Selasa, 08 Maret 2016

Teo IA 2015 - IBD - UTS


Ujian Tengah Semester Ilmu Budaya Dasar (UTS-IBD).
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas di ruang komen yang telah tersedia!
Ruang komen di bawah ini diperuntukkan hanya untuk kelas Teo IA 2015 - Tingkat I - Semester II.

Jawaban yang anda telah sediakan hanya boleh dikirimkan pada hari Senin tanggal 14 Maret 2016, dimulai dari pukul 11.15 - 12.55 WIB tepat waktu, dengan catatan, tidak boleh mendahului dan juga tidak boleh terlambat dari jam yang telah ditentukan di atas.

Ada pun pertanyaan yang anda harus jawab adalah tiga (3), sebagai berikut:

No 1. Kutipan Gunawan dari M.T. Zen tentang, "Ciri-ciri bangsa yang maju", urutan tiga dan empat adalah: 3. Bertanggungjawab. 4. Menghormati Hukum.
Coba saudara jelaskan dan kaitkan dengan Latarbelakang Lahirnya Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD)! Agar lebih jelas bacalah Perbaikan Kelompok I di Blog. IBD 2016 Teo. 2015 IA - Pertemuan II.

No 2. Nilai-nilai  Kemanusiaan menurut P. Haryono (1996), membahas, "Kebebasan, Tanggungjawab, dan Keadilan". Berikan penjelasan dan analisa anda! (Agar lebih jelas, bacalah Perbaikan Kelompok III di Blog. IBD 2016 Teo. 2015 IA - Pertemuan IV)!

No 3. Dalam Blog. (Edward Simon Sinaga dan IBD 2016) sudah begitu banyak komen mahasiswa dan jawaban (Mago Dang Edward Sinaga), karena itu pilihlah tiga (3) komen beserta jawabannya (Mago Dang Edward Sinaga), dan berikan alasan saudara tertarik akan topik komen dan jawaban tersebut!


Jawablah pertanyaan-pertanyaan di atas secara berurutan dengan bahasa dan penulisan yang jelas (sistematis dan tidak berbelit-belit)!
Tuliskanlah,  Nama:
                    NIM :
dengan jelas (sesuai dengan nama anda di dalam Daftar Hadir Kelas)!

                   
Selamat menjawab.

Salam Budaya.
Horas, Mejuah juah, Juah juah, Yahowu.

Salam
Edward Simon Sinaga, M.Th
NIDN: 2319097201
GKPI - STT ABDI SABDA - MEDAN

156 komentar:

  1. Nama : Eirene Hutabarat
    NIM : 15.01.1246
    1. Ciri-ciri bangsa yang maju diantaranya bertanggungjawab dan menghormati hukum. Bertanggungjawab berarti mampu mempertanggungjawabkan seluruh bagian yang ada dalam negara termasuk warga negaranya melalui kesejahteraan yang hendak didapatkan setiap warga negara. Menghormati hukum berarti menghargai serta melaksanakan aturan yang sesuai dengan hukum yang berlaku.
    Bertanggungjawab dan menghormati hukum ialah salah satu alasan yang melatarbelakangi lahirnya mata kuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD). Ruang lingkup IBD adalah manusia khususnya sebagai mahasiswa, IBD hadir untuk membuka wawasan akan pentingnya mempertanggungjawabkan dan menghormati hukum terkhusus dalam budaya sehinggga budaya yang beranekaragam itu memperkaya suatu negara. IBD memberikan suatu pengertian untuk memahami eksistensi yang terjadi di tengah-tengah perubahan yang terjadi.
    Maka dari itu tanggungjawab dan menghormati hukum sangat diperlukan dalam latar belakang lahirnya ilmu budaya dasar agar tidak ada suatu konflik yang timbul akan keanekaragaman budaya karena budaya merupakan suatu ciri khas yang sangat berharga nilainya dalam negara. Kita harus ingat bahwa NEGARA YANG MAJU ADALAH NEGARA YANG MENGHARGAI DAN TIDAK MENELANTARKAN BUDAYANYA.
    2. Dalam nilai-nilai kemanusiaan, kebebasan, tanggungjawab dan keadilan dibutuhkan untuk menentukan sikap manusia dalam bertindak, mempertanggungjawabkan serta berlaku adil kepada manusia lainnya. Seperti dalam pesta adat Batak ada jambarnya masing-masing untuk parboru, paranak, maupun yang lainnya. Dalam adat Batak ini keadilan jelas diwujudkan. Dari segi Teologi, manusia diberikan Tuhan kebebasan akan seluruh ciptan Tuhan namun manusia juga diberi tanggungjawab untuk memelihara alam ciptaan, Tuhan bersikap adil kepada semua manusia tanpa terkecuali bahkan hewan dan tumbuhan ikut merasakan keadilan itu. Makhluk yang tidak sederajat dengan manusia saja bisa merasakan keadilan, apalagi manusia itu sendiri yang sudah pasti dan menciptakan keadilan. Disini jelas terlihat bahwa saat kita memiliki suatu kebebasan kita akan dipertanggungjawabkan atas kebebasan yang kita tentukan dan kita dituntut untuk bersikap adil agar nilai-nilai kemanusiaan itu terealisasi dan terwujud sehingga semua manusia dapat merasakan nilai-nilai kemanusiaan.

    BalasHapus
  2. 3. Dalam blog sinagamateri.blogspot.co.id, Edward Simon Sinaga dan Ilmu Budaya Dasar 2016 saya tertarik akan pembahasan :
     Nama : Eirene Hutabarat (26 Februari 2016)
    NIM : 15.01.1246
    Pertanyaan:
    Bagaimana sebenarnya nilai kemanusiaan dapat dibangun dalam diri individu terutama dalam diri seorang Pelayan Tuhan jika pelayan Tuhan sendiri tidak mampu menerapkan nilai kemanusiaan dalam dirinya? Bagaimana juga kasusnya terhadap orang yang kurang mendapat pendidikan dikarenakan keterbatasan ekonomi?
    Jawaban:
    Nama : Edward Simon Sinaga, M.Th (26 Februari 2016)
    NIDN : 2319097201
    “Nilai-nilai kemanusiaan yang lain adalah, etika, moral, dan etos. di dalamnya ada hukum dan tanggung-jawab. Kehadiran IBD mengingatkan kita kalau karakter seorang pelayan itu sangat kuat, dan itu tentunya didasarkan pada kerja keras dalam membangun diri melalui kepatuhan, ketaatan, disiplin, dan kerendahan hati. Perlu kita sadari, kalau ekonomi dan pendidikan tidak selamanya menentukan nilai-nilai kemanusiaan itu. Namun, atas nama IBD, sebenarnya Ilmu atau Mata Kuliah ini, menuntun setiap mahasiswa-mahasiswi agar menjunjung tinggi Tri Dharma Pergguruan tersebut. Kelak, setiap mahasiswa-mahasiswi akan mengabdi kepada masyarakat, dan itu artinya ikut serta dalam membangun kemanusiaan, agar damai, sejahtera, dan bahagia itu dimiliki semua orang.”
    Adapun alasan saya memilih topik pembahasan yang saya pertanyakan sendiri adalah saat membahas nilai kemanusiaan, saya tertarik akan kinerja para Pelayan Tuhan dalam membangun nilai kemanusiaan dan bagaimana cara yang dapat dilakukan pelayan Tuhan dalam membangun nilai kemanusiaan dalam dirinya dan dalam diri orang lain. Akhirnya saya mendapat sebuah jawaban bahwa dalam membangun nilai kemanusiaan, harus belajar dari semasa mahasiswa karena mahasiswa lah yang akan menjadi abdi negara dan abdi Tuhan serta dibutuhkan kesadaran dalam diri untuk membangun nilai kemanusiaan itu.

    BalasHapus
  3.  Nama : Boris Adi Puttra Manurung (01032016)
    Kelas/Jurusan : I-C/ Theologia
    Nim : 15.01. 1224
    Pertanyaan :
    Bagaimana cara untuk membangkitkan kembali kebudayaan Indonesia yang sangat mahal dan unik ini, supaya tidak hilang terkhusus dalam kehidupan kaum muda masa kini?
    Jawaban :
    Nama : Edward Simon Sinaga, M.Th (26 Februari 2016)
    NIDN : 2319097201
    “Kawula muda adalah kategorial yang sangat dinamis, sangat meroket untuk sesuatu yang baru, ingat bagaimana Kemerdekaan diraih dari bangsa penjajah, Belanda dan Jepang, di sana tercatat dengan tinta emas, kalau pemuda sangat berperan aktif.
    Perihal pemuda masa kini (termasuk saya di dalamnya ya... karena menurut kategorial gereja HKBP, di bawah 45 tahun itu masih tergolong pemuda walaupun sudah kawin, jadi saya masih pemuda rupanya yahh), memang banyak yang tergila-gila dengan gaya hidup atau life style, tergila-gila dengan mobil mewah dan alat-alat techno lainnya, semuanya kembali ke dalam didikan budaya dan agama dari satu-satu keluarga. Betul seperti yang kamu kutip, bahwa IBD adalah "pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan dalam mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan". Sesungguhnya masalah-masalah manusia sekarang sungguh komplit, karena itu pemuda dalam gereja harus diberikan ruang ekspresi dan kreativitas, dan di sanalah mereka akan banyak mengalami dan bertanya nilai-nilai budaya dan juga kristiani kita.”
    Alasan saya memilih topik ini karena perkembangan zaman yang membuat kaum muda timur meninggalkan budaya ketimuran dan mulai mengikuti budaya barat telah menjadi suatu masalah. Topik ini menjadi topik yang hangat diperbincangkan dan saya sendiri sebagai kaum muda harus mengerti dan memahami bagaimana pentingnya budaya itu agar saya tidak meninggalkan budaya saya sendiri dan bangga akan budaya saya sendiri.

    BalasHapus
  4.  Nama : Adryan putra hutabarat (02 Maret 2016)
    NIM : 15.01.1208
    Pernyataan :
    “Menurut pandangan saya tentang alam pemikiran manusia adalah bermula dari rasa ingin tahu. Hewan juga mempunyai “rasa ingin tahu” akan tetapi tidak berkembang atau disebut “idle curiousity” atau “instinct.” Segala aktivitasnya didorong oleh instink itu dengan tujuan untuk melestarikan hidupnya. Untuk itulah mereka mencari makan, melindungi diri dan berkembang biak. Manusia mempunyai rasa ingin tahu yang berkembang. Akumulasi dari segala yang mereka dapat dari usahanya mendapatkan jawaban dari keingintahuannya itu merupakan “pengetahuan”-nya. Pengetahuan manusia selalu berkembang. Ia selalu tidak puas dengan fakta tetapi ingin tahu juga tentang “apa,” “bagaimana” dan “mengapa” demikian.
    Berlandaskan pada pengetahuan tentang beberapa rahasia alam yang diperolehnya, manusia kemudian berusaha untuk menguasai dan memanfaatkan pengetahuannya untuk memperbaiki kualitas dan pemenuhan kebutuhan hidupnya.”
    Jawaban :
    Nama : Edward Simon Sinaga, M.Th (26 Februari 2016)
    NIDN : 2319097201.
    “Saya sangat senang dan setuju dengan analisa dan kutipanmu, dan arah dari analisamu adalah tetap ke Nilai-ilai Kemanusiaan itu sendiri. Alam pemikiran dari zamannya nenek moyang, zaman pra-sejarah dan sejarah, hingga zaman modern sekarang ini, semuanya pencapaian dan tindakan manusia dalam ranah IBD, adalah untuk meningkatkan kualitas hidup dan martabat manusia itu sendiri.
    Planet bumi yang satu ini, dihuni dan dibenahi oleh begitu banyak manusia dengan kekayaan pemikirannya yang khas itu. IBD, meningkatkan kualitas hidup manusia.”
    Adapun alasan mengapa saya tertarik akan topik pembahasan ini karena menurut saya topik ini adalah inti dari pentingnya belajar IBD karena pencapaian dalam ranah IBD untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan martabat manusia sehingga jika manusia semakin menghargai budayanya maka kumpulan manusia yang menghargai kebudayaannya dapat menjadikan negara tempat tinggalnya semakin maju.

    BalasHapus
  5. Nama : Mangantar Ompusunggu
    Tingkat / Jurusan : I-A/ Theologi
    NIM : 15. 01. 1290
    M. Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
    Dosen : Pdt. Edward S. Sinaga, M.Th
    JAWABAN UJIAN TENGAH SEMESTER
    "Bangsa Yang Besar Itu Adalah Bangsa Yang Menghargai Budayanya". Majulah Indonesiaku dengan beragam suku bangsamu.
    1. Kutipan Gunawan dari M.T. Zen tentang, "Ciri-ciri bangsa yang maju", urutan tiga dan empat adalah: 3. Bertanggungjawab. 4. Menghormati Hukum.
    Coba saudara jelaskan dan kaitkan dengan Latarbelakang Lahirnya Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD)! Agar lebih jelas bacalah Perbaikan Kelompok I di Blog. IBD 2016 Teo. 2015 IA - Pertemuan II.
    Jawab :
    a. Latarbelakang lahirnya mata kuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD).
    Ketika banyaknya terdapat perbedaan dalam suatu lingkungan atau negara maka perlu setiap warga saling menerima satu dengan yang lain. Adanya keberagaman suku, agama, pemikiran, marga, ras, golongan dan kebudayaan (SARA) merupakan suatu keindahan yang sangat menarik ketika semua perbedaan itu dianggap sebagai keterikatan yang melambangkan adanya tanggungjawab dalam saling menghargai. Inilah yang merupakan dasar timbulmya mata kuliah IBD ini, yaitu yang akan mengubahkan pemikiran mahasiswa dan mahasiswi sehingga Ilmu Budaya dasar memiliki makna yang lebih berarti dan juga mampu membekali mahasiswa dalam bergaul dimasyarakat umum maupun masyarakat akademik yang sesuai dengan tujuan lahirnya IBD dalam perkuliahan.

    BalasHapus
  6. Nama : Mangantar Ompusunggu
    Tingkat / Jurusan : I-A/ Theologi
    NIM : 15. 01. 1290
    M. Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
    Dosen : Pdt. Edward S. Sinaga, M.Th
    JAWABAN UJIAN TENGAH SEMESTER
    "Bangsa Yang Besar Itu Adalah Bangsa Yang Menghargai Budayanya". Majulah Indonesiaku dengan beragam suku bangsamu.
    b. Bertanggungjawab.
    Tanggung jawab merupakan tugas yang begitu berat untuk dijalankan karena ada hal yang harus dijaga atau dikembangkan atau ada hal yang harus diselesaikan. Tetapi jika kita diberi tanggung jawab berarti kita merupakan orang yang dipercaya bahkan diyakini memiliki kemampuan yang unggul dari kelompok kita atau dari orang-orang lain. Ketika hal ini diperadapkan kepada kita maka ada kebanggaan yang luar biasa, yang berarti perilaku kita dan cara hidup kita selama ini ada yang memperhatikan (dinilai) oleh banyak orang orang sehingga kita terpilih untuk memikul “tanggungjawab” tersebut.
    Ketika Gunawan menuliskan dalam kutipannya dari M.T. Zen tentang, "Ciri-ciri bangsa yang maju" ada dituliskan bertanggungjawab salah satu ciri-ciri dari bangsa yang maju adalah hal yang mutlak untuk diterima dan faktanya pun ada. Dapat kita lihat tokoh idaman banyak orang termasuk saya Ahok (Basuki Tjahja Purnama) merupakan orang yang bertanggung jawab atas tugas-tugasnya sehingga ada terdapat perubahan-perubahan yang dapat kita rasakan khususnya warga Jakarta. Masalah banjir dan hukum pun dapat teratasi walaupun tidak terselesaikan sampai akhir tetapi jika Ahok dapat menjabat untuk periode kedua kemungkinan besar Indonesia akan bertumbuh dan berkembang. Hal ini ada dalam tubuh Ahok karena beliau merupakan Tipologi ..... yang memiliki sikap yang bertanggung jawab.
    Demikianlah dengan lahirnya IBD yang semakin mengajarkan kita untuk menjadi orang yang brtanggungjawab khususnya didalam Ke-Bhinekaan kita yaitu berbeda-beda tetapi tetap satu juga, dalam hal ini IBD menuntut kita supaya menjadi orang yang bertanggungjawab atas keberagaman kita. Karena kita tahu IBD pun muncul atas azas keberbedaan yang ada pada lingkungan kita.
    c. Menghormati Hukum
    Hukum adalah sesuatu kewajiban bagi setiap warga Negara. Dengan demikian tak seorang pun yang dapat menolak hukum. Ketika warga setiap negara patuh terhadap hukum maka negaranya pun telah dianggap maju. Hukum adalah system yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan. Dari bentuk pendayagunaannya kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak, sebagai perantara utama dalam hubungan sosial. Hukum adalah sesuatu system yang dibuat manusia untuk membatasai tingkah laku manusia, agar tingkah laku manusia dapata terkontrol.
    Dengan demikian lah lahirnya IBD menuntun setiap warga negara untuk mampu dalam menjalani yang namanya setiap aturan yang yang ada dengan motivasi taat bukan takut akan adanya hukuman. Ketika IBD telah berhasil untuk menhantarkan setiap individu taat kepada hukum maka budaya taat pun akan terus mengalir sampai kapan pun. Maka timbul pula budaya-budaya yang lain dengan berpatokan kepada hukum.

    BalasHapus
  7. Nama : Mangantar Ompusunggu
    Tingkat / Jurusan : I-A/ Theologi
    NIM : 15. 01. 1290
    M. Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
    Dosen : Pdt. Edward S. Sinaga, M.Th
    JAWABAN UJIAN TENGAH SEMESTER
    "Bangsa Yang Besar Itu Adalah Bangsa Yang Menghargai Budayanya". Majulah Indonesiaku dengan beragam suku bangsamu.

    2. No 2. Nilai-nilai Kemanusiaan menurut P. Haryono (1996), membahas, "Kebebasan, Tanggungjawab, dan Keadilan". Berikan penjelasan dan analisa anda! (Agar lebih jelas, bacalah Perbaikan Kelompok III di Blog. IBD 2016 Teo. 2015 IA - Pertemuan IV)!
    Jawab:
    a. Nilai-nilai Kemanusiaan
    Nilai-nilai Kemanusiaan adalah suatu pandangan yang menjunjung tinggi keberadaan makhluk yang disebut manusia dengan ciri khas tersendiri, yang perlakuan dan kelakuaanya berbeda dengan makhluk yang lain. Dalam hal ini kita akan membahas akan keunggulan manusia dari makhluk lain yaitu manusia sebagai mahkota kehidupan. Sehingga manusia haruslah memiliki nilai yang lebih unggul pula. Bila orang tidak mengenal nilai-nilai kemanusiaan, orang itu tidak menunjukkan perbuatan sebagai manusia dan tidak bisa lagi membedakan antara perbuatan yang bersifat manusia dan perbuatan yang bersifat binatang. Demikian pula objek perbuatan manusia itu tidak bisa dilihat sebagai manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan atau benda mati.
    Ada hal yang menjadi landasan kita dalam memahami nilai-nilai kemanusiaan ini yaitu Etika,Etos dan Moral. Ketigal hal ini lah yang menjadi titik pembahasan kita. Etika jika ditijau dari tata bahasanya ialah adat atau sifat dalam bahasa Yunani diakatakan Ethos. Etika bukan suatu sumber tambahan bagi ajaran moral namun merupakan filsafat atau pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moral. Etika adalah sebuah ilmu bukan ajaran. Jadi, etika dan ajaran moral tidak berada ditingkat yg sama.
    Adapun tujuan dari landasan itu adalah bagaiman kita dapat memahami nilai-nilai yang mincul dalam masayarakat apalagi didalam keberagaman budaya yang kita lihat. Melalui itu kita menjadi dimampukan untuk bekerja secara sadar atau tidak sadar kita menjalankannya.
    Dengan itu pula lah maka dimunculkan yang namanya "Kebebasan, Tanggungjawab, dan Keadilan" karena ketiga hal ini dapat dikatakan suatu sasaran utama dalam memahami nilai-nilai kemanusiaan itu. Bagaiman kita dapat menerima kebebasan akan diri kita dan orang lain, bertanggung jawab akan kepercayaan orangb lain kepada kita dan berlaku adil atau merasakan keadilan itu.

    BalasHapus
  8. Nama : Mangantar Ompusunggu
    Tingkat / Jurusan : I-A/ Theologi
    NIM : 15. 01. 1290
    M. Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
    Dosen : Pdt. Edward S. Sinaga, M.Th
    JAWABAN UJIAN TENGAH SEMESTER
    "Bangsa Yang Besar Itu Adalah Bangsa Yang Menghargai Budayanya". Majulah Indonesiaku dengan beragam suku bangsamu.

    b. Kebebasan
    Kebebasan secara umum dimasukan dalam konsep dari filosofi politik dan mengenali kondisi dimana individu memiliki kemampuan untuk bertindak sesuai dengan keinginannya.
    Orang yang hidup dalam kebebasan adalah mereka yang dapat bertindak tanpa terhalangi oleh hambatan-hambatan yang dibuat orang lain untuk menghalanginya. Namun, kebebasan yang seperti ini hanya dapat terwakili secara moral dan bersifat logis jika kebebasan itu sendiri sebagai prinsip tidak terlalu ditonjolkan. Karena itu kebebasan bertindak bagi seorang liberal berakhir di kala ia membatasi kebebasan orang lain dengan cara kekerasan dan paksaan. Jadi, diperlukan suatu definisi yang tepat tentang kebebasan yang mutlak bagi setiap individu itu.
    Disini pertanyaan tentang batasa-batas kebebasan berkaitan dengan pertanyaan tentang hak atas milik. Kebebasan merupakan elemen penting dalam kehidupan manusia. Oleh kita, terkadang kebebasan dimaknai sebagai perilaku seenaknya. Lahirlah semangat kebebasan nilai dan individualisme dalam diri kita. Padahal, kebebasan melahirkan tanggungjawab yang mengandaikan adanya hak dan kewajiban manusia itu sendiri. Selama ini Hak Asasi Manusia (HAM) menjadi grand issue dan ideologi global yang dituntut, mengapa kita bersama tidak mempertanyakan kewajiban manusia. Pertanyaan itu diajukan, karena persoalan kewajiban manusia adalah problem filosofis yang harus dijawab dan disadari. Manusia berkewajiban memakmurkan bumi dengan cara memanfaatkan seluruh sumber daya alam bersama yang lainnya dalam prinsip kedamaian dan keadilan. Selain itu, manusia harus secara aktif mengaktualkan diri dalam rangka mengukuhkan eksistensi dirinya dan orang lain.
    Pada segi lain, manusia dengan bebas mempunyai dan menetapkan suatu tujuan. Yang menjadi soal adalah bagaimana manusia menghayati eksistensinya dalam kebebasan dan bagaimana mengatasi paradoks yang dihayati manusia, agar ia mampu mencapai kebebasan eksistensi sebagai pribadi. Karena bagaimanapun kita diberikan kekuatan oleh Allah untuk berkehendak dan berusaha (ikhtiar), namun di sisi lain, kita memiliki keterbatasan yang karenanya kita harus bertawakal. Manusia diberikan kebebasan menentukan pilihan hidup untuk kembali kepada eksistensi yang alamiah (pra-manusiawi), atau mengembangkan diri hingga mencapai eksistensi dirinya yang lebih manusiawi. Pilihan pertama berarti memperturutkan hawa nafsunya, sementara pilihan kedua berarti mengikuti hati nurani. Bagi agamawan, agama diturunkan untuk membimbing manusia agar sesuai dengan fitrahnya sebagai makhluk primordial yang sakral. Manusia dalam mengembangkan potensi nalar, nurani dan keimanannya menjadikan dirinya menjadi manusia seutuhnya (insan kamil). Karena itu, apabila sebagai manusia kita hanya memperturutkan nafsu ekonomi semata, lantas apa bedanya manusia dengan binatang.

    BalasHapus
  9. Nama : Mangantar Ompusunggu
    Tingkat / Jurusan : I-A/ Theologi
    NIM : 15. 01. 1290
    M. Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
    Dosen : Pdt. Edward S. Sinaga, M.Th
    JAWABAN UJIAN TENGAH SEMESTER
    "Bangsa Yang Besar Itu Adalah Bangsa Yang Menghargai Budayanya". Majulah Indonesiaku dengan beragam suku bangsamu.
    c. Tanggungjawab
    Tanggung jawab merupakan konsekuensi logis dari suatu kebebasan. Tidak mungkin ada tanggung jawab tanpa adanya kebebasan. Sikap moral yang dewasa adalah sikap tanggung jawab. Sering kita mendengar suatu perbuatan buruk, kekacauan, terorisme, peledakan bom misalnya, adalah perbuatan tidak bertanggung jawab. Itu artinya perbuatan baik, akhlaki adalah perbuatan yang dapat dipertanggung jawabkan. Di sinilah letak hubungan antara kebebasan dan tanggung jawab.
    Selain mempunyai hubungan yang sangat erat dengan kebebasan, tanggung jawab juga erat dengan kesengajaan atau kesadaran. Orang yang melakukan suatu perbuatan diluar kesadarannya atau tanpa kesengajaan, maka tidak dapat dimintakan pertanggung jawaban.
    Tanggung jawab merupakan tanda kematangan diri. Mungkin ada diantara kita yang sudah sangat dewasa, tapi dari sisi perilaku, pikiran dan keimanannya ternyata masih sangat muda. Sebaliknya, mungkin ada yang usianya masih relatif muda, tapi sisi spiritual, pola pikir, dan tanggung jawab sudah menunjukkan kematangan.
    “Anda tidak bisa lari dari tanggung jawab hari esok dengan menghindarinya pada hari ini”. (Abraham Lincoln).
    Albert Einstein (1879-1955) mengatakan, "The price of greatness is responsibility" (harga sebuah kebesaran ada di tanggung jawab). Mempunyai rasa tanggung jawab adalah mutiara kehidupan. Dengan rasa tanggung jawab yang besar, kita ambil hikmah dan pelajaran pahit, serta tetap berani berjalan ke depan dengan optimis aktif!
    d. Keadilan
    Adil adalah salah satu sifat yang harus dimiliki oleh manusia dalam rangka menegakkan kebenaran kepada siapapun tanpa kecuali. Adil berarti tidak berat sebelah, tidak memihak, atau menyamakan yang satu dengn lainnya. Keadilan adalah syarat bagi terciptanya kesempurnaan pribadi, standar kesejaahteraan masyarakat, dan sekaligus jalan terdekat menuju kebahagiaan. Kalau kita kembali kepada bahasa kita, kata adil, akan kita jumpai dalam pengertian : tidak berat sebelah, tidak sewenang-wenang, memberi perlakuan dan jaminan yang sama, menemukan mana yang benar dan mana yang salah. Di sini kita jumpai persamaan dengan arti yang terdapat dalam kata arab-nya. Kata zalim, lalim berarti tidak adil, bengis dan tidak menaruh belas kasilahan. Melalimi berarti menganiaya.
    Keadilan juga berarti pengakuan dan perlakukan hak (yang sah). Keadilan dalam kerangka akhlak juga disamakan dengan teori pertengahan, yaitu suatu teori yang menjadi induk timbulnya akhlak yang mulian. Hubungan hak, kewajiban dan keadilan adalah sangat erat, dimana ada hak, maka ada kewajiban, yaitu melaksanakan dan menggunakan hak sesuai dengan tempat, waktu dan kadarnya yang seimbang.

    BalasHapus
  10. Nama : Mangantar Ompusunggu
    Tingkat / Jurusan : I-A/ Theologi
    NIM : 15. 01. 1290
    M. Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
    Dosen : Pdt. Edward S. Sinaga, M.Th
    JAWABAN UJIAN TENGAH SEMESTER
    "Bangsa Yang Besar Itu Adalah Bangsa Yang Menghargai Budayanya". Majulah Indonesiaku dengan beragam suku bangsamu.
    3. No 3. Dalam Blog. (Edward Simon Sinaga dan IBD 2016) sudah begitu banyak komen mahasiswa dan jawaban (Mago Dang Edward Sinaga), karena itu pilihlah tiga (3) komen beserta jawabannya (Mago Dang Edward Sinaga), dan berikan alasan saudara tertarik akan topik komen dan jawaban tersebut!
    Jawab :
    Tiga komentar beserta jawaban yang saya pilih:
    1. Arnold.
    Saat Ilmu Budaya Dasar hadir diahadapan, tak ada bayangan apapun mengenai tujuan untuk ranah satu ini, malah yang tersirat adalah “ apakah akan sama dengan ilmu budaya ?” ternyata berbeda.
    Saya meyakini, Ilmu Budaya Dasar sebagai salah satu mata kuliah yang menunjang peradaban manusia lewat persepektif pikiran yang bergam serta dibarengi oleh nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal, bahkan terbuka bagi siapa saja yang mau peka terhadap peradabannya. Semoga mata kuliah ini menjadi sebuah batu loncatan bagi pelayanan yang sesaat lagi akan berlangsung.
    Mago Dang Edward Sinaga 22 Februari 2016 16.49
    Terimakasih komennya Arnold Brahmana, kiranya teologia dan pelayanan nantinya membangun keramahan atas nilai-nilai kemanusiaan, sehingga kasih Allah yang telah menjadi manusia itu tidak hanya hayalan dan menjadi legenda usang nantinya. Blessings
    ALASAN:
    Dalam hal ini saya sangat senang karena Arnold berpikir panjang dan berintegritas. Ketika IBD dapat menunjang peradaban manusia secara cepat dan tepat khususnya melalui teologi maka budaya akan lestari walaupun zaman modern terus berjalan. Ketika Arnold mengatakan sebagai batu loncatan dalam pelayanan saya langsung menimbang dan memperkirakan bahwa IBD membantu dengan luar biasanya para hamba-hamba Tuhan tetap berbudaya luhur dan bermoral rohani yang teguh. Dengan itu nilai-nilai kemanusiaan akan segera berubah menjadi lebih positif dan modern dan tanpa melupakan budaya.

    BalasHapus
  11. Nama : Mangantar Ompusunggu
    Tingkat / Jurusan : I-A/ Theologi
    NIM : 15. 01. 1290
    M. Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
    Dosen : Pdt. Edward S. Sinaga, M.Th
    JAWABAN UJIAN TENGAH SEMESTER
    "Bangsa Yang Besar Itu Adalah Bangsa Yang Menghargai Budayanya". Majulah Indonesiaku dengan beragam suku bangsamu.

    2. Eikel
    Berbicara tentang budaya, Indonesia tidak lagi diragukan dengan keragaman akan budaya. Hampir tiap daerah memiliki nilai-nilai kebudayaan. Melihat konteks tahap-tahap akan perkembangan budaya Indonesia dari budaya primitf sampai sekarang yang disebut budaya modern menjadikan Indonesia bisa disebut negara pra dewasa. Bagaimana di pembahasan H. Bagir dalam Negeri Tuna Budaya, inti dari pembahasannya bagaimana konteks bangsa Indonesia yang lupa cara mewujudkan esensi dari budaya dalam kehidupan seperti budaya “maradat” dalam budaya batak.
    Dalam pembahasan Negeri Tuna Budaya masalah bangsa Indonesia yang terberat ialah hilangnya generasi-generasi penerus bangsa yang tidak salah menafsir arti budaya dalam kehidupan, serta generasi yang tidak malu meweujudkan budaya sebagai rumah persatuan akan nilai-nilai kemanusiaan, Budaya hendaknya bukan di rusak oleh modernisasi serta nilai kemanusiaan yang tergerus oleh keegoisan dan pemenuhan hawa nafsu yang dapat menjadikan budaya dalam konteks kebersamaan menjadi “tuna” atau “cacat”.
    Sampai akhirnya pelajaran IBD ini sebagai landasan untuk memperbaiki stigma akan budaya yang salah. Dan dengan harapan IBD menjadi model pemikiran maju bagi mahasiswa/mahasiswi untuk mewujudkan budaya Indonesia yang bermartabat namun bercitarasa modern.
    Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 09.36
    Terimakasih komennya Eikel Ginting/ NIM: 15.01.1245, kiranya IBD menjadi pendamping bagi semua mahasiswa yang menggali ilmu teologia di STT Abdi Sabda; karena STT ini ada di beranda budaya Batak yang sangat kaya dengan nilai-nilai sebagai warisan daya juang, tindak, cipta, dan sarat makna dari leluhur masyarakat Batak (Toba, Karo, Simalungun, Pakpak, dan Angkola-Mandailing.
    Alasan:
    Ketika Eikel menuliskan dalam komennya, “Indonesia tidak diragukan lagi atas keragaman budayanya”. Memang hal ini terbukti dalam kehidupan kita sebagai warga Negara yang dibungkus akan setiap budaya daerah kita masing-masing. Dalam konteks ini bapak Edward mengantarkan kita kedunia kita saat ini yaitu STT ABDI SABDA MEDAN dimana kita terdiri dari berbagai macam-macam latarbelakangb kebudayaan walaupun kita satu rumpun, tetapi alam pemikiran kita masih dibubuhi oleh budaya daerah kita masing-masing, kita di STT ABDI SABDA ini diajarkan secara langsung sadar atau tidak sadarnya kita akan hal itu bagaimana kita dapat saling bertoleran dalam keberbedaan.
    Tetapi yang menjadi pergumulan kita adalah bagaiman kita atau setiap generasi mampu mempertahankan budaya itu. Seperti yang kita perhatikan banyak orang mengalami pergeseran nilai budaya akibat dari modernisasi zaman. Tetapi banyak juga orang yang menggunakan atau yang memanfaatkan perkembangan zaman itu sebagai hal yang luar biasa atau dijadikan alat untuk memperkenalkan budaya. Seperti kita saat ini kita menggunakan IPTEK dalam menyelami mata kuliah IBD ini, jika kita lihat sebelumnya belum pernah ada sepetrti hal yang kita alami. Menurut pengelihatan saya cara Bapak Pdt. Edward ini menjadi hilang pula budaya yang bekerja ketika waktu ujian tiba maka kita belajar, dan budaya yang muncul adalah mempersiapkan mahasiswa-mahasiswi menjadi bermodal yang lebih ketika ujian telah berlangsung yaitu sudah tinggal menikmati ujian yang modern.

    BalasHapus
  12. Nama : Mangantar Ompusunggu
    Tingkat / Jurusan : I-A/ Theologi
    NIM : 15. 01. 1290
    M. Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
    Dosen : Pdt. Edward S. Sinaga, M.Th
    JAWABAN UJIAN TENGAH SEMESTER
    "Bangsa Yang Besar Itu Adalah Bangsa Yang Menghargai Budayanya". Majulah Indonesiaku dengan beragam suku bangsamu.

    3. Eirene
    Berbicara mengenai nilai kemanusiaan, berarti tentang manusia dan sesama manusia. Nilai kemanusiaan adalah kebaikan, kebenaran, dan keadilan. Ada suatu pertanyaan yang muncul dalam benak saya, bagaimana sebenarnya nilai kemanusiaan dibangun dalam diri individu? Karena dari pengalaman, saya pernah melihat seorang "pelayan Tuhan" tidak mampu menjalankan nilai kemanusiaan dengan baik kepada sesama "pelayan Tuhan" sehingga saya berpikir, "pelayan Tuhan" yang sudah belajar tentang siapa manusia itu sendiri saja belum tentu bisa menjunjung tinggi nilai kemanusiaan padahal jelas kita mengetahui bahwa manusia adalah imago dei, lalu bagaimana mungkin orang awam yang kurang memiliki wawasan lebih atau masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi untuk menempuh pendidikan tinggi dapat memahami kedudukan dari nilai kemanusiaan itu?
    Terimakasih
    Mago Dang Edward Sinaga26 Februari 2016 18.54
    Terimakasih Eirene Hutabarat, NIM: 15.01.1246. Nilai-nilai kemanusiaan yang lain adalah, etika, moral, dan etos. di dalamnya ada hukum dan tanggung-jawab. Kehadiran IBD mengingatkan kita kalau karakter seorang pelayan itu sangat kuat, dan itu tentunya didasarkan pada kerja keras dalam membangun diri melalui kepatuhan, ketaatan, disiplin, dan kerendahan hati. Perlu kita sadari, kalau ekonomi dan pendidikan tidak selamanya menentukan nilai-nilai kemanusiaan itu. Namun, atas nama IBD, sebenarnya Ilmu atau Mata Kuliah ini, menuntun setiap mahasiswa-mahasiswi agar menjunjung tinggi Tri Dharma Pergguruan tersebut. Kelak, setiap mahasiswa-mahasiswi akan mengabdi kepada masyarakat, dan itu artinya ikut serta dalam membangun kemanusiaan, agar damai, sejahtera, dan bahagia itu dimiliki semua orang.
    Salam Budaya.
    Eirene hutabarat26 Februari 2016 19.09
    Terimakasih pak atas jawaban yang membuka pemikiran saya ini. Saya berharap agar bapak selalu update dan memberi wawasan baru lagi bagi kami. Tuhan memberkati
    Mago Dang Edward Sinaga26 Februari 2016 20.27
    Terimakasih kembali Eirene Hutabarat, NIM: 15.01.1246
    Alasan :
    Sejenak saya merenung dengan hikmat atas pertanyaan saudara Irene ini, jadi saya menemukan satu jawaban yang baru akan adanya IBD ini maka akan dirubah calon-calon hamba Tuhan pada saat ini melalaui nilai-nilai kemanusiaan itu. Tapi ada hal yang membuat saya sebentar untuk bertanya-tanya mengenai bagaiman pelayan Tuhan tidak mampu untuk menjalankan nilai-nilai kemanusiaan itu terhadap sesama pelayan, dan perkataan ini Irene katakan berdasarkan pengalaman yang Irene lihat atau mungkin pernah Keluarga Irene rasakan (Keluarga Pendeta).
    Menurut saya ini merupakan topik yang sangat penting untuk dibahas walaupun mungkin hal ini tidak terjadi dalam tubuh setiap hamba-hamba Tuhan. Tetapi jika memang hal ini benar-benar ada bagaiman pula nilai-nilai kemanusiaan itu boleh dilakukan oleh orang-orang yang keterbatsan konomi dan pendidikan untuk melakukannya ? Saya sangat setuju dengan jawaban Bapak, karena segala sesuatu itu tidak tergantung pada ekonomi dan pendidikan, malainkan bagaimana kepekaan setiap individu dalam menjalani kehidupannya ( Pengalaman ) sehingga ada nilai-nilai yang tumbuh dalam masyarakat umum.
    “Salam Budaya Bapak Pdt. Edward S Sinaga, M.Th.”
    Yang mengantarkan mahasiswa/i menuju nilai A di akademik IBD dan nilai A+ dalam menjalankan atau pengaplikasian IBD dalam masyarakat sekitar, keluarga, kampus dan khususnya dunia pelayanan.

    BalasHapus
  13. Nama : Christ Fany Ester Pasaribu
    Kelas/Jurusan : I-A / Theologi
    Nim : 15.01.1226
    Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
    Dosen : Pdt. Edward Simon Sinaga, M.Th
    Jawab :
    1. Kaitan latarbelakang lahirnya mata kuliah Ilmu Budaya Dasar dengan kutipan dari M.T. Zen tentang ciri-ciri bangsa yang maju, untuk urutan ketiga dan keempat yaitu “bertanggungjawab dan menghormati hokum” adalah karna salah satu alasan munculnya mata kuliah ini adalah supaya masyarakat selalu memperdulikan setiap budaya yang terdapat di Indonesia. Selain itu adanya masalah separasi, masalah ideologi, nilai-nilai yang digunakan dalam pembangunan, teori ekonomi pembangunan, dan yang terutama masalah SARA ( Suku, Ras, dan Antar Golongan ) juga menjadi akar sejarah dari munculnya mata kuliah IBD ini. Sehingga, dengan adanya mata kuliah ini diharapkan agar mahasiswa/ generasi muda bangsa merasa bahwa masalah yang ada di negara kita saat ini adalah sebagai tanggungjawab kita bersama. Diharapkan juga agar mahasiswa dapat berpikir semakin maju lagi dan semakin menyadari bagaimana pentingnya rasa tanggungjawab terhadap kemajuan bangsa dan negara. Dan diharapkan juga agar rasa tanggungjawab itu benar-benar akan dapat dilaksanakan dengan baik dan juga para mahasiswa dapat lebih menghormati hukum yang berlaku di Indonesia. Dengan demikian, hukum-hukum yang ada di Indonesia akan berjalan dengan baik. Tidak ada lagi korupsi, tidak ada lagi masalah ideologi, dan yang paling penting tidak ada lagi penyimpangan terhadap SARA. Karna, dengan rasa tanggungjawab kita terhadap negara dan kita menghormati hukum yang ada di negara kita, maka kita juga akan menghormati kepluralisan yang ada di negara kita dan hal itu akan menjadikan kita menjadi negara yang lebih maju lagi.
    2. Menurut analisa saya terhadap kebebasan, tanggungjawab dan keadilan, adalah bahwa seperti yang telah dipaparkan oleh penyaji kelompok 3 dalam sajian “Nilai-nilai kemanusiaan”, bahwa didalam kebebasan ekstensial itu, manusia harus memiliki rasa tanggung jawab dalam menentukan tindakan yang akan diambil, dan berdasarkan kesadaran yang dimilikinya, dan dengan melihat realita yang ada. Dan dengan adanya rasa tanggungjawab itu, maka manusia akan menyadari bahwa di dalam kebebasan itu masih ada nilai keadilan di dalam diri manusia itu sendiri. Sehingga dalam segala tindakan yang diambil manusia, maka tindakan itu akan memiliki nilai kebebasan yang bertanggungjawab dan tetap bersifat adil secara universal / keadilan yang menyeluruh sehingga Hak Asasi Manusia masih dihormati dan diakui dalam kebebasan itu.

    BalasHapus
  14. Nama : Christ Fany Ester Pasaribu
    Kelas/Jurusan : I-A / Theologi
    Nim : 15.01.1226
    Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
    Dosen : Pdt. Edward Simon Sinaga, M.Th
    jawab :
    3. a. Berbicara mengenai nilai kemanusiaan, berarti tentang manusia dan sesama manusia. Nilai kemanusiaan adalah kebaikan, kebenaran, dan keadilan. Ada suatu pertanyaan yang muncul dalam benak saya, bagaimana sebenarnya nilai kemanusiaan dibangun dalam diri individu? Karena dari pengalaman, saya pernah melihat seorang "pelayan Tuhan" tidak mampu menjalankan nilai kemanusiaan dengan baik kepada sesama "pelayan Tuhan" sehingga saya berpikir, "pelayan Tuhan" yang sudah belajar tentang siapa manusia itu sendiri saja belum tentu bisa menjunjung tinggi nilai kemanusiaan padahal jelas kita mengetahui bahwa manusia adalah imago dei, lalu bagaimana mungkin orang awam yang kurang memiliki wawasan lebih atau masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi untuk menempuh pendidikan tinggi dapat memahami kedudukan dari nilai kemanusiaan itu?
    ( Diambil dari comen Eirene Hutabarat )
    - Alasan saya memilih topik komen ini adalah karena saya tertarik atas pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada topik ini, dan saya ingin memberikan tanggapan saya mengenai pertanyaan itu, yaitu bahwa nilai-nilai kemanusiaan itu dapat kita temukan dalam diri seseorang hanya jika dia menyadari bahwa dirinya sendiri adalah manusia dan bagaimana ia memperlakukan dirinya sebagaimana ia adalah manusia itu sendiri. Tentang apakah ia adalah seorang “pelayan Tuhan” atau tidak, bukanlah suatu ukuran untuk menentukan bagaimana orang itu melihat nilai yang ada dalam diri manusia itu sendiri. Pelayan Tuhan boleh belajar tentang siapa manusia itu sendiri tetapi dengan teorinya saja, tetapi orang awam juga belajar tentang siapa itu manusia dengan pengalaman yang ia miliki dalam kehidupannya, dan hal itu bisa membuat mereka memiliki pandangan yang berbeda mengenai nilai yang ada dalam diri manusia.
    3. b. Saat saya membaca dan saya sangat tertarik dengan dalil seorang filsuf yaitu Rene Descartes yang mengemukakan cogito ergo sum "saya berpikir maka saya ada" hal ini yang menjadi pemahaman dikala itu kalau kebenaran itu ada pada pemikiran manusia, apa saja yg dianggap tidak masuk akal maka dianggap itu tidak benar sehingga mengakibatkan banyak pengelompokan ilmu pengetahuan seperti ilmu sosial, filsafat, agama, biologi dll. Dengan adanya mata kuliah IBD, menyadarkan manusia dalam pemikirannya agar pemikirannya berdasarkan kenyataan yang objektif dan dapat dilacak kebenarannya serta pemikiran berdasarkan pemikiran yang manusiawi sehingga timbul rasa saling menghargai satu dengan yang lain. Pemikiran yang seperti ini pastilah menjadikan diri sendiri maupun sesama manusia menjadi manusiawi karena adanya rasa untuk menghargai diri sendiri dan sesama manusia. ( Diambil dari comen Sri Ervina Br Tarigan ).
    - Saya memilih komen ini karena saya tertarik pada pendapat filsuf yang saudari Sri Ervina Br.Tarigan ambil yaitu dari Rene Descartes yang mengemukakan Cogito Ergo Sum (saya berfikir maka saya ada). Dari dalil ini, saya menyadari bahwa dalil mungkin ini adalah salah satu yang menjadi dasar munculnya mata kuliah IBD ini yaitu karena manusia menyadari betapa besar pengaruh “pikiran” yang dimiliki manusia untuk kemajuan/perkembangan manusia di masa depan. Karena seperti yang kita ketahui, bahwa awal dari segala kebudayaan yang ada adalah pemikiran yang dimiliki oleh manusia. Jadi, menurut saya topik ini adalah topik yang sangat menarik dan topik yang akan menyadarkan kita betapa hebatnya pemikiran yang dimiliki oleh manusia itu di masa depan.

    BalasHapus
  15. Nama : Christ Fany Ester Pasaribu
    Kelas/Jurusan : I-A / Theologi
    Nim : 15.01.1226
    Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
    Dosen : Pdt. Edward Simon Sinaga, M.Th
    jawab :
    3. c. Alam Pemikiran Manusia seperti yang ketahui alam pemikiran mitis adalah yang bersifat yang belum bisa dipastikan kebenarannya, sehingga bisa juga dikatakan bersifat mitos, sedangkan ontolgis adalah pemikiran yang dapat dipastikan kebenarannya. akan tetapi mengapa kebanyakan warga indonesia lebih cenderung menonjol dalam pemikiran mitis dan bahkan masih ada yang mendewa-dewakan benda-benda,hewan-hewan, dan tumbuhan tertentu. memang alam pemikiran mitis juga memberikan ke untungan, yang berdampak menjaga ke asrian alam yang ada di sekitarnya itu sendiri. akan tetapi sebagai umat yang beragama terkhusus agama kristen, apakah kita masih pantas percaya dengan hal-hal yang berkaitan mitis? dan mengapa kita tidak cenderung memakai alam pemikiran ontologis seperti layaknya orang-orang yang berada di Negara-Negara maju? dan langkah apa yang anda lakukan untuk mengubah kepercayaan terhadap benda-benda berhala kepada Tuhan yang sesungguhnya, tanpa harus meninggalkan kebudayaan tersebut, terkhusus ''Suku Batak''?
    - Saya memilih topik ini karena saya sangat tertarik pada pernyataan yang ada dalam koment ini. Menurut saya, kebudayaan Indonesia memang penuh dengan kebudayaan mitis, dan mungkin untuk menghilangkannya akan membutuhkan waktu yang lama hingga masyarakat benar-benar menyadari bahwa kuasa terbesar di dunia ini adalah kuasa Tuhan dan tidak ada lainnya. Masyarakat itu sendiri harus secara langsung merasakan begaimana Allah bekerja dalam hidupnya.. Dunia boleh memiliki kekuatan, tetapi tidak ada yang lebih besar di dunia ini selain kekuatan Tuhan..

    BalasHapus
  16. Nama : Lamtiur Soraya Hutagalung
    Kelas/Jurusan : I-A/ Theologi
    Mata Kuliah : IBD
    Dosen : Pdt. Edward Simon Sinaga, M.Th
    jawab:
    1. Hubungan/ kaitan antara ciri-ciri negara maju urutan tiga atau empat “bertanggungjawab dan menghormati hukum” dengan latar belakang lahirnya mata kuliah IBD adalah karena latar belakang mengenai lahirnya mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tentu dengan tujuan agar masyarakat dan kita mencintai budaya kita masing masing. Dan disini juga diajarkan kepada kita khususnya kita sebagai mahasiswa/i agar ikut serta / bertanggung jawab dengan budaya kita. Cara kita dalam mewujudkan tanggung jawab tersebut adalah dengan memperkenalkan kebudayaan Indonesia di kanca internasional. Hal ini dapat kita lakukan dengan menggunakan perkembangan teknologi (dengan menyebarkannya di internet). Selain itu, kita juga diajarkan agar kita bisa lebih menghormati hukum dan taat hukum sehingga hukum itu dapat berjalan dengan baik. Tidak ada lagi yang namanya pelanggaran hukum. Dan dengan demikian, maka lambat laun negara Indonesia akan semakin maju.
    2. Nilai-nilai Kemanusiaan menurut P. Haryono (1996), membahas, "Kebebasan, Tanggungjawab, dan Keadilan" menurut analisa saya adalah seperti yang sudah kita bahas sebelumnya bahwa kita sudah membahas mengenai nilai – nilai kemanusiaan yang dipaparkan oleh kelompok III , dimanana kebebasan ini merupakan kemampuan untuk menentukan dirinya sendiri yang memungkin kan manusia memilih tujuan hidupnya tidak ada unsur paksaan dimana di dalam bertindak dan melakukan suatu perbuatan tidak dibatasi oleh paksaan dari orang lain dan kebebasan ini juga memiliki kaitan dengan tanggung jawab dimana tanggung jawab merupakan konsekuensi logis dari suatu kebebasan dan menurut analisa saya tidak mungkin ada tanggung jawab tampa ada kebebasan karna sikap moral yang dewasa adalah sikap tanggung jawab, karena sebagai contoh kita sering melihat sesuatu yang buruk misalnya kekacauan atau peledakan bom, ini merupakan sesuatu perbuatan yang tidak bertanggung jawab, jadi dari sini kita dapat melihat letak hubungan antara kebebasan dan tanggung jawab. Dan ini juga berkaitan dengan keadilan dimana kita harus mengetahui adil merupakan satu sifat yang harus dimiliki manusia dalam rangka menegakkan kebenaran kepada siapapun tampa terkecuali, atau boleh dikatakan adil itu tidak berat sebelah, tidak memihak . dan dari sini saya berpikir bahwa keadilan merupakan syarat bagi terciptanya kesejahteraan masyarakat. Jadi saya berpikir bahwa kebebasan dan tanggung jawab bahkan keadilan memiliki suatu hubungan yang saling berkaitan karena dimana ada kebebasan disitu harus ada tanggung jawab dan di samping itu juga keadilan sangat berperan penting disana untuk menegakkan keadilan tampa memihak atau berat sebelah untuk terciptanya suatu kesejahteran yang berdasarkan pada nilai-nilai manusia.

    BalasHapus
  17. Nama : Beritanta Surbakti
    Nim : 15.01.1222
    Kelas : I-A/Theologi
    1. Mata kuliah Ilmu Budaya Dasar memberikan pemahaman bagi manusia akan menghadapi, mengatasi, dan memberikan solusi/penyelesaian atas problema perubahan-perubahan situasi dan kondisi yang terjadi di tengah-tengah masyarakat saat ini. Ilmu Budaya Dasar hadir di tengah-tengah masyarakat untuk memperkenalkan, menjelaskan, dan mengarahkan manusia agar mengetahui akan keberagaman kebudayaan yang ada di Indonesia ini dan bagaimana seharusnya menyikapi atas kekayaan budaya yang dimiliki masyarakat. Hal ini dapat kita mengerti jika kita menyadari bahwasanya keanekaragaman kebudayaan yang kita miliki merupakan suatu aspek kebutuhan yang memang dibutuhkan masyarakat. Artinya Ilmu Budaya Dasar menjelaskan topik bahwa manusia adalah “Mahkluk Budaya”, dimana manusia itu tidak bisa terlepas dari yang namanya Budaya. Budaya tidak menghalangi perbedaan tetapi menyatukan perbedaan. Artinya Ilmu Budaya Dasar membangun kebaikan (goodness), kebenaran (rightness), keadilan (justic).
    Kebudayaan Nasional adalah kebudayaan kita bersama, yakni kebudayaan yang mempunyai makna bagi kita bangsa indonesia. Maka dari itu kita selaku warga negara yang merupakan bagian dari bangsa indonesia wajib melestarikan budaya tersebut. Nah, dari hal ini sebenarnya akan menimbulkan rasa tanggung jawab untuk menjaga,melestarikan kebudayaan tersebut di indonesia yaitu dengan adanya peraturan perundang-undangan yang bertujuan untuk melindungi budaya bangsa agar tidak direbut oleh bangsa lain. Sebagai mahluk yang berbudaya sudah sepatutnyalah kita menghormati hukum tersebut.
    Saya mengambil contoh dari kehidupan berasrama di STT ABDI SABDA, seorang mahasiswa/mahasiswi memiliki tugas dan tanggung jawab yaitu belajar. Belajar menghargai waktu (menggunakan waktu sebaik-baiknya), belajar menerima kelebihan dan kekurangan teman satu kamar, menghargai perbedaan suku-suku (toba,karo,simalungun,nias). Sehingga terciptalah budaya bertanggung jawab dalam kehidapan berasrama yang merupakan suatu wadah untuk membetuk menjadi seorang hamba Tuhan/pendeta yang berkualiatas dan dapat membangun jemaat nantinya menjadi kokoh. Baik dari segi iman, maupun perbuatan. Kehidupan berasrama juga tidak terlepas dengan peraturan-peraturan/norma. Peraturan tersebut diberikan kepada penguhuni asrama yang bertujuan untuk membentuk karakter seorang hamba yang natinya menjadi pemimpin jemaat/gereja yaitu dengan disiplin dalam cara bertata krama, berpakaian, berbicara, dan menggunakan waktu. Nah dari hal inilah timbulnya budaya menghormati hukum dalam diri seorang mahasiswa-mahasiswi.

    BalasHapus
  18. Nama : Beritanta Surbakti
    Nim : 15.01.1222
    Tingkat : I-A/Theologi
    2. Sebelumnya saya mengartikan kebebasan itu adalah tidak terikat, namun harus sesuai norma yang ada dan berlaku.
    Kebebasan dapat dibedakan menjadi 2 menurut Ilmu Budaya Dasar yaitu :
    Kebebasan Eksistensial dapat diartikan sebagai situasi yang memungkinan manusia bersifat dan bertindak dengan segala kemampuan dirinya. Menurut saya kebebasan ini dapat dimiliki setiap manusia. Kebebasan yang membangun karakter menjadi bertumbuh dan berkembang dan tidak statis atau jalan ditempat. Saya mengambil analisa dari anak muda yang berjuang tanpa pamrih dan menginspirasi gerakan masyarakat untuk berubah menjadi baik. Generasi yang memiliki semangat berkarya dan berbagi ini merupakan mutiara bangsa yang perlu didukung. Mereka perlu didukung dan dibantu untuk mengembangkan kiprahnya. Melalui program Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia atau SATU indonesia awards yang dilaksanakan PT Astra Internasional Tbk sejak 2010 hingga sekarang, mutiara bangsa yang tadinya terpendam dimunculkan untuk diberi penghargaan dan pembinaan. Karena itu melalui kebebasan eksistensial ini merupakan suatu komitmen yang berjuan untuk mengubah pemuda-pemudi terus berkarya bagi negeri ini.
    Kebebasan Sosial dapat diartikan sebagai situasi pada manusia dalam bersikap dan bertindak yang disebabkan kondisi sosialnya memungkinkan atau menentukan. Menurut saya kebebasan ini tidak dapat dimiliki setiap manusia. Terkait dengan kebudayaan yang membawa seseorang tersebut bisa semakin maju jika merespon dengan cara mitis, ontologis dan fungsional. Nah analisa yang dapat saya hubungkan yaitu “tukar pengalaman pendidikan”. Dimana indonesia mengirim 5 guru mewakili Indonesia dalam ajang Microsoft Educator Exchange di Budapest, saya juga tidak mengetahui secara tapat dimana tempatnya ini berlangsung. Namun dari berita yang saya ketahui ini, saya menganggap Indonesia itu memiliki banyak potensi dan mampu berkarya ditengah-tengah perkembangan zaman yang semakin canggih di dunia saat ini. Dibalik kemampuan manusia, terkhusus di indonesia banyak hal yang dapat kita kembangkan, namun budaya KESADARAN belum semua dimiliki oleh masyarakat. Sehingga tidak tertutup kemungkinan kebebasan ini hanya dimiliki beberapa orang saja. Sebab jika masyarakat berjiwa sosial, otomatis pengalaman akan perubahan keadaan zaman akan membuatnya melakukan sesuatu hal baru demi kelangsungan hidupnya.

    BalasHapus
  19. 3. Komentar dan jawaban yang menarik menurut saya:
    Komentar ke 1 :
    nama : Krismay Pasaribu
    ting/prodi :I-C/Theologi
    Syaloom Pak.......
    Berbicara tentang Ilmu Budaya Dasar
    Maka yang melakukan Ilmu Budaya Dasar itu adalah manusia karena manusia adalah makhluk berbudaya yang dimana jika tidak ada manusia maka budaya tidak akan lahir bahkan tidak akan berkembang di masyarakat. budaya itu adalah kreativitas seseorang di mana budaya yang dilakukan atau di perbuat sangat berguna bagi masyarakat bahkan mempunyai nilai-nilai kemanusiaan. budaya atau kreativitas itu ada yang baik atau bagus di contoh dan ada juga yang tidak bagus di contoh bahkan harus dibuang budaya atau di patahkan budaya yang tidak baguss itu.....
    contoh nya budaya atau kreatifitas yang harus dikembangkan dan harus di lakukan seperti dalam galatia 5:22-23 mengenai buah-buah roh termaksud juga talenta atau bakt dalam melukis, bernyanyi bahkan bermain musik....
    contoh nya budaya atau kreatifitas yang tidak harus dikembangkan atau dilakukan seperti dalam galatia 5:19-21 mengenai perbuatan daging termaksud juga korupsi,isis bahkan menganggap diri nya yang paling benar......
    melalui lahir nya mata kuliah ilmu budaya dasar ini menjadi timbul pertanyaan dari saya pak, bagaimana jika manusia tidak menumbuhkan bahkan melakukan budaya atau kreatifitas melalui buah-buah roh dan termaksud juga talenta yang ada di dalam dirinya, tetapi malah melakukan bahkan mengembangkan perbuatan daging dan termaksud juga korupsi, isis bahkan menganggap dirinya paling benar dan bahkan hal ini terjadi bagi masyarak yang beragama.....
    sehingga jadi timbul pertanyaan di hati saya pak, apakah masyarakat yang berbudaya itu masih mempunyai nilai-nilai agama di dalam dirinya dan bagaimanakah masa yang akan datang seperti yang di jelaskan dalam kitab wahyu 20:1-6 tentang kerajaan seribu tahun jika manusia masih berbudaya hidup dengan perbuatan daging bahkan ada yang ateis dan apa kah pro-kontra nya pak??????
    syaloom.....
    jawaban :
    Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 06.14
    Terimakasih komennya, Krismay Pasaribu, NIM...?
    IBD sangat sederhana untuk menjelaskan manusia, yaitu manusia adalah manusia yang membangun nilai-nilai yang luhur. Manusia selamanya ada dan layak hidup di dunia ini, dan juga di hadapan Tuhan, ketika manusia menganut hal-hal yang benar, baik, dan adil. Hal-hal di luar itu adalah kejahatan, termasuk ISIS, dan kejahatan-kejahatan yang lainnya, yang membuat manusia menderita, dan juga yang mengakibatkan mahluk-mahluk hidup lainnya menderita, seperti binatang-binatang, dan tumbuh-tumbuhan.
    Karena itulah Paulus mengingatkan jemaat Kristen di Galatia agar hidup manusiawi dan hidup dalam terang Roh Kudus agar menjadi umat yang membangun kebenaran, kebaikan, dan keadilan.
    Perihal kisah seribu tahun (Wahyu), semuanya akan nyata kelak, karena Yohanes yang menuliskan Wahyu itu sudah diberikan penglihatan oleh Tuhan, kalau dunia ini akan menghadapi penderitaan-penderitaan yang hebat, namun umat Tuhan akan selalu disertaiNYA dan akan diberikan pertolongan agar menang dalam setiap kesusahan dan penderitaan.
    Salam Budaya

    BalasHapus
    Balasan
    1. sebelumnya saya minta Maaf pak, saya lupa mencantumkan nama saya dalam sambungan jawaban saya. Nama : Beritanta Surbakti
      Nim : 15.01.1222
      Terima kasih.

      Hapus
  20. Alasan saya dari komentar dan jawaban 1 :
    pembahasan ini mengingatkan saya untuk lebih lagi menghargai budaya. Dimana tanpa budaya manusia tidak bisa mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Budaya juga harus disaring artinya yang baik haruslah dipertahankan tetapi yang tidak baik/negetif sebaiknya kita buang jauh-jauh. Kebudayaan dalam kehidupan manusia tidak akan hidup jika melupakan Tuhan atau jati dirinya. Seperti jawaban komentar dari saudari krismay. Dari seorang hamba Tuhan yang berawal dari seorang pembunuh, atau di zaman sekarang yang terkenal dengan ISIS tetapi setelah Tuhan menangkapnya atau budaya KASIH masuk dalam dirinya. Hal itu merupakan proses berlangungsungnya budaya dalam diri manusia ditentukan oleh TUHAN yang menciptakan manusia tersebut, dari yang tidak baik menjadi baik. Artinya segala bentuk karya manusia semua bergantung pada TUHAN. ternyata manusia tidak bisa terlepas dari ILMU BUDAYA DASAR. Melalui IBD Tuhan menyatakan karyanya kepada manusia bahwa di mata TUHAN ia sangat berharga, seperti tertulis dalam Lukas 8:26-39 dengan judul perikop Yesus mengusir roh jahat dari orang Gerasa. Cerita itu mengatakan bahwa lebih berharga seorang manusia daripada kawanan babi. Nah saya semakin menyetujui bahwa umat Tuhan akan selalu disertaiNya dan akan diberikan pertolongan atas penderitaan dan kesusahannya. Dia tidak akan memberikan penderitaan melebihi kekuatan umatNya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. komentar dari :
      Nama : Beritanta Surbakti
      Nim : 15.01.1222

      Hapus
  21. Komentar ke 2 :
    Dari pembahasan hari ini (29/2) mengenai Nilai-nilai Kemanusiaan yang Lain, berarti berbicara mengenai suatu perubahan yang mungkin membantu dalam proses menuju kesempurnaan hidup, kebahagiaan hidup, dan lain sebagainya.
    Menurut pandangan saya, dalam hidup ini mengapa manusia hanya mengejar sebuah "kesempurnaan" atau "kebahagiaan"? Mengapa dalam proses tersebut, tidak sedikit pun kita memikirkan tentang "kemuliaan citra diri"?
    Apakah manusia hanya ingin kesempurnaan, kebahagiaan, kesetaraan, penghargaan diri, atau malah kekayaan? Apakah tidak lebih baik sebagai manusia yang beradab kita mengejar kemuliaan ketimbang hal-hal yang disebutkan tadi?
    Jawaban :
    Terimakasih ... Bujur senina Arnold Brahmana, NIM.
    15.01.1218.
    Nilai-nilai Kemanusiaan Yang Lain, bahasan kelompok IV hari ini, adalah disandarkan pada, "Manusia layak berbahagia". Kebahagiaan itu adalah musik yang terindah yang terus mengalun dalam jiwa dan rohani manusia, dan hanya Tuhan-lah yang menjadi sumber musik jiwa-yang membagun dan mengalirkan kebahagiaan itu. Citra manusia yang mulia, imago dei, adalah kisah hilangnya kebahagiaan awal atau pertama, karena manusia ingin sama dan serupa dengan Allah. Allah dan hanya Allah yang tahu dan yang ingin atau berkehendak, agar kita diciptakanNya seperti gambar dan rupa Allah. Kisah nilai kemanusiaan zamannya Adam dan Hawa, mengingatkan kalau pelanggaran mereka telah menghancurkan kesempatan untuk menikmati kesempurnaan dan kebahagiaan taman Eden, di mana mereka sebelumnya berada.
    Kemuliaan, dalam topik religi (alam pemikiran mitis, ontologis, dan funsionalisme) adalah sesuatu yang terus dijiwai, diimani oleh semua umat beragama, karena itulah yang hilang, dan hanya dapat dimiliki manusia hanya karena kehendak Yang Mahakuasa (dalam konteks Kristen, disebut anugerah atau sola gratia).
    Salam Budaya Salam Nilai-nilai Kemanusiaan, dan Salam dalam Allah yang telah menjadi manusia, dalam PutraNya, Yesus Kristus.
    Alasan :
    Saya tertarik dengan pembahasan ini karena mengajarkan saya untuk selalu bersyukur baik dalam keadaan suka maupun duka. Ketika kita mampu bersyukur dengan hati yang tulus maka disitulah kesempurnaan kebahagiaan dalam hidup ini. Allah memberikan kebebasan kepada manusia pada zaman Adam dan Hawa namun ia tidak mempergunakan kebebasanya dengan sebaik-baiknya. Sehingga membuatnya terpuruk di dunia. Namun, Allah maha Pengasih dan Pengampun tidak membiarkan manusia larut dalam penderitaan. Ia menyatakan diriNya lewat karya penebusan melalui PurtaNya yang Tunggal Yesus Kristus. Nah, saya menarik kesimpulan bahwa sudah seharusnya manusia ini meninggalkan kemanusiaan duniawi dan bangkit menyatakan kesunggunahan bertindak sesuai Firman Tuhan melawan kejahatan-kejahatan, sehingga terciptalah budaya bersyukur yang menjadikan manusia bahagia baik di dunia maupun maranatha.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Beritanta Surbakti
      Nim : 15.01.1222

      Hapus
  22. Komentar ke 3 :
    Berbicara mengenai Ilmu Budaya Dasar, hal itu tidak terlepas dari manusianya dan budayanya, karna manusia memang suatu makhluk yang berbudaya. Harapan kedepannya semoga mata kuliah ini selalu berlanjut atau berantai, demi terciptanya mahasiswa yang selalu peka terhadap budaya sekitarnya. Terkhusus mahasiswa STT ABDI SABDA ke depannya. Yang mencintai budaya atau tradisi-tradisi yang ada pada dirinya, dan menghargai dalam arti yang Inklusivisme budaya yang lain di sekitarnya.
    Syalom...
    Sulastri Putri
    NIM : 15.01.1330
    Jawaban :
    Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 08.58
    Terimakasih komennya, Sulastri Putri, NIM : 15.01.1330.
    IBD adalah jati diri dalam menempatkan manusia menjadi pribadi yang berharga, sehingga manusia berbudaya atas nilai-nilai yang manusiawi (humanitas). Sesuatu yang baik jika kita komit dengan memulainya dari kampus kita, STT Abdi Sabda.
    Salam IBD.
    Alasan :
    Saya menyetujui atas komentar dan jawaban mengenai manusia harus mengenal jati dirinya. Kembali Ilmu Budaya Dasar menjawab jika tidak ada manusia maka tidak ada budaya, yang artinya dari manusia dan kepada manusia itu sendiri. Mengingatkan saya hidup berorganisasi di STT ABDI SABDA merupakan tindakan yang berbudaya. Seperti dalam khotbah kebaktian yang dibawakan oleh gereja GKPA pada hari jum’at tanggal 11 maret lalu mengatakan tidak salah mengikuti organisasi yang ada di kampus, namun jangan menimbulkan perang antar organisasi dan baiklah juga kita bertata krama yang baik/ patut menjadi contoh, teladan bagi orang lain bukan malah menjadi batu sandungan bagi orang lain setelah berorganisasi. Artinya pertumbuhan karakter menjadi lebih baik lagi. Nah, saya juga menyimpulkan bahwa budaya merupakan pembaharuan bagi manusia untuk meninggalkan keburukan mengejar jalan kebaikan dengan cara menjadikan masa lalu sebagai pengajaran.

    BalasHapus
  23. Nama : Lamtiur Soraya Hutagalung
    Kelas/Jurusan : I-A/ Theologi
    Mata Kuliah : IBD
    Dosen : Pdt. Edward Simon Sinaga, M.Th



    3. a. Ada banyak cara manusia untuk mengekspresikan keadaan ataupun perasaan yang ada dalam diri manusia, itulah salah satu hal yang menarik dari setiap pribadi manusia. Ilmu Budaya Dasar, ini adalah suatu ilmu atau suatu sarana untuk menuangkan segala sesuatu pemikiran yang ada dalam diri manusia itulah definisi sederhana IBD bagi saya. Berbicara IBD berarti manusia adalah makhluk yang mempunyai akal dan pikiran, dimana manusia bertindak menjalani kehidupan ini tidak lepas dari budaya kemanusiaan yang telah ada dalam diri manusia sejak lahir. Pemikiran ini mengigatkan saya akan suatu permasalahan yang terjadi dalam kampus STT ABDI SABDA MEDAN, dimana tradisi lama atau paradigma lama yang telah dianut sejak lama masih terus berjamur. Ada pemikiran begini dalam kampus kita ini “bahwasanya keadilan itu hanyalah milik orang-orang yang memiliki banyak koneksi atau banyak teman atau banyak sekutu”. Suatu permasalahan yang menurut saya seharusnya tidak terjadi di dalam suatu kampus yang berdasarkan alkitab. Namun, hal ini ternyata tidak dapat dihindari, inilah salah satu wajah dari kampus ini, saya ingin turut sumbangsih atas dasar pemikiran ini. Seharusnya seiring berjalannya waktu, kita yang menimba ilmu disini harus menegakkan keadilan secara merata, keadilan tidak seharusnya hanya milik orang-orang yang mempunyai kenalan banyak ataupun koneksi yang banyak, tetapi keadilan harus tetap kita berikan bagi siapapun, baik itu bagi sikuper (sikurang pergaulan, tidak punya banyak teman, suka menyendiri, termasuk dari keluarga yang kurang mampu) maupun bagi sigaul (orang yang mempunyai banyak teman, punya banyak koneksi, punya banayk uang). Atas nama IBD saya harus katakana bahwa “SEMUA ORANG MEMILIKI HAK YANG SAMA AKAN SUATU KEADILAN”. Salam semangat bagi kita yang senantiasa berusaha memerdekakan keadilan bagi semua orang, semoga bermanfaat untuk kita yang belum terpikir untuk memberikan mereka keadilan.

    alasan :
    saya tertarik dengan comen mona karena menyangkut keadilan dan HAM , yang pertama saya ingin memberi pendapat bahwa keadilan itu merupakan hal hal yang berkenaan pada sikap dan tindakan dalam hubungan antar manusia yang berisi sebuah tuntutan agar sesamanya dapat memperlakukan sesuai hak dan kewajiban. Keadilan berati tidak berat sebelah atau tidak memihak jadi saya setuju seperti yang dikatakan di sana bahwa manusia berhak mendapat keadilan, jadi atas nama IBD saya berpendapat “SEMUA ORANG MEMILIKI HAK YANG SAMA AKAN SUATU KEADILAN”, Dimana keadilan itu adalah hak semua manusia .


    b. untuk kelompok II : Alam Pemikiran Manusia
    seperti yang ketahui alam pemikiran mitis adalah yang bersifat yang belum bisa dipastikan kebenarannya, sehingga bisa juga dikatakan bersifat mitos, sedangkan ontolgis adalah pemikiran yang dapat dipastikan kebenarannya. akan tetapi mengapa kebanyakan warga indonesia lebih cenderung menonjol dalam pemikiran mitis dan bahkan masih ada yang mendewa-dewakan benda-benda,hewan-hewan, dan tumbuhan tertentu. memang alam pemikiran mitis juga memberikan ke untungan, yang berdampak menjaga ke asrian alam yang ada di sekitarnya itu sendiri. akan tetapi sebagai umat yang beragama terkhusus agama kristen, apakah kita masih pantas percaya dengan hal-hal yang berkaitan mitis? dan mengapa kita tidak cenderung memakai alam pemikiran ontologis seperti layaknya orang-orang yang berada di Negara-Negara maju? dan langkah apa yang anda lakukan untuk mengubah kepercayaan terhadap benda-benda berhala kepada Tuhan yang sesungguhnya, tanpa harus meninggalkan kebudayaan tersebut, terkhusus ''Suku Batak''?
    alasan saya memilih topik ini karena : saya tertarik dengan alam pemikiran mitis tersebut karena di kampung saya sendiri masih banyak yang percaya dengan hal-hal yang mitis tersebut jadi mengingat hal ini timbul di benak saya bagaimana caranya agar kita sebagai manusia lebih percaya kepada Tuhan kita daripada percaya dengan hal – hal yang demikian.

    BalasHapus
  24. Nama : Lamtiur Soraya Hutagalung
    Kelas/Jurusan : I-A/ Theologi
    Mata Kuliah : IBD
    Dosen : Pdt. Edward Simon Sinaga, M.Th

    c. Berbicara mengenai nilai kemanusiaan, berarti tentang manusia dan sesama manusia. Nilai kemanusiaan adalah kebaikan, kebenaran, dan keadilan. Ada suatu pertanyaan yang muncul dalam benak saya, bagaimana sebenarnya nilai kemanusiaan dibangun dalam diri individu? Karena dari pengalaman, saya pernah melihat seorang "pelayan Tuhan" tidak mampu menjalankan nilai kemanusiaan dengan baik kepada sesama "pelayan Tuhan" sehingga saya berpikir, "pelayan Tuhan" yang sudah belajar tentang siapa manusia itu sendiri saja belum tentu bisa menjunjung tinggi nilai kemanusiaan padahal jelas kita mengetahui bahwa manusia adalah imago dei, lalu bagaimana mungkin orang awam yang kurang memiliki wawasan lebih atau masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi untuk menempuh pendidikan tinggi dapat memahami kedudukan dari nilai kemanusiaan itu?
    -Alasan saya memilih topik ini karena saya tertarik dengan komen ini dan saya juga tertarik atas pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada topik ini, dan untuk itu saya ingin memberikan tanggapan mengenai pertanyaan tersebut, yaitu bahwa ketika kita berbicara mengenai manusia tentu timbul pertanyaan di benak kita mengenai apa itu manusia dan nilai nilai kemanusiaan. Jadi menurut saya nilai nilai kemanusiaan adalah suatu hal yang dapat memanusiakan manusia. Jadi saya setuju dengan pendapat crisfani yang mengatakan bahwa Tentang apakah ia adalah seorang “pelayan Tuhan” atau tidak, bukanlah suatu ukuran untuk menentukan bagaimana orang itu melihat nilai yang ada dalam diri manusia itu sendiri.

    BalasHapus
  25. Nama:Eikel Ginting
    NIM:15.01.1245

    1.Bertanggung Jawab: Lahirnya mata kuliah IBD merupakan sarana pertumbuhan budaya terhadap humanisme yang harus di hidupi di tengah modernitas. Makin berkembangnya zaman makin banyak gejala-gejala dehumanisasi dan demoralisasi. Dari tujuan mata kuliah Ilmu Budaya Dasar merupakan pembangunan diri yang mampu memacu rasa tanggung jawab diri terhadap ingkungan dan bangsa. Dari pertemuan Kelompok I pada pembahasan tujuan mata kuliah Ilmu Budaya Dasar, point 1 yang berisi Mempertajam kepekaan mahasiswa terhadap Lingkungan budaya untuk lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Point ini merupakan dasar bagi tanggung jawab masyarakat khususnya melestarikan budaya kedaerahan.
    Makin maraknya pencaplokan wilayah dan budaya serta cita rasa kedaerahan menjadikan tolak ukur bahwa seharusnya rasa tanggung jawab terhadap usaha menjaga eksistensi budaya daerah itu harus menjadi tema utama di tiap-tiap kampus, universitas bahkan sanggar-sanggar di Indonesia juga harus mulai mencari bibit-bibit pemuda untuk tetap menyukai serta melestarikan budaya Indonesia seperti penggunaan batik, pelatihan bagi permainan alat music angklung dan juga pelatihan bagi penari-penari daereah.
    Tumbuhnya rasa tanggung jawab itu harus dimulai dari alam pemikiran manusia, masih banyak pemuda ataupun generasi hijau yang memandang budaya hanya sebagai pemikiran mitis dan berbau mitis. Pemikiran yang salah ini menjadi hambatan bagi terjaganya eksistensi budaya. Ketika pemuda tidak lagi tertarik untuk menggunakan ulos (kain adat batak) dan menggantikan dengan kain sutra berharga mahal dari luar negeri karena alasan, Ulos merupakan kain gaib. Ini sudah menjadikan tanggung jawab berbudaya menjadi luntur akibat pemahaman mitis yang sudah tertanam dalam pemikiran.
    Dalam Teologi Genesis atau kisah penciptaan bahwa mandataris Allah kepada manusia merupakan menjaga dan melestarikan yang ada dalam lingkungan. Termasuk kebudayaan daerah. Tujuan Mata Kuliah IBD merupakan fondasi untuk menjaga kebudayaan itu, pembangunan rasa tanggung jawab yang menjadi visi IBD merupakan jawaban atas tantangan hilangnya rasa tanggng jawab bagi pemuda untuk terus menjadi tonggak pelestarian budaya.
    Masyarakat khususnya Pemuda harus mulai merubah pemikiran mitis dengan pemikiran fungsionalis yang mengajarkan manfaat-manfaat atas pelestarian budaya, dengan cara pemuda jangan malu untuk belajar dan memperluas wawasan mengenai budaya. Belajar tentang budaya bisa melalui media sosial bahkan banyak komunitas-komunitas pemerhati budaya di Indonesia yang membagikan khas daerah masing-masih dalam satu wadah.
    Dengan memperdalam wawasan budaya seperti dalam tujuan mata kuliah Ilmu Budaya Dasar sebagai mahasiswa akan mampu untuk mempertahankan budaya tersebut dari pengaruh dan pencampuran dari budaya luar. Selanjutnya ketika paham dengan budaya kita akan otomatis mampu mewujudkan alam pemikiran fungsionalis yaitu memperkenalkan budaya kepada khalayak umum. Sehingga budaya daerah bukan hanya dinikmati oleh daerah itu sendiri namun dapat dipelajari bahkan menjadi ikon daerah tersebut .
    Jadi Tujuan lahirnya mata kuliah Ilmu Budaya Dasar menjadi tuntutan utama bagi fondasi dalam mewujudkan tanggung jawab berbudaya demi tumbuhnya dan berubahnya pemikiran yang mitis menjadi fungsionalis agar Mahasiswa menjadi agen penyebaran dan duta budaya demi terwujudnya Indonesia yang Berbudaya pada setiap sendi kehidupan.

    BalasHapus
  26. Nama:Eikel Ginting
    NIM:15.01.1245
    Lanjutan jawaban:
    b. Menghormati Hukum
    Lahirnya Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar menjadi jawaban bagi terwujudnya keadilan dan ketaatan akan hukum. Salah satu yang menjadi acuan dari tujuan mata kuliah Ilmu Budaya Dasar terletak pada salah satu tujuannya yaitu Berjiwa pancasila sehingga segala keputusan serta tindakannya mencerminkan nilai-nilai pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi..
    Cerminan pancasila merupakan sebuah landasan integritas pribadi yang harus ditetapkan dalam masyarakat Indonesia. Sudah merosotnya penghargaan terhadap hukum dan penerapan hukum itu sendiri yang tidak merata menjadikan tantangan dalam perwujudan menghormati hukum. Contoh nyata dalam pemberantasan kasus-kasus, dimana yang memiliki relasi dan jabatan tinggi akan mendapatkan hukuman ringan bahkan grasi tahanan, sedangkan kalangan masyarakat akar rumput tidak mendapatkan perlakuan istimewa dalam ruang lingkup hukum
    Gambaran ini merupakan salah satu alasan masyarakat sudah jenuh dalam menghormati hukum serta menegakkannya dalam kehidupan. Dalam pemikiran mitis masyarakat, hukum rimba masih berlaku di tengah modernitas, siapa yang besar dan banyak relasi akan banyak mendapatkan dan menggunakan hukum untuk kepentingan individu ataupun kelompok tertentu. Sedangkan kalangan bawah hanya terbelenggu oleh hukum dan merasakan diskriminasi hukum.
    Dengan tujuan mata kuliah Ilmu Budaya Dasar diharapkan masyarakat seluruhnya harus mulai membangun integritas dalam kehidupan dengan maksud hukum bukan hanya sebagai peraturan yang mengikat namun pemikiran fungsionalis akan hukum hars dibentuk. Karena ketika hukum dianggap sebagai jembatan dalam mewujudkan fungsi yang teratur, akan membentuk integritas dalam perilaku dan sikap.
    Lahirnya mata kuliah Ilmu Budaya Dasar diharapkan juga mampu merubah pemikiran bahwa hukum tajam ke atas dan tumpul ke bawah, karena diskriminasi hukum yang dirasakan kalangan bawah menjadikan masyarakat acuh tak acuh terhadap hukum. Saya ambil contoh penerapan tertib lalu lintas pada persimpangan jalan. Lampu lalu lintas sudah tidak dihormati lagi mengingat rendahnya moralitas dan pemikiran yang masih mitis mengenai lampu lalu lintas. Masyarakat hanya menganggap lampu lalu lintas sebagai penghambat aktivitas akibat menunggu, padahal dalam fungsinya lampu lalu lintas menjaga keselamatan dan keteraturan lampu lalu lintas.
    Sehingga, budaya menghargai dan menghormati hukum sudah menjadi tujuan lahirnya mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tinggal bagaimana penerapan dan pembentukan karakter demi terwujudnya hukum yang adil dan hukum bukan sebagai pembatas dan pengatur kehidupan saja namun sebagai pendamping dalam tolak ukur perkembangan bangsa yang maju.

    BalasHapus
  27. Nama:Eikel Ginting
    NIM:15.01.1245
    Lanjutan Jawaban
    2.a.Kebebasan
    Kebebasan dalam harafiahnya terbagi menjadi dua yaitu kebebasan Eksistensi dan Sosial, kebebasan eksistensi dalam hubungannya terhadap nilai kemanusiaan yaitu dalam kebebasan seseorang dalam berbicara, memberikan pendapat dan juga kebebasan dalam menunjukkan eksistensi dalam dirinya tanpa tergantung pada kondisi di luar dirinya. Sedangkan kebebasan Sosial, dalam contohnya ialah kebebasan sekelompok orang untuk mendirikan organisasi atau wadah bersama, dimana organisasi ini harus dilihat dulu dari kondisi sosial dan politiknya. Jadi secara mendasar kebebasan eksistensi dan sosial berbeda namun dalam ruang lingkup kebebasan memiliki kesamaan sebagai unsur-unsur dari nilai kemanusiaan.
    Hubungan nilai kemanusiaan dengan kebebasan merupakan hubungan yang erat karena berlandaskan Hak Asasi Manusia, kebebasan dalam perwujudan nilai-nilai kemanusiaan menjadi suatu tolak ukur dan tujuan penting, dalam kehidupan bersosial di Indonesia. Kebebasan terwujud dari budaya musyawarah, musyawarah yang menjadi sarana kebebasan bertukar pikiran dan saling memberikan solusi dalam pemecahan suatu masalah. Budaya musyawarah dalam masyarakat Indonesia inilah yang sudah mulai surut di tengah era modernitas.
    Nilai kemanusiaan yang menjadi landasan dalam menghargai kebebasan manusia dalam beraktivitas dan menyumbangkan ide tanpa melihat status menjadi tantangan bagi Teologi Kebebasan, yang mana di gambarkan dalam teologi kebebasan manusia dan statusnya bukan merupakan nilai penting dalam perwujudan Kasih Allah, namun semua sama di mata dan pandangan Allah. Sehingga Kebebasan yang dimaksud merupakan kebebasan dalam mewujudkan nilai kemanusiaanya tanpa melihat derajat dan status sosialnya
    Contoh yang saya ambil dimana kebebasan Izin Mendirikan Bangunan Gereja selalu menjadi kendala dan masalah dalam perwujudan kebebasan beragama. Baru-baru ini terjadi hambatan dalam proses pembangunan gereja Santa Clara di Bekasi, akibat diberhentikan oleh beberapa organisasi masyarakat karena izin mendirikan bangunan gereja tersebut tidak ada. Contoh masalah ini sering terjadi di beberapa wilayah yang menilai bahwa minoritas dan mayoritas agama mempengaruhi kebebasan beragama.
    Ini merupakan gambaran bahwa penyebab salah satunya nilai kebebasan tidak dijunjung dalam masyarakat karena sudah berkurangnya etika dan moral saling menghargai di tengah masyarkat. Etika yang dimaksud diimana hendaknya kelompok tersebut harus benar-benar mengingatkan pihak gereja untuk mendaftarkan izin bangunan gereja tersebut kepada pemerinta bukan malah memberhentikan proses pembangunannya. Sehingga etika dalam kemanusiaan tetap dijunjung tinggi di tengah kebebasan beragama.
    Jadi, dalam nilai kemanusiaan diharapkan bahwa kebebasan merupakan tujuan penting bagi terwujudnya niai kemanusiaan dan berjalannya Hak Asasi Manusia. Ketika kebebasan dijunjung tinggi dalam suatu bangsa atau masyarakat akan meningkatkan nilai-nilai kemanusiaan dan penghargaan pada setiap unsur nilai kemanusiaan di negara atau kelompok masayarakat tersebut.

    BalasHapus
  28. Nama:Eikel Ginting
    NIM:15.01.1245
    b.Tanggung Jawab
    Dalam kebebasan mengandung nilai-nilai tanggung jawab yang berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan. Hubungan nilai kemanusiaan dan tanggung jawab merupakan hubungan yang mendasar sebagi perwujudan menghargai sesama. Nilai kemanusiaan yang dibangun atas dasar menghargai dan mewujudkan nilai-nilai budaya sangat menjunjung hak dan kewajiban sesama manusia.
    Tanggung jawab ini yang menjadi karakter pembangunan dalam mewujudkan nilai kemanusiaan, ketika manusia dilatih untuk bertanggung jawab dalam menghargai serta mewujudkan cinta kasih, tidak akan pernah terjadi degradasi moral akibat keegoisan dan akibat dari ingin menang sendiri hingga mengorbankan hak dan cinta kasih sesama manusia.
    Dalam mewujudkan Indonesia yang berbudaya harus menanamkan rasa tanggung jawab kepada setiap masyarakat Indonesia, agar ketika budaya-budaya tidak luntur dan menyimpang dari arti budaya tersebut. Dalam contoh, ketika angklung dimainkan dan hampir dijadikan alat musik buatan luar negeri. Pengakuan oleh pegiat dan seniman angklung tentang pencaplokan oleh negara lain, bahwa negara asing tertarik dengan angkung karena orang luar pandai memanfaatkan kelemahan bangsa Indonesia yang malas dan tidak mau belajar memainkan angklung sehingga orang luar beranggapan bahwa bangsa Indonesia sendiri tidak bertanggung jawab melestarikan dan mebudayakan angklung.
    Dalam dunia pendidikan pun rasa tanggung jawab yang kurang, menjadikan etika dan moral serta etos kerja para peserta didik dan agen pendidikan rendah untuk menjadikan Indonesia yang berintegritas. Pendidikan yang dibumbui oleh kecurangan dan jual-beli Ijazah menjadikan menurunnya nilai kemanusiaan dan menjunjung tinggi hak dan kewajiban sesama manusia.
    Praktek jual-beli Ijazah membuat rendahnya generasi muda yang berkemampuan standar nasional maupun internasional, banyak pemuda-pemudi yang menerima ijazah hasil jual-beli namun tidak bisa mempertanggungjawabkan hasil belajar dan ilmu yang didapat dari hasil menimba ilmu. Praktek jual beli ijazah pun menjadi gambaran rendahnya etos dalam belajar untuk meningkatkan nilai kemanusiaan, sehingga mewujudkan rasa tanggung jawab dalam lingkungan bangsa akan rendah akibat dari moral dan etika yang rendah.
    Jadi, perlunya rasa tanggung jawab ditanamkan untuk meningkatkan kepekaan terhadap terwujudnya nilai kemanusiaan yang menghargai dan mencintai bangsa dan sesama manusia serta budaya daerah. Karena pemuda dan masyarakat agen perubahan yang bertanggung jawab untuk memajukan dan meningkatkan standar nilai kemanusiaan.

    BalasHapus
  29. Nama:Eikel Ginting
    NIM:15.01.1245
    c.Keadilan
    Keadilan yang menjadi landasan negara ini dalam ideologi pancasila merupakan tujuan yang harus dicapai dalam penerapan nilai-nilai kemanusiaan. Dimana adil dan beradab merupakan salah satu sila bangsa Indonesia. Perwujudan keadilan dalam lingkungan manusia terlihat dari budaya menyelesaikan masalah dengan adil tanpa memihak pihak siapapun melalui musyawarah. Nilai keadilan juga yang harus diterapkan adalah melawan kebiasaan nepotisme dalam pembagian-pembagian sembako ataupun penyelesaian perkara di pengadilan.
    Ketika membiasakan diri dengan ketimpangan serta tidak berintegritas akan membentuk budaya diskriminasi dalam kehidupan. Sehingga menjadikan Indonesia yang egois terhadap kepentingan kelompok pribadi dalam memenangkan suatu masalah. Adil memang harus diwujudkan memlalui kebiasaan etika dan moral yang harus dibentuk melalui hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari. Hambatan Indonesia yang utama untuk berkembang karena diskriminasi dan ketimpangan dalam pembangunan Infrastruktur.
    Teologi Paulus dalam pengajarannya di Kota Filipi merupakan ajaran yang menekankan bahwa hendaknya kita satu pikiran, satu hati dalam Tuhan serta adil dalam pebuatan. Merupakan pengajaran Paulus untuk membangun suatu jemaat. Pengajaran inilah yang harus diterapkan dalam menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, karena ketika satu hati dan sepikir dalam kelompok masyarakat, keegoisan akan hilang diganti dengan rasa persaudaraan yang adil dalam kehidupan.
    Budaya semut yang mengumpulkan makanan lalu membaginya secara adil merupakan pelajaran yang penting, karena mewujudkan nilai kemanusiaan dalam keadilan harus meninggalkan segala bentuk keegoisan dan membentuk diri dengan etika daan moral. Ketika moral terbentuk untuk adil masyarakat akan mengedepankan kepentingan bersama dan dalam keptusan pun akan diambil secara adil.
    Dalam kehidupan di Indonesia keadilan masih sangat rendah mengingat budaya adil yang kurang ditanamkan di Indonesia, budaya kedaerahan dan sukuisme masih sangat kuat. Sehingga, nepotisme dan keluarga yang memiliki relasi dengan pejabat ataupun pemerintahan akan mendapatkan perlakuan istimewa. Pola pemikiran ini akan membentuk generasi muda yang tidak memiliki etos serta moral yang rendah karena diskriminasi terhadap segi kehidupan seperti penghasilan ataupun dalam penyelesaian kasus-kasus di pengadilan.
    Jadi, keadilan harus dijunjung tinggi dalam terwujudnya kemanusiaan yang berbudaya anti diskriminasi. Karena dari awal pembentukan Indonesia dengan pancasilanya, bahwa harapan Indonesia akan membentuk budaya keadilan di tengah kemajemukan sehingga keadilan itulah yang enjadi pedoman kerangka majunya Indonesia di tengah derasnya arus modernitas yang menuntut keegoisan.

    BalasHapus
  30. Nama:Eikel Ginting
    NIM:15.01.1245
    Lanjutan jawaban
    3 Komentar dan jawaban dosennya
    a.Komentar Mahasiswa
    Eirene hutabarat 26 Februari 2016 18.35
    “Berbicara mengenai nilai kemanusiaan, berarti tentang manusia dan sesama manusia. Nilai kemanusiaan adalah kebaikan, kebenaran, dan keadilan. Ada suatu pertanyaan yang muncul dalam benak saya, bagaimana sebenarnya nilai kemanusiaan dibangun dalam diri individu? Karena dari pengalaman, saya pernah melihat seorang "pelayan Tuhan" tidak mampu menjalankan nilai kemanusiaan dengan baik kepada sesama "pelayan Tuhan" sehingga saya berpikir, "pelayan Tuhan" yang sudah belajar tentang siapa manusia itu sendiri saja belum tentu bisa menjunjung tinggi nilai kemanusiaan padahal jelas kita mengetahui bahwa manusia adalah imago dei, lalu bagaimana mungkin orang awam yang kurang memiliki wawasan lebih atau masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi untuk menempuh pendidikan tinggi dapat memahami kedudukan dari nilai kemanusiaan itu?
    Terimakasih

    Eirene Hutabarat/15.01.1246

    Jawaban Dosen:
    Mago Dang Edward Sinaga 26 Februari 2016 18.54
    “Terimakasih Eirene Hutabarat, NIM: 15.01.1246. Nilai-nilai kemanusiaan yang lain adalah, etika, moral, dan etos. di dalamnya ada hukum dan tanggung-jawab. Kehadiran IBD mengingatkan kita kalau karakter seorang pelayan itu sangat kuat, dan itu tentunya didasarkan pada kerja keras dalam membangun diri melalui kepatuhan, ketaatan, disiplin, dan kerendahan hati. Perlu kita sadari, kalau ekonomi dan pendidikan tidak selamanya menentukan nilai-nilai kemanusiaan itu. Namun, atas nama IBD, sebenarnya Ilmu atau Mata Kuliah ini, menuntun setiap mahasiswa-mahasiswi agar menjunjung tinggi Tri Dharma Pergguruan tersebut. Kelak, setiap mahasiswa-mahasiswi akan mengabdi kepada masyarakat, dan itu artinya ikut serta dalam membangun kemanusiaan, agar damai, sejahtera, dan bahagia itu dimiliki semua orang.
    Salam Budaya.”
    Alasan saya tertarik dengan komentar dan jawaban ini, karena pertanyaan saudari Eirene merupakan pertanyaan yang kontekstual dalam bidang pelayanan masa kini. Karena saya melihat banyak pelayan yang mental diktator, sehingga mengabaikan nilai kemanusiaan dan mengabaikan kepentingan bersama. Ketika berbicara kemanusiaan dalam pelayanan perlu ditanamkan rasa cinta kasih seperti dalam agama Hindu kita mengenal ajaran Tri Hita Kirana yang dalam salah satu pointnya menjaga hubungan baik manusia dengan sesamanya. Ini menjadikan gambaran bahwa setiap agama menjunjung tinggi nilai karakter kebersamaan karena ketika menjadi seorang pelayan hendaknya menjadi pelayan yang bermental hamba bukan bermental tuan

    BalasHapus
  31. Nama:Eikel Ginting
    NIM:15.01.1245
    Lanjutan Jawaban
    b.Komentar mahasiswa
    Nama:James Simson Simanullang
    Nim : 15.01.1273
    Tingkat/Jurusan : I-D jurusan theologi

    “Kita mengetahui bahwa Etika manusia saat ini sudah hilang atau menipisnya nilai-nilai kemanusiaan. itu disebabkan karna kurangnya atau tidak ada kesadaran manusia akan nilai-nilai kemanusiaan. perkembangan zaman atau teknologi saat ini membuat etika dan moral manusia sudah mulai pudar dan tidak ada lagi rasa keseganan terhadap orang yang lebih tua.karana kurangnya perhatian atau kontrol dari orang tua.banyak kita temukan saat ini remaja yang hancur karna perkembangan teknologi yang salah gunakan.Etika dan moral harus dipegang pada prinsip seseorang. saya ingin bertanya kepada bapak seperti yang saya lihat digereja saya jemaat digereja saya pak sudah mulai hilang etika dan moral. krna mereka menganggap bahwa bergereja itu tidaklah penting dan tidak ada gunanya dan mereka mementingkan berkerja dari pada bergereja.Mereka katakan bahwa tidak ada uang yang dapat dihasilakan dari sana malah membuat kerugian.banyak jemaat digereja saya pak yang jarang beribadah dan sangat susah datang kegereja. itu pun hari-hari besar besar saja pak yang datang contohnya pada hari natal dan tahun baru saja baru datang kegereja. bagaimana pak peran gereja disana dalam menghadapi masalah tersebut?????
    syaloom...”
    Jawaban Dosen
    Mago Dang Edward Sinaga, 29 Februari 2016 06.01
    Terimakasih komennya, James Simson Simanullang, Nim : 15.01.1273.
    IBD membangun kembali nilai-nilai kemanusiaan, seperti yang kita telah bahas di kelas, nilai-nilai itu: Etika, etos, moral, dan juga nilai yang lainnya, seperti: kesempurnaan, kebahagiaan, puasa-jatidiri, cinta erotis-peran ganda wanita-keluarga, dan Hak Asasi Manusia. Perihal banyaknya jemaat yagn tidak tertarik lagi ke gereja, mungkin perlu kita selidiki apa penyebabnya, karena kemungkinan ada faktor-faktor yang melatarbelakangi sehingga kita menemukan alasan-alasan itu. Ada pelajaran yang perlu kita renungkan, agar sebagai pendeta atau pelayan, kita harus rendah hati dan selalu memotivasi umat dalam kehidupan sehari-hari. Umat dalam perjuangan hidup pasti banyak menghadapi masalah, di sanalah kita datang untuk menopang dan mendampingi mereka, dan kita datang hanyalah sebagai wakil atau utusan dari Tuhan. Pendeta atau pelayan jangan berkarakter seperti bos, tetapi harus meneladani Kristus yang rendah hati itu.
    Salam Budaya.
    Alasan saya memilih komentar dan jawaban ini menarik karena pergumulan jemaat sekarang ialah masih berpikiran mitis mengenai alasan dan efek bergereja. Masih banyak masyarakat termasuk yang sudah mengaku Kristen masih berpikiran bahwa gereja hanya menghabiskan waktu dan tidak ada mendapat hal materalialistis bahkan ada orang yang tidak merasa diselamatkan iman Kristianinya.
    Ini merupakan tantangan bagi generasi muda yang sudah memahami budaya dasar sebagai cara ataupun strategi untuk merubah pemikiran yang mitis ataupun tradisional menjadi alam pemikiran fungsionalis, karena ketika pemikiran berkembang dan menganggap gereja bukan dari segi mitisnya, namun memandang bahwa bergereja adalah suatu keharusan untuk menjawab panggilan kristiani sebagai tubuh Kristus yang bersatu dan berkumpul dalam gereja
    Ketika alam pemikiran fungsionalis tertanam dalam diri manusia akan terwujudnya relativisme dalam etika, moral, dan etos kerja sehingga budaya bukan sebagai lawan dari agama namun budaya disiplin dan mneghargai akan menjadikan agama dan budaya sejalan

    BalasHapus
  32. Nama:Eikel Ginting
    NIM:15.01.1245
    Lanjutan Jawaban
    c.Komentar mahasiswa
    Nama : Ronika Nursagi Panjaitan
    Nim : 15.01.1316
    Tingkat/Jurusan : 1-B/Theologi

    Syalom pak
    Globalisasi merupakan suatu proses masuknya negara ke dalam pergaulan dunia dan membuat suatu negara semakin kecil atau sempit di karenakan kemudahan dalam berinteraksi antarnegara. Ditengah situasi dan kondisi globlalisasi yang semakin berkembang, sementara di sisi lain nilai-nilai kemanusiaan boleh di katakan mulai menurun. Nah, bagaimana cara mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan itu? apakah dengan mengubah cara penyampaian sehingga kesannya tidak memaksa? atau ada cara lain yang lebih efektif? contohnya : anak-anak sekarang hidup dalam pengaruh era globalisasi, dengan kemudahan akses internet dan arus informasi melalui media sosial. dalam keadaan seperti ini orang tua atau guru tidak bisa menghalangi anak untuk mengakses informasi lewat internet. tidak mungkin mengekang si anak, karena bagaimanapun secara diam-diam anak tadi akan berusaha mengakses informasi tersebut. lalu bagaimana kaitannya terhadap kebudayaan dan si anak itu sendiri?.
    Komentar Dosen
    Mago Dang Edward Sinaga, 6 Maret 2016 07.14
    Terimakasih komennya, Ronika Nursagi Panjaitan
    Nim : 15.01.1316.
    “IBD, dan globalisasi.
    IBD adalah nilai-nilai kemanusiaan dari zaman ke zaman, dari generasi ke generasi. dan tentunya era zaman globalisasi juga bagian dari IBD, atau nilai-nilai kemanusiaan.
    Globalisasi adalah media dan zaman di mana segala isu-isu kemanusiaan sangat cepat bisa menyentuh dan mencapai semua manusia yang bersinggungan dengan IT.

    Anak-anak sekarang sangat dimanjakan dengan IT, tentu dalam koteks IT dan globalisasi tersebut, si anak seharusnya dibekali dengan nilai0nilai yang kokoh dan spiritualitas yang perlu pendmapingan, sehingga mereka akan jauh berprestasi dan kreatif lagi, demi kebutuhan dan kesejahteraan mansuia. Anak-anak sekarang, jika dibekali dengan nilai-nilai positif dan manusiawi, maka mereka akan membawa dunia ke zaman yang leih baik, benar, dan adil, karena semua fasilitas ini, jika dipelajari dan anak-nak mendapat pendampingan dengan nilai-nilai positif, maka tak mustahil, dunia danKemanusiaan akan lebih baik nantinya.

    Anak-anak, dan globalisasi, didasarkan kepada kemanusiaan yang benar, kemanusiaan yang tidak diskriminatif, dan menghargai nilai-nilai yang dianut masyarakat dunia.

    Salam IBD”
    Saya memilih komentar dan jawaban ini yang paling menarik, karena globalisasi dengan Ilmu Tekhnologi merupakan isu global yang paling berdampak besar. Karena dari segi alam pemikiran merupakan suatu pemanfaatan yang bagus ketika IT dimanfaatkan dengan sebenarnya. Di China dan Jepang bahkan sudah merasakan dampak tekhnologi robot yang mampu meringankan beban manusia. Sedangkan dari nilai kemanusiaannya tekhnologi sering disalahgunakan untuk menurunkan nilai etika, moral bahkan etos kerja
    Karena melihat kecanggihan dan serba praktis dari manfaat tekhnologi membuat sumber daya manusia menjadi malas belajar bahkan bekerja karena menggantungkan diri pada alat-alat tekhnologi yang praktis. Dari segi moral dan etika banyak orang yang memanfaatkan internet untuk hal yang tidak sehat sehingga dalam keseharian pun pemikirannya dipengaruhi hal negatif sebagai akibat dari tekhnologi
    Jadi, tekhnologi harus disertai pendampingan dan pengarahan dari orang yang lebih tua dan paham sehingga pendampingan memberikan efek positif dan negatif dari tekhnologi membuat karakter dan pemanfaatan dari tekhnologi tersebut menjadikan budaya berpikiran positif dan fungsionalis.

    BalasHapus
  33. Nama : Kalferi Eli Derita Sipayung
    Nim : 15.01.1283
    No.1
    • Bertanggungjawab dan kaitan dengan Latarbelakang Lahirnya Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD)
    Tanggungjawab manusia dalam kebudayaan artinya adalah manusia yang bertanggung jawab atas ilmu budaya dasar. Manusia adalah makhluk sosial, dimana manusia juga tidak bisa hidup tanpa bantuan dari orang lain dan merupakan makhluk paling sempurna di muka bumi ini. Manusia memiliki akal dan pikiran, oleh karena itu manusia dapat menggunakan akal dan pikirannya untuk melakukan suatu hal, dan pada akhirnya terciptalah manusia yang adil yang menggunakan akal dan pikirannya dengan baik.
    Tanggung jawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Tanggung jawab dapat dicontohkan seperti ini : Pertama, Didalam keluarga terdiri ayah, ibu dan anak-anak dalam keluarga ini orangtua mempunyai tanggungjawab yang besar karena dimana mereka mendidik, mengajari anak-anaknya untuk menjadi anak yang sukses kedepanya itulah tanggungjawab orangtua tetapi tanggungjawab anak-anaknya membahagiakan kedua orang tuanya dengan giat dalam belajar. Kedua, Seorang mahasiswa mempunyai kewajiban belajar atau menuntut ilmu agar dia bisa mencapai seperti yang dia harapkan dengan demekian ketika itu dia sudah bertanggungjawab atas semua seperti yang dia impikan dan memang itu lah tugas sebagai mahasiswa.
    Manusia yang berjuang adalah memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Untuk menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alam. Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan penyelesaian masalahnya sendiri. Tanggung jawab terhadap Keluarga merupakan masyarakat kecil dalam kehidupan kita. Keluarga terdiri dari suami-istri, ayah-ibu, anak-anak dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan. Tanggung jawab terhadap masyarakat manusia tidak dapat hidup sendiri, sesuai dengan keadaannya sebagai makhluk sosial. Masyarakat yang satu harus memiliki tanggung jawab sama seperti tanggung jawab masyarakat lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam kehidupan masyarakat. Wajarlah apabila tingkah laku dan perbuatannya harus di pertanggung jawabkan kepada masyarakat. Dengan bertanggungjawab antara satu sama yang lain ilmu budaya dasar dapat memberi manfaat dan menaggulangi perkembangan teknologi di zaman yang modern ini.

    BalasHapus
  34. Nama : Kalferi Eli Derita Sipayung
    Nim : 15.01.1283
    Lanjutan jawaban no 1
    • Menghormati Hukum dan kaitan dengan Latarbelakang Lahirnya Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD)
    Di negara kita masyarakat yang beradab tak dapat hidup tanpa hukum, sebab dimana-mana digunakan hukum. Menjalankan administrasi yang baik sesuai dengan ketetapan hukum merupakan hal yang mutlak begitu penting bagi masyarakat. Hukum-hukum dimaksudkan untuk menegakkan aturan dan menyediakan perlindungan bagi penetapan dan pelaksanaan hukuman terhadap pihak yang bersalah. Hukum-hukum juga mutlak dibutuhkan bagi terciptanya kesejahteraan, ketaatan, kenyamanan dan keamanan masyarakat banyak. Aturan-aturan hukum dibuat demi kepentingan masyarakat agar semua masyarakat dapat mematuhinya dan akan terjalinnya ketentramanan antara negara-negara ataupun masyarakat. Masyarakat akan hidup dalam kebaikan bila terikat dengan hukum.
    Banyak masyarakat yang tidak menghormati hukum atau tidak mematuhi sehingga dimana-dimana kerusuhan dan perkelahian akan berajalela. Kebanyakan hukum yang dibuat tidaklah dipatuhi oleh masyarakat sekarang karena hanya membawa kehendaknya sendiri tanpa memikirkan kerugian pada orang lain. Hukum-hukum hanya digunakan untuk kepentingan pihak penguasa atau orang-orang yang derajat tinggi, sehingga rakyat banyak yang tertindas.
    Contohnya: Jika orang tua mengijinkan anak-anaknya mengemudi mobil orangtua tua harus mengatakan kepada anak-anaknya bahwa membawa mobil itu tidak ugal-ugalan, mematuhi peraturan lalu lintas dan membawa surat-surat kendaraan yang dibawanya agar tidak di tilang oleh polisi. Jika si anak mematuhi peraturan itu merupakan menghormati hukum.

    BalasHapus
  35. Nama : Kalferi Eli Derita Sipayung
    Nim : 15.01.1283
    No.2
    Nilai-nilai Kemanusiaan "Kebebasan, Tanggungjawab, dan Keadilan"
    Berbicara dengan nilai-nilai kemanusian juga sering disebut dalam kehidupan sehari-hari, misalnya membunuh, mencuri, memperkosa, melecehkan orang lain dan masih banyak lagi. Hal itu merupakan orang-orang yang tidak punya etika, moral dan berkemanusian. Nilai-nilai tidak dapat dikatakan hidup dan berarti sebelum menyatakan diri dalam kegiatan-kegiatan alam yang konkrit. Nilai hidup manusia tergantung kepada nilai kerjanya. Bahwa fungsi manusia dalam perkembangan ilmu merupakan hal yang menciptakan manusia dengan penuh kasih sayang dan kesempurnaan baik secara fisik dan rohani. Dengan demekian fungsi manusia terhadap ilmu adalah menemukan, mengembangkan, menciptakan, kemudian mengevaluasi terhadap ilmu yang didapatnya melalui proses berpikir yang alami dan sistematis. Dengan pemikiran seperti itu manusia bisa membagi atau menetetapkan suatu ilmu dengan spesifikasi tertentu yang berkembang saat ini dan sudah dimanfaatkan oleh manusia. Setiap manusia mempunyai nilai dan etika hanya bagaimana kita menjaga nilai dalam diri kita sendiri. Etika merupakan sebuah ilmu ajaran dan menyediakan orientasi hidup. Dengan memahami nilai-nilai kemanusian melalui pemahaman etika kita bisa saling menghargai antara sesama orang-orang yang berada disekitar kita atau menghargai usulan dan pendapat orang lain jika misalnya dalam melakukan rapat ataupun diskusi. Dan didalam masyarakat seharusnya memperdalam etika dan moral sebab tanpa etika dan moral semuanya hanya nol, tidak mempunyai hasil apa-apa.
    Dengan berkembangnya internet di zaman modern ini dapat dikatakan menjadi dua sesi yaitu positif dan negatif. Didalam sesi yang positif dapat disimpulkan internet dapat kita gunakan dalam mengakses sesuatu hal pelajaran atau informasi yang tidak ketahui dan didalam sesi yang negatif dapat membuat kita rusak apalagi dikalangan para remaja karena internet itu digunakan bukan untuk menacari informasi atau pelajaran tetapi digunakan untuk main game yang membuat para remaja lalai akan waktu. Dengan itu dapat nilai-nilai kemanusian lambat laun akan menghilang. Nilai-nilai kemanusian juga dikaitkan didalam keadilan yang merupakan keadaan apabila setiap orang memperoleh hak dan kewajiban didalam diri sendiri dan adanya tanggungjawab dimana sesorang dikatakan bertanggungjawab apabila mampu dan bersedia menaggung resiko apa yang dilaksanakannya.

    BalasHapus
  36. Nama : Evi Krisnawaty Naptupulu
    Tingkat / Jurusan : I-A/ Theologi
    NIM : 15. 01. 1258
    M. Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
    Dosen : Pdt. Edward S. Sinaga, M.Th
    JAWABAN UJIAN TENGAH SEMESTER
    1. Penjelasan mengenai kutipan dari M.T.Zen tantang, “Ciri-ciri bangsa yang maju” : Bertanggung Jawab dan Menghormati Hukum dan kaitannya dengan Latarbelakang Lahirnya Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD)]
    a) Bertanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban. Apabila di kaji tanggung jawab itu adalah kewajiban yang harus di pikul sebagai akibat dari perbuatan pihak yang berbuat. Bertanggung jawab adalah ciri manusia yang beradab. Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengadilan atau pengorbanan. Dengan lahirnya Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar dapat menuntun kita menjadi mampu bertanggung jawab atas budaya-budaya suku ras dan agama yang berbeda-beda yang ada disekitar kita. Dan dapat mengajarkan kita bertanggungjawab atas keberagaman yang ada disekitar kita.
    b) Menghormati Hukum
    Bagi masyarakat awam pengertian hukum itu tidak begitu penting. Lebih penting penegakannya dan perlindungan hukum yang diberikan kepada masyarakat. Namun, bagi mereka yang ingin mendalami lebih lanjut soal hukum, tentu saja perlu untuk mengetahui pengertian hukum. Hukum mengatur tingkah laku atau tindakan manusia dalam masyarakat. Peraturan berisikan perintah dan larangan untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu. Hal ini dimaksudkan untuk mengatur perilaku manusia agar tidak bersinggungan dan merugikan kepentingan umum.
    Peraturan hukum ditetapkan oleh lembaga atau badan yang berwenang untuk itu. Peraturan hukum tidak dibuat oleh setiap orang melainkan oleh lembaga atau badan yang memang memiliki kewenangan untuk menetapkan suatu aturan yang bersifat mengikat bagi masyarakat luas.
    Penegakan aturan hukum bersifat memaksa. Untuk menegakkannya diatur pula mengenai aparat yang berwenang untuk mengawasi dan menegakkannya sekalipun dengan tindakan yang represif.
    Dengan lahirnya mata kuliah ilmu budaya dasar inilah kita menjadi mampu menaati dan menghormati hukum yang ada. Karena peraturan hukum dibuat bukan untuk dilanggar namun untuk dipatuhi. Jika kita menaati peraturan dan menghormati hukum maka sebisa kita tidak akan melakukan kesalahan atau pelanggaran bukan karena kita takut terhadap hukum melainkan karena kita menghormati adanya hukum tersebut.

    BalasHapus
  37. 2.Penjelasan saya mengenai Kebebasan, Tanggung Jawab dan Keadilan pada Nilai-Nilai Kemanusiaan (Kelompok III).
    Nilai-nilai kemanusiaan adalah suatu hal yang dapat memanusiakan manusia atau bisa dikatakan juga fitrah manusia. Apa itu fitrah manusia? Fitrah manusia adalah sisi baik dan sisi buruk yang dimiliki manusia.
    Nilai-nilai kemanusiaan itu bersifat universal. Yaitu berlaku, bermanfaat, dan berharga bagi semua manusia. Dalam nilai-nilai kemanusiaan terdapat tiga hal penting yang mempengaruhi nilai tersebut yaitu kebebasan, tanggung jawab dan keadilan.
    Kebebasan yaitu melakukan sesuatu perbuatan yang tidak dibatasi oleh paksaan dari atau keterikatan kepada orang lain. Kebebasan terjadi manakala ada kemungkinan-kemungkinan untuk bertindak. Manusia yang bebas adalah manusia yang dapat menentukan dirinya sendiri melaui atau dengan tindakannya.
    Tanggung Jawab merupakan konsekuensi logis dari suatu kebebasan. Tidak mungkin ada tanggung jawab tanpa adanya kebebasan. Sikap moral yang dewasa adalah sikap tanggung jawab. Sering kita mendengar suatu perbuatan buruk, kekacauan, terorisme dan peledakan bom misalnya adalah perbuatan tidak bertanggung jawab. Itu artinya perbuatan baik, akhlaki adalah perbuatan yang dapat di pertanggung jawabkan. Disinilah letak hubungan antara kebebasan dan tanggung jawab.
    Keadilan adalah salah satu sifat yang harus dimiliki oleh manusia dalam rangka menegakkan kebenaran kepada siapapun tanpa terkecuali. Kalau kita kembali kepada bahasa kita, kata adil dalam pengertiannya: Tidak berat sebelah, tidak sewenang-wenang, memberi perlakuan yang sama, menemukan mana yang benar dan mana yang salah. Adil berarti “sama” yaitu memberikan kesan adanya dua pihak atau lebih, karena jika hanya ada satu pihak maka tidak akan terjadi persamaan.
    Analisa saya : Jika seseorang memiliki atau mempunyai suatu keadilan maka dia akan memberikan kebebasan dan tidak akan membuat suatu keterikatan yang merugikan orang atau yang menjadikan suatu ketimpangan dan menjadikan keadilan berat sebelah. Namun dari kebebasan yang dia berikan dia juga harus berani untuk menerima atau memberikan konsekuensi yang logis baik itu atas kebebasan eksistensial maupun kebebasan sosial. Dan konsekuensi itulah yang disebut sebagai tanggung jawab.

    BalasHapus
  38. 3.Tiga komen beserta jawabannya (Mago Dang Edward Sinaga), dan alasan saya tertarik akan topik komen dan jawaban tersebut!

    a)Nama : Jon Andre Samuel Damanik
    Ting/Prodi : I-C/Theologia
    Nim : 15.01.1280
    Syaloom....
    Setelah menerima masukan-masukan dari Bapak Dosen kami dalam proses perkuliahan, ada ketertarikan dan kerinduan bagi saya pribadi untuk ikut memberikan sumbangsih mengenai materi IBD ini.
    Jika berbicara mengenai Ilmu Budaya Dasar, hal yang sangat ditekankan ialah mengenai aspek-aspek dalam berbudaya yang meliputi cinta kasih, pemeliharan, keindahan, keadilan, pandangan hidup, tanggung jawab dan harapan di dalam menjalani hidup.
    Ilmu Budaya Dasar juga adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pemahaman dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah dan kebudayaan.
    sangat diharapkan dengan mempelajari IBD ini mahasiswa maupun kalangan umum memiliki kesadaran akan pola-pola yang di anutnya serta bagaimana hubungan dari nilai-nilai tersebut dengan cara hidupnya sehari-hari. Dan dapat mempertahankan nilai-nilai yang sudah dapat diterima dengan penuh tanggung jawab dan menolak segala nilai-nilai yang tidak dapat dibenarkan.
    Sekian dari saya.
    Terimakasih...
    Horas...
    Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 06.05
    Terimakasih komennya Jon Andre Samuel Damanik-NIM : 15.01.1280.
    IBD memiliki unsur-unsur seperti yang telah kamu utarakan, yaitu: cinta kasih, pemeliharan, keindahan, keadilan, pandangan hidup, tanggung jawab dan harapan. IBD adalah untuk manusia sehingga dalam kehidupannya sehari-hari semua aktivitas, kerinduan, dan harapannya untuk menyumbangkan damai dan sejahtera bagi sesamanya, tetangganya, dan semua orang.
    Salam Budaya.

    Alasan saya memilih komen ini : Karena saya tertarik dengan bahasan cinta kasih, pemeliharan, keindahan, keadilan, pandangan hidup, tanggung jawab dan harapan dimana hal-hal itulah yang sangat diperlukan dalam kehidupan bersosial dan bermasyarakat. Karna dalam kehidupan bermasyarakat tedapat banyak suku agama ras dan budaya yang berbeda-beda, bahasan ini dapat mengajarkan kita dapat memberikan cinta kasih, keadilan, tanggung jawab, pengharapan pada orang lain yang berbeda suku, agama, ras maupun budaya nya dengan kita.

    b)Nama : Sri Ervina Br Tarigan
    Ting/Prodi : I/PAK
    Nim : 15.02.585
    Saat saya membaca dan saya sangat tertarik dengan dalil seorang filsuf yaitu
    Rene Descartes yang mengemukakan cogito ergo sum "saya berpikir maka saya
    ada" hal ini yang menjadi pemahaman dikala itu kalau kebenaran itu ada pada
    pemikiran manusia, apa saja yg dianggap tidak masuk akal maka dianggap itu
    tidak benar sehingga mengakibatkan banyak pengelompokan ilmu pengetahuan
    seperti ilmu sosial, filsafat, agama, biologi dll. Dengan adanya mata kuliah IBD,
    menyadarkan manusia dalam pemikirannya agar pemikirannya berdasarkan
    kenyataan yang objektif dan dapat dilacak kebenarannya serta pemikiran
    berdasarkan pemikiran yang manusiawi sehingga timbul rasa saling menghargai
    satu dengan yang lain. Pemikiran yang seperti ini pastilah menjadikan diri sendiri
    maupun sesama manusia menjadi manusiawi karena adanya rasa untuk
    menghargai diri sendiri dan sesama manusia.

    Mago Dang Edward Sinaga 29 Februari 2016 09.38

    Terimakasih Sri Ervina Br Tarigan, NIM 15.02.585. Rene Descartes dan filosofinya, "Cogito ergo sum "Saya berpikir maka saya ada" mengajarkan kita, kalau sisi-sisi kemanusiaan kita itu sangat kaya, dan kiranya melalui IBD kekayaan yang dimiliki oleh manusia itu untuk membangun martabat dan nilai-nilai kemanusiaan untuk kebahagiaan dan kesejahteraannya.
    Salam Budaya.
    Alasan saya memilih komen ini : Yaitu karena bahasan ini mengajarkan kita agar dapat berfikir berdasarkan kenyataan yang objektif dan berdasarkan pemikiran yang manusiawi sehingga timbul rasa saling menghargai satu dengan yang lainnya.
    Karena sangat pentingnya rasa saling menghargai satu sama lain. Jik tidak ada rasa menghargai satu sama lain maka akan muncul perpecahan dan kehancuran dimana-mana

    BalasHapus
  39. c)Nama : Tuah Ginting
    Ting/Prodi : I/PAK
    Nim :15.02.587

    Syaloom Pak...
    Dalam IBD kita telah mengetahui berbagai hal tentang nilai- nilai kemanusiaan ataupun nilai kebudayaan. Namun saya masih bingung dengan kebudayaan yang ada di Batak, baik batak Karo maupun batak Toba. Hal yang saya bingungkan yaitu mengapa di adat batak, mertua laki-laki dan menantu perempuan atau mertua perempuan dan menantu laki-laki dilarang akrab atau bahakan dilarang cakapan. Apakah yang menjadi penyebab hal itu terjadi? apakah ada kaitanya dengan alam pemikiran mitis,ontologis, ataupun fungsionalisme. Dan saya juga melihat bahwa banyak orang sekarang ini sudah tidak lagi menghiraukan hal itu, apakah hal disebabkan oleh pengaruh-pengaruh budaya luar atau mereka hanya menganggap adat istiadat(budaya) itu hanya berlaku bagi nenek moyang kita?
    Untuk itu, saya ingin mengundang kita semua (khususnya Pak Edward) untuk menjawab kebingungan saya saat ini.

    Terima Kasih
    Salam IBD
    GBU
    Mago Dang Edward Sinaga3 Maret 2016 02.50
    Terimakasih komennya,Tuah Ginting, NIM:15.02.587.

    Saya pernah membaca dari pemandangan Batak Toba, bahwa pihak (mertua dan mantunya, beda jenis kelamin) mengatur jarak dan menjaga sikap, karena untuk menghindari adanya kemungkinan muncul prasangka-prasangka negatif karena dia menantu bukan anaknya kandung dan dan dia mertua bukan orangtuanya kandung, maka perlu dijaga jarak, untuk menghormati kalau mertua dan mantu itu adalah kedudukan sopan dan etika yang harus selalu dipertahankan. Ada memang di antara orang Batak, sudah menganggap kalau mantu itu seperti anak laki-lakinya atau anak perempuannya sendiri, namun masih banyak yang mempertahankan, agar ada rasa hormat dan mengingat kalau pun dianggap orangtua sendiri atau anak sendiri, tetepi itu bukanlah sama dengan anak yang lahir dari darah dagingnya sendiri.
    Semoga memberi pencerahan ya, salam IBD.
    Alasan saya memilih komen ini : Karena bahasan ini dapat mengajarkan dan mengigatkan masyarakat batak yang saat ini sudah banyak melupakan adat kebiasaan tersebut, dan juga dapat mengajarkan pada masyarakat suku lain agar dapat mengenali bagaimana sebenarnya adat kebiasaan dalam batak. Sehingga tidak timbul pikiran-pikiran negatif oleh orang-orang karena mertua dan menantunya yang beda jenis kelamin saling mengatur jarak dan menjaga sikap satu sama lain. Bukan karena adanya suatu permasalahan namun karena agar ada rasa hormat dan mengingat kalau pun dianggap orangtua sendiri atau anak sendiri, tetapi itu bukanlah sama dengan anak yang lahir dari darah dagingnya sendiri.

    BalasHapus
  40. Nama: Kalferi Eli Derita Sipayung
    NIM: 15.01.1283
    a. Christian sinaga
    Tingkat : I-B
    SYALOM..
    Selamat pagi pak,,
    pada tanggal 15 pebruari yang lalu kita sudah membahas tentang alam pemikiran manusia.yang saya tanyakan yaitu tentang mistis(mitis),yang dimana kalau mitis in masih percaya akan peristiwa yang gaib dan memuji dewa atau roh-roh.seperti dikampung ku disana ada seorang sintua tetapi diajuga bisa menyembuhkan orang kalau bahasa sehari harinya dia disebut dukun atau medis tradisional.
    yang saya tanyakan bagaimana seharusnya sikap sintua itu apakah dia harus meningalkan talenta yg dimilkinya sebagai medis tradisional (dukun) untuk jabatanya sebagai sintua digereja,atau sebaliknya dia harus meninggal kan sintuanya itu untuk talentanya sebagai medis tradisional(dukun)..?
    Mago Dang Edward Sinaga1 Maret2016 1838
    Terimakasih komennya, Christian Sinaga,Nim :15 .01.1227.
    IBD, adalah mata kuliah yang berperan untuk memberikan analisa akademis tentang seorang pelayan gereja (sintua) yang memiliki kehususan dalam hal medis tradisional, karena pertanya dan kenyataan yang pernah kamu lihat itu (hampir sama dengan pengalamannya Hendrico, maka saya akan meng-copy jawaban saya kepada Hendrico ya...),
    seperti ini. "Terimakasih komennya, Hendriko Siagian, NIM : 15.01.1268.
    Alam pemikiran mitis manusia adalah akar dalam setiap budaya, sebelum agama datang, manusia dan Yang Mahakuasa (ALLAH dalam Alkitab, atau dewa dan dewi bagi yang beragama tradisi, dan lain-lain) adalah dua alam yaitu manusia yang duniawi dan Yang Mahakuasa yang ilahi.
    Menghubungkan mitis dan seorang penatua atau pelayan di gereja saat ini, membutuhkan suatu penelitian langsung dan berbincang-bincang dengan oknum penatua tersebut, dengan catatan untuk melihat dan diskusi dengannya tanpa menggurui dan menghakimi. Sekali lagi atas nama IBD, kita harus ramah dan datang untuk melihat dan mengamati, dan memaknainya, sekali lagi butuh waktu dan penelitian yang panjang, ini cocok untuk skripsi, semoga pencariannya dan pemaknaannya sampai kepada pencerahan sehingga permasalahan seorang penatua dan kemampuan supranaturalnya dapat diterangi dalam terang Injil (perlu kita ingat Yesus juga dikenal sebagai penyembuh berbagai penyakit).
    Alasan:
    Memang dizaman sekarang juga masih banyak yang penatua-penatua yang menyembah arwah gaib-gaib atau roh-roh yang bekerja di pelayan gereja saya juga masih bingung dengan tengtang ini makanya saya mengambil komentar ini.

    BalasHapus
  41. Lanjutan jawaban dari no 3
    Nama : Kalferi Eli Derita Sipayung
    Nim : 15.01.1283

    b. Johnson Parningotan Silalahi
    Tingk: 1-C
    Syaloom pak... dalam kesempatan ini saya mau bertanya pak.. bapak pernah menyinggung tentang adat batak yaitu "Mangokkal Holi" apa sebenarnya yang melatar belakangi sehingga acara ini disahkan oleh gereja... apakah ini dipengaruhi mitos-mitos nenek moyang kita pada zaman dahulu pak? demikian pertanyaan saya pak, saya ucapkan terimakasih banyak.. Syaloom.
    Mago Dang Edward Sinaga 2 maret 2016 0717
    Terimakasih komennya, Johnson Parningotan Silalahi
    NIM :15.01.1297.
    IBD, adalah membangun nilai-nilai kemanusiaan. Kita telah mempelajari dan membahas bagaimana alam pemikiran manusia, terdiri dari tiga (3), yaitu: - Mitis, - Ontologis, dan - Fungsionalisme.
    Jauh sebelum kekristenan, Islam, Hindu, dan Buddha menyentuh dan bersinggungan dengan Kebatakan (Batakologi), nilai-nilai kemanusiaan ala Batak sudah ada dan menata kehidupan, kekerabatan, karena di sana ada undang-undang atau norma, yang disebut patik, atau adat.
    Menggali tulang-belulang (mangongkal holi) adalah upaya untuk memepersatukan garis silsilah satu ompu bagi Batak Toba, dengan menjalankannya ada keyakinan masyarakat kalau roh-roh ompung mereka dihargai dan dikenangkan oleh keturunannya. Kekristenan pun datang dan menilainya sebagai suatu kesesatan, dan inilah awal kalau permulaan kekristenan upacara itu dilarang gereja karena menyangkut kekafiran, dan akhirnya gereja pun tak berdaya menghentikannya, karena orang Batak masih mempertahankannya walau pun mereka sudah Kristen, dan sudah maju dalam hal pendidikan, upacara tersebut masih awet dan dipertahankan.
    Kekristenan berkontesktualisasi, menyesuaikan dengan pesan-pesan alkitabiah, di mana itu juga dilakukan oleh orang-orang Israel untuk menghargai leluhur mereka. Inilah dasar pemahaman dan teologia, lambat-laun upacara ini direstui dan sudah ada liturginya, termasuk gereja-gereja Batak (HKBP, GKPI, HKI, GKPS, dll).
    Perenungan, IBD adalah sebuah makna untuk memahami budaya dan upacara-upacaranya, sehingga nilai dan maknanya dapat ditemukan, khususnya menyangkut Batakologi
    Alasan:
    mangongkal holi ini merupakan tardisi dari zaman dahulu sampe sekarang, Tujuan dari mangongkal holi adalah menghormati orang tua kita,yang sudah lama meninggal melainkan sampai kepada nenek moyang kita. Kuburan tanah yang sementara dibuka, sesudah lewat waktu pembusukan yang dianggap perlu, lalu mengangkat tulang-tulang dari dalamnya dan menempatkannya dalam suatu kuburan semen dengan mengadakan upacara tertentu. Pesta adat ini biasanya diiringi oleh gondang dan pemotongan hewan secara besar-besaran.

    BalasHapus
  42. Nama : Kalferi Eli Derita Sipayung
    Nim : 15.01.1283

    lanjutan jawaban no 3
    b. Jon Andre Samuel Damanik
    syaloom....
    setelah menerima masukan-masukan dari Bapak Dosen kami dalam proses perkuliahan, ada ketertarikan dan kerinduan bagi saya pribadi untuk ikut memberikan sumbangsih mengenai materi IBD ini.
    Jika berbicara mengenai Ilmu Budaya Dasar, hal yang sangat ditekankan ialah mengenai aspek-aspek dalam berbudaya yang meliputi cinta kasih, pemeliharan, keindahan, keadilan, pandangan hidup, tanggung jawab dan harapan di dalam menjalani hidup.
    Ilmu Budaya Dasar juga adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pemahaman dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah dan kebudayaan.
    sangat diharapkan dengan mempelajari IBD ini mahasiswa maupun kalangan umum memiliki kesadaran akan pola-pola yang di anutnya serta bagaimana hubungan dari nilai-nilai tersebut dengan cara hidupnya sehari-hari. Dan dapat mempertahankan nilai-nilai yang sudah dapat diterima dengan penuh tanggung jawab dan menolak segala nilai-nilai yang tidak dapat dibenarkan.
    Sekian dari saya.
    Terimakasih...
    Horas...
    Mago Dang Edward Sinaga29 Februari2016 06.05
    Terimakasih komennya Jon Andre Samuel Damanik-NIM : 15.01.1280.
    IBD memiliki unsur-unsur seperti yang telah kamu utarakan, yaitu: cinta kasih, pemeliharan, keindahan, keadilan, pandangan hidup, tanggung jawab dan harapan. IBD adalah untuk manusia sehingga dalam kehidupannya sehari-hari semua aktivitas, kerinduan, dan harapannya untuk menyumbangkan damai dan sejahtera bagi sesamanya, tetangganya, dan semua orang.
    Salam Budaya
    Alasan:
    Memang benar tanpa adanya cinta kasih, pemeliharaan, keindahan, keadilan, pandangan hidup, dan harapan maka tuuan dari IBD itu tidak dapat dinyatakan didalam kehidupan bermasyarakat.

    BalasHapus
  43. NAMA : ADRYAN PUTRA TUA HUTABARAT
    TINGKAT/JUR : 1-A/TEOLOGI
    NIM : 15.01.1208
    No.1 berbicara tentang bertanggung jawab dan menghormati hukum, saya sangat setuju jika dikaitkan dengan latar belakang Mata Kuliah IBD tetapi yang pertama kita harus tahu dulu apa pengertian kata tanggung jawab.
    Dan menurut saya Tanggung jawab bersifat kodrati, yang artinya tanggung jawab itu sudah menjadi bagian kehidupan manusia bahwa setiap manusia dan yang pasti masing-masing orang akan memikul suatu tanggung jawabnya sendiri-sendiri. Apabila seseorang tidak mau bertanggung jawab, maka tentu ada pihak lain yang memaksa untuk tindakan tanggung jawab tersebut. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu:
    1. Dari sisi yang berbuat
    2. dari sisi yang kepentingan pihak lain.

    Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setelah kita tahu tentang definisi tanggung jawab, kita akan sadar bahwa kita sering Lalai dalam tanggung jawab kita, Setiap tindakan yang dilakukan manusia haruslah diawali dengan rasa sadar karena setiap hal yang dilakukan, kata yang terucap akanlah diminta pertanggung jawabannya di dunia maupun pada saat hari penghakiman nanti. Pertanggung jawaban di dunia seperti, apabila dalam melakukan studi perkuliahan kita dituntut untuk berkerja keras, dan ketika kita akan mendapatkan nilai A,B,C dan D disitu lah tingkat pertanggung jawaban kita dalam konteks Mahasiswa. Sedangkan pertanggungjawaban di akhirat akan kita dapatkan apabila kita sudah meninggalkan dunia ini. Tanggung jawab merupakan cerminan sifat baik seseorang. Apabila ia dapat bertanggungjawab pada dirinya sendiri, tidaklah sulit untuk bertanggung jawab kepada orang lain. Dan disitu lah hubungan tanggung jawab beserta latar belakang lahirnya Mata Kuliah IBD bisa kita jawab. Mata Kuliah IBD yang diterjemahkan sebagai “basic humanities” yaitu ilmu pengetahuan dasar yang membahas masalah-masalah kebudayaan dan kemanusiaan melalui kajian teori-teori kebudayaan. Agar mahasiswa peka dan dapat memahami serta menganilisis masalah-masalah kebudayaan dan kemanusiaan secara global sehingga dapat memahami orientasi kebudayaan. Dan pada kutipan
      Gunawan dari M.T. Zen tentang, "Ciri-ciri bangsa yang maju", tanggung jawab sangat berpengaruh besar pada perkembangan bangsa terutama bangsa Indonesia. Sebagai contoh : ketika bapak Presiden Jokowi menjabat menjadi bapak nomor 1 di Negara kita ini, Pak Jokowi membuat suatu kata perubahan untuk menjadikan bangsa kita maju yaitu “Revolusi Mental” yaitu perubahan mental kita, dimana kita sebagai masyarakat Indonesia yang dulu nya mental “tempe” atau mental yang sangat kurang dalam segala bidang, kita diajarin atau dituntut untuk menjadi mental ”baja” atau kita dituntut untuk lebih berani mempertanggung jawabkan apa yang sudah kita lakukan dalam segala bidang, baik itu perbuatan baik maupun perbuatan yang kurang baik. Dan menurut saya Bapak Jokowi datang membawa budaya dari keluarganya untuk disebarkan kepada masyarakat Indonesia melalu kata “Revolusi Mental”.

      Hapus
  44. Dan berbicara tentang menghormati hukum berkaitan dengan manusia yang bertanggung jawab, banyak individu di Indonesia yang bermasalah dengan hukum. Dan banyak juga orang (individu) yang tidak bisa mempertanggung jawabkan perbuatannya melalui hukum. Ada yang melalui sogokan(materi) ada juga dengan guna-guna(mistis) (=hukum adat). Disini lah mata kuliah IBD hadir untuk memutuskan tali rantai dari kebiasaan itu. IBD mengajarkan tentang nilai-nilai manusia yang beretika,bertanggung jawab dan bermoral.
    Dengan tujuan mata kuliah Ilmu Budaya Dasar diharapkan masyarakat seluruhnya harus mulai membangun integritas dalam kehidupan dengan maksud hukum bukan hanya sebagai peraturan yang mengikat namun pemikiran fungsionalis akan hukum hars dibentuk. Karena ketika hukum dianggap sebagai jembatan dalam mewujudkan fungsi yang teratur, akan membentuk integritas dalam perilaku dan sikap.

    BalasHapus
  45. Jawaban:
    no2.Berbicara tentang kebebasan tanggung jawab, menurut saya bebas itu bukan berarti sesukanya atau sewenanya , maka dari itu saya membuat syarat syarat dari kebebasan tersebut. Misalnya :Kebebasan seseorang dalam menyampaikan pendapatnya, dalam menyampaikan pendapatnya kita harus memperhatikan sopan santun agar tidak menyinggung orang lain.
    Dalam hal kebebasan kita harus memperhatikan batas-batas kebebasan tersebut agar tdak menyinggung orang lain.
    Kebebasan seseorang harus selalu memperhatikan nilai-nilai dan norma-norma kususilaan, hukum, dan asat istiadat yang berlaku, agar tidak mentinggung orang lain.
    Hak kebebasan yang dipergunakan sewena-wena atau tanpa batas akan menyebabkan sebuah keresahan yang terjadi didalam masyarakat sertan kekacaun negara. oleh sebab itu orang yang memiliki kebebadsan harus bisa mempertanggung jawabkan kebebasannya kepada sesama manusia dalam lingkungan masyarakat, hukum, dan Tuhan Yang Maha Esa, jadi kebebasan yang kita dapat harus dipergunakan sebaik-baik mungkin.
    Misalnya menurut analisa saya, setiap individu mempunyai kebebasan dalam segala konteks, tetapi kebebasan itu harus ada batasnya. Misalnya kita sebagai mahasiswa yang dituntut untuk belajar keras, tetapi kita juga diberikan kebebasan dengan cara kita sebagai mahasiswa bebas memilih untuk belajar keras atau tidak, karena seperti yang kita tahu, cara belajar orang (individu) itu berbeda. Seperti kata bijak mengatakan : “Begitu banyak jalan menuju Roma”
    Dari kalimat tersebut mengartikan bahwa masing-masing individu mempunyai jalan sendiri untuk mencapai kesuksesan atau kesempurnaan.

    BalasHapus
  46. Nama : Adelina
    Nim : 15.01.1207
    Tingkat/Jurusan : I-A/Theologia
    Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
    Dosen : Pdt. Edward Simon Sinaga M.Th

    1. Kutipan Gunawan dari M.T.Zen tentang “Ciri-Ciri Bangsa yang Maju”, urutan tiga dan empat adalah : 3. Bertanggungjawab. 4. Menghormati Hukum.
    Coba saudara jelaskan dan kaitkan dengan Latarbelakang Lahirnya Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD)!
    Jawaban : Sebelum saya mengaitkan hubungan Latarbelakang Lahirnya Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD) dengan Ciri-Ciri Bangsa yang Maju, terlebih dahulu kita harus mengingat kembali apa itu sebenarnya Ilmu Budaya Dasar.
    Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pegetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Ilmu Budaya Dasar berkedudukan sebagai salah satu usaha yang dapat dipakai untuk mengembangkan kepribadian dalam diri seseorang terkhusus untuk para generasi penerus bangsa (Mahasiswa/i) dengan cara memperluas wawasan pemikiran terhadap kebudayaan. Agar Mahasiswa/i dapat berpikiran luas dalam hal melihat kebudayaan Indonesia ataupun kebudayaan luar (asing). Ilmu Budaya Dasar ini dapat membuat setiap orang dapat menghargai kebudayaan sendiri dan tidak hanya memilih kebudayaan luar. Saya dapat menarik sebuah kesimpulan dari sajian sebelumnya bahwasannya tujuan dan manfaat dari kita mempelajari Ilmu Budaya Dasar ini tidak lain adalah untuk lebih membuka pikiran kita terhadap masalah kemanusiaan dan budaya, serta lebih bertanggungjawab terhadap masalah-masalah kemanusiaan dan budaya tersebut, kemudian menyadarkan kita terhadap nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat, hormat-menghormati serta simpati pada nilai-nilai yang hidup di masyarakat. Dari sinilah modal saya untuk beranjak mengaitkan antara Lahirnya Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar dengan Ciri-Ciri Bangsa yang Maju. Ilmu ini membawa pengaruh yang cukup besar terhadap kehidupan manusia melalui manfaat dan tujuannya yang dimana dapat membantu mengubahkan pola pikir kita ke arah yang lebih baik dalam mengatasi permasalahan yang ada di sekitar kita. Nah, salah satu masalah yang sedang kita hadapi pada saat ini adalah Indonesia masih dikatakan “Negara yang berkembang”. Sesuai dengan topik kita yakni hal bertanggungjawab dan menghormati hukum. Keduanya merupakan hal yang sangat penting dalam membangun bangsa kita. Jadi, ketika kita terlibat dalam masalah tanggungjawab dan penghormatan atas hukum, maka Ilmu Budaya Dasar hadir untuk terus mengingatkan kita bahwa rasa bertanggungjawab serta keloyalitasan terhadap hukum sangatlah diperlukan dalam hal apapun sebagai salah satu syarat agar negara kita tidak selalu berada di zona berkembang, namun dapat berubah maju bahkan menjadi teladan/contoh bagi negara lain.

    BalasHapus
  47. 2. Nilai-nilai kemanusiaan menurut P.Haryono (1996), membahas, “Kebebasan, Tanggungjawab, dan Keadilan”. Berikan penjelasan dan analisa anda!
    Jawaban: Nilai-nilai kemanusiaan yaitu suatu pandangan yang menjunjung tinggi keberadaan makhluk yang disebut manusia dengan ciri khas tersendiri, yang perlakuan dan kelakuannya berbeda dengan makhluk yang lain.
    Kebebasan mempunyai arti bahwa manusia tidak terikat oleh segala macam ikatan. Menurut saya manusia memang bebas menentukan dan melaksanakan tindakan yang diinginkannya, akan tetapi ia tetap akan diminta pertanggungjawaban atas semua keputusan dan tindakan yang dilakukannya. Sedangkan tanggungjawab merupakan konsekuensi dari suatu kebebasan. Tidak mungkin ada tanggungjawab tanpa adanya kebebasan. Tanggungjawab merupakan salah satu sikap moral yang dewasa. Misalnya, kita sering mendengar suatu perbuatan buruk, seperti terorisme dan peledakan bom, yang kita ketahui itu merupakan perbuatan yang tidak bertanggungjawab. Segala sesutau dapat dikatakan perbuatan baik apabila perbuatan itu dapat dipertanggungjawabkan. Di sinilah letak hubungan antara kebebasan dan tanggungjawab. Tanggungjawab juga erat kaitannya dengan kesengajaan atau kesadaran. Orang yang melakukan suatu perbuatan di luar kesadarannya atau tanpa kesengajaan, maka tidak dapat dimintakan pertanggungjawaban. Keadilan dapat saya artikan dengan suatu sifat yang harus dimiliki oleh manusia dalam rangka menegakkan kebenaran kepada siapapun tanpa terkecuali. Lebih tepatnya meletakkan sesuatu pada tempatnya. Keadilan itu timbul atau muncul dari adanya hak dan kewajiban. Sesuatu dapat dikatakan hak apabila sesuatu telah disepakati oleh pihak-pihak yang terlibat di dalam suatu masalah. sedangkan kewajiban mempunyai banyak pengertian seperti sesuatu yang harus dikerjakan. Manusia sebagai makhluk sosial dan individu tidak dapat terlepas dari kewajiban. Dengan terlaksananya hak, kewajiban, dan keadilan, maka dengan sendirinya akan mendukung terciptanya perbuatan yang berakhlak. Apabila saya mempunyai hak, maka orang lain berkewajiban menghormati hak saya, dan begitu juga sebaliknya. Jika hak dan kewajiban berjalan dengan baik, maka kita dapat menggunakan hak sesuai dengan tempat, waktu dan kadarnya yang seimbang. Kebebasan, tanggungjawab, dan keadilan merupakan bagian dari nilai-nilai kemanusiaan yang apabila ketiga hal ini berjalan dengan baik, maka saya yakin nilai-nilai kemanusiaan pada setiap individu akan terus eksis dan terus berkembang.

    BalasHapus
  48. 3. Dalam Blog (Edward Simon Sinaga dan IBD 2016) sudah begitu banyak komen mahasiswa dan jawaban (Mago Dang Edward Sinaga), karena itu pilihlah tiga (3) komen beserta jawabannya (Mago Dang Edward Sinaga), dan berikan alasan saudara tertarik akan topik dan jawaaban tersebut!
    Jawaban: Alasan saya mengambil 3 komentar dan tanggapan ini, dikarenakan pertanyaan dan pernyataan yang Teman-teman serta Bapak berikan sangat mencerminkan kehidupan/gambaran masyarakat di zaman sekarang ini.

    a. Januwar Mamanda Sitepu, 29 Februari 2016, 06.42
    “Syalom
    Terima kasih pak atas tanggapan yang telah bapak berikan karena itu sudah dapat smembuka pengetahuan saya.
    Jadi kenapa pada masa remaja atau orang muda sekarang ini banyak sekali hal-hal yang terjadi penyimpang dalam mencari jati dirinya,tapi malahan dia tidak lagi mencari identitasnya tapi malahan justru melakukan hal-hal yang tidak sewajarnya seperti tadi dalam Galatia 5:19-21,bagaimana tanggapan kita pak selaku kita calon hamba Tuhan??
    Dan apa cara kita untuk mengatasi pergumulan tersebut pak dalam konteks dunia budaya weternisasi di jaman sekarang ini ??

    Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 09.48
    Terimakasih komennya, Januwar Mamanda Sitepu - Nim : 15.01.1274.
    IBD dan dunia orang muda, seharusnya diarahkan dalam hal kreativitas dan gereja harus memberikan ruang bagi penuda dan pemudinya untuk mempelajari budayanya atau pesan-pesan kemanusiaan yang ada dalam budayanya sendiri, sehingga mereka memahami nilai-nilai leluhurnya itu tidak salah dan tidak kalah dibandingkan dengan nilai-nilai dari barat itu. Generasi tua dan generasi muda perlu dijembatani oleh gereja, sehingga ada cara pandang yang sama atau positif akan nilai-nilai budaya pribumi atau lokal.
    Jiwa dan situasi orang muda masih tergolong mudah goyah dan dalam melakukan hal-hal yang baru dan belum tentu positif adalah menjadi tantangan yang menggoda bagi mereka. Di sanalah gereja datang dan mendampingi mereka agar jangan terjebak dengan hal-hal perbuatan daging atau hawa nafsu dan pesta pora, dan banyak hal negatif lainnya.
    Salam IBD”.
    Tanggapan saya: Masa remaja adalah masa dimana krisis identitas sedang terjadi. Mereka mulai mempertanyakan banyak hal yang berkaitan dengan diri sendiri, misalnya siapakah aku? Mengapa aku harus ada di dunia saat ini? Mereka mencari identitas itu dari lingkungan mereka. Konsepsi diri terbentuk tanpa mereka sadari. Akibatnya banyak remaja yang tidak dapat menerima keadaan diri mereka. Pergaulan telah membentuk konsepsi identitas diri yang cenderung menyesatkan. Mereka diajari untuk lebih menghargai hal-hal yang lahiriah daripada batiniah. Konsep yang tertanam dalam diri mereka ialah bahwa kalau aku kaya, tampil menarik dan tidak cacat, maka aku adalah orang yang paling bahagia. Itu sebabnya, banyak ditemukan remaja yang tidak bisa menerima diri sendiri. Dan justru terjerumus ke dalam hal-hal yang tidak diinginkan. Cara yang benar atau dapat dilakukan jika seorang remaja terjebak ke dalam hal-hal negatif dalam konteks Kristiani yaitu memberikan bimbingan akan Firman Tuhan, sebab Firman Tuhan itulah yang menjadi penuntun di setiap kehidupan kita. Seorang remaja yang sedang ada di masa transisi sangat membutuhkan pengenalan akan Tuhan kita, Yesus Kristus, nasihat-nasihat tentang kehidupan, dan pertolongan, agar mereka mengerti apa yang benar di hadapan Tuhan.

    BalasHapus
  49. NAMA : ADRYAN PUTRA TUA HUTABARAT
    TINGKAT/JUR : 1-A/TEOLOGI
    NIM : 15.01.1208
    JAWABAN NO.3
    Koment yang pertama
    Eikel Ginting24 Februari 2016 22.53
    Berbicara tentang budaya, Indonesia tidak lagi diragukan dengan keragaman akan budaya. Hampir tiap daerah memiliki nilai-nilai kebudayaan. Melihat konteks tahap-tahap akan perkembangan budaya Indonesia dari budaya primitf sampau sekarang yang disebut budaya modern menjadikan Indonesia bisa disebut negara pra dewasa. Bagaimana di pembahasan H. Bagir dalam Negeri Tuna Budaya, inti dari pembahasannya bagaimana konteks bangsa Indonesia yang lupa cara mewujudkan esensi dari budaya dalam kehidupan seperti budaya “maradat” dalam budaya batak.
    Dalam pembahasan Negeri Tuna Budaya masalah bangsa Indonesia yang terberat ialah hilangnya generasi-generasi penerus bangsa yang tidak salah menafsir arti budaya dalam kehidupan, serta generasi yang tidak malu meweujudkan budaya sebagai rumah persatuan akan nilai-nilai kemanusiaan, Budaya hendaknya bukan di rusak oleh modernisasi serta nilai kemanusiaan yang tergerus oleh keegoisan dan pemenuhan hawa nafsu yang dapat menjadikan budaya dalam konteks kebersamaan menjadi “tuna” atau “cacat”.
    Sampai akhirnya pelajaran IBD ini sebagai landasan untuk memperbaiki stigma akan budaya yang salah. Dan dengan harapan IBD menjadi model pemikiran maju bagi mahasiswa/mahasiswi untuk mewujudkan budaya Indonesia yang bermartabat namun bercitarasa modern.
    #Salam Budaya( Eikel Ginting/ NIM: 15.01.1245)
    Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 09.36
    Terimakasih komennya Eikel Ginting/ NIM: 15.01.1245, kiranya IBD menjadi pendamping bagi semua mahasiswa yang menggali ilmu teologia di STT Abdi Sabda; karena STT ini ada di beranda budaya Batak yang sangat kaya dengan nilai-nilai sebagai warisan daya juang, tindak, cipta, dan sarat makna dari leluhur masyarakat Batak (Toba, Karo, Simalungun, Pakpak, dan Angkola-Mandailing.
    Alasan saya hampir sama dengan saudara eikel ginting yang mengatakan bahwa masalah Indonesia saat ini adalah hilangnya generasi penerus bangsa yang tidak salah menafsir arti kebudayaan.

    BalasHapus

  50. Pertanyaan yang menarik ke-2
    Nama: james simson simanullang
    Nim : 15.01.1273
    Tingkat/Jurusan : I-D jurusan theologi

    “kita mengetahui bahwa Etika manusia saat ini sudah hilang atau menipisnya nilai-nilai kemanusiaan. itu disebabkan karna kurangnya atau tidak ada kesadaran manusia akan nilai-nilai kemanusiaan. perkembangan zaman atau teknologi saat ini membuat etika dan moral manusia sudah mulai pudar dan tidak ada lagi rasa keseganan terhadap orang yang lebih tua.karana kurangnya perhatian atau kontrol dari orang tua.banyak kita temukan saat ini remaja yang hancur karna perkembangan teknologi yang salah gunakan.Etika dan moral harus dipegang pada prinsip seseorang. saya ingin bertanya kepada bapak seperti yang saya lihat digereja saya jemaat digereja saya pak sudah mulai hilang etika dan moral. krna mereka menganggap bahwa bergereja itu tidaklah penting dan tidak ada gunanya dan mereka mementingkan berkerja dari pada bergereja.Mereka katakan bahwa tidak ada uang yang dapat dihasilkan dari sana malah membuat kerugian.banyak jemaat digereja saya pak yang jarang beribadah dan sangat susah datang kegereja. itu pun hari-hari besar besar saja pak yang datang contohnya pada hari natal dan tahun baru saja baru datang kegereja. bagaimana pak peran gereja disana dalam menghadapi masalah tersebut?????
    Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 06.01
    “Terimakasih komennya, James Simson Simanullang, Nim : 15.01.1273.
    IBD membangun kembali nilai-nilai kemanusiaan, seperti yang kita telah bahas di kelas, nilai-nilai itu: Etika, etos, moral, dan juga nilai yang lainnya, seperti: kesempurnaan, kebahagiaan, puasa-jatidiri, cinta erotis-peran ganda wanita-keluarga, dan Hak Asasi Manusia. Perihal banyaknya jemaat yagn tidak tertarik lagi ke gereja, mungkin perlu kita selidiki apa penyebabnya, karena kemungkinan ada faktor-faktor yang melatarbelakangi sehingga kita menemukan alasan-alasan itu. Ada pelajaran yang perlu kita renungkan, agar sebagai pendeta atau pelayan, kita harus rendah hati dan selalu memotivasi umat dalam kehidupan sehari-hari. Umat dalam perjuangan hidup pasti banyak menghadapi masalah, di sanalah kita datang untuk menopang dan mendampingi mereka, dan kita datang hanyalah sebagai wakil atau utusan dari Tuhan. Pendeta atau pelayan jangan berkarakter seperti bos, tetapi harus meneladani Kristus yang rendah hati itu.
    Salam Budaya”.
    Tanggapan saya: Saya sangat sependapat dengan sanggahan Pak Edward Sinaga. Kita tidak boleh langsung menghakimi mereka. Karena sesungguhnya mereka juga memiliki hak untuk memilih apa yang dirasanya perlu dan baik untuk dilakukan. Mari kita berpikir positif selalu dalam menghadapi masalah yang seperti itu. Juatru disaat-saat yang seperti inilah Gereja atau kita semua sebagai hamba/pun calon hamba Tuhan, menunjukkan dan menghadirkan nilai kemanusiaan yang kita punya. Lakukan pendekatan terlebih dahulu sebagai jalan untuk berdialog dengan mereka, kemudian bertugaslah sesuai dengan tugas kita yakni untuk terus membangun, membangkitkan, serta memotivasi mereka. Itulah arti pelayanan yang sesungguhnya.

    BalasHapus
  51. Pertanyaan yang menarik ke-3
    Hendriko Siagian2 Maret 2016 03.41
    “selamat sore pak..
    kembali saya mempunyai pikiran baru dan saya rasa perlu penjelasan dari bapak dosen kami, Pdt. Edward Simon Sinaga, M.Th
    Saat kita bertemu dalam pembahasan alam pemikiran manusia, disitu bapak banyak menjelaskan dan menyangkut pada alam pemikiran mitis.
    bapak juga sudah menjelaskan pada kami cara berjiarah ke kuburan (batak=tinambur) orang-orang yang sudah mendahukui kita. bapak juga sudah menjelaskan kebiasaan kita, khususnya orang batak berjiah ke kuburan dimana mempunyai kebiasaan untuk membawa benda-benda (makanan, minuman, bunga, rokok) ke kuburan dan bapak sudah menjelaskan pada kami hal tersebut sedemikian bagusnya bahwa hal tersebut tidaklah salah, namun kalau dilihat dari kaca mata agama Kristen, hal tersebut adalah salah..
    Namun yang membuka pemikiran saya kembali mengenai pembahasan ini adalah saat berjiarah ke kuburan, kebiasaan kita yaitu memanjatkan doa di kuburan itu (batak=tinambur)saat kita berjiarah. Namun yang saya lihat dari kebiasaan itu adalah bahwa saat orang berdoa dikuburan, dia tidak menujukan doanya pada Tuhan, namun dia seakan-akan berdoa pada orang yang sudah mati tersebut. Dia melakukan hal itu karena anggapan orang batak bahwa orang yang sudah meninggal juga masih mempunyai "sahala". Namun saya bingung pak apa arti sahala dalam bahasa Indonesia.
    jujur saja sebelum masuk ke STT ABDI SABDA, jika saya berjiarah ke tinambur keluarga yg sudah meninggal, khususnya tinambur ayah sendiri, saya juga melakukan hal tersebut, yaitu seakan-akan berdoa pada ayah saya yang sudah meninggal..
    Contohnya dalam doa saya tersebut, saya meminta berkat, penyertaan pada ayah saya yang sudah meninggal..

    jadi pak, dari hal tersebut, saya ingin meminta penjelasan dan pandangan dari bapak.
    1) bagaimana sebenarnya perspektif budaya dalam hal berdoa di kuburan (Batak=Tinambur)??
    2) kalau ditinjau dari sudut budaya dan kekristenan, apakah memang benar orang yang sudah meninggal masih mempunyai sahala??

    saya mengucapkan banyak terima kasih buat bapak dosen kami..
    syaloom!!!!”

    Mago Dang Edward Sinaga2 Maret 2016 09.09
    “Terimakasih komennya, Hendriko Siagian,NIM : 15.01.1268.

    Ziarah dan Batakologi, mengeskspresikan hubungan dan kenangan antara yang telah meniggal dengan keluarga yang masih hidup belum habis, sirna, atau putus. Saya berpikir, "Mengapa hubungan dan kenangan yang kuat dan indah (suka dan duka) itu harus diputus, dihapus, dan dibuang? Siapa yang berhak memutus, menghapus, dan membuangnya?

    BalasHapus
  52. Orang atau masyarakat Batak adalah pribadi yang tidak mudah melupakan itu, termasuk saya tidak mudah melupakan orang-orang yang saya kasihi (teristimewa keluarga, orangtua, saudara, kakak, adek, dan keponakan). Saya suka ziarah, saya mengenang, saya bawa bunga, saya cuci muka, dan terakhir saya berdoa kepada Tuhan, saya tidak meminta berkat kepada mereka yang telah meninggal, saya dalam bayangan ada dan rindu, membayangkan kalau mereka yang telah meninggal itu seolah-olah ada dengan saya saat ziarah, dan saya sadar betul hal itu hanyalah imajinasi belaka, karena saya terlalu rindu dan mangasihi mereka. Jujur semuanya hanyalah imajinasi yang saya sadari, sebagai pengobat dan makna saya datang berziarah (karena saya mencoba merefleksikan iman saya, jadi saya tidak hanyut dalam imajinasi, dan ujung-ujungnya hanya saya akhiri dengan doa, dan berserah, serta percaya, kalau mereka yang telah tidur tenang di pekuburan (hinambor) sudah Ada Dalam tangan Tuhan atau Sudah Dalam Pemeliharaan atau Penjagaan Tuhan.

    Cobalah tekun berdoa dan cobalah membaca Alkitab, bagaimana Yesus dalam masa-masa menuju Salib dan hingga masa-masa Kebangkitan hingga hari KenaikanNya, ada pesan-pesan kuat di sana menyangkut, bagaimana kita memandang kematian dan keberadaan saudara, keluarga kita yang telah tidur dalam alam kematian.

    Inilah sekilas, betul dari pengalaman dan imajinasi yang saya benar-benar sadari itu. saat saya ber-ziarah, akhirnya saya kembali hanya akhiri dalam doa dan permohonan kekuatan dan penghiburan kiranya melalui ziarah tersebut, kita sadar kalau mereka sudah tenang dalam isterahat panjangnya dan sudah ada dalam Tangan dan Pemeliharaan Tuhan, hingga Maranatha, dan Kebangkitan daging orang-orang percaya, di akhir masa nanti.
    Bisa kita perdalam dalam kalimat-kalimat Pemgakuan Iman rasuli, "Aku percaya kepada Roh Kudus, dst. Ada kalimat, "Kebangkitan daging dan kehidupan yang kekal".

    Semoga refleksi dari pengalaman saya bisa menolong dan menjawab pertanyaannya ya”.
    Tanggapan saya: Dalam kehidupan sehari-hari kita diperhadapkan dengan berbagai budaya dan tradisi masyarakat. Yang dimaksud dengan budaya dan tradisi masyarakat itu adalah upacara (ritus) kehidupan manusia yang masih berkembang dan dilakukan masyarakat. Sesungguhnya kehidupan manusia tidak bisa lepas dari budaya dan tradisi. Justru dalam budaya dan tradisi itulah manusia mengembangkan kemanusiaannya. Budaya dan tradisi sebenarnya menjadi sarana atau wadah untuk memaknai alam, sesama, dan Tuhannya. Bahkan Iman itu sendiri tidak bisa dipisahkan dari budaya dan tradisi. Iman Kristen dipengaruhi budaya dan tradisi yang ada di sekitarnya tetapi sekaligus juga menciptakan budaya dan tradisi yang baru. Iman dan budaya memang berbeda namun juga begitu menyatu dan saling tak terpisahkan serta saling menghidupi. Akan tetapi juga perlu berhati-hati, jangan mencampuradukkan Iman Kristen dengan kepercayaan-kepercayaan lain. jadi, kita tidak boleh bersikap anti budaya, namun harus kritis terhadap budaya. Bila perlu mari kita gunakan tradisi itu dengan memberi makna baru yang lebih Kristiani.
    Untuk masalah yang kedua yakni salahkah bila kita berziarah ke makam dengan membawa benda-benda tertentu dengan harapan mendapat berkat dsb?

    BalasHapus
  53. Menurut saya bahwa dasar keyakinan di balik tradisi yang seperti itu salah dan jelas berbeda dengan pemahaman Iman Kristen. Iman Kristen percaya bahwa ketika manusia mati, ia meninggalkan dunia ini dan sudah tidak dapat mempengaruhi manusia lain yang masih ada di dunia ini. Orang hidup dan orang mati berada di alam yang berbeda. Mereka yang sudah mati tidak bisa mengganggu manusia yang hidup. Roh orang mati tidak dapat memberikan berkat atau rezeki serta perlindungan maupun kesehatan. Kita harus percaya dan meyakini bahwa hanya Tuhanlah sumber hidup dan penguasa hidup manusia sehingga Dialah sumber berkat, perlindungan, dan kesehatan yang sejati. Namun lain hal jika kita melakukan perziarahan hanya untuk sekedar mengingat ataupun melepas rasa rindu kita terhadap orang-orang yang sudah terlebih dahulu mendahului kita. Jangan sampai perziarahan ataupun tradisi-tradisi lainnya itu disalahgunakan sebagai kepercayaan yang dapat menduakan Tuhan kita Yesus Kristus.
    Salam IBD!!!

    BalasHapus
  54. NAMA : ADRYAN PUTRA TUA HUTABARAT
    TINGKAT/JUR : 1-A/TEOLOGI
    NIM : 15.01.1208

    jawaban no.3
    koment kedua
    Eirene hutabarat26 Februari 2016 18.35
    Berbicara mengenai nilai kemanusiaan, berarti tentang manusia dan sesama manusia. Nilai kemanusiaan adalah kebaikan, kebenaran, dan keadilan. Ada suatu pertanyaan yang muncul dalam benak saya, bagaimana sebenarnya nilai kemanusiaan dibangun dalam diri individu? Karena dari pengalaman, saya pernah melihat seorang "pelayan Tuhan" tidak mampu menjalankan nilai kemanusiaan dengan baik kepada sesama "pelayan Tuhan" sehingga saya berpikir, "pelayan Tuhan" yang sudah belajar tentang siapa manusia itu sendiri saja belum tentu bisa menjunjung tinggi nilai kemanusiaan padahal jelas kita mengetahui bahwa manusia adalah imago dei, lalu bagaimana mungkin orang awam yang kurang memiliki wawasan lebih atau masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi untuk menempuh pendidikan tinggi dapat memahami kedudukan dari nilai kemanusiaan itu?
    Terimakasih

    Eirene Hutabarat/15.01.1246

    Mago Dang Edward Sinaga26 Februari 2016 18.54
    Terimakasih Eirene Hutabarat, NIM: 15.01.1246. Nilai-nilai kemanusiaan yang lain adalah, etika, moral, dan etos. di dalamnya ada hukum dan tanggung-jawab. Kehadiran IBD mengingatkan kita kalau karakter seorang pelayan itu sangat kuat, dan itu tentunya didasarkan pada kerja keras dalam membangun diri melalui kepatuhan, ketaatan, disiplin, dan kerendahan hati. Perlu kita sadari, kalau ekonomi dan pendidikan tidak selamanya menentukan nilai-nilai kemanusiaan itu. Namun, atas nama IBD, sebenarnya Ilmu atau Mata Kuliah ini, menuntun setiap mahasiswa-mahasiswi agar menjunjung tinggi Tri Dharma Pergguruan tersebut. Kelak, setiap mahasiswa-mahasiswi akan mengabdi kepada masyarakat, dan itu artinya ikut serta dalam membangun kemanusiaan, agar damai, sejahtera, dan bahagia itu dimiliki semua orang.
    Salam Budaya.
    Alasan saya adalah IBD tentang nilai-nilai kemanusiaan membangun theologi-theologi kedamaian dan theology kesejahteraan. Dan yang dibutuhkan manusia adalah shalom “damai sejahtera”.

    BalasHapus
  55. Nama : Kevin Kassner
    NIM : 14.01.1153
    Jawaban UTS Ilmu Budaya Dasar :
    1. Menurut pendapat saya, lahirnya mata kuliah IBD memiliki kaitan dengan ciri-ciri bangsa yang maju yang dikemukakan oleh M.T. Zen. IBD yang diterjemahkan sebagai “basic humanities” yaitu ilmu pengetahuan dasar yang membahas masalah-masalah kebudayaan dan kemanusiaan melalui kajian teori-teori kebudayaan. Agar setiap orang memiliki kepeka dan dapat memahami serta menganilisis masalah-masalah kebudayaan dan kemanusiaan secara global sehingga dapat memahami orientasi kebudayaan. Ilmu Budaya Dasar juga diterjemahkan sebagai “the humanities” yaitu ilmu penggetahuan dasar yang membahas masalah-masaalah kebudayaan dan kemanusiaan melalui pengetahuan filsafat dan seni yang dapat dibagi-bagi dalam beberapa bidang bahkan Ilmu Budaya dasar diterjemahkan juga sebagai humanities yaitu bidang-bidang studi yang berusaha menafsirkan makna, martabat dan eksistensi kehidupan manusia melalui berbagai pengetahuan. Kaitan antara IBD dengan tanggung jawab dan menghormati hukum pada dasarnya adalah sikap yang saling peduli dan memiliki budi pekerti yang baik. Menghormati hukum berarti kita juga telah menghormati setiap warga masyarakat, begitu pula dengan tanggung jawab. Jika kita bertanggung jawab dalam hidup bermasyarakat kita akan menjalin kerukunan hidup. Seperti, bertanggung jawab akan membayar pajak, dll. Sikap tanggung jawab harus dimiliki setiap negara bahwa warga negaranya. Karna dari sanalah kita juga menghargai hukum dan sesama warga negara. Maka dari itu IBD lahir/muncul untuk membenahi sikap ataupun budi pekerti dari negara kita, supaya negara kita dapat dikatakan negara maju. Saya menarik suatu kesimpulan, bahwa IBD bukan hanya masalah pejaran atau mata kuliah yang hanya dipelajari oleh Mahasiswa/i akan tetapi setiap warga negara bahkan negarapun harus mempelajarinya, supaya negara Indonesia kita ini bebas dari namanya : Korupsi, Percabulan dan Ketidak adilan. Mulailah dari diri kita untuk bertanggung jawab dan menghormati hukum yang didasari dari ILMU BUDAYA DASAR.
    2. Menurut pendapat saya, Kebebasan, Tanggung Jawab dan Keadilan memiliki hubungan yang sitematis. Dimana 3 hal ini saling ktergantungan dalam hidup bermasayarakat. Kebebasan dapat kita artikan sebagai keingian seseorang dialam hidupnya. Seperti : Kebebasan memeluk agam apa saja, kebebasan berpendapat, dll. Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Tanggung jawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau bertanggung jawab, maka ada pihak lain yang memaksakan tanggung jawab itu. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi pihak yang berbuat dan dari sisi kepentingan pihak lain. Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan mengabdian atau pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Keadilan dalam bahasa sebenarnya adalah memberikan sesuatu pada tempatnya, adil bukan berarti sama rata, melainkan memberikan sesuatu pada orang yang tepat sesuai dengan aturan yang berlaku
    Jadi kesimpulan saya, ketika seorang manusia memiliki keinginan untuk berpendapat/mengajukan argumentasinya ia harus mampu bertanggung jawab bahkan menerima konsekunsi dari kebebasan pendapat yang telah ada. Jangan ketika ia telah berpendapat ia tidak mampu mempertanggung jawabkannya. Ketika ia mampu mempertanggung jawabkan apa yang di kemukakan makan ia akan mendapat keadilan yang berlaku. Kebebasan, tanggung jawab dan keadilan adalah 1 hal yang berkaitan dan sangat berguna untuk menjadi nilai-nilai kemanusian.

    BalasHapus
  56. Nama : Adryan Putra Tua Hutabarat
    Tingkat/Jur :1-A teologi
    Nim :15.01.1208
    JAWABAN NO.3
    KOMENT YANG KETIGA

    adryan hutabarat2 Maret 2016 02.54
    Adryan putra hutabarat
    1-A teologi
    15.01.1208
    Menurut pandangan saya tentang alam pemikiran manusia adalah bermula dari rasa ingin tahu. Hewan juga mempunyai “rasa ingin tahu” akan tetapi tidak berkembang atau disebut “idle curiousity” atau “instinct.” Segala aktivitasnya didorong oleh instink itu dengan tujuan untuk melestarikan hidupnya. Untuk itulah mereka mencari makan, melindungi diri dan berkembang biak.
    Manusia mempunyai rasa ingin tahu yang berkembang. Akumulasi dari segala yang mereka dapat dari usahanya mendapatkan jawaban dari keingintahuannya itu merupakan “pengetahuan”-nya. Pengetahuan manusia selalu berkembang. Ia selalu tidak puas dengan fakta tetapi ingin tahu juga tentang “apa,” “bagaimana” dan “mengapa” demikian.
    Berlandaskan pada pengetahuan tentang beberapa rahasia alam yang diperolehnya, manusia kemudian berusaha untuk menguasai dan memanfaatkan pengetahuannya untuk memperbaiki kualitas dan pemenuhan kebutuhan hidupnya.
    Mago Dang Edward Sinaga2 Maret 2016 07.06
    Terimakasih komennya, Adryan Putra Hutabarat, 15.01.1208.

    Saya sangat senang dan setuju dengan analisa dan kutipanmu, dan arah dari analisamu adalah tetap ke Nilai-ilai Kemanusiaan itu sendiri.

    Alam pemikiran dari zamnnya nenek moyang, zaman pra-sejarah dan sejarah, hingga zaman modern sekarang ini, semuanya pencapaian dan tindakan manusia dalam ranah IBD, adalah untuk meningkatkan kualitas hidup dan martabat manusia itu sendiri.

    Planet bumi yang satu ini, dihuni dan dibenahi oleh begitu banyak manusia dengan kekayaan pemikirannya yang khas itu.

    IBD, meningkatkan kualitas hidup manusia.

    Salam IBD.
    Dan yang terakhir adalah alasan saya pada saat memberitanggapan tentang alam pemikiran dan nilai_nilai kemanusiaan. Saya mendapatkan renspon yang sangat positif dari bapak dosen kami.

    BalasHapus
  57. Nama : Kevin Kassner
    NIM : 14.01.1153

    Jawaban UTS Ilmu Budaya Dasar :
    3. Ada 3 Komen dan Jawab yang sangat tertarik saya baca dari blog IBD (Pdt. Edwart Simon Sinaga, M.Th). Ketiga komen dan jawaban ini sama-sama membahas dan mengulas mengenai Nilai-Nilai Kemanusian. Komen dan Jawaban yang pertama adalah yang ditulis oleh : Saudari Eirene Hutabarat, pada tanggal 26 Febuari 2016, pukul : 18.35 WIB. Yang kedua ditulis oleh : Saudara James Simson Simanullang, pada tanggal 29 Febuari 2016, pukul : 02.45 WIB. Dan yang ketiga ditulis oleh : Saudari Sulastry P Lumban Gaol, pada tanggal 29 Febuari 2016, pukul : 08.20 WIB. Ketiga komen ini sama-sama membahas dan bertanya bagaimana sebenarnya nilai-nilai kemanusia. Jujur ketertarikkan saya bermula dari pemikiran “manusia tanpa nilai adalah mati” sama halnya dengan “iman tanpa perbuatan adalah mati”. Manusia yang memiliki nilai kemanusian dalam hidupnya pasti diakan medapat kebebsan, tanggung jawab, kepercayaan bahkan keadilan. Karna apa? Karna manusia itu telah mengerti akan apa yang dia perbuat. Jika nilai-nilai kemanusia ini lebih didalam lag untuk hidup kehidupan bernegara dan bermasyarakat maka akan terjalin hubungan yang baik antara manusia dan manusia, manusia dan negara bahkan negara dengan negara. Saya menyimpulkan bahwa manusia yang beriman adalah manusia yang memiliki nilai-nilai kemanusian dalam hidup kehidupannya.

    BalasHapus
  58. Nama : Jhon Fredy Situmeang
    NIM :15.01.1276
    Kelas :1-A/ Theologia
    Jawaban saya:
    1. A. Bertanggung Jawab
    Latar belakang budaya dasar adalah sebagai penuntun supaya kita lebih mengenal budaya kita sendiri, kita tahu memang bahwasanya Indonesia adalah Negara yang kaya akan budaya, suku, dan ras. Kita juga tahu bahwasanya lahirnya ilmu budaya dasar sekarang ini mempunyai tujuan, memang pertama hadirnya IBD kurang disukai banyak orang karna kurangnya mengenal akan budayanya sendiri maka disinilah kehadiran daripada IBD untuk memecahkan permasahan yang dihadapi saat ini.
    Saya mengambil contoh seperti batik yang ada di Indonesia yang sudah ada sejak dulu, tetapi semakin majunya jaman seperti jaman modern ini sangat kurang menghargai yang namanya budaya, dan disinilah kita sebagai mahasiswa harus mengenal dasar apa itu IBD. Saya berpendapat juga kenapa budaya kita lambat laun mulai hilang karna sudah banyak sekarang budaya dari luar yang masuk ke Indonesia saat ini, sehingga sangat mempengaruhi pola pemikiran masyarakat sekarang. Menurut mereka budaya Indonesia adalah budaya kuno, apalagi dengan hadirnya alat-alat teknologi yang sudah canggih sehingga lambat laun kecintaan akan budayanya sendiri hilang. Dulu orang-orang sangat menghargai budaya yang ada di sekitar kita dan ikut melestarikan budaya nenek moyang lelehur kita.
    Dimana rasa tanggung jawab kita akan budaya tersebut, sudah sejauh mana kita melestarikan budaya kita, mari kita bangun kesadaran kita untuk membangun budaya dan kita juga diharapkan dapat memiliki keberanian moral untuk mempertanggung jawabkan budaya dan nilai-nilai yang mempertahankan budaya kita juga diajarkan agar lebih berbudaya. Jika dikaitkan hubungan antara bertanggungjawab dengan lahirnya IBD, kembali kita ingat bahwa IBD lahir dengan tujuan membangun, dan menjadikan mahasiswa mempunyai kelebihan untuk menjadi penerus bangsa yang bertanggungjawab. Sehingga lahirnya mata kuliah IBD erat hubungannya dengan perihal M.T.Zen mengenai “ciri-ciri bangsa yang maju” yang membahas tentang tanggung jawab.

    BalasHapus
  59. Lanjutan jawaban,
    B. Menghormati Hukum
    Latar belakang dari lahirnya IBD sangatlah luas wawasannya ilmu budaya dasar hadir memberikan pandangan atau gambaran bagai kita bertindak dan menghargai sesama kita bahkan megajarkan kita untuk mengenal siapa diri kita. Karna IBD berasal dari berbagai pengalaman-pengalaman tokoh dan memiliki komitmen yang kuat. Jika saya mengaitkan dengan hukum dan keadilan yang ada di Indonesia sekarang ini sangat jauh dengan yang kita harapkan.
    Hukum di Indonesia masih harus perlu direformasi untuk menciptakan kepercayaan masyarakat terhadap sistem hukum Indonesia. Masih banyak kasus-kasus ketidakadilan hukum yang terjadi di negara kita. Keadilan harus diposisikan secara netral, artinya setiap orang memiliki kedudukan dan perlakuan hukum yang sama tanpa kecuali. Keadaan yang sebaliknya terjadi di Indonesia. Bagi masyarakat kalangan bawah perlakuan ketidakadilan sudah biasa terjadi. Namun bagi masyarakat kalangan atas atau pejabat yang punya kekuasaan sulit rasanya menjerat mereka dengan tuntutan hukum, ini jelas merupakan sebuah ketidakadilan.
    Seperti yang saya baca kasus Nenek Minah asal Banyumas yang divonis 1,5 bulan kurungan adalah salah satu contoh ketidak adilan hukum di Indonesia. Kasus ini berawal dari pencurian 3 buah kakao oleh Nenek Minah. Saya memang setuju dengan hukum di Indonesia bagi siapa yang melanggar hukum harus dihukum. Namun demikian kita tahu bahwa hukum juga mempunyai prinsip kemanusiaan. Masa nenek-nenek seperti itu yang buta huruf dihukum. Memang inilah permasalahan besar bagi Negara kita sekarang ini, saya bukannnya membela tetapi dimana keadilan hukum itu? Namun dimana prinsip kemanusian itu? Inilah dinamika hukum di Indonesia sangat sulit untuk menegakkan keadilan sekarang ini karena pada dasarnya moral, dan etika bangsa Indonesia ini sudah sangat krisis. Hukum dan Keadilan merupakan pengakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban, tidak ada yang namanya keberpihakan antara satu dengan yang lain. Janganlah kita berlaku tidak adil terhadap orang lain. Karena dengan berlaku adil akan mencapai ketentraman dan kemakmuran antar sesama manusia. Keadilan, dalam hal apapun, akan membuahkan kedamaian dan kesejahteraan. Inilah yang menjadi kendala besar bagi Negara Indonesia saat ini, di Indonesia hukum masih bisa ditransaksi (diperjual belikan). Bagaimana mungkin Negara kita ini dapat berkembang, saya melihat hukum kita saat ini sepertinya sudah dibudayakan.

    BalasHapus
  60. lanjutan jawaban,
    2.Kebebasan, tanggung jawab, dan keadilan
    Analisa saya dari kelompok tiga yang berjudul Nilai-nilai Kemanusiaan adalah sebelumnya kita harus mengetahui apa itu nilai dan arti dari manusia itu sendiri. Kalau menurut pandangan saya bahwa nilai adalah sesuatu yang sangat dijunjung kebenarannya sedangkan manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang sudah mempunyai akal dan pikiran. Menurut saya, kebebasan itu harus dimiliki oleh setiap orang seperti, kebebasan mengeluarkan pendapat, kebebasan untuk beragama atau beribadah,
    Karna IBD sangat menekankan atau mengartikulasikan pesan-pesan yang ada pada nilai-nilai kemanusiaan ada tiga yaitu: Kebaikan, Kebenaran, serta Keadilan unsur dari nilai kemanusian ini sangat berkaitan karena pribadi lepas pribadi pasti punya hak asasi yang perlu dijunjung tinggi,tapi Negara Indonesia kebebasan, tanggung jawab serta keadilan tidak berjalan sesuai dengan perinsip dan cita-cita bangsa. Seperti kita lihat sekarang ini Indonesia mengalami krisis kebudayaaan ataupun kebudayaan yang sangat merosot dan serta perkembangannya.
    Hal itu diakibatkan oleh banyaknya problema ataupun kasus yang menjadikan Indonesia rendah dibandigkan denagn Negara yang lain. Sehingga kebebasan, tanggung jawab dan keadilan tidak pernah terwujud dalam kebudayaan setiap manusia. Untuk itu IBD lahir dengan tujuan membangun dan mengembangkan potensi mahasiswa untuk membangun kembali kebudayaan yang sudah hampir hilang berdasarkan menjunjung tinggi hak asasi manusia yang berlandaskan kebebasan tanggung jawab dan keadilan. Sudakah kita bertanggung jawab akan budaya yang sekarang ini, apaka kita sudah adil dalam memakai budaya kita dengan budaya asing karena keseringan orang lupa akan budayanya sendiri dan apakah kita sudah memberiakn hak yang sama akan budaya kita, saya mengajak teman-teman untuk merenungkan kembali sudah sejauh mana kita mengembangkan budaya ini

    BalasHapus
  61. lanjutan jawaban,
    3. A. “Citra Theresia3 Maret 2016 15.48
    Nama :Citra Theresia Tarigan
    Kelas :I-C/Theologi
    Nim :15.01.1230
    Syaloom pak...
    Saya ingin bertanya pada sajian ke 4 dalam nilai-nilai kemanusiaan yang lain , bagaimana jika kita bawa kedalam adat budaya suku-suku yang sekarang ini semakin berkembang apakah masih ada kaitannya dengan nilai-nilai kemanusiaan yang lain ? adat budaya pada zaman sekarang ini sudah semakin modern bahkan sekarang ini adat budaya sepertinya sudah tidak mempunyai nilai-nilai dalam keberadatan. dan yang dilihat juga pada adat contoh nya dalam pernikahan sudah lebih menonjol kepada ke modernan. yang mau saya tanyakan pak, apakah IBD dapat berperan dalam hal ini ? dan jika ia, apa yang dapat IBD dalam konteks nilai-nilai kemanusiaan yang lain ini yang dapat dilakukan untuk hal adat budaya ?
    Terima Kasih dan Syalom Pak...
    Tuhan Yesus Memberkati”
    Balasan
    Mago Dang Edward Sinaga3 Maret 2016 23.34


    Terimakasih komennya,
    Citra Theresia Tarigan,
    Nim : 15.01.1230.
    IBD dan Nilai-nilai Kemanusiaan yang Lain, adalah sangat menolong kita untuk menyadari kalau manusia dari zaman purbakala, zaman modern, hingga zaman tehnologi (canggih) ini, adalah layak hidup bahagia, sempurna dan sejahtera. Coba baca koran Kompas tentang "Negeri Tuna Budaya" dan juga Kompas "Pembangunan dan Ketimpangan", dan saya undang kamu memberi komennya kembali di bawah ini.
    Salam IBD".
    Komentar:
    Saya memilih judul karna saya juga sependapat dengan pertanyaan saudari citra ,kenapa di era jaman modern sekarang semakin banyak budaya nilai-nilai kemanusiaan itu jadi hilang. Kalau menurut saya sendiri inilah sebenarnya yang menjadi masalah besar bagi bangsa Indonesia ,bangsa yang kita kenal dengan beragam suku, dan kebudayaan tapi sudah sejauh mana masyarakat mempergunakan budaya itu apa lagi banyak budaya baru yang muncul sehingga masyarakat sudah beralih ke budaya yang sekarang ini dan juga karna pengaruh teknologi yang semakin maju, dulu budaya sangat dijunjung tinggi oleh nenek moyang kita, knapa kita tidak,,,,?. Disnilah kehadiran IBD intuk menjawab permasalahan budaya yang terjadi sekarang ini.
    Marilah kita kembali menjiarahi budaya kita dulu, kita bisa memang manerima budaya dari luar tetapi bukan berarti harus meninggalkan budaya kita sendiri. Disinilah kita diajari bagai mana melestarikan budaya kita

    BalasHapus
  62. Nama : Abram Suria Ginting
    NIM : 15.01.1206
    Jawaban Ujian Tengah Semester Ilmu Budaya Dasar (UTS-IBD).
    1.
    Bertanggungjawab
    Bertanggungjawab adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya. Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku ataupun perbuatan yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggungjawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Tanggungjwab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggungjawab karena menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggungjawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan takwa kepada TYME.
    Jenis-jenis tanggungjawab yaitu:
    1. Tanggungjawab terhadap diri sendiri
    2. Tanggungjawab terhadap keluarga
    3. Tanggungjawab terhadap masyarakat
    4. Tanggungjawab terhadap bangsa dan negara
    5. Tanggungjawab terhadap Allah.
    Menghargai hukum.
    Orang-orang dalam sebuah masyarakat beradab tak dapat hidup tanpa hukum. Dimana pun berlaku hukum rimba, di situ tak akan ada masyarakat yang beradab. Hukum-hukum tersebut dimaksudkan untuk menegakkan aturan dan menyediakan perlindungan bagi pelaksanaan hukuman terhadap pihak yang bersalah. Penghormatan terhadap hukum-hukum yang berpihak pada masyarakat sangatlah penting. Dalam hal ini, para orangtua harus menjelaskan semua itu kepada anak-anaknya. Tatkala melihat orangtuanya menyeberang jalan hanya lewat jembatan atau jalur penyeberangan (zebra crossing), niscaya si anak akan merasa bahwa dirinya juga harus melakukan seperti itu. Ia menjadi terbiasa mengikuti aturan-aturan bagi keselamatan semacam ini dan tak akan pernah melanggar.

    Kaitan bertanggungjawab dan menghormati hukum dengan latar belakang lahirnya IBD
    Dilihat dari konteks sejarah pembangunan Indonesia bahwasanya negara yang maju itu memiliki ciri-ciri yang diantaranya ialah bertanggungjawab dan menghormati hukum. Indonesia dalam mencapai tujuan pembangunan nasional berusaha untuk menuju keadaan yang lebih baik yang dengan harus mencapai kriteria tentang kesejahteraan atau kemajuan suatu negara. Manusia yang bertanggungjawab ialah ciri-ciri manusia yang berbudaya dimana bertanggungjawab merupakan hal yang ditekankan dalam berbudaya tersebut. Demikian juga dalam hal menghormati hukum, bahwa orang-orang yang beradab atau berbudaya hidup dengan menghormati hukum. Hukumlah yang mengatur tingkah laku manusia tersebut agar tidak bertindak sesuka hati diluar ketentuan bersama. Bertanggungjawab dan menghormati hukum akan membuat keadaan pembangunan yang lebih baik lagi.
    Yang kedua dilihat dari konteks perkembangan ilmu pengetahuan bahwasanya ilmu pengetahuan juga ikut menentukan keberhasilan pembangunan. Untuk memperoleh rasa bertanggungjawab dan menghormati hukum perlu ditempuh melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan dan takwa kepada Tuhan , oleh sebab itu perlu adanya suatu pembelajaran tentang ilmu budaya dasar bagi kita. Karena IBD adalah ilmu penting untuk meningkatkan pengetahuan kita serta meningkatkan kecintaan kita terhadap budaya yang juga akan meningkatkan rasa bertanggungjawab dan menghormati hukum.

    BalasHapus
  63. Lanjutan jawaban,
    Krismay Pasaribu Maret 2016 07.13
    Nama :Krismay Pasaribu
    Ting/Jur :Theologi
    NIM :15.01.1285
    Syaloom bagi kita semua.....
    Nilai-nilai kemanusiaan itu berada di dalam diri manusia. Etika, etos dan moral melekat di dalam diri manusia yang harus di tanggung jawab kan kebenaran nya karena setiap manusia harus bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan. Nilai-nilai kemanusiaan dapat membangun manusia yang tadi nya tidak memiliki etika, etos maupun moral kini menjadi mengalami perubahan yang lahir dari dalam diri nya seperti yang bisa kita lihat dari tokoh alkitab yaitu AYUB yang walau pun harta nya habis, 7 anak nya tersambar petir, 4 sahabat nya meninggalkan nya, bahkan Istri nya pun mengatakan ke pada nya supaya ia mengutuki Tuhan tetapi dia tetap setia ke pada Tuhan bahkan Dia memperoleh kemenangan dan berkat dari penderitan nya itu (Ayub 42:10-16). Apa yang bisa di kutip dari hal ini, yaitu di mana manusia yang mempunyai nilai-nilai kemanusiaan adalah manusia yang setia ke pada Tuhan, bahkan ketika kita menjungjung nilai-nilai kemanusiaan dan mempertanggung jawabkan nya maka kita memuliakan nama Tuhan dan menunjukan bahwa Allah itu nyata. Jika di hubungkan dengan alam pemikiran manusia yaitu manusia yang tidak lagi dalam tahap alam pemikiran mitis (magi dan mitos) tetapi berada di tahap alam pemikiran fungsionalisme maka terlihat lah keyakinan ke pada Tuhan dengan tidak memisah kan kebudayaan manusia yang masih membawa kebiasaan adat sampai sekarang (bukan berarti manusia sekarang meninggikan atau memuja zama pra sejarah maupun nenek moyang kita tetapi mengenang dan menghargai bahkan memberikan dampak positif dari hal itu). Jadi kisah yang kita alami dari zaman Nenek moyang, pra sejarah dan sejarah membawa dan membuat kita semakin berhikmat dan semakin menjungjung dan mempertanggung jawabkan nilai-nilai kemanusiaan melalui rintangan kehidupan.....GBU
    Balasan
    Mago Dang Edward Sinaga3 Maret 2016 07.50

    Terimakasih komennya,
    Krismay Pasaribu,
    NIM :15.01.1285.
    IBD, dalam bahasanmu mencoba mengangkat bagaimana alam pemikiran Ayub (dalam enam disipli ilmu yang telah kita bahas dalam minggu-minggu lalu); tentu selain Ayub, alam pemikiran teman-temannya dan isterinya juga sangat menyingkapkan bagaiman eman (6) disiplin ilmu yang mewarnai tiga (3) alam pemikiran mitis, ontologis, dan fungsionalisme itu akan sangat menarik untuk dibahas. Mari kita menunggu respons teman-temanmu ya.
    Salam IBD
    Komentar:
    Saya memilih judul ini karna saya juga dulu ingin menayakan hal ini, kepada bapak cuman karna waktu kurang makanya saya tidak bertanya,,,,,
    Nah dari sini dapat disimpulkan memang manusia punya akal budi dan pemikiran jadi jika manusia itu sendiri tidak dapat menggunakan akal dan pemikirannya sangat sulit untuk memahami yang namanya apa itu nilai-nilai kemanusiaan itu, nah dari sinilah akan hadir yang namanya alam pemikiran manusia itu sendiri, memang menurut saya sebenarnya juga pemikiran pemikiran itu bukannya dihilangkan cuman bagai mana kita memahaminya ,pemikiran mitis dan ontologis dan fungsionalisme harus lah sejalan kita lakukan karna tanpa pemikiran mitis tidak akan muncul pemkiran ontologis . Nahh… dari sinilah maka buah dari pemikiran itu harus bisa kita fungsionaliskan dalam kehidupan kita supaya kita tidak salah paham dengan pemikiran dengan nenek moyang kita dulu dan juga setuju dengan pemikiran saudara Arnold , Trimakasih,,,,,

    BalasHapus
  64. lanjutan jawaban,
    Epi Lumbantoruan3 Maret 2016 03.27
    Nama :EpiSihombing
    Nim :15-01-1255
    Ting/Jur :1-D/Theologi
    Syalom Slamat sore Pak,,,,,,,,
    Mata kuliah IBD adalah salah satu mata kuliah yang membicarakan tentang nilai-nilai tentang kebudayaan, tentang berbagai masalah yang dihadapi manusia dalam hidupnya sehari-hari, diharapkan mata kuliah ini dapat menjadi bahasa pemersatu bagi para akademis dari berbagai lapangan ilmiah, dengan memiliki suatu bekal yang sama, agar para akademis lancar berkomunikasi.Kelancaran berkomunikasi akan memperlancar proses pembangunan dalam berbagai bidang. Dengan mendapat mata kuliah IBD mahasiswa nantinya memiliki latar belakang pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan Indonesia pada umumnya akan menimbulkan minat mendalaminya lebih lanjut agar dengan demikian mahasiswa dihadapkan turut mendukung dengan mengembangkan kebudayaannya sendiri dengan kreatif. Salah satu sifat dari IBD adalah sesuai dengan namanya, mata kuliah ini memberikan dasar-dasar yang cukup kuat kepada kita untuk mencari hubungan antara segala segi kebudayaan dalam hubungan usaha yang terus mencari kebenaran, keindahan , kebebasan, serta hubungan antara alam semesta dengan TuhanNya.
    Salam IBD....
    Balasan
    Mago Dang Edward Sinaga3 Maret 2016 04.18

    Terimakasih komennya,
    Epi Sihombing,
    Nim :15-01-1255.
    IBD adalah nilai-nilai kebenaran, keadilan, dan keindahan, dan untuk kalangan akademisi adalah sebuah beban moral dan misi untuk membangun kehidupan manusia yang lebih bernilai, dan arif dengan nilai-nilai manusia lokal, dan atas nama kemanusiaan itu, nilai-nilai kemanusiaan itu sifatnya universal.
    Salam IBD.
    Komentar:
    Komentar saya kenapa saya memillh ini karna saya juga setuju dengan saudari epi sihombing yang berpendapat bahwa sanya lahirnya IBD karna dapat merubah pola pikir setiap manusia karna denagan mempelajari IBD manusia itu sendiri akan nilai nilai ynga ia miliki, kita tahu bahwa sanya nilai kemanusian itu terdiri dari kebenaran, keadilan, serta keindahan dan kita harus tahu apa itu budaya secara logika yang bisa saya tangkap tentang budaya adalah budaya lahir karena kebiasaan kita melakukan sesuatu baik buruknya itu, sebenarnya budaya sangat sempit karna merupakan kebiasaan yang kita biasakan makanya lahir budaya maka mulai mengenali kembali budaya kita IBD akan membantu kita untuk melestariakn budaya tersebut.

    BalasHapus
  65. Nama : Abram Suria Ginting
    NIM : 15.01.1206
    Jawaban Ujian Tengah Semester Ilmu Budaya Dasar (UTS-IBD).
    2.
    Nilai-nilai kemanusiaan membahas tentang kebebasan, tanggung jawab, dan keadilan. Kebebasan yaitu situasi yang memungkinkan manusia bersikap dan bertindak dengan segala kemampuan dirinya. Kebebasan yaitu suatu situasi pada manusia dalam bersikap dan bertindak yang disebabkan kondisi sosialnya memungkinkan atau menentukan. Manusia yang bertanggungjawab adalah manusia yang dapat menyatakan diri sendiri bahwa tindakan itu baik dalam arti menurut norma umum, sebab baik menurut seseorang belum tentu baik menurut pendapat orang lain. Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban.
    Antara kebebasan dan tanggung jawab terdapat hubungan yang menyangkut penghormatan atau pengakuan atas hak dan kewajiban yang dimiliki orang yang satu dengan hak dan kewajiban yang dimiliki oleh orang lain. Orang yang bebas, baik secara eksistensial maupun sosial tetapi tidak memperhatikn masalah tanggungjawab jawab dikatakan tidak adil. Jadi dalam kebebasan sebenarnya diandaikan telah ada tanggungjawab di dalamnya. Karena itulah tidak ada kebebasan yang sebebas-bebasnya.
    Kebebasan, tanggungjawab, dan keadilan adalah tiga hal yang berkaitan dan tak terpisahkan. Kebebasan pada setiap individu itu ada namun harus tetap berada pada lingkaran tanggungjawab agar tidak merugikan pihak tertentu. Seseorang yang misalnya bebas untuk berkendaraan di jalan raya namun dia harus mengikuti rambu-rambu lalu lintas yang berlaku yang artinya ia harus bertanggungjawab supaya nantinya ia tidak merugikan hak orang lain yang juga adalah sesama pengguna jalan tersebut yang berarti ada keadilan disana. Jika kebebasan diberikan maka rasa tanggungjawab mesti ada dalam benak setiap orang. Keadilan juga dapat diartikan antara kebebasan dan tanggungjawab itu harus seimbang. Inilah nilai-nilai kemanusiaan itu dimana semua manusia adalah yang terlibat di dalamnya.

    BalasHapus
  66. Nama : Abram Suria Ginting
    NIM : 15.01.1206
    Jawaban Ujian Tengah Semester Ilmu Budaya Dasar (UTS-IBD).
    3.
    1. Epi Lumbantoruan3 Maret 2016 03.27
    Nama : Epi Sihombing
    Nim : 15-01-1255
    Ting/Jur : 1-D/Theologi

    Syalom Slamat sore Pak,,,,,,,,


    Mata kuliah IBD adalah salah satu mata kuliah yang membicarakan tentang nilai-nilai tentang kebudayaan, tentang berbagai masalah yang dihadapi manusia dalam hidupnya sehari-hari, diharapkan mata kuliah ini dapat menjadi bahasa pemersatu bagi para akademis dari berbagai lapangan ilmiah, dengan memiliki suatu bekal yang sama, agar para akademis lancar berkomunikasi.Kelancaran berkomunikasi akan memperlancar proses pembangunan dalam berbagai bidang.
    Dengan mendapat mata kuliah IBD mahasiswa nantinya memiliki latar belakang pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan Indonesia pada umumnya akan menimbulkan minat mendalaminya lebih lanjut agar dengan demikian mahasiswa dihadapkan turut mendukung dengan mengembangkan kebudayaannya sendiri dengan kreatif. Salah satu sifat dari IBD adalah sesuai dengan namanya, mata kuliah ini memberikan dasar-dasar yang cukup kuat kepada kita untuk mencari hubungan antara segala segi kebudayaan dalam hubungan usaha yang terus mencari kebenaran, keindahan , kebebasan, serta hubungan antara alam semesta dengan TuhanNya.

    Salam IBD....
    Balasan
    Mago Dang Edward Sinaga3 Maret 2016 04.18
    Terimakasih komennya, Epi Sihombing,Nim : 15-01-1255.

    IBD adalah nilai-nilai kebenaran, keadilan, dan keindahan, dan untuk kalangan akademisi adalah sebuah beban moral dan misi untuk membangun kehidupan manusia yang lebih bernilai, dan arif dengan nilai-nilai manusia lokal, dan atas nama kemanusiaan itu, nilai-nilai kemanusiaan itu sifatnya universal.

    Salam IBD.
    Alasan saya tertarik akan topik komen dan jawaban tersebut adalah karena komen dari saudara Epi Sihombing, Nim : 15-01-1255, Ting/Jur : 1-D/Theologi, bertopikkan tentang para akademisi dimana IBD diharapkan dapat menjadi pemersatu bagi para akademisi dari berbagai latarbelakang. Saya sangat begitu tertarik jika topik ini diperhadapkan dengan keadaan di STT-AS yang dapat dikatakan kaya akan latarbelakang suku dan juga gereja. Diharapkan IBD mampu untuk menerangi pikiran mahasiswa untuk ikut mencintai siapa saja yang ada di lingkungannya khususnya lingkungan kampus baik dari suku dan gereja yang sama maupun yang berbeda. Dan balasan yang diberikan oleh Pak Edward Sinaga menjadi perenungan buat saya bahwa IBD untuk kalangan akademisi adalah sebuah beban moral dan misi untuk membangun kehidupan manusia yang lebih bernilai. Dan semoga bagi siapa saja yang sudah belajar IBD merasa terbeban untuk membangun kehidupan manusia yang lebih bernilai lagi.

    BalasHapus
  67. Nama : Permadi Sormin
    Nim : 15.01.1303
    Tingkat/Jur. : I-A/Theologia
    Ujian Tengah Semester ( Ilmu Budaya Dasar )
    Jawaban :
    1. Bertanggungjawab adalah sifat yang dapat menanggung segala sesuatu yang telah diperbuat. Dalam hal ini manusia sering mengabaikan yang namanya tanggungjawab pdalahal tanggung jawab merupakan satu langkah untuk menuju kesuksesan. Demikian juga dengan hal menghormati Hukum, sebagai mana semestinya kita menghormati orangtua kita, demikian juga seharusnya kita taat terhadap hukum atau aturan yang berlaku dalam suatu Negara. Menurut pandangan saya dari cirri-ciri Negara maju tersebut, yaitu hal bertanggungjawab dan menghormati Hukum adalah penting dibuktikan dimana saja. Karena saat ini nilai dari kedua hal tersebut memiliki presentase yang minim.
    Masyarakat sekarang ini terkhusus Negara Indonesia banyak yang menunjukkan bahwa sifat kemanusiaannya bukan berdasar pada nilai, moral, dan etika dalam bertanggungjawab dan menghormati hukum. Telah terbukti atas segala berita yang sering terjadi dan kita lihat dalam TV, “seorang ibu yang membuang anaknya”, hal ini tidak jarang lagi kita dengar dan ini merupakan salah satu contoh yang tidak bertanggungjawab. Begitu juga dengan kita yang sering menunjukkan sikap yang tidak menghormati dan tidak taat terhadap hukum. Hal inilah yang sering membuat menusia sering jatuh dalam penderitaan.
    Peristiwa tersebutlah yang dilihat oleh IBD yang sekaligus melatarbelakangi lahirnya IBD ditengah kehidupan masyarakat terkhusus buat mahasiswa, yang bertujuan untuk membantu membentuk karakter manusia yang benar sehingga dapat memberi kedamaian dan kaedilan terhadap sesama. Melihat dari tujuan IBD adalah untuk membentuk mahasiswa mampu memberi perubahan pada negara menjadi suatu negara yang adil dan makmur serta kesejahteraan yang bisa didapatkan oleh masyarakatnya, adalah kunci dari bagaimana kita dituntut untuk bertanggungjawab dan menghormati serta taat terhadap hukum.

    BalasHapus
    Balasan
    1. 2. Menurut analisa saya terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang membahas tentang kebebasan, tanggungjawab, dan keadilan yaitu berpusat pada hak dan kewajiban manusia dalam bermasyarakat. Menurut pandangan saya kebebasan artinya setiap manusia bebas untuk menjalankan haknya sebagaimana kita adalah sama-sama ciptaan Tuhan dan sama-sama memiliki hak dan kewajiban di dunia ini. Kita juga bebas untuk melakukan segala sesuatu tetapi harus dapat dipertanggungjawabkan dan harus sesuai dengan aturan atau hukum yang berlaku.
      Katika manusia diperhadapkan dengan persoalan terhadap keadilan, sering sekali dijumpai yang namanya ketidakadilan. Hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan akan alam pemikiran yang luas terhadap dampak yang disebabkan dalam malakukan sesuatu hal yang tidak adil. Terkadang memang di dalam kehidupan kita sehari-hari terkhusus dalam hal bermasyarakat, banyak orang yang terlibat dalam kasus ketidakadilan dan salah satu faktornya adalah adanya perbedaan kasta antar masyarakat, sehingga masyarakat sering menuntut akan hal tersebut.
      Bangsa yang kuat adalah bangsa yang penuh dengan tanggungjawab, kedamaian, kemakmuran, kesejahteraan, kebaikan, dan keadilan. Karena hal inilah yang dibutuhkan oleh setiap Negara untuk mencapai kebahagiaan hidup yang sempurna. Begitu juga dengan kebudayaan yang kita miliki adalah sebuah alat yang kokoh dalam membentuk masyarakatnya yang bertanggunjawab, adil, makmur serta memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang baik dan benar, sehingga bisa mencapai konsep kesempurnaan yang benar.

      Hapus
    2. 3. A. Sulastry Putry Lumban Gaol29 Februari 2016 08.20
      Komen :Berbicara mengenai Ilmu Budaya Dasar, hal itu tidak terlepas dari manusianya dan budayanya, karna manusia memang suatu makhluk yang berbudaya. Harapan kedepannya semoga mata kuliah ini selalu berlanjut atau berantai, demi terciptanya mahasiswa yang selalu peka terhadap budaya sekitarnya. Terkhusus mahasiswa STT ABDI SABDA ke depannya. Yang mencintai budaya atau tradisi-tradisi yang ada pada dirinya, dan menghargai dalam arti yang Inklusivisme budaya yang lain di sekitarnya.
      Balasan : Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 08.58
      IBD adalah jati diri dalam menempatkan manusia menjadi pribadi yang berharga, sehingga manusia berbudaya atas nilai-nilai yang manusiawi (humanitas). Sesuatu yang baik jika kita komit dengan memulainya dari kampus kita, STT Abdi Sabda

      Alasan: saya tertarik dengan usul ataupun harapan dari saudara sulastri, yang mengharapkan bahwa mata kuliah IBD berlanjut ataupun berantai. Menimbang dari cara hidup kita terkhusus memang dari cara hidup anak STT Abdi Sabda yang tidak terlepas dari kesalahan-kesalahan baik itu kesalahan besar maupun tidak dan yang terpenting karena kurangnya kedisiplinan antar mahasiswa. Kurangnya kedisiplinan mahasiswa theologia sudah menjadi sorotan bagi masyarakat sekitar sehingga nilai-nilai kemanusiaan yang didalamnya tidak akan terlihat. Tetapi jika sebaliknya, maka yang datang adalah pemberian nama harum akan kampus STT.

      Hapus
    3. B. Lantina Bareta Bangun1 Maret 2016 00.16

      komen: Tak lepas bicara tentang ilmu budaya dasar yang mau nayak tentang nilai nilai kemanusiaan etika adat dan budaya zaman sekarang tidak perduli dengan sekeliling nya karna terjadi yang nama nya pacaran dengan boto atau turang nya .apakah tindakan gereja melihat nilai kemanusiaan dan kebudayaan dan bagaimana bisa memperbaiki nilai kemanusiaan seperti itu pak.

      Balasan: Mago Dang Edward Sinaga1 Maret 2016 01.40
      IBD dalam konteks Kebatakan (Batakologi) terdapat nilai-nilai kemanusiaan yang dikenal dengan "maradat" atau "radat". IBD mendukung setiap nilai-nilai ketika itu baik, benar, dan adil bagi penganutnya atau masyarakatnya. Jika ada sebagai masyarakat Batak, atau pemuda dan pemudi Batak yang bersaudara atau marito, marboto, atau erturang terlalu dekat atau berpacaran, itu dilarang dan disebut tidak maradat dalam Batakologi. Perlu mereka diingatkan sebagai anggota dan bagian dari keluarga atau kekerabatan Batak. Karena kalau mereka tidak perduli, itu artinya mereka tidak menjujung nilai-nilai kemanusiaan masyarakat (khususnya batak).

      Alasan: sangat menarik komen dari saudari lantana dan menurut saya benar sekali dengan jawaban dari bapa, saya melihat hal itu sudah sangat tidak biasa lagi dalam kehidupan kita, dan menurut pandangan saya kenapa bisa terjadi hal berpacaran dengan saudaranya sendiri adalah yang didasari oleh cinta atau rasa suka sama lawan jenis tanpa melihat siapa sebenarnya yang disukainya, bahkan sangat bertentangan bagi budaya adat batak. Dalam hal ini mereka telah melakukan pelanggaran terhadap adat istiadat bahkan budaya yang berlaku.

      Hapus
    4. C. Adryan hutabarat2 Maret 2016 02.54
      Komen: Menurut pandangan saya tentang alam pemikiran manusia adalah bermula dari rasa ingin tahu. Hewan juga mempunyai “rasa ingin tahu” akan tetapi tidak berkembang atau disebut “idle curiousity” atau “instinct.” Segala aktivitasnya didorong oleh instink itu dengan tujuan untuk melestarikan hidupnya. Untuk itulah mereka mencari makan, melindungi diri dan berkembang biak.
      Manusia mempunyai rasa ingin tahu yang berkembang. Akumulasi dari segala yang mereka dapat dari usahanya mendapatkan jawaban dari keingintahuannya itu merupakan “pengetahuan”-nya. Pengetahuan manusia selalu berkembang. Ia selalu tidak puas dengan fakta tetapi ingin tahu juga tentang “apa,” “bagaimana” dan “mengapa” demikian.
      Berlandaskan pada pengetahuan tentang beberapa rahasia alam yang diperolehnya, manusia kemudian berusaha untuk menguasai dan memanfaatkan pengetahuannya untuk memperbaiki kualitas dan pemenuhan kebutuhan hidupnya.
      Balasan: Mago Dang Edward Sinaga2 Maret 2016 07.06
      Saya sangat senang dan setuju dengan analisa dan kutipanmu, dan arah dari analisamu adalah tetap ke Nilai-nilai Kemanusiaan itu sendiri. Alam pemikiran dari zamannya nenek moyang, zaman pra-sejarah dan sejarah, hingga zaman modern sekarang ini, semuanya pencapaian dan tindakan manusia dalam ranah IBD, adalah untuk meningkatkan kualitas hidup dan martabat manusia itu sendiri. Planet bumi yang satu ini, dihuni dan dibenahi oleh begitu banyak manusia dengan kekayaan pemikirannya yang khas itu. IBD, meningkatkan kualitas hidup manusia.
      Alasan: saya tertarik dengan rasa keingintahuan, dimana ketika kita memiliki rasa keingintahuan terhadap sesuatu hal yang membuat kita penasaran akan mengakibatkan pemikiran kita tidak lepas dari rasa juang untuk dapat mengetahui apa yang ingin kita ketahui seperti yang dikatakan oleh bapak kami, bahwa IBD meningkatkan kualitas hidup manusia itu sudah terbukti dalam cara hidup seseorang begitu juga dengan saya yang begitu banyak yang bisa saya dapat dari mata kuliah ini yang mendorong saya untuk meningkatkan kualitas hidup, begitu juga saya rasa dengan teman yang lainnya.

      Hapus
  68. Nama : Abram Suria Ginting
    NIM : 15.01.1206
    Jawaban Ujian Tengah Semester Ilmu Budaya Dasar (UTS-IBD).
    3.
    2. Beritanta Surbakti3 Maret 2016 02.22
    Nama: Beritanta Surbakti
    Tingkat: I-A/Theologi
    Nim: 15.01.1222

    salom.
    sebelumnya saya sangat senang dengan pembelajaran seperti ini pak. Karena dengan sistem yang bapak berikan kepada kami, terkhusus bagi kami mahasiswa/i STT Abdi Sabda dapat mempergunakan teknologi yang kami miliki saat ini dengan sebaik-baiknya.
    "ILMU BUDAYA DASAR", yang terlintas di pikiran saya adalah "Kebiasaan" yang menyangkut kehidupan manusia sehari-hari. Manusia yang merupakan mahkluk ciptaan yang tertinggi(memiliki akal pikiran,perasaan)pasti akan berpikir panjang dan berkembang. sehingga jika dihubungkan dengan kehidupan berasrama sangat indah jika sebagai mahasiswa/i Teologi kita agak berbeda dengan mahasiswa/i lainnya, mulai dari cara berpakaian,berbicara, dan bertatakrama. Nah, dengan mempelajari Ilmu Budaya Dasar, marilah kita membangun nilai kebaikan,kebenaran,dan keadilan. Sehingga kita patut menjadi teladan bagi orang-orang di sekitar kita. seperti tertulis dalam amsal 3:3 berkata " jaganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu." Terima kasih..
    SALAM BUDAYA
    Balasan
    Mago Dang Edward Sinaga3 Maret 2016 02.57
    Terimakasih komennya, Beritanta Surbakti,Nim: 15.01.1222.

    IBD dab asrama tabernakel adalah paduan dua nilai (latar belakang nilai-nilai dari rumah masing-masing atau didikan dan nasihat orangtua, dipertemukan dan didewasakan dengan peraturan-peraturan asrama, yang mana tujuannya adalah untuk mempersiapkan mahasiswa menjadi hamba yang layak dan ramah serta berbudhi halus, saat berhadapan dan melayani umatNya atau gerejaNya suatu saat nanti.

    Salam IBD.
    Alasan saya tertarik akan topik komen dan jawaban tersebut adalah karena topik yang menurut saya perlu untuk lebih diperhatikan yaitu tentang kehidupan berasrama di STT-AS khususnya dalam berpakaian, berbicara, dan bertatakrama. Karena penghuni asrama khususnya masih banyak yang mengikuti perilakunya seperti di lingkungannya sebelumnya yang sebagian tidak sesuai dengan disiplin asrama STT-AS. Diharapkan dengan mempelajari Ilmu Budaya Dasar, kita dapat membangun nilai kebaikan, kebenaran, dan keadilan termasuk di asrama dan di kampus. Sebagai mahasiswa theologia mestinya semakin dirubahkan sikap kita yang lebih baik di STT-AS ini. Seperti balasan dari Pak Edward Sinaga bahwa penghuni asrama dipertemukan dan didewasakan dengan peraturan-peraturan asrama. Namun sebaiknya janganlah kiranya para junior meniru perilaku senior yang kurang baik. Senior mestinya menyaring perilaku-perilaku senior sehingga perwatakan para mahasiswa di STT-AS ini semakin tahun semakin beretika dan bermoral baik. Sehingga nantinya, civitas STT-AS menjadi pelayan-pelayan yang tangguh yang layak dan ramah saat berhadapan dan melayani umat-Nya atau gereja-Nya suatu saat nanti.

    BalasHapus
  69. Nama : Abram Suria Ginting
    NIM : 15.01.1206
    Jawaban Ujian Tengah Semester Ilmu Budaya Dasar (UTS-IBD).
    3.
    3. adryan hutabarat2 Maret 2016 02.54
    Adryan putra hutabarat
    1-A teologi
    15.01.1208
    Menurut pandangan saya tentang alam pemikiran manusia adalah bermula dari rasa ingin tahu. Hewan juga mempunyai “rasa ingin tahu” akan tetapi tidak berkembang atau disebut “idle curiousity” atau “instinct.” Segala aktivitasnya didorong oleh instink itu dengan tujuan untuk melestarikan hidupnya. Untuk itulah mereka mencari makan, melindungi diri dan berkembang biak.
    Manusia mempunyai rasa ingin tahu yang berkembang. Akumulasi dari segala yang mereka dapat dari usahanya mendapatkan jawaban dari keingintahuannya itu merupakan “pengetahuan”-nya. Pengetahuan manusia selalu berkembang. Ia selalu tidak puas dengan fakta tetapi ingin tahu juga tentang “apa,” “bagaimana” dan “mengapa” demikian.
    Berlandaskan pada pengetahuan tentang beberapa rahasia alam yang diperolehnya, manusia kemudian berusaha untuk menguasai dan memanfaatkan pengetahuannya untuk memperbaiki kualitas dan pemenuhan kebutuhan hidupnya.
    Balasan
    Mago Dang Edward Sinaga2 Maret 2016 07.06
    Terimakasih komennya, Adryan Putra Hutabarat, 15.01.1208.

    Saya sangat senang dan setuju dengan analisa dan kutipanmu, dan arah dari analisamu adalah tetap ke Nilai-ilai Kemanusiaan itu sendiri.

    Alam pemikiran dari zamnnya nenek moyang, zaman pra-sejarah dan sejarah, hingga zaman modern sekarang ini, semuanya pencapaian dan tindakan manusia dalam ranah IBD, adalah untuk meningkatkan kualitas hidup dan martabat manusia itu sendiri.

    Planet bumi yang satu ini, dihuni dan dibenahi oleh begitu banyak manusia dengan kekayaan pemikirannya yang khas itu.

    IBD, meningkatkan kualitas hidup manusia.

    Salam IBD.
    Alasan saya tertarik akan topik komen dan jawaban tersebut adalah saya setuju dengan analisa saudara Adryan putra hutabarat, 1-A teologi, 15.01.1208, bagaimana rasa ingin tahu manusia itu, ketika mereka memperoleh jawaban maka manusia kemudian berusaha untuk menguasai dan memanfaatkan pengetahuannya untuk memperbaiki kualitas dan pemenuhan kebutuhan hidupnya. Karena manusia sekarang banyak yang sudah menyalahgunakan pengetahuan yang dimilikinya. Ketika manusia itu semakin pintar, seharusnya manusia itu akan memperbaiki yang masih kurang termasuk kualitas dan kebutuhan hidupnya. Pengetahuan itu jangan dijadikan sebagai suatu kesombongan dan sebagai penghancur atau perusak keadaan yang sudah baik, namun harus memperbaiki yang masih kurang baik. Saya juga tertarik akan balasan Pak Edward Sinaga akan pemikiran dan kenyataan bahwa IBD meningkatkan kualitas hidup manusia dan juga martabat manusia itu sendiri. Walaupun planet bumi yang satu ini, dihuni dan dibenahi oleh begitu banyak manusia dengan kekayaan pemikirannya yang khas namun adalah sebuah kebanggaan jika semua manusia itu memanfaatkan pengetahuannya dalam meningkatkan kualitas hidupnya dan juga alam sekitarnya.

    BalasHapus
  70. Nama : Yuni Carolina Br Sinulingga
    NIM : 15.01.1346
    Jur/Sem : Sem2 Tkt 1, Theologia

    1. Menurut M.T.Zen tentang “Ciri-ciri bangsa yang maju” terdapat diantaranya tentang bertanggung jawab dan menghormati hukum. Setiap Negara yang maju seharusnya menanamkan kepada setiap generasi penerus rasa bertanggung jawab yang besar, hal ini dilakukan supaya kelak para generasi penerus ini dapat mencintai negerinya dan memiliki rasa terbeban untuk bertanggung jawab terhadap perkembangan ataupun kemajuan negaranya. Dalam lahirnya mata kuliah ilmu budaya dasar. Penerus bangsa dituntut untuk bertanggung jawab melestarikan budaya dan kebudayaan negaranya. Hal ini dilakukan agara setiap Negara menuju keadaan yang lebih baik. Salah satu contonhnya, setiap generasi diajarkan/dididik untuk memiliki jiwa pancasila, sehingga segala keputusan serta tindakan yang akan ia lakukan kelak mencerminkan nilai-nilai pancasila dan memilki integritas kepribadian yang tinggi. Adapun IBD ini bertujuan untuk mengushakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih muda untuk menyesuaikan diri degn lingkungan yang baru terutama untuk kepentingan profesi mereka. Adanya keinginan agar setiap mahasiwa mampu untuk tidak canggung terhadap suasana baru, dimana mereka dihadapkan juga kepada kebudayaan baru yang seharusnya mereka dapat menyesuaikan dan bertanggung jawab untuk tidak merusak kebudayaan baru yang dihadapi.
    Seharusnya setiap rakyat yang berada di Negara maju harus menanamkan sikap menghormati hukum agar tidak mengalami pelanggaran yang fatal. Semakin besar rasa hormat yang kita tuang pada hukum semakin besar pula rasa mencintai terhadap Negara kita sendiri. Ketika semua rakyat tunduk terhadap hukum maka minimnya kejahatan-kejahatan pada Negara itu seperti pembunuhan, korupsi, dll. Menghromati hukum berarti mencoba menerima kekurangan dan kelebihan Negara, menghormati hukum berarti ada rasa ingin menjaga dan bertanggung jawab terhadap Negara. DImana dalam lahirnya IBD mahasiswa dituntut lagi untuk mampu berdialog satu sama lain, diharapakan agar bisa lancar dalam berkomunikasi sehingga dapat mempelancar pelaksanaan pembangunan dalam berbagai bidang keahlian. Hal ini akan terwujud jika di bungkus oleh rasa menghormati hukum yang merupakan landasan mereka dalam melakukan pembangunan, agar kelak tidak terjadi salah kekuasaan ataupun salah jalan yang dapat menguntungkan diri sendiri dan merugikan Negara.

    2. Dalam hidup ini akan selalu ada kebebasan, tanggung jawab dan keadilan. Dimana ketiga hal ini sangat berkaitan. Dimana ada kebebasan harus ada rasa tanggung jawab, begitu juga ketika sudah bertnggung jawab harus ada keadilan didalam nya. Karena ketika suatu kebebasan diterima tanpa ada nya tanggung jawab akan menjerumus kepada hal-hal yang fatal. Begitu ketika kita sudah bertanggung jawab atas kebebasan itu sangat diperlukan keadilan agar semua nya tidak terbuang dengan sia-sia.

    BalasHapus
  71. Nama : Yuni Carolina Br Sinulingga
    NIM : 15.01.1346
    Jur/Sem : Sem2 Tkt 1, Theologia

    3. Tiga sesi tanya-jawab/penyanggahan/komentar pada blogspot sinagamateri.blogspot.com yang menarik perhatian saya, pertama ketika saudari Sulastry Putri Lumban Gaol (29 Februari 2016 pukul 08.20 wib) memberi suatu respon terhadap mata kuliah ini yang berkata: “Berbicara mengenai Ilmu Budaya Dasar, hal itu tidak terlepas dari manusianya dan budayanya, karna manusia memang suatu makhluk yang berbudaya. Harapan kedepannya semoga mata kuliah ini selalu berlanjut atau berantai, demi terciptanya mahasiswa yang selalu peka terhadap budaya sekitarnya. Terkhusus mahasiswa STT ABDI SABDA ke depannya. Yang mencintai budaya atau tradisi-tradisi yang ada pada dirinya, dan menghargai dalam arti yang Inklusivisme budaya yang lain di sekitarnya.” Dan akun Mago Dang Edward Sinaga menanggapi respon dari saudari Sulastry Putri Lumban Gaol dengan mengatakan (29 Februari 2016 pukul 08.58) : “Terimakasih komennya, Sulastri Putri, NIM : 15.01.1330.
    IBD adalah jati diri dalam menempatkan manusia menjadi pribadi yang berharga, sehingga manusia berbudaya atas nilai-nilai yang manusiawi (humanitas). Sesuatu yang baik jika kita komit dengan memulainya dari kampus kita, STT Abdi Sabda. Salam IBD.” Mungkin ini hanya respon yang singkat namun yang membuat saya tertarik adalah adanya harapan yang diberikan saudari Sulastry Lumban Gaol terhadap mata kuliah ini, agar mata kuliah ini terberlanjut yang berarti adanya suatu kerinduan untuk mendalami mata kuliah ini dan mengingkan agar terciptanya mahasiswa yang selalu peka terhadap budaya sekitarnya, yang berarti ada pesan bahwa terjadi nya perosotan terhadap mahasiswa tentang budaya, yang mana terkadang banyak mahasiswa yang lebih mencintai kemajuan zaman tanpa mau melestarikan budaya ataupun mau bertanggung jawab terhadap budaya mereka. Pada respon akun Mago Dang Edward Sinaga, akun ini juga memberikan harapan yang sama dan lebih memperjelas lagi apa sebenarnya tujuan dari mata kuliah ini, ialah IBD adalah jati diri dalam menempatkan manusia menjadi pribadi yang berharga, sehingga manusia berbudaya atas nilai-nilai yang manusiawi.

    BalasHapus
  72. Nama : Yuni Carolina Br Sinulingga
    NIM : 15.01.1346
    Jur/Sem : Sem2 Tkt 1, Theologia

    Yang kedua respon/komentar yang menarik perhatian saya, adalah pertanyaan dari saudara Boston Marulak Sinaga (29 Februari 2016 pukul 17.02 wib) yang mengatakan: “syaloom, selamat pagi bapak dosen Pdt.Edward simon sinaga. yang ingin mau saya tanyakan mengenai munculnya latar belakang lahirnya IBD dan sajian ke 3 mengenai nilai-nilai kemanusiaan. saya pernah melihat diberita mengenai nilai budaya dan nilai kemanusiaan.seperti di poso,sulawesi selatan dan sekitarnya sering terjadi peperangan antar masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain saling berperang bahkan ada sampai mati, jadi nilai budaya dan nilai kemanusiaan harus ditanamkan pada setiap diri manusia. maka ada pepatah mengatakan:" hendaklah kamu saling mengasihi satu sama lain. ...............................................? terima kasih banyak bapak Edward simon sinaga.” Dan akun Mago Dang Edward Sinaga (29 Februari 2016 pukul 18.04 wib) merespon dengan berkata: “Terimakasih komennya, Boston Marulak Sinaga,NIM:15.01.1225. IBD adalah Nilai-nilai Kemanusiaan. Sejarah panjang manusia dan membangun persaudaraannya adalah menyimpan banyak kisah-kisah memilukan, karena sejak manusia jatuh ke dalam dosa (konteks dan versi Alkitab, persaudaraan adalah hal yang pertama hilang, ingat kisan Kain yang membunuh adiknya, Habel,). Kisah persaudaraan di negeri Indonesia, juga mencatat bahwa suku-suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA)sering bentrok di negeri ini. Untuk itulah, IBD dan teologia kita bangun, kiranya kita menjadi instrument atau alat Tuhan membangun persaudaraan di negeri tercinta, "Indonesia Tanah Air Beta, Pusaka Abadi Nan Jaya"ini. Salam IBD.” Saya tertarik dengan respon ini karena masih ada kaitannya dengan respon yang saudari Sulastry Lumban Gaol paparkan, namun pada komenan ini lebih spesifik menanyakan tentang nilai-nilai kemanusiaan, yang sudah lama sepertinya merosot dikehidupan masyarakat pada zaman sekarang apalagi di daerah-daerah pendalaman, seperti yang sauadara Boston nyatakan terjadi konflik di Poso, Sulawesi dan lain-lain. Yang mana dalam satu wilayah dan memungkinkan pada agama yang sama melakukan peperangan atau kata lain peperangan saudara tanpa memikirkan resiko yang mereka timbulkan. Dalam respon akun Mago Dang Edwar Sinaga, saya merasa puas ketika akun ini menghubungkan dengan peristiwa kain dan habel (pembunuhan pertama dan pembunuhan saudara). Yang mana akun ini juga mengajak kita untuk dapat menjadi alat Tuhan untuk membangun persaudaraan di negeri kita ini. Mungkin ini adalah hal yang sulit namun jika memang berlandaskan Tuhan maka semuanya akan terasa lebih mudah.

    BalasHapus
  73. Nama : Yuni Carolina Br Sinulingga
    NIM : 15.01.1346
    Jur/Sem : Sem2 Tkt 1, Theologia

    Dan respon/komentar terakhir yang menarik perhatian saya adalah, pertanyaan dari saudari Lantina Bareta Bangun (1 Maret 2016 pukul 00.16) yang berkata : “Syalom pak selamat siang Tak lepas bicara tentang ilmu budaya dasar yang mau tanyak tentang nilai nilai kemanusiaan etika adat dan budaya zaman sekarang tidak perduli dengan sekeliling nya karna terjadi yang nama nya pacaran dengan boto atau turang nya .apakah tindakan gereja melihat nilai kemanusiaan dan kebudayaan dan bagaimana bisa memperbaiki nilai kemanusiaan seperti itu pak. Syalom.” Dan respon dari akun Mago Dang Edward Sinaga (1 Maret 2016 pukul 01.40) yang berkata : “Terimakasih komennya, Lantina Bareta Bangun,Nim:15.01.1287. IBD dalam konteks Kebatakan (Batakologi) terdapat nilai-nilai kemanusiaan yang dikenal dengan "maradat" atau "radat". IBD mendukung setiap nilai-nilai ketika itu baik, benar, dan adil bagi penganutnya atau masyarakatnya. Jika ada sebagai masyarakat Batak, atau pemuda dan pemudi Batak yang bersaudara atau marito, marboto, atau erturang terlalu dekat atau berpacaran, itu dilarang dan disebut tidak maradat dalam Batakologi. Perlu mereka diingatkan sebagai anggota dan bagian dari keluarga atau kekerabatan Batak. Karena kalau mereka tidak perduli, itu artinya mereka tidak menjujung nilai-nilai kemanusiaan masyarakat (khususnya Batak).
    Salam IBD.” Saya senang ada pertanyaan seperti ini, setidaknya bisa menambah wawasan dan memperbaiki kesalahan sehingga tidak menyebabkan hal yang lebih fatal lagi. Dimana saya dapat pencerahan bahwa “mungkin” gereja menyetujui hal ini terjadi (diberlangsungkannya pemberkatan pernikahan semarga) namun disisi lain sebenarnya adat sangat menolak hal ini, dimana kita tahu jika dalam adat kita mencintai ataupun menikahi turang, boto, ito kita sama saja kita menikahi abang/kakak kandung kita sendiri. Disini kita tidak lagi menghargai adat itu, kita tidak menghargai tradisi yang sebenarnya ada untuk menangkal peristiwa-peristiwa seperti ini.

    BalasHapus
  74. Nama : Partogi Robby Gultom
    NIM : 15.01.1302
    Ting/Jur : I-A/Theologia

    1. - Bertanggung Jawab
    Manusia bertanggungjawab terhadap tindakan mereka. Manusia menanggung akibat dari perbuatannya dan mengukurnya pada berbagai norma. Di antaranya adalah nurani sendiri, standar nilai setiap pribadi. Norma-norma nilai ini dapat dibentuk dengan berbagai macam cara. Kehidupan bersama antar manusia membentuk norma selanjutnya, yakni aturan-aturan, hukum-hukum yang dibutuhkan suatu masyarakat tertentu.
    - Menghormati Hukum
    Bicara mengenai hal menghormati hukum adalah sebagai warga negara yang demokratis, hendaknya memiliki rasa hormat terhadap sesama warga negara terutama dalam konteks adanya pluralitas masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai etnis, suku, ras, keyakinan, agama,huukum dan ideologi politik. Selain itu, sebagai warga negara yang demokrat, seseorang warga negara juga dituntut untuk turut bertanggung jawab menjaga keharmonisan hubungan antar etnis serta keteraturan dan ketertiban negara yang berdiri di atas pluralitas tersebut.
    Melalui pengertian diatas saya simpulkan dan kaitkan bahwa dengan latar belakang lahirnya mata kuliah IBD menjadikan setiap mahasiswa/I dalam menaati hukum dan bertanggung jawab akan apa yang di perbuat.
    2. - Kebebasan
    Kebebasan dan tanggungjawab tidak dapat dipisahkan. Orang yang dapat bertanggungjawab terhadap tindakannya dan mempertanggungjawabkan perbuatannya hanyalah orang yang mengambil keputusan dan bertindak tanpa tekanan dari pihak manapun atau secara bebas. Liberalisme menghendaki satu bentuk kehidupan bersama yang memungkinkan manusianya untuk membuat keputusan sendiri tentang hidup mereka. Karena itu bagi suatu masyarakat liberal hal yang mendasar adalah bahwa setiap individu harus mengambilalih tanggungjawab.
    - Tanggung Jawab
    Menurut pendapat dari saya, sifat tanggung jawab merupakan salah satu sikap dan sifat terpuji yang ada pada diri manusia. sikap tanggung jawab tersebut dapat terus membaik ataupun dapat tergeser dari setiap individu akibat faktor eksternal. Karena tanggung jawab pasti berada didalam diri manusia dan kita tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang menunutut kepedulian dan tanggung jawab. Menurut saya tanggung jawab bisa dikelompokkan menjadi 2 hal, yang pertama yaitu tanggung jawab kepada diri sendiri. Baik buruknya sesuatu kejadian yang terjadi pada diri kita dipertanggung jawabkan oleh diri kita, bukan oleh orang lain dan tidak menyalahkan siapapun ataupun yang paling buruk adalah menyalahkan takdir. Kita mempunyai tanggung jawab kepada diri

    - Keadilan
    Bicara mengenai keadilan adalah suatu hal yang harus kita tetapkan dan tidak boleh di langgar serta mengutamakan hakikat tentang kebenarannya.
    Analisa mengenai kebebasan, tanggung jawab dan keadilan mengenai permasalahan gereja yang dibakar di Aceh Singkil dimana tidak adanya rasa kebebasan tanggung jawab dan keadilan pemerintahan dimana adanya tindakan ketidak adilan pada umat Kristen dengan membakar rumah ibadah dan tidak ada keadilan bagi umat Kristen yang ada di Aceh singkil.

    BalasHapus

  75. 3. Berdasarkan Begitu banyaknya komentar dan jawaban yang terdapat pada blog Bapak Pdt.Edward Simon Sinaga M.Th, maka dari itu saya mencoba untuk memilih 3 komentar dan jawaban yang saya tertarik mengenai pembahasannya sebagai berikut :

    A. Berbicara mengenai Ilmu Budaya Dasar, hal itu tidak terlepas dari manusianya dan budayanya, karna manusia memang suatu makhluk yang berbudaya. Harapan kedepannya semoga mata kuliah ini selalu berlanjut atau berantai, demi terciptanya mahasiswa yang selalu peka terhadap budaya sekitarnya. Terkhusus mahasiswa STT ABDI SABDA ke depannya. Yang mencintai budaya atau tradisi-tradisi yang ada pada dirinya, dan menghargai dalam arti yang Inklusivisme budaya yang lain di sekitarnya.
    Syalom...

    Sulastri Putri
    NIM : 15.01.1330


    Jawaban Dari Bapak Dosen Pdt.Edward Simon Sinaga M.Th
    Terimakasih komennya, SulastriPutri,NIM : 15.01.1330.
    IBD adalah jati diri dalam menempatkan manusia menjadi pribadi yang berharga, sehingga manusia berbudaya atas nilai-nilai yang manusiawi (humanitas). Sesuatu yang baik jika kita komit dengan memulainya dari kampus kita, STT Abdi Sabda.
    Saya tertarik mengenai pendapat Sulastri Putri, NIM : 15.01.1330, dan Jawaban dari Bapak Dosen Pdt. Edward Simon Sinaga M.Th karena dalam pembahasan ini sangat berdampak dan berguna di kampus STT Abdi Sabda terutama dengan ada unsur-unsur sukuisme dan tembok-tembok pembatas dalam bersosialisasi.

    BalasHapus

  76. B. TUAH GINTING
    Ilmu Budaya Dasar akan menuntun setiap manusia agar mampu berjalan dalam roda kehidupan yang sesuai dengan norma,aturan dan nilai-nilai yang ada di lingkungan masyarakat. Kita tahu bahwa budaya-budaya di Indonesia sangatlah beragam dan kaya akan niali-nilai/ tradisi-tradisi yang berbeda juga, sehingga setelah kita mempelajari IBD kita harus mampu menghargai nilai-nilai dari budaya itu, seandainya pun itu bukan budaya kita sendiri. Dengan demikian akan tercipta keharmonisan antar budaya-budaya khususnya di Indonesia. Dan apabila kita berada di budaya orang lain kita juga harus mampu menyesuaikan diri di lingkungan budaya tersebut.
    Jawaban Dari Bapak Dosen Pdt. Edward Simon Sinaga M.Th Terimakasih atas komennya Tuah Ginting. IBD itu mengajarkan kepada setiap insan kalau nilai-nilai kemanusiaan itu universal. Manfaat, guna, dan maknanya adalah menyatakan dan meproklamasikan kalau manusia itu berharga dan semua manusia itu sama dan satu, karena itulah demi manusia keadilan, kebaikan, dan kebenaran terus dibangun, agar manusia sejahtera, bahagia, dan damai.
    Salam Budaya.
    Alasannya saya memilih komentar dari Saudara Tuah Ginting dan jawaban dari bapak dosen Pdt. Edward Simon Sinaga M.Th yaitu karena menurut pendapat dan analisa saya mengenai ruang lingkup IBD kita dituntut untuk mampu menghargai nilai-nilai budaya, dan mengajarkan kepada setiap kelompok dan individiualisme mengenai kemanusiaan secara universal dan menghargai setiap budaya yang ada.
    C. Komentar dari Nama : Sri Ervina Br Tarigan Nim : 15.01.1302 mengatakan bahwa saat saya membaca dan saya sangat tertarik dengan dalil seorang filsuf yaitu Rene Descartes yang mengemukakan cogito ergo sum”saya berpikir maka saya ada” hal ini yang menjadi pemahaman dikala itu kalau kebenaran itu ada pada pemikiran manusia dan apa saja dianggap tidak masuk akal maka tidak dianggap tidak benar. Dengan adanya mata kuliah IBD menyadarkan manusia dalam pemikirannya berdasarkan kenyataan yang objektif dan dapat dilacak kebenarannya sehingga timbul rasa saling menghargai antara satu sama dengan yang lainnya.
    Jawaban dari Bapak Dosen Pdt.Edward Simon Sinaga M.Th yaitu mengenai Rene Descartes dan filosofinya,”Cogito ergo sum “saya berpikir maka saya ada” mengajarkan kita itu sangat kaya, dan kiranya melalui IBD kekayaan yang dimiliki oleh manusia untuk kebahagiaan dan kesejahteraannya.
    Alasan saya memilih komentar dari saudari Sri Ervina Br Tarigan Nim :15.01.1302 dan jawaban dari Bapak Dosen Pdt.Edward Simon Sinaga M.Th yaitu Manusia pada dasar pemikirannya jika hal yang tidak masuk akan dianggap tidak benar artinya harus dengan adanya bukti yang konkrit sehingga tidak adanya perselisihan antara satu dengan yang lainnya dalam pemahaman “saya berpikir maka saya ada” dan dituntut untuk saling menghargai antara satu dengan yang lainnya.

    BalasHapus
  77. Nama: Jepri E.L Tamba
    Nim : 15.01.1275
    ting: I-A Teologia
    jawaban UTS.
    1. Ilmu Budaya dasar adalah sebuah ilmu yang memperluas wawasan setiap individu yang merasa tersentuh akan ke universalan buaya-budaya dalam konteks yang Mahasiswa butuhkan serta masyarakat butuhkan yang dimana pada dasarnya manusia membutuhkan keadaan budaya yang pada zaman dahulunya dan zaman sekarang adalah berbeda sehingga para mahasiswa memiliki keterlibatan dengan budaya tersebut. dengan keterlibatan tersebut, maka tanggungjawabnya akan hadir dengan sendirinya sesuai dengan pemahaman tentang pengetahuan Ilmu budaya dasar tersebut. manusia sebagai mahkluk sosial adalah mahkluk yang saling membutuhkan manusia lain nya.
    Yang menjadi kutipan Gunawan dari M.T.Zen mengenai ciri-ciri bangsa yang maju adalah manusia mahkluk yang bertanggungjawab. yang dalam artiannnya bahwa sebuah kemajuan pasti didasari dengan sebuah tanggungjawab yang komit dan dibarengi dengan sebuah usaha yang kuat. tipe orang yang berusaha selalu menggunakan pola pikirnya utuk tetap maju pantang menyerah dan tetap berusaha sebagaimana pun keadaan yang harus dihadapi.
    sedemikianlah hadirnya IBD adalah untuk tetap memberikan suatu gambaran bagi suatu bangsa yang tetap akan berusaha demi terwujudnya suatu cita-cita untuk menuju bangsa yang maju. Usaha pasti dilakukan,Keuletan serta kegigihan bahkan pengorbanan yang besar sangat dibutuhkan dalam tanggungjawab tersebut agar tercapai harapan kemajuannya. Dalam hidup manusia tanggungjawab bukan lah suatu hal yang asing lah lagi karna manusia tanpa tanggungjawab adalah tak berguna, karna dengan tanggungjawab kita akan diajarkan lebih berusaha untuk mencapai hasil yang maksimal. Indonesia sebagai negara yang kaya akan SARA(Suku, Agama, Ras dan Antar-golongan) mempunyai suatu tanggungjawab yang besar karena dengan SARA-lah indonesia menjadi kaya dan dapat dinikmati oleh turis asing keberbagaian SARA-nya. SARA mempunyai masalah sejak zaman penjajahan Orde Lama. Kerawanan-kerawanan sosial, ekonomi dan politik pada masa orde baru terjadi pada decade 1970-an dengan puncaknya pada tahun 1974 dan 1978. Pada dasarnya hal ini terjadi karena adanya kesenjangan sosial, politik, ekonomi, budaya, bahkan ideologi dan perbedaan paham operasionalisasi nilai. Padahal seperti telah diketahui, pembangunan adalah suatu proses perubahan pada masyarakat menuju keadaan yang lebih baik dengan tujuan tertentu, dilakukan secara sengaja dan terencana dengan menggunakan norma atau nilai tertentu. Dengan masalah ini lah indonesia dituntut bertanggungjawab secara menyeluruh agar terbentuknya SARA yang menjadi panutan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat indonesia. Menurut analisa saya bertanggungjawab itu adalah berkomitmen dan berjanji untuk berjuang dan mengerjakan hingga selesai dan mendapatkan hasil. Sehingga dengan bertanggungjawab, suatu tinjauan yang mengarah ke arah perubahan sangatlah ada, bahkan dengan bertanggungjawab kita dituntut untuk dewa berfikir dan dewasa bertindak.

    BalasHapus
  78. -Mengormati hukum
    Indonesia sebagai Negara hukum adalah sebuah negara yang mempunyai banyak tatanan-tatanan hukum yang didasari oleh Pancasila dan peraturan-peraturan yang diatur dalam UUD 1945. Sehinngga IBD hadir untuk lebih menyadarkan kita bagaimana kita tetap selalu taat dan patuh terhadap hukum. Sebab hukum sudah seperti sebuah nafas bagi masyarakat indonesia yang dimana masyarakat bertindak dalam keadilannya adalah berdasarkan hukum yang telah ditetapkan. Seperti seorang ibu yang sedang mengendarai sepeda motor tanpa menggunakan lampu tangan dan tiba-tiba seorang pejalan kaki yang berjalan ditabrak olehnya dan atas peristiwa itu si ibu ditilang oleh Polisi yang bertugas. Kenapa ibu tersebut ditilang? Itu karena dia tidak menaati peraturan yang telah ditetapkan sehingga dia dibawa kejalur hukum untuk mempertanggungjawabkan pelanggarannya. Dapat disimpulkan bahwa hukum itu adalah sesuatu yang mutlak dan tidak dapat diubah. Bahkan hukum adalah dasar untuk menghakimi kita dengan memberi sebuah keadilan. Sebagai masyarakat Indonesia, atas nama IBD menghormati hukum adalah suatu kebaikan untuk kita, untuk sekitar bahkan untuk negara. Karena dengan menghormati hukum, akan tercipta keamanan, kenyamanan dan ketertiban yang diharapkan bersama. Jadi hormati dan taati lah hukum sebelum hukum memaksa anda untuk menghormati dan menaatinya.

    BalasHapus
  79. 2. Nilai-nilai kemanusiaan adalah suatu pandangan yang menjunjung tinggi keberadaan makhluk yang disebut manusia dengan ciri khas tersendiri, yang perlakuan dan kelakuaanya berbeda dengan makhluk yang lain. Nilai kemanusian juga berkaitan erat dengan sebuah kebebasan. Yang dimana kebebasan itu dipergunakan oleh manusia adalah untuk bisa bertindak sesuai dengan apa yang menurutnya baik namun dibalik kebebasan, tetap ada sebuah keterikatan yang menjadi tolak ukur bagaimana manusia dalam tindakan kebebasan tetap dalam arah yang tepat sesuai dengan nilai dan norma. Nilai bagi manusia seperti suatu ukuran sehingga nilai-nilai kemanusian itu harus betul-betul diperhatikan agar tidak dilanggar. Karena dalam dewasa ini nilai kemanusiaan yang terjadi sudah sangat diluar konteks batas nilai yang sebenarnya. Seperti halnnya kasus pembunuhan, prostitusi bebas, narkotika yang semakin meluas digunakan oleh para remaja yang sehingga merenggut nyawa mereka. Ini semua karena nilai kebebasan yang ada dalam diri merek tidak dipergunakan sebaik mungkin dan sesuai kondisi kebutuhan yang sesungguhnya.
    Di dalam kebebasan eksistensial terkandung rasa tanggung jawab. Dalam menentukan tindakan, orang melakukannya dengan kesadaran, dengan meilhat realita yang ada sehingga diperoleh kebenaran mengenai apa yang seharusnya dilakukan. Dengan tanggungjawab ini manusia akan mampu mengontrol dirinya untuk lebih bisa berjalan di ranah positive dengan bersikap dan bertindak sesuai dengan segala kemampuan dirinya. Individu juga perlu memperhatikan nilai etika dalam nilai kemanusiaannya karena dengan beretika suatu nilai ataupun ukuran tentang kebaikan,kesopanan,keramahan,kerukunan dan lainnya akan dapat dipertanggungjawabkan dan apapun ceritanya individu dan seorang individu lainnya akan betul-betul merasakan keindahan dari nilai kemanusiaan itu. Atas nama Ilmu Budaya Dasar nilai kemanusiaan perlu memperhatikan suatu tindak keadilan yang semua manusia dimuka bumi ini butuhkan. Keadilan juga tergantung pada baik-buruknya seseorang, karena dengan menimbang dan melihat, maka nilai keadilan akan dapat diwujudkan demi suatu kebaikan bersama. Seperti pada kasus yang dialami oleh seorang nenek yang mencuri semangka majikannya yang pernah saya tonton di MetroTV, majikannya nya tersebut langsung melaporkannya kekantor polisi dengan tuduhan pencurian dan dikenakan sanksi berupa hukuman penjara, namun kita melihat kasus anak Ahmad Dhani yaitu Si Dul yang mengendarai mobil hadiah ulang tahun dari ayahnya dan si dul menabrak dan menelan bebarapa korban, namun tindak lanjut hukum tidak lah adil seperti kasus pertama, mungkin saja karna hukum indonesia buta akan uang sehingga tidak melihat bagaimana keadilan yang sesungguhnya itu. Nah, kita dapat menyimpulkan bahwa dalam nilai kemanusiaan harus betul betul dalam arah pandangan yang bebas terarah, bertanggungjawab serta adil tanpa memandang hal apapun agar tercipta suatu keindahan dan kebaikan pada nilai-nilai kemanusiaan. Karena manusia adalah ciptaan Tuhan yang tanpa memandang perbedaan hal apapun, semua kasih sayangnya kita dapat terima tanpa kekurangan sedikitpun. Atas nama IBD mari kita bangun nilai kemanusiaan yang berkomitmen membangun kedepan.

    BalasHapus
  80. 3. Komentar yang disukai
    - saya menyukai komentar saudari saya christ fany dengan Nim 15.01.1226 tentang pengaruh kebudayaan yang mayoritas dan kebudayaan yang minoritas. Disana saudari christ menjelaskan bahwa nilai kemanusiaan itu timbul dari perasaan turut merasakan penderitaan yang dialami oleh orang lain.dapat saya simpulkan bahwa sebagai mahkluk sosial yang saling membutuhkan dan hidup saling berdampingan serta tolong menolong harus lah turut merasakan apa yang dialami oleh saudara kita, yang dalam artiannya ada rasa kepedulian dari kita untuknya sehingga rasa tanggungjawab sebagai mahkluk sosial tetap ada dan sifat keegoisan dalam diri kita dapat kita hilangkan dengan nilai KEPEDULIAN kita.
    - saya menyukai komentar dari saudara Timothy P. Saragi dengan Nim 15.02.587 jurusan PAK tentang bagaimana berpikir secara umum dalam membangun kedewasaan. Cara membangun kedewasaan adalah dengan cara berfikir jernih, bertanggungjawab serta penduli dengan lingkungan sekitar sehingga apa yang kita butuhkan dan lingkungan butuhkan, tetap ada dan dapat terlihat jelas dan dapat dirasakan sesuai nilai dan norma yang seutuhnya. Sehingga kedewasaan dalam menerima norma sekiranya membangun kepribadian individu.
    - saya menyukai komentar dari saudara Boris Manurung dengan Nim 15.01.1224 tentang budaya yang menjadi sumber kesejahteraan dan kebahagiaan hidup. Budaya adalah suatu wadah yang membagun kita untuk lebih berwibawa dalam hidup ini yang dengan artiannya akan ada kebahagiaan jika kita melakukan apa yang menjadi budaya kita dengan baik dan seutuhnya. Sehingga kesejahteraan akan ada bagi manusia yang betul-betul melakukannya dengan adil dan penuh rasa tanggungjawab.

    BalasHapus
  81. Nama : Yesikha E S Meliala
    NIM : 15.01.1342
    1a. Bertanggung Jawab
    Tentu saja ada kaitannya dengan latar belakang lahirnya mata kuliah IBD. Mengapa demikian? Dari sudut pandang saya bahwa yang saya lihat dilingkungan saya sendiri masih banyak anak muda zaman sekarang yang sudah tidak memiliki rasa tanggung jawab kepada lingkungannya bahkan untuk dirinya sendiripun sudah tidak perduli lagi (sudah tidak memiliki tanggung jawab lagi). Bahkan anak muda sudah menganggap remeh tentang apa itu sebenarnya tanggung jawab. Dan dengan lahirnya mata kuliah IBD , mahasiswa\anak muda dapat kembali sadar dan terbangun dari tidurnya selama ini bahwa tanggung jawab tersebut sangat penting termasuk dalam tanggung jawab lingkungan sekitar dan diri sendiri . Didalam IBD menekankan tentang apa itu sebenarnya tanggung jawab seperti apa yang sudah menjadi tugas kita. Harus dapat menghargai tanggung jawab tersebut dan menjadikan sebagai hal yang sangat penting didalam kehidupan. Setiap orang sudah memiliki tanggung jawab bahkan Tuhan sendiripun sudah menberinya kepada manusia, seperti yang tertulis pada kitab Bil 11:17
    1b. Dalam kehidupan sehari2 kita lihat sudah tidak ada lagi yang memperhatikan hukum . Sampai pada akhirnya ada selogan yang pernah saya dengar yang menyatakan HUKUM DIBUAT UNTUK DILANGGAR! Bukan hanya anak muda yang tidak perduli lagi dengan hukum bahkan orang tuapun sudah jarang ada yang perduli dengan hukum. Bagaimana menghormati jika peduli saja tidak? Dalam IBD menekankan hukum juga disebut sebagai budaya yang harus dipertahankan. IBD juga menekankan untuk semua kaum bahwa hukum itu penting karena semakin kita menghargai dan menghormati hukum semakin kita dapat hidup tertib dan teratur dalam kehidupan sehari-hari.

    BalasHapus
  82. Nama :Falmer Rivana Tarigan
    NIM :15.01.1260
    Tingkat :1A Teologia


    1. Bertanggung jawab sangatlah erat kaitannya dengan mata kuliah IBD,karena IBD mengajarkan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan bertanggung jawab.Contoh IBD sangat menjunjung tinggi nilai nilai kemanusiaan yang dimana nilai kemanusiaan tersebut merupakan hal yang sangat efektif untuk memecahkan permasalahan yang ada pada saat ini,dimana saat ini banyak sekali hal yang sudah menyimpang dari nilai kemanusiaan seperti pembunuhan, pemerkosaan, dan lain sebagainya.
    Di sini saya ingin menyampaikan bahwa tanggung jawab itu merupakan hal yang sepatutnya harus dilakukan semua orang agar IBD dan tanggung jawab tersebut mnjadi suatu alat dimana Negara akan lebih tentram dan nyaman jika tanggung jawab di laksanakan dengan sepatutnya.
    Menghormati hukum juga hal yang tidak terlepas hubunganya dengan IBD karna menghormati hukum ialah suatu hal yang sangat baik dan kokoh untuk menjunjung tinggi suatu Negara di dunia kita ini.Kaitan dengan IBD ,IBD mengajarkan suatu tindakan dimana nilai kemanusiaan dan norma norma harus ditingkatkan ,maka dari itu menghormati hukum sudah sangat sepantasnya kita atau semua orang di dunia harus melakukanya agar di dunia ini tidak ada lagi perpecahan dan peperangan.

    2. Nilai nilai kemanusiaan adalah dimana hak atau kewajiban seseorang harus dipertahankan atau dijunjung tinggi disinilah kebebasan,tanggung jawab dan keadilan harus di nomor satukan .Knapa agar nilai nilai kemanusiaan yang ingin diwujudkan sebisa mungkin akan segera terwujud dengan adanya ke tiga ulasan yang telah disampaikan tadi.
    Saya melihat bahwa kebebasan sudah mulai terwujud saat ini dimana orang yang tidak bersalah akan sepatutnya dilepaskan dari lingkaran hukum dan dibebaskan.Yang sekarang ini kurang terlaksana adalah tanggung jawab dan keadilan .Tanggung jawab dan keadilan tidak tampak lagi di Negara kita tercinta ini .Contoh para pejabat pejabat tinggi di Indonesia saat ini harus nya bertindak adil ,namun apa yang mereka lakukan ialah labih keji dan kotor karena mereka hanya memakan uang Negara yang seharusnya milik masyarakat kecil dan miskin.Tidak cukup itu hukuman mereka pun sangat tidak setimpal dengan apa yang mereka perbuat dan disinilah keadilan juga dipertanyakan ,sudahlah sebaiknya Negara kita ini harus adil dan bertanggung jawab agar Negara kita lebih maju dan tidak kalah dri Negara Negara yang lainnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. 3. No.1.
      Nama:Lantina bareta bangun
      Nim:15.01.1287
      Kelas/jurusan: 1-B/Theologia
      Syalom pak selamat siang
      Tak lepas bicara tentang ilmu budaya dasar yang mau nayak tentang nilai nilai kemanusiaan etika adat dan budaya zaman sekarang tidak perduli dengan sekeliling nya karna terjadi yang nama nya pacaran dengan boto atau turang nya .apakah tindakan gereja melihat nilai kemanusiaan dan kebudayaan dan bagaimana bisa memperbaiki nilai kemanusiaan seperti itu pak.
      Syalom

      Mago Dang Edward Sinaga1 Maret 2016 01.40
      Terimakasih komennya, Lantina Bareta Bangun,Nim:15.01.1287. IBD dalam konteks Kebatakan (Batakologi) terdapat nilai-nilai kemanusiaan yang dikenal dengan "maradat" atau "radat". IBD mendukung setiap nilai-nilai ketika itu baik, benar, dan adil bagi penganutnya atau masyarakatnya.

      Jika ada sebagai masyarakat Batak, atau pemuda dan pemudi Batak yang bersaudara atau marito, marboto, atau erturang terlalu dekat atau berpacaran, itu dilarang dan disebut tidak maradat dalam Batakologi.

      Perlu mereka diingatkan sebagai anggota dan bagian dari keluarga atau kekerabatan Batak. Karena kalau mereka tidak perduli, itu artinya mereka tidak menjujung nilai-nilai kemanusiaan masyarakat (khususnya Batak).

      Salam IBD.
      Alasan saya :Karena saya masih sangat ingin tau mengapa masih ada orang yang berpacaran bahkan menikah dengan semarganya padahal saya merasa bahwa semarga itu dianggap sudara sendiri.
      No.2
      Berbicara mengenai Ilmu Budaya Dasar, hal itu tidak terlepas dari manusianya dan budayanya, karna manusia memang suatu makhluk yang berbudaya. Harapan kedepannya semoga mata kuliah ini selalu berlanjut atau berantai, demi terciptanya mahasiswa yang selalu peka terhadap budaya sekitarnya. Terkhusus mahasiswa STT ABDI SABDA ke depannya. Yang mencintai budaya atau tradisi-tradisi yang ada pada dirinya, dan menghargai dalam arti yang Inklusivisme budaya yang lain di sekitarnya.

      Syalom...

      Sulastri Putri
      NIM : 15.01.1330

      1. Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 08.58
      Terimakasih komennya, Sulastri Putri, NIM : 15.01.1330.
      IBD adalah jati diri dalam menempatkan manusia menjadi pribadi yang berharga, sehingga manusia berbudaya atas nilai-nilai yang manusiawi (humanitas). Sesuatu yang baik jika kita komit dengan memulainya dari kampus kita, STT Abdi Sabda.
      Salam IBD.

      Alasan saya :karena menurut saya budaya memang sangat berpengaruh dan erat kaitannya dengan masa yang akan datang agar lebih baik dan tetap terjaga keutuhannya

      Hapus
    2. No.3
      Adryan putra hutabarat
      1-A teologi
      15.01.1208
      Menurut pandangan saya tentang alam pemikiran manusia adalah bermula dari rasa ingin tahu. Hewan juga mempunyai “rasa ingin tahu” akan tetapi tidak berkembang atau disebut “idle curiousity” atau “instinct.” Segala aktivitasnya didorong oleh instink itu dengan tujuan untuk melestarikan hidupnya. Untuk itulah mereka mencari makan, melindungi diri dan berkembang biak.
      Manusia mempunyai rasa ingin tahu yang berkembang. Akumulasi dari segala yang mereka dapat dari usahanya mendapatkan jawaban dari keingintahuannya itu merupakan “pengetahuan”-nya. Pengetahuan manusia selalu berkembang. Ia selalu tidak puas dengan fakta tetapi ingin tahu juga tentang “apa,” “bagaimana” dan “mengapa” demikian.
      Berlandaskan pada pengetahuan tentang beberapa rahasia alam yang diperolehnya, manusia kemudian berusaha untuk menguasai dan memanfaatkan pengetahuannya untuk memperbaiki kualitas dan pemenuhan kebutuhan hidupnya.

      Mago Dang Edward Sinaga2 Maret 2016 07.06
      Terimakasih komennya, Adryan Putra Hutabarat, 15.01.1208.

      Saya sangat senang dan setuju dengan analisa dan kutipanmu, dan arah dari analisamu adalah tetap ke Nilai-ilai Kemanusiaan itu sendiri.

      Alam pemikiran dari zamnnya nenek moyang, zaman pra-sejarah dan sejarah, hingga zaman modern sekarang ini, semuanya pencapaian dan tindakan manusia dalam ranah IBD, adalah untuk meningkatkan kualitas hidup dan martabat manusia itu sendiri.

      Planet bumi yang satu ini, dihuni dan dibenahi oleh begitu banyak manusia dengan kekayaan pemikirannya yang khas itu.

      IBD, meningkatkan kualitas hidup manusia.

      Salam IBD.
      Alasan saya : karena disini saya melihat sesuatu yang dapat membangun kual
      itas hidup seseorang menjadi lebih utuh atau berarti

      Hapus
  83. Nama : Yesikha E S Meliala
    NIM : 15.01.1342
    2. Nilai-nilai kemanusiaan menurut kebebasan, tanggung jawab, dan keadilan. Dalam kebebasan dan tanggung jawab terdapat hubungan yang menyangkutpenghormatan\pengetahuan atas hak dan kewajiban yang dimiliki orang yang satu dengan hak dan kewajiban yang dimiliki oleh orang lain. Setiap manusia memiliki kebebasan, keadilan, dan tanggung jawab. Ketiga tersebut harus berjalan seimbang. Jika salah satu dari ketiganya itu tidak berjalan seimbang semua tidak akan teratur. Contoh seperti yang ada didalam sajian kel.3 yang mengambil example tentang berita pembunuhan Angeline. Tidak sepantasnya dia dibunuh karena dia juga memiliki kebebasan untuk menerima kasih sayang dan sipembantu (pelaku) memiliki tanggung jawab untuk mengasuh Angeline . Disini terlihat tidak adanya keseimbangan antara kebebasan, tanggung jawab dan keadilan

    BalasHapus
  84. Nama : Yesikha E S Meliala
    NIM : 15.01.1342
    3. (1).saya tertarik dengan pertanyaan dari Ribka Sirait yang mengenai cara mengatasi dan mengambil sikap terhadap junior yang tidak menghormati dan menghargai senior .
    Jawaban bapak : perjumpaan dengan adik-adikmu nanti, haruslah dasarnya adalah kerinduan akan adik baru. Bandingkan kalau ibu kita akan melahirkan anak barunya, tentu semua keluarga akan menunggu dan senang menyambutnya. Demikianlah kalian juga, ada bapak dan ibu asrama yang selalu menuntut kalian agar saling mengasihi diasrama, antar gereja,suku,marga dan asalusul.
    Perjumpaan nanti kiranya kreatif dan secepatnya membuat para adikmu betah diasrama yang masih terbatas fasilitasnya ini, mudah-mudahan keramahan (hospitality) dan kehalusan kebaikan (refined) kalian setambuk 2015 , membuat adik-adikmu bangga punya senior yang lain dari senior-senior pada umumnya.
    Alasan saya : saya memilih pertanyaan dan pernyataan ini karna pertanyaan dan jawaban yang tertera diatas dapat mengembangkan rasa persaudaraan antar satu dengan yang lainnya. Bukan hanya berguna untuk Ribka Sirait tetapi juga berguna untuk mendewasakan semua senior di STT Abdi Sabda terutama untuk stambuk 2015 yang sebentar lagi akan menjadi senior diasrama. Berteman dan memiliki rasa persaudaraan bukan hanya karna suku , marga dan gereja yang sama.

    BalasHapus
  85. NAMA:TRIKA SRIMARHEINI PURBA
    TINGKAT/JURUSAN:1-A/TEOLOGIA
    NIM :15.01.1336

    1. Bertanggung jawab berarti turut bertanggung jawab atas segala sesuatu yang berlaku dalam negara.turut juga bertanggung jawab atas maju dan mundurnnya negara.contohnnya jika terdapat kemajuan negara kita memuji pemerintah sedangkan ketika kemunduran terjadi kita memberikan kecaman kepada pemerintah dengan jalan jalan dan saluran saluran legal. IBD juga mengajak kita sebagai mahasiswa untuk bertanggung jawab baik dalam hal apapun termasuk dalam hal budaya, hal ini diterapkan agar kita mampu dan sadar bahwa dalam bertanggung jawab dituntut suatu keseriusan.seperti pada konteks pembangunan sejarah indonesia hal yang perlu diperhatikan dalam pengertian pembangunan adalah sebagai suatu proses pembangunan yang mungkin saja membutuhkan waktu yang panjang dan pendek tergantung pada situasi dan kondisi masyarakatnnya uang dapat kita ambil dari sini adannya tuntutan untuk bertanggung jawab dalam mengamati perubahan kondisi masyarakat dalam hal pembangunan.
    Pada tujuan mata kuliah IBD dikatakan bahwa para mahasiswa diberi kesempatan untuk memperluas pandangannya tentang kemanusiaan dan budaya serta dapat mengembangkan daya kritis terhadap persoalan persoalan yang menyangkut hal tersebut. Yang perlu kita ketahui ketika kita mencoba memperluas pandangan dan mengambangkan daya kritis haruslah didasari dengan menghormati hukum. Karena ketika kita mampu menghormati hukum tidak akan ada timbul pemikiran pemikiran yang dapat menjatuhkan kemanusiaan dan budaya. Dan ketika kita menghormati hukum segala sesuatu yang kita lakukan akan menimbulkan atau menghasilkan sesuatu yang dapat memajukan negara.

    2. Nilai nilai kemanusiaan membahas tentang kebebasan tanggung jawab dan keadilan yang kita tau ketika kita berbicara tentang kebebasan harus ada tanggung jawab didalamnnya dan ketika kita telah bertanggung jawab kita harus adil dalam segala hal. Kebebasan merupakan suatu hak yang diberikan kepada kita tanpa mengikat kita dimana kita harus mampu memilih jalan dan memikirkan resiko dari jalan yang kita pilih tetapi dibalik itu semua banyak orang yang kehilangan kebebasannya terkadang kita berpikir bahwa orang tua atau suatu oknum yang terlalu mengikat kita padahal sebenarnnya kita tidak diberi kebebasan karena kurangnnya rasa tanggung jawab dimana kita melalaikan suatu kewajiban demi merasakan kebebasan. Ketika kita mampu bertanggung jawab setelah mendapatkan kebebasan kita harus bijak dalam mengambil keputusan adil dalam melakukan sesuatu contohnnya ketika kita diberi kebebasan untuk keluar pada malam minggu kita harus mampu bertanggung jawab atas apa yang diberikan kepada kita dan adil akan apa yang kita lakukan agar tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan.

    BalasHapus
  86. Nama : Martini Haloho
    NIM : 15.01.1291
    Kelas : 1A
    Jawaban
    1. Dari kutipan Gunawa ciri-ciri bangsa maju urutan 3 dan 4 bertanggung jawab dan menghormati hukum adalah sesuatu yang memiliki kaitan dimana berkembangnya negara maju disitu tedapat tanggung jawad. Untuk menjadi negara yang maju haruslah di terapkan pertanggung jawaban.
    Kaitannya dengan latar belakang IBD adalah berkaitan dengan tujuan dari IBD yaitu untuk memperluas pandangan mereka tentang kemanusaian dan budaya serta dapat mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan. Dan didalam IBD juga mempunyai metode dengan cara bertindak menurut aturan tertentu tertentu agar dapat dilihat secara rasinal dan terarah sehingga dapat dicapai derajat keilmiahan yang maksimal.Menurut Paul Freedman,ilmu adalah suatu bentuk aktivitas manusia yang dalam melakukan itu umat manusia.Kita berada di wilayah Indonesia,pastinya berada dalam keterikatan hukum.Setiap pelanggaran-pelanggaran yang terjadi yang berkaitan dengan undang-undang,akan disebut hukum.Dan ketika hukum berjalan, berarti akan ada sanksi.Ilmu Budaya Dasar adalah memberikan pencerahan dan kesadaran serta tanggung jawab bagi warga negara.

    BalasHapus
  87. NAMA:TRIKA SRIMARHEINI PURBA
    TINGKAT/JURUSAN:1-A/TEOLOGIA
    NIM :15.01.1336

    3. Saya tertarik dengan respon /komentar dari saudara
    • Janwar Mamanda Sitepu(29 februari 2016 pukul 06:42)
    yang berkata:”Jadi kenapa pada masa remaja atau orang muda sekarang ini banyak sekali hal hal yang terjadi penyimpang dalam mencari jati dirinnya,tapi malahan dia tidak lagi mencari identitasnnya tapi malahan justru melakukan hal hal yang tidak sewajarnnya seperti dalam galatia 5:19-21, bagaimana tanggapan bapak selaku kita calon hamba Tuhan ? dan apa cara kita untuk mengatasi prergumulan tersebut dalam konteks budaya waternisasi di jaman sekarang ini?” dan respon bapak kepada komentar diatas memberi saya suatu pengetahuan baru bahwa IBD bukan hanya dipelajari dalam hal perkuliahaan tetapi IBD ternyata mempunyai dampak yang besar bagi gereja mungkin generasi muda dan tua perli dijembatani oleh gereja dan IBDitu sendiri agar kita dapat memandang dari satu sisi yang sama . disini kita diajarkan untuk tidak egois dan lebih mementingkan suatu tujuan yang positif.
    Yang kedua saya tetarik dengan respon/komentar,
    • Sulastri Marbun (29 Februari 2016 08.20)
    Berbicara mengenai Ilmu Budaya Dasar, hal itu tidak terlepas dari manusianya dan budayanya, karna manusia memang suatu makhluk yang berbudaya. Harapan kedepannya semoga mata kuliah ini selalu berlanjut atau berantai, demi terciptanya mAhasiswa yang selalu peka terhadap budaya sekitarnya. Terkhusus mahasiswa STT ABDI SABDA ke depannya. Yang mencintai budaya atau tradisi-tradisi yang ada pada dirinya, dan menghargai dalam arti yang Inklusivisme budaya yang lain di sekitarna.
    “saya sangat tertarik dengan komentar diatas karena budaya memang sangat pnting dalam hidup kita apalagi di dalam lingkungn tempat tinggal kita sekarang yaitu STT ABDI SABDA karena di dalam lingkungan kita sekarang kebanyakan orang sudah melupakan budayannya terkusus dalam hal pakaian karena di lingkungan kita dalam berpakaiannya sudah mengikuti kebarat baratan sehingga lupa akan budayannya sendiri,maka dari situ kita harus menciptakan budaya yang kaya akan tradisi tradisi dan menciptakan suasana yang baru dalam budaya kita”.

    • Yang ketiga saya tertarik dengan respon/komentar
    Nama:Lantina Bareta Bangun (01 maret 2016 00:16)Syalom pak selamat siang . Tak lepas bicara tentang ilmu budaya dasar yang mau nanyak tentang nilai nilai kemanusiaan etika adat dan budaya zaman sekarang tidak perduli dengan sekeliling nya karena terjadi yang nama nya pacaran dengan boto atau turang nya .apakah tindakan gereja melihat nilai kemanusiaan dan kebudayaan dan bagaimana bisa memperbaiki nilai kemanusiaan seperti itu pak. Syalom
    “Alasan saya memilih komentar diatas karena menurut saya ini sangan menarik untuk dibahas karena di dalam lingkungan kita sekarang ini sangat banyak yang pacaran atau dekat sama turang/botonnya .maka dari itu kita perlu memberitahukan sama mereka bahwa itu sangat dilarang dalam adat kita,dan jika kita kedapatan pacaran sama turang kita bisa jadi kita di lecehkan oleh orang yang ada di sekitar kita.contohnnya yang ada di dalam kampung saya menikah dengan turangnnya dia diusir dari kampung karena kampung itu akan jelek dimata orang lain dan bisa jadi di kampung tersebut akan terjadi kemarau berkepanjangan Jika tidak diusir dari kampung tersebut.Maka melalui pelajaran IBD ini kita sebaiknnya jangan pacaran sama turang kita terkusus untuk anak STT ABDI SABDA MEDAN,karena itu sangat jelek dimata orang lain dan dilarang dalam adat masing masing” TERIMA KASIH.

    BalasHapus
  88. Nama : Iffrendi Indran Surianto Situmeang
    Kelas/Jurusan : I-A/Theologia
    Nim : 15.01.1270
    Jawaban no :
    1. Kutipan Gunawan dari M.T. Zen tentang, "Ciri-ciri bangsa yang maju", urutan tiga dan empat adalah:Bertanggungjawab dan Menghormati Hukum. Coba saudara jelaskan dan kaitkan dengan Latarbelakang Lahirnya Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD)!
    Kaitan Latar belakang Lahirnya Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD) dengan Kutipan Gunawan dari M.T. Zen tentang, "Ciri-ciri bangsa yang maju” adalah seperti yang telah kita ketahui bahwa suatu negara maju pasti bertanggungjawab dan selalu menghormati Hukum,maka dari itu IBD mengajarkan kita selalu bertanggung jawab dan menghormati hukum kebudayan yang telah ada agar tidak hilang, Contoh kecil yang dapat saya berikan yaitu suku Batak, yang semarga tidak boleh menikah jika mereka menikah maka mereka telah melanggar hukum kebudayaan Batak. Kita sebagai mahasiswa/i yang telah mempelajari IBD sebagai panutan atau pelopor dalam menjaga kebudayaan kebinekaan masyarakat Indonesia seperti SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar golongan).

    2. Nilai-nilai Kemanusiaan menurut P. Haryono (1996), membahas, "Kebebasan, Tanggungjawab, dan Keadilan".
    Analisa saya tentang Nilai-Nilai Kemanusiaan yang membahas Kebebasan, TanggungJawab, dan Keadilan adalah Tuhan memberikan setiap makhluk hidup yang ada di dunia ini suatu kebebasan,terutama manusia. Kebebasan ini merupakan kemampuan untuk menentukan dirinya sendiri yang memungkinkan manusia memilih tujuan hidupnya tidak ada unsur paksaan dimana di dalam bertindak dan melakukan suatu perbuatan tidak dibatasi oleh paksaan dari orang lain, tetapi dalam kebebasan itu harus ada suatu tanggungjawab yang besar dalam menjaga dengan baik kebebasan tersebut dan manusia harus bersikap adil dlam hidup ini agar nilai-nilai kemanusiaan tersebut terwujud.

    BalasHapus
  89. Nama : Yesikha E S Meliala
    NIM : 15.01.1342
    3. (2). Pertanyaan dari Eirene Hutabarat.
    Bagaimana mungkin orang awam yang kurang memiliki wawasan lebih\masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi untuk menempuh pendidikan dapat memahami kedudukan dari nilai kemanusiaan itu?
    Jawaban bapak : Nilai-nilai kemanusiaan yang lain adalah etika, moral dan etos. Didalamnya ada hukum dan tanggung jawab. Kehadiran IBD mengingatkan kuta kalau karakter kalau seorang pelayan itu sangat kuat dan itu tentunya didasarkan pada kerja keras dalam membangun diri melalui kepatuhan,ketaatan,disiplin dan kerendahan hati. Perlu kita sadari kalau ekonomi dan pendidikan tidak selamanya menentukan nilai2 kemanusiaan itu. Namun atas nama IBD , ilmu atau mata kuliah ini menuntut setiap mahasiswa-mahasiswi agar menjunjung tinggi Tri Dharma perguruan tersebut. Kelak , setiap setiap mahasiswa akan mengabdi kepada masyarakat dan itu artinya ikut serta dalam membangun kemanusiaan agar damai , sejahtera dan bahagia itu dimiliki semua orang.
    Alasan : saya memilih pertanyaan Eirene Hutabarat karena dari pertanyaan tersebut terlintas saya mengingat tentang adanya perbedaan antara latar belakang setiap orang. Terkadang adanya dilakukan perbedaan respons terhadap orang awan yang memiliki dibawah kita dan orang yang berada diatas atau seimbang dengan kita. Dan dengan jawaban bapak saya dapat mengambil kesimpulan didalam IBD dianjurkan untuk memiliki sikap saling menghargai dan lebih mengenal apa itu etika,etos dan moral. Apalagi bagi seorang pelayan yang harus lebih memperhatikan setiap jemaatnya tanpa pandang bulu.

    BalasHapus
  90. Nama : Sara Zerynta Pinem
    Nim : 15.01.1322
    TING/JUR : IA-Theologi
    1.Tanggung jawab merupakan suatu sikap yang dimiliki seseorang ketika dia diberikan suatu mandat atau pekerjaan dia harus bisa melaksanakan semua itu,urusan baik atau tidak hasilnya yang penting dia sudah bertanggung jawab atas tugasnya. Sedangkan latar belakang lahirnya IBD seperti yang kita ketahui IBD merupakan mata kuliah yang masih muda selain itu mata kuliah IBD kurang begitu dikenal dan kurang menarik sehingga para mahasiswa kurang puas akan hadirnya IBD sehingga seiring berkembangnya zaman IBD mulai menarik perhatian mahasiswa untuk mendalaminya dan kaitannya dengan tanggung jawab yaitu semakin mahasiswa mendalami IBD hendaknya mahasiswa lebih memiliki rasa tanggung jawab baik kepada sesama manusia terlebih tanggung jawab terhadap panggilan Tuhan.
    Menghormati hukum juga memiliki kaitan yang erat dengan latar belakang lahirnya IBD karena ketika kita sudah mengetahui apa itu sebenarnya IBD kita akan lebih mengetahui bagaimana proses dari hukum tersebut dan menhormati hukum yang ada.

    BalasHapus
  91. Nama : Sara Zerynta Pinem
    Nim : 15
    .01.1322
    TING/JUR : IA-Theologia
    2. berbicara tentang kebebsaan tanggung jawab dan keadilan, saya menganalisa bahwa sanya kebebasan tnggung jawab dan kebebasan merupakan suatu dasar budaya yang sepatutnya kita miliki karena semakin berkembangnya zaman pada saat ini kita dapat melihat ketiga aspek tadi semakin merosot. oleh sebab itu setelah kita mempelajari IBD hendaknya kita dapat melaksanakan ketiga aspek tersebut dengan baik dan benar.

    BalasHapus
  92. Nama : Iffrendi Indran Surianto Situmeang
    Kelas/Jurusan : I-A/Theologia
    Nim : 15.01.1270
    Jawaban no :3
    (i) Pertanyaan : Hendriko Siagian,2 Maret 2016 03.41
    Saat kita bertemu dalam pembahasan alam pemikiran manusia, disitu bapak banyak menjelaskan dan menyangkut pada alam pemikiran mitis.
    bapak juga sudah menjelaskan pada kami cara berjiarah ke kuburan (batak=tinambur) orang-orang yang sudah mendahukui kita. bapak juga sudah menjelaskan kebiasaan kita, khususnya orang batak berjiah ke kuburan dimana mempunyai kebiasaan untuk membawa benda-benda (makanan, minuman, bunga, rokok) ke kuburan dan bapak sudah menjelaskan pada kami hal tersebut sedemikian bagusnya bahwa hal tersebut tidaklah salah, namun kalau dilihat dari kaca mata agama Kristen, hal tersebut adalah salah..
    Namun yang membuka pemikiran saya kembali mengenai pembahasan ini adalah saat berjiarah ke kuburan, kebiasaan kita yaitu memanjatkan doa di kuburan itu (batak=tinambur)saat kita berjiarah. Namun yang saya lihat dari kebiasaan itu adalah bahwa saat orang berdoa dikuburan, dia tidak menujukan doanya pada Tuhan, namun dia seakan-akan berdoa pada orang yang sudah mati tersebut. Dia melakukan hal itu karena anggapan orang batak bahwa orang yang sudah meninggal juga masih mempunyai "sahala". Namun saya bingung pak apa arti sahala dalam bahasa Indonesia. jujur saja sebelum masuk ke STT ABDI SABDA, jika saya berjiarah ke tinambur keluarga yg sudah meninggal, khususnya tinambur ayah sendiri, saya juga melakukan hal tersebut, yaitu seakan-akan berdoa pada ayah saya yang sudah meninggal.
    Contohnya dalam doa saya tersebut, saya meminta berkat, penyertaan pada ayah saya yang sudah meninggal..
    jadi pak, dari hal tersebut, saya ingin meminta penjelasan dan pandangan dari bapak.
    1) bagaimana sebenarnya perspektif budaya dalam hal berdoa di kuburan (Batak=Tinambur)??
    2) kalau ditinjau dari sudut budaya dan kekristenan, apakah memang benar orang yang sudah meninggal masih mempunyai sahala??

    BalasHapus
  93. Nama : Yesikha E S Meliala
    NIM : 15.01.1342
    3. (3). Pertanyaan dari Januar Mamanda Sitepu tentang bagaimana tanggapan kita tentang masa anak remaja sekarang yang sedang sibuk mencari jati dirinya dan melakukan penyimpangan (Gal 5:19-21) dan apa cara kita untuk mengatasi pergumulan tersebut dalam konteks dunia budaya weternisasi dizaman sekarang ini?
    Jawaban bapak : IBD dan dunia orang muda seharusnya diarahkan dalam hal kreativitas dan gereja harus memberikan ruang bagi pemuda-pemudinya untuk mempelajari budayanya atau pesan-pesan kemanusiaan yang ada , sehingga memahami nilai-nilai leluhurnya itu tidak salah dan tidakkalah dibandingkan dengan nilai-nilai dari Barat itu. Generasi tua dan generasi muda perlu dijembatani oleh gereja , sehingga ada cara pandang yang sama atau positif akan nilai-nilai budaya pribumi atau lokal.
    Jiwa dan situasi orang muda masih tergolong mudah goyah dan melakukan hal-hal yang baru dan belum tentu positif adalah menjadi tantangan yang menggoda bagi mereka. Disanalah gereja datang dan mendampingi mereka agar jangan terjebak dalam hal-hal perbuatan daging atau hawa nafsu dan pesta pora dan banyak hal negatif lainnya.
    Alasan : alasan saya memilih pertanyaan dari saudara Januar adalah bagaimana seharusnya kaum muda mencari jati dirinya . karena zaman sekarang banyak juga terdapat anak muda yang menyimpang dan tidak menghargai lagi norma yang berlaku. Dalam jawaban bapak saya dapat mengambil kesimpulan bahwa pada zaman sekarang ini peran gereja sangat penting dalam kehidupan anak remaja . yang berguna untuk memberi bimbingan terhadap perkembangan dan pencarian jati diri terhadap muda-mudi zaman sekarang ini. Misalnya membuat seminar , konseling, retreat untuk anak muda.

    BalasHapus
  94. Nama : Sara Zerynta Pinem
    Nim : 15
    .01.1322
    TING/JUR : IA-Theologia
    3.Dari sekian banyak komentar pada blog IBD. Saya tertarik pada beberapa komentar dari teman-teman saya :
    - Eirene Hutabarat (I-A)
    Yang menanyakan tentang bagaimana sebernarnya nilai kemanusiaan dalam diri individu? Padahal jelas kita ketahui bahwa manusia adalah “imago dei “ lalu bagaimana mungkin orang awan yang kurang memiliki wawasan lebih atau masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi untuk menempuh pendidikan tinggi dapat memahami kedududukan dari nilai kemanusiaan itu? Melihat dari pegalaman beliau yang pernah melihat seorang “pelayan Tuhan” tidak mampu menjalankan nilai kemanusiaan dengan baik kepada sesama “pelayan Tuhan “.
    Kemudian bapak do `sen merespon komentar “ IBD mengingatkan kita kalau karakter seorang pelayan itu sangat kuat,dan itu tentunya didasarkan pada kerja keras, dalam membangun diri melalui kepatuhan,ketaatan,disiplin dan kerendahan hati. Dan perlu juga kita sadari bahw ekonomi dan pendidikan tak selamanya menentukan nilai-nilai kemanusiaan itu.
    Alasan saya memilih komentar ini ialah karena memang sering jelas terlihat banyak orang bahkan hamba Tuhan tidak memiliki nilai-nilai kemanusiaan.
    - Arnold Brahmana ( I- D)
    Saya tertarik dengan komentar saudara arnold tentang Ilmu Budaya Dasar sebagai salah satu mata kuliah yang menunjang peradaban manusia lewat persfektif pikirn yang bergam serta dibarengi oleh nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal,bahkan bagi siapa saja yang mau peka terhadap peradabannya.
    Alasan saya memilih komentar ini ialah karena benar bagi setiap manusia yang sudah mengetahui IBD hendak nya memiliki perubahan baik secara pribadi maupun bagi masyarakat.
    -yesika (I A)
    yang bertanya tentang bagaimana menyikapi orang-orang yang bermuka dua jika dikaitkan dengan nilai-nilai kemanusiaan dalam konteks kebebasaan berteman?

    BalasHapus
  95. Nama : Iffrendi Indran Surianto Situmeang
    Kelas/Jurusan : I-A/Theologia
    Nim : 15.01.1270
    lanjutan Jawaban nomor 3
    Jawaban : Mago Dang Edward Sinaga2 Maret 2016 09.09
    Terimakasih komennya, Hendriko Siagian,NIM : 15.01.1268.
    Ziarah dan Batakologi, mengeskspresikan hubungan dan kenangan antara yang telah meniggal dengan keluarga yang masih hidup belum habis, sirna, atau putus. Saya berpikir, "Mengapa hubungan dan kenangan yang kuat dan indah (suka dan duka) itu harus diputus, dihapus, dan dibuang? Siapa yang berhak memutus, menghapus, dan membuangnya? Orang atau masyarakat Batak adalah pribadi yang tidak mudah melupakan itu, termasuk saya tidak mudah melupakan orang-orang yang saya kasihi (teristimewa keluarga, orangtua, saudara, kakak, adek, dan keponakan). Saya suka ziarah, saya mengenang, saya bawa bunga, saya cuci muka, dan terakhir saya berdoa kepada Tuhan, saya tidak meminta berkat kepada mereka yang telah meninggal, saya dalam bayangan ada dan rindu, membayangkan kalau mereka yang telah meninggal itu seolah-olah ada dengan saya saat ziarah, dan saya sadar betul hal itu hanyalah imajinasi belaka, karena saya terlalu rindu dan mangasihi mereka. Jujur semuanya hanyalah imajinasi yang saya sadari, sebagai pengobat dan makna saya datang berziarah (karena saya mencoba merefleksikan iman saya, jadi saya tidak hanyut dalam imajinasi, dan ujung-ujungnya hanya saya akhiri dengan doa, dan berserah, serta percaya, kalau mereka yang telah tidur tenang di pekuburan (hinambor) sudah Ada Dalam tangan Tuhan atau Sudah Dalam Pemeliharaan atau Penjagaan Tuhan.
    Cobalah tekun berdoa dan cobalah membaca Alkitab, bagaimana Yesus dalam masa-masa menuju Salib dan hingga masa-masa Kebangkitan hingga hari KenaikanNya, ada pesan-pesan kuat di sana menyangkut, bagaimana kita memandang kematian dan keberadaan saudara, keluarga kita yang telah tidur dalam alam kematian.
    Inilah sekilas, betul dari pengalaman dan imajinasi yang saya benar-benar sadari itu. saat saya ber-ziarah, akhirnya saya kembali hanya akhiri dalam doa dan permohonan kekuatan dan penghiburan kiranya melalui ziarah tersebut, kita sadar kalau mereka sudah tenang dalam isterahat panjangnya dan sudah ada dalam Tangan dan Pemeliharaan Tuhan, hingga Maranatha, dan Kebangkitan daging orang-orang percaya, di akhir masa nanti.
    Bisa kita perdalam dalam kalimat-kalimat Pemgakuan Iman rasuli, "Aku percaya kepada Roh Kudus, dst. Ada kalimat, "Kebangkitan daging dan kehidupan yang kekal".

    Alasan Saya mengambil Komentar ini karena saya bisa lebih memahami bisa lebih mengikhlaskan orang yang kita kasih yang telah Tuhan panggil terlebih dulu,dan ketika saya berjiarah tak perlu lagi menganggap mereka ada disamping kita saat saya jiarah karna itu hanyalah imajinasi.

    BalasHapus
  96. Nama : Iffrendi Indran Surianto Situmeang
    Kelas/Jurusan : I-A/Theologia
    Nim : 15.01.1270
    lanjutan Jawaban no 3
    (ii) Pertanyaan : Tuah Ginting,3 Maret 2016 00.59
    Dalam IBD kita telah mengetahui berbagai hal tentang nilai- nilai kemanusiaan ataupun nilai kebudayaan. Namun saya masih bingung dengan kebudayaan yang ada di Batak, baik batak Karo maupun batak Toba. Hal yang saya bingungkan yaitu mengapa di adat batak, mertua laki-laki dan menantu perempuan atau mertua perempuan dan menantu laki-laki dilarang akrab atau bahakan dilarang cakapan. Apakah yang menjadi penyebab hal itu terjadi?,apakah ada kaitanya dengan alam pemikiran mitis,ontologis, ataupun fungsionalisme. Dan saya juga melihat bahwa banyak orang sekarang ini sudah tidak lagi menghiraukan hal itu, apakah hal disebabkan oleh pengaruh-pengaruh budaya luar atau mereka hanya menganggap adat istiadat(budaya) itu hanya berlaku bagi nenek moyang kita?
    Jawaban : Mago Dang Edward Sinaga,3 Maret 2016 02.50
    Terimakasih komennya,Tuah Ginting, NIM:15.02.587.
    Saya pernah membaca dari pemandangan Batak Toba, bahwa pihak (mertua dan mantunya, beda jenis kelamin) mengatur jarak dan menjaga sikap, karena untuk menghindari adanya kemungkinan muncul prasangka-prasangka negatif karena dia menantu bukan anaknya kandung dan dan dia mertua bukan orangtuanya kandung, maka perlu dijaga jarak, untuk menghormati kalau mertua dan mantu itu adalah kedudukan sopan dan etika yang harus selalu dipertahankan. Ada memang di antara orang Batak, sudah menganggap kalau mantu itu seperti anak laki-lakinya atau anak perempuannya sendiri, namun masih banyak yang mempertahankan, agar ada rasa hormat dan mengingat kalau pun dianggap orangtua sendiri atau anak sendiri, tetepi itu bukanlah sama dengan anak yang lahir dari darah dagingnya sendiri.

    Alasan saya mengambil komen dan jawaban ini dikarenakan saya tertarik dengan hal yang ditanyakan oleh saudara Tuah,dengan jawaban bapak saya lebih memahami tentang Batak yang menjunjung tinggi kehormatan mertua atau mantu.

    (iii) Pertanyaan : Sri Ervina Br Tarigan,NIM 15.02.585
    Saat saya membaca dan saya sangat tertarik dengan dalil seorang filsuf yaitu Rene Descartes yang mengemukakan cogito ergo sum "saya berpikir maka saya ada" hal ini yang menjadi pemahaman dikala itu kalau kebenaran itu ada pada pemikiran manusia, apa saja yg dianggap tidak masuk akal maka dianggap itu tidak benar sehingga mengakibatkan banyak pengelompokan ilmu pengetahuan seperti ilmu sosial, filsafat, agama, biologi dll. Dengan adanya mata kuliah IBD, menyadarkan manusia dalam pemikirannya agar pemikirannya berdasarkan kenyataan yang objektif dan dapat dilacak kebenarannya serta pemikiran berdasarkan pemikiran yang manusiawi sehingga timbul rasa saling menghargai satu dengan yang lain. Pemikiran yang seperti ini pastilah menjadikan diri sendiri maupun sesama manusia menjadi manusiawi karena adanya rasa untuk menghargai diri sendiri dan sesama manusia.
    Jawaban : Mago Dang Edward Sinaga
    Terimakasih Sri Ervina Br Tarigan, NIM 15.02.585.
    Rene Descartes dan filosofinya, "Cogito ergo sum "Saya berpikir maka saya ada" mengajarkan kita, kalau sisi-sisi kemanusiaan kita itu sangat kaya, dan kiranya melalui IBD kekayaan yang dimiliki oleh manusia itu untuk membangun martabat dan nilai-nilai kemanusiaan untuk kebahagiaan dan kesejahteraannya.
    Alasan saya memilih komen dan jawaban ini karena memberi pemahaman baru mengenai "Cogito ergo sum” (Saya berpikir maka saya ada). Ini cukup menarik bagi saya karena hal ini yang menjadi pemahaman dimasa itu, dimana apa saja yg dianggap tidak masuk akal maka dianggap itu tidak benar sehingga mengakibatkan banyak pengelompokan ilmu pengetahuan.

    BalasHapus
  97. Nama : Daniel Hutabarat
    NIM : 15.01.1232
    Tingkat/Jur : I-A/Theologia
    Dosen : Edward S. Sinaga, M.Th
    1.Berbicara tentang lahirnya Ilmu Budaya Dasar berarti membantu kita membuka wawasan tentang bagaimana cara pandang kita terhadap budaya yang ada pada manusia.Dan inilah yang menjadi persoalan besar bagi kemanusiaan, melalui ilmu budaya dasar ini kita dapat mengembangkan daya kritis kita pada persoalan budaya-budaya di jaman sekarang sebab perlu adanya sifat Bertanggungjawab dalam Menghormati hukum-hukum yang ada baik di pemerintahan maupun yang ada di suku.
    Hukum itu dapat mencorakkan kebudayaan yang dalam arti hukum itu melambangkan mengkhaskan budaya, sebab budaya itu menjadi kebiasaan manusia dan budaya itu diciptakan oleh manusia itu sendiri. Di Indonesia banyak memiliki suku dan budaya dan memang ini berbeda-beda, apalagi ada hukum adat di setiap kesukuannya. Budaya Indonesia sangat menjujung tinggi martabat kebudayaannya sehingga banyak menimbulkan perseoalan.
    Inti dari pokok permasalahan ini dari bertanggung jawab dan menghormati hukum ialah ketika menghormati hukum yang ada, berarti kita telah bertanggung jawab dalam menaati hukum atau peraturan. Misalnya bertingkah sopan terhadap yang jauh lebih tua dibandingkan kita, tentu kita akan memanggil bapak, ibu, tante, paman, abang, kakak, dan sebagainya. Masyarakat Indonesia dituntun jugauntuk berpakaian yang sopan secara khusus bagi kaum perempuan.
    Pada pemahaman konsep orang batak, sangat dilarang keras nuntuk menikah dengan semarganya jika melanggar kita akan dikanakan sanksi dan dicap sebagai orang yang tidak paham adatdalle, begitu juga pemahaman konsep sombamarhula-hulayang diharuskan untuk menghormati tulangnya pada hakekatnya kita menyegani tulang tersebut. Nah, berarti disana ada kekhasan dari hukum adat tersebut yang dimuat oleh budaya dan inilah yang menjadi kebiasaan manusia.
    Kebudayaan itu sebenarnya dapat menentramkan kita, sebab kita diajarkan untuk bertanggung jawab atas hukum-hukum yang ada baik hukum pemerintahan dan hukum adat istiadat. Bertanggung jawab dan menghormati hukum merupakan hal yang sangat berkaitan dengan Ilmu budaya dasar sebab membantu kita untuk memahami eksistensi IBD dalam hal perubahan-perubahan dan IBD memiliki tujuan untuk membangun manusia untuk melihat bagaimana dilingkunganbudaya, serta dapat mengindahkan masyarakat yang berbudaya yang selalu menghormati hukum. Itulah analisa/jawaban saya terhadap lahirnya Ilmu Budaya Dasar yang sangat berkaitan dengan Bertanggungjawab dan Menghormati Hukum saya mengaitkan keduanya dalam satu konteks yaitu lahirnya Ilmu Budaya Dasar.

    BalasHapus
  98. 2.Manusia merupakan makhluk yang dikaruniakan memiliki akal pikiran, rasa cipta dan karsa dan Allah menciptakan manusia dengan karunia yang berbeda-beda. Dan memang manusia itu disebut makhluk sosial yang Dimana manusia itu tidak dapat hidup sendiri. Di dalam manusia terdapat nilai-nilai kemanusiaan. Dimana nilai-nilai kemanusiaan itu adalah bersifat universal (berlaku, bermanfaat, dan berharga bagi manusia) jadi nilai-nilai kemanusiaan mencakup etika, etos dan moral. Ini sangatlah berhubungan tentang kebebasan, tanggung jawab, dan keadilan manusia. Jika berbicara tentang kebebasan, jelas semua manusia bebas melakukan apa saja tapi di dalam hal positif baik dalam bebas memberikan pendapat ataupun bebas mencari kebahagiaan hidup. Tetapi orang yang Beretika dan Bermoral dia melakukan hal-hal yang bebas tetapi yg tidak melanggar peraturan. Jika berbicara tentang Tanggungjawab semua manusia pasti memiliki tanggung jawab , orang yg lari dari tanggung jawab adalah orang yg takut terhadap apa yg sudah dipercayakan seseorang kepadanya. Orang yg tidak memiliki etos , moral pastilah dia tidak dipercayakan atas apa yg sudah orang percayakan kepadanya karena dari moral pun orang dapat menilai kita apakah kita adalah orang ygbertanggungjawab ? oleh sebab itu, dalam konteks ini kita ditekankan bahwasanya kita harus menjadi seorang yg Bertanggung jawab dan jangan lari dari tanggung jawab. Dalam hal Keadilan manusia dituntut juga untuk adil begitu juga sebaliknya. Misalnya dalam konteks Negara Indonesia masyarakat miskin menginginkan agar pemerintah selalu bertindak adil bagi mereka, sebab mereka selalu berpikir bahwa pemerintah tidak adil bagi mereka. Karna memang saya juga memandang bahwa ada istilah mengatakan yang kaya semakin kaya yg miskin semakin miskin ada kesenjangan sosial. Manusia itu sebenarnya menuntut Keadilan manusia bebas untuk memilih seperti UU Indonesia mengatakan bahwa masyarakat bebas untuk menganut Agama yg ada di Indonesia. Tetapi nyatanya peribadahan orang kristen tidak sembarangan bahkan ada gereja yang dibongkar dan dibakar. Nah dapat kita lihat Diana tidak ada lagi yg namanya keadilan yg terjadi tetapi kericuhan dan persoalan. Maka, sebagai manusia memiliki etika, etos dan moral sebaiknya kita berkelakuan dalam hal positif sebab kebebasan dan keadilan itu sangat berkesinambungan begitu juga dengan tanggung jawab sebab ini menyangkut dengan penghormatan nilai-nilai kemanusiaan.

    BalasHapus
  99. Nama : martini haloho
    NIM : 15.01.1291
    2. Nilai-nilai Kemanusiaan (P.Haryono 1996 )
    Kebebasan,Tanggung jawab dan keadilan membangun nilai-nilai kemanusiaan .Kebebasan bukan berarti bebas dalam segala hal.Maksudnya disini adalah bahwa kebebasan itu mempunyai batas,artinya bebas tetapi tidak sebebas-bebasnya,ada tanggung jawab (dalam kebebasan itu harus dipertanggung jawabkan).Demikian juga dengan Tanggung Jawab dan keadilan harus berpatokan kepada nilai. Nilai adalah suatu yang menjelaskan kenyataan dan kebenaran, serta memiliki arti makna yang luas dalam bentuk abstrak maupun konkret. Nilai kemanusiaan menunjukkan hal tentang manusia berperilaku baik ataupun buruknya. Jadi dapat saya simpulkan bahwa kebebesan adalah milik semua orang

    BalasHapus
  100. Johnson parningotan 766hi2 Maret 2016 05.30
    Nama :Johnson Parningotan Silalahi
    NIM :15.01.1297
    Tingk/ Tingkt:I-C/Theologi

    Syaloom pak... dalam kesempatan ini saya mau bertanya pak.. bapak pernah menyinggung tentang adat batak yaitu "MangokkalHoli" apa sebenarnya yang melatar belakangi sehingga acara ini disahkan oleh gereja... apakah ini dipengaruhi mitos-mitos nenek moyang kita pada zaman dahulu pak? demikian pertanyaan saya pak, saya ucapkan terimakasih banyak.. Syaloom
    Balas
    Balasan

    MagoDang Edward Sinaga2 Maret 2016 07.17
    Terimakasihkomennya, Johnson Parningotan Silalahi
    NIM :15.01.1297.

    IBD, adalah membangun nilai-nilai kemanusiaan. Kita telah mempelajari dan membahas bagaimana alam pemikiran manusia, terdiri dari tiga (3), yaitu: - Mitis, - Ontologis, dan - Fungsionalisme.

    Jauh sebelum kekristenan, Islam, Hindu, dan Buddha menyentuh dan bersinggungan dengan Kebatakan (Batakologi), nilai-nilai kemanusiaan ala Batak sudah ada dan menata kehidupan, kekerabatan, karena di sana ada undang-undang atau norma, yang disebut patik, atau adat.

    Menggali tulang-belulang (mangongkalholi) adalah upaya untuk memepersatukan garis silsilah satu ompu bagi Batak Toba, dengan menjalankannya ada keyakinan masyarakat kalau roh-roh ompung mereka dihargai dan dikenangkan oleh keturunannya. Kekristenan pun datang dan menilainya sebagai suatukesesatan, dan inilah awal kalau permulaan kekristenan upacara itu dilarang gereja karena menyangkut kekafiran, dan akhirnya gereja pun tak berdaya menghentikannya, karena orang Batak masih mempertahankannya walau pun mereka sudah Kristen, dan sudah maju dalam hal pendidikan, upacara tersebut masih awet dan dipertahankan.

    Kekristenanberkontesktualisasi, menyesuaikan dengan pesan-pesan alkitabiah, di mana itu juga dilakukan oleh orang-orang Israel untuk menghargai leluhur mereka. Inilah dasar pemahaman dan teologia, lambat-laun upacara ini direstui dan sudah ada liturginya, termasuk gereja-gereja Batak (HKBP, GKPI, HKI, GKPS, dll).

    Perenungan, IBD adalah sebuah makna untuk memahami budaya dan upacara-upacaranya, sehingga nilai dan maknanya dapat ditemukan, khususnya menyangkut Batakologi.

    Salam IBD

    Alasan saya menyukai komentar dan jawaban ini ialah dari ketiga komentar diatas yang paling saya sukai adalah komentar dari Johnson Silalahi yaitu dia membahas tentang MangongkalHoli. Dikampung saya memang masih ada yang melakukan seperti ini dari dulu sampai sekarang saya tidak Tahu alasannya mengapa dibuat seperti ini tetapi lewat dari jawaban Bapak Dosen kami saya jadi tahu mengapa orang Batak melakukan hal yang seperti ini, jadi lewat komentar dan jawaban ini dapat menambah wawasan saya tentang budaya Batak toba. Jadi saya berterimakasih kepada Johnson yang sudah menanyakan ini kepada Bapak Dosen kami dan terimakasih juga kepada Bapak Dosen kami yang sudah memberi jawaban yang tepat untuk pertanyaan ini.



    BalasHapus

  101. 3. Nama :Dian Lasmauhur Damanik
    NIM :15.01.1241
    Tingkat/jur:I-D/Theologi

    Tanggapan Saya:
    Berbicara tentang Ilmu Budaya Dasar, dapat menambah wawasan saya yang meluas... dari pembahasan pertama dari kelompok 1, mengenai Latar Belakang IBD, Membuat saya mampu memahami apa sih sebenarnya IBD tersebut, dan apa tujuan IBD. dan saya dapat mengambil intinya, bahwasanya Ilmu Budaya Dasar itu sangat begitu penting dlam kehidupan manusia dimana manusia mampu mengenal siapa dirinya, mampu manusia untuk mennyesuaikan dirinya, menyadarkan kita tehadap nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat,,baik itu nilai kebaikan,kebenaran,keadilan dan nilai-nilai kemanusiaan yang lain, dan kita juga dituntun untuk mengembangkan kebudayaan kita dengan kreatif dengan menghargai budaya orang lain.

    saya jadi teringat Pak..tentang analisa kami kelompok 1 tentang negara kita ini, yaitu Indonesia adalah Negara kepulauan. sperti yang kita ketahui banyak beragam budaya,etnis, ras, agama di Indonesia ini, tetapi belum begitu terlihat bersatu,belum mampu bekerja sama, dan sangat sulit untuk saling membangun, bahkan menganggap dirinya yang paling benar, dan selalu menyalahkan yang lain.. sebenarnya bagaimana sih tanggapan kita pak, mengenai hal ini????


    begitu juga yang dikampus kita ini banyak budaya yang berbeda-beda,, terkadang tanpa kita sadari, kita bergabung dalam satu suku...sehingga pandangan orang negatif thinking pada kita..
    padahal sebenarnya kebetulan,,tanpa disadari,,tapi agak kurang nyaman, karena pemikiran orang lain, ada penggolongan2 (stratifikasi sosial).

    saya juga teringat oleh ucapan Bapak TH. J. Nanulaitta tentang ucapan Paulus kepada Apolos di jemaat Korintus, "untuk apa kita membuat pengelompokan2, walaupun kamu menanam, saya menyiram, dia memupuk, tapi kita Tahu Tuhan yang menumbuhkan." seperti itulah sebenarnya kehidupan kita, walaupun kita berbagai budaya, suku, ras, adat, etnis, religi tapi kita semuanya adalah ciptaan Tuhan, satu, dan tidak ada perbedaan.


    saya juga ada pertanyaan tadi Pak, kepada Kelompok 4 yang telah membahas "Nilai-nilai kemanusiaan yang lain", yang menjelaskan analisa mereka tentang Gafatar.
    orgnisasi ini katanya sebelum bekerja mereka berdoa sebentar, lalu mereka melakukan aksi2 sosial mereka kepada orang-orang, tapi organisasi ini bukanlah mengikuti agama, jadi kepada siapa mereka berdoa???
    dan nilai apa sih yang kita pakai dalam menanggapi organisasi ini???
    sekian dan terimaksih Pak...
    SYALOOM.....

    Salam Ilmu Budaya Dasar :)

    BalasHapus
  102. Nama :Basto Edi SurantaKaban
    NIM : 15.01.1221
    Prodi :Theologi
    Kelas : 1-A
    Dosen :Pdt.Edward Simon Sinaga,M.Th
    M.Kuliah :IlmuBudayaDasar

    1. Ciri-ciribangsa yang majumenurutM.T.Zenpadaurutan yang ketigadanempatadalah : 3.Bertanggung jawab. 4. MenghormatiHukum. Dan Latarbelakanglahirnya Mata Kuliah IBD ( IlmuBudayaDasar ). Serta KaitkanDenganIlmuBudayaDasar.

    Jawaban :Latarbelakang IBD mengajakkitauntuklebihmengenalapasebenarnyakebudayaandanmenghormatikebudayaanbahkanmelestarikankebudayaandaerahkitamasing-masing.Tanggungjawab yang diberikankepadakitabukanhanyasekedartanggungjawabbiasamelainkantanggungjawab yang besarkarenabersangkutandengankebudayaan yang kitamilikisejakkitalahirdanmenjadiidentitaskita. M. T. Zen karenasebuah Negara akankokohberdiriketikatanggungjawabadadisetiapsisinya. Rasa tanggungjawabakanmemperkuatkeseimbanganantaramasyarakatsetianegara.MenurutAnalisasaya,tanggungjawabuntukmenghargaikebudayaanitusangatlahberharga,karnamenjadisuatupondasiatauwadahuntukkitamengenalkebudayaantersebut. Tujuan IBD adalahmemberipenajamandankepekaanmahasiswamengenaipemahamanterhadaplingkungandanbudaya, memperluaspandanganmahasiswatentangkemanusiaandanbudayasertamengembangkansikapkritisterhadappersoalan yang ada, menjadikanmahasisiwamenjadipeminpin yang ideal.Dalamhalini, tanggungjawabbukanhanyamilik IBD tetapimiliksemuamanusiakarenapokokutamapembicaraandalam IBD adalahmanusiadanlahirnya IBD jugadarihasilpemikiranmanusia.
    Ilmubudayadasarmenjaditembokbagikitauntukmengetahuiluasnyakebudayaanbukanhanyasekedar tausaja.

    BalasHapus
  103. MagoDang Edward Sinaga29 Februari 2016 08.18
    Terimakasih atas komennya, Dian Lasmauhur Damanik, NIM :15.01.1241.
    Indonesia adalah nilai dan harga tentang menghargai manusia, Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA) adalah identitas bangsa kita, itulah anugerah yang terindah yang kita miliki sebagai bangsa yang Ber-Bhinneka Tunggal Ika. Demikian juga di Kampus STT Abdi Sabda, tujuh gereja pendiri dan pendukung adalah keaneragaman dan kekuatan institusi kampus STT Abdi Sabda, ada rencana Tuhan yang unik dan khas serta mulia dengan dibangunnya persaudaraan dalam Kristus di kampus kita, dimulai dari satu kamar, satu satmbuk, dan satu kampus. Perlu sekali kita menyadari kalau kita sangat baik memulai spirit okumene dari kampus ini, karena Kristus senang melihat kebersamaan kita. Tentang Gerakan Fajar Nusantara (GAFATAR), mereka memabngunkeber-Tuhan-an mereka dengadasr iman Yahudi, Kristen, dan Islam, dan mereka mencoba menggabungkan pesan-pesan universalnya dan sepertinya mereka i ngin menciptakan negara yang baru di Indonesia, sehingga Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kepolisian RI mempelajari ideologi dan tindakan-tindakan sodial komunitas GAFATAR sebagai ajaran sesat.
    Nilai yang kita pakai adalah menerima mereka kembali sebagai bagian dari kehidupan kita, karena mereka juga masih warga negara RI, dan tentunya ada yang melatarbelakangi mengapa mereka mendirikan gerakan itu. Kita masih terus mengikuti perkembangan mereka, dan nanti semuanya akan lebih jelas lagi, dan waktulah yang akan membuktikan, apa sebenarnya visi dan misi mereka atas gerakan itu.
    Salam Budaya

    Alasan saya menyukai komentar dari Dian Damanik karena dia membahas tentang Kesatuan di dalam Negara dan Lingkungan sekitar,terutama dia membahas tentang bagaimana menjalin hubungan yang baik jika ada sebuah perbedaan.dia mengambil salah satu contoh perbedaan yang terjadi di kampus baik suku maupun budaya oleh sebab itu saya juga terkesan dengan jawaban yang diberikan oleh Bapak Dosen kami yaitu tentang Menghargai manusia terutama perbedaan SARA dan yang paling saya tidak lupakan yaitu arti dari Bhineka Tunggal Ika adalah Berbeda beda tetapi tetap Satu juga. Melalui komentar dan jawaban ini saya jadi lebih ingin Menghargai sebuah Perbedaan

    BalasHapus
  104. Hendriko Siagian29 Februari 2016 08.30
    Nama : Hendriko Siagian
    NIM : 15.01.1268
    Kelas/Prodi : I-C/Theologi

    Syalom.
    Terima kasih buat bapak dosen kami dan kepada para penyaji.
    Dari pembahasan kita mengenai "Alam Pemikiran Manusia" pada kelompok ini, saya sangat tertarik pada topik ini, khususnya mengenai alam pemikiran Mitis.
    dalam kehidupan bermasyarakat dan juga kehidupan dalam berjemaat yang saya lalui selama ini, saya banyak menjumpai kasus-kasus dan persoalan di kalangan masyarakat dan gereja menyangkut topik alam pemikiran mitis ini. Dimana saya menjumpai beberapa orang-orang tertentu yang latar belakangnya adalah seorang pelayan gereja (Penatua Gereja) yang mempunyai kemampuan supranatural dalam dirinya, atau bisa dikatakan dia seorang dukun. Dari hal tersebut saya melihat ada diantara mereka yang meninggalkan tugas pelayanannya dan mempengaruhi hidupnya dan ada juga yang tetap dalam tugas pelayanannya.
    jadi pertanyaan saya dari hal tersebut, yaitu:
    1) Apakah hal sedemikian rupa tidak bertentangan dengan iman dan ajaran Kristen/gereja dengan adanya beberapa penatua-penatua tertentu yang mempunyai kemampuan supranatural?
    2) dalam hal sedemikian rupa dimana adanya beberapa penatua yang mempunyai kemampuan supranatural, siapakan/apakah yang lebih diyakini oleh orang tersebut dengan adanya hal demikian? apakah dia masih meyakini Tuhannya atau lebih meyakini kemampuan yg dimilikinya yang notabennya adalah diturunkan oleh nenek-nenek moyangnya?
    3) dengan adanya hal demikian, tidak adakan pro kontra atau pertentangan yang terjadi dalam dirinya antara kemampuan supranatural tersebut dengan Tuhan yang diyakini dalam agamanya?

    Jadi saya mengucapkan terima kasih banyak sebelumnya.
    Syaloom!!!!

    BalasHapus
  105. MagoDang Edward Sinaga29 Februari 2016 09.08
    Terimakasihkomennya, Hendriko Siagian, NIM : 15.01.1268.
    Alam pemikiran mitis manusia adalah akar dalam setiap budaya, sebelum agama datang, manusia dan Yang Mahakuasa (ALLAH dalam Alkitab, atau dewa dan dewi bagi yang beragama tradisi, dan lain-lain)adalah dua alam yaitu manusia yang duniawi dan Yang Mahakuasa yang ilahi.
    Menghubungkan mitis dan seorang penatua atau pelayan di gereja saat ini, membutuhkan suatu penelitian langsung dan berbincang-bincang dengan oknum penatua tersebut, dengan catatan untuk melihat dan diskusi dengannya tanpa menggurui dan menghakimi. Sekali lagi atas nama IBD, kita harus ramah dan datang untuk melihat dan mengamati, dan memaknainya, sekali lagi butuh waktu dan penelitian yang panjang, ini cocok untuk skripsi, semoga pencariannya dan pemaknaannya sampai kepada pencerahan sehingga permasalahan seorang penatua dan kemampuan supranaturalnya dapat diterangi dalam terang Injil (perlu kita ingat Yesus juga dikenal sebagai penyembuh berbagai penyakit).
    Salam IBD.

    Alasan saya menyukai komentar dan jawaban ini adalah bahwa Hendriko mengatakan banyak sekali Pernatua sekarang yang terlibat dalam hal yang duniawi yaitu memiliki kekuatan supernatural jadi komentar ini membuka pikiran saya bahwa adakah manusia yang memiliki kekuatan seperti ini ? jika ada darimana dia memperolehnya ? tidak mungkin bawaan dari sejak dia lahirkan, tetapi saya Melihat bahwasanya banyak sekali Pernatua atau Hamba Tuhan yang terlibat dalam hal-hal mistis yaitu pergi ke dukun contohnya. Oleh sebab itu jawaban dari Bapak Dosen kami memang cukup pas menurut saya kita jangan saling menghakimi kita harus melihat/mengamati apa yang dilakukannya . oleh karena itu harus dilakukan praktek atau penilitian terhadap permata yang terlibat dalam kekuatan mistis. Jadi ini membuka pemikiran saya lewat komentar dan jawaban ini bahwa ada juga Pernatua yang memiliki kekuatan supernatural atau keterikatan dengan mistis.

    BalasHapus
  106. Indonesia adalahnegarahukum(UUD pasal 1 : 3). Hukumadalahacuannegarauntukberbuatsesuatu.Hukumsebagaitolakukursuatunegaradinyatakanmajuatauberkembang.Setiapnegaramempunyaihukumtermasuk Indonesia.Indonesia mempunyaiundang-undangdasar 1945 menjadisumberhukumtertulis.Bahkandisetiapkeberagamansuku di Indonesia memilikihukummasing-masing yang seringdisebuthukumadat.di Indonesia begitubanyakkebudayaanatauadatistiadat yang beragamdaridaerah se-indonesia.Dari sisinilaikemanusiaan, hukumdapatdisamakandengannilaietikadalamhalketaatan.Bagaimanamanusiadapatmemakaietikadalammenaatihukum.
    Menurutanalisasaya,nilai-nilaikemanusiaankhususnya Indonesia sangatlahkurangkarna rasa ketidakpedulianterhadapsekitarsangatlahmemengaruhidanilmuBudayaDasaringinmendalaminilai-nilaikebudayaan ,kemanusiandantanggungjawabsertamenjadikanbekal agar kitakedepannya.Menghormatijugaadadalamkontekskemanusiaankarenasepanjang IBD kitatakbisaterlepasdarimanusiadankemanusiaan.Hukum yang dihormatidandihargaiakanmenjadikannegarabertanggungjawabdanmemajukanataumenciptakankebahagiaanbagimanusiaitusendiri.


    2. Nilai-NilaiKemanusianmenurut P. Haryono (1996), membahas, kebebasan,TanggungJawab, dankeadilan.” Penjelasananalisasaya.!
    Menurutanalisasaya,bahwanilainilaikemanusiaanmengajakkitauntukmemilikietika,etos,dan moral yang baik.Manusiaadalahmakhluk yang beretikadanbermoral yang baik,danjuamerupakanciptaantuhan yang segambardengannya.Nilaikemanusiaanadalahbagaimanacarakitamemandangsesuatudengandijunjungtinggidenganciricirikhasantarmahkluk.Etikaadalahcaraperilakuatausikap yang kitatunjukkanterhadapsekitarnya.moraladalahcarakitaberpikir,etikadan moral salingberkaitansatudengan yang lain.
    Kebebesanmenurutsayabebasuntukmelakukanapapunselagihal yang positif,diamerikaserikat,merekamempunyaihakkebebasanterhadapmelakukansesuatudanjugabebasmemilihjalanhidupsetelah 17 tahun.diIndonesia,kebebasansangatlahkurangkarenamasihdinaungioleh HAM danoknum-oknumhukumlainnya.muda-mudidikenaldenganfree its my life.
    Jadi,setiap orang mempunyaikebebasan yang berarti ,dankesejahteraanhidupmanusia . Secaraharafiahsayamengartikankebebasanadalahkemampuanindividuuntukmelekukansegalasesuatudengansegalakemampuandirinya.Kesejahteraanatausoteriaadalahtujuanhidupmanusia. Kesejahteraanjugadapatdicapaidengankebebasan.Individuakanmerasasejahteraketikaiabisamelakukanapasaja yang iainginkanataudengan kata lain dikatakanbebas. Akan tetapidalamkontekskebebasaninijugaharusdidasarioleh rasa tanggungjawab yang besardantanpanego-nego.
    Tanggungjawab,setiap orang mempunyaitanggungjawab,baikitukecilmaupunbesar.contohkecilnya,kitadituntutuntukmengerjakantugasdanitubisadisebuttanggungjawabbagikitaMahasiswa.Kebebasandantanggungjawabsangatlahmembantudanmembentukkarakterkita.jikakitasudahdiberikebebasanmakakitajugaharusberanibertanggungjawab.
    Keadilan,ketikakitaberbicaratentangkeadliansayateringatpadasuatuberitayakni,adaseorangkakek-kakek yang dipasungolehkeluarganyasendiritanpamemberimakanan yang layak.danpadasaatdimintaketerangansalahsatukeluarganya,diaberkatadiasudah Gila !!,keadilan yang didapat kakek tersebut tidaklah pantas dan tidakmanusiawi.karenaitu Indonesia menurut saya keadialnnhya sangat kurang.

    BalasHapus
  107. 3. Tigapilihankomen yang menurutsaya paling baik.
    1. Eikelginting
    NIM:15.01.1245
    Berbicaratentangbudaya, Indonesia tidaklagidiragukandengankeragamanakanbudaya. Hampirtiapdaerahmemilikinilai-nilaikebudayaan.Melihatkontekstahap-tahapakanperkembanganbudaya Indonesia daribudayaprimitfsampausekarang yang disebutbudaya modern menjadikan Indonesia bisadisebutnegarapradewasa. Bagaimana di pembahasan H. BagirdalamNegeri Tuna Budaya, intidaripembahasannyabagaimanakonteksbangsa Indonesia yang lupacaramewujudkanesensidaribudayadalamkehidupansepertibudaya “maradat” dalambudayabatak.
    DalampembahasanNegeri Tuna Budayamasalahbangsa Indonesia yang terberatialahhilangnyagenerasi-generasipenerusbangsa yang tidaksalahmenafsirartibudayadalamkehidupan, sertagenerasi yang tidakmalumeweujudkanbudayasebagairumahpersatuanakannilai-nilaikemanusiaan, Budayahendaknyabukan di rusakolehmodernisasisertanilaikemanusiaan yang tergerusolehkeegoisandanpemenuhanhawanafsu yang dapatmenjadikanbudayadalamkontekskebersamaanmenjadi “tuna” atau “cacat”.
    Sampaiakhirnyapelajaran IBD inisebagailandasanuntukmemperbaiki stigma akanbudaya yang salah. Dan denganharapan IBD menjadi model pemikiranmajubagimahasiswa/mahasiswiuntukmewujudkanbudaya Indonesia yang bermartabatnamunbercitarasa modern.

    #Salam Budaya

    Jawaban :TerimakasihkomennyaEikelGinting/ NIM: 15.01.1245, kiranya IBD menjadipendampingbagisemuamahasiswa yang menggaliilmuteologia di STT AbdiSabda; karena STT iniada di berandabudayaBatak yang sangat kaya dengannilai-nilaisebagaiwarisandayajuang, tindak, cipta, dansaratmaknadarileluhurmasyarakatBatak (Toba, Karo, Simalungun, Pakpak, danAngkola-Mandailing.
    Sayatertarikdenganpendapatdarieikel,karena Indonesia sangatbanyak (beragam-ragam) kebudayaansertaadatistiadat yang masihkuatdandilestarikan.disinikitadituntutuntukmenghormatidanmengharagaiadatistiadatatauMeradat agar mewujudkanbudaya yang dijungjungtinggi.tanpameremehkanadatlainnya.

    2. EireneHutabarat
    NIM : 15.01.1246
    Berbicara mengenai nilai kemanusiaan, berarti tentang manusia dan sesama manusia. Nilai kemanusiaan adalah kebaikan, kebenaran, dan keadilan. Ada suatu pertanyaan yang muncul dalam benak saya, bagaimana sebenarnya nilai kemanusiaan dibangun dalam diri individu? Karena dari pengalaman, saya pernah melihat seorang "pelayan Tuhan" tidak mampu menjalankan nilai kemanusiaan dengan baik kepada sesama "pelayan Tuhan" sehingga saya berpikir, "pelayan Tuhan" yang sudah belajar tentang siapa manusia itu sendiri saja belum tentu bisa menjunjung tinggi nilai kemanusiaan padahal jelas kita mengetahui bahwa manusia adalah imago dei, lalu bagaimana mungkin orang awam yang kurang memiliki wawasan lebih atau masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi untuk menempuh pendidikan tinggi dapat memahami kedudukan dari nilai kemanusiaan itu?
    Terimakasih

    Jawaban : Terimakasih Eirene Hutabarat, NIM: 15.01.1246. Nilai-nilai kemanusiaan yang lain adalah, etika, moral, dan etos. di dalamnya ada hukum dan tanggung-jawab. Kehadiran IBD mengingatkan kita kalau karakter seorang pelayan itu sangat kuat, dan itu tentunya didasarkan pada kerja keras dalam membangun diri melalui kepatuhan, ketaatan, disiplin, dan kerendahan hati. Perlu kita sadari, kalau ekonomi dan pendidikan tidak selamanya menentukan nilai-nilai kemanusiaan itu. Namun, atas nama IBD, sebenarnya Ilmu atau Mata Kuliah ini, menuntun setiap mahasiswa-mahasiswi agar menjunjung tinggi Tri Dharma Pergguruan tersebut. Kelak, setiap mahasiswa-mahasiswi akan mengabdi kepada masyarakat, dan itu artinya ikut serta dalam membangun kemanusiaan, agar damai, sejahtera, dan bahagia itu dimiliki semua orang.
    Salam Budaya.
    Saya sangat terpikat denagn jawaban bapak karena IBD mengajarkan eikta,etos dan moral yang baik dan sebagai panutan bagi orang-orang sekitar.Ilmu budaya dasar memabangun karakter kita masing masing,

    BalasHapus
  108. Nama : Martini Haloho
    NIM : 15.01.1291
    Jawaban nomor 3

    “• Januwar Mamanda Sitepu29 Februari 2016 06.42
    Syalom ...
    Terima kasih pak atas tanggapan yang telah bapak berikan karena itu sudah dapat membuka pengetahuan saya.
    Jadi kenapa pada masa remaja atau orang muda sekarang ini banyak sekali hal-hal yang terjadi penyimpang dalam mencari jati dirinya,tapi malahan dia tidak lagi mencari identitasnya tapi malahan justru melakukan hal-hal yang tidak sewajarnya seperti tadi dalam Galatia 5:19-21,bagaimana tanggapan kita pak selaku kita calon hamba Tuhan??
    Dan apa cara kita untuk mengatasi pergumulan tersebut pak dalam konteks dunia budaya weternisasi di jaman sekarang ini ??

    Mago Dang Edward Sinaga29 Februari 2016 09.48
    Terimakasih komennya, Januwar Mamanda Sitepu - Nim : 15.01.1274.
    IBD dan dunia orang muda, seharusnya diarahkan dalam hal kreativitas dan gereja harus memberikan ruang bagi penuda dan pemudinya untuk mempelajari budayanya atau pesan-pesan kemanusiaan yang ada dalam budayanya sendiri, sehingga mereka memahami nilai-nilai leluhurnya itu tidak salah dan tidak kalah dibandingkan dengan nilai-nilai dari barat itu. Generasi tua dan generasi muda perlu dijembatani oleh gereja, sehingga ada cara pandang yang sama atau positif akan nilai-nilai budaya pribumi atau lokal.

    Jiwa dan situasi orang muda masih tergolong mudah goyah dan dalam melakukan hal-hal yang baru dan belum tentu positif adalah menjadi tantangan yang menggoda bagi mereka. Di sanalah gereja datang dan mendampingi mereka agar jangan terjebak dengan hal-hal perbuatan daging atau hawa nafsu dan pesta pora, dan banyak hal negatif lainnya.
    Alasan : alasan saya tertarik pada komentar diatas karena pada pemaparan diatas disinggung dengan para anak muda zaman sekarang. Dimana anak muda pada zaman sekarang telah mengalami penyimpangan atau melakukan hal hal yang buruk. Dan saya juga tertarik pada jawaban bapak dengan mengaitkan budaya. Karena pengetahuan anak muda pada zaman sekarang tentang kebudaayan mulai merosot dan dengan mempelajari atau mengikuti budaya maka nilai kreativitas pada anak muda itu akan meningkat. Contohnya mengikuti seni tari atau seni musik.

    BalasHapus
  109. Nama : Martini Haloho
    NIM : 15.01.1291
    adryan hutabarat2 Maret 2016 02.54
    Adryan putra hutabarat
    1-A teologi
    15.01.1208
    Menurut pandangan saya tentang alam pemikiran manusia adalah bermula dari rasa ingin tahu. Hewan juga mempunyai “rasa ingin tahu” akan tetapi tidak berkembang atau disebut “idle curiousity” atau “instinct.” Segala aktivitasnya didorong oleh instink itu dengan tujuan untuk melestarikan hidupnya. Untuk itulah mereka mencari makan, melindungi diri dan berkembang biak.
    Manusia mempunyai rasa ingin tahu yang berkembang. Akumulasi dari segala yang mereka dapat dari usahanya mendapatkan jawaban dari keingintahuannya itu merupakan “pengetahuan”-nya. Pengetahuan manusia selalu berkembang. Ia selalu tidak puas dengan fakta tetapi ingin tahu juga tentang “apa,” “bagaimana” dan “mengapa” demikian.
    Berlandaskan pada pengetahuan tentang beberapa rahasia alam yang diperolehnya, manusia kemudian berusaha untuk menguasai dan memanfaatkan pengetahuannya untuk memperbaiki kualitas dan pemenuhan kebutuhan hidupnya.
    Balas
    Balasan
    1.
    Mago Dang Edward Sinaga2 Maret 2016 07.06
    Terimakasih komennya, Adryan Putra Hutabarat, 15.01.1208.

    Saya sangat senang dan setuju dengan analisa dan kutipanmu, dan arah dari analisamu adalah tetap ke Nilai-ilai Kemanusiaan itu sendiri.

    Alam pemikiran dari zamnnya nenek moyang, zaman pra-sejarah dan sejarah, hingga zaman modern sekarang ini, semuanya pencapaian dan tindakan manusia dalam ranah IBD, adalah untuk meningkatkan kualitas hidup dan martabat manusia itu sendiri.

    Planet bumi yang satu ini, dihuni dan dibenahi oleh begitu banyak manusia dengan kekayaan pemikirannya yang khas itu.
    IBD, meningkatkan kualitas hidup manusia.

    Demikian Jawaban dan analisa yang mungkin boleh saya berikan dan tuliskan di ruang komen ini.Semoga Bapak bisa menanggapi dan menerima setiap pemikiran-pemikiran yang saya tuangkan.Sekian, saya ucapkan trimakasih.
    Salam Budaya
    Horas,Menjuah-juah,Juah-juah,Yahowu

    Alasan saya memilih kutipan tersebut karena bahsan tersebut memiliki keunikan tersendiri karena Andryan membandingkan alam pemikiran manusia dengan makhluk lain dan saya juga saya tertarik pada jawaban bapak yang berkata “Alam pemikiran dari zamnnya nenek moyang, zaman pra-sejarah dan sejarah, hingga zaman modern sekarang ini, semuanya pencapaian dan tindakan manusia dalam ranah IBD, adalah untuk meningkatkan kualitas hidup dan martabat manusia itu sendiri.” Saya setuju dengan pernyataan ini karena pernyataan ini menyinggung dengan zaman nenek moyang hingga zaman modern sekarang.
    Arnold Brahmana.
    Saat Ilmu Budaya Dasar hadir diahadapan, tak ada bayangan apapun mengenai tujuan untuk ranah satu ini, malah yang tersirat adalah “ apakah akan sama dengan ilmu budaya ?” ternyata berbeda.
    Saya meyakini, Ilmu Budaya Dasar sebagai salah satu mata kuliah yang menunjang peradaban manusia lewat persepektif pikiran yang bergam serta dibarengi oleh nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal, bahkan terbuka bagi siapa saja yang mau peka terhadap peradabannya. Semoga mata kuliah ini menjadi sebuah batu loncatan bagi pelayanan yang sesaat lagi akan berlangsung.
    Mago Dang Edward Sinaga 22 Februari 2016 16.49
    Terimakasih komennya Arnold Brahmana, kiranya teologia dan pelayanan nantinya membangun keramahan atas nilai-nilai kemanusiaan, sehingga kasih Allah yang telah menjadi manusia itu tidak hanya hayalan dan menjadi legenda usang nantinya. Blessings

    Alasan saya tertarik pada pernyataan ini karena Arnold Brahmana menyinggung Ilmu Budaya Dasar dengan dunia pelayanan dan saya tertarik pada kalimat kiranya “Teologia dan pelayanan nantinya membangun keramahan atas nilai-nilai kemanusiaan, sehingga kasih Allah yang telah menjadi manusia itu tidak hanya hayalan dan menjadi legenda usang nantinya.”

    BalasHapus
  110. Akhirnya, Blog. UTS ini resmi saya tutup tepat pada hari Senin, 14 Maret 2016, pukul 18.51 wib.

    Terimakasih atas usaha, perjuangan, dan semangat saudara-saudara dalam menjawab soal-soal UTS tersebut di atas, karena dengan menjawab soal-soal tersebut, saudara-saudara telah memahami IBD dan bagaimana Nilai-nilai Kemanusiaan yang dikembangkan dan diteologiakan, sehingga panggilan dan teologia saudara-saudara nantinya benar-benar membangun kasih, perdamaian, kebenaran, kebaikan, dan keadilan.

    BalasHapus
  111. Nama : Egia Satria Ginting
    Nim : 15.01.1244
    Tingkat/Kelas : IA-Theologia
    Mata Kuliah : Ujian Tengah Semester Ilmu Budaya Dasar
    Dosen : Pdt.Edward Simon Sinaga, M.Th

    Jawaban Soal Uts
    1. Ciri-ciri bangsa yang maju menurut M.T.Zen pada urutan yang ke tiga dan empat adalah : 3.Bertanggung jawab. 4. Menghormati Hukum.
    Dan Latar belakang lahirnya Mata Kuliah IBD ( Ilmu Budaya Dasar ). Serta Kaitkan Dengan Ilmu Budaya Dasar.

    Jawab : Latar Belakang lahirnya Ilmu Budaya Dasar, Kehadiran mata kuliah Ilmu Budaya Dasar kurang begitu dikenal dan memikat sehingga para mahasiswa merasa kurang puas akan hadirnya IBD, yang kebanyakan materi nya sering tidak baku dan kurang jelas kadang kadang memberikan kesan yang kurang bermakna. Namun sajian ini mencoba untuk menyempurnakan dengan memberikan konsep yang lebih jelas dan mudah dimengerti oleh mahasiswa, sehingga Ilmu Budaya dasar memiliki makna yang lebih berarti dan juga mampu membekali mahasiswa dalam bergaul dimasyarakat umum maupun masyarakat akademik yang sesuai dengan tujuan lahirnya lahirnya IBD dalam perkuliahan.
    Selain perlunya pemahaman materi IBD, mahasiswa perlu memahami terlebih dahulu bagaimana mata kuliah IBD lahir. Dengan demikian, mata kuliah tersebut dapat terealisasikan dengan baik. Sampai saat ini IBD sudah masuk kedalam komponen Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) dan mampu mengerti tujuan dari IBD baik tentang hakikatnya serta tujuannya.
    Tujuan Ilmu Budaya Dasar : 1) Mempertajam Kepekaan Mahasiswa Terhadap lingkungan Budaya untuk lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.
    2) Menjadikan pemimpin Bangsa yang tidak jatuh kedalam sifat kedaerahan.
    3) Membangun kesadaran dan prinsip untuk melakukan yang terbaik bagi manusia.
    Jadi dalam kutipan Gunawan dari M.T.Zen menyatakan ciri Negara Maju yaitu bertanggung jawab dan menghormati hukum berkaitan dengan Tujuan Belajar Ilmu Budaya Dasar. Mengenai bertanggung jawab berkait dengan tujuan ilmu budaya yang pertama yang mengatakan mempertajam kepekaan Mahasiswa Terhadap Lingkungan Budaya untuk lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.
    Dan mengenai Menghormati Hukum terdapat dalam tujuan ilmu budaya pada yang kedua dan mengatakan membangun kesadaran dan prinsip untuk melakukan yang terbaik bagi manusia. Sehingga kesimpulan nya bahwa ilmu budaya dasar mengajarkan agar mahasiswa memiliki sifat ciri Negara maju. Dan menjadi pendorong agar membuat Negara maju. Salam Ilmu Budaya.

    BalasHapus
  112. 2. Nilai-Nilai Kemanusian menurut P. Haryono (1996), membahas, kebebasan,Tanggung Jawab, dan keadilan.” Penjelasan analisa saya.!

    Jawab : Kebebasan, Tanggungjawab dan Keadilan Filsafat Tao mengatakan,“ada kehormatan khusus (nilai) yang hanya dapat dialami oleh perjalanan usia”.Pengalaman ini membuat orang merumuskan dalil-dalil yang hanya dimengerti oleh mereka yang telah menjalani usia, lebih-lebih dalil-dalil itu sulit dimengerti di akal. Hubungan Kebebasan, Tanggungjawab, dan Keadilan Antara kebebasan dan tanggung jawab terdapat hubungan yang menyangkutpenghormatan atau pengakuan atas hak dan kewajiban yang dimiliki orang yang satu dengan hak dan kewajiban yang dimiliki oleh orang yang lain. Dan Analisa Saya mengenai pandangan P. Haryono, saya berpikir bahwa Manusia akan mendapat kehormatan Khusus (nilai) yang hanya dialami oleh perjalanan manusia. Disini maksudnya bahwa dalam perjalanan usia manusia pasti terdapat pengalaman yang akan dia alami. Sehingga pada umumnya orang yang lebih tua akan menasehati perilaku kepada yang lebih muda karena diaanggap bahwa yang sudah tua mengalami perjalanan hidup itu sehingga dalam pemikiran yang lebih muda sulit dimengerti karna mereka belum melewati atau melangkah dalam masa itu sehingga dalam situasi ini yang lebih tua dianggap orang yang hanya mengerti akan permasalahan masa muda yang akan dialami oleh orang yang lebih muda. Dan tentu tanggung jawab yang lebih tau lebih tinggi terhadap yang muda karna banyak yang sudah dilewati orang tua dalam mengajarkan yang lebih muda. Ini yang menjadi dalil-dalin yang hanya dimengerti oleh akal. Tetapi bukan berarti simuda tidak memiliki tanggung jawab, hanya saja orang yang lebih tua sudah memberikan arahan pada orang yang lebih muda. Dan orang yang lebih muda lebih baik mendengar akan apa kata yang sudah mengalami perjalanan hidup masa muda. Salam Ilmu Budaya.

    BalasHapus
  113. 3. Pilihan 1 yang didalam blog saya terdapat pada komen dari teman kami Rovina Silalahi Kelas1D yang menyatakan :
    setelah saya mengikuti dan membaca semua komentar-komentar bapak dan juga pertanyaan-pertanyaan teman-teman, saya merasa tertarik dan merasa lebih termotivasi dengan adanya blog ini. saya merasa bangga akan adanya ide bapak dalam membuat blog ini, sehingga adanya blog ini jadi mempermudah mahasiswa dalam membahas IBD lebih dalam lagi, sehingga wawasan kami mengenai IBD akan semakin bertambah. mungkin jika tidak adanya blog ini, wawasan kami mengenai IBD akan menipis. tapi syukurlah bapak sangat kreatif dalam mendidik kami mahasiswa, sehingga kami tidak hanya belajar IBD di setiap hari senin dan tempatnya di ruang kelas saja, tapi skarang kita sudah bisa membahas IBD setiap saat, kapan, dan dimana kita berada.
    trimakasih ya pak, buat ide dan kekreatifan bapak dalam mengajar kami,
    smoga kedepannya bapak semakin lebih kreatif lagi dalam mengajar kami mahasiswa, sehingga motivasi mahasiswa dalam belajar semakin meningkat
    Dan jawaban dari Mago Dang Edward Sinaga yaitu: Saya juga sangat mengapresiasi kemauan dan semangat kalian adek-adek mahasiswa (calon hamba, pelayan, dan pemimpin gereja kita ke depan), tanpa kalian saya tidak akan ada ide, melihat kehadiran dan kebersamaan kalian khususnya stambuk 2015 (pemecah record, jumlah dan kelas terbanyak yang pernah diterima dalam sejarah lahirnya Abdi Sabda), saya mungkin tidak akan berupaya memiliki blogg. ini.
    Saya tertarik karena Ini bukti Bahwa perkembangan zaman berkembang melalui teknologi tetapi sekaligus menjadi bukti buat kita semua bahwa perkembangan zaman bisa membuahkan dampak positif dalam diri manusia. Dan ini membuat dampak positif dalam perkembangan zaman.. saya sangat senang kita bisa menguasai teknologi,. Salam ilmu Budaya.
    Pilihan 2 yang saya sukai yaitu dari teman kami Netti Pasaribu dari kelas 1D theologia yang mengatakan Syalom pak dan syalom bagi teman-teman...
    saya merasa beruntung bisa lebih mempelajari IBD dimana kita bisa lebih mendalami nilai-nilai kemanusiaan. seperti yang telah kita pelajari dalam sajian 3 nilai-nilai kemanusiaan itu meliputi etika,moral dan etos.
    dengan adanya nilai-nilai ini maka hubungan kita dengan lingkungan akan baik dan sejahtra. terlebih lagi dimana etika mengajarkan kita untuk mengerti mengapa, atau dasar apa kita harus hidup menurut norma-norma tertentu Dan di sini kita diajak untuk lebih berfikir atas apa yang akan kita lakukan sebelum bertindak,terlebih di zaman sekarang ini yang semakin berkembang. Banyaknya hal-hal yang mempengaruhi kita di lingkungan zaman sekarang, kesadaran kita akan moral itu sangat dibutuhkan.
    God Bless Us :)
    Dan Jawaban Dari Mago Dang Edward ialah IBD, adalah nilai-nilai untuk kemnusiaan yang lebih baik, terutama dalam latarbelakang kependetaan kita, karena sia-sialah sarjana teologia kalau kita tidak perduli hal-hal yang berkaitan dengan etika, moral, dan etos, karena semuanya nilai-nilai kemanusiaan itu akan menyuarakan kebenaran, kebaikan,dan keadilan.

    Salam IBD
    Alasan saya tertarik pada ini karena ini mengajarkan saya bahwa dalam studi sebagai sarjana teologia saya harus mengetahui dan perduli hal hal yang berkaitan dengan etika , moral , dan etos. Sehingga ini menjadikan saya dorongan untuk mengetahui mengenai ketiga hal tersebut..
    Terima Kasih buat refrensi yang Dosen kami berikan.. Salam Ilmu Budaya.

    BalasHapus
  114. Pilah 3 dari teman kami dina Erika : setelah mempelajari IBD saya lebih banyak mengetahui budaya-budaya daerah suku Toba, Simalungun, dan Karo. ini lebih membuka wawasan saya mempelajari kebudayan yang lainnya, dan saya lebih menghargai kebudayaan tersebut. IBD juga membuat pengetahuan saya lebih menghargai nilai-nilai kemanusiaan yang membuat semua orang menjadi lebih baik lagi, moral manusia juga lebih baik karena sudah menghargaai setiap manusia, saya lebih di dewasakan lagi untuk menyikapi UU yang di berlakukan negara inu kepada masyarakatnya
    Dan Balasan Dari Mago Dang Edward ialah. IBD, adalah membangun kualitas manusia dalam seluruh aspek-aspek kehidupannya dan interaksina dengan manusia bahkan dengan seluruh mahluk ciptaan lainnya.

    Salam IBD

    Saya tertarik karena pada pembahasan ini diajarkan mengenai suku suku dan saya mengetahui ini dan terbuka dengan budaya lain merupakan langkah baik dalam belajar ilmu budaya terima kasih..


    Inilah Hasil Ujian Tengah semester saya pak.. Terima Kasih, Salam Ilmu Budaya.

    BalasHapus
  115. Nama : Roy Prananta Purba
    NIM : 15.01.1319
    Kelas/jurusan : I-A/Theologia
    Mata Kuliah : Ujian Tengah Semester Ilmu Budaya Dasar
    Dosen : Pdt.Edward Simon Sinaga, M.Th

    1. Ciri-ciri bangsa yang maju menurut M.T.Zen pada urutan yang ke tiga dan empat adalah : 3.Bertanggung jawab. 4. Menghormati Hukum. Dan Latar belakang lahirnya Mata Kuliah IBD ( Ilmu Budaya Dasar ). Serta Kaitkan Dengan Ilmu Budaya Dasar.
    Jawaban:
    Memandang dari latar belakang lahirnya Ilmu Budaya Dasar yang akan memberikan pemahaman bagi mahasiswa khususnya yang mempelajari IBD tentang eksistensi IBD ditengah-tengah pesatnya perkembangan jaman yang semakin maju ini. Sebenarnya IBD berawal dari individu atau manusia itu masih kecil. Disinilah letak tanggung jawab IBD bagaimana IBD dapat memberikan pemahaman tersebut. Tanggung jawab tersebut bukan hanya tanggung jawab yang mengajarkan IBD tetapi juga menjadi tanggung jawab yang mempelajarinya. Eksistensi IBD akan sangat berpengaruh jika diikuti dengan rasa tanggung jawab. Tanggung jawab menjadi ciri-ciri Negara maju menurut M. T. Zen karena sebuah Negara akan kokoh berdiri ketika tanggung jawab ada disetiap sisinya. Rasa tanggung jawab akan memperkuat keseimbangan antara masyarakat setia negara. Menurut analisa saya, tanggung jawab juga adalah nilai-nilai kemanusiaan bahkan bukan hanya kepada manusia tetapi kepada alam semesta ini. Nilai tanggung jawab dalam IBD dapat berbuah dari tujuan IBD. Tujuan IBD adalah memberi penajaman dan kepekaan mahasiswa mengenai pemahaman terhadap lingkungan dan budaya, memperluas pandangan mahasiswa tentang kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan sikap kritis terhadap persoalan yang ada, menjadikan mahasisiwa menjadi peminpin yang ideal. Itulah tujuan IBD, dan ketika tujuan itu tidak bisa terlaksana oleh IBD maka IBD dianggap tidak bertanggung jawab. Peyempurnaan tujuan IBD juga didukung oleh manusia yang berhubungan erat dengan ilmu tersebut. Dalam hal ini, tanggung jawab bukan hanya milik IBD tetapi milik semua manusia karena pokok utama pembicaraan dalam IBD adalah manusia dan lahirnya IBD juga dari hasil pemikiran manusia.
    Indonesia adalah negara hukum(UUD pasal 1 : 3). Hukum adalah acuan negara untuk berbuat sesuatu. Hukum sebagai tolak ukur suatu negara dinyatakan maju atau berkembang. Setiap negara mempunyai hukum termasuk Indonesia. Indonesia mempunyai undang-undang dasar 1945 menjadi sumber hukum tertulis. Bahkan disetiap keberagaman suku di Indonesia memiliki hukum masing-masing yang sering disebut hukum adat. Dalam konteks bangsa Israel, ketaatan mereka kepada Musa yang membawa mereka sampai selamat di tanah Kanaan. Dan ketaatan mereka terhadap hukum taurat. Mereka tidak pernah meninggalkan hukum taurat. Kita melihat samapi sekarang bahwa bangsa Israel menjadi salah satu bangsa tang ditakuti didunia. Taat akan hukum juga berperan penting dalam IBD. Dari sisi nilai kemanusiaan, hukum dapat disamakan dengan nilai etika dalam hal ketaatan. Bagaimana manusia dapat memakai etika dalam menaati hukum.
    Menurut analisa saya, saya berpendapat bahwa nilai tanggung jawab sangat berpengaruh dalam hal menghargai hukum. Titik tolak tanggung jawab adalah hukum itu sendiri. Setiap hukum yang ditaati dan dihargai adalah didasarkan kepada tanggung jawab. Ketika kita bertanggung jawab maka secara otomatis juga hukum akan kita taati dan hargai.
    Menghormati juga ada dalam konteks kemanusiaan karena sepanjang IBD kita tak bisa terlepas dari manusia dan kemanusiaan. Hukum yang dihormati dan dihargai akan menjadikan negara bertanggung jawab dan memajukan atau menciptakan kebahagiaan bagi manusia itu sendiri. IBD sangat dipengaruhi oleh kedua hal tersebut.IBD dalam tanggung jawab menghormati hukum menjadi suatu penghidupan baru bagi IBD.

    BalasHapus

  116. 2. Nilai-Nilai Kemanusian menurut P. Haryono (1996), membahas, kebebasan,Tanggung Jawab, dan keadilan.” Penjelasan analisa saya.!
    Analisa saya mengenai nilai kemanusiaan yang dikatakan oleh P. Haryono (1996) yang membahas tentang kebebesa, tanggung jawab dan keadilan adalah sebagai berikut.
    Saya akan menganalisa kata per kata. Kebebasan berarti tidak ada keterikatan oleh suatu apapun. Dalam bahasa inggris dikatakan “freedom” yang berarti kebebasan, hilangnya suatu keterikatan, kemerdekaan. Kata free sering kali kita pakai dalam bahasa sehari-hari yaitu pre yang biasa kita artikan sebagai gratis. Saya berpendapat bahwa kebebasan dapat memberikan suatu kebahagiaan kepada para yang menerimanya. Secara harafiah saya mengartikan kebebasan adalah kemampuan individu untuk melekukan segala sesuatu dengan segala kemampuan dirinya. Kesejahteraan atau soteria adalah tujuan hidup manusia. Kesejahteraan juga dapat dicapai dengan kebebasan. Individu akan merasa sejahtera ketika ia bisa melakukan apa saja yang ia inginkan atau dengan kata lain dikatakan bebas. Akan tetapi dalam konteks kebebasan ini juga harus didasari oleh rasa tanggung jawab.
    Tanggung jawab adalah konsekuensi atas segala sesuatu yang kita lakukan. Dalam bahasa inggris disebutkan “resposibility” yang artinya menanggung dan menjawab. Respon artinya jawaban, maka tannggung jawab juga bisa diartikan sebagai jawaban atas apapun yang kita lakukan. Dalam test masuk STT Abdi Sabda, saya diwawancarai oleh Pdt. Edward Simon Sinaga M.Th. beliau bertanya mengenai arti tanggung jawab. Jawaban saya, tanggung jawab adalah sesuatu yang harus dilakukan dan dijalankan. Hidup dalam tanggung jawab adalah suatu keharusan. Letak tanggung jawab dapat diwujudkan dalam segi hidup adil. Nilai keadilan dapat juga dinyatakan melalui tanggung jawab.
    Keadilan berasal dari kata dasar adil, adil dapat diartikan sebagai keseimbangan, tidak berat sebelah. Penafsiran saya mengenai lambing keadilan adalah timbangan dan pedang bermata dua yaitu dalam hal timbangan, keadilan adalah sebagai penimbang, dan timbangan yang tepat yang tidak ada pandang bulu. Dalam hal pedang bermata dua, saya berpendapat artinya bahwa setiap yang bersalah pasti kena hukuman. Dari pernyataan diatas saya dapat analisa bahwa arti keadilan sesungguhnya adalah hukuman atau ganjaran yang setimpal dengan apa yg kita lakukan. Kepantasan atau ketepatan hukuman ditimbang berdasarkan hal-hal yang telah membudaya. Hal-hal yang telah dipegang lama oleh manusia. Saya melihat bahwa keadilan tidak ada pada penderitaan Yesus di kayu salib. Sepantasnya hali itu manusia yang berdosa yang pantas menerimanya. Ia tidak berdosa, tidak bercela, suci dan kudus. Dari hal ini saya menganalisa bahwa kasih yang tak terbatas itu tidak memandang keadilan.
    Tuhan Yesus telah mati bagi kita dan memberikan kebebasan dari hukuman dosa. Dialah yang bertanggung jawab atas hukuman dosa kita.

    BalasHapus
  117. 1. Eikel ginting
    NIM: 15.01.1245
    Berbicara tentang budaya, Indonesia tidak lagi diragukan dengan keragaman akan budaya. Hampir tiap daerah memiliki nilai-nilai kebudayaan. Melihat konteks tahap-tahap akan perkembangan budaya Indonesia dari budaya primitf sampau sekarang yang disebut budaya modern menjadikan Indonesia bisa disebut negara pra dewasa. Bagaimana di pembahasan H. Bagir dalam Negeri Tuna Budaya, inti dari pembahasannya bagaimana konteks bangsa Indonesia yang lupa cara mewujudkan esensi dari budaya dalam kehidupan seperti budaya “maradat” dalam budaya batak.
    Dalam pembahasan Negeri Tuna Budaya masalah bangsa Indonesia yang terberat ialah hilangnya generasi-generasi penerus bangsa yang tidak salah menafsir arti budaya dalam kehidupan, serta generasi yang tidak malu meweujudkan budaya sebagai rumah persatuan akan nilai-nilai kemanusiaan, Budaya hendaknya bukan di rusak oleh modernisasi serta nilai kemanusiaan yang tergerus oleh keegoisan dan pemenuhan hawa nafsu yang dapat menjadikan budaya dalam konteks kebersamaan menjadi “tuna” atau “cacat”.
    Sampai akhirnya pelajaran IBD ini sebagai landasan untuk memperbaiki stigma akan budaya yang salah. Dan dengan harapan IBD menjadi model pemikiran maju bagi mahasiswa/mahasiswi untuk mewujudkan budaya Indonesia yang bermartabat namun bercitarasa modern.

    #Salam Budaya

    Jawaban : Terimakasih komennya Eikel Ginting/ NIM: 15.01.1245, kiranya IBD menjadi pendamping bagi semua mahasiswa yang menggali ilmu teologia di STT Abdi Sabda; karena STT ini ada di beranda budaya Batak yang sangat kaya dengan nilai-nilai sebagai warisan daya juang, tindak, cipta, dan sarat makna dari leluhur masyarakat Batak (Toba, Karo, Simalungun, Pakpak, dan Angkola-Mandailing.

    Ketertarikan saya mengenai komentar Eikel ini adalah ketika ia melihat keberagaman suku. Eikel memandang pluralism suku yang ada di Indonesia dan terkhususnya di peradatan suku-suku Batak di Sumatera Utara. Dan jawaban bapak dosen sangat mengena di hati saya. Karena sangatlah baik ketika IBD menjadi penyeimbang dan pendampin budaya pluralism STT Abdi Sabda bahkan Indonesia.

    2. TUAH GINTING
    Ilmu Budaya Dasar akan menuntun setiap manusia agar mampu berjalan dalam roda kehidupan yang sesuai dengan norma,aturan dan nilai-nilai yang ada di lingkungan masyarakat. Kita tahu bahwa budaya-budaya di Indonesia sangatlah beragam dan kaya akan niali-nilai/ tradisi-tradisi yang berbeda juga, sehingga setelah kita mempelajari IBD kita harus mampu menghargai nilai-nilai dari budaya itu, seandainya pun itu bukan budaya kita sendiri. Dengan demikian akan tercipta keharmonisan antar budaya-budaya khususnya di Indonesia. Dan apabila kita berada di budaya orang lain kita juga harus mampu menyesuaikan diri di lingkungan budaya tersebut.

    Terima kasih :-)
    Jawaban dosen : • Terimakasih atas komennya Tuah Ginting. IBD itu mengajarkan kepada setiap insan kalau nilai-nilai kemanusiaan itu universal. Manfaat, guna, dan maknanya adalah menyatakan dan meproklamasikan kalau manusia itu berharga dan semua manusia itu sama dan satu, karena itulah demi manusia keadilan, kebaikan, dan kebenaran terus dibangun, agar manusia sejahtera, bahagia, dan damai.
    Salam Budaya.

    Saya sangat tertarik tentang tradisi dalam komentar saudara Tuah, saya sangat suka dengan budaya. Saya juga sangat tertarik dengan keberagaman budaya yang ada di Indonesia. Kehidupan budaya di Indonesia sangatlah dipengaruhi oleh manusia sendiri.

    BalasHapus
  118. 3. Rovina Silalahi Kelas1D yang menyatakan :
    setelah saya mengikuti dan membaca semua komentar-komentar bapak dan juga pertanyaan-pertanyaan teman-teman, saya merasa tertarik dan merasa lebih termotivasi dengan adanya blog ini. saya merasa bangga akan adanya ide bapak dalam membuat blog ini, sehingga adanya blog ini jadi mempermudah mahasiswa dalam membahas IBD lebih dalam lagi, sehingga wawasan kami mengenai IBD akan semakin bertambah. mungkin jika tidak adanya blog ini, wawasan kami mengenai IBD akan menipis. tapi syukurlah bapak sangat kreatif dalam mendidik kami mahasiswa, sehingga kami tidak hanya belajar IBD di setiap hari senin dan tempatnya di ruang kelas saja, tapi skarang kita sudah bisa membahas IBD setiap saat, kapan, dan dimana kita berada.
    trimakasih ya pak, buat ide dan kekreatifan bapak dalam mengajar kami,
    smoga kedepannya bapak semakin lebih kreatif lagi dalam mengajar kami mahasiswa, sehingga motivasi mahasiswa dalam belajar semakin meningkat
    Dan jawaban dari Mago Dang Edward Sinaga yaitu: Saya juga sangat mengapresiasi kemauan dan semangat kalian adek-adek mahasiswa (calon hamba, pelayan, dan pemimpin gereja kita ke depan), tanpa kalian saya tidak akan ada ide, melihat kehadiran dan kebersamaan kalian khususnya stambuk 2015 (pemecah record, jumlah dan kelas terbanyak yang pernah diterima dalam sejarah lahirnya Abdi Sabda), saya mungkin tidak akan berupaya memiliki blogg. ini.
    Saya sangat tertarik dengan kata-kata saudari Rovina Silalahi “tapi syukurlah bapak sangat kreatif dalam mendidik kami mahasiswa, sehingga kami tidak hanya belajar IBD di setiap hari senin dan tempatnya di ruang kelas saja, tapi skarang kita sudah bisa membahas IBD setiap saat, kapan, dan dimana kita berada. trimakasih ya pak, buat ide dan kekreatifan bapak dalam mengajar kami, smoga kedepannya bapak semakin lebih kreatif lagi dalam mengajar kami mahasiswa, sehingga motivasi mahasiswa dalam belajar semakin meningkat”. Saya sangat setuju dengan pendapat ini. Ketika saya belajar melalui blog ini maka saya tidak hanya belajar IBD tetapi juga belajar menghargai pendapat teman.

    Ini hasil usaha saya pak. Terima kasih.
    Salam ibd. Bujur, mauli ate, thank you, asante.

    BalasHapus