tidak lagi memiliki kayakinan karena terlalu sibuk dengan usaha ataupun pekerjaan yang menghasilkan uang. Kaitannya dengan latarbelakang lahirnya IBD, IBD sebagai komponen MKDU Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral didalam menyikapi permasalah kehidupan, baik sosial, ekonomi, politik, pertahanan keamanan, maupun kebudayaan. Inilah kaitan nya dengan menghargai waktu, sebagai dasar untuk membentuk wawasan komprehensif.
    10. Memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), yaitu berusaha mempergunakan IPTEK sebaik-baik mungkin, manusia masa kini dituntut agar tidak ketinggalan perkembangan IT, dengan adanya IPTEK akan sangat mempengaruhi perkembangan dunia masa kini. Kaitannya dengan latarbelakang lahirnya IBD yaitu IBD sebagai ilmu pengetahuan, Sebagai Ilmu yang relatif baru, IBD harus memenuhi syarat sebagai ilmu. Syarat atau ciri keilmuan ini dapat diacu dari pengertian tentang ilmu pengetahuan sebagai berikut. Ilmu pengetahuan adalah: “Kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dan metodis, diperoleh melalui pengalaman dengan mengambil suatu titik pusat perhatian tertentu, dapat ditelaah dengan akal pikiran, sehingga memproleh kenyataan yang objektif dan dapat dilacak kebenarannya”.

    BalasHapus
    Balasan
    1. No 02. Topik terakhir bahasan silabus sebelum UTS ini adalah, “Pentingnya Strategi Kebudayaan Yang Berdasarkan Nilai” (M. Sutrisno, 1993). Berikan penjelasan dan analisa anda!
      Jawaban : Pentingnya Strategi Kebudayaan Berdasarkan Nilai merupakan langkah budaya untuk mempertahankan diri sebagaimana seharusnya inilah sebenarnya perlunya strategi, namun seharusnya bukan hanya berdasarkan nilai saja. Manusia sebagai makhluk berbudaya, dapat terlihat dari tingkah laku dan aksi yang dilakukan selama ia masih hidup, namun bukan hanya berdasarkan nilai, bisa juga dari aksi. Manusia tetap menjadi prioritas utama walau apapun yang akan terjadi, dibutuhkannya strategi ialah untuk membentengi budaya tardisional terhadap akan hadirnya budaya modern, jika strategi tidak ada maka akan terjadi suatu krisis kebudayaan. Kebudayaan berdasarkan nilai adalah suatu hal yang harus diwajibkan karena melalui pengetahuan dan pembelajaran manusia mekin berkualitas dalam hidupnya, namun harapannya adalah agar budaya berdasarkan nilai bukab hanya kualitas semata saja yang perlu tetapi benar-benar tertampil dalam kehidupan sehari-hari.

      Hapus
    2. No 03. Dalam Blog, (Edward Simon Sinaga dan IBD 2016) sudah begitu banyak komen mahasiswa dan jawaban (Mago Dang Edward Sinaga), karena itu pilihlah tiga (3) komen beserta jawabannya (Mago Dang Edward Sinaga), dan berikan alasan saudara tertarik akan topic komen dan jawaban tersebut!
      Jawaban :
      01.Komen Jon Andre Samuel Damanik : Jika berbicara mengenai Ilmu Budaya Dasar, hal yang sangat ditekankan ialah mengenai aspek-aspek dalam berbudaya yang meliputi cinta kasih, pemeliharaan, keindahan, keadilan, pandangan hidup, tanggung jawab dan harapan di dalam menjalani hidup. IBD juga adalah pengetahuan yang di harapkan dapat memberikan pemahaman dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah dan kebudayaan. Sangat diharapkan dengan mempelajari IBD ini mahasiswa maupun kalangan umum memiliki kesadaran akan pola-pola yang dianutnya serta bagaimana hubungan nila-nilai tersebut dengan cara hidupnya sehari-hari. Dan dapat mempertahankan nilai-nilai yang sudah dapat diterima dengan penuh tanggungjawab dan menolak segala nilai-nilai yang tidak dapat dibenarkan.
      Balasan Bapak : IBD memiliki unsur-unsur seperti yang telah kamu utarakan, yaitu: cinta kasih, pemeliharaan, keindahan, keadilan, pandangan hidup, tanggungjawab dan harapan. IDB adalah untuk manusia sehingga dalam kehidupannya sehari-hari semua aktivitas, kerinduan, dan harapannya untuk menyumbangkan damai dan sejahtera bagi sesamanya, tetangganya, dan semua orang.
      Alasan saya tertarik dengan pembahasan ini : saya tertarik dengan apa yang telah saudara andre sumbangsihkan terhadap IBD dikarenakan pemikirannya yang mengungkapkan akan adanya unsur-unsur IBD, serta harapan saudara andre melalui pembelajaran IBD ini mampu memperbaharui kehidupan nilai kemanusiaan kita bersama. Tanggapan dari bapak juga mendukung apa yang telah saudara andre ungkapkan, namun saya berharap saudara andre dan juga saya dan juga semua mahasiswa yang telah belajar IBD bukan hanya pemikir, pengkritik, dan penganalisa suatu pemikiran maupun teori, tapi diharapkan sebagai pelaku nyata dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

      Hapus
    3. 02.Komen Arnold Brahmana : Dari pembahasan mengenai Nilai-nilai Kemanusiaan yang lain, berarti berbicara mengenai suatu perubahan yang mungkin membantu dalam proses menuju kesempurnaan hidup, kebahagiaan hidup, dan lain sebagainya. Menurut pandangan Arnold, dalam hidup ini mengapa manusia hanya mengejar sebuah “kesempurnaan” atau “kebahagiaan”???mengapa dalam proses tersebut tidak sedikit pun kita memikirkan tentang “kemuliaan citra diri”??? Apakah manusia hanya ingin kesempurnaan, kebahagiaan, kesetaraan, penghargaan diri, atau memilih kekayaan?Apakah tidak lebih baik sebagai manusia yang beradab kita mengejar kemuliaan ketimbang hal-hal yang disebutkan tadi?
      Balasan Bapak : Nilai-nilai Kemanusiaan yang lain, disandarkan pada, “Manusia layak berbahagia”. Kabahagiaan itu adalah musik yang terindah yang terus mengalun dalam jiwa dan rohani manusia, dan hanya Tuhan-lah yang menjadi sumber musik jiwa yang membangun dan mengalirkan kebahagiaan itu. Citra manusia yang mulia, imagodei, adalah kisah hilangnya kebahagiaan awal atau pertama, karena manusia ingin sama dan serupa dengan Allah. Allah dan hanya Allah yang tahu dan yang ingin atau berkehendak, agar kita diciptakanNya seperti gambar dan rupa Allah. Kisah nilai kemanusiaan zamannya Adam dan Hawa, mengingatkan kalau pelanggaran mereka telah menghancurkan kesempatan untuk menikmati kesempurnaan dan kebahagiaan taman Eden, dimana mereka sebelumnya berada. Kemuliaan, dalam topik religi (alam pemikiran mitis, ontologism, dan fungsionalisme) adalah sesuatu yang terus dijiwai, diimani oleh semua umat beragama, karena itulah yang hilang, dan hanya dapat dimiliki manusia hanya karena kehendak Yang Mahakuasa (dalam konteks Kristen, diebut anugerah atau sola gratia).
      Alasan saya tertarik dengan pembahasan ini : Karena pertanyaan yang disuguhkan saudara Arnold adalah juga pertanyaan dari masyarakat yang sering merasa dikesampingkan oleh sesamanya akibat perlakuan berlomba-lomba untuk menuju atau mencapai kebahagiaan dengan mengorbankan atau melakukan segala cara ntah itu merugikan orang lain dan membuat orang lain tersingkirpun akan dilakukan, inilah yang menurut saya yang menjadi permasalahan ataupun fokus dari pertanyyan saudara Arnold. Jawaban dari Bapak juga membuat saya sadar bahwa hidup didunia ini harus balance antara jiwa ataupun kehidupan sehari-hari dengan iman. Itulah bagian manusia yang sering hilang, seringkali terjadi ketimpangan dalam menjalani hidup, ada yang hanya memikirkan dunia ini saja, ada juga yang hanya memikirkan iman namun lupa untuk penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

      Hapus
    4. 03.Komen Hendriko Siagian : Dari pembahasan mengenai “Alam Pemikiran Manusia” hendriko sangat tertarik mengenai alam pemikiran mitis dalam kehidupan bermasyarakat dan juga kehidupan dalam berjemaat yang hendriko lalui banyak menjumpai kasus-kasus dan persoalan dikalangan masyarakat dan gereja menyangkut topik alam pemikiran mitis ini. Dimana seorang pelayan gereja (penatua gereja) yang mempunyai kemampuan supranatural dalam dirinya, atau bisa dikatakan dia seorang dukun. Dari hal ini hendriko melihat ada diantara mereka meninggalkan tugas pelayanannya dan mempengaruhi hidupnya dan ada yang tetap dalam tugas pelayanannya. Jadi pertanyaan dari hendriko dari hal tersebut sebagai berikut:
      01. Apakah hal sedemikian rupa tidak bertentangan dengan iman dan ajaran Kristen/Gereja dengan adanya beberapa penatua-penatua tertentu yang mempunyai kemampuan supranatural?
      02. Dalam hal sedemikian rupa dimana adanya beberapa penatua yang mempunyai kemampuan supranatural, siapakah/apakah yang lebih diyakini oleh orang tersebut dengan adanya hal sedemikian? Apakah dia masih meyakini Tuhannya atau lebih meyakini kemampuan yang dimilikinya yang notabenenya adalah diturunkan oleh nenek-nenek moyangnya?
      03. Dengan hal sedemikian, tidak adakah pro kontra atau pertentangan yang terjadi dalam dirinya antara kemampuan supranatural tersebut dengan Tuhan yang diyakini dalam agamanya?
      Balasan Bapak : Alam pemikran mitis manusia adalah akar dalam setiap budaya, sebelum agama datang, manusia dan Yang Mahakuasa (ALLAH dalam Alkitab, atau dewa-dewi bagi yang beragama tradisi, dan lain-lain) adalah dua alam yaitu manusia yang duniawi dan Yang Mahakuasa yang ilahi. Menghubungkan mitis dan seorang penatua atau pelayan gereja saat ini, mrmbutuhkan suatu penelitian langsung dan berbincang-bincang dengan oknum penatua tersebut, dengan catatan untuk melihat dan diskusi dengannya tanpa menggurui dan menghakimi. Sekali lagi atas nama IBD, kita harus ramah dan datang untuk melihatdan mengamati, dan memaknainya, butuh waktu dan penelitian yang panjang, ini cocok untuk skripsi, semoga pencariannya dan pemaknaannya sampai kepada pencerahan sehingga permasalahan seorang penatua dan kemampuan supranaturalnya dapat diterangi dalam terang injil (perlu kita ingat Yesus juga dikenal sebagai penyembuh berbagai penyakit).
      Alasan saya tertarik dengan pembahasan ini : Pertanyaan dari hendriko sangat menarik perhatian saya, dimana itu jugalah yang sering terpikir dalam benak saya, ternyata kemajuan teknologi belum mampu menata kehidupan orang-orang yang masih mengandalkan hal-hal sedemikian. Namun, kita juga tidak bisa menghakimi mereka, saya setuju dengan jawaban bapak atas pertanyaan hendriko, kita perlu melakukan penelitian langsung untuk konteks permasalahan ini. Dilingkungan saya dengan penduduk melayu juga masih banyak hal-hal sedemikian, bukan hanya penatua yang memiliki supranatural tetapi seorang ustad juga memiliki hal itu. Ini jugalah yang menjadi tantangan saya sebagai anak perantau, ada anggapan bagi orang pribumi bahwa orang seperti keluarga kami yang berasal dari kampung memiliki kemampuan supranatural juga.

      Hapus
  60. Nama: Ridho Ezra Suranta Karo-karo
    Nim:15.01.1311
    Kelas: 1C/Teologi
    1. Dalam kuliah IBD ini kita bisa jelaskan dalam bekerja keras memang penting dan dalam pelayanan kita perlu bekerja keras untuk melayani di ladang Tuhan Ilmu-Ilmu agama budaya dan sosial. Namun di dalam IBD berkemauan untuk bertindak hebat itu tidaklah mudah namun dalam sejarang pembangunan dan Ilmu pengetahuan bisa kita lihat bahwa IBD bisa dengan itu infrastruktur pembangunan dan para pekerja itu harus memiliki Ilmu pengetahuan yang bisa dikembangkan dalam mengatur pembangunan tersebut. Di dalam setiap pembangunan yang memiliki Ilmu yang sangat tinggi kitapun perlu dengan waktu yang sangat penting bagi kita dalam pembangunan, pelayanan ke depannya, dan dalam segala hal apapun kita harus memiliki waktu yang pas supaya kita penting membagi waktu kapan pembangunan itu akan berakhir dan dipelayanan kita butukh waktu untuk bisa berkhotbah dan berceramah kepada jemaat . kita perlu pembangunan yang sangat secepat mungkin perlu waktu yang begitu penting dan Iptek kita dapat simpulkan dari situ kita bisa mendapatkan informasi penuh dalam pembangunan dalam Iptek juga kita harus menghargai waktu dan memanfatkan iptek dari situlah kita bisa melayani dan kita bisa terapkan kehidupan kita.
    2. Strategis kebudayaan sangat penting dalam praktek kehidupan kebudayaan hasil karya manusia nilai ekonomis, tubuh, pemikiran (having) kebudayaan ini juga lewat wujudnya seni, sastra prinsip esensial dan kebenaran kebudayaan ini termasuk nilai hakiki dalam kebudayaan ini kita krisis dalam budaya ini kita bisa mengajari asat istiadat, saling berkomunikasi dengan yang lain dan ingin mengtahui adat istiadat tersebut menurut analisa saya yaitu kta perlu tau adat dan istiadat tersebut supaya kita mengerti dengan itu semua namun kita jangan anggap remeh dengan budaya ini jikalau kita semua tidak hadir dalam perjumpaan apapun pasti kebudayaan sudah tidak ada di dalam istiadat dan kita mungkin harus tau bertutur kata dan ingin tahu bagaimana bahasa dan suku tersebut.
    3. Dari 3 komen yang dilakukan para komen mahasiswa yang sangat menarik ialah tentang strategis kebudayaan yang telah kita pelajari dan kebudayaan ini sangat penting bagi kita memiliki nilai-nilai kemanusiaan etika,moral,norma yang ada termasuk dalam nilai-nilai kemanusian yang sangat disenangi bagi banyak jemaat-jemaat yang ada didalam pemikiran manusia ini ada unsur-unsur yang di dalam manusia dan lingkungan budaya sehingga mahasiswa tidak bisa menyesuaikan diri dengan hal tersebut, mengapa saya memilih alam pemikiran manusia, nilai-nilai kemanusiaan, strategis kebudayaan yang lain karena saya tertarik dengan semua komen mahasiswa dan saya tidak bisa blng satu per satu saya rasa semua komen mahasiswa sudah bisa pahami dan saya renungkan tetapi saya tertarik dengan dengan strategis kebudayaan dan saya sangat ingin komentar banyak tentang kebudayaan dan bisa saya terapkan. Terima Kasih
    Syallom pak....
    Salam IBD
    GBU

    BalasHapus
  61. Nama : Jon Andre Samuel Damanik
    kelas : IC/Teologi
    NIM : 15.01.1280

    Jawaban UTS IBD Semester I

    No 1. Kutipan Gunawan dari M.T. Zen tentang, "Ciri-ciri bangsa yang maju", urutan tujuh, delapan, sembilan, dan sepuluh, adalah sebagai berikut: 7. Bekerja Keras untukMenabung dan Berinvestasi. 8. Berkemauan untuk Bertindak Hebat. 9. MenghargaiWaktu. 10. Memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Tehnologi (IPTEK). Coba saudara jelaskan dan kaitkan dengan Latarbelakang Lahirnya Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD)! Agar lebih jelas bacalah Perbaikan Kelompok I di Blog. IBD 2016 Teo. 2015 IC - Pertemuan II.

    Jawaban

    Ilmu budaya dasar menjadi salah satu ilmu pengetahuan yang mempunyai maksud dan tujuan yang sangat besar. Budaya-budaya yang menjadi dasar ilmu ini adalah bentuk dari proses perjalanan dari IBD. Terdapat nilai-nilai kemanusiaan yang mengajarkan bahwa IBD dapat mempengaruhi kehidupan manusia.
    Dengan adanya mata kuliah IBD dapat membentuk dan mengembangkan kepribadian mahasiswa indonesia seperti yang tercakup dalam kutipan Gunawan mengenai ciri-ciri bangsa yang maju. Yaitu,
    1.bekerja keras untuk menabung dan berinvestasi, diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan pola hidup yang demikian sehingga tidak akan ada kesulitan-kesulitan dalam mempersiapkan masa depan yang cerah.
    2.berkemauan untuk bertindak hebat, kita sebagai calon-calon pemimpin bangsa diharapkan untuk mampu bertindak hebat. Bertindak hebat disini bukan berarti kita menjadi sok jago di masyarakat. Namun, kita harus mampu menjadi mahasiswa yang kritis dan rasional. Jika kita sudah melihat suatu tindakan yang sudah jelas-jelas menyalahi norma dan aturan yang berlaku kita harus berani bertindak hebat untuk menyatakan bahwa hal tersebut sudah menyalahi norma dan aturan.
    3.Menghargai waktu, dengan mengahargai waktu maka pastinya tidak akan ada penyesalan yang timbul dalam benak kita masing-masing, menghargai waktu berarti menghargai setiap hela nafas yang dikaruniakan Tuhan kepada kita.
    4.Memanfaatkan IPTEK, diharapkan dengan perkembangan IPTEK yang sangat pesat kita menjadi bijak dalam hidup ini. Kita harus menggunakan IPTEK tersebut sesuai pada porsinya. Sehingga tidak ada tindakan-tindakan yang disebut Cyber-Crime.

    Dengan berinvestasi, bertindak benar, menghargai waktu dan memanfaatkan IPTEK sangat diharapkan dapat melahirkan sarjana yang berkepribadian khasi Indonesia. IBD juga bertujuan untuk mempertajam kepekaan mahasiswa terhadap masalah-masalah kemanusiaan dan kebudayaan, mendorong mahasiswa untuk menghormati dan menjunjung tinggi nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat dan menumbuhkan sikap kritis-rasional.
    Lahirnya IBD dalam kehidupan kemahasiswaan dapat meningkatkan moral, nilai sosial dan nilai adab manusia. IBD bisa saja dapat membuat bangsa dan negara semakin maju. Tidak ada tindakan amoral, kriminal, antisosial dan kesenjangan sosial. Lambat tapi pasti, IBD pasti mampu menjawab permasalahan dan keluhan dari nilai-nilai kemanusiaan, agama dan lain sebagainya.

    BalasHapus
  62. Nama : Johnson Parningotan Silalahi
    NIM : 15.01.1279
    Ting/Jur : 1-C/Theologia
    Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar

    Jawaban

    Pertanyaan I
    IBD (Ilmu Budaya Dasar) Termasuk mata kuliah yang masih muda usianya. Mata kuliah ini baru dibicarakan dalam suatu Konsorsium Ilmu-ilmu Sosial dan Budaya Direktorat Pendidikan tinggi Depdikbub pada tahun 1980. Sebelum telah diadakan rapat rektor-rektor Universitas/institut negeri seluruh Indonesia yang diselenggarakan pada tanggal 11-13 Oktober 1971 di tugu, yang menyimpulkan pentingnya mata kuliah Basic Sosial Science (Ilmu Sosial Dasar) dalam rangka menyempurnakan pembentukan sarjana. Latar belakang lahirnya mata kuliah IBD akan memberikan pengertian bagi kita untuk memahami eksistensi IBD di tengah-tengah gencarnya pembangunan, perubahan-perubahan yang terjadi akibat pembangunan itu sendiri, serta penyerapan ilmu pengetahuan. Dampak negatif dari pembangunan biasanya terjadi pada aspek nonfikasinya. Namun demikian, aspek nonfikasi relatif sulit di lihat atau di ukur sehingga kepuaasan-kepuasan nonfikasi biasanya mudah tertinggal atau di tinggalkan, karena kepuasan aspek fisik lebih mudah untuk di banggakan atau disombongkan. Tanpa bekal nilai-nilai yang memadai, orang menjadi muda tersesat,terhasut,tergiur oleh nilai-nilai yang rendah. Kemungkinan-kemungkinan yang trerjadi adalah pengotak-ngotakan kelompok-kelompok masyarakat, keserakahan dan kecerobohan, baik yang disengaja maupun tidak. Dalam kutipan Gunawan dari M.T. Zen tentang Ciri-ciri Negara yang Maju terdapat sepuluh ciri-ciri yang kini kita bahas ciri pertama adalah
    Ciri yang pertama Bekerja Keras untuk menabung dan berinvestasi merupakan dua kata yang hampir sama pengertiannya, dimana pengertiannya adalah mengajak manusia untuk berhemat dan manusia di ajak untuk memikirkan kebutuhan dimasa yang akan datang. Contohnya manusia menabung biaya studynya untuk bersekolah di luar negeri agar manusia memperoleh ilmu yang tinggi dan pemikiran yang berintelektual sehingga mampu membangun pertubuhan ekonomi maupun kemajuan suatu negara.
    Ciri yang kedua Berkemauan untuk Bertindak Hebat dalam hal ini manusia harus betindak secara tepat, aktual dan kritis dalam mengambil seuatu tindakan perubahan suatu Negara yang di landasi oleh pemikiran yang mampu merubah kearah pembangunan yang lebih maju, kota jepang adalah kota yang maju di mana terdapat pemimpin yang bertindak secara hebat dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Sehingga menjadikan kota tersebut sebagai kota yang dapat meproduksi kendaraaan tentu saja indonesia juga butuh pemimpin yang bertindak secara hebat. Seperti pepatah mengatakan dimana ada kemauan disitu ada jalan. Jadi jika negara yang maju harus mempunyai kemaun untuk merubah suatu Negara tersebut.
    Ciri yang ketiga Menghargai Waktu konteks sejarah pembangunan di Indonesia memiliki suatu proses, yaitu proses menuju pembangunan itu sendiri. Maka waktu jangan sampai terbuang bahkan jangan sampai membuat suatu proses pembangunan tersebut tersendat hanya karena waktu, maka menghargai waktu sangat penting dalam proses pembangunan. terhadap perkembangan kebudayaan
    Ciri yang ke empat Memanfaatkan Ilmu Pengetahua dan Tehnologi(IPTEK) bukti nyata ataupun hasil dari ilmu pengetahuan manusia yang semakin berkembang, IPTEK dapat mendorong percepatan pembangunan bangsa yang sangat berguna juga terhadap perkembangan kebudayaan.

    BalasHapus
  63. Nama : Frengky Parlan Suriadi
    NIM : 15.01.1264
    Tingkat : 1-C/Theologia

    1. “Ciri-ciri bangsa yang maju”
    1.Bekerja Keras untuk Menabung dan Berinvestasi ialah Bekerja keras adalah kegiatan yang dikerjakan secara sungguh-sungguh tanpa mengenal lelah atau berhenti sebelum target kerja tercapai dan selalu mengutamakan atau memperhatikan kepuasan hasil pada setiap kegiatan yang dilakukan. Jika target terpenuhi maka menabung dan berinvestasi adalah hal yang baik untuk di lakukan, karena bisa untuk modal di hari yang akan datang. Maka dari itu kaitannya dengan IBD adalah mengajarkan kita untuk bekerja keras yang bermanfaat dan mengundang kita untuk menabung dan berinvestasi karena hal ini sangat bermanfaat bagi kita di kemudian hari.
    2.Berkemauan untuk Bertindak Hebat, jika ada kemauan dalam sebuah tindakan bukan hanya dalam rencana saja tapi harus di lakukan agar sesuai dengan harapan dan keinginan kita. Jika sudah ada kemauan jangan pernah mencoba untuk tidak bertindak karena pastinya jika tidak langsung di lakukan pasti tidak bertindak. Kaitannya dengan IBD adalah mengajarkan kita untuk langsung bertindak ketika kemauan sudah ada di dalam diri kita, agar tidak menunda sebuah pekerjaan.
    3.Menghargai Waktu, disiplin adalah salah contoh dari menghargai waktu. Menundan-nunda pekerjaan adalah hal yang membuang waktu, dan akhirnya pekerjaan tidak bisa di lakukan dengan tepat waktu. Kebiasaan kurang disiplin adalah ciri khas dari negeri ini, karena sering sekali kegiatan yang di lakukan di negeri ini tidak tepat waktu. Kaitannya dengan IBD adalah hargailah waktu mu jika tidak mau ketinggalan dalam hal apa pun.
    4.Memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Tehnologi (IPTEK), manfaatnya jelas mempermudah aktivitas manusia secara efektif dan efisien dalam rangka meningkatkan budaya dan taraf hidup yang lebih tinggi. Ikatannya dengan IBD adalah orang yang mengenal IPTEK mampu melakukannya dengan baik dan mampu mendeskripsikan dampak dari teknologi.

    BalasHapus
  64. Pertanyaan II
    Penjelasan dan anlisa kelompok V
    PENTINGNYA STARATEGI KEBUDAYAAN BERDASARKAN NILAI
    Marx-lah yang pertama-tama menggeser pandangan manusia sebagai mahkluk yang berfikir, berkontemplasi dengan akal budinya (konsepsi aristoteles) menjadi mahkluk yang beraksi, berfaksis. Dari manusia yang sekedar homo sapiens lewat akalnya menuju ke manusia sebagai homo faber, artinya makhluk yang punya derajat kemampuan esensial untuk menghasilkan sendiri alat kerja, dialah konstruktur hasil dan alat kerja. Ada satu defenisi yang paling merangkum, yaiutu manusia sebagai mahkluk berbudaya. Karena akalnya dan kebebasan, kehendak yang membedakannya dari binatang. Dalam kebudayaan ini, manusialah satu-satunya si asal, sipencipta dan sipembuat budaya. Dengan demikian budaya adalah dari manusia, hasil karyanya serta dipersembahkan bagi sesama manusianya. Tujuan pokok kebudayaan ini adalah tempat menjadi aman bagi berkembangnya manusia sebagai sebagai manusia dengan akal dan kebebasannya. semua yang diterima manusia anugerah alam. Jadi saya dapat menganalisa bahwa nilai-nilai kemanusian harus memiliki strategi yang tepat untuk merubah kebudayaan itu sendiri, dan strategi kebudayaan juga harus bisa merubah masalah yang banyak terjadi di indonesia yang telah merusak kebudayaan yang di akibatkan dari pengaruh luar negeri ini menjadi kebudayaan mengalami krisis kebudayaan. Manusia adalah setrategi yang paling tepat untuk mengatasi krisis kebudayaan tersebut. Dimana telah kita pelajari budaya lahir karena manusia itu sendiri, jadi manusialah yang berperan penting dalam kebudayaan. Seperti budaya batak pada saat ini sudah banyak mengalami krisis budaya, dimana banyak sekarang ini menikah dengan semarga. Hal ini di sebabkan karena batak sudah tidak menjunjung nilai-nilai kebudayaan batak. Seharusnya kita anak generasi muda harus lebih menghargai peraturan-peraturan yang telah di tetapkan budaya batak, sehingga budaya batak selalu lestari dengan ke khasan bahasa, adat, maupun cara pola pikir budaya batak.

    BalasHapus
  65. Nama :Ipo Sunarsya Malau
    Nim :15.01.1272
    Ting :I-C/Theologi
    Berbicara tentang pentingnya strategi kebudayaan, ini berasal dari sesorang yang tidak mengenal berbudaya kita contohkan dia orang batak simalungun, pada pembahasan ini IBD berperan sebagai pengajak dalam mengenalkan budaya simalungun. Pada zaman sekarang begitu banyak masyarakat simalungun yang buta akan budaya atau sama sekali tidak tau apa itu budaya, ini bisa disebabkan karena,selama ini dia tinggal di kota, kemajuan zaman sekarang, juga mungkin karena gengsi atau malu mempunyai budaya yang dianggapnya budayanya itu budaya kolot. Pada saat ini IBD memperkenalkan atau mengajari orang tidak tau sama sekali tentang budaya, misalnya yang pertama pada budaya simalungun jikalau perempuan dirumah apalagi ada orangtua (namatorasni), atau keluarganya yang laki-laki dirumah, maka sebagai perempuan haruslah menjaga kesopanan, baju harus rapi dan yang penting memakai sarung adalah tradisi orang simalungun, jikalau pigi pun kerumah orang maka orang simalungun pun memakai sarung. Yang kedua sebagai orang simalungun yang kurang tau dalam istilah tutur maka dia seharusnya menanyakan kepada orang yang tau tentang tutur, karna pada saat ini sangat banyak remaja atau pemuda yang berpacaran kepada satu marganya, apalagi ada pula orang berpacaran kepada satu marganya dan dia juga telah mengetahuinya, pernah kejadian di simalungun jika ada orang nikah dengan satu marganya maka akan di usir dari kampung tersebut. Yang ketiga adalah seorang perempuan harus menjaga cara berbicara kepada orang yang lebih tua terlebihnya istilahnya dia harus penuh dengan kesopanan. Mungkin hanya inilah menurut analisa saya tentang pentingnya strategi kebudayaan
    syalom pak..

    BalasHapus
  66. Nama : Jon Andre Samuel Damanik
    kelas : IC/Teologi
    NIM : 15.01.1280

    Jawaban UTS IBD Semester I

    No 2. Topik terakhir bahasan Silabus sebelum UTS ini adalah, "Pentingnya Strategi Kebudayaan Yang Berdasar Pada Nilai" (M. Sutrisno, 1993). Berikan penjelasan dan analisa anda! (Agar lebih jelas, bacalah Perbaikan Kelompok V di Blog. IBD 2016 Teo. 2015 IC - Pertemuan VI)!

    Jawaban

    Zaman sekarang ini merupakan sebuah tantangan yang mana nilai-nilai spiritual kita ditantang. Karena, pada zaman sekarang ini lebih menghidupi apa yang namanya karakter yang egoisme dan individualis. Dimana manusia tidak lagi hidup secara religius dan manusiawi. Sehingga nilai-nilai hakiki seperti cara menghargai, menikmati, memelihara dan merawat hidup sudah mulai bergeser. Sehingga apa yang dibuahkan tidak lagi bersumber dari nilai-nilai hakiki.

    Dengan demikian strategi budaya adalah berupa cara menghadapi desakan-desakan yang datang dari budaya asing yang belum tentu sejalan dengan budaya yang ada di Indonesia. Dimana ruang privat budaya kita telah lama diwarisi nilai-nilai kebaikan, kebenaran dan keadilan. Sehingga diharapkan budaya berkembang secara organis dan selalu berakar pada lokalitas sesuai dengan temperamen khasnya.

    BalasHapus
  67. 2. “Pentingnya Strategi Kebudayaan Yang Berdasar Pada Nilai"
    Dalam hal ini strategi yang di maksudkan adalah bagaimana cara atau pun metode yang boleh dilakukan untuk mengatasi setiap problem kebudayaan atau bahkan untuk upaya yang boleh dilakukan untuk melestarikan dan menjaga keutuhan nilai-nilai kebudayaan. Banyak problem kebudayaan yang baru-baru ini terjadi dan marak menimpah kebudayaan-kebudayaan. Contohnya adalah krisis kebudayaan dan juga pergeseran nilai-nilai kebudayaan. Hal ini boleh terjadi akibat semakin kurangnya kesadaran manusia untuk tetap menjaga dan melesarikan budayanya. Pengaruh lain yang mengakibatkan terjadinya pergeseran nilai-nilai kebudayaan juga dapat terjadi akibat pengaruh dari budaya lain yang bercampur aduk, sehingga identitas asli dari sebuah kebudayaan tidak terlihat lagi. kebudayaan adalah hasil karya manusia, mengembangkan kemampuan dan bakat sampai menghasilkan hasil. Dengan kebudayaan, manusia menciptakan lingkungan hidup yang baik. Dan lewat budayalah manusia mengatur dan menguasai alam ini.

    BalasHapus
  68. 3 Komentar Yang Menarik Menurut Saya
    3.1) NAMA :CHRISTIAN SINAGA
    NIM :15.01.1227
    KELAS/PRODI :1B/TEOLOGI
    pada tanggal 22 pebruari yg lalau kita sudah membahas tentang nilI-nilai kemanusian dimana pada saat itu saya ingin bertanya tapi apa boleh buat para penyaji tidak menghunjuk saya,tetapi Melalui blog ini saya ingin bertanya tantang ETIKA DAN MORAL,dimana dijaman yang maju dan canggih sebagiam menusia tidak lagi beretiaka dan bermoral yang baik hal itu dapat kita lihat dengan banyaknya perilaku menyimpang di tengah-tengah masyarakat,sebagai contoh LGBT merupakan khasus yang hangat pada saat ini dimana para kaum ini menuntut hak dan kedilan agar pernikahan LGBT di sahkan negara dan agama padahal LGBT merupakan sikap yang melangar etika pegaulan dan etika seksual seperti yang dibuat para penyaji di sajianya dan tidak disukai Allah,seperti firman tuhan yg tertulis dalam 1 KORINTUS 6:9B-10 YANG isinaya janganlah sesat orang cabul,penyembah berhala, orang berjinah,orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pefitnah dan penipu tidak akan medapat bagian dar kerajaan Allah.
    Yang saya tanyakan
    1.bagaimana seharusnya respon dan kebijakan gereja pada kaum LGBT..?apakah gereja harus menshakan pernikahan tersebut..?
    2.bagaimana sikap kita dalam khasus LGBT ini apakah kita harus memandang mareka sebelah mata(mengucilkan meraka)
    sekian dan terimakasih
    SYALOM..

    Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 16.36
    Terimakasih komennya, CHRISTIAN SINAGA, NIM :15.01.1227. Kaum Lesbian, Gay, Bisexual, dan Transgender (LGBT) adalah komunitas yang menyatakan perihal orientasi seksual mereka secara jujur. Mereka bergumul panjang dan sejarah keterbukaan mereka melalui proses panjang, dimulai dari kesadaran mereka pada diri sendiri akan orientasi atau ketertarikan seksual mereka, kemudian mereka terbuka kepada keluarga, ada yang menerima dan ada yang menolak bahkan menghakimi mereka, dan sejarah panjang LGBT di belahan dunia Barat dan Amerika juga mencatat kisah-kisah yang memilukan dan banyak tragedi kemanusiaan yang mereka alami sejak komunitas itu ada, termasuk banyak mereka yang dikucilkan dan bahkan mereka bunuh diri atau dibunuh. Tentunya dalam konteks kemanusiaan, hal kekejian yang menimpa LGBT adalah kejahatan, baik di hadapan manusia dan Tuhan. Orang-orang berlaku tidak adil, tidak baik, dan tidak benar kepada mereka.
    Dalam dunia saat ini Hak Asasi Manusia begitu diagungkan dan dimuliakan, dan mereka menjerit menyuarakan keadilan dan hukum untuk menjamin hidup mereka dan cintayang mereka punya (cinta LGBT).

    Bagaimana sikap gereja, untuk kaum LGBT? Ini adalah pertanyaan menyangkut etika, di mana apa yang terbaik bagi mereka dan apakah gereja sudah mendengar suara mmeminta tolong dari kaum ini? Gereja-gereja di Barat, Amerika, Australia, dan Afrika terbelah dua dalam hal menyikapi kaum ini, di mana ada yang menolak dan ada yang menerima bahkan memberkati pernikahan mereka.
    Bagaiman dengan sikap kita? KIta dan latarbelakang gereja lokal kita akan sangat sulit menerima pernikahan mereka karena konteks gereja kita adalah budaya dan juga sangat menjunjung tinggi akan nilai dan makna serta tujuan pernikahan itu. Kita membutuhkan waktu dan proses panjang untuk menyikapi dan memutuskan tentang sikap gereja akan pernikahan sejenis itu.
    Salam IBD.
    Alasan saya memilih komenter ini karena kita dapat mengetahuai bagaimana seharusnya sikap gereja dalam Kaum LGBT dan dimana saat ini kasusnya menjadi perbincangan yang sangat sering di bahas. Dan di Amerika sudah ada gereja yang menerima pemberkatan kaum ini, padahal dalam segi budaya dan agama hal ini adalah salah dan melanggar norma adat istiadat.

    BalasHapus
  69. Pertanyaan III
    Nama : Inmawani br Saragih
    NIM : 15.01.1271
    Tingkat/Jurusan : 1-B/Theologi

    Syalom pak.
    Berbicara tentang Ilmu Budaya Dasar tentu berkaitan dengan suatu masyarakat yang berbeda adat dan kebudayaannya. Berbicara tentang adat dan kebudayaan, salah satu masalah yang menarik adalah bahasan tentang pernikahan. Karena pernikahan apalagi orang batak, pasti sangat kental dengan adat-adat pernikahannya. Yang ingin saya tanyakan sekarang adalah, bagaimana cara kita atau IBD menanggapi sebuah "pernikahan semarga"? Dimana kita ketahui, orang batak sangat melarang keras pernikahan semarga namun di lain hal, orang nias tidak mempermasalahkan pernikahan semarga (selagi tidak ada hubungan kekerabatan yang kental atau hubungan keluarga). Contoh pernikahan semarga yang bisa saya kemukakan adalah pernikahan kakek dan nenek saya yang sama-sama bermarga Zalukhu dan itu sama sekali tidak menjadi masalah. Jadi harus bagaimana kita menanggapi hal tersebut? Apalagi ketika kita membahas IBD kita membahas juga Nilai-Nilai Kemanusiaan yang bersifat universal itu. Dengan perbedaan-perbedaan yang ada, bagaimana keuniversalan itu dapat dikaitkan dengan pernikahan semarga?
    Terimakasih Pak. Tuhan Yesus memberkati.

    Alasan Saya memilih komen dari Inmawani br Saragih saya tertarik akan hal budaya batak yang terkenal akan hal kesukuaannya dimana jika semarga tidak bisa menikah. Saya sangat setuju akan hal tersebut, karena memang suku batak jika semarga itu sama saja mereka adalah satu darah. Namun pada saat ini sudah banyak generasi muda yang sudah melangar akan hal tersebut dikarenakan manusia sudah tidak mejunjung tinggi nilai kebataakan. Ini sebuah pr bagi kita para generasi muda agar kita selalu melestarikan nila-nilai kebatakan. Sehingga batak tetap lestari dan tidak ternoda oleh nilai-nilai manusia yang sudah tidak menghargai nilai-nilai sejarah batak.



    Hendriko Siagian
    1) bagaimana sebenarnya perspektif budaya dalam hal berdoa di kuburan (Batak=Tinambur)??
    2) kalau ditinjau dari sudut budaya dan kekristenan, apakah memang benar orang yang sudah meninggal masih mempunyai sahala??

    saya mengucapkan banyak terima kasih buat bapak dosen kami..
    syaloom!!!!
    Saya memilih komen ini dikarenkan saya juga pernah mengalami hal seperti ini. kakek saya telah meninggal dan saya akan jiarah jika saya rindu kepada opung saya lalu saya berdoa kepadanya dan saya bahkan meminta berkat.. saya merasa bersalah karena menurut saya meminta berkat itu hanya kepada tuhan. Setelah saya berdiskusi dengan Bapak dosen, wawasan saya menjadi terbuka dimana itu sama saja seperti kita membawa bunga, rokok, ke kuburan itu hanya merupakan untuk mengenang orang yang sudah meninggal jadi nilai-nilai batak tidak salah. Diaman kita sebagai manusia haruslah berpegang erat pada nilai-nilai Tuhan kita.



    BalasHapus
  70. Sambungan komentar yang menarik
    3.2) Nama : Boris Adi Puttra Manurung (01032016)
    Kelas/Jurusan : I-C/ Theologia
    Nim : 15.01. 1224
    Pertanyaan :
    Bagaimana cara untuk membangkitkan kembali kebudayaan Indonesia yang sangat mahal dan unik ini, supaya tidak hilang terkhusus dalam kehidupan kaum muda masa kini?
    Jawaban :
    Nama : Edward Simon Sinaga, M.Th (26 Februari 2016)
    NIDN : 2319097201
    “Kawula muda adalah kategorial yang sangat dinamis, sangat meroket untuk sesuatu yang baru, ingat bagaimana Kemerdekaan diraih dari bangsa penjajah, Belanda dan Jepang, di sana tercatat dengan tinta emas, kalau pemuda sangat berperan aktif.
    Perihal pemuda masa kini (termasuk saya di dalamnya ya... karena menurut kategorial gereja HKBP, di bawah 45 tahun itu masih tergolong pemuda walaupun sudah kawin, jadi saya masih pemuda rupanya yahh), memang banyak yang tergila-gila dengan gaya hidup atau life style, tergila-gila dengan mobil mewah dan alat-alat techno lainnya, semuanya kembali ke dalam didikan budaya dan agama dari satu-satu keluarga. Betul seperti yang kamu kutip, bahwa IBD adalah "pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan dalam mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan". Sesungguhnya masalah-masalah manusia sekarang sungguh komplit, karena itu pemuda dalam gereja harus diberikan ruang ekspresi dan kreativitas, dan di sanalah mereka akan banyak mengalami dan bertanya nilai-nilai budaya dan juga kristiani kita.”
    Alasan saya memilih topik ini karena perkembangan zaman dan banyak kaum muda mudi yang lupa akan budaya mereka sehingga mereka mau meninggalkan budayanya dan ini lah yang menjadi suatu masalah. Padahal muda mudi adalah generasi penerus budaya dari kebudayaan mereka senndiri.
    3.3) Nama : Jon Andre Samuel Damanik
    NIM : 15.01.1280
    Ting/Jur : I-C/Theologia.
    syaloom....
    setelah menerima masukan-masukan dari Bapak Dosen kami dalam proses perkuliahan, ada ketertarikan dan kerinduan bagi saya pribadi untuk ikut memberikan sumbangsih mengenai materi IBD ini.
    Jika berbicara mengenai Ilmu Budaya Dasar, hal yang sangat ditekankan ialah mengenai aspek-aspek dalam berbudaya yang meliputi cinta kasih, pemeliharan, keindahan, keadilan, pandangan hidup, tanggung jawab dan harapan di dalam menjalani hidup.
    Ilmu Budaya Dasar juga adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pemahaman dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah dan kebudayaan.
    sangat diharapkan dengan mempelajari IBD ini mahasiswa maupun kalangan umum memiliki kesadaran akan pola-pola yang di anutnya serta bagaimana hubungan dari nilai-nilai tersebut dengan cara hidupnya sehari-hari. Dan dapat mempertahankan nilai-nilai yang sudah dapat diterima dengan penuh tanggung jawab dan menolak segala nilai-nilai yang tidak dapat dibenarkan.
    Sekian dari saya.
    Terimakasih...

    Tanggapan :
    Nama :Edward Simon Sinaga, M.Th (29 Februari 2016 09.36)
    NIDN : 2319097201
    Terimakasih komennya Jon Andre Samuel Damanik-NIM : 15.01.1280.
    IBD memiliki unsur-unsur seperti yang telah kamu utarakan, yaitu: cinta kasih, pemeliharan, keindahan, keadilan, pandangan hidup, tanggung jawab dan harapan. IBD adalah untuk manusia sehingga dalam kehidupannya sehari-hari semua aktivitas, kerinduan, dan harapannya untuk menyumbangkan damai dan sejahtera bagi sesamanya, tetangganya, dan semua orang.
    Salam Budaya.
    Alasan saya memilih koment ini karena untuk lebih lagi mempelajari tentang cinta kasih,pemeliharaan,keindahan, keadilan, pandangan hidup,tanggung jawab ,dan kini lebih mengetahui dan mendalami dan mencintai kebudayaaan sendiri di banding kebudayaan orang lain.

    BalasHapus
  71. Nama : Jon Andre Samuel Damanik
    kelas : IC/Teologi
    NIM : 15.01.1280

    Jawaban UTS IBD Semester I

    No 3. Dalam Blog. (Edward Simon Sinaga dan IBD 2016) sudah begitu banyak komen mahasiswa dan jawaban (Mago Dang Edward Sinaga), karena itu pilihlah tiga (3) komen beserta jawabannya (Mago Dang Edward Sinaga), dan berikan alasan saudara tertarik akan topik komen dan jawaban tersebut!

    Yang pertama ,,,.,.

    Setelah saya membaca semua komentar-komentar bapak dan juga pertanyaan – pertanyaan teman – teman saya sangat tertarik dalam pernyataan Saudara ROVINA SILALAHI dari kelas 1 –D yang menyatakan bahwa Dia merasa bangga akan adanya Ide bapak dalam membuat blog ini , sehingga adanya blog ini jadi mempermudah mahasiswa dalam membahas IBD lebih dalam lagi, sehingga wawasan kami mengenai IBD akan semakin bertambah.

    Dengan jawaban bapak yang menyatakan bahwa:

    Bapak sangat mengapresiasi kemauan semangat belajar kami (calon hamba, pelayan, dan pemimpin gereja kedepannya), tanpa kalian saya tidak akan ada Ide , melihat kehadiran dan kebersamaan kalian khususnya stambuk 2015 (pemecah record, jumlah dan kelas terbanyak yang pernah diterima dalam sejarah lahirnya Abdi Sabda) saya mungkin tidak akan berupaya memiliki blog ini.

    Mengapa saya tertarik dengan pernyataan diatas?

    Ilmu Budaya Dasar adalah pengertahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep – konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah – masalah manusia dan Kebudayaan.
    Oleh sebab itu pentingnya kita mempelajari ILMU BUDAYA DASAR ini adalah:
    A. Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga kita sebagai mahasiswa lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungaan yang baru
    B. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan tentang masalah kemanusiaan dn budaya serta mengembangkan daya kritis terhadap persoalan – persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
    C. Mengusahakan agar mahasiswa , sebagai calon pemimpin bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin masing – masing tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat.

    BalasHapus
  72. Terimakasih komennya, Johnson Parningotan Silalahi
    NIM :15.01.1297.

    IBD, adalah membangun nilai-nilai kemanusiaan. Kita telah mempelajari dan membahas bagaimana alam pemikiran manusia, terdiri dari tiga (3), yaitu: - Mitis, - Ontologis, dan - Fungsionalisme.

    Jauh sebelum kekristenan, Islam, Hindu, dan Buddha menyentuh dan bersinggungan dengan Kebatakan (Batakologi), nilai-nilai kemanusiaan ala Batak sudah ada dan menata kehidupan, kekerabatan, karena di sana ada undang-undang atau norma, yang disebut patik, atau adat.

    Menggali tulang-belulang (mangongkal holi) adalah upaya untuk memepersatukan garis silsilah satu ompu bagi Batak Toba, dengan menjalankannya ada keyakinan masyarakat kalau roh-roh ompung mereka dihargai dan dikenangkan oleh keturunannya. Kekristenan pun datang dan menilainya sebagai suatu kesesatan, dan inilah awal kalau permulaan kekristenan upacara itu dilarang gereja karena menyangkut kekafiran, dan akhirnya gereja pun tak berdaya menghentikannya, karena orang Batak masih mempertahankannya walau pun mereka sudah Kristen, dan sudah maju dalam hal pendidikan, upacara tersebut masih awet dan dipertahankan.

    Kekristenan berkontesktualisasi, menyesuaikan dengan pesan-pesan alkitabiah, di mana itu juga dilakukan oleh orang-orang Israel untuk menghargai leluhur mereka. Inilah dasar pemahaman dan teologia, lambat-laun upacara ini direstui dan sudah ada liturginya, termasuk gereja-gereja Batak (HKBP, GKPI, HKI, GKPS, dll).

    Perenungan, IBD adalah sebuah makna untuk memahami budaya dan upacara-upacaranya, sehingga nilai dan maknanya dapat ditemukan, khususnya menyangkut Batakologi.

    Saya tertarik dengan cara batak yang melakukan acara mangongkal holi dulu acara ini sangat di larang keras oleh gereja namun sekarang sudah disahkan oleh gereja.. sehingga acara ini sudah resmi dan tidak di pertentangkan lagi. Ini merupakan alam pemikiran manusia tidak lagi berfikir secara mistis sehingga gereja menganggap legal bahkan sudah ada liturginya.

    BalasHapus
  73. Nama : Jon Andre Samuel Damanik
    kelas : IC/Teologi
    NIM : 15.01.1280

    Jawaban UTS IBD Semester I

    Yang kedua.,.,.,.

    Saya sangat tertarik dengan pernyataan dan pertanyaan saudara Christian Sinaga dari kelas 1 – B yang menyatakan bahwa: pada tanggal 15 pebruari yang lalu kita sudah membahas tentang Alam Pemikiran Manusia. Yang dimana dia menanyakan tentang Mistis (mitis), yang dimana kalau mitis ini masih percaya akan peristiwa yang gaib dan memuji dewa atau roh-roh. Seperti dikampungku disana ada seorang sintua tetapi dia juga bisa menyembuhkan orang kalu bahasa sehari-harinya dia disebut dukun atau medis tradisional. Yang saya tanyakan bagaimana seharusnya sikap sintua ituapakah dia harus meninggalkan talenta yang dimilikinya sebagai medis tradisional (dukun) untuk jabatannya sebagai sintua digereja, atau sebaliknya dia harus meninggalkan sintuanya itu untuk talentanya sebagai medis tradisional (dukun).,,..,??

    Dimana jawaban Bapak menyatakan bahwa Alam Pemikiran Mitis manusia adalah akar dari setiap Budaya, sebelum agama datang , manusia dan yang mahakuasa (ALLAH dalam alkitab, atau dewa dan dewi bagi yang beragama tradisi,) adalah dua alam yaitu manusia yang duniawi dan yang Mahakuasa yang ilahi. Menghubungkan Mitis dan seorang penatua atau pelayan di gereja saat ini, membutuhkan suatupenelitian langsung dan berbincang – bincang dengan oknum penatua tersebut dengan catatan untuk melihat dan diskusi dengannya tanpa menggurui dan menghakimi. Sekali lagi atas nama IBD , kita harus ramah dan datang untuk melihat dan mengamati, dan memaknainya. Sehingga permasalahan seorang penatua dan kemampuan supranaturalnya dapat diterangidalam terang injil (perlu ingat yesus juga dikenal sebagai penyembuh berbagai penyakit),

    Oleh karena itu alasan saya yaitu

    “penatua” adalah dewan kepemimpinan diantara orang – orang israel sejak zaman kitab – kitab Musa (pentateukh). Kita tahu bahwa mereka membuat keputusan – keputusan politik (2 Samuel 5:3; 2 samuel 17:4, 15), dan mewakili rakyat dalam kaitannya dengan hal – hal rohani (keluaran 7, 17:5-6, 24:1,9; Bilangan 11:16, 24-15. Dimana dapat saya simpulkan bahwa: secara ringkas, Alkitab mengajarkan kepemimpinan terdiri dari pluralitas penatua bersama dengan sekelompok diaken yang melayani dalam “pengembalaan”. Allah memanggil beberapa orang menjadi “gembala/pengajar” karena itu , gereja bisa saja memiliki banyak penatua, Namun tidak semua penatua itu dipanggil untuk melayani dalam peranan pengembalaan. Namun, sebagian bagian dari penatua, gembala atau “penatua pengajar” tidak memiliki otoritas lebih tinggi dalam pengambilan keputusan dibandingkan dengan penatua – penatua lainnya.

    BalasHapus
  74. Nama : Riahta Saragih
    NIM : 15.01.1309
    Jawaban :
    1. Kaitan dari kutipan M.T. Zen tentang “cirri-ciri bangsa yang maju” dari urutan 7,8,9,10 dengan Latar Belakang Lahirnya Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar(IBD) adalah; menurut saya kaitannya yaitu dengan mempelajari mata kuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD) kita dapat membangun bangsa yang maju, yakni dengan MKDU (Mata Kuliah Dasar Umum) yang bertujuan menghasilkan warga Negara Sarjana yang memiliki “kwalitas” yakni yang berTaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, juga berjiwa pancasila, memiliki wawasan sejarah perjuangan bangsa, memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral, dan memiliki wawasan budaya yang luas tentamg kehidupan, dari kutipan M.T. Zen nomor 7.tentang bekerja keras, 8.berkemauan untuk bertindak hebat, 9.menghargai waktu, 10.memanfaatkan IPTEK, dengan itu dihubungkan dalam Mata Kuliah IBD kita dapat menyadarkan diri sendiri jika ingin menghasilkan warga Negara yang berkwalitas harus memiliki tujuan dari MKDU sebelumnya, agar bangsa dapat berkembang maju kedepannya. Dan hubungannya juga yaitu dari kutipan M.T. Zen dapat dihubungkan dan disatukan kedalam Tujuan Mata Kuliah IBD, dengan itu mahasiswa atau warga Negara dapat bersikeras untuk bekerja keras agar menghasilkan warga Negara yang memang benar-benar berkwalitas dan dapat diandalkan, bekerja keras dalam memanfaatkan IPTEK maupun menghargai waktu dan mereka akan bertindak hebat dalam melakukan segala hal, sehingga ada gunanya kita mempelajari dari Latar Belakang Ilmu Budaya Dasar dengan Kutipan M.T. Zen dan ada untungnya yaitu dengan belajar mata kuliah IBD kita dapat mengetahui budaya-budaya yang beretika, maksudnya kita sebagai manusia berbudaya dan beretika kita dapat membagi waktu dan mempergunakan waktu dengan sebaikbaiknya, ini dihubungkan dalam kutipan nomor 9, dan dari nomor 7 dan 8 kutipan tersebut yaitu berkemauan untuk bertindak hebat dan tentang bekerja keras, dapat dihubungkan kedalam tujuan mata kuliah IBD dimana dengan bertindak dan berkemauan ini dapat mengusahakan kita para mahasiswa berusaha menjadi calon pemimpin serta ahl dalam bidang disiplin masing-masing, dan pastinya kita akan berusaha dan bekerja keras untuk menjadi dan meraih sebagi calon pemimpin bangsa dan Negara, dan kutipan dari nomor 10 dihubungkan dengan kita dapat mampu berdialog satu sama lain, dengan begitu kita dapat memanfaatkan IPTEK yang ada dan mempergunakannya sesuai dengan apa yang dibutuhkan, karna dengan memanfaatkan IPTEK bisa digunakan secara universal, ini bersifat universal maksudnya bisa berlaku dimana saja dan kemana saja.

    BalasHapus
  75. Nama:Lantina bareta bangun
    Nim:15.01.1287
    Kelas/jurusan: 1-B/Theologia
    Syalom pak selamat siang
    Tak lepas bicara tentang ilmu budaya dasar yang mau nayak tentang nilai nilai kemanusiaan etika adat dan budaya zaman sekarang tidak perduli dengan sekeliling nya karna terjadi yang nama nya pacaran dengan boto atau turang nya .apakah tindakan gereja melihat nilai kemanusiaan dan kebudayaan dan bagaimana bisa memperbaiki nilai kemanusiaan seperti itu pak.
    Syalom
    saya sangat tertarik pada komenan dari saudara lantina bangun yang dimana pada zaman sekarang seperti yang kita ketahui banyak sekali di kalangan remaja yang pacaran dengan botonya,, yang dimana budaya-budaya seperti ini sangatlah dibenci orang terutama orang yang di sekelilingnya. pernah hal ini terjadi di sebuah kampung yang nama kampung tersebut tidak usah di sebutkan, yang dimana saat penduduk desa dan kepala desa mendengar kabar ini yang ada mereka mengolok-olok dan bahkan mengusirnya. jadi, menurut saya perbuatan ini sangatlah menyalahi.
    syalom pak..

    BalasHapus
  76. Nama : Riahta Saragih
    NIM : 15.01.1309


    2. Tentang Pentingnya Strategi Kebudayaan Yang Berdasar Pada Nilai, penjelasan dan analisa dari saya yaitu pentingnya strategi kebudayaan adalah kita sebagai manusia yang berbudaya dan kita manusia adalah makhluk yang berakal budi, jadi manusia tidak hanya berbudaya tetapi juga memiliki akal budi untuk memikirkan tentang budayanya. Dan sebagai manusia yang berbudaya kita dapat mengembangkan nilai-nilai budaya kita menjadi manusiawi sebagai pribadi dengan mencapai kepenuhan dirinya, terutama dalam sisi rohani dan yang hakiki bernilai sebagai persona, secara historisnya dapat dilihat dalam masyarakat, setiap orang ingin membangun kebudayaannya sebagai cita-cita kemanusiaan yang mau member perjuangannya pada kebudayaan nilai-nilai pokoknya sebagai basisnya. Menurut saya perlunya nilai hakiki dalam kebudayaan karena merupakan tujuan dan isi nilai yang perlu dicapai, karna inilah yang dibahas dalam ungkapan sebagai “nilai suci” dan “nilai adil”, pengorbanan, kewibawaan serta nilai pengetahuan. Dan Kebudayaan Modern penting dalam strategi kebudayaan agar kita dapat membedakan nilai kebudayaan modern dengan nilai kebudayaan abad pertengahan lalu, yaitu berdikarinya atau otonominya nilai-nilai secular. Krisis Kebudayaannya yaitu Orang Kristiani malah ikut berada didalam ini dengan hilangnya kepercayaan pada petunjuk moral, ajaran gereja dan yang lalu lebih senang memalingkan telinganya untuk mendengar pendapat-pendapat relativisme, dan akibatnya membuahkan konsekuensi dahsyat yang menggeser keseimbangan sejarah, dan dibidang pendidikan sekolah. Menurut saya memang penting strategi kebudayaan dalam masyarakat karna dengan adanya strategi ataupun nilai masyarakat tau bertindak dalam berbudaya terhadap sesame, mengetahui budaya etika dalam setiap kelompok masyarakat, dan dapat mencerminkan dan mendamaikan masyarakat sekelilingnya.

    BalasHapus
  77. Nama : Jon Andre Samuel Damanik
    kelas : IC/Teologi
    NIM : 15.01.1280

    Jawaban UTS IBD Semester I

    Yang ketiga.,.,

    Saya tertarik dengan pertanyaan yang diberikan oleh saudara Erik Sanjaya Hutauruk dari prodi PAK.

    Yang mana Ia menyatakan Latar Belakang Timbulnya ILMU BUDAYA DASAR dari kelompok 1 yang mana dia masih bingung dalam Sejarah Pembangunan di Indonesia dikatakan bahwa pembangunan itu adalah suatu proses untuk menjadi yang lebih baik. Bagaimana dengan pembangunan di Indonesia apakah pembangunan di negeri kita ini baik tolong bapak jelaskan, menurut bapak penerapan apa yang akan kita lakukan supaya bangsa ini lebih baik, karena bangsa indonesia masih banyak penduduk yang kurang mampu, baik dalam sandang, pangan dan kebutuhan yang harus ditempuh yaitu DUNIA PENDIDIKAN. Bagaimana tanggapan IBD tentang ini??

    Dimana jawaban Bapak menyatakan bahwa Indonesia adalah pekerjaan rumah pemerintah dan negara kita untuk membangunnya hingga menjadi masyarakat yang sejahtera. Tujuan pembangunan di indonesi adalah mensejahterakan seluruh rakyatnya, dan itu memang didukung oleh standad pendidikan, kesehatan dan fasilitas hidup yang mereka miliki.

    Mengapa saya tertarik dalam hal ini?

    Karena menurut saya;
    Indonesia telah merdeka sejak tanggal 17 agustus 1945 dan dari saat itulah bangsa indonesia memulai pembangunan yang sebenarnya. Tujuan dari pembangunan yaitu: mensejahterakan rakyat atau supaya menjadi lebih baik dari yang sebelumnya. Untuk mengatasi kegagalan pembangunan yang dialami oleh bangsa indonesia diperlukan Evalusi terhadap kebijakan – kebijakan yang telah ditetapkan, dengan tujuan kedepannya agar lebih baik dan membawa manfaat bagi masyarakat luas. Kemudian memajukan pendidikan nasional sendiri mungkin agar muncul generasi – generasi muda yang berkualitas baik secara moral dan pola pikir yang maju.

    BalasHapus
  78. Nama : MICAH SELY ERNITA MANALU
    Tingkat/Jurusan : I-C/Teologia
    NIM : 15.01.1294
    No.1 . Kutipan Gunawan dari M.T. Zen tentang, "Ciri-ciri bangsa yang maju", urutan tujuh, delapan, sembilan, dan sepuluh, adalah sebagai berikut: 7. Bekerja Keras untuk Menabung dan Berinvestasi. 8. Berkemauan untuk Bertindak Hebat. 9. Menghargai Waktu. 10. Memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Tehnologi (IPTEK). Coba saudara jelaskan dan kaitkan dengan Latarbelakang Lahirnya Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD)!
    Jawaban :
    07 Bekerja Keras untuk Menabung dan Berinvestasi
    Latar Belakang Bekerja keras untuk menabung dan berinvestasi kaitannya dengan Ilmu Budaya Dasar ,dimana yang kita ketahui bekerja keras sangat erat kaitannya dengan Tanggung jawab baik dalam bentuk pekerjaaan.Tentunya dalam diri setiap manusia mempunyai cara untuk mendapatkan yang diinginkan,mungkin dengan cara berinvestasi dan menabung untuk rencana kedepannya.Manusia bekerja keras juga untuk melakukan investasi pada umunya dilakukan paling mendasar untuk masa tuanya.Alasan Orang lain untuk berinvestasi juga karena ketidakpastian di masa depan.Terkadang bekerja keras juga harus ditanamakan dalam diri setiap manusia,karena semakin lama tingkat biaya hidup semakin tinggi,lapangan pekerjaan yang sangat sedikit,hal inilah yang menuntut manusia untuk bekerja keras.Waktu sangat diperlukkan untuk mengatur semuanya baik melakukan pekerjaan,karena ada Istilah TIME IS MONEY di dunia pekerjaan segala sesuatunya berharga.Waktu juga berhubungan bekerja,karena waktu adalah aset utama bagi setiap manusia,karena tidak ada satu detik pun waktu yang telah berlalu tanpa sia-sia.Karena itulah bagi mereka yang memiliki pola pemikiran dewasa ,bekerja adalah kebutuhan pokok dan kebutuhan jasmani yang pada akhirnya sangat dibutuhkan untuk melakukan aktivitas sehari-harinya.Mulailah untuk menumbuhkan semangat bekerja dalam diri kita pribadi sendiri,karena semua hasil pekerjaan itu untuk kita juga nantinya.Yang menjadi kaitannya dalam Ilmu budaya Dasar ialah sebagai berikut. Kebudayaan yang ada di Indonesia beragam-ragam,sebagai generasi muda kedepannya kita perlu menjaga kebudayaan kita sendiri untuk tetap melestarikan Kebudayaan.Melalui Cara kita melestarikan kebudayaan seperti mengembangkan Kebudayaan yang sudah ada di daerah BALIGE terkhusus wisata DANAU TOBA dapat menjadi investasi kebudayaan 50 tahun kedepan.Namun faktanya kemauan untuk bekerja keras dalam mempromosikan kebudayaan kurang tumbuh dalam diri generasi muda saat ini.Hal ini disebabkan oleh masuknya Budaya asing kedalam Budaya Indonesia itu sendiri.Dan disamping itu pemerintah juga kurang bekerja keras dalam mempromosikan wisata yang dimiliki oleh Indonesia,Dalam analisa saya ,Jika kita saja yang sebagai warga Indonsia tidak ada rasa keinginan untuk bekerja keras dalam mempertahankan kebudayaan,bisa saja orang asing yang akan berinvestasi didalam kebudayaan Indonesia namun mengatasnamakan milik kebudayaan Indonesia sendiri.Terimakasih salam ILMU BUDAYA DASAR.

    BalasHapus
    Balasan
    1. 08 Berkemauan untuk Bertindak Hebat
      Menurut saya Apapun yang telah anda niatkan dan tanamkan dalam hati akan berubah menjadi niat dan kemauan untuk bertindak dan melakukannya.Namun sebagai manusia memiliki sikap untuk tidak akan merasa puas dengan yang dimilikinya.Malas dan keraguan akan selalu muncul dan mengganggu setiap rencana ,namun hal itu adalah hal yang wajar dan biasa ,tapi disini dikatakan bagaimana kita dapat menyikapi agar tidak berlarut dalam perasaan kita sendiri.Namun bila dalam diri kita sendiri sudah mulai pudar kemauan,dapat dibangkitkan kembali rasa kemauan melalui mendengarkan motivasi dari orang lain,mencari waktu luang untuk diri sendiri.Terkadang kemauan untuk memulai sesuatu yang besar diawali dengan tindakan hal-hal yang kecil,Misalnya ikut berpartisipasi dalam kegiatan mendonorkan darah yang rutin dilakukan oleh Palang Merah Indonesia setiap tahunnya.Saya akan mengatakan berkemauan untuk bertindak hebat jika didedikasikan untuk lingkungan,kebudayaan serta kemanusiaan.Di zaman modern ini,mulai bermunculan aktivis-aktivis yang memiliki semangat untuk memperjuangkan Hak bagi manusia yang direbut oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Nah dalam Konteks ini berkemauan keras untuk bertindak hebat yang berkaitan dengan Ilmu Budaya Dasar ialah memberikan hatinya untuk ikut berperan serta dalam merayakan Hari Raya Batik Nasional dan Hari Sumpah Pemuda yang bertujuan untuk mendorong Kaum generasi muda saat ini yang diadakan pada saat itu di Villa Cisarua di Bogor pada tahun 2015.Memang tujuan utama diadakannya perayaan tersebut untuk mewujudkan kepeduliaan dan cinta pada seni dan budaya negaranya sendiri.Dalam pemikiran saya,manusia yang melakukan tindakan Hebat ialah manusia yang mencintai kebudayaannya sendiri.
      Salam ILMU BUDAYA DASAR

      Hapus
    2. 09 Menghargai waktu
      Berbicara mengenai waktu,tidak akan lepas pada setiap kegiatan manusia yang dikoordinir oleh waktu.Saya pernah mendengar sebuah kutipan,bahwa pemimpin yang hebat lahir dari seorang pemimpin yang menghargai setiap waktu.Di zaman yang semakin modern untuk waktu 1 detik berharga bagi mereka para pekerja yang setiap harinya disibukkan dengan kegiatan yang padat. Dalam topik kali ini Pentingnya untuk menghargai waktu terkhusus bagi kaum generasi muda untuk memanfaatkannya,tidak ada waktu luang untuk bersantai dan bahkan acuh tak acuh untuk memikirkan masa depannya. Walaupun banyak peribahasa mengenai penting untuk menghargai waktu,namun faktanya didalam kehidupan sehari-hari banyak yang tidak peduli misalnya ketika ada seorang Hamba Tuhan yang terlambat datang dalam kunjungan pelayanannya.Dimana seharusnya pelayan Hamba Tuhan yang tidak menghargai waktu,memberi contoh yang tidak baik.Kaitannya menghargai waktu dalam Ilmu budaya dasar dimana waktu untuk kita tinggal di bumi ini tidak ada satupun yang tahu.Makanya itu kita dituntut agar dalam waktu ini kita bisa memberikan waktu dalam melestarikan kebudayaan.
      10 Memanfaatkan IPTEK
      Berbicara mengenai IPTEK tidak lepas dari pengaruh zaman saat ini,pengetahuan yang semakin maju membuat manusia melakukan segala cara untuk memenuhi kebutuhan lahiriah. IPTEK dalam penggunaan yang sewajarnya dapat membawa pengaruh yang positif terkhusus bagi pelayan Hamba Tuhan seperti ketika Ia melayani boleh menggunakan alat teknologi canggih dalam membawa Firman di atas mimbar.Dilain hal banyak generasi muda saat ini yang acuh tak acuh dalam penggunanan IPTEK ,justru salah dalam menggunakannya.Kaitannya IPTEK dengan ilmu budaya dasar ialah sebagai pacuan untuk kita menjadikan tongkat itu sebagai alat komunikasi dengan orang sekitar kita

      Hapus
    3. No 2. Topik terakhir bahasan Silabus sebelum UTS ini adalah, "Pentingnya Strategi Kebudayaan Yang Berdasar Pada Nilai" (M. Sutrisno, 1993). Berikan penjelasan dan analisa anda! (Agar lebih jelas, bacalah perbaikan Kelompok V di Blog. IBD 2016 Teo. IC - Pertemuan VI)!
      Pentingnya strategi kebudayaan yang berdasarkan pada nilai ,hal inilah yang menjadi dasar tolak ukur
      dalam kehidupan bermasyarakat.Kembali pada nilai hakiki, Tujuan kebudayaan dengan ini adalah menjadi tempat nyaman bagi berkembangnya manusia,sebagai manusia harusnya menggunakan dengan akal dan kebebasannya.Kebudayaan memang hasil karya manusia,ia harusnya mengembangkan bakat sampai menghasilkan buah hasil dari karya manusia itu sendiri.Dilain hal kita saat ini mengalami krisis kebudayaan seperti masuknya budaya asing ke daerah serta merubah tatanan kebudayaan yang ada di indonesia.Kebudayaan modern memang tidak salah hadir untuk membawa perubahan,agar tidak diam disatu tempat kebudayaan perlu direnovasi ulang.Dampak akibat krisis nilai kebudayaan ialah langsung terjadi pada diri setiap individu.Merusak pola pikir manusia sehingga kemungkinan sulit untuk kita merubahnya.

      Hapus
    4. No 3. Dalam Blog. (Edward Simon Sinaga dan IBD 2016) sudah begitu banyak komen mahasiswa dan jawaban (Mago Dang Edward Sinaga), karena itu pilihlah tiga (3) komen beserta jawabannya (Mago Dang Edward Sinaga), dan berikan alasan saudara tertarik akan topik komen dan jawaban tersebut!
      1. Nama :Johnson Parningotan Silalahi
      NIM :15.01.1297
      Tingk/ Tingkt:I-C/Theologi

      komen: Syaloom pak... dalam kesempatan ini saya mau bertanya pak.. bapak pernah menyinggung tentang adat batak yaitu "Mangokkal Holi" apa sebenarnya yang melatar belakangi sehingga acara ini disahkan oleh gereja... apakah ini dipengaruhi mitos-mitos nenek moyang kita pada zaman dahulu pak? demikian pertanyaan saya pak, saya ucapkan terimakasih banyak.. Syaloom
      Balasan: Mago Dang Edward Sinaga2 Maret 2016 07.17
      IBD, adalah membangun nilai-nilai kemanusiaan. Kita telah mempelajari dan membahas bagaimana alam pemikiran manusia, terdiri dari tiga (3), yaitu: - Mitis, - Ontologis, dan - Fungsionalisme.

      Jauh sebelum kekristenan, Islam, Hindu, dan Buddha menyentuh dan bersinggungan dengan Kebatakan (Batakologi), nilai-nilai kemanusiaan ala Batak sudah ada dan menata kehidupan, kekerabatan, karena di sana ada undang-undang atau norma, yang disebut patik, atau adat.

      Menggali tulang-belulang (mangongkal holi) adalah upaya untuk memepersatukan garis silsilah satu ompu bagi Batak Toba, dengan menjalankannya ada keyakinan masyarakat kalau roh-roh ompung mereka dihargai dan dikenangkan oleh keturunannya. Kekristenan pun datang dan menilainya sebagai suatu kesesatan, dan inilah awal kalau permulaan kekristenan upacara itu dilarang gereja karena menyangkut kekafiran, dan akhirnya gereja pun tak berdaya menghentikannya, karena orang Batak masih mempertahankannya walau pun mereka sudah Kristen, dan sudah maju dalam hal pendidikan, upacara tersebut masih awet dan dipertahankan.

      Kekristenan berkontesktualisasi, menyesuaikan dengan pesan-pesan alkitabiah, di mana itu juga dilakukan oleh orang-orang Israel untuk menghargai leluhur mereka. Inilah dasar pemahaman dan teologia, lambat-laun upacara ini direstui dan sudah ada liturginya, termasuk gereja-gereja Batak (HKBP, GKPI, HKI, GKPS, dll).

      Perenungan, IBD adalah sebuah makna untuk memahami budaya dan upacara-upacaranya, sehingga nilai dan maknanya dapat ditemukan, khususnya menyangkut Batakologi.

      Alasan: Saya tertarik dengan pertanyaan yang diajukan oleh saudara kami Jhonson parningotan Silalahi mengenai “Manggokal Holi” karena banyak saudara kita seiman yang melakukan kebiasaan adat sperti ini namun banyak terjadi salah paham dengan kebiasaan ini.semoga dengan adanya pertanyaan dari saudar Johnson membuka pemikiran saudara kita.

      Hapus
  79. Nama : Riahta Saragih
    NIM : 15.01.1309
    3. Ada 3 komen dan jawaban yang saya pilih dari banyaknya topik yang dikomentari mahasiswa dan dijawan oleh Pak Dosen Pdt. Edward Simon Sinaga M.Th :

    1. Komentar dari saudara Eikel Ginting berbicara tentang budaya dan jawaban dari bapak dosen. Alasan saya tertarik pada ini karena berbicara tentang budaya dalam Negri Tuna Budaya yaitu masalah hilangnya generasi-generasi penerus bangsa yang dirusak oleh modernisasi serta nilai kemanusiaan yang tergerus oleh keegoisan dan pemenuhan hawa nafsu, dan dengan IBD sebagai landasan untuk memperbaiki stigma akan budaya yang salah. Dan saya tertarik dengan jawaban bapak dosen karna saya jadi mengetahui Budaya Batak adanya nilai warisan daya juang, tindak, cipta, dan sarat makna dari leluhur masayarakat Batak, saya jadi mengerti tentang nilai ini.
    2. Komentar dari saudari Eirene Hutabarat berbicara tentang Nilai Kemanusiaan yaitu kebaikan, kebenaran, dan keadilan. Membahas tentang “Pelayan Tuhan yang tidak mampu menjalankan nilai kemanusiaan dengan baik”, dan saya tertarik atas jawaban bapak dosen karena menambah wawasan yaitu pelayan Tuhan adalah sangat kuat yang didasarkan pada kerja keras dalam membangun diri, jadi menurut saya kita sebagai Pelayan Tuhan harus sadar akan kepada masyarakat untuk membangun nilai kemanusiaan agar damai sejahtera dan semua orang dapat merasakan bahagi, kita sebagai Pelayan Tuhan harus dapat member contoh kepada orang lain dan perduli akan diri sendiri dan orang lain.
    3. Komentar dari saudara Tuah Ginting berbicara tentang adat Batak yang mertua laki-laki dan menantu perempuan atau mertua perempuan dan menantu laki-laki dilarang akrab atau bahakan dilarang cakapan. Dan saya tertarik dengan pertanyaannya yaitu apa yang menjadi penyebab hal itu terjadi? Saya juga sudah mempertanyakannya dari lama, dan sampai sekarang saya mendapat jawaban dan menambah ilmu pengetahuan saya yang saya dapat dari jawaban bapak dosen yaitu karena untuk menghindari adanya kemungkinan muncul prasangka-prasangka negatif karena dia menantu bukan anaknya kandung dan dan dia mertua bukan orangtuanya kandung, maka perlu dijaga jarak, untuk menghormati kalau mertua dan mantu itu adalah kedudukan sopan dan etika yang harus selalu dipertahankan. Ada memang di antara orang Batak, sudah menganggap kalau mantu itu seperti anak laki-lakinya atau anak perempuannya sendiri, namun masih banyak yang mempertahankan, agar ada rasa hormat dan mengingat kalau pun dianggap orangtua sendiri atau anak sendiri, tetepi itu bukanlah sama dengan anak yang lahir dari darah dagingnya sendiri. Jadi dari sini sekarang saya sudah mengetahui apa alas an dan penyebabnya.

    BalasHapus
  80. nama : Sri fitriani siahaan
    ting/jur : 1.c/teologia
    nim : 15.01.1328

    1. IBD lahir pada tahun 1980, dan IBD lahir untuk membangun dan mengajak seluruh masyarakat agar dapat mengerti tentang kebudayaan dan akan sadarnya menghargai kebudayaan kita yang telah pudar di makan oleh keegoisan diri sendiri.
    IBD juga berperan dalam sosial seperti orang yang slalu bekerja keras dan rajin menabung/berinverasi, dengan alasan IBD membawa masyarakat ke hidup yang baik, dan IBD juga sangat berperan/membangun seseorang agar berkemauan untuk bertindak hebat yang artinya IBD mengajak masyarakat Berani mengambil Resiko apapun jika itu yang terbaik, dan IBD juga sangat m menghargai waktu, jika sudah dapat menghargai waktu maka ia dapat menggunakan Ilmu pengetahuan daan teknologi dengan baik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. 2. Nama: james simson simanullang
      Nim : 15.01.1273
      Tingkat/Jurusan : I-D jurusan theologi

      Komen: kita mengetahui bahwa Etika manusia saat ini sudah hilang atau menipisnya nilai-nilai kemanusiaan. itu disebabkan karna kurangnya atau tidak ada kesadaran manusia akan nilai-nilai kemanusiaan. perkembangan zaman atau teknologi saat ini membuat etika dan moral manusia sudah mulai pudar dan tidak ada lagi rasa keseganan terhadap orang yang lebih tua.karana kurangnya perhatian atau kontrol dari orang tua.banyak kita temukan saat ini remaja yang hancur karna perkembangan teknologi yang salah gunakan.Etika dan moral harus dipegang pada prinsip seseorang. saya ingin bertanya kepada bapak seperti yang saya lihat digereja saya jemaat digereja saya pak sudah mulai hilang etika dan moral. krna mereka menganggap bahwa bergereja itu tidaklah penting dan tidak ada gunanya dan mereka mementingkan berkerja dari pada bergereja.Mereka katakan bahwa tidak ada uang yang dapat dihasilakan dari sana malah membuat kerugian.banyak jemaat digereja saya pak yang jarang beribadah dan sangat susah datang kegereja. itu pun hari-hari besar besar saja pak yang datang contohnya pada hari natal dan tahun baru saja baru datang kegereja. bagaimana pak peran gereja disana dalam menghadapi masalah tersebut?????

      Balasan: Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 06.01
      IBD membangun kembali nilai-nilai kemanusiaan, seperti yang kita telah bahas di kelas, nilai-nilai itu: Etika, etos, moral, dan juga nilai yang lainnya, seperti: kesempurnaan, kebahagiaan, puasa-jatidiri, cinta erotis-peran ganda wanita-keluarga, dan Hak Asasi Manusia. Perihal banyaknya jemaat yagn tidak tertarik lagi ke gereja, mungkin perlu kita selidiki apa penyebabnya, karena kemungkinan ada faktor-faktor yang melatarbelakangi sehingga kita menemukan alasan-alasan itu. Ada pelajaran yang perlu kita renungkan, agar sebagai pendeta atau pelayan, kita harus rendah hati dan selalu memotivasi umat dalam kehidupan sehari-hari. Umat dalam perjuangan hidup pasti banyak menghadapi masalah, di sanalah kita datang untuk menopang dan mendampingi mereka, dan kita datang hanyalah sebagai wakil atau utusan dari Tuhan. Pendeta atau pelayan jangan berkarakter seperti bos, tetapi harus meneladani Kristus yang rendah hati itu.

      Alasan: Saya tertarik dengan pertanyaan saudara kami Jhames Simanulang mengenai etika yang semakin menipis pada zaman ini.

      Hapus
    2. 3. Nama :Dian Lasmauhur Damanik
      NIM :15.01.1241
      Tingkat/jur:I-D/Theologi

      komen: Berbicara tentang Ilmu Budaya Dasar, dapat menambah wawasan saya yang meluas... dari pembahasan pertama dari kelompok 1, mengenai Latar Belakang IBD, Membuat saya mampu memahami apa sih sebenarnya IBD tersebut, dan apa tujuan IBD. dan saya dapat mengambil intinya, bahwasanya Ilmu Budaya Dasar itu sangat begitu penting dlam kehidupan manusia dimana manusia mampu mengenal siapa dirinya, mampu manusia untuk mennyesuaikan dirinya, menyadarkan kita tehadap nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat,,baik itu nilai kebaikan,kebenaran,keadilan dan nilai-nilai kemanusiaan yang lain, dan kita juga dituntun untuk mengembangkan kebudayaan kita dengan kreatif dengan menghargai budaya orang lain.

      saya jadi teringat Pak..tentang analisa kami kelompok 1 tentang negara kita ini, yaitu Indonesia adalah Negara kepulauan. sperti yang kita ketahui banyak beragam budaya,etnis, ras, agama di Indonesia ini, tetapi belum begitu terlihat bersatu,belum mampu bekerja sama, dan sangat sulit untuk saling membangun, bahkan menganggap dirinya yang paling benar, dan selalu menyalahkan yang lain.. sebenarnya bagaimana sih tanggapan kita pak, mengenai hal ini????

      begitu juga yang dikampus kita ini banyak budaya yang berbeda-beda,, terkadang tanpa kita sadari, kita bergabung dalam satu suku...sehingga pandangan orang negatif thinking pada kita..
      padahal sebenarnya kebetulan,,tanpa disadari,,tapi agak kurang nyaman, karena pemikiran orang lain, ada penggolongan2 (stratifikasi sosial).

      saya juga teringat oleh ucapan Bapak TH. J. Nanulaitta tentang ucapan Paulus kepada Apolos di jemaat Korintus, "untuk apa kita membuat pengelompokan2, walaupun kamu menanam, saya menyiram, dia memupuk, tapi kita Tahu Tuhan yang menumbuhkan." seperti itulah sebenarnya kehidupan kita, walaupun kita berbagai budaya, suku, ras, adat, etnis, religi tapi kita semuanya adalah ciptaan Tuhan, satu, dan tidak ada perbedaan.

      saya juga ada pertanyaan tadi Pak, kepada Kelompok 4 yang telah membahas "Nilai-nilai kemanusiaan yang lain", yang menjelaskan analisa mereka tentang Gafatar.
      orgnisasi ini katanya sebelum bekerja mereka berdoa sebentar, lalu mereka melakukan aksi2 sosial mereka kepada orang-orang, tapi organisasi ini bukanlah mengikuti agama, jadi kepada siapa mereka berdoa???
      dan nilai apa sih yang kita pakai dalam menanggapi organisasi ini???
      sekian dan terimaksih Pak...

      Hapus
    3. Balasan: Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 08.18
      Terimakasih atas komennya, Dian Lasmauhur Damanik, NIM :15.01.1241.
      Indonesia adalah nilai dan harga tentang menghargai manusia, Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA) adalah identitas bangsa kita, itulah anugerah yang terindah yang kita miliki sebagai bangsa yang Ber-Bhinneka Tunggal Ika. Demikian juga di Kampus STT Abdi Sabda, tujuh gereja pendiri dan pendukung adalah keaneragaman dan kekuatan institusi kampus STT Abdi Sabda, ada rencana Tuhan yang unik dan khas serta mulia dengan dibangunnya persaudaraan dalam Kristus di kampus kita, dimulai dari satu kamar, satu satmbuk, dan satu kampus. Perlu sekali kita menyadari kalau kita sangat baik memulai spirit okumene dari kampus ini, karena Kristus senang melihat kebersamaan kita. Tentang Gerakan Fajar Nusantara (GAFATAR), mereka memabngun keber-Tuhan-an mereka denga dasr iman Yahudi, Kristen, dan Islam, dan mereka mencoba menggabungkan pesan-pesan universalnya dan sepertinya mereka i ngin menciptakan negara yang baru di Indonesia, sehingga Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kepolisian RI mempelajari ideologi dan tindakan-tindakan sodial komunitas GAFATAR sebagai ajaran sesat.
      Nilai yang kita pakai adalah menerima mereka kembali sebagai bagian dari kehidupan kita, karena mereka juga masih warga negara RI, dan tentunya ada yang melatarbelakangi mengapa mereka mendirikan gerakan itu. Kita masih terus mengikuti perkembangan mereka, dan nanti semuanya akan lebih jelas lagi, dan waktulah yang akan membuktikan, apa sebenarnya visi dan misi mereka atas gerakan itu.

      Alasan: Saya tertarik dengan pertanyaan saudara kami dian mengenai tentang perbedaan mengenai
      komunitas Antarsuku yang terjadi dikampus kita ini.Dengan adanya pertanyaan ini,dapat
      membuka wawasan kita agar tidak tertutup pada daerah sekitar kita.

      Hapus
  81. NAMA : RIBKA MAIDA
    NIM : 15.01.1310
    JURUSAN/KELAS :Prodi. THEOLOGIA
    MATA KULIAH :ILMU BUDAYA DASAR
    NAMA DOSEN :Pdt. EDWARD SIMON SINAGA M.Th


    1JAWABAN:Kaitan dari ciri negara maju dengan mata kuliah Ibd ialah, Ilmu budaya dasar itu sendiri menjadi pengamat dan sekaligus pembimbing dari negara maju itu sendiri. Artinya adanya Negara maju karna dilatar belakangi dengan adanya ciri-ciri atau standart yang telah ditentukan, seperti yang telah dipaparkan melalui beberapa ciri-ciri negara maju tersebut. Dan negara maju itu sendiri memiliki pengertiannya,negara maju ialah sebutan untuk negara yang menikmati standar hidup yang relatif tinggi melalui teknologi tinggi dan ekonomi yang merata. Namun sering di kuatirkan dan justru sudah banyak dampak negatif atau pun positif yang terjadi dalam perkembangan negara maju ini, salah satunya berfokus pada sisi dampak negatif dari negara maju tersebut ialah tingginya kriminalitas dalam masyarakat itu sendiri, tidak mampu mengendalikan IPTEK dengan benar, melakukan penjajahan bagi negara berkembang baik melalui iptek, pendidikkan sumber manusia dan sumber daya alam dari negara berkembang, menghilangkan atau melunturkan kebudayaan, menganggap budaya asli itu tidak menarik lagi, menghilangkan nilai-nilai yang terkandung dalam kebudayaan asli itu sendiri melalui perkembangan negara maju, lunturnya iman rohani bagi masyarakat yang menganut agama/kepercayaan . Dan kekuatiran hal tersebut inilah membuat para ahli atau dan juga tokoh-tokoh baik pendidikkan, budaya dan agama dll, membentuk pemikiran atau mata kuliah dasar ini bertujuan untuk memberikan dasar yang kuat terhadap nilai yang ada. Agar nilai tidak luntur sedemikian dengan ketakutan yang ada. Inilah sebabnya di bentuknya Ilmu budaya dasar ini, Dan Ilmu budaya dasar bertujuan menjadi mata ataupun pengamat dalam perkembangan IPTEK, maupun Negara maju itu sendiri. Yang seperti kita ketahui bahwa “Tanpa bekal nilai-nilai yang memadai, orang/kelompok akan mudah terseret, terhasut, tergiur, oleh nilai yang rendah”. Artinya ialahi Ilmu budaya dasar itu sendiri adalah pembangunan dari NILAI-NILAI YANG BERETIKA ATAU POSITIF . Dan IBD juga di ibaratkan seperti “MERCUSUAR “ bagi kita sendiri dan juga negara maju. Maksudnya ialah IBD itulah yang menjadi penunjuk atau arah dalam menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang berbudaya.

    2. "Pentingnya Strategi Kebudayaan Yang Berdasar Pada Nilai" (M. Sutrisno, 1993). Berikan penjelasan dan analisa anda?

    JAWABAN: Pentingnya adanya Strategi dalam kebudayaan yang berdasarkan nilai ialah adalah salah satu cara untuk menjaga, membangun, memperbaiki nilai yang sudah mulai luntur oleh nilai yang tidak baik. Straegi adalah suatu usaha dalam mengwujudkan Kebudayaan yang sesuai dengan nilai yang ada. Melalui strategi kita dapat belajar mengupayakan dalam mengantisipasi krisis dari nilai tersebut seperti terjadinya krisis kebudayaan yang membuat nilai kebudayaan menjadi menurun, yang diakibat karena akibat pola pikir, dan prilaku manusia yang menyimpang.
    Terjadinya Peleburan Kebudayaan terjadi biasanya dikarenakan adanya pandangan yang kurang mendalam dari kebudayaan yang satu dan menganggap kebudayaan yang lain adalah kebudayaan yang jauh lebih menarik.
    melalui pembelajaran ILMU BUDAYA DASAR kita diarahkan dan diingatkan agar kita dapat mencintai budaya kita dan menyatakan bahwa “Bukan Budayanya yang salah melainkan pola Pemikiran menusia berserta prilakunya yang membuat budayanya menjadi salah”, artinya bukan budaya yang salah melainkan justru melalui budaya kita dikenalkan dengan nilai-nilai dan norma serta hukum yang ada. Jadi yang salah adalah manusia yang melanggar kebudayaan dan tidak mendalami kebudayaan itu sendiri.

    BalasHapus
  82. Nama : Nova Kembaren
    NIM : 15.01.1299
    Tingkat/Jurusan : IC-Theologia
    1. Kaitan dengan Latar Belakang Ilmu Budaya Dasar
    Bekerja Keras
    Dalam IBD untuk mewujudkan suatu cita-cita yang diinginkan harus diwujudkan denngan Bekerja Keras. Setiap manusia harus bekerja keras demi kelangsungan hidupnya. Setiap manusia harus bekerja keras demi kelangsungan hidupnya sebagian hidup manusia adalah usaha/ perjuangan. Perjuangan untuk hidup itu sudah kodrat manusia tanpa usaha tidak dapat hidup sempurna bila kita menginginkan suksesnya. Kita harus berusaha dan berdoa. Berusaha dalam artian belajar dengan tekun, rajin dan giat. Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak ataupun dengan ilmu maupun dengan tekun, rajin dan giat. Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak atau ilmu maupun dengan tenaga atau jasmani. Untuk bekerja keras manusia dibatasi dengan kemampuan karena kemampuan terbatas itulah menjadi tolak ukur setiap kemakmuran antara manusia yang satu dengan yang lainnya. Kemampuan itu terbatas pada fisik dan keahlian atau keterampilan diri manusia itu sendiri. Seperti yang terdapat dalam 2 Timotius 4:7 “Aku telah mengakhiri pertanyaan yang baik, aku tidak mencapai garis akhir dan aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman”Berinvestasi
    Di masa yang sekarang banyak sekali orang yang sangat sulit untuk mengelola keuangan sendiri dengan baik serta bijak. Kenapa orang sulit mengatur keuangannya sendiri? Dikarnakan di jaman sekarang ini orang lebih mementingkan gaya hidup (Hedonism), konsumerisme dari pada memilih untuk menabung atau berinvestasi di masa depan. Untuk itu, kita harus lebih cerdik, cepat, cermat serta peka terhadap kondisi keadaan lingkungan sekitar terutama dalam hal mengenai keuangan kita sendiri, baik yang dijalankan individu yang sudah produktif maupun belum produktif. Karena jika kita bisa mengelola keuangan dengan benar dengan bijak, maka akan terasa lebih baik di masa yang akan datang. Dalam hidup harus ada perencanaan yang baik serta yang matang. Jika tidak dapat terpenuhi maka akan berdampak kepada kebutuhan jasmani/Rohani yang tidak sombong yang dapat mengakibatkan individu ketimpangan kesenjangan. Manusia sebagai mahluk sosial serta mahluk yang berakalbudi juga beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Oleh karena itu dibutuhkan perencanaan untuk masa depan.Berkemauan untuk bertindak hebat di zaman sekarang, banyak orang berlagak hebat supaya terlihat lebih baik dari yang lain. Apalagi di zaman sekarang ini banyak para anakmuda yang berlagak hebat dengan melakukan hal yang tidak baik. Ada yang dibilang kalau melakukan hal yang menantang dan terkadang tidak benar itu dikatakan hebat, padahal bisa saja kebalikannya.
    Di sinilah IBD berperan penting dalam mengatasi hal seperti ini. Banyak di antara anakmuda yang buta akan nilai budaya yang seharusnya ada dalam setiap diri orang. Seperti anak muda yang salah bertindak. Seharusnya anakmuda itu bertindak dalam membangun masa depan bagi dirinya. Dengan adanya budaya, seseorang akan melakukan hal atau bertindak hebat. Apabila budaya itu sudah hidup dalam diri seseorang itu dari dini dan selalu diterapkan dalam kehidupannya dan setiap perilakunya sudah mencerminkan sebagai manusia yang berbudaya. Akan timbul rasa berkemauaan untuk bertindak hebat dalam membangun kehidupan dan masa depan. Bahkan dengan budayanya, anakmuda bisa bertindak dalam menata negaranya untuk lebih baik.Menghargai waktu sangatlah penting untuk dilakuakan demi pencapaian sebuah disiplin.Penggunaan IPTEK diperlukan karena Iptek dijadikan sebagai wadah mempermudah pekerjaan. Dalam melakukan pekerjaan dibutuhkan ilmu pengetahuan yg tinggi. Sehingga IBD berperan dalam menyetarakan atau meyeimbangkan antara kerja keras, berinvestasi, bertindak mengharegai waktu dan pemanfaatan IPTEK.

    BalasHapus
  83. Nama : Elvinaria
    NIM : 15.01.1250
    Kelas : I-C/Teologia
    1. Jawaban: Ilmu Budaya Dasar ini dasarnya adalah manusia. Dimana saja manusia berharga. Tumbuhan dan hewan punya budaya demi kehidupan mereka sendiri. Pada pertemuan II Sajian kelompok I kita telah membahas tentang latar belakang Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar tersebut. Dimana pada pertemuan itu telah dibahas bahwa mata kuliah IBD itu termasuk mata kuliah yang masih muda usianya. Mata kuliah ini baru dibicarakan dalam suatu Konsorsium Ilmu-ilmu Sosial dan Budaya Direktorat Pendidikan Tinggi Depdikbud pada tahun 1980. Lahirnya mata kuliah IBD akan memberikan pengertian bagi mahasiswa untuk memahami eksistensi IBD ditengah-tengah gencarnya pembangunan, perubahan-perubahan yang terjadi akibat pembangunan itu sendiri, serta peyerapan ilmu pengetahuan. Secara sistematis latar belakang lahirnya IBD dapat dilihat dalam 2 konteks: pertama, dalam konteks sejarah pembangunan Indonesia dan kedua, dalam konteks perkembangan ilmu pengetahuan. Pada pertemuan tersebut dosen menjelaskan tentang ciri-ciri Negara Maju menurut tokoh M. T. Zen dari kutipan Gunawan, yaitu sebagai berikut:
    1. Berpegang pada prinsip-prinsip etika yang kuat.
    2. Berdisiplin tinggi.
    3. Bertanggung jawab.
    4. Menghormati hukum.
    5. Menghargai hak warga lain.
    6. Senang bekerja
    7. Bekerja keras untuk menabung dan berinvestasi.
    8. Berkemauan untuk bertindak hebat.
    9. Menghargai waktu.
    10. Memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan tehnologi (Iptek).
    Yang harus dijelaskan keterkaitannya dengan Latar Belakang lahirnya Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar yaitu :
    Keterkaitan antara Bekerja Keras untuk Menabung dan Berinvestasi dengan Latar Belakang Lahirnya Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar yaitu dengan adanya kerja keras untuk menabung dan berinvestasi maka itu artinya sesorang sudah memikirkan budayanya atau sudah memikirkan rencana apa yang disusun kedepannya untuk mengembangkan suatu nilai-nilai kebudayaannya.
    Keterkaitan antara Berkemauan untuk Bertindak Hebat dengan Latar Belakang Lahirnya Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar yaitu dengan adanya kemauan dari dalam diri setiap orang untuk bertindak maka budaya yang dia miliki akan semakin berkembang dan menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Keberanian dalam bertindak hebat akan membantu dalam mendukung berkembangnya suatu budaya tersebut sehingga budaya tersebut tidak kaku atau istilahnya budaya tersebut tidak hanya jalan di tempat.
    Keterkaitan antara Menghargai Waktu dengan Latar Belakang Lahirnya Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar yaitu dengan adanya penghargaan seseorang terhadap waktu-waktu yang dijalaninya maka dia juga sudah bisa dikategorikan telah menghargai nilai-nilai kebudayaannya karena ketika seseorang dapat memanage waktu dengan baik dan tepat maka ada kemungkinan besar seseorang itu dapat juga mengatur jalannya kebudayaannya secara waktu yang tepat.
    Keterkaitan antara Memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan tehnologi (Iptek) dengan Latar Belakang Lahirnya Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar yaitu dengan memanfaatkan IPTEK yang ada setiap orang akan keluar dari yang namanya kekolotan dan masuk kedalam hidup yang lebih serba instan (modern). Dengan mengetahui serta memanfaatkan IPTEK maka besar kemungkinan budaya kita akan menjadi lebih berkembang dan tidak terlalu primitif cara pikir dan cara pandangnya. Sehingga dengan pemanfaatan IPTEK tersebut kita dapat mengembangkan budaya kita ke arah yang positif dan menjadikan budaya kita budaya yang kreatif dan aktif serta cepat tanggap dalam menghadapi budaya luar (mampu bersaing secara sehat dengan budaya luar) atau dalam arti kata lain tidak terkontaminasi oleh pengaruh budaya luar.

    BalasHapus
  84. Nama : Nova Kembaren
    NIM : 15.01.1299
    Tingkat/Jurusan : IC-Theologia
    2. Penjelasan tentang Strategi Kebudayaan berdasarkan Nilai
    Manusia adalah makhluk yang berakal/ makhluk yang berpikir artinya mempunyai derajat untuk berkemampuan yang menghasilkan, yang berarti manusia dikatakan sebagai makhluk yang berbudaya karena dalamnya terdapat akal&kebebasan kehendaknya membedakan dari binatang. Manusia mampu berbicara, berbahasa &berkerja. Adapun perbedaan manusia yg paling mencolok ialah kebudayaan yg sebelumnya dikatakan bahwa manusia adalah makhluk yg berbudaya. Kebudayaan tecipta karena adanya hasil karya manusia itu sendiri oleh karena itu tecipta pula “Lingkungan Hidup” yg ingin dijadikan semacam”Kerajaannya”. Maka lewat kebudayaanlah manusia ingin mengatur&menguasai alam ini. Dalam kebudayaan terdapat tujuan pokok dimana kebudayaan dijadikan tempat nyaman untuk perkembangan pematangan menghantarkan manusia menuju ke masa depan. Dalam perencanaan manusia yg berbudaya haruslah didasarkan&ditopang pada nilai yang”Rohani” suci&luhur. Dalam pelaksanaan tercapai. Dibutuhkan syarat yg harus tepat&mempunyai dimensi utuh artinya mampu mengembangkan manusia kedalam hakikinya(spritual,altruis ) yg mengedepankan “Being dari pada Having” yg membuat ketakutan&kebencian terbelakang.
    Tujuan pokok ini menjadikan manusia menjadi manusiawi yg berpribadi dlm pencapaian hakikki bernilai. Namun dibalik itu terdapat sekarang ini dizaman ini nilai spiritual itu dinomor duakan, dipertanyakan, dilawan, ditantang&terdapat penoalakan. Terlihat didalam kebudayaan modern dimana nilai sekuler sudah lepas dari nilai agama kristen yg dimana autoritas hakiki gerejawi tdk lagi memayungi sistem kebenaran yg ada. Oleh karena itu, muncul krisis kebudayaan yg diawal oleh pertemuan antara nilai melalui warisan kebudayaan kristen dengan nilai instrumental, modrenisme yg dimana orang hidup tanpa ideal, tanpa nilai&pengorbanan. Krisis ini disebabkan oleh lunturnya/berakhirnya kepercayaan manusia kpd nilai yg dahulu masih berlaku di generasi tua namun sekarang diragukan di generasi muda. Akibatnya krisis nilai membuahkan konsekuensi yg telah menggeber keseimbangan sejarah, krisis yg mengoyakkan & menggeser kehidupan yg bertaut dengan kebudayaan&pendidikan.
    Intinya : tergesernya fungsi nilai yang menjadikan Homo Sapiens menjadi Homo Brutalis. Maka dari itu diperlukan adanya Strategi Kebudayaan yang harus dijalankan kedepannya agar dapat berjalan dengan matang. Strategi ini diperhatikan untuk mencermati ketegangan-ketegangan karena adanya pengaruh antara manusia&kekuasaan kedepannya.
    Analisa
    Adapun strategi kebudayaan yang mendasar pada nilai-nilai hakiki itu sangat penting untuk membangun budaya yang mementingkan nilai-nilai kemanusiaan (Homo Sapiens). Dapat terlihat di dalam budaya kita yaitun Korupsi yang telah menjadi hal yang biasa dalam pemerintahan yang ada dinegara ini. Terlihat dalam kasus korupsin yang tisak terselesaikan hingga saat ini. Hal ini menunjukkan bahwa nilai-nilai budaya sudah sangat jauh tergeser oleh rasa egois para pejabat akan pementingan pribadinya akan nilai material, ekonomi, having dibanding nilai hakiki&spritual.Seharusnya pejabat turut membantu bukan hanya mementingkan pribadinya saja.

    BalasHapus
  85. Nama: Elvinaria
    NIM : 15.01.1250
    Tingkat/Jurusan : I-C/Theologia
    2. PENTINGNYA STRATEGI KEBUDAYAAN BERDASARKAN NILAI
    Berdasarkan topik tentang strategi kebudayaan berdasarkan nilai tersebut yang menjadi topik utamanya ialah manusia. Ketika budaya berpondasikan nilai maka muncullah suatu kebudayaan sebagai forma spiritual yang mengingatkan kita terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Dimana kebudayaaan sebagai forma spiritual tersebut dibutuhkan karena dengan adanya karena dengan adanya kebudayaan tersebut muncullah kebudayaan modern. Kemudian disamping munculnya kebudayaan tersebut, jika tidak bisa diatasi maka muncullah krisis kebudayaan yang akan mengakibatkan krisis-krisis nilai. Karena itu budaya yang berdasar pada nilai adalah tuntunan, karena terbukti budaya itu adalah edukasi/pembelajaran dan manusia semakin berkualitas hidupnya dan akhirnya terbangunlah martabat dalam diri manusia tersebut. Menurut analisa saya, jika setiap orang memikirkan kebudayaannya maka terciptalah lingkungan hidup yang lebih baik. MENGAPA DEMIKIAN????? Hal itu disebabkan karena apabila seseorang memikirkan kebudayaan maka dia akan mengerti tentang bagaimana itu nilai-nilai kemanusiaan sehingga dengan dimengertinya nilai-nilai kemanusiaan yang ada terciptalah kehidupan yang lebih baik lagi dalam kebudayaan tersebut.
    3.TUAH GINTING
    Ilmu Budaya Dasar akan menuntun setiap manusia agar mampu berjalan dalam roda kehidupan yang sesuai dengan norma,aturan dan nilai-nilai yang ada di lingkungan masyarakat. Kita tahu bahwa budaya-budaya di Indonesia sangatlah beragam dan kaya akan niali-nilai/ tradisi-tradisi yang berbeda juga, sehingga setelah kita mempelajari IBD kita harus mampu menghargai nilai-nilai dari budaya itu, seandainya pun itu bukan budaya kita sendiri. Dengan demikian akan tercipta keharmonisan antar budaya-budaya khususnya di Indonesia. Dan apabila kita berada di budaya orang lain kita juga harus mampu menyesuaikan diri di lingkungan budaya tersebut.

    BalasHapus
  86. sambungan(2.3)
    Nama : sri fitriani siahaan
    Ting/jur : 1.c/teologia
    Nim : 15.01.1328

    2. Menurut saya strategi dalam kebudayaan sangat lah penting karena dengan adanya straregi/aturan/cara kebudayaan itu di lakukan dengan baik.
    Dan harus di ketahui bahwa IBD sangat berperan bagi strategi kebudayaan karena IBD dapat menuntun kebudayaan menjadi lebih baik.

    3. Menurut Saya yang paling menarik yang saya sudah baca dari hasil komentar saudari angelica,syela bangun,frengky parlan sangat baik/bagus karena mereka membuat dalam komentar mereka tentang sejarah yang tak bisa di lupakan, dan kaitannya dalam kebudayaan sangat tepat karena kebudayaan dapat di kembangkan dengan baik dan meyangkut masyarakat juga.
    Jadi analisa yang saya dapat mengenai kebudayaan ialah budaya sangat lah kental bagi masyarakat yang mencintainya, saya sangat senang dengan adanya pelajaran IBD ini sangat membangun ilmu pengetahuan setiap mahasiswa agar mengerti tentang kehidupan alam dan budaya.
    Gbu

    BalasHapus
  87. Nama: Elvinaria
    NIM : 15.01.1250
    Tingkat/Jurusan : I-C/Theologia
    Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 09.35
    Terimakasih atas komennya Tuah Ginting. IBD itu mengajarkan kepada setiap insan kalau nilai-nilai kemanusiaan itu universal. Manfaat, guna, dan maknanya adalah menyatakan dan meproklamasikan kalau manusia itu berharga dan semua manusia itu sama dan satu, karena itulah demi manusia keadilan, kebaikan, dan kebenaran terus dibangun, agar manusia sejahtera, bahagia, dan damai.
    Salam Budaya.
    Alasan saya memilih komentar ini karena saya sependapat dengan Tuah Ginting dimana mengatakan Ilmu Budaya Dasar itu menuntun manusia berjalan sesuai dengan norma aturan dan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Saya juga tertarik karena menurut saya memang benar ketika kita mempelajari IBD akan tercipta keharmonisan antar budaya karena tujuan utama nya kita harus mampu mengahargai nilai-nilai budaya yang lain juga.
    Eirene hutabarat26 Februari 2016 18.35
    Berbicara mengenai nilai kemanusiaan, berarti tentang manusia dan sesama manusia. Nilai kemanusiaan adalah kebaikan, kebenaran, dan keadilan. Ada suatu pertanyaan yang muncul dalam benak saya, bagaimana sebenarnya nilai kemanusiaan dibangun dalam diri individu? Karena dari pengalaman, saya pernah melihat seorang "pelayan Tuhan" tidak mampu menjalankan nilai kemanusiaan dengan baik kepada sesama "pelayan Tuhan" sehingga saya berpikir, "pelayan Tuhan" yang sudah belajar tentang siapa manusia itu sendiri saja belum tentu bisa menjunjung tinggi nilai kemanusiaan padahal jelas kita mengetahui bahwa manusia adalah imago dei, lalu bagaimana mungkin orang awam yang kurang memiliki wawasan lebih atau masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi untuk menempuh pendidikan tinggi dapat memahami kedudukan dari nilai kemanusiaan itu?
    Terimakasih

    Eirene Hutabarat/15.01.1246
    Mago Dang Edward Sinaga26 Februari 2016 18.54
    Terimakasih Eirene Hutabarat, NIM: 15.01.1246. Nilai-nilai kemanusiaan yang lain adalah, etika, moral, dan etos. di dalamnya ada hukum dan tanggung-jawab. Kehadiran IBD mengingatkan kita kalau karakter seorang pelayan itu sangat kuat, dan itu tentunya didasarkan pada kerja keras dalam membangun diri melalui kepatuhan, ketaatan, disiplin, dan kerendahan hati. Perlu kita sadari, kalau ekonomi dan pendidikan tidak selamanya menentukan nilai-nilai kemanusiaan itu. Namun, atas nama IBD, sebenarnya Ilmu atau Mata Kuliah ini, menuntun setiap mahasiswa-mahasiswi agar menjunjung tinggi Tri Dharma Pergguruan tersebut. Kelak, setiap mahasiswa-mahasiswi akan mengabdi kepada masyarakat, dan itu artinya ikut serta dalam membangun kemanusiaan, agar damai, sejahtera, dan bahagia itu dimiliki semua orang.
    Salam Budaya.
    Alasan saya memilih komentar ini karena menurut saya nilai-nilai kemanusiaan itu tidak hanya harus diketahui oleh orang-orang yang memiliki ekonmi yang tinggi dan orang-orang yang berpendidikan tetapi juga tidak ada salahnya apabila orang awam mengetahui tentang nilai-nilai kemanusiaan itu. Karena semakin banyak orang mengrti tentang nilai kemanusiaan semakin banyak pula orang yang menghargai kebudayaannya.

    BalasHapus
  88. Nama : Emisura Novelia Tarigan
    NIM : 15.01.1252

    1. Latar belakang lahirnya IBD adalah untuk memberikan pengertian bagi mahasiswa untuk memahami eksistensi IBD ditengah-tengah gencarnya pembangunan, perubahan-perubahan yang terjadi akibat pembangunan itu sendiri, serta penyerapan ilmu pengetahuan.Tanpa bekal nilai-nilai yang memadai, orang menjadi mudah terseret, terhasut, tergiur oleh nilai-nilai yang rendah. Kemungkinan-kemungkinan yang terjadi adalah pengotak-ngotakan kelompok-kelompok masyarakat, keserakahan dan kecerobohan, baik yang disengaja maupun tidak. Dari latar belakang ini, secara sistematis latar belakang lahirnya IBD dapat dilihat dalam dua konteks : pertama,dalam konteks sejarah pembangunan Indonesia dan kedua, dalam konteks perkembangan ilmu pengetahuan. Bila dikaitkan dengan “ciri-ciri bangsa maju” dalam urutan 7,8,9,dan 10.Menurut saya dalam hal tersebut memiliki kaitan yang sangat ketat, hal itu terjadi sudah jelas dikatakan dalam konteks lahirnya latar belakang IBD.
    Bekerja keras untuk menabung dan berinvestasi, dalam hal ini bukan saja mengenai keuangan saja, tetapi bagi kita mahasiswa yang telah mempelajari IBD bahwa kita harus mampu bekerja keras dalam belajar, terutama untuk menghargai sesama kita, kebudayaan, serta mampu mengkritisi semua perubahan yang terjadi di Indonesia ini, kita mampu bersaing secara sehat, tidak lagi mengembangkan sistem KKN pada gerasi kita dan generasi seterusnya. Kita harus mampu menyimpan banyak pengetahuan untuk menghadapi segala perubahan yang terus akan berkembang dalam hal apapun yang terjadi pada negara Indonesia ini, baik dalam segi politik, ekonomi, sosial, agar dari hal itu kita mampu mengeluarkan hal yang terbaik untuk Indonesia ini dari investasi yang telah kta pelajari melalui IBD.
    Berkemauan untuk bertindak hebat, menghargai waktu, dan memanfaatkan IPTEK ada kaitan dengan IBD, setelah kita belajar IBD kita diajarkan untuk menghargai sesama, tidak meninggalkan kebudayaan kita, cara-cara menghadapi berbagai pengkritisan nilai, budaya, pentingnya nilai-nilai kemanusiaan, memiliki paham arti tanggungjawab, keadilan, kebebasan, mampu membentuk jati diri kita, serta semakin meningkatkan keimanan kita, itu sangat baik untuk peningkatan atau memotivasi kita untuk bertindak hebat sebagai mahasiswa dan sebagai sarjana nantinya untuk melayani masyarakat diluar sana, dapat menghargai waktu dengan sebaik mungkin, agar pada masa pembelajaran kita tidak membuang-buang waktu dalam pengerjaan tugas serta menjadi bekal untuk bisa menggunakan waktu dengan baik dalam pelayanan kita ditengah-tengah masyarakat nantinya, juga dalam lahirnya latar belakang IBD juga dijelaskan bawa perlunya ilmu pengetahuan dalam konteks pembangunan Indonesia yang semakin tergoncang akibat perubahan-perubahan baik dari segi moral kita, serta pengaruh dari zaman modern yang bersifat negatif dan mampu merusak pemikiran kita, semakin tidak bermoralnya penghuni bangsa ini, selalu mementingkan diri sendiri. Dan dari itu kita harus mampu menggunakan IPTEK dengan baik dalam pembangunan bangsa kita ini, mampu memulihkan semua perubahan yang telah merusak sistem pemikiran bangsa kita, membuat rakyat sudah tidak berpihak lagi pada bangsa ini, kalau itu sudah terjadi, siapa lagi nantinya yang akan membela dan mempertahankan bangsa ini, padahal itu sudah menjadi tugas kita sebagai penghuni bangsa ini. Jadi daripada itu kita harus memiliki atau menanamkan ciri-ciri bangsa maju seperti nomor 7,8,9,dan 10 agar sistem pemerintahan dan pembangunan bangsa kita semakin maju dan dapat bergabung dengan negara yang sudah maju. Dan melaui mempelajari IBD kita mampu nantinya menjadi sarjana yang dapat melayani masyarakat dan berbakti bagi bangsa kita.

    BalasHapus
  89. Nama: Elvinaria
    NIM : 15.01.1250
    Tingkat/Jurusan : I-C/Theologia
    Jon Andre29 Februari 2016 04.00
    syaloom....
    setelah menerima masukan-masukan dari Bapak Dosen kami dalam proses perkuliahan, ada ketertarikan dan kerinduan bagi saya pribadi untuk ikut memberikan sumbangsih mengenai materi IBD ini.
    Jika berbicara mengenai Ilmu Budaya Dasar, hal yang sangat ditekankan ialah mengenai aspek-aspek dalam berbudaya yang meliputi cinta kasih, pemeliharan, keindahan, keadilan, pandangan hidup, tanggung jawab dan harapan di dalam menjalani hidup.
    Ilmu Budaya Dasar juga adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pemahaman dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah dan kebudayaan.
    sangat diharapkan dengan mempelajari IBD ini mahasiswa maupun kalangan umum memiliki kesadaran akan pola-pola yang di anutnya serta bagaimana hubungan dari nilai-nilai tersebut dengan cara hidupnya sehari-hari. Dan dapat mempertahankan nilai-nilai yang sudah dapat diterima dengan penuh tanggung jawab dan menolak segala nilai-nilai yang tidak dapat dibenarkan.
    Sekian dari saya.
    Terimakasih...
    Horas...

    Nama : Jon Andre Samuel Damanik
    NIM : 15.01.1280
    Ting/Jur : I-C/Theologia
    Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 06.05
    Terimakasih komennya Jon Andre Samuel Damanik-NIM : 15.01.1280.
    IBD memiliki unsur-unsur seperti yang telah kamu utarakan, yaitu: cinta kasih, pemeliharan, keindahan, keadilan, pandangan hidup, tanggung jawab dan harapan. IBD adalah untuk manusia sehingga dalam kehidupannya sehari-hari semua aktivitas, kerinduan, dan harapannya untuk menyumbangkan damai dan sejahtera bagi sesamanya, tetangganya, dan semua orang.
    Salam Budaya.
    Alasan saya memilih komentar ini adalah karena menurut saya memang benar IBD memiliki unsur-unsur seperti : cinta kasih, pemeliharan, keindahan, keadilan, pandangan hidup, tanggung jawab dan harapan dan saya tertarik karena dengan masukan saudara Jon Andre kita tahu begitu pentingnya belajar Ilmu Budaya Dasar.
    Terima Kasih pak..
    Salam IBD

    BalasHapus
  90. 2. Analisa saya tentang pentingnya Strategi Kebudayaan berdasarkan Nilai, pada pembahasan ini saya memberi tanggapan bahwa sebuah strategi memang perlu agar setiap perencanaan yang akan dilakukan. Dan manusia lah makhluk utama dalam hal ini, manusia menjadi lambang simbolis. Kebudayaan yang terjadi pada saat ini sangat memprihatikan, semua manusia sudah merasuki budaya modern, dan yang paling utama budaya modern yang bersifat negatif. Banyak orang mengira bahwa budaya yang dipakai pada saat ini baik, tetapi malah merusak pribadi manusia dalam hal moral, etika, dan menghargai yang ada pada dirinya dan orang-orang disekitarnya. Pada hal keagaamaan, budaya hal kekayaan dari hasil karya manusia, budaya dan keagamaan ada yang seimbang dan ada yang berbanding terbalik, sekarang itu di tentukan oleh agama yang bersangkutan. Namun pada agama perlu kita ketahui bnayak sekali aliran atau pembeda dalam setiap agama, tetapi agama dalam hal kebudayaan dapat menerima kepluralisme. Dan dari hal itu agama dan budaya saling terkait dan menghasilkan nilai.

    BalasHapus
  91. Nama : YOSUA KRISTIANTO TAMPUBOLON
    Tingkat/Jurusan : I-C/Teologia
    NIM : 15.01.1344
    No.1 . Kutipan Gunawan dari M.T. Zen tentang, "Ciri-ciri bangsa yang maju", urutan tujuh, delapan, sembilan, dan sepuluh, adalah sebagai berikut: 7. Bekerja Keras untuk Menabung dan Berinvestasi. 8. Berkemauan untuk Bertindak Hebat. 9. Menghargai Waktu. 10. Memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Tehnologi (IPTEK). Coba saudara jelaskan dan kaitkan dengan Latarbelakang Lahirnya Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD)!
    Jawaban : Kaitannya dengan lahirnya IBD karena IBD membangun perubahan pada masyarakat ke arah yang lebih baik dengan tujuan pembangunan nasional dengan demikian IBD sangat membantu dalam perkembangan yang ada dalam kutipan Bekerja Keras untuk Menabung dan Berinvestasi, Berkemauan untuk Bertindak Hebat, Menghargai Waktu, Memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ( IPTEK ). Karena IBD mengajarkan nilai – nilai yang membuat orang tidak salah mengikuti semua perkembangan yang ada saat ini agar tidak terjadinya suatu pengotak – ngotakan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. No 2. Topik terakhir bahasan Silabus sebelum UTS ini adalah, "Pentingnya Strategi Kebudayaan Yang Berdasar Pada Nilai" (M. Sutrisno, 1993). Berikan penjelasan dan analisa anda! (Agar lebih jelas, bacalah perbaikan Kelompok V di Blog. IBD 2016 Teo. IC - Pertemuan VI)!
      Jawab : Dengan topik “ Pentingnya Strategi Kebudayaan Yang Brdasarkan Pada Nilai “ kita dapat mengetahui apa – apa saja nilai – nilai yang ada di dalam IBD yang dimana agar tidak terjadinya suatu Krisis Kebudayaan saat begitu banyaknya Budaya – budaya modern yang baru di tengah masyarakat saat ini. Disini IBD sangatlah berpengaruh dalam membantu kita agar bisa mengetahui dan kembali ke Budaya yang sebenarnya

      Hapus
    2. No 3. Dalam Blog. (Edward Simon Sinaga dan IBD 2016) sudah begitu banyak komen mahasiswa dan jawaban (Mago Dang Edward Sinaga), karena itu pilihlah tiga (3) komen beserta jawabannya (Mago Dang Edward Sinaga), dan berikan alasan saudara tertarik akan topik komen dan jawaban tersebut!
      1. Nama :Johnson Parningotan Silalahi
      NIM :15.01.1297
      Tingk/ Tingkt:I-C/Theologi

      komen: Syaloom pak... dalam kesempatan ini saya mau bertanya pak.. bapak pernah menyinggung tentang adat batak yaitu "Mangokkal Holi" apa sebenarnya yang melatar belakangi sehingga acara ini disahkan oleh gereja... apakah ini dipengaruhi mitos-mitos nenek moyang kita pada zaman dahulu pak? demikian pertanyaan saya pak, saya ucapkan terimakasih banyak.. Syaloom
      Balasan: Mago Dang Edward Sinaga2 Maret 2016 07.17
      IBD, adalah membangun nilai-nilai kemanusiaan. Kita telah mempelajari dan membahas bagaimana alam pemikiran manusia, terdiri dari tiga (3), yaitu: - Mitis, - Ontologis, dan - Fungsionalisme.

      Jauh sebelum kekristenan, Islam, Hindu, dan Buddha menyentuh dan bersinggungan dengan Kebatakan (Batakologi), nilai-nilai kemanusiaan ala Batak sudah ada dan menata kehidupan, kekerabatan, karena di sana ada undang-undang atau norma, yang disebut patik, atau adat.

      Menggali tulang-belulang (mangongkal holi) adalah upaya untuk memepersatukan garis silsilah satu ompu bagi Batak Toba, dengan menjalankannya ada keyakinan masyarakat kalau roh-roh ompung mereka dihargai dan dikenangkan oleh keturunannya. Kekristenan pun datang dan menilainya sebagai suatu kesesatan, dan inilah awal kalau permulaan kekristenan upacara itu dilarang gereja karena menyangkut kekafiran, dan akhirnya gereja pun tak berdaya menghentikannya, karena orang Batak masih mempertahankannya walau pun mereka sudah Kristen, dan sudah maju dalam hal pendidikan, upacara tersebut masih awet dan dipertahankan.
      Kekristenan berkontesktualisasi, menyesuaikan dengan pesan-pesan alkitabiah, di mana itu juga dilakukan oleh orang-orang Israel untuk menghargai leluhur mereka. Inilah dasar pemahaman dan teologia, lambat-laun upacara ini direstui dan sudah ada liturginya, termasuk gereja-gereja Batak (HKBP, GKPI, HKI, GKPS, dll).

      Perenungan, IBD adalah sebuah makna untuk memahami budaya dan upacara-upacaranya, sehingga nilai dan maknanya dapat ditemukan, khususnya menyangkut Batakologi.

      Alasan: Saya tertarik dengan pertanyaan yang diajukan oleh saudara kami Jhonson parningotan Silalahi mengenai “Manggokal Holi” karena banyak saudara kita seiman yang melakukan kebiasaan adat sperti ini namun sering banyak terjadi salah paham dengan kebiasaan ini. Yang membuat orang berfikiran bahwa “ Manggokal Holi “ tidak lah baik dilakukan semoga dengan adanya pertanyaan dari saudar Johnson membuka pemikiran dan menjelaskan kepada saudara kita bahwa kegiatan ini tak seburuk yang ia pikirkan.

      Hapus
    3. 2. Nama: james simson simanullang
      Nim : 15.01.1273
      Tingkat/Jurusan : I-D jurusan theologi

      Komen: kita mengetahui bahwa Etika manusia saat ini sudah hilang atau menipisnya nilai-nilai kemanusiaan. itu disebabkan karna kurangnya atau tidak ada kesadaran manusia akan nilai-nilai kemanusiaan. perkembangan zaman atau teknologi saat ini membuat etika dan moral manusia sudah mulai pudar dan tidak ada lagi rasa keseganan terhadap orang yang lebih tua.karana kurangnya perhatian atau kontrol dari orang tua.banyak kita temukan saat ini remaja yang hancur karna perkembangan teknologi yang salah gunakan.Etika dan moral harus dipegang pada prinsip seseorang. saya ingin bertanya kepada bapak seperti yang saya lihat digereja saya jemaat digereja saya pak sudah mulai hilang etika dan moral. krna mereka menganggap bahwa bergereja itu tidaklah penting dan tidak ada gunanya dan mereka mementingkan berkerja dari pada bergereja.Mereka katakan bahwa tidak ada uang yang dapat dihasilakan dari sana malah membuat kerugian.banyak jemaat digereja saya pak yang jarang beribadah dan sangat susah datang kegereja. itu pun hari-hari besar besar saja pak yang datang contohnya pada hari natal dan tahun baru saja baru datang kegereja. bagaimana pak peran gereja disana dalam menghadapi masalah tersebut?????

      Balasan: Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 06.01
      IBD membangun kembali nilai-nilai kemanusiaan, seperti yang kita telah bahas di kelas, nilai-nilai itu: Etika, etos, moral, dan juga nilai yang lainnya, seperti: kesempurnaan, kebahagiaan, puasa-jatidiri, cinta erotis-peran ganda wanita-keluarga, dan Hak Asasi Manusia. Perihal banyaknya jemaat yagn tidak tertarik lagi ke gereja, mungkin perlu kita selidiki apa penyebabnya, karena kemungkinan ada faktor-faktor yang melatarbelakangi sehingga kita menemukan alasan-alasan itu. Ada pelajaran yang perlu kita renungkan, agar sebagai pendeta atau pelayan, kita harus rendah hati dan selalu memotivasi umat dalam kehidupan sehari-hari. Umat dalam perjuangan hidup pasti banyak menghadapi masalah, di sanalah kita datang untuk menopang dan mendampingi mereka, dan kita datang hanyalah sebagai wakil atau utusan dari Tuhan. Pendeta atau pelayan jangan berkarakter seperti bos, tetapi harus meneladani Kristus yang rendah hati itu.

      Alasan: Saya tertarik dengan pertanyaan saudara kami Jhames Simanulang mengenai etika yang semakin menipis etika yang dimiliki masyarakat sekarang ini yang diakibatkan oleh teknologi

      Hapus
    4. 3. Eirene hutabarat
      26 Februari 2016 18.35
      Komen: Berbicara mengenai nilai kemanusiaan, berarti tentang manusia dan sesama manusia. Nilai kemanusiaan adalah kebaikan, kebenaran, dan keadilan. Ada suatu pertanyaan yang muncul dalam benak saya, bagaimana sebenarnya nilai kemanusiaan dibangun dalam diri individu? Karena dari pengalaman, saya pernah melihat seorang "pelayan Tuhan" tidak mampu menjalankan nilai kemanusiaan dengan baik kepada sesama "pelayan Tuhan" sehingga saya berpikir, "pelayan Tuhan" yang sudah belajar tentang siapa manusia itu sendiri saja belum tentu bisa menjunjung tinggi nilai kemanusiaan padahal jelas kita mengetahui bahwa manusia adalah imago dei, lalu bagaimana mungkin orang awam yang kurang memiliki wawasan lebih atau masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi untuk menempuh pendidikan tinggi dapat memahami kedudukan dari nilai kemanusiaan itu?

      Balasan: Mago Dang Edward Sinaga26 Februari 2016 18.54
      Nilai-nilai kemanusiaan yang lain adalah, etika, moral, dan etos. di dalamnya ada hukum dan tanggung-jawab. Kehadiran IBD mengingatkan kita kalau karakter seorang pelayan itu sangat kuat, dan itu tentunya didasarkan pada kerja keras dalam membangun diri melalui kepatuhan, ketaatan, disiplin, dan kerendahan hati. Perlu kita sadari, kalau ekonomi dan pendidikan tidak selamanya menentukan nilai-nilai kemanusiaan itu. Namun, atas nama IBD, sebenarnya Ilmu atau Mata Kuliah ini, menuntun setiap mahasiswa-mahasiswi agar menjunjung tinggi Tri Dharma Pergguruan tersebut. Kelak, setiap mahasiswa-mahasiswi akan mengabdi kepada masyarakat, dan itu artinya ikut serta dalam membangun kemanusiaan, agar damai, sejahtera, dan bahagia itu dimiliki semua orang.
      Salam Budaya.

      Alasan:
      Saya tertarik dengan pertanyaan teman saya ini, yang mana pertanyaannya ini menyangkut dengan suatu pelayanan dimana kelak nanti kita melayani, dengan memiliki suatu karakter yang kuat yang hendak dimiliki seorang pelayan harus dapat menjadi contoh teladan bagi orang banyak, serta dapat membangun kepatuhan, ketaatan, disiplin serta kerendahan hati yang seperti bapak jelaskan.
      “ Syaloom Selamat Malam Pak Salam Ilmu Budaya Dasar “
      God Bless You

      Hapus
  92. Nama : Fidewana Sari Saragih
    NIM : 15.01.1263
    Tingkat : 1 -C/ Theologia
    1. Jelaskan dan kaitkan dengan latar belakang lahirnya mata kuliah ilmu budaya dasar mengenai kutipan dari Gunawan tentang ciri – ciri bangsa yang maju.
    Kutipan dari Hendra gunawan :
    Analisa saya mengenai kutipan ini dan kaitannya dengan mata kuliah ilmu budaya dasar :
    a) bekerja keras untuk menabung dan berinvestasi
    bekeja kerasa yaitu melakukan suatu pekerjaan tanpa menjadikannya sebagai suatu hal untuk mendapat pujian dari orang lain . yaitu agar generasi kedepannya tidak merasakan hal yang susah seperti yang dialami oleh orang sebelumnya.Artinya , orangtua tidak ingin jika anaknya menderita. Menabung artinya menyimpan , menyisihkan sebahagian uang untuk dipergunakan pada waktu tersesat atau keadaan terpaksa .Menabung merupakan hal yang susah untuk dilakukan oleh beberapa orang . Bekerja keras untuk menabung berarti memiliki rasa atau sikap yang baik untuk menolong generasi kedepannya .kaitannya dengan mata kuliah ini yaitu dapat membantu biaya pembangunan negara kita , dapat menjadi donatur , serta menjadi orang yang disayangi oleh masyarakat yang mengenal dia .
    b) berkemauan untuk bertindak artinya ada kemauan untuk melakukan atau berbuat dengan sungguh – sungguh tanpa ada unsur paksaan yang terjadi.
    c) Menghargai waktu artinya : tidak membuang – buang waktu , menggunakan waktu dengan baik , tahu batasan waktu untuk bermain – main.
    d) Memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan tidak memperbudak IPTEK ,
    Artinya : tidak menggunakan alat – alat IPTEK ke arah yang buruk seperti perdagangan bebas di internet.Menjadikan IPTEK sebagai salah satu alat untuk berkomunikasi dengan keluarga dalam jarak jauh.

    BalasHapus
  93. Nama : Nova Kemabren
    NIM : 15.01.1299
    Tingkat/Jurusan : IC-Theologia

    1.
    Christian Sinaga1 Maret 2016 15.49
    Nama :christian sinaga
    klas/prodi :1b/teologi
    Nim :15 .01.1227
    SYALOM..
    SELAMAT PAGI BAGI DOSEN KAMI BAPAK EDWARD SINAGA
    pada tanggal 15 pebruari yang lalu kita sudah membahas tentang alam pemikiran manusia.yang saya tanyakan yaitu tentang mistis(mitis),yang dimana kalau mitis in masih percaya akan peristiwa yang gaib dan memujidewa atau roh-roh.seperti dikampung ku disana ada seorang sintua tetapi diajuga bisa menyembuhkan orang kalau bahasa seheri harinya dia disebut dukun atau medis tradisional.
    yang saya tanyakan bagaimana seharusnya sikap situa itu apakah dia harus meningalkan talenta yg dimilkinya sebagai medis tradisional (dukun) untuk jabatanya sebagai sintua digereja,atau sebaliknya dia harus meninggal kan sintuanya itu untuk talentanya sebagai medis tradisional(dukun)..
    Mago Dang Edward Sinaga1 Maret 2016 18.38
    Terimakasih komennya, Christian Sinaga,Nim :15 .01.1227.

    IBD, adalah mata kuliah yang berperan untuk memberikan analisa akademis tentang seorang pelayan gereja (sintua) yang memiliki kehususan dalam hal medis tradisional, karena pertanya dan kenyataan yang pernah kamu lihat itu (hampir sama dengan pengalamannya Hendrico, maka saya akan meng-copy jawaban saya kepada Hendrico ya...),
    seperti ini. "Terimakasih komennya, Hendriko Siagian, NIM : 15.01.1268.
    Alam pemikiran mitis manusia adalah akar dalam setiap budaya, sebelum agama datang, manusia dan Yang Mahakuasa (ALLAH dalam Alkitab, atau dewa dan dewi bagi yang beragama tradisi, dan lain-lain)adalah dua alam yaitu manusia yang duniawi dan Yang Mahakuasa yang ilahi.
    Menghubungkan mitis dan seorang penatua atau pelayan di gereja saat ini, membutuhkan suatu penelitian langsung dan berbincang-bincang dengan oknum penatua tersebut, dengan catatan untuk melihat dan diskusi dengannya tanpa menggurui dan menghakimi. Sekali lagi atas nama IBD, kita harus ramah dan datang untuk melihat dan mengamati, dan memaknainya, sekali lagi butuh waktu dan penelitian yang panjang, ini cocok untuk skripsi, semoga pencariannya dan pemaknaannya sampai kepada pencerahan sehingga permasalahan seorang penatua dan kemampuan supranaturalnya dapat diterangi dalam terang Injil (perlu kita ingat Yesus juga dikenal sebagai penyembuh berbagai penyakit).
    Salam IBD".Semoga dapat memberikan pencerahan ya,

    Alasan saya: saya pribadi tidak mengetahui secara pasti apa itu mistis itu karena saya tidak mempercayainya. karena IBD ada sangkut pautnya dengan mistis maka dari itu saya mengangkat bahasan tentang ini. namun yang paling menarik adalah seorang pealayan yang masih mempercayai adanya mistis itu.Namun tidak seharusnya karena akan menimbulkan ketidakpercayaan.

    BalasHapus
  94. Lanjutan

    3. Alasan saya menyukai komentar dan jawaban komentar itu adalah bahwa djelaskannya tentang IBD dalam cakupan peradaban manusia dari yang primitif menuju pemikiran yang lebih baik, dan memberikan fungsi dan tujuan IBD dari jawaban komentar yang diberikan, sehingga member pemahaman yang baik tentang IBD tersebut.
    1. Arnold Brahmana 22 Februari 2016 07.33
    Saat Ilmu Budaya Dasar hadir dihadapan, tak ada bayangan apapun mengenai tujuan untuk ranah satu ini, malah yang tersirat adalah "apakah akan sama dengan ilmu budaya?" ternyata berbeda.
    Saya meyakini, Ilmu Budaya Dasar sebagai salah satu mata kuliah yang menunjang peradaban manusia lewat persepektif pikiran yang beragam serta dibarengi oleh nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal, bahkan terbuka bagi siapa saja yang mau peka terhadap peradabannya. Semoga mata kuliah ini menjadi sebuah batu loncatan bagi pelayanan yang sesaat lagi akan berlangsung..

    Salam kasih! -AB/15011218
    Balasan : Mago Dang Edward Sinaga22 Februari 2016 16.49
    Terimakasih komennya Arnold Brahmana, kiranya teologia dan pelayanan nantinya membangun keramahan atas nilai-nilai kemanusiaan, sehingga kasih Allah yang telah menjadi manusia itu tidak hanya hayalan dan menjadi legenda usang nantinya. Blessings
    2. Eikel Ginting 24 Februari 2016 22.53
    Berbicara tentang budaya, Indonesia tidak lagi diragukan dengan keragaman akan budaya. Hampir tiap daerah memiliki nilai-nilai kebudayaan. Melihat konteks tahap-tahap akan perkembangan budaya Indonesia dari budaya primitf sampau sekarang yang disebut budaya modern menjadikan Indonesia bisa disebut negara pra dewasa. Bagaimana di pembahasan H. Bagir dalam Negeri Tuna Budaya, inti dari pembahasannya bagaimana konteks bangsa Indonesia yang lupa cara mewujudkan esensi dari budaya dalam kehidupan seperti budaya “maradat” dalam budaya batak.
    Dalam pembahasan Negeri Tuna Budaya masalah bangsa Indonesia yang terberat ialah hilangnya generasi-generasi penerus bangsa yang tidak salah menafsir arti budaya dalam kehidupan, serta generasi yang tidak malu meweujudkan budaya sebagai rumah persatuan akan nilai-nilai kemanusiaan, Budaya hendaknya bukan di rusak oleh modernisasi serta nilai kemanusiaan yang tergerus oleh keegoisan dan pemenuhan hawa nafsu yang dapat menjadikan budaya dalam konteks kebersamaan menjadi “tuna” atau “cacat”.
    Sampai akhirnya pelajaran IBD ini sebagai landasan untuk memperbaiki stigma akan budaya yang salah. Dan dengan harapan IBD menjadi model pemikiran maju bagi mahasiswa/mahasiswi untuk mewujudkan budaya Indonesia yang bermartabat namun bercitarasa modern.
    #Salam Budaya( Eikel Ginting/ NIM: 15.01.1245)

    Balasan : Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 09.36
    Terimakasih komennya Eikel Ginting/ NIM: 15.01.1245, kiranya IBD menjadi pendamping bagi semua mahasiswa yang menggali ilmu teologia di STT Abdi Sabda; karena STT ini ada di beranda budaya Batak yang sangat kaya dengan nilai-nilai sebagai warisan daya juang, tindak, cipta, dan sarat makna dari leluhur masyarakat Batak (Toba, Karo, Simalungun, Pakpak, dan Angkola-Mandailing.

    BalasHapus
  95. lanjutan jawaban
    no. 3. Pertanyaan yang menarik. “Terima kasih buat bapak dosen kami dan kepada para penyaji.
    Dari pembahasan kita mengenai "Alam Pemikiran Manusia" pada kelompok ini, saya sangat tertarik pada topik ini, khususnya mengenai alam pemikiran Mitis. Dalam kehidupan bermasyarakat dan juga kehidupan dalam berjemaat yang saya lalui selama ini, saya banyak menjumpai kasus-kasus dan persoalan di kalangan masyarakat dan gereja menyangkut topik alam pemikiran mitis ini. Dimana saya menjumpai beberapa orang-orang tertentu yang latar belakangnya adalah seorang pelayan gereja (Penatua Gereja) yang mempunyai kemampuan supranatural dalam dirinya, atau bisa dikatakan dia seorang dukun. Dari hal tersebut saya melihat ada diantara mereka yang meninggalkan tugas pelayanannya dan mempengaruhi hidupnya dan ada juga yang tetap dalam tugas pelayanannya.
    jadi pertanyaan saya dari hal tersebut, yaitu:
    1) Apakah hal sedemikian rupa tidak bertentangan dengan iman dan ajaran Kristen/gereja dengan adanya beberapa penatua-penatua tertentu yang mempunyai kemampuan supranatural?
    2) dalam hal sedemikian rupa dimana adanya beberapa penatua yang mempunyai kemampuan supranatural, siapakan/apakah yang lebih diyakini oleh orang tersebut dengan adanya hal demikian? apakah dia masih meyakini Tuhannya atau lebih meyakini kemampuan yg dimilikinya yang notabennya adalah diturunkan oleh nenek-nenek moyangnya?
    3) dengan adanya hal demikian, tidak adakan pro kontra atau pertentangan yang terjadi dalam dirinya antara kemampuan supranatural tersebut dengan Tuhan yang diyakini dalam agamanya?”

    BalasHapus
  96. lanjutan
    “Jawaban dari bapak dosen “:
    Terimakasih komennya, Alam pemikiran mitis manusia adalah akar dalam setiap budaya, sebelum agama datang, manusia dan Yang Mahakuasa (ALLAH dalam Alkitab, atau dewa dan dewi bagi yang beragama tradisi, dan lain-lain)adalah dua alam yaitu manusia yang duniawi dan Yang Mahakuasa yang ilahi. Menghubungkan mitis dan seorang penatua atau pelayan di gereja saat ini, membutuhkan suatu penelitian langsung dan berbincang-bincang dengan oknum penatua tersebut, dengan catatan untuk melihat dan diskusi dengannya tanpa menggurui dan menghakimi. Sekali lagi atas nama IBD, kita harus ramah dan datang untuk melihat dan mengamati, dan memaknainya, sekali lagi butuh waktu dan penelitian yang panjang, ini cocok untuk skripsi, semoga pencariannya dan pemaknaannya sampai kepada pencerahan sehingga permasalahan seorang penatua dan kemampuan supranaturalnya dapat diterangi dalam terang Injil (perlu kita ingat Yesus juga)
    Terima kasih banyak atas penjelasannya pak.
    sungguh pengajaran dan ilmu yang sangat luar biasa kami dapatkan daripada bapak Pdt. Edward Simon Sinaga, M.Th. kami sangat memerlukan tuntunan daripada bapak.jadi saya menangkap harus adanya pendekatan dan penelitihan akan peristiwa dan oknum tersebut.
    “selamat sore pak.
    kembali saya mempunyai pikiran baru dan saya rasa perlu penjelasan dari bapak dosen kami, Pdt. Edward Simon Sinaga, M.Th. Saat kita bertemu dalam pembahasan alam pemikiran manusia, disitu bapak banyak menjelaskan dan menyangkut pada alam pemikiran mitis.
    bapak juga sudah menjelaskan pada kami cara berjiarah ke kuburan (batak=tinambur) orang-orang yang sudah mendahukui kita. bapak juga sudah menjelaskan kebiasaan kita, khususnya orang batak berjiah ke kuburan dimana mempunyai kebiasaan untuk membawa benda-benda (makanan, minuman, bunga, rokok) ke kuburan dan bapak sudah menjelaskan pada kami hal tersebut sedemikian bagusnya bahwa hal tersebut tidaklah salah, namun kalau dilihat dari kaca mata agama Kristen, hal tersebut adalah salah. Namun yang membuka pemikiran saya kembali mengenai pembahasan ini adalah saat berjiarah ke kuburan, kebiasaan kita yaitu memanjatkan doa di kuburan itu (batak=tinambur)saat kita berjiarah. Namun yang saya lihat dari kebiasaan itu adalah bahwa saat orang berdoa dikuburan, dia tidak menujukan doanya pada Tuhan, namun dia seakan-akan berdoa pada orang yang sudah mati tersebut. Dia melakukan hal itu karena anggapan orang batak bahwa orang yang sudah meninggal juga masih mempunyai "sahala". Namun saya bingung pak apa arti sahala dalam bahasa Indonesia.
    jujur saja sebelum masuk ke STT ABDI SABDA, jika saya berjiarah ke tinambur keluarga yg sudah meninggal, khususnya tinambur ayah sendiri, saya juga melakukan hal tersebut, yaitu seakan-akan berdoa pada ayah saya yang sudah meninggal. Contohnya dalam doa saya tersebut, saya meminta berkat, penyertaan pada ayah saya yang sudah meninggal.
    jadi pak, dari hal tersebut, saya ingin meminta penjelasan dan pandangan dari bapak.
    1) bagaimana sebenarnya perspektif budaya dalam hal berdoa di kuburan (Batak=Tinambur)??
    2) kalau ditinjau dari sudut budaya dan kekristenan, apakah memang benar orang yang sudah meninggal masih mempunyai sahala??saya mengucapkan banyak terima kasih buat bapak dosen kami.

    BalasHapus
  97. Lanjutan

    3. Tuah Ginting 25 Februari 2016 19.55
    Ilmu Budaya Dasar akan menuntun setiap manusia agar mampu berjalan dalam roda kehidupan yang sesuai dengan norma,aturan dan nilai-nilai yang ada di lingkungan masyarakat. Kita tahu bahwa budaya-budaya di Indonesia sangatlah beragam dan kaya akan niali-nilai/ tradisi-tradisi yang berbeda juga, sehingga setelah kita mempelajari IBD kita harus mampu menghargai nilai-nilai dari budaya itu, seandainya pun itu bukan budaya kita sendiri. Dengan demikian akan tercipta keharmonisan antar budaya-budaya khususnya di Indonesia. Dan apabila kita berada di budaya orang lain kita juga harus mampu menyesuaikan diri di lingkungan budaya tersebut.

    Terima kasih :-)
    Balasan : Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 09.35
    Terimakasih atas komennya Tuah Ginting. IBD itu mengajarkan kepada setiap insan kalau nilai-nilai kemanusiaan itu universal. Manfaat, guna, dan maknanya adalah menyatakan dan meproklamasikan kalau manusia itu berharga dan semua manusia itu sama dan satu, karena itulah demi manusia keadilan, kebaikan, dan kebenaran terus dibangun, agar manusia sejahtera, bahagia, dan damai.
    Salam Budaya

    BalasHapus
  98. lanjutannya
    Ziarah dan Batakologi, mengeskspresikan hubungan dan kenangan antara yang telah meniggal dengan keluarga yang masih hidup belum habis, sirna, atau putus. Saya berpikir, "Mengapa hubungan dan kenangan yang kuat dan indah (suka dan duka) itu harus diputus, dihapus, dan dibuang? Siapa yang berhak memutus, menghapus, dan membuangnya? Orang atau masyarakat Batak adalah pribadi yang tidak mudah melupakan itu, termasuk saya tidak mudah melupakan orang-orang yang saya kasihi (teristimewa keluarga, orangtua, saudara, kakak, adek, dan keponakan). Saya suka ziarah, saya mengenang, saya bawa bunga, saya cuci muka, dan terakhir saya berdoa kepada Tuhan, saya tidak meminta berkat kepada mereka yang telah meninggal, saya dalam bayangan ada dan rindu, membayangkan kalau mereka yang telah meninggal itu seolah-olah ada dengan saya saat ziarah, dan saya sadar betul hal itu hanyalah imajinasi belaka, karena saya terlalu rindu dan mangasihi mereka. Jujur semuanya hanyalah imajinasi yang saya sadari, sebagai pengobat dan makna saya datang berziarah (karena saya mencoba merefleksikan iman saya, jadi saya tidak hanyut dalam imajinasi, dan ujung-ujungnya hanya saya akhiri dengan doa, dan berserah, serta percaya, kalau mereka yang telah tidur tenang di pekuburan (hinambor) sudah Ada Dalam tangan Tuhan atau Sudah Dalam Pemeliharaan atau Penjagaan Tuhan.

    “jawaban dari dosen :
    Cobalah tekun berdoa dan cobalah membaca Alkitab, bagaimana Yesus dalam masa-masa menuju Salib dan hingga masa-masa Kebangkitan hingga hari KenaikanNya, ada pesan-pesan kuat di sana menyangkut, bagaimana kita memandang kematian dan keberadaan saudara, keluarga kita yang telah tidur dalam alam kematian.
    Inilah sekilas, betul dari pengalaman dan imajinasi yang saya benar-benar sadari itu. saat saya ber-ziarah, akhirnya saya kembali hanya akhiri dalam doa dan permohonan kekuatan dan penghiburan kiranya melalui ziarah tersebut, kita sadar kalau mereka sudah tenang dalam isterahat panjangnya dan sudah ada dalam Tangan dan Pemeliharaan Tuhan, hingga Maranatha, dan Kebangkitan daging orang-orang percaya, di akhir masa nanti.
    Bisa kita perdalam dalam kalimat-kalimat Pemgakuan Iman rasuli, "Aku percaya kepada Roh Kudus, dst. Ada kalimat, "Kebangkitan daging dan kehidupan yang kekal".
    sangat luar biasa penjelasan dan refleksi yang bapak beriakan. itu sangat membantu dan menambah wawasan kami dalam pembahasan alam pemikiran mitis, khususnya dalam kebatakan. Terima kasih banyak untuk bapak dosen kami, Pdt. E.S. Sinaga, M.Th

    BalasHapus
  99. Sola Gratia Bangun
    15. 01. 1327
    I-C / Teologia

    1. Jadi menurut pandangan saya kaitannya dengan latar belakang IBD adalah dimana ilmu ini dapat kita lihat dalam dua konteks yaitu pertama, dalam konteks sejarah pembangunan Indonesia dan kedua, dalam konteks perkembangan Ilmu Pengetahuan. Jadi jika kita bekerja keras untuk dan berinvestasi serta mengembangkan ilmu pengetahuan maka Negara kita ini terutama Negara kita Indonesia ini sudah dapat dikatakan menuju suatu keadaan yang lebih baik karena kita sudah dapat menabung dan berinvestasi dan membangun ilmu pengetahuan untuk menuju Negara maju. Dan didalam pelajaran IBD kita juga diajar untuk Berkemauan dan Bertindak Hebat dimana jika kita memiliki kemauan yang tinggi maka kita juga harus memiliki tindakan yang dapat menunjukkan bahwa kita dapat mencapai tujuan kita tersebut sehingga dapat menghasilkan hasil yang sempurna. Dan di Latar Belakang IBD ini kita juga diajar dalam menghargai waktu karena waktu itu adalah uang. Dan dapat kita lihat bahwa sekarang ini banyak manusia yang tidak lagi menghargai waktu. Contohnya : Siswa SD-SMA bahkan Mahasiswa sekalipun masih banyak yang sering menunda-nunda waktu dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Maka dari itu jika kita sudah mempelajari IBD maka kita sebagai mahasiswa haruslah menghargai waktu. Karena waktu itu sangatlah berharga. Dan manfaat ilmu pengetahuan dan iptek juga berkaitan dengan latar belakang IBD karena jika kita tidak mengikuti zaman pada saat ini maka kita sudah dapat dikatakan ketinggalan zaman. Karena dalam Ilmu Pengetahuan dan Iptek itu sangat bermanfaat bagi kita jika kita menggunakannya dengan positif

    BalasHapus
  100. Sola Gratia Bangun
    15. 01. 1327
    I-C / Teologia

    2. Menurut pandangan saya yang pertama tujuan pokok kebudayaan adalah menjadi tempat nyaman bagi berkembangnya manusia sebagai manusia dengan akal dan kebebasannya. Dan kebudayaan juga adalah manusia mampu mengembangkan kemampuannya, dan bakat sampai menghasilkan buah. Tetapi jika kita lihat pada saat ini budaya kita sudah banyak yang meniru budaya-budaya luar. Contohnya dalam cara berpakaian kita dulu yang memakai kebaya/baju yang tertutup tetapi sekarang sudah banyak dipengruhi oleh budaya luar. Maka cara berpakaian sekarang sudah dapat memakai baju yang kurang bahan. Maka dari itu setelah kita mempelajari IBD seharusnya kita sebagai penerus marilah kita membenahi budaya kita yang sudah dapat dikatakan merosot ini. Marilah kita kembali ke budaya kita yang sebenarnya janganlah kita meniru atau mencintai budaya orang lain tapi cintailah budaya kita sendiri. “jika tidak kita siapa lagi“.
    3. a. Sulastri Marbun
    “Berbicara mengenai Ilmu Budaya Dasar, hal itu tidak terlepas dari manusianya dan budayanya, karna manusia memang suatu makhluk yang berbudaya. Harapan kedepannya semoga mata kuliah ini selalu berlanjut atau berantai, demi terciptanya mahasiswa yang selalu peka terhadap budaya sekitarnya. Terkhusus mahasiswa STT ABDI SABDA ke depannya. Yang mencintai budaya atau tradisi-tradisi yang ada pada dirinya, dan menghargai dalam arti yang Inklusivisme budaya yang lain di sekitarnya.”
    Tanggapan dosen : “Terimakasih komennya, Sulastri Putri, NIM : 15.01.1330.
    IBD adalah jati diri dalam menempatkan manusia menjadi pribadi yang berharga, sehingga manusia berbudaya atas nilai-nilai yang manusiawi (humanitas). Sesuatu yang baik jika kita komit dengan memulainya dari kampus kita, STT Abdi Sabda.
    Salam IBD”.
    Alasan saya menyukai koment ini karena dimana koment yang di paparkan oleh saudara sulastri menurut saya sangat baik karena dikatakan bahwa kita sebagai manusia tidaklah terlepas dari budaya saya setuju dengan hal itu karena kita terkhususnya mahasiswa STT ABDI SABDA. Haruslah saling menghargai karena dapat kita lihat bahwa di kampus kita begitu banyak suku-suku yang ada dalam kampus kita tersebut. Jadi kita sebagai mahasiswa yang ada dalam kampus ini haruslah saling menghargai satu sama lain atau kita harus bersifat “Inklusivisme” atau tidak hanya bergaul dengan satu suku saja, satu marga dll.

    BalasHapus
  101. lanjutannya
    3 . “Selamat malam bagi kita semua.”
    Tadi siang kita sudah membahas dengan topik pembahasan "Nilai-Nilai Kemanusiaan yang Lain". jadi dari topik pembahasan tersebut, ada dibahas mengenai Cinta, Peran Ganda Wanita, Dan Keluarga. Dan saya mempunyai pertanyaan yang tidak dapat saya tanyakan tadi di kelas I-C Theologi.
    Jadi semakin berkembangnya zaman dan tuntutan hidup manusia, mengakibatkan banyak wanita sekarang ini yang menjadi wanita karier/pekerja. Jadi terkadang hal tersebut mengakibatkan wanita melupakan dan meninggalkan kewajiban dan keharusannya sebagai seorang wanita bagi keluarga dan anak-anaknya. Dan dengan sudah banyaknya wanita/ibu rumah tangga karier, terkadang menimbulkan problem ataupun perpecahan dalam keluarga, khususnya diantara suami dan istri. Apalagi jika pendapatan si wanita/istri karier tersebut lebih besar dan menjanjikan dibandingkan dengan si suami. Jadi sering menimbulkan si istri meninggikan dirinya dan anggap remeh terhadap suaminya. jadi pertanyaan saya adalah:
    1) bagaimana sebenarnya tugas dan tanggung jawab seorang wanita/isteri karier dalam keluarganya tanpa menghalangi dan melarang dia dalam berkarier?
    2)jika terjadi hal seperti yang saya coba tanggapi di atas, bagaimana untuk menyelesaikan persoalan-persoalan seperti itu yang diakibatkan oleh masalah karier tersebut?

    Kemudian dari pembahasan kita pada pertemuan kita yang membahas "Nilai-Nilai Kemanusiaan yang Lain", dibahas juga mengenai Puasa dan Hak Asasi Manusia (HAM). Jadi yang saya ingin tanyakan adalah:
    Bahaimana hak asasi manusia non Muslim yang tidak melangsungkan ibadah puasa di bulan puasa? Karena kita melihat dari kehidupan ini, bahwa di bulan puasa, From Pembela Islam (FPI) marak-maraknya melakukan orasi dan tindakan-tindakan untuk menertibkan orang atau oknum-oknum yang dapat menggangu ibadah puasa mereka yang bahkan terkadang berujung pada kekerasan, amarah, dan emosional. Misalkan penertiban pedagang makanan yang tetap berjualan di bulan puasa. Menertibkan tempat-tempat maksihat.
    1) Bagaimana hak-hak para pedagang yang harus tetap berjualan untuk mencari nafkah?
    2) dan bagaimana sebenarnya puasa yang sesungguhnya? karena dijelaskan pada sajian kelompok 4 bahwa puasa harus menahan nafsu, amarah, emosi. Sementara FPI mempergunakan kekerasan dalam melakukan orasi dan tindakan-tindakannya.

    BalasHapus
  102. Sola Gratia Bangun
    15. 01. 1327
    I-C / Teologia

    b. Lantina Bareta Bangun
    Pertanyaan : “Syalom pak selamat siang
    Tak lepas bicara tentang ilmu budaya dasar yang mau nayak tentang nilai nilai kemanusiaan etika adat dan budaya zaman sekarang tidak perduli dengan sekeliling nya karna terjadi yang nama nya pacaran dengan boto atau turang nya .apakah tindakan gereja melihat nilai kemanusiaan dan kebudayaan dan bagaimana bisa memperbaiki nilai kemanusiaan seperti itu pak”.
    Jawaban ; “Terimakasih komennya, Lantina Bareta Bangun,Nim:15.01.1287. IBD dalam konteks Kebatakan (Batakologi) terdapat nilai-nilai kemanusiaan yang dikenal dengan "maradat" atau "radat". IBD mendukung setiap nilai-nilai ketika itu baik, benar, dan adil bagi penganutnya atau masyarakatnya.
    Jika ada sebagai masyarakat Batak, atau pemuda dan pemudi Batak yang bersaudara atau marito, marboto, atau erturang terlalu dekat atau berpacaran, itu dilarang dan disebut tidak maradat dalam Batakologi.
    Perlu mereka diingatkan sebagai anggota dan bagian dari keluarga atau kekerabatan Batak. Karena kalau mereka tidak perduli, itu artinya mereka tidak menjujung nilai-nilai kemanusiaan masyarakat (khususnya Batak).”
    Alasan saya dalam memilih koment ini adalah karna saya tertarik pada pertanyaan begitu juga dengan jawaban yang diberikan oleh dosen kami. Karena dimana pada saat ini budaya kita sudah mulai terkikis sampai-sampai seorang gadis berpacaran dengan se-marganya sendiri. Maka dari itu kita sebagai mahasiswa teologi yang sudah mengontrak mata kuliah IBD seharusnya sudah mengetahui kalau berpacaran dengan semarga itu sangat lah dilarang terutama dalam budaya kita “Batak”.
    c. Adrian Hutabarat
    Pertanyaan ; “Menurut pandangan saya tentang alam pemikiran manusia adalah bermula dari rasa ingin tahu. Hewan juga mempunyai “rasa ingin tahu” akan tetapi tidak berkembang atau disebut “idle curiousity” atau “instinct.” Segala aktivitasnya dan “mengapa” demikian.
    Berlandaskan pada pengetahuan tentang beberapa rahasia alam yang diperolehnya, manusia kemudian berusaha untuk menguasai dan memanfaatkan pengetahuannya untuk memperbaiki kualitas dan pemenuhan kebutuhan hidupnya. didorong oleh instink itu dengan tujuan untuk melestarikan hidupnya. Untuk itulah mereka mencari makan, melindungi diri dan berkembang biak.
    Manusia mempunyai rasa ingin tahu yang berkembang. Akumulasi dari segala yang mereka dapat dari usahanya mendapatkan jawaban dari keingintahuannya itu merupakan “pengetahuan”-nya. Pengetahuan manusia selalu berkembang. Ia selalu tidak puas dengan fakta tetapi ingin tahu juga tentang “apa,” “bagaimana?”
    Jawaban ; “Terimakasih komennya, Adryan Putra Hutabarat, 15.01.1208.
    Saya sangat senang dan setuju dengan analisa dan kutipanmu, dan arah dari analisamu adalah tetap ke Nilai-ilai Kemanusiaan itu sendiri.
    Alam pemikiran dari zamnnya nenek moyang, zaman pra-sejarah dan sejarah, hingga zaman modern sekarang ini, semuanya pencapaian dan tindakan manusia dalam ranah IBD, adalah untuk meningkatkan kualitas hidup dan martabat manusia itu sendiri.
    Planet bumi yang satu ini, dihuni dan dibenahi oleh begitu banyak manusia dengan kekayaan pemikirannya yang khas itu.
    IBD, meningkatkan kualitas hidup manusia.
    Salam IBD.”
    Mengapa saya memilih komen ini, adalah karena menurut saya manusia itu memang memiliki nilai-nilai kemanusiaan. Dimana manusia dapat menguasai dan memanfaatkan pengetahuannya untuk memperbaiki kualitas hidupnya sendiri. Akan tetapi jika manusia itu sudah memiliki pengetahuan yang tinggi dan sudah mendapat apa yang ia inginkan maka manusia tersebut masih juga belum puas dengan apa yang ia capai. Maka dari itu setelah kita mempelajari IBD ini sebaiknya kita sebagai manusia haruslah dapat meningkatkan kualitas hidup kita. Dan menerapkan nilai-nilai kemanusiaan di dalam kehidupan kita sehari-hari.

    BalasHapus
  103. lanjutannya
    jawaban dari dosen :
    “Terimakasih komennya, Hendriko Siagian, NIM : 15.01.1268.
    Wanita adalah wanita, Zaman berganti zaman, sosok wanita terus menghiasi sejarah kemanusiaan. sudah lama (khususnya sejak zamannya R.A. Kartini, putri mantan Bupati Jepara, Jawa Tengah itu, wanita tidak lagi hanya di dapur, dia-lah sosok perintis sejarah wanita dan kesetaraan di negeri ini). Wanita dan karir serta pendapatannya yang melampaui suami, adalah permasalahan dalam status sosial atau keluarga, khususnya dalam budaya Batak (Indonesia pada umumnya). Dalam IBD, topik wanita menjadi pokok dalam nilai-nilai kemanusiaan yang lain, karena mengingat sejarah lampau, seolah-olah wanita hanya seharga fungsinya di dapur-sumur-tempat tidur. IBD, mengingatakan kita, kalau wanita layak berkarir, dan layak berkarya, namun wanita juga harus diberi kesempatan untuk membangun tanggung-jawabnya di dalam rumah tangga. Memang, dibutuhkan undang-undang khusus untuk melindungi wanita dalam berkarir dan undang-undang itu perihal jam kerja wanita karir jangan disamakan dengan jam kerja seorang pria, agar wanita juga meluangkan waktu untuk menata rumahtangganya. Jam kerjanya dikurangi dan penggajiannya tetap penuh tanpa pemotongan. Sepertinya ini mustahil, tapi mungkin suatu saat menjadi sebuah kenyataan.
    Tentang FPI dan masyarakat non-muslim dalam menjalankan wirausahanya saat masa-masa Puasa, sebenarnya negara dan undang-undang kita menjamin warganya untuk terus bekerja dan wirausaha. FPI bukan polisi dan bukan pemerintah, mereka hanyalah warga negara biasa dan tak berhak untuk men=sweeping para warga yang menjalankan usahanya walaupun saat-saat bulan puasa sedang berlangsung. Negara atau pemerintah adalah badan yang membina warganya, agar saat bulan suci puasa berlangsung, jangan sampai mengganggu peribadahan warga tersebut.

    Memang sejarah FPI yang kita ikuti selama ini terkesan sangat anarkis dalam bertindak apalagi tindakan itu justru dalam masa-masa puasa, lupa dan jatuh ke dalam sikap atau tindakan kekerasan, yang telah melangga nilai-nilai kemanusiaan.
    terima kasih banyak bapak dosen kami Pdt. Edward Simon Sinaga, M.Th..
    sungguh pelajaran yang sangat luar biasa buat kami para mahasiswa bapak di STT ABDI SABDA MEDAN. Tuhan memberkati bapak :)
    Alasan mengapa saya mengangkat komentar dari saudara Hendriko ialah dikarenakan pertanyaan saudara Hendriko tersebut sangat banyak sangkut pautnya dengan kebiasaan atau gaya hidup manusia sekarang ini .Dimana kebanyakan manusia bsekarang sangat bergumul dengan kebiasaan dan kehidupannya saat ini.
    Komentar dari saudara ini juga menyangkut baik buruknya cara hidup manusia dan ini cocok diangkat sebagai judul untuk skripsi atau proposal ke depannya .
    Salam IBD

    BalasHapus
    Balasan
    1. No.1:27/No.2:0/No.3:20
      Lelah mencari jawabanmu pada soal nomor 2 tidak ada, dan komentarmu atas jawaban nomor 3 juga tidak ada.

      Hapus
  104. monalisa purba 1 Maret 2016 06.08
    Nama : Monalisa Purba
    Nim : 15.01.1295
    Tingkat/jurusan : 1-C/teologi

    “Berbicara IBD berarti manusia adalah makhluk yang mempunyai akal dan pikiran, dimana manusia bertindak menjalani kehidupan ini tidak lepas dari budaya kemanusiaan yang telah ada dalam diri manusia sejak lahir. Pemikiran ini mengigatkan saya akan suatu permasalahan yang terjadi dalam kampus STT ABDI SABDA MEDAN, dimana tradisi lama atau paradigma lama yang telah dianut sejak lama masih terus berjamur. Ada pemikiran begini dalam kampus kita ini “bahwasanya keadilan itu hanyalah milik orang-orang yang memiliki banyak koneksi atau banyak teman atau banyak sekutu”. Suatu permasalahan yang menurut saya seharusnya tidak terjadi di dalam suatu kampus yang berdasarkan Alkitab. Namun, hal ini ternyata tidak dapat dihindari, inilah salah satu wajah dari kampus ini, saya ingin turut sumbangsih atas dasar pemikiran ini. Seharusnya seiring berjalannya waktu, kita yang menimba ilmu disini harus menegakkan keadilan secara merata, keadilan tidak seharusnya hanya milik orang-orang yang mempunyai kenalan banyak ataupun koneksi yang banyak, tetapi keadilan harus tetap kita berikan bagi siapapun, baik itu bagi sikuper (sikurang pergaulan, tidak punya banyak teman, suka menyendiri, termasuk dari keluarga yang kurang mampu) maupun bagi sigaul (orang yang mempunyai banyak teman, punya banyak koneksi, punya banyak uang)”.
    Mago Dang Edward Sinaga 1 Maret 2016 18.13
    “Kiranya persaudaraan itu kuat berakar dalam kekeluargaan di STT Abdi Sabda, karena ruang dan area persekutuan di kampus kita adalah bagaikan anak tangga pertama yang sangat baik kita lalui, kita melangkahkan kaki dengan semangat kasih tanpa pandang muka. Semua satu dan semuanya adalah saudara”.
    Alasan saya tertarik pada komen dari Saudari Monalisa Purba dan jawab Bapak adalah :
    Karena menurut saya memang hal ini adalah salah satu Fakta yang benar-benar terjadi di Kampus kita ini bahwa keadilan hanya didapat bagi orang-orang yang memiliki kenalan banyak dan lewat pelajaran ini kita diingatkan secara keras Bahwa sesungguhnya Keadilan itu harus merata dan harus menjadi milik semua orang selama perbuatannnya itu benar dan baik. Benar yang dikatakan oleh Bapak bahwa “ Kita melangkahkan kaki dengan semangat kasih Tanpa Pandang muka. Kita semua adalah saudara. Senior maupun Junior berhak untuk mendapat dan memperoleh Keadilan yang sama!!!!

    BalasHapus
  105. Hendriko Siagian4 Maret 2016 22.15
    Hendriko Siagian
    15.01.1268
    I-C THEOLOGI

    Selamat siang..
    Tadi malam (04/03/2016), dilaksanakan ibadah pelepasan bagi seluruh mahasiswa STT ABDI SABDA MEDAN, dan bagi mahasiswa tingkat 1 diwajibkan mengikutinya. Ada juga orang-orang yang berlatar belakang dari jemaat dan dari kampus lain yang mengikuti ibadah pelepasan tersebut.
    Sebelum melakukan ibadah pelepasan, bapak Pdt. Kaleb Manurung, M.Th (Dosen STT ABDI SABDA) menyampaikan kebenaran Firman Tuhan melalui Khotbah dari 1 Yoh.1:5-10. Sangat indah firman Tuhan yang boleh disampaikan oleh Hamba-Nya. Dimana banyak menjelaskan kuasa si jahat/iblis. Satu kalimat yang saya kutip dari khotbah tersebut, "satu iyotapun/setitikpun kita mendapatkan pertolongan dari kuasa gelap, maka tidak ada kebenaran pada kita".
    saya berpikir bahwa hal tersebut sangatlah bertolak belakang dengan apa yang kita sudah ketahui mengenai dan pelajari melalui mata kuliah IBD. Melalui ibadah itu, dianjurkan agar segala kuasa kegelapan yang mengikat hidup kita dilepaskan dan ditinggalkan dikarenakan akan menimbulakn hal-hal yang dapat menghambat kita untuk dekat kepada Tuhan (Mahasiswa Theologi, akan menghambat dalam masa proses perkuliahan dan pembentukan menjadi calon hamba Tuhan).
    “Saat orang sakit, saat orang kehilangan harta benda, hal itu dapat mendorong untuk Pergi berobat ataupun meminta bantuan kepada dukun. Dalam kacamata kekristenan, hal ini adalah salah.” Namun dari apa yang telah kita pelajari, saat medis tidak dapat menjawab dan membantu permasalahan, saat Alkitab tidak mampu menjawab pergumulan manusia (Pembahasan "Nilai-Nilai Kemanusiaa"), hal yang tidak salah untuk melakukan hal tersebut. Saat seseorang mempunyai kemampuan supranatural yang notabennya dari garis keluarga (nenek moyang), Pemahaman IBD=mengapa hubungan itu harus diputus? Siapa yang dapat memutus hubungan itu?? Saya pikir sangat bertolak belakang.
    jadi bagaimana sebenarnya kita harus mengambil sikap terhadap perbedaan dan hal yang bertolak belakang tersebut?
    Apa yang harus kita pilih, dan kita yakini? di posisi mana kita harus bersikap benar?Benar dihadapan budaya atau benar dihadapan kekristenan?

    terima kasih


    Mago Dang Edward Sinaga5 Maret 2016 01.17
    Terimakasih komennya, Hendriko Siagian,15.01.1268.

    Kekristenan adalah nilai dan Kebatakan adalah nilai, dan atas nama kebenaran, kebaikan, dan keadilan, mengapa mereka harus bertentangan, siapa yang menentang siapa?

    Jika Yesus ada dan lahir di Batak, seperti apakah Kebatakan itu sekarang? Stetalah kekristenan berkembang di Batak, seperti apakah Kebatakan kita?

    Silahkan direnungkan, masih panjang jalan-jalan membangun teologia, iman itu adalah kebaikan, kebenaran dan keadilan, di mana nenek moyang kita juga telah menganutnya, makanya hadir nilai dan masyarakat Batak "maradat".

    Silahkan baca ulang jawaban saya sebelumnya, dan mungkin akan lebih baik memahaminya.
    Alasan saya mengapa tertarik dengan komenan ini adalah mudahnya orang Kristen percaya akan gaib. Saat Alkitab tidak bisa menjawab segala pergumulan hidupnya, dia pergi mencari kuasa gelap untuk mengatasi masalahnya. Secara logika, jika orang itu mempunyai iman bagaimana pun cobaan yang menerpa dalam hidupnya dia tidak akan mau ikut masuk ke dalam kuasa gelap.

    BalasHapus
  106. Berbicara mengenai Ilmu Budaya Dasar, hal itu tidak terlepas dari manusianya dan budayanya, karna manusia memang suatu makhluk yang berbudaya. Harapan kedepannya semoga mata kuliah ini selalu berlanjut atau berantai, demi terciptanya mahasiswa yang selalu peka terhadap budaya sekitarnya. Terkhusus mahasiswa STT ABDI SABDA ke depannya. Yang mencintai budaya atau tradisi-tradisi yang ada pada dirinya, dan menghargai dalam arti yang Inklusivisme budaya yang lain di sekitarnya.

    Syalom...

    Sulastri Putri
    NIM : 15.01.1330
    Balas
    Balasan

    Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 08.58

    Terimakasih komennya, Sulastri Putri, NIM : 15.01.1330.
    IBD adalah jati diri dalam menempatkan manusia menjadi pribadi yang berharga, sehingga manusia berbudaya atas nilai-nilai yang manusiawi (humanitas). Sesuatu yang baik jika kita komit dengan memulainya dari kampus kita, STT Abdi Sabda.
    Salam IBD.

    saya tertarik dengan komenanan ini dimana sangat berkaitan manusia dengan budaya, yang dimana telah kita ketahui manusia atau nenek moyang kita terutama orang batak sebelum datangnya para teolog ke sekitar kita nenek moyang kita belum mengenal agama, mereka terlahir dari budaya, budaya adalah warisan yag diwarikan nenek moyang kepada kita, yang dimana kita harus bisa menjaganya, merawatnya bahkan melestarikannya, untuk itulah kita sebagai generasi penerus budaya, agar selalu menjaga budaya dan bahkan kita harus mewariskannya pada keturunan kita nantinya
    jadi bagaimanapun budaya kita pada awalnya budaya itu teah melekat atau tinggal di dalam jiwa kita. sekalipun kita menghiraukannya kita sebenarnya telah lama mengadopsi budaya di dalam tubuh kita
    untuk itu manusia dan budaya sangat saling melekat
    trimakasih pak
    syalom

    BalasHapus
  107. Pertanyaan No.3 Berserta JAWABANNYA.
    1. KOMEN:
    Nama : Boris Adi Puttra Manurung , Nim : 15.01. 1224
    “Berbicara tentang Budaya haruslah terlebih dahulu kita memahami apa tujuan Budaya itu. Pengetahuan Budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Dan dalam mengkaji hal ini, maka dapat digunakan metode pengungkapan manusia dan kebudayaan.Tetapi mengerti budaya belum tentu melakukannya. Pada zaman sekarang ini banyak sekali masalah-masalah kebudayaan yang timbul, khususnya di Indonesia. Dengan nasehat kepada anaknya supaya tidak terlalu mengikuti perkembangan yang datang dari barat. Banyak pemuda yang sekarang ini maah mengambil sisi negatif dari perkeembangan zaman. Inilah yang akhirnya membuat budaya indonesia yang dahulu sangata kaya menjadi hiang. Saya ingin meminta pandangan dari bapak bagaimana untuk membangkitkan kembali kebudayaan indonesia yang sangat mahal dan unik ini, supaya tidak hilang...?”.
    Komentar Bpk. Pdt. EDWARD SIMON SINAGA M.Th
    “ Kawula muda adalah kategorial yang sangat dinamis, sangat meroket untuk sesuatu yang baru, ingat bagaimana Kemerdekaan diraih dari bangsa penjajah, Belanda dan Jepang, di sana tercatat dengan tinta emas, kalau pemuda sangat berperan aktif.Perihal pemuda masa kini (termasuk saya di dalamnya ya... karena menurut kategorial gereja HKBP, di bawah 45 tahun itu masih tergolong pemuda walaupun sudah kawin, jadi saya masih pemuda rupanya yahh), memang banyak yang tergila-gila dengan gaya hidup atau life style, tergila-gila dengan mobil mewah dan alat-alat techno lainnya, semuanya kembali ke dalam didikan budaya dan agama dari satu-satu keluarga. Betul seperti yang kamu kutip, bahwa IBD adalah "pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan dalam mengkaji masalah masalah manusia dan kebudayaan". Sesungguhnya masalah-masalah manusia sekarang sungguh komplit, karena itu pemuda dalam gereja harus diberikan ruang ekspresi dan kreativitas, dan di sanalah mereka akan banyak mengalami dan bertanya nilai-nilai budaya dan juga kristiani kita”.
    *Alasan saya dalam memilih pertanyaan dari saudara Boris Manurung, dikarena kan pertanyaan yang disampai kan memberikan jawaban yang tepat melalui jawaban dosen kami Bapak Pdt.EDWARD SINAGA, yang mampu membangkitkan semangat bagi kaum mudah untuk dapat memperjuangkan harkat martabat nilai-nilai yang sudah ada dan lahir. Serta diharapkan menjadi suatu motivasi yang dapat mengoreksi dan memberi semangat satu sama lain dalam mengingat semangat perjuangan kemerdekkaan yang dimana kaum mudah memiliki peran besar pada saat itu.

    BalasHapus
  108. Akhirnya, Blog. UTS ini resmi saya tutup tepat pada hari Senin, 14 Maret 2016, pukul 23.05 wib.

    Terimakasih atas usaha, perjuangan, dan semangat saudara-saudara dalam menjawab soal-soal UTS tersebut di atas, karena dengan menjawab soal-soal tersebut, saudara-saudara telah memahami IBD dan bagaimana Nilai-nilai Kemanusiaan yang dikembangkan dan diteologiakan, sehingga panggilan dan teologia saudara-saudara nantinya benar-benar membangun kasih, perdamaian, kebenaran, kebaikan, dan keadilan.

    BalasHapus
  109. 2. KOMEN :
    RIBKA MAIDA,15.01.1310 “dimana Nilai-nilai Kemanusiaan mengarahkan kita serta mengiatkan kita pada pengertian apa itu arti sebuah nilai,norma dan bagaimana cara kita mengaplikasikannya dalam hidup kita sebagai khususnya anak Theologia. Seperti dijelaskan bahwa nilai adalah suatu peraturan yang tertulis dan sanksinya jelas dan sedangkan norma itu sendiri adalah suatu peraturan yang tidak tertulis/lisan yang diciptakan oleh masyarakat itu sendiri namun meskipun tidak tertulis, tetap berlaku didalam masyarakat. inilah dasar yang dimana membentuk masyarakat dalam keteraturan. dalam mengenai nilai dan norma adalah nilai tidak bisa dipisahkan dari norma-norma yang ada. Seperti yang dikatakan pepatah "dimana bumi di pijak di situ langit dijunjung", yang dimaksud adalah dimana pun kita berdiri, haruslah mematuhi peraturan. jika peraturan hidup sudah kita penuhi maka "Kebahagiaan hidup" akan terpenuhi. yang dimana aturan juga membina mental,moral, dan juga paradigma kita yang membatu kia dalam mengendalikan permasalahan-permasalahan sosial maupun pribadi kita sendiri. melalui aturan yakni nilai dan norma kita juga mampu membangun dan mengajarkan kita dalam mengendalikan diri, yang dimana sering sekali pengendalian diri agak sulit di lakukan kebanyakkan orang, dan jika membahas pengendalian diri contoh yang membuat kita lebih gampang untuk mengerti salah satunya adalah "Puasa", yang kemanusia tersebut,serta bernubuat ”kasih” dalam hidup kita membuat kita menjadi pelaku dari firman terseut sehinggah menuntun kita terhadap nilai yang benar pada diri manusia itu sendiri.serta hak asasi manusia lebih nyata kita rasakan saat kita membagikan kasih melalui tingkah laku kita terhadap sesama. Demikianlah juga tertulis dalam 1Korintus 13:13 “Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman,pengharapan dan kasih, dan yang paling besar diantaranya adalah kasih”. Melalui ayat ini biarlah tergerak hati kita dan pikiran kita, untuk lebih mengandalkan kasih didalam hidup kita”.
    KOMEN dari Bpk.Pdt. EDWARD SIMON SINAGA M.Th
    “IBD dan Nilai-nilai Kemanusiaan, juga Nilai-nilai Kemanusiaan yang Lain, adalah sebuah fakta, bahwa di luar gereja ada banyak kebaikan, kebenaran, dan keadilan.Perenungan,Yesus Kristus datang dan membawa nilai-nilai yang baru untuk semua manusia, bukan hanya untuk orang Yahudi, di mana para ahli-taurat, Parisi-nya banyak yang munafik, dan pemfitnah, sebagaiman yang diperlakukan kepada Yesus Kristus, saat itu.sekarang kepada kita, khususnya anak-anak STT Abdi Sabda, harus meneladani dan membangun nilai-nilai yang benar, baik, dan adil; dan untuk itulah saya targetkan,melalui IBD, ada beberapa pint pada pertemuan V yang lalu, agar anak-anak Asrama berperilaku yang benar, khususnya Stambuk 2015, saya sangat berharap banyak, melalui kalian semua, nilai-nilai kemanusiaan di kampus ini akan jelas dan komit, jangan adala lagi pelecehan, pencurian, perkelahian, dan perbuatan-perbuatan daging yang tak bernilai positif tersebut, di mana jemaat sangat tidak mengharapkan itu ada dalam karakter gembalanya, atau pendetanya.semoga kalian lebih memperlakukan junior-juniormu Agustun nanti jauh lebih manusiawi, ku mohon dan ku harap”.

    BalasHapus
  110. AlasanNO 2, saya memilih komen punya saya pribadi adalah karna menurut saya, nilai kemanusiaan haruslah menjadi priotas dalam segala bidang yang ada di kehidupan ini. Yang dimana dunia ini juga di percaya kan kepada manusia dan di amanatkan kepada manusia, agar tetap menjaga dan merawat yang sudah ada . dan dalam komen ini saya menjelaskan bahwa nilai kemanusiaan itu didasari melalui adanya perbuatan kasih antara sesama. Dimana jika tidak ada kasih antara sesama maka nilai kemanusiaan itu sendiri tidak mampu berjalan dengan sendirinya. Disini melalui komennya Bpk. Dosen kami membuat pola pandang saya menjadi lebih dinamis dan menjadi lebih matang dalam mengambil sikap. Yang terkhususnya kami mahasiswa/i teologi haruslah menerapkan nilai kebenaran, kebaikkan dan keadilan dalam lingkungan kami dan terkhusus dalam pelayanan kami.

    BalasHapus
  111. 3. KOMEN:
    Nama : Ronika Nursagi Panjaitan
    Nim : 15.01.1316
    “Globalisasi merupakan suatu proses masuknya negara ke dalam pergaulan dunia dan membuat suatu negara semakin kecil atau sempit di karenakan kemudahan dalam berinteraksi antarnegara. Ditengah situasi dan kondisi globlalisasi yang semakin berkembang, sementara di sisi lain nilai-nilai kemanusiaan boleh di katakan mulai menurun. Nah, bagaimana cara mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan itu? apakah dengan mengubah cara penyampaian sehingga kesannya tidak memaksa? atau ada cara lain yang lebih efektif? contohnya : anak-anak sekarang hidup dalam pengaruh era globalisasi, dengan kemudahan akses internet dan arus informasi melalui media sosial. dalam keadaan seperti ini orang tua atau guru tidak bisa menghalangi anak untuk mengakses informasi lewat internet. tidak mungkin mengekang si anak, karena bagaimanapun secara diam-diam anak tadi akan berusaha mengakses informasi tersebut. lalu bagaimana kaitannya terhadap kebudayaan dan si anak itu sendiri?”

    KOMEN Bpk. Pdt.¬¬¬¬ EDWARD SIMON SINAGA
    IBD adalah nilai-nilai kemanusiaan dari zaman ke zaman, dari generasi ke generasi. dan tentunya era zaman globalisasi juga bagian dari IBD, atau nilai-nilai kemanusiaan.Globalisasi adalah media dan zaman di mana segala isu-isu kemanusiaan sangat cepat bisa menyentuh dan mencapai semua manusia yang bersinggungan dengan IT. Anak-anak sekarang sangat dimanjakan dengan IT, tentu dalam koteks IT dan globalisasi tersebut, si anak seharusnya dibekali dengan nilai0nilai yang kokoh dan spiritualitas yang perlu pendmapingan, sehingga mereka akan jauh berprestasi dan kreatif lagi, demi kebutuhan dan kesejahteraan mansuia. Anak-anak sekarang, jika dibekali dengan nilai-nilai positif dan manusiawi, maka mereka akan membawa dunia ke zaman yang leih baik, benar, dan adil, karena semua fasilitas ini, jika dipelajari dan anak-nak mendapat pendampingan dengan nilai-nilai positif, maka tak mustahil, dunia dan kemanusiaan akan lebih baik nanti Anak-anak, dan globalisasi, didasarkan kepada kemanusiaan yang benar, kemanusiaan yang tidak diskriminatif, dan menghargai nilai-nilai yang dianut masyarakat dunia.

    ALASAN saya memilih karna menurut saya pertanyaan ini sangat berguna didalam diri kita, lingkungan kita, dan pelayanan kita. Semua dikarena kan pengaruh dari globalisasi sehingga melalui komentar saudari RONIKA PANJAITAN membuat kita lebih waspada dalam gblobalisasi yang terjadi sehingga melalui jawaban Bapak Dosen membuat kita sadar agar lebih mendampingi ilmu iptek dari globalisasi dengan pengkokohan iman yakni menjaga nilai-nilai yang ada agar adanya keseimbangan dan tidak terjadinya penyimpangan terkhusus bagi diri kita sendiri.

    BalasHapus
  112. Nama : Krismay Pasaribu
    NIM :15.01.1285

    1. Ilmu Budaya Dasar (IBD) → Manusia Mahluk Budaya (Homo Humanus): sebagai Mahluk Budaya, di mana-mana manusia itu sama, ada unsur-unsur budaya yang sama di dalam manusia (lebih khas perwujudannya dipengaruhi Keadaan, Waktu, dan Tempat atau KWT).
    Nilai-nilai kemanusiaan: Kebaikan, Kebenaran, dan Keadilan (3K).
    a. Bekerja keras untuk menabung. Menabung merupakan hal yang penting. Menabung sudah mulai ditanamkan sejak dini oleh beberapa orang tua kepada anaknya. Karena tabungan memilki peranan penting di masa depan. Menabung berarti menyisihkan sebagian uang kita miliki untuk disimpan. Menabung merupakan salah satu cara untuk mengelola uang. Menabung yang paling mudah adalah di rumah karena dapat dilakukan setiap waktu. Akan tetapi, menabung di rumah tidak ada jaminan keamanan. Kadang kita mudah tergoda untuk mengambil uang dalam tabungan sedikit demi sedikit untuk kebutuhan sesaat. Akhirnya uang yang kita tabung pun habis. Jika di hubungkan dengan mata kuliah ilmu budaya dasar maka terlihat yang namanya alam pemikiran ontologis di mana ini terlihat jelas seseorang menggunakan akal budinya untuk mencapai sesesuatu. Dia bekerja keras untuk menabung dengan alasan supaya apa yang di tabung itu dapat berguna ke depang nya di mana ini dapat menghemat pengeluaran agar hidup tidak boros, mengatur keuangan dengan baik, merencanakan dan mempersiapkan hari depan, menyukseskan pembangunan – pembangunan yang di rencanakan. Di sini terlihat juga nilai – nilai kemanusiaan yang lain yaitu terbentuknya jati diri untuk menjadi yang terbaik dan juga Hidup sederhana adalah kunci kebahagiaan. Hidup yang terlalu gelamor, penuh gengsi, suka pamer kekayaan, senang dipuja-puji orang lain, dan sebagainya hanya akan menjerumuskan anda pada kebodohan dan kemiskinan di masa mendatang. Jadilah oang yang low profil / rendah diri tetapi bila orang lain tahu kenyataan pada diri anda makan orang itu akan terkagum-kagum dan ini termaksud ciri – ciri orang kristen yang sangat unik di mana tetap bersuka cita walaupun sudah di perhadapkan dengan cobaan. Bahkan ketika kita sedang memiliki banyak rezeki dari hasil kerja keras kita dan sebagainya kita tidak berfoya-foya seperti meningkatkan standar hidup secara drastis, suka traktir, suka membantu atau menolong orang lain untuk mendapat pujian, dan lain-lain. Ketika seseorang sedang sukses mendapatkan penghasilkan yang besar umumnya dia akan meningkatkan pola konsumsi sehingga pengeluaran pun akan turut serta membengkak.
    Bekerja keras untuk berinventasi. Berinventasi berasal dari kata inventasi yang merupakan suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi (pengumpulan; penimbunan; penghimpunan) suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan pada masa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal. Lebih aman jika berinventasi dari pada menabung di di rumah. Berinventasi di sebut seseorang yang menanamkan modal. Maka Bekerja keras untuk berinventasi merupakan seseorang yang di mana dia sungguh – sungguh melakukan sesuatu pekerjaan nya sesuai kemampuan nya dengan bekerja keras, sesuatu yang di lakukan itu semata-mata untuk masa depan yang cerah dan itu sangat berdampak positif jika kita melakukan hal itu di mana kita mendapatkan modal atau untung dan dari situ juga kita di ajak untuk berhemat dalam berbisnis dengan sesama. Jika di kaitkan dengan latar belakang mata kuliah ilmu budaya dasar di sini terlihat yang namanya hubungan dengan sesama manusia jauh lebih utama dari pada hubungan manusia dengan alam raya karena berpangkal pada sifatnya yang Rohani. Di sini terlihat juga yang namanya taggung jawab terhadap diri sendiri di mana dia melakukan sesuatu yang lebih berguna untuk masa depan hidup dan mengrangi yang namanya kemiskinan.

    BalasHapus
  113. SAMBUNGAN
    b. Berkemauan untuk bertindak hebat yaitu di mana seseorang melakukan sesuatu untuk mendapat kan sesuatu yang bermanfaat dan disamping itu tekanan pada nilai-nilai Hakiki kemanusiaan (humanisme), tetapi pembicaraannya tentu tidak akan lepas dari konsep dan kerangka kebudayaan. jika di hubungkan dengan mata kuliah ilmu budaya dasar maka akan mengetahui kerangka kebudayaan, orang akan mengetahui secara garis besar langkah-langkah yang akan dicapai sehingga pengetahuan akan nilai-nilai kemanusiaan dapat dipahami secara lebih kontekstual. Bahkan dengan hal ini maka Bahkan dengan adanya kemauan maka segala sesuatu dapat terjadi dan gampang untuk mencapainya dan bahkan juga hal ini dapat menjadi pemimpin yang hebat karena kemauannya yang hebat. Di sini juga terlihat berjiwa pancasila sehingga segala keputusan dan tindakannya sehingga mencerminkan nilai-nilai Pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi, yang mendahulukan kepentingan nasional dan kemanusiaan sebagai sarjana Indonesia. Ini memberikan warna yang sangat membangun masyrakat ke depannya melalui jati diri, tanggung jawab dan juga melalui pemikiran-pemikiran yang sangat logis bahkan melalui hal ini sesuatu (pekerjaan yang ditunda-tunda) dengan adanya kemauan maka semua nya terjadi sesuai dengan rancangan yang di susun.
    c. Menghargai waktu yaitu dimana masyarakat tidak membuang waktu secara Cuma-Cuma contoh nya memakai teknelogi untuk sosial media, memakai hanphhone untuk nelphone pasangan, bahkan yang paling sering terjadi yaitu masih banyak yang mengisi hidupnya dengan kesenangan pribadi seperti jalan dengan teman dan befoya-foya. Tanpa di sadari itu tidak ada artinya dan tidak bermanfaat bagi diri sendiri. Di dalam budaya ini menjadi masalah yang sangat besar jika di kaitkan dengan mata kuliah ilmu budaya dasar yang di mana akan terjadinya krisis kebudayaan bagi masyarakat yang masih terperangkap dengan mengikuti keinginan duniawi, dan orang zaman kini juga sungguh merasa diri tidak pasti dan tidak tahu lagi mana yang baik dan yang jelek (menghargai waktu dapat terlaksana jika tau funsinya). Budaya itu adalah warna hidup jika warna hidup di warnai dengan suatu yang tidak penting maka kehidupan tidak ada artinya sehingga mata kuliah ilmu budaya dasar. Ini juga sangat berkaitan dengan kebudayaan Modern, di mana sekarang ini masyarakat modern menggunakan akal untuk menghargai waktu seperti dalam meneliti yang masuk kedalam tubuh bahkan peninggalan sejarah bahkan juga sekarang ini banyak orang yang berdogma. Jadi menghargai waktu itu tergantung ke pada diri kita masing-masing yang di mana hal itu bisa ke arah positif (membawa kebaikan, kebenaran dan keadilan) dan ke arah negatif (membawa mala petaka dan penyakit bagi diri sendiri).

    BalasHapus
  114. SAMBUNGAN
    d. Memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknelogi (IPTEK) yaituseseorang yang memanfaatkan IPTEK maka hidupnya akan lebih karena orang yang berakal adalah orang menguasai IPTEK. Jika di kaitkan dengan mata kuliah Ilmu budaya dasar maka kebudayaan yang kita anut sampai saat ini membawa kemajuan bagi kita untuk perkembangan zaman. Ilmu budaya dasar merupakan hidup kita ke kemajuan teknelogi yang semakin membuat kita menjadi lebih berguna. Sudah banyak orang memanfaatkan teknelogi ini conto nya yaitu mencari kecerdasan (kepintaran), uang bahkan juga jodoh. Ini lah yang namanya pikiran itu di pakai untuk kemajuan dan perkembangan masyarakat. Dengan pemanfaatan teknelogi juga masyarakat sampai bisa merancang sesuatu yang sangat mustahil seperti membuat robot yang bisa melakukan segala sesuatu.
    2. Pentingnya Strategi Kebudayaan Berdasarkan Nilai
    Manusia adalah makhluk yang berpikir, berkontemplasi dengan akal budinya menjadi makhluk yang bersaksi, berpraksis dan punya derajat kemampuan esensial untuk menghasilkan sendiri alat kerja, dialah konstruktor hasil dan alat kerja. Dalam kebudayaan ini, manusialah satu-satunya si asal, pencipta dan pembuat budaya. Dengan demikian, kebudayaan adalah dari manusia, hasil karyanya serta di persembahkan bagi sesamanya manusia yang dapat membuat strategi kebudayaan berdasar nilai-nilai.
    Terbagi atas beberapa bagian:
    a. Pijakan Nilai Hakiki yaitu kebudayaan yang sejati mestilah mengabdi manusia, mengembangkannya menjadi semakin manusiawi sebagai pribadi dengan mencapai kepenuhan dirinya terutama dalam sisi rohani dan yang hakiki bernilai sebagai persona. Secara historis bisa di telusuri bahwa setiap masyarakat, setiap bangsa selalu membangun kebudayaannya sebagai cita-cita kemanusiaan yang mau memberi darah pada warganya dengan membekalinya nilai-nilai pokok sebagai basisnya. zaman ini sungguh merupakan zaman tantangan lantaran kita justru hidup dalam masyarakat yangnilai-nilai spiritual nnya ditantang, dinomor duakan, kadang ditanyakan, dilawan malah di tolak.
    b. Kebudayaan Sebagai “Forma Spiritual” yaitu nilai-nilai itu subjektif sifatnya, sehingga untuk mengisi kebudayaan yang objektif itu mustahil. Tokoh yang lain justru menegaskan bahwa unsur satu-satunya yang di dasari kebudayaan adalah nilai-nilai. Alasannya, kebudayaan tidak lain adalah
    rangkuman bersama seluruh arti serta nilai yang memberi tahu mengapa salah satu cara hidup tertentu itu demikian.
    c. Kebudayaan Modern yaitu Kebudayaan modern umumnya ditunjukkan kebudayaan tertentu yang di kembangkan di Eropa sesudah pudarnnya atau terbenamnnya “res publica
    christiana” yaitu kerajaan-kerajaan monarki Kristen. Tetapi kebudayaan modern juga menunjukkan sekaligus pada kebudayaan yang dicirikhasi oleh pengaruh kristianisme dalam susunan nilainya maupun struktur materinnya. Titik awal kebudayaan modern ini adalah abad pencerahan (tahun 1500), memuncak pada abad XIX dan seterusnnya lalu mulai memudar pada masa kini.

    BalasHapus
  115. SAMBUNGAN nomor 2
    d. Krisis Kebudayaan yaitu krisisnya yang di mulai pada saat terjadi pertemuan antara nilai-nilai hakiki warisan kebudayaan kristen dengan nilai-nilai instrumental modernisme abad lalu yang semakin jelas tampak pada abad XX ini. Orang kebanyakan hidup tanpa ideal lagi, tanpa nilai lagi apalagi yang dinamakan pengorbanan. Semua seakan terkunci pada usaha mau memenuhi kebutuhan masing-masing sehari-hari serta berkubang dalam kepentingan sendiri-sendiri.
    e. Akibat-akibat Krisis Nilai yaitu Krisis nilai membuahkan konsekuensi dahsyat yang menggeser keseimbangan sejarah. Krisis nilai mengoyakan dan menggeser dua bidang pokok kehidupan secara langsung yang bertaut dengan kebudayaan. ini di mulai dari Egoisme tersebut yang membuahkan kebencian. Kebencian menimbulkan iri. Iri menelurkan kekerasan karena merasa kepentingan kelompok dihalangi terus yang hanya bisa didobrak dengan senjata.
    f. Bahwa manusia adalah akar dari budaya yang mana manusia lah yang menjadi alasan mengapa budaya itu lahi karena manusia adalah makhluk berpikir yang sangat berguna ke depannya. Manusia juga mampu mewujudkan pribadi yang bertanggung jawab dan melalui hal ini menjadi begitu penting strategi kebudayaan berdasar pada nilai-nilai kemanusiaan dan nilai-nilai kemanusiaan yang lain di mana menjadi pondasi dari strategi kebudayaan adalah forma spritual karena jika terjadi kebudayaan modern maka muncul lah krisis kebudayaan. karena itu kebudayaan berdasarkan pada nilai adalh tuntutan untuk maju kedepan. Melalui hal ini nilai-nilai sangat mendukung terjadi nya strategi kebudayaan dan Kembali Ke Nilai Hakiki yaitu syarat pertama untuk menapis penggunaan sesama manusia hanya sebagai nilai alat yang bisa manipulasi. Syarat kedua kiranya setiap usaha merumuskan kembali strategis budaya yang sadar, mesti pula bertolak dari nilai hakiki: penghormatan pada apa yang suci, apa yang esensial, apa yang spiritual dari manusia.

    BalasHapus
  116. SAMBUNGAN
    3. ALASAN :
    1. Coment krismay pasaribu, I-C Teologi“Berbicara tentang Ilmu Budaya Dasar”
    Bahwa melalui hal ini di jelaskan bahwa Ilmu budaya dasar sangat sederhana untuk menjelaskan manusia, yaitu manusia adalah manusia yang membangun nilai-nilai yang luhur. Budaya itu merupakan kreatifitas seseorang di mana budaya yang dilakukan atau di perbuat sangat berguna bagi masyarakat bahkan mempunyai nilai-nilai kemanusiaan. budaya atau kreatifitas itu ada yang baik atau bagus di contoh dan ada juga yang tidak bagus di contoh bahkan harus dibuang budaya atau di patahkan budaya yang tidak baguss itu.. Manusia selamanya ada dan layak hidup di dunia ini, dan juga di hadapan Tuhan, ketika manusia menganut hal-hal yang benar, baik, dan adil. Hal-hal di luar itu adalah kejahatan, termasuk ISIS, dan kejahatan-kejahatan yang lainnya, yang membuat manusia menderita, dan juga yang mengakibatkan mahluk-mahluk hidup lainnya menderita, seperti binatang-binatang, dan tumbuh-tumbuhan. Yang paling menarik adanya hubungan dengan kerajaan seribu tahun yang di jelaskan rasul paulus dan diajak untuk merubah sifat-sifat yang buruk menjadi baik, bahkan di sini persaudaraan itu kuat berakar dalam kekeluargaan di STT Abdi Sabda, karena ruang dan area persekutuan di kampus kita adalah bagaikan anak tangga pertama yang sangat baik kita lalui, kita melangkahkan kaki dengan semangat kasih tanpa pandang mukaSemua satu dan semuanya adalah saudara.” Banyak kebaikan, kebenaran, dan keadilan yang bisa kita bangun di Kampus STT Abdi Sabda ini.
    Salam IBD.
    2.Coment Adryan putra hutabarat, 1-A Teologi “alam pemikiran manusia”
    Pengetahuan manusia selalu berkembang. Ia selalu tidak puas dengan fakta tetapi ingin tahu juga tentang “apa,” “bagaimana” dan “mengapa” demikian.
    Berlandaskan pada pengetahuan tentang beberapa rahasia alam yang diperolehnya, manusia kemudian berusaha untuk menguasai dan memanfaatkan pengetahuannya untuk memperbaiki kualitas dan pemenuhan kebutuhan hidupnya. untuk meningkatkan kualitas hidup dan martabat manusia itu sendiri.
    Planet bumi yang satu ini, dihuni dan dibenahi oleh begitu banyak manusia dengan kekayaan pemikirannya yang khas itu.
    3. Coment Johannes.panjaitan, I.B /Teologia "Mangokkal Holi"
    Bahwa ini sudah di terapkan di Geraja. IBD dan kemanusiaan menghantarkan dan memaksa manusia untuk tidak melukai dan menciptakan penderitaan kepada manusia lainnya. Inilah buktinya bahwa adanya keterkaitan agama dengan budaya di mana Batak masih mempertahankannya walau pun mereka sudah Kristen, dan sudah maju dalam hal pendidikan, upacara tersebut masih awet dan dipertahankan. Kekristenan berkontesktualisasi, menyesuaikan dengan pesan-pesan alkitabiah, di mana itu juga dilakukan oleh orang-orang Israel untuk menghargai leluhur mereka. Tidak selamanya kebudayaan itu berdampak ke arah negatif. Ini merupakan menghargai dan mengenang jasa nenek moyang kita. Bukan berarti kita menduakan Kristus. Hidup semakin berwarna jika Agama berdampingan dengan Ilmu budaya Dasar.
    Syaloom
    salam IBD
    GBU

    BalasHapus
  117. Nama :Victor Sebastian silalahi
    Nim :15.01.1339
    Ting/ jur: I-C Teologia

    1. Kutipan Gunawan dari M.T. Zen tentang, "Ciri-ciri bangsa yang maju", urutan tujuh, delapan, sembilan, dan sepuluh, adalah sebagai berikut: 7. Bekerja Keras untuk Menabung dan Berinvestasi. 8. Berkemauan untuk Bertindak Hebat. 9. Menghargai Waktu. 10. Memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Tehnologi (IPTEK). Coba saudara jelaskan dan kaitkan dengan Latarbelakang Lahirnya Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD)! Agar lebih jelas bacalah Perbaikan Kelompok I di Blog. IBD 2016 Teo. 2015 IC - Pertemuan II.
    7. Bekerja keras, menabung, dan berinvestasi sangat di tuntut pada jaman sekarang ini. Tetapi pada saat ini untuk melakukan hal itu sangat sulit khususnya bagi para generasi muda. Pemuda sekarang lebih senang bermalas-malasan. jika dikaitkan dengan manusia yang berbudaya, manusia berbudaya itu menuntut agar manusia itu mampu bekerja keras, menabung, dan berinvestasi , dengan demikia, kesejahteraan rakyat akan maju.
    8. berkemauan untuk bertindak hebat, dengan bertindak hebat dapat mengurangi pengangguran. Sebagai menusia yang berbudaya manusia harus dapat berpikir kreatif untuk menciptakan sesuatu yang baik di masyarakat, sebagai contoh, membuka toko roti, bengkel & industry rumah tangga.
    9. menghargai waktu adalah sebahagian dari kedisiplinan, selaku manusia yang berbudaya harus memiliki disiplin khususnya disiplin waktu. Ciri-ciri orang yang berbudaya tidak mau menunda-nunda suatu pekerjaan nya.
    10. perkembangan IPTEK sangat pesat di kalangan masyarakat, yang menjadi topic permasalahan, banyak diantara kalangan-kalangan masyarakat menggunakan iptek kepada sisi yang negatip, sebagai contoh: para remaja membuka situs-situs yang tidak baik, dll

    BalasHapus
  118. 2. Topik terakhir bahasan Silabus sebelum UTS ini adalah, "Pentingnya Strategi Kebudayaan Yang Berdasar Pada Nilai" (M. Sutrisno, 1993). Berikan penjelasan dan analisa anda! (Agar lebih jelas, bacalah Perbaikan Kelompok V di Blog. IBD 2016 Teo. 2015 IC - Pertemuan VI)
    Menurut saya strategi itu adalah kiat ataupun cara untuk mejaga kebudayaan itu agar tetep berumbuh dan berkembang di masyarakat, namun kita melihat bahwa nilai-nilai kebudayaan di kalangan sudah terkikis karena adanya bedaya modern, banyak anak muda tidak mau mempelajari nilai-nilai yang ada dalam kebudayaan nya, mereka lebih senang menggunakan bdaya yang dayangnya dari luar mereka malu tika mereka tidak mengikuti perkembangan jaman, meskipun harus meninggalkan budayanya sendiri. Cara yang dapat kita lakukan untuk mempertahankan kebudayyan itu ialah dengan mempelajarinya, semasih kita berada di dunia ini maka kebudayaan yang adadalam hidup kita tidak akan hilang, bahkan kita dapat mengajarkannya pada generasi di bawah kita.
    Analisa saya adalah strategi itu sangat penting dimana tujuan untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan tersebut. untuk mempertahankan kebudayyan itu ialah dengan mempelajarinya, semasih kita berada di dunia ini maka kebudayaan yang adadalam hidup kita tidak akan hilang, bahkan kita dapat mengajarkannya pada generasi di bawah kita.

    BalasHapus
  119. No 3. Dalam Blog. (Edward Simon Sinaga dan IBD 2016) sudah begitu banyak komen mahasiswa dan jawaban (Mago Dang Edward Sinaga), karena itu pilihlah tiga (3) komen beserta jawabannya (Mago Dang Edward Sinaga), dan berikan alasan saudara tertarik akan topik komen dan jawaban tersebut!


    1. Eirene hutabarat26 Februari 2016 18.35
    ”Berbicara mengenai nilai kemanusiaan, berarti tentang manusia dan sesama manusia. Nilai kemanusiaan adalah kebaikan, kebenaran, dan keadilan. Ada suatu pertanyaan yang muncul dalam benak saya, bagaimana sebenarnya nilai kemanusiaan dibangun dalam diri individu? Karena dari pengalaman, saya pernah melihat seorang "pelayan Tuhan" tidak mampu menjalankan nilai kemanusiaan dengan baik kepada sesama "pelayan Tuhan" sehingga saya berpikir, "pelayan Tuhan" yang sudah belajar tentang siapa manusia itu sendiri saja belum tentu bisa menjunjung tinggi nilai kemanusiaan padahal jelas kita mengetahui bahwa manusia adalah imago dei, lalu bagaimana mungkin orang awam yang kurang memiliki wawasan lebih atau masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi untuk menempuh pendidikan tinggi dapat memahami kedudukan dari nilai kemanusiaan itu?
    Terimakasih’’
    Saya tertarik dengan topik yang di angkat olehsaudari eirene, yang mengatakan bahwa pelayan tuhan yang tidak mampu menjalankan nilai kemanusiaan. Pada jaman ini banyak pelayan yang tidak menjunjungnilai kemanusiaan, bahkan jemaat berpendapat bahwa pelayan tuhan itu yang selalu membawa permasalahan. Jadi bagaimana sebenarnya hal ini bisa terjadi?

    BalasHapus
  120. lanjutan no. 3
    2. Hendriko Siagian29 Februari 2016 08.30
    Nama : Hendriko Siagian
    NIM : 15.01.1268
    Kelas/Prodi : I-C/Theologi

    Syalom.
    “Terima kasih buat bapak dosen kami dan kepada para penyaji.
    Dari pembahasan kita mengenai "Alam Pemikiran Manusia" pada kelompok ini, saya sangat tertarik pada topik ini, khususnya mengenai alam pemikiran Mitis.
    dalam kehidupan bermasyarakat dan juga kehidupan dalam berjemaat yang saya lalui selama ini, saya banyak menjumpai kasus-kasus dan persoalan di kalangan masyarakat dan gereja menyangkut topik alam pemikiran mitis ini. Dimana saya menjumpai beberapa orang-orang tertentu yang latar belakangnya adalah seorang pelayan gereja (Penatua Gereja) yang mempunyai kemampuan supranatural dalam dirinya, atau bisa dikatakan dia seorang dukun. Dari hal tersebut saya melihat ada diantara mereka yang meninggalkan tugas pelayanannya dan mempengaruhi hidupnya dan ada juga yang tetap dalam tugas pelayanannya.
    jadi pertanyaan saya dari hal tersebut, yaitu:
    1) Apakah hal sedemikian rupa tidak bertentangan dengan iman dan ajaran Kristen/gereja dengan adanya beberapa penatua-penatua tertentu yang mempunyai kemampuan supranatural?
    2) dalam hal sedemikian rupa dimana adanya beberapa penatua yang mempunyai kemampuan supranatural, siapakan/apakah yang lebih diyakini oleh orang tersebut dengan adanya hal demikian? apakah dia masih meyakini Tuhannya atau lebih meyakini kemampuan yg dimilikinya yang notabennya adalah diturunkan oleh nenek-nenek moyangnya?
    3) dengan adanya hal demikian, tidak adakan pro kontra atau pertentangan yang terjadi dalam dirinya antara kemampuan supranatural tersebut dengan Tuhan yang diyakini dalam agamanya?”
    Saya tertarikdengan pembahasan ini karena di daerah kami banyak pengetua pengetua gereja yang terlibat dalam kuasa kegelapan tetapi membawa nama tuhan.
    3.Johnson parningotan 766hi2 Maret 2016 05.30
    Nama :Johnson Parningotan Silalahi
    NIM :15.01.1297
    Tingk/ Tingkt:I-C/Theologi

    “Syaloom pak... dalam kesempatan ini saya mau bertanya pak.. bapak pernah menyinggung tentang adat batak yaitu "Mangokkal Holi" apa sebenarnya yang melatar belakangi sehingga acara ini disahkan oleh gereja... apakah ini dipengaruhi mitos-mitos nenek moyang kita pada zaman dahulu pak? demikian pertanyaan saya pak, saya ucapkan terimakasih banyak.. Syaloom’
    Saya tertarik dengan hal ini, karena menurut saya menghargai arwah nenek moyang itu sama dengan menghargai adat istiadat yang telah dimulai nenek moyang dahulunya.
    salam IBD

    BalasHapus
  121. 3. Komentar yang disukai :
    • Nama : Epi Sihombing
    Nim : 15-01-1255
    Ting/Jur : 1-D/Theologi

    Syalom Slamat sore Pak,,,,,,,,


    “Mata kuliah IBD adalah salah satu mata kuliah yang membicarakan tentang nilai-nilai tentang kebudayaan, tentang berbagai masalah yang dihadapi manusia dalam hidupnya sehari-hari, diharapkan mata kuliah ini dapat menjadi bahasa pemersatu bagi para akademis dari berbagai lapangan ilmiah, dengan memiliki suatu bekal yang sama, agar para akademis lancar berkomunikasi.Kelancaran berkomunikasi akan memperlancar proses pembangunan dalam berbagai bidang.
    Dengan mendapat mata kuliah IBD mahasiswa nantinya memiliki latar belakang pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan Indonesia pada umumnya akan menimbulkan minat mendalaminya lebih lanjut agar dengan demikian mahasiswa dihadapkan turut mendukung dengan mengembangkan kebudayaannya sendiri dengan kreatif. Salah satu sifat dari IBD adalah sesuai dengan namanya, mata kuliah ini memberikan dasar-dasar yang cukup kuat kepada kita untuk mencari hubungan antara segala segi kebudayaan dalam hubungan usaha yang terus mencari kebenaran, keindahan , kebebasan, serta hubungan antara alam semesta dengan TuhanNya.”

    Salam IBD....
    Balas
    Balasan
    1.
    Mago Dang Edward Sinaga3 Maret 2016 04.18
    Terimakasih komennya, Epi Sihombing,Nim : 15-01-1255.

    ”IBD adalah nilai-nilai kebenaran, keadilan, dan keindahan, dan untuk kalangan akademisi adalah sebuah beban moral dan misi untuk membangun kehidupan manusia yang lebih bernilai, dan arif dengan nilai-nilai manusia lokal, dan atas nama kemanusiaan itu, nilai-nilai kemanusiaan itu sifatnya universal.”

    Alasan: Saya sependapat dengan saudari Epi, bahwa dengan kita mempelajari Ilmu Budaya Dasar, kita akan semakin mendapat pengetahuan yang luas. Dan dengan mempelajari IBD, manusia akan sadar betapa penting nya menggunakan budaya kita dengan baik. Karena bnyak sekarang ini sudah jauh melepaskan budaya lama.

    BalasHapus
  122. •Nama : Lantina Baretta
    Nim:15.01.1287
    Kelas/jurusan: 1-B/Theologia

    Syalom pak selamat siang
    Tak lepas bicara tentang ilmu budaya dasar yang mau nayak tentang nilai nilai kemanusiaan etika adat dan budaya zaman sekarang tidak perduli dengan sekeliling nya karna terjadi yang nama nya pacaran dengan boto atau turang nya .apakah tindakan gereja melihat nilai kemanusiaan dan kebudayaan dan bagaimana bisa memperbaiki nilai kemanusiaan seperti itu pak.
    Syalom
    Mago Dang Edward Sinaga1 Maret 2016 01.40
    Terimakasih komennya, Lantina Bareta Bangun,Nim:15.01.1287. IBD dalam konteks Kebatakan (Batakologi) terdapat nilai-nilai kemanusiaan yang dikenal dengan "maradat" atau "radat". IBD mendukung setiap nilai-nilai ketika itu baik, benar, dan adil bagi penganutnya atau masyarakatnya.

    Jika ada sebagai masyarakat Batak, atau pemuda dan pemudi Batak yang bersaudara atau marito, marboto, atau erturang terlalu dekat atau berpacaran, itu dilarang dan disebut tidak maradat dalam Batakologi.

    Perlu mereka diingatkan sebagai anggota dan bagian dari keluarga atau kekerabatan Batak. Karena kalau mereka tidak perduli, itu artinya mereka tidak menjujung nilai-nilai kemanusiaan masyarakat (khususnya Batak).

    Alasan: Saya menyukai pertanyaan dari Lantina karena saya pun sudah saksikan bahwa sudah banyak laki-laki menikah dengan boto/turangnya. Dikarenakan juga bahwa saya rasa hal tersebut sudah melanggar budaya dan merusak kekeluargaan. Trima kasih.


    Nama : Rovina silalahi
    NIM : 15.01.1318
    Kelas: 1-D/THEO

    SYALOM PAK,,

    “setelah saya mengikuti dan membaca semua komentar-komentar bapak dan juga pertanyaan-pertanyaan teman-teman, saya merasa tertarik dan merasa lebih termotivasi dengan adanya blog ini. saya merasa bangga akan adanya ide bapak dalam membuat blog ini, sehingga adanya blog ini jadi mempermudah mahasiswa dalam membahas IBD lebih dalam lagi, sehingga wawasan kami mengenai IBD akan semakin bertambah. mungkin jika tidak adanya blog ini, wawasan kami mengenai IBD akan menipis. tapi syukurlah bapak sangat kreatif dalam mendidik kami mahasiswa, sehingga kami tidak hanya belajar IBD di setiap hari senin dan tempatnya di ruang kelas saja, tapi skarang kita sudah bisa membahas IBD setiap saat, kapan, dan dimana kita berada.

    trimakasih ya pak, buat ide dan kekreatifan bapak dalam mengajar kami,
    smoga kedepannya bapak semakin lebih kreatif lagi dalam mengajar kami mahasiswa, sehingga motivasi mahasiswa dalam belajar semakin meningkat”
    :)

    Salam Budaya
    Balas
    Balasan
    1.
    Mago Dang Edward Sinaga3 Maret 2016 02.40
    “Terimakasih komen dan motivasinya, Rovina Silalahi,
    NIM : 15.01.1318.

    Saya juga sangat mengapresiasi kemauan dan semangat kalian adek-adek mahasiswa (calon hamba, pelayan, dan pemimpin gereja kita ke depan), tanpa kalian saya tidak akan ada ide, melihat kehadiran dan kebersamaan kalian khususnya stambuk 2015 (pemecah record, jumlah dan kelas terbanyak yang pernah diterima dalam sejarah lahirnya Abdi Sabda), saya mungkin tidak akan berupaya memiliki blogg. ini.

    Semoga diskusi kita dalam blogg. ini dapat mengisi dan mendampingi pencarian-pencarian kalian tentang nilai-nilai kemanusiaan yang terpendam dalam budaya dan tradisi kita.”

    Salam IBD.
    Saya setuju dengan komentar dari Rovina, karena dengan blog yang di buat pak Edward, mahasiswa semakin menggunakan IPTEK dengan baik dan membuat mahasiswa tidak membuang-buang waktu dengan hal yang tidak berguna didalam dunia maya ini. Dengan ada blog ini, mahasiswa semakin percaya diri untuk menuangkan apresiasinya dan membuka pikiran mahasiswa dalam menuangkan semua pendapatnya tentang IBD.
    Syaloom. Terima kasih.
    Alasan saya mengambil komentar ini karena komentar dari teman kami rovina mengenai perkembangan budaya pada zaman modern ini membuktikan bahwa mahasiswa menggunakan kemajuan teknologi dengan hal positif. Sehingga kita sadari bahwa perkembangan budaya tidak dapat kita hindar tetapi perkembangan bisa terjadi dan kita menjalankan perubahan kearah hal yang positif. Salam Ilmu Budaya.

    BalasHapus
  123. Nama : Anggika Ginting
    NIM : 15.01.1215
    Ting/jur : I-C/Teologi
    M.Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
    Dosen : Pdt. Edward S Sinaga, M.Th

    1. Dalam sajian pertama, yaitu penjelasan tentang lahirnya Mata KuliahIlmuBudayaDasar (IBD). Tujuan dari IBD sebagaimana diketahui yakni: Penajaman dan memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan merekatentang kemanusiaan dan budaya. Hal ini sangat berhubungan erat dengan kutipan Gunawan dari M.T.Zen : “Ciri-ciri bangsa yang maju”. Dimana ada 4 ciri-cirinya sebagai berikut:
    -Bekerja keras untuk menabung dan berinvestasi
    -Kemampuan untuk bertindak hebat
    - Menghargai waktu
    -Memanfaatkan ilmu pengetahuan dan tegnologi (IPTEK).
    Dari hal tersebut saya menyimpulkan bahwa dalam sajian pertama dan kutipan Gunawan dari M.T.Zen sangat berkaitan. Karena tanpa kerja keras Tujuan IBD tidak akan terlaksana yaitu mempertajam kepekaan manusia. Begitupun dengan ilmu pengetahuan dan tegnologi (IPTEK), IBD juga bertujuan untuk membekali mahasiswa supaya tidak gagap IPTEK. IBD juga bertujuan supaya mahasiswa dapat mengendalikan diri dan menghargai waktu. Jadi, kesimpulannya menurut analisa saya bahwa lahirnya IBD masih ada kaitannya dengan kutipan gunawan tentang “ciri-ciri bangsa yang maju”. lahirnya IBD sangat berpengaruh bagimaha siswa terutama tentang kebudayaan. Dengan perkembangan kebudayaan dalam suatu bangsa dengan hal tersebut maka dapat kita katakan bangsa tersebut sudah maju.
    2. Kebudayaan dibuat manusia dan guna-untuk manusia. Kebudayaan menaruh cinta didepan daripada kebencian dan ketakutan. Ia tidak sendiri-sendiri, melainkan kelompok sosial. Ia merupakan jantung hidup dan dapat menyatukan warganya, artinya kebudayaan selalu mengajarkan kebaikan untuk masyarakat. Tetapi pada zaman modern ini, yakni setelah dilanda “krisiskebudayaan” semuanya berubah. Manusia seorang demi seorang, memenuhi kebutuhan masing-masing dan sendiri-sendiri. Apakah akar dari krisis tersebut? Yaitu, didikan generasi tua yang berkurang kepada gerenerasi muda. Menurut analisa saya bayak orang sekarang tidak lagi mempedulikan sesamanya. Seminggu yang lalu, saya pergi jalan-jalan kepasar. Setelah itu waktu di pasar saya melihat seorang perempuan terjatuh karena tersandung. Orang –orang tidak memperdulikannya lagi, bahkan sama sekali tidak membantu perempuan tersebut untuk berdiri. Mereka hanya melihat saja dan bahkan ada yang melihat sambil tersenyum.
    Dari hal tersebut saya berfikir bahwa memang kebudayaan sudah semakin krisis, tidak ada rasa untuk saling tolong-menolong apalagi saling kerjasama. Untuk dari itu hal yang harus dilakukan adalah sejak dini menerapkan kebudayaan dalam kehidupan kemanusiaan. Para orang tua juga harus mendidik anaknya supaya memiliki budaya dalam dirinya. Dalam pendidikan juga mestinya sekolah-sekolah mengajarkan kebudayaan kepada anak didiknya.
    Analisa yang lain saya mengambil dari kebudayaan khususnya budaya suku Karo. Dimana seorang anak laki-laki tidak bebas dalam memilih jodohnya. Hanya dengan Impal (pariban) yaitu anak dari paman (tulang) saja bisa menikah. Tetapi pada zaman sekarang sudah banyak yang menikah “semarga”. Dari hal tersebut bahwa terjadi pengikisan kebudayaan.
    Dari analisa diatas saya menyimpulkan bahwa kebudayaan lama- kelamaan akan menipis. Seperti halnya bukit yang terus digaruk akan menjadi rata. Begitu juga kebudayaan jika tidak dilestarikan akan pudar bahkan bisa hilang dari tengah-tengah masyarakat.

    BalasHapus
  124. Nama : Boris Adi Puttra Manurung
    Tingkat/Jurusan : I-C/Theologia
    Nim : 15.01.1224
    1. Ilmu Budaya Dasar lahir untuk memberikan pengertian dalam memahami gencarnya pembangunan, perubahan, serta penyerapan Ilmu pengetahuan. Ilmu Budaya Dasar lahir dilihat dari dua konteks, dimana kedua konteks itu adalah Konteks sejarah pembangunan Indonesia dan konteks Perkembangan Ilmu pengetahuan. Dalam sejarah pembangunan Indonesia terjadi pergeseran ke sistem Budaya, dimana pembangunan bersifat kompleks dan relative, ada yang bersifat positif dan ada yang bersifat negatif. Yang positifnya adalah sitem budaya semkin mencari yang lebih baik. Disini Ilmu budaya dasar hadir sebagai pemberi pola pikir baru dalam memahami budaya yang ingin dikembangkannya supaya terarah. Disamping sisi positif, ada juga yang menjadi sisi negatifnya, yaitu kriteri dan nilai-nilai yang digunakan dalam menilai keberhasilan berubah-ubah, begitu juga tentang penfsiran yang berbeda-beda dalam pembagunan Indonesia. Hal ini menyebabkn perebutan kekuasaan, sehingga menimbulkan sikap indispliner, sikap mental menerbas, berpadangan sempit, kekerasan dan kecongkakan akan budaya. Hal ini menyebabkan masalah etika, moral dan sejenisnya diabaikan. Dalam masalah ini maka lahirlah Ilmu Budaya Dasar untuk memperbaiki pemahaman dan pola pikir, supaya budaya tidak dipermasalahkan tetapi dikembangkan, Ilmu Budaya dasar lahir memberikan cakrawala pemikiran dan pandangan yang luas. Yang kedua Ilmu Budaya Dasar lahir karena perkembangan ilmu pengetahuan. Berakar dari pemikiran seorang filsuf “Rene descartes” dengan dalilnya “Saya berfikir karena itu saya ada” berangkat dari situ maka muncul paham rasionalisme yaitu mengatakan bahwa sumber dari segala kebenaran adalah pikiran manusia, dan paham ini yang membawa kepada identitas kesadaran akan eksistensi manusia sehingga timbul rasa saling menghargai satu dengan yang lain dan mengajarkan kita bahwa nilai-nilai kemanusiaan itu sangat kaya. Maka dari sini Ilmu Budaya dasar membawa kita membangun martabat dan nilai-nilai kemnusiaan untuk kebhagiaan. Saya merangkum dari penjabaran saya di atas bahwa dalam perkembangan Ilmu Pengetahuan, Budaya berkembang tanpa meninggalkan budaya lama. Ilmu Budaya Dasar lahir untuk mempertegas Ilmu Pengetahuan. Ilmu Budaya Dasar memberi wawasan supaya perkembangan Ilmu pengetahuan itu membuat kita semakin kaya dalam budaya. Jadi latar belakang lahirnya Ilmu Budaya dasar adalah untuk memberi warna dan pencerahan dari hasil pembangunan dan Ilmu pengetahuan. Jika dikaitkan dengan Konteks ciri-ciri bangsa yang maju menurut MT Zen yaitu
    Pertama: bekerja keras untuk menabung dan berinvestasi adalah karena manusia dari dulu ingin memenuhi kebutuhan hidup maka Ilmu Budaya Dasar mengembangkan pola pikir untuk mengusahakan celah baru untuk memberikan kebutuhan hidup yang mengikuti perkembangan zaman dimana dengan menabung dan berinvestasi kita telah melahirkan budaya yang baik untuk menata masa depan. Sikap dan Prinsip rajin menabung dan berinventasi sudah tentu akan semakin mendorong percepatan pembangunan bangsa dan pembangunan pengetahuan masyarakat. Menabung berarti menyediakan modal, dengan sudah tersedianya modal, maka pembangunan itu akan cepat diwujudkan.
    Kedua: Berkemauan untuk bertindak hebat. Perkembangan Ilmu pengetahuan menuntut kita untuk bertindak hebat, dasarnya adalah bagaimana kita bisa membantu dan lebih berguna bagi orang lain. Dari memahami Ilmu Budaya Dasar ada kemauan kita untuk mengkritisi budaya modern, dimana akibat dari budaya modern adalah keegoisan. artinya kita membudayakan kita menbudayakan untuk lebih hebat lagi dalam pengetahuan kita. Berkemauan untuk bertindak hebat juga mendorong kita untuk lebih mengembangkan kebudayaan.

    BalasHapus
  125. Ketiga: Dalam menghargai waktu, kaitannya adalah membudayakan supaya waktu dipergunakan sebaik mungkin, karena waktu tidak datang dua kali dimana ada pepatah mengatakan “Time is Money” (waktu adalah uang). Dari hal ini kita bisa berkembang dari Ilmu Pengetahuan. Ilmu budaya dasar membangun karakter kepada kita bahwa pola pikir dalam memanfaatkan waktu harus ada yaitu menggunakan waktu untuk hal-hal yang berguna. Ilmu budaya dasar menuntut kita supaya tidak menyia-nyiakan waktu.
    Keempat: Memanfaatkn Ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan melahirkan budaya baru, pemikiran baru, tehnolgi baru dan lain sebagainya. Dengan memanfaatkan Ilmu Pengetahuan maka kehidupan semakin kaya, kaya dalam budaya dan lain-lain. Ilmu Budaya dasar lahir untuk menopang pemanfaatan Ilmu Pengetahuan supaya jangan menyimpang dari nilai-nilai kemanusiaan dan pemenfaatan Ilmu Pengrtahuan terarah.
    2. Pentingnya Strategi kebudayaan Yang Berdasar pada Nilai.
    Berbicara perihal Strategi kebudayaan yang berdasar pada Nilai berarti ada kemerosotan budaya dimana perlu strategi yang dilakukan untuk memperbaiki kembali budaya tersebut. Sebelum melangkah untuk membahas strategi Kebudayaan yang berdasar pada nilai, kita harus mengetahui duhulu darimana budaya itu datang dan siapa yang menciptakan budaya itu. Tentu yang menciptakan budaya itu adalah Manusia sendiri. Manusia adalah mahkluk yang multi lambang, mahkluk yang punya derajat kemampuan esensial. Manusia menciptakan budaya karena manusia mempunyai kemampuan untuk mengejawantah. Kebudayaan yang diciptakan manusia melahirkan lingkungan hidup dimana budaya menjadi panduan manusia. Kebudayaan yang diciptakan manusia membuat manusia unik, dimana keunikannya itu dilihat dari kemampuan manusia untuk mempelajari banyak hal yang berbeda-beda dibanding mahkluk lainnya. Dalam kehidupan manusia harus ada yang menjadi pijakan nilai hakiki yaitu nilai yang rohani, yang suci, yang luhur pada dirinya sendiri supaya terwujud budaya yang sejati. Namun seiring berkembangnya zaman ini, nilai-nilai Spiritual manusia ditantang dimana menjadi mengarah ke nilai-nilai material sehingga rancangan budaya yang sejati menghilang. Hal ini memerlukan Strategi untuk melestarikannya. Kebudayaan sebagai Forma Spiritual artinya disini wujud-wujud budaya itu mengejawantahkan prinsip kebenaran dimana prinsip kebenaraan itu adalah nilai hakiki yang dituju setiap kegiatan budaya. Perkembangan Ilmu Pengetahuan menghadirkan kebudayaan modern. Kebudayaan modern lepas dari nilai agama Kristen, artinya autoritas hakiki gereja tidak tidak lagi memayungi sistem kebenaran yang ada sehingga terjadi krisis kebudayaan yang mana kebanyakan orang sudah banyak hidup tanpa nilai-nilai yang hakiki artinya tidak ada lagi rasa untuk mempertahankan Budaya yang sejati malah mementingkan diri sendiri. Akibatnya adalah krisis terhadap nilai yang menggeser pokok kehidupan dalam bidang pendidikan dan kemasyarakatan. Dalam dunia pendidikan tidak lagi menjadi pembinaan kepribadian namun menjadi dipengaruhi perkembangan teknologi yang membuat pemahaman nilai harus kuat. Kebudayaan yang berdasar pada nilai menjadi penuntun, pengarah dan penopang untuk menciptakan kualitas hidup, mengubah prinsip budaya modern mengikuti nilai hakiki sehingga tercipta budaya yang mempunyai nilai.
    Memahami budaya secara luas, tentu tidak sebatas kegiatan kesenian, peninggalan sejarah upacara tradisional atau hukum adat semata. Kebudayaan pada dasarnya suatu sistem pengetahuan dan gagasan yang dimiliki suatu kelompok masyarakat yang berfungsi sebagai pedoman mereka dalam besikap dan berperilaku.

    BalasHapus
  126. 3. 3 komentar yang menarik untuk dibahas
    I. Nama : Hendriko Siagian
    NIM : 15.01.1268
    Kelas/Prodi : I-C/Theologi

    Syalom.
    Terima kasih buat bapak dosen kami dan kepada para penyaji.
    Dari pembahasan kita mengenai "Alam Pemikiran Manusia" pada kelompok ini, saya sangat tertarik pada topik ini, khususnya mengenai alam pemikiran Mitis.
    dalam kehidupan bermasyarakat dan juga kehidupan dalam berjemaat yang saya lalui selama ini, saya banyak menjumpai kasus-kasus dan persoalan di kalangan masyarakat dan gereja menyangkut topik alam pemikiran mitis ini. Dimana saya menjumpai beberapa orang-orang tertentu yang latar belakangnya adalah seorang pelayan gereja (Penatua Gereja) yang mempunyai kemampuan supranatural dalam dirinya, atau bisa dikatakan dia seorang dukun. Dari hal tersebut saya melihat ada diantara mereka yang meninggalkan tugas pelayanannya dan mempengaruhi hidupnya dan ada juga yang tetap dalam tugas pelayanannya.
    jadi pertanyaan saya dari hal tersebut, yaitu:
    1) Apakah hal sedemikian rupa tidak bertentangan dengan iman dan ajaran Kristen/gereja dengan adanya beberapa penatua-penatua tertentu yang mempunyai kemampuan supranatural?
    2) dalam hal sedemikian rupa dimana adanya beberapa penatua yang mempunyai kemampuan supranatural, siapakan/apakah yang lebih diyakini oleh orang tersebut dengan adanya hal demikian? apakah dia masih meyakini Tuhannya atau lebih meyakini kemampuan yg dimilikinya yang notabennya adalah diturunkan oleh nenek-nenek moyangnya?
    3) dengan adanya hal demikian, tidak adakan pro kontra atau pertentangan yang terjadi dalam dirinya antara kemampuan supranatural tersebut dengan Tuhan yang diyakini dalam agamanya?
    Jawaban Dosen: Terimakasih komennya, Hendriko Siagian, NIM : 15.01.1268.
    Alam pemikiran mitis manusia adalah akar dalam setiap budaya, sebelum agama datang, manusia dan Yang Mahakuasa (ALLAH dalam Alkitab, atau dewa dan dewi bagi yang beragama tradisi, dan lain-lain)adalah dua alam yaitu manusia yang duniawi dan Yang Mahakuasa yang ilahi.
    Menghubungkan mitis dan seorang penatua atau pelayan di gereja saat ini, membutuhkan suatu penelitian langsung dan berbincang-bincang dengan oknum penatua tersebut, dengan catatan untuk melihat dan diskusi dengannya tanpa menggurui dan menghakimi. Sekali lagi atas nama IBD, kita harus ramah dan datang untuk melihat dan mengamati, dan memaknainya, sekali lagi butuh waktu dan penelitian yang panjang, ini cocok untuk skripsi, semoga pencariannya dan pemaknaannya sampai kepada pencerahan sehingga permasalahan seorang penatua dan kemampuan supranaturalnya dapat diterangi dalam terang Injil (perlu kita ingat Yesus juga dikenal sebagai penyembuh berbagai penyakit).
    Alasan saya untuk mengangkat komentar ini pada UTS saya No. 3 adalah dikarenakan pembahasan ini sangatlah menarik untuk dibahas dan diketahui kebenarannya. Kasus seperti ini memang marak terjadi di kalangan orang Batak meskipun berlatar belakang sebagai penatua Gereja. Setiap orang yang sudah terpanggil dan terpilih menjadi pelayan Tuhan haruslah mempertahankan mahkota yang telah diterimanya (Wahyu. 3:11) dan setia sampai mati (Wahyu. 2:10b). Penatua bukan hanya sekedar sebagai pelayan gereja yang hanya cukup untuk memberitakan firman Tuhan, namun penatua dituntut untuk dapat menjadi panutan bagi jemaat gereja lain. Dalam pembahasan ini, saya menilai sebaiknya semua penatua atau yang terlibat dalam gereja sungguh-sungguh dalam menjalankan tugas dan panggilannya. Penjelasan dari bapak dosen kami sudah sangat jelas dan menambah wawasan kami para mahasiswa.

    BalasHapus
  127. II. NAMA :CHRISTIAN SINAGA
    NIM :15.01.1227
    KELAS/PRODI:1B/TEOLOGI
    Pada tanggal 22 pebruari yg lalau kita sudah membahas tentang nilI-nilai kemanusian dimana pada saat itu saya ingin bertanya tapi apa boleh buat para penyaji tidak menghunjuk saya,tetapi Melalui blog ini saya ingin bertanya tantang ETIKA DAN MORAL,dimana dijaman yang maju dan canggih sebagiam menusia tidak lagi beretiaka dan bermoral yang baik hal itu dapat kita lihat dengan banyaknya perilaku menyimpang di tengah-tengah masyarakat,sebagai contoh LGBT merupakan khasus yang hangat pada saat ini dimana para kaum ini menuntut hak dan kedilan agar pernikahan LGBT di sahkan negara dan agama padahal LGBT merupakan sikap yang melangar etika pegaulan dan etika seksual seperti yang dibuat para penyaji di sajianya dan tidak disukai Allah,seperti firman tuhan yg tertulis dalam 1 KORINTUS 6:9B-10 YANG isinaya janganlah sesat orang cabul,penyembah berhala, orang berjinah,orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pefitnah dan penipu tidak akan medapat bagian dar kerajaan Allah.
    Yang saya tanyakan
    1.bagaimana seharusnya respon dan kebijakan gereja pada kaum LGBT..?apakah gereja harus menshakan pernikahan tersebut..?
    2.bagaimana sikap kita dalam khasus LGBT ini apakah kita harus memandang mareka sebelah mata(mengucilkan meraka)
    sekian dan terimakasih
    SYALOM..

    Jawaban Dosen: Terimakasih komennya, CHRISTIAN SINAGA, NIM :15.01.1227. Kaum Lesbian, Gay, Bisexual, dan Transgender (LGBT) adalah komunitas yang menyatakan perihal orientasi seksual mereka secara jujur. Mereka bergumul panjang dan sejarah keterbukaan mereka melalui proses panjang, dimulai dari kesadaran mereka pada diri sendiri akan orientasi atau ketertarikan seksual mereka, kemudian mereka terbuka kepada keluarga, ada yang menerima dan ada yang menolak bahkan menghakimi mereka, dan sejarah panjang LGBT di belahan dunia Barat dan Amerika juga mencatat kisah-kisah yang memilukan dan banyak tragedi kemanusiaan yang mereka alami sejak komunitas itu ada, termasuk banyak mereka yang dikucilkan dan bahkan mereka bunuh diri atau dibunuh. Tentunya dalam konteks kemanusiaan, hal kekejian yang menimpa LGBT adalah kejahatan, baik di hadapan manusia dan Tuhan. Orang-orang berlaku tidak adil, tidak baik, dan tidak benar kepada mereka.
    Dalam dunia saat ini Hak Asasi Manusia begitu diagungkan dan dimuliakan, dan mereka menjerit menyuarakan keadilan dan hukum untuk menjamin hidup mereka dan cinta yang mereka punya (cinta LGBT).

    Bagaimana sikap gereja, untuk kaum LGBT? Ini adalah pertanyaan menyangkut etika, di mana apa yang terbaik bagi mereka dan apakah gereja sudah mendengar suara mmeminta tolong dari kaum ini? Gereja-gereja di Barat, Amerika, Australia, dan Afrika terbelah dua dalam hal menyikapi kaum ini, di mana ada yang menolak dan ada yang menerima bahkan memberkati pernikahan mereka.

    Bagaimana dengan sikap kita? KIta dan latarbelakang gereja lokal kita akan sangat sulit menerima pernikahan mereka karena konteks gereja kita adalah budaya dan juga sangat menjunjung tinggi akan nilai dan makna serta tujuan pernikahan itu.

    Kita membutuhkan waktu dan proses panjang untuk menyikapi dan memutuskan tentang sikap gereja akan pernikahan sejenis itu.

    Alasan saya untuk mengangkat komentar ini dalam UTS saya No. 3 adalah karena topik ini sangat penting dan harus kita ketahui kebenarannya. Mengapa beberapa gereja akhirnya menerima kasus-kasus seperti ini? hal ini yang harus kita pertanyakan dalam diri kita. Menapa gereja mengalami pergeseran nilai dalam hal pernikahan? Dalam kasus ini, mungkin saja semua orang menolak hal seperti ini yang telah mengesahkannya pernikahan sejenis. Hal ini sangat bertentangan dengan nilai-nilai kekristenan dan juga dengan nilai-nilai budaya. Memang kekristenan harus menyesuaikan dengan kebudayaan, namun dalam hal ini, kasus ini bukanlah budaya yang sesungguhnya dan sudah meninggalkan nilai-nilai/identitas budaya yang sesungguhnya. Dan pembahasan ini sudah sangat jelas kami ketahui dan kami pahami melalui penjelasan bapak yang sangat menambah wawasan kami.

    BalasHapus
  128. III. Nama :Johnson Parningotan Silalahi
    NIM :15.01.1297
    Kelas/Jurusan: I-C/Theologi

    Syaloom pak... dalam kesempatan ini saya mau bertanya pak.. bapak pernah menyinggung tentang adat batak yaitu "Mangokkal Holi" apa sebenarnya yang melatar belakangi sehingga acara ini disahkan oleh gereja... apakah ini dipengaruhi mitos-mitos nenek moyang kita pada zaman dahulu pak? demikian pertanyaan saya pak, saya ucapkan terimakasih banyak.. Syaloom

    Jawaban Dosen: Terimakasih komennya, Johnson Parningotan Silalahi
    NIM :15.01.1297.

    IBD, adalah membangun nilai-nilai kemanusiaan. Kita telah mempelajari dan membahas bagaimana alam pemikiran manusia, terdiri dari tiga (3), yaitu: - Mitis, - Ontologis, dan - Fungsionalisme.

    Jauh sebelum kekristenan, Islam, Hindu, dan Buddha menyentuh dan bersinggungan dengan Kebatakan (Batakologi), nilai-nilai kemanusiaan ala Batak sudah ada dan menata kehidupan, kekerabatan, karena di sana ada undang-undang atau norma, yang disebut patik, atau adat.

    Menggali tulang-belulang (mangongkal holi) adalah upaya untuk memepersatukan garis silsilah satu ompu bagi Batak Toba, dengan menjalankannya ada keyakinan masyarakat kalau roh-roh ompung mereka dihargai dan dikenangkan oleh keturunannya. Kekristenan pun datang dan menilainya sebagai suatu kesesatan, dan inilah awal kalau permulaan kekristenan upacara itu dilarang gereja karena menyangkut kekafiran, dan akhirnya gereja pun tak berdaya menghentikannya, karena orang Batak masih mempertahankannya walau pun mereka sudah Kristen, dan sudah maju dalam hal pendidikan, upacara tersebut masih awet dan dipertahankan.

    Kekristenan berkontesktualisasi, menyesuaikan dengan pesan-pesan alkitabiah, di mana itu juga dilakukan oleh orang-orang Israel untuk menghargai leluhur mereka. Inilah dasar pemahaman dan teologia, lambat-laun upacara ini direstui dan sudah ada liturginya, termasuk gereja-gereja Batak (HKBP, GKPI, HKI, GKPS, dll).

    Perenungan, IBD adalah sebuah makna untuk memahami budaya dan upacara-upacaranya, sehingga nilai dan maknanya dapat ditemukan, khususnya menyangkut Batakologi.

    Alasan saya mengangkat komentar ini dalam UTS saya No.3 adalah karena pembahasan dalam komentar ini sangatlah menarik dan sangat penting untuk kita ketahui kebenarannya. Kebatakan penuh dengan nilai-nilai budaya dan juga nilai-nilai kemanusiaan. Mengapa Batak tetap mempertahankan dan menjaga nilai-nilainya? Karena nilai-nilai itu adalah hal yang baik dan menunjukkan identitas asli dari kebatakan itu. Namun mengapa gereja akhirnya mau menerima adat istiadat dalam kekristenan? Sekali lagi gereja harus berkontesktualisasi dengan kebatakan. Karena kebatakan juga mengandung nilai-nilai kemanusiaan dan memberikan danpak besar bagi manusia. Pembahasan ini sudah sangat jelas kami pahami melalui penjelasan bapak mengenai komentar ini yang sangat menambah wawasan kami.

    BalasHapus
  129. Rory Juliani Girsang
    15.01.1317
    I-C / Teologia

    1. Dalam membangun suatu Negara sangatlah membutuhkan pengtetahuan tentang bagaimanakah suatu bangsa itu bisa maju melalui ciri-cirinya. M.T Zen mengemukakan 10 ciri Negara maju, yang dimana urutan terakhirnya adalah bekerja keras untuk menabung dan berinvestasi, berkemauan untuk bertindak hebat, menghargai waktu, dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Secara rasional jika kita pikirkan cara yang paling ampuh untuk membangun bangsa adalah membangun diri kita sendiri. Kita dapat memulai nya dari diri kita sendiri, jika kita ingin maju pastinya dibutuhkan kerja keras untuk memperolehnya, karna kesuksesan bukan hanya dengan mudah untuk memperolehnya. Selain itu, kita juga haruslah jadi individu yang bias menghargai waktu, gunakan waktu dengan bijaksana dan jangan menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak penting saja. Jika ada waktu yang tersisa, cobalah terus belajar, cobalah terus bekerja agar bangsa ini bisa maju melalui tunas-tunas bangsa. Di dalam pengembangan zaman yang bias katakana modern ini, wajib bagi kita untuk menguasai teknologi, agar kita yang mengendalikan dunia melaui teknologi dan pengetahuan, bukan sebaliknya teknologi yang membodohi kita, dan membuat kita sangat tergantung dengannya. Secara umum tujuan IBD adalah pembentukan dan pengembangan kepribadian serta perluasan wawasan perhatian, pengetahuan dan pemikiran mengenai berbagai gejala yang ada timbul dalam lingkungan, khusunya gejala-gejala berkenaan dengan budaya dan manusia, agar daya tanggap, persepsi dan penalaran berkenaan dengan lingkungan budaya dapat diperluas.
    Jika kita kaitkan ciri Negara maju ini dengan latar belakang lahirnya IBD maka dapat kita simpulkan juga bahwa Ilmu Budaya Dasar lahir dari sejarah, dan perkembangan pengetahuan. Dalam hal inilah kita telah melihat ulang sejarah kita, sehingga kita ingin menjadi Negara yang maju. IBD dalam perannya hadir sebagai jembatan mahasiwa untuk memperbaiki diri, dan untuk melestarikan budaya yang baik. Untuk itu, jalan menuju bangsa yang maju sangatlah berkaitan dengan mata kuliah ini, karna ilmu ini mengajak dan mendorong kita untuk menjadi pribadi yang lebih hebat untuk membangun bangsa yang lebih hebat pula (maju).

    BalasHapus
  130. Rory Juliani Girsang
    15.01.1317
    I-C / Teologia

    2. Dalam pertemuan keenam, sajian kelima kita telah membahas “Pentingnya Strategi Kebudayaan yang Berdasar pada Nilai”. Menurut analisa saya tentang topik ini adalah dimana pada saat sekarang ini, nilai yang ada pada masyarakat telah bergeser dan mulai kehilangan posisi yang penting sebagai panutan ide dan perilaku. Dalam mata kuliah ini, dan pada bahasan kali ini, kita ingin memahami apa dan bagaimana peran nilai itu jika kembali kita pulihkan. Jika kita amati, pada sosialisasi masyarakat pada saat ini adalah masyarakat sudah tidak lagi mementingkan bagaimana nilai kebudayaan itu sendiri. IBD dalam hal ini bertugas untuk mengembalikan arti dan peran yang sesungguhnya dari nilai-nilai kemanusiaan itu sendiri dengan cara, mengembalikan pijakan nilai-nilai hakiki, mengembalikan budaya sebagai forma spritualitas, dan sebaiknya kita menggunakan kebudayaan modern sebagai pemicu kita untuk lebih baik lagi. Selayaknya budaya modern kita antisipasi, jangan semua yang ada didalannya kita terima melainkan bebrapa darinya harus di filter atau disaring. Jika kita pandai dan bijak menyikapinya, maka budaya modern menjadi senjata yang ampuh untuk membenahi pola perilaku masyarakat. Maka dari itu, diperlukan kesadaran yang sangat mendalam diantara masyarakat, dan kita sebagai mahasiwa yang telah mempelajari Ilmu Budaya Dasar, inilah yang menjadi salah satu tugas kita yaitu mengembalikan nilai yang baik dan menghapus nilai yang buruk ditengah masyarakat.

    BalasHapus
  131. Rory Juliani Girsang
    15.01.1317
    I-C / Teologia

    3. Dari mata kuliah ini disajikan, ada rasa ketertarikan dalam diri saya untuk lebih mendalaminya. Tepat, cara yang disajikan dosen kami, pak Edward Sinaga melalui blog adalah cara yang baik ditengah kecanggihan zaman yang selalu terpaut pada media sosial. Karena kecanggihan zaman selayaknya memang kita jadikan senjata untuk menuntut ilmu, bukan sebaliknya teknologi malah menjadi serangan balik bagi kita.
    Dari dalam blog “Ilmu Budaya Dasar” ini, saya tertarik pada beberapa komentar dan jawaban yakni diantaranya pertanyaan dari :
    • Arnold Brahmana (I-D)
    Dengan pernyataan, “Saat Ilmu Budaya Dasar hadir dihadapan, tak ada bayangan apapun mengenai tujuan untuk ranah satu ini, malah yang tersirat adalah "apakah akan sama dengan ilmu budaya? Ternyata berbeda.
    Ia meyakini, Ilmu Budaya Dasar sebagai salah satu mata kuliah yang menunjang peradaban manusia lewat persepektif pikiran yang beragam serta dibarengi oleh nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal, bahkan terbuka bagi siapa saja yang mau peka terhadap peradabannya. Semoga mata kuliah ini menjadi sebuah batu loncatan bagi pelayanan yang sesaat lagi akan berlangsung”.
    Tanggapan yang baik hadir dari bapak dosen kami, Pdt. Edward Simon Sinaga M.Th, yakni “Kiranya teologia dan pelayanan nantinya membangun keramahan atas nilai-nilai kemanusiaan, sehingga kasih Allah yang telah menjadi manusia itu tidak hanya hayalan dan menjadi legenda usang nantinya”.
    Mengapa saya tertarik dengan komentar ini? Karena ini jugalah yang kami rasakan setelah menyentuh dan lebih mendalami mata kuliah ini. Pernah terlintas dalam benak saya bahwa ilmu ini akan sama saja dengan ilmu lain. Ternya, seperti yang dikatakan oleh saudara Arnold bahwa IBD adalah ilmu yang berbeda, dan menurut saya IBD adalah ilmu yang sangat menyenangkan, karna ilmu ini adalah ilmu yang fleksible yang dapat membuka wawasan dan juga membuka pikiran untuk ilmu lain masuk kedalamnya. Hal ini juga yang menurut kami dapat membuka pikiran yang salah yang selalu diterapkan didalam kampus ini, selayaknya mahasiswa yang sudah mempelajari IBD dapat menjadi pelaku budaya yang menjunjung nilai kemanusiaan yang tinggi. Inilah yang membuat mata kuliah ini terasa spesial, khususnya bagi kami Mahasiswa STT ABDI SABDA terkhusus stambuk 2015.

    BalasHapus
  132. Rory Juliani Girsang
    15.01.1317
    I-C / Teologia

    • Citra Theresia Tarigan (I-C)
    Dia bertanya pada sajian ke 4 dalam nilai-nilai kemanusiaan yang lain, “Bagaimana jika kita bawa kedalam adat budaya suku-suku yang sekarang ini semakin berkembang apakah masih ada kaitannya dengan nilai-nilai kemanusiaan yang lain?
    Adat budaya pada zaman sekarang ini sudah semakin modern bahkan sekarang ini adat budaya sepertinya sudah tidak mempunyai nilai-nilai dalam keberadatan. dan yang dilihat juga pada adat contoh nya dalam pernikahan sudah lebih menonjol kepada ke modernan. yang mau saya tanyakan pak, apakah IBD dapat berperan dalam hal ini? Lalu jika ia, apa yang dapat IBD dalam konteks nilai-nilai kemanusiaan yang lain ini yang dapat dilakukan untuk hal adat budaya?”
    Tanggapan dari dosen kami yaitu, “IBD dan Nilai-nilai Kemanusiaan yang Lain, adalah sangat menolong kita untuk menyadari kalau manusia dari zaman purbakala, zaman modern, hingga zaman tehnologi (canggih) ini, adalah layak hidup bahagia, sempurna dan sejahtera”.
    Menurut pendapat saya mengenai pertanyaan ini adalah, saudara Citra paham betul bagaimana budaya saat ini, yang terlalu dipengaruhi oleh budaya modern terlebih budaya western. Kita sepatutnya berpandangan positif dahulu dalam setiap hal, lalu kita bisa pahami kedepannya. Jangan terlalu berfikir negatif pada tiap persoalan yang terjadi pada saat ini. Jika budaya mulai mengalami pergeseran, baiklah kita benahi kembali, pertahankan yang bersifat yang baik dan tidak ada salahnya kita menyerap yang baik dari kemodernan zaman pada saat ini terkhususnya dalam budaya kita.

    BalasHapus
  133. Rory Juliani Girsang
    15.01.1317
    I-C / Teologia

    • Ribka Sirait (I-C)
    Pertanyaan dari saudara Ribka yaitu, “Terimakasih kepada Bapak yang terus memotivasi kami para mahasiswa/i ABDI SABDA, terkhususnya kami stambuk 2015 ini. Saya mau bertanya kepada Bapak, yang dimana soal dalam memperlakukan junior kami disaat kami nantinya akan menjadi senior. Yang pastinya harus sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan yang ada. Namun bagaimana caranya menghadapi adik-adik kami yang mungkin memiliki sifat yang agak sulit menerima didikkan/teguran /arahan dari kami kakak/abang seniornya, apakah kami harus tetap bersabar walaupun misalnya kami dianggap angin lalu, apa cara yang tepat untuk mengatasinya? Jika kami memperlakukan mereka dengan sebagaimana mestinya, lalu jika mereka melakukan kesalahan dan biasanya mereka di cap kurang diospek, lalu bagaimana cara kami bersikap kepada adik-adik kami tersebut?”
    Jawaban dari dosen kami yaitu, “Terimakasih komennya, Ribka Maida 15.01.1310.

    Perjumpaan denga adek-adekmu Agustus nanti, haruslah dasarnya adalah lerindan akan adek baru, bandingkan kalau ibu kita akan melahirkan anak barunya, tentu semua keluarga akan menunggu dan senang menyambutnya, demikianlah kalian juga.
    Ada Bapak dan ibu asrama, yang selalu siap menuntun kalian agar saling mengasihi di asrama, lintas gereja, suku, marga, dan asal-usul.
    Perjumpaan nanti kiranya kreatif dan sifatnya membuat para adekmu betah di asrama yang masih terbatas fasilitasnya ini, mudah2an keramahan (hospitality) dan kehalusan-kebaikan (refined) kalian stambuk 2015, membuat adek-adekmu bangga punya senior yang lain dari senior-senior pada umumnya.
    Aku berharap atas nama IBD, Salam IBD.”
    Ini adalah pertanyaan yang paling menarik, menyangkut budaya yang terjadi dalam mahasiswa diperkuliahan, khususnya di asrama Tabernakel STT ABDI SABDA. Yang selalu dan terjadi dalam awal permulaan perkuliahan di kampus ini adalah, pengospekan yang berlebihan oleh para senior kepada junior yang masih belum mengenal apa-apa di kampus ini. Bahkan sampai tindakan yang diluar normapun selalu dilakukan tanda menunjukkan senior ini hebat. Kami stambuk 2015 adalah stambuk yang menyakini tidak melakukan perlakuan ini kepada para junior kami kelak. Kami ingin, kami sebagai mahasiswa yang telah mempelajari mata kuliah ini dan memahaminya, kami ini budaya pengospekan yang tidak wajar, tidak akan kami teruskan. Karena kami ingin budaya yang baik tetap terjaga, dan budaya yang buruk dibuang. Seperti yang diharapkan bapak dosen kami Pdt.Edward Simon Sinaga M.Th, kami akan menyambut para junior kami kelak dengan hangat, karena kami tidak ingin mereka meneruskan budaya yang salah untuk selanjutnya.

    Kesimpulan : IBD adalah Ilmu penopang bagi mahasiwa sebagai generasi penerus bangsa, yang akan dijadikan sebagai jembatan penolong. Ilmu ini juga mengajarkan agar kita lebih menjaga budaya kita, dan melestarikan yang baik. Kami ingin melalui IBD ini para generasi bangsa lebih tau apa perannya sebagai pemegang masa depan untuk tahun-tahun kedepannya.
    For our future, save our culture.
    Syalom, Salam Budaya, Tuhan Memberkati.

    BalasHapus
  134. Nama :Emia pepayosa perangin-angin
    Tingkat/Prodi :1-C/Teologi
    Nim :15.01.1251

    1.Pertanyaan 1
    07. Bekerja Keras untuk Menabung dan Berinvestasi

    Bekerja keras untuk menabung dan Berinvestasi memiliki makna diamana hal ini merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh setiap orang sebagai usaha dalam peningkatan kualitas hidupnya dengan memulai dari pekerjaan yang terkecil seperti menabung. Menabung merupakan menyimpan atau menyisihkan uang dalam jangka pendek yang berarti dimana kita membutuhkannya uang tersebut itu ada. Sementara berinvestasi merupakan menaruh uang pada suatu lembaga lembaga keuangan atau bisnis tertentu yang dapat kita harapkan dapat mendapatkan keuntungan bagi kita, namun bukan suatu jaminan yang sudah pasti member keuntungan. Menabung memiliki defenisi, Dimana orang berusaha menyisihkan sebagian dari hasil kerjanya dalam persediaan bagi masa depannya kelak. Bekerja keras untuk menabung dan Berinvestasi mempunyai dasar dengan kata keseimbangan dalam kehidupan manusia dalam setiap sisi baik dari aspek ekonomi, agar melahirkan suatu hasil yang berbuah manis. Bekerja keras merupakan cara hidup manusia dalam membangun atau meningkatkan pertahanan kehidupannya serta cara menstabilkan keadaan ekonomi masyarakat. Menurut saya cara kegiatan menabung ini merupakan kegiatan yang dinanti-nanti dalam masyarakat karna hal ini memang sulit untuk ditanamkan, diterapkan dalam masyarakat dimana masih banyaknya terdapat fakta bahwa pengeluaran lebih besar dibandingkan uang masuk. Bekerja keras menurut saya sangat berkaitan erat juga dengan waktu, dimana dalam setiap usaha yang dilakukan oleh setiap orang yaitu dengan adanya penghargaan waktu dengan adanya istilah “Time is Money”, dari hal ini setiap manusia akan lebih memanfaatkan waktu dalam setiap pekerjaannya. Menurut saya dalam Negara yang maju Bekerja Keras untuk menabung serta berinvestasi ini sudah diterapkan, karna hal ini didasari oleh pribadi masing-masing orang dalam langkah serta strategi setiap orang mencapai suatu kesejahteraan. Dalam mencapai cita-cita setiap masyarakat hendaknya memiliki suatu komitmen kedepannya demi peningkatan taraf hidupnya agar didalam masyarakat memiliki suatu perubahan ke dalam hal yang lebih baik lagi. Bila kita kaitkan dalm mata kuliah Ibd hal ini memang sangat bermanfaat besar bagi kita dalam pencapaian masa depan kita yang lebih baik, tetapi tetap berada pada porosnya yakni bekerja keras dalam kesejahteraan kita bersama, dalam arti kita sebagai manisia yang humanis tetap mengindahkan nilai-nilai tertentu, tidak serakah, main curang dalam segala aspek/bidang yang kita lakukan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. 08. Berkemauan untuk Bertindak Hebat
      Setiap manusia pasti memiliki kemauan dalam segala hal karna manusia tidak pernah puas dengan apa yang ia miliki. Berkemauan untuk bertindak hebat merupakan keinginan manusia, namun dalam segala aspek pasti memiliki tantangan serta hambatannya yang dapat menimbulkan ketidakpuasan dari orang-orang tertentu. Berkemauan menurut saya yaitu suatu hal yang memiliki bibit pertumbuhannya dalam diri setiap orang. Bertindak hebat pasti memiliki dampak, namun hal ini kembali kepada orang yang telah melakukannya apa yang terbaik kepadanya. Dalam perkembangan Negara yang semakin maju ini, dimana setiap orang ingin mengalami perkembangan serta perubahan dalam kualitas kehidupannya. Dalam melakukan suatu tindakan hendaknya memiliki pemikiran yang benar-benar sampai pada tingkat kematangan, dalam arti bagi kita jangan parnah takut, ataupun ragu dalam mengutarakan kemauan kita untuk melakikan suatu tindakan. Kegagalan memeng sering kita temui sebagai umat manusia yang jauh dari kesempurnaan, hanya saja seharusnya dari kegagalan yang kita dapati inilah membuka hati kita untuk lebih luas, mencoba hal yang lebih baik lagi, serta menjadikan pengalaman kita tersebut menjadi suatu pembelajaran kepada kita pribadi khususnya. Tidak bisa kita fungkiri bahwa dalam setiap sisi kehidupan ini tanpan adanya suatu kemauan akan melakukan suatu hal, maka kehidupan kita tidak akan mengalami suatu apapun (Pahit manisnya kehidupan ini tidak akan pernah kita rasakan), oleh sebab itu menurut saya dari kemauanlah seseorang akan merasakan keberhasilan maupun suatu kegagalan. Hal terkecil yang saya temui pada sebuah desa yaitu desa saya sendiri. Penduduk yang ada didalamnya mayoritas memiliki profesi sebagai petani. Dalam hal ini saya mengatakan bahwa diantara mereka memiliki suatu kemauan untuk bertindak hebat seperti penanaman modal yang besar sedangkan hasilnya belum tentu dapat memuaskan mereka, namun dari pengharapan mereka itu akan memberikan hasil yang menguntungkan bagi mereka. Ini merupakan contoh dari suatu kemauan untuk dapat bertindak hebat.

      Hapus
    2. 09. Menghargai Waktu
      Setiap manusia hidup di atas ruang bernama Bumi,dalam durasi waktu yaitu selama hidup kita manusia, membutuhkan kesadaran bahwa waktu itu sungguh berharga bagi kita manusia. Menghargai wahtu sama dengan menghormati, mengindahkan, memandang penting, dalam arti yaitu untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat. Quality time merupakan refleksi dari bergarganya setiap waktu yang dilalui. Sebagaimana kita ketahui dengan baik banyak orang yang sukses didunia ini lahir karna dapat memanfaatkan waktu dengan baik. Memanfaatkan waktu merupakan hal yang terpenting, namun pada kenyataannya pada saat sekarang ini kita ketahui banyak orang yang tidak bisa menghargai waktu dengan baik. Secara teori menghargai waktu merupakan salah satu kunci keberhasilan. Sebagai seorang yang telah menghargai waktu memiliki komitmen untuk tidak membuat jam karet. Pada zaman saat sekarang ini masalah menghargai waktu sudah menjadi suatu kebudayaan yang jelek, dimana kita lihat di sekitar kita pada saat sekarang ini seringnya kebiasaan yang terjadi dengan tidak tepat waktu berdasarkan jadwal yang telah ditentukan. Jadi hal ini perlu kita kesadaran dalam perubahan dari dalam diri kita pribadi sehingga pada akhirnya kita bisa menempatkan diri kita sebagai orang yang tepat waktu (disiplin waktu). Karna hal seperti inilah yang dapat mengajari kita untuk menghargai suatu hal yang paling terkecilpun. Bila kita kaitkan dengan mata kuliah Ilmu Budaya Dasar, dimana setiap manusia itu memiliki kedudukan yang sama, memiliki suatu unsur-unsur kebudayaan yang sama, maka dalam perwujudannya dipengaruhi besar oleh Keadaan, Waktu, dan Tempat, serta didalamnya kita ditekankan untuk mencapai nila-nilai kebenaran. Maksud tujuan saya yakni bahwasanya setiap hal yang kita lakukan dalam kehidupan ini berkaitan erat dengan pemanfaatan waktu yang baik, agar hasil dalam pencapaian yang kita dapatkan semaksimal mungkin. Karna pembangunan disiplin waktu ini merupakan suatu proses perubahan dalam masyarakat menuju suatu keadaan yang lebih baik sesuai dengan tujuan pembangunan yang nasional berlandaskan pada nilai-nilai tertentu.

      Hapus
    3. 10. Memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Tehnologi (IPTEK)
      Ilmu Pengetahuan dan Tehnologi mengalami perkembangan yang sangat pesat pada zaman sekarang ini. Tidak dapat difungkiri bahwa Ilmu Pengetahuan dan Tehnologi ini sangat bermanfaat untuk kehidupan setiap manusia. Menurut saya dasar dari Ilmu Pengetahuan ini yaitu akal serta pikiran manusia, dengan adanya hal ini dapat mempermudah seseorang untuk melakukan sesuatu hal serta menghasilkan suatu hal. IPTEK sangatlah berguna bagi setiap masyarakat, karna IPTEK juga dapat memotivasi masyarakat untuk lebih maju lagi. Perkembangan IPTEK menjadikan masyarakat untuk memiliki pandangan serta wawasan yang lebih luas. Sebenarnya IPTEK ini jika kita manfaatkan secara baik dapat membantu kita dalam memecahkan masalah-masalah serta mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh setiap orang terkhusus Mahasiswa seperti kita dimana IPTEK ini sangat berpengaruh besar manfaatnya bagi kita, yaitu dengan cara membantu kita para mahasiswi untuk mempermudah pekerjaan-pekerjaan yang kita di embani kepada kita.
      2.Pertanyaan 2
      Pentingnya Strategi Kebudayaan Berdasarkan Nilai
      Manusia merupakan makhluk yang berbudaya. Dimana Kebudayaan di dalam masyarakat berperan dalam memberikan suatu kenyamanan bagi berkembangnya manusia yang memiliki akal pakiran dan kebebasannya. Kebudayaan memberikan tekanan terhadap kita mengenai nilai-nilai hakiki kemanusiaan (Humanisme), karna kebudayaan merupakan suatu jati diri kita pribadi lepas pribadi yang harus kita pertahankan eksistensinya serta keutuhannya. Kebudayaan sangat berhubungan erat dengan nilai. Dimana dalam Ilmu Budaya Dasar yang telah kita pelajari setiap suku itu memiliki suatu kebudayaan, baik dalam suku batak karo, batak toba, batak simalungun, dan sebagainya. Dari setiap suku ini memiliki strategi Kebudayaan masing-masing, terutama pada suku saya sendiri yaitu suku karo. Kebudayaan pada suku karo yaitu dimulai dari sebuah keluarga kecil, seperti yang telah kita bahas dalam Ibd yaitu anak perempuan harus menggunakan sarung dalam setiap hal di dalam keluarga maupun di lingkungan masyarakatnya, penggunaan tutur kata yang sopan dan ramah. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin berkembang, dimana kita lihat keutuhan budaya tarsebut secara tidak langsung semakin terkikis, dalam arti semakin banyaknya orang yang tidak mengindahkan unsur kebudayaan yang dia miliki (meninggalkan kebudayaannya) serta pergi menganut budaya lain. Hal ini menunjukkan kita sebagai orang yang berbudaya memiliki jati diri yang tidak menetap. Sehingga kita yang telah mengetahui batapa pentingnya Ilmu Budaya Dasar ini seharusnya kita dapat membangun tata krama budaya yang semakin ramah. Bila kita kaitkan dengan IBD, dimana mata kuliah ini sangat menekankan kepada kita tentang pentingnya suatu nilai-nilai hakiki, kehumanismean antar makhluk yang berbudaya. Pokok-pokok dalam kebudayaan merupakan bagaimana kita dapat memadukan dari berbagai perbedaan diantara kita misalnya dari SARA yang berbeda tetapi memiliki nilai yang tampak jelas yaitu dengan membangun sikap yang saling menghargai. Budaya merupakan dasar atau pondasi dalam pokok utama prioritas. Dalam IBD budaya membangun rasa inklusivisme, memiliki unsur kemanusiaan yang mengarah pada manusia yang berakar budi dan baik (tercermin melalui sikap, mental, pola piker, tingkah serta laku).

      Hapus
    4. 3. a.Pernyataan I
      Eirene hutabarat26 Februari 2016 18.35
      Komen: Berbicara mengenai nilai kemanusiaan, berarti tentang manusia dan sesama manusia. Nilai kemanusiaan adalah kebaikan, kebenaran, dan keadilan. Ada suatu pertanyaan yang muncul dalam benak saya, bagaimana sebenarnya nilai kemanusiaan dibangun dalam diri individu? Karena dari pengalaman, saya pernah melihat seorang "pelayan Tuhan" tidak mampu menjalankan nilai kemanusiaan dengan baik kepada sesama "pelayan Tuhan" sehingga saya berpikir, "pelayan Tuhan" yang sudah belajar tentang siapa manusia itu sendiri saja belum tentu bisa menjunjung tinggi nilai kemanusiaan padahal jelas kita mengetahui bahwa manusia adalah imago dei, lalu bagaimana mungkin orang awam yang kurang memiliki wawasan lebih atau masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi untuk menempuh pendidikan tinggi dapat memahami kedudukan dari nilai kemanusiaan itu?

      Balasan: Mago Dang Edward Sinaga26 Februari 2016 18.54
      Nilai-nilai kemanusiaan yang lain adalah, etika, moral, dan etos. di dalamnya ada hukum dan tanggung-jawab. Kehadiran IBD mengingatkan kita kalau karakter seorang pelayan itu sangat kuat, dan itu tentunya didasarkan pada kerja keras dalam membangun diri melalui kepatuhan, ketaatan, disiplin, dan kerendahan hati. Perlu kita sadari, kalau ekonomi dan pendidikan tidak selamanya menentukan nilai-nilai kemanusiaan itu. Namun, atas nama IBD, sebenarnya Ilmu atau Mata Kuliah ini, menuntun setiap mahasiswa-mahasiswi agar menjunjung tinggi Tri Dharma Pergguruan tersebut. Kelak, setiap mahasiswa-mahasiswi akan mengabdi kepada masyarakat, dan itu artinya ikut serta dalam membangun kemanusiaan, agar damai, sejahtera, dan bahagia itu dimiliki semua orang.
      Salam Budaya.

      Hapus
    5. Alasan:
      Saya tertarik dengan pertanyaan teman saya ini, yang mana pertanyaannya ini menyangkut dengan suatu pelayanan {dunia pelayanan kita kelak nanti}, dengan memiliki suatu karakter yang kuat seorang pelayan harus dapat menjadi contoh teladan bagi orang banyak, serta dapat membangun kepatuhan, ketaatan, disiplin serta kerendahan hati yang seperti bapak jelaskan. Bahwasanya dalam suatu pelayaan itu harus memiliki suatu pengapdian didalamnya karna hal ini mengantar kita untuk dapat membangun rasa kemanusiaan yang tinggi serta menciptakan damai sejahtra (syalom) hadir ditengah-tengah kita masyarakat. Perlu kita ingat bahwasanya tidak selamanya ekonomi serta pendidikan sebagai penentu nilai-nilai kemanusiaan diantara kita dapat bertubuh dengan baik. Karna orang sekecil apapun masi memiliki nilai-nilai kemanusiaan, jadi marilah kita menumbuhkan serta membangun, mengembangkan nilai tersebut dalam mewujudkan cita serta harapan kita sebagai manusia yang Humanisasi. Salam Ilmu Budaya Dasar.

      Hapus
    6. b. Pernyataan II
      Nama :Dian Lasmauhur Damanik
      NIM :15.01.1241
      Tingkat/jur:I-D/Theologi

      Komen: Berbicara tentang Ilmu Budaya Dasar, dapat menambah wawasan saya yang meluas... dari pembahasan pertama dari kelompok 1, mengenai Latar Belakang IBD, Membuat saya mampu memahami apa sih sebenarnya IBD tersebut, dan apa tujuan IBD. dan saya dapat mengambil intinya, bahwasanya Ilmu Budaya Dasar itu sangat begitu penting dlam kehidupan manusia dimana manusia mampu mengenal siapa dirinya, mampu manusia untuk mennyesuaikan dirinya, menyadarkan kita tehadap nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat,,baik itu nilai kebaikan,kebenaran,keadilan dan nilai-nilai kemanusiaan yang lain, dan kita juga dituntun untuk mengembangkan kebudayaan kita dengan kreatif dengan menghargai budaya orang lain.
      saya jadi teringat Pak..tentang analisa kami kelompok 1 tentang negara kita ini, yaitu Indonesia adalah Negara kepulauan. sperti yang kita ketahui banyak beragam budaya,etnis, ras, agama di Indonesia ini, tetapi belum begitu terlihat bersatu,belum mampu bekerja sama, dan sangat sulit untuk saling membangun, bahkan menganggap dirinya yang paling benar, dan selalu menyalahkan yang lain.. sebenarnya bagaimana sih tanggapan kita pak, mengenai hal ini????
      begitu juga yang dikampus kita ini banyak budaya yang berbeda-beda,, terkadang tanpa kita sadari, kita bergabung dalam satu suku...sehingga pandangan orang negatif thinking pada kita..
      padahal sebenarnya kebetulan,,tanpa disadari,,tapi agak kurang nyaman, karena pemikiran orang lain, ada penggolongan2 (stratifikasi sosial).
      saya juga teringat oleh ucapan Bapak TH. J. Nanulaitta tentang ucapan Paulus kepada Apolos di jemaat Korintus, "untuk apa kita membuat pengelompokan2, walaupun kamu menanam, saya menyiram, dia memupuk, tapi kita Tahu Tuhan yang menumbuhkan." seperti itulah sebenarnya kehidupan kita, walaupun kita berbagai budaya, suku, ras, adat, etnis, religi tapi kita semuanya adalah ciptaan Tuhan, satu, dan tidak ada perbedaan.
      saya juga ada pertanyaan tadi Pak, kepada Kelompok 4 yang telah membahas "Nilai-nilai kemanusiaan yang lain", yang menjelaskan analisa mereka tentang Gafatar.
      orgnisasi ini katanya sebelum bekerja mereka berdoa sebentar, lalu mereka melakukan aksi2 sosial mereka kepada orang-orang, tapi organisasi ini bukanlah mengikuti agama, jadi kepada siapa mereka berdoa???
      dan nilai apa sih yang kita pakai dalam menanggapi organisasi ini???
      sekian dan terimaksih Pak...

      Hapus
    7. Balasan: Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 08.18
      Indonesia adalah nilai dan harga tentang menghargai manusia, Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA) adalah identitas bangsa kita, itulah anugerah yang terindah yang kita miliki sebagai bangsa yang Ber-Bhinneka Tunggal Ika. Demikian juga di Kampus STT Abdi Sabda, tujuh gereja pendiri dan pendukung adalah keaneragaman dan kekuatan institusi kampus STT Abdi Sabda, ada rencana Tuhan yang unik dan khas serta mulia dengan dibangunnya persaudaraan dalam Kristus di kampus kita, dimulai dari satu kamar, satu satmbuk, dan satu kampus. Perlu sekali kita menyadari kalau kita sangat baik memulai spirit okumene dari kampus ini, karena Kristus senang melihat kebersamaan kita. Tentang Gerakan Fajar Nusantara (GAFATAR), mereka memabngun keber-Tuhan-an mereka denga dasr iman Yahudi, Kristen, dan Islam, dan mereka mencoba menggabungkan pesan-pesan universalnya dan sepertinya mereka i ngin menciptakan negara yang baru di Indonesia, sehingga Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kepolisian RI mempelajari ideologi dan tindakan-tindakan sodial komunitas GAFATAR sebagai ajaran sesat.
      Nilai yang kita pakai adalah menerima mereka kembali sebagai bagian dari kehidupan kita, karena mereka juga masih warga negara RI, dan tentunya ada yang melatarbelakangi mengapa mereka mendirikan gerakan itu. Kita masih terus mengikuti perkembangan mereka, dan nanti semuanya akan lebih jelas lagi, dan waktulah yang akan membuktikan, apa sebenarnya visi dan misi mereka atas gerakan itu.

      Hapus
    8. Alasan:
      Alasan saya untuk mengutip pertanyaan teman saya ini karna saya tertarik dengan pertanyaannya tentang lahirnya IBD, Pertumbuhannya, serta manfaatnya dalam kehidupan masyarakat, dan apa tujuan dari Ilmu Budaya Dasar. Belajar Ibd artinya kita belajar juga menerima perbedaan serta persamaan antar kita umat manusia. Dimana kita sebagai manusia yang memiliki akal pikiran di tuntut untuk mengembangkan kebudayaan yang kreatif, serta dapat mengembangkan nilai-nilai dalam kehidupan dalam masyarakat. Ibd hadir mengartikulasikan serta menekankan bagaimana materi yang akan kita letakkan pada nilai-nilai kemanusiaan yakni; Kebaikan, Kebenaran, serta Kedamaian. IBD menuntun kita berfikir secara rasio, atau barpikir sebagai identitas kesadaran akan eksistensi manusia. Melalui hal ini Ibd hadir dalam menolong kita manusia dalam memecahkan masalah kebudayaan, kemanusiaan secara intelektual khususnya dalam bangsa Indonesia.

      Hapus
    9. C. Pertanyaan III
      Nama: james simson simanullang
      Nim : 15.01.1273
      Tingkat/Jurusan : I-D jurusan theologi

      Komen: kita mengetahui bahwa Etika manusia saat ini sudah hilang atau menipisnya nilai-nilai kemanusiaan. itu disebabkan karna kurangnya atau tidak ada kesadaran manusia akan nilai-nilai kemanusiaan. perkembangan zaman atau teknologi saat ini membuat etika dan moral manusia sudah mulai pudar dan tidak ada lagi rasa keseganan terhadap orang yang lebih tua.karana kurangnya perhatian atau kontrol dari orang tua.banyak kita temukan saat ini remaja yang hancur karna perkembangan teknologi yang salah gunakan.Etika dan moral harus dipegang pada prinsip seseorang. saya ingin bertanya kepada bapak seperti yang saya lihat digereja saya jemaat digereja saya pak sudah mulai hilang etika dan moral. krna mereka menganggap bahwa bergereja itu tidaklah penting dan tidak ada gunanya dan mereka mementingkan berkerja dari pada bergereja.Mereka katakan bahwa tidak ada uang yang dapat dihasilakan dari sana malah membuat kerugian.banyak jemaat digereja saya pak yang jarang beribadah dan sangat susah datang kegereja. itu pun hari-hari besar besar saja pak yang datang contohnya pada hari natal dan tahun baru saja baru datang kegereja. bagaimana pak peran gereja disana dalam menghadapi masalah tersebut?????

      Balasan: Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 06.01
      IBD membangun kembali nilai-nilai kemanusiaan, seperti yang kita telah bahas di kelas, nilai-nilai itu: Etika, etos, moral, dan juga nilai yang lainnya, seperti: kesempurnaan, kebahagiaan, puasa-jatidiri, cinta erotis-peran ganda wanita-keluarga, dan Hak Asasi Manusia. Perihal banyaknya jemaat yagn tidak tertarik lagi ke gereja, mungkin perlu kita selidiki apa penyebabnya, karena kemungkinan ada faktor-faktor yang melatarbelakangi sehingga kita menemukan alasan-alasan itu. Ada pelajaran yang perlu kita renungkan, agar sebagai pendeta atau pelayan, kita harus rendah hati dan selalu memotivasi umat dalam kehidupan sehari-hari. Umat dalam perjuangan hidup pasti banyak menghadapi masalah, di sanalah kita datang untuk menopang dan mendampingi mereka, dan kita datang hanyalah sebagai wakil atau utusan dari Tuhan. Pendeta atau pelayan jangan berkarakter seperti bos, tetapi harus meneladani Kristus yang rendah hati itu.

      Hapus
    10. Alasan: Saya tertarik dengan pertanyaan saudara kami Jhames Simanulang mengenai etika yang semakin menipis pada zaman ini serta hilangnya akan nilai-nilai kemanusiaan itu antar kita umat manusia. Dimana kita lihat dengan nyata banyak orang yang selalu ingin dihargai namun tidak dapat menghargai orang sebaliknya. Terkadang orang yang ada dalam golongan tinggi sering memanfaatkan golongan bawah (kecil) dalam pertuhbuhan serta perkembangan usahanya secara tidak sewajarnya. Namun rakyat kecil tidak menyadarinya dalam pemanfaatan ini demi keberlangsungan kehidupannya. Hal inilah yang perlu kita hilangkan, agar etika serta harga diri seseorang itu tetap dapat terwujudkan. Jadi saya tertarik dengan penjelasan bapak bahwasanya dalam kehidupan ini perlu kita renungkan khususnya sebagai pelayan Tuhan yang memiliki kerendah hatian serta dapat memotivasi setiap jemaat dalam kehidupan sehari-harinya. Sehubungan dalam Negara kita Indonesia yang masih begitu erat dengan rasa kekeluargaan, persaudaraan yang tinggi, namun masi banyak juga tersimpan sifat-sifat yang menghilangkan kehumanismean tersebut dimana orang-orang lebih cendrung terkadang sebagai pemimpin namun tidak mau menjadi yang di pimpin. Jadi kita sebagai calon hamba tuhan atau pelayan Tuhan marilah kita membangun karakter serta sikap kita sebagai seorang pelayan Tuhan dan meneladani Kristus sebagai penggembala gembalanya dengan penuh kasih serta kerendah hatian.


      Hapus
  135. syalom pak ^_^
    ini UTS saya pak
    Nama : Desima Simanjuntak
    Nim :15.01.1239
    kelas:I-c
    1. 7. Bekerja Keras untuk Menabung dan Berinvestasi. 8. Berkemauan untuk BertindaHebat. 9. Menghargai Waktu. 10. Memanfaatkan Ilmu Pengetahuank dan Tehnologi (IPTEK), kaitan nya dengan latar belakang lahirnya IBD adalah, kita harus mengetahui dulu sejarah dan latar belakang IBD, bahwasanya IBD itu adalah suatu ilmu yang membentuk dari suatu proses perjalanan dari IBD, dan IBD lahir pada Tahun 1890, yang tujuannya ada 4, dan maksud bapak M.T ZEN mengaitkan ke 4 hal ini adalah Bekerja keras untuk Menabung dan Berinvestasi, yaitu kegiatan manusia yang dilakukan sebagai usaha atau perlakuan untuk mencari penghasilan secara materi dan berpikir untuk menyisihkan sebagian penghasilan untuk keperluan masa depan, dan kaitannya dengan latar belakang lahir nya IBD adalah kita bisa melihat dari Konteks sejarah pembangunan indonesia dan konteks Perkembangan Ilmu pengetahuan.
    Berkemauan untuk Bertindak Hebat arti nya disini adalah, kita harus mempunyai rasa kemauan yang tinggi, akan tetapi walaupun kita punya kenginan tapi kita tak punya rencana menurut saya itu sama saja 0. dan kaitannya dengan latar belakang IBD adalah di tujuan IBD yang dimana tujuannya adalah mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya sehingga mereka akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka, memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat memperluas pandangan mereka terhadap masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut, mengusahakan agar para mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin masing", tidak jatuh kedalam sifat" kedaerahan dan pengotakan disiplin yang ketat & yang selanjutnya menjembatani para akademisi kita agar mereka lebih mampu berdialog satu sama yang lain.
    8. menghargai waktu, dalam hal ini kaitannya agar setiap manusia lebih bisa menghargai yang nama nya waktu , karena memang waktu itu sangat lah berharga , seperti pepatah katakan " time is money", kaitannya denagn latar belakang IBD adalah , kita sebagai manusia dapat melahirkan budaya baru , yaitu tadi menghargai waktu.
    10. memanfaatkan IPTEK, point yang ke 10 ini adalah menjadi point yang sangat penting menurut saya , mengapa ?, karena ini yang menjadi permasalahan saat ini , karena manusia yang menggunakan IPTEK sering sekali mempergunakan IPTEK itu ke hal yang tidak baik, pada hal sangat jelas di katakan tokoh M.T Zen bahwasanya kita harus memanfaatka IPTEK ke hal yang baik. dan kaitannya dengan latar belakang IBD adalah kita bisa lihat dalam ILMU BUDAYA DASR SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN.
    sekian dan terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. "Pentingnya Strategi Kebudayaan Yang Berdasar Pada Nilai" (M. Sutrisno, 1993). Berikan penjelasan dan analisa anda!
      PENTINGNYA STARATEGI KEBUDAYAAN BERDASARKAN NILAI
      Marx-lah yang pertama-tama menggeser pandangan manusia sebagai mahkluk yang berfikir, berkontemplasi dengan akal budinya (konsepsi aristoteles) menjadi mahkluk yang beraksi, berfaksis. Dari manusia yang sekedar homo sapiens lewat akalnya menuju ke manusia sebagai homo faber, artinya makhluk yang punya derajat kemampuan esensial untuk menghasilkan sendiri alat kerja, dialah konstruktur hasil dan alat kerja. Ada satu defenisi yang paling merangkum, yaiutu manusia sebagai mahkluk berbudaya. kebudayaan memang hasil karya, ia mengembangkan kemampuan bakat samapi mengahsilakan buah, dan kita ingat tujuan kebudayaan adalah menjadi tempat nyaman bagi berkembangnya manusia bagi manusia dengan akal dan kebebasannya.
      dan sebagai tantangan nya adalah berasal dari kebudayaan barat yang meracuni kebudayaan tradisional hingga kebudayaan tradisional tidak lagi sebagai kebudayaan sejati. Pengkrisisan budaya yang terjadi diakibatkan karena hambatan dan tantangan tidak dapat teratasi. Mengingat hal ini, maka ditempuh suatu strategi kebudayaan berdasar nilai sebagai patron dalam menjalankan kebudayaan itu sendiri.
      Secara historis , setiap bangsa selalu membangun kebudayaannya sebagai cita-cita kemanusiaan dengan dibekali nilai-nilai pokok sebagai dasarnya. Tetapi zaman ini yang terjadi justru hidup dalam masyarakat yang nilai-nilai spiritualnya ditantang, dinomorduakan, dilawan, malah ditolak. Sehingga muncul kecendrungan tidak lagi dihidupi oleh rancang budaya yang sejati.
      Manusia sebagai sang gembala “beingnya” ialah manusia sebagai pribadi yang mengejawantahkan satu prinsip esensial dari kebenaran, yang disebut nilai hakiki yang merupakan tujuan, isi nilai yang mau dicapai, dikejar oleh semua kegiatan budaya.
      Strategi kebudayaan yang berdasar pada nilai adalah tuntunan, terbukti budaya itu adalah edukasi, hidup manusia akan berkualitas sehingga akhirnya terbangunlah martabat. anailsa saya adalah adalah bahwasanya strategi ini lahir bagi orang yang tidak berbudaya.
      sekian & Terima kasih.

      Hapus
    2. 3.Dalam Blog. (Edward Simon Sinaga dan IBD 2016) sudah begitu banyak komen mahasiswa dan jawaban (Mago Dang Edward Sinaga), karena itu pilihlah tiga komen beserta jawabannya (Mago Dang Edward Sinaga), dan berikan alasan saudara tertarik akan topik komen dan jawaban tersebut!
      1Dari pembahasan kita mengenai "Alam Pemikiran Manusia" pada kelompok ini, saya sangat tertarik pada topik ini, khususnya mengenai alam pemikiran Mitis.
      dalam kehidupan bermasyarakat dan juga kehidupan dalam berjemaat yang saya lalui selama ini, saya banyak menjumpai kasus-kasus dan persoalan di kalangan masyarakat dan gereja menyangkut topik alam pemikiran mitis ini. Dimana saya menjumpai beberapa orang-orang tertentu yang latar belakangnya adalah seorang pelayan gereja (Penatua Gereja) yang jemaat gereja nya masih menyembah yang nama nya hal-hal mistis dan mereka meyakini nya bahwasanya apa yang mereka dapat itu dari yang mereka sembah itu mempunyai kemampuan supranatural dalam dirinya, atau bisa dikatakan dia seorang dukun. Dari hal tersebut saya melihat ada diantara mereka yang meninggalkan tugas pelayanannya dan mempengaruhi hidupnya dan ada juga yang tetap dalam tugas pelayanannya.
      jadi pertanyaan saya dari hal tersebut, yaitu:
      1) Apakah hal sedemikian rupa tidak bertentangan dengan iman dan ajaran Kristen/gereja dengan adanya beberapa penatua-penatua tertentu yang mempunyai kemampuan supranatural?
      2) dalam hal sedemikian rupa dimana adanya beberapa penatua yang mempunyai kemampuan supranatural, siapakan/apakah yang lebih diyakini oleh orang tersebut dengan adanya hal demikian? apakah dia masih meyakini Tuhannya atau lebih meyakini kemampuan yg dimilikinya yang notabennya adalah diturunkan oleh nenek-nenek moyangnya?
      3) dengan adanya hal demikian, tidak adakan pro kontra atau pertentangan yang terjadi dalam dirinya antara kemampuan supranatural tersebut dengan Tuhan yang diyakini dalam agamanya?
      Jawaban Dosen: Terimakasih komennya, Hendriko Siagian, NIM : 15.01.1268.
      Alam pemikiran mitis manusia adalah akar dalam setiap budaya, sebelum agama datang, manusia dan Yang Mahakuasa (ALLAH dalam Alkitab, atau dewa dan dewi bagi yang beragama tradisi, dan lain-lain)adalah dua alam yaitu manusia yang duniawi dan Yang Mahakuasa yang ilahi.
      Menghubungkan mitis dan seorang penatua atau pelayan di gereja saat ini, membutuhkan suatu penelitian langsung dan berbincang-bincang dengan oknum penatua tersebut, dengan catatan untuk melihat dan diskusi dengannya tanpa menggurui dan menghakimi. Sekali lagi atas nama IBD, kita harus ramah dan datang untuk melihat dan mengamati, dan memaknainya, sekali lagi butuh waktu dan penelitian yang panjang, ini cocok untuk skripsi, semoga pencariannya dan pemaknaannya sampai kepada pencerahan sehingga permasalahan seorang penatua dan kemampuan supranaturalnya dapat diterangi dalam terang Injil (perlu kita ingat Yesus juga dikenal sebagai penyembuh berbagai penyakit).
      Alasan saya untuk mengangkat komentar ini pada UTS saya No. 3 adalah dikarenakan pembahasan ini sangatlah menarik untuk dibahas dan diketahui kebenarannya. Kasus seperti ini memang marak terjadi di kalangan orang Batak meskipun berlatar belakang sebagai penatua Gereja. Setiap orang yang sudah terpanggil dan terpilih menjadi pelayan Tuhan haruslah mempertahankan mahkota yang telah diterimanya (Wahyu. 3:11) dan setia sampai mati (Wahyu. 2:10b). Penatua bukan hanya sekedar sebagai pelayan gereja yang hanya cukup untuk memberitakan firman Tuhan, namun penatua dituntut untuk dapat menjadi panutan bagi jemaat gereja lain. Dalam pembahasan ini, saya menilai sebaiknya semua penatua atau yang terlibat dalam gereja sungguh-sungguh dalam menjalankan tugas dan panggilannya. Penjelasan dari bapak dosen kami sudah sangat jelas dan menambah wawasan kami para mahasiswa.
      sekian dan Terimakasih.

      syalom back pak( ^_^ )

      Hapus