Senin, 14 Maret 2016

Nilai-nilai Kemanusiaan Teo. IB - Kelompok IV



Nama                          : Cristiani
                                      Elsita Br. Bagun
                                      Feran Riki Barus
                                      Ramoti Hutabarat
                                      Ravael Simajuntak
Tingkat/Jurusan        : I.B / Teologi
Mata Kuliah               : Ilmu Budaya Dasar
Dosen                          : Pdt. Edward Simon Sinaga, M.Th
Keperhiakan Kaum Miskin, Konteks yang Melatarbelakangi dan Gambaran Kaum Miskin dalam Balada Becak Karya Y.B Mangunwijaya[1]
I.       Pendahuluan
          Dalam sajian kali ini kami akan membahas mengenai keperhiakan kaum miskin, dalam konteks yang melatarbelakangi dan gambaran kaum miskin dalam balada becak karya Mangunwijaya. Bagi kami, topik ini sangat menarik, karena dari novelet Balada Becak ini menceritakan sebuah riwayat melodi Yusuf dan Riri, dan dalam novelet ini mencoba menggapai konteks seperti apa yang melatarbelakangi obsi dan obsensinya, serta ingin mendeskripsikan bagaiman Mangunwijaya menggambarkan keberpihakanya terhadap kaum miskin yang ada dalam novelet tersebut. Semoga dengan sajian kami ini dapat menambah wawasan kita semua.
II.      Pembahasan
          1.1.      Sinopsis Novelet Balada Becak
                        Bagian satu(hlm.7-34)  menceritakan leleki muda lulusan SMA bernama Yusuf (dipanggil Yus) yang sehari-harinya disibukkan dengan melamun dan menghayal, lantaran gagal melanjutkan kuliah karena tiadanya biaya. Akibat kemiskinan, itulah biang keroknya. Untuk sementara, Yus ditampung Rahmat (Kakaknya), membantu bekerja di bengkelnya sebagai tukang las. Selain bekerja di bengkel kakaknya, Yus sering diminta mengantarkan gori milik Bu Dullah dengan naik becak.
                        Yus, yang boleh disebut sebagai tokoh utama novelet ini, di sela-sela mengelas, khayalannya terbang bersama Lilian, mahasiswa jurusan Arsitektur Universitas Gadjah Mada, teman Yus di SMA dulu. Ia suka pada gadus itu. Tapi, keadaan yang membuat hatinya menciut. Yus tukang las, bukan mahasiswa, sedang Lilian mahasiswa jurusan Arsitektur. UGM lagi. Akibatnya, menghayal adalah pelampiasan logis bagi keinginan yang  tak kesampaiaan. Perjumpaanya kembali dengan Lilian pun dibuat dramatis. Saat itu Yus sedang istirahat melamun di becaknya di tengah gerbang di depan gedung perkuliahan Jurusan Teknik Arsitektur UGM. Dari dalam kampus Nampak Lilian naik sepeda kumbang. Terdengar celoteh dan canda ria sekelompok mahasiswa-mahasiswa yang pulang kuliah. Lilian Nampak melambai-lambaikan tanganya kepada teman-temanya. Saking  asyiknya, Lilian tak menampak ada becak parkir agak di tengah gerbang kampus. Maka, sesaat kemudiaan….grobyak, sepeda kumbang Lilian tersungkur menabrak becak Yus. Tubuh Lilian langsung masuk dalam pelukan Bang Becak. Selebornya rusak parah. Astaga, ternyata kecelakaan yang menggembirakan. Yus ketemu Lilian. Tak ada pertengkaran. Yus kemudian bertanggung jawab mengelas selebor sepeda kumbang Lilian dengan senang. Dan sejak itu pulalah bayangan Lilian tak mau lepas dari benak Yus.
                        Sementara itu, Riri, anak gadis Bu Dullah si pedagang gori, selalu ikut Yus mengantar gori dengan membonceng di selebor belakang. Meski malu-malu, diam-diam ternyata Riri menaruh hati pada Yus. Sementara Yus masih ogah-ogahan. Dengan Yus sebagai pengayuh becak, mereka bertiga (Bu Dullah yang bawel, bertubuh gemuk, tapi singsat itu, suka naik di atas gori-gori) melintasi jalan-jalan di pinggir kota Yogyakarta ke tempat yang dituju seperti dapat dilihat dalam cover novelet BB goresan Mangunwijaya yang apik ini. Peristiwa lucu pun sering hadir dalam momen ini. Gori ditumpuk tinggi dalam becak, menggunung melebihi ukuran; akibatnya sebelum gori-gori itu diikat, runtuh berhamburan menggelinding ke mana-mana. Yus pun suka iseng menyepak gori kecil yang menggelinding ke arahnya. Celakanya itu gori yang disepak Yus, meleset bak peluru berduri dan jatuh di antara kernet truk yang sedang bergurau dengan perempuan penjual jamu galian. Si kernet dengan sewot langsung menyepak balik ke arah Riri yang berdiri dekat becak. Riri sempat mengelak, dan buk, gori kecil itu menghantam tubuh gemuk Bu Dullah. Karuan saja ia meledak marah ke arah Yus. Yus membuat sembah sebagai tanda mohon damai. Bu Dul jengkel berulah meniru-niru gaya sembah pula. Lalu meledaklah sorak-sorai anak-anak yang diikuti tanda sembah pula. Akan tetapi, tak lama kemudian, Yus, Riri, Dullah, dan gori-gorinya meluncur kembali dengan anggun di jalan raya. Beberapa saat kemudian, Yus nampaknya sedang apes. Dalam situasi seperti itu, gadis yang selalu mengobsesi lamunannya, mendadak muncul…. Karuan saja Yus kelimpungan. Yus berlindung di balik tubuh Bu Dullah, tetapi toh keburu Lilian melihatnya terlebih dulu. Lilian justru meninggali senyum menawan pada Yus.
                        Sementara itu, teman-teman sebengkel Yus tahu, kalau Riri menyukai Yus. Sedang Yus pura-pura tidak tahu. Ia tetap masih melamunkan Lilian. Lamunan demi lamunan terus menguasai pikiran Yus setelah Bu Dullah dan Ririn masuk pasar. Dalam khayalannya, Yus menjadi orang-orang ternama dan kaya. Sedang Lilian, dalam khayalannya itu, jatuh hati pada Yus tanpa ragu. Dan ujung dari lamunan itu, becaknya terperosok ke dalam selokan bersemak di muka bengkel abangnya. Alamaaak!
                        Bagian dua(hlm. 35-39)  Mengisahkan Yus menjenguk Pak Kario (Ayahnya) yang terbaring sakit dirawat Fifi (Fitri) istri Rahmat, kakaknya. Pak Kario mengeluhkan kemelatarannya sehingga tidak mampu menyekolahkan anaknya lebih lanjut. Tak lama kemudian Yus pamit pada ayahnya untuk menjemput Bu Dullah dan Riri dengan becaknya. Di tengah jalan mereka bertiga diganggu oleh deru sepeda motor gerombolan pengebut yang nyaris menggaet Bu Dullah. Untunglah datang Polisi polentas yang melabrak, mengejar gerombolan tadi. Ternyata sesampainya di rumah, gerombolan pengebut kembali menggoda Riri. Riri menagis ketakutan. Yus, teman-teman bengkelnya dan semua pemuda kampung keluar mengepung pengebut sialan itu. Mereka kalah banyak jumlahnya, gembong pengebut mengajak teman-temanya putar sepeda motor, ngecir pergi.
                        Bagian tiga (hlm 40-46)  Menceritaka ronda malam di desa Yus dan Riri yang terletak di pinggir kota. Malam itu Riri Kelimpungan merindukan Yus dan teman-temanya yang main gitar di Gardu Roda yang terletak di depan rumah Bu Dullah. Riri tidur menelungkup, diomeli ibunya. Bu Dullah tak setuju jika Riri mnyenangi Yus yang hanya tukang las, sementara si Jamin anak Pak Lurah pelemmdukuh lebih bisa diharpkan. Tapi Riri tak mau. Ia tetap merindukan Yus. Terjadi tarik-menarik antara anak dan ibu. Bu Dullah yang dulu bernama Kasanah anak tunggal lurah desa, akhirnya mengalah. Bu Dullah tak mengingkari, ketika masih dipanggil kasanah ia pernah tergila-gila dan jatuh cinta serta nekat kawin lari dengan pemain ketoprak yang mementaskan lakon Damarwulan-Menakjingga. Bu Dul berlinang-linang matanya mengenangkan peristiwa itu. Dan Riri kencang dirangkulnya.
                        Bagian empat (hlm. 47-51) mengulang rutinitas becak penuh gori dengan Bu Dul, Riri, dan becak Yus bertemu Lilian. Lilian menanyakan selebornya. Terjadilah dialog antar mereka berdua yang menyebapkan Riri Sewot. Dialog ini sangat menarik untuk dikutip:
                                    “Thank you Miss! Good bye Miss shelei Bohr!” Lilian tertawa geli, melambai dan              pergi.
                                    Riri, melirik agak cemburu pada Yusuf, “Temanmu sekarang kok tambah cantik                             ya.”   “Ooooh, lebih cantik Bu Dullah.”
                                    Bu Dullah melabrak, “Apa kau bilang? Satu kali lagi, omong apa?” Yusuf pura-                             pura naif, “Gori-gorinya Bu Dullah kok besar-besar.” Yusuf dipukul Bu Dullah.                                     “seandainya kau bukan anak pak Kario, sudah saya saya Gudeg kau!”
                        Bagian empat ini ditutup dengan peristiwa yang sedih. Sekembalinya mengatur gori, Yus ketemu lagi dengan Jauhari mahasiswa pengamen bergitar yang meminta tolong untuk meyelipkan surat di rumah nomor 10. Belum sempat menyanggupi, kembali menderu-deru grombolan pengebut. Becak ditabrak ramai-ramai dan terguling, ringsek. Roda belakangnya menjadi angka delapan. Yus terlempar, tapi Jauhari tertabrak berdarah-darah, dan akhirnya meninggal di rumah sakit. Yus mendapat warisan Gitar.
                        Bagian lima (hlm. 52-56) menceritakan Pak Haji yang memesan kap untuk mobil kolt-nya pada bengkel Rahmat. Yus masih asik mememoles selebor kendaraan Lilian sambil melamunkan bangsal agung resepsi kenegaran. Tampak Ibu Dirjen Deparlu bernama Riri, Menteri Gori dan Gudeng  Bu Dullah, kawan-kawan Yus sekampung sebagai jendral, laksamana, dan diplomat, pak Polantas menjadi marsekal menjaga sekuriti. Kepala Negara ternyata ayah Yusuf  Pak Kariosetono, panglima Besar dijabat Rahmat. Mereka sedang menyabut kedatangan Sri Ratu Lilian Sarsaparilla. Dan Yus, ternyata menjadi komponis kesayangan bernam Mister Profesor Yusuf Marsudi. Yus memberi hormat pada Sri Ratu, mengambil Gitarnya melantunkan orkes simfoni TVRI. Setelah itu Yus berjabat dengan Sri Ratu. Riri penuh kecemburuan. Dan Lilian Sarsaparilla memandang Yus penuh pertanyaan… tahu-tahu Yus tersadar mendengar pertanyaan Lilian apakah selebornya sudah selesai diperbaiki. Yus mengagguk. Hanya sebentar pertemuan itu, dan…. Rrrrang…. Sepeda kumbang Lilian cepat menghilang meninggalkan Yus yang terpana.
                        Bagian enam (hlm. 57-59) mengisahkanYus seorang diri kerja lembur di bengkel abangnya. Saat itu pukul dua malam, datang sebuah kolt yang dinaiki dua orang. Pembawa kolt itu meminta Yus untuk mengelas pedal rem kendaraannya  yang patah tanpa dicopot. Yus curiga. Sebab jika permintaan itu diturut, artinya pedal rem dilas tanpa dicopot, akan sangat berbahaya.  Bisa menyebapkan kebakaran mesin. Apalagi tingkah kedua orang itu mencurigakan. Yus ternyata berhasil mengelabui mereka walaupun di bawah todongan pistol. Kolt itu ternyata milik Haji Tauhid. Berkat kecerdikanYus, kesingapan kakaknya, dibantu orang-orang kampung, perampokan itu bisa digagalkan, meskipun harus dibayar dengan luka-luka tampak di badan Yus.
                        Bagian tujuh (hlm. 60-64) Memuat akhir kisahan pendek novelet ini. Sepulang dari pasr, Riri dan Bu Dullah membawa termos besar yang berisi es krim yang dipakainya sebagai hadiah kepada Yus sang ”pahlawan” yang terbarig di amben dengan tangan terbebat. Muncul pula Pak Haji Tauhid yang menyatakan terima kasihnya kepada Yus sambil memberikan bungkusan yang diterima pada Riri untuk Yus, karena tangan kanan Yusuf dalam perban, “Dik Rahmat, saksikan. Ini baru tahap pertama. Katanya butuh modal, bukan. Ini tanpa bunga dan modal juga tidak perlu dikembalikan. Ini grent, ya grent itu nama internasionalnya. Tapi menurut ukuran desa harap disebut biasa saja: sekadar tanpa tanda terima kasih. Yah, ini baru pelita I. Nanti kalau perlu masih dapat pelita II, pelita III, begitu menurut cara nasional.”  Kisahan  happy ending ini berkhir dengan meriah karena Bu Dullah, keluarga Yus, dan bahkan  Pak Haji Tauhid bersama-sama merestui hubungan Riri dan Yus.
                        2.2       Konteks yang Melatarbelakangi Opsi dan Obsesinya
                        Dewasa ini, aggapan bahwa karya sastra hanyalah hasil khayalan pengarnagnya saja, perlu ditolak. Tidak sederhana itu. Demikian juga anggapan bahwa karya sastra hanyalah tiruan kenyataan (Plato, Aristoteles), atau karya fisik yang bergerak dalam sebuah dunia imaginatif (Wellek & Warren, 1971), sebuah dunia rekaan, dunia lain, atau sebuah dunia alternatif, yang dipelajari secara terpisah dari fakta-fakta lainya seperti ekonomi, politik, agama, dan kebudayaan adalah pendapat yang menyesatkan. Dalam dua dekade terakhir abad ke-20, telah muncul pradigma baru pendekataan new historicism (historisisme baru) yang dipelopori oleh Stephen Greenblaatt.
                        Munculnya novel burung-burung manyar dan ikan-ikan Hiu, Ido, Homa misalnya, Putung-putung Roro mandut(1978), di bawah bayang-bayang Adikuasa (1987), Putri Duyung  yang  mendamba(1987), Esai-esai Republik (1987), Tumbal (1994), Gerundelan orang-orang Republik (1995), perlu dibaca dengan serius. Tentu saja, perlu pula membaca. Bagaiman proses kreatifnya. Menurut Mangunwijaya, peoses terjadinya burung-burung manyar  dan novel-novelnya yang lain, kebanyakan meminta waktu relative banyak melalui jalan coba dan sehat. Burung-burung manyar semula dimaksudkan hanya sebagai sebentuk novel untuk “mengabdikan” kota keluarganya, Magelang, denga latar belakang perang kemardekaan, khususnya medan laga Magelang-Ambarawa. Novel ini terdorong oleh kejengkelanya mengenai pemalsuan-pemalsuan dan pemitosan peristiwa-peristiwa sejarah yang tidak sehat. Magun ini mengimbau kawan-kawan sebagsa untuk merenungkan kembali pertanyaan dasar kehidupan; dan khusunya bertanya kembali maksud esensi Revolusi 1945 itu.
                        Terkait dengan itu, jangan pula lupa, bahwa karya sastra sebagi simbol verbal, objeknya adalah realitas. Realitas itu dapat berwujud realitas sosial masa kini ataupun realitas yang berupa peristiwa sejarah. Apabila realitas berupa peristiwsa sejarah seperti dalam novel Burung-burung Manyar, Ikan-ikan Hiu, Ido, Homa dan Trilogi Roro Mendut, sebenarnya mengandung maksud untuk:
1.      Menafsirkan realitas sejarah ke dalam bahasa imajiner dengan maksud memahami peristiwa sejarah menurut kemampuan/interperensi pengarang sendiri.
2.      Menjadi sarana pengarang untuk menyampaikan pikiran, perasaan, dan tanggapannya tentang suatu peristiwa sejarah dan dapat dipakai pengarang untuk menolak atau mendukung suatu tafsiran peritiwa sejarah  yang sudah mapan. (Lukacs, 1974); 45, lihat juga Kuntowidjojo, 1987).
            Lalu bagaimana dengan novelet BB? Novelet BB dapat dikategorisasikan sebagai  novelet yang bersumber pada peristiwa realitas sosial masa kini. Seperti halnya perosa liris pengakuan pariyem karya almarhum  Linus Suryadi yang menafsirkan tokoh pariyem yang terjebak dalam belantara kepriayian Ngayogyakarta; lewat novelet BB Mangunwijaya menafsirkan realitas sosial masa kini dengan tokoh tukang becak berusia muda ditegah belantara urban kota Yogyakarta di masa Orde Baru yang meliteristis dan mendewakan teknologi.
            Untuk membuktikan keperhikaan Romo Mangun terhadap orang miskin, perlu pula dibaca pula Romo Mangun di mata para sahabat, sebuah buku yang diterbitkan setelah Romo Mangun meninggal, yang berisi kesaksian hampir lima puluh orang, mulai dari presiden B.J. Habibie, para menteri, jendral, uskup, ilmuan , politis, rohaniawan, wartawan,  dan lain-lain. Presiden Habibie  menyebutnya sebagai kawan sejati, pejuang yang memberi perhatian khusus kepada umat manusia pada umumnya, khususnya bangsanya, lebih kahusus lagi orang-oarang yang menderita, yang membutuhkan perhatian. K.H. Abdul Muhaimin mengatakan  Romo Mangun selalu bersuara keras dalam membela kaum miskin. Mautia Hatta melihatnya Mangun sebagai pelanduk yang mencoba memanggil permasalahan masa kini dengan melihat ke masa lalu, dan selalu memperjuangkan rakyat kecil. Mgr. F.X. Prajasuta, MSF, uskup Banjarmasin mengatakan di tengah-tengah masyarakat  yang  umumnya beriroitasi pada harta, prestasi, kursi, gengsi, dan popularits, hidup Romo Mangun yang berioritas pada mutu hidup menjadi sangat bermakna. Orientasinya Nampak antara lain pada kepedulianya terhadap orang-orang kecil yang hidupnya dalam keadaan tidak manusiawi. Th. Sumartana mengakui dengan jujur bahwa Romo Mangun memang konsisten berada dalam posisi selalu membela mereka yang kecil.
          2.3       Gambaran Manusia Marjinal dalam Balada Becak
                        Dari hasil pembacaan saya atas novelet BB yang belum suntuk dan bertolak dari konsep pendekatan sastra new historicism, ternyata Tokoh-tokoh dalam BB yang dapat  dikategorisasikan sebagai manusia marjinal. Keberpihakan Mangunwijaya kepada mereka bukan asal berpihak, tetapi menunjukan kemungkinan penyebabnya serta bagaimana Mangunwijaya menyikapinya, sangat singkron dengan esai-esainya.
                        Begitu novelet ini dibuka, latar kisahan yang dipaparkannya langsung mengindikasikan keberpihakan sang pengarang terhadap tokoh dan lakuan yang dimainkannya. Dengan gaya berbahasanya yang khas, langsung memihak ketika menuturkan secara implisit kota mana yang memiliki universitas favorit.      
                        Mengira kalau sudah Ijazah SMP atau SMA sama dengan calon-calon pemimpin rakyat. Tetapi, Mangunwijaya tak menyalahkan mereka. Bukan kesalahan mereka, bukan kesalahan saudara, bukan kesalahan saya, bukan kesalahan siapa pun, tetapi kesalahan kita semua. Mangun menunjuk banyaknya salah tafsir tentang arti kemajuan dan indrustrialisasi ditambah status anggota PBB, itulah biang keroknya.
                        Bagaimana Yus tokoh utama novelet BB ini dilukiskan oleh Mangunwijaya? Yusuf yang dipanggil Yus ini anak tukang becak bernama Kariosentono. Ibunya sudah tiada, hanya lulusan SMA, mau lanjut tak ada biaya. Akhirnya lontang lantung, untuk menyisi waktu agar tak terperokos kepada lamuna demi lamunan, rahmat memberinya pekerjaan sebagai tukang las. Akan tetapi, hari-harinya ternyata tetap saja dipenuhi khyalannya disela-sela pekerjaan mengelas, membakar, menyambung besi. Apalagi setalah berjumpa dengan Lilian teman SMA nya yang cantik, gelagak khayalannya makin menjadi-jadi. Tetapi, Mangunwijaya tetap membelah tokoh utamanya walau pun Yus bertingkah seperti itu. Ucapannya “... dia masih belum lepas dari dunia khayalannya. Itulah...” pembelaan yang logis bukan?
Yang menarik adalah bagaimana Mangunwijaya mendeskripsikan lamunan-lamunan Yus pada saat ia mengantarkan gori-gori bersama Bu Dullah dan Riris dengan becaknya, sementara itu ia kelimpungan membanyang-bayangkan peristiwa-peristiwa asik-masuknya denagn Lilian gadis pujaannaya. Selain melamun, pulang mengantar gori Yua juga bertemu dengan pengamen muda yang ternyata mahasiswa akademi musik. (Mangunwijaya pun tak melupakan komunitas musik jalanan ini). Yos mengantar mereka tanpa bayaran.
Dan akhirnya, yang paling mengasyikkan adalah penggambaran episode Bu Dullah –Riri-Yus-Lilian dan pak polisi lalu lintas. Riri diam-diam menyenangi Yus. Riri suka Yus, sedangkan di bak becak menggunung gori yang tongkrongi Bu Dullah di atasnya. Walau sangat dekat tubuh Riri dan Yus, tetapi khayalan Yus justru nglambrang, mengejar ke mana sepeda kumbang Lilian meluncur. Itulah misteri cinta.
Bagi kami, penggambaran gerak polah Bu Dullah amatlah lengkap dan sangat masuk akal. Bu Dullah perempuan pedagang gori kelas teri ini, dilukiskan Mangun bukan hanya efektif efisien dalam menjalankan usahanya, tetapi juga pandai berkomunikasi dengan birokrat yang mungkin bisa merugikannya jika ia tidak pandai. Hal ini Nampak ketika Yus yang sableng itu, teledor, dalam mengemudikan becaknya. Yus saat itu sedang asyik membayangkan kebahagiannya bersama Lilian sehingga ia tidak melihat lampu lalu lintas sudah menyala merah, tetapi becak  terus melaju. Karuan saja Pak Polantas meniup peluit dengan sengit kea rah becak Yus. Mereka harus menghadap Pak Polantas yang berwajah Gatotkaca dengan kumisnya yang tebal seram. (Lalu meluncurlah penilaian terhadap pola tingkah alat negara  yang satu ini khas tipikal Mangunwijaya) Pak Polantas yang berkumis Gatotkaca itu justru lucu karena agak tolol. Dengan wajah sok wibawa ia memandang sebentar kepada Yusuf, lalu beralih kearah Riri. Astaga, wajah mas polantas tadi malam fantasi Riri tiba –tiba menjadi topeng bancak-dehoyok.
Deskripsi sang Gatotkaca yang agaknya terpikat wajah Riri diulang kembali sore harinya. Kali ini polantas yang gusgus tanpa perhitungan yang matang itu.ketaktulusan akan selalu mengalami nasib yang tak menguntungkan dalam kisah Mangunwijayah.
III.    Analisa
            Balada becak merupakan sebuah novel karya Mangunwijaya yang dibuat karena keberpihakan Mangunwijaya pada kaum miskin. Agar  tidak terjadi pengulangn terhadap kaum miskin yang terjadi  di Negara kita ini. Oleh sebab itu mangunwijaya membuat sebuah novelet Balada Becak yang menceritakan seorang anak muda atau sering disebu Yus yang tidak bisa melanjutkan sekolahnya karena kurangnya biaya. Dan Yus pun bekerja dengan abangnya yang bernama Rahmat sebagai tukang las, disela-sela waktu kosongnya Yus bekerja sebagai pengantar gori-gori Bu Dullah dengan menggunakan becak. Disela-sela Yus mengelas dia sering menghayalkan seorang wanita yang dia cintainya  yang bernama Lilian. menghayallah pekerjaan Yusuf disela-sela waktu luangnya. Dari novelet ini juga bisa kami lihat, bahwa masih banyak anak-anak muda Indonesia yang putus sekolah karena masalah Ekonomi. Dan dari novelet ini  juga kita bisa belajar dari seorang Yusuf, dimana walaupun dia tidak bisa melanjutkan sekolahnya dia tetap mau bekerja dan tidak malu dengan pekerjaanya sebagi tukang becak dan seorang tukang las. Dan dari novelet ini juga kita juga bisa lihat, yaitu dimana ada seorang pemuda yang  bekerja sebagai  pengamen, dan dia merupakan seorang mahasiswa akademis musik, ini bisa jadi pembelajaran bagi kita mahasiswa, yaitu kita jangan pernah malu dengan apaupun profesi orang tua kita dan profesi kita di waktu luar kuliah yang kita jalani, percayalah bahwa setiap profesi yang kita lakukan itu tidak melanggar peraturan janganlah pernah malu. Kita juga jangan pernah malu atau putus asa sebagai anak yang dilahirkan dari orang yang kurang mampu kita harus selalu semangat supaya bisa mengakat derajat keluarga kita.
IV.    Kesimpulan
            Dari sajian kali ini dapat kami simpulkan bahwa Mangunwijaya sangat peduli terhadap oarang-orang miskin yang berada di Indonesia, dia pun mendeskripsikannya lewat sebuah novelet BB tentang bagaimana seorang pemuda yang tidak bisa melanjutkan sekolahnya karena kekurangan biaya. Melalui novelnya ini kita sebagai pemuda yang masih diberi kesempatan untuk melanjutkan sekolah kita ke jenjang yang lebih tinggi, kita harus mempergunakanya dengan baik-baik dan jangan pernah mensiasiakan kesempatan ini, karena masih banyak kaum muda diluar sana yang tidak bisa merasakan apa yang kita rasakan sebagai mahasiswa saat ini.
V.      Daftar Pustaka
          Mangunwijaya, Y.B.,  Humanisme, Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2015


                [1] Y.B. Mangunwijaya, Humanisme, (Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2015)

49 komentar:

  1. Nama : Angelia Siahaan
    Elia Endo Munthe
    Inmawani br Saragih
    Ronika Panjaitan

    Kelompok 7 : Kelompok Pembahas untuk Kelompok 4

    Sebagai seorang sastrawan, Romo Mangun membuat karya-karya yang sangat berkaitan dengan kehidupan sosial masyarakat Indonesia yang berhubungan erat dengan nilai-nilai kemanusiaan. Sebuah novel berjudul "Balada Becak" mengangkat kehidupan seorang pemuda bernama Yusuf yang biasa dipanggil Yus. Ia adalah seorang pemuda tamatan SMA yang tidak bisa melanjutkan pendidikannya ke Perguruan Tinggi karena tidak memiliki biaya. Akhirnya ia bekerja sebagai tukang las dengan abangnya yang bernama Rahmat. Di sela-sela waktu senggangnya, ia bekerja sebagai penarik becak yang mengantarkan gori-gori Bu Dullah. Yus adalah seorang penghayal yang suka menghayalkan seorang gadis bernama Lilian. Lilian adalah seorang mahasiswa di Perguruan Tinggi ternama. Kehidupan percintaan Yus adalah sebuah kisah cinta segitiga antara Yus yang menyukai Lilian, dan Riri anak Bu Dullah yang menyukai Yus tapi Yus tidak menyukainya. Kehidupan percintaan Yus berakhir dengan bahagia. Dia akhirnya bersama Riri. Di cerita kehidupan Yus, ia mengalami banyak sekali peristiwa-peristiwa kehidupan yang mengajarkan banyak hal kepada kita.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Novel-novel karya Romo Mangun menunjukkan dan mengajarkan kepada kita tentang kehidupan ini. Dalam novel “Balada Becak” ini, Romo Mangun seperti menyatakan bahwa ada ketidakadilan di dalam kehidupan sosial kita. Namun hal ini bukan berarti kita tidak bisa memperoleh kebahagiaan. Meskipun seseorang memiliki masalah ekonomi yang berat, ia harus tetap maju ke depan dan mengejar impian-impiannya, namun tetaplah berpikir secara rasional. Novel ini mengajarkan kepada kita bahwa meski kita tidak mengecam pendidikan yang tinggi namun kita tetap harus bersikap sebagai seseorang dengan pemikiran yang baik. Yus mengajarkan kepada para pemuda bahwa kita tidak harus bersedih berlarut-larut ketika keinginan dan cita-cita kita tentang pendidikan tidak dapat tercapai. Yang harus kita perhatikan adalah meski kita masih muda, kita bisa melakukan hal-hal yang lebih positif dan membangun juga berguna bukan hanya untuk kehidupan kita pribadi namun juga untuk masyarakat banyak. Disinilah nilai-nilai kemanusiaan muncul. Mengajarkan kita menjadi manusia yang humanis. Novel Romo Mangun bukan hanya mengajarkan kita menjadi manusia humanis yang terus mengejar pendidikan, namun juga belajar bagaimana menjadi manusia yang lebih baik dalam masyarakat, manusia yang saling menghargai kehidupan orang lain yang tidak seberuntung kita.

      Hapus
    2. Romo Mangun memang merupakan tokoh yang sangat peduli kepada kaum-kaum marginal. Sama seperti Tuhan Yesus yang juga sangat peduli dengan kaum miskin. Mungkin itulah mengapa ia mengangkat kisah seorang Yus dalam novelnya. Kita harus belajar banyak dari Romo Mangun. Bukan hanya pemikiran-pemikirannya saja yang ia serahkan untuk membantu orang-orang yang kesusahan, namun tubuh dan dirinya juga.
      Selain itu, Romo Mangun mengajarkan kepada kita melalui novelnya agar kita selalu bersyukur dengan segala yang kita miliki. Meskipun kita dalam kekurangan yang terkadang membuat kita merasa kehidupan ini tidak adil.
      Dari novel ini marilah kita memahami bahwa kehidupan manusia memiliki cerita yang berbeda-beda. Dan kita harus bersyukur dengan itu semua. Kita juga harus peduli dan menghargai orang-orang yang dalam kemiskinan. Dan yang terpenting untuk kaum pemuda untuk jangan menyerah dan pasrah dengan apa yang terjadi. Kita harus melakukan hal-hal yang berguna dalam kehidupan ini. Dan tidak harus selalu bergantung kepada orang lain.

      Hapus
  2. Nama : Chandra Syahputra Pasaribu
    NIM : 02-15-568
    Jur/Ting : 1/PAK

    Berbicara tentang becak, tentu sudah tidak hal yang asing lagi bagi kita pada saat ini. Karena setiap hari kita dapat melihatnya di pinggi jalan raya, apa lagi dikota medan ini. Dimana setiap harinya selalu bersemangat untuk mencari sesuap nasi, demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tidak hanya itu, kita juga bisa dapat temukan begitu banyak sekali para maha siswa disana. Sama halnya dengan seorang pemuda biasa yang bernama Yusuf yang melanjutkan pendidikannya dengan menarik sebuah becak. Dan cerita yang bermoral ini dapat kita lihat di novel buatan karya Romo Mangun.
    Untuk menanggapi hal ini, tidak usah jauh-jauh, di depan kampus STT AS sendiri sudah ada contohnya. Lalu apa yang sepatutnya kita lakukan sebagai umat beragam? Apakah kita hanya bicara (ceramah/berkhotbah saja) tanpa ada perbuatan sama sekali?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama :Feran Riki Barus
      NIM :15.01.1262

      Terima kasih buat pertanyaan saudara Chandra, kami akan mencoba memberikan jawaban:

      Menurut kami para penyaji, tindakan yang harus kita lakukan terhadap penarik becak yang ada dalam lingkungan kehidupan kita saat ini adalah kita bisa memberikan motivasi dan juga semangat yang baru kepada penarik becak, supaya para penarik becak tersebut tetap semangat dan kuat dalam mengerjakan pekerjaannya sebagai penarik becak, dan kita yakinkan juga kepada mereka bahwa pekerjaan yang dia lakukan saat ini tidaklah salah, tetapai pengasilannya yang tidak menentu-menentu yang dia dapatkan setiap hari. Selain memberi motivasi dan juga semangat terhadap penarik becak, kita juga bisa memberikan Pekerjaan yang memberikan dia pengasilan yang lebih jelas dari tukang becak, khusunya bagi orang-orang yang mempunyai pengasilan yang lebih. Dengan demikian kemiskinan akan berkurang di Negara kita ini.

      Hapus
    2. trima kasih atas tanggapan anda, tetapi menurut saya kalau hanya kata-kata sja tidak cukup untuk mengatasi itu semua apalagi mengurangi tingkat kemiskinan, harus disertai dengan tindakan atau perbuatan. dan menurut anda sendiri sebagai pelayan tuhan, apa tindakan anda?

      Hapus
  3. Nama :Feran Riki Barus
    NIM :15.01.1262

    Terimakasih buat pertanyaan teman-teman yang bertanya dikelas, saya akan mencoba memberikan jawaban :

    1. Vetty Saragih
    Apa Pandangan Romo Mangun terhadap usaha-usaha yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi kemiskinan??

    Menurut romo mangun usaha yang dilakukan oleh pemerintah terhadap kemiskinan di indonesia belum efektif, karena pemerintah indonesia hanya memberikan Bantuan uang secara tunai saja kepada masyarakat yang kurang mampu, menurut romo magun memberikan sebuah bantaun langsung tunai bukanlah mengatasi kemiskinan secara permanen, karena pemerintah hanya memanjakan kaum miskian yang berada di indonesia, seharusnya pemerintah memberikan pekerjaan yang menetap kepada kaum miskin di indonesia dengan demikian kemiskinan yang terjadi di bangsa kita ini akan tidak ada lagi.

    2.Johanes Panjaitan
    a. Apakah cerita yang ditulis Romo itu kisah nyata atau hanya inspirasi Romo mengenai kemiskinan di indonesia.

    Menurut kami para penyaji cerita Balada Becak ini merupakan sebuah inspirasi Romo Mangun terhadap kaum miskin yang berada di Negara indonesia, dimana Romo Mangun melihat masih banyak sekali kaum miskin yang berada di indonesia, oleh sebab itu banyak kaum muda di indonesia tidak bisa melanjutkan pendidikanya yang disebapkan oleh kurangnya biaya.Oleh sebab itu romo mangun membuat sebuah Novel Balada Becak yang menceritakan seorang anak muda tamatan SMA tidak bisa melanjutkan perkuliaahannya karena kurangnya biaya.

    b. Apa nilai kemanusiaan yang harus dilakukan untuk menghilangkan batasan atau sekatan diantara orang miskin dan orang kaya.

    Menurut kami para penyaji cara menghilangkan sekatan atau batasan antara orang miskin dan orang yang kaya ini adalah kembali kepada orang miskinnya dan orang kayanya, karena kebanyakan orang miskin yang selalu menghindar terhadap orang kaya, padahal belum tentu orang kaya tersebut menilai kita dari hal materi. Selain itu, cara untuk menghilangkan sekatan antara orang miskin dan orang kaya adalah kita harus selalu mengingat semboyan bangsa indonesia,yaitu Bineka Tunggal Ika “walaupun berbeda-beda tetap satu”. Inilah yang seharusnya kita tekankan dalam benak kita supaya tidak ada lagi pembatas antara orang miskin dan juga orang kaya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama :Feran Riki Barus
      NIM :15.01.1262

      Terimakasih buat pertanyaan teman-teman yang bertanya dikelas, saya akan mencoba memberikan jawaban :

      1. Fandi Tambunan
      Dimana para penyaji mengatakan bahwa kurangnya lowongan pekerjaan salah satu yang menyebapkan kemiskinan, tetapi menurut saya Sebenaraanya bukan kareana kurangnya lowongan pekerjaan yang menimbulkan kemiskinan, karena sudah banyak lowongan pekerjaan yang sudah dibuat oleh pemerintah, tetapi warga indonesia saja yang malas bekerja.

      Menurut kami para penyaji salah satu penyebab kemiskinan adalah kurangnya tempat pekerjaan. menurut survei BPS Pengangguran di Indonesia 7,56 juta orang yang disebapkan kurangnya lapangan pekerjaan. Dengan demikian banyak sekalai warga Negara indonesia yang bekerja sebagai TKI di luar negeri, salah satunya di Negara malesiya. Tetapi soal kebanyakan warga Negara indonesia malas bekerja kami para penyaji sangat setuju, karena didalam Kutipan Gunawan dari M.T. Zen tentang, "Ciri-ciri bangsa yang maju" dijelaskan Senang bekerja (Kerja itu Mulia). Seperti yang kita ketahuai sudah 70 tahun merdeka tetapi tetap saja menjadi Negara yang berkembang, disebapkan salah satunya karena malas bekerja. Ini salah satu penyebab Negara indonesia tidak menjadi Negara maju.

      2. Alwi Lingga
      A. Bagiman sih yang dinamakan kemiskinan itu, apakah karena dia penerik becak dikatakan miskin??

      Menurut BPS kriteria orang miskin terdiri 3, yakni:
      a. mempunyai penghasilan kepala rumah tangga adalah: petani dengan luas lahan 500m2, buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan dan atau pekerjaan lainnya dengan pendapatan dibawah Rp. 600.000,- per bulan.
      b. Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga: tidak sekolah/ tidak tamat SD/ tamat SD.
      c. Tidak memiliki tabungan/ barang yang mudah dijual dengan minimal Rp. 500.000,- seperti sepeda motor kredit/ non kredit, emas, ternak, kapal motor, atau barang modal lainnya.
      Jadi, kami tidak bisa mengatakan bahwa tukang becak adalah orang miskin atau tidak, tetapi kalu dia dia termasuk dalam ke 3 keriterian ini bisa dikatakan bahwa dia adalah orang miskin atau kurang mampu.

      B.Bagiamana tanggapan para penyaji mengenai orang yang pekerjaannya sebagai pengemis dan sebagai pengamen.
      Menurut saya seorang pengemis adalah orang yang malas kerena dia hanya minta secara Cuma-Cuma kepada seseorang. Sedangkan pengamen masih mempunyai usaha untuk mendaptakan uang, yaitu dengan bernyanyi.

      Kami para penyaji juaga setuju dengan pendapat saudara Alwi, karena seperti yang kita ketahui bahwa seorang pengamen masih mempunyai usaha untuk mendapatkan uang dengan cara bernyanyi. Dan juga mengamen adalah salah satu cara mengembangkan bakat yang ada dalam diri kita, salah satunya bakat bernyanyi. Seperti yang kita lihat banyak sekali sekrang penyanyi-penyanyi indonesia pernah berpropesi menjadi pengamen, salah satunya pengarang lagu “Aku yang dulu bukan yang sekarang”. Sedangkan pengemis hanya meminta tanpu suatu usaha apa pun.

      Hapus
    2. Nama :Feran Riki Barus
      NIM :15.01.1262

      Terimakasih buat pertanyaan teman-teman yang bertanya dikelas, saya akan mencoba memberikan jawaban :

      1. Septarina Ginting
      Apakah pemerintah kurang mengerti terhadap para penarik Becak, jika Gojek terus berjalan di indonesia. Apakah pemerintah kurang bijak dalam mengambil keputusan dalam hal ini??

      Menurut kami pemerintah bukan kurang bijak dalam mengambil keputusan dalam hal penarik becak dan Gojek. Seperti yang kita ketahui penarik Gojek juga perlu uang sama seperti penarik becak. Memang kebanyakan penarik Gojek hanya sebagai pekerjaan sampingannya saja, tetapi apakah salah mempunyai pekerjaan sampingan sebagai penarik Gojek. Dari pada dia berkeluyuran tidak jelas di luar sana, kan mendingan narik Gojek bisa dapat uang. Dan seperti yang kita lihat juga masayarakat sekarang lebih suka dengan Gojek, karena layanan Gojek menawarkan 4 jasa layanan yang bisa di manfaatkan masayarakat: Instant Courier (Pengantaran Barang), Transport (Jasa Angkutan), Shopping (Belanja) dan Corporate (Kerjasama dengan perusahaan untuk jasa kurir) yang menekankan keunggulan dalam Kecepatan, Inovasi dan Interaksi Sosial. Inilah yang membuat persiden Jokowi mendukung Gojek di indonesia.

      Hapus
    3. Kami akan menambahi jawaban dari saudari kami Septarina Simanjorang yang bertanya di kelas pada hari senin yang lalu
      1. Kemiskinan itu didalam lingkungan kita karna banyak orang yang mampu tetapi dia menjadikan dirinya miskin. Menurut kami para penyaji, secara tinjau lokasi terkusus di asrama kita ini, terjadi seperti hal tersebut adalah? Dia sebenarnya mampu tetapi dia menjadikannya dirinya miskin. Yang kita lihat pada konteks ini adalah yang kita ketahui uang kirimannya dikirim orang tuanya banyak. Tetapi dia tidak memikirkan untuk apa tujuan utama uang itu tersebut digunakan. Sehingga timbullah pikiran yang negatif dampak uang tersebut dan akhirnya uang tersebut digunakan untuk berheppy-heppy bersama kawan-kawannya. Sehingga dia pun dituntut utang terhadap fasilitas-fasilitas yang dia gunakan didalam asrama serta uang makan nya tidak lunas. Dan setelah uang tersebut habis, dan diapun takut meminta uang terhadap orang tuanya. Sehingga timbbullah lagi hal negatif seperti kasus yang terjadi di asrama kita ini, seperti pencurian laptop, hp,dll, untuk dapat melunasi utang-utang nya terhadap fasilitas yang dia gunakan serta uang makannya yang belum lunas.

      Hapus
  4. Nama :Christian Handi Pranata Sinaga
    klas/prodi :1b/teologia
    Nim :15.01.1227
    Berbicara tentang becak, tentu sudah tidak hal yang asing lagi bagi kita pada saat ini. Karena setiap hari kita dapat melihatnya di pinggi jalan raya, apa lagi dikota medan ini. Dimana setiap harinya selalu bersemangat untuk mencari sesuap nasi, demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tidak hanya itu, kita juga bisa dapat temukan begitu banyak sekali para maha siswa disana. Sama halnya dengan seorang pemuda biasa yang bernama Yusuf yang melanjutkan pendidikannya dengan menarik sebuah becak. Dan cerita yang bermoral ini dapat kita lihat di novel buatan karya Romo Mangun.
    Untuk menanggapi hal ini, tidak usah jauh-jauh, di depan kampus STT AS sendiri sudah ada contohnya. Lalu apa yang sepatutnya kita lakukan sebagai umat beragam? Apakah kita hanya bicara (ceramah/berkhotbah saja) tanpa ada perbuatan sama sekali?
    sekian dan terimakasih*)
    SYALOM....
    HORASSS...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama :Feran Riki Barus
      NIM :15.01.1262

      Terimakasih buat pertanyaan saudara Ceristian Sinaga ,saya akan mencoba memberikan jawaban :

      Menurut kami para penyaji, tindakan yang harus kita lakukan terhadap penarik becak yang ada dalam lingkungan kehidupan kita saat ini adalah kita bisa memberikan motivasi dan juga semangat yang baru kepada penarik becak, supaya para penarik becak tersebut tetap semangat dan kuat dalam mengerjakan pekerjaannya sebagai penarik becak, dan kita yakinkan juga kepada mereka bahwa pekerjaan yang dia lakukan saat ini tidaklah salah, tetapai pengasilannya yang tidak menentu-menentu yang dia dapatkan setiap hari. Selain memberi motivasi dan juga semangat terhadap penarik becak, kita juga bisa memberikan Pekerjaan yang memberikan dia pengasilan yang lebih jelas dari tukang becak, khusunya bagi orang-orang yang mempunyai pengasilan yang lebih. Dengan demikian kemiskinan akan berkurang di Negara kita ini.

      Hapus
    2. saya sangat setuju dengan jawaban saudara kami feran tetapi kami akan menambahi jawaban terhadap pertanyaan saudara kami chiristian. begitu juga dengan penarik becak yang berada di sekitar kita kita harus rajin bersosialisasi dengan mereka dimana dengan kita bersosialisasi kita bisa lebih dalam mengenali mereka dan lebih akrab terhadap mereka. supaya kita lebih tahu bagaimana kehidupan keluarga mereka. jangan lah kita gengsi terhadap orang yang lebih rendah terhadap kita. supaya nilai-nilai kemanusiaan kita dapat dijungjung tinggi.

      Hapus
  5. Nama :Christian Handi Pranata Sinaga
    klas/prodi :1b/teologia
    Nim :15.01.1227
    Pada pertemuan kali ini kita membahas Keberpihakan Pada Kaum Miskin Dalam Balada Becak karya Y. B. Mangunwijaya. Yang kita ketahui bahwa kemiskinan merupakan kondisi dimana seseorang atau kelompok orang tidak terpenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupannya secara bermartabat.
    Jika kita lihat di negara kita ini, bahwa banyak sekali para gelandangan yang mengemis di pinggir jalan. Padahal negara kita ini adalah negara yang kaya. Tapi mengapa kita sebagai manusia yang memiliki budi dan akal tidak bisa memperbaharui segala kekayaan yang ada di negara kita indonesia ini?
    Nah, jadi kalau kita perhatikan dalam cerita Balada Becak bahwa ada seorang pria yang memiliki sikap yang rajin tak mau berputus asa, dan memiliki semangat yang kuat. Walaupun tidak bisa melanjutkan sekolah yang tinggi, tapi dia tetap semangat dalam pekerjaannya.
    Jika demikian apa yang melatarbelakangi terjadinya kemiskinan tersebut? Dan kita sebagai maha siswa yang sudah belajar mengenai IBD apa yang harus kita lakukan dalam menanggulanginya?
    Sekian dan terima kasih
    Salam IBD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama :Feran Riki Barus
      NIM :15.01.1262

      Terimakasih buat pertanyaan saudara Ceristian Sinaga ,saya akan mencoba memberikan jawaban :

      1.Seperti yang kita ketahui Indonesia memang kaya sumber daya alam, mengapa kemiskinan masih merajalela? Inilah yang harus menjadi keprihatinan pemerintah Indonesia, tetapi pemerintah seakan sibuk mengurusi kebijakan luar negeri dengan membuat perjanjian–perjanjian yang pada akhirnya membawa dampak yang kurang baik bagi bangsa dan negara. Indonesia sejatinya merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, seperti gas bumi, minyak bumi, emas, dan sebagainya, tetapi kekayaan sumber daya alam tersebut justru diambil alih atau dikelola oleh negara asing. Negara asing justru yang menguasai sumber daya alam tersebut, bukan Negara Indonesia sendiri. Bangsa Indonesia belum bisa memanfaatkan kekayaan tersebut karena terbatasnya dana dan teknologi. Tidak heran jika sampai sekarang di Indonesia masih banyak rakyat miskin. Negara ini banyak memiliki sumber daya manusia yang bagus dan mampu mengolah kekayaan alam, tetapi justru lebih memilih bekerja di luar negeri sebab di luar negeri keahlian mereka lebih dihargai dengan diberi gaji yang tinggi.

      2.Kami para penyaji tidak bisa memberikian dengan pasti apa sebenarnya yang melatarbelakangi kemiskinan keluarga Yusuf, karena yang kita bahas kali ini adalah sebuah Novel yang menggambarkan situasi kemiskinan di Negara indonesia. Tetapi menurut BPS memberikan kriteria orang miskin terdiri 3, yakni:
      a.mempunyai penghasilan kepala rumah tangga adalah: petani dengan luas lahan 500m2, buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan dan atau pekerjaan lainnya dengan pendapatan dibawah Rp. 600.000,- per bulan.
      b.Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga: tidak sekolah/ tidak tamat SD/ tamat SD.
      c.Tidak memiliki tabungan/ barang yang mudah dijual dengan minimal Rp. 500.000,- seperti sepeda motor kredit/ non kredit, emas, ternak, kapal motor, atau barang modal lainnya.
      Jadi, menurut kami para penyaji keluarga Yusuf masuk kedalam kriteria kemiskinan menurut BPS ini. Sehingga keluarganya tergolong ke dalam keluarga yang miskin.

      3.Menurut kami kita mahasiswa tidak bisa berbuat banyak dalam hal menaggulangi kemiskinan ini, tetapi kita sebagai mahasiswa tetap mendukung program peresiden kita bapak Jokowi yang menawarkan cara untuk mengurangi angka kemiskinan di Indonesia, yaitu dengan membentuk Desa produksi. Di mana kita bisa membantu program pemerintah kita membentuk desa kita masing-masing supaya menjadi Desa yang produksi.

      Hapus
  6. Nama:RAVAEL SIMANJUNTAK
    Nim :15.01.1307

    Jawaban dari pertanyaan saudara ALWI LINGGA
    Bagaimana sih yang dinamakan kemiskinan itu, Apakah karna seorang pekerja becak dia itu orang miskin? Dan bagaimana menurut penyaji tentang pengemis yang saya ceritakan ini?
    Terimakasih buat pertanyaannya… Seperti kata saudara BONA kemiskinan itu berawal dari manusia itu sendiri. Saya setuju dengan itu. Dan pertanyaan saudara apa karna dia seorang pekerja becak dia dikatakan miskin? Menurut saya itu tidak benar, Karena banyak diluar sana yang memiliki pangkat/titel yang tinggi tapi dia belum bisa dikatakan kaya. Kemiskinan seseorang tidak bisa kita lihat dari segi pekerjaanya, Kepribadiannya dan latar belakangnya. Karena kita tidak tau kapan rezeki itu datang. Menurut pandangan saya pengemis yang anda ceritakan itu adalah ciri-ciri orang yang tidak bersyukur. Dia masih memiliki tangan, Kaki, Tenaga dan anggota tubuh yang lengkap. Tetapi dia hanya mengharap uang jatuh dari langit, Seperti yang saudara katakan. Lain hal jika pengemis itu cacat atau ada kelainan. Karna firman tuhan mengatakan: Janganlah engkau makan, Kalau tidak bekerja, Dan hai pemalas pergilah kepada semut, Perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak.

    Jawaban dari pertanyaan SEPTARINA SIMANJORANG
    Kemiskinan itu sebenarnya seperti apa? Dan kemiskinan seperti apa yang di ceritakan ROMO dalam belada becak ini?
    Terimakasih buat pertanyaannya… Pertanyaan saudari berhubungan dengan pertanyaan saudara ALWI.
    Baik saya akan menjawabnya: Kemiskinan itu adalah suatu penderitaan, Cobaan yang sama sekali tidak diingini oleh umat manusia. Kemiskinan itu juga dapat dikatakan dimana seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan sendiri. Yaitu kebutuhan manusia adalah: Kebutuhan primer, Kebutuhan sekunder, Dan kebutuhan tersier. Sebenarnya tidak ada manusia yang miskin. Seperti kata saudara BONA kemiskinan itu berawal dari manusia itu sendiri. Dan kemiskinan apa yang diceritakan ROMO? Yaitu kemiskinan yang tak mau putus asa, YUSUF bergiat bekerja untuk mencari uang buat biaya melanjutkan sekolahnya. ROMO menginginkan kita untuk pantang menyerah dalam segala hal apapun.

    Jawaban dari pertanyaan SEPTARIA GINTING
    Apakah pemerintah kurang mengerti melihat para becak kalau GOOJEK terus berjalan? Dan apakah pemerintah kurang bijak dalam menganbil keputusan?
    Terimakasih buaat pertanyaannya… Pandangan orang berbeda-beda, Ada yang mengatakan pemerintah benar mengambil keputusan da nada yang bilang pemerintah salah mengambil keputusan. Tapi menurut saya, Pemerintah kurang bijak dalam mrngambil keputusan ini. Karena kihidupan para becak sudah tidak sejahtera lagi, Karena datangnya tenaga baru ini yaitu GOOJEK. Ada keuntungan dan kerugian datangnya tenaga baru ini. Keuntungannya, Manusia sudah tidak takut lagi ketinggalan angkot saat sekolah, Bekerja atau sebagainya. Dan jika ingin membeli barang, Manusia tidak perlu lagi repot-repot pergi ke tokoh tenpat pembelian tersebut. Karena GOOJEK selain mengantar penumpang dia juga mengantar barang pesanan. Kerugiannya memang para becak sekarang sudah sangat turun sekali derajatnya. Seperti yang saya lihat mereka dari pagi menunggu sampai matahari terbenam, Mereka belum mendapat apa-apa. Sebenarnya pemerintah bukannya tidak mengerti dengan para becak ini. Hanya saja cara pemerintah mengeluarkan tenaga baru ini salah. Seharusnya GOOJEK dibatasi jalurnya dari mana ke mana agar becak berhak juga mendapatkan hak mereka.

    BalasHapus
  7. Nama : Johannes.Panjaitan
    Nim : 15.01.1278
    Shalom.
    dalam sastra Belad a Becak karya Romo ini saya ingin bertanya, apakah hal-hal yang ditekan kan Romo dalam mengatasi kemiskinan saat ini yang sangat meluap dinegaraIndonesi, dan bagaimana sebenarnya ending dari cerita Belada Becak ini.??
    Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama :Feran Riki Barus
      NIM :15.01.1262

      Terimakasih buat pertanyaan saudara Johanes Panjaitan ,saya akan mencoba memberikan jawaban :

      1.Di dalam buku pembahasan yang kami baca tidak hal-hal yang ditekankan oleh Romo Mangun dalam mengatasi kemiskina, tapi menurut kami para penyaji hal yang harus ditekankan dalam mengatasi kemiskian adalah:
      a.Mengajarkan pada orang-orang terdekat untuk tidak terlalu memanjakan dan selalu memberi pada orang miskin dan pengangguran.
      b. Menjelaskan tentang penggunaan harta dari sisi kesehatan, moral, dan sebagainya.
      c. Menciptakan lapangan kerja yang mampu menyerap tenaga kerja sehingga pengangguran bisa berkurang.
      d. Mendirikan BLK (Balai Latihan Kerja ) bagi orang kurang mampu sehingga memiliki bekal yang cukup untuk maju di dunia usaha.
      e. Menghapus Korupsi, karena korupsi salah satu penyebab layanan masyarakat tidak berjalan dengan semestinya.

      2. Ending dari cerita Belada Becak ini tidak menceritakan hal kemiskinan, tetapi sebuah Kisah happy ending ini berkhir dengan meriah karena Bu Dullah, keluarga Yus, dan bahkan Pak Haji Tauhid bersama-sama merestui hubungan Riri dan Yus. Itulah Ending dari Novel Balada Becak ini.

      Hapus
  8. Nama : Sutra sitompul
    ting/Jur : 1B/Theologia
    Nim : 15.01.1332
    saya ingin bertanya kepada kelompok IV yang membahas mengenai Keperhiakan Kaum Miskin, Konteks yang Melatar belakangi dan Gambaran Kaum Miskin dalam Balada Becak Karya Y.B Mangunwijaya[1]
    Kita ketahui bahwa kemiskinan banyak di Indonesia dan Pemerintah juga sudah berusaha untuk menanggulangi kemiskinan itu tetapi sampai sekarang tetap banyak juga kemiskinan itu. Menurut penyaji bagaimana kah menanggulangi kemiskinan itu dan apakah melalui karya Romo mangun ini sudah mampu mengurangi kemiskinan dan membuat kesadaran bagi para Remaja Indonesia? jika ia, tindakan apa yang telah di lakukan remaja inonesia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama :Feran Riki Barus
      NIM :15.01.1262

      Terimakasih buat pertanyaan saudara Sutra Sitompul ,saya akan mencoba memberikan jawaban :

      Menurut kami para penyaji cara untuk menaggulangi kemiskinan adalah:
      1. meningkatkan pendidikan rakyat.
      2. pembagian tanah/lahan pertanian untuk petani.
      3. stop eksploitasi/pengurasan kekayaan alam oleh perusahaan asing.
      4. meningkatkan akses masyarakat miskin kepada pelayanan dasar.
      5. membangun dan menyempurnakan sistem perlindungan sosial bagi masyarakat miskin.

      Menurut kami gambaran yang diberikan oleh Romo Mangun dalam hal kemiskinan di indonesia , seharusnya kita sebagai pemuda harus sadar dengan apa yang di gambarkan oleh Romo Mangun dalam hal kemiskina ini. Karena masih banyak anak muda di luar sana tidak bisa melanjutkan pendidikannya yang disebapkan kurangnya biaya seperti Yusuf Dalam Novel Balada Becak. Beda dengan kita yang masih bisa melanjutkan Pendidikan kita ke jenjang yang lebih tinggi, Dengan demikian kita sebagai mahasiswa harus semangat dalam menjalankan perkuliahhan kita setiap harinya. Supaya orang tua kita tiadak kecewa kepada kita.

      Hapus
  9. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  10. Nama : Ronika Nursagi Panjaitan
    NIM : 15.01.1316
    Tingkat/Jurusan : I.B/Teologi

    Pertanyaan untuk keompok 4
    Sebelumnya saya mau menjawab pertanyaan dari saudara Fandi yang menanyakan tanggapan kami sebagai pembahas karena mengatakan "seorang tokoh Yusuf biasa disebut Yus yang meskipun tidak dapat melanjut ke jenjang pendidikan perkuliahan namun tidak terjerumus kedalam hal-hal yang negatif". Menurut saudara Fandi melihat di kampungnya sendiri ada banyak orang-orang yang tidak berpendidikan tapi bisa sukses contohnya saja dengan berkebun sawit. Maksud saudara pembahas menyatakan pertanyaan itu apa? Maksud kami menyatakan hal itu karena apabila kita melihat dari sisi lain ada banyak orang-orang yang berpendidikan rendah misalnya tamat SD atau SMP, ataupun tamat SMA bisa kita lihat dalam situasi sekarang ini masih susah dapat pekerjaan, sedangkan yang tamat kuliah saja masih banyak yang menganggur. Sehingga bisa saja orang-orang yang berfikiran negatif dan ingin instan sehingga dapat mencuri, merampok, dan lain-lain. Namun, dalam konteks ini Yus digambarkan sebagai orang yang meskipun tidak melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi namun dia mampu untuk menerima keadaan dan berusaha giat bekerja untuk merubah nasibnya dan keluarganya. Nah,mungkin yang saudara Fandi katakan itu benar adanya kalau orang-orang tidak berpendidikan juga bisa sukses, mungkin dengan memiliki lahan sawit sekian hektar. Tapi yang perlu kita selidiki kembali apakah dengan pendidikannya yang seperti itu dia juga sudah memahami betul bagaimana menghargai lingkungan ini tanpa ia harus merusak atau menebangi pohon-pohon untuk membuka lahan sawit yang baru hanya karena ingin sukses dan terhindar dari yang namanya kemiskinan seperti yang saudara katakan tersebut. Baiklah sedikit pertayaan mengenai topik pembahasan kita kali ini:telah dipaparkan oleh para penyaji bahwa novel ini tidak hanya membahas tentang kemiskinan tapi juga mengenai percintaan. Riri anak Bu Dullah diam-diam menaruh hati pada Yus, seperti kita ketahui mereka sangat berbeda latar belakang karena Yus dapat dikatakan hanya seorang yang bekerja jadi tukang las sekaligus jadi tukang becak. Yang ingin saya tanyakan yaitu: Menurut para penyaji sejauh mana kemiskinan itu dapat menentukan harkat dan martabat seseorang? 10 provinsi dengan angka kemiskinan tertinggi (%) No. Provinsi. Angka Kemiskinan 1. Papua Barat. 36,80 2. Papua. 34,88 3. Maluku. 27,74. Sulawesi Barat. 23,19 5. Nusa Tenggara Timur. 23,03 6. Nusa Tenggara Barat. 21,55 7. Aceh. 20,98 8. Bangka Belitung 18,94 9. Gorontalo. 18,70 10. Sumatera Selatan. 18,30. Berdasarkan survey yang dilakukan VIVA news. Seperti yang kita ketahui Indonesia adalah negara yang terkenal dengan kekayaan alamnya. Yang menjadi pertanyaan saya adalah apa yang melatarbelakangi kemiskinan itu tetap ada di Indonesia ini khususnya di 10 provinsi diatas padahal dikatakan kita negara yang kaya? Lalu bagaimana sumbangsi apa yang dapat kita berikan untuk mengurangi bahkan mengatasi kemiskinan itu dikemudian hari?

    Terimakasih
    syalom

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas pertanyaan dari saudara kami Ronika.
      Saya akan menjawab pertanyaan saudara. Memang seperti kita ketahui negeri kita ini adalah negara yang kaya akan alam dimana negara ini dikenal dengan sebutan paru-paru dunia, kaya akan budaya, dan beribu-ribu pulau. Memang kemiskinanlah yang menjadi permasalahan di Negeri kita ini. Yang melatar belakangi kemiskinan di negeri kita ini adalah kurangnya pemanfaatan sumber daya alam di negeri kita ini . seperti kita ketahui, manusia dinegeri kita ini selalu berlomba-lomba dalam mengejar pangkat setinggi-tingginya. Coba kita beralih ke negara tetangga kita negara singapura dimana negara singapur adalah negara kecil tetapi pemikiran negara tersebut sangatlah maju sehingga negara tersebut jadi kaya.
      Dan sumbangsi yang dapat kita berikan adalah jika kita selagi mahasiswa, kita dapat memberikan saran-saran yang mendukung majunya negara kita, serta motivasi yang kuat dalam mengembangkan serta mengolah sumber daya di negara kita ini supaya semangat dalam membangun negara ini.

      Hapus
  11. Nama : kresi perbinta br tarigan
    Nim : 15.01.1284
    Syalom teman-teman
    Setelah saya membaca sajian para penyaji terlintas dalam benak saya bahwa dari novel bala becak karya romo mangun ini terungkap berbagai masalah yang dialami sehari-hari oleh golongan masyarakat bawah yang berada di pinggiran atau dipinggirkan, seperti tukang becak, pedagang barang bekas, pelacur, sopir colt, pencari batu-batu di kali, petani gurem tak bersawah, dan anak jalanan yang gembel. Sehubungan dengan itu semua saya ingi bertanya bagaimana sebetulnya keberpihakan Mangunwijaya pada kaum miskin, dan konteks yang melatarbelakanginya, serta bagaimana Mangunwijaya menggambarkan kaum marjinal itu ?
    Salam ibd
    Tuhan yesus memberkati

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih atas pertanyaan dari saudara kami Kresi. menurut kami para penyaji,pandangan Mangunwijaya tentang kaum miskin adalah baik. dimana dia ikut serta didalam mengalami penderitaan kaum marjinal tersebut. yang melatar belakangi mangu wijaya peduli terhadap kaum marjinal adalah dia melihat bahwasannya kaum marjinal itu tertindas sehingga dia peduli akan kaum marjinal tersebut. dengan itu, diapun lebih mendekatkan diri terhadap kaum marjinal untuk merasakan apa yang dirasakan kaum marjinal tersebut.

      Hapus
  12. Pertanyaan dari Vetty : bagai mana pandangan Romo tentang kepedulian kemiskinan terhadap bangsa Indonesia dan usaha-usaha terhadap kaum miskin?
    Jawab :terima kasih atas pertannyaan saudari vetty.pandangan Romo Mangun tentang keperdulian kemiskinan yaitu dia sangat perduli terhadap orang miskin.dimana keperduliannya ia tunjukkan melalui turunnya ia ke tempat- tempat tinggal orang miskin dan ia sebelumnya belum pernah sama sekali merasakan penderitaan seperti yang dialami oleh orang miskin tersebut sehingga muncul dala, dirinya rasa keperihatinan seperti demikian.Dia berusaha untuk memberikan contoh yang baik untuk ditiru oleh generasi muda namun bagi generasi muda sangat sulit untuk mengikuti jejak ROMO MANGUN tersebut.terima kasih,....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pertanyaan dari Fandi : bagaimana tanggapan para penyaji tentang lowongan pekerjaan?.
      Jawab : terimakasih atas pertanyaan dari saudar Fandi, tanggapan kami para penyaji mengenai lowongan pekerjaan adalah, memang kita akui bahwa lowongan pekerjaan yang ada di Indonesia saat ini sangatlah minim atau kurang, di karenakan tidak adanya tempat atau lahan untuk membangun tempat pekerjaan tersebut. dan itu semua terjadi karena terlalu banyaknya jumlah rakyat atau penduduk Indonesia, sehingga pemerintah mengadakan program KB, dan ternyata hal ini juga kebanyakan rakyat tidak memperdulikannya, dan juga para rakyat ingin membangun rumah mereka dengan besar dan luas, ini lah mungkin salah satu hal yang menjadi pergumulan bagi pemerintah tentang lowongan pekerjaan pada masa sekarang ini, terimakasih.

      Hapus
    2. Pertanyaan dari Johannes Panjaitan : bagaimana nilai kemanusiaan yang ingin dibangun Romo ?, apakah Romo menuliskan cerita ini berdasarkan cerita nyata atau hanya inspirasi saja ?.
      Jawab : terima kasih buat pertannyaan saudara Johannes.
      Dalam sajian kami telah bapak dosen tambahkan juga bahwa disini ada 3 nilai-nilai kemanusiaan yang diberikan yaitu :1.martabat ,,,,,,,,,,,,2.bermimpi,,,,,,,,,3.cinta tak memandang status
      Ketiga nilai- nilai inilah yang Romo bangun dalam judul kami ini.jika dilihat dari cerita atau buku yang kit abaca dari karya Romo ini ,menurut kami penyaji bahwa dia tidak mengada –ada cerita tapi kemungkinan juga sebagai motivasi atau inspirasi juga .karena melalui nilai- nilai kemanus iaan yang ada ini , sesama manusia dituntut untuk memiliki martabat agar tidak dianggap rendah oleh orang lain.memiliki sebuah impian akan mendorong manusia untuk tetap giat demi mencapai tujuannya dan dalam hal percintaan ,dia tidak akan lagi memandang orang itu dari harta benda yang dimilikinya melainkan adanya rasa cinta yang tulus dari hatinya.

      Hapus
  13. Pertanyaan dari Alwi Lingga : bagaimana yang dinamakan miskin? Bagaimana dengan pengemis apakah saudara prihatin melihat pengemis ?.
    Jawab : terima kasih buat pertanyaan saudara alwi.
    Menurut kami penyaji kemiskinan adalah suatu penderitaan yang dialami oleh orang yang kurang mampu baik dalam harta, pendidikan dan tempat tinggal.kemisknan bisa diatasi melalui rajin bekerja ,belajar dan bisa hidup hemat.jika pengemisnya mengalami cacat tubuh , itu cocok untuk dikasihi karena memang dia terlahir kurang sempurna . namun jika pengemisnya hanya berpura – pura unruk mendapatkan uang ,maka itu tidak pantas untuk kita kasihani. Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pertanyaan dari Septa Simanjorang : kemiskinan itu seperti apa, kemiskinan dari Yus kemiskinan seperti apa ?.
      Jawab : terimakasih buat pertanyaan dari sudari septa simanjorang, menurut kami kemiskinan itu seperti miskin ilmu, miskin Iman, dan miskin harta. Dan juga orang yang tidak mau merubah hidupnya kearah yang lebih baik lagi. Dan kemiskinan yang di alami Yus sendiri adalah kemiskinan harta, tapi dibalik itu semua Yus tidak bisa dikatakan miskin sepenuhnya dikarenakan ia masih mempunyai keinginan yang tinggi untuk dapat mengubah hidupnya sehingga ia menjadi tukang becak, dan kita juga bisa mendapat pelajaran dari tokoh seorang Yus yang dimana walaupun ia tidak dapat melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi tapi ia manpu mengendalikan dirinya sendiri dengan tidak terjerumus dalam hal-hal narkoba, dan kejahatan remaja pada masa sekarang ini, terimakasih.

      Hapus
  14. Pertanyaan dari Septa br Ginting : apakah pemerintah kurang mengerti akan nasib tukang becak ?
    Jawab : terimakasih atas pertanyaan dari saudari septa br ginting. Sebenarnya pemerintah bukannya kurang mengerti akan nasib para tukang becak, tetapi ya kembali lagi pada kurangnya lapangan pekerjaan di Indonesia kita ini, sehingga pemerintah bingung mau menempatkan mereka bekerja di kantor yang besar, sementara kebanyakan tukang becak walaupun tidak semuanya mereka tidak mempunyai Skil dan keterampilan yang cukup, karena kebanyakan dari mereka juga kurang atau tidak memiliki pendidikan yang tinggi, sehingga pemerintah bingun atas pekerjaan apa yang pantas diberikan kepada mereka klau pun ada lowongan pekerjaan, dan menjadi tukan becak mungkin adalah salah satu cara mereka untuk menyambung hidup dan memenuhi kehidupan rumah tangga mereka masing-masing. Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. pertanyaan dari Bona : bagaimana orang-orang yang tidak bersyukur dari cerita Yusuf ini?
      Jawab : terimaksih atas pertanyaan dari saudara bona,mengenai orang yang tidak bersyukur itu sendiri adalah, itu menurut kepribadian masing-masing, memang harapan kita seharusnya adalah kita harus selalu bersyukur atas apa yang kita miliki saat ini dan dari cerita Yus ini juga kita mendapat pelajaran yang sangat berharga mengenai kita harus berusaha semaksimal mungkin walaupun kondisi yang kita hadapi begitu sulit demi mempertahankan kehidupan saat ini, juga kita harus selalu bersyukur. terimakasih

      Hapus
    2. Kami akan menambahi jawaban dari saudara kami Christiani nainggolan terhadap saudara kami Septaria Ginting
      1. Apakah pemerintah kurang mengerti tentang Goojek?
      Menurut kami para penyaji, seperti kita ketahui, setiap bangsa Indonesia berhak mengeluarkan pendapatnya masing-masing. Jadi jangan kita salah kan siapa yang membuat ide tersebut. Dan jika pemerintah tersebut setuju dengan ide tersebut ya digunakan. Seperti kita ketahui setiap manusia juga berhak melakukan apa yang ingin dia lakukan asalkan tidak melenceng dari hukum negara kita ini. Jadi jangan kita salahkan jika goojek berkembang.karna namanya hidup di dunia ini penuh persaingan asalkan berdampak positif.


      Dan kami juga akan menambahi jawaban dari saudari kami Christiani nainggolan kepada saudara kami Bona purba dan pertanyaan nya Bagaimana orang-orang yang tidak bersyukur dalam cerita ini. Memang seperti kita ketahui, jika kita tidak hidup dalam bersyukur pasti kita selalu merasa memiliki kekurangan tidak puas akan pemberian Tuhan terhadap kita. Dimana hidup kita ini seolah-olah tidak adil seperti Contoh operasi plastik yang telah banyak kita dengar di dunia ini terkhusus di Indonesia.dari sini dapat kita lihat bahwasannya mereka tidak menyukuri pemberian Tuhan terhadapnya. Tetapi Tuhan mengajarkan kita supaya hidup dalam bersyukur baik suka maupun duka. Karna jika kita hidup dalam bersyukur, semakin besar berkat yang kita terima dari Tuhan Sang Pencipta.

      Hapus
  15. pertanyaan dari Bona : bagaimana orang-orang yang tidak bersyukur dari cerita Yusuf ini?
    Jawab : terimaksih atas pertanyaan dari saudara bona,mengenai orang yang tidak bersyukur itu sendiri adalah, itu menurut kepribadian masing-masing, memang harapan kita seharusnya adalah kita harus selalu bersyukur atas apa yang kita miliki saat ini dan dari cerita Yus ini juga kita mendapat pelajaran yang sangat berharga mengenai kita harus berusaha semaksimal mungkin walaupun kondisi yang kita hadapi begitu sulit demi mempertahankan kehidupan saat ini, juga kita harus selalu bersyukur. terimakasih

    BalasHapus
  16. Kami akan menambahi jawaban dari saudari kami Chiristiani kepada saudara kami Alwi Lingga
    1. Bagaimana ciri-ciri pengangguran yang miskin.
    Menurut kami para penyaji, orang yang pengangguran yang miskin itu adalah .
    Kita terlebih dahulu meletakkan diri kita terhadap hal tersebut. Karna jika kita lihat pada saat ini, banyak manusia yang gengsi akan pekerjaan . dimana pekerjaan itu dianggap rendah. Seperti orang desa merantau keperkotaan , sedangkan dia mempunyai lahan dikampung untuk dikelolah. Tetapi dia selalu ke kota untuk lebih mendapatkan pekerjaan yang layak. Sedangkan dia mempunyai lahan yang banyak untuk dikelolah dikampung yang dapat menghasilkan penghasilan yang banyak. Sementara di perkotaan, dia hanya mendapatkan pekerjaan yang rendah. Itulah contoh orang miskin pengangguran yang tidak mikir panjang langsung ambil keputusan.
    2. bagaimana tanggapan para penyaji tentang pengamen?
    Menurut kami para penyaji, tentang para pengamen adalah orang yang tidak berpikir panjang. Dimana dia hanya mengharapkan uang dari hasil ngamennya tersebut. Menurut kami para pengamen itu tidak miskin mengapa kami katakan gitu? Karna jika kita selag sehat, tidak mungkin tidak dapat bekerja baik itu pekerjaan seperti tukang botot, dll. Tetapi dia gengsi dan dikuasai oleh kemalasan .itu diakibatkan oleh kurang nya pendidikan yang dia peroleh dan pengalaman yang sempit.
    Menurut kami para penyaji, orang yang miskin adalah orang yang cacat dalam bagian tangan, kaki, mata, dll karna gak mungkinlah dia dapat bekerja. Dan menurut kami para penyaji, kami tidak menyalahkan pengamen yang cacat untuk mengamen. Seharusnya pemerintah peduli akan hal tersebut supaya mereka hidup tenang tanpa mengamen dipinggiran jalan. Dan kami juga salut melihat pengamen yang cacat yang selalu berusaha untuk menafkahi anak-anak, dan keluarganya. Tampa putus harapan dia selalu bekerja. Jika kita berada di posisi mereka, pasti kita tidak tahan apalagi seperti anak-anak yang selalu dimanjakan orang tuanya pasti tidak tahan.
    Jadi, intinya, kemiskinan, pengangguran bagi orang yang tidak cacat itu adalah orang yang tidak mempunyai harapan kedepannya, serta pengalaman yang sempit, serta dilingkupi oleh kemalasan.

    BalasHapus
  17. nama : andri rifai togatorop
    nim : 15 01 1212

    saya mau bertanya apakah novel ini yg menggambarkan perasaan orang yang dia angkat begitu bersentuhan dengan kehidupan sehari2 nya.? ataukah dia hanya ingin menuangkan hasil karya nya saja seolah2 pembaca agar ikut dalam cerita novel tersebut.? agar orang2 lebih memperhatikan kehidupan nyatanya yang tidak memandang materi dan memandang status, yang hanya dia tahu ketika dia berandai bersama yang ia kasihi ia merasa bahagia begitukah.? apakah cinta ini menggambarkan kesetiaan ketika terjadi cinta segitiga.? apakah romo mangun membenarkaan cinta segitiga.? bagaimana pengarang(romo mangun) novel ini mengamati kisah ini.?

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih atas pertanyaan saudara kami Andri
      sebenarnya yang melatar belakangi Romo mangun menuangkan hasil karyanya ini adalah dia sangat peduli terhadap kaum pinggiran/marjinal dimana dia ikut merasakan apa yang dirasakan kaum marjinal tersebut. dan dengan pengalaman nya yang bergabung terhadap kaum marjinal tersebut sehingga timbul dibenaknya untuk membuat novel tentang kaum marjinal tersebut. bukannya untuk pamer-pamer novelnya. tetapi dia sudah tersentuh dengan keprihatinan tersebut.dan tujuannya membuat novel ini adalah supaya kita lebih peduli akan kaum marjinal tersebut dan bukan untuk diasingkan.nah dalam menggambarkan cerita tentang cinta segitiga tersebut adalah supaya kita didalam mencintai seseorang itu tidak pandang bulu, tidak pandang harta, dll. tetapi mencintai dengan setulus hati.

      Hapus
  18. Nama : Ratna Octavia Damanik
    NIM : 15.01.1306
    Tingkat / Jurusan : I-B / Theologi
    Kemiskinan harus diakui memang terus menjadi masalah fenomenal sepanjang sejarah Indonesia sebagai Negara bangsa, bahkan hampir seluruh energi dihabiskan hanya untuk mengurus persoalan kemiskinan.
    Yang menjadi pertanyaan saya saat ini adalah,:
    Menurut para penyaji, Mengapa masalah kemiskinan seakan tak pernah habis , sehingga dinegara ini, rasanya tidak ada persoalan yang lebih besar, selain persoalan kemiskinan.??????.,,,.Coba para penyaji jelaskan!!!!
    Terimakasih
    Salam IBD

    BalasHapus
  19. Nama : Ratna Octavia Damanik
    NIM : 15.01.1306
    Tingkat / Jurusan : I-B / Theologi
    Kemiskinan harus diakui memang terus menjadi masalah fenomenal sepanjang sejarah Indonesia sebagai Negara bangsa, bahkan hampir seluruh energi dihabiskan hanya untuk mengurus persoalan kemiskinan.
    Yang menjadi pertanyaan saya saat ini adalah,:
    Menurut para penyaji, Mengapa masalah kemiskinan seakan tak pernah habis , sehingga dinegara ini, rasanya tidak ada persoalan yang lebih besar, selain persoalan kemiskinan.??????.,,,.Coba para penyaji jelaskan!!!!
    Terimakasih
    Salam IBD

    BalasHapus
  20. Nama : Ella Angelina Surbakti
    Nim : 15.01.1248
    Kelas: I-B
    Syalom bagi kita semua
    Pembahasan kali ini kita berbicara tentang kemiskinan. Dan penyebab dari kemiskinan adalah kurangnya pendidikan dan kurang lowongan pekerjaan. Dan yang ingin saya tanyakan adalah bagaimana tanggapan para penyaji tentang seorang anak yang memiliki otak yang jenius atau pintar tetapi karena dia mengalami krisis ekonomi, dia tidak bersekolah dan otomatis hidupnya akan hancur. Nah, bagaimana para penyaji menyikapi hal tersebut. Terima kasih. Syalom

    BalasHapus
  21. Ruang komen ini resmi saya tutup Sabtu 23 April 2016, pukul 16.26 wib. Terimakasih atas respons dan partisipasi saudara semuanya. Salam

    BalasHapus
  22. Nama: Elshita ika Verbinna Br bangun
    NIM: 15.01.1249
    Kelas: 1B
    Jurusan: Theologi

    Syalom bagi kita semua. Sebelumnya saya ingin meminta maaf kepada bapak dosen, pembahas dan teman teman sekalian yang sudah bertanya diruang komen ini. Pada tanggal 21 april jam 15.30 saya sudah mengirimkan komentar dan menjawab semua pertanyaan teman teman pada saat itu komentar sudah muncul diruang komentar tetapi beberapa hari kemudian salah seorang teman saya memberitahukan kepada saya bahwa saya belum ada komentar sama sekali. Ketika saya mengecek ternyata komentar saya tidak muncul. dan tadi siang saya sudah mengutarakan keluh kesah saya kepada bapak dosen dan beliau memberikan saya kesempatan untuk kembali memberi komentar di blog ini sekali lagi saya mohon maaf atas kejadian ini. Terimakasih..

    Disini saya akan menjawab pertanyaan dari teman kami vetty saragih
    Usaha yg dilakukan pemerintah patutnya kita hargai dan romo mangun juga berpendapat seperti itu karena setidaknya pemerintah sudah memiliki niat dan usaha untuk membantu dan membangun rakyat miskin. Walaupun usaha pemerintah yg terealisasi masih sedikit dan blm memberi dampak yang banyak , sebenarnya perlu kesadaran manusia itu sendiri akan kemiskinan. Dan jika kesadaran manusia itu sudah tumbuh akan berdampak besar bagi penanganan rakyat miskin indonesia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya akan menjawab pertanyaan johanes panjaitan.
      A. Seperti yg dijelaskan bapak dosen bahwa ada sedikit keraguan tentang tokoh yus, yg dicurigai sebenarnya adalah romi mangun itu sendiri tetapi untuk pasti atau tidaknya saya tidak bisa pastikan . Tapi banyak faktor yg mendukung bahwa itu kisah nyata romo mangun itu sendiri.
      B. Penyekat yang dibuat oleh orang miskin adalah kerendahan diri dan penyekat yg dibuat oleh orang kaya adalah kesombongan diri dan ketika kedua sifat itu bersatu terjadilah penyekat nyekatan atau batas yang membedakan antara orang miskin dan orang kaya (stratifikasi sosial) bandingkan dengan orang kaya yang tidak memiliki kesombongan diri dia tidak akan membatasi pergaulan nya dengan orang miskin melainkan dia akan tergerak untuk membantu orang miskin.

      Hapus
    2. Saya akan menjawab pertanyaan alwi lingga. Miskin dapat dikategorikan bagi orang orang yang kekurangan dalam hal materi (harta:uang,dll) dan tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari hari. berprofesi sebagai tukang becak belum atau tidak dapat secara langsung dikategorikan sebagai orang miskin, karna ketika tukang becak tersebut mampu memenuhi kebutuhan hidupnya dia bisa di kategori kan sebagai orang yang berkecukupan atau sederhana. Tetapi lain halnya dengan tukang becak yang blm mampu memenuhi kebutuhan hidupnya apalagi kluarganya karena ada beberapa tukang becak yang amat sangat kekurangan dalam hal materi. Jikalau kita bandingkan dengan para pengemis atau yang meminta minta di pinggir jalan mereka lebih kekurangan dibandingkan seorang tukang becak walaupun banyak juga pengemis yang berpura pura tetapi sepatutnya kita lebih menghargai tukang becak karena usahanya untuk mencari rezeki dengan cara menarik becak.

      Hapus
    3. Saya akan menjawab pertanyaan dari saudari septaria ginting. Menurut saya pemerintah memang kurang bijak dalam menanggapi masalah gojek dan tukang becak karena dengan adanya Gojek pendapatan tukang becak menurun dan berkurang. Seharusnya pemerintah membatasi jalur dari gojek agar tukang becak juga tidak kekurangan pendapatan dan bisa membiayai kluarganya. Karna saya melihat contoh sederhana didepan kampus kita STT ABDI SABDA MEDAN bahwa dari pagi hingga matahari terbenam mereka masih menunggu penumpang. Masyarakat skrg pun lebih menggunakan gojek karna hanya tinggal mengklik aplikasi gojek saja tidak seperti tukang becak.

      Hapus
    4. Saya akan menjawab pertanyaan bona. Tokoh yang tidak bersyukur itu memang tentang ke pribadian kita masing masing bagaimana kita harus bersyukur atas apa yg kita hadapi. Kita sudah diajarkan dari kecil bagaimana kita di hidup ini yg harus bersyukur pada Tuhan. Dari sajian diatas kita bisa simpulkan bahwa apapun itu kita harus berusaha semaksimal mungkin dan apapun hasilnya kita tetap bersyukur.

      Hapus
    5. Saya akan menjawab pertanyaan saudara septarina simanjorang dan Pertanyaan saudari berhubungan dengan pertanyaan saudara ALWI.
      Baik saya akan menjawabnya: Kemiskinan itu adalah suatu penderitaan, Cobaan yang sama sekali tidak diingini oleh umat manusia. Kemiskinan itu juga dapat dikatakan dimana seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan sendiri dan disitulah kadang seseorang tidak mendapat keadilan. Dan penderitaan yg dialami yus adalah penderitaan yang tak kenal putus asa. Dan kita seharusnya sebagi kaum muda dapat mencontohnya karna ini ada lah motivasi bagi kita kaum muda yg harus tetap berjuang dalam segala hal.

      Hapus
    6. saya akan menjawab pertanyaan saudara fandi tambunan . Sebenernya pemerintah sudah berusaha membuat lowongan pekerjaan sekarang tergantung bagaimana manusia itu menyikapi nya. Ada manusia yg bermalas malasan padahal didepannya sudah tersedia lapangan pekerjaan yg mungkin akan bisa mengubah pola hidupnya menjadi lebih layak lagi ada juga manusia yg memiliki talenta tetapi tidak ada motivasi dari dirinya untuk bangkit dan menjadikan talenta itu menjadi pekerjaan yg bisa mengubah kehidupannya.

      Hapus
    7. Terimakasih saya ucapkan kpd bapak dosen karna telah memberikan saya kesempatan untuk mengomentari dan memberi jawaban dan kepada teman teman juga saya berterimakasih atas pertanyaan pertanyaan nya semoga bermanfaat bagi kita semua.
      Terimakasih.
      Mejuah juah

      Hapus