Senin, 14 Maret 2016

Nilai-nilai Kemanusiaan Teo. ID - Kelompok IV



Nama              :  Avin Geovani Purba
                           Dian Lasmauhur Damanik
                           Januwar Mamanda Sitepu
                           Roni Rezeki Manihuruk   
Ting/jur          : I-D/Theologi
Mata Kuliah   : Ilmu Budaya Dasar
Dosen              : Pdt. Edward Simon Sinaga, M. Th                                   Kelompok 4
Keberpihakan Pada Kaum Miskin, Konteks Yang Melatarbelakangi Dan Gambaran Kaum Miskin Dalam Balada Becak karya Y. B. Mangunwijaya
I.                   Pendahuluan
Dalam diskusi forum Mangunwijaya kami  akan membicarakan keberpihakan Y.B. Mangunwijaya terhadap anak-anak, perempuan, dan kaum miskin; konteks seperti apa yang melatarbelakangi opsi dan obsesinya serta bagaimana gambaran Manguwijaya terhadap manusia marjinal itu. Maka kami akan membahas terlebih dahulu tentang sinopsis novelet Balada Becak, hingga menunjukkan bagaimana gambaran keberpihakan Mangunwijaya terhadap kaum miskin yang ada dalam novelet tersebut. Semoga sajian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita bersama.
II.                Pembahasan
2.1. Pengertian Kemiskinan
Kemiskinan adalah kondisi dimana seseorang atau kelompok orang tidak terpenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupannya secara bermartabat. Bank Dunia mendefinisikan kemiskinan sebagai Poverty is concern with absolute standard of living of part of society the poor in equality refers to relative living standards across the whole society (Sumodiningrat, 1999). Dari definisi tersebut dapat dipahami bahwa kemiskinan terkait dengan batas absolut standar hidup sebagian masyarakat miskin dan menyangkut standar hidup relatif dari masyarakat. Kemiskinan adalah ketidakmampuan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar minimal untuk hidup layak.
2.2. Sinopsis Novelet Balada Becak
Dalam suara Romo Mangun menuturkan “Balada Becak” secara lisan dengan terkadang suara pelan-pelan, datar, penuh ironi, kemudian mengakak, meninggi, dan kembali datar lagi seperti berikut ini:
“...Nah lagi/, coba lihat itu/, saudara//. Itu//, itu bukti lagi/ tentang jiwa bergaya ningrat/. Sekaligus/ prosa yang puisi/, mekanika/ eksakta ketat/, sekaligus seni tari yang bebas kreatif//. Ya/, datanglah/, itu dia/ yang setiap pagi saya kagumi/, lelaki desa dengan punggung/, dada/, perut perunggu/, telanjang/ teruji matahari/, bercelana kastup hitam veteran/, sampai lutut//. Memikul dua keranjang berat/ penuh pisang kepasar//. Luar biasa bukan?// A masterpiece/ of noble elegance! //Akuilah/, apa ada macam dia/ dipanggung ballet Mokswa/ atau New York yang tersohor itu?// atau/di Tama Ismail Marjuki pun?//cara dia berjalan/, cepat/tetapi seperti terkendalai komputer musik elektronik/, ah/lihat itu/, tubuh bergoyang lues/, berirama/, tangan aksi bergaya seperti The Sexy Sisters/ sekaligus jenaka/, meriangkan hati bila kita terundung frustasi// cit-ciyeet/, coba rasakan/ bunyi pikulandipunggungnya yang berotot/ kenyal/ gempal/ dan kompak/ beserta seluruh tubuh atasnya/ yang berkilau/ berkeringat/, dan .../ pasti berbau sedap itu/, cit-ciyeet/, cit-cit- ciyeet...”
Novelet ini jangan hanya sekedar dibaca dalam hati, tapi dibacakan dengan rima, irama, dan tone yang tepat akan terasa hidup. Pelan-pelan akan mengalir apa saja yang dirasakan pengarangnya ketika itu, sehingga tak terasa pula akan tertangkap apa maksud dan tujuannya sekaligus keberpihakannya.
2.2.1.      Tujuh Bagian Novelet Balada Becak
Bagian pertama: Menceritakan lelaki muda lulusan SMA bernama Yusuf (dipanggil Yus) yang sehari-harinya disibukkan dengan melamun dan mengkhayal akibat gagalnya ia melanjutkan kuliahnya akibat tiadanya biaya. Akibat kemiskinan itulah biang keroknya. Untuk sementara waktu ia tinggal dirumah Rahmat (kakaknya), membantu dibengkel sebagai tukang las, selain itu ia juga sering mengantar gori milik Bu Dullah dengan naik becak.
Yus boleh dikatakan sebagai tokoh utama dalam novelet ini, khayalannya terbang bersama Lilian, mahasiswa jurusan Arsitektur di Universitas Gajah Mada (UGM), temannya masa SMA dulu. Tapi hatinya menciut Yus hanyalah tukang Las bukan seperti Lilian yang kuliah di UGM. Akibatnya ia menghayal sebagai pelampiasannya yang tak kesampaian. Perjumpaannya dengan Lilian sangat Dramatis, saat itu Yus tidak sengaja istirahat melamun dibecaknya ditengah gerbang didepan Gerbang gedung perkuliahan jurusan Arsitektur UGM. Dari dalam kampus tampak Lilian naik sepeda kumbang ingin pulang kerumahnya dan melambaikan tangannya kepada teman-temannya dan tidak melihat becak Yus yang sedang parkir sehingga, sesaat kemudian...grobyaaak... ia menabraknya dan tubuh Lilian masuk dalam pelukan Bang Becak, sepeda kumbang Lilian begitu rusak berat, tapi dengan rasa gembira Yus bertanggungjawab dan memperbaikinya. Dan sejak itulah bayangan Lilian tak lepas dari benak Yus. Namun dibalik itu semua, Riri gadis Bu Dullah yang selalu ikut Yus mengantar gori ternyata diam-diam menaruh hati pada Yus.
Peristiwa lucu pun sering terjadi dalam moment cerita Yus. Pekerjaan Yus yang membawa gori yang menggunung menjadi kesibukan bagi Yus, ia selalu bercanda dengan Bu Dullah yang gemuk, karena bila Yus bercanda pada Bu Dullah, maka ia akan marah karena kebawelannya tersebut. Teman-teman sebengkel Yus mengetahui bahwa Riri menyukai Yus, namun Yus pura-pura tidak mengetahuinya, ia kembali pada lamunannya yaitu melamunkan Lilian telah jatuh hati padanya.
Bagian kedua: Mengisahkan Yus sedang menjenguk Pak Kario (ayahnya) yang sedang dirawat Fitri isteri kakaknya. Pak Kario mengeluhkan kemelaratannya sehingga ia tidak mampu menyekolahkan anaknya lebih lanjut.
Bagian ketiga: menceritakan ronda malam desa Yus dan Riri yang terletak di pinggir kota. Malam itu Riri merindukan Yus dan teman-temannya yang main gitar di Gardu Ronda didepan rumahnya, ia tidur menelungkup karena diomeli ibunya karena Riri menaruh rasa pada Yus, ibunya tidak setuju karena Yus hanyalah tukang las, sementara ada Jamin anak pak Lurah yang bisa lebih diharapkan. Namun ibunya akhirnya mengalah karena ibunya mengenang masa mudanya dimana ia juga pernah menaruh rasa pada seseorang yaitu Kasanah anak tunggal lurah. Kemudian ia merangkul Riri.
Bagian keempat: menceritakan tentang rutinitas Yus yang selalu pergi bersama Bu Dullah, Riri pergi menjual gori, kemudian bertemu dengan wanita yang dilamunkannya hampir setiap malam, ternyata hanya menanyakan bagaimana selebor yang rusak saat ia menabrak becak Yus. Namun hal itu juga membua Riri cemburu. Bagian empat ini ditutup dengan peristiwa yang sedih. Sekembalinya mengantar gori ia bertemu dengan Jauhari, mahasiswa pengamen bergitar yang meminta Yus untuk menyelipkan surat dirumah nomor 10. Namun tujuan belum sampai para gerombolan pengebut datang menderu-deru dan becak ditabrak terbagi menjadi delapan. Yus terlempar, dan Jauhari tertabrak dan berdarah-darah hingga ia meninggal.
Bagian Kelima: Menceritakan pak Haji yang memesan koly-nya pada bengkel dan kembali melamunkan Lilian. Tampak dari sana Lilian datang dan menyalam tangan Yus, kemudian Yus kembali melamunkan Lilian sebagai Sri Ratu Lilian yangg datang kepadanya. Dengan cepat Lilian menanyakan selebor sepedanya, kemudian dengan rasa sadar Yus mengangguk, dan Lilian sekejap mata telah berbalik arah dan pulang. Saat itu juga Riri kembali cemburu.
Bagian keenam: Mengisahkan Yus seorang diri di bengkel kakaknya pada pukul dua malam. Kemudian datang dua orang pembawa kolt meminta Yus untuk mengelas pedam rem kendaraannya tanpa dicopot. Yus tahu bahwa jika dilakukan maka akan menimbulkan bahaya bisa menyebabkan kebakaran mesin. Apalagi tingkah keduanya sangat mencurigakan. Untunglah Yus bijak mengelabui kedua orang itu, walaupun dibawah todongan pistol. Ternyata kolt itu milik Haji Tauhid. Berkat kesigapan kakaknya, ia dibantu orang-orang kampung sehingga perampokan itu tidak terjadi, walaupun Yus luka-luka bekas tembakan perampok tersebut.
Bagian ketujuh: Memuat akhir kisahan pendek novelet ini. Sepulang dari pasar Bu Dullah dan Riri membawa termos yang berisi eskrim untuk Yus seorang pahlawan, dan datangnya Pak Haji Tauhid mengucapkan terimakasih atas pertolongan Yus dan memberikan bungkusan pada Yus sebagai modal usahanya. Kisahan Happy Ending ini berakhir dengan meriah karena Bu Dullah, keluarga Yus dan bahkan Pak Haji Tauhid bersama-sama merestui hubungan Riri dan Yus.
2.3. Konteks Yang Melatarbelakangi Opsi dan Obsesinya
Karya sastra hanyalah hasil khayalan pengarangnya saja dan hanyalah tiruan kenyataan atau karya fiksi yang bergerak dalam dunia imaginatif. Dalam dua dekade terakhir abad ke-20, telah muncul paradigma baru pendekatan new historicism (historisme baru) yang dipelopori oleh Stephen Greenblaatt, yang berjudul “The Touch of The Real”, menegaskan bahwa dunia yang digambarkan dalam karya sastra bukanlah sebuah dunia alternatif melainkan sebuah cara mengintensifkan dunia tunggal yang kita huni ini.Dalam menganalisis karya sastra menekankan dimensi politis-ideologis produk-produk budaya. Artinya jika kita membaca “Balada Becak” karya Mangunwijaya, menyarankan agar teks-teks sastra dan teks-teks nonsastra dipilih menurut pilihan yang didasarkan pada wacana yang akan dikembangkan.
Untuk mengetahui sebenarnya maksud dari novel-novel dan cerpen-cerpen karya Mangunwijaya kita dituntun untuk membaca banyak lagi karyanya, seperti Putung-putung Roro Mendut (1978), Sastra Religiositas (1982), Dibawah Bayang-Bayang Adikuasa (1987), Putri Duyung yang Mendamba (1987), Burung-burung Nyamar, Esai-esai Orang Republik (1987), Politik Hati Nurani (1997), dan lain sebagainya.
Karya satra sebagai simbol verbal, objeknya adalah realitas. Realitas itu dapat berwujud realitas sosial masa kini ataupun realitas yang berupa peristiwa sejarah. Jika realitas peristiwa sejarah misalnya Burung-burung Manyar, Ikan-ikan Hiu, sebenarnya mengandung maksud untuk:
1.      Menafsirkan realitas sejarah kedalam bahasa imajiner dengan maksud memahami peristiwa sejarah menurut kemampuan pengarang sendiri.
2.      Menjadi sarana pengarang untuk menyampaikan perasaan, pikiran, dan tanggapannya tentang suatu peristiwa sejarah dan dapat dipakai pengarang untuk mendukung atau menolak suatu peristiwa sejarah.
Lalu bagaimana dengan novelet BB? Novelet BB dapat dikategorisasikan sebagai novelet realitas masa kini dengan tokoh tukang becak yang berusia muda ditengah belantara urban kota Yokyakarta dimas Orde Baru yang militeristis dan mendewakan teknologi.
2.4. Gambaran Manusia Marjinal Dalam Balada Becak
Tokoh-tokoh dalam BB yang dapat dikategorisasikan sebagai manusia marginal antara lain: Yusuf, Rahmat, Pekerja-pekerja dibengkel las, Anak-anak kecil disekitar bengkel, pedagang gori (Bu Dullah), dan pembantu-pembantunya, pemuda-pemuda pengangguran, mahasiswa akademik yang miskin. Pak polisi, dan para peronda dikampung.
Begitu novelet ini di buka, latar kisahnya yang dipaparkan langsung mengindikasikan keberpihakan sang pengarang terhadap tokoh dan lakuan yang dimainkannya. Biasanya seorang pengarang melukiskan latar ceritannya secara netral tetapi Mangunwijaya dengan gaya bahasanya yang khas.
Inilah sebenarnya maksud dari isi Novelet Balada Becak yang diucapkan Romo Mangun pada awal tadi, ”Ya, datanglah itu dia yang setiap pagi saya kagumi, lelaki desa dengan punggung dada perut perunggu, telanjang teruji matahari, bercelana kastup hitam veteran sampai lutut. Luar biasa bukan? Cara dia berjalan cepat tetapi seperti terkendali musik elektronikn, ah lihat itu, tubuh bergoyang lues berirama, tangan aksi bergaya seperti the sexy sister sekaligus jenaka meriangkan hati bila kita terundang frustasi. Coba rasakan bunyi pikulan di punggungnya yang berotot kenyal gempal dan kompak beserta seluruh tubuh atasnya yang berkilau berkeringat dan pasti berbau sedap; perpaduan keluesan seni nigrat dengan efisiensi ekonomi enerji yang relevan untuk negara berkembang yang sedang membangun. Setuju bukan? Jangan tertawa ini bukan omong balon. Atau lebih tepat, tertawalah bahagia, karena kita masih memiliki penjaga-penjaga kebudayaan pribumi seperti dia yang pantas dibanggakan.”
Atau ini, “cit-cit-ciyeet! Indah luwes dipandang memang tubuh-tubuh petani kita. Siapa bilang tubuh lelaki tidak bisa indah selain gagah? Minggir sedikit, dia lewat. Nah, betulkan, bau tubuh dia harum, bukan?” Keharuman lelaki lain dan wanita. Itu kita harus tahu. Jangan percaya pada iklan-iklan zaman sekarang. Itu semua multi-national-corporation! Tetapi sang petani kita ini, dia authentical personal corporation; mulia, agung, bertanggung jawab. Tidak miskin petani itu, siapa bilang, dia kaya. Tetapi kekayaan harap jangan cuma dihitung dengan uang. Otot-ototnya, kilauan tubuhny, kesehatannya, jiwa jujurnya, mutu koreografi, tari luwes penuh irama ia memikul itu, bahkan capingnya yang berkerucut bidang lengkung matematika Einstein, tidak ada dari semua itu yang diasuransi, tetapi assurance yang tercitra dari dia, kepastian, keyakinan, ah ya, keningratan yang berjiwa kedulatan rakyat, nah itulah, ituhlah! Ah, lebih tepat: kedaulatan rakyat yang berjiwa ningrat, ya itulah, itulah.”
Bagaimana Yus tokoh utama novelet BB ini dilukiskan oleh Mangunwijaya? Tokoh yus dalam cerita ini dikisahkan sebagai pemuda yang berjalan seperti kuda andong yang belum emansipasi. Rambutnya penuh paselin mengkilau, mempesona, dan muka serta sosoknya bolehlah jadi modal peragawan iklan dan dia adalah anak yang baik. Yusuf, yang dipanggil Yus ini adalah anak tukang becak bernam Karisentono. Ibunya memang sudah lama meninggal, sehingga ia hanya sampai  lulusan SMA akibat tidak ada biaya untuk menyekolahkannya. Memang dalam cerita ini juga menceritakan Yus yang ditampung abangnya dirumahnya sebagai tukang las dan ia juga menjual gori Bu Dullah.
Yang menarik dalam cerita ini adalah bagaimana Mangunwijaya mendeskripsikan lamunan-lamunan Yus pada saat ia mengantarkan gori-gori bersama Bu Dullah dan Riri dengan becaknya dimana ia melamunkan Lilian yang selalu terbayang dalam benaknya.
2.5. Analisa 1
Kami para penyaji mengambil sebuah analisa tentang “kemiskinan”. Dalam negara kepulauan ini masih banyak orang yang menderita akibat kemiskinan, artinya kemiskinan itu bukan hanya kemiskinan karena kurangnya materi ataupun ekonomi itu saja. Melainkan banyak juga kemiskinan yaitu seperti kemiskinan moral, kemiskinan dalam nilai-nilai agama, kemiskinan pancasila, kemiskinan pendidikan, dan kemiskinan nilai-nilai kemanusiaan (kebenaran, keadilan, dan keindahan). Keenam kemiskinan inilah yang sering terjadi dalam kehidupan manusia. Dalam kemiskinan ekonomi inilah masalah yang paling besar yang sering terjadi dalam kehidupan manusia, dimana manusia tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehingga ia mengalami kesulitan bahkan menderita, karena kemiskinan ekonomi ini manusia tidak sanggup untuk melanjutkan pendidikan.
 Berbicara tentang kemiskinan, kemiskinan itu  hampir mendekati kepada kekafiran”. Artinya bahwa jika ekonomi seseorang lemah, maka kemungkinan untuk digeret kesalah satu paham dengan di iming-iming finansial sangat memungkinkan, itu sebabnya sering dikatakan bahwa kemiskinan sangat mengancam kehidupan umat manusia.
Berbicara juga tentang kemiskinan ternyata tidak bisa terlepas dari pendidikan, karena ternyata kemiskinan adalah merupakan hukum kausalitas dengan pendidikan. Sampai sering dipermasalahkan oleh kebanyakan orang, mana yang menjadi sebab dan mana yang menjadi akibat, apakah kemiskinan yang menyebabkan orang berpendidikan rendah? atau sebaliknya pendidikan yang rendah pada seseorang, akan mengakibatkan kemiskinan?.
Inilah yang coba kita akan dalami lewat tulisan ini. Kemiskinan adalah fenomena yang sejak lama terjadi di Dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Dan yang tidak dapat dipungkiri lagi bahwa dampak yang ditimbulkan oleh kemiskinan adalah sangat besar. Dewasa ini, kemiskinan sering menjadi perbincangan hangat di forum dunia yang walaupun hingga saat ini belum menunjukkan penurunan angka kemiskinan yang signifikan. Kemiskinan merupakan isu strategis dunia, baik negara maju maupun negara berkembang terutama indonesia.
Dan ketika berbicara soal kemiskinan, sepertinya tidak bisa terlepas dari pendidikan bahkan sering diklaim bahwa kemiskinan menjadi sebab rendahnya pendidikan, tapi pada sebagiannya juga mengklaim bahwa rendahnya pendidikan menyebabkan rendahnya ekonomi alias kemiskinan. Ada beberapa penyebab kemiskinan itu seperti:
  1. Struktur sosial masyarakat yang menyebabkan sekelompok orang berada pada lapisan miskin. Keluarga miskin dengan kepemilikan lahan yang sempit, atau bahkan tidak punya sama sekali. Anak-anak yang lahir dari keluarga seperti ini, sejak awal sudah mewarisi kemiskinan tersebut. Mereka sulit mendapatkan akses untuk meningkatkan pendidikan dan keterampilan untuk memperbaiki kualitas diri dan hidupnya sehingga jatuh dalam situasi kemiskinan yang tidak jauh berbeda dengan generasi sebelumnya.
  2. Praktek ekonomi masih jauh dari nilai-nilai moral Pancasila yang bertumpu pada kebersamaan, kekeluargaan, dan keadilan. Dalam praktek kehidupan  lebih mengarah pada praktek ekonomi pasar bebas yang mengagungkan kompetisi dan individu dari pada kebersamaan, kekeluargaan, dan masih jauh dari nilai keadilan.
  3.  Penyakit individu (patologis)  yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin.
  4.  Penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga.
  5. Penyebab sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar.
  6.  Penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi.
2.6. Analisa 2
Dari sajian ini,kita telah membahas tentang   keberpihakan pada kaum miskin, konteks yang melatarbelakangi dan gambaran kaum miskin dalam Balada Becak,maka dari uraian diatas  bahwa banyak sekarang  kita lihat khususnya Indonesia garis angka kemiskinan masih begitu sangat tinggi,diakibatkan terkadang masih melemahnya tingkat perekonomian masyarakat seperti yang dialami oleh  bocah berusia 12 tahun yang menderita gizi buruk. Sebagaiman saya lihat di kampung saya seorang bocah yang  kurus dan tidak berdaya hingga mengalami kelumpuhan,  kini ia tidak bisa melakukan aktifitas apapun. Apalagi, berat badan bocah tersebut tidak seperti bocah lainya.  Kini harus digendong neneknya karena tidak bisa berjalan. Bahkan untuk bicarapun tidak mampu melainkan harus memakai bahasa isyarat. Sejak itulah kondisi bocah semakin parah, saat mengalami sakit panas tinggi, keluarga bocah malang tersebut tidak mampu membawanya berobat ke rumah sakit karena tidak memiliki biaya. Keterbatasan biaya dan kurangnya asupan gizi sejak lahir dimungkinkan juga menjadi penyebab utama kondisi bocah tersebut semakin parah. Kini keluarga bocah malang tersebut hanya bisa pasrah dengan keadaan tersebut, masalahnya,  penghasilan dari hasil ladang tetangga  tidak lagi mencukupi  pengobatanya. Dengan kondisi bocah yang sudah terlanjur kekurangan gizi tersebut. Jadi menurut kami para penyaji  bahwa ini faktor kemiskinan yang masih banyak dialami oleh para masyarakat apalagi menjadi penyebab seseorang mengalami gizi buruk, dan yang lebih mengenaskan lagi yaitu keterbatasan biaya untuk berobat. Sangat jelas sekali bahwa masyarakat Indonesia  yang kita tahu khususnya untuk kalangan menengah ke bawah masih jauh dari kondisi sejahtera, bahkan dalam mencukupi  untuk makan sehari-hari saja sudah susah, apalagi ditambah dengan penyakit yang melanda. Dengan sering mengakibatkan menurunnya kualitas generasi-generasi muda Indonesia. Masa kecilnya saja sudah menderita, akan sulit untuk berkembang jika terpuruk dalam kemiskinan.
III.             Kesimpulan
Dari pemaparan sajian kami diatas bahwa,kami para penyaji mengambil kesimpulan bahwa BB yang diungkapakan oleh Mangunwijaya merupakan suatu refleksi bagi kita dengan memahami berbagai keberpihakan terhadap kaum marginal. Dan dari analisa kami juga kami menyimpulkan bahwa kemiskinan di Indonesia ini sudah merajalela. Jadi kita sebagai generasi penerus biarlah kita berjuang menempuh pendidikan kita. Agar kemiskinan di Indonesia bisa berkurang. Dan kita bisa menurunkan kepada generasi dibawah kita untuk tetap juga berjuang. Sehingga negara kita negara Indonesia ini semakin berkembang dan semakin maju.
IV.             Refleksi Teologis
Suatu refleksi yang sampai kepada kita mengenai kemiskinan adalah, Alkitab berkata, "Maka tidak akan ada orang miskin di antaramu, sebab sungguh TUHAN akan memberkati engkau di negeri yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk menjadi milik pusaka, asal saja engkau mendengarkan baik-baik suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segenap perintah yang kusampaikan kepadamu pada hari ini" (Ul. 15:4-5). Tuhan Yesus berkata, "... orang-orang miskin selalu ada padamu" (Matius 26:11). Artinya kita harus mejalankan perintah Tuhan, mendengar baik suara-Nya maka Tuhan akan menolong kita dan Tuhan tidak membiarkan kita penderitaan kemiskinan, karena kita mendengarkan-Nya maka Tuhan memberikan kita kebijakan untuk berpikir, bertindak dan berbuat.
Oleh karena itu, Kita sebagai orang Kristen apa tanggapan kita terhadap Kemiskinan??? Salah satu sisi dari kepedulian sosial orang Kristen adalah tanggung jawabnya untuk memedulikan dan memerhatikan orang-orang yang miskin dan tertindas. Ia berbuat sesuatu demi kesejahteraan mereka. Suatu pendekatan alkitabiah dalam masalah ekonomi pasti akan menyoroti masalah kemiskinan. Apakah penyebabnya? Apakah bentuk-bentuk kemiskinan? Bagaimanakah masalah kemiskinan dalam masyarakat dapat ditanggulangi secara adil? Penyelidikan terhadap kemiskinan dan tanggung jawab terhadap orang-orang miskin memerlukan pemahaman tentang penyebab kemiskinan dalam suatu masyarakat dan bagaimana orang Kristen dapat menjawab tantangan itu. Seorang sarjana menegaskan bahwa mencari jalan keluar untuk masalah kemiskinan menuntut kerja sama sebagai suatu komunitas demi meningkatkan jumlah warga negara yang mandiri. Dan kita sebagai orang Kristen, walaupun banyak tantangan yang kita hadapi dalam kehidupan ini terkhusus bagaimana peran kita terhadap mereka yang tertindas. Janganlah kita mengatakan bahwa ini adalah cobaan yang luar biasa. Karena firman Tuhan berkata dalam I Korintus 10:13: “ Percobaan-percobaan yang kamu alami ialah percobaan biasa,yang tidak melebihi kekuatan manusi. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu” dan seperti tertulis juga dalam Filipi 4:13 berkata: “ Segala perkara dapat kutanggung didalam Dia,yang memberi kekuatan kepadaku”. Jadi oleh karena itu kita harus dapat menghargai dan mengasihi sesama kita, baik itu mereka yang tertindas, ataupun orang yang tak memiliki biaya untuk hidupnya. Disilah kita dituntun untuk berpartisipasi atas mereka.
V.                Daftar Pustaka
Mangunwijaya, Forum, Humanisme Y. B Mangunwijaya, Jakarta: KOMPAS, 2015

71 komentar:

  1. Pembahasan dari kelompok VII

    Nama : 1. Dohar Bilinton
    2. Enos Liharmen Girsang
    3. Hardi Elcana Gurning
    4. Sulastri Putri
    5. Yulia Marissa Simanjuntak
    Tingkat/jur : 1-D/Theologia
    Pada pembahasan ini mengenai Keberpihakan Pada Kaum Miskin, Konteks Yang Melatarbelakangi Dan Gambaran Kaum Miskin Dalam Balada Becak karya Y. B. Mangunwijaya, kami memahami bahwa Romo Mangun, sebagai seorang yang sastrawan mengembangkan kehumanismean melalui karya sastranya, khususnya Balada Becak. Karya sastra sebagai simbol verbal, objeknya adalah realitas. Realitas itu dapat berwujud realitas sosial masa kini ataupun realitas yang berupa peristiwa sejarah. Karya ini merupakan sarana pengarang untuk menyampaikan perasaan, pikiran, dan tanggapannya tentang suatu peristiwa sejarah dan dapat dipakai pengarang untuk mendukung atau menolak suatu peristiwa sejarah. Bukan itu saja namun dalam novel Balada Becak ini, Romo Mangun lebih mengarah kepada kehidupan yang marjinal. Gambaran manusia marjinal dalam Belada Becak ini kisahnya yang dipaparkan langsung mengindikasikan keberpihakan sang pengarang terhadap tokoh dan lakuan yang dimainkannya. Biasanya seorang pengarang melukiskan latar ceritannya secara netral tetapi Mangunwijaya dengan gaya bahasanya yang khas. Yang menarik dalam cerita ini adalah bagaimana Mangunwijaya mendeskripsikan lamunan-lamunan Yus pada saat ia mengantarkan gori-gori bersama Bu Dullah dan Riri dengan becaknya dimana ia melamunkan Lilian yang selalu terbayang dalam benaknya.
    Sebagai tambahan dari kami pembahas yaitu; kami mengambil suatu kata kunci dari topik ini ialah rakyat kecil, pilihan awal dan akhir Romo Mangun.
    Meneladan Yesus yang membela rakyat tertindas menjadi pilihan Romo Mangun. Dari hati, tenaga, pemikiran dan perhatian hingga organ tubuhnya diserahkan demi mereka. Sejam setelah Romo Mangun meninggal, kontroversi tentang bagaimana pemakaman jasadnya muncul. Rekan-rekan dekatnya tahu, Romo Mangun ingin agar jenazahnya tidak dikuburkan melainkan disumbangkan untuk ke Fakultas Kedokteran yang terdekat. la ingin raganya dipakai untuk ilmu pengetahuan. Tentu saja, para sahabat dan masyarakat tidak tega melaksanakan keinginan terakhir Romo Mangun yang memiliki motto imamat, "Agar Nama Tuhan dan Gerejanya dimuliakan". Dan, Uskup Agung Semarang, Mgr. I. Suharyo Pr yang memimpin wilayah tempat Romo Mangun berkarya, setelah mengadakan rapat dengan para imam, akhirnya memutuskan untuk memakamkan jasadnya secara utuh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pendapat Romo Mangun memang sering dinilai kontroversial. Hingga meninggal pun saat tidak bisa berkata apa-apa, pilihannya tetap membuat orang tercengang. Bagaimana mungkin orang mampu membayangkan tubuh seorang Romo Mangun dengan sederet predikat, dan keunggulan terlentang di meja anatomi lalu disobek-sobek pisau operasi, dipotong-potong, dan bagian dalam tubuhnya "diobok-obok". Namun, bukan Romo Mangun kalau tidak ada landasan atau alasan mengapa memiliki keinginan itu. Dalam buku Tumbal yang merupakan kumpulan tulisan Romo Mangun dari tahun 1970-an hingga 1990-an, ia mengemukakan alasan itu. "Saya hanya ingin hidup saya berguna. Ini sesuai dengan jalan hidup saya. Biasanya yang dianatomi adalah penjahat, atau jenazah gelandangan yang tak berkeluarga. Seperti Yesus mati bersama para penjahat dan orang miskin ketika disalib, saya pun ingin mati dengan cara mereka, meski tidak disalib." Betapa pembelaan kepada wong cilik benar-benar tulus. Bahkan tubuhnya tak bernyawa pun hendak ia korbankan. Semua itu, sebagai wujud kecintaannya kepada Yesus, untuk pembelaan orang-orang yang disisihkan, yang tidak dianggap. Pembelaan Romo Mangun kepada rakyat keeil yang terengah-engah bertahan dalam hidup mengaliri nadi tulisan-tulisan Romo Mangun. Kalau dicermati, tulisan-tulisan Romo Mangun ini tidak mengawang-awang. la menuliskan apa yang dirasakan rakyat sehingga tulisan itu seperti bernyawa karena Romo Mangun ikut terlibat dalam pergulatan hidup mereka. Kepada merekalah pilihan hidup Romo Mangun dijatuhkan.
      Dalam hal ini kami para pembahas ingin bertanya kepada para penyaji kelompok IV, yaitu:
      1. Menurut penyaji kira-kira hal apa yang melatarbelakangi sehingga Romo Mangun terinspirasi untuk menciptakan suatu karya yang berupa novel mengenai keberpihakannya terhadap kaum miskin?
      2. Tantangan dan hambatan seperti apa yang dihadapi oleh Romo Mangun dalam berkarya terkhusus Belada Becak?
      3. Apakah ada suatu gagasan atau rancangan dari Y.B. Mangunwijaya, untuk mengatasi kemiskinan yang terjadi ini?
      4. Dari analisa kami, kami pernah mendengar bahwa pengemis yang ada di negeri ini terkhusus di ibu kota Jakarta, rata-rata pengemis yang kita bayangkan itu belum tentu orang yang betul-betul kurang mampu atau miskin, karna dalam suatu berita yang pernah di tayangkan disalah satu siaran televisi bahwa penghasilan pengemis itu lebih besar dari gaji/ penghasilan orang-orang yang bekerja sebagai karyawan biasa. Nah, dalam hal ini kami ingin bertanya apakah kita sebagai manusia yang humanisme masih wajar memberikan sedekah pada pengemis-pengemis di jalanan? Dan apa tanggapan penyaji terhadap pengemis atau marjinal dalam konteks Romo Mangun dan ruang lingkup IBD terkhusus mengenai Balada Becak tersebut?
      Sekian dan terima kasih,
      Syalom, :-)

      Hapus
    2. Dian Lasmauhur Damanik
      15.01.1241
      I-D/Theologi

      Terimakasih buat kelompok VII yang telah menambah pembahasan kelompok kami, dan untuk pertanyaan yang diberikan kelompok pembahas kepada kami sudah jelas kami jawab saat pertemuan di kelas tadi.
      sekian dan terimakasih.

      Hapus
  2. Nama : Chandra Syahputra Pasaribu
    NIM : 02-15-568
    Jur/Ting : 1/PAK

    Berbicara tentang becak, tentu sudah tidak hal yang asing lagi bagi kita pada saat ini. Karena setiap hari kita dapat melihatnya di pinggi jalan raya, apa lagi dikota medan ini. Dimana setiap harinya selalu bersemangat untuk mencari sesuap nasi, demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tidak hanya itu, kita juga bisa dapat temukan begitu banyak sekali para maha siswa disana. Sama halnya dengan seorang pemuda biasa yang bernama Yusuf yang melanjutkan pendidikannya dengan menarik sebuah becak. Dan cerita yang bermoral ini dapat kita lihat di novel buatan karya Romo Mangun.
    Untuk menanggapi hal ini, tidak usah jauh-jauh, di depan kampus STT AS sendiri sudah ada contohnya. Lalu apa yang sepatutnya kita lakukan sebagai umat beragam? Apakah kita hanya bicara (ceramah/berkhotbah saja) tanpa ada perbuatan sama sekali?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dian Lasmauhur Damanik
      15.01.1241
      I-D/Theologi

      Terimakasih buat tanggapan saudara Chandra Pasaribu. untuk pertanyaan Saudara, "Lalu apa yang sepatutnya kita lakukan sebagai umat beragam? Apakah kita hanya bicara (ceramah/berkhotbah saja) tanpa ada perbuatan sama sekali?"
      Menurut saya, kita sebagai umat beragama bukan hanya mampu mengatakan, ceramah, dan bicara saja menyinggung tentang tukang becak, apalagi tukang becak yang ada didepan AS. jika memang bisa kita berikan selayaknya padanya. maka kita dapat membantu dan menolong dia. mungkin kita juga bisa naik becak nya untuk mengantarkan kita ketempat tujuan kita, dan dari situlah kita memberikan upahnya, jika kita memiliki lebih uang kita maka, mari kita berikan yag terbaik baginya, dan ia pasti senang bersyukur.
      Namun kendalanya, jika memang tidak adak yang bisa kita lakukan/berikan yaitu berupa uang atau ekonomi, dengan sapaan dan ramah tamah kepadanya, dia juga sudah merasa senang bahwa ia dihargai, dan dihormati.
      Nah kita sebagai umat beragama lakukanlah yang terbaik baginya, Mari kita sapa, mari kita berikan/tolong yang pantas kita berikan.
      Sekian dan Terimakasih

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    3. Trima kasih buat pertanyaanya ....
      Seperti yang kita ketahui atau saya rasa and juga sudah mengetahuinya, berbicara saja tanpa perbuatan yang sesuai dengan perkataan itu sia sia saja
      Seperti yang kita lihat pada tukang becak yang ada di depan kampus kita STT Abdi Sabda ini memang mereka sangat berjuang keras satu harian untuk mencari sesuap nasi saja, jadi kita sebagai mahasiswa khususnya anak teologi kita juga harus menunjukkan sikap kita terhadap mereka bagaimana seharusnya mahasiswa teologi....
      Contoh kecil yang saya lihat adalah banyak mahasiswa yang keluar asrama jalan kaki dan ketemu dengan tukang becak di depan, tetapi menyapa tukang becak itu saja pun susah bagi dia....
      Jadi bagaimana cara kita membantu dia, padahal yang kita ketahui menyapa dia saja kita sepertinya susah sekali, itulah contoh kecilnya bahwa kita memang masih harus banyak belajar sebagai kita mahassiswa teologi yang seharusnya Ramah terhadap sesama. Jadi sekali lagi ditegaskan perkataan tanpa perbuatan atau Iman tanpa perbuatan sama saja dengan Nol atau sia sia
      #salam IBD

      Hapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dian Lasmauhur Damanik
      15.01.1241
      I-D/Theologi

      Terimakasih buat tanggapan saudara Chandra Pasaribu. untuk pertanyaan Saudara, "Lalu apa yang sepatutnya kita lakukan sebagai umat beragam? Apakah kita hanya bicara (ceramah/berkhotbah saja) tanpa ada perbuatan sama sekali?"
      Menurut saya, kita sebagai umat beragama bukan hanya mampu mengatakan, ceramah, dan bicara saja menyinggung tentang tukang becak, apalagi tukang becak yang ada didepan AS. jika memang bisa kita berikan selayaknya padanya. maka kita dapat membantu dan menolong dia. mungkin kita juga bisa naik becak nya untuk mengantarkan kita ketempat tujuan kita, dan dari situlah kita memberikan upahnya, jika kita memiliki lebih uang kita maka, mari kita berikan yag terbaik baginya, dan ia pasti senang bersyukur.
      Namun kendalanya, jika memang tidak adak yang bisa kita lakukan/berikan yaitu berupa uang atau ekonomi, dengan sapaan dan ramah tamah kepadanya, dia juga sudah merasa senang bahwa ia dihargai, dan dihormati.
      Nah kita sebagai umat beragama lakukanlah yang terbaik baginya, Mari kita sapa, mari kita berikan/tolong yang pantas kita berikan.
      Sekian dan Terimakasih

      Hapus
    2. Iya terima kasih buat pertanyaan saudara Chandra Pasaribu atas pertanyaan"Lalu apa yang sepatutnya kita lakukan sebagai umat beragam? Apakah kita hanya bicara (ceramah/berkhotbah saja) tanpa ada perbuatan sama sekali?"
      Menurut saya yang harus kita lakukan sebagai umat bergama dengan memberikan semangat,motivasi serta menyapanya terkadang kita merasa gengsi menyapa mereka padahal mereka tidak menuntut untuk mendapat sesuatu tapi tanpa sapaan dan senyuman bagi mereka itu sudah cukup senang .Kita tidak salah bertukar-pikiran dengan mereka malahan mereka senang bisa bercakap-cakap dan mendapat motivasi agar tidak putus asa dan menyerah untuk melakukan pekerjaan demi keluarga mereka.Nahh.perlu saudara ingat diwaktu natal umum STT dimana mereka yang berprofesi sebagai tukang becak bahkan yang lain yang ada di sekitar lingkungan sekolah kita,STT sangat turut membantu mereka bahkan diberikan pengharagaan atau sembako,dalam hal ini tidak ada salahnya jika kita menegur sapa mereka dan mengajak mereka berbincang-bincang karena kemungkinan dengan kita memberikan motivasi bagi mereka,mereka dapat menjadi semangat dalam menjalani kehidupan mereka,seperti apa yang telah diutarakan saudari Dian memang sudah cukup bagus,karena tidak ada salahnya jika kita sekali-kali naik becak ,dengan itu kita sudah menjalin hubungan dengan mereka apalgi kita sebagai umat beragama serta tidak lupa mendoakan mereka itulah kunci yang sangat penting dari pertanyaan saudara Chandra.
      Demikianlah..

      Hapus
  4. Nama : Roni rezeki manihuruk
    Nim : 15.01.1314
    Ting : 1_D (Teologi)

    syaloomm
    Terimakasih buat pertannyaan dari saudara Tomy Sipayung, yang menanyakan tentang bagaimana menghadapi daerah Aceh untuk mengembangkan kekristenan, sebenarnya pertannyaan anda sudah menyimpang dari bahasan kami kali ini. karena inti bahasan ini tentang kemiskinan. jika berbicara hal ini Kemayoritasan yang menentukan suatu daerah. sekian yang saya tau jika ingin perjelas pertannyaan anda apa hubungan kemiskinan dengan yang anda tanyakan, terimakasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Roni rezeki manihuruk
      Nim : 15.01.1314
      Ting : 1_D (Teologi)

      terimakasih buat pertannyaan dari Rovina yang menanyakan bagaiman cara menaggulangi kemiskinan contohnya para pengemis.
      Tingkat pendidikan yang rendah
      Tidak adanya keterampilan, ilmu pengetahuan, dan wawasan yang lebih, masyarakat tidak akan mampu memperbaiki hidupnya menjadi lebih baik. Karena dengan pendidikan masyarakat bisa mengerti dan memahami bagaimana cara untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi kehidupan manusia.
      Dengan belajar, orang yang semula tidak bisa menjadi bisa, salah menjadi benar, dsb. Maka dengan tingkat pendidikan yang rendah masyarakat akan dekat dengan kemiskinan. Pemerintah harus menyediakan lebih banyak lagi lapangan pekerjaan, agar dapat membantu masyarakat dalam memecahkan masalah kehidupan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari anggota keluarganya.Jangan menjadi pemalas! Selain pemerintah, masyarakat juga harus ikut andil dalam mensejahterakan kehidupan. Apabila masih belum ada lowongan pekerjaan, masyarakat bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri, lebih bagus jika lapangan pekerjaan buatan sendiri itu bisa menampung orang lain untuk menjadi karyawan kita. Memang betul mangunwijaya mengajak kita menjadi manusia yang humanisme, memiliki rasa kemanusiaan tapi kita jangan tertipu kepada para pengemis, karena banyak pengemis hidup berkecukupan. Sekian yang dapat saya jelaskan terimakasih.

      Hapus
  5. Pada pertemuan kali ini kita membahas Keberpihakan Pada Kaum Miskin Dalam Balada Becak karya Y. B. Mangunwijaya. Yang kita ketahui bahwa kemiskinan merupakan kondisi dimana seseorang atau kelompok orang tidak terpenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupannya secara bermartabat.
    Jika kita lihat di negara kita ini, bahwa banyak sekali para gelandangan yang mengemis di pinggir jalan. Padahal negara kita ini adalah negara yang kaya. Tapi mengapa kita sebagai manusia yang memiliki budi dan akal tidak bisa memperbaharui segala kekayaan yang ada di negara kita indonesia ini?
    Nah, jadi kalau kita perhatikan dalam cerita Balada Becak bahwa ada seorang pria yang memiliki sikap yang rajin tak mau berputus asa, dan memiliki semangat yang kuat. Walaupun tidak bisa melanjutkan sekolah yang tinggi, tapi dia tetap semangat dalam pekerjaannya.
    Jika demikian apa yang melatarbelakangi terjadinya kemiskinan tersebut? Dan kita sebagai maha siswa yang sudah belajar mengenai IBD apa yang harus kita lakukan dalam menanggulanginya?
    Sekian dan terima kasih
    Salam IBD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Trimakasih untuk pertanyaan saudari Rovina...
      ya.. seperti yang kita ketahui atau kita lihat pada negara kita ini, memang begitu kaya akan SDA (Sumber Daya Alam), tetapi permasalahanya adalah tidak ada yang mengolah SDA tersebut. Kita hanya bisa mengirim bahan mentah ke luar negri saja.
      dan mengenai latar belakang kemiskinan tersebut adalah sudah saya jelaskan contoh kecilnya tentang SDA yang ada di indonesia.. belum lagi pemuda - pemuda Indonesia yang masih banyak yang malas untuk menuntut sebuah pendidikan, kita tahu pendidikan pada saat ini memang sangatlah penting, karena yang kita lihat pada negara kita ini, yang tamatan S1 saja pun masih banyak yang pengangguran, apalagi yang tidak berpendidikan sama sekali, itulah faktor - faktor kecil terjadinya kemiskinan...
      yang harus kita lakukan sebagai mahasiswa adalah kita mulai dari diri kita terlebih dahulu bagaimana cara ita untuk meraih pendidikan setinggi"nya, maka dari itu kita juga bisa mengurangi angaka kemiskinan di negara kita ini.....
      #salam IBD

      Hapus
  6. Dian Lasmauhur Damanik
    15.01.1241
    I-D/Theologi

    Terimakasih atas pertanyaan saudara Rovina.
    memang benar yang dikatakan saudara Rovina bahwasanya Masyarakat Indonesia tidak bisa lagi berbuat apa-apa dalam mengolah sumber daya alam sebagai kekayan bangsa, akibat dikuasai pengusaha asing. Pasalnya sumber daya alam (SDA) yang ada di Indonesia sudah banyak dikuasai, atau diambil negara asing tanpa dinikmati oleh rakyat Indonesia. karena apa????
    inilah yang melatarbelakangi semuanya, yaitu rendahnya pendidikan Indonesia, akhirnya kita tidak memiliki pengetahuan dan kebijakan untuk membuat kekayaan kita, untuk kita kelola sendiri, dan orang asingpun berkuasa untuk mengolah harta kekayaan kita.
    Apa yang melatarbelakangi kemiskinan???
    yaitu pendidikan rendah, dan Apa yang melatarbelakangi pendidikan rendah???? yaitu karena kemiskinan. nah karena kedua hal inilah yang saling berkaitan akibatnya Indonesia ini lemah dalam bidang perekonomian, hingga banyak pengangguran.
    seperti analisa yang saya dapat dari Pembina Gerindra:
    Demikian dikatakan Ketua Dewan Pembina Gerindra, Prawabowo Subianto, kemarin. Ia menilai saat ini sudah banyak sumber daya alam terkuras oleh negara asing, serta diambil oleh koorperat atau pengusaha negara asing. Namun masih ada sesuatu yang masih belum dijalankan sesuai dengan diamanatkan konsitusi, pasal 34 dan 34 diamanatkan kepada negara untuk menomorsatukan kepentingan masyarakat bukan kepentingan konglomerat.

    “Tapi sekarang ini malah kebalikan, di mana lebih mementingkan konglomerat, mendapatkan kesempatan untuk mengeksploitasi kekayaan alam Indonesia, sementara negara Indonesia tidak mendapatkan apa-apa,” kata Prabowo.

    Menurutnya, para pengusaha negara asing itu meninggalkan kehancuran ekologi, kemudian polusi. Pengusaha negara asing telah banyak menguasai sumber daya alam Indonesia dibawa keluar, sedangkan negara Indonesia sebagai penonton saja,” jelasnya.
    Prabowo menyebutkan, selama kekayaan alam dikuasai negara asing, negara Indonesia akan terus mengalami keterpurukan dalam pertumbuhan perekonomian. Meski demikian, Prabowo juga mengakui bukan berarti anti asing.
    “Masyarakat Indonesia tidak bisa lagi berbuat apa-apa dalam mengolah sumber daya alam, untuk itu segala bentuk kegiatan pembanguan yang mewah seperti gedung-gedung mewah harus di hentikan, saatnya kita beralih kepada produksi alam bangsa kita sendiri, agar rakyat indonesia bisa menikmatinya.
    Menurut dia, kesejahteraan masyarakat Indonesia masih jauh dari harapan. Malahan, dari waktu ke waktu kekuatan bangsa ini terus merosot. Bagaimana tidak, hasil mineral dan tambang, banyak diekspor. Padahal, dalam negeri sangat membutuhkannya.
    Kita sebagai mahasiswa yang sudah belajar IBD, inilah yang kita lakukan yaitu belajar lebih giat lagi supaya kita memiliki skill dan pengetahuan dan dari hal ini secara lambat laun kita bisa mengelola harta kekayaan bangsa kita sendiri.
    kemudian Pemerintah seharusnya dapat mengolah sendiri kekayaan sumber daya alam yang ada untuk kemakmuran masyarakat bukannya dikelola pihak asing. Kalu tidak dimulai dari sekarang kapan lagi, kalau bukan kita siapa lagi, ayo hentikan pengerusakan alam oleh asing.

    Sekian dan Terimakasi
    SALAM IBD

    BalasHapus
  7. Nama : Epi D Sihombing
    Ting/Jur : 1D / Theologia
    Nim : 15.01.1255
    Syalom bagi kita semua,,,,
    saya hanya menambahi atau memberikan tanggapan saya tentang pembahasan kita kali ini, yaitu "Keberpihakan Pada Kaum Miskin, Konteks Yang Melatarbelakangi Dan Gambaran Kaum Miskin Dalam Balada Becak karya Y. B." Mangunwijaya”. Berbicara tentang kemiskinan tidak asing lagi kita dengar dan hal ini sudah menjadi ciri ciri dari bangsa kita yaitu bangsa Indonesia. Kemiskinan adalah keadaan di mana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Saya melihat bahwa kemiskinan itu sudah sangat sulit keluar dari ranah masyarakat, dimana pertumbuhan penduduk yang begitu besar ,pendidikan rendah mengakibatkan pengangguran, dan kurangnya perhatian dari pemerintah. Pengangguran merupakan dampak kemiskinan dimana pendidikan dan keterampilan sangat sulit diraih masyarakat maka masyarakat sulit berkembang, putusnya sekolah sudah merupakan dampak kemiskian yang menjadi penghambat untuk menambah keterampilan dan menjangkau cita-cita. Akan tetapi Romo Mangun menciptakan novelnya B-B ini, dimana seorang pemuda yang bernama Yus yang tidak melanjutkan studinya karna ketidakmampuan ekonomi. Akan tetapi pemuda tersebut tidak menjadi pengangguran ataupun menjadi seorang pengemis dia tetap semangat bekerja walaupun dengan kesederhanaan yaitu membawa becak sambil menjual gori, orang bijak mengatakan “dalam menjalani kenyataan hidup kita harus memiliki yang namanya kesempatan, kemampuan, dan kemauan ketika ada kemauan maka disitu ada jalan. Alkitab mengatakan ” Amsal 10:4
    “Tangan orang yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya”. kesederhanaan Romo Mangun membuat novel ini menggugah hati manusia, bukan harus melakukan pekerjaan yang besar membuat seseorang itu berharga. Tetapi ketika ada kemauan maka disitu pasti ada jalan.
    Terima kasih,,,,salam IBD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dian Lasmauhur Damanik
      15.01.1241
      I-D/Theologi

      Terimakasih Buat tambahan bahasan saudara Epi Sihombing. memang benar, akibat pendidikan rendah mengakibatkan pengangguran dan kemiskinan.
      Namun menurut saya juga bukan hanya karena pendidikan rendah yang membuat kemiskinan. Tetpi karena kemiskinan juga yang membuat pendidikan rendah. jadi kedua hal ini sangat berkaitan dan berhubungan.

      Terimaksaih
      dan SALAM IBD

      Hapus
    2. Nama :Januwar Mamanda Sitepu
      Nim :15.01.1274
      kelas :I.D/Teologi

      Saya akan mencoba menambahi jawaban saudari Rovina.
      Terima kasih buat pertanyaan yang anda beriakan,jika kita berbicara tentang kemiskianan itu diakibatkan oleh tidak terpenuhinya kebutuhan hidup baik sandang,pangan dan pendidikan.Memang di Indonesia sangat kaya akan alam dan pertaniaan yang ada,tapi salah satu faktor yang membuat manusia jauh dari kehidupan di negara lain ialah Kemalasan banyak kita temukan masyarakat indonesia yang malas bekerja mereka serta tingginya tingkat pengangguran sehingga masyarakat berbondong-bondong untuk hidup sementara tingkat penghasilan mereka tidak ada ini menjadi masalah memang utama di Indonesia sehingga penyebab kemiskina dan mereka yang pengangguran secara otomatis mereka mencuri dan merampok karena hanya itu lah pekerjaan yang bisa mereka lakukan untuk mencukupi kebutuhan hidup.Seperti kita lihat garis kemiskinan di Indonesia cukup tinggi oleh karena itu pemerintah haruslah secara tegas memberikan solusi entah membuka lapangan pekerjaan sehingga daya pengetahuan mereka tertampung tidak hanya berhenti sampai disitu saja.Oleh karena itu jika kita sambungkan dengan topik kita bahwa seorang pemuda yang memiliki jiwa pemimpin walaupun dia tidak dapat melanjutkan penddidkanya tapi dia tidak berhenti smapai disitu saja bahkan dia memiliki semangat untuk tetap mencerahkan masa depanya walaupun hanya menarik becak.Jadi kita sebagai generasi penerus bangsa marilah kita ubah sikap-sikap keegosisan dan kegengsian kita karena itu akan merusak dasar hubungan kita dengan orang lain.maka dari itu kita harus memanfaatkan SDA kita dengan baik serta menjaga nya agar bangsa lain tidak mengambil apa yang sudah kita miliki.Cara menanggulanginaya itu ada pada diri kita sendri haruslah kita menambah kualitas pengetahuan kita agar jangan gara-gara kita kemiskinan semakin tinggi pulak.
      Demikianlah..

      Hapus
  8. Nama :Rio Kriston Laoli
    Nim :15.01.1312
    kelas :1/d Teologi

    Saya ingin bertanya kepada kelompok 4 mengenai pengangguran. Yang saya ketahui bahwa di Negara Inggris setiap ada warganya yang menganggur, biaya hidupnya akan di tanggung oleh pemerintah. Dan di sana juga ada sebuah perusahaan yang khusus untuk mencarikan pekerjaan bagi warganya. kita bandingkan lagi ke negara indonesia dimana disini banyak kita lihat SDA yang dapat dimanfaatkan untuk menciptakan lowongan kerja bagi warga tetapi masih saja banyak pengangguran yang ada di Indonesia. Dan yang ingin saya tanyakan ialah: Apakah solusi yang di sarankan oleh Romo Mangun mengenai banyaknya pengangguran di indonesia atau adakah tindakan nyata yang sudah di lakukan oleh Romo Mangun untuk mengurangi pengangguran di indonesia????
    salam IBD..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dian Lasmauhur Damanik
      15.01.1241
      I-D/Theologi

      Terimakasih atas pertanyaan Saudara Rio Lauli.
      Apakah solusi yang di sarankan oleh Romo Mangun mengenai banyaknya pengangguran di indonesia atau adakah tindakan nyata yang sudah di lakukan oleh Romo Mangun untuk mengurangi pengangguran di indonesia????
      seperti yang kita ketahui, Y. B. Mangunwijaya Sebagai seorang pendidik, pendidikan dimaknainya sebagai upaya pemerdekaan manusia. Dia berusaha mengembangkan pola pendidikan yang memberikan ruang kesetaraan antara murid dan guru. Baginya kebodohan tidak selalu dibawa semenjak lahir tetapi seringkali diciptakan setelah orang dilahirkan ke dunia,dan dilestarikan setelah orang menjadi dewasa di tengah-tengah masyarakatnya. Pendidikan berfungsi antara lain, mengurangi dan menyingkirkan halangan-halangan yang ada dalam masyarakat, sehingga setiap orang dengan intelegensinya yang sederhana dapat mencapai suatu tingkat kecerdasan yang mencukupi untuk mengurus dirinya sendiri atas tindakan yang dilakukannyaKecintaannya pada anak-anak membuatnya berpikir sistem pendidikan yang mampu memberdayakan muridnya. Dan menurutnya,hal itu bisa terlaksana ketika pendidikan dasar sudah kuat. Asumsi itulah yang membuatnya dirinya concern pada sekolah dasar (SD). Sebab baginya SD adalah modal dasar bagi pembentukan seseorang, baru kemudian revolusi dan sebaginya merupakan sekolah kedua. Pendidikan dasar sangatlah fundamental bagi eksistensi dan hancurnya sebuah bangsa. Demikianlah sekilas tentang Romo Mangun. Rakyat kecil adalah pilihan awal dan akhir Romo Mangunwijaya. Dengan segala kelabihan dan kekuranganya, dia telah memberikan warisan yang terbaik bagi bangsa ini. Dia memang bukanlah sosok yang lengkap pemikiranya. Pemikiranya memang amat subur tetapi, ia bukanlah pemikir sistematis yang mengajukan teori. Pemikiranya adalah respon spontan kepada keadaan, tanpa memberikan suatu kerangka besar yang dapat dipegang secara konseptual. Nah dari hal ini juga kita mengetahui bahwasanya Mangun juga mendirikan gedung-gedung sekolah buat anak-anak yang belum mendapatkan pendidikan. Ia melakukan ini untuk mengatasi kemiskinan dan pengangguran kelak.
      Terimakasih dan SALAM IBD

      Hapus
    2. Nama:Januwar Mamanda Sitepu
      Nim : 15.01.1274
      Jur/Tig : I.D/Teologi

      Menurut saya dalam pertanyaan saudara solusi yang dilakukan Romo dalam karyanya terkait dengan masalah pengangguran ialah Romo sangat menekankan pendidikan bagi masyrakat, dimana dia rela membuka lapangan pekerjaan,dan mengajak mereka yang tidak memiliki pekerjaan untuk dapat menuangkan ide-ide pemikiran mereka dalam hal positif, dan mengajak mereka tidak mudah menyerah seperti topik pembahasan kita seorang pemuda yang tidak putus asa walaupun perekonomiannya tidak tercapai sepenuhnya dan mengakibatkan dia tidak sanggup melanjutkan pendidikanya,dan Romo juga sudah memperkerjakan sebagian besar masyarakat di perpustakaan yang sudah dia bangun dalam karya Burung-burung mayar. Jadi seiring dengan pertanyaan saudara mengenai pengangguran di Indonesia solusi yang tepat dengan cara seperti sudah kita singgung diatas dengan membuka lapangan pekerjaan sehingga mereka dapatt berkreasi disamping.Oleh karena pemikiran Romo yang sangat luas sehingga dia dapat membagun gedung-gedung pendidikan,perpustakaan yang sangat berguna bagi masyarakat dan agar anak-anak yang tidak sekolah tidak ketinggalan melainkan mutu pengetahuan mereka tidak rendah seperti kita banyangkan
      Demikianlah..

      Hapus
  9. Nama :Julia sonya simanungkalit
    Nim :15.01.1282
    Tingkat/Jurusan:ID Teologi

    Syalom
    seperti yang kita ketahui bahwa memang orang miskin itu memakai kartu miskin atau kps untuk memenuhi kebutuhan pokoknya juga ada kartu untuk bersekolah tetapi harus mengurus kartu tersebut dengan menggunakan biaya padahal kita tau bahwa orang miskin itu tidak punya uang untuk mengurus kartu.sampai ketika hak yang sewajarnya dia dapat tidak ada melainkan direbut oleh orang yang berkecukupan.padahal orang miskin itu sangat membutuhkan kartu itu untuk menjamin hidupnya tetapi semuanya terbengkalai karna dana jadi siapa yang punya uang dialah yang punya kartu itu.
    pertanyaan saya adalah bagaimana kehidupan orang miskin jika memang hidup mereka tidak terjamin dan bagaimana tanggapan para penyaji tentang hal di atas tindakan apa yang harus dilakukan

    yang kedua berbicara tentang kemiskinan juga memang banyak kita temui terutama di indonesia dan mereka berusaha untuk memenuhi kebutuhan mereka sampai ada yang bekerja di luar negeri untuk mendapatkan kebutuhan untuk kehidupan mereka (TKI) karna seperti yang kita tau bahwa peluang untuk mendapat pekerjaan di indonesia sangat sulit makanya orang indonesia pergi keluar negeri untuk bekerja. tetapi kita juga mengetauhi juga bahwa mereka ada yang disiksa sama majikan mereka bahkan sampai mati itulah pengorbanan mereka untuk mendapatkan sesuap nasi mereka harus meninggalkan keluarga dan disiksa majikannya
    jadi siapa disini yang patut untuk disalah kan apakah pemerintah??? tidak mungkin kan penyiksaan itu terus berlangsung pada orang indonesia? apa solusi terhadap hal ini tolong penyaji jelaskan
    Syalom


    BalasHapus
    Balasan
    1. Dian Lasmauhur Damanik
      15.01.1241
      I-D/Theologi

      Terimakasih atas pertanyaan Saudari Julia.
      Kehidupan orang miskin yang hidupnya tidak terjamin, dalam hal inilah perlunya pemerintah untuk mengambil solusi untuk mengatasinya, seperti menyediakan lapangan pekerjaan untuk para orang-orang pengangguran. dan sebenarnya menurut saya KPS itu tidak perlu dibuat untuk banyak orang-orang, namun untuk orang yang pantas saja mendapatkannya. dan saya lebih setuju bila pemerintah mendirikan lapangan pekerjaan agar orang yang pengangguran dapat bekerja.
      dan menurut saya juga, sebenarnya dalam mengurus KPS itu tidak membutuhkan biaya yang banyak, namun yang sering terjadi adalah KKN
      (Kolusi, Nepotisme, Korupsi), artinya kesekongkolan antar keluarga, mungkin karena seseorang ini adalah keluarganya, sahabatnya, atau temannya, maka ia membuat temannya untuk mendapatkan kartu tersebut, sementara orang yang layak dan pantas tida mendapatkannya.
      Terimakasih

      Hapus
    2. Dian Lasmauhur Damanik
      15.01.1241
      I-D/Theologi

      Untuk pertanyaan Saudari yang kedua mengenai TKI...

      Saya memncantumkan analisa dibawah ini yang dapat menambah pemahaman kita mengenai TKI yang disiksa, dan apa solusinya;
      "Penyiksaan TKI, bagaimana tindakan yang kita lakukan??"

      • 26 Januari 2014
      Image caption Erwiana Sulistyaningsih diperiksa oleh penyelidik Hong Kong di Rumah Sakit Sragen, Jawa Tengah. Dalam satu bulan saja, dua tenaga kerja Indonesia diduga mengalami penyiksaan berat, Erwiana Sulistyaningsih di Hong Kong dan Sihatul Alfiah di Taiwan.Erwiana Sulistyaningsih dirawat di Rumah Sakit Sragen, Jawa Tengah, setelah pulang dari Hong Kong dalam keadaan tubuh mengalami luka berat.Ia telah dimintai keterangan oleh pihak berwenang Hong Kong di Rumah Sakit Sragen dan majikannya pun telah ditetapkan sebagai tersangka.Tidak lama berselang, dugaan kekerasan menimpa seorang tenaga kerja Indonesia, Sihatul Alfiah, yang merantau di Taiwan.Perempuan asal Banyuwangi itu diberitakan terbaring koma di satu rumah sakit di Taiwan. Ia diduga disiksa oleh majikannya.Itulah dua contoh kekerasan yang selama ini menimpa tenaga kerja Indonesia di luar negeri.
      Bagaimana mengatasi masalah seperti itu?Apakah pelatihan dan pembekalan yang diberikan kepada calon tenaga kerja tidak cukup sehingga mereka rentan penyiksaan dan eksploitasi?Apakah perlu seleksi lebih ketat terhadap tenaga kerja yang akan dikirim ke luar negeri sehingga hanya mereka yang benar-benar mempunyai bekal ketrampilan dan pengetahuan cukup yang boleh diberangkatkan?Apakah perlu juga seleksi lebih ketat terhadap calon majikan?Bagaimana pihak berwenang harus bertindak dalam menangani kasus-kasus kekerasan yang menimpa tenaga kerja Indonesia di luar negeri? Kebanyakan yang jadi TKI adalah mereka yang kalah bersaing cari kerja di tanah air, dan minim pendidikan. Ini beda dengan Filipina yang rata-rata tamat universitas.

      Hapus
    3. Dian Lasmauhur Damanik
      15.01.1241
      I-D/Theologi

      Solusinya adalah:

      Menurut saya pemerintah harus terus berbenah terutama soal persyaratan menjadi tenaga kerja di luar negeri. Di samping keterampilan yang baik, penting sekali membekali mereka dengan penguasaan bahasa, budaya, dan adat istiadat negara tujuan."."Sebaiknya hentikan pengiriman TKI khususnya pembantu rumah tangga sebab selain rawan dengan KDRT, juga PRT belum jelas legalisasi profesional dalam dunia tenaga kerja." "Dalam menghadapi suatu masalah, kami TKI Hong Kong sangat mengharapkan pemerintah Indonesia bisa bersikap tegas dan dapat menegakkan hukum secara nyata. Tidak mudah disuap dengan yang namanya uang. Dengan datangnya polisi Hong Kong ke Indonesia, diharap pemerintah Indonesia bisa bercermin bahwa pemerintah Hong Kong adalah pemerintahan yang tegas dan tak pandang bulu." "Saya sarankan di dalam surat perjanjian kerja harus ditambahkan bahwa pekerja asing harus mendapat perlakuan yang layak dari majikan, dan dilarang keras melakukan kekerasan. Dilakukan survei keadaan rumah majikan yang sebenarnya. Apabila memenuhi standar yang telah ditetapkan calon majikan bisa teruskan proses selanjutnya"Banyak berita TKI disiksa di negeri orang sungguh memprihatinkan. Namun begitu semua pihak harus berfikir jernih karena menyangkut dua bangsa yang tentu saja mempunyai kebudayaan berbeda yang harus dipahami semua pihak yang berkepentingan. Akibat miskomunikasi terjadi hal-hal tidak diinginkan yaitu penyiksaan terhadap pekerja atau sebaliknya tentu saja merugikan kedua belah pihak. Solusinya, sebelum terjadi kesepakatan kedua belah pihak memahami kebudayaan masing-masing agar tidak ada miskomunikasi.".
      "Yang paling penting adalah memberikan penjelasan yang jelas terhadap para majikan yang menggunakan tenaga kerja Indonesia. Kebanyakan dari mereka tidak tahu apa kewajiban menggunakan tenaga kerja & juga agencya-agency di Taiwan yang tidak menganggap keluhan dari para TKI, biasanya mereka hanya bilang 'yang sabar saja'. Jarang sekai para agency Taiwan yang langsung tanggap menghadapi para keluhan TKI." "Kebanyakan yang jadi TKI adalah mereka yang kalah bersaing cari kerja di tanah air, dan minim pendidikan. Ini beda dengan Filipina yang rata-rata tamat universitas. Tampaknya PJTKI tidak membekali para TKI soal pengetahun dan perlindungan hukum apabila diperlakukan tak adil. Ditambah dengan sikap pemerintah yang pasif, maka banyak kasus sering didiamkan. Kita harus belajar dari Filipina yang pemerintah untuk saling membantu dalam melindungi TK-nya.

      Terimakasih dan Salam IBD

      Hapus
    4. Iya jadi disini bahwa memang banyak sekali kita lihat di Negara Indonseia pemerintah sudah mengeluarkan begitu banyak bantuan baik melalui KPS kartu Pintar bagi orang miskin dan yang tidak sanggup mencukupi kebutuhan hidup mereka,nah jadi sini dalam mengurus KPS atau bantuan yang diberikan pemerintah otomatis di pihak lain sudah memiliki ancangan atau menambah biaya mahal yang tadi sepatutnya tidak memerlukan biaya untuk mengurusnya tapi karena masalah uang pasti manusia sangat pintar .tetapi pemerintah harus secara biajak mendata siapa memang yang benar-benar tidak sanggup untuk mencukupi kebutuhan maka dari situ dapat kita lihat merka yang tidak snggup untuk mengurus biaya administrasi KPS.Jadi disini tanggapan saya bahwa pemerintah harus benar-benar jeli untuk siapa diberikan bantuan tapi malahan banyak saya lihayt orang yang kaya yang mendapatkanya,ini harus menjadi bahab koreksian,oleh karena itu agar hidup orang miskin terjamin pemerintah harus mebuka lapangan pekerjaan agar mereka dapat berkreasi serta menuangkan ide-ide mereka bahkan dapat membagun untuk kemajuan negara.

      Hapus
    5. trimakasih buat pertanyaan saudari julia..
      di sini memang hal yang sulit bagi saya untuk memutuskan siapa yang slah dalm hal tersebut..
      menurut saya tidak ada yang bisa disalahkan karena penyebab kurangnya lapangan pekerjaan adalah..
      pertama: Faktor pribadi
      1. Faktor kemalasan..
      Penganguran yang berasal dari kemalasan individu sebenarnya sedikit. Namun, dalam sistem materialis dan politik sekularis, banyak yang mendorong masyarat menjadi malas, seperti sistem penggajian yang tidak layak atau maraknya perjudian. Banyak orang yang miskin menjadi malas bekerja karena berharap kaya mendadak dengan jalan menang judi atau undian.
      3. Faktor rendahnya pendidikan dan keterampilan
      Saat ini sekitar 74% tenaga kerja Indonesia adalah mereka yang berpendidikan rendah, yaitu SD dan SMP. Dampak dari rendahnya pendidikan ini adalah rendahnya keterampilan yang mereka milki. Belum lagi sistem pendidikan Indonesia yang tidak fokus pada persoalan praktis yang dibutuhkan dalam kehidupan dan dunia kerja. Pada akhirnya mereka menjadi pengangguran intelek.
      faktor kedua:
      kurangnya ketrampilan,mental yang kurang memadai...
      itulah contohnya, jadi jangan selamanya kita salahkan pemerintah kita dalam kurangnya lapangan pekerjaan, tapi kita kembali ke diri kita terlebih dahulu kita lihat sejauh mana kemampuan dan ketrampilan kita....
      trima kasih...
      #salam IBD...

      Hapus
    6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    7. jadi sebagai tambahanya mengenai TKI....
      kita tidak tahu apa yang melatar belakangi seseorang menjadi TKI,, mungkin saja seperti yang saya jelaskan diatas kurangnya pendidikan, kebanyakan TKI memang seperti itu...
      jadi itu memang sudah menjadi resiko kita karena kurangnya pendidikan, kita tahu pada zaman ini jika kita tidak memiliki pendidikan yang cukup tinggi maka sulit bagi kita untuk mencari pekerjaan yang layak.
      seandainya TKI tersebut memang memiliki pendidikan dan ketrampilan yang cukup baik maka mereka tidak akan mungkin mau untuk menjadi seorang TKI.....
      jadi tetap saja kembali ke diri kita masing masing...
      terimakasih

      Hapus
  10. Dalam pertanyaan saudari yang kedua yakni siapa yang disalahkan jika terjadi penyiksaan bagi warga indonesia apa disalahkan pemerintah? menurut saya secara eksplisit kita tidak dapat menuduh siapa baik itu pemerintah,majikan,dan TKI.memang warga indonesia pergi keluar negeri untuk bekerja tapi banyak juga wrga indonesia yang tidak memiliki keahlian dalam bekerja sehingga memang banyak terjadi konflik anatara manjikan dan TKI.maslah terjadi penyiksaan ini menjadi perihatian bagi pemerinytah karena pemerintah tidak membekali para TKI misalnya kursus untuk punya keahlian dalam bidang-bidang sehingga tidak terjadi kasus-kasus yang meregut nyawa manusia.Karena manusia juga punya keadilan,jadidalam hal ini sekali lagi kita tidak dapat menyalahkana siapa-siapa,bahkan mungkin saja TKI yang tidak mempunyai keahlian misalnya menjadi mengurus anak,yang tadinya sehat karena diurus pembantu menjadi sakit enth dikadih obat yang tidak sepatutnya.Namun pemerintah harus terus berbenah terutama soal persyaratan menjadi tenaga kerja di luar negeri. Di samping keterampilan yang baik, penting sekali membekali mereka dengan penguasaan bahasa, budaya, dan adat istiadat negara tujuan

    BalasHapus
  11. Nama : Susanto Marpaung
    Kelas : 1-D/theoogia
    Nim : 15.01.1331
    Dalam pembahasan kali ini banyak berbicara tentang kemiskinan. Dan para penanya telah memberikan banyak pemaparan tentang kaum miskin,kita tahu bahwasanya kemiskinan terjadi karena peran pemerintah kurang mengatasi angka kemiskinan di indonesia, yang mau saya tanyakan pada penyaji ialah sudah ada kah peran pemerintah dalam menangani angka kemiskinan di indonesia, dan sebutkan bukti nyata dari perbuatan pemerintah dalam menangani kemiskinan tersebut...?
    Syalommm
    Salam sebangsa setanah air

    BalasHapus
    Balasan
    1. Buat saudara susanto terima kasih atas pertanyaanya sudah ada kah peran pemerintah dalam menangani angka kemiskinan di indonesia, dan sebutkan bukti nyata dari perbuatan pemerintah dalam menangani kemiskinan tersebut...?
      Menurut saya peran pemerintah memang sudah ada,dimana pemerintah membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang tidak mempunyai pekerjaan.Bukti nyata yang telah dilakukan pemerintah seperti Meningkatkan akses masyarakat miskin kepada pelayanan dasar misalnya Penyediaan beasiswa bagi siswa miskin pada jenjang pendidikan,serta Beasiswa untuk mahasiswa miskin dan beasiswa berprestasi;dan seperti kita lihat pemerintah sudah mengeluarkan kartu kesehatan,kartu pintar,dan kartu perlindungan sosial dimana tujuan pemerintah mengeluarkan tersebut agar kedepanya kehidupan masyrakat terjamin.
      Demikianlah dari saya.

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    3. Dian Lasmauhur Damanik
      15.01.1241
      I-D/Theologi

      Terimakasih atas pertanyaan saudara Susanto.
      apakah tidakan nyata Pemerintah dalam menangani kemiskinan???
      Saya melihat bahwa pemerintah telah membuat bantuan kepada rakyat miskin, tapi belum semuanya.
      contohnya:
      1. pemerintah memberikan rakin (beras miskin) kepada orang-orang yang kurang mampu.
      2. pemerintah menyediakan KPS (Kartu Perlindungan Sosial) bagi orang-orang kurang mampu.
      3.menyediakan BPJS
      4. Menyediakan kartu Pintar
      5. Memberikan beasiswa kepada siswa miskin dan siswa berprestasi.
      6. pemerintah telah mendirikan sekolah miskin.

      Namun tindakan pemerintah ini menurut saya belum begitu memadai untuk bantuan pada orang miskin seluruhnya, seharusnya negara Indonesia ini,
      1.menciptakan lapangan kerja yang mampu menyerap banyak tenaga kerja sehingga mengurangi pengangguran. Karena pengangguran adalah salah satu sumber penyebab kemiskinan terbesar di indonesia.
      2.Menghapuskan korupsi. Sebab korupsi adalah salah satu penyebab layanan masyarakat tidak berjalan sebagaimana mestinya. Hal inilah yang kemudian menjadikan masyarakat tidak bisa menikmati hak mereka sebagai warga negara sebagaimana mestinya.
      3.Menggalakkan program zakat. Di indonesia, islam adalah agama mayoritas. Dan dalam islam ajaran zakat diperkenalkan sebagai media untuk menumbuhkan pemerataan kesejahteraan di antara masyarakat dan mengurangi kesenjangan kaya-miskin. Potensi zakat di indonesia, ditengarai mencapai angka 1 triliun setiap tahunnya. Dan jika bisa dikelola dengan baik akan menjadi potensi besar bagi terciptanya kesejahteraan masyarakat.
      4.Menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok. Fokus program ini bertujuan menjamin daya beli masyarakat miskin/keluarga miskin untuk memenuhi kebutuhan pokok terutama beras dan kebutuhan pokok utama selain beras. Program yang berkaitan dengan fokus ini seperti :
      • Penyediaan cadangan beras pemerintah 1 juta ton
      • Stabilisasi/kepastian harga komoditas primer
      5.Meningkatkan akses masyarakat miskin kepada pelayanan dasar. Fokus program ini bertujuan untuk meningkatkan akses penduduk miskin memenuhi kebutuhan pendidikan, kesehatan, dan prasarana dasar. Beberapa program yang berkaitan dengan fokus ini antara lain :
      • Penyediaan beasiswa bagi siswa miskin pada jenjang pendidikan dasar di Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs);
      • Beasiswa siswa miskin jenjang Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah (SMA/SMK/MA);
      • Beasiswa untuk mahasiswa miskin dan beasiswa berprestasi;
      • Pelayanan kesehatan rujukan bagi keluarga miskin secara cuma-cuma di kelas III rumah sakit.
      6.Menyempurnakan dan memperluas cakupan program pembangunan berbasis masyarakat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi dan optimalisasi pemberdayaan masyarakat di kawasan perdesaan dan perkotaan serta memperkuat penyediaan dukungan pengembangan kesempatan berusaha bagi penduduk miskin. Program yang berkaitan dengan fokus ketiga ini antara lain :
      • Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) di daerah perdesaan dan perkotaan
      • Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah
      • Program Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus
      • Penyempurnaan dan pemantapan program pembangunan berbasis masyarakat.

      Terimakasih
      SALAM IBD

      Hapus
  12. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  13. Nama: Netti Purnama Sari Pasaribu
    Ting/Jur: I-D/ Theologi
    NIM: 15.01.1297

    Syalom bagi kita semua...
    Sajian kali ini mengingatkan kita terkhususnya anak muda atau generasi muda untuk selalu berjuang. sama seperti kisah Yus yang telah diceritakan dalam novel karya Romo Mangun ini. Namun yang ingin saya tanyakan kepada para penyaji adalah bagaimana caranya supaya dapat meningkatkan nilai juang atau bagi generasi muda supaya tetap berjuang dalam hidup ini terutama untuk memajukan negara kita ini, apalagi dalam kondisi negara kita yang sedang menghadapi masalah kemiskinan dan pendidikan yang rendah?
    Terima kasih, Syalom...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dian Lasmauhur Damanik
      15.01.1241
      I-D/Theologi

      Terimakasih atas pertanyaan Saudari Netti.
      tentang, bagaimana caranya supaya dapat meningkatkan nilai juang atau bagi generasi muda supaya tetap berjuang dalam hidup ini terutama untuk memajukan negara kita ini, apalagi dalam kondisi negara kita yang sedang menghadapi masalah kemiskinan dan pendidikan yang rendah?

      Menurut saya, tergantung pada diri kita, jika kita memiliki prinsip ingin berjuang, untuk kemajuan negara kita ini maka mari kita lakukan. tingkatkan Nilai-nilai kemanusiaan kita, tingkatkan nilai moralitas kita, tunjukkan bahwa kita adalah anak Indonesia yang maju dan memeiliki Skill yang hebat atau pengetahuan serta orang yang berpendidikan yang mempunyai daya juang atau komitmen dalam membangun kemajuan negara kita ini. ketika kita kelak berhasil sebagai orang sukses apa salahnya kita menyediakan sekolah bagi anak-anak kurang mampu, bantuan kepada panti asuhan, dan lain-lain. dari hal ini mungkin kita adalah salah satu anak Indonesia yang mengurangi angka kemiskinan kelak.

      Terimakasih dan SALAM IBD

      Hapus
    2. trimakasih utuk pertanyaan dari netti
      sepertinya susah untuk menjawab pertanyaan seperti ini apa yang harus kita lakukan untuk meningkatkan nilai juang untuk pemuda pemuda saat ini..
      sepertinya menurut saya itu tergantung kepada diri kita sendiri selalu saya tegaskan kembali ke diri kita sendiri, jadi apa pun yang kita lakukan, tetapi orangnya memang tidak punya keinginan untuk berjuang dalam hal apa pun, itu semua sia sia saja...
      jadi kembali saya ingatkan tetap kembali ke diri kita sendiri....
      terimakasih

      Hapus

  14. Nama : Wahyu Bayu Tarigan
    Nim : 15.01.1340
    Ting/jur : 1-D/Theologia

    Syalom.
    Bangsa Indonesia, mulai dari Sabang sampai Merauke memiliki penduduk yang sangat miskin bahkan kemiskinan mewarnai bangsa ini. Romo mengutamakan pelayanannya kepada kaum miskin, membantu dan mencari jalan keluar untuk mengatasi kemiskinan. Kemiskinan dapat menghambat kemajuan bangsa, meningkatka pengangguran, dan lain-lain. Pemerintah belum dapat mengatasi kemiskinan dan terkadang pemerintah mengabaikan kaum ini di indonesia. Karena kemiskinan inilah yang membuat Romo merasa kasihan dan mau menolong mereka dengan kemampuan yang dimilikinya, dan Romo menyinggung pemerintah agar bersimpatik dan memperhatikan lebih jelas lagi terhadap kaum miskin. Dalam Balada Becak karya Romo ini mengisahkan tentang kehidupan seorang pemuda dalam keadaan miskin. Semangat dan kegigihan pemuda itu ternyata mengundang rasa suka seseorang wanita terhadapnya, artinya pemuda itu memiliki prinsip dan keinginan yang mendorong pemuda itu tidak malu, gigih dan memiliki semangat untuk mempertahankan suatu prinsip.
    Bagaimana cara Romo Mangun mempertahankan sebuah prinsip dan Apa yang melatarbelakangi Romo Mangun ingin membantu para kaum miskin?

    Damai sejahtera dan sala IBD,
    Tuhan memberkati.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dian Lasmauhur Damanik
      15.01.1241
      I-D/Theologi

      Terimakasih buat pertanyaan saudar Wahyu, dan pertanyaannya ialah Bagaimana cara Romo Mangun mempertahankan sebuah prinsip dan Apa yang melatarbelakangi Romo Mangun ingin membantu para kaum miskin?
      Menurut saya Romo Mangun mempertahankan sebuah prinsip karena ia menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dalam dirinya, sehingga kaca mata Romo Mangun tertuju pada kaum miskin, sehingga ia banyak membantu orang-orang yang kurang mampu dan ia selalu berpihak pada kaum miskin. dan kita lihat Dua hal besar yang tidak terpisahkan dari sosok Romo Mangun adalah humanisme dan budaya. Sikapnya yang humanis adalah sikap berbudaya. Romo mangun meneladani kita untuk dapat berperan sebagai aktor dalam budaya. Sikap kritis beliau dalam berbudaya bersumber pada budaya tradisional dan juga budaya kontemporer.
      Romo Mangun yang juga seorang arsitek mampu mengedepankan sisi humanis. Keberpihakannya pada kaum yang lemah terlihat dari redisain pemukiman Kali Code di Yogyakarta. Beliau berhasil “memanusiakan” pemukiman kaum miskin di Kali Code dan mendapat penghargaan Aga Khan Award for Architecture.
      Romo Mangun mengatasi kemiskinan dengan cara yang manusiawi dan kreatif. Beliau membantu mengatasi masalah kemiskinan dengan cara yang berbeda, dengan kemampuan yang dimilikinya. Sebagai seorang yang humanis, dasar pemikirannya adalah bahwa menghapus kemiskinan dengan cepat bukanlah sebagai satu-satunya cara mengatasi kemiskinan, karena baginya kemiskinan itu adalah realitas.
      Dengan pemikiran dan posisinya yang bukan seorang birokrat maupun teknokrat, beliau menggunakan pendekatan dirinya untuk mampu “berkemanusiaan” dalam kemiskinan. Pemikirannya adalah jika kemiskinan itu realitas yang selalu ada, maka jangan sampai kemiskinan itu menjatuhkan martabat manusia, karena baginya hanya manusia yang bermartabat dan mampu berdiri menghadapi realitalah yang bisa berjuang untuk keluar dari lingkaran kemiskinan. Sehingga beliau berusaha untuk membangun rasa percaya diri kaum “terpinggirkan” itu. Beliau membantu membangun rasa percaya diri dan martabat kaum miskin di tengah perkotaan melalui redisain kawasan pemukiman Kali Code.
      jadi tampak jelas perbuatan Romo Mangun adalah luar biasa.

      Terimakasih dan SALAM IBD

      Hapus
    2. Nama : Dohar Bilinton
      NIM : 15.01.1243
      Ting/Jur: I-D/Theologia
      Iya….. terimakasih atas jawaban yang diberikan oleh saudara Dian mengenai pertanyaan saya kali ini. Jadi ada sebuah pertanyaan yang timbul dari lubuk hati saya yang paling dalam, ketika saya pada saat itu naik angkot ke kampung lalang. Dan pada saat itu saya berada didalam angkot dan kemudian saya memandang kearah kearamaian kota. Disana saya melihat bahwa banyak orang yang hidup gelandangan, dan yang dilakukannya ialah mengemis dan juga ada yang saya lihat dengan cara mengamen. Ketika itu saya teringat dengan judul kelompok empat yang berjudul “Balada Becak”, cerita ini menunjukan bahwa hidup ini harus tetap berjuang dan kemiskinan bukan menjadi penghalang untuk maju, yang tujukan seperti karakter yus yang bekerja keras seperti menarik becak, menjual gori, dan juga sebagai tukang las. Banyak pekerjaan yang dia lakukan, dan saya melihat bahwa hidup ini terkusus anak muda harus bekerja keras dan jangan menjadi orang yang pemalas. Dan yang menjadi pertanyaan saya adalah bagaimana pandangan penyaji kepada pengemis dan pengamen yang ada di jalanan menurut karya tulis romo mangun dengan judul balada becak ini? Dan sebagai manusia yang humanis apa respon kita terhadap mereka yang mengemis dan mengamen dijalanan? Dan yang terakhir apa pandangan anda kepada pemerintah yang menangkap para pengemis, pengamen dan gelandangan yang ada dijalanan? Mungkin itu saja saja dari saya terimakasih…
      syalom….
      Salam IBD…..

      Hapus
    3. Dian Lasmauhur Damanik
      15.01.1241
      I-D/Theologi

      Terimakasih Buat pertanyaan kembali Saudara Dohar yaitu, bagaimana pandangan penyaji kepada pengemis dan pengamen yang ada di jalanan menurut karya tulis romo mangun dengan judul balada becak ini? Dan sebagai manusia yang humanis apa respon kita terhadap mereka yang mengemis dan mengamen dijalanan? Dan yang terakhir apa pandangan anda kepada pemerintah yang menangkap para pengemis, pengamen dan gelandangan yang ada dijalanan?

      Tanggapan saya, saya kasihan melihat mereka karena hidup mereka kurang layak dibanding dengan saya, dimana saya masih bisa menikmati hidup ini dengan layak meskipun sebatas cukup. Tapi disatu sisi jika kita mengetahui latar belakangnya, tidak semua pengamen dan pengemis itu berkekurangan, kemungkinan besar dia memiiliki keluarga yang masih bisa memenuhi kebutuhan hidup. namun yang harus kita tahu bahwa banyak pengemis dan pengamen itu beerpura-pura menjadi seorang pengemis padahal masih sehat. mungkin ia lari dari rumah atau diusir dari rumah karena tak mematuhi peraturan orang tuanya.
      Namun untuk Orang yang benar-benar tidak mampu dan tidak memiliki kekuatan untuk memenuhi hidupnya, disinilah kita berperan sebagai orang yang membangun nilai-nilai kemanusiaan (manusia yang humanis), jika memang ada bagi kita, tidak salah kita membantu mereka, mendoakan mereka, dan mengasihani mereka.
      Hal Yang paling besar, ialah seharusnya negara Indonesia ini memiliki kepedulian yang sangat besar pada kaum yang benar-benar kurang mampu.

      Hapus
    4. trimakasih buat pertanyaan wahyu...
      seperti yang sudah kita pelajari mengapa Romo manguningin membantu kaum miskin?
      karena romo manrgun ingin supaya bangsa atau masyarakat yang miskin tidak lagi tertindas...
      seperti yang kita lihat pada negara kita indonesia ini bahwa, sepertinya orang orang yang miskin tidak begitu dihargai dibandingkan dengan orang orang kaya,, jadi memang itulah alasan Romo mangun untuk membantu orang orang miskin yang ada di terkhususnya di indonesia ini....
      Terimakasih
      #Salam IBD...

      Hapus
  15. Nama : Dohar Bilinton
    Ting/Jur: I-D/Theologia
    Nim: 15.01.1243

    Pada pertemuan kali ini kita membahas Keberpihakan Pada Kaum Miskin Dalam Balada Becak karya Y. B. Mangunwijaya. Yang kita ketahui bahwa kemiskinan merupakan kondisi dimana seseorang atau kelompok orang tidak terpenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupannya secara baik, namun dalam cerita balada becak ini terdapat nilai didalamnya salah satunya adalah nilai yang diperankan seorang tokoh yang bernama yunus (yus), yang mana dia adalah seorang yang tidak pantangmenyerah dan selalu bekerja keras supaya untuk mengubah kehidupanyya menjadi lebih baik. dengan cara bekerja keras seperti halnya kita lihat dalam cerita tersebut bahwa dia tukang becak, tkuang jual gori dan juga tukang las, banyak hal yang dia kerjakan. namun lihat pada saat ini banyak orang miskin yang pemalas sehingga banayak diantara mereka yang menjatuhkan martabatnya seperti halnyamereka melakukan penyimpangan seperti begal, perampokan, penipuan, dan tidakan kejahatan yang lain, yang menjatuhkan martabatnya. yang menjadi pertanyaan saya adalah bagaimana cara untuk menyadarkan pemuda-pemudi bangsa ini supaya memiliki jiwa ataupun karakter seperti Yus ? dan bagaimana caranya agar bangsa ini terhindar dari kejahatan-kejahatan yang diakibatkan oleh kemiskinan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dian Lasmauhur Damanik
      15.01.1241
      I-D/Theologi

      Terimaksih atas tanggapan dan pertanyaan Saudara Dohar, pertanyaannya yaitu, bagaimana cara untuk menyadarkan pemuda-pemudi bangsa ini supaya memiliki jiwa ataupun karakter seperti Yus ? dan bagaimana caranya agar bangsa ini terhindar dari kejahatan-kejahatan yang diakibatkan oleh kemiskinan?
      Saya melihat Pemuda-pemudi generasi sekarang sangat berbeda dengan generasi terdahulu dari segi pergaulan atau sosialisasi, cara berpikir, dan cara menyelesaikan masalah. Pemuda-pemuda zaman dahulu lebih berpikir secara rasional dan jauh ke depan. Dalam arti, mereka tidak asal dalam berpikir maupun bertindak, tetapi mereka merumuskannya secara matang dan mengkajinya kembali dengan melihat dampak-dampak yang akan muncul dari berbagai aspek. Pemuda zaman dahulu juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Sedangkan pemuda zaman sekarang, masih terkesan acuh terhadap masalah-masalah sosial di lingkungannya. Pemuda-pemuda saat ini telah terpengaruh dalam hal pergaulan bebas, penyalahgunaan narkotika, kenakalan remaja, bahkan kemajuan teknologi pun yang seharusnya membuat mereka lebih terfasilitasi untuk menambah wawasan ataupun bertukar informasi justru malah disalahgunakan. Tidak jarang kaum-kaum muda saat ini yang menggunakan internet untuk hal-hal yang tidak sepatutnya dilakukan seorang pemuda, seperti membuka situs-situs porno dan sebagainya.
      Peranan pemuda saat ini dalam sosialisasi bermasyarakat menurun drastis. Mereka lebih mengutamakan kesenangan untuk dirinya sendiri dan lebih sering bermain-main dengan kelompoknya. Padahal, dulu biasanya pemuda lah yang berperan aktif dalam menyukseskan kegiatan-kegiatan di masyarakat seperti acara keagamaan, peringatan Hari Kemerdekaan, kerja bakti dan lain-lain. Seandainya saja pemuda-pemuda zaman dahulu seperti Ir. Soekarno, Bung Hatta, Bung Tomo dan lain-lain masih hidup pasti mereka sedih melihat pemuda-pemuda sekarang ini yang lebih mementingkan kesenangan pribadi. Generasi yang menjadi harapan mereka melanjutkan perjuangan mereka, tidak punya lagi semangat nasionalisme. menurut saya bagaimana pemuda-pemudi saat memiliki karakter seperti Yus adalah tergantung pada diri pemuda tersebut, jika dalam dirinya menanamkan komitmen bahwa ia ingin menjadi seorang pemuda Indonesia yang berkualitas, maka akan ditunjukkannya, ia berjuang keras, ia sungguh-sungguh memeaknai apa arti kemudaanya tersebut dan akan terbukti nyata, akan tetapi jika pemuda tersebut tidak peduli pada masa mudanya, mungkin saja ia akan merusak dirinya, menggabungkan ia dengan dunia bebas. jadi intinya tergantung pada diri kita, dan sebagian besar dilatarbelakangi peran keluarga yang kurang memperhatikan akhirnya mentalnya rusak sampai terbawa kedalam masa mudanya.
      Kita adalah seorang pemuda-pemudi Kristen Apa yang harus kita lakukan?? kita hidupilah panggilan kita sebagai pemuda-pemudi Kristen. dan lakukanlah apa yang dikehendaki Allah, seperi ayat Alkitab yang menyinggung dalam pertanyaan saudara, Pengkhotbah 11:9 Bersukarialah, hai pemuda, dalam kemudaanmu, biarlah hatimu bersuka pada masa mudamu, dan turutilah keinginan hatimu dan pandangan matamu, tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan!
      Artinya janganlah kita menuruti keinginan daging namun biarlah kehendak Allah.

      Terimakasih dan Salam IBD

      Hapus
  16. Arnold Brahmana
    15.01.1218
    1-D/Theologi
    STT Abdi Sabda Medan

    Sebagaimana yang sudah saya nyatakan dipertemuan kita Senin lalu di ruang kelas, saya ingin menanyakan bagaimana pandangan para penyaji dalam korelasi antara toleransi, humanisme, dan kepekaan?

    Hal ini tersirat di benak saya ketika saya menyaksikan salah satu acara talkshow di televisi swasta yang dibawakan oleh Najwa Shihabm dimana pada kesempatan tersebut narasumbernya ialah Gus Mus (nama asli: Mustofa Basri), yang saya pandang sebagai individu yang hampir sama dengan sosok Romo Mangun, dimana beliau (Gus Mus) juga merupakan seorang budayawan, tokoh agama, dan terbilang sangat peduli terhadap nilai-nilai toleransi dan humanitas. Silahkan saudara-saudari penyaji menyaksikan sendiri bagaimana tayangan tersebut pada YouTube dengan keyword : Panggung Gus Mus Mata Najwa, dan kiranya saudara-saudari dapat memahami secara baik dan benar dan dapat menemukan kaitan dalam Balada Becak yang tertuang dalam e-paper saudara-saudari yang tersaji dalam blog ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dian Lasmauhur Damanik
      15.01.1241
      I-D/Theologi

      Terimaksih atas pertanyaan saudara Arnol:
      Saya melihat Mustofa Basri atau Gusmus ini, ternyata hampir sama dengan Romo Mangunwijaya, dimana ia juga memiliki sikap toleransi yang merupakan pencerminan kehidupan beragama dengan kehidupan sesama baik manusia dalam lingkungan keluarga, masyarkat, bangsa dan negara bahkan pula dalam hubungan international keluarga, masyarakat, bangsa dan negara bahkan pula dalam hubungan international antar bangsa-bangsa. artinya Gus Mus ini juga seorang yang Humanis, membangun nilai-nilai manusia dan nilai-nilai toleransi. ia juga peka trhadap kehidupan ini dimana Kualitas pribadi konselornya adalah keseluruhan karakteristik keprofesionalismenya, kepribadiannya, merupakan sebuah pujian baginya. apalagi apalagi kata-kata bijak yang dilontarkannya pada Panggung Gusmus Mata Nazwa yaitu,
      Menjadi alim ulama bukan hal mudah, sebab ulama tak sekadar pandai berkhotbah. Ulama harus pandai membaca zaman agar ajaran agama dapat terus relevan.
      Tak gemar membuat penghakiman, sebab menghakimi adalah haknya Tuhan.
      Seperti itulah sosok Gus Mus yang kharismatik. Istiqomah dalam mengayomi dan mendidik.
      Ulama yang bisa berbicara melalui sastra. Mampu menghidupkan rasa dengan seni rupa.
      Nasehat-nasehatnya tak bikin gaduh. Puisi-puisinya terasa teduh. Lukisannya amat menyentuh.
      Dapat bergaul dengan siapa saja. Dari politisi hingga jelata, tanpa kehilanga marwahnya sebagai ulama.
      Karena Indonesia adalah bangsa berbhineka. Ulama harus jadi guru bagi semua. Dapat merangkul siapa saja.
      Itulah teladan yang diberikan Gus Mus, kiai yang berdakwah dengan berbagai jurus.
      Semoga akan selalu ada sosok Gus Mus di mana saja, agar kita terus menjadi rahmat bagi siapapun.

      Terimaksih dan salam IBD

      Hapus
  17. Nama : Enhot Efraim Girsang
    Ting/Jur : I-D/Theologia
    M. Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
    Dosen : Pdt. Edward Simon Sinaga, M. Th
    NIM : 15.01.1253

    Syaloom bagi kita semuanya......
    Sebelumnya saya telah membicarakan tentang hal ini di kelas pada senin 18 April 2016 lalu, diamana judul pembahasan kita adalah tentang “Keterpihakan Pada Kaum Miskin, konteks yang melatarbelakangi dan Gambaran Kaum Miskin dalam Balada Becak karya Y.B Mangunwijaya. Nah, mengenai hal ini, penyaji di kelas memaparkan kepada kita tentang kemiskinan. Analisa yang penyaji ambil tentang pengemis yang lebih tinggi pendapatannya daripada pendapatan seorang pejabat sekalipun. Dan disini saya juga ingin berbicara tentang anak jalanan yang merupakan tergolong ke ruang lingkup kemiskinan juga. Nah, di suatu waktu saya membaca sebuah koran Sinar Indonesia Baru, tentang “Pengakuan anak jalanan”, dan disini di paparkan bahwa anak jalanan itu sebagian bukanlah anak yang tidak mempunyai keluarga ataupun tidak mempunyai harta. Namun pada survei yang saya baca di koran itu, mengatakan bahwa menurut pengakuan dari beberapa anak jalanan, yang tertangkap ketika razia Polisi. Anak-anak jalanan ini mengaku bahwa sebagian dari mereka ada yang lari dari rumah karena diakibatkan pertengkaran orang tua (Broken Home), dan sebagian lagi mereka mengaku lari dari rumah mereka karena kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orang tua. Nah, dalam hal yang saya kutip diatas, bagaiman para penyaji memandang hal tersebut..? dan bagaimana seharusnya pemerintah sekarang ini dalam menangani atau menanggapi hal seperti ini..?

    Terima kasih......
    Salam IBD...........

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dian Lasmauhur Damanik
      15.01.1241
      I-D/Theologi

      Terimakasih atas pertanyaan saudara Enhot, menurut pandangan saya memang benar anak jalanan ini banyak karena dilatarbelakangi kemiskinan, broken home, kurang kasih sayang dari orang tua, lari dari rumah, tidak mematuhi aturan orang tua. akhirnya memilih kabur dari rumah dan menjadi anak jalanan. kita tahu memang, Polisi menangkap anak jalanan yang berkeliaran di jalan raya. karena apa???
      karena anak jalanan ini selalu menjaga keamanan lalu lintas, misalya mereka menstopkan mobil untuk mengamen, dan terkadang para anak jalanan ini selalu membuat keributann ataupun kericuhan yang mengganggu keamanan. Namun walaupun Polisi menangkap mereka, mereka hanya ditahan beberapa saat saja, dan melakukan pembinaan terhadap mereka. mereka dibina disana agar tidak membuat keributan lagi dan mungkin menyuruh mereka pulang kerumah mereka untuk tidak menjadi anak jalanan lagi. dan seperti yang saya ketahui Polisi memakai mereka untuk menjadi pekerja yang ditentukan polisi.
      dan untuk Pemerintah, memang pemerintah sudah menyediakan sekolah bagi kaum miskin, tapi tidak semua orang miskin bisa bersekolah terkhusus juga anak jalanan. Seharusnya Negara menyediakan lebih banyak sekolah pada anak jalanan yang masih membutuhkan pendidikan, dan menyediakan lowongan pekerjaan bagi anak jalanan yang pantas selayaknya bekerja. dengan cara demikian anak jalanan tidak mengganggu lagi baik dalam keributan maupun dalam lalu lintas, dan dalam hal ini maka anak Indonesia akan maju dan berhasil.

      Terimakasih Dan SALAM IBD

      Hapus
  18. Nama : Joel F Pasaribu
    NIM : 14.01.1146
    Tingkat/Jurusan : II-B (I-C)/Teologia

    Syalom,
    Bila kita melihat sekarang ini, pandangan-pandangan dan ajaran-ajaran dari Romo Mangun sendiri sudah mulai hilang atau mungkin terkikis oleh waktu. Saya mau bertanya kepada penyaji,cukup sederhana saja yaitu bagaimana kita memainkan peran dari Romo Mangun jika kita lihat dalam konteks ekonomi Indonesia pada masa ini sedang jatuh dan terjadi tindak kriminal akibat salah satu dari kemiskinan ? dan coba di refleksikan pada sila ke-3 dari Pancasila apa yang terjadi pada konteks Indonesia sekarang ini ?
    Dan bagaimana pandangan penyaji pengaruh ekonomi Indonesia pada gereja dan budaya masa kini ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dian Lasmauhur Damanik
      15.01.1241
      I-D/Theologi

      Terimakasih atas pertanyaan abang kami.
      bagaimana kita memainkan peran dari Romo Mangun jika kita lihat dalam konteks ekonomi Indonesia pada masa ini sedang jatuh dan terjadi tindak kriminal akibat salah satu dari kemiskinan?
      Menurut saya disinilah kita sebagai orang muda, untuk menghargai orang miskin. namun kita mulai dari diri kita sendiri. Mari kita mengubahkannya. Disinilah Romo Mangun mengajak kita untuk bangkit, walaupun ia sudah meninggal namun teladannya itu berharga bagi kita. Dorongan Romo Mangun mengajak kita anak-anak Indonesia/putra-putri Indonesia yang hidup dalam negara merdeka seharusnya lebih maju dari generasi yang dulu. untuk lebih maju dan mengembangkan nilai kemanusiaan, dan sikap perbuata Romo Mangun bisa menjadi pedoman bagaimana kita menjalani tugas dan tanggung jawab kita, sebagaimana kita manusia yang mengembala. mari kita refleksikan juga pada diri kita mengenai sila ke-3 Pancasila, yaitu "Persatuan Indonesia"
      artinya, mari kita membangun rasa kesatuan dan persatuan kita bangsa Indonesia sebagi manusia yang beragama, tidak membeda-bedakan atau pandang bulu namun membangun ke "BHINEKA-an TUNGGAL IKA kita".
      Terimakasih dan Salam IBD

      Hapus
  19. Ronal Jovi Ginting
    1-D/ Theologia
    15.01.1313

    Syalom....
    Saya ingin bertanya untuk kelompok IV dengan judul sajian balada becak. Kita ketahui pada sajian ini Romo mangun sangat menunjukan kepedulianya pada kaum miskin dia ingin menunjukan kaum miskin juga juga punya hak yang sama baik dari segi sosial dan sebagai nya. Kita ketahui kemiskinan membuat setatus sosial seseorang itu menjdi sanagat dianggap rendah bahkan seseorang itu menjadi "minder" akan setatus sosial nya yang berdampak pada mentalnya
    Singkat saja pertanyaan saya ialah apa yang harus kita lakukan agar hal tersebut tidak terus terjadi.??

    Terimakasih
    Salal IBD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya terima kasihh buat saudara ronal,yang harus kita lakukan dengan cara memperkuat rasa percaya diri saja,kita hadapi saja semua dengan senyuman dan berserah kepada Tuhan.Memang status membuat harga diri seseorang tinggi tapi tidak semuanya,banyak kok yang memiliki status sosial tinggi tapi kebahagiaanya kurang.Jadi inti disini yang harus kita kuatkan percaya diri dan kita harus mampu menerima apa adanya walaupun kemiskinan kadang menghantui kita,tapi yakinlah itu akan membawa kita menjadi lebih paham arti hidup ini.menjadi miskin adalah anugerah yang patut disyukuri.Jangan minder kalau kita bukan orang kaya, bersikap wajar dan jangan menutupi keadaan.
      Demilkianlah..

      Hapus
    2. trimakasih...
      ya memang di negara kita ini status sosial memang sangat penting entah kenapa saya juga kurang tahu...
      sepertinya orang yang status sosialnya tinggi dia merasa/menganggap orang orang yang status sosialnya rendah, sepertinya kurang dihargai....
      jadi cara apa yang kita lakukkan? tetap jalani kehidupan dengan hati yang gembira,. karena walaupun kita rendah di mata manusia, tetapi sangat berharga di mata Tuhan..
      Terimakasih..
      #Salam IBD

      Hapus
    3. Dian Lasmauhur Damanik
      15.01.1241
      I-D/Theologi

      Terimakasih atas pertanyaan Saudara Ronal.
      Jika kita adalah orang yang miskin tadi, solusinya adalah kita tetap percya diri, semakin giat belajar untuk memperbaharui status kita, dan mari pandangan dan wawasan kita semakin menuju kedepan, jangan kita merasa minder, atau rendah diri. tetapa saja berjuang dan berusaha sebisa mungkin. karena kita tahu juga kaya dan miskin sama dihadapan Tuhan, tidak ada perbedannya. jadi biarlah tetap semangat Karena Bapa kita juga tidak pernah membiarkan anaknya menderita yang telah berjuang.

      Nmaun Jika kita adalah orang yang tergolong berkecukupan, mari kita lihat mereka, jangan kita tindas mereka, jika memang ada pada kita berikanlah sepatututnya. beri dia motivasi, bertikan dia semangat agar berjuang dalam kehidupannya.

      Terimakasih dan SALAM IBD

      Hapus
  20. willy yones siregar
    15.01.1341
    Theologia


    Dalam pembahasan kita kali ini memang membacanya saja rasanya indonesia bangga mmepunyai sosok Romo Mangun dimana dia seperti menempatkan dirinya sendiri sebagai kaum miskin. ia mencoba untuk merasakan apa yang mereka dirasakan. sungguh, Romo adalah sosok yang memiliki hati yang sangat mulia. namun, ada hal yang saya akan tanyakan dalam hal ini, begini.. kita sudah mengetahui bagaimana Romo yang begitu peduli terhadap kaum miskin. nah, yang menjadi pertanyaan adalah, bagaiamana kaum miskin menanggapi usaha Romo mangun ?? saya masih bingung, dengan adanya Romo mangun yang berusaha untuk membangkitkan semangat didalam hidup untuk tidak berputus asa, namun sampai saat ini masih banyak sekali kita lihat kaum miskin yang tidak memperdulikan hal itu.. apa sebenarnya yang menjadi pemikiran mereka terhadap usaha Romo mangun tersebut..

    Terimaksih. Tuhan memberkati.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dian Lasmauhur Damanik
      15.01.1241
      I-D/Theologi

      Terimakasih Buat pertanyaan saudar Willy.
      Mungkin saudara bisa membaca tentang usaha Romo Mangunwijaya dalam Kalicode, ia banyak memberikan sumbangan kepada rakyat disana apalagi rakya miskin, mereka terharu melihat pertolongan Mangun kepada mereka.
      Ada analisa yang saya ambil mengenai Perbuatan Romo Terhadap Kali Code yang dibicarai oleh Romo Yatno,
      Dalam persinggungannya dengan Romo Mangun, Romo Yatno banyak mendapat nasihat agar belajar terlebih dahulu menjadi manusia, bukan mencari surga. “Romo Mangun punya pemikiran yang tegas tentang kehidupan orang kecil. Ia berusaha melebur bersama masyarakat dengan cara menghilangkan sekat-sekat perbedaan, termasuk agama,” katanya.
      Romo Yatno mengatakan memiliki hubungan dekat dengan Romo Mangun sebagai seorang murid. Ia mengikuti perjalanan Romo Mangun sejak 1987 hingga Romo Mangun mengembuskan napas terakhir. “Saya mengikuti perjalanan hidupnya saat melakukan gerakan-gerakan sosial memprotes proyek waduk Kedung Ombo dan kegiatan kemanusiaan lainnya,” ujar dia.
      Ia juga menyatakan, Romo Mangun memiliki sumbangan yang besar terhadap masyarakat yang tinggal di Kali Code. Romo Mangun tinggal di Code dan membangun kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan keluar dari kebodohan dengan membangun perpustakaan. “Romo Mangun pernah bilang lebih baik mengubah sampah menjadi perunggu ketimbang mengubah tambang emas menjadi cincin,” katanya. Romo Yatno tak keberatan disebut sebagai plagiat Romo Mangun. Ia hanya meneruskan pemikiran dan ajaran-ajaran Romo Mangun.
      Direktur Galang Press Yogyakarta, Julius Felicianus, mengatakan diskusi dan peluncuran buku ini digagas Galang Press bersama warga Kali Code. Buku tentang ajaran hidup Romo Mangun ini merupakan buku yang ditulis pertama kali oleh orang terdekat Romo Mangun.
      Ia mengatakan, keberadaan buku ini penting karena menyangkut toleransi antar-umat beragama, juga kondisi sosial masyarakat. “Saya berharap seluruh warisan, termasuk pemikiran yang ditinggalkan Romo Mangun, akan tetap hidup, karena semuanya mengajarkan kebaikan,

      Hapus
  21. Nama : Dohar Bilinton
    NIM : 15.01.1243
    Ting/Jur: I-D/Theologia
    Jadi ada sebuah pertanyaan yang timbul dari lubuk hati saya yang paling dalam, ketika saya pada saat itu naik angkot ke kampung lalang. Dan pada saat itu saya berada didalam angkot dan kemudian saya memandang kearah kearamaian kota. Disana saya melihat bahwa banyak orang yang hidup gelandangan, dan yang dilakukannya ialah mengemis dan juga ada yang saya lihat dengan cara mengamen. Ketika itu saya teringat dengan judul kelompok empat yang berjudul “Balada Becak”, cerita ini menunjukan bahwa hidup ini harus tetap berjuang dan kemiskinan bukan menjadi penghalang untuk maju, yang tujukan seperti karakter yus yang bekerja keras seperti menarik becak, menjual gori, dan juga sebagai tukang las. Banyak pekerjaan yang dia lakukan, dan saya melihat bahwa hidup ini terkusus anak muda harus bekerja keras dan jangan menjadi orang yang pemalas. Dan yang menjadi pertanyaan saya adalah bagaimana pandangan penyaji kepada pengemis dan pengamen yang ada di jalanan menurut karya tulis romo mangun dengan judul balada becak ini? Dan sebagai manusia yang humanis apa respon kita terhadap mereka yang mengemis dan mengamen dijalanan? Dan yang terakhir apa pandangan anda kepada pemerintah yang menangkap para pengemis, pengamen dan gelandangan yang ada dijalanan? Mungkin itu saja saja dari saya terimakasih…
    syalom….
    Salam IBD…..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dian Lasmauhur Damanik
      15.01.1241
      I-D/Theologi

      Terimakasih Buat pertanyaan kembali Saudara Dohar yaitu, bagaimana pandangan penyaji kepada pengemis dan pengamen yang ada di jalanan menurut karya tulis romo mangun dengan judul balada becak ini? Dan sebagai manusia yang humanis apa respon kita terhadap mereka yang mengemis dan mengamen dijalanan? Dan yang terakhir apa pandangan anda kepada pemerintah yang menangkap para pengemis, pengamen dan gelandangan yang ada dijalanan?

      Tanggapan saya, saya kasihan melihat mereka karena hidup mereka kurang layak dibanding dengan saya, dimana saya masih bisa menikmati hidup ini dengan layak meskipun sebatas cukup. Tapi disatu sisi jika kita mengetahui latar belakangnya, tidak semua pengamen dan pengemis itu berkekurangan, kemungkinan besar dia memiiliki keluarga yang masih bisa memenuhi kebutuhan hidup. namun yang harus kita tahu bahwa banyak pengemis dan pengamen itu beerpura-pura menjadi seorang pengemis padahal masih sehat. mungkin ia lari dari rumah atau diusir dari rumah karena tak mematuhi peraturan orang tuanya.
      Namun untuk Orang yang benar-benar tidak mampu dan tidak memiliki kekuatan untuk memenuhi hidupnya, disinilah kita berperan sebagai orang yang membangun nilai-nilai kemanusiaan (manusia yang humanis), jika memang ada bagi kita, tidak salah kita membantu mereka, mendoakan mereka, dan mengasihani mereka.
      Hal Yang paling besar, ialah seharusnya negara Indonesia ini memiliki kepedulian yang sangat besar pada kaum yang benar-benar kurang mampu.

      Hapus
  22. James Simson Simanullang
    15.01.1273
    I-D/Theologi

    Pembahasan Kelompok 4 yaitu mengenai "Keberpihakan Pada Kaum Miskin, Konteks Yang Melatarbelakangi Dan Gambaran Kaum Miskin Dalam Balada Becak karya Y. B. Mangunwijaya"
    kita mengetahui bahwa Mangun ini adalah suatu sosok manusia yang humanis, berpendidikan, bertalenta atau berbakat, dan berjiwa moral.
    Apalagi dalam banyak karya-karyanya yaitu menyangkut kehidupan tokoh yang menarik, dan banyak nilai-nilai yang dapat diambil didalamnya.
    Mangun ini selalu berpihak pada kaum miskin, pada orang-orang terbelakang/orang yang kurang mampu, kepada pihak perempuan. justru ia membuat karyanya mengenai Yus yang kehidupannya selalu diatas becak miliknya sambil menjual gori bersama bu Dullah dan Riri.
    untuk permasalahan kemiskinan, kehidupan Yus dilatarbelakangi kemiskinan oleh sebab itu ia tidak melanjutkan sekolahnya. Dan menjadi pertanyaan saya bagaimana caranya Indonesia ini terlepas dari kemiskinan?
    Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dian Lasmauhur Damanik
      15.01.1241
      I-D/Theologi

      rakyat indonesia tidak bisa terlepas dari kemiskinan, kemiskian itu bukanlah sesuatu yang bisa dihilangkan/dilepaskan, tetapi bisa DIKURANGI Mungkin itu lah yang sering kita pertanyakan dalam benak kita, prediksi rakyat indonesia tidak akan pernah keluar dari yang namanya kemiskin, Tapi mengurangi kemiskinan sekecil mungkin bisa dilakukan. Ada beberapa program yang perlu dilakukan agar kemiskinan di Indonesia bisa dikurangi. Pertama, meningkatkan pendidikan rakyat. Sebisa mungkin pendidikan harus terjangkau oleh seluruh rakyat Indonesia. Banyaknya sekolah yang rusak menunjukkan kurangnya pendidikan di Indonesia. Tentu bukan hanya fisik, bisa jadi gurunya pun kekurangan gaji dan tidak mengajar lagi.
      Tanpa pendidikan, sulit bagi rakyat Indonesia untuk mengurangi kemiskinan dan menjadi bangsa yang maju.
      Terimakasih salam ibd

      Hapus
  23. Dian Lasmauhur Damanik
    15.01.1241
    I-D/Theologi

    rakyat indonesia tidak bisa terlepas dari kemiskinan, kemiskian itu bukanlah sesuatu yang bisa dihilangkan/dilepaskan, tetapi bisa DIKURANGI Mungkin itu lah yang sering kita pertanyakan dalam benak kita, prediksi rakyat indonesia tidak akan pernah keluar dari yang namanya kemiskin, Tapi mengurangi kemiskinan sekecil mungkin bisa dilakukan. Ada beberapa program yang perlu dilakukan agar kemiskinan di Indonesia bisa dikurangi. Pertama, meningkatkan pendidikan rakyat. Sebisa mungkin pendidikan harus terjangkau oleh seluruh rakyat Indonesia. Banyaknya sekolah yang rusak menunjukkan kurangnya pendidikan di Indonesia. Tentu bukan hanya fisik, bisa jadi gurunya pun kekurangan gaji dan tidak mengajar lagi.
    Tanpa pendidikan, sulit bagi rakyat Indonesia untuk mengurangi kemiskinan dan menjadi bangsa yang maju.
    Terimakasih salam ibd

    BalasHapus
  24. Dina Laura Sirait
    Syalom, saya ingin bertanya kepada penyaji kelompok 4 mengenai Romo Mangun dala karyanya di Belada Becak ini, apakah cukup hanya karya PENULISAN saja untuk mengubah pola pikir manusia dalam berHumanisme? dan bagaimana pandangan para penyaji untuk membangun indonesia maju dan melompat keluar dari kemiskinan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dian Lasmauhur Damanik
      15.01.1241
      I-D/Theologi

      Terimaksih atas pertanyaan saudari Dina, sebenarnya bukan hanya karya penulisan saja untuk mengubah pola pikir manusi dalam berhumanisme, tetapi dengan tindakan kita. artinya kita memulai dari diri kita sendiri menjadi manusia yang humanis mengemudian mengajarkan pada orang bagaimana manusia yang sesungguhnya, yaitu manusia yang harus menanamkan nilai-nilai kemanusiaan tersebut.
      Cara membangun indonesia maju dan melompat keluar dari kemiskinan adalah kita pertama harus juga memulai dari diri kita sendiri artinya, kita harus belajar dari orang yang kita lihat, mungkin seseorang itu, hidupnya tidek berkecupan, namun ia malas untuk belajar, atau untuk merubah dirinya,akhirnya posisinya sama seperti keluarganya. jadi kita sebagai mausia yang memliki komitmen ataupun cita-cita masa depan mari kita berusaha dan berjuang untuk merubah kehidupan kita, kemudian juga mengajarkan pada orang-orang lain bagaiman hidup yang sesungguhnya.
      harus sungguh-sungguh dalam menggapai masa depan. jadi dari hal ini banyak anak Indonesia yang pemikirannya maju, dan akhirnya kita bisa keluar dari kemiskinan itu.

      Terimakasih dan slam IBD

      Hapus
  25. syalom saya mau bertanya sedikit kepada kelompok 4.
    bagaimana menurut penyaji dengan tindakan pak AHOK terhadap orang miskin apakah sudah benar benar adil dan baik ? dan bandingkan kepedulian pak JOKOWI ,,, pakah sama sama adil ,,,,
    termasuk Pak AHOK masi saja ada rakyat yang tidak suka dan benci kepada beliau , mengapa ada juga yang bersifat atau berfikiran yang aneh terhadap bpk Ahok , padahalkan , Bpk itu sudah banyak membantu kaum miskin ,, bagaimana menurut penyaji dalam menilai ke tentraman dan keadilan maupun kepemimpinan ini ,.,.,.., ????

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dian Lasmauhur Damanik
      15.01.1241
      I-D/Theologi

      Terimakasih atas pertanyaan saudara Tommy,
      Sebenarnya tindakan Ahok benar, ia orangnya menegakkan keadilan. jadi baik dia miskin yang ekonominya lemah dan sekalipun dia orang kaya haruslah ditindaklanjuti jika ia memang bersalah. seperti analisa yang saya ambil:
      Ahok memerintahkan Satpol PP tak mengasihani orang hanya karena mereka miskin. Meski miskin, kata Ahok, jika memang salah ya tak boleh ditoleransi. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
      Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memberikan instruksi pada Satuan Polisi Pamong Praja pascapergantian Kepala Satpol PP dari Kukuh Hadi Santosa ke Jupan Royter kemarin.
      Ahok, sapaan Basuki, mengatakan tak mau lagi melihat anggota Satpol PP mendiamkan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di trotoar Jakarta. Satpol PP diminta Ahok langsung bergerak jika pedagang itu memang bersalah.
      "Kami ini ingin menggertak, tapi jika dia (PKL) membandel, ya sikat," kata Ahok.
      Ahok mengatakan tak mau mengasihani seseorang hanya karena dia dari kalangan ekonomi lemah. Meski miskin, kata Ahok, jika memang salah ya tak bisa ditoleransi.
      "Kita ini tak boleh memihak pada seseorang hanya karena ekonominya lemah dan miskin. Membengkokkan keadilan karena dia miskin itu salah,” ujar Ahok.
      Lihat juga:
      Pengusaha Hiburan Minta Ahok Tumpas Narkoba Bukan Prostitusi
      Ahok menyatakan ucapan tersebut bukan berarti dia mendukung orang-orang kaya. Memihak orang kaya pun, kata Ahok, tak dibenarkan.
      Sama seperti kepada orang miskin, kata Ahok, orang kaya yang salah juga harus ditindak.
      "Tugas kita adalah menegakkan keadilan dan saya tak memandang Anda miskin atau kaya. Ini namanya keadilan," kata Ahok.
      Selain mengingatkan agar tak pandang bulu dalam bertindak, Satpol PP juga diminta Ahok tak bermain dengan oknum-oknum di lapangan. Tindakan oknum yang meminta jatah tempat hiburan misalnya, disebut Ahok sebagai perbuatan kurang ajar.
      jadi tampak jelas bahwa Ahok tegas dalam keadilan, jdi oleh kerena ini ia tidak disukai banyak orang, padahal yang dilakukannya adalah benar. walaupun Ahok telah membantu mereka namun jika salah tetap kaedilan berjalan, agar Indonesia ini ketat dalam keadilan.

      Hapus
    2. Dian Lasmauhur Damanik
      15.01.1241
      I-D/Theologi

      Jika Bapak Jokowi, memang pemikirannya berbeda dengan Ahok, Ahok orangnya tegas, keras, yang salah disalahkan, yang benar dibenarkan. artinya bahwasanya Keadilan itu adalah nomor satu baginya, baik miskin atau kaya, atau siapapun dia jika memang bersalah akan disalahkan. namun Jokowi orangnya lemah lembut, rendah hati artinya ia tidak merendahkan orang lain, tegas, tulus, sederhana dalam tingkah dan berbicara, humanis. jadi banyak orang yang menyukainya. namun mengenai keadilan dan ketentraman sebenarnya sudah menuju. tapi belum semuanya bisa berifat adil dan tentram. masih ada oknum-oknum perusak.

      Terimaksih dan Salam IBD

      Hapus
  26. Nama : H. Primadona Manalu
    NIM : 15.01.1265
    Tingkat: 1D Teologi
    kelompok 4 (Keberpihakan Terhadap Kaum Miskin, Balada Becak)

    SYALOM
    Pada Pembahasan di hari yang lalu, kita dapat memahami dan menyimpulkan bahwa ternyata orang-orang yang berada atau hidup di sekitar kita, yang dianggap pada profesi atau pekerjaan rendah (bukan berarti rendahan), memang benar-benar sangat membutuhkan pendidikan. Mereka yang tetap bertahan menyelimuti dan menjalani hidup dengan keadaan yang agaknya membuat mereka tersingkirkan dan tidak diminati oleh kalangan yang lebih tinggi, seakan-akan menjadikan mereka tangguh dalam menafkahi tanpa banyak bicara. khususnya bagi pemuda yang masih berminat melanjutkan sekolah, namun harus dibatasi karena keadaan ekonomi. Seperti yang sudah dijelaskan kemarin, bahwa Yusuf dengan panggilan Yus, seorang tukang becak yang tiap harinya bekerja mengayun atau membawa becak,rasanya bagi saya memiliki pengalaman pahit. Saya merasa jika saya berada dalam posisinya, yang sangat bercita-cita untuk bisa melanjutkan pendidikan, itu bayangannya seperti "seekor anjing naik pohon", yang tidak mungkin bisa dipanjat atau dinaiki. Demikianlah keinginan dan pergumulan dari Yus. Namun, walaupun demikian yus tidak pernah patah semangat. Dia tidak perduli lagi dengan pandangan orang terhadapnya. Dia pantas disebut sebagai seorang tokoh humanis, karena dia dalam setiap kesulitan dan pengalaman hidupnya yang berprofesi sebagai tukang becak, tidak mau melibatkan dirinya terhadap keadaan yang rumit. Dia tetap semangat dan tersenyum dalam kesederhanaannya itu. Di balik cita-citanya yang terdalam, dia juga mengisahkan tentang kehidupan percintaannya. Romo Mangun, adalah tokoh Humanis yang mengangkat topik ini. Alasannya, karena Romo Mangun melihat kehidupan manusia juga dipenuhi dengan perasaan saling cinta mencintai. baik kepada seseorang yang ia cintai, maupun kepada seorang di pihak lain yang mencintainya.Bagi saya, Romo Mangun adalah sosok yang berpengalaman, sehingga ia mengangkat cerita dari Yus ini. Dengan adanya tokoh seorang tukang becak yang diangkat dalam topik ini dan seorang yang Humanis; Romo Mangun, dapat saya simpulkan menjadi satu kesatuan sebagai contoh bagi masyarakat supaya mereka melihat, merasakan, dan menjamah serta memaknai nasib para kalangan yang masih hidup dalam kesederhanaannya (khusus kaum miskin). Demikianlah agar kita bisa hidup tetap dalam nilai-nilai kemanusiaan, marilah kita membangun dan meningkatkan harkat dan martabat mereka yang lemah supaya kita tetap sejahterah.

    Salam IBD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dian Lasmauhur Damanik
      15.01.1241
      I-D/Theologi

      Terimakasih atas tambahan pembahasan Saudari Primadona, yang telah membahas dan menanggapi sajian kami kelompok IV.
      terimakasih dan SALAM IBD

      Hapus
  27. Ruang komen ini resmi saya tutup Sabtu 23 April 2016, pukul 16.26 wib. Terimakasih atas respons dan partisipasi saudara semuanya. Salam

    BalasHapus
  28. Nama : Evelin Salsalina
    Nim : 15.01.1257
    Tingkat/jurusan : 1D / theologi


    Seperti yg kita ketahui dari sajian kelompok 4. Bahwa keberpihakan Romo Mangun terhadap orang miskin sangat menjunjung nilai-nilai kemanusiaan. Pada masa sekarang ini kita tahu bahwa lambat laun semakin banyak orang yang kekurangan/ miskin. Yang ingin saya tanyakan adalah bagaimana dampak panjang terhadap moral bangsa indonesia jika kemiskinan semakin merajalela? Terimakasih

    BalasHapus